Refleksi Akhir Tahun 2013
Melalui Teknologi Kita Tingkatkan Daya Saing dan Ciptakan Ketahanan Nasional
Jakarta, 23 Desember 2013
POKOK - POKOK PAPARAN I. PENGANTAR KEPALA BPPT II. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK III. KINERJA KEREKAYASAAN DAN KONTRIBUSI BPPT DALAM PEMBANGUNAN I. II. III. IV. V.
BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, ENERGI DAN MATERIAL BIDANG TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM BIDANG TEKNOLOGI INDUSTRI RANCANG BANGUN DAN REKAYASA BIDANG PENGKAJIAN TEKNOLOGI
I. PENDAHULUAN
VISI DAN MISI BPPT
VISI Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan kemitraan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi secara maksimum (100, 50, 2025)
MISI 1. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya saing . 2. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah. 3. Memacu perekayasaan teknologi untuk kemandirian bangsa. 4
4
POSITIONING BPPT BPPT adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian dalam satu kesatuan sistem Pemerintahan RI yang melaksanakan Tugas Pemerintahan/ Pelayanan Publik melalui Kerekayasaan Teknologi.
Laporan Menristek Lemb. Litbang
Presiden/ Wapres Laporan/ Tugas
Kerjasama
DPR
Input Program
BPPT
Kerjasama
Kerjasama
Swasta
Lemb. Terkait Luar Negeri
Pelaksanaan Kaji Terap
Rekomendasi, Penerapan / Audit
Kementerian & Lemb. Negara
Permintaan Kaji Terap Konsultasi /Audit Audit Audit&& Kerjasama Kerjasama
BUMN
5
5
Tata Laksana BPPT
D U K U N G A N
OUTPUT INPUT
A D M I N I S T R A S I D A N P E R E K AYA S A A N PROSES INTI
Teknologi Awal
R
D
S U M B E R D AYA
E
O
P E N D U K U N G
Layanan Teknologi
PROSES
PROSES
IMPACT
S U M B E R D AYA
Peningkatan Layanan Teknologi (Pematangan, Difusi)
KO M P E T E N S I
T U P O K S I
OUTCOME INPUT
Teknologi yang diterapkan pengguna
VALUE PROPOSITION -Teknologi State of the art - Daya Saing Industri - Kemandirian Bangsa
PROSES
INPUT
SISTEM BISNIS
SISTEM PENGGUNA
PENERAPAN SISTEM INOVASI MELALUI 5 PERAN BPPT
PEREKAYASAAN TEKNOLOGI
T E K N I S Sumber: PermenPAN & RB No. 12/2011 yang disesuaikan dengan proses bisnis BPPT
6
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Perkembangan Aplikasi HKI BPPT
56 2
4 2
DESAIN 2
4
MEREK
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012
0
HAK CIPTA
Paten = 156; Desain = 18; Hak Cipta = 10; Merek = 9
10 5
PATEN
10 7 4 3 2 2
DESAIN
6
1 12
3
1
5 3
HAK CIPTA MEREK
0 2013
10 109
20
2011
5 223
PATEN
2007
7
15
2005
10
1213 9
17 14
2009
18 16
17
15
20
2003
20
Perkembangan HKI BPPT Terlindungi
{Paten = 72; Desain Industri = 17; Hak Cipta = 8; Merek = 5} {HKI = 101}
Pembagian Hak Royalti Inventor HKI telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Keuangan untuk dapat direalisasikan dan sedang disiapkan juknisnya. Sumber: Biro Umum dan Humas BPPT, 2013 7
SUMBER DAYA MANUSIA Rekapitulasi Berdasarkan Usia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2 >55
252
547
66
334
21-25
259
19
203 21 50 179
1 78
31-35 266 329 440
13
D2
1176
26-30 599
D1
D3 D4
832
S1
36-40
S2
41-45
S3
46-50
SD
51-55
Berdasarkan Jabatan Fungsional JUMLAH SDM 2013 : 2.838 ORANG
Pada Tahun 2013, formasi penambahan pegawai BPPT sebanyak 246 orang
Perekayasa 998 1237 196 191 216
Peneliti Teknisi Litkayasa Fungsi Lainnya Non Fungsional
Sumber: Biro SDM&O, 2013 8
2009 2010 2011 2012 0
86.458.881 50.008.500
4.211.460
71.597.969
67.654.491
10.447.870
88.350.037
65.651.309
14.939.053
56.896.716
70.820.012
15.815.143
50.000.000
64.559.687
1.222.190.297
1.085.722.916
942.782.299
799.318.379
1.036.029.284
871.580.068
713.328.351
570.672.570
560.362.557
429.987.727
PERKEMBANGAN ANGGARAN TAHUN 2009 – 2013 (dalam ribu rupiah)
PNBP
BLU
RM
HIBAH
TOTAL
2013
9
PENERIMAAN PELAYANAN TEKNOLOGI (BPPT ENGINEERING) BERDASARKAN JENIS MITRA
10
Perkembangan Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasama Dalam Negeri 2009
2010
2011
2012
58 50 50 44 23
7
21
MoU
2013
36
Distribusi Kerjasama berdasarkan Mitra 21
Pemerintah
11
Swasta/ BUMN
Universitas
100% 80%
PKS
60%
Jumlah Kerjasama Luar Negeri 2009
11 6
8
2010
2012
9 4
MoU
2011
5
7
40%
2013
7
Dalam Negeri
Luar Negeri
20%
0%
9
MoU
PKS
MoU
IA/ JSA/ PA/ MTA
3
IA 11
II. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN EKSPOSE BPPT DALAM MEDIA NASIONAL
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
Akuntabilitas dan Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Kinerja Komponen
Bobot (%)
Reformasi Birokrasi Nilai BPPT Tahun 2013
Perencanaan
35
22,89
Pengukuran
20
12,40
Pelaporan
15
10,32
Evaluasi
10
5,68
Capaian
20
13,85
100
65,14 (B)
Total
• Berdasarkan PermenPAN & RB No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman PMPRB, bahwa penilaian pelaksanaan RB di K/L harus menggunakan “Single Tool” PMPRB yang dilakukan secara “online”. • Penilaian mandiri pelaksanaan RB BPPT telah dilakukan pada tgl. 28 Maret 2013 yang dikoordinir oleh Inspektorat, dengan nilai 76,98 (level 4). • Instansi yang sudah menjalankan RB, peninjauan TK dilakukan setelah instansi minimal berada pada level 4 atau rentang 71-90. • KemenPAN dan RB sedang memverifikasi PMPRB BPPT.
13
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KOMPONEN
PENGUNGKIT
Sub Komponen
HASIL
Nilai
Sub Komponen
Nilai
Kepemimpinan
78,25
Hasil pada SDM Aparatur
70,58
SDM Aparatur
76,75
Hasil pada Masyarakat/ Pengguna Layanan
73,50
Perencanaan Strategis
74,78
(Indikator dan hasil pengukuran kepuasan masyarakat/pengguna layanan)
Kemitraan dan Sumberdaya
79,86
Hasil pada Komunitas Lokal, Nasional dan Internasional
76,33
77,28
Hasil Kinerja Utama
77,57
(Pengembangan dan pelaksanaan hubungan kemitraan)
Proses (Mengidentifikasi, merancang, menerapkan dan memperbaiki proses binis secara berkelanjutan serta menyediakan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat/ pengguna layanan)
Internal (9 kegiatan RB) Eksternal
90,63
(Opini Lap Keuangan oleh BPK, Evaluasi Sistem AKIP dan Indeks Integritas Pelayanan oleh Kem PAN & RB) 14
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
Penandatanganan Deklarasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Pada tanggal 1 Juni 2012 BPPT telah mendeklarasikan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), yaitu dengan ditandatanganinya Piagam Pakta Integritas oleh Kepala BPPT dihadapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN&RB), Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada bulan Desember 2011 seluruh Pegawai BPPT dari seluruh 45 Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT telah melakukan penandatanganan Piagam Pakta Integritas. 15
Penghematan Energi & Air Dan Gerakan Nasional Indonesia Bersih A. Penghematan Energi Berdasarkan Inpres Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penghematan Energi dan Air serta Permen ESDM 13 Tahun 2012 Tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik, maka Biro Umum dan Humas bekerjasama dengan Deputi Teknologi Informasi, Energi dan Material telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Audit Energi Tahun 2013 di Gedung II BPPT 2. Retrofit beberapa peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses penghematan energi di Gedung BPPT seperti pemasangan kapasitor bank di top floor gedung 2 dan pemasangan Kwh meter per lantai dan pada panel induk serta mengganti beberapa lampu hemat energi dan lampu dari T8 menjadi T5 3. Gerakan Nasional Indonesia Bersih 16
Penghematan Energi & Air Dan Gerakan Nasional Indonesia Bersih B. Gerakan Nasional Indonesia Bersih Sesuai dengan instruksi dari Sekretaris Wapres Nomor 81082/Seswapres/KK.04.01/10/2011 mengenai Gerakan Indonesia Bersh, maka Biro Umum dan Humas bekerjasama dengan Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Pembangunan dan pengoperasian Unit Pengolahan Sampah dan Bank Sampah 2. Penyempurnaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Gedung BPPT 3. Audit Air 4. Penataan Taman da Landscap 5. Pemanfaatan dan Pengolahan Unit Pengolahan Lingkungan dan UPL/UKL 6. Pemanfaatan sumur resapan Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan air di BPPT dalam kurun waktu antara Tahun 2010-2013 telah terjadi penurunan konsumsi air sebesar 31,7% 2. Kondisi gedung BPPT dirasakan telah bersih dan nyaman yang dapat dibuktikan dengan hasil pengukuran kualitas udara emisi memenuhi baku mutu lingkungan. 3. Pengoperasian instalasi pengolahan sampah dan Bank sampah gedung BPPT telah berjalan dengan baik . 17
PENGHARGAAN
Penghargaan Bintang Jasa Utama Kepada Kepala BPPT, 13 Agustus 2013
18
18
PENGHARGAAN
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE TECHNOLOGY AWARD (BJHTA) • BPPT dalam perannya sebagai institusi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa Teknologi yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pengembangan teknologi nasional perlu memastikan adanya penghargaan kepada para pelaku Teknologi. Penganugrahan Penghargaan Teknologi BJ Habibie (BJHTA), adalah salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para Pelaku Teknologi berprestasi. • Penghargaan teknologi BJ Habibie adalah penghargaan tertinggi kepada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara serta berkreasi menghasilkan karya nyata di bidang teknologi. • Pemberian penghargaan berupa BJHTA 2013 terhadap pelaku teknologi yang berkreasi menghasilkan karya nyata di bidang teknologi diterima oleh Dr. Ir. I Gede Wenten, M.Sc
19
PENGHARGAAN
Perekayasa Utama Kehormatan • Gelar Perekayasa Utama Kehormatan adalah suatu gelar yang diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada warga negara pilihan atas jasa-jasanya yang sangat besar dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia melalui kerekayasaan teknologi dan inovasi. Penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan diselenggarakan setiap tahunsejak tahun 2007. Penyelenggaraan pada tahun 2013 dilakukan dalam rangka memperingati HUT BPPT ke-35. • BPPT sebagai instansi Pembina jabatan fungsional Perekayasa, pada tahun 2013 menganugerahkan Perekayasa Utama Kehormatan kepada Dr. (HC) Ir. M. Hatta Rajasa
20
PENGHARGAAN
Penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Kepala BPPT, 12 November 2013 • Penghargaan diberikan BNPB dalam gelar penganugerahan kreativitas bidang kebencanaan Tahun 2013
• Dharma Widya Argya, sebuahpenghargaan bagi insan yang telah mengabdikan dan menerapkan iptek untuk tugas-tugas kemanusiaan dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah di Indonesia 21
Pengembangan Laboratoria BPPT Terpadu (PLBT)
Progres PLBT
Klaster 1 KEDEPUTIAN TIRBR : PTIM, PTIP, PTIST, MEPPO
Klaster 4
Klaster 2 PTIP, PTM, Lab. Teknologi Kimia, Lab. Teknologi Logam, Lab. Teknologi Karet. Lab. Karakterisasi Material, Lab. Uji Kinerja Material, Lab. Proses Pengolahan Material.
Klaster 5
KEDEPUTIAN TPSA : BTL, PTL, PTLWB, PTISDA, GEOSTECH, PTSM Lab. Rekayasa Kebumian dan Atmosfir, Lab. Teknologi Lahan dan Mineral, Lab. Teknologi Lingkungan, Lab. Mitigasi Bencana, Lab. Instrumentasi Teknologi Kebumian
Klaster 3 IPTEKNET, PTIK (Lab. Elkon Foss), PDIS, PTIH/Hankam (Lab. Matra Darat, Lab. Matra Laut, Lab. Matra Udara), BIRO UMUM & HUMAS, BIRO SDM&O
Klaster 6 Ka.BPPT, SESTAMA, B.E, PKT, ROREN, ROKEU, BIRO UMUM & HUMAS
KEDEPUTIAN TIEM : PTKKE, PTPSE, B2TE (Lab. Teknologi Energi Pidato pada HUTEnergi BPPT ke 34 Bahan Bakar, Lab.Kepala Teknologi Kelistrikan.)
22
Peningkatan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2013 No 1
Program Pengembangan IP Telephoni
2
Siaran TV Digital IPTV dan Studio TV
3
Video Conference
4
Pengamanan Terpadu berbasis CCTV
5
Sentral pengumuman
6
Penambahan Kapasitas Bandwith dan Email BPPT Single Windows
7
Manfaat Pegawai dapat melakukan telepon dengan video call dalam jaringan LAN BPPT (Tangerang Selatan, Thamrin, Denpasar, Surabaya, Yogya, Lampung) Pegawai dapat menikmati siaran TV BPPT melalui komputer atau pesawat Televisi dg Set-top Box, dan Mobile phone dimanapun keberadaannya serta memproduksi konten siaran. Pegawai bisa menggunakan fasilitas ini untuk melalukukan video conference dengan mitra industri atau yang lainnya. Gedung-gedung BPPT dikawasan Puspiptek Tangerang Selatan dapat dimonitoring secara terpadu dan di berbagai tempat. Gedung-gedung BPPT dikawasan Puspiptek Tangerang Selatan dapat melakukan pengumuman tersentral terhadap seluruh gedung dan sebagian gedung. Kapasitas bandwith ditingkatkan dan kapasitas emil perpegawai sebesar 1 giga byte Fasilitas Layanan Publik BPPT dapat diakses dan tersedia dalam 1 portal
Sumber: PDIS, 2013 23
TESTIMONI MITRA
Sistem Computer Assisted Test (CAT) BPPT diminta melakukan Audit Teknologi sistem CAT dan pengolahan LJK untuk Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Nasional, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 216 Tahun 2013 Tugas Audit Teknologi pada Pasal 9 sbb : 1. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi audit teknologi pengadaan CPNS 2. Menyusun Petunjuk Teknis pelaksanaan audit teknologi pengadaan CPNS 3. Memastikan sistem teknologi yang digunakan berfungsi dengan benar 4. Mengawasi penggunaan sistem teknologi selama pelaksanaan seleksi CPNS 5. Melaporkan hasil pelaksanaan audit teknologi kepada Ketua Tim Pengarah 24
TESTIMONI MITRA
Pengawasan Pengolahan LJK Pengawasan pengolahan LJK di Gedung Pusdiklat Sekretariat Negara dengan kegiatan yaitu: 1. Pembuatan SOP Penerimaan Berkas LJK, SOP Audit Perangkat Pengolah LJK, SOP Pengawasan Pelaksanaan Pengolahan LJK 2. Pemberian ijin untuk akses sistem Server 3. Pemeriksaan perangkat pengolahan dan segel port 4. Pengumpulan logbook Ruang Pengolahan LJK 5. Pengumpulan kartu kontrol pembawa LJK 6. Pemantauan CCTV 7. Backup data CCTV (24 jam) 8. Pembuatan laporan harian 9. Tim Problem Solver (BPPT, ITB, ITS dan UNDIP)
25
Ekspose di Media Massa
Liputan Media Massa Jenis Media Media Cetak
2012
2013
364
381
Keterangan
Isu teknologi (2013 yang juga menjadi isu
publik adalah: Teknologi Modifikasi Cuaca E-Voting dan E-KTP serta cardreader e-KTP Media Online
338
428
• PUNA, terkait rencana pembentukan skuadron UAV oleh Kemhan Isu Lainnya adalah: Energi alternatif Teknologi pangan Sistem Inovasi
Total
702
809
Media Rujukan Media Cetak Nasional
Media Online & Radio
Kompas Republika Suara Pembaruan Koran Tempo Suara Karya Seputar Indonesia Media Indonesia Jurnal Nasional Koran Jakarta Majalah Tempo Majalah Gatra Harian Terbit The Jakarta Post Jakarta Globe Investor Daily Koran Kontan Sinar Harapan
Detikcom VivaNews Okezone Merdeka.com Kompas.com RepublikaOnline BeritaSatu.com Bisnis.com RRI I-Radio Elshinta Delta FM
Sumber: Kliping Media cetak dan online Humas BPPT Januari-November Tahun 2012 dan Tahun 2013 26
III. KINERJA KEREKAYASAAN DAN KONTRIBUSI BPPT DALAM PEMBANGUNAN I. II. III. IV. V.
BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, ENERGI DAN MATERIAL BIDANG TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM BIDANG TEKNOLOGI INDUSTRI RANCANG BANGUN DAN REKAYASA BIDANG PENGKAJIAN TEKNOLOGI
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI
Kompetensi dan Peran TAB
Pengkajian Teknologi Pangan (Agro-Bio) Sumberdaya hayati dan potensi lokal
Solusi Intermediasi
Teknologi Kesehatan
Technology Clearing House
Daya Saing Industri
Kemandirian Bangsa
Kesejahteraan Rakyat
Pelayanan publik
Audit
Pengembangan Teknologi untuk Mendukung Daya Saing Industri dan Kemandirian Pangan, Obat dan Alat Kesehatan 29
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI
PANGAN
KESEHATAN
Pusat Teknologi Agroindustri Pusat Teknologi Produksi Pertanian Pusat Teknologi Bioindustri Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Balai Besar Teknologi Pati Balai Pengkajian Bioteknologi 30
1. Produksi
KETERSEDIAAN PANGAN
PENGOLAHAN
PTPP
BPB
B2TP
PTA PTB
2. Keanekaragaman 3. Daya Saing Industri : - Hilirisasi industri agro - Pengemb. industri enzim
KONSUMSI
BUDIDAYA
Kedaulatan, Kemandirian & Ketahanan Pangan
TEKNOLOGI PANGAN
31
PROGRAM TEKNOLOGI KESEHATAN BPPT • BBO aktif (Active Ingredient ) • BBO Eksipien
• • • •
Diagnostik Vaksin Biosimilar, Sel punca
• Ekstrak teratandar, • Obat Herbal Terstandar
Bahan baku obat (BBO)
Obat Herbal
Biofarma setika
Alat Kesehatn •Biosensor, Hemodialisator, •Vital Sign Monitor
32
CAPAIAN DAN KONTRIBUSI BIDANG TEKNOLOGI PANGAN TAHUN 2013 1. Ikan nila Salina 2. Pengembangan industri Sagu Papua 3. Produksi bibit teknik micrografting (Kakao) 4. Diversifikasi pangan (Pengolahan jagung)
5. Diversifikasi pati (singkong & sorgum) 6. Betaglukan dari jamur tiram 7. Kilang nabati Bioetanol (tebu genjah) 33
Teknologi Produksi Benih Unggul Hibrida IKAN NILA SALINA (Saline Indonesian Tilapia) Ikan Nila Toleran Salinitas Tinggi • • • • •
Mendukung program ketahanan pangan Nasional protein hewani. Antisipasi dampak perubahan lingkungan, perubahan iklim dan pemanasan global. Siap diaplikasikan di tambak marjinal Indonesia seluas 30-40 % dari 1,2 juta Ha. Telah LULUS Pelepasan Varietas Baru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Telah ditandatangani Naskah Kerjasama antara BPPT dan Ditjen Perikanan Budidaya KKP
“Ikan Nila SALINA BPPT memiliki performance pertumbuhan sangat baik dan sangat layak diproduksi serta dibudidayakan secara massal“ (Dirjen Perikanan Budidaya-KKP, Karawang 4 Juli 2013).
Kunggulan : Dapat tumbuh optimal pada salinitas 20-25 ppt (air payau). Tahan terhadap serangan bakteri Streptococcus FCR : Rendah
Benih Unggul Ikan Nila Hibrida SALINA34
Pengembangan Sagu di Papua Pengembangan Pilot Poject UKM Sagu di Sorong Selatan • Model pemetaan potensi sagu untuk mengukur kerapatan pokok sagu, estimasi populasi dan analisa potensi pati sagu.
• Diseminasi teknologi pengolahan sagu (ekstraktor sagu kapasitas 800 - 1000 kg/jam dan teknologi pengolahan pangan berbasis sagu skala IKM)
Peta Strata / Potensi Sagu
Kolaborasi TAB - TPSA
1. PERCONTOHAN UKM SAGU DI SORONG SELATAN 2. ADVOKASI DAN PENDAMPINGAN PEMDA a. Pemetaan dan Master Plan Industri Sagu di Sorong Selatan b. Audit Teknologi Industri Pati Rakyat – Kabupaten Meranti
35
Teknologi Produksi Bibit Kakao dengan Teknik Micrografting • Indonesia termasuk 3 negara produsen utama kakao • Kakao ; komoditas unggulan yang memberikan dukungan kuat pada program MP3EI. • Pengembangan industri kakao masih dihadapkan pada kendala pembibitan, budidaya, pasca panen dan pengolahan serta pemasaran • Tantangan : Ketersediaan bibit unggul terbatas
TUJUAN : 1.Mendukung program peningkatan & pengembangan industri kakao nasional 2.Mendukung program revitalisasi perkebunan (Permentan no. 33 /OT.140/7/2006 : Rehabilitasi dan Peremajaan)
3. Meningkatkan kualitas & kuantitas produksi kakao nasional melalui penyediaan bibit unggul.
Manfaat teknik micrografting : • Efisiensi proses produksi bibit, • Menghasilkan tanaman bebas penyakit, • Menghasilkan tanaman lebih seragam, • Dapat memproduksi bibit dalam jumlah banyak • Mengurangi ketidaksesuaian batang atas & bawah.
36
Teknologi Pengolahan PanganBerbasis Jagung Advokasi dan Diseminasi Teknologi di Kab. Grobogan Rancang bangun unit produksi penepungan jagung di Grobogan, Rekayasa peralatan ekstruder untuk produksi mie, makaroni, dan beras jagung. Diseminasi teknologi pengolahan jagung menjadi berbagai produk pangan (emping, mie dan beras jagung) ke 7 Kelompok Usaha Pengolahan Jagung di Grobogan.
Pencanangan “Grobogan sebagai pusat olahan jagung” oleh Gubernur Jateng Oktober 2013, 37
Beta Glukan Jamur Tiram untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Beta glukan : senyawa polisakarida alami yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit kanker melalui sifatnya sebagai imunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh
Ekstrak beta glukan dari jamur tiram diperoleh 60%
• Uji secara in vitro mampu menginduksi proliferasi limfosit manusia, • Uji secara in vivo dapat menekan pertumbuhan tumor pada hewan uji tikus Aplikasi untuk suplemen kesehatan : formula minuman kesehatan beta lemon mengandung beta glukan dan vitamin C berkhasiat ganda sebagai imunomodulator dan antioksidan
Alih teknologi ke PT. Haldin Pacific Semesta 38
Kilang Nabati Bioetanol dari Tebu Genjah Pemanfaatan bioetanol sebagai biofuel untuk mengganti sebagian kebutuhan bensin premium masih dirasa mahal. Perlu upaya efisiensi & optimalisasi.
Output rekomendasi teknologi : peningkatan produktivitas tanaman bahan baku, peningkatan efisiensi proses produksi pemanfaatan sisa biomasanya untuk bahan bakar boiler dan pakan ternak.
Kelebihan tebu genjah : • kandungan energi biomasanya dapat mencukupi kebutuhan energi proses biotanol, • dapat dipanen lebih cepat dibandingkan tebu untuk bahan baku industri gula.
Impact : meningkatkan daya saing industri bioetanol
Mitra kerja sama : CV Kresna (pengguna teknologi budidaya & penyediaan bahan baku tebu) 39
CAPAIAN DAN KONTRIBUSI BIDANG TEKNOLOGI KESEHATAN TAHUN 2013 Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Mendukung Daya Saing Industri Obat Herbal Nasional Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Mendukung Kemandirian Bahan Baku Obat Kerjasama dan penghargaan 40
A. Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Mendukung Daya Saing Industri Obat Herbal Nasional 1. Intermediasi dan konsultasi teknologi pengolahan dan analisis kualitas simplisia tanaman obat (Pemkot Pekalongan, Kab. Bangli, Tegal dan Karanganyar)
2. Teknologi pengembangan ekstrak terstandar tanaman obat 3. Teknologi pengembangan formula sediaan obat herbal terstandar 41
Intermediasi Pengembangan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4OT) dan Konsultansi Teknologi di Pemkot Pekalongan, Kab. Bangli, Tegal & Karanganyar
Koordinasi Deputi TAB dengan Bupati Bangli dan observasi lahan TO di Kab Bangli
Tim BPPT bersama Dirjen Yanfar Kemenkes dan tim Pemkot Pekalongan pada acara peresmian pusat simplisia TO
Pelatihan : • Teknik pengolahan simplisia (pengeringan) • Analisa kualitas & standarisasi simplisia (teknik ekstraksi, KLT, analisa kadar air,dll) • Asistensi instalasi dan uji fungsi peralatan standarisasi simplisia
Pelatihan analisis kualitas simplisia TO 42
Teknologi pengembangan ekstrak terstandar tanaman obat 1. Temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb.) 2. Kencur (Kaempferia galanga) 3. Jahe Merah (Zingiber officinalle) 4. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) 5. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) 6. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) 7. Seledri (Apium graveolens L.) 8. Meniran (Phyllanthus niruri L.) 9. Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) 10. Sirsak (Annona muricata)
Penandatanganan PKS dengan Kementrian Kesehatan
Kerjasama BPPT dengan : • Kementrian Kesehatan RI • PT. Indofarma • PT. Tri Rahardja Java Plant 43
KERJASAMA BPPT DAN KEMENTERIAN KESEHATAN Produksi Bahan Baku Obat Herbal Ekstrak Terstandar Daun Salam Dan Daun Sirsak (Pengguna/Mitra Industri : PT Tri Rahardja (Javaplant)
Proses ekstraski (perkolasi) skala pilot (50 L)
Proses evaporasi &fraksinasi ekstrak cair-air
Proses pengeringan
44
Teknologi pengembangan formula sediaan obat herbal terstandar Penurun Gula Darah (Antidiabetes) Telah diperoleh Formula obat herbal terstandar antidiabetes (penurun gula darah) yang telah lolos uji praklinik, siap untuk diregistrasi pad BPOM dan di produksi pada skala komersial Kecenderungan kasus Diabetes di Indonesia 2007-2013 5,0 4,0 3,0
2,1
2,0 1,1 1,0
Lampung Bengkulu Kalbar Riau Jambi Pabar Sumsel NTB Kep,Riau Bali Banten Kalteng Sumbar Jateng Sultra Jabar Kalsel Sulbar Maluku Indonesia Malut Sumut Papua Babel Jatim Aceh Kaltim Gorontalo DKI DIY NTT Sulsel Sulut Sulteng
0,0
Balibangkes, 2013
2007
2013
Kaplet antidiabetes 45
B. Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Mendukung Kemandirian Bahan Baku Obat : “Teknologi Proses Produksi Albumin sebagai Bahan Baku Obat dari Plasma Darah”
Teknologi Proses Produksi Albumin dari Plasma Darah Plasma darah
Teknologi proses produksi albumin dengan teknik fraksinasi plasma darah 23,5 g/l plasma darah dengan kemurnian sekitar 90% pada skala 5 Liter.
Pemanfaatan plasma darah yang melimpah dan sebagai upaya mengurangi impor albumin Proses produksi albumin
Pengguna : Industri Farmasi PMI Fraksi albumin 47
C. Kerjasama dan Penghargaan
KERJASAMA PENERAPAN FORMULA SEDIAAN OBAT HERBAL TERSTANDAR
FORMULA OBAT HERBAL TERSTANDAR yang telah lolos uji praklinik hasil kajian dan pengembangan BPPT segera di terapkan oleh PT Deltomed Laboratories MoU BPPT - PT. Deltomed Laboratories 19 Februri 2013
Perjanjian Kerjasama ditandatangai pada 1 April 2013 09.01.2013
49
2
PENGHARGAAN Penghargaan TIMMERMAN AWARD 2013 Bidang Kimia Medisinal
Tim peneliti Pusat Teknologi Farmasi dan Medika – BPPT meraih Juara Runner up ke-2 pada International Conference on Medicinal Chemistry and TIMMERMAN AWARD 2013 dengan judul penelitian : “In Silico and In Vitro Study on Naphtaquinone derivatives for cytotoxic activity on breast cancer cell line”
50
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI, ENERGI DAN MATERIAL
Card Reader e-KTP (KTP-el) HASIL dan MANFAAT
Tersedianya Rekomendasi BPPT untuk Pemanfaatan e-KTP bagi Kemendagri dan Industri Nasional
Memastikan keaslian chip dari e-KTP Memastikan keaslian data penduduk di chip eKTP Menjamin keabsahan kepemilikan e-KTP melalui verikasi sidik jari
DisainPrototipe Fungsional Prototipe model Industri • MITRA KEGIATAN : KEMDAGRI
52 • MITRA INDUSTRI : PT LEN INDUSTRI
Inovasi Teknologi - Demokrasi di Ujung Jari USSD
Boyolali - JATENG
Musi Rawas SUMSEL
Bantaeng - SULSEL
PILKADES dengan E-VOTING
Jembrana - BALI
53
Inovasi Teknologi Sistem Subsidi Langsung non-tunai Untuk pilot e-KTP Multifungsi Deskripsi kegiatan
Kolaborasi BPPT dan MDeC, Malaysia dalam bidang Identitas Elektronik Implementasi butir 18 pada Annual Consultation ke-8 Indonesia – Malaysia , 2011, antara Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia Roadmap Identitas Elektronik
• inovasi subsidi langsung non-tunai PEDULI KELUARGA dengan ICT and kartu smart card, agar Tepat Sasaran dan Tepat Manfaat • Pemanfaatan kartu e-KTP sebagai e-KTP multifungsi direncanakan tahun 2014. • MITRA KEGIATAN : KEMDAGRI
54 • MITRA INDUSTRI : PT LEN INDUSTRI
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DENGAN SISTEM PEMANTAUAN PENERBANGAN BERBASIS ADS-B BPPT 1. BPPT telah Mengembangkan Sistem Pemantauan Penerbangan Berbasis ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast) 2. Berhasil diujicoba & dioperasikan di Bandara Ahmad Yani Semarang 3. Manfaat : Sebagai Alat Bantu Pemantauan Penerbangan pada Bandara NonRadar b. Peningkatan Keselamatan dan Efisiensi Penerbangan
Pengujian & Pengoperasian Sistem di Bandara Semarang
a.
Ka.BPPT menyerahkan Rekomendasi kepada: Dirjen Hubud dan Dirut Perum LPPNPI. 3 Desember 2013 55
Audit Energi dan Aplikasi SIME Audit Energi bertujuan untuk mengukur, menganalisa dan mengevaluasi penggunaan energi pada sebuah sistem pengguna energi, baik itu pada industri maupun bangunan Audit Energi memberikan rekomendasi potensi penghematan energi 530% serta syarat akreditasi ISO 50001 dan Green Building
Kerjasama Audit dan Manajemen Energi antara lain PT Cussons, PT Great Giant Pineapple , Hotel Parklane, PTPN IV, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Gedung Kluster BPPT Serpong B2TE-BPPT mengembangkan perangkat monitoring implementasi sistem manajemen energi, bernama Sistem Informasi Manajemen Energi (SIME). Aplikasi produk BPPT SIME dapat mendukung syarat akreditasi Standar ISO 50001, sekaligus menjadi langkah kongkrit penerapan PP 70 tahun 2009
56
Kajian Potensi Kogenerasi Nasional
B2TE-BPPT, bekerjasama dengan UNDP Indonesia melalui project Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP) melakukan pengkajian potensi aplikasi kogenerasi di industri dan pembangkit-pembangkit PLN Kajian ini bertujuan untuk mendorong Aplikasi Kogenerasi untuk mendukung program penghematan energi nasional Potensi pembangkitan energi dari kogenerasi pembangkit PLN sekitar 13 ribu GWh/tahun. Setara pengurangan emisi CO2 10,1 juta ton/tahun Potensi pembangkitan energi waste heat recovery di industri bisa mencapai 13,8 ribu GWh / tahun. Setara dengan pengurangan emisi CO2 10,7 juta ton / tahun Hasil kajian ini direkomendasikan dan diusulkan dalam RPJMN 2014 2019
57
Pure Plant Oil (PPO) : Solusi Mahalnya Bahan Bakar untuk Pembangkit Listrik PLTD
Permasalahan : Konsumsi BBM oleh PT. PLN tinggi, 8 juta kilo liter/tahun Biaya Bahan Bakar Mahal Produksi CPO : 25 juta ton (2013) Konsumsi Bahan Bakar
Solusi :
PLTG
Penggunaan PPO untuk diesel dan gas turbin
, , , HSD 100 % PPO 5 % + HSD 95 %
Teknologi :
Anggaran : BLU 5,21 M Mitra : PT. PLN
Untuk PLTD Terbukti Untuk PLTG Uji Coba 1,2 MW (PLTG BPPT); 21 MW (PLTG Pauhlimo)
1. Uji coba campuran HSD dan PPO (50 : 50) pada PLTD Talang Padang (270 kW) dan PLTD Metro (600 kW) BERHASIL 2. Uji coba pada PLTG (2013) 58
Coal Upgrading Solusi Peningkatan Kinerja PLTU dengan Batubara Muda Permasalahan : Sebagian besar PLTU tidak berkinerja maksimal karena rendahnya kualitas batubara (nilai kalor < 4200 kkal/kg) Coal Feed at Boiler : 160 t/h 280MW
315MW (Design) 300MW
230MW
315MW
300 250
Eco 50%
200
Insufficient Eco 75%
PTBA 100%
150
100
PTBA 50%
50
, , ,
Generated Energy [MW]
350
Dried Eco 100%
Eco 100%
Solusi : Peningkatan kinerja PLTU dengan peningkatan nilai kalor batubara
PTBA 25%
0
STD Case
Design
Current Situation
Coal TM [%]
60
120
50
100
40
80
30
60
20
40
10
20
0
0 0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Heating Area of Pilot Test Machine (m2)
Coal Temperature (℃)
Coal Moisture (%)
CV [kcal/kg]
Teknologi : Steam Tube Dryer
Pilot Plant STD di, BPPT 50 – 120 kg/jam
Anggaran : • DIPA BPPT 1 M • BLU 2,4 M Kerjasama :Tsukishima Kikai Co. Ltd. (Jepang) 59
PENGUASAAN TEKNOLOGI SMART-GRID UNTUK PENGUASAAN TEKNOLOGI KELISTRIKAN MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN • Teknologi Smart-Grid memberikan kontribusi yang optimal dari sumber-sumber energi terbarukan melalui kemampuannya dalam mengintegrasikan pembangkit energi terbarukan yang tersebar dalam sistem ketenagalistrikan, sekaligus meningkatkan kualitas daya pada grid, serta mengendalikan pemakaian yang efisien. • Telah melakukan pelatihan untuk operator dari pihak PLN dan Pemda untuk pelaksanaan pengoperasian & perawatan Demo Plant, sehingga mulai tahun depan demo plant dapat beroperasi secara kontinyu, dan sekaligus menjadi fasilitas untuk peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi yang baru ini. • Banyak pelajaran dan proses belajar yang diperoleh dari proyek ini, seperti meningkatkan kompatibilitas jaringan listrik dengan peningkatan penetrasi energi terbarukan, komunikasi antara jaringan dan berbagai jenis pembangkit, dan menyediakan layanan untuk kebutuhan listrik berbagai konsumen.
TEKNOLOGI PLTP NASIONAL UNTUK KEMANDIRIAN TEKNOLOGI DAN PENGHEMATAN BBM • Kemampuan manufaktur lokal terbukti dengan dibangunnya Pilot Plant PLTP 3 MW Type Condensing Turbine di lapangan panas bumi Kamojang, serta Pilot Plant PLTP 100 kW type Binary-Cycle di lapangan panasbumi Wayang Windu, keduanya di Jawa Barat. Kualitas kemampuan tersebut masih harus dibuktikan melalui berbagai pengujian alat/komponen, commissioning dan test operasi jangka panjang, yang saat ini sedang berlangsung. • PLTP skala kecil memiliki potensi sebagai pengganti PLTD di daerah-daerah yang memiliki sumber panasbumi, juga sebagai solusi untuk mengembangkan sumur-sumur baru dengan biaya lebih murah, dan juga menumbuhkan manufaktur lokal PLTP secara bertahap. • Berbagai pengurusan peraturan terkait kawasan konservasi hutan, maupun aspek perijinan kegiatan panas bumi dan aspek lingkungan ternyata cukup menyita waktu pengurusannya dalam tahun ini, mengingat belum adanya peraturan yang baku terkait dengan pelaksanaan R&D PLTP, sehingga menjadi masukan positip kepada berbagai pihak kebijakan terkait: Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, serta Kemenristek, sehingga dimasa depan dapat mempercepat upaya meningkatkan kemampuan nasional di bidang teknologi pemanfaatan panasbumi. 60
Revitalisasi Sarana Produksi Karet di Sumatera Selatan Sarana Produksi Barang Jadi Karet
Sarana Produksi Kompon Karet
61
61
Penyiapan Sistem Informasi Karet Nasional • Bekerjasama dengan Dewan Karet Nasional mempersiapkan Sistim Informasi Karet Nasional (SIKANAS)
62
62
Penyiapan Fasilitas Karet • Mempersiapkan Advance Rubber Technology Center untuk mendukung Perkaretan Nasional Karakterisasi Kompon Karet
Pemrosesan Kompon Karet di lab PTM
63
63
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM
TANTANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL …. 1. 2. 3. 4.
Perubahan Iklim dan dampaknya Sekuritas pangan dan energi Sustainable resources use plan Meningkatkan daya saing nasional
65
Mengurangi emisi karbon Mendapatkan sumber energi terbarukan Mendapatkan sumber pangan dan pakan
FOTOBIOREAKTOR
BIODIESEL
MIKROALGAE MIE SPIRULINA
PELET 66
Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob Kapasitas 60 m3/hari Mendukung Green Building
67
• Meminimalkan bencana alam yang disebabkan oleh iklim dan cuaca dengan memanfaatkan parameter cuaca • Optimalisasi pengoperasian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) • Menanggulangi dampak bencana asap kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau
68
Pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan memerlukan dukungan Teknologi Satelit Intensitas dampak Perubahan Iklim dan Kebencanaan Memprakarsai pembentukan “Konsorsium Nasional Ina-SAT” Meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi penginderaan jauh;
69
• •
Technology Clearing House dari teknologi pengolahan /pemurnian mineral berbagai komoditi mineral seperti Bijih Besi, Nikel, dan Galena Mendorong berdirinya indusri pengolahan/pemurnian mineral di dalam negeri, seperti di Pomala, Tanah Laut
70
Survei JUVO 2013
Survei InaTEWS & Climate Buoys
Survei RAMA 2013
Sail Komodo
CBT • Survei Java Upwelling Variation (JUVO) di Samudera Hindia (KKP dan FIO-China);
• Survei RAMA-ATLAS bekerjasama dengan KKP dan NOAA-USA. • Pemanfaatan K/R Baruna Jaya untuk Nasional Sail Komodo 2013 bekerjasama Kemenko Kesra, • Program Operasi dan Pemeliharaan InaTEWS dan Ocean Climate Buoy dengan JAMSTEC-Jepang • Program prototype CBT (CableBased Tsunamater) dan Peningkatan kemampuan teknologi survei seismik laut K/R Baruna Jaya II. 71
Bioengineering untuk Mitigasi Bencana Peta Risiko Bencana Gagal Teknologi
Model Dispersi Gas di Kawasan Industri
72
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI
REFLEKSI AKHIR TAHUN 2013 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI :
PENGUATAN SISTEM INOVASI Dr. Tatang A. Taufik Deputi Kepala BPPT Bidang PKT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
Refleksi Akhir Tahun BPPT 2013 BPPT, Jakarta, 23 Desember 2013
ARAH PROGRAM PENGUATAN SISTEM INOVASI (PSI) • Tujuan Umum PSI : mendukung pembangunan yang progresif & berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan. • Orientasi PSI : memperkuat daya dukung & jejaring ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) untuk 1. peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar & kepentingan publik; 2. peningkatan daya saing & penguatan kohesi sosial; serta 3. penguatan kemandirian Bangsa & NKRI.
ORIENTASI PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM PEMBANGUNAN (NASIONAL & DAERAH)
Kebutuhan Dasar & Perlindungan Masyarakat (Basic Needs, Protection/ Security - Public Interests)
Penguatan Sistem Inovasi
Daya Saing & Kohesi Sosial (Enabling & Strengthening : Nilai Tambah - Produktivitas)
Untuk percepatan pembangunan (nasional & daerah) yang lebih “berbasis pengetahuan/ teknologi” pertumbuhan tinggi & berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan
Kepentingan Kedaulatan Negara (Sovereignity – Kemandirian)
KERANGKA STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI (PSI)
Visi & Misi Pembangunan – “Tema Besar”
Tema Inisiatif Strategis
Kerangka Kebijakan Inovasi
SID
Klaster Jaringan Teknoprener Pilar-pilar Industri Inovasi Tematik
Kerangka Umum Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan
Budaya Inovasi Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai Perkembangan Global
Elemen Penguatan Sistem
Flagship Programs
KERANGKA GENERIK UNTUK MEMBANGUN KEMITRAAN Penguatan Sistem Inovasi
Aktivitas pada Tataran Nasional
Roadmap PSID; RINA – RIDA; Sub-national RIS; International RIS
Tekno-ekonomi; Mamin; Obat bahan alam; TIK/Elektronika; Barang modal; Alat angkut
Teknometer; Teknopolitan; HR Mobility; Knowledge Management; NCE
Kurikulum di Pendidikan Tinggi; Pusat Inovasi; Insentif pemerintah; Pendanaan inovasi;
NA & RUU Sistem Pengkajian & Audit Teknologi;
Contoh
Pusat Inovasi (mis., inkubator bisnis)
Green/Clean Tech.: E-Dev Air Infrastruktural (mis. Energi listrik)
Audit Teknologi & Pengembangan Tematik
Teknopolitan/ Technopark
Pengembangan Teknoprener
Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi (Flagship Programs)
Ekowisata; Industri kreatif; Sawit
Pengembangan Jaringan Inovasi
Ekosistem Inovasi daerah; Region-to-region partnerships
Pengembangan Klaster Industri
Aktivitas pada Tataran Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Kota/Daerah Cerdas --- Smart & Green Cities (Regions)
Contoh
KONTRIBUSI NASIONAL 1. PSID : Naskah Akademik (NA) Panduan Penyusunan Roadmap PSID; Fasilitasi Nasional PSID 2. PKI/PSITI : Analisis IO & Total Factor Productivity (TFP) 3. PJI : Pedoman Umum Pengembangan Teknopolitan; Panduan dan alih pengetahuan “Teknometer”; sosialisasi KM 4. PTeknoprener : 3 bisnis inovatif baru; Technopreneurship Camp; Percontohan Nasional Kurikulum Technopreneurship di FT UNS. 5. AT&PT : NA & Draf Awal RUU Sistem Pengkajian dan Audit Teknologi; pelatihan auditor teknologi; implementasi audit teknologi (industri pupuk); dukungan ahli. 6. Portal GIN : portal.gin.web.id.
INKUBASI TEKNORPENER DI BIT - PUSPIPTEK • Proses inkubasi calon teknoprener pemula merupakan suatu rangkaian aktivitas pendampingan dalam penguatan kapasitas bisnis dan teknologi dengan tujuan menciptakan perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT). • Layanan inkubasi calon teknoprener meliputi pendampingan uji produksi, sertifikasi, uji pasar, pengembangan SDM, intermediasi jejaring bisnis dan fasilitasi akses pembiayaan. • Calon teknoprener yang diinkubasi tahun 2013 diantaranya: – PT Mikata Sukses Mandiri yang memproduksi Pupuk Hayati Technofert. Pupuk ini sangat baik digunakan saat pembibitan, selain tumbuh lebih cepat dan sehat, pemanfaatannya dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 30%. – PT. Atsirindo yang memproduksi Minyak atsiri eugenol dan turunannya. Untuk memenuhi pasar ekspor selain sedang disiapkan produksi dalam skala masal juga dilakukan sertifikasi produk seperti SNI dan kehalalan. – PT. Nanotech Indonesia yang memproduksi Produk berbasis teknologi nano. Produk yang dikembangkannya antara lain: mesin penghasil material nano, material nano herbal, nano karbon, nano ZnO dan nano Vit. A.
• PPBT ini mampu menyerap tenaga kerja, memiliki omset penjualan, serta berkontribusi terhadap pembayaran pajak.
MENUMBUHKAN BUDAYA TEKNOPRENER 1.
TECHNOPRENEURSHIP CAMP –
– – – –
2.
bertujuan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis teknologi di kalangan para pemuda dan mahasiswa, memberikan gambaran mengenai peranan teknologi dalam pengembangan usaha dan peningkatan daya saing usaha, serta mendorong tumbuhnya Perusahaan Pemula Baru berbasis Teknologi (PPBT) dan wirausaha baru berbasis teknologi (teknoprener). Pelaksanaan kegiatan technopreneurship camp berlangsung 2-3 hari dengan kegiatan antara lain: pelatihan bisnis dan teknologi, pendampingan penyusunan rencana bisnis (business plan), pemaparan rencana bisnis, dan penilaian proposal rencana bisnis. Tahun 2013 telah dilaksanakan di Serang (Banten), Makassar (Sulawesi Selatan), Bangli (Bali), Pangkalan Kerinci-Pelalawan (Riau), Putussibau- Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), dan di Kawasan Puspiptek (Tangerang Selatan). Bekerjasama dengan Kementerian (Kemenko Bidang Pereknonomian, Kemenpora), Pemerintah Daerah (Kab. Bangli, Kab. Pelalawan, Kab. Kapuas Hulu, Kota Pekalongan), Perguruan Tinggi (UNTIRTA-Serang, ITI-Serpong) Total peserta yang telah mengikuti Technopreneurship Camp ini sejumlah 789 orang
KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP DI FT UNS
Ka BPPT di PUSPIPTEK
Serang
PELUNCURAN PORTAL GERBANG INDAH NUSANTARA WORKSHOP RELAWAN & DEKLARASI – 2013 DI PEKALONGAN Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
portal.gin.web.id
KONTRIBUSI PERCONTOHAN NASIONAL PSI DI DAERAH OTONOM
MITRA DAERAH KERJASAMA : Kabupaten/Kota Keseluruhan kerjasama dengan daerah otonom ± 90 Kontinental
Kepulauan
Khusus: Perbatasan
Khusus: Tertinggal
2 9
1
3
11
4
KE SUMATERA : 1.Kab. Pelalawan 2.Kab. Kep. Anambas 3.Kota Pagaralam
6 5
7
8
KE JAWA : 4. Kota Tangsel 5. Kota Cimahi 6. Kota Pekalongan 7. Kab. Banyumas 8. Kab. Ngawi
10
KE KALIMANTAN : 9. Kab. Kapuas Hulu
KE BALI-NT : 10. Kab. Bangli
KE SULAWESI : 11. Kab. Bantaeng
Provinsi : Sumsel, Sumut, Riau, Banten, Jateng, Jatim, Kaltim
CONTOH PSID KABUPATEN PELALAWAN • Revisi RPJPD • Revisi dokumen RPJMD dan RPJPD serta penyusunan roadmap PSI : penambahan misi pembangunan dalam RPJMD (PSI sebagai misi baru ~ Misi 7 : Memperkuat sistem inovasi untuk mendukung percepatan kemandirian ekonomi dan peningkatan daya saing daerah • Penataan perijinan • Perencanaan “Ruang Publik Kreatif” • AKNP (mahasiswanya memperoleh bea siswa dari perusahaan swasta di daerah) • Introduksi SMK incorporated • Partisipasi Relawan Indonesia Berinovasi Pelalawan • Kerjasama antardaerah (dengan daerah sekitar) • Kerjasama internasional.
PSI Kota Pekalongan: Capaian Pilar PSID • Review RPJPD, Naskah Akademik dan Rancangan Perda Perubahan RPJPD. • DPRD agendakan Konsultasi Publik Revisi RPJPD (10/12/2013).
• Revisi/Perubahan RPJMD telah di-Perdakan (Perda Kota Pekalongan No. 1 Tahun 2013). • Adopsi PSI dengan menambah Tujuan dari Misi-1, dengan arah kebijakan 6 KKI dan strategi 5 Pilar.
• Penyusunan Rekomendasi perbaikan Perijinan Bisnis dan Investasi Kota Pekalongan.
• konsep Ruang publik kreatif (creativecultural centres) Kota Pekalongan dan Rencana Pengembangan
PSI Kota Pekalongan: Capaian Pilar PSID Partisipasi Relawan Muda Berinovasi Kota Pekalongan (19/09/2013)
PEGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI • Pelalawan – KI Kelapa sawit: • Integrasi ternak sapi di lahan sawit (kerja sama dengan Deputi TAB) • Teknologi: pakan, pupuk organik cair/padat, pengemasan, biogas
– KI Wisata Bono: • Difusi keahlian operator wisata kerja sama dg Riau Tourism Board • Implementasi standarisasi pada industri wisata
• Pekalongan: KI Batik • Meningkatkan penggunaan pewarna alami, ramah lingkungan • Teknologi fiksasi pewarnaan
• • • • • • • • • • • • •
CONTOH PJI KABUPATEN PELALAWAN : TEKNOPOLITAN PELALAWAN Masterplan Teknopolitan Pelalawan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Ijin prinsip penggunaan lahan kawasan (Menhut) KPI Potensial MP3EI (bagian dari Penyelarasan RTRW) Kelembagaan pengelola kawasan Prototipe animasi kawasan Masterplan STTP Penyiapan SDM STTP (beasiswa di UTM) Pendaftaran 3 paten oleh tim pengajar STTP Penyiapan perencanaan zoning code/regulation (2014) Sosialisasi teknopolitan & telecenter Inisiasi portal PSI Pelalawan Kerjasama internasional pengembangan teknopolitan.
CONTOH JARINGAN INOVASI : TEKNOPOLITAN PELALAWAN KABUPATEN PELALAWAN - PROVINSI RIAU
Luas Kawasan : 3,754 ha. Industries Offices
Sport Center Research & Dev’t
University Main Gate
“New” smart & green city
Housing
Services & Commercials
Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (STTP)
CAPAIAN JARINGAN INOVASI KOTA PEKALONGAN 1. Teknopolitan Batik Kota Pekalongan : penataan ulang fungsifungsi kawasan kota menuju kota kreatif / smart & green city. 2. Konsep Teknopolitan Batik Kota Pekalongan telah disepakati, dengan ikon Batik Innovation & Cultural Center (BICC), yang akan dipusatkan di Kawasan Jatayu. 3. Rekomendasi kebutuhan teknologi pada industri inti batik sudah dianalisis. 4. Telah dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas manajemen pengetahuan dan TIK pada industri inti batik. 5. Rekomendasi implementasi open method of coordination (OMC)/metode koordinasi terbuka (MKT). 6. Rekomendasi strategi peningkatan penggunaan pewarna alami pada produk batik Kota Pekalongan. 7. Prototipe animasi Kawasan Teknopolitan Batik.
PUSAT INOVASI (BICC) : SINERGI MASTERPLAN SEKTORAL DENGAN KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER KOTA PEKALONGAN • Pusat Inovasi Inkubator sudah berjalan • Skema insentif pembiayaan dari pemkot sudah tersedia • Gedung PI Inkubator sudah tersedia • Seleksi Tenant untuk 2013 telah terlaksana • Pusat Inovasi BDSP dalam tahap persiapan di bawah Disperindagkop UKM • Workshop calon pengelola PI BDSP sudah terlaksana • BIT dan PI Inkubator Pekalongan melakukan inkubasi tenant bersama untuk produk mesin pelorot malam batik yang sudah sampai uji produksi dan penjajagan pendaftaran paten
KABUPATEN PELALAWAN • Pusat Inovasi Inkubator sudah berdiri di bawah Dinas Koperasi dan UKM • SK Pengelola PI Inkubator sudah tersedia • Pengelola PI Inkubator telah dilantik • ToT Pengelola PI Inkubator sudah terlaksana • Technopreneurship Camp untuk menseleksi calon tenant telah dilakukan • Skema insentif pembiayaan untuk tahun 2014 sudah dialokasikan
CONTOH PENGEMBANGAN PILAR TEMATIK PELALAWAN
• Orientasi Green Innovation Development (GID) : TIK (EDevelopment), energi, transportasi, air bersih, lingkungan • Kerjasama dengan PT Telkom • Audit/evaluasi TIK • Penyediaan energi listrik 15 MW (PLTMG Langgam Power) : meningkatkan elektrifikasi (dari elektrifikasi 21 % 38%), sekaligus mendorong penyediaan energi bersih dari pemanfaatan sumber daya lokal • Penghematan oleh PLN ± Rp. 7 milyar/bulan.
• Bagaimana proses “perjuangannya” : baca KOMPAS, 24 November 2013.
CAPAIAN E-GOV 2013 : REKOR MURI IMPLEMENTASI OSS • •
Total aplikasi : 18 buah Telah mendapatkan rekor MURI (02/10/2013) untuk implementasi OSS terbanyak level pemerintah daerah, yang terdiri atas aplikasi: – – – – – – – – – – – – – – – – – –
SIM RAL - Perencanaan, Akuntansi & Keuangan SIM RENJA - Rencana Kerja SIM LEPPK - Laporan Evaluasi, Program & Kegiatan SIM RS - Rumah Sakit SIM PUS - Puskesmas SIM Gaji PNS SIM PDPKM-RASKIN - Pengembangan Database Pemantauan Kemasyarakatan-Pembagian Raskin SIM PEG - Pegawai SIM E-SURAT ONLINE - Pengelolaan Surat SIM SISKUM - Hukum & Perundang-undangan SIM DALMENTEL - Monitoring Pengendalian Menara Tekkom SIM Monitoring Jaringan BATIK-NET SIM PADU - Pelayanan Perijinan Terpadu SIM DOKUM - Dokumen SIM E-FGD - Focused Group Disscussion DIGILIB - Digital Library SERUNI –-Rujukan Online SIM PATDA - Pendapatan Daerah
PSI : MEMBAWA PEMBANGUNAN DAERAH YANG PROGRESIF & BERKUALITAS, INKLUSIF, DAN BERKELANJUTAN
. . . dalam keselarasan kita maju . . .
Penguatan IPTEKIN Sistem Untuk Inovasi Semua
Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
Salam Inovasi Indonesia
Terima Kasih DB PKT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung II BPPT, Lt 13 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-316 9441 Fax. (021)-319 24127 Gedung Pusat Inovasi & Bisnis Teknologi BPPT – Kawasan PUSPIPTEK Tangerang Selatan Telp. (021)-7579 1349 Fax. (021)-7579 1348 http://www.bppt.go.id http://portal.gin.web.id
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI INDUSTRI RANCANG BANGUN DAN REKAYASA
Terimakasih
www.bppt.go.id