PUTUSAN
NOMOR 203/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili
perkara Perdata dalam Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ---------------------------------------------------------------------1. AICARMINI,
umur 63 tahun, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, alamat Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A RT.001/
RW.008, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung ;
2. DADANG SUPRIYATNA, umur 44 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat
Jalan Gegerkalong Hilir Nomor l74A RT.001/RW.008, Kelurahan
Gegerkalong,
Kecamatan
Sukasari,
Kota
Bandung, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang bernama TONI SOPIYAN, SH., TUBAGUS APDIYUDHA, SH., DEDI MULYANA, SH.MH., Drs. HERYAWAN, SH.,
dan ALEX EDWARD, SH., Advokat dan Penasehat Hukum
pada Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) PEMUDA PANCASILA Jawa Barat, beralamat kantor di Jalan BKR No. 177 (Lingkar Selatan) Telp/Faks 022. 5205515, Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 3
April
2013, selanjutnya disebut
sebagai
PARA PEMBANDING SEMULA PARA PEMBANTAH; LAWAN:
1. RIRI MUKTAMAR, beralamat di Jalan Sersan Bajuri Nomor RW.04,
Kelurahan
Isola,
Kecamatan
2.A, RT.02 /
Sukasari,
Kota
Bandung, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang
bernama H. AGUS SURACHMAN, SH,CN. Advokat dan
Penasehat Hukum berkantor di Jalan Terusan Buah Nomor 232 Bojongsoang - Kab. Bandung Telp.08122369708, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8 April 2016 ;
2. PT. BANK MEGA Tbk. Regional Bandung, berkedudukan di Jalan Gatot Subroto Nomor 289 Bandung ;
Halaman 1 dari 5Putusan Nomor 508/Pdt/2013/PT.Bdg.
3. SUNARDI,
mengaku beralamat di Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174A Kota Bandung, untuk selanjutnya disebut sebagai
PARA TERBANDING SEMULA TERBANTAH I, II DAN III; PENGADILAN TINGGI tersebut; -------------------------------------------------------
Telah membaca : ----------------------------------------------------------------------------
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 27 April 2016 Nomor 203/Pen/Pdt/2015/PT.Bdg. memeriksa dan mengadili
tentang penunjukan Majelis Hakim yang
perkara
antara
kedua
belah
pihak tersebut
diatas; -----------------------------------------------------------------------------------------------
2. Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG tanggal 30 Januari 2014
berikut
surat-
surat lainnya yang bersangkutan dengan perkara tersebut; -------------------------TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Menimbang, bahwa Para Pembantah dengan surat bantahan tertanggal 11
April 2013 diterima dan terdafitar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I-A
Bandung pada tanggal 11 April 2013 yang pada pokoknya telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Para Pembantah adalah merupakan ahli waris dari Almarhum Endang
Rukhiyat, dimana Pembantah I sebagai isteri atau janda mati dari' Aim. Endang
Rukhiyat dan Pembantah II sebagai anak kandung dari Pembantah I dan Aim. Endang Rukhiyat.
2. Bahwa sebelumnya, Endang Rukhiyat mempunyai sebidang tanah seluas 466 meter persegi, berikut bangunan/rumah di atasnva yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174-A RT.001/RW.008, Kelurahan Gegerkalong,
Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, sebagaimana Sertipikat Hak Milik No.869/
Kel. Gegerkalong, atas nama ENDANG RUKHIYAT, Gambar Situasi No. 3436/1985 tanggal 23 Desember 1985, dengan batas- batas sebagai berikut: - Sebelah Utara : tanah H.SUDINAR/ M.605
- Sebelah Timur: tanah H.MUHAIMIN/ M.694 - Sebelah Selatan: Jalan Gegerkalong Hilir -
Sebelah Barat: tanah H.00
3. Bahwa Endang Rukhiyat memiliki tanah dan bangunan sebagaimana disebut
pada angka 2 diatas, asal perolehannya dari hibah atau pemberian dari ibu
Halaman
2 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
kandungnya yang bemama Nyonya Imas alias IMAS ROHAENI, sebagaimana akta hibah No. 203/1984 tanggal 27 Juli 1984, yang dibuat oleh dan dihadapan ROSY, SH., Notaris/PPAT Wilayah Kota Bandung.
4. Bahwa objek tanah dan bangunan tersebut, apabila dirunut sesuai dengan bukti warkah tanah, maka diketahui dan terbukti tanah tersebut berasal dari dan merupakan harta pusaka dari Bapak Endang Rukhiyat.
5. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2008, Endang Rukhiyat telah meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris yaitu Para Pembantah. Juga selain
meninggalkan ahli waris, Almarhum Endang Rukhiyat juga telah meninggalkan harta kekayaan atau warisan yaitu antara lain adalah sebidang tanah
berikut bangunan/rumah sebagaimana disebutkan pada angka 2 di atas yang mana secara hukum telah menjadi hak milik mutlak sepenuhnya dari
Endang Rukhiyat sejak tahun 1985, sebagaimana disebutkan pada angka 3 diatas.
6. Bahwa sepeninggal Almarhum Endang Rukhiyat, maka kepemilikan dari objek tanah berikut bangunan/rumahnya tersebut, kini sepenuhnya menurut hukum
jatuh kepada ahli warisnya, dalam hal ini menjadi hak milik sepenuhnya dari Para Pembantah.
7. Bahwa tiba-tiba pada sekitar tahun 2012, Para Pembantah dikejutkan dengan
kedatangan orang-orang yang tidak lain adalah Terbantah I dan Terbantah II ke rumah tempat tinggal Para Pembantah. Dimana pada saat itu, Terbantah II
yang diwakili oleh seseorang yang mengaku pihak Bank Mega menyampaikan maksudnya yaitu untuk menagih hutang debitur yang sudah macet dalam
hal ini, debitur dimaksud adalah Terbantah III. Atas hal tersebut, tentu saja Para Pembantah menolak dan menyatakan sama sekali tidak mengenal dengan Terbantah III, dan di alamat tempat tinggal Para Pembantah tidak
pernah ada orang lain atau siapapun yang mengaku bernama Sunardi, selain para Pembantah;
8. Bahwa rupanya Terbantah I dan Terbantah II tetap bersikukuh menganggap bahwa objek tanah berikut bangunan/rumah yang menjadi tempat tinggal Para
Pembantah tersebut adalah merupakan barang jaminan atas hutang/ pinjamannya Terbantah III.
Atas hal tersebut, Para Pembantah menolak dan menyatakan bahwa objek
dimaksud merupakan hak miliknya berdasarkan bukti Sertipikat Hak Milik No. 869/Kel. Gegerkalong dan bahkan semakin ditegaskan lagi dalam bentuk Surat Pernyataan yang diketahui oleh pengurus wilayah setempat pada bulan
Halaman
3 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
Pebruari 2012, yang pada pokoknya Para Pembantah, yang diwakili oleh
Pembantah I, Menolak atau keberatan kepada pihak Terbantah II, karena Para Pembantah tidak pemah mengajukan pinjaman apalagi menjaminkan sertifikat kepemilikan tanahnya kepada Terbantah II;
9. Bahwa kemudian Para Pembantah semakin dikejutkan lagi dengan kedatangan orang- orang yang mengaku petugas dari pengadilan dan juga kedatangan
petugas dari Kecamatan Sukasari pada sekitar akhir bulan Maret 2013, yang menyampaikan berita bahwa pihak Pengadilan akan melaksanakan sita
Eksekusi pengosongan atau sita eksekutorial berdasarkan penetapan Nomor 22/PDT/EKS/ 2012/HT/PN.BDG terhadap;
"Sebidang tanah berikut bangunan yang berada diatasnya Sertipikat Hak
Milik(SHM) Nomor 1929/Kel. Gegerkalong, Kec.Sukasari,Wilayah Bojonagara,
Kota bandung luas 466 M2. Gambar Situasi Nomor 3436/1985, tanggal 23 Desember 1985, terletak di JI. Gegerkalong Hilir (Jalan Gegerkalong Hilir No. 174.A, RT. 01, RW. 03) Bandung, tercatat atas nama : "SUNARDI".
10. Bahwa Para Pembantah setelah memperhatikan Penetapan aquo, temyata
diketahui alamat objek sebagaimana dimaksud dalam Penetapan aquo adalah merupakan tempat tinggal Para Pembantah, yaitu Jalan Gegerkalong Hilir No.
174.A, Namun demikian terdapat kejanggalan yang sangat signifikan yaitu berkaitan
dengan
dasar
kepemilikan
sebagaimana
disebutkan
dalam
Penetapan yaitu Sertipikat Hak Milik No. 1929/Kel. Gegerkalong atas nama SUNARDI. Padahal sesungguhnya berdasarkan bukti otentik kepemilikan Para Pembantah
objek
dimaksud,
yaitu
Sertipikat
Hak
Milik No.
869/Kel.
Gegerkalong atas nama: ENDANG RUKHIYAT. Sehingga demikian, nyata
secara hukum terdapat perbedaan yang sangat jelas berkait bukti kepemilikan atas objek perkara dimaksud.
11. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pembantah
menolak dan sangat keberatan atas rencana dan/atau pelaksanaan Sita
Eksekutorial terhadap objek tanah berikut bangunan dimaksud. Hal mana
disebabkan karena Para Pembantah telah memiliki tanah berikut bangunan I
rumah yang menjadi objek perkara sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat
Hak Milik No. 869/Kel. Gegerkalong, yang berasal dan harta pusaka/warisan atau pemberian/ hibah dari orang tua, atau dalam hal ini sebagai warisan
dari Almarhum Endang Rukhiyat kepada Para pembantah. Sehingga demikian, Para Pembantah merupakan Para Pembantah yang benar / jujur.
Halaman
4 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
12. Bahwa menurut hukum, adanya perkara sebagaimana dimaksud dalam
Penetapan Nomor 22/PDT/EKS terhadap objek perkara dimaksud adalah
merupakan persengketaan atau permasalahan yang terjadi diantara pihak Para
Terbantah. Namun demikian tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Para Pembantah.
13. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka guna melindungi hak
dan kepentingan hukum Para Pembantah, sebagai Para Pembantah yang benar / jujur, dengan ini dimohon kiranya agar Bapak ketua Pengadilan Negeri Bandung, agar terlebih dahulu menjatuhkan putusan Provisi bahwa Penetapan Nomor
22/PDT/EKS/
2012/HT/
PN.BDG
atau
Pelaksanaan
Eksekusi
Pengosongan terhadap objek perkara yaitu sebidang tanah berikut bangunan
yang berada diatasnya seluas 466 m2, yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir
No. 174. A Kota Bandung, agar ditunda pelaksanaannya dan selanjutnya Para Pembantah mohon agar Eksekusi pengosongan dinyatakan tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum.
14. Bahwa Para Pembantah dalam mengajukan Bantahan (pihak ketiga) atau Derden Verzet ini didasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 195 ayat (6) HIR, serta telah didasarkan pada bukti-bukti yang sah dan
otentik yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 180
ayat (1) HIR, karenanya berdasarkan hukum mohon agar Ketua Pengadilan
Negeri Bandung menjatuhkan putusan yang dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voerraad) meskipun ada upaya hukum banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya ;
15. Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan di atas, Para Pembantah
mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Klas IA Bandung, kiranya berkenan untuk menjatuhkan putusan dalam perkara ini, sebagai berikut :
PRIMAIR
DALAM PROVISI:
Menyatakan dan/atau menetapkan menunda pelaksanaan Eksekusi Pengosongan yang didasarkan pada Penetapan Nomor : 22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG. yaitu
terhadap tanah berikut bangunan yang berada diatasnya yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174A Kota Bandung; DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan bantahan dari Para Pembantah untuk seluruhnya;
Halaman
5 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
2. Menyatakan bahwa Para Pembantah adalah Para Pembantah yang benar/jujur;
3. Memerintahkan untuk mengangkat kembali Sita Eksekutorial yang telah diletakkan atas sebidang tanah berikut bangunan rumah yang berada diatasnya seluas 466 m2 milik Para Pembantah, yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir
No.174A Kota Bandung sebagaimana didasarkan pada Penetapan Nomor 22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG tersebut;
4. Menyatakan dan/atau menetapkan Para Pembantah sebagai pemilik yang sah
atas sebidang tanah seluas 466 meter persegi, berikut bangunan/rumah di atasnya yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174A RT.001/RW.008,
Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, sebagaimana Sertipikat Hak Milik No. 869 / Kel. Gegerkalong, atas nama ENDANG RUKHIYAT, Gambar Situasi No. 3436/1985 tanggal 23 Desember 1985.
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voerraad) meskipun ada upaya hukum, banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya.
6. Menghukum Para Terbantah untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR :
Apabila yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Klas IA Bandung berpendapat lain, dalam peradilan yang baik mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Terbantah I dan terbantah II
mengajukan bantahannya yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa atas surat bantahan dari Kuasa Para Pembantah
tersebut di atas, Kuasa Terbantah I telah mengajukan Jawabannya tertanggal 05 September 2013, yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI;
Bantahan Para Pembantah Kurang Pihak (Plurium litis consortium). -
Bahwa, Bantahan Para Pembantah adalah bantahan yang tidak lengkap / kurang pihak, mengingat dalam bantahan a quo mulai angka 1 - 6 dan angka
10, Para Pembantah mendalilkan riwayat / kronologis tanah sampai terbitnya sertifikat, yang mana penerbitan sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional
( BPN) Kota Bandung dan dalam bantahannya juga
Para Pembantah mempermasalahkan 1 ( satu ) objek sengketa yang sama
Halaman
6 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
dengan 2 ( dua ) sertifikat yang berbeda, sehingga sudah seharusnya Para -
Pembantah menarik BPN Kota Bandung sebagai pihak dalam perkara Aquo.
Bahwa dengan tidak ditariknya Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Kota
Bandung dalam perkara a quo, maka berakibat Bantahan tersebut menjadi tidak lengkap / kurang pihak
yang berakibat bantahan para pembantah harus
dinyatakan tidak dapat diterima. DALAM POKOK PERKARA:
1. Bahwa Terbantah 1 menolak seluruh dalil-dalil Para Pembantah dalam
Bantahannya, kecuali yang secara nyata dan yuridis diakui kebenarannya oleh Terbantah 1.
2. Bahwa Terbantah 1 tidak perlu mengomentari / membahas / menjawab dalildalil bantahan Para Pembantah pada angka 1 sampai angka 6 dengan alasan :
hanya Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Bandung yang berhak untuk menjawabnya/ membuktikannya, sehingga BPN Kota Bandung haruslah ditarik /
dijadikan Pihak dalam Perkara ini, sehingga surat Bantahan ini sudah jelas dan nyata adalah kekurangan Pihak, jadi dengan demikian Mohon Majelis Hakim agar mengesampingkan dalil-dalil bantahan tersebut diatas.
3. Bahwa Terbantah I secara tegas menolak dalil-dalil bantahan Para Pembantah pada angka 8, 10, 11 halaman 2 dan 3 dengan alasan : bahwa Sertifikat asal
M.869/Gegerkalong telah terjadi penggantian / perabahan yang dilakukan oleh Badan
Pertanahan
(BPN)
Kota
Bandung
menjadi
sertifikat
M.1929/
Gegerkalong, Karena telah terjadi proses jual beli yang secara yuridis formil
telah benar dengan mengikuti perundang-undangan yang berlaku……dan hal ini haruslah disadari dan di insafi oleh para Pembantah !
4. Bahwa Para Pembantah adalah Penghuni liar dan bukan sebagai Pemilik / ahli waris Pemilik rumah & tanah yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174 A, RT.001/RW.008,
Kelurahan
Gegerkalong,
Kecamatan
Sukasari
Bandung, yang harus segera keluar dari rumah tersebut,
-
KARENA
Kota
Para
Pembantah sampai saat ini tidak bisa menunjukkan Bukti Kepemilikan Sertifikat Asli!!!
5. Bahwa benar Terbantah I secara tegas menyatakan tidak ada hubungan hukum apapun dengan Para Pembantah, dan sampai saat ini Terbantah I adalah
sebagai pemilik yang yang sah, yang benar , yang jujur, dengan berdasarkan kepada :
Halaman
7 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
a) Bahwa Terbantah I adalah sebagai Pembeli yang baik; yang jujur, dan telah
memenuhi syarat syahnya Perjanjian /dual Bell atas tanah tersebut diatas, sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 1320 BWW
b) Bahwa Jual beli tersebut telah diadakan / dilakukan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Bandung, sebagaimana termuat dalam Risalah Lelang nomor : 21711012, tanggal 29 Februari 2012.
c) Bahwa Terbantah I saat telah memiliki, mempunyai bukti kepemilikan yang
sempurna, yang otentik yaitu Sertifikat Hak Milik No. 1929 / Kel. Gegerkalong, atas nama RIRI MUKTAMAR, Gambar situasi No.3436/1985
tanggal 23 Desember 1985, luas 466 M2, bukti otentik ini telah sesuai dengan Pasal 1868 BW.
6. Bahwa, dengan adanya surat bantahan dari Para Pembantah ini, tentunya
sangat merugikan sekali Terbantah I baik secara materiil maupun secara
moriil, maka sudah sepatutnya Para Pembantah manyadari untuk segera meninggalkan
bagaimanapun penetapan
lokasi
dengan
sukarela,
dengan
legowo,
Karena
juga terhadap tanah dan bangunan tersebut diatas telah ada
eksekusi
dari
Pengadilan
22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG ;
yaitu
Penetapan
Nomor
:
Berdasarkan uraian dan fakta hukum tersebut diatas, maka dengan segala kerendahan hati Terbantah I mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo, berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut: PRIMAIR
DALAM PROVISI:
Menyatakan dan/atau menetapkan pelaksanaan Eksekusi Pengosongan yang didasarkan pada Penetapan Nomor : 22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG yaitu terhadap
sebidang tanah seluas 466 m2 yang diatasnya terdapat bangunan rumah milik Terbantah 1, yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174 A, RT.001 RW.008, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari - Kota Bandung. DALAM EKSEPSI
1. Menerima eksepsi Terbantah I secara keseluruhan;
2. Menyatakan tidak dapat menerima bantahan Para Pembantah seluruhnya ; 3. Menghukum Para Pembantah membayar biaya perkara ini; DALAM POKOK PERKARA :
1) Menolak bantahan dari Para Pembantah untuk seluruhnya;
Halaman
8 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
2) Menyatakan bahwa Para Pembantah adalah Para Pembantah yang tidak benar / tidak jujur;
3) Memerintahkan untuk meletakkan kembali Sita Eksekutorial yang telah diletakkan atas sebidang tanah
seluas 466 m2 yang diatasnya terdapat
bangunan rumah milik Terbantah 1, yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir
No. 174 A, RT.001 RW.008, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari Kota
Bandung,
sebagaimana
didasarkan
22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG tersebut.
pada
Penetapan
Nomor:
4) Menyatakan dan/atau menetapkan Terbantah 1 sebagai Pemilik yang sah atas
sebidang tanah seluas 466 m2 yang diatasnya terdapat bangunan rumah milik Terbantah 1, yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir No. 174 A, RT.001
RW.008, Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari - Kota Bandung,
sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 1929 / Kel. Gegerkalong, atas nama RIRI
MUKTAMAR, Gambar Situasi No. 3436/1985 tanggal 23 Desember 1985, Luas 466M2.
5) Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu ( uit voerbaar bij voerraad), meskipun ada upaya hukum, banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya;
6) Menghukum Para Pembantah untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR :
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas surat bantahan dari Kuasa Para Pembantah
tersebut di atas, Kuasa Terbantah II telah mengajukan Jawabannya tertanggal 29 Agustus 2013, yang pada pokoknya sebagai berikut : DALAM PROVISI
Bahwa tuntutan provisi yang diajukan oleh Pembantah pada Bantahannya untuk
menunda pelaksanaan Lelang atas objek a quo adalah merupakan tuntutan/ bantahan dalam pokok perkara. Sedangkan tuntutan provisi seharusnya hanya
merupakan tindakan sementara atau pendahuluan karena adanya hal-hal yang mendesak yang periu dilakukan sebelum atau menunggu hal-hal yang dimohonkan
dalam pokok perkara diputus oleh Hakim. Oleh karena itu tuntutan provisi yang diajukan Pembantah patut untuk ditolak;
Halaman
9 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
A. DALAM EKSEPSI I.
EKSEPSI
KOMPETENSI
ABSOLUT ( PENGADILAN
BANDUNG TIDAK BERWENANG MENGADILI ) 1.
NEGERI
Bahwa dalil Para Pembantah yang sangat tidak berdasar dalam Surat
Bantahannya menyatakan sebidang tanah dan bangunan yang terletak di jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A RT. 001 RW. 008 adalah milik Para Pembantah sebagai ahli waris sesuai dengan
tercatat dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 869/Kelurahan Gegerkalong 2.
alas nama Endang Rukhiyat;
Bahwa sebenarnya sebidang tanah dan bangunan yang terletak di
Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A RT. 001 RW. 008 adalah sesuai
dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong asal M.869/Gegerkalong berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-6-1993 dan
tercatat dalam Sertipikat a quo telah mengalami beberapa kali 3.
pengalihan hak kepemilikan;
Bahwa untuk memutus sengketa a quo merupakan kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara dan bukan merupakan kewenangan
dari Pengadilan Negeri Bandung serta berdasarkan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 620K/Pdt/ 1999 tertanggal 29 Desember 1999 menyebutkan :
Bila yang digugat adalah badan atau pejabat Tata Usaha Negara dan
obyek gugatan menyangkut perbuatan yang menjadi wewenang pejabat tersebut, maka yang berwenang untuk mengadili perkara
tersebut adalah peradilan Tata Usaha Negara bukan wewenang 4.
Pengadilan Negeri;
Bahwa yang menjadi obyek sengketa di Pengadilan Tata usaha
Negara adalah keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Badan/Pejabat TUN. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1
angka 9 dan 10 Undang-undang Nomor 51 tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyebutkan " Sengketa tata
usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha
Negara antara orang atau Badan Hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan tata usaha negara, termasuk
Halaman
10 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku "
Sedangkan Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan bahwa suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final sehingga menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata, dari rumusan pasal tersebut, persyaratan keputusan TUN yang dapat menjadi obyek di Pengadilan TUN meliputi: 1.
Penetapan Tertulis ;
3.
Berisi tindakan hukum TUN ;
2. 4. 5. 6. 5.
Dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN ; B erdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; Bersifat konkrit, individual dam final;
Menimbulkan akibat hukum bagi seorang atau badan hukum
perdata;
Bahwa secara faktanya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung tidak
berwenang
memeriksa
dan
mengadili
perkara
ini
dan
berdasarkan Pasal 134 HIR menyebutkan : Jika perselisihan itu
adalah suatu perkara yang tidak termasuk wewenang pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam pemeriksaan perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku tidak berwenang, dan hakim itu II.
pun, karena jabatannya, wajib pula mengaku tidak berwenang;
EXCEPTIO DOMINI (OBJEK BANTAHAN BUKAN MILIK PEMBANTAH)
1. Bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir
Nomor 174-A RT. 00 1 RW. 008 Kelurahan Gegerkalong Hilir Kota Bandung
adalah
sesuai
dengan
Sertipikat
Hak
Milik
Nomor
1929/Kelurahan Gegerkalong, bukan tercatat dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 869/Kelurahan Gegerkalong atas nama Endang Rukhiyat, sehingga tanah dan bangunan A quo adalah bukan milik dari Para Pembantah sebagai ahli waris dari Endang Rukhiyat;
2. Bahwa objek tanah dan bangunan yang terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kota Bandung wilayah Bojonagara, Kecamatan Sukasari,
sebagaimana diuraikan dalam gambar Situasi tanggal 23-12-1985
Halaman
11 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
dengan luas 466, setempat dikenal dengan Jalan Gegerkalong Hilir
tercatat dan terdaftar di Badan Pertanahan Nasional kota Bandung telah beberapa kali mengalarai pengalihan hak sesuai dengan
Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong sebagaimana diuraikan
dalam
gambar
Situasi
tanggal
23-12-1985
asal
M,869/Gegerkalong berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-6-1993 dan tercatat dalam Sertipikat a quo telah mengalami beberapa kali pengalihan hak kepemilikan ;
3. Bahwa
Sertipikat
Nomor
1929/Kelurahan
Gegerkalong
yang
merupakan Sertipikat Bukti Kepemilikan atas sebidang tanah dan bangunan a quo telah sesuai dengan Pasal 32 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 yang isinya menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa Sertipikat merupakan SUATU TANDA BUKTI HAK yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan;
4. Bahwa berdasarkan dalil dalil yang Terbantah II uraikan diatas.
Bantahan a quo mengandung suatu cacat exception domini, sehingga
hal tersebut patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan untuk menyatakan
menolak seluruh Bantahan a quo atau setidak- tidaknya menyatakan Bantahan Para Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard); III.
EKSEPSI PLURIUM LITIS CONSORTIUM (BANTAHAN PEMBANTAH MERUPAKAN BANTAHAN YANG BERSIFAT KURANG PIHAK)
1. Bahwa Para Pembantah dalam Bantahannya mendalilkan Para Pembantah merupakan ahli waris terhadap sebidang tanah dan
bangunan yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A
RT.001 Rw.008 kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung sebagaimana Akta Hibah Nomor 203/1984 tahun 1984
tanggal 27 Juli 1984 yang dibuat oleh dan dihadapan ROSY, SH Notaris dan PPAT wilayah Kota Bandung oleh karena hal tersebut
sudah selayaknya dan sewajarnya ROSY, SH selaku Notaris dan
Halaman
12 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
PPAT yang membuat Akta Hibah tersebut sesuai dalil Bantahannya
ditarik menjadi pihak atau partij dalam Bantahan yang Para Pembantah layangkan;
2. Bahwa Para Pembantah dalam Bantahannya mendalilkan penolakan terhadap
Penetapan
Nomor
22/PDT/EKS/2012/HT/PN/BDG
terhadap objek tanah dan bangunan sesuai dengan Sertipikat
Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong ; Bahwa sebidang tanah dan bangunan yang terletak di jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A RT. 001 Rw. 008 kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota
Bandung
sesuai
dengan
Sertipikat
Hak
Milik
Nomor
1929/Kelurahan Gegerkalong tercatat telah mengalami beberapa kali
Peralihan
Nasional, yaitu :
hak kepemilikan di Kantor Badan
Pertanahan
Dalam Sertipikat Hak Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong awalnya tercatat atas nama Suryagunadi; kemudian beralih hak kepada Jon Afrizal berdasarkan Akta Jual beli tertanggal 29 September
1998 dihadapan Masri Husen, SH selaku Notaris dan PPAT Kota Bandung;kemudian dijaminkan ke PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
dan telah dipasang Hak Tanggungan Peringkat Pertama sesuai dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan tanggal 9 November 1998 dengan
Nomor
Masri
Husen,
2000
dengan
329/HT/01/XI/1998
SH
untuk
dicatat
yang
oleh
dimohonkan Badan
melalui
Pertanahan
Nasional Bandung;Kemudian setelah diroya tertanggal 08 November nomor
B.1432/KC-V/RT.TKRD/11/00,
dijaminkan
kembali kepada Koperasi Simpan Pinjam "Jasa" Pusat yang
berkedudukan di Pekalongan sesuai dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan
tanggal
15
Januari 2001 Nomor
02/2001
yang
dimohonkan melalui Resnizar Anasrul, SH selaku Notaris dan PPAT Kota Bandung dan dicatat oleh Badan Pertanahan Kota Bandung yang kemudiandi Roya pada tahun 2011;Kemudian tanah dan bangunan sesuai dengan Sertipikat Hak Kelurahan Gegerkalong tercatat
Milik Nomor 1929/
telah beralih kepemilikan kepada
Sunardi berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 675/2011 yang dibuat dihadapan Nining Puspitaningtyas, SH selaku Notaris dan PPAT Kota Bandung : Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong kemudian menjadi Jaminan di Terbantah II (PT. Bank
Halaman
13 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
Mega, Tbk) atas nama Sunardi sesuai dengan Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor 10288/2011, Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 3.
053/2011 ;
Bahwa Suryagunadi, Jon Afrizal, Masri Husen, SH, PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk, Koperasi Simpan Pinjam "Jasa" Pusat, Resnizar
Anasrul, SH, Nining Puspitaningtyas, SH, Kantor Badan Pertanahan Nasional Bandung haruslah ditarik menjadi pihak atau Partij dalam 4.
Bantahan a quo ;
Bahwa Para Pembantah tidak melibatkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung (KPKNL Bandung) dalam surat Bantahannya, perlu Para Pembantah ketahui, Objek sengketa aquo yang sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan
Gegerkalong sekarang telah beralih kepemilikan kepada Terbantah I secara sah menurut hukum melalui proses pelelangan terbuka di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung, sudah
sepatutnya dalam surat Bantahan Para Pembantah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung dijadikan pihak/Partij dalam 5.
Bantahan a quo;
Bahwa menurut pendapat dari ahli Hukum Perdata M. YAHYA
HARAHAP dalam buku Hukum Acara Perdata hal 117 alinea ke dua menjelaskan sebagai berikut:
"Untuk menghindari terjadinya kekurangan pihak dalam gugatan, lebih
baik menarik pihak ketiga yang bersangkutan sebagai pihak daripada menjadikannya sebagai saksi, dengan jalan menariknya sebagai Tergugat, memberi jaminan kepada Penggugat bahwa gugatannya tidak mengandung cacat plurium litisconsorsium;
Bahwa Menurut yang terdapat dalam Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 2438/SIP/ 1980 tertanggal 22 Maret 1980 yang menyatakan:
"untuk gugatan yang para pihaknya tidak lengkap, maka gugatan
tersebut tidak dapat diterima", Oleh karenanya bagaimana mungkin
Para Pembantah tidak mengikut sertakan pihak pihak yang tersebut diatas sebagai pihak dalam perkara a-quo yang secara jelas, bahwa
pihak-pihak tersebut mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan Bantahannya;
yang
didalilkan
Halaman
oleh
Para
Pembantah
dalam
14 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
IV
EKSEPSI OBSCUUR LIBEL (BANTAHAN PARA PEMBANTAH TIDAK JELAS, TIDAK LENGKAP, BIAS DAN KABUR) 1.
Bahwa Bantahan Para Pembantah tidak jelas/tidak terang atau isinya
gelap (onduidelijk) serta Posita atau fundamentum petendi tidak
menjelaskan dasar hukum (rechts ground) dan dasar fakta (fetelik
ground) kejadian atau peristiwa yang mendasari bantahan dalam hal
2.
ini dalil bantahan seperti itu tidak memenuhi syarat formil;
Bahwa Bantahan Para Pembantah sangat mengada ngada dan tidak berdasar sama sekali, Para Pembantah mendalilkan sebagai pemilik
yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174-A Bandung sesuai dengan Sertipikat
Hak Milik Nomor 869/Kelurahan Gegerkalong padahal sebenamya
secara dafacto dan de jure tanah dan bangunan tersebut sekarang tercatat
dalam
Sertipikat
Hak
Milik
Nomor
1929/Kelurahan
Gegerkalong Hilir atas nama Sunardi dimana sebelumnya telah 3.
beberapa kali terjadi pengalihan hak kepemilikan;
Bahwa oleh karena hal tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim
yang memeriksa dan memutus perkara ini menyatakan menolak Bantahan
Para
Pembantah
seluruhnya
atau
setidak-tidaknya
menyatakan Bantahan Pembantah tidak dapat diterima (niet B.
ontvankelik verklaard);
DALAM POKOK PERKARA
1.
2.
3.
Bahwa apa yang Terbantah II kemukakan pada bagian eksepsi mohon dianggap termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jawaban dalam pokok perkara aquo ;
Bahwa Terbantah II menolak dengan tegas-tegas seluruh dalil-dalil
yang dikemukakan oleh Para Pembantah, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Terbantah II dalam Jawaban ini;
Bahwa Terbantah II menolak keras dalil Para Pembantah yang pada intinya menyatakan bahwa sebidang tanah seluas 466 m2 berikut
bangunan/rumah diatasnya yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir
Nomor 174-A RT.001/RW.008 kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Kota Bandung merupakan milik dari Para
Pembantah selaku ahli waris dari Endang Rukhiyat, aim berdasarkan Sertipikat Nomor 869/Kelurahan Gegerkalong atas nama Endang Rukhiyat;
Halaman
15 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
Bahwa dalil para Pembantah diatas terkesan sangat mengada-ada, Para Pembantah telah menyusun bantahan secara tidak teliti dan
sekedamya sehingga Bantahan A quo menjadi tidak terarah tidak jelas, tidak beralasan hukum sama sekali karena objek tersebut
bukanlah milik dari Para Pembantah selaku ahli waris dari Endang Rukhiyat seperti yang didalilkan dalam surat Bantahan Para
Pembantah, akan tetapi objek sengketa tersebut tercatat dan
terdaftar di BPN adalah sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong sebagaimana diuraikan dalam gambar
Situasi
tanggal
23-12-1985
asal
dari
Sertipikat
M.869/Gegerkalong berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-6-1993 ;
Bahwa objek sengketa (tanah dan bangunan yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kola Bandung wilayah Bojonagara, kecamatan Sukasari,
sebagaimana diuraikan dalam gambar Situasi tanggal 23-12-1985 dengan luas 466 m2, setempat dikenal dengan jalan Gegerkalong Hilir) sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan
Gegerkalong, telah dijadikan jaminan oleh Terbantah III atas fasilitas kredit yang diterimanya dari Terbantah II sesuai dengan Perjanjian
Kredit Nomor 970/PK-SME/WIL-BDG/l 1 tertanggal 6 selanjutnya disebut ("Perjanjian Kredit");
4. Bahwa penyerahan jaminan tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama secara sah dan sempurna menurut hukum yang berlaku sebagaimana yang tercantum dalam Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Pertama Nomor 10288/2011 jo. Akta
Pemberian Hak Tanggungan Nomor 853/2011 tanggal 05 Agustus 2011;
5. Bahwa Sertifikat Hak Tanggungan tersebut memuat irah-irah "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", merupakan suatu Akta
yang
otentik
yang
mempunyai
kekuatan
Eksekutorial,
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (2,3) Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, yang berbunyi:
"Sertipikat Hak Tanggungan membuat irah-irah dengan kata-
kata "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA ", yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
Halaman
16 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana secara sah 6.
dan mengikat secara hukumpositif yang berlaku di Indonesia".
Bahwa sebelum jaminan diterima sebagai jaminan atas pemberian
Fasilitas Kredit oleh Terbantah II kepada Terbantah III, Terbantah II telah memeriksa keabsahan kepemilikan atas jaminan tersebut dan sesuai dengan hasil dari pengecekan ke Kantor Pertanahan
Kota Bandung, bahwa objek sengketa telah sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong tercatat
atas nama Terbantah III berdasarkan AJB no 675 tertanggal 7.
6 Juli 2011,;
Bahwa hal tersebut berkesesuaian dengan ketentuan yang terdapat
dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang selengkapnya berbunyi:
SERTIFIKAT MERUPAKAN SURAT TANDA BUKTI HAK yang
berlaku sebagai alat pembuktian gang kuat, mengenai data fisik dan
data yuridis yang termuat didalamnya, sepanjang data tersebut sesuai 8.
dengan
bersangkutan";
data
yang
ada
dalam
buku
tanah
yang
Bahwa dalam peijalanannya Terbantah III telah lalai/ wanprestasi dalam melakukan kewajibannya membayar angsuran kepada
Terbantah II atas fasilitas kredit yang diterimanya, sehingga Terbantah II melayangkan beberapa kali Surat Peringatan kepada Terbantah
III
untuk
menyelesaikan
kewajibannya
membayar
angsuran sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah disepakati dan ditandatanganinya, akan tetapi Terbantah III tidak mengindahkan surat Peringatan tersebut;
Bahwa dikarenakan Terbantah III tidak mempunyai itikad baik untuk menunaikan kewajibannya kepada Terbantah II, akhimya Terbantah
II
mengajukan
permohonan
lelang
eksekusi
Hak
Tanggungan atas Objek Jaminan a quo kepada KPKNL (KANTOR
PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG) BANDUNG dan kemudian 9.
Terbantah
II
mengirimkan
Surat
Pelaksanaan Lelang kepada Terbantah III (Debitur);
Pemberitahuan
Bahwa objek jaminan hak tanggungan a quo tersebut diatas telah
laku teijual melalui pelelangan yang kedua kali yang di laksanakan di
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG)
Halaman
17 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
BANDUNG pada hari rabu tanggal 29 Februari 2012 dengan
pemenang lelang yaitu Terbantah I sesuai dengan Salinan Risalah Lelang Nomor 217/2012 tertanggal 29 Pebruari 2012 yang dikeluarkan oleh KPKNL Bandung;
10. Bahwa pelelangan umum yang dilakukan oleh Terbantah II atas Objek Jaminan Hak Tanggungan a quo sebagaimana tersebut diatas merupakan suatu upaya dan langkah terakhir yang dapat ditempuh
oleh Terbantah II selaku Kreditur yang beritikad baik untuk mengambil pelunasan piutangnya, dimana hal tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan yang disepakati oleh dan antara Terbantah III dengan TERBANTAH II dalam Pasal 2 APHT, yang berbunyi: "Jika
Debitor
KEWAJIBAN
_(in
cassu
UNTUK
Terbantah
MELUNASI
III)
TIDAK
UTANGNYA,
MEMENUHI
berdasarkan
perjanjian utang-piutang tersebut diatas oleh Pihak Pertama (in cassu Terbantah III), Pihak Kedua (in cassu TERBANTAH H) selaku
pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan dan untuk itu kuasa,
untuk TANPA PERSETUJUAN TERLEBIH DAHULU dari Pihak Pertama (in cassu Terbantah HI) MENJUAL ATAU SURUH
MENJUAL DIHADAPAN UMUM SECARA LELANG. Objek Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian".
11. Bahwa Pelelangan terhadap Objek Jaminan a quo dilaksanakan telah sesuai berdasarkan ketentuan
Pasal 6 Undang-Undang Hak
Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 :
Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut;
Pasal 20 Ayat 1
"(1). Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan:
a. hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk MENJUAL
OBJEK HAK TANGGUNGAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6: atau
b. titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggimgan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), objek
Halaman
18 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
Hak Tanggungan DIJUAL MELALUI PELELANGAN UMUM
menurut tata cara vang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untnk pelunasan piutang pemegang
Hak Tanggungan dengan hak mendahului dari pada kreditorkreditor lainnya."
13. Bahwa terhadap pelaksanaan lelang atas Objek Jaminan, pada hari Rabu tanggal 29 Februari 2012 bertempat di kantor KPKNL Bandung,
hal mana sebelumnya tel ah terlebih dahulu diberitahukan Terbantah
II kepada Terbantah III selaku debitur melalui surat Pemberitahuan
Pelaksanaan Lelang melalui media masa pada harian Galamedia, hal tersebut berarti tidak hanya Terbantah III yang mengetahui akan dilaksanakannya lelang terhadap Objek Jaminan Hak Tanggungan a quo akan tetapi khalayak ramai juga mengetahuinya ;
14. Bahwa
pengumuman
dun
pemberitahuan
pelaksanaan
lelang
terhadap Objek Jaminan tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 angka 3 junto Pasal 43 ayat 1 tentang Petunjuk pelaksanaan lelang nomor 93/PMK.06/2010, yangberbunyi: Pasal 1 angka 3 :
"Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada masyarakat
tentang akan adanya Lelang dengan maksud untuk menghimpun peminat
lelang
berkepentingan".
dan
pemberitahuan
kepada
pihak
yang
Pasal 43 ayat 1 :
"Pengumuman Lelang dilaksanakan melalui surat kabar harian yang terbit di kota/kabupaten tempat barang berada".
15. Bahwa dengan demikian terbukti pelelangan atas Objek Jaminan Hak Tanggungan a quo yang telah dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 29 Februari 2012 berdasarkan Risalah Lelang telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tentang pelelangan baik seeara teknis maupun procedural maka suatu hal yang sah
dan patut menurut hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara
aquo, menyatakan
bahwa
TERBANTAH II
merupakan kreditur yang beritikad baik, sehingga dari dan oleh
karenanya upaya pelelangan umum atas Objek Jaminan Hak Tanggungan dalam perkara aquo adalah sah dan berharga
Halaman
19 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
16. Bahwa upaya pelelangan atas Objek Jaminan Hak Tanggungan
A quo sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta
prosedur pelelangan yang ada sehingga tindakan pelelangan atas Objek Jaminan Hak Tanggungan A quo adalah tindakan yang
dilindungi dan berdasarkan atas hukum, sehingga Terbantah I selaku pembeli lelang atas Objek Jaminan Hak Tanggungan haruslah dilindungi sebagaimana ditegaskan pada Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 314 K/TUN/1996 tanggal 29 Juli 1998 yang menyebutkan : Pembeli lelang tanah eksekusi pengadilan yang dilaksanakan oleh kantor lelang negara harus mendapatkan perlindungan hukum ;
17. Bahwa perlindungan hukum atas pembeli yang baik adalah
merupakan "azas kepastian hukum" yang harus dipertahankan; sedangkan yang dimaksud dengan "Pembeli yang baik" adalah
pembeli yang memenuhi persyaratan hukum, Pembeli berdasarkan
lelang eksekusi adalah Pembeli yang baik karena telah memenuhi persyaratan hukum, dimana berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik
Indonesia
Nomor
:
1230
K/Sip/
1980
menyebutkan "Pembeli yang beritikad baik harus mendapatkan perlindungan hukum"
Bahwa lagi pula bila tidak ada perlindungan hukum bagi pembeli berdasarkan lelang eksekusi maka hal itu jelas-jelas menghancurkan pilar-pilar penegakan hukum antara lain: a.
Invalidasi atau degradasi hukum terhadap kantor lelang atau
b.
Invalidasi atau degradasi hukum terhadap lembaga hak
c.
Invalidasi atau degradasi hukum terhadap kekuatan hukum
Lembaga Lelang Eksekusi.
tanggungan dan lembaga Perbankan.
suatu Putusan Pengadilan yang berkekuatan tetap jo. Pasal 224
HIR ; yang menetapkan bahwa hak tanggungan sama dengan Putusan berkekuatan tetap ; sehingga bersifat Executable.
18. Bahwa Terbantah II menolak keras dalil Para Pembantah yang pada intinya menyatakan :
" .... alamat objek sebagaimana dimaksud dalam Penetapan Nomor
Halaman
20 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
22/PDT/EKS/2012/HT/PN/BDG adalah merupakan tempat tinggal Para Pembantah, yaitu jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174.A, namun terdapat kejanggalan yang sangat signifikan yaitu berkaitan dengan dasar kepemilikan sebagaimana disebutkan dalam Penetapan yaitu
Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kel. Gegerkalong atas nama SUNARDI,
Padahal sesungguhnya
berdasarkan
bukti
otentik
kepemilikan Para Pembantah objek dimaksud, yaitu Sertifikat Hak Milik No869/Kel.Gegerkalong atas nama Endang Rukhiyat....Dsb" 19. Bahwa
Objek
tanah
dan
bangunan
yang
terletak di
jalan
Gegerkalong Hilir Nomor 174.A RT. 001 RW. 008 merupakan objek tanah dan bangunan yang tercatat dan terdaftar di Kantor Badan
Pertanahan Nasional Bandung sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong sebagaimana diuraikan dalam gambar
Situasi
tanggal
23-12-1985
asal
dari
Sertipikat
M.869/Gegerkalong berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-6-1993.!;
20. Bahwa tidak beralasan dan berdasar hukum dalil para Pembantah yang meminta penundaan pelaksanaan eksekusi pengosongan berdasarkan
Penetapan
Nomor
22/PDT/EKS/2012/HT/PN.BDG,
karena Penetapan A quo telah sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia;
Berdasarkan uraian-uraian terbantah II diatas, bersama ini Terbantah II Mohon agar yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo memberi putusan dengan amar sebagai berikut: DALAM PROVISI
DALAM EKSEPSI
Menolak tuntutan provisi dari Para Pembantah Menerima seluruh eksepsi dari Terbantah II.
Menyatakan Pengadilan Negeri Bandung tidak berwenang mengadili Bantahan Para Pembantah (EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT).
Menyatakan Objek Bantahan Para Pembantah Bukan Milik Para Pembantah (Exceptio Domini).
Menyatakan Bantahan Pembantah Kurang Pihak (PLURIUM LITIS KONSORSIUM).
Halaman
21 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
Menyatakan Bantahan Para Pembantah kabur / tidak jelas (OBSCUUR LIBEL).
Menyatakan menolak Bantahan Para Pembantah setidak- tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard); DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Bantahan Para Pembantah untuk selumhnya;
2. Menyatakan Para Pembantah merupakan Para Pembantah yang tidak beritikad baik;
3. Menyatakan objek tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 174.A, merupakan objek tanah dan bangunan merupakan tercatat dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan Gegerkalong sebagaimana
diuraikan dalam gambar Situasi tanggal 23-12-1985 asal dari Sertipikat M.869/Gegerkalong
berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-6-1993 ;
Negara
4. Menyatakan Sah dan Berharga Sertipikat Hak Milik Nomor 1929/Kelurahan
Gegerkalong sebagaimana diuraikan dalam gambar Situasi tanggal 23-121985
asal dari Sertipikat M.869/Gegerkalong berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 17-61993;
5. Menyatakan sah dan berharga Sertipikat flak Tanggungan 10288/2011 jo. Akta Pemberian Flak Tanggungan Nomor 853/2011 tanggal 05 Agustus 2011;
6. Menyatakan sah dan berharga Risalah Lelang Nomor 217/2012 tertanggal 29 Pebruari 2012 ;
7. Menyatakan Terbantah II merupakan Kreditur yang baik dan benar;
8. Menyatakan Terbantah I merupakan Pembeli yang beritikad baik dan harus dilindungi oleh hukum;
9. Menyatakan
sah
2012/HT/PN.BDG;
dan
berharga
Penetapan
Nomor
22/PDT/EKS/
10. Menghukum Para Pembantah untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
Mengutip dan memperhatikan semua uraian yang tercantum dalam turunan
resmi Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG tanggal 30 Januari 2014, yang amar selengkapnya sebagai berikut : DALAM PROVISI;
- Menolak Permohonan Provisi Para Pembantah ;
Halaman
22 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
DALAM EKSEPSI: -
Menolak Eksepsi Terbantah I dan Terbantah II untuk seluruhnya ;
1.
Menyatakan Para Pembantah adalah Pembantah yang tidak baik dan tidak
DALAM POKOK PERKARA : benar; 2. 3.
Menyatakan Bantahan Para Pembantah tidak dapat diterima ;
Menghukum Para Pembantah untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 1.291.000,- (satu juta dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Pernyataan Permohonan Banding
Nomor 17/Pdt. B/2014/PN.Bdg yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan
Negeri Bandung, pada hari Selasa tanggal 11 Februari 2014, Para Pembanding semula Para Pembantah telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Bandung Nomor 175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG tanggal
30
Januari 2014; -------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan Pemberitahuan Pernyataan Banding yang
ditanda
tangani
oleh
Jurusita
Pengadilan Negeri
permohonan banding oleh Pembanding/ Pembantah
Bandung,
pengajuan
tersebut diatas telah
diberitahukan secara patut kepada Para Terbanding/ Tergugat I pada tanggal 16
Juni 2014, Terbanding II/Tergugat II pada tanggal 20 Maret 2016, dan kepada Terbanding III/Tergugat III pada tanggal 16 Juni 2014; -------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Para Pembanding semula Para
Pembantah tidak mengajukan memori banding; -----------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pemberitahuan Memeriksa Berkas
Perkara Nomor 175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG tanggal 30 Januari 2014 yang ditanda
tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung, kedua belah pihak
yang berperkara telah diberikan kesempatan untuk mempelajari/ memeriksa berkas perkara (inzage), kepada Para Pembanding semula Para Pembantah pada
tanggal 19 Agustus 2014, kepada Terbanding I dan II, semula Terbantah I dan II
pada tanggal 20 Agustus 2014 dan kepada Terbanding III semula Terbantah III pada tanggal 21 Agustus 2016, sebelum berkas tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa dalam tingkat banding; ------------------------------------Menimbang,
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA : bahwa
permohonan
banding
dari
Pembanding
semula
Pembantah, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
Halaman
23 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;------------------------------
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding mencermati
keberatan Pembanding semula Pembantah ,dihubungkan dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama, menurut pendapat Majelis Hakim tingkat
banding materi keberatan tersebut pada prinsipnya telah dipertimbangkan dengan benar, sehingga oleh Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa putusan perkara a quo sudah tepat dan benar serta beralasan hukum, sehingga oleh Majelis Hakim tingkat banding
disetujui dan diambil alih sebagai pertimbangan
sendiri dalam memutus perkara ini, serta menjadi bagian dari dan telah termuat dalam putusan;-------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa
berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor
175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG tanggal
30 Januari 2014 yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat banding tersebut haruslah dikuatkan;-------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding semula Para Pembantah
tetap berada di pihak yang kalah , oleh karenanya di dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan;---------------------------------------------------
Mengingat Pasal 134 HIR dan peraturan hukum lainnya yang bersangkutan
dengan perkara ini; ------------------------------------------------------------------------------------M E N G A D I L I : -
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Pembantah ;--------
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 30 Januari 2014,
Nomor 175/Pdt.Bth/2013/PN.BDG. yang di mohonkan banding tersebut;--------Menghukum
biaya
Para Pembanding semula Para Pembantah
perkara
dalam
kedua
tingkat
peradilan,
yang
untuk membayar dalam
tingkat
banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000 ( Seratus Lima puluh ribu rupiah ) ;
DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari SENIN tanggal 20 JUNI 2016 oleh kami : HARTONO ABDUL MURAD, SH.MH., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku Ketua Majelis, dengan
S U L A I M A N, SH.MH., dan
SYAFARUDDIN,SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan surat
Halaman
24 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.
penetapan
Ketua
Pengadilan
Tinggi
Jawa
Barat
tanggal
27
APRIL
2016
Nomor 203/PEN/PDT/2016/PT.Bdg ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, putusan mana diucapkan pada hari 22 JUNI 2016,
RABU
tanggal
dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh ABDUL FATAH,SH., Panitera Pengganti, tetapi tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA
Ttd
Ttd
S U L A I M A N, SH.MH.,
HARTONO ABDUL MURAD, SH.MH.,
Ttd S Y A F A R U D D I N, SH.,
PANITERA PENGGANTI
Ttd ABDUL FATAH,SH.
Perincian Biaya : - Materai
- Redaksi
............…….
.....................
- Pemberkasan .................. Jumlah
Rp.
Rp.
6.000,-
5.000,-
Rp. 139.000,-
Rp. 150.000,-
( seratus lima puluh ribu rupiah )
Halaman
25 dari 25 Putusan Nomor 110/Pdt/2016/PT.Bdg.