30 April 2015
Company Update RECOMMENDATION
: BUY
PT INDOFOOD CBP TBK (ICBP.JK)
Current Price Target Price (12 months), set on 31 April 2015 Up/down side (+/-) Stock Information Reuters Code No. of shares (mn) Market Cap. (Rp) 52wk High 52wk Low Beta (Reuters)
Rp 14.325 Rp 20.400 + 42.4 %
ICBP.JK 5,830.95 83,674,189.9 T 16,050 9,800 0.98
Shareholders Indofood Sukses Makmur Masyarakat / Publik
80,53 % 19,47 %
Key Financial (2015 E) ROA (%) ROE (%) Book Value/ share (IDR) PE (x) PBV (x)
11.19 19.2 % 3,193 33.35 6.39
Historical Chart
PT Indofood CBP Tbk berdiri sebagai entitas terpisah pada bulan September 2009 dan tercatat sebagai perusahaan publik pada Oktober 2010. ICBP didirikan melalui proses restrukturisasi internal grup CBP dari Indofood Sukses Makmur. Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta biscuit (sebelumnya tergabung dalam grup bogasari) dialihkan ke ICBP. Pada saat ini Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh karenannya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan-perusahaan grup Indofood lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya. Pada tahun 2012 ICBP mendirikan perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd (Asahi) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia. Di tahun yang sama Asahi mengakuisisi 100% saham PT Prima Cahaya Indobeverages (PT Pepsi-Cola Indobeverages) yang ditunjuk oleh PepsiCo untuk memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan minuman non-alkohol dengan merek PepsiCo di Indonesia.
Laba Indofood CBP 2014 naik 17,03% ...
Sepanjang 2014, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) meraup laba bersih Rp2,6 triliun, naik 17,03% dibandingkan dengan periode 2013 yang mencapai Rp2,2 triliun. Laba bersih per saham dasar meningkat menjadi Rp447 dari setahun sebelumnya Rp382. ICBP meraup penjualan bersih Rp30,02 triliun sepanjang tahun lalu, lebih tinggi 19,6% dari perolehan pada periode 2013 yang mencapai Rp25,09 triliun. Akan tetapi, beban pokok penjualan ICBP juga melonjak menjadi Rp21,96 triliun dari Rp18,66 triliun. Sehingga, laba kotor yang diperoleh perseroan hanya naik menjadi Rp8,05 triliun dari Rp6,42 triliun. Laba usaha yang diraup ICBP pada tahun lalu mencapai Rp3,12 triliun, lebih tinggi dari setahun sebelumnya Rp2,77 triliun. Laba sebelum pajak mencapai Rp3,38 triliun dari Rp2,96 triliun dan laba tahun berjalan Rp2,53 triliun dari Rp2,23 triliun. Hingga 31 Desember 2014, total aset ICBP mencapai Rp24,91 triliun dari Rp21,26 triliun. Liabilitas Rp9,87 triliun dari Rp8 triliun dan ekuitas Rp15,03 triliun dari Rp13,25 triliun.
Ringkasan Keuangan dan Rasio
ICBP diperdagangkan pada PE’15 = 33.355 x dan PBV’15 = 6.39 x. Harga objektif yang kami tetapkan: Rp 20,400 dengan metode DCF, dengan WACC = 9.99%, dan long term growth: 3%.
Source : Yahoo Finance, Riset Anugerah Sentra
Yusuf Nugraha Analyst Research Division Telp (021) 426 0375 ext 117 Fax (021) 428 89088
Source : Annual Report 2014, Estimasi Riset Anugerah Sentra
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
2
INDOFOOD CBP
30 April 2015 Industri dan Prospek Usaha Indofood CBP terus yakin akan prospek perekonomian Indonesia dalam jangka panjang didorong oleh konsumsi domestik. Kenaikan pendapatan per kapita, segmen berpenghasilan menengah dan urbanisasi akan menyediakan banyak peluang bagi ICBP. Tahun 2015 diperkirakan akan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih sekitar 20% didorong pertumbuhan penjualan baik untuk bisnis yang sudah ada maupun bisnis baru. Kegiatan usaha minuman yang mulai beroperasi menjelang akhir 3Q13 diharapkan akan memberikan kontribusi yan signifikan terhadap penjualan bersih konsolidasi. Pertumbuhan volume penjualan dan kenaikan harga jual rata-rata di hampir seluruh bisnis ICBP, diproyeksikan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan penjualan yang utama. Mi Instan Divisi Mi instan dari ICBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 16 miliar bungkus per tahun. Beragam produk mi meliputi instant bag noodles dan cup noodles, mi telur dan bihun instan. Berbagai merek produk antara lain Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mie Telur Cap 3 Ayam. Merek-merek tersebut telah dikenal sebagai merek produk berkualitas dengan cita rasa tinggi dan diterima dengan baik oleh pasar. Selain itu, Indomie merupakan merek unggulan yang sudah menjadi merek ikonik Indonesia serta meraih status Top of Mind dan consumer awareness yang kuat, sedangkan Pop Mie merupakan merek unggulan dalam segmen cup noodles. Di sepanjang tahun 2013 ICBP berhasil mempertahankan kepemimpinannya di pasar mi instan. Volume penjualan bertumbuh sekitar mid single digit lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata antara tahun 2001-2010 yang mencapai low single digit. Total volume penjualan mencapai 12,65 miliar bungkus tumbuh 4.3% dari sebanyak 12.13 miliar bungkus di tahun 2012 didukung oleh penjualan produk-produk yang sudah ada maupun berbagai produk baru. Dalam dua tahun terakhir ini, divisi mi instan terus mempercepat inovasi produknya, dan di tahun 2013 divisi ini meluncurkan beberapa varian baru diantaranya Indomie Goreng Rendang, Indomie Goreng Cabe Ijo, dan Indomie Goreng Iga Penyet. Selain itu, dua varian baru dengan merek Sarimi : Sarimi Isi 2 Ayam Kremes dan Soto Koya Jeruk Nipis. Untuk merek Supermi, antara lain : Supermi Ayam Spesial dan Supermi Ayam Semur. Di segmen premium, Divisi mi instan meluncurkan berbagai produk Indomie Taste of Asia seperti Laksa ala Singapura, Bulgogi ala Korea dan Tom Yum ala Thailand. Di segmen cup noodles, divisi mi instan meluncurkan serangkaian produk mi goring dengan cita rasa sosis diantaranya Pop Mie Sosis Spesial dan Pop Mie Sosis Bakar Pedas. Nilai tukar rupiah terus terdepresiasi di awal tahun 2015. Hal ini akan mengakibatkan naiknya harga berbagai bahan pangan secara umum. Selain itu, kenaikan upah minimum dan tarif dasar listrik untuk industri juga akan mendorong naiknya berbagai biaya. Faktor-faktor tersebut akan ikut mendorong tingkat inflasi sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen terutama segmen berpenghasilan rendah. ICBP memperkirakan bahwa permintaan mi instan akan terus bertumbuh sejalan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia, walaupun diperkirakan akan mengalami perlambatan. Dairy Kegiatan usaha dairy dijalankan oleh PT Indolakto, anak usaha yang 68,57% sahamnya dimiliki oleh ICBP secara tidak langsung dan merupakan salah satu produsen produk dairy yang terkemuka di Indonesia. Divisi Dairy menawarkan beragam pilihan produk antara lain susu kental manis (“SKM”) dan krimmer, susu ultra high temperature (“UHT”), susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Merek unggulan dairy, Indomilk merupakan salah satu merek terkemuka di Indonesia yang telah hadir di pasar selama lebih dari 40 tahun. Merek-merek lainnya adalah Cap Enaak, Kremer, Tiga Sapi, Indomilk Kids, Indomilk Champ dan Calci Skim untuk produk-produk susu, serta Orchid Butter untuk mentega dan Indoeskrim untuk produk es krim. Faktor biaya akan tetap menjadi tantangan utama di tahun 2015, total produksi susu di Indonesia diperkirakan akan stabil atau sedikit naik karena meningkatnya jumlah peternakan berskala besar dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi, meskipun jumlah populasi sapi di dalam negeri terus menurun. Namun demikian, produksi susu domestik hanya dapat memenuhi sekitar 30% dari permintaan domestik sehingga Indonesia akan tetap tergantung pada impor skimmed milk powder (SMP) dari Selandia Baru dan Amerika Serikat. Harga gula diperkirakan akan tetap tinggi sebagai akibat nilai tukar Rupaih yang terdepresiasi. Selain itu, kenaikan biaya tenaga kerja yang disebabkan oleh naiknya upah minimum. Oleh karenanya, ICBP akan
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
3
INDOFOOD CBP
30 April 2015 terus berupaya menjaga keseimbangan antara volume dan tingkat profitabilitas. ICBP akan fokus untuk memperbaiki formula dan kualitas produk, mempercepat inovasi produk dan memperbaiki portofolio produknya. Makanan Ringan Divisi makanan ringan terdiri dari dua unit usaha: makanan ringan dan biskuit. Unit usaha biskuit dijalankan sepenuhnya oleh ICBP, sedangkan unit usaha makanan ringan dijalankan oleh perusahaan JV antara ICBP dan Seven-Up Netherlands B.V, afiliasi dari PepsiCo. Unit usaha makanan ringan memproduksi makanan ringan modern dan makanan ringan tradisional berbahan dasar kentang, ketela dan kedelai, serta beragam produk extruded snack dan kerupuk. Portofolio mereknya meliputi Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki dan JetZ, yang sebagian besar merupakan pemimpin di masing-masing segmen pasarnya. Unit usaha biskuit memproduksi berbagai merek biskuit yang ditujukan untuk dua segmen pasar yang berbeda. Merek Trenz untuk segmen pasar anak muda dan dewasa, serta Wonderland untuk segmen keluarga. Divisi makanan ringan akan terus fokus dalam upayanya untuk meningkatkan skala usahanya, dan mempertahankan kepemimpinan pasarnya di kategori makanan ringan modern dan tradisional, diantaranya melalui peluncuran produk-produk baru serta premiumisasi produk untuk memenuhi perubahan selera konsumen. Pada bulan Januari 2014, divisi ini telah meluncurkan produk baru yaitu Chitato French Fries dalam kemasan cup yang praktis sebagai langkah premiumisasi terhadap produk Chitato. Divisi makan ringan juga akan fokus pada upaya untuk mengamankan pasokan bahan baku dengan mengembangkan program pembibitan lokal mandiri untuk mempercepat proses pengembangbiakan bibit, digabungkan dengan program kemitraan dengan petani lokal, serta pengadaan pasokan kentang impor yang lebih handal. Penyedap Makanan Divisi penyedap makanan memproduksi berbagai produk kuliner untuk Grup Indofood dan entitas asosiasi, NICI. NICI merupakan perusahaan JV dengan Nestle SA yang menjalankan kegiatan pemasaran produkproduk kuliner, seperti kecap, saus sambal, saus tomat, bumbu instan dan kaldu dengan merek Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Sedangkan kegiatan produksi dan pemasaran produk sirup dengan merek Indofood Freiss, dijalankan sendiri oleh divisi penyedap makanan. Mulai tahun 2014 produk dry-mix seasonings akan diproduksi oleh pabrik baru NICI, sedangkan pabrikpabrik divisi penyedap makanan akan terus memproduksi produk-produk kuliner lainnya seperti kecap, saus sambal, saus tomat, paste-mix seasonings dan sirup. Untuk memperkuat posisinya di pasar, NICI dan ICBP akan melakukan strategi dengan mengoptimalkan portofolio merek dan produk serta mendorong inovasi produk yang berkesinambungan. Nutrisi dan Makanan Khusus Divisi nutrisi & makanan khusus memproduksi makanan-makanan khusus yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak dan orang dewasa. Divisi ini memiliki beragam produk meliputi bubur dan biskuit untuk bayi dan balita, cereal snacks untuk anak-anak serta minuman sereal bagi anak muda dan dewasa, serta produk susu bagi ibu hamil dan menyusui. Produkproduk yang dihasilkan tersebut telah memenuhi standar internasional, dan memiliki kandungan nutrisi yang seimbang dengan harga terjangkau bagi setiap target pasarnya. Produk bubur dan biskuit untuk bayi dan anak-anak ditujukan bagi dua segmen pasar yang berbeda. Merek Promina ditujukan untuk segmen menengah ke atas sementara merek SUN untuk segmen pasar yang lebih luas. Merek-merek lain termasuk Govit untuk cereal snacks dan Provita untuk minuman sereal. Minuman (Beverages) Divisi minuman merupakan divisi terbaru ICBP, yang merupakan realisasi dari strategi ICBP unutk meraih berbagai peluang bisnis baru untuk mendorong pertumbuhan ICBP. Dengan memasuki pasar minuman nonalkohol, ICBP dapat memperluas portofolio produknya dan mengembangkan usahanya ke dalam salah satu kategori produk dengan pertumbuhan tercepat di industri makanan dan minuman. ICBP masuk ke dalam pasar minuman non-alkohol yang tumbuh secara cepat tersebut, melalui pendirian dua perusahaan JV dengan Asahi pada bulan Agustus 2012. Perusahaan JV tersebut adalah Asahi Indofood Beverages Makmur (AIBM), anak perusahaan JV yang akan memproduksi minuman non-alkohol dan Indofood Asahi Sukses Beverages (IASB), anak perusahaan ICBP dan Asahi yang akan memasarkan produk minuman non-alkohol. Kedua perusahaan JV, AIBM dan IASB telah menyelesaikan proses akuisisi PCIB pada bulan September 2013. Melalui exclusive bottling agreement, PCIB akan memproduksi produk-produk minuman non-alkohol
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
4
INDOFOOD CBP
30 April 2015 di Indonesia dengan menggunakan merek-merek PepsiCo seperti Pepsi, 7Up dan Tropicana Twister. Selain itu, PCIB juga akan memproduksi produk dengan merek-mereknya sendiri seperti Fruitamin dan Tekita. Pada bulan November 2013, ICBP melalui TSP dan TMP akan melakukan akuisisi atas aset-aset tertentu dari Grup Tirta Bahagia, pemilik merek dagang Club yang merupakan merek terbesar kedua di industry AMDK. Di bulan Desember 2013 IASB meluncurkan produk barunya, Ichi Ocha. Produk minuman teh hijau siap minum, Ichi Ocha diproduksi dari daun teh berkualitas terbaik dengan menggunakan teknologi Jepang. Technical Side Memasuki awal tahun 2015, saham ICBP bergerak cukup moderat sejalan dengan pergerakan IHSG. Periode Januari s/d Maret 2015, harga saham mengalami konsolidasi dengan range 12,500 – 16,050. Hal ini mungkin disebabkan animo pasar menanggapi optimisme terhadap kinerja keuangan ICBP sampai akhir tahun 2014.
Pergerakan harga saham ICBP selama bulan Januari - Maret relatif meningkat dengan harga tertinggi 16,050, dan mengalami konsolidasi, dengan range harga 12,500 – 16,050.
Source : Chartnexus
Valuasi Periode bulan Januari - Maret 2015, harga saham ICBP mengalami peningkatan dari level Rp 13,100 ke level Rp 14,675 (MoM) atau naik + Rp 1,575. Kenaikan ini (versus IHSG) mempengaruhi risk & return ICBP dalam hal Beta (β). Sejalan dengan kenaikan harga saham ICBP di bursa sebesar + 12%, dan dengan Beta (β) ICBP = 0.98, harga objektif ICBP kami “upgrade” dari Rp 14,325 menjadi Rp 20,400 (konservatif). ICBP diperdagangkan pada PE’15 = 33.35 x dan PBV’15 = 6.39 x. Harga objektif yang kami tetapkan: Rp 20,400 dengan metode DCF, dengan WACC = 9.99%, dan long term growth: 3%.
Source : Annual Report 2014, Estimasi Riset Anugerah Sentra
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
5
INDOFOOD CBP
30 April 2015
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
6
INDOFOOD CBP
30 April 2015
Disclaimers: THIS REPORT IS FOR INTERNAL/OUR CLIENT USE ONLY, NOT COMMERCIAL RESEARCH REPORT. This report is not a solicitation or an offer to buy or sell any securities/ stocks. The information and commentaries are also not meant to be endorsements or offerings of any securities, stocks or other investment product. This report has been prepared without regard to the individual financial circumstances, needs or objective of persons who receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstances and objectives and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation. PT Anugerah Sentra Investama does not otherwise guarantee or provide assurance in respect of the obligations of any investment entities. This research has been prepared for the general use of the wholesale clients of PT Anugerah Sentra Investama and must not be copied, either in whole or in part, or distributed to any other person. Before making an investment decision on the basis of this research, the reader needs to consider, with or without the assistance of an adviser, whether the advice is appropriate in light of their particular investment needs, objectives and financial circumstances. There are risks involved in securities trading. The price of securities can and does fluctuate, and an individual security may even become valueless. Our investors are reminded of the additional risks inherent in local and international investments, such as currency fluctuations and international stock market or economic conditions, which may adversely affect the value of the investment. This research is based on information obtained from sources believed to be reliable but we do not make any representation or warranty that it is accurate, complete or up to date. We accept no obligation to correct or update the information or opinions in it. Opinions expressed are subject to change without notice. __________________________________________________________________________________________________________________ Research Team of PT Anugerah Sentra Investama Ruko Cempaka Mas Blok M1, No 48 Lantai 2, Jl. Letjend Suprapto Cempaka Putih Telp: 021-426 0375 Fax. 021-428 89088, Jakarta, 10640
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA