BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sangat cepat seiring dengan waktu untuk membantu kepentingan manusia. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh berbagai institusi dari seluruh penjuru dunia untuk menemukan teknologi baru. Penemuan baru tersebut sebagai modal awal untuk menciptakan teknologi yang lebih mutakhir dari teknologi sebelumnya. Berbagai upaya dilakukan
untuk
menciptakan
teknologi
baru,
misalnya
dengan
membangun laboratorim yang mendukung penelitian. Dunia industri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan teknologi, di satu sisi sebagai produsen teknologi baru dan di sisi lain sebagai konsumen yang membutuhkan teknologi dalam proses produksi. Penelitian terus dilakukan
untuk
menghasilkan
teknologi
baru
dengan
tujuan
meningkatkan kesejahteraan manusia. Teknologi RFID tergolong teknologi baru yang berkembang pesat mengikuti teknologi yang lain. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920-an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh atau teman. 1
2
Untuk menghadapi semakin meningkatnya kejahatan, terutama pencurian di ruangan misalnya kantor penggadaian, maka diperlukan instrumen yang dapat mencegah pencurian. Kunci pintu dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) ini akan membantu mencegah terjadinya pencurian. Dengan teknologi RFID akan lebih sulit untuk dibajak atau digandakan kuncinya, karena teknologi ini masih jarang digunakan pada sistim keamanan oleh karena itu teknologi ini sangat cocok di aplikasikan pada sistim keamanan pada pintu tempat penyimpanan barang jaminan. Sistem keamanan tempat barang jaminan yang ada pada kantor Pegadaian masih memakai kunci biasa disertai dengan kode pintu tempat penyimpanan barang jaminan tersebut. Kode tersebut dijalankan dengan cara memutar ke kiri maupun ke kanan sesuai dengan kode yang ada. Cara ini dinilai tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang sudah serba elektronik saat ini. Disamping itu petugas Pegadaian yang berwenang tidak bisa memonitor tempat penyimpanan barang jaminan dari jarak jauh, sehingga petugas tidak mengetahui bila tempat penyimpanan barang jaminan dijebol oleh maling atau orang yang tidak berwenang. Dalam proyek akhir ini penulis ingin merancang suatu sistem keamanan tempat penyimpanan barang jaminan pada kantor Pegadaian tersebut. Secara umum cara kerja alat ini sebagai berikut : untuk membuka pintu tempat penyimpanan barang jaminan, petugas menggunakan kartu chip dari Radio Frequency Identification(RFID) jika chip-nya tidak terbawa maka keypad bisa digunakan untuk membuka pintu. Apabila password-nya benar (valid) pintu terbuka. Jika password-nya salah (tidak valid), petugas diminta meng-input-kan password-nya lagi sampai 3 (tiga) kali kesempatan. Jika tetap salah, alarm akan aktif dan mikrokontroler akan mengirimkan pesan berupa SMS ke ponsel petugas yang berwenang. Untuk menonaktifkan alarm, bisa dilakukan melalui tombol reset yang ada di keypad atau melalui ponsel petugas Pegadaian dengan mengirimkan SMS ke mikrokontroler untuk menonaktifkan alarm. Dalam hal ini nomor ponsel petugas Pegadaian diidentifikasi oleh mikrokontroler, jika tidak sama maka instruksi akan diabaikan. Dengan pemberitahuan via SMS ini, petugas bisa memonitor tempat barang jaminan untuk mengambil tindakan selanjutnya. Berbagai alat pengamanan pintu telah banyak dibuat oleh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya seperti: Kiki : 2008 Program Studi Teknik Elektronika dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Program Pintu Ruangan Menggunakan Barcode dan Handphone”. Pembuatan sistem pengamanan pintu
3
ruangan ini menggunakan mikrokontroler AVR dan mikrokontroler AT89C2051, dengan bahasa pemograman C dan assembly sebagai bahasa pengontrolannya. Disusul pula tugas akhir yang dibuat oleh Rahmi : 2009 Program Studi Teknik Elektronika dengan Judul “Miniatur pengamanan pintu rumah menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) berbasis PC” Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis merancang dan membuat suatu alat yang diangkat sebagai proyek akhir dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Hardware sistem keamanan pintu ruangan tempat penyimpanan barang jaminan menggunakan RFID dan SMS berbasis Mikrokontroler AT89S52”. Sedangkan bagian software dikerjakan oleh Dimas : 2012 dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Software sistem keamanan pintu ruangan tempat penyimpanan barang jaminan menggunakan RFID dan SMS berbasis Mikrokontroler AT89S52”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Penggunaan cara manual dalam sistem keamanan tempat penyimpanan barang pada kantor Pegadaian yang menggunakan kunci disertai dengan kode yang diputar ke kiri maupun ke kanan dinilai tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang sudah serba elektronik ini. 2. Pintu ruangan dibuka dengan cara manual, sehingga penggunaan tenaga manusia masih mendominasi sistem keamanan tersebut.
4
3. Pengawasan pintu ruangan penggadaian tidak bisa dikontrol setiap saat sehingga ada rasa khawatir petugas untuk meninggalkan kantor penggadaian
C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, terdapat batasan masalah sebagai berikut: 1. Perancangan suatu alat yang dapat mengendalikan pintu tempat penyimpanan barang jaminan, dimana pintu dapat dibuka jika kode rahasia yang di-input-kan pada keypad sesuai dengan data yang tersimpan dalam mikrokontroler AT89S52. Jika data kode rahasia (password) salah sebanyak 3 kali, secara otomatis mikrokontroler AT89S52 mengaktifkan alarm dan mengirim SMS ke petugas Pegadaian yang berwenang. 2.
Perancangan hardware pengendalian pintu dengan menggunakan RFID dan SMS
jika pintu terbuka tidak melalui kedua proses
tersebut maka mikrokontroler AT89S52 mengaktifkan alarm dan mengirim
SMS
ke
petugas
Pegadaian
yang
berwenang
mengidentifikasi bahwa pintu telah di buka paksa. 3.
Handphone yang digunakan adalah Siemen C55, karena dapat memberikan dukungan komunikasi dengan mikrokontroler dengan menggunakan AT Command secara serial.
4.
Menjelaskan prinsip dasar dan cara kerja dari komponen pendukung peralatan
yang
dirancang,
antara
lain
:
Radio
Frequency
5
Identification (RFID) keypad, mikrokontroler, buzzer, LCD (Liquid Crystal Display) dan motor stepper. 5.
Pintu ruangan tempat penyimpanan barang jaminan dibuat dalam bentuk miniatur, sehingga untuk yang sebenarnya diperlukan penyesuaian khususnya pada bagian aktuator (motor penggerak pintu).
D. Rumusan Masalah Berdasarkan
batasan
masalah
tersebut,
dapat
dirumuskan
permasalahannya yaitu “Bagaimana merancang propotype sistem keamanan
pintu
ruangan
tempat
penyimpanan
barang
jaminan
menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dan Short Message Service (SMS) berbasis mikrokontroler AT89S52”.
E. Tujuan Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini sebagai berikut : 1. Merancang
suatu
prototype
sistem
keamanan
pintu
tempat
penyimpanan barang jaminan secara otomatis berdasarkan input dari Radio
Frequency
menggunakan
Identification
mikrokontroler
(RFID)
AT89S52,
dan dimana
keypad
dengan
petugas
bisa
memonitor pintu via SMS ponsel. 2. Mengaplikasikan komponen pendukung peralatan seperti : Radio Frequency Identification (RFID), keypad, mikrokontroler, buzzer, LCD (Liquid Crystal Display) dan motor stepper sesuai dengan kebutuhan alat.
6
3. Mendayagunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kendali dari peralatan yang dirancang.
F. Manfaat Adapun manfaat dalam perancangan dan pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberikan kemudahan dalam membuka brangkas. 2. Dapat mempelajari Tentang Radio Frequency Identification (RFID). 3. Dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keamanan barang yang akan di gadaikan. 4. Dapat mendayagunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kendali dari peralatan yang dirancang.