Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... RAGAM BAHASA TEKNIK PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Jamilah1 dan Wahdaniah2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahasa yang digunakan dalam berinteraksi. Tidak hanya karakteristik saja, tetapi juga peneliti ingin mengetahui register/bahasa khusus yang ada di bengkel tersebut. Keberagaman masyarakat dan latar belakang manusia sebagai individu menimbulkan berbagai variasi bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial. Salah satu bentuk variasi bahasa adalah pemakaian istilah teknik. Satu kelompok masyarakat dalam satu profesi tersebut biasanya mempunyai variasi bahasa yang khusus yang dimilikinya guna memperlancar komunikasi di kalangan mereka.Salah satu kelompok profesi yang ada dalam masyarakat adalah mahasiswa yang sedang praktik di bengkel. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (a) bagaimana karakteristik pemakaian bahasa dalam interaksi mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe di bengkel dan (b) bagaimana kosakata khusus yang digunakan dalam interaksi mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe di bengkel?Pendekatan yang digunakandalampenelitianiniadalahkualitatifdenganmetodedeskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pemakaian bahasa lisan yang digunakan oleh kalangan mahasiswa di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Objek dalam penelitian ini adalah istilah-istilah teknik di dalam perbengkelan yang digunakan oleh mahasiswauntuk berkomunikasi. Objek tersebut berupa komentar antara mahasiswa dengan teknisi dan mahasiswa dengan sesamanya dalam segala tindakan kerja di bengkel. Mahasiswa yang dijadikan sebagai sasaran adalah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, singkatan, akronim, maupun istilah yang digunakan mahasiswa dalam berkomunikasi sesama anggota komunitas. Pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dan metode teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Mengenai karakteristik pemakaian bahasa dalam interaksi mahasiswa di bengkel ditemukan adanya pengulangan kata (reduplikasi) dalam tuturan lisan mahasiswa. Selain itu, pemendekan atau penyingkatan istilah juga didapatkan. Karakteristik lainnya adalah ditemukannya kata sapaan dan kekerabatan antara mahasiswa dan teknisi di perbengkelan. Selanjutnya, juga ditemukan adanya kata interjeksi atau seruan yang digunakan dalam berinteraksi di bengkel. Sementara itu, tiruan bunyi juga sangat banyak ditemukan di saat mesin beroperasi di bengkel. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa kosakata khusus atau register juga sangat banyak ditemukan dalam interaksi mahasiswa di bengkel dengan teknisi dan dengan sesama mahasiswa. Kata Kunci:Ragam, Bahasa, Teknik, Ragam Bahasa, Bahasa Teknik
1 2
Politeknik Negeri Lhokseumawe, Surel:
[email protected] Politeknik Negeri Lhokseumawe, Surel:
[email protected]
ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|65
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... Salah satu kelompok profesi yang
PENDAHULUAN Keberagaman masyarakat dan latar belakang
individu
praktik di bengkel. Mahasiswa merupakan
menimbulkan berbagai variasi bahasa yang
kelompok masyarakat yang sedang menekuni
digunakan di dalam interaksi sosial. Salah satu
bidang
bentuk variasi bahasa adalah pemakaian istilah
pendidikan formal. Mahasiswa merupakan
teknik. Berbicara tentang bahasa maka tak
sebutan bagi orang yang sedang menempuh
lepas dari kemampuan komunikatif. Seperti
pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi
yang dipaparkan oleh Suwito (dalam Wijana
yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan
dan
manusia
Rohmadi,
sebagai
dimaksud adalah mahasiswa yang sedang
2006:
9)
“Kemampuan
yang
ilmu
paling
tertentu
umum
dalam
adalah
lembaga
universitas.
komunikatif meliputi kemampuan bahasa yang
Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki
dimiliki oleh penutur beserta kemampuannya
enam Jurusan yaitu Jurusan Teknik Mesin,
mengungkapkan sesuai dengan fungsi dan
Teknik
situasi serta norma-norma pemakaian bahasa
Informatika dan Komputer, dan Tata Niaga.
dalam
konteks
sosialnya”.
Sipil,
Teknik
Kimia,
Teknik
Hal
tersebut
Dalam hal ini yang dijadikan sasaran untuk
bahwa
selain
penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan
mempunyai kemampuan struktural dalam hal
Teknik Mesin. Peneliti lebih memfokuskan
bahasa, seorang komunikator harus bisa
untuk mengkaji ragam bahasa mahasiswa
menentukan bentuk bahasa yang baik yang
Jurusan Teknik Mesin yang terdir dari tiga
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
program studi, yaitu D III Teknik Mesin, D III
Faktor situasional dan sosial inilah yang
Teknik Mesin Industri, dan D IV Teknik
selanjutnya menimbulkan bahasa yang berbeda
Produksi dan Perawatan.
dan pemakaian bahasa yang beraneka ragam
Menurut
mempunyai
pengertian
sehingga menimbulkan adanya variasi bahasa. Dengan
Bahasa
Indonesia (2008: 174-175), bengkel adalah tempat tempat memperbaiki mobil, sepeda,
variasi bahasa dalam masyarakat, banyak
dan sebagainya; pabrik kecil; tempat tukang
sekali yang dapat dikaji atau diteliti, antara
bekerja;
lain terdapat pemakaian bahasa yang dipakai
sebagainya; tempat melakukan suatu kegiatan
kelompok sosial tertentu seperti; pedagang,
dengan arah dan tujuan yang pasti. Adapun
dokter,
perbengkelan mempunyai pengertian “tempat
guru,
berbagai
Besar
macam
polisi,
adanya
Kamus
reporter,
penyanyi,
pialang/makelar, nelayan, pekerja bengkel,
tempat berlatih sandiwara dan
yang merupakan kelompok usaha bengkel.”
pekerja laboratorium, dan sebagainya. Satu
Dalam melakukan aktivitas di bengkel
kelompok masyarakat dalam satu profesi
senantiasa melakukan bentuk interaksi sosial
tersebut biasanya mempunyai variasi bahasa
(sesama mahasiswa). Bentuk interaksi sosial
yang
itu membutuhkan bahasa sebagai sarananya.
khusus
memperlancar mereka. ISSN 2338-0306
yang
dimilikinya
komunikasi
di
guna
kalangan
Pemakaian
bahasa
istilah
khusus
dalam
perbengkelan ternyata tidak bisa dianggap Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|66
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... mudah atau hanya dipandang sebelah mata.
bengkel tersebut. Berdasarkan hal itu, penulis
Karena bila diteliti lebih lanjut, ternyata
berencana melakukan penelitian dengan judul
banyak sekali istilah-istilah yang khas/khusus.
“Ragam Bahasa Teknik pada Mahasiswa
Dengan kata lain, hanya orang tertentu yang
Politeknik Negeri Lhokseumawe.”
secara khusus mempelajarinya saja yang dapat
Berdasarkan latar belakang tersebut,
menggunakan istilah tersebut. Istilah yang
ada dua masalah yang perlu dibahas dalam
khusus tersebut hanya digunakan dalam dunia
penelitian ini, yaitu.
bengkel.
(a) Bagaimana
Bahasa
yang
digunakan
dalam
bengkel adalah bahasa yang khas dan banyak
bahasa
perbedaannya dengan bentuk tuturan pada
Politeknik
bidang lain. Fenomena tentang penggunaan
bengkel?
bahasa
yang
khusus
sosiolinguistik
disebut
dalam dengan
studi istilah
register(Sujarwanto dan Jabrohim, 2002: 3).
dan
Protze
dalam
Purnanto
(2002:
dalam
interaksi
Negeri
(b) Bagaimana
pemakaian mahasiswa
Lhokseumawe
kosakata
khusus
di
yang
digunakan dalam interaksi mahasiswa Politeknik
Mengenai fenomena di atas, Agricola
karakteristik
Negeri
Lhokseumawe
di
bengkel?
3)
(c) Bagaimana penggunaan istilah dalam
menyatakan bahwa kelompok masyarakat
interaksi mahasiswa Politeknik Negeri
penutur berdasarkan profesi terbentuk karena
Lhokseumawe di bengkel?
suatu gaya hidup yang sama dan sering hidup bersama berdasarkan satu status profesi dan wibawa
status
ditambahkan
tertentu.
bahwa
orang,
Selanjutnya, benda,
KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Bahasa Pengertian
Bahasa
menurut
dan
(Depdiknas, 2005: 3) adalah ucapan pikiran
perbuatan yang memegang peran istimewa
dan perasan manusia secara teratur, yang
dalam lingkup kelompok tersebut memperoleh
mempergunakan
istilah-istilah yang khas.
Menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno
bunyi
sebagai
alatnya.
Interaksi yang terjadi dalam suatu
(2009: 126) bahasa merupakan struktur dan
bengkel tidak serta merta semua orang
makna yang bebas dari penggunanya, sebagai
mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa
tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
bahasa memiliki karakteristik tersendiri yang disebabkan
fungsi
alat
Pada
interaksi. Dengan demikian, penulis sangat
fungsi-fungsi
tertentu
tertarik dengan interaksi yang terjadi di
berdasarkan
kebutuhan
perbengkelan.
ini
sebagai
dasarnya,
bahasa yang
memiliki digunakan
seseorang,
yakni
bertujuan
untuk
sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
bahasa
yang
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
digunakan dalam berinteraksi. Tidak hanya
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi
karakteristik saja, tetapi juga peneliti ingin
sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu,
mengetahui
Hal
bahasa
2. Fungsi Bahasa
karakteristik
mengetahui register/bahasa khusus yang ada di ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|67
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... dan sebagai alat untuk melakukan kontrol
Berbahasa di pasar antarpembeli, antara
sosial (Keraf, 2001: 3-6).
pembeli dengan penjual, atau antarpenjual pasti berbeda dengan berbahasa di depan orang
3. Pengertian Ragam Bahasa Variasi bahasa merupakan bahasan
yang dihormati, antara atasan dan bawahan,
pokok dalam studi sosiolinguistik sehingga
antara pasien dan dokter, antara murid dan
Kridalaksana
guru,
(1985)
mendefinisikan
antaranggota
rapat
dinas,
dan
sosiolinguistik sebagai cabang ilmu linguistik
sebagainya. Setiap situasi memungkinkan
yang berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi
seseorang memilih variasi bahsa yang akan
bahasa
sosial
digunakannya. Faktor pembicara, pendengar,
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat
pokok pembicaraan, tempat dan suasana
Fishman
bahwa
pembicaraan berpengaruh pada seseorang
sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari
dalam memilih variasi bahasa. Istilah yang
ciri, dan fungsi pelbagi variasi bahasa, serta
digunakan untuk menunjukkan salah satu dari
hubungan di antara bahasa dengan ciri fungsi
sekian variasi pemakaian bahasa disebut
itu di dalam suatu masyarakat (dalam Chaer
dengan ragam bahasa (Sugihastuti, 2000:8).
tersebut
dengan
yang
ciri-ciri
mengatakan
dan Agustina, 2004:61).
Pemilihan terhadap salah satu ragam
Dalam kaitan dengan konsep variasi bahasa,
Soepomo
bahasa dipengaruhi oleh faktor kebutuhan
Poedjosoedarmo
penutur atau penulis akan alat komunikasi
menjelaskan bahwa “variasi bahasa merupakan
yang sesuai dengan situasi. Tidak tepat kiranya
bentuk-bentuk dalam suatu bahasa yang
apabila komunikasi di pasar menggunakan
masing-masing
yang
ragam bahasa seperti yang digunakan dalam
menyerupai pola umum bahasa induknya”
rapat dinas. Demikian pula komunikasi antara
(dalam Purnanto, 2002: 17-18). Berdasarkan
pelanggan dengan mekanik servis/teknisi tentu
beberapa pengertian di atas dapat dipahami
berbeda
bahwa variasi bahasa merupakan perbedaan-
dalam sidang kabinet. Dengan demikian,
perbedaan
memiliki
bahasa
pola-pola
dengan
komunikasi
antarmenteri
yang
timbul
dari
terdapat berbagai variasi pemakaiaan bahasa
identitas
bahasa
yang
sebagai alat komunikasi. Terdapat aneka
menumbuhkan perbedaan pengungkapan yang
ragam bahasa sesuai dengan fungsi dan situasi.
keanekaragaman
satu dengan pengungkapan yang lain.
Register
menurut
Suwito
(dalam
Bahasa merupakan alat komunikasi
Sujarwanto dan Jabrohim, 2002: 3) adalah
yang efektif antarmanusia. Dalam berbagai
bentuk variasi bahasa yang disebabkan oleh
macam situasi, bahasa dapat dimanfaatkan
sifat-sifat khas kebutuhan pemakaian bahasa.
untuk
Dengan
kepada
menyampaikan pendengar
gagasan
penulis
kata
lain,
setiap
bidang
yang
kepada
dikerjakan oleh manusia lama-kelamaan sesuai
pembaca. Tentu saja, pada tiap-tiap situasi
dengan perkembangan bidang yang dimaksud,
komunikasi yang dihadapi dan dipilih salah
membutuhkan suatu bahasa tertentu demi
satu dari sejumlah variasi pemakaian bahasa.
kelancaran komunikasi dalam bidang tertentu
ISSN 2338-0306
atau
pembicara
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|68
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... tersebut. Hal ini menimbulkan suatu ciri khas
sedangkan
ragam
tulis
tidak
bahasa yang dipakai sehingga diharapkan
mengharuskan adanya teman bicara
setiap orang yang mendengar variasi bahasa
berada di depan.
tentu bisa langsung mengetahui bahwa bahasa
b. Di dalam ragam lisan unsur-unsur
yang dipakai itu berasal dari bidang pekerjaan
gramatikal (subjek, predikat, objek)
yang dimaksud.
tidak selalu dinyatakan karena dapat dibantu oleh unsur-unsur nonlinguistik
4. Bahasa Teknik Komunikasi merupakan sesuatu yang
yang berupa intonasi, gerak-gerik
sangat penting dalam kehidupan manusia.
tangan, gelengan kepala, dan lainnya.
Komunikasi bisa terjadi dengan menggunakan
Ragam tulis perlu diterangkan dan
bahasa sebagai perantara. Seperti halnya,
lebih lengkap daripada lisan. Fungsi-
percakapan
konsumen
fungsi gramatikal harus nyata karena
merupakan komunikasi atau proses interaksi
ragam tulis tidak mengharuskan orang
satu dengan yang lain. Proses komunikasi ini
kedua berada di depan pembicara.
akan membentuk bahasa yang khusus dan
Kelengkapan
khas. Hal ini diakibatkan dalam bengkel istilah
menghendaki agar orang yang „diajak
khusus
bicara‟ mengerti isi tulisan itu.
mekanik
dibutuhkan
dengan
untuk
memperlancar
ragam
tulis
komunikasi dan pemahaman tuturan. Begitu
c. Ragam lisan sangat terikat pada
juga pada mahasiswa teknik yang sedang
kondisi, ruang, dan waktu. Apa yang
menjalankan praktik di bengkel. Mahasiswa
dibicarakan secara lisan di dalam
menggunakan
sebuah ruang kuliah, hanya dapat
bahasa
teknik
dalam
berkomunikasi dengan sesamanya.
berarti dan berlaku untuk waktu itu
Komunikasi mahasiswa dalam hal ini
saja. Sebaliknya, ragam tulis tidak
adalah ragam bahasa lisan ketika bekerja di
terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan
bengkel. “Ragam bahasa lisan adalah ragam
waktu. Suatu tulisan dalam sebuah
bahasa yang dituturkan dengan indra mulut,
buku yang ditulis oleh seorang penulis
sedangkan ragam bahasa tulis adalah ragam
di Indonesia dapat dipahami oleh
bahasa yang dituangkan melalui simbol-simbol
orang yang berada di Amerika atau
atau huruf-huruf‟(Ade Hikmat dan Nani
Inggris.
Solihati, 2013: 9). Antara ragam bahasa lisan
d. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi
dan ragam bahasa tertulis memiliki struktur
rendahnya dan panjang pendeknya
yang tidak sama. Ketidaksamaan struktur ini
suara, sedangkan ragam bahasa tulis
dikarenakan
dilengkapi dengan tanda baca, huruf
ada
beberapa
perbedaan.
Perbedaannya sebagai berikut.
besar, dan huruf miring.
a. Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, yaitu teman berbicara yang berada di depan pembicara, ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|69
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe di
METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam
bengkel,
dan
(c)
hasil
pengelempokkan
penelitian ini adalah kualitatif dengan metode
kemudian disimpulkan dan dideskripsikan.
deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Moleong
(2007:
6)
juga
menambahkan bahwa penelitian kualitatif
1. Karakteristik Pemakaian Bahasa
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
dalam
tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Politeknik Negeri Lhokseumawe
perilaku yang dapat diamati. Subjek dalam
Pemakaian
Interaksi
Mahasiswa
bahasa
teknik
di
penelitian ini adalah pemakaian bahasa lisan
bengkel/laboratorium mempunyai karakteristik
yang digunakan oleh kalangan mahasiswa di
tersendiri.
Politeknik Negeri Lhokseumawe. Objek dalam
kosakata perbengkelan ragam bahasa lisan
penelitian ini adalah istilah-istilah teknik di
berdasarkan kategori antara lain ditemukan
dalam perbengkelan
reduplikasidalam tuturan perbengkelan seperti
yang digunakan
oleh
Karakteristik
mahasiswauntuk berkomunikasi. Data dalam
boros-borosi
penelitian ini berupa kata, frasa, singkatan,
(pelatuk=batang penumbuk).
akronim,
maupun
istilah
digunakan mahasiswa dalam
dalam
manuk-manukan
yang
Bentuk pemendekan juga ditemukan
berkomunikasi
sebagai berikut rpm,mp, pm, min, bcc, bk, Las
sesama anggota komunitas. Populasi
dan
pengungkapan
GM AW, Las MIG, TPM, ST, TPM, PSI, ATM, adalah
PN & ID, PDM, CNC, FCC, TMA, TMB, IM,
keseluruhan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
Ex, dan sebagainya. Bentuk penggunaan
yang terdiri dari 3 prodi. Peneliti dalam hal ini
sapaan ragam lisan kosakata perbengkelan
mengambil
jumlah
berupa penggunaan kata nama diri secara
populasi. Jadi, sampel yang digunakan dalam
langsung dan kekerabatan. Penggunaan nama
penelitian ini adalah 25 orang untuk D3
diri secara langsung ditemukan dalam tuturan
Teknik Mesin, 4 orang untuk D3 Industri, dan
di bengkel antara lain: Lin (nda), Ijal
25 orang untuk D4 TMPP.
(Fakhrizal),
sampel
hal
20-25%
ini
dari
Pengumpulan data dalam penelitian ini
(Taufik),
Jala Breker
(Jalaluddin),
Buyung
(Zulfikar),
Memet
dilakukan dengan metode dokumentasi, teknik
(Muhammad), Ampon (Teuku Nazli), Landak
simak, dan rekam. tahapan analisis data dalam
(Herry), Abu (Abubakar), Marlow (Khaidir),
penelitian ini sebagai berikut: (a) data yang
Cut
diperoleh dikelompokkan atau diklasifikasikan
(Kamaruzzaman),
untuk mengetahui karakteristik pemakaian
(Furqan), Koplo (Dedi), Rindi (Datok), dan
bahasa dalam interaksi mahasiswa Politeknik
sebagainya.
Negeri Lhokseumawe di bengkel, (b) data yang
diperoleh
(Muslem),
Penggunaan
Ucok
kata
Cek
Man
(Galih),
Buluk
kekerabatan
di
atau
bengkel juga ditemukan antara lain: Pak, Pak
diklasifikasikan untuk mengetahui kosakata
Om, Pak Abu, Bu, Bang, Kak, Abi, Pak
khusus
Pokemon, dan lainnya. Kata sapaan ini
yang
ISSN 2338-0306
dikelompokkan
Lem
digunakan
dalam
interaksi
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|70
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... digunakan oleh mahasiswa dengan sesama
frais/milling. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
mahasiswa dan mahasiswa dengan teknisi.
sebagian besar dari mahasiswa ini sudah
Interjeksi/seruan
ditemukan
menggunakan kosakata yang khusus sesuai
dalam tuturan di bengkel antara lain: owalah,
dengan ragamnya (teknik) dalam berinteraksi
lho,
sesamanya.
waduh,kapaléh,
yang
kapaloe,
brat
that
keunong meusén nyoe, ka meuramah, ka
Begitu juga percakapan dengan teknisi
meucokholo, mak jang-mak jang, kapangéh, ka
di bengkel. Mahasiswa sudah menggunakan
meuhambô, cok lom, boneng, o man, kek
kosakata yang tepat dalam mengoperasikan
mana, bek panik, abéh ubat,spirit,bodo amat,
mesin frais/milling tersebut. Hal itu ditemukan
dan sebagainya.
dalam percakapan mahasiswa berikut ini. Mahasiswa A: “Periksa bearing ini sebelum aus, ya!” Mahasiswa B: “Get, ngon.” Mahasiswa A: “Lalu, buat poros bertingkat dengan ukuran panjang 100 mm!” Mahasiswa C: “Atur center benda kerja ini, ya! Kemudian sanggalah benda kerja ini dengan center putar!” Mahasiswa D: “Stop emergency, tolong ditekan!” Teknisi : “Cutter apa yang dipakai untuk buat roda gigi?”
Selain ragam lisan, karakteristik lain berupa tiruan bunyi atau campur kode. Tiruan bunyi yang ditemukan pada tuturan bengkel antara lain: ngikk ngikk, tek-tek, tok-tok, iiiitiiiit, teung, tuk tuk tuk, eing-eing kwing-kwing, eut-eut,
pheng-pheng,
iiiiiiiiiiiii,teutheung-
teutheung, thithiw-thithiw, suara turun air, eueu, syi-syi, phong-phong, dhum-dhum, ngengngeng, krek-krek, wiw-wiw, ‘eu-‘eu, wu-wu, tuchiw-tuchiw,dan lainnya.
Namun, ada juga beberapa mahasiswa
2. Kosakata Khusus yang Digunakan dalam
Interaksi
Mahasiswa
Politeknik Negeri Lhokseumawe Sampel
yang
digunakan
D-3 TM yang menggunakan bahasa campur kode/interferensi.
Teknik Mesin, 4 orang untuk D-3 Teknik
yang
tidak
Pengumpulan
sesuai
dengan
ragam
teknik/fungsiolek. Hal tersebut dapat dilihat dari percakapan berikut.
Industri, dan 25 orang untuk D-4 Teknik Perawatan.
mahasiswa
menggunakan istilah dari bahasanya sendiri
dalam
penelitian ini adalah 25 orang untuk D-3
Produksi
Artinya,
Mahasiswa A : “Coba cek sebentar gereudang sudah bunyi itu!” Mahasiswa B : “Sekalian ija kloih, ya!”
data
dilakukan dengan studi dokumentasi, rekam, dan catat. Berikut interaksi yang terjadi dalam
Penggunaan istilah teknik yang terjadi
perbengkelan. Kosakata seperti coolant, ragum, spindle, emergency stop, motor penggerak, operator RPM, pompa coolant, dan cutter modul, milling ditemukan dalam praktik mahasiswa
interferensi
tersebut
terdapat
pada
kata
geureudang dan ija kloih. Istilah tersebut yang sesuai
dengan
ragam
teknik
adalah
gereudang= gardan dan ija kloih = coin clos.
D-3 TM dan D-3 Teknik Mesin Industri di bengkel
dalam
ISSN 2338-0306
mengoperasikan
mesin Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|71
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... Selain itu, penggunaan istilah teknik
(percampuran bahasa) dari bahasa Aceh ke
yang keliru juga dapat dilihat pada percakapan
bahasa Indonesia. Kata peston yang sesuai
berikut!
dengan ragam teknik adalah piston. Mahasiswa C: “Bang, tolong cek timeng honda ini!” Mahasiswa F: “Saat di rem, bunyi remnya tidak spontan, apa tapak remnya yang tipis?”
Mahasiwa E: “Hai, nyoe ta duek honda ka lagèe ta ék si tangén. Peu bregeih jih ka maté?” Mahasiswa F: “Chi ta cék ilèe beh.” Penggunaan
Penggunaan kata timeng pada dialog di atas seharusnya diganti dengan kata timing yang sesuai dengan ragam teknik. Begitu juga dengan penggunaan kata tapak rem seharusnya diganti dengan istilah brake shoe yang sesuai dengan ragam teknik. Selain itu, kita juga dapat melihat percakapan di bawah ini.
bregeih
dalam
percakapan bahasa Aceh seharusnya diganti dengan kata sok breker yang sesuai dengan ragam teknik. 3. Istilah
Teknik
Mahasiswa
dalam
Interaksi
Politeknik
Negeri
Lhokseumawe di Bengkel Istilah
Mahasiswa D : “Napa honda ini berasap, apa pestonnya rusak?”
istilah
teknik
yang
ditemukan
berdasarkan percakapan teknisi dan mahasiswa dapat dirangkumkan dalam tabel berikut.
Penggunaan
istilah
peston
pada
percakapan di atas juga terjadinya interferensi
Tabel 5.1 Ragam Bahasa Teknik Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Istilah yang Ditemukan boros-borosi manuk-manukan Rpm Bk Mp Pm Bcc Fcc TMA TMB Im Min Las GMAW Las MIG TPM ST PSI Atm P&ID
20. 21. 22.
PDM CNC Coolant
ISSN 2338-0306
Makna Boros batang penumbuk rotasi per menit benda kerja motor pompa pompa motor body center cubic face center cubic titik mati atas titik mati bawah intake manifold Minus Gas Metal Arc Welding Metal Inert Gas Total Productive Maintenance Strength Teel(kekuatan tarik baja) Pounds per Square Inch Atmosfir Piping dan Instrumentation Diagram (Proses Instalasi Diagram) Predictive Maintenance Computer Numerical Control mesin pendingin Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|72
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... 23. 24. 25.
Ragum Spindle emergency stop
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
operator Rpm TDC BDC pompa coolant cutter modul Milling Bearing Poros
34.
senter putar
35.
Gardan
36.
coin clos
37.
Timing
38.
brake shoe
39.
Piston
40.
sok beker/skock breker
41.
Solder
42. 43.
Chuck tombol switch
44.
Crane
ISSN 2338-0306
penjepit benda kerja sumbu utama Jenis saklar yang jika di tekan akan terkunci dan cara untuk melepasnya dengan harus di putar (untuk mematikan sistem secara darurat apabila memang dibutuhkan). operator pengukur rotasi per menit Top Dead Center Bottom Dead Center pompa pendingin pisau atau alat untuk membuat roda gigi proses dari mesin frais Bantalan Elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya berpenampang lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja agar putarannya stabil. Komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propellershaft. Alat untuk membuka dan menutup tenaga dari motor itu sendiri. Jika kain klos ini sudah menipis, akan membuat tarikan motor akan melemah. Pemutar chamsaft sehingga didapat pembukaan dan penutupan katup dengan waktu yang sesuai putaran mesin dan langkah kerja mesin. Kampas rem yang berfungsi untuk menahan putaran roda sehingga terjadi pengereman. Torak adalah komponen dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder liner. Alat yang berfungsi untuk meredam/menahan kejutan biasanya ditempatkan antara roda dan kerangka bodi. Proses penyambungan dua benda kerja atau lebih, namun tidak terjadi fusi antara benda kerja yang disambung tersebut. kunci cekam Tombol switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat/saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Crane/Pesawat angkut dan angkat adalah pesawat atau alat yang digunakan untuk mengangkat atau memindahkan sebuah barang dengan jarak, besar Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|73
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik...
45.
vernier caliper
46.
cutter alur
47.
Toolpost
48.
Kikir
49.
center drill
50.
Elektroda
51. 52.
Dial Aligment
53. 54.
Balancing las argon
55.
Las Mig
56. 57. 58.
obeng plus obeng min Fluida
59.
Packaging
60.
seal
61. 62.
ring katup
63. 64.
kepala tetap kepala lepas
65.
eretan
ISSN 2338-0306
dan berat tertentu yang sulit untuk dilakukan ataupun tidak mungkin dilakukan dengan tenaga manusia. Alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Cutter yang digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda lainnya. Tuas pengunci rumah pahat atau tempat dudukan pahat bubut dengan menggunakan pemegang pahat. Alat yang digunakan untuk mempertajam atau memperhalus benda kerja. Alatpelubangawal, fungsinyasecarakhususadalahmembuatlubang center untukpengerjaanchuck-center, between center, ataupengerjaan lain Konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke yang lain, biasanya dari sumber listrik ke perangkat atau bahan. Alat pengukur di pompa Suatu pekerjaan atau proses mensimetriskan kedua objek atau sumbu poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakan dengan dua tumpuan saling berkaitan. Keseimbangan Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur gas elektroda tungsten. MIG (Metal Active Gas) adalah pengelasan dengan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik, yang dipakai sebagai pencair metal yang di–las dan metal penambah. obeng bunga, obeng yang bentuknya kembang obeng yang bentuknya pipih atau gepeng Suatu zat yang bisa mengalami perubahanperubahan bentuknya secara continue/terusmenerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan udara karena zatzat ini dapat mengalir. Salah satu penerapan metode pengemasan dalam pneumatik pelumas untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan cincin sebagai penyetel Suatu alat atau bagian dari mesin motor yang bersifat dinamis yang terpasang pada kepala silinder (klep) penyangga poros utama pada mesin bubut tempat pemasangan senter yang digunakan sebagi penumpu ujung bneda kerja penghantar pahat bubut Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|74
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... 66.
tuas drill
tuas yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan spindel ketika proses drilling. interaksi mahasiswa di bengkel dengan
PENUTUP
teknisi dan dengan sesama mahasiswa.
1. Simpulan Interaksi yang terjadi dalam suatu
Kosakata yang digunakan sebagian besar
bengkel tidak serta merta semua orang
sudah sesuai dengan ragam teknik. Hanya
mengetahui. Hal ini menunjukkan bahwa
ada beberapa kosakata yang digunakan
bahasa memiliki karakteristik tersendiri yang
yang tidak sesuai dengan ragam teknik
disebabkan
karena
fungsi
bahasa
sebagai
alat
adanya
percampuran
bahasa
interaksi. Ragam bahasa dalam hal ini dalam
daerah ke dalam percakapan mereka. Hal
bidang teknik memiliki keunikan tersendiri
ini
baik dalam hal karakteristiknya, kosakata
mengetahui bahasa teknik yang sesuai
khusus,
untuk kata tersebut.
dan
disimpulkan
istilahnya.
Berikut
dapat
keragaman
bahasa
yang
c)
dikarenakan
mahasiswa
belum
Mengenai istilah yang ditemukan, ada
ditemukan dalam ragam teknik.
beberapa istilah yang ditemukan dan
a)
Mengenai karakteristik pemakaian bahasa
dilengkapi dengan makna agar dapat
dalam interaksi mahasiswa di bengkel
digunakan
ditemukan
(fungsiolek).
adanya
(reduplikasi)
pengulangan
dalam
tuturan
kata lisan
2.
sesuai
dengan
fungsinya
Saran
mahasiswa. Selain itu, pemendekan atau
Penelitian mengenai ragam bahasa
penyingkatan istilah juga didapatkan.
teknik ini merupakan kegiatan yang baru dan
Karakteristik
adalah
belum pernah dilakukan oleh dosen di
dan
Politeknik Negeri Lhokseumawe. Untuk itu,
kekerabatan antara mahasiswa dan teknisi
penelitian ini perlu dilanjutkan di masa yang
di
juga
akan datang untuk mengetahui lebih detail dari
ditemukan adanya kata interjeksi atau
keragaman bahasa teknik dan mengetahui
seruan yang digunakan dalam berinteraksi
seberapa
di bengkel. Sementara itu, tiruan bunyi
pengaruh bahasa daerah ke dalam interaksi
juga sangat banyak ditemukan di saat
mahasiswa di bengkel.
ditemukannya
lainnya kata
perbengkelan.
sapaan
Selanjutnya,
jauh
adanya
interferensi
atau
mesin beroperasi di bengkel. b)
Mengenai kosakata khusus atau register juga sangat banyak ditemukan dalam
ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|75
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik suatu Perkenalan Awal.. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, Fatimah. 1993. MetodeLinguistikAncanganMetodePenelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco. Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Harun Rasyid, Mansyur & Suratno. (2009). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo. Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 & pascasarjaa, Guru, Dosen, Praktisi, dan Umum). Jakarta: PT Grasindo. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2001. Komposisi: Sebuah pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende, Flores: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata bahasa deskriptif bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya. Nababan, P. W. J. 1991. Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Purnanto, Dwi. 2002. Register Pialang Kendaraan Bermotor. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Press. Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka Sudaryanto. 1988. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudaryanto. 2011. Metode dan Aneka Teknik Analisis Data Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|76
Jamilahdan Wahdaniah, Ragam Bahasa Teknik... Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sujarwanto dan Jabrohim. 2002. “Register Kenek-Sopir Bus Kota di Yogyakarta” dalam Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran Transformasi Sosia Budaya Abad XXI. Edisi Pertama. Halaman 3-13. Yogyakarta: Gama Media Soepomo Poedjosoedharmo. 1983. Pengantar Sosiolinguisiik. Yogyakarta.: Universitas Gajah Mada. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Sugihastuti. 2008. Rona Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Sugono, Dendy. 1994. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Uneversitas Negeri Sebelas Maret Press. Suwito. 2006. Sosiolinguistik. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret Press. Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wijana, I. D. Putu dan M. Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Sugihastuti. 2008. Rona Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Sugono, Dendy. 1994. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Uneversitas Negeri Sebelas Maret Press. Suwito. 2006. Sosiolinguistik. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret Press. Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wijana, I. D. Putu dan M. Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ISSN 2338-0306
Volume V Nomor 2 Juli – Desember 2017|77