RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI LAPORAN PROYEK PADA DIVISI CONSTRUCTION PT. FIRST MEDIA TBK Rina Elina, Dr. Eri Prasetyo Wibowo. Sistem Informasi, Ilmu Komputer Universitas Gunadarma E-mail :
[email protected] Proyek adalah Gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Sistem informasi sangat berperanpada proyek, khususnya dalam hubungan pengolahan data proyek serta pengiriman informasi dari dan ke perusahaan pusat. Divisi Construction pada PT. First Media Tbk yang bertindak sebagai pelaksana proyek konstruksi belum memiliki sistem informasi yang baik dalam mengelola laporan proyek, sehingga perlu dilakukan suatu rancang bangun Sistem Informasi Laporan Proyek pada divisi tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan staf adminitrasi. Penulisan ini membahas pengembangan sistem informasi dengan menggunakan metode SDLC waterfalls untuk menghasilkan informasi mengenai status proyek, jadwal pekerjaan, volume pekerjaan, dan status pemrosesan dokumen BAST ( Berita Acara Serah Terima ) kontraktor. Kata Kunci : Pengembangan Sistem Informasi, SDLC, waterfalls, OOAD, Proyek PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pembangunan Sistem Informasi, apalagi berbasis jaringan komputer, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai terminal dalam lingkungan tersebut. Dari data yang terintegrasi tersebut, dapat dieksplorasi berbagai macam laporan manajerial yang akan menjadi dasar bagi manajer untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan, baik secara
departemental maupun secara keseluruhan. PT. First Media Tbk (”First Media”) adalah operator multimedia terbesar di Indonesia yang mengoperasikan jaringan serat optik dan sistem komunikasi broadband. First Media merupakan perusahaan terkemuka penyedia jasa internet broadband ('internet broadband'), TV kabel ('CATV') dan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi ('DCS') bagi rumah tangga dan korporasi di Indonesia. Pada tahun 2007 perusahaan ini membentuk Project Quantum yang bertugas untuk membangun 1.000.000 jaringan
homepassed hingga akhir tahun 2009. Proyek pembangunan jaringan ini dinamakan proyek NRO ( New Roll Out ) dan proyek Extension untuk pelanggan rumah tangga, dan proyek Corporate dan DCS ( Data Center Service ) untuk pelanggan korporasi. Salah satu divisi yang memegang peranan penting di dalam proyekproyek tersebut adalah pada Divisi Construction, yang melakukan pekerjaan konstruksi jaringan serat optik maupun coaxial sehingga calon pelanggan pada wilayah yang sudah memiliki jaringan dapat berlanggannan produk First Media. Pada kondisi saat ini laporan pekerjaan konstruksi dimulai dari monitor penerimaan surat kerja dari departemen Project Coordination, pelaksanaan pekerjaan, sampai dengan pengurusan BAST ( Berita Acara Serah Terima ) pekerjaan dari kontraktor serta pengembalian dokumen-dokumen setelah proyek selesai kepada departemen Project Coordination masih dikerjakan menggunakan program spreadsheet OpenOffice.org Calc yang dikirimkan melalui email, hal ini membuat proses administrasi menjadi kurang efisien, dan seringkali email penerima penuh sehingga tidak bisa menerima email laporan tersebut, atau terjadi kerangkapan data, serta dalam proses pelaporan juga sering terlambat pengirimannya. Padahal di dalam keseluruhan proses pembangunan suatu proyek, laporan pengawasan terhadap kemajuan proyek mendapatkan perhatian besar pihak manajemen, untuk mengetahui seberapa besar volume pekerjaan yang telah di selesaikan atau bahkan terhambat oleh karena masalahmasalah yang muncul di luar dugaan.
Untuk menangani hal tersebut perlu dibangun suatu sistem informasi yang dapat membantu pekerjaan administrasi menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi berbasis jaringan komputer yang menyajikan informasi laporan proyek konstruksi di dalam lingkup divisi Construction. Penulis berharap dapat membantu meningkatkan penyediaan informasi bagi staf administrasi proyek dan juga memperoleh pengalaman untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang. Rumusan Masalah Selama melakukan penelitian, penulis menemukan beberapa masalah yang dapat dibantu untuk mendapatkan solusinya. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Belum ada sistem informasi dan database laporan proyek konstruksi; 2. Pengolahan data laporan proyek belum terintegrasi dengan baik, masing-masing staf administrasi membuat laporan yang terpisah dengan menggunakan program spreadsheet OpenOffice.org Calc ; 3. Pengiriman laporan melalui surat elektronik menjadi tidak efektif karena seringkali tidak sampai kepada penerima jika kotak masuk yang bersangkutan penuh; 4. Pembuatan laporan tidak user friendly, sehingga hanya staf yang bersangkutan yang dapat mengerjakan; 5. Pembacaan laporan yang tidak efisien karena harus selalu membuka email terlebih
dahulu setiap kali akan melihat laporan; 6. Pembacaan laporan tidak efisien dari segi waktu bagi manajemen tingkat menengah atau tingkat atas ( Kepala Divisi dan Direktur ) yang memerlukan kecepatan dalam melihat laporan secara global, tidak pada hal-hal rinci seperti manajemen tingkat bawah ( supervisor dan Kepala Departemen); 7. Pengiriman laporan seringkali terhambat karena adanya masalah pada surat elektronik. Tujuan Penelitian Tujuan bagi perusahaan tempat penilitian adalah : 1. Membangun Sistem Informasi Laporan Proyek berbasis jaringan yang terintegrasi dan bebas redundansi data; 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan pembuatan laporan di bagian administrasi divisi Construction; 3. Mempermudah staf administrasi dalam membuat laporan proyek sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengurangi kesulitan dalam memasukkan data. LANDASAN TEORI Perancangan Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (
Jogiyanto, 2005 ). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Budi Sutedjo Oetomo,2002 ). Definisi Sistem Infomasi adalah sebagai berikut “kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi” ( Jogiyanto, 2005 ). Tujuan Desain Sistem adalah Membuat spesifikasi rinci dari solusi berbasis komputer (Rosa Ariani Sukamto, 2009 ). Rancangan sistem informasi manajemen berbasis komputer memiliki banyak jaringan yang saling terhubung seperti jaringan antar proyek dengan kantor pusat, antar cabang dengan kantor pusat. Lalu lintas informasi dikelola dalam satu pusat data komputer yang berada di kantor pusat. Setiap jaringan mempunyai kondisi lokal tersendiri dengan berbagai workstation di dalamnya, yang sering disebut sebagai LAN ( Local Area Network ). Jaringan yang lebih luas, fungsinya sebagai kesatuan dan integrasi dari LAN dengan kemudahan pertukaran informasi di antara jaringan dan dapat dihubungkan melalui satelit atau kabel telepon atau serat optic, disebut WAN ( Wide Area Network ) (Budi Sutedjo Oetomo,2002 ). Sistem informasi sangat berperan pada proyek, khususnya dalam hubungan pengiriman dan pertukaran informasi dan data proyek dari dan ke perusahaan pusat. Sistem manajemen
informasi bertujuan meningkatkan kinerja proyek dan kinerja perusahaan dengan skala luas dalam hal fungsi ekonomi, fungsi teknis, fungsi jaminan kualitas, fungsi waktu, serta fungsi evaluasi proyek dengan beberapa tampilan data dan informasi lengkap yang berguna dalam pengambilan keputusan. Pengolahan database memuat sumber-sumber data atau dari pengumpulan data primer proyek yang akan dikerjakan, tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan serta mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Database yang baik, sistematis, serta mudah pengolahannya akan memberikan informasi yang akurat, sehingga fungsi informasinya serta tingkat efisiensi penggunaannya makin tinggi. Membuat database yang baik memerlukan pengetahuan komprehensif mengenai sistematika berpikir input, proses maupun output sistem informasi. Kemampuan peralatan perangkat keras dan perangkat lunaknya harus diidenti_kasi terlebih dahulu agar memenuhi kapasitas pengolahan data maupun kinerja. Proses pengolahan data dengan computer dilakukan secara sistematis ( Ir. Abrar Husen, 2009 ) Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah ada (Rosa Ariani Sukamto, 2009 ). Banyak model yang telah dikembangkan untuk membantu proses pengembangan sistem. Model-
model ini pada umumnya mengacu pada model proses pengembangan sistem yang disebut System Development Life Cycle (SDLC). SDLC terdiri atas enam tahap, yaitu : 1. Perencanaan Sistem 2. Analisis Sistem 3. Rancangan Sistem general ( atau konseptual ) 4. Evaluasi dan pemilihan sistem 5. Rancangan Sistem terinci ( atau fungsional ) 6. Implementasi sistem Empat tahap pertama kadangkadang disebut TAHAP FRONT-END, dua yang terakhir tahap pengembangan dan pemeliharaan sistem sering disebut TAHAP BACKEND ( D.Suryadi H.S dan Bunawan, 1995 ). Di dalam tahap implementasi sistem terdapat tugas utama di dalam kebanyakan sistem baru, yaitu pengembangan perangkat lunak. Tugas ini di dalam banyak proyek sistem mempunyai metodologi pengembangannya sendiri, yang disebut SWDLC ( Software Development Life Cycle ). SWDLC meliputi tiga tahap, yaitu : 1. Rancangan 2. Kode 3. Uji Tahap rancangan mengkonversi rancangan sistem ke rancangan modul program, misalnya konversi diagram arus data ke bagan terstruktur. Tahap kode mencakup penulisan sebenarnya bahasa pemograman ke dalam modulmodul program yang merepresentasikan rancangan. Tujuan tahap uji adalah untuk mendeteksi dan menghapus kesalahan rancangan dan kesalahan pengkodean. Presentasi
relatif dari usaha yang dicurahkan untuk tahap-tahap ini adalah berturutturut 40-20-40 ( D.Suryadi H.S dan Bunawan, 1995 ). Segala produk perekayasaan, termasuk perangkat lunak, dapat diuji dengan dua cara : a. Pengujian White Box Mengetahui kerja internal suatu produk dan mengujinya untuk melihat apakah ia bisa dipraktekan secara baik. Pengujian ini didasarkan pada pemeriksaan langsung terhadap struktur logis internal dari perangkat lunak tersebut. Ia menggunakan pengetahuan atau pemahaman struktur program secara efisien dan efektif. Lintasan logis sepanjang perangkat lunak diuji dengan memberikan tes case yang mempraktekan set spesifik dari konsepsi-konsepsi SEQUENCE, IF_ THEN_ELSE, DO WHILE dan DO UNTIL. b. Pengujian Black Box Mengetahui fungsi-fungsi yang diharapkan akan dilakukan produk tersebut dan menguji produk itu untuk melihat apakah ia menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara benar. Pengujian ini menunjukan bahwa fungsifungsi perangkat lunak operasional, bahwa output dihasilkan secara benar dari input, dan bahwa database diakses dan diupdate secara benar ( D.Suryadi H.S dan Bunawan, 1995 ). Waterfall Model Metode ini bisa juga disebut dengan classic life cycle. Metode ini
membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan (Rosa Ariani Sukamto, 2009 ). Model waterfall sebagai berikut ini :
digambarkan
Gambar 1. Waterfall Model Sumber : Rosa Ariani Sukamto ( 2009 ) Pemodelan ini menyangkut aktivitas berikut: 1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem. Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti : • Hardware • Software • Database Pekerjaan ini dilakukan pada level sistem dengan sejumlah analisa dan
desain top level. Kebutuhan rekayasa informasi dilakukan pada level strategi bisnis dan area bisnis. 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak. Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan. 3. Desain (Design) Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. Desain software sesungguhnya adalah proses multi step ( proses yang terdiri dari banyak langkah ) yang memfokuskan pada 4 atribut program yang berbeda, yaitu : a. struktur data b. arsitektur software c. Tampilan antar muka d. algoritma ( rincian prosedur ) 4. Penulisan Program (Coding) Desain tadi harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin (komputer), menggunakan bahasa pemograman tertentu. Maka dilakukan langkah penulisan program. 5. Testing Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Jaminan bahwa semua
pernyataan atau statement sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa de_nisi input akan menghasilkan output yang diinginkan. 6. Support/Maintenance Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya. Kelebihan: Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik. Kekurangan: a. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru. b. Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit. c. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai Ketika tahap desain sudah selesai.
Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama. d. Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya. Proyek Proyek adalah Gabungan dari sumbersumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Proyek dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan / usaha bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk atau jasa yang unik. Setiap proyek mempunyai awal, pertengahan, dan akhir. Sebuah Proyek adalah sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan tersebut memiliki titik akhir yang dapat diidentifikasi ( Ir. Abrar Husen, 2009 ). Siklus hidup dari proyek yang umum mengandung empat fase yang berbeda, yaitu : 1. Perencanaan 2. Pembangunan 3. Implementasi 4. Penyelesaian Dalam pengelolaan proyek yang cukup besar, masalah sumber daya merupakan obyek sekaligus subyek. Karena itulah pengambilan keputusan mengenai kuantitas dan kualitasnya harus dipehatikan dengan cermat. Macam macam sumber daya itu adalah tenaga kerja atau manusia, peralatan, material atau bahan baku, serta modal ( Ir. Abrar Husen, 2009 ).
Kinerja proyek dapat diukur dari indikator kinerja biaya, mutu, waktu, serta keselamatan kerja dengan merencanakan secara cermat, teliti, dan terpadu seluruh alokasi sumber daya manusia, peralatan, material, serta biaya yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Semua itu diselaraskan dengan sasaran dan tujuan proyek ( Ir. Abrar Husen, 2009 ). PEMBAHASAN Rekayasa Sistem Tujuan rancang dan bangun sistem informasi laporan proyek ini adalah untuk membuat suatu sistem baru berbasiskan komputer dan jaringan dengan menggunakan database yang terintegrasi untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi proyek. Sehingga dapat memudahkan bagi staf administrasi dan penguna dalam memonitor proyek-proyek di dalam lingkup divisi Construction. Selain tujuan sistem, system engineering juga merupakan proses pengumpulan kebutuhan seluruh elemen-elemen sistem, yaitu : 1. Hardware 2. Software 3. Database 4. People Analisa Kebutuhan Sistem Permasalahan yang timbul dalam pembuatan laporan proyek konstruksi adalah sebagai berikut : 1. Pengolahan data laporan proyek belum terintegrasi dengan baik; 2. Belum adanya database; 3. Pengiriman laporan melalui surat elektronik menjadi tidak efektif
4. 5.
6.
7.
karena seringkali tidak sampai kepada penerima jika kotak masuk yang bersangkutan penuh; Pembuatan laporan tidak user friendly; Pembacaan laporan yang tidak efisien karena harus selalu membuka email terlebih dahulu setiap kali akan melihat laporan; Pembacaan laporan tidak efisien dari segi waktu bagi manajemen tingkat menengah atau tingkat atas ( Kepala Divisi & Direktur ) yang memerlukan kecepatan dalam melihat laporan secara global, tidak pada hal-hal rinci seperti manajemen tingkat bawah ( supervisor & Kepada Departemen ); Sewaktu-waktu terhambatnya pengiriman laporan dikarenakan adanya masalah pada surat elektronik .
berkompeten membuat suatu aplikasi berbasis web dinamis. 2. Antar muka yang digunakan untuk menampilkan setiap informasi adalah berbentuk tabel. Desain Sistem a. Package Diagram
Gambar 2. Package Diagram b. Use Case Diagram
Dari metode pencarian fakta yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa sehingga dapat mendefinisikan beberapa kebutuhan sistem untuk kepala divisi, kepala departemen, kepala seksi, dan pengawas lapangan, yaitu : 1. Informasi Kemajuan Pekerjaan Konstruksi ( Work Progress ) 2. Jadwal pekerjaan ( Time Line ) 3. Kuantitas Pekerjaan dan material ( Volume Labor dan Volume Material ) 4. Informasi status BAST ( Berita Acara Serah Terima ) dokumen penagihan kontraktor. Beberapa ketentuan yang berlaku bagi rancang bangun sistem informasi laporan proyek divisi Construction adalah sebagai berikut : 1. Sistem dikerjakan secara inhouse oleh staf administrasi yang
Gambar 3. Use Case Diagram Administrator
Gambar 4. Use Case Diagram User c. Deployment Diagram
Gambar 7. Diagram Activity Volume Project
Gambar 5. Diagram Deployment d. Activity Diagram Gambar 8. Diagram Activity BAST e. Sequence Diagram
Gambar 6. Diagram Activity Work Progress dan Time Line
Gambar 9. Diagram Sequence Pengguna
Gambar 10. Diagram Sequence Administrator menu Project f. Class Diagram
Gambar 12. Diagram Class Menu Administrasi g. Perancangan antar muka
Gambar 11. Diagram Class Menu User
Gambar 13. Rancangan Antar Muka
h. Struktur Navigasi
Gambar 14. Struktur Navigasi IMPLEMENTASI Pengkodean Pembuatan Pada tahap coding, penulis melewati dua tahap pembuatan program, yaitu : 1. Database Penulis memanfaatkan fasilitas halaman phpMyAdmin di dalam web server untuk membuat dan memanipulasi database. Dalam pembuatan aplikasi program ini, penulis membuat satu database yang bernama skripsi, yang terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel bast, labor, login, material, material usage, os, proyek, status_bast, timeline, volume_labor, dan work_progress. 2. Menyisipkan script Pada tahap ini penulis memulai menyisipkan script PHP. Dalam pembuatannya penulis menggunakan metode embedded script, yaitu dengan mengetikkan secara langsung script di Macromedia Dreamweaver 8. Adapun script
koneksi database MySQL kedalam PHP adalah sebagai berikut : mysql_connect(_localhost _,_root _,_rina_); mysql_select_db(_skripsi_); ?> Localhost merupakan nama web server yang digunakan, root adalah username dari MySQL, rina adalah password dari MySQL, sedangkan skripsi adalah nama database yang digunakan. Halaman-halaman yang diberikan script PHP adalah : 1. koneksi.php, berisi script PHP untuk koneksi ke database MySQL 2. index.php, berisi script PHP untuk login administrator 3. Pada halaman Home terdapat link menu menuju halaman Work Progress, Time Line, Volume Project, dan BAST status, serta pada halaman menu Administrator terdapat link menuju halaman administrasi Project, OS, Labor, Material, Login, Work Progress, Time Line, Volume Labor, Material Usage, print Volume Project, BAST Status. Pada setiap halaman yang tersebut di atas terdapat script PHP untuk keperluan form, view, edit, search, dan hapus. Pengujian Segera sesudah proses pengkodean selesai, pengujian program dimulai. Pada tahap ini penulis penulis menguji sistem aplikasi ini dengan metode Pengujian Blackbox. Metode Pengujian Blackbox tidak secara langsung
memeriksa sintaks dan struktur logis internal dari suatu perangkat lunak (seperti pada Pengujian Whitebox), tetapi untuk mengetahui fungsi-fungsi yang diharapkan seperti output dihasilkan secara benar dari input, dan database diakses serta diupdate secara benar dan mengujinya apakah akan menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara tepat. Pengujian Blackbox cenderung dilakukan pada tahap-tahap akhir pengujian.
Gambar 15. Tampilan halaman Home
Gambar 17. Tampilan halaman Time Line
Gambar 18. Tampilan halaman Volume Project
Gambar 19. Tampilan halaman BAST Status Pemeliharaan Gambar 16. Tampilan halaman Work Progress
Pemeliharaan yang dapat dilakukan pada Sistem Informasi Laporan Proyek ini adalah dengan : 1. Corrective - memperbaiki desain dan error yang ada pada program setelah pengujian dilakukan atau menerima masukan dari pengguna 2. Adaptive - memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, jika diperlukan
3. Preventive - Menjaga sistem dari kerusakan, yaitu dengan menempatkan semua komputer pada tempat yang aman dan memback up file PHP pada tempat yang berbeda dari server dan memback up database secara berkala. PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan Sistem Informasi laporan proyek pada divisi Construction PT. First Media tbk telah selesai dilakukan rancang bangun. Melalui sistem informasi berbasis web ini, penulis menyediakan menu yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diperlukan untuk memonitor pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yaitu laporan Work Progress ( Status Kemajuan Pekerjaan Proyek ), Time Line ( Jadwal pelaksanaan Proyek Konstruksi, Volume Project ( kuantitas pekerjaan dan material yang digunakan ), serta laporan BAST ( Berita Acara Serah Terima ) kontraktor. Setelah Sistem informasi ini diimplementasikan, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan pembuatan laporan di bagian administrasi divisi construction, mempermudah staf administrasi dalam membuat laporan proyek sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengurangi kesulitan dalam memasukkan data. Saran Penulis bangun
menyadari bahwa Sistem Informasi
rancang Laporan
Proyek pada Divisi Construction PT. First Media Tbk ini masih memiliki kekurangankekurangan yang ditemukan pada saat melakukan pengujian sistem , sehingga masih memerlukan pengembangan sistem, yaitu : 1. Perlu adanya perbedaan hak akses bagi staf administrasi selaku administrator sistem melalui login dengan ID dan password yang memiliki hak akses berbeda pada menu administrasi untuk mengolah data. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan hak akses oleh staf administrasi yang bukan penanggung jawab untuk mengolah data pada menu tertentu. 2. Perlu adanya history pengaksesan pengolahan data untuk mengetahui waktu setiap pengupdatean data dan siapa yang mengupdate data. ( menambahkan, mengubah, dan menghapus record ) 3. Perlu dikembangkan sistem yang terintegrasi dalam lintas divisi, misalkan dalam lingkup direktorat System Network and Engineering, yang bertujuan untuk menghasilkan Sistem Informasi Laporan Proyek yang menyeluruh untuk menampilkan informasi biaya, waktu, dan kualitas proyek, sehingga sistem dapat melakukan proses perhitungan biaya dan analisa lama pekerjaan suatu proyek dimana hak akses terhadap pengolahan sistem disesuaikan dengan
wewenang divisi.
masing-masing
Oleh karena hal tersebut, penulisan skripsi ini tidak tertutup dan sangat terbuka untuk dikembangkan. Penulis sangat mengharapkan kepada semua pihak, khususnya ahli programmer untuk membangun sistem informasi laporan proyek yang lebih memadai. Dengan demikian dapat dibangun sistem informasi laporan proyek yang dapat menyajikan informasi dan fasilitas-fasilitas yang user friendly. DAFTAR PUSTAKA [1] H.S, D.Suryadi., dan Bunawan, Pengantar Implementasi dan Pemeliharaan Sistem Informasi. Depok: Gunadarma, 1995. [2] __, Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Depok: Gunadarma, 1996. [3] Husen, Abrar, Ir. ,Manajemen Proyek, edisi ke-1. Yogyakarta: Andi, 2009. [4] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, edisi ke-3. Yogyakarta: Andi, 2005. [5] Oetomo, Budi Sutedjo., Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi, 2002. [6] Sukamto, Rosa Ariani, Metodologi pengembangan sistem, http://www.gangsir.com/download/1etodologiPengembanganSistem.pdf, p. 9, September 2009.
[7] __, Perancangan sistem informasi (output, input, proses, basis data, control, lan), http://www.gangsir.com/download/7\ PerancanganSistemInformasi(Output, Input,Proses,BasisData,Kontrol,LAN). pdf, p. 21, September 2009. [8] __, System development life cycle (sdlc), http://www.gangsir.com/download/Mi nggu2-SDLC.pdf, p. 23, September 2009.