1
RANCANGAN TAMO RAKSASA UNTUK MENCIPTAKAN REKORD BARU MURI
DIRANCANG OLEH : ALFFIAN WALUKOW, S.Pd
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
2
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
Sangihe adalah negeri seribu budaya dan beberapa diantaranya masih digunakan didalam aktifitas masyarakat setiap hari. Jika kita melihat kebelakang dari latar sajarah masa lalu. Satu-satunya daerah utara Indonesia yang pernah menjadi perpanjangan tangan Kerajaan Majapahit dalam expedisi Pamalayu adalah Kerajaan-kerajaan di Sangihe dan Talaud. Ketika itu kerajaan-kerajaan di Sangihe dan Talaud oleh Majapahit dinamakan Udah Makat Raya atau Payung dari utara. Kerajaan – kerajaan di Sangihe dan Talaud adalah negeri ke 9 dari kerajaan Majapahit pada saat Patih Gajah Mada menjalankan misi Palapa Nusantara Raya ( thn 1333 M ) dan hubungannya dengan Siam,Ligor,Birma,Kamboja dan Annam.Gajah Mada menaklukan Sulawesi thn 1334. Salah satu yang masih dilestarikan dari sekian budaya tua Sangihe adalah pembuatan kue adat Tamo. Di Indonesia Hanya ada dua kue adat yang sejenis dan memiliki nilai – nilai filosofi dan budaya yang sama Yaitu : 1. Tumpeng dan sejenisnya meliputi semua daerah yang pernah menjadi basis agama Hindu tua. 2. Tamo di semua wilayah Sangihe. Selama ini para ahli Tata boga Indonesia hanya mengenal Tumpeng sebagai satu satunya kue tradisional adat berbentuk krucut. Saya sebagai putera daerah Sangihe, merasa terpanggil untuk memperkenalkan budaya Tamo seluas-luasnya. Dengan harapan pembuatan kue Adat raksasa ini akan membawa harum nama daerah Sangihe dan menjadi motivasi bagi generasi muda untuk tetap melestarikan budayanya. Puncak dari rancangan ini adalah untuk acara adat Tulude, Bulan January 2006 dan HUT Daerah Sangihe ke 581.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
3
I. BAGIAN – BAGIAN KUE TAMO RAKSASA
A. Badan utama kue ( berat ± 750 kg ) ( Kue Tamo Raksasa sebagai symbol kerajan Sangihe Raya atau Kerajaan Tampungang Lawo yang berpusat di Mahumu ). B. Kue Tamo kecil Pendukung, terdapat pada lingkaran dasar kue Tamo Raksasa. Sebanyak jumlah kerajaan – kerajan yang pernah ada di Sangihe sesudah Tampungang Lawo dan kecamatan – kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. 1. Kerajaan – kerajaan kedua sesudah Hancurnya kerajaan Tampungang lawo. -
Kerajaan Siau
-
Kerajaan Tabukan
-
Kerajaan Manganitu
-
Kerajaan Kendar
-
Kerajaan Tagulandang
-
Kerajaan Tahuna ( Tahuna – Kendar )
2. Kecamatan – kecamatan yang ada di Kabupaten kepulauan Sangihe. -
-
-
-
-
-
-
-
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
4 C. Alas dan dasar Kue Tamo Raksasa adalah Daun Pisang dan Daun Woka. D. Hiasan.
II. PROSES PEMBUATAN A. Pembuatan Rangka Tamo Raksasa ( seperti pada gambar di bawah ini ) Pembuatan rangka dikerjakan oleh empat orang tukang kayu. Lamanya pekerjaan, 4 hari.
B. Proses pembuatan kue Tamo. Kue Tamo raksasa dimasak secara masal oleh ahli kue Tamo yang diutus dari kecamatan yang dipilih. Bahan untuk pembuatan kue tamo disiapkan oleh setiap kecamatan. Proses pengolahan kue sejak masih beras sampai menjadi Dodol membutuhkan waktu 12 Jam, dimulai Jam 6 sore sampai jam 6 pagi.
Kue Tamo inti di rancang seperti pada gambar di bawah ini.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
5
C. Proses Pembuatan bentuk Tamo Raksasa pada tempat Kue, dikerjakan oleh satu orang ahli, dibantu sepuluh orang laki-laki.
D. Setiap pasangan ahli kue utusan kecamatan mengolah 5 kg beras.
III. RANCANGAN KEBUTUHAN DAN ANGGARAN BAHAN. A. Bahan – bahan untuk pembuatan rangka tempat kue Tamo. 1. 16 ujung balok untuk tiang utama dan tiang samping panjang 4 meter ( 5 x 10 cm )
@ 30.000
Rp.
480.000,-
2. 15 Ujung totara
@ 20.000
Rp.
225.000,-
3. 3 kg Paku 3 inci
@ 15.000
Rp.
45.000,-
4. 1 kg paku 1 inci
@ 20.000
Rp.
20.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
1.070.000,-
5. 1 rol ram aluminium 6. Bambu Jumlah
B. Bahan-bahan untuk pembuatan kue 1. 300 kg beras
@ 5000
Rp. 1.500.000,-
2. 300 kg gula merah
@ 4000
Rp. 1.200.000,-
3. 300 buah kelapa
@ 1000
Rp.
Jumlah
C. Hiasan ( bunga dan bendera )
300.000,-
Rp. 3.000.000,-
Rp.
300.000,-
D. Upah kerja ( tidak terhitung juru masak ) Khusus perancangan.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
6 Perancangan kue membutuhkan waktu 4 hari dengan upah kerja. Rp.
E. Anggaran yang diperlukan diluar upah kerja adalah Rp. 4.370.000 Empat juta tiga ratus tuju puluh ribu rupiah
IV. Waktu pekerjaan. Proses pembuatan kue Tamo Raksasa, mulai dari pembuatan rangka,pengolahan kue dan penataan. memerlukan waktu 10 hari kerja. Sebaiknya pembuatan kue harus selesai satu hari sebelum acara di mulai.
VI. Perencanaan terperinci pekerjaan dan pengolahan kue Tradisional Tamo dan sebagian prosesi ritual. A. Jumlah Tamo yang akan dibuat adalah : 1.
Buah tamo induk ( tamo raksasa ) symbol kerajaan Sangihe Raya yaitu Kerajaan Tampungang Lawo, yang berpusat di Mahumu. Berdiri ± 500 – 600 tahun silam atau ± 100 tahun setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit ( 1519 ).
6.
Buah Tamo Ukuran Kecil. bagian dari tujuh kerajaan yang pernah ada di Sangihe sesudah kerajaan Tampungang Lawo. - Ukuran
1.
: Standar ( seperti ukuran Tamo yang sering digunakan.)
Buah Tamo Ukuran sedang, juga merupakan bagian dari tujuh kerajaan yang pernah ada sesudah kerajaan Tampungang Lawo. - Ukuran
: 3 kali ukuran Tamo standar.
B. Prosesi ritual Tamo 1. Ritual pengarakan Tamo dari satu tempat ke Tempat upacara. Tamo yang akan di arak adalah : 7 buah Tamo symbol kerajaan sesudah Tampungang Lawo yaitu : -
Kerajaan Tabukan Raya
-
Kerajaan Manganitu
-
Kerajaan Siau
-
Kerajaan Kendar
-
Kerajaan Tahuna ( Tahuna-Kendar)
-
Kerajaan Tagulandang
Orang yang akan mengarak Tamo diwakili oleh utusan dari yang merasa bagian dari kerajaan tersebut diatas. Arak-arakan Tamo dimulai dari Wakil kerajaan tertua sesudah Tampungang Lawo yaitu Kerajaan Tabukan, dan diakhiri oleh Kerajaan yang paling terakhir bubar yaitu Kerajaan Gabungan Tahuna Kendar.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
7 2. Ritual Pemotongan Tamo ( pemotongan inti) Pemotongan Tamo hanya dilakukan pada Tamo Ukuran sedang dan yang akan memotong Tamo adalah Tetua adat Sangihe yang dituakan secara adat. Kue adat Tamo yang merupakan pemberian dari seluruh rakyat berdasarkan skenario prosesi, bukan secara adat, pada akhirnya akan dimakan bersama oleh rakyat bawahan sampai kepada rakyat yang paling jelata. Sebelum 6 buah Tamo kecil dan Tamo Raksasa di bahagi ke rakyat maka akan diadakan pemotongan sebanyak 6 kali untuk Tamo kecil diluar acara adat, oleh wakil dari kerajaan masing-masing. Pemotongan awal akan dilakukan oleh siapa saja yang merasa masih keturunan Raja.(berdasarkan petunjuk panitia). 3. Prosesi dilakukan berdasarkan Kerajaan – kerajaan dalam rangka mengangkat lagi sejarah masa lalu Sangihe yang mulai dilupakan oleh anak-anak Sangihe kelahiran tahun 1980an kebawah.
C. Pembagian Tim Juru masak, yang dibebankan ke kecamatan. 1. Penjelasan tentang Resep Tamo dalam perbandingan dan kriteria Tim Juru masak. -
1 kg Beras Ketan dicampur ½ kg Gula merah dan santan dari satu buah kelapa tanpa penyedap rasa pabrik.
-
1 Kecamatan akan mendapat bagian 2 bentuk kue Tamo. 1 buah kue Tamo Ukuran Standar lengkap dengan hiasan. ( Bendera,kembang,udang,telur dan buah) 1 Resep Tamo berdasarkan kesepakatan panitia.
-
Demi keamanan, setiap tim juru masak harus mengisi data yang dikeluarkan oleh panitia.
-
Setiap tim juru masak adalah hasil seleksi yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
2. Beban setiap Tim -
Setiap tim terdiri dari 2 orang
-
Setiap Tim mendapatkan beban untuk diolah, 1 Resep Tamo (10 kg beras ketan)
3. Enam buah Tamo kecil dan satu buah Tamo sedang dimasak oleh 9 tim khusus, masing-masing 6 tim untuk Tamo kecil dan 3 tim untuk Tamo sedang.
D. Jumlah bahan yang dibutuhkan. 1. Untuk Tamo kecil dan sedang -
90 kg beras ketan
-
45 kg gula merah
-
90 buah kelapa
-
9 kuali besi
.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
8 2. Untuk Tamo Besar -
Ukuran Garis tengah alas 150 cm Tinggi 4 meter Luas ± 6 meter Tebal 5 cm Tinggi bersih tempat kue Tamo Inti 350 cm
-
Kebutuhan bahan untuk Kue Tamo Inti, per satu meter adalah : 40 kg Beras ( patokan resep )
-
Untuk menjadi Kue Tamo Raksasa membutuhkan bahan sebagai berikut : 240 Kg beras ( patokan resep ) Kue Tamo Raksasa akan dihasilkan dari sedikitnya 24 Resep ( patokan resep adalah 10 kg beras/satu resep) Untuk membuat kue Tamo Inti dihasilkan dari ± 50 Tim juru masak. Jumlah Tim yang akan memasak adalah 60 Tim.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
9
JADWAL PEKERJAAN
1. Jumat 20 January
: Semua Juru masak yang ditunjuk dinyatakan siap melaksanakan pekerjaan.
2. Sabtu 21 January
: Semua Bahan yang diperlukan untuk perancangan sudah ada di Lokasi pekerjaan.
3. Senin 23 January – Rabu 25 January
: Pembuatan Rangka Tempat kue.
4. Kamis malam 26 January : Memasak / mengolah kue.
5. Jumat 27 January
: Kue sudah ada di Lokasi perancangan. (kue Tamo kecil dan sedang sudah di bentuk dari,tetapi belum dihias)
6. Sabtu 28 JanuaryMinggu 29 January
: Perancangan bentuk dasar Kue raksasa dan Asesorisnya termasuk kue kecil dan sedang sampai selesai.
7. Senin 30 January
: Gladi Resik
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
10 Daftar Bahan Yang Dibutuhkan Tinggi
4 meter
Garis Tengah Alas
1,5 meter
Lingkar Alas
9,5 meter
A. Untuk Pembuatan Rangka -
1 ujung balok ukuran 8 x 12 cm
@ 30.000,-
Rp.
-
8 ujung balok ukuran 5 x 7 cm
@ 20.000,-
Rp. 160.000,-
-
20 ujung balok/totara ukuran 4 x 6 cm
@ 10.000,-
Rp. 200.000,-
-
4 lembar tripleks ukuran 2 mm
@ 35.000,
Rp. 140.000,-
-
3 kg paku ukuran 3 inci
Rp.
45.000,-
-
2 kg paku ukuran 2 ½ inci
Rp
30.000,-
-
½ kg paku ukuran 1 inci
Rp.
20.000,-
Jumlah
30.000,-
Rp. 625.000,-
B. Untuk hiasan kue Tamo Kecil dan kue Tamo Raksasa dan kelengkapan lain. -
Untuk Kue Tamo Raksasa 54 rumpun bunga sintetis (merah jambu, kuning,dan ungu)
@ 7.500
Rp. 405.000,-
150 butir telur rebus
@ 1.000
Rp. 150.000,-
10 ekor Udang Lobster
@ 20.000
Rp. 200.000,-
Telur artificial ( tiruan ) Diletakan di puncak tamo raksasa
Rp.
25.000,-
5 pasang srung tangan karet higienis
Rp.
25.000,-
Janur kelapa
PEMBAGIAN TIM JURU MASAK Kecamatan
:
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
11
PROFIL PERANCANG.
Nama
: Alffian Walukow
Ttl
: Tareran, Minsel 28 Mei 1972
Pekerjaan
: Guru di SMP Negeri 3 Manganitu
Pendidikan
: Sarjana Seni Rupa UNIMA
Alamat
: SMP Negeri 3 Manganitu Kampung Karatung II Kab. Kepl. Sangihe Kode Pos. 95853 HP. 081340422006
Beberapa pekerjaan seni yang pernah dikerjakan adalah : Tahun 1996 sampai 1998 : - Menjadi Salah satu penata Ruang pertemuan di Aula Kantor Wali Kota Manado dan acara-acara Dharma wanita / PKK Kotamadya Manado Dibawah pengawasan Ny.V.Rorong Raung. - Merancang Pohon Natal Tertinggi Indonesia ( tinggi 16 meter ) dan Patung Santa Claus ( tinggi 5 meter ) pada acara Ibadah Natal Bersama Propinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan dilapangan Tikala. - Membuat Lampion Artistik Natal dan Idul Fitri di tempat-tempat strategis Kota Manado. Tahun 2004 : - Merancang Kue Ulang Tahun Tradisional Minahasa Selatan dengan 10 ribu buah kue tradisional ( tinggi 4,5 meter ) - Merancang pembuatan Dodol Raksasa ( panjang 10 meter – garis tengah 50 cm ) pada peringatan Hari Ulang Tahun Pertama Minsel.
Tahun 2006 bulan January ( MENCIPTAKAN REKOR BARU MURI ) Merancang Pembuatan Kue adat Sangihe sebagai Kue adat terbesar sepanjang Sejarah Indonesia dan tercatat dalam Buku Recor Indonesia di Museum Record Indonesia. Dokumentasi kue adapt ini sudah di pajang Di Candi Borobudur sebagai Rekor terbaru dan paling lain pada jenisnya. Tahun 2002 – 2005 - Mengelola sanggar Seni dan Ketrampilan “Sanggar Keterampilan Bahoi” Menampung anak-anak putus sekolah,juga mempekerjakan siswa-siswa SMP Negeri 3 Manganitu yang kurang mampu membiayai sekolahnya. - Keterampilan yang sudah dirancang dan diuji coba tetapi belum dikembangkan adalah : 1. Membuat pot bunga artistic 2. Membuat Patung 3. Membuat kap lampu dari anyanman Bika sagu 4. Membuat vas bunga dari kulit kayu 5. Membuat Replika perahu Tradisional Sangihe. 6. Merangkai karang laut yang sudah mati di pantai Bahoi, menjadi hiasan akuarium. - Keterampilan yang sedang dikembangkan adalah Percetakan sederhana, Cetak Sablon (reklame) dan dekorasi. -
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
12 Yang sudah dikerjakan di Sangihe adalah : - Menata halaman Gereja GMIST ULU Siau - Menata halaman Gereja GMIST PETRA Manganitu - Penataan halaman Rumah dari Kel. Matheos Kanine - Pembuatan kolam hias dari Kel. Missa Tatawi. - Pembuatan kolam Hias Kantor Dinas Diknas Kab.Kepl.Sangihe. Yang sedang dirancang Adalah : 1. Replika Perahu Adat Sangihe - Konteng dan Bininta. Perahu ini terakhir dibuat di Manganitu Tahun 80-an (perahu tersebut adalah perahu yang digunakan khusus Raja ketika mengunjungi daerahdaerah bawahan dan pernah digunakan oleh armada laut Santiago melawan kolonial Belanda). 2. Desain Tugu Pahlawan Nasional J.E. Tatengkeng diKolongan ( J.E. Tatengkeng adalah sasterawan satu-satunya dari Indonesia Timur pada Zamannya yaitu angkatan Pujangga Baru,Menteri Pendidikan, dan pendiri Universitas Hasanuddin)
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
13 RESEP TAMO KHUSUS, UNTUK PERANCANGAN TAMO RAKSASA
Untuk membuat Tamo khusus dalam perancangan Tamo Raksasa,tidak menggunakan resep sebagaimana biasanya. Resep Tamo khusus Untuk ukuran yang paling kecil adalah : -
5 kg Beras ( terdiri dari : 1 kg Beras ketan/pulo dicampur dengan 4 kg beras bukan ketan/pulo )
-
2 ½ kg Gula merah
-
5 sampai 7 botol minyak kelapa
-
Kayu manis bubuk secukupnya.
Resep Tamo ini bukan resep Tamo yang biasanya digunakan sebagai kue adat. Resep ini dibuat khusus untuk kepentingan perancangan kue raksasa. Cara pengolahan 1. Beras di aron kemudian dikukus sampai menjadi nasi keras, ( bukan nasi lembek dan bukan setengah matang ) 2. Dicampur dalam adonan bersama-sama dengan gula, minyak dan kayu manis sampai selesai
Catatan : Tamo yang sudah dimasak di cetak dalam cetakan khusus seperti pada gambar di bawah ini ;
Ukuran cetakan : Panjang 40 cm x lebar 40 cm dan tebal 5 cm.
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu
14
Sanggar keterampilan Bahoi-Manganitu