RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN TAHUN 2016-2021
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2016
Copyright©2016 Dokumen Rencana Induk Penelitian Universitas Ahmad Dahlan 2016-2021 Diterbitkan oleh: Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta INDONESIA Phone: 074 542886 Fax.: 074 542886 E-mail:
[email protected] Website: http://www.lpp.uad.ac.id Penanggung Jawab: Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor Universitas Ahmad Dahlan Pengarah: Dr. Muchlas, M.T. Wakil Rektor Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik Prof. Drs. Haryadi, M.Sc., Ph.D. Ketua Senat Bidang Riset, HKI, dan Industri Ketua: Dr. Widodo, M.Si. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sekretaris: drh. Asep Rustiawan, M.S. Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tim Penyusun: Suryadi, S.H., M.Hum. (FH) Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. (FKIP) Drs. Sujarwa, M.Hum. (FSBK) Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes. (FKM) Dr. Zahrul Mufrodi, M.T. (FTI) Dr. Nina Zulida Situmorang, M.Si. (F PSIKOLOGI) Dr. Nanik Sulistyani, M.Si., Apt. (F FARMASI) Dr. Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt. (PASCASARJANA) Dr. Rika Astari, S.S, M.A. (FTDI) Dr. Iwan Tri Riyadi Yanto, MIT. (FMIPA) Dr. Aftoni Sutanto, S.E., M.Si. (FE) Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I. (FTDI) Administrasi: Wahyudin Sang Atmaja Edy Kusuma Fradika Indrawan Nuri Fitriyana Fa’izah
DAFTAR ISI Salinan SK Rektor UAD ……………………………………………………………………………………………………….. ii ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………. 1 1 A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………… 1 1 B. Peta Jalan Penelitian ………………………………………………………………………………………………… 1 1 C. Dasar Penyusunan RIP …………………………………………………………………………………………….. 2 2 BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN …………………………………………………………………………………… 3 3 A. Visi dan Musi Unit …………………………………………………………………………………………………… 3 3 B. Landasan Pengembangan LPP UAD ………………………………………………………………………….. 4 4 C. Analisis Situasi Saat Ini ……………………………………………………………………………………............ 4 4 BAB III GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN ………… 2121 A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan …………………………………………………………………………….. 2121 B. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja ……………………………………………………………………………. 2323 BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIAKTOR KINERJA ……………………………………. 26 26 BAB V PELAKSANAAN RIP UNIT KERJA ………………………………………………………………………………. 2929 BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………. 3130 LAMPIRAN FOKUS BIDANG DAN TOPIK-TOPIK PENELITIAN ……………………………………………….. 3131 Topik 1 Bidang Kemandirian Pangan …………………………………………………………………………………… 3232 Topik 2 Bidang Penciptaan Dan Pemanfaatan Energy Baru …………………………………………………… 37 37 Topik 3 Bidang Pengembangan Teknologi Kesehatan Dan Obat …………………………………………….. 3939 Topik 4 Bidang Transportasi ……………………………………………………………………………………………….. 53 53 Topik 5 Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi …………………………………………………………… 6060 Topik 6 Bidang Pengembangan Teknologi Pertahanan Dan Keamanan ………………………………….. 6565 Topik 7 Bidang Material Maju ……………………………………………………………………………………………… 6969 Topik 8 Bidang Kemaritiman ……………………………………………………………………………………………….. 71 71 Topik 9 Bidang Manajemen Penanggulangan Bencana …………………………………………………………… 73 Topik 10 Bidang Sosial, Humaniora, dan Pendidikan ……………………………………………………………… 84 84
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Induk Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (RIP UAD) tahun 2016-2020 disusun untuk memberikan arah pengembangan kebijakan dan pelaksanaan bidang darma penelitian Universitas Ahmad Dahlan. RIP merupakan rencana penelitian yang harus dilakukan oleh sivitas akademika UAD secara sistemik, berkelanjutan, dan berbasis topik riset. Hal ini dilakukan tidak semata-,ata hanya untuk mengakomodasi sivitas akadmeikia, tetapi lebih utama lagi adalah untuk mensinergikan seluruh sumberdaya yang ada agar mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian tersebut memuat tema-tema yang dikembangkan dalam topik dan judul penelitian yang dapat mewadahi semua rumpun bidang ilmu pada masing-masing fakultas, laboratorium, dan pusat-pusat studi. RIP UAD ini menjadi acuan bagi sivitas akademika yang akan melakukan penelitian dengan harapan capaian penelitian memiliki nilai substansial, bermanfaat, dan nyata/riil bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bermanfaat bagi UAD dan pembangunan masyarakat luas. Upaya untuk mendorong kemajuan iptek dan meningkatkan kontribusi riset bagi ekonomi oleh UAD pernah dilakukan dengan menerbitkan sejumlah regulasi dan kebijakan. Akan tetapi, dari hasil evaluasi RIP tahun 2012–2016 memperlihatkan bahwa berbagai kebijakan tersebut belum sepenuhnya menjadi acuan. Oleh karena itu, diperlukan RIP yang lebih terstruktur dan berkekuatan hukum yang lebih tinggi. B. Peta Jalan Penelitian Arah penelitian UAD berdasarkan pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015—2045 dan Rencana Strategis Tahun 2015—2019 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Selain itu, RIP UAD juga mendasarkan pada sepuluh bidang fokus riset yang ditetapkan Kemenristekdikti, yaitu (1) kemandirian pangan, (2) penciptaan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, (3) pengembangan teknologi kesehatan dan obat, (4) pengembangan teknologi dan manajemen transpotasi, (5) teknologi informasi dan komunikasi, (6) pengembangan teknologi
Hal | 1
pertahanan dan keamanan, (7) material maju, (8) kemaritiman, (9) manajemen penanggulangan kebencanaan, dan (10) sosial humaniora-seni budaya-pendidikan. Dalam lima tahun ke depan (2016-2021) diharapkan penelitian yang dilakukan dan dikembangkan oleh sivitas akademika sebagai peneliti bergerak dari kajian-kajian keilmuan sampai kepada penemuan produk-produk (model, teknologi tepat guna), samai dilakukan penerapan, transfer teknologi kepada pengguna, dan pemasaran hasil-hasil penelitian. Sedangkan output yang diharapkan tidak hanya sebatas laporan penelitian, akan tetapi sampai berwujud publikasi ilmiah dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI) baik berupa paten.
C. Dasar Penyusunan RIP Dokumen dalam penyusunan RIP UAD ini berdasarkan pada: 1) Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015—2045. 2) Rencana Strategis Tahun 2015—2019 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. 3) Pedoman penyusunan RIP dari DRPM Kemenristekdikti. 4) Surat Keputusan Rektor Universitas Ahmad Dahlan No. 075/KEP/I.3/2015 tentang Statuta Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2015. 5) Rencana Strategis (Renstra UAD) tahun 2016-2020 tanggal 21 Desember 2015.
Hal | 2
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN A. Visi dan Misi Unit Visi UAD Menjadi Perguruan Tinggi yang diakui secara nasional dan dijiwai nilai-nilai Islam. Misi UAD Memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian pengabdian kepada masyarakat, kerja sama, dan tata kelola perguruan tinggi yang baik yang dijiwai nilai-nilai Islam. Visi LPP UAD Menjadikan UAD sebagai Universitas Riset (Research University) bertaraf nasional dan dikenal secara internasional, unggul, terpercaya, dan mandiri di bidang penelitian khususnya pada pengembangan, pemanfaatan IPTEKS dan kebudayaan bagi kesejahteraan umat manusia berbasiskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan ke-Islaman. Misi LPP UAD 1. Mewujudkan kemampuan dan kualitas dosen dalam kegiatan penelitian secara merata dan menyeluruh, serta menghasilkan karya untuk publikasi ilmiah, buku ajar, prototipe/ model, teknologi tepat guna, dan perolehan HKI(Paten/Desain Industri dll) 2. Mengembangkan produk-produk penelitian unggulan agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian yang relevan dengan Renstra UAD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) DIY, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, 4. Meningkatkan dan mewujudkan jalinan kerjasama internal dan eksternal, baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk menunjang otonomi daerah dan pembangunan Nasional.
Hal | 3
5. Mewujudkan kemandirian lembaga melalui penelitian kelembagaan (institutional research) yang berorientasi mutu dan kemampuan bersaing secara nasional dan internasional.
B. LANDASANPENGEMBANGANLPPUAD Sesuai dengan Statuta Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD merupakan unsur pelaksana tingkat universitas yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, memantau, dan melakukan upaya pengendalian dan penjaminan mutu penelitian dalam hal penggunaan sumber daya dan sumber dana, serta mengusahakan pengembangan mutu
penelitian dan sosialisasi hasil-hasilnya. Upaya perbaikan dan
pengembangan program LPP UAD saat ini dan untuk masa depan, memiliki nilai yang sangat strategis. Di samping dalam rangka menunjang program UAD menuju universitas bertaraf internasional, program-program pengembangan yang dijalankan oleh LPP juga dalam rangka menyiapkan mutu dosen UAD agar memiliki kualitas penelitian yang diperhitungkan, baik dalam level lokal maupun nasional, bahkan sampai tingkat internasional. Untuk itu berbagai penyiapan dan penyediaan berbagai sarana baik fisik maupun non fisik yang mendasar dan integral akan sangat menunjang keberhasilan program-program LPP dan UAD pada umumnya.
C. Analisis Situasi Saat Ini 1. Riwayat perkembangan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD merupakan unsur pelaksana tingkat universitas yang mempunyai tugas mengkoordinir, memonitor pelaksanaan kegiatan penelitian, menyelenggarakan kolokium hasil penelitian, danmengembangkan bidang penelitian yang dilakukanoleh dosen-dosen UAD serta Pusat-pusat Studi maupun oleh Pusat Pengembangan UAD. Pengembangan lain yang dilakukan adalah
pengendalian penggunaan sumber daya,
pengembangan dan peningkatan mutu penelitian, mempublikasikan hasil-hasil penelitian, dan mengembangkanoutput penelitian sampai menghasilkan produk yang bernilai. Dalam peningkatan kualitas peneliti, LPP secara berkala melaksanakan kegiatan upgrade atau peningkatan kapasitas meneliti dan menyusun publikasi. Selain itu, LPP juga memberikan pelayanan informasi kegiatan penelitian baik yang dikelola di dalam maupun lembaga di luar UAD baik dari lembaga pemerintah, swasta maupun masyarakat. Sebagai lembaga di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, LPP juga melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian kebijakan yang Hal | 4
bersifat
pengembangan
institusional
dan
organisasi
otonom
(ortom)
Persyarikatan
Muhammadiyah. Kelembagaan LPP didirikan pada 18 Oktober 1991, berdasarkan SK Rektor IKIP Muhammadiyah Yogyakarta Nomor 60 Tahun 1991 yang kemudian diperbaharui dalam Statuta Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berdasarkan Keputusan Rektor UAD Nomor 001 Tahun 2001 dan dikuatkan lagi dengan Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2012 Bab VI pasal 67 dan 68. Struktur organisasi LPP UAD disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi LPP Keterangan : = garis komando --------------- = garis koordinasi Pusat Studi di bawah koordinasi LPP UAD :
Pusat Studi Fisika Terapan (PUSFIT)
Center For Integrated Research And Innovation (CIRNOV)
Pusat Studi Lingkungan dan Bencana (PSLB)
Pusat Studi Wanita (PSW)
Pusat Studi Mobile Technology Innovation Center (MoTIC)
Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS)
Pusat Studi Analisis Kebijakan Nasional (PUSJAKNAS)
Center of Tourism and Creative Bussiness (COTRESS)
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG)
Ahmad Dahlan Drug Information and Crisis Center (ADDICC)
Pusat Studi Astronomi (PASTRON)
Children and Family Education Center (ChiFEC)
Pusat Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PS-K3) Hal | 5
Pusat Studi Pengembangan Mutu Sekolah (PSMPS)
Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
2. Capaian rencana-rencana yang sudah ada Sampai saat ini dalam usaha mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas–tugas serta kegiatan penelitian, LPP UAD boleh dikatakan berhasil, dapat diperhatikan dari: a. Alokasi anggaran biaya/dana UAD yang diperuntukkan dan dialokasikan untuk kegiatan penelitian dosen dapat diserap semuanya. b. Keberhasilan usulan penelitian yang didanai oleh sponsor dari luar UAD dirasakan bermanfaat oleh para dosen. c. Dana penelitian dari luar UAD yang pernah diperoleh DP2M Dikti, Menristek, Kopertis, Pemerintah DIY. d. Pemanfaatan dana di atas, dapat dipertanggung jawabkan disertai dengan laporan hasilhasil penelitiannya. e. Keberhasilan dana penelitian yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian tersebut, dibuktikan (tampak nyata) dengan adanya laporan hasil-hasil penelitian dan yang telah diseminarkan terlebih dahulu.
Capaian kuantitif dapat dilihat pada laporan kinerja bidang penelitian tahun 2012-2016 sebagaimana tercantum pada Tabel 1.
Tabel 2.1. Capaian kinerja bidang penelitian tahun 2012 - Oktober 2016 No
Jenis Luaran
Jumlah Capaian 2012 29
2013 49
2014 59
2015 71
2016 49
5
33
6
5
1
Nasional Tidak Terakreditasi (ber-ISSN) Regional
121
101
151
179
61
Internasional Nasional Terakreditasi
1
Publikasi Ilmiah
Internasional
132
102
99
26
18
2
Sebagai pemakalah dalam pertemuan ilmiah
Nasional
91
130
81
37
44
24
10
0
Sebagai
Nasional
3
Regional
Hal | 6
4
5
pembicara utama (Keynote Speaker) dalam pertemuan ilmiah Visiting Lecturer
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Lokal
Internasional Paten
1
7
1
Paten Sederhana
0
1
1
Hak Cipta
1
8
8
Merek Dagang
0
0
Rahasia dagang
1
2
Desain Produk Industri
0 0
0 0
Perlindungan Varietas Tanaman
0
0
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
0
0
Indikasi Geografis
7
Model/Prototype/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial/Kebijakan
18
18
1
Buku Ajar (ISBN) Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan
64
64
6
Internasional
8
2
1
Nasional
5
0
Regional
3
0
10
11
Jumlah Kerjasama Penelitian
30
53
1
Teknologi Tepat Guna
9
4
1
6
8
3
3
2
Angka partisipasi dosen dalam penelitian *
* Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian dibagi total dosen tetap perguruan tinggi 3.
Peran unit kerja Dalam jangka pendek dan menengah, LPP UAD mengambil peran-peran yang dilakukan
secara berkesimnambungan dengan terus-menerus dan diikuti dengan melakukan evaluasi serta perbaikan sebagai berikut: a. Melakukan pendidikan dan pelatihan para dosen UAD agar menjadi peneliti handal, produktif, dan berkualitas. b. Mendorong dosen melakukan penelitian yang sejalan dengan Rencana Mutu
UAD dan
Sasaran Mutu UAD yang telah ditetapkan dengan berbasis pada payung dan tema-tema penelitian yang telah disepakati. Hal | 7
c. Menyiapkan dosen UAD memiliki kemampuan dalam membuat naskah publikasi sebagai tindak lanjut hasil penelitiannya, tidak hanya untuk jurnal nasional tetapi juga untuk jurnal internasional. d. Menyampaikan hasil-hasil penelitian dosen/mahasiswa UAD kepada masyarakat dan institusi/ lembaga luar UAD sebagai sarana jaringan kerjasama bidang penelitian dan pengembangan, baik dengan lembaga swasta maupun pemerintah, baik dalam skala lokal, regional, nasional, maupun internasional. e. Memperluas jaringan kerja sama penelitian dengan lembaga luar UAD (UMKM, Industri, lembaga pemerintah, persyarikatan, dan lain-lain). f.
Usaha dan dalam jangka panjang, LPP UAD melakukan peran-peran sebagai berikut.
g. Menyiapkan LPP sebagai pusat informasi penelitian (research information center). h. Menyiapkan UAD sebagai Research University bertaraf nasional yang dikenal secara internasional. i.
Mengarahkan dan meningkatkan orientasi penelitian di UAD yang applicable di masyarakat, berorientasi produk (soft and hard), dapat menghasilkan HKI seperti perolehan Paten dan sejenisnya.
j.
Mengarahkan kegiatan LPP UAD ke arah bidang pengembangan (development) sesuai dengan namanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan, secara bertahap, khususnya arah pengembangan yang sesuai atau berbasis hasil-hasil penelitian.
k. Mengarahkan penelitian yang menghasilkan produk-produk riset yang relevan dengan renstra UAD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) DIY, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional berbasis kepada payung dan tema-tema penelitian. l.
Mengarahkan agar lembaga mempunyai kemandirian dalam menjalin kerjasama internal dan eksternal, baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk menunjang pelaksanaan otonomi daerah dan pembangunan nasional.
4.
Potensi yang dimiliki di bidang riset, bidang SDM, bidang sarana dan prasana, serta organisasi manajemen
1. Sumber Daya Manusia Universitas Ahmad Dahlan memiliki sumber daya dosen sebagai peneliti yang cukup besar yaitu 331 orang yang terdiri dari dosen berpendidikan S3 sebanyak80 orang dan S2 Hal | 8
sebanyak 464 orang. Di antara S2 tersebut, sejumlah 76 orang sedang menempuh S3. Jumlah dosen dengan jabatan akademik Asisten Asli sebanyak 150 orang, Lektor 120 orang, lektor kepala 50 orang dan Guru Besar 17 orang.
2. Sarana dan Prasarana a. Lembaga-Lembaga Universitas Ahmad Dahlan memiliki beberapa lembaga yang masing-masing memiliki visi, misi, peran, dan fungsi yang saling menunjang dan bekerja sama untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan UAD. b. Pusat-pusat Studi di UAD LPP UAD sebagai lembaga, memiliki beberapa Pusat Studi dan Pusat Pengembangan yang dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tujuan LPP-UAD dan Pusat-pusat Studi pada LPP UAD tersebut adalah:
Pusat Studi Fisika Terapan (PUSFIT)
Center For Integrated Research And Innovation (CIRNOV)
Pusat Studi Lingkungan dan Bencana (PSLB)
Pusat Studi Wanita (PSW)
Pusat Studi Mobile Technology Innovation Center (MoTIC)
Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS)
Pusat Studi Analisis Kebijakan Nasional (PUSJAKNAS)
Center of Tourism and Creative Bussiness (COTRESS)
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG)
Ahmad Dahlan Drug Information and Crisis Center (ADDICC)
Pusat Studi Astronomi (PASTRON)
Children and Family Education Center (ChiFEC)
Pusat Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PS-K3)
Pusat Studi Pengembangan Mutu Sekolah (PSMPS)
Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
Hal | 9
Adapun untuk Pusat Pelayanan, Pusat Pengembangan, unit pelayanan lain yang dimiliki UAD antara lain:
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
Pusat Pengembangan Bahasa (PPB)
Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH)
Pusat Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang Anak
c. Perpustakaan Pusat Sumber Belajar Universitas Ahmad Dahlan merupakan sarana pemenuhan kebutuhan informasi di lingkup civitas akademik Universitas Ahmad Dahlan. Sebagai sarana penampung serta penyebar segala kekayaan intelektual informasi, Pusat Sumber Belajar Universitas Ahmad Dahlan mendukung tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan dirintis bersamaan dengan berdirinya Kursus B1 Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1957. Pada tahun 1972 terintegrasikan dengan IKIP Muhammadiyah Cabang Yogyakarta yang selanjutnya menjadi IKIP Muhammadiyah Yogykarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 102/D/1994 IKIP Muhammadiyah Yogyakarta beralih fungsi menjadi Universitas Ahmad Dahlan. Mulai saat itu, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 31/tahun 2000 yang diberlakukan sejak 9 Agustus 2000 perpustakaan UAD berkedudukan sebagai Unit Pelaksanaan Teknis yang berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Dengan adanya restrukturisasi di UAD pada tahun 2008, UPT perpustakaan berubah menjadi Pusat Sumber Belajar (PSB) yang bernaung dibawah Lembaga Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPPTK). Pada tahun 2015 Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD mendapatkan akreditasi A dari Perpustakaan Nasional dengan SK Nomor 05/1/EE/VIII.2015. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa yang diperoleh Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD. Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD menerapkan sistem terbuka dalam melayankan informasi yang terdapat di perpustakaan. Sistem layananan terbuka, memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diperlukannya di rak buku. Tujuan akses layanan terbuka ini adalah memberikan kesempatan kepada pengguna perpustakaan untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca di rak, tetapi juga Hal | 10
mengetahui berbagai alternatif dari pilihan koleksi yang ada di rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan. Misalnya rambu-rambu yang menunjukkan lokasi koleksi harus lengkap dan jelas. Jarak antara rak satu dengan yang lain lebih lebar. Jenis layanan yang diberikan di Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD ada berbagai jenis. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan setiap pengguna perpustakaan yang beragam. Adapun jenis layanan di Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD antara lain: 1. Layanan Literasi 2. Layanan Unggah Mandiri 3. Layanan Sirkulasi 4. Layanan Referensi 5. Layanan Cadangan 6. Layanan Terbitan Berkala 7. Layanan e-Print 8. Layanan Bebas Pustaka 9. Layanan Validasi Anggota Baru
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD memiliki jumlah tenaga perpustakaan sebanyak 26 orang yang terdiri dari 18 petugas perpustakaan dan 8 orang student employement yang diperbantukan. Secara detai dapat disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tenaga Perpustakaan UAD Rekapitulasi jenjang studi tenaga perpustakaan No.
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1.
S2 Teknik Informatika
1
2.
S2 Ilmu Perpustakaan
1
3.
S1 Ilmu Perpustakaan
3
4.
S1 bidang lain
3 Hal | 11
5.
D3 Perpustakaan
1
6.
SMA+diklat perpustakaan
1
7.
SMA
4
8.
SMK
4
9.
Mahasiswa (Student Employement)
8
Sumber: Data Pusat Sumber Belajar, 2016
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD memiliki empat unit yang tersebar di masingmasing kampus. Semua unit memberikan layanan kepada seluruh civitas akademikan baik mahasiswa maupun dosen yang membutuhkan segala macam buku da literatur untuk mendukung keberhasilan kegiatan dibidang akademik. Secara rinci unit Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD sebagai berikut:
PSB / Perpustakaan Kampus 1 Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 1 UAD terletak di Jalan. Kapas 9, Semaki Yogyakarta 55166 phone (0274)563515 ext 1171, lantai 1. Luas bangunan pada unit ini adalah 243 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang kerja kepala perpustakaan, ruang prosesing, ruang tata usaha, ruang layanan.peminjaman (sirkulasi) yang dilengkapi dengan komputer, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca.
PSB / Perpustakaan Kampus 2 Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 2 UAD terletak di Jalan Pramuka no. 42; Sidikan Yogyakarta 55161 phone (0274)563515 ext 2131, di lantai 1. Luas bangunan pada unit ini adalah 162 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang tata usaha, ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca.
PSB / Perpustakaan Kampus 3 Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 3 UAD terletak di Jalan Prof. Dr. Soepomo, Janturan Yogyakarta 55166 phone (0274)563515 ext 3210. Luas bangunan pada unit ini adalah 225 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang tata usaha, ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca. Hal | 12
PSB / Perpustakaan Kampus 5 Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 3 UAD terletak di Jalan. Ki Ageng Pemanahan 19, Wirosaban Yogyakarta Phone (0274)563515 ext 5212. Luas bangunan pada unit ini adalah 144 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang tata usaha, ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca. Jumlah koleksi buku sampai dengan bulan Oktober tahun 2016 sebanyak 25.417 judul
(71.286 eksemplar). Di samping koleksi buku, perpustakaan dilengkapi Koleksi Sirkulasi, Koleksi Referensi, Koleksi Cadangan, Koleksi Terbitan Berkala (Majalah, Surat Kabar, Jurnal) tercetak, Koleksi karya Ilmiah jurnal dan buku elektronik, Koleksi Kitab Bahasa Arab, dan Koleksi CD ROM. Selain itu, untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi pengunjung Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) disediakan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD antara lain:
Loker Loker diperuntukkan bagi mahasiswa yang hendak masuk di ruang perpustakaan. loker digunakan untuk menyimpan tas serta barang lain yang tidak dipergunakan selama di ruang baca perpustakaan. Syarat peminjaman kunci loker adalah dengan memberikan jaminan kartu kepemilikan selain KTM UAD.
Hotspot Fasilitas Hotspot yang disediakan oleh Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengakses internet dengan fasilitas wifi di ruang perpustakan.
OPAC OPAC atau lebih familiar dengan katalog online bisa diakses tidak hanya di lingkup UAD saja. Dengan menuliskan web address www.digilib.uad.ac.id mahasiswa mampu menelusur ketersediaan buku, penelitian, atau pun jurnal yang telah dilanggan UADada di tabel 2.3.
Hal | 13
Tabel 2.3. Daftar jurnal yang dilanggan oleh PSB UAD
Jurnal dengan subyek psikologi
Prodi Psikologi Jurnal dengan subyek farmasi dapat diakses full text pdf
Prodi Farmasi Jurnal dengan subyek farmasi dapat diakses full text pdf
Prodi Farmasi Jurnal yang diterbitkan oleh UAD telah terakreditasi A dan terindeks SCOPUS . Prodi sistem informatika Portal Jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Ahmad Dahlan, bisa diakses full text pdf Seluruh Prodi ada di sini
Daftar Link e-journal yang bisa diakses lewat digilib;
Hal | 14
Journal dari PDII LIPI (Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah) Untuk bisa mengakses Anda langsung bisa search pada menu yg telah disediakan. Tapi tidak dapat memberikan full text nya. Jika ingin memperoleh full text nya silakan hubungi Sub Bidang Jasa Penelusuran Informasi LT.6 PDII - LIPI Jl. Jend.Gatot Subroto No. 10 Jakarta. Email:
[email protected]. Telp. (021)5733465
Portal Journal yang menyediakan berbagai subyek, dapat didownload Full Text Dapat Bisa mengakses dengan melakukan pendaftaran dahulu ke http://perpusnas.go.id/
Link katalog bersama yang dihimpun oleh Perpustakaan Nasional. Agar bisa akses full teks silahkan untuk buka web http://onesearch.id/summon/home Portal ini miliknya perpustakaan KPK. Portal menyediakan katalog on line bersama. Ada 14 perguruan tinggi yang tergabung dalam portal ini. Untuk mengakses tinggal klik-klik saja pada menu yang diinginkan. Subyeknya hanya tentang Korupsi.
Katalog bersama. Untuk bisa mengakses silahkan untuk mendaftar terlebih dahulu ke web http://jogjalib.com/
http://proquest.com/pqdauto Userid: 3NJ766TJR3
Hal | 15
Pasword: Pqdikti2011
http://infotrac.galegroup.com/itweb Userid: kpt05012 Passwaord: advance
http://search.ebscohost.com/ Userid: nsoo38o3 Password: uad2013
d. Laboratorium Fasilitas atau sarana penunjang kegiatan akademik/perkuliahan mahasiswa berupa sejumlah ruang pertemuan, laboratorium dan workshop, terdapat di Kampus I, II, III, dan V UAD.Laboratorium dan workshop tersebut digunakan untuk memantapkan keilmuan (teori-teori, konsep-konsep) mahasiswa, khususnya secara praktis. Di samping itu, baik mahasiswa maupun dosen dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut untuk kegiatan/ percobaan penelitian ataupun pengembangan teori, minat-bakat, rekayasa, dan keahlian serta profesi. Laboratorium yang dimiliki UAD antara lain sebagai berikut:
Laboratorium Analisis Kualitas Lingkungan dan K3
Laboratorium Analisis Statistik Industri dan Operasi Riset
Laboratorium Bahasa
Laboratorium Biologi
Laboratorium Biomedik
Laboratorium Bimbingan dan Konseling
Laboratorium Basis Data
Laboratorium Computer Based Test
Laboratorium Elektronika
Laboratorium Entomologi
Laboratorium Epidemiologi Hal | 16
Laboratorium Farmasetika
Laboratorium Farmakologi
Laboratorium Fisika Atom-inti
Laboratorium Fisika Dasar
Laboratorium Fitokimia dan Farmakognosi
Laboratorium Gizi Kesehatan Masyarakat
Laboratorium Hukum
Laboratorium Jaringan Komputer (LAN dan Internet)
Laboratorium Kalibrasi dan Uji
Laboratorium Komputer Dasar
Laboratorium Komputer Mikro
Laboratorium Komputer dan Informatik
Laboratorium Kimia Farmasi
Laboratorium Kimia
Laboratorium Kimia Medisinal
Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia
Laboratorium Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Laboratorium Microteaching
Laboratorium Multimedia
Laboratorium Pancasila dan PKN
Laboratorium Pemeranan
Laboratorium Pendidikan Anak Dini Usia
Laboratorium Penelitian Terpadu
Laboratorium Psikologi
Laboratorium Sistem Produksi
Laboratorium Satuan Proses
Laboratorium Satuan Operasi
Laboratorium Teknik Elektro
Laboratorium Teknik Kimia
Laboratorium Teknologi Farmasi
Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains
Hal | 17
e. Fasilitas Internet Universitas Ahmad Dahlan menyediakan sarana akses Internet melalui jalur LAN (anjungan komputer) dan Hotspot Area di masing-masing unit kampus. Rasio bandwith 2016 skala internasional dari Telkom 400 Mbps, Indosat 55 Mbps, Global Google Cache (GGC) 250 Mbps sehingga jumlah total sebesar 705 Mbps. Untuk Skala domestic dari Telkom 50 Mbps dan Indosat 40 Mbps sehingga total sebesar 90 Mbps. Keseluruhan antara Internasional dan domestic sebesar 795 Mbps atau sama dengan 814.080 Kbps. Jumlah user meliputi mahasiswa 21.158, dosen 417, karyawan 303, sehingga jumlah total user adalah 21.878. Dengan demikian rasio penggunaannya sebesar 37,21 Kbps/user.
f. Organisasi Manajemen Dalam rangka menjamin mutu penelitian dosen yang lebih baik, UAD telah memiliki Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang secara bersama dengan LPP UAD melakukan berbagai macam upaya untuk senantiasa meningkatkan mutu proses bisnis penelitian. Bersama BPM UAD, LPP menyusun SOP penelitian (PPL-UAD-01) yang diberlakukan untuk seluruh kegiatan penelitian sampai dengan publikasi hasil-hasil penelitian di lingkungan UAD. Kebijakan-kebijakan terkait dengan aktivitas penelitian seperti penganggaran juga mengalami kenaikan yang signifikan dari pihak manajemen UAD.
5.
SWOT
A. Kekuatan (Strength) Hal-hal yang menjadi faktor kekuatan yang dimiliki UAD sampai saat ini yang mendukung kegiatan penelitian, adalah: 1. Minat dosen untuk aktif dalam kegiatan penelitian semakin berkembang seirama dengan adanya peningkatan pemahaman terhadap fungsinya sebagai pelaksana Tri Dharma PT. 2. Sarana dan prasarana penunjang tridharma perguruan tinggi yang memadai dan sangat menunjang, khususnya dalam kegiatan penelitian seperti tersedianya Laboratorium Terpadu UAD. 3. Telah terbentuknya Badan Penjaminan Mutu UAD yang menerbitka SOP Penelitian 4. Adanya upaya penataan dan pengembangan kelembagaan organisasi serta pengembangan manajemen kelembagaan yang semakin luas dan terbuka. Hal | 18
5. Adanya kecenderungan peningkatan dana anggaran Universitas Ahmad Dahlan dari tahun ke tahun seiring dengan kenaikan minat mahasiswa studi di UAD. 6. Lembaga Penelitian telah merupakan lembaga yang otonom dan memiliki beberapa pusat studi guna memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Disamping itu ada beberapa Pusat Pengembangan yang telah di tingkat Fakultas UAD,yaituPusat Pengembangan Akuntansi (PPA), Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE), Pusat Pengembangan Manajemen (PPM), Pusat Pengembangan Bahasa (PPB), Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH), Pusat Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang Anak.
B.
Kelemahan (Weakness)
Secara objektif diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kelemahan Universitas Ahmad Dahlan saat ini terkait kegiatan penelitian adalah: 1. Pelaksanaan penelitian masih belum semuanya mengikuti kendali payung penelitian sehingga masih terkesan sekedar memenuhi tugas Tri Dharma. 2. Kemampuan penguasaan bahasa asing dosen (Inggris, Arab, Mandarin atau lainnya) masih perlu didorong agar semakin meningkat secara merata. 3. Jurnal-jurnal penelitian dan majalah ilmiah yang relevan masih perlu ditingkatkan 4. Jumlah dan mutu hasil-hasil penelitian yang dilakukan dosen masih perlu ditingkatkan. 5. Hubungan kerjasama dengan swasta dan kalangan industri untuk pengembangan masih belum terjalin dengan baik. C.
Peluang (Opportunity)
Berbagai hal yang merupakan peluang bagi pengembangan penelitian di Universitas Ahmad Dahlan, antara lain: 1. Adanya peluang penelitian dengan dana dari berbagai instansi yang secara rutin menawarkan bantuan dana penelitian (Ristekdikti, Balitbangkes dll) 2. Adanya peluang hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Ahmad Dahlan dengan pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota). 3. Adanya peluang hubungan kerjasama yang baik dengan perguruan tinggi, khususnya di lingkungan Kopertis Wilayah V DIY maupun dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Hal | 19
4. Adanya komitmen yang tinggi dari seluruh sivitas akademika untuk bersamasama memacu pengembangan lembaga ke arah yang lebih maju dan menjadi universitas yang unggul di Indonesia. 5. Image Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya, Pusat Seni dan Kerajinan, serta sebagai pusat perekonomian masyarakat masih kuat, sehingga akan memberikan dorongan untuk melakukan inovasi-inovasi bidang pendidikan, kesenian, kebudayaan, dan perkonomian berbasis kerakyatan. 6. Sumberdaya kependudukan (demografis) di Provinsi DIY merupakan modal dasar dan aset utama bagi pengembangan perguruan tinggi yang membina multidisplin ilmu yang
mampu
mengakomodasi
tuntutan
pembangunan
di
berbagai
sektor
pembangunan di Provinsi DIY, termasuk bidang penelitian. 7. Era globalisasi saat ini membuka peluang kerjasama di berbagai bidang termasuk bidang penelitian antar-perguruan tinggi baik Dalam Negeri maupun
Luar Negeri
(Tiongkok, Malaysia, Thailand, Mesir, Swiss, USA dan Australia), terutama dalam peningkatan kualitas kinerja perguruan tinggi yang masih berkembang agar dapat berdamapingan atau bahkan sejajar dengan perguruan tinggi yang sudah maju. D.
Tantangan (Threat)
1. Kompetisi global di bidang penelitian yang semakin ketat, dan kuota dana penelitian yang masih minim dibanding dengan perguruan tinggi lain merupakan tantangan bagi UAD untuk dapat bersaing dalam memacu tingkat kualitas penelitian yang semakin meningkat. 2. Persaingan di dunia kerja yang makin tinggi karena berada dalam era persaingan pasar bebas (AFTA)dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), juga merupakan tantangan bagi UAD untuk bersaing dalam kualitas pengembangan ilmu dan teknologi di bidang penelitian. 3. Perguruan tinggi di daerah-daerah yang relatif dekat dengan Provinsi DIY merupakan tantangan yang harus disikapi positif dalam berkompetisi, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni-budaya maupun berkompetisi dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui hasil-hasil penelitian.
Hal | 20
BAB III GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan Berbasis pada evaluasi diri pada masing-masing program studi yang ada di semua fakultas di lingkungan UAD dan berdasarkan analisis SWOT atau analisis 4K (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Kendala) menunjukkan bahwa UAD memiliki keberuntungan untuk tetap melaksanakan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para sivitas akademikanya. Halini diperkuat dengan adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD sebagai lembaga yang mendapatkan amanah untuk mengkoordinasikan, melaksanakan, dan menghasilkan produkproduk penelitian yang bernilai manfaat (berdaya guna) yang di dalamnya telah diorganisasikan dengan lebih baik dan di dalamnya ada unsur pimpinan, Dewan Pertimbangan Penelitian (DPP), serta pendukung teknik. Di samping itu LPP telah mempunyai kantor tersendiri dan selama ini LPP dapat melakukan tugas dengan baik di samping telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga lain seperti Kemdiknas, Kemenristek, Kopertis, Pemda, dan PT lain. Hal ini merupakan nilai-nilai positif yang harus dapat tetap dipertahankan. Berdasarkan kekuatan dan kesempatan dengan memperhitungkan kendala dan kelemahan, maka tujuan dan pelaksanaan kegiatan penelitian tetap perlu dikoordinasikan agar tujuan dan pelaksanaannya dapat menghasikan produk yang bernilai positif dan substansial. Oleh karena itu, tujuan penyusunan RIP ini dengan semua perangkat pengontrol dan pendukungnya seperti Buku Pedoman Penelitian, Rencana Mutu, dan Sasaran Mutu (RM, SM) UAD, SOP Penelitian, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya adalah dalam rangka menghasilkan: 1) peneliti-peneliti handal yang menerapkan metode ilmiah yang kuat, menjunjung tinggi etika ilmiah dan akademik, 2) produk-produk riset berkualitas yang berguna bagi kemajuan Iptek, seni, dan pemecahan masalah pembangunan dan kemanusiaan, 3) produk-produk seperti model, karya seni, prototipe, teknologi tepat guna applicable dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, 4) publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional, 5) publikasi ilmiah pada seminar nasional dan seminar internasional 6) buku-buku ajar dan buku teks yang digunakan, baik secara lokal maupun nasional Hal | 21
7) Produk-produk hasil riset yang bersaing global. 8) Peningkatan partisipasi dosen dalam melakukan P2M 9) Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil/luaran kegiatan P2M (paten, jurnal, TTG, dll) 10) Kerjasama antar lembaga, institusi. 11) Standarisasi dan sertifikasi laboratorium dan perpustakaan 12) Peningkatan layanan dan penyempurnaan basis data kelembagaan (arsip, peneliti, dan hasilhasil riset)
B. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja Hasil-hasil penelitian para dosen UAD harus diusahakan dengan dibuktikan melalui estimasi dan akan terbukti akan manfaatnya. Beberapa contoh penelitian yang sudah terbukti manfaatnya antara lain paten produk Rosella sebagai imunostimulansia dari farmasi hasil dari hibah pascasarjana dan kerjasama luar negeri, penelitian kerjasama dengan departemen pertahanan, penelitian kerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang minat pelajar sekolah di Yogyakarta, dan tentang indeks kebutuhan hidup mahasiswa di Yogyakarta bekerja sama dengan Kanwil Diknas DIY. Oleh karena itu strategi dan kebijakan pada unit kerja (LPP UAD) harus diletakkan atas dasar kerangka kerja yang telah dituangkan ke dalam RIP yang telah dihasilkan. Setiap kegiatan penelitian dosen memiliki topik penelitian yang mengacu kepada RIP ini. RIP yang di dalamnya merupakan acuan untuk melakukan penelitian bagi para dosen perlu menjadi perhatian segenap sivitas akademika. Di dalam RIP tercantum topik unggulan dan peta/arah penelitian pada tiap bidang. Dengan adanya RIP, penelitian dosen menjadi terencana dan terarah dengan baik. Selanjutnya, LPP melakukan pengembangan berikutnya secara sistemik berbasis atas dasar evaluasi diri dan analisis 4 K atau SWOT analysis. Untuk itu LPP melakukan monitoring keberhasilan setiap penelitian dengan mengacu pada indikator-indikator pencapaian sebagai berikut: 1. Penelitian dapat diselesaikan tepat waktu 2. Dapat terlaksana pada setiap periode penelitian 3. Keberhasilan dosen mendapatkan dana penelitian dari dalam dan luar UAD (sponsor) 4. Adanya produk penelitian yang segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas 5. Adanya artikel yang berbasis penelitian yang diperoleh dari lingkungan dan dosen UAD 6. Adanya tawaran penelitian dari luar UAD. Hal | 22
Di samping itu judul-judul penelitian perlu diperhatikan dan dipikirkan secara mendalam agar tidak diragukan dan selalu mendapatkan dana penelitian. Judul-judul penelitian tersebut perlu memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Topik atau judul berdasarkan kepada kompetensi atau keahlian keilmuan diutamakan berdasarkan kepada kompetensi atau keahlian keilmuan diutamakan yang bernilai strategis baik tingkat wilayah, nasional maupun internasional. 2. Penelitian sangat diharapkan hasil-hasilnya untuk pemecahan masalah baik masalah pendidikan maupun keilmuan, kebijakan dan teknologi. Disamping itu, hasil-hasil penelitian memiliki produk yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti hasil penelitian dari fakultas Farmasi, FMIPA, FKIP, dan sebagainya. Untuk itu, topik-topik penelitian diwadahi dalam payung penelitian (dosen berbasis keahlian pada prodi/fakultas akan meneliti yang sesuai dengan payung penelitian prodi atau fakultasnya), kecuali penelitian yang bersifat multidisiplin. 3. LPP UAD sangat mendorong kepada para dosen untuk melakukan penelitian unggulan, baik level institusi maupun nasional. 4. Penelitian pada Pusat-pusat Studi sangat didorong untuk melakukan penelitian sesuai dengan misi dan tujuan Pusat Studi bersangkutan yang dituangkan dalam RIP jangka panjang. 5. Pengukuran kinerja atau key performance indeks (KPI) dilakukan berbasis kepada indikator yang dapat dilakukan pengukuran dengan jelas atau terukur yang dapat dikuantitatifkan maupun dikualitatifkan. Berdasarkan hasil analisis 4K di atas, LPP UAD akan tetap mampu berperan dalam melakukan amanahnya yaitu mengkoordinasikan kegiatan penelitian di UAD yang hasil dan manfaatnya untuk pengembangan lembaga maupun kesejahteraan masyarakat, maka strategi dan kebijakan LPP UAD sebagai unit kerja perlu dilakukan, yaitu bahwa setiap proposal penelitian harus mendapatkan penilaian yang cukup untuk dapat lolos mendapatkan dana khususnya dari dana lembaganya sendiri (alokasi dana UAD untuk LPP). Adapun proposal yang ditujukan untuk mendapatkan dana dari luar (seperti Dikti, Ristek dan lain-lain), LPP memfasilitasi optimasi proposal dengan mengadakan review atau klinik proposal dengan mengundang pakar sebagai reviewer-nya. 1. Strategi Pengembangan unit kerja Strategi pengembangan unit kerja di LPP UAD dapat digambarkan melalui peta strategi yang berdasarkan input, proses dan output berikut.
Hal | 23
Gambar . Peta strategi pengembangan unit kerja
2. Formulasi Strategi Pengembangan Selanjutnya dalam memformulasikan pengembangan penelitian di UAD, maka dalam jangka waktu lima tahun yang telah disusun secara bertahap menghasilkan penelitian yang sesuai dengan strategi kebijakan unit kerja LPP UAD. Tabel 3.1. Tahap Pengembangan Riset Strategis LPP UAD No
Target Mutu
Kondisi Saat Ini
2017
2018
2019
2020
2021
Strategi Aktfitas Utama
Target Pencapaian
1
Peningkatan mutu, kapasitas SDM, IPTEK penelitian muda/ pemula
41
50
60
70
80
90
1. Workshop konseptualisasi penelitian 2. Pencakokan program internasional
tercapainya penelitian
2
Peningkatan Mutu, kapasistas dan ketersediaan SDM dosen senior
19
30
40
50
60
70
1. Sosialisasi Pandua Hibah Penelitian Dikti
proposal dosen lolos seleksi
2. Berkoordinasi
Hal | 24
dengan Dekan dan Direktur Pasca 3. Mengundang Reviewer Dikti 3
Peningkatan Hibah penelitian yang kondusif
belum terukur
minim al 3 dari skala 4
minim al 3 dari skala 4
mini mal 3 dari skala 4
minim al 3 dari skala 4
minim al 3 dari skala 4
4
Peningkatan mutu, daya saing, dan serapan produk iptek
1
3
5
7
9
12
1. menaikkan anggaran LPP 2. membuat dan mengusulkan regulasi yang mendukung penelitian dosen (reward) 3. membentuk Dewan pertimbangan Penelitian 4. membentuk Tim Verifikasi reward
meningkatkan iklim penelitian yang baik
1.
peningkatan kualitas output dan produk penelitian peningkatan serapan program output dan produk penelitian
jumlah konrtak kerjasama industri atau masyarakat
Pendampingan publikasi internasional Kolaborasi publikasi internasional Pengembangan SDM dalam penulisan dan pengelolaan jurnal ilmiah
meningkatnya publikasi dosen
2.
5.
Peningkatan jumlah publikasi per tahun: -Buku : 1%
1. 33
34
35
36
37
38
119
125
131
138
145
155
-Jurnal nasional terakreditasi : 25%
5
6
8
10
13
16
-Jurnal internasional : 10%
55
61
67
74
81
90
-Jurnal internasional bereputasi : 25%
5
6
8
10
13
16
-Jurnal nasional : 5% (di luar jurnal UAD)
2. 3.
Hal | 25
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
Rencana Induk Penelitian (RIP) UAD tahun 2016-2021 memuat program-program penelitian, sasaran program, organisasi dan manajemen yang senantiasa melakukan pengawalan, kontrol, monitoring, dan evaluasi sehingga akan memberikan jaminan mutu penelitian yang dapat dipertanggugnjawabkan. Penyusunan rencana strategis penelitian dalam RIP ini selanjutnya akan dijabarkan menjadi topik-topik penelitian yang sesuai dengan Bidang Fokus Penelitian sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2045 yang dikembangkan di UAD. Secara umum sasaran, program strategis, dan indikator kinerja penelitian
yang
dikembangkan dalam
dokumen
RIP
dan
program-program
tahunan
pengembangan bidang penelitian UAD tahun 2016-2021 diperlihatkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Ringkasan Sasaran, Program Strategis, dan Indikator Kinerja SASARAN 1. Sumber Daya Manusisa (SDM) Setiap dosen/peneliti yang ada di UAD baik sebagai peneliti tunggal maupun berkelompok 2. MANAJEMEN Semua manajemen pada semua institusi yang terkait dengan bidang penelitian, baik langsung maupun tidak langsung 3. FINANSIAL Pendanaan internal UAD Pendanaan eksternal UAD 4. SARANA DAN PRASARANA Semua sarana dan prasarana penunjang kegiatan penelitian, baik langsung maupun tidak langsung seperti laboratorium, perpustakaan, pengelolaan jurnal, website, dll. PROGRAM STRATEGIS 1. Penguatan kemampuan meneliti para dosen di lingkungan UAD dalam rangka membangun track record penelitian yang konsisten pada bidangnya 2. Pemanfaatan laboratorium terpadu di UAD untuk melakukan riset-riset unggulan institusi 3. Mengembangkan penelitian kolaboratif dengan institusi penelitian, pemerintah, dan industri 4. Memotivasi dan memfasilitasi kegiatan seminar atau workshop bertaraf nasional dan internasional 5. Memotivasi dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal internasional dan nasional terakreditasi 6. Memfasilitasi pembimbingan peneliti yunior oleh peneliti senior yang sudah memenuhi syarat 7. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian Hal | 26
8. Memfasilitasi penelitian yang berpotensi mendapatkan HKI 9. Mendorong didirikannya Program Pascasarjana 10. Mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi INDIKATOR KINERJA 1. a. b. c.
INDIKATOR INPUT Dosen mampu menyusun proposal sesuai dengan panduan yang telah diterbitkan. Dosen mampu menyusun proposal sesuai dengan Rumpun Payung. Usul Penelitian dosen yang diajukan kepada lembaga sponsor/penyandang dana penelitian meningkat dari tahun ke tahun. d. Adanya proposal penelitian untuk mendapatkan dana penelitian yang memiliki kompetetif tinggi seperti: penelitian Ristek, hibah strategis nasional, hibah kompetetif, hibah penelitian kerja sama dengan luar negeri, dan sebagainya. 2. INDIKATOR PROSES a. Dosen mampu menyelesaikan penelitian sesuai dengan batas waktu yang disepakati. b. Tidak ada kesalahan dalam sistematika usul penelitian dosen sesuai dengan pedoman lembaga sponsor/penyandang dana penelitian. 3. a. b. c.
INDIKATOR PEMANFAATAN SARANA DAN PRA-SARANA Optimalisasi pemanfaatan sarana dan pra-sarana penelitian. Efisiensi, dan efektivitas pemanfaatan sarana dan pra-sarana penelitian. Diperolehnya Sertifikat bagi laboratorium UAD sebagai sarana penelitian dan pendidikan.
4. INDIKATOR OUT-PUT a. Diversifikasi hasil penelitian dosen yang berupa: (i) laporan penelitian, (ii) publikasi ilmiah, (iii) buku ajar dan/atau buku teks, (iv) model/prototipe, (v) Teknologi Tepat Guna (TTG), (vi) HKI (paten, desain industri, dll.), dan (vii) pertemuan ilmiah meningkat. b. Akrivitas transfer teknologi kepada masyarakat dan institusi meningkat. 5. INDIKATOR OUT-COME a. Pemanfaatan hasil penelitian dosen UAD pada dunia pendidikan, teknologi informasi, jasa dan pelayanan, industri, UMKM, maupun masyarakat luas. b. Hasil penelitian yang dimanfaatkan pada lini kehidupan masyarakat (dunia pendidikan, industri, kesehatan, teknologi informasi, sosial-budaya, dll.) meningkat. c. Jumlah produk penelitian yang applicable atau dimanfaatkan pada dunia industri dan masyarakat luas meningkat d. Pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan referensi ilmiah meningkat 6. a. b. c.
INDIKATOR FINANSIAL Efektivitas anggaran penelitian Kenaikan dana penelitian internal UAD Kenaikan dana penelitian eksternal
Adapun rencana strategis dan topik unggulan penelitian tiap fokus bidang penelitian dapat dilihat pada lampiran.
Hal | 27
BAB V PELAKSANAAN RIP UNIT KERJA A. Pelaksanaan RIP UAD Berdasarkan pada penjelasan pada bab-bab sebelumnya, UAD merancang pelaksanaan RIPnya dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang-peluang yang ada khususnya peluang pendanaan dan kerja sama yang ada dari luar UAD. Di samping itu, UAD juga melakukan kegiatan penguatan kelembagaan yang dapat meminimalisir kelemahan yang dimiliki sehingga tetap dapat menghadapi tantangan eksternal, khususnya dalam masalah persaingan atau kompetisi dalam bidang penelitian. Pelaksanaan RIP UAD dapat dilakukan melalui berbagai jalan: (1) oleh sivitas akademika UAD sebagai individu, dan (2) melalui Pusatpusat studi, Pusat-pusat Pengembangan/Kajian, Laboratorium yang ada di lingkungan UAD. Diakui bahwa dalam merealisasikan tujuan, sasaran, dan output yang telah ditetapkan dalam RIP UAD tidak mudah karean dibutuhkan peneliti-peneliti yang handal. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Universitas Ahmad Dahlan melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD dari tahun ke tahun selalu melakukan program-program pengembangan dan peningkatan kapasitas peneliti yang berkonsekuensi juga pada peningkatan anggaran penelitian. Program-program tersebut antara lain: 1. Perbaikan sistem informasi dan manajemen penelitian 2. Pemetaan kepakaran Doktor-doktor UAD dalam bidang penelitian 3. Meningkatkan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi atau lembaga lain. 4. Workshop/Pelatihan Penyusunan Proposal bagi dosen muda 5. Workshop/Pelatihan Penyusunan Proposal dana penelitian kompetitif nasional maupun dana luar negeri 6. Workshop/Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 7. Workshop/Pelatihan Penulisan Dokumen Paten (Patent Drafting) B. Estimasi dan Sumber Anggaran Penelitian Seiring dengan berkembangnya sumber-sumber pendanaan penelitian yang ada, maka realisasi RIP dapat dilakukan melalui: 1. Penelitian sumber dana internal UAD dengan skema penelitian kompetitif, unggulan dan
Hal | 28
non unggulan. 2. Penelitian sumber dana eksternal UAD, antara lain: a. Sumber dana Kopertis Wilayah V DIY b. Sumber dana Kemenristekdikti c. Sumber dana Kementerian lain d. Sumber dana Pemerintah daerah (Kota/Kabupaten/Propinsi) e. Sumber dana Industri/Mitra f.
Sumber dana Luar Negeri. Seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru yang masuk ke UAD, maka
pendanaan penelitian semakin meningkatkan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 pendanaan berkisar pada angka Rp 4,0 milyar, 2015 mencapai Rp 5,0 milyar, dan tahun 2016 dianggarkan Rp 7,0 milyar. Selanjutnya dengan posisi Universitas Ahmad Dahlan saat ini pada klaster madya, peluang pendanaan penelitian dari luar UAD cukup besar. Demikian juga perolehan dana penelitian dari DIPA Kopertis Wilayah V DIY, selama ini UAD selalu mendapatkan dana penelitian terbanyak. Adapun peluang-peluang lain masih terbuka luas. Dengan asumsi, semakin bertambahnya pengalaman para peneliti UAD semakin banyak peneliti yang memiliki bobot dan kepakaran yang dapat dihandalkan untuk bersaing meraih dana-dana peneltiian yang besar, maka dana penelitian pun akan bertambah dari tahun ke tahun.
Hal | 29
BAB VI PENUTUP
Dokumen Rencana Induk Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (RIP UAD) 2016-2021 ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penelitian. Dengan adanya RIP ini, maka pencapaian keberhasilan kegiatan dapat terukur baik. Arah dan pengembangan riset selalu diupayakan untuk meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Riset yang diunggulkan UAD harus mampu memberi penyelesaian bagi masalah bangsa dan dunia. Demikian RIP ini disusun untuk menjadi pedoman dan arahan pelaksanaan kegiatan riset di UAD, sehingga hasil-hasil penelitian tidak berhenti pada laporan penelitian saja, tetapi menjadi rangkaian penelitian yang terarah yang pada akhirnya menghasilkan produk yang berdaya guna dan bermanfaat bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan tanah air. Pelaksanaan RIP memerlukan kerjasama yang baik antara pemamgku kepentingan dan sivitas akademika sebagai pelaksana/peneliti. Penyediaan sarana prasarana menjadi hal yang sangat penting sehingga target RIP dapat dicapai. Pengelolaan penelitian memerlukan koordinasi yang baik mulai dari penyiapan proposal hingga tahapan yang harus dilakukan sehingga diperoleh target yang dikehendaki. Insya Allah, bila peta penelitian dilaksanakan dengan baik, keinginan UAD menjadi research university dapat dicapai. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga tersusunnya RIP UAD ini, baik dari tingkat pimpinan Universitas, fakultas, maupun lembaga terkait, dan lebih khusus kepada Tim Penyusun.
Hal | 30
LAMPIRAN FOKUS BIDANG DAN TOPIK-TOPIK PENELITIAN
Hal | 31
TOPIK 1 BIDANG KEMANDIRIAN PANGAN No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET
OUTPUT
1
Pengembangan pengolahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Masih tingginya angka gizi buruk balita, BBLR, anemia, Asi eksklusif, gizi pada lansia
Pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai sumber pangan yang bergizi tinggi
Pemanfaatan bahan pangan untuk meningkatkan zat gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Balita, Remaja, Ibu Hamil, Ibu menyusui, Lansia
2
Tingkat kecukupan protein sangat kurang dan kurang banyak terjadi pada remaja (86,2%), Perilaku konsumsi makan masyarakat Yogyakarta (efek dari touris domestic maupun mancanega rame nyumbang asupan lemak, penyedap makanan, asupan makanan dengan cita rasa manis) melebihi dari nasional karena meningkatnya industry fast food (western food), Makanan local dengan syarat gizi seimbang masih belum sepenuhnya dilakukan mengingat menjamurnya industry fast food dilokasi wisata
Industri fast food tersebar sudut-sudut kota, penjual makanan jajanan gorengan ditiap sekolah, aktivitas fisik siswa terbatas serta sudah mulai menurunnya kebiasaan suka mengonsumsi ikan pada masyarakat. Kejadian obes disebabkan oleh overnourhished (kelebihan zat gizi), namun bukan karena peningkatan aktivitas adrenocortiroid tetapi karena sangat rendah protein, Industri fast food berdampak pola makan sangat rendah asupan serat, padahal serat merupakan salah satu komponan zat gizi (polisakarida yang bermanfaat mengatasi
School Health Report suatu program yang akan dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling serta bekerjasama dengan petugas kesehatan sebagai bentuk upaya perbaikan dalam mengatasi masalah gizi ganda pada remaja dengan pemberian konseling bagi remaja dan pemberian pengetahuan bagi orangtua/pengasuh, serta akan diberikan rapor kesehatan sekolah di setiap akhir bulan sebagai bentuk evaluasi. Melihat situasi dan kondisi saat ini,
Pengembangan model School Health Report, Daya terima produkmakanan local terhadap status gizi remaja disekolah binaan, Efektifitas produk makanan local dalam mengatasi masalah gizi ganda (kurang dan lebih) dan penyakit degeneratif
Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Para pelaku usaha dan industry rumah tangga untuk meningkatkan kualitas makanan bersandar internasional berbasis makanan lokal
Menurunnya angka gizi buruk balita, Menurunnya BBLR, Menurunkan anemia, Meningkat cakupan Asi eksklusif, Meningkatkan gizi pada lansia Adanya kerjasama antara Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Status gizi remaja baik/normal, Para pelaku usaha IRT dapat menghasilkan produk makanan local gizi seimbang
Hal | 32
Kerentanan terhadap rawan pangan
obesitas untuk risiko penyakit degenerative), Apabila sejak remaja sudah mengalami masalah anemia maupun status gizi yang tidak normal, maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena penyakit infeksi, tidak aktif, malas, cepat lelah, di sekolah sulit berkonsentrasi dalam belajar dan mengantuk. Akibat lebih lanjut dari masalah ini akan mempengaruhi kecerdasan, daya tangkap serta aktifitas dan produktivitas remaja menjadi menurun Terjadinya perubahan iklim menjadi faktor pemicu kegagalan panen atau berubahnya masa panen. Hal ini akan mendorong terjadinya kelangkaan pangan di wilayah yang tidak memiliki ketahanan yang baik.
program ini merupakan cara yang efektif bagi remaja yang memiliki masalah gizi dan bisa digunakan di setiap sekolah. Hal ini akan membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi pada remaja.
Perlunya adaptasi terhadap perubahan iklim dari sisi kemandirian pangan dalam konteks menghilangkan ketergantungan pangan terhadap satu jenis makanan dengan cara edukasi, Mencari alternative cara bercocok tanam yang sesuai dengan
Edukasi kepada populasi potensi kerawanan pangan terhadap perubahan iklim, Penciptaan alternative bercocok tanam yang adaptable terhadap perubahan iklim
Populasi secara luas & Teknologi, petani
Meningkatnya pengetahuan populasi , Terciptanya teknologi bertani/ bercocok tanam
Hal | 33
prediksi perubahan iklim ke depan
Di Indonesia ketersediaan pangan masih kurang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya impor pangan dari luar negeri. Masalah ketersediaan pangan tersebut , jika tidak ditanggulangi dengan baik akan berdampak pada kemiskinan, kelaparan, gizi buruk bahkan kematian., Banyak makanan yang bersifat gaitrogenik yang masih dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung ; pete cina dan lamtoro ; daun papaya dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka). Sehingga hal tersebut menyebabkan GAKI.
Pemanfaat sumber daya pangan local dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketersediaan pangan untuk menanggulangi gizi kurang dan gizi buruk pada balita.
Menganalisis potensi yang dimiliki masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pangan local.
Hubungan ketersedian pangan lokal dengan gizi kurang dan gizi buruk pada balita
Dapat membandingkan dengan adanya ketersediaan pangan local, apakah bisa meningkatkan status gizi pada balita
Peningkatan status gizi balita dengan sumber pangan lokal
Hal | 34
Penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan dalam pertanian, Olahan pangan yang tidak menerapkan HACCP sehingga membahayakan manusia, Pemilihan bahan pangan dan bahan tambahan pangan yang tidak aman, Keamanan pangan di lokasi wisata Cinta produk pangan lokal
Penerapan HACCP dalam mengolah makanan, Adanya bahan yang bersifat toksik pada makanan, Banyaknya lokasi wisata dan keamanan pangannya yang belum terkendali Merubah mindset dan perilaku
Menumbuhkan kesadaran dan cinta produk lokal
Psikoedukasi cinta pangan lokal Identifikasi masalah kecintaan pangan non lokal
Remaja, Orangtua, Guru
Modul psikoedukasi cinta pangan lokal utk remaja, orangtua dan guru
4
Peningkatan daya saing produk lokal
Diversifikasi produk, Teori persaingan porter
Pelatihan peningkatan kualitas SDM, pemaasaran, inovasi produk, pengelolaan keuangan
Membangun Ketahanan ekonomi Keluarga
Tujuan Sdg’s 2: Mengakhiri kelaparan., mencapai ketahanan Pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan, Literasi keuangan Keluarga (Tabel alur pemikiran keterkaitan anatara listerasi dengan ketahanan pangan)
Penelitian Tentang Aset dan potensi ekonomi keluarga di Masyarakat, Literasi keuangan keluarga, Action resecarch untuk Optimalisasi Potensi dan Aset kelaurga di masyarakat,
Peningkatan kompetensi SDM, Peningkatan daya saing, Peningkatan pendapatan, peningkatan kesejahtearaan, peningkatan organisasi Peta Perekonomian dan keuangan Keluarga, Dihasilkannya model keluarga yang mempunyai kemandiran pangan
Model, modul pelatihan, buku ajar, jurnal, HAKI
5
Peningkatan kompetensi SDM, Marketing Mix, STP, Relationship Marketing, Daya saing produk, Pembinaan laporan keuangan UMKM, Strategi Peningkatan Kinerja Organisasi Dihasilkannya Peta perekonomian Keluarga di pedesaan, pesisir, kota. Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga
3
Pengendalian vektor atau hama berbasis lingkungan, Higiene sanitasi olahan pangan, Toksikologi makanan dan keamanan pangan, Toksikologi dan keamanan pangan di daerah wisata
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Peta Perekonomian dan keuangan Keluarga, Dihasilkannya model keluarga yang mempunyai kemandiran pangan
Hal | 35
7
Sumber protein kurang mencukupi
Pengembangan budaya perairan
Budidaya ikan lokal
System budidaya, Optimasi pakan
Sistem budidaya yang terpadu
Formula pakan, Sistme budidaya yang baru
Hal | 36
TOPIK 2 PENCIPTAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI BARU No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET
OUTPUT
1
Kemandirian teknologi pembangkit listrik
Perlunya ketersediaan energi terbarukan. Perlunya mengeksplorasi berbagai potensi bioenergi dan teknologi yang terintegrasi untuk pengolahannya
Mendapatkan bahan baku sumber daya energi baru dan terbarukan, teknologi pengolahan
PLT bioenergi (biomassa, biogas dan biofuel)
Mendapatkan produk energi baru
Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan 1. untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga2. yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta 3. mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Perlunya dilakukan: Pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang; Pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan; Pembangunan listrik perdesaan.
Rancang Bangun PLT Mikrohidro darat dan marine
PLTMH Terpadu berkelanjutan
Publikasi berupa: prosiding, Jurnal nasional, Jurnal internasional Paten Prototype (bahan baku, teknologi 3proses, produk) Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Program efisiensi dan konservasi energi di tingkat nasional bertujuan untuk 1. mengurangi subsidi energi dan mengurangi kesenjangan antara persediaan dan permintaan energi. Menurut undang-undang (UU) Energi 2. No.30/2007 dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang konservasi energi, definisi konservasi energi adalah
Perunya dikembangkan: Metode yang meningkatkan bauran energy dari berbagai sumber yang memungkinkan Implementasi Green Building
Sistem Smart grid dan manajemen konservasi energi
Paket Energi Manageent System(SEMS) Terimplementasi pada gedung/kompleks. Jaringan Listrk Mikro Cerdas (Smart Microgrids/Smart Grid)
2
Teknologi Konservasi Energi
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Hal | 37
upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Dalam mengantisipasi kelangkaan energi di masa depan, tidak hanya diperlukan upaya pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan, namun sektor industri juga harus menjalankan kebijakan konservasi energi Tujuan utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil karena mereka masih merupakan bahan bakar yang dominan.
Hal | 38
TOPIK 3. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN DAN OBAT No
ISU-ISU STRATEGIS 1. Penyakit menular yang masih dominan (56%), seperti demam berdarah, malaria, diare dan AIDS 2. Penyakit tidak menular yang cenderung terus meningkat, seperti kanker, jantung, darah tinggi, dan diabetes
1
KONSEP PEMIKIRAN 1. masih tingginya prevalensi beberapa penyakit infeksi dan munculnya beberapa kasus infeksi baru memperlihatkan bahwa usaha preventif, kuratif dan rehabilitative belum berjalan dengan baik 2. Prevalensi communicable desease semakin meningkat dengan meningkatnya usia harapan hidup. Dalam hal ini perlu peningkatkan, pelayanan kesehatan terkait dengan pencegahan komplikasi dan menurunkan beban biaya
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
Penelitian terkait isu : 1. Pengembangan obat tradisional : 1. Pengembangan Obat a. Ekplorasi ramuan obat Tradisonal tradisional daerah 2. Pengembangan Obat (etnomedicine) 3. Preventif, promotif, kuratif dan b. Identifikasi secara rehabilitasi makroskopis dan 4. Rasionalisasi, mikroskopis dari simplisia, monitoring, ekstrak dan sediaan obat efektifitas, MESO tradisional. pengobatan
TARGET
Diperoleh ramuan obat tradisional dari berbagai daerah Data base makroskopik mikroskopik simplisia yang belum ada di buku FHI.
c. Standarisasi simplisia, ekstrak dan produk obat tradisional.
Diperoleh berbagai simplisia, ekstrak dan produk obat tradisional terstandar
d. Pengembangan metode dan optimasi proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi.
Diperoleh metode optimasi untuk proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi. Diperoleh aktivitas dan informasi ketoksikan obat tradisional secara in vitro dan in vivo untuk mencegah,
e. Uji praklinik
OUTPUT
Data base ramuan obat tradisional dari berbagai daerah Data base makroskopik dan mikroskopik simplisia.
1. Produk sediaan obat tradisonal terstandar. 2. Pilot project Industri Obat Tradisional HKI Prosedur optimasi proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi. Dosis praklinik yang efektif dan aman.
Hal | 39
f. Uji klinik Obat tradisional
g. Preformulasi, formulasi dan kajian farmakodinamik bentuk sediaan obat tradisional
memelihara dan mengobati penyakit menular dan tidak menular Diperoleh aktivitas dan toksisitas obat tradisional secara klinis untuk mencegah, memelihara dan mengobati penyakit menular dan tidak menular a. Uji klinik fase 1 b. produk penelitian obat tradisional
Dosis klinik yang efektif dan aman.
Publikasi
2. Pengembangan Obat : a. Identifikasi dan optimasi produksi senyawa aktif dari bahan alam b. Preformulasi, formulasi beserta kajian farmasi klinis dan farmakodinamik bentuk sediaan obat
Lead compound Publikasi journal international a. Uji klinik fase 1 b. Produk penelitian obat Uji
Lead compound Publikasi journal international Publikasi
c. Kajian mekanisme obat bahan alam
Publikasi
Publikasi
d. Uji praklinik
Diperoleh aktivitas dan informasi ketoksikan obat secara in vitro dan in vivo untuk mencegah, memelihara dan
Dosis praklinik yang efektif dan aman.
Hal | 40
e. Uji klinik
f. Analisis cemaran dan BKO dalam obat, obat tradisional makanan, kosmetika, dan lingkungan. g. Pengembangan metode analisis zat aktif atau marker h. Pengembangan metode analisis obat dan metabolitnya dalam sampel biologis i. Sintesis bahan baku obat, meliputi optimasi kondisi, modifikasi struktur dan computational aided drug and environmental design. j. Rekayasa toksisitas lingkungan k. Pengembangan obat dari mikroorganisme 3. Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi : a. Pengetahuan masyarakat di
mengobati penyakit menular dan tidak menular Diperoleh aktivitas dan toksisitas obat secara klinis untuk mencegah, memelihara dan mengobati penyakit menular dan tidak menular Publikasi journal internasional Informasi obat ke masyarakat Publikasi
Dosis klinik yang efektif dan aman.
Publikasi journal internasional Informasi obat ke masyarakat Publikasi
Publikasi
Publikasi
Publikasi
Publikasi
Publikasi
Publikasi
Diperoleh metabolit dengan struktur kimianya. Pengembangan penelitian eksperimental/inte rvensi
Isolat mikrooganisme sumber metabolit dan metabolitnya. Publikasi nasional dan internasional
Hal | 41
tingkat komunitas atau pasien mengenai usaha preventif, kuratif dan rehabilitative penyakit infeksi dengan konsep IPE b. Pengetahuan masyarakat di tingkat komunitas atau pasien mengenai usaha preventif, kuratif dan rehabilitative penyakit non communicable dengan konsep IPE 4. Rasionalisasi, monitoring, efektifitas dan ESO pengobatan :
2
3
4
Penguatan kesehatan mental & sosial masyarakat Edukasi konsumen terhadap obat dan kosmetik
Membangun Social Welfare
Pengembangan penelitian eksperimental dengan melibatkan komunitas, apotik pendidikan dan rs pendidikan
a. Penggunaan obat yang rasional b. Kajian Asuhan kefarmasian c. Pharmacovigilance d. Pharmacogenetic e. Pharmacoeconomy Pencegahan dini Deteksi dini problem- 1. Deteksi dini gangguan Orangtua, pasangan kesehatan mental (stress, problem-problem problem kesehatan pranikah, tokoh kecemasan, depresi) kesehatan mental dan mental dan psiko masyarakat 2. Deteksi dini problem psiko psiko sosial sosial sosial (family resilience) Pengetahuan 1. Sosialisasi 1. Perilaku konsumen 1. Peningkatan penggunaan obat 2. Peningkatan kinerja melalui pengetahuan Manajemen dan kosmetik yang knowladge management IPTEK kesehatan (Knowladge aman obat dan Management) 2. Edukasi penggunaan koemetik obat dan kosmetik yang aman Tujuan SDGs 3: 1. Tatakelola anggaran Dihasilkannya model Model anggaran memastikan kesehatan untuk anggaran kesehatan untuk kesehatan untuk kehidupan yang sehat Peserta PBI BPJS peserta PBI BPJS peserta PBI BPJS
Publikasi nasional dan internasional
Alat ukur deteksi dini kesehatan mental & psiko sosial 1. Model 2. Modul Pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
Hal | 42
5
6
1. Pemanfaatan minyak Atsiri untuk terapi kesehatan 2. Albumin 3. Teknologi kesehatan berbasi molekoler Kecenderungan penyakit metabolisme semakin meningkat (jantung, diabetes)
7
8
Pengembangan obat bahan alam untuk tujuanpreventif,promot if,kuratif,danrehabilitat if penyakit
dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia Kemelimpahan sumber daya hayati sebagai bahan obat
2. Penentuan tarif pelayanan BPJS 3. Sistem pelayanan informasi BPJS Ekstraksi bahanbahan hayati
Perlu deteksi dini yang simpel dan ekonomis, self-assessment sehingga tidak membebani masyarakat Peningkatan kualitas layanan kesehatan dan keberhasilan dalam pengobatan terhadap pasien
Pengembangan alat deteksi medis in-vivo yang portable
Perlunya pengembangan obat alam
Pengujian preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi
Ekstraksi bahan hayati untuk terapi, pengendalian hama tanaman
Meminimalkan resiko penggunaan obat sintetis.
Optik dan interaksinya dengan jaringan tubuh
Alat medis portabel pendeteksi metabolisme tubuh: kadar oksigen, detak jantung, gula darah
Non destructive technique probing dengan UV, Vis, IR Riset berkesinambungan di bidang kesehatan dan medis serta manajemen rumah sakit
1. Pemodelan Matematika pada system biology, genetika, farmakokinetik (Biomatematika dan biostatistika) 2. Pemodelan Matematika Manajemen Rumah sakit 3. Matematika Industri, aktuaria, asuransi, dan dana pensiun 1. Uji praklinik 2. Ujiklinikbentuk sediaanbahan alam 3. Standarisasibentuksediaan bahanalam 4. Pengembangan bentuksediaandansistem penghantaran obatbahanalamdengankaji an bioavailabilitas padamanusia (uji klinik)
Obat dan pengendali hama yang ramah lingkungan
Rekomendasi dalam penanganan masalah kesehatan, ekonomi, industri dan asuransi
Pemodelan, simulasi, software
Produk jamu dan fitofarmaka
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Hal | 43
Teknologi Kemandirian Bahan Baku Obat
9
Teknologi Alat Kesehatan dan Diagnostik
10
Pemanfaatan jamu/herba dan pengobatan tradisional belum terealisasi dengan optimal. Daya saing industri jamu dan herba harus ditingkatkan melalui peningkatan kualitas bahan baku, produk jadi, dan penguatan pasar, riset dan industri Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini merupakan ciri yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggungjawab, untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsepkonsep tetapi juga untuk mengetahui
mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus
Saintifikasi jamu & herbal, teknologi produksi pigmen alami
Bahan baku ekstrak tumbuhan obat Obat herbal terstandar
Paten, teknologi proses, produk, Publikasi.
Menurut Rogowski (2007) Teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut : (1) Obat-obat; meliputi : bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk dimakan, diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis; (2) alat-alat (device) meliputi : alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik, terapi; (3) prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang sering kali sangat komplek; (4) sistem penunjang atau support system : adalah teknologi yang
Pengembangan alat elektromedik
Alkes Hameodyalisis, Semilunar Flushing Valve Device
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Hal | 44
masalah-masalah ekonomi, etika dan moral (Raymond, 1998). Menurut UU RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan yang tercantum dalam pasal 42 dinyatakan bahwa : Ayat 1. Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan diteliti, diedarkan dan dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat. Ayat 2. Teknologi kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mencakup segala metode dan yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
digunakan untuk memberikan pelayanan medis di rumah sakit.; (5) sistem organisasional, adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Hal | 45
11
Pelanggaran aspek dan yuridis dalam Teknologi kesehatan reproduksi
Ada persoalan kekosongan hukum
Perlunya regulasi baru
Aspek Yuridis pengembangan teknologi kesehatan reproduksi
Harmonisasi regulasi di bidang hukum kesehatan
Naskah akademik
Nanoteknologi kesehatan
Ada persoalan etis
Perlunya kode etik
Aspek Etik pengembangan teknologi kesehatan reproduksi
Merumuskan Konsep pengembangan hukum nano teknologi kesehatan
Jurnal
Aspek Hukum Nanoteknologi Kesehatan
Merumuskan Konsep pengembangan hukum mengenai sel punca
Bahan ajar
12
13
Pengembangan teknologi sel punca yang melanggar aspek etis dan yuridis
Aspek Yuridis Pengembangan Teknologi Sel Punca
Prosiding
Aspek etis Pengembangan Teknologi Sel Punca Perkembangan teknologi dan pasar bebas
teknologi berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan
-Penggunaan aplikasi teknologi untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas)
Pengembangan teknologi untuk manajemen rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan
Aplikasi berbasis teknologi dan pelayanan berbasis teknologi
software,SIM RS, SIMPUS
Pengembangan media sebagai sarana Pelayanan kespro remaja, Wanita Usia Subur (WUS), Lansia
Minimnya pelayanan kespro ramah remaja, minimnya keikutsertaan dalam ber KB, minimnya
pelayanan kespro ramah remaja berbasis teknologi agar bisa menjangkau remaja dan WUS
Pemanfaatan sosial media sebagai media pembelajaran kespro remaja dan WUS, Efektifitas teknologi sms gateway terhadap kespro
Remaja dan WUS
Tersedianya pelayanan kespro ramah remaja menggunakan teknologi (sms
14
15
Hal | 46
Angka mortalitas penyakit cancer tinggi dinegara berkembang termasuk di Indonesia, seiring dengan perubahan gaya hidup dan lingkungan
16
cakupan ASI eksklusif, minimnya cakupan ANC
secara umum
remaja dan WUS, Efektitifitas media grafis terhadap kespro remaja dan WUS
Cancer adalah penyakit tidak menular yang mengakibatkan banyak kematian. Di Indonesia,kanker payudara sebagai pembunuh pertama pada kelompok wanita seluruh dunia. Sementara itu di Yogyakarta angka insidensi maupun mortality ratenya tertinggi di bandingkan di provinsi lain di Indonesia. sementara itu system pelayanan kesehatan di Negara Negara berkembang, termasuk di Indonesia, mempunyai kelemahan dalam infrastruktur, sehingga belum dapat melakukan screening untuk pencegahan penyakit ini, sebagaimana halnya pada Negara maju. Oleh karena itu diperlukan upaya yuang komprehensif
Pembuatan program promosi kesehatan tentang kanker berbasis android
Perancangan health promotion untuk pencegahan kanker dengan teknologi android
gateway, sosial mediadan media grafis) Tahun 2018: screening cancer untuk Indonesia bagian timur, Tahun 2019: screening cancer di Indonesia wilayah Barat, Tahun 2020:Screening cancer di daerah perkotaan Sehingga persentase perempuan usia 30-50 tahun yang
Perancangan pencegahan kanker berbasis android
Hal | 47
dalam segala bidang untuk menurunkan angka insidensi maupun mortalitasnya , dengan meningkatkan pemahaman mereka melalui tehnologi dideteksi dini kanker sebesar 50% sesuai dengan target rencana jangka menengah dari Kemenkes RI 2015-2019 Pembuatan repellent nyamuk
17
Sampai saat ini penyakit yang disebabkan oleh nyamuk angka insidensi dan angka mortalitasnya tinggi. Malaria, demam dengau dan yang yang terbaru adalah penyakit Zika (WHO 2016.Iinsidensi dan angka kematian tinggi terutama di daerah daerah yang sulit untuk diakses transportasi seperti di daerah pinggiran pantai, daerah perbatasan dengan Negara lain. Oleh karena itu diperlukan
Pembuatanbahan repellent yang alami dan rendah angka chemicalnya sehingga aman digunakan untuk pencegahan gigitan nyamuk
Uji secara invitro nature repellnt untuk nyamuk
Tahuun 2018: tercipta formula yang tepat untuk repllent nyamuk, Tahun 2019: uji coba repellent di masyarakat, Tahun 2020: produksi repellent secara missal.
Tercipta formula yang tepat untuk repellent anti nyamuk yang aman yang bebas bahan kimia
Hal | 48
untuk melakukan usaha preventif dengan menggunakan bahan alami yang terdapat di wilayah Indonesia untuk mengurangi insidensi dan mortalitasnya. Deteksi dini Penyakit
Pengembangan alat / metode diagnostik penyakit
Screening & Pengembangan alat diagnostic
Screening penyakit menular dan tidak menular, Pengembangan metode deteksi penyakit
Alat diagnostik
Alat diagnostik, Jurnal, HKI
Angka penderita diabetes semakin meningkat
Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II
Pemberian rebusan daun afrika ke penderita diabetes
Penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes
Penderita diabetes tipe II
Berkurangnya kadar gula darah penderita diabetes
Terjadinya resistensi vektor penyakit terhadap pestisida, Banyaknya penyakit atau risiko kesehatan dan lingkungan akibat polutan yang berbahaya, Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan yang masih sangat minim di masyarakat, Meningkatnya jumlah pembangunan hotel dan kawasan wisata yang memberikan dampak terhadap
Pemanfaatan bahan alami sebagai pestisida alternative yang ramah lingkungan, Sebaran risiko kesehatan dan lingkungan akibat polutan yang berbahaya di lingkungan pemukiman,kawasan industri, pertanian dan lokasi wisata, Penggunaan teknologi dalam rangka memperbaiki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang
18
19
20
Pemanfaatan bahan alam sebagai bahan pestisida alami dalam mengendalikan vektor penyakit, Kajian tentang ARKL dalam upaya merumuskan manajemen risiko untuk pencegahan risiko kesehatan jangka panjang, Penggunaan teknologi informasi (IT) dalam memperbaiki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan, Kajian tentang AMDAL atau UKL UPL pembangunan hotel dan tempat tempat wisata
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Hal | 49
21
22
24
lingkungan
kesehatan lingkungan, Lingkungan menjadi rusak atau tercemar akibat adanya pembangunan hotel dan kawasaan wisata yang tidak ramah lingkungan dan sesuai dengan AMDAL atau UKL UPL
Kasus kecacingan masih ada di kalangan anak-anak, hal ini dikarenakan pola pencegahan dan pengendalian yang belum dimaksimalkan.
Banyaknya bahan alam yang memiliki kandungan sama seperti nematisida sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengendalian kecacingan
Diperlukan suatu pengobatan baru dari bahan alami yang dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah tersebut.
Efektivitas Ekstrak senyawa botani sebagai pengobatan kecacingan
Produk ekstrak --> dapat bekerjasama dengan instansi lain
Ekstrak tersebut dapat dibuat dan diproduksi
Resistensi penggunaan insektisida kimia terhadap nyamuk sudah banyak terjadi di beberapa wilayah karena penggunaan yang secara terus menerus dan berlangsung lama di masyarakat
Banyaknya bahan alam yang memiliki kandungan sama seperti insektisida seperti minyak atsiri, saponin dll sehingga dapat dimanfaatkan sebagai insektisida
Masih diperlukan insektisida yang berasal dari senyawa botani sebagai alternatif insektisida
Efektivitas Ekstrak senyawa botani sebagai insektisida dan larvasida
Produk ekstrak sebagai insektisida dan larvasida
Ekstrak tersebut dapat dibuat dan diproduksi
Pemanfaatan teknik biologi molekuler dan genomik untuk pengembangan obat dan pemantauan
Perlunya pemanfaatan pengembangan obat dan pemantauan penggunaan obat
Pengujian dengan teknik biologi molekuler dan genomik
1. Polimorfismemetabolisme obat-obattuberkulosis (TB) 2. Optimasi produksi metabolitaktif 3. Pengembanganmetode deteksi diniinfeksi
Instrumen kuisioner dan metode penelitian yang tervalidasi di Lab UAD
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Hal | 50
penggunaan obat
25
26
27
4. Micobacterium tuberculosisdengan denganteknikinstrumentasi daN 5. aplikasinya untukdiagnosis danprognosis
Rasionalisasi,Monitorin gEfektivitas,MESO,danP engembanganobatuntu k communicable diseases (penyakitmenular)
Perlunya penurunan keterjadian penyakit menular
Pengujian rasionalisasi, Monitoring, efektivitas, MESO dan pengembangan obat penyakit menular
1. Rasionalisasi pengobatan communicable diseases apotek 2. Monitoring efektivitas penggunaan obat 3. Apotek
Data MESO penyakit menular yang endemic di Indonesia
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Upayapreventiffoodbor nillnesdengandeteksidi nicemaranpadapangan danbahanpangan
Perlunya preventif foodborn illness
Pengujian deteksi dini cemaran
Pengembangan metodeanalisis pestisida dan logamberat denganreaksi warna untuk deteksi dini cemaran pada makanan
Metode deteksi dini cemaran pada bahan pangan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Pengembangan obat bahan alam untuk tujuanpreventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif penyakit
Perlunya pengembangan obat alam
Pengujian preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi
Pengembangan teknologi kesehatan ramah lingkungan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Pengembangan obat ramah lingkungan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Pengembangan apotik hidup di sekolah
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Hal | 51
Edukasi konsumen terhadap obat dan kosmetik 28
Pengetahuan Manajemen (Knowladge Management)
1.
2.
Sosialisasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman Edukasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman
1. Perilaku konsumen 2. Peningkatan kinerja melalui knowladge management
Peningkatan pengetahuan IPTEK kesehatan obat dan koemetik
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Model Modul Pelatihan Buku ajar Jurnal HAKI
Hal | 52
Topik 4. TRANSPORTASI No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
1
Meningkatnya jumlah pengguna kendraan terutama kendaraan darat
Peningkatan inovasi dan teknologi dalam menanggulangi polusi udara
2
Tinggi angka kecelakaan dijalan raya
Improve unsafe action
Perbaikan sarana prasarana di jalan raya
3
Tingginya angka kecelakaan pada remaja di jalan raya
Perbaikan perilaku berkendara
Pelatihan, sosialisasi, buku saku
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN Kajian tentang inovasi kreatif dalam menanggulangi polusi udara, Kajian tentang teknologi terbarukan yang bisa digunakan untuk mencegah pencemaran udara Keamanan dalam berkendara
Safety riding
TARGET
OUTPUT Jurnal, HKI, prosiding, buku
Masyarakat umum, supir transportasi umum
Menurunnyya angka kecelakaan
Remaja usia 14-21 tahun
Paham teknik berkendara
Hal | 53
TOPIK 5. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
1
Literasi kritis media informasi & teknologi
Critical thinking mengakses & menggunakan Iinformasi & Teknologi
Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dalam mengakses & menggunakan Iinformasi & Teknologi
2
Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan bisnis UMKM dan koperasi
3
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
1. 2. 3. 4.
E-Business E- Commerce E-Budgeting Small ERP
Tujuan SDGs 1: Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (no poverty)
1. Peningkatan aksesesibilitas organisasi 2. Peningkatan kecepatan pelayanan 3. Peningkatan transparansi keuangan 4. Peningkatan efisiensi operasional organisasi
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN 1. Psikoedukasi smart netizen 2. Pelatihan smart netizen 1. Perluasan pasar 2. Kualitas pelayanan 3. Manajemen keuangan 4. Peningkatan kinerja organisasi berbasis TIK 1.
Pemanfaatan Informasi keuangan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Penyusunan sistem Informasi keuangan desa 3. Sistem informasi usaha kecil 4. Sistem pengendalian internal lembaga keuangan mikro syariah
TARGET
OUTPUT
Anak, Remaja, Dewasa
Modul psikoedukasi smart netizen
1.
1. 2.
Perluasan jangkauan pasar 2. Peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi organisasi berbasis TIK Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan sistem informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3. 4. 5.
Model Modul pelatihan Buku ajar Jurnal HAKI
Model sistem informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Hal | 54
5. Sistem informasi Akuntansi untuk pengambilan keputusan pasar modal 6. Perancangan sistem Informasi yang mendukung Audit Kepatuhan dan audit kinerja 4
-Big Data
5
- Persandian dalam penyampaian informasi Penyiaran multimedia berbasis digital
6
IT security
- era teknologi berdampak pada layanan pada masyarakat semakin cepat dan akurat
-Pengelolaan big data balum menjadi pilihan bagi pengambil keputusan
Modifikasi dalam tehnik persandian (kriptografi)
Pengembangan metode baru dalam kriptografi
Konten multimedia dalam publikasi informasi umumnya masih dipisahkan dari konten tekstual, informasi tersebar ke berbagai tempat sehingga tidak dapat langsung diakses oleh pengguna secara bersamaan Pengamanan pada privasi pengguna informasi masih lemah, pengguna harus tunduk pada penyedia layanan sepenuhnya agar dapat menggunakan layanannya, konsep pengamanan data pengguna belum praktis
Pengembangan teori matematika dan komputasi sain, meliputi; analisis, aljabar, statistika serta penerapannya.
Penguatan Penguasaan dan sain dasar
Teori/Algoritma/ metode-metode baru di bidang analisis, aljabar, statistika
Teknologi penyiaran multimedia berbasis digital (basis perangkat lunak)
(1) upgrade kepedulian pada keamanan (user maupun pengelola), (2) implementasi standar keamanan
(1) manajemen resiko, (2) network security, (3) computer security, (4) tata kelola security, (5) ISO 27001
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smartcard
(1) dokumen standar keamananan, (2) optimasi captcha untuk otentikasi
Hal | 55
7
Sistem & framework software berbasis open source, meliputi egovernment, e-business, e-health & industri kreatif
(1) Integrasi data yang digunakan oleh institusi pemerintah belum benarbenar terjadi; (2) akses data antar pelaku bisnis masih sulit dilakukan; (3) tenaga kesehatan yang tidak tersebar merata di seluruh negeri; (4) industri kreatif memberi peluang untuk lahan kerja baru berbasis online melalui teknopreneurship
8
Riset peningkatan konten TIK, meliputi data & informasi geo-spatial & pengembangan teknologi big data
(1) Konten TIK masih monoton, tidak jauh berbeda selama beberapa generasi & belum memanfaatkan multimedia kecuali pemberi layanan multimedia khusus; (2) informasi geospatial yang bersifat praktis melalui pemanfaatan teknologi 3D belum banyak digunakan; (3) teknologi big data memiliki peluang untuk diterapkan pada berbagai bidang yang memerlukan pengelolaan data berjumlah sangat besar
(1) implementasi framework IT-govt, (2) pengembangan sistem terdistribusi, (3) pengembangan infrastruktur/aplikasi mobile, (4) banyak desa yang belum terkoneksi
(1) sistem terdistribusi, (2) data warehouse, (3) middlewave, (4) single sign-on, (5) e-gov, ITgov, (6) mobile technology
(1) Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan klimatologi, mitigasi bencana, dan peringatan dini, Paket teknologi e-services (e-Government & e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna; (2) Sistem TIK untuk UKMK, supply chain business, dan payment gateway system; (3) Teknologi untuk game, animasi, seni, dan grafis (1) Teknologi konten dan pengolahan data geospasial; (2) Teknologi Big Data untuk sektor lain
(1) aplikasi terintegrasi, (2) mobile app
Hal | 56
9
Mobile Technology
Information Security 10
11
Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Perpaduan teknologi komputer dan teknologi Internet memungkinkan semua computing resource dapat diakses melalui perangkat mobile yang berbasis wireless.
Security merupakan bidang ilmu yang masih terus dikembangkan oleh berbagai pakar seiring dengan kemajuan teknologi Internet. Dengan teknologi Internet dan cloud computing maka terhadap data yang kita simpan, kita tidak tahu dan tidak peduli dimana letak geografis tempat data kita disimpan, bisa jadi data kita berada berdampingan dengan data kompetitor kita. 1. OER 2. E- learning 3. MOOCs 4. M-Learning 5. DBMS/ MIS/ Expert System 6. PLE 7. Media Sosial
Perangkat mobile dapat mengakses web services atau sebagai client dari sebuah server. Bahkan perkembangannya saat ini mobile devices mempunyai kemampuan yang sama dengan perangkat komputer desktop, sehingga perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan mobile technology enabler.
1.
Teknologi keamanan menjadi hal yang sangat penting dan menantang. Teknologi forensik komputer sangat dibutuhkan untuk membantu mengungkap kejahatan komputer. Teknologi forensik ini bertugas menemukan barang bukti untuk membantu proses penyidikan dan persidangan.
1. 2. 3. 4. 5.
1. Peningkatan aksesibilitas pendidikan 2. Pemerataan kualitas pendidikan 3. Peningkatan kualitas sistem pembelajaran 4. Peningkatan kualitas tata kelola lembaga pendidikan
1.
2. 3. 4. 5. 6.
6.
2.
3.
Wireless communications Data communications Mobile programming Smartphone based technology Web based Mobile technology Pattern recognition
1.
Image processing Digital forensics Mobile forensics Network forensics Grid and Cloud computig Cryptography, Steganography, and Watermarking
1.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah Evaluasi kinerja organisasi pendidikan
1.
2.
2.
2.
3.
Pengembangan mobile technology Hardware/soft ware/aplikasi terkait mobile technology
Model, hardware/softw are/aplikasi Modul pelatihan Buku ajar/buku panduan Jurnal HAKI
Pengembangan teknologi information security Hardware/soft ware/aplikasi terkait security
Model, hardware/softw are/aplikasi Modul pelatihan Buku ajar/buku panduan Jurnal HAKI
Tingkat perbaikan mutu pendidikan Rasio distribusi layanan pendidikan berkualitas antar daerah Posisi/ level kualitas anak didik diukur
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Model Kebijakan Buku/ Modul Teknologi tepat guna Aplikasi/softw are Artikel jurnal HAKI
Hal | 57
berbasis TIK Tatakelola pendidikan berbasis TIK 5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran kelas 6. Pengembangan aplikasi/ software/ multimedia/ LMS untuk pembelajaran berbasis TIK 7. Penerapan STEM dalam pembelajaran berbasis TIK 8. Pengembangan mobile laboratory dan laboratory berbasis TIK 9. Penerapan TEFL, EFL, TESOL berbasis TIK 10. Pengembangan networking pendidikan global berbasis TIK 11. Penerapan berbagai strategi pembelajaran berbasis TIK Optimalisasi pemanfaatan TIK untuk kemudahan birokrasi 4.
dari TIMMS/ PISA
Hal | 58
12
Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan bisnis UMKM dan koperasi
1. 2. 3. 4.
E-Business E- Commerce E-Budgeting Small ERP
1. Peningkatan aksesesibilitas organisasi 2. Peningkatan kecepatan pelayanan 3. Peningkatan transparansi keuangan 4. Peningkatan efisiensi operasional organisasi
13
Upaya promosi kesehatan pada sector Pariwisata masih rendah
Pengembangan teknik, media informasi dan komunikasi berbasis Pariwisata
Need assessment terkait masalah kesehatan yang terjadi akibat Pariwisata, Need assessment terkait upaya promkes yang dilakukan untuk menanggulangi dampak kesehatan akibat Pariwisata
14
Penderita TB melakukan pengobatan selama 6 bulan dan harus rutin minum obat. Untuk itu
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO penderita TB.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO dan pengingat saat dilakukan pemeriksaan
Optimalisasi pemanfaatan TIK di sekolah 1. Perluasan pasar 2. Kualitas pelayanan 3. Manajemen keuangan 4. Peningkatan kinerja organisasi berbasis TIK
Pemetaan masalah kesehatan akibat sector Pariwisata berdasarkan tempat wisata, jenis wisatawan, tujuan wisata, lama berwisata, dll, Analisis situasi upaya promkes pada sector wisata, Analisis kebutuhan upaya promkes terhadap masalah kesehatan Pariwisata, Analisis dukungan stakeholder terkait masalah kesehatan akibat sector wisata Efektifitas teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO penderita TB
1. Perluasan jangkauan pasar 2. Peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi organisasi berbasis TIK
1. Model 2. Modul pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
Data awal permasalahan kesehatan akibat sector wisata dan kebutuhan upaya strategis promkes untuk menanggulangi masalah kesehatan akibat sector pariwisata
Peningkatan upaya preventif dan promotif dalam menanggulangi masalah kesehatan akibat sector pariwisata
Dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Penderita TB lebih rutin dan rajin minum obat
Hal | 59
15
16
17
dibutuhkan PMO (Pengawas Minum Obat) untuk mengingatkan penderita TB tersebut. Biasanya PMO berasal dari keluarga atau petugas kesehatan. Penyampaian informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas yang belum optimal pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia
dahak rutin pada pasien TB
Diperlukan inovasi baru seperti aplikasi berbasis android dalam penyampaian informasi tersebut
Informasi tentang kesehatan lingkungan yang masih minim, Informasi tentang jenisjenis wisata di yogyakarta
Penggunaan system informasi lingkungan dalam kesehatan lingkungan, Penggunaan system informasi untuk menggolongkan kawasan wisata di yogyakarta
pengembangan infrastruktur TIK yaitu telekomunikasi berbasis internet protocol, penyiaran multimedia berbasis digital, dan IT
Penerapan konsep, metode, aplikasi berbasis multimedia (virtual reality, augmented reality) dan keamanan datanya (live streaming security)
Analisis kebutuhan pada anakanak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS dan lansia dalam penggunaan media (aplikasi) untuk penyampaian informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas
Implementasi information hiding (kriptografi, watermark dan sejenisnya), multimedia (virtual reality, augmented reality)
sebagaiPMO Penderita TB
-Kesehatan reproduksi dan seksualitas anak-anak, remaja, WUS, PUS dan lansia
Anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS, Lansia
Penggunaan system informasi lingkungan dalam pemetaan zona hijau, zona rawan penyakit tertentu, zona pemukiman kumuh, zona rawan polutan lingkungan, Memetakan kawasan wisata di Yogyakarta utk digolongkan ke risiko tinggi, rendah dan sedang (risiko kesehatan, risiko keamanan) 1. Sistem keamana data Sistem TIK untuk multimedia (virtual multimedia dan reality, augmented jaringan reality, streaming data) 2. Sistem keamanan
Peningkatan perilaku yang positif terkait kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak-anak, remaja ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS dan lansia Kebijakan lingkungan, Jurnal, HKI, prosiding, buku (buku memilih wisata yang sehat)
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Hal | 60
security 18
19
jaringan (wireless, streaming data)
Pengembangan sistem dan framework software berbasis open source, yang meliputi egovernment, e-business, e-health, dan industri kreatif
Penerapan konsep, metode, dan aplikasi berbasis cerdas sangat potential untuk pengembangan sistem dan framework software berbasis open source
riset peningkatan konten TIK yang meliputi data dan informasi geo-spatial dan penginderaan jauh, serta pengembangan BIG Data
Perekembangan infrasturkur TIK telah mendukung penerapan sistem informasi geo-spatial dan teknologi big data, sehingga metode, algoritma dan teknik-teknik image processing, pemrosesan parallel, dan data mining sangat mungkin dilakukan untuk mendukung isu tersebut.
Implementasi Data Mining, Expert System, Natural Language Processing dan , Image Processing dan Computer Vision, Agent and Multi Agent, Paralel Processing, System untuk mendukung e-government, ebusiness, e-health, dan industri kreatif
1. Implementasi dan
pengembangan algoritma dan teknik image processing untuk data informasi geospasial dan penginderaan jauh
2. Pengembangan teknik 3.
20
riset pengembangan piranti yang meliputi piranti untuk sistem jaringan dan untuk costumer
Perangkat cerdas saat ini 1. sudah banyak diproduksi oleh berbagai vendor untuk mendukung pelayanan 2. terhadap konsumen dan
1. Sistem TIK e-Government 2. Sistem TIK e-Bussiness 3. Framework/ Platform penunjang industri kreatif dan kontrol
Teknologi dan konten untuk data informasi geospasial dan penginderaan jauh Pengembangan teknologi big data
Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan klimatologi, mitigasi bencana, dan peringatan dini, Paket teknologi e-services (e-Government &e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna Teknologi konten dan pengolahan data geospasial Teknologi Big Data untuk sektor lain
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
pemrosesan paralel untuk pemrosesan Big Data Implementasi metode dan algoritma data mining untuk pemrosesan Big Data
Implementasi image processing dan computer vision untuk CPE Implementasi data mining, expert system, dan sistem
Piranti TIK untuk customer premises equipment (CPE)
Smart Card Kebijakan Internet sehat
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Hal | 61
premises equipment
21
22
Ancaman keamanan data digital dan sistem,meningkat seiring dengan kemajuan dan pemanfaatan TIK dalam berbagai bidang seperti logistik, transportasi, UKMK,pendidikan, Menjadi penggerak inovasi, kemandirian dan dayasaing bangsa, yaitu melalui pengembangan sistem dan piranti TIK menuju internet of things dengan mengembangkan sains dan teknologi chips, smart devices,
masyarakat, serta meningkatkan percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah. Dalam hal ini risetriset tentang image processing & computer vision, data mining, expert system, dan sistem representasi knowledge dapat mendukung customer premises equipment (CPE), serta percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah Perlunya tindakan preventif untuk pengamanan data digital dansistem -
Meningkatkan kontribusi TIK pada produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui (1)produksi perangkat TIK dan jasa, (2) penggunaan TIK secara efektif.
representasi knowledge untuk mendukung percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah
Mengembangkanmetode keamanan data dengan Kriptografi dan information Hiding
Kebijakan dan sosial humaniora pendukung TI
- Metode pengaman data dan akses sistem dengan metode Kriptografi, Information Hiding dan pemafaatan Smart Card - Keamanan komunikasi data digital Mengembangkan aplikasi TIK - Pengembangan yang mendukung pada aplikasi dalam produktivitas dan bidange-education pertumbuhan ekonomi (media pembelajaran, digital library elearning), egovernment,ecommerce, e-bisnis, game (mobile dan Web), sistem
dan produktif, Pemanfaatan TIK untuk percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah
Publikasi ilmiah
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card Teknologi cyber Defence
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card Teknologi cyber Defence
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Hal | 62
integrated Big Data, RFID 23
Pengembanga sains dan teknologi High Performance Computing guna mendukung Resource Hungry Applicatioan baik untuk Teknologi Informasi dan bidang TIK
24
Teknologi untuk Peningkatan Konten TIK
informasi geografis. High Performance Computing seperti, Cloud Computing, Grid Computing, Cluster Computing, Distributed Computing akan mendukung performa aplikasi di Teknik Informatika yang membutuhkan resource yang sangat besar, seperti di bidang TIK untuk simulasi Kemajuan TIK dalam dua dekade terakhir berkembang sangat pesat dan mampu meningkatkan kinerja dengan cepat, tepat dan akurat, dan memberikan peluang dikembangkan berbagai kegiatan baru berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e-education, dan sebagainya. Implementasi TIK di negara industri maju telah ditempatkan sebagai penggerak utama dalam pembangunan perekonomian. TIK ini secara substansial meningkatkan produktivitas sektor pelayanan atau jasa di berbagai aktivitas kegiatan manusia dan programprogram pembangunan
Implementasi High - Topik penelitian yang Performance Computing diperlukan : High dengan Cloud Computing, Performance Grid Computing, Cluster Computing, Grid Computing, Distributed Computing, Computing untuk mendukung Distributed TIK misalnya dalam hal Computing, Parallel simulasi yang membutuhkan Programming, Cluster resource yang besar Computing, Cloud Computing dan Data Grid Pengembangan teknologi Teknologi&konten konten untuk peningkatan untuk data informasi pemanfaatan TIK geospasial dan inderaja
Teknologi tentang High Performance Computing, Grid Computing, Distributed Computing, Parallel Programming, Cluster Computing, Cloud Computing dan Data Grid
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Teknologi konten dan pengolahan data geospasial
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Hal | 63
suatu negara. 25
Teknologi Piranti TIK & Pendukung TIK
Kemajuan TIK dalam dua dekade terakhir berkembang sangat pesat dan mampu meningkatkan kinerja dengan cepat, tepat dan akurat, dan memberikan peluang dikembangkan berbagai kegiatan baru berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e-education, dan sebagainya. Implementasi TIK di negara industri maju telah ditempatkan sebagai penggerak utama dalam pembangunan perekonomian. TIK ini secara substansial meningkatkan produktivitas sektor pelayanan atau jasa di berbagai aktivitas kegiatan manusia dan programprogram pembangunan suatu negara.
Peningkatan interkoneksi Internet
Piranti TIK untuk sistem jaringan
Piranti untuk daerah marjinal/daerah terpencil
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Hal | 64
TOPIK 6. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERTAHANAN
No
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
KONSEP PEMIKIRAN
Bioterorisme Virus Zika
Kesiapan pelayanan kesehatan dalam menghadapi bioterorisme (Virus Zika) ASEAN GAMES
Deteksi dini adanya virus Zika (rapid test diagnostic) yang dapat digunakan di pintu masuk Bandara
Negara ASEAN
Alat (rapid test diagnostic)
Bioterorisme Virus Mers CoV
Kesiapan pelayanan kesehatan dalam menghadapi bioterorisme (Mers CoV) Jamaah Haji dan Umroh
Deteksi dini adanya virus Mers CoV (rapid test diagnostic) yang dapat digunakan di pintu masuk bandara
Jamaah Haji & Umroh
Alat (rapid test diagnostic)
1
2
3
PEMECAHAN MASALAH
ISU-ISU STRATEGIS
Teknologi dan pertahanan lingkungan
TARGET
OUTPUT
Pengembangan Teknologi untuk Keamanan lingkungan Pemanfaatan Teknologi untuk Keamanan lingkungan
4
Teknologi Pendukung gerak
daya
Perkembangan teknologi pertahanan Indonesia saat ini jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan perkembangan teknologi militer (Revolution in Military Affairs-RMA) dari negara-negara
Pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia yang sedang dilakukan tidak terlepas dari perkembangan Iptek. Program pembangunan Iptek yang diarahkan untuk
Pengembangan produk alat angkut matra udara
Pesawat tanpa awak jangkaan 200km
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Hal | 65
lain yang maju pesat dan dapat menciptakan sistem senjata baru yang memiliki daya rusak dan daya jangkau yang lebih besar dan lebih jauh serta lebih akurat. Sedangkan kebutuhan pemenuhan pemeliharaan, pengoperasian, maupun suku cadang alutsista masih bergantung pada negara-negara lain.
mendukung kepentingan pertahanan lebih menjurus pada terpenuhinya kebutuhan alutsista yang difokuskan pada teknologi pendukung, yaitu : 1. Daya Gerak, meliputi Alat transportasi Darat, Laut dan Udara 2. Daya Tempur, meliputi Senjata, Munisi Kaliber Besar dan dan Bahan Peledak, Roket dan Peluru Kendali 3. Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer dan Informasi (K4I), meliputi Alat Komunikasi, Sur veilance, Penginderaan dan Navigasi 4. Peralatan/Bekal Prajurit , meliputi Perlengkapan
Hal | 66
Operasi Personel
Teknologi pendukung Gempur
5
Daya
Perkembangan teknologi pertahanan Indonesia saat ini jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan perkembangan teknologi militer (Revolution in Military Affairs-RMA) dari negara-negara lain yang maju pesat dan dapat menciptakan sistem senjata baru yang memiliki daya rusak dan daya jangkau yang lebih besar dan lebih jauh serta lebih akurat. Sedangkan kebutuhan pemenuhan pemeliharaan, pengoperasian, maupun suku cadang alutsista masih bergantung pada negara-negara lain.
Pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia yang sedang dilakukan tidak terlepas dari perkembangan Iptek. Program pembangunan Iptek yang diarahkan untuk mendukung kepentingan pertahanan lebih menjurus pada terpenuhinya kebutuhan alutsista yang difokuskan pada teknologi pendukung, yaitu :
Pengembangan produk sistem persenjataan
Sistem kendali tembak
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
1. Daya Gerak, meliputi Alat transportasi Darat, Laut dan Udara 2. Daya Tempur, meliputi Senjata, Munisi Kaliber Besar dan dan Bahan Peledak, Roket dan Peluru Kendali
Hal | 67
3. Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer dan Informasi (K4I), meliputi Alat Komunikasi, Sur veilance, Penginderaan dan Navigasi 4. Peralatan/Bekal Prajurit , meliputi Perlengkapan Operasi Personel
Hal | 68
TOPIK 7. MATERIAL MAJU
No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
1.
Industri, domestik/pemukima n penduduk, dan lokasi wisata menghasilkan sampah & limbah yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan
Rekayasa teknologi untuk mengelola sampah dan limbah berbahaya
2.
Pertumbuhan kebutuhan energi listrik > suplai listrik dari pemerintah
Unit mandiri energi berbasis rumah tangga dan fasilitas umum
Perlu diversifikasi sumber energi, unitunit kecil mandiri energi yang memungkinkan secara ekonomis
Harga kompetitif sehingga menarik bagi masyarakat untuk mengadopsi
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET
Inovasi teknologi pengolahan sampah dan limbah potensi HKI (paten)
SHS dengan panel surya berkonten lokal tinggi, untuk substitusi panel surya silikon (import)
Ekstraksi pigmen lokal multispektra.
Sel surya organik dari pigmen bahan alam (klorofil dan karotenoid)
OUTPUT
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Efisiensi sel surya organik sebanding dengan thin film silikon (10%)
Panel surya dari bahan organik
Mampu bertahan mionimal 1 tahun operasional
Hal | 69
Sel surya dalam solar home system Industri elektronika nasional dikuasai multinational company
Menghidupkan industri modul elektronika dalam negeri
Material organik penyimpan energi listrik dari konten lokal
Baterei, kapasitor berenergi tinggi, dan superkapasitor
Adanya undangundang produk dalam negeri, keharusan konten lokal 70% untuk barang elektronik (HP, tablet)
Hal | 70
TOPIK 8. KEMARITIMAN
No
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET
OUTPUT
1
Penguatan ekonomi masyarakat pesisir
Value added produk kelautan
1. Diferensiasi produk 2. Manajemen rantai pasokan
1.Perbaikan sistem distribusi pemasaran 2.Meningkatkan kemampuan pengelolaan hasil laut.
1. Evaluasi sistem distribusi pemasaran 2. Pemetaan kemampuan nelayan dalam pengelolaan hasil laut
1.Model A. Modul pelatihan B. Buku ajar C. Jurnal D. HAKI
2
Mengakhiri kemiskinan di semua tempat dalam segala bentuknya, terutama di lingkungan masyarakat pesisir
Tujuan SDGs 1. memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
1.Pemetaan Aset dan Potensi ekonomi keluarga di masyarakat pesisir
1. Pemetaan potensi dan aset ekonomi keluarga pada masyarakat pesisir 2. Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga pada masyarakat pesisir
1. Peta Potensi dan aset Ekonomi Keluarga Masyarakat Pesisir 2. Model tata kelola perekonomian masyarakat di daerah pesisir
1.Mengakhiri kemiskinan di semua tempat dalam segala bentuknya, terutama di lingkungan masyarakat pesisir
Konservasi penyu
Penelitian ekologi penyu
Studi pantai pendaratan
Area pendaratan penyu terlindungi
Peningkatan kuantitas penyu yang mendarat
3
Tujuan SDGs 2. memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua
2. Mendorong akses Pembiayaan syariah untuk kelompok nelayan 3. Mendorong Kelompok- kelompok nelayan dalam pemanfaatan potensi kelautan 4.Analisis jalur distribusi hasil laut 5. Optimalisasi peran entitas bisnis melalui CSR dalam pengelolaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat pesisir Perlindungan tempat pendaratan penyu
Studi penetasan telur penyu
Hal | 71
4
Teknik pengawetan hasil laut yang hegienis
Belum maksimalnya pengolahan Hasil laut
Peningkatan / pengembangan teknik pengolahan hasil laut
System pengawetan hasil laut dengan memanfaatan bahan hayati
Meningkatnya produk hasil laut yang layak konsumsi
Teknik pengawetan
Penguatan ekonomi masyarakat pesisir
Value added produk kelautan
1. Diferensiasi produk 2. Manajemen rantai pasokan
1.Perbaikan sistem distribusi pemasaran 2. Meningkatkan kemampuan pengelolaan hasil laut.
1. Evaluasi sistem distribusi pemasaran 2. Pemetaan kemampuan nelayan dalam pengelolaan hasil laut
1. Model A. Modul pelatihan B. Buku ajar C. Jurnal D. HAKI
Hal | 72
TOPIK 9. BIDANG MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA NO
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET
OUTPUT
1
-Perlunya masyarakat mendapat bimbingan agama pasca Bencana -pasca bencana, masyarakat semakin taat beragama
Konsep Islam tentang bencana:
Hakikat bimbingan agama adalah merevolusi mental dari kegelapan menuju kemajuan
Model-model bimbingan agama yang menggembirakan umat
Masyarakat mendapat bimbingan agama pasca Bencana
Tersusunnya modul, kurikulum bimbingan keagamaan dalam penanganan bencana
2
-Pendidikan keagamaan berbasis penanggulangan bencana. -Pendidikan Islam berbasis ekologi
Konsep Islam dalam penanggulangan bencana
Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan
3
-banyak anak-anak di daerah bencana yang mengalami gangunggan dalam perkembangan bahasa dikarenakan adanya perubahan struktur, budaya
4
Masyarakat kurang memahami semiotika bencana perspektif alquran
Dalam perspektif semiotika tenatang bencana di dalam alquran yaitu – merujuk kepada pelaksanaan ajaran syariat islam secara menyeluruh dengan melihat kisah-kisah umat terdahulu di dalam al-Qur’an
Masyarakat memahami kisah-kisah umat terdahalu yang tertimpa musibah
Kurikulum Pendidikan Islam di daerah pengungsian
-gangguan perkembangan bahasa anak pasca bencana -pemanfaatan lagu-lagu terjemahan bahasa Arab sebagai media mitigasi bencana
-gangguan perkembangan bahasa pada anak-anak di daerah pengungsian dapat teratasi
-semiotika bencana alam di dalam al-Qur’an
Masyarakat memahami semiotika bencana perspektif alquran dengan baik
Tersedianya kajian semiotoka tentang bencana pada kisah-kisah umat terdahulu
Hal | 73
5
Program dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam setting khusus
Layanan bimbingan dan konseling untuk setting khusus.
Pengembangan 1. program dan layanan bimbingan dan konseling dalam setting khusus 2.
3.
Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
2017-2021
1.
2.
3.
6
Pendidikan keagamaan berbasis penanggulangan bencana.
Konsep Pendidikan Islam dalam penanggulangan bencana
Pendidikan Islam berbasis ekologi
Konsep Pendidikan Islam berbasis ekologi
7
Sadar bencana dan penanggulangannya
Meningkatkan kesadaran bencana dan pemulihan melalui multi level helping
8
Recovery proses bisnis pasca bencana
1. Manajemen stres 2. Manajemen stratejik 3. Manajemen konflik
Penanaman dan penumbuhan Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup melalui pendidikan Islam
Pendidikan Islam dan ekologi, atau Kelestarian Lingkungan Hidup
Kesadaran terhadap lingkungan hidup
Program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba. Terwujudnya komponen pendidikan yang peduli terhadap ekologi
Meningkatkan 1. kesadarbencanaan dan memperbanyak 2. relawan dengan kemampuan maksimal 1. Percepatan recovery 1.
Psikoedukasi Masyarakat, Modul kesadarbencanaan korban bencana, kesadarbencanaa Pelatihan meningkatkan relawan, n ketrampilan relawan mahasiswa bencana. Strategi percepatan 1. Peningkatan dan 1.Model pemulihan pasca bencana percepatan 2.Modul 2. Strategi peningkatan proses recovery pelatihan pendapatan masyarakat
Hal | 74
3. Pengelolaan konflik dan stres dalam masyarakat
Analisis Potensi dan 1. aset keluarga pada masyarakat di daerah rawan bencana Analisis Potensi dan 2. aset keluarga pada masyarakat yang terdampak bencana 3. Analisis Tata Kelola Kebijakan dan Anggaran Pemerintah Daerah yang rawan Bencana 1. Optimalisasi potensi 1. komunitas masyarakat 2. Transformasi dan proses dari peranan 2. pemerintah, bisnis,perguruan tinggi, dan masyarakat
dan proses bisnis 3.Buku ajar 4.Jurnal 5.HAKI
Memastikan 1. kehidupan sejahtera bagi masyarakat terdampak bencana secara berkelanjutan2.
Pemetaan potensi dan aset 1. Model ekonomi keluarga pada pemberdayaan masyarakat terdampak ekonomi bencana pada tahap keluarga pada recovery masyarakat yang Solusi aplikatif untuk terdampak mengatasi permasalahan bencana perekonomian keluarga 2. Model Tatakelola pada masyarakat anggaran pada terdampak bencana pada Pemda di daerah tahap recovery bencana
Sustainanble livelihood framework
Identifikasi pemahaman 1. masyarakat terhadap penyebab bencana Pemetaan potensi masyarakat untuk pemulihan pasca bencana 2.
9
Pemberdayaan masyarakat yang terdampak bencana pada tahap recovery
10
1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana 2. Pemahaman masyarakat terhadap pemulihan pasca bencana
11
Perubahan lingkungan mengakibatkan peningkatan bencana alam
Pencegahan terjadinya bencana alam
Pelestarian lingkungan
Diversivikasi jenis-jenis tanaman untuk konservasi lingkungan
12
Pendidikan Ekowisata
Lingkungan sebagai sumber belajar
Penggunaan lingkungan sebagai alternatif sumber belajar
Identifikasi jenis tanaman dan hewan Pengembangan lingkungan untuk ekowisata
Teridentifikasiny1. a pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana 2. Terpetakannya potensi masyarakat untuk pemulihan bencana Kelestraian lingkungan
Pola pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana Peta potensi pemahaman masyarakat untuk pemulihan bencana
Adanya ekowisata baru
Menambah income masyarakat setempat
Diversifikasi jenis-jenis tanaan konservasi
Hal | 75
Early warning sistem untuk sensor kebencanaan geologis
13
Sensor bencana geologi (detektor kandungan asap solfatara, detektor pergerakan tanah) secara real time dan jarak jauh (tele-sensing)
Sensor berbasis optik dan laser Detektor inframerah dan filter optik dengan teknologi lapisan tipis (thin films)
Geophone, mini DOAS dan alatalat detksi lainnya
Penyiaran multimedia berbasis digital
Konten multimedia dalam publikasi informasi umumnya masih dipisahkan dari konten tekstual, informasi tersebar ke berbagai tempat sehingga tidak dapat langsung diakses oleh pengguna secara bersamaan
Teknologi penyiaran multimedia berbasis digital (basis perangkat lunak)
1 4
IT security
Pengamanan pada privasi pengguna informasi masih lemah, pengguna harus tunduk pada penyedia layanan sepenuhnya agar dapat menggunakan layanannya, konsep pengamanan data pengguna belum praktis
(1) upgrade kepedulian pada keamanan (user maupun pengelola), (2) implementasi standar keamanan
(1) manajemen resiko, (2) network security, (3) computer security, (4) tata kelola security, (5) ISO 27001
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card
(1) dokumen standar keamananan, (2) optimasi captcha untuk otentikasi
1 5
Sistem & framework software berbasis open source, meliputi egovernment, e-business, e-health & industri
(1) Integrasi data yang digunakan oleh institusi pemerintah belum benar-benar terjadi; (2) akses
(1) implementasi framework IT-govt, (2) pengembangan sistem terdistribusi, (3) pengembangan
(1) sistem terdistribusi, (2) data warehouse, (3) middlewave, (4) single sign-on, (5) e-gov, IT-gov, (6) mobile technology
(1) Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan klimatologi, mitigasi bencana,
(1) aplikasi terintegrasi, (2) mobile app
Hal | 76
16
17 4. 5. 6.
kreatif
data antar pelaku bisnis masih sulit dilakukan; (3) tenaga kesehatan yang tidak tersebar merata di seluruh negeri; (4) industri kreatif memberi peluang untuk lahan kerja baru berbasis online melalui teknopreneurship
infrastruktur/aplikasi mobile, (4) banyak desa yang belum terkoneksi
Mengimplementasikan peran psikologi dalam mitigasi pengurangan risiko bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, regulasi dan budaya sadar bencana 2. Manajemen stres Manajemen stratejik Manajemen konflik
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Penelitian dasar tentang bencana menggunakan kearifan lokal, asesmen dampak bencana dan tritmen untuk penanggulangan bencana
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Percepatan recovery4.
Strategi percepatan 2. pemulihan pasca bencana Strategi peningkatan pendapatan masyarakat Pengelolaan konflik dan stres dalam masyarakat
Peningkatan dan percepatan proses recovery dan proses bisnis
1.Model 2.Modul pelatihan 3.Buku ajar 4.Jurnal 5.HAKI
5. 6.
dan peringatan dini, Paket teknologi e-services (e-Government & e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna; (2) Sistem TIK untuk UKMK, supply chain business, dan payment gateway system; (3) Teknologi untuk game, animasi, seni, dan grafis Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, buku ajar, MODUL, HAKI
Hal | 77
18
19
20
Mengimplementasikan peran psikologi dalam mitigasi pengurangan risiko bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, regulasi dan budaya sadar bencana Banyaknya Potensi Bencana di Indonesia
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Penelitian dasar tentang bencana menggunakan kearifan lokal, asesmen dampak bencana dan tritmen untuk penanggulangan bencana
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, buku ajar, MODUL, HAKI
pentingnya rumah sakit siaga bencana (bangunan, SDM, fasilitas, rencana kesiapsiagaan menanggulangi bencana)
RS siaga bencana (Penguatan SDM, Fasilitas, sarana prasarana, program
Kesiapsiagaan bencana pada: Tahap pra bencana, Tahap bencana (internal dan eksternal), Tahap Pasca bencana, Networking
manajemen bencana di RS, Hospital Emergency incident command system
Promosi kesehatan kebencanaan
Manajemen promosi kesehatan pada masa bencana dan sesudahnya
1. RS dapat berperan dalam menghadapi bencana dalam berbagai situasi, lebih efektif, terencana, dan sesuai kondisi yang dihadapi, 2. Recana yg sinergis dg perencanaan tata kota, propinsi, nasional, dan steakholder terkait (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Muhammadiyah Disaster Management Center,dll) Need assessment upaya promotif dan preventif pada masa sebelum, saat, dan sesudah bencana termasuk kesiapan komunitas rawan bencana dalam menghadapi bencana
Promosi kesehatan penyiapan komunitas rawan bencana, Promosi kesehatan pengurangan risiko kesehatan akibat bencana, Promosi kesehatan setelah bencana
Upaya promosi kesehatan yang tepat terkait kebencanaan
Pengurangan dampak buruk kesehatan pasca bencana, Upaya Mitigasi dampak pasca bencana yang tepat sasaran, Kegiatan promotif dan
Hal | 78
21
Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat
22
Kesehatan reproduksi, seksualitas, kekerasan, KIA, ISR-PMS pasca bencana
23
Perubahan iklim berpotensi memiliki dampak negative dan berpotensi menimbulkan bencana, Perubahan iklim akan berdampak pada sektor kesehatan
Peningkatan kesadaran masyarakat, Penurunan risiko bencana, Pengurangan dampaknya Minimnya fasilitas KIA-KR, ISR-PMS di wilayah pengungsian, Minimnya manajemen lingkungan yang berkiatan dengan ramah anak Perubahan iklim yang antara lain menyebabkan perubahan suhu yang ekstrem, intensitas hujan yang tinggi, intensitas kekeringan yang tinggi, kenaikan muka air laut, akan berdampak paba bencana2 seperti banjir, kekeringan, rob di pesisir pantai, dan putting beliung. Kesemua bencana tersebut akan
preventif yang tepat ketika sebelum, saat, dan sesudah bencana Ditemukannya model pemberdayaan yang cocok dengan sosial budaya di Yogya
Peningkatan kapasitas masyarakat & PPM
Kondisi kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat
Target: pemuda & anak sekolah
Penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas, KIA, ISR-PMS, kekerasan di wilayah pengungsian
Tantangan kesehatan reproduksi dan seksualitas, KIA, ISR-PMS, Kekerasan, pasca bencana, Analisis kebutuhan pelayanan kespro di wilayah pengungsian
Anak, remaja, WUS, PUS, lansia
Tersedianya fasilitas dan pelayanan kespro di wilayah pengungsian
Vulnerability assessment (mapping), Early warning system, KAP improvement
Vulnerability assessment (mapping), Early warning system, KAP improvement
Populasi dan wilayah, Dinas Kesehatan (Kementrian terkait), Populasi secara luas
Terciptanya peta kerentanan terhaap perubahan iklim di Indonesia, Terciptanya early warning system terkait penyakit tertentu, Meingkatnya KAP populasi
Hal | 79
24
Penyakit menular dan tidak menular pasca bencana alam
25
Early warning system bencana
26
Surveilans Bencana
berpotensi menyebarkan penyakit, yang hal ini akan berdampak pada kesehatan. Sehingga kesiapan sektor kesehatan dan masyarakat untuk menghadapi keadaan tersebut urgent untuk dilakukan Kesehatan manusia pasca bencana alam
Mengadakan klinik kesehatan dan keperluan MCK untuk korban bencana alam
Surveilance penyakit menular dan tidak menular
Korban bencana alam
Menekan angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular pasca bencana alam
Early warning system bencana di daerah-daerah wisata seperti Bali, Yoyakarta, dll, Bencana yang dimaksud seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir dan tanah longsor, Daerah wisata yang dimaksud adalah daerah yang banyak dikunjungi wisatawan asing Pembuatan dan penguatan sistem surveilans bencana yang praktis dan representative di
Hal | 80
daerah-daerah wisata 27
Pengelompokkan daerah-daerah rawan bencana serta penguatan sistem surveilans bencana
28
Banyaknya kejadian penyakit pasca bencana akibat tempat pengungsian yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik, Banyaknya vektor penyakit yang ada di lingkungan pengungsian, Makanan yang tidak layak konsumsi di lokasi pengungsian akibat cemaran, Sampah dan limbah pasca bencana yang melimpah
Pengelompokkan daerah-daerah rawan bencana dan penguatan sistem surveilansnya, Daerah rawan bencana yang dimaksud adalah daerah rawan bom (contoh bom bunuh diri Bali) dan daerah rawan politik (misal bencana kebakaran karena unsur kesengajaan) Kondisi sanitasi lingkungan pengungsian yang buruk menjadi area yang baik untuk berkembangnya sejumlah penyakit, Vektor penyakit yang muncul akibt lingkungan pengungsian yang tidak layak membutuhkan suatu penanganan yang ramah terhadap lingkungan juga, Makanan yang tidak layak makan karena cemaran dari lingkungan atau penyimpanan dan pengolahan yang
Kajian dan action research mengenai hygiene sanitasi lingkungan pengungsian, Pengendalian vektor penyakit berbasis lingkungan di loaksi pengungsian, Kajian dan action research tentang hygiene dan sanitasi makanan di lokasi pengungsian, Kajian dan action research dalam penanganan sampah dan limbah pasca bencana
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Hal | 81
29
Terlambatnya penanganan apabila bencana
30
Tingginya risiko kecelakaan tim penyelamat/ SAR/ Tagana/ rescue saat menyelamatkan menangani korban bencana
31
Keselamatan penolong (responder safety) dalam penanggulangan bencana
tidak baik akibat dari fasilitas yang minim di pengungsian, Fasilitas yang minim dan efek dari bencana dapat menimbulkan sampah limbah yang harus ditangani Pembuatan tanggap darurat
Pelatihan PPGD, bekerjasama dengan PMI serta pemadam
Emergency response
Masyarakat daerah bencana
Perlu adanya prosedur / SOP dalam melakukan pekerjaan
analisis kebutuhan dan ketersediaan prosedur dan peralatan, training pada petugas penyelamat (responder safety), Training responder safety
Penelitian mengenai responder safety
Penolong (responder) baik itu damkar, SAR, tenaga medis memiliki risiko yang tinggi ketika melakukan pekerjaannya menolong ketika terjadi bencana. Responder
Perlu ada nya upaya keselamatan dan kesehatan kerja bagi penolong (responder)
keselamatan dan kesehatan kerja penolong (responder safety)
diketahuinya tingkat risiko kecelakaan pada responder safety, diketahui peralatan apa saja yang diperlukan, diketahui prosedur / SOP pada petugas responder safety Penolong (responder)
Menurunnya jumlah korban apabila ada bencana, korban dapat di pisahkan berdasarkan penangannya Adanya perlindungan keselamatan bagi responder safety berupa prosedur / SOP dan terbentuknya training yang berkelanjutan
analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pertolongan bencana, prosedur /panduan keselamatan dan kesehatan bagi penolong
Hal | 82
32
Manajemen Tanggap Darurat bencana di Hotel
33
Keselamatan Pariwisata
menghadapi berbagai bahaya seperti bahaya fisik, kimia, biologi. Hotel memiliki risiko tinggi ketka terjadi kebakaran dan bencana karena ada banyak tamu yang berada di hotel
Pariwisata juga memliki ancaman dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai contoh ada tempat wisata yang memiliki risiko kecelakaan, seperti misalnya flying fox di atas laut pantai timang Yogyakarta, arena permainaan seperti dufan, transtudio, tempat wisata seperti pantai juga memiliki ancaman seperti tsunami
/responder , dalam situasi bencana. Diperlukan upaya membentuk sistem manajemen tanggap darurat kejadian bencana di Hotel
keselamatan dan kesehatan kerja perhotelan, sistem manajemen tanggap darurat bencana di hotel
manajemen hotel, karyawan hotel, tamu hotel
perlu adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pariwisata, perlu adanya manajemen bencana di tempat wisata yang rawan bencana
keselamatan dan kesehatan kerja pengunjung/ wisatawan, keselamatan dan kesehatan kerja di tempat wisata, manajemen bencana di tempat/arena wisata
dinas pariwisata, pengelola tempat wisata, wisatawan
analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di hotel, analisis risiko bencana di hotel, sistem manajemen k3 hotel, sistem manajemen tanggap darurat bencana di hotel, prosedur tanggap darurat bencana di hotel. terbentuknya sistem manajemen k3 di pariwisata, prosedur k3 bagi wisatawan, prosedur tanggap darurat bencana di tempat wisata
Hal | 83
TOPIK 10. BIDANG SOSIAL, HUMANIORA, DAN PENDIDIKAN
No
1
2
TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
ISU-ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
TARGET
Pengembangan pengolahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia Tingkat kecukupan protein sangat kurang dan kurang banyak terjadi pada remaja (86,2%), Perilaku konsumsi makan masyarakat Yogyakarta (efek dari touris domestic maupun mancanega rame nyumbang asupan lemak, penyedap makanan, asupan makanan dengan cita rasa manis) melebihi dari nasional karena meningkatnya industry fast food (western food), Makanan local dengan syarat gizi seimbang masih belum sepenuhnya dilakukan mengingat menjamurnya industry fast food dilokasi wisata
Masih tingginya angka gizi buruk balita, BBLR, anemia, Asi eksklusif, gizi pada lansia
Pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai sumber pangan yang bergizi tinggi
Pemanfaatan bahan pangan untuk meningkatkan zat gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Balita, Remaja, Ibu Hamil, Ibu menyusui, Lansia
Industri fast food tersebar sudut-sudut kota, penjual makanan jajanan gorengan ditiap sekolah, aktivitas fisik siswa terbatas serta sudah mulai menurunnya kebiasaan suka mengonsumsi ikan pada masyarakat. Kejadian obes disebabkan oleh overnourhished (kelebihan zat gizi), namun bukan karena peningkatan aktivitas adrenocortiroid tetapi karena sangat rendah protein, Industri fast food berdampak pola makan sangat rendah asupan serat, padahal serat merupakan salah satu komponan zat gizi (polisakarida yang bermanfaat mengatasi obesitas untuk risiko penyakit degenerative), Apabila sejak remaja sudah mengalami masalah anemia maupun status gizi yang
School Health Report suatu program yang akan dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling serta bekerjasama dengan petugas kesehatan sebagai bentuk upaya perbaikan dalam mengatasi masalah gizi ganda pada remaja dengan pemberian konseling bagi remaja dan pemberian pengetahuan bagi orangtua/pengasuh, serta akan diberikan rapor kesehatan sekolah di setiap akhir bulan sebagai bentuk evaluasi. Melihat situasi dan kondisi saat ini, program ini merupakan cara yang efektif bagi remaja yang memiliki masalah gizi dan bisa digunakan di setiap sekolah. Hal ini akan membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi pada remaja.
Pengembangan model School Health Report, Daya terima produkmakanan local terhadap status gizi remaja disekolah binaan, Efektifitas produk makanan local dalam mengatasi masalah gizi ganda (kurang dan lebih) dan penyakit degeneratif
Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Para pelaku usaha dan industry rumah tangga untuk meningkatkan kualitas makanan bersandar internasional berbasis makanan lokal
OUTPUT Menurunnya angka gizi buruk balita, Menurunnya BBLR, Menurunkan anemia, Meningkat cakupan Asi eksklusif, Meningkatkan gizi pada lansia Adanya kerjasama antara Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Status gizi remaja baik/normal, Para pelaku usaha IRT dapat menghasilkan produk makanan local gizi seimbang
Hal | 84
Kerentanan terhadap rawan pangan
3
4
Di Indonesia ketersediaan pangan masih kurang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya impor pangan dari luar negeri. Masalah ketersediaan pangan tersebut , jika tidak ditanggulangi dengan baik akan berdampak pada kemiskinan, kelaparan, gizi buruk bahkan kematian., Banyak makanan yang bersifat gaitrogenik yang masih dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti daun + umbi
tidak normal, maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena penyakit infeksi, tidak aktif, malas, cepat lelah, di sekolah sulit berkonsentrasi dalam belajar dan mengantuk. Akibat lebih lanjut dari masalah ini akan mempengaruhi kecerdasan, daya tangkap serta aktifitas dan produktivitas remaja menjadi menurun Terjadinya perubahan iklim menjadi faktor pemicu kegagalan panen atau berubahnya masa panen. Hal ini akan mendorong terjadinya kelangkaan pangan di wilayah yang tidak memiliki ketahanan yang baik. Pemanfaat sumber daya pangan local dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketersediaan pangan untuk menanggulangi gizi kurang dan gizi buruk pada balita.
Perlunya adaptasi terhadap perubahan iklim dari sisi kemandirian pangan dalam konteks menghilangkan ketergantungan pangan terhadap satu jenis makanan dengan cara edukasi, Mencari alternative cara bercocok tanam yang sesuai dengan prediksi perubahan iklim ke depan Menganalisis potensi yang dimiliki masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pangan local.
Edukasi kepada populasi potensi kerawanan pangan terhadap perubahan iklim, Penciptaan alternative bercocok tanam yang adaptable terhadap perubahan iklim
Populasi secara luas & Teknologi, petani
Meningkatnya pengetahuan populasi , Terciptanya teknologi bertani/ bercocok tanam
Hubungan ketersedian pangan lokal dengan gizi kurang dan gizi buruk pada balita
Dapat membandingkan dengan adanya ketersediaan pangan local, apakah bisa meningkatkan status gizi pada balita
Peningkatan status gizi balita dengan sumber pangan lokal
Hal | 85
5
singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung ; pete cina dan lamtoro ; daun papaya dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka). Sehingga hal tersebut menyebabkan GAKI. Penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan dalam pertanian, Olahan pangan yang tidak menerapkan HACCP sehingga membahayakan manusia, Pemilihan bahan pangan dan bahan tambahan pangan yang tidak aman, Keamanan pangan di lokasi wisata Pelacakan Lulusan
Penerapan HACCP dalam mengolah makanan, Adanya bahan yang bersifat toksik pada makanan, Banyaknya lokasi wisata dan keamanan pangannya yang belum terkendali
Penilaian kualitas alumni 1. Pelacakan dan penilaian dan relevansi kompetensi kualitas alumni dengan tuntutan dunia kerja 2. Relevansi kompetensi dengan tuntutan kerja
6
Pengembangan program pendidikan/pembelajara n inovatif 7
model, pendekatan, strategi, 1. Identifikasi Penggunaan metode, dan teknik model, pendekatan, pembelajaran efektif dan strategi, metode, dan inovatif teknik pembelajaran efektif dan inovatif. 2. Rancangan model, pendekatan, strategi,
Pengendalian vektor atau hama berbasis lingkungan, Higiene sanitasi olahan pangan, Toksikologi makanan dan keamanan pangan, Toksikologi dan keamanan pangan di daerah wisata
1. Identifikasi kualitas alumni 2. Identifikasi relevansi lulusan dengan tuntutan kerja 3. Pengembangan instrumen tracer studi 4. Pengembangan sistem informasi tracer study 5. Pengembangan data base alumni dan perancangan kegiatan alumni 1. Identifikasi: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik
Jurnal, HKI, prosiding, buku
2017
Instrumen, sistem informasi,jurnal,mapping lulusan
2017 2018 2019
2017-2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
Hal | 86
metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif. 3. Pengembangan model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif.
Peningkatan kualitas Sistem Evaluasi
8
Kurikulum, evaluasi dan 1. Asesmen Pendidikan Pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kualitas evaluasi perlu ditingkatkan agar kualitas kurikulum dan pembelajaran lebih baik.
pembelajaran efektif dan inovatif. 2. Rancangan: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik pembelajaran efektif dan inovatif. 3. Pengembangan: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik pembelajaran efektif dan inovatif. 1. Asesmen Peserta didik 2. Kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan 3. Kurikulum pengajaran 4. Pendekatan dan model pembelajaran 5. Sumber belajar 6. Pengembangan teknologi pembelajaran 7. Manajemen dan supervisi sekolah 8. Lingkungan dan kultur sekolah 9. Evaluasi pembelajaran
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
2017-2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Hal | 87
2. Kualitas sistem evaluasi
3. Hasil Pendidikan
Peningkatan efektivitas Pelaksanaan Program Pendidikan
1. Perancangan sistem evaluasi 2. Kualitas instrumen 3. Variasi cara evaluasi 4. Penilaian otentik 5. Pengolahan, analisis dan interpretasi hasil penilaian 6. Pendayagunaan umpan balik evaluasi 1. Analisis hasil belajar 2. Analisis kualitas peserta didik secara komprehensif
1. 2. 3. 4.
9 5. 6. 7. 8. 9.
Program pembelajaran Program Layanan BK Program pengembangan soft skill Program pendidikan karakter Program magang kependidikan Program ekstrakurikuler Program akselerasi Program kemitraan Program inklusi
2017-2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
2017-2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten 1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
2017-2021
Hal | 88
Pengembangan kualitas SDM dan Sumberdaya Pendidikan Lainnya
10
Pentingnya pengembangan kompetensi SDM (dosen, kepala sekolah, guru, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar)
1. 2.
Identifikasi kualitas kompetensi SDM Pengembangan kompetensi SDM
1.
Identifikasi kualitas kompetensi : a. Dosen b. kepala sekolah c. guru d. Pustakawan, e. Laboran, dan f. Teknisi sumber belajar 2. Pengembangan kompetensi : a. Dosen b. kepala sekolah c. guru d. Pustakawan, e. Laboran, dan f. Teknisi sumber belajar 3. Mengembangkan alat eksperimen fisika yang fleksibel bisa dibawa ke mana-mana 4.
mengembangkan laboratorium dan perangkat pengambilan data yang dapat diakses jarak jauh
5.
mengembangkan media pembelajaran berbasis adruino dan
2017—2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasion al pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Hal | 89
pemanfaatannya
Pengembangan kualitas SDM dan Sumberdaya Pendidikan Lainnya
11
Pentingnya pengembangan kompetensi SDM (dosen, kepala sekolah, guru, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar)
1. 2.
Identifikasi kualitas kompetensi SDM Pengembangan kompetensi SDM
3.
Identifikasi kualitas kompetensi : g. Dosen h. kepala sekolah i. guru j. Pustakawan, k. Laboran, dan l. Teknisi sumber belajar 4. Pengembangan kompetensi : g. Dosen h. kepala sekolah i. guru j. Pustakawan, k. Laboran, dan l. Teknisi sumber belajar 6. Mengembangkan alat eksperimen fisika yang fleksibel bisa dibawa ke mana-mana 7.
mengembangkan laboratorium dan perangkat pengambilan data yang dapat diakses jarak jauh
8.
mengembangkan
2017—2021
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Laporan penelitian Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi Naskah seminar nasional/internasiona l pada prosiding Buku Ajar Modul HKI (paten
Hal | 90
media pembelajaran berbasis adruino dan pemanfaatannya Inovasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling yang Inovatif
Pengembangan inovasi layanan bimbingan dan konseling.
1.
2.
3. 12
4.
5.
Evaluasi, supervisi dan hasil layanan bimbingan dan konseling 13
1.Pengembangan model evaluasi, supervisi dan hasil layanan 2.Pengembangan Instrumen Hasil Layanan
1.
2. 3.
Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Pengembangan model dan instrumen evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif Pengembangan teknik, strategi, media, dan teknologi pelayanan bimbingan dan konseling. Pengembangan bahan layanan untuk tampilan kepustakaan Pengembangan instrumen need asessment untuk pelayanan bimbingan dan konseling Kajian evaluasi dan supervisi pelayanan bimbingan dan konseling Kajian tentang hasil layanan bimbingan dan konseling Pengembangan
2017-2021
1. 2.
3.
4. 5.
2017-2021
Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Model dan instrumen evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif Inovasi teknik, strategi, media, dan teknologi pelayanan bimbingan dan konseling. Bahan layanan untuk tampilan kepustakaan Instrumen need asessment untuk pelayanan bimbingan dan konseling
1. Hasil Evaluasi dan supervisi pelayanan bimbingan dan konseling 2. Hasil layanan bimbingan dan konseling 3. Model supervisi layanan bimbingan dan
Hal | 91
4.
5.
Program dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam setting khusus
Layanan bimbingan dan konseling untuk setting khusus.
Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling dalam setting khusus
4.
5. 14 6.
Revolusi Karakter Bangsa
Meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme
Pendidikan dengan berbasis bela negara
1. 2. 3. 4.
15
5. 6. 7.
model supervisi layanan bimbingan dan konseling Pengembangan Instrumen layanan bimbingan dan konseling Pengembangan Model evaluasi dan instrumen hasil evaluasi layanan Bimbingan dan Konseling Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba. Jatidiri PPKn Pergeseran paradigma PPKn Pendidikan Politik Penguatan rasa kebangsaan Pilar-pilar Demokrasi Masyarakat madani Penguatan nilai dan karakter
konseling 4. Instrumen layanan bimbingan dan konseling 5. Model evaluasi dan instrumen hasil evaluasi layanan Bimbingan dan Konseling
2017-2021
4. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif 5. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga 6. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
2017-2019
Jurnal, Buku, media, model kurikulum, Publikasi ilmiah, pertemuan ilmiah, Dosen Tamu, HAKI, Tenologi terapan, Model, Desain, Modul Pelatihan.
Hal | 92
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang pendidikan formal 16
Kurangnya kesadaran dan kepekaan serta kepedulian terhadap lingkungan hidup dari warga sekolah baik pada jenjang pendidikan SD,SMP, SMA/SMK
Perlunya peningkatan kesadaran dan kepekaan serta kepedulian terhadap lingkungan hidup dari warga sekolah
17. 1.
2. 3.
Pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber belajar 17
Kurang bervariasinya sumber belajar yang digunakan pada proses pembelajaran biologi di sekolah
Kurang bervariasinya bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran biologi di sekolah
Pemanfaatan keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia sebagai sumber belajar biologi
Pemanfaatan keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia yang dikemas
bangsa Keadaban warganegara (civic virtue) Budaya warganegara (Civic culture) Pendidikan multikultural Globalisasi Warga negara yang cerdas (Civic intelligence) Filsafat Pancasila Kesadaran Hukum Filsafat Pendidikan Ekonomi kewarganegaraan Penegakan hukum Peningkatan kesadaran,kepekaa n dan kepedulian terhadap lingkungan hidup Pengembangan sekolah adiwiyata Evaluasi keterlaksanan program adiwiyata di DIY Identifikasi berbagai jenis flora, fauna dan mikrobia di Indonesia Kandungan senyawa bioaktif pada berbagai tumbuhan di Indonesia pengemabangan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian tentang
2017-2022
Prosiding, Jurnal. buku
2017-2022
Prosiding, Jurnal, paten, buku ajar
2017—2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar
Hal | 93
dalam bentuk bahan ajar
Linguistik terapan
Pentingnya keilmuan linguistik dikaitkan dengan pembelajaran dan keilmuan lain.
1.
2.
3.
18
4.
5.
6.
Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Bahasa pengantar (Bahasa ibu) Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kultur/budaya Penerapan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis genre Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
1.
2.
3.
4.
5. 6.
berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia pengemabangan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian tentang Kandungan senyawa bioaktif pada berbagai tumbuhan di Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Bahasa pengantar Bahasa ibu Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kultur/budaya Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis genre Pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
4. 5. 6.
2017—2021
nasional/internasion al pada prosiding Buku Ajar Modul HKI (paten
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasion al pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Hal | 94
Sastra terapan
19
Pengembangan Literasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
20
Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan karya sastra 2. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis kultur/budaya 3. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis pendidikan karakter 4. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis gender 5. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis genre 6. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain 1. Pentingnya 1. Pengembangan literasi pengembangan literasi sekolah bagi peserta didik 2. Pengembangan literasi sebagaimana tertuang kampus dalam nawacita 3. Pembelajaran membaca pemerintah. dan menulis yang 2. Hasil penelitian menyenangkan menunjukkan masih 4. Pengembangan Literasi rendanya budaya berbasis budaya lokal membaca peserta didik di 5. Pengembangan Literasi Indonesia. berbasis teknologi informasi 6. Pengembangan literasi BIPA Pentingnya peningkatan keilmuan sastra dengan pembelajaran dan keilmuan lain.
1.
1.
2.
3.
4. 5. 6.
1. 2. 3.
4.
5.
Pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan karya sastra Pembelajaran sastra Indonesia berbasis kultur/budaya Pembelajaran sastra Indonesia berbasis pendidikan karakter Pembelajaran sastra Indonesia berbasis gender Pembelajaran sastra Indonesia berbasis genre Pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain Model pengembangan literasi sekolah Model Pengembangan literasi kampus Strategi pembelajaran membaca dan menulis yang menyenangkan Pengembangan media pembelajaran Literasi berbasis budaya lokal Pengembangan modeLiterasi berbasis teknologi informasi
2017—2021
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi 3. Naskah seminar nasional/internasion al pada prosiding 4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
2017—2021
Pengembangan Literasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hal | 95
6.
Implementasi Kebijakan Pendidikan
Kebijakan pemerintah tentang pendidikan selalu berubah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
21
2. 3.
4.
Penelitian lintas Keilmuan Prodi
22
23
1.
Program pengembangan Translation, Tourism, dan Journalism
Perlunya pengembangan keilmuan lintas prodi
Kebijakan literasi sekolah Kebijakan kurikulum 2013 revisi 2016 Kebijakan ujian nasional berbasis komputer Kebijakan full day school
1. Melakukan penelitian pembelajaran membaca yang menyengankan di SD (penelitian dengan Prodi PGSD) 2. Penelitian pembelajaran Bahasa dan sastra berbasis karakter (penelitian dengan Prodi Bimbingan dan Konseling) 3. Penelitian BIPA (penelitian dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) 4. Penelitian pemerolehan Bahasa pada anak usia dini (penelitian dengan Prodi PAUD)
1. 2. 3. 4.
1.
2.
3. 4. 5.
a.
b.
Pengembangan media literasi BIPA
Implementasi gerakan literasi sekolah Implementasi kurikulum 2013 revisi 2016 Implementasi ujian nasional berbasis komputer Implementasi Kebijakan full day school
2017-2021
Implementasi Kebijakan Pendidikan
Penelitian pembelajaran membaca yang menyenangkan di SD Pengembangan model media pembelajaran membaca di SD Penelitian Bahasa dan Sastra berbasis karakter Penelitian BIPA Penelitian pemerolehan Bahasa pada anak usia dini
2017-2021
Penelitian lintas Keilmuan Prodi
Pengajaran dan Pembelajaran Translation, Tourism, dan Jurnalism Pengembangan
2017-2021
a. b. c. d.
Media Pembelajaran Jurnal, Buku, Bulletin Publikasi Ilmiah Sebagai narasumber dalam seminar/pertemuan
Hal | 96
c.
d.
Manajemen pendidikan
Beragamnya tuntutan dan kebutuhan stakeholder pengguna pendidikan berdampak pada tuntutan kualitas pengelolaaan sistem di sekolah dasar
Identifikasi, pemanfaatan, dan Pengembangan manajemen pendidikan dasar
a. b. c. d.
24
e. f. g. h. i. j.
Materi Translation, Tourism, dan Journalism Pengembangan Program Translation, Tourism, dan Journalism Bahasa Inggris Strategi Pengembangan Program Translation,Touris m, dan Journalism Pengembangan manajemen sekolah berbasis IT Pembinaan dan pengembangan kompetensi guru SD Pengembangan kurikulum sekolah dasar Pengembangan keprofesionalan berkelanjutan Analisis kebijakan pendidikan Pengembangan organisasi pendidikan Kepemimpinan transformasional Budaya sekolah Sistem penjaminan mutu di sekolah Pengembangan manajemen sekolah berbasis masyarakat
e. f. g. h. i. j.
ilmiah Visiting lecture HAKI Teknologi Tepat Guna Model dan Desain, Karya Rekayasa Sosial Buku Ajar (ISBN) Jumlah kerjasama penelitian Modul pelatihan dan pengabdian masyarakat
Hal | 97
Peningkatan efektifitas pelaksanaan program PAUD
Program layanan PAUD merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Karena PAUD merupakan layanan anak usia dari 0- 6 tahun. dimana program pengelolaan dan pelayanan terintegrasi dengan kebutuhan anak.
Analisis hasil program dan layanan PAUD
1.
2. 3. 4.
25
5. 6. 7. 8. 9. Penggunaan istilah bahasa Arab di kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia
26
Kajian semantik Syahrur dalam al-kitab wa alquran
Istilah bahasa Arab di bidang Agama Istilah bahasa Arab di bidang politik Istilah bahasa Arab di bidang ekonomi
Pemahaman yang sempit terhadap makna kata asal
Kata alqur`an yang dimaknai Syahrur Makna baru kata alqur`an menurut Syahrur
Identifikasi 2016-2020 Program pembelajaran PAUD Identifikasi program layanan PAUD Program pengembangan soft skill Program pendidikan karakter Program inklusi Media pembelajaran PAUD Pengelolaan dan Kelembagaan PAUD Kurikulum PAUD Program layanan Parenting PAUD Penggunaan istilah Membuat buku Arab bidang agama istilah bahasa Arab berdasarkan Istilah bahasa Arab kelompoknya di bidang politik Istilah bahasa Arab di bidang ekonomi.
Makna kosa kata alqur`an yang sesuai dengan zaman
Kata alqur`an yang dimaknai Syahrur Makna bartu kata alqur`an menurut Syahrur
Jurnal, buku, media, kurikulum, publikasi ilmiah, pertemuan ilmiah, Dosen Tamu, HAKI, HAKCIPTA, Teknologi terapan
Buku istilah bahasa Arab yang banyak digunakan di masyarakat
Buku yang berisi kosa kata makna baru menurut Syahrur
Mengkritisi dan mengeksplorasi makna baru menurut Syahrur
Hal | 98
27
Beragamnya cara pengucapan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab di kalangan masyarakat Indonesia disebabkan berbagai faktor, misalnya dialek, pola bunyi bahasabahasa yang ada di Indonesia
Pengucapan vokal dan konsonan semua bahasa di dunia berdasarkan IPA (International Phonetic alphabeth)
Bagaimana pengucapan bahasa arab dan al-quran untuk anak-anak autis dan penderita kelainan pada alat ucap
28
Tingginya angka perceraian di masyarakat Tingginya pernikahan dini dan KDRT
31
29
30
tafsir dan syarah hadis tentang tanggung jawab keluarga Ekses perekmbangan sosial media bagi remaja rendahannya pengeta huan dan penghayatan agama
Kurangannya pemahaman masyarakat tentang islam yang moderat/berkemajuan
Konsep : “Ummatan wasathan”
Adanya perbedaan dalam penentuan kalender islam/Hijriyah
Penyatuan Kalender islam secara global
pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi penderita autis. pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi penderita kelainan pada alat ucap, seperti bibir sumbing, dll pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi masyarakat Jawa
Tersedia kurikulum dan kaidah pengucapan berbahasa Arab bagi penderita autis yang dapat dijadikan pedoman bagi pengajar bahasa arab dan al-quran untuk anak-anak autis, penderita kelainan pada alat ucap
Buku pedoman pengajar an bahasa arab dan alquran untuk anak-anak autis dan penderita kelainan pada alat ucap
panduan dan Tuntutan keluarga sakinah
Mengurangi terjadinya gugatan cerai dan perceraian
Mengurangi terjadinya gugatan cerai dan perceraian dengan agama
ikut berperan serta dalam mengurangi tingginya tingkat perceraian
Mengurangi terjadinya pernikahan dini dan KDRT
pemetaan faktor penyebab pernikahan dini dan KDRT
terpetakannya tingkat terjadinya pernikahan dini dan KDRT
Terdapat kelompok masyarakat kecenderungan beragama secara ekstrim
Tidak adanya kalender yang memberi kepastian untuk ibadah dan transaksi secara global
Pemetaan kelompok Islam ekstrim kanan dan kiri Pendekatan dialog agama
-kalender zonal dan kalender unifikatif/terpadu
panduan hidup berkeluarga jurnal ilmiah tentang hasil pemetaan penyebab pernikahan dini dan KDRT
Meminimalisir pemahaman agama yang tidak moderat atau yang tidak “Ummatan wasathan”
Output: tersedianya produk tafsir dan hadis tentang islam yang moderat
Masyarakat sadar akan pentingnya kalender yang bersifat global
Tersedianya panduan penyusunan kalender islam
Hal | 99
32
33
34
35
36
Pengajaran bahasa Arab dan implikasinya pada pembentukan identitas (keagamaan) di lingkungan pondok pesantren Salafi
Pengajaran bahasa asing (Arab) hendaknya diiringi konsep nasionalisme bangsa.
Kurikulum terlalu mengacu pada pembentukan identitas tertentu
bahasa, ideologi, dan identitas
Tertanam jiwa nasionalisme di kalangan peserta didik dan arti penting persatuan bangsa
Kurikulum pembelajaran bahasa Arab bernuansa nasional
Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Keilmuan Islam, budaya, inovasi.
Siginifikansi bahasa Arab bagi ilmu pengetahuan Islam
Peranan bahasa Arab yang masih dipandang marjinal dalam pengembangan Ilmu
Bahasa, pemikiran, ilmu agama, dan inovasi
Terdapat pemahaman komprehensif tentang peranan bahasa Arab dalam pengembangan keilmuan agama, busaya, dan inovasi
Tersediannya glosarium kosa kata Arab terkait pengembangan keilmuan Islam, budaya, dan inovasi.
Studi analisis instrument yang dapat membantu memprediksi pembiayaan di bank syariah
diperlukan analisis pembiayaan (credit scoring) yang baik untuk menilai kelayakan (creditworthiness) calon nasabah pada saat menyalurkan
Prediksi Status Pembiayaan Di BMT DIY Dengan Menggunakan Data Alternatif
1. Mengetahui 1. variabel apa yang dapat memprediksi status pembiayaan di BMT 2. Mengetahui kemampuan model data alternatif dalam memprediksi status pembiayaan di BMT 1.
1. Pembiayaan bermasalah bank syariah tinggi (NPF) 2. Keterbatasan yang dimiliki usaha mikro dan kecil antara lain di bidang manajemen, tidak tersedianya laporan keuangan yang memadai, tidak adanya agunan dan kualitas sumber daya yang rendah Studi kritis terhadap fatwa DSN (perbandingan dengan fatwa di luar negeri)
Penerapan shariah principle di pasar modal syariah
pembiayaan.
Studi kritis terhadap fatwa DSN tentang perbankan syariah dengan metode perbandingan dengan fatwafatwa tentang perbankan syariah di Negara lain
Kajian fikih dan ushul fikih pada setiap fatwa dengan metode perbandingan
Telaah Kritis terhadap fatwa-fatwa DSN tentang produk perbankan syariah
Pengelolaan struktur keuangan berdasarkan prinsip syariah pada Index Saham Syariah Indonesia
Kajian fiqh dan analisis keuangan sebagai tolak ukur pengukuran kinerja keuangan
Penerapan Prinsip Syariah dalam Tatakelola Keuangan Perusahaaan di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Mengetahui persamaan dan perbedan 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan antara fatwa DSN dengan fatwa di Negara lain Mengetahui pandangan syariah dalam penelolaan keuangan perusahaanperusahaan yang tergabung di ISSI
Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen bank, sebagai masukan dalam menganalisis calon nasabah sehingga bank dapat meminimalisir risiko pembiayaan
Mengelaborasi persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan antara fatwa DSN dengan fatwa di Negara lain dan implikasinya terhadap perkembangan perbankan syariah
Hal | 100
39
40
Implementasi fatwa DSN pada bank syariah di DIY
Mengetahui kesesuaian praktek syariah pada bank syariah dengan fatwa DSN
Memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang bank syariah
Model Pembiayaan Mudharabah Mikri pada BPRS di DIY
Menemukan modalmodel pembiayaan mudharabah yang dijalankan oleh BPRS se DIY
Menemukan model pembiayaan yang lebih efektif dan efisien
System bagi hasil pertanian sudah membudaya di Indonesia dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani
System bagi hasil mampu pertanian meningkatkan kesejehtraan petani melalui pengurangan pengangguran, pertisipasi social ekonomi dan pendampatan petani
System bagi hasil pertanian dalam peningkatan kesejahteraan petani penggarap
Menemukan system bagi hasil yang efektif dalam meningkatkan kesejah-teraan petani penggarap
Mendapatkan model bagi hasil pertanian yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani
Keberadaan DPS sebagai perwakilan DSN-MUI diyakini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah
Anggota DPS merupakan tokoh agama yang terpercaya sehingga keberadaan memberikan efek positif berupa kepercayaan dan perkembangan bank syariah
Efektifitas pengawasan DPS pada kantor cabang bank syariah di DIY
Mendapatkan system pengawasan syariah yang efektif dan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah
Model pengawasan syariah yang efektif dan dapat direplikasi pada bank syariah lain.
Implementasi konsep syariah pada bank syariah disinyalir masih banyak yang menyimpang dari fatwa DSN
Pembiayaan mudharabah lebih sesuai syariah dan rendah risiko
Mudharabah diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan dan menekan risiko pembiayaan
Sistem bagi hasil pertanian dan kesejahteraan petani
Dewan Pengawas Syariah (DPS) dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank syariah
37
38
Rekruitmen dan pembinaan SDM yan baik Pengawasan aktif dari DPS Edukasi masyarakat yang berkelanjutan Model pembiayaan mudharabah mampu menekan risiko, dan lebih sesuai syariah dan mampu meningkatkan kesejahteraan nasabah
Kritik Bank Syariah,, Bank Syariah dinyatakan kuran Syariah
-
Pendidikan dan isu pluralisme dan Multikulturalisme
Konsep pluralisme Konsep pendidikan multikulturalisme
Pemahaman kesadaran terhadap pluralitas
Pendidikan dan isu gerakan keagamaan kontemporer
Konsep gerakan keagamaan kontemporer
Penyadaran terhadap gerakan keagamaan transnasional dalam praktik pendidikan
41
42
Pendidikan Islam Kesadaran Terwujudnyakompome BerbasisTeologiInklu Terhadap Fenoma npendidikan yang sif-Pluralis Pluralitas agama berwawasan inklusifdanpluralis pendidikan Kesadaran multicultural terhadapfenomenak terwujudnyakomponen dalamprespektif eanekaragamanban pendidikan yang Islam gsa apresiatifterhadapfeno menakeragamanbudaya Idiologi Islam Syariat Kesadaran terhadap terwujudnyakomponen dalam Praktik fenome na gerakanpendidikan yang Pendidikan gerakan keagamaan berwawasan nasionalis trans-nasional dalam
Hal | 101
praktikpendidikan
43
Pendidikan dan isu kesetaraan gender
Konsep pendidikan berbasis gender
Pendidikan neurosains
perkembangankajianneou OptimalisasikemampuanO Ilmu Neurosains rosains (otak/ syaraf) tak dalam Pendidikan manusia Islam
44
45
46
47
48
49
Pendidikan sensitive Gender
kesadaranterhadaps terwujudnyakomponen ensitivitas gender pendiidkan yang sensitive gender optimalisasi kinerja otak dalam pendidikan
Terwujudnya komponen pendidikan yang memaksimalkan kinerja otak
Pekerasan anak dalam konseppendidikan anti keluarga dan pendidikan kekerasan anak dan perempuan
Penanggulangan kekerasan dilingkungan keluarga dan pendidikan
Pendidikan Islam dan kesadaran terhadap Kekerasan dalam fenomena Keluarga kekerasan dalam keluarga
erwujudnyakompnenpe ndidikan yang anti kekerasandalamkeluarg a
Paradigma integrasi keilmuan
Upaya pengintegrasian ilmu, islamisasi ilmu, dan ilmuisasi Islam.
PendidikanIslam Berbasis Integrasi Keilmuan
Terwujudnya komponen pendiidkan yang integrativeinterkonektif keilmua
konsepintegrasikeilmuan
Pendidikan Islam dan kearifan lokal
konsep Pendidikan dan budaya lokal
Pengenalan budaya dalam ranah pendidikan
Diversity, Peace & conflict
Pencegahan konflik melalui kesadaran diversity
Meningkatkan kesadaran diversity, mengatasi konflik dan pentingnya perdamaian
Peningkatan pendapatan masyarakat melalui daya saing ekonomi kreatif
Kesejahteraan masyarakat berbasis kearifan lokal 50
kesetaraan gender dikehidupan social budaya
1. 2. 3. 4. 5.
problem solving terhadap dikotomi keilmuan dalam praktik pendidikan
Pendidikan Islam dan Budaya Lokal 1. Deteksi dini konflik 2. Psikoedukasi diversity dan peace education.
Masyarakat, pelajar, Guru, sistem pendidikan, tokoh masyarakat
Manajemen stratejik Peningkatan kemampuan manajemen ekonomi Peningkatan Inovasi manajemen ekonomi kreatif kreatif berbasis ICT manajemen ekonomi Manajemen jasa kreatif berbasis ICT Peningkatan kompetensi Sistem informasi dan teknologi Tujuan SDGs 4: memastikan 1. Analisis pengembangan 1. Perancangan model 1. Model pendidikan yang inklusif literasi keuang an Pengembangan Pengembangan dan berkualitas setara, juga berbasis kearifan lokal literasi keuangan literasi keuangan mendukung kesempatan 2. Studi pengembangan berbasis kearifan berbasis kearifan belajar seumur hidup bagi Metode pembelajaran lokal lokal semua ekonomi Islam 2. Perancangan model 2. Model Pembelajaran Pembelajaran ekonomi Islam ekonomi Islam berbasis kearifan berbasis kearifan lokal
Kebijakan kurikulum Modul 1. 2. 3. 4. 5.
Model Modul pelatihan Buku ajar Jurnal HAKI
Hal | 102
lokal
51
1. Kurangnya 1. pemahaman terhadap 2. kemampuan diri untuk berpenghidupan yang layak 2. Tingginya pengangguran muda karena rendahnya motivasi kerja Pendidikan Ekowisata
Pendidikan yang holistik Pendekatan permintaan dan penawaran tenaga kerja
Lingkungan sebagai sumber belajar
52
53
1. 2. 3.
Penggunaan lingkungan sebagai alternatif sumber belajar
Identifikasi 1. Teridentifikasi 1. Karakteristik karakteristik karakteristik pengangguran pengangguran pengangguran 2. Pemetaan kebutuhan Identifikasi 2. Teridentifikasi angkatan kerja kebutuhan angkatan kebutuhan angkatan 3. Pemetaan kebutuhan kerja kerja pengguna tenaga kerja Identifikasi 3. Teridentifikasi kebutuhan kebutuhan pengguna tenaga pengguna tenaga kerja kerja Adanya ekowisata Menambah income Identifikasi jenis masyarakat setempat tanaman dan hewan baru Pengembangan lingkungan untuk ekowisata
Implementasi JKN/Universal Health Coverage, Prilaku dan tututan masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan, SDG’S
UU JKN dan BPJS, Globalisasi, SDG’S
Penguatan SDM RS dan sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan JKN
JKN, Pasient safety
Peningkatan Mutu Pelayanan
Peningkatan Mutu Pelayanan
Kinerja Rumah sakit
Akreditasi rumah sakit
Perbaikan/peningkatan mutu pelayanan
Manajemen Rumah Sakit (SDM, Limbah, Keuangan, Logistik, dll)
Peningkatan Mutu Pelayanan RS
Peningkatan Mutu Pelayanan RS
Pengaruh social dan budaya terhadap kesehatan
Aspek kesehatan masih sangat bergantung pada factor social budaya yang berkembang di masyarakat
Pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ketua adat dalam pemberian infromasi kesehatan yang benar disesuaikan dengan social budaya
Kajian etnografi kesehatan, Dukungan stakeholder terhadap upaya peningkatan kesehatan, Tantangan sosial budaya terhadap upaya peningkatan kesehatan
Masyarakat & Stakeholder
Peningkatan upaya kesehatan berbasis nilainilai social budaya setempat
54
55
Perencanaan pendidikan dan ketenagakerjaan
Hal | 103
Rendahnya ASI ekslusif
ASI ekslusif sangat penting bagi individu & masyarakat
Pemberdayaan masyarakat & KIE
KIE ASI ekslusif, Action, Misal : Pembentukkan KP ASI, Rumah ramah ASI, Desa ramah ASI, Tempat kerja ramah ASI
Model & pengembangan
Peningkatan cakupan ASI ekslusif
Budaya & seni untuk saluran promkes
Terdapat budaya dan seni yang bermanfaat bagi kesehatan
Intervensi melalui budaya & seni
Seni & budaya dalam peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan
Tokoh masyarakat & paguyupan/organisasi
Perilaku sehat
Perilaku preventif pada turis di Kota Madya Yogyakarta
Healthy tourism
Mengukur tingkat perilaku preventif pada turis
Survey perilaku pada turis
Turis lokal dan turis asing
Data base perilaku turis yang berhubungan dengan kesehatan
Lansia
Pertumbuhan penduduk usia lansia di Yogya
Lansia sehat & berdaya
Jaminan pelayanan kesehatan lansia, Penyakit degeneratif & upaya pencegahannya
Lansia
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di tempat bekerja di abad ke-21
Adanya gap kompetensi di antara lulusan yang dihasilkan dengan kebutuhan di tempat kerja
Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja di abad ke-21
Tracer study & Inovasi pembelajaran
Mahasiswa &Dosen
Lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja di abad ke-21
KB Pria, belum optimalnya pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas di sekolah, adanya ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh budaya, ISR-PMS
KB masih menjadi bagian kaum perempuan, diperlukan integrasi yang baik antara pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas dengan kurikulum pelajaran di sekolah, perlu diketahui pengaruh budaya dalam peran gender laki-laki dan perempuan di era modern, ISR-PMS dampak dari wisatawan domestic dan internasional
Pemberian info KB kepada pria (inisiasi informasi KB), analisis kebutuhan dan ketersediaan sumber daya terkait dengan penyampaian materi pendidikaan kesehatan reproduksi & seksualitas di sekolah, analisis pandangan masyarakat terkait peran gender yang dibentuk oleh kebudayaan dan pengimplementasiannya di era modern
Tantangan KB pria, Dukungan pria terhadap KB, Nilai2 sosial terhadap KB di Indonesia, pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas anak dan remaja, Isu gender, Dampak ISR-PMS
PUS, WUS, Kelompok berisiko
Kelompok KB pria, Meningkatnya perilaku siswa terkait pencegahan masalah kesehatan reproduksi & seksualitas, Mencegah terjadinya ketidaksetaraan / ketidakadilan gender, Meningkatkan perilaku masyarakat tentang Pencegahan dan pengobatan ISR-PMS
56
57
58
59
60
61
Hal | 104
Pentingnya pencegahan penyakit di masyarakat.
Peningkatan kesehatan anak SD dengan edukasi PHBS secara dini dan kader kesehatan sekolah.
62
Minimnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kesehatan lingkungan, Minimnya tingkta pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah serta memilih makanan yang sehat, Minimnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah sampah
Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan masih banyaknya kejadian penyakit yang berbasis lingkungan, Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam memilih dan mngolah makanan ditunjukkan dengan masih banyaknya kejadian penyakit yang berbasis makanan, Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah sampah ditunjukkan dengan masih banyaknya tempat sampah illegal dan pengolahan sampah yang tidak tepat
64
Tingginya risiko kebakaran, kecelakaan dan dampak dari bencana di hotel dan tempat wisata
diperlukan adanya sebuah sistem manajemen penanggulangan kecelakaan, bencana di hotel dan tempat wisata
Emergency response & preparedness di perhotelan dan tempat wisata seperti dufan, transtudio, sindupark, taman pintar,
Penelitian mengenai analisis mengenai kebakaran , kecelakaan di hotel dan tempat wisata
diketahuinya sistem manajemen K3 di tempat wisata dan hotel, SOP/ prosedur K3
Emergency Response Preparedness procedure/SOP, manual book tentang keselamatan dan tempat wisata
Rumah sakit harus mempersiapkan diri untuk menjadi wisata medis, sehingga kinerja, mutu serta fasilitas harus diperbaiki. Keberadaan RS mendukug konsep kota sehat dan health tourism
diperlukan upaya pembenahan dalam kinerja, mutu, fasilitas sehingga dapat tercipta wisata medis rumah sakit
Analisis kualitas kinerja, mutu dan sarana prasarana dalam pencegahan infeksi rumah sakit
Adanya peningkatan kinerja, mutu dan sarana prasrana guna mendukung wisata medis
menjadi RS sebagai wisata medis
65
Rumah sakit juga sudah mengarah pada wisata medis, didukung dengan wilayah DIY yang merupakan tujuan wisatawan. Sebagai pelayanan kesehatan sudah semestinya harus
63
Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku kesehatan lingkungan, Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku memilih dan mengolah makanan, Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku mengolah sampah
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Hal | 105
mendukung kondisi tersebut karena bisa jadi wisatawan tersebut membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit sebagai wisata medis adalah mjd rujukan dari berbagai daerah
66
Sebagai daerah wisata dengan jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun dari luar hal ini berhubungan dengan perilaku. Ditakutkan adanya pengaruh budaya yang dapat mempengaruhi semakin cepatnya masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual
untuk mengatasi maslah tersebut dibutuhkan upayaupaya dalam meningkatkan pengetahuan sampai dengan perilaku yang dimungkinkan sebagai efek yang dapat muncul dari pengaruh
Pencegahan dengan memafaatkan budaya DIY dalam menangani permasalahan infeksi yang diakibatkan karena efek wisata
Pengaruh sosial budaya dalam mengendalikan infeksi menular seksual sebagai bentuk perlindungan bagi masyarakat setempat dan wisatawan
Modul dan Model
Modul dan Model
Kearifan Lokal
Diperlukan Pembangunan hukum berbasis pada kearifan local (local wisdom)
Perlunya perubahan peraturan perundangundangan yang mengakomodasi nilai-nilai kearrifan lokal
Pembangunan Hukum Berbasis Pada kearifan Lokal
Merumuskan konsep hukum berbasis kearifan lokal
Naskah akademik
Rekayasa sosial dan pengembangan desa
Adanya kebutuhan regulasi di tingkat desa
Perlunya disusun regulasi desa
Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Desa.
Merumuskan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Desa
·
Jurnal
Penataan Kelembagaan Negara
Adanya tumpang tindih kewenangan antarlembaga negara
Perlunya pembagian kewenangan yang jelas antar lembaga negara
Penataan Kedudukan dan Hubungan Antar Lembaga Negara
Merumuskan konsep Penyederhanaan Partai Politik
·
Bahan ajar
67
68
69
Hal | 106
70
· Penataan Sistem Politik dan Demokrasi
Perlunya efisiensi organisasi kelembagaan negara
· Perlunya evaluasi terhadap lembaga-lembaga baru.
Penyederhanaan Partai Politik
Merumuskan Konsep Sistem Pemilu dan Pilkada
Perlunya penataan sistem politik dan demokrasi (pemilu/pilkada)
Perlunya paket undangundang politik yang lebih terpadu.
Penguatan sistem pemilu dan pilkada
Merumuskan Konsep Penegakan Hukum Kejahatan Transnasional
Kejahatan transnasional
Adanya berbagai persoalan pelanggaran pidana yang melibatkan pelaku antar negara.
Diperlukan penegakan hukum yang tegas dalam kejahatan transnasional
Penegakan Hukum Kejahatan Transnasional (Narkoba, Terorisme, Human Trafficking)
Merumuskan upaya pemberantasan korupsi dan pencucian uang.
· Kejahatan korupsi dan pencucian uang.
· Tindak pidana korupsi dan perilaku koruptif yang sistematis dan masif.
· Diperlukan penguatan lembaga pemberantas korupsi
· Upaya Pemberantasan Korupsi dan Pencucian Uang
· Merumuskan konsep kedudukan Suami dan Istri dalam rumah tangga.
Kesetaraan kedudukan suami dan istri dalam rumah tangga.
Adanya upaya untuk menyetarakan hak dan kewajiban antara suami dan istri
Evaluasi terhadap undangundang perkawinan.
Analisis kesetaraan kedudukan suami dan istri dalam hubungan rumah tangga
Merumuskan konsep perlindungan konsumen barang dan jasa.
Perlindungan Konsumen
Lemahnya posisi konsumen terhadap pelaku usaha
Diperlukan regulasi yang memperkuat posisi konsumen
Upaya perlindungan konsumen Barang dan Jasa.
· Merumuskan konsep persaingan usaha yang sehat
Persaingan Usaha
Masih terdapat persaingan tidak sehat antar pelaku usaha.
Diperlukan regulasi yang mengatur persaingan yang sehat baik di pusat maupun di daerah
Upaya untuk mengatur persaingan usaha yang sehat
Merumuskan konsep keterbukaan kerahasiaan bank.
Keterbukaan informasi perbankan
Makin terpinggirkannya usaha kecil dan menengah
Perlunya regulasi yang memberikan kemudahan informasi tetapi sekaligus melindungi nasabah.
Keterbukaan Informasi Perbankan dan Perlindungan nasabah
Upaya untuk mengatur keterbukaan kerahasiaan Bank yang melindungi nasabah
71
72
73
74
75
76
77
·
Prosiding
Hal | 107
Diperlukan keterbukaan informasi dan perlindungan nasabah
Perlunya regulasi atau kebijakan terkait
Pengembangan Ekonomi Syariah
belum diterapkannya prinsip-prinsip Hukum Islam dalam sistem ekonomi syariah
Perlunya kompilasi Hukum Islam dalam Bidang Pengembangan ekonomi syariah
penerapan prinsipprinsip hukum islam dalam pembiayaan syariah
menemukan kaidahkaidah Islam dalam Pembiayaan ekonomi Syariah
Pelanggaran HAM
belum terpenuhinya HAM secara menyeluruh
perlunya upaya pemenuhan Hak asasi Manusia di seluruh bidang
Implementasi hak sipil dan Politik, Implementasi Hak ekonomi, sosial dan budaya
merumuskan konsep perlindungan hak asasi manusia di bidang sipol dan ekosob.
78
79
80
Hal | 108
Municipal waste (sampah perkotaan) merupakan permasalahan yang umum terjadi di kota-kota besar. Banyaknya volume sampah yang dihasilkan baik dari skala rumah tangga ataupun non rumah tangga, menjadi permasalahan yang cukup kompleks, karena berkaitan dengan terbatasnya lahan TPA serta permasalahan lingkungan, sehingga membutuhkan penanganan yang tepat dan komprehensif.
Pemecahan masalah yang mungkin dilakukan meliputi: Kajian Sustainable Mobility Kajian perilaku masyarakat, pelaku usaha, dan pengambilan kebijakan terhadap pengelolaan sampah
Kajian pengelolaan 1. municipal waste melalui pendekatan pengelolaan aliran 2. reverse logistics sampah (kertas, plastik, 3. logam) 4. Riset untuk penanganan sampah 5. yang dibuang, meliputi:
81
6. Kajian fasilitas pembuangan sampah Routing kendaraan7. pengangkut sampah; Penentuan closed/ relocated lokasi TPS existing
Mapping Peta Aliran 1. Paper untuk jurnal Pengumpul Sampah nasional/ Internasional (kertas, plastik, 2. Paper untuk seminar logam) nasional maupun Route pengangkut Internasiona sampah baru 3. Paten untuk desain alat Rekomendasi titik Lokasi TPS baru Rancangan klaster bank sampah Rancangan model Pengelolaan Sampah Mandiri Rancangan alat dan fasilitas pendukung pengelolaan sampah mandiri Rancangan model Pengelolaan Bank Sampah Sekolah
1. Kajian terkait pembentukan dan pengelolaan Bank Sampah, meliputi : Respon/perilaku masyarakat; Efektivitas bank sampah sebagai solusi pengeloalaan sampah mandiri; Bank Sampah sebagai alternatif pemberdayaan ekonomi masyarakat; Perancangan alat dan fasilitas penanganan sampah yang ergonomis dan
Hal | 109
82
Belum optimalnya kebijakan-kebijakan dan program-program dari berbagai sektor yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat
Kajian Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Kewirausahaan, koperasi, dan UMKM, dengan : Kajian analisis situasi dan kondisi baik secara
ramah lingkungan Pengelolaan bank sampah sekolah
Formula penguatan kapasitas masyarakat untuk pengelolaan sumberdaya agraria Penelitian tentang
Hal | 110
84
85
MENGIMPLEMENTASIKA N PERAN PSIKOLOGI UNTUK PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG MEMPUNYAI RESILIENSI DAN TANGGUH DENGAN MENGGALI PENDEKATAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, STUDI INDIGENEOUS DAN KEISLAMAN
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman
Pemerataan kualitas dan akses pendidikan
Kurikulum Fleksibel 1. Pembelajaran Abad 21 2. Contextual Teaching and Learning 3. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan dan Sekolah 4. Inovasi Pembelajaran 5. Kompetensi Guru 6. Kompetensi peserta didik 7. Pendidikan Luar Sekolah
83ekonomi maupun sumber daya manusia Kajian teknologi yang bertujuan memberikan proses yang efisien
Pembuatan model asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
peluang ekonomi dan pengalokasian sumber daya Riset teknologi tepat guna untuk UMKM Riset desain alat sederhana namun efektif Riset kebutuhan lokasi, transportasi, packaging, inventori, warehousing Penelitian dasar dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman dan implementasinya untuk melakukan asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
1. Peningkatan kemampuan pengelolaan mutu pendidikan di sekolah 2. Reformasi sistem pembelajaran di sekolah 3. Peningkatan berkelanjutan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 4. Peningkatan kualitas lingkungan pendidikan dan sekolah 5. Penguatan jaringan sekolah dengan stakeholder 6. Pemecahan masalah
1. Pengembangan dan Evaluasi kurikulum 2. Supervisi pendidikan 3. Tatakelola pendidikan dan sekolah 4. Kepemimpinan pendidikan dan sekolah 5. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan 6. Pengukuran kinerja pendidikan 7. Penerapan strategi pembelajaran CTL 8. Peningkatan kualitas sistem
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman 1. Sekolah yang terlayani dalam penerapan pembelajaran abad 21 2. Level kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan 3. Tingkat akreditasi sekolah yang dilayani 4. Ketersedian berbagai model pendidikan alternatif 5. Ketersediaan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Hal | 111
terkait kompetensi peserta didik 9.
10. 11.
12. 13. 14. 15. 16.
86
MENGIMPLEMENTASIKA N PERAN PSIKOLOGI UNTUK PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG MEMPUNYAI RESILIENSI DAN TANGGUH DENGAN MENGGALI PENDEKATAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, STUDI INDIGENEOUS DAN KEISLAMAN
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman
1. Pembuatan model asesmen dan tritmen 2. untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problemproblem psikogis masyarakat
evaluasi pembelajaran Pengembangan model-model pendidikan alternatif Pengembangan model-model pembelajaran Peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan Peningkatan kompetensi peserta didik Pengembangan bahan ajar Pengembangan perangkat pembelajaran Variabel kognitif dan afektif peserta didik Kompetensi peserta didik
berbagai instrumen pengukuran kinerja pendidikan, sekolah, dan anak didik 6. Ketersediaan asosiasi sekolah dan dunia kerja yang mendukung pendidikan
1.Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen 2.untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Hal | 112
Kepemimpinan pendidikan vokasi untuk menjamin ketercapaian visi SMK Pengembangan Inovasi Pembelajaran vokasi di sekolah Pengembangan wirausaha sekolah
Model Pembekalan wirausaha lulusan sekolah vokasi Pengembangan sertifikasi guru dan siswa
87
88
89
Model Manajemen dan Perbaikan Sekolah
Pengembangan manajemen pendidikan berbasis kearifan lokal
Pemetaan kearifan lokal dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Pemetaan kearifan lokal dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Model manajemen pendidikan berbasis kearifan loka
Kontribusi kepemimpinan pendidikan membangun pendidikan bermutu untuk semua dan adil
Pengembangan kepemimpinan penndidikan berbasis budaya
Pemetaan budaya dan konteksnya dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Pemetaan budaya dan konteksnya dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Model kepemimpinan pendidikan berbasis budaya
Keseimbangan antarasekolah sebagai organisasi formal dan sebagai komunitas
Memadukan kontribusi kurikulum formal dan informal dalam membangun keunggulan intelektual dan moral
Apakah memadukan konsep organisasi formal dan informal dapat memaksimalkan perbaikan belajar siswa
Apakah memadukan konsep organisasi formal dan informal dapat memaksimalkan perbaikan belajar siswa
Idenntifikasi model sekolah belajar dan sekolah mengajar unyuk pengembangan profesi dan belajar sepanjang hayat
Hal | 113
90
91
92
93
94
95
96
Distribusi kewenganan guru dan siswa
Penggunaan teori resistensi memahami perilaku belajar siswa
Distribusi kewenangan duru untuk siswa mendodong belajar di kelas
Distribusi kewenangan duru untuk siswa mendodong belajar di kelas
Model pendelegasian kewenangan guru kepada siswa untuk perbaikan PBM
Perencanaan pendidikan rasional versus dinamik dalam perubahan cepat
Prospektif perencanaan dinamik untuk perbaikan gugus sekolah
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Model generik perencanaan pendidikan dan adaptasinya ke dalam konteks
Kebijakan pendidikan multi jenjang
Kebijakan generik dan implementasinya dalam kontek multi jenjang urusan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Model kebjikakan pendidikan dinamis aplikatif lokal
Pengembangan profesionalisme guru dan kepala sekolah
Pemahaman model mental dan perbaikannnya di sekolah
Identifikasi komunitas praktik di sekolah
Supervisi eksternal vs internal
Mengembaangkan model penyampaian umpan balik kegiatan supervisi sekolah
Peningkatan pendapatan masyarakat melalui daya saing ekonomi kreatif
Mengimplementasikan peran psikologi dalam mencegah dan menangani kenakalan remaja untuk eningkatkan self eficacy, self regulative learning sekaligus penanggulangan free sex, dan bentuk kenakalan remaja lainnya
1. 2. 3. 4. 5.
Manajemen stratejik Inovasi Manajemen jasa Peningkatan kompetensi Sistem informasi dan teknologi Perlunya pembuatan model penanganan kenakalan remaja secara holistik dari aspek psikospiritual, psikososial dan psikologis lainnya
Model sekolah belajar dan sekolah mengajar dan perbaikannya
Peningkatan kemampuan manajemen ekonomi kreatif
manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
Peningkatan manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
1. Model 2. Modul pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
Pembuatan model deteksi dini kenakalan remaja
Penelitian dasar tentang Kenakalan remaja baik preventif preservatif amupun kuratif
Terumuskan adanya model penangananan kenakalan secara holistik
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Hal | 114
97
98
Mengimplementasikan peran psikologi untuk peningkatan potensi positif manusia , terutama yang berkaitdengan optimisme, harapan dan spiritual dan untuk mempercepat penemuan kebermaknaan hidup pada mahasiswa
Perlunyapembuatan model pengembangan penemuan kebermaknaan hidup mahasiswa dengan pengembangkan potensi positif mahasiswa, sehingga mempunya wisdom, welfare dan psychological well being para mahasiswa
Pembuatanmodel Penenemuan kebermkanaan hidup mahasiswa untuk peningkatakan produktivitas ilmiah dan berfikir positif
Penelitiandasardengan Menggal ikearifan lokal, dan kearifan religioritas terutama untuk mengaktualisasikan potensi positif sehingga mahasiswa mempunyai harapan, optimisme dan spiritual yang kuat.
Terumuskanadanyam odel pengembangan potensi positif mahasiswa dalam mempercepat penemuan kebermaknaan hidup mahasiswa
Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Bahasa sebagai basis berperilaku dalam perilaku budaya, sastra dan komunikasi.
Berdasar pada etika berbahasa banyak ditemukan perilaku budaya , sastra, dan komunikasi yang menyimpang/ tidak etis .
1. Perlu adanya pemecahan komprehensif dan bersinergi antara pemecahan budaya, sastra dan komunikasi. 2.Pemecahan masalah berjenjang dari level regional (kearifan local) hingga level nasional. 3.Kebijakan pemerintah yang berupa aturan yang mengikat (terhadap penyimpangan budaya, sastra dan komunikasi baik penyimpangan melalui lisan, tulisan, atau media social).
1. Berbagai upaya mengatasi banyaknya penyimpangan budaya, sastra, dan komunikasi. 2.Revitalisasi budaya, satra, dan komunikasi dengan berpijak pada budaya local, regional, dan nasional. 3. Pengembangan budaya, sastra, dan komunikasi dengan berpijak pada budaya lokal, regional dan nasioanl serta kebijakan pemerintah.
Terpecahkannya masalah masalah budaya, sastra dan komunikasi.
1.Setiap warga akan bangga terhadap bahasa, sastra, budaya, dan etika maupun system komunikasi yang dimilikinya, dan kebanggan itu menjadi filter masuknya bahasa, sastra, dan budaya asing yang dipandang menyimpang/tidak relevan. 2. Adanya budaya local, regional, dan nasional yang berkemajuan.
2.Tergugahnya kesadaran akan budaya sendiri yang adiluhung. 3.Adanya budaya, sastra, dan komunikasi yang berkemajuan tanpa meninggalkan budaya sendiri.
Hal | 115
99
A. BIPA
Penguasaan Bahasa Indonesia yang belum sempurna
B. FENOMENA KEKINIAN DALAM TERHADAP SENI DAN BUDAYA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
Kecenderungan karya sastra kontemporer yang berorientasi pada selera pasar bukan pada kualitas karya sastra Banyaknya kosakata asing yang membanjiri Bahasa Indonesia dan lebih popular
C. FENONEMA MASUKNYABAHAS A ASING DAN PENGARUHNYA TERHADAP BAHASA INDONESIA 100
101
D. PENGGUNAAN BAHASA DALAM SENI DAN BUDAYA TERHADAP PERILAKU BANGSA E. FOLKLORE DALAM TRADISI MASYARAKAT INDONESIA
Perlunya metode pembelajaran yang efektif, sarana prasana yang mendukung dan atmosfer yang memungkinkan untuk mengembangkan penguasaan bahasa Perlunya adanya kritik dan penelitian yang memberikan atau yang membangun adanya kualitas karya sastra kontemporer
Kesulitan Mahasiswa ASing dalam memahami materi perkuliahan Bahasa Indonesia Kajian karya sastra yang berorientasi pada masalah kekinian Fenomena Masuknya Bahasa Inggris terhadap mentalitas bangsa
Perbaikan proses pembelajaran BIPA yang efektif
Penguasaan Bahasa Indonesia yang lebih baik
Perbaikan kualitas dan mendewasakan kualitas pembaca
Menjadikan produk seni dan karya sastra yang berkualitas dan apresiasi pembaca
Kesadaran masyarakat untuk Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
Masyarakat bangga akan Bahasa Indonesia
Perlu adanya peraturan pemerintah mengenai penggunaan Bahasa asing
Penggunaan Gaya Bahasa Indonesia yang memicu ketidakterusterangan
Perlunya penggunaan kosakata denotative
Tradisi mitos yang masih banyak disalahgunakan dan dimanfaatkan oleh oknum
Perlu adanya edukasi tentang kebenaran mitos yang disalahnggunakan tersebut
Ungkapan-ungkapan negative dan pengaruhnya terhadap perilaku bangsa Mitos, keyakinan dan kepercayaan dalam masyarakat
Perubahan perilaku melalui penggunaan bahasa
Keterusterangan dalam berbahasa (tidak manipulatif)
Merasionalkan pola pikir masyarakat yang cenderung menyesatkan
Kesadaran masyarakat untuk berpikir rasional dan beragama dengan baik
Hal | 116