RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN
Oleh : MUH. NURHIDAYAT
5201412071
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
A. Las TIG ( Tungsten Inert Gas) 1. Pengertian las TIG Yaitu proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) yang dilindungi/diselubungi oleh gas mulia.
2. Kelebihan menggunakan las TIG a. Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan dari sisa-sisa korosi b. Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan logam tidak mengandung udara sehingga mencegah pengotoran oleh nitrogen dan oksigen yang dapat menyebabkan oksidasi c. Kompensasi kimia dari hasil pengelasan biasanya lebih kuat, tahan terhadap korosi, dan lebih tahan terhadap tumbuk d. Hasil pengelasan sangat bersih e. Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah, tidak berasap atau berbau f. Perubahan bentuk benda kerja didaearah pengelasan kecil sekali, karena panas terpusat pada daerah yang kecil g. Tidak ada percikan seperti pada proses pengelasan biasa sehingga kebersihan logam disekitarnya dapat terjaga 3. Perangkat yang dipakai saat pengelasan TIG a. Mesin las AC/DC b. Tabung gas pelindung c. Regulator gas lindung d. Flowmeter e. Selang gas dan pengikatnya f. Kabel elektroda g. Stang las (welding torch) h. Elektroda tungsten
4. Mesin las TIG ada dua, yaitu : a. Mesin las DC DC-SP (Direct Current Straight Polarity) DC-RP (Direct Current Revers Polarity) b. Mesin las AC
5. Ukuran elektroda las TIG macam-macam dari elektroda tungsten ini tersedia dalam ukuran 1/16”, 3/32”, 3/16”, 1/4”. Juga dikeluarkan oleh pihak pabrik dengan ukuran yang berbeda yaitu 3”, 6”, 7”, 8” dan kadang-kadang 24”
6. Bahan elektroda las TIG Las TIG menggunakan tiga macam elektroda tungsten yaitu: a. Tungsten murni Tungsten murni biasanya digunakan pada pengelasan arus AC. Mempunyai titik leleh 3400 c dan lebih cocok untuk mengelas alumunium, alumunium paduan dimana ujung dari elektroda dibentuk radius b. Tungsten paduan thorium Elektroda ini umumnya digunakan pada mesin las DC, digunakan untuk mengelas stainless steel, logam biasa, tembaga, titanium, dll. Mempunyai titik leleh 4000 c c. Tungsten paduan zirconium Elektroda ini biasanya digunakan untuk pengelasan dengan arus AC. Elektroda ini mempunyai daya tahan tinggi terhadap persyawaan yang permukaanya mengkilat seperti alumunium dan magnesium. Titik leleh elektroda ini 3800
7. Kode warna yang digukan oleh distributor pada las TIG Warna hijau : tungsten (wolfram) murni Warna kuning : tungsten campuran 1% thorium Warna merah : tungsten campuran 2% thorium Warna coklat : tungsten campuran zirconium
8. Besar arus yang digukan pada las TIG a. Besar arus untuk pengelasan dengan wolfram (tungsten) murni Besar arus dipakai untuk arus AC Diameter elektroda tungsten
(untuk pengelasan base metal
(inchi)
dengan frekuensi tinggi) (Amper)
0,020
0-7
0,040
10-40
1/16
30-70
3/32
70-100
1/8
100-150
5/32
150-225
3/10
200-300
1/4
275-400
b. Besar arus untuk pengelasan dengan elektroda tungsten + thorium Diameter elektroda tungsten +
Besar arus yang dipakai DCSP
thorium (inchi)
(Amper)
0,020
0-25
0,040
12-100
1/16
20-190
3/32
35-325
1/8
50-475
5/32
60-600
3/16
-
1/4
-
c. Besar arus untuk pengelasan dengan tungsten + zirconium Diameter elektroda tungsten + zirconium (inchi)
Arus yang dipakai AC dengan frekuensi tinggi (Amper)
0,020
0-7
0,040
0-30
1/16
20-115
3/32
100-185
1/8
150-225
5/32
190-340
3/10
300-445
1/4
275-400
9. Gas pelindung pada pengelasan TIG Jenis-jenis gas pelindung Penggunaan gas pelindung pad alas TIG adalah untuk melindungi daerah pengelasan, elektroda, dan ujung bahan tambah dari pengaruh udara luar Macam-macam gas yang dipakai untuk pelindung : argon, helium, campuran argondan campuran argon hydrogen 10. Alat-alat keselamatan kerja las TIG a. Alat pelindung muka (helm las) b. Alat pelindung tangan (sarung tangan las) c. Alat pelindung badan (apron) d. Alat pelindung kaki (safety shoes) B. Las MIG (Metal Inert Gas) 1. Pengertian las MIG Las MIG Yaitu merupakan proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencarian setempat, dengan menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert gas). Las MIG yaitu merupakan las busur gas yang menggunakan kawat las sekaligus sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan kawat (rol) yang gerakanya diatur oleh motor listrik. Las ini menggunakan gas argon dan helium sebagai pelindung busur dan logam yang mencair dari pengaruh atmosfer. 2. Kelebihan menggunakan las MIG a. Sangat efisiensi dan proses pengerjaan yang cepat b. Dapat digunakann untuk semua posisi pengelasan (welding positif) c. Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya terjadi pada las SMAW d. Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi disbandingkan SMAW
e. Membutuhkan kemampuan operator yang baik f. Proses pengelasan MIG yang sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi g. Membutuhkan sedikit pembersihan past weld
3. Perangkat yang dipakai saat pengelasan MIG a. Mesin las AC/DC b. Unit pengontrol kawat elektroda (wire feeder) c. Welding gun d. Kabel las dan kabel control e. Regulator gas pelindung f. Pipa kontak g. Nozzle gas pelindung 4. Mesin las MIG ada dua, yaitu : a. Mesin las DC DC-SP (Direct Current Straight Polarity) DC-RP (Direct Current Revers Polarity) c. Mesin las AC 5. Ketentuan umum penyetelan besaran arus dan tegangan berdasarkan diameter kawat elektroda Diameter kawat
Arus (amper)
Tegangan (volt)
Tebal bahan
0.6 mm
50-80
13-14
0,5-1,0 mm
0,8 mm
60-150
14-22
0,8-2,0 mm
0,9 mm
70-220
15-25
1,0-10 mm
1,0 mm
100-290
16-29
3,0-12 mm
1,2 mm
120-350
18-32
6,0-25 mm
1,6 mm
160-390
18-34
12,0-50 mm
6. Jeni-jenis gas pelindung pad alas MIG a. Gas argon Argon adalah jenis gas pelindung yang digunakan secara tersendiri atau dicampur dengan gas lainya untuk mencapai karakteristik busur yang digunakan pada proses pengelasan logam ferro maupun non-ferro. b. Gas helium Helium adalah gas pelindung yang digunakan untuk aplikasi pengelasan yang membutuhkan masukan panas (heat input) yang lebih besar untuk meningkatkan bead wetting, penetrasi yang lebih dalam dan kecepatan pengelasan yang lebih cepat. c. Karbon dioksida Karbon dioksida umumnya digunakan untuk proses Pengelasan untuk logam ferro. Kelebihan dari gas karbon dioksida adalah kecepatan pengelasan yang cepat dan penetrasi yang lebih dalam. 7. Jenis-jenis elektroda untuk las MIG a. Elektroda besi karbon, diantaranya : ER70S-3 Elektroda dengan klasifikasi ini paling banyak dipakai. Elektroda ini dapat menggunakan gas pelindung campuran campuran argon-oksigen atau karbon dioksida. ER70S-4 Elektroda ini mengandung lebih banyak mangan (1,50%) dan silikon (0,85%) dibandingkan electron sebelumnya. ER70S-5 Elektroda ini mengandung tambahan mangan dan silikon, selain itu juga mengandung alumunium (0,5%-0,9%) yang berfungsi sebagai elemen deoksidasi.
ER70S-6 Elektroda pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15%) dan mangan yang besar (1,85%) sebagai elemen deoksidasi. ER70S-7 Elektroda ini multi fungsi dan memiliki performa yang tinggi, elektroda ini mengandung sekitar 2% atau lebih mangan. ER80S-D2 Elektroda ini mengandung silikom dan mangan sebagai deoksidasi dan molybdenum (0,4-0,6%) untuk meningkatkan kekuatan. ER70S-1 Memiliki presentase silikon terkecil diantara elektroda baja padat. ER70S-2 Elektroda ini mengandung elemen deoksidasi yang sangat berat, mengandung kombinasi zirconium, titanium, dan alumunium deoksidasi dengan jumlah total 0,2% dan karbon 0,07% berat. b. Elektroda stainless steel, diantaranya : ER308L Jenis elektroda ini dapat digunakan untuk mengelas stainless steel 304. ER308L Si Digunakan untuk mengelas stainless steel 304.perbedaanya dengan ER308L adalah kandungan silikon yang lebih tinggi, yang akan menigkatkan karakteristik wetting dan logam las (weld metal) ER309I Digunakan untuk mengelas jenis stainless steel 309 ER316L Digunakan untuk mengelas stainless steel 316 c. Elektroda alumunium
8. Penyetelan perlengkapan las MIG a. Hubungkan kabel mesin las ke sumber tenaga, lalu hidupkan mesin b. Setel pengontrol penggerak kawat pada posisi nol, supaya kawat tidak jalan dulu sebelum waktunya. c. Buka katup-katup pada tabung gas dan tabung gas dan air pendingin d. Tarik pelatuk pistol las, buka kran air aliran gas pada pengaturnya, kemudian setel aliran gas menurut ketentuan e. Sekarang setel kecepatan gerak kawat f. Setel besar tegangan yang sesuai dengan ketentuan g. Setel stick out h. Setel besarnya tegangan, sebaiknya ambil rata-rata tegangan jangan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi i. Las siap digunakan 9. Pembenahan las MIG a. Lepas pelatuk pistol las, bila pengelasan sudah seleai dan gas berhenti mengalir. Jauhkan pistol las dari benda kerja sehingga busur listrik terputus mati. b. Tutup katup gas pelindung c. Setel kecepatan kawat pasa posisi nol d. Tutup katup gas yang terdapat pada regulator e. Matikan mesin penggerak kawat f. Matikan mesin las g. Bereskan alat yang dipakai
10. Alat-alat keselamatan kerja las TIG a. Alat pelindung muka (helm las) b. Alat pelindung tangan (sarung tangan las) c. Alat pelindung badan (apron) d. Alat pelindung kaki (safety shoes)
DAFTAR PUSTAKA www.google.com