2013 LAPORAN AKHIR
RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KOTA KENDARI
Kerjasama
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL (BAPPEDA DAN PM) KOTA KENDARI
dengan
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN:
RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KOTA KENDARI
DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DR. RAHAYU. SP, MSc., M.Env.Sc. NIP. 19730101 200604 2 012
DIAJUKAN OLEH
DR. H. GAMSIR BACHMID, SE., MS. NIP. 19640801 198803 1 001
MENGETAHUI KEPALA BAPPEDA DAN PM KOTA KENDARI (SELAKU PENGGUNA ANGGARAN)
ASKAR, S.T., M.Si. Pembina Gol IV/a NIP. 19710828 200212 1 007
ii
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................Error! Bookmark not defined. 1.1 Maksud dan Tujuan ..........................................................Error! Bookmark not defined. 1.2 Manfaat Kegiatan ..............................................................Error! Bookmark not defined. 1.3 Output Kegiatan .................................................................Error! Bookmark not defined. 1.4 Metode Pelaksanaan ........................................................Error! Bookmark not defined. Lingkup Pekerjaan ....................................................................... Error! Bookmark not defined. a. Lingkup Wilayah Studi ...................................................... Error! Bookmark not defined. b. Lingkup Kegiatan ................................................................ Error! Bookmark not defined. Jenis Data ......................................................................................... Error! Bookmark not defined. Sumber Data................................................................................... Error! Bookmark not defined. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... Error! Bookmark not defined. Teknik Analisa Data .................................................................... Error! Bookmark not defined.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RUPM 3. VISI, MISI, TUJUAN, DAN KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL 3.1 Visi dan Misi Penanaman Modal Kota Kendari 2013 – 2025:Error! Bookmark not defined. 3.2 Misi Penanaman Modal Kota Kendari 2013 – 2025:Error! Bookmark not defined. 3.3 Azas Dan Tujuan ................................................................Error! Bookmark not defined.
4. ARAH KEBIJAKAN INVESTASI 4.1 Investasi yang Terencana dan Berwawasan Lingkungan.. Error! Bookmark not defined. 4.2 Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) Error! Bookmark not defined. 4.3 Perbaikan Iklim Investasi ..............................................Error! Bookmark not defined. 4.4 Promosi Penanaman Modal...........................................Error! Bookmark not defined. 4.5 Persebaran Penanaman Modal ....................................Error! Bookmark not defined. 4.6 Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan Insentif Penanaman ModalError! Bookmark not defined.
5. ARAH DAN PANDUAN IMPLEMENTASI PENANAMAN MODAL 5.1 5.2 5.3
Kondisi Eksisting Penanaman Modal Kota KendariError! Bookmark not defined. Ketersediaan Lahan..........................................................Error! Bookmark not defined. Rencana Penataan Struktur Kota ................................Error! Bookmark not defined.
6. PELAKSANAAN 6.1 6.2 6.3
Kaidah Pelaksanaan RUPM Kota Kendari ................Error! Bookmark not defined. Pelaksanaan RUPM Kota Kendari ...............................Error! Bookmark not defined. Tahapan Pelaksanaan .....................................................Error! Bookmark not defined.
7. DAFTAR ACUAN ............................................................Error! Bookmark not defined. 8. LAMPIRAN ....................................................................................................................... 66
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Berkembangnya
aktivitas
masyarakat
sejalan
dengan
semangat
desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana telah diatur dalam UndangUndang RI Nomor 32 Tahun 2004. Undang-undang ini memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah selaku pengelola daerah untuk lebih berperan aktif dalam mengembangkan potensi daerahnya. Persaingan yang semakin tajam dalam era otonomi daerah menuntut pemerintah daerah menyiapkan daerahnya sedemikian rupa untuk menggali potensi ekonomi seoptimal mungkin dan mempunyai ketrampilan dalam pemasaran yang baik, sehingga dapat
menarik minat investor baik dari pelaku lokal, nasional maupun
internasional. Peningkatan
investasi pada suatu wilayah akan dapat menciptakan
peluang munculnya kegiatan-kegiatan usaha lain karena bekerjanya proses yang berpengaruh ganda (multiplier effect), sehingga ekonomi masyarakat dapat berkembang secara berkelanjutan (sustainable). Berbagai impikasinya posistif dari investasi antara lain adalah meningkatknya kesempatan kerja dan
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 1
peluang
terjadinya
peningkatan
PAD, serta
dapat
mengurangi angka
kemiskinan. Dengan kata lain bahwa investasi dapat menimbulkan multiplier effect bagi kemajuan ekonomi daerah. Manfaat pengembangan investasi langsung (direct invesment) selain sifatnya jangka panjang juga terjadi adanya transformasi modal, penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, akses ke pasar dunia,dan transfer kemampuan manajerial. Proses pembangunan ekonomi dalam wilayah akan
melibatkan
kegiatan-kegiatan produksi (barang dan jasa) di semua sektor ekonomi domestik. Untuk keperluan kegiatan-kegiatan tersebut, perlu dibangun pabrikpabrik, gedung perkantoran, mesin, dan alat-alat produksi. Selain itu juga perlu disiapkan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM/human capital) yang terampil, untuk pengadaan semua itu, termasuk fasilitas seperti gedung sekolah, perpustakaan dan sebagainya buat mendukung penyiapan SDM, diperlukan dana yang disebut dana investasi (Tambunan, 2000). Guna memperkokoh perekonomian daerah dan menjamin keberlangsungan dunia usaha, saat ini Pemerintah Kota Kendari berupaya memantapkan stabilitas ekonomi, politik, sosial, dan keamanan serta menjamin penegakan hukum, sehingga dapat berlangsung kegiatan-kegiatan perekonomian daerah yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi. Seiring dengan perkembangan ekonomi nantinya, akan diperlukan upaya-upaya penataan kawasan-kawasan pengembangan ekonomi sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah, sehingga akan saling mendukung dalam percepatan dan pemantapan pertumbuhan ekonomi.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 2
Dalam kerangka investasi/penanaman modal, pemerintah pusat telah mengeluarkan Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 tahun 2007 yang menjadi acuan bagi pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dan merupakan peletakan kebijakan dasar untuk mendorong terciptanya iklim usaha di daerah yang lebih kondusif dalam rangka penguatan daya saing perekonomian daerah, dan mempercepat pengembangan investasi di daerah.
Secara lebih operasional, melalui Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tanggal 7 Februari lalu, pemerintah telah menerbitkan Rencana Umum Penanaman
Modal
(RUPM),
yang
merupakan
dokumen
perencanaan
penanaman modal jangka panjang, dan berlaku sampai dengan 2025. RUPM ini
akan
menjadi
acuan
bagi
Kementerian/Lembaga
Pemerintah
Non
Kementerian (LPNK) dalam menyusun kebijakan yang terkait dengan kegiatan penanaman
modal.
RUPM
ini
berfungsi
untuk
mensinergikan
dan
mengoperasionalisasikan seluruh kepentingan sektoral terkait agar tidak terjadi tumpang
tindih
dalam
penetapan
prioritas
sektor-sektor
yang
akan
dipromosikan.
Dalam mencapai tujuan seperti diinginkan oleh Perpres tersebut, diperlukan suatu sinergi dari semua pelaku ekonomi dan pembangunan baik lintas sektoral maupun vertikal (provinsi, kabupaten perbatasan, atau provinsi perbatasan). Singkatnya Kota Kendari harus bisa memanfaatkan posisi strategis sebagai daerah ibukota, yang merupakan pintu masuk dan keluar utama sekaligus pusat berbagai bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 3
Potensi ekonomi Kota Kendari pada umumnya, dan potensi investasi khususnya, yang tersedia pada berbagai sektor ekonomi potensial seperti perdagangan, industri, pengangkutan,
jasa-jasa, dan pertanian, di samping
harus dikelola agar berkembang ke arah yang sesuai dengan kerangka pengembangan wilayah kota, juga harus dapat dikemas ke dalam seperangkat informasi yang sistematis dan informatif sehingga dapat menarik minat para pelaku ekonomi untuk berkiprah secara optimal dalam pengembangan berbagai potensi ekonomi dimaksud. Mengingat pentingnya peran investasi dalam pencapaian visi, misi, dan sasaran pembangunan Kota Kendari, dan pada sisi lain sebagai tindak lanjut dan amanah dari Perpres Nomor 16/2012, maka Pemerintah Kota Kendari melalui Badan Perencanaan Pembangunanan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA dan PM) Kota Kendari merasa perlu menyiapkan suatu rancangan Rencana Umum Penanaman Modal yang berguna sebagai kerangka acuan/arah
kebijakan
dalam
pembangunan,
khususnya
pengembangan
Investasi di Kota Kendari. 1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan suatu dokumen perencanaan
berupa Rencana Umum Penanaman Modal di Kota Kendari sebagai dasar pedoman, arah kebijakan, dan kerangka acuan pengembangan investasi di Kota Kendari sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah. Secara tersirat, kalimat di atas sesungguhnya telah mencakup maksud dan tujuan yang dapat diredefinisi ke dalam suatu kalimat yang lebih rinci sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 4
Maksud pekerjaan ini adalah untuk menghasilkan suatu acuan dasar yang dapat menjadi pedoman, petunjuk, maupun arahan dalam upaya pengembangan investasi di Kota Kendari, yang memiliki sinkronisasi dengan kebijakan penataan ruang daerah.
Tujuan pekerjaan ini pada intinya untuk menghasilkan dokumen Rencana Umum sebagaimana dimaksud sebelumnya, sebagai suatu wujud nyata keberadaan acuan dasar sebagaimana pernyataan dalam maksud pekerjaan. Dalam upaya mencapai maksud dan tujuan pekerjaan Rencana Umum
Penanaman Modal di Kota Kendari, maka dokumen RUPM Kota Kendari ini akan memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kajian kebijakan sektoral yang berhubungan dengan penanaman modal; 2. Data dan Informasi tentang kondisi fisik dan sosial-ekonomi, dan sosialbudaya, yang terdiri dari data statistik, deskriptif dan gambaran spasial berupa peta; 3. Informasi kondisi penanaman modal dalam sepuluh tahun belakangan, kondisi existing penanaman modal, dan perkiraan pertumbuhan penamaman modal ke depan; 4. Informasi bakal investasi, yang dibagi menjadi informasi bakal investasi yang Unggul, bakal investasi yang Andal, bakal investasi yang Potensial, dan bakal investasi yang masih bisa dijadikan Harapan; 5. Kajian ekonomi, sosial, fisik, dan budaya/perilaku wilayah dalam hubungannya dengan penanaman modal;
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 5
6. Perhitungan-perhitungan forecast jumlah penduduk 20 tehun ke depan, export import, produksi barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi, kebutuhan dan juga degradasi serta inflasi; 7. Penentuan visi, misi, strategi, kebijakan penanaman modal, program pembangunan yang mendukung penanaman modal, hingga rencana kegiatan tahunan sampai akhir tahun perencanaan Hal-hal di atas selanjutnya dapat diperhatikan sebagai sasaran pekerjaan Rencana Umum Penanaman Modal di Kota Kendari yang dapat menjadi bahan acuan guna melengkapi arahan-arahan/langkah pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana dijelaskan kemudian dalam lingkup pekerjaan ini. 1.3.
MANFAAT KEGIATAN Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Rencana Umum
Penanaman Modal di Kota Kendari adalah:
Terinventarisasikannya kebijakan sektoral yang berhubungan dengan penanaman modal di Kota Kendari;
Tersedianya Informasi kondisi penanaman modal dalam sepuluh tahun belakangan, kondisi existing penanaman modal, dan perkiraan pertumbuhan penamaman modal ke depan
Tersedianya arahan strategis yang berfokus pada penyusunan prioritas kebijakan pembangunan dan distribusi peran masing-masing stakeholder dalam pelaksanaan pengembangan investasi Kota Kendari;
Ditetapkannya investasi prioritas sesuai dengan potensi, sumber daya alam, dan kondisi geografis Kota Kendari;
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 6
Tersedianya indikasi program-program investasi yang tertata dan terencana untuk mendukung upaya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Kota Kendari
Ditetapkannya tahap-tahap pelaksanaan pengembangan
investasi
yang
disertai langkah-langkah aplikatif dan distribusi peran oleh stakeholder dalam pelaksanaan pengembangan pengembangan investasi;
Tersedianya bahan yang dapat digunakan untuk menyusun naskah akademik dalam rangka penyusunan draft Peraturan Walikota tentang RUPM
1.4.
OUTPUT KEGIATAN Output dari kegiatan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal
ini adalah dalam bentuk dokumen yang berisi informasi detail mengenai: potensi dan kebijakan sektoral yang berhubungan dengan penanaman modal di Kota Kendari; Informasi kondisi existing penanaman modal, dan perkiraan pertumbuhan penamaman modal; arahan strategis penyusunan prioritas kebijakan
pengembangan
investasi Kota Kendari; prioritas
investasi sesuai dengan potensi, sumber daya alam, dan kondisi geografis Kota Kendari; dan bahan yang dapat digunakan untuk menyusun naskah akademik dalam rangka penyusunan draft Peraturan Walikota tentang RUPM yang merupakan bagian dari Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari; 1.5. METODE PELAKSANAAN 1.5.1. Lingkup Pekerjaan
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 7
Lingkup pekerjaan Rencana Umum Penanaman Modal di Kota Kendari meliputi lingkup wilayah studi dan lingkup kegiatan. a. Lingkup Wilayah Studi Wilayah yang menjadi lingkup pekerjaan Rencana Umum Penanaman Modal di Kota Kendari adalah seluruh wilayah kecamatan yakni
10
(sepuluh) kecamatan, yang meliputi Kecamatan Abeli, Baruga, Poasia, Puuwatu,
Mandonga,
Kambu,
Kendari
Barat,
Kendari,
Wua-Wua,
Kecamatan Kadia. b. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal di Kendari adalah: a. Melakukan kajian/review terhadap berbagai rencana investasi sektoral yang telah ada di setiap Dinas terkait dan kebijakan pembangunan Kota Kendari lainnya. Rencana Umum Penanaman Modal ini harus menjadi bagian yang terintegrasi dengan kebijakan strategis, spasial, dan sektoral di Kota Kendari. b. Melakukan identifikasi sub-sektor potensial/komoditas yang dapat menjadi unggulan dalam pengembangan investasi di Kota Kendari. c. Menginventariasi potensi investasi yang meliputi kekuatan/keunggulan, kelemahan serta hambatan yang dihadapi, sehingga dapat menganalisa dan merencanakan pengembangan kawasan ekonomi seperti kawasan industri, pariwisata, pertanian dan lain-lain sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kendari.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 8
d. Melakukan identifikasi terhadap peluang pengembangan sektor-sektor strategis dan potensial untuk selanjutnya diidentifikasi kebutuhan pengembangan investasinya sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap sumberdaya potensial khususnya yang dimiliki oleh Kota Kendari. e. Melakukan analisa-analisa bagi pengembangan sektor-sektor strategis terutama yang terkait dengan kebutuhan investasi penunjang, dukungan regulasi, ivestasi infrastruktur dan sektor lainnya yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. f. Menetapkan investasi prioritas sesuai dengan potensi, sumber daya alam dan geografis di Kota Kendari. 1.5.2. Jenis Data Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian maka diperlukan berbagai informas
kualitatif
dan
kuantitatif,
baik
lisan
maupun
secara
tertulis
(terdokumentasikan). Data tersebut antara lain adalah: Kondisi terkini (gografis, domografis dan sosial ekonomi Kota Kendari); Kebijakan investasi pemerintah pusat; Perda tentang investasi; Arah, strategi pembangunan Kota Kendari; Potensi/keunggulan
Kota
Kendari;
Kontribusi
sektor/komoditi
unggulan
terhadap perekonomian saat ini dan prospeknya pada masa yang akan datang; Informasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan investasi di Kota Kendari; Infrastruktur yang telah tersedia dan belum tersedia dalam rangka mendukung pengembangan komoditi/sektor unggulan; Asset dan usaha daerah yang dapat didayagunan secara ekonomi. 1.5.3. Sumber Data
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 9
Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan diperoleh melalui wawancara, diskusi (FGD), baik formal maupun informal. Data yang bersifat dokumentatif (data sekunder) akan diperoleh pada beragai instansi terkait yakni BPS, Bank Indonesia, Bappeda dan PM Kota dan Provinsi, SKPD terkait dan situs internet. 1.5.4. Teknik Pengumpulan Data Metode yang akan digunakan untuk memperoleh data di atas adalah: wawancara dan FGD, baik formal maupun non formal, studi kepustakaan yaitu menelaah data yang telah terdokumentasikan oleh lembaga terkait. Beberapa data dapat juga diperoleh melalui situs internet. 1.5.5. Teknik Analisa Data Setelah data terkumpulkan maka dilakukan sortir data. Sortir data adalah kegiatan untuk memilah-milah data yang relevan dan data yang kurang relevan bahkan
mungkin tidak bermanfaat dalam penelitian namun terikut dalam
proses pengumpulan data sekunder. Selanjutnya data yang telah terpilah dianalisis dan kemudian disajikan secara deskriptif dan obyektif.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 10
BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RUPM (MENURUT PERPRES 16/2012)
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tanggal 7 Februari lalu, telah menerbitkan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM), yang merupakan dokumen perencanaan penanaman modal jangka panjang, dan berlaku sampai dengan 2025. RUPM ini akan menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dalam menyusun kebijakan yang terkait dengan kegiatan penanaman modal. “RUPM berfungsi untuk mensinergikan dan mengoperasionalisasikan seluruh kepentingan sektoral terkait agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penetapan prioritas sektor-sektor yang akan dipromosikan,” bunyi dalam pendahuluan RUPM yang terlampir dalam Perpres tersebut, seperti dikutip dari website setkab. go.id.
Sementara pada Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Perpres No. 16/2012 disebutkan, pemerintah provinsi menyusun Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi (RPUMP) yang mengacu pada RUPM dan prioritas pengembangan potensi provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 11
Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten/Kota yang mengacu pada RUPM, RPUMP dan prioritas pengembangan potensi kabupaten/kota.
Perpres No. 16/2012 tentang RUPM ini juga menegaskan adanya pemberian fasilitas, kemudahan, dan intensif penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberian fasilitas, kemudahan dan/atau insentif ini dievaluasi secara berkala oleh Badan Koordinasi
Penanaman
Modal
(BKPM)
dengan
melibatkan
Kementerian/LPNK dan Pemda terkait.
Pasal 6 Perpres No. 16/2012 tersebut juga mengamanatkan untuk secara berkala dilakukan evaluasi terhadap RUPM yang telah disusun, yakni paling sedikit 1 (satu) kali setiap 2 (dua) tahun. Oleh karena itu, masingmasing propinsi/kabupaten/kota, perlu menyediakan sumberdaya untuk kegiatan evaluasi minimal sekali dalam dua tahun. Evaluasi ini dilakukan untuk menyesuaikan RUPM yang disusun dengan perubahan yang mungkin tidak dapat diperkirakan pada saat penyusunan awal RUPM.
Dalam
RUPM
ini
disebutkan,
perlunya
lembaga
koordinasi
penanaman modal kementerian teknis/sektor terkait, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memiliki visi yang sama mengenai pembagian urusan pemerintahan di bidang penanaman modal, pelimpahan dan pendelegasian kewenangan di bidang penanaman modal, serta koordinasi yang efektif di antara lembaga-lembaga tersebut.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 12
Pemerintah mendorong pembangunan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PSTP) di bidang penanaman modal yang lebih efektif dan akomodatif terhadap penanaman modal dibandingkan dnegan sistem-sistem perizinan sebelumnya. Hal ini akan memberikan suatu kepastian dan kenyamanan berusaha, sehingga mendukung iklim penanaman modal yang kondusif.
RUPM juga menegaskan, agar pengaturan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya.
Sementara bidang usaha yang terbuka ditetapkan dengan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan
pengembangan
usaha
mikro,
kecil,
menengah
dan
koperasi,
pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, peningkatan partisipasi modal dalam negeri, serta kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah. “Bidang-bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan persyaratan harus jelas dapat diidentifikasi dan tidak menimbulkan multi tafsir,” bunyi poin empat Perbaikan Iklim Penanaman Modal dalam RUPM.
RUPM ini juga mendorong persebaran penanaman modal dengan pengembangan sentra-sentra ekonomi baru di luar Pulau Jawa; pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal yang mendorong
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 13
pertumbuhan penanaman modal di luar Pulau Jawa; pengembangan pusatpusat pertumbuhan strategis melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia (KEI); pengembangan sumber energi yang bersumber dari energi baru dan terbarukan di luar Pulau Jawa; dan percepatan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa dengan mengembangkan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS.
RUPM juga menetapkan bidang pangan, infrastruktur dan energi sebagai isu strategis yang harus diperhatikan dalam pengembangan kualitas dan
kuantitas
penanaman
modal.
Arah
kebijakan
pengembangan
penanaman modal pada bidang pangan, infrastruktur dan energi harus selaras dengan upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan, mandiri, serta mendukung kedaulatan Indonesia.
Sasaran
penanaman
modal
bidang
pangan
dilakukan
untuk
mewujudkan: i) swasembada beras berkelanjutan; ii) swasembada dan pengekspor jagung berdaya saing kuat; iii) mengurangi ketergantungan impor dan swasembada kedelai; iv) swasembada gula berkelanjutan; dan seterusnya.
Adapun arah kebijakan pengembangan penanaman modal bidang pangan dilaksanakan di anatarnya melalui pengembangan tanaman pangan berskala besar (food estate) diarahkan pada daerah-daerah di luar Pulau Jawa. (setkab. go.id).
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 14
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, DAN KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL KOTA KENDARI 3.1. VISI DAN MISI PENANAMAN MODAL KOTA KENDARI 2013 – 2025: “MEWUJUDKAN PENANAMAN MODAL YANG BERDAYA SAING TINGGI, MANDIRI, DAN MENJADI PENGGERAK UTAMA PEREKONOMIAN DAERAH.” 3.2. MISI PENANAMAN MODAL KOTA KENDARI 2013 – 2025: 1.
Meningkatkan infrastruktur di semua sektor yang menunjang untuk menjadikan
Kota
Kendari
sebagai
salah
satu
tujuan
utama
penanaman modal di wilayah Sulawesi dan Indonesia. 2. Meningkatkan iklim kondusif yang berdaya saing tinggi sesuai persepsi para stakeholders penanaman modal bagi upaya mempercepat pengembangan dan peningkatan penanaman modal di Kota Kendari. 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan penanaman modal untuk mewujudkan Kota Kendari sebagai daerah nyaman bagi penanaman modal di wilayah Sulawesi. 4. Mengembangkan semua potensi yang ada dalam desain penanaman modal yang menarik untuk mewujudkan peran investasi sebagai kontributor terbesar dalam pertumbuhan dan penggerak utama perekonomian daerah. 3.3. AZAS DAN TUJUAN
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 15
Penanaman modal daerah Kota Kendari diselenggarakan berdasarkan azas: a. kepastian hukum; b. keterbukaan; c. akuntabilitas; d. perlakuan
yang
sama
dan
tidak
membedakan
asal
negara
berdasarkan ketentuan perundang-undangan; e. kebersamaan; f. efisiensi berkeadilan; g. berkelanjutan; h. berwawasan lingkungan; i.
kemandirian; dan
j.
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi daerah. Sedangkan tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain
untuk: a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah; b. menciptakan lapangan kerja; c. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan; d. meningkatkan daya saing dunia usaha nasional; e. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi daerah; f. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan dan peran usaha mikro, kecil, menengah (UMKM);
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 16
g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3.4. Kebijakan Dasar Dalam rangka mendorong, meningkatkan, dan memajukan kegiatan penanaman modal, maka pemerintah darah menetapkan kebijakan dasr penanaman modal untuk: a. mendorong terciptanya iklim usaha daerah yang kondusif bagi kegiatan penanaman modal dalam rangka penguatan daya saing daerah dalam perekonomian nasional dan global; dan b. mempercepat peningkatan realisasi penanaman modal daerah. Dalam menetapkan kebijakan dasar tersebut, pemerintah daerah memegang prinsip: a. memberi perlakuan dan peluang yang sama bagi penanam modal dalam
negeri
dan
penanam
modal
asing
dengan
tetap
memperhatikan kepentingan nasional, menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal, sejak proses perizinan sampai berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; b. membuka
kesempatan
bagi
perkembangan
dan
memberikan
perlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi;
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 17
c. mengidentifikasi potensi sumberdaya daerah yang hasilnya disajikan dalam bentuk peta investasi daerah dan petunjuk tentang potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan kelembagaan; d. mengidentifikasi dan menyusun daftar pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar dalam rangka program kemitraan; e. menyusun program pengembangan penanaman modal daerah sesuai dengan program pembangunan daerah; f. menetapkan bidang usaha unggulan yang menjadi prioritas sesuai potensi dan daya dukung daerah, dalam bentuk daftar bidang usaha unggulan daerah; g. menetapkan bidang-bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal, tertutup untuk Penanaman Modal Asing, dan bidang-bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu; h. menyusun profil-profil proyek penanaman modal atas bidang-bidang yang terbuka dengan persyaratan tertentu; i.
menyusun profil-profil investasi proyek kemitraan;
j.
menetapkan
kebijakan
pemberian
insentif,
dan
kemudahan
penanaman modal di daerah; k. melaksanakan pelatihan dan penyusunan teknis dan bisnis bagi usaha kecil dan menengah; menyelenggarakan kewenangan lain di bidang kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal yang belum ditetapkan, sepanjang tidak bertentangan dengan kebjakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. 3.5. Ketentuan Umum
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 18
Dalam kerangka Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari, terdapat beberapa ketentuan umum yang berfungsi sebagai batasan atau definisi operasional, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a.
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan penggunaan dan penanaman modal untuk melakukan kegiatan usaha, baik oleh penanam modal (investor) dalam negeri maupun investor asing;
b.
Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia, yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri;
c.
Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri d.
Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing
e.
Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 19
f.
Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis
g.
Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/ atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing
h.
Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum
i.
Pajak daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
j.
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan
k.
Pemberian Insentif adalah dukungan dari Pemerintah Daerah kepada penanam modal dalam rangka mendorong peningkatan penanam modal di daerah
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 20
l.
Pemberian
Kemudahan
adalah
penyediaan
fasilitas
dari
Pemerintah Daerah kepada penanam modal untuk mempermudah setiap kegiatan penanaman modal dalam rangka mendorong peningkatan penanaman modal di daerah m.
Kawasan Industri Kendari, yang selanjutnya disingkat KIK adalah Kawasan Industri yang dikelola oleh Pemerintah Daerah
n.
Pengaturan dan Disinsentif adalah pencegahan, pembatasan, pengurangan dan pengaturan kegiatan perizinan dan non perizinan dari Pemerintah Daerah kepada penanam modal dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dan persaingan usaha tidak sehat di daerah
o.
Pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 21
BAB IV ARAH KEBIJAKAN INVESTASI
4.1. Investasi yang Terencana dan Berwawasan Lingkungan 1. Menetapkan bidang pangan, infrastruktur, dan pelayanan jasa sebagai isu strategis dalam penyediaan dan pengembangan kualitas dan kuantitas investasi dan penanaman modal. 2. Menentukan wilayah yang dikembangkan dengan mempertimbangkan isu strategis sebagai Fokus Pembangunan wilayah Kota Kendari yang sejalan RUTR Provinsi Sulawesi Tenggara dan Nasional. 3. Sinergi dengan kebijakan dan program pembangunan lingkungan hidup, khususnya
program
pengurangan
emisi
gas
rumah
kaca
dan
pencegahan kerusakan keanekaragaman hayati. 4. Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan secara lebih terintegrasi, dari aspek hulu hingga aspek hilir; 5. Pengembangan wilayah yang memperhatikan tata ruang dan daya dukung lingkungan.
4.2. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) 1. Kebijakan dasar investasi dan penanaman modal diarahkan pada pemberdayaan dan perlindungan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK).
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 22
2. Pemberdayaan UMKMK harus ditunjang oleh pembangunan
pada
sektor primer, sekunder, dan tersier menuju pengembangan ekonomi hijau (green economy). 3. Memperkuat
kewirausahaan
dan
peningkatan
produktivitas
yang
responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi. 4. Mendorong peningkatan UMKMK menjadi usaha dengan skala
lebih
besar. 5. Memperkuat keterkaitan UMKMK dengan mitra strategis dalam berbagai bidang usaha.
4.3. Perbaikan Iklim Investasi 1. Penguatan Kelembagaan Badan Pelayanan Perizinan investasi dan Penanaman Modal Kota Kendari. 2. Pengaturan arah kebijakan prioritas pembangunan yang dapat menjamin peningkatan produktivitas dan inovasi secara berkelanjutan. 3. Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan yang mempertimbangkan klasifikasi
wilayah
dalam
rangka
mendorong
persebaran
dan
pemerataan investasi dan penanaman modal. 4. Pengaturan Persaingan Usahadan jaringan mitra strategis investasi dan penanaman modal. 5. Pengaturan kegiatan investasi dan penanaman modal yang strategis dan berkualitas, dengan menekankan pada peningkatan nilai tambah, peningkatan penanaman modal di sektor prioritas dan pengembangan wilayah.
4.4. Promosi Penanaman Modal 1. Promosi penanaman modal melalui penyebarluasan informasi potensi dan peluang penanaman modal secara terfokus, terintegrasi, dan berkelanjutan. 2. Penguatan image building sebagai daerah tujuan penanaman modal. 3. Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan inovatif.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 23
4. Kegiatan promosi dilaksanakan untuk pencapaian target investasi yang telah ditetapkan. 5. Peningkatan peran koordinasi promosi penanaman modal. 6. Penguatan peran fasilitasi hasil kegiatan promosi secara proaktif
4.5. Persebaran Penanaman Modal 1. Pengembangan pusat-pusat ekonomi, klaster-klaster industri dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Kota Kendari. 2. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan strategis. 3. Pengembangan sumber energi yang bersumber dari energi baru & terbarukan. 4. Pengembangan investasi tidak mengorbankan wilayah produktif untuk sektor riil dengan mempertimbangkan efisiensi dan ketersediaan sumberdaya. 5. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
perkotaan
dengan
menembangkan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS yang diintegrasikan dengan rencana penanaman modal untuk sektor tertentu yang strategis .
4.6. Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan Insentif Penanaman Modal 1. Pemberian Insentif dan sangksi untuk mendorong daya saing dan iklim yang kondusif untuk berinvestasi. 2. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif investasi dan penanaman modal diberikan untuk Industri Pionir dan Prioritas Tinggi. 3. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif investasi dan penanaman modal yang mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup. 4. Pemerintah daerah dapat memberikan insentif berupa pajak daerah dan kemudahan lainnya. 5. Fasilitas insentif dan kemudahan dari daerah (PP NO. 45 TAHUN 2008) :
PTSP di bidang penanaman modal.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 24
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik.
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah.
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah.
Pemberian dana stimulan; dan/atau
Pemberian bantuan modal.
Penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal.
Penyediaan sarana dan prasarana.
Penyediaan lahan atau lokasi.
Pemberian bantuan teknis; dan/atau
Percepatan pemberian perizinan.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 25
BAB V ARAH DAN PANDUAN IMPLEMENTASI PENANAMAN MODAL 5.1. Kondisi Eksisting Penanaman Modal Kota Kendari Kegiatan penanaman modal yang dilaksanakan selama ini di Kota Kendari telah menjadi penggerak utama terjadinya peningkatan produksi sektoral yang kemudian secara kumulatif menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan selalu berada di atas nasional dan provinsi, yakni di atas 10 persen rata-rata per tahun selama 4 tahun terakhir (2008 – 2011). Secara rinci, pertumbuhan produksi masing-masing sektor penanaman modal di Kota Kendari terlihat pada tabel berikut:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 26
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Masing-Masing Sektor Penanaman Modal Atas Dasar Harga Konstan, Periode 2008 – 2011 (Persen) No. Sektor Penanaman Laju Pertumbuhan (%) RataModal Rata 2008 2009 2010 2011 1 Pertanian, Peternakan, 9,35 7,19 4,3 3,28 6,03 Perikanan, Kehutanan 2 Pertambangan dan 23,75 11.13 11,25 11,18 14,33 Penggalian 3 Industri Pengolahan 13,23 19,84 8,76 10,72 13,14 4
Listrik dan Air Bersih
6,86
18,47
10,97
7,95
11,06
5
Konstruksi/Bangunan
10,21
9,27
12,68
18,59
12,69
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan
11,52
12,32
10,74
11,08
11,41
10,01
13,57
9,9
8,37
10,46
19,32
15,69
3,39
5,86
7 8
Keuangan, Persewaan, dan 13,10 12,20 18,23 Jasa Perusahaan 9 Jasa-Jasa 7,51 8,29 4,24 Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2013 (diolah)
Mengacu pada informasi yang tersaji pada Tabel 1 nampak bahwa lima besar sektor penanaman modal yang mengalami pertumbuhan pesat dan konsisten selama 4 tahun terakhir adalah berturut-turut: sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; sektor pertambangan dan penggalian; menyusul sektor industri pengolahan; sektor konstruksi/bangunan; dan di posisi kelima adalah perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor-sektor penanaman modal ini dalam kurun waktu sampai 2025 diperkirakan akan tetap menjadi unggulan dan memiliki peluang yang sangat besar untuk terus berkembang, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang potensinya relatif kecil. Sektor lain seperti pengangkutan, listrik dan air bersih, serta pertanian khususnya pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan, juga tetap menjanjikan sebagai sektor penanaman modal yang memiliki potensi untuk berkembang.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 27
Oleh karena itu, berbagai kebutuhan dalam rangka penyediaan iklim yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan penanaman modal pada masingmasing sektor tersebut harus terus menjadi prioritas. 5.2. Ketersediaan Lahan Faktor pendukung utama terlaksananya penanaman modal baru maupun perluasan secara fisik adalah ketersediaan lahan. Kebutuhan terhadap lahan untuk investasi awal atau untuk perluasan investasi, termasuk ketersediaan lahan secara tepat berdasarkan pertimbangan lokasi, sering menjadi faktor kurang mendukung bagi upaya pengembangan penanaman modal. Hal ini terutama terjadi pada daerah-daerah yang secara fisik memiliki kawasan yang tidak luas. Berdasarkan data penggunaan lahan diperoleh informasi bahwa lahan yang berstatus sementara tidak dimanfaatkan terdapat sebanyak kurang lebih 10 persen dari total luas lahan yang ada di Kota Kendari. Lahan yang sementara tidak diusahakan tersebut tersebar hampir secara merata di seluruh kecamatan, namun secara proporsional terdapat lebih banyak pada kecamatan yang wilayahnya relatif luas, seperti terlihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Persebaran Lahan Potensil Untuk Kebutuhan Perluasan Penanaman Modal Di Kota Kendari Tahun 2012 (Ha) No.
Kecamatan
Luas Lahan (Ha)
%
1.
Mandonga
192,4
6,78
2.
Baruga
444,2
15,65
3.
Puwatu
367,6
12,95
4.
Poasia
349,4
12.31
5.
Abeli
405,8
14,29
6.
Kambu
227,9
8,03
7.
Kadia
108,6
3,82
8.
Wua-Wua
180,4
6,35
9.
Kendari
253,5
8,93
10.
Kendari Barat
309,2
10,89
Total
2.839
100,00
Sumber: Kota Kendari Dalam Angka 2013 (diolah)
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 28
Di samping lahan dengan status sementara tidak digunakan seperti terlihat pada tabel di atas, lahan yang potensil untuk investasi juga bisa berasal dari proses pergeseran penggunaan lahan, yang jumlahnya sangat ditentukan oleh pertimbangan ekonomi para pemilik lahan. Informasi ini mengindikasikan bahwa untuk kepentingan pengembangan kegiatan penanaman modal sampai pada tahun 2025, ketersediaan lahan cukup memadai. Sektor penanaman modal yang lazimnya membutuhkan lahan lebih luas misalnya industri pengolahan, sesuai dengan arahan RTRW Kota Kendari diarahkan untuk dikembangkan pada wilayah kecamatan yang juga memiliki potensi lahan belum dimanfaatkan cukup luas, yakni Kecamatan Abeli dan Baruga seperti nampak pada Tabel 2 di atas. Secara lebih rinci, kebutuhan penggunaan lahan Kota Kendari direncanakan (sesuai dengan RTRW) sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 29
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 3. Rencana Komposisi Penggunaan Lahan Kota Kendari Pola Ruang Luas Ha Campuran 519,94 Fasilitas Pelayanan 301,54 Hutan Kota 168,97 Hutan Lindung 3.561,86 Industri Terpadu 598,26 Industri terbatas 29,131 Kawasan Hutan produksi terbatas 3.132,95 Kawasan Pariwisata 1.304,63 Kawasan Pertanahan dan 6,39 Keamanan Komersial 1.103,36 Pelabuhan 179,29 Pemerintahan 680,40 Perkantoran 85,25 Pertanian Lahan Basah 537,73 Pertanian Lahan Kering 732,31 Perumahan Pedesaan 339,64 Perumahan Perkantoran 10.392,68 Sempadan Sungai 48,44 Taman BWK 7,28 Taman Kecamatan 33,28 Taman Kota 337,57 Taman Wisata Alam 2.577,30 Zona kepentingan Pariwisata 870,11 Zona Kepentingan Pariwisata & 1.426,02 nelayan Zona kepentingan Pelabuhan 1.503,28 Total 30.739,78
5.3. Rencana Penataan Struktur Kota Arah pengembangan kegiatan penanaman modal Kota Kendari sampai pada tahun 2025, juga mutlak dikaitkan dengan rencana penataan dan pengembangan struktur Kota Kendari
pada Tahun 2025 mendatang yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar yang telah berkembang
di
pusat
kota,
pusat
pendidikan
tinggi
dan
pemerintahan, maupun pusat-pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan yaitu kawasan pelabuhan, kawasan industri
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 30
dan kawasan CBD. Pengembangan pusat primer akan menjadi magnet pertumbuhan kota yang tersebar di Kota Kendari.
Pengembangan Pusat Kota dan CBD. Pusat Kota Kendari
yang
akan
dikembangkan
sebagai
pusat
pemerintahan, permukiman, perdagangan dan jasa akan menyatu dengan kawasan CBD sehingga akan menjadi pusat kegiatan perkotaan skala besar
Perkembangan kawasan pendidikan tinggi dan pusat pemerintahan provinsi. Kawasan Pendidikan Tinggi dan Pemerintahan Provinsi akan Berfungsi sebagai simpul primer di selatan Kota Kendari dan berkembang sebagai pusat permukiman perkoataan baru dalam skala besar.
Pengembangan kawasan pelabuhan Pulau Bungkutoko dan Kawasan Industri.
Kawasan Pulau Bungkutoko
dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan barang dan penumpang
skala
regional
dan
internasional.Fungsi
tersebut menajdikan Pulau Bungkutoko menjadi pusat primer di kawasan timur Kota Kendari. Kawasan Industri sebagai kegiatan yang akan tumbuh sejalan dengan berfungsinya pelabuhan container Pulau Bungkutoko, akan menjadi kawasan yang memiliki kesatuan fungsional yang membentuk satu pusat pertumbuhan skala besar di kawasan Timur.
Pengembangan Kota Lama. Kota lama memiliki nilai historis bagi Kota Kendari, fungsinya tetap dipertahankan dan dijaga dari kemungkinan terdegratasinya fungsi ekonomi pelabuhan
sebagai di
mempertahankan
akibat
Pulau
pengembangan
Bungkutoko.
fungsinya,
Kota
kawasan
Dengan
Lama
tetap
tetap akan
menjadi simpul pusat kegiatan penting di kawasan timur Kota Kendari sebelah utara
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 31
Kawasan Terminal. Kawasan Terminal yang berada di persimpangan
Jalur
Regional,
akan
menjadi
simpul
pertumbuhan baru di selatan Kota Kendari. Lokasinya yang cukup strategis, dengan dukungan aksebilitas kawasan terminal
akan
menjadi
pilihan
potensial
bagi
pengembangan kawasan permukiman baru di bagian selatan Kota.
Pengembangan
Sistem
Transportasi.
Sistem
transportasi memiliki fungsi strategis dalam pembentukan struktur ruang kota. Hubungan fungsional antar pusat pertumbuhan diwujudkan dengan pengembangan pola jaringan jalan yang terhirarki dan terstruktur mengikuti hirarki struktur pusat pertumbuhan yang akan dibentuk. Pengembangan pola jaringan yang tepat berdasarkan hirarki, menjadi faktor pendorong berfungsinya sistem pusat pelayanan. 2. Pertimbangan aspek daya dukung lingkungan. Untuk mempertahankan dan menjaga perkembangan di kawasan sekitar teluk akibat dari perkembangan yang tidak terkendali, maka perlu dilakukan upaya-upaya preventif yaitu melalui pengembangan kawasan teluk
yang
terpola
dan
terencana.Pengembangan
pusat-pusat
pertumbuhan skala besar disekitar kawasan teluk, perlu memperhatikan aspek lingkungan agar tidak menurunkan kualitas perairan kawasan teluk. Tujuan dari kebijakan struktur tata ruang Kota Kendari adalah untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan
kegiatan
pembangunan
antar
wilayah
dengan
mempertahankan keseimbangan lingkungan dan ketersediaan sumber daya daearah. Kebijakan pengembangan Struktur Kota Kendari meliputi:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 32
1. Pengembangan perkantoran,
pusat
kota
perdagangan,
yang jasa,
diarahkan
untuk
kegiatan
pemerintahan
dan
kawasan
permukiman. 2. Pusat pemerintahan provinsi dan kawasan perguruan tinggi sebagai magnet pertumbuhan baru di bagian selatan Kota Kendari sebagai pusat pengembangan kawasan permukiman baru di selatan Kota Kendari. 3. Pemindahan pelabuhan ke Pulau Bungkutoko yang akan memiliki kapasitas
pelayanan
terhadap
banrang
dan
penumpang.
Pengembangan pelabuhan ini akan memiliki dampak terhadap pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi skala besar di sekitar Pulau Bungkutoko. 4. Pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Abeli sebagai antisipasi tumbuhnya permintaan kawasan industri sejalan dengan berfungsinya pelabuhan container di Pulau Bungkutoko. 5. Pengembangan terminal Tipe A, akan mendorong pertumbuhan kawasan disekitarnya. 6. Revitalisasi kota lama, untuk menghindari terdegradasinya fungsi ekonomi kawasan akibat pemindahan pelabuhan container ke Pulau Bungkutoko. 7. Pengembangan kawasan teluk sebagi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagai fungsi
yang
dikembangkan.
Pengembangan
kawasan
teluk
memperhatikan aspek lingkungan yang memiliki tingkat sensitfitas tinggi terhadap kegiatan perkotaan. 8. Mempertahankan kawasan di Kecamatan Puuwatu dan Mandonga sebagai pusat kegiatan pertanian, dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan agrowisata dan pusat kegiatan wisata alam. 9. Pengembangan pusat-pusat kegiatan sekunder pada pusat-pusat kecamatan. Rencana
pengembangan
Kota
Kendari
sesuai
dengan
Perda.
Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 33
Kendari tahun 2010 - 2030 dibagi dalam 5 (lima) zona strategis yang memiliki muatan RPJMD dan Kebijakan Rencana Program sebagai berikut : 1.
Kawasan
Strategis
Pusat
Pemerintahan,
Kawasan
Pusat
Bisnis
(CBD)/Kawasan Strategis Ekonomi dan Lingkungan, yang mencakup Pusat Kegiatan Pemerintahan Kota Kendari, Pusat Perdagangan dan Jasa, Pusat Olah Raga dan sekitar Pantai Teluk Bagian Barat untuk Kegiatan Pariwisata Teluk dan Religi, Hutan Kota, Taman Kota, Daerah Sempadan Sungai, RTH, Daerah Resapan, Tahura serta Permukiman (penunjang). 2. Kawasan Strategis Kota Lama (sosial dan budaya), yang mencakup Kegiatan Pariwisata Teluk dan Religi terutama pada sepanjang pantai utara Teluk Kendari dan sebagai Wilayah Penyangga Pusat Kota dan sebagai Kawasan Perdagangan & Jasa, Perkantoran, Perhotelan, Heritage, Transportasi Laut, Hutan Kota, Tahura, Perumahan Kavling Besar (mewah) serta Permukiman. 3.
Kawasan Strategis Pelabuhan dan Industri (pelabuhan regional), yang mencakup Kawasan Pelubuhan Kontainer Bungkutoko, Pusat Kegiatan Industri (terutama Agro-Industri, Perikanan Laut, Industri Kelautan, Industri berat logam dan kimia). Pusat Budidaya laut dan Pusat Kegiatan Pariwisata Bahari dengan Permukiman Nelayan sebagai penunjang, Daerah Resapan Air dan Tahura.
4. Kawasan Strategis Pemerintahan Propinsi dan Pendidikan Tinggi (pusat pertumbuhan),
yang
Perkantoran Umum,
meliputi
Pusat
Pemerintahan
Propinsi
dan
Pusat Pendidikan, Pusat Kesehatan dan Pusat
Perdagangan Regional ditunjang dengan pasar grosir, Taman Wisata Alam, Kebun Raya dan Taman Marga Satwa termaksud didalamnya kawasan
bumi
praja
yang
direncanakan
untuk
Pengembangan
Pemukiman berkepadatan rendah. Sebagian besar Kawasan Anduonohu ini adalah pengembangan pemukiman sebagai Kawasan Perluasan Kota.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 34
Pada bagian lainnya lagi untuk penghijauan yang berfungsi Kawasan Lindung, Hutan Produksi terbatas (hutan rakyat) dan Perkebunan. 5. Kawasan Terminal Baruga (terminal type A), yang meliputi Pusat Transportasi Regional, Pusat Industri Kerajinan, Pusat Agro-Industri, Peternakan. Sebagian besar kawasan ini berfungsi untuk Pengembangan Pemukiman, juga untuk Penghijauan berupa Hutan Kota. Mengacu pada potensi wilayah dan arahan RTRW Kota Kendari 20102030, maka rencana pengembangan kegiatan penanaman modal diarahkan pada masing-masing wilayah dan sektor penanaman modal sebagai berikut: Tabel 4. Prioritas Pengembangan Kegiatan Penanaman Modal MasingMasing Kecamatan Di Kota Kendari (2013-2025) No.
Kecamatan
1.
Mandonga
2.
Baruga
3.
Puwatu
4.
Poasia
5.
Abeli
6.
Kambu
7.
Kadia
8.
Wua-Wua
9.
Kendari
10.
Kendari Barat
-
Sektor Penanaman Modal Prioritas Perdagangan Transportasi Agribisnis Agrowisata Perdagangan Transfortasi Industri Jasa-jasa Umum Perdagangan Transportasi Agribisnis Agrowisata Perdagangan Jasa-jasa Industri Pariwisata Industri Perdagangan Pemerintahan Perdagangan dan jasa Pendidikan Tinggi Agrowisata/Agribisnis Pemerintahan Perdagangan dan jasa Pariwisata Pemerintahan Perdagangan dan jasa Pariwisata Transportasi Laut Pergudangan Transportasi Laut Perdagangan Pariwisata
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 35
Dalam rangka implementasi kegiatan penanaman modal, dan mengacu pada peta panduan yang telah ditentukan, baik secara nasional maupun provinsi, seperti tertera pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 19 Tahun 2012, maka ditentukan 4 (empat) fase rencana penanaman modal Kota Kendari dari tahun 2013 hingga 2025. Masing-masing fase berisikan implementasi RUPM jangka pendek sehingga jika diakumulasikan, maka keempat fase tersebut akan memuat implementasi RUPM dalam jangka panjang. Adapun penjabaran masing-masing fase dalam RUPM Kota Kendari, adalah sebagai berikut:
A. Fase I : Pengembangan Penanaman Modal Yang Relatif Mudah Dan Cepat Menghasilkan (Quickwins And Low Hanging Fruits). Implementasi fase I dimaksudkan untuk mencapai prioritas penanaman modal jangka pendek, yaitu 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun kedepan. pada fase ini kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, mendorong dan memfasilitasi penanam modal (calon investor) yang siap menanamkan modalnya, baik penanaman modal yang melakukan perluasan usaha atau melakukan penanaman modal baru, penanaman modal yang menghasilkan bahan baku/barang setengah jadi bagi industri lainnya, penanaman modal yang mengisi kekurangan kapasitas produksi atau memenuhi kebutuhan di dalam negeri dan substitusi impor, serta penanaman modal penunjang infrastruktur. Untuk mendukung implementasi fase I dan mendukung fase-fase lainnya, langkah-langkah kebijakan penanaman modal adalah sebagai berikut: 1. Membuka hambatan (debottlenecking) dan memfasilitasi penyelesaian persiapan proyek-proyek besar dan strategis agar dapat segera diaktualisasikan implementasinya. 2. Menata dan mengintensifkan strategi promosi penanaman modal ke negara-negara potensial.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 36
3. Memperbaiki citra Indonesia dan daerah Kota Kendari sebagai Negara/daerah tujuan investasi yang nyaman dan memiliki daya saing yang tinggi. 4. Mengidentifikasi proyek-proyek penanaman modal di daerah yang siap ditawarkan dan dipromosikan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup dan karakteristik daerah dimaksud. 5. Menggalang kerjasama dan interkoneksitas dengan pemerintah daerah yang pro bisnis dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing penanaman modal yang bernilai tarnbah tinggi dan pemerataan pembangunan. 6. Melakukan berbagai terobosan kebijakan terkait dengan penanaman modal yang mendesak untuk diperbaiki atau diselesaikan.
B. Fase II : Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Energi. Implementasi fase II dimaksudkan untuk mencapai prioritas penanaman modal jangka menengah, sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah:
penanaman modal yang mendorong
percepatan infrastruktur fisik, diversifikasi, efisiensi, dan konversi energi berwawasan lingkungan. pada fase ini juga dipersiapkan kebijakan dan fasilitasi penanaman modal dalam rangka mendorong pengembangan industrialisasi skala besar. Untuk mendukung implementasi fase II dan mendukung fase-fase lainnya, langkah-langkah kebjjakan penanaman modal adalah sebagai berikut: 1. Prioritas terhadap peningkatan kegiatan penanaman modal perlu difokuskan pada percepatan pembangunan infrastruktur dan energi melalui
skema
kerjasama
pemerintah-swasta
(kps),
diantaranya
pembangunan jalan tol, transportasi, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, pemenuhan kebutuhan gas untuk industri di dalam negeri, serta peningkatan
kualitas
sumber
daya
manusia
yang
dibutuhkan.
pengembangan infrastruktur juga perlu memasukkan bidang infrastruktur lunak (soft infrastructure), terutama pada bidang pendidikan dan kesehatan. LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 37
2. Melakukan penyempurnaan/revisi atas peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penanaman modal dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dan energy. 3. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal untuk
kegiatan-kegiatan
penanaman
modal
yang
mendukung
pengimplementasian kebijakan energi nasional oleh seluruh pemangku kepentingan terkait. 4. Penyiapan
kebijakan
pendukung
termasuk
peraturan
perundang-
undangan dalam rangka pengembangan energi di masa datang.
C. Fase III: Pengembangan Industri Skala Besar Implementasi fase III dimaksudkan untuk mencapai dimensi penanaman modal jangka panjang (10-15 tahun). Hal tersebut mengingat pelaksanaannya baru bisa diwujudkan apabila seluruh elemen yang menjadi syarat kemampuan telah dimiliki, seperti tersedianya infrastruktur yang mencukupi, terbangunnya sumber daya manusia yang handal, terwujudnya sinkronisasi kebijakan penanaman modal pusat-daerah, dan terdapatnya sistem pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal yang berdaya saing. pada fase ini, kegiatan penanaman modal diarahkan untuk pengembangan industrialisasi skala besar melalui pendekatan klaster industri, diantaranya industri petrokimia dan turunannya yang terintegrasi, pengolahan hasil laut, klaster industri agribisnis dan turunannya, industri alat transportasi, dan industri pertahanan nasional. Untuk mendukung implementasi fase III dan mendukung fase-fase lainnya, langkah-langkah kebijakan penanaman modal adalah sebagai berikut: 1. Pemetaan lokasi pengembangan klaster industri terrnasuk penyediaan infrastruktur keras dan lunak yang mencukupi termasuk pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal di pusat dan daerah. 2. Pemetaan potensi sumber daya dan value chain distribusi untuk mendukung pengembangan master-klaster industri dan pengembangan ekonomi.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 38
3. Koordinasi penyusunan program dan sasaran kementerian/lembaga teknis dan instansi penanaman modal di pusat dan daerah dalam mendorong industrialisasi skala besar. 4. Pengembangan sumber daya manusia yang handal dan memiliki keterampilan (talent worker).
D. Fase IV: Pengembangan Ekonomi Berbasis Pengetahuan (knowledgebased economy) Implementasi fase IV dimaksudkan untuk mencapai kepentingan investasi dan penanaman modal jangka waktu lebih dari 15 (lima belas) tahun, pada saat perekonomian indonesia sudah tergolong ke perekonomian maju. pada fase ini, fokus penanganan adalah pengembangan kemampuan ekonomi ke arah pemanfaatan te knologi tinggi ataupun inovasi. Untuk mendukung implementasi fase IV, langkah-langkah kebjjakan investasi adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan
kebijakan
dalam
rangka
mendorong
kegiatan
penanaman modal yang inovatif, mendorong pengembangan penelitian dan pengembangan (research and development), menghasilkan produk berteknologi tinggi, dan efisiensi dalarn penggunaan energi. 2. Menjadi negara industri yang ramah lingkungan. 3. Mendorong pemerintah daerah untuk membangun kawasan ekonomi berbasis teknologi tinggi (technopark).
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 39
BAB VI PELAKSANAAN
A.
Kaidah Pelaksanaan RUPM Kota Kendari Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Kota Kendari menjadi
dokumen
perencanaan
di
bidang
investasi
di
tingkat
daerah
untuk
mensinergikan kebijakan-kebijakan dasar kegiatan investasi. Sebagaimana diamanhkan dalam undang-undang penanaman modal dan Perpres tentang penanaman
modal
bahwa
daerah-daerah
yang
memiliki
prospek
pengembangan investasi, diharapkan menyusun RUPM yang mengacu pada Master Plan Investasi Provinsi Sulawesi Tenggara dan Nasional sebagai dokumen perencanaan di bidang investasi pada tingkat provinsi dan nasional. Investasi diarahkan kepada pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Kota Kendari melalui perencanaan pengembangan wilayah dan optimalisasi potensi investasi daerah, sehingga diharapkan mampu menjadi motor penggerak tumbuhnya sentra industri dan aktivitas ekonomi di Kota Kendari. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kendari harus menyiapkan peta investasi yang menjadi prioritas pengembangan investasi secara komprehensif. RUPM membutuhkan berbagai perincian lebih lanjut terutama terkait dengan arahan kebijakan dasar seperti perbaikan iklim investasi, layanan investasi dan pengembangan investasi sektor-sektor yang menjadi prioritas daerah. Sesuai dengan sifat investasi yang lintas sektoral, maka diperlukan LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 40
koordinasi yang kuat. Untuk melakukan koordinasi secara integral, sinergis dan komprehensif; maka diperlukan kelembagaan yang kuat. Kelembagaan merupakan aspek paling fundamental dan menentukan tingkat keberhasilan berbagai entitas organisasi agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang berlaku. Kegiatan
investasi
harus
menjadi
bagian
dari
penyelenggaraan
perekonomian Kota Kendari dan ditempatkan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,
menciptakan
lapangan
kerja,
meningkatkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan
serta
mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat
dalam
suatu
perekonomian yang berdaya saing. Untuk itu, lembaga investasi di Kota Kendari harus mampu menjadi inisiator, berorientasi "problem solving", dan menfasilitasi secara proaktif, baik kepada calon investor maupun investor yang sudah menjalankan usahanya di Kota Kendari.
B. Pelaksanaan RUPM Kota Kendari Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012, bahwa dalam penyusunan RUPM dibutuhkan suatu uraian mengenai pelaksanaan-pelaksanaan program-program serta kegiatan-kegiatan investasi yang mengacu pada arah dan kebijakan investasi daerah yang telah disusun yang secara mendasar mengacu pada arah kebijakan investasi nasional. Untuk itu, agar lebih memperjelas pelaksanaan RUPM Kota Kendari, maka akan diuraikan tahapan pelaksanaan berdasarkan arah kebijakan investasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Uraian pelaksanaan RUPM Kota Kendari berdasarkan arah dan kebijakan investasi diuraikan sebagai berikut:
1. Investasi yang Terencana dan Berwawasan Lingkungan. Beberapa program yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam arah kebijakan investasi ini, adalah:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 41
1. Menetapkan bidang pangan, infrastruktur, dan pelayanan jasa sebagai isu strategis dalam penyediaan dan pengembangan kualitas dan kuantitas investasi. 2. Menentukan wilayah yang dikembangkan dengan mempertimbangkan isu strategis sebagai Fokus Pembangunan wilayah Kota Kendari yang sejalan RTRW Kota Kendari dan RUTR Propinsi Sultra dan Nasional. 3. Sinergi dengan kebijakan dan program pembangunan lingkungan hidup, khususnya
program
pengurangan
emisi
gas
rumah
kaca
dan
pencegahan kerusakan keanekaragaman hayati. 4. Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan secara lebih terintegrasi, dari aspek hulu hingga aspek hilir. 5. Pengembangan wilayah yang memperhatikan tata ruang dan daya dukung lingkungan. Adapun kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam program-program ini adalah:
Pemanfaatan
dan
penggunaan
tehnologi
terbarukan
dalam
pengembangan unit-unit usaha yang berbasis lingkungan.
Prioritas
pemanfaatan
dan
penggunaan
sumber-sumber
energy
alternative, seperti; pembangkit listrik tenaga air dan matahari.
Pemanfaatan energy bio gas dalam proses produksi pada masingmasing unit usaha investasi.
Melakukan koordinasi dengan sektor pariwisata dalam penetapan kutubkutub produksi dengan maksud agar terjadi suatu aliansi antar sektoral, dengan tetap mengacu pada RTRW Kota Kendari.
Merumuskan dan menetapkan suatu aturan baku mengenai mekanisme pananaman
modal
yang
sederhana
namun
tetap
berwawasan
lingkungan.
Melakukan kajian-kajian mengenai dampak lingkungan atas semua kegiatan-kegiatan yang berorientasi usaha dalam rangka investasi.
Penyiapan infra dan supra struktur daerah guna mempermudah investor dalam memulai dan melaksanakan usaha.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 42
Dalam
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
tersebut,
diharapkan
keterlibatan secara proaktif dari masing-masing sektor dan instansi terkait; seperti Pariwisata, Lingkungan Hidup, Perizinan dan Investasi, dan pihak Perguruan Tinggi. Sementara itu indicator-indikator keberhasilan dan pencapaian dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan RUPM Kota Kendari ini adalah (1) tersedianya infra dan supra struktur investasi yang berwawasan lingkungan; (2) tersedianya acuan baku mengenai mekanisme investasi di Kota Kendari yang sederhana dan praktis sehingga dapat memudahkan investor untuk berinvestasi di Kota Kendari; (3) tercapainya efektifitas dan efisiensi produktivitas usaha melalui penggunaan
tehnologi
terbarukan
yang
ramah
lingkungan;
(4)
termanfaatkannya sumber-sumber energy alternative yang ramah lingkungan dalam proses-proses produksi; (5) tersedianya kutub-kutub kawasan usaha produktif yang sesuai dengan naskah perencanaan lainnya seperti; RTRW Kota Kendari.
2. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) Adapun program serta kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam arah dan kebijakan ini adalah: a. Program Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi masyarakat Desa/ Kelurahan Program ini ditujukan untuk menumbuhkembangkan lembaga ekonomi masyarakat desa/kelurahan, sehingga dapat melaksanakan dan membiayai kegiatan usahanya agar terwujud kesejahteraan yang berkeadilan. Sasarannya meliputi pembentukan/ pengembangan Lembaga Keuangan Desa (LKD), penyaluran perkuatan modal kerja dan peningkatan SDM para pengurus LKD. Indikator keberhasilan dari program ini adalah; tersedianya suatu lembaga ekonomi masyarakat desa/kelurahan untuk berbagai jenis komoditas yang dapat mengakomodir segala kebutuhan-kebutuhan masyarakat sebagai pelaku ekonomi utama. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat diusulkan dalam program ini adalah:
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 43
a.
Pembentukan lembaga keuangan desa/kelurahan yang dibentuk berdasarkan hasil swadaya masyarakat.
b.
Pembentukan lembaga monitoring dan evaluasi hasil produksi komoditas.
c.
Pembentukan lembaga penjamin modal masyarakat
d.
Pembentukan kelompok-kelompok kerja masyarakat desa/kelurahan untuk masing-masing jenis komoditas.
e.
Pembentukan kelompok usaha permanen masyarakat desa/kelurahan untuk pengendalian jumlah dan mutu hasil produksi.
b. Program Penumbuhan Lingkungan Usaha Yang Kondusif. Program ini ditujukan bagi pengembangan UKM se-Kota Kendari. Sasaran program ini adalah untuk memberikan jaminan kapasitas berusaha bagi UKM. Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil pemerintah berkewajiban menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dan perkuatan terhadap UKM. Berkaitan dengan tersebut, maka beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah, yaitu: (1) dukungan informasi guna menciptakan peluang usaha yang luas; (2) perlindungan UKM; (3) dukungan dana; (4) percadangan lokasi dan bidang usaha yang paling efisien dan efektif untuk UKM; (5) pendidikan dan pelatihan (Diklat); dan (5) pembentukan kemitraan usaha antara UKM dengan BUMN/BUMS. Indikator keberhasilan dari program ini adalah: a.
Terciptanya unit-unit usaha baru yang potensial untuk dikembangkan.
b.
Tersedianya pusat-pusat informasi usaha
c.
Adanya durabilitas pendanaan bagi masyarakat sebagai pelaku ekonomi utama.
d.
Pendidikan dan pelatihan sistem informasi dan jejaring usaha yang compatible.
Adapun kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam program ini adalah: a.
Identifikasi unit-unit usaha potensial
b.
Identifikasi dan analisis kelayakan mengenai pendirian industri potensial yang relevan dengan komoditas unggulan yang dihasilkan.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 44
c.
Membentuk forum kemitraan antara petani (pelaku ekonomi utama, pedagang pengumpul, dan industri terkait).
d.
Menjalin kemitraan dengan produsen penghasil komoditas yang sejenis dari daerah lain.
e.
Penyediaan sistem informasi usaha (e-commerce for small business).
f.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan e-commerce bagi masyarakat petani.
g.
Penyediaan sarana dan prasarana jaringan informasi (jaringan internet, dan lainnya).
c. Program Pengembangan Fasilitasi Pembiayaan Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses UKM terhadap pembiayaan. Sasarannya adalah pemberian penjaminan kredit penyaluran dana bergulir dan fasilitasi dengan dana Lembaga Perbankan. Meskipun terdapat lembaga yang memiliki dana pengembangan UKM seperti perbankan dan beberapa BUMN, namun UKM masih saja mengalami kesulitan dalam mengakses dana tersebut. Kesulitan itu disebabkan UKM tidak memiliki jaminan yang dapat dipercaya oleh perbankan dan sumber pembiayaan lainnya. Indikator keberhasilan dari program ini adalah tersedianya suatu lembaga independen penjamin pembiayaan bagi masyarakat petani yang bertugas sebagai mitra usaha. Adapun kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam program ini adalah: a. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Daerah Kota Kendari. b. Pendirian bank-bank konvensional yang dapat menjamin pembiayaan usaha masyarakat petani. c. Pendirian Lembaga Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah d. Perumusan program bantuan modal usaha bagi masyarakat petani yang diperkuat oleh suatu regulasi daerah.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 45
d. Program Fasilitasi Pemasaran UKM Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses UKM terhadap penguasaan pasar, pengembangan jaringan usaha dan pengembangan kemitraan UKM serta pelaku usaha lainnya. Indikator keberhasilan dari program ini adalah; adanya jalur distribusi hasil pemasaran komoditas unggulan yang efektif dan efisien serta menguntungkan semua pihak. Adapun kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam program ini adalah; a. Melakukan
kajian
mengenai
identifikasi
terhadap
konsumen-
konsumen potensial b. Menjalin kerjasama dengan industri-industri potensial c. Menjalin kerjasama dengan konsumen akhir baik dari dalam maupun dari luar daerah d. Menciptakan brand commodities e. Menciptakan keunikan produk/komoditas lokal f. Membuka jaringan ekspor komoditas
e. Program Pengembangan Infra Struktur Fisik dan Ekonomi Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan fasilitasfasilitas infrastruktur fisik dan ekonomi di Kota Kendari agar arus perputaran roda perekonomian dapat berjalan lancar. Infrastruktur dasar yang dimaksud adalah; irigasi, jalan, jembatan, pasar, perbankan, dan lembaga-lembaga ekonomi lainnya. Indikator keberhasilan dari program ini adalah tersedianya fasilitasfasilitas infrastruktur fisik dan ekonomi yang dapat mendukung segala kegiatan ekonomi yang dijalankan di Kota Kendari. Adapun uraian kegiatan yang dapat diusulkan dalam program ini adalah: a. Pembangunan dan perbaikan jalan dan jalan usaha tani b. Pembangunan dan perbaikan irigasi c. Pembangunan dan perbaikan jembatan d. Penyediaan pasar umum dan pasar komoditas
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 46
e. Penyediaan lembaga perbankan atau Bank Perkreditan Rakyat. f.
Pembangunan dan penyediaan fasilitas pendidikan
g. Pembangunan dan penyediaan fasilitas kesehatan h. Pembangunan sub-terminal agribisnis
3. Perbaikan Iklim Investasi Adapun program-program yang direncanakan dalam arah kebijakan investasi ini adalah: 1. Penguatan Kelembagaan Badan Pelayanan Perizinan dan Investasi Kota Kendari. 2. Pengaturan arah kebijakan prioritas pembangunan yang dapat menjamin peningkatan produktivitas dan inovasi secara berkelanjutan. 3. Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan yang mempertimbangkan klasifikasi
wilayah
dalam
rangka
mendorong
persebaran
dan
pemerataan Investasi. 4. Pengaturan
Persaingan
Usaha
dan
jaringan
mitra
strategis
kepenanammodalan. 5. Pengaturan kegiatan investasi yang strategis dan berkualitas, dengan menekankan pada peningkatan nilai tambah, peningkatan investasi di sektor prioritas dan pengembangan wilayah. Berdasarkan program-program tersebut, maka selanjutnya kegiatankegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan guna menunjang programprogram tersebut adalah:
Pembuatan standar pelayanan minimal untuk investasi daerah yang sesuai dengan standar baku yang ada dan sesuai dengan tuntutan dunia usaha.
Penyiapan kualitas sumberdaya manusia pada Badan Peizinan dan Investasi Kota Kendari yang terampil dan mampu beradaptasi serta memiliki daya respon yang tinggi terhadap segala kebutuhan investor.
Penyiapan sarana dan prasarana penunjang bagi Badan Perizinan dan Investasi Kota Kendari yang berbasis tehnologi.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 47
Membentuk satu unit kerja pada Badan Perizinan dan Investasi Kota Kendari yang berfungsi sebagai Pusat Informasi Investasi dan Investasi Daerah.
Melakukan koordinasi dengan pihak Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dalam merancang format baku persaingan usaha Kota Kendari.
Membentuk jejaring kemitraan usaha baik antar Pemerintah Daerah dengan para investor maupun antar investor. Berdasarkan
uraian-uraian
kegiatan
tersebut,
maka
indicator
keberhasilan yang diharapkan atas kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
Tersedianya suatu format standar pelayanan minimal (SPM) untuk investasi daerah yang sesuai dengan standar baku yang ada dan sesuai dengan tuntutan dunia usaha.
Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas pada Badan Peizinan dan Investasi Kota Kendari.
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang bagi Badan Perizinan dan Investasi Kota Kendari yang berbasis tehnologi.
Terbentuknya unit kerja pada Badan Perizinan dan Investasi Kota Kendari yang berfungsi sebagai Pusat Informasi Investasi dan Investasi Daerah.
Adanya koordinasi dengan pihak Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dalam merancang format baku persaingan usaha Kota Kendari.
Adanya jejaring kemitraan usaha baik antar Pemerintah Daerah dengan para investor maupun antar investor.
4. Promosi Investasi Arah dan kebijakan investasi ini diharapkan dapat berperan untuk memperkenalkan serta membangun image positif bagi Kota Kendari dalam hal investasi dan investasi. Adapun program-program yang diharapkan dapat digunakan untuk mencapai arah dan kebijakan ini adalah: 1. Program penyebarluasan informasi potensi dan peluang investasi secara terfokus, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kota Kendari.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 48
2. Program penciptaan Kota Kendari sebagai kota investasi dan investasi. 3. Program pengembangan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan inovatif. 4. Program pencapaian target investasi dan investasi yang telah ditetapkan melalui media promosi. 5. Peningkatan peran koordinasi promosi investasi. 6. Program penguatan peran fasilitasi hasil kegiatan promosi secara proaktif. Adapun kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan berdasarkan program-program tersebut adalah:
Membentuk Pusat Promosi Daerah Kota Kendari yang berfungsi untuk menyebarluaskan potensi-potensi investasi daerah.
Merancang suatu media promosi investasi daerah melalui pemanfaatan tehnologi yang dapat dengan mudah diakses oleh seluruh investor domestic maupun asing.
Melakukan kegiatan-kegiatan budaya yang berskala international yang berfungsi sebagai media promosi potensi daerah.
Merancang strategi pemasaran terfokus.
Melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait baik dalam lingkup Pemkot Kota Kendari maupun instansi vertikal lain dalam hal promosi investasi. Dari uraian-uraian mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut,
maka, indicator-indikator keberhasilan adalah sebagai berikut:
Tersedianya Pusat Promosi Daerah Kota Kendari yang berfungsi untuk menyebarluaskan potensi-potensi investasi daerah yang tersedia dan potensial di Kota Kendari.
Tersedianya rancangan media promosi investasi daerah melalui pemanfaatan tehnologi yang dapat dengan mudah diakses oleh seluruh investor domestik maupun asing.
Terlaksananya kegiatan-kegiatan budaya yang berskala nasional dan international yang berfungsi sebagai media promosi potensi daerah.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 49
Tersedianya format baku strategi pemasaran terfokus yang berfungsi sebagai konsep strategi arah promosi daerah Kota Kendari.
Adanya koordinasi antara instansi-instansi terkait baik dalam lingkup Pemkot Kendari maupun instansi vertikal lain dalam hal promosi investasi.
5. Persebaran Investasi Arah kebijakan persebaran investasi bertujuan untuk pemerataan dan optimalisasi investasi
di Kota Kendari agar semua sektor ekonomi dapat
produktif dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi daerah. Adapun programprogram yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam arah kebijakan ini adalah: 1. Pengembangan pusat-pusat ekonomi, kawasan dan klaster-klaster industri dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Kota Kendari. 2. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan strategis. 3. Pengembangan sumber energi yang bersumber dari energi baru & terbarukan. 4. Pengembangan investasi tidak mengorbankan wilayah produktif untuk sektor riil dengan mempertimbangkan efisiensi dan ketersediaan sumberdaya. 5. Percepatan
pembangunan
infrastruktur
perkotaan
dengan
mengembangkan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS yang diintegrasikan dengan rencana investasi untuk sektor tertentu yang strategis . Berdasarkan
program-program
yang
ditawarkan
tersebut,
maka
kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah:
Membentuk klaster-klaster ekonomi sektoral yang potensial di Kota Kendari.
Membentuk kutub-kutub klaster untuk sektor ekonomi unggulan, seperti; perdagangan, jasa-jasa, pariwisata, dan industry kerajinan.
Merancang pola arus distribusi barang dan jasa yang keluar maupun masuk dalam lingkup Kota Kendari.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 50
Merancang Master Plan Pengembangan Terminal dan Kepelabuhanan.
Menyediaan fasilitas infra dan supra struktur untuk daerah-daerah potensial, khususnya pada kutub-kutub klaster yang ada, seperti; jalan, jembatan, terminal, dan pelabuhan.
Penggunaan
sumber-sumber
energy
alternative
dan
tehnologi
terbarukan, seperti: PLTU dan PLTA.
Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, baik yang berfungsi sebagai sarana mobilisasi penduduk maupun barang dan jasa. Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut, maka indicator keberhasilan
yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Adanya klaster-klaster ekonomi sektoral yang potensial di Kota Kendari.
Terbentuknya kutub-kutub klaster untuk sektor ekonomi unggulan, seperti; perdagangan, jasa-jasa, pariwisata, dan industry kerajinan.
Tersedianya pola arus distribusi barang dan jasa yang keluar maupun masuk dalam lingkup Kota Kendari.
Adanya Master Plan Pengembangan Terminal dan Kepelabuhanan Kota Kendari.
Tersedianya fasilitas infra dan supra struktur untuk daerah-daerah protensial, khususnya pada kutub-kutub klaster yang ada.
Termanfaatkannya sumber-sumber energy alternative dan tehnologi terbarukan.
Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai, baik yang berfungsi sebagai sarana mobilisasi penduduk maupun barang dan jasa.
6. Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan Insentif Investasi Arah kebijakan ini lebih berfokus kepada pemberian fasilitas-fasilitas bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di Kota Kendari. Hal ini diarahkan agar para investor merasa nyaman dan menganggap bahwa Kota Kendari adalah daerah yang kondusif untuk aktivitas investasi. Adapun
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 51
program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam arah kebijakan ini adalah: 1. Pemberian Insentif dan sangksi untuk mendorong daya saing dan iklim yang kondusif untuk berinvestasi. 2. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif investasi diberikan untuk Industri Pionir dan Prioritas Tinggi. 3. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif investasi yang mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup. 4. Pemerintah daerah dapat memberikan insentif berupa pajak daerah dan kemudahan lainnya. Berdasarkan program-program tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan arah kebijakan ini adalah:
Penyiapan fasilitas pendukung investasi seperti; perhotelan, listrik, air, perbankan dan system komunikasi.
Penjaminan faktor keamanan dalam berinvestasi di Kota Kendari.
Penataan lokasi-lokasi wisata.
Pelayanan terpadu satu pintu di bidang investasi.
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik.
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah.
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah.
Pemberian dana stimulan; dan/atau.
Pemberian bantuan modal.
Penyediaan data dan informasi peluang investasi.
Penyediaan sarana dan prasarana investasi
Penyediaan lahan atau lokasi.
Pemberian bantuan teknis; dan/atau.
Percepatan pemberian perizinan. Berdasarkan kgiatan-kegiatan tersebut, maka indicator keberhasilan
yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
Tersedianya fasilitas pendukung investasi seperti; perhotelan, listrik, air, perbankan dan system komunikasi.
Terjaminnya faktor keamanan dalam berinvestasi di Kota Kendari.
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 52
Adanya penataan lokasi-lokasi wisata yang ada di Kota Kendari.
Tersedianya pelayanan terpadu satu pintu di bidang investasi.
Adanya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik.
Adanya pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah.
Adanya pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah.
Adanya dana stimulan; dan/atau bantuan permodalan bagi investor domestik
Tersedianya data dan informasi peluang investasi di Kota Kendari.
Tersedianya sarana dan prasarana investasi yang memadai.
Adanya lahan atau lokasi yang diperuntukkan untuk investasi
Pemberian bantuan teknis; dan/atau percepatan pemberian perizinan.
C.TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan RUPM Kota Kendari sesuai dengan program dan kegiatan yang telah dirumuskan di atas, disajikan dalam bentuk matriks sebagai berikut:
TAHAPAN PELAKSANAAN TAHUNAN RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL (RUPM) KOTA KENDARI 2013 – 2025 ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PELAKSA NAAN KEGIATAN
Investasi Yang Terencana dan Berwawasan Lingkungan
Menetapkan bidang pangan, infrastruktur, dan pelayanan jasa sebagai isu strategis dalam penyediaan dan pengembang an kualitas dan kuantitas
Penyiapan infra dan supra struktur daerah guna mempermud ah investor dalam memulai dan melaksanak an usaha. Merumuskan dan menetapkan
RENCANA ANGGAR AN
INSTANSI PELAKSANA Perizinan dan PM Pekerjaan Umum
Perizinan dan PM Pariwisata
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
TAHUN PELAKSA NAAN 2013 2014
2013 Page 53
Investasi.
Menentukan wilayah yang dikembangka n dengan mempertimba ngkan isu strategis sebagai Fokus Pembanguna n wilayah Kota Kendari sesuai RTRW Kota Kendari, dan sejalan dengan RUTR Propinsi Sultra dan Nasional.
Sinergi dengan kebijakan dan program pembanguna n lingkungan hidup, khususnya program pengurangan emisi gas rumah kaca dan pencegahan kerusakan keanekaraga man hayati.
suatu aturan baku mengenai mekanisme pananaman modal yang sederhana namun tetap berwawasan lingkungan Melakukan koordinasi dengan sector pariwisata dalam penetapan kutub-kutub produksi dengan maksud agar terjadi suatu aliansi antar sektoral, dengan tetap mengacu pada RTRW Kota Kendari.
Bappedalda
Prioritas pemanfaata n dan penggunaan sumbersumber energy alternative, seperti; pembangkit listrik tenaga air dan matahari. Pemanfaata n energy bio gas dalam proses produksi pada masingmasing unit usaha Investasi.
Perizinan dan PM Bappeda Bappedalda Distamben
2014 2015 2016 2017 2018
Perizinan dan PM Bappeda Bappedalda Distamben
2016 s/d 2025
Perizinan dan PM Bappeda Pariwisata Perindag DKP Pertanian Perkebunan Pertambang an
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
2014 2015 2016
Page 54
Pemberday aan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK)
Pengembang an wilayah yang memperhatik an tata ruang dan daya dukung lingkungan.
Pemanfaata n dan penggunaan tehnologi terbarukan dalam pengemban gan unit-unit usaha yang berbasis lingkungan.
Perizinan dan PM Bappeda Bappedalda Distamben
2015 s/d 2025
Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan secara lebih terintegrasi, dari aspek hulu hingga aspek hilir.
Melakukan kajian-kajian mengenai dampak lingkungan atas semua kegiatankegiatan yang berorientasi usaha dalam rangka Investasi. Pembentuka n lembaga keuangan kelurahan yang dibentuk atas hasil swadaya masyarakat Pembentuka n lembaga monitoring dan evaluasi hasil produksi komoditas Pembentuka n lembaga penjamin modal masyarakat Pembentuka n kelompok kerja masyarakat kelurahan untuk masingmasing jenis komoditas Pembentuka n kelompok
Perizinan dan PM Bappeda Bappedalda Distamben
2015 s/d 2025
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015 2016
Pemberdaya an Lembaga Ekonomi Masyarakat Kelurahan
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015
Perizinan dan PM
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 55
Program Penumbuhan Lingkungan Usaha yang Kondusif
usaha permanen masyarakat kelurahan untuk pengendalia n jumlah dan mutu hasil produksi Identifikasi unit-unit usaha potensial Identifikasi dan analisis kelayakan mengenai pendirian industry yang relevan dengan komoditas unggulan yang di hasilkan Pembentuka n forum kemitraan antara UMKM Menjalin kemitraan dengan UMKM dari daerah lain Penyediaan system informasi usaha (ecommerce for small business) Pelaksanaan diklat ecommerce bagi pelaku UMKM
Program
Penyediaan sarana dan prasarana jaringan informasi (internet dan lainnya) Pendirian
Dinas UMKM & Kop Disperindag
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2014 2015
2014
2014 2015
2014 2015
2014 s/d 2025 2014 2015
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2014 s/d 2025
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2014 2015 2016
Perizinan
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 56
Pengembang an Fasilitas Pembiayaan
Program Pengembang an Kewirausaha an dan Sumberdaya Manusia UMKMK
Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Kota Kendari Pendirian Lembaga Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang difasilitas oleh Pemerintah Kota atau Revitalisasi KKMB bentukan KBI Kendari Perumusan program bantuan modal bagi masyarakat UMKM yang diperkuat oleh regulasi daerah Pelatihan dan penyuluhan tentang tata cara pengelolaan usaha yang baik Pelatihan mengenai tata cara pengelolaan produksi yang efektif dan efisien Pelatihan mengenai metode penentuan biaya dan harga Diklat mengenai penggunaan tehnologi produksi tepat guna Penyediaan fasilitas
dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014 2015
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2013 2014
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2013 2014 2015 2017
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2014
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2013 2014
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop
2013
Perizinan
2013
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 57
tehnologi tepat guna Program Pengembang an Sentra Bisnis UMKM yang Dinamis
Program Pengembang an Fasilitas Pemasaran UMKM
Program Pengembang an Infra dan Struktur Fisik dan Ekonomi
dan PM Dinas UMKM & Kop Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2014 2015
Pendirian holding company bagi hasilhasil produksi daerah
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2015 2016
Melakukan kajian survey pasar potensial
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
Menjalin kerjasama dengan industryindustry potensial
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
Menciptakan brand commodities
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
Merancang melakukan inovasi untuk keunikan produk
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
Membuka jaringan ekspor komoditi
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Disperindag
2014 2015 2016
Pembangun an dan perbaikan jalan dan jalan usaha tani
Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Pekerjaan Umum
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pembangun
Perizinan
Pendirian trading house bagi hasil-hasil produksi daerah
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
2015 2016
2014 2015
2014 s/d 2025 2015 2016 2017
2014 s/d 2025
Page 58
an dan perbaikan irigasi
Pembangun an dan perbaikan jembatan
Penyediaan pasar umum dan pasar komoditas Pembangun an sub terminal agribisnis
Perbaikan Iklim Investasi
Penguatan Kelembagaa n Badan Pelayanan Perizinan dan Investasi Kota Kendari
Pengaturan
Penyiapan sarana dan prasarana penunjang bagi Badan Perizinan dan Investasi Kota Kendari yang berbasis tehnologi Membentuk unit kerja yang berfungsi sebagai Pusat Informasi Investasi dan Investasi Pelaksanaan diklat mengenai system dan pengelolaan perizinan yang efektif dan sederhana bagi para pegawai Perizinan Kota Kendari Membentuk
dan PM Dinas UMKM & Kop Pekerjaan Umum Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Pekerjaan Umum Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Perizinan dan PM Dinas UMKM & Kop Pekerjaan Umum
Perizinan dan PM
2015
2014 2016 2018
2014
2013 2014 2015
Perizinan dan PM
2013
Perizinan dan PM
2013 2014
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 59
Arah Kebijakan Prioritas Pembanguna n yang dapat menjamin peningkatan produktifitas dan inovasi secara berkelanjutan Pengaturan Perizinan dan Non Perizinan yang mempertimba ngkan klasifikasi wilayah dalam rangka mendorong persebaran dan pemerataan Investasi Pengaturan Persaingan Usaha dan Jaringan Mitra Strategis KeInvestasia n Pengaturan Kegiatan Investasi yang Strategis dan berkualitas
Promosi Investasi
Program Penyebarluas an Informasi Potensi dan Peluang Investasi Program Penciptaan Kota Kendari sebagai Daerah
jejaring kemitraan usaha melalui forum-forum Tripartit
Penyusunan Standar Operating Prosedure (SOP) Investasi untuk urusan perizinan dan non perizinan
Merancang format baku persaingan usaha melalui koordinasi dengan KPPU Melakukan evaluasi kegiatan keinvestasia n Pembuatan standar pelayanan minimal untuk Investasi daerah Membentuk Pusat Promosi dan Informasi Investasi Daerah Melakukan kegiatankegiatan budaya yang berskala
Perizinan dan PM Koperasi dan UKM
Perizinan dan PM
Perizinan dan PM
2014 2015
2013 2014
2013 2014
Perizinan dan PM
2016 2017 2018
Perizinan dan PM
2013 2014
Perizinan dan PM Perindag
2013 2014 2015
Perizinan dan PM Perindag
2013 2014 2015 2016 2017
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 60
Investasi yang nyaman dan berdaya saing
Program Pengembang an Strategi Promosi yang lebih terfokus, terarah, dan inovatif Program Pencapaian Target Investasi dan Investasi yang telah ditetapkan melalui media Promosi
Peningkatan Peran Koordinasi Promosi Investasi
Persebaran
Program Penguatan Peran Fasilitasi Hasil Kegiatan Promosi Pengembang an pusat-
international yang berfungsi sebagai media promosi potensi daerah. Menyusun rancangan strategi pemasaran terfokus
Merancang suatu media promosi investasi daerah melalui pemanfaata n tehnologi yang dapat dengan mudah diakses oleh seluruh investor domestic maupun asing. Melakukan koordinasi dengan instansiinstansi terkait baik dalam lingkup Pemkab Konsel maupun instansi vertical lain dalam hal promosi Investasi. Melakukan evaluasi efektifitas dan efisiensi promosi
Membentuk klaster-
Pariwisata/B udaya
2018
Perizinan dan PM
2013
Perizinan dan PM
Perizinan dan PM Seluruh Instansi Pemerintah
Perizinan dan PM
2013 2014
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2016 2017 2018
Perizinan
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 61
Investasi
pusat ekonomi, klasterklaster industri dan pembanguna n infrastruktur secara proporsional Pengembang an pusatpusat pertumbuhan strategis
Pengembang an sumber energi yang bersumber dari energi baru & terbarukan.
klaster ekonomi sektoral yang potensial Kota Kendari.
dan PM Bappeda Perindag
2013 2014
di
Membentuk kutub-kutub klaster untuk sector ekonomi unggulan, seperti; pertanian, pertambang an perdaganga n, jasa-jasa, pariwisata, dan industry kerajinan. Menyediaan fasilitas infra dan supra struktur untuk daerahdaerah potensial, khususnya pada kutubkutub klaster yang ada, seperti; jalan, jembatan, terminal, dan pelabuhan Pemanfaata n dan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pemanfaata n dan Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air Pemanfaata n Pembangkit Listrik
Perizinan dan PM Multisektoral
Perizinan dan PM Pekerjaan Umum Bappeda
Perizinan dan PM Distamben
2013 2014
2013 2014 2015
2014 2015 2016
Perizinan dan PM Distamben
2014 2015 2016
Perizinan dan PM Distamben
2014 2015 2016
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 62
Pengembang an investasi tidak mengorbanka n wilayah produktif untuk sektor riil dengan mempertimba ngkan efisiensi dan ketersediaan sumberdaya Percepatan pembanguna n infrastruktur perkotaan dengan mengembang kan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS yang diintegrasika n dengan rencana Investasi untuk sektor tertentu yang strategis
Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan Insentif Investasi
Pemberian Insentif dan sangksi untuk mendorong daya saing dan iklim yang kondusif untuk berinvestasi Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif Investasi diberikan untuk Industri Pionir dan Prioritas
Tenaga Surya Merancang pola arus distribusi barang dan jasa yang keluar maupun masuk dalam lingkup Kota Kendari
Perizinan dan PM Disperindag
2013 2014
Merancang Master Plan Pengemban gan Kepelabuha nan dan Terminal Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, baik yang berfungsi sebagai sarana mobilisasi penduduk maupun barang dan jasa Penjaminan factor keamanan dalam berinvestasi di Kota Kendari
Perizinan dan PM Bappeda
Penyusunan Raperda Perlindunga n Industri Pionir Penyusunan Kajian Regulatory Impact Analysis
Perizinan dan PM Disperindag
2014
Perizinan dan PM Disperindag
2014
2014 2015
Perizinan dan PM Pekerjaan Umum Perindag
2013 2014 2015
Perizinan dan PM
2013 2014 2015 2016 2017 2018
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 63
Tinggi
Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif Investasi yang mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup
Pemerintah daerah dapat memberikan insentif berupa pajak daerah dan kemudahan lainnya
Fasilitas insentif dan kemudahan dari daerah.
untuk industry pionir dan prioritas tinggi Penataan lokasi-lokasi wisata
Perizinan dan PM Pariwisata
Penyiapan fasilitas pendukung Investasi seperti; perhotelan, listrik, air, perbankan dan system komunikasi Penguranga n, keringanan, atau pembebasan pajak daerah Penguranga n, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah Pelayanan terpadu satu pintu di bidang Investasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik Pemberian dana stimulant
Perizinan dan PM Disperindag Pariwisata
Pemberian bantuan
Perizinan dan PM
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016
2014 s/d 2016
Perizinan dan PM
2014 s/d 2016
Perizinan dan PM
2013 s/d 2025
Perizinan dan PM
2014 s/d 2025
Perizinan dan PM Koperasi dan UKM Lembaga Perkreditan/ BLUD
2013 s/d 2025
Perizinan dan PM
2013
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 64
modal
Koperasi dan UKM Lembaga Perkreditan/ BLUD
s/d 2025
Penyediaan data dan informasi peluang Investasi Penyediaan sarana dan prasarana investasi Penyediaan lahan atau lokasi investasi Pemberian bantuan teknis; dan/atau percepatan pemberian perizinan.
Perizinan dan PM
2013 s/d 2025
Perizinan dan PM
2015 s/d 2025
Perizinan dan PM
2013 s/d 2025
Perizinan dan PM
2014 s/d 2025
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 65
DAFTAR ACUAN 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 2. Perpres Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal 3. Perda Kota Kendari Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal Daerah
LAPORAN AKHIR: Rencana Umum Penanaman Modal Kota Kendari
Page 66