RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)
Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu
(PAB 329)
Disusun Oleh:
Tim Pengajar Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu (PAB 329) BKI Pengembangan Kawasan Pedesaan Agribisnis (PWDA)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 1
A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini adalah mata kuliah Pilihan yang diwajibkan pada mahasiswa yang memilih minat Bahan Kajian Ilmu (BKI) Pengembangan Kawasan Pedesaan Agribisnis (PWDA). BKI PWDA adalah salah satu BKI di dalam Program Studi Agribisnis – Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Mata kuliah ini membahas berbagai macam teori dan pendekatan pembangunan wilayah khususnya wilayah pedesaan dan menghubungkannya dengan pembangunan kawasan agribisnis di perdesaan. Mata kuliah ini juga membahas dinamika dalam proses pembangunan desa sebagai kawasan agribisnis perdesaan, dan mengkaji beberapa model pembangunan kawasan agribisnis secara terpadu di perdesaan untuk mencapai desa mandiri.
B. Kompetensi Mata Kuliah Diharapkan setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan memiliki kompetensi mamahami dan mampu menjelaskan konsep – konsep dan model pembangunan perdesaan sebagai kawasan agribisnis di perdesaan. Mahasiswa juga mampu menggunakan alat – alat analisis yang ada dalam memikirkan dan merancang
pembangunan
desa
sebagai
kawasan
agribisnis
melalui
pengintegrasian (keterpaduan) program untuk memajukan agribisnis di pedesaan.
C. Jumlah Jam dan Pembagiannya Sesuai jadwal perkuliahan yang disusun oleh Universitas melalui Peraturan Akademik yang diterbitkan melalui SK Rektor, mata kuliah ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 14 kali perkuliahan tatap muka, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Disamping itu, juga dilaksanakan
praktikum, paling sedikit 10 kali pertemuan, untuk memperdalam dan mempertajam kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menjelaskan model dan kasus – kasus pembangunan pedesaan dan kawasan yang terpadu berbasiskan kepada agrisbisnis. Sebagai mata kuliah yang berbobot 4 (2-2) sks, mata kuliah ini 2
juga mengharuskan mahasiswa untuk melaksanakan tugas mandiri dalam bentuk melakukan review literatur terkait materi perkuliahan setiap minggu, dan memberikan kritikan atau pembahasan terhadap hasil review tersebut. Penyajian hasil review dan kritikan oleh mahasiswa tersebut disajikan dalam bentuk makalah mingguan. Mahasiswa juga mempresentasikan hasil tugas kelompoknya dan mendiskusikannya di dalam kelas. Rincian pembangian jam kuliah disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Jam dan Pembangian Jam Kuliah Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu No.
Bentuk pelaksanaan perkuliahan
Jumlah pertemuan
Jumlah jam pelajaran (JPL)
Keterangan
1
Tatap muka di kelas (kuliah, diskusi, presentasi)
14 kali
28 jam
Interaksi dosenmahasiswa dalam membahas materi pembelajaran. Bersumber dari dosen, pustaka, hasil eksplorasi mahasiswa, dan tugas terstruktur.
2
Praktikum/Asistensi
10 kali
20 jam
Interaksi dosen/asistenmahasiswa memperdalam materi dan pemecahan model /kasus pembangunan pedesaan / kawasan
3
Tugas terstruktur
12 kali
26 jam
Dosen memberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang baru dibahas dalam tatap muka.
4
Eksplorasi mandiri Mahasiswa
14 kali
28 jam
Mahasiswa diberi kebebasan memperoleh materi pembelajaran dari berbagai sumber yang berkaitan atau mendukung materi pembelajaran.
5
Evaluasi
3 – 4 kali
6 – 8 jam
Kompetensi yang diharapkan diperoleh mahasiswa dievaluasi melalui Kuiz (tidak terjadwal), Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang terjadwal.
3
D. Materi Perkuliahan dan Pelaksanaan Mingguan Materi perkuliahan dibagi kedalam jumlah pertemuan tatap muka perkuliahan, sebanyak 14 kali (minggu) sesuai jadwal kuliah dan kalender akademik yang disusun universitas. Metoda pembelajaran adalah semi Student Center Learning (SCL). Tabel 2 memperlihatkan pembagian materi perkuliahan berdasarkan pertemuan mingguan. Tabel 2. Materi Perkuliahan Berdasarkan Pertemuan Mingguan Minggu ke I
Materi pembelajaran Pengantar Kuliah
II III
Pembangunan Wilayah
V Pembangunan Pedesaan dan Kawasan
VII VIII
IX X
XI
Pengenalan Mata Kuliah, RPKPS, Kontrak Kuliah Overview Teori Pembangunan
IV
VI
Sub-Materi Pembelajaran
Pengertian Wilayah / Kawasan secara Teritorial dan Fungsional Pengertian dan Peranan Pengembang an Wilayah / Kawasan Pengertian Pembangunan Wilayah Pedesaan / Kawasan Agribisnis Kelembagaan dan dinamika kelembagaan dalam Pembangunan Pedesaan Pengembangan Ekonomi Pedesaan
Lokalitas dan Pembangunan Perdesaan
Pembangunan Perdesaan berbasis Sumberdaya Lokal
Pembangunan Pedesaan Berbasis Agribisnis
Pembangunan Wilayah Perdesaan berbasis Pengembangan Agroindustri Pengembangan Kawasan Agribisnis
Teknik-teknik Analisis Pembangunan Wilayah
Teori Lokasi dalam pengembangan kawasan Agribisnis
XII XIII
Strategi dan Praktek Pembangunan Wilayah Perdesaan dan kawasan Agribis nis
XIV
Evaluasi Program Pembangunan Perdesaan
Bentuk Pembelajaran Ceramah dan tanya jawab Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi
Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , menganalisis, dan diskusi
Model – model Pembangunan Pedesaan dan Implementasi Program – program Pembangunan Pedesaaan dan kawasan Agribisnis
Presentasi, membahas kasuskasus, tugas kelompok, dan diskusi Presentasi, membahas kasuskasus, tugas kelompok, dan diskusi
Teknik Evaluasi dan analisis pelaksanaan program pembangunan perdesaan
Presentasi, menganalisis, tugas kelompok, dan diskusi
4
E. Evaluasi dan Penilaian Sesuai deskripsi mata kuliah, materi dan jam kuliah yang disampaikan di atas, maka mata kuliah ini menekankan pada proses belajar aktif mahasiswa. Bobot nilai secara proporsional disusun dan disepakati bersama oleh dosen dan mahasiswa pada minggu pertama, yaitu sebagai kontrak perkuliahan. Kriteria dalam memberikan penilaian adalah melihat keaslian (orisininalitas) dan komprehensif berfikir dalam membahas setiap materi yang ditugaskan. Tabel 3 memperlihatkan proporsi Nilai Akhir mata kuliah Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu (PAB 329). Tabel 3. Proporsi Penilaian Mata Kuliah Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu (PAB 329). Komponen Nilai Bobot Tugas Kelompok 20 % Tugas Akhir Semester 10% Praktikum 30% Ujian Tertulis Tengah Semester 20 % Ujian Tertulis Akhir Semester 20% Total 100 % Konversi Penilaian adalah seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Rentang Nilai Angka dan Nilai Huruf Serta Bobot Nilai Akhir Mata Kuliah Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu (PAB 329). SKOR (nilai angka) Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu 85-100 A 4,00 Sangat Cemerlang 80-84 A3,50 Cemerlang + 75-79 B 3,25 Sangat Baik 70-74 B 3,00 Baik 65-69 B 2,75 Hampir Baik 60-64 C+ 2,25 Lebih dari Cukup 55-59 C 2,00 Cukup 50-54 C1,75 Hampir Cukup 40-49 D 1,00 Kurang 0-39 E 0,00 Gagal
F. Daftar Bacaan 1. Universitas Nusa Cendana Kupang. 2007. Pembangunan Pedesaan Terpadu di Nusa Tenggara Timur. Lokakarya Internasional. Kupang. 2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pemerintah RI. 3. Saragih, Bungaran dkk, 2007. Prospek Agribisnis Indonesia dan Peluang Perbankan. Economic Review No. 207.
5
4. Departemen Pertanian; 2006; Program Rintisan Dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) di Panampuang, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. 5. Dardak, Emil Elestianto. 2006, The Role Of Infrastructure In Achieving MDGDevelopment of Rural Infrastructure To Improve Agricultural Income. Dipresentasikan dalam The 1st IRSA International Institute Theme: Rural Infrastructure Development and Poverty Reduction di Univ. Brawijaya Malang. 6. Nugroho, Iwan. 2006. Agropolitan Sebagai Pemikiran Baru Dalam PembangunanNasional. Universitas Widyagama. Malang. 7. Rusastra, I Wayan, dkk. 2004. Kinerja Dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan Dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis Agribisnis. Laporan Evaluasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 8. Saptana, dkk. 2004. Integrasi Kelembagaan Forum KASS dan Program Agropolitan dalam rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatra. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Peneleitan dan pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 9. Nugroho, Iwan dan Dahuri, Rochmin; 2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. LP3ES. 10. Alisjahbana, A, S. dan Bambang P.S.Brojonegoro (eds). 2004. Regional Development in The Era of Decentralization. Indonesian Regional Science Association (IRSA) dan Department of Economics and Development Studies Padjadjaran University. UNPAD Press. Bandung. 342 halaman. 11. Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Penerbit Erlangga. Jakarta. 12. Abdurrahman. 2003. Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam di Indonesia. Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII. Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia. Bali. 13. Asnawi, S. 2002. Pembangunan Wilayah Desa. PSI-SDALP Unand. 14. Budiharsono, Sugeng. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Kelautan. Pradnya Paramita. Jakarta. 15. Saragih, Bungaran. 2001. Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor. 16. Streeten, Paul Patrick. 1997. Thinking about Development. Cambridge University Press. Italy. 17. Nickum, James E. 1994. Sustainable Institutions for Sustainable Resource Use. Dalam Regional Development Dialogue, Vol. 15 No. 1. United Nations Center For Regional Development. Nagoya. Japan. halaman 173- 183 18. Nelson, Arthur C. 1993. Theories of Regional Development. Dalam Richard D.Bingham dan Robert Mier (eds). Theories of Local Economic Development: Perspectives from Across Disciplines. Sage Publications. Hal. 27-57. 19. Stohr, W.B. dan D.R. Fraser Taylor (eds). 1981. Development from Above or Below. John Wiley & Sons Ltd. Hal 15-37. 20. Friedmann, J. and M. Douglass (1975), "Agropolitan Development: Towards a New Strategy for Regional Planning in Asia." In: United Nations Centre for Regional Development, Growth Pole Strategy and Regional Development Planning in Asia. Nagoya, pp. 333-387.
6
G. RANCANGAN PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah : Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Agribisnis Terpadu Jumlah SKS : 4 (2 – 2) sks Kode Mata Kuliah : PAB 329 Status Mata Kuliah: Wajib BKI Pengembangan Kawasan Perdesaan Agribisnis (PWDA) Sinopsis: Memperkenalkan berbagai macam teori dan pendekatan pembangunan desa dan menghubungkannya dengan pengembangan kawasan agribisnis perdesaan, dinamika dalam proses pembangunan kawasan agribisnis perdesaan, dan model pembangunan kawasan agribisnis secara terpadu di perdesaan untuk mencapai desa mandiri.
Kompetensi mata kuliah: 1. Mampu menjelaskan konsep pembangunan pedesaan dan kawasan agribisnis terpadu 2. Mampu menggunakan alat analisis pembangunan pedesaan dan kawasan agribisnis Tabel 5. Rancangan Pembelajaran Kuliah Per Semester: Minggu ke
I
II
III
IV
V
VI
VII
Kemampuan akhir yang diharapkan (kompetensi) Pemahaman, kesepakatan
Materi pembelajaran Pengantar Kuliah
Pemahaman teori dan mampu menjelaskan Pemahaman konsep dan mampu mejelaskan
Pengenalan Mata Kuliah, RPKPS, Kontrak Kuliah Overview Teori Pembangunan
Pembangunan Wilayah
Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan
Sub-Materi Pembelajaran
Pembangunan Pedesaan dan Kawasan
Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan
Pengertian Wilayah / Kawasan secara Teritorial dan Fungsional Pengertian dan Peranan Pengembang an Wilayah / Kawasan Pengertian Pembangunan Wilayah Pedesaan / Kawasan Agribisnis Kelembagaan dan dinamika kelembagaan dalam Pembangunan Pedesaan Pengembangan Ekonomi Pedesaan
UTS VIII
Pemahaman konsep dan mampu
Lokalitas dan Pembangunan
Pembangunan Perdesaan berbasis
Bentuk Pembelajaran Ceramah dan tanya jawab Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi
Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan diskusi Ujian tertulis Ceramah, presentasi, tugas kelompok, dan
7
menjelaskan
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan
Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan dan menggunakan alat analisis Melatih kemampuan analisis dan keberanian mengkritik Melatih kemampuan analisis dan keberanian mengkritik Pemahaman konsep dan mampu menjelaskan dan menggunakan alat analisis
Perdesaan
Pembangunan Pedesaan Berbasis Agribisnis
Teknik-teknik Analisis Pembangunan Wilayah Strategi dan Praktek Pembangunan Wilayah Perdesaan dan kawasan Agribis nis Evaluasi Program Pembangunan Perdesaan
Sumberdaya Lokal
diskusi
Pembangunan Wilayah Perdesaan berbasis Pengembangan Agroindustri
Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , dan diskusi
Pengembangan Kawasan Agribisnis Teori Lokasi dalam pengembangan kawasan Agribisnis
Presentasi, membahas Model – model Pembangunan Pedesaan kasus-kasus, tugas kelompok, dan diskusi dan Implementasi Program – program Pembangunan Pedesaaan dan kawasan Agribisnis Teknik Evaluasi dan analisis pelaksanaan program pembangunan perdesaan
UAS
H.
Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , dan diskusi Ceramah, presentasi, tugas kelompok, , menganalisis, dan diskusi
Presentasi, menganalisis, tugas kelompok, dan diskusi
Ujian tertulis
Rancangan Praktikum 1. Tujuan Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan pemahamannya
dengan menunjukkan kemampuannya dalam menjelaskan dan menggunakan alat - alat analisis pembangunan pedesaan dan kawasan agribisnis terpadu setelah memperoleh pemahaman dalam perkuliahan. 2. Bentuk dan cara pelaksanaan Praktikum dilaksanakan dalam bentuk penelusuran literatur kasus – kasus atau model pembangunan pembangunan pedesaan dan kawasan agribisnis terpadu secara berkelompok. Mahasiswa secara kelompok mempresentasikan hasil penelusuran literatur, mengkaji dan mengkritisi kasus dan model pembangunan yang sudah dilaksanakan,
menggunakan
alat
analisis
pembangunan
dalam
merancang 8
pembangunan desa dan kawasan agirbisnis dengan mengintegrasikan program pembangunan berbasis agribisnis di pedesaan. Pelaksanaan praktikum adalah minimal 10 kali pertemuan pelaksanaan praktikum diskusi kelas, sesuai materi perkuliahan pada minggu tersebut. 3. Output praktikum Setiap kelompok membuat hasil review dan kritikan terhadap penelusuran literatur. Hasil review dibuat dalam dua bentuk, makalah dan bahan presentasi dengan power point.
9
