BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Rencana
Strategis
Badan
Perpustakaan
dan
Kearsipan
Provinsi
Sumatera Barat adalah merupakan dokumen rencana pembangunan yang berwawasan 5 tahun ke depan dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat dan kegiatannya bersifat indikatif. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Sumatera Barat yang sistem perencanaan sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra-SKPD). Badan
Perpustakaan
dan Kearsipan
Provinsi
adalah merupakan
Lembaga Tekhnis Daerah yang berbentuk Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Sumatera Barat melalui Sekretaris Daerah, oleh karena itu Badan Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai
tugas
pokok
dan
pelaksanaan kebijakan daerah
fungsi
melaksanakan
di samping
penyusunan
dan
bidang perpustakaan dan kearsipan juga
merumuskan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan fasilitasi lingkup Provinsi dan Kabupaten / Kota, pelaksanaan kesekretariatan Badan, pelaksanaan tugas di bidang layanan perpustakaan’ Otomasi dan Pengolahan Bahan Pustaka, Deposit dan Pengamatan,
Pelstarian
Bahan
Pustaka,
Pembinaan
Perpustakaan
dan
Kearsipan, Pengolahan Arsip Statis, Pengolahan Arsip Inaktif, Pemeliharaan dan Pelestarian Arsip. Dari sisi perencanaan, dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah merubah pola perencanaan yang ada, dari shopping list ke working plant. Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 1
perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom-up dan top down. Dalam Governance),
upaya
mewujudkan
reformasi
birokrasi
kepemerintahan pemerintah
yang
daerah
baik
merupakan
(Good suatu
kebutuhan. Salah satu reformasi birokrasi di bidang Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana diamanatkan
oleh Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, oleh karena itu Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Gubernur dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yaitu sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang Perpustakaan dan Kearsipan. 1.2
. Landasan Hukum Landasan hukum terbentuknya Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat ini adalah : 1) Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2) Undang-Undang
Nomor
43
Tahun
2007
tentang
Perpustakaan
(Lembaran Negara Republik Undonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4774); 3) Undang-undang Nomor 43 Tahhun 2009 tentang Kearsipan; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 2
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6) Peraturan pemerintah No. 8 tahun 2006tentang LaporanKeuangan dan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 8)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9) Peraturan
Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 3
1.3
. Maksud dan Tujuan Penyusunan
Renstra
Badan
Perpustakaan
dan
Kearsipan
Provinsi
Sumatera Barat dimaksudkan adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan selama 5 tahun dan
untuk memberikan panduan
pelaksanaan
kegiatan dan arahan kebijakan dan strategi pembinaan dan pemberdayaan perpustakaan dan kearsipan dalam menyusun program dan kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk kurun waktu 2010 – 2015. Adapun tujuannya adalah: a.
Menetapkan Visi dan Misi, Program Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat.
b.
Mengerahkan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan dan ancaman dalam strategi penyelenggaraan Perpustakaan dan Kearsipan.
c.
Menyusun tolok ukur evaluasi kinerja Perpustakaan dan Kearsipan secara proporsional.
d.
Mewujudkan
perencanaan
Perpustakaan
dan
dan
Kearsipan
yang
pelaksanaan sinegis
dan
penyelenggaraan terpadu
antara
perencanaan pembangunan nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat 2010 – 2015 terdiri atas : Bab I
Bab II
Pendahuluan 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Landasan Hukum
1.3.
Maksud dan Tujuan
1.4.
Sistematika Penulisan
Gambaran Pelayanan SKPD 2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2.
Sumber Daya SKPD
2.3.
Kinerja Pelayanan SKPD
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 4
Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi 3.1. Identfikasi Permasalahan Berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan SKPD 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Telaahan Renstra SKPD 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isus-Isu Strategis Bab IV Visi, Misi, tujuan, dan sasaran, strategis dan kebijakan 4.1. Visi dan Misi SKPD 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Startegi dan Kebijakan SKPD Bab V
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT 2.1.
Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota disebutkna bahwa usuran perpustakaan dan urusan kearsipan menjadi urusan wajib, dan disebutkan juga bahwa urusan perpustakaan dan urusan kearsipan termasuk kedalam rumpun Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi maka oleh Pemerintah Provinsi Perpustakaan
dan
Sumatera Barat dibentuklah Badan
Kearsipan
Provinsi
Sumatera
Barat
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008. Fungsi Badan Perpustakaan dan Kearsipan sebagai berikut: 1.
Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang perpustakaan dan kearsipan;
2.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang perpustakaan dan kearsipan meliputi kesekretariatan, deposit dan
pengolahan
bahan
perpustakaan,
layanan
dan
otomasi
perpustakaan, pembinaan perpustakaan dan kearsipan, pengelolaan kearsipan in aktif, pengelolaan kearsipan statis serta pemeliharaan dan pelestarian kearsipan; 3.
Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Tugas
Pokok
Badan
Perpustakaan
dan
Kearsipan
Provinsi
Sumatera Barat melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Lembaga ini pada dasarnya dulunya terpisah yakni Badan Arsip Provinsi
Sumatera Barat
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 6
dan Badan Perpustakaan Daerah Provinsi
Sumatera Barat,
dengan
struktur organisasi sebagai berikut: a. Kepala Badan dengan eselon II a b. Sekretariat c. Bidang Otomasi dan Pengolahan Bahan Pustaka d. Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka e. Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan f. Bidang Pengelolaan Arsip Statis g. Bidang Pengelolaan Arsip Inaktif h. Bidang Pemeliharaan dan Pelestarian Arsip i. Kelompok Jabatan Fungsional Rincian tugas Kepala Badan: a. Menyelenggarakan Pembinaan dan pengendalian Topoksi Badan b. Menyelenggaran Penetapan kebijakan teknis c. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas d. Menyelenggarakan penetapan program kerja e. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program dan kegiatan f.
Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Renstra, LAKIP, LKPJ, LPPD
g. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait i.
Menyelengaran tugas lain yang diberikan pimpinan
Rincian Tugas Sekretariat: a. Menyelengarakan
pengakajian
serta
koordinasi
perencanaan
dan
program Badan b. Menyelengarakan
pengakajian
perencanaan
dan
program
kesekratariatan c. Menyelenggarakan administrasi keuangan d. Menyelengarakan pengkajian anggaran belanja e. Menyelenggarakan pengenadalian administrasi belanja f.
Menyelengarakan pengelolaan administrasi kepegawaian
g. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan h. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 7
i.
Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian
j.
Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan
k. Menyelenggarakan Pembinaan Jabatan fungsional l.
Menyelenggarakan telaahan staf
m. Menyelenggarakan pengkajian bahan Renstra, LAKIP, LKPJ, LPPD n. Menyelangarakan koordinasi dengan unit kerja terkait o. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan Rincian Tugas Bidang Layanan Perpustakaan a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan tekhnis pembinaan layanan perpustakaan c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi layanan perpustakaan d. Menyelenggarakan fasilitasi layana perpustakaan e. Menyelenggarakan koordinasi layanan perpustakaan f.
Menyelenggarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi layanan perpustakaan
g. Menyelenggarakan
telaahan
staf
sebagai
bahan
pertimbangan
pengambilan kebijakan h. Menyelenggarakan
pelaporan
dan
koordinasi
dalam
evaluasi
kegiatan
layanan
perpustakaan i.
Menyelenggarakan
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelengarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan Rincian Tugas Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan fasilitasi d. Menyelenggaran fasilitasi otomasi dan pengolahan bahan pustaka e. Menyelenggarakan koordinasi otomasi dan pengolahan bahan pustaka f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporandan dan evaluasi kegiatan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 8
i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan Rincian Tugas Bidang Otomasi dan Pengolahan Bahan Pustaka a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan fasilitasi otomasi dan pengolahan bahan pustaka d. Menyelenggaran fasilitasi otomasi dan pengolahan bahan pustaka e. Menyelenggarakan
koordinasi
otomasi
dan
pengolahan
bahan
pustaka f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporandan dan evaluasi kegiatan i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan
Rincian Tugas Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan fasilitasi deposit, perawatan dan pelestarian bahan pustaka d. Menyelenggarakan fasilitasi deposit, perawatan dan pelestarian bahan pustaka e. Menyelenggarakan
koordinasi
otomasi
dan
pengolahan
bahan
pustaka f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporandan dan evaluasi kegiatan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 9
i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan Rincian Tugas Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan pembinaan perpustakaan dan kearsipan d. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan perpustakaan dan kearsipan e. Menyelenggarakan
koordinasi
pembinaan
perpustakaan
dan
kearsipan f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporandan dan evaluasi kegiatan i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan
Rincian Tugas Bidang Pengelolaan Arsip Statis a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan pengelolaan Arsip Statis d. Menyelenggarakan fasilitasi pengelolaan Arsip Statis e. Menyelenggarakan koordinasi pengelolaan Arsip Statis f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporan dan dan evaluasi kegiatan i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 10
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan
Rincian Tugas Bidang Pengelolaan Arsip Inaktif a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan pengelolaan Arsip Inaktif d. Menyelenggarakan fasilitasi pengelolaan Arsip Inaktif e. Menyelenggarakan koordinasi pengelolaan Arsip Inaktif f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporan dan dan evaluasi kegiatan i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan pimpinan
Rincian Tugas Bidang Pemeliharaan dan Pelestarian Arsip a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis c. Menyelengarakan pengkajian bahan pemeliharaan dan pelestarian arsip d. Menyelenggarakan fasilitasi pemeliharaan dan pelestarian arsip e. Menyelenggarakan koordinasi pemeliharaan dan pelestarian arsip f.
Menyelengarakan fasilitasi dan pengembangan koordinasi
g. Menyelenggarakan telaahan staf h. Menyelenggarakan pelaporan dan dan evaluasi kegiatan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 11
i.
Menyelenggarakan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
di
Kabupaten / Kota j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 12
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2012 KEPALA Drs. ALWIS
NIP. 19610303 198210 1 002 SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Ir. SUNYATI, M.Si NIP. 19670321 199903
KABID OTOMASI &
KABID PEMBINAAN
PENGOLAHAN BAHAN
PERPUSTAKAAN
PUSTAKA
DAN KEARSIPAN
DRA. RENI DELAFINA, SS
KHAIRUZAL, SH
NIP. 19651030 198903 1 007
NIP. 19661012 199303 1 008
KABID PENGOLAHAN ARSIP STATIS
2 002
KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KASUBBAG KEUANGAN
KARDINAL, S.SOS
DEWI HASTUTI, SE
NETTI, BA
NIP. 19660729 199203 1 002
NIP. 19641223 198811 2 002
NIP. 19570718 198003 2 001
KASUBBAG PROGRAM
KABID PENGELOLAAN
KABID PEMELIHARAAN
KABID LAYANAN
KABID DEPOSIT PENGAMATAN DAN
ARSIP IN AKTIF
DAN PELESTARIAN ARSIP
PERPUSTAKAAN
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA
Ir. Lukman Nul Hakim
IR. SYAHRIAL NASIR
DRA. ZURIAH
Dra. SURYA ESRA
NIIP. 19650903 199403 1 002
NIP. 19580225 198503 1 005
NIP. 19581025 198403 2 002
NIP. 19650901 198903 2 003
DRS. MASRA HANAFI
KASUBBID OTOMASI PERPUSTAKAAN
Kasubbid Pembinaan SDM Kelembagaan Dan Sistem
NIP. 19660513 198602 1 002
KASUBBID AKUISISI DAN PENGOLAHAN
Perpustakaan DRA. ARNIATI
INDRA DEWI S.Pd NIP. 19710904 199403 2 001
Dra. YUHERMI
KASUBBID LAYANAN UMUM
KASUBBID DEPOSIT
NUR ELIDA Amd
DEMIATY.P, A.MD
ISMON AZIS, S.Sos
NIP. 19740308 199903 2 002
NIP. 19710904 199403 2 001
NIP.19590919 198203 1 007
KASUBBID PENYIMPANAN DAN
KASUBBID
PENGOLAHAN ARSIP
BAHAN KONVENSIONAL
IN AKTIF ALFIANDRI SS
PENGAMATAN
NIP. 19721007 199903 1 005
NIP. 19630906 198303 2 003
NIP. 19630216 199003 2 003
KASUBBID PENGOLAHAN DAN PENGEMBANGAN
KASUBBID PEMBINAAN SDM SISTEM KEARSIPAN
KASUBBID LAYANAN DAN PERLUASAN KHASANAH
BAHAN PUSTAKA HAYATI SAAD, BA
KISWATI, SS, MPA
KASUBBID
KASUBBID LAYANAN
KEARSIPAN
BAHAN MEDIA BARU
EKSISTENSI DAN PROMOSI
BAHAN PUSTAKA
DRA. KASMAWATI
SOSY FINDRA, S.KOM
YULIMASRI, S.SOS
SEFIANI ASKAN, S.Sos
NIP. 19570801 198403 2 002
NIP. 19670724 199903 1 006
NIP. 19680713 199103 1 006
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan NIP. Tahun 2010-2015 ( Revisi) 13 NIP. 19620701 198203 2 003 19680815 199903 2 001 YENDRI BUHARMA, SS NIP. 19690129 199903 1 002
KASUBBID PELESTARIAN
KASUBBID PENGAWASAN
NIP. 19660921 199002 2 001
2.2. Sumber Daya pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat a. Sumber daya Manusia Secara umum sumber daya manusia yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi belakang
Pendidikan
sudah
Sumatera Barat dari segi latar
memenuhi
beberapa
kualifikasi
yang
dibutuhkan diantaranya terdapat 2 (dua) orang sarjana strata 2, Sarjana 43 (empat puluh tiga) orang, Diploma (DIII) 11 orang, SLTA 71 (Tujuh Puluh satu) orang, SLTP 3 (tiga) orang dan SD 4 (empat) orang, namun disisi lain dengan berjalannya waktu ada pegawai yang telah pensiun dan ini perlu ada penambahan pegawai baru terutama yang diprioritaskan untuk tenaga teknis baik itu untuk bidang perpustakaan maupun untuk bidang kearsipan. Dalam rangka menjalankan roda organisasi pemerintahan dalam mencapai tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka organisasi harus digerakkan oleh seluruh elemen yang ada baik pejabat struktural, pejabat fungsional maupun staf. Struktur Pegawai Badan Perpustakaan dan Kearsipan berdasarkan kepangkatan dan golongan. DAFTAR PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT KEPANGKATAN DAN GOLONGAN NO 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL GOL
PANGKAT / GOLONGAN
JUMLAH
2
3 1 orang 4 orang 4 orang 21 orang 23 orang 25 orang 17 orang 4 orang 5 orang 1 orang 27 orang 1 orang 3 orang 134 orang
IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a JUMLAH
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 14
Pejabat Fungsional Badan Perpustakaan dan Kearsipan berdasarkan rumpun jabatan NO 1 2 3 4 b.
JABATAN FUNGSIONAL Arsiparis Tingkat Keahlian Arsiparis Tingkat Keterampilan Pustakawan Tingkat Ahli Pustakawan Tingkat keterampilan
JUMLAH 7 6 1 13
KET.
Gedung Kantor Tersedianya 2 (dua) lokasi gedung Kantor Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat berlokasi di Jalan Pramuka V No.2 Khatib Sulaiman dan satu lokasi gedung layanan perpustakaan yang disewa/dikontrak.
c.
Peraturan Penyelenggaraan Perpustakaan dan Kearsipan. Penyelenggaraan berdasarkan
Perpustakaan
Undang-Undang
di
Nomor
Provinsi 43
Sumatera
Tahun
2007
Barat tentang
Perpustakaan, dimana pada pasal 8 dinyatakan bahwa : Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban : a. menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah b. menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing c. menjamin
kelangsungan
penyelenggaraan
dan
pengelolaan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat d. menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan e. memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah f. menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah wilayahnya. Untuk penyelenggaraan Kearsipan mengacu kepada UndangUndang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, dan disesuaikan dengan Undang-Undang yang baru Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pada Bab III Penyelenggaraan Kearsipan,
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 15
Pasal 6 antara lain menyatakan bahwa Penyelenggaraan kearsipan provinsi menjadi tanggung jawab pemerintahan daerah provinsi dan dilaksanakan oleh lembaga kearsipan provinsi. Dalam penyelenggaran kearsipan di Provinsi Sumatera Barat telah
diterbitkan
berbagai
peraturan
yang
menyangkut
masalah
kearsipan antara lain Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dengan ditetapkannya peraturan daerah ini dimaksudkan agar penyelenggaraan kearsipan bisa berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan informasi kearsipan baik dari aparat, ilmuwan, instansi swasta serta masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Peraturan ini secara tehnis diimplementasikan melalui : -
Peraturan Gubernur Sumatera barat Nomor 124 Tahun 2006 tentang petunjuk pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis pemerintah Provinsi Sumatera Barat
-
Peraturan
Gubernur
Nomor
51
Tahun
2007
tentang
Pedoman
Pengelolaan Arsip Statis Pemerintah Provinsi Sumatera Barat -
Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 114 Tahun 2008 tentang Pedoman Penggunaan Peralatan Kearsipan Dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
-
Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penggunaan Peralatan Arsip Media Baru di lingkungan Provinsi Sumatera Barat
2.3.
Kinerja Pelayanan Badan perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2006 -2010 Dalam
rangka
mewujudkan
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah daerah, sebagaimana diamanatkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, perlu dilakukan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Demikian pula halnya dengan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera
Barat,
untuk
mengukur
tentang
sejauhmana
keberhasilan rencana strategis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat tahun 2006-2010, diperlukan adanya evaluasi kinerja.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 16
Evaluasi kinerja mengenai kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sebelumnya, pada dasarnya telah dilaksanakan dan berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Adapun
sasaran
strategis
1
tahun
2006
–
2010
yaitu
meningkatkan minat baca masyarakat sebagai berikut : Tabel Capaian Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2006 – 2010 Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Koleksi Perpustak aan yang relevan
Sa tu an %
Alat temu kembali informasi
%
Pengunjun g perpustak aan Jumlah perpustak aan sekolah yang terakredit asi
%
Persentas e pembinaa n bermaca m jenis perpustak aan
Target 09
Un
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50
85
75
10 35
50
85
15
0
Realisasi 0 0 09
6
7
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
50
85
75
10 45
50
85
15
Capaian 0 09
0
0
6
7
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
it
%
-
-
-
60
60
-
-
-
60
60
-
-
-
10
10
130
0%
%
10
100
0%
%
10
100
0%
%
10
100
0%
%
10
100
0%
%
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 17
Jumlah pengelola berbagai perpustak aan yang mengikuti pelatihan tehnis
Or
-
-
-
g
12
12
0
0
-
-
-
12
12
0
0
Dari tabel diatas hanya dapat disajikan 2010 yang
mendukung
sasaran
-
-
-
10
100
0%
%
data tahun 2009 dan
meningkatnya
minat
baca
gedung
kantor
masyarakat, hal ini disebabkan
karena
Pasca
Gempa
2009,
dimana
Perpustakaan yang berada di Jalan Diponegoro hancur, dan data-data tidak dapat diselamatkan. Untuk lebih rincinya dapat diuraikan pencapaian Indikator Kinerja untuk mencapai sasaran tersebut sebagai berikut : 1.
Koleksi perpustakaan yang relevan - Tahun 2009 targetnya 35 %, realisasi 35 % dan capaian 100%. Hal ini diukur berdasarkan terlaksananya pengadaan buku melalui dana APBD 2009 sebanyak 1.204 eksemplar dan buku hadiah tahun 2009 sebanyak 636 eks. -
Tahun 2010 target 35 % dan realisasi 45 %, capaian 130 %, dimana
bertambahnya buku baru untuk mencerdaskan dan
menambah
informasi
pada
masyarakat/mahasiswa/pelajar/
kalangan intelektual semula target capaian 10.000 eksemplar, realisasi 13.780 eksemplar (130 %) terdiri dari pengadaan buku baru 2010 sejumlah 8.947 eksemplar, buku hadiah tahun 2010 sejumlah 4.833 eksemplar. Untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan diharapkan s.d. tahun 2010 (akhir RPJMD I) 1 buku untuk 4 orang penduduk Sumatera Barat, sebelum gempa target tersebut diprediksi akan tercapai, namun s.d akhir 2010 jumlah buku yang relevan
hanya 15.620 eks, yang terdiri dari buku
pengadaan APBD Perubahan tahun 2009 sejumlah 1.204 eks, buku hadiah 2009 sejumlah 636 eks, buku hadiah tahun 2010 sejumlah 4.833 eks dan buku pengadaan APBD 2010 sejumlah 8.947 eks.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 18
Dengan jumlah buku keadaan akhir RPJMD (2006-2010) jauh dibawah harapan. 2.
Alat temu kembali tahun 2009 target 50 % yang diukur berdasarkan jumlah buku yang dilayankan baik layanan umum maupun layanan minangkabausiana, realisasi 50 %, capaian 100 %. Untuk tahun 2010 target 50 % dan realisasi 50 %, capaian 100%. Alat temu kembali berupa katalog, dan alat bantu indek warta perundang-undangan jumlah Indek
WPU
tahun
2009 setelah
gempa 28 eksemplar, tahun 2010 sebanyak 96 eksemplar, sedangkan katalog tahun 2009 sebanyak 1.840 eksemplar, dan katalog tahun 2010 sebanyak 13.780 eksemplar. Jumlah katalog sama dengan jumlah buku layanan umum pengadaan tahun 2009, begitu juga dengan
katalog
tahun
2010,
sedangkan
buku
layanan
minangkabausiana datanya tidak tersedia. 3.
Pengunjung perpustakaan Target pengunjung perpustakaan tahun 2009 diprediksi 600 orang per hari (216.000 orang/tahun),
namun
dalam penetapan
indikator kinerja ditargetkan 85 % dari prediksi, dan ternyata realisasinya 184.000 orang (85%), ini berarti capaian indikator 100 %. Begitu juga dengan target pengunjung tahun 2010 diprediksi jauh menurun dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena gedung layanan pustaka dipindahkan ke Jalan Adinegoro Tabing dimana lokasinya belum familiar dengan pengunjung diprediksi jumlah pengunjung hanya akan mencapai maksimal 4 % dari tahun sebelumnya yaitu 7.360 orang, namun target dari indikator 85 % dan realisasinya tercapai 85 % dari target indikator (dari 6.580 orang) yaitu 6.575 orang, ini berari capaian 100 %. 4.
Jumlah perpustakaan sekolah yang terakreditasi Target kinerja tahun 2009 sebanyak 75 perpustakaan sekolah, realisasi 75 buah, capaian 100 %, sedangkan tahun 2010 target 15 perpustakaan, realisasi 15, capaian 100 %. Menurutnya target
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 19
kinerja
tahun
2010
disebabkan
alokasi
dana
untuk
urusan
Perpustakaan dan Kearsipan berkurang + 54 % dari tahun 2009. 5.
Persentase pembinaan bermacam jenis perpustakaan Jenis perpustakaan yang dibina tahun 2009 dan 2010 masingmasing
ditargetkan
60%
yaitu
pembinaan
tentang
cara
pengelolaan perpustakaan, yang terdiri dari Perpustakaan Nagari, Rumah Ibadah dan perpustakaan
instansi khusus
dilingkungan
Pemda, realisasi 60 %, capaian 100 %. Pembinaan dapat dilaksanakan 100 % apabila disamping pembinaan dalam cara pengelolaan perpustakaan, juga diberikan bantuan buku/sarana dan prasarana perpustakaan. 6.
Jumlah pengelola perpustakaan yang mengikuti pelatihan tehnis Untuk tahun 2009 dan 2010 masing-masing target kinerja untuk pelatihan
tehnis
pengelola
berbagai
macam
perpustakaan
sebanyak 120 orang, realisasi 120 orang capaian 100 %.
Sasaran 2 Peningkatan jumlah sumber informasi kearsipan Indikator
kinerja,
target
dan
realisasi
untuk
sasaran
ini
adalah
sebagaimana tabel berikut : Tabel Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2006 – 2010 Sasaran Strategis 2 Indikat
Sa
or
tu
Kinerja Jumlah unit kerja yang telah menyel enggar akan sistem kearsip an
an Un it
0
Target 07 0 09
1
0
Realisasi 07 0 09
1
6
8
0
6
8
0
3
0
0
2
2
3
2
2
3
3
06 10 0 %
Capaian 07 08 09 10 10 0% 0%
10
10
10
0
0
%
%
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 20
Persent ase pemen uhan permint aan arsip untuk digunak an sebagai alat bukti akunta bilitas kinerja
%
1
30
0
6
80
0
8
1
0
0
30
6
50
5
0
0
10 0 %
10 0 %
10 0 %
62
62
,5
,5
%
%
Lebih rincinya dapat diuraikan pencapaian Indikator Kinerja untuk mencapai sasaran tersebut sebagai berikut : 1.
Jumlah unit kerja yang telah menyelenggarakan sistem kearsipan Dari awal RPJMD I (2006) belum terlaksana, karena Peraturan Gubernur tentang petujuk pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis baru ditetapkan melalui Pergub No.124 tahun 2006, dan pada tahun berikutnya SKPD Provinsi sudah mulai menerapkan peraturan gubernur dimaksud, tapi belum sempurna. Sampai dengan tahun 2010
baru
10
SKPD
yang
melaksanakan
pengelolaan
arsip
dinamisnya sesuai Pergub No. 124 tahun 2006. 2.
Persentase
pemenuhan
permintaan
arsip
untuk
digunakan
sebagai alat bukti akuntabilitas kinerja Pemenuhan permintaan arsip
untuk digunakan sebagai alat bukti
akuntabilitas kinerja dari tahun 2006 s.d. 2008
sudah
mulai
terpenuhi, karena
arsip
dari
masing-masing
SKPD
sudah
banyak
yang
diserahkan ke Depo Arsip , namun pada tahun 2009 dan 2010 target kinerja 80 %, realisasi hanya 62,50 %, hal ini disebabkan karena pasca gempa depo arsip hancur dan tidak semua arsip yang berada di depo dapat diselamatkan. Sasaran 3 Terselamatkannya arsip sebagai warisan budaya daerah Sumbar yang berasal dari organisasi atau perorangan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 21
Indikator
kinerja,
target
dan
realisasi
untuk
sasaran
ini
adalah
sebagaimana tabel berikut : Tabel Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2006 – 2010 Sasaran Strategis 3 Indikator
Satua
Kinerja
n
Persentas e dokumen daerah yang berada diluar daerah atau luar negeri yang berhasil diakuisisi Persentas e dokumen daerah yang berada di tangan peroranga n atau swasta yang berhasil diakuisisi
%
0 6 -
Target 07 0 09 -
8 1
10
0
1
0
0 1 0
6 -
Realisasi 07 0 09
10
06
07
8 1
10
10 0%
10 0%
-
10
0
Capaian 08 09 10 0%
10
10
10
0%
0 %
%
1 0
10
2 0
20
2
1
0
0
10
2
20
20
0
10 0 %
10 0 %
10 0 %
Lebih rincinya dapat diuraikan pencapaian Indikator Kinerja untuk mencapai sasaran tersebut sebagai berikut : 1. Persentase dokumen daerah yang berada di luar daerah atau luar negeri yang berhasil diakuisisi, target kinerja dari tahun 2007 s.d. tahun 2010 masing-masing 10 %, realisasi 10 % capaian 100 %. Persentase pengukuran berdasarkan hasil survey dokumen yang berada pada lembaga penyelenggara negara antara lain : -
Dokumen dari SKPD Provinsi dan penyelengara pemerintahan daerah provinsi
-
Lembaga negara di daerah provinsi dan Kab/Kota
2. Persentase dokumen daerah yang berada di tangan perorangan atau swasta yang berhasil diakuisisi, target dan realisasi setiap tahunnya
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 22
10
10
0%
0 %
tercapai 100 %, pengukuran berdasarkan hasil survey dokumen yang berada pada : -
Perusahaan-perusahaan
-
Organisasi politik
-
Organisasi masyarakat
-
Perseorangan
Sasaran
4
Peningkatan
penyelamatan
arsip
statis
dan
tertatanya arsip dinamis in aktif Indikator
kinerja,
target
dan
realisasi
untuk
sasaran
ini
adalah
sebagaimana tabel berikut : Tabel Capaian Program dan Kegiatan Tahun 2006 – 2010 Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Rata-rata jumlah jam yang dibutuhka n untuk mendapat kan dokumen atau informasi Persentas e dokumen negara yang berada dalam kondisi baik
Sa tu an Me nit /ke jad ian
%
0
Target 07 0 09
1
6
8
-
-
-
-
-
-
70
70
0
Realisasi 07 0 0
1
0
6
8
9
0
6 0
-
-
7
6 0
7
-
0
-
-
-
0
7
7
0
0
06 -
-
Capaian 07 08 09 -
-
-
-
10
10
10
0
0
%
%
10
10
0
0
%
%
Rata-rata jumlah jam yang dibutuhkan untuk mendapatkan dokumen atau
informasi
tahun
2009
diperlukan
waktu 70
menit/kejadian, dan pada tahun 2010 sudah mulai berkurang yaitu 60 menit/kejadian, ini berarti dengan adanya penataan arsip sesuai dengan Pergub No. 124 tahun 2006
dan
adanya
koordinasi
antara
pencipta
arsip
dengan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 23
pengolah/penata arsip akan lebih memudahan si pencari arsip untuk menemukannya kembali.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 24
Tabel T.IV.C.2 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1)
Target Indika Targe Target tor t SPM IKK Lainn ya
(2)
(5)
Target Renstra SKPD Tahun ke1
2 3
(6)
( ( 7 8 ) )
4
(9)
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(10)
( 1 1 )
( 1 2 )
( 1 3 )
(14)
(15)
(1 6)
(1 7)
(1 8)
(1 9)
(2 0)
1 0 0 % 1 0 0 %
1 0 0 % 1 0 0 %
1 0 0 % 1 0 0 %
1 0 0 % 1 0 0 %
*)
*)
*)
-
(3)
(4)
-
43 SKPD
-
0
2
2
3
3
0
2
2
3
3
-
8 kegiat an
-
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
-
*)
* )
*)
*)
*)
* )
* )
* )
32.5 22/ 129.
41.5 52/ 156.
I KEARSIPAN
1.Pengelolaan saku
arsip
secara
2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan
10 0 %10 0 %
II PERPUSTAKAAN
1.Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 25
-
N O
(1)
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(2)
2. Pengunjung perpustakaan
Target Targe Target Indika t SPM IKK tor Lainn (3)
-
(4)
216.0 00 org/ta hun
(5)
-
Target Renstra SKPD Tahun ke1
2 3
(6)
( ( 7 8 ) )
*)
* )
*)
4 (9)
216. 000
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(10)
( 1 1 )
( 1 2 )
( 1 3 )
(14)
(15)
(1 6)
(1 7)
(1 8)
(1 9)
(2 0)
224
126
184. 000
6.57 5
-
-
-
-
-
216. 000
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 26
* )
* )
* )
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 1.
Tantangan Kendati telah ditetapkan berbagai kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan, tetapi upaya pengembangan perpustakaan dan kearsipan sampai saat ini masih dihadapkan kepada tantangan dan kendala antara lain : Perpustakaan :
a.
1.
Pertumbuhan
berbagai
jenis
perpustakaan
umum,
perpustakan khusus, perpustakaan nagari dan kelurahan, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan rumah ibadah relatif rendah Tabel 2.4.1.
Jenis
dan
Jumlah
Perpustakaan
di
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009 No
Jenis Perpustakaan
Jumlah
Yang
%
telah A 1. 2. 3 4 B C D E
5.737 4.147 927 559 104 728 19 33 14.205
dibina 66 44 22 41 18 15
Ibadah - Masjid
4.391
15
- Mushalla
9.764
-
50
-
245
10
Perpustakaan Sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Perguruan Tinggi Nagari/Desa/Kelurahan Perpustakaan Umum Perpustakaan Khusus Perpustakaan Rumah
- Gereja
F
Perpustakaan
1,15 4,7 3,9 5,6 94,7 0,10
4,08
Puskesmas 2.
Koleksi berbagai jenis perpustakaan masih terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 27
3.
Eksistensi kelembagaan dan pendanaan perpustakaan di Kab/kota
sangat
tergantung
pada
pemerintah
daerah
Kabupaten/Kota 4.
Pendanaan perpustakaan disamping tergantung APBN juga kurangnya
pemahaman
Pemerintah
Daerah
terhadap
Perpustakaan 5.
Apresiasi terhadap penyelamatan naskah kuno sebagai warisan budaya (memory of nation) yang memiliki nilai sangat
berharga
masih
rendah
dan
sampai
saat
ini
kepemilikan naskah-naskah kuno tersebut sebagian besar masih tersebar di masyarakat baik di dalam maupun luar negeri 6.
Jumlah maupun kualitas tenaga pengelola perpustakaan belum memadai dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di bidang perpustakaan masih terbatas
7.
Belum optimalnya pelaksanaan UU No.4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, sehingga belum semua terbitan di Provinsi Sumatera Barat terhimpun, terkelola
dan
Perpustakaan
terdayagunakan Kab/Kota,
untuk
di
Provinsi
itu
perlu
maupun
adanya
di
Perda
tentang KCKR 8.
Diversifikasi layanan perpustakaan belum dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pemustaka
9.
Layanan perpustakaan keliling belum menjangkau ke seluruh wilayah Sumatera Barat.
10. Belum adanya Perda tentang Perpustakaan yang menjadi acuan baru Undang-Undang Nmor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. 11. Kurangnya
animo
masyarakat
untuk
mengunjungi
perpustakaan 12. Tidak adanya gedung perpustakaan yang representatif yang dapat menampung pemustaka.
b. Kearsipan (1) Belum optimalnya kerjasama pengelola kearsipan (2) Terbatasnya sumber daya manusia pengelola kearsipan;
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 28
(3) Belum satu pemahaman dan kesetaraan pemikiran aparatur terhadap arti pentingnya arsip, sehingga kearsipan kurang mendapat perhatian (4) Sarana kerja untuk pengelolaan arsip masih belum memadai (5) Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan arsip relatif masih rendah (6) Belum
lengkapnya
peraturan
pelaksanaan
dari
Undang-
Undang Nomor 43 tahun 2009, karena baru diundangkan pada tanggal 23 Oktober 2009. 2.
Peluang 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam 2. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menunjukan semakin pentingnya peran perpustakaan dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan secara demokratis. 3. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan yang merupakan landasan operasional pembangunan kearsipan 4.
Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
70
Tahun
1991
tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan karya Rekam 5.
Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
28
tahun
2012
tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan 6. Jumlah pegawai Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat 134 orang, terdiri dari Pejabat Struktural Eselon II a 1 orang, eselon IIIa 8 orang , eselon IV a 17 orang dan Pejabat fungsional arsiparis 12 orang serta pustakawan 14 orang.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 29
BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. FENOMENA TERKINI Reformasi birokrasi menjadi bagian penting dalam mewujudkan good governance, dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberatasan KKN secara terarah, terpadu dan sistematis. Dalam penerapanannya, perlu ada perubahan mindset dan orientasi birokrasi dari yang melayani kekuasaan menjadi melayani masyarakat/meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pelayanan publik menjadi isu kian strategis manakala kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi luas di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dan munculnya berbagai fenomena dan kejadian pada dekade ini, sudah pasti membawa dampak yang beragam pada kinerja perpustakaan dan
kearsipan.
Jika
hal
ini
dibiarkan,
bukan
tidak
mungkin
akan
menimbulkan krisis identitas bangsa. Kondisi ini patut mendapat perhatian dari lembaga perpustakaan dan kearsipan, karena merupakan lembaga yang bertanggung jawab pada pembinaan, pengembangan, pembuatan kebijakan serta penyelamatan sumber informasi primer maupun sekunder. Dan jika dicermati secara seksama, maka terdapat hal-hal penting yang menjadi isu-isu strategis. Adapun isu-isu strategis tersebut adalah sebagai berikut : - Sumber Daya Manusia Perpustakaan dan Kearsipan Sumber Daya manusia utama yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan adalah Pustakawan dan Arsiparis. Keduanya merupakan tulang punggung
bagi
pembinaan
dan
pengembangan
perpustakaan
dan
kearsipan di Provinsi Sumatera Barat. Oleh karena itu sudah sewajarnya apabila kedua sumber daya tersebut ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini perlu dilakukan guna menyediakan sumber daya manusia perpustakaan dan kearsipan yang tangguh serta siap menghadapi berbagai perubahan dan tantangan globalisasi. Pustakawan sebagai motor penggerak dalam pengembangan minat dan budaya baca masyarakat, perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi.
Sehingga
pada
gilirannya
mampu
membangun
jaringan masyarakat gemar membaca di seluruh provinsi Sumatera Barat. Badan Perpustakaan dan Kearsipan melalui SDM perpustakaan yang dimiliki harus mampu mendorong terjadinya proses transformasi yang
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 30
menjadikan perpustakaan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Perpustakaan harus mampu menjadi sarana pembangun pemahaman masyarakat,
tentang
pentingnya
esensi
keterbukaan
dan
pertanggungjawaban terhadap kepentingan publik. Perpustakaan juga harus
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 31
mampu
mendorong
meningkatnya
tingkat
kecerdasan
masyarakat,
sehingga menjadi bekal bagi pembangunan bangsa seutuhnya. Pembinaan terhadap SDM perpustakaan mutlak diperlukan. Bukan hanya pada pejabat fungsional Pustakawan, tetapi juga pada pembuat kebijakan dan petugas teknis pengelola perpustakaan yang jumlahnya jauh lebih banyak, dan terdapat di hampir pelosok daerah. Karena itu berbagai bentuk pelatihan keperpustakaan sudah dipersiapkan untuk mendidik dan meningkatkan baik kualitas dan kuantitas tenaga terdidik di bidang perpustakaan. Arsiparis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam pengelolaan kearsipan, juga memiliki tugas yang tak kalah pentingnya dengan Pustakawan. Merekalah tulang punggung pengelolaan kearsipan di seluruh instansi pemerintah. Sayangnya, jumlah tenaga fungsional ini semakin berkurang dengan berbagai alasan. Hal ini perlu segera diantisipasi dengan penciptaan tenaga fungsional baru, sehingga kebutuhan lembaga terhadap tenaga khusus ini terpenuhi. Munculnya
Kepmenpan
No.PER/3/M.PAN/3/2009
tentang
jabatan
fungsional Arsiparis dan angka kreditnya, jelas makin menghambat upaya Pemprov. Sumbar menambah jumlah arsiparis tingkat terampil. Karena itu pemerintah provinsi perlu membuat kebijakan baru dengan memberi kemudahan bagi PNS yang ingin beralih menjadi fungsional Arsiparis. Kebijakan ini meliputi peningkatan kesejahteraan, kemudahan dalam berkarier serta pembinaan berkelanjutan. Hal ini penting dilakukan, untuk memberi jaminan pada arsiparis agar dapat berkomitmen dengan baik pada tugas dan tanggungjawab yang diembannya. Keberadaan Arsiparis dan tenaga pengelola kearsipan sangat penting dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga. Apalagi di tengah gencarnya upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan
pelayanan,
dan
peningkatan
peran
serta
pemberdayaan masyarakat menuju good governance. Arsiparis dan tenaga pengelola kearsipan perlu diberdayakan sebaikbaiknya. Mereka perlu didorong agar mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuannya.
Pemahaman
dan
penguasaan
teknologi
informasi
mutlak diperlukan, sehingga mereka tidak jauh ketinggalan jaman. Apalagi dengan adanya Undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 32
Informasi dan Transaksi Elektronik. Lingkup informasi menjadi lebih beragam. Pustakawan dan Arsiparis harus memiliki ethos kerja tinggi. Mereka haruslah
aplikatif,
selektif
dan
koordinatif
dalam
menyeleraskan
ketentuan yang berlaku dengan peraturan perundangan yang ada. Tuntutan masyarakat akan layanan informasi di tengah era keterbukaan informasi, seperti yang diamanatkan dalam
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 33
Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik harus dipahami sebagai tanggung jawab. Ini menjadi tantangan, agar ke depan mampu menyediakan informasi bagi publik. Sebagai pengelola informasi, Pustakawan dan Arsiparis harus mampu meningkatkan
produktivitas
pengolahan
khasanah
dan
koleksinya,
sehingga bisa diakses oleh masyarakat. Karena itu, kemampuan teknis pengolahan, strategi dan prioritas tenaga pengolah perlu senantiasa ditingkatkan. Kesadaran tentang pentingnya, perpustakaan dan kearsipan perlu dimiliki
oleh
para
pembuat
kebijakan.
Hal
ini
diharapkan
dapat
mendorong terciptanya kebijakan-kebijakan baru yang berpihak pada pengembangan perpustakaan dan kearsipan. Pustakawan, Arsiparis, tenaga teknis pengelola perpustakaan dan tenaga teknis pengelola kearsipan adalah aset penting bagi pengelolaan perpustakaan
dan
kearsipan.
Mereka
harus
diberi
motivasi
dan
kepercayaan untuk mengembangkan diri. Dengan begitu, mereka lebih leluasa berkiprah dan berkreasi dalam memenuhi kebutuhan informasi publik. Karena itu sudah sewajarnya pemerintah provinsi memberi apresiasi tersendiri, agar kinerja perpustakaan dan kearsipan dapat berhasil dan berdayaguna dengan baik. - Sistem Pengelolaan Perpustakaan dan Administrasi Kearsipan Teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang. Sudah saatnya perpustakaan memanfaatkan TI ini untuk pengelolaannya. Sistem otomasi dan digitalisasi bahan pustaka perlu dilakukan. E- Library menjadi begitu penting untuk pengembangan layanan perpustakaan di tengah maraknya era gadget dewasa ini. E-Library memungkinkan pengunjung perpustakaan bisa mengakses buku pustaka, tanpa harus datang ke perpustakaan. Pada saat ini, perpustakaan sudah dikelola secara computerized. Pengguna yang datang ke perpustakaan tidak lagi mencari buku secara manual dengan katalog. Data buku koleksi perpustakaan sudah disimpan ke dalam database, sehingga pengguna bisa mengaksesnya melalui komputer yang telah disediakan. Peraturan perundangan tentang kearsipan, masih terbatas. Hal ini cukup berpengaruh pada kinerja kearsipan di Provinsi Sumatera Barat. Karena itu Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumbar terus
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 34
berupaya menghasilkan produk-produk hukum kearsipan yang nanti akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan kearsipan di Provinsi Sumatera Barat. Melalui produk hukum kearsipan diharapkan, sistem kearsipan dapat berjalan dengan baik di setiap SKPD. Dengan begitu tertib arsip dan administrasi dapat terwujud. Jika tertib arsip dan tertib administrasi dapat terwujud di setiap SKPD, maka manajemen kearsipan dapat diterapkan sesuai yang diharapkan. Dan pemerintahan yang baik dan bersih , seperti yang diharapkan dalam reformasi birokrasi dapat terwujud. Penyelamatan arsip yang bernilai dari lembaga pemerintah maupun swasta juga dapat dilakukan sesuai prosedur. Hal ini sudah tentu memudahkan lembaga kearsipan melakukan penilaian dan pengakusisian terhadap arsip-arsip tersebut. Di satu sisi, dengan sistem administrasi kearsipan yang baik, setiap SKPD bisa dengan mudah melakukan penyusutan terhadap arsip-arsip yang dimiliki. Arsip yang masih memiliki nilai bagi kelangsungan organisasi bisa disimpan sebagai arsip dinamis. Sedang arsip yang sudah tidak memiliki nilai apapun tetapi bernilaiguna kesejarahan dapat disimpan di lembaga kearsipan, melalui akuisisi. Arsip yang sudah tidak memiliki nilai apapun baik bagi lembaga pencipta maupun lembaga kearsipan, dapat dimusnahkan. Tentu saja hal ini dilakukan setelah melalui penilaian oleh tim yang telah ditentukan. Fenomena Pilkada dapat dijadikan sebagai momen bagi lembaga kearsipan untuk mendapatkan arsip bernilai informasi tinggi. Arsip harus sudah dikelola sejak diciptakan. Dengan begitu, akan memudahkan petugas ketika melakukan pendataan hingga penataan arsip di KPUD. Desa
sebagai
wilayah
kepemerintahan,
juga
Program
Masuk
Arsip
perlu
administrasi
terkecil
dikembangkan
Desa
menjadi
sistem
upaya
dalam
lembaga
administrasinya.
pemerintah
untuk
memberdayakan masyarakat desa. Hal ini dilakukan melalui pembinaan kearsipan terhadap Sekretaris Desa di seluruh Provinsi Sumatera Barat. Jika setiap SKPD dan lembaga-lembaga penghasil arsip dapat menjalankan manajemen arsip secara baik dan benar, tentu upaya penyelamatan arsip yang bernilai guna dapat dicapai. Dengan
berjalannya
manajemen
kearsipan,
sudah
tentu
memerlukan sarana prasarana yang memadai untuk penyimpanannya.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 35
Dan ini sering menjadi kendala bagi lembaga, sehingga banyak arsip ditemukan dalam kondisi yang rapuh bahkan kacau karena tidak memiliki sarana prasarana yang memadai. Jika ini terjadi pada arsip-arsip yang bernilaiguna, tentu akan membahayakan penyelamatan aset penting negara. Karena itu pengelolaan arsip harus diimbangi dengan pemenuhan sarana prasarana serta upaya pelestariannya. Di sisi lain, hadirnya UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, cukup berpengaruh pada kinerja kearsipan. Banyak lembaga yang memanfaatkan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 36
kecanggihan
teknologi
informasi
untuk
melaksanakan
tugas-tugas
administrasi lembaganya serta menghasilkan arsip elektronik. Di satu sisi, masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. Sudah tentu ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk segera mempersiapkan diri dalam pengelolaan arsip elektronik tersebut. - Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Perpustakaan dan Kearsipan Pengarusutamaan
Gender
(PUG)
merupakan
strategi
untuk
mencapai keadilan dan kesetaraan gender , melalui kebijakan dan program yang memperhatikan aspirasi, kebutuhan serta permasalahan perempuan
dan
laki-laki
dalam
berbagai
bidang
kehidupan
dan
pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan perpustakaan dan kearsipan. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi berupaya mewujudkan kepeduliaan
konkretnya
dengan
mempercepat
pelaksanaan
pengarusutamaan gender melalui kegiatan Perpustakaan dan Kearsipan. Fakta yang ada saat ini, bahwa masih rendahnya partisipasi perempuan
dalam
pembangunan
perpustakaan
dan
kearsipan.
Pembangunan perpustakaan dan kearsipan masih didominasi oleh lakilaki dibanding perempuan. Hal ini tampak terlihat pada beberapa aspek yang tidak seimbang, seperti : data pengunjung, data buku koleksi maupun data sarana prasarana yang ada. Faktor
utama
yang
sangat
mempengaruhi
ketidakseimbangan
partisipasi perpustakaan dan kearsipan, adalah kondisi sosiokultural masyarakat. Laki-laki cenderung bebas beraktifitas di luar rumah, sedangkan wanita lebih banyak bekerja di sektor domestik. Ketidakseimbangan ini makin
diperparah
dengan
keberadaan
perpustakaan
yang
kurang
memahami kebutuhan perempuan dan tidak berperspektif gender. Badan
Perpustakaan
dan
Kearsipan
melalui
kegiatan
yang
direncanakan, berupaya mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Berbagai kegiatan telah dipersiapkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dibanding laki-laki dalam bidang perpustakaan dan kearsipan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan perpustakaan dan kearsipan.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 37
Upaya mencukupi kebutuhan buku koleksi yang berperspektif gender terus dilakukan. Pelayanan perpustakaan yang berorientasi pada kebutuhan perempuan juga diadakan, dengan cara mendatangi kelompok perempuan terutama di wilayah marginal. Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) menjadi sarana untuk memobilisasi perpustakaan hingga ke wilayah terpencil yang sulit dijangkau. Di lingkup intern, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sedang mempersiapkan terbentuknya women corner dan ruang layanan anak. Tujuannya adalah agar perpustakaan benar-benar mampu memberi ruang publik yang nyaman bagi kebutuhan gender dan anak. Tentu saja ini harus diimbangi dengan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang juga berperspektif gender. - Intensitas Gemar Membaca Untuk lebih menggiatkan dan mendorong masyarakat menjadi gemar membaca, perpustakaan perlu mengintensifkan upaya untuk meningkatkan kegiatan gemar membaca dan pemanfaatan perpustakaan. Pembudayaan kegemaran membaca dapat dilakukan melalui penyediaan buku-buku
berkualitas
dan
murah
serta
dengan
mengembangkan
pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana belajar non formal. Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan gemar membaca dapat dilakukan melalui penyuluhan secara intens kepada masyarakat. Adapun caranya dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan perpustakaan dan perbukuan, program pengembangan TBM, serta inovasi lain dengan menggunakan teknologi informasi. Upaya mendorong terwujudnya pembudayaan gemar membaca dapat difokuskan pada parameter, antara lain: pemahaman semua pihak terhadap
pembudayaan
gemar
membaca,
terjadinya
gerakan
kebersamaan untuk menangani sumber daya perpustakaan dan minat baca, terjadinya kemitraan sinergis antara pemerintah, masyarakat dan swasta, serta terjaganya mekanisme kontrol sosial di mayarakat untuk mengembangkan konsep, tujuan dan sasaran pembudayaan gemar membaca. Animo masyarakat terhadap layanan perpustakaan, sebenarnya cukup
tinggi.
Perpustakaan
sebagai
wahana
pembelajaran
yang
menyediakan berbagai instrumen praktis bagi kebutuhan membaca
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 38
masyarakat. Sayangnya, hal ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Sementara kebutuhan masyarakat
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 39
akan informasi yang bersifat mendidik makin tidak terbendung lagi. Hal ini menjadi satu tantangan tersendiri bahwa perpustakaan harus mampu menjadi penyedia kebutuhan baca masyarakat, di manapun tempatnya. Bagi masyarakat terpelajar yang tinggal di wilayah perkotaan, tentu kebutuhan informasi mudah terpenuhi apapun caranya. Tetapi bagi masyarakat yang hidup dalam keterbatasan, baik secara sosial ekonomi maupun akses, tentu ini menjadi hambatan yang cukup signifikan. Ini menjadi ironi dalam mengakses layanan informasi perpustakaan. Dampak yang
ditimbulkan
adalah
terjadi
ketimpangan
partisipasi
dalam
pembangunan dan kehidupan sosial politik. Dalam kerangka pelayanan publik, perpustakaan harus memberikan layanan yang menyeluruh hingga menjangkau masyarakat marginal. Ini perlu
untuk
menggugah
semangat
membangun
bagi
diri
dan
lingkungannya. Di samping itu, perpustakaan perlu dilengkapi dengan buku-buku koleksi yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat yang dilayani. Hal ini perlu, agar potensi masyarakat di wilayah marginal dapat dikembangkan. Dengan begitu kesejahteraan sosial dan ekonominya dapat diperbaiki. Untuk lebih menggiatkan budaya dan minat baca ini, perlu sosialisasi secara kontinyu dengan sasaran siswa sekolah, organisasi wanita maupun masyarakat luas. Upaya lain adalah penyebaran brosur / leaflet serta lomba–lomba yang diikuti oleh siswa sekolah. - Pengembangan Koleksi Perpustakaan dan Kearsipan Pengunjung perpustakaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu. Layanan baca dan pinjam disediakan untuk pengunjung yang datang dengan berbagai kebutuhan buku di perpustakaan.
Hal
ini
mendorong
lembaga
perpustakaan
untuk
senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas buku koleksi pustaka. Pada saat ini, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat memiliki koleksi umum sejumlah 86.975 judul (349.905 eksemplar). Koleksi Deposit yang merupakan hasil dari Undang-undang No. 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Rekam (KCKR) sebanyak 12.693 eksemplar. Sayangnya, jumlah tersebut belum mampu mencukupi
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 40
kebutuhan pengunjung. Apalagi dengan makin banyaknya buku baru yang dihasilkan oleh penerbit. Dalam lembaga
rangka
turut
perpustakaan
serta
mencerdaskan
dituntut
memenuhi
kehidupan
kebutuhan
bangsa,
buku-buku
berkualitas bagi masyarakat. Karena itu upaya pengembangan koleksi penting dilakukan. Khasanah arsip statis yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Kearsipan berasal dari masa kolonial yang berbahasa Belanda, masa Jepang yang berbahasa Jepang, masa Republik, masa Orde Baru dan Reformasi yang berbahasa Indonesia. Arsip-arsip tersebut terdiri dari arsip konvensional yang berupa arsip tekstual, gambar arsitektur dan kartografi. Arsip Media Baru terdiri dari foto, film, video, VCD/DVD, Microfilm, kaset/rekaman suara dan Arsip Elektronik. Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya roda organisasi. Jika manajemen kearsipan diterapkan di setiap organisasi, ini artinya penambahan arsip akan terus berlangsung
karena
lembaga
kearsipan
akan
dengan
sendirinya
menerima arsip dari lembaga-lembaga melalui akuisisi. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumatera Barat menerima penyerahan arsip dari lembaga lain. Alih media dan reproduksi arsip yang tidak dimiliki juga merupakan upaya penambahan khasanah. Tercatat hingga saat ini ada sejumlah 767, 4 Ml arsip tekstual, 208.088 lembar arsip foto (negatif dan positif), 5.497 kaset video, 35 reel film, 1047 kaset rekaman suara dan wawancara sejarah lisan, 635 keping VCD/DVD, 32 reel mikrofilm dan 744 lembar peta kartografi dan gambar kearsitekturan. - Penyelamatan Sumber-sumber Primer dan Sekunder Pasca Bencana Dari semua aset negara yang ada, arsip (sumber primer) adalah aset yang paling berharga, karena dari situlah suatu bangsa dapat dilihat eksistensinya. Provinsi Sumatera Barat sebagai daerah yang rawan terhadap bencana, baik karena ulah manusia maupun alam harus mempersiapkan diri menghadapi bahaya ini. Bagi lembaga perpustakaan dan kearsipan, dampak nyata dari bencana ini adalah rusak / hilangnya sejumlah informasi penting.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 41
Apalagi sebagian besar khasanah dan koleksi yang dimiliki dalam media kertas yang mudah rapuh. Oleh karena itu, upaya antisipasi harus lebih didahulukan dengan memfokuskan diri pada penyelamatan arsip sebelum terjadi bencana. Untuk penyelamatan arsip sebelum terjadinya bencana, dilakukan melalui beberapa kegiatan : a. Akuisisi arsip dari lembaga pemerintah, swasta, Ormas / Orsospol dan perorangan b. Menyelamatkan informasi arsip melalui alih media c. Penyelamatan fisik arsip melalui preservasi arsip Sejumlah kasus, seperti banjir di Bojonegoro, Trenggalek menjadi bukti. Banyak arsip dan buku-buku koleksi terendam banjir. Kerugian material immaterial tidak ternilai harus ditanggung jika bencana datang. Fenomena bencana yang banyak terjadi saat ini, menjadi moment penting bagi Badan Perpustakaan dan Kearsipan untuk menyelamatkan arsip-arsip yang dimiliki dengan mendayagunakan depo penyimpanan arsip in aktif (Records Center). Sasaran pemanfaatan Records Center yang dibangun di Pandaan adalah lembaga baik pemerintah, swasta maupun organisasi massa yang ingin menyimpan dokumennya secara aman dan terpercaya. Untuk itu sejumlah fasilitas pendukung perlu ditambahkan agar Records Center ini dapat lebih bermanfaat di masa mendatang serta sosialisasi keberadaan Depo Pandaan pada masyarakat luas. B.
FAKTOR
INTERNAL
DAN
EKSTERNAL
YANG
BERPENGARUH
TERHADAP KINERJA LEMBAGA Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah lembaga tingkat Provinsi yang berkedudukan sebagai unsur penunjang pemerintah
Provinsi
Sumatera
Barat
di
bidang
Perpustakaan
dan
Kearsipan. Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
dan
fungsinya,
Badan
Perpustakaan dan Kearsipan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang bersifat strategik. Lingkungan strategik yang dimaksud adalah faktor internal dan eksternal organisasi. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut :
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 42
1. Faktor internal yang terdiri dari 2 faktor, yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness). Keberadaan perpustakaan dan arsip makin kuat dengan adanya peraturan perundangan baik yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, di samping itu masih ada peraturan perundangan lain yang turut mempengaruhi kinerja lembaga perpustakaan dan kearsipan ini, seperti : a. Undang – Undang Dasar 1945 Amandemen ke 2, pasal 28 F tentang Hak Asasi Manusia Indonesia untuk memperoleh informasi b. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 Pasal 14 tentang Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan informasi c. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik d. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Keberadaan peraturan perundangan ini tidak cukup mendukung perpustakaan dan kearsipan menjadi lebih kuat. Beberapa kelemahan justru tampak dari dalam organisasi, seperti : - SDM Perpustakaan dan Kearsipan masih terbatas - Sarana prasarana perpustakaan dan kearsipan belum merata dan memadai - Kualitas pengelolaan perpustakaan dan kearsipan belum maksimal - Pedoman teknis pengelolaan perpustakaan dan kearsipan masih sangat terbatas - Perhatian para pengambil keputusan terhadap masalah perpustakaan dan kearsipan masih rendah - Pembinaan terhadap SDM perpustakaan dan kearsipan belum merata 2. Faktor eksternal yang terdiri dari 2 faktor, yaitu peluang (opportunity) dan
ancaman
(treath).
Tingginya
kebutuhan
masyarakat
terhadap
informasi di tengah arus reformasi dan globalisasi, memberi peluang pada
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 43
lembaga perpustakaan dan kearsipan untuk mengumpulkan arsip dari SKPD-SKPD serta membuka/membina perpustakaan yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat semakin sadar bahwa informasi menjadi komoditi penting dan diminati sekarang ini. Apalagi dengan adanya teknologi informasi dan pemanfaatannya dalam administrasi pemerintahan. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan jumlah arsip baik dinamis maupun statis di setiap SKPD. Dengan banyaknya perpustakaan yang dibuka, berarti membutuhkan lebih banyak koleksi pustaka baik terbitan dalam maupun luar negeri untuk menambah koleksi. Hal ini memberi peluang pada penerbit untuk menghasilkan bahan pustaka yang lebih banyak dan berkualitas. Di antara peluang-peluang yang ada, sebaliknya juga muncul sejumlah ancaman, seperti : - Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran aparatur terhadap pengelolaan
arsip
maupun
perpustakaan.
Akibatnya
banyak
perpustakaan yang belum berjalan dengan baik karena kekurangan bahan pustaka serta SDM pengelola. Di bidang kearsipan, banyak arsip yang belum terkelola dengan baik di unit-unit kerja - Muncul banyaknya peraturan perundangan yang berdampak pada pengelolaan kearsipan, juga banyaknya jasa commercial records center yang dikelola pihak swasta, sehingga mengurangi peran penting lembaga kearsipan. -
Kemiskinan
dan
pengangguran
menjadi
penghalang
bagi
masyarakat dalam mengakses informasi publik. - Tidak meratanya tingkat pendidikan di masyarakat menjadi problem khusus dalam mendapatkan layanan informasi Di sisi lain, banyaknya bencana alam di negara kita menimbulkan tantangan baru dan sekaligus menjadi hambatan yang sangat krusial dalam penyelamatan dokumen. Dalam hal ini, bencana bukan hanya berasal dari faktor alam tetapi juga faktor lain seperti pencurian, kebakaran, kerusuhan / demonstrasi massa, serta faktor lain yang disebabkan oleh manusia.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 44
Isu-isu inilah yang ke depan harus segera diprediksi dari awal. Kita harus menghadapi dan mencari solusi di mana lebih mengedepankan kebijakan pada kebijakan yang berpihak pada penyelamatan budaya dan aset bangsa sebagai suatu ilmu dan pengetahuan di masa mendatang.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Kepemerintahan yang baik ( Good Governance) merupakan issue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi Tuntutan
masyarakat
penyelenggaraan
kepada
pemerintahan
pemerintah yang
baik
public dewasa ini.
untuk adalah
melaksanakan sejalan
dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat. Disamping adanya pengaruh globalisasi. Tuntutan tersebut merupakan hal yang wajar bahkan merupakan suatu
kewajiban
pemerintah
untuk
meresponnya
dengan
melakukan
perubahan – perubahan kearah yang lebih baik demi terwujudnya Good Governance. Upaya untuk mewujudkan Good Governance tersebut, diantaranya adalah
dengan
jalan
Reformasi
Birokrasi
dan
Penataan
Kelembagaan
perangkat daerah yang diarahkan untuk terciptanya organisasi yang efisien, efektik, rasional dan proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah. Dasar utama penyusunan perangkat
daerah
dalam
bentuk
organisasi
adalah
adanya
urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 45
Paradigma tersebut diatas berimplikasi pada penggabungan Badan Perpustakaan dan Badan Kearsipan, sebagaimana mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang dijelaskan lebih lanjut bahwa bidang Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi merupakan suatu rumpun urusan yang diwadahi dalam bentuk Badan. Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai bidang garapan yang sama, yakni sama-sama mengelola informasi dan memberikan layanan pada publik. Persamaan mendasar dari arsip dan bahan perpustakaan adalah bahwa keduanya membutuhkan pemeliharaan dan pelestarian. Media simpan bahan perpustakaan dan arsip dapat berupa media simpan konvensional (kertas), media simpan digital dan elektronik, serta media simpan khusus (in special formats). Perbedaannya adalah bahwa Perpustakaan mengelola informasi dalam bingkai information
product,
didesiminasikan
yakni
kepada
informasi
publik
yang
adapun
sengaja
Kearsipan
diciptakan
mengelola
untuk
informasi
terutama information by product, yakni informasi yang lahir karena adanya kegiatan organisasi atau institusi Hal ini sejalan dengan tujuan perpustakaan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menyatakan bahwa “ perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa” demikian pula sejalan dengan tujuan penyelenggaraan kearsipan yang dialamatkan dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, yang menyatakan bahwa “ Tujuan Kearsipan “ adalah : a.
Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintahan
daerah,
lembaga
pendidikan,
perusahaan,
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perorangan serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipanan nasional b.
Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah
c.
Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d.
Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 46
Mendinamisasikan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu
e.
sistem yang komprehensif dan terpadu Menjamin
f.
keselamatan
dan
keamanan
arsip
sebagai
bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,
g.
politik, budaya, pertahanan serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa Meningkatkan
h.
kualitas
pelayanan
publik
dalam
pengelolaan
dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya. Atas dasar pemikiran tersebut diatas, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk melakukan upaya penyelenggaraan perpustakaan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam
lainnya serta
melakukan upaya pengelolaan kearsipan secara baik dan benar berdasarkan kaidah kearsipan dengan efektif dan efisien. 4.1.
Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Dari pemaparan yang telah dikemukakan diatas, maka untuk berhasilnya
penyelenggaraan perpustakaan dan kearsipan agar dapat mencapai hasil yang optimal, berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu ditetapkan Visi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Visi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 - 2015 “
Menjadikan
Perpustakaan
dan
Kearsipan
Sebagai
Pusat
Informasi Untuk Mencerdaskan Masyarakat dan Menyelamatkan Memori Daerah “. Untuk menjabarkan Visi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat, disusun Misi sebagai berikut : 1.
Mengembangkan Budaya Gemar Membaca
2.
Mengembangkan dan melestarikan bahan pustaka
3.
Mendayagunakan dan mengembangkan semua jenis perpustakaan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 47
4.
Meningkatkan penyelamatan, pelestarian dan pemanfaatan arsip
5.
Meningkatkan dan mengembangkan SDM, Sistem dan Kelembagaan Kearsipan dan perpustakaan
6.
Meningkatkan pengelolaan, dan pengawasan Arsip
4.2. Tujuan dan Sasaran Sebagaimana Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang telah ditetapkan diatas, perlu ditetapkan tujuan dan sasaran pelaksanaan penyelenggaraan perpustakaan dan kearsipan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sejak 2011 – 2015. Tabel T-IV.C.24 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat N O.
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (4)
1
Menumbuhk an minat dan budaya gemar membaca masyarakat Misi 1 , 2 dan 3
Meningkatn ya minat dan budaya gemar membaca
- Kenaikan jumlah kunjungan perpustaka an
- - Kenaikan Jumlah Anggota Baru Bertambah - Jumlah dan Penambah terpelihara an Koleksi nya bahan Bahan pustaka Pustaka dalam bentuk koleksi karya tulis dan karya cetak dan atau karya rekam - Persentas e Bertamba hnya Buku
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE2011
2012
(5) (6) 500 500 orang orang
2013
2014
2015
(7) 500 orang
(8) 500 orang
(9) 500 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
eksempl eksempl ar ar
eksempl eksempl eksempl ar ar ar
60 %
80 %
70 %
90 %
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 48
100 %
N O. (1)
2
3
INDIKATOR TARGET KINERJA PADA TAHUN KEKINERJA 2011 2012 2013 2014 2015 UTAMA (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) / Koleksi pustaka dalam kondisi baik Mewujudka - Persentas 20% 40% 60% 80% 100% n e koleksi Perpustaka perpustak an Digital aan yang dapat dicari melalui penelusur an digital Meningkatny Meningkatn - Jumlah 2 SKPD 2 SKPD 2 SKPD 2 SKPD 2 SKPD a ya jumlah SKPD penyelengga SKPD yang telah raan sistem Provinsi mengimpl kearsipan yang tertib ementasik pada SKPD arsip an Provinsi dan regulasi Pembinaan kearsipan Lembaga Kearsipan Kab/Kota se Sumatera Barat Misi 4 dan 6 Optimalnya Meningkatn Jumlah SDM Pelaksanaan ya Kualitas (peserta 10 10 10 10 10 Pelayanan Sumber bimtek ) Perpustakaa Daya yang terbaik n dan Manusia telah Kearsipan Pengelola memiliki SKPD Perpustaka keterampilan Misi 5 an dan pengelolaan Kearsipan Perpustakaan sesuai dengan evaluasi dan monitoring TUJUAN
SASARAN STRATEGIS (3)
Jumlah SDM (peserta bimtek ) yang terbaik telah memiliki keterampilan
10
10
10
10
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 49
10
N O. (1)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (4) pengelolaan kearsipan sesuai dengan evaluasi dan monitoring dari bidang pembinaan
SASARAN STRATEGIS (3)
TUJUAN (2)
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE2011 2012 2013 2014 2015 (5) (6) (7) (8) (9)
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Konsep dan kerangka strategi manajemen Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat, disusun atas dasar permasalahan dan isu - isu strategis nasional yang ada dan dengan memperhatikan sasaran - sasaran yang ditetapkan terkait dengan agenda pembangunan yang telah dirumuskan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat. Secara kontekstual dan konseptual, penyusunan kerangka strategi diorientasikan atas dasar pendekatan terhadap aspek internal dan aspek eksternal. 1. Strategi pendekatan eksternal Strategi ini digunakan untuk merespon permasalahan-permasalahan maupun isu-isu strategis yang ada dan disusun sebagai berikut : a.
Implementasi upaya pemberdayaan masyarakat miskin yang langsung menyentuh rakyat melalui kerjasama antara pemerintah kabupaten/kota dan lembaga perpustakaan dan kearsipan di daerah
b. Melengkapi pelaksanaan upaya pemberdayaan masyarakat miskin di bidang pendidikan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di provinsi dan daerah c.
Pelaksanaan pendidikan bekerjasama
upaya
yang
peningkatan akses masyarakat terhadap
berkualitas
dengan
melalui
pemerintah
peran
perpustakaan
kabupaten/kota,
lembaga
perpustakaan dan kearsipan di daerah serta dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi / daerah 2. Strategi pendekatan internal
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 50
Strategi ini diterapkan dalam mendukung pilihan strategi pendekatan eksternal di atas dirumuskan sebagai berikut : a.
Memberikan
dukungan
operasional
dan
administratif
melalui
perencanaan dan koordinasi integratif kepada seluruh bidang-bidang teknis yang ada di lingkungan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam mengimplementasikan program kerja b. Memobilisasi sumberdaya internal serta mengembangkan jaringan informasi dan sistem komputerisasi yang mempunyai aksesibilitas tinggi terhadap berbagai sumber data dan kebutuhan untuk peningkatan efisiensi, produktivitas dan efektivitas kerja. Mengacu pada strategi pembangunan Sumatera Barat tahun 2010 s.d.
2015
agar
mampu
mendorong
pertumbuhan
berkualitas dan berkesinambungan serta secara
ekonomi
bersamaan
yang dapat
meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih. Berikut ini beberapa upaya penjabaran strategi dan prioritas pemerintah provinsi yang terkait dan mempunyai relevansi dengan tugas pokok dan strategi dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat, yaitu : a. Upaya mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang akan ditempuh melalui : Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
dan
mengurangi angka pengangguran Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik b. Untuk terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Sumatera Barat perlu didukung dengan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik. 3. Kebijakan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Beberapa
arah
kebijakan
berikut
ini
akan
menjadi
acuan
dan
pertimbangan dalam upaya melaksanakan misi, tujuan dan sasaran di lingkup tugas-tugas Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat :
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 51
a. Membangun sistem administrasi kearsipan dengan pemanfaatan tekonologi informasi dan penyediaan pedoman kearsipan dalam bentuk regulasi, meliputi : - Menyusun peraturan / pedoman sistem kearsipan - Mengembangkan kearah sistem administrasi kearsipan digital - Optimalisasi pelatihan – pelatihan SDM kearsipan baik pejabat fungsional arsiparis maupun pengelola arsip b. Optimalisasi akuisisi, perbaikan dan alih media arsip yang bernilai guna meliputi : - Akuisisi arsip statis baik diinstansi Pemerintah, BUMN/D, Orsospol / Ormas, Swasta maupun Perorangan - Meningkatkan preservasi dan alih media arsip statis - Mengelola dan merawat arsip baik statis maupun inaktif c. Optimalisasi pelayanan dan sosialisasi kearsipan yang dilakukan dengan berbagai metode sosialisasi, seperti : - Pameran arsip - Promosi jasa kearsipan - Penerbitan naskah sumber dan buletin kearsipan - Pelayanan informasi arsip d. Menyelenggarakan tugas pelayanan dengan melakukan optimalisasi SDM dan pelayanan publik; pembentukan posko pelayanan publik untuk bahan pustaka maupun arsip; melakukan debirokratisasi dan deregulasi dalam meningkatkan pelayanan publik e. Menyelenggarakan tugas pengaturan dengan memberikan pembinaan kepada seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat di daerah untuk mengembangkan pelayanan publik yang baik dan optimal, khususnya di bidang perpustakaan f. Melakukan optimalisasi fasilitas perpustakaan yang sesuai dengan standar perpustakaan g. Meningkatkan dan mengembangkan koleksi perpustakaan serta memfasilitasi pengembangan koleksi semua jenis perpustakaan Dalam
upaya
untuk
mengakomodasi
dan
merespon
perubahan
kebijakan pemerintah secara menyeluruh sesuai dengan paradigma baru yang berkembang di tataran
nasional dan terefleksi pada
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 52
penyadaran pemikiran masyarakat, berikut ini beberapa perumusan kebijakan terkait dengan reposisi peran perpustakaan dan arsip di waktu-waktu mendatang : a. Perpustakaan dan arsip merupakan wadah pendidikan demokratis masyarakat dalam kerangka mencerdaskan kehidupan bangsa b. Perpustakaan dan arsip dapat berperan sebagai pusat pembelajaran masyarakat kepedulian
secara dari
independen,
semua
pihak,
sehingga terutama
perlu
mendapatkan
fasilitas
dari
pihak
pemerintah c. Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat diarahkan
untuk
mampu
mengakomodasi
berbagai
perubahan
kebutuhan dan keinginan masyarakat terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi d. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi diarahkan untuk mampu mengembangkan
kerjasama
yang
saling
mendukung
serta
menguntungkan dengan seluruh pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat e. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk dapat mengikuti perkembangan dan berperan secara nyata dalam proses pemberdayaan masyarakat dan daerah f. Badan Perpustakaan dan Kearsipan diharapkan menjadi pusat informasi penting se Sumatera Barat yang menyediakan informasi bersejarah yang berguna bagi penelusuran penulisan kesejarahan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 53
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program Untuk
mengimplementasikan
kebijakan
Badan
Perpustakaan
Dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat , maka program/kegiatan yang akan dilaksanakan melalui APBD maupun APBN
tahun 2010 – 2015 sebagai
berikut : a. Perpustakaan 1. Program Pengembangan Budaya baca dan pembinaan perpustakaan Tujuan program adalah untuk meningkatkan minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta meningkatkan kompetensi SDM Perpustakaan Sasarannya
adalah:
Meningkatkan
efektifitas
pelayanan
perpustakaan dan Pengembangan Minat Baca Indikator Kinerja Program Pengembangan Budaya Baca Dan pembinaan Perpustakaan antara lain : -
Out Put
:
Out Come
:
Jumlah
ketersediaan
buku
perpustakaan -
Meningkatnya
layanan
perpustakaan, pelestarian fisik dan kandungan naskah kuno dan budaya gemar membaca di masyarakat Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran program antara lain : 1. Pengembangan dan pengolahan koleksi perpustakaan 2. Penumbuhan dan pengembangan organisasi profesi
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 54
3. Penyebarluasan bahan bacaan 4. Peningkatan minat baca masyarakat 5. Pelestarian bahan pustaka 6. Peningkatan kapasitas SDM perpustakaan melalui pendidikan tehnis dan fungsional
B.
Kearsipan a. Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan Tujuan program adalah untuk mengujudkan penyelenggaraan sistem kearsipan Sasarannya adalah : Terselenggaranya penata usahaan kearsipan secara efektif dan efisien Indikator Kinerja Program : - Out Put
: Persentase arsip/dokumen daerah yang terhimpun,
tersusun dan terselamatkan - Out Come : Persentase Dokumen Daerah yang terselamatkan b. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Tujuan
program
pemanfataan
adalah
arsip
meningkatnya
untuk
pelayanan
kepentingan
dan
pemerintah,
pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan Sasarannya adalah : Peningkatan sarana dan prasarana kearsipan Indikator Kinerja program : - Out Put
:Persentase arsip yang terselamatkan sebagai bahan pertanggungjawaban daerah/nasional
- Out Come : Terjaga dan terlestarikan arsip daerah/nasional c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan Tujuan
program
adalah
untuk
mengujudkan
peningkatan
Kapasitas SDM dan kesejahteraan Aparatur Kearsipan Sasarannya adalah : Peningkatan kemampuan arsiparis Indikator Kinerja Program : - Out Put
: - Jumlah SKPD yang terlayani dalam kearsipan
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 55
- Out Come
- Persentase peningkatan kualitas tenaga kearsipan
Untuk indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan sebagaimana tabel terlampir .
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Sebagaimana telah dikemukan diatas bahwa untuk tahun 2010 -2015 telah ditetapkan Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan : 1. Meningkatkan minat dan budaya baca 2. Terwujudnya jumlah koleksi dengan perbandingan 1 buku untuk 4 orang penduduk kota Padang 3. Terwujudnya pelestarian naskah kuno dan bahan pustaka 4. Bertambahnya jumlah SDM Perpustakaan 5. Bertambahnya jumlah lembaga perpustakaan 6. Terselamatkannya khasanah arsip 7. Terselamatkannya fisik dan informasi arsip 8. Meningkatkan jumlah SDM kearsipan 9. Meningkatkan kepedulian aparatur dalam pengelolaan arsip 10.Meningkatkan
jumlah
arsip
SKPD
yang
disimpan
di
lembaga
kearsipan 11.Meningkatkan kinerja kearsipan di SKPD
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 56
Tabel Indikator Kinerja Utama Badan Perpustakaan dan Kearsipan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA (4) - Kenaikan jumlah kunjungan perpustakaan - - Kenaikan Jumlah Anggota Baru - Jumlah Penambahan Koleksi Bahan Pustaka -
-
-
-
Persentase Bertambahnya Buku / Koleksi pustaka dalam kondisi baik Persentase koleksi perpustakaan yang dapat dicari melalui penelusuran digital Jumlah SKPD yang telah mengimplementa sikan regulasi kearsipan Jumlah SDM (peserta bimtek )
2011 (5) 500 orang
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE2012 2013 2014 (6) (7) (8) 500 orang 500 orang 500 orang
2015 (9) 500 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
eksemplar
eksemplar
eksemplar
eksemplar
eksemplar
60 %
70 %
80 %
90 %
100 %
20%
40%
60%
80%
100%
2 SKPD
2 SKPD
2 SKPD
2 SKPD
2 SKPD
10
10
10
10
10
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 57
INDIKATOR KINERJA UTAMA (4) yang terbaik telah memiliki keterampilan pengelolaan kearsipan sesuai dengan evaluasi dan monitoring - Jumlah SDM (peserta bimtek ) yang terbaik telah memiliki keterampilan pengelolaan kearsipan sesuai dengan evaluasi dan monitoring dari bidang pembinaan
2011 (5)
10
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE2012 2013 2014 (6) (7) (8)
10
10
10
BAB VII PENUTUP Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat bertujuan untuk memberi arah kepada pelaksanaan strategi, program, kebijakan dan kegiatan di bidang perpustakaan dan kearsipan yang dilaksanakan sehingga hasil (output) yang diperoleh sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Rencana strategis ini disusun mengacu rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 - 2025 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Sumatera Barat serta memperhatikan Rencana Jangka Menengah Nasional. Proses perencanaan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), yang telah mengakomodasi kebutuhan penyesuaian program dan kegiatan prioritas yang memungkinkan terlaksananya seluruh tugas, fungsi, dan tanggung jawab Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Keberhasilan implementasi kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Bidang Perpustakaan dan Kearsipan sangat tergantung pada komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dengan Stakeholders dan seluruh lapisan masyarakat Sumatera Barat. Untuk itu penyusunan kebijakan ini dapat dijadikan pedoman dan arahan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan dan penyelenggara pemerintahan bidang perpustakaan dan kearsipan Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten / Kota Se Sumatera Barat.
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 58
2015 (9)
10
Di dalam pelaksanaannya Renstra Badan Perpustakaan Dan Kearsipan selama kurun waktu 2010 -2015, tidak akan mungkin terlepas dengan kondisi yang terus berkembang di tingkat Daerah maupun Nasional sehingga pada waktunya diperlukan upaya-upaya penyempurnaan program maupun kegiatan, sehingga diharapkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Drs. ALWIS Pembina Utama NIP. 19610303 198210 1 002
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Allah Yang Kuasa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan Rencana Srtategis (Renstra) Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 – 2015. Rencana Strategis (Renstra) Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
disusun dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Mengengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sumatera Barat serta
Visi dan Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih dan digunakan sebagai pedoman dan arah pembangunan perpustakaan dan kearsipan yang hendak dicapai dalam periode
2011-2015
dengan
mempertimbangkan
capaian
pembangunan
perpustakaan dan kearsipan yang telah dicapai saat ini . Renstra ini
juga digunakan sebagai bahan dan pedoman dalam
penyusunan untuk pembuatan (1) Rencana Kerja (Renja); (2) Rencana/Program Pembangunan
lintas
sektoral
bidang
Perpustakaan
dan
Kearsipan;
(3)
Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 59
Perpustakaan
dan
kearsipan;
(4)
Laporan
Tahunan;
dan
(5)
Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Renstra ini perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran Badan Perpustakaan dan Kearsipan serta para pemangku kepentingan perpustakaan dan kearsipan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program pembangunan bidang
perpustakaan dan kearsipan
secara sinergis dan berkesinambungan. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Padang,
Desember 2014
KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Drs. ALWIS Pembina Utama Muda NIP. 19610303 198210 1 002
TANDA TERIMA 1 BUAH REVISI RENSTRA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 60
YANG MENERIMA : Nama : Jabatan : No telp : Tanda Tangan :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1.1. Latar Belakang ............................................................... 1.2. Landasan Hukum .......................................................... 1.3. Maksud dan Tujuan ....................................................... 1.4. Sistematika Penulisan ...................................................
1 1 2 3 4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD .........................................
6
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD .............. Sumber Daya SKPD ..................................................... Kinerja Pelayanan SKPD .............................................. Tantangan dan Peluang Pengembangan ......................
6 13 15 24
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 61
Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................... 3.1. 3.2.
Fenomena Terkini.......... ......................................... Faktor Internal dan Eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja lembaga.....................................................
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN .................................................................... 4.1. 4.2. 4.3.
Visi dan Misi SKPD ...................................................... Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ........... Strategi dan Kebijakan SKPD ......................................
27 27 30
38 39 40 42
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ........
46
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .........................................................
48
BAB VII PENUTUP ................................................................................
49
LAMPIRAN
Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2010-2015 ( Revisi) 62