P U T U S A N
Nomor 171/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
VONNY MARIANY, beralamat di Jalan.Jendral Sudirman (Dungus Cariang) Nomor. 598 RT.08, RW. 10 – Kota Cimahi, dalam hal ini
diwakili oleh Kuasanya BENNY CHANDRA,SH ,Advokat beralamat Kantor di Jalan Rajawali Barat nomor.81
Bandung,berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Nopember 2015, yang selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING /TERGUGAT I ; LAWAN 1. H. HOLILI Bin H. SAR’I ( Alm ), bertempat tinggal di Komplek Sukamaju
RT. 02 RW. 06 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi
Selatan Kota Cimahi, dalam hal ini diwakili Kuasanya
Fredericus Yakobus Dalle,SH.MH,Eman Solaeman,SH. Advokat dan Konsultan hukumpada Kantor Hukum
“FREDERICUS YAKOBUS DALLE, SH. MH. & REKAN” beralamat di Jalan Kebon Sari Nomor. 86 E Kelurahan
Baros Kota Cimahi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Nopember 2012,untuk selanjutnya disebut sebagai : TERBANDING I /PENGGUGAT/TERGUGAT I INTERVENSI;
2. HJ. KURAESIN Binti NATA ( Alm ),
bertempat tinggal di Komplek
Sukamaju RT. 02 RW. 06 Kelurahan Melong Kecamatan
Cimahi Selatan Kota Cimahi, dalam hal ini memberikan Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 1 dari 25
kuasa Kepada Fredericus Yakobus Dalle,SH.MH, Eman Solaeman,SH. Advokat dan Konsultan hukum pada Kantor Hukum “FREDERICUS YAKOBUS DALLE,SH.
MH. & REKAN” beralamat di Jalan Kebon Sari Nomor.
86 E Kelurahan Baros Kota Cimahi, untuk selanjutnya disebut sebagai ; TERBANDING II / PENGGUGAT INTERVENSI;
Dan;
1. LILIS SITI MAEMUNAH, beralamat di Jalan Cijerah II Blok Sukamaju
RT.01, RW.06, Nomor.52 Kelurahan Melong, Kecamatan
Cimahi Selatan, Kota Cimahi, yang selanjutnya disebut sebagai ; TURUT TERBANDING I /TERGUGAT II ; 2. TINA ROSILAWATI LILIDIDJAJA, SH.
Notaris / PPAT, beralamat di
Jalan Raya Cibabat Nomor 310 ( Ruko Blok A1 ) Kota Cimahi dalam hal ini diwakili Kuasanya
DR. Yopi
Gunawan, SH,MH,MM, Kristanto Widjaja,SH, Irwan Lili Budisusanto , SH,
Kristian,SH, MHum. Advokat vdan
Konsultan Hukum, beralamat di Kompleks Internasional
Trade Center (ITC) Kosambi Blok D, Nomor. 23 Jalan Baranangsiang Bandung,
berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 19 Januari 2015,
yang selanjutnya
Disebut sebagai : TURUT TERBANDING II / TURUT
TERGUGAT I;
3. DRS. TRI SUTRISNO, SH. Notaris / PPAT, beralamat di Jalan. Raya
Timur Nomor. 108, Kota Cimahi, yang selanjutnya : disebut sebagai TURUT TERBANDING III /TURUT
TERGUGAT II ;
4. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA CIMAHI, beralamat di Jalan
Encep Kartawiria Nomor. 21 A, Kota Cimahi, yang
selanjutnya disebut sebagai ; TURUT TERBANDING IV /TURUT TERGUGAT III ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 2 dari 25
Pengadilan Tinggi tersebut;
Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat
tanggal 13 April 2016,
Nomor. 171/PEN/PDT/2016/PT.BDG tentang
Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; Telah
membaca
berkas
berhubungan dengan perkara ini;
perkara
dan
surat-surat
yang
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Membaca, gugatan Penggugat asal/Terbanding I/Tergugat I
Intervensi tertanggal 29 Desember 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Klas I A Bale Bandung pada tanggal 29
Desember 2014 dibawah Register perkara Perdata Nomor. 226/Pdt.G/2014/ PN.Blb mengemukakan hal – hal sebagai berikut :
1. Bahwa awalnya TERGUGAT II anak PENGGUGAT tanpa sepengetahuan PENGGUGAT telah meminjam uang kepada TERGUGAT I sebesar Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan menjaminkan Sertipikat Hak
Milik Nomor. 6 / Melong, Surat Ukur tanggal 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh
meter persegi) atas nama : Haji HOLILI (Penggugat), yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung/sekarang Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Melong ;
2. Bahwa Penggugat mengetahui TERGUGAT II meminjam uang kepada
TERGUGAT I, setelah pada tanggal 07 April 2009 PENGGUGAT diajak TERGUGAT II untuk menghadap kepada TURUT TERGUGAT I dan
setelah berada di kantor TURUT TERGUGAT I, PENGGUGAT disuruh
menanda tangani akan tetapi PENGGUGAT tidak mengerti apa yang ditanda tangani dan ternyata diketahui bahwa PENGGUGAT disuruh menanda tangani Pengikatan Jual Beli, dengan adanya hal tersebut
kemudian PENGGUGAT menanyakan kepada TERGUGAT II maksud dari
pada
penanda
tanganan
tersebut,
dan
ternyata
diketahui
TERGUGAT II telah meminjam uang kepada TERGUGAT I sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan bunga 5 % (lima prosen) per bulannya ;
3. Bahwa setelah PENGGUGAT menanda tangani Pengikatan Jual Beli diketahui ternyata ditindak lanjuti dengan terbit Akta Surat Kuasa tertanggal 14 Juli 2009 yang dikeluarkan oleh TURUT TERGUGAT I, dan Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 3 dari 25
ternyata pula dari adanya Surat Kuasa tersebut isinya adalah seolah-olah PENGGUGAT
memberikan
kuasa
kepada
TERGUGAT
I
untuk
melakukan transaksi Jual Beli sehingga terbit AKTA JUAL BELI Nomor 17/2011 tanggal 21 Januari 2011 yang dikeluarkan oleh TURUT
TERGUGAT II dimana dalam Akta Jual Beli tersebut TERGUGAT I selaku Penjual dan juga selaku Pembeli ;
4. Bahwa dengan adanya proses jual beli yang dibuat secara melawan
hukum dan dibuat secara tanpa sepengetahuan PENGGUGAT serta
jaminan Sertipikat tanpa sepengetahuan PENGGUGAT telah diambil oleh TERGUGAT
II,
kemudian
PENGGUGAT
menanyakan
kepada
TERGUGAT II, dan TERGUGAT II menerangkan bahwa semua itu adalah hasil rekayasa TERGUGAT I, padahal utang TERGUGAT II kepada TERGUGAT
I
pada
waktu
itu meminjam
sebesar
Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) telah dipotong untuk pembayaran
cicilan 6 bulan kedepan, sehingga yang diterima TERGUGAT II adalah sebesar Rp. 119.000.000,- (seratus sembilan belas juta rupiah) dan TERGUGAT II telah pula mengembalikan pinjaman sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan Giro Bilyet sehingga sisa utang TERGUGAT II kepada TERGUGAT I adalah sebesar Rp.
69.000.000,- (enam puluh sembilan juta rupiah), namun demikian PENGGUGAT
atas
utang
TERGUGAT
II
PENGGUGAT tidak pernah menerima hasilnya ;
tersebut
sepeserpun
5. Bahwa atas perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II sehingga terbit Akta Jual Beli Nomor 6 tanggal 21 Januari 2011 yang dibuat oleh TURUT
TERGUGAT II, oleh karena disamping harga tanah tidak sesuai dengan
harga umum pada waktu itu sekitar tahun 2009 - 2011 dimana 1 (satu) meter harganya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dikali luas
tanah 12800 m2 yaitu sebesar Rp. 1.280.000.000,- (satu milyar dua ratus
delapan puluh juta rupiah) sehingga sangat jauh dari nilai pinjaman baik dari nilai Rp. 200,000.000,- (dua ratus juta rupiah) maupun dari nilai yang
sangat jauh sekali sisa utang TERGUGAT II yaitu sisanya Rp. 69.000.000,- (enam puluh Sembilan juta rupiah) ;
6. Bahwa dengan adanya perbuatan TERGUGAT II dengan tanpa
sepengetahuan PENGGUGAT telah mengambil Sertipikat Hak Milik Nomor 6 milik PENGGUGAT yang dijadikan jaminan utang kepada TERGUGAT I, kemudan terjadi peralihan hak dari PENGGUGAT kepada Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 4 dari 25
TERGUGAT I atas Sertipikat Hak Milik Nomor 6 dimana peralihan haknya
dilakukan dengan cara – cara melawan hukum oleh TERGUGAT I
sehingga menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT, dengan demikian perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II dapat dikategorikan telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) ;
7. Bahwa terlepas segala apa yang telah dilakukan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang nyata-nyata hubungan utang piutang antara
TERGUGAT I dan TERGUGAT II sehingga menimbulkan peralihan hak tanpa sepengetahuan dan hasil rekayasa TERGUGAT I dan TERGUGAT II maka oleh karena itu TERGUGAT I dan TERGUGAT II dikategorikan
telah melakukan perbuatan melawan hukum, sehingga wajar dan
sepatutnya Pengikatan Jual Beli tertanggal 07 April 2009, Akta/Surat
Kuasa tanggasl 14 Juli 2009 yang dibuat TURUT TERGUGAT I dan Akta
Jual Beli Nomor 17/2001 tertanggal 21 Januari 2011 yang dibuat oleh TURUT TERGUGAT II dan peralihan / balik nama Sertipikat Hak Milik
Nomor 6 / Melong dari PENGGUGAT menjadi atas nama TERGUGAT I
yang dilakukan oleh TURUT TERGUGAT III adalah tidak sah dan cacat
hukum dan batal demi hukum sehingga Sertipikat tersebut diatas harus dikembalikan lagi menjadi atas nama PENGGUGAT (H. HOLILI) ;
8. Bahwa saat ini obyek tanah sebagaimana Sertipikat Hak Milik Nomor 6 /
Melong telah dikuasai dengan berdasar atas peralihan hak yang tidak sah, maka TERGUGAT I dihukum untuk menyerahkan obyek tanah
tersebut dalam keadaan kosong kepada PENGGUGAT dengan tanpa syarat dan beban apapun ;
9. Bahwa oleh karena akibat perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang kemudian TERGUGAT I menguasai dengan berdasar kepada
peralihan hak yang tidak sah, maka menimbulkan kerugian materil dan immaterial
PENGGUGAT,
sehingga
wajar
dan
berdasar
PENGGUGAT menuntut kerugian tersebut, dengan perincian : -
hukum
Materil : PENGGUGAT tidak dapat menguasai serta mengelola tanah
tersebut baik secara ditanami maupun dibangun untuk usaha sejak tahun 2011 hingga sekarang apabila dihitung keuntungan dari tanah
tersebut perbulannya biasa menghasilkan sebesar Rp. 10.000.000,-
(sepuluih juta rupiah) kali 48 bulan adalah sebesar Rp. 480.000.000,(empat ratus delapan puluh juta rupiah) ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 5 dari 25
-
Immaterial : PENGGUGAT selama ini merasa tertekan sehingga
PENGGUGAT menderita sakit dan merasa dipermalukan oleh perbuatan TERGUGAT I, maka PENGGUGAT menuntut kerugian immaterial
untuk
kepastian
hukumnya
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;
adalah
sebesar
Rp.
10. Bahwa PENGGUGAT menuntut pula uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta) per harinya apabila TERGUGAT I lalai melaksanakan isi putusan perkara ini, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap ;
11. Bahwa PENGGUGAT memohon kepada Pengadilan Negeri Bale
Bandung untuk menghindari apabila obyek perkara dipindah tangankan
dengan cara digadaikan, dijual atau dengan sengaja dihilangkan dari tangannya, maka PENGGUGAT memohon agar terhadap obyek tanah sebagaimana tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong untuk terlebih dahulu diletakan Sita Jaminan ;
12. Bahwa memohon agar putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlbih dahulu meskipun
ada
(Uitvoerbaar bij vooraad) ;
upaya hukum verzet, banding dan kasasi
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, PENGGUGAT memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Bale Bandung melalui Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya dapat memberikan putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) ;
3. Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad) ;
4. Menyatakan peralihan hak atas obyek tanah sebagaimana Sertipikat Hak
Milik Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan
puluh meter persegi) atas nama : Haji HOLILI (Penggugat), yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung/sekarang
Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Melong yang di dasarkan kepada Pengikatan Jual Beli tertanggal 07 April 2009, Akta/Surat Kuasa tanggasl 14 Juli 2009 yang dibuat TURUT TERGUGAT
I dan Akta Jual Beli Nomor 17/2001 tertanggal 21 Januari 2011 yang Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 6 dari 25
dibuat oleh TURUT TERGUGAT II adalah tidak sah dan batal demi hukum ;
5. Memerintahkan TURUT TERGUGAT III mengembalikan / membalik nama Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh
meter persegi) yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung/sekarang Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Melong, dari atas nama TERGUGAT I (Nyonya VONNY MARIANY) menjadi atas nama PENGGUGAT (Haji HOLILI) ;
6. Menghukum
TERGUGAT
I
atau
siapapun
yang
mendapat
hak
daripadanya untuk menyerahkan obyek tanah sebagaimana Sertipikat
Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh
meter persegi) kepada PENGGUGAT tanpa syarat dan beban apapun juga ;
7. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar kerugian
materil dan immaterial kepada PENGGUGAT dengan perincian sebagai berikut : -
Materil : PENGGUGAT tidak dapat menguasai serta mengelola tanah
tersebut baik secara ditanami maupun dibangun untuk usaha sejak tahun 2011 hingga sekarang apabila dihitung keuntungan dari tanah
tersebut perbulannya biasa menghasilkan sebesar Rp. 10.000.000,-
(sepuluih juta rupiah) kali 48 bulan adalah sebesar Rp. 480.000.000,-
(empat ratus delapan puluh juta rupiah) ;
Immaterial : PENGGUGAT selama ini merasa tertekan sehingga
PENGGUGAT menderita sakit dan merasa dipermalukan oleh perbuatan TERGUGAT I, maka PENGGUGAT menuntut kerugian immaterial
untuk
kepastian
hukumnya
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;
8. Menghukum
pula
TERGUGAT
I
untuk
adalah
membayar
sebesar uang
Rp.
paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta) per harinya apabila TERGUGAT I lalai melaksanakan isi putusan perkara ini, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum
9. tetap ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 7 dari 25
10. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya verzet, banding dan kasasi (Uitvoerbaar bij vooraad) ;
11. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada PARA TERGUGAT ;
12. Menghukum PARA TURUT TERGUGAT untuk tunduk dan patuh pada isi putusan perkara ini ;
Subsidair : -
Mohon Pengadilan Negeri Kelas I A Bale Bandung memberikan putusan
yang seadil – adilnya (Ex Aequo Et Bono) ;
Membaca, Jawaban Tergugat I/Pembanding/Tergugat II Intervensi
tertanggal 10 Februari 2015 yang uraian selengkapnya sebagai berikut : DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI :
I. Disqualificatoire Exceptie
Bahwa menurut pendapat kami gugatan Penggugat terhadap
Tergugat I adalah merupakan suatu kekeliruan, karena Tergugat I dimana Tergugat II adalah anak kandung dari Penggugat sehingga
dengan demikian seharusnya kedudukan Tergugat II sebagai anak dari Penggugat harus menjadi Penggugat bukan menjadi pihak Tergugat II ;
II. Exceptie Obscure Libellum
Bahwa gugatan Penggugat terhadap Para Tergugat dan para Turut Tergugat tidak jelas atau kabur (Obscure Libellum),
karena
Penggugat mendalilkan bahwa para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, namun ternyata Penggugat telah mengakui adanya peralihan hak dari Penggugat kepada Tergugat I yang dilakukan dengan syarat – syarat yang ditentukan peraturan
perundang – undangan, demikian juga mengetahui Tegugat II selaku
anaknya mempunyai utang sehingga Penggugat bersedia menanda tangani Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan sepakat dengan harga
jual,
dengan
demikian
gugatan
Penggugat
tersebut
mempermasalahkan utang atau mempermasalahkan perbuatan para
Tergugat, sehingga dengan demikian gugatan Penggugat tidak jelas,
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 8 dari 25
kabur (Obscure Libellum), seyogyanyalah gugatan Penggugat harus ditolak atau setidak – tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat I memohon agar segala sesuatu yang tercantum
dalam bagian eksepsi dianggap tercantum dan menjadi satu kesatuan dalam bagian poko perkara ini ;
2. Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil – dalil Penggugat seluruhnya, kecuali yang diakuinya secara tegas dan nyata ;
3. Bahwa dalil Penggugat pada point 1, 2 dan 3 yang pada pokoknya menyatakan
Tergugat
II
anak
Penggugat
dengan
tanpa
sepengetahuan Penggugat telah meminjam uang sebesar Rp. 200.000.000,- dengan menjamin Sertifikat Hak Milik Nomor 6 / Melong
dan Penggugat mengetahuinya setelah penggugat diajak Tergugat II
untuk menghadap kepada Turut Tergugat II dan setelah dikantor Turut Tergugat, Penggugat disuruh menanda tangani Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli ;
Dalil Penggugat tersebut sangat tidak berdasar, karena masalah utang Tergugat II kepada Tergugat I dengan menjaminkan Sertifikat
Hak Milik Nomor. 6 / Melong semula atas nama Penggugat yang sekarang telah beralih menjadi atas nama Tergugat I, hal tersebut adalah persoalan sendiri antara Penggugat dengan Tergugat I,
sedangkan Tergugat I adalah sebagai pembeli tidak mengetahui Tergugat I tanpa sepengetahuannya telah meminjam utang kepada
Tergugat I dengan jaminan Sertifikat, hal tersebut mengenai pinjam meminjam uang dan jaminan telah diketahui oleh Penggugat sendiri,
sedangkan mengenai sangkalan bahwa dilakukan atas rekayasa Tergugat I dan tergugat II, adalah tidak benar karena pada waktu
membuat Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dihadiri Penggugat dan Tergugat I serta Tergugat II dihadapan Turut Tergugat II dengan tanpa
paksaan maupun tekanan dari siapapun kepada Penggugat dengan demikian Akta – Akta tersebut adalah sah ;
4. Bahwa dalil Penggugat pada poin 4 yang ternyata mengetahui rincian
jumlah utang Tergugat II kepada Tergugat I, nyata – nyata Penggugat secara fakta hukum Penggugat menyaksikan dan menyetujui dengan adanya
utang
Tergugat
II
kepada
Tergugat
I
sebesar
Rp.
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 9 dari 25
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) meskipun Penggugat mengakui tidak pernah menerima sepeserpun hasilnya, dengan adanya
Penggugat mengetahui Tergugat II telah meminjam uang kepada
Tergugat I dan apabila Penggugat tidak pernah menerima hasil dari pinjaman tersebut hal itu adalah persoalan antara Penggugat dengan Tergugat II bukan persoalan dengan Tergugat I, maka seharusnya gugatan Penggugat hanya ditujukan kepada Tergugat II saja ;
5. Bahwa dalil Penggugat pada poin 5, mengenai harga tanah adalah
sangat berlebihan, dimana penggugat mendalilkan harga tanah sekitar tahun 2009 – 2011 meternya seharga Rp. 1.000.000,- tidaklah benar, harga tersebut hanyalah mengada – ada ;
6. Bahwa dallil Penggugat pada poin 6, yang menyatakan peralihan hak
dari Penggugat kepada Tergugat I dilakukan dengan cara – cara melawan hukum, dalil tersebut tidak benar, karena peralihan hak objek perkara sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Hak Milik
Nomor 6 / Melong, dilakukan dengan syarat – syarat dan ketentuan hukum yang berlaku, dimana pada waktu sebelum adanya peralihan hak diawali dengan adanya Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang
mana sebelum penanda tanganan Akta tersebut telah dibacakan terlebih dahulu dan Penggugat mengetahui daripada isi Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut, dan sesuai dengan isi Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli
pada pasal 1 bahwa harga telah disepakati
sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan sisanya akan dibayar selambat – lambatnya tanggal 30 Oktober 2009, kemudian Tergugat I sebelum tanggal 30 Oktober 2009 yaitu pada tanggal 5
Juni 2009 telah membayar sisanya sebesar Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) dengan bukti pembayaran berupa kwitansi
tertanggal 5 Juni 2009, sehingga secara hukum jual beli telah sah,
dan berdasar kepada adanya Akta Kuasa, maka dalam hal melaksanakan jual beli dihadapan Turut Tergugat II oleh karena
adanya Akta Kuasa Nomor 12 tanggal 14 Juli 2009, maka Tergugat I
adalah selaku penjual dan juga selaku pembeli, hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum.
7. Bahwa demikian juga mengenai jual beli antara Penggugat dengan
Tergugat I tidak bertentangan dengan hukum, dimana syarat – syarat
jual beli, dimana jual beli merupakan proses peralihan hak yang sudah Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 10 dari 25
ada sejak zaman dahulu, dan diatur dalam hukum adat, dengan prinsip : Terang dan Tunai. Terang artinya dilakukan dihadapan
pejabat umum yang berwenang, dan Tunai artinya dibayarkan secara tunai. Jadi, apabila harga belum lunas, maka belum dapat dilakukan proses jual beli yang dimaksud, akan tetapi Tergugat I sebagaimana
bukti Kwitansi tanggal 5 Juni 2009 pembelian objek tanah semula milik Penggugat telah dibayar lunas secara hukum adalah merupakan pembayaran atas pembelian bidang tanah dari Penggugat telah
dibayar tunai sehingga terjadilah jual beli yang dilakukan dengan cara Terang dan Tunai ditindaklanjuti dengan dibuatnya Akta jual beli No.
17 / 2011 tanggal 21 Januari 2011 dihadapan yang berwenang untuk melaksanakan jual beli adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
yaitu Turut Tergugat II, dengan demikian Tergugat adalah sebagai pembeli yang beritikad baik yang harus dilindungi oleh hukum.
8. Bahwa dalil Penggugat dengan menurut ganti rugi kepada Tergugat I, adalah tuntutan yang tidak berdasarkan hukum, karena yang merasa
dirugikan bukannya Penggugat akan tetapi Tergugat I tidak dapat
menguasai objek tanah yang dibeli secara fisik, karena selalu
dihalang-halangi oleh Penggugat, maka tuntutan ganti kerugian Penggugat tersebut harus ditolak. DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa segala sesuatu yang telah diurai dibagian Konvensi, mohon dianggap tercantum dan menjadi satu kesatuan dalam bagian Rekonvensi ini ;
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Rekonvensi dengan telah membeli objek tanah sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 6 / Melong dari tergugat Rekonvensi / Penggugat
Konvensi, dimana jual belinya dilakukan dengan syarat dan ketentuan
hukum yang berlaku, akan tetapi Penggugat Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi tidak dapat menikmati dan menguasai objek tanah yang dibeli, padahal Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi sebagai pembeli yang beritikad baik yang harus dilindungi hukum ;
3. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi adalah pemilik
yang sah atas bidang tanah objek sengketa, dengan bukti Sertikat
Hak Milik Nomor 6 / Melong Surat Ukur tanggal 19 – 05 – 2001 Nomor Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 11 dari 25
00187 / 2001 Luas 1280 M2, atas nama Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Rekonvensi, akan tetapi Penggugat Rekonvensi / Tergugat
I Konvensi tidak dapat menguasai objek tanah miliknya karena selalu dihalang – halangi oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi, maka perbuatan Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi dapat dikualifikasi
telah
(Onrechtmatigedaad) ;
melakukan
perbuatan
Melawan
Hukum
4. Bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka wajar disamping Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi harus menyerahkan
objek tanah yang dijualnya dan atau tidak selalu menghalang –
halangi Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi hendak mengelola objek perkara, juga Penggugat Rekonvensi / Tergugat
Konvensi menuntut kerugian materil dan immateril, dimana kerugian
materil adalah Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi tidak bisa
menikmati hasil dan tidak dapat mengalihkan dengan cara dijual, karena objek perkara dihalang – halangi oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi, kemudian kerugian Immateril,
beberapa kali
Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi harus berurusan
dengan instansi pemerintah yang menangani masalah ini, maka wajar
Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi menuntut ganti kerugian
dan untuk kepastian hukumnya Penggugat Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi menuntut kerugian Materil dan immaterial adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).
5. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi menuntut uang
paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) apabila
Tergugat
Rekonvensi
/
Penggugat
Konvensi
lalai
melaksanakan isi putusan perkara ini, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi memohon kepada yang terhormat Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan putusan sebagai berikut :
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 12 dari 25
DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI :
-
Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat I seluruhnya ;
-
Menolak gugatan Penggugat
DALAM POKOK PERKARA :
seluruhnya atau
setidak-tidaknya
gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijkt Verklaard);
DALAM REKONVENSI : -
Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi
seluruhnya;
Menghukum Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad)
Menyatakan sah Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 7 April
2009, Akta Kuasa Nomor 12 tanggal 14 Juli 2009 yang dibuat
dihadapan Turut Tergugat I dan Akta Jual Beli Nomor 17/2011 tanggal -
21 Januari 2011 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat II ;
Menyatakan bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat I Konvensi
pemilik yang sah atas bidang tanah sebagaimana tercantum dalam
Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tanggal 19-5-2001 Nomor 00187/2001 luas 1280 M2, atas nama Penggugat Rekonvensi -
/ Tergugat I Rekonvensi;
Menghukum Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi untuk
menyerahkan objek tanah sebagaimana tercantum
Sertipikat Hak
Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tanggal 19-5-2001 Nomor
00187/2001 luas 1280 m2, dalam keadaan kosong kepada Penggugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi, dan atau menghukum Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi tidak melakukan tindakan-tindakan
dengan tujuan menghalang-halangi Penggugat Rekonvensi / Tergugat -
I Konvensi untuk menguasai objek tanah tersebut diatas;
Menghukum Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi untuk
membayar ganti kerugian materil dan Immateril kepada Penggugat
Rekonvensi / Tergugat I Konvensi sebesar Rp. 2.000.000.000,- ( dua milyar rupiah).
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 13 dari 25
-
Menghukum Tergugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi uang paksa
(Dwangsom) sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) apabila Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi lalai melaksanakan isi
-
putusan perkara ini, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap;
Menghukum Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi untuk
membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
Atau :
Apabila Pengadilan Negeri Bale Bandung berpendapat lain mohon keadilan yang seadil – adilnya (Ex Aequo et bono) ;
Membaca jawaban Turut Tergugat II ./Turut Terbanding II tertanggal
12 Februari 2015 ,pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa pertama – tama Turut Tergugat II menolak / menyangkal dalil –
dalil Penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan menguntungkan bagi Turut Tergugat II ;
2. Bahwa Penggugat sebagaimana termuat dalam gugatannya telah
mengajukan gugatan terhadap Turut Tergugat II yang berbunyi sebagai berikut :
“DRS. TRI SUTRISNO, SH. Notaris / PPAT beralamat di Jalan.
Jenderal Amir Mahmud Nomor 180 Gg. Suhada Cimahi Kota Cimahi yang selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II”
Gugatan demikian adalah sangat asal – asalan dan merupakan pelanggaran dan ketentuan mengajukan gugatan yang berisikan : - Identitas
- Fundamertum Patendi (Posita)
- Petitum yang menetapkan persyaratan, sedangkan yang dimaksud
dengan Identitas menurut ketentuan adalah mengenai ciri – ciri Penggugat dan tergugat yang secara jelas mencantumkan :
a. Nama
b. Tempat tinggal c. Umur
d. Status kawin / tidak kawin
Bahwa kemudian Penggugat telah menggugat Turut Tergugat II
dengan beralamat di Jalan. Jenderal Amir Mahmud Nomor 180 Gg.
Suhada Cimahi Kota Cimahi, sedangkan Turut Tergugat II tidak bertempat tinggal di Jl. Jend Amir Mahmud Nomor. 180 Gg. Suhada Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 14 dari 25
Cimahi Kota Cimahi dan alamat yang disebutkan oleh Penggugat
adalah alamat kantor dimana Turut Tergugat II menjalankan pekerjaannya dan bukan tempat tinggal Turut Tergugat II.
Karena itu gugatan yang demikian adalah salah dan Pelanggaran
dalam mengajukan gugatan dan gugatan yang demikian haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.
Berdasarkan pada hal – hal tersebut diatas mohon kiranya Majelis Hakim Yang Mulia berkenan untuk memutuskan : -
Menerima dalil – dalil Turut Tergugat II ;
Menolak atau setidak – tidaknya tidak menerima Gugatan dan
Tuntutan Penggugat ;
3. Bahwa Turut Tergugat II benar membuat Akta Jual Beli tanggal 21 – 01 2011 No. 17 / 2011 atas Sertifikat Hak Milik Nomor 6 / Melong luas tanah 1280 M2, ditandatangani oleh Tergugat I, oleh karena Tergugat I telah mendapat kuasa dari Penggugat berdasarkan Akta Surat
Kuasa Nomor 12 tanggal 14 – 07 – 2009 dibuat dihadapan Turut Tergugat I dan selaku untuk diri sendiri.
4. Bahwa jual beli Nomor 17 / 2011 atas SHM Nomor
6 / Melong
tersebut telah sesuai dengan prosedur yang benar dan telah
memenuhi syarat undang – undang sebagaiman Pembuatan Akta Jual Beli.
Bahwa berdasarkan hal – hal tersebut diatas karenanya Turut Tergugat II memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk memutuskan : -
-
Menolak atau setidak – tidaknya tidak menerima gugatan atau
Tuntutan Penggugat
Menyatakan menurut hukum sah dan berharga Akta jual beli Nomor
17 / 2011 tanggal 21 – 01 – 2011 yang dibuat / dihadapan Turut Tergugat II.
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.
Atau
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon kiranya
memberikan Putusan dalam perkara ini yang seadil – adilnya bedasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex aequa bono)
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 15 dari 25
Membaca, gugatan Penggugat Intervensi tertanggal 19 Maret 2015 dari
Kuasa hukum Hj. Kuraesin mengemukakan hal – hal sebagai berikut ;
1. Bahwa Penggugat Intervensi adalah isteri dari Penggugat/Tergugat I
Intervensi, yang menikah dilaksanakan/dicatat di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cimahi Selatan Kabupaten Bandung pada tanggal 6 Mei 1968 ;
2. Bahwa selama pernikahan antara Tergugat I Intervensi dengan
Penggugat Intervensi disamping telah dikaruniai anak, yang salah
satunya adalah Tergugat III Intervensi, juga mempunyai harta bersama
(Gono Gini) sebagaimana tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor
6/Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh meter persegi) atas nama : Haji HOLILI (Penggugat), yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat,
semula Kabupaten Bandung/sekarang Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi
Selatan, Kelurahan Melong yang didapat dari hasil pembelian selama pernikahan Penggugat Intervensi dengan Tergugat I Intgervensi;
3. Bahwa saat ini tanpa sepengetahuan Penggugat Intervensi atas objek
sengketa saat ini beralih kepemilikan kepada Tergugat II Intervensi, yang diketahui beralihnya SHM. Nomor
6 / Melong tersebut awalnya telah
diambil oleh Tergugat III Intervensi tanpa sepengetahuan Penggugat
Intervensi dan dijadikan jaminan utang Tergugat III Intervensi kepada
Tergugat II Intervensi, sehingga Sertipikat Hak Milik Nomor 6/Melong tersebut saat ini telah beralih nama dari Tergugat I Intervensi kepada Tergugat II Intervensi;
4. Bahwa dimana peralihan hak atas objek sengketa SHM Nomor 6 tersebut, dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum, adapun alasan Penggugat Intervensi menyatakan peralihan haknya dari Tergugat I Intervensi kepada Tergugat II Intervensi dilakukan secara tanpa hak dan melawan hokum, karena Penggugat Intervensi disamping tidak pernah
mengetahui proses peralihan haknya, padahal menurut hukum bahwa objek sengketa sebagaimana tercantum dalam SHM Nomor 6 / Melong
adalah merupakan harta bersama (Gono Gini) yang didapat setelah/ selama pernikahan Penggugat Intervensi dengan Tergugat I Intervensi, dan ternyata diketahui peralihan haknya dilakukan oleh Tergugat II
Intervensi dengan cara-cara direkayasa oleh Tergugat II Intervensi dan
Tergugat III Intervensi dimana Tergugat III Intervensi dengan cara Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 16 dari 25
mengelabui Tergugat I Intervensi untuk datang ke Kantor Notaris / Turut
Tergugat I Intervensi untuk melakukan penanda tanganan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang kemudian ternyata Perjanjian Pengikatan Jual
Beli ditindak lanjuti dengan terbit Akta Surat Kuasa tertanggal 14 Juli 2009 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat II Intervensi, dan ternyata
pula dari adanya Surat Kuasa tersebut isinya adalah seolah-olah
Tergugat I Intervensi memberikan kuasa kepada Tergugat II Intervensi untuk melakukan transaksi Jual Beli sehingga terbit Akta Jual Beli Nomor. 17/2011 tanggal 21 Januari 2011 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat II Intervensi dimana dalam Akta Jual Beli tersebutkan Tergugat II Intervensi selaku Penjual dan juga selaku Pembeli ;
5. Bahwa dengan adanya peralihan hak yang dilakukan dengan proses yang bertentangan peraturan hokum mengenai peralihan hak oleh Tergugat II Intervensi terlepas dari proses tersebut diatas yang pasti
secara hukum Penggugat Intervensi selaku yang mempunyai hak
terhadap objek sengketa tidak diikut sertakan dalam peralihan hak SHM Nomor 6 / Melong menjadi atas nama Tergugat II Intervensi yang seharusnya Penggugat Intervensi memberikan persetujuan baik dalam Perjanjian Jual Beli maupun dalam Jual Beli, karena Penggugat
Intervensi selaku isteri pertama yang sah Tergugat I Intervensi,
sebagaimana Pasal 35 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ( “UU Perkawinan” ) menjelaskan bahwa selama para pihak suami istri
yang terikat dalam perkawinan yang sah tidak mengatur mengenai ‘Perjanjian Perkawinan’, maka dalam perkawinan tersebut telah terjadi percampuran harta suami istri yang disebut sebagai ‘Harta Bersama’. Segala harta benda yang diperoleh suami istri selama perkawinan
menjadi harta bersama. Pengaturan mengenai harta bersama dijelaskan
dalam dalam pasal 36 ayat (1) UU Perkawinan, yang menyebutkan bahwa suami istri dapat bertindak atas harta bersama dengan
persetujuan keduabelah pihak. Dengan demikian salah satu pihak baik suami atau istri tidak dapat mengesampingkan ataupun meninggalkan pihak lainnya untuk melakukan perbuatan hukum yang berhubungan dengan harta tersebut, karena kedudukan mereka seimbang yaitu sebagai pemilik harta bersama itu ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 17 dari 25
6. Bahwa dengan berdasar atas perbuatan yang dilakukan Para Tergugat
Intervensi sehubungan dengan adanya peralihan hak objek sengketa
dengan tidak melaksanakan syarat-syarat dan peraturan perundangundangan mengenai peralihan hak baik dengan cara dijual maupun
dengan cara lainnya,maka dalam perkara ini, tanah yang dibeli Tergugat I Intervensi setelah perkawinan berlangsung digolongkan sebagai harta bersama yang tunduk pada ketentuan tersebut di atas. Peralihan hak atas
tanah tersebut melalui proses jual beli yangdilakukan di depan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Turut Tergugat II Intervensi) harus dan wajib
memerlukan persetujuan isteri (Penggugat Intervensi). Persetujuan tersebut dalam bentuk tanda tangan Penggugat Intervensi selaku isteri
Tergugat I Intervensi yang mempunyai hak terhadap objek sengketa
tersebut dan harus membubuhkan tanda tangan pada halaman belakang
dari Akta Jual Beli dan apabila Penggugat Intervensi berhalangan hadir pada saat penandatanganan Akta Jual Beli, PPAT harus meminta kepada
Tergugat I Intervensi selaku suaminya yaitu Surat Persetujuan dari Penggugat Intervensi selaku isterinya atas penjualan tanah tersebut yang telah dilegalisasi oleh Notaris. Artinya, tanda tangan Penggugat Intervensi selaku isteri Tergugat I Intervensi dalam surat persetujuan tersebut wajib
dilakukan di depan Notaris dan apabila prosedur peralihan hak atas tanah tersebut dilanggar, dalam arti baik pihak suami (Tergugat I Intervensi)
ataupun atas kelalaian pihak PPAT mengesampingkan persetujuan Penggugat Intervensi, maka proses jual beli objek tanah sengketa
tersebut adalah tidak sah menurut hukum, yang artinya perbuatan hukum tersebut batal demi hukum. Para pihak yang melanggar prosedur tersebut
dengan sengaja atau karena kelalaiannya adalah merupakan perbuatan melanggar hukum Pasal 1365 KUHPerdata menyatakan sebagai berikut :
“ Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut.”
7. Bahwa Penggugat Intervensi mempunyai prasangka tidak baik terhadap itikad buruk Tergugat II Intervensi dikhawatirkan akan memindah
tangankan hak atas objek sengketa dan demi lancarnya pemeriksaan serta agar tidak menyulitkan terhadap pelaksanaan putusan, maka
Penggugat Intervensi mohon Pengadilan Negeri Bale Banmdung terlebih dahulu meletakkan Sita Jaminan terhadap objek tanah a quo ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 18 dari 25
Berdasarkan segala apa yang telah terurai diatas, Penggugat Intervensi memohon agar Bapak Ketua Pengadilan Negeri Bale Bandung Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan putusan:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Intervensi seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) ;
3. Menyatakan peralihan hak atas obyek tanah sebagaimana Sertipikat Hak Milik Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001,
Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan
puluh meter persegi) atas nama : Haji HOLILI (Penggugat), yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung/sekarang
Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Melong yang di dasarkan kepada Pengikatan Jual Beli tertanggal 07 April 2009,
Akta/Surat Kuasa tanggal 14 Juli 2009 yang dibuat Turut Tergugat I Intervensi dan Akta Jual Beli Nomor 17/2001 tertanggal 21 Januari 2011
yang dibuat oleh Turut Tergugat II Intervensi adalah tidak sah dan batal demi hukum dan tau tidak mempunyai kuatan hukum yang mengikat ;
4. Memerintahkan Turut Tergugat III Intervensi mengembalikan / membalik
nama Sertipikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh meter persegi) yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung/sekarang Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi
Selatan, Kelurahan Melong, dari atas nama Tergugat II Intervensi (Nyonya VONNY MARIANY) dikembalikan lagi menjadi atas nama Tergugat I Intervensi (Haji HOLILI) ;
5. Menghukum Tergugat II Intervensi atau siapapun yang mendapat hak daripadanya untuk menyerahkan obyek tanah sebagaimana Sertipikat
Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tgl. 19-5-2001, Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh meter persegi) kepada Penggugat tanpa syarat dan beban apapun juga;
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Para Tergugat Intervensi;
7. Menghukum Para Turut Tergugat Intervensi untuk tunduk dan patuh pada isi putusan perkara ini ;
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 19 dari 25
Subsidair : -
Mohon Pengadilan Negeri Kelas IA Bale Bandung memberikan putusan
yang seadil – adilnya (Ex Aequo Et Bono) ;
Membaca, menetapkan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat pertama bahwa gugatan Penggugat Intervensi dapat diterima dan menetapkan Penggugat
Intervensi sebagai pihak dalam perkara Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb. yang dibacakan tertanggal 02 April 2015 ;
Mengutip Serta memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dan terurai
dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 20 Agustus 2015, Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb yang Amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
- Menyatakan peralihan hak atas obyek tanah sebagaiamana
Sertifikat Hak Milik No. 6 / Melong, Surat Ukur tanggal 19-05-2001 No. 00187/Melong/2001, Luas 1280 M2 (seribu dua ratus delapan puluh meter persegi) atas nama Haji Holili (Penggugat) yang
terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten
Bandung / sekarang Kota Cimahi, Kecamatan Cimahi Selatan,
Kelurahan Melong yang didasarkan kepada Pengikatan Jual Beli tertanggal 7 April 2009, Akta/Surat Kuasa tanggal 14 Juli 2009
yang dibuat Turut Tergugat I dan Akta Jual Beli No. 17/2001
tertanggal 21 Januari 2011 yang dibuat oleh Turut Tergugat II adalah tidak sah dan Batal demi hukum ; DALAM REKONVENSI : -
Menolak gugatan Rekonvensi untuk seluruhnya ;
-
Mengabulkan gugatan Intervenient untuk sebahagian ;
DALAM INTERVENSI :
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 20 dari 25
-
Menyatakan peralihan hak atas obyek tanah sebagaimana
Sertifikat Hak Milik Nomor 6 / Melong, Surat Ukur tanggal 19-052001 Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2 (seribu dua
ratus delapan puluh meter persegi) atas nama Haji Holili (Penggugat) yang terletak di Blok Delo, Propinsi Jawa Barat, semula Kabupaten Bandung / sekarang Kota Cimahi, Kecamatan
Cimahi Selatan, Kelurahan Melong yang di dasarkan kepada
Pengikatan Jual Beli tertanggal 7 April 2009, Akta/Surat Kuasa tanggal 14 Juli 2009 yang dibuat Turut Tergugat I Intervenient dan
Akta Jual Beli No. 17/2001 tetanggal 21 Januari 2011 yang dibuat
oleh Turut Tergugat II Intervenient adalah tidak sah dan batal demi -
hukum;
Menghukum
Tergugat
II
Intervenient
atau
siapapun
yang
mendapat hak daripadanya untuk menyerahkan obyek tanah
sebagaimana Sertifikat hak milik Nomor 6 / Melong Surat Ukur tanggal 19-05-2001 Nomor 00187/Melong/2001, Luas : 1280 M2
kepada Penggugat Intervenient tanpa syarat dan beban apapun -
juga ;
Menghukum
para
Turut
Tergugat
/
para
Turut
Intervenient untuk tunduk dan patuh pada isi putusan ;
Tergugat
Dalam Konvensi dan Rekonvensi -
Menghukum para Tergugat Intervenient untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp. 2.591.000,00,- (Dua Juta Lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Membaca,Akta pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh
Panitera Pengadilan Negeri Bale Bandungyang menyatakan bahwa pada tanggal 2 September 2015 Tergugat I/Pembanding/Tergugat II Intervensi
telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang diputus oleh Pengadilan Negeri Bale Bandung .tanggal 20 Agustus 2015,
Nomor
226/Pdt.G/2014/PN.Blb diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding ;
Membaca,
risalah pemberitahuan pernyataan banding yang
dibuat oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Bale Bandung yang menyatakan bahwa pada tanggal 29 Oktober 2015 permohonan banding tersebut telah disampaikan dan diberitahukan secara sah dan seksama Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 21 dari 25
kepada Pihak Terbanding I/ Penggugat asal/Tergugat I Intervensi,Terbanding II semula Penggugat Intervensi,Turut Terbanding I semula Tergugat
II/Tergugat III Intervensi,Turut Terbanding III,Turut Terbanding IV dan kepada Turut Terbanding II pada tanggl 22 Oktober 2015; Menbaca,
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Tergugat
I/Pembanding/Tergugat II Intervensi pada tanggal 12 Februari 2016 dan
memori banding tersebut telah diberitahukan secara sah kepada Pihak
Terbanding I/Penggugat asal/Tergugat I Intervensi,Penggugat Intervensi, Tergugat II pada tanggal 26 Februari 2016 kepada Turut Terbanding I/ Turut
Tergugat I , pada tanggal 18 Maret 2016, kepada Turut Tergugat II/ Turut Terbanding II pada tanggal 22 Februari 2016, kepada Turut Terbanding III
pada tanggal 18 Maret 2016 dan kepada Turut Terbanding IV pada tanggal 17 Maret 2016. Membaca,
Kontra
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Penggugat
/Terbanding I/Tergugat I Intervensi pada tanggal 14 Maret 2016 dan kontra memori banding tersebut
telah diberitahukan secara sah kepada
Pembanding/Tergugat I/Tergugat II Intervensi pada tanggal 16 Maret 2016.
Membaca, risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas (inzage) perkara
Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti pada
Pengadilan Negeri Bale Bandung telah memberikan kesempatan kepada
pihak Pembanding/Tergugat I asal/Tergugat II Intervensi pada tanggal 2 Februari
2016,
kepada
Penggugat
asal/Terbanding
I/Tergugat
I
Intervensi,Kepada terbanding II semula Penggugat Intervensi pada tanggal
29 Oktober 2015,kepada Turut Terbanding I /Turut Tergugat I pada tanggal
29 Oktober 2015, kepada Turut Terbanding II pada tanggal 22 Oktober 2015, kepada Turut Terbanding III dan Oktober 2015,
Turut Terbanding IV pada tanggal 29
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
.
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Tergugat I /Tergugat II Intervensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan UndangUndang,oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; tingkat
Menimbang,bahwa banding
hanya
walaupun
dimohonkan
permohonan oleh
untuk
Pembanding
pemeriksaan /Tergugat
I
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 22 dari 25
asal/Tergugat II Intervensi akan tetapi pemeriksaan perkara a quo dalam tingkat banding harus meliputi dan berlaku juga bagi Turut Tergugat yang dalam tingkat banding kedudukannya sebagai turut terbanding.
Menimbang,bahwa terhadap putusan a quo, Pembanding melalui Kuasanya
telah mengajukan keberatan-keberatan sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya tanggal 22 Januari 2016 Pada Pokoknya : -
-
Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama dalam mempertimbangkan
eksepsi lalai dan tidak mempertimbangkan eksepsi Tergugat tersebut dalam pokok perkara.
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama yang memeriksa
dan mengadili perkara a quo telah melebihi kewenangan dan lalai melaksanakan Hukum Acara Perdata yang berlaku.
Menimbang, bahwa terhadap memori banding Pembanding tersebut
diatas,Penggugat asal/Terbanding I /Tergugat I Intervensi dan Terbanding II
melalui Kuasanya telah mengajukan tanggapan-tanggapan sebagaimana diuraikan dalam Kontra memori bandingnya tertanggal ..Maret 2016 Pada
Pokoknya Terbanding I dan Terbanding II sependapat dengan pertimbangan-
pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama baik dalam eksepsi maupun dalam pokok perkara karena kesimpulan Majelis Hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar. Menimbang,
bahwa
Pengadilan
Tinggi
setelah
meneliti
dan
mencermati keberatan-keberatan tersebut ternyata merupakan pengulangan
dari jawaban dan duplik Tergugat I/Pembanding/Tergugat II Intervensi serta tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan,oleh karena itu keberatan tersebut harus dikesampingkan.
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan
meneliti secara cermat dan seksama berkas perkara,beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 20 Agustus 2015, Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan
seksama
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Tergugat
I/Pembanding/Tergugat II Intervensi dan kontra memori banding yang
diajukan oleh Penggugat asal/Terbanding I/Tergugat I Intervensi dan
Penggugat Intervensi ,yang ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan ,dengan demikian Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan
membenarkan putusan Hakim tingkat pertama,oleh karena pertimbanganPutusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 23 dari 25
pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan- alasan yang yang mejadi dasar dalam
putusannya dan dianggap telah tercantum pula dalam putusan ditingkat banding;
Menimbang,
bahwa
dengan
demikianmaka
pertimbangan-
pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih
dan
dijadikan dasar pertimbangan-pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi sendiri,sehingga putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 20
Agustus 2015, Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb., dapat dipertahankan dan dikuatkan dalam peradilan Tingkat Banding ;
Menimbang,bahwa karena putusan Hakim tingkat pertama sudah
tepat dan benar sebagaimana dipertimbangkan diatas,dimana kontra memori banding hanya mendukung putusan Hakim tingkat pertama,maka dengan
demikian Kontra memori banding tersebut dipandang telah dipertimbangkan pula dalam pokok perkara;
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding /Tergugat
I/Tergugat II Intervensi,tetap dipihak yang dikalahkan baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya ;
Mengingat, Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 1947 tentang banding dan Peraturan Perundang Undangan lainnya yang terkait ; M E N G A D IL I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding / Tergugat I / Tergugat II Intervensi;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 20 Agustus 2015 Nomor 226/Pdt.G/2014/PN.Blb yang dimohonkan banding tersebut;
- Menghukum Pembanding / Tergugat I/Tergugat II untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah).
Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim, pada hari Selasa tanggal 17 - Mei – 2016 oleh kami SIR JOHAN, S.H.,M.H Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku Ketua Majelis dengan FIRZAL
ARZY, SH.,MH dan Hi. A. SANWARI.H.A, S.H,M.H., masing-masing Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 24 dari 25
sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Selasa tanggal 31 - Mei - 2016
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim anggota,serta dibantu oleh H. DEDIRUSMAN R, S.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara ; Hakim-Hakim Anggota, Ttd.
Ttd.
FIRZAL ARZY, SH.,M.H. .
Hakim Ketua,
SIR JOHAN, S.H.,M.H.
Ttd.
Hi.A. SANWARI.H.A., SH.,M.H
Panitera Pengganti Ttd. H.DEDI RUSMAN. R. S.H.
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Materai ..............………… Rp. 6.000,2. Biaya Redaksi putusan ……… Rp. 5.000,3. Biaya Pemberkasan …………. Rp.139.000,J u m l a h ……………………… Rp.150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah)
Putusan Nomor 171/Pdt/2016/PT.BDG, Halaman 25 dari 25