RANCANG BANGUN SISTEM CERDAS SERVICE ADVISOR PADA BENGKEL MOBIL BERBASIS WEB (STUDI KASUS KARUNIA MOTOR SURABAYA) Riko Syaogi Priyanggoro 1)
1)
, Arifin Puji Widodo 2), Anjik Sukmaaji
3)
Mahasiswa S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya, 2) Dosen Jurusan Sistem Informasi STIKOM Surabaya, 3) Dosen Jurusan Sistem Informasi STIKOM Surabaya e-mail: 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract : Car service station company has a frontman who deal with customers ranging from the acceptance to the handover of the cars, this frontman is commonly referred to as Service Advisor. One of the Service Advisor’s tasks is given diagnoses of work on the car based on the complaints given by the customer. Therefore, SA can not be wrong in diagnosing or else the customer will feel aggrieved, and would be even worse if SA was unable to attend. One solution to solve these problems is to create an application that can determine the work to be given, information which parts that need to be replaced and the estimated delivery time and cost. In order to determine the work to be given, this application will use expert system with forward chaining search method. Kata kunci: Service Advisor, Car Service Company, Expert System, Forward Chaining
PENDAHULUAN Agar sebuah perusahaan bengkel
dilakukan kepada mobil pelanggan.
mobil dapat memberikan pelayanan
Dari keluhan pelanggan, SA akan
yang baik, penting untuk mempunyai
menentukan tindakan / pekerjaan yang
frontman yang mampu memberikan
harus dilakukan pada mobil, estimasi
kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.
suku
Dalam perusahaan bengkel mobil ini
estimasi
frontman yang dimaksud adalah Service
estimasi biaya keseluruhan service.
Advisor
yang
Oleh karena itu, perusahaan bengkel
dengan
sangat bergantung pada SA, karena jika
pelanggan mulai dari penerimaan mobil
SA tidak ada bengkel akan kesulitan
sampai penyerahan mobil.
menentukan estimasi awal.
(SA),
sepenuhnya
Salah
karena
SA
berhubungan
satu
tugas
yang
waktu
perlu
pengerjaan,
diganti, serta
adalah
Maka dari itu, agar bengkel masih
bertugas untuk menerima pelanggan.
dapat berjalan dengan baik meski SA
Menerima
arti
berhalangan
hadir,
menerima keluhan-keluhan pelanggan
mempunyai
aplikasi
dan memberikan informasi-informasi
menggantikan SA dalam hal pencatatan
mengenai tindakan apa yang harus
keluhan pelanggan, penentuan tindakan
pelanggan,
SA
cadang
dalam
bengkel
harus
yang
dapat
1
/ pekerjaan yang harus dilakukan,
METODE
informasi suku cadang yang perlu
Sistem Pakar Menurut Kusrini (2006) sistem
diganti serta pemberian estimasi waktu dan
biaya.
Aplikasi
ini
juga
dimaksudkan agar bisa menjadi standar dalam mendiagnosa, sehingga dapat mendukung
keputusan
SA
dalam
membuat
diagnosa.
Agar
melakukan
penentuan
tindakan
pekerjaan
yang
harus
bisa /
dilakukan,
pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan teknik
pengetahuan,
penalaran
masalah
yang
dalam
biasanya
fakta,
dan
memecahkan hanya
dapat
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. Alasan mendasar mengapa
aplikasi ini akan menggunakan sistem
sistem
pakar dengan metode pencarian forward
menggantikan seorang pakar adalah:
chaining.
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap
Untuk
mempermudah
dalam
pakar
dikembangkan
untuk
waktu dan di berbagai lokasi.
melakukan integrasi dengan bagian lain,
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-
aplikasi dibuat berbasis web dengan
tugas rutin yang membutuhkan seorang
jaringan intranet. Lalu ditambah dengan penggunaan tablet PC pada bagian SA, dikarenakan tidak semua pelanggan mengerti soal mobil sehingga ada kemungkinan SA sendiri yang harus mengecek. Dengan adanya tablet PC
pakar. 3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi. 4. Menghadirkan/menggunakan
jasa
seorang pakar memerlukan biaya yang mahal. 5. Kepakaran
dibutuhkan
juga
pada
lingkungan yang tidak bersahabat.
diharapkan mampu mempermudah SA
Keuntungan
sehingga SA tidak perlu bolak-balik ke
pakar (Kusrini, 2006) yaitu:
ruangan untuk menginputkan data pada
1. Membuat seseorang yang awam dapat
komputer. Dan juga, konsep mobile
bekerja seperti layaknya seorang pakar.
yang ada akan memberikan kemudahan
2. Dapat bekerja dengan informasi yang
SA untuk memberikan informasi kepada pelanggan di berbagai tempat.
pemakaian
sistem
tidak lengkap atau tidak pasti 3. Meningkatkan output dan produktivitas. 4. Meningkatkan kualitas. 5. Menyediakan nasihat yang konsisten dan
dapat
mengurangi
tingkat
kesalahan.
2
6. Membuat peralatan yang kompleks
2. Working memory menyimpan fakta-
lebih mudah dioperasikan karena sistem
fakta (baik yang dimasukkan oleh
pakar dapat melatih pekerja yang tidak
pengguna maupun fakta baru) yang
berpengalaman.
ditemukan selama proses konsultasi
7. Andal (reliability).
dengan sistem pakar.
8. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan,
konsisten
jawaban
dan
dalam
selalu
memberi
sistem pakar yang bertugas mencari
memberikan
padanan antara fakta yang ada di dalam
perhatian penuh. 9. Memiliki
3. Inference engine adalah bagian dari
working memory dengan fakta-fakta
kemampuan
dalam
tentang pengetahuan tertentu dari pakar
memecahkan suatu permasalahan yang
yang ada di dalam knowledge base,
kompleks.
kemudian menarik kesimpulan dari
10. Memungkinkan
pemindahan
masalah yang diajukan kepada sistem.
pengetahuan ke lokasi yang jauh serta
Metode yang bisa digunakan untuk
memperluas jangkauan pakar, dapat
mencari
diperoleh dan dipakai di mana saja.
chaining.
kesimpulan
yaitu
forward
Menurut Irawan (2007), sistem pakar terdiri dari tiga komponen utama, yaitu knowledge base, working memory dan inference engine, seperti pada Gambar 1.
Forward Chaining Menurut
Kusrini
(2006),
runut
maju
(forward chaining) berarti menggunakan himpunan
aturan
kondisi-aksi.
Dalam
metode forward chaining, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan,
kemudian
aturan
tersebut
dijalankan dan terkadang terdapat proses memasukkan data ke dalam memori kerja. Gambar 1. Komponen Sistem Pakar (Irawan, 2007: 7) 1. Knowledge base adalah bagian dari sistem
pakar
yang
mengandung/menyimpan pengetahuan (representasi pengetahuan dari seorang pakar).
3
RANCANGAN SISTEM
Estimasi Pekerjaan Rule Sistem Pakar
Estimasi Suku Cadang
Proses Diagnosa Penentuan Pekerjaan
text
Keluhan Pelanggan
text
Estimasi Biaya Estimasi Waktu
Laporan Loyalitas Pelanggan
Estimasi Pekerjaan text Estimasi Suku Cadang
Laporsn Beban Mekanik
Proses Service
text
Laporan Transaksi
Data Mekanik
Laporan Suku Cadang
Gambar 3 Diagram Blok Sistem Cerdas Service Advisor pada bengkel mobil 1. Proses diagnosa penentuan pekerjaan
harus dilakukan. Selanjutnya dari estimasi
Proses diagnosa penentuan pekerjaan
pekerjaan
tersebut
akan
menghasilkan
adalah proses awal dalam menentukan
estimasi suku cadang yang harus diganti,
estimasi yang dibutuhkan dalam sistem.
lama waktu pengerjaan serta total biaya
Pertama-tama
keseluruhan.
pelanggan
yang
datang
memberikan informasi mengenai mobil dan pelanggan tersebut. Setelah itu SA akan
2. Proses Servis Proses Servis adalah proses yang
mendengarkan keluhan pelanggan agar SA
dilakukan
setelah
proses
diagnosa
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
penentuan pekerjaan telah dilakukan. Pada
aplikasi yang dijalankan pada tablet PC.
bagian bengkel, aplikasi akan dengan
Pertanyaan yang muncul dari aplikasi
sendirinya mengatur mekanik yang akan
merupakan kemungkinan keluhan-keluhan
mengerjakan mobil tersebut. Penentuan
yang biasanya ada. Jadi SA tinggal memilih
mekanik ini dilihat dari mekanik yang
keluhan yang sama dengan yang dikeluhkan
sedang tidak bekerja. Jika semua mekanik
pelanggan ataupun dari hasil mengecek
sedang bekerja, maka akan dilihat dari
langsung mobil pelanggan. Hasil dari
penjadwalan
jawaban-jawaban yang dimasukkan tersebut
mekanik karena setiap pengerjaan ada
akan diolah dengan cara mencocokkan data
estimasi
jawaban dengan aturan-aturan yang ada
mekanik mana yang akan selesai terlebih
pada
dahulu.
rule
menghasilkan
sistem
pakar
estimasi
agar
bisa
pekerjaan
yang
pengerjaan
waktunya,
jadi
masing-masing
dapat
dilihat
4
Dari bagian bengkel nantinya akan
Sedangkan dari kasir akan mengeluarkan
mengeluarkan laporan daftar service mobil
laporan transaksi. Keseluruhan laporan dari
dan laporan beban kerja dari masing-
masing-masing
masing
disusun dalam format pelaporan manajemen
mekanik.
mengeluarkan
Dari
gudang
laporan
akan
suku-cadang.
akan
Diagnosa Kerusakan Saat Mesin Tidak Bisa Hidup
SET 2 ? Indikator Lampu Aki Menyala (Ya / Tidak)
- Carburator Bermasalah
Diagnosa Penyalaan
SET 4
tersebut
yang baik untuk Kepala Bengkel.
? Mesin tidak bisa hidup (Ya / Tidak)
? Bunyi Klakson (Kuat / Lemah)
bagian
- Aki Rusak - Alternator Bermasalah
? Kondisi Starter (Dapat respon / Tidak dapat respon)
- Tidak ada kerusakan
- Aki Rusak - Alternator Bermasalah - Starter Kuat
Diagnosa Kerusakan Mesin, Penyalaan & Tarikan
SET 1 ? Temperatur sering naik (Ya / Tidak)
- Engine Tune Up
? Suara Mesin kasar (Ya / Tidak)
- Overhaul Mesin - Overhaul Silinder Head
? Tarikan Berat (Ya / Tidak)
? Tarikan Tersendat (Ya / Tidak) ? Rpm (Stasioner) (Tidak normal/ Mati sendiri / Normal) ? Lampu Indikator Check Engine Menyala (Ya / Tidak)
SET 5
SET 3
Diagnosa Kerusakan Saat Mesin Bisa Hidup
- Overhaul Carburator - Ganti Aki - Overhoul Alternator - Tidak ada Kerusakan
Diagnosa Carburator
- Overheating - Mesin Rusak - Carburator Bermasalah
- Busi Bermasalah - Carburator kotor
- Pengaturan Mesin Salah
- Carburator Tidak Bermasalah
- Tidak ada kerusakan
Gambar 4 Dependency Diagram Diagnosa Kerusakan Mesin, Penyalaan & Tarikan Gambar 4 menunjukkan hubungan antara nilai-nilai hasil fase rekomendasi
Kondisi Starter? (Dapat respon / Tidak dapat respon)
akhir pada knowledge base system maka dibuatlah
Tabel
Keputusan
(Decision
=2
Jumlah Baris = 2 x 2 x 2 = 8 Langkah 2 : Complete Decision Table
Table). Pada Tabel 3.2 menunjukan salah
Tabel 1 Complete Decision Table Rule Set
satu contoh decision table untuk rule set 4
4 Kondisi Starter
Diagnosa Penyalaan
dependency diagram, untuk lebih jelasnya
Ya
Lemah
Starter tidak mendapat respon
Alternator Bermasalah
Ya
Lemah
Starter mendapat respon
Rule Lampu Aki Menyala
berikut merupakan contoh berdasarkan
Bunyi Klakson
yaitu Diagnosa Penyalaan. Decision table
dapat dilihat pada langkah 1 sampai 3 berikut. 1
Langkah 1 : Plan Kondisi : Indikator lampu aki menyala ? (Ya/Tidak)
2
=2 Bunyi klakson ? (Kuat / Lemah)
Aki Rusak
=2
5
Tabel 1 Complete Decision Table Rule Set
Ya
Kuat
Starter mendapat respon
Aki Rusak
Starter tidak mendapat respon
Alternator Bermasalah
Lemah
5
Alternator Bermasalah
1
-
-
2
-
-
3 Tidak
Diagnosa Penyalaan
Kondisi Starter
Bunyi Klakson
Lampu Aki Menyala
Rule
Diagnosa Penyalaan
Kuat
4
Tidak
Tabel 2 Reduced Decision Table Rule Set 4
Starter tidak mendapat respon
3
Ya
Kondisi Starter
Bunyi Klakson
Rule Lampu Aki Menyala
4 (lanjutan)
Langkah 3 : Reduced Decision Table
Starter tidak mendapat respon Starter mendapat respon
Alternator Bermasalah
Aki Rusak
Starter mendapat respon
Kuat
Starter Kuat
Context Diagram dapat dilihat pada Gambar
5.
Terdapat
4
entity
yaitu
Pelanggan, Admin, Pakar dan Kepala Tidak
Lemah
6
Starter mendapat respon
Bengkel. Aki Rusak Data Parameter Pelang g an
Tidak
Kuat
7
Starter tidak mendapat respon
Data Pelang g an & M obil
Data Possible Value Data Detail Service & Nota
Alternator Bermasalah
0
Tidak 8
Kuat
Data Set Rule
Data keluhan Kerusakan M obil
Laporan Transaksi
RANCANG BANGUN SISTEM CERDAS SERVICE ADVISOR PADA BENGKEL MOBIL
Data Pekerjaan
Starter mendapat respon
Pakar
Laporan Beban Kerja Mekanik
+
Starter Kuat
Data Suku Cadang
Laporan Penjualan Suku Cadang
admin Data Peg awai
Laporan Stok Suku Cadang
Kepala Beng kel
Laporan Loyalitas Pelang g an
Gambar 5 Context Diagram
6
HASIL
Gambar 2
Gambar 1
tampil detail dari parameter tersebut beserta
Gambar 1 Gambar 1 menunjukkan Halaman Sistem
Pakar
yang
berfungsi
untuk
nilai (possible value)-nya. Gambar 2
mengatur data parameter, nilai (possible
Halaman Generate Rule digunakan
value) dan juga generate rule. Disebelah
untuk membuat aturan berdasarkan kategori
kiri adalah tree dari sistem pakar, yang
dan kemungkinan jawaban yang sudah
terdiri dari parameter-parameter parent dan
tersimpan. Pakar dapat mengedit setiap
child. Setelah memilih parameter pada tree
aturan yang ada dengan memilih konklusi
disebelah kiri, maka disebelah kanan akan
yang tersedia pada kolom paling kanan.
Gambar 3
Gambar 4
7
Gambar 3
service. Pada halaman detail service
Gambar 3 merupakan halaman diagnosa, untuk
halaman
diagnosa
menampilkan
berfungsi
pertanyaan
–
terdapat fungsi untuk menambah atau menghapus pekerjaan dan suku cadang sesuai dengan kebutuhan.
pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan pelanggan. Setelah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan pelanggan, selanjutnya adalah menekan tombol proses pada bagian bawah yang kemudian akan mengarah pada halaman detail diagnosa.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
tujuan
dari
pembuatan aplikasi ini, dan setelah dilakukan uji coba dapat disimpulkan kemampuan dari aplikasi antara lain :
Gambar 4 Gambar 4 menunjukkan halaman
1. Fungsi sistem pakar pada aplikasi
detail diagnosa yang berfungsi untuk
dapat berjalan dengan baik dan
mengetahui hasil dari diagnosa. Aplikasi
dapat digunakan untuk menentukan
akan mencocokkan jawaban-jawaban yang
pekerjaan yang harus dilakukan
diberikan dengan rule sistem pakar supaya
pada mobil berdasarkan keluhan
dapat
/
pelanggan, hal ini dapat dilihat dari
pekerjaan yang akan diberikan kepada
Gambar 3-4. Yang artinya dalam
mobil.
kasus untuk memberikan diagnosa
menghasilkan
data
tindakan
dengan hasil output hanya 1, sistem pakar
dengan
metode
forward
chaining sudah efektif. 2. Berdasarkan pekerjaan yang telah diberikan,
aplikasi
mampu
memberikan estimasi suku cadang yang harus diganti, estimasi total waktu pengerjaan dan estimasi total Gambar 5 Gambar 5
Pada bagian bawah halaman detail
biaya yang dibutuhkan. Seperti pada
Gambar
bahwa
estimasi
5
menunjukkan suku
cadang
diagnosa terdapat tombol proses yang
otomatis langsung terisi beserta
jika ditekan berarti akan melakukan
estimasi waktu & biaya setelah
proses simpan pada database transaksi
aplikasi
menentukan
pekerjaan
dan mengarah pada halaman detail 8
yang
akan
diberikan,
dimaksudkan
agar
hal
ini
pelanggan
DAFTAR RUJUKAN Dologite,
D.
(1993).
Developing
mengetahui perkiraan berapa lama
Knowledge-Based System Using VP-Expert.
harus menunggu serta total biaya
New
yang harus dibayar.
Company.
York:
Macmillan
Publishing
Gonzales, A. I., & Dankel, D. D. (1993). KESIMPULAN
The Engineering of Knowledge Based
Setelah dilakukan uji coba dan
System. New Jersey: Prentice Hall.
evaluasi, maka dapat diperoleh kesimpulan Irawan, J. (2007). Buku Pegangan Kuliah
sebagai berikut: 1. Aplikasi ini mampu memberikan solusi tindakan / pekerjaan pada mobil yang di service berdasarkan keluhan pelanggan dengan menggunakan sistem pakar.
suku
cadang
Manajemen
Informatika
&
Teknik
Komputer Surabaya . Kusrini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan
2. Aplikasi ini mampu memberikan
estimasi
Sistem Pakar. Surabaya: Sekolah Tinggi
Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
yang
dibutuhkan, estimasi total biaya dan estimasi
waktu
yang
diperlukan
berdasarkan pekerjaan yang telah ditentukan mengerti
sehingga perkiraan
pelanggan
waktu
untuk
menunggu dan jumlah yang harus dibayar 3. Aplikasi ini mampu mengolah data
pekerjaan yang harus dilakukan pada mobil
dan
suku
cadang
yang
diperlukan ke dalam sistem transaksi bengkel pembuatan
untuk
kepentingan
laporan-laporan
yang
dibutuhkan perusahaan.
9