BP REDD+ - LAPAN Beri BP REDD+ Mata di Langit
1 of 3
http://www.reddplus.go.id/berita/berita-redd/1787-lapan-beri-bp-redd-...
(https://plus.g
(https://www.youtu /u/0/1135591 (https://www.facebook.com (https://twitter.com /channel /about
/BadanREDD) /BadanREDD) /UCtIf1RVe4IkUz_ /p/pub)
16/01/2015 9:59
BP REDD+ - LAPAN Beri BP REDD+ Mata di Langit
2 of 3
http://www.reddplus.go.id/berita/berita-redd/1787-lapan-beri-bp-redd-...
16/01/2015 9:59
BP REDD+ - LAPAN Beri BP REDD+ Mata di Langit
3 of 3
http://www.reddplus.go.id/berita/berita-redd/1787-lapan-beri-bp-redd-...
(https://plus.googl
(https://www.youtube.c /u/0/11355917633 (https://www.facebook.com (https://twitter.com /channel /about
/BadanREDD) /BadanREDD) /UCtIf1RVe4IkUz_kMR /p/pub)
16/01/2015 9:59
Pantau Hutan, BP REDD+ Pakai Satelit Lapan | -teknologi- | Tempo.co
1 of 7
INDONESIA
Tweet Like
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/10/061605961/Pantau-Hutan...
ENGLISH
100K+ 29k
JUM AT,16 JANUARI 2015 | 09:57 WIB ENGLISH EDITION MAJALAH TEMPO KORAN TEMPO TRAVELOUNGE TEMPO STORE INDONESIANA Bisnis Bola Gaya! Dunia Metro Politik Olahraga Otomotif Seleb! Tekno Travel Foto Grafis Video Indeks
INVESTIGASI
KOMUNIKA PEMILU 2014
HomeTeknoIptek Rabu, 10 September 2014 | 20:00 WIB
Pantau Hutan, BP REDD+ Pakai Satelit Lapan
ANTARA/Fanny Octavianus Follow Suka
761K followers 514rb
Berita Terkait Video YouTube Ungkap Harrison Ford Marahi Menhut Terima Penghargaan, Zulkifli Hasan Beberkan Resep 1 Juta Hektare Hutan Jambi Rusak oleh Pertambangan Batu Bara Pengelolaan Hutan Kacau, Negara Rugi Rp 19 Triliun Gubernur: Kemenhut Cepat Keluarkan Izin Tambang
Topik #Pengelolaan Hutan #BP REDD+, Badan Pengelola Reduksi Emisi Gas Rumah dari Deforestasi, Degradasi Hutan, dan Lahan Gambut Besar Kecil Normal TEMPO.CO, Jakarta - Pengawasan lahan hutan dan gambut dari ancaman deforestasi, degradasi, dan kebakaran terus meningkat. Badan Pengelola Reduksi Emisi Gas Rumah dari Deforestasi, Degradasi Hutan, dan Lahan Gambut (BP REDD+) bakal memanfaatkan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk membantu mengawasi hutan. Kepala BP REDD+ Heru Prasetyo mengatakan kerja sama dengan Lapan bisa menambah data yang digunakan untuk memetakan kondisi hutan dan lahan gambut di Indonesia. "Pemakaian data dari satelit Lapan menjadi pandangan tambahan tentang informasi yang sebelumnya kami dapatkan," kata Heru dalam acara penandatanganan naskah kerja sama dengan Lapan di kantor BP REDD+, Jakarta, Rabu, 10 September 2014. Selama ini BP REDD+ menggunakan material, data, dan informasi tentang kondisi hutan--termasuk lokasi titik panas dan kasus kebakaran--dari beberapa lembaga asing, seperti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan World Resources Institute. Citra dari satelit NASA juga menjadi bahan penyusunan laporan BP REDD+. (Baca juga: Proyek Pengurangan Emisi Rentan Korupsi) "Informasi dari Lapan tidak kalah bagusnya dengan data dari lembaga lain, namun ada juga teknologi berbeda dalam penginderaan jauh," kata Heru. Kerja sama dengan Lapan membuat data yang diambil menjadi lebih baik lagi. Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menyatakan pihaknya siap menyediakan data dari satelit yang dibutuhkan BP REDD+ dalam pengawasan lahan hutan dan gambut. Lapan juga siap membantu penyediaan data dengan memakai wahana terbang nirawak atau drone untuk mengatasi keterbatasan penginderaan vertikal dari satelit. "Banyak yang menilai penginderaan jauh dengan satelit efektif, namun sebenarnya ada kendala awan yang menghambat pantauan satelit. Karena itu, nanti diusahakan untuk memakai drone," kata Thomas. Sebuah laporan dalam jurnal Nature Climate Change menyebutkan laju deforestasi hutan Indonesia diperkirakan mencapai 840 ribu hektare per tahun. Angka ini jauh lebih tinggi daripada deforestasi yang terjadi di Brasil, yakni sebesar 460 ribu hektare per tahun. Sementara itu, menurut versi Kementerian Kehutanan, deforestasi hutan Indonesia sekitar 450 ribu hektare per tahun. "Masalah itu harus segera diatasi dan pemantauan hutan yang diimbangi dengan penegakan hukum Ini menjadi cara untuk menekan laju deforestasi," kata Heru.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita Terpopuler: UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi Begini Cara Jack The Ripper Membunuh Korbannya
16/01/2015 10:02