PUTUSAN Nomor 554/PDT/2016/PT.BDG.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara : ----------------------------------------------------------SISWANTO Alamat : Kampung Cikedokan RT 002/RW 008, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi dalam hal ini AGUS
RIHAT
P.
MANALU,
S.H.,M.H.
dan
MASRINA NAPITUPULU, S.H., Para Advokat Law Office ARPM & Co, yang beralamat di CBD Bekasi Town Square (BETOS) Boulevard Raya C 12 Jl Cut Mutia – JL Chairil Anwar Kota Bekasi 17113 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Maret 2016 ; -----------------------------------------Pembanding,
semula
Penggugat
dalam
Konpensi/ Tergugat dalam Rekonpensi;----------------------------LAWAN 1. Ny. NURBAETI Binti S AIMUN: Alamat :Kampung Cikedokan RT002/RW008, Kecamatan
Kelurahan
Cikarang
Barat,
Cikedokan, Kabupaten
Bekasi;-------------------Terbanding
I,
semula
Tergugat
I
dalam
konpensi; 2. H. CECEP Bin H. SARJA : Alamat: Kampung Cibuntu, RT 001 RW 004 Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Terbanding
II,
semula
Tergugat
II
dalam
konpensi/ Penggugat dalam rekonpensi;
Halaman 1 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
Pengadilan Tinggi tersebut ; ------------------------------------------------------------Setelah membaca berkas perkara tanggal 22 Maret 2016 Nomor 407/Pdt.G/2015/PN.Bks, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ; -----------------------------------------------------------------------------------------
TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 25 Agustus 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 28 Agustus 2015 dalam Register Nomor 407/Pdt.G/ 2015/PN Bks, telah mengajukan gugatan sebagai berikut : -----------------------------------------1.
Bahwa PENGGUGAT telah memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I sebesar Rp 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah), yang mana
TERGUGAT
I
telah
mengakui
dengan
membuat
dan
menandatangani Akta Pengakuan Hutang dihadapan Notaris Ade Yasmin Syamsuddin, S.H., M.Kn. sesuai dengan Akta Pengakuan Hutang Nomor 04 Tanggal 14 Juli 2014; 2.
Bahwa
PENGGUGAT
telah
melaksanakan
kewajibannya
untuk
memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I sebesar Rp 1.200.000.000,(Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) sesaat setelah penandatanganan akta pengakuan hutang di hadapan Notaris Ade Yasmin Syamsuddin, S.H., M.Kn; 3.
Bahwa sesuai Pasal 1 Akta Pengakuan Hutang Nomor 04 Tanggal 14 Juli 2014, TERGUGAT I wajib membayar seluruh hutang sebesar Rp 1.200.000.000,-
(Satu
Milyar
Dua
Ratus
Juta
Rupiah)
kepada
PENGGUGAT selambat-lambatnya tanggal 30 September 2014; 4. Bahwa PENGGUGAT telah meminta kepada TERGUGAT I untuk segera menyelesaikan segala kewajiban TERGUGAT I kepada PENGGUGAT, namun TERGUGAT I tidak pernah beritikad baik untuk melakukan pembayaran kepada PENGGUGAT; 5. Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 6 Akta Pengakuan Hutang Nomor 04 Tanggal 14 Juli 2014, atas hutang TERGUGAT I sebesar Rp
Halaman 2 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
A
1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah), TERGUGAT II telah menyatakan kesediaannya sebagai penjamin TERGUGAT I dan telah memberikan jaminan 1 (satu) bidang tanah bekas hak milik adat, persil nomor 57, kohir C.2336 seluas +12.416 m2 (lebih kurang dua belas ribu empat ratus enam belas meterpersegi) terletak di Kelurahan Sarimukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, terdaftar atas nama TERGUGAT II kepada PENGGUGAT; 6. Bahwa ternyata TERGUGAT II sebagai penjamin TERGUGAT I juga tidak menyerahkan jaminannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Akta Pengakuan Hutang Nomor 04 Tanggal 14 Juli 2014 kepada PENGGUGAT; 7. Bahwa TERGUGAT I pernah memberikan Bilyet Giro BTN No. TL 269288 Tanggal 12 Januari 2015 senilai Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dan Bilyet Giro BTN No. TL 269290 Tanggal 14 Januari 2015 senilai Rp. 1.000 000.000,- (Satu Milyar Rupiah) kepada PENGGUGAT untuk melakukan pembayaran hutang TERGUGAT I; 8. Bahwa PENGGUGAT telah mencairkan 2 lembar bilyet giro yang diberikan TERGUGAT I, yaitu Bilyet Giro BTN No. TL 269288 Tanggal 12 Januari 2015 senilai Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dan Bilyet Giro BTN No. TL 269290 Tanggal 14 Januari 2015 senilai Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah), tetapi kedua bilyet giro tersebut tidak dapat dicairkan dengan alasan penolakan yaitu saldo tidak cukup sebagaimana terdapat dalam Surat Keterangan Penolakan Tanggal 31 Juli 2015; 9. Bahwa oleh karena TERGUGAT I yang tidak memenuhi janjinya yaitu tidak membayar lunas hutangnya kepada PENGGUGAT sebesar Rp 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) dan TERGUGAT II yang tidak memenuhi janjinya yaitu memberi jaminan berupa 1 (satu) bidang tanah Bekas Hak Milik Adat, Persil Nomor 57, Kohir C.2336 seluas ± 12.416 m2 (Lebih Kurang Dua Belas Ribu Empat Ratus Enam Belas Meter persegi) dengan bukti kepemilikan Akta Jual Beli tertanggal 23 Desember 1989 Nomor 1437 / Cibitung I 1989 dibuat dihadapan H.M. Ichsan Said, B.A., Camat, Kepala Wilayah Kecamatan Cibitung terdaftar atas
nama
TERGUGAT
II
kepada
PENGGUGAT,
sedangkan
TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah herjanji memberikan pembayaran atas
segala
kewajibannya
kepada
PENGGUGAT
tetapi
tidak
Halaman 3 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
dilaksanakan hingga Gugatan a quo didaftarkan adalah PERBUATAN INGKAR JANJl (PERBUATAN WANPRESTASI) dan telah melanggar ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata, yang berbunyi: “
Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya, persetujuan-persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan vang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu, persetujuan-persetujuan horns dilaksanakan dengan itikad baik." 10. Bahwa perbuatan TERGUGAT I yang tidak membayar hutang kepada PENGGUGAT dan perbuatan TERGUGAT II yang tidak menyerahkan jaminannya, yang mana perbuatan wanprestasinya PARA TERGUGAT kepada PENGGUGAT telah menimbulkan kerugian yang sangat besar, sehingga
sudah
sepatutnya
TERGUGAT
l
dan
TERGUGAT
II
memberikan ganti kerugian kepada PENGGUGAT yang mana hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata yang berbunyi: Penggantian biaya, rugi, dan bung a karena tidak dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan
atau
dibuat
dalam
tenggang
waktu
yang
telah
dilampauinyan 11. Bahwa besarnya bunga yang patut dikenakan kepada TERGUGAT I dan TERGUGAT II adalah sebesar 6% x Rp 1.200.000.000.- = Rp 72.000.000,- (Tujuh puluh dua juta rupiah) sebagaimana ketentuan Pasal 1767 KUHPerdata, yang berbunyi: "Ada bunga menurut undang-undang dan ada yang ditetapkan di dalam perjanjian. Bunga menurut undang-undang ditetapkan di dalam undang-undang. Bunga yang diperjanjikan dalam perjanjian boleh melampaui bunga menurut undang-undang dalam segala hal yang tidak
dilarang
oleh
undang-
undang.
Besamya
bunga
yang
diperjanjikan dalam perjanjian harus ditetapkan secara teriulis (Bunga
Halaman 4 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
menurut undang-undang adalah menurut Lembar Negara tahun 1848: Enam Person)”; 12. Bahwa akibat perbuatan wanprestasinya PARA TERGUGAT kepada PENGGUGAT
telah
menimbulkan
kerugian
materiil
kepada
PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar ganti kerugian materiil kepada PENGGUGAT, secara tanggung renteng tunai dan sekaligus, berupa ; 1. Pelunasan hutang pokok sebesar Rp 1.200.000.000,- (Satu milyar dua ratus juta rupiah) kepada PENGGUGAT; 2. Pelunasan bunga atas hutang pokok sebesar Rp 72.000.000,(Tujuh puluh dua juta rupiah) kepada PENGGUGAT; 13. Bahwa akibat perbuatan wanprestasinya PARA TERGUGAT kepada PENGGUGAT
telah
menimbulkan
kerugian
immateriil
yaitu
PENGGUGAT kehilangan kesempatan memperoleh laba dalam usaha sebesar
Rp.
PENGGUGAT
1.000.000.000,mohon
kepada
(Satu
Milyar
Yang Mulia
Rupiah) Majelis
sehingga
Hakim
yang
memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar ganti kerugian immateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) kepada PENGGUGAT, secara tanggung renteng tunai dan sekaligus; 14. Bahwa guna menjamin dilaksanakannya pembayaran kewajiban PARA TERGUGAT kepada PENGGUGAT dan berdasarkan ketentuan Pasal 227 HIR, maka PENGGUGAT mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk meletakkan sita jaminan (consevatoir beslag) terhadap obyek berupa 1 (satu) bidang tanah Bekas Hak Milik Adat, Persil Nomor 57, Kohir C.2336 seluas ±12.416 m2 (Lebih Kurang Dua Belas Ribu Empat Ratus Enam Belas Meterpersegi) dengan bukti kepemilikan Akta Jual Beli tertanggal 23 Desember 1989 Nomor 1437 / Cibitung / 1989 dibuat dihadapan H.M. lchsan Said, B.A., Camat, Kepala Wilayah Kecamatan Cibitung terletak di Kelurahan Sarimukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dengan batas-batas sebagai berikut:
Halaman 5 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
- Utara
: Tanah milik Kumpul;
- Timur
: Tanah milik Haji Makmur;
- Selatan
: Tanah milik Saroh;
- Barat
: Tanah milik Haji Amin;
Terdaftar atas nama tergugat II; 15. Bahwa gugatan a quo diajukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat dan otentik maka sesuai Pasal 180 HIR maka PENGGUGAT mohon Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dilakukan, meskipun ada upaya hukum perlawanan, banding, kasasi atau peninjuan kembali; 16. Bahwa apabila Putusan ini telah berkekuatan hukum tetap dan untuk mempertahankan agar putusan a quo tetap ditaati, maka Para TERGUGAT dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) per/hari. Berdasarkan hal - hal di atas, Kami mohon Yang Mulia Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memutus sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; 2. Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan perbuatan wanprestasi terhadap PENGGUGAT; 3. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar hutang pokok sebesar Rp. 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) secara tanggung renteng, tunai dan sekaligus kepada PENGGUGAT; 4. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar bunga atas hutang pokok sebesar Rp. 72.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) secara tanggung renteng, tunai dan sekaligus kepada PENGGUGAT; 5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar kerugian immateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) secara tanggung renteng, tunai dan sekaligus kepada PENGGUGAT; 6. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (consevatoir beslag) terhadap obyek berupa 1 (satu) bidang tanah Bekas Hak Milik Adat, Persil Nomor 57, Kohir C.2336 seluas +12.416 m2 (Lebih Kurang Dua Belas Ribu Empat Ratus Enam Belas Meterpersegi) dengan bukti
Halaman 6 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
kepemilikan Akta Jual Beli tertanggal 23 Desember 1989 Nomor 1437 / Cibitung / 1989 dibuat dihadapan H.M. Ichsan Said, B.A., Camat, Kepala Wilayah Kecamatan Cibitung terletak di Kelurahan Sarimukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara
: Tanah Kumpul;
- Timur
: Tanah milik Haji Mansur;
- Selatan
: Tanah milik Saroh;
- Barat
: Tanah milik Haji Amin;
Terdaftar atas nama tergugat II; 7. Menyatakan Putusan Serta Merta (uitvottrhaar bij voorraad) dilakukan meskipun ada upaya hukum Perlawanan, Banding, Kasasi atau Peninjuan Kembali; 8. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dari Gugatan ini secara tanggung renteng; 9. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) per/hari sejak putusan a quo berkekuatan hukum tetap (incracht); ATAU Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil - adilnya (Ex aequo et bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut : -------Jawaban Tergugat 1 tertanggal 1 Desember 2015 : DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI EKSEPSI TENTANG ERROR INPERSONAM : 1.
Bahwa dalam Surat Gugatan yang dijadikan TERGUGAT II adalah Seseorang yang bernama H. CECEP BIN H. SARJA, lahir tanggal
Halaman 7 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
24Junil978, dengan alamat di Kampung Cibuntu RT. 001 - RW. 004, Desa Cibuntu, Kecamataan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Bahwa pada alamat tersebut yang ada adalah H. CECEP SUPRIADI, SE lahir tanggal 24 Oktober 1978 (TIl No. 1 ). Dengan demikian jelaslah sudah bahwa PENGGUGAT salah menetapkan Orang sebagai TERGUGAT II dalam perkara ini. Oleh karena demikian, cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard ), karena Error Inpersonam; EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT TERLALU PREMATUR ; 2. Bahwa sesuai dengan Tanda Terima Laporan Polisi No. Pol. : LP. 1653/K/IX/2015/SPKT/Resta Bks Koto tertanggal 12 September 2015 TERGUGAT II (Til No. 2 /telah melaporkan TERGUGAT I terkait dengan pinjaman tersebut, karena telah memperdaya TERGUGAT II, dan telah membohongi TERGUGAT II; 3
Bahwa oleh karena ada perkara Pidana yang sedang berjalan terkait pinjaman dari PENGGUGAT kepada TERGUGAT I, maka dengan demikian
jelaslah
sudah
terbukti
Gugatan
PENGGUGAT
terlalu
premature, karena harus menunggu putusan Pidana tentang adanya penipuan tersebut. Oleh karena itu cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan bahwa Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard ); DALAM POKOK PERKARA : 4. Bahwa TERGUGAT II mohon agar apa yang terurai pada bagian eksepsi secara mutatis- mutandis dianggap termasuk dalam pokok perkara ; 5. Bahwa TERGUGAT II menolak seluruh dalil-dalil Gugatan PENGGUGAT kecuali yang diakui secara tegas; 6. Bahwa butir 1, 2, 3 dan butir 5 Surat Gugatan PENGGUGAT harus ditolak, dengan alasan sebagai berikut: 6.1. Bahwa TERGUGAT II menolak kebenaran isi Akta Pengakuan Hutang tertanggal 14 Juli 2014; 6.2. Bahwa tidak ada penyerahan uang sebesar Rp. 1.200.000.000,(satu milyar dua ratus juta rupiah ) dari PENGGUGAT kepada
Halaman 8 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
TERGUGAT I ketika di Kantor Notaris sesaat setelah penandatanganan ; 6.3 Bahwa TERGUGAT II curiga, karena tidak tertutup kemungkinan adanya persekongkolan jahat antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT untuk menguasai, memiliki asset milik TERGUGAT II dengan berkedok seolah-olah TERGUGAT I benar-benar berhutang kepada PENGGUGAT, padahal tidak.! Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik (Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata), sedangkan dalam kasus in-casu tidak ada itikad baik ; 6.4. Bahwa Konstatasi TERGUGAT II seperti tersebut diatas bukan tanpa alasan, melainkan didasarkan atas:Bahwa TERGUGAT I adalah Karyawan PENGGUGAT, alamat TERGUGAT I sama dengan
alamat
PENGGUGAT,
-andaikata
benar-
PENGGUGAT memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I — quodn non— tentunya PENGGUGAT lebih tahu bagaimana keadaan, kondisi serta reputasi TERGUGAT I seperti apa, hanya
PENGGUGAT
yang
tahu,
-andaikata
benar—
PENGGUGAT memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah)
kenapa
tidak
meminta
Jaminan
asset-asset
TERGUGAT I, sedangkan TERGUGAT II hanya penjamin, TERGUGAT II mau menjadi Penjamin karena ketika itu TERGUGAT I mengatakan hanya kurang lebih 2 (dua ) bulan saja TERGUGAT II jadi Penjamin, bila pinjaman TERGUGAT I dari Bank akan cair, hutang kepada PENGGUGAT akan dilunasi ; 6.4.1. Bahwa kecurigaan TERGUGAT II semakin bertambah dengan adanya kejadian sekarang ini, yakni Pihak PENGGUGAT TERGUGAT
tidak I,
ada
upaya
untuk
mencari
melainkan
selalu
mengejar-ngejar
TERGUGAT II, padahal tempat tinggalnya TERGUGAT I, atau alamatnya sama dengan PENGGUGAT; 6.4.2. Bahwa dalam pinjaman tersebut tidak ada asset milik TERGUGAT I yang dijadikan jaminan, jelas ini tidak masuk akal, memberikan pinjaman sebesar itu tidak
Halaman 9 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
ada jaminan sama sekali dari TERGUGAT I adalah non sen 6.4.3. Bahwa tidak ada penyerahan uang sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) dari PENGGUGAT kepada TERGUGAT I saat itu, sesaat setelah
penandatangan
padahal
sesuai
PENGGUGAT
Akta
dengan
butir
2,
Pengakuan
dalil
Surat
dinyatakan
Hutang, Gugatan
:
"Bahwa
PENGGUGAT telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah )" sesaat setelah penandatanganan akta pengakuan hutang dihadapan Notaris Ade Yamin Syamsuddin, SH. MKn, padahal tidak ada penyerahan uang dari PENGGUGAT kepada TERGUGAT I sesaat setelah penandatanganan akta pengakuan hutang tersebut ; 7. Bahwa butir 4 Surat Gugatan PENGGUGAT yang menyatakan telah meminta kepada TERGUGAT I untuk segera menyelesaikan kewajiban
TERGUGAT
I
dikesampingkan,
karena
TERGUGAT
mensommeer
II
kepada
diragukan
PENGGUGAT,
kebenarannya,
harus
untuk
itu
kepada
PENGGUGAT
untuk
Gugatan
PENGGUGAT
harus
meneguhkan dalilnya tersebut; 8. Bahwa
butir
5,
6
Surat
dikesampingkan, karena yang berhutang pokok yakni, TERGUGAT I sendiri tidak pernah dimintakan pertanggungan jawabnya oleh PENGGUGAT, yang didesak-desak hanya TERGUGAT II, ada apa sebenarnya antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I (Janganjangan merupakan kelompoknya ), lebih lebih tempat tinggal TERGUGAT I sama dengan PENGGUGAT dan TERGUGAT I merupakan Karyawan PENGGUGAT pula ; 9. Bahwa butir 7, dan 8 Surat Gugatan PENGGUGAT andaikata benar, TERGUGAT I telah memberikan 2 ( dua ) buah Bilyet Giro kosong, dengan alasan Saldo tidak cukup, maka PENGGUGAT dapat melaporkan TERGUGAT I kepada Pihak Kepolisian, dan
Halaman 10 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
kenapa itu tidak dilakukan oleh PENGGUGAT, PENGGUGAT harus berusaha maksimal mendesak TERGUGAT I, karena TERGUGAT I ada assetnya berupa tanah dan Rumah ; 10. Bahwa butir 9,10,11,13, Surat Gugatan PENGGUGAT harus ditolak,
karena
TERGUGAT
II
menyangsikan/meragukan
kebenaran hutang piutang TERGUGAT I dengan PENGGUGAT, karena
yang
TERGUGAT
penandatanganan
akta,
II
tidak
ketahui
ada
sesaat
penyerahan
setelah
uang
dari
PENGGUGAT kepada TERGUGAT I, dan selain itu PENGGUGAT juga tidak berusaha untuk mengejar TERGUGAT I, paling tidak assetnya TERGUGAT I nyata ada, berupa tanah dan rumah, kenapa asset TERGUGAT I tidak diminta agar diletakkan "Sita Jaminan", Justru asset TERGUGAT II yang diincar ; 11. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, tidak tertutup kemungkinan bahwa antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I hanya pura-pura saja, bahwa TERGUGAT I berhutang kepada PENGGUGAT,
akta
pengakuan
hutang
yang
dibuat
antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT I adalah merupakan sasaran antara, sedangkan sasaran sesungguhnya adalah asset milik TERGUGAT II; DALAM REKONPENSI : 12. Bahwa TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpesi mohon agar apa yang terurai dalam Konpensi secara mutatis-mutandis termasuk dalam Rekonpensi ini; 13. Bahwa TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi menolak seluruh
dalil-dalil
Gugatan
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi, kecuali yang diakui secara tegas; 14. Bahwa TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi menolak kebenaran akta pengakuan hutang antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi, dengan alasan: 1. TERGUGAT
I
Karyawan
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi, alamat TERGUGAT I sama dengan alamat PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi;
Halaman 11 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
2. Tidak ada penyerahan uang dari PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi kepada TERGUGAT I sesaat setelah akta pengakuan hutang ditanda-tangani; 3. Tidak ada asset TERGUGAT I yang dijadikan jaminan hutang kepada PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi, bahkan sampai Gugatan ini diajukan oleh PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi,
tidak
ada
upaya
TERGUGAT
Rekonpensi
untuk
dari
PENGGUGAT
menguasai
asset-
Konpensi/ asset
milik
TERGUGAT I, buktinya dalam Gugatan in-casu hanya asset milik TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi yang dimohonkan sita jaminan, sedangkan asset milik TERGUGAT I tidak disinggungsinggung, apalagi dimohon sita jaminan ; 4. Oleh karena itu, TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi merasa curiga, bahwa ini semua memang sudah rekayasa antara TERGUGAT
I
dengan
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi, yang hendak menguasai asset milik TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi, dengan cara seperti itu ; 15. Bahwa
andaikata
benar
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi memberikan pinjaman kepada TERGUGAT I —quod non— tokh, PENGGUGAT tidak melakukan penilaian sebagai berikut: 1. Character (watak kepribadian ); 2. Capital ( modal); 3. Colleteral (Jaminan/agunan ) ; 4. Capacity (kemampuan ); 5. Conditions of economic (kondisi ekonomi); 16. Bahwa andaikata benar PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi
memberikan
pinjaman
kepada
TERGUGAT
I
sebesar Rp. 1.200.000.00,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) --quod
non—
dengan
pinjaman
sebesar
itu
tidak
memakai/meminta jaminan asset milik TERGUGAT I sendiri rasanya tidak masuk akal alias tidak logis. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika TERGUGAT It Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi menganggap bahwa itu hanya rekayasa, untuk bagaimana caranya memiliki,
dan
menguasai
asset
milik
TERGUGAT
II
Halaman 12 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
Konpensi/PENGGUGAT
Rekonpensi,
--PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi dan TERGUGAT I telah bekerjasama untuk merugikan TERGUGAT I Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi, dengan cara mereka membuat seolah-olah ada hutang piutang antara mereka berdua, dan TERGUGAT I Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi telah masuk terjebak dalam perangkap mereka ;
17. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1321 KUHPerdata menyatakan : " Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan
dengan
kekhilafan,
atau
diperolehnya
dengan
paksaan atau penipuan";
18. Bahwa berdasarkan uraian-uraian yuridis tersebut diatas, jelaslah sudah bahwa TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi telah tertipu oleh TERGUGAT I, yang telah bersekongkol
dengan
PENGGUGAT
Rekonpensi,
untuk
memiliki
Konpensi/TERGUGAT
asset
TERGUGAT
II
Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi dengan cara seolah- olah ada
hutang
PENGGUGAT
piutang
antara
TERGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
I
dengan
Rekonpensi
dan
TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi terpedaya oleh TERGUGAT I telah masuk dalam perangkap mereka, mau saja dijadikan sebagai Penjamin, padahal kini, hutang piutang antara mereka sangat diragukan kebenarannya;
19. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1328 KUHPerdata yang menyatakan : "Penipuan merupakan suatu alasan untuk pembatalan perjanjian, apabila tipu- muslihat, yang dipakai oleh salah satu pihak, adalah sedemikian rupa hingga terang dan
nyata bahwa pihak
yang
lain tidak telah
membuat
perikatan itu jika tidak dilakukan tipu-muslihat tersebut";
20. Bahwa tipu muslihat itu kini, semakin jelas terlihat, antara lain :
Halaman 13 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
1. TERGUGAT I adalah Karyawan PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi, dan alamat TERGUGAT I sama dengan alamat PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi; 2. Character
(watak,
kepribadian)
TERGUGAT
I,
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi lebih mengetahuinya dibanding dengan TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi; 3. Colleteral (jaminan/agunan) dari TERGUGAT I sendiri tidak ada, untuk pinjaman sebesar itu sungguh tidak masuk akal, padahal TERGUGAT I memiliki asset berupa tanah dan Rumah, ini tidak disentuh oleh PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi -ada a pa— ????? ; 4. Capacity
(kemampuan)
TERGUGAT
I,
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi sudah tahu seperti apa; 5. Conditions of economic (kondisi ekonomi) TERGUGAT I, sudah mengetahuinya. Untuk itu TERGUGAT II Konpensi telah melaporkan TERGUGAT I ke POLRES Kab. Bekasi, dengan sangkaan Penipuan (TIl No. 2); 6. Kini, dalam perkara in-casu TERGUGAT I tidak pernah muncul sama sekali, ada apa sebenarnya ...????, bukan tidak mungkin ini bagian dari sekenario mereka berdua yang ingin menguasai asset milik TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi dengan cara seperti itu ; 7. Bahwa hal tersebut, dapat dibuktikan, dengan kenapa PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi tidak memohon agar asset milik TERGUGAT I diletakkan sita jaminan, dan tidak berusaha mencari keberadaan dimana TERGUGAT I, lebih-lebih TERGUGAT I telah menerbitkan Giro bilyet kosong , kenapa tidak ada tindakan sama sekali dari PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi ; 21. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka jelaslah sudah bahwa hutang piutang antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi selain hanyalah rekayasa saja, untuk mendapatkan asset milik TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT
Halaman 14 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
Rekonpensi, juga telah menipu TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi; 22. Bahwa oleh karena demikian, maka cukup alasan bagi TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi untuk memohon pembatalan atas Pengakuan Hutang No. 04 tanggal 14 Juli 2014, yang dituangkan dalam akta Notaris Ade Yasmin Syamsuddin, SH, MKn, yang inti isinya pengakuan hutang antara TERGUGAT I sebagai pihak yang berhutang dengan Pihak PENGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi yang menghutangkan,
dan
TERGUGAT
II
Konpensi/PENGGUGAT
Rekonpensi selaku Penjamin;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi memutuskan :
DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI : 1. Menerima
dan
mengabulkan
Eksepsi
TERGUGAT
II
Konpensi
/PENGGUGAT Rekonpensi; 2. Menyatakan
bahwa
Gugatan
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard ); DALAM POKOK PERKARA : -
Menolak Gugatan PEGGUGAT Konpensi/TERGUGAT Rekonpensi untuk seluruhnya,
atau
menyatakan
Konpensi/TERGUGAT
bahwa
Rekonpensi
tidak
Gugatan dapat
PENGGUGAT diterima
(niet
onvankelijke verklaard ); DALAM REKONPENSI : 1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Rekonpensi TERGUGAT II Konpensi/PENGGUGAT Rekonpensi seluruhnya; 2. Menyatakan batal atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa "Akta pengakuan hutang" No.04 tertanggal 14 Juli 2014 tidak mempunyai kekuatan berlaku;
Halaman 15 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
3. Menghukum
PENGGUGAT
Konpensi/TERGUGAT
Rekonpensi
untuk membayar biaya perkara; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya ("ex aequo et bono").
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Bekasi telah menjatuhkan putusan tanggal 22 Maret 2016 Nomor 407/Pdt.G/ 2015/PN .Bks, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI DALAM EKSEPSI Menolak eksepsi tergugat II; DALAM POKOK PERKARA Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya; DALAM REKONPENSI Menolak gugatan penggugat rekonpensi seluruhnya; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Rekonpensi
Penggugat
konpensi/
Tergugat
dalam
untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
1.181.000,- (Satu juta seratus delapan puluh satu ribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan Akta permohonan banding Nomor : 407/PDT.G/2015/PN Bks yang dibuat oleh Bebet Ubaedilah Affandi, S.H., M.H. Panitera Pengadilan Negeri Bekasi yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat
telah menyatakan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Bekasi
tanggal 22 Maret 2016 Nomor 407/Pdt.G/
2015/PN .Bks, dan telah diberitahukan kepada : - Terbanding I semula Tergugat I dalam konpensi pada tanggal 13 April 2016. - Terbanding II semula Tergugat II dalam konpensi/Penggugat dalam rekonpensi,pada tanggal 18 April 2016. Menimbang, bahwa Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi telah mengajukan memori banding tertanggal 1 Juli 2016 yang diterima di Kepanitera Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 1 Juli 2016, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada :
Halaman 16 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
- Terbanding I semula Tergugat I dalam konpensi,
dan Terbanding II
semula tergugat II dalam konpensi/Penggugat dalam rekonpensi masingmasing pada tanggal 19 Juli 2016. Menimbang, bahwa Terbanding II semula Tergugat II dalam konpensi/Penggugat dalam rekonpensi telah mengajukan kontra memori banding tertanggal 10 Agustus 2016 yang diterima di Kepanitera Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 11 Agustus 2016, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada : Kuasa Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi, pada tanggal 24 Agustus 2016. Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Bekasi masing-masing pada tanggal 13, 18 April 2016, telah memberitahukan kepada para pihak yang berperkara untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding semula Penggugat telah mengajukan memori banding tertanggal 1 Juli 2016 yang diterima di Kepanitera Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 1 Juli 2016 yang pada pokoknya mengajukan keberatan sebagai berikut : Bahwa secara jelas dan nyata, Pengadilan Negeri Bekasi dalam memeriksa dan mengadili perkara yang dimohonkan banding ini telah tidak benar, keliru, tidak beralasan dan tidak beradasar hukum serta tidak menerapkan hukum dan atau tidak melaksanakan hukum sebagaimana mestinya . Bahwa Akta Pengakuan Hutang Nomor 04 Tanggal 14 Juli 2014, Bukti P - 7 berupa Surat Keterangan Penolakan Tanggal 31 Juli 2015 yang diterbitkan PT. Bank Tabungan Negara, Tbk, Bukti P - 8 berupa Surat Keterangan Penolakan Tanggal 31 Juli 2015 yang diterbitkan
Halaman 17 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
PT. Bank Tabungan Negara, Tbk, Bukti P - 9 berupa Surat Somasi 06-12 / SS - ARPM / VI / 2015 Tanggal 24 Juni 2015, Bukti P - 10 berupa Hasil Keputusan Pertemuan Tanggal 30 Juni 2015 maka Terbanding I, semula Tergugat I dan Terbanding II,semula Tergugat II telah wanprestasi terhadap Pembanding, semula Penggugat karena tidak melakukan pembayaran hutangnya sebesar Rp. 1.200.000.000,-
(satu
milyar
dua
ratus
juta
rupiah)
kepada
Pembanding, semula Penggugat sehingga Terbanding I, semula Tergugat I dan Terbanding II, semula Tergugat II sebagai penjamin wajib membayar dwangsom agar melaksanakan putusan perkara a quo. Bahwa
kebenaran
dan
menegakkan
keadilan
bagi
hak-hak
Pembanding, semula Penggugat sehingga Terbanding I, semula Tergugat I bersama Terbanding II, semula Tergugat II dihukum untuk membayar hutangnya sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) kepada Pembanding semula Penggugat dan Pembanding, semula Penggugat. sebagai pihak pencari keadilan berharap Mulia Majelis Hakim Tinggi dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi Pembanding,semula Penggugat Dan mohon kepada Pengadilan Tinggi untuk memutus perkara ini pada pokoknya : -
Menerima permohonan banding dari Pembanding / Penggugat ;
-
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 22 Maret 2016 Nomor 407/Pdt.G/2015/PN.Bks. dengan mengadili sendiri, serta
-
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya .
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono) .
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding II, semula Tergugat II, mengajukan kontra memori banding tertanggal 10 Agustus 2016 yang diterima Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 11 Agustus 2016 yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
Halaman 18 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
Bahwa Memori banding yang sekarang ini diajukan oleh Pembanding hanyalah merupakan pengulangan-pengulangan saja dari apa yang sudah pernah dikemukakan oleh Pembanding, semula Penggugat pada saat persidangan perkara ini di Pengadilan Negeri Bekasi dan semuanya telah dipertimbangkan secara tepat, benar, cermat, adil dan berdasar hukum oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi.
Bahwa mengenai dasar dan alasan keberatan-keberatan banding dari Pembanding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bekasi, yang keliru, tidak benar dan tidak berdasar hukum adalah :
Bahwa seluruh saksi yang dihadirkan dalam persidangan menyatakan, PEMBANDING
tidak
pernah
menyerahkan
uang
sebesar
Rp.1.200.000.000,- (satu milyar rupiah) kepada TERBANDING I;
Bahwa terungkap fakta, saksi BUDI APRI LISTIYONO memberikan keterangan di persidangan menyatakan, sebelum membuat Akta Pengakuan Hutang TERBANDING I diintimidasi oleh banyak orang termasuk oleh PEMBANDING, sehingga TERBANDING I merasa tertekan dan membuat pengakuan hutang Dan mohon kepada Pengadilan Tinggi untuk menjatuhkan putusan yang pada pokoknya : -
Menerima permohonan pemeriksaan tingkat banding yang diajukan oleh Pembanding.
-
Menguatkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Bekasi
Nomor
407Pdt.G/2015/PN.Bks. Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan a quo, seluruh alasan - alasan keberatan baik yang dimuat dalam memori
banding
dari
Pembanding
semula
Penggugat
dalam
konpensi/Tergugat dalam rekonpensi dan kontra memori banding dari Terbanding II, semula Tergugat II/Penggugat dalam Rekonpensi dianggap telah termaktub pula dalam putusan ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan ; Menimbang, bahwa setelah membaca dan memepelajari dengan seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal
22 Maret 2016 Nomor
407/Pdt.G/2015/PN.Bks.
Pembanding,
memori
banding
dari
semula
Halaman 19 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi Majelis Hakim tingkat banding dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ; Menimbang, bahwa oleh karena didalam keberatan Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi tidak ada hal yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim tingkat pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak dipertimbangkan lagi oleh Pengadilan Tinggi ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal
22 Maret 2016 Nomor
407/Pdt.G/2015/PN.Bks. beralasan hukum untuk dikuatkan ; Menimbang,
bahwa
oleh
karena
putusan
tingkat
pertama
dikuatkan sehingga Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/ Tergugat dalam rekonpensi berada dipihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan ; Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 tahun 1947 tentang peradilan banding dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan ;
MENGADILI
Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding, semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi tersebut
-
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 22 Maret 2016 Nomor 407/Pdt.G/2015/PN.Bks.. yang dimohonkan banding;
Menghukum
Pembanding,
semula
Penggugat
dalam
konpensi/
Tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ; ------------------
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari Senin tanggal 30 Januari 2017
Halaman 20 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.
oleh kami, LEONARDUS BUTAR BUTAR, S.H., M.H sebagai Hakim Ketua, I NYOMAN DIKA, S.H., M.H. dan AMRIDDIN, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 554/PEN/PDT/2016/PT.BDG. tanggal 29 Nopember 2016, putusan tersebut pada hari Senin tanggal 30 Januari 2017 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh Ny.Deni Setiani, S.H.. Panitera pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak maupun Kuasa Hukumnya ,-
Hakim Anggota, Ttd
I NYOMAN DIKA, S.H., M.H.
Hakim Ketua, Ttd
LEONARDUS BUTAR BUTAR, S.H., M.H
Ttd AMRIDDIN, S.H., M.H.
Panitera Pengganti, Ttd Ny. Deni Setiani, S.H.
Perincian Biaya Perkara : - Materai Putusan Rp. 6.000,00,- Redaksi /putusan Rp. 5.000,00,- Pemberkasan Rp. 139.000,00,==========================================================+ Jumlah ………………………….. Rp.150.000,00,(Seratus lima puluh ribu rupiah)
Halaman 21 dari 21 hal putusan No 554/PDT/2016/PT.BDG.