Rampok Siang Bolong Satroni Rumah Pegawai KUA KEBUMEN, FP – Kejadian perampokan terjadi di sebuah rumah milik Zulhani (50), Pegawai KUA Pejagoan, yang terletak di Desa Kemangguan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Rabu (22/2). Kawanan perampok yang diduga berjumlah 3 orang itu menyekap pembantu Zulhadi yang bernama Sukurah (53). Menurut Kapolsek Alian AKP Muhsin yang datang ke Tempat Kejadian Perkara, diduga pelaku mengendaraai mobil Grand Livina warna hitam berplat nomor D 1553 XY. Mobil itu menunggu dari jarak kurang lebih 50 meter dari TKP. Setelah pelaku masuk ke dalam rumah, lalu mengancam dan mengikat tangan, kaki dan mulut Sukurah dengan menggunakan lakban. ” Kemudian Sukuran disuruh menunjukan tempat penyimpanan barang-barang berharga.” kata AKP Muhsin. Menur ut keter angan Sukur ah kepad a Petug as dari Polse k Alian dan Polre s Kebum en, salah satu pelaku memiliki ciri-ciri antara lain badan agak kurus, umur 40 tahunan, memakai baju biru dan sepatu putih. Sedangkan dari keterangan saksi di sekitar TKP menyebutkan bahwa pelaku yang berada di mobil mengenakan kaos abu-abu berusia 35 tahun an.
Polisi menduga, perampok itu juga mengincar mobil Toyota Inova milik korban, yang diparkir di garasi, karena kaca depan nya pecah. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian berupa perhiasan emas kurang lebih 100 gram, 1 buah HP Samsung, 1 buah laptop, 1 buah jam Rado Arab dengan total kerugian kurang lebih Rp 49 juta rupiah.
Rekatkan Jalinan Keluarga, 41 Anak dan Cucu Digiring Keliling Desa PURWOREJO, FP – Ada banyak cara untuk merekatkan jalinan keluarga besar. Salah satunya dengan tradisi Angon Putu seperti yang dilakukan oleh keluarga Mbah Sapuan (81) dan Lasiyah (75) di Desa Kaliwungu Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo. Pasangan kakek nenek yang telah memiliki anggota keluarga sebanyak 41 orang ini mengumpulkan seluruhnya dan mengajak berkeliling desa serta ziarah ke makam luhurnya. Pagi itu, Rabu (28/6), Mbah Sapuan berpenampilan layaknya seorang penggembala. Kepalanya bercaping dan tangannya menggenggam cemeti. Raut wajahnya yang keriput tampak cerah. Meski berusia senja, ia bersama sang istri masih tampak sumringah berjalan dan energik memainkan cemetinya. Serupa menggembala kerbau atau ternak itik. Setelah berdoa di halaman rumahnya, Mbah Sapuan dengan sabar menggiring anak, menantu, dan cucu yang berjumlah 41 orang keliling desa. Sepanjang jalan yang dilewati, pemandangan yang jarang dijumpai itu menyedot perhatian warga. “Ini merupakan tradisi Jawa yang dikenal dengan Angon Putu atau menggembala cucu. Syaratnya pasangan suami istri yang
masih utuh sudah memiliki minimal 40 anggota keluarga, terdiri dari anak, cucu, dan buyut,” kata Siswanto, anak tertua dari Mbah Sapuan yang kini menjadi Kepala SDN Plaosan UPT Dikpora Kecamatan Bruno. Bagi keluarga Mbah Sapuan, Angon Putu merupakan salah satu bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas karunia keturunan hingga terbentuk sebuah keluarga besar. Angon Putu juga menjadi media perekat anggota keluarga dan menjaga tali silaturahmi.
“Mbah Sapuan memiliki 7 anak dan kini sudah tersebar di sejumlah daerah, seperti Jakarta dan Jawa Barat. Dengan seperti ini anggota keluarga secara lengkap dapat berkumpul dan saling berkomunikasi. Jika ada yang dalam kondisi kesulitan, kita jadi bisa saling membantu,” lanjutnya. Menurut Siswanto, Angon Putu kerap dilakukan warga dengan mengembala anggota keluarga di pasar tradisional. Ibarat ternak, mereka dapat merumput dengan memakan jajanan di pasar tersebut. Namun, keluarga Mbah Sapuan lebih memilih menggiring anakanaknya ke pemakaman yang berada di perbukitan untuk melakukan doa bersama. Di lokasi itu, mereka juga dikenalkan silsilah para leluhur dan anggota keluarganya. “Seiring perkembangan zaman dan pengaruh agama, Angon Putu kita lakukan di makam leluhur. Para leluhur kami dilmakamkan di dua pemakaman, yakni makam Kalipetung dan Kiai Gober di desa ini,” bebernya.
Angon Putu yang berlangsung sekitar 3 jam diakhiri dengan melakukan doa bersama di rumah Mbah Sapuan. Seluruh anggota keluarga juga menyatu untuk makan bersama yang mempresentasikan indahnya sebuah kerukunan.
Didesak Warga, CV Gunung Mulia Akhirnya Sanggup Perbaiki Jalan KrendetanSomorejo PURWOREJO,
FP
–
CV
Gunung
Mulia
akhirnya
menyanggupi
memperbaiku ruas jalan Krendetan-Somorejo sepanjang 5 Km yang rusak parah akibat aktivitas penambangan bahan galian C. Kesanggupan itu disampaikan Direktur CV Gunung Mulia, Saryoto, setelah didesak oleh warga dalam pertemuan di aula Kecamatan Bagelen, Senin (19/12). Pertemuan dipimpin Camat Bagelen Windarto, S.Sos dan dihadiri oleh SKPD terkait, Muspika dan puluhan tokoh masyarakat terdampak. “Kami sanggup memperbaiki jalan Krendetan-Somorejo secepatnya. Konstruksinya dengan cor block. Teknisnya akan kami konsultasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum,” kata Saryoto yang disambut tepuk tangan warga.
Saryoto Terpisah, Chief Manager CV Gunung Mulia, Sutanto, menjelaskan, pihaknya tidak akan lari dari tanggung jawab atas kerusakan jalan Krendetan-Somorejo. Tapi masyarakat diminta bersabar, karena pembangunan jalan pemerintah membutuhkan prosedurnya. Sebelumnya, wakil warga Desa Krendetan, Pangadi, menuntut CV Gunung Mulia untuk mengembalikan jalan Krendetan-Somorejo seperti sedia kala. Sebelum jalan diperbaiki, pihak penambang tidak boleh mengangkut bahan tambang dari lokasi penambangan di Desa Somorejo. “Jalan itu dulu diaspal secara swadaya oleh seluruh masyarakat pada tahun 1992. Setelah diaspal, jalan itu diserahkan kepada Pemkab Purworejo. Oleh karena itu kami hanya minta dikembalikan seperti sebelum ada penambangan,” ujar Pangadi. (Nas, Zi, W5)
Awali Operasi Patuh, Kelengkapan Surat Kendaraan Anggota Polres Purworejo Diperiksa Propam PURWOREJO,FP – Operasi Patuh Candi 2016 suadah dimulai sejak 16 Mei 2016 lalu. Mengawali Operasi Patuh Candi 2016, Polres Purworejo melakukan pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan terhadap para personilnya. Pemeriksaan dilakukan pagi hari saat anggota Polres Purworejo masuk kantor. Pemeriksaan dilakukan oleh Propam Polres Purworejo dengan cara mencegat di pintu gerbang masuk. Setiap anggota tanpa terkecuali tidak luput dari pemeriksaan. Baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Anggota Propam Polres Purworejo melakukan pemeriksaan tanpa pandang bulu “ Saat ini kepolisisan sedang melaksanakan operasi patuh, maka untuk memulainya kita lakukan pemeriksaan kedalam dulu. Kalau didalam sudah patuh saat melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat kita sudah tidak punya beban lagi,” kata Kasi Propam Polres Purworejo, IPDA Tulus Priyanto,SH. Dijelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap personil Polres Purworejo tidak ditemukan pelanggaran. “Semua personil sudah melengkapi kendaraan sesuai standarnya, begitu juga dengan
kelengakapan dirinya,” jelas IPDA Tulus.
Besuk Kapolda Jateng Akan Resmikan Polsek Sruweng KEBUMEN, FP – Menyambut kunjungan kerja Kapolda Jateng Irjen. Pol. Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum di Polres Kebumen, yang rencananya akan dilakukan pada Minggu (14/05) besok, segala persiapan telah dilakukan Polres Kebumen. Dalam penyambutan polisi nomor satu di Jawa Tengah, diantaranya Polres Kebumen siapkan satu regu jajar penghormatan (jarmat) kepada Kapolda. Kasat Sabhara Polres Kebumen AKP Krida Risanto, mengatakan, regu jarmat untuk memberikan penghormatan kepada Jendral bintang dua yang rencananya akan datang ke Polres Kebumen dalam rangka peresmian Polsek Sruweng. “Regu jarmat nantinya sebagai pasukan penyambut Kapolda saat akan memasuki Polres Kebumen, “katanya. Dijelaskan, regu jarmat merupakan tradisi Polri dalam menyambut seseorang atau pejabat dari pemerintahan ataupun pejabat tinggi Polri saat berkunjung ke kesatuan wilayah. Penghormatan tersebut biasanya menggunakan hormat senjata yang diikuti laporan kesatuan oleh Kasat Wil, dalam hal ini Kapolres Kebumen.
Diduga ingin melakukan sex bebas tujuh Remaja diamankan
Polsek Kutowinangun Kebumen-FP-Tujuh orang remaja terpaksa harus diamankan kemapolsek Kutowinangun, karena diduga ingin mengadakan perbuatan asusila di sebuah rumah, desa Kutowinangun, kecamatan Kutowinangun ,Kebumen pada hari Sabtu (27/11) malam. Hal tersebut diketahui setelah ada laporan dari warga setempat yang merasa curiga terhadap sekumpulan muda- mudi dirumah salah seorang warga dengan tingkah polah yang tidak lazim . Menerima informasi itu, Kapolsek Kutowinangun AKP Rujito SH segera memerintahkan anggotanya untuk melakukan
patroli
dan
monitoring
ke
lingkungan tersebut. Ka SPKT Aiptu Sugeng dan dua personil lainnya yang mendatangi rumah yang diketahui milik CHO (22) itu dan mendapati ada 7 orang muda mudi yang sedang berkumpul di dalam rumah tersebut. Tidak jelas maksud, keberadaan ketujuh muda- mudi tersebut di rumah CHO, namun disinyalir mereka sering melakukan aktiftas yang menjurus ke arah pergaulan bebas, kata Rujito menjelaskan kepada awak media. Menyikapi hal tersebut, anggota polsek Kutowinangun segera membawa ketujuh muda- mudi ke mapolsek, untuk dimintai ketrerangan, setelah didata selanjutnya diberi pengarahan dan pembinaan oleh kapolsek Kutowinangun. Untuk mengetahui perilaku anak-anaknya orang tua ketujuh remaja tersebut dipanggil ke mapolsek Kutowinangun guna menjemput anak- anaknya,betapa terkejutnya ketika mengetahui hal yang sebenarnya,mereka tidak mengira perbuatan anakanaknya di luar rumah seperti itu kata kapolsek . Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Kutowinangun AKP Rujito SH berterima kasih kepada warga yang senantiasa memberikan informasi tentang hal-hal yang
meresahkan masyarakat dan lingkunganya. Kami tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa bantuan masyarakat, kata Rujito. Selain itu dihimbau kepada para orang tua untuk mengawasi aktifitas anak-anaknya di luar rumah agar terhindar dari hal-hal yang negatif yang bisa merugikan diri sendiri dan orang tua,pungkasnya.(Rsk).
Polres Kebumen Berhasil Ungkap Kasus Mayat Wanita Dalam Karung KEBUMEN,FP – Kasus penemuan sesosok mayat yang dibungkus karung di kawasan hutan pinus Perhutani petak 65 RPH Somagede, Kecamatan Sempor, pada hari rabu tanggal 14 juni 2017 sekitar pukul 23.00 wib yang lalu, akhirnya terungkap. Unit Reskrim Polsek Sempor dan Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen telah berhasil menangkap 3 orang tersangka yang diduga telah ikut melakukan pembunuhan pada hari Minggu (14/6) di Banjarnegara. Ketiga orang tersebut adalah PK (34), seorang wanita yang saat ini tengah hamil 7 bulan, warga Desa Gumelemwetan RT 05 RW 05 Kecamatan Susukan, Banjarnegara, SH (35) warga Desa Blimbing RT 01 RW 01 Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara dan EK (42) warga Dukuh Purwareja RT04 RW 08 Desa Purworejo, Klampok, Banjarnegara. Ketiga tersangka ditangkap di rumahnya masingmasing tanpa perlawanan. Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos di hadapan wartawan saat press release di Mapolres Kebumen,
selasa (20/6), menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, motif utama adalah permasalahan uang antara korban yang bernama Basiyem, warga Desa Jati, Binangun, Cilacap dengan Tersangka PK. Dijelaskan, korban dan tersangka PK sudah saling kenal sejak tahun 2013, waktu itu Korban Basiyem pernah minta tolong ke tersangka BK untuk mencarikan dukun yang bisa menyembuhkan sakitnya. Setelah sembuh, mereka jarang berkomunikasi lagi. Keduanya berhubungan lagi saat anak korban sakit akibat kecelakaan dan harus dirawat di Rumah Sakit Dr. Margono, Purwokerto ditahun yang sama. Korban meminta tolong kepada Tersangka PK yang mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan untuk merawat anak nya selama dan sepulangnya dari rumah sakit. Pada bulan Desember 2016, setelah bercerai dengan suaminya, Korban Basiyem menjual rumah dan tanahnya di Binangun, Cilacap dan tinggal di Banjarnegara bersama tersangka PK. Selama di Banjarnegara, Basiyem tinggal se rumah dengan tersangka PK. Setelah tertipu oleh seseorang yang mengaku bisa menggandakan uang nya, Korban Basiyem menyerahkan sisa uang hasil penjualan tanah dan rumah nya sejumlah Rp. 135.000.000,- kepada tersangka PK untuk dibelikan satu unit rumah. Tersangka PK pun mencarikan dan membelikan satu unit rumah di Perum Permata Purworejo Klampok senilai Rp. 90.000.000,-. Sedangkan yang Rp. 20.000.000,- digunakan untuk memberi meja dan kursi. Kepada Penyidik Unit III Sat Rekrim Polres Kebumen, ersangka PK mengaku bahwa Korban Basiyem menuntut supaya uangnya dibelikan perumahan dengan type 45, bukan type 29 seperti yang dibelikan oleh tersangka PK. Saat diberi penjelasan bahwa uang nya tidak cukup untuk membeli type 45, korban tidak bisa menerima dan menuntut uang
nya dikembalikan. Dihadapan Korban, tersangka PK menyanggupi dengan syarat akan menjual lagi rumah yang bari dibeli itu. Karena merasa risih ditagih terus menerus, PK mengadukan hal tersebut kepada suami siri nya, yaitu tersangka SH, dan menyuruh tersangka SH (35) untuk mencari orang yang mau membunuh Basiyem. Tersangka SH pun mengenalkan PK dengan tersangka AJ (D.P.O). Kepada tersangka AJ, tersangka PK mengutarakan maksudnya untuk menghabisi nyawa Basiyem dengan menggunakan santet. Tersangka AJ menyanggupi permintaan PK dan meminta uang Rp. 1.000.000,untuk membeli perlengkapan dan sarana berupa minyak wangi dan sebagainya. “Namun setelah ditunggu sampai 3 hari kemudian, korban Basiyem ternyata masih hidup.” jelas Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH. Setelah itu lah, PK menyuruh AJ untuk menghilangkan nyawa Basiyem dengan cara apapun, dan memberikan imbalan Rp. 25.000.000,- nya. Kembali AJ menyanggupi dan menyuruh PK untuk membeli dan menyiapkan karung goni dan menyewa mobil. Pada hari Selasa (13/6), kurang lebih pukul 21.00 WIB, Basiyem yang datang ke rumah PK di Desa Purworejo Klampok untuk menagih uang, diajak komplotan itu untuk mencari dukun yang dulu membawa kabur uangnya. Tanpa curiga, Basiyah pun ikut keempat orang itu pun pergi ke arah Sempor, Kebumen dengan menggunakan mobil Suzuki Carry sewaan yang dikemudikan oleh Tersangka EK. Setelah melewati Waduk Sempor, rombongan itu ke arah timur, dan berbalik arah menuju utara, ke arah Kenteng, Sempor. Disebuah tempat yang sepi, dimulailah proses pembunuhan kepada korban Basiyem. Tersangka AJ yang duduk dibangku paling belakang mobil, menjerat leher Basiyem dengan menggunakan tali plastik yang
masing-masing ujung nya sudah dikasih potongan bambu. Saat korban meronta, Tersangka EK bertukar posisi dengan Tersangka SH, kemudian ikut membantu menarik tali plastik yang telah dijeratkan ke leher Basiyem oleh Tersangka AJ. Tidak berapa lama kemudian, korban Basiyem meregang nyawa. Setelah yakin korban nya tidak bernapas lagi, rombongan para pembunuh berdarah dingin itu lalu berbalik arah menuju Waduk Sempor. Menurut tersangka SH, sempat terlintas dalam pikiran mereka untuk membuang jenasah Basiyem di waduk sempor, namun tidak jadi. Akhirnya di sekitar Waduk Sempor, pakaian Basiyem dilucuti dan tubuh lemas nya dimasukan ke dalam karung. Mobil berbalik arah lagi ke arah Kenteng, Sempor. Disebuah tempat dimana tubuh malang tak bernyawa itu akhirnya ditemukan, Tersangka EK membopong karung yang berisi jenasah itu dan dibuanglah ke tebing hutan pinus. “Berdasarkan keterangan para saksi dan para tersangka yang sudah berhasil ditangkap, serta dengan didukung barang bukti yang berhasil disita, Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen menarik kesimpulan bahwa pembunuhan yang dilakukan terhadap korban Basiyem sudah direncanakan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHPidana” ungkap Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos.
Jabatan Kasat Lantas Polres Purworejo Diserahterimakan PURWOREJO,FP – Jabatan Kasat Lantas Polres Purworejo diserah terimakan dari AKP Muhamad Suhada kepada AKP Eko Rubiyanto
dalam upacara di halaman Mapolres Purworejo, Selasa (12/4/2016). AKP Eko Rubiyanto sebelumnya menjabat Kapolsek Muntilan, Polres Magelang. Sementara AKP Muhamad Suhada saat ini sedang mengkuti pendidikan jarak jauh S1 STIK di PTIK, Jakarta. Dalam arahanya Kapolres Purworejo, AKBP Arsida Septiana mengatakan, semakin tinggi jabatan seseorang akan semakin besar tanggungjawab yang diemembannya dan jabatan adalah amanah dari Tuhan yang akan kita pertanggungjawabkan. “ Kapada AKP Eko Rubiyanto saya ucapkan selamat atas jabatan baru saudara sebagai Kasat Lantas Polres Purworejo dan segera menyesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah Purworejo,” kata Kapolres. Dikatakan Kapolres, sebagai pejabat baru agar jalin terus kerjasama dengan instansi terkait dan jalin kemitraan yang harmonis dengan masyarakat sehingga akan menunjang kondisi kamseltibcar lantas yang selama ini sudah cukup baik. “Berikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan hindarkan sikap arogan yang dapat menimbulkan anti pati masyarakat,” ucap Kapolres. Dijelaskan, pergantian pejabat/alih tugas di lngkungan Polri merupakan satu bagian dari siklus pembinaan SDM yang didasari oleh kepentingan organisasi dengan mempertimbangkan karier bagi personil yang bersangkutan. Sehingga mutasi merupakan proses pemantapan kepimpinan seperti yang terjadi pada serah terima jabatan. (WARDOYO)
Belasan PNS Terjaring Razia
Satpol PP PURWOREJO, FP – Sebanyak 14 pegawai negeri sipil (PNS) terjaring razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purworejo, Senin (20/2). 14 PNS tersebut terdiri dari tiga PNS, empat guru PNS, dan tujuh guru tidak tetap (GTT). Para PNS itu terjaring karena berkeliaran saat jam kerja. Mereka kedapatan belanja di sejumlah toko di Purworejo dan Kutoarjo. Kepala Satpol PP dan Damkar Purworejo, Trijoko Pranoto didampingi Kasi Pembinaan, Pengawasan dan Lenyuluhan (Binwasluh), Antari mengatakan, razia terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang berkeliaran pada saat jam kerja meupakan kegiatan rutin yang dilakukan Satpol PP dengan lokasi yang berbeda. ” Biasanya kita menyisir tempat pertokoan dan perbelanjaan yang ada di Kabupaten Purworejo, ” kata Antari.
Antari, Kasi Binwasluh Satpol PP Damkar Purworejo
Menurutnya, jika dalam razia itu PNS yang terjaring dan tidak bisa menunjukan surat tugas maka akan diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatanya. ” Surat pernyataan itu selanjutnya kami serahkan instansi PNS yang bersangkutan, ” ujarnya. Dikatakan Antari, razia PNS dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan banyaknya PNS yang sering berkelikaran di luar kantor tanpa tujuan jelas. “Banyak keluhan dari masyarakat yang mengatakan banyak PNS digaji negara tapi kerjaanya hanya berkeliaran di luar kantor padahal saat jam kerja,” katanya.
Polres Kebumen Operasi Miras
Gencarkan
KEBUMEN,FP -Jajaran Polres Kebumen mengamankan puluhan botol minuman keras (miras) dari berbagai merk dalam operasi yang digelar Sabtu-Minggu (14-15/1) kemarin. Operasi miras besar besaran ini dilakukan menyusul adanya korban tewas setelah menenggak miras oplosan. Dihadapan para awak media Senin (16/01), saat gelar press release, Kapolres kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, menjelasakan, miras yang menewaskan 2 (dua) warga Buluspesantren pada hari Jumat (13/01) adalah alkohol murni yang dicampur dengan minuman suplement. Adanya kejadian itu, pihaknya sangat prihatin dengan kasus miras oplosan dimana korbannya anak dibawah umur. “Mereka itu ngoplos sendiri yakni menggunakan alkohol murni 70 persen yang dicampur dengan minuman suplemen,” tuturnya, saat gelar perkara di Polres Kebumen, Senin (16/1). Untuk memberantas peredaran miras, kata Alpen, pihaknya lantas
menggelar “Operasi Giat Kepolisian Yang Ditingkatkan”. Sasarannya, sejumlah kecamatan di wilayah Kebumen dari Kecamatan Ambal, Sruweng, Klirong dan Kebumen. Selain menyisir wilayah tersebut, polisi juga melakukan penggeledahan di sejumlah titik yang disinyalir menjual miras (minumas keras). Hasilnya, puluhan botol miras berbagai merek dan kemasan berhasil diamankan. Diantaranya, 2 botol anggur 500 kimhoa, 22 plastik Ciu, 3 botol bir anker, 3 botol bir bintang, 3 botol vodka dan 3 botol mansion. “ Selain itu Polres berhasil juga mengamankan 9 botol aqua besar jenis ciu, 9 botol miras jenis anggur putih dan 1 botol bir hitam,” paparnya didampingi Wakapolres Kebumen Kompol Umi Mariati SIK, Kasat Rekrim AKP Kholiq Salis Hermawan SH dan Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH. Dalam kesempatan itu, AKBP Alpen menghimbau kepada semua pihak seperti para ulama, pejabat pemerintah hingga kepala desa, untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap maraknya peredaran minuman keras. “Kita harus bersama-sama melakukan pencegahan maraknya peredaran minuman keras, sebab mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ucapnya.