DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
RISALAH RESMI
Tahun Sidang
2015 - 2016
Masa Persidangan Rapat ke-
8
Jenis Rapat
Rapat Paripurna OPR RI
Sifat Rapat
Terbuka
Hari , tanggal
Selasa , 20 Oktober 2015
Waktu
Pukul 13.00 WIB s.d. selesai
Tempat
Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt.3 Jln . Jend . Gatot Subroto - Jakarta
Acara
1. Penetapan Tingkat Il/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietna m (Treaty on Mutual Legal Assistence in Criminal Metters between the Republic of Indonesia and The Socialist Republic of Vietnam) ; 2. Laporan Komisi III OPR RI terhadap Hasil Pembahasan Fit and Proper Test Calon Anggota Komisi Yudisial Masa Jabatan 2015 - 2020, dilanjutkan denagn Pengambilan Keputusan ; 3. Pendapat Fraksi -fraksi dan pengambilan keputusan terhadap 2 (dua) RUU Usul Inisiatif AKO menjadi RUU OPR RI , yaitu; a. RUU Usul Inisiatif Komisi VIII OPR RI tentang Penyandang Oisabilitas; b. RUU Usul Inisiatif Komisi IV OPR RI tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan , Pembudidayaan Ikan , dan Petambak Garam; 4. Laporan Badan Legislasi OPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap Peraturan Bersama OPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan
-2-
Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI terhadap DPR RI ; 5. Penetapan Kemba li Mitra Kerja Komisi II , IV, V, VII dan X DPR RI.
Ketua Rapat
Dr. Agus Hermanto (Wakil Ketua DPR RI Bidang Inbang) Didampingi : 1. Drs. Setya Novanto, Ak. (Ketua DPR RI) 2. Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, (Wakil Ketua DPR RI Bidang 3. Fadli Zon, S.S., M.Sc. (Wakil Ketua DPR RI Bidang 4. Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR RI Bidang
M.M. Ekku) Polkam) Kesra)
Sekretaris Rapat
Dr. WINANTUNINGTYASTITI S. , M.Si. (Sekretaris Jenderal DPR RI)
Had i r
ANGGOTA DPR RI: 461 dari 555 orang Anggota dengan rincian : FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN 89 dari 109 orang Anggota ; FRAKSI PARTAI GO LONGAN KARYA 79 dari 91 orang Anggota; FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAY A 67 dari 73 orang Anggota ; FRAKSIPARTAIDEMOKRAT 49 dari 61 orang Anggota ; FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL 43 dari 48 orang Anggota ; FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 30 dari 47 orang Anggota ; FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 32 dari 40 orang Anggota ;
-3-
FRAKSIPARTAIPERSATUANPEMBANGUNAN 30 dari 39 orang Angg ota ; FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 28 dari 36 orang Angg ota ; FRAKSIPARTAIHATINURANIRAKYAT 14 dari 16 orang Anggota ; SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI : 1)
l'eD
Dra. Damayanti , M.Si. 1( f (Deputi Persidangan), ~(I)\. \;. 0\\ . 2) Drs . Helmizar (Kepala Biro Persidangan) 3) Dr. Dewi Barliana 5., S.H ., M.Hum. (Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan) 4) Dra. Mitra Anindyarina (Kepala Bagian Persidangan Paripurna)
-4 -
DAFTAR HADIR ANGGOTA DPR RI PAD A RAPAT PARIPURNA TANGGAL 20 OKTOBER 2015 1.
FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINOONESIA PERJUANGAN
NO URUT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 . 12. 13. 14. 15.
NAMA Ir. TAGORE ABU BAKAR (Aceh II) H. IRMADI LUBIS (Sumut I) dr. SOFYAN TAN (Sumut I) TRIMEDYA PANJAITAN, S.H., M.H. (Sumut II) Dr. JUNIMART GIRSANG, S.H., M.B. A. , M.H. (Sumut 11/) ALEX INORA LUKMAN (Sumbar I) AGUS SUSANTO (Sumbar II) MARSIAMAN SARAGIH (Riau II) IHSAN YUNUS , M.E.Con ., Std. (Jambi) H. R. ERWIN MOESLIMIN SINGAJURU, S.H., M.H. (Sumselll) YULIAN GUNHAR, S.H ., M.H. (Sumselll) Hj. ELVA HARTATI , S.I.P., M.M. (Bengkulu) Ir. ISMAYATUN (Lampung I) SUOIN (Lampung I) H. KRH. HENRY YOSODININGRAT, S.H. (Lampung II)
NOMOR ANGGOTA 124 125 126 127 128 129 130 132 133 135 136 137 138 139 140
16.
ITET TRIOJAJATI SUMARIJANTO, M.B.A. (Lampung II)
141
17.
Ir. RUOIANTO TJEN (Bangka Belitung)
142
18.
OWl RIA LATlFA, S.H ., M.Sc. (Kepri)
143
- 5-
NO URUT
19. 20. 21. 22 . 23. 24 . 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 . 38 . 39.
NAMA Ora. SARWO BUDI WIRYANTI SUKAMDANI (OKI Jakarta I) MASINTON PASARIBU, S.H. (DKI Jakarta II) Drs. EFFENDI MS SIMBOLON, M.I.Pol. (OKI Jakarta /II) DARMADI DURIANTO (OKI Jakarta III) CHARLES HONORIS (OKI Jakarta III) Ir. KETUT SUSTIAWAN (Jabar I) JUNICO BP SIAHAAN , S.E. (Jabar I) Dr. JALALUDIN RAKHMAT, M.Sc. (Jabar II) H. YADI SRIMULYADI (Jabar II) dr. RIBKA TJIPTANING P. (Jabar IV) ADIAN YUNUS YUSAK NAPITUPULU (Jabar V) SUKUR H NABABAN, S.T. (Jabar VI) RISKA MARISKA, S.H. (Jabar VI) RIEKE DIAH PITALOKA (Jabar VII) DANIEL LUMBAN TOBING (Jabar VII) Drs. YOSEPH UMARHADI, M.Si., M.A. (Jabar V/II) ONO SURONO, S.T. (Jabar VIII) MARUARAR SIRAIT (Jabar IX) Dr. TB. HASANUDDIN, M.M . (Jabar IX) PUTIGUNTURSOEKARNO (Jabar X) DO NY MARYADI OEKON, S.T. (Jabar XI)
NOMOR ANGGOTA
144 146 147 148 149 150 151 152 153 155 156 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167
-6-
NO URUT
40. 41. 42. 43.
NAMA JULIARI P. BATUBARA (Jateng I)
Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO (Jateng 1/) H. IMAM SUROSO, S.Sos., S.H., M.M. (Jateng /II)
AGUSTINA WILUJENG PRAMESTUTI, S.S. (Jateng IV)
ARIA BIMA (Jateng V) RAHMAD HANDOYO, S.PI., M.M. 45. (Jateng V) NUSYIRWAN SOEDJONO, S.T. 46. (Jateng V) Ir. SUDJADI
44.
47.
48 . 49. 50. 51. 52. 53. 54 . 55. 56. 57 . 58.
(Jateng VI)
ADISATRYA SURYO SULISTO (Jateng VI/I)
BUDIMAN SUDJATMIKO, M.Sc., M.Phil. (Jateng V/II)
Ir. MUHAMMAD PRAKOSA (Jateng IX)
DAMAYANTI WISNU PUTRANTI (Jateng IX)
Prof. Dr. HENDRAWAN SUPRATIKNO (Jateng X)
Drs . H. MOHAMMAD IDHAM SAMAWI (DIY)
MY ESTI WIJA Y A TI (DIY)
M. GURUH IRIANTO SUKARNO PUTRA, S.A.P., M.M., M.Si. (Jatim I)
INDAH KURNIA (Jatim I)
HENKY KURNIADI (Jatim I)
ARIFWIBOWO (Jatim IV)
Drs. AHMAD BASARAH, M.H. (Jatim V) Ir. ANDREAS EDDY SUSETYO, M.M. 60. (Jatim V)
59 .
NOMOR ANGGOTA
168 170 172 174 176 177 178 179 181
-182 183 184 185 186 187 188 189 190 193 194 195
-7-
NO URUT
NAMA ARTERIA DAHLAN, S.T., S.H.
61 . (Jatim VI)
Ir. BUDI YUWONO, Dipl., S.E.
62 . (Jatim VI) 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72.
73. 74. 75. 76. 77.
78 . 79 . 80 . 81.
Drs. SIRMADJI, M.Pd. (Jatim VII) SADARESTUWA TI (Jatim VIII) ABIDIN FIKRI, S.H. (Jatim IX) H. NASYIRUL FALAH AMRU , S.E. (Jatim X) MOCHAMMAD HASBI ASYIDIKI JAY ABA Y A (Banten I) ICHSAN SOELISTIO (Banten II) MARINUS GEA, S.E. (Banten III) Dr. Ir. WAYAN KOSTER, M.M. (Bali) I GUSTI AGUNG RAI WIJAYA, S.E., M.M . (Bali) NYOMAN DHAMANTRA (Bali) H. RACHMAT HIDAYAT, S.H. (NTB) HONING SANNY (NTT I) HERMAN HERRY (NTT II) dr. KAROLIN MARGARET NATASA (Kalbar) LASARUS, 5.505 ., M.Si. (Kalbar) Ir. G. MICHAEL JENO, M.M. (Kalbar) ASDY NARANG, S.H ., M.Comm.LAW (Kalteng) Dr. Ir. WILLY M. YOSEPH , M.M. (Kalteng) Drs. H. M. DARDIANSY AH (Kaiselll)
NOMOR ANGGOTA
197 198 199 201 202 203 205 206 208 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 ._-
220 221
- 8-
NO URUT 82 . 83 . 84 . 85. 86. 87 . 88. 89.
NAMA VANDASARUNDAJANG (Sulut) Ir. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO (Sulteng) RIDWAN ANDI WITTIRI, S.H. (Sulsell) Drs. SAMSU NIANG , M.Pd. (Sulsel II) MERCY CHRIESTY BARENDT, S.T. (Maluku) IRINE YUSIANA ROBA PUTRI, S.Sos., M.Comn & Media., S.T. (Maluku Utara) TONY WARDOYO (Papua) JIMMY OEM IAN US IJIE (Papua Barat)
NOMOR ANGGOTA 224 225 226 227 228 229 231 232
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 89 dari 109 orang Anggota 2.
FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA
NO URUT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
NAMA H. M. SALIM FAKHRY, S.E., M.M. (Aceh I) H. FIRMANDEZ (Aceh II) MEUTYA VIADA HAFID (Sumut I) RAMBE KAMARUL ZAMAN M.Sc ., M.M. (Sumut II) Dr. Capt. ANTHON SIHOMBING (Sumut III) BETTI SHADIQ PASADIGOE, S.E.Ak., M.M. (Sumbar I) H. JOHN KENEDY AZIS, S.H. (Sumbar II) T ABRANI MAAMUN (Riau I) Ir. H. M. lORIS LAENA ( Riau II)
NOMOR ANGGOTA 233 234 235 236 237 239 240 241 242
._-
-9-
NO URUT 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
NAMA Hj. SANIATUL LATIVA (Jambi) DODI REZA ALEX NOERDIN (Sumsell) Drs. H. KAHAR MUZAKIR (Sumsell) BOBBY ADHITYO RIZALDI, S.E.Ak., M.B.A., C.F.E. (Sumselll) Dr. M. AZIS SY AMSUDDIN (Lampung II) Ir. H. AZHAR ROMLI, M.Si. (Bangka Belitunq) BAM BANG WIYOGO, S.E. (OKI Jakarta I) Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom. (OKI Jakarta II) Dra. POPONG OT JE DJUNDJUNAN (Jabar I) AGUS GUMIWANG KARTASASMITA (Jabar II) Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D. (Jabar II) Dr. H. DEDING ISHAK, S.H ., M.M. (Jabar III) EKA SASTRA (Jabar III) Hj. DEWI ASMARA, S.H ., M.H. (Jabar IV) Ir. H. AIRLANGGA HARTARTO, M.M.T., M.B.A. (Jabar V) ICHSAN FIRDAUS (Jabar V) Ora. WENNY HARYANTO, S.H. (Jabar VI) Dr. H. ADE KOMARUDIN, M.H. (Jabar VII) Drs. H. DADANG S MUCHTAR (Jabar VII) H. DANIEL MUTAQIEN SYAFIUDDIN, S.T. (Jabar VIII) VENNY DEVIANTI, S.S05 . (Jabar IX)
NOMOR ANGGOTA 243 244 245 246 248 249 250 251 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 265 266
- 10 -
NO URUT
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38 . 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
NAMA AGUN GUNANJAR SUDARSA, M.Si. (Jabar X) H. FERDIANSYAH, S.E., M.M. (Jabar XI) H. AHMAD ZACKY SIRADJ (Jabar XI) Drs. H. A. MUJIB ROHMAT (Jateng I) Dr. H. NOOR ACHMAD, MA (Jateng II) BOWO SIDIK PANGARSO, S.E. (Jateng II) FIRMAN SOEBAGYO, S.E., M.H. (Jatenglll) Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag., S.H. (Jateng IV) ENDANG SRIKARTI HANDAYANI, S.H. , M.Hum . (Jateng V) Ir. BAM BANG SUTRISNO (Jateng VI) (Belum Oilantik) BAMBANG SOESATYO, S.E., M.BA (Jateng VII) H. DITO GANINDUTO, M.B.A. (Jateng VIII) AGUNG WIDYANTORO, S.H., M.Si. (Jateng IX) H. BUDI SUPRIY ANTO, S.H., M.H. (Jatenq X) Ir. H. ADIES KADIR, S.H., M.Hum. (Jatim I) H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E. (Jatim II) HARDISOESILO (Jatim III) H. MUHAMAD NUR PURNAMASIDI (Jatim IV) Ir. H. M. RIDWAN HISJAM (Jatim V) M. SARMUJI S.E., M.Si. (Jatim VI) Dr. H. GATOT SUDJITO, M.Si. (Jatim VII)
NOMOR ANGGOTA
267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 282 283 284 285 286 287 288
- 11 -
NO URUT
52 . 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61 . 62. 63. 64. 65. 66. 67 . 68. 69. 70. 71 . 72 .
NAMA H. MOHAMMAD SURYO ALAM, Ak., M.B.A. (Jatim VIII) Ir. H. S. W. YUDHA, M.Sc. (Jatim IX) H. ZAINUDIN AMALI (Jatim XI) H. ANDIKA HAZRUMY, S.S05. (Banten I) YAYAT YULMARYATMO BIARO (Banteng II) H. ANDI ACHMAD DARA, S.E. (Banten III) GDE SUMARJAYA LlNGGIH, S.E. (Bali) A.A. BAGUSADHI MAHENDRAPUTRA (Bali) H. MUHAMMAD LUTFI, S.E. (NTB) MELCHIAS MARKUS MEKENG (NTT I) Drs. SETYA NOVANTO, Ak. (NTT II) dr. CHARLES JONES MESANG (NTT II) Ir. H. ZULFADHLI, M.M. (Kalbar) Ir. H. AHMADI NOOR SUPIT (Ka/sell) H. INDRO HANANTO (Ka/sell) H. HASNURYADI SULAIMAN (Ka/sel II) H. MAHYUDIN, S.T., M.M. (Kaltim) ADITYA ANUGRAH MOHA, S.Ked. (Sulut) H. MUHIDIN MOHAMAD SAID (Sulteng) H. SYAMSUL BACHRI, M.Sc. (Su/sel II) H. ANDI RIO IDRIS PADJALANGI, S.H ., M.Kn. (Su /sel II)
NOMOR ANGGOTA
289 290 292 293 294 295 296 297 298 299 300
301 302 304 305 306 307 309 310 312 313
- 12 -
NO URUT 73 . 74 . 75. 76. 77. 78. 79.
NAMA
NOMOR ANGGOTA
Dr. Ir. MARKUS NARI, M.Si. (Sulsel III) drg. Hj. ANDI FAUZIAH PUJIWATIE HATTA, S.K.G . (Sulsel III) Ir. RIDWAN BAE (S ultra) Drs. H. ROEM KONO (Gorontalo) EDISON BETAUBUN , S.H. , M.H. (Maluku) Dr. SAIFUL BAHRI RURAY, S.H., M.Si. (Maluku Utara) Pdt. ELiON NUMBERI , S.Th . (Pap ua)
314 315 316 318 320 321 322
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Golongan Karya 79 dari 91 orang Anggota 3.
FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
NO URUT 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11 .
NAMA FADHLULLAH (Aceh I) KHAIDIR (Aceh II) H. R. MUHAMMAD SYAFI'I, S.H. , M.Hum. (Sumut I) H. GUS IRAWAN PASARIBU , S.E.Ak. , M.M. (Sumut II) MARTIN HUTABARAT, S.H. (Sumut 11/) Dr. H. SUIR SY AM, M.Kes., M.M.R. (Sumbar I) ADE REZKI PRA T AMA, S.E. (Sumbar II) RITA ZAHARA, S.H. (Riau I) H. NURZAHEDI , S.E. (Riau II) Ir. H. A. R. SUTAN ADIL HENDRA, M.M. (Jambi) EDHY PRABOWO, M.M. , M.B.A. (Sumsel/)
NOMOR ANGGOTA 324 325 326 327 329 330 331 332 333 334 335
- 13-
NO URUT
NAMA
Ir. SRI MELlYANA (Sumsel II) H. AHMAD MUZANI 13. (LampungJl ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.I.P. 14. (OKI Jakarta I) H. BIEM TRIANI BENJAMIN, B.Sc. , M.M. 15. (OKI Jakarta II) ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO 16. (OKI Jakarta III) Dr. Ir. H. D. SODIK MUDJAHID, M.Sc. 17. (Jabar I) RACHEL MARYAM SAYIDINA 18. (Jabar II) Ir, H. AHMAD RIZA PATRIA, M.BA 19. (Jabar III) HERI GUNAWAN 20. (Jabar IV) FADLI ZON, S.S., M.Sc. 21 . (Jabar V) Ir. H. NUROJI 22. (Jabar VI) drg . PUTIH SARI 23. (Jabar VII) Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, D.E.A. 24. (Jabar VIII) H. 00 SUTISNA, S.H. 25. (Jabar IX) H. SUBARNA, S.E., M.Si 26. (Jabar XI) JAMAL MIRDAD 27. (Jateng I) ABDUL WACHID 28 . (Jateng II) Hj. SRIWULAN, S.E. 29. (Jateng III) H. BAMBANG RIYANTO, S.H., M.H., M.Si. 30. (Jateng_ V) Ir. H. HARRY POERNOMO 31. (Ja teng VI) Ir. KRT. H. DARORI WONODIPURO, M.M. 32. (Jateng VII) 12.
NOMOR ANGGOTA 336 338 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 357 358 359
- 14 -
NO URUT
NAMA
Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E ., M.M. (Jateng VIII) MOHAMAD HEKAL, M.B.A. 34. (Jateng IX) RAMSON SIAGIAN 35. (Jateng X) ANDIKA PANDU PURAGABAYA, S.Psi., M.Si., M.Sc. 36 . (DIY) Ir. BAMBANG HARYO SOEKARTONO 37. (Jatim I) Ir. H. SOEPRIYATNO 38. (Jatim II) Ir. SUMAIL ABDULLAH 39. (Jatim 11/) BAM BANG HARY ADI, S.E. 40 . (Jatim IV) MORENO SUPRAPTO 41. (Jatim V)' Ir. ENDRO HERMONO, M.B.A. 42 . (Jatim VI) Drs. SUPRIYANTO 43. (Jatim VII) Dr. H. SAREH WIYONO M. S.H., M.H . 44 . (Jatim VIII) WIHADI WIYANTO, S.H. 45. (Jatim IX) KHILMI 46 . (Jatim X) H. MOH NIZAR ZAHRO, S.H. 47 . (Jatim XI) H. DESMOND JUNAIDI MAHESA, S.H., M.H. 48. (Banten II) IDA BAGUS PUTU SUKARTA, S.E., M.Si. 49 . (Bali) H. WILLGO ZAINAR, S.E. , M.B.A. 50. (NTB) PIUS LUSTRILANANG, S.I.P., M.Si. 51. (N TT I) Ir. FARY DJEMY FRANCIS, M.M.A. 52 . (NTT II) KATHERINE A. OENDOEN 53 . (Kalbar) 33.
NOMOR ANGGOTA 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 376 378 379 380 381 382
- 15 -
NO URUT 54. 55. 56 . 57 . 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67.
NAMA H. IWAN KURNIAWAN, S.H. (Ka/teng) Drs. H. SY AIFUL RASYID, M.M. (Kalsell) Drs. H. SJACHRANI MATAJA, M.M., M.B.A. (Kalsel II) LUTHER KOMBONG (Kaltim) Drs. WENNY WAROUW (Sulut) SUPRATMAN, S.H ., M.H. (Sultenq) Dr. H. AZIKIN SOLTHAN , M.Si. (Sulsell) H. ANDIIWAN DARMAWAN ARAS, S.E. (Sulsel II) Drs . H. ANDI NAWIR, M.P . (Sumsel III) HAERUL SALEH, S.H. (Sultra) ELNINO M. HUSEIN MOHI, S.T., M.Si. ( Garontala) Dra . Hj. RUSKATI ALI BAAL (Sulbar) AMRULLAH AMRI TUASIKAL, S.E. (Maluku) ROBERTH ROUW (Papua)
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Anggota
4.
NOMOR ANGGOTA 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 67 dari 73 orang
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT
NO URUT 1. 2. 3.
NAMA H.TEUKU RIEFKY HARSYA, B.Se., M.T. (Aceh I) MUSLIM, S.H., M.M. (Aceh II) RUHUT SITOMPUL, S.H. (Sumut I)
NOMOR ANGGOTA 397 398 399
- 16 -
NO URUT
NAMA
ROOSL YNDA MARPAUNG (Sumut II) H. DARIZAL BASIR 5. (Sum bar I) Ir. H. MULY ADI 6. (Sumbar II) MUHAMMAD NASIR 7. (Riau II) Drs. H. ZULFIKAR AGHMAD 8. (Jambi) H. SYOFWATILLAH MOHZAIB, S.Sos. 9. (Sumsell) WAHYU SANJAYA, S.E. 10. (Sumselll) H. ZULKIFLI ANWAR 11 . (Lampung I) Ir. H. MARWAN GIK ASAN , M.M. 12 . (Lampung II) EKOWIJAYA 13. (Bangka Beldung) OWl ASTUTI WULANDARI 14. (OKI Jakarta I) Hj. MELANIE LEIMENA SUHARLI 15. (OKI Jakarta II) H. AGUNG BUDI SANTOSO, S.H., M.M. 16. (Jabar I) DE DE YUSUF MAGAN EFFENDI, S.T., M.Si. 17. (Jabar II) Dr. SJARIFUDDIN HASAN , S.E., M.M., M.B .A. 18. (Jabar III) Ir. H. E. HERMAN KHAERON, M.Si. 19. (Jabar VIII) LINDA MEGAWATI, S.E., M.Si. 20. (Jabar IX) H. AMIN SANTO NO, S.Sos. 21. (Jabar X) Dr. AGUS HERMANTO 22. (Jateng I) Dr. Ir. DJOKO UDJIANTO, M.M. 23. (Jateng III) RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. 24. (Jatenq IV)
4.
NOMOR ANGGOTA
400 402 403 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 419 420 421 423 424 425
- 17 -
NO URUT
NAMA
Ir. FANDI UTOMO (Jatim I) EVI ZAINAL ABIDIN, B. Comm. 26. (Jatim II) Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA 27. (Jatim 11/) Drs. AYUB KHAN 28. (Jatim IV) VENNA MELINDA, S.E. 29. (Jatim VI) SARTONO HUTOMO 30. (Jatim VII) Drs. H. GUNTUR SASONO, M.Si. 31 . (Jatim VIII) DIDIK MUKRIANTO, S.H. 32 . (Jatim IX) H. MAT NASIR, S.Sos. 33. (Jatim XI) VIVI SUMANTRI JAYABAYA, S.Sos. 34 . (Banten I) Drs. H. WAHIDIN HALlM , M.Si. 35 . (Banten III) I PUTU SUDIART ANA 36. (Bali) Dr. BENNY K. HARMAN, S.H. 37. (NTT I) Dr. JEFIRSTSON R. RIWU KORE, M.M. 38 . (NTT II) ERMA SURYANI RANIK, S.H. 39. (Kalbar) EVERT ERENST MANGINDAAN, S.I.P. 40. (Sulutl dr. VERNA GLADIES M. INKIRIWANG 41 . (Sulteng) Hj. ALlYAH MUSTIKA ILHAM, S.E. 42 . (Sulsell) Ir. H. MUHAMMAD NASYIT UMAR, S.P. 43. (Sulselli) Dr. Ir. BAHRUM DAIDO, M.Si. 44 . (Suisellll) Drs. H. UMAR ARSAL 45. (Sultral 25.
NOMOR ANGGOTA 428 429 430 431 433 435 436 437 438 439 440 442 444 445 446 448 449 450 451 452 453
- 18 -
NO URUT 46. 47. 48 . 49.
NAMA MAY JEN TNI (PURN) SALIM MENGGA (Sulbar) LIBERT KRISTO lBO, S.S05., S.H., M.H. (Papua) WILLEM WANDIK, S.S05. (Papua) MICHAEL WATTIMENA, S.E., M.M. (Papua Barat)
NOMOR ANGGOTA 454 455 456 457
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrat 49 dari 61 orang Anggota
5.
FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL
NO URUT 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11 . 12. 13. 14.
NAMA H. MUSLIM AYUB, S.H ., M.M. (Aceh I) MULFACHRI HARAHAP, S.H. (Sumut I) Dr. SALEH PARTAONAN DAULAY, M.Ag. , M.Hum., M.A. (Sumut /I) H. NASRIL BAHAR, S.E. (Sumut /II) H. JON ERIZAL, S.E. , M.B.A. (Riau I) H. A . BAKRI HM, S.E. (Jambi) Ir. H. ACHMAD HAFISZ TOHIR (Sumsell) HANNA GAYATRI, S.H. (Sumselll) Hj. DEWI CORYATI, M.Si. (Bengkulu) ZULKIFLI HASAN, S.E., M.M. (Lampung I) H. ASMAN ABNUR, S.E., M.Si. (Kepri) AHMAD NAJIB QUDRATULLAH, S.E. (Jabar /I) PRIMUS YUSTISIO , S.E. (Jabar V) LUCKY HAKIM (Jabar VI)
NOMOR ANGGOTA 458 459 460 461 463 464 465 466 467 468 470 471 473 474
- 19 -
NO URUT 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34 . 35.
NAMA DAENG MUHAMMAD, S.E ., M.Si. (Jabar VII) BUDI YOUYASTRI (Jabar X) HAERUDIN, S.Ag., M_H. (Jabar X I) YAYUK BASUKI (Jateng I) Hj. LAlLA ISTIANA DS, S.E. (Jateng IV) MOHAMMAD HATTA (Ja teng V) Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, M.T. (Jateng VI) Dr. Ir. H. TAUFIK KURNIAWAN, M.M. (Jateng VII) AMMY AMALIA FATMA SURYA, S.H., M.Kn. (Jateng VIII) Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si. (Jateng IX) ANDRIYANTO JOHAN SY AH (Jateng X) H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P. (DIY) H. SUNGKONO (Jatim I) ANANG HERMANSYAH (Jatim IV) H. TOTOK DARY ANTO, S.E. (Jatim V) Ir. A. RISKI SADIG (Jatim VI) EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos. (Jatim VIII) Drs . H. KUSWIYANTO, M.Si. (Jatim IX) VIVA YOGA MAULADI , M.Si. (Jatim X) H. Y ANDRI SUSANTO (Banten II) M. ALI TAHER PARASONG (Banten III)
NOMOR ANGGOTA 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495
- 20-
NO URUT 36. 37. 38. 39. 40. 41 . 42. 43.
NAMA
NOMOR ANGGOTA
H. MUHAMMAD SYAFRUDIN, S.T., M.M.
496
(NTB)
H. SYAHRULAN PUA SAWA (NTT I) H. SUKIMAN, S.Pd., M.M.
497 498
(Kalbar)
HANG ALI SAPUTRA SYAH PAHAN, S.H.
499
(Kalteng)
Dra. Y ASTI SOEPREDJO MOKOAGOW
500
(S ulut)
Ir. H. ANDI TAUFAN TIRO
502
(Sulsel II)
AMRAN,S.E.
503
(Sulsel III)
Dra. Hj. TINA NUR ALAM, M.M.
504
(Sultra)
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Amanat Nasional 43 dari 48 orang Anggota
6.
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
NO URUT 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
NAMA H. IRMAWAN. 5.505., M.M . (Aceh I)
MARWAN DASOPANG (Sumut II)
Ir. H. MUHAMAD LUKMAN EDI, M.Si. (Riau II)
H. HANDAYANI, S.K.M . (Jamb i) H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag. (Jabar II)
NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Fil. (Jabar 11/)
KRISNA MUKTI (Jabar VII)
H. YANUAR PRIHATIN , M.Si. (Jabar X)
ARVIN HAKIM TOHA (Jate ng III)
Drs. H. MOHAMAD TOHA, 5 .505., M.Si. (Jateng V)
NOMOR ANGGOTA 37 38 39 --
40 44 45 46 49 53 54
- 21 -
NO URUT 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
NAMA H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi., M.Si. (Jateng VI) Drs. H. TAUFIQ R ABDULLAH (Jatenq VII) SITI MUKAROMAH, S.Ag. (Jateng VIII) ARZETTY BILBINA, S.E. (Jatim I) H. SYAIKHUL ISLAM ALI, Lc., M.Sos. (Jatim I) ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si. (Jatim II) Hi. NIHAYATUL WAFIROH, M.A. (Jatim III) Ir. M. NASIM KHAN (Jatim III) Drs. H. M. SYAIFUL BAHRI ANSHORI, M.P. (Jatim IV) Ora. Hi. LATHIFAH SHOHIB (Jatim V) H. AN'IM F. MAHRUS (Jatim VI) Drs. IBNU MULTAZAM (Jatim VII) Drs. H. ABO. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si. (Jatim VIII) Ora. Hi. IDA FAUZIYAH, M.Si. (Jatim VIII) Hi. ANNA MU'AWANAH, S.E., M.H. (Jatim IX) H. JAZILUL FAWAID, S.Q., M.A. (Jatim X) Ora. Hi. SITI MASRIFAH, M.A. (Banten III) DANIEL JOHAN (Kalbar) Dr. H. ZAINUL ARIFIN NOOR, S.E ., M.M. (Ka/sell) PEGGI PATRISIA PATTIPI (Papua)
NOMOR ANGGOTA 55 56 57 62 63 64 65 66 67 ..-
69 70 71 72 73 74 75 77
79 80 83
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 30 dari 47 orang Anggota
· 22 .
7.
FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
NO URUT
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11 . 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 .
NAMA H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S.Ag. (Aceh I) TlFATUL SEMBI RING (Sumut I) H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A. (Sumut II) ANSORY SIREGAR, Lc. (Sumut III) Dr. HERMANTO, S.E., M.M. (Sumbar I) H. REFRIZAL (Sumbar II) Drs. H. CHAIRUL ANWAR, Apt. (Riau I) H. MUSTAFA KAMAL, S.S. (Sumsell) Drs. H. MOHO. IQBAL ROMZI (Sumsel \I) Drs. AL MUZZAMMIL YUSUF, M.Si. (Lampung I) H. AHMAD ZAINUDDIN, Lc. (OKI Jakarta I) Drs. H. ADANG DARADJATUN (OKI Jakarta 1/1) Hj. LEOlA H. AMALlAH, S.Si., M.Psi.T. (Jabar I) Dr. H. ADANG SUDRAJAT, M.M., A.V. (Jabar II) H. ECKY AWAL MUCHARAM, S.E.Ak. (Jabar III) Ir. H. YUDI WIDIANA ADIA , M.Si. (Jabar IV) H. TB. SOENMANDJAJA (Jabar V) H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN , S.Sos. (Jabar VI) Dr. H. SA'DUDDIN, M.M. (Jabar VII) Drs. MAHFUDZ SIDDIQ, M.Si. (Jabar VIII)
NOMOR ANGGOTA
84 85 86 --
87 88 89 90 91 92 93 95 97 98 99 100 101 102 103 104 105
- 23-
NO URUT 21. 22 . 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 . 30. 31. 32.
NAMA H. NURHASAN ZAIDI (Jabar IX) Dr. K.H. SURAHMAN HIDAYAT, M.A. (Jabar X) Dr. MOHAMAD SOHIBUL IMAN (Jabar XI) Dr. H. M. GAMARI SOETRISNO (Jateng III) H. ABDUL KHARIS ALMASYHARI, S.E., M.Si., Akt. (Jateng V) Drs. ABDUL FIKRI, M.M. (Jateng IX) Dr. H. SUKAMT A (DIY) Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO (Jatim I) H. FAHRI HAMZAH, S.E. (NTB) H. HADI MUL YADI, S.Si., M.Si. (Kaltim) H. ANDI AKMAL PASLUDDIN, S.P., M.M. (Suiselll) MUHAMMAD YUDI KOTOUKY (Papua)
NOMOR ANGGOTA 106 107 108 109 111 112 113 114 118 120 122 123
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 32 dari 40 orang Anggota 8.
FRAKSIPARTAIPERSATUANPEMBANGUNAN
NO URUT 1. 2. 3. 4. 5. 6.
NAMA Drs. H. HASRUL AZWAR, M.M. (Sumut I) H. EPY ARDI ASDA, M.Mar. (Sumbar I) MUHAMMAD IQBAL, S.E., M.Com. (Sumbar II) Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (Jambi) H. ACHMAD FAUZAN HARUN, S.H. , M.Kom .1. (o KI Jakarta I) Dr. H. R. ACHMAD DIMYATI NATAKUSUMAH, S.H ., M.H., M.Si. (oKI Jakarta III)
NOMOR ANGGOTA 507 509 510 511 512 514
·24 ·
NO URUT
7. 8. 9.
10. 11 . 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 . 21. 22. 23 . 24 · 25 · 26. 27 ·
NAMA H. JOKO PURWANTO (Jabar III) Dr. Hi. RENI MARLINAWATI (Jabar IV) H. ACHMAD FARIAL (Jabar V) Dra. Hi. WARDATUL ASRIAH (Jabar VII) H. DONY AHMAD MUNIR, S.T., M.M. (Jabar IX) ASEP A. MAOSHUL AFFANDY (Jabar X) H. MUKHLlSIN (Jatenq II) H. MOHAMAD ARWANI THOMAFI (Jatenq III) K.H. MUSLICH lA. (JatenQ VI) Ir. H. M. ROMAHURMUlIY, M.T. (JatenQ VII) ACHMAD MUSTAQIM, S.P., M.M. (JatenQ VIII) Drs. H. lAINUT TAUHID SA'ADI , M.Si. (Jateng IX) H. ARSUL SANI, S.H. , M.Si. (Jatenq X) SY. ANAS THAHIR (Jatim III) H. ISKANDAR D. SYAICHU, S.E. (Jatim X) FANNY SAFRIANSYAH, S.E. (Jatim XI) Hi. IRNA NARULlTA, S.E., M.M. (Banten I) Hi. KARTIKA YUDHISTI, B.Eng. , M.Sc. (Banten II) Drs. H. IRGAN CHIRUL MAHFll, M.Si. (Banten III) Dra. Hi . ERMALENA MHS . (NTB) H. SYAIFULLAH TAMLlHA, S.Pi., M.S. (Ka/sell)
NOMOR ANGGOTA
515 516 517 518 519 520 522 523 524 525 526 527 528 530 531 532 533 534 535 536 538
- 25 -
NO URUT
NAMA
H. MUHAMMAD ADITYA MUFTI ARIFIN, S.H. (Kaiselll) Hj. FATMAWATI RUSDI, S.E. 29. (Suisellll) Dr. H. M. Z. AMIRUL TAMIM, M.Si. 30. (Sultra) 28.
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Anggota 9.
NOMOR ANGGOTA 539 543 544 30 dari 39 orang
FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT
NO URUT
NAMA
Prof. Dr. BACHTIAR AL Y, M.A. (Aceh I) ZULFAN LlNDAN 2. (Aceh II) SAHAT SILABAN 3. (Sumut II) H. M. ALI UMRI, S.H. , M.Kn. 4. (Sumut III) H. ENDRE SAIPOEL 5. (Sumbar I) IRMA SURYANI 6. (Sumselll) Drs. TAMANURI, M.M. 7. (Lampung II) Drs. H. NY AT KADIR 8. (KEPRI) H. AHMAD SAHRONI, S.E. 9. (OKI Jakarta III) MAYJEN TNI (Purn) SUPIADIN ARIES SAPUTRA 10. (Jabar XI) Drs. FADHOLI 11. (Jateng I) ALI MAHIR 12. (Jateng II) 1.
DONNY IMAM PRIAM BODO, S.T., M.M. (Jateng III) Drs. K.H. CHOIRUL MUNA 14. (Jateng VI) 13.
NOMOR ANGGOTA
1 2 4 5 6 7
9
10 11 12 13 14 15 16
- 26-
NO URUT 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 . 22 . 23 . 24 . 25. 26 . 27 . 28 .
NAMA
NOMOR ANGGOTA
AMELIA ANGGRAINI (Jateng VII) Drs. H. HASAN AMINUDIN , M.Si. (Jatim II) Drs. T. TAUFIQULHADI, M.Si. (Jatim IV) MOHAMMAD MAHARDHIKA SUPRAPTO (Jatim VI) drg. Hj. YAYUK SRIRAHAYUNINGSIH , M.M., M.H. (Jatim VII) Drs. H. SOEHARTONO (Jatim VIII) H. SLAMET JUNAIDI (Jatim X I) Hj . TRI MURNY, S.H . (Banten I) Dr. H. KURTUBI , S.E., M.Sp. , M.Sc. (NTB) JOHNNY G. PLATE, S.E. (NTT I) H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE (Kalbar) Dr. H. ACHMAD AMINS, M.M. (Kaltim) AKBAR FAISAL (Su/sel II) SULAEMAN L. HAMZAH (Papua)
17 18 19 21 22 23 24 25 26 27 29 31 33 36
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Nasional Dem okrat 28 dari 36 orang Anggota
10. FRAKSIPARTAIHATINURANIRAKYAT NO URUT 1. 2.
3.
NAMA Ir. NURDIN T AMPUBOLON (Sum ut I) RUFINUS HOTMAULANA HUTAHURUK, S.H., M.M. , M.H. (Sum ut II) SAMSUDIN SIREGAR, S.H. (Sumut III)
NOMOR ANGGOTA 545 546 547
- 27-
NO URUT
4. 5.
6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
NAMA FAUZIH H. AMRO, M.Si. (Sumsell) FRANS AGUNG MULA PUTRA, S.S05., M.H. (Lampung I) MOH. ARIEF S. SUDITOMO, S.H. , M.A. (Jabar I) H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si. (Jabar II) Capt. H. DJONI ROLINDRAWAN, S.E., M.Mar., M.B.A. (Jabar III) Dr. H. DOSSY ISKANDAR PRASETYO (Jatim VII I) Dr. H. M. FARID ALFAUZI (Jatim XI) LALU GEDE SYAMSUL MUJAHIDIN, S.E. (NTB) FERRY KASE , S.H. (NTT II) H. SARIFFUDDIN SUDDING, S.H., M.H. (Sulteng) Hj. DEWIE Y ASIN LlMPO, S.E. (Sulsell)
NOMOR ANGGOTA
548 549 550 551 552 554 555 557 558 559 560
Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat 14 dari 16 orang Anggota
- 28-
KETUA RAPAT (Dr. AGUS HERMANTO/WAKIL KETUA OPR RI BIOANG IN BANG): Assa/amu 'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Ya ng kami hormati saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta seluruh jajarannya ; Yang kami hormati saudara Wakil Menteri Luar Negeri beserta jajarannya; Ya ng kami hormati Pimpinan dan Anggota DPR RI yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua , sehingga kita dapat mengikuti rapat paripurna DPR RI pad a hari ini dalam keadaan sehat wa l'afiat, untuk melaksanakan tug as konstitusional kita. Menurut catatan dari Sekretariat Jenderal DPR RI daftar hadir permulaan rapat paripurna ini telah ditandatangani oleh 364 dari 556 Anggota DPR RI dan dihadiri oleh Anggota dari seluruh fraksi yang ada di DPR RI dengan rincian sebagai berikut: 1. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hadir 70 dari 106 Anggota 2. Fraksi Partai Golongan Karya hadir 55 dari 91 Anggota 3. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya hadir 60 dari 73 Anggota 4. Fraksi Partai Demokrat hadir 43 dari 60 Anggota 5. Fraksi Partai Amanat Nasional hadir 40 dari 48 Anggota 6. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa hadir 22 dari 47 Anggota 7. Fraksi Partai Kead ilan Sejahtera hadir 30 dari 40 Anggota 8. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan hadir 25 dari 39 Anggota 9. Fraksi Partai Nasiona l Demokrat hadir 25 dari 36 Anggota hadir 14 dari 15 Anggota 10.Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat Dengan demikian kuorum telah tercapai, dan dengan mengucap Bismillahirahmanirahim , perkenankanlah kami selaku Pimpinan Dewan membuka Rapat Paripurna DPR RI yang ke 8, Masa Sidang Pertama tahun siding 2015 - 2016 hari Selasa , tanggal 20 Oktober 2015 dan kami nyatakan terbuka untuk umum. (RAPAT DIBUKA PUKUL : 14.30 WI B) Hadirin yang kami hormati , Marilah kita berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. (MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA) Hadirin kami persilakan duduk kembali.
- 29 -
Siding Dewan yang kami hormati, Sesuai dengan hasil keputusan rapat konsultasi pengganti rapat Bamus DPR RI, antara Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi-fraksi tangga l 19 Oktober 2015, acara rapat paripurna hari ini adalah: 1. Pembicaraan Tingkat II /pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam masalah pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Vietnam (Treaty on mutual Legal Assistence in Criminal Matters Between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Vietnam); 2. Laporan Komisi III DPR RI terhadap Hasil Pembahasan Fit and Proper test calon Anggota Komisi Yudisia l Masa Jabatan Tahun 2015 - 2020 , dilanjutkan dengan Pengambilan Keputusan ; 3. Pendapat Fraksi-fraksi dan pengambi lan keputusan terhadap 2 (dua) RUU Usullnisiatif AKD menjadi RUU DPR RI, yaitu; c. RUU Usullnisiatif Komisi VIII DPR RI tentang Penyandang Disabilitas ; d. RUU Usul Inisiatif Komisi IV DPR RI tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan , Pembudidayaan Ikan, dan Petambak Garam ; 4. Laporan Badan Legislasi DPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap Peraturan Bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI terhadap DPR RI ; 5. Penetapan Kembali Mitra Kerja Komisi II , IV, V, VII dan X DPR RI. Sekarang kami ingin menanyakan kepada sidang Dewan yang terhormat, apakah acara tersebut dapal diselujui? F-PG (H . MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E.): Belum-belum ! KETUA RAPAT: Baik silakan yang interupsi. F-PG (H . MUKHAMAD MISBAKHUN , S.E.): Interupsi Pimpinan l Dari Mukhamad Misbakhun Dapil Jawa Timur II Kola Pasuruan , Kabupaten Pasuruan , Kola Probolinggo dan Kabupale n Probolinggo, Nomor Anggota A - 283. Berkailan dengan agenda rapal paripurna hari ini , mengenai usulan dan masukkan dari Badan Legislasi mengenai perubahan kedua mengenai Tala Tertib DPR RI. Berkaitan dengan keinginan daripada legislasi unluk melakukan perubahan Tata
- 30-
Tertib terkait dengan fungsi dan penambahan , peran dan tugas Badan Legislasi. Selama ini banyak sekali keluhan-keluhan kepada kita , mengenai rencana pencapaian legislasi kita , sampai hari ini belum satupun undang-undang yang dihasilkan oleh DPR dalam satu tahun mas a tugasnya. Kemudian Badan Legislasi berinisiatif dan disetujui melalui mekanisme yang ada di DPR , untuk melakukan perubahan Tata Tertib. Dimana Naskah Akademik dan sebagainya itu nanti bisa dilakukan efisiensi dan sebagainya , yang selama ini berada didalam Deputi PUU yang sudah berubah menjadi Badan Keahlian DPR. Berapa hari yang lalu saya melihat jadwal mengenai persetujuan paripurna ini untuk dimintain , sudah ada jadwal di paripurna bahwa perubahan Tata Tertib tersebut akan dilaksanakan, tetapi saya melihat hari ini jadwal paripurna tentang itu dikosongkan . Saya tidak tahu kenapa ada , tiba-tiba ada peru bahan , siapa yang merubah jadwal tersebut? Sehingga keputusan Bamus yang tadinya ada jadwal tersebut di tiadakan . Ini menjadi pertanyaan kita yang ada menjadi Anggota Badan Legislasi , kenapa ini berubah? Dan Yang kedua , mengenai berubahnya Deputi PUU menjadi Badan Keahlian DPR , itu adalah jabatan eselon tingkat I yang berada dilingkungan DPR , kenapa tidak ada yang namanya mengikuti aturan Aparatur Sipil Negara? dimana harus ada Pansel, ada seleksi terbuka dan lain sebagainya, ini lembaga DPR dimana ada ketentuanketentuan yang berkaitan dengan Aparatur Sipil Negara , dan jabatan-jabatan tertentu yang seharusnya juga mengikuti ketentuan tersebut. Dan ini ingin saya sampaikan di Paripurna ini untuk menjadi perhatian bahwa keinginan kita untuk Anggota Badan Legislasi, bagaimana DPR RI menjalankan fungsi legislasinya dengan lebih kuat , dengan adanya perubahan Tata Tertib tersebut, tetapi hari ini keinginan kita tersebut harus ditunda lebih dahulu , karena ada perubahan jadwal tersebut. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:
Baik, tentunya Pak Misbakhun , dapat kami jawab yang acara pertama , itu memang ada didalam surat yang ditujukan kepada Pimpinan Dewan , nanti akan saya bacakan. Sehingga surat yang dimajukan kepada Pimpinan Dewan , tentunya nanti Baleg akan menyampaikan draf bahwa Peraturan DPR RI ini akan disempurnakan . Untuk itu kami sampaikan kepada paripurna , apakah draf ini bisa disetujui atau tidak, setelah itu baru draf tersebut kalau disetujui disempurnakan oleh Baleg dan kemudian ini akan menjadi usulan Baleg yang kemudian tentunya nanti dilaksanakan seperti pembahasan biasa pada tahap pertama , kemudian tahap kedua dari pengambilan keputusan. Itu yang bisa kami sampaikan . F-PKS (H. ECKY AWAL MUCHARAM, S.E. , Ak.):
Interupsi pimpinan Ekhy Awal Mucharam A -100 Dapil Jawa Barat III. Pimpinan yang saya hormati ,
- 31 -
Terkait dengan Tata Tertib ini , ini merupakan turunan dari Undang-undang MD3, dan proses perubahan Tata Tertib ini jelas kita harus betul-betul memperhatikan secara seksama dan setiap dari diri kita terikat dengan Tata Tertib ini apabila diputuskan. Sampai dengan saat ini , kami belum menerima apa yang dimaksud perubahan itu? Dan bagaimana kontens isi daripada perubahan itu? Kami tidak ingin mengambil sebuah keputusan yang kami tidak tahu , padahal itu akan mengikat kami. Jadi Pimpinan , saya rasa tentang Tata Tertib yang diajukan tadi kita sepakat bahwa kita harus meningkatkan kinerja amanah undang-undang terkait dengan legislasi kita . Karena kita adalah legislator, tapi proses pembuatan undang-undang itu juga harus merujuk dan mengacu kepada tata cara pembuatan undang-undang yang juga sudah diatur oleh undang-undang . Jadi dengan kata lain , kita haru s mencermati terkait dengan Tata Tertib ini dan hak konstitusi dari masing-masing anggota harus dipenuhi, sehingga naskah ataupun konsideran dari perubahan Tatib ini harus disampaikan terlebih dahulu kepada anggota DPR RI. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Baik , F-PG (H. MUKHAMAD MISBAKHUN , S.E.): Interupsi pimpinan , Misbakhun Pimpinan KETUA RAPAT: Sebentar Pak Misbakun, bagaimana ka lau acara yang pertama ini kita setujui dulu karena ada Mahkamah Agung yang akan juga melantik temen kita supaya tentunya waktu jauh lebih efisien. Nanti masalah debat dan lain sebagainya mari kita selesaikan , karena memang aturannya seperti itu pak Misbakhun , harus disampaikan dulu dimintakan persetujuan dari Anggota Dewan baru itu nanti diambil suatu langkahlangkah selanjutnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Demikian bisa disetujui ya? (RAPAT : SETUJU) Baik, bapak, Ibu sekalian yang saya hormati, Sebelum memulai acara pertama perlu kami beritahukan bahwa Pimpinan Dewan, telah menerima keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89/PITahun 2015, Tanggal 31 Agustus 2015 tentang Peresmian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dari Anggota dan maksud kami Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat sisa masa jabatan 2014 - 2019. Dan akan melaksanakan pelantikan Anggota DPR RI oleh Ketua Mahkamah Agung yaitu saudara Drs. H. Mohammad Idham Samawi bin Samawi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 77 Undang-undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR , DPD dan DPRD sebagaimana telah dirubah
- 32 -
dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 20 14 serla Pasal 8 ayal (2) Peraluran DPR RI lenlang Tala Terlib yang berbunyi "Anggola sebagaimana dimaksud pad a ayal (1) sebelum memangku jabalannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu oleh Kelua Mahkamah Agung dalam rapal Paripurna DPR RI ". Berdasarkan hal lersebul dialas kami menanyakan kepada sidang dewan yang lerhormal, apakah dapal kila lakukan pelanlikan Anggola DPR RI? (RAPAT SETUJU) Terima kasih . Unluk ilu Pimpinan Dewan menyerahkan kepada Sekrelaris Jenderal DPR RI unluk menyelenggarakan upacara pelanlikan Anggola DPR RI , saudara Drs . H. Mohammad Idham Samawi Bin Samawi , dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemiliha Daerah Islimewa Yogyakarla. PEMBAWA ACARA :
Persiapan pelanlikan Anggola DPR RI , Anggola DPR yang akan dilanlik dipersilakan menem pali lempal yang lelah dilenlukan . Kelua Mahkamah Agung dan Pimpinan DPR dipersilakan menempali lempal yang lelah dilenlukan . Upacara pengucapan sumpah/janji Anggola DPR RI , masa keanggolaan 2014 - 2019 dimulai. Diawali dengan pembacaan pelikan kepulusan Presiden Republik Indonesia . SEKJEN DPR RI:
PETIKAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOM OR 89/PITAHUN 2015 TENTANG PERESMIAN ANGGOTA DEWAN PEREWAKILAN RAKYAT DAN ANGGOTA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SISA MASA JABATAN TAHUN 2014 - 2019. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA:
Menimbang
: dan selerus nya
Mengingal
: dan selerusnya
- 33 -
Memutuskan : Menetapkan
Keputusan Presiden tentang Peresmian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 .
Kesatu
Terhitung sejak pengucapan sumpah/janji , meresmikan Drs. H. MOHAMMAD IDHAM SAMAWI Bin SAMAWI sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan ,
Daerah
Pemilihan ,
Daerah
Istimewa Yogyakarta . Kedua Ketiga
: dan seterusnya Keputusan
Presiden
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
ditetapkan . Salinan
dan seterusnya
Petikan keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta, pad a tanggal31 Agustus 2015 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA tid
JOKOWIDODO PEMBAWA ACARA:
Rohaniwan dipersilakan menempati tempat yang telah ditentukan . Pengucapan sumpah Anggota DPR menurut agama Islam dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung . KETUA MAHKAMAH AGUNG:
Sebelum memangku jabatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, saudara wajib bersumpah menu rut agama Islam . Apakah saudara bersedia?
- 34 -
Drs. H. MOHAMMAD IDHAM SAMAWI
Bersedia. KETUA MAHKAMAH AGUNG:
Patut saya ingatkan . bahwa sumpah yang akan saudara ucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia . Tanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila dan Undang-Undang Oasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sumpah ini adalah janji terhadap Tuhan Yang Maha Esa . dan kepada manusia yang harus ditepati, dengan segala keikhlasan , dan kejujuran. Saya harap saudara mengikuti dan menirukan kata-kata saya dengan hikmat. SUMPAH/JANJI Oemi Allah saya bersumpah, Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya , sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Oasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguhsungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PEMBAWA ACARA:
Persiapan penandatangan Berita Aca ra Sumpah . Penandatanganan berturut-turut oleh Anggota OPR RI yang baru dilantik, Rohaniwan dan terakhir oleh Ketua Mahkamah Agung . (PENANOATANGANAN BERITA ACARA SUMPAH) Kepada Rohaniwan dipersilakan kembali ke tempat semula . Pemberian ucapan selamat kepada Anggota OPR RI yang baru dilantik oleh Pimpinan OPR RI dan Ketua Mahkamah Agung. Upacara Pelantikan Anggota OPR RI selesai , Pimpinan OPR RI dipersilakan kembali menempati kursi Pimpinan dan Anggota OPR RI yang baru dilantik
- 35 -
dipersilakan menempali kursi Anggola dan Kelua Mahkamah Agung dipersilakan kembali ke lempal semula . Hadirin yang kami hormati,
Upacara pelanlikan Anggola DPR RI lelah selesai , dilanjulkan dengan Rapal Paripurna . Kepada Keluarga dan Undangan diberikan kesempalan unluk meninggalkan Ruang Rapal Paripurna. KETUA RAPAT:
Pimpinan Dewan mengucapkan selamal kepada baru saja dilanlik. Semoga dengan bergabungnya saudara akan menjadi lebih memperkual pelaksanaan lug aslugas konslilusional dewan . Sidang Dewan yang kami hormati, Sebelum memulai acara perlu kami berilahukan bahwa Pimpinan Dewan lelah menerima 3 pucuk sural yailu: 1. Sural dari Presiden RI dengan Nomor R61 /Pres/10/2015 langgal 16 Oklober 2015 perihal Calon Anggola Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Masyarakal Profesional. 2. Sural dari Kelua DPD RI dengan Nomor HEN 310-798 DPD RI10 2015 lertanggal 15 Oklober 2015 peri hal penyampaian Kepulusan DPD RI. 3. Sural dari Pimpinan Badan Legislasi Nomor 620/BALEGIDPR RI /10/2015 langgal 19 Oklober 2015 Perihal Penjadwalan dan Pengambilan Kepulusan alas: a. Rancangan Peraluran DPR RI lenlang Perubahan Kedua alas Peraluran DPR RI No . 1 Tahun 2014 lenlang Tala Terlib menjadi Peraluran DPR RI pada Rapal Paripurna lerdekat. b. Peraluran Bersama DPR RI dan BPK RI lenlang Tala Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI kepada DPR RI pada Rapal Paripurna lerdekat. Selanjulnya, unluk sural perlama, kedua dan keliga poin a sesuai dengan Peraluran DPR RI No . 1 Tahun 2014 lenlang Tala Tertib akan dilindaklanjuli sesuai dengan mekanisme yang berlaku .
- 36 -
Sidang Dewan yang kami hormati, Marilah kita memasuki acara pertama Rapat Paripurna Dewan hari ini, yaitu Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Repub lik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republik of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) . Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami persilakan kepada Pimpinan Komisi I DPR RI yang terhormat saudara HA Hanafi Rais , S.I.P., M.P.P. untuk menyampaikan laporannya. PIMPINAN KOMISII DPR RI (H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P.): Yang terhormat saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI; Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM; Yang terhormat saudara Menteri Luar Negeri atau yang mewakili; Yang terhormat saudara-saudara Anggota Dewan; dan Hadirin sekalian yang kami muliakan. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh . Salam sejahtera bagi kita semua.
Perkenankanlah saya mewakili Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI menyampaikan Laporan Hasil Pembicaraan Tingkat I atas Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam). Melalui Surat Nomor R-11/Pres/02/2015 tanggal 2 Februari 2015, Presiden telah menyampaikan Rancangan Undang-undang ini dan menugaskan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Luar Negeri untuk mewakili Pemerintah membahas RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik tersebut bersama dengan DPR RI. Selanjutnya Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah DPR RI tanggal 10 Februari 2015 te lah menugaskan Komisi I DPR RI untuk melakukan pembahasan terhadap RUU tersebut bersama-sama dengan Pemerintah. Dalam proses persiapan pembahasan terhadap Rancangan Undangundang tersebut, Komisi I DPR RI telah melakukan Rapat Dengar Pendapat dan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Instansi terkait dan Pakar untuk mendapatkan masukan . Selanjutnya pad a tanggal 7 April dan tanggal 13 Oktober 2015 , Komisi I DPR RI bersama Pemerintah melakukan pembahasan Pembicaraan Tingkat I terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam.
- 37 -
Pembahasan Pembicaraan Tingkat I tersebut berlangsung secara kritis , mendalam dan terbuka yang pada akhirnya Fraksi-fraksi di Komisi I OPR RI dan Pemerintah bersama-sama menyetujui RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam untuk selanjutnya dibahas dalam Pembahasan Pembicaraan Tingkat II atau Pengambilan Keputusan pada Rapat Paripurna OPR RI untuk disahkan menjadi Undang-undang. Oengan adanya perjanjian tersebut , hubungan dan kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Viet Nam dalam bidang penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan atas dasar kerja sama yang saling menguntungkan atau mutual benefit diharapkan semakin meningkat. Oengan disahkannya RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam menjadi Undang-undang diharapkan dapat mendukung penegakkan hukum di Indonesia terutama yang berkaitan dengan kejahatan lintas negara atau transnational crime sehingga tidak ada lagi pelaku kejahatan yang dapat meloloskan diri dari penyidikan , penuntutan dan pelaksanaan pidana dari negara tempat dia melakukan kejahatan. Sebagai catatan dalam 1 tahun kurun waktu ini , ini apabila disahkan di Paripurna akan menjadi Undang-undang yang kelima selain Ekstradisi dan Perjanjian Hukuman Timbal Balik karena sudah mengadakan perjanjian bilateral dengan TimorTimor, Viet Nam dan juga Papua Nugini . Yang terhormat saudara-saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI dan Saudara Anggota Dewan. Oemikian Laporan Komisi I OPR RI mengenai Hasil Pembicaraan Tingkat I atas RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam. Selanjutnya, Komisi I OPR RI mengharapkan persetujuan Rapat Paripurna OPR RI hari ini agar RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam dapat disahkan menjadi Undang-undang. Mengakhiri Laporan Komisi I OPR RI hari ini , kami mengucapkan terima kasih kepada para Anggota Dewan yang terhormat yang telah memberikan kepercayaan kepada Komisi I untuk melaksanakan tugas pembahasan RUU ini . Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada para Anggota Komisi I OPR RI , kepada Tim Interdep Pemerintah yang telah secara kooperatif bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam melaksanakan pembahasan RUU tersebut dan selanjutnya kepada Setjen OPR RI khususnya Sekretariat Komisi I OPR RI dan kalangan Pers , kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi -tingginya .
- 38 -
Terima kasih. Wallahuma Fiq Ilia Aquamitoriq, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. PIMPINAN KOMISI DPR RI KETUA,
Drs. MAHFUDZ SIDDIQ, M.Si. Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara HA Hanafi Rais, S.I.P., M.P.P. yang telah menyampaikan Laporan Komisi I DPR RI terhadap Pembahasan RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam). Untuk selanjutnya , kami akan menanyakan kepada Anggota Dewan apakah RUU tentang tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) dapat disetujui untuk disahkan menjadi Undangundang? (RAPAT: SETUJU) Terima kasih. Sidang Dewan yang kami hormati, Berikutnya , kami persilakan saudara Menteri Hukum dan HAM RI untuk menyampaikan pendapat akhir mewakili Presiden. Kami persilakan .
- 39 -
MENTERI HUKUM DAN HAM RI:
PENDAPAT AKHIR ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK SOSIALIS VIET NAM (TREATY ON MUTUAL LEGAL ASSISTANCE IN CRIMINAL MA TTERS BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE SOCIALIST REPUBLIC OF VIET NAM). Assalamu 'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita .
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terhormat; Hadirin dan Sidang yang kami muliakan. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk melanjutkan karya dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Pada hari yang berbahagia ini , kita dapat hadir dalam Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda antara lain Penyampaian Pendapat Akhi r Presiden terhadap Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam). Sebagaimana diketahui bersama , bahwa Rancangan Undang-undang tersebut telah diselesaikan pembahasannya dalam Pembicaraan Tingkat I pada tanggal 13 Oktober 2015 dengan keputusan "'menyetujui untuk diteruskan ke tahap selanjutnya yaitu Pengambilan Keputusan atau Pembicaraan Tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI. Kita semua mengharapkan semoga Rancangan Undang-undang tersebut dapat disetujui bersama dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini untuk disahkan menjadi Undang-undang sehingga diharapkan akan dapat terbentuk regulasi yang komprehensif dalam rangka proses bantuan timbal balik dalam masalah pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam .
- 40 -
Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat; Hadirin dan Sidang yang kami muliakan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi transportasi , komunikasi dan informasi yang semakin canggih telah menyebabkan wilayah negara yang satu dengan yang lain seakan-akan tanpa batas atau borderness, sehingga memudahkan lalu lintas perpindahan manusia dari suatu negara ke negara yang lain . Di samping mempunyai dampak posit if bagi kehidupan manusia, kemajuan teknologi transportasi , komunikasi dan informasi juga membawa dampak negative yang bersifat transnational , yaitu memberikan peluang yang lebih besar bagi pelaku kejahatan untuk meloloskan diri dari penyidikan, penuntutan dan pelaksanaan pidana dari negara tempat kejahatan dilakukan . Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan hubungan kerja dan kerja sama antar negara yang dilakukan melalui berbagai perjanjian baik bilateral maupun multilateral. Dengan meningkatnya hubungan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosiali s Viet Nam khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan dan untuk menjaga hubungan baik kedua belah pihak, maka diperlukan kerja sama yang efektif di bidang pidana. Lingkungan Timbal Balik dalam masalah pidana meliputi penyidikan, penuntutan dan penggeledahan termasuk penelusuran , pemblokiran, pembekuan, penyitaan, perampasan , dan pengembalian hasil dan sarana tindak pidana ya ng diajukan berdasarkan yuridiksi pihak yang berwenang di pihak Pemerintah . Masalah pidana meliputi juga masalah mengenai kejahatan terhadap hukum yang berkaitan dengan pajak kepabeanan , pengawasan , pertukaran mata uang atau masalah penghasilan lainnya . Menyadari kenyataan tersebut, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Viet Nam telah bersepakat mengadakan perjanjian bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Kesepakatan tersebut pada hakekatnya dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja , kerja sama dalam penanggulangan dan pemberantasan tindak pidana terutama yang bersifat transnational dengan memperhatikan prinsip umum hukum internasional yang menitikberatkan pada asas penghormatan kedaulatan negara dan kedau latan hukum , kesetaraan dan saling menguntungkan . 8apak Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat; Hadirin yang kami muliakan . Beberapa materi penting dalam perjanjian bantuan timbal balik dalam masalah pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam , antara lain : 1. Bantuan Timba l Balik dapat berupa :
- 41 -
a. Pencarian dan pengidentifikasian orang dan barang ; b. Pemeriksaan barang dan lokasi; c. Penyampaian dokumen termasuk dokumen untuk mengupayakan kehadiran orang ; d. Penyediaan informasi , dokumen , catatan dan barang bukti ; e. Penyediaan dokumen asli , atau setengah resmi yang relevan , catatan dan barang bukti; f. Penyediaan barang term as uk peminjaman barang bukti ; g. Penggeledahan dan penyitaan; h. Pengambilalihan , pengambilan barang bukti dan keterangan ; I. Menghadirkan orang yang ditahan untuk memberikan kesaksian atau membantu penyidikan , penuntutan , penyelesaian perkara di pengadilan atau proses hukum pidana lainnya pada pihak Pemerintah ; j . Memfasilitasi kehadiran saksi atau bantuan orang dalam proses penyidikan ; k. Pengupayaan penelusuran pemblokiran , pembekuan , penyitaan , perampasan dan pengambilan hasil dan/atau sarana tindak pidana; I. Bentuk bantuan lain yang tidak dilarang berdasarkan hukum pihak yang diminta . 2. Perjanjian ini berlaku juga untuk setiap permintaan bantuan timbal balik terkait dengan perbuatan ataupun pembiaran tindak pidana yang dilakukan sebelum berlakunya perjanjian ini. 3. Bantuan juga dapat diberikan terkait dengan penyidikan , penuntutan , penyelesaian perkara di pengadilan atau proses hukum lainnya terkait dengan tindak pidana perpajakan , bea cukai , dan pengawasan val uta asing atau setiap masalah penghasilan lainnya . 4 . Ketentuan dalam perjanjian ini tidak memberikan hak apapun kepada perseorangan untuk memperoleh, menolak, atau mengesampingkan bukti atau menghalangi pelaksanaan permintaan bantuan . Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan setelah mempertimbangkan secara sungguh-sungguh persetujuan Fraksi-fraksi , izinkanlah kami mewakili Presiden dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini dengan mengucapkan terima kasih , Presiden menyatakan setuju Rancangan Undang-undang tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) untuk disahkan menjadi Undang-undang .
- 42 -
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat secara khusus Komisi I atas sega la perhatiannya dan dalam menyelesaikan proses pembahasan Rancangan Undang-undang ini. Kami sampaikan juga ucapan terima kasih dan apresiasi atas segala pengabdian, dukungan, dan partisipasinya kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran pembahasan, wartawan dan para pemangku kepentingan yang selalu mengikuti proses pembahasan Rancangan Undang-undang ini. Terima kasih atas perhatiannya Bapak/lbu sekal ian . Wallahumma Fiq Ilia Aquamitoriq, Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT: Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia , yang telah menyampaikan pendapat akhirnya mewakili Presiden. Sekarang kami akan menanyakan kembal i kepada sidang yang terhormat, apaka h RUU tentang Pengesahan Perjanjian Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dengan Republik Sosialis Vietnam treaty on mutual legal assistance in criminal matters between Republic of Indonesia and the Socia lis Republik of Vietnam dapat disetujui disahkan menjadi undang-undang? (RAPAT SETUJU) Terima kasih . Melalui forum ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia serta waki l Menteri Luar Negeri beserta seluruh jajarannya atas segala peran dan kerjasama yang telah diberikan selama pembahasan rencana undang-undang tersebut. Perkanankanlah pula kami atas nama Pimpinan Dewan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI serta Sekretariat Jenderal DPR RI yang bersama-sama telah menyelesaikan rancangan undang-undang tersebut dengan baik. Sidang Dewan yang kami hormati, Dengan demikian selesailah acara pertama Rapat Paripurna Dewan pada hari ini. Sebelum kita memasuki acara berikutnya rapat akan kami tunda beberapa
- 43-
menit untuk memberikan kesempatan kepada yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia serta waki l Menteri Luar Negeri beserta jajarannya untuk meninggalkan ruang rapat dan kemudian kami persilakan kepada Calon Anggota Komisi Yudisial masa jabatan tahun 2015-2020 terpilih untuk memasuki ruang sidang. Kepada Anggota Dewan diminta untuk tetap ditempatnya masing-masing untuk mengikuti acara selanjutnya. F-PG (H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E.): Interupsi Pimpinan . Melanjutnya interupsi saya tadi ada jawaban yang belum saya temukan bahwa siapa yang mengubah jadwal Bamus yang tadinya perubahan Tata Tertib DPR RI yang diajukan oleh Badan Legislasi tersebut yang sudah disetujui oleh Bamus, kenapa hari ini yang sudah dijadwalkan terse but tidak ada. Saya ingin tahu siapa yang merubah jadwal tersebut padahal setahu kita bahwa jadwal Paripurna itu sepenuhnya hak Bamus dan di Rapat Bamus sudah disetujui. Terima kasih. F-PAN (H. YANDRI SUSANTO, S.Pt.): Interupsi Ketua, Yandri Ketua. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya menyambung dari Saudaraku Misbakhun , kalau memang sudah disetujui tetapi mungkin jalan tengah saya usul Ketua , terhadap surat yang sudah dibacakan di awal tadi surat dari Baleg. Mungkin Paripurna menyetujui bahwa itu perlu dibahas dan pembahasannya dikembalikan kepada Badan Legislasi , mungkin itu jalan tengah Ketua , wa laupun hari ini belum kita ambil keputusan. Oleh karena itu , karena surat dari Baleg itu sang at penting dan perubahan Tata Tertib DPR RI juga penting dalam rangka memperkuat fungsi legislasi kita , oleh karena itu saya usul Paripurna ini memberikan persetujuan bahwa perlu adanya perubahan Tata Tertib tetapi dikembalikan kepada Badan Legislasi. Di Badan Legislasi semua Fraksi ada Ketua . Saya kira itu jalan tengahnya Ketua. Terima kasih. Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .
- 44 -
F-PPP (H. MUHAMMAD ARWANI THOMAFI): Interupsi Pimpinan , Arwa ni Pimpinan . Terima kasih. Saya kira terkait dengan agenda yang tiba-tiba dibatalkan, langsung saja saya pikir Pimpinan menjelaskan kenapa perubahan ini bisa terjadi . Itu saja terima kasih . KETUA RAPAT: Silakan yang lain. F-PG (DR. HM. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Baik, terima kasih Ketua. Berkenaan dengan agenda , berkenaan dalam hal ini Baleg tentang perubahan kedua atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 Tahun 2014, khususnya dalam Pasal 65 C, yaitu menyiapkan dan menyusun naskah akademis dan Rancangan Undang-undang usuk DPR RI berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan ditugaskan kepada Badan Legislasi. Seingat saya di dalam perubahan Rancangan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014, kemudian berubah menjadi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014, bahwa kewenangan untuk Komisi dalam hal membuat naskah akademis dan rancangan undang-undang itu diperkenankan. Justru menjadi pertanyaan kami yang berasal dari Komisi, berkenaan khususnya dalam Pasal 65 Huruf C yang tadi telah saya bacakan, kemudian menyangkut Pasal 66, kemudian Pasal 103, Pasal 112, Pasal 115, 117, 126 dan 133. Perlu kami sampaikan di dalam forum yang terhormat ini , bahwa gagasan pada saat memberikan kesempatan pada Komisi dalam membuat naskah akademis dan membuat RUU , bahwa dasar folisofinya adalah memberikan fundamental daripada pembahasan itu kepada komisi yang bersangkutan yang tentunya lebih mengikuti perkembangan terhadap rancangan undang-undang yang akan dibahas. Dan perubahan ini kami dari komisi belum pernah mendapat pembahasan ini dan belum pernah diajak bicara menyangkut kewenangan yang ada di komisi dalam membuat naskah akademis dan mengajukan rancangan undang-undang . Sehingga di dalam forum rapat ini Ketua , saya Azis Syamsuddin A-248 kebe ratan atas usulan dari Badan Legislasi khususnya menyangkut Pasal 65, Huruf C, Pasal66, Pasa1103 , Pasa1112 , Pasa1115 , Pasa1116 , dan Pasa1117 , serta Pasal127 dan Pasa1133. Terima kasih Ketua . KETUA RAPAT: Cukup?
" 45 "
8aik , dari meja Pimpinan kam i sampaikan bahwa memang rancangan usulan perubahan Tata Tertib yang kedua sudah kami terima, dan sesuai juga dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku bahwa rancangan ini tentunya disempurnakan kembali, diusulkan kembali oleh 8aleg kepada Sidang Dewan yang terhormat di dalam masa sidang yang berikutnya untuk dapat disetujui ataupun tidak disetujui , seperti tadi ada yang belum disetujui tentunya masih harus dibahas kembali. Sehingga sekali lagi rancangan itu sudah kami terima dan tentunya diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, berarti dikembalikan kepada Badan Legislasi untuk diadakan harmonisasi penyempurnaan daripada rancangan-rancangan yang ada untuk meminta persetujuan juga kepada seluruh Anggota Dewan . F... ( .... ):
Pimpinan , berarti yang merubah jadwal Bamus adalah Pimpinan. Saya ingin jawaban, saya tidak ingin menanyakan substansinya, saya ingin menanyakan siapa yang merubah jadwal Bamus. Itu pertanyaan saya, berarti Pimpinan merubah jadwal Bamus yang sudah dijadwalkan dan disepakati. Saya tidak berbicara tentang substansi , mau jawaban yang clear dan jelas. F-PAN (H. TOTOK DARY ANTO, S.E.): Interupsi Ketua . KETUA RAPAT: Silakan. F-PAN (H. TOTOK DARYANTO, S.E.): Saya kebetulan adalah Pimpinan Baleg dan juga Panja yang membahas perubahan Tata Tertib. Jadi sebenarnya Ketua , kalau memang prosedurnya sekarang ini kita mau melaksanakan ketentuan Pasal 323 , di mana sekarang posisinya bukan persetujuan akhir pada tingkat II tetapi ini baru pada usulan , maka harus ada persetujuan dari Paripurna , sehingga Ketua menawarkan kepada Paripurna apakah usulan perubahan in i disetujui untuk ditugaskan kepada 8aleg sesuai dengan Pasal 323. Dan di Baleg itulah nanti keberatan Bapak Azis misalnya dari Partai Golkar bisa melaliui Anggota Baleg yang berasal dari Fraksi Golkar itu melakukan perubahanperubahan. Dan setelah selesai dari 8aleg ke Paripurna yang akan datang dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan, itu jalan tengahnya . Tetapi pertanyaan Saudara
- 46 -
Misbakhun tadi memang benar Ketua, jadi sebenarnya memang ini saya kira perlu koreksi , karena sebenarnya kan kita sudah rapat Bamus kemarin, kebetulan saya juga hadir dalam Rapat Bamus , sudah mengambil keputusan kalau ada perubahanperubahan seharusnya ada Rapat Bamus lagi , bahwa ada agenda yang diputuskan Bamus diubah di dalam Paripurna. Itu saya ki ra yang kekurangan dari rapat kita pad a siang hari ini. Jadi pertanyaan Saudara Misbakhun tadi memang betul karena keputusan sudah dibuat, sehingga mestinya ya laksanakan dulu kalau memang itu harus ada ya ng mempersoalkan biarlah nanti setelah itu dilaksanakan baru dipersoalkan apakah kita bisa mengesahkan atau tidak perubahan itu. Tetapi mestinya agenda kita pada hari ini sebetulnya mendengarkan laporan Baleg salah satunya tentang perubahan Tata Tertib yang sudah dibahas oleh Panja di Baleg. Tetapi kami menyadari bahwa sebenarnya prosedur persertujuan perubahan itu belum pernah ada di Paripurna, maka kami jalan tengah tadi diusulkan Sa udara Yandri itu Paripurna sekarang menyetujui usul perubahan sesuai Tata Tertib menugaskan Badan Legislasi untuk membahas . Nah, nanti hasil bahasan dari Badan Legislasi dilaporkan kembali dalam Paripurna untuk mendapatkan persetujuan . Tetapi mengenai jadwal memang saya kira tidak tepat kalau ada perubahan tanpa melalui Rapat Bamus kembali. Itu catatannya , terima kasih. KETUA RAPAT: Baik, kami berikan keterangan bahwa seperti ya ng disampaikan Bapak Totok memang akan kami sampaikan kepada gilirannya nanti , tetapi sekarang pun tidak apa-apa supaya kita bisa mengerti posisinya. Usulan dari Baleg tentunya akan kami tanyakan kepada seluruh Dewan yang terhormat , apakah usulan perubahan Tata Tertib dari Baleg ini dapat disetujui untuk dirubah dulu kemudian setelah dirubah ran ca ngan tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna berikutnya. F-PG (H . MUKHAMAD MISBAKHUN , S.E.):
Pimpinan , Bamus sudah memutuskan agenda itu ada di dalam Rapat Paripurna hari ini. Kenapa kemudian tidak ada di dalam jadwa l, kemudian setela h Bapak Totok menjelaskan seperti itu Pimpinan baru menjelaskan baru akan disampaikan. Minta tolong , tolong dimasukan dulu ke dalam jadwal bahwa ada pembahasan masalah perubahan Tata Tertib yang kedua , ada di dalam jadwal baru kita berbicara seperti itu. Karena apa? di dalam Rapat Paripurna ini di dalam jadwal yang sudah ada dan ditayangkan dan sudah disahkan oleh Pimpinan tadi , perubahan kedua mengenai Tata Tertib tersebut tidak ada di dalam jadwal. Itu yang ingin saya tanyakan siapa yang menurunkan itu dan merubah Bamus itu , karena apa? kalau
- 47-
Pimpinan seenaknya merubah hasil Bamus, preseden yang akan terjadi yang akan datang bisa saja Pimpinan itu merubah seenaknya ke inginan , padahal Bamus itu adalah kesepakatan semua fraksi-fraksi yang ada. Terima kas ih. KETUA RAPAT:
Baik, kami sampaikan apabila tata urutan yang tentunya disampaikan tidak sesuai dengan tata urutan perundang-undangan yang berlaku , tata caranya, tentunya kita sesuaikan sekarang ini bahwa dim intakan persetujuan terlebih dahulu apakah ini disetuju i sama Dewan atau tidak , kalau disetujui baru itu disampaikan. F-PPP (H. MUHAMMAD ARWANI THOMAFI):
Pimpinan , tolong dijawab dulu Pimpinan. Kenapa jadwal itu bisa berubah dan siapa yang merubah, atas perintah siapa perubahan itu. Mohon dijelaskan saja Pimpinan, soal substansi monggo kita diskusikan nanti di agenda yang telah disepakati di Bamus itu. Tolong dijawab dulu Pimpinan. KETUA RAPAT:
Sekarang kalau ada hal yang salah di tengah jalan yang dalam ha l ini tidak sesuai dengan tata urutan perundang-undangan yang berlaku tentunya ini juga disampaikan di sini. Untuk itu kita sampaikan di sini , kita minta persetujuan kepada seluruhnya daripada Anggota Dewan , inilah yang kami sampaikan. Sekarang begini saja, untuk menyingkat waktu .. . . WAKIL KETUA/F-PKS (FAHRI HAMZAH, S.E.):
Mohon izin Bapak Agus. Begini penjelasannya , kira-kira begini . Ada surat dari Baleg masuk ke Pimpinan kemudian minta Bamus, lalu Bamus te lah diselenggarakan. Nah, sebetulnya judul dari penyelenggaraan Bamus itu adalah permintaan Baleg untuk menjadwalkan pembacaan us ulan Baleg akan dilakukan perubahan terhadap Tata Tertib DPR RI , itu yang benar. Jadi judulnya saja yang dirubah , karen a tidak mungkin kita ujug-ujug mengesahkan Baleg di sini atau mengesahkan Tatib di sini sebelum ada proses penjadwalan, permintaan persetujuan perubahan, dan sebagainya itu mustahil , itu sama dengan tiba-tiba hari ini kita mau meresmikan Pimpinan KPK misalnya , itu tidak bisa Pak , itu mesti melalui komisi , fit and proper test dan sebagainya.
- 48-
Jadi usul saya mohon ditanyakan saja karena tadi baru dibaca surat masuk, kita bisa masuk ke agenda berikutnya yaitu permintaan persetujuan dari Anggota apakah kita setuju adanya perubahan Tatib. Oleh karena itu , kemudian persetujuan itu kita serahkan kembali kepada Baleg untuk dibahas secara teknis sesuai dengan aturan yang berlaku. Saya usulan begitu saja Pak , biar tidak ramai. Terima kasih . F-PG (H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E.):
Berarti apa yang disampaikan oleh Pimpinan bahwa hari ini akan ada pembacaan , bahwa akan ada perubahan Tatib dari Baleg yang diagendakan di Rapat Paripurna . Berarti itu masuk di dalam jadwal sesuai dengan koreksi yang diberikan oleh redaksi koreksional yang diberikan oleh Pimpinan DPR RI terhadap hasil Bamus. Ka lau begitu harus dimasukkan di dalam jadwal hari ini dan ditawarkan kepada Paripurna , sehingga nanti Baleg akan membahas kembali perubahan Tata Tertib yang kedua tersebut. Terima kasih . KETUA RAPAT: Oke , baik. 8apak dan Ibu sekalian yang saya hormati, Apakah acara yang disampaikan tadi dapat disetujui untuk dimasukkan dalam acara Rapat Paripurna hari ini yang selanjutnya ....
F... ( .... ): Pimpinan , interupsi Pimpinan . Seharusnya kalau kita ingin meminta persetujuan harus ada dulu di dalam rumusan yang akan kita bahas. Jadi tidak mung kin kita meminta persetujuan tidak ada agendanya . Jadi makan ya tadi dipertanyakan oleh teman-teman seba iknya dibuat dulu itu di dalam agenda Paripurna ini baru kita pertanyakan apa yang sudah diusulkan dari Baleg. Terima kasih Pimpinan .
- 49-
KETUA RAPAT: Itulah yang kami sampaikan , bahwa acara ini dimasukkan dalam acara dalam Rapat Paripurna hari ini . Oapat disetujui? (RAPAT: SETUJU) Baik, kita masuk acara kedua dulu nanti pada gilirannya itu akan dapat dibacakan. Hadirin sekalian yang saya hormati, Selanjutnya untuk mempersingkat waktu marilah kita memasuki acara Rapat Paripurna Dewan hari ini yang kedua, yaitu Laporan Kom isi III DPR RI terhadap Hasil Pembahasan Fit And Proper Test Calon Anggota Komisi Yudisial masa jabatan tahun 20 15-2020 dilanjutkan dengan dengan pengambilan keputusan. Untuk itu kami persilakan kepada Pimpinan Komisi III DPR RI yang terhormat Saudara DR. HM . Az is Syamsuddin untuk menyampa ikan laporannya . Kami persilakan . PIMPINAN KOMISIIII DPR RI (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua, Om swasti atu.
Yang kami hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Yang kami hormati Bapak dan Ibu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Yang kami hormati Calon Anggota Komisi Yudisial, Dan yang kami hormati Bapak dan Ibu, serta rekan-rekan wartawan yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan perkenan-Nya maka kita dapat menghadiri Rapat Paripurna dalam keadaan sehat wal'afiat dalam rangka menyampaikan laporan
- 50-
Komisi III DPR RI tentang pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan terhadap ca lon Anggota Komisi Yudisial. Bapak dan Ibu Anggota Dewan serta para hadirin yang kami hormati, Berdasarkan Surat Presiden Republik Indonesia yang disampaikan kepada Pimpinan DPR RI dengan nomor surat R-59/Press/09/2015 tertanggal 8 September 2015, peri hal Penyampaian nama-nama Calon Anggota Komisi Yudisial Masa Jabatan Tahun 2015-2020 dan Surat Penugasan Rapat Konsultasi pengganti Badan Musyawarah dengan nomor PW/14946/D PR RI/X/2 015 , tertanggal 5 Oktober 2015, telah menugaskan Komisi III DPR RI untuk melaksanakan pembahasan terhadap 7 (tujuh) Calon Anggota Komisi Yudisial yang terdiri: 1. Saudara Dr. Joko Sasmito, S.H. , M.H. mewakili unsur Mantan Hakim jabatan Wakil Kepala Pengadilan Militer 11-08 Jakarta; 2. Drs. H. Maradaman Harahap , S.H., M.H. Mantan Hakim jabatan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang ; 3. Saudara Dr. Farid Wadji, SH, M.HUM . mewakili unsur Praktisi Hukum jabatan Anggota Ikadin , Peradi ; 4. Dr. H. Sumartoyo, S.H ., M. HUM . mewakili unsur Praktisi Hukum jabatan Advokat pad a Kantor Hukum Toyo and Partners; 5. Saudara Wiwiek Awiati , S.H. mewakili unsur akademis jabatan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia , Jakarta ; 6. Dr. Harjono , S.H., MCl. Mewakili unsur akademisi jabatan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Ai rlangga , Surabaya ; 7. Saudari Sukma Violetta, S.H., llM . Anggota Masyarakat jabatan Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI. Bapak/lbu Anggota Dewan serta para hadirin yang kami hormati, Selanjutnya dapat kami sampaikan secara singkat pelaksanaan Uji Kelayakan terhadap 7 (tujuh) Calon Anggota Komisi Yud isial adalah sebagai berikut: Komisi III DPR RI melaksanakan Rapat Pleno Komisi III tanggal12 Oktober 2015 yang membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam memberikan persetujuan terhadap Calon Anggota Komisi Yud isial setelah dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi No . 16/PUU-XII/2014, termasuk membahas rancangan mekanisme dan tata tertib , rancangan jadwal , rancangan pengumuman calon Anggota Komisi Yudisial di media cetak, rancangan judul makalah dan rancangan surat pernyataan yang akan ditandatangani Calon Anggota Komisi Yudisial. Pada tangga l yang sama yaitu tanggal 12 Oktober 2015, Komisi III DPR RI menerima Pansel (panitia Seleksi) Calon Anggota Komisi Yudisial ya ng dibentuk dengan Keppres NO.6 Tahun 2015, untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan proses pendaftaran, seleksi administrasi sampai dengan tes kesehatan dan wawancara yang dilakukan oleh Panitta Seleksi Calon Anggota Komisi Yudisial.
-51-
Dalam pelaksanaan persiapan tahapan Uji Kelayakan terhadap Calon Anggota Komisi Yudisia l untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan , maka telah diumumkan 7 (tujuh) Calon Anggota Komisi Yudisial pada beberapa harian media cetak guna mendapatkan masukan dari masyarakat yang luas. Yang keempat, sebelum dilakukan tahapan Uji Kelayakan , terlebih dahulu para Ca lon Anggota Komisi Yudisia l mengambil Nomor Urut dan membuat makalah yang selanjutnya untuk mengetahui visi dan misi apabila calon terpilih menjadi Anggota Komisi Yudisial. Selanjutnya, Komisi III DPR RI menjadwalkan pelaksanaan Uji Ke layakan Calon Anggota Komisi Yudisia l pada hari Kamis tanggal 15 Oktober 2015 terhadap 4 (em pat) calon, yaitu Saudara Drs. H. Maradaman Harahap, S.H. , M.H .; Kedua , Saudari Sukma Vio letta , S.H., llM .; Yang ketiga Saudara Dr. H. Sumartoyo, S,H., M.Hum ,; Yang Keempat Saudari Wiwiek Awiati, S.H. Dan selanjutnya pada tanggal 19 Oktober 2015 melaksanakan Uji Kelayakan terhadap 3 (tiga) Calon yaitu Saudara Dr. Joko Sasmito, S.H., M.H. ; Yang kedua Dr. Harjono, S.H. , MCl.; dan Ketiga Dr. Farid Wajdi , S.H. , M.Hum. Selanjutnya untuk menyetujui atau tidak menyetujui sesuai peraturan perundang-undangan terhadap 7 (tujuh) ca lon Anggota Komisi Yudisial tersebut sebagaimana diamanatkan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 16/PUUX11/2014, dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2015 melalui Rapat Pleno Komisi III DPR RI yang bersifat terbuka dan terbuka untuk umum. Bapakllbu Pimpinan, para hadirin serta rekan-rekan Wartawan yang kami hormati, Pada hari ini Selasa tanggal 20 Oktober 2015 tepatnya pukul 10.30 WIB , Komisi III DPR RI melakukan Rapat Pleno dengan dalam pengambilan Keputusan terhadap Ca lon Komisi Yudisial. Pengambilan Keputusan ini dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat dengan meminta pandangan fraksi-fraksi di Komisi III DPR RI . Berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tersebut, Komisi III DPR RI telah memberikan persetujuan terhadap 5 (lima) Calon Anggota Komisi Yudisial. Adapun 5 (lima) Calon Komisi Yudisia l yang terpilih secara aklamasi dipilih oleh 10 fraksi yang tediri dari di dalam Komisi III dan 55 Anggota Komisi III DPR RI adalah sebagai berikut. Calon Anggota Komisi Yudisial yang terpilih : 1. Saudara Drs. H. Maradaman Harahap, S.H ., M.H. 2. Saudari Sukma Violetta , S.H, llM . 3. Saudara Dr. H. Sumartoyo , S.H. , M.HUM. 4 . Saudara Dr. Joko Sasmito, S.H., M.H . 5. Saudara Dr. Farid Wadji , S.H , M.HUM . Kelima nama tersebut di atas te lah dipilih dan telah disepakati secara musyawarah oleh Komisi III DPR RI sebagai Anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia Periode 2015 -2020.
· 52 .
Pimpinan, 8apakllbu Anggota Dewan, serta hadirin yang kami hormati, Sebelum mengakhiri laporan dan perkenankanlah kami menyampaikan permohonan maaf apabila dalam proses Uji Kelayakan terhadap 7 (tujuh) Calon Anggota Komisi Yudisial ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Selanjutnya Komisi III DPR RI menghargai dan menyadari bahwa 7 (tujuh) Calon Anggota Komisi Yudisial yang diajukan Presiden Republik Indonesia merupakan orang-orang terbaik yang dianggap mampu untuk duduk sebagai Anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia. Oengan demikian dengan terpilihnya Calon Anggota Komisi Yudisial ini dalam Uji Kelayakan ini Komisi III OPR RI menyadari dan memahami kecakapan, integritas dan kompetensi Calon Anggota Komisi Yudisial merupakan persyaratan penting untuk menjadi Anggota Komisi Yudis ial. Diharapkan Anggota Komisi Yudisial yang telah mendapatkan persetujuan dapat menjadi Komisioner yang mampu menjalankan wewenang sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudis ial. Demikian laporan Komisi III OPR RI mengenai Persetujuan dan Penetapan Calon Anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia , guna ditetapkan dalam Sidang Paripurna OPR RI pada hari ini tanggal 20 Oktober 2015. Selanjutnya untuk disampaikan kepada Presiden untuk disahkan dan ditetapkan sebagai Anggota Komisi Yudisial. Oemikian kami ucapkan terima kasih. Usikum wanafsi bitaqwallahi, Wassa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA RAPAT: Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Dr. M. Aziz Syamsuddin yang telah menyampaikan laporannya. Sidang Dewan yang kami hormati, Sekarang perkenankanlah kami menanyakan kepada Sidang Dewan yang terhormat, apakah laporan Komisi III DPR RI terhadap hasil pembahasan fit and proper test Calon Anggota Komisi Yudisial masa jabatan 2015·2020 tersebut dapat disetujui? (RAPAT SETUJU) Kami perkenalkan Anggota Komisi Yudisia l yang terpilih yang telah ditetapkan dalam Rapat Paripurna hari ini yaitu: 1. Yang terhormat Saudara Drs . H. Maradaman Harahap, S.H., M.H. 2. Yang terhormat Saudari Sukma Violetta , S.H ., LLM . 3. Yang terhormat Saudara Dr. H. Sumartoyo , S.H ., M.HUM .
- 53 -
4. Yang terhormat Saudara Dr. Joko Sasmito, S.H. , M.H. 5. Yang terhormat Sauda ra Dr. Farid Wadj i, S.H. , M.HUM. Kepada seluruh calon Anggota Komisi Yud isial tersebut untuk maju ke depan dan sudah sampai disini. Selanjutnya persetujuan Rapat Paripurna Dewan terhadap Laporan Pimpinan Komisi III tersebut akan kita proses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang ada . Sidang Dewan yang kami hormati, Dengan demikian selesailah acara kedua Rapat Paripurna Dewan pad a hari ini. Sebelum kita memasuki acara berikutnya, rapat akan kami skors beberapa menit untuk memberikan kesempatan kepada yang terhormat Calon Anggota Komisi Yudisial yang terpilih untuk meninggalkan ruang sidang , kepada para Anggota Dewan diminta untuk tetap di tempatnya masing-masing untuk mengikuti acara selanjutnya. (RAPAT DISKORS PUKUL 15.50 WIB) Yang terhormat para Anggota Dewan dan hadirin sekalian yang kami muliakan, Dengan ini skors rapat kam i cabut dan Rapat Paripurna kita lanjutkan kembali. (SKORS DICABUT PUKUL 15.51 WIB) Sidang Dewan yang terhormat, Selanjutnya untuk mempersingkat waktu, marilah kita memasuki acara ketiga Rapat Paripurna Dewan hari ini yaitu Pendapat Fraksi-fraksi dan Pengambilan Keputusan terhadap 2 (dua) RUU Usul Inisiatif Alat Kelengkapan Dewan menjadi RUU DPR ya itu: a. RUU Usul Inisiatif Komisi VIII DPR RI tentang Penyandang Disabilitas . b. RUU Usul Inisiatif Komisi IV DPR RI tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan , Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam . Untuk keperluan tersebut, Fraksi telah menyampaikan daftar nama-nama juru bicara masing-masing yang akan menyampaikan pendapat fraksinya dengan urutan sebagai berikut: 1. Yang terhormat Saudara Haerudin , S.Ag. , M.H. Anggota Nomor A-477 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Amanat Nasional. 2. Yang terhormat Saudara Arzetty Bilbina Setiawan , S.E. Anggota Nomor A-52 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa .
- 54-
3.
Yang terhormat Saudara H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M. Anggota Nomor A-122 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. 4. Yang terhormat Saudara H. Syamsul Bachri , M.Sc. Anggota Nomor A312 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. 5. Yang terhormat Saudara Sulaeman L. Hamzah Anggota Nomor A-35 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Nasdem . 5. Yang terhormat Saudara Lalu Gede Syamsul Mujahidin , S.E. Anggota Nomor A-557 sebaga i juru bicara dari Fraksi Partai Hanura . 7. Yang terhormat Saudari Itet Tridjajati Sumarijanto, M.B.A. Anggota Nomor A-14 1 sebagai juru bicara dari Fraksi POI Perjuangan . 8. Ya ng terhormat Saudara Ichsan Firdaus Anggota Nomor A-250 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Golkar. 9. Yang terhormat Saudara Ir. KRT . H. Darori Wonodipuro , M.M. Anggota Nomor A-359 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Gerindra. 10. Ya ng terhormat Saudara Ir. H. E. Herman Khaeron , M.Si. Anggota Nomor A-419 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat. Sebelum saya mempersilakan bicara masing-masing fraksi , kami meminta persetujuan Rapat Peripurna Dewan mengenai wakt u yang telah dipergunakan oleh masing-masing juru bicara itu adalah paling lama 3 menit atau apabi la disepakati pandangan umum tersebut dapat diserahkan kepada Pimpinan secara berurutan seperti apa yang kami sampaikan , apakah tawaran itu dapat disetujui? (RAPAT SETUJU) Baik , kalau begitu kam i persilakan masing-masing juru bicara untuk menyampaikan pandangan umumnya ke Pimpinan Dewan . Silakan. Dengan telah diserahkannya seluruh pandangan umum dari seluruh fraksi , sekarang kami akan menanyakan satu per satu kepada Sidang Dewan yang terhormat, yang pertama, apakah RUU Usul Inisiatif Komisi VIII DPR RI tentang Penyandang Disabilitas dapat disetujui menjadi Rancanan Undang-undang usul DPR RI? (RAPAT SETUJU) Terima kasih. Berikutnya , apakah RUU usul Inisiatif Komisi IV DPR RI tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan , Pembudidaya Ika n dan Petambak Ga ram dapat disetujui menjadi Rancanan Undang-undang usul DPR RI? (RAPAT SETUJU ) Te rima kasih.
- 55 -
Sidang Dewan yang kami hormati, Selanjutnya untuk mempersingkat waktu, marilah kita memasuki acara Rapat Paripurna Dewan hari ini yaitu Laporan Badan Legislasi terhadap: a. Peratu ran bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaaan BPK RI; b. Perancangan Peraturan DPR RI tentang Perubahan Kedua atas Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentunya ini merupakan usulan . Untuk mempersingkat waktu, kami persilakan kepada Pimpinan Badan Legislasi yang terhormat Saudara H. Totok Daryanto, S.E. untuk menyampaikan laporannya. KETUA BALEG (H. TOTOK DARYANTO, S.E.): Yang terhormat Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan. Hadirin sekalian yang kami hormati. Kami pimpinan Badan Legislasi akan menyampaikan 2 laporan sekaigus. Pertama, laporan tentang Rancangan Peraturan Bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI kepada DPR RI. Kemudian yang kedua nanti kami akan menyampaikan usu lan dari dari Badan Legislasi untuk melakukan perubahan terhadap Tata Tertib DPR RI, Peraturan OPR RI Nomor 1 Tahun 2014, perubahan kedua. Dan draf dari Rancangan Perubahan itu sebetu lnya sudah ada di map yang sudah disiapkan oleh sekretariat ketika bapak-ibu mengisi presensi Paripurna. Jadi sudah ada di situ . Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas perkenannya kita dapat menghadiri Rapat Paripurna dalam rangka pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwaki lan Rakyat Republik Indonesia da lam keadaan sehat walafiat. Berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang berbunyi Tata Cara Penyerahan Hasil Pemeriksaan BPK kepada DPR, DPD, dan DPRD diatur bersama oleh BPK dengan masing-masing lembaga perwakilan sesuai dengan kewenangannya, juncto Pasal 17 ayat (7) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung-Jawab Keuangan Negara yang berbunyi Tata Cara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur bersama oleh BPK dan lembaga perwakilan sesuai dengan kewenangannya. Sehingga perlu disusun peraturan bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Pen yampa ian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan
- 56 -
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia . 8apak-lbu yang saya hormati. Ketentuan dari undang-undang tadi selama ini instrumen hukum yang digunakan laporan BPK kepada DPR RI adalah kesepakatan bersama Pimpinan DPR RI dan Pimpinan BPK RI yang ditandatangani pada tanggal 15 Desember 1998. Padahal kita sudah melakukan perubahan-perubahan terhadap Undang-undang MD3, dan oleh karena itu peraturan yang menjadi kesepakatan bersama itu sebenarnya sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hukum . Termasuk pengaturan dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tenta ng Badan Pemeriksa Keuangan. Sesuai dengan Pasal 65 huruf J Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib maka untuk menyusun Peraturan Bersama tersebut ditugaskan kepada Badan Legislasi . Kami Badan Leg islasi sudah membentuk Panja dan sudah membahas Peraturan Bersama ini dengan seksama , dan drafnya sudah ada di dalam bapak-ibu semuanya. Kalau disetujui kami tidak usah membacakan seluruh isinya karena sebenarnya seluruh peraturan yang dulu menjadi kesepakatan dan sudah dilakukan oleh BPK itu sekarang secara tertulis dimasukan kembali di dalam Peraturan Bersama yang sekarang Rancangannya sedang kita sampaikan di Paripurna ini . Perubahanperubahan yang ada di situ terutama adalah berkaitan dengan beberapa perubahan yang ada di MD3, misalnya seperti penguatan anggota di daerah pemilihan. Itu menjadikan peraturan bersama BPK ini memungkinkan bagi anggota DPR untuk meminta penjelasan terhadap BPK terhadap laporan di daerah pemilihannya. Itulah antara lain hal-hal yang dimasukan di dalam Peraturan Bersama BPK dan DPR RI sekarang ini . Pimpinan, Anggota; dan Hadirin yang kami hormati. Hasil kerja Panja yang sudah dilakukan sejak diberikan tugas untuk membahas Peraturan Bersama itu telah dilaporkan dalam rapat pleno Badan Legislasi pad a tanggal 19 Oktober 20 15, yang dilanjutkan dengan pen yampaia n pandangan mini fraksi. Berdasarkan pandangan mini ya ng disampaikan oleh semua juru bicara fraksi dalam rapat pleno ini draf peraturan bersama DPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia diterima dan disetujui untuk ditetapkan dalam tingkat pembi ca raan selanjutnya dalam Rapat Paripurna DPR RI.
- 57 -
Pimpinan, anggota; dan Hadirin semuanya yang kami hormati. Oemikianlah laporan pembicaraan Tingkat I Pembahasan Peraturan Bersama OPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Selanjutnya perkenankan kami menyerahkan Rancangan Peraturan Bersama OPR dan BPK tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk mendapatkan persetujuan dalam Rapat Paripurna OPR yang terhormat ini. Sebelum mengakhiri laporan ini ijinkan kami menyampaikan terima kasih kepada semua Anggota Badan Legislasi yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan Peraturan Bersama ini. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan terhadap kegiatan Badan Legislasi ini baik dari Pimpinan OPR , Anggota OPR , Fraksi , Sekretariat Jenderal OPR, Sekretariat Jenderal BPK RI, dan tim ahli . Oemikian laporan tentang hasil pembahasan Tingkat I Rancangan Peraturan Bersama OPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Selanjutnya ka lau diperkenankan pimpinan, sebelum saya menyerahkan , langsung saya sampaikan usulan yang perlu juga mendapat persetujuan dari Paripurna. Pimpinan dan Anggota yang terhormat. Badan Legislasi telah membuat usulan untuk melakukan perubahan terhadap Peraturan OPR RI perubahan kedua terhadap Peraturan OPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Oraf tersebut sudah kami sampaikan secara tertulis kepada seluruh anggota. Pokok-pokok perubahan itu meliputi; 1. Mengubah ketentuan Pasal 65 dengan menambahkan tugas baru Badan Legislasi sebagai berikut; a. Menyiapkan dan menyusun naskah akademik dan Rancangan Undang-undang usul OPR berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan ditugaskan kepada Badan Legislasi . b. Mengkoordinasikan seluruh penyusunan naskah akademik dan Rancangan Undang-undang usul OPR berdasarkan program prioritas yang telah diteta pkan . c. Mengambil alih penyusunan naskah akademik dan Rancangan Undang-undang yang penyusunannya tidak dapat diselesaikan oleh anggota , komisi , atau gabungan kom isi dalam jangka waktu paling lambat 2 masa sidang. d. Melakukan pembahasan Rancangan Undang-undang yang diusulkan oleh anggota .
- 58 -
2. Mengubah ketentuan Pasal 66 dengan menyesuaikan pasal atau huruf yang menjadi rujukannya. 3. Mengubah ketentuan Pasal 103 ayat Badan Legislasi, sehingga berbunyi Undang-undang dari DPR sebagaimana diajukan oleh anggota, komisi, gabungan
(3) dengan menambah frasa sebagai berikut: Rancangan dimaksud pada ayat (2) dapat komisi, atau Badan Legislasi.
Jadi di dalam Tata Tertib kita yang sekarang dilakukan perubahan Badan Legislasi sebelumnya tidak diberik kewenangan untuk membuat usulan atau menyusun undang-undang . Kemudian juga Badan Legislasi tidak ikut, tidak mengikuti, tidak ikut mengkoordinasikan dalam hal-hal menyiapkan naskah akademik dan draf RUU yang ada di komisi-komisi. Kemudian kami menyadari bahwa kalau Badan Legislasi diberikan kewenangan-kewenangan seperti itu karena tugas Badan Legislasi ini sebenarnya adalah fokus dibidang legislasi , maka harapan kami bersama adalah kinerja DPR terhadap legislasi yang sekarang ini jela s-jelas untuk program prioritas 2015 ini kami yakin pasti tidak akan bisa tercapai. Mungkin kura ng dari 50% yang bisa dicapai, maka dengan perubahan Tata Tertib ini kam i sebenarnya sa ngat mendukung Pimpinan DPR untuk bersama-sama kita bisa menyelesaikan program-program prioritas yang kita laksanakan ini. Demikianlah usulan-usulan perubahan diantaranya yang tadi sudah kami bacakan. Bila nanti Paripurna menyetujui maka kami akan membahasnya di dalam Panja di Badan Legislasi sesuai dengan ketentuan Pasal 323. Dimana Perubahan Tata Tertib itu diusulkan pada Paripurna dan setelah disetujui maka pembahasannya di Badan Legislasi . Terhadap keberatan dari Pimpinan Komisi atau mungkin dari fraksifraksi yang punya pandangan-pandangan untuk menyempurnakan , saya kira mereka bisa diwakili oleh anggota-anggota Badan Legislasi yang berasal dari fraksi masingmasing. Demikianlah laporan kami , terima kasih atas perhatiannya.
Billahit taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . PIMPINAN BADAN LEGISLASI Wakil Ketua, H. Totok Daryanto, S.E. A-489 KETUA RAPAT: Terima kasih kepada yang terhormat Saudara H. Totok Daryanto, S.E. yang telah sekaligus membacakan laporannya, dua laporan sekaligus. Namun di dalam pengambilan keputusan kami ingin satu persatu . Sehingga untuk yang pertama kali ini setelah kita mendengar dengan seksama laporan Pimpinan Baleg , maka kami selaku
- 59 -
Pimpinan Rapat Paripurna akan menanyakan kepada sidang yang terhormat, apakah Peraturan Bersama OPR RI dan BPK RI tentang Tata Cara Penyampaian dan Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia kepada Oewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dapat disetujui menjadi Peraturan OPR RI? (RAPAT SETUJU) Sekarang yang kedua, apakah Laporan Badan Legislasi terhadap Usulan Rancangan Peraturan OPR RI tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan OPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tersebut dapat disetujui untuk dibahas lebih lanjut pada Badan Legislasi? F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Belum ketua , saya Azis Syamsudin A-248. Seperti yang telah saya sampaikan di awal berkenaan dengan usulan Badan Legislasi di dalam agenda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan OPR RI Nomor 1 Tahun 2014. Seperti yang saya sampaikan bahwa kami dari Komisi III dan saya Azis Syamsudin A-248 , berkenaan dengan Pasal 65C , kemudian 65E, kemudian Pasal 66, Pasal 103, Pasal 112, 115, 116, 117, 126, dan 133 keberatan. Sehingga persetujuan untuk memberikan kepada Baleg untuk melakukan pembahasan tidak dapat kami terima. Sehingga ini untuk di drop untuk dibahas lebih dulu dibagikan kepada seluruh anggota untuk dibaca ini memberi waktu untuk diagendakan pad a Paripurna berikutnya. Oemikian ketua. KETUA RAPAT: Baik , jadi yang sudah diterima, ada usul kembali yang lain? Silahkan . BALEG/F-PAN (H. TOTOK DARYANTO, S.E.): Oari Baleg pimpinan. Kami mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Pimpinan Komisi II I, dan sesuai dengan Tata Tertib kita memang setiap perubahan Tatib itu yang bahas harus Baleg. Jadi tidak bisa dibentuk Pansus atau semacam itu yang lain tidak bisa. Mengenai kebe ratan-keberatan itu ini namanyakan draf, Baleg tentu tidak keberatan ka lau nanti dicoret dalam pembahasan disempurnakan itu akan diterima di Baleg. Tapi saya kira yang penting pada Paripurna ini adalah gagasan pokok penguatan Badan Legislasi untuk menunjang kinerja OPR dibidang legislasi itu . Saya kira yang penting diputuskan secara politik oleh Paripurna bahwa setuju dilakukan perubahan . Soal isinya nanti kita bahas bareng-bareng, yang tidak setuju kita co ret bersama. Begitu Pak Ketua . Jadi tidak usah menunggu menunda lagi pad a Paripurna berikutnya , ini hanya usulan untuk dibahas . Kalau ditunda lagi menurut saya itu memperpanjang waktu saja , sehingga upaya kita untuk memperbaiki kinerja OPR dalam lagislasi itu ya mundur
- 60-
sekian waktu seperti yang kita undur itu. Begitu menurut hemat kami, mudah-mudahan ini disetujui oleh Paripurna . Terima kasih . F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.):
Sebentar ketua . Tadikan Pimpinan rapat menyampaikan untuk meminta pandangan anggota dalam forum Rapat Paripurna ini , apakah menyetujui menyerahkan usulan Baleg ini untuk dibahas , kan begitu . Bahwa dalam Rapat Paripurna apabila satu orang tidak setuju harus dilakukan voting. Ada mekanisme dalam pengambilan keputusan ketua supaya tidak ada access implikasi negatif dikemudian hari. Jadi ketua , kalaupun ketua ingin melanjutkan kami ingatkan untuk melalui mekanisme aturan dalam pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini . KETUA RAPAT:
Baik , ada yang memberikan pandangan? Silahkan . WAKIL KETUA (FAHRI HAMZAH):
Mohon maaf ini Pak Azis, karena sebetulnya inikan dikembalikan untuk pembahasan di Baleg. Baleg adalah Alat Ke lengkapan kita bersama . Jadi sebetulnya semua orang nanti bisa terlibat di dalam Baleg . Komisi III saya kira paling banyak wakilnya di Baleg itu. Jadi saya kira juga Komisi III membahas itu . Jadi silahkan saja dibongkar di Baleg Pak Azis tapi kita bersetuju bahwa perubahan Tatib harus kita lakukan . Saya kira itu pak. KETUA RAPAT:
Iya Pak Azis masih akan disampaikan. Cukup? Ka lau begitu setuju ya . F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.):
Belum , belum ketua. Saya sampaikan kepada ketua rapat bahwa dalam mekanisme pengambilan keputusan satu orang tidak setuju ada mekanisme dalam pengambilan keputusan , itu yang pasti . Kedua , mengenai substansi. Yang telah saya sampaikan, kami minta ke dalam forum Rapat Paripurna ini untuk ditunda untuk dimasukan ke dalam pembahasan Paripurna kemudian , karena kami saya minta waktu untuk membahas ini secara lebih detil. Kalau ketua tetap melanjutkan tolong melalui mekanisme dalam pengambilan keputusan satu orang tidak setuju. Terima kasih ketua.
- 61 -
KETUA RAPAT: Pak Azis bagaimana apabila catatan daripada Pak Azis tadi disampaikan di dalam persetujuan dari persetujuan untuk diserahkan kepada Baleg usulan rancangan ini diserahkan kepada Baleg . Itu rasanya yang paling tepa!. Oapat disetujui seperti itu? F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H .): Belum ketua , tidak. KETUA RAPAT: Baik, dengan catatan ya ng ada di Pak Azis. F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Ketua-ketua , sebagai Ketua Rapat tolong anda buka mekanisme dan Tata Tertib dalam mengambil keputusan. Bahwa dalam Tata Tertib mengambil keputusan satu orang tidak setuju ada mekanisme dalam pengambilan keputusan supaya tidak ada implikasi. Saya Azis Syamsud in A-248 tetap tidak memberikan persetujuan terhadap usulan Baleg ini untuk diserahkan. Kami minta waktu untuk membahas ini kemudian diagendakan dalam rapat Paripurna selanjutnya. KETUA RAPAT: Baik, tadi yang saya tawarkan dengan catatan Pak Azis Syamsudin ini, ini adalah merupakan persetujuan tapi ada catatan dari Pak Azis Syamsudin. Tentunya catatan ini yang ada di dalam persetujuan tersebut. Kalau memang ini belum bisa ya kita bisa dilaksanakan seperti mekanisme yang berlaku, tapi coba ada yang mung kin menyampaikan hal masalah ini. Silahkan pak. F-PAN (H. YANDRI SOESANTO): Terima kasih pimpinan. Saya kira apa yang disampaikan Saudara Azis Syamsudin itu sebenarnya tidak substantif ketua, karena mekanisme kita inikan sudah jelas bahwa rancangan undang-undang, Peraturan OPR dan sebagainya itu memang disetujui dulu drafnya di Paripurna. Kemudian dikembalikan apakah itu ke Panj a, Pansus , Baleg atau Badan lain misalnya. Khusus Peraturan OPR itu memang ranahnya adalah Baleg. Persoalan materi apa yang disanggah tadi oleh Saudara Azis tadi silahkan saja. Nanti dipembahasan di Baleg juga banyak semua fraksi ada wakilnya , masing-masing komisi ada wakilnya , saya kira kita terbuka. Oleh karena itu Rapat Paripurna hari ini hanya menyetujui untuk dibahas dan pembahasan itu diberi wewena ng kepada Baleg. Kalau ada masukan -masukan siapa pun anggota OPR ya silahkan , kami terbuka sebagai Badan Legislas i. Jadi
- 62-
Paripurna ini hanya untuk memberikan persetujuan bahwa Perubahan Peraturan OPR RI yang kedua ini bisa kita setuju i dan yang berhak itu adalah Badan Legislasi. Terima kasih ketua . F-PKS (H. ECKY AWAL MUCHARAM, S.E.Ak.):
Pimpinan , Ekky Awa l Muharam A-100 , Jawa Barat II I. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa saya dan beberapa saya bertanya kepada sebelah kanan saya termasuk dari PAN, dari PKS dan dari beberapa partai itu belum memegang dan belum diberikan sebagaimana yang disampaikan oleh Pimpinan Baleg tadi ketika presensi sudah menerima . Boleh bapak-ibu sekalian , ini adalah Tatib kita bersama yang harus dengan penuh kesadaran adakah hak-hak konstitusional kita sebagai Anggota OPR yang terpotong dari rancangan Baleg itu . Silakan di cek di hadapan Bapak Ibu sekalian apakah ada atau mungkin hanya beberapa gelintir orang saja yang tidak menerima , saya tidak , boleh di cek. ANGGOT A DPR :
Waktu kita absen sudah di bagi ketua . Dan ini jika itu persoalannya , ini bisa disusulkan ketua , karena belum di bah as , karena tadi kan hanya memberikan persetujuan untuk di bahas . F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.):
Ketua Rapat Yang Terhormat. Saudara Ecky masih bicara , Ketua Rapat harus mengikuti mekanisme tata tertib apabila seorang Anggota masih berbicara , tidak diperbolehkan seorang Anggota yang lain mengomentari . Tolong Ketua Rapat memegang tata tertib dan mekanisme dalam memimpin rapat , ka lau tidak di ganti. F-PKS (H. ECKY AWAL MUCHARAM , SE.,Ak.) :
Pimpinan . Sekarang silahkan di cek. KETUA RAPAT
Baik.
- 63 -
Pimpinan Rapat sudah di atur dari Bamus dan lain sebagainya, untuk itu kami tegaskan kembali segala sesuatu tentunya kami kembalikan seluruhn ya, kami juga tidak memberikan hal-hal yang , memberikan pemaksaan. Sekarang biar diteruskan . FPKS (H. ECKY AWAL MUCHARAM, SE.,Ak.) : Terima kasih Pimpinan yang bijak . Saya hanya meminta Anggota Ya ng Terhormat, apakah memang hanya Sekertariat yang berada dalam posisi fraksi kami di depan tadi tidak memberi. Ya saya tidak mungkin mengada-ngada . Memang kami tidak menerima , silakan di cek, tolong di cek ada atau tidak , kalau saya tidak ada saya akan mengkoreksi ke Sekjen. Tapi kalau sebagian besar tidak ada , si lakan di cek. Apaka h ada rancangan terkait dengan perubahan Tatib . Ada atau tidak? Kenapa bisa sampai tidak ada? Saya bawa , saya baca tadi, kalau memang itu beri kesempatan kepada kami untuk mempelajarinya , agar kita bisa memberikan masukan-ma sukan kepada apa yang terbaik buat kita , kita sepakat bahwa kita ingin meningkatkan kinerja kita . Terima kasih Pimpinan. WAKIL KETUA (FAHRI HAMZAH, S.E.): Pak Ecky, mohon maaf Pak Ecky. Ada kesalah fahaman Pak Ecky. Ini ke liru nih ya , biar kita tidak bertele-tele, ini keliru . Belum ada persetujuan, saya sendiri tidak setuju dengan banyak pasal yang mau di rubah itu , tapi belum ke sana , ini kan baru usul. Setelah itu dilempar ke Baleg , nanti Baleg bahas , semua Komisi dan semua Fraki ada di situ , baru setelah itu bersurat ke Pimpinan , minta forum di Bamus untuk penjadwalan. Oi Bamus tidak disetujui , tahun depan , mungkin tahun berikutnya lagi. jadi jangan diputar seolah-olah besok sudah ada Tatib baru . Tidak ada ini . Prosedurnya ini belum , makanya Pak Ecky, akhi pasti dapat itu nanti , ka rena akan di copy dan diberikan . Silakan nanti Fraksi yang bersangkutan mengirim utusannya ke Baleg , kalau tidak percaya dengan yang sekarang, silakan ganti. Ka n begitu , in i masih panjang nih Pak Ecky. Jangan bikin panas nih Pak Ecky. F-PG (DR. H.M . AZIS SYAMSUODIN, S.H.) : Saya sama sekali bukan bikin panas Ketua. Bahwa apa yang say a sampaikan ini adalah untuk menjaga mekanisme yang ada di kita , saya faham apa yan g disampaikan Pimpinan tentang mekanisme. Ini
- 64-
adalah bentuk mekanisme yang harus dilalui untuk diberikan pembahasan ini kepada 8adan Legislasi. Saya sampaikan tadi bahwa Pimpinan rapat menyampaikan , apakah setuju diberikan kepada 8aleg untuk membahas ini? Saya sampaikan , saya belum setuju dan saya tidak memberikan persetujuan dan saya tidak bisa memberikan persetujuan ini karena saya perlu waktu membahas dan ini baru saya terima, mekanisme ini tidak menyalahi prosedural. Itu saja mekanisme yang saya inginkan , kalau Ketua memaksakan saya memberikan catatan bahwa dalam menerima dan dalam memutus suatu kesimpulan, tidak ada catatan . Silakan kita melakukan mekanisme atau kalau tidak saya minta ini di tunda . WAKIL KETUA (FAHRI HAMZAH , S.E .) : Sebentar dulu , ini Pak Azis jangan kemana-mana. Ini setuju di rubah atau tidak? Kalau Pak Azis memang tidak setuju ada usulan perubahan, kita voting bahwa ada Anggota yang tidak setuju dengan usulan perubahan. Tapi kalau Pak Azis belum baca , memang semua belum baca Pak , wong saya juga belum baca . F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Pak Fahri Yang Terhormat. Yang tadi saya sampaikan , saya tidak setuju memberikan persetujuan untuk dilakukan perubahan. WAKIL KETUA (FAHRI HAMZAH , S.E.) : Ya sudah , berarti itu yang kita voting Pak . F-PG (DR. H.M. AZIS SYAMSUDDIN, S.H.): Sehingga tidak perlu di putar-putar. Voting saja. KETUA RAPAT : 8aik , sesuai dengan mekanisme yang ada , tentunya sebelum memasuki voting , kita memasuki lobby du lu. Untuk itu kami persilakan untuk mengikuti lobby, sementara rapat akan kami skors. Lobby dari seluruh Pimpinan 8aleg , Pimpinan Komisi dan Fraksi. Apakah forum lobby ini disetuju i?
- 65-
F-PAN (H. YANDRI SUSANTO, S.Pt) : Izin ketua. Kalau usul saya, tid ak perlu di skors, kita langsung saja. kalau memang misalkan ada Anggota yang tidak setuju , kita hormati dan setuju juga kita hormati . Jadi tidak perlu buang waktu . Kita libatkan semua yang hadir, toh kalaupun misalkan mengatas namakan fraks i atau lintas pimpinan Baleg , juga dari sisi yang hadir tidak terlalu banyak Ketua . Jadi usul saya , langsung saja kita ambil keputu san. Yang tidak setuj u silakan berdiri dan nanti yang setuju juga dimintai pendapatnya . Usul saya begitu Ketua untuk menghemat waktu . Terima kasih. KETUA RAP AT : Si lakan yang lain ada usul lain? Ka lau tid ak, ke depan saj alah , tadi Pak Azis Syamsuddin, barangkali kita melakukan lobby di sini saja. ti dak usah lama-lama, untuk nanti di da lam lobb y kita putuskan apakah voting atau dengan yang lain , atau barangkal i ada perubahan dan lain sebagainya. Saya fikir kita tidak perlu menunda, saya persilakan Pimpinan Baleg dan Pak Azis Syamsuddin dan beberapa untuk melakukan lobby di depan ini saja. Silakan, sementara rapat kita skors sebentar saja. (RAPAT 0 1SKORS 16.30WIB) KETUA RAP AT : Baik , Bapak Ibu sekalian yang saya hormati , skors rapat di vabut. (SKORS RAPAT OICABUT 1640 WI B) Setelah kita melaksanakan lobby dan kita memang tidak ada titik temu , kita akan melaksanakan voting. Untuk itu kita persilakan Sekjen untuk mempersiapkan voting. Oi hitung terlebih dahulu. F-PKB (JAZILUL FAWAID, S.Q., M.A.) : Pimpinan . Jazilul Fawaid dari PKB. A-75 , Oapil Jatim X
- 66-
Menurut saya Pimpinan , menanggapi laporan dari Badan Legislasi terhadap 2 hal. Pertama , penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada OPR RI. Yang kedua, terkait dengan Rancangan Perubahan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan OPR No.1 tahun 2004 tentang Tata tertib . Menurut saya Pimpinan, daripada kita voting tentu ada mekanisme lain . Mungkin ditanyakan kepada Fraksi-fraksi untuk dimintakan pendapat dan pandangannya terkait laporan dari Badan Legislasi. Tentu kita harus menghormati juga mekanisme dan pembahasan yang telah di buat di Badan Legislasi , tetapi untuk juga jika kemudian ada salah satu Anggota dari kita yang keberatan, itu hanya soal waktu saja, Makanya solusinya ada 2 pilihan , apakah dimintakan pendapat kepada masing-masing fraski atau forum ini juga memberikan waktu untuk di tunda persetujuannya atas laporan ini pada sidang yang terdekat supaya kita tidak usah mengambil keputusan dengan mekanisme voting ya ng menurut saya tidak pad a tempatnya. KETUA RAP AT :
Silakan Pak Edhy. F-P GERINDRA (EDHY PRABOWO, M.M., M.B.A.) :
Baik, Terima kasih Pimpinan . Mewakili Fraksi Gerindra , Edhy Prabowo, Sumatera Selatan I. Hanya ingin mengomentari hasil apa yang kita hadapi hari ini tentang Baleg. Secara prinsip kami belum menguasai apa pun yang terjadi di dalam perdebatan kita pad a hari ini . Sehingga dqari Fraksi kami , daripada kita mengambil keputusan secara tergesa-gesa . Yang kedua , Anggota kita yang hadir pada hari ini pun sebenarnya secara jumlah tidak memenuhi kuorum, walaupun secara tanda tangan sudah memenuhi kuorum. Untuk itu fraksi kami mengusulkan alangkah lebih baiknya kita memberikan kesempatan 1 minggi atau minggu depan untuk melakukan keptusan dalam kondisi yang semuanya telah menguasai materi ini apakah kiata aklan diambil, dilanjutkan atau tidak. Ini kita laksanakan bukan pertama kali, dalam setiap pembahasan permasalahan yang ada selalu kita ada permasalahan seperti ini , diberi kesempatan sehingga kami mohon Pimpinan agak bijak untuk mengambil keputusan ini , diberi kesempatan lagi , mungkin Minggu depan KETUA RAPAT:
Silakan mas ih ada lagi?
- 67 -
FPPP (DR. H. R. ACHMAD DIMYATI NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SL):
Pimpinan. Dimyati Pimpinan , PPP.
Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh . Pimpinan yang saya hormati , juga Pimpinan dan Anggota Baleg yang saya banggakan. Mekanisme dalam sebuah keptusan yang diambil, ini kan tingkat Paripurna , memang pertama harus ada dasarnya , harus ada alasnya, ada kaidahnya. Oleh sebab itu pegangan kita adalah Undang-undang MD3 dan Tatib kita. Kalau ingin meribah Tatib, ya silakan saja jangan melalui Paripurna , buat saja draftnya seperti apa. Apa yang disampaikan oleh Pak azis itu betul. Pegangan kita kan ada aturan mainnya , tidak lantas disetujui di tingkat Paripurna , kita serahkan pada pembahasan. Hemat saya kita tunda , nanti perlu ada sebuah dokumen yang diberikan kepada Anggota sehingga Anggota bisa menguasai dan bisa mengetahui ada apa dengan rncana yang akan kita bahas kemudian. Sehingga tidak ada agenda yang di anggap nanti yang punya tujuan tertentu . Oleh sebab itu voting tidak baik pada kesempatan ini, maka kita kasih ada waktu ke depan. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT : Masih ada la gi ? FPDIP (ARIF WIBOWO) :
ArifWibowo, Fraksi PDIP , A-193. Pimpinan yang kami hormati dan kami banggakan. Seluruh peserta Rapat Paripurna ya ng saya banggakan . Menyangkut draft perubahan Tata Tertib Dewan , itu adalah Draft Rancangan Undang-undang .. Tatib yang sudah dibicarakan beberapa kali di Badan Legislasi dan terakhir I pimpin oleh 3 sekaligus Pimpinan Badan Legislasi. Ada Pak Sareh Mulyono dari Fraksi Partai Gerindra , ada Pak Firman Subagyo dari Fraksi Partai Golkar dan ada Pak Toto Daryanto dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan yang memimpin dalam rapat tersebut adalah Pak Toto Daryanto. Hadir fraksi-fraksi yang ad di Badan Legislasi termasuk saya send iri pimpinan . Masalah yang didiskusikan , dibicarakan menyangkut pasal 65 , 66 dst... . Itu sudah kita bicarakan dengan seksama dan mendalam , terutama di pa sal 65 huruf b, c, d dan e yang berkonsekwensi kepada
- 68-
pasal-pasal berikutnya ya ng intinya adalah bahwa marwah Badan Legislasi sebagai center af law tidak baleh di hilangkan . Namun demikian sudah jelas di dalam Undangundang kita baik Undang-undang 17 tahuin 2014 tentang MPR, OPR, OPO serta Undang-undang Namor 11 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan memang memberikan peraturan-peraturan yang cukup kuat terhadap isntitusi OPR secara keseluruhan pu n juga atas kewenangannya dalam hal ini adalah secara khusus membentuk Undang-undang. Untuk membentuk Undang-undang hal yang harus dipersiapkan adalah menyusun naskah akademik dan Rancangan Undangundang. Kepada siapakah kewenanga n itu diberikan, kepada semua alat kelengkapan dewa n, tak terkecuali adalah kepada Badan legislasi. Pada pasal 65 itu ya ng awalnya adalah hanya memberikan pengaturan untuk menyusun naska h akademik dan Rancangan Undang-u ndang pad a Badan Legislasi, maka kita kembalikan pada posisi semula . Setiap komisi tetap mempunyai kewe nangan untu k menyusun naskah akademik dan Rancangan Undang-undang , begitupun dengan Badan Legislasi. Karena itu sebenarnay tidak ada alat ke lengkapan ya ng dikurangi kewenangannya dalam hal legislasi , semua diberikan. Pertanyaannya sesungguhnya adalah menyan gkut kritik publik kepada OPR , mengapa OPR tidak mampu menyelesaikan Oaftar Inventarisasi Rancangan Undang-u ndang yang ada di setiap prolegnas tahunan yang sudah ditargetkan OPR untuk di selesaikan. Sa lah satu ke lema hann ya adalah ketidaksigapan baik OPR maupun Pemerintah dalam hal , pertama adalah menyiapkan naskah akademik dan Ran ca ngan Undang-undang. Yang kedua adalah kekurangfokusan di dalam pembahasan , oleh karena itu perubahan Tatib sesungguhnya mendorong agar semua alat kelengkapan OPR termasuk Badan Legislasi untuk ke mbali memiliki kewenangannya menyusun naskah akademik dan Rancangan Undang-undang seka ligus melakukan pembahasan terhadap Rancangan Undang-unda ng baik pda pembicaraan ting kat I maupu n sampai pada tingkat II di paripurna nanti . Oengan demikian menurut hemat saya tidak ada kewe nangan yang dikurangi , tafsir ini saya kira harus dijelaskan, terutama oleh Pimpinan Badan Legislasi menyangkut perubahan Tatib tersebut dan sesungguhnya itu kalau kita mau merujuk kepada Tatib nomor I dan tatib Nomor II tah un 2012 yang sudah pernah di susun pad a periode yang lalu , tidak banyak perubahan bahkan nyaris identik yang prinsipnya adalah setiap alat kelengkapan Dewan termasuk Badan Legislasi memiliki kewenangan menyiapkan naskah akademik da n Rancangan Undang-undang seka ligus kewenangan untuk melakukan pembahasan terhadap Rancangan Undang-undang. Inilah substansi yang prinsip , karena itu maka menyangkut Tatib ini saya kira tidak ada masalah. Semua fraksi yang ada I Badan Legislasi telah menyetujui , namun demikian tetap membutuhkan persetujuan Peripurna . Ka lau sekiranya, seandainya apabila masih dipandang bahwa rancangan Tatib tersebut belum bisa dipahami secara baik , maka saya kira memang dibutuhkan bagi kita semua untuk
- 69-
mempelajarinya. Kita berharap sebenarnya setelah pembahasan di Badan Legislasi itu selesai bisa disosialisasikan kepada selu ruh Anggota Fraksi ya ng ada. Untuk itu Pimpinan , ini menurut hemat saya menyangkut tafsir, tidak ada upaya untuk mengamputasi alat kelengkapan dewan dan sebaliknya juga, maka kemudian saran kami sama seperti apa yang disampaikan oleh Fraksi Partai Gerindra agar diberikan waktu kepada seluruh Anggota Fraksi di DPR ini untuk mempelajari Draft Tata Tertib Perubahan tersebut supaya nanti segera di agendakan kembali untuk mendapatkan persetujuan dalam Rapat Paripurna berikutnya. Demikian Pimpinan , saya kira hal-hal yang perlu saya sampaikan sebaga i salah satu Anggota yang cukup aktif di dalam membahas Rancangan Tata Tertib Perubahan Tata Tertib DPR RI tersebut tahun 2015. Demikian , Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .
KETUA RAPAT: Silakan. F NASDEM (DR. H. KURTUBI, S.E., M.Sp., M,Sc.): Pimpinan. Saya Kurtubi , A-26+ dari Fraksi Nasdem, Dapil NTB. Saya baru tahu ternyata substansi yang akan dirubah dalam rencana perubahan Tatib ini , dimana diarahkan Baleg itu akan menyusun seluruh naskah Akademik dari rancangan undang-undang yang kan di bahas, termasuk . FPDIP (ARIF WIBOWO) : Interupsi Pimpinan . Saya kira kami telah menjelaskan tafsirnya tidak seperti itu . jadi tidak ada perampokan kewenangan yang dilakukan oleh Badan Legislasi , jadi saya minta kepada Pimpinan Badan Legislasi untuk menjelaskan kembali. Itu tidak ada . Nanti kita akan debat kusir, malu Pimpinan . Soal yang menyangkut bagaimana mengatur kembali , memanage kewenangan kita , baik seluruh alat kelengkapan dewan maupun Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia agar bisa menjaiankan 3 tugas pokok dan fungsinya .
· 70 .
F NASOEM (DR. H. KURTUBI, S.E., M.Sp., M.Sc.):
Jadi karena ini menyangkut masalah yang subtansial , sebaiknya semua Anggota dikasih tahu dulu masalahnya ini yang akan di rubah . Jangan tiba-tiba lalu di sini di voting padahal itu menyangkut, boleh jadi hak·hak Anggota Dewan secara konstitusional bisa hi lang diambil alih oleh lembaga yang tadi itu . Oleh karena itu saya usulkan supaya ditunda saja dulu ini dan kepada Anggota supaya dikasih tahu secara jelas apa arah dari perubahan ini , jangan sampai kita voting , tidak tahu apa yang mau di voting . Demikian . Terima kasih . WAKIL KETUA (FAHRI HAMZAH, SE) :
Izin berpendapat sebentar Bapak/lbu sekalian. Karena ini sebentar lagi Maghrib dan mungkin juga ada yang belum Sholat Ashar, usul saya ini terlalu banyak disparitas pengetahuan tentang ini . Oleh sebab itu kam i mengusulkan sesuai dengan usul dari PDIP tadi , kita menunda persetujuan pada Paripurna terdekat. KETUA RAPAT :
Setelah kita hitung itu tentunya juga kita lebih baik menunda dari persetujuan yang di tunda hanya persetujuan bukan dari substansinya, sehingga kita menunda persetujuan dari apa yang disampaikan Baleg tadi pada Paripurna terdekat. Oapat disetujui? (RAPAT SETUJU ) Bapak/lbu sekalian yang saya hormati , kita masih ada satu mata cara lagi yaitu penetapan kembali mitra kerja Komisi II , IV, V,VII and X DPR RI masa keanggotaan 2014·2019. Berdasarkan keputusan Rapat Bamus tangga l 2 Juli 2015 dan hasil keputusan Rapat Konsultasi antara Pimpinan DPR RI dengan Pimpinan Fraksi·Fraksi pengganti Bamus DPR RI tanggal19 Oktober 20151elah disepakati : 1. Kementerian Desa , PDP dan Tran sm ig ras i bermitra kerja dengan Komisi V DPR RI. 2 . Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bermitra kerja dengan Komisi IV DPR RI.
- 71 -
3. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi bermitra kerja dengan Komisi X OPR RI. Sesuai dengan Peraturan OPR RI tentang Tata Tertib Pasal 23 ayat (5) hasil rapat konsu ltasi disampaikan oleh Pimpinan OPR RI dalam rapat Paripurna OPR RI untuk ditetapkan. Sidang dewan yang terhormat, Selanjutnya kami ingin menanyakan , "apakah sidang dewan yang terhormat dapat menyetujui penetapan kembali mitra kerja Komisi , apakah dapat disetujui? F."(,, .):
Interupsi dulu KETUA RAPAT:
Ya sebentar. Interupsi dulu , silakan yang interupsi. F.NASDEM (KURTUBI):
Ya saya , nama saya Kurtubi Hambali anggota Nomor 26 Oapi l NTB dan Komisi VI I. Saya tidak setuju dan tidak sepakat, ka lau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuta nan ditarik dari Komisi VII dengan alasan , bahwa Komisi VII dengan core masalah nya ada lah masa lah energi, pertambangan, permi nyakan. Oiseluru h dunia termasuk di Indonesia eksplorasi pertambangan dan eksplorasi perminyakan sebagian besar bahkan seluruhnya ada di wilayah kehutanan, satu. Kedua hutan itu bagian daripada renewable resources energi yang bisa diperbaharui , yang kedepannya harus ada koordinasi yang erat baik pengawasannya, penyusunan undang-undangnya, tata ke lola dan sebagainya baik yang renewable energi dengan yang non-renewable energi migas dan batubara. Kalau ini dipisahkan, yang rugi republik ini . Ya, sebab penanganan renewable dan yang non-renewable energi itu harusnya satu wadah. Eksplorasi tambang selalu di hutan , itu akan merusak hutan, baik kerusakannya besar maupun keeil menyangkut lingkungan hid up, yang pengelolaannya harus dalam satu analisa, satu wadah , satu tempat. Sebab amat saling terkait, jadi saya berpendapat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak bisa dilepaskan dari tata kelola migas dan pertambangan sehingga dia harus tetap di Komisi Viliagian kalau Komisi VII hanya mitranya 1 departemen, azas keseimbangan di dalam intern kita nggak ada. Pemerintah punya 33 kementerian , 33 departemen , kita punya 10 Komisi , masak Komisi VII cuma 1 menteri , yang benar saja . ya. Ini tidak seimbang ini , ini ndak fair, yah. Saya tidak setuju , ya , Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ditarik dari Komis i VII. demikian terima kasih .
- 72-
F... (... ): Interupsi Pimpinan .
KETUA RAPAT: Ya Silakan. F.PDIP (MERCY CHRIESTY BAREND) Mercy Barend Fraksi POI Perjuangan A-228, Menyambung apa ya ng disampaikan oleh teman se-komisi kami, Pak Kurtubi, dapat kami sampaikan dan ini menjadi sikap fraksi ka mi untuk menjadi pertimbangan lagi di dalam forum Paripurna yang terhormat ini , berkaitan dengan kemitraan yang selama ini dijalani untuk masing -masing komisi, apa ya ng tadi telah disampaikan oleh Pak Kurtubi bahwa kementerian ada 33 kementerian yan g selama ini bermitra dan terbagi habis di 11 komisi ya ng ada di OPR RI. Tetapi dalam beberapa bulan ini kemudian, kami mengalami situasi yang, Komisi VII mengalami kegalauan Pak, kalau boleh dibilang dalam tanda petik, apaka h fungsi ya ng berkaitan dengan ling kungan hidup dan fung si yang berkaitan dengan ristek kemudian diambil alih oleh Komis i X dan Komisi IV. Kami memberikan terobosannya Pak, jadi ini croos cuting issue, jadi sama-sama 2 komisi ini tetap menjalankan fungsi yang sama, Komisi X tetap dengan pendidikan dan diktinya , Ko misi VII tetap dengan menristeknya karena ini berkaitan dengan pengembangan teknologi ya ng sangat kaitannya erat dengan urusan yang ada di Komisi V II, pertambangan , energi, kelistrikan, perminyakan dan sebagainya. Yang berikut yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup , kami minta juga ini cross cuting issue Pak, mau tidak mau ini memang harus terbelah dua antara 2 komisi. Komisi IV berurusan dengan kehutanan, hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya alam, pertan ian, kehutanan dan lain-lain, sementara yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup dia menjadi cross cuting issue, jadi supaya ada titik tengah , dua-dua komisi ini sama-sama tidak dicabut dan sa ling tarik menarik satu dengan ya ng lain. Jadi kami memohon dengan sang at, sebelum nanti ada surat resmi dari sikap komisi kami, ya ng akan disampaikan oleh Pak Ketua , kami meminta untuk titik tengahnya supaya jangan ribut antar komisi , baik Komisi X maupun Komisi IV, sama-sama membagi kewenangan pembagian kemitraan ini. Komis i X cross cuting issue dengan Komisi IV terbagi Komisi VII mengurus ristek dan Komisi X mengu rus pendidikannya , sementara Komisi IV mengurus kehutanan dan Komis i VII tetap mengurus lingkungan hidupnya sehingga persoalan-persoalan banyak bisa dijembatani Pak, kalau nggak ini akan sangat kesulitan dan banyak sekali keputusan-keputusan krusia l yang akan dikeluarkan dari Komisi VII akan hilang esensi dan bobotnya karena hilang fungsi-fungsi dan pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan bidang-bidang yang erat ini. Saya ini beberapa tanggapan yang kami bisa sampaikan dan mohon pertimbangan sekali lagi dari Pimpinan dan teman-teman komisi-komisi yang lain . Apa artinya kita ribut-ribut? Toh ada 33 kementerian dibagi habis juga kita punya pekerjaan banyak , jadi
- 73 -
saling berbagi , tidak terjadi penumpukkan overloading antara satu komisi dengan komisi yang lain . Saya kira mungkin itu Pak Ketua, terima kasih .
F... (.. .): Pimpinan l
F... (... ): Pimpinan l KETUA RAPAT:
Baik-baik . Sebentar-sebentar. Sebelum lebih jauh .
F... (... ): Pimpinan l KETUA RAPAT:
Sebentar-sebentar Pak. sebentar sebelum lebih jauh , mungkin dari Pimpinan kami tawarkan , ini waktu juga sudah cukup larut, bagaimana kalau case ini sama kita berlakukan dengan yang tadi, sehingga kita mengambil keputusannya itu di Paripurna terdekat?
F... (... ): yang akan datang. F ... ( ... ):
Setuju F... (... ): yang akan datang . tunda Pimpinan .
F.. .(... ): Pimpinan , Pimpinan, KETUA RAPAT:
Bisa disetujui?
- 74 -
F ... ( ... ):
sebentar F... (... ): Pimpinan , Pimpinan KETUA RAPAT:
yang belum setuju , silakan.
F... (... ): Pimpinan , Kalau permasalahannya berbeda , lalu yang dibahasnya tidak begitu sama , lalu kenapa pakai cara yang sama? Ini lain dengan yang tadi. Ini permasalahannya , saya mau menyampaikan hasil dari rapat internal komisi VII, jadi dasarnya pertama , kalau kita hanya satu kementerian, mitra kita , maka tolong pimpinan sebutkan komisi yang lain itu berapa? Ini satu-satunya kita akan menjadi komisi yang hanya bermitra dengan satu, secara pekerjaan mungkin ringan tetapi ini tidak efisien Pimpinan , Itu yang pertama. Lalu sejarah pada waktu awal ada Bamus periode OPR sekarang, itu saya ingat betul diputuskannya kita dapat dua kementerian, tiba-tiba di Paripurna jadinya cuma satu yang diinikan . Lalu yang berikutnya Pimpinan, Ijin kan saya menyampaikan bahwa tadi kita yang tadinya mau rapat mengenai ristek dan LPNK, itu dari mitra tidak bisa hadir karena tidak diijinkan , katanya, lalu tadi terpaksa mereka datang ke kita minta rapat, karena apa? ka rena di komisi yang sana tidak dirapatkan , mungkin karena saking penuhnya . Saking penuhnya mengenai mitra , sehingga datang ke kita minta dirapatkan agar anggarannya secara legal bisa masuk didalam 2016, untuk itu Pimpinan pertimbangkanlah sekali lagi , dan kami mohon ini menjadi referensi utama dalam memutuskan. Secara resmi kami mengusulkan , ditandatangani oleh mayoritas daripada anggota Komisi VII , 2 kementerian yang kami harapkan untuk menjadi mitra kami , pertama adalah Kementerian ESOM , kedua adalah Kementerian Ristek dan Oikti , persoalan esemka , mohon pimpinan dapat menerima secara resmi surat dari kami , terima kasih .
KETUA RAPAT:
Baik .
- 75 -
F_.. (... ): Pimpinan . KETUA RAPAT:
Sebentar-sebentar. Bapak, ibu sekalian yang saya hormati, kita sesuai juga dengan peraturan perundang-undangan yang ada untuk mengambil keputusan ka lau memang belum disetuju i kita lobby saja sekali lagi kayak tadi ang di depan . F ... (_.. ):
Pimpinan, KETUA RAPAT:
silakan . Sebentar Pak-sebentar Pak, biar kita tidak berlarut-Iarut mari kita melaksanakan lobby di sini . Untuk itu waktu kita skors untuk lobby, sebentar .... F ... (.. .):
Interupsi Pimpinan ,
F.. .(... ): Interupsi Pimpinan ,
F... (... ): Pimpinan , F ._.( ... ):
Interupsi Pimpinan , KETUA RAPAT:
Ya silakan .
F.. .(... ): Interupsi.
- 76 -
F ... ( ... ):
Terima kasih Pimpinan , Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak, Ibu yang saya hormati , Yang pertama pimpinan kita berharap bahwa konsistensi pengambilan keputusan di DPR RI ini betul-betul diperhatikan , jangan sampai hari ini kita memutuskan A ternyata besok kita berubah menjadi B. Ini saya kita menjadi preseden buruk bagi publik itu. Oleh karena itu saya kira yang menjadi keputusan daripada Bamus, kemudian Pimpinan , dan di-Paripurna-kan , saya kira tidak perlu diubah lagi itu, itu yang pertama Pimpinan . Dan yang kedua , mengenai masalah pembahasan anggaran 2016 bahwa hari-hari ini , merupakan hari-hari terakhir pembahasan dan kita sudah membahas dengan mitra kerja yang ada. Oleh karena itu saya kira pimpinan , tidak tepat dan tidak tepat untuk kita membahas sekarang untuk perubahan daripada mitra kerja gitu. Yang ketiga perlu luruskan daripada Pak Kurtubi bahwa Kehutanan dan Lingkungan selama ini Komisi IV bukan diambil dari Komisi VII Pak, ya? jadi bukan diambil ya tapi sudah menjadi mitra daripada Komisi IV. Saya kira demikian Pimpinan , assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
F... (... ): Boleh saya berpendapat Pak?
F.. .(... ): Interupsi Pimpinan , KETUA RAPAT : Ya sebentar-sebentar ini dari F ... ( ... ):
Interupsi sebelum ... sini, Mulyadi Pak , Mulyadi Pimpinan . KETUA RAPAT: Sebentar, Pak Mulyadi sebentar FPD (Ir. MUL Y ADI):
Sebelum Pak Fahry, Mulyadi .
- 77-
KETUA RAPAT:
Sebentar, Pak Mulyadi sebentar, Pak Fahry dulu. Barangkali bisa juga menjelaskan . FPD (Ir. MUL YADI) :
kalau bisa sebentar Pak , sebelum Pimpinan aturannya anggota dulu Pak, nanti biar Pimpinan menjelaskan Pak. seperti kita rapat Pak . KETUA RAPAT :
Si lakan ka lau begitu Pak Mulyadi. FPD (Ir. MUL YADI):
Terima kasih . Pimpinan dan seluruh anggota Dewan yang saya hormati , Kita harus sedikit melakukan refleksi menggunakan akal sehat kita Pak, apalagi Pak Fahry Hamzah ini terkenal sangat logik berpikirnya . Kalau tadi rekan-rekan mengatakan ada satu komisi lima kementerian , sepuluh badan , berarti 15 Pak, ada yang 16, 13, 15 mitra kerja . Apakah aka I sehat kita bisa menerima? Ka lau hanya Komisi VI I hanya satu -satunya kementerian dan tidak ada badan . Ini dulu logika itu hak kita Pak. Kita semua orang terdidik ada di DPR ini apakah akan dibiarkan anggota Komisi VI I bersantai-santa i dengan gaji yang sama dengan teman-teman dengan rekan-rekan di komisi yang lain? Ini menurut hem al saya, tentunya tidak fair apa yang dikatakan Pak Kurtubi Pak. tolong dipikirkan pemerataan tugas dan loop kerja yang di lakukan oleh anggota DPR Jadi itu saya tidak meminta satu , atau dua atau tiga , saya rasa pimpinan lebih mengerti dan lebih bijak dari kita semua. Terima kasih. Wasalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
F... (... ): Pimpina n. KETUA RAPAT:
Begini , sebentar supaya kita juga tidak berlarut-Iarut, tadi kan saya usulkan untuk pengambilan keputusan kita ikutin peraturan perundang-undangan yang ada, sebelum mengambil keputusan kita lobby dulu. Jadi untuk itu waktu kami skors silakan lobby ke depan , silakan . Skors dulu kan?
- 78-
F ... (... ): Pimpinan , sebelum diskors. KETUA RAPAT:
silakan untuk melaksanakan lobby ke depan . F... (... ): Pimpinan , peserta lobbynya siapa pimpinan? F... (... ): Iya dijelaskan . F... (... ): Peserta lobbynya fraksi atau komisi Pimpinan? KETUA RAPAT:
Yang lobby adalah seluruh Pimpinan Fraksi , Pimpinan Komisi VI I, Komisi II , Komisi V dan Komisi X F ... ( ... ):
Interupsi Pimpinan , KETUA RAPAT:
Iya silakan , sebentar ini lobby dulu Pak. F... (... ): Ya ng mau dilobby itu apa Pimpinan? Lobba-Iobby, yang mau dilobby itu apa? KETUA RAPAT :
Lobby tadi adalah keputusan tadi yang disampaikan . Disetujui untuk dilobby .
- 79 -
F ... (... ): Ini bukan masalah lobby atau tidak lobby. F ... ( ... ):
anggota ingin bicara .
F... (... ): Tapi soal ... bagaimana ... dengan Pemerintah . F ... (... ):
Bagusnya itu saja, lobby saya yakin juga nggak ketemu . F ...( ... ):
Apanya yang mau dilobby?
F... (... ): Ini , payah ini! F ... (... ):
Sebentar Pimpinan.
F.. .(... ): Pak Fahry Hamzah jangan keluar dulu Pak Fahry Hamzah . FPG (SATYA YUDHA):
Bisa interupsi sebentar saja, untuk memecahkan masalah ini? Satya Yuda A-290.
F.. .(... ): Pimpinan. Ini nggak jelas Pimpinan. F.PG(SETYA YUDHA) :
Saya ingin mengusulkan Pimpinan .
- 80-
KETUA RAPAT :
Kita ikuti ...
F...(... ): patokan suka-suka pimpinan . KETUA RAPAT :
Ini kan masih ada belum ketidaksamaan , kita bicarakan. F.PG (SETYA YUDHA):
yang mana ? KETUA RAPAT:
apa yang kita putuskan , di dalam lobby kita sampaikan lagi pad a Paripurna, itu yang betul seperti itu. F.PG(SETYA YUDHA):
Ya justru itu yang mau di lobby ya ng mananya, kan ada banyak pendapat tadi pimpinan yang menjelaskan bahwa Komisi VII itu meminta agar ristek masuk di Komisi VII, lingkungan hidup masuk di Komisi VII. Apakah itu yang mau di lobby? KETUA RAPAT :
Saya pikir. F.PG(SETYA YUDHA):
Yang mau dilobby apanya? KETUA RAPAT:
yang dilobby F.PG(SETYA YUDHA) :
Apakah Komisi VII lobby kepada Komisi IV dan Komisi X? Atau semua saling lobby .
- 81 -
KETUA RAPAT :
Sekarang seperti ini , disampaikan. F.PG (SETYA YUDHA):
Begini Pimpinan ,
F.. .(... ): Pimpinan , FPG(SETYA YUDHA):
Saya kira Pimpinan , Peng aturan yang di Pimpinan itulah yang menyebabkan keka cauan , oleh karen a itu pimpinan , saya kira ini ditunda dulu .
F... (... ): ditunda saja ketua , F .. .(.. .): ditunda dulu ketua , sampai rapat Paripurna berikutnya.
F... (.. .): .. . ditunda saja ketua . F ... ( ... ):
ditunda , Pimpinan KETUA RAPAT:
Sebentar-sebentar FPG (SETYA YUD HA):
Pimpinan harus bisa memutuskan rasionalitas dari masing-masing komisi. Kita harus yakini ba hwa tidak mungkin satu kom isi hanya 1 mitra . Harusnya cara berpikir yan g harus kita sepak ati bersama di dalam seluruhnya bahwa satu komisi minimal adalah 2 mitra, mitra kementerian . Itu dulu ya ng harus disepakati. Kalau kita mau voting , voting di situ pimpinan . Baru nanti kita melihat ada lah kesamaa n antara mitra satu dengan mitra yang lain terhadap komisi tersebut. Karena ini nampaknya
- 82 -
pimpinan-pimpinan fraksi melakukan lobby secara individu-individu kepada Pimpinan DPR yang akhirnya membuat kebingungan , padahal yang kita tuntut sederhana pimpinan , rasionalitas bobot daripada kementerian yang ada di pemerintahan dengan jumlah komisi yang kita miliki, sehingga AKD kita akan jauh lebih efektif dan efisien . Itu harus diterima dulu . Jadi kalau pimpinan sudah mengatakan bahwa sewajarnya satu komisi bermitra dengan minimal 2 atau 3 kementerian , nah baru kita menginjak kepada tahap kedua , kementerian apa saja yang cocok di Komisi VII , kementerian apa saja yang cocok di Komisi VI? Sekarang kan pimpinan sudah langsung memutuskan seakan-akan satu kementerian bermitra dengan satu komisi adalah hal yang wajar, nah ini yang sebetulnya menjadi ketidakadilan yang kita rasakan di Komisi VII. Jadi mohon ada framework dulu pimpinan. Pimpinan harus mensepakati bahwa minimal daripada setiap komisi berapa mitra yang kita sepakati , itu sebagai basis kita untuk melakukan lobby berikutnya. Baik terima kasih. KETUA RAPAT:
Cukup Pak Setya ya. Ini sekarang , justru lobby itu akan saya sampaikan bahwa kalau toh memang seluruhnya belum bisa disetujui , seluruhnya ini akan kita tunda, itu yang ingin kami sampaikan. setuju ? (RAPAT: SETUJU) Baik bapak itu sekalian yang saya hormati , dengan demikian selesailah rapat Paripurna hari ini. Selaku pimpinan rapat saya mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat para anggota dewan dan hadirin sekalian atas ketekunan dan kesabaran dalam mengikuti rapat paripurna hari ini . dengan seijin dewan perkenan rapat kami tutup dengan mengucapkan waflahumuafiq ita afwamithariq Wasatamu 'ataikum warahmatuflah i wabarakatuh. (RAPAT DITUTUP PUKUL 19.10 WIB.)
Jakarta, 20 Oktober 2015 KETU A RAPAT,
~ Dr. AGUS
HERMANTO~