RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / semester Pertemuan ke Alokasi waktu
: : : : :
SMA NEGERI 1 BATANGHARI SOSIOLOGI XII IPS / 2 1, 2, 3, 4 12 x 45 menit
Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : :
Mempraktekkan metode penelitian sosial Merancang penelitian sosial Mendeskripsikan konsep penelitian sosial Menentukan topik dan merumuskan pertanyaan penelitian Memilih sampel penelitian Mendeskripsikan jenis-jenis data
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendeskripsikan konsep penelitian sosial 2. Siswa dapat menentukan topik dan merumuskan pertanyaan penelitian 3. Siswa dapat memilih sampel penelitian 4. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis data B. Materi Pokok / Pembelajaran Penelitian sosial C. Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok, ceramah D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan pernyataan berikut: Sesuai dengan kodratnya manusia dibekali dengan hasrat ingin tahun. Dengan adanya hasrat ingin tahu itu dalam diri manusia selalu muncul berbagai macam pertanyaan. Sebagai akibatnya, manusia juga selalu berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul tadi. Hasrat ingin tahu tersebut akan terpenuhi apabila manusia memperoleh pengetahuan baru atau mampu memecahkan masalah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sendiri Mengajak siswa mengingat pentingnya melakukan observasi dalam kehidupan sehari-hari sebagai satu bentuk penelitian secara sederhana 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan definisi penelitian Penelitian adalah usaha memperoleh fakta atau prinsip dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai akibat definisi di atas, penelitian mempunyai ciri sebagai berikut: Bersifat ilmiah, artinya dilakukan melalui prosedur yang sistematis dan fakta harus diperoleh secara objektif Merupakan suatu proses yang berjalan terus- menerus, karena hasil suatu penelitian harus dapat disempurnakan lagi. Sikap dan syarat seorang peneliti adalah sebagai berikut: Keberhasilan penelitian yang dilakukan akan tergantung pada sikap dan cara berpikir si peneliti. 1) Cara berpikir a. Berpikir skeptis, artinya peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta. b. Berpikir analitis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
1
c. Berpikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika. 2) Sikap-sikap lain a. Bersikap objektif, artinya si peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan. b. Kompeten artinya seorang peneliti harus memiliki kompetensi (kemampuan) menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu. c. Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja dengan menggunakan fakta. d. Jujur, seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data. e. Terbuka, seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya. Mengkaji fungsi penelitian: o Penjajagan (fungsi eksploratif) artinya penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada o Pengujian (fungsi verifikatif), artinya penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada. o Pengembangan (fungsi developmental), artinya penelitian berfungsi mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. 3. Penutup Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan Menugaskan beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan kali ini Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Mengajukan pertanyaan pembukan tentang bagaimana menentukan topik penelitian 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan bagaimana menentukan topik penelitian Maksud peneltian adalah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi topik merupakan yang pertama kelihatan dan sering ditanyakan. Dalam menentukan topik suatu penelitian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) Topik atau judul yang menarik minat 2) Topik atau judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti, peneliti perlu mempertimbangkan beberapa hal yang berhubungan dengan: a. Tersedianya sumber data b. Perolehan data c. Tersedianya alat pengumpul data yang sesuai d. Tersedianya dana dan tenaga untuk pengumpulan data 3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti. 4) Dalam menentukan topik atau judul haruslah dihindari terjadinya duplikasi dengan judul lain. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan agar judul atau topik kita memenuhi syarat sebagai judul atau topik yang tepat dan baik, yaitu: 1) Judul ditulis dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan 2) Cukup jelas, singkat dan tepat 3) Berisi variabel-variabel yang akan diteliti 4) Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan Merumuskan pertanyaan penelitian: Alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden disebut angket atau kuesioner. Adapun jenis-jenis angket adalah sebagai berikut: 1) Angket tertutup, apabila pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah disediakan seperti berbentuk ya atau tidak dan dapat pula berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda. 2) Angket terbuka, apabila para responden diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaaan. Contoh hukuman apa yang saudara anggap paling sesuai apabila siswa berkelahi di asrama? RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
2
3.
Penutup Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan Menugaskan beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan kali ini
Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Memberikan contoh tentang sampel penelitian sebagai gambaran awal bagi siswa 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan bagaimana memilih sampel penelitian Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi). Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi. Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1) Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh popolasi yang diteliti 2) Dapat menentukan hasil penelitian 3) Sederhana dan mudah dilaksanakan 4) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya. 5) Merupakan penghematan yang nyata dalam soal waktu, tentaga dan biaya. Mengkaji literatur untuk menemukan cara-cara pengambilan sampel Sampel Random (Sampel Acak) Acak maksudnya setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam keseluruhan unit populasi. Sampel Berstrata Apabila populasi terbagi atas tingkat atau strata maka pengambilan sampel harus diwakili oleh setiap strata. Contohnya penelitian tentang kehadiran siswa, peneliti harus mengambil sampel dari wakil tiap-tiap tingkatan kelas. Sampel Wilayah Dilakukan apabila terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah cara yang dilakukan dnegna mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel Kelompok (Cluster) Kelompok yang dimaksud disni bukan merupakan kelas atau strata. Apabila kita ingin meninjau lebih jauh tentang pendidikan, kita akan menjumpai adanya kelompok sekolah negeri, sekolah swasta. Sampel Proporsi Sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Kadangkala banyaknya subjek pada setiap strata atau wilayah tidak sama, maka pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Sampel Bertujuan (purposif) Pemilihan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian 3.
Penutup Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan Menugaskan beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan kali ini
Pertemuan 4 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Memberikan contoh jenis-jenis data sebagai gambaran awal bagi siswa
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
3
2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan pengertian data: Data ialah bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, grafik, tabel, gambar dan lambing-lambang yang menyatakan sesuatu pemikiran, obyek, kondisi dan situasi. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah kejadian-kejadian khas yang dinyatakan sebagai fakta tetapi dalam bentuk hasil pengukuran seperti jumlah pemuda yang putus sekolah, angka kematian bayi dan sebagainya. Mengkaji literatur untuk menemukan fungsi data: a. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Misalnya, pemerintah mengumpulkan data tentang pendidikan, data penduduk dan sebagainya. b. Untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan. Setiap persoalan yang timbul pasti ada penyebabnya. Memecahkan persoalan berarti berusaha menghilangkan faktor penyebab tersebut. Mengkaji literatur untuk menemukan jenis-jenis data: Menurut cara memperolehnya, data terdiri dati: a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama. Misalnya petugas sensus penduduk mendatangi setiap rumah tangga dan menanyakan tentang jumlah keluarga. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Misalnya suatu departemen memperoleh data dari Biro pusat statistik. Menurut sifatnya, data terdiri dari: a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka. b. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Secara garis besar data penelitian dapat dibedakan menjadi empat yaitu: data nominal, ordinal, interval dan rasio. a. Data nominal (data diskrit) adalah data yang hanya dapat dikelompokkan secara terpisah menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya, disebut juga data diskrit, pilah, kategorik. Data nominal memisahkan antara sesuatu yang termasuk ke dalam kategori tertentu dan yang tidak. Sebagai contoh data nominal: 1) Data yang dipisahkan menjadi dua dengan kategori “ya” dan “tidak”, “laki-laki dan wanita”. Perbedaan ini disebut “dikhotomi”. 2) Data yang dapat dipisahkan menjadi beberapa kategori dan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain tidak merupakan kelanjutan. Jika seseorang atau sesuatu sudah digolongkan ke dalam suatu kategori tidaklah mungkin menjadi anggota dari kategori yang lain. Contoh kategori : “kawin”, “belum kawin”, “janda”, “duda”. 3) Data yang ditunjukkan oleh bilangan-bilangan yang bukan merupakan hasil penghitungan tetapi hasil pencacahan , misalnya banyaknya benda, banyaknya orang, banyaknya kejadian dan sebagainya. Contoh: “banyaknya pensil ada 120 buah”. 4) Data yang ditunjukkan oleh bilangan-bilangan bukan hasil perhitungan dan juga bukan hasil pencacahan, misalnya nomer rumah, nomer telpon, nomer urut dan sebagainya. b. Data Ordinal Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan sesuatu. Istilah “ordinal” sendiri sudah menunjuk pada “tingkatan”. Dalam bidang pendidikan data ordinal dapat dikenakan pada semua predikat yang menunjukkan tingkatan. Pandai, Kurang pandai dan Tidak pandai, menunjukkan pada tingkatan kepandaian. Di dalam kaitan dengan analisis data, terhadap data ordinal seringkali diberikan “skor” sesuai tingkatannya. Istilah “skor” diberi tanda petik karena skor tersebut bukan skor sebenarnya, tetapi hanya sebagai atribut yang menunjukkan tinggatan. Contoh : “Sangat pandai …………. diberi atribut 5 “Pandai” …………. diberi atribut 4 “Sedang” …………. diberi atribut 3 “Bodoh” …………. diberi atribut 2 “Sangat Bodoh” …………. diberi atribut 1 c. Data Interval Data interval tergolong sebagai data yang mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan data yang lain. RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
4
Contoh : Sepuluh orang siswa mendapat nilai hasil ulangan umum IPS dengan variasi antara 1 dan 10. Di antara sepuluh orang siswa tersebut : nilai Surti 8, nilai Amir 10, nilai Wahyu 4. Dalam pengertian data, nilainilai merupakan interval karena antara satu nilai dengan yang lain diketahui jaraknya. Antara 8 dengan 10 berjarak 2; antara nilai 8 dengan 4 berjarak 4. Namun yang kita ketahui hanya jaraknya dan tidak boleh mengatakan perbandingan terhadap nilai-nilai tersebut. Jika nilai Surti 8 dan nilai Wahyu 4 tidak boleh diartikan bahwa kepandaian Surti dau kali kepandaian Wahyu. d. Data Rasio Data rasio merupakan data yang lebih tinggi tingkatannya dari data interval, karena dalam data rasion diperbolehkan perbandingan. Contoh: berat badan Ibu adalah 50 kg sedangkan berat badan noni adalah 10 kg. Dengan demikian maka berat badan ibu adalah 5 kali lipat berat badan Noni. Berat 50 kg mengandung arti bahwa berat tersebut dibandingkan dengan satuan berat yang digunakan sebagai ukuran. Satuan ukuran tersebut adalah “kilogram” yang merupakan satuan ukuran yang sudah terstandar. Disamping itu masih banyak lagi satuan ukuran terstandar yang lian seperti meter, mil inci, dan sebagainya. 3.
Penutup Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan Menugaskan beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan kali ini
E. Alat, media dan bahan sumber belajar Wikipedia ensiklopedi, Sosiologi suatu pengantar (Soerjono Seokanto), Sosiologi (Paul B Horton dan Charles L Hunt), Bunga Rampai Sosiologi Keluarga Sumber dari artikel, internet dan bahan lain yang relevan
F. Penilaian a. Jenis tagihan : soal esai 1. Apa yang dimaksud dengan penelitian sosial? 2. Sikap apa saja yang harus dimiliki oleh seorang peneliti? 3. Jelaskan jenis data yang kamu ketahui! 4. Apa manfaat dari suatu penelitian? 5. Bagaimana cara pengambilan sampel yang efektif? b. Bentuk instrumen : uraian
Muara Bulian, 20 Juli 2009 Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Nuriwan Bhakti, S.Pd NIP. 131773625
Hefri Asra Omika, S.Sos NIP. 198202032008031001
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / semester Pertemuan ke Alokasi waktu
: : : : :
SMA NEGERI 1 BATANGHARI SOSIOLOGI XII IPS / 2 5, 6, 7, 8 6 x 45 menit
Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : :
Mempraktekkan metode penelitian sosial Melakukan penelitian sosial Mendeskripsikan metode analisis isi dan observasi Mendeskripsikan metode wawancara
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendeskripsikan metode analisis isi dan observasi 2. Siswa dapat mendeskripsikan metode wawancara C. Materi Pokok / Pembelajaran Penelitian Sosial D. Metode Pembelajaran Ceramah, Studi pustaka, diskusi kelompok dan tanya jawab E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan membaca absen untuk mengecek kehadiran siswa Membuka wawasan siswa tentang metode pengumpulan data Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan pengertian pengumpulan data: Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam proses pengumpulan data, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah: a) Jenis data yang diperoleh b) Sumber data c) Penyusunan instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data d) Jumlah data yang diperlukan e) Siapa saja yang menjadi responden dan bagaimana cara menghubunginya f) Mempersiapkan orang-orang yang akan diminta bantuannya untuk mengumpulkan data g) Menyiapkan surat izin untuk meneliti seseorang atau instansi tertentu h) Biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan data Mengkaji pengertian analisis isi: Analisis isi dalam pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengungkapkan isi sebuah buku atau bacaan di media yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakatnya pada waktu buku atau bacaan di media masa itu ditulis. Dalam melakukan analisis, seorang peneliti dapat menghitung: a. Frekuensi munculnya suatu konsep tertentu b. Penyusunan kalimat menurut pola yang sama c. Kelemahan pola berpikir yang sama d. Cara menyajikan bahan ilustrasi, gambar dan lain-lain
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
6
Selain itu dengan cara ini dapat dibandingkan antara satu buku dengan buku yang lain dalam bidang yang sama, baik berdasarkan perbedaan waktu penulisannya maupun mengenai kemampuan buku-buku tersebut mencapai sasarannya sebagai bahan yang disajikan kepada masyarakat atau sekelompok masyarakat tertentu. Mengkaji pengertian observasi: Dalam pengertian psikologi, observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan pengecapan. Semua kegiatan itu disebut pengamatan atau observasi langsung. Observasi ada dua macam, yaitu: 1. Observasi partisipasi Dalam melakukan observasi partisipasi, pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya. Contohnya seorang antropolog yang tinggal bersama orang sakai di Riau untuk keperluan penelitian. 2. Observasi non partisipasi Dalam melakukan observasi, pengamat tidak terlibat langsung dalam kegiatan orang yang sedang diamatinya. 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terahadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 6 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan membaca absen untuk mengecek kehadiran siswa Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan pengertian wawancara: Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan di penjawab atau responden. Hal-hal yang membedakan wawancara dengan percakapan biasa sehari-hari adalah: a. Pewawancara dan responden pada umumnya belum saling mengenal b. Pewawancara selalu bertanya c. Responden selalu menjawab d. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti alur pembicaraan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan “interview guide” e. Pewawancara bersifat netral Mengkaji literatur untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawancara: a. Pewawancara → diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden dan dapat merangsang responden untuk menjawabnya b. Responden c. Topik penelitian yang tertuan dalam daftar pertanyaan d. Situasi wawancara → proses wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi wawancara karena faktor waktu, tempat ada tidaknya orang ketiga dan sikap masyarakat pada umumnya.Mengkaji literatur untuk menemukan teori Labelling: Mengkaji literatur untuk menemukan sikap pewawancara: a. Netral → jangan menentang atau bereaksi terhadap jawaban responden b. Ramah → kesan yang diberikan akan besar pengaruhnya terhadap diri responded c. Adil → tidak memihak, semua responden harus diperlakukan sama d. Hindarkan ketegangan → hindarilah kesan seolah-olah responden sedang diuji Mengkaji literatur untuk menemukan pedoman wawancara: Panduan (pedoman) wawancara perlu juga disiapkan, agar hal-hal seperti tersebut di atas dapat dipenuhi. Panduan wawancara ini ada dua macam, yaitu: a. Pertanyaan berstruktur Yaitu pertanyaan yang semuanya telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tertulis. Responden tinggal memilih di antara jawaban yang disediakan. Contoh: Apakah anda setuju jika murid yang merokok dikeluarkan dari sekolah? RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
7
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak tahu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju b. Pertanyaan terbuka Yaitu pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan keinginannya sendiri dan memberikan komentar terhadap jawaban pertama yang berstruktur. Contoh: Bagaimana pendapat anda jika murid yang merokok dikeluarkan dari sekolah? Keuntungan wawancara a. Dapat diperoleh keterangan sedalam-dalamnya mengenai suatu masalah b. Informasi yang diinginkan dapat diperoleh dengan cepat c. Dapat dipastikan bahwa memang betul respondenlah yang memberikan jawaban d. Cara bertanya lebih fleksibel e. Pewawancara yang sensitif dapat menilai gerak-gerik, nada suara dan air muka responden f. Informasi yang diperoleh lebih dipercayai kebenarannya g. Responden akan lebih bersedia mengungkapkan keterangan-keterangan yang enggan diberikan dalam angket tertulis Kelemahan wawancara a. Terdapat kesangsian akan kebenaran jawaban yang diperoleh b. Kondisi pewawancara tidak selalu stabil c. Adanya perbedaan antara pribadi dan keterampilan para petugas peneliti d. Lebih banyak diperlukan biaya e. Menggunakan sejumlah pewawancara memerlukan usaha untuk memilih, melatih dan mengawasi pekerja lapangan f. Menemui responden bukan pekerjaan muda 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terahadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 7 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan membaca absen untuk mengecek kehadiran siswa Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan cara mengelompokkan data: Setelah data dikumpulkan lengkap dari lapangan, tahap berikut yang harus dikerjakan adalah mengelompokkan dan menganalisis data. Jadi data yang dikumpulkan akan digunakan untuk: 1. Memecahkan masalah-masalah yang ada 2. Mengambil/menyarankan kebijakan 3. Mencapai tujuan Analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan ini tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh si peneliti. Apabila data yang dikumpulkan itu hanya sedikit dan berbentuk kasus-kasus, maka analisisnya pasti kualitatif. Demikian pula, kalau data yang dikumpulkan itu berjumlah besar dan mudah untuk diklasifikasikan, maka analisisnya kuantitatif dan disebut juga analisis statistik. Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1. Tahap pendahuluan atau pengolahan data 2. Tahap kedua atau tahap pokok, yaitu tahap pengorganisasian data 3. Tahap ketiga adalah tahap penemuan hasil Tahap pengolahan data: Setelah si peneliti pulang dari lapangan, seluruh berkas catatan informasi akan diserahkan kepada para pengolah data. Tugas pengolah data yang pertama-tama adalah meneliti kembali catatan para pencari data itu untuk mengatahui apakan catatan itu dapat disiapkan untuk melakukan proses berikutnya. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut: RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
8
1) Editing Editing merupakan meneliti kembali catatan-catatan yang telah kembalid ari lapangan. Editing dilakukan terhadap kuesioner-kuesioner yang disusun secara berstruktur dan diisi lewat wawancara formal. Hal-hal yang diteliti kembali dalam editing meliputi: a. Keterbacaan tulisan b. Lengkapnya pengisian c. Kejelasan makna jawaban d. Relevansi jawaban e. Keajegan dan kesesuaian jawaban satu sama lain f. Keseragaman satuan data 2) Coding (pengkodean) Setelah editing diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memberi kode (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi tanda (simbol) yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima. Tujuan pengkodean adalah untuk menyederhanakan jawaban responden. Jadi coding ialah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya yang dilakukan dengan menandai masing-masing jawaban dalam bentuk angka. Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaannya. Maka, pengkodean dapat dibedakan atas: a. Jawaban berupa angka Pertanyaan yang jawabannya berupa angka seperti pertanyaan tentang umur, jumlah anak, penghasilan dan sebagainya. Jawaban semacam itu tidak perlu diubah menjadi kode. Misalnya: Jawaban kode Umur : 47 th 47 Jumlah anak : 4 orang 4 Penghasilan : Rp. 410.000,410.000 Jika jawabannya dalam suatu interval angka, maka angka-angka tersebut diberi kode tersendiri. Misalnya: Usia putus sekolah antara 10 – 12 tahun kodenya 15 Usia putus sekolah antara 13 – 15 tahun kodenya 16 Usia putus sekolah antara 16 – 18 tahun kodenya 17 b. Jawaban pertanyaan tertutup Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan dan tersusun, sehingga responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain. Misalnya: Pertanyaan Jawaban Kode Apakah ibu mengikuti Ya 1 program KB? Tidak 0 c. Pertanyaan semi terbuka Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan, namun masih ada kemungkinan bagi responden untuk memberikan jawaban lain. Biasanya jawaban yang sudah ditentukan sudah mencakup sebagian besar alternatif jawaban. Misalnya, sebuah pertanyaan “Bagaimana cara membagikan keuntungan kepada karyawan? Jawaban Kode Melalui kenaikan gaji 1 Melalui kesejahteraan 2 Melalui perbaikan fasilitas kerja 3 Melalui fasilitas kesehata 4 Melalui pemberian bonus 5 Lain-lain (sebutkan …. .) 6 d. Pertanyaan terbuka Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak ditentukan. Responden mendapat kebebasan untuk memberikan jawabannya dan pewawancara harus mencatat secara lengkap. Misalnya, ada sebuah pertanyaan “Bagaimana kesan anda terhadap disiplin siswa SMA Pelipur Lara akhir-akhir ini?”. Jawaban yang diberikan oleh responden jelas tidak akan sama, antara lain misalnya: o “saya kira cukup disiplin” o “dikatakan disiplin tidak, dibilang tidak disiplin juga tidak” o “disiplinnya pantas dibanggakan” o “sulit bagi saya menilainya” o “disiplin siswa SMA PL menyedihkan sekali” o “Minta ampun deh” o “dibandingkan tahun lalu, kelihatannya lebih disiplin tahun ini” RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
9
o “belum pernah saya jumpai SMA yang disiplin seperti ini” Jawaban yang beraneka ragam demikian itu belum dapat diberi kode. Jawaban-jawaban yang diberikan terlebih dahulu harus digolong-golongkan terlebih dahulu ke dalam kategori-kategori tertentu. Jika setiap macam jawaban telah dimasukkan ke dalam kategori yang sesuai, barulah kode diberikan. Misalnya: Kategori Jawaban Kode Disiplin sekali 1 Disiplin 2 Cukup disiplin 3 Tidak disiplin 4 Tidak disiplin sekali 5 Tidak dapat mengatakan 6 Tidak bersedia mencawab 7 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terahadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 8 1. Kegiatan Awal (10’) Memulai kegiatan belajar dengan membaca absen untuk mengecek kehadiran siswa Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan tahap pengorganisasian data: Setelah kode diberikan, akan diperoleh data jawaban yang seluruhnya berada dalam keadaan sudah terdistribusi ke dalam kategori-kategori. Setiap kategori telah memuat data dalam jumlah atau frekuensi tertentu. Pengorganisasian data perlu dilakukan dalam bentuk tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel silang. 1. Tabel Frekuensi Untuk mengetahui besarnya frekuensi data masing-masing kategori perlu dilakukan perhitungan dan disusun dalam tabel frekuensi. Cara menghitung frekuensi yang paling sederhana adalah dengan cara men-talli. Berikut contoh sebuah daftar kategori dengan garis talli dan daftar frekuensi yang diperoleh. Kategori Talli Frekuensi Disiplin sekali II 2 Disiplin IIII 5 Cukup disiplin IIII IIII III 13 Tidak disiplin IIII IIII IIII IIII IIII 24 Tidak disiplin sekali IIII IIII IIII III 23 Tidak dapat mengatakan III 3 Tidak bersedia II 5 mencawab 2. Tabulasi Tabulasi artinya menyusun data ke dalam bentuk tabel. Pada tahap ini data dianggap telah selesai diproses. Melalui tabulasi, data dari lapangan akan tampak ringkas dan bersifat merangkum. Dalam keadaannya yang ringkas dan tersusun dalam tabel yang baik, data akan dapat mudah dipahami. Tabel 1: Hasil penilaian orang tua dan pamong terhadap disiplin siswa SMA Titian Teras Penilaian f % Disiplin 10 5 Cukup 30 15 Tidak Disiplin 120 60 Tidak dapat mengatakan 15 7,5 Tidak dapat menjawab 25 12,5 Jumlah 200 100 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua dan pamong banyak yang menilai siswa SMA Titian Teras “tidak disiplin”. 3. Tabulasi Silang Tabulasi silang dibuat dengan jalan memecah setiap kesatuan data ke dalam setiap kategori menjadi dua atau tiga atau lebih sub-kesatuan. Pemecahan ini dilakukan atas suatu kriteria baru yang lain. Tabel 2 : hasil penilaian orang tua dan pamong terhadap disiplin siswa SMA TT RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
10
(menurut jenis pekerjaan) PENILAIAN
PEKERJAAN SWASTA
PNS
TNI & POLRI
JUMLAH Disiplin 3 2 5 10 Cukup 13 7 10 30 Tidak Disiplin 25 35 60 120 Tidak dapat mengatakan 3 5 7 15 Tidak bersedia menjawab 5 16 4 25 JUMLAH 49 65 86 200 Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa ada dua perangkat susunan ketegori. Satu kategori tersusun secara vertikal untuk mengklasifikasikan hasil penilaian pamong dan orang tua terhadap disiplin siswa. Satu perangkat lagi tersusun secara horizontal untuk mengklasifikasikan jenis pekerjaan orang tua siswa dan pamong. Mengkaji literatur untuk menemukan tahap penemuan hasil: Tabulasi yang berupa penyusunan data ke dalam tabel merupakan suatu langkah (awal) dari penemuan hasil yang berupa analisis, baik deskriptif maupun kuantitatif. Penemuan hasil ini dapat berupa ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau derajat besarnya hubungan antarvariabel. 1. Analisis ke arah penemuan ada tidaknya hubungan antara dua variabel Dua variabel akan dinyatakan berhubungan satu sama lain apabila perubahan variabel yang satu selalu diikuti oleh perubahan variabel yang lain. Contoh: Tabel 3 : Hubungan antara harga Gula Pasir dan Permintaannya Harga Per (kg) Jumlah yang diminta (kuintal) Rp. 240.000,1.300 Rp. 246.000,1.275 Rp. 254.000.1.230 Rp. 264.000,1.205 Rp. 276.000,1.160 Rp. 288.000,1.130 Dari tabel 3 diketahui bahwa apabila harga gula pasir naik (berubah), maka jumlah gula pasir yang diminta pun turun (berubah). Apabila variabel yang satu perubahannya naik dan mengakibatkan variabel yang lain turun, hubungan demikian itu disebut negatif. Sedangkan bila perubahan kedua variabel itu sejajar, sama-sama naik atau sama-sama turun, hubungan demikian itu disebut positif. Pada tabel 3 perubahan harga mengakibatkan perubahan jumlah yang diminta, sehingga variabel harga disebut variabel bebas (independent variable) dan jumlah permintaan disebut variabel terikat (dependent variable) 2. Mengukur derajat besarnya hubungan Langkah lanjut yang dapat ditempuh adalah langkah mengukur derajat besarnya hubungan antara dua variabel itu. Derajat besarnya hubungan antara dua variabel dapat dicari dengan rumus r. besarnya r akan berada antara angka -1 dan +1, atau -1 ≤ r ≤ +1. Besarnya r, makin mendekati -1 atau +1, berarti derajat hubungan antara dua variabel tersebut makin besar, sedangkan apabila nilai r mendekati 0, berarti hubungan makin kecil. Dari tabel 3 dapat dibuat contoh perhitungan korelasi seperti di bawah ini. Rumus : ∑ − (∑ ) (∑ ) = √ ∑ − (∑ ) √ ∑ − (∑ ) Perhitungan 1 2 3 4 5 6 =6
r= =
240 246 254 264 276 288 ∑ = 1.568
1.300 1.275 1.230 1.205 1.160 1.130 ∑ 7.300
=
312.000 313.650 312.420 318.120 320.160 325.440 ∑ 1.901.790
=
57.600 60.516 64.516 69.696 76.176 82.944 ∑ = 441.448
1.690.000 1.625.625 1.512.900 1.452.025 1.345.600 1.276.900 ∑ = 8.903.050
6 (1.901.790) − (1568) . (7.300) 6 (411.448) − (1568) . 6 (8.903.050) − (7.300) 11.410.740 − 11.446.400
√2.468.668 − 2.458.624 . 6 (8.903.050) − (7.300)2
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
11
=
−35.660
√10.064 √128.300 −35.660 = 100,3195 . 358,1899 −35.660 = 35.933,4279 = −0,9924 Dari perhitungan di atas dapat di ketahui bahwa r = - 0,9924 berarti ada hubungan yang signifikan antara harga dan permintaan. Dan hubungan itu negatif artinya kalau harga naik, maka permintaan akan turun dan sebaliknya kalau harga turun maka permintaan akan naik. Mengkaji literatur untuk menemukan kecendrungan umum data dengan statistik sederhana: Distribusi Frekuensi Data yang dikumpulkan dari hasil penelitian tidak dapat disimpulkan dengan mudah, sebelum data tersebut disusun dan dikelompokkan ke dalam suatu tabel yang berisikan bilangan-bilangan yang sudah dikelompokkan ke dalam kelas-kelas tertentu disebut distribusi frekuensi. Salah satu cara yang sering dipakai dalam membuat distribusi frekuensi adalah seperti yang tercantum di bawah ini. Misalnya data di bawah ini adalah skor hasil tes Sosiologi kelas XII SMA Pelipur Lara 85 66 76 45 66 91 77 64 71 74 47 78 76 42 70 58 71 67 80 78 73 48 68 87 81 72 65 69 73 84 75 56 58 87 56 72 62 93 73 83 97 81 51 61 53 72 62 79 88 79 Jumlah siswa = 50; atau n = 50 Langkah-langkah: 1. Tentukan rentang (range) atau selisih antara skor tertinggi dan skor terendah. Pada table di atas, skor tertinggi adalah 97 dan skor terendah adalah 42, sehingga rentangan ( R ) = 55 atau 97 – 42 = 55 2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas sering diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Cara lain dapat menggunakan aturan Sturges, yaitu: Banyak kelas = 1 + (3,3) log n Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat. Untuk contoh dengan n = 50, maka: Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 1 + (3,3) (1,6990) = 6,6067 Kita bisa membuat daftar distribusi frekuensi dengan banyak kelas 7 atau 8 buah 3. Tentukan panjang kelas interval (p). Rumus yang digunakan adalah p = Jika banyak kelas yang kita ambil 7, didapat: p= = 6,875 dan dari sini bisa kita ambil p = 7 atau p = 8 4. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. 5. Dengan p = 8 dan memulai dengan data yang lebih kecil dari data terkecil, diambil 42, maka kelas pertama berbentuk 42 – 49 dan seterusnya. 6. Adakan pentabulasian skor menurut kelas interval yang sesuai dengan susunan angka terkecil di bawah dan angka terbesar di atas Kelas Tally Frekuensi interval 42 – 49 IIII 4 50 – 57 IIII 4 58 – 65 IIII II 7 66 – 73 IIII IIII IIII 14 74 – 81 IIII IIII II 12 82 – 89 IIII I 6 90 – 97 III 3 JUMLAH 50
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
12
Ukuran Tendensi Sentral Rata-rata Hitung atau Mean Dalam pengertian sehari-hari, rata-rata hitung biasanya disingkat dengan Mean (M) atau nilai rata-rata saja dan dinyatakan dengan tanda Х untuk sampel dan U untuk populasi. Yang dimaksud dengan mean dari suatu kumpulan data ialah jumlah dari data dibagi dengan banyaknya data dari kumpulan itu. Ada dua macam perhitungan untuk ukuran rata-rata ini, yaitu: a. Untuk data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data) b. Untuk data yang dikelompokkan (grouped data) Perhitungan mean untuk data yang tidak dikelompokkan Rumus: ∑ Xi ∑ X1 + X2 + X3 + … Xn = = n ∑ Xi adalah jumlah semua harga X yang ada dalam kumpulan itu. Contoh: Nilai dari 10 orang siswa dalam ujian sosiologi adalah sebagai berikut: 20 30 40 50 60 65 70 75 80 90 20 + 30 + 40 + 50 + 60 + 65 + 70 + 75 + 80 + 90 = 10 580 = 10 = 58 Cara lain untuk mencari mean adalah dengan memperhatikan frekuensinya (f) Rumus: ∑ i Xi = ∑ i Keterangan : = mean fi = frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian Xi = skor Contoh: Dalam tes matematika 2 orang siswa memperoleh nilai 30 1 orang siswa memperoleh nilai 40 1 orang siswa memperoleh nilai 55 3 orang siswa memperoleh nilai 60 2 orang siswa memperoleh nilai 50 Tabel hitungan mean dan Frekuensi Xi (nilai) fi (frekuensi) 30 2 40 1 55 1 60 3 50 2 Jumlah 9
fi Xi 60 40 55 180 100 435
435 9 = 48,33 Perhitungan mean untuk data yang dikelompokkan Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, rata-rata dihitung dengan rumus: =
=
∑ i xi ∑i
Mari kita hitung rata-rata hasil tes sosiologi siswa kelas XII SMA Pelipur Lara Nilai Ujian 42 – 49 50 – 57 58 – 65 66 – 73 RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
Frekuensi fi 4 4 7 14
Tanda Kel xi 45.5 53.5 61.5 69.5
Produk fixi 182 214 430.5 973
13
74 – 81 82 – 89 90 – 97 Jumlah
12 6 3 50
77.5 85.5 93.5
930 513 280.5 3523
Dari tabel diatas di dapat :∑ fi = 50 dan ∑fixi =3523, maka = = 70.46 Median Median merupakan letak data setelah data itu disusun menurut ukuran nilainya. Kalau nilai median sama dengan Me, maka 50% dari data harga-harganya paling tinggi sama dengan Me, sedangkan 50% lagi harga-harganya paling rendah sama dengan Me. Jika banyaknya data ganjil, maka median (Me) setelah data disusun menurut nilanya, merupakan data paling tengah. Contoh sampel dengan data: 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10 setelah disusun menurut nilanya menjadi 4, 5, 7, 8, 10, 10, 12 data paling tengah bernilai 8 jadi Me = 8. Untuk sampel berukuran genap, setelah data disusun menurut urutan nilainya, mediannya sama dengan ratarata hitung dua data di tengah. Contoh diberikan sampel dengan data: 12, 7, 8, 14, 16, 19, 10, 8 setelah disusun menurut nilainya menjadi: 7, 8, 8, 10, 12, 14,16, 19. Data tengahnya ialah 10 dan 12; sehingga median (Me) = 1/2 ( 10 + 12) = 11. Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, mediannya dihitung dengan rumus : ( /
– )
Me = b + p Keterangan : b = Batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak p = panjang kelas median n = ukuran sampel atau banyak data F = jumlah semua frekuensi dengan tanda lebih kecil dari tanda kelas median f = frekuensi kelas median Contoh : jika kita hitung median nilai ujian sosiologi siswa kelas XII SMA Pelipur Lara, dengan menggunakan daftar berikut kita tempuh hal di bawah ini. Nilai Ujian Frekuensi fi 42 – 49 4 50 – 57 4 58 – 65 7 66 – 73 14 74 – 81 12 82 – 89 6 90 – 97 3 Jumlah 50 Setengah dari seluruh data ada 25 buah. Jadi median akan terletak di kelas interval keempat, karena sampai dengan ini jumlah frekuensi sudah lebih dari 25. Dari kelas median ini di dapat: b = 65,5; p = 8 dan f = 14. Adapun F = 4 + 4 + 7 =15, sehingga Me = 65,5 + (8)( ) = 73 Modus Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak tedapat. Contoh: suatu observasi memperoleh hasil-hasil sebagai berikut: 4,5,6,7,7,7,7,8,9,10. Terlihat nilai 7 mempunyai frekuensi tertinggi yaitu 4. Jadi modus dari distribusi ini adalah 7. Jika data telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, modusnya dapat ditentukan dengan rumus: Mo = b + p ( ) Keterangan : b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = panjang kelas modal = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal Jika rumus diatas digunakan untuk mencari modus dari data nilai sosiologi siswa kelas XII SMA Pelipur Lara maka dari daftar berikut diperoleh :
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
14
Nilai Ujian 42 – 49 50 – 57 58 – 65 66 – 73 74 – 81 82 – 89 90 – 97 Jumlah
Frekuensi fi 4 4 7 14 12 6 3 50
1. 2. 3. 4. 5.
Kelas modal = Kelas keempat = 65,5 = 14 – 7 = 7 = 14 – 2 = 2 =8
Mo = 65,5 + (8) ( Mo = 71,22
) = 71,22
3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terahadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
E. Alat, media dan bahan sumber belajar Wikipedia ensiklopedi, Sosiologi suatu pengantar (Soerjono Seokanto), Sosiologi (Paul B Horton dan Charles L Hunt) Sumber dari artikel, internet dan bahan lain yang relevan F. Penilaian a. Jenis tagihan : soal esai 1. Apa yang dimaksud dengan analisis isi? 2. Jelaskan jenis-jenis observasi? 3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam wawacara? 4. Apa kelebihan metode wawancara? 5. Apa kelemahan metode wawancara? b. Bentuk instrumen : uraian Muara Bulian, 20 Juli 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Nuriwan Bhakti, S.Pd NIP. 131773625
Hefri Asra Omika, S.Sos NIP. 198202032008031001
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / semester Pertemuan ke Alokasi waktu
: : : : :
SMA NEGERI 1 BATANGHARI SOSIOLOGI XII IPS / 2 9, 10, 11, 12 12 x 45 menit
Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: : :
Mempraktekkan metode penelitian sosial Mengkomunikasikan hasil penelitian Menyusun laporan penelitian Mempresentasikan hasil penelitian
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyusun laporan penelitian 2. Siswa dapat mempresentasikan hasil penelitian B. Materi Pokok / Pembelajaran Penelitian sosial C. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, ceramah D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 9 1. Kegiatan Awal (10’) Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya Membuka wawasan siswa tentang penyusunan laporan penelitian 2. Kegiatan Inti (115’) Mengkaji literatur untuk menemukan garis besar laporan hasil penelitian: Secara umum garis besar laporan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: 1. Bagian Pendahuluan 2. Bagian isi 3. Bagian Penutup 1. Bagian Pendahuluan Terdiri dari: a. Halaman judul b. Halam persetujuan (kalau ada) c. Halaman pensahan (kalau ada) d. Halaman kata pengantar e. Halaman daftar isi f. Halaman daftar tabel (kalau ada) g. Halaman daftar gambar (kalau ada) h. Halam daftar grafik (kalau ada) 2. Bagian isi (badan laporan) Bab-bab yang terdapat dalam bagian isi pada umumnya terdiri dari: 2.1. Bab pendahuluan yang memaparkan a. Latar belakang masalah b. Perumusan masalah c. Tujuan dan kegunaan penelitian d. Hipotesis penelitian e. Penjelasan istilah RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
16
f. Metode penelitian 2.2. Landasan teori yang berisikan a. Uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian b. Konsep yang mendasari perumusan hipotesis 2.3. Hasil penelitian Bagian ini menguraikan pengolahan dan analisis data serta penafsiran hasil analisis data. Uraiannya disajikan secara terpadu, sehingga terlihat jelas kaitannya antara data dengan hasil yang diperoleh 2.4. Kesimpulan dan saran Pada bagian ini diuraikan keseluruhan hasil penelitian. Kesimpulan pada dasarnya mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan pada landasan teori yang digunakan. Selanjutnya berdasarkan kesimpulan dikemukakan beberapa saran. 3. Bagian Penutup Pada umumnya, bagian penutup ini terdiri dari: 3.1. Daftar kepustakaan Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan. 3.2. Lampiran Bagian ini biasanya berisikan seluruh materi yang perlu diikutsertakan seperti alat pengumpul data, perhitungan statistik, daftar pertanyaan, table dan lain-lain. 3.3. Indeks Bagian ini berisi daftar kata, istilah atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad. 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terhadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 10 1. Kegiatan Awal (10’) Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini yaitu presentasi laporan hasil penelitian 2. Kegiatan Inti (115’) Presentasi hasil penelitian dari kelompok 1 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 2 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 3 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 4 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terhadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 11 1. Kegiatan Awal (10’) Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini yaitu melanjutkan diskusi laporan hasil penelitian 2. Kegiatan Inti (115’) Presentasi hasil penelitian dari kelompok 5 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 6 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 7 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 8 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terhadap materi pelajaran RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
17
Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pertemuan 12 1. Kegiatan Awal (10’) Mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya Menginformasikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini yaitu melanjutkan diskusi laporan hasil penelitian 2. Kegiatan Inti (115’) Presentasi hasil penelitian dari kelompok 9 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 10 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 11 Presentasi hasil penelitian dari kelompok 12 3. Kegiatan Akhir (10’) Memberi postest kepada siswa secara lisan untuk menggugah ingatan siswa terhadap materi pelajaran Menunjuk beberapa orang siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari E. Alat, media dan bahan sumber belajar Wikipedia ensiklopedi, Sosiologi suatu pengantar (Soerjono Seokanto), Sosiologi (Paul B Horton dan Charles L Hunt) Sumber dari artikel, internet dan bahan lain yang relevan F. Penilaian
Penilaian Performance Diskusi kelompok tentang masalah sosial Aspek yang dinilai: Kecakapan akademis Kecakapan sosial Pedoman penskoran:
No. 1.
Aspek Yang Dinilai 1. Kecakapan akademis Penguasaan materi
2.
Pengembangan konsep
Kecakapan sosial Kerjasama dalam kelompok
Hubungan dengan kelompok lain
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
Kriteria Skor 5, jika penguasaan materi sangat baik Skor 4, jika penguasaan materi baik Skor 3, jika penguasaan materi sedang Skor 2, jika penguasaan materi kurang Skor 1, jika penguasaan materi sangat kurang Skor 5, jika mampu mengembangkan konsep dengan sangat baik Skor 4, jika mampu mengembangkan konsep dengan baik Skor 3, jika cukup pengembangan konsepnya Skor 2, jika kurang pengembangan konsepnya Skor 1, jika sangat kurang pengembangan konsepnya Skor 5, jika kerjasamanya dalam kelompok sangat baik Skor 4, jika kerjasamanya dalam kelompok baik Skor 3, jika kerjasamanya dalam kelompok cukup Skor 2, jika kerjasamanya dalam kelompok kurang Skor 1, jika kerjasamanya dalam kelompok sangat kurang Skor 5, jika dapat bertanya dan menjawab dengan sangat baik pada saat diskusi kelas Skor 4, jika dapat bertanya dan menjawab dengan baik pada saat diskusi kelas Skor 3, jika dapat bertanya dan menjawab dengan baik pada saat diskusi kelas Skor 2, jika kemampuan kurang dalam bertanya dan menjawab pada saat diskusi kelas Skor 1, jika kemampuan sangat kurang dalam bertanya dan
18
Tanggung jawab
menjawab pada saat diskusi kelas Skor 5, jika tenggung jawab dalam kelompok sangat baik Skor 4, jika tenggung jawab dalam kelompok baik Skor 3, jika tenggung jawab dalam kelompok cukup Skor 2, jika tenggung jawab dalam kelompok kurang Skor 1, jika tenggung jawab dalam kelompok sangat kurang
FORMAT PENILAIAN DISKUSI KELAS TENTANG MASALAH SOSIAL Aspek Yang Dinilai No. Nama Siswa
Kecakapan Akademis Penguasaan Pengembangan Konsep Konsep
Kerjasama dalam Kelompok
Kecakapan Sosial Hubungan dengan Kelompok lain
Tanggung Jawab
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Muara Bulian, 20 Juli 2009 Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Nuriwan Bhakti, S.Pd NIP. 131773625
Hefri Asra Omika, S.Sos NIP. 198202032008031001
RPP SOSIOLOGI TP 2009/2010
19