Annual Report
2010
Reaching a New Height: Mind and Perseverance
02
Daftar Isi | Table of Content
03
Visi DAN Misi Astra Otoparts ASTRA Otoparts Vision and Mission
33 Profil Direksi Board of Directors’ Profile
04
Sekilas Astra Otoparts Astra Otoparts at a glance
37
06
Theme: Reaching a New Height: Mind and Perseverance
07
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
09
Ikhtisar Saham Stock Highlights
10
jejak langkah 2010 2010 Milestones
14 Penghargaan 2010 2010 awards 19 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 23 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 28 Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis TINJAUAN OPERASI/Operational Review TINJAUAN KEUANGAN/Financial Review
53
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
73
Pembangunan Sumber Daya MANUSIA Human Resources Development
78
Lingkungan, Keselamatan, dan kesehatan Kerja (lk3) Environment, Health & Safety (ehs)
81
Tanggung Jawab Sosial perusahaan Corporate Social Responsibility
87
Laporan Keuangan Financial Report
I-XIII Informasi Perusahaan Corporate Information xiv Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for the Annual Report
Visi dan Misi ASTRA Otoparts | ASTRA Otoparts Vision and Mission
Visi & Misi Vision & Mission VISI: Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia, sebagai mitra usaha pilihan utama di Indonesia dengan didukung kemampuan engineering yang handal.
VISIon: World class auto parts supplier, partner of choice in Indonesia with excellent engineering competence.
MISI:
MISSION:
1. Mengembangkan industri komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif Indonesia dan regional.
1. To develop a strong and competitive automotive components industry and become a strategic partner for domestic and regional industry players.
2. Menjadi warga usaha yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif kepada stakeholders.
2. To be a responsible corporate citizen that provides positive contributions to stakeholders.
Sebagai produsen komponen kendaraan bermotor dengan keunggulan komparatif yang memiliki banyak proses dan menghasilkan aneka produk, PT Astra Otoparts Tbk. melihat peluang Indonesia sebagai ”basis produksi” semakin besar, membuat Perseroan harus berada pada posisi paling ”siap” dan dengan cepat dapat merespon pasar seiring kondisi ekonomi yang kian membaik. Melalui Visi, Misi dan strateginya, Perseroan mencanangkan program dengan berkonsentrasi pada produk-produk unggulan (berdasarkan market size, growth, margin) dan pengembangan produk baru. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan bisnis yang bernilai tinggi, menyesuaikan kemampuan teknologi, memiliki harga yang mampu bersaing, dan mulai memperhitungkan pesaing tingkat dunia, hingga dapat menjadi pemain tingkat dunia.
As a supplier of automotive components with the comparative advantage of having a variety of processes and products, PT Astra Otoparts Tbk. believes that Indonesia has prospects as a ‘production base’, and the Company will move to prepare itself and be ready to seize market opportunities along with favorable economic condition. Guided by its vision and mission statements, the Company continues to pursue a strategy of concentrating on high-value products - based on market size, sales growth, and profit margin - and the development of new products. Through this strategy, the Company seeks high value added business, acquire technological competencies, offer competitive prices, and ready itself for global competition, ultimately becoming a world-class player in the industry.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
03
04
Sekilas PT Astra Otoparts Tbk. | PT Astra Otoparts Tbk. at a Glance
Sekilas Mengenai Astra Otoparts Astra Otoparts at a Glance
PT Astra Otoparts Tbk. (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) maupun segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM, antara lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Astra Otoparts telah tumbuh pesat di Indonesia dan telah menjadi sinonim dengan produk suku cadang bermutu tinggi.
PT Astra Otoparts Tbk. (Astra Otoparts) is Indonesia’s foremost automotive component Company producing components both for Original Equipment for Manufacturers (OEM) and Replacement Market (REM). Astra Otoparts’ customers in the OEM segment include Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, and Hino. Astra Otoparts has dominated Indonesia’s automotive component market that it has become synonymous with high-quality automotive spare parts.
Produk Astra Otoparts tidak hanya memenuhi konsumsi atau kebutuhan pasar dalam negeri yang terus berkembang tetapi juga diekspor ke 49 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa dan Amerika. Guna mendukung penjualan di luar negeri, Astra Otoparts saat ini memiliki tiga kantor perwakilan masing-masing di Singapura, Dubai dan Australia.
Astra Otoparts’ products do not only meet the ever-growing domestic consumption or demands but are also exported to 49 countries in the Middle East, Asia Oceania, Africa, Europe, and the Americas. And to support its overseas sales, Astra Otoparts has established three representative offices in Singapore, Dubai, and Australia respectively.
Astra Otoparts bertumbuh pesat dari satu perusahaan perdagangan di sektor industri otomotif, perakitan mesin dan konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor, yang berdiri pada 1976 hingga ke bentuknya sekarang sebagai Astra Otoparts yang memiliki 6 unit bisnis dan 27 anak perusahaan, serta mempekerjakan karyawan berjumlah 32.939 orang. Sejak tahun 1998, Astra Otoparts menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Astra Otoparts has developed vigorously from an unassuming trading Company with business interests in automotive industry, machinery assembling, and construction, called PT Alfa Delta Motor, into what is now known as Astra Otoparts, which has 6 business units and 27 subsidiaries/affiliated companies, and employs 32,939 people. Since 1998, Astra Otoparts has become a publicly listed Company after floating its shares at the Indonesia Stock Exchange.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Sekilas PT Astra Otoparts Tbk. | PT Astra Otoparts Tbk. at a Glance
Pada tahun 2010, Astra Otoparts mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,5% menjadi Rp 1,14 triliun, tertinggi sejak berdirinya perusahaan. Pencapaian ini sejalan dengan program direksi yang dicanangkan awal tahun untuk menjadikan Astra Otoparts sebagai “1-Trillion-Rupiah Company“ yang merupakan jawaban atas tantangan bisnis otomotif, termasuk ASEAN China Free Trade Area (ACFTA).
In 2010, Astra Otoparts recorded a 48.5% net profit increase to reach Rp 1.14 trillion, the highest since its establishment. This achievement is in line with the board of director’s program launched in early 2010 to make Astra Otoparts a 1-Trillion-Rupiah Company as a response to challenges in the automotive business, including the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA).
Keberhasilan mencapai keuntungan bersih tertinggi itu tidak terlepas dari praktek tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan Perseroan. Penerapan GCG tersebut berhasil mendatangkan sejumlah penghargaan bagi Astra Otoparts, antara lain The Indonesian Corporate Governance Award 2010, sebagai Perusahaan Terpercaya (The Trusted Company), dan penghargaan Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010, yang diraih secara berturut-turut sejak tahun 2007. Prestasi ini mendorong Astra Otoparts berambisi menjadi pemasok suku cadang otomotif kelas dunia atau World Class Auto Parts Supplier dan mitra pilihan di Indonesia atau Partner of Choice in Indonesia. Dan untuk mendukung usahanya menjadi pemain otomotif dunia, Perusahaan mengembangkan Engineering Development Center dan mengadopsi sistem teknologi informasi terintegrasi.
The succeess could not be separated from Good Corporate Goverance (GCG) practices implemented by the Company. And the implementation of GCG practices has earned Astra Otoparts several awards, including The Indonesian Corporate Governance Award 2010 as The Trusted Company, and Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010 for the fourth consecutive year since 2007. This accomplishment encourages Astra Otoparts to become a World Class Auto Parts Supplier and Partner of Choice in Indonesia. To support its effort to become a world class automotive player, the Company established an Engineering Development Center and adopted an integrated information technology system.
Saat ini Perseroan memiliki anak perusahaan joint venture dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang dan Eropa, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve, Toyoda Gosei, Yazaki dan Aktiebolaget SKF.
The Company currently has joint venture subsidiaries with wellknown component manufacturers from Japan and Europe such as Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve, Toyoda Gosei, Yazaki, and Aktiebolaget SKF.
Astra Otoparts juga menunjukkan perhatian besar kepada masyarakat dan lingkungan melalui sejumlah program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), dengan mengadopsi konsep Astra Green Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC). Melalui program CSR Perseroan menyediakan pinjaman bergulir untuk pembiayaan bisnis mikro dan kecil yang berada di sekitar perusahaan, pemberian bantuan pendidikan dan pemberian bantuan kepada korban bencana alam.
Astra Otoparts also shows great concern toward the society and environment through various corporate social responsibility (CSR) programs, by adopting Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly Company (AFC) concepts. Through CSR programs, the Company provides revolving funds to finance micro and small business in the vicinity, education aid, and donation for victims of natural disasters.
“Untuk mendukung usahanya menjadi pemain otomotif dunia, Perusahaan mengembangkan Engineering Development Center dan mengadopsi sistem teknologi informasi terintegrasi” “To support its effort to become a world class automotive player, the Company established an Engineering Development Center and adopted an integrated information technology system”
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
05
06
Pembahasan Tema | About the Theme
Reaching a New Height: Mind and Perseverance
Tema laporan tahunan Astra Otoparts tahun ini menggarisbawahi pencapaian penting dalam perjalanan Perseroan, yakni keberhasilan meraih keuntungan bersih sebesar Rp 1,14 triliun. Itulah yang digambarkan oleh judul utama “Reaching a New Height” atau “Mencapai suatu Ketinggian Baru”. Mengapa “Ketinggian Baru”? Karena keuntungan bersih yang diraih tahun 2010 merupakan yang pertama kali dalam sejarah Perseroan.
The theme of PT Astra Otoparts Tbk’s annual report this year underlines an important achievement in the Company’s existence that is its success to earn net profit of Rp 1.14 trillion. That is what the title “Reaching a New Height” or “Mencapai Ketinggian Baru” wants to describe. Why a “New Height?” It is because the Rp 1.14 trillion profit Astra Otoparts earned in 2010 was the first ever in the Company’s history.
Selain faktor pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri yang menunjang di tahun 2010, faktor internal di dalam Grup Astra Otoparts juga memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian keuntungan bersih tahun ini. Sub-tema yang terdiri dari dua kata penting “Mind” dan “Perseverance” merupakan roh dalam faktor internal yang memungkinkan Perseroan mencapai dan bahkan melebihi sasaran keuntungan bersih yang dicanangkan. “Mind” yang dalam Bahasa Indonesia dapat diterangkan sebagai daya pikir atau akal menggambarkan bahwa pencapaian tahun 2010 merupakan buah dari ketajaman otak yang mendorong munculnya inovasi, terobosan dan gagasan strategis. Sedangkan “Perseverance” dalam Bahasa Indonesia lebih menggambarkan suatu kegigihan dalam bertindak untuk mencapai suatu sasaran, atau mengamalkan suatu keyakinan. Kegigihan tersebut berasal dari hati yang sudah menetapkan suatu tekad untuk diwujudkan dalam tindakan yang tak kenal lelah dan tak kenal menyerah.
Aside from favorable domestic and international economic growths in 2010, internal factors within Astra Otoparts Group also played a very important role in achieving the net profit. The sub-theme, which consists of two important words “Mind” and “Perseverance”, was the soul of the internal factors that made it possible for the Company to reach and even surpass the net profit target launched in early 2010. “Mind”, can be explained as thinking ability or intelligence, describes that the 2010 achievement was the outcome of brainpower that always encourages new innovations, breakthroughs, and strategic ideas. “Perseverance”, on the other hand, describes more of persistence in working to achieve a target or living ones belief. The persistence comes from the heart determined to pursuing the Company’s target tirelessly and resolutely.
Dengan tema “Reaching a New Height: Mind and Perseverance”, buku Laporan Tahunan 2010 ini menggambarkan sejelas-jelasnya bahwa Perseroan telah mencapai suatu prestasi bersejarah, dan prestasi tersebut diraih dengan suatu kombinasi antara daya pikir, hati dan kerja keras tanpa kenal lelah dan pantang menyerah dari seluruh Direksi, jajaran manajemen dan karyawan di Grup Astra Otoparts.
So, with the theme “Reaching a New Height: Mind and Perseverance”, this Annual Report 2010 explains as clear as possible that the Company has made a historical achievement and that the achievement was earned through a combination of the thinking ability, heart, and hard work of the Board of Directors, management staff, and employees within Astra Otoparts Group.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight (Jutaan Rupiah, kecuali laba usaha per saham, laba per saham dan persentase) (Million Rupiah, except income from operation per share, earnings per share and percentages) 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Rugi Penjualan Bersih
Income Statements 3,371,898
4,184,279
5,278,215
5,265,798
6,255,109
Net Sales
Laba Kotor
608,459
793,649
910,827
948,617
1,152,626
Gross Profit
Laba usaha
158,352
363,124
451,868
419,991
573,115
Laba Bersih
282,058
454,907
566,025
768,265
1,141,179
Laba Usaha per Saham (Rp)
205
471
586
545
743
Laba per Saham (Rp)*
366
590
734
996
1,480
Neraca
Income from Operation Net Income Income from Operation per Share (Rp) Earnings per Share (Rp) * Balance Sheets
Jumlah Aset
3,028,160
3,454,254
3,981,316
4,644,939
5,585,852
Total Assets
Jumlah Aset Lancar
1,292,027
1,666,848
1,862,813
2,131,336
2,199,725
Total Current Assets
Penyertaan Saham
907,520
1,013,259
1,194,295
1,626,240
2,164,933
Investment in Share of Stock
Aset Tetap - Bersih
719,140
634,717
702,097
696,716
985,029
Jumlah Kewajiban Lancar
746,438
758,853
873,185
980,428
1,251,731
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
320,491
335,881
317,701
281,864
230,974
1,066,929
1,094,734
1,190,886
1,262,292
1,482,705
552,828
740,865
747,575
651,504
892,195
Jumlah Ekuitas
1,864,461
2,261,414
2,652,969
3,208,778
3,860,827
Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas
1,961,231
2,359,520
2,790,430
3,382,647
4,103,147
Total Equity and Minority Interest
Jumlah Kewajiban Modal Kerja Bersih **
Analisis Rasio dan Informasi Lainnya
Property, Plant and Equipment - Net Total Current Liabilities Total Non-Current Liabilities Total Liabilities Net Working Capital **
Ratio Analysis and Other Information
Rasio Margin Laba Kotor
18.0%
19.0%
17.3%
18.0%
18.4%
Rasio Margin Laba Usaha
4.7%
8.7%
8.6%
8.0%
9.2%
Operating Margin
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)
2,418
2,932
3,440
4,161
5,007
Net Asset Value per Share (Rp)
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset
9.3%
13.2%
14.2%
16.5%
20.4%
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas
15.1%
20.1%
21.3%
23.9%
29.6%
Return on Equity
1.73
2.20
2.13
2.17
1.76
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset
57.2%
48.4%
44.9%
39.3%
38.4%
Liabilities on Assets Ratio
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam jutaan)
771.16
771.16
771.16
771.16
771.16
Issued Shares (in million)
Rasio Lancar
Gross Profit Margin
Current Ratio
* Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. ** Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek. * Earning per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year. ** Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
07
08
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlight
PENJUALAN BERSIH/NET SALES
LABA KOTOR/GROSS PROFIT
10,000
1,000
9,000
900
8,000
800
7,000
700
6,255
6,000
5,278
5,000
600
5,266
LABA USAHA/OPERATING INCOME 1,153
949
1,000
911
900
794
800 700
608
500
400
400
3,000
300
300
2,000
200
200
1,000
100
100
4,000
4,184 3,372
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
573
600
500
452
420
363
158
0
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
JUMLAH ASET/TOTAL ASSETS
LABA BERSIH/NET INCOME 1,141 1,000
10,000
900
9,000
768
800
8,000
700
7,000
566
600
455
500
4,645
5,000
400
4,000
282
3,454
3,028
3,981
3,000
200
2,000
100
1,000
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
VOLUME SAHAM/SHARES VOLUME
HARGA SAHAM/SHARES PRICE 20,000
2,000,000
18,000
1,800,000
16,000
1,600,000
14,000
1,400,000
12,000
1,200,000
10,000
1,000,000
8,000
800,000
6,000
600,000
4,000
400,000
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Price
27/12/2010
25/11/2010
27/10/2010
29/9/2010
25/8/2010
27/7/2010
1/6/2010
29/6/2010
30/4/2010
1/4/2010
3/3/2010
27/12/2010
25/11/2010
29/9/2010
27/10/2010
25/8/2010
27/7/2010
29/6/2010
1/6/2010
1/4/2010
30/4/2010
3/3/2010
1/2/2010
4/1/2010
Volume
1/2/2010
2,000
200,000
4/1/2010
300
5,586
6,000
09
Ikhtisar Saham | Stock Highlights
HARGA DAN VOLUME SAHAM PER TRIWULAN DI BEI/QUARTERLY SHARES PRICE AND VOLUME AT IDX HARGA DAN VOLUME SAHAM PER TRIWULAN DI BEI/QUARTERLY SHARES PRICE AND VOLUME AT IDX 2009
2010
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Average Volume (units)
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Average Volume (units)
Triwulan Pertama/First Quarter
3,800
2,850
2,875
15,568
7,350
7,150
7,250
40,375
Triwulan Kedua/Second Quarter
4,000
2,850
3,125
41,885
16,300
13,900
14,450
301,073
Triwulan Ketiga/Third Quarter
5,200
3,150
4,825
43,644
18,500
17,900
18,100
135,750
Triwulan Keempat/Fourth Quarter
6,300
4,650
5,750
18,811
18,200
17,700
17,850
96,048
ASTRA OTOPARTS’ SHAREHOLDERS AS OF DECEMBER 31, 2010
95.65%
4.35%
PT Astra International Tbk. Public
KONTRIBUSI PENJUALAN/REVENUE CONTRIBUTION 2009
Original Equipment for Manufacturer
45.0%
2010
47.1%
42.3% 42.2%
Replacement Market Export
12.7%
10.7%
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
10
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
Mei 2010
3 Juni 2010
10 Juni 2010
PT Century Batteries Indonesia meluncurkan produk aki bebas perawatan (maintenance free) merek Incoe tipe DIN untuk pasar ekspor.
Astra Otoparts meraih Rekor Bisnis (Rebi) dari TERA Foundation bekerjasama dengan harian Seputar Indonesia, sebagai Perusahaan Sparepart Otomotif Dengan Jaringan Terluas.
Astra Otoparts meraih Asean Automotive Award dari Frost & Sullivan, kategori : Automotive Component Manufacturer of The Year. Astra Otoparts meraih penghargaan ini sebanyak 3 kali berturut-turut sejak tahun 2008.
May 2010
3rd of June 2010
10th of June 2010
PT Century Batteries Indonesia launched maintenance-free-battery, Incoe brand, DIN type, for export market.
Astra Otoparts received Rekor Bisnis (Rebi) Award from TERA Foundation in collaboration with Seputar Indonesia Newspaper as the Automotive Spare Parts Company with the Largest Network.
Astra Otoparts received Asean Automotive Award from Frost & Sullivan, Category: Automotive Component Manufacturer of the Year. Astra Otoparts has received the award for three consecutive years since 2008.
1 Juli 2010
21 Juli 2010
9 Agustus 2010
Astra Otoparts meraih penghargaan SWA 100 : Indonesia Best Public Companies 2010, Sebagai “Best Wealth Creator 2010”.
Sales Rally Award Nasional 2010 Diselenggarakan sebagai wujud penghargaan kepada para Tenaga Penjualan, baik para salesman maupun sales supervisor yang telah berhasil mencapai prestasi penjualan yang baik.
Astra Otoparts meraih penghargaan Asia’s Best Companies 2010 dari Finance Asia, sebagai Indonesia Best Mid - Cap (1st Runner-Up).
1st of July 2010
21st of July 2010
9th of August 2010
Astra Otoparts was granted SWA 100 Award: Indonesia’s Best Public Companies 2010, as the “Best Wealth Creator 2010”.
National Sales Rally Award 2010 Organized as a manifestation of appreciation to Sales Force, both salesmen and sales supervisors who booked good sales record.
Astra Otoparts was given Asia’s Best Companies 2010 Award by Finance Asia, as Indonesia Best Mid-Cap (1st Runner-Up).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
15 Juni 2010
Juni 2010
Juli 2010
Astra Otoparts dinobatkan sebagai Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010, The Best in Building and Managing Corporate Image, kategori: Automotive Spare parts. Astra Otoparts meraih penghargaan ini sebanyak 4 kali berturut-turut sejak tahun 2007.
Implementasi Sistem Informasi Terpadu: Enterprise Resource Planning (ERP), Human Resource Management System (HRMS), dan Shared Service Center. Sistem informasi terpadu tersebut diimplementasikan di Astra Otoparts-Divisi Adiwira Plastik & PT Indokarlo Perkasa.
PT Indokarlo Perkasa meluncurkan produk tensioner guide untuk kendaraan roda dua.
15th of June 2010
June of 2010
July 2010
Astra Otoparts was named Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010 as The Best in Building and Managing Corporate Image for Automotive Spare Parts Category. Astra Otoparts has collected the award for four consecutive years since 2007.
Implementing Integrated Information System: Enterprise Resource Planning (ERP), Human Resource Management System (HRMS), and Shared Service Center. The system is implemented in Astra Otoparts-Adiwira Plastik Division & Indokarlo Perkasa.
PT Indokarlo Perkasa launched tensioner guide for two-wheeled vehicles.
September 2010
26 of September 2010
Oktober 2010
Astra Otoparts – Divisi Adiwira Plastik meluncurkan produk outer mirror untuk kendaraan niaga/truk.
PORSE 2010 : PORSE (Pekan Olah Raga dan Seni) diselenggarakan untuk mempererat kekerabatan antar karyawan Grup Astra Otoparts, dan juga sebagai ajang sosialisasi nilai-nilai inti atau core values. Kegiatan ini mengambil tema “Enjoy Our Culture”.
Astra Otoparts – Divisi Adiwira Plastik meluncurkan produk console box.
September 2010
26th of September 2010
October 2010
Astra Otoparts –Adiwira Plastik Division launched outer mirror product for commercial vehicles/ trucks.
PORSE 2010 : The Sport and Art Event (PORSE) was held to strengthen the brotherhood among Astra Otoparts Group’s employees as well as to serve as an opportunity to raise awareness on the group’s Core Values. This year’s theme for the event was “Enjoy Our Culture”.
Astra Otoparts –Adiwira Plastik Division launched console box product.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
11
12
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
Oktober 2010
30 Oktober 2010
November 2010
PT Menara Terus Makmur meluncurkan produk race steering untuk kendaraan roda dua.
Konvensi QCC/SS Ke-21 : Astra Otoparts menyelenggarakan konvensi Gugus Kendali Mutu (QCC/SS), dengan tema “Menjadi Yang Terbaik Melalui Core Values”.
Implementasi model bisnis baru atau New Trading Business Model. Merupakan model bisnis baru yang dirancang untuk mengantisipasi kompetisi yang semakin ketat di pasar domestik maupun luar negeri.
October 2010
30th of October 2010
November 2010
PT Menara Terus Makmur launched race steering product for two-wheeled vehicles.
21st QCC/SS Convention: Astra Otoparts held Quality Control Convention (QCC/SS), with the theme: “Achieving the Best Through Core Values”.
Implementation of the New Trading Business Model. This is a new business model designed to anticipate fiercer competition in both the domestic and international market.
26 November 2010
Desember 2010
9 Desember 2010
Astra Otoparts meraih Anugerah Business Review Award 2010, sebagai Marketing Management of the Year 2010 The Best 1.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia meluncurkan produk cakram rem (disc brake).
Innovation Challenge 2010 Merupakan kegiatan kompetisi di bidang inovasi engineering, guna merangsang semangat berinovasi dalam rangka mencapai kemandirian di bidang teknologi. Astra Otoparts telah menyelenggarakan kegiatan ini sebanyak 5 kali sejak tahun 2006.
26th of November 2010
December 2010
9th December 2010
Astra Otoparts obtained Business Review Award 2010, as the Best 1 Marketing Management of the Year 2010.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia launched disc brake.
Innovation Challenge 2010 A competition in engineering innovation to stimulate innovation spirit in order to achieve self-reliance in technology. Astra Otoparts has held this event five times since 2006.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
November 2010
November 2010
19 November 2010
PT Menara Terus Makmur meluncurkan produk rotor D54T untuk kendaraan roda empat.
Implementasi Sistem Informasi Terpadu : Enterprise Resource Planning (ERP), Human Resource Management System (HRMS), Shared Service Center. Sistem informasi terpadu tersebut diterapkan di Corporate & Trading Business.
Astra Otoparts meraih Corporate Governance Award 2010 dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Majalah Investor, untuk kategori: Best in Role of Stakeholders. Penghargaan ini diraih Astra Otoparts untuk kedua kalinya sejak tahun 2009.
November 2010
November 2010
19th of November 2010
PT Menara Terus Makmur launched D54T rotor for fourwheeled vehicles.
Implementation of Integrated Information System: Enterprise Resource Planning (ERP), Human Resource Management System (HRMS), Shared Service Center. This integrated information system is implemented in Corporate & Trading Business.
Astra Otoparts received Corporate Governance Award 2010 from the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and Investor Magazine for Best in Role of Stakeholders category. The award was the second since 2009.
9 Desember 2010 Astra Otoparts meraih penghargaan sebagai The Trusted Company 2010 dalam implementasi GCG dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).
9th December 2010 Astra Otoparts received an award as TheTrusted Company 2010 in implementing GCG from the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
13
14
Penghargaan 2010 | 2010 Awards Perseroan meraih sejumlah penghargaan bergengsi selama 2010, baik dari mitra bisnis maupun dari pemerintah pusat dan setempat atas berbagai prestasinya, baik dalam hal kualitas produk dan layanan, ketepatan waktu pasokan maupun dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup. Berikut ini adalah beberapa penghargaan yang diterima anak-anak perusahaan Perseroan selama tahun 2010: Astra Otoparts earned a number of prestigious awards in 2010 from business partners and the government, both central and local governments, for various achievements, including in product quality, service, delivery performance, and environmental management. The following are some of awards received by the Company’s subsidiaries/affiliated companies throughout 2010:
Januari 2010 January 2010 Melalui anak usahanya PT Kayaba Indonesia, PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana dan PT Astra Nippon Gasket Indonesia, Astra Otoparts mendapatkan penghargaan dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, salah satu prinsipal Perseroan, untuk dukungan, kerja sama, dan kontribusi Perseroan dalam mendukung Krama Yudha Tiga Berlian Motor memproduksi 100.000 unit Mitsubishi Fuso Colt Diesel. Anak usaha lain, PT GS Battery, juga mendapatkan penghargaan dari Krama Yudha Tiga Berlian Motor sebagai Best Delivery Supplier, yang merupakan pengakuan terhadap kinerja PT GS Battery dalam membantu produksi Krama Yudha Tiga Berlian Motor selama 2009. Sementara PT Astra Nippon Gasket Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Quality Supplier atas kualitas produk yang dipasok ke Krama Yudha tahun 2009. Astra Otoparts through its subsidiaries/affiliated companies PT Kayaba Indonesia, PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana and PT Astra Nippon Gasket Indonesia received awards from PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, one of the Company’s principals, for their continuous support, cooperation, and contribution to Krama Yudha Tiga Berlian Motor’s program to produce 100,000 units of Mitsubishi Fuso Colt Diesel. Another affliated company, PT GS Battery, received Best Delivery Supplier award from Krama Yudha Tiga Berlian Motor, confirming PT GS Battery contribution to Krama Yudha Tiga Berlian Motor’s production throughout 2009. Meanwhile, subsidiary PT Astra Nippon Gasket Indonesia received an award as Best Quality Supplier for the quality of products supplied to Krama Yudha throughout 2009. Selain dari Krama Yudha Tiga Berlian Motor, PT Astra Nippon Gasket Indonesia juga mendapatkan penghargaan dari PT Inti Ganda Perdana atas pencapaian target kualitas dan delivery selama 2009. Aside from Krama Yudha Tiga Berlian Motor, PT Astra Nippon Gasket Indonesia also got an award from PT Inti Ganda Perdana for quality target and delivery achievement throughout 2009.
Februari 2010 February 2010 PT FSCM Manufacturing Indonesia dan PT Federal Izumi Manufacturing, mendapatkan penghargaan untuk kategori The Best Quality Performance 2009 dari PT Kawasaki Motor Indonesia. PT FSCM Manufacturing Indonesia and PT Federal Izumi Manufacturing, received awards for Best Quality Performance 2009 category from PT Kawasaki Motor Indonesia.
PT EDS Manufacturing Indonesia, juga mendapatkan penghargaan “Zero Accident Award” dari Pemerintah Provinsi Banten. PT EDS Manufacturing Indonesia, received Zero Accident Award from the Banten Provincial Government.
Maret 2010 March 2010 PT SKF Indonesia dianugerahi penghargaan Vendor of the Month untuk bulan Februari 2010 dari PT Astra Honda Motor. PT SKF Indonesia mendapatkan award karena pelayanan prima, pemenuhan pesanan melalui saluran hotline, dan partisipasinya dalam berbagai kegiatan Astra Honda Motor. PT SKF Indonesia earned Vendor of the Month Award for the Month of February 2010 from PT Astra Honda Motor. PT SKF Indonesia received the award for excellent service, hotline service delivery, and participation in various activities of Astra Honda Motors.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Penghargaan 2010 | 2010 Awards Maret 2010 March 2010 PT GS Battery mendapatkan penghargaan untuk Zero Defect Achievement selama 2009 oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Penghargaan dari perusahaan yang sama juga diterima oleh PT EDS Manufacturing Indonesia untuk Best Supplier 2009, Quality Award, Cost Award, Zero Defect Achievement, dan apresiasi untuk Urgent VA Contribution. Anak usaha PT Astra Nippon Gasket Indonesia juga mendapatkan penghargaan dari Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk Cost Reduction Target Achievement dan penghargaan Zero Defect Achievement 2009. Sedang PT Federal Nittan Industries mendapatkan penghargaan atas Cost Reducation Target Achievement, dan PT Denso Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Supplier for Best Safety Performance. PT GS Battery received an award for Zero Defect Achievement throughout 2009 from PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. The same Company also conferred awards to PT EDS Manufacturing Indonesia for Best Supplier 2009, Quality Award, Cost Award, Zero Defect Achievement, and a certificate of appreciation for Urgent VA Contribution. Meanwhile, PT Astra Nippon Gasket Indonesia received award from Toyota Motor Manufacturing Indonesia for Cost Reduction Target Achievement and Zero Defect Achievement 2009, while PT Federal Nittan Industries got the Cost Reduction Target Achievement award, and PT Denso Indonesia got award as Best Supplier for Best Safety Performance.
PT GS Battery mendapatkan penghargaan dari PT Hino Motors Manufacturing Indonesia atas Quality Target Achievement dan Delivery Target Achievement selama 2009, sementara PT Gemala Kempa Daya menerima penghargaan Best Contribution Production Award, PT Federal Izumi Manufacturing untuk Delivery Target Achievement, PT EDS Manufacturing Indonesia meraih Best Supplier Award, Best Quality Award, Best Delivery Award, dan Best Cost Award. PT GS Battery received awards from PT Hino Motors Manufacturing Indonesia for Quality Target Achievement and Delivery Target Achievement throughout 2009, while PT Gemala Kempa Daya for Best Contribution of Production, PT Federal Izumi Manufacturing for Delivery Target Achievement, and PT EDS Manufacturing Indonesia received Best Supplier Award, Best Quality Award, Best Delivery Award, and Best Cost Award.
PT EDS Manufacturing Indonesia juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Cost Reduction Performance dari PT Honda Prospect Motor. PT EDS Manufacturing Indonesia also received Best Cost Reduction Performance award from PT Honda Prospect Motor.
April 2010 April 2010 PT Gemala Kempa Daya menerima penghargaan dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) untuk Continuous Support dalam rangka perayaan 40 tahun KTB. PT Gemala Kempa Daya received an award from PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) for its Continuous Support. The award was given in the 40th anniversary of KTB.
PT GS Battery mendapatkan penghargaan untuk Quality and Delivery Performance 2009 dari PT Astra Daihatsu Motor, sementara PT Inti Ganda Perdana menerima penghargaan atas partisipasinya dalam Cost Improvement 2009/2010. Penghargaan dari perusahaan yang sama juga diterima oleh PT EDS Manufacturing Indonesia untuk The Best Quality and Delivery Performance 2009/2010 dan Cost Performance 2009/2010, sementara PT Federal Nittan Industries menerima penghargaan untuk Good Cost Performance dan Quality & Delivery Performance. PT GS Battery got an award from PT Astra Daihatsu Motor for its Quality and Delivery Performance in 2009, while PT Inti Ganda Perdana received an award for its participation in Cost Improvement 2009/2010. The same Company also conferred awards to PT EDS Manufacturing Indonesia for Best Quality and Delivery Performance 2009/2010 and Cost Performance 2009/2010, while PT Federal Nittan Industries received an award for Good Cost Performance and Quality & Delivery Performance.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
15
16
Penghargaan 2010 | 2010 Awards Mei 2010 May 2010 PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT Toyoda Gosei SSI and PT EDS Manufacturing Indonesia mendapatkan apresiasi atas kontribusi yang diberikan terhadap produksi PT Isuzu Astra Motor Indonesia. PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT Toyoda Gosei SSI and PT EDS Manufacturing Indonesia received certificates of appreciation for their contribution to PT Isuzu Astra Motor Indonesia’s production.
PT Akebono Brake Astra Indonesia mendapatkan The President’s Award for Excellence 2010 dari Akebono Brake Industry Co. Ltd., Jepang. PT Akebono Brake Astra Indonesia received The President’s Award for Excellence 2010 from Akebono Brake Industry Co. Ltd., Japan.
Pada 4 Mei 2010, anak usaha Perseroan, PT Denso Indonesia mendapatkan penghargaan Zero Accident Award dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. On May 4, 2010, the Company’s subsidiary PT Denso Indonesia received a Zero Accident Award from the Ministry of Manpower and Transmigration.
Juni 2010 June 2010 Pada bulan Juni 2010, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan untuk Kompetensi Industri Kreatif atas prestasi karyawan dari perusahaan afiliasi PT Denso Indonesia pada ajang World Skill Olympic 2010 untuk bidang “Industrial Control” dengan hasil Medallion for Excellence. In June 2010, President Susilo Bambang Yudhoyono gave a Creative Industry Competence certificate of appreciation to employees of affiliated Company PT Denso Indonesia who achieved a Medallion of Excellence in the World Skill Olympic 2010 for Industrial Control.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik menerima penghargaan Astra Awards 2010 untuk kategori Business Performance dari induk usaha PT Astra International Tbk. Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received an Astra Awards 2010 for Business Performance category from holding Company PT Astra International Tbk.
Praktek manajemen sumber daya manusia di Grup Astra Otoparts juga mendapatkan pengakuan dari pihak luar dengan diterimanya penghargaan Team HRD Terbaik 2010 untuk anak usaha PT Kayaba Indonesia dari Koperasi Astra, dan HRD Terbaik dalam tatalaksana ke-HRD-an untuk PT FSCM Manufacturing Indonesia. Good human resources management practices in Astra Otoparts Group also received recognition. Subsidiary PT Kayaba Indonesia was conferred with Best HRD Team 2010 award by Astra’s Cooperative, while PT FSCM Manufacturing Indonesia received Best HRD Practices award.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Penghargaan 2010 | 2010 Awards Juli 2010 July 2010 PT Astra Honda Motor memberikan anugerah Vendor of the Month, June 2010, kepada anak usaha PT SKF Indonesia. PT Astra Honda Motor conferred Vendor of the Month June 2010 to subsidiary PT SKF Indonesia.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik mendapatkan penghargaan Award of Recognition for Superior Performance dari PT Nissan Motor Indonesia. Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received an award of Recognition for Superior Performance from PT Nissan Motor Indonesia.
September 2010 September 2010 PT GS Battery menerima penghargaan Top Brand Award for Car Battery Category dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing untuk keberhasilannya membangun brand GS sebagai salah satu merek terkenal di tanah air. PT GS Battery received Top Brand Award for Car Battery Category from Frontier Consulting Group and Marketing magazine for its outstanding achievement in building car battery GS brand as a wellknown brand in the country.
Oktober 2010 October 2010 PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan penghargaan kepada anak usaha Astra Otoparts, diantaranya PT Kayaba Indonesia, PT GS Battery, PT Inti Ganda Perdana, PT Astra Nippon Gasket Indonesia dan PT Toyoda Gosei SSI atas dukungan yang diberikan hingga ADM berhasil menembus angka produksi 2.000.000 unit kendaraan. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) conferred an award to Astra Otoparts’ affiliated companies, including PT Kayaba Indonesia, PT GS Battery, PT Inti Ganda Perdana, PT Astra Nippon Gasket Indonesia and PT Toyoda Gosei SSI for their incessant support to ADM, allowing the latter to surpass production units of 2,000,000 cars.
Kemampuan Perseroan dalam mengelola lingkungan juga diakui oleh pihak berwenang, termasuk pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Dan ini terbukti dengan diraihnya penghargaan predikat Baik dalam ketaatan dan kinerja pengelolaan lingkungan kepada Astra Otoparts divisi Nusametal pada bulan Oktober. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta. Astra Otoparts’ ability to manage the environment has also been recognized by government authorities, including the Jakarta Special Administrative Region (DKI Jakarta). This recognition was proven with an award with predicate Good from Jakarta’s Environment Management Agency (BPLHD) in October. The award was given to Astra Otoparts – Nusametal Division by the head of Jakarta’s BPLHD for its compliance and environmental management performance.
Pada konvensi QCC Denso se-Asia Pacific di Malaysia, tim dari anak usaha PT Denso Indonesia berhasil meraih Juara II. Pencapaian ini membuktikan kemampuan Grup Astra Otoparts untuk berkompetisi di ajang internasional. During the Asia-Pacific QCC Convention in Malaysia, a team from affiliated Company PT Denso Indonesia won second place. The achievement proved Astra Otoparts Group ability to compete in the international arena.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
17
18
Penghargaan 2010 | 2010 Awards November 2010 November 2010 Pada acara Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional XIV dan International Quality & Productivity Convention 2010, anak usaha PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Aisin Indonesia, meraih penghargaan baik untuk kategori QCP, QCC Teknik, QCC Non Teknik maupun SS (Suggestion System). Acara tersebut diselenggarakan oleh Wahana Kendali Mutu, melalui kerja sama dengan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia. During the XIV National Quality and Productivity Convention and International Quality and Productivity Convention 2010, subsidiaries/affiliated companies PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia and PT Aisin Indonesia grabbed awards for categories of QCP, QCC Technical, QCC Non-Technical, and SS (Suggestion System). The convention was organized by PT Wahana Kendali Mutu, in cooperation with the Indonesian Association of Quality and Productivity Management.
Desember 2010 December 2010 PT Astra Honda Motor Parts Division memberikan penghargaan Best Supply Category kepada anak usaha PT SKF Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia dan PT Federal Nittan Industries dalam acara Vendor Awards 2010 atas pelayanan prima yang diberikan selama 2010. Selain itu, PT FSCM Manufacturing Indonesia dan PT SKF Indonesia mendapatkan penghargaan Best Vendor of AHM 2010. PT Astra Honda Motor Parts Division conferred Best Supply Category award to subsidiaries PT SKF Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia and PT Federal Nittan Industries during the Vendor Award 2010 for excellent service rendered throughout 2010. PT FSCM Manufacturing Indonesia and PT SKF Indonesia also received Best Vendor of AHM 2010.
Dalam rangka perayaan 40 tahun PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) memberikan penghargaan kepada PT Kayaba Indonesia untuk Continuous Support. Penghargaan yang sama juga diterima oleh PT Inti Ganda Perdana. In conjunction with its 40th anniversary, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) conferred awards to PT Kayaba Indonesia and PT Inti Ganda Perdana for their Continuous Support.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik menerima Toyota Accessories Award for Outstanding Improvement Performance selama 2010 dari PT Toyota Astra Motor. Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received Toyota Accessories Award for Outstanding Improvement Performance throughout 2010 from PT Toyota Astra Motor.
PT Chemco Harapan Nusantara memberikan apresiasi kepada PT SKF Indonesia untuk Best Quality dan Delivery Performance. PT Chemco Harapan Nusantara gave a certificate of appreciation to PT SKF Indonesia for Best Quality and Delivery Performance.
Majalah Info Franchise Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia memberikan penghargaan kepada Astra Otoparts divisi Retail sebagai Franchise Best Seller 2010 untuk kategori bisnis bengkel dan suku cadang mobil. Info Franchise Indonesia magazine, in collaboration with the Indonesian Franchise Association, awarded Astra Otoparts - Retail Division as Franchise Best Seller 2010 for retail parts and service shop category.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report “Dengan meraih keuntungan Rp 1,14 triliun, Astra Otoparts telah menunjukkan bahwa Perseroan mampu mengatasi persaingan yang semakin ketat” “By recording net profit of Rp 1.14 trillion, Astra Otoparts demonstrated its ability to prosper amid stiffer competition”
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Respected Shareholders,
Tahun 2010 merupakan tahun bersejarah bagi PT Astra Otoparts Tbk. Perseroan berhasil meraih keuntungan sebesar Rp 1,14 triliun atau meningkat 48,5% dibanding tahun sebelumnya, dan merupakan pencapaian terbesar dalam sejarah Perseroan.
Year 2010 was indeed a historical period for PT Astra Otoparts Tbk. The Company booked net profit of Rp 1.14 trillion in 2010, up by 48.5% compared to previous year. The profit was also the highest in the Company’s history.
Perseroan juga mempertegas kembali statusnya sebagai perusahaan komponen otomotif terkemuka di tanah air. Sebagaimana diketahui persaingan di industri otomotif Indonesia semakin ketat setelah ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) mulai berlaku 1 Januari 2010, di mana bea masuk untuk beberapa komponen otomotif ditiadakan. Dengan meraih keuntungan Rp 1,14 triliun, Astra Otoparts telah menunjukkan kemampuannya bersaing di tengah-tengah kompetisi yang semakin ketat.
The Company also reaffirmed its status as a prominent automotive component producer in the country. As you may all know, competition in Indonesia’s automotive industry grew tighter following the implementation of the ASEAN-China Free Trade (ACFTA) area on January 1, 2010, where import tariffs for some automotive components were scrapped. By recording net profit of Rp 1.14 trillion, Astra Otoparts demonstrated its ability to prosper amid stiffer competition.
Keadaan ekonomi nasional yang terus membaik selama 2010 banyak membantu industri otomotif tanah air pada umumnya, dan Astra Otoparts pada khususnya. Badan Pusat Statistik melaporkan Indonesia mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% tahun 2010, naik dari 5,8% dibanding tahun 2009. Membaiknya ekonomi Indonesia meningkatkan daya beli masyarakat, termasuk untuk kendaraan bermotor. Sepeda motor dilaporkan mengalami kenaikan penjualan sebesar 26% menjadi 7,372,989 unit pada tahun 2010 sementara mobil meningkat sebesar 57% menjadi 764,710 unit.
The country’s economic condition, which continued to improve throughout 2010, helped the country’s automotive industry in general, and Astra Otoparts in particular. The Central Statistics Agency (BPS) reports that Indonesia recorded an economic growth of 6.1% in 2010, compared to 5.8% in 2009. The improved economic condition increased people’s purchasing power, including for vehicles. Motorcycles are reported to book sales increase of 26% to 7,372,989 units in 2010, while automobiles sales rose by 57% to 764,710 units. We, the Board of Commissioners, think that this achievement could
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
19
20
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Kami Dewan Komisaris berpendapat pencapaian ini tidak terlepas dari kemampuan Direksi Astra Otoparts dalam melaksanakan program kerja yang dicanangkan Perseroan, baik dalam bidang manufaktur maupun perdagangan.
not be separated from Astra Otoparts Board of Directors’ ability to execute programs set by the Company, both in the manufacturing segment and the trading segment.
Di bidang manufaktur, Dewan Komisaris menilai baik keputusan Direksi untuk membentuk divisi Engineering Development Center yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan engineering baik di Perseroan maupun anakanak usahanya, khususnya dalam mengembangkan produkproduk unggulan. Engineering Development Center ini dapat mendorong pengembangan Divisi Riset dan Pengembangan di masing-masing anak perusahaan untuk mengembangkan produk dari mulai tahap perancangan konsep, perencanaan proses manufaktur, pembuatan prototipe hingga pengujian dan evaluasi produk.
In the manufacturing segment, the Board of Commissioners commended Board of Directors’ decision to establish an Engineering Development Center, which is expected to be able to improve engineering capabilities, both in the holding Company and its subsidiaries/affiliated companies, especially in developing superior products. The Engineering Development Center can encourage the development of Research and Development Division in respective subsidiary/affiliated company to design products beginning with their concepts, manufacturing process planning, making prototype, and testing, as well as product evaluation.
Dalam dunia bisnis dengan kompetisi yang semakin ketat, kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penentu berkembang atau tidaknya suatu usaha. Tentu, kita semua ingin Astra Otoparts terus berkembang, dan kami mendukung upaya-upaya yang dilakukan Direksi untuk memperbaiki kemampuan engineering. Sebab menurut kami langkah-langkah tersebut adalah strategis dilakukan untuk mengembangkan bisnis otomotif.
In a business atmosphere where competition is growing tighter, the quality of human resources becomes one of the factors that determine whether or not a business grows. Of course, we all want Astra Otoparts to continue to grow, and we fully endorse efforts taken by the Board of Directors to enhance the Company’s engineering capability. These, according to our humble opinion, are strategic moves to develop automotive business.
Di bidang perdagangan, Dewan Komisaris juga menilai baik
In the trading segment, the Board of Commissioners also
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
langkah Direksi untuk melakukan berbagai perubahan internal, termasuk peluncuran model bisnis perdagangan yang baru (New Trading Business Model) untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat di pasar yang tepat pula, serta produk Perseroan mampu menjangkau pasar luas dengan waktu respon yang lebih cepat.
commends Board of Directors’ moves to introduce various internal changes, including the launch of a New Trading Business Model to make sure that right products are at the right markets and that the Company’s products reach a wider market with faster response time.
Model bisnis perdagangan ini mengatur ulang proses bisnis dari Divisi Perdagangan yang meliputi pemasaran, penjualan, logistik, dan trade marketing guna memberikan fokus dan perhatian yang lebih besar pada masing-masing bidang sesuai dengan kebutuhan pengembangan bisnis ke depan. Langkah ini sangat penting baik untuk mempertahankan maupun untuk mengembangkan pangsa pasar Perseroan. Di alam bisnis yang selalu berubah, kita dituntut untuk terus beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu Dewan Komisaris mendukung keputusan Direksi untuk melakukan perubahan di Divisi Perdagangan guna memperkuat kegiatan perdagangan Perseroan.
The new trading business model restructures business process in trading division, which is in charge of marketing, sales, logistics, and trade marketing to give focus and greater attention to individual areas in line with future business development needs. This move is very important both to maintain and grow the Company’s market share. In an ever-changing business atmosphere, we are required to be able to adapt to new changes. That explains why the Board of Commissioners fully supports the decision of Board of Directors to reform the Company’s Trading Division to strengthen its trading activities.
Pencapaian 2010 juga tidak terlepas dari konsistensi Direksi untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG). Perseroan berkeyakinan bahwa pengelolaan perusahaan yang baik meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, Perseroan berkeyakinan bahwa pengelolaan perusahaan yang baik menjamin pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung penerapan prinsip-prinsip GCG dan komitmen penuh dari Direksi untuk mengembangkan budaya perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan penghayatannya dalam kegiatan dan operasi perusahaan sehari-hari.
The achievement in 2010 was also due to the Board of Directors’ consistency in implementing good corporate governance (GCG). The Company believes that good corporate governance enhances the Company’s value for its shareholders and other stakeholders. More than that, the Company is convinced that good corporate governance ensures the Company’s sustainable growth. Therefore, the Board of Commissioners fully endorses the implementation of good corporate governance principles and the commitment of Board of Directors to develop corporate cultures that go in line with GCG principles and their implementation in daily activities and operations of the Company.
Dewan Komisaris menilai Direksi telah melakukan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) dengan baik. Keputusan Direksi untuk melibatkan pemerintah setempat dalam kegiatan pemetaan atas kebutuhan masyarakat, diantaranya melalui pemberian dana bergulir, adalah upaya yang tepat untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan pemerintah setempat. Selain itu, keberhasilan Astra Otoparts dalam melaksanakan program-program Astra Green Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC) menunjukkan komitmen Direksi terhadap lingkungan dan masyarakat.
The Board of Commissioners judges that the Board of Directors has implemented the Company’s corporate social responsibility well. The Board of Directors’ decision to engage local governments in mapping out local people’s need, including for the revolving funds program, is necessary to develop good relations with people in the vicinity and local governments. Additionally, Astra Otoparts’ success in implementing Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly Company (AFC) shows the Board of Directors’ environmental and social commitments.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris juga melaporkan pelaksanaan tugas Komite Audit telah berjalan dengan baik. Hubungan kerja antara Komite Audit dan Internal Audit, Auditor Eksternal serta Direksi juga berjalan dengan baik. Keberhasilan tugas Komite Audit tercermin dalam semakin sehatnya operasi Perseroan seiring dengan berjalannya kegiatan pemantauan, pemitigasian dan pencegahan berbagai risiko, termasuk risiko terkait keuangan dan hukum di Astra Otoparts.
On this occasion, the Board of Commissioners also would like to report that the Audit Committee has discharged its duties very well. Work relations between the Audit Committee and Internal Audit, External Auditor, and the Board of Directors also worked very well. The Audit Committee’s success is reflected in the Company’s healthier operations, with the monitoring, mitigation, and risk prevention, including risks related to financial and legal issues in Astra Otoparts, functions all running properly.
Para pemegang saham yang terhormat, mari kita memberikan penghargaan kepada Direksi dan segenap manajemen anak perusahaan atas kerja keras dan ketekunan mereka sehingga mampu menjadikan Astra Otoparts sebagai perusahaan
Dear Shareholders, let us give our highest appreciation to the Board of Directors and management staff of all subsidiaries/ affiliated companies for their hard work and persistence to make Astra Otoparts “a 1-trillion-rupiah Company”, or a
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
21
22
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Kanan-Kiri/Right-Left: 1. Johnny Darmawan Danusasmita 2. Widya Wiryawan 3. Sudirman Maman Rusdi 4. Simon Collier Dixon 5. Chiew Sin Cheok 6. Eduardus Paulus Supit 7. Leonard Lembong 8. Patrick Morris Alexander 9. Bambang Trisulo 10. Muhamad Chatib Basri
“1-Trillion Rupiah Company” atau perusahaan dengan laba bersih Rp 1 triliun. Melihat rekam jejak mereka pada tahun 2010, kami Dewan Komisaris mengharapkan bahwa pada tahun 2011 ini Perseroan bisa mencapai keuntungan yang lebih tinggi lagi. Semoga prestasi ini terus berlanjut di masa mendatang. Selamat bekerja!
Company with net profit of Rp 1 trillion. Looking at their 2010 track record, we, the Board of Commissioners, hope that the Company will achieve even higher profits in 2011. May the Company continue to reach higher achievement. Happy Working!
Jakarta, April 2011 Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Johnny Darmawan Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Johnny Darmawan Danusasmita Presiden Komisaris/President Commissioner Warga negara Indonesia, lahir tahun 1952, menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak Mei 2010, dan sebelumnya sebagai wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2008 - 2010, serta Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2005-2006. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak tahun 2005 yang bertanggung jawab atas bidang usaha otomotif (Toyota) dan Komponen Otomotif. Komisaris PT Serasi Autoraya sejak April 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor sejak 2002 dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia sejak 2003. Mengawali karirnya di Astra Group sejak 1982, lulus dari Universitas Trisakti jurusan Akuntansi. An Indonesian citizen born in 1952. He was promoted to the post of President Commissioner in May 2010. Prior to that, he was Vice President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. from 2008 to 2010, and Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. from 2005 to 2006. Currently, he is also Director of PT Astra International Tbk. in charge of automotive business (Toyota) and Automotive Component since 2005, Commissioner in PT Serasi Autoraya since April 2008, President Director of PT Toyota Astra Motor since 2002, and Vice President Director of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia since 2003. Holding an Accounting degree from Jakarta’s Trisakti University, Johnny Darmawan Danusasmita has been with Astra Group since 1982.
Widya Wiryawan Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1960, menjabat Wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2010, saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak tahun 2008, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. sejak tahun 2007. Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari (2006-2007), Wakil Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2005-2006), Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2000-2005), Direktur PT Federal International Finance (1997-2000), Project Financing PT Astra International Tbk. (1996-1997), Treasurer (1994-1995) PT Astra International Tbk., Analyst PT Usaha Informasi Jaya/IBM (1982-1994). Lulus dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1982) dan Master of Business Administration University of Sydney (1992). An Indonesian citizen born in 1960, Widya Wiryawan is Vice President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2010. Concurrently, he is Director of PT Astra International Tbk. since 2008, and President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. since 2007. Previously, he held the position of Vice President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. from 2006 to 2007, Vice President Director of PT Astra Otoparts Tbk. from 2005 to 2006, Director of PT Astra Otoparts Tbk. from 2000 to 2005, and Director of PT Federal International Finance from 1997 to 2000. He was also in charge of Project Financing of PT Astra International Tbk. from 1996 to 1997, Treasurer of PT Astra International Tbk. from 1994 to 1995, and an Analyst for PT Usaha Informasi Jaya/IBM from 1982 to 1994. He earned his Master of Business Administration degree from the University of Sydney in 1992, and Bachelor from the Bogor Institute of Agriculture majoring in Agriculture Technology in 1992.
Sudirman Maman Rusdi Komisaris/Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1954, menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2010, saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak Maret 2010, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak 1 Februari 2011, Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 2006-2010, Presiden Komisaris PT Gaya Motor, PT Inti Pantja Press Industri, PT Tjahja Sakti Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Astra Multi Trucks, PT Fuji Technica Indonesia sejak tahun 2010, Wakil Presiden Komisaris PT Isuzu Astra Motor Indonesia sejak tahun 2010. Direktur Teknik Rekayasa dan Manufaktur PT Astra Daihatsu Motor (1998 – 2006), Direktur PT Gaya Motor (1996 – 2009), General Manager Industri PT Astra Daihatsu Motor (1991 – 1996), Manager Departemen Manufaktur PT Daihatsu Indonesia (1989 – 1991), Asisten Manager Departemen Manufaktur PT Daihatsu Indonesia (1985 – 1989), Staf Departemen Produksi PT Daihatsu Indonesia (1978 – 1985), Ketua Umum GAIKINDO (2010 - sekarang ). An Indonesian citizen, born in 1954. He was appointed as Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. in May 2010. He is holding positions as Director of PT Astra International Tbk. since March 2010, President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 1, 2011, Vice President Director of PT Astra Daihatsu Motor since 2006-2010, President Commissioner of PT Gaya Motor, PT Inti Pantja Press Industri, PT Tjahja Sakti Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Astra Multi Trucks, and PT Fuji Technica Indonesia since 2010, Vice President Commissioner of PT Isuzu Astra Motor Indonesia since 2010. Previously, he was Director of PT Astra Daihatsu Motor in charge of engineering technology and manufacturer from 1998 to 2006, Director of PT Gaya Motor from 1996 to 2009, General Manager for Industry in PT Astra Daihatsu Motor from 1991 to 1996, Manager of Manufacturer Department of PT Daithatsu Indonesia 1989 to 1991, Assistant Manager in Manufacturer Department of PT Daihatsu Indonesia from 1985 to 1989, Production Department Staff of PT Daihatsu Indonesia from 1978 to 1985. He was elected Chairman of Gaikindo (2010-present).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
23
24
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Simon Collier Dixon Komisaris/Commissioner Warga Negara Australia, lahir tahun 1973. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak Mei 2010. Menjabat sebagai Group Treasurer at Jardine Matheson Limited (2006-2010), sebagai Partner di PricewaterhouseCoopers, London and Hong Kong (1998 – 2006), Arthur Andersen, Australia (1996 – 1998), Mann Judd, Australia (1994 – 1996). Member, Association of Corporate Treasurer (Hong Kong) (2006 – 2010). Associate Member, Institute of Chartered Accountants in Australia, 1996. Fellow Hong Kong Institute of Certified Public Accountants, 2005. Meraih Bachelor of Economics (Accounting) dari Flinders University, Australia, 1993. An Australian citizen, born in 1973. He was appointed PT Astra Otoparts’ Commissioner in May 2010 and Director in PT Astra International Tbk. since May 2010. His previous professional experiences include Group Treasurer at Jardine Matheson Limited (2006 to 2010), Partner at PricewaterhouseCoopers in London and Hong Kong from 1998 to 2006, Arthur Anderson, Australia from 1996 to 1998, Mann Judd, Australia from 1994 to 1996. He was also a member of the Association of Corporate Treasurer (Hong Kong) 2006-2010, associate member of the Institute of Chartered Accountants in Australia, 1996, and a fellow at Hong Kong Institute of Certified Public Accountant, 2005. He earned his Bachelor of Economics degree majoring in Accounting from Flinders University, Australia in 1993.
Chiew Sin Cheok Komisaris/Commissioner Warga negara Malaysia, lahir tahun 1961. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Menjabat sebagai Group Finance Director di Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006, setelah sebelumnya menjabat berbagai posisi Keuangan di Jardine Matheson Group sejak pertama bergabung di tahun 1993. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk., Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk., Direktur di Cycle & Carriage Bintang, dan anggota Komite Audit di PT Tunas Ridean Tbk., anggota Institute of Chartered Accountants di England and Wales. Meraih gelar Bachelor of Science (Ekonomi) dari London School of Economics and Political Science dan Master of Science (Ekonomi) di bidang Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London, Inggris. A Malaysian citizen born in 1961. Chiew Sin Cheok is Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. since 2007. He is also Group Finance Director of Jardine Cycle and Carriage since November 2006, after holding several financial positions in Jardine Matheson Group since joining the group in 1993. He is also Commissioner of PT Astra International Tbk., Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk., Director in Cycle and Carriage Bintang, and a Committee Audit member in PT Tunas Ridean Tbk. He is also a member of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales. He earned his Bachelor of Science in Economy from the London School of Economics and Political Science, and Master of Science in Management Science from the Imperial College of Science and Technology, London, England.
Eduardus Paulus Supit Komisaris/Commissioner Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2007 - 2009). Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana (1999 - 2007). Managing Director PT Astra Nissan Diesel Indonesia (1997 - 1999). Chief Executive PT Astra International Tbk. - Nissan Diesel Sales Operation (1997 - 1999). Chief Executive PT Astra International Tbk. - Overseas Operation (1997 - 1999), Managing Director Astra Credit Companies (1993 - 1997) dan Managing Director Astra Card (1991 - 1993). Direktur Astra Credit Companies (1988 - 1991). Sarjana Jurusan Teknik Sipil lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). An Indonesian citizen, born in 1955. He was appointed Commissioner of PT Astra Otoparts in 2009. Prior to that, he was President Director of PT Astra Otoparts Tbk.(2007-2009), President Director of PT Asuransi Astra Buana (1999-2007), Managing Director PT Astra Nissan Diesel Indonesia (1997 to 1999), Chief Executive PT Astra International Tbk. - Nissan Diesel Sales Operation (1997 - 1999). Chief Executive in PT Astra International Tbk. - Overseas Operations (1997 to 1999), Managing Director of Astra Credit Companies (1993 to 1997), Managing Director for Astra Card (1991 to 1993), and Director in Astra Credit Companies (1988 to 1991). He holds a degree in Civil Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Leonard Lembong Komisaris/Commissioner Warga negara Indonesia, lahir tahun 1954. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2001 - 2009), Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (1999 - 2001). Presiden Direktur PT GS Battery (1995 – 2009) dan Presiden Direktur PT Century Batteries Indonesia ( 1996 – 2009). Pernah menjabat sebagai Direktur PT Denso Indonesia (1992 - 1995). Wakil Presiden Direktur PT Denso Indonesia (2006 - 2007) dan Wakil Presiden Direktur PT Tri Dharma Wisesa (2006 - 2007). Sarjana Jurusan Tehnik Mesin lulusan Institut Teknologi Bandung. An Indonesian citizen, born in 1954. Leonard Lembong was appointed Commissioner in PT Astra Otoparts Tbk. in 2009. Prior to that, he was Vice President Director in PT Astra Otoparts Tbk.(2001-2009), Director in PT Astra Otoparts Tbk. (1999-2001), President Director in PT GS Battery (1995-2009), and President Director of PT Century Batteries Indonesia (1996-2009). He also once served as Director in PT Denso Indonesia (19921995), Vice President Director PT Denso Indonesia (2006-2007), Vice President Director PT Tri Dharma Wisesa (2006-2007). He graduated from the Bandung Institute of Technology majoring in Mechanical Engineering.
Patrick Morris Alexander Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga negara Australia, lahir tahun 1953. Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Excom Ephindo Energy Pte Ltd., Direktur Pan Asia Resources Corp., Direktur Bengkulu Coal Co. Ltd., Ketua Komite Audit PT Astra International Tbk. (2002 - 2008), dan Komisaris Independen PT Astra International Tbk. (2003 - 2010), Ketua Komite Audit PT Astra Agro Lestari Tbk. (2003 - 2007) dan Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk. sejak 2001. Selain itu menjabat juga sebagai Managing Partner di Batavia Investment Management, sejak 1993. Lulus dari Fakultas Hukum, University of Western Australia. An Australian citizen, born in 1953. He has been Independent Commissioner and Chairman of Astra Otoparts’ Audit Committee since 2007. Currently, he is also a member of Excom Ephindo Energy Co. Ltd., Director in Pan Asia Resources Corp., Director in Bengkulu Coal Co. Ltd, Chairman of PT Astra International Tbk.’s Audit Committee from 2002 to 2008, and Independent Commissioner in PT Astra International Tbk. from 2003 to 2010, Chairman of Committee Audit in PT Astra Agro Lestari Tbk. from 2003 to 2007, and independent Commissioner in PT Astra Agro Lestari Tbk. since 2001. He is also Managing Partner in Batavia Investment Management since 1993. He graduated from the Faculty of Law, University of Western Australia.
Bambang Trisulo Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga negara Indonesia, lahir tahun 1946. Komisaris Independen PT Astra Otoparts Tbk. Sejak 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Multi Trucks Indonesia (sebelumnya PT Astra Nissan Diesel Indonesia), PT Gaya Motor dan PT Fuji Technica Indonesia. Masih menjabat sebagai Presiden FOI (Federasi Otomotif Indonesia), disamping itupula, menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah LSP-TO (Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Otomotif), dan anggota Dewan Pelatihan Kerja Nasional (DPKN), Depnaker, hingga sekarang dan Ketua Umum GAIKINDO sejak 1999 s/d Februari 2010. Berkarir di Astra Group sejak 1973 di Toyota & Daihatsu Service Dept. PT Astra International Tbk., dan menjabat Presiden Direktur PT Astra Nissan Diesel Indonesia (2000 - 2006). Antara 1980 s/d 2000, menjabat sebagai Direktur di berbagai perusahaan agen tunggal otomotif Grup Astra (Daihatsu, Pegeout, Nissan Diesel, BMW & Isuzu). Di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), sebagai President AAF (ASEAN Automotive Federation) periode 2006 - 2008. Lulus dari Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Mesin. Telah menerbitkan buku seabad otomotif di Indonesia berjudul “Tamasya Sejarah”. An Indonesian citizen, born in 1946. He has been an Independent Commissioner in PT Astra Otoparts Tbk.since 2007. Currently, he is also Commissioner in PT Astra Multi Trucks Indonesia (previously known as PT Astra Nissan Diesel Indonesia), PT Gaya Motor, and PT Fuji Technica Indonesia. He is also President of the Federation of Indonesian Automotives (FOI), Chairman of Steering Committee for Automotive Technician Profession Certificate Institute (LSP-TO), member of National Work Training Council (DPKN) of the Ministry of Manpower and Transmigration, and Chairman of Gaikindo from 1999 to February 2010. He started his career in Astra Group in 1973 in the Toyota and Daihatsu Service Department, PT Astra International Tbk., and President Director of PT Astra Nissan Diesel Indonesia from 2000 to 2006. Between 1980 to 2000, he held various Directorship positions in a number of sole automotive agents of Astra Group, including Daihatsu, Pegeout, Nissan Diesel, BMW, and Isuzu. He served as President of the ASEAN Automotive Federation (AAF) from 2006 to 2008. He graduated from the Bandung Institute of Technology majoring in Mechanical Engineering, and has published a book titled Tamasya Sejarah, a book on Indonesia’s automotive industry.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
25
26
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Muhammad Chatib Basri Komisaris Independen/Independent Commissioner Dr Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia turut mendirikan dan menjadi Senior Partner dari CReco Consulting, sebuah perusahaan konsultan ekonomi yand didirikan di Jakarta tahun 2010. Dia juga adalah Senior Lecturer di Departemen Ekonomi Universitas Indonesia, dan Research Associate di Institut Ekonomi dan Riset Sosial dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sekarang, dia juga menjadi anggota Asia Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund (IMF) yang terdiri dari sembilan ahli terkemuka di Asia Pasifik. Dia juga adalah anggota Kelompok Ahli Perdagangan Tingkat Tinggi yang didirikan dan dipimpin Jagdish Bhagwati dan Peter Sutherland. Dia pernah menjadi Penasihat Khusus untuk Menteri Keuangan Indonesia dari tahun 2006 sampai 2010 dan menjadi Utusan Khusus Presiden Yudhoyono untuk pertemuan G-20 di Washington bulan Nopember 2008, dan sebagai wakil Menteri Keuangan pada G-20 dari 2006-2009. Keahliannya adalah Perdagangan Internasional, Makro Ekonomi, dan Ekonomi Politik. Sejak tahun 2005, dia menjadi salah satu anggota Tim Penasihat dari Tim Nasional Indonesia urusan Negosiasi Perdagangan. Dia juga adalah salah satu konsultan untuk Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD. Dia juga menjadi anggota Dewan Komisaris dari beberapa perusahaan publik di Indonesia dan kawasan Asia, termasuk PT Astra International, PT Astra Otoparts, dan PT Indika Energy serta Axiata Group Bhd. Dia adalah pengarang beberapa penerbitan di jurnal internasional dan secara aktif menulis untuk suratkabar dan majalah terkemuka di Indonesia. Dr Muhammad Chatib Basri, is Vice Chairman of the National Economic Committee of the President of the Republic of Indonesia. Basri is also cofounder and Senior Partner of CReco Consulting, a Jakarta-based economic consulting firm established in 2010. He is also a Senior Lecturer at the Department of Economics, University Indonesia, and Research Associate at the Institute for Economic and Social Research, Faculty of Economics University of Indonesia. He is now a member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF), comprising nine prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group established by co-chaired by Jagdish Bhagwati and Peter Sutherland. He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served as the Sherpa to the President of the Republic of Indonesia for G-20 meeting in Washington, November 2008 and acted as a Deputy of Minister of Finance for G-20 from 20062009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political Economy. Since 2005 he has served as a member of Advisory Team to the Indonesian National Team on Trade Negotiation. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID, AUSAID, OECD and UNCTAD. He is member of Board of Commissioner of major public companies in Indonesia and the region including PT Astra International, PT Astra Otoparts and PT Indika Energy and Axiata Group Bhd. He is the author of a number of papers in international journals and actively writes for various leading newspapers and magazines in Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
28
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report “Keberhasilan Perseroan tidak terlepas dari kerja keras direksi, semua jajaran manajemen dan program serta strategi untuk mengubah tantangan ACFTA menjadi kesempatan untuk memperbaiki Quality, Cost & Delivery“ “The Company’s success could not be separated from hard work exerted by the Board of Directors and management staffs, and program as well as right strategies in turning challenges posed by ACFTA into opportunities to improve Quality, Cost & Delivery“
Reaching a New Height Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pencapaian Astra Otoparts yang menggembirakan di tahun 2009 membuat Perseroan menatap tahun 2010 dengan penuh rasa optimis. Tentu, optimisme ini memiliki landasan yang kokoh, yakni prospek perekonomian Indonesia yang cerah di tahun 2010. Oleh karena itu, Perseroan berani mencanangkan sejumlah langkah strategis yang mengarah pada sasaran menjadikan Astra Otoparts sebagai “1-Trillion Rupiah Company” atau perusahaan dengan laba bersih Rp 1 triliun.
Astra Otoparts’ lofty achievement in 2009 allowed the Company to tread into 2010 with a certain sense of optimism. That optimism was, of course, based on a solid foundation: the country’s brighter economic prospect. That was the reason why the Company dared to introduce a number of strategic moves aimed at making Astra Otoparts a “1-Trillion Rupiah Company”, or a Company that books net profits of Rp 1 trillion.
Dengan perencanaan strategi yang baik, upaya yang lebih keras (stretched effort), tekad yang kuat, serta komitmen dan dukungan nyata dari segenap jajaran manajemen dan karyawan, Perseroan berhasil melebihi sasaran yang dicanangkan dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,14 triliun pada tahun 2010. Pencapaian laba bersih tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah Perseroan, di mana laba bersih meningkat sebesar 48,5% dibanding tahun sebelumnya.
Through right strategy planning, stretched efforts, and strong determination, as well as commitment and concrete supports from management staff and employees, the Company was able to exceed its target by recording net profits of Rp 1.14 trillion in 2010. The 2010 profit, which showed a 48.5% increase from the previous year, is the highest in the Company’s existence. Meanwhile, net sales grew by 18.8% to Rp 6.255 trillion, with Compound Annual Growth Rate (CAGR)
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Sementara penjualan bersih tumbuh 18,8% menjadi Rp 6,255 triliun, dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) 26,48% selama 10 tahun terakhir. Direksi, manajemen dan seluruh karyawan merasa bangga atas hasil tersebut dan menjadikannya sebagai tonggak sejarah baru Astra Otoparts.
reaching 26.48% in the last 10 years. The Board of Directors, managements and employees are proud of the achievement and considered it as a new historical breakthrough for Astra Otoparts.
Secara eksternal, pencapaian ini disebabkan meningkatnya permintaan dari segmen pabrikan dan dari pasar suku cadang pengganti di dalam negeri. Laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan kendaraan roda dua meningkat 26% menjadi 7.372.989 unit selama 2010 dan roda empat meningkat 57% menjadi 764.710 unit. Naiknya jumlah penjualan kendaraan bermotor tahun 2010 membuat permintaan dari segmen pasar pabrikan atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM) juga meningkat.
From the external point of view, the accomplishment was caused by rising demands from the original equipment for manufacturers and domestic replacement market. Reports issued by the Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) and the Association of Indonesian Automotive Industries (Gaikindo) showed that two-wheeled-vehicles sales rose by 26% to 7,372,989 units in 2010, while four-wheeled vehicles increased by 57% to 764,710 units. The rise in automotive sales in 2010 resulted in increasing demands from both the Original Equipment for Manufacturer (OEM) and the Replacement Market (REM).
Secara internal, keberhasilan Perseroan tidak terlepas dari kerja keras direksi dan semua jajaran manajemen, baik di perusahaan induk (holding) maupun anak perusahaan, dan program serta strategi untuk mengubah tantangan ASEAN China Free Trade Area (ACFTA) menjadi kesempatan untuk memperbaiki Quality, Cost & Delivery (QCD) dengan inovasi dan kreatifitas rancang bangun (engineering innovation and creativity). Secara khusus, Perseroan, baik holding maupun semua anak perusahaan dalam segmen manufaktur, juga melakukan pengurangan biaya dengan melakukan lokalisasi komponen dan peningkatan produktivitas, dan penguatan Value Analysis/Value Engineering (VA/VE).
Internally, the Company’s success could not be separated from hard work exerted by the Board of Directors and management staffs, both in the holding Company and subsidiaries/ affiliated companies, and program as well as right strategies in turning challenges posed by the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) into opportunities to improve Quality, Cost & Delivery (QCD) through engineering innovation and creativity. Specifically, the Company, both the holding and subsidiaries/ affiliated companies in the manufacturing segment, also made some cost reduction through component localization and productivity increase, and Value Analysis/Value Engineering reinforcement.
Untuk memenuhi permintaan segmen pasar pabrikan, Perseroan terus meningkatkan pengembangan produk, baik produk-produk yang sudah ada maupun yang baru dengan mempersiapkan tenaga-tenaga insinyur yang handal melalui pembentukan Engineering Development Center dan melakukan utilisasi kapasitas produksi secara maksimal.
To meet demands from the original equipment for manufacturer, the Company continued to improve product development, both existing and new products, by preparing highly qualified engineers through the establishment of Engineering Development Center, and maximum utilization of production capacity.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
29
30
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Kanan-Kiri/Right to Left:
1. Siswanto Prawiroatmodjo 2. Robby Sani 3. Niniek Dhamayanti Supojo 4. Dandy Soelip 5. Darmawan Widjaya 6. Djangkep Budhi Santoso 7. Gustav Afdhol Husein 8. Widodo Eko Rijanto
Manajemen juga melakukan investasi secara cermat dan bertahap pada kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan komponen baru dari segmen pasar pabrikan, dan produkproduk unggulan dari segmen pasar suku cadang pengganti.
The management also made some prudent and gradual investments on production capacity to meet demands for new components from the original equipment for manufacturer and featured products for the replacement market.
Penyempurnaan praktik tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam mengelola bisnis perusahaan, Direksi memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang didukung dengan program kerja, diantaranya pengelolaan resiko perusahaan serta audit internal yang secara rutin dilakukan untuk memonitor tingkat kepatuhan operasional terhadap standar dan peraturan. Penerapan etika bisnis dan etika kerja dalam setiap kegiatan karyawan juga menjadi perhatian Perseroan. Demikian juga dengan sosialisasi budaya perusahaan ke segenap jajaran karyawan, kegiatan tersebut telah dilakukan guna menumbuhkan persepsi yang sama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Improvements in good corporate governance (GCG) practices brought about positive impacts on the Company’s performances as a whole. In managing the Company’s business, the Board of Directors took into account the balance of interests of all stakeholders, which is backed up by programs, including risks management and periodic internal audit to monitor the level of operational compliance of existing standards and regulations. The application of business and work ethics in every employee activity also became the Company’s concern. So with the socialization of corporate cultures to employees in order to develop a common perception in achieving the Company’s goals.
Sebagai bukti peningkatan praktik GCG di lingkungan Astra Otoparts, Perseroan pada tahun 2010 berhasil meraih penghargaan The Indonesia Corporate Governance Award 2010 untuk kategori: “Best in Role of Stakeholders”, dan mendapat predikat sebagai The Trusted Company in GCG Implementation in Year 2010.
As a proof of increased GCG practices in Astra Otoparts Group, the Company was given The Indonesia Corporate Governance Award 2010 for “Best in Role of Stakeholders” category, and received the predicate as The Trusted Company in GCG Implementation in Year 2010.
Di segmen pemasaran, Astra Otoparts memperkuat dan memperluas jaringan distribusi yang ada dengan memperkenalkan model bisnis perdagangan baru (New Trading Business Model) yang dicanangkan awal tahun 2010 untuk mencapai perdagangan yang unggul untuk produk yang tepat pada segmen pasar yang tepat pula. Dengan rantai distribusi yang kuat, citra merek terus ditingkatkan, didukung dengan sistem logistik yang bersinergi dengan segmen manufaktur. Sehingga pencapaian segmen pemasaran untuk tahun 2010 mengalami kenaikan 9% dibanding tahun sebelumnya.
In the trading segment, Astra Otoparts reinforced and expanded existing distribution network by launching a new trading business model in early 2010 to achieve exellent trading for rights products in the right market segment. With a strong distribution chain in place, branding continued to be improved, supported by a logistics system that synergized well with the manufacturing segment. It was therefore, the achievement of trading segment in 2010 experienced an increase of 9% compared to previous year.
Selaras dengan pencapaian kinerja yang baik dari segi bisnis dan finansial, Perseroan juga menjalankan tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja lingkup sosial di daerah
Following good performances from the business and financial point of view, the Company also did its responsibility to increase social performance in its area of operation. In carrying out its
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Direksi | Board of Directors Report
operasinya. Dalam menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR), Astra Otoparts mengadopsi konsep Astra Friendly Company (AFC) dan Astra Green Company (AGC). Untuk program AFC, Astra Otoparts secara rutin berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar melalui berbagai progam, seperti pemberian pinjaman bergulir pada sektor usaha mikro dan kecil, pemberian bantuan kepada korban bencana alam, pemberian bantuan di bidang pendidikan, serta pelaksanaan program pendidikan anak usia dini (PAUD).
corporate social responsibility (CSR) programs, Astra Otoparts adopted concepts of Astra Friendly Company (AFC) and Astra Green Company (AGC). For AFC programs, Astra Otoparts routinely contributes to efforts the enhancement of the living standard of people in the neighbourhood through various programs such as providing revolving funds for micro and small businesses, donation to victims of natural disasters, education aid, and assistance of the education program for early childhood (PAUD).
Meski berhasil menjadi “1-Trillion-Rupiah Company”, Astra Otoparts dan anak perusahaannya tidak boleh berpuas diri. Berbagai tantangan siap menghadang Perseroan di tahun-tahun yang akan datang. Perseroan harus melakukan persiapan yang matang dan landasan yang lebih kuat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Direksi dan seluruh jajaran manajemen Perseroan maupun anak perusahaan telah mempertegas visi Perseroan menjadi “World Class Auto Parts Supplier, Partner of Choice in Indonesia with Excellent Engineering Competence”.
Although it succeeded in becoming a “1-Trillion-Rupiah Company”, Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated companies must not be complacent. Challenges are ready to confront the Company in years to come. The Company must make a thorough preparation and stronger foundation compared to previous years. This year, the Board of Directors and all management staff of the holding and its subsidiaries/ affiliated companies have reaffirmed the Company’s vision: “World Class Auto Parts Supplier, Partner of Choice in Indonesia with Excellent Engineering Competence”.
Untuk menjadi pemasok komponen otomotif kelas dunia dan mitra pilihan utama para prinsipal dan rekan bisnis lain di Indonesia, Astra Otoparts membutuhkan kompetensi engineering yang unggul, baik dalam segmen manufaktur maupun pemasaran yang juga diharapkan mempunyai engineering knowledge terhadap produk suku cadang pengganti.
To become a world-class automotive component supplier and partner of choice of both principals and other business partners in Indonesia, Astra Otoparts needs superior engineering competences, both in the manufacturing and trading segment, which is also expected to possess engineering knowledge for after market products.
Dalam upaya mewujudkan visi Astra Otoparts tersebut, Perseroan dan anak perusahaan secara konsisten memperkuat unsur pemberdaya (enabler) sebagai pondasi pilar-pilar perencanaan dengan membangun sumber daya manusia yang memiliki kemampuan engineering yang unggul dan implementasi sistem informasi teknologi yang terpadu untuk mendukung aktivitas inti Perseroan. Perseroan juga harus
In a bid to materialize its vision, Astra Otoparts and its subsidiaries consistently reinforce the enablers as foundations of planning pillars by developing its human resources so they possess superior engineering capabilities and implement an integrated information technology system to support the Company’s core activities. The Company must also continue sosializing Astra Otoparts’ core values – trustworthy
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
31
32
Laporan Direksi | Board of Directors Report
melanjutkan sosialisasi nilai-nilai dasar Astra Otoparts – terpercaya dan handal, fokus pada pelanggan, semangat keprimaan, dan kerja sama – yang diyakini menjadi pengikat serta kunci sukses Perseroan dan seluruh anak perusahaan.
and reliable, customer-focused, striving for excellence, and teamwork – which are believed to be binders and a key for success of the Company as well as its subsidiaries.
Landasan strategis yang telah dicanangkan Perseroan dan program kerja tahunan serta penetapan Key Performance Indicator sebagai tantangan kreatif dilakukan secara konsisten dan komitmen penuh dari direksi dan segenap jajaran manajemen. Sepanjang tahun kinerja Perseroan dan karyawan di semua lini dikaji terus-menerus dengan menggunakan metode Plan-Do-Check-Action dengan tetap melihat pada peluang pertumbuhan bisnis.
Strategic foundations launched by the Company and yearly planning as well as the adoption of Key Performance Indicator as creative challenges are implemented consistently and with the full commitment of Board of Directors and all management staff. Throughout the year, the performance of both the Company and employees are assessed continuously using the Plan-Do-Check-Action method, while continue to look for business growth opportunities.
Perbaikan kondisi ekonomi dan politik ke arah yang lebih stabil akan mendorong persaingan yang lebih ketat selama tahun 2011. Namun, Perseroan berkeyakinan landasan yang kokoh dan strategi tepat dari Direksi dan seluruh jajaran manajemen anak perusahaan, termasuk persiapan dari segi finansial maupun persiapan kapasitas dengan melakukan investasi dan ekspansi usaha yang bijak, akan membuat Astra Otoparts mampu mencapai hasil yang lebih baik di tahun mendatang. Semangat “Can Do, Never Give Up” mindset, serta penguatan sistem manajemen – bukan saja target-oriented tetapi juga process-oriented dan marketing-oriented harus terus ditingkatkan.
The favorable of economic and political conditions toward a more stabilized condition will encourage tighter competition throughout 2011. However, the Company is convinced that strong foundation and right strategies to be introduced by the Board of Directors and all management staff of its subsidiaries, including financial and capacity preparations through prudent investment and expansion, will enable Astra Otoparts to achieve better results in years ahead. The “Can Do, Never Give Up” mindset, as well as reinforcement of the management system – not only target-oriented but also process-oriented and marketing-oriented, must continue to be increased.
Pada kesempatan ini, Direksi dan manajemen Perseroan dan anak usahanya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, loyalitas, dan kerja keras dari segenap karyawan; kepercayaan dari mitra kerja serta pelanggan produk Astra Otoparts. Tak lupa, Direksi juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan-arahan strategis; serta kepada segenap Pemegang Saham Perseroan atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan kepada seluruh Direksi dan Karyawan Perseroan. Dukungan dan kepercayaan tersebut, kami yakini akan terus diberikan di tahun 2011 dan tahun-tahun mendatang, sehingga Astra Otoparts semakin berkembang dan terus berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara.
Finally, on this occasion, the Board of Directors and management staff of both the holding and subsidiaries/ affiliated companies are grateful for the dedication, loyalty, and hard work of all employees; trust from business partners and customers of Astra Otoparts. The Board of Directors appreciates also to the Board of Commissioners for giving strategic guidance, and to all Shareholders for the trust and opportunity given to all members of Board of Directors and employees. We believe that you would continue to extend your support and trust to us throughout 2011 and beyond so Astra Otoparts grows bigger and continue to give contribution to the country’s development.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati usaha dan kerja keras kita.
May God bless our efforts and hard work!
Jakarta, April 2011 Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors
Siswanto Prawiroatmodjo Presiden Direktur President Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Siswanto Prawiroatmodjo Presiden Direktur/President Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1954. Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Sejak Mei 2009. Sejak 2009 hingga saat ini, juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di beberapa anak perusahaan, yaitu PT Aisin Indonesia, PT AT Indonesia, PT Ardendi Jaya Sentosa, PT Astra Komponen Indonesia, PT Astra Daido Steel Indonesia, PT Denso Indonesia, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Indokarlo Perkasa, PT Kayaba Indonesia, dan PT Menara Terus Makmur. Selain itu, sejak 2009 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana, dan PT Wahana Eka Paramitra. Sejumlah jabatan lain yang pernah diembannya di Astra Grup adalah sebagai berikut: Executive Vice President PT Astra Honda Motor (2007 - April 2009), Production, Engineering & Procurement Director PT Astra Honda Motor (2001 - 2007), Manufacturing Director PT Federal Motor (1997 - 2000), Deputy Operations Director PT Federal Motor (1994 - 1996), Engineering General Manager PT Federal Motor (1990 1993), Plant General Manager PT Federal Motor (1987 - 1989), Production Manager PT Federal Motor (1984 –1986), Assistant Production Manager PT Federal Motor (1981-1983), Engineering Staff PT Federal Motor (1978-1980), Ketua Society of Astra Manufacturing Engineering (2005 - 2009), Wakil Ketua Indonesian Motorcycle Industry Association (2008-2009). Beliau memperoleh Master of Business Administration University of Southern California, USA, (1990), dan menyelesaikan studi di Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (1978). An Indonesian citizen born in 1954. He has served as President Director of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2009. Since 2009, he has also been holding the position of President Commissioner in several subsidiaries, including PT Aisin Indonesia, PT AT Indonesia, PT Ardendi Jaya Sentosa, PT Astra Komponen Indonesia, PT Astra Daido Steel Indonesia, PT Denso Indonesia, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Indokarlo Perkasa, PT Kayaba Indonesia, and PT Menara Terus Makmur. Since 2009, he has also been a commissioner in PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana, and PT Wahana Eka Paramitra. Prior to that, he held several key positions in Astra Group, including Executive Vice President of PT Astra Honda Motor (2007-April 2009), Production, Engineering & Procurement Director of PT Astra Honda Motor (2001-2007), Manufacturing Director PT Federal Motor (1997-2000), Deputy Operations Director PT Federal Motor (1994-1996), Engineering General Manager PT Federal Motor (19901993), Plant General Manager PT Federal Motor (1987-1989), Production Manager PT Federal Motor (1984–1986), Assistant Production Manager PT Federal Motor (1981-1983), Engineering Staff PT Federal Motor (1978-1980), Chairman of the Society of Astra Manufacturing Engineering (2005-2009), Deputy Chairman of the Indonesian Motorcycle Industry Association (2008-2009). He earned his Masters of Business Administration degree from the University of Southern California, USA, (1990), and graduated from the Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya majoring in Mechanical Engineering (1978).
Gustav Afdhol Husein Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2005. Sebagai Presiden Direktur di PT GS Battery sejak Februari 2011, di PT Century Batteries Indonesia sejak November 2010, PT Inti Ganda Perdana, PT Gemala Kempa Daya, PT Wahana Eka Paramitra, PT Menara Terus Makmur, serta Wakil Presiden Direktur PT Akashi Wahana Indonesia sejak 2009 sampai sekarang. Presiden Direktur PT Astra Daido Steel Indonesia sejak 2005 sampai sekarang. Chief Operation Officer PT Astra Otoparts Tbk.Divisi Winteq sejak 2006 sampai sekarang. Pernah sebagai Presiden Direktur PT Federal Izumi Manufacturing (2002 – 2007), Wakil Presiden Direktur PT Federal Nittan Industries (2001-2007) dan Wakil Presiden Direktur PT Tri Dharma Wisesa (2007 – 2009, sekarang PT Akebono Brake Astra Indonesia). Saat ini juga sebagai Komisaris PT SKF Indonesia, Komisaris PT AT Indonesia dan Wakil Presiden Komisaris PT Asano Gear Indonesia sejak 2009. Sarjana Tehnik Mesin lulusan ITB. An Indonesian citizen born in 1955. He has become a director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2005. He is also holding some key positions in Astra Otoparts Group, including President Director of PT GS Battery since February 2011, PT Century Batteries Indonesia since November 2010, PT Inti Ganda Perdana, PT Gemala Kempa Daya, PT Wahana Eka Paramitra, PT Menara Terus Makmur, and Vice President Director of PT Akashi Wahana Indonesia since 2009-present. He is also President Director of PT Astra Daido Steel Indonesia since 2005-present. Chief Operations Officer of PT Astra Otoparts Tbk.- Winteq Division since 2006. His previous positions included President Director of PT Federal Izumi Manufacturing (2002 – 2007), Vice President Director of PT Federal Nittan Industries (2001-2007), and Vice President Director of PT Tri Dharma Wisesa (2007–2009), it has changed into PT Akebono Brake Astra Indonesia). He is also currently a commissioner in PT SKF Indonesia and PT AT Indonesia, and Vice President Commissioner of PT Asano Gear Indonesia since 2009. Gustav A. Husein graduated from the Bandung Institute of Technology majoring in Mechanical Engineering.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
33
34
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Djangkep Budhi Santoso Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1960. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007, saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Nusa Keihin Indonesia, PT Federal Izumi Manufacturing, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT Indokarlo Perkasa, Direktur PT Kayaba Indonesia. Presiden Direktur PT Astra Nippon Gasket Indonesia (2007-2009), Wakil Presiden Direktur PT Federal Nittan Industries (2007-2009). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Menara Terus Makmur (20002003), Wakil Presiden Direktur PT FSCM Manufacturing Indonesia (2000-2003), Direktur PT Aisin Indonesia (1993-2000). Sarjana jurusan Tehnik Elektro lulusan Universitas Trisakti, dan lulusan Magister Manajemen STIE Gunung Sewu. An Indonesian citizen, born in 1960. He has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2007 and is currently serving as President Director of PT Nusa Keihin Indonesia, PT Federal Izumi Manufacturing, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT Indokarlo Perkasa, Director of PT Kayaba Indonesia. His previous positions include President Director of PT Astra Nippon Gasket Indonesia (2007-2009), Vice President Director of PT Federal Nittan Industries (2007-2009). President Director of PT Menara Terus Makmur (2000-2003), Vice President Director of PT FSCM Manufacturing Indonesia (2000-2003), and Director of PT Aisin Indonesia (1993-2000). He is a graduate of University of Trisakti majoring in Electrical Engineering and earned his Magister Management degree from STIE Gunung Sewu, Jakarta.
Darmawan Widjaja Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1964. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT Astra Graphia Tbk. (2007 - 2008), Wakil Presiden Direktur PT SCS Astragraphia Technologies (2007 - 2008), Human Resources Division PT Astra International Tbk. (2006 - 2007), Direktur Bank Permata Tbk. (2006), Presiden Direktur Astra Credit Companies (2002 - 2006), Direktur Astra Credit Companies (1991 – 2002), Manajer Citibank NA, Jakarta (1988 – 1991). Lulus dari University of New South Wales, Australia, meraih Bachelor of Science (Information System) tahun 1987. An Indonesian citizen, born in 1964. Darmawan Widjaja has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008. Previously, he was a Director of PT Astra Graphia Tbk. (2007 - 2008), Vice President Director PT SCS Astragraphia Technologies (2007-2008), Human Resources Division of PT Astra International Tbk. (2006 - 2007), Director of Bank Permata Tbk. (2006), President Director of Astra Credit Companies (2002-2006), Director of Astra Credit Companies (1991–2002), and Manager of Citibank NA, Jakarta (1988–1991). He graduated from University of New South Wales, Australia in 1987, majoring in Bachelor of Science (Information System).
Widodo Eko Rijanto Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1952. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, dan juga menjabat Wakil Presiden Direktur PT Denso Indonesia sejak tahun 2009, Direktur PT Menara Terus Makmur sejak tahun 2008, Direktur PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia sejak tahun 2008. Jabatan terdahulu adalah Direktur Toyota Karawang Plant (1999 - 2008), Division Head Stamping Plant PT Toyota Astra Motor (1996 - 1998), PT Astra Semiconductor - BATAM (1993 - 1996), Division Head Casting Plant PT Toyota Astra Motor (1990 - 1993), PT Multi Astra (1981 - 1989). Lulus dari Universitas Diponegoro Semarang, Jurusan Teknik Kimia tahun 1980. An Indonesian citizen, born in 1952. A Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008, Widodo Eko Rijanto is also Vice President Director of PT Denso Indonesia since 2009, Director of PT Menara Terus Makmur since 2008, Director of PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia since 2008. Previously, he was a Director of Toyota Karawang Plant (1999-2008), Division Head Stamping Plant PT Toyota Astra Motor (1996-1998), PT Astra Semiconductor-BATAM (1993-1996), Division Head Casting Plant PT Toyota Astra Motor (1990-1993), PT Multi Astra (1981-1989). He graduated from University of Diponegoro Semarang majoring in Chemical Technology in 1980.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Dandy Soelip Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT Federal International Finance (2007 - 2008), General Manager PT Astra Honda Motor (2000 - 2007), Kepala Cabang PT Astra International Tbk. - HSO Semarang (1997 - 1999), Kepala Cabang PT Astra International Tbk. - HSO Denpasar (1993 - 1996). Lulus dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Jurusan Manajemen, Universitas Katholik Atmajaya tahun 1980. An Indonesian citizen, born in 1955. He has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008. Previously, he was a Director of PT Federal International Finance (2007-2008), General Manager PT Astra Honda Motor (2000 - 2007), Branch Manager of PT Astra International Tbk.-HSO Semarang (1997 - 1999), Branch Manager of PT Astra International Tbk. - HSO Denpasar (1993 - 1996). He graduated from Atmajaya Catholic University’s Faculty of Social Sciences in 1980.
Robby Sani Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1956. Mengawali karirnya di Astra Group sejak 1994 dan diangkat sebagai Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT Bank Permata Tbk. ( 2006 - 2008), Direktur PT Serasi Auto Raya (2005 - 2006), Presiden Direktur PT Karsa Surya Indonesia (2003 - 2005), Direktur & Komisaris di beberapa anak perusahaan Astra (2003 - 2008). Meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Washington College of Laws tahun 1987, lulus Program Notariat Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1990 dan Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada tahun 1981. An Indonesian citizen, born in 1956. Robby Sani started his career with Astra Group in 1994 and has been appointed as a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008. His previous positions include Director of PT Bank Permata Tbk. (2006-2008), Director of PT Serasi Auto Raya (20052006), President Director of PT Karsa Surya Indonesia (2003-2005), Director & Commissioner in several Astra subsidiaries (2003 - 2008). He earned his Master of Laws (LL.M) degree from the Washington College of Laws in 1987, completed the Notary Program at Faculty of Law of the University of Indonesia in 1990, and received his Bachelor in Law degree from the Faculty of Law of Gajah Mada University in 1981.
Niniek Dhamayanti Supojo Direktur/Director Warga negara Indonesia, lahir tahun 1963. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2009, Division Head PDCA & PMO PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2009, Deputy Corporate Business Process Division PT Astra International Tbk. (2001 - 2008), Branch Manager Jakarta Honda Center PT Astra International Tbk. Honda Sales Operation (1997 - 2001), Analyst Group President Office PT Federal Motor (1990 - 1997), Staff Accounting PT Astra International Tbk. - Honda Division (1987 - 1990). Lulus Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya, tahun 1987. An Indonesian citizen born in 1963. Niniek has become Director of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2009 and she is currently Head PDCA & PMO Division of PT Astra Otoparts Tbk. since 2009. Previously, she was Deputy Corporate Business Process Division of PT Astra International Tbk. (20012008), Branch Manager of Jakarta Honda Center PT Astra International Tbk.-Honda Sales Operation (1997 - 2001), Group Analyst in President’s Office of PT Federal Motor (1990-1997), Accounting Staff of PT Astra International Tbk.-Honda Division (1987-1990). She graduated from Brawijaya University’s Faculty of Economy majoring in Accounting in 1987.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
35
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis “Pada tahun 2010, Astra Otoparts dan anak-anak usahanya juga meluncurkan berbagai produk baru untuk segmen pasar pabrikan dan segmen pasar suku cadang pengganti” “Throughout 2010, Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated Companies launched various new products for both the original equipment for manufacturer and the replacement market segment”
Tinjauan Operasi
Operation Overview
Pertumbuhan ekonomi 2010 yang relatif lebih baik dari tahun sebelumnya mendorong perkembangan bisnis komponen otomotif di tanah air, baik untuk segmen pasar pabrikan (Original Equipment for Manufacturer) maupun segmen pasar suku cadang pengganti (Replacement Market). Pasar kendaraan roda dua meningkat sebesar 26% menjadi 7.372.989 unit, dan roda empat 57% menjadi 764.710 unit. Peningkatan pasar otomotif tersebut berdampak pada produksi maupun penjualan dari Astra Otoparts dan anak-anak usahanya.
A relatively better economic growth in 2010 prompted growth in the country’s automotive component business, both for the Original Equipment for Manufacturer (OEM) segment and the Replacement Market (REM). Two-wheeled-vehicle market expanded by 26% to reach 7,372,989 units in 2010, while four-wheeled vehicle market grew by 57% to reach 764,710 units in the same year. This automotive market expansion brought positive impacts on both production and sales of Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated companies.
Segmen pasar pabrikan secara umum mencatat pertumbuhan kinerja penjualan sebesar 32,1%. Segmen pasar suku cadang pengganti juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 11,5%. Untuk kinerja penjualan ekspor mengalami kenaikan sebesar 0,15%.
The Original Equipment for Manufacturer segment generally recorded sales growth of 32.1% in 2010, while the Replacement Market or spare parts market experienced sales increase of 11.5%, and the export market by 0.15%.
Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan per segmen usaha di Grup Astra Otoparts, berikut ini adalah pelaporan kegiatan usaha per segmen.
To get a clearer picture on the performance of Astra Otoparts Group, the following are reports on activities in both the manufacturing and trading segments of its subsidiaries/ affiliated companies.
Segmen Bisnis Manufaktur Divisi manufaktur Astra Otoparts dan anak-anak usahanya menanggapi adanya kenaikan permintaan dari segmen pasar pabrikan dan pasar suku cadang pengganti dengan cara menambah kapasitas produksi, melakukan pembenahan internal pada proses produksi dengan cara menghilangkan titik-titik hambatan (bottleneck) pada proses produksi dan mengoptimalkan alur produksi.
Manufacturing Business Segment
Perseroan juga secara terus menerus meningkatkan inovasi dan kreatifitas sumber daya manusianya melalui pembentukan Engineering Development Centre yang dirancang untuk bisa mengembangkan produk unggulan dan proses produksi dengan teknologi terkini sehingga dapat mendukung kegiatan Divisi Riset dan Pengembangan dari masing-masing anak perusahaan.
The Company also continuously boosted innovation and creatifivity among their employees by establishing the Engineering Development Center, which is expected to be able to develop superior products and production processes using the latest technology that support activities of the Research and Development Division of respective subsidiary/affiliated company.
The manufacturing division of Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated companies responded to the rising demands from both OEM and REM segments by raising their production capacity, conducting internal improvements by eliminating bottlenecks along their production processes and optimalizing production flows.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
37
38
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Pada tahun 2010, Astra Otoparts dan anak-anak usahanya juga meluncurkan berbagai produk baru untuk segmen pasar pabrikan dan segmen pasar suku cadang pengganti. Berikut ini adalah berbagai anak usaha Astra Otoparts dan produkproduk baru yang dihasilkannya.
Throughout many years, Astra Otoparts and its subsidiaries/ affiliated companies launched various new products for both the original equipment for manufacturer and the replacement market segment. The following are few of Astra Otoparts’ subsidiaries/affiliated companies and their new products in 2010:
Astra Otoparts - Divisi Adiwira Plastik Sebagai produsen komponen plastik, divisi Adiwira Plastik dari Astra Otoparts ini terus meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan komponen kendaraan, baik untuk segmen OEM maupun segmen REM untuk produk roda dua maupun roda empat. Di sepanjang tahun 2010, divisi ini telah meluncurkan berbagai produk seperti outer mirror untuk kendaraan niaga/truk, left drawer, console box, washer nozzle, dan helm.
Astra Otoparts-Adiwira Plastik Division As a producer of plastic components, the Adiwira Plastik Division continued to sharpen its ability to develop new automotive components for the OEM segment and the REM or spare parts segment of both two and four-wheeled vehicles. Throughout 2010, the division launched various products including outer mirror for commercial vehicle/truck, left drawer, console box, washer nozzle, and helmet.
PT Indokarlo Perkasa Untuk meningkatkan penjualan, maka selama tahun 2010, anak perusahaan yang memproduksi komponen karet ini telah mengembangkan produk tensioner guide untuk kendaraan roda dua.
PT Indokarlo Perkasa To increase its revenue, PT Indokarlo Perkasa, a subsidiary producing rubber components, in year 2010 developed tensioner guide for two-wheeled vehicles.
PT Menara Terus Makmur Sebagai produsen komponen forging, pada tahun 2010, PT Menara Terus Makmur mengembangkan produk boss rotor, con race, dan steering stem untuk kendaraan roda dua dan lower ball joint dan rotor untuk kendaraan roda empat. Perusahaan ini juga melakukan inovasi dan mendesain sendiri pantograph jack 0,8T dan screw jack 0,2T.
PT Menara Terus Makmur As a producer of forging components, PT Menara Terus Makmur developed in 2010 various products including boss rotor, con race, and steering stem for two-wheeled-vehicles, and lower ball joints and rotors for four-wheeled vehicles. The Company also made some innovations and designed by itself pantograph jack 0.8T and screw jack 0.2T.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
PT FSCM Manufacturing Indonesia Melanjutkan program tahun 2009, FSCM mengembangkan produk drive chain dengan desain yang lebih sederhana dan teknologi baru sebagai upaya menyediakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif pada tahun 2010.
PT FSCM Manufacturing Indonesia Following-up programs of 2009, FSCM developed in 2010 Drive Chain products with simpler designs using latest technology as part of efforts to provide high quality products with competitive prices.
PT Century Batteries Indonesia Untuk memenuhi permintaan aki bebas perawatan atau maintenance free yang semakin meningkat dari pelanggan internasional, PT Century Batteries Indonesia mengembangkan produk aki INCOE MF tipe Din untuk pasar ekspor. Setahun sebelumnya, anak usaha Astra Otoparts ini meluncurkan produk aki INCOE MF tipe JIS ke pasar yang sama.
PT Century Batteries Indonesia In order to meet the rising demands for maintenance-free batteries from international consumers, PT Century Batteries Indonesia developed a battery product namely INCOE MF Type Din for export. One year earlier, the subsidiary launched battery called INCOE MF Type JIS to the same market.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia Anak perusahaan Astra Otoparts ini telah mengembangkan produk muffler joint melalui proses deep drawing. Selain itu, anak usaha ini juga mengembangkan produk cakram yang sebelumnya diperoleh secara impor.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia This Company developed muffler joint which use deep-drawing process. PT Astra Nippon Gasket Indonesia also developed disc products that were previously imported.
Selain meluncurkan beberapa produk baru, Perseroan juga berhasil meningkatkan pangsa pasar pada beberapa ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan ditunjuk sebagai pemasok komponen untuk tipe kendaraan baru yang akan diproduksi oleh ATPM. Pada tahun 2010, beberapa anak usaha Perseroan mendapatkan penghargaaan sebagai pemasok yang memiliki kinerja terbaik.
Aside from launching new products, the Company also expanded its market share among ATPMs and was appointed as component supplier for new vehicle types to be produced by ATPMs. In 2010, several subsidiaries/affiliated companies received awards as best performance supplier.
Pencapaian terbesar Perseroan adalah peningkatan kompetensi yang pada akhirnya menambah jumlah pelanggan
The biggest achievement of the Company in 2010 was competence improvement, which in the end would increase the number of customers who trust the Company as their business partner and an increase in number of featured
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
39
40
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
yang mempercayai Perseroan sebagai mitra bisnis mereka dan bertambahnya jumlah produk unggulan. Seiring bertambahnya kepercayaan pelanggan, Perseroan diharapkan bisa menjadi mitra pilihan bagi pelanggan.
products. Following an increase in customers’ confidence, the Company is expected to become the partner of choice.
Kesuksesan ini datang bukan tanpa kendala. Bahkan tahun 2010 dirasakan sebagai tahun yang penuh tantangan dengan masuknya komponen otomotif murah dari luar negeri, seperti China, India, dan Korea Selatan, seiring dengan berlakunya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) pada 1 Januari 2010. ACFTA menghapus biaya masuk beberapa komponen otomotif dari China.
However, the success was not without problems. In fact, year 2010 was considered to be full of challenges due to the arrival of cheap automotive componets from neighboring countries such as China, India, and South Korea, following the implementation of the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on January 1. Among other things, ACFTA scrapps import tariffs for some automotive components from China.
Kenaikan harga bahan baku dan tarif dasar listrik juga menjadi tantangan tersendiri bagi Astra Otoparts dan anak-anak usahanya. Selera konsumen pun mulai berubah; mereka cenderung memilih mobil murah untuk kendaraan roda empat dan motor matik untuk kendaraan roda dua. Perseroan berupaya melakukan penyesuaian yang diperlukan sehingga dapat memberikan respons yang baik terhadap perubahan tersebut.
An increase in the price of raw materials and electricity tariffs posed certain challenges to Astra Otoparts and its subsidiaries/ affiliated companies. Consumer’s taste started to change; They tend to choose low cost vehicles for cars and matic for motorcycle. The Company tried to adjust this situation in order to provide a good response to these changes.
Beruntung Perseroan telah mengantisipasi kendala tersebut dengan inovasi dan perbaikan di dalam aktifitas sehari-hari sehingga mencapai QCD yang memiliki standar internasional. Perseroan juga menerapkan pola pikir ‘mampu berbuat’ atau “can-do mindset” untuk melakukan perubahan.
Fortunately, the Company had anticipated those problems through innovation and improvements in daily operations so as to meet the international QCD standard. The Company also implemented “can-do mindset” in order usher in changes.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Segmen Bisnis Pemasaran Kompetisi yang semakin ketat di pasar domestik maupun luar negeri mendorong Perseroan untuk mengembangkan konsep New Trading Business Model. Melalui model bisnis ini, Perseroan diharapkan dapat menyediakan produk yang tepat di pasar yang tepat (the right product at the right market) dan dapat menjangkau pasar luas dengan waktu pemberian tanggapan (response time) yang lebih cepat. Untuk melaksanakan New Trading Business Model, Perseroan melakukan perubahan manajemen, memberikan pelatihan intensif mengenai sistem yang baru, dan melakukan penerimaan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi. Memang harus diakui bahwa kendala utama dalam menerapkan New Trading Business Model ini adalah kesiapan tenaga kerja, baik dari segi jumlah maupun kapasitas, dan masa adaptasi terhadap implementasi sistem dan cara kerja baru. Namun pelajaran yang bisa diambil dari model baru ini adalah Perseroan harus selalu siap untuk melakukan perubahan.
Trading Business Segment Kehandalan strategi pemasaran Perseroan terbukti dengan beberapa penghargaan yang diterima sepanjang tahun 2010. Penghargaan pertama adalah Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010 untuk kategori perusahaan komponen kendaraan bermotor; the Best 1 Marketing Management of the Year 2010 dari Business Review, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dengan jumlah jaringan distribusi terluas di Indonesia, yang ditandai dengan penghargaan Rekor Bisnis sebagai perusahaan suku cadang kendaraan bermotor dengan jaringan terluas yang diselenggarakan oleh TERA Foundation dan Harian Seputar Indonesia, mendapat penghargaan Top Brand untuk GS Battery dari majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier empat kali berturutturut sejak 2007, dan penghargaan Favorite Car Battery dari Majalah Autobild selama tiga tahun berturut-turut sejak 2008. Menjaga hubungan baik dan dapat diandalkan dengan pelanggan diyakini sebagai salah satu kunci sukses dan faktor yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan dan pertumbuhan Perseroan.
Stiffer competition in both domestic and international markets prompted the Company to develop the New Trading Business Model. With this model, the Company is expected to be able to supply the right product to the right market and that Astra Otoparts’ products reach a wider market with faster response time. To implement the New Trading Business Model, the Company made some changes in the management, conducted intensive trainings on the new system, and recruited new employees who meet required qualifications. Indeed, it has to be admitted that primary problems faced in implementing the New Trading Business Model were the readiness of the Company’s human resources, both in terms of number and capability, and adaption period needed to implement the system and new work practices. Nevertheless, one lesson learned from the new model was that the Company must be ready all the times to make changes. The effectiveness of the Company’s marketing strategy was proven with several awards received throughout 2010. The first award was the Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010 under automotive spare parts category; the Best 1 Marketing Management of the Year 2010 from Business Review, maintaining its position as the market leader as attested by the Rekor Bisnis award as an automotive spare parts Company with the largest network from TERA Foundation and Seputar Indonesia Newspaper, received Top Brand award for GS Battery from the Marketing magazine and Frontier for the fourth consecutive year since 2007, and Favorite Car Battery award from Autobild magazine for three consecutive years since 2008. Maintaining good and trustworthy relations with customers is believed to be one of the success keys and a very important factor in ensuring the Company’s sustainability and growth.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
41
42
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Pasar Dalam Negeri
Domestic Market
Selama tahun 2010, penjualan Astra Otoparts dan anakanak usahanya di pasar domestik, yang meliputi segmen pasar pabrikan dan segmen pasar suku cadang pengganti, meningkat sebesar 21,5%.
Throughout 2010, the revenue of Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated companies in domestic market for both original equipment for manufacturer and replacement market segment rose by 21.5%.
Untuk wilayah di luar Jawa Bali, Astra Otoparts–Divisi Domestik bersinergi dengan para diler utama (main dealer) yang berjumlah 66 diler, sementara untuk wilayah Jawa dan Bali, Perseroan langsung menangani penjualan ke toko-toko pengecer.
For outside Java and Bali areas, Astra Otoparts-Domestic Division synergized with 66 main dealers, while for the Java and Bali area, the Company does itself the sales directly to retailers.
Produk yang dipasarkan oleh Astra Otoparts – Divisi Domestik meliputi: a. Aki atau battery dengan merek GS, Incoe, dan Aspira, b. Suku cadang kendaraan roda dua dengan merek Aspira, Federal dan Kayaba c. Suku cadang kendaraan roda empat dengan merek Aspira, Kayaba, dan TDW
Products marketed by Astra Otoparts-Domestic Division included: a. Batteries: GS, Incoe, and Aspria b. Spare parts for motorcycles: Aspira, Federal, and Kayaba c. Spare parts for four-wheeled vehicles: Aspira, Kayaba, and TDW
Pasar Suku Cadang Pengganti
Replacement Market
Kompetisi yang semakin ketat baik di pasar domestik maupun luar negeri mendorong Perseroan menerapkan sejumlah strategi untuk tetap bersaing di pasar. Dan sejak tahun 2010, Perseroan merumuskan “Strategic Marketing Framework” yang meliputi strategi produk, harga, promosi dan lokasi atas setiap produk yang dipasarkan oleh Perseroan. Hasilnya,
Tighter competition in both domestic and overseas markets pushed the Company to apply a number of strategies to stay competitive in the market. Since 2010, the Company has formulated the Strategic Marketing Framework covering product strategy, price, promotion, and place of all products marketed by the Company. The result was that the revenue
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
pertumbuhan penjualan di segmen suku cadang pengganti mencapai 11,5% dibanding tahun lalu.
in the replacement market segment grew by 11.5% in 2010 compared to last year.
Secara berkesinambungan, Perseroan tetap melakukan pengembangan produk yang mempunyai potensi pasar dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan beserta seluruh jaringan distribusinya.
The Company continuously developed products that meet market demand and give added value to the Company and its distribution network as a whole.
Program promosi ditingkatkan untuk mendidik konsumen tentang pengetahuan terhadap produk (product knowledge) dan meningkatkan citra merek (brand image) dari Astra Otoparts. Perseroan tetap melanjutkan dan memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk asli melalui program promosi aki GS-ASTRA. Promosi melalui iklan di TV, radio, media cetak pun terus ditingkatkan, seiring dengan peningkatan program push untuk meningkatkan kesetiaan dari diler, toko pengecer dan pengguna langsung melalui pemberian insentif ke diler dan undian berhadiah bagi konsumen.
Promotion programs were also intensified to educate consumers on product knowledge and enhance brand image of Astra Otoparts. The Company continued to pursue and strengthen people’s awareness on the importance of using original spare parts only through massive promotions of GSAstra battery. Promotions through TV, radio, and print media were stepped up in line with so-called push programs aimed at enhancing the loyalty of dealers, retailers, and end users by giving incentives to dealers and raffles to end users.
Perseroan juga mengembangkan jaringan untuk memperkuat dan meningkatkan efektifitas distribusi yang ada dan menambah jaringan distribusi baru. Pada tahun 2010, Perseroan menambahkan satu kantor penjualan di Surabaya, Jawa Timur.
The Company also strengthened its network and enhance effectiveness of existing distribution channels as well as add new distributionnetwork. In 2010, the Company added one sales office in Surabaya, East Java.
Pasar Ritel : Shop&Drive
Retail Market: Shop&Drive
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Perseroan juga berkecimpung dalam jaringan distribusi ritel modern untuk suku cadang pengganti. Dengan konsep waralaba, gerai Shop&Drive mendistribusikan suku cadang yang bersifat cepat laku (fast moving) seperti aki dan oli. Shop&Drive mengutamakan produk yang berkualitas dan terpercaya, kenyamanan transaksi, serta perawatan ringan bagi kendaraan roda empat.
To improve its service to customers, the Company also engages in modern retail distribution network for spare parts. Developing through franchise concept, Shop&Drive outlets distribute fast-moving spare parts such as battery and oil. Shop&Drive prioritizes quality and trusted products, convenience, and light service for four-wheeled vehicles.
Selain menjadikan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai panduan, kegiatan operasional di Shop&Drive juga didukung dengan sistem komputerisasi yang tersentralisasi di Kantor Pusat (Head Office) dan terintegrasi di seluruh jaringan gerai, sehingga dapat dilakukan tindakan sedini dan seakurat mungkin.
Aside from using the Standard Operating Procedure (SOP) as reference, Shop&Drive’s operations are supported by a centralized computerization system in the Head Office and are integrated with all Shop&Drive outlets in order to give quick & prompt response to customers. The Company increased the number of Shop&Drive outlets in Java-Bali area from 94 to 117 in 2010 and Battery Home Delivery is one of concrete manifestations of Astra Otoparts’ excellent service to consumers. Just call up Shop&Drive’s call center at 021-6508844 and your battery would be delivered to your doorstep.
Logistics Support In order to have excellent trading business model, Astra Otoparts badly needs logistics functions that support its needs for a faster speed to market. And in 2010, the Company made use of an integrated application system for product procurement and distribution in order to meet consumers’ demand. Astra Otoparts has two warehouses for product distribution throughout Indonesia: the Central Distribution Center (CDC) in Cibitung, West Java, and the Regional Distribution Center
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
43
44
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Perseroan menambah jumlah jaringan Shop&Drive di wilayah Jawa-Bali dari 94 menjadi 117 gerai pada tahun 2010. Layanan pengiriman aki ke rumah (Battery Home Delivery) merupakan wujud dari pelayanan prima ke konsumen, cukup dengan menghubungi call center Shop&Drive di 021-6508844.
Dukungan Logistik Dalam rangka mencapai model bisnis perdagangan yang prima, Astra Otoparts sangat membutuhkan fungsi logistik yang mendukung tujuan untuk bergerak lebih cepat ke pasar. Pada tahun ini Perseroan menerapkan satu sistem aplikasi yang terintegrasi untuk pengaturan pengadaan dan distribusi produk dalam upaya memenuhi permintaan konsumen. Astra Otoparts memiliki 2 buah pusat gudang penyimpanan untuk mendistribusikan produk-produk ke seluruh wilayah Indonesia yaitu Central Distribution Center (CDC) yang berlokasi di Cibitung dan Regional Distribution Center (RDC) yang berlokasi di Sidoarjo. Produk-produk di CDC didistribusikan ke RDC, depo-depo area Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta ke diler-diler di Indonesia bagian barat. Sedangkan produk-produk yang ada di RDC didistribusikan ke depo-depo area Jawa Timur dan Bali, serta ke diler-diler di area Indonesia bagian timur. Tentu saja beberapa aktifitas dalam sistem logistik tetap dimonitor, seperti tingkat stok (stock level) di setiap gudang dan depo, sistem pergudangan yang terdiri dari penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang, sinkronisasi pengiriman barang, yang didukung dengan biaya penanganan yang kompetitif, dengan tujuan efisiensi dan memudahkan pelanggan memperoleh produk-produk Perseroan.
Dukungan Penjualan ke ATPM Meningkatnya penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat dapat ditangkap dengan baik sehingga ikut meningkatkan penjualan komponen otomotif dari Perseroan ke OEM sebesar 32,1% dibanding tahun lalu. Perseroan menjalankan strategi utama dalam peningkatan daya saing QCD untuk memenangkan persaingan dengan persiapan kapasitas yang matang dan terencana dengan baik. Program Key Account Management yang dicanangkan Astra Otoparts yang bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai kebutuhan khusus dan peluang yang ada di setiap agen tunggal pemegang merek (ATPM) telah berjalan secara efektif selama tahun 2010. Dengan demikian, Perseroan dapat merespon secara cepat berbagai peluang dan kebutuhan dari setiap ATPM. Melalui Key Account Management, Perseroan dapat melihat kekurangan dan keuntungan dari setiap proyek yang digulirkan oleh ATPM terhadap Grup Astra Otoparts secara keseluruhan, tidak hanya kepada satu anak perusahaan. Tahun 2010 ini, terjadi peningkatan jumlah pelanggan dibanding tahun sebelumnya. Keberhasilan dalam pemenuhan segmen pasar pabrikan ini juga didukung oleh pembenahan internal, serta upaya peningkatan praktik Quality Cost Delivery (QCD) yang
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
(RDC) in Sidoarjo, East Java. The products in the CDC are distributed to the RDC, depots in West Java and Central Java, and dealers in the western part of Indonesia, while products in the RDC are distributed to depots in East Java and Bali as well as dealers in the eastern part of Indonesia. All activities in the logistics system are strictly to be monitored such as stock level at warehouses and depots, warehousing system consisting of inbound, storage and outbound logistic, synchronization of goods delivery supported by competitive handling cost for the sake of efficiency and helping customers have access to the Company’s products.
Sales Support for ATPM The increase in revenue of both two-wheeled and four-wheeled vehicles was grabbed to boost the Company’s automotive component sales to the original equipment for manufacturer segment by 32.1% compared to last year. The Company also employed a strategy aimed at increasing QCD competitiveness to win the competition through a well-planned capacity increase. The Key Account Management program launched by Astra Otoparts, which was aimed at identifying special needs and opportunities available in every ATPM, has worked effectively in 2010 and thus the Company is equipped to respond quickly to various opportunities and needs of every ATPM. Through the Key Account Management, the Company is able to pinpoint weaknesses and benefits of every project launched by ATPM for Astra Otoparts Groups as a whole, not just for one specific subsidiary. In 2010, the Company and its subsidiaries served greater number of customers than last year. The Company’s ability to meet demands from the original equipment for manufacturer segment was also supported by internal improvement, as well as strove to increase Quality Cost Delivery
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
memenuhi standar internasional agar produk Perseroan lebih kompetitif.
(QCD) practices that meet international standards in order to make the Company’s products become more competitive.
Pasar Ekspor
Export Market
Penjualan ke segmen pasar ekspor dilakukan oleh Astra Otoparts – Divisi Internasional dari Jakarta dan beberapa kantor cabang di mancanegara, seperti Singapura, Dubai, dan Australia. Saat ini, produk Astra Otoparts sudah dipasarkan di 49 negara, di kawasan Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa dan Amerika. Pada tahun 2010, penjualan ke segmen pasar ekspor mengalami kenaikan sebesar 0,15%.
Revenue from export market segment was conducted by Astra Otoparts-International Division in Jakarta and its overseas branch offices in Singapore, Dubai, and Australia. Astra Otoparts products are currently marketed in 49 countries, mostly in Middle East, Asia Oceania, Africa, Europe, and the Americas. Sales of the export market segment grew by 0.15% in 2010.
Produk yang dipasarkan oleh Astra Otoparts – Divisi International meliputi aki, filter, dan sejumlah suku cadang pengganti lainnya. Selama tahun 2010, Divisi International meluncurkan tiga tipe baru aki bebas perawatan (maintenance free) yaitu Din 55, Din 66, dan Din 88 bermerek Incoe untuk kendaraan roda empat.
Products marketed by Astra Otoparts-International Division include battery, filter, and several other fast moving parts. Throughout 2010, the International Division launched three new types of maintenance-free batteries for four-wheeled vehicles: Incoe Din 55, Din 66, and Din 88.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
45
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Tinjauan Keuangan Secara umum kondisi keuangan Perseroan pada tahun 2010 menunjukkan keadaan yang sehat seiring dengan peningkatan industri otomotif yang sangat baik. Perseroan berhasil meningkatkan Pendapatan Bersih secara signifikan sekaligus melakukan efisiensi yang dapat menekan Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha sehingga menghasilkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan dan mencapai suatu titik baru sebagai Perusahaan dengan Laba Bersih diatas satu triliun.
1. Laba Bersih Perseroan berhasil mencetak kenaikan Laba Bersih sebesar 48,5% dari Rp 768,3 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1,14 triliun. Kenaikan Laba bersih ini disebabkan oleh keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan Pendapatan Bersih sekaligus melakukan efisiensi Beban Pokok Pendapatan sebesar 0,5%, dan efisiensi Beban Usaha sebesar 0,7%, sehingga persentase laba usaha terhadap Pendapatan Bersih dari 8,0% menjadi 9,2%. Kenaikan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities sebesar 49,3% dari Rp 509,8 miliar menjadi Rp 761,2 miliar juga merupakan komponen yang penting atas peningkatan Laba Bersih Perseroan. a. Laba Kotor Perseroan mencatat total laba kotor sebesar Rp 1.152,6 miliar atau meningkat 21,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 948,6 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh keberhasilan Perseroan meningkatkan Pendapatan Bersih, dan diikuti dengan program-program efisiensi dalam Beban Pokok Pendapatan. b. Pendapatan Bersih Perseroan mencatat terjadinya peningkatan Pendapatan Bersih tahun 2010 sebesar 18,8% terhadap Pendapatan Bersih tahun sebelumnya dari Rp 5,27 triliun menjadi Rp 6,26 triliun. Peningkatan ini terjadi, terutama seiring dengan peningkatan produksi otomotif domestik yang berdampak pada peningkatan penjualan komponen otomotif Perseroan ke segmen pasar pabrikan atau Industri Otomotif (OEM). Selain itu, Perseroan juga mencatat terjadinya peningkatan penjualan di segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM) dan penjualan ekspor. c. Beban Usaha dan Laba Usaha Jumlah Beban Usaha meningkat sebesar 9,6% atau menjadi Rp 579,5 miliar dibandingkan Rp 528,6 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan beban usaha ini terutama dipicu oleh kenaikan Beban Penjualan sebesar 21,1%, yang berkaitan dengan kenaikan Pendapatan Bersih dan Beban Umum & Administrasi sebesar 3,8%. Pelaksanaan upaya efisiensi operasional Perseroan berhasil menurunkan persentase Beban Usaha terhadap Pendapatan Bersih, dari 10,0% menjadi 9,3%. Kondisi tersebut menyebabkan naiknya Laba Usaha sebesar 36,5%, yaitu dari Rp 420,0 miliar menjadi Rp 573,1 miliar.
Financial Review In general, The Company showed a healthy financial performance in 2010, along with automotive industry growth. The Company boosted its Net Revenue significantly and took efficiency program to reduce the Cost of Revenue and Operating Expenses. This led to significant Net Income growth that allowed the Company to reach a new height as a Company with more than Rp 1 trillion in Net Income.
1. Net Income The Company recorded 48.5% increase in Net Income from Rp 768.3 billion in last year to Rp 1,14 trillion in 2010. This increase partly due to its success to boost Net Revenue and minimizing both the Cost of Revenue by 0.5 % and Operating Expenses by 0.7 %, so that the percentage of Operating Income to Net Revenue rose from 8.0% to 9.2%. A rise in Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities by 49.3% from Rp 509.8 billion to Rp 761.2 billion is also an important component that boosted the Company’s Net Income. a. Gross Profit The Company recorded a Gross Profit of Rp 1,152.6 billion, or a 21.5 % increase compared to Rp 948.6 billion recorded last year. This increase was due to the Company’’s ability to boost its Net Revenue, followed by a series of the efficiency programs to minimize the Cost of Revenue. b. Net Revenue The Net Revenue of Astra Otoparts rose by 18.8% from Rp 5.27 trillion in 2009 to Rp 6.26 trillion in 2010. The increase was due to, primarily, the rise of domestic automotive production which led to boost automotive parts sales to the Original Equipment Manufacturer (OEM). The Company also recorded a sales increase in Replacement Market (REM), as well as Exports Market.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
47
48
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
d. Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entitites Perseoran mencatat kenaikan signifikan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities sebesar 49,3% dari Rp 509,8 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 761,2 miliar pada tahun 2010. Kontribusi peningkatan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities tahun 2010 terutama berasal dari Perusahaan Asosiasi yang memproduksi shock absorber, clutch disc/clutch cover, door frame, door lock, brake system (disc & drum), rear axle, propeller shaft, automotive & motocycle battery, air conditioner, compressor, spark plug, radiator, alternator, stick coil, gasket, dan engine valve. Kenaikan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities juga dipicu dari peningkatan industri otomotif, dan usaha-usaha efisien sehingga menurunkan Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha pada Perusahaan-Perusahaan tersebut.
2. Aset Jumlah Aset Perseroan pada tahun 2010 mencapai Rp 5,6 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 2,2 triliun dan Aset Tidak Lancar senilai Rp 3,4 triliun. Jumlah Aset tersebut meningkat sebesar 20,3% dibandingkan dengan jumlah Aset pada tahun 2009 sebesar Rp 4,6 triliun. a. Aset Lancar Perseroan mencatat kenaikan nilai Aset Lancar sebesar 3,2% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
c. Operating Expenses and Income The total Operating Expenses rose by 9.6 % to Rp 579.5 billion in 2010, compared to Rp 528.6 billion in previous year. The increase of the expenses was due to the rise in Sales Expenses and General and Administrative Expenses by 21%, which related to increase of Net Revenue and 3.8% respectively. The efficiency measures lowered the percentage of Operating Expenses in Net Revenue from 10.0% in the previous year to 9.03% in 2010. Consequently, the Operating Income rose by 36.5% from Rp 420 billion to Rp 573.1 billion. d. Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities The Company recorded a significant increase of 49.3 %in the Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities from Rp 509.8 billion in the previous year to Rp 761.1 billion in 2010. The income among others mostly originated from affiliated companies that produce shock absorbers, clutch discs/ clutch covers, door frame, door lock, brake systems (disc and drum), rear axles, propeller shafts, automotive & motorcycle batteries, air conditioners, compressors, spark plug, radiators, alternators, stick coils, gaskets, and engine valves. The Increase in Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities also triggered from automotive industry growth, and together with the efficiency program thereby reducing Cost Of Revenue and Operating Expenses in these Companies.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
pada tahun sebelumnya senilai Rp 2,1 triliun. Kenaikan ini terutama pada piutang usaha, persediaan,dan pembayaran dimuka lainnya, yang seluruhnya meningkat sebesar Rp 356,8 miliar tetapi di sisi lain terjadi penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 288,4 miliar yang diakibatkan oleh peningkatan investasi. b. Aset Tidak Lancar Perseroan mencatat kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 872,5 miliar atau 34,7% dari Rp 2,5 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 3,4 triliun pada tahun 2010. Kenaikan ini dipengaruhi terutama oleh kenaikan investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities senilai Rp 538,7 miliar dan kenaikan aset tetap senilai Rp 288,3 miliar.
3. Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Perseroan terdiri dari Kewajiban Jangka Panjang dan Kewajiban Jangka Pendek. Pada tahun 2010, jumlah Kewajiban Jangka Pendek naik sebesar sebesar 27,7% menjadi Rp 1.251,7 miliar dari tahun sebelumnya senilai Rp 980,4 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan pinjaman jangka pendek dan beban yang masih harus dibayar. Sementara, Kewajiban Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar 18,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 281,9 miliar menjadi Rp 231 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh dilakukannya pembayaran sebagian pinjaman jangka panjang. Hak Minoritas meningkat sebesar 39.4% dibandingkan tahun 2009, yakni dari Rp 173,9 miliar menjadi Rp 242,3 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan Laba dari anak perusahaan konsolidasi. Sementara jumlah Ekuitas Perseroan juga meningkat sebesar 20,3% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 3,9 triliun. Peningkatan Ekuitas tersebut disebabkan oleh kenaikan laba bersih Perseroan pada tahun 2010.
4. Arus Kas a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 374,7 miliar, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 578,7 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran ke pemasok untuk pembelian persediaan sebagai persiapan mengantisipasi kenaikan harga di tahun depan, sehingga kas yang dihasilkan dari operasi lebih rendah. b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pengeluaran kas untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan menjadi Rp 206,6 miliar dari Rp 34,3 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan sebesar Rp 172,3 miliar ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas yang digunakan untuk perolehan aset tetap. c. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Pengeluaran kas untuk aktivitas pendanaan juga mengalami kenaikan dari Rp 300,7 miliar menjadi Rp 450,4 miliar, yang disebabkan terutama oleh peningkatan pengeluaran kas untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham.
2. Assets The total Assets of the Company in 2010 reached Rp 5.6 trillion, consisting of Current Assets of Rp 2.2 trillion and NonCurrent Assets of Rp 3.4 trillion. The total Asset jumpedby 20.3 % in 2010 compared to the 2009 Assets of Rp 4.6 trillion. a. Current Assets The Company recorded a rise in the Current Assets 3.2% from Rp 2.1 trillion in previous year to Rp 2.2 trillion in 2010. This increase mainly increas of trade receivables, inventories, and other prepaid expenses totally by Rp 356.8 billion. On the other hand, the Company also recorded a lower cash and cash equivalent by Rp 288.4 billion due to increase in investments. b. Non-Current Asset The Company booked an increase of the Non-Current Assets Rp 3.4 trilion or 34.7% from Rp 2.5 trilion in 2010. This was mainly due to the rising amount of the investments by Associates and jointly controlled entities amounting to Rp 538.7 billion, and the increase of fixed assets by Rp 288.3 billion.
3. Liabilities and Equity Liabilities consist of Long-Term and Short-Term Liabilities. In 2010, the total Short-Term liabilities rose by 27.7 % to Rp 1,251.7 billion from Rp 980.4 billion in the previous year. The increase was due to the rise in Short-Term Loans and accrued expenses. On the other hand, long-term liabilities were lower by 18.1 % from Rp 281.9 billion in the previous year to Rp 231 billion. The decrease was due to partial payments of Long-Term Loans. The Minority Interest jumped by 39.4 % compared to 2009, from Rp 173.9 billion to Rp 242.3 billion. The increase was due to the rising Incomeof the consolidated subsidiaries. Meanwhile, the amount of the Equity was also increase by 20.3% compared to previous year, from Rp 3.2 trillion to Rp 3.9 trillion. The increase of Equity was due to the Company’s Net Income rise in 2010.
4. Cash Flow a. Cash Flow from Operational Activities The Company booked Rp 374.7 billion in net cash flow from operational activities, lower compared to Rp 578.7 billion in the previous year. The decrease was due to increase of payments to suppliers to purchase inventory to anticipate higher prices next year, thus resulting in lower cash flow from operational activities. b. Cash Flow from Investment Activities The cash expenditure for investment activities rose to Rp 206.6 billion from Rp 34.4 billion in the previous year. The Rp 172.3 billion increase was mainly due to higher cash expenditure for acquiring fixed asset. c. Cash Flow from Funding Activity The cash flow from funding activities also increased from
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
49
50
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
5. Informasi Keuangan Yang Telah Dilaporkan Yang Mengandung Kejadian Yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Rp 300.7 billion in 2009 to Rp 450.4 billion 2010 mainly due to higher cash dividend payments to shareholders
5. Extraordinary Financial Information
Di sepanjang tahun 2010 tidak ada informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Throughout 2010, there was no reported extraordinary financial information.
6. Kebijakan Deviden
6. Dividend Policy
Sesuai dengan keputusan RUPS tahunan tanggal 20 Mei 2010, atas laba bersih Perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 768,3 miliar, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 598 per saham atau Rp 461,1 miliar, yaitu sekitar 60% dari laba bersih Perseroan, dengan perhitungan sebagai berikut: • Sebesar Rp 120 (seratus dua puluh rupiah) per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada tanggal 11 Nopember 2009 • Sebesar Rp 478 (Empat ratus tujuh puluh delapan rupiah) per saham merupakan dividen final yang telah dibayarkan pada tanggal 31 Juni 2010.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMoS) on May 20, 2010 decided that the Company will pay Rp 598 per share or Rp 461.1 billion as dividends, approximately 60% of Company Net Income, with the following details: • Rp 120 (one hundred twenty rupiah) per share has been paid as interim dividends on November 11, 2009 • Rp 478 (four hundred seventy eight rupiah) per share is a final dividend paid on June 31, 2010.
RUPS Tahunan tanggal 20 Mei 2010 telah memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tunai tersebut, dan Direksi telah melaksanakan penugasan tersebut dengan baik.
The Annual GMoS on May 20, 2010 authorized the Board of Directors to execute cash dividend disbursement and the Board of Directors had executed the mandate accordingly.
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 121,8 miliar atau Rp 158 (seratus lima puluh delapan rupiah) per saham. Dividen tersebut dibayarkan pada tanggal 4 November 2010.
On October 7, 2010, the Company declared an interim cash dividend for book year 2010 amounting Rp 121.8 billion or Rp 158 (one hundred fifty eight rupiah) per share. The dividend was paid on November 4, 2010.
Selama 5 (lima) tahun terakhir, kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
The following table shows dividend policies in the past 5(five) years:
Kebijakan Dividen/Dividend Policy Tahun Buku/Fiscal Year 2005
2006
2007
2008
2009
Paid dividend (Rp million)
77.116
57.837
181.222
226.720
461.152
Dividend per share (Rp)
100
75
235
294
598
Dividend Pay-out Ratio
28%
21%
40%
40%
60%
7. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Guna mencegah terjadinya benturan kepentingan, Astra Otoparts memiliki kebijakan bahwa Komisaris dan Direktur yang mempunyai kepentingan atas suatu transaksi dengan Perseroan tidak diperkenankan menandatangani surat persetujuan atau dokumen yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Selanjutnya seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala mengisi dan menandatangani suatu Daftar Khusus (yang dikelola oleh
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
7. Conflict-of-Interest Transactions To avoid any conflict of interests, Commissioners and Directors who have interests over a transaction with the Company are not allowed to sign the approval letter or documents regarding transactions in which they have interests. Additionally, the Board of Commissioners and Directors periodically fill up and sign a Special List (managed by the Corporate Secretary), stating their share ownership in the Company or other companies (if any) and business relationship in the Company on behalf of their names or families.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Sekretaris Perusahaan), yang mengungkapkan kepemilikan saham di Perseroan atau perusahaan lain (jika ada) dan hubungan bisnis atas nama Komisaris dan Direktur dan keluarga yang bersangkutan dengan Perseroan.
There was no conflict of interest occured in the Company’s transactions in 2010.
Sepanjang tahun 2010 tidak ada transaksi Perseroan yang mengandung benturan kepentingan.
8. Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Sepanjang tahun 2010 tidak ada perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
8. Significant Regulation There was no significant regulation that impacts the Company in 2010.
9. Kebijakan Akuntansi
9. Accounting Policy
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru sehubungan dengan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50(Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding. Kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan ini terdapat pada Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
Starting from 1 January 2010, the Company and subsidiaries have adopted the following new accounting policies relating to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006),Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006),Financial Instruments: Recognition and Measurement. These SFAS are applied prospectively and therefore there is no restatement to the comparative information.
10. Laporan Akuntansi
10. Subsequent Events
Tidak ada fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntansi.
There was no material subsequent event occurred after the date of the accountant’s report.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
51
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance “Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada lima prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran” “In implementing GCG principles, the management and employees refer to five basic principles: transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness”
Komitmen GCG
Commitment in GCG
Dalam menjalankan usahanya, Astra Otoparts selalu menerapkan prinsip good corporate governance (GCG). Perseroan berkeyakinan bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, Perseroan juga menyadari pengelolaan perusahaan yang baik menjamin pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Karena itu Perseroan berkomitmen penuh untuk mengembangkan budaya perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan menerapkannya dalam setiap kegiatan dan operasi.
Astra Otoparts always implements good corporate governance (GCG) principles in running its business. The Company believes that GCG can boost the value of the shareholders and other stakeholders. More than that, the Company realizes that GCG ensures its sustainable growth. Therefore, the Company is fully committed to formulating corporate cultures in line with GCG principles and implementing them in daily Company’s operations.
Prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan dan diterapkan di Astra Otoparts mengacu pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta pedoman dan praktik yang hidup di lingkungan Astra Group yakni Astra International Good Corporate Governance Code of Conduct yang selama ini dikenal menjalankan GCG secara konsisten, serta referensi akademis maupun praktik-praktik terbaik di dunia bisnis.
GCG principles developed and implemented by Astra Otoparts refer to Law No. 40, 2007 on limited liability Company, General Guidelines on Good Corporate Governance in Indonesia issued by the National Committee on Governance Policy, living practices within Astra Group, which has been cited for consistently implementing GCG principles known as Astra International Good Corporate Governance Code of Conduct, and academic references as well as good practices in the business community.
Prinsip-Prinsip GCG
GCG Principles
Undang-undang Perseroan mewajibkan perusahaan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance, tetapi bagi Astra Otoparts tata kelola perusahaan yang baik lebih dari sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan. GCG berlandaskan pada standar etika tertinggi dan merupakan salah satu persyaratan mutlak agar usaha Perseroan tumbuh berkelanjutan.
The limited liability Company law requires companies to implement good corporate governance principles, while for Astra Otoparts, GCG is more than just complying with the rules and regulations. GCG, for Astra Otoparts, is based on the highest standard of ethics and a prerequisite for a Company to have sustainable growth.
Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada lima prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.
In implementing GCG principles, the management and employees refer to five basic principles: transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
1. Transparansi Astra Otoparts selalu menerapkan prinsip transparansi dan keterbukaan dalam memberikan informasi relevan mengenai perusahaan kepada masyarakat luas. Dalam menjalankan
1. Transparency Astra Otoparts always implement transparency and openness in disclosing information relevant to the Company to the public at large. In applying this principle, the Company always maintains
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
53
54
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
prinsip ini, Perseroan selalu menjaga kualitas informasi keuangan dan nonkeuangan yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
the quality of both financial and non-financial information given to various parties concerned.
Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan ini antara lain dalam: • Penyusunan dan penjelasan kepada publik rencana bisnis tahunan; • Laporan tahunan; • Laporan keuangan berkala yang meliputi laporan keuangan tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan; • Laporan-laporan lain yang wajib disampaikan oleh Perseroan sebagai perusahaan publik; • Pemanfaatan situs internet untuk menyampaikan informasi kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Company implements the openness principle in, among things: • Developing and communicating of business plan to public • Annual Report • Periodic financial reports: annual, mid-year, and quarterly financial reports • Other reports required of the Company as a listed Company • Utilization of website to disseminate information to shareholders and other stakeholders
2. Akuntabilitas Astra Otoparts menjalankan prinsip akuntabilitas dengan memastikan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban masing-masing organ dan seluruh jajaran Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.
2. Accountability Astra Otoparts applies accountability principle by ensuring clarity of function, implementation and accountability of each organ and all employees so management of Company can take place effectively.
Prinsip akuntabilitas ini antara lain dilakukan dengan pembagian tugas yang jelas antar organ Perseroan, termasuk dengan memerinci tugas dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi, serta ukuran kinerjanya.
Accountability principle is implemented by, among others, making a clear division of authority among corporate organs, including by detailing the duty and authority of the Shareholders Meeting (GMOS), Board of Commissioners, and Board of Directors, along with their performance measurements.
3. Tanggung Jawab Perseroan memahami pertanggungjawaban sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan Perseroan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3. Responsibility Astra Otoparts understands responsibility as conformance in the management of the Company with existing rules and regulation and principles of a healthy Company.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Perseroan bertanggung jawab mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
The Company is responsible for complying with existing laws and regulations, including regulations on employment, tax, business competition, environment, health, and safety (EHS).
Perseroan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara lain dengan: • Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada pelaksanaan kegiatan Perseroan; • Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu; • Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR); • Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi di bidang pasar modal.
The Company applies responsibility principle by, among others: • Complying with the Company’s Article of Association and existing laws on the way the Company conducts its activities; • Fulfilling tax obligation in good and timely manner • Carrying out its corporate social responsibility (CSR) programs • Meeting its obligation of disclosure in accordance with the capital market regulation
4. Independensi Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen dan bekerja tanpa intervensi dari Pemegang Saham dan Komisaris Perseroan. Perseroan bekerja secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Bagi Perseroan, independensi mendorong profesionalisme dan kreativitas dalam mengelola perusahaan.
4. Independency Directors and all corporate organs are independent and work without intervention from shareholders or Company Commissioners. The Company works professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that violate existing regulations and principles of a healthy Company. For Astra Otoparts, independence encourages professionalism and creativity in managing the Company.
Perseroan menerapkan prinsip kemandirian ini antara lain dengan: • Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab di antara organ Perseroan; • Pemegang saham dan Komisaris Perseroan tidak boleh melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan; • Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai Perseroan selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam mengambil keputusan • Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan kepentingan harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur, dan mematuhi peraturan di bidang pasar modal tentang benturan kepentingan; • Penerapan kebijakan dan sistem yang meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, seperti dalam kebijakan kepegawaian, pengadaan, dan keuangan.
Astra Otoparts implements the independence principle as follows: • Mutually respecting the rights, duties, tasks, and authorities as well as responsibilities of corporate organs • Shareholders and Board of Commissioners are not allowed to interfere in Company management • Board of Commissioners, Board of Directors, and employees always avoid conflict of interests in taking a decision • Company activities that may contain conflict of interests must secure prior approval from independent shareholders or their authorized representatives in a Shareholders Meeting and must comply with capital market regulations on conflict of interests • Implement policies and systems that minimize conflict of interests, in employment policy, procurement, and finance
5. Kewajaran Astra Otoparts memahami keadilan/kewajaran sebagai kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian maupun karena peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Fairness Astra Otoparts understands the fairness principle as equality in the fulfillment of stakeholders’ rights that exists as a result of an agreement and/or existing laws.
Perseroan dan organ di dalamnya memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan berkomitmen memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat muncul karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja.
The Company and its organs ensure that every stakeholder receives just treatment in accordance with existing laws. The Company is committed to treating each employee justly and free of any prejudice that may arise due to differences in races, religions, origins, genders, or other aspects that are not relevant to performance.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
55
56
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Prinsip keadilan diterapkan antara lain dengan: • Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Perseroan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan; • Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company applies the principle as follows: • Shareholders have all the rights to attend and vote in the Shareholders Meeting in accordance with existing laws • The Company treats all business partners equally and transparently • The Company provides a good and safe working condition for all employees in line with the Company’s ability and existing laws
Struktur GCG
GCG Structure
Organ utama GCG adalah: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perseroan • Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perseroan oleh Direksi • Direksi sebagai pengelola Perseroan
The main organs of GCC are: • General Meeting of Shareholders (GMoS) as the highest decision-making forum for Shareholders • Board of Commissioners as Company’s supervision • Board of Directors as Company’s management
Elemen lain yang mendukung struktur tata kelola tersebut adalah Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi kebijakan keuangan, Sekretaris Perusahaan yang menjadi penanggung jawab untuk efektifitas penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan. Organ Direksi juga dibantu oleh Departemen Audit Internal dan Manajemen Risiko.
Other elements that support the governance structure are: Audit Committee that assists the Board of Commissioners in supervising financial policies; Corporate Secretary as the person in charge for the effectiveness of GGC implementation. The Board of Directors is also supported by the Internal Audit and Risk Management Departments.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undang-undang dan anggararan dasar Perseroan. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan, menyetujui laporan keuangan Perseroan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Walaupun mempunyai wewenang tertinggi, RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang mereka tunjuk.
The General Meeting of Shareholders (GMoS) is the Company’s highest organ whose authority is regulated by laws and the Company’s article of association. The GMoS has the authority to, among others, appoint and terminate members of the Board of Commissioners (BoC) and Board of Directors (BoD), to evaluate the performance of BoC and BoD, to approve the revision of Company’s article of association, approve the Company’s financial statement, and to decide the remuneration of the Commissioners and Directors. However, the GMoS and/ or Shareholders are not allowed to intervene the duties, function, and authorities of BoC and BoD.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama tahun 2010 Perseroan melaksanakan satu (1) kali RUPS Tahunan dan tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa.
GMoS consists of Annual GMoS and Extraordinary GMoS. In 2010, the Company held one (1) annual GMoS and no extraordinary GMoS.
RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2010 dengan ringkasan keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk di dalamnya mengesahkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan dengan pendapat wajar dan memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
The annual GMoS was done on May 20, 2010 with the highlights of decisions as follows: 1. Approved the Annual Report, including the Board of Commissioners’ Oversight Report and the Company’s Financial Statement, which has been audited by the Haryanto Sahari & Partners public accountant with fair statement and grant full acquittal and dismissal of responsibilities to the BoC and BoD.
2. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 768.264.686.412,- (tujuh ratus enam puluh delapan miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus delapan puluh enam ribu empat ratus dua belas Rupiah) sebagai berikut: a. Dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 461.152.053.440,- atau sebesar 60% dari
2. Decided use of the Company’s 2009 net profit of Rp 768,264,686,412 (seven hundred sixty eight billion two hundred sixty four million six hundred eighty six thousand and four hundred twelve rupiah) as follows: a. Pay out cash dividends for 2009 fiscal year Rp 461,152,053,440 or equal to 60% of 2009 net profit or Rp 598 per share with the following calculations:
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance laba bersih tahun buku 2009 atau sebesar Rp 598,- per saham. - Yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 92.538.873.600,- atau sebesar Rp 120,- per saham yang telah dibagikan pada tanggal 11 Nopember 2009; - Sisanya sebesar Rp 368.613.179.840,- atau sebesar Rp 478,- per saham dibagikan pada tanggal 30 Juni 2010. b. Untuk Dana Cadangan sejumlah Rp 7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta Rupiah).
- Interim Dividend worth Rp 92,538,873,600 or equal to Rp 120 per share already paid out on November 11, 2009 - The remainder Rp 368,613,179,840 or Rp 478 per share were paid out as Final Dividend on June 30, 2010 b. Reserve Funds Rp 7,500,000,000 (seven billion five hundred million rupiah).
3. Menetapkan susunan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2011, sebagai berikut : 1. Johnny Darmawan Danusasmita, Presiden Komisaris 2. Widya Wiryawan, Wakil Presiden Komisaris 3. Muhammad Chatib Basri, Komisaris Independen 4. Bambang Trisulo, Komisaris Independen 5. Patrick Morris Alexander, Komisaris Independen 6. Simon Collier Dixon, Komisaris 7. Chiew Sin Cheok, Komisaris 8. Sudirman Maman Rusdi, Komisaris 9. Eduardus Paulus Supit, Komisaris 10. Leonard Lembong, Komisaris
3. Appointed the following as members of the Board of Commissioners up to the closing of 2011 Annual Shareholders Meeting: 1. Johnny Darmawan Danusasmita, President Commissioner 2. Widya Wiryawan, Vice President Commissioner 3. Muhammad Chatib Basri, Independent Commissioner 4. Bambang Trisulo, Independent Commissioner 5. Patrick Morris Alexander, Independent Commissioner 6. Simon Collier Dixon, Commissioner 7. Chiew Sin Cheok, Commissioner 8. Sudirman Maman Rusdi, Commissioner 9. Eduardus Paulus Supit, Commissioner 10. Leonard Lembong, Commissioner
4. a. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan dan menetapkan gaji dan/tunjangan anggota Direksi Perseroan; dan b. Menetapkan honorarium Dewan Komisaris Perseroan dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar Rp 2.275.000.000,- (dua miliar dua ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) per tahun sebelum dipotong pajak penghasilan yang mulai berlaku sejak bulan Mei 2010 dan memberikan kewenangan kepada Presiden Komisaris untuk menentukan pembagiannya.
4 .a. Granted authority to BoC to determine and decide remunerations and/or allowances of the Board of Directors b. Decide the remuneration of BoC with the maximum amount of Rp 2,275,000,000 (two billion two hundred seventy five million rupiah) per annum before income tax deduction that is effective by the month of May 2010 and grant authority to President Commissioner to decide on the distribution.
5. Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2010 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan besarnya honorarium Akuntan Publik tersebut. Keputusan-keputusan RUPS Tahunan 2010 tersebut telah dilaporkan kepada otoritas yang terkait sesuai ketentuan yang ada, serta dipublikasikan melalui situs Perseroan dengan alamat: http://www.component.astra.co.id.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan menjalankan tugasnya. Tugas Dewan Komisaris antara lain: • Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan,
5. Granted authority to BoD with the approval of BoC to appoint Public Accountant to audit the Company’s 2010 Financial Report and gave authority to the BoD to determine the fee of the respective Public Accountant. Decisions of the 2010 General Meeting of Shareholders have been reported to relevant authorities in accordance with existing laws and published through the Company’s website at http:// www.component.astra.co.id.
Board of Commissioners The Board Commissioners is collectively responsible to supervise the Company’s management and gives advice to Board of Directors for the Company’s best interest. The BoC is responsible to ensure that in any circumstances the Board of Directors discharges its duties accordingly. The duties of BoC include: • Supervising the Company’s management by the BoD and advising BoD on business plan, activity plan, annual budget, implementation of the article of association, and decisions of GMoS as well as compliance with existing laws • Monitoring and evaluating the implementation of GCG principles • Reviewing and elaborating the annual report prepared by the Board of Directors and sign the report if the BoC agrees with
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
57
58
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Memantau dan melakukan evaluasi terhadap penerapan GCG. • Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut sepanjang Dewan Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan tersebut. • Mengevaluasi dan menyetujui Business Plan Perseroan tahun 2011. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. 1. Struktur, Komposisi, dan Independensi Dewan Komisaris Sebagaimana telah diubah berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 20 Mei 2010, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Johnny Darmawan Danusasmita, Presiden Komisaris 2. Widya Wiryawan, Wakil Presiden Komisaris 3. Muhammad Chatib Basri, Komisaris Independen 4. Bambang Trisulo, Komisaris Independen 5. Patrick Morris Alexander, Komisaris Independen 6. Simon Collier Dixon, Komisaris 7. Chiew Sin Cheok, Komisaris 8. Sudirman Maman Rusdi, Komisaris 9. Eduardus Paulus Supit, Komisaris 10. Leonard Lembong, Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan yang berlaku dari Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyangkut jumlah Komisaris Independen yaitu sedikitnya sepertiga dari jumlah Komisaris. 2. Rapat Dewan Komisaris Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan satu (1) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari satu (1) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya satu persepuluh (1/10) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Selama tahun 2010, Dewan Komisaris mengadakan rapat rapat terjadwal sebanyak lima (5) kali. Berikut diberikan uraian agenda dan hasil Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2010: 1. Rapat Tanggal 18 Maret 2010 Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain Laporan Komite Audit, Audit Keuangan 2009, Dividend final, Investasi Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik dan Informasi TAA Sakae Riken Kogyo. 2. Rapat Tanggal 3 Mei 2010 Membahas dan menyetujui antara lain Laporan Komite Audit, Laporan Keuangan kuartal 1 tahun 2010, Persetujuan Pinjaman Bank, Capital expenditure dan Agenda RUPS Tahunan. 3. Rapat Tanggal 28 Juli 2010
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
its content • Evaluating and approving the Company’s 2011 Business Plan In discharging its duties, the Board of Commissioners is responsible to the GMoS. 1. Structure, Composition, and Independence of BoC In accordance to results of the GMoS on May 20, 2010, composition of the Board of Commissioners is as follows: 1. Johnny Darmawan Danusasmita, President Commissioner 2. Widya Wiryawan, Vice President Commissioner 3. Muhammad Chatib Basri, Independent Commissioner 4. Bambang Trisulo, Independent Commissioner 5. Patrick Morris Alexander, Independent Commissioner 6. Simon Collier Dixon, Commissioner 7. Chiew Sin Cheok, Commissioner 8. Sudirman Maman Rusdi, Commissioner 9. Eduardus Paulus Supit, Commissioner 10. Leonard Lembong, Commissioner The composition of the BoC has complied with existing regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) on the number of Independent Commissioners, which is at least one third of the Board of Commissioners. 2. BoC Meetings According to articles of association, the BoC may hold a meeting any time upon a request from one (1) or several BoC members, a request from the BoD, or a written request from one (1) or several Shareholders representing at least one-tenths (1/10) of shares with voting rights, with clearly stating the agenda. Throughout 2010, the BoC held five (5) scheduled meetings. The following are the agenda and outcome of the BoC meetings: 1. Meeting on March 18, 2010 Discussed and approved, among others, the Audit Committee Report, Financial Audit 2009, Final Dividend, Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division Investment and Information on Sakae Riken Kogyo TAA. 2. Meeting on May 3, 2010 Discussed and approved, among others, the Audit Committee Report, Q1 Financial Report 2010, Bank Loan Approval,
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain, Q2 Laporan Komite Audit, Laporan Keuangan kuartal 2 tahun 2010 dan pendirian perusahaan patungan dengan (i) Metal Art Corp, Jepang untuk bisnis Ferrous Forging Component 4W dan (ii) Elitech dari Taiwan untuk bisnis Automotive Head Light and Tail Light. 4. Rapat Tanggal 27 Oktober 2010 Materi yang dibahas dan disetujui antara lain Laporan Komite Audit, Laporan Keuangan kuartal 3 tahun 2010 dan pendirian perusahaan patungan dengan Denso dan TICO untuk bisnis kompresor. 5. Rapat Tanggal 9 Desember 2010 Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain: Laporan Keuangan ytd Oktober 2010, Persetujuan Business Planning 2011 dan pendirian perusahaan patungan dengan Visteon untuk bisnis Instrument Cluster dan Multi Function Display. 3. Masa Jabatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa tugas anggota Dewan Komisaris adalah selama dua (2) tahun, tanpa meniadakan kewenangan RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa tugasnya berakhir. Masa Jabatan Dewan Komisaris akan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2011. Tingkat kehadiran dalam rapat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Capital Expenditure Approval, and Annual GMoS Agenda 3. Meeting on July 28, 2010 Discussed and approved, among others, Audit Committee Report, Q2 Financial Report 2010, and establishment of joint ventures with (i) Metal Art Corp of Japan for Ferrous Forging Component 4W, and (ii) Elitech of Taiwan for Automotive Head and Tail Lights. 4. Meeting on October 27, 2010 Discussed and approved, among others, Audit Committee Report, Q3 Financial Report 2010, and establishment of joint venture Company with Denso and TICO for compressor business. 5. Meeting on December 9, 2010 Agenda discussed and approved, among others, were Financial Performance YTD October 2010, Approval for Business Planning 2011, and establishment of Joint Venture Company with Visteon for Instrument Cluster and Multi Function Display business. 3. Tenure of BoC Members Members of the BoC are appointed and terminated by the GMoS for a two-year period. However, the GMoS reserves all the rights to terminate BoC members before their tenure ends. The tenure of current BoC members will end at the closing of the 2011 annual GMoS. Attendance in Meetings can be seen in the table below.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Attendance in Meetings of BoC and BoD
Rapat Dewan Komisaris/BoC Meetings Rapat Direksi/BoD Meetings Board of Commissioners Prijono Sugiarto*)
2
Johnny Darmawan **)
5
Muhammad Chatib Basri
4
Patrick Morris Alexander
5
Bambang Trisulo
5
Chew Sin Cheok
2
Eduardus Paulus Supit
5
Simon John Mawson*)
2
Leonard Lembong
4
Widya Wiryawan **)
3
Simon Collier Dixon **)
3
Sudirman Maman Rusdi **)
2
Board of Directors Siswanto Prawiroatmodjo
4
23
Gustav Afdhol Husein
5
17
Djangkep Budhi Santoso
5
21
Widodo Eko Rijanto
5
20
The Dandy Soelip
5
19
Darmawan Widjaja
4
23
Ignatius Robby Sani
5
21
Niniek Dhamayanti Supojo
5
22
Catatan/Note: *) Berakhir Masa Jabatan Sejak 20 Mei 2010/Ended tenure on May 20, 2010 **) Mulai Menjabat Sejak 20 Mei 2010/Began tenure on May 20, 2010
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
59
60
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 4. Kinerja Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar. 5. Komite Audit Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diwajibkan oleh peraturan pasar modal, yakni ketentuan huruf C.3. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A, yang dituangkan lebih lanjut dalam Surat Edaran Nomor: SE-008/BEJ/12-2001. A. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit • Memberi pendapat professional yang independen kepada Dewan Komisaris atas laporan Direksi kepada Dewan Komisaris, termasuk hal-hal yang diputuskan dalam RUPS. • Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris termasuk informasi keuangan yang hendak dipublikasikan Perseroan seperti laporan dan proyeksi keuangan, serta informasi keuangan lainnya • Menelaah independensi dan obyektifitas External Auditor, menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal (External Auditor) untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan, • Melakukan analisa atas efektifitas pengawasan internal perusahaan, menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Pasar Modal dan peraturan perundangan terkait lainnya, memeriksa dugaan adanya kekeliruan, kesalahan atau penyimpangan dalam melaksanakan hasil keputusan Rapat Direksi, dan melakukan kajian atas pelaksanaan paket kompensasi dari Direksi dan Dewan Komisaris. • Membahas dengan Direktur Keuangan perubahan yang signifikan dalam kebijakan akuntansi, melakukan kajian bersama dengan External Auditor atas rencana dan ruang lingkup pemeriksaan dalam rangka audit tahunan, hasil audit tahunan dan pendapat yang diberikan, dan kecukupan system pengendalian internal Perseroan. • Komite Audit juga melakukan kajian bersama dengan Kepala Internal Audit atas rencana dan ruang lingkup kegiatan pemeriksaan internal, hasil pemeriksaan yang dilaksanakan, melakukan pengendalian internal Perseroan, memastikan Perseroan mematuhi Etika Kerja Perseroan, dan melakukan audit terhadap Pedoman Dasar Internal Audit. • Melakukan kajian bersama Internal Audit dan External Auditor tentang koordinasi kegiatan pemeriksaan untuk memastikan kelengkapan cakupan dan pemanfaatan yang efektif dari sumber daya audit. • Menjalin hubungan dengan Direksi, Tim Internal Audit dan External Auditor secara terpisah untuk membahas masalah yang membutuhkan perhatian khusus. • Menelaah dan memperbaharui Pedoman Dasar Komite Audit setiap tahun.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
4. BoC’s Performance The performance of the BoC is evaluated every year by Shareholders in the GMoS. BoC’s performance is assessed based on duties, authorities, and obligations stipulated in existing laws and regulations as well as articles of association. 5. Audit Committee The BoC has established the Audit Committee to support its duties and responsibilities as required by the capital market regulation, i.e. provision letter C.3. of Regulation on Listing No. I-A, which is further elaborated in Circular No. SE-008/BEJ/122001. A. Duties and Responsibilities of the Audit Committee • Giving independent professional opinion to BoC on BoD’s report to the BoC, including on issues decided in the GMoS. • Identifying issues or matters that require special attention from the BoC, including financial information to be published by the Company as well as reports and financial projection and other financial information • Reviewing the independence and objectivity of the External Auditor, reviewing the adequacy of examination by the External Auditor to ensure that all important risks are taken into account • Analyzing the effectiveness of Company’s internal monitoring, reviewing compliance with existing capital market laws and other related regulations, examining suspected mistakes or deviation in implementing decisions taken in BoD meetings, and studying the implementation of compensation package for both the BoD and BoC. • Discussing with the Company’s Finance Director significant changes in accounting policies, studying together with External Auditor the plan and examination coverage for the annual audit, result of annual audit, and opinion given, and adequacy of internal control system of the Company. • The Audit Committee, together with Head of Internal Audit, studies the plan and internal audit coverage, results of audit implemented by the Company, does internal control, ensuring that the Company complies with the Company’s work ethics, and conducting audit on Basic Guidelines for Internal Audit • The Audit Committee, together with Internal Audit and External Auditor, studies audit coordination to ensure adequate coverage and effective use of the audit resource • Developing good relations with the Board of Directors, Internal Audit Team, and External Auditor separately to discuss problems that require special attention • Reviewing and Revising the Basic Guidelines for Audit Committee every year
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
B. Profil Anggota Komite Audit/Profiles of Audit Committee Members: Patrick Morris Alexander Ketua Warga negara Australia, lahir tahun 1953. Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Excom Ephindo Energy Pte Ltd., Direktur Pan Asia Resources Corp., Direktur Bengkulu Coal Co. Ltd., Ketua Komite Audit PT Astra International Tbk. (2002 - 2008), dan Komisaris Independen PT Astra International Tbk. (2003 - 2010), Ketua Komite Audit PT Astra Agro Lestari Tbk. (2003 - 2007) dan Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk. sejak 2001. Selain itu menjabat juga sebagai Managing Partner di Batavia Investment Management, sejak 1993. Lulus dari Fakultas Hukum, University of Western Australia. An Australian citizen, born in 1953. He is an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee in PT Astra Otoparts Tbk. since 2007. He is also a member of Excom Ephindo Energy Pte. Ltd., Director in Pan Asia Resources Corp., and Director in Bengkulu Coal Co. Ltd. Previously, he was Chairman of Audit Committee in PT Astra International Tbk. (2002-2008), and Independent Commissioner in PT Astra International Tbk. (2003-2010), Chairman of Audit Committee of PT Astra Agro Lestari Tbk. (2003-2007) and Independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. since 2001. He is also Managing Partner in Batavia Investment Management since 1993. He graduated from the Faculty of Law, University of Western Australia.
Kanaka Puradiredja Anggota Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1944. Anggota Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Pendiri dan Mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Mantan Managing Partner dan Chairman di KPMG Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI), Anggota Dewan Kehormatan Profesional di Risk Management Association dan Wakil Ketua Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan IAI (2002- 2010) dan Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (2004-2010). Pernah menjabat juga sebagai anggota Komite Audit di berbagai perusahaan termasuk PT Astra International Tbk. (2002 - 2008), PT Federal International Finance (2004 - 2006), PT Astra Sedaya Finance (2004 - 2008) dan PT Indocement Tbk. (2004 hingga sekarang). Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran, Bandung. An Indonesian citizen born in 1944. A member of PT Astra Otoparts’ Audit Committee since 2007. Founder and former Senior Partner in KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono, former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Kanaka Puradiredja is currently Chairman of Honorary Board of the Indonesian Audit Committee Association (IKAI), member of Professional Honorary Board in Risk Management Association and Deputy Chairman of Indonesian Directors and Commissioners Institute (LKDI). Kanaka was once Chairman of Honorary Council of IAI (2002-2010), and Chairman of Indonesian Audit Committee Association (2004-2010). He was also once a member of Audit Committee in various companies including PT Astra International Tbk. (2002-2008), PT Federal International Finance (2004-2006), PT Astra Sedaya Finance (2004-2008) and PT Indocement Tbk. (from 2004 - now). Kanaka graduated from stateowned Padjadjaran University’s Economic Faculty majoring in Accounting.
Siti Nurwahyuningsih Harahap Anggota Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1969. Anggota Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. tahun 2003 - 2007 dan tahun 2009 - 2010. Saat ini aktif menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pernah menjabat juga sebagai anggota Komite Audit di PT United Tractors Tbk. (2007 - 2008). Sebelumnya meniti karir sebagai akuntan internal di Lucent Technologies Indonesia (1996 - 2000) dan Samudera Indonesia Grup (1992 - 1994). Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta dan Master of Business Administration dari University of San Fransisco. An Indonesian citizen born in 1969. A member of Astra Otoparts’ Audit Committee from 2003-2007 and 2009-2010. She is currently a lecturer in University of Indonesia’s Economic Faculty. She was also once a member of the Audit Committee of PT United Tractors Tbk. (2007-2008). Prior to that, she was an internal audit in Lucent Technologies Indonesia (1996-2000) and Samudera Indonesia Group (1992-1994). She earned her Master of Business Administration from University of San Francisco and a Bachelor from University of Indonesia’s Faculty of Economics majoring in Accounting.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
61
62
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
C. Laporan Komite Audit 2010 Untuk 2010, Ketua dan Anggota Komite Audit memberikan fokus pada beberapa hal strategis bagi Perseroan, termasuk: • Kehandalan laporan keuangan yang dipublikasikan dengan memastikan laporan tersebut telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. • Proses dan cakupan audit yang dilaksanakan oleh Internal dan Eksternal Audit memadai dan memonitor tindak lanjut dari temuan-temuan audit. • Penerapan dan hasil aktifitas pengendalian risiko. • Isu-isu hukum yang timbul dan dihadapi Perseroan.
C. Audit Committee Report 2010 In 2010, Chairman and members of the Audit Committee focused on several strategic issues for the Company, including: • Published financial report by ensuring that the report has complied with Accounting Principles generally applied in Indonesia • The process and audit coverage to be carried out by both Internal and External Audits are adequate and monitor followups to audit findings • Implementation and results of risk management activities • Legal issues confronting the Company
Ketua dan anggota Komite Audit melakukan beberapa pertemuan selama 2010 dan dihadiri oleh ketiga anggotanya. Dalam pertemuan itu, anggota Komite Audit membahas antara lain:
Chairman and Audit Committee members held several meetings in 2010. In those meetings, Audit Committee members reviewed several issues such as: • Financial Report Reviewing the concept of the audited financial report 2009 and quarterly financial reports 2010 before they are announced to the public • External Audit: Reviewing significant accounting and auditing issues in the 2009 financial report and making audit planning for the 2010 financial report • Internal Audit and Risk Management Chairman and members of the Audit Committee reviewed activities and audit results 2009, conducting audit in 2010, reviewing follow-ups to 2009 and 2010 audit results, making audit plan for 2011, and implementing risk management in 2010. • Legal Issues: Chairman and members of the Audit Committee discussed various legal issues in every meeting
• Laporan Keuangan Menelaah konsep laporan keuangan 2009 yang sudah diaudit dan laporan Keuangan triwulanan 2010 sebelum disampaikan kepada publik • External Audit: Membahas significant accounting dan auditing issues dalam laporan keuangan tahun 2009 dan membuat perencanaan audit laporan keuangan tahun 2010. • Internal Audit dan Pengendalian Risiko Ketua dan anggota Komite Audit menelaah aktivitas dan hasil audit 2009, melakukan audit pada tahun 2010, menelaah penyelesaian tindak lanjut hasil audit 2009 dan 2010, menyusun perencanaan audit tahun 2011, dan melakukan implementasi pengendalian risiko di tahun 2010. • Permasalahan Legal (Legal Issues): Ketua dan Anggota Komite Audit membahas berbagai legal issues pada setiap pertemuan
Jakarta, April 2011
Patrick Morris Alexander Ketua Chairman
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 6. Independensi anggota Komite Audit Astra Otoparts menjunjung tinggi independensi Komite Audit. Oleh karena itu, Komite Audit Astra Otoparts dibentuk sesuai dengan surat edaran dari pasar modal Nomor: SE-008/ BEJ/12-2001 yang mengharuskan bahwa jumlah anggota Komite Audit sekurang-kurangnya 3 orang, termasuk Ketua Komite Audit. Searah dengan Surat edaran tersebut, Ketua Komite Audit Astra Otoparts berasal dari Komisaris Independen Astra Otoparts, sedangkan dua anggota Komite Audit lainnya berasal dari pihak eksternal dan independen.
6. Independency of Audit Committee Members Astra Otoparts highly respects independence of the Audit Committee. That is why the Committee Audit of Astra Otoparts was established in line with a circular letter from the capital market No SE-008/BEJ/12-2001 that requires that members of the Audit Committee must be at least three (3) persons including its Chairman. In line with the circular letter, Chairman of Astra Otoparts’ Audit Committee is an Independent Commissioner of Astra Otoparts, while its two members are outsiders and are very independent.
Pengawasan dan Pengendalian
Supervision and Control
1.Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur pengelolaan risiko yang berkaitan dengan ancaman, hambatan dan ketidakpastian. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah mengurangi efek negatif risiko, menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu, memindahkan risiko kepada pihak lain, dan menghindari risiko. Manajemen risiko yang berfungsi secara memadai akan menjadi mitra strategis (strategic partner) bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil yang optimal dari operasi perusahaan.
1. Risk Management Risk management is a structural approach to managing risks related to threats, obstacles, and uncertainties. Strategies employed may include mitigating negative impacts of the risk, accommodating part or whole consequences of certain risk, transferring the risk to other parties, and avoiding risks. A risk management that functions adequately will serve as a strategic partner for the business unit in achieving optimal result from the Company’s operations.
Kondisi lingkungan bisnis otomotif yang terus berubah secara dinamis mempertegas pentingnya manajemen risiko yang dapat diandalkan. Kondisi ini membuat Perseroan menyadari perlunya terus melakukan langkah-langkah sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi dan mengelola serta berupaya mengurangi dampak berbagai faktor risiko yang ada, termasuk risiko strategis dan risiko operasional dalam aktivitas bisnis perusahaan. Penerapan manajemen risiko pada dasarnya sudah dilakukan sejak Perseroan berdiri dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal Perseroan.
Automotive industry’s ever-changing environment highlights the importance of a reliable risk management. This condition makes the Company aware of the need to take systematic steps in identifying, measuring, evaluating, and managing, as well as mitigating impacts of various risks, including strategic risks and operational risks in the Company’s business activities. The implementation of risk management has in principle been done since the Company was established and developed in accordance with the Company’s internal and external conditions.
1.1. Laporan Aktivitas Manajemen Risiko : 1.1.a. Control Self Assesment Di tahun 2010 Perseroan terus mengembangkan Control Self Assesment (CSA) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko. Control Self Assesment (CSA) menetapkan dan membuat profil risiko yang dihadapi Perseroan secara sistematis, dengan memetakan serta memprioritaskan berbagai faktor risiko berdasarkan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dan mengevaluasi dampaknya terhadap nilai pemegang saham.
1.1. Risk Management Activity Report 1.1.a. Control Self-Assessment In 2010, Company continued to develop the Control Self Assessment (CSA) to identify and evaluate risk. Control Self Assessment (CSA) provide a systematic risk profile faced by the Company by mapping and prioritizing many risk factor based on the worst possibilities and evaluates the impact to the shareholder value.
Selain memberikan perspektif komprehensif atas risiko di seluruh aspek operasional Perseroan, aktifitas CSA juga memfasilitasi perencanaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengelola dan meminimalkan dampak risiko-risiko tersebut. Implementasi CSA dilakukan dari tingkat korporat dan holding sampai tingkat perusahaan afiliasi dengan tetap fokus pada perusahaan konsolidasi.
Besides giving a comprehensive perspective on the risk of all operational aspect of the Company, the CSA activities also facilitated resources planning needed to manage and minimized the impact of the identified risk. The CSA implementation is conducted from the corporate and holding level up to the affiliated companies with the focus on the consolidated Company.
Melalui sejumlah mekanisme CSA dan sistem pengendalian risiko yang ada di Perseroan, Perseroan telah mengidentifikasi risiko utama sebagai berikut: • Persaingan di antara produk semakin meningkat di After
Through a number of CSA mechanism and risk management system in the Company, the Company has identified main risks as follows: • Competition among products intensifies in After Market as
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
63
64
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Market. Kondisi persaingan pasar ini terutama pada harga produk yang semakin kompetitif dengan kualitas yang semakin meningkat • Kenaikan harga bahan baku produk manufaktur
reflected in competitive prices and improved quality products • The increasing price of manufacturing products’ raw materials
Perseroan telah mengambil sejumlah langkah penting untuk mengelola risiko tersebut antara lain dengan melakukan sejumlah langkah berikut : • Melakukan value proposition, melakukan efisiensi pada Capacity Planning serta melakukan pemetaan ulang secara strategis terhadap pengembangan produk di masa mendatang secara bersinambungan. • Secara konsisten melakukan efisiensi proses produksi, meningkatkan produktifitas dan meminimalisasi terjadinya rejection pada finish product dan melakukan multisourcing pengadaan bahan baku.
The Company has taken several important steps to manage the risks by doing the following: • Value proposition, efficiency in Capacity Planning, and continuously remapping future product development • Consistently develop efficiency in the production process, increase productivity, minimize the occurrence of rejection in the finished product, and multisourcing of raw materials.
1.1.b. Whistleblower Whistleblower merupakan sarana penyampaian informasi alternatif bagi karyawan. dan diharapkan membantu Perseroan dalam pengembangan GCG di lingkungan Perseroan. Sosialisasi whistleblower di tahun 2010 telah dilakukan hingga ke perusahaan afiliasi konsolidasi.
1.1.b. Whistleblower Whistleblower is alternative information mechanism for employees that is expected to support the development of GCG in the Company. In 2010 socialization of whistleblower was conducted up to the consolidated affiliated companies.
1.1.c. Business Continuity Plan Business Continuity Plan (BCP) merupakan pedoman untuk menjamin kelangsungan operasional perusahaan saat terjadi suatu bencana atau sesuatu yang tidak diharapkan sehingga kerugian karena bencana tersebut dapat diminimalisir.
1.1.c. Business Continuity Plan Business Continuity Plan (BCP) is a guidance to ensure operational continuity of the Company in hazardous situation such as disaster or other unfavorable situation so the impact and loss by the situation can be minimized.
1.1.d. Insurance Review Insurance Review bertujuan untuk memastikan bahwa program asuransi di Perseroan telah dikelola secara memadai baik dari sisi cakupan risiko maupun jumlah pertanggungan. Di tahun 2010, kegiatan Insurance Review dimulai di Divisi Nusametal.
1.1.d. Insurance Review The Objective of nsurance Review to ensure that the Company’s insurance programs in the Company are managed adequately in terms of risk coverage and sum insured. In 2010, Insurance Review started in Nusametal Division.
Dengan demikian, Perseroan telah mencapai kemajuan yang penting dalam upayanya menerapkan suatu kerangka dan nilai tambah pada sistem Enterprise-wide Risk Management yang dapat membantu menganalisa, mengidentifikasi serta mengelola berbagai risiko di semua tingkatan di dalam perusahaan.
With all those initiatives, the Company has achieved importance progress in its effort to implement a framework and added value in enterprise-wide Risk Managment that can help analyzing , identifying and managing various risk in all level the Company.
2. Internal Audit Astra Otoparts membentuk satuan internal audit pada tanggal/tahun 1997, dan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.1.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Direksi Astra Otoparts atas persetujuan Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Unit Internal Audit pada tanggal 29 Juli 2009.
2. Internal Audit Astra Otoparts established internal audit unit in 1997, and in line with Bapepam-LK regulation No. IX.1.7 on the Establishment of Internal Audit Unit, the BoD with the approval of BoC approved Charter of the Internal Audit Unit on July 29, 2009.
Piagam Unit Internal Audit tersebut menetapkan struktur dan kedudukan Unit Internal Audit, tugas dan tanggung jawab Unit Internal Audit, wewenang Unit Internal Audit, kode etik Unit Internal Audit, persyaratan auditor yang duduk dalam Unit Internal Audit, pertanggungjawaban unit Internal Audit, dan larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Internal Audit dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di holding maupun anak usaha.
Internal Audit Charter determines Internal Audit structure and position duties and responsibilities, authorities, code of ethics, as well as requirements of Internal Auditor, accountability of Internal Audit, prohibition on double job and position for its auditors, both in the holding and subsidiaries.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Internal Audit activities comprise of regular audit, special audit, IT
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Aktivitas yang dilakukan oleh Internal Audit dapat dikelompokkan menjadi kegiatan audit regular, kegiatan audit spesial, kegiatan IT audit, monitoring tindak lanjut dan pengembangan audit. Audit regular merupakan audit yang dilakukan berdasarkan rencana audit tahunan yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit pada tahun bersangkutan dengan prioritas sesuai dengan hasil risk assessment. Audit spesial merupakan audit yang tidak termasuk dalam rencana audit tahunan namun dilakukan berdasarkan permintaan dari stakeholder maupun adanya pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya. IT audit merupakan audit yang dilakukan pada system IT untuk memastikan bahwa pengendalian IT telah dapat memberikan keyakinan yang memadai atas pengamanan aset, integritas data, pemberian informasi yang efektif dan penggunaan sumber daya secara efisien.
audit, follow-up monitoring, and audit development. Regular audit is audit activities based on annual audit plan, which determines the focus and direction of the respective year with the priorities in line with the result of risk assessment. Special audit is audit activities outside the annual plan but conducted based on the request of the stakeholders or other considerations related to the urgency level. IT audit is audit activities in IT system to ensure that IT has provided adequate control on assets, data integrity, effective information supply, and efficient use of resources.
Internal Audit juga melakukan kegiatan monitoring tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang telah disepakati bersama telah benar-benar dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan komitmen auditee.
Follow up monitoring was conducted to ensure that the agreed improvement recommendations was implemented in a timely manner according to the auditee commitment.
Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direksi, dan memberikan laporan berkala kepada Direksi dan Komite Audit atas temuan-temuan dan rekomendasi yang telah diimplementasikan.
Internal Audit directly reports to Board of Directors and provides periodic reports to BoD and Audit Committee on the findings and implemented recommendations.
Dalam menjalankan aktivitasnya, Internal Audit berpedoman kepada Pedoman Dasar Audit Internal dan menggunakan pendekatan serta metodologi standar sebagaimana diterapkan di perusahaan-perusahaan di lingkungan kelompok PT Astra International Tbk.
In running its activities, Internal Audit refers to Basic Guidelines of Internal Audit and maintains the standard approach and method as implemented within PT Astra International Tbk. Group.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
65
66
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Perseroan terus menerus berupaya untuk melakukan pengembangan audit antara lain melalui tool improvement dan metodologi audit serta peningkatan kualitas auditor.
The Company always seeks to develop the audit through, among others, tool improvement, audit methodology, and enhancing the quality of its auditors.
2.1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit Internal
2.1. Internal Audit Unit Report
Di sepanjang 2010, Unit Audit Internal melakukan sejumlah kegiatan utama sebagai berikut. • Melakukan regular audit di 11 Divisi dan Anak Perusahaan, 19 Sales Operation, 9 toko Shop&Drive dan 3 proyek IT general control audit sesuai dengan rencana tahunan yang telah disetujui. • Melakukan kegiatan tindak lanjut (follow up) terhadap implementation status of recommendation (ISR) dari semua audit proyek (project audit) pada tiga bulan setelah laporan audit diterbitkan.
Throughout 2010, the Internal Audit Unit carried out a number of activities, including: • Conducting regular audits in 11 Divisions and Subsidiaries/ Affiliated Companies, 19 Sales Operations, nine (9) Shop & Drive outlets, and three (3) IT General Controls in line with annual plan. • Following up the implementation status of recommendation (ISR) of all project audits three months after the audited reports was published
2.2. Struktur Organisasi Internal Audit
2.2. Organizational Structure of Corporate Internal Audit
STRUKTUR ORGANISASI CORPORATE INTERNAL AUDIT
President Director Corporate Internal Audit
Internal Audit Cordinator Risk Management Staff Internal Audit Staff
2.3. Nama dan Riwayat Hidup singkat kepala Unit Audit Internal Heri Purnomo, Corporate Internal Audit Head Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1960. Corporate Internal Audit Head Astra Otoparts sejak Oktober 2006, Senior Manager Internal Audit PT Astra International Tbk. (2000 – 2006), Manager Audit PT Astra International Tbk. - Honda Sales Operation ( 1992 – 1999 ), Audit staff PT AI-HSO (1989-1991), Finance & Accounting staff PT Dwi Satrya Utama (1984-1989 ). Lulus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, jurusan Akuntansi tahun 1985.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
2.3. Names and Brief Profile of Corporate Internal Audit Head Heri Purnomo, Corporate Internal Audit Head. An Indonesian citizen, born in 1960. Corporate Internal Audit Head of Astra Otoparts since October 2006, Senior Manager Internal Audit of PT Astra International Tbk. (2000-2006), Manager Audit, PT Astra International Tbk. - Honda Sales Division (1992-1999), Audit Staff, PT AI-HSO (1989-1991), Finance and Accounting Staff, PT Dwi Satrya Utama (1984-1989). He graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia in 1985, majoring in Accounting.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Direksi
Board of Directors
Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam mengelola Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab demi sebesar-besar kepentingan Perusahaan mengelola bisnis dan urusan Perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan.
According to the Company’s articles of association, the BoD is a Company organ in charge of and responsible for managing the Company in accordance with its purpose and objectives. The BoD must run the Company with good intention and full responsibility for best interests of the Company, while maintaining the balance of interests of all related parties.
1. Pembagian Tugas Direksi Direksi Perseroan beranggotakan delapan (8) orang, terdiri atas satu (1) orang Presiden Direktur dan tujuh (7) orang Direktur, dengan komposisi sebagai berikut:
1. BOD Job Distribution The BoD consists of one (1) President Director and seven (7) Directors, with the following composition:
1. Siswanto Prawiroatmodjo, Presiden Direktur Bertanggung terhadap seluruh kegiatan di Astra Otoparts maupun grup termasuk membawahi key account management, internal audit dan strategi bisnis 2. Gustav Afdhol Husein, Direktur Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur aki, forging, chassis & drive train dan bertanggung jawab terhadap teknologi dan engineering 3. Djangkep Budhi Santoso, Direktur Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur karet, plastik, piston & valve 4. Darmawan Widjaja, Direktur Bertanggung jawab terhadap keuangan, akuntansi, perbaikan proses bisnis, teknologi informasi, pajak, Standard Operating Procedure dan Shared Service Center, serta hubungan dengan investor 5. Widodo Eko Rijanto, Direktur Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur shokbreker, rem, gasket, steering wheel, A/C mobil, busi dan automobile door component. Juga bertanggung jawab terhadap manufacturing excellence 6. The Dandy Soelip, Direktur Bertanggung jawab terhadap perdagangan domestik, internasional dan ritel modern 7. Ignatius Robby Sani, Direktur Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur wiring harness, bearing dan colouring, juga terhadap Sekretaris Perusahaan, Kehumasan dan Legal serta General Affairs, Security, & Social Responsibility atau GSSR 8. Niniek Dhamayanti Supojo, Direktur Tugas dan tanggung jawab terhadap Unit Plan-Do-CheckAction (PDCA) & Project Management Office (PMO) serta Corporate HR Development
1. Siswanto Prawiroatmodjo, President Director Responsible for all activities in both Astra Otoparts and Astra Otoparts Group, including key account management, internal audit, and business strategy 2. Gustav Afdhol Husein, Director In charge of battery manufacturing, forging, chassis & drive, as well as technology and engineering 3. Djangkep Budhi Santoso, Director In charge of the manufacturing of rubber, plastics, piston & valve 4. Darmawan Widjaja, Director Responsible for Finance, Accounting, Business Process Improvement, Information Technology, Tax, Standard Operating Procedure and Shared Service Center, as well as Investor Relations 5. Widodo Eko Rijanto, Director In charge of manufacturing of shock absorber, brake system, gasket, steering wheel, automotive air conditioner, spark plug, automotive door component, and manufacturing excellence 6. The Dandy Soelip, Director In charge of domestic and international trade, and modern retail 7. Ignatius Robby Sani, Director In charge of manufacturing wiring harness, bearing and coloring. He also holds the position of Corporate Secretary and in charge of Public Relations, Legal and General Affairs, Security, and Social Responsibility (GSSR) 8. Niniek Dhamayanti Supojo, Director In charge of the Plan-Do-Check-Action (PDCA) unit & Project Management Office (PMO), as well as Corporate Human Resources Development
Pembagian tugas Direksi tersebut dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada Bab Data Perseroan pada Laporan Tahunan ini.
This job distribution is meant to ensure that all directors can function effectively in managing the Company. The distribution of job and responsibility of the BoD can be found in the organizational structure in Company Data Chapter of this Annual Report.
2. Rapat Direksi Selama tahun 2010, Direksi melakukan rapat sebanyak 25 (dua puluh lima) kali. Tingkat kehadiran dalam rapat dapat dilihat pada tabel di halaman 59.
2. BoD Meetings Throughout 2010, the BoD held 25 (twenty five) meetings and attendance of respective director can be seen in the table on page 59.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
67
68
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 3. Masa Jabatan Direksi Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Masa tugas anggota Direksi adalah selama dua (2) tahun, tanpa meniadakan kewenangan RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi sebelum masa tugasnya berakhir. Masa Jabatan Direksi akan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2011. 4. Peningkatan Kapasitas Direksi Direksi perlu terus meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu, selama tahun 2010, para Direktur mengikuti sejumlah pelatihan, seminar, kursus, dan lokakarya sebagai berikut:
3. BoD Tenure Members of the BoD are appointed and terminated by the GMoS for a tenure of 2 (two) years. However, GMoS may terminate a director’s tenure before it ends. The tenure of BoD members will end at the closing of the 2011 annual shareholders meeting.
4. BoD Competency Building Members of the BoD must improve their competence continuously in line with their duties and responsibilities. So, throughout 2010, directors of the Company attended several trainings, seminar, courses, and workshops. The following are few trainings attended by Astra Otoparts’ Directors:
Daftar Pelatihan Direksi Selama Tahun 2010 List of BOD Training During 2010 No 1
Nama Name
Nama Pelatihan Training Title
Tanggal Date
Lokasi Location
Penyelenggara Host
Siswanto Prawiroatmodjo
Strategic Training
12 – 16 Juli 2010
USA
Stanford University
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
2
Gustav Afdhol Husein
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
3
Djangkep Budhi Santoso
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
4
Darmawan Widjaja
Risk Management Conference
Maret 2010
Hong Kong
Jardine Matheson Group
Finance Conference
April 2010
Kuala Lumpur, Malaysia
Jardine Matheson Group
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
5
Widodo Eko Rijanto
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
6
Dandy Soelip
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
7
Robby Sani
Executive Class on Incoterms 2010
16 Desember 2010
Jakarta
ICC (International Chamber of Commerce) Indonesia
Regulasi dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Penanaman Modal
14 Desember 2010
Jakarta
BKPM
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
Leading Change & Organizational Renewal Program
1 – 5 November 2010
USA
Stanford University
Talent Management
18 - 20 April 2010
Kuala Lumpur, Malaysia
Marcus Evans
Workshop on Astra Otoparts' Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR Nararyya
8
Niniek Dhamayanti
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerations of BoC and BoD members
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan menetapkan besarnya honorarium untuk Komisaris Perseroan. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan dan menetapkan besarnya gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya dari Direksi Perseroan. Untuk tahun buku 2010, total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tercatat sebesar Rp 43,4 miliar.
In line with the Company’s article of association, the 2009 Annual Shareholders Meeting set the amount of remuneration for the Board of Commissioners. The meeting also authorized the Board of Commissioners to determine and decide the salary and allowances as well as other income for the Board of Directors. For fiscal year 2010, the total amount of remuneration for BoC and BoD members is Rp 43.4 billion.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan antara lain adalah memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan pasar modal serta terlaksananya aspek keterbukaan informasi mengenai kondisi Perseroan terhadap otoritas pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat umum. Dalam kapasitasnya tersebut, Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung antara Perseroan, Bapepam-LK, bursa efek, media dan publik.
The main responsibilities of Corporate Secretary are, among others, ensuring the Company’s compliance with the capital market regulations and disclosure of the Company’s conditions to capital market authorities, shareholders, and the public at large. In this capacity, Corporate Secretary acts as liaison officer between the Company, Bapepam-LK, stock exchange, media, and the public.
Jabatan Sekretaris Perusahaan saat ini dipegang oleh Direktur Perseroan, Bapak Robby Sani.
The post of Corporate Secretary is currently held by the Company’s Director Robby Sani.
Sehubungan dengan pelaksanaan aspek keterbukaan informasi, sepanjang tahun 2010 Sekretaris Perusahaan telah terlibat dalam berbagai aktivitas sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan paparan publik pada tanggal 20 Mei 2010 2. Berpartisipasi pada workshop Wartawan Pasar Modal yang diadakan oleh PT Astra International Tbk., di Bandung. 3. Berpartisipasi pada workshop Wartawan Perindustrian dan Perdagangan yang diadakan oleh PT Astra International Tbk., di Bandung. 4. Memastikan publikasi Laporan Keuangan Tahunan dan triwulanan tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK. 5. Menyampaikan informasi kinerja keuangan triwulanan Perseroan di website Perseroan 6. Menyampaikan informasi Perusahaan kepada publik guna memenuhi ketentuan/peraturan Bapepam-LK. 7. Memberikan penjelasan kepada media massa informasi mengenai Perseroan dan perkembangannya. 8. Berpartisipasi pada Pameran Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Otoritas pada medio November 2010, sebagai wujud keterbukaan perusahaan terhadap pemberian informasi kepada publik.
In relation to the implementation of disclosure of information, throughout 2010 Corporate Secretary involved in various activities such as: 1. Public expose on May 20, 2010 2. Participating in a workshop organized for Capital Market Journalists by PT Astra International Tbk. in Bandung 3. Participating in a workshop organized for Industry and Trade Journalists by PT Astra International Tbk. in Bandung 4. Ensuring on-time publications of Annual and Quarterly Financial Reports in line with regulations issued by Bapepam-LK 5. Publishing quarterly financial performance of the Company on its website 6. Announcing the Company’s information to the public in order to meet Bapepam-LK regulations 7. Providing information to the media about the Company and its progress 8. Participating in the Capital Market Expo organized by Capital Market Authorities in November 2010 as a manifestation of openness in disclosing information to the public.
Selain melalui aktivitas-aktivitas tersebut di atas, informasi mengenai Perseroan serta perkembangan yang berpengaruh pada Perseroan juga tersedia untuk diakses oleh masyarakat umum melalui website Perseroan, dengan alamat http://www. component.astra.co.id.
Aside from activities mentioned above, all information about the Company is also available in its website:http://www. component.astra.co.id.
Pencapaian prestasi yang dicapai oleh Corporate Secretary di tahun 2010, yaitu : • Astra Otoparts meraih predikat “The Trusted Company in GCG Implementation in 2010” dari The Indonesian Institute for Corporate Governance. Predikat ini diraih setelah Astra Otoparts mengikuti asesmen Corporate Governance Performance Index (CGPI)
Corporate Secretary’s achievement in 2010 include: • Astra Otoparts was predicated as “The Trusted Company in GCG Implementation in 2010 from The Indonesian Institute for Corporate Governance. The predicate was conferred after Astra Otoparts underwent the Corporate Governance Performance Index (CGPI) assessment
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
69
70
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance • Astra Otoparts meraih penghargaan GCG untuk kategori “Best Role of Stakeholders” dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) yang bekerja sama dengan majalah Investor.
• Astra Otoparts received GCG award for Best Role of Stakeholders category from the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), in cooperation with Investor magazine.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja
Guidelines in Business Ethics and Work Ethics
Astra Otoparts mengadopsi Kode Etik Bisnis dari induk usaha PT Astra International Tbk. dan berkomitmen untuk senantiasa memastikan diterapkannya etika bisnis dan etika kerja di seluruh Grup Astra Otoparts. Etika Bisnis tersebut mewajibkan Astra Otoparts untuk menjalankan bisnis secara sah, jujur, terbuka, bertanggung jawab, sesuai dengan norma moral dan sosial, serta tidak merugikan masyarakat. Selain itu, Perseroan dituntut untuk selalu peka dan perduli terhadap masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di lingkungan, dan turut serta menjaga kelestarian lingkungan.
Astra Otoparts adopts the Code of Business Ethics of its holding PT Astra International Tbk. and is fully committed to implementing business ethics and work ethics in all companies under Astra Otoparts Group. The Business Ethics requires Astra Otoparts to conduct business legally, honestly, openly, responsibly and in line with local moral and social norms, and that its business must not cause losses on the society. The Company is required to be always sensitive to and concerned with social and economic problems around the Company, and help preserve the environment.
Berdasarkan Etika Kerja yang ditetapkan, Perseroan, antara lain, didorong untuk membantu setiap karyawan dalam mengembangkan potensi mereka, mewajibkan karyawan untuk menjaga dan menggunakan data, informasi, harta, dan fasilitas Perusahaan hanya untuk kepentingan perusahaan. Selain itu, Etika Kerja tersebut mewajibkan karyawan untuk menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan perilaku, dan mendorong terciptanya rasa saling menghargai, dan membina kerja sama dalam hubungan yang harmonis sebagai warga Perusahaan.
Based on the Work Ethics, the Company is, among others, encouraged to help every employee in developing their potentials, require employees to keep and use corporate data, information, assets, and facilities for the Company’s purpose only. The Work Ethics also obliges employees to safeguard the Company’s good reputation in their attitude and behaviors and encourages employees to create a mutual-respect atmosphere and develop cooperation in harmonious relations among employees.
Upaya untuk mensosialisasikan prinsip-prinsip etika bisnis dan etika kerja di seluruh lapisan manajemen dan karyawan Perseroan terus dilakukan secara konsisten dan terarah, termasuk dengan menjadikannya sebagai bagian integral dari program orientasi bagi karyawan baru. Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi perilaku karyawan di tempat kerja, yang mencakup hubungan antara karyawan dan atasan, hubungan antarsesama karyawan, serta hubungan antara karyawan dengan pelanggan dan masyarakat.
The socialization of both business ethics and work ethics to all management staff and employees of the Company are done consistently, including by making them part of orientation program for new employees. The business ethics and work ethics, which cover relationship between employees and their superiors, relationship among employees, and relationship between employees and customers and the public, are expected to become references for employees in their respective job.
Seiring dengan sosialisasi terus-menerus etika bisnis dan etika kerja, Perseroan juga senantiasa memupuk dan mengembangkan sejumlah nilai inti (core values) yang diyakini bisa membantu perusahaan berkembang. Core values dari Astra Otoparts adalah Terpercaya dan Handal (Trustworthy and Reliable), Fokus pada Customer (Customer Focus), Semangat Keprimaan (Striving for Excellence), dan Kerja Team atau Teamwork.
Along with continuous socialization of business ethics and work ethics, the Company also encourages and develops certain core values believed to be able to help the Company grow. Astra Otoparts’ Core Values are Trustworthy and Reliable, Customer Focus, Striving for Excellence, and Teamwork.
Plan-Do-Check-Action Management
Plan-Do-Check-Action Management
Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerjanya tidak terlepas dari peranan Unit Plan-Do-Check-Action (PDCA). Unit PDCA memfasilitasi para direktur Astra Otoparts dan manajemen anak-anak usahanya untuk membuat program, baik jangka panjang dan maupun jangka pendek, strategi untuk mencapai target, serta Key Performance Indicator (KPI) dari masing-masing perusahaan.
The Company’s success in improving its performance in 2010 could not be separated from the role of Plan-Do-Check-Action (PDCA) unit. The unit facilitates Astra Otoparts directors and management of subsidiaries/affiliated companies in making programs, both long-term and short-tem, strategies to achieve targets, and Key Performance Indicator of each Company.
Tugas Unit PDCA dimulai dengan memfasilitasi rapat pimpinan (Rapim) Direksi Astra Otoparts dan manajemen anak-anak perusahaan untuk menentukan strategi untuk 1-3 tahun ke
The PDCA unit begins its duties by facilitating the meeting between Astra Otoparts Directors and management of all subsidiaries/affiliated companies to decide strategies for
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance depan. Dalam hal ini, Unit PDCA membantu penyelarasan antara strategi Perseroan dan anak-anak perusahaan dan koordinasi antar anak perusahaan yang terkait agar memperoleh hasil optimal. Perencanaan strategi ini dibahas dalam Pra-Rapim yang biasanya dilaksanakan pada bulan Juni.
the next one to three years. In this meeting, the PDCA unit helps synchronize Astra Otoparts’ strategies with those of subsidiaries/affiliated companies and coordinate among related companies in order to achieve best outcomes. The strategy planning is discussed in a Preliminary Meeting usually held in June.
Hasil diskusi antara Direksi Perseroan dan manajemen anakanak perusahaan pada Pra-Rapim dibawa ke masing-masing perusahaan untuk mendapatkan masukan (feedback) yang akan didiskusikan pada Rapim I pada bulan Agustus. Rapim I melibatkan Direksi dan manajemen anak-anak usahanya. Hasil dari Rapim I ini adalah perencanaan strategi tiga-tahunan yang disetujui dan disepakati bersama antara Direksi Perseroan dan manajemen anak-anak perusahaannya.
Results of the meeting between Astra Otoparts Directors and management of subsidiaries/affiliated companies in Preliminary Meeting are then discussed in respective companies to solicit feedbacks, which are taken up in the first Executives Meeting meeting scheduled in August. The Executive Meeting involves Astra Otoparts’ BoD and management of subsidiaries/affiliated companies. The expected outcome of the first Executive Meeting is a three-year strategy of each Company approved and agreed collectively by the BoD and management of subsidiaries/affiliated companies.
Strategi tiga-tahunan masing-masing perusahaan tersebut kemudian diturunkan menjadi program kerja satu tahun ke depan dan disepakati bersama dalam Rapim II pada bulan November. Selain dihadiri Direksi dan manajemen anak-anak usahanya, Rapim II diikuti oleh mitra Perseroan, terutama dari perusahaan patungan (joint venture).
Based on the three-year strategy, each Company formulates programs for the following year, which are to be endorsed in the second leaders meeting scheduled for November. Aside from the BoD and management of subsidiaries/affiliated companies, the second Executive Meeting is also attended by business partners, especially from joint venture companies.
Unit PDCA membantu menfasilitasi pelaksanaan kajian bulanan oleh Direksi atas implementasi program kerja selama satu tahun masing-masing anak-anak perusahaan dan membantu menindaklanjuti saran-saran yang diberikan oleh Direksi dalam membantu anak perusahaan mencapai target yang sudah disepakati.
The PDCA unit also facilitates monthly reviews by the BoD on the implementation of annual planning of each subsidiaries/ affiliated companies and helps follow up directives given by the BoD so they can achieve the agreed targets.
Akuntan Publik
Public Accountant
Sebagai perusahaan publik, laporan keuangan Perseroan diaudit oleh akuntan publik yang independen. Penunjukan akuntan publik dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris, yang menerima wewenang tersebut dari RUPS, sedangkan wewenang untuk menentukan besarnya honorarium bagi akuntan publik dimaksud dilimpahkan kepada Direksi. Untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian tahun buku 2010, Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota dari PricewaterhouseCoopers).
As a listed Company, financial reports of the Company are audited by an independent public accountant. The annual GMoS authorizes BoD to appoint a public accountant with approval from the BOC and also authorizes the BoD to decide on the public accountant’s fee. To audit the Consolidated Financial Report 2010, the BoD with the approval of BoC appointed Tanudiredia, Wibisana & Partners (a member of PricewaterhouseCoopers) Public Accountant Office.
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Sampai tanggal Laporan Tahunan ini, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu kasus hukum yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dan kondisi keuangan Perseroan.
Up to the date of this report, Astra Otoparts is not involved in any legal case that may affect significantly the performance and financial condition of the Company.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
71
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Pembangunan Sumber Daya Manusia Human Resources Development “Astra Otoparts selalu berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan ketrampilan para karyawan serta membangun Perseroan menuju visi yang tertera dalam cetak biru bisnis Perseroan” “Astra Otoparts is always committed to enhancing management capabilities and skills of its employees, and developing the Company toward its vision stated in its business blueprint”
Salah satu modal utama Astra Otoparts dan anak-anak usahanya dalam menjalankan roda perusahaan adalah memiliki jumlah karyawan sebanyak 32.939 orang. Perseroan meyakini bahwa kinerja yang baik dari segenap karyawan di setiap lini akan menjadi tiang dan pasak penguat bagi tercapainya kinerja Perseroan yang positif, sehingga pada akhirnya akan mengantarkan Perseroan dalam mencapai visi dan misinya. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik dan sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan Perseroan.
One of main the assets of Astra Otoparts and its subsidiaries/ affiliated companies in managing their Company is the employees who now stand at a total of 32.939 people. The Company is convinced that good performance by each and every employee in all fronts are tightening knots and bolts for a positive performance that helps the Company achieve its vision and mission. Good human resources (SDM) management, which in line with best practices in the industry therefore become one of the key success factor.
Perubahan proses bisnis dan peningkatan Kompetensi
Business process change and competence improvement
Perubahan adalah bagian yang lumrah terjadi dalam bisnis dan Astra Otoparts pun mengikuti hukum tersebut. Sesuai dengan cetak biru Perusahaan yang diluncurkan tahun 2009, Perseroan melanjutkan proses transformasi di tahun 2010 dengan melakukan proses perubahan pada bidang perdagangan maupun pada fungsi operasional administrasi, yang mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan organisasi dan penataan ulang kompetensi.
Changes are commonplace in businesses and Astra Otoparts is not immune to that law. In accordance with the Company’s blueprint launched in 2009, the Company continued to pursue transformation programs in 2010 by introducing changes in the trade division and operational administrative function, resulting in some organizational changes and reorganization of competences.
Dalam setiap rencana perubahan, Perseroan melibatkan karyawan sedini mungkin dan melakukan sosialisasi atas peran baru dalam pekerjaan, serta memberikan pelatihan yang diperlukan pada pelaksanaan peran baru tersebut.
The Company engages employees as early as possible in every change plans, explaining to them their roles in the new job and organizing trainings necessary to help employees discharge their new duties.
Astra Otoparts selalu berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan ketrampilan para karyawan serta membangun Perseroan menuju visi yang tertera dalam cetak biru bisnis Perseroan. Perseroan juga meyakini pentingnya menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif, supaya para
Astra Otoparts is always committed to enhancing management capabilities and skills of its employees, and developing the Company toward its vision stated in its business blueprint. The Company also convincing the importance of creating a conducive atmosphere for employees
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
73
74
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
individu bisa meraih ambisi pribadi mereka secara profesional. Untuk menarik dan mempertahankan karyawan dengan kualitas dan kepribadian yang baik, Perseroan berusaha mengenali kompetensi, kekuatan dan kelemahan mereka, memberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi dan karir mereka.
to pursue their individual professional ambitions. To attract and keep employees of high quality and good personality, the Company studies their respective competence, strengths and weaknesses, and offers them opportunities to develop their competences and career.
Sementara, untuk mengembangkan ketrampilan manajerial, termasuk kompetensi pemahaman bisnis, Perseroan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga terkemuka untuk memberikan pelatihan bagi karyawan yang bekerja di posisi manajemen. Setiap pelatihan diikuti dengan proses penerapan ilmu, melalui berbagai proyek di perusahaan masing-masing.
Meanwhile, to develop their managerial competence, including business-understanding competence, the Company has forged cooperation with several prominent institutions to give trainings for employees in managerial positions. All trainings are followed up with knowledge-implementation processes through various projects in their respective Company.
Budaya Organisasi yang Mendorong Peningkatan Kinerja Perseroan senantiasa membangun budaya kerja yang menghargai orang-orang yang menghayati dan menerapkan budaya kerja tersebut. Karyawan, dan nilai-nilai inti atau core values menjadi pusat perhatian Perseroan dan anak-anak usahanya. Proses implementasi dengan pola sel dilakukan dengan dukungan tim inti yang merupakan tim lintas perusahaan (cross-company team). Strategi ini diharapkan bisa mendorong karyawan untuk saling mendukung, memberikan inspirasi dan memotivasi serta membuat mereka untuk saling belajar dari satu sama lain demi meraih keberhasilan tertinggi. Astra Otoparts berharap hubungan yang akrab di antara para karyawan akan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik, lebih cepat, lebih fokus yang akhirnya akan membuat perseroan lebih kompetitif.
Corporate Culture that Encourages Performance Improvement The Company always develops work culture that respects employees who live out and implement work ethics. Employees and core values are the center of attention of Astra Otoparts and its subsidiaries. A cell method implementation process is introduced with the full support of a cross-Company core team. This strategy is expected to be able to encourage employees to support, inspire, and motivate each other and to learn from one another in order to achieve best output. Astra Otoparts hopes that affable relationship among employees encourages them to work better, faster, and more focused, which in the end would make the Company more competitive.
Relasi dan Kegiatan Karyawan
Employee Relations and Activities
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, manajemen Perseroan terus mendorong para karyawan di Grup Astra Otoparts,
Just like in previous years, the Company’s management continues to encourage employees of Astra Otoparts Group to
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
express ideas for improvement through, among others, QCC competition and Idea Proposal. The 2010 QCC was the 21st convention and was held on 31st of October. Another event is Innovation Challenge, which was held for the fifth time in 2010 and aims to stimulate new ideas and creativity among engineers in improving products and production process. One encouraging fact in 2010 was that the number of participating employees in improvement idea process and products continue to rise from year to year. This increase contributes to increased efficiency and productivity in factories.
untuk mengungkapkan ide perbaikan, antara lain melalui kompetisi QCC dan Idea Proposal. Tahun 2010 merupakan QCC Convention ke 21 yang diselenggarakan pada 31 Oktober 2010. Juga kegiatan Innovation Challenge kembali diadakan untuk ke-5 kalinya, dengan tujuan memacu ide dan kreativitas para engineer dalam melakukan perbaikan terhadap produk dan proses produksi. Satu hal yang menggembirakan adalah jumlah keikutsertaan karyawan dalam ide perbaikan proses dan produk terus meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini berkontribusi pada naiknya efisiensi maupun produktivitas di pabrik. Perusahaan juga melakukan sejumlah perbaikan dalam aliran komunikasi untuk memperkuat kolaborasi antarbagian, sehingga dapat meningkatkan sinergi. Misalnya, Forum Manajer sebagai ajang koordinasi dan komunikasi di tingkat manajer, dan ada pula pertemuan dengan Direksi (Gemba) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Pertemuan dengan Direksi tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengetahui kondisi dan arah perusahaan serta menyampaikan secara langsung permasalahan, ide perbaikan maupun sumbang saran lainnya bagi perkembangan organisasi. Perseroan juga mengumpulkan umpan balik dari para karyawan melalui survei opini karyawan atau Employee Opinion Survey (EOS), yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Hasil EOS 2010 menggarisbawahi kebanggaan karyawan dalam bekerja di Astra Otoparts dan rasa nyaman mereka terhadap budaya organisasi dan bisnis Perseroan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Astra Otoparts, Perseroan dan anak-anak usahanya menyelenggarakan pekan olahraga dan seni (PORSE) pada tanggal 25-26 September 2010. Sebanyak 24 anak perusahaan di Astra Otoparts Group mengikuti acara yang berlangsung dengan sangat meriah. Ajang kompetisi sehat dalam bidang olahraga dan seni itu disemarakkan dengan pertandingan 10 cabang olahraga dan lima cabang cerdas-cermat dan seni. Sekitar 2.000 karyawan Astra Otoparts dan anak-anak usahanya turut memeriahkan acara yang diselenggarakan secara maraton di Stadion Sumantri Brojonegoro Kuningan, Jakarta Selatan.
The Company also made several improvements in communication flow to strengthen collaboration among divisions and thus boost synergy. For example, Manager Forum that set as an event to improve coordination and communication at the Manager Level, and meetings with the board of directors which are held several times a year. Meetings with the board of directors’ aim to give employees opportunities to know the Company’s condition and its direction, and chance to inform the management directly regarding problems faced, improvement ideas, or other suggestions for the organization’s development. The Company also solicits feedbacks from employees through a survey called Employee Opinion Survey (EOS), which is held every two years. Results on 2010 EOS highlight employees’ pride in working for Astra Otoparts and their commitment toward the Company’s corporate culture and business.
For the first time in Astra Otoparts’ history, the Company and its subsidiaries organized a sports and art event (PORSE) from September 25 to 26. Total 24 companies of Astra Otoparts Group participated in the festive event. A healthy sports and arts competition, the event featured matches in 10 sports branches and five quizzes and art happenings. Around 2,000 Astra Otoparts employees and its subsidiaries took part in the event held at Sumantri Brojonegoro Stadium in Kuningan, South Jakarta.
Aside from sports competitions and art happenings, Astra Otoparts also held an Employee Day, an annual event that employees always look forward to. For 2010, the Employee Day was held at Jatiluhur water reservoir in West Java under the theme Togetherness in AOP Culture. Various group activities such as hiking and others graced the event. The oneday 2010 Employee Day was held on 20th of November and participated in by all Astra Otoparts staff, including Company directors, and employees. Routine employee activities held in 2010 were: a. The Company’s anniversary celebration b. The commemoration of Independence Day on August 17 c. Sports activities such as badminton, table tennis, basketball, volleyball, lawn tennis, karate, aerobic dance, fitness, futsal, bike club, and motor club d. Arts: Band
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
75
76
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Selain kompetisi, olahraga dan seni, Astra Otoparts juga menyelenggarakan Employee Day, yakni acara tahunan yang selalu dinanti karyawan. Tahun ini acara tersebut berlangsung di Jatiluhur, dengan tema: Togetherness dalam Kultur AOP. Acara tersebut diisi dengan aktivitas kebersamaan berupa kegiatan pendakian (hiking) dan kegiatan kebersamaan lainnya. Employee Day tahun ini dilaksanakan tanggal 20 November 2010 dari pagi hingga sore dan dihadiri oleh seluruh jajaran Astra Otoparts dari Direksi hingga karyawan. Kegiatan-kegiatan karyawan yang rutin dilakukan dalam periode 2010 adalah: a. Peringatan ulang tahun Perseroan b. Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2010 c. Kegiatan olahraga, yang meliputi bidang: bulu tangkis, tenis meja, basket, bola volley, tenis lapangan, Karate, senam aerobik, fitness, futsal, klub sepeda, klub motor d. Kegiatan Seni: Band e. Kegiatan Keagamaan : Perisai (Kerohanian Islam), Persekutuan Doa (Katolik dan Protestan) f. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan : • Sosialisasi kanker servik, yang dilakukan kepada karyawan wanita dan warga/ibu-ibu lingkungan sekitar kantor • Diskusi dan konsultasi umum atas kondisi kesehatan sebagai kelanjutan General Check-up karyawan tahun 2010.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
e. Religious Activities: Perisai (Islamic Program), Prayer Group (Catholics and Christians) f. Health Programs • Cervix cancer talks for female employees and residents/ mothers around Astra Otoparts’ office • Discussions and general consultation on health condition as a follow-up to general check-up for employees in 2010
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Profil Jumlah Karyawan PT ASTRA OTOPARTS Tbk. Beserta Seluruh Anak Perusahaan Employees Profile of PT Astra Otoparts Tbk. and Its Subsidiaries/Affiliated Companies Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan/ Employees based on educational background
SMP
: 1,348
SMA/STM : 28,871 Diploma
: 1,186
S1
: 1,490
S2/S3
: 44
Jumlah Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian/ Employees based on Employment Status
Tetap/Permanent :16,901 Kontrak/Contract :15,963 Asing/Expatriate
:75
Jumlah Karyawan berdasarkan Umur/ Employees based on Age
18-25
: 17,399
26-35
: 9,638
36-45
: 4,754
46-55
: 1,116
>55
: 32
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
77
78
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) 2010 Environment, Health and Safety (EHS) 2010
Astra Otoparts memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya dengan mempertimbangkan pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan dan tanggung jawab sosial. Hal ini sesuai dengan Core Value Astra Otoparts (Terpercaya dan Handal, Fokus pada Customer, Semangat Keprimaan , dan Kerjasama). Core Value tersebut menjadi dasar Kebijakan Perseroan dalam melakukan implementasi pengelolaan Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja serta Tanggung Jawab Sosial.
Astra Otoparts is strongly committed to taking into account sustainable environment management and social responsibility when developing its business. This policy is in line with Astra Otoparts’ core values: Trustworthy and Reliable, CustomerFocused, Striving for Excellence, and Teamwork. These core values serve as a foundation of Company policies in implementing Environmental Management, Safety, and Health at Work Place, as well as Social Responsibility.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Astra Otoparts mengadopsi Sistim Manajemen Lingkungan, Keselamatan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) dari induk perusahaan PT Astra International Tbk. Sistem yang di lingkungan perusahaan dikenal sebagai sistem manajemen Astra Green Company (AGC) dan menjadi panduan Pengelolaan LK3 bagi semua anak perusahaan Astra yang berfokus pada Strategi, Proses, Produk dan Karyawan. Perseroan menyadari bahwa pengelolaan LK3 yang baik, termasuk program penghematan energi listrik dan air melalui proses produksi bersih (Cleaner Production) dan program minimalisasi limbah melalui 3R (Reuse, Reduce & Recycle), maka produktivitas dan efisiensi Perseroan akan meningkat.
In daily operations, Astra Otoparts adopts the Environment, Health, and Safety (EHS), management system of holding Company Astra International Tbk. The system, which is known in the group as Astra Green Company (AGC) management system and serves as a reference for EHS management for all of Astra International’s subsidiaries, focuses on Strategy, Process, Product, and Employees. The Company fully realizes that a good EHS management, including electricity and water savings through cleaner production process and wasteminimizing programs through Reuse, Reduce, and Recycle (3R), the Company’s productivity and efficiency would rise.
Perseroan juga mengupayakan implementasi berbagai standar internasional dalam proses dan prosedur operasionalnya, antara lain standar ISO 14001 di bidang Sistem Manajemen Lingkungan yang dipakai oleh 23 dari 29 Perseroan afiliasi Astra Otoparts. Konsistensi penerapan standar-standar tersebut senantiasa diuji secara periodik melalui asesmen yang dilakukan oleh lembaga-lembaga sertifikasi internasional. Penerapan standar-standar tersebut sekaligus mencerminkan kesiapan Perseroan untuk bersaing di pasar global.
The Company also strives to implement various international standards in its operational processes and procedures, including ISO 14001 on Environmental Management System. At least twenty-three of Astra Otoparts’ 29 subsidiaries/ affiliated companies implement ISO 14001. Consistent implementation of those international standards is always tested through periodic assessment by international certification institutions. The implementation of those standards also reflects the Company’s readiness to compete in the global market.
Pencapaian LK3 tahun 2010
EHS Achievements in 2010
Implementasi LK3 di Astra Otoparts Group tahun 2010 mengalami perbaikan dibanding tahun 2009. Hal ini terlihat dari jumlah anak perusahaan yang mendapat status EMAS yang naik dari 2 (dua) pada tahun 2009 menjadi 5 (lima) pada tahun 2010. Kelima perusahaan tersebut adalah; • PT. Akebono Brake Astra Indonesia, • PT Menara Terus Makmur, • PT Kayaba Indonesia,
EHS implementation in Astra Otoparts Group in 2010 improved considerably compared to 2009. This is reflected in the rising number of affiliated companies receiving GOLD status from 2 (two) in 2009 to 5 (five) in 2010. The five subsidiaries are: • PT Akebono Brake Astra Indonesia • PT Menara Terus Makmur • PT Kayaba Indonesia
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
• •
PT Aisin Indonesia dan PT Federal Izumi Manufacturing.
• •
PT Aisin Indonesia PT Federal Izumi Manufacturing
Jumlah perusahaan yang mencapai nilai HIJAU-pun naik dari 8 anak perusahaan pada tahun 2009 menjadi 13 anak perusahaan pada tahun 2010. Pencapaian ini didapat dengan kerja keras dan usaha perbaikan yang berkesinambungan dan komitmen dari perusahaan-perusahaan tersebut. Berikut ini adalah grafik pencapaian LK3 Astra Otoparts sejak 2008.
The number of subsidiaries/affiliated companies achieving GREEN status also rose from 8 (eight) subsidiaries in 2009 to 13 subsidiaries in 2010. This performance was achieved through hard work and continuous improvement efforts and commitment of those companies. The following is a graphic of Astra Otoparts’ EHS achievement since 2008.
Pencapaian LK3 tahun 2008 – 2010
EHS Achievements from 2008 to 2010
ASTRA OTOPARTS GROUP - LK3/EHS 2008-2010 17
Perusahaan/Company
18 15
13
13
12
8
9
5
6 3
4
4
6
5
2
1
2
0
2008
2009
2010
GOLD
1
2
5
GREEN
5
8
13
BLUE
17
13
6
RED
4
4
2
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
79
80
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
LINTAS PERISTIWA LK3 tahun 2010
Highlights of EHS Activities in 2010
• 11 Feb – 30 April 2010 :
• February 11-April 30, 2010:
Melakukan inspeksi LK3 bekerjasama dengan PT Ardendi Jaya Sentosa, untuk memastikan pelaksanaan LK3 di Sales Operation dan Depo wilayah Regional Jawa-Bali, dan hasilnya adalah terkendali dan aman terhadap potensi bahaya.
Conducting EHS inspection in cooperation with PT Ardendi Jaya Sentosa. The inspection was intended to ascertain EHS implementation in Sales Operation and the Java-Bali Regional Depot. Inspection results showed that EHS programs of Astra Otoparts’ affiliated companies were still under control and safe against potential hazard.
• 23 Feb – 25 Februari 2010 : Melakukan benchmark pelaksanaan LK3 dan CSR di PT Semen Gresik dan PT Gudang Garam Kediri, diikuti 50 peserta dari grup Astra Otoparts. • Mei - Juni 2010: Membuat Panduan Pelayanan Kesehatan Karyawan bekerja sama dengan dokter perusahaan. • Mei – September 2010: Pelaksanaan assesmen AGC & Astra Friendly Company (AFC) se-Jabotabek, diikuti oleh seluruh anak perusahaan secara ’cross company’. Asesmen AGC juga dilakukan oleh Astra International secara sampling terhadap beberapa anak perusahaan grup Astra Otoparts, dengan hasil asesmen yang dapat dilihat pada tabel di atas. • 24 Juni 2010: Bekerja sama dengan Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN) di Serpong, Tangerang, Perseroan mengadakan seminar Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan (Environment Management Accounting) untuk membekali penanggung jawab LK3 untuk melakukan akuntabilitas. • 25 Juni 2010: Mengadakan Seminar Kanker Servik bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dihadiri oleh karyawan Astra Otoparts dan komunitas ibu rumah-tangga kelurahan Kelapa Gading Jakarta Utara. • 22 Juli- 23 Juli 2010: Mengadakan Uji Emisi Gratis bekerja sama dengan Auto 2000, terhadap kendaraan mobil karyawan Astra Otoparts, sebagai pelaksanaan peraturan Gubernur DKI Jakarta mengenai Batas Emisi Gas Buang Kendaraan. • 21 Oktober 2010: Mengadakan Seminar Sosialisasi Ijin Klinik perusahaan dan penangulangan demam berdarah bekerja sama dengan dokter perusahaan diikuti PIC anak perusahaan. • 1 Nopember – 4 Nopember 2010: Mengadakan pelatihan MPPA (Manajer Pengendalian Pencemaran Air) bekerja sama dengan LK3 PT Astra International Tbk., diikuti perwakilan LK3 masing-masing anak perusahaan. • 29 Desember 2011 Pelatihan Dayung Panitia Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) dan Tim Kesiapsiagaan Keadaan Darurat (TKKD) dilaksanakan di Danau Sunter Jakarta Utara untuk karyawan Astra Otoparts.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
• February 23 to 25, 2010: Conducting EHS and Corporate Social Responsibility (CSR) implementation benchmarking at PT Semen Gresik and PT Gudang Garam Kediri. Fifty participants from Astra Otoparts Group joined the program. • May to June 2010: Assisted by the corporate medical doctor, Astra Otoparts drafted the Employee Health Service Guidelines • May-September 2010: Assessment of Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly Company (AFC) programs in Jakarta, Bogor, Tangerang, and Bekasi. The assessment was participated in by all subsidiaries/ affiliated companies. An AGC assessment was also done by Astra International by sampling on several subsidiaries/ affiliated companies of Astra Otoparts Group, and results of the assessment could be seen in the table above. • June 24, 2010: In cooperation with the National Cleaner Production Center (PPBN) in Serpong, Tangerang, the Company organized a seminar on Environment Management Accounting for those in charge of EHS so they can uphold accountability principles. • June 25, 2010: Organized a seminar on Cervix Cancer, in collaboration with Jakarta’s Health Office. The seminar was attended by Astra Otoparts employees and housewives from Kelapa Gading subdistrict in North Jakarta. • July 22- 23, 2010: Free Emission Test for cars of Astra Otoparts employees in compliance with Jakarta Governor’s Decree on Gas Emission Limit for Cars. The program was carried out in collaboration with Auto 2000. • October 21, 2010: Organizing a seminar on the Company’s Clinic Permit and dengue prevention. The program, attended by people in charge of health issues in subsidiaries/affiliated companies, were held in collaboration with the Company’s corporate medical doctor. • November 1-4, 2010: In collaboration with EHS in PT Astra International Tbk., the Company organized training for Water Pollution Control Managers (MPPA). EHS representatives of respective subsidiaries/affiliated companies participated in the training. • December 29, 2010: Rowing Training for Implementation Committee of Environment, Health, and Safety (EHS) and Emergency Preparedness Team (TKKD) at Sunter Lake in North Jakarta for Astra Otoparts employees.
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
Dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), Perseroan menerapkan sistim manajemen Astra Friendly Company (AFC). Sama seperti AGC, AFC diadopsi dari sistem yang dipakai oleh induk perusahaan, PT Astra International Tbk.
In carrying out its Corporate Social Responsibility (CSR) programs, the Company implements a system called Astra Friendly Company (AFC). Just like the Astra Green Company, AFC is adopted from a system used by the holding Company, Astra International Tbk.
Pada tahun 2010, Perseroan meneruskan beberapa program AFC yang telah berjalan dari tahun ke tahun, seperti Program Komunikasi Sosial, Pemberian Sembako, Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma, Dukungan Pendidikan dengan Perluasan Kesempatan Belajar, Pemberian Beasiswa, dan Program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Di samping itu, program yang tak kalah penting bagi masyarakat sekitar adalah program Pengembangan Kemampuan Ekonomi untuk masyarakat menengah ke bawah.
In 2010, the Company pursued AFC programs that have been implemented for several years now such as social communication programs, free staple, free health services, education assistance to open up study opportunity for lowincome people, scholarship, and Education Program for Early Childhood (PAUD). Another program that is no less important for people in the vicinity is income-generating activities for middle-lower people.
Perseroan berharap program CSR tersebut memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Perseroan juga menyadari pelaksanaan program CSR bukanlah kegiatan yang mudah untuk dilaksanakan tanpa adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak, baik dari manajemen anak perusahaan maupun pemerintah daerah (Pemda) setempat.
The Company needs that these CSR programs give positive contribution to the people. The Company also realizes that CSR programs are not easy to carry out without good cooperation from various quarters, either the management of subsidiary companies or the local government.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
81
82
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity 1. Income Generating Activities (IGA)
1. Income-Generating Activities (IGA)
Income Generating Activities adalah program unggulan CSR Astra Otoparts. Program ini dilaksanakan secara berkesinambungan, dan meliputi wilayah operasi ring 1 (perusahaan dan sekitarnya), ring 2 (kabupaten/kotamadya sampai propinsi) dan ring 3 (nasional/lintas propinsi). Dalam menyalurkan Bantuan Bergulir kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Perseroan menerapkan strategi dan pendekatan struktural dengan Pemda setempat. Sejak bantuan Dana Bergulir (Revolving Fund) dimulai tahun 2004, jumlah UMKM yang menerima bantuan Astra Otoparts naik dari 10 UKM menjadi 45 UKM pada tahun 2010 dengan rincian sebagai berikut:
Income-Generating Activities are Astra Otoparts’ favorite CSR program. The program is implemented continuously and covers areas in the immediate surrounding of the Company, also known as ring 1, from the municipality or regency up to provincial level, known as ring 2, national or cross province level, known as ring 3. In channeling out Revolving Assistance for micro, small, and medium businesses (UMKM), the Company adopts structural strategy and approach with the local government. Since the Revolving Fund program started in 2004, the number of UMKM receiving Astra Otoparts’ assistance rose from 10 to 45 in 2010, with the following details:
Jenis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
No
Jumlah Peserta IGA
Type of Small and Medium Business (UKM)
IGA Participants
1
Usaha Minuman ringan
1 Orang
Beverage Stalls
Person
2
Usaha Sayuran
8 Orang
Vegetable Vendor Business
Person
3
Usaha Jahit
1 Orang
Sewing Shop
Person
4
Usaha Nasi Uduk
1 Orang
5
Usaha Warung Kelontong
18 Orang
Grocery Shop
Person
6
Usaha Warung Tegal
6 Orang
Cook Shop
Person
7
Usaha Pembuatan Jok
1 Orang
Seat Repair
Person
8
Usaha Makanan Kecil ( Kue Basah )
2 Orang
Comestible Stalls
Person
9
Usaha Rias Pengantin / Penyewaan Tenda
1 Orang
Bridal Make-Up/Tent Rent
Person
10
Usaha Konveksi
3 Orang
Taylor
Person
11
Usaha Mie Pangsit / Mie rebus
2 Orang
Noodle Shop
Person
12
Usaha Susu Kedelai
1 Orang
Person
Diner
Person
Soybean Milk Business
2. Program Donasi
2. Donations
a. Bantuan Kemanusiaan Sebagai wujud dari kepedulian dan tanggung jawab sosial, Grup Astra Otoparts memberikan bantuan dana tunai Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta dan tsunami yang terjadi di Mentawai, Sumatera Barat, dengan tujuan: 1. Membantu para pengungsi dan keluarga untuk dapat bertahan selama masa kritis.
a. Humanitarian Aid As a manifestation of care and social responsibility, Astra Otoparts Group donated cash assistance Rp 500,000,000 (five hundred million rupiah) to victims of Mount Merapi eruption in Yogyakarta and tsunami in Mentawai, West Sumatra. The donation aims to: 1. Help refugees and their families survive during critical periods
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity 2. Mencegah dampak yang lebih besar akibat bencana yang terjadi seperti penurunan kesehatan. 3. Menunjukkan rasa empati.
2. Prevent greater catastrophe such as deteriorating health conditions 2. Show empathy.
b. Bantuan Pompa Pengendali Banjir Dalam rangka mengantisipasi banjir, Perseroan memberikan bantuan pompa air dan rumah pompa di RW. 012 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bantuan tersebut diserahkan kepada Ketua RW. 012, H. Soedirman oleh Walikota Jakarta Utara yang dalam hal ini diwakilkan oleh M. Yuliadi SH. M.Si.
b. Flood Control Pump Aid As part of its flood anticipation program, the Company donated water pumps and a pump house in RW 012, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading in North Jakarta. The assistance were handed over to 012 neighborhood leader H. Soedirman by North Jakarta Mayor, who was represented by M. Yuliadi SH. M.Si.
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini
3. Education Program for Early Childhood (PAUD)
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengajak semua elemen maupun pemangku kepentingan terkait melakukan kegiatan untuk meningkatkan pendidikan, khususnya bagi masyarakat prasejahtera di lingkungan kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
The so-called Education Program for Early Childhood (PAUD) is a government program launched to invite all elements and stakeholders to engage in activities aimed at boosting education, and for Astra Otoparts the program aims to help poor families in Pegangsan Dua, Kelapa Gading, North Jakarta.
Sebagai langkah awal dari program tersebut, Perseroan telah memberikan fasilitas sekolah PAUD yang berada di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading berupa: 1. Kursi sebanyak 100 buah 2. Meja sebanyak 50 buah 3. Lemari untuk file besi & kayu sebanyak 6 buah 4. Meja guru sebanyak 12 buah 5. Kursi guru sebanyak 24 buah
First step, the Company donated facilities for PAUD schools in Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, North Jakarta, in the form of: 1. 100 chairs 2. 50 tables 3. 6 iron and wooden filing Cabinet 4. 12 tables for teachers 5, 24 chairs for teachers
Pada tahap berikutnya, Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan kepada 41 orang guru PAUD di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada tanggal 1 – 10 Desember 2010, bekerja sama dengan Pusat Organisasi Pembelajaran Propinsi DKI Jakarta.
Next Step the Company also organized training for at least 41 PAUD teachers from Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, North Jakarta from December 1 to 10, in cooperation with Jakarta’s Learning Organization Center.
Pencapaian CSR tahun 2008 – 2010:
CSR Achievements from 2008 to 2010:
ASTRA OTOPARTS GROUP - CSR 2008-2010
13
12
Perusahaan/Company
10
8 8
6 5
6
4 3
4
1
2
0
0
1
1
2 1
1
1
0
2008
2009
2010
B5
0
1
1
B4
0
2
6
B3
3
8
13
B2
1
4
5
B1
1
1
1
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
83
84
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Setelah melalui pelatihan Asesor AFC dan magang Asesmen AFC dengan Asesor dari Astra International serta dengan metode yang sama dengan asesmen AGC yang dilakukan secara ‘Cross Company’, Perseroan berhasil melakukan asesmen kepada 27 anak perusahaan pada tahun 2010, naik dari 21 anak perusahaan tahun 2009. Hasil asesmen itu menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan dalam implementasi CSR di masing-masing anak perusahaan (seperti pada grafik di atas).
After undergoing an AFC Assessor training and AFC Assessment Internship with an assessor from Astra International, and using an assessment method similar to that of AGC’s Cross Company assessment, the Company managed to conduct assessments on 27 subsidiaries/ affiliated companies in 2010, up from 21 subsidiaries/affiliated companies in 2009. Results of these assessments show significant improvement in CSR implementation in respective subsidiaries (as seen in the graphic above).
Laporan Penggunaan Dana CSR Grup Astra Otoparts
Reports on CSR fund use by Astra Otoparts Group
1.500.000 1.109.000.000
Rupiah (x1000)
1.200.000 900.000
692.333.000
600.000 262.550.000
300.000
80.000.000
111.550.000
31.986.000
83.081.000
120.000.000
0 IGA
DONASI
PAUD
2008
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
IGA
DONASI
2009
PAUD
IGA
DONASI
2010
PAUD
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Pendapat Pemangku Kepentingan dari Unsur Pemerintah Stakeholder’s Opinion, Government Representative Kapten Infantri Sumardi, Komandan Rayon Militer Kelapa Gading
“CSR Astra Otoparts Menjadi Contoh Bagi Perusahaan Lain”
“Astra Otoparts’ CSR Serves as an Example for Other Companies”
Saya menghargai Astra Otoparts karena telah sungguhsungguh menjadi bagian dari masyarakat Kelapa Gading dengan membantu masyarakat sekitar kantor, terutama dari keluarga prasejahtera, melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Semua program CSR yang dijalankan oleh Astra Otoparts berhasil karena melibatkan semua pemangku kepentingan setempat, mulai dari saat kegiatan pemetaan kebutuhan masyarakat, penentuan program, hingga pelaksanaannya.
I appreciate to Astra Otoparts because the Company has become an integral part of the Kelapa Gading society by helping people in the area where it operates – especially underprivileged society – through various Corporate Social Responsibility (CSR) programs. All CSR activities implemented by Astra Otoparts succeeded because they engaged all local stakeholders; beginning with the mapping of people’s needs, and then selecting and implementing appropriate programs.
Ada dua program yang betul-betul tepat sasaran: Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Dana Bergulir.Pada tahun 2010, Astra Otoparts menyumbangkan sarana belajar untuk beberapa sekolah di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Selain itu, perusahaan ini juga mengorganisir pelatihan bagi guru-guru PAUD dan memberikan beasiswa bagi siswa dari keluarga prasejahtera.
There are two programs that really made an impact: Education Program for Early Childhood (PAUD) and Revolving Funds programs. In 2010, Astra Otoparts donated school equipment to several schools in Pegangsaan Dua neighborhood, Kelapa Gading. Additionally, the Company also organized trainings for PAUD teachers and offered scholarships to students coming from underprivileged families.
Dana bergulir yang diberikan kepada anggota masyarakat prasejatera yang berminat membuka usaha kecil mikro, di Kelapa Gading juga berhasil menyejahterakan masyarakat di Kelapa Gading. Sekitar 10 persen masyarakat Kelapa Gading masih tergolong penduduk prasejahtera, oleh karena itu peran serta Astra Otoparts dalam mengembangkan perekonomian mereka layak dipuji. Hingga kini Astra Otoparts telah berhasil membina 45 usaha kecil dan menengah di wilayah ini.
Revolving Funds given to underprivileged families who want to start up micro and small businesses have also succeeded in raising economic standards of poor people in Kelapa Gading. Around 10% of Kelapa Gading residents are still considered poor; thus the role of Astra Otoparts in raising people’s economic stature must be appreciated. Astra Otoparts has managed to help 45 small and medium-sized businesses in this area.
Saya juga menghargai kerja sama Astra Otoparts dalam membantu pelaksanaan program Keluaga Berencana (KB) Kesehatan yang kami jalankan. Dalam program KB Kesehatan tersebut, pihak kami berhasil melayani 1.000 pasien kurang mampu.
I also appreciate Astra Otoparts’ support for the implementation of our Family Planning program. In the socalled KB (Family Planning) program, we managed to serve 1,000 less-fortunate patients.
Masyarakat di Kelapa Gading mengharapkan program CSR Astra Otoparts akan terus berlanjut dan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk bekerja sama dalam kegiatan CSR di lingkungan kecamatan Kelapa Gading.
The Kelapa Gading community believe Astra Otoparts’ CSR programs will continue and can be a good example for other companies to work together in CSR programs in Kelapa Gading district.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
85
Laporan Keuangan Financial Report PT ASTRA OTOPARTS Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ 31 DECEMBER 2010 AND 2009
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 14.935 (2009: Rp 14.229) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 19.880 (2009: Rp 25.325) Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 938.021 (2009: Rp 817.328) Properti investasi Goodwill Aset lain-lain
ASSETS
485,564
2d,4
773,936
Current assets Cash and cash equivalents
258,901 533,066 57,120
2e,2y,5,32c 2e,5 2e
207,956 496,375 42,427
708,322 74,800 81,952
2j ,6 2v,7a
514,620 61,060 34,962
Trade receivables, net of provision for impairment of trade receivables of Rp 14,935 (2009: Rp 14,229) Related parties Third parties Other receivables Inventories, net of provision for obsolete and slow moving inventories of Rp 19,880 (2009: Rp 25,325) Prepaid taxes Other prepayments
2,131,336
Total current assets
2,199,725
117,267 2,154,640 10,293
985,029 47,983 6,096 64,819
2y,32e 2v,7d 2k,8 2k,9
2l,10 2m,11 2b,12
696,716 49,450 6,715 43,932
Non-current assets Receivables from related parties Deferred tax assets Investments in associates and jointly controlled entities Other long-term investments Fixed assets, net of accumulated depreciation and provision for impairment of Rp 938,021 (2009: Rp 817,328) Investment properties Goodwill Other assets
1,922 88,628 1,615,947 10,293
Jumlah aset tidak lancar
3,386,127
2,513,603
Total non-current assets
JUMLAH ASET
5,585,852
4,644,939
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 1 - Page
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2010
2009
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Kewajiban imbalan kerja Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES Current liabilities Short-term loans
145,000
2p,13
30,000
261,216 346,878 74,467 85,199 229,725 33,267 15,744
2o,2y,14,32d 2o,14 2o 2v,7b 15 2t,29
248,050 319,397 30,488 98,276 152,492 24,023 16,950
60,235
2p,16
60,752
Trade payables Related parties Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Customer advances Employee benefits obligation Current portion of long-term loans
980,428
Total current liabilities
1,251,731
Kewajiban jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Goodwill negatif Kewajiban derivatif Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek
1,348 11,811 140,608
2y,32e 2b,12 2i ,17 2t,29
222 1,451 8,107 129,333
77,207
2p,16
142,751
Payables to related parties Negative goodwill Derivative liabilities Employee benefits obligation Long-term loans, net of current portion
Jumlah kewajiban jangka panjang
230,974
281,864
Total non-current liabilities
HAK MINORITAS
242,320
173,869
MINORITY INTERESTS
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 771.157.280 saham Tambahan modal disetor Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Cadangan lindung nilai arus kas
Non-current liabilities
2b,18
52,500 2,707,559
EQUITY Share capital Authorised - 2,000,000,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share Issued and fully paid - 771,157,280 shares Additional paid-in capital Changes in equity of associates Cash flow hedge reserve Differences in value of restructuring transactions among entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated -
3,860,827
3,208,778
Total equity
5,585,852
4,644,939
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
385,579 55,943
2q,19 20
385,579 55,943
18,120 1,326
2k,8 2i,17
18,120 -
(10,923)
2r,21
(10,923)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
60,000 3,350,782
Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 2 - Page
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2010 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
6,255,109
2s,22
5,265,798
(5,102,483)
2s,23
(4,317,181)
1,152,626
948,617
Beban usaha: Beban penjualan
(215,941)
(178,338)
Beban umum dan administrasi
(363,570)
(350,288)
(579,511)
(528,626)
573,115
419,991
Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain: Penghasilan bunga Kerugian likuidasi anak perusahaan Amortisasi dan kerugian penurunan goodwill Kerugian kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Penghasilan lain-lain - bersih
2s,24
29,126
25
(516) (98) (27,954) 59,427
(721) 2b,2k,12
(5,328)
2c 26 27
(32,701) (31,931) 42,451
59,985 Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
761,161
Laba sebelum pajak penghasilan
1,394,261
Beban pajak penghasilan
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
(168,956)
2k,8
2v,7c
Gross profit Operating expenses: Selling expenses General and administrative expenses
Operating profit Other income/(expenses): Interest income Loss on liquidation of subsidiaries Amortisation and loss on impairment of goodwill Loss on foreign exchange - net Interest and financial charges Other income - net
509,774
Equity in net income of associates and jointly controlled entities
947,001
Profit before income tax
(137,046)
809,955 2b,18
1,141,179
1,480
Cost of revenue
17,236
1,225,305 (84,126)
45,466
Net revenue
2w,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 3 - Page
(41,690)
Income tax expenses Income before minority interests Minority interests
768,265
Net profit
996
Net earnings per share basic and diluted (full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2009 Pembentukan cadangan wajib Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Dividen Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
Modal saham/ Share capital
Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi/ Changes in equity of associates
Cadangan lindung nilai arus kas/ Cash flow hedge reserve
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Differences in value of restructuring transactions among entities under common control
-
-
31
-
-
-
-
-
7,500
(7,500)
8 2x,30
-
-
18,120 -
-
-
-
(230,576) 768,265
385,579
55,943
18,120
-
31 2x,30
-
-
-
-
-
7,500 -
2i,17
-
-
-
1,326 -
-
-
1,141,179
1,326 1,141,179
Appropriation to statutory reserve Dividends Net unrealised change in cash flow hedge derivatives, net of tax effect of Rp 442 million Net income for the year
385,579
55,943
18,120
1,326
(10,923)
60,000
3,350,782
3,860,827
Balance as at 31 December 2010
(10,923)
45,000
Jumlah ekuitas/ Total equity
55,943
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(10,923)
Saldo laba/ Retained earnings Belum Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
385,579
Saldo 31 Desember 2009 Pembentukan cadangan wajib Dividen Perubahan bersih nilai derivatif lindung nilai arus kas yang belum direalisasi, setelah efek pajak sebesar Rp 442 juta Laba bersih tahun berjalan
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
52,500
2,177,370
2,707,559 (7,500) (490,456)
2,652,969
Balance as at 1 January 2009
-
Appropriation to statutory reserve Changes in equity of associates Dividends Net income for the year
18,120 (230,576) 768,265 3,208,778 (490,456)
Balance as at 31 December 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Halaman - 4 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya Penerimaan kas dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pengembalian pajak Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih dihasilkan dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dividen kas Hasil penjualan aset tetap Piutang yang (diberikan kepada)/ diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih Penambahan aset tidak berwujud dan beban tangguhan Perolehan aset tetap Akuisisi perusahaan asosiasi, setelah dikurangi arus kas yang diperoleh Kenaikan piutang dari likuidasi anak perusahaan Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
6,187,133 76,826
5,136,267 29,730
(5,704,104)
(4,406,794)
Cash flows from operating activities Receipts from customers and others Receipts from other operating activities Payments to suppliers and employees
559,855 23,727 22,857
759,203 36,307 529
(26,812) (204,879)
(32,146) (185,148)
374,748
578,745
Net cash flows provided by operating activities
223,250 2,074
97,303 1,816
Cash flows from investing activities Cash dividends receipts Proceeds from sale of fixed assets
(2,184)
1,440
(6,325) (423,407)
(2,689) (117,480)
Cash generated from operations Interest receipts Tax refund Payments for interest and financial charges Payments for income tax
Receivables (provided to)/ collected from related parties - net Additions of intangible assets and deferred charges Acquisition of fixed assets
-
(1,053)
-
(13,660)
Acquisition of associate, net of cash acquired Increase in receivable from liquidation of subsidiaries
(206,592)
(34,323)
Net cash flows used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman jangka pendek Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran dividen Pembayaran pinjaman jangka pendek
757,404 -
339,061 39,883
(249) (59,065) (506,130) (642,404)
(57) (81,628) (235,866) (362,169)
Cash flows from financing activities Proceeds from short-term loans Proceeds from long-term loans Payments of payables to related parties - net Repayments of long-term loans Payments of dividends Repayments of short-term loans
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(450,444)
(300,776)
Net cash flows used in financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(282,288)
243,646
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 5 - Page
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada akhir tahun
2009
(282,288)
243,646
Net (decrease)/ increase in cash and cash equivalents
773,936
525,658
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
(6,084)
4,632
Effect of exchange rate differences on cash and cash equivalents
485,564
773,936
Cash and cash equivalents at the end of the year
Pengungkapan tambahan
Supplementary disclosures
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:
(Penurunan)/penambahan properti investasi penyesuaian nilai wajar Penambahan aset tetap dan aset tidak berwujud melalui hutang Penambahan aset tetap dari uang muka pembelian aset tetap Penambahan aset tetap dari reklasifikasi properti investasi
Non-cash investing and financing activities:
(1,467)
1,496
45,391
7,993
4,773
4,123
-
4,213
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 6 - Page
(Decrease)/ increase in investment properties through fair value adjustments Additions of fixed assets and intangible assets through payables Additions of fixed assets from advance payment for fixed assets Additions of fixed assets from reclassification of investment properties
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM a.
b.
Pendirian dan informasi lainnya
GENERAL INFORMATION a.
The establishment and other information
PT Astra Otoparts Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan Akta Notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 68 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., sehubungan dengan perubahan mengikuti Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-46481.AH.01.02. tanggal 31 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 Tambahan No. 13154 tanggal 15 Mei 2009.
PT Astra Otoparts Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Federal Adiwiraserasi based on Notarial Deed No. 50 dated 20 September 1991 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., a notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-1326.HT.01.01.TH.92 dated 11 February 1992 and was published in State Gazette No. 39 dated 15 May 1992 Supplement No. 2208. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 68 dated 27 May 2008 of Imas Fatimah, S.H., to comply with the Limited Liability Company Law No. 40/2007. This amendment has been approved by the Minister of Laws and Human Rights in Decision Letter No. AHU46481.AH.01.02. dated 31 July 2008 and was published in State Gazette No. 39 dated 15 May 2009 Supplement No. 13154.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor, baik lokal maupun ekspor, dan manufaktur dalam bidang industri logam, plastik dan suku cadang kendaraan bermotor.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in trading of automotive components, both domestic and export, and in the manufacture of metal, plastics and automotive components.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Saat ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri, termasuk Asia, Timur Tengah, Oceania, Amerika Selatan, Eropa dan Afrika, dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura dan anak perusahaan di Australia.
The Company started its commercial operations in 1991. The Company is currently engaged in the distribution of its products, both domestically and overseas, including Asia, the Middle East, Oceania, South America, Europe and Africa, and has been operating a trading division in Singapore and a subsidiary in Australia.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta.
The Company is a member of the Astra Group. The Company’s plants are located in Jakarta and Bogor and its head office is located in Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta.
Penawaran umum saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) dalam suratnya No. S-1110/PM/1998 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 75 juta saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga perdana sebesar Rp 575 per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Halaman - 7 - Page
The Company’s public offering On 29 May 1998, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) in Decision Letter No. S-1110/PM/1998 for the initial public offering of 75 million shares with par value of Rp 500 per share and offering price of Rp 575 per share. On 15 June 1998, the shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
c.
Penawaran umum saham Perusahaan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
The Company’s public offering (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Mei 2000 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 48 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui program opsi pemilikan saham karyawan kepada karyawan Perusahaan dan anak perusahaan golongan tertentu, direksi dan komisaris. Program ini dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga tahun yang telah berakhir pada tanggal 7 Mei 2005. Perusahaan telah menerbitkan 21.227.000 saham dari pelaksanaan hak opsi tersebut.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 11 May 2000 based on Notarial Deed No. 48 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the shareholders approved the Employee Stock Option Plan covering the Company and its subsidiaries’ employees at certain levels, directors and commissioners. The options were granted in stages over a period of three years and expired on 7 May 2005. The Company has issued 21,227,000 shares as result of the exercise of the option.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan sebanyak 771.157.280 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As at 31 December 2010 and 2009, all of the Company’s outstanding shares totalling 771,157,280 shares had been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan
c.
Dengan mengacu kepada Catatan 2b, Perusahaan mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut ini:
Anak perusahaan/ Subsidiaries PT Menara Terus Makmur (MTM)
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Main activity
Structure of the Company and subsidiaries In accordance with Note 2b, the Company consolidates the following entities:
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations
Bekasi
Memproduksi dongkrak dan alat perkakas untuk industri otomotif/Manufacture jacks and tools for automotive industry PT Senantiasa Makmur Jakarta Perusahaan investasi/ (SM) Holding company PT FSCM Manufacturing Jakarta Memproduksi rantai kendaraan Indonesia (FSCM) bermotor dan filter mobil/Manufacture automotive chains and automotive filter PT Indokarlo Perkasa Bogor Memproduksi (IKP) suku cadang berbahan karet/Manufacture of rubber parts PT Astra Komponen Jakarta Distributor suku cadang Indonesia (ASKI) sepeda motor/Distributor of motorcycle spareparts PT Ardendi Jaya Jakarta Dealer suku cadang Sentosa (AJS) kendaraan bermotor di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara/ Automotive parts dealer in Java, Bali and Nusa Tenggara AOP Australia South Victoria, Distributor suku cadang Pty. Ltd. (AAU) Australia kendaraan bermotor di Australia dan Oceania/ Automotive parts sales distributor in Australia and Oceania PT Century Batteries Jakarta Memproduksi baterai kendaraan Indonesia (CBI) bermotor/Manufacture automotive batteries
Halaman - 8 - Page
Persentase efektif kepemilikan/ Effective percentage of ownership 2010 2009
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before eliminations) 2010 2009
1989
100.00
100.00
350,180
238,433
1986
100.00
100.00
284,416
220,983
1984
100.00
100.00
239,459
256,032
1988
100.00
100.00
229,741
192,674
1991
100.00
100.00
73,469
163,487
1998
100.00
100.00
57,145
195,019
2004
100.00
100.00
9,230
12,182
1971
80.00
80.00
335,153
305,611
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
Struktur Perusahaan (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
dan
Domisili/ Domicile
PT Astra Daido Steel Indonesia (ADASI)
Tangerang
PT Federal Izumi Manufacturing (FIM)
Cileungsi
PT Nusa Keihin Indonesia (NKI)
Jakarta
PT Gemala Kempa Daya (GKD)
Jakarta
PT Banjar Jaya Sentosa (BJS) PT Astrindo Jaya Sentosa (ATS) PT Anugerahparamitra Motorpart (APM) PT Mopart Jaya Utama (MJU) PT Cipta Piranti Tehnik (CPT) *)
anak
perusahaan
Jenis usaha/ Main activity
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Structure of the Company and subsidiaries (continued)
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase efektif kepemilikan/ Effective percentage of ownership 2010 2009
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before eliminations) 2010 2009
1994
66.67
66.67
102,061
91,469
1992
58.06
58.06
234,149
197,447
1997
51.00
51.00
50,852
40,578
1993
50.67
50.67
225,660
152,863
Semarang
Jasa pemotongan dan pemanasan baja/Cutting steel and heat treatment services Memproduksi piston kendaraan bermotor/ Manufacture of automotive piston Memproduksi komponen transmisi mobil/ Manufacture of vehicle transmission component Memproduksi suku cadang kendaraan bermotor, terutama frame chassis untuk mobil/Manufacture of automotive parts, particularly frame chassis for vehicles *)
2005
100.00
100.00
-
-
Surabaya
*)
2005
100.00
100.00
-
-
Denpasar
*)
2005
100.00
100.00
-
-
Jakarta
*)
2001
100.00
100.00
-
-
Jakarta
*)
1983
100.00
100.00
-
-
BJS, ATS, APM, MJU, CPT telah menghentikan usaha utamanya masing-masing pada tahun 2002 (CPT), 2008 (BJS, ATS, APM) dan 2009 (MJU), dan dalam proses likuidasi sejak Desember 2009/BJS, ATS, APM, MJU, CPT ceased their main operations in 2002 (CPT), 2008 (BJS, ATS, APM), and 2009 (MJU) respectively, and have been in the process of liquidation since December 2009.
Non Ferindo Utama Aluminium Alloy, anak perusahaan yang menghentikan kegiatan usaha pada tahun 2000, telah menyelesaikan proses likuidasi sesuai ketentuan pasal 152 (3) Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No. 1 tanggal 7 Januari 2009 dari Drs. Chaerul Anwar, S.H., notaris di Depok. Hasil akhir likuidasi telah diumumkan melalui Surat Kabar “Harian Terbit” pada tanggal 2 Februari 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 14 April 2009.
Halaman - 9 - Page
Non Ferindo Utama Aluminium Alloy, a subsidiary ceased its operation in 2000, has completed the liquidation process which was in conformity with the article 152 (3) of the Limited Liability Company Law No. 40/2007 as notarised in Notarial Deed No. 1 dated 7 January 2009 of Drs. Chaerul Anwar, S.H., a notary in Depok. The result of the liquidation process was published in the Daily Newspapers “Harian Terbit” on 2 February 2009 and published in State Gazette No. 30 dated 14 April 2009.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) ATS, BJS, MJU, APM, dan CPT pada tanggal 14 Desember 2009, disetujui bahwa ATS, BJS, MJU, APM, dan CPT dibubarkan. Perusahaan mengakui nilai yang dapat dipulihkan kembali sebesar Rp 13,7 miliar pada tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, ATS, BJS, MJU, APM, dan CPT masih dalam proses likuidasi. d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
In accordance with the General Meeting of Shareholders of ATS, BJS, MJU, APM and CPT dated 14 December 2009, the Shareholders agreed to liquidate ATS, BJS, MJU, APM, and CPT. The Company recognised the recoverable amount of Rp 13.7 billion in 2009. As at 31 December 2010, ATS, BJS, MJU, APM, and CPT were in the liquidation process. d.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and Employees As at 31 December 2010 and 2009, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows:
2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Structure of the Company and subsidiaries (continued)
2009
Johnny Darmawan Danusasmita
Prijono Sugiarto
Widya Wiryawan
Johnny Darmawan Danusasmita
Komisaris
Simon Collier Dixon Chiew Sin Cheok Eduardus Paulus Supit Leonard Lembong Sudirman Maman Rusdi
Simon John Mawson Chiew Sin Cheok Eduardus Paulus Supit Leonard Lembong
Komisaris Independen
Patrick Morris Alexander Bambang Trisulo Muhammad Chatib Basri
Patrick Morris Alexander Bambang Trisulo Muhammad Chatib Basri
Siswanto Prawiroatmodjo
Siswanto Prawiroatmodjo
Gustav Afdhol Husein Djangkep Budhi Santoso Darmawan Widjaja Widodo Eko Rijanto Dandy Soelip Robby Sani Niniek Dhamayanti Supojo
Gustav Afdhol Husein Djangkep Budhi Santoso Darmawan Widjaja Widodo Eko Rijanto Dandy Soelip Robby Sani Niniek Dhamayanti Supojo
Wakil Presiden Komisaris
Direksi Presiden Direktur Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki karyawan kurang lebih 8.320 orang (2009: 7.050 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar kurang lebih Rp 729 miliar (2009: Rp 574 miliar).
Halaman - 10 - Page
Board of Commissioners President Commissioner
Vice President Commissioner Commissioners
Independent Commissioners
Board of Directors President Director Directors
As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had approximately 8,320 employees (2009: 7,050 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 729 billion (2009: Rp 574 billion).
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 18 Februari 2011.
The consolidated financial statements of the Company and subsidiaries were prepared by the Directors and completed on 18 February 2011.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below is a summary of significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk properti investasi dan instrumen derivatif yang dicatat sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for investment properties and all derivative instruments which are valued at fair value.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga menghendaki manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Accounting principles generally accepted in Indonesia also require management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam tahun ini adalah konsisten dengan tahun sebelumnya kecuali kebijakan-kebijakan yang dipengaruhi oleh implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
The accounting policies adopted for this year are consistent with those used in the previous years except for policies affected by the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006).
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru ini sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding.
Starting from 1 January 2010, the Company and subsidiaries have adopted the following new accounting policies relating to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. These SFAS are applied prospectively and therefore there is no restatement to the comparative information.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan dimana Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Perusahaan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial year, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial year, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
c.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwill diamortisasi selama 5 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.
Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition and in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 5 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth, and other factors inherent in the acquired companies.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Apabila setelah nilai wajar aset nonmoneter sudah diturunkan seluruhnya, namun ternyata masih terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun.
When the cost of the acquisition is less than the acquirer's interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as of the date of the exchange transaction, the fair values of the acquired non-monetary assets should be reduced proportionately until the excess is eliminated. When it is not possible to completely eliminate the excess by reducing the fair values of non-monetary assets acquired, the excess which remains should be described as negative goodwill, treated as deferred income and recognised as income on a systematic basis over a period of not less than 20 years.
Lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi terkait dengan transaksi ekuitas perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Refer to Note 2k for the accounting policy relating equity transactions of associates and jointly controlled entities.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by subsidiaries, unless otherwise stated.
Penjabaran mata uang asing (i)
c.
Mata uang pelaporan
Foreign currency translation (i)
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang pelaporan Perusahaan.
Halaman - 13 - Page
Reporting currency The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and the Company’s reporting currency.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau menggunakan penilaian ketika dilakukan pengukuran kembali. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang berasal dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar pada akhir tahun diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali ketika ditangguhkan di ekuitas sebagai transaksi yang memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai arus kas.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions or valuation where items are remeasured. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated statements of income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges.
Kurs utama yang digunakan, didasarkan pada kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia as at 31 December 2010 and 2009, are as follows (full Rupiah):
Dollar Amerika Serikat (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) Uni Emirat Arab Dirham (“AED”)
2010
2009
8,991.00 110.29 2,446.53
9,400.00 101.70 2,557.82
(iii) Entitas asing
United States Dollars (“USD”) Japanese Yen (“JPY”) United Arab Emirates Dirham (“AED”)
(iii) Foreign entities
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca. Hasil keuntungan atau kerugian dari penjabaran laporan keuangan entitas asing dilaporkan sebagai bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian. Karena dampak atas hasil keuntungan atau kerugian dari penjabaran laporan keuangan entitas asing tidak material, Perusahaan membebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian.
d.
ACCOUNTING
Kas dan setara kas
Statements of income and cash flow statements of foreign entities are translated into Rupiah at average exchange rates for the year and their balance sheets are translated at the exchange rates revealing at the balance sheets date. The resulting gains or losses arising from the translation of foreign entities’ financial statements are reported in the equity section of the consolidated balance sheets. Since the resulting gains or losses arising from the translation of foreign entities’ financial statements is immaterial, the Company charges to the consolidated statements of income. d.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi dengan cerukan. Cerukan disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka pendek dalam neraca konsolidasian. Halaman - 14 - Page
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held on call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, net of bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within short-term loans in the consolidated balance sheets.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e.
f.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Perusahaan dan anak perusahaan tidak dapat ditagih.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts of the Company and subsidiaries’ receivables will not be collected.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh pihak peminjam, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan, dan kegagalan dalam pembayaran (berkisar antara 90 sampai 180 hari setelah tanggal jatuh tempo) dianggap sebagai indikasi penurunan nilai piutang usaha.
Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments (ranging from 90 to 180 days overdue) are considered indicators that the trade receivable is impaired.
Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di dalam akun penyisihan, dan nilai kerugian diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika tidak dapat ditagih, piutang usaha dihapuskan bersama dengan penyisihan piutang usaha. Pemulihan nilai setelah penghapusan piutang usaha diakui sebagai penghasilan di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The amount of the provision is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of a provision account, and the amount of the loss is recognised in the consolidated statements of income. When a trade receivable is uncollectible, it is written off against the provision for impairment of trade receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the consolidated statements of income.
Sewa pembiayaan
f.
Finance leases
Apabila aset disewakan melalui sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan.
When assets are leased out under a finance lease, the present value of the lease payments is recognised as a receivable. The difference between the gross receivable and the present value of the receivable is recognised as unearned finance income.
Pendapatan dari sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Finance leases income is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
g. Pinjaman yang diberikan dan piutang
g.
Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Halaman - 15 - Page
Loans and receivables The Company and subsidiaries classifies its financial assets in the categories of loans and receivables. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) g.
h.
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Loans and receivables (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain di neraca konsolidasian.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the balance sheet date are classified as non-current assets. The Company and subsidiaries’ loans and receivables comprise cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables in the consolidated balance sheets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
Saling hapus instrumen keuangan
h. Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. i.
ACCOUNTING
Instrumen derivatif keuangan lindung nilai
dan
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
aktivitas
i. Derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen derivatif awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif ditetapkan dan memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged.
Pada saat dimulainya lindung nilai, Perusahaan melakukan dokumentasi formal atas hubungan lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko serta strategi pelaksanaan lindung nilai. Perusahaan juga melakukan dokumentasi, baik pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkelanjutan, atas penetapan apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai.
The Company documents at the inception of the transaction the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Company also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Halaman - 16 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) i.
Instrumen derivatif keuangan lindung nilai (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aktivitas
i. Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai “cadangan lindung nilai arus kas” dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing - bersih”. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian ketika item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as “cash flow hedge reserve” is recognised in the consolidated statements of changes in equity. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the consolidated statements of income within “gain/(loss) on foreign exchange - net”. Amounts accumulated in equity are recycled in the consolidated statements of income in the periods when the hedged item affects profit or loss.
Keuntungan atau kerugian terkait dengan bagian efektif transaksi cross-currency swap untuk melindungi nilai pinjaman suku bunga mengambang dan selisih kurs disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “beban bunga dan keuangan” dan “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing bersih”. Keuntungan atau kerugian terkait bagian tidak efektif disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing - bersih”.
The gain or loss relating to the effective portion of cross-currency swap hedging variable rate borrowings and foreign exchange difference are recognised in the consolidated statements of income within “interest and financial charges” and “gain/(loss) on foreign exchange - net”. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the consolidated statements of income within “gain/(loss) on foreign exchange net”.
Ketika instrumen lindung nilai jatuh tempo atau dijual, atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai, setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih terdapat dalam ekuitas saat itu tetap berada dibagian ekuitas dan diakui pada saat transaksi yang diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika transaksi yang diperkirakan tidak terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang disajikan dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai “keuntungan/ (kerugian) kurs mata uang asing - bersih”.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the consolidated statements of income. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated statements of income as “gain/(loss) on foreign exchange - net”.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income.
Nilai wajar instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika jatuh tempo instrumen derivatif lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative instruments are greater than 12 months.
Halaman - 17 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j.
k.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama”. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun mengambang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method. The cost of finished goods and work-in-progress comprises raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akan datang.
Provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of inventory items.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
k.
Investments in associates controlled entities
and
jointly
Investasi pada perusahaan dimana Perusahaan atau anak perusahaan memiliki antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi) dan perusahaan dimana Perusahaan atau anak perusahaan memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (jointly controlled entities), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Investments in companies in which the Company or subsidiaries have 20% to 50% of the voting rights and exert significant influence, but which they do not control (associates) and entities in which the Company or subsidiaries have 50% or more of the voting rights but are controlled jointly with another shareholder (jointly controlled entities), are accounted for using equity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.
Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company’s or subsidiaries’ share of the results of the associates and jointly controlled entities and dividend distributions from the date of acquisition.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Perusahaan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan.
Once an investment’s carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities.
Halaman - 18 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Investments in associates controlled entities (continued)
ACCOUNTING
and
jointly
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi selisih antara harga perolehan investasi dengan bagian Perusahaan atau anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada saat perolehan (“goodwill”), dan diamortisasi dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 5 - 20 tahun. Periode amortisasi didasarkan pada taksiran masa manfaat ekonomis aset yang diperoleh.
Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for the amortisation of the difference between the cost of the investment and the Company’s or subsidiaries’ proportionate share in the underlying fair value of the net assets at the date of acquisition (“goodwill”) using straight-line amortisation, generally over 5 - 20 years. Amortisation periods are based on the estimated useful lives of the assets acquired.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Perusahaan atau anak perusahaan dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perusahaan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Company or subsidiaries and its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.
Provision is made for any permanent decline in the value of investments.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas di anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang timbul dari transaksi modal di anak perusahaan atau perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dengan pihak ketiga diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in value of the investments due to changes of equity in subsidiaries or associates and jointly controlled entities arising from capital transactions of such subsidiaries or associates and jointly controlled entities with other parties are recognised in equity as “Changes in equity of subsidiaries and associates”, and recognised as income or expenses in the period the investments are disposed of.
Investasi jangka panjang lainnya
Other long term investments
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost (cost method). The carrying amount of the investments is written down to recognise a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the consolidated statements of income.
Halaman - 19 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) l.
Aset tetap dan penyusutan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated accumulated depreciation.
at
cost
less
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan pabrik Peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
2 - 20 2 - 20 3 -8 2 -8 2 -8
Buildings and improvements Machinery and equipment Plant equipment Office equipment Transportation equipment
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan anak perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and subsidiaries and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the financial period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditinjau ulang, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Nilai tercatat aset diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan diakui dalam akun “penghasilan/(beban) lain-lain - bersih” di laporan laba rugi konsolidasian.
Gains and losses on disposals of assets are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other income/(expenses) - net” in the consolidated statements of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as “assets under construction”. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
Halaman - 20 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Properti investasi
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Investment properties
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi normal Perusahaan dan anak perusahaan.
Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of the Company and subsidiaries’ business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investment property is stated at fair value, which represents open market value determined annually by an independent appraiser. Change in the fair value of investment property is recognised in the consolidated statements of income.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
n.
Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terjadi perubahan atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (cash-generating units). Aset non-keuangan yang diturunkan nilainya ditinjau ulang untuk kemungkinan adanya pembalikan terhadap nilai penurunan setiap tanggal pelaporan. Kerugian akibat penurunan nilai dari aset non-keuangan disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “penghasilan/(beban) lain-lain - bersih”. o.
ACCOUNTING
Hutang usaha dan hutang lain-lain
Non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash-generating units). Non-financial assets that have suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date. An impairment loss of non-financial assets is recognised in the consolidated statements of income as “other income/(expenses) - net”.
o.
Trade and other payables Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Hutang usaha dan hutang lain-lain diakui sebesar nilai wajar pada saat pengakuan awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. p. Pinjaman
Impairment of non-financial assets
p. Loans
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar jumlah bersih nilai wajar setelah dikurangi biaya transaksi yang terjadi. Setelah pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar biaya perolehan diamortisasi. Pinjaman diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
Halaman - 21 - Page
Loans are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Loans are subsequently stated at amortised cost. Loans are classified under non-current liabilities unless their maturities are within 12 months after the balance sheet date.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Saham
r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Transaksi restrukturisasi sepengendali
antar
entitas
r.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat seolah-olah menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara biaya investasi dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai “selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasian.
s.
t.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
Restructuring transactions among entities under common control Restructuring transactions among entities under common control are accounted for as if using the pooling-of-interests method. The difference between the costs of investment and book value of the acquired net assets are recorded as “differences in value of restructuring transaction among entities under common control” under the equity section of the consolidated balance sheets.
s.
Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih adalah pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa, setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, dan pajak pertambahan nilai.
Net revenue represents revenue earned from the sale of the Company’s and subsidiaries’ products and services, net of discounts, returns, sales incentives, and value added tax.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Revenue from the rendering of services is recognised when services are performed, provided that the amount can be measured reliably.
Beban diakui pada saat menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
terjadinya,
dengan
Imbalan kerja
t. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrued to the employees.
Halaman - 22 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) t.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company and subsidiaries have defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service, and compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan dan anak perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun).
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company and subsidiaries pay fixed contributions into a separate entity (pension fund).
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projectedunit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefits obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheets date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected-unit-credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Perusahaan dan anak perusahaan harus menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun berdasarkan UU No. 13/2003 lebih besar daripada program pensiun yang ada, maka Perusahaan dan anak perusahaan membukukan selisih tersebut sebagai kewajiban imbalan kerja.
The Company and subsidiaries are required to provide minimum pension benefits as stipulated in Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the Company and subsidiaries record the difference as an employee benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to the consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.
Halaman - 23 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) t.
u.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan dan anak perusahaan dengan metodologi yang sama dengan imbalan pasca-kerja lainnya.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated in accordance with the Company’s and subsidiaries’ regulations and using the same methodology as other post-employment benefits.
Kewajiban diestimasi
u.
Kewajiban diestimasi diakui apabila Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Kewajiban diestimasi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan. v.
ACCOUNTING
Perpajakan
Provisions Provisions are recognised when the Company and subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of past events, it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisions are not recognised for future operating losses.
v.
Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang langsung dikreditkan dan dibebankan ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak penghasilan diakui dalam ekuitas.
Halaman - 24 - Page
Taxation The tax expense for the period comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the consolidated statements of income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in equity.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) v.
Perpajakan (lanjutan)
v.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal neraca.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.
Deferred income tax is provided for using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for each entity separately.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang bisa dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
w. Laba per saham
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net profit by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham biasa.
As at 31 December 2010 and 2009, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share are equivalent to basic earnings per share.
Dividen
x.
Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui RUPS Perusahaan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
Halaman - 25 - Page
Dividends Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ Resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) y.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan anak perusahaan transaksi dengan pihak-pihak yang hubungan istimewa sebagaimana dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
z.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
The Company and subsidiaries enter into transactions with related parties as defined in SFAS No. 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Pelaporan segmen
z.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
Transaction with related parties
melakukan mempunyai didefinisikan Pihak-pihak
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
3.
ACCOUNTING
Segment reporting is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments.
3.
Faktor Risiko Keuangan
Segment reporting
FINANCIAL RISK MANAGEMENT a.
Dalam aktivitasnya Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan, antara lain risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko suku bunga atas arus kas) dan risiko kredit. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan difokuskan untuk menghadapi ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan potensi efek yang buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan anak perusahaan.
Halaman - 26 - Page
Financial risk factors The Company and subsidiaries’ activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including currency risk and cash flow interest-rate risk) and credit risk. The Company and subsidiaries’ overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company and subsidiaries’ financial performance.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
Financial risk factors (continued)
Manajemen risiko dijalankan oleh komite manajemen Perusahaan dan anak perusahaan dibawah arahan Direksi. Komite manajemen bertugas melakukan identifikasi dan evaluasi atas risiko keuangan dengan melakukan kerjasama yang erat dengan Direksi. Melalui rekomendasi dari komite manajemen, Direksi melakukan penelaahan dan menyetujui prinsip-prinsip tertulis untuk keseluruhan manajemen risiko, juga kebijakankebijakan tertulis yang mencakup bidang-bidang tertentu, seperti nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan penggunaan instrumen keuangan baik derivatif dan non-derivatif. Berbagai kebijakan dan prosedur tersebut memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang strategis dan informatif sehubungan dengan operasional Perusahaan dan anak perusahaan.
Risk management is carried out by the management committee of the Company and subsidiaries under the direction of the Board of Director (“BOD”). The management committee identifies and evaluates financial risks in close cooperation with the BOD. The BOD, through the recommendation of the management committee, reviews and approves written principles for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and use of derivative financial instruments and non-derivative financial instruments. These policies and procedures enable management to make strategic and informative decision with regard to the operations of the Company and subsidiaries.
(1) Risiko pasar
(1) Market risk
(a) Risiko nilai tukar mata uang asing
(a) Foreign exchange risk
Perusahaan dan anak perusahaan terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari eksposur berbagai mata uang. Risiko mata uang asing terutama timbul dari aset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas.
The Company and subsidiaries are exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency.
Manajemen mengelola risiko nilai tukar mata uang asing mereka dengan meminimalkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan mempertahankan kecukupan kas dalam mata uang asing untuk memenuhi kewajiban dalam mata uang asing yang sedang jatuh tempo.
Management manages its foreign currency exchange risk through maintaining sufficient cash in foreign currency to cover its maturing obligations denominated in foreign currency.
Selain itu, Perusahaan juga mengadakan kontrak cross currency swap untuk menangani risiko nilai tukar mata uang asing yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing.
In addition to that, the Company also entered a cross currency swap contract to manage the foreign exchange risk arising from the loan denominated in foreign currency.
(b) Risiko suku bunga atas arus kas Karena Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset berbeban suku bunga yang signifikan, laba dan arus kas dari aktivitas operasi Perusahaan dan anak perusahaan pada hakekatnya tidak dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas suku bunga pasar.
Halaman - 27 - Page
(b) Cash flow interest rate risk As the Company and subsidiaries have no significant interest-bearing assets, the Company and subsidiaries’ income and operating cash flows are substantially independent of changes in market interest rates.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
(1) Risiko pasar (lanjutan) (b) Risiko suku (lanjutan)
bunga
Financial risk factors (continued) (1) Market risk (continued)
atas
arus
kas
(b) Cash flow (continued)
interest
rate
risk
Risiko tingkat bunga Perusahaan dan anak perusahaan timbul dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
The Company and subsidiaries’ interest rate risk arises from loans. Loans issued at variable rates expose the Company and subsidiaries to cash flow interest rate risk.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga atas arus kas. Berdasarkan analisa ini, Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dampak terhadap laba rugi dari pergeseran tingkat bunga yang ditetapkan.
The Company and subsidiaries perform regular review on the impact of interest rate to manage the cash flow interest rate risk. Based on this analysis, the Company and subsidiaries calculate the impact on profit and loss of a defined interest rate shift.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, dampak terhadap laba setelah pajak akibat pergeseran 1% tingkat suku bunga akan mengakibatkan kenaikan maksimum atau penurunan sebesar Rp 418 juta. Analisa ini dilakukan secara rutin dan dimana dianggap perlu, untuk memastikan bahwa potensi kerugian maksimum berada dalam batas yang ditetapkan oleh manajemen.
Based on the analysis performed, the impact on post tax profit of a 1% shift of interest rate would be a maximum increase or decrease of Rp 418 million, respectively. The analysis is done on regular basis and where deemed necessary, to verify that the maximum loss potential is within the limit given by the management.
Perusahaan juga mengatur risiko suku bunga atas arus kas dengan menggunakan kontrak cross currency swap, dengan melakukan konversi suku bunga pinjaman dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap.
The Company also manages its cash flow interest rate risk by using cross currency swap contract, which converting the loan from a floating interest rate to a fixed interest rate.
(2) Risiko kredit
(2) Credit risk
Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki konsentrasi yang signifikan terhadap risiko kredit. Terdapat kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penelaahan atas kredit pelanggan yang ada dan menggunakan batas kredit untuk mengatur risiko kredit.
Halaman - 28 - Page
The Company and subsidiaries have no significant concentrations of credit risk. It has policies in place to ensure that wholesale sales of products are made to customers with an appropriate credit history. In addition, the Company and subsidiaries perform credit reviews of its existing customers and uses credit limits to regulate credit risks.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
(3) Risiko likuiditas
(3) Liquidity risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasi. Perusahaan dan anak perusahaan bertujuan untuk menjaga fleksibilitas melalui dana kas yang memadai dan penempatan jangka pendek, dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai. Manajemen berpendapat bahwa kas masa depan yang dihasilkan dari kegiatan usaha adalah cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan menyelesaikan pinjaman lancar saat jatuh tempo. Manajemen memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan dan anak perusahaan atas dasar arus kas yang diharapkan. Persyaratan pembiayaan untuk modal kerja ditelaah secara teratur dan di mana dianggap perlu.
b.
Financial risk factors (continued)
Estimasi nilai wajar
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash to meet operating capital requirements. The Company and subsidiaries aim to maintain flexibility through adequate cash funds and short-term placements, and availability of funding in the form of adequate credit lines. Management believes that future cash to be generated from operations are sufficient to meet working capital requirements and settle the current portion of outstanding loans as they fall due. Management monitors rolling forecasts of the Company and subsidiaries’ liquidity reserve on the basis of expected cash flows. Financing requirements for working capital are reviewed on a regular basis and where deemed necessary. b.
Fair value estimation
Nilai tercatat bruto untuk aset keuangan yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, termasuk kas dan setara kas, piutang usaha serta piutang lainnya, diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek. Simpanan jaminan disajikan sebesar nilai tercatat yang mendekati nilai wajar karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan.
The gross carrying amount for financial assets with a maturity of less than one year, including cash and cash equivalents and trade and other receivables, are assumed to approximate their fair values due to their short-term maturity. Refundable security deposits are presented at carrying amount which approximates fair value as the impact of discounting is not considered significant.
Nilai tercatat kewajiban keuangan yang meliputi hutang usaha, hutang lainnya dan pinjaman, mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan. Nilai wajar kontrak cross currency swap dihitung sebesar nilai kini terhadap estimasi arus kas masa depan.
The carrying values of financial liabilities which include trade, other payables, and loans approximate its fair values as the impact of discounting is not considered significant. The fair value of cross currency swap is calculated as the present value of the estimated future cash flows.
Halaman - 29 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS 2010 Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits
a.
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009
2,768 232,608 250,188
1,888 214,773 557,275
485,564
773,936
Bank
a.
Cash Banks Time and call deposits
Banks 2010
Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk The Royal Bank of Scotland PT Bank Resona Perdania Lain-lain/Others (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ (below Rp 1 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Resona Perdania The Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk The Royal Bank of Scotland Lain-lain/Others (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/ (below Rp 1 billion each)
Halaman - 30 - Page
2009
42,734 35,283 18,496 17,188 11,719 8,032 7,550 6,454 5,170 3,656 2,165 1,239
39,866 34,716 5,189 13,130 111 11,342 7,563 1,457 4,732 1,095 13
1,095
2,335
160,781
121,549
16,539 12,961 7,924 7,115 7,032 6,577 5,540 2,276 1,755 1,494 1,068 775
5,270 1,171 5,872 21,980 22,820 13,401 861 5,224 1,483 1,589 6,153 6,149
771
1,251
71,827
93,224
232,608
214,773
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b.
Deposito berjangka dan call deposits
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) b. Time and call deposits 2010
Rupiah: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank China Trust Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank OCBC NISP Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Lain-lain/Others
Dollar Amerika Serikat/US Dollar: PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank China Trust Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
2010 Tingkat bunga per tahun deposito berjangka dan call deposits Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.00% - 9.25% 0.10% - 2.25%
2009
49,942 41,800 41,000 26,000 16,500 15,000 9,010 5,500 5,500 1,900 349
92,501 119,468 55,765 9,000 8,000 18,000 39,280 67,000 30,708 24,000 20,169 15,000 10,435 10,000 7,400 5,000 -
212,501
531,726
15,105 9,890 7,642 1,903 1,798 1,349
5,308 13,660 2,820 941 2,820
37,687
25,549
250,188
557,275
2009
4.75% - 14.75% 0.50% - 5.00%
Interest rates per annum on time and call deposits Rupiah US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2010, kas Perusahaan dan anak perusahaan yang tersimpan dan yang dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 35,4 miliar (2009: Rp 44,8 miliar) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2010, cash of the Company and subsidiaries at premises and in transit were covered by insurance against loss equivalent to Rp 35.4 billion (2009: Rp 44.8 billion) which management believes is adequate to cover possible loss.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 35 for details of balances in foreign currencies.
Halaman - 31 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
PIUTANG USAHA Nilai wajar dari piutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 32c) Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang usaha
2009 207,956
548,001
510,604
(14,935)
(14,229)
533,066
496,375
791,967
704,331
Related parties (refer to Note 32c) Third parties Provision for impairment of trade receivables
The aging of these receivables is as follows: 2010
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha
The fair values of trade receivables are as follows:
258,901
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
TRADE RECEIVABLES
2009
632,364
615,694
116,204 30,058 10,478 17,798
72,627 11,191 5,216 13,832
806,902
718,560
(14,935)
(14,229)
791,967
704,331
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
Provision for impairment of trade receivables
The movement in the Company and subsidiaries provision for impairment of trade receivables is as follows: 2009
Saldo awal Penambahan penyisihan, bersih Penghapusan
14,229 1,050 (344)
14,105 7,083 (6,959)
Beginning balance Addition in provision, net Written off
Saldo akhir
14,935
14,229
Ending balance
Penambahan dan pemulihan atas penyisihan penurunan nilai piutang usaha telah dimasukkan ke dalam “beban usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jumlah yang dibebankan dalam akun penyisihan dihapuskan ketika tidak tertagih.
The addition and recovery of provision for impairment o f trade receivables have been included in “operating expenses” in the consolidated statements of income. Amounts charged to the provision account are generally written off when there is no expectation of recovering.
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sebesar Rp 792 miliar (2009: Rp 704 miliar) sepenuhnya dapat ditagih.
As of 31 December 2010, trade receivables of Rp 792 billion (2009: Rp 704 billion) were fully performing.
Halaman - 32 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 10 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan 16)
As at 31 December 2010, trade receivables amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 10 billion) had been used as collateral for certain loans (refer to Note s 13 and 16).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 35 for details of balances in foreign currencies.
PERSEDIAAN
6. 2010
Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan
Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak - Bahan baku, suku cadang dan barang dalam proses - Barang jadi
INVENTORIES 2009
215,451 89,974 262,158 128,736 31,883
112,352 62,075 236,710 93,094 35,714
728,202
539,945
(11,770) (8,110)
(12,675) (12,650)
(19,880)
(25,325)
708,322
514,620
Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Raw materials Work in process Finished goods Indirect materials and spareparts Goods in transit
Provision for obsolete and slow moving inventories Raw materials, spareparts and work in process Finished goods -
The movement in the Company and subsidiaries’ provision for obsolete and slow moving inventories is as follows: 2009
Saldo awal (Pemulihan)/penambahan penyisihan, bersih Penghapusan
25,325
21,639
Beginning balance
(5,313) (132)
3,686 -
(Recovery)/addition in provision, net Written-off
Saldo akhir
19,880
25,325
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak cukup untuk menutupi kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lain dengan jumlah pertanggungan setara dengan Rp 396,2 miliar (2009: Rp 535,9 miliar) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2010, all inventories were insured against fire, theft and other possible risks in an amount equivalent to Rp 396.2 billion (2009: Rp 535.9 billion) which management believes is adequate to cover possible loss.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada persediaan yang dijadikan jaminan untuk pinjaman tertentu (2009: Rp 20 miliar) (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2010, there were no inventories used as collateral for certain loans (2009: Rp 20 billion) (refer to Note 16).
Halaman - 33 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka
a. 2010
Perusahaan Pajak pertambahan nilai Anak perusahaan Pajak penghasilan badan 2010 2009 Pajak pertambahan nilai Klaim atas pengembalian pajak
b.
c.
The Company Value added tax
12,217 23,914 29,841 1,959
23,926 33,237 3,897
Subsidiaries Corporate income tax 2010 2009 Value added tax Claim for tax refund
67,931
61,060
74,800
61,060 b. Taxes payable 2009
16,935 6,602 19,520 2,208 -
13,702 1,142 2,264 5,053 3,414 10,544
45,265
36,119
7,389 1,030 9,838 336 19,473 1,868
6,521 2,095 5,825 162 35,171 12,383
39,934
62,157
85,199
98,276
Beban pajak penghasilan
c. 2010
Perusahaan Kini Non Final Final Tangguhan
2009 -
2010
Anak perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai
Prepaid taxes
6,869
Hutang pajak
Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak cabang luar negeri Pajak pertambahan nilai
TAXATION
The Company Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Branch profit tax Value added tax
Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value added tax
Income tax expenses
2009
66,100 2,625 (26,457)
44,485 4,781 (17,286)
42,268
31,980
Halaman - 34 - Page
The Company Current Non Final Final Deferred
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2010
Anak perusahaan Kini Non Final Final Tangguhan
Konsolidasian Kini Non Final Final Tangguhan
TAXATION (continued) Income tax expenses (continued)
2009
125,876 3,436 (2,624)
104,654 4,400 (3,988)
126,688
105,066
191,976 6,061 (29,081)
149,139 9,181 (21,274)
168,956
137,046
Consolidated Current Non Final Final Deferred
The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut: 2010
Subsidiaries Current Non Final Final Deferred
2009
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Eliminasi konsolidasi
1,394,261 389,919
947,001 262,436
Consolidated profit before income tax Consolidation eliminations
Laba konsolidasian sebelum pajak dan eliminasi
1,784,180
1,209,437
Consolidated profit before income tax and eliminations
Dikurangi: Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku Penghasilan bukan obyek pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pengaruh perubahan atas tarif pajak Pajak final
(409,192)
Less: Profit before income tax of subsidiaries
1,183,447
800,245
Profit before income tax of the Company
(295,862) 259,113 3,544
(224,069) 198,866 7,019
Tax calculated at applicable tax rates Income not subject to tax Income subject to final tax
(6,438)
(6,338)
Non-deductible expenses
(2,625)
(2,677) (4,781)
Effect of changes in tax rates Final tax
(600,733)
Beban pajak penghasilan Perusahaan Beban pajak penghasilan anak perusahaan
(42,268)
(31,980)
(126,688)
(105,066)
Income tax expense of the Company Income tax expense of subsidiaries
Beban pajak penghasilan konsolidasian
(168,956)
(137,046)
Consolidated income tax
Halaman - 35 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan temporer Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban imbalan kerja (Rugi)/laba penjualan aset tetap (Pemulihan)/penyisihan penurunan nilai piutang usaha Pemulihan persediaan usang dan lambat bergerak Promosi penjualan Lain-lain
Perbedaan permanen Penghasilan bukan objek pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak Perusahaan Beban pajak penghasilan kini Perusahaan Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Hutang pajak penghasilan Perusahaan
Beban pajak kini anak perusahaan Pembayaran pajak dimuka anak perusahaan Hutang pajak penghasilan anak perusahaan, setelah dikurangi pajak dibayar dimuka
1,183,447
Income tax expenses (continued) The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the year ended 31 December 2010 and 2009 is as follows:
2009 800,245
18,857 2,295 (748)
16,469 11,890 3,229
(1,636)
1,728
(1,493) 82,448 6,106
(1,165) 41,023 (1,879)
105,829
71,295
(1,036,451) (14,176)
(710,234) (25,067)
Profit before income tax of the Company Temporary differences Difference between commercial and fiscal fixed assets’ net book value Employee benefits obligation (Loss)/gain on sale of fixed assets (Recovery)/provision for impairment of trade receivables Recovery for obsolete and slow moving inventory Sales promotion Others
Permanent differences Income not subject to tax Income subject to final tax
25,752
22,638
(1,024,875)
(712,663)
264,401
158,877
66,100
44,485
(46,580)
(39,432)
Current income tax expenses of the Company Prepayment of income taxes of the Company
19,520
5,053
Income tax payable of the Company
125,876
104,654
(118,620)
(93,409)
Current income tax expenses of subsidiaries Prepayment of income taxes of subsidiaries
7,256
11,245
Income tax payable of subsidiaries, net of prepaid taxes
Halaman - 36 - Page
Non deductible expenses
Taxable income of the Company
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the year ended 31 December 2010 and 2009 is as follows: (continued)
2010 Hutang pajak penghasilan anak perusahaan, setelah dikurangi pajak dibayar dimuka terdiri dari: Hutang pajak penghasilananak perusahaan Lebih bayar pajak penghasilananak perusahaan
2009 Income tax payable of subsidiaries, net of prepaid taxes consist of:
Hutang pajak penghasilan anak perusahaan, setelah dikurangi pajak dibayar dimuka
19,473
35,171
(12,217)
(23,926)
Income tax payable subsidiaries Income tax overpayment subsidiaries
11,245
Income tax payable of subsidiaries, net of prepaid taxes
7,256
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan dan anak perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan final. d.
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company and subsidiaries have not yet submitted the final corporate income tax return.
Aset pajak tangguhan
d. Deferred tax assets
Pada awal tahun/ At beginning of year Perusahaan: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Promosi penjualan Lain-lain
Income tax expenses (continued)
878
2010 (Dibebankan)/ dikreditkan Dikreditkan/ ke laporan (dibebankan) perubahan ke laporan ekuitas laba rugi konsolidasian/ konsolidasian/ (Charged)/ Credited/ credited (charged) to consolidated to consolidated statements statements of changes of income in equity
Pada akhir tahun/ At end of year
57 30,868 3,900
The Company: Provision for obsolete and slow moving inventory Difference between commercial and fiscal fixed assets’ net book value Employee benefits obligation Provision for impairment of trade receivables Sales promotion Others
1,395
77,741
Deferred tax assets of the Company, net
2,624
(1,837)
39,526
Deferred tax assets of subsidiaries, net
29,081
(442)
117,267
(373)
20,591 14,882
4,527 574
466 10,256 2,816
(409) 20,612 1,526
Aset pajak tangguhan Perusahaan, bersih
49,889
26,457
Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
38,739 88,628
Halaman - 37 - Page
-
505
-
25,118 17,293
1,837 -
(442)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
TAXATION (continued) d. Deferred tax assets (continued)
Pada awal tahun/ At beginning of year Perusahaan: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Promosi penjualan Lain-lain
2009 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited/ (charged) to consolidated statements of income
15,667 11,909
4,924 2,973
20,591 14,882
38 3,679
428 10,256 (863)
466 10,256 2,816
The Company: Provision for obsolete and slow moving inventory Difference between commercial and fiscal fixed assets’ net book value Employee benefits obligation Provision for impairment of trade receivables Sales promotion Others
Aset pajak tangguhan Perusahaan, bersih
32,603
17,286
49,889
Deferred tax assets of the Company, net
Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
34,751
3,988
38,739
Deferred tax assets of subsidiaries, net
67,354
21,274
88,628
1,310
(432)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dapat direalisasikan pada masa mendatang. e.
Pada akhir tahun/ At end of year
Surat ketetapan pajak yang signifikan
878
Management expects the deferred tax assets arising from temporary differences to be realised in the foreseeable future. e.
Significant tax assessment letters
Anak perusahaan
Subsidiaries
Tahun pajak 2009
Fiscal year 2009
Pada tahun 2010, CBI menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2009 sebesar Rp 18.233 juta, berbeda dengan jumlah lebih bayar yang diklaim sebelumnya oleh CBI sebesar Rp 18.274 juta. CBI setuju atas surat ketetapan pajak di atas dan membebankan kekurangan pembayaran pajak tersebut pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2010, CBI received several tax assessment letters confirming an overpayment of the 2009 Value Added Tax (“VAT”) of Rp 18,233 million instead of an overpayment of Rp 18,274 million as previously claimed by CBI. CBI agreed with the tax assessments results and charged the difference between the claim amount and the tax assessment to the current year statement of income.
Halaman - 38 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Surat ketetapan pajak yang signifikan (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
Significant tax assessment letters (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Tahun pajak 2008
Fiscal year 2008
Pada tahun 2010, CBI menerima SKPLB atas kelebihan pembayaran PPN tahun 2008 sebesar Rp 2.663 juta (2009: Rp 19.739 juta), berbeda dengan jumlah lebih bayar yang diklaim sebelumnya oleh CBI sebesar Rp 2.666 juta (2009: Rp 19.781 juta). CBI setuju atas surat ketetapan pajak di atas dan membebankan kekurangan pembayaran pajak tersebut pada laporan laba rugi.
In 2010, CBI received a tax assessment letter confirming an overpayment of the 2008 VAT of Rp 2,663 million (2009: Rp 19,739 million) instead of an overpayment of Rp 2,666 million (2009: Rp 19,781 million) as previously claimed by CBI. CBI agreed with the tax assessments results and charged the difference between the claim amount and the tax assessment to the statements of income.
Pada tanggal 2 Februari 2009, MTM menerima Surat Tagihan Pajak atas pajak penghasilan pasal 25 bulan November 2008 sebesar Rp 796 juta. Atas surat tersebut, MTM telah mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Keberatan tersebut ditolak oleh Kantor Pelayanan Pajak. Pada Juni 2009, MTM mengajukan banding ke Pengadilan Pajak dan telah mengikuti sidang terakhir pada bulan Januari 2010. Namun sampai dengan tanggal laporan ini, belum ada keputusan atas banding tersebut.
On 2 February 2009, MTM received a tax collection letter of corporate income tax article 25 for November 2008 amounting to Rp 796 million. In connection with this letter, MTM submitted an objection letter to the Directorate General of Tax (“DGT”). The Tax Office rejected the objection. MTM lodged an appeal to the Tax Court in June 2009 and attended court in January 2010. However, as at the date of this report, the result of the appeal had not been received.
Tahun pajak 2007
Fiscal year 2007
Pada tanggal 15 Januari 2009, CPT (dahulu anak perusahaan) menerima SKPLB atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 863,9 juta, sesuai dengan jumlah yang diklaim sebelumnya. CPT setuju atas surat ketetapan pajak di atas.
On 15 January 2009, CPT (formerly a subsidiary) received a tax assessment letter confirming an overpayment of the 2007 corporate income tax of Rp 863.9 million, as previously claimed. CPT agreed with the tax assessment result.
Tahun pajak 2006
Fiscal year 2006
Pada tanggal 23 Juli 2009, ADASI mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas Surat Ketetapan Kurang Bayar (“SKPKB”) atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan dan PPN tahun 2006 sebesar Rp 829,6 juta. Sebagai persyaratan banding tersebut, ADASI telah membayar kekurangan pajak sebesar Rp 751 juta kepada Kantor Pajak. Pada tanggal laporan ini belum ada keputusan atas banding tersebut.
On 23 July 2009, ADASI lodged an appeal to the Tax Court for rejection of underpayment of corporate income tax and VAT for fiscal year 2006 of Rp 829.6 milion. As a requirement, ADASI has paid the underpayment amounting Rp 751 million to the Tax Office. As at the date of this report, the result of the appeal had not been received.
Halaman - 39 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
f.
Surat ketetapan pajak yang signifikan (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
Significant tax assessment letters (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Tahun pajak 2004
Fiscal year 2004
Pada tahun 2006, MTM menerima SKPKB atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 23 dan PPN tahun 2004 sebesar Rp 1.176 juta, tidak sesuai dengan jumlah yang diklaim sebelumnya oleh MTM. MTM tidak setuju atas SKPKB tersebut dan mengajukan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak. Keberatan untuk pajak penghasilan badan diterima sebagian oleh MTM sebesar Rp 256 juta pada bulan Juli 2007, sementara keberatan untuk pajak penghasilan pasal 23 dan PPN ditolak oleh Kantor Pelayanan Pajak. MTM mengajukan banding ke pengadilan pajak pada bulan Juni 2007.
In 2006, MTM received tax assessment confirming underpayments of the 2004 corporate income tax, income tax article 23 and VAT amounting to Rp 1,176 million, which were not the same as previously claimed by MTM. MTM disagreed with the tax assessments and lodged objection letters to the Tax Office. In July 2007, the Tax Office partially approved the corporate income tax overpayment and MTM received Rp 256 million, while the objection for income tax article 23 and VAT were rejected by the Tax Office. MTM lodged an appeal to the tax court in June 2007.
Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak menerima banding atas pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 23 dan PPN. Pada bulan Februari 2010, dari total tagihan sebesar Rp 1.937 juta, MTM telah menerima pengembalian atas tagihan restitusi beserta bunga sebesar Rp 2.251 juta. MTM setuju atas keputusan banding di atas.
In 2009, the Tax Court accepted the appeal of corporate income tax, income tax article 23 and VAT. In February 2010, from total claim for tax refund amounting to Rp 1,937 million, MTM has received claim for tax refund including interest amounting to Rp 2,251 million. MTM agreed with the appeal decision.
Administrasi
f.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau sampai akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya yang menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rancangan untuk mengubah Undang Undang Pajak Penghasilan yang akan berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Berdasarkan undang-undang yang diubah ini, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% pada tahun fiskal 2009 dan 25% pada tahun fiskal 2010 dan tahun-tahun berikutnya.
In September 2008, the Indonesian House of Representatives approved a proposal to amend the Income Tax Law which became effective as of 1 January 2009. Under this amended law, the corporate income tax rate was reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and to 25% for the fiscal year 2010 and subsequent years.
Halaman - 40 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES Rincian penyertaan saham pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sebagai berikut:
INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES A summary of the investments in associates and jointly controlled entities is as follows:
Investee PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Wahana Eka Paramitra PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Aisin Indonesia *) PT Denso Indonesia dan anak perusahaan/ and subsidiary PT DIC Astra Chemicals PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia *) Melalui PT Senantiasa Makmur, anak perusahaan
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010 dan/and 2009
Jakarta Jakarta Karawang
50.00 50.00 50.00
Jakarta Jakarta Jakarta Karawang Cibitung Cikarang Jakarta Jakarta Bogor
50.00 43.50 42.50 40.00 40.00 34.00 25.66 25.00 20.00
*) Through PT Senantiasa Makmur, a subsidiary
Semua perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities bergerak dalam industri komponen kendaraan bermotor.
All associates and jointly controlled entities are engaged in the automotive component industry.
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sebagai berikut:
The changes in investments in associates and jointly controlled entities are as follows: 2010
Investee PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Wahana Eka Paramitra PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Aisin Indonesia PT Denso Indonesia dan anak perusahaan/and subsidiary PT DIC Astra Chemicals PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian hasil bersih/Share of results
Dividen/ Dividends
Pada akhir tahun/ At end of year
231,967 265,070 14,861
90,657 134,360 14,142
(28,132) (37,810) (1,782)
294,492 361,620 27,221
218,194 19,675 69,788 120,460 96,790 216,535
106,290 35,828 60,399 55,968 36,733 108,215
(20,838) (8,500) (27,087) (22,241) (44,948)
303,646 55,503 121,687 149,341 111,282 279,802
332,164 23,757 6,686
112,220 4,046 2,303
(29,880) (1,250) -
414,504 26,553 8,989
1,615,947
761,161
(222,468)
2,154,640
Halaman - 41 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan) Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sebagai berikut: (lanjutan)
INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued) The changes in investments in associates and jointly controlled entities are as follows: (continued) 2009
Pada Bagian awal tahun/ hasil At beginning bersih/Share of year of results
PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Wahana Eka Paramitra PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Aisin Indonesia PT Denso Indonesia dan anak perusahaan/and subsidiary PT DIC Astra Chemicals PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
Dividen/ Dividends
Transfer dari investasi jangka panjang/Transfer from long-term investments
Penambahan/ Addition
Pada akhir tahun/ At end of year
191,585 199,224 5,978
57,915 83,089 8,883
(17,533) (17,243) -
-
-
231,967 265,070 14,861
158,561 8,408 45,491 60,324 65,852 186,658
67,473 11,267 25,784 60,136 34,602 59,930
(7,840) (1,487) (3,664) (30,053)
-
-
218,194 19,675 69,788 120,460 96,790 216,535
253,344 5,761
98,002 1,768 925
(19,182) -
2,816 -
19,173 -
332,164 23,757 6,686
1,181,186
509,774
(97,002)
2,816
19,173
1,615,947
Pada tanggal 1 April 2009, Perusahaan membeli 2.500 saham PT DIC Astra Chemicals (DAC) dari Sumitomo Shoji Chemicals Co., Ltd., dengan harga beli sejumlah JPY 10 juta atau setara dengan Rp 1,1 miliar. Pembelian saham tersebut meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 11,11% menjadi 25% yang menyebabkan perubahan investasi dari investasi jangka panjang lain-lain menjadi investasi pada perusahaan asosiasi. Penyesuaian nilai wajar untuk kepemilikan 11,11% sebelumnya sebesar Rp 18 miliar dicatat sebagai perubahan ekuitas perusahaan asosiasi.
On 1 April 2009, the Company purchased 2,500 shares of PT DIC Astra Chemicals (DAC) from Sumitomo Shoji Chemicals Co., Ltd., at a purchase price of JPY 10 million or equivalent to Rp 1.1 billion. The share purchase increased the share ownership from 11.11% to 25% and changed the investment from other long-term investments to investment in associate. The remeasurement of previously held equity interest of 11.11% at fair value amounting to Rp 18 billion was recorded as changes in equity of associates.
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill masing-masing sebesar Rp 2 miliar untuk tahun 2010 dan 2009.
Equity in net income of associates has been adjusted for the amortisation of goodwill which amounted to Rp 2 billion in 2010 and 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak penurunan atas nilai tercatat investasi.
Management is of the opinion that there is no impairment in the carrying amount of the investment.
terdapat
Halaman - 42 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
9.
OTHER LONG-TERM INVESTMENTS This account represents direct investments in shares, with ownership interest of less than 20% and is accounted for using the cost method, as follows:
Akun ini merupakan penyertaan saham langsung pada perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 20% dan dicatat dengan metode biaya, sebagai berikut: 2010 dan/and 2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Domisili/ Domicile PT EDS Manufacturing Indonesia (PEMI) PT SKF Indonesia (SKF) E-Tech Incorporated (ETI)
Tangerang Bekasi Jepang/Japan
Jumlah tercatat/ Carrying amount
5.00 13.52 19.00
5,191 4,855 247
PT EDS Manufacturing Indonesia (PEMI) PT SKF Indonesia (SKF) E-Tech Incorporated (ETI)
10,293
Perusahaan menerima dividen tunai dari SKF masingmasing sebesar Rp 782 juta dan Rp 301 juta pada tahun 2010 dan 2009.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 1 Januari/ January 2010
Harga perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan pabrik Peralatan kantor Alat- alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan pabrik Peralatan kantor Alat- alat pengangkutan
Penurunan nilai Nilai buku bersih
The Company received cash dividends from SKF amounting to Rp 782 million and Rp 301 million in 2010 and 2009, respectively.
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 2010 At cost: Land Buildings and improvements Machinery and equipment Plant equipment Office equipment Transportation equipment
102,165 258,225 930,362 99,889 55,866 31,681
59,970 18,188 129,227 14,101 9,696 2,428
(958) (3,175) (2,418) (2,379) (906)
26,059 53,657 14,222 910 (5,543)
162,135 301,514 1,110,071 125,794 64,093 27,660
1,478,188
233,610
(9,836)
89,305
1,791,267
35,856
185,232
1,514,044
418,842
(9,836)
(112,025) (578,814) (53,731) (46,032) (24,724)
(21,418) (85,327) (12,745) (4,943) (2,284)
779 2,538 1,234 2,284 810
(815,326)
(126,717)
7,645
-
(934,398)
(2,002)
(1,935)
314
-
(3,623)
Provision for impairment
985,029
Net book value
-
696,716
Halaman - 43 - Page
(89,305) (2,506) 7,255 (9,623) 856 4,018
131,783
Assets under construction
1,923,050 (135,170) (654,348) (74,865) (47,835) (22,180)
Accumulated depreciation: Buildings and improvements Machinery and equipment Plant equipment Office equipment Transportation equipment
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
1 Januari/ January 2009 Harga perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan pabrik Peralatan kantor Alat- alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan pabrik Peralatan kantor Alat- alat pengangkutan
Pengurangan/ Deductions
92,125 208,695 877,651 69,375 54,709 31,233
7,952 4,731 25,409 22,687 4,538 2,850
(1,894) (10,750) (16,185) (2,842) (2,412)
1,333,788
68,167
(34,083)
91,679
55,095
1,425,467
123,262
(34,083)
(93,897) (521,168) (40,605) (43,797) (23,903)
(19,209) (74,586) (18,647) (5,445) (2,878)
1,731 6,025 15,695 2,757 2,047
(723,370)
(120,765)
28,255
(2,002)
-
Penurunan nilai Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
-
-
Anak perusahaan yang dilepas/ Disposed subsidiaries
Reklasifikasi/ Reclassifications 2,088 46,693 38,143 24,012 (38) 20 110,918
(110,918) -
(91) (501) (10)
102,165 258,225 930,362 99,889 55,866 31,681
(602)
1,478,188
(602)
(650) 10,824 (10,174) -
35,856
At cost: Land Buildings and improvements Machinery and equipment Plant equipment Office equipment Transportation equipment
Assets under construction
1,514,044 Accumulated depreciation: Buildings and improvements Machinery and equipment Plant equipment Office equipment Transportation equipment
91 453 10
(112,025) (578,814) (53,731) (46,032) (24,724)
-
554
(815,326)
-
-
(2,002)
Provision for impairment
696,716
Net book value
702,097
Depreciation expense was allocated as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2010
2009
Biaya produksi tidak langsung Beban penjualan
109,278 2,560
105,259 3,670
Beban umum dan administrasi
14,879
11,836
126,717
120,765
Rincian keuntungan/(kerugian) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Harga jual Nilai buku bersih
31 Desember/ December 2009
Indirect manufacturing expenses Selling expenses General and administrative expenses
Details of the gain/(loss) on sale of fixed assets are as follows: 2009
2,074 (1,418)
1,816 (4,627)
656 Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari mesin dan bangunan yang diperkirakan akan selesai tahun 2011. Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sekitar 1% - 95% (2009: 1% - 90%).
Proceeds Net book value
(2,811) Assets under constuction mainly consist of machinery and building which are expected to be completed in 2011. The percentage of completion for assets under constuction as at 31 December 2010 was approximately 1% - 95% (2009: 1% - 90%).
Halaman - 44 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai 2034, dimana hak tersebut dapat diperpanjang.
Land rights in the form of “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) will expire between 2011 and 2034, in which it can be extended.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan fasilitas kredit Perusahaan dan anak perusahaan (2009: Rp 40,4 miliar) (lihat Catatan 16).
On 31 December 2010, there were no fixed assets used as collateral for the Company and its subsidiaries’ loans (2009: Rp 40.4 billion) (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 1.563 miliar (2009: Rp 1.935 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
On 31 December 2010, all fixed assets, except land, were insured against fire, theft and other possible risks equivalent to Rp 1,563 billion (2009: Rp 1,935 billion). Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES 2010
Tanah Bangunan
2009
47,609 374
49,046 404
47,983
49,450
Mutasi properti investasi adalah sebagai berikut :
Land Buildings
The movement of the investment properties is as follows : 2010
2009
Saldo awal Reklasifikasi ke aset tetap Perubahan nilai wajar selama tahun berjalan
49,450 -
52,167 (4,213)
Begining balance Reclassification to fixed assets
(1,467)
1,496
Changes in fair value during the year
Saldo akhir
47,983
49,450
Ending balance
Pendapatan sewa yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian masing-masing sebesar Rp 278 juta untuk tahun 2010 dan 2009.
The rent income recognised in the consolidated statements of income amounted to Rp 278 million in 2010 and 2009, respectively.
Properti investasi berlokasi di Jakarta, Bekasi, dan Bogor.
Investment properties are located in Jakarta, Bekasi, and Bogor.
Halaman - 45 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Goodwill positif
Positive goodwill
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan atas bagian nilai wajar aset bersih anak perusahaan, sebagai berikut:
This account represents the excess of the acquisition cost over the interest in the fair value of the net assets of subsidiaries, as follows:
2010 PT FSCM Manufacturing Indonesia PT Senantiasa Makmur PT Menara Terus Makmur PT Federal Izumi Manufacturing PT Ardendi Jaya Sentosa PT Indokarlo Perkasa
Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai Nilai buku bersih
2009
7,732 7,080 3,337 1,963 647 257
7,732 7,080 3,337 1,963 647 257
PT FSCM Manufacturing Indonesia PT Senantiasa Makmur PT Menara Terus Makmur PT Federal Izumi Manufacturing PT Ardendi Jaya Sentosa PT Indokarlo Perkasa
21,016
21,016
(14,920)
(14,301)
Accumulated amortisation and impairment
6,096
6,715
Net book value
Goodwill yang timbul dari akuisisi FSCM telah mengalami penurunan nilai yang bersifat permanen dan kerugiannya dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009 sebesar Rp 4,5 miliar.
Goodwill arising from the aquisition of FSCM has been written down to recognise a permanent decline in value and the losses are charged to the 2009 consolidated statement of income amounting to Rp 4.5 billion.
Goodwill negatif
Negative goodwill
Akun ini merupakan selisih lebih bagian nilai wajar aset bersih anak perusahaan atas biaya perolehannya, sebagai berikut:
This account represent the excess of the interest in the fair value of the net assets of subsidiaries over the acquisition cost, as follows:
2010
2009
PT Astra Daido Steel Indonesia PT Gemala Kempa Daya
1,693 333
1,693 333
PT Astra Daido Steel Indonesia PT Gemala Kempa Daya
Akumulasi amortisasi
2,026 (678)
2,026 (575)
Accumulated amortisation
Nilai buku bersih
1,348
1,451
Net book value
Amortisasi goodwill masing-masing sebesar Rp 516 juta tahun 2010 dan Rp 863 juta tahun 2009 diakui sebagai beban lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Amortisation of goodwill amounted to Rp 516 million in 2010 and Rp 863 million in 2009 is included in other expenses in the consolidated statements of income.
Halaman - 46 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM LOANS 2010
Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
2009
90,000 50,000 5,000
30,000 -
145,000
30,000
Pinjaman jangka pendek yang disebutkan di atas dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above short-term loans attracted interest at the following annual rates:
2010 Rupiah
8.37% - 10.50%
Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
2009 9.48% - 14.00%
Rupiah
Nilai tercatat dari pinjaman jangka pendek menyerupai nilai wajarnya.
The carrying amounts of approximate their fair value.
Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Other information relating to short-term loans as at 31 December 2010 and 2009 is as follows:
Kreditur/ Lender PT Bank Mizuho Indonesia
Fasilitas kredit/Credit facility
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
short-term
loans
Tingkat bunga/ Interest rate
Pada tanggal 5 Juni 2007, FIM memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek maksimum sebesar Rp 35 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman FIM sebesar Rp 20 milliar (2009: Rp 30 miliar)/ On 5 June 2007, FIM obtained a short-term facility loan with a maximum amount of Rp 35 billion. As at 31 December 2010 the outstanding loan of FIM was Rp 20 billion (2009: Rp 30 billion).
15 Mei/May 2011 (2009: 5 Juni/June 2010)
Cost of funds (CoF) + 1.50%.
Pada tanggal 18 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berulang maksimum sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp 70 miliar/On 18 June 2010, the Company obtained a revolving loan facility with a maximum amount of Rp 100 billion. As at 31 December 2010, the outstanding loan of the Company was Rp 70 billion.
10 Januari 2011 dan 20 Januari 2011 untuk pokok pinjaman masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 20 miliar/10 January 2011 and 20 January 2011 for principal amount of Rp 50 billion and Rp 20 billion, respectively
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 2.15%.
PT Bank OCBC Indonesia
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berulang maksimum sebesar Rp 100 miliar/On 29 October 2010, the Company obtained a revolving loan facility with a maximum amount of Rp 100 billion.
6 Januari/January 2011
JIBOR + 2.15%.
PT Bank Ekonomi Raharja
Pada tanggal 23 Desember 2005, IKP memperoleh fasilitas kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 10 miliar/On 23 December 2005, IKP obtained a working capital credit facility with a maximum amount of Rp 10 billion.
26 Desember/ December 2011 (2009: 26 Desember/ December 2010)
SBI + 3.00%
Halaman - 47 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pada bulan Januari 2011, Perusahaan melunasi pokok pinjaman kepada PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank OCBC Indonesia masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 20 miliar. Sisa pokok pinjaman diperpanjang sampai periode selanjutnya.
In January 2011, the Company paid the loan to PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank OCBC Indonesia amounting to Rp 50 billion and Rp 20 billion, respectively. The outstanding amount of the loan is extended to the next period.
Sesuai perjanjian, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain batasan rasio keuangan dan persyaratan administrasi.
Under the agreement, the Company and subsidiaries are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and administrative requirements.
Pada tahun 2010, tidak ada jaminan yang digunakan untuk fasilitas kredit di atas, kecuali fasilitas kredit untuk IKP dijamin dengan piutang usaha pihak hubungan istimewa tertentu (lihat Catatan 5).
In 2010, no collateral was pledged for the above credit facilities, except that the credit facility for IKP is secured by trade receivables from certain related parties (refer to Note 5).
14. HUTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 32d) Pihak ketiga
2009
261,216 346,878
248,050 319,397
608,094
567,447
Related parties (refer to Note 32d) Third parties
Hutang usaha berasal dari pembelian barang. Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 14 sampai 60 hari.
Trade payables arise from the purchases of goods. Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 14 to 60 days.
Tidak ada jaminan yang diagunkan atas hutang usaha.
No collateral was pledged on trade payables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 35 for details of balances in foreign currencies.
15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 2010
Promosi penjualan Insentif penjualan Gaji dan bonus Jasa profesional Estimasi klaim produk Utilitas Perangkat lunak Royalti Perbaikan dan pemeliharaan Biaya gudang Kontribusi pensiun Bea impor Pelatihan dan pendidikan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
2009
82,410 57,532 20,310 14,195 12,885 11,101 10,259 8,555 1,792 1,409 1,123 1,123 234
42,015 27,269 12,672 22,568 16,724 6,841 7,144 7,960 529 1,429 62 1,163
6,797
6,116
229,725
152,492
Halaman - 48 - Page
Sales promotion Selling incentive Salaries and bonus Professional fees Product claim estimation Utilities Software Royalty Repair and maintenance Warehousing Pension contribution Import charges Training and education Others (below Rp 1 billion each)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS 2010
Fasilitas Kredit Investasi Dollar Amerika Serikat PT Bank Mizuho Indonesia (2010: USD 12.980.000 dan 2009: USD 17.600.000) Rupiah PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk
2009
116,703
165,440
20,739 -
33,501 4,562
Investment Credit Facilities US Dollar PT Bank Mizuho Indonesia (2010: USD 12,980,000 and 2009: USD 17,600,000) Rupiah PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk
Bagian jangka pendek
137,442 (60,235)
203,503 (60,752)
Current portion
Bagian jangka panjang
77,207
142,751
Long-term portion
Pinjaman jangka panjang yang disebutkan di atas dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above long-term loans attracted interest at the following annual rates:
2010 Rupiah Dollar Amerika Serikat
10.50% - 11.03% 1.69% - 2.00%
2009 9.13 % - 14.00% 1.69 % - 3.71%
Rupiah US Dollar
Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang menyerupai nilai wajarnya.
The carrying amounts of approximate their fair value.
Informasi lain mengenai pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Other information relating to long-term loans as at 31 December 2010 and 2009 is as follows: Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
long-term
loans
Tingkat bunga/ Interest rate
Kreditur/Lender
Fasilitas kredit/Credit facility
PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan memperoleh pinjaman berjangka waktu 5 tahun sejumlah USD 22 juta/On 30 November 2007, the Company obtained a five-year loan credit facility for a total amount of USD 22 million.
9 angsuran semesteran dengan jumlah yang berbeda sampai 30 November 2012 / Nine unequal semiannual installments until 30 November 2012
SIBOR + 1.20%
PT Bank OCBC Indonesia
Pada tanggal 19 Mei 2009, FSCM memperoleh pinjaman berjangka waktu 3 tahun sejumlah USD 3,8 juta (atau setara dengan nilai ekuivalennya dalam Rupiah) dan Rp 1 miliar /On 19 May 2009, FSCM obtained a three-year loan credit facility for a total amount of USD 3.8 million (or its equivalent in Rupiah) and Rp 1 billion.
Angsuran 3 bulanan sampai 31 Mei 2012/ Quarterly installments until 31 May 2012
CoF + 2.00%
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tahun 2005, GKD memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari BCA maksimum sebesar Rp 28,2 miliar/In 2005, GKD obtained several investment credit facilities from BCA, with a maximum amount of Rp 28.2 billion.
25 Oktober/October 2010
10.50% (2009: 10.75% - 14.00%)
Halaman - 49 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
Sesuai perjanjian, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain batasan rasio keuangan dan persyaratan administrasi.
Under the agreement, the Company and subsidiaries is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and administrative requirements.
Pada tahun 2010, tidak ada jaminan yang digunakan untuk fasilitas kredit di atas. Pada tahun 2009, fasilitas kredit untuk GKD dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan dengan HGB No. 7050 dan mesin dan peralatan (lihat Catatan 5, 6 dan 10).
In 2010, no collateral was pledged for the above credit facilities. In 2009, the loan facility of GKD was secured by trade receivables, inventories, land and building with HGB No. 7050 and machinery and equipment (refer to Notes 5, 6 and 10).
17. KEWAJIBAN DERIVATIF
17. DERIVATIVE LIABILITIES
Pada tanggal 11 Juli 2008, Perusahaan menandatangani kontrak cross currency swap dengan Standard Chartered Bank. Perusahaan melakukan kontrak cross currency swap untuk mengurangi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang atas pinjaman bank dalam mata uang asing.
On 11 July 2008, the Company signed a cross currency swap contract with Standard Chartered Bank. The Company entered into a cross currency swap contract in order to mitigate the risk of fluctuations in interest rates and exchange rates from bank loans denominated in foreign currency.
Berdasarkan kontrak, Perusahaan akan menukar pinjamannya sebesar USD 22 juta dengan jadwal tertentu dan jumlah pembayaran bervariasi dalam Rupiah mengikuti jadwal pembayaran pinjaman, yang berlaku efektif sejak 15 Juli 2008 sampai dengan 30 November 2012. Berdasarkan kontrak, Perusahaan harus membayar suku bunga dengan persentase tetap sebesar 12,56% per tahun dan kurs tukar tetap sebesar Rp 9.165/USD.
Based on the contract, which is effective starting 15 July 2008 until 30 November 2012, the Company would swap its loan amount of USD 22 million under certain terms and repayment will be made at varying amounts in Rupiah. Based on the contract, the Company has to pay a fixed interest rate of 12.56% per annum and fixed exchange rate of Rp 9,165/USD.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai nilai nosional sebesar USD 12.980.000 (2009: USD 17.600.000).
On 31 December 2010, the Company had a notional amount of USD 12,980,000 (2009: USD 17,600,000).
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang secara efektif meng-off set variabilitas arus kas yang berkaitan dengan pinjaman bank dicatat sebagai “cadangan lindung nilai arus kas” dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian tahun 2010. Nilai ini kemudian ditransfer ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian atas realisasi laba atau rugi selisih kurs dan pembayaran beban bunga yang berkaitan dengan pinjaman bank yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut mempengaruhi laba.
Changes in the fair value of the cross currency swap designated as hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the bank loans are recorded as “cash flow hedge reserve” in the 2010 consolidated statements of changes in equity. These amounts subsequently are transferred to the consolidated statements of income as adjustments of the realisation of gain/(loss) on foreign exchange rate and interest payments related to the hedged loans in the same period in which the related exchange rate differences and interest affect earnings.
Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menerapkan akuntansi lindung nilai untuk instrumen derivatifnya dan membukukan kerugian sebesar Rp 55 miliar yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009 sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing - bersih”.
In 2009, the Company did not apply the hedge accounting for derivative instrument and recorded a loss of Rp 55 billion in the 2009 consolidated statement of income within “gain/(loss) on foreign exchange - net”.
Halaman - 50 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. HAK MINORITAS
18. MINORITY INTERESTS
Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows: 2010
PT Federal Izumi Manufacturing PT Century Batteries Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Astra Daido Steel Indonesia PT Nusa Keihin Indonesia PT Senantiasa Makmur
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian hasil bersih/ Share of result
Pada akhir tahun/ At end of year
46,208 45,478 43,868 21,873 16,434 8
21,291 11,117 39,065 5,900 6,749 4
(3,943) (7,399) (1,593) (2,738) (2)
63,556 56,595 75,534 26,180 20,445 10
173,869
84,126
(15,675)
242,320
Dividen/ Dividends
PT Federal Izumi Manufacturing PT Century Batteries Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Astra Daido Steel Indonesia PT Nusa Keihin Indonesia PT Senantiasa Makmur
2009
PT Federal Izumi Manufacturing PT Century Batteries Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Astra Daido Steel Indonesia PT Nusa Keihin Indonesia PT Senantiasa Makmur
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian hasil bersih/ Share of result
34,612 38,886 30,301 19,207 14,455 -
13,064 6,592 13,567 3,981 4,486 -
(1,468) (1,315) (2,507) -
8
46,208 45,478 43,868 21,873 16,434 8
137,461
41,690
(5,290)
8
173,869
19. MODAL SAHAM
Lain-lain/ Others
PT Federal Izumi Manufacturing PT Century Batteries Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Astra Daido Steel Indonesia PT Nusa Keihin Indonesia PT Senantiasa Makmur
19. SHARE CAPITAL Jumlah saham/ Number of shares
PT Astra International Tbk Widya Wiryawan (Komisaris) Leonard Lembong (Komisaris) Robby Sani (Direktur) Gustav Afdhol Husein (Direktur) Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Dividen/ Dividends
Pada akhir tahun/ At end of year
2010 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
737,640,614
95.65
368,820
333,000
0.04
166
256,000
0.03
128
5,000
-
3
1,000
-
1
32,921,666
4.28
16,461
771,157,280
100.00
385,579
Halaman - 51 - Page
PT Astra International Tbk Widya Wiryawan (Commissioner) Leonard Lembong (Commissioner) Robby Sani (Director) Gustav Afdhol Husein (Director) Public (below 5% each)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued) Jumlah saham/ Number of shares
PT Astra International Tbk Leonard Lembong (Komisaris) Gustav Afdhol Husein (Direktur) Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
737,640,614
95.65
368,820
281,000
0.04
141
1,000
-
1
33,234,666
4.31
16,617
771,157,280
100.00
385,579
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
PT Astra International Tbk Leonard Lembong (Commissioner) Gustav Afdhol Husein (Director) Public (below 5% each)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents additional paid-in capital as follows:
Akun ini merupakan tambahan modal disetor yang terdiri dari: 2010 dan/and 2009 Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal penawaran umum perdana saham tahun 1998, bersih Pelaksanaan opsi saham karyawan Hak opsi yang habis masa berlakunya
Excess of proceeds over par value on initial public offering of shares in 1998, net Exercise of the employee stock options Expired stock options
1,933 42,562 11,448 55,943
21. SELISIH NILAI TRANSAKSI ENTITAS SEPENGENDALI
RESTRUKTURISASI
21. DIFFERENCES IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali. Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan selisih harga pengalihan dengan nilai buku transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari akuisisi IKP pada tahun 1997.
This account represents the difference between the transfer price and book value of restructuring transactions among entities under common control. The balance as at 31 December 2010 and 2009 represents the differences between the transfer price and book value of restructuring transactions among entities under common control which arose from acquisition of IKP in 1997.
Halaman - 52 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN BERSIH
22. NET REVENUE 2010
Pihak ketiga Lokal Ekspor
Retur, insentif dan potongan penjualan kepada pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 32a)
2009
3,739,074 665,056
3,350,488 664,175
4,404,130
4,014,663
(285,226)
Third parties Local Export
Sales returns, incentives and discounts to third parties
(404,331)
4,118,904
3,610,332
2,136,205
1,655,466
6,255,109
5,265,798
Related parties (refer to Note 32a)
Tidak ada pendapatan dari pelanggan pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from third party customers exceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 33 untuk pendapatan bersih berdasarkan segmen usaha.
Refer to Note 33 for net revenue by business segment.
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE 2010
2009
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya produksi tidak langsung
2,026,586 260,956 813,943
1,480,581 185,932 688,074
Raw materials used Direct labour Indirect manufacturing expenses
Jumlah biaya produksi Barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun
3,101,485
2,354,587
Total manufacturing expenses Work in process At beginning of year Purchases At end of year
Beban pokok produksi Barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
3,243,781
2,461,896
236,710 1,884,150 (262,158)
273,443 1,818,552 (236,710)
5,102,483
4,317,181
62,075 170,195 (89,974)
57,453 111,931 (62,075)
Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
No purchases from third party suppliers exceeded 10% of total revenues.
Lihat Catatan 32b untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 32b for details of purchase from related parties.
Halaman - 53 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN USAHA
24. OPERATING EXPENSES 2010
2009
Beban penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pengepakan dan gudang Iklan dan promosi Royalti Sewa Penggantian barang rusak Transportasi Biaya kantor Komunikasi Penyusutan Asuransi Komisi dan insentif penjualan Perbaikan dan pemeliharaan Jamuan Utilitas Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Biaya bank Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Selling expenses
59,069 44,872 44,703 15,552 13,277 10,252 5,255 3,277 3,006 2,560 1,794 1,639 1,249 1,237 1,162
36,388 48,894 44,952 10,912 3,054 5,169 3,296 1,220 2,268 3,670 1,204 3,213 1,104 1,026 686
1,050 981
7,083 1,370
5,006
2,829
215,941
178,338
Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Penyusutan Biaya kantor Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Pajak dan perijinan Komunikasi Pelatihan dan rekrutmen Utilitas Biaya peralatan Biaya bank Amortisasi Sewa Imbalan kerja Asuransi Sumbangan Keamanan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Salaries, wages and employee welfare Packing and warehouse Advertising and promotion Royalty Rent Damaged goods replacement Transportation Office expenses Communication Depreciation Insurance Sales commission and incentive Repair and maintenance Entertainment Utilities Provision for impairment of trade receivables Bank charges Others (below Rp 1 billion each)
General and administrative expenses
208,503 54,186 14,879 13,999 11,420 9,428 8,414 6,607 6,366 6,017 3,988 3,066 2,783 2,513 2,397 2,319 1,760 961
211,281 52,349 11,836 12,378 7,975 5,915 5,369 4,128 4,224 5,398 1,058 1,914 1,570 1,922 12,021 1,710 826 1,237
3,964
7,177
363,570
350,288
579,511
528,626
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Salaries, wages, and employee welfare Professional fees Depreciation Office expenses Repair and maintenance Transportation Taxes and licenses Communication Training and recruitment Utilities Tools and equipment expenses Bank charges Amortisation Rent Employee benefits Insurance Donation Security Others (below Rp 1 billion each)
Refer to Note 32 for details of related party balances and transactions.
Halaman - 54 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. PENGHASILAN BUNGA
25. INTEREST INCOME 2010
Deposito berjangka Jasa giro dan lain-lain
24,531 4,595
36,934 8,532
29,126
45,466
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
31,762 169
27,954
31,931
Bank Others
27. OTHER INCOME - NET 2010
2009
18,800 18,290 15,192
9,248 12,530 16,350
(1,467)
1,496
(1,688) 10,300
(3,469) 6,296
59,427
42,451
28. LABA BERSIH PER SAHAM
Finance leases income Sales of scrap goods Management fees (Loss)/gain on changes in fair value of investment properties Loss on write off and impairment of fixed assets and gain on sale of fixed assets, net Others, net
28. NET EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. 2010 Laba per saham: Laba bersih
2009
27,327 627
27. PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
Pendapatan dari sewa pembiayaan Penjualan barang bekas Jasa manajemen (Kerugian)/keuntungan selisih perubahan nilai wajar properti investasi Kerugian atas penghapusan dan penurunan nilai aset tetap dan keuntungan penjualan aset tetap, bersih Lain-lain, bersih
Time deposits Current accounts and others
26. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 2010
Bank Lain-lain
2009
1,141,179
Earnings per share are calculated by dividing net profit by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. 2009
768,265
Earnings per share: Net profit
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dasar dan dilusian
771,157,280
771,157,280
Weighted average number of ordinary shares outstanding basic and diluted
Laba per saham - dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
1,480
996
Earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)
Halaman - 55 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION 2010
Kewajiban di neraca terdiri dari: Imbalan pasca-kerja Imbalan jangka panjang lainnya
2009
102,783 53,569
99,487 46,796
Balance sheets obligation consists of: Post-employment benefits Other long-term benefits
156,352
146,283
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(15,744)
(16,950)
Less: Current portion
Bagian jangka panjang
140,608
129,333
Non-current portion
10,854 12,332
34,972 5,915
Charged to statements of income: Post-employment benefits Other long-term benefits
23,186
40,887
Dibebankan pada laporan laba rugi: Imbalan pasca-kerja Imbalan jangka panjang lainnya
Hasil aktual dari aset program adalah Rp 20,6 miliar (2009: Rp 16,4 miliar).
The actual return on plan assets was Rp 20.6 billion (2009: Rp 16.4 billion).
Aset program termasuk saham dan obligasi PT Astra International Tbk, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities dari PT Astra International Tbk.
Plan assets include shares and bonds of PT Astra International Tbk, certain subsidiaries and jointly controlled entities of PT Astra International Tbk.
Kewajiban imbalan kerja yang diakui konsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognised in the consolidated balance sheets is determined as follows:
di
neraca
2010 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
Keuntungan aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Aset yang tidak diakui
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
Jumlah/ Total
76,051 (78,319)
64,174 -
53,569 -
193,794 (78,319)
(2,268)
64,174
53,569
115,475
8,886 2,257
22,592 7,142 -
-
31,478 7,142 2,257
8,875
93,908
53,569
156,352
Present value of obligation Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial gain Unrecognised past service cost Unrecognised assets
2009 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program (Kerugian)/keuntungan aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Aset yang tidak diakui
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
Jumlah/ Total
89,844 (61,187)
60,906 -
46,796 -
197,546 (61,187)
28,657
60,906
46,796
136,359
(9,846) 2,722
17,434 (386) -
21,533
77,954
Halaman - 56 - Page
46,796
7,588 (386) 2,722 146,283
Present value of obligation Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial (loss)/gain Unrecognised past service cost Unrecognised assets
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Beban bersih yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
Net expenses recognised in consolidated statements of income are as follows: 2010
Imbalan pasca -kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian/(keuntungan) aktuarial Biaya jasa lalu
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
Jumlah/ Total
(14,517) 8,353 (5,925) 3,744 -
21,200 5,983 (9,097) 1,113
10,352 4,257 (2,277) -
17,035 18,593 (5,925) (7,630) 1,113
(8,345)
19,199
12,332
23,186
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Actuarial loss/(gain) Past service cost
2009 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian/(keuntungan) aktuarial Biaya jasa lalu
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
Jumlah/ Total
12,484 8,428 (4,667) 851 -
11,160 6,492 (954) 1,178
9,557 5,239 (8,881) -
33,201 20,159 (4,667) (8,984) 1,178
17,096
17,876
5,915
40,887
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Actuarial loss/(gain) Past service cost
Beban imbalan kerja pada tahun 2010 sebesar Rp 23,2 miliar (2009: Rp 40,9 miliar) dialokasikan ke beban pokok penjualan dan beban usaha.
The employee benefits expenses in 2010 amounting to Rp 23.2 billion (2009: Rp 40.9 billion) were allocated to cost of revenue and operating expenses.
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows: 2010
Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Kontribusi iuran Transfer ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset yang tidak diakui Saldo akhir tahun
21,533 (8,345) (849) (2,551) (448) (465) 8,875
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
77,954 19,199 (3,245) -
46,796 12,332 (5,559) -
-
-
93,908
53,569
Halaman - 57 - Page
Jumlah/ Total 146,283 23,186 (9,653) (2,551)
Beginning of the year Expense for the year Payment of benefits Payment of contribution
(448) (465)
Transfer to related parties Unrecognised assets
156,352
End of year
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued) 2009
Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits Tanpa Pendanaan/ pendanaan/ Funded Unfunded
Imbalan jangka panjang lainnya/Other long-term benefits
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Kontribusi iuran Transfer ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa Reklasifikasi Aset yang tidak diakui
20,836 17,096 (910) (6,082)
57,937 17,876 (822) -
46,257 5,915 (5,376) -
(5,424) (2,963) (1,020)
2,963 -
-
Saldo akhir tahun
21,533
77,954
46,796
Jumlah/ Total 125,030 40,887 (7,108) (6,082)
Beginning of the year Expense for the year Payment of benefits Payment of contribution
(5,424) (1,020)
Transfer to related parties Reclassification Unrecognised assets
146,283
End of year
Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Padma Radya Aktuaria untuk tahun 2010 dan 2009, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”. Laporan aktuaria terakhir adalah tanggal 10 Januari 2011.
The provision for employee benefits is based on calculations of PT Eldridge Gunaprima Solution and PT Padma Radya Aktuaria in 2010 and 2009, an independent actuary, using the “Projected-Unit-Credit” method. The latest actuarial report was dated 10 January 2011.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
2010 Tingkat diskonto Hasil aset program yang diharapkan Tingkat gaji masa mendatang Usia pensiun normal Tingkat mortalitas Tingkat pengunduran diri
2009 8% - 9%
10%
Discount rate
10% 8% 55 TMI II 1999 2% untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan menurun linier ke 0,5% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 2% for employee up to 25 years and will linearly decrease until 0.5% at age 45 years and thereafter
10% 9% 55 TMI II 1999/CSO 1980 1% - 2% untuk karyawan yang berusia sampai dengan 25 - 35 tahun dan menurun linier ke 0.5% - 0% pada usia 45 - 55 tahun/ 1% - 2% for employee up to 25 - 35 years and will linearly decrease until 0.5% - 0% at age 45 - 55 years
Expected return on plan assets Future salary increases Normal pension age Mortality rate Resignation rate
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plan
Peraturan Dana Pensiun Astra Dua telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP-288/KM.5/2005 tanggal 6 September 2005. Perusahaan dan anak perusahaan membayar kontribusi iuran sebesar 6,4% dan karyawan sebesar 3,2% dari gaji kotor karyawan kepada Dana Pensiun Astra Dua.
The Dana Pensiun Astra Dua’s regulation was approved by the Minister of Finance of Republic of Indonesia in the Decision Letter No. KEP288/KM.5/2005 dated 6 September 2005. The Company and its subsidiaries contribute 6.4% and employees contribute 3.2% of monthly gross salaries to Dana Pensiun Astra Dua.
Program Imbalan Pasti
Defined Benefits Plan
Peraturan Dana Pensiun Astra Satu telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-287/KM.5/2005 tanggal 6 September 2005. Program dana pensiun ini memberikan imbalan pensiun berdasarkan rata-rata gaji kotor karyawan dalam dua puluh empat bulan terakhir dan masa kerja karyawan. Perusahaan dan anak perusahaan membayar kontribusi iuran sebesar 6,4% 7,5% (2009: 6,7% - 7,3%) dan karyawan sebesar 3,2% dari gaji kotor karyawan kepada Dana Pensiun Astra Satu.
The Dana Pensiun Astra Satu’s regulation was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. KEP287/KM.5/2005 dated 6 September 2005. The pension plan provides pension benefits based on the average of the last twenty-four months’ gross salaries of employees and years of service. The Company and its subsidiaries contribute 6.4% - 7.5% (2009: 6.7% 7.3%) and its employees contribute 3.2% of monthly gross salaries to Dana Pensiun Astra Satu.
30. DIVIDEN
30. DIVIDENDS
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 121,8 miliar atau Rp 158 (Rupiah penuh) per saham. Dividen tersebut dibayarkan pada tanggal 4 November 2010.
On 7 October 2010, the Company declared an interim cash dividend for 2010 amounting to Rp 121.8 billion or Rp 158 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 4 November 2010.
Pada RUPS Tahunan Perusahaan tanggal 20 Mei 2010, dividen kas final untuk tahun 2009 sejumlah Rp 461,1 miliar atau Rp 598 (Rupiah penuh) per saham disetujui. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 92,5 miliar atau Rp 120 (Rupiah penuh) per saham yang dibayarkan pada tanggal 11 November 2009. Sisa sejumlah Rp 368,6 miliar atau Rp 478 (Rupiah penuh) per saham dibayarkan pada tanggal 30 Juni 2010.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 20 May 2010, a final cash dividend for 2009 of Rp 461.1 billion or Rp 598 (full Rupiah) per share was approved. This included an interim cash dividend of Rp 92.5 billion or Rp 120 (full Rupiah) per share, which was paid on 11 November 2009. The remaining Rp 368.6 billion or Rp 478 (full Rupiah) per share was paid on 30 June 2010.
Pada RUPS Tahunan Perusahaan tanggal 8 Mei 2009, dividen kas final untuk tahun 2008 sejumlah Rp 226,7 miliar atau Rp 294 (Rupiah penuh) per saham disetujui. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 88,7 miliar atau Rp 115 (Rupiah penuh) per saham yang dibayarkan pada tanggal 11 November 2008. Sisa sejumlah Rp 138 miliar atau Rp 179 (Rupiah penuh) per saham dibayarkan pada tanggal 22 Juni 2009.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 8 May 2009, a final cash dividend for 2008 of Rp 226.7 billion or Rp 294 (full Rupiah) per share was approved. This included an interim cash dividend of Rp 88.7 billion or Rp 115 (full Rupiah) per share, which was paid on 11 November 2008. The remaining Rp 138 billion or Rp 179 (full Rupiah) per share was paid on 22 June 2009.
Halaman - 59 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO LABA DICADANGKAN
31. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Dalam RUPS Tahunan sebagaimana yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 25 tanggal 20 Mei 2010 dari Imas Fatimah, S.H., pemegang saham menyetujui pembentukan cadangan wajib pada tahun 2010 sebesar Rp 7,5 miliar (2009: Rp 7,5 miliar). Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 60 miliar (2009: Rp 52,5 miliar).
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
At the Annual General Meeting of Shareholders as stated in Notarial Deed No. 25 dated 20 May 2010 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved an appropriation to the statutory reserve amounting to Rp 7.5 billion in 2010 (2009: Rp 7.5 billion). The balance of appropriated retained earnings as at 31 December 2010 was Rp 60 billion (2009: Rp 52.5 billion).
32. RELATED PARTY INFORMATION
Sifat hubungan istimewa
Nature of relationships
i.
PT Astra International Tbk merupakan pemegang saham utama Perusahaan.
i.
PT Astra International Tbk is the majority shareholder of the Company.
ii.
Lihat Catatan 1 untuk rincian anak perusahaan.
ii.
Refer to Note 1 for details of subsidiaries.
iii.
Lihat Catatan 8 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
iii.
Refer to Note 8 for details of the Company’s associates and jointly controlled entities.
iv.
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama atau pada akhirnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Astra Multi Truck Indonesia (dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia), PT Andalan Multi Kencana, PT United Tractors Tbk, PT Pama Persada Nusantara, PT Kimia Tirta Utama, PT Suryaraya Lestari, PT Gunung Sejahtera Dua Indah, PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, PT Eka Dura Indonesia, PT Serasi Autoraya, PT Sari Lembah Subur, PT Asuransi Astra Buana dan PT Astra Graphia Information Technology.
iv. Companies with the same or ultimately the same shareholder as the majority shareholder of the Company are PT Astra Multi Truck Indonesia (formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia), PT Andalan Multi Kencana, PT United Tractors Tbk, PT Pama Persada Nusantara, PT Kimia Tirta Utama, PT Suryaraya Lestari, PT Gunung Sejahtera Dua Indah, PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, PT Eka Dura Indonesia, PT Serasi Autoraya, PT Sari Lembah Subur, PT Asuransi Astra Buana and PT Astra Graphia Information Technology.
v.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu Motor dan PT SKF Indonesia memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan, yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.
v.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia, PT Toyota Astra Motor, PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu Motor and PT SKF Indonesia have the same key management personnel as the Company, that directly or indirectly has significant influence over the companies.
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Transactions and balances with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Company and subsidiaries entered into certain transactions with related parties, mainly consisting of sales, purchases, and other financial transactions.
Halaman - 60 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties (continued)
a.
a.
Pendapatan
Revenue
2010 Rp PT Astra Honda Motor PT Inti Ganda Perdana PT Astra Daihatsu Motor PT AT Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia dan anak perusahaan PT Astra Multi Truck Indonesia (dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia) PT Astra International Tbk PT GS Battery PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu PT Tri Dharma Wisesa) PT Aisin Indonesia PT Toyota Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Andalan Multi Kencana PT United Tractors Tbk PT Kimia Tirta Utama PT Federal Nittan Industries PT Pama Persada Nusantara Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
a)
b.
2009 %
a)
% a)
Rp
1,427,018 195,373 150,291 102,788 62,951
22.81 3.12 2.40 1.64 1.01
1,162,228 139,366 115,382 83,537 34,299
22.07 2.65 2.19 1.59 0.65
60,568
0.97
46,072
0.87
30,385 22,302 18,738
0.49 0.36 0.30
13,959 182 18,367
0.27 0.00 0.35
15,308 13,480 10,577 9,723
0.24 0.22 0.17 0.16
13,229 10,115 489 6,439
0.25 0.19 0.01 0.12
7,403 2,664 1,836 1,600 1,410 469
0.12 0.04 0.03 0.03 0.02 0.01
4,341 647 4,669 1,863
0.08 0.01 0.09 0.04
1,321
0.02
282
0.01
2,136,205
34.16
1,655,466
31.44 a)
% terhadap jumlah pendapatan bersih
Pembelian
b. 2010 Rp
PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT SKF Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT DIC Astra Chemicals PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu PT Tri Dharma Wisesa) PT Astra International Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
a)
PT Astra Honda Motor PT Inti Ganda Perdana PT Astra Daihatsu Motor PT AT Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia and subsidiary PT Astra Multi Truck Indonesia (formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia) PT Astra International Tbk PT GS Battery PT Akebono Brake Astra Indonesia (formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Aisin Indonesia PT Toyota Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Andalan Multi Kencana PT United Tractors Tbk PT Kimia Tirta Utama PT Federal Nittan Industries PT Pama Persada Nusantara Others (below Rp 1 billion each)
% of total net revenue
Purchases 2009
%
a)
% a)
Rp
1,261,164 76,531 27,987 11,598 6,800
24.72 1.50 0.55 0.23 0.13
1,231,539 82,097 33,784 4,625 4,896
28.53 1.90 0.78 0.11 0.11
6,504 2,726
0.13 0.05
5,111 -
0.12 -
1,485
0.03
99
0.01
1,394,795
27.34
1,362,151
31.56
PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT SKF Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT DIC Astra Chemicals PT Akebono Brake Astra Indonesia (formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Astra International Tbk Others (below Rp 1 billion each)
a)
% terhadap jumlah beban pokok pendapatan
Halaman - 61 - Page
% of total cost of revenue
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties (continued)
Harga atas transaksi-transaksi penjualan dan pembelian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada umumnya ditentukan melalui negosiasi atau dengan menggunakan transactional net margin method.
Prices for sales and purchase transactions with related parties are generally determined by negotiation or the transactional net margin method.
c.
Piutang usaha
c. 2010
PT Astra Honda Motor PT AT Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Inti Ganda Perdana PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia dan anak perusahaan PT Toyota Astra Motor PT GS Battery PT Astra Multi Truck Indonesia (dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia) PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Aisin Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu PT Tri Dharma Wisesa) PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Federal Nittan Industries Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Persentase terhadap jumlah aset
Trade receivables
2009
156,888 20,208 20,006 19,014 11,155
143,028 11,957 16,308 15,025 3,716
5,676 4,769 3,873
5,230 71 4,047
3,779
2,609
3,258 2,473
723 1,639
2,136 1,857 1,436
1,470 562 1,139
2,373
432
258,901
207,956
4.63
4.48
Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berasal dari transaksi penjualan dan memiliki jangka waktu pembayaran 30 sampai 60 hari dari tanggal penjualan. Tidak ada penyisihan atas piutang usaha dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Halaman - 62 - Page
PT Astra Honda Motor PT AT Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Inti Ganda Perdana PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia and subsidiary PT Toyota Astra Motor PT GS Battery PT Astra Multi Truck Indonesia (formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia) PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Aisin Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Federal Nittan Industries Others (below Rp 1 billion each)
Percentage of total assets
Trade receivables from related parties arise from sale transactions and are due 30 to 60 days after the date of sales. There are no provisions held against receivables from related parties.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties (continued)
d.
d.
Hutang usaha 2010 PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT SKF Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu PT Tri Dharma Wisesa) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Persentase terhadap jumlah kewajiban
2009
232,322 22,368 3,485
220,180 21,147 4,318
1,755
1,014
1,286
1,391
261,216
248,050
17.62
19.65
Hutang usaha terkait dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa berasal dari transaksi pembelian dan memiliki jangka waktu pembayaran 30 sampai 60 hari dari tanggal pembelian. Hutang usaha tersebut tidak memiliki bunga. e.
Trade payables
e.
The Company and its subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties, as follows:
Piutang lain-lain, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain
Other receivables, receivables from related parties and other assets 2010
Piutang lain-lain - lancar PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Inti Ganda Perdana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tidak lancar Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Persentase dari jumlah aset
Percentage of total liabilities
Trade payables to related parties arise from purchase transactions and are due 30 to 60 days after the date of purchase. Those payables bear no interest.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa, sebagai berikut:
Piutang karyawan
PT GS Battery PT Kayaba Indonesia PT SKF Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (formerly PT Tri Dharma Wisesa) Others (below Rp 1 billion each)
2009
36,374
30,149
9,055 699 1,059
5,564 1,064 -
2,008
-
12,821
6,628
-
1,922
-
1,922
49,195
38,699
0.88
0.83
Halaman - 63 - Page
Loan to employees Other receivables - current PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Inti Ganda Perdana Others (below Rp 1 billion each)
Receivables from related parties, non-current Others (below Rp 1 billion each)
Percentage to total assets
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties (continued)
e.
e.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa, sebagai berikut: (lanjutan) Piutang karyawan terutama merupakan fasilitas pinjaman pemilikan kendaraan bermotor yang dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan. Piutang karyawan bagian lancar dicatat dalam akun piutang lain-lain dan bagian tidak lancar dicatat dalam akun aset lain-lain.
The Company and its subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties, as follows: (continued) Loans to employees mainly represent the vehicle ownership program. These loans are repaid in installments through deductions from monthly salaries. The current portion of loan to employees is presented as other receivables and the non-current portion is presented as other assets.
Hutang lain-lain, hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan uang muka pelanggan
Other payables, payables to related parties and customer advances
2010 Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - jangka pendek PT United Tractors Tbk PT Astra Graphia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
2009
1,649 1,368
-
382
-
3,399
-
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - jangka panjang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Uang muka pelanggan PT Kayaba Indonesia PT Astra Honda Motor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Persentase dari jumlah kewajiban
-
222
-
222
3,061 3,038
517 528
2,096
6
8,195
1,051
11,594
1,273
0.78
0.10
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa jangka pendek dicatat dalam akun hutang lain-lain dan bagian jangka panjang dicatat dalam akun hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Halaman - 64 - Page
Payables to related parties - current PT United Tractors Tbk PT Astra Graphia Tbk Others (below Rp 1 billion each)
Payables to related parties - non-current Others (below Rp 1 billion each)
Customer advances PT Kayaba Indonesia PT Astra Honda Motor Others (below Rp 1 billion each)
Percentage of total liabilities
The current portion of payables to related parties is presented as other payables and the noncurrent portion is presented as payables to related parties.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties (continued)
e.
e.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa, sebagai berikut: (lanjutan) Piutang dan hutang kepada pihak hubungan istimewa lainnya terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya dan tidak dikenakan bunga serta tanpa jadwal pengembalian.
The Company and its subsidiaries entered into non-trade transactions with related parties, as follows: (continued) Receivables and payables to related parties mainly represent payments of expenses by related parties or vice versa which are noninterest bearing and without definite terms of repayment.
f.
Perusahaan bertindak sebagai distributor dalam pemasaran dan penjualan produk PT GS Battery dan PT Kayaba Indonesia.
f.
g.
Perusahaan dan sebagian anak Perusahaan mengasuransikan persediaan dan aset tetap kepada PT Asuransi Astra Buana (lihat Catatan 6 dan 10).
g. The Company and some subsidiaries insured their inventories and fixed assets to PT Asuransi Astra Buana (refer to Notes 6 and 10).
h.
Pada tanggal 10 Desember 2010, MTM, anak perusahaan, melakukan pembelian tanah yang terletak di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 16,5 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010 hutang atas pembelian tanah sebesar Rp 1,6 miliar dicatat sebagai hutang lain-lain.
h.
On 10 December 2010, MTM, a subsidiary, purchased land located in Jababeka Industrial Estate, Cikarang amounting to Rp 16.5 billion from PT United Tractors Tbk. As at 31 December 2010, the outstanding payable from purchase of land amounting to Rp 1.6 billion was presented as others payable.
i.
Perusahaan memberikan gaji dan tunjangan lainnya kepada komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp 43,4 miliar dan Rp 39,7 miliar masing-masing untuk 2010 dan 2009.
i.
Salaries and other benefits given to the Company’s commissioners and directors amounted to Rp 43.4 billion and Rp 39.7 billion in 2010 and 2009, respectively.
33. INFORMASI SEGMEN
The Company is appointed as the distributor for marketing and selling the products of PT GS Battery and PT Kayaba Indonesia.
33. SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha
Business segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam dua kelompok utama kegiatan usaha, yaitu perdagangan dan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan, sebagai berikut:
For management reporting purposes, the Company and its subsidiaries are currently organised into two main business activities, namely trading and automotive component manufacturing. These business activities are the basis on which the Company and its subsidiaries report their primary segment information, as follows:
Halaman - 65 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
Perdagangan/ Trading
2010 Manufaktur komponen kendaraan/ Automotive component manufacturing
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Pendapatan bersih Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
2,774,662 931,751
3,480,447 642,986
(1,574,737)
6,255,109 -
Net revenue External revenue Intersegment revenue
Pendapatan bersih
3,706,413
4,123,433
(1,574,737)
6,255,109
Net revenue
Beban pokok penjualan
(3,267,074)
(3,404,234)
1,568,825
(5,102,483)
Cost of revenue
1,152,626
Gross profit
761,275
Segment result Unallocated operating expenses
Laba kotor
439,339
719,199
(5,912)
Hasil segmen
253,318
498,789
9,168
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(188,160)
Laba usaha Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly control entities Penghasilan bunga Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Amortisasi goodwill Lain-lain Pajak penghasilan Lainnya tidak dapat dialokasikan
573,115
6,779 4,440 (354) 13,905
761,161 10,630 (5,105) (9,755) (162) 39,920
(3,355)
761,161 14,054
3,355 (13,600)
(665) (6,400) (516) 40,225 (168,956) 13,287
Operating profit Equity in net income of associates and jointly controlled entities Interest income Gain/(loss) on foreign exchange - net Interest and financial charges Amortisation goodwill Others Income tax expenses Unallocated others
1,225,305
Income before minority interests
(84,126)
Minority interests
1,141,179
Net profit
2,135,740
Segment assets
2,154,640
Investment in associates and jointly controlled entities
Aset yang tidak dapat dialokasikan
1,295,472
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
5,585,852
Consolidated total assets
(1,277,520)
Segment liabilities
(205,185)
Unallocated liabilities
(1,482,705)
Consolidated total liabilities
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
Kewajiban segmen
1,266,984
2,455,493
-
2,154,640
(601,490)
(900,007)
(1,586,737) -
223,977
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Informasi lainnya Pengeluaran barang modal Pengeluaran barang modal yang tidak dapat dialokasikan
17,654
365,656
(2,123)
Jumlah pengeluaran barang modal Beban penyusutan dan amortisasi Beban penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
5,428
115,478
-
53,239
Other information Capital expenditures Unallocated capital expenditures
434,426
Total capital expenditures
381,187
120,906 8,120
Jumlah beban penyusutan dan amortisasi
129,026
Halaman - 66 - Page
Depreciation and amortisation expenses Unallocated depreciation and amortisation expenses Total depreciation and amortisation expenses
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
Perdagangan/ Trading
2009 Manufaktur komponen kendaraan/ Automotive component manufacturing
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Pendapatan bersih Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
2 ,575,491 946,498
2,690,307 621,605
(1,568,103)
5,265,798 -
Net revenue External revenue Intersegment revenue
Pendapatan bersih
3,521,989
3,311,912
(1,568,103)
5,265,798
Net revenue
Beban pokok penjualan
(3,135,994)
(2,750,525)
1,569,338
(4,317,181)
Cost of revenue
Laba kotor
385,995
561,387
1,235
948,617
Gross profit
Hasil segmen Beban usaha tidak dapat dialokasikan
196,411
381,863
10,283
588,557 (168,566)
Segment result Unallocated operating expenses
419,991
Operating profit Equity in net income of associates and jointly controlled entities Interest income
Laba usaha Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly control entities Penghasilan bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Amortisasi goodwill Lain-lain Pajak penghasilan Lainnya tidak dapat dialokasikan
6,209
509,774 16,699
(7,638)
509,774 15,270
1,181 (354) 8,403
10,115 (16,263) (4,974) 17,714
7,638 (7,573)
11,296 (8,625) (5,328) 18,544 (137,046) (13,921)
Laba sebelum hak minoritas
809,955
Gain on foreign exchange - net Interest and financial charges Amortisation goodwill Others Income tax expenses Unallocated others Income before minority interests
Hak minoritas
(41,690)
Laba bersih
768,265
Net profit
1,564,398
Segment assets
1,615,947
Investment in associates and jointly controlled entities
Aset yang tidak dapat dialokasikan
1,464,594
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
4,644,939
Consolidated total assets
(879,566)
Segment liabilities
Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
Kewajiban segmen
1,165,817
1,891,193
-
1,615,947
(585,399)
(648,135)
(1,492,612) -
353,968
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Informasi lainnya Pengeluaran barang modal Pengeluaran barang modal yang tidak dapat dialokasikan
4,198
93,695
(268)
Jumlah pengeluaran barang modal Beban penyusutan dan amortisasi Beban penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
6,402
114,594
-
(382,726)
Unallocated liabilities
(1,262,292)
Consolidated total liabilities
28,325
Other information Capital expenditures Unallocated capital expenditures
125,950
Total capital expenditures
97,625
120,996 4,791
Jumlah beban penyusutan dan amortisasi
125,787
Halaman - 67 - Page
Minority interests
Depreciation and amortisation expenses Unallocated depreciation and amortisation expenses Total depreciation and amortisation expenses
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen geografis
Geographical segments
Penjualan Perusahaan dan anak perusahaan di pasar domestik (Indonesia) mencakup 89,37% dan 87,39% dari pendapatan bersih masing-masing tahun 2010 dan 2009. Pendapatan sebesar 10,63% dan 12,61% dari pendapatan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009, berasal dari penjualan ekspor ke beberapa negara terutama Sudan, Dubai, Filipina, Malaysia dan Afganistan.
The Company and its subsidiaries’ sales in the domestic market (Indonesia) amounted to 89.37% in 2010 and 87.39% in 2009 of the net revenue. Revenue constituting 10.63% in 2010 and 12.61% in 2009 of the net revenue was from exports to several countries, mainly to Sudan, Dubai, Philippines, Malaysia and Afghanistan.
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI a.
Perjanjian-perjanjian royalti dan bantuan teknik
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian bantuan teknik dengan beberapa prinsipal luar negeri, sebagai berikut: Perusahaan/ Company FIM
MTM
Prinsipal luar negeri/ Foreign principal
Royalty and technical assistance agreements The Company and its subsidiaries have technical assistance agreements with several foreign principals, as follows:
Tanggal efektif/ Effective date
MAHLE Engine Component Japan Corporation, Jepang/Japan
COMMITMENTS
Tanggal jatuh tempo/ Expiration date
Tarif/Rate
30 September 1992
Sampai pemberitahuan/ Upon notification
4% dari penjualan bersih Al -fin Piston dan Ring Carriers / 4% of Al -fin Piston and Ring Carriers’ net sales
1 Januari/ January 2007
31 Desember/ December 2012
0,75% dan 2% dari penjualan bersih mesin kendaraan bermotor dan bensin/ 0.75% and 2% of motorcycles and gasoline engines’ net sales
1 Juni/ June 2010
31 Mei/ May 2014
3% dari penjualan ekspor bersih mesin kendaraan bermotor/ 3% of motorcycles’ net export sales
Metalart Corporation, Jepang/Japan
3 Oktober/ October 2001
Sampai pemberitahuan/ Upon notification
1,5% - 2,5% dari penjualan bersih/ 1.5%2.5% of net sales
Kawasaki Industrial Co., Ltd., Jepang/Japan
18 September 1987
Sampai pemberitahuan/ Upon notification
2% dari penjualan bersih/2% of net sales
Halaman - 68 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
a.
Perjanjian-perjanjian royalti dan bantuan teknik (lanjutan)
Perusahaan/ Company
Prinsipal luar negeri/ Foreign principal
a.
Royalty and technical assistance agreements (continued)
Tanggal efektif/ Effective date
Tanggal jatuh tempo/ Expiration date
Tarif/Rate
FSCM
Daido Kogyo Co., Ltd., Jepang/Japan
1 Mei/ May 2007
30 April 2013
0,5% - 3% dari penjualan/ 0.5% - 3% of sales
IKP
Teito Rubber Ltd., Jepang/Japan
3 September 2004
3 September 2011
3% dari penjualan bersih untuk kendaraan bermotor roda dua untuk 60 bulan pertama dan 2,5% untuk 24 bulan berikutnya/ 3% of two-wheel net sales for the first 60 months and 2.5% for the next 24 months
30 September 2005
30 September 2012
3% dari penjualan bersih kendaraan bermotor roda empat untuk 60 bulan pertama dan 2,5% untuk 24 bulan berikutnya/ 3% of four-wheel net sales for the first 60 months and 2.5% for the next 24 months
GKD
Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation, Jepang/Japan
31 Juli/ July 2007
Sampai pemberitahuan/ Upon notification
2% dari penjualan bersih/2% of net sales
CBI
GS Yuasa International Ltd., Jepang/ Japan
1 Januari/ January 2008
Sampai pemberitahuan/ Upon notification
Rp 1.850 per unit dari penjualan kendaraan bermotor roda empat dan Rp 350 per unit dari penjualan kendaraan bermotor roda dua/ Rp 1,850 per unit for four-wheel sales and Rp 350 per unit for two wheel sales
Prinsipal luar negeri membebankan royalti kepada Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing sebesar Rp 18,9 miliar dan Rp 15,8 miliar untuk tahun 2010 dan 2009.
Halaman - 69 - Page
The foreign principals charged royalties to the Company and its subsidiaries amounting to Rp 18.9 billion and Rp 15.8 billion in 2010 and 2009, respectively.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
b.
Fasilitas kredit
b.
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (lihat Catatan 13 dan 16). Selain itu perusahaan dan anak perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut :
Bank/Bank
Entitas/ Entity
Fasilitas/Facility
Credit facilities The Company and subsidiaries have credit facilities short-term loans and long-term loans (refer to Notes 13 and 16). The Company and subsidiaries have other credit facilities, as follows:
Jumlah fasilitas/ Facility amount
Suku bunga/ Interest rate
Tanggal jatuh tempo/ Expiration date
Fasilitas yang digunakan pada 31 Desember 2010/ Facility used as at 31 December 2010
PT Bank Central Asia Tbk
GKD
Letter of credit (“L/C”) line, foreign exchange line
Maksimum USD 18 juta, USD 5 juta/Maximum USD 18 million, USD 5 million
-
8 Februari/ February 2011
Rp 5,4 miliar dan USD 3,6 juta/Rp 5.4 billion and USD 3.6 million
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Perusahaan dan anak perusahaan /The Company and subsidiaries
L/C line, foreign exchange line, bank guarantee line
Maksimum USD 5 juta, USD 2 juta, Rp 800 juta/Maximum USD 5 million, USD 2 million, Rp 800 million
-
28 Februari/ February 2011
USD 4,46 juta, JPY 6,46 juta dan Rp 50,3 juta/USD 4.46 million, JPY 6.46 million, and Rp 50.3 million
Pinjaman berulang/ Revolving loan
Rp 100 miliar/Rp 100 billion
-
29 Oktober/ October 2011
Fasilitas ini belum digunakan/ This facility has not been used
FSCM
Spot and forward foreign exchange, specific advance facility, sight/usance L/C
Maksimum USD 1 juta, Rp 10 miliar, USD 1 juta/Maximum USD 1 million, Rp 10 billion, USD 1 million
Cost of Fund (CoF) + 2%
30 April 2011
USD 246 ribu/thousand
Perusahaan/ The Company
Specific advance facility, trust receipt facility, sight/usance L/C
Maksimum fasilitas kredit gabungan Rp 50 miliar/ Combined maximum facilities Rp 50 billion
Cost of Fund (CoF) + 1.25%
30 Mei/ May 2011
Fasilitas ini belum digunakan/ These facilities have not been used
PT Bank Mizuho Indonesia
Perusahaan/ The Company
Kredit modal kerja berulang dan fasilitas impor/Revolving working capital credit and import facility
Maksimum Rp 80 miliar/ Maximum Rp 80 billion
Cost of Fund (CoF) + 1.75%
5 Februari/ February 2011
USD 1,33 juta dan JPY 7,7 juta/USD 1.33 million and JPY 7.7 million
Standard Chartered Bank
Perusahaan dan anak perusahaan /The Company and subsidiaries
L/C facility and trade facility
Maksimum kredit gabungan USD 3,5 juta/ Combined maximum limit USD 3.5 million
SIBOR + 1.30%
30 Juni/June 2011
USD 1,911 ribu/USD 1.911 thousand
PT Bank OCBC Indonesia
Halaman - 70 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
b.
Fasilitas kredit (lanjutan)
Bank/Bank
Entitas/ Entity
b.
Fasilitas/Facility
Jumlah fasilitas/ Facility amount
PT Bank Resona Perdania
CBI
Pinjaman berulang/Revolving loan
USD 3 juta/ million
PT Bank Permata Tbk
Perusahaan/ T he Company
Spot and forward foreign exchange
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
CBI
Suku bunga/ Interest rate
Tanggal jatuh tempo/ Expiration date
Fasilitas yang digunakan pada 31 Desember 2010/ Facility used as at 31 December 2010
Cost of Loanable Fund (COLF) + 1%
30 September 2011
Fasilitas ini belum digunakan/ This facility has not been used
Maksimum USD 1 juta/ Maximum USD 1 million
-
30 September 2012
Fasilitas ini belum digunakan/ This facility has not been used
Sight/usance L/C, bank guarantee line
USD 5 juta, USD 1 juta/USD 5 million, USD 1 million
-
30 September 2012
L/C facility
USD 5 juta/USD 5 million
Fasilitas kredit yang jatuh tempo sebelum tanggal laporan ini, PT Bank Central Asia Tbk sedang dalam proses perpanjangan dan PT Bank Mizuho Indonesia diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Februari 2012. c.
Credit facilities (continued)
Perjanjian hak opsi pembelian saham
1.5%
Mei/May 2011
Fasilitas ini belum digunakan/ These facilities have not been used Fasilitas ini belum digunakan/ This facility has not been used
The credit facilities which expired before the date of this report, PT Bank Central Asia Tbk is still in the process of renewal and PT Bank Mizuho Indonesia is extended to 5 February 2012.
c.
Sehubungan dengan penjualan investasi saham PT EDS Manufacturing Indonesia (“PEMI”) pada tahun 2001, Perusahaan atau salah satu anak perusahaan diberikan hak opsi oleh Yazaki Corporation (“YZK”) untuk membeli kembali 3.168 saham atau 44% dari jumlah saham PEMI dalam waktu 10 tahun dengan harga pembelian yang sama dengan harga sebesar USD 12,4 juta atau USD 4 ribu per saham ditambah akumulasi bunga berdasarkan tingkat bunga USD LIBOR 6 bulan terhitung sejak tanggal penutupan penjualan sampai dengan pembelian kembali, dikurangi pembayaran dividen luar biasa yaitu pembayaran dividen kepada YZK, Jepang, yang mengakibatkan nilai buku aset bersih PEMI lebih kecil dari USD 26,7 juta, nilai buku aset bersih PEMI sesuai dengan perjanjian, berikut bunga atas dividen tersebut. Halaman - 71 - Page
Share buyback option agreement In relation to the sale of the Company’s investment in shares of PT EDS Manufacturing Indonesia (“PEMI”) in 2001, the Company or any of its subsidiaries were granted by Yazaki Corporation (“YZK”) with an option to buy back 3,168 shares or 44% equity ownership in PEMI, within 10 years at a price of USD 12.4 million or USD 4 thousand per share plus accummulated interest at 6-month LIBOR which is calculated from the closing selling date until the buyback date less extraordinary dividend paid to YZK, Japan, that will result in reduction of PEMI’s net assets’ book value as defined in the agreement to be less than USD 26.7 million, including interest thereon.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
c.
d.
Perjanjian hak opsi pembelian saham (lanjutan)
c.
Share buyback option agreement (continued)
Hak opsi tidak berlaku bila pemilikan saham PT Astra International Tbk pada Perusahaan kurang dari 50%, dan/atau kompetitor dunia (worldwide) YZK menjadi pemegang saham PT Astra International Tbk atau Perusahaan. Bila hak opsi telah kadaluarsa, Perusahaan berhak menjual sisa 5% saham Perusahaan pada PEMI dengan harga yang akan disepakati pada saat penjualan.
The option shall be terminated by YZK if PT Astra International Tbk becomes the holder of less than 50% equity ownership in the Company, and/or any of YZK’s worldwide direct competitors becomes a shareholder of the Company or PT Astra International Tbk. If the buyback option expires, the Company has an option to sell the 5% equity ownership in PEMI at a price that will be agreed at the time of sale.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih dalam tahap evaluasi untuk menggunakan atau tidak hak opsi ini. Namun berdasarkan penilaian awal , kemungkinan penggunaan hak opsi ini kecil.
As at the date of these consolidated financial statements, the Company is still in the progress of evaluating to exercise or not this option. However, based on initial assessment, the probability to exercise this option is remote.
Perjanjian jasa manajemen
d.
Management fee agreement
Perusahaan menandatangani perjanjian jasa manajemen dengan PEMI. Jasa manajemen yang dikenakan kepada PEMI untuk tahun 2004 dan selanjutnya sebesar 0,3% dari penjualan dan bila jumlah jasa manajemen lebih kecil dari USD 400 ribu, jasa manajemen diperhitungkan USD 400 ribu atau 0,5% dari jumlah penjualan yang mana lebih kecil. Perjanjian ini berlaku selama Perusahaan masih menjadi pemegang saham PEMI.
The Company entered into a management service agreement with PEMI. Management service was charged to PEMI for 2004 and thereafter at 0.3% of sales, and if the management fee is less than USD 400 thousand, the fee shall be the lower of USD 400 thousand or 0.5% of total sales. This agreement is valid for the years in which the Company is still PEMI’s shareholder.
Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Januari 2003 antara Perusahaan, PEMI dan PT Autocomp System Indonesia (PASI), pemegang saham PEMI, PEMI mengalihkan kewajiban pembayaran jasa manajemen kepada PASI dan PASI mengakui segala hak, kepentingan, tugas dan kewajiban yang dialihkan.
Based on an agreement dated 1 January 2003 between the Company, PEMI and PT Autocomp System Indonesia (“PASI”), PEMI’s shareholder, PEMI has assigned its obligation to PASI to pay this management fee to the Company and PASI acknowledged all the rights, interest, duties and obligations assigned.
Halaman - 72 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
35. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At 31 December 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2010
USD Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain
Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
(Kewajiban)/aset bersih Dalam ekuivalen Rupiah
JPY
Lain-lain/ others
AED
Jumlah setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
11,476,356 4,735,275 336,178 30,015
20,853,679 21,370,213 285,724 -
1,455,195 29,773
148,205 108,968 653
110,270 46,235 3,055 347
16,577,824
42,509,616
1,484,968
257,826
159,907
18,782,518 691,821 369,438 12,980,000
135,165,985 814,654 1,640,396 -
-
270,961 4,795,900 7,464 -
185,867 7,482 3,562 116,703
32,823,777
137,621,035
-
5,074,325
313,614
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other assets
Liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans
(16,245,953)
(95,111,419)
1,484,968
(4,816,499)
(153,707)
Net (liabilities)/assets
(146,067)
(10,489)
3,633
(784)
(153,707)
Equivalent in Rupiah
2009
USD Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain
Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
(Kewajiban)/aset bersih Dalam ekuivalen Rupiah
JPY
Lain-lain/ others
AED
Jumlah setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
11,634,995 5,327,951 501,537 3,572
35,351,294 20,103,383 2,057,926 -
1,861,327 14,450
212,293 44,731 680
119,446 52,732 4,924 75
17,468,055
57,512,603
1,875,777
257,704
177,177
17,167,318 551,166 16,642 17,600,000
72,055,525 2,336,015 -
-
260,352 3,497 -
170,602 5,451 156 165,440
35,335,126
74,391,540
-
263,849
341,649
(17,867,071)
(16,878,937)
1,875,777
(167,950)
(1,717)
4,798
Halaman - 73 - Page
(6,145) 397
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other assets
Liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans
(164,472)
Net (liabilities)/assets
(164,472)
Equivalent in Rupiah
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
35. MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued)
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaan tersebut akan turun sebesar Rp 2,5 miliar, tidak termasuk keuntungan selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen derivatif, apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini. 36. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF
LIABILITIES CURRENCIES
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Company and subsidiaries would decrease by amount Rp 2.5 billion, excluding any foreign exchange gain on derivative instruments, if the instrument had been valued based on fair values as at the date of this report.
36 PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which might have an impact on the Company and subsidiaries’ financial statements, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
-
-
-
PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Keuangan, PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas,
-
PSAK 3 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Interim,
-
-
-
-
PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi, PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan, PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi pada Entitas Asosiasi, PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis, PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan, PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan,
-
ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik,
-
-
ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web,
-
-
ISAK 17 - Laporan Penurunan Nilai.
-
Keuangan
Laporan
-
Interim
dan
-
-
Halaman - 74 - Page
SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (revised 2009) - Statements of Cashflows, SFAS 3 (revised 2009) - Interim Financial Reporting, SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements, SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments, SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures, SFAS 8 (revised 2010) - Events after the Reporting Period, SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint Ventures, SFAS 15 (revised 2009) - Investment in Associates, SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets, SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination, SFAS 23 (revised 2010) - Revenue, SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets, SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets, SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations, Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty Program, Interpretation of SFAS 11 - Distribution of NonCash Assets to Owners, Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets – Web Site Cost, Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF (lanjutan)
36. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the following accounting standards which might have an impact on the Company and subsidiaries’ financial statements, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja, PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak Penghasilan, PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 63 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya,
-
-
ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa,
-
-
ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-
-
Perusahaan dan anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian. 37. INFORMASI TAMBAHAN
-
SFAS 10 (revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 24 (revised 2010) - Employee Benefits, SFAS 46 (revised 2010) - Income Taxes, SFAS 50 (revised 2010) - Financial Instruments: Presentation, SFAS 53 (revised 2010) - Share-Based Payment, SFAS 60 (revised 2010) - Financial Instruments: Disclosures, SFAS 63 (revised 2010) - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, Interpretation of SFAS 13 - Hedge of Net Investment in Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction. Interpretation of SFAS 16 - Service Concession Arrangements. Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
The Company and subsidiaries are evaluating the impact of the implementation of these revised standard on the consolidated financial statements. 37. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 77 sampai dengan halaman 82 adalah informasi keuangan PT Astra Otoparts Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra Otoparts Tbk (parent company only) on pages 77 to 82 presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, and not under the consolidation method.
Halaman - 75 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. REKLASIFIKASI AKUN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berakhir 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berakhir 31 Desember 2010. Reklasifikasi tersebut tidak mempengaruhi laba bersih tahun sebelumnya. Sebelum/ Before Kerugian kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2009 have been reclassified to conform to the presentation in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010. These reclassifications had no effect on previously reported net profit.
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah/ After
(49,701) (14,931) (172,420)
17,000 (17,000) (5,918)
(32,701) (31,931) (178,338)
(356,206)
5,918
(350,288)
Halaman - 76 - Page
Loss on foreign exchange - net Interest and financial charges Selling expenses General and administrative expenses
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Wesel tagih Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 224 (2009: Rp 1.814) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 2.020 (2009: Rp 3.513) Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Investasi pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 320.098 (2009: Rp 266.571) Properti investasi Aset lain-lain
ASSETS
150,974 83,067
334,226 72,976
Current assets Cash and cash equivalents Notes receivables
132,151 401,175 49,610
244,954 244,750 35,485
276,016 6,869 31,414
196,427 16,363
Trade receivables, net of provision for impairment of trade receivables of Rp 224 (2009: Rp 1,814) Related parties Third parties Other receivables Inventories, net of provision for obsolete and slow moving inventories of Rp 2,020 (2009: Rp 3,513) Prepaid taxes Other prepayments
1,131,276
1,145,181
Total current assets
77,741
2,160 49,889
3,243,936 10,293
2,536,478 10,293
456,261 13,092 40,684
277,215 13,092 20,344
Non-current assets Receivables from related parties Deferred tax assets Investments in subsidiaries, associates, and jointly controlled entities Other long-term investments Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 320,098 (2009: Rp 266,571) Investment properties Other assets
Jumlah aset tidak lancar
3,842,007
2,909,471
Total non-current assets
JUMLAH ASET
4,973,283
4,054,652
TOTAL ASSETS
Halaman - 77 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Kewajiban imbalan kerja Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek Kewajiban derivatif Kewajiban jangka panjang lain-lain Jumlah kewajiban jangka panjang
LIABILITIES Current liabilities Short-term loan Trade payables
120,000
-
352,898 158,662 32,145 45,265 180,856 24,945 7,743
319,719 127,276 15,313 36,119 93,910 16,766 10,749
47,472
43,428
Related parties Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Customer advances Employee benefits obligation Current portion of long-term loans
969,986
663,280
Total current liabilities Non-current liabilities
61,428
3,697 48,778
Payables to related parties Employee benefits obligation
69,231 11,811 -
122,012 8,107 -
Long-term loans, net of current portion Derivative liabilities Other non-current liabilities
142,470
182,594
Total non-current liabilities
385,579 55,943
385,579 55,943
EQUITY Share capital Authorised - 2,000,000,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 771,157,280 shares Additional paid-in capital
18,120 1,326
18,120 -
(10,923)
(10,923)
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 771.157.280 saham Tambahan modal disetor Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Cadangan lindung nilai arus kas Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
60,000 3,350,782
52,500 2,707,559
Changes in equity of associates Cash flow hedge reserve Differences in value of restructuring transactions among entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
3,860,827
3,208,778
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4,973,283
4,054,652
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman - 78 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
3,931,924
2,920,440
(3,437,654)
(2,515,081)
494,270
405,359
Beban usaha: Beban penjualan
(144,887)
(95,538)
Beban umum dan administrasi
(248,783)
(220,185)
(393,670)
(315,723)
100,600
89,636
15,431 -
30,380 (721)
4,836 (21,555) 47,168
(42,178) (23,306) 31,735
45,880
(4,090)
Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain: Penghasilan bunga Kerugian likuidasi anak perusahaan Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Penghasilan lain-lain - bersih
Net revenue Cost of revenue Gross profit Operating expenses: Selling expenses General and administrative expenses
Operating profit Other income/(expenses): Interest income Loss on liquidation subsidiaries Gain/(loss) on foreign exchange - net Interest and financial charges Other income - net
Bagian laba bersih anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
1,036,967
714,699
Equity in net income of subsidiaries, associates and jointly controlled entities
Laba sebelum pajak penghasilan
1,183,447
800,245
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan Laba bersih Laba bersih per saham dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
(42,268) 1,141,179
1,480
Halaman - 79 - Page
(31,980)
Income tax expenses
768,265
Net profit
996
Net earnings per share basic and diluted (full Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perubahan ekuitas Tambahan perusahaan modal asosiasi/ Modal disetor/ Changes saham/ Additional in equity of Share capital paid-in capital associates
Cadangan lindung nilai arus kas/ Cash flow hedge reserve
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Differences in value of restructuring transactions among entities under common control
Saldo 1 Januari 2009 Pembentukan cadangan wajib Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Dividen Laba bersih tahun berjalan
385,579 -
55,943 -
-
-
(10,923) -
-
-
18,120 -
-
Saldo 31 Desember 2009 Pembentukan cadangan wajib Dividen Perubahan bersih nilai derivatif lindung nilai arus kas yang belum direalisasi, setelah efek pajak sebesar Rp 442 juta Laba bersih tahun berjalan
385,579 -
55,943 -
18,120 -
-
-
-
-
1,326 -
-
Saldo 31 Desember 2010
385,579
55,943
18,120
1,326
(10,923)
(10,923) -
Halaman - 80 - Page
Saldo laba/ Retained earnings Belum Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
45,000 7,500
2,177,370 (7,500)
2,652,969 -
Balance as at 1 January 2009 Appropriation to statutory reserve Changes in equity of associates Dividends Net income for the year
-
(230,576) 768,265
18,120 (230,576) 768,265
52,500 7,500 -
2,707,559 (7,500) (490,456)
3,208,778 (490,456)
-
1,141,179
1,326 1,141,179
Balance as at 31 December 2009 Appropriation to statutory reserve Dividends Net unrealised change in cash flow hedge derivatives, net of tax effect of Rp 442 million Net income for the year
60,000
3,350,782
3,860,827
Balance as at 31 December 2010
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya Penerimaan kas dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
3,909,634 49,534
2,785,020 20,133
Cash flows from operating activities Receipts from customers and others Receipts from other operating activities
(3,739,119)
(2,622,975)
Payments to suppliers and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga
220,049 9,945
182,178 17,875
Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
(20,362) (55,104)
(23,541) (46,695)
Cash generated from operations Interest receipts Payments for interest and financial charges Payments for income tax
Arus kas bersih dihasilkan dari aktivitas operasi
154,528
129,817
Net cash flows provided by operating activities
335,287 216
142,513 4,655
Cash flows from investing activities Cash dividends receipts Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dividen kas Hasil penjualan aset tetap Piutang yang (diberikan kepada)/ diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih Perolehan aset tidak berwujud dan beban tangguhan Perolehan aset tetap Akuisisi perusahaan asosiasi, setelah dikurangi arus kas yang diperoleh Arus kas bersih dihasilkan dari aktivitas investasi
(2,202) (53,444)
Receivables (provided to)/ collected from related parties - net Acquisition of intangible assets and deferred charges Acquisition of fixed assets
-
(1,053)
Acquisition of associate, net of cash acquired
78,006
92,354
Net cash flows provided by investing activities
(3,547) (13,067) (240,883)
1,885
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman jangka pendek Penerimaan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih Penerimaan bunga dari wesel tagih
Cash flows from financing activities
(Pembayaran)/penerimaan wesel tagih Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran dividen
(10,091) (41,741) (490,456)
Proceeds from short-term loans Proceeds in payables 479 to related parties - net 11,572 Interest received from notes receivables (Payments)/receipts in notes 102,115 receivables (30,223) Repayments of long-term loans (230,576) Payments of dividends
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(414,099)
(146,633)
Net cash flows used in financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(181,565)
75,538
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
334,226
246,014
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
12,674
Effect of exchange rate differences on cash and cash equivalents
334,226
Cash and cash equivalents at the end of the year
Kas dan setara kas awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas pada akhir tahun
120,000 4,810 3,379
(1,687) 150,974
-
Halaman - 81 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA OTOPARTS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
Pengungkapan tambahan
Supplementary disclosures
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan properti investasi melalui penyesuaian nilai wajar Penambahan aset tetap dan aset tidak berwujud melalui hutang Penambahan aset tetap dari uang muka pembelian aset tetap
Non-cash investing and financing activities: -
863
5,114
3,172
1,047
2,823
Halaman - 82 - Page
Increase in investment properties through fair value adjustments Additions of fixed assets and intangible assets through payables Additions of fixed assets from advance payment of fixed assets
Informasi Perusahaan Corporate Information
Informasi Perusahaan | Corporate Information
Sejarah Singkat
History in Brief
1976 Berdiri sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin, dan konstruksi. Pemilik dari perusahaan ini adalah William Soeryadjaja dan PT Djaya Pirusa. Founded as PT Alfa Delta Motor with businesses in trading of auto industry, assembling of machineries, and construction. PT Alfa Delta Motor was owned by William Soeryadjaja and PT Djaya Pirusa.
1977 PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pacifc Western. PT Alfa Delta Motor changed its name into PT Pacific Western.
1981 PT Pacifc Western berubah nama menjadi PT Menara Alam Teknik dan berganti kepemilikan, menjadi milik PT Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara dan PT Multivest.
1996 PT Menara Alam Pradipta berubah nama menjadi PT Astra Pradipta Internusa. Kemudian terjadi merger antara beberapa perusahaan produsen komponen di lingkungan Grup Astra, diantaranya PT Astra Pradipta Internusa & PT Federal Adiwira Serasi (PT Federal Adiwira Serasi sebagai surviving company). PT Federal Adiwira Serasi berubah nama menjadi PT Astra Dian Lestari.
PT Pacific Western changed its name into PT Menara Alam Tehnik and changed the owners to PT Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara and PT Multivest.
PT Menara Alam Pradipta changed its name into PT Astra Pradipta Internusa. Then a merger occured among several parts companies within Astra Group, i.e. PT Astra Pradipta Internusa & PT Federal Adiwira Serasi (PT Federal Adiwira Serasi as surviving company). PT Federal Adiwira Serasi changed its name into PT Astra Dian Lestari.
1983
1997
Astra membeli saham PT Summa Surya di PT Menara Alam Teknik.
PT Astra Dian Lestari berubah nama menjadi PT Astra Otoparts.
Astra acquired PT Summa Surya’s shares in PT Menara Alam Tehnik.
PT Astra Dian Lestari changed its name into PT Astra Otoparts.
1993
1998
Astra mengambil alih seluruh saham PT Menara Alam Teknik, dan merubah nama PT Menara Alam Teknik menjadi PT Menara Alam Pradipta.
PT Astra Otoparts menjadi Perusahaan Publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dengan kode transaksi: AUTO.
Astra acquired all shares of PT Menara Alam Teknik, and changed the name of PT Menara Alam Teknik, into PT Menara Alam Pradipta.
PT Astra Otoparts became a public listed company by listing its shares on the Jakarta Stock Exchange, with transaction code: AUTO.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
I
II
Struktur Organisasi | Organization Structure
SHAREHOLDER BOARD OF COMMISSIONERS Johnny Darmawan Danusasmita Widya Wiryawan Eduardus Paulus Supit Leonard Lembong Chiew Sin Cheok Sudirman Maman R Simon Collier Dixon Bambang Trisulo Patrick Morris Alexander Muhamad Chatib Basri
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner
AUDIT COMMITTEE Chairman
Patrick Morris Alexander Kanaka Puradiredja Siti Nurwahyuningsih Harahap
BOARD OF DIRECTORS Siswanto Prawiroatmodjo Djangkep Budhi Santoso Widodo Eko Rijanto Darmawan Widjaja Robby Sani Gustav Afdhol Husein Dandy Soelip Niniek Dhamayanti
President Director Director
PRESIDENT DIRECTOR Siswanto Prawiroatmodjo
DIRECTOR IN CHARGE
Siswanto Prawiroatmodjo
Niniek Dhamayanti
Robby Sani
Darmawan Widjaja
Widodo E. Rijanto
CORPORATE FUNCTIONS Key Account Management
Siswanto Prawiroatmodjo
Corporate Internal Audit
Heri Purnomo
Business Strategy
Heliana E. Adiwinata
Engineering Development Center
Gilbert Permadi Dewanto
Business Process Management
Heliana E. Adiwinata
PDCA & PMO
Niniek Dhamayanti
Corporate Human Resources Dev.
Lystiani Ria Dewi
Corp. Group Services, EHS & Corp. Social Responsibility
Sugito
Corp. Secretary, Public Relation, Legal
Robby Sani
Corporate Finance
Suranywaty Tjandrasa
Corporate Controller
Lily Herawati
Investor Relations
Suranywaty Tjandrasa
Corporate Information Technology
Darmawan Widjaja
Shared Service Center (SSC)
Heliana E. Adiwinata
Risk Management
Darmawan Widjaja
Manufacturing Excellence
Widodo E. Rijanto
CORPORATE OPERATIONS
Dandy Soelip
Djangkep B. Santoso
Domestic Operation
CE: Dandy Soelip
Retail Operation
CE: Dandy Soelip
International Operation
CE: Dandy Soelip
Adiwira Plastik
CE: Rudy Chandra
Nusa Metal
Gustav A. Husein
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Winteq
CE: Lay Agus CE: Gustav A. Husein
Struktur Organisasi | Organization Structure
SUBSIDIARIES/AFFILIATED COMPANIES
PRESIDENT DIRECTOR Siswanto Prawiroatmodjo
LINE OF BUSINESS
DIRECTOR IN CHARGE
PT Indokarlo Perkasa
CE :
Rudy Chandra
PT Federal Izumi Manufacturing
CE :
Pande Made Negara
PT Federal Nittan Industries
CE :
Afdal Fuad
PT FSCM Manufacturing Indonesia
CE :
Djangkep B. Santoso
PT Nusa Keihin Indonesia
CE :
Tutuka Andriyatno
PT GS Battery
CE :
Gustav A. Husein
PT Century Batteries Indonesia
CE :
Gustav A. Husein
PT Menara Terus Makmur
CE :
Gustav A. Husein
PT Inti Ganda Perdana
CE :
Gustav A. Husein
PT Gemala Kempa Daya
CE :
Gustav A. Husein
PT Wahana Eka Paramita
CE :
Gustav A. Husein
PT Astra Daido Steel Indonesia
CE :
Gustav A. Husein
PT Kayaba Indonesia
CE :
Kusmayadi
PT Akebono Brake Astra Indonesia
CE :
Bambang Rustamadji
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
CE :
Janto Tantra
PT Denso Indonesia
CE :
Widodo E. Rijanto
PT AT Indonesia
CE :
Stephanus SWL
PT Aisin Indonesia
CE :
Janto Tantra
PT Toyoda Gossei Safety Systems Indonesia
CE :
Widodo E. Rijanto
PT DIC Astra Chemicals
CE :
Robby Sani
PT SKF Indonesia
CE :
Ferry Rampengan
PT EDS Manufacturing Indonesia
CE :
Robby Sani
PT Senantiasa Makmur
CE :
Robby Sani
E-Tech. Corporation
CE :
Robby Sani
Domestik
PT Ardendi Jaya Sentosa
CE :
Dandy Soelip
Internasional
Astra Otoparts Australia Pty Ltd
CE :
Dandy Soelip
Rubber Manufacturing I
Djangkep B. Santoso
Piston & Valve
Others
Battery Forging Manufacturing II
Gustav A. Husein
Chasis & Drive Train
Other
Key 2W Manufacturing III
Widodo E. Rijanto Key 4W
Manufacturing IV
Robby Sani
After Market & Trading
Dandy Soelip
CHIEF EXECUTIVE
Others
Jakarta, 1 Februari 2011
Siswanto Prawiroatmodjo President Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
III
IV
Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information
Modal Saham (per tanggal 31 Desember 2010):
Capital stock (as of 31 December 2010):
Modal Dasar: Rp 1.000.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham
Authorized Capital: Rp 1,000,000,000,000 divided into 2,000,000,000 with nominal value Rp 500 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 771.157.280 saham dengan nilai nominal Rp 385.578.640.000, yaitu: a. PT Astra International Tbk. (737.640.614 saham) b. Publik (33.516.666 saham)
Issued and paid up Capital: 771,157,280 shares at par value of Rp 385,578,640,000 held by: a. PT Astra International Tbk. (737,640,614 shares) b. Public (33,516,666 shares)
Pusat Informasi Pertanyaan pemegang saham dan publik dapat dialamatkan kepada:
Information Center Shareholders and public inquiries may be addressed to:
Departemen Hubungan Investor Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 Kelapa Gading, Jakarta 14250 Indonesia Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025 Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009 E-mail :
[email protected]
Investor Relations Department Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2 Kelapa Gading, Jakarta 14250 Indonesia Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025 Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009 E-mail :
[email protected]
Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra merupakan biro administrasi efek dari saham PT Astra Otoparts Tbk. Semua pertanyaan pemegang saham terdaftar yang berkenaan dengan dividen, kehilangan, atau kecurian sertifikat saham, penggantian alamat, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan status pendaftaran pemegang saham dapat dialamatkan kepada:
Share Register Bureau PT Raya Saham Registra is the share register for PT Astra Otoparts Tbk. shares. All listed shareholders queries related to dividends, loss or theft of shares certifcates, change of address and other matters pertaining to the status of shareholders registration may be addressed to:
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, Lt. 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Tel. : (62-21) 252-5666 Fax : (62-21) 252-5028
PT Raya Raham Registra Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Tel. : (62-21) 252-5666 Fax : (62-21) 252-5028
Bursa Efek Saham PT Astra Otoparts Tbk. (kode transaksi: AUTO) dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Stock Exchange The common stock of PT Astra Otoparts Tbk. (transaction code: AUTO) is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Astra Otoparts Tbk. tahun buku 2009 diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2010 bertempat di Hotel Grand Melia, Jakarta.
Annual General Meeting of Shareholders PT Astra Otoparts Tbk’s Annual General Meeting of Shareholders for 2009 was held on 20 May 2010 at Grand Melia Hotel, Jakarta.
Paparan Publik Paparan Publik PT Astra Otoparts Tbk. tahun buku 2009 diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2010 bertempat di Hotel Grand Melia, Jakarta.
Public Expose Public Expose of PT Astra Otoparts Tbk. for fiscal year 2009 was held on 20 May 2010 at Grand Melia Hotel, Jakarta.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
V
Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information
Kebijakan Dividen PT Astra Otoparts Tbk. | Dividend Policy of PT Astra Otoparts Tbk. Keterangan / Description
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Dividen untuk tahun buku / Dividend for fiscal year
2004
2005
2006
2007
2008
2009
60
100
75
235
294
598
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
46,269,436,800
77,115,728,000
57,836,796,000
181,221,960,800
226,720,240,320
461,152,053,440
26 April 2005
26 April 2006
3 May 2007
29 April 2008
8 Mei 2009
20 Mei 2010
-
-
28 Nov 2006
9 Nov 2007
11 Nov 2008
11 Nov 2009
21 June 2005
23 June 2006
29 June 2007
26 June 2008
22 June 2009
30 June 2010
21%
28%
21%
40%
40%
60%
Dividen per saham (Rp)/ Dividend per share (Rp) Jumlah lembar saham/ Total shares Jumlah dividen yang dibayarkan (Rp)/Total dividend payout(Rp) Pengumuman pembagian dividen/Announcement of dividend payout Tanggal pembayaran/ Payment date - Dividen interim/Interim dividend - Dividen final/Final dividend Rasio dividen terhadap laba bersih/Dividend Payout Ratio
Pemegang Saham (Per 31 December 2010) | Share Ownership (As of 31 December 2010) Jumlah Saham Number of shares PT Astra International Tbk. Public (below 5% each)
%
737,640,614
95.65
33,516,666
4.35
Including Commissioners and Directors: - Widya Wiryawan (Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner) - Leonard Lembong (Komisaris/Commissioner) - Gustav Afdhol Husein (Direktur/Director)
333,000 256,000 1,000
Total
771,157,280
100.00
Kronologis Saham | Share Chronology Jumlah Saham Beredar Total Shares Issued Keterangan/Description 31 Dec 1998
Jumlah Saham/ Number of Share 749,930,280
Nilai Nominal (dalam juta Rp)/ Nominal (in million Rp) 374,965
Opsi Pemilikan Saham Karyawan Employee Stock Option Jumlah Saham/ Number of Share -
Nilai Nominal (dalam juta Rp)/ Nominal (In million Rp) -
31 Dec 1999
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2000
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2001
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2002
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2003
755,341,280
377,671
5,411,000
2,706
31 Dec 2004
767,978,280
383,989
12,637,000
6,319
31 Dec 2005
771,157,280
385,579
3,179,000
1,590
31 Dec 2006
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2007
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2008
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2009
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2010
771,157,280
385,579
-
-
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
VI
Alamat & Nomor Telepon Perusahaan di Grup Astra Otoparts Addresses & Phone Numbers of Companies in Astra Otoparts Group
Parent Companies of PT Astra Otoparts Tbk. 1
PT Astra Otoparts Tbk. Head – Office
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
2
PT Astra Otoparts Tbk. Domestic Sales Operation Division
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
3
PT Astra Otoparts Tbk. Retail Division
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
4
PT Astra Otoparts Tbk. International Sales Operation Division Overseas Branch / Rep. Office :
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
Dubai Representative Office Telp. (971) 4 8871 345 Fax. (971) 4 8871 345
PO. BOX 17968 Jebel Ali Free Zone Dubai UAE (Uni Arab Emirates)
Singapore Branch Telp. (65) 6281 2848 Fax. (65) 6280 1148
246 Macpherson Road # 07-02 Betime Building Singapore 348578 Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,1 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
5
PT Astra Otoparts Tbk. Nusametal Division
Telp. (021) 4603272 Fax. (021) 4601677
6
PT Astra Otoparts Tbk. Adiwira Plastik Division
Plant I Telp. (0251) 8652703-8 Fax. (0251) 8652701-2 Plant II Telp. (021) 8754241 Fax. (021) 8754346
7
PT Astra Otoparts Tbk. Winteq Division
Telp. (021) 87901713, 87901752 Fax. (021) 87901704
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 51,3 Sukaraja - Bogor 16710 Jl. Raya Jakarta – Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar Bogor 16912 Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar Bogor 16912
Consolidated Companies of PT Astra Otoparts Tbk. 8
AOP Australia Pty. Ltd.
Telp. (61) 3 9706 4900 Fax. (61) 3 9706 4903
10 Hopegood Place Lynbrook, Victoria, 3975, Australia
9
PT Menara Terus Makmur
Telp. (021) 8934504 Fax. (021) 8934505
Jl. Jababeka XI Blok H3 No.12 Kw. Industri Jababeka, Cikarang – Bekasi 17530
10
PT Astra Komponen Indonesia
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
11
PT Ardendi Jaya Sentosa
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting) Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
12
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Plant I & Plant II Telp. (021) 4600163 Fax. (021) 4603688-89 Plant III Telp. (021) 8230760-61 Fax. (021) 8230350 Plant IV Telp. (031) 8972425 Fax. (031) 7096028
Jl. Raya Pulogadung No. 30 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur – 13930 Jl. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan 6 Cileungsi Bogor Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8 Desa Barengkrajan Kec. Krian Sidoarjo – Jawa Timur
13
PT Indokarlo Perkasa
Telp. (021) 8754146 Fax. (021) 8754966
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Cibinong, Bogor 16912
14
PT Century Batteries Indonesia
Telp. (021) 4600880 Fax. (021) 4601068
Jl. Raya Bekasi km. 25, Cakung Jakarta – 13960
15
PT Astra Daido Steel Indonesia
Plant I Telp. (021) 5900555, Fax. (021) 5900614 Plant II Telp. (021) 89973241, Fax. (021) 89970518
Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung Kodya Tangerang, Banten, Jawa Barat
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Kawasan Industri Green Land, Cluster Batavia Blok AG/12 Cikarang Pusat Bekasi
Alamat & Nomor Telepon Perusahaan di Grup Astra Otoparts Addresses & Phone Numbers of Companies in Astra Otoparts Group
Consolidated Companies of PT Astra Otoparts Tbk. 16
PT Federal Izumi Mfg.
Telp. (021) 8230355 Fax. (021) 8230041
Komplek Industri Menara Permai Jl. Narogong Raya Km. 23,8 – Cileungsi, Bogor
17
PT Nusa Keihin Indonesia
Telp. (021) 46823730 Fax. (021) 46823731
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,1 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
18
PT Gemala Kempa Daya
Telp. (021) 4602755 Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Equity Methods Companies of PT Astra Otoparts Tbk. 19
PT GS Battery
Plant I (Head Office) Telp. (021) 6518979 Fax. (021) 6518975, 6518978
Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso Sunter I – Jakarta Utara
Plant II Telp. (0267) 440961-4 Fax. (0267) 440965
Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya Jl. Surya Utama Kav. 13-14 Teluk Jambe Karawang Jawa Barat
20
PT Kayaba Indonesia
Telp. (021) 8981456, 8980114 Fax. (021) 8980713, 89983169
Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi 17520
21
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
Telp. (021) 8904404, 8905632 Fax. (021) 8904405
Jl. Maligi III Lot N-1, KIIC Karawang Barat Jawa Barat 41361
22
PT Akebono Brake Astra Indonesia
Telp. (021) 46830075 Fax. (021) 46826659
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km. 1,6 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
23
PT Wahana Eka Paramitra
Telp. (021) 4602755 Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
24
PT Inti Ganda Perdana
Telp. (021) 4602755 Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
25
PT AT Indonesia
Telp. (021) 8904376-9 Fax. (021) 8904308, 8901662
Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC Tol Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang 41361
26
PT Federal Nittan Industries
Telp. (021) 8980455 Fax. (021) 8980451
Jl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi
27
PT Aisin Indonesia
Telp. (021) 8970909 Fax. (021) 8970910
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 5J Cikarang Selatan, Bekasi 17750
28
PT Denso Indonesia
Plant I (Head Office) Telp. (021) 6512279 Fax. (021) 6510566
Jl. Gaya Motor I No. 6 Sunter II Tanjung Priok, Jakarta Utara
Plant II Telp. (021) 8980303 Fax. (021) 8980605
Jl. Kalimantan Blok E1-2 Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi
29
PT DIC Astra Chemicals
Telp. (021) 4603255, 4608550 Fax. (021) 4605557
Jl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930
30
PT Toyoda Gosei Safety Systems Ind.
Telp. (0251) 8650411 / (021) 8765809 Fax. (0251) 8650216 / (021) 8765686
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47.5 RT. 02 RW. 03 Nanggewer Cibinong Bogor 16912
Cost Methods Companies of PT Astra Otoparts Tbk. 31
E-Tech Incorporated (Japan)
Telp. (81) 48-593-0755 Fax. (81) 48-591-7970
198-2-101, 4-Chome Nishitakao, Kitamoto-shi, Saitama-Pref., 364-0035 Japan
32
PT SKF Indonesia
Telp. (021) 4605925 Fax. (021) 4605964
Jl. Tipar – Inspeksi Cakung Drain Cakung Barat, Jakarta 13910
33
PT EDS Manufacturing Indonesia
Telp. (021) 5951535 Fax. (021) 5951539
Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja Tangerang 15610
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
VII
VIII
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk. Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Main Dealer
Address
Telephone
Facsmile
1
PT Calispo Multi Utama Aceh
Jl. SR. Sarifuddin No. 10 B, Kel. Peunayon, Kec. Kuta Alam Banda Aceh
0651 - 21672
0651 - 21672
2
PT Sumatera Prima Jaya Aceh
Jl. Pulau Menjangan No. 1 Blok C 15 Komp. Medan Industrial Centre - KIM II - Mabar, Medan
061 - 6871626
061 - 6871624
3
PT Calispo Multi Utama Medan
Jl. Prof. H.M. Yamin, SH No. 70 C Medan - 20234
061 - 4556060
061 - 4556936
4
PT Capella Patria Utama Medan
Jl. Sekip Baru No. 13 - 15 - 17 Medan 20112
061 - 4524211; 4145381
061 - 4529400
5
PT Sumatera Prima Jaya Medan
Jl. Pulau Menjangan No. 1 Blok C 15 Komp. Medan Industrial Centre - KIM II - Mabar, Medan
061 - 6871626
061 - 6871624
6
PT Calispo Multi Utama Kisaran
Jl. HOS Cokroaminoto No. 177 / 179 Kisaran - 21216
0623 - 44910
0623 - 43225
7
PT Calispo Jaya Abadi Pekanbaru
Jl. Soekarno-Hatta (d/h Arengka) No. 25 H Pekanbaru - 28292
0761 - 7865025; 7052346
0761 - 7865026
8
PT Capella Patria Utama Pekanbaru
Jl. Soekarno Hatta No. 57 RT. 07 / RW. 02, Kec. Payung Sekaki Pekanbaru - 28294
0761 - 7865000
0761 - 7865100
9
PT Calispo Citra Lestari Batam
Jl. Laksamana Bintan, Komplek Executive Centre Blok 10 No. 6 - Sei Panas, Batam - 29432
0778 - 453355
0778 - 453499
10
PT Capella Patria Utama Batam
Jl. Tenggiri Komp. Repindo Industrial Estate Blok A2 No. 8 Batu Merah - Batu Ampar, Batam - 29432
0778 - 413956
0778 - 413957
11
PT Capella Patria Utama Padang
Jl. By Pass Baru Km. 6 RT. 02 / RW. 03 Padang - 25224
0751 - 775733; 775734
0751 - 775735
12
Mahkota Abadi Padang
Jl. Pondok No. 86 D Padang - 25211
0751 - 24653
0751 - 812158
13
PT Jambi Mitra Sejati Jambi
Jl. Abdul Rahman Saleh No. 16, Paal Merah Lama Jambi Selatan - 36139
0741 - 572500; 572029
0741 - 573551
14
PT Aspirasi Jaya Lestari Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 6-7, Kel. 8 Ulu Palembang - 30252
0711 - 512380
0711 - 512381
15
PT Capella Patria Utama Palembang
Jl. Sako Raya No. 5A RT. 12 / RW. 04 Palembang - 30251
0711 - 813041
0711 - 813043
16
CV Prima Mustika Agung Pangkal Pinang
Jl. RE Martadinata No. 97, Pangkal Pinang Bangka 33128
0717 - 423630; 431691
0717 - 423720; 438930
17
PD Sinar Bahagia Belitung
Jl. Depati Rahat No. 6, Tanjung Pandan Belitung
0719 - 24274
0719 - 21405
18
PT Capella Patria Utama Lampung
Jl. Laksamana Malahayati No.146 C-D Bandar Lampung
0721 - 489857; 489858
0721 - 474207
19
PT Makmur Prima Sejahtera Lampung
Jl. Tembesu Raya No. 8A / 26, Komplek Pergudangan By Pass Soekarno Hatta, Lampung
0721 - 7699068; 7699069
0721 - 7699038
20
CV Summa Putra Hokindo Lampung
Jl. Pangeran Antasari No. 83, Kedamaian, Tanjung Karang Timur - Bandar Lampung
0721 - 7622584
0721 - 7622918
21
Sales Office Serang
Ruko Kepandehan 3 B, Jl. Raya Serang - Cilegon, Legok Sukmajaya - Serang - Banten - 42162
0254 - 215700; 215800
0254 - 215900
22
Sales Office Serpong
Jl. Pahlawan Seribu No. 8-H, Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang - 15321
021 - 53152218; 53152146
021 - 5374513
23
Sales Office Jakarta Pusat & Barat
Jl. Danau Sunter Utara Raya Blok C-1 No. 5-5A, Sunter Agung Jakarta - 14350
021 - 65835009; 65830810; 65830811
021 - 65830812
24
Sales Office Fatmawati
Jl. RS Fatmawati No. 41 - Jakarta Selatan
021 - 7690432
021 - 7690208
25
Sales Office Jakarta Utara & Timur
Jl. Gading Kirana Timur Blok A-13 No. 26, Kelapa Gading Jakarta Utara - 14240
021 - 4516088
021 - 4534584
26
Sales Office Bekasi
Ruko Villa Galaksi, Jl. Pulo Ribung Raya AR 1/31 Jaka Setia Bekasi - 17148
021 - 82418239; 82419355
021 - 82417054
27
Sales Office Bogor
Jl. Pandu Raya Ruko No. 7 RT. 004/016, Tegal Gundil, Bogor Utara - Bogor - 16152
0251 - 8379803; 8335429
0251 - 8379380
28
Sales Office Bandung
Jl. Cibolerang Baru No. 203 Kav. 5 - Bandung - 40225
022 - 5424643
022 - 5424642
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk. Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Main Dealer
Address
Telephone
Facsmile
29
Sales Office Cirebon
Jl. Ahmad Yani No. 48, Kel. Pegambiran Cirebon - 45113
0231 - 248065; 248022
0231 - 248056
30
Sales Office Tasikmalaya
Jl. Mayor SL. Tobing No. 39 - Tasikmalaya - 46125
0265 - 313688; 313947; 9125076
0265 - 313677
31
Sales Office Purwokerto
Jl. S. Parman No. 1549-C RT. 05 / RW. 04 Purwokerto Kulon Purwokerto - 53121
0281 - 643101; 643102; 643103; 643105
0281 - 643104
32
Sales Office Semarang
Jl. Majapahit No. 84 RT. 005 / RW. 001, Pandean Lamper Gayam Sari - Semarang - 50167
024 - 76725560 - 63
024 - 76725564
33
PT Meka Adipratama Semarang
Jl. Puspowarno Tengah No. 7, 8, 11 - Semarang
024-7603001; 7603002
34
Sales Office Yogyakarta
Jl. Magelang Km. 7.2, Mlati Dukuh Sendangdadi Sleman Yogyakarta - 55285
0274 - 4362461
35
PT Meka Adipratama Yogyakarta
Jl. Parangtritis No. 139 B, Brontokusuman, Kec. Mergangsan - Yogyakarta
0274-382613
0274-418514
36
Sales Office Solo
Ruko Plaza Eceran Blok CA No. 33, Jl. Raya Solo Permai, Solo Baru - Sukoharjo - 57552
0271 - 626820
0271 - 626826
37
Sales Office Madiun
Jl. Urip Sumoharjo 100, Madiun - 63127
0351 - 467777
0351 - 467774
38
Sales Office Kediri
Jl. KH. Agus Salim No. 114, Kediri
0354 - 778688
0354 - 779899
39
Sales Office Malang
Jl. MT. Haryono No. 133/08, Malang - 65144
0341 - 558169
0341 - 577368
40
Sales Office Surabaya Barat
Jl. Surowongso No. 359 RT. 004 / RW. 001, Gedangan, Sidoarjo - 61254
031 - 8916899
031 - 8911199
41
Sales Office Surabaya Timur
Jl. Surowongso No. 359 RT. 004 / RW. 001 Gedangan, Sidoarjo - 61254
031 - 8916899
031 - 8911199
42
Sales Office Jember
Jl. Teuku Umar No. 67 - A Jember - 68131
0331 - 338852; 338831
0331 - 338695
43
Sales Office Bali
Jl. Antasura No. 7 Tonja Denpasar - 80239
0361-429985; 429984
0361-429956
44
PT Jambi Mitra Sejati
Jl. W. CH. Oematan No. 18 Kupang - 85228
0380 - 8081167
0380 - 827049
45
PT Bintang Putra Autoparts Pontianak
Jl. Pak Kasih No. 38 Pontianak - 78112
0561-766519; 766520
0561-742061; 732345
46
PT Mentari Prima Semesta Kalbar Pontianak
Jl. Sungai Raya Dalam RT. 005 / RW. 016, Kel. Bangka Belitung Laut, Kec. Pontianak Tenggara
0561 - 723678
0561 - 723846
47
CV Mitra Makmur Pontianak
Jl. Siam No. 110 Pontianak - 78122
0561 - 767163
0561 - 745036
48
PT Aneka Mekar Banjarmasin
Jl. Sudimampir No. 3 - A Banjarmasin
0511-3353745
0511-3353745
49
PT Harapan Jaya Sentosa Abadi Banjarmasin
Jl. Jendral A. Yani Km. 2 No. 110 - A Banjarmasin - 70233
0511-3268548; 3251810
0511-3268591
50
PT Gutrado Utama Trading Banjarmasin
Jl. Jendral A. Yani 34 - A / III Banjarmasin - 70233
0511-3267920
0511-3267966; 3254940
51
PT Kumala Central Partindo Banjarmasin
Jl. Sutoyo S. No. 144 RT. 008 Banjarmasin - 70118
0511 - 4416579; 7471595
0511 - 3364674
52
PT Kumala Central Partindo Palangkaraya
Jl. Sutoyo S. No. 144 RT. 008 Banjarmasin - 70118
0511 - 4416579; 7471595
0511 - 3364674
53
PT Borneo Mitra Makmur Samarinda
Jl. Imam Bonjol No. 35 - 36 RT. 027 Samarinda - 75113
0541 - 742996
0541 - 741248
54
PT Graha Arta Kaltim Sentosa Samarinda
Jl. Ir. Sutami Blok J No. 9, Komp. Pergudangan Samarinda - 75126
0541-274542; 274543; 274544
0541-273140
55
CV Aneka Gemilang Manado
Jl. Dotu Lolong Lasut No. 20 Manado - 95122
0431-863035
0431-863720
Kupang
024-7605395 0274 - 4362464
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
IX
X
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk. Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Telephone
Facsmile
56
CV Multi Imperium Tiaga Manado
Main Dealer
Jl. Hasanuddin Raya No. 63, Kel. Sindulangi, Kec. Tuminting , Kota Manado
Address
0431 - 862628
0431 - 855477
57
PT Mutiara Denso Sejati Manado
Jl. Jendral Sudirman 4/2 Kel. Pinaesaan Manado - 95122
0431-864373; 864267
0431-852988
58
UD Multi Jaya Bersama Gorontalo
Jl. S. Parman No. 64 Gorontalo
0435-821090
0435-822431
59
PD Indokita Makmur Palu
Jl. Sungai Gumbasa No. 1 Palu - 94222
0451 - 425282; 425272
0451 - 422092
60
CV Mitra Tunggal Anugerah Palu
Jl. Danau Poso No. 20 - 22, Palu Barat Palu
0451 - 455306
0451 - 427305
61
PT Budipratama Sejati Makassar
Jl. Samalona No. 5A Makassar - 90174
0411 - 320988; 320056; 315899
0411 - 327956
62
PT Catur Putra Harmonis Makassar
Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami (Tol) Makassar - 90212
0411-512265
0411-511500
63
PT Sadar Inti Perkasa Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 37 N Makassar - 90174
0411 - 322622 ; 328990
0411 - 328998
64
Toko Salawati Sorong
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 29 Sorong - Papua Barat
0951 - 321994
0951 - 323773
65
Toko Sabarco Manokwari
Jl. Merdeka No. 54 Manokwari - Papua Barat
0986 - 211079; 211167
0986 - 212265
66
CV Fajar Baru Jayapura
Jl. Percetakan No. 10 - 14 Jayapura - 99111
0967 - 531877 (hunting)
0967 - 533497
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Portofolio Investasi Grup Astra Otoparts Investment Portfolio Astra Otoparts Group
NO.
COMPANY NAME
% OWNERSHIP
LINE OF BUSINESS
PT Astra Otoparts Tbk. – Parent Companies :
1
Domestic Sales Operation Division
National distributor of automobile and motorcycle parts for domestic Replacement Market
2
Retail Division
Retail chain shops of automotive parts
3
International Sales Operation Division
Distributor of automobile and motorcycle parts for overseas market
4
Nusa Metal Division
Aluminium Die Casting components
5
Adiwira Plastik Division
Plastic Injection, Back Mirror, Head Lamp, Motorcycle Seat
6
Winteq Division
Manufacturer of Precision Machinery, Automation & Production Equipment
Consolidated Companies :
7
AOP Australia Pty. Ltd
100.00%
Automotive parts sales representative distribution for Australia and Oceania region
8
PT Menara Terus Makmur
100.00%
Forging Part, Mechanical Jack & Hand Tools Manufacturing
9
PT Senantiasa Makmur
100.00%
Holding company of PT Aisin Indonesia
10
PT Astra Komponen Indonesia
100.00%
Non active
11
PT Ardendi Jaya Sentosa
100.00%
Automotive and motorcycle parts dealer for Java and Bali
12
PT FSCM Manufacturing Indonesia
100.00%
Motorcycle Chain, Silent Chain, and Fuel, Oil & Air Filter
13
PT Indokarlo Perkasa
100.00%
Rubber Molded Parts, Rubber Extruded Parts/Hoses, Rubber Vibration Insulation Parts (Cushion/Mounting)
14
PT Century Batteries Indonesia
80.00%
Manufacturer of Storage Batteries
15
PT Astra Daido Steel Indonesia
66.67%
Tool Steel, Machinery Steel, Stainless Steel, Parts Heat Treatment, Service Machining Plate
16
PT Federal Izumi Manufacturing
58.06%
Automotive Engine Piston
17
PT Nusa Keihin Indonesia
51.00%
Machining and Sub Assembling for automotive components
18
PT Gemala Kempa Daya
50.67%
Frame Chassis and Press Parts
Equity Method Companies : 19
PT GS Battery
50.00%
Manufacturer of Automobile & Motorcycle Lead Acid Storage Battery
20
PT Kayaba Indonesia
50.00%
Shock Absorber, Front Fork, Oil Cushion Unit, Damper (Stay Damper, Chair Damper, Steering Damper)
21
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
50.00%
Automotive Gasket
22
PT Akebono Brake Astra Indonesia
50.00%
Brake System
23
PT Wahana Eka Paramitra
43.50%
Transmission and Gear Box
24
PT Inti Ganda Perdana
42.50%
Rear Axle and Propeller Shaft
25
PT AT Indonesia
40.00%
Flywheel, Exhaust Manifold, Bearing Cap, Pulley, Pressure Plate, Retainer, Knuckle Sub-Assy Steering, Brake Drum, Body Caliper, Rocker Arm
26
PT Federal Nittan Industries
40.00%
Automotive Engine Valve
27
PT Aisin Indonesia
34.00%
Clutch System, Door Frame, Door Lock, Window Regulator, Hood Lock & Hinge. (Indirect ownership through PT Senantiasa Makmur)
28
PT Denso Indonesia
25.66%
Air Conditioner, Alternator, Starter, Spark Plug, Compressor, Radiator, Horn
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
XI
XII
Portofolio Investasi Grup Astra Otoparts Investment Portfolio Astra Otoparts Group
NO.
COMPANY NAME
% OWNERSHIP
LINE OF BUSINESS
Equity Method Companies : 29
PT DIC Astra Chemicals
25.00%
Colorants for Plastics and Leather
30
PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia
20.00%
Steering Wheel
Cost Method Companies :
31
E-Tech Incorporated (Japan)
19.00%
Designing, manufacturing, selling and maintenance of Electronic Machines and Facilities, Machine Tools and Industrial Machines, and Precision Measuring Machines
32
PT SKF Indonesia
13.52%
Manufacturing and Sales of Deep Grove Ball Bearings
33
PT EDS Manufacturing Indonesia
5.00%
Automotive Wiring Harness
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Informasi Perusahaan | Corporate Information
Kantor Pusat/Head Office
Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta 14250 Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025 Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009 Website : www.component.astra.co.id E-mail :
[email protected]
Robby Sani E-mail:
[email protected]
Bidang Usaha/Nature of Business
Hubungan Investor/Investor Relations Nini Tjandrasa E-mail:
[email protected]
Automotive Components/Spare Parts
Hubungan Publik/Public Relations
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Robby Sani / Ni Luh Made K. Aryani E-mail:
[email protected] [email protected]
Presiden Komisaris/President Commissioner Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner Widya Wiryawan
Komisaris/Commissioners Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Chiew Sin Cheok Eduardus Paulus Supit Leonard Lembong
Komisaris Independen/Independent Commissioners Patrick Morris Alexander Bambang Trisulo Muhamad Chatib Basri
Direksi/Board of Directors
Presiden Direktur/President Director Siswanto Prawiroatmodjo
Direktur/Directors Gustav Afdhol Husein Djangkep Budhi Santoso Darmawan Widjaja Widodo Eko Rijanto Dandy Soelip Robby Sani Niniek Dhamayanti Supojo
Kantor Akuntan Publik/Auditor 2001-2002 2003-2004 2005-2006 2007-2009 2010
: : : : :
Hans Tuanakotta & Mustofa Hans Tuanakotta Mustofa & Halim Osman Ramli Satrio & Rekan Haryanto Sahari & Rekan Tanudiredja, Wibisana & Rekan Member of PricewaterhouseCoopers Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 – Indonesia P.O. Box 2473 JKP 10001 Tel. : (62-21) 521-2901 Fax : (62-21) 5290-5555, 5290-5050 Website : www.pwc.com
Biro Administrasi Efek/Share Register Bureau PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Tel. : (62-21) 252-5666 Fax : (62-21) 252-5028
Saham Tercatat/Share Listed Indonesia Stock Exchange
Komite Audit/Audit Committee Ketua/Chairman
Patrick Morris Alexander
Anggota/Members Kanaka Puradiredja Siti Nurwahyuningsih Harahap
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
XIII
XIV
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan | Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Astra Otoparts Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini pada bulan April 2011. This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are the responsibility of the Management of PT Astra Otoparts Tbk. and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below signed in April 2011.
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Johnny Darmawan Danusasmita Presiden Komisaris/President Commissioner
Sudirman Maman Rusdi Komisaris/ Commissioner
Leonard Lembong
Simon Collier Dixon Komisaris/ Commissioner
Patrick Morris Alexander
Komisaris/ Commissioner
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Widya Wiryawan
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Chiew Sin Cheok
Eduardus Paulus Supit
Bambang Trisulo
Muhammad Chatib Basri
Komisaris/ Commissioner
Komisaris/ Commissioner
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Dewan Direksi/Board of Directors
Siswanto Prawiroatmodjo Presiden Direktur/President Director
Gustav Afdhol Husein Direktur/Director
Djangkep Budhi Santoso Direktur/Director
Dandy Soelip Direktur/Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Robby Sani Direktur/Director
Darmawan Widjaja
Widodo Eko Rijanto
Direktur/Director
Direktur/Director
Niniek Dhamayanti Supojo Direktur/Director
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta 14250 Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025 | Fax.: (62-21) 460-3549, 460-7009 Website: www.component.astra.co.id | E-mail:
[email protected]