REFERAT Gangguan Afektif Bipolar Retno Suci Fadhillah,S.Ked Pembimbing : dr.Rusdi Efendi,Sp.KJ
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIATRIBUNGAR AMPAI
Definisi
gangguan pada fungsi otak yang Gangguan ini tersifat oleh episodeyang menyebabkan perubahan berulang (sekurang-kurangnya dua tidak biasa pada suasana episode) dimana afek pasien dan perasaan, dan jelas proses berfikir. tingkat aktivitasnya terganggu, Disebut pada waktuBipolar tertentukarena terdiri penyakit dari peningkatan disertai kejiwaan ini afek didominasi adanya penambahan dan dua aktivitas fluktuasi energi periodik kutub, ( mania atau hipomania) dan pada yakni kondisi manik (bergairah waktu lain berupa penurunan afek tinggi yang tidak terkendali) disertai pengurangan energi dan dan depresi aktivitas (depresi) (PPDG III)
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIATRIBUNGAR AMPAI
ETIOLO GI faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. pola asuh masa kanakkanak, stres yang menyakitkan, stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
Klasifikasi BIPOLAR I
BIPOLAR II
• Adanya episode depresif dan manik
• Episode depresif dan hipomanik
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
Patogenesis
• Mutasi genetika : kromosom 18 dan 22 diduga pada lokus 4p16, 12q23-q24, 18 sentromer, 18q22, 18q22-q23, dan 21q22. • Gangguan neurotransmitter dopamine, serotonin, dan noradrenalin. Gen-gen yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode monoamine oksidase A (MAOA), tirosin hidroksilase, catechol-O-2 metiltransferase (COMT), dan serotonin transporter (5HTT) • Penelitian terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF adalah neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT neurogenesis dan perlindungan neuron otak. RIBUNGARAMPAI
• volume yang kecil pada amygdala dan hipokampus. Korteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan afek) • Penelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak penderita bipolar.
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
Gambaran klinis
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
Episode manik Terdapat afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal (yang pertama).
. Hipomania - derajat lebih ringan daripada mania - afek meninggi disertai peningkatan aktivitas menetap selama sekurangkurangnya beberapa hari berturut-turut - tidak ada halusinasi atau waham - konsentrasi dan perhatiannya dapat mengalami hendaya. - Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial Pedoman diagnostik a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0) dan, b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
Mania Mania Tanpa Tanpa Gejala Gejala Psikotik Psikotik
•
suasana perasaan meninggi tidak sepadan dengan keadaan individu • perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur berkurang • harga diri membumbung, ide - ide perihal kebesaran/”grandiose ideas” dan terlalu optimistik • episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sehingga mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
Pedoman diagnostik a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1) dan, b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
Mania dengan gejala psikotik Gambaran klinis lebih berat - harga diri yang mebumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution) - aktivitas dan eksitasi fisik yang hebat dan terus-menerus dapat menjurus kepada agresi dan kekerasan Pedoman diagnostik a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2) dan, b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
EPISODE KINI DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANG a) b)
Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif ringan atau sedang. Harus ada minimal 1 episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
Pedoman diagnostik Untuk mendiagnosis pasti : a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1), dan b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
EPISODE KINI DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK a) b)
Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif berat tanpa gejala psikotik. Harus ada minimal 1 episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
Pedoman diagnostik Untuk mendiagnosis pasti : a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2), dan b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
EPISODE KINI DEPRESIF GEJALA PSIKOTIK a) b)
BERAT
DENGAN
Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif berat dengan gejala psikotik. Harus ada minimal 1 episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
Pedoman diagnostik Untuk mendiagnosis pasti : a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3), dan b. Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
PENATALAKSANAAN SECARA UMUM 1. Keamanan pasien harus dijamin. 2. Pemeriksaan diagnostik harus lengkap. 3. Rencana pengobatan harus disusun untuk mengatasi semua gejala yang diperkirakan akan muncul. 4. Terapi harus menurunkan jumlah dan keparahan stressor pada pasien. 5. Strategi pengobatan harus disampaikan kepada keluarga pasien. 6. Pengobatan yang paling efektif adalah kombinasi farmakoterapi dan psikoterapi.
Penatalaksanaan
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIATRIBUN GARAMPAI
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI
INDIKASI RAWAT
1. Perlu prosedur diagnostik. 2. Ada resiko bunuh diri atau membunuh. 3. Ada penurunan kemampuan dasar yang jelas. 4. Riwayat gejala yang berkembang pesat.
PERJALANAN & PROGNOSA Perjalanan prognosa gangguan mood menyimpulkan bahwa : Gangguan ini cenderung bersifat kronis dan relaps (kambuh kembali).
Terima kasih
kepaniteraanklinik_FKKUMJ_PSIKIAT RIBUNGARAMPAI