RENSTRA UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2011-2015
Disahkan Senat Universitas Jember pada tanggal 29 Oktober 2010
Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Jember 2010
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas Jember Tahun 2011-2015 telah tersusun dengan baik. RENSTRA UNEJ ini merupakan proyeksi kebutuhan pengembangan internal yang disusun berdasarkan perkembangan kondisi internal dan eksternal dengan melibatkan semua komponen universitas baik langsung ataupun tak langsung. RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015 yang merupakan landasan bagi pengembangan perencanaan aktivitas di lingkungan Universitas Jember ini terdiri atas 12 program yang harus diimplementasikan dan diukur tiap tahun didasarkan atas indikator kinerja yang ditetapkan. Keefektifan implementasi RENSTRA ini sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman, keterlibatan secara menyeluruh dan konsisten bagi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, setiap komponen universitas dituntut bersinergi bagi perwujudan rencana pengembangan kelembagaan selama lima tahunan tersebut. RENSTRA UNEJ ini terselesaikan berkat kerja keras semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini, oleh sebab itu penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu, tenaga dan pikiran patut diberikan. Namun demikian, segala saran atau masukan bagi penyempurnaan substansi RENSTRA ini sangat diharapkan. Semoga RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015 bermanfaat bagi kita semua. November 2010 Rektor,
Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc. NIP. 19550805 198212 1 001
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i DAFTAR ISI …………………………………………………………………….………... ii BAB 1.
PENDAHULUAN ..……………………………………………………………. 1.1 Latar Belakang ………………….………………………………………….. 1.2 Tujuan ………………………………………………………………………. 1.3 Mekanisme Penyusunan RENSTRA …………………………………….….
1 1 2 2
BAB 2.
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ………………………………….. 2.1 Analisis Lingkungan Eksternal ………………………………………….. 2.1.1 Sosial Budaya …………………………………………………… 2.1.2 Demokratisasi …………………………………………………… 2.1.3 Hukum dan HAM ………………………………………………. 2.1.4 Otonomi Daerah ………………………………………………… 2.1.5 Lingkungan ……………………………………………………... 2.1.6 Ketahanan Pangan, Energi dan Kesehatan ……………………… 2.1.7 Kebijakan Pendidikan Nasional ………………………………… 2.2 Analisis Lingkungan Internal …………………………………………… 2.2.1 Sistem Tata Pamong dan Organisasi …………………………… 2.2.2 Manajemen Program Akademik ………………………………... 2.2.3 Manajemen Sumberdaya Manusia ……………………………… 2.2.4 Manajemen Sarana dan Prasarana ……………………………… 2.2.5 Manajemen Keuangan ………………………………………….. 2.2.6 Data dan Informasi ……………………………………………… 2.2.7 Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu ……………………………… 2.2.8 Kinerja Akademik ………………………………………………. 2.3 Isu Strategis ………………………………………………………………
4 4 5 5 6 7 8 9 10 12 12 14 16 18 21 23 25 26 40
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
ii
BAB 3.
KERANGKA KEBIJAKAN………………………………………………….. 3.1 Visi ……………………………………………………………………..... 3.2 Misi …………………………………………………………………….... 3.3 Tujuan …………………………………………………………………… 3.4 Sasaran …………………………………………………………………..
43 43 43 44 44
BAB 4.
PROGRAM DAN KEGIATAN ……………………………………………… 4.1 Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa ………………….. 4.2 Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas Penyelenggaraan Pendidikan ………………………………………………………………. 4.3 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan ..…………………… 4.4 Pengembangan Riset Bertaraf Internasional dan Berpotensi HAKI ..…… 4.5 Pengembangan Riset Unggulan yang Relevan dengan Pengembangan Bisnis dan Pertanian Industrial .…………………………………………. 4.6 Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Industrial melalui Penguatan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna .…………………………………… 4.7 Pengembangan Inkubator Bisnis, Seni dan Budaya ..……………………. 4.8 Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu .………………………………. 4.9 Pengembangan Sistem Manajemen Universitas yang Akuntabel ……….. 4.10 Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Kampus ………………………... 4.11 Peningkatan Kualitas Kerjasama dengan Stakeholders di Dalam dan Luar Negeri ……………………………………………………………… 4.12 Pemberdayaan Alumni …………………………………………………...
46 46 47
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
47 47 48 48 48 49 49 49 50 50
iii
BAB 5.
INDIKATOR KINERJA ……………………….…………………………….. 5.1 Indikator Kinerja Utama ………………………………………………… 5.2 Indikator Kinerja Kegiatan …………………………….…………………
51 53 55
BAB 6.
PENUTUP …………………………………………………...…………………
64
REFERENSI ……………………………………….…………............................................
66
LAMPIRAN
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
iv
RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2011-2015
Universitas Jember November 2010
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
v
1.1 Latar Belakang
1. Pendahuluan
Sistem perencanaan merupakan sistem yang sangat strategis dalam pengelolaan kelembagaan dan merupakan persyaratan dasar bagi perwujudan Good University Governance (GUG). Oleh sebab itu, Universitas Jember (UNEJ) secara konsisten telah mengembangkan sistem perencanaan jangka panjang dan sistem perencanaan jangka pendek sebagai dasar pengembangannya. Sistem perencanaan jangka panjang UNEJ diwujudkan dalam bentuk Arah Pengembangan Universitas (APU). Sementara itu, sistem perencanaan lima tahunan sebagai realisasi sistem perencanaan pengembangan jangka pendek diwujudkan dalam bentuk Rencana Strategis (RENSTRA) UNEJ. Dalam lima tahun terakhir ini, UNEJ telah diakui oleh berbagai kalangan stakeholders sebagai universitas yang mampu bersaing dengan universitas lain di Indonesia, baik oleh Dikti maupun kalangan masyarakat lainnya. Capaian demikian bukan karena faktor kebetulan dalam pengelolaan dan pengembangan universitas, melainkan karena adanya sistem perencanaan yang sistematis yang dilakukan UNEJ dan secara konsisten diimplementasikan, dipantau, dan diukur efektivitas pencapaiannya.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
1
Penegasan pentingnya sistem perencanaan kelembagaan yang sistematis, UNEJ menyusun RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015 sebagai dasar perencanaan aktivitas seluruh unit kerja di lingkungan universitas.
(2) Sebagai alat kontrol seluruh aktivitas di lingkungan UNEJ, bahwa setiap capaian kinerja merupakan usaha sadar yang didasarkan atas perencanaan yang telah ditetapkan.
RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015 ini disusun dengan mempertimbangkan baik perkembangan realitas kondisi internal maupun eksternal. Kondisi internal meliputi seluruh potensi dan kebutuhan pengembangan kelembagaan. Kondisi eksternal dengan mengakomodasi kebijakan pemerintah, khususnya Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional, dan lebih khusus lagi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta mengakomodasi perkembangan tuntutan masyarakat baik nasional maupun internasional.
(3) Sebagai lower threshold standard indikator kinerja setiap tahun dalam durasi lima tahun, sehingga menjadi dasar bagi penetapan efektivitas dan efisiensi aktivitas yang dilaksanakan di lingkungan UNEJ.
1.2 Tujuan Tujuan disusunnya RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015 ini adalah sebagai berikut. (1) Sebagai grand policy dalam pengembangan perencanaan yang visible, sistematis, dan terukur sehingga menjadi dasar pengembangan aktivitas setiap unit kerja di lingkungan UNEJ yang akuntabel.
1.3 Mekanisme Penyusunan RENSTRA RENSTRA UNEJ disusun dengan mekanisme beberapa tahap, yaitu: tahap penyusunan draf, tahap pembahasan, tahap perbaikan akhir, dan tahap penetapan. Pada tahap penyusunan draf, Rektor UNEJ menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Tim Penyusun Draf RENSTRA UNEJ Tahun 20112015. Tim penyusun terdiri atas perwakilan fakultas, lembaga, UPT, dan unit penunjang. Tugas penyusunan draf RENSTRA diawali dengan penyusunan Evaluasi Diri UNEJ selama lima tahun sebagai dasar untuk membuat analisis SWOT yang di dalamnya menelaah isu eksternal, baik aspek globalisasi, perkembangan di luar UNEJ maupun berbagai kebijakan pemerintah yang relevan, dan isu internal baik faktor kekuatan maupun
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
2
kelemahan yang terjadi di lingkungan UNEJ. Keterlibatan perwakilan unit kerja tersebut dalam penyusunan RENSTRA dimaksudkan sebagai refleksi internally driven dalam penyusunan rencana pengembangan universitas. Pada tahap pembahasan dilakukan telaah draf RENSTRA oleh Senat Universitas untuk mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan. Hasil pembahasan ini ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan RENSTRA UNEJ yang digunakan sebagai dasar penetapan oleh Senat Universitas sebagai RENSTRA UNEJ Tahun 2011-2015.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
3
2. Analisis Lingkungan Strategis
Dinamika lingkungan global, yang setiap aspeknya saling mengait, sangat cepat berubah. Perubahan ini dapat mempengaruhi fungsi dan peran lembaga pendidikan tinggi. Pengkajian setiap aspek lingkungan strategis yang meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal merupakan landasan dan arah untuk mempersiapkan Universitas Jember agar dapat berkiprah menuju ke keunggulan dalam lima tahun mendatang. 2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Penerapan teknologi bidang komunikasi, informasi, dan transportasi yang semakin canggih telah mengkondisikan dunia semakin borderless, sehingga dinamika yang terjadi pada suatu wilayah dengan berbagai dimensinya, seperti ekonomi dan sosio-kultural, menjadi bagian dinamika dunia secara global. Dalam konteks ekonomi, globalisasi ditandai dengan penerapan pasar bebas yang dapat berpotensi sebagai ancaman bagi kehidupan perekonomian nasional. Dalam konteks sosiokultural, globalisasi ditandai dengan masuknya budaya asing yang sangat kuat. Untuk menghadapi fenomena ini, sikap anti globalisasi akan cenderung naif mengingat globalisasi merupakan keniscayaan. Sikap yang elegan adalah berani menghadapi globalisasi dengan cerdik tanpa harus larut dalam pusaran arusnya. Berkaitan dengan hal ini,
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
4
perguruan tinggi dituntut mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing global sekaligus memiliki karakter yang kokoh sebagai bangsa Indonesia. 2.1.1 Sosial Budaya Dinamika global memberikan ruang interaksi bagi manusia dalam skala yang lebih luas dan bebas bergerak, baik dalam tataran ide maupun fisik. Globalisasi telah memberi perubahan yang radikal dalam semua aspek kehidupan, mulai dari sosial, budaya, politik, ekonomi, sampai dengan gaya hidup sehari-hari. Kenyataan ini menghadirkan dua dimensi yang bertolak belakang, yaitu ancaman dan peluang. Kesadaran akan kenyataan ini menjadi modal untuk kokoh mempertahankan jati diri bangsa. Jika tidak dapat diantisipasi, globalisasi memiliki ancaman yang dapat menggerus kearifan lokal bangsa, degradasi moral masyarakat melalui intervensi budaya asing, dan menjadikan kita berperilaku insuler, serta lenyapnya modal sosial. Kekayaan akan tingginya nilai-nilai adi luhung yang tercermin dari keanekaragaman suku, agama, bahasa, dan budaya, serta kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan potensi dan modal dasar. Namun, dalam dimensi yang lain globalisasi menantang bangsa untuk cerdas menyikapi dinamika pergerakan ide dan fisik untuk terus berpikir dan berkreasi dalam mempertahankan
kepribadian bangsa tanpa harus tertinggal dengan bangsa lain. Pandangan hidup kekeluargaan dan masih mengedepankan musyawarah mufakat adalah modal sosial yang harus tetap dipertahankan eksistensinya. Dimensi sosial budaya menghadirkan kenyataan bahwa kekayaan lokal bangsa tidak hanya merupakan warisan bangsa semata. Namun, juga merupakan kekayaan intelektual leluhur bangsa yang perlu mendapat perlindungan dari pencurian, penjiplakan, penggandaan, dan klaim sepihak dari bangsa lain. Bagi perguruan tinggi, tugas yang diemban adalah mempersiapkan generasi yang mampu dan tanggap atas perubahan konstelasi sosial budaya yang terjadi. Untuk itu, UNEJ perlu memperhatikan dan menyiapkan pendidikan humaniora dengan muatan lokal dan nasional di semua strata untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademik tetapi juga memiliki moralitas kepribadian bangsa dan menjaga falsafah bangsa yang merupakan pandangan pola hidup masyarakat. 2.1.2 Demokratisasi Dewasa ini, dinamika sosial yang mewarnai dunia adalah gelombang demokratisasi. Indonesia, sejak gerakan reformasi tahun 1998 juga telah ikut dalam arus gelombang tersebut. Konsep demokrasi pada
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
5
dasarnya adalah baik, karena konsep tersebut berupaya menghormati setiap individu sebagai sosok yang merdeka dan berdaulat. Dalam implementasinya, konsep tersebut memerlukan partisipasi masyarakat dalam setiap pembuatan kebijakan baik dalam tataran nasional maupun lokal. Dalam konteks ini, setiap insan, baik organisasi maupun lembaga, seperti lembaga pendidikan dituntut untuk senantiasa sensitif dan tanggap terhadap setiap aspirasi kepentingan segenap lapisan masyarakat. Namun, dalam prakteknya pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih banyak mengalami anomali. Tidak jarang demokrasi justru memicu konflik, baik vertikal maupun horizontal, bahkan juga sempat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Permasalahan ini berakar pada pemahaman demokrasi yang hanya terbatas pada aspek sistem. Padahal, konsep demokrasi juga memuat aspek-aspek pemahaman lain seperti norma, sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Guna mengimbangi nilai etis demokrasi di atas, perlu ditumbuhkembangkan pemahaman yang lebih utuh terhadap konsep demokrasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan lebih banyak memberi kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Dalam hal ini, setiap insan, baik organisasi maupun lembaga, termasuk lembaga pendidikan harus mengemban tuntutan imperatif untuk
mensosialisasikan dan melembagakan norma demokrasi, sekaligus mendorong transformasi sikap dan tingkah laku demokrasi dalam masyarakat. Pada saat yang bersamaan, perlu disadari bahwa pelaksanaan dan pembangunan demokrasi harus dalam kerangka kemajuan NKRI. Dalam hal ini, lembaga pendidikan mengemban amanah untuk menanamkan dan memperkuat modal sosial seperti saling percaya (trust), kerja sama (mutual relationship), dan kejujuran (honesty) dalam segenap lapisan warga masyarakat. 2.1.3 Hukum dan HAM Hukum dan penegakan hukum tidak dapat dipisahkan dari perilaku elit penguasa. Keterkaitan hukum dan penegak hukum dalam perilaku politik tersebut hanya dapat terjadi dalam suatu negara yang tidak demokratis. Sementara itu, transparansi, supremasi hukum, dan perlindungan HAM dikesampingkan. Prinsip transparansi dimaksudkan sebagai proses penyusunan naskah akademik sampai kepada proses pembahasan Rancangan Undang-Undang. Prinsip supremasi hukum adalah kepastian hukum, persamaan di muka hukum dan keadilan, sedangkan perlindungan HAM merupakan internalisasi nilainilai HAM sebagai wujud nyata dari pengakuan rakyat dan pemerintah terhadap harapan yang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
6
memberikan karakteristik tersendiri terhadap setiap produk hukum. Sebagai negara demokrasi yang menempatkan penghargaan HAM sebagai pencapaian tertinggi, Indonesia harus mampu meyakinkan masyarakat dan dunia internasional bahwa negara telah bersikap netral dalam menyikapi berbagai persoalan HAM yang ada di wilayahnya. Namun, realitas menunjukkan bahwa kondisi HAM di Indonesia tidak sebaik yang ada dalam teks-teks perundangundangan, terutama dalam proses penegakannya (hukum). Padahal, antara proses penegakan hukum (law enforcement process) dan proses pembentukan hukum (law making process) saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Hal ini karena proses penegakan hukum yang baik, benar, dan bertanggung jawab dapat dipengaruhi oleh proses pembentukan hukum yang aspiratif, proaktif, dan kredibel dengan memenuhi koridor akademik (penyusunan naskah akademik), koridor administratif (koordinasi horizontal antar lembaga), dan koridor sosial politik (pembahasan oleh pemerintah dengan DPR). Ada banyak faktor yang mendasarinya, seperti lemahnya sistem hukum (meliputi: struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum), sempitnya pengetahuan HAM bagi masyarakat, pengaruh pruralisme agama, ketimpangan ekonomi, dan pengaruh globalisasi.
2.1.4 Otonomi Daerah Pada prinsipnya, kebijakan otonomi daerah dilakukan dengan mendesentralisasikan kewenangan-kewenangan yang selama ini tersentralisasi di tangan pemerintah pusat. Dalam proses desentralisasi itu, kekuasaan pemerintah pusat dialihkan dari tingkat pusat ke tingkat daerah, sehingga terwujud pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Penyelenggaraan otonomi daerah menekankan pentingnya prinsip-prinsip demokrasi, peningkatan peranserta masyarakat, dan pemerataan keadilan dengan memperhitungkan berbagai aspek yang berkenaan dengan potensi dan keanekaragaman antar daerah. Pelaksanaan otonomi daerah dianggap sangat penting karena tantangan perkembangan lokal, nasional, regional, dan internasional di berbagai bidang ekonomi, politik, dan kebudayaan terus meningkat dan mengharuskan penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional. Namun, karena keterbatasan resources atau sumber-sumber pendukung, baik berupa akses informasi, teknologi, dan jangkauan pasar maupun tenaga ahli di tingkat lokal, partisipasi dari bawah itu memerlukan dukungan sumber-sumber pendukung dari luar. Kebutuhan akan dukungan itu dapat berupa
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
7
kebutuhan modal, teknologi, SDM berkualitas, mobilisasi tenaga ahli pendamping, akses informasi, dan sistem jaringan informasi. 2.1.5 Lingkungan Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat disertai dengan pemenuhan kebutuhan hidup mengharuskan proses pembangunan berjalan tanpa mengindahkan ambang batas toleransi lingkungan. Proses deforestasi dan praktek pembangunan yang tidak ramah lingkungan menjadikan harmoni manusia dan lingkungan semakin timpang yang ditunjukkan dengan hilangnya biodiversity. Untuk itu, pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. Domain pembangunan yang ramah terhadap lingkungan menjadi esensi pembangunan berkelanjutan yang diartikan sebagai perbaikan mutu kehidupan manusia dengan tetap berusaha untuk tidak melampaui kemampuan ekosistem yang mendukung kehidupannya. Kegiatan pembangunan memiliki keterpaduan antara lingkungan sosial, ekonomi, lingkungan, dan keadilan sosial. Pengembangan masyarakat diartikan sebagai upaya pemberian keamanan, peningkatan perekonomian, peningkatan fungsi
ekologi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan manusia. Bersamaan dengan hal tersebut, kenyataan lingkungan juga memunculkan fenomena alam atau bahaya alam (natural hazards) yang berakibat timbulnya bencana. Untuk itu, kita harus menyadari bahwa bencana sejatinya juga merupakan kerentanan yang diciptakan sendiri oleh manusia atau suatu komunitas. Intinya, kejadian bencana lebih disebabkan oleh ulah manusia, daripada bersifat natural. Selain itu, program Millenium Development Goals (MDG’s) sebagai upaya penghapusan kemiskinan dan memperkecil kesenjangan dapat secara inheren dan sinergis diintegrasikan dalam proses pembangunan berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan banyak orang. Perlindungan lingkungan hidup harus menjadi bagian integral proses pembangunan guna mencapai pembangunan berkelanjutan. Ancaman terbesar dalam manajemen lingkungan dan bencana adalah keteledoran dalam pengelolaan lingkungan yang akan mempertinggi risiko terjadinya bencana itu, sehingga berdampak pada tidak terjadinya pertumbuhan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat, perencanaan pembangunan dan investasi pembangunan akan kembali ke titik nol. Komitmen dan tugas untuk
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
8
melindungi degradasi lingkungan dan mitigasi bencana adalah tugas bersama, tidak terkecuali perguruan tinggi. UNEJ sebagai salah satu perguruan tinggi berkewajiban untuk ikut aktif dalam rangka menyelamatkan bumi dan lingkungan. Kewajiban untuk ikut aktif itu dengan memberikan makna pada proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman mengenai pembangunan berkelanjutan demi lingkungan, dan generasi penerus dengan aktif melakukan akses teknologi, serta sain modern tanpa meninggalkan kearifan lokal (local wisdom) yang ada. 2.1.6 Ketahanan Pangan,
Energi,
dan Kesehatan
Perkembangan pertanian secara global, nampak berkembang pesat dan menunjukkan fungsi yang signifikan, baik dalam bidang pangan maupun energi terbarukan. Pergeseran penggunaan energi terbarukan dari produk-produk pertanian akan lebih memacu pertumbuhan produksi pertanian. Selain itu, dalam abad ke-21 ini gaya hidup sehat dengan slogan back to nature telah menjadi trend baru masyarakat dunia. Orang makin menyadari, bahwa penggunaan bahan-bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon tumbuh, dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Gaya hidup yang demikian ini telah melembaga secara internasional
yang diwujudkan melalui regulasi perdagangan global yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi (food safety attribute), mempunyai kandungan nutrisi tinggi (nutrional attribute), dan ramah lingkungan (eco-labelling attribute). Salah satu pilihan strategis dalam rangka mempercepat terwujudnya program pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan (eco-agrobisnis) untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, maka dibuat kebijakan atau program Go Organic 2010 yaitu menuju pertanian organik 2010 dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik terbesar di dunia pada tahun 2010. Bila dikaitkan dengan tugas menyediakan makan yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan bagi masyarakat, maka pengembangan pertanian organik merupakan salah satu pilihan yang tepat dalam menunjang ketahanan pangan lokal (local food security). Renstra Kementrian Pertanian 2010-2015 menyiratkan target utama pembangunan pertanian ke depan, yaitu: (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani. Pencapaian dan sustainability
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
9
swasembada pangan dan diversifikasi pangan merupakan salah satu pilar dari program Ketahanan Pangan Nasional yang merupakan isu penting dalam bidang pangan saat ini dan masa yang akan datang. Isu kesehatan yang berkembang menjadi prioritas perhatian dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Mahalnya biaya kesehatan bagi masyarakat dan trend penggunaan obat herba mendorong adanya inspirasi untuk menggali potensi dari bermacam sumber daya alam lokal sebagai bahan obat yang terjangkau masyarakat. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat untuk mengurangi dan mereduksi berbagai penyakit yang berkembang seperti reemerging, emerging disease, dan penyakit degeneratif merupakan tindakan preventif bahkan penyakit gizi masih membutuhkan peran aktif akademisi. Penyakit gizi buruk yang berkembang saat ini membutuhkan penanganan yang holistik dan komprehensif terutama dalam penyediaan asupan (makanan) yang cukup gizi dan terjangkau masyarakat. Program diversitas makanan merupakan program utama yang erat kaitannya dengan riset-riset perguruan tinggi dari berbagai disiplin ilmu, tidak hanya dari bidang teknologi pertanian, namun juga bidang kesehatan, dan sosial budaya.
Trend pemanfaatan bahan yang ramah lingkungan, mudah diperbarui (renewable), melimpah, dan murah sebagai bahan bakar/energi merupakan tantangan dalam era global. Mulai berkembangnya bio-fuel, biodiesel dan bio-energi yang membutuhkan bahan baku cukup besar seringkali bertentangan antara kepentingan pangan dan energi. Untuk itu, diperlukan pemikiran dan pemilihan bahan-bahan yang ketersediaannya melimpah, murah, dan mudah dikembangkan serta bukan bahan-bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengembangkan program go green tersebut. Indonesia sebagai salah satu negara dengan biodiversitas sumberdaya alam yang tinggi masih mempunyai banyak pilihan untuk pengembangan bioenergi.
2.1.7 Kebijakan Pendidikan Nasional Pemerintah telah menetapkan kebijakan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-Undang tersebut mengamanatkan bahwa: (1) Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan (2) Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
10
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, jujur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. SDM dengan karakteristik seperti di atas diharapkan dapat dihasilkan oleh satuan pendidikan, utamanya perguruan tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan pendidikan tinggi diarahkan pada tiga isu utama, yakni peningkatan daya saing bangsa (nation’s competitiveness), otonomi (authonomy) pengelolaan pendidikan, dan peningkatan kesehatan organisasi (organizational health) penyelenggara pendidikan tinggi. Isu daya saing bangsa menekankan pada peningkatan kinerja perguruan tinggi untuk: (1) menghasilkan keluaran (termasuk hasil-hasil penelitian dan lulusan) yang inovatif dan kreatif dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni; (2) mengembangkan lulusan agar mampu memilih dan mengadopsi sains dan teknologi, menerapkan dan atau mengembangkan agar menjadi produk inovatif yang memiliki daya saing ekonomi; dan (3) mengembangkan kemampuan beradaptasi bagi lulusan dengan memberikan keterampilan pendukung yang selaras dengan perkembangan teknologi.
Isu otonomi difokuskan pada desentralisasi otoritas dan pemberian otonomi yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi untuk mengembangkan diri dan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Hal ini akan menggeser peran DIKTI yang harus diantisipasi oleh perguruan tinggi antara lain: (1) Peran DIKTI bergeser dari fungsi regulator menjadi fasilitator, (2) restrukturisasi pendanaan pemerintah yang akan diarahkan pada sistem block grant, dan (3) dalam keotonomiannya, perguruan tinggi dituntut untuk tidak mengurangi tanggung jawab sosial termasuk di antaranya menjamin access and equity bagi mereka yang memenuhi persyaratan mutu akademik. Fokus isu kesehatan organisasi terletak pada pencapaian kondisi yang kondusif sehingga perguruan tinggi dapat mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkannya. Beberapa parameter dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan organisasi seperti: sikap menjunjung tinggi kebebasan akademik, mengembangkan manajemen mutu, transparan, dan akuntabel. Berbagai regulasi untuk mendukung kinerja perguruan tinggi telah ditetapkan oleh pemerintah, di antaranya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Perintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
11
Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 66 Tahun 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Sebagai tindaklanjut dari UU Nomor 17 Tahun 2003, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, namun undangundang tersebut tidak berlaku setelah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Pemerintah juga memfasilitasi pendanaan pengembangan institusi melalui berbagai macam skema hibah kompetisi, antara lain: I-MHERE, PHKI, dan PHK PKPD.
2.2 Analisis Lingkungan Internal Dalam lima tahun terakhir, UNEJ telah tumbuh menjadi salah satu universitas besar di Indonesia, yang didukung 1.011 staf edukatif, 700 tenaga administrasi, dan mengelola lebih dari 20.000 mahasiswa yang tersebar pada 13 fakultas dan 2 program studi setara fakultas. UNEJ telah melakukan langkah-langkah positip bahwa
pertumbuhan organisasi tersebut perlu diikuti dengan peningkatan sistem pengelolaan dan pemantauan kinerja sehingga efektivitas program dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Berikut ini dipaparkan perkembangan aktivitas terakhir UNEJ. 2.2.1 Sistem Tatapamong dan Organisasi Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN), UNEJ menggunakan PP Nomor 60 Tahun 1999 sebagai acuan dalam menyelenggarakan mandatnya yang dituangkan dalam Statuta UNEJ yang ditetapkan dengan Keputusan Mendiknas Nomor 183/O/2002. Tahun 2005, pemerintah menetapkan PP baru yaitu PP 19 Tahun 2005, selanjutnya diperkuat dengan keluarnya PP Nomer 66 tahun 2010. PP ini menjadi landasan bagi penyusunan statuta baru UNEJ yang telah disetujui oleh senat universitas dan sampai saat ini masih dalam proses persetujuan Mendiknas. Sistem tatakelola UNEJ diwujudkan dalam struktur organisasi yang telah diatur dalam Keputusan Mendikbud Nomor 275/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNEJ yang dilengkapi dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing organ. Struktur organisasi UNEJ tersebut telah mengalami beberapa kali penyesuaian seiring dengan dinamika yang terjadi, baik di Kemdiknas maupun di UNEJ sendiri.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
12
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, organorgan UNEJ pada level universitas terdiri atas pimpinan, senat, pelaksana akademik, pelaksana administrasi, unit penunjang (lembaga-lembaga, UPT-UPT) dan Badan Penjaminan Mutu (BPM). Organ-organ pada level fakultas terdiri atas senat fakultas, dekanat, jurusan, program studi, dan laboratorium. UNEJ memiliki 13 fakultas dan 2 PS yang dipersiapkan menjadi fakultas. Kelima belas fakultas/PS tersebut menaungi 10 program S0, 38 program S1, 8 program S2, dan 1 program S3, serta 3 program profesi. Meskipun UNEJ telah melengkapi tupoksi untuk para kabag dan kasubbag berdasarkan Kepmendiknas Nomor 01/D/0/2005, namun dalam implementasinya, belum semua organ dalam struktur organisasi UNEJ dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Hal ini disebabkan tupoksi yang ada masih kurang operasional dan belum dipahami dengan baik, sehingga mereka pada umumnya mengerjakan tugas-tugas seperti yang telah dilaksanakan (doing bussiness as usual). Guna mewujudkan tatakelola yang baik, UNEJ telah mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO. Sebagian besar unit kerja telah memiliki SOP yang penerapan sistem bermuara pada terwujudnya continuous quality improvement melalui siklus P-D-C-A, termasuk di
dalamnya audit internal implementasi sistem manajemen. Penerapan sistem tersebut telah mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal berupa sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga unit kerja yaitu: UPT Perpustakaan, FMIPA, dan Lembaga Penelitian. Sejauh ini, struktur yang demikian dinilai masih cukup relevan untuk menjalankan roda organisasi. Namun, struktur organisasi tersebut berakibat pada panjangnya birokrasi dan banyaknya staf yang dibutuhkan untuk eksekusi tupoksi. Di samping tidak efisien, struktur organisasi tersebut juga membuat staf kurang kreatif, karena para staf cenderung bekerja berdasarkan memo dari pimpinan. Meskipun sebenarnya mereka telah memiliki SOP, namun mereka cenderung mengabaikannya. Dengan demikian, implementasi tugas pokok dan fungsi di beberapa bagian, khususnya pada bagian teknis pelaksanaan administrasi dan layanan di tingkat universitas, SDM pelaksana masih menunjukkan kinerja yang kurang optimal. Hal ini ditandai dengan “bekerja” jika ada: a) perintah atasan langsung, b) dilibatkan dalam kepanitiaan, c) insentif. Selanjutnya, layanan yang diberikan masih berbelit, kurang memenuhi prosedur, dan kurang transparan. Fenomena ini mungkin disebabkan: a) belum jelas dan belum dipahaminya ruang lingkup tugas, kewenangan, tanggung jawab, dan hak yang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
13
melekat pada personal jabatan, karena dalam Keputusan Mendiknas ditetapkan bahwa Organisasi dan Tata Kerja UNEJ masih bersifat umum/normatif, belum dijabarkan dalam tugastugas teknis operasional. Struktur organisasi tersebut tidak adaptif terhadap dinamika regulasi kelembagaan, seperti unit kearsipan. 2.2.2 Manajemen Program Akademik Manajemen program akademik mencakup manajemen kegiatan tridarma, baik input, proses, mupun output. Dalam hal input, sistem penerimaan mahasiswa dilakukan melalui delapan jalur, yaitu: (1) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana (SPMBPS) untuk jenjang S2 dan S3; (2) Seleksi Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) untuk jenjang S1; (3) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk jenjang S1; (4) Seleksi Ujian Masuk Universitas Jember (UM-UNEJ) untuk jenjang S1 dan Diploma; (5) Seleksi alih program bagi lulusan D2 dan atau D3 untuk melanjutkan studi ke jenjang S1; (6) Seleksi Pendidikan Profesi bagi lulusan yang sudah memperoleh gelar sarjana; (7) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Asing (PMA) untuk jenjang S1 dan S2; dan (8) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Berbeasiswa (PMBB) untuk jenjang D3, S1, dan S2. Sistem seleksi tersebut
telah diinformasikan kepada masyarakat baik melalui media cetak maupun media elektronik. Untuk mempermudah pengelolaannya, sistem penerimaan mahasiswa baru tersebut didukung oleh sistem informasi. Sistem tersebut berbasis web, sehingga calon mahasiswa dapat melakukan transaksi secara online. Evaluasi dokumen dan hasil tes dilaksanakan secara computerised dan penetapan calon mahasiswa yang diterima didasarkan pada kualitas calon, sehingga hasil seleksinya cukup kredibel. Kegiatan akademik dilaksanakan dalam semester gasal dan genap, serta semester pendek. Semester gasal dimulai bulan September sampai dengan Januari dan semester genap dimulai bulan Februari sampai dengan Juni serta semester pendek dimulai bulan Juli sampai dengan Agustus. Pelaksanaan perkuliahan didasarkan pada pedoman akademik yang dilengkapi dengan kalender akademik. Sistem administrasi akademik dilaksanakan secara terpusat mulai dari pendaftaran ulang setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima, pembayaran biaya kuliah, registrasi (her-registrasi), pemrograman rencana studi, monitoring perkuliahan sampai pada entry nilai. Sementara itu, program studi lebih difokuskan pada penyelenggaraan perkuliahan. Pembayaran biaya kuliah dapat dilakukan secara online melalui ATM Internet Banking, SMS
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
14
Banking atau bank-bank yang sudah ditetapkan untuk masing-masing fakultas/program studi setara fakultas. Pemrograman matakuliah dan transaksi mahasiswa lainnya dilaksanakan secara online melalui Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM). Penjadwalan kuliah, SK Mengajar Dosen, monitoring perkuliahan, pencetakan presensi UAS, pencetakan hasil studi mahasiswa, dan transaksi lainnya dilaksanakan secara online melalui Sistem Informasi Perkuliahan (SIP). Entry nilai secara terpusat memungkinkan terjadinya kesalahan karena terbatasnya tenggang waktu antara pencetakan/pembagian KHS dengan pemrograman, sehingga jika kesalahan tersebut tidak dapat segera dibetulkan, akan berdampak pada beban SKS mahasiswa untuk semester berikutnya. Sementara itu, pembetulan nilai masih terus dapat dilakukan sesuai dengan usulan fakultas. UNEJ telah mengembangkan Learning Management Systems (LMS) dan telah dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk pembelajaran, meskipun sebagian besar masih dalam bentuk penyediaan materi dan tugas kuliah. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran, UNEJ secara rutin melaksanakan audit pembelajaran tiap semester. Audit pembelajaran mencakup kelengkapan dokumen pembelajaran dan
kapabilitas dosen dalam mengajar (observasi langsung PBM di kelas). Namun, tindaklanjut hasil audit pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal. Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menilai dosen dalam melaksanakan pembelajaran bukan hanya melalui audit pembelajaran, melainkan juga melalui pengisian kuesioner IKAD, namun belum semua fakultas melaksanakannya. Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala, berbentuk ujian, praktikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir. Pembobotan masing-masing unsur penilaian dapat ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman akademik universitas. Keseriusan dan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti program pendidikan dievaluasi secara sistematis dan hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk kelanjutan studi mereka. Sistem evaluasi tersebut meliputi evaluasi 4 semester, 8 semester, dan 14 semester. Kegiatan akhir dari penyelenggaran pendidikan adalah yudisium dan wisuda. Yudisium adalah upacara penetapan kelulusan mahasiswa yang pelaksanaannya diatur oleh masing-masing fakultas, sedangkan wisuda adalah upacara
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
15
pengukuhan gelar akademik dan atau sebutan profesional kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan akademik atau profesional melalui rapat terbuka Senat Universitas dan ditandai dengan penyerahan ijazah. Proses administrasi dari kegiatan ini didukung oleh Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kelulusan (SITALUS) dan Sistem Informasi Wisuda (SIUDA), sehingga penyiapan dokumen kelulusan yang setiap tahunnya lebih dari 4.500 lulusan dapat terlayani secara cepat dan akurat, termasuk penyediaan transkrip.
tersebut dikembangkan sedemikian rupa, sehingga mampu menghasilkan data-data personal pegawai, data keluarga, data status kepangkatan dan golongan semua tenaga dosen, dan tenaga pendidikan dari masing-masing unit kerja. Keberadaan SIMPEG tersebut diharapkan sebagai pangkalan data yang akurat untuk keperluan pertimbangan usulan promosi jabatan dan kenaikan pangkat serta perencanaan pengembangan pegawai. Namun, implementasi SIMPEG masih belum optimal.
2.2.3 Manajemen Sumberdaya Manusia
Pada akhir tahun 2009, UNEJ memiliki tenaga dosen sejumlah 1.011 orang, dengan jumlah mahasiswa (student body) 19.638 orang, dengan rasio dosen dan mahasiswa 1:19. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000, maka rasio dosen dan mahasiswa di UJ secara umum dapat disimpulkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam keputusan tersebut, yaitu standar rasio dosen mahasiswa untuk ilmu eksakta 1:20 dan noneksakta 1:30. Namun demikian, ada beberapa fakultas yang memiliki rasio dosen mahasiswa yang mendekati atau melebihi standar Kepmendiknas di atas, yaitu FE (1:33), FKIP (1:32), PSIK (1:19), dan FKM (1:20). Di samping itu, ketercukupan dosen pada beberapa PS sangat mengkhawatirkan, antara lain PS Akuntansi (1:44). Salah satu dampak dari kondisi ini adalah besarnya beban mengajar dosen
Program pengembangan yang baik atau uraian tupoksi yang jelas dan tepat tidak akan bisa diimplementasikan dengan baik jika kualitas SDMnya rendah. Dalam rangka mendapatkan tenaga dosen dan administrasi yang berkualitas, UJ telah mengembangkan dan melakukan sistem rekruitmen secara transparan, kesamaan akses, dan sesuai dengan kebutuhan. Lowongan formasi kebutuhan tenaga dosen dan administrasi diumumkan secara terbuka, baik melalui media cetak maupun melalui website. Untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian antara kebutuhan dan tenaga dosen yang diterima, jurusan telah dilibatkan baik dalam proses pengusulan maupun proses seleksi. Pada tahun 2007, UNEJ telah mengembangkan Sistem Informasi Pegawai (SIMPEG). Sistem
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
16
di fakultas tersebut, sehingga kegiatan dua darma yang lain (penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) relatif rendah. Salah satu usaha untuk mengatasi rasio dosen mahasiswa yang tinggi tersebut adalah dengan cara sharing dosen antar fakultas di lingkungan UNEJ. Perhitungan kelebihan beban mengajar yang ada di SIP sangat mendukung terlaksananya sharing dosen. Pengembangan kualitas dosen terus-menerus dilakukan, terutama dalam bentuk peningkatan kualifikasi akademik dosen. Namun, persentase dosen yang berkualifikasi S2/S3 sekitar 74% (kualifikasi S3 = 14,4%) dan 26 % berkualifikasi S1 (64% di antaranya berusia 35 tahun ke bawah). Jika dikaitkan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mensyaratkan bahwa dosen program pendidikan S1 minimal harus berpendidikan S2, maka UNEJ memiliki permasalahan cukup serius mengenai peningkatan pendidikan akademik dosen dari S1 ke S2. UNEJ juga mendorong dosen untuk meningkatkan jabatan fungsionalnya. Dari 1.011 orang dosen, 4,15% memiliki jabatan fungsional Guru Besar; 33,43% Lektor Kepala; 29,28% Lektor; 22,65% Asisten ahli; dan sisanya (10,49%) belum memiliki jabatan fungsional. Telah lebih detil terhadap sebaran usia dosen yang memiliki jabatan Asisten Ahli, terlihat bahwa 14,4% di
antaranya berusia 41 tahun ke atas. Sementara itu, UNEJ memiliki tenaga administrasi sebanyak 700 orang, 38 % di antaranya berpendidikan S1 dan S2 (S2 = 2,14%) dan baru 2,86% yang sudah golongan IV. Pengembangan profesionalisme staf administrasi masih lebih terfokus pada pengiriman staf untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarkan pemerintah seperti Diklatpim IV, III, dan II. Seharusnya, UNEJ mengalokasikan sebagian dananya untuk meng-upgrade kompetensi staf sesuai dengan dinamika IPTEKS dan tuntutan stakeholders akan terwujudnya layanan prima terwujud. Kenyataannya belum semua staf berorientasi pada customer satisfaction dalam melayani stakeholders, utamanya mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen SDM masih belum optimal. Mekanisme usulan kenaikan jabatan fungsional sebenarnya sudah baku, yakni usulan jabatan fungsional sampai dengan Lektor diajukan untuk mendapatkan Surat Keputusan Rektor, sedangkan untuk Lektor Kepala ke atas harus mendapatkan pertimbangan atau persetujuan Senat Universitas, selanjutnya di kirim ke Biro Kepegawaian Kemdiknas / Dikti Jakarta untuk diproses lebih lanjut. Kondisi di atas menunjukkan bahwa, proses kenaikan jabatan dosen memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk mendapatkan hasil penilaian di tingkat universitas saja memerlukan waktu kurang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
17
lebih 6 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pangkat/jabatan dosen sepenuhnya sangat bergantung kepada dosen yang bersangkutan dan belum ada sistem peringatan atau teguran dari atasan langsung melalui unit kerja secara hierarki. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem informasi manajemen pegawai yang mampu memberikan early warning atau informasi kapan seorang dosen atau karyawan harus mengusulkan kenaikan pangkat atau jabatan dan menciptakan atmosfer akademik yang dapat memotivasi dosen/karyawan untuk naik pangkat. Kepindahan atau promosi jabatan tenaga administrasi dilegalisasi oleh Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT), yang terdiri atas pejabat terkait di lingkungan UNEJ. Promosi untuk menduduki jabatan tertentu bukan saja didasarkan pada Daftar Urutan Kepangkatan (DUK), melainkan juga memperhatikan prestasi kerja. Namun, masih sering dijumpai bahwa latar belakang kompetensi staf belum semua sejalan dengan tupoksi yang harus dijalankan. Hal ini disebabkan karena UNEJ belum memiliki data base kompetensi staf. Dalam rangka menilai kehadiran staf telah dikembangkan Sistem Informasi Presensi (SIP). Untuk itu, di setiap unit/fakultas di lingkungan UNEJ telah dipasang perangkat finger print. Dengan sistem ini, baik dosen/pegawai yang bersangkutan maupun pimpinan dapat memonitor
dan mengevaluasi kehadiran mereka. Namun, saat ini hanya sebagian kecil unit/fakultas yang masih mengoperasionalkan finger print, dan sebagian lainnya kembali menggunakan daftar hadir secara manual. Untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, telah dirumuskan IKAD (Indeks Kinerja Akademik Dosen) yang didasarkan pada aktivitas dosen dalam melaksanakan pembelajaran, yang meliputi: kehadiran dalam pembelajaran, kelengkapan dalam pembelajaran, ketepatan waktu menyerahkan soal UTS (<3 hari Jadwal UTS/UAS) dan ketepatan waktu menyerahkan nilai akhir (< 7 hari dari waktu UAS), serta penilaian mahasiswa dengan kuesioner. Analisis hasil IKAD umumnya masih dilakukan secara manual, sehingga tidak efisien. FMIPA merupakan satu-satunya fakultas yang sudah menerapkan IKAD secara online. 2.2.4 Manajemen Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) sampai dengan Desember 2008, UNEJ saat ini memiliki sarana dan prasarana senilai Rp 221.292.841.737,00. Sarana dan prasarana tersebut meliputi tanah, gedung, dan peralatan. Luas tanah dan gedung seluruhnya 1120.261 m2, yang dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu: (i) tanah bangunan mess/wisma/asrama seluas 10.630
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
18
m2, (ii) tanah bangunan pendidikan dan latihan seluas 942.910 m2, (iii) tanah bangunan tempat kerja lainnya seluas 37.057 m2, dan (iv) tanah kebun percobaan seluas 129.664 m2. Pedoman teknis pelaksanaan pembangunan kampus telah dirumuskan dalam Master Plan 2005-2015 yang merupakan revisi Master Plan sebelumnya. Berdasarkan Master Plan tersebut, penggunaan lahan kampus dibagi dalam lima zona, yaitu: (i) zona pusat kampus (8,3410 Ha), (ii) zona olahraga dan rekreasi (7,2506 Ha), (iii) zona ruang terbuka hijau dan ruang luar (18,6375 Ha), (iv) zona fasilitas umum (8,4535 Ha), dan (v) zona akademik (37,4174 Ha). Dalam prakteknya, realisasi master plan tersebut tidak kaku; tetap mempertimbangkan dinamika terkini dan berorientasi pada pemberian manfaat yang optimal. Penerapan master plan telah menghasilkan suasana kampus yang hijau dan asri (green campus), yang diharapkan dapat menumbuhkan kenyamanan bagi staf untuk bekerja dan bagi mahasiswa untuk belajar. Bahkan, kampus UNEJ telah menjadi salah satu tempat rujukan masyarakat untuk rekreasi dan olahraga. Perencanaan pengadaan gedung, peralatan laboratorium, peralatan kelas, peralatan penunjang, infrastuktur jaringan dan akses internet serta referensi melibatkan unit kerja (user) yang dikoordinasikan oleh BAPSI. Keseluruhan rencana
pengadaan tersebut kemudian dirumuskan dalam bentuk usulan DIPA UNEJ. Usulan DIPA untuk tahun ke-n disusun dan diusulkan kepada Kemdiknas pada tahun ke-(n–1). Hasil perencanaan tersebut masih kurang optimal karena universitas tidak memiliki pemetaan pengadaan sarpras berdasarkan skala prioritas. Dampaknya, beberapa usulan dari user tidak dapat direalisasikan sesuai dengan waktu yang direncanakan, kecuali jika user aktif mempertanyakan realisasi usulannya. Hal ini salah satunya disebabkan karena proses perencanaan belum sesuai dengan mekanisme yang seharusnya, yakni tidak melalui Raker. Realisasi dari perencanaan adalah proses pengadaan barang/jasa yang prosedurnya mengikuti peraturan yang berlaku. Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara terpusat. Sentralisasi panitia pengadaan barang/jasa merupakan wujud efisiensi. Namun dalam praktiknya, beban kerja panitia overload yang berakibat tidak sesuainya proses pengadaan dengan jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena UNEJ memiliki banyak staf yang sudah tersertifikasi sebagai ahli pengadaan barang/jasa, pengadaan barang/jasa dapat didesentralisasi kepada unit kerja. Peran universitas berubah dari pelaksana menjadi supervisor. Setelah dilakukan pengadaan barang/jasa, kemudian diadministrasikan dengan memberikan kode dan peruntukannya serta dilakukan serah terima barang yang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
19
dituangkan dalam berita acara. Pengadministrasian barang/jasa pemerintah menggunakan acuan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Keuangan (SIMAK). Pengisian SIMAK sudah berjalan dengan tertib, namun validitas isinya masih perlu ditingkatkan, terutama kesesuaiannya dengan direktori barang per ruang. Fitur dalam SIMAK belum dapat dimanfaatkan untuk mengelola sarpras, di sisi lain Sistem Informasi Sarana dan Prasarana (SINAPRA) belum diimplementasikan. Seiring dengan dinamika sains atau kebutuhan stakeholders, UNEJ berupaya untuk menambah program studi (fakultas) baru yang memang layak untuk dibuka. Konsekuensinya, kebutuhan ruang kuliah dan peralatan praktikum meningkat, sehingga mereka berkeinginan membangun ruang kuliah atau membeli peralatan baru sebagai solusinya. Analisis terhadap penggunaan ruang kuliah menunjukkan bahwa penggunaan ruang kuliah bervariasi. Penggunaan ruang kuliah (jam/minggu) yang paling intens adalah Fakultas Ekonomi (66,99), Fakultas Hukum (62,74), FISIP (56,04), dan Fakultas Teknik (52,86). Sementara itu, fakultas lainnya masih belum menggunakan ruang kuliahnya secara optimal. Data tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya kekurangan ruang kuliah pada suatu fakultas tidak harus selalu diatasi dengan membangun ruang kuliah baru, karena di fakultas lain banyak ruang kuliah yang bisa
digunakan. Hal ini dapat diwujudkan melalui sentralisasi pengelolaan ruang, sehingga resources sharing dapat dikelola dengan baik. Untuk menunjang kegiatan akademik, UNEJ menyediakan sumber bacaan yang dikelola oleh UPT Perpustakaan pada tingkat universitas, sedangkan di fakultas tersedia ruang baca. Secara umum, koleksi text books dan jurnal masih belum memenuhi kebutuhan dosen dan mahasiswa program S0 s.d. S3 apalagi jumlah program studi terus bertambah. Konten dari digital library juga masih terbatas. Pelayanan perpustakaan UNEJ telah terotomasi dengan menggunakan sistem SirsiDynix, namun sistem yang diterapkan saat ini masih belum sepenuhnya berbasis web, sehingga segenap warga UNEJ belum dapat mengakses atau mengadakan transaksi perpustakaan dari unit kerjanya masingmasing. Sumber bacaan yang ada di masing-masing ruang baca fakultas di-entry-kan ke dalam sistem, sehingga nantinya semua sumber bacaan yang tersedia di berbagai unit kerja dapat terintegrasikan ke dalam data base UPT Perpustakaan dan dapat diakses oleh pemustaka. UPT Perpustakaan menyediakan layanan 7 hari (75 jam) dalam seminggu sesuai dengan standar layanan perpustakaan bertaraf internasional. Sistem layanan UPT Perpustakaan telah mendapatkan pengakuan pihak eksternal dengan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. UPT Perpustakaan juga melengkapi diri
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
20
dengan hot spot yang memungkinkan pengunjung dapat mengakses internet secara gratis. Kondisi ini diharapkan dapat membuat suasana akademik semakin kondusif. 2.2.5 Manajemen Keuangan Dalam penyelenggaraan mandatnya, UNEJ mendapatkan dukungan dana yang bersumber dari masyarakat (PNBP) dan pemerintah (rupiah murni). Sebagian dana rupiah murni diperoleh melalui mekanisme allocated base dan sebagian lainnya melalui mekanisme competitive base (misal PHK I, hibah penelitian). Dana PNBP diperoleh dari masyarakat melalui biaya pendidikan mahasiswa (SPP, SPA, SPI, dan lain-lain), pemanfaatan aset, dan kontrak jasa kepakaran/kerjasama dengan pihak ketiga. Penerimaan dana PNBP UNEJ terus meningkat, namun peningkatan tersebut lebih banyak pada komponen biaya pendidikan seiring dengan meningkatnya student body, sedangkan penerimaan dari pemanfaatan aset dan kontrak jasa kepakaran/kerjasama belum strictly monotonic increasing. Di samping itu, peningkatan PNBP juga disebabkan oleh sisa dana PNBP tahun sebelumnya. Sebenarnya perkiraan penerimaan dana PNBP sudah disusun, namun penetapan target capaian dana PNBP lebih didasarkan pada besaran dana yang diperoleh pada tahun sebelumnya, dan kurang mengoptimalkan potensi revenue generating.
Bersama dengan dana rupiah murni, dana PNBP digunakan untuk menyelenggarakan tridarma (core process) dan kegiatan pendukungnya. Berdasarkan konsensus bersama, alokasi dana PNBP dari komponen SPP dan SPA untuk universitas dan fakultas dengan proporsi 30:70 untuk ilmu eksakta dan 35:65 untuk ilmu sosial, sedangkan dana SPI dikelola sepenuhnya oleh universitas. Alokasi dana untuk fakultas digunakan untuk membiayai operasional fakultas beserta unit kerja di dalamnya, sedangkan dana operasional lembaga dan UPT dialokasikan dari porsi dana PNBP untuk universitas. Fakultas dan unit kerja lainnya diberikan otonomi untuk merencanakan penggunaan dananya untuk selanjutnya diusulkan kepada universitas. Sementara ini, universitas belum memiliki mekanisme untuk me-review semua usulan unit kerja, sehingga unit kerja tidak mengetahui sejak awal tahun usulan yang mana yang dapat/tidak dapat direalisasikan. Selain itu, juga masih dijumpai adanya usulan unit kerja yang belum dapat direalisasikan hingga berakhirnya tahun anggaran. Hal ini disebabkan antara lain karena usulan besaran dana dari unit kerja untuk pengadaan barang/jasa melebihi pagu anggaran. Kondisi demikian mencerminkan belum baiknya perencanaan pengelolaan anggaran. Manajemen keuangan mengacu pada berbagai macam regulasi yang berlaku, di antaranya
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
21
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN. Implementasi peraturan tersebut kurang memuaskan banyak pihak. Hal ini disebabkan karena besaran uang persediaan (UP) pada setiap pencairan jauh di bawah kebutuhan riil unit kerja. Revolving dana yang telah dicairkan relatif lambat, akibatnya pengajuan ganti uang persediaan (GUP) juga lambat. Keterlambatan revolving dana UP/GUP disebabkan karena beberapa unit kerja tidak dapat menyelesaikan SPJ-nya sesuai dengan waktu yang diharapkan. Alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah sebagian kegiatan dilaksanakan melalui mekanisme LS. Mekanisme ini sebenarnya sejalan dengan paradigma activity base, namun unit kerja masih enggan untuk mengoptimalkan peluang tersebut dan memilih menggunakan mekanisme UP/TUP. Keengganan unit kerja tersebut nampaknya disebabkan karena ketidaksiapannya dalam membuat usulan dengan paradigma activity base dan ketidaksiapannya untuk di audit. Sebagai perguruan tinggi yang sudah sering memenangkan competitive based funding, perencanaan berbasis kegiatan yang terintegrasi dan monitoring/audit seharusnya sudah terinternalisasi dengan baik. Guna mendukung pengelolaan keuangan, UNEJ telah mengembangkan beberapa SOP berkaitan dengan pengelolaan
keuangan, namun efektivitas penerapan SOP masih belum dievaluasi. Monitoring penggunaan keuangan dilakukan oleh bagian keuangan Kantor Pusat, namun monitoringnya lebih menekankan pada aspek kelengkapan SPJ dan aspek efektivitasnya kurang mendapatkan perhatian. Laporan keuangan kepada kementerian dilaksanakan secara rutin dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Mekanisme tersebut sudah berjalan dengan baik dan relatif transparan, utamanya kepada kementerian, meskipun segenap warga UNEJ belum sepenuhnya merasakan adanya transparansi. Hal ini terlihat dari ketidaktahuan unit kerja atas posisi dana mereka yang masih belum terserap untuk masing-masing MAK. Kondisi ini dapat diminimalisasi melalui pengembangan sistem informasi keuangan yang terintegrasi dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Sebagai instansi pemerintah, ada mekanisme audit yang dilaksanakan oleh IRJEN, BPKP, dan BPK, namun pelaksanaan audit hanya 1-2 kali se tahun. Sebenarnya UNEJ telah memiliki instrumen audit internal dalam bidang keuangan yang disusun oleh BPM sejak tahun 2007, namun hingga saat ini audit internal belum pernah dilaksanakan.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
22
2.2.6 Data dan Informasi Pengembangan database informasi administrasi UJ dimulai dengan mengembangkan sistem informasi yang bersifat stand alone. Sistem ini memiliki keterbatasan dalam pengintegrasian dan pengaksesan data. Untuk itu, sejak tahun 2003 sudah dimulai pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dengan SIAKAD sebagai pilot project-nya. Hingga saat ini, UNEJ telah mengembangkan dua belas buah sistem informasi administrasi UNEJ, yaitu Sistem Informasi Pendaftaran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPSPMB), Sistem Informasi Seleksi Lokal Penerimaan Mahasiswa Baru (SISLPMB), Sistem Informasi Seleksi Penerimaan Siswa Berprestasi (SISPSB), Sistem Informasi Regristrasi Mahasiswa Baru (SIRMABA), Sistem Informasi Sarana dan Prasarana (SINAPRA), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kelulusan (SITALUS), Sistem Informasi Wisuda (SIUDA), Sistem Presensi Sidik Jari, Sistem Informasi Keuangan (SIKEU), Sistem Informasi Perkuliahan (SIP) dan Sistem Informasi Administrasi Mahasiswa (SIAM), Sistem Informasi Elektronik Payment (SI Epayment). Namun demikian, sistem-sistem tersebut belum seluruhnya terintegrasi, sehingga masih dijumpai beberapa kendala, baik dari sisi
ketersediaan, akurasi, akses/distribusi data.
maupun
kecepatan
Pengembangan infrastruktur jaringan komputer (computer network) untuk mendukung penerapan sistem-sistem informasi tersebut sudah dilakukan dengan terpasangnya backbone fiber optic (FO) yang menghubungkan seluruh unit kerja di lingkungan Kampus Tegalboto. Unit kerja yang berada di luar lokasi Kampus Tegalboto, pengembangan jaringan komputernya dilakukan dengan menggunakan teknologi wireless access point (WAP). Pengembangan jaringan komputer untuk mengakses jaringan global (internet) melalui Asti-Net sudah ditingkatkan bandwidth-nya menjadi 30 Mbps. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini hampir semua komputer yang ada di unit kerja sudah terhubung dengan jaringan internet. Infrastruktur network sudah terbangun, budaya distribusi/akses data/informasi berbasis TI sudah nampak, dan database informasi administrasi UNEJ sudah dikembangkan. Namun demikian, dalam implementasinya masih menemui beberapa kendala, di antaranya adalah: - bertambahnya jumlah computer client di unit kerja yang menyebabkan besarnya traffic data sehingga kecepatan akses semakin lambat; - sistem informasi yang sudah dikembangkan belum diimplementasikan dengan baik dan
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
23
-
-
optimal, hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya data yang belum dimasukkan sehingga data-data yang ada masih tersebar dimana-mana dan masih dalam bentuk non elektronik; data elektronik yang tersedia belum mampu memenuhi semua kebutuhan pengguna baik internal (seperti program studi dan unit kerja lainnya) maupun eksternal (seperti keperluan EPSBED, akreditasi PS, dan LAKIP); sistem informasi yang sudah dikembangkan belum sepenuhnya terintegrasi seperti: SIP, SIMPEG dan SINAPRA sehingga terdapat data yang redundant.
Di samping kendala di atas, ketersedian dan pemanfaatan sistem informasi tersebut tidak diimbangi dengan faktor teknis, baik itu berupa tupoksi staf/unit, kewenangan staf/unit, keterkaitan proses antarunit, dan belum tersosialisasikannya SOP dengan baik, sehingga pelaksanaan proses menemui kendala-kendala lain yang disebut sebagai: o risiko proses, yang berakibat pada : - tidak semua staf bersedia untuk mengikuti proses yang telah ditentukan baik dari sisi SOP, tupoksi, maupun kewenangan; - risiko kemungkinan staf tidak mampu untuk mengikuti prosedur yang telah ditentukan, baik karena alasan skill, waktu, maupun faktor lain,
o
o
risiko teknologi, yang berakibat pada : - perkembangan TIK yang begitu cepat dan dinamis namun di lain sisi para staf memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan cenderung rendah dalam pemanfaatan TI; - tidak semua staf menguasai/telah mengenal sistem informasi, feature, dan tools yang telah dikembangkan; risiko sustainabilitas dan pengembangan - dengan tidak terimplementasinya sistem dengan baik (yang disebabkan oleh risiko proses dan risiko teknologi di atas), akan membawa dampak pada sustainabilitas sistem dan pengembangan feature dari sistem guna pencapaian efisiensi dari manajemen tidak terjamin.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, UNEJ melalui UPT TI terus berupaya melakukan penyempurnaan sistem informasi yang ada agar mudah dioperasikan dan dapat mengeluarkan data serta informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Namun, upaya-upaya tersebut belum dibarengi dengan pemahaman yang optimal mengenai kebijakan universitas yang mendorong setiap unit kerja di lingkungan UNEJ untuk memanfaatkan sistem informasi yang ada sesuai dengan tugas pokok staf atau unit pelaku operasional administrasi, kewenangan akses
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
24
berdasar level authority dan fungsinya. Untuk itu, sistem informasi yang telah dikembangkan belum dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik sebagai pengelola data maupun penyedia informasi untuk menunjang decission making ataupun perencanaan. Secara fisik sistem sudah didukung oleh kapasitas bandwidth yang mencukupi, network policy, dan security sehingga sistem dapat diakses dengan mudah dan cepat, namun dikarenakan faktor Risiko Proses dan Risiko Teknologi yang disebutkan di atas maka sistem masih belum bisa dimanfaatkan secara optimal. 2.2.7 Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Merespon kebijakan Dikti berkaitan dengan pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI PT), UNEJ telah membentuk Badan Penjaminan Mutu (BPM) melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 4011/J25/KP/2004 untuk melaksanakan penjaminan mutu pada level institusi. Pada tahun 2008 dilakukan perbaikan terhadap struktur organisasi BPM dan sejak saat itu BPM memiliki tiga divisi yaitu Divisi Sistem Manajemen Mutu (SMM), Divisi Monitoring dan Evaluasi/Audit Internal, Divisi Koordinasi Hibah, Penyusunan Evaluasi Diri, Akreditasi, dan Pembukaan Prodi Baru.
Dalam melaksanakan tugasnya, BPM didukung oleh sebelas staf dosen dan dua staf administrasi. Kesebelas staf BPM tersebut telah mendapatkan berbagai training dalam bidang quality assurance; 36,35% staf telah mendapatkan pelatihan Monev internal, 81,8% staf telah lulus pelatihan sistem manajemen mutu ISO 9001 (registered by IRCA), 36,36% staf telah mendapatkan sertifikat sebagai auditor sistem manajemen mutu ISO 14000 (registered by IRCA), dan 81,8% telah mendapat pelatihan audit manajemen mutu akademik internal (AMMAI). Di samping itu, UNEJ memiliki pool of internal reviewer/auditor yang beranggotakan lebih dari 30 orang yang sudah terlatih dalam bidang SMM, monev/audit, dan akreditasi. Dengan SDM yang kompeten tersebut, BPM telah menghasilkan beberapa panduan untuk menggerakkan budaya mutu, antara lain: (1) kebijakan akademik, (2) panduan penyusunan dokumen mutu, (3) pedoman monev internal hibah kompetisi, (4) pedoman audit pembelajaran, (5) pedoman penyusunan laporan evaluasi diri unit kerja, (6) pedoman penilaian prodi, (7) pedoman audit keuangan, dan (8) pedoman evaluasi kinerja staf. Sebagian besar dokumen tersebut belum ditetapkan dengan keputusan rektor, sehingga aspek legalitasnya agak lemah. Terlepas dari kelemahan tersebut, sebagian besar dokumen (kecuali dokumen nomor 7 dan 8) telah dijadikan acuan
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
25
dalam pelaksanaan penjaminan mutu. Sejauh ini BPM telah dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan baik. Pengembangan sistem manajemen mutu sudah menghasilkan 3 unit kerja (UPT Perpustakaan, FMIPA, dan Lembaga Penelitian) yang tersertifikasi ISO 9001:2008 dan 1 unit kerja sedang dalam proses sertifikasi. Monev internal implementasi program hibah kompetisi dan audit pembelajaran terlaksana setiap semester. Review laporan evaluasi diri unit kerja dan penilaian prodi berprestasi terlaksana setiap tahun. Terlaksananya review terhadap dokumen proposal pembukaan prodi baru dan boring akreditasi sebelum dokumendokumen tersebut dikirimkan ke Kemdiknas dan BAN-PT. Akan tetapi, tindaklanjut hasil kegiatankegiatan tersebut, misalnya hasil audit pembelajaran, belum dilaksanakan secara optimal, sehingga siklus P-D-C-A kurang berjalan dengan baik. Idealnya proses penjaminan mutu dapat terwujud pada berbagai level (dari universitas hingga prodi), namun sementara ini implementasi mekanisme penjaminan mutu lebih banyak pada tingkat universitas yang digerakkan oleh BPM. Pada level unit kerja (fakultas, lembaga, dan UPT) sudah dibentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM), namun belum semua GPM berfungsi dengan baik, sehingga proses penjaminan mutu masih bervariasi; ada yang masih jalan ditempat dan ada yang sudah
tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi, misal UPT Perpustakaan yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari MALQA (Mutu Agung Lestari Quality Assurance). Berkaitan dengan penjaminan mutu, dalam penyelenggaraan tridarma, pemerintah telah memberikan arahan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri atas delapan jenis standar. Beberapa standar, misalnya standar saranaprasarana dan standar pendidik, telah ditetapkan oleh pemerintah, namun masing-masing perguruan tinggi diberi kewenangan untuk menetapkan standar-standar lainnya. Sehubungan dengan kewenangan tersebut, UNEJ masih belum menetapkan standar untuk masing-masing jenis standar seperti yang dimaksud dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 itu. 2.2.8 Kinerja Akademik A. Pendidikan 1) Penerimaan Mahasiswa Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, UNEJ menyelenggarakan program pendidikan S3, S2, S1, S0 dan alih program. Penerimaan mahasiswa baru untuk program pendidikan S1 dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur PMDK, SNMPTN dan UM.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
26
Sementara itu, penerimaan mahasiswa baru program pendidikan S2, S1 dan S0 dilaksanakan melalui UM- UNEJ. Implementasi semua sistem tersebut dimaksudkan selain untuk memperbaiki kualitas input juga untuk memenuhi daya tampung yang ada. Namun demikian, adanya sistem penerimaan mahasiswa baru untuk PT di luar UNEJ yang semakin beragam baik sebelum maupun sesudah UAN SMU dan yang sederajat merupakan ancaman bagi manajemen UNEJ. Proporsi penerimaan sesuai dengan mekanisme yang dilaksanakan jenjang S1 rata-rata sebesar 2025% PMDK; 40-50% SNMPTN; dan 24-35% UMUNEJ. Dari daya tampung yang direncanakan tersebut, rata-rata mahasiswa yang masuk sebesar 15-21% PMDK; 34-41 % SNMPTN; dan 8-27% UM-UNEJ. Jumlah mahasiswa yang diterima melalui ke-4 mekanisme tersebut, mulai 2006 hingga 2008 belum sesuai dengan kapasitas dan proporsi yang telah direncanakan. Fenomena tersebut menunjukkan penerimaan calon mahasiswa masih rendah dan belum menjadikan UNEJ sebagai pilihan utama. Pada kelompok IPA terjadi peningkatan prioritas pilihan ke-1 dari 33% menjadi 39% pada tahun 2008. Sebaliknya, pilihan ke-3 menurun menjadi 5,5%. Untuk kelompok IPS terjadi peningkatan, pilihan ke-1 menjadi 33,7% dan penurunan pada
pilihan ke-3 menjadi 16,24%. Secara umum selama 3 tahun terakhir, calon mahasiswa baru yang masuk ke UNEJ merupakan pilihan ke-2 sebesar >50%. Namun demikian, jika dilihat nilai skor SNMPTN, mahasiswa yang mendaftar di UNEJ terjadi peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dengan rata-rata 572,10 untuk bidang IPA, dan 582,25 bidang IPS. Rata-rata score SNMPTN untuk bidang IPS dari tahun ke tahun lebih tinggi dari bidang IPA. Berdasarkan nilai score tersebut, UNEJ merupakan universitas dengan rangking 5 baik untuk bidang IPS dan IPA seluruh universitas di Jawa Timur. Berdasarkan rata-rata score tersebut dari tahun 2006 hingga 2008, keketatan persaingan yang masuk ke UNEJ masih rendah. Hal ini juga ditunjukkan oleh sebaran score SNMPTN yang masuk ke UNEJ pada beberapa PS menunjukkan rentang yang cukup besar, namun pada beberapa PS yang lain simpangannya rendah. Hal ini menunjukkan kualitas mahasiswa yang masuk ke UNEJ baik sebagai pilihan ke-1, ke-2 maupun ke-3 masih sangat beragam. Selain itu, jika dilihat dari jumlah mahasiswa yang melakukan daftar ulang selama tiga tahun terakhir masih di bawah jumlah yang ditetapkan atau hanya 76,37% walaupun jumlah mahasiswa baik pendaftar maupun yang diterima cenderung meningkat. Persentase daftar ulang mahasiswa di atas 80,00%
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
27
hanya 16 PS (44,44%), sedangkan di bawah 65% hanya 6 PS (16,67%). Persentase daftar ulang tertinggi adalah PGSD (91,75%) dan Fakultas Kedokteran (88,60%), sedangkan terendah adalah PS Ilmu Pendidikan/PLS (64,32%) dan PS Sejarah (60,50%). Berdasarkan kondisi tersebut, jelas calon mahasiswa yang berminat masuk ke UNEJ relatif rendah, artinya profil UNEJ masih harus ditingkatkan, terutama fasilitas PBM dan kualitas manajemennya (seperti promosi dan lain-lain). Tingkat persaingan penerimaan calon mahasiswa mengalami penurunan pada empat tahun terakhir yaitu 1:45 pada tahun 2005, 1:33 pada tahun 2006, 1:33 pada tahun 2007, 1:34 pada tahun 2008, dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu menjadi 1:42. Hal ini menunjukkan mulai diminatinya beberapa PS dan jurusan terutama bidang kesehatan dengan keketatan 1:12. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kualitas pencitraan diri terutama berkaitan dengan kualitas sarana prasarana, SDM, dan layanan. Distribusi asal mahasiswa sebagian besar dari Provinsi Jawa Timur (89,82%) dan hanya sebagian kecil (10,18%) dari daerah lain, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Sumatera, NTB, dan NTT. Mahasiswa
terbesar berasal dari kabupaten di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, yaitu: Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Hal ini menunjukkan UNEJ belum banyak dikenal masyarakat Indonesia dan hanya mampu menjadi tuan rumah bagi putra daerah Jawa Timur. Untuk itu, pihak institusi telah melakukan upaya-upaya promosi dalam bentuk road show dan pengiriman buku panduan yang disebarkan/ dikirimkan kepada sekolah menengah atas (SMA) dengan kriteria tertentu di seluruh Indonesia yang dimulai setiap awal bulan Februari. Secara signifikan, aktivitas ini telah mampu meningkatkan jumlah pendaftar, namun belum mampu meningkatkan peminat dari luar Jawa Timur secara signifikan (hanya naik 1,29%). Dalam rangka menyongsong era globalisasi, UNEJ telah memberlakukan tes TOEFL-Like bagi semua mahasiswa baru. Tes TOEFL-Like dilaksanakan setelah kegiatan PK2 berlangsung dan sebelum perkuliahan semester gasal pada setiap tahun akademik dimulai. Hasil skor tes TOEFL-Like mahasiswa baru UNEJ dalam waktu tiga tahun terakhir berturut-turut adalah 344, 353, dan 355. Ini menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Inggris mahasiswa baru walaupun meningkat dari tahun ke tahun, namun masih di bawah target yang diharapkan. Kemampuan membaca, menulis, dan mendengarkan dalam bahasa Inggris pada era
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
28
sekarang ini mutlak diperlukan mengingat referensi yang digunakan dalam perkuliahan adalah text books. Selain itu, stakeholders penyerap tenaga kerja sudah mulai mengimplementasikan wawancara dalam bahasa Inggris. Beberapa PS di lingkungan UNEJ telah melaksanakan proses pembelajaran MK reguler dalam bahasa Inggris baik materi maupun tugas-tugas mandiri untuk mahasiswa. Bahkan, beberapa model diskusi SCL mengharuskan mahasiswa untuk melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud telah mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Berdasarkan persaingan calon mahasiswa untuk masuk UNEJ, skor rata-rata hasil tes PMDK dan nilai skor tes TOEFL-Like seperti diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu mahasiswa baru UNEJ dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, khususnya untuk jenjang Program S1 Reguler, ratarata masih tergolong cukup rendah. Dalam upaya meningkatkan mutu mahasiswa baru tersebut, beberapa usaha telah dilakukan UNEJ, di antaranya adalah peningkatan mutu dan kuantitas sekolahsekolah yang dilibatkan dalam perekrutan mahasiswa baru melalui jalur PMDK, peningkatan frekuensi promosi melalui kegiatan pameran pendidikan, open house, website, penyebaran buku panduan, road show ke beberapa kota, dan kunjungan ke SMA/MA/SMK di kota/kabupaten di
Jawa Timur, serta melaksanakan lomba-lomba (olimpiade mata pelajaran, english debate, LKTI) dengan melibatkan siswa-siswa SMA/MA/SMK. Untuk itu, UNEJ menargetkan peningkatan nilai rata-rata ini menjadi lebih besar dari 600 pada tahun 2010. Di samping itu, pelaksanaan matrikulasi dan tutorial untuk meningkatkan mutu mahasiswa baru (yang telah diterima) juga telah dilakukan oleh PS di lingkungan FMIPA. Dalam upaya meningkatkan minat calon mahasiswa terhadap UNEJ dan sebagai upaya pemerataan pendidikan, selama tiga tahun terakhir telah ditawarkan dan direalisasikan beberapa program beasiswa. UNEJ telah menganggarkan beasiswa yang berasal dari DIPA UNEJ untuk 1.843 mahasiswa pada tahun 2006 dan untuk 1.870 mahasiswa pada tahun 2008. Secara keseluruhan beasiswa yang telah direalisasikan dalam kurun waktu tiga tahun mengalami peningkatan jenis, sumber, dan jumlah baik mahasiswa maupun penerimaan. Pada tahun 2006 ada 13 jenis dan 10 sumber dengan penerimaan sebesar Rp 4.127.064.000,00. Pada tahun 2007 ada 15 jenis dan 12 sumber pemberi beasiswa dengan penerimaan sebesar Rp 5.969.560.000,00 dan jumlah penerima 2.241 mahasiswa. Secara keseluruhan penerimaan meningkat 44,05% pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp 8.599.000.000,00 dari 18 jenis dan 17 sumber pemberi beasiswa. Dengan
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
29
demikian, penerima meningkat 103,17% menjadi 4.553 mahasiswa.
juga aturan-aturan yang harus ditaati mahasiswa selama menempuh studi.
Adanya kerjasama dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri melalui program beasiswa unggulan pada tahun 2006, terdapat 70 mahasiswa S1 yang diterima dengan beasiswa unggulan ke Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian, serta 136 mahasiswa S2. Penawaran beasiswa tersebut untuk mendukung kondisi ekonomi orang tua mahasiswa yang kurang mampu tetapi berprestasi, sehingga mulai awal masuk UNEJ, mahasiswa tersebut difasilitasi beasiswa untuk mengikuti ujian yang disebut Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU). BMU bagi calon mahasiswa baru sejumlah 20 orang pada tahun 2006/2007, 18 orang pada tahun 2007/2008 dan meningkat menjadi 70 orang pada tahun 2008/2009.
Sejak Tahun Akademik 2005/2006 semua fakultas di lingkungan UNEJ, khususnya untuk jenjang program pendidikan S1, telah memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini terdiri atas Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional. Jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa selama 8 semester berkisar antara 144-160 untuk program S1. Sejak tahun 2008 UNEJ telah menetapkan tiga aspek soft skills yang diharapkan menjadi penciri lulusan UNEJ. Ketiga aspek tersebut meliputi: (i) kreativitas, (ii) kerja sama dan komunikasi, dan (iii) etika. Penanaman ketiga aspek soft skills tersebut dirancang dalam bentuk pengintegrasian soft skills dalam pembelajaran. Melalui kegiatan pelatihan Applied Approach (AA) dan Pelatihan Keterampilan Dasar dan Teknik Instruksional (PEKERTI) diharapkan dosen mampu mengintegrasikan soft skill tersebut dalam proses pembelajaran masing-masing.
2) Proses Pembelajaran Dalam upaya memberikan pemahaman tentang bagaimana sistem pembelajaran akan berlangsung di UJ, setiap mahasiswa baru UNEJ mendapatkan buku Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan yang di dalamnya berisi penjelasan secara umum tentang organisasi, sistem pendidikan, kurikulum, silabus tiap mata kuliah, fasilitas penunjang, dan
Namun demikian, pelibatan organisasi profesi dan stakeholders (pengguna lulusan) oleh fakultasfakultas dalam penyusunan KBK masih diperlukan untuk menghasilkan kompetensi generik yang diharapkan. Hal ini mencerminkan bahwa scientific vision dan market signal belum sepenuhnya
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
30
digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan kurikulum. Demikian juga implementasi KBK sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan untuk memenuhi kebutuhan stakeholders belum sepenuhnya dipahami oleh para dosen di lingkungan UNEJ. Oleh karena itu, peninjauan KBK yang berorientasi kebutuhan stakeholders masih perlu dilakukan. Dalam upaya mengembangkan daya dukung implementasi KBK, setiap dosen dituntut untuk menyiapkan perangkat pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi terstruktur dan terimplementasikan dengan baik. Hasil audit menunjukkan bahwa selama ini perkuliahan masih cenderung didominasi oleh dosen (teacher centered) dalam bentuk ceramah (52%) dan ceramah dengan tanya jawab (39%) hanya sedikit (9%) dosen yang mengembangkan SCL dalam proses pembelajaran dari 39 sampel dosen yang diaudit. Demikian juga dengan pedoman proses pembelajaran sebagai acuan pelaksanaan, yaitu sebanyak 57% matakuliah (dari 40 matakuliah yang diaudit) tidak dilengkapi Rancangan Program Pembelajaran (RPP), sisanya (43%) matakuliah yang memiliki RPP, hanya 20% yang sudah sesuai dengan format terbaru, sedangkan 80% lainnya masih dalam versi lama (tidak/belum dievaluasi atau diperbarui). Hal ini dikarenakan dosen tidak membuat RPP, tidak membawa RPP saat kuliah
(audit), dan atau RPP diletakkan di ruang jurusan/bagian. UNEJ telah mengembangkan sistem manajemen pembelajaran (e-learning) dengan alamat http://elearning.uj.ac.id. Situs ini secara gratis dapat diakses oleh mahasiswa. Dalam upaya menunjang e-learning, UPT Perpustakaan juga mengembangkan e-library dalam bentuk database produk universitas (disertasi, tesis, skripsi, jurnal, dsb) yang dapat diakses melalui internet kapan saja dan dari mana saja dengan alamat http://digilib.uj.ac.id. Selain itu, UNEJ juga memiliki layanan LMS yang digunakan secara khusus untuk penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan alamat website http://pjjpgsd.uj.ac.id. Pada LMS ini, semua matakuliah sudah online, termasuk semua dosen dan mahasiswa PJJ S1 PGSD sudah terdaftar sekaligus menggunakan layanan ini. Di samping penggunaan e-learning, pembelajaran berbasis TI ini juga dilakukan dengan menggunakan CD pembelajaran dan slide powerpoint. Data base UPT TI menunjukkan ada peningkatan kualitas pembelajaran berbasis TI yang cukup signifikan. Persentase dosen yang memanfaatkan jaringan TI untuk e-learning meningkat dari 52% pada tahun sebelumnya menjadi 64,84%, demikian
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
31
juga halnya dengan persentase MK yang terdaftar dalam e-learning meningkat dari 18% menjadi 35,37%. Berdasarkan data tersebut, peningkatan kualitas dosen dalam hal pembelajaran dan TI dalam rangka pemenuhan isi e-learning untuk proses pembelajaran masih perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk meningkatkan kemandirian mahasiswa. Pada kenyataannya, telah banyak PS yang mendapatkan PHK baik SP4 Kompetitif, A1, A2, IMHERE, TPSDP maupun DIA-BERMUTU. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh BPM UNEJ setiap tahunnya, khususnya di PS bidang MIPA dan Kesehatan, terhadap aspek perencanaan dan pelaksanaan PBM, penguasaan materi, strategi PBM, dan pemanfaatan sumber belajar menunjukkan nilai rerata kemampuan dosen dalam melaksanakan kedua apek tersebut adalah 4 dari skala 1-5. Artinya, proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Dengan demikian, rendahnya IPK semester dimungkinkan karena kemampuan daya serap dan daya juang mahasiswa terhadap MK masih kurang. Rata-rata kehadiran dosen dalam perkuliahan masing-masing adalah 91,55% pada tahun 2006/2007. Sementara itu, kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan rata-rata lebih dari 75%. Untuk memonitor kehadiran dosen dan mahasiswa pada
setiap perkuliahan pada tahun 2008 ini, telah disediakan SIP yang meng-upload kehadiran mahasiswa dan dosen pada setiap kali pertemuan. Upaya ini dilakukan untuk monitoring kehadiran dosen dan mahasiswa dalam setiap tatap muka perkuliahan. Jurnal kuliah diisi dosen dengan materi kuliah yang didiskusikan pada saat perkuliahan berlangsung. Daftar hadir mahasiswa dan jurnal kuliah ini harus diserahkan kepada administrasi jurusan setiap selesai perkuliahan. Sebagai upaya untuk mendapatkan informasi tentang mutu proses pembelajaran yang dilakukan dosen, UNEJ melalui BPM telah berhasil mengembangkan instrumen audit pembelajaran yang meliputi enam komponen evaluasi, yaitu perencanaan, pelaksanaan, inti, penguasaan materi dosen, strategi, dan pemanfaatan sumber belajar PBM. Hasil audit pembelajaran menunjukkan hasil yang baik. Hanya, ada beberapa aspek yang masih mendapatkan penilaian kurang yaitu aspek kelengkapan instrumen pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan penutup, dan komponen pesan yang menarik dalam pembelajaran. Di samping itu, untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa mengenai kinerja dosen dalam proses pembelajaran, UNEJ melalui LP3 telah mengembangkan instrumen/quesioner yang dikenal dengan IKAD (Indeks Kinerja Dosen) secara on-
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
32
line. Namun, sejauh ini program tersebut belum diimplementasikan. Di sisi lain, untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran khususnya pada matakuliahmatakuliah yang memerlukan pemahaman praktis, diselengarakan kegiatan praktikum sebagai pendampingnya. Untuk keperluan ini telah disediakan sejumlah laboratorium di setiap jurusan yang memerlukan. Selain untuk menunjang proses pembelajaran, beberapa laboratorium yang ada di beberapa jurusan di lingkungan UNEJ (Laboratorium Instrumentasi & Elektronika dan Laboratorium Geofisika di PS Fisika; Laboratorium Klinik Tanaman di PS Agroekotek/HPT; Laboratorium Kesuburan Tanah dan Labratorium Kimia & Fisika Tanah di PS Agrotek/Tanah; Laboratorium Pemberdayaan Masyarakat di Jurusan IESP; dan Biro Konsultasi Hukum di Fakultas Hukum) telah digunakan untuk memberikan pelayanan stakeholderss. Ini dilakukan, selain untuk mendapatkan revenue generating, juga sebagai bentuk kepedulian akademisi dengan pemerintah dalam membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi stakeholderss termasuk bussinesman (pengusaha). Untuk itu, kegiatan pemanfatan laboratorium dalam membantu untuk menyelesaikan permasalahan stakeholderss akan terus ditingkatkan baik dari segi kualitasnya maupun kuantitasnya.
Selain pembelajaran secara reguler yang dilaksanakan pada setiap semester, pembelajaran juga dilaksanakan pada semester pendek atau semester sisipan. Pembelajaran ini dilaksanakan selama dua bulan efektif (Juli–Agustus) setiap tahun. Pembelajaran semester sisipan ini dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa yang berminat sebagai upaya untuk mempercepat penyelesaian studi. Lama penyelesaian studi mahasiswa masih perlu dipersingkat karena selama kurun waktu tiga tahun terakhir, tidak ada perubahan yang signifikan. Rata-rata lama penyelesaian studi mahasiswa S1 UNEJ dalam kurun waktu tiga tahun terakhir adalah 4,7 tahun. Lebih kurang 48,13% mahasiswa mampu menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 4-5 tahun dan hanya 22,97% yang mampu menyelesaikan studinya ≤ 4 tahun, selebihnya adalah > 5 tahun. Dari total lulusan UNEJ tersebut, prestasi terendah adalah PS Sejarah Indonesia 6,29 tahun; Sastra Indonesia 5,46 tahun; Ilmu Hubungan Internasional 5,46 tahun; Sastra Inggris 5,40 tahun; dan Pendidikan Bahasa Inggris 5,34 tahun. Dibandingkan dengan PS yang lain, lama studi dari lima PS ini tergolong yang terbaik, yaitu Teknik Elektro 3,71 tahun; Farmasi 4,11 tahun; Ilmu Manajemen 4,03 tahun; Teknik Sipil 3,86 tahun; dan Teknik Elektro 3,71 tahun. Usaha-usaha untuk memperpendek penyelesaian studi mahasiswa ini
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
33
masih terus dilakukan, di antaranya dengan evaluasi proses pembelajaran dan kinerja dosen, melaksanakan banchmarking, dan telaah kurikulum yang dikembangkan. Berkenaan dengan tugas akhir (TA), staf dosen selama ini telah melakukan pembimbingan terhadap mahasiswa secara terbuka yang difasilitasi oleh PA dan Komisi Bimbingan Tugas Akhir pada beberapa PS (MIPA, Pertanian, Teknik). Namun berdasarkan data yang ada, rata-rata penyelesaian TA mahasiswa masih cukup lama yaitu 0,8 tahun atau 9,4 bulan. Rata-rata mahasiswa yang mampu menyelesaikan TA dengan cepat adalah di Fakultas Farmasi (0,33); Teknik Elektro (0,35); Teknik Sipil (0,37); Ilmu Hukum (0,38); dan Teknik Mesin (0,41). Sebaliknya, di beberapa PS memiliki ratarata cukup lambat, yaitu mahasiswa di lingkungan PS Fisika (1,33); Pendidikan Bahasa Indonesia (1,27); Pendidikan Bahasa Inggris (1,25); Pendidikan Dokter (1,21); dan Pendidikan Biologi (1,11). Secara keseluruhan 57,75% mahasiswa di lingkungan UNEJ mampu menyelesaikan TA dalam waktu lebih dari satu semester. Kenyataan ini dimungkinkan oleh kurangnya motivasi dan kualitas analisis mahasiswa dalam menyelesaikan TA. Pada beberapa PS seperti Farmasi dan Teknik yang baru dua tahun meluluskan dan kuantitas lulusan yang masih sedikit akan tetapi menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Dilihat dari tingkat drop-out, rata-rata 1,14% pada tahun 2005/2006; 0,99% pada tahun 2006/2007; dan 3,17% pada tahun 2007/2008. Angka-angka ini masih jauh di bawah ambang batas, yaitu 5%. Secara umum mahasiswa yang aktif selama tiga tahun terakhir rata-rata juga masih cukup baik yaitu 80,97%. Demikian juga persentase rata-rata mahasiswa yang cuti hanya 0,73% dan yang mengundurkan diri masih rendah 1,40%. Namun demikian, hal itu tetap harus mendapatkan perhatian dan menjadi catatan dalam proses perbaikan sistem pada periode berikutnya. 3) Mutu dan Relevansi Lulusan Berdasarkan data tiga tahun akademik terakhir, lulusan Program S1 UNEJ mempuyai nilai indeks prestasi komulatif (IPK) rata-rata 3,05. Meskipun dunia kerja pada umumnya mensyaratkan IPK lulusan Program S1 minimal 2,75 untuk bisa mengikuti seleksi rekrumen tenaga kerja/SDM, namun beberapa perusahaan/instansi mensyaratkan IPK minimal 3,0. Dengan demikian, nilai IPK yang dimiliki lulusan UNEJ sudah cukup untuk memenuhi persyaratan mengikuti seleksi rekrutmen SDM pada pasar kerja. Dilihat dari IPK lulusan berdasarkan ranah ilmu/program studi sebagaimana diuraikan di atas, IPK rata-rata lulusan yang lebih dari 3,0 yaitu ranah ilmu Teknik, Pendidikan, dan Humaniora berturut-turut 3,14; 3,07 dan 3,05;
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
34
sedangkan lulusan ranah Ilmu Kesehatan dan MIPA masih kurang dari 3,0 yaitu berturut-turut 2,99 dan 2,94. Dengan demikian, IPK lulusan sebagai salah satu indikator mutu lulusan, khususnya lulusan UNEJ dari ranah Ilmu Kesehatan dan MIPA masih perlu diupayakan peningkatannya. Untuk meningkatkan mutu lulusan, UNEJ telah berusaha memotivasi para calon lulusan untuk memiliki kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris melalui penyediaan kursus Bahasa Inggris dan Tes TOEFL. Hasil Tes TOEFL terhadap mahasiswa tingkat akhir menunjukkan bahwa nilai TOEFL rata-rata 412, dengan rincian dari ranah ilmu Teknik 415, Kesehatan 414, Humaniora 412, dan MIPA 406. Nilai TOEFL yang diharapkan adalah > 450. Untuk itu, upaya-upaya perbaikan nilai TOEFL sebagai indikasi kemampuan lulusan perlu dilakukan seiring dengan era globalisasi, jumlah institusi/perusahaan yang memerlukan SDM yang memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing (Inggris) semakin meningkat. Data dan informasi yang berkenaan dengan keterserapan lulusan dalam dunia kerja, masa tunggu lulusan mendapat pekerjaan, dan gaji/penghasilan pertama lulusan masih sulit didapatkan, sehingga hasil tracer study sangat terbatas. Data dan informasi lulusan diperoleh dari tracer study hanya dapat dilakukan terhadap
lulusan yang telah bekerja. Berdasarkan data tracer study, keterserapan lulusan UNEJ di pasar kerja baru mencapai 31,63% dengan tingkat keterserapan lulusan pada pasar kerja berasal dari ranah Ilmu Teknik, yaitu sebesar 52,94%; Pendidikan 33,79%; dan MIPA 18,08%. Data keterserapan lulusan tersebut didasarkan data lulusan yang ter-tracer study terhadap jumlah lulusan. Berdasarkan data tersebut, tingkat keterserapan lulusan sebagai cerminan efisiensi lulusan masih tergolong rendah. Data IPK dan nilai TOEFL tampaknya ada keterkaitan dengan keterserapan lulusan dalam pasar kerja. Rendahnya keterserapan lulusan dalam pasar kerja, bisa disebabkan kemampuan soft skills yang masih belum memadai. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa kemampuan soft skills berperan penting dalam meraih keberhasilan lulusan pada pasar kerja. Soft skills yang dimaksud adalah kemampuan yang berkait dengan komunikasi, kerjasama, leadership, dan enterprenursip. Berkenaan dengan peningkatan soft skills lulusan, UNEJ melalui SAC (Student Advisory Centre) telah mengupayakan kegiatan peningkatan soft skills yaitu: a) Pelatihan Kewirausahaan, b) Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen, c) Pelatihan Public Relations, d) Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi, e) Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing, dan f) magang pada stakeholders.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
35
Berdasarkan jumlah peserta pelatihan pada masingmasing pelatihan soft skills, pada keseluruhan kegiatan pelatihan tersebut, pada tahun 2005 sebanyak 1.946 mahasiswa, tahun 2006 sebanyak 2.235 mahasiswa dan pada tahun 2007 sebanyak 13.933 mahasiswa, namun data keterserapan kerja masih rendah. Hal ini bisa dipahami karena jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut masih rendah (rata-rata dari data 3 tahun terakhir, partisipasi mahasiswa dalam kegitan pelatihan soft skills 7,41%). Di samping itu, sebagian lulusan melanjutkan studi ke jenjang profesi atau S2 (data belum terdokumentasi) sehingga belum dijadikan bahan analisis terhadap kinerja lulusan. Data masa tunggu, gaji pertama, dan relevansi lulusan dengan bidang pekerjaan pertamanya diperoleh berdasarkan tracer study terhadap lulusan tiga tahun terakhir (2006-2008) yang telah bekerja. Belum semua lulusan yang telah bekerja dapat dijangkau dalam tracer study yang telah dilakukan. Masa tunggu kerja lulusan dalam mendapatkan pekerjaan termasuk dalam kategori cukup baik, yaitu rata-rata 6,28 bulan, namun masih perlu diperpendek lagi. Untuk itu, upaya-upaya UNEJ untuk dapat meningkatkan keterserapan lulusan dalam pasar kerja dan dengan kualitas SDM yang diharapkan oleh stakeholders/pasar kerja melalui kerjasama institusional sangat perlu ditingkatkan.
Gaji pertama rata-rata Rp 1.124.642,00. Data gaji pertama dari lulusan ranah teknik mencapai Rp 2.470.588,00; dari ranah humaniora Rp1.137.143,00 sedang dari ranah MIPA Rp 761.069,00. Gaji pertama lulusan ranah MIPA masih di bawah standar gaji lulusan Program S1 yang besar gaji pertamanya > Rp 1.000.000,00. Gaji pertama tersebut mungkin terkait relevansi lulusan dengan bidang pekerjaannya. Relevansi rata-rata lulusan UNEJ mencapai 64%. Meskipun nilai tersebut termasuk dalam kategori baik, tetapi masih perlu dikritisi, karena lulusan yang belum terserap dalam pasar kerja masih tinggi. Relevansi tertinggi terdapat pada lulusan dari ranah pendidikan dan ranah kesehatan, yaitu 100%, disusul lulusan dari ranah teknik yaitu sebesar 82,37%, ranah MIPA 47,89%. Untuk upaya inovasi kurikulum dan model pembelajaran, pengintegrasian soft skills perlu ditingkatkan. Hal ini karena informasi yang diperoleh secara personal communication dengan lulusan yang gagal seleksi untuk mendapatkan pekerjaan itu pada saat wawancara, kurang percaya diri, kurang pengalaman lapangan, kemampuan soft-skills/lifeskills (enterpreneurships) bidang yang dibutuhkan stakeholderss masih kurang, serta kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris kurang. Kemajuan teknologi dan perkembangan dunia usaha yang sangat pesat, seiring dengan tuntutan
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
36
SDM era global mengakibatkan perubahan yang cepat dan memerlukan kualitas SDM yang semakin tinggi. Untuk itu, UNEJ perlu mengantisipasi kebutuhan kualitas SDM sesuai kebutuhan pasar kerja. Upaya tersebut, antara lain meningkatkan soft skills lulusan sebagaimana telah diuraikan di atas. Untuk itu diperlukan perbaikan sistem dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan stake holderss, peningkatan kerjasama pendidikan dengan stakeholderss dalam bentuk sistem pendidikan ganda dengan pihak stakeholders dan pengintegrasian soft skills dalam kegiatan pembelajaran. 4) Kerjasama Pengembangan tridrama di UNEJ dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan stakeholders dengan prinsip kesetaraan. Semua unit kerja baik fakultas, lembaga maupun UPT didorong untuk mengembangkan kerja sama dengan payung kerjasama yang dilakukan oleh universitas. Beberapa kerjasama telah dilaksanakan oleh universitas, fakultas dan lembaga. Kerjasama yang terjalin selama ini meliputi kerjasama penelitian, pengabdian, jasa konsultasi, jasa layanan, pendidikan, dan resource sharing dalam semua bidang. Secara khusus beberapa kerjasama dengan pihak luar pada periode 2005 s.d. 2008 berpijak
pada arah pengembangan Agroindustri sesuai Visi UNEJ. Kerjasama dengan institusi teknis, pusat penelitian, pihak swasta dan asosiasi seperti Balitbang berbagai kabupaten, Bapeprov Jatim, PTPN, Pusat penelitian, Dinas Pertanian berbagai kabupaten, dan APTR telah memperkaya wawasan dan peningkatan kualitas tridarma. B. Kinerja Penelitian Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, judul penelitian dan dosen yang terlibat dalam penelitian menunjukkan penurunan; jumlah penelitian menurun dari 293 judul (2006) menjadi 238 judul (2008), sedangkan dosen yang terlibat menurun dari 573 orang (2006) menjadi 271 orang (2008). Jika dilihat dari asal sumberdana, 91% dana penelitian dosen berasal dari pemerintah dan kerjasama yang diperoleh secara kompetitif. Menurunnya jumlah dosen beserta judul penelitian disebabkan adanya perubahan skema hibah, yaitu sejak tahun 2007 hibah penelitian dosen muda/BI ditiadakan. Seharusnya hal tersebut tidak serta merta menurunkan jumlah penelitian, yang menjadi penyebab nampaknya karena belum meratanya kemampuan meneliti dosen. Meskipun judul penelitian menurun, dana yang diraih/dibelanjakan untuk melaksanakan penelitian meningkat dari 5,6 M (2006) menjadi 8,3 M (2008).
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
37
Upaya-upaya ilmiah dalam rangka peningkatan dan pencapaian visi universitas yang bermuara pada pengembangan agroindustri telah dilakukan oleh UNEJ. Hal ini terlihat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, rata-rata persentase penelitian yang dilakukan di bidang agroindustri mencapai 21,4% dan bidang IPTEKS Dasar terpilih sebagai penunjang agroindustri (kesehatan, produk unggulan, komersial, biomolekul, dasar keteknikan) mencapai 39%. Sisanya 39,6% didominasi oleh bidang sosial. Meskipun banyak jumlah penelitian dalam bidang agroindustri, dana penelitian dalam bidang agroindustri mencapai 38,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa perhatian dosen dan institusi dalam pencapaian visi universitas cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun dana penelitian. Dari penelitian dalam bidang agroindustri, hanya 22 judul di antaranya yang menfokuskan kajian pada agroindustri berbasis tebu. Indikator kualitas perguruan tinggi tidak hanya ditentukan dari jumlah penelitian, namun juga ditentukan dari output penelitian itu. Salah satu indikator yang dapat dijadikan output adalah jumlah publikasi. Data terakhir menunjukkan bahwa tidak semua hasil penelitian berdampak pada output publikasi. Pada tahun 2006 terlihat hanya dihasilkan 48,8% dari seluruh program penelitian yang telah dilaksanakan dan pada tahun 2007
meningkat menjadi 79,8%. Selanjutnya, dalam kurun tahun 2006–2007, jika dibandingkan dengan seluruh total dosen yang ada, hanya 14,3% – 21,7% dosen yang mampu melakukan publikasi. Data terkait riset dosen menunjukkan bahwa, tidak lebih dari 10% publikasi dosen yang bertaraf internasional. Hal ini menunjukkan kemampuan dosen berkompetisi dalam melakukan penelitian dan aktualisasi diri di tingkat internasional masih sangat rendah. C. Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UNEJ selalu mengalami peningkatan yang signifikan selama tiga tahun, yaitu dari 61 kegiatan di tahun 2006 menjadi 91 kegiatan di tahun 2008. Namun, kenaikan ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah dosen yang ada, karena setiap tahunnya hanya sekitar 27% dari jumlah dosen yang aktif melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Rendahnya persentase dosen yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, perlu ada dorongan semangat dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi/keahlian staf dosen pada level program studi. Hal ini didukung dari hasil kuesioner yang di sebarkan ke program-program studi bahwa 33,33% program studi menyatakan kegiatan layanan dosen kepada masyarakat masih kurang.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
38
Walaupun pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen masih relatif kecil, beberapa proposal seperti program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (18 judul yang melibatkan 54 orang dosen) dan Program Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri (6 judul yang melibatkan 15 orang dosen) berhasil meraih dana Ipteks dan Vucer, serta 1 judul dengan sumber dana DP2M yang melibatkan 4 orang dosen. Sementara itu, Program Pengembangan Inkubator Agribisnis, Program Pengembangan Wilayah Terpadu, Program Pusat Kesmas dan Pengembangan Toga belum terlaksana. Program tersebut perlu dioptimalkan dengan memanfaatkan aset UNEJ berupa kebun percobaan agribisnis seluas 14 Ha di desa Jubung, Kaliwates, Jember. Berdasarkan data yang ada, hasil program yang telah dilakukan belum ada diseminasi, dan publikasi ilmiah masih sangat kurang. Hal ini disebabkan kecilnya kesempatan yang dapat diraih oleh dosen dan kurangnya minat dosen untuk berkompetisi dan mengembangkan ilmunya di bidang pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi program, workshop penyusunan proposal yang kompetitif, dan publikasi ilmiah hasil program yang telah dilaksanakan perlu dioptimalkan. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal dan internal, mempertimbangkan visi misi Kemendiknas dan Dikti tahun 2010-2014, dan isuisu strategis yang sedang berkembang,
pengembangan UNEJ tahun 2011-2015 diarahkan menjadi universitas unggul bertaraf internasional. Keunggulan dimaksud bercirikan sistem penyelenggaraan akademik telah berstandar internasional dan karya-karya sains, teknologi, dan seni yang dihasilkan oleh sivitas akademika mendapatkan pengakuan internasional. Dengan mengacu pada capaian RENSTRA 20052010 yang dituangkan dalam Laporan Rektor Tahun 2009, secara umum UNEJ telah masuk dalam kelompok universitas berkategori Posisi Pengembangan Relevansi dan Kualitas dengan pengembangan kegiatan yang lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan stakeholders dengan standar kualitas baik (Akreditasi Institusi BAN PT berkualitas B). Selain itu, UNEJ telah memiliki posisi setara dengan universitas lain bereputasi nasional dan memiliki kesiapan untuk mandiri (termasuk dalam 50 Indonesian Promising University DIKTI dan peringkat 7 dari 143 PTN dan PTS se Indonesia yang masuk dalam penilaian Implementasi Tridarma PT). Oleh karena itu, proyeksi pengembangan UNEJ ke depan sudah selayaknya mampu mengelola dan mengembangkan resources secara mandiri, serta menghasilkan karya-karya sains, teknologi, dan seni bereputasi internasional.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
39
2.3 Isu Strategis Isu strategis dalam Renstra 2011-2015 ini dirancang berdasarkan LRAISE (leadership, relevance, academic atmosphere, internal management, sustainability, efficiency and productivity), dan hasil evaluasi diri dalam upaya menyiapkan kualitas sumberdaya yang mampu bersaing di era global. Isu strategis tersebut sebagai berikut. a. Penjaminan Mutu, Relevansi dan Daya Saing UNEJ menyadari akan arti penting mutu
(quality awareness) sebagai kunci sukses untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi di era globalisasi dan menghasilkan output lulusan yang unggul. Untuk itu, UNEJ dituntut untuk meningkatkan produktivitas totalnya sekaligus juga melakukan efisiensi, relevansi, dan kualitas (mutu) guna lebih memenuhi keinginan serta kepuasan stakeholder-nya. Oleh karena itu, isu strategis ini masih digunakan sebagai landasan untuk merencanakan program dan kegiatan yang akan datang.
b. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Peningkatan proses manajemen internal masih diperlukan untuk menjamin ter jadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa kepemilikan, kepe mimpinan, dan komitmen bersama. Selain itu, juga untuk mengembangkan kapasitas penyelenggaraan Tridarma PT yang memberikan pelayanan pendidikan tinggi yang efisien, efektif, inovatif, bermutu secara sehat, dan akuntabel. c. Perluasan Akses Pendidikan, Demokratisasi dan Otonomi Pendidikan
Dalam
penyelenggaraan
pendidikan,
UNEJ diharapkan mampu meningkatkan
potensi masing-masing peserta didik dan tidak boleh diskriminasi. Dalam era otonom dan demokrasi ini, UNEJ juga dituntut untuk bisa melakukan sistem penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dengan tetap memperhatikan keragaman lokal, khususnya keragaman kebutuhan, kondisi daerah dari peserta didik sehingga dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat di
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
40
bidang pendidikan. Selain itu, UNEJ juga perlu memperluas akses dalam bentuk pemberian kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal, dan tingkat kemampuan intelektual, serta kondisi fisik. d. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi (TIK)
e. Internasionalisasi
Dalam upaya menyongsong era globalisasi, UNEJ telah menerapkan strategi internasionalisasi untuk mempertahankan mutu dan tetap bertahan (exist) di masyarakat. Isu internasionalisasi dapat diimplementasikan dalam bentuk kegiatan pertukaran dosen dan mahasiswa, joint program studi dengan menawarkan kuliah di luar negeri untuk semester tertentu, program dual degree, joint research untuk bidang tertentu dan sebagainya. Isu ini juga dimaksudkan sebagai antisipasi untuk dapat bertahan dengan perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia.
Informasi dan
Isu strategis pemanfaatan TIK masih menjadi dasar dalam merealisasikan manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel. Hal ini dikarenakan pemanfaatam TIK dianggap memiliki peran besar dalam upaya memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, implementasi TIK memungkinkan terjadinya proses belajar efektif, menyediakan akses pendidikan untuk semua, memfasilitasi terjadinya proses belajar kapan saja dan di mana saja.
f.
Pengembangan Potensi Wilayah
Dalam upaya ikut berperan dalam pembangunan daerah, isu pengembangan potensi wilayah masih menjadi prioritas rencana strategis UNEJ khususnya di bidang pertanian industri. Hal ini didukung oleh potensi sumberdaya yang dimiliki oleh UNEJ.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
41
g. Inovasi Sainsteks dan Lingkungan.
Isu strategis ini masih diperlukan dalam upaya mengembangkan karya-karya sains, teknologi, dan seni yang inovatif dan relevan dengan pengembangan bisnis serta pertanian industrial bertaraf internasional. Isu lingkungan masih menjadi skala prioritas mengingat sumberdaya lahan dan manusia yang dimiliki UNEJ untuk mengembangkan Green University.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
42
Landasan pengembangan UNEJ didasarkan pada potensi dan peran UNEJ sebagai institusi pendidikan tinggi yang dijabarkan dalam visi, misi, dan tujuan UNEJ. Visi, misi, dan tujuan ini selanjutnya dijadikan acuan dalam merumuskan rencana pengembangan UNEJ. 3.1. Visi
3. Kerangka Kebijakan
Visi UNEJ: menjadi universitas unggul dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni, berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial. Rumusan visi ini menegaskan bahwa dalam rangka pengembangan IPTEKS UNEJ harus: i) memperhatikan kelestarian lingkungan; ii) menghasilkan karya yang memiliki nilai bisnis yang berdaya saing; dan iii) melaksanakan 5 (lima) prinsip dalam pertanian industrial, yaitu memiliki nilai tambah, terintegrasi, bertumpu pada sumberdaya domestik, berbasis IPTEKS, dan berwawasan lingkungan. 3.2. Misi Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi UNEJ sebagai berikut. [1] Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
43
[2]
[3]
[4]
[5]
berkualitas dan berwawasan ecotechnopreneurship. Mengembangkan sains, teknologi, dan seni yang inovatif, berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat. Memberdayakan masyarakat agribisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna berbasis kearifan lokal. Mengembangkan sistem pengelolaan universitas yang akuntabel dan bertaraf internasional. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan stakeholders dan lembaga lain di dalam dan di luar negeri.
Dalam mengimplementasikan visi dan misi, sivitas akademika UNEJ harus menjunjung tinggi nilainilai luhur bangsa dan melekatkannya dalam bentuk sikap dan perilaku jujur, adil, objektif, kritis, kreatif, terbuka, santun, bertanggung jawab, mandiri dalam membangun institusi yang sehat, berorientasi pada kualitas, inovatif, dinamis, dan efisien dengan menerapkan prinsip kebersamaan, kemanfaatan, dan kesejahteraan. 3.3. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai UNEJ sesuai dengan visi dan misi adalah sebagai berikut.
[1] Menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi dan berwawasan ecotechnopreneurship. [2] Menghasilkan karya-karya sains, teknologi, dan seni yang inovatif dan relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis, dan pertanian industrial bertaraf internasional. [3] Mewujudkan UNEJ menjadi pusat unggulan pembelajaran dan riset bidang lingkungan, bisnis dan pertanian industrial. [4] Mewujudkan sistem kinerja profesional dengan memantapkan penerapan sistem manajemen kelembagaan yang akuntabel, efektif dan efisien berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). [5] Mewujudkan universitas bertaraf internasional. 3.4 Sasaran Tujuan strategis selanjutnya perlu dijabarkan secara spesifik dan terukur dalam sasaran strategis yang dapat dijadikan prioritas program pengembangan untuk menyelesaikan masalah dalam jangka pendek. Sasaran RENSTRA 2011–2015 dirumuskan sebagai berikut. [1] Dihasilkannya lulusan berprestasi akademik tinggi, beretika, mandiri, inovatif, kreatif, kritis, terampil, mampu bekerjasama, visioner, memiliki kecakapan hidup, serta menguasai teknologi dan seni;
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
44
[2] Dihasilkannya lulusan bermasa tunggu pendek, memenuhi permintaan pasar kerja di tingkat nasional ataupun internasional, dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. [3] Dihasilkannya model (prototip) rekayasa teknologi dan kelembagaan sosial yang mendukung pengembangan bisnis dan pertanian industrial. [4] Meningkatnya publikasi bertaraf internasional. [5] Meningkatnya mutu layanan berstandar internasional. [6] Meningkatnya kinerja staf dan pelayanan administrasi secara cepat dan akurat. [7] Terbentuknya kelas internasional dengan kurikulum berstandar internasional. [8] Meningkatnya partisipasi aktif UNEJ dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh kelembagaan internasional. [9] Bertambahnya kerjasama riset dan perolehan HAKI dan pemanfaatannya.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
45
Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan, ditetapkan duabelas program pengembangan universitas dengan selalu mengutamakan kualitas (quality first) dalam segala aspek pelaksanaan kegiatan tridarma perguruan tinggi.
4. Program dan Kegiatan
4.1 Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa Program pembinaan dan pengembangan kegiatan mahasiswa bertujuan untuk mencetak lulusan yang kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan berpedoman pada nilai agama dan budaya bangsa. Dalam rangka peningkatan daya saing bangsa diperlukan adanya pengembangan kualitas mahasiswa dengan sasaran perbaikan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak. Program pembinaan dan pengembangan kegiatan mahasiswa dirancang ke dalam dua kegiatan dengan uraian sebagai berikut. (1) Peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang softskill, penalaran, bakat dan minat. (2) Pemberdayaan mahasiswa di bidang pengabdian kepada masyarakat.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
46
4.2 Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas Penyelenggaraan Pendidikan Program ini dirancang untuk mengembangkan kapasitas penyelenggaraan pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan stakeholders sehingga mampu berkompetisi dalam era global dengan berpedoman pada nilai agama dan budaya bangsa. Kegiatan yang dikembangkan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah sebagai berikut. (1) Pengembangan Program Strata S2 dan S3. (2) Pembukaan program studi baru sesuai kebutuhan. (3) Pengembangan pendidikan vokasi dan profesi. (4) Pengembangan Unit Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan. (5) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana 4.3 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan
meningkatkan jenjang akreditasi program studi berstandar nasional. (2) Penyelenggaraan pengelolaan pendidikan berstandar internasional. (3) Peningkatan kualitas SDM yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter (knowledge, skills, dan attitude) SDM. (4) Pengembangan KBK
4.4 Pengembangan Riset Bertaraf Internasional dan Berpotensi HAKI Program ini dirancang untuk mengembangkan riset inovatif yang berdaya saing internasional melalui kegiatan sebagai berikut. (1) Peningkatan kerjasama riset internasional. (2) Peningkatan perolehan hibah kompetisi internasional. (3) Peningkatan publikasi dan kegiatan ilmiah internasional. (4) Peningkatan riset berpotensi HAKI. (5) Pengembangan university ecotechnopreneurship center.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang berdaya saing tinggi melalui beberapa kegiatan sebagai berikut. (1) Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional yang dilaksanakan untuk
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
47
4.5 Pengembangan Riset Unggulan yang Relevan dengan Pengembangan Bisnis dan Pertanian Industrial Program ini dirancang untuk mengembangkan potensi wilayah khususnya dalam bidang pertanian melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. (1) Pemetaan riset dasar dan terapan yang inovatif dan relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan pertanian industrial. (2) Pemetaan potensi dan sumberdaya yang relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan industri pertanian. (3) Penguatan riset unggulan multidisiplin yang relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan pertanian industrial. 4.6 Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Industrial melalui Penguatan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna
bisnis dan menerapkan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan. (2) Pengembangan dan penguatan kelembagaan/kelompok bisnis. 4.7 Pengembangan Inkubator Bisnis, Seni dan Budaya Program Pengembangan Inkubator Bisnis dirancang untuk membantu kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya di bidang pertanian yang sedang berkembang sehingga mapan dan mampu meraih laba dengan kegiatan berikut ini. (1) Pemberdayaan fungsi dan kelembagaan Inkubator Bisnis UNEJ. (2) Penyediaan informasi, konsultasi, diklat, dan jasa lainnya. (3) Pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai pelaku agribisnis. (4) Pengembangan desa binaan yang berorientasi pertanian industrial dan lingkungan. (5) Pemberdayaan dan pengembangan seni dan budaya tradisional masyarakat.
Program ini dirancang untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. (1) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam mengembangkan
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
48
4.8 Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Program ini dirancang untuk mewujudkan Good University Governance (GUG) secara berkelanjutan melalui kegiatan-kegiatan berikut ini. (1) Perencanaan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan UNEJ. (2) Implementasi Sistem Manajemen Mutu di lingkungan UNEJ. (3) Monitoring dan evaluasi Sistem Manajemen Mutu di lingkungan UNEJ. (4) Perbaikan mutu berkelanjutan berdasarkan hasil monev. 4.9 Pengembangan Sistem Universitas yang Akuntabel
Manajemen
Program ini dirancang untuk mewujudkan tata kelola UNEJ yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan TIK melalui kegiatan sebagai berikut. (1) Pengembangan Tatakelola UNEJ yang
terintegrasi antar unit kerja. (2) Pengembangan sistem pengelolaan keuangan dan aset yang akuntabel. (3) Pengembangan pengelolaan kepegawaian. (4) Pengembangan Manajemen Kearsipan.
(5) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akademik, SDM, Keuangan, dan Sarana prasarana yang terintegrasi. (6) Penguatan Pengelolaan Perpustakaan berbasis ICT. 4.10 Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Kampus Program ini dirancang untuk menciptakan kawasan kampus yang asri, nyaman, aman, dan ramah lingkungan serta menghasilkan udara bersih menuju Green Campus melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. (1) Penataan area hijau kampus (Green Campus). (2) Pengembangan taman teknologi pertanian (Agrotechno Park). (3) Pengembangan pengelolaan limbah terpusat (Centralized Waste Management). (4) Pengembangan pengelolaan sumberdaya air terpusat (Centralized Water Management). (5) Pengembangan gerakan efisiensi penggunaan energi, air dan kelestarian lingkungan.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
49
4.11 Peningkatan Kualitas Kerjasama dengan Stakeholders di Dalam dan Luar Negeri Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan UNEJ dalam persaingan global melalui kegiatan sebagai berikut.
(6) Penganugerahan UNEJ Award untuk Alumni dan stakeholders yang berjasa bagi pengembangan UNEJ.
(1) Peningkatan pencitraan publik (2) Peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan. (3) Peningkatan kerjasama dalam bidang penelitian. (4) Peningkatan kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat.
4.12 Pemberdayaan Alumni Program ini dirancang untuk mengopti malkan kontribusi alumni terhadap pengembangan UNEJ melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. (1) Pembentukan kantor alumni. (2) Pengembangan web dan bulletin alumni. (3) Peningkatan peran alumni dalam penjaringan informasi. (4) Peningkatan komunikasi dengan alumni melalui seminar, temu alumni, workshop, dan lain-lain. (5) Pengembangan beasiswa alumni.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
50
5. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan UNEJ yang akan dijadikan patokan untuk mengevaluasi keberhasilan penyelenggaraan program yang dirumuskan dalam RENSTRA 2011 –2015. Secara keseluruhan, indikator yang dirumuskan harus dapat mengukur perubahan kualitas dari masukan, proses, dan keluaran/dampak. Indikator-indikator tersebut dikelompokkan menjadi indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan. Indikator kinerja utama (IKU) digunakan untuk mengukur secara simultan hasil dari programprogram yang telah dilaksanakan. Indikator kinerja utama meliputi rata-rata skor SNMPTN, rata-rata IPK lulusan, rata-rata lama penyelesaian skripsi/tugas akhir (TA), rata-rata lama studi, akreditasi program studi, kemampuan bahasa Inggris lulusan, waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama, besaran gaji pertama, jumlah jurusan/PS/PCPT yang telah memenangkan program hibah kompetitif, jumlah unit kerja yang mendapat pengakuan internasional, jumlah penelitain kompetitif, jumlah pengabdian kompetitif, peringkat UNEJ di level nasional dan internasional, jumlah mahasiswa penerima beasiswa, persentase kualifikasi pendidikan dosen, jumlah publikasi nasional / internasional, jumlah
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
51
HAKI yang dihasilkan, dan jumlah unit kerja yang beropini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sementara itu, indikator kinerja kegiatan (IKK) digunakan untuk mengukur secara langsung program yang telah dilaksanakan dan merupakan tahapan kinerja lembaga untuk mencapai target indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja dalam RENSTRA 2011–2015 ditetapkan berdasarkan keadaan Tahun Akademik 2009/2010 sebagai baseline. Perubahan kinerja akan diukur setiap tahun dalam bentuk laporan tahunan rektor dan pada akhir periode pelaksanaan program dalam RENSTRA tahun 2015. Secara rinci, indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan dirumuskan sebagai berikut.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
52
5.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) No.
Indikator Kinerja
Baseline
(1)
(2)
(3)
1. 2.
3.
4.
5.
6.
Target Capaian 2011
2012
2013
2014
2015
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
75,36 69,82
75,36 69,82
77,00 71,00
78,00 73,00
79,00 74,00
80,00 75,00
3,04 3,53 NA
3,07 3,54 3,50
3,10 3,55 3,55
3,13 3,57 3,60
3,16 3,58 3,70
3,20 3,60 3,75
11 12.20 NA
10 11 12
9 10 11
8 10 11
8 9 10
7 9 10
4,97 2,60 NA
4,88 2,58 3,5
4,79 2,56 3,5
4,70 2,54 3,4
4,61 2,52 3,3
4,50 2,50 3,2
63,16 18,43
52,78 18,43
52,78 20
55,55 24
55,55 27
55,55 30
66,67 0
55,55 22,22
45,45 18,18
53,85 15,38
64,29 14,29
73,33 20,00
0
0
100
100
100
100
23,50
24,00
24,00
25,00
25,00
26,00
Rata-rata skor SNMPTN Kelompok PS Eksakta (skala 0-100) Kelompok PS Sosial (skala 0-100) Rata-rata IPK Lulusan S1 S2 S3 Rata-rata lama penyusunan skripsi/TA/(bln) S1 S2 S3 Rata-rata lama studi (tahun) S1 S2 S3 Jumlah PS yang terakreditasi (%) S1: B A S2: B A S3: B (%) Kemampuan Bahasa Inggris Lulusan (S1) Persentase mhs. dgn. Skor TOEFL ≥ 450
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
53
(1) 7.
8. 9.
10 11. 12. 13.
14 15
16 17 18 19 20 21
(2) Rata-rata masa tunggu mendapatkan pekerjaan (bulan) S1 : IPA IPS Gaji pertama (juta) Jumlah jurusan / UPT / lembaga yang memenangkan hibah kompetitif per tahun a. Jurusan / Program Studi b. UPT c. Lembaga Jumlah unit kerja yang mendapat sertifikat ISO Jumlah judul penelitian kompetitif yang diterima per tahun Jumlah judul pengabdian kompetitif yang diterima per tahun Peringkat UNEJ di level Internasional QS Stars [Jumlah star (skor)] Webometric Persentase jumlah mahasiswa penerima beasiswa Persentase kualifikasi pendidikan dosen S2/SP1 S3/ SP2 Persentase Guru Besar Persentase Dosen bersertifikat Jumlah publikasi nasional dosen (per tahun) Jumlah publikasi internasional dosen (per tahun) Jumlah total HAKI yang dihasilkan Persentase unit kerja beropini WTP
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
11 14 0,8
11 14 1,2
10 13 1,2
10 13 1,3
9 12 1,4
9 12 1,5
7 1 3 3
9 2 3 4 240
11 2 3 6 255
12 2 3 8 270
13 3 3 9 275
14 3 3 10 280
64
68
73
80
85
90
2 (282) 3642 24,00
2 (282) 3600 26,00
2 (300) 3450 26,00
2 (325) 3300 28,00
2 (350) 3150 29,00
2 (375) 3000 30,00
61,09 16,04 3,96 35,70 215 23 3 NA
64,78 18,22 4,5 45,00 232 25 5 6,25
66,15 21,85 5,0 55,00 249 27 6 12,50
68,00 23,50 5,5 70,00 266 29 7 12,50
69,00 27,25 6,0 85,00 283 32 7 18,75
70,00 30,00 7,5 95,00 300 35 9 25,00
234
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
54
5.2. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Program / Kegiatan / Indikator Kinerja
Base line
(1) 1.Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Mahasiswa 1.1 Peningkatan Kemampuan Mhs di Bidang Soft Skill, Penalaran Bakat dan Minat a. Jumlah peserta pelatihan Kewirausahaan b. Jumlah peserta pelatihan LKMM c. Jumlah peserta pelatihan TIK d. Jumlah peserta pelatihan Bahasa Asing e. Jumlah Prestasi mahasiswa di tingkat regional & nasional f. Jumlah Mhs. pada Temu Ilmiah Internasional g. Jumlah Mhs. pada Temu Ilmiah Nasional h. Jumlah hibah kompetisi mahasiswa yang diperoleh i. Jumlah prestasi yang dicapai dalam kompetisi karya ilmiah (masuk babak final) j. Jumlah mhs yang terlibat kegiatan entrepreneurship k.Jumlah peserta pelatihan public relations l. Jumlah peserta Pemagangan Mhs. Wirausaha 1.2 Pemberdayaan Mahasiswa di Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(2)
2. Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas Penyelenggaraan Pendidikan 2.1 Pengembangan program Strata S2 dan S3 a. Jumlah prodi S2 b. Jumlah prodi S3 2.2 Pembukaan program studi baru sesuai kebutuhan Jumlah prodi S1 2.3 Pengembangan Pendidikan Vokasi dan Profesi Jumlah program vokasi/profesi
Target Capaian 2011
2012
2013
2014
2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Unit kerja* (8) Biro 1
332 237 129 1496 30 6 618 44
375 250 150 1525 35 20 660 66
450 275 180 1580 40 25 700 78
525 290 210 1630 45 30 740 80
550 310 230 1665 50 40 775 90
600 325 250 1700 55 50 800 100
63
66
72
78
84
90
320 142 669
325 150 675
335 150 680
350 165 700
365 165 725
375 170 750 Biro 1
8
10
11
12
13
15
7 1
9 1
11 2
13 3
14 4
15 5
38
38
39
40
41
42
Biro 1
Biro 1 Biro 1 12
13
13
14
14
15
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
55
(1) 2.4 Pengembangan Unit Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan Jumlah UPT 2.5 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Kualitas layanan sarana dan prasana (skala Likert) 3. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan 3.1 Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional (S1,S2,S3) a. Persentase PS jenjang S1berakreditasi A dan B: B A b. Persentase PS jenjang S2 berakreditasi A dan B B A c. Persentase PS jenjang S3 berakreditasi A dan B: B 3.2 Penyelenggaraan pendidikan berstandar internasional a. Jumlah prodi yang menyelenggarakan kelas internasional b. Jumlah mahasiswa asing per tahun c. Jumlah mahasiswa asing exchange program per tahun d. Jumlah guest lecturer e. Jumlah visiting lecturer 3.3 Peningkatan Kualitas SDM a. Persentase kualifikasi pendidikan dosen S2/SP1 b. Persentase kualifikasi pendidikan dosen S3/ SP2 c. Persentase staf yang mengikuti diklat pengembangan karier d. Persentase dosen yang memenuhi standar beban kerja e. Persentase tingkat kepuasan stakeholders
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) Biro 1
7
8
8
8
9
9
NA
2,6
3,0
3,5
4,0
4,5
Biro 2
Biro 1
63,2 18,4
52,8 18,4
52,78 20
55,55 24
55,55 27
55,55 30
66,7 0
55,6 22,2
45,4 18,2
53,9 15,4
64,3 14,3
73,3 20,0
0
0
100
100
100
100
6
6
8
10
11
12
24 5 7 6
24 8 8 7
25 10 11 8
30 12 13 9
35 15 15 10
40 20 17 11
61 16
65 18
66 21
68 24
69 27
70 30
15,6
20
30
40
50
60
NA 25
85 30
90 35
100 40
100 50
100 60
Biro 1
Biro 1,2
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
56
(1) 3.4 Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi a. Kesesuaian kompetensi generik KBK dengan visi-misi (%) b. Kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan visi-misi (% MK yang sesuai) c. Rasio prodi yang mengembangkan KBK d. Dosen yang mengikuti pendidikan dan pelatihan AA dan pekerti (%) e. Desain instruksional yang sesuai KBK (%/ prodi) f. Dosen yang menerapkan metode SCL (%/prodi) g. Kesesuaian proses pembelajaran sesuai KBK (%/prodi) h. Produk model pembelajaran KBK (%MK/th/prodi)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) LP3
35
40
50
60
70
80
NA
40
50
60
70
80
55
60
70
80
90
100
45
50
55
60
65
70
20 45 60 NA
30 50 65 30
40 55 70 40
50 60 75 50
60 65 80 60
70 70 85 70
4. Pengembangan Riset Bertaraf Internasional dan Berpotensi HAKI 4.1 Peningkatan kerjasama riset internasional a. Jumlah kerjasama riset internasional b. Jumlah publikasi di tingkat internasional (Jml/th) 4.2 Peningkatan perolehan hibah kompetisi internasional a. Jumlah diklat penyusunan proposal b. Jumlah dosen yang terlibat dalam diklat c. Jumlah proposal riset berskala internasional d. Jumlah hibah berskala internasional 4.3 Peningkatan publikasi internasional a. Jumlah kegiatan diklat b. Jumlah dosen yang terlibat dalam diklat c. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan d. Jumlah artikel ilmiah yang terpublikasi secara internasional e. Jumlah buku ber-ISBN f. Jumlah buku / book chapters diterbitkan oleh penerbit level internasional
Biro 1/ OI
10 10 3 1 20 10 7
10 12 4 1 40 20 8
13 15 5 1 40 20 9
16 20 5 1 50 25 10
18 25 6 2 50 25 12
20 30 7 2 50 30 14
Lemlit
Lemlit, Penerbit
1 25 15
1 30 25 12
1 40 25 15
1 40 25 20
2 80 30 25
2 80 40 30
30
35
40
45
50
55
2
3
3
4
4
6
10
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
57
(1) 4.4 Peningkatan riset berpotensi HAKI a. Jumlah diklat HAKI per tahun b. Jumlah dosen yang terlibat dalam diklat HAKI per tahun c. Jumlah pengajuan riset berpotensi HAKI per tahun d. Jumlah riset yang mendapatkan HAKI per tahun 4.5 Pengembangan University ecotechnopreneurship center a. Jumlah produk yang dimanfaatkan stakeholders b. Jumlah capaian produk HAKI yang digunakan industri c. Jumlah TTG dan paket teknologi d. Jumlah RG (PNBP) (Milyar Rp) (1) Lemlit (2) LPM e. Jumlah kerjasama dengan stakeholders dalam negeri f. Jumlah pembinaan yang dilakukan terhadap unit-unit kerja untuk memperoleh kerjasama 5. Pengembangan Riset Unggulan yang Relevan dengan Pengembangan Bisnis dan Pertanian Industrial 5.1 Pemetaan riset dasar dan terapan yang inovatif dan relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan pertanian industrial Jumlah riset dasar dan terapan yang inovatif dan relevan dengan pengembangan bisnis dan industri pertanian 5.2 Pemetaan potensi dan sumberdaya penelitian yang relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan industri pertanian Roadmap potensi dan sumberdaya penelitian yang relevan dengan pengembangan bisnis dan industri pertanian 5.3 Penguatan riset unggulan multidisiplin yang relevan dengan pelestarian lingkungan, pengembangan bisnis dan pertanian industrial Jumlah riset unggulan yang mendapatkan HAKI
(2)
(3) 2
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) Lemlit
2 80
3 100
3 100
3 100
2 100
7 1
10 5
12 6
15 7
15 7
20 9
2 0 NA
3 1 10
5 2 12
9 2 15
12 3 17
15 3 20
18 6 180 1
19 7 190 2
20 8 200 2
21 9 210 2
22 10 220 3
23 11 225 3
80
LPM Lemlit LPM LPM
LPM
Lemlit
14
20
25
30
35
40 Lemlit
1
2
4
5
5
6
Lemlit
3
5
7
9
12
14
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
58
(1) 6. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Industrial melalui Penguatan Kelembagaan Teknologi Tepat Guna 6.1 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan bisnis dan menerapkan teknologi tepat guna Jumlah TTG yang dikembangkan 6.2 Perintisan, penguatan dan pengembangan kelembagaan/ kelompok bisnis a. Jumlah kelembagaan yang terbentuk/ diberdayakan b. Jumlah kerjasama yang terealisasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
LPM
10
25
30
35
40
50 LPM
7. Pengembangan Inkubator Bisnis, Seni dan Budaya 7.1 Pemberdayaan fungsi dan kelembagaan inkubator bisnis Jumlah/jenis agribisnis yang dikembangkan 7.2 Penyediaan informasi, konsultasi, diklat dan jasa lainnya Jumlah Diklat agribisnis, seni dan budaya 7.3 Pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai pelaku agribisnis Jumlah kerjasama agribisnis 7.4 Pengembangan desa binaaan Jumlah desa binaan pertanian industrial 7.5 Pemberdayaan dan pengembangan seni dan budaya tradisional masyarakat Jumlah seni dan budaya tradisional yang dibina
10 10
10 10
12 12
12 12
15 15
15 15
5
5
8
8
10
10
NA
1
1
1
2
2
LPM LPM LPM 15
16
17
18
19
20
5
5
6
7
7
8
LPM LPM
8. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu 8.1 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan UNEJ a. Persentase unit kerja yang menyusun SE b. Persentase unit kerja yang menyusun program pengembangan berdasarkan SE 8.2 Implementasi Sistem Manajemen Mutu Persentase unit kerja yang mengimplementasikan program sesuai perencanaan
7
7
8
8
9
9
37,4 37,4
51,9 51,9
70,4 70,4
85,2 85,2
100 100
100 100
18,5
37,4
51,9
70,4
85,2
100
BPM
BPM
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
59
(1) 8.3 Monitoring dan Evaluasi Sistem Manajemen Mutu a. Jumlah auditor yang bersertifikat (ISO 9000, ISO 14000, dll) b. Jumlah unit kerja yang dimonev dalam implementasi SMM 8.4 Perbaikan Mutu Berkelanjutan berdasarkan hasil Monev Jumlah unit kerja yang mendapatkan sertifikat ISO 9. Pengembangan Sistem Manajemen Universitas yang Akuntabel 9.1 Pengembangan Tata Kelola Terintegrasi a. Tingkat kecepatan akses sinapra (detik) b. Terealisasinya e-procurement (%) c. Tingkat kecepatan sistem administrasi pengusulan barang dan jasa (bulan) d. Jumlah staf yang bersertifikat pengadaan barang dan jasa e. Tingkat kecepatan akses terhadap asset 9.2 Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan dan Aset yang Akuntabel a. Terbentuknya perencanaan keuangan b. Tingkat kecepatan akses sistem aplikasi (detik) c. Tingkat kepuasan stakeholders d. Monitoring daya serap secara online (%) e. Unit kerja yang mengimplementasi pengelolaan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (%) f. Tingkat kesesuaian perencanaan dan serapan dana yang dianggarkan (%) g. Tingkat kecepatan akses informasi keuangan (detik)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) BPM
11
14
18
22
26
30
3
5
7
9
11
12
3
5
7
9
11
12
NA 0 6
60 0 6
45 50 6
30 100 4
15 100 4
5 100 2
8
10
12
14
16
18
NA
5 hari
3 hari
24 jam
12 jam
1 jam
BPM
TI
Biro 2 0 NA NA 0 NA
0% 60 2 0 40
50% 45 3 50 50
100% 30 4 100 60
100% 15 5 100 70
100% 5 5 100 80
75
80
85
90
95
100
NA
60
45
30
15
5
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
60
(1) 9.3 Pengembangan Pengelolaan Kepegawaian a. Tingkat kecepatan akses SIMPEG (detik) b. Tingkat kecepatan layanan (jam) c. Tingkat kepuasan konsumer/user 9.4 Pengembangan Manajemen Kearsipan Jumlah unit kerja yang memenuhi standar manajemen kearsipan 9.5 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akademik, SDM, Keuangan, dan Sarana prasarana yang terintegrasi a. Kapasitas [Bandwith/user (KB)] b. Tingkat kepuasan konsumen/user terhadap layanan ICT 9.6 Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Berbasis ICT a. Tingkat kecepatan layanan sirkulasi (%) b. Tingkat kepuasan stakeholders (%) c. Kesesuaian implementasi dengan prosedur kinerja SMM ISO 9001 d. Kesesuaian koleksi dengan SAP e. Ketersediaan konten digital library f. Integrasi dengan ruang baca g. Entry baru katalog tiap tahun anggaran 10. Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Kampus 10.1 Penataan area hijauan kampus Persentase ruang terbuka hijau (%) 10.2 Pengembangan taman teknologi pertanian (Agrotechno Park) Jumlah agroteknologi yang dikembangkan 10.3 Pengembangan pengelolaan limbah terpusat Terbentuknya unit waste management 10.4 Pengembangan pengelolaan sumberdaya air terpusat Terbentuknya unit water resource management
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8) Biro 2
NA 24 NA
60 18 2
45 16 3
30 12 4
15 6 5
5 1 5
3
5
7
9
11
12
Biro 2
Biro 3, TI 1,5
2,0
NA
2
2,5 3
3,0 4
4,0 5
5,0 5 Perpust.
50 78 75
55 80 80
60 83 85
65 86 90
70 88 95
75 90 100
70 1988 0
80 2900 2
85 3812 4
90 4724 6
95 5636 8
100 6548 10
6.669
7.000
7.500
8.000
8.500
9.000
60
55
55
55
55
55
Biro 2 Biro 2 1
2
2
2
3
3
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
Biro 2 Biro 2
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
61
(1) 10.5 Pengembangan gerakan efisiensi pengunaan sumberdaya (energi, air dan kelestarian lingkungan) Jumlah sistem pemantauan penggunaan sumberdaya (energi listrik, telepon, air dan kelestarian lingkungan)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2
2
3
3
4
4
1 1600
1 2000
1 2500
2 3000
2 3500
2 4000
a. Jumlah MOU b. Jumlah jenis kerjasama c. Jumlah keterlibatan sivitas akademika 11.3 Peningkatan kerjasama dalam bidang penelitian
43 17 65
45 19 90
47 21 120
49 23 150
51 25 180
53 27 210
a. Jumlah MOU b. Jumlah keterlibatan dosen/mahasiswa 11.4 Peningkatan kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat a. Jumlah MOU b. Jenis kerjasama c. Jumlah keterlibatan dosen/mahasiswa
5 35
11.Peningkatan Kualitas Kerjasama dengan Stakeholders di Dalam dan Luar Negeri 11.1 Peningkatan pencitraan publik a. Frekuensi promosi/ tahun b. Jumlah akses web UNEJ (orang/per hari) 11.2 Peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan
12. Pemberdayaan Alumni 12.1 Pembentukan kantor alumni Jumlah kantor alumni (Pusat dan Cabang) 12.2 Pengembangan Web dan Buletin Alumni Jumlah alumni pengakses web alumni 12.3 Peningkatan peran alumni dalam penjaringan informasi Tersedianya data alumni/ prodi (%) 12.4 Peningkatan Komunikasi dengan Alumni melalui seminar, temu alumni, workshop, dll. a. Jumlah pertemuan alumni (%/ prodi/tahun) b. Kuliah tamu oleh alumni (%/prodi/tahun)
(8) Biro 2
LP3 TI Biro 1, IO
Lemlit, IO 7 40
9 45
13 50
14 55
15 60 LPM, IO
10 10 70
11 11 75
11 11 80
14 14 85
15 15 90
15 15 100
1
2
2
3
3
3
NA
200
400
600
800
1000
NA
20
30
40
50
60
Biro 2 TI TI Biro 1 NA NA
4 5
8 7
16 9
20 11
24 13
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
62
12.5 Pengembangan beasiswa alumni Jumlah mahasiswa penerima beasiswa alumni 12.6 Penganugerahan UNEJ award untuk alumni dan stakeholders a. Jumlah alumni yang berpartisipasi dalam alumni award b. Frekuensi pemberian alumni award
Biro 1 NA
5
10
15
20
25 Biro 2
NA 0
50 0
100 1
150 1
200 1
250 1
Keterangan: * = Unit kerja yang bertanggung jawab koordinator pelaksana utama, memantau dan pengkur ketercapaian kegiatan IO = International Office
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
63
6. Penutup
RENSTRA UNEJ tahun 2011-2015 merupakan refleksi internally driven dalam perencanaan pengembangan kelembagaan yang disusun berdasarkan kondisi realitas internal dan eksternal. Dalam rangka perwujudan RENSTRA tersebut UNEJ menetapkan 12 program yang meliputi: (1) Pembinaan dan pengembangan kegiatan mahasiswa; (2) Pengembangan kelembagaan dan kapasitas penyelenggaraan pendidikan; (3) Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan; (4) Pengembangan riset bertaraf internasional dan berpotensi HAKI; (5) Pengembangan riset unggulan yang relevan dengan pengembangan bisnis dan pertanian industrial; (6) Pemberdayaan masyarakat Pertanian Industrial melalui teknologi tepat guna; (7) Pengembangan incubator bisnis, seni dan budaya; (8) Pengembangan sistem penjaminan mutu; (9) Pengembangan sistem manajemen universitas yang akuntabel; (10) Penataan dan pengelolaan lingkungan kampus; (11) Peningkatan kualitas kerjasama dengan stakeholders di dalam dan luar negeri; (12) Pemberdayaan alumni. Tiap program RENSTRA dijabarkan dalam bentuk beberapa kegiatan. Keefektifan implementasi kegiatan tersebut secara keseluruhan akan diukur tiap tahun selama tahun 2011-2015 dalam bentuk ketercapaian indikator utama dan indikator kinerja kegiatan.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
64
Ketercapaian RENSTRA tersebut sangat bergantung atas komitmen seluruh komponen, koordinasi, sistem pemantauan, dan kebersamaan dalam perwujudan pengembangan kelembagaan. Oleh sebab itu upaya sosialisasi, menumbuhkan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya komitmen dan semangat kerja yang saling sinergis, integratif, berorientasi mutu dan kinerja secara efektif serta efisien merupakan bentuk-bentuk manajemen kelembagaan yang selalu mengiringi implementasi RENSTRA tersebut. Dengan disusunnya RENSTRA UNEJ Tahun 20112015 ini, diharapkan sebagai arah dan pijakan perencaan aktivitas dan ukuran keefektifan kinerja pengembangan setiap unit kerja di lingkungan Universitas Jember.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
65
Referensi Dirjen Dikti. 2010. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2010-2014. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. UNEJ. 2010. Hasil Rapat Senat UNEJ tanggal 29 Oktober 2010 tentang Statuta Universitas Jember. UNEJ. 2010. Laporan Tahunan Rektor 2010.
Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen. Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Peraturan Presiden RI No. 05 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Renstra Universitas Jember 2011 -2015
66