RENCANA STRATEGIS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “KEUANGAN, PERBANKAN DANPEMBANGUNAN” (STIE “KBP”) TAHUN 2013-2017
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “KEUANGAN, PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN” (STIE “KBP”) PADANG
1
PENGANTAR
Rencana
strategis
(renstra),
bagi
sebuah
organisasi termasuk
perguruan tinggi, merupakan suatu keniscayaan yang harus disusun sehingga organisasi tersebut menjadi organisasi yang efektif, programprogramnya sistematis, terukur, dapat dicapai, rasional, terjadual dan berkelanjutan.
Prinsip
SMART
(Sistematic,
Measurable,
Acceptability,
Reasonable dan Timely) dalam penyelenggaraan perguruan tinggi menjadi pedoman yang diaplikasikan dalam penyusunan Renstra STIE “KBP” Padang Bagi dunia pendidikan, perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan tantangan yang amat kompleks dan saling berkaitan. Dalam menghadapi tantangan global, tugas STIE “KBP”semakin berat, karena selain harus memenuhi tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat regional dan global. Oleh karena itu, pendidikan di STIE „KBP‟ Padang, selain harus mampu memberikan pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik, juga harus mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pandangan, pemikiran kritis, dan semangat perubahan untuk mencapai cita-cita perlu diterjemahkan dalam Rencana Strategis STIE “KBP” 20132017. Renstra STIE “KBP” ini merupakan sebuah proses dari hasil pemikiran bersama seluruh komponen di STIE “KBP”. Oleh karena itu, rencana strategis ini diharapkan dapat menjadi acuan rencana tindak, dalam mencapai visi dan misi STIE “KBP”, serta mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi unggul dan kompetensi tinggi sesuai bidang keahliannya. Renstra dapat diartikan sebagai kumpulan konsep, prosedur, dan alatalat yang dimaksudkan untuk membantu pemimpin organisasi dan segenap bawahan dalam melaksanakan tugasnya. Renstra juga dapat didefinisikan sebagai upaya mendisiplinkan diri untuk membuat keputusan dan tindakan penting dalam hal bagaimana suatu organisasi itu ada, apa yang harus 2
dikerjakan organisasi dan mengapa organisasi mengerjakan hal itu. Renstra yang baik mensyaratkan perlunya informasi yang luas, eksplorasi alternatif, dan mengurangi implikasi masa depan dari keputusan yang ditetapkan sekarang.
Renstra
dapat
memfasilitasi
komunikasi
dan
partisipasi,
mengakomodasi kepentingan dan nilai yang berbeda, membantu pembuatan keputusan secara tertib, serta membantu dalam menetapkan keberhasilan implementasi suatu keputusan. Bagi STIE “KBP” Padang, manfaat renstra adalah:
(1)
maksud
(tujuan dasar) STIE “KBP” menjadi lebih jelas; (2) apa yang ingin dicapai semakin realistik dan mengarah pada tujuan; (3) arah dan tujuan STIE “KBP” terkomunikasikan dengan baik di antara anggota; (4) rasa memiliki terhadap STIE
“KBP”
semakin
berkembang;
(5)
semakin
efektif
dalam
mendayagunakan sumberdaya yang ada; (6) memiliki kejelasan dalam menilai setiap perkembangan/capaian; (7) komunikasi semakin intensif dan memudahkan dalam mengembangkan mekanisme dan instrumen-instrumen yang dibutuhkan. Oleh karena itu diharapkan dukungan pihak segala pihak (sivitas akademika) agar apa yang menjadi kesepakatan ini dapat terlaksana dengan baik.
Padang, Februari 2013 Ketua,
Drs. Syarief Ali, MA
3
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Sejarah STIE “KBP”
2
1.3 Kampus STIE “KBP”
3
1.4 Program Studi
3
1.5 Pelaksana Administrasi dan Unsur Penunjang
4
DASAR PERENCANAAN
5
2.1 Model Pendekatan Renstra
5
2.2 Maksud dan Tujuan
7
ANALISIS SITUASI
8
3.1 Analisis Lingkungan Internal
8
3.2 Analisis Lingkungan Eksternal
9
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
11
4.1 Visi
11
4.2 Misi
11
4.3 Tujuan
11
4.4 Sasaran
11
BAB V
STRATEGI PENGEMBANGAN
13
BAB VI
PENUTUP
18
BAB II
BAB III
BAB IV
ii
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Bagi dunia pendidikan perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni merupakan tantangan yang amat kompleks dan saling berkaitan. Dalam menghadapi tantangan global, tugas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Keuangan, Perbankan dan Pembangunan” (STIE “KBP”) semakin berat karena selain harus memenuhi tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat regional dan global. Oleh karena itu, pendidikan di STIE “KBP”, selain harus
mampu
memberikan
pelayanan
pedagogik,
keilmuan
dan
profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik, juga harus mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Keuangan, Perbankan dan Pembangunan (STIE “KBP”) Padang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No. 20 Tahun 2003). Rencana strategis (Renstra) 2013-2017 merupakan kelanjutan dari Renstra STIE “KBP” 2008-2012. Renstra ini disusun sebagai pedoman dalam mengantisipasi perkembangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dalam suasana yang semakin mengglobal, namun tanpa melupakan situasi lokal yang sedang dihadapi. Persaingan yang dihadapi juga semakin ketat, 5
karena banyaknya pilihan yang tersedia bagi masyarakat guna melanjutkan ke pendidikan tinggi. Persaingan antar perguruan tinggi tidak dianggap sebagai ancaman, melainkan sebagai tantangan dan peluang. Sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
disebutkan
bahwa
pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan sekarang sudah dinilai sebagai industri dan terlalu komersial, yang bertujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Untuk itu, STIE “KBP” tetap akan berpijak pada prinsip bahwa pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, bukan merupakan badan hukum profit motif. Misi sosial tetap diemban tanpa harus mengorbankan masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 1.2.
Sejarah STIE “KBP” Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. STIE “KBP” diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga Pembangunan Nasional Sumatera Barat
(YLPNSB), yang berdiri pada 7 Februari 1972.
Pada tanggal 17April 1985 dicanangkanlah pendirian STIE “KBP”, dengan izin Kopertis Wilayah I Nomor 123/SK/PPS/Kop.I/1985, yang bertujuan untuk berperan aktif pada jenjang pendidikan tinggi di Kota Padang. Ketua STIE “KBP”adalah Drs. Syarief Ali, MA, Wakil Ketua STIE “KBP” adalah Afriyeni, SE, MM, Ketua Program Studi Magister Manajemen adalah Antoni, SE, ME,Ph.D, Ketua Program Studi Manajemen adalah Irdha Yusra, SE, MSc, Ketua Program Studi Akuntansi adalah Dewi Zulvia, SE, MM, dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat adalah Febsri Susanti,
6
SEI, MM, dan Kepala Pusat Penjaminan Mutu adalah Febryandhie Ananda, SE, MSc. 1.3.
Kampus STIE “KBP” Kampus STIE “KBP” terletak di jalan Khatib Sulaiman No. 61 Padang.
Kampus terdiri dari 5 (lima) gedung, yakni 1 (satu) Gedung Kantor Pusat Administrasi (KPA) dan 3 (tiga) Gedung
perkuliahan, laboratorium dan
kemahasiswaan, dan 1 (satu) Gedung Program Studi Magister Manajemen (sejak gempa yang terjadi tahun 2009 di kota Padang, gedung ini runtuh dan sekarang belum ada pembangunan kembali sebagai ganti dari gedung tersebut). Letak kampus STIE “KBP” sangat strategis, karena berlokasi di jalan utama, di tengah Kota Padang, yang menjadikan kampus ini sebagai landmark dan mudah dijangkau dengan transportasi umum. 1.4.
Program Studi STIE “KBP” saat ini menyelenggarakan 3 (tiga) Program Studi, yang
terdiri dari: 1. Program Studi Manajemen S-1 Program
studi
ini
memiliki
surat
perpanjangan
ulang
ijin
Penyelenggaraan Program Studi Manajemen No. 3893/D/T/KX/2009, tanggal 16 Nopember 2009Program Studi Manajemen S-1 bertujuan untuk mendayagunakan kemampuan manajerial dan kewirausahaan. Jumlah SKS yang harus ditempuh adalah 145 SKS. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa adalah 1: 45 dengan beban rerata mengajar perminggu adalah 9 SKS. Realisasi mengajar dosen adalah 95% persemester. Rerata jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa/semester adalah 21 SKS dengan rerata IPK sementara 2,97. Rerata lama studi mahasiswa adalah 8,2 semester 2. Program Studi Akuntansi S-1 Program
studi
ini
memiliki
surat
perpanjangan
ulang
ijin
Penyelenggaraan Program Studi Akuntansi No. 3894/D/T/K-X/2009, tanggal 16 Nopember 2009. Bertujuan untuk mendidik mahasiswa 7
agar
mampu
berwirausaha
dan
menjalankan
fungsi-fungsi
akuntansi pada UMKM, koperasi, lembaga keuangan atau sektor bisnis lainnya. Jumlah SKS yang harus ditempuh adalah 145SKS. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa adalah 1: 30 dengan beban rata-rata mengajar perminggu adalah 9 SKS. Realisasi mengajar dosen adalah 95% persemester. Rerata jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa/semester adalah 19 SKS dengan rerata IPK sementara 2,85 Rerata lama studi mahasiswa adalah 8,5 semester. 3. Program Studi Magister Manajemen S-2 Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia
No.
219/DIKTI/Kep/2000, tanggal 6 Juli tahun 2000, tentang pemberian ijin Pembentukan Program Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “KBP” di Padang. Setelah menempuh program studi ini, lulusan diharapkan akan memiliki ketrampilan dan keahlian sebagai manajerial pada sektor bisnis maupun sektor publik. Jumlah SKS yang harus ditempuh adalah 48 SKS Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa adalah 1: 30 dengan beban rata-rata mengajar perminggu adalah 3 SKS. Realisasi mengajar dosen adalah 100% per catur wulan. Rerata lama studi mahasiswa adalah 4 catur wulan. 1.5. Pelaksana Administrasi dan Unsur Penunjang Pelaksana administrasi di STIE “KBP” berbentuk Bagian yang dipimpin oleh seorang kepala bagian, dan subbagian yang dipimpin oleh kepala subbagian. Pelaksana administrasi terdiri dari Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), dan beberapa unsur penunjang seperti Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyaralat (PPPM), Perpustakaan, Pusat Komputer, Bank Mini, dan Laboratorium. Masing-masing unsur penunjang dipimpin seorang kepala.
8
BAB II DASAR PERENCANAAN
2.1.
Model Pendekatan Renstra Rencana strategis (strategic plan) adalah rencana yang didesain untuk
memenuhi sasaran organisasi secara luas. Strategi merupakan suatu program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi, dan merespons situasi lingkungan sepanjang waktu. Adapun manajemen strategis adalah proses manajemen yang mencakup penyertaan organisasi dalam membuat rencana strategis dan kemudian bertindak berdasarkan rencana tersebut (Stoner et al., 1996). Rencana strategis pengembangan STIE “KBP”2013-2017, selanjutnya disebut renstra memiliki orientasi utama, yaitu menghasilkan lulusan yang bukan bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif, guna memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang diperlukan oleh bangsa yang membangun ini di tingkat lokal dan nasional. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, disebutkan tujuan pendidikan tinggi adalah: 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan bangsa. Renstra STIE “KBP”
menggunakan pendekatan SWOT (strength,
weakness, opportunity, and threat)/kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, karena dinilai lebih adaptif dan fleksibel terhadap perubahan yang bakal dihadapi empat tahun ke depan. Pendekatan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
9
1. Tahap Diagnosis Merupakan upaya analisis lingkungan internal untuk menilai kekuatan dan kelemahan STIE “KBP”, dan analisis lingkungan eksternal untuk menilai peluang dan tantangan yang dihadapi. 2. Tahap Perencanaan Meliputi perumusan visi, perumusan misi, perumusan tujuan, perumusan strategi, perumusan strategi pengembangan, dan perumusan strategi persaingan. 3. Tahap Penyusunan Renstra Seluruh hasil dari tahap diagnosis dan perencanaan diterakan ke dalam dokumen rencana induk pengembangan yang disebut Rencana Strategis Pengembangan STIE “KBP”. Memasuki milenium ketiga, kualitas sumber daya manusia yang berkualitas unggul lebih dibutuhkan lagi, berkenaan dengan semakin terintegrasinya perekonomian negara-negara di dunia dan globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini. Oleh karena itu, perguruan tinggi di Indonesia termasuk STIE “KBP” harus dapat dengan cepat beradaptasi untuk menghasilkan tenaga akademik dan profesional, berilmu pengetahuan, menguasai teknologi, dan informasi yang diperlukan dalam pembangunan nasional, sekaligus mampu bersaing secara global/mendunia. Secara institusional perguruan tinggi juga harus mampu membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitasnya. Kualitas lulusan ditentukan oleh aspek organisasi, fasilitas, sarana, dan prasarana yang andal, agar STIE “KBP” dapat menjadi perguruan tinggi sebagai pusat penelitian (research center), pusat pengembangan ilmu pengetahuan (science center), dan pusat pemberdayaan sumberdaya manusia yang andal yang dikelola secara profesional, efektif, dan efisien, agar tidak kalah dari perguruan tinggi lain di dalam maupun di luar negeri.
10
2.2.
Maksud Dan Tujuan Rencana strategis STIE “KBP” dimaksudkan untuk mengarahkan
pengembangan
organisasi,
sumberdaya
manusia,
administrasi,
dan
manajemen. Adapun tujuannya adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, lulusan, organisasi, manajemen, dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, sehingga STIE “KBP” dapat secara maksimal berperan sebagai
pusat
pembelajaran,
pusat
penelitian,
pengembangan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan informasi. Sekaligus siap membantu negara dalam menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas baik, andal, kreatif, dan kompetitif.
11
BAB III ANALISIS SITUASI
3.1.
Analisis Lingkungan Internal
3.1.1. Analisis Kekuatan Kekuatan lingkungan internal terdiri dari unsur akademik, fisik, finansial, dan sumberdaya manusia yang dimiliki. Kekuatan lingkungan internal STIE “KBP” dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Loyalitas dosen tetap, dosen luar biasa, dan karyawan yang baik terhadap institusi. 2. Komitmen sumberdaya manusia yang tinggi terhadap kemajuan dan pengembangan pendidikan. 3. Alumni STIE “KBP” sebagian besar telah bekerja pada berbagai instansi danberwirausaha. 4. Suasana kerja yang baik. 5. Manajemen arsip dan data yang dikelola secara terintegrasi. 6. Kondisi keuangan yang mapan dan mandiri. 7. Gedung kantor dan ruang kuliah milik sendiri, yang memadai dan letaknya strategis. 8. Organisasi yang ramping, efektif dan efisien. 9. Koordinasi antar-bagian, unit, atau lembaga telah berjalan baik. 10. Pengelolaan keuangan yang transparan. 11. Jumlah mahasiswa perkelas dibatasi maksimal sebanyak 30 orang, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 12. Senat Perguruan Tinggi telah berfungsi optimal. 13. Pelayanan terhadap mahasiswa telah memuaskan. 14. Hubungan yang baik di antara instansi/perusahaan yang ada di Padang.
12
3.1.2. Analisis Kelemahan 1. Kemampuan dosen yang tidak menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. 2. Program studi sedang diupayakan agar terakreditasi dan bersertifikasi. 3. Etos kerja dan motivasi staf edukasi dan administrasi yang masih terbatas. 4. Kesejahteraan pejabat struktural, dosen, dan karyawan yang terus diusahakan untuk ditingkatkan. 5. Fasilitas, sarana dan prasarana akademik dan administrasi yang masih terbatas dan harus ditingkatkan. 6. Kemampuan dosen dalam penelitian masih rendah. 7. Pengabdian pada masyarakat belum berjalan secara terstruktur dan terprogram. 8. Belum terciptanya suasana ilmiah di lingkungan kampus. 9. Keterbatasan dan hambatan dalam memperoleh informasi terkini mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni . 10. Terbatasnya jumlah buku di perpustakaan. 11. Kemampuan belajar mandiri mahasiswa masih sangat rendah, dan belum didukung sepenuhnya oleh sarana yang memadai. 12. Masih kurangnya publikasi hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah. 13. Staf edukasi belum secara konsisten melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 14. Organisasi kemahasiswaan yang belum berjalan optimal.
3.2.
Analisis Lingkungan Eksternal
3.2.1. Analisis Peluang Peluang adalah berbagai faktor yang menguntungkan di lingkungan eksternal STIE “KBP”, baik yang lokal, nasional, maupun global. Peluang tidak saja dinantikan secara pasif, namun juga harus
13
diupayakan secara aktif. Berikut ini disebutkan beberapa peluang yang ada: 1. Kondisi geografis Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat yang strategis. 2. Penduduk berusia sekolah untuk jenjang pendidikan tinggi cukup besar. 4. Minat menuntut ilmu di kalangan masyarakat di Kota Padang 5. Keanekaragaman suku, ras, agama, adat, dan profesi. 6. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin meningkat. 7. Pertumbuhan ekonomi diharapkan membaik. 8. Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Pemerintah Kota Padang terhadap pendidikan sudah siap melaksanakan Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 3.2.2. Analisis Ancaman Ancaman adalah kondisi eksternal yang berpotensi menimbulkan masalah yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi, baik yang sekarang maupun yang akan datang. 1. Semakin banyaknya perguruan tinggi swasta didirikan di Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat. 2. Kesulitan
dalam
mengupayakan
program-program
penelitian
karena belum dipahami arti dan manfaat hasil penelitian oleh pemerintah daerah, dunia bisnis, industri, dan masyarakat. 3. Kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap kualitas perguruan tinggi di Kota Padang. 4. Kualitas perguruan tinggi di Kota Padang masih harus ditingkatkan lagi. 6. Banyak perguruan tinggi swasta yang hanya menghasilkan lulusan tanpa mengandalkan kualitas, hanya mengandalkan kuantitas.
14
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
4.1.
Visi Dalam mewujudkan harapan dan kepentingan stakeholder, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
“Keuangan, Perbankan dan Pembangunan”
memiliki visi yakni “Pada tahun 2025 menjadi perguruan tinggi yang berkualitas”. 4.2.
Misi 1. Menyelenggarakan berkualitas guna
pendidikan
Manajemen
meningkatkan
dan
Akuntansi
kualitas kehidupan
bangsa
Indonesia. 2. Menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi mengikuti perkembangan masyarakat, pasar kerja dan industri berbasis Ilmu Manajemen dan Akuntansi dalam menghadapi globalisasi. 4.3.
Tujuan 1. Menjadi Perguruan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang berkualitas
dan
berkompetensi
tinggi
yang
mampu
mengembangkan potensi diri dan bekerja terutama pada bidang keuangan dan perbankan. 2. Menghasilkan
lulusan
yang
mampu
memecahkan
masalah
keuangan dan perbankan melalui kegiatan penelitian. 3. Menghasilkan
lulusan
yang
tanggap
dan
peduli
terhadap
permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya masalah keuangan dan perbankan. 4.4.
Sasaran Sasaran yang ingin dicapai oleh STIE “KBP” adalah : a. Dalam bidang pembelajaran ; 1) Menghasilkan lulusan dengan IPK minimal 2,75 yang sesuai dengan kebutuhan instansi-instansi non pemerintah dan 15
pemerintah, yang mampu mentransformasikan keilmuan dan keahlian dalam dunia kerja. 2) Menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan yang komprehensif dan menguasai konsep dasar dengan baik agar
dapat
diaplikasikan
dan
menjadi
dasar
untuk
mengembangkan diri dan lingkungan. 3) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan manajerial sehingga mampu untuk mengorganisasikan, mentransformasikan dan mengkomunikasikan gagasan dan pemikirannya dalam karya nyata yang diperlukan masyarakat. b. Dalam bidang penelitian ; 1) Dalam 1 (satu) tahun setiap dosen melakukan penelitian dalam pengembangan bidang ekonomi khususnya keuangan dan perbankan yang dapat diaplikasikan guna membangun kekuatan perekonomian nasional. 2) Penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa diarahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang keuangan dan perbankan dalam rangka menjaga keberlanjutan
ilmu
pengetahuan
dan
meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. c. Dalam bidang pengabdian masyarakat ; 1) Dalam 1 (satu) tahun minimal melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah atau non pemerintah dalam bentuk pembinaan,
bimbingan
dan
konsultasi
dalam
rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta melakukan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada moral dan etika. 2) Pemberdayaan potensi lokal dan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah masyarakat.
16
BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN
5.1.
Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Kualitas SDM yang andal terutama pada perguruan tinggi sangat
diperlukan dalam memajukan organisasi, menghadapi persaingan yang semakin berat, mengalihkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; persaingan yang dihadapi adalah pada tingkat lokal, nasional, dan global. Asset terpenting dalam organisasi adalah SDM yang andal. Kualitas dan kuantitas SDM dapat ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan organisasi. Diharapkan pada akhir tahun 2015 semua dosen tetap STIE “KBP” telah
berjenjang
pendidikan
S-2
melanjutkan ke jenjang pendidikan
dan
mendapat
kesempatan
untuk
S-3 (doktor). Sedangkan untuk staf
administrasi minimal adalah S-1. Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, etos kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja. Secara terperinci strategi pengembangan SDM adalah sebagai berikut: 1.
Mengadakan staf perguruan tinggi baik secara kuantitas maupun kualitas
(dosen,
administrasi,
dan
penunjang)
melalui
sistem
rekruitmen dan pembinaan yang baik, agar terjadi keselarasan nisbah dosen dan karyawan dengan mahasiswa yang sesuai dengan persyaratan pendidikan tinggi yang akan datang. 2.
Membangun dan membina suasana kerja dan akademik yang transparan, demokratis, dan adil; agar diperoleh staf yang jujur, loyal, bermotivasi dan beretos kerja tinggi.
3.
Mendukung dan mendorong peningkatan kepakaran staf edukasi sesuai dengan bidang ilmunya.
4.
Meningkatkan partisipasi staf edukasi dalam seminar atau pertemuan ilmiah lainnya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
5.
Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup segenap staf sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan kemampuan lembaga.
17
5.2.
Pengembangan Organisasi Semakin berkembangnya organisasi, maka permasalahan yang
dihadapi akan semakin beragam dan kompleks, untuk itu diperlukanlah rencana: 1.
Membentuk sistem informasi dan administrasi yang terpadu, tertib, dan efisien yang berorientasi pada pengendalian mutu terpadu.
2.
Membuat program, kebijakan, peraturan, tata tertib, dan prosedur yang diperlukan dalam operasional yang dikelola dengan baik dan setara dengan perguruan tinggi lain di dalam maupun di luar negeri.
3.
Mengoptimalkan fungsi Senat Perguruan Tinggi (Senat STIE “KBP”).
4.
Sosialisasi segala jenis program, kebijakan, peraturan, tata tertib, dan prosedur yang dibuat kepada civitas academika.
5.
Melaksanakan evaluasi kinerja pejabat struktural, staf edukasi (dosen) dan karyawan secara berkala, agar dapat dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan.
6.
Memantapkan otonomi pengelolaan di bidang akademik, umum dan keuangan, kemahasiswaan, dan organisasi.
5.3. 1.
Pengembangan Kemahasiswaan Membina aspek kelembagaan dan organisasi kemahasiswaan dengan tujuan meningkatkan relevansi lulusan dengan dunia kerja dan/atau berwirausaha.
2.
Meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa, agar mahasiswa dapat mengembangkan diri dan belajar secara mandiri dan kreatif; berprestasi tinggi.
3.
Mengarahkan mahasiswa
agar dalam menyelesaikan
studinya
menjadi manusia yang lurus (righteous), sekaligus memenuhi kebutuhan akademiknya, bakat, minat, kegemaran, kemampuan penalaran, dan kesejahteraan mereka. 4.
Membantu mahasiswa yang berprestasi, namun mengalami kendala finansial melalui pemberian beasiswa, cicilan, pinjaman, dan bantuan pribadi. 18
5.
Menjadikan mahasiswa sebagai calon pemimpin yang berakhlak mulia, menghargai hak asasi manusia, berbudaya Indonesia, bersemangat
ilmiah,
serta
berkemampuan
akademik
dan/atau
mendirikan
program
profesional yang baik. 5.4. 1.
Pengembangan sebagai Pusat Pendidikan Menyelenggarakan,
mengembangkan
dan
pendidikan dari berbagai strata dan bidang ilmu dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat. 2.
Meningkatkan dan pemutakhiran fasilitas, sarana dan prasarana akademik dan umum, sehingga lulusan yang dihasilkan berkualitas baik.
3.
Melakukan
evaluasi
diri
secara
berkala
dan
melakukan
penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. 4.
Memotivasi dosen dalam menyusun materi ajar agar sesuai dengan kurikulum dan selalu up date. Jangan sampai materi ajar ibarat memutar kaset atau diulang terus tanpa ada perbaikan yang signifikan seiring waktu.
5.
Mengubah secara bertahap metode pengajaran satu arah menjadi metode diskusi, dialog, field trip, study tour, dan sebagainya.
6.
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja dosen, agar dapat bekerja secara profesional.
5.5.
Pengembangan sebagai Penghasil, Penyebarluas, danPenyimpan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Informasi
1.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk dijadikan program unggulan
2.
Meningkatkan peran STIE “KBP” Padang menjadi inisiator, katalisator, fasilisator peningkatan kualitas hidup masyarakat, sebagai pusat pengembangan iptek, dan sebagai pusat pemberdayaan SDM yang andal. 19
3.
Menyelenggarakan,
membina,
dan
mengoptimalkan
kegiatan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berguna bagi umat manusia, pembangunan daerah, pembangunan nasional, sektor bisnis, dan pemerintahan, 4.
Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan pusat penelitian, lembaga pengetahuan, dan lembaga penelitian ternama di dalam dan di luar negeri.
5.
Mendukung peningkatan kemampuan dosen untuk bertindak sebagai konsultan dan pengkaryaaan dosen untuk pembangunan daerah dan nasional.
6.
Mendorong dosen agar aktif mendiseminasikan dan mempublikasikan hasil penelitian atau gagasannya secara lokal, nasional, dan global.
7.
Menerbitkan jurnal atau majalah ilmiah yang bermutu sebagai media penyebarluasan hasil penelitian.
8.
Melayani masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa keilmiahan atau konsultasi bagi keperluan kemajuan usahanya.
5.6. 1.
Pengembangan Kerja Sama Menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka (dalam dan luar negeri), dunia bisnis, dan pemerintah daerah.
2.
Menjalin kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
5.7. 1.
Pengembangan Kampus Mengoptimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas, sarana, dan prasarana yang telah tersedia.
2.
Mengembangkan kampus dengan sarana dan prasarana yang mutakhir guna mendukung daya tampung mahasiswa agar sesuai dengan kondisi yang dihadapi di masa depan.
20
5.8.
Strategi Persaingan
1. Segmentasi pasar (segmenting): membagi pasar menjadi kelompok yang terbedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Segmen pasar STIE “KBP” terdiri dari a) mahasiswa murni (lulusan SMU sederajat); b) pegawai/karyawan; c) pengusaha. 2. Menargetkan pasar (targeting): Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. 3. Memposisikan pasar (positioning): mengatur agar produk, dalam hal ini STIE “KBP”, menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan yang paling lekat di hati masyarakat.
21
BAB VI PENUTUP
Renstra ini hanya merupakan acuan dasar dalam mengembangkan STIE “KBP” Padang, agar renstra ini dapat terlaksana diperlukan dedikasi, partisipasi, dan keterlibatan yang sungguh-sungguh dari segenap sivitas akademika. Renstra ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi rencana operasional tahunan. Hal lain yang patut disadari adalah terealisasinya renstra ini diperlukan dukungan dana dari berbagai sumber dana dan berkesinambungan pula. Tidak semua program yang tertera dalam renstra dapat terealisasi secara serentak, namun akan dilaksanakan berdasarkan prioritas.
Padang, Februari 2013 Ketua,
Drs. Syarief Ali, MA
22