&dMtas dan feasibRtas penggunm KMS
PGM 2006,29(1): 1326
Yayah K. Husaini, dkk
REALIBILITAS DAN FEASIBILITAS PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT PERKEMBANGAN(KMS-P) MOTOR MILESTONE ANAK UMUR 3 18 BULAN Dl PUSKESMASDANPOSYANDU
-
Yayah K W m i ', Abas 6.Jlllrari 1, Hefyudanni Harahap 1, YeMi W d d o Idan Femia A. Hadis 3
ABSTRACT REABILITY AND FEASIBILITY OF USING ROOD TO THE HEALTH CARD OF MOTOR DEVELOPMENT FOR CHILDREN AGED 3 18 MONTHS AT PUSKESMAS AND POSYANDU
-
Bnkground: To monitor g r & h and development of a child could use the Road to the Health Card d Under F i e (KMS-Balita) for grcwth and Road to the Health Card of Motor Development (KMSPerkernbangan) for devebpment. The KMSPerkembanqan (KMS-PI has been devebed based on a scientiiii research denion fdkwigthe WHOprccedurefor thebev~opmeniof a reference. In &der the KMSP could be usad at posyan;u andlor at Puskesmas, it needs to be exanmed the reabJi and the feasibili m the f d d- condibn. Objectives: To ex&ie the rekability and the feasibil4of using KMSP ior children aged 3 -18 months under &Id conditwn. Methods: The study wrrs canied out h Bogw City and Sukabumi DistrkL A tow of 10 Puskesmas and 7 6 Pusyandu located in 19 villages were included as the study sites. The aDssacbanal study designed wrrs implemented, and 872 mdhers and their children aged 5-18 months. 75 vqlage cadm and 37 health prariders were included ap tb sample stuhd. Data on generd c h and mota~ mktones,~reabw and feasibaty of usng the KMSP included plotting, its in!8rpre$tion, and evaluating the child motor development were cdlected. that under field cmdilion. 100% of health providers, 74.7% of village cadres and Results: The study rev77.56% m d h w of the children studied could use the KMSP properly. The KMSP has been devsimple, prachcable, and adon oriented. Conclusiom: The reliabihiy and feasibilrly of ushg KMSP under field candii is highty acceptabla-The prospect d KMS-P is very encouraging. [Penel Gid M h n 2006,29(1): l % q ~
~
~
PENDAHULUAN ngka kunslirYl bay1 (ME) di Indonesia dan negara-negara berkanbang lainnya tdah dapat diiurunkan secara signifikan. Namun, masih banyak anak yang terus h i u p tertambat perkembangan kogniwya yang antara lain disebabkan adanya prevalensi kurang gizi yang masih sangat Gnggi di Indonesia (1.2). Puluhan juta anak Indonesia Gdak mancap& potensi perkernbengannya sehingga mengakibat-kan prestasi belajar di sekdah rendah. Hal ini dapat berakibat buruk,baik terhadap indwidu maupun bangsa di kernudian han. Perkembangan anak adalah muihdimmsimal, chpengaruhi oleh berbagai dimensi perkembangan,
A
dan sepsrti surial, emmimal, kognifif, mot& perilaku. Selam itu, faktu-faktw yang menentukan perkembangan anak juga bermaccmmacan, misalnya keadaan grzi, kesehatan, biunedis, gsoe*, sosial den budaya (3). Dan perkembangan yrng muitiiimensial, hanya petkembangan mota rnilsstone yang dapat diikuti m r a krondogis, dm dapat diukur h g a n mudah oleh pember~(providers) dan pngguna pebyanan keaehatan. Hasil penditian membuktikan bahwa motor test sconr lebih berhubungan eat dengan kecerdasan anak dari pada mental test scorn (3.4).
1 PeneliG pada Puslitbang Ghi
dan Makanan Badan Limang Kes. DapKes Divisi Pediibii Sasial Departemen llmu Kesehatan AMk FK-UI >Gurubesar Fakultas Psikobgi, Universitas Indonmia
2
13
PGM 2M)6,29(1): 1528
Rsm!&Mas den f
Perkembangan motcrik $enma bayi mempunyai kemampuan pr&i yang akwat sanpei 8 tahun kemudian, di mana anak yang mmpunyei perkernbangan mom milestone lebih optimal semasa bayi akan krbh oerdes pada usia sekdehnya. Selanjutnya dlaporkan bahwa perkembangan motwik pads umur 14-18 bulan m p u n y a i kemampuan prediisi sampai 18 tahun kemudiin (5)(6).Suatu hubungan yang kuat ant= kurang gizi dsngan kemunduran perksmbangan mota milestone telah dbukbkan oleh beberapa p e n e l i (4)(5)(6), dan hubungan tersebut lebih tampak &s pada anak yang stunting (pandek karena kurang gt?i krmis) daipada yang wasting [kurus karena kuranggm akutH7). Unhk meningkalkan kual!as anak Indonesia, menaikkan berat badan (dipantau dengan KMS Balita) saja tidak cukup, M p i juga dibutuhkan alst untuk memantau pwkembangannya (KMS Perkembangan). Namun, pada ssat ini baru ada KMS Balla di lapangan, seUangkan KMS Perkembangan mash belum dipmgramkan. KMS-Perkembangan (KMS-P) M d a Mikatone Anak Umur 3-18 bulen yang dlrancang oleh Puslibang Gizi dan Makanan tahun 2003 (a), berdasarkan hasd stud1 yang bdesain khusus dengan mengikuti teknik dan psyaatan WHO. Untuk pengembangan suatu ~jukan(rderensi) (9), perlu blakukan uji-coba di lapangan, yang merupakan suatu Quality Assurance sebetum dgunaken sebagai noim atau reference perkembangan anak Indonesia.
BAHANDANCARA P e n d i n dilakukan di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Sukabumi, di 19 Puskmas mencakup 74 Pceyandu yang lersebar di 19 desa di kedua wilayah tenebut. Di setiap wilayah dpilh 5 kecamalen dmgan pevalensi gbi kurang yang cukup tinmi her-an data Pernantaum Status GIZI ( P C ) dengan menggunakan 3 macam ~ndeks anhometn. valtu mntlna" ITWI, , .. washna" IBWB) . dan u'nd&ht (W). Paneliban in1 bersifat ws-sedbnel yang m p a k a n p e n e l i tempan di masymkat. Dalam penelitim ini yang menjadi subbk adalah itn~dan anak umur 3-18 bulan pengguna Posyandu, kader Posyandu dan petugas kesehatan Puskasmas. Berdasarkan rumus n = a2 PQ/D2dengan aHa ~0.05, di mana P=20% (proporsi ibu yang mempunyai anak mendenta keterlambatan mota milestone). Q=Wh (proporsi ibu yang mempunyai anak tidak mendaia
e
~p en ~g gusnm KMS
Yayah K. Husaini, dkk
keterlambatan mofar milestone), dan 134.% (penyimpangan yang diharapkan dari sampel tefhadap populssi), maka besa~sarnpel yang dilii minimal 800 orang. Ibu yang men@ m p e l ckpilih kdasarkan kriteria mklusi: (1) mempunyai anak umur 3 sampai 18 bulan, (2) keadaan anaknya sehat, dm (3) bu wta anaknya bemedia menjadi subjek penelin. Adapun kriier'ia eksklusi ibu yang menpunyai anak usia 3 18 bulan adalah: (1) anak c a t . (2) kelaiman kongenrtal, dm (3) menderita penyakit kmnis. Pada p e n e l i i ini berhasil dipllh sebanyak 874 ibu dari anak umw 518 bulan sebagai sampel. Untuk memperoleh jwnlah teffiebut Bakukan screening teihadap anak umur 3-18 bulan dan 2357 mak hasJ Idhg 74 Pcsyandu di 19 desa yang menjsdi blnam 10 Puskesmas di Kota Baga dm Kabupaten Sukebumi. Hmil smenhg berdasarkan perhitungan umur secara komputensasi mendapatkan 1026 rnak yang memenuhi kiieria rntara umw 3 satnpin 18 butan, tetapi setelah Makukm pemwiksaan kesehatan terhadap anakanak tmebut oleh ddrter, hanya 874 bu yang anaknya memermhi lolteria mklusi penelin. Untuk rnemilih sampsl dari kebmpok providers (pstugas kesehatan Puskesmas dan kader Posyandu) dibuat 6istlng provider di daerah tempat ibu sampel berada. Akhimya ddapatkan sampel sebanyak 874 ibu dwi anak umur 3-18 buhn (pengguna Posyandu). 75 kader Posyandu (1-2 orang per Posyandu) dan 40 petugas kssehatan Puskesmas (2-5 m n g per Puskesmas). Peneltii mi meliballan enumerator (sarjana Jurusan Faperta IPB) yang &tih terkbih dahulu agar m d a : (1) mampu metakukan pengumpuhn data, karena memdiii persepsi dm intapretasi yang sama twhadap sebp partanyam datam kuesioner; (2) d i k i ketemmphn meMukan obsmasi motor milestone anak umur 3-18 butan; dan (3) memahami uraian tugas sebagai anggota Cm peneltiin pada tahap peffiiapan, pengumplan dan pengohhan data. Selain itu untuk pemeriksaan keadaan kesehatan secara kfiis dlWkanlah tenaga dawah, yahu dckter-dddm Puakesmas yang dberi pengarahan lebih dahulu oleh ddtter yang menhdi anggota tim penelii. Pemeriksaan klinis dltulukan untuk manenhrkanbahwa anak (3-18 bulan) &at pada s a t dilakukan peneliin sehingga dapat dlobservasi motonknya deh enumeatw dan ibunya sendin. Pengumpulan data karaktenstik umwn resparden yang melipuii pendidiian, umw, peke@n d m penghaedm keluarga, serta ksadaan
-
PGM 2006.29(1): 1%26
RedibiAas den banWlas penggunam KMS
wak (mencakup bnggal lahi, jenii kelamin, rkayat kelahiran, dan mabidibs), dikumpulkm dengan menggunakan kuesloner bersamaan dengan pengamatan data motwik anak. Pengumpulan data perkembangan m o b miestone dilakukan dengan melakukan obmvasi di rumah m p e l atau pada ruangan khusus di mmah sdah s m n g kader. Prosedur pengumpulan data realblitas dan feesibilitas terhadap penggunaan KMS Perkembangan (KMS-P) M o b Milestone Anak Usia 3 -18 Wan diakukan sebagai M k u t :
Dininta mempelajari dengan seksama tulisan mengenai: 'Caa Pengamatan dan Pen@slan KMS-P h g a n membacanya sendiri atau dibacakan; Ctberi 3 goal ywg bergradaai daam kemudahan menyelesaikannya (mudah sekali. mudah, agak suli), dan diihta (a) m e n g h t g umur anak secsa tepat. (b) membuat plot perkembangan motcmk anak menurut umur pada kurva yang terdapat pada KMS-P. (c) menginterpretasikan hasil ~bf normal. atau & a m ) : . fina - /teriambat. .
1. Kepada ibu dari anak 3-18 bulan yang menjadi responden:
Enumeratu memhta kada: (a) per$m e n g a d (observasi) langsung pmxpaim kemampuan perkembangan motor milestme 3 orang anak yang umumya M s a r 51% bulan, kemudian untuk setiap anak diminta mengidenbfikasi salah satu gambar dai 17 gambar motor milestone yang t m t u m pada KMS-P ( G a b a t 1). (c) m b u a t plot motwik untuk masingmas%g anak menurut umumya masing-masing pada kuwa yang terdapat pada KMS-P, (c) menginterpretasikan hasil ploffmg ( t e h b a t , nwmal, atau a d v m ) . Selain itu, pmeliii dan enumerator juga melakukan pengamatan terhadap anak yang sama;
Diberi KMSP serta diterangkan m a singkat (3-5 menit) mengenai kegunaan KMS P serta a~ gambar dan kuwa yang tananturn di dalamnya; Diminta mempelajari dengan seksana l&%n mengenai: 'Cam Pengematan dan Pengisin KMSP dengan mbacanya send'i atau dibacakan; Ciberi soal s e a diminla: (a) menghitung umur, @) membuat pi04 perkembangan m o l d anak menurut umur pada k u ~ yang a terdapat pada KMSP, (c) menginterpetasikanhasil ploffing (tsrlambat, n m a l , atau d a n c e ) ; Enumerator meminta ibu untuk meiakuh: (a) pertama mengamali (observasi) bngsung pencapaian kemampuan perkembangan motor m k t o n e anaknya, kemudian diminta mengidentihkasi satah satu gambir dari 17 gembar m d w miestone yantfkmantum pada KMSP lGambar 1). /b) mernbud dofmdwlk anak n-Aurut uiu+ pa& kuwa yang terdapat pada KMS-P, (C) menghterprehikan hasil pldfing (terlambat normal, atau ahrance). Sdam itu, enumerator juga mekkukan pengamatan terhadap anak yang sama;
.
Enurnemtor mendai benar atau salah has4 pengerjaan scel dan observasi motciii anak yang diintumkan pada fcmnulir isin.
2. Kepada kader responden:
Ponyan&
yang
menladi
Diberi KMS-P, dan diberikan pen)etasan singkat (3-5 menit) mengenai kagunaan KMS Ps m arti gambar den k u m yang tercantum di dalamnya;
Yayah K. Husaini, dkk
Enumeratu menilai benar atau sa!ab terhadap h a i l pengerjaan 3 soal stirnuhi dan oboervssi perkembagan mo$r milestone 3 orang anak pada formuh ism.
3.
Kepada petugas kesehatan yang menjadi rmpoden: Diberi KMSP, serta dminta mempelajari dengan sakaana t u h mengenai: 'Cam Pangamatan dan Peng'isian K M W Diberi 3 soal yang bargradmi dabm kemudahan menyelesakannya(mudah sekali, mudah, agak sukt), timinta (a) menghitung umur anak secara tepat. (b) membuat plot m o b mktone anak menurut umur pada k u ~ ayang tsrdapat pada KMSP. (c) menginterpretasikanh a i l ploffmg (terlamtat. normal, atau advance); Enumeratw menild b a r atau sakh terhadap hasil pengerjaan 3 soal stimulasi pada fwmulir isian.
OAUlANllOm*nr M-
WDm....k..IM.b -- I . .k v. . .D m .teO .
:. .*0 ;
1
1
1 . , I : :.* 1
o*b.,.lnnbh-l(b,:k?,
'2..a, .
---9lb.(.lbllh
~*t.m.mm*--%
0-nm-
Yayah K. Husaini, dkk
ReiMMas dan ksitdhpwggwacn KMS
WM 2006,29(1): 13-26
q
. .
1 : .
1 1
1
nudmI;~:. !*:
.L'....,
1
uc-.,zk&ml(11(".h4y4y-?$
: -4WlgthM-L.dl
,
.
-p...1-.wUd
?
DP.ld-dLW".
i:7
O p t M L - m . " . . h ~
b*mY-m
wm-
7 6
a.>..+5
.-,4.-wgn
'----*
8
:.t:;
rrrgm-m*Uh.
usr,or.,zrtn-
L
,
<
4::3
.
2
? .
1 3
4
5
6
7
lumber: Abas 8. laharb Hnyudarl Hardhap; Ywah K, tiusahl; dkk.
8
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Umur
Gambar 1
WSP p d a n b n g a n Motor Mile*ona Anak b i a 3-18 Bulan) Penqendalian mutu (validi) data dilakukan pada sebelum dan saat pengumpulan data serta mudan oanaumDulan aata. bak thadap . . " . enumerator maupun tmhadap penetii. S8bdum pengumpulan data: (a) enurneratar d i i pdathan dan penditi dberi pengarahan tentang penelitian; (b) setelah b dlakukan pretest formuli penditian di kelurahen Cilendek Timur, Kota Bogor; dan (c) latihan c4setvasi Wkembangan Ma mktone anak 3-18 bulan di kdurahan yang sam. Pada saat pengumpulan data: (a) diakukan konbol Whadap kuaktas data dengan mdakukan ~ i d a spengukuran i mota milestone, (b) ddakukan supmisi deh ketua pelaksanalpeneliti untuk: klarifikasi data, menjaga konsistensi data, dan memecahkan masahh di lapangan. Sesudah pengumpulan data: (a) setelah selesai pengum@ dab di satu *ah Posyandu segera dilakukan editing dan coding; (b) m e n g e m data ke dalam pmgram dateentry; dan (c) sesudah semua data di- entry diidakan deaning dan ferifkasi sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan data dibkukan untuk pengujian realhilitas dan feashilitas penggunaan KMSP. Realibikaa adalah tingkal kesesuaian antara h&d yang dipemleh petugas kesehatan, kader dan ibu
balii dan hasil yang diperdeh penelii dengan nil* nommal 1(= sesuru) dan 2(= t~daksesual) semenlara feslb~htasadalah kemenpuan menggunakan dengan mudah KMSP, mengmtqtasikan dan mmllai perkembangan anak, dengan nilai nominal 1(:. feasibd) dan 2(= tiddc fasibel). Analisis data untuk pengujiin realibilih ditujukan untuk menhi seberapa banyak jumlah petugas kesehahn, kada dan bu b a l i yang dapamelakukan p M h g atau interprstasi dengan benar, dan anabsls deskriptii diikukan tahadap kelayakan (feesibilkas) penggunaan KMSP, yaitu kebenaran dalam mengintetprstasikanperkembangananak.
Kaahteri8tik Umurn Srmpel Sampel yang diobserragj jumlahnya 874 anak berumur 3.18 bulan. Jumlah anak IaMaki dan peranpuan hanpir sama, yah mashgmaaing 440 dan 434 anak. D i b u s i jumlah an& pa& setiap kelompdc umur krk'iar antara 41 dan 67 anak. serta propmi jumlah anak perempuan dan lak'ilaki hampir sama banyaknya.
POM 2006,29(1): IS26
Yayah K. Hussini, dkk
baIiMtas den faasib11m penggunean KMS
Perawat addah Pembina Posyandu di desa binaan yang msnjadi bkasi penelfin.
Karaktaistik rwponden yang t d i i dan ku-bu dari 874 anak umur 5 1 8 bulan, kader Posyandu, dan petugas kwehatan adabh sebagai berikut: Pmpomi terbanyak untuk pendidiian mu adalah SD, y& 36.5% ibu, dan penngkat kedua terbanyak adalah SMA (25.4%) Umur ibu berkisar 2034 tahun (78,2%), dan mereka umumnya baru mempunyai anak satu atau dua. Hal ini daunjukkan oleh besamya anggda rumah tangga sebesar 3-4 orang yang merupakan propmi terbanyak (72,5%). Sebagian bear ibu (86.9%) adalah bu rumahtangga. Dari hasl pengdahan data dengan menggunakan garb kemiskinan untuk Jawa Barat (BPS, 2W3),yaitu Rp. 135.598 per orang per bulan sebegai batas kemiskinan, diperdeh 45.436 termasuk katewi mkkin.
Uji
Reallbilh
dm
KMSP
Fwibill*.
IPak.mbpy)arMotw Mllatone An&) a lbuWifaP e n g g m Pospndu
Kekmpdc respanden, yang tadii dai Kader Posyandu, sebagian besr berpendidiian SMP dan SMA, yaitu 67,2%, berumur < 50 tahun, tetapi ada kader dengan usia h a (5067 tahun) sebanyak 12.7%.
.
Kelompdc responden petugas kesehatm Puskesmas terdin dai WterISKM (27%), DWi (27%), bidan (27%) dan perawat (19%). Petugas kesehatan berpendidikan D3/Ghi umumnya ssbagai pananggung lamb program gizi di Puskesmas, sedangkan N a n dan
Untuk melakukan uji feaaibitas dm WibiMas KMS-P dilakukan tahapan sebagai berltut
1. Pertama ibu t a l i diminla untuk mengamati (observasi) langsung pencapaian kemampuan perkembangan motor milestone anaknya, kemudian diminta mengiientifikasi salah satu gambar dari 17 gambar motor mlestone yang t m n t u m pada KMGP (Gambar 1). Sebelumnya enumerator membacakan dan meniehkan keteranqan setiip gambm tersebut. Has# uji &a dengan bu balite menunjukkan bahwa dari 874 ibu, 87.4% mampu mengobservasi pdembangan m o b milestone dengan benar (Tabei 1). Hal mi menunjukkan bahva bib diberi oenielasan denoan baik. ibu-bu mampu mingidentifikasi s i r k mengetahui dengan benar perkembangan motaik baliinya dengan menggunakan KMSP.
Tabel 1 Uji Coba Kemanpuan Ibu B a l i i M a r g a d Pakanbangan Motor Milatone An& dengan KMSP
=I
2
-Psrkambangan Motor ~ i
a
r
t
o
n
Pengamatan b u sama dengan enumerator
87,4 %
Pengamatan ibu lebih tinggi dari enumwatu
7.7 %
Penaamatan ibu lsbih rendah dari enumerator
4.9 %
Sebnjutnya untuk meneahui apakeh KMSP diwnakan oleh ibu untuk W n g dan int&ret&i mWtone, ibu b& diberi soli van0 bensi umur anak dan pencapaian motonk gnak. Ibu bahta diminta untuk Aembuat plot &lam KMS-P dan menginterpretasikannya. Hasil uii-coba. seperti disaikan ~ a d aTabel 2. menunlu~kanbahwa sebagin besar ibb DalRa mampu membuat plot (83 8%) eebanyak 71 6%
.luaa - &pat
l
e
r
I
dimtaranya benar dalam mengint~tpretasikk status motor miletcne anak (tabmbat, nwmal. -at). Hmil hi menunjukkan tahwa ~ebaglan besr ibu decal melakukannya dengan bsnar. Namun, mash p6fh1 dlkhbangkan cara pandekatan yeng tepat guns bagi ibu bahta agar &pat meminimalisasi kesalahan dabm &nggunaan KMS.P
PGM 2M)8,29(1):1528
RbalibiIIas dan leasibi#aspenggunm KMS
Yayah K. Husaini, dl&
Tatel 2 Ujl Coba Kebenmn Ibu Eallta Menggunakan KMSP ( m a n ~ k rolr) m
K h n m n h g g u n a k n KMSP 1. Mambuat 'pblting' 2. Menginterpre$sikanp.k#nif
1
wsprt.n Baul 83.8% 71,6%
Sdah 16.2% 28,4%
I Mmda bhu p d a tanggal 25 Ma 2004, wkarang sudah mub~bebpr berdn tap1 M
m dapat berd~nsendn Coba pld mdonk anak pada KMS-P dan baynmna m)srpre(asnya?
3.
Di sanpmg itu, bu Mila juga diminfa untuk mengemsti perkembangan secara kngsung motor mibstone anaknya. Hssil pengdmatan deh ibu di-plat dalam KMSP dan diinterpretasikan. Sebdum mslakukm kegiatan ini, ibu balii diberitahu dengan gamhr untuk mengenali kemampuan m d a k anaknya. Had ujiccba ini cukup balk, sepem d i s a p h pada
Tabel 3 dan 4. Dari 874 ibu balii, sebanyak 83.6% mampu m e n g i d s n ~ igerak m o b milestone anaknya, yang ditunjukkm dengan kebenaan p b m g &lam KMSP. Sebaglan besar bu (82,6%) juga mampu prkperkembsDgaa menginterpretdan bm&l mot& anaknya (terlambat, normal, w a t ) (Tabel 4).
Tabd 3 Uji Coba Ksbsnrm Ibu Ealita hnggunakan KMSP
Ksbanrm Mnggumkan KMS-P 1. Membuat 'plotling'
Analisis data lebih bnjut yaitu nmmbuat tabuhi a h g antarn katanaran pkmng dan kebenaran interpretasi, diifikan pads Tabel 4. H a s i a cukup baik; dari 874 bu balita, sebanyak 77,5% mmpu menggunakan KMS-P yang ditunjukkm dengan kebanam plotting dalarn KMS-P, dan menginterpretasikan mdcr milestone anaknya (tertambolt, n m a l , ospai). Sebagian kecil ibu (11,4%) tidak mampu menggunakan KMS-P. Ada ibu yang benar membuat plottng, tatapi sabh membuat interpretasi kemampuan motu milestone karena ti# hasl plolthg bmde bpat di g a h pemisah antaa daerah yang perkembangan motuanya n m l dan terbmbat. Ada pula bu yang sabh membuat p W n g , t h p i benar rnenginbrprehikannyakarena
Kstepatm Benr 83.6%
Salah
1
16.4%
bu Cdalc mampu menghubungkan dengan benar atara garis wnur dengan h a m p l a n motuik; terkesnn L M has4 pbif*r dbuat "ssahalan', tetapi dapat men@h-pre$sikan hasi ploffhg karena ada Mbyah k u ~ adengan batas garis yang jebs untuk sethp hngkatan kemempuan melakukan motwik (daerah tarlambet, normal dan cepat). Hasil ini menunjukkan bahwa masih perlu dik&e&ew pndekatan baru, misalnya dengan menggunakan media cetak (tulisan) petunjuk cara pengisian KMSP yang mudah dibaca dengan susunan katakata yang lebii sedsrhana bagi m k a yang terbatas pemahaman bahasanya, aga-dapet memmimakasi kesalahm delam penggunaan KMS- P.
Yayah K. Husaini, dkk
Realibltas d%n feasibitas penggunaan KMS
PGM XK)6.29(1): 1526
Tabd 4 Uji Coba Kemampum Ibu Balita Menggunaklln KMS-P Ksbenaran "plotting" Benar Sabh TOM
(n) (%) (n) (%) (n) (?4)
b. Kader Pospndu Sahh satu calon pengguna KMS-P bimnya adabh kader pimyandu kirena pada saat mendatang diharapkan kegiatan di Posyandu bukan hanya pemantauan perlumbuhan, tetapi juga perkembangan anak. Sebanyak 75 m n g kader dari Kabupaten Sukabumi dan Kota Bogor telah berparbsipasi dalam ujcoba mi. Dua cam ujlcoba diierapkan, pertama mminta kader menyelesaikan 3 s w l dengan membud plot gerak milestone anak dalam KMS-P dan menginterpretasikannya; kedua meminta kader untuk melakukan pengamatan gerak motor milestone 3 orang anak, lalu membud pfot m t a i k hmil pengamatan dahm KMS-P dan diinterpretasiken. Kebenaan plot dan lnterpretasi dinilai dengan membandingkan hasil pbt dan interpretai &h kader dengan hasil pbt dan interpretasi oleh anggota 6m peneH. Has1 ujcoba penggunmn KMS-P oleh kader dkajlkan pada Tabel 5 dan 6 sebagai berikut 1. Hasil plot dan interpretasi kader terhadap soal yang diberikan (Tabel 5) menunjukkan bahwa dari 75 kader yang mengikuti ujicoba soal ke-1. sebanyak 72 m n g di antaranya (96%) dapat mebkukan pbt dan mterpretasi dengan benar. Pada pengerpan sml ke-2, jumbh kader yang melakukan plot dm interpretmi dengan benar turun menjadi 65 orang (86,7%). W i a n pula halnya dengan soal ke3: jumlah kader
Kebsnaran intsrpretasl B a n s ' Salah 53 676 77,5 6a1 99 44 11,4 50 152 720 17.5 82,5
Total 729 83,6 143 16,4 872 100,O
yang melakukan pbt dan interpretmi d e n w benar turun menpdi 60 orang (80,0%). Penurunan jumlah kader yang membud plot dan menginterpretaskan dengan benar soal k e l sampai soal ke3 dapat d l w k a n sebagai berikut. Pada pengmiaan soal k e l , data umur anak sudah dihiung deh tim penelili dan kader tinggal menggunakannya untuk mebkukan pht dan mterpretasi, sedangkan pada soal k s 2 dan ke-3, kader dmmta untuk menghitung umur anak berdasarkan tanggal observasi dan tanggal lahir anak yang sudah kiapkan deh bm pendi. Djumpai sebagian besar kader yang salah dalam menghtung umur anak sehmgga menghasilkanplot yang sahh dalam KMS-P. Bila dilihat dari kebenaan interpretasi. jumlah kader yang benar menginterpretasLkan sual ke-2 dan ke-3 lebh hnggi dari jumlah kader yang melakukan plot dengan bena. Hal ini dimungkinkan !qadi karena dengan kesalahan perhttungan umur sekitar 1 bulan dan psncap?ain g m k motak anak berada dskat gar'is tengah, maka interpretasi status perkambangan mdorik anak mash sama walaupun umurnya berbeda. Sementara kebenaran plot dalam ha1 pengerjaan soal tersebut sangat terganlung pada kabsnwan h a i l perhltungan umur anak.
PGM 2006.29(1): 13-26
t%dibi!h dan kasbMm penggunaen KMS
Yayah K. Husclini, dkk
T.kJ 5 Uji Cob* K m w m m Kada k9mwun.n KMSP (menydeuikan 4 7
*) Soall: Rcaalinda b e ~ m u5r bulan, sudah bisa duduk tetapi b& masih bungkuk. Plotkan gecekan anak pada KMSP dan bagaimana kemampuan gerak anak h a b u t ? Soel 2: Asep lahir pa& tanggal 12 Agushrs 2064, sekwang ABep sudah bisa berdm sendri tetapi belum bisa be@&. M an gerskan anak pada KMSP dan bagaimana kemampuan g m k anak h e b u t ? Soel 3: Adinda lahir pada tanggal 25 Mei 2004, sekmng Adinda sudah mulai be!a@r berdui btapi belum dapat berdin sendiii. Coba pbtkan gerakan an& pada KMS-P dan bagahana kemampuan gsrak anak tersebut?
2. Hasil plot den interpmtasi kader berdasarkan haail observasi gerak m o b milcatone menunjukkan behwa kebenaran plot dan interpretasi kader b e r m a n hasl obswasi terhadap geak mda mlestona 3 anak untuk set'iap kader disajikan pada Tabel 6. Sepsrti halnya dengan pengerjaan plot dan interpretasi terhadap $081 yang diber'han, has# observasi menunjukkan bahwa lebih banyak kader yang rnelakukan interpretasi dengn benar dibandingkan dengan jumbh kader yang
melakukan plot dengen benar. Pada obse~aai anak kel, jumtah kada yang b a r melakukan plot hanya 60.0%, ssdangkan yang b w . melakukan hterpretasi sabanydk 94,7%. Demikiin pula halnya dengan obsemsi anak ka2 dan ke3 di mana jumlah ibu yang melakukm pbt dengan benar sekiar 7i,3%, tetapi yang melakukan interpretasi dengan benar lebh banyak. yaitu 94.7% dan 98.5%. Anahis data lebih lanjut, yaitu mmbuat tabulasi silang antara kebenaran pbtb'ng dan kebenaran intwpretasi
PGM 2W6.29(1): 13-26
Yayeh K. Husaini, dkk
Reelibd#ssdm ieeshiXas penggunsan KMS
yang d i n pada Tabel 6. Haslnya cukup baik; dari 75 orang kadsr sebanyak 74,796 mampu menggunakan KMSP yang diuwkkan dengan kebenaran plotting &lam KMSP dan menginterpretssikan mot^ mlestme anaknya (terlambat normal, cepat). Penyebab keselahan
plot secara umum mash berkkar pada kesalahan perhilungan umur anak. Pmes perhitungan umur masih dirasakan beban tambahan bagi sebaglen besw kads, temtama Ma mot'ivasi kader untuk belajar masih rendah.
Tsbd 6 Uji Cob Kebenmn Kader Menggunalun KMSP (mengobservni an&)
Obaavai Motorik An& 518 bulan
lntsrprstai Obwwi I
Total
hanya mengobssrvasi fdari 3 anak:
c. M u g a a K ~ n P u d n m r s Untuk mem~elaiari kemudahan wnggunaan KMS-P di k&ngan pewgss kesehatan, sebnyak 37 p e b w k-ehahn ditbdkan daem ukmba penggunaan KMS-P. M ~ e d'berikan b 3 untuk d'melesaikan, yah membuat plof gerak m d d berdasarkan umur dan menginterpretasikan hasilnya bnpa t s l h i h dahulu dibei Penielasan tentang KMSP dan cara perhitungan umur anak. Hasl uji-coba
M a d a p petupas kesehatan dbjk'an pada Tabel 7. Pada pengerjaan son1 k e l , sebanyak 94,696 (N.35) petugae kmehatan dap& mdakukan plof dan interpreOHli dangan benar, Keadaan yang samajuga dijumpai pade pengeiasn soel ke2, Bedangkan pads soel samua kesehaten (100,0%) mampu mdakukan plof dm i,tsrprh, dengan benar, Dengan demikian masabh berarti bagi pewgas kesehatan&lampmggunaan KMS-P,
PGM 2006,29(1): 13-26
Resh'brltas dan fad~hlas psnggtmem KMS
Yayah K. Husaini, dkk
Tabd 7 Ujl Coba Kebsnaran Petuga Kash.tm Manggunakan KMSP
Soall : Rosaiinda berumur 5 bulan, sudah bka duduk tetapi badan masih bungkuk. Pbtkan gerakan anak pada KMSP cfan bagaimana kemampuan geak anak tmebut? Soal2: Agep lahu pada bnggd 12 Agustus 2004, sekarang Asep sudah bisa berdk sendiri tetapi belum bisa berjakn. Plotkan gerakan anak pada KMS-P dan bagaimana kernampuan gerak anak t m b u t ? Sod 3: Adinda Lahb pada tanggal 25 Md 2M)4, sekarang A&& audah mulai belajar betdiri tetapi belum dapat berdirisendiri. Coba plotkm gerakan anak pada KMS? dan bagaimana kemampuan gerak anak tasebut?
BAHASAN Saanyak 874 ibu dart anak umur 318 bulan anak laki-hki dan perempuan berumur 3-18 bulan ~enguniungPmyandu di d=ah Kob Bogor dan Kabupakn Sukabumi sub@k Penematan upcoba KMS-P. Anak-anak tersebut terbagi dahm 18 kebmpdc wnur, yaitu umur 3 bulan, 4 bulan. dan SekrusnYa sam~aik m p o k umur 18 bulan Pads setiap kelompok umur tersebut jumlah anak berkiiar 41 sampai 67 mng. KMS-Perkembangan (KMSP) Motm whtone Anak umur 3-18 butdn telah d'kmbangkan bardasarkan hail p~elifianihniah y;ng mmenuhi persyaratan WHO (9). Untuk dyadikan sebagai
refermi, dengan harapan dapat dipnakan d i Puskesmas dm Posyandu serta mdah dpahani d&, ibu bar&, KMS? ini diuwbakan di daerah ~ ~~~g~ t aban ~ ~ b u Sukabumi ~ ~ $ ntdadap 874 au b a l i pengguna Pasyandu. 75 m g k a k r Pwyandu, dan 37 orang petugas kesehatan puskesmas, Berbeda dengan KMSBah, di mana mak dapat dipantau dari umur 060 bulan, KMS-P anak hanya dap& m n t a u d@ umur 3-18 butan. Perkembangan mtm milestone pada anak normal. dimulai dari 0 bubn (telentang) sampai mencapai kmampuan maksimal seperti b e j a h , M a r i , mebmpat pada usia 18 bulan. Kwena pads usia 0
PGM 2M)6,29(1): I S 2 6
Redibilias clan fe8sMta-spenggvnaan KMS
sampai 3 bubn W k ada paubahan perbanbangan yang berbeda, yaitu hanya telentang saja, maka KMSP ini dibuat untuk usia 3 sampi 18 bulan (10Xll). Pada usia 3-18 bulan terjadi perkembangan otak optmal sehingga masa itu dimebut sebagai crii?eel period Pada criticel period ini peranan glzi sangat signfikan. Makanan yang dberikan b u pada waktu perkembangan otak yang pesat tersebut berhubungan erat dengan nasib anak di kemudian hari, apakah menjadi eerdas atau kurang cerdas otaknya. Hasil uji realibilitas terhadap 874 ibu balita menunjukkan bahwa sebanyak 836% bu b a l i mampu mengidenlibsi gsrak mdor milestone anaknya yang dimyatakan dengan kebenaran hasil plotting &lam KMSP, dan sebaghn besar ibu (82,6%) juga mmpu mengmterpretasii tingkat perkembangan @ m ktoi anaknya (Idambat, n m a l , cepat). Up feasbilis menunjukkan bahwa sebanyak 77,5% b u balila mampu menggunakan KMS-P yang dinyatakan dengan kebenaran hasl pbt6ng dahm KMS-P dan mengmterpretasikannya. Ujl-coba yang sama dbkukan pula terhadap 75 kader Poayandu. Hasil uji realbilitas menunjukkan bahwa bahwa sebanyak 77.3% kader Posyandu mampu mengdentif~kasigerak mota mlestone anak yang dinyatakan dengan kebenaran hasil plotting dalam KMS-P, dan sebagMn besar (98,5%) juga mampu mengintecpretesikan tingkat perkembangan motaik anak (terlambat, normal, wpat). Uji feasiblltas menunjukkan bahwa sebanyak 74,7% kader mmpu menggunakan KMSP yang dinyakdm dengan kebenarm hasl pbt6ng dalam KMS-P dan mengmterpretasikannya. Tampaknya kesuktan yang dialami oleh kader hbdala pada cara menghitung umur anak tersebut dabm bulan, tmtama untuk anak yang sudah re$tif besar, sepelti umur antara 12 dan 18 bulan. Hasil analim terhadap kemampuan kader mempergunskan KMS-P diienga~hideh umur, pendidkan dan peran dalam kegiatan di Posyandu yang dapat dijekskan sebagai berikut: (a) Kader dengan pendidikan rendah (SD) danlatau sudah tua cendemng SUM menangkap penjdasan atau memahmi petunjuk: 'Cara Pengamatan dan Pengisian KMS Perkembangan Mota Milestone Anak Usia 3-18 tahun'. Kader kurang mampu membaca dengan lancer, apalagi memahminya. Kesulitan memahami tsrsebut diperberat deh 3 hal: (a) hrhsan yang h n l u m k a n pada KMS-P hurufnya terlalu kecil bagi mereka. (b) gambar gerakan rnotaik terlalu kecil (sulit
Yayah K. Husaini, dkk
menginte+-et8sikan jenk gerakan), (c) penempatan nomor gerakan mota milestone kurang dapat dipahami (macam gerakan, gambar gerakan ctan m a ) Sebin itu kesalahan yang umum teqadi, kader kurang mampu menghitung umw secara tepat dengm pahRungan rumus: tanggal smt ini dikurangi tanggal hhir. Begi mereka suH itu menghitung umur dengan cam &s sehingga ada kecenderungan umur yang didapat bbih muda atm lebih tua dengan konsekuensi pada wktu mernbuat plot pada KMS-P kurang tepat dan kmungkinan juga membuat interpetasi yang sabh dalam menentukan pdembangan anak (t&mbat, normal atau cepat). Pembenan latihan berupa pemecahan 6ga soal (sinulasi) yang bsgradasi (mudah sekali, mudah, dan agak sulit dalam menentukan umur) meninbulkan banyak kesalahan dabm menyelesaikansoal tersebut. (b) Peranan dan tugas dalam kegiatan Posyandu juga berpengawh. Kader yang tugasnya menimbang dan mengisi KMS Balita kbih familrar dalam mmbuat pbl selta menginterpretasikan hasil plolling. Pellu ditambahkan bahwa beberapa kader yang mengikuti pelafihan tidak semuanya aang yang blasa terlibat dalam kegiatan menimbang dan mengisi KMS B a l i . Sebagian adalah ketua kader Posyandu yang diunjuk sebagai kader karena peran suaminya sebaga k q d a desa atau tokoh masyarakat. Mereka dilbatkan agar dapat b e r p m sebagai motivator bagi ibu balita supaya mau menjadi pengguna Posyandu. S h i n itu ada juga kader yang terlibat di Posyandu sebagai penyelenggara PMT (pemb&n makanan hnbahan). Kader yang berperan sepe-b nu tidak begihr b i i a dengan cara mengisi KMS Ballta sehmgga mereka agak suli memahami card-cara membubuhkan tiiik (plot) gaak mota milestone anak, yaitu dengan menarik absis ( g d mendatar yang menunjukkan umur) dan ordinat (gark tegak yang menunplkkangmkan mdoiik). (c) Kmerja kader kurang memadai karma pada umumnya banyak yang belum pemah mengikuti suatu pelatihan meskipun sudah cukup bma dlfungsikan sebagai kader. Ketdbatan di Posyandu alas dasar penunjukkan okh kepala desa (atas permintaan Puskesmas) sehingga kurang &pat menghayati peran dra di Posyandu antara bm dalam monnuhg pertumbuhan anak dengan melakukan
PGM 2006,29(1): 1526
ReaIMI8s d m kssiMIatpenggunaan KMS
penimbangan berat badan setiap bulan seura M r . Dengan demikiin kaerja mereka nmdah, karena kader merssa sekadar melaksanakan t u g s yang diminta oleh tenaga kesehabn dai? Puskesmas dan 6dak me&an ada rnanfaalnya (mungkn keterbatasan insenw, baik berupa uang atau &lam bentuk lainnya). (d) Minat untuk m e m p d inovmi rendah dan b'm menpdi sulit diiumbuhkan ( t i & pendengar yang bak) k a r m 6dak senuai dengan kebutuhan yang dirasakan. Lana menjadi kader tidak menjamin mereka sudah menghayati pekerjaan timbang-menimbangbayi dan rnencanturnkan hasil penimbangan pada KMS Balita. Sebenarnya mereka su&h bosan menjadi kader, tetapi tidak bisa berhenti karena tetap dltunjuk sebab sulk mencafi wang yang mau menjadi kader. Mereka sudah jenuh dengan pekerjaan di Posyandu dan tidak ingin ada kegiatan tambahan.
Yayah K. Husaini, dkk
umur anak, khuwsnya untuk mereka yang umumya svdah tua dan berpendidkan rendah. Apabile kegiatan pengisian KMS-P ini dilakukan M n g kali, misalnya set'iap b u membawd anaknya ke Posyandu, maka kesalahan akan dapat dvW. T i i k jarang kader yang beqmd'klikan lebih tlnggi, kbih terampl dan lebih dehulu dapat mengusai tskndogc sedemana ini, dapat menerangkan kepada kader lainnya dengan bahasa mereka sendiri sehimgga diiusi inovasi dapat tq'adi dan akhirnya semua kader mengusai kemarnpuan ini dan dapat melakukannya dengan beMr. Kader juga dapat rnendampmgi ibu-bu yang mempunyai kesuliian dakm melakukan pengisian KMSP sehingge besar kemungkinan pemanfaetsn KMSP hi di lapangan 6dak akan mengalami hambatan, mudah dilakukan dan rnembe'kan manfaat yang besar. Pads hlmbuh-kembang anak, pectumbuhan dapat d i i t a u dengsl rnenggunakan KMS-Mi$, sedangkan perkembangan dapat dlpantau dengan menggunakan KMS-P ini. Dengan menggunakan dua KMS s e p m disebutkan dl atas, maka tumbuhkembang anak yang datang ke Pasyandu dapd dipantau dengan baik. Has~l-hasilpeneltiin terdahulu mengilustrasikan bahwa dari bermacammacarn uji kognib? pada bayi yang pernah dilakukan seperti play behaviour. Fagan test (Reapons to Novelty Test). MDI (mental development index) dan PDI (physkal devekrpment index) dan Bayley Scale, hanya perkembangan m o b milestone yang mempunyai pradiiting p w sampai usia sekolah (5)(6). Hasil penelltian di Pangahgan (5x6). rnenunjukkan bahwa anak berumur di bawah 18 bulan yang mendapat makanan bnbahan dari bahan pangan lokal rnenyebabkan POI naik sangat nyata pada ahklr peneliin. Keunggulan anak dengan PDI yang leblh Sngg~ini pada penelian 8 tahun kemudian tetap bbih unggul daiylada anak yang mendapat placebo. Anak-mak yang pemah rnmdapat makanan tambahan terbuat dari beraneka ragam bahan pangan !&a1 sewaktu bayi, pada waktu sekdahnya lebih cerdas dari anak-anak lamnya. Perkernbangan kecerdasan yang krlambat pada usia sangat muda dapat rnenjadi permanen pada usia selanjulnya jika tidak ditakukan intmensi. Hasil peneltiin menujukkan bahwa makm rnuda bayi menderita Kurang Gii, makin berat dampaknya terhadap ~erkembangan kemdasan (12)(13)(14). Oleh sebab itu keuntunwn l&nva dari KMSP van0 dtpakm untuk memanGu perk&bangan anak.us& muda (3-18 bulan) adalah anak dapat dildenhfikasi
Terhadap pehlgas kesdratan jugs dilakukan ujL cobe yang sama. Kepada mereka tidak diierikan penjelssan, melainkan dminta membaca sendin petunj~kpengsian KMS-P. Sebanyak 37 petugas kesehatan ikut serta dalam pengujian, terdiri dari dbkterISKM, 03 Gizi, bidan dan p e r m yang berfungsi sebagai pembina desa. Hasil uji realibilitas petugas kesshatan menunjukkan bahwa semuanya mampu mengidentifikasi gerak motor m h t o n e anak yang dinyatakan dengan kebenaran hasil pldbng dakm KMS-P, dan semua juga mampu nmnginterpretasikan tmgkat perkwnbangm motwik anak (terlambat, normal, cepat). U/ feasibltas menunjukkan bahw semua petugas kesehatan mampu menggunakan KMS-P yang dinyatakan dengan kebenaran hasil ploffing dabm KMS-P dan menginterpretdsikannya. Berdasarkan h a i l uji-coba tehadep kader, ibu belita pengguna Posyandu d m petugas kesehakn. sepei3 diilustraskan di a h , pada umumnya hasilnya sangat memuaskan. Tentang penentuan urnur berdasarkan tanggal lahir, obsmasi perkembangan motor milestme dan mernbuat plof menurut umur pada KMSP selta menginterprstasikannya, temyata lebih dari 80% benar sehimgga d a p t disimpulkm bahwa KMS-P mudah digunakan, bail oleh petugas kasehatan, kader mauiun ibu baiita pengguna ~&yandu.Hanya sala masih ada beberam ibu balita dan kader van0 melakukan kesalahan, iemtama dalm menenkkan
24
PGM 2W6.29(1): 13-26
RediMIw den feasib*es penggunaen KMS
defmii perkembangan motuik dan dilakukan tindakan sedini mungkin untuk perbaikan agar terhindar dari d&it kecerdasan yang permanen.
Setelah diu-akan kepada 872 ibu, 75 kader dan 37 petugas Puskmmas, KMS-P mempunyai reabilitas &n feasibi1.M tinggi. Dahm ha1 mengobservasi perkembangan motak, mempbtkan hasil observasi motor milestone menurut umur, dan mengmterpretasikannya, sebanyak 77,5% ibu balita, 74.7% kader dan 100% petugas kesehatan dapat melakukannya dengan benar. Prospek pemanfaalan KMS-P di lapangan akan menguntungkan karma denpan menggunakan KMSP dapat dipantau perkembang&-anak usia 3-18 bulan d m dapat dridm6fikasi dehsit perkembangan motuk untuk dilakukan tindakan perbaikan sedmi mungkn.
SARAN Megingat b a h KMS-P adatah salah satu inslmmm untuk meningkatkan kecerdasan mak, maka seyogyanya Departemen Kesehatan &pat mempertimbangkan penggunaannya &lam program ghakesehatan dalam memantau perkembangan &tuik anak.
UCAPAN TERIMA KASlH Kami mengucapkan tsrima kash kepada K@ D'as Kesehatan Kota Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Kepala Puskwmas dan staf di Bogu (Gang Kelor. Pondok Rumput Warung Jambu, Bantar Kemang, Mulya liar@) dan di Sukabumi (Sukaraja. Gegerbiiung, Jampang Tengah dan Ckembar), beserta para kader-kader Posyanduyang terlibat dalam penelitian ini alas keja sama dm budi baknya sehingga penelitian sukses dibksanakan. Kami juga menyanparkan leima kasih dan penghargaan yang 6ngg kepada dr. Tetra Fajamti atas kesediaannya melakukan pemsriksaan klinis dsertai para dokter Puskernas. Begitu pula untuk Sdr. lis Halimah, Sdr. P i t a Riria, Sdr.Tm Hattini. Sdr. Sudjasmin dsn Sdr. Udjang Kusdia beserta para enumerata (Sdr. Ir. Esti Suryana dkk.) atas kerja keras &n ketekunannya ddam mebkukan penympulan data, manajernen data dan adminisbasi proyek.
Yayah K. Husaini, dkk
RUJUKAN 1. World Summit f a Childnn (WSC). The h d e Goals fa- ShiM Survival and Development, Geneva, 30 Septembs 1990.
2. GO1 end UNICEF. Cahallange for a New Generahon. The Srmation of Children and Women in Indon&, 2000.
E and Guman. KS. Longtern developmental impliiabb, of motor malurabx and phsycal act'iviiy in a n u ~ m a l t yat risk population. In: Activity, Energy Expenditure and Energy Requirements of Infants and Chadnn. Eds. B Schurch and NS Scrimshaw. Lausanne, Switzerland: IDESG, 1%9; 279-295.
3. P o l l i
4 Grantham-McGreou. S. lntroductciv Statement. ~ o o dand N&& &fir 1999.20: 3.
5. Husaini, MA, Karyadi. L. Husini, YK, Sandjaja, Karvadi. D. dan Pollilt. E. Devebrnental effects shm-term ~ u ~ ~ l e m efeedig n t ~ in nubibonany-at-risk infants. Am. J. Ckn. M, 1991.54: 799- 04. on
6. Polltt. E.. Watkins, WE, and Husaini, MA. Threemonm nubltional Supplementation in Indonesia hfants and toodlars benefits memorv funstlon 8 years later. Am. J CIh. Nufr. ,1997; 66: 1357-1363.
7. Pdlit, E. Husaini MA, Harahap, H., Sii Halati. Anita Nugraheni and Sherlock, AO. Stunting and motw development in rural West Java. Am. J. m a n Bidcgy 1994.6: 627-635.
8. Husaini, M.A.. dkk. Studi Molaik Milestone untuk Pembuatan KMS-Perkembangan Anak. Laporan Penelitian. Bogor: Puslibang Gi dan Makanan, Badan Liangkes, Depkes RI, 2003. 9. WHO. A Gmwlh Culve for 21 fi Century. Municsnts Growth Refercrence Study. Geneve: WHO, 1998. 10. Capute AJ, Shapiro FK. Paher FB, Rose A and Achtel RC. Normal gross m d a development: b e inhence of race, sex and socioeconomic status. Devl. Mad & Child Neumbgy 1985; 27: 635443. 11. Sameroff AJ and Md)onough SC. The role of m o b ac6vily in human cognitive and w2el development. In: Energy Intake and Actnmy. Current Topis in Nutrition and D i s a . eds. E
PGM 2006,29(1): IS26
R a W i m dm kssibl#sspen9[pmm KMS
Polli 8 P Amante. New Yak: Alan R Kiss. 1984; 331354. 12. Husaini MA. Kariger P and Pollin E. The w s o c of ~ P w r Nuhilion with Devebpment of Motor Mkntone. Presented at the lntmabonal Conferenca on Pwrty, Food 8 He& in Wetiare. Lissabm, July 14.2003.
13. Grantham-McGrega S, Meeks Gardnsc JM, Walker S and Pours# CA. The &timhip be* undernubifion, activity levels and
Yayah K. Husaini, dkk
dsvekpment in young chddren. In: htwdy, Energy Expenditure and Energy Requirements of Infants and Children, eds. B Schurch and NS Scrimshaw. Leusanne. S a h n d : IDECG, 1989; 361-383. 14. Jahan, AB. SamPoBi C, Husaini MA and Pollilt E. Effects of an energy and micronubient supplement cf~motor development and mota activity in undemourishd chiMren m Indonesia. hn J. CGn. FMr. 2000. 54(supp 2): S74S79