MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) MENTERI KESEHATAN
disampaikan pada
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL REGIONAL BARAT Batam , 4 Maret 2015
1
PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA 2010 – 2035 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BERTAMBAH •Mencapai 305 juta di 2035 •Proporsi remaja besar •Proporsi lanjut usia naik
1971
1980
MASUK PADA ERA DIGITAL DAN TEKNOLOGI
•
2010
Usia produktif adalah Kelompok ‘rentan’
• •
•
TANTANGAN Ketahanan Pangan dan Energi Penyediaan lapangan kerja. Pergeseran pola penyakit dan komposisi penduduk Pelestarian Lingkungan 2
MDGS YANG BELUM TERCAPAI
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
+
TANTANGAN: AGENDA PEMBANGUNAN PASCA-2015 1
Mengakhiri Kemiskinan
2
Memberdayakan Anak Perempuan, Kaum Perempuan dan Pencapaian Kesetaraan Gender
3
Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Penerapan Belajar Seumur Hidup
4
Menjamin Hidup Sehat
5 6
Menjamin Ketahanan Pangan dan Gizi Baik Menjamin Tersedianya Akses Air Bersih dan Sanitasi
7
Membangun Ketahanan Energi Berkelanjutan
8
Menciptakan Lapangan Kerja, Penghidupan Berkelanjutan, dan Pertumbuhan Berkeadilan
9
Mengelola Aset Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan
10
Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan efektif
11
Menjamin Kehidupan Bermasyarakat yang Aman dan Damai
12
Menciptakan Lingkungan Global yang Kondusif sebagai Katalisator Pembiayaan Jangka panjang
3
SITUASI KONDISI INDONESIA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
4 Menkes utk Rakerkeswil Barat
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT 1990, 2010 DAN 2015 DI INDONESIA
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
1990 Cedera
2010
2000 Penyakit menular
Cedera
7%
Penyakit menular
Cedera
Penyakit menular
9%
8%
33% 37%
43%
56% 49%
Penyakit tidak menular
Sumber IHME: 2010
Penyakit tidak menular
58%
Penyakit tidak menular
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pencapaian MDGs dan Post 2015
Implementasi JKN
• ↙ angka kematian • ↙ angka kemiskinan • ↙ angka kesakitan
• ↗ akses pelayanan • Pelayanan yang terstruktur • Pelayanan yang efisien & efektif
Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya
7
RAKERKESNAS WILAYAH BARAT 14 PROVINSI Sumatera, Banten, DKI, Jabar, dan Jateng
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
• • • •
Populasi: hampir 65% penduduk Indonesia Mobilitas penduduk tinggi Akses & informasi lebih baik Tingkat pendidikan baik
• Nakes secara kuantitatif memadai, namun pemerataan & pendayagunaan belum optimal • Masih terdapat disparitas akses antar provinsi terhadap pelayanan kesehatan
Alamat website gis : http://gis.depkes.go.id
IPKM Nasional Tahun 2013 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
0,0000
Bali DKI Kepri Kaltim DIY Banten Jateng Riau Sumbar Jabar Lampung Sulut Sumut Jatim Indonesia Babel Jambi Bengkulu Sumsel Sulsel NTB Sultra Kalbar Gorontalo Kalteng Aceh Sulbar Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulteng Kalsel NTT Papua
0,1000
0,2000
0,3000
0,4000
0,5000
0,6000
0,7000
0,6503
0,6085 0,6081 0,5757 0,5733 0,5682 0,5631 0,5535 0,5462 0,5458 0,5449 0,5427 0,5415 0,5411
0,5404
0,5363 0,5343 0,5328 0,5301 0,5244 0,5236 0,5161 0,5145 0,5108 0,5053 0,5051 0,4985 0,4966 0,4960 0,4937 0,4889 0,4857 0,4622 0,4387
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000
DKI Kepri
0.6085 0.6081
Banten
0.5682
Jateng
0.5631
Riau
0.5535
Sumbar
0.5462
Jabar
0.5458
Lampung
0.5449
Sumut
0.5415
Babel
0.5363
Jambi
0.5343
Bengkulu
0.5328
Sumsel
0.5301
Aceh Indonesia
0.5051 0.5404 9
POSISI INDIKATOR PROVINSI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Peringkat 2
Peringkat 1
Terbawah
Peringkat 9
KELOMPOK INDIKATOR
KEP.RIAU
DKI JAKARTA
ACEH
SUMATERA UTARA
NASIONAL
Kesehatan Balita
0.6952
0,7170
0,6037
0,6040
0,6114
Kesehatan Reproduksi
0.4885
0,5127
0,4327
0,4728
0,4756
Pelayanan Kesehatan
0.5190
0,5187
0,4333
0,3416
0,3808
Perilaku Kesehatan
0.3859
0,4062
0,3225
0,3493
0,3652
Penyakit Tidak Menular
0.6798
0,5616
0,6259
0,6478
0,6267
Penyakit Menular
0.8030
0,7109
0,6973
0,7961
0,7507
Kesehatan Lingkungan
0.6850
0,8328
0,4200
0,6011
0,5430 10
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
11
VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
PARADIGMA SEHAT
PENGUATAN YANKES
JKN
DTPK
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Paradigma Sehat Program
• Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan • Promotif Preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan • Pemberdayaan masyarakat
Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Penerapan pendekatan
continuum of care Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk)
JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS
13
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Status Awal
Target 2019
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
346 (SP 2010)
306
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
32 (2012/2013)
24
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen)
19,6 (2013
17,0
d.
32,9 (2013)
28,0
297 (2013)
245
b. Prevalensi HIV (persen)
0,46 (2014)
<0,50
c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria
212 (2013)
300
d. tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013)
23,4
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
15,4 (2013)
15,4
f.
7,2 (2013)
5,4
No 1
Indikator Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat a.
2
Prevalensi stunting (pendek dan sangat baduta (bawah dua tahun) (persen)
pendek) pada anak
Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular a.
Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk
Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
No 3
Indikator
Target 2019
0 (2014)
5.600
10 (2014)
481
71,2 (2013)
95
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan a.
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi 4
Status Awal
Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber Daya Kesehatan a.
Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen)
51,8 (Oktober 2014)
Min 95
b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan
1.015 (2013)
5.600
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis
25 (2013)
60
75,5 (2014)
90,0
92 (2014)
94
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas e. Persentase obat yang memenuhi syarat
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PARADIGMA SEHAT
16
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (1) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO SASARAN
BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN
DAMPAK
1
Penentu Kebijakan Lintas Sektor
Pemangku Kepentingan memperhatikan segi/ dampak kesehatan dari kebijakan yg diambil baik di hulu maupun di hilir
1.Menjadikan kesehatan sbg arus utama pembangunan di Indonesia 2.Meningkatkan peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan
2
Tenaga kesehatan
Terlaksanakan paradigma sehat disetiap lini pelayanan kesehatan & mengupayakan agar : • Orang sehat tetap sehat/ tdk menjadi sakit • Orang sakit menjadi sehat • Orang sakit tdk menjadi lebih sakit
1.Promotif preventif merupakan aspek utama dlm setiap upaya kesehatan (program PHBS, Kesling, Promkes, KIA, gizi & lainnya) 2.Meningkatnya kemampuan nakes dlm hal promosi & prevensi 17
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (2) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO
SASARAN
BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN
DAMPAK
3
Institusi Penerapan standar mutu & Kesehatan standar tarif dlm pelayanan kpd masyarakat
1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan 2. Berkompetisi lebih “fair” dlm soal mutu & tarif di dalam memberikan pelayanan yg terbaik bagi masyarakat
4
Masyarakat Masyarakat harus merasa bahwa kesehatan adalah harta berharga yg harus dijaga
1.Terlaksananya PHBS di keluarga & masyarakat 2.Masyarakat aktif sbg kader & terlaksananya Kegiatan pemberdayaan masyarakat (Posyandu, Poskesdes, 18 Posbindu, Desa Siaga dll)
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
19
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENINGKATAN AKSES
PENINGKATAN MUTU
REGIONALISASI RUJUKAN
a) Pemenuhan tenaga b)Peningkatan sarana pelayanan primer c) Pemenuhan prasarana pendukung d)Inovasi pelayanan di terpencil & sangat Terpencil
a) Penyediaan NSPK/SOP b) Peningkatan kemampuan nakes c) Program Dokter Layanan Primer d) Program Akreditasi FKTP
a) Sistem Rujukan Regional dan Provinsi b) Sistem Rujukan Nasional
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA, PROVINSI a) Sosialisasi b) Advokasi
c) Capacity Building
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR a) Dukungan Regulasi
b)Dukungan Infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi) c) Dukungan pendanaan
20
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
LOKASI 149 KAB/KOTA TERPILIH PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Jumlah Provinsi Jumlah kab/kota DTPK Jumlah Kab/Kota Prioritas Perbatasan Jumlah Kab/Kota Prioritas MDG's Jumlah Kab/Kota dengan IPKM Rendah (SD -1)
: : : :
27 99 48 64
Jumlah Puskesmas di 149 Kab/Kota terpilih : 3.525 - Puskesmas Rawat Inap : 1.150, - Puskesmas Non Rawat Inap : 2.375 - Jumlah Puskesmas di daerah prioritas : 124 : 51 yang berbatasan dengan negara tetangga Menkes utk Rakerkeswil Barat
: 21
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Terpencil, perbatasan dan kepulauan
“Nusantara Sehat” • Intervensi berbasis-tim di layanan kesehatan primer • 44 Kabupaten, 120 Puskesmas 22
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RENCANA PENEMPATAN NAKES DENGAN TEAM BASED TAHUN 2015 – 2019 NUSANTARA SEHAT
Tahun
Jml Prov
Jml Kab/ Kota
Jml Puskesmas
Jml Nakes (K)
2015
16
44
120
960
2016
17
54
130
1040
2017
18
59
140
1120
2018
19
64
150
1200
2019
20
69
160
1280
23
110 RS RUJUKAN REGIONAL MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) RS KELAS A
3 RS
RS KELAS B
48 RS
RS KELAS C
52 RS
RS KELAS D
7 RS
24
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
14 RS RUJUKAN NASIONAL DAN 20 RS RUJUKAN PROVINSI
25
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PEMANTAPAN JKN
Menkes utk Rakerkeswil Barat
26
INTEGRASI DARI BEBERAPA SKEMA JAMINAN KESEHATAN MENJADI JKN (1 JANUARI 2014) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Askes (PNS, Pens PNS) Jamsostek (Pekerja sektor formal) Jamkesmas (penduduk miskin) Jamkesda TNI/Polri
16,3 Juta
8,1 Juta
86,4 Juta 4,2 Juta
4,5 Juta
Pool tunggal, Pembayar tunggal: Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dikelola oleh BPJS Kesehatan
Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN untuk mencapai tujuan Pelayanan Universal pada 2019. Program JKN merupakan loncatan besar untuk penyatuan (pooling) dana
KARTU TANDA PESERTA JKN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
*) Sambil proses penggantian kartu berlangsung, Kartu identitas kepesertaan JKN tetap berlaku 28
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PERLUASAN PESERTA 2015 & PROYEKSI KEPESERTAAN 2014-2019
NO
RINCIAN KEGIATAN
1.
TAMBAHAN PBI JKN KIS 2015
JUMLAH
Proyeksi Jumlah Penduduk dan Target Peserta JKN 2014-2019
1.831.816 jiwa
a. Bayi baru lahir dari orang tua peserta PBI
950.400 jiwa
b. Narapidana/tahanan miskin
32.409 jiwa
c. PMKS
849.007 jiwa
2.
BESARAN PREMI/ IURAN PER ORANG
Rp. 19.225,-
3.
ALOKASI ANGGARAN PBI JKN KIS DARI APBNP 2015 (point 1 x point 2 x 12 bln)
Rp. 422.6 milyar
Supply Side Readiness
Tahun %-peserta 2014 51% 2015 60% 2016 70% 2017 80% 2018 90% 2019 95%
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Penduduk (Jiwa) 252,164,800 255,461,700 258,705,000 261,890,900 265,015,300 268,074,600 Peserta JKN(Jiwa) 128,000,000 153,277,020 181,093,500 209,512,720 238,513,770 254,670,870
29
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POTENSI FRAUD DALAM JKN & UPAYA PENCEGAHAN SERTA PENINDAKAN
BPJS Kesehatan
Pemetaan Potensi
Membangun Program Pencegahan
BPJSK: Evaluasi PKS Aparat hukum
Deteksi, Pengawasan dan Evaluasi
Penindakan
Kemenkes, Dinkes (BUK, Itjen, P2JK)
Kemenkes: Itjen
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
ARAHAN
Menkes utk Rakerkeswil Barat
31
FAKTOR DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pangan ( laut,darat)
Air (air bersih, sanitasi, irigasi)
Perumahan dan lingkungan sehat
Energi (fosil, terbarukan) 32
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
SINERGI DAN HARMONISASI DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pemerintah Prov – Kab/Kota
Nilai Sosial Bersama komunitas Sektor Swasta
Masyarakat Madani 33
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
• Promosi Djamoe • Perlindungan produk makanan import • Pengaturan bahan berbahaya untuk makanan dan minuman • Koordinasi perdagangan barang dan jasa → MEA
1. 2. 3. 4.
KEMENDAGRI
5. 6.
sosialisasi JKN Team Base Puskesmas bergerak Pembangunan puskesmas di 50 wilayah PP yg terkait SPM bid kesehatan Integrasi data adm kependudukan
KEMKOMINFO
1. 2. 3. 4. 5.
Materi PHBS untuk guru Revitalisasi UKS GERAKAN PMT-AS Paket kegiatan rutin anak sekolah Regulasi pendirian SMK
KEMENDAG
KEMITRAAN Pengarusutaman Kesehatan dalam Pembangunan
1. SIK dgn pemanfaatan Nusantara Internet eXchange (NIX) 2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (nomor panggil 119) 3. Tenaga IT di Kemkes 4. Assessment aplikasi pendukung pelayanan publik
KEM DESA,PDT KEMENDIKDASMEN 1. 1. 2. 3. 4.
Akses ke fasyankes Primer Saran air bersih dan sanitasi Perumahan untuk Nakes Pembangunan kawasan kumuh dengan program Kesehatan
KEMEN PU & PR
2. 3.
Infrastruktur pendukung (bangunan fisik, jalan, air bersih, sarpras komunikasi) Sistem keamanan secara khusus untuk wilayah perbatasan Bidang usaha kecil yg terjamin & sehat untuk wilayah transmigrasi baru.
KETERSEDIAAN DAN TATA KELOLA OBAT-PERBEKKES
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KESEHATAN: URUSAN WAJIB YG TERKAIT PELAYANAN DASAR Pemerinta h Pusat
MONITORING & EVALUASI
Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota
Pemerintah Daerah Provinsi
FARMASI, ALKES, MAKANAN
PEMBERDAYAAN MASY.
UPAYA KESEHATAN
SDM KESEHATAN
PENGGUNAAN
TATA KELOLA OBATPERBEKKES TERPADU
PEMILIHAN / SELEKSI
PERENCANAAN
- LP-LPO - E-logistic
DISTRIBUSI KETERSEDIAAN OBAT: - Pusat: Obat Program Nasional - Pemda: Obat PKD dan obat program nasional (dalam kondisi tertentu)
PENGADAAN
SAKA BAKTI HUSADA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
> 20 juta anggota Pramuka sebagai agent of change di kalangan kaum muda. Entry Point pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
36
LANGKAH – LANGKAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
1. PAHAMI secara utuh konsep pembangunan nasional dan pembangunan kesehatan 2. SINKRONISASI dan SINERGIKAN sumberdaya pembangunan Nasional dan Daerah sesuai kewenangan yang ada. 3. Cari PELUANG – KESEMPATAN untuk pengembangan INOVASI pendayagunaan sumberdaya yang ada. 4. Semangat MELAYANI dan INTEGRITAS PROFESI Kesehatan; hindari FRAUD dan pastikan TATAKELOLA PROGRAM, TATAKELOLA KEUANGAN dilakukan dengan BAIK dan BENAR. 5. Jadikan SPM sebagai acuan penetapan target pembangunan kesehatan daerah. 37
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
38