1 RANCANGAN SISTE INFORASI PENGELOLAAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAA (KUA) KECAATAN SIPANGKATIS DENGAN ETODOLOGI BERORIENTASI OBJEK Rizki An...
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SIMPANGKATIS DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK Rizki Ananda Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.Jend.Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel email : [email protected]
Abstrak The district KUA Simpangkatis is a government agency in the field of marriage is located the area Merdeka No. path 2 Simpangkatis district Simpangkatis Central Bangka Regency Bangka Belitung Islands that has been established for 9 years. Marriage data management systems that exist in the District KUA still manual Simpangkatis that caused many problems such as frequent errors in data recording weddings, wedding recording process is complex, difficult and time consuming, the data report generation that marriage is not timely, the number of expenses - unforeseen operational costs such as the cost of the purchase ledger and the papers that is required during the process of recording the wedding so that performance becomes tremendously effective and efficient. Therefore, the authors designed a Data Management Information System Marriage at KUA district Simpangkatis with Object Oriented Methodology.
Kata Kunci: KUA , Data Management Information System Marriage and Object Oriented Methodology
menyebabkan kinerja yang ada belum maksimal. Kinerja dalam pencatatan pernikahan masih terdapat beberapa kendala seperti pencatatan dan pengelolaan data pernikahan yang lambat, sulit dan biaya operasional yang tinggi sehingga menyebabkan kinerja yang tidak efiktif dan efisien dalam waktu pengerjaan, laporan dan biaya. Dalam menyikapi masalah yang ada, maka penulis akan melakukan penelitian di KUA Kecamatan Simpangkatis dengan merancang sebuah sistem informasi dalam pengelolaan data pernikahan dengan metodologi berorientasi objek. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu pihak KUA dalam memberikan informasi data pernikahan yang cepat, tepat dan akurat sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efiktif dan efisien dalam waktu pengerjaan, laporan dan biaya.
1. Pendahuluan Di indonesia pernikahan di atur dalam Undang – Undang pernikahan pada Pasal 2 Ayat (1) yang menyatakan bahwa “perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing – masing agama dan kepercayaannya”. Bagi warga negara Indonesia yang bergama islam perkawinan dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di daerah masing-masing kecamatan, sedangkan untuk nonmuslim dilaksanakan oleh Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil. Pada tahun 2010 pemerintah mencatat jumlah perkawinan sebanyak 1.315.330 peristiwa dan terus terjadi peningkatan tiap tahunnya. Dengan pertambahan jumlah perkawinan yang tercatat selama beberapa tahun terkahir dan perkembangan teknologi yang sangat pesat maka pada setiap instansi pemerintah maupun swasta, tak terkecuali KUA sebagai instansi pemerintah dituntut untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Dari beberapa KUA yang ada di indonesia pada tiap-tiap kecamatan, KUA kecamatan Simpangkatis adalah salah satunya. Sistem sekarang yang ada di KUA kecamatan Simpangkatis masih bersifat manual yang
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling 1
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
obyek memiliki keadaan berperilaku (behaviour).
sesaat
(state)
dan
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.5.2 UML (Unified Modelling Language)
Informasi dapat merujuk ke satu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya (Tata Sutabri, 2012:38).
UML (Unified Modelling Language) adalah satu set peragaan konvensi yang digunakan untuk menetapkan atau menguraikan suatu sistem perangkat lunak dalam bentuk objek. UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasi dan membangun sistem perangkat lunak (Jeffrey L. Whitten et al, 2004:430). 2.5.3 Analisa dan Perancangan Berorientasi Obyek
Analisa dan perancangan berorientasi objek berarti merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa dan diagnosa (solusi), memodelkannya dengan pendekatan atau paradigma objek (objek adalah riil yang mempunyai atribut atau data dan perilaku).
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Suatu organisasi terdiri atas sejumlah unsur, orangorang yang mempunyai berbagai peran, kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan, tempat kerja, wewenang, serta hubungan komunikasi yang mengikat organisasi tersebut. Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen di dalam pengambilan keputusan. Darimana informasi tersebut bisa didapatkan informasi diperoleh dari sistem informasi (Tata Sutabri, 2012:38).
2.5.3.1 Analisa Berorientasi Obyek
Analisis permasalahan adalah hal yang pertama kita lakukan setelah mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan masukan dari calon pengguna. Analisa berorientasi obyek terdiri dari Use case diagram, activity diagram, class diagram, dan package diagram (Adi Nugroho, 2002:15).
2.4 Sistem Informasi Pengelolaan Data
Pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari studi manajemen, sebagaimana halnya pengelolaan ketenagaan, keuangan, organisasi, tata laksana dan lain sebagainya. Barangkali dapat diasumsikan bahwa pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keberhasilan dan terlaksananya manajemen. Hal ini dapat dimengerti mengingat semua subsistem manajemen bertopang pada unsur manusia, baik sebagai manajer maupun sebagai bawahan, yang ditentukan dengan cara bertingkah lakuatau melakukan perbuatan tertentu yang terarah untuk mencapai tujuan manajemen (Tata Sutabri, 2012:38).
2.5.3.2 Perancangan Berorientasi Obyek
Perancangan berorientasi objek adalah proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan menguraikan hubungan prosesproses dalam bentuk diagram-diagram (Jeffrey L. Whitten et al, 2004:430).
2.5 Analisa dan Perencanaan Sistem Informasi dengan UML 2.5.1 Pemahaman Dasar Obyek Oriented
2.6 Perancangan Basis Data
perancangan basis data merupakan tahap merancang basis data yang akan diterapkan oleh system. Perancangan Basis Data terdiri dari ERD, LRS, Tabel, Normalisasi, Spesifikasi Basis Data, Rancangan dokumen masukan, Ranncangan
Obyek baik konkret maupun yang konseptual, selalu ada disekeliing kita. Obyek – obyek inilah yang membentuk dunia kita sehari – hari. Sebuah 2
Dokumen Keluaran serta rancangan layar Program (Edhy Sutanta, 2004).
Sebagai tambahan, PMI menyediakan berbagai standar manajemen proyek dan menyediakan seminar – seminar, program – program pelatihan, dan mengeluarkan sertifikat professional. Ini juga sesuai dengan panduan pengetahuan mengelola proyek yang disebut dengan Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide). PMBOK (Project Management Institute, 2004), memberikan definisi yang luas untuk proyek dan manajemen proyek (Jack T. Marchewka, 2010).
2.7 Perangkat Lunak 2.7.1 VB.Net 2008
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan dari bahasa pemrograman Basic. Bahasa pemrograman Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer, dikembangkan dari tahun 1963. Visual Basic merupakan bahasa yang dikembangkan dari Basic yang ditujukan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI (Graphical User Interface). Istilah ini sering disebut dengan RAD (Rapid Application Development) (Yuniar Supardi, 2011).
3. Pengelolaan Proyek 3.1 Pendahuluan Proyek yang akan dibuat adalah Proyek Sistem Informasi Pengelolaan Data Pernikahan pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Simpangkatis dengan Metodologi Berorientasi Objek. Proyek ini dibuat untuk memenuhi standar kerja di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Simpangkatis dalam penerapan dan pemanfaatan perkembangan Teknologi yang semakin maju agar dapat memenuhi tuntutan dalam memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.
2.8 Teori Pendukung 2.8.1 Pengertian Pernikahan
Pernikahan adalah terjemahan yang diambil dari bahasa Arab yaitu nakaha dan zawaja. Kedua kata inilah yang menjadi istilah pokok yang digunakan al-Qur’an untuk menunjuk perkawinan (pernikahan). Istilah atau kata zawaja berarti ‘pasangan’, dan istilah nakaha berarti ‘berhimpun’. Dengan demikian, dari sisi bahasa perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang semula terpisah dan berdiri sendiri, menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermitra. Nikah menurut syara’ adalah akad serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling memuaskan satu sama lainnya serta membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah (Abu Sahla dan Nurul Nazzara, 2011).
3.2 Organisasi Proyek Sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang ada, maka proyek yang dibuat adalah Proyek Sistem Informasi Pengelolaan Data Pernikahan pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Simpangkatis. Proyek ini sangat dinanti dan diharapkan oleh pihak KUA maupun warga Kecamatan Simpangkatis agar dapat meningkatkan proses kerja yang ada menjadi lebih baik.
3.3 Sponsor Proyek Dalam pembangunannya, proyek ini disponsori oleh beberapa pihak terutama Pihak KUA Kec. Simpangkatis itu sendiri dan diawasi oleh Kandepag wilayah Kabupaten Bangka Tengah serta dibantu oleh pihak dari pembuat proyek ini, yaitu Ibu Hj. Holly selaku Tokoh Agama di Desa Pasirgaram yang sangat peduli dalam menunjang pendidikan warga Desa Pasirgaram. Dalam pelaksanaan proyek ini dilaksanakan dibawah kendali Kepala KUA Kec. Simpangkatis yang bertanggung jawab kepada Kantor Departement Agama wilayah Kabupaten Bangka Tengah.
2.8.2 Rukun dan Syarat Pernikahan
Dalam proses akad nikah, terdapat beberapa rukun dan syarat nikah yang harus dipenuhi. Perbedaan rukun dan syarat, yaitu apabila rukun harus ada dalam satu amalan dan dia merupakan bagian yang hakiki dari amalan tersebut. semetara syarat adalah sesuatu yang harus ada dalam satu amalan, tetapi dia bukan bagian dari amalan tersebut (Abu Sahla dan Nurul Nazzara, 2011). 2.9 Teori Manajemen Proyek
standar untuk mengelola proyek adalah nilai – nilai yang ada pada The Project Management Institute (PMI), sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1969 dan berkembang menjadi sebuah asosiasi non profit terkemuka untuk area manajemen proyek.
3.4 Manajer dan Personil Proyek Dalam pembuatan sistem ini melibatkan pihak internal juga eksternal. Pihak internal adalah pihak dalam dari KUA Kec. Simpangkatis itu sendiri 3
selaku pemakai sistem dan pihak eksternal terdiri dari beberapa orang yang terkait dengan hasil dan tujuan akhir proyek ini. Pihak internal maupun eksternal bekerja sama dalam pengembangan proyek sehingga tergabung sebagai project team selaku pelaksana proyek.
4. Analisa dan Perancangan Sistem 4.1 Tinjauan Organisasi KUA Kec. Simpangkatis merupakan satu-satunya KUA di daerah kecamatan Simpangkatis. Adanya KUA ini sangat dinantikan oleh masyarakat disekitar dikarenakan sebelum berdirinya KUA Kec. SimpangKatis ini dalam hal pernikahan sangat menyulitkan masyarakat dan tempatnya sangat jauh serta rumit dalam proses pendaftarannya. Sehingga, jika mengharuskan masyarakat yang hendak menikah untuk pergi ke pengadilan agama atau numpang nikah ke daerah/ desa lain.
3.5 Organisasi Proyek 3.5.1 Bagan Organisasi Proyek Direktur Duta Computer Excerts & Associates
Bagian Pengembangan Proyek KUA Kec. Simpangkatis
Ketua Tim Konsultan
4.2 Analisa Sistem 4.2.1 Identifikasi Kebutuhan
Tenaga Pendukung
Ahli Kelembagaan
Ahli Kebijakan Urusan Agama
Asisten Tenaga Ahli
Enumerator
Berikut rincian identifikasi kebutuhan sistem baru antara lain entry Desa, Entry Penghulu, Entry Calon Pengantin, Entry Orang Tua, Entry Wali Nikah, entry Keterangan Untuk menikah, Entry keterangan Asal ususl, entry keterangan persetujuan mempelai, entry keterangan tentang orangtua, entry keterangan izin orang tua, entry keterangan kematian suami/ isteri, Cetak pemberitahuan kurang syarat nikah, entry pendaftaran nikah, entry pemberitahuan kehendak nikah, cetak kuitansi, entry daftar pemeriksaan nikah, cetak pengumuman kehendak nikah, cetak akta nikah, cetak kutipan akta nikah, dan tanda terima kutipan akta nikah.
Toko Agama
Gambar 3.1 Bagan Organisasi Proyek
3.6 Rencana Proyek 3.6.1 WBS WBS (Work Breakdown Structure) adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar gambar, dan spesifikasi.
4.2.2
Package Diagram Sistem Usulan
3.6.2 Gantt Chart Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala proyek.
Gambar 4.9 Package Diagram Sistem Usulan
4.2.3 Use Case Diagram Sistem Usulan 4.2.3.1 Use Case Diagram Pendataan
3.6.3 RAM Matrik penugasan tanggung jawab ( Responsibility Assignment Matrix, RAM ), atau lebih dikenal dengan istilah RACI, adalah matrik yang menggambarkan peran sebagai pihak dalam penyelesaian masalah atau suatu pekerjaan dalam suatu proyek atau proses bisnis. Matrik ini bermanfaat dalam menjeaskan peran dan tanggung jawab antar bagian di dalam suatu proyek atau proses.
Entry Desa Staf TU Entry Penghulu
Gambar 4.10 Use Case Diagram Pendataan 4
4.2.3.2 Use Case Diagram Pendataan Catin Cetak Akta Nikah
Entry Calon Pengantin
Cetak Kutipan Akta Nikah Staf TU
Cetak Tanda Terima Kutipan Akta Nikah
Entry Orang Tua Staf TU
Gambar 4.14 Use Case Diagram Pembuatan Akta Nikah
Entry Wali Nikah
Gambar 4.11 Use Case Diagram Pandataan Catin
4.2.3.6 Use Case Diagram Laporan
4.2.3.3 Use Case Diagram kelengkapan Persyaratan Nikah
Cetak Laporan Pendaftaran Nikah Staf TU Cetak Laporan Pernikahan
Enty Keterangan untuk Menikah
Gambar 4.15 Use Case Diagram Laporan
Entry Keterangan Asal Usul
Entry Keterangan Persetujuan Mempelai
4.3 Rancangan Sistem 4.3.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.19 Struktur Tampilan Sistem Informasi Pengelolaan Data Pernikahan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. SimpangKatis
: Staf TU
: FrmMenuUtama
: FrmEntryDaftarNikah
keluar : CtrlDaftarNikah
: DaftarNikah
: Catin
: Penghulu
Buka()
4.4.2 Rancangan Layar 4.4.2.1 Rancangan Layar Menu Utama
Buka()
Pilih (No_urutCP)
Pilih (No_urutCP)
get Catin()
tampil()
Pilih (NIP_Penghulu)
Pilih (NIP_Penghulu)
get Penghulu()
MENU UTAMA Pendataan
Pendataan Catin
Kelengkapan Persyaratan NIkah
Pendaftaran Nikah
Pembuatan Akta Nikah
Laporan
input DaftarNikah()
Keluar
input DaftarNikah()
simpan()
simpan()
setsimpanDaftarNikah()
tampil()
batal()
batal() kosong()
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PERNIKAHAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SIMPANGKATIS
keluar()
keluar() keluar()
Gambar 4.61 Sequence Diagram Entry Pendaftaran
Gambar 4.20 Rancangan Layar Menu Utama
4.4.3.2 Sequence Diagram Cetak Kwitansi 4.4.2.2 Rancangan Layar Sub Menu Daftar Nikah
: Staf TU : FrmMenuUtama
: CtrlKwitansi
: FrmCetakKwitansi
: Kwitansi
: DaftarNikah
Buka()
Entry Pendaftaran
Pendaftaran Nikah Buka()
Nomor Urut Daftar
<>
Keterangan
<>
<>
Tanggal Daftar
Pilih (No_urutdaftar)
Pilih (No_urutdaftar)
get DaftarNikah()
tampil()
Data Calon Pengantin Nomor Urut Calon Pengantin
<>
Nama Calon Pengantin Laki - laki
<>
Nama Calon Pengantin Perempuan
<>
Cari
Pilih (No_urutCP)
Pilih (No_urutCP)
get Catin()
tampil()
Data Penghulu
Nomor Induk Pegawai
<>
Nama Penghulu
<>
Jabatan
<>
Data Calon Pengantin Display
z Display
Simpan
Cari
KUA Kec. Penghulu
<>
Cetak()
Cetak()
SetsimpanDataKwitansi()
tampil()
Data Orang Tua Display
Data Wali Display
z
z
Display
Display
Batal
Batal()
Data Penghulu Display
Batal() kosong()
z
Keluar()
Display
Keluar() Keluar()
Keluar
Gambar 4.39 Rancangan layar Form Entry Pendaftaran Nikah
Gambar 4.63 Sequence Diagram Cetak Kwitansi
4.4.2.3 Rancangan Layar Cetak Kwitansi
4.4.4 6
Class Diagram
: Catin
akurat sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien. 5.2 Saran
Dalam implementasi dan pengembangan sistem informasi pengelolaan data pernikahan di masa yang akan datang, maka diusulkan saran – saran sebagai berikut : a. Penyediaan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (hardware) b. Perlu adanya pelatihan mengenai penggunaan program ini bagi SDM (administrator) yang bertugas untuk menjalankan program aplikasi. c. Perlunya perawatan hardware dan software yang baik dan benar secara rutin dan berkala. d. Perlu adanya pemeliharaan terhadap aktualisasi data karena data merupakan sumber yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, laporan, dan informasi yang lain, baik secara lisan maupun tulisan. e. Untuk mencegah rusaknya atau hilangnya data dalam file, baik dilakukan back up data secara berkala.
Gambar 4. 71 Class Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Data pernikahan KUA Kec. Simpangkatis
Daftar Pustaka [1]
5. Kesimpulan dan Saran
[2]
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab – bab yang sudah dibahas sebelumnya, maka dari pembahasan dan evaluasi tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Program Aplikasi Sistem informasi pengelolaan data pernikahan dengan sistem yang sudah terkomputerisasi dapat memudahkan dan mempercepat waktu proses pencatatan, pengolahan data serta pelayanan informasi pernikahan sehingga efisien dalam waktu pengerjaan serta laporan yang dihasilkan tepat waktu. b. Program ini dapat meminimalisasi kesalahan pencatatan yang dilakukan secara manual dan dapat meminimalisasikan biayabiaya operasional yang dikeluarkan selama proses pencatatan pernikahan. c. Dengan sistem yang sudah terkomputerisasi ini pihak KUA dapat memberikan informasi dan pelayanan data pernikahan yang cepat, tepat dan
[3] [4]
[5] [6] [7]
7
Marchewka, Jack T. Information Technology Project Management. Asia : Wiley, 2010. Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung : Informatika, 2002. Sahla, Abu dan Nurul Nazara. Buku Pintar Pernikahan. Jakarta : BELANOOR, 2011. Supardi, Yuniar. Semua Bisa Menjadi Programmer VB 6 Hingga VB 2008 – BASIC. Jakarta : Media Komputindo, 2011. Sutanta, Edhy. Basis data dalam tinjauan konseptual. Yogyakarta : ANDI, 2011. Tata, Sutabri. Analisa Sistem Informasi. Jakarta : ANDI, 2012. Whitten, Jeffery L, et al. System Analysis and Design Methods. New York : McGraw-Hill/Irwin, 2004.