LEMBAR DISPOSISI / CATATAN
m,
DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA , Tanggal Masuk
.'M:~
Indek : ......................................
Kode
Dc;..! o! /
?[)q;>'" ,
: """ """""""."".".""".." ..
o~r
'
.. .................................................................................................... ~f\.5 ut(,H ]o.h<.w-( ).{)I~ ,
Hal/lsi Ringkas
, "j:.' 'jo:;.;u;.:;;;' ';'iO';i) '2,' ibod:' 06i":"""""""""""""""'"
Tgl./Nomor Sural
: 'F'5"'T~:"j)N''l~ii'''''·''·'''''·''·'''''''·''·''''''''"."" ..................................... )
Asa I
:
Dileruskan / Kepada :
Inslruksi /Informasi :
1, Sekrelaris 2, Kabid Media Massa
~~
~ f.~.
?7L
Kabid Informasi Publik
4, Kabid SIM 5, Kabid Infraslruklur Perangkal Lunak 6, Kabid Infraslruklur Perangkal Keras 7. Kabid POSTEL
ft. 'I,:>
d)
4
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada: * Coret yang tldak pertu
ICJ
~. I~ ~~
AD. /Ill
j.17 III
.
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DKI JAKARTA Nomor Lampiran Perihal
31000.001 7 (tujuh) eksp BRS edisi Januari 2013
Jakarta, 2 Januari 2013
Kepada Yang Terhormat : Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta di Jakarta
Bersama ini kami laporkan dengan hormat kepada Bapak Gubernur hasil resume dari Berita Resmi Statistik (BRS) edisi bulan Januari 2013 mengenai : Perkembangan Indeks Barga Konsumen (Angka Inflasi), Ekspor dan Impor, Pariwisata, Kemiskinan, Indeks Demokrasi Indonesia, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender Provinsi DKI Jakarta. Adapun resume tersebut adalah sebagai berikut :
I.
Perkembangan Indeks Harga Konsumen (Angka Inflasi)
Pada bulan Desember 2012, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,56 persen. Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 4,52 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 4,52 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan Desember terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 2,22 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; dan kelompok kesehatan 0,08 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yailu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,01 persen. Untuk tingkat nasional dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Jayapura 2,57 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Kendari 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 33 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
II.
Angka Ekspol··Impor
Nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 1.125,84 juta dollar Amerika, meningkat 7,10 persen dari nilai ekspor bulan Oktober 2012 yang mencapai 1.051,21 juta dollar Amerika, dan lebih tinggi 22,36 persen dari nilai ekspor sejenis bulan November tahun sebelumnya. Pada bulan November 2012, kontribusi nilai ekspor prod uk-prod uk DKI Jakarta terhadap total nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta mencapai 27,04 persen, naik 1,51 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 25,5 persen.
~} (
Pasar utama ekspor produk DKI Jakarta untuk bulan November adalah kawasan Asia yakni 40,22 persen, meningkat 2,85 poin dari market share kawasan Asia bulan yang sarna
Gedung BIPI JI. Leljen Supraplo Kav. 3 - Cempaka Putih - Jakarla 10510 Telp. 42877301 Fax. 42877350 E-mail:
[email protected]
tahun sebelumnya yang mencapai 37,37 persen, dan juga lebih tinggi 6,96 poin dad bulan Oktober 2012 yang mencapai 33,26 persen. Nilai impor melalui DKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 8.180,83 juta dollar Amerika, menurun 4,54 persen dad nilai impor bulan Oktober 2012. Namun jika dibandingkan dengan bulan yang sarna tahun 2011, nilai impor bulan November 2012 justru lebih tinggi 1,22 persen.
III.
Pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno-Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan November 2012 mencapai 191.703 kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Oktober 2012 yang berjumlah 190.762 kunjungan. Demikian pula, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sarna tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan November tahun ini juga lebih tinggi 7,20 persen. Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan November 2012 adalah Malaysia (39.668 kunjungan); China (21.693 kunjungan); Singapura (20.591 kunjungan); Jepang (17.595 kunjungan); Korea Selatan (7.880 kunjungan); Australia (6.747 kunjungan); Amerika (6.563 kunjungan); Philipina (6.110 kunjungan); India (6.049 kunjungan); dan Taiwan (5.415 kunjungan). Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai 60,50 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 0,13 poin dad TPK bulan Oktober 2012 yang mencapai 60,37 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan November 2011 yang mencapai 59,09 persen, TPK bulan November 2012 juga lebih tinggi 1,41 poin.
IV.
Kemiskinan Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan) di DKI Jakarta pada bulan September 2012 sebesar 366,77 ribu (3,70 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2012 yang berjumlah 363,20 ribu (3,69 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik sebesar 3,57 ribu atau meningkat 0.01 poin. Garis Kemiskinan (GK) bulan September tahun 2012 sebesar Rp 392.571 per kapita per bulan, lebih tinggi dibanding Garis Kemiskinan bulan Maret tahun 2012 yang sebesar Rp 379.052 per kapita per bulan, atau meningkat 3,57 persen.
V.
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 sebesar 77,44, lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2009 sebesar 73,91, atau meningkat 3,53. Angka IDI Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 juga lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di seluruh Indonesia dan lebih tinggi dibandingakan dengan angka IDI nasional yang sebesar 63,17.
VI.
Indeks Pembangunan Manusia Selama tahun 2011 IPM DKI Jakarta tercatat sebesar 77,97 lebih tinggi dari rata-rata IPM yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi IPM DKI Jakarta adalah yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya. Pada level kabupaten/kota, IPM tertinggi dicapai oleh Kota Jakarta selatan, yaitu sebesar 79,82, dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu, yaitu sebesar 71,16.
Gcdung BlPI J1. Letjen Suprapto Kav 3 - Ccmpaka Pulih - Jakarta 10510 Tclp. 42877301 Fax. 42877350 Email:
[email protected]
VII. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender Selama tahun 2011 IPG DKl Jakarta tercatat sebesar 74,011ebih tinggi dari rata-rata IPG yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi IPG DKl Jakarta memang yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya, namun bila dilihat dari sisi kesenjangan jender yang paling rendah (gap an tara IPM dan IPG yang terkecil) maka DKl Jakarta menempati peringkat ke empat dengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,53 persen. Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi dengan kesenjangan jender terendah di Indonesai dengan rasio IPG 96,07 persen. Pada level kabupaten/kota, IPG tertingi dicapai oleh Kota Jakarta Pusat (74,18) dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu (57,51). Demikian pula bila dilihat kesenjangannnya, Jakarta Pusat menjadi wilayah yang mengalami kesenjangan terendah dengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,28 persen.
Uraian rinei perkembangan tentang Inflasi, Ekspor-Impor, Pariwisata, Kemiskinan, Indeks Demokrasi Indonesia, Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender Pariwisata, Kemiskinan, Indeks Demokrasi Indonesia, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender ada pada Berita Resmi Statistik (BRS) yang kami lampirkan.
Demikian laporan ini yang dapat kami sampaikan dan atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
ME
/
31~
/
.
Tembusan, Kepada Yth ; 1. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) 2. Wakil Gubernur Prayinsi DKl Jakarta 3. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) 4. Sekretaris Daerah Proyinsi DKl Jakarta 5. Para Deputi Gubernur Proyinsi DKl Jakarta 6. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS 7. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, BPS 8. Deputi Bidang Statistik Sosial, BPS 9. Deputi Bidang Statistik Praduksi, BPS 10. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS 11. Inspektur Utama, BPS 12. Para Asisten Sekretaris Daerah Pray DKl Jakarta 13. Kepala BAPPEDA Pray DKl Jakarta 14. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pray DKl Jakarta 15. Direktur Statistik Distribusi, BPS 16. Direktur Statistik Harga, BPS 17. Direktur Statistik Keuangan, TI dan Pariwisata, BPS 18. Direktur Diseminasi Statistik, BPS 19. Direktur Statistik Industri, BPS 20. Para Walikota Se DKl Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu 21. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Pray DKl Jakarta 22. Kepala Dinas Perhubungan Pray DKl Jakarta 23. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pray DKl Jakarta 24. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Proy DKl Jakarta 25. Kepala Biro Administrasi Perekonomian Pray DKl Jakarta 26. Ketua DPRD DKl Jakarta 27. Kepala BKSP Jabodetabek 28. Dinas Kelautan dan Perikanan 29. Kepala Kesbangmas
Gedung BIPI JI. Letjen Suprapto Kav 3 - Cempaka Putih - Jakarta 10510 Telp. 42877301 Fax. 42877350 Email:
[email protected]
: e 7RA
"A
\l
.~-
.
B~RITA
HESMI STATISTIK
BPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 01l01l31ffh. XV, 2 Januari 2013
PERKEMBANGAN INDEKS IlARGA KONSUMEN OKI JAKARTA BULAN OESEMBER2012 MENGALAMI INFLASI 0,56 PERSEN
It'! Bulan Oesember 2012, harga-harga di OKI Jakarta mengalami inflasi 0,56 persen. Laju inflasi Tahun 2012 mencapai 4,52 persen dan laju inflasi tahun ke tahun OKI Jakarta 4,52 persen. It'! Inflasi yang terjadi pada bulan Oesember terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok hahan makanan 2,22 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,45 persen; kelompok makanan jad~ minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; dan kelompok kesehatan 0,08 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, Iistrik, gas & bahan bakar 0,01 persen. It'! Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: beras (0,2518 persen); angkutan udara (0,0797 persen); daging ayam ras (0,0685 persen); emas perhiasan (0,0304 persen); telur ayam ras (0,0259 persen); jam tangan (0,0230 persen); daging sapi (0,0222 persen); jeruk (0,0137 persen); sawi hijau (0,0133 persen); kentang (0,0112 persen); sate (0,0094 persen); payung (0,0087 persen); ikan kembunglgembung (0,0084 persen); bawang merah (0,0070 persen); baju kaos/t-shirt dan anggur masing-masing (0,0057 persen); dan bandeng (0,0054 persen). It'! Pada bulan Oesember 2012, dari 66 kota yang diteliti seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kola Jayapura 2,57 persen dan kota yang mengalami inflasi terrendah adalah kota Kendari 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke 33 dari seluruh kota yang mengalami inflasi,
Pada bulan Oesember 2012, harga-harga di OKI Jakarta mengalami inflasi 0,56 persen. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 2,22 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; dan kelompok kesehatan 0,08 persen. Satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 01/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
1
Tabel 2 Laju Inftasi DKI Jakarta Desember 2012, Tahun 2012 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran
(2)
(3)
(4)
(5)
Lajn Inflasi Tahun 2012 **) (6)
Umum
127,80
132,84
133,58
0,56
4,52
4,52
Bahan Makanan
154,83
162,72
166,34
2,22
7,43
7,43
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakan
141,52
149,93
150,06
0,09
6,03
6,03
Perumahan,Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
122,70
127,20
127,19
-0,01
3,66
3,66
Sandang
136,12
144,25
145,29
0,72
6,74
6,74
Kesehatan
117,97
120,03
120,13
0,08
1,83
1,83
Pendidikan,Rekreasi dan 01ahraga
116,41
117,45
117,45
0,00
0,89
0,89
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Kenangan
108,62
110,92
111,42
0,45
2,58
2,58
IHK IHK Lajn !nflasi IHK Desember November Desember Desember 2012 2011 2012 2012 *)
Kelompok Pengeluaran (1 )
Lajn !nflasi Tahun ke Tahun ***) (7)
*) Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap bulan November 2012
**J
Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap bulan Desember 2011 ***) Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap bulan Desember 2011
Grafik 2 Laju Inflasi OKI Jakarta Tahun 2012 menurut Kelompok Pengeluaran 10.00 9.00 7.43
:
8.00
fl
7.00
I
4,52
c
~
~
5.00
,
Cl.
I
4.00 3.00
I
I
,
,
I
I
I
I
-JL
Umum
~
Bahan M3lIanao
j
~, . I !
~ Mall. Jadi,Min, Rok & lamb
Perumahan, Air, Uslnk, Gas & Bahan Behr
2.58
II
.
I
~
I
3.66
' I
I
1.00
fl
~
I, I I
I
2.00
0.00
I
i
6.03
I,
6.00 ~
6.74
I I
I I
Ir
Sanda.-.g
1
r~L ;1- !. 3
I
,
Kesahalan
Pend, Rel;(easi & O. Raga
Transpor, Kcmunikasi, & Jasa Keu.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 01/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
3
perlengkapan rumahtangga 0,01 persen. Sub kelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks. Sedangkan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami deflasi 0,06 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi 0,01 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini antara lain: sabun detergen bubuk 0,0036 persen; pengharum cucian/pelembut 0,0014 persen; batu bata/batu tela 0,0003; kaso dan pembasmi nyamuk bakar masing-masing 0,0002 persen; serta kayu lapis dan paku masing-masing 0,0001 persen. 4.
Sandang Indeks kelompok sandang pada bulan Desember 2012 adalah 145,29 dan bulan sebelumnya 144,25 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,72 persen. Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 1,02 persen; sub kelompok sandang wan ita 0,70 persen; dan sub kelompok sandang laki-Iaki 0,25 persen. Sedangkan sub kelompok sandang anak tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: emas perhiasan 0,0304 persen; jam tangan 0,0230 persen; payung 0,0087 persen;
b~u
kaosl t-shirt 0,0057 persen; sepatu 0,0033
persen; sandal kulit 0,0029 persen; ikat pinggang 0,0023 persen; jas 0,0020 persen; dan celana panjangjeans 0,0015 persen.
5.
Kesehatan Indeks kelompok kesehatan pada bulan Desember 2012 adalah 120,13 dan bulan sebelumnya 120,03. Dengan demikian kelompok ini mengalami kenaikan indeks atau inflasi 0,08 persen. Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu, sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,26 persen. Sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok jasa kesehatan; sub kelompok obat-obatan; dan sub kelompok jasa perawatan jasmani. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: alas bedak 0,0019 persen; shampo 0,0016 persen; pasta gigi 0,0002 persen; dan deodorant 0,0001 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Desember 2012 adalah sebesar 117,45 dan bulan sebelumnya sebesar 117,45. sehingga tidak mengalami perubahan indeks dan tidak memberikan sumbangan inflasi.
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 01/01/31ITh.XV, 2 Januari 2013
I
5
Tabel3 Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta Bulan November 2012 dan Desember 2012, Perubahannya, serta 8umbangan Inflasl Desember 2012 (2007 =100) DKI Jakarta Indeks Kelompok/8ub Kelompok
November 2012
Indeks esember 2012
Perubahannya
Sumbangan
(Of<) 0
[nflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
132,84
133,58
0,56
0,56
(I)
UMUM
D
BAHAN MAKANAN
162,72
166,34
2,22
0,39
a. Pacti-parlian, Umbi-umbian & Hasilnya
201,00
212,08
5,51
0,25
b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu~bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya
153,33
159,17
3,81
0,10
148,84 152,71 137,79 178,77 152,83 172,30 142,04 139,86 124,42
150,92 153,09 140,31 179,01 152,47 173,50 140,65 138,61 124,09
1,40 0,25 1,83 0,13 -0,24 0,70 -0,98 -0,89 -0,27
0,02 0,00 0,03 0,00 0,00 0,01 -0,01 -0,01 0,00
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU a. Makanan Jadi
149,93
150,06
0,09
0,02
151,82 133,25 158,49
151,96 133,43 158,49
0,09 0,14 0,00
0,01 0,01 0,00
III. PERUMAHAN, AIR, L1STRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempal Tinggal b. Bahan Bakar, Pencrangan, dan Air c. Perlengkapan Rumahlangga d. Penyelenggaraan Rumahtangga
127,20
127,19
-0,01
.0,01
119,90 164,76 107,47 124,70
119,90 164,79 107,48 124,63
0,00 0,02 0,01 -0,06
0,00 0,00 0,00 -0,01
IV. SANDANG a. Sandang Laki-Laki b. Sandang Wanila e. Sandang Anak-Anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
144,25
145,29
0,72
0,08
124,37 112,17 119,33 175,99
124,68 112,95 119,33 177,79
0,25 0,70 0,00 1,02
0,01 0,01 0,00 0,06
V. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obal-aba,an c. Jasa Perawalan Jasmani d. Perawalan Jasmani dan Kosmetika
120,03
120,13
0,08
0,01
113,89 127,46 117,13 125,11
113,89 127,46 117,13 125,43
0,00 0,00 0,00 0,26
0,00 0,00 0,00 0,01
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA a. Pendidikan b. Kursus-kursusIPelalihan c. Periengkapan/Peralalan Pcndidikan d. Rekreasi e. Olahrag.
117,45
117,45
0,00
0,00
136,60 99,89 105,56 109,72 102,73
136,60 99,89 105,56 109,72 102,73
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNlKASl, DAN JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi dan Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
110,92
111,42
0,45
0,Q7
116,75 86,26 135,24 110,04
117,56 86,26 135,24 110,04
0,69 0,00 0,00 0,00
0,07 0,00 0,00 0,00
I.
II
b. Minuman Tidak Bcralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol
Berita Resmi Statistik
Provins~ DKI ~akarta
No.
~1/01/31rrh.XV, ~ Januari 20~ -
r-;-
JAYA RAY'"'
BERITA BESII STIJISTIK BPS PROVINSI OKI JAKARTA No. 02/01/31fTh. XV, 2 Januari 2013
EKSPOR DAN IMPOR OKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 MENCAPAI1.125,84 JUTA DOLLAR AMERIKA
o Nilai ekspor non migas melalui OK! Jakarta bulan November 2012 mencapai 4.162,89 juta dollar Amerika, meningkat 1,12 persen dari nilai ekspor bulan Oktober 2012 yang mencapai 4.116,76 juta dollar Amerika, dan bila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sarna tahun 2011, nilai ekspor bulan November 2012 juga lebih tinggi 8,80 persen.
o Nilai ekspor produk-produk OKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 1.125,84 juta dollar Amerika, meningkat 7,10 persen dari nilai ekspor bulan Oktober 2012 yang mencapai 1.051,21 juta dollar Amerika, dan lebih tinggi 22,36 persen dari nilai ekspor sejenis bulan November tahun sebelumnya.
o Pada bulan November 2012, kontribusi nilai ekspor produk-produk OK! Jakarta terhadap total nilai ekspor yang melalui OK! Jakarta mencapai 27,04 persen, naik 1,51 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 25,53 persen.
o Pasar utama ekspor produk OK! Jakarta untuk bulan November adalah kawasan Asia yakni 40,22 persen, meningkat 2,85 poin dari market share kawasan Asia bulan yang sarna tahun sebelumnya yang mencapai 37,37 persen, dan juga lebih tinggi 6,96 poin dari bulan Oktober 2012 yang mencapai 33,26 persen .
o Pada bulan November 2012, lima (5) komoditi unggulan ekspor produk non migas OK! Jakarta mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi pada kapal terbang dan bagiannya 135,00 juta dollar Amerika; pakaianjadi bukan rajutan 8,08 juta dollar Amerika; mesinlperalatan listrik 4,76 juta dollar Amerika; barang-barang rajutan 2,35 juta dollar Amerika; dan mesin-mesinlpesawat mekanik 2,25 juta dollar Amerika. Sementara itu lima (5) komoditi mengalami penurunan yaitu perhiasan dan permata 38,92 juta dollar Amerika; kendaraan dan bagiannya 15,24 juta dollar Amerika; Lemak dan minyak hewanlnabati 3,51 juta dollar Amerika; sabun dan preparat pembersih 1,31 juta dollar Amerika; dan ikan dan udang 1,14 juta dollar Amerika.
o Nilai impor melalui OKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 8.180,83 juta dollar Amerika, mellurun 4,54 persen dari nilai impor bulan Oktober 2012. Namunjika dibandingkan dengan bulan yang sarna tahun 2011, nilai impor bulan November 2012justru lebih tinggi 1,22 persen.
o Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Broad Economic Category, nilai impor JanuariNovember 2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Januari-November 2011 untuk golongan penggunaan barang bahan baku dan penolong, dan barang modal. Untuk bahan baku dan penolong mengalami peningkatan 7,52 persen, sedangkan barang modal meningkat 21,45 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 02/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013
I
1
Grafik 1: Perkembangan Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta Oktober 2010 s.d November 2012 1
~200r
1,150 1,100 1,050 1,000 950 900
850
800 750
m
///f//r//r/////f//r//~////
'
Kontribusi nilai elespor produk-produk DKl Jakarta terhadap total nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta bulan November 2012 mencapai 27,04 persen, naile 1,51 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 25,53 persen.
Grafik 2. Nilai Ekspor Melalui OKI Jakarta dan Ekspor Produk OKI Jakarta Bulan Januari-November 2011 dan Januari-November 2012
~
.~
~
~ ~
"0
"C
i
48,000 44,000 40,000 36,000 32,000 28,000 24,000 20,000 16,000 12,000 8,000 4,000
01'
10,030.67 1
!
...
1'"
Januari-November 2011 DEkspor Produk OKI Jakarta
!
KZX
"
Januari-November 2012
o Ekspor Melalui OKI Jakarta
3. Pasar Utama dan Produk Dominan Ekspor DKI Jakarta Bulan November 2012, negara yang menjadi pasar utama di masing-masing kawasan adalah Singapura untuk kawasan ASEAN dengan nilai ekspor 97,95 juta dollar Amerika; India untuk kawasan Asia dengan nilai ekspor 134,77 juta dollar Amerika; Amerika Serikat untuk kawasan Amerika dengan nilai ekspor 96,27 juta dollar Amerika; dan Australia untuk kawasan Australia dan Oceania dengan nilai ekspor 55,55 juta dollar Amerika,
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 02/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013
3
Tabel4. Nllel Ekspor Pr oduk OKI Jakarta menurut Golongan Barang HS 2 Oljlt, November 2012 NII.i FOB (Jut. US$)
Perubahan
% Peran Nov'12 thd
2012
Nov'12 thd Okl'12
(4)
(5)
(6)
(7)
263.27
113.99
2,537.97
-15.24
22.03
145.95
10.95
7.75
215.35
135.00
12.96
Perhiasan I Permata
76.67
115.59
138.15
1.126.08
-38.92
6.81
4
Mesin I Peralatan Ustrik
73.02
68.26
59.41
768.49
4.76
6.49
5
Mesln-mesln I Pesawat Mekanik
72.87
70.62
108.75
816.59
2.25
6.47
6
Ikan dan Udang
67.23
68.37
51.87
613.68
-1.14
5.97
7
Pakaian Jadi Bukan Rajutan
59.31
51.23
55.78
652.01
8.08
5.27
8
Barang~barang
47.32
44.97
58.54
611.23
2.35
4.20
9
Lemak & Minyak Hewan I Nabat!
40.60
44.11
47.16
475.47
-3.51
3.61
10
Sabun dan Preparat Pembersih
26.28
27.59
19.33
262.70
-1.31
2.33
857.28 268.56 1,125.84
764.96 286.25 1,051.21
660.73 259.39 920.12
8,079.57 2,890.83 10,970.40
92.32 ·17.70 74.62
76.15 23.85 100.00
Golongan Barang
Nov'12
Okl'12
Nov'11
(2)
(3)
Kendaraan dan Bagiannya
248.03
2
Kapal Terbang dan Bagiannya
3
(1)
Rajutan
Total 10 Komoditi Lainnya Total Ekspor Produk OKI Jakarta
Jan-Nov
Total
• Angka Sementara
Pada bulan November 2012, lima (5) komoditi unggulan ekspor produk non migas DKI Jakarta mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan terbesar terjadi pada kapal terbang dan bagiannya 135,00 juta dollar Amerika; pakaian jadi bukan rajutan 8,08 juta dollar Amerika; mesin/peralatan listrik 4,76 juta dollar Amerika; barang-barang rajutan 2,35 juta dollar Amerika; dan mesin-mesinlpesawat mekanik 2,25 juta dollar Amerika. Sementara itu lima (5) komoditi mengalami penurunan yaitu perhiasan dan permata 38,92 juta dollar Amerika; kendaraan dan bagiannya 15,24 juta dollar Amerika; Lemak dan minyak hewanlnabati 3,51 juta dollar Amerika; sabun dan preparat pembersih 1,31 juta dollar Amerika; dan ikan dan udang 1,14 juta dollar Amerika. Selama bulan November 2012 ekspor sepuluh (10) golongan barang (HS 2 Dijit) memberikan kontribusi 76,15 persen terhadap total ekspor DKI Jakarta. Nilai ekspor kesepuluh produk DKI Jakarta bulan November 2012 mengalami peningkatan 29,75 persen terhadap bulan November 2011.
4. Impor melalui Pelabuhan Bongkar di OKI Jakarta Nilai impor melalui DKI Jakarta bulan November 2012 atas dasar CIT (cost, insurance & freight) mencapai 8,180,83 juta dollar Amerika, turun 4,54 persen dari nilai impor bulan Oktober 2012 yang mencapai 8.569,75 juta dollar Amerika, namun lebih tinggi 1,22 persen dibandingkan dengan bulan November tahun 2011. Nilai impor melalui DKI Jakarta bulan November 2012 yang mencapai 8.180,83 juta dollar Amerika terdiri dari nilai impor melalui Kawasan Berikat 1.474,61 juta dollar Amerika dan di Luar Kawasan Berikat 6.706,22 juta dollar Amerika, dengan kontribusi terhadap total impor masing-masing 18,03 persen dan 81,97 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 02/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013
I
5
plastik dan barang dari plastik 29,60 juta dollar Amerika; kendaraan bermotorlkomponen, terbongkar 21,39 juta dollar Amerika; dan benda-benda dari besi dan baja 16,17 juta dollar Amerika. Sementara dilihat dari perannya terhadap total impor melalui OK! Jakarta bulan November 2012, sebanyak lima (5) komoditi yang perannya diatas lima (5) persen yaitu mesin-mesin/pesawat mekanik 19,41 persen; mesin/peralatan listrik 12,39 persen; kendaraan dan bagiannya 8,68 persen; kapal terbang dan bagiannya 6,11 persen; dan besi dan baja 6,00 persen. Tabel 6. Impor Melalul OKI Jakarta menurut Negara, November 2012 NiI'i FOB (Jut, US$) Peru bah an November'12
Negara Asal
(1)
ASEAN 1 THAILAND 2 SINGAPORE MALAYSIA 3 4 VIETNAM Asean Lainnya
ASIA 5 6 7 8
CHINA JAPAN KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN. PROVINCE OF CHINA Asia Lainnya
AMERIKA 9
UNITED STATES Amerika Lainnya
AUSTRALIA OAN OCEANIA 10 AUSTRALIA Australia dan Oceania lainnya
EROPA 11 GERMANY, FED. REP.OF 12 FRANCE Eropa lainnya
Total 12 Negara
lainnya Total
Jan-Nov
2012
thd Oktober'12
(5)
(6)
% Peran November'12
Nov'12
Okt'12
Nov'11
(2)
(3)
(4)
1.845,63
58,22
1.544,29 507,33 493,90 371.10 115,52 56.44
18.958,69 7.892.73 5.110.86 3.756.15 1.561,40 637.55
-42,86 -65,08 12,55 -32,45 45.68 -3,56
22,04
819.23 472,85 366,76 125,01 61.78
4.224,86
4.532,25
4,569,96
48.323,12
-307,39
51,64
1.615,40 1.447,97 566,62 243.96 350,91
1.559.36 1.66791 664.63 275,64 384,71
1.650.04 1.604,51 632,52 281.75 401,14
17.144.15 17.669,84 6.513,45 2.795.73 4.199,95
56,04 -219,94 -78.01 -31,68 -33,80
19,75 17,70 6.93 2,98 4,29
882,95
969,86
721,09
8.747,52
646,39 236,56
773.76 196,10
486.56 234,53
6.796.75 1.950,77
-86,91 -127,37 40,46
10,79 7,90 2,89
275,46 225.51 49,95
229,60
264,58 229.72 34,86
2.641,45 2.212.91 428,54
45,86
3,37
25.20 20,66
2.76 0,61
1.802,77 754.15 485,40 334.31 170,69
947,47
200,31 29,29
thd Tot,1
(7)
9.22 5.93 4.09 2.09 0,71
907,57
9.671,60
317,80 160.22 469,45
909,89 277,32 87.69 544,88
175,87 212.02 519,68
2.480.30 1.050.53 6.140,77
37,58 40,48 72,53 -75,43
11,58 3,88 1.96
6.968,42 1.212,41 8.180,83
7.057,77 1.511,98 8.569,75
6.433,30 1.648,67 8.081,97
72.372,87 16.960,64 89.333,51
-89,35 -299,57 -388,92
85,18 14,82 100,00
5,74
• Angka Sementara
Oari total nilai impor melalui OKI Jakarta bulan November 2012 yang mencapai 8.180,83 juta dollar Amerika, 4.224,86 juta dollar Amerika (51,64 persen) berasal dari Asia, dan 1.802,77 juta dollar Amerika (22,04 persen) berasal dari ASEAN. Berdasarkan negara asal, pada bulan November 2012, impor dari China merupakan yang terbesar yaitu 1.615,40 juta dollar Amerika atau 19,75 persen dari keseluruhan nilai impor melalui OKI Jakarta; diikuti Jepang 1.477,97 juta dollar Amerika (17,70 persen); Thailand 754,15 juta dollar Amerika (9,22 persen); Amerika Serikat 646,39 juta dollar Amerika (7,90 persen); Korea 566,62 juta dollar Amerika (6,93 persen): Singapura 485,40 juta dollar Amerika (5,93 persen); Malaysia 334,31 juta dollar Amerika (4,09 persen); Jerman 317,80 juta dollar Amerika (3,88 persen); Taiwan 243,96 juta dollar Amerika (2,98 persen); Australia 225,51 juta dollar Amerika (2,76 persen); Vietnam 170,69 juta Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 02/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013
I 7
JAYA JtA\:A
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI OKI JAKARTA No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
PARIWISATA OKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI OKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 MENCAPAI 191.703 KUNJUNGAN
.:. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno-Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan November 2012 mencapai 191.703 kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Oktober 2012 yang berjumlah 190.762 kunjungan. Demikian pula, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sarna tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan November tahun ini juga lebih tinggi 7,20 persen. Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan November 2012 adalah Malaysia (39.668 kunjungan); China (21.693 kunjungan); Singapura (20.591 kunjungan); Jepang (17.595 kunjungan); Korea Selatan (7.880 kunjungan); Australia (6.747 kunjungan); Amerika (6.563 kunjungan); Philipina (6.110 kunjungan); India (6.049 kunjungan); dan Taiwan (5.415 kunjungan). •:. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai 60,50 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 0,13 poin dan TPK bulan Oktober 2012 yang mencapai 60,37 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan TPK bulan November 2011 yang mencapai 59,09 persen, TPK bulan November 2012 juga lebih tinggi 1,41 poin. •:. Rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan November 2012 adalah 1,86 han, mengalami peningkatan 0,11 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Oktober 2012. •:. Rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan November 2012 mencapai 0,23, mengalami penurunan 0,03 poin jika dibandingkan dengan rasio bulan Oktober 2012. Demikian pula jika dibandingkan dengan rasio bulan yang sarna tahun lalu, rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia pada bulan November 2012 juga mengalami penurunan sebesar 0,10 poin.
A. Wisatawan Mancanegara Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan November 2012 mengalami peningkalan sebesar 0,49 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 190.762 kunjungan pada bulan Oktober 2012 menjadi 191.703 kunjungan pada bulan November 2012. Demikian pula, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sarna tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan November 2012 juga mengalami peningkatan sebesar 7,20 persen (tabel!).
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012
1
Grafik 2: Jumlah Kunjungan Wisman ke OKI Jakarta Bulan Oktober dan November Oalam Empat Tahun Terakhir 220.000
DOktober
190.762
200.000
180.813
180.000
159.469
191.703
178.832
155.050
~
160.000 140.000
(ij
g'
120.000
~
"§'
100.000
'"
80.000 60.000
40.000 20.000
a It·
~
!
2009
2010
2011
2012
Peningkatan kunjungan wisman bulan November tahun 2012 yang mencapai 0,49 persen terhadap bulan sebelurnnya, merupakan peningkatan kunjungan wisman yang kedua kali selama empat tahun terakhir. Pernngkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan November 2012 yang mencapai 0,49 persen dibandingkan bulan sebelurnnya, searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang juga mengalami peningkatan sebesar 0,80 persen atau dari 688.341 kunjungan pada bulan Oktober 2012 menjadi 693.867 kunjungan pada bulan November 2012.
B. Hotel 1.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan November 2012 mencapai 60,50 persen naik sekitar 0,13 poin dari TPK bulan Oktober 2012. Masih untuk bulan November 2012, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang empat merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 62,20 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang satu yang hanya mencapai 52,95 persen. Tingkat hurnan hotel berbintang yang dirinci menurut klasifikasi hotel, TPK hotel berbintang pada bulan November 2012 mengalami peningkatan dibandingkan TPK bulan Oktober 2012. Jika dirinci lebih lanjut, TPK hotel bintang empat, tiga, dan satu mengalami peningkatan TPK masing-masing sebesar 3,35 pain; 0,87 pain; dan 4,94 pain. Hanya TPK hotel bintang lima dan dua yang mengalami penurunan sebesar 1,37 pain dan 5,23 pain. Jika dibandingkan dengan bulan November 2011, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan November 2012 juga mengalami peningkatan sebesar 1,41 pain. Rincian lebihjauh TPK klasifikasi hotel bintang lima dan dua yang mengalami peningkatan TPK, masing-masing sebesar 2,55 pain dan 6,42 pain. Sedangkan hotel bintang empat, tiga dan satu TPKnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,67 pain; 0,29 pain dan 0,21 pain (tabeI2).
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012
I
3
2. Rata·Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan November tahun 2012 mencapai 1,86 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,11 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Oktober 2012. Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan November 2012 adalah 2,48 hari, mengalami penurunan sebesar 0,24 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Oktober 2012. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan November 2012 temyata mengalami peningkatan 0, I 0 hari dari rata-rata lama menginap bulan Oktober 2012 atau dari 1,62 hari pada bulan Oktober 2012 menjadi 1,72 hari pada bulan November 2012 (tabeI3). Rata-rata lama menginap tamu asing bulan November 2012 yang mencapai 2,48 hari, mengalami peningkatan 0,04 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan November 2011 yang mencapai 2,44 hari. Demikian pula dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang juga mengalami peningkatan sekitar 0,05 hari atau dari 1,67 hari pada bulan November 2011 menjadi 1,72 hari pada bulan November 2012. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan November 2012 yang mencapai 1,86, tidak mengalami perubahanjika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sarna tahun sebelumnya. Tabel3:
Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang Oi OKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan November 2011, Oktober 2012 dan November 2012 (Hari)
Jenis Tamu
BulanfTahun
(1)
Asing
Indonesia
Asing dan Indonesia
Bintang
Gabungan
1
2
3
4
5
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
November 2012
3,83
4,13
2,03
2,92
2,11
2,48
Oktober 2012
4,56
4,54
2,29
2,67
1,70
2,24
November 2011
5,17
4,78
4,16
2,20
2,19
2,44
November 2012
1,34
1,62
1,81
1,77
1,94
1,72
Oktober 2012
1,44
1,63
1,63
1,54
1,79
1,62
November 2011
1,14
1,55
1,68
1,76
2,07
1,67
November 2012
1,46
1,78
1,83
1,96
2,01
1,86
Oktober 2012
1,51
1,84
1,67
1,80
1,76
1,75
November 2011
1,15
1,83
1,88
1,85
2,14
1,86
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 03/01/31fTh.XV, 2 Januari 2012
I
5
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 04/01/31fTh. >0//2 Januari 2013
TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2012 RINGKASAN
• Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di DKI Jakarta pada bulan September 2012 sebesar 366,77 ribu (3,70 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2012 yang berjumlah 363,20 ribu (3,69 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik sebesar 3,57 ribu atau meningkat 0,01 poin.
• Garis Kemiskinan (GK) bulan September tahoo 2012 sebesar Rp 392.571 per kapita per bulan, lebih tinggi dibanding GK bulan Maret tahoo 2012 yang sebesar Rp 379.052 per kapita per bulan atau meningkat 3,57 persen.
• Komposisi Garis Kemiskinan menunjukkan bahwa Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 253.839 (64,66 persen) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan sebesar Rp 138.732 (35,34 persen). Komposisi ini tidak banyak berubah dibanding Maret 2012.
•
Keadaan kemiskinan bulan September tahoo 2012 dibanding dengan keadaan pada bulan Maret tahun 2012 a. b. c.
1.
Angka kemiskinan (Po) naik 0,01 poin dari 3,69 persen menjadi 3,70 persen. Rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (P I) mengalami peningkatan dari 0,499 menjadi 0,557. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (Pz) relatif meningkat yaitu dari 0,129 menjadi 0,151
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2012 - September 2012 Jum1ah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2012 sebesar 366,77 ribu orang (3,70 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2012 sebesar 363,20 ribu orang (3,69 persen), berarti jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,57 ribu atau meningkat 0,01 poin.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 04/01/31fTh.>0/, 2 Januari 2013
I
1
angkutan (10,02 persen), bensin (5,84 persen), dan obat nyarnuk, korek api, batu baterai serta aki dan lain sebagainya (4,76 persen). 3.
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalarnan dan keparahan kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin,
kebijakan
penanggulangan
kemiskinan
juga
sekaligus
dapat
mengurangi tingkat kedalarnan dan keparahan kemiskinan. Pada periode Maret - September 2012, Indeks Kedalarnan Kemiskinan (PI) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2)
menunjukkan peningkatan.
Indeks
Kedalarnan Kemiskinan meningkat dari 0,499 pada keadaan Maret 2012 menjadi 0,557 pada keadaaan September 2012. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan meningkat dari 0,129 menjadi 0,151 pada periode yang sarna (Tabel 2). Peningkatan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menurun dan menjauhi garis kemiskinan, serta ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin meningkat. Tabel2 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P t ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di DKI Jakarta, Maret 2012- September 2012 Bulan
Indeks Kedalaman Kemiskinan (PJl
Indeks Keparahan Kemiskinan (P,)
(I)
(2)
(3)
Maret 2012
0,499
0,129
September 2012
0,557
0,151
Sumber: Diolah dari data Susenas Tahun 2012.
4.
Data Kemiskinan Maret 2009 sampai dengan September 2012 Perkembangan kondisi kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 04/01/31ITh.XV, 2 Januari 2013
I3
Grafik 1. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi, September 2012
I:::
."
J.
2/.111
l 25,00 .
It 20,00 .'
'::mmWIUi Hnun" 15,00 .
I"",""I"j"""I""("J"""I"."1""1""1"
~
I
5.
:I
~. =
E.
~
~ I I ~ ~ I I~ I I I'~'~~..'.~ ~ ~~ .-~ _ . . . ~ ".,P ••• -,,~ ~p_n~~~~~~~~i~~!i~~~' ~! ~ ~ ~._ ~j-i"fi8.· ~ ~~ ~ ~~ ~i-'
! ~ ~i ;:
E
j ••
-
• '
• -
-j
a
•
" ' -
••
3:3:
0
,- ,- ,-.. -, •
~
l2.
i•_ _ _ _ J
Penjelasan Teknis dan Sumber Data a,
b.
c.
d.
e.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)_ Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran_ Dengan pendekatan ini, dapat dihitung persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan, kecuali untuk DKI Jakarta yang seluruh wilayahnya merupakan daerah perkotaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkal per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan lainlain). Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar Non-Makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. Sumber data utarna yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan tahun 2012 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2012. Jumlah sampel Susenas di DK1 Jakarta sebanyak 1.300 rumah tangga sehingga data kemiskinan dapat disajikan hingga tingkat provinsi. Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan. Serita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 04/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
~
BERITA BESMI STAJISTIK BPS PROVINSI OKI JAKARTA
1
No. OS/01l31ffh. XV, 2 Jaouari 2013
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2010 RINGKASAN •
Indeks Demokrasi Indonesia (101) di Provinsi DKl Jakarta pada tahun 2010 sebesar 77,44, lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Demokrasi Indonesia (101) tahun 2009 sebesar 73,91, atau meningkat 3,53. Angka 101 Provinsi DKl Jakarta tahun 2010 juga lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di seluruh Indonesia dan lebih tinggi dibandingakan dengan angka lOT nasional yang sebesar 63,17.
•
Indeks Kebebasan Sipil pada tahun 2010 sebesar 92,46 lebih besar dibandingkan dengan Indeks Kebebasan Sipil tahun 2009 sebesar 91,65, atau meningkat 0,81.
•
Indeks Hak Politik pada tahun 2010 sebesar 56,19 lebih besar dibandingkan dengan Indeks Hak Politik pada tahun 2009 sebesar 52,20 atau meningkat 3,99.
•
Indeks Lembaga Demokrasi pada tahun 2010 sebesar 92,30 lebih besar dibandingkan dengan Indeks Lembaga Demokrasi tahun 2009 sebesar 86,09, atau meningkat 6.21.
1. Pengertian dan Tujuan Indeks Demokrasi Indonesia Indeks Demokrasi Indonesia (101) adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat perkembangan demokrasi tersebut diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan sejumlah aspek demokrasi. Aspek demokrasi yang dimaksud adalah Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights) dan Lembaga-Iembaga Demokrasi (Institution ofDemocracy). Tujuan penyusunan lOT antara lain: (I) mengukur secara kuantitatif tingkat pelaksanaan demokrasi, (2) mengukur perkembangan demokrasi pada tingkat provinsi di Indonesia, (3) memperoleh gambaran tingkat dan perkembangan demokrasi antar provinsi. Komponen dalam penyusunan 101 terdiri atas 3 aspek, 11 variabel dan 28 indikator. Dalam pengumpulan data digunakan 4 sumber data berupa : (I) review surat kabar lokal (Warta Kota), (2) review dokumen (Perda, Pergub, dB), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 05/01/31/Th.XV, 2 Januari 2013
1
3. Perkembangan Aspek Indeks Oemokrasi Indonesia 2009-2010 Gambaran perkembangan aspek Indeks Demokrasi Indonesia menurut variabel sebagai berikut: Tabel2. Indeks Oemokrasi Indonesia (101) Provinsi OKI Jakarta Menurut Aspek dan Varibel, Tahun 2009-2010
I
II
ASPEK
2009
2010
Perubahan (+/-)
(1)
(2)
(3)
(4)
KEBEBAN SIPIL
91,65
92,46
-0,81
1. Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 2. Kebebasan Berpendapat 3. Kebebasan Berkeyakinan 4. Kebebasan dari Diskriminasi
91,25
98,75
-7,5
100,00 91,05 89,99
76,10 96,42 86,93
23,9 -5,37 3,06
HAK-HAK POLITIK
52,20
56,19
-3,99
1. Hak Memilih dan Dipilih 2. Partisipasi Politik Dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan
52,64 51,77
52,64 59,73
0,00 -7,96
86,09
92,30
-6,21
Pemilu yang Bebas dan Adil Peran DPRD Peran Partai Politik Peran Demokrasi Pemerintah Daerah 5. Peran Peradilan yang Independen
100,00 64,12 71,13 68,44
100,00 63,88 97,12 99,93
0,00 0,24 -25,99 -31,49
95,00
100,00
-5,00
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA
73,91
77,44
-3,53
III LEMBAGA DEMOKRASI 1. 2. 3. 4.
Sumber : Badan Pusat Statistik
4. Aspek Indeks Demokrasi Indonesia 2010 OKI Jakarta dan Nasional Gambaran aspek Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi OK! Jakarta terhadap Nasional menurut variabel sebagai berikut :
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 05/01/31fTh.XV, 2 Januari 2013
I 3
.JAYA RAYA
BERIII RES BPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 06/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Provinsi DKI Jakarta
TAHUN
2011
A. Penjelasan Umum rndeks Pembangunan Manusia (rPM) adalah indikator komposit yang mengukur kualitas hidup manusia. rPM dibangun melalui pendekatan 3 dimensi, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak rPM menjelaskan tentang bagaimana manusia mempunyai kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu proses pembangunan, sebagai bagian dari haknya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. B. IPM DKI Jakarta Tahun 2011 5elama tahun 2011 rPM DKI Jakarta tercatat sebesar 77,97 lebih tinggi dari rata-rata rPM yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi rPM DKI Jakarta adalah yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya. Pada level kabupatenjkota, rPM tertinggi dicapai oleh Kota Jakarta selatan, yaitu sebesar
79,82, dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan 5eribu, yaitu sebesar 71,16.
Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta Tahun 2011 5ecara umum nilai rPM DKI Jakarta selalu berada di atas angka rPM Nasional. Selama kurun waktu tahun 2002 -
2011 kinerja pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta menunjukkan
peningkatan yang cukup berarti. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan trend peningkatan angka rPM setiap tahunnya. Pada tahun 2002, rPM Jakarta sebesar 75,60 dan pada tahun 2011 meningkat menjadi
77,97. Kenaikan ini didukung oleh hampir semua komponen rPM.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 06/01/31/Th. XCV, 2 Januari 2013
I
1
Reduksi Shortfall per tahun (annual reduction in Shortfall) dari rPM Jakarta pada tahun 2011 tersebut menunjukkan angka 1,66 lebih tinggi dari yang dicapai pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2011 telah mengurangi jarak tempuh rPM tahun lalu menuju titik ideal (rPM
= 100) sebanyak 1,66 persen.
IPM DKI Jakarta menurut wilayah Tinjauan terhadap kinerja pembangunan manusia kabupaten/kota administrasi di DKI Jakarta menunjukkan Jakarta 5elatan merupakan kota dengan kinerja pembangunan manusia terbaik diantara kabupaten/kota lainnya di Jakarta. Hal tersebut ditunjukkan dengan nitai rPM yang sebesar 79,82 pada tahun 2011. Berada pada peringkat selanjutnya adalah Kota Jakarta Timur dan Kota Jakarta Barat yang masing-masing sebesar 79,31 dan 79,09. Lompatan tertinggi dicapai oleh Kota Jakarta 5elatan dengan nitai reduksi shortfall yang dicapai sebesar 1,70 persen. Setelah itu diikuti oleh Jakarta Timur dengan nitai reduksi shortfall 1,69 dan Jakarta Utara dengan nitai 1,36. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten dengan nitai rPM terkecit. Nitai rPM kabupaten ini sebesar 71,16.pada tahun 2011dengan nitai Reduksi shortfall yang dicapai oleh kabupaten ini adalah sebesar 1,16 persen.
Tabel2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Tahun 2011 Menurut Kabupaten/Kota Angka Harapan Hidup
Angka Melek Huruf
Rata-rata Lama 5ekolah
(2)
(3)
(4)
Pengeluaran perkapita Disesuaikan ..._._-_._.(s)
DKI Jakarta
73,35
99,15
10,95
Kepulauan Seribu
70,66
98,38
Jakarta 5elatan
73.69
Jakarta Timur
Variabel Pembentuk
--_
(1)
..
-
-----,-_
..
_- ---_ _-._--_ ..•
rPM
Short Reduction Fall _ ... _ -
(6)
(7)
632,17
77,97
1,66
8,19
591,84
71,16
1,16
99,37
11.09
651,70
79,82
1,70
73,53
99,11
11,10
646,87
79,31
1,69
Jakarta Pusat
72,43
99,53
10,77
648,69
78,68
1,25
Jakarta Barat
73,63
98,98
10,75
647,14
79,09
1,18
Jakarta Utara
72,95
99,18
10,07
642,91
77,93
1,36
Benta Resmi Statistik Pravins; DKI Jakarta No. 06/01/31/Th.~, 2 Januari 2013
I 3
BERITA BESII STATISTIK BPS PROVINSI OKI .JAKARTA
No. 07/01/31fTh. XV, 2 Januari 2013
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi OKI Jakarta
TAHUN
2011
1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) OKI Jakarta Tahun 2011
A.
Penjelasan Umum IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-Iaki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-Iaki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan IPG.
B.
IPG DKI Jakarta Tahun 2011 Selama tahun 2011 IPG DKI Jakarta tercatat sebesar 74,01 lebih tinggi dari rata-rata IPG yang dicapai nasional yang sebesar 72,77. Pada level provinsi IPG DKI Jakarta memang yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya, namun bila dilihat dari sisi kesenjangan jender yang paling rendah (gap antara IPM dan IPG yang terkecil) maka DKI Jakarta menempati peringkat ke empat dengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,53 persen. Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi dengan kesenjangan jender terendah di Indonesia dengan rasio IPG 96,07 persen. Pada level kabupatenfkota, IPG tertinggi dicapai oleh Kota Jakarta Pusat (74,18) dan yang terendah
adalah
Kabupaten
Kepulauan
Seribu
(57,51).
Demikian
pula
bila
dilihat
kesenjangannnya, Jakarta Pusat menjadi wilayah yang mengalami kesenjangan terendah dengan rasio IPG terhadap IPM sebesar 94,28 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 07/01/31fTh. XV, 2
Jan~-
Adanya
kesenjangan gender yang terjadi
di
tingkat provinsi juga tampak di tingkat
kabupaten/kota. Fenomena ini, dapat ditunjukkan melalui besaran angka IPG yang lebih rendah dibanding angka IPM di semua kabupaten/kota. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa persoalan kesenjangan gender masih terjadi di semua wilayah. Berdasarkan besaran rasio IPG terhadap IPM, maka wilayah dengan kategori kesenjangan terendah (rasio IPG tertinggi) adalah Jakarta Pusat (94,28 persen). 5etelah itu diikuti oleh Jakarta Utara (92,98 persen) dan Jakarta Selatan (92,46 persen). Kesenjangan gender tertinggi terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu (80,82 persen).
Tabel2. Indeks Pembangunan Gender (IPG) OKI Jakarta Tahun 2011 Menurut KabupatenjKota
• Kode
Provinsi/Kabu paten
IPM
IPG
Rasio IPG terhadap IPM (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3100
DKI JAKARTA
77,97
73,35
94,07
3101
Kep.Seribu
71,16
57,51
80,82
3171
Kota Jakarta Selatan
79,82
73,80
92,46
3172
Kota Jakarta Timur
79,31
73,16
92,25
3173
Kota Jakarta Pusat
78,68
74,18
94,28
3174
Kota Jakarta Barat
79,09
72,93
92,21
3175
Kota Jakarta Utara
77,93
72,46
92,98
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 07/01/31ffh. X:V, 2 Januari 2013
3
Perbedaan tingkat pemberdayaan gender juga terlihat pada tingkat wilayah kabupaten/kota. Peranan wanita dalam pengambilan keputusan tertinggi ditunjukkan oleh wilayah Jakarta Pusat dengan nilai IDG 75,52. Setelah itu diikuti oleh Jakarta timur (74,70) dan Jakarta Utara (74,60).
Kewenangan otonomi daerah pada tingkat provinsi membuat DKI Jakarta hanya memiliki perwakilan rakyat sampai pada tingkat provinsi sehingga keterlibatan perempuan dalam parlemen setiap wilayah memiliki proporsi yang sama, yakni 24,47 persen. Secara umum peran wanita di Jakarta dalam memberikan pendapatan kerja di Jakarta rata-rata sebesar 36,53 persen. Peran terendah atas sumbangan pendapatan kerja diberikan oleh kaum wanita di Kepulauan Seribu.
Tabel4. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) DKI Jakarta Tahun 2011 Menurut KabupatenjKota
-Keterlibatan Perempuan di Parlemen
Perempuan sbg tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi
Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja
(2)
(3)
DKI JAKARTA
24,47
Kep. Seribu
ProvinsifKabupaten
IDG
2010
2011
(4)
(5)
(6)
42,53
36,53
73,23
74,70
24,47
55,50
22,63
61,47
63,35
Kola Jakarta Selalan
24,47
42,36
34,45
72,47
74,70
Kola Jakarta Timur
24,47
39,84
32,98
72,84
73,75
Kola Jakarta Pusal
24,47
43,85
37,46
74,61
75,52
Kola Jakarta Saral
24,47
42,86
33,39
73,72
74,18
Kola Jakarta Utara
24,47
46,77
35,00
72,24
74,60
(1)
B.erita Resmi Stalistik Provinsi OKI Jakarta No. 07/01/31/Th. XV, 2 Januari
2~