P U T U S A N
Nomor : 351/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ;
Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
ARI SYARIF HIDAYAT Cs ahli waris Alm. Rd. PURWO SUWIGNYO alias Rd. PURWO
alias
ADEN,
dalam
hal
ini
memberikan
kuasa
kepada
1.
PENGADILEN GINTING, S.H., 2. ALI YINAH LUBIS, S.H., & Patner, Advokat,
beralamat di Jalan Jl.Kencana Blok C 4a No.17 Villa Serpong BSD, Tangerang berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 November 2015 ;
Sebagai Pembanding, semula sebagai Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi ;
L a w a n: 1. PT. GAPURA PRIMA Tbk, berkedudukan di Bleza Grand ITC Permata
Hijau Jl.Letjen Supeno No.34 Jakarta Selatan yang diwakili oleh Direktur Utama, dalam hal ini memberikan kuasa kepada ZAINAL MANANI,
S.H.,C.N, FIRMANSYAH ADNAN, S.H, dan ZENO JUSTICIANO, S.H Advokat, beralamat di Sovereign Plaza 21 Floor J.TB Simatupang Kav, 36, 12430, Jakarta Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Janjuari 2016 ;
Sebagai Terbanding I, semula sebagai Tergugat I Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
2. H. ENTONG Bin DULMAJID alias DULPATETIH, beralamat di Kampung
Situ Pete RT.01/RW.10 Kelurahan Sukadamai kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor Propinsi Jawa Barat ;
Sebagai Tebanding II, semula sebagai Tergugat II;
3. Drs.
MUSTAQIM,
beralamat
di.
Jl.Dr.Semeru
142
Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ;
RT.001/RW.006
Sebagai Terbandingm III, semula sebagai Tergugat III ;
4. H. MUCHTAR Bin H.SYUKUR, beralamat di Kedung Badak RT.002/ RW.002 Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor,
halaman 1 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
dalam hal ini memberikan kuasa kepada Beny Mahyudin, S.H.,Msi.,
Djalaluddin Riva’i,S.H Advokat pada Kantor Beny Mahyudin, S.H., Msi & Rekan , beralamat di Jl. H. Achmad Sobana, S.H. No.107 Kota Bogor Jawa Barat berdasarkan Surat Kuasa tanggal 28 Nopember 2014 ; Sebagai Terbanding IV, semula sebagai Tergugat IV;
5. H. AHMAD Bin AMUD, beralamat di Kampung Situ Pete RT.03/RW.08
Sukadamai, Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor, dalam hal ini memberikan
kuasa
kepada
Beny
Mahyudin,
S.H.,Msi.,
Djalaluddin
Riva’i,S.H Advokat pada Kantor Beny Mahyudin, S.H.,Msi & Rekan , beralamat di Jl.H.Achmad Sobana, S.H No.107 Kota Bogor Jawa Barat berdasarkan Surat Kuasa tanggal 28 Nopember 2014 ;
Sebagai Terbanding V, semula sebagai Tergugat V; Dan : 1. KEPALA KELURAHAN MEKARWANGI KECAMATAN TANAH SEREAL
KOTA BOGOR, beralamat di Kelurahan Mekar Wangi Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor ;
Sebagai Turut Terbanding I, semula sebagai Turut Tergugat I;
2. Notaris KURNIA ARYANTI, S.H, beralamat di Raden Saleh Raya No.36 E Karang Mulia Kota Tangerang, ;
Sebagai Turut Terbanding II, semula sebagai Turut Tergugat II;
3. Notaris DIAN TRIANAWATY , berelamat di Jl.K.H.Soleh Iskandar No.5 Tanah Sereal Bogor ;
Sebagai Turut Terbanding III, semula sebagai Turut Tergugat III;
4. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BOGOR, beralamat di Jl.A.Yani No.41 Kota Bogor ;
Sebagai Turut Terbanding IV, semula sebagai Turut Tergugat IV; Pengadilan Tinggi tersebut;
Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat
di Bandung
tanggal 15 Agustus 2016, Nomor 351/PEN/PDT/2016/PT.BDG tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr ;
halaman 2 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
TENTANG DUDUK PERKARA :
Membaca surat gugatan tanggal 21 Oktober 2014 yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 21 Oktober 2014
dalam Register Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr , telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa R. Purwo Suwigno semasa hidupnya menikah dengan
perempuan bernama Raden Nganten Siti Karmini dan meninggalkan ahli waris yaitu Ari Syarif Hidayat Cs. Selaku Penggugat dalam perkara ini
sesuai
dengan
N0.20/Pdt.P/2009/PA.Bgr,
Penetapan
Pengadilan
Agama
Bogor
2. Bahwa almarhum R. Purwo Suwignyo alias Rd.Purwo alias Aden
mempunyai hak atas tanah seluas 36.050,- m2 terdiri dari dua bidang dan berdekatan satu hamparan tanpa dipisah oleh Persil 178 karena
Persil 178 adalah sebelah Timur Persil 177 dan masih dibatasi kali yang tercatat dengan C Girik (Ketetapan Pajak Hasil Bumi) N0.1062
Persil 177 S III seluas 28.550 m² dan Persil 179 S III seluas 7500 m² terletak di Kampung Cimanggis Rt.01/Rw.01 Kelurahan Mekarwangi Kecamatan
Tanah
Sareal
Kota
Bogor
dahulu
Desa
Kencana
Kecamatan Semplak Kabupaten Bogor dengan Batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat
: Blok Sengon / kampung Cimanggis
: Kali/batas kelurahan Mekar Wangi - Kelurahan Kencana.
: Makam / batas Kelurahan Sukadamai
: Blok Balong
untuk selanjutnya disebut Tanah Terperkara.
3. Bahwa Rd.Purwo Suwigno semasa hidupnya dan juga ahli warisnya
belum pernah menjual, mengalihkan atau menjaminkan tanah tersebut baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain baik kepada perorangan maupun kepada perusahaan .
4. Bahwa tanah R.Purwo Swignjo tersebut seluruhnya digarap/dikerjakan
oleh penduduk setempat antara lain Bapak Alim, Bapak Omat, Bapak Abdulmajid alias Dulpatetih (orang tua tergugat lII dan hasil garapan tersebut sebagian diserahkan oleh penggarap kepada Raden Purwo
dan setelah Raden Purwo meninggal dunia pembagian hasil tersebut selanjutnya diterima oleh anaknya Rd. Ahmad Asep.
halaman 3 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
5. Bahwa secara tanpa hak Tergugat II telah menjual sebagian tanah
Penggugat kepada Tergugat I sesuai dengan pelepasan hak Nomor 01 Tanggal 01 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Notaris KURNIA ARYANI , SH Turut Tergugat II beralamat di Jalan Raden Saleh Raya N0.36 E Karang Mulya Kota Tangerang.
6. Bahwa pelepasan hak yang dilakukan oleh Tergugat II kepada Tergugat I atas tanah penggugat adalah telah bertentangan dengan hukum
karena Tergugat II tidak pernah membeli tanah terpekara dari
Penggugat dan dalam akta pelepasan hak NO.01 tanggal 01 Desember 2012 tersebut Tergugat II Menyatakan "dalam melakukan tindakan hukum dalam Akta ini, tidak perlu peresetujuan siapapun ,selaku pihak
yang'melepaskan" pada hal tidak ada bukti kepemilikan Tergugat II dalam pelepasan hak atas tanah tersebut.
7. Bahwa Tergugat III bekerja sama dengan Tergugat IV dan Tergugat V pernah
memalsukan
Girik
1062
atas
nama
Rd.Purwo
yaitu
menggunakan Girik Palsu mengadakan Perdamaian dengan Tergugat II dan Tergugat I guna mendapatkan konpensasi dari Tergugat I yaitu
Akta Perdamaian N0.7 tanggal 11 Juli 2008 dan sebagai konpensasi dari perdamaian tersebut Tergugat ill bersama dengan Tergugat IV dan Tergugat V menyerahkan Girik NO.1062 atas nama Purwo Rd.kepada
Tergugat I melalui Kuasa Tergugat II dan Tergugat I menyerahkan uang konpensasi kepada Tergugat III sebesar Rp.400.000.000.-(empat ratus
juta rupiah) dan Tergugat 1 bersedia membeli tanah yang dikuasai oleh Tergugat II , oleh karena itu sangat jelas alasan Tergugat I mau
membeli tanah dari Tergugat II karena Perdamaian N0.7 tanggal 11 Juli 2008;
8. Bahwa dengan adanya Girik 1062 atas nama Rd.Purwo yang
dipalsukan oleh Tergugat III bekerjasama dengan Tergugat IV dan
Tergugat V dan mengadakan Perdamaian dengan Tergugat I untuk mendapatkan uang konpensasi dari Tergugat I sesuai dengan Akta
Perdamaian N0.7 tanggal 11 Juli 2008 sehingga Tergugat I mau membeli tanah yang dikuasai oleh Tergugat II telah ada Putusan
Pidana N0.323/Pid./B/2010/PN.Bgr. yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
9. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka telah terbukti Tergugat I
menguasai tanah Penggugat dengan Melawan Hukum karena orang
halaman 4 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
yang melepaskan hak atas tanah tersebut kepada Tergugat I adalah Te-gugat II yang tidak mempunyai bukti Kepemilikan hak atas tanah . f
10. Bahwa secara melawan hukum tergugat II menjual tanah Penggugat
kepada'Tergugat I sesuai dengan Akta Peiepasn Hak No.01 Tanggal 1 Desember 2012 seluas 15.000^2 tapi Tergugat I menguasai seluruhnya
tanah Penggugat sehingga jelas tergugat I telah melakukan Perbuatan melawan hukum.
11. Bahwa Tergugat I sedang melakukan kegiatan pembangunan diatas tanah yang menjadi objek perkara a quo sehingga Penggugat mohori kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini agar dapat kiranya memutuskan putusan sela sebagai berikut:
- Menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya. - Menghukum
Tergugat untuk menghentikan sementara kegiatan
pembangunan diatas tanah objek perkara a quo sampai adanya putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
12. Bahwa karena Tergugat I menguasai tanah Penggugat dengan melawan hukum maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini agar menghukum Tergugat I menyerahkan tanah
Penggugat yang menjadi objek perkara ini kepada Penggugat dalam keadaan.kosong seketika setelah adanya putusan hakim.
13. Bahwa karena gugatan Penggugat dalam perkara ini disertai dengan
bukti-bukti yang kuat maka penggugat mohon agar putusan hakim
dalam perkara Ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun para Tergugat banding dan kasasi (uitvoerbaar bijj voorraad);
14. Bahwa Turut Tergugat I apabila telah mengeluarkan surat-surat
keterangan yang berhubungan dengan tanah objek perkara a quo,Turut Tergugat II sehubungan dengan Akta Pelepasan Hak N0.1 tanggal 1
Desember 2012, Turut Tergugat III sehubungan dengan Akta
Perdamaian NO.7 (tujuh) tanggal 11 Juli 2008 dan Turut Tergugat IV harus tunduk kepada putusan hakim dalam perkara ini.
15. Untuk menjaga gugatan penggugat tidak sia-sia dan tanah objek perkara ini tidak dialihkan kepada pihak lain maka penggugat mohon agar diletakkan sita jaminan (Coservatoir beslag) atas tanah objek perkara a quo.
16. Penggugat mohon kepada majelis hakim yang mengadili perkara ini agar menghukum para tergugat denda RP.10.000.000,- (sepuluh juta
halaman 5 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
rupiah) perhari apabila lalai melaksanakan putusan hakim dalam perkara ini.
Berdasarkan alasan hukum tersebut diatas maka Penggugat mohon
kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini dapat mengambil keputusan sebagal berikut:
DALAM PROVISI :
Menghukum Tergugat I untuk menghentikan sementara kegiatan Pembangunan
diatas objek tanah perkara a quo sampai adanya putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
DALAM POKOK PERKARA 1. 2. 3.
Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan diatas tanah objek perkara ini.
Menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah atas tanah yang menjadi objek perkara a quo yaitu tanah Persil 177 S III seluas
28.550 m² dan tanah Persil 179 S III seluas 7.500 m2 sesuai dengan C/Girik (Ketetapan Pajak hasil Bumi) NO.1062 Kampung Cimanggis Rt.01/Rw.01 Kelurahan Mekarwangi Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor dahulu Desa 4.
Kencana Kecamatan Semplak Kabupaten Bogor;
Menyatakan dalam hukum Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum menguasai tanah Penggugat bekerja sama dengan Tergugat II,Tergugat III,Tergugat IV dan Tergugat V
5.
Menghukum Tergugat I untuk menyerahkan tanah yang menjadi objek perkara
6.
Menghukum para tergugat dengan denda Rp.10.000.000.-(sepuluh juta rupiah )
7.
Menghukum para tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
8.
Menyatakan Putusan Hikim dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
a quo kepada penggugat dalam keadaan kosong.
perhari apabila lalai melaksanakan putusan hakim dalam perkara ini. ini.
dahulu walaupun para Tergugat banding dan kasasi (Uit Voerbaar bij voorraad).
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain Penggugat mohon keadilan adilnya(tx ae quo et bono) ;
halaman 6 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Membaca, gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut
pihak Tergugat I Konvensi/Penggugat Rekonvensi memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: I. KONPENSI
DALAM EKSEPSI A. Eksepsi Kompetensi Absolut Wewenang Pengadilan Agama
Penggugat dalam gugatannya mendalilkan sebagai ahli waris Rd. Poerwo, namun
berdasarkan Putusan Pengadllan Negeri Bogor No. : 99/PdtG/2008/PN. Bgr.,(bukti Tergugat I),tercermin bahwa masih ada ahli waris lain selain Penggugat yaitu
Fransiscus Ali Abadi (anak dari Rd. Poerwo dengan istrinya yang di Semarang)., oleh karena itu maka seharusnya masalah kewarisan ini diputuskan oleh Pengadilan
Agama lebih dahulu sebelwn Pengadilan Negeri Bogor memeriksa pokok perkara ini, untuk menentukan siapakah yang sebenarnya sebagai ahli waris Rd.Poerwo.
Bahwa masalah penentuan ahli waris ini adalah merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Agama, dan oleh karena Pengadilan Negeri Bogor harus menyatakan
tidak berwenang memeriksa & mengadili perkara ini Berdasarkan pasal 49 UU. No. : 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama ditegaskan:
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama islam di bidang :
a. Perkawinan
b. Kewarisan wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam c. Wakaf dan shodakoh Dst…
Bidang kewarisan sebagaimana dirnaksud dalam ayat l huruf b ialah
penen- tuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta
peninggalan, penentuan mengenai bagian masing-masing ahli waris dan melaksanakan pembagian harta peningggalan tersebut.
Bahwa oteh karena telah terbukti gugatan para Penggugat ini meropakan
wewenang dari Pengadilan Agama maka Demi Hukum Pengadilan Negeri Bogor
tidak berwenang memeriksa & mengadili perkara ini, oleh karena itu sudilah kiranya
Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan Sela yang
intinya bahwa Pengadilan Negeri Bogor menyatakan tidak berwenang memeriksa & mengadili perkara ini.
halaman 7 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
B. Eksepsi Kompetensi Relatif 1. Eksepsi Ne Bis In Idem
Bahwa gugatan penggugat ini harus dinyatakan Ne Bin In Idem, karena
realitanya perkara ini hanya sifatnya ulangan dengan perkara No. Rek. :
125/Pdt/G/2013/PN. Bgr yang telah diputus pada tanggal 02 Juli 2014 yang amarnya berbunyi:
MENGADILI
Mengabulkan Eksepsi dari Tergugat I ic. PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.,
(yang sekarang dalam perkara 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr ini juga sebagai Tergugat I).
Menyatakan Pengadilan Negeri Bogor tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara gugatan No. : No. Rek. : 115/Pdt/G/2013/PN.Bgr.
Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbal dalam perkara ini sejumlah Rp. 11.391.000,-
Berdasarkan Yurispradensi MARI tanggal 13 April 1976 No. 467 K/Sip/1973 ditegaskan bahwa ada tidaknya azaz ne bis in idem tidak. semata-mata
ditentukan oleh para pihak saja, melainkan ditentukan terutama obyek dari sengketa yang sudah diberi status tertentu oleh putusan pengadilan negeri
yang lebih dahulu dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan alasannya adalah sama.
Berdasarkan Yurisprudensi MARI tanggal 06 Desember 1967 No. 145K/Sip/ 1967 ditegaskan "'bahwa yang menjadi hakekat azaz ne bis in idem sematamata ditentukan oleh obyek sengketa yang sama"
Dalam perkara ,No. : 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr. ini, Penggugat telah berbuat
curang, licik dan hendak mengelabuhi hukum, hakim. dengan cara
mendramatisir & mengubah para pihak dengan tendensi agar dlpandang seolah-olah tidak dikatagorikan ne bis in idem, namun hakekat gugatannya
adalah sama dengan perkara terdahulu yaitu perkara 125/Pdt.G/2013/PN.Bgr lni.
Perkara lni Seharusnya dinyatakan ne bis in iden, karena seharusnya
Penggugat pengajukan gugatan ke PTUN terlebih dahulu sesuai dengan amar putusan perkara No. Rek. : 12/Pdt/G/2013/PN.Bgr. (bukti Tergugat I) bukan
mengajukan ulang di PN. Bogor, seperti sekarang ini, karena sesuai amanat
putusan · tersebut ditegaskan bahwa yang berwenang memeriksa & mengadili perkara ini adalah PTUN.
halaman 8 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Dimana salah satu amarnya berbunyi :
Menyatakan Pengailan Negeri Bogor tidak berwenang mengadili untuk memeriksa dan mengadill perkara gugatan No. : No. Rek. : 125/Pdt /G/2013/ PN.Bgr.
Kecurangan, kellicikan lain dari penggugat yang lebih konkrlt adalah
Penggugat mendramatisir dengan menggugat BPN Bogor tetapi tidak meminta agar produk BPN yaitu sertipikat tidak sah, hal ini merupakan kecurangan dengan tendensi menghindari ne bis In Idem yang merupakan kewenangan absolut.
Dalam perkara No Rek. : 125/Pdt/G/2013/PN.Bgr. (bukti Tergugat I) Peng gugat telah mengajukan gugatan kepada Tergugat I cs di Pengadilan Negeri
Bogor dan pada tanggal 2 Juni 2014 telah diputus dengan putusan sela yang
intinya PN. Bogor menyatakan bahwa tidak berwenang memeriksa & mengadili perkara ini, karena yang berwenaog memeriksa & mengadili perkara ini adalah PTUN.
2. Exceptio Obscurum Libelluum
Bahwa gugatan Penggugat harus dinyatakan kabur, karena para Penggugat tidak mampu menunjukan batas-batas tanah yang digugat, terbukti :
Dalam gugatannya ini penggugat mengajukan gugatan terhadap 2 (dua) obyek tanah seluas 36.050 M yaitu persil 177 dan 179, namun penunjukan batasnya
hanya satu batas, padahal seharusnya antara persil 177 & 179 masing-masing mempunyai batas sendiri-sendiri yaitu batas tanah untuk persil 177 dan batas
tanah untuk persil 179 bahkan letak tanah persll 177 dengan 179 adalah berjauhan dan berbeda karena dipisahkan dengan persil 178.
Selain obyek gugatan letaknya & batas-batasnya dipisahkan dengan persil 178, terbukti kedua tanah obyek gugatan /tu blok nya-pun berbeda yaitu "persil
177 adaJah blok PULE, sedangkan persil 179 blok TALANG " haJ ini
membukdkan bahwa batas tanah sengketa tidak hanya satu batas seperti dalam gugatan penggugat halaman 3 (dga), melainkan 2 (dua)batas tanah obyek sengketa.
Tanda batas yang disebutkan oleh Penggugat sebelah Utara adalah
berbatasan dengan blok sengon, sedangkan sebelah barat dengan blok balong, batas tanah seperti ini jelas kabur,karena batas blok adalah sangat
luas dan tidak riel alias kabur bahkan dalam satu blok pemilik tanah bisa berpuluh-puluh pemilik tanah.
halaman 9 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Bahwa tanah yang-dijadikan obyek gugatan yaitu tanah seluas 36.050 M2² pada hakekatnya baik sebagian atau seluruhnya merupakan tanah SHGB No. 7/Mekarwangi an. PT. Perdana Gapuraprima, Tbk, "Tergugat I", yang
realitanya saat ini sudah dibangun perumahan dan sudah dimiliki oleh pihak konsumen, jadi tanda batas tanah sudah tidak ada.
Dalam SHGB No. 7/Mekarwangi an. PT. Perdana Gapuraprima, Tbk, "Tergugat I", luas tanah adalah 7,7 Ha, jadi tidak mungkin penggugat mampu
menunjukan batas tanah seluas 36.050 M². karena tanah selnas 36.050 M2, merupakan bagian dari tanah seluas 7,7 Ha dimana sudah tidak ada tanda batasnya.
Bahwa dalam perkara No. : 99/Pdt. G/2008/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor telah menjatuhkan putusan bahwa perkara tersebut tidak dapat diterima "NO", karena Penggugat tidak mempu menunjukkan batas tanah yang digugat.
Gugatan Penggugat tersebut kabur dan Non Executable, terbukti obyek
sengketa terdiri 2 (dua) bidang tapi batas tanah hanya (1) satu bidang. padahal perolehannya maupun penguasaan & pemilikan tanah yang terakhir juga berbeda-beda.
Sesuai yurisprudensi MARI., tanggal 17 Desember 1995 No. : 962 K/Pdt/1995,
ditegaskan bahwa didalam perkara perdata dimana obyeknya berbeda (dua bidang atau lebih) maka gugatan harus ajukan secara terpisah terhadap
masing-masing obyek sengketa oleh karena itu apabila dalam sengketa penggugat mengajukan gugatan yang obyek sengketa berheda digabung menjadi satu, maka harus dinyatakan tidak dapat dilerima.
Maka berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1075.K/SIP/1980 tanggal 8 Desember 1982, Jo. No. : 492 K/Sip/1970 tanggal 16 Desember
1970 ditegaskan bahwa gugatan yang tidak sempurna, setidak-tidaknya apa yang dituntut kurang jelas, maka harus diputus dengan NO. Oleh karena itu maka sangat beralasan Majelis Hakim yang menangani perkara ini berkenan menyatakan gugatan para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima " niet onvantelijk verclaar".
Berdasarkan yurisprudensi MARI NO. : 586/Pdt/2000 tanggal 23 Mel 2001 dltegaskan bahwa apabila ada perbedaan luas dan batas-batas tanah dalam posila dan petitum, maka petitum tidak mendukung posita, karena itu maka gugatan dinyatakan tidak dapat diterima sebab tidak jelas & kabur.
3. Exceptio Prulium litis Consorsium
halaman 10 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Dalam positanya, penggugat mengakui sebagian tanah sengketa yaitu seluas 22. 256 M² sudah dibangun perumahan dan sudah dimiliki oleh konsumen. dan
oleh karena pemilik sebagian tanah sengketa tersebut tidak dijadikan pihak dalam perkara ini, maka hal ini membuktikan gugatan penggugat ini kurang
pihak, apalagi tanah seluas 22.256 M² tersebut sudah mernpunyai SHGB yang merupakan splitsing dari SHGB No. 7 /Mekarwangi tersebut.
Bahwa eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I inibukan sekedar eksepsi asalasalan, tetapi eksepsi yang betul - betul menyentuh pada akar masalah dalam gugatan ini, karena eksepsi ini menyangkut pelaksanakan putusan &
kepemilikan (eksekusi), jadi seandainya pun –qud non- penggugat menang
perkara, maka perkara ini tidak mungkin bisa eksekusi, karena pemilik terakhir atas tanah sengketa ini akan melakukan daden verzet apabila dilakukan ekesekusi.
Majelis Hakim yang terhormat, memang ada yurisprudensi yang menegaskan
bahwa Penggugat yang berhak menentukan siapa-siapa yang akan digugat, itu boleh jadi apabila eksepsi kurang pihak hanya sekedar pelengkap, misalnya
Lurah, Camat atau penjual tanah sengketa, namun eksepsi kurang pihak yang
diajukan oleh Tergugat I sangat subtansial yaitu masalah kepemilikan & eksekusi.
4. Exceptio on Reclunatlje of Ongegrond
Berdasarkan SHGB No. 7/Mekarwangi an. PT. Perdana Gapuraprima. Tbk, "Tergugat I", luas tanah adalah 7, 7 Ha, terbukti Tergugat I tidak pernah
mempunyai hubungan hukurn dengan penggugat, karena perolehan hak atas tanah oleh Tergugat I sama sekali tidak mutasi dari girik C No. : 1062
melainkan dari pemilik tanah yaitu bukan penggugat. Dengan demikian maka secara yuridis Tergugat I tidak mempunyai Penggugat.
hubungan hukum dengan
5. Exceptio Doli Parasintis
Gugatan penggugat ini diajukan dengan iktikad buruk, terbukti :
a) Gugatan ini hanya spekulasi untuk mendapatkan keuntungan.
b) Gugatan ini didasarkan dengan bukti yang palsu mohon periksa putusan Pengadilan Negeri Bogor dalam perkara Pidana No. : 323/Pid/B/2010/PN.
Bgr., dalam putusan tersebut diputuskan bahwa Girik C No.: 1062 an Poerwo adalah PALSU.
Oleh karena telah terbukti gugatan yang diajukan oleh, para Penggugat alas
dasar kelicikan & bukti palsu., maka sangat beralasan Majelis Hakim yang
halaman 11 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
mengadili perkara ini berkenan menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima "niet onvantelijk verclaar".
6. Exceptio Vrijaring
Berdasarkan pasal 32 (2) PP 24 tahun 1997, sebagai Lex Specialis, terbukti gugatan para Penggugat ini telah daluwarsa, karena gugatan terhadap
pembatalan SHGB No. 7/Mekarwangi an. PT. Perdana Gapuraprirna, Tbk, '"Tergugat I', telah lewat 5 (lima) tahun, terhitung sejak terbitnya Sertifikat tersebut.
Oleh karena gugatan para Penggugat ini telah daluwarsa, maka sangat
beralasan Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan untuk
menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima "niet onvantelijk verclaar".
7. Exceptio aculumatie
Bahwa gugatan penggugat ini merupakan akumulasi baik subyek hukum rnaupun obyek hukumnya, terbukti:
Dari subyek hukum : diakumulasi Tergugat 1 s/d 9 padahal peran masing-
masing tergugat adalah berbeda dan untuk tanah yang juga berbeda, misalnya peran Tergugat I, II, III hanya untuk tanah seluas 15.000 m², sedangkan tergugat lainnya sama sekali tidak berperan dalam
tanah seluas 15.000 m² tersebut, namun penggugat mengakumulasi Tergugat
I s/d 9 yang pada hakekatnya tidak seluruhnya ada hubungannya dengan tanah sengketa seluas 36.050 m².
Dari obyek gugatan : dalam gugatan penggugat terbukti ada akumulasi obyek
gugatan yaitu terhadap tanah seluas 15.000 m² dengan tanah seluas 21.050
m² diakumulasi rnenjadi satu seolah-olah satu obyek yaitu seluas 36.050 m². Bahwa tanah seluas 36.050 m² ini pada hakekatnya terdiri dua obyek tanah
yang berbeda pemiliknya, berbeda perolehannya, beda penjualnya, beda buktinya (ada beberapa SHGB).
Dengan demikian terbukti bahwa gugatan para Penggugat ini tidak memenuhi syarat formal sesuai dengan Hukum Acara Perdata, karena penggabungan gugatan adalah dilarang untuk itu sangat beralasan Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan untuk menyatakan gugatan para Penggugat
tidak dapat diterima "niet onvantelijk verclaar ". Mobon periksa Yurisprodensi MARI tanggal 17 Desember 1995 No. : 962K/Pdt/1995, secara tegas disebutkan bahwa "didalam suatu gugatan perdata dimana obyek perkara
bebeda, maka gugatan harus diajukan secara terpisah terhadap masing-
halaman 12 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
masing obyek dan apabila dalam sengketa, pwnggugat mengajukan gugatan
obyek sengketa berbeda digabung menjadi satu, maka terhadap gugatan tersebut haruslah dinyatakan tidak iterima ''
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa dalil-dalil dalam eksepsi adalah bagian yang tak terpisahkan dengan pokok perkara ini.
2. Tergugat I menolak seluruh gugatan Penggugat, kecuali yang yang secara tegas diakui kebenarannya.
3. Tergugat I menolak secara tegas dalil Penggugat butir 1 yang mengaku sebagai satu-satunya ahli waris R. Poerwo, karena terbukti ada ahli waris lain
yaitu Fransiscus AU Abadi yang juga pemah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Bogor sebagaimana dimaksud dalam perkara No. 99/Pdt/G/2008/PN. Bgr;
4. Seharusnya rnajelis hakim yang rnengadili perkara ini menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat ini tidak diterima, Karena masih ada sengketa kewarisan terbukti ada pihak lain yang
juga sebagai ahli waris Poerwo yang juga mengklaim sebagai pemilik tanah obyek sengketa dalam perkara ini.
Bahwa sekalipun Penggugat membuktikan dengan Penetapan Ahli Waris yang
dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Bogor No. : 20/Pdt.P/2009/P A. Bgr, tetapi patut diduga keras bahwa isi dari penetapan tersebut palsu, terbukti pada
halaman pertama penetapan tersebut berbunyi "bahwa R. Poerwo S, semasa
hidupnya hanya menikah satu kali yaitu dengan seorang wanita yang bernama
Raden Nganten Siti Karmini dilaksanakan secara Islam sekitar tahun 1888 di Bogor".
Isi penetapan tersebut patut diduga keras palsu, terbukti :
R. Poerwo tidak menikah hanya 1 (satu) kali dengan Siti Karmini, melainkan
juga telah menikah dengan Dewi Hajar binti Latung Kesambi yang ahli warisnya menurut putusan perkara perdata No. : 99/Pdt/G/2008/PN. Bgr., adalah Fransiscus Ali Abadi
Penggugat juga tidak mampu membuktikan dengan akta perkawinan antara Siti Karmini dengan Poerwo, tetapi hanya didalilkan seolah-olah ada perkawinan secara Islam tahun 1888.
5. Bahwa dengan tidak diputusnya masalah kewarisan ini terlebih dahulu, maka akan menimbulkan ketidak-pastian hukum, karena ada dua pihak yang
halaman 13 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
mengklaim sebagai ahli waris Poerwo yang nota bene dua-duanya juga mengaku sebagai pemilik tanah sengketa ini.
6. Tergugat I menolak dalil Penggugat butir 2 yang mengklaim memiliki tanah seluas 36.050 m², yang mendasarkan bukti Girik C. 1062 atas nama Poerwo. Dalil Penggugat tersebut hams ditolak dengan keras, karena :
Girik C. 1062 an Poerwo tersebut PALSU sebagaimana terbukti dalam
putusan Pengadilan Negeri Bogor dalam perkara pidana No : 323/PidB/ 2010/PN.Bgr.
Girik C. I 062 an Poerwo tersebut, bukan bukti kepemilikan hak atas tanah
berdasarkan: Penjelasan Pasal 4 UU. No. : 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi & Bangtman dan berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan RI. No. : 5/252JMK/04.1989 & berdasarkan Yurisprudensi MARI No.: 84
K/Sip/1973 tanggal 25 Juni 1973.
Seandainya benar -quad non- tanah sengketa ini awalnya adalah tanah
Poerwo, namun tanah tersebut terhitung sejak tahun 1960 tanah tersebut sudah habis dijual kepada pihak ketiga.
Penggugat tidak pernah menguasai fisik tanah, karena terhitung sejak 1963
s/d sekarang tanah tersebut sudah milik orang lain.
Penggugat tidak terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor IPEDA, kecuali
hanya pada tahun 2012 dan itu terjadi karena Penggugat merekayasa
dasar permohonan wajib pajak dimana direkayasa seolah-olah Entong bin H. Dul Majid (Tergugat 11) menjual kepada Penggugat, namun oleb karena
aksi kejinya tersebut diketauhi oleh Entong bin H. Dul Majid (Tergugat II) maka akhimya Entong bin H. Dul Majid (Tergugat II) mengajukan
perubahan kembali ke atas nama Entong bin H. Dul Majid (Tergugat II), maka akhirnya Kantor IPEDA Bogor, menghapus kembali nama Poerwo
tersebut sebagai wajib pajak
Tanah sengketa bukan milik Penggugat, tetapi tanah sengketa dalam
perkara ini adalah milik Tergugat I " PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.,
sebagaimana terbukti berdasarkan SHGB No. : 7/Mekarwangi an." PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.,
7. Dalam posita buitr 3 dimana Penggugat mendalilkan seolah-olah semasa hidupnya Rd. Poerwo tidak pernah memindah-tangankan tanah kepada siapapun.
Dalil tersebut harus ditolak dengan keras, karena tanah obyek sengketa tersebut sudah dijual habis oleb Rd. Porwo, terbukti:
halaman 14 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
persil 177 S III blok pule luasnya 28.000 m² sudah habis dimutasi:
Pada tanggal 25 Januari 1963 dimutasi ke No. : 20.f/1571 atas nama Dulmajid alias Dulpatetih
Pada tanggal 25 Januari 1963 dimutasi ke No. : 626/1502 alas nama Mimin yang kemudian pada tanggal 21 Maret 1987 dibalik-nama ke No. : 1U5 an Surdi
Pada tanggal 25 Januari 1963 dimutasi ke No. : 81711503 aJas nama Rois
Omi yang kemudian pada tanggal 21 Maret 1987 dibalik-nama ke No.: 1U3 an Mansur.
Bahwa dengan pengakuan Penggugat tersebut membuktikan tanah sengketa sudah habis dijual oleh Poerwo.
Berdasarkan pasal 1925 KUH Perdata ditegaskan bahwa pengakuan adalah merupakan bukti yang sempuma.
Berdasarkan Pasal 1926 KUH Perdata ditegaskan bahwa pengakuan tidak dapat dicabut lagi, oleh karena itu, maka sangat lah beralasan majelis hakim yang mengadili perkara ini menolak gugatanPenggugat untuk seluruhnya.
Berdasarkan pasal 174 lllR, ditegaskan bahwa pengakuan yang disampaikan
didepan hakim menjadibukti untuk memberatkan bagi yang mengaku baik disampaikan sendiri atau melalui kuasanya.
8. Tergugat I menolak secara tegas dalil Penggugat posita butir 4 & 5, karena
Tergugat I tidak pernah menerima pelepasan hak atas tanah seluas 36.050 M2 dari Tergugat II, seandainya benar -quad non- Tergugat I memperoleh tanah
dari Tergugat II itu-pun hanya sebagian clan secara yuridis harus dinyatakan SAH,
karena
telah
dilakukan
sesuai
dengan
hukum
yang
berlaku,
sebagairnana terbukti berdasarkan Akte Pelepas Hak No.: Oi Tanggal 01
Desember 2012 yang dibuat dihadapan Kumia Ariyani, SH, Notaris Tangerang dan karena itu maka, Tergugat I harus dinyatakan sebagai Pembeli yang beriktikad baik.
9. Tergugat I menolak secara tegas dalil Penggugat posita butir 6,7, & 8, dimana Penggugat mendalilkan seolah-olah perbuatan Tergugat II menjual sebagian tanah miliknya adalah tidak sah. Dalil Penggugat tersebut harus ditolak dengan tegas, karena:
Perbuatan hukun pelepasan hak ataas sebagian tanah milik Tergugat II
kepada Teregugat I dilakukan sesuai dengari ketentuan hukum yang berlaku.
halaman 15 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Tanah tersebut semula adalah milik orang tua Tergugat II Terhitung sejak
tanggal 25 Januari 1963 tanah C No. : I 062 an Poerwo sudah dijual oleh
Poerwo kepada : Dul Majid alias Dulpatetih, Mimin, Rois dll, dan sejak itulah mereka-mereka sebagai pembeli atas tanah tersebut yang menguasai dan membayar PBB-nya, namun secara licik sekarang Penggugat
mengajukan gugatan seperti sekarang ini dengan mandalilkan seolah-olah tanah tersebut belum pernah dijual.
Tanah tersebut bukan milik Penggugat, terbukti sejak tahun 1960 Poerwo
tidak lagi menguasi fisik tanah tersebut clan tidak pernah lagi membayar
PBB serta tidak pernah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor IPEDA Bogor.
Kecuali hanya pada tahun 2012 saja, Penggugat memang pernah terdaftar sebagai wajib pajak, itupun dilakukan dmgan merekayasa seolah-olah Tergugat II menjual tanah kepada Penggugat, namun aksi kejinya itu
akhimya diketahul oleh Tergugat I & II, maka Tergugat I & II langsung mengajukan
permohonan
untuk
perubahan
kembali,
Penggugat dihapus kembali dari daftar wajib pajak.
dan
akhirnya
BUKTI PENGGUGAT PALSU
10. Penggugat mengajukan gugatan dengan bukti PALSU, oleh karena itu Tergugat I menolak dalil Penggugat mengaku seolah-olah sebagai pemilik tanah sengketa ini dengan dasar girik C no. : 1062, karena :
Untuk menguatkan pengakuannya seolah--0/ah penggugat sebagai pemiJik tanah seluas 36.050 m² tersebut, hanya mengandalkan bukti girlk C No. :
1061 an. Poerwo (padahal girik tersebut adalah Palsu), sedangkan buktibukti lainnya yang akan dibuktikan oleh Penggugat hanya pelengkap yang tidak berhubungan dengan bukti upemilikan hak atas tanah;
Berdasarkan putusan PN. Bogor No, : 323/Pid/B/2010/PN.Bgr, tanggal 11 Jun/ 1011 ditegaskan bahwa Girlie C No. : 1061 an. Poerwo adalah paIsu.
Pengadilan
Negeri
Bogor
telah
menjatuh
putusan
pidana
No.
:
323/Pid/B/2010/PN.Bgr tanggat 21 Juni 2011 dimana secara tegas diputuskan
bahwa Girik C.1062 atas nama Poerwo adalah palsu, oleh karena itu maka
secara yuridis putusan pidana ini adaJah sebagai bukti otentik yang
membuktikan bahwa Girik C.1062 atas narna Poerwo yang sekarang dijadikan dasar gugatan dalam perkara ini adalah Palsu.
halaman 16 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Putusan Pidana No.: 323/Pid/B/2010/PN.Bgr tanggal 21 Juni 2011 Amar putusan :
Mengadili
1. Menyatakan Terdakwa I Drs H Mustaqin, Terdakwa II H. Muchtar, dan
terdakwa III H. Ahmad bin Amud tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja memakai surat yang isinya tidak benar (palsu).
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 10 bulan.
3. Menetapkan bahwa hukuman tersebut tidak perlu dijalankan kecuali jika di kemudian hari temyata ada perintah lain dalarn putusan hakim karena
Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebelum berakhir masa percobaan selama 12 bulan.
4. Menetapkan masa penahanan kota yang sudah dijalani para Terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut
5. Menetapkan barang bukti yang berupa :
Asli buku C Desa kelurahan Mekarwangi dalam Buku Register Padjeg Boemi (Padjegna satoe-satoe orang) Karesidenan Kabupaten Bogor, Desa Kampung Kentjana No. 40 dikembalikan ke Desa/Kelurahan Mekarwangi.
l (satu) lembar Girik C.1062 atas nama Poerwo tetap terlampir dalam berkas perkara.
11. Majelis Hakim yang mengadili perkara pidana ini dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 30, 31, & 32, secara tegas menyatakan babwa girik
C No.: 1062 atas nama Poerwo adalah palsu, terbukti pada halaman 31 alinea kedua disebutkan :
Menimbang, surat Girik C No.: 1062 atas narna Poerwo dengan persil 177 dan
179 yang dijadikan salah satu dasar oleh Terdakwa I, II & III untuk melakukan perdamaian ( dading ) dengan pihak H. Entong dan PT. Perdana
Gapuraprima, Tbk. Yaitu Akte Perdarnaian No. : 7 tanggal 11 juli 2008, guna
mendapatkan uang konpensasi dari PT. Perdana Gapuraprima, Tbk, ternyata Surat Girik tersebut tidak sesuai dengan buku letter C Desa atas nama Poerwo
yang ada di Kantor Kelurahan Mekarwangi (vide: keterangan saksi M. Soleh,
H. Murtadlo, Spd, S. Sos. Msi, Handi Efendl, S.E. dan saksi Zaenal Abidin dan Desa atas nama Poerwo), terdapat banyak mutasi diantaranya:
Buku berisi letter C yang persil 177 S III blok pule pada tanggal 25 Januari I
963 dibalik-nama ke nomor C 626/1502 an. Mimin Iyung, seluas 2.500 m², halaman 17 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
kemudian pada tanggal 21 Maret 1987 tanah tersebut dibalik-namakan kepada No. : C 1145 an. Surdi (terdaftar dalam buku letter C kelurahan Mekarwangi
yang baru) Persil 177 S III blok pule pada tanggal 25 Januari 1963 dibaliknama ke nomor C 817 /1503 a.n. Rois Umi, seluas 2.500 m², kemudian pada
tanggal 21 Maret 1987 tanah tersebut dibalik-namakan kepada No. : C 1143 ke atas nama Mansyur (didaftar dalam buku letter C kelurahan Mekarwangi yang baru).
Bahwa persil 179 S III blok pule pada tanggal 28 Maret 1987 dibalik-nama ke nomor C 1144 atas nama Ratjim Iran, seluas 7.000 m².
Bahwa majelis hakim memberikan pertimbangan hukum bahwa salah satu
unsur palsunya girik C No. : 1062 a.n Poerwo tersebut adalah girik tersebut tidaJc sesuai dengan buku letter C Desa Mekarwangi dimana da/am buku
letter C Desa Melcarwangi tanah C No.1062 atas nama Poerwo sudah habis, tetapi dalam Giriknya seolah-olah belum terjadi mutasi (seolah-olah masih utuh).
Seterusnya majelis hakim yang mengadili perkara pidana ini memberikan pertimbangan bahwa seharusnya girik C. No. : 1062 a.n. Poerwo barus sama dengan buku Letter C Desa Mekarwangi.
Bahwa putusan pidana tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap "irrbuttable presemption of law" maka kepalsuan girik C. No. 1062 a.n. Poerwo sudah merupakan ketetapan hukum yang tidak dapat dirubah kembali.
Note : H. Mustaqim adalah orang yang menggunakan girik palsu yaitu girik C.
No. : 1062 a.n. Poerwo, telah dihukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 362 (2) KUHP.
Begitu juga seandainya Sdr. Ari Syarif Hidayat Cs. (Penggugat I juga
menggunakan girik pnlsu tersebut untuk pembuktian dalam perkara ini, maka niscaya telah melakukan kejahatan yang dapat dipidana melanggar pasal 362 (2) KUHP (sama seperti H. Mustaqim tersebut).
12. Bahwa sekalipun Girik asli C. 1062 atas nama Poerwo tetap terlampir dalam berkas perkara pidana tersebut, namun secara licik Ari Syarif Hidayat
"Penggugat" masih mempunyai Girik yang sama bahkan patut diduga keras penggugat menyimpan 2 (dua) girik.
Dengan demikian Girik C No. : 1062 an Poerwo ada 3 (tiga) paling tidak ada 2 (dua) girik, yaitu:
halaman 18 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
a. Terlampir dalam berkara perkara pidana No.: 323/Pid/B/2010/PN. Bgr tanggal 21 Juni 2011
b. Oleh Penggugat melalui kuasanya yang bernama Eddy Edwin Gill sudah diserahkan kepada Tergugat I pada saat permintaan uang kerohiman oleh Penggugat kepada Tergugat I
c. Kemungkinan yang I (satu) girik lagi masih dipegang oleh Penggugat.
Note : apabila dalam pembuktian perkara ini penggugat tidak menunjukan
bukti asli Girik C No. :1062 tersebut, maka Girik C No.: 1062 a.n. Poerwo,
hanya ada 2 ex. Dan apabila penggugat mengajukan bukti girik C 1062, maka girik dapat dipastikan ada 3 (tiga) girik.
Beredarnya Girlk C No. : 1062 an. Poerwo lebih dari 1 (satu) girlk ( ADA 2
(dua) atau 3 (tiga) girik), hal ini justru membuktikan girik tersebut memang PALSU, karena seharusnya girik C 1062 an. Poerwo hanya ada satu.
13. Girik C. 1062 atas narna Poerwo yang dikeluarkan di Bandung pada tanggal 4 Juni 1961 yang ditandatangani oleh E. Arbawijaya adalah palsu karena :
Kepala kantor daerah IPEDA Bandung saat itu adalah E. Arpawijaya.
Girik yang dipegang oleh Ari Syarif Hidayat (penggugat) harusnya bukan
Girik IPEDA tetapi Girik PHB karena Girik IPEDA baru lahir tahun 1965 sesuai dengan PERPU No.11 tahun 1959 tentang pajak hasil bumi.
Girik bukan bukti kepemilikan hak atas tanah
Berdasarkan Penjelasan pasal 4 UU no. 12 tahun 1985 tentang PBB
ditegaskan "Girik I Tanda pembayaran pajak, bukan merupakan bukti hak atas tanah".
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan RI No.5/252/MK/04/1989
perihal : Status Girik/Petuk/Salinan Kikitir/Kohir Pajak Bumi, ditegaskan bahwa Girlk/Kikitir adalah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas
tanah, melainkan hanya sebagai tanda bukti administrasi di bidang
perpajakan belaka.
Berdasarkan Yurisprudensi MARI No. 84/K/Sip/1973 tanggal 25 Juni 1973,
ditegaskan bahwa catatan buku tanah letter C./Girik tidak dapat dipakai sebagai bukti hak milik atas tanah.
Tanah Penggugtat sudah habis
14. Bahwa tanah Girik C.1062 atas nama Poerwo seluas 36.050 m² ini yang
digugat penggugat sudah dialihkan haknya kepada pihak ketiga (habis), terbukti:
halaman 19 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Berdasarkan Kronologis Tanah Milik R. Poerwo yang dikeluarkan oleh Kepala Kelurahan Mekarwangi tanggal 03 Aprll 2006, terbukti:
Berdasarkan catatan pada buku letter C yang ada di Kelurahan Mekarwangi
(buku C induk sebelum dimekarkan), R Poerwo awalnya memiliki 2 (dua) bidang tanah berlokasi:
- Persil 177 S Ill blok pule seluas : 28.550 m²
- Persil 179 S III blok talang seluas : 7.500 m² Berdasarkan surat keterangan kematian dari Kelurahana Bulu Lor (Semarang) No. 474.2/III/2006, terbukti R. Poerwo meningggal tanggal 19 Maret 1949.
Berdasarkan catatan buku letter C Desa Kencana (buku C induk sebelum
dimekarkan) yang dikutip pada tahun 1952 bahwa persil 177 S III seluas 28.550 m², sbb. :
Bahwa persil 177 S III blok pule pada tanggal 25 Januari 1963 dibalik-nama ke nomor C 626/1502 a.n. Mimin Iyung, seluas 2.500 m² kemudian pada tanggal 21 Maret 1987 tanah tersebut dibalik-namakan kepada No. : C 1145 a.n. Surdi (daftar dalam buku letter C kelurahan Mekarwangi yang baru).
Bahwa persil 177 S III blok pule pada tanggal 25 Januari 1963 dibalik-nama ke nomor C 817/1503 a.n. Rois Umi, seluas 2.500 m² kemudian pada
tanggal 21 Maret 1987 ta.nab tersebut dibalik-namakan kepada No. : C 1143 an. Mansyur (daftar dalam buku letter C kelurahan Mekarwangi yang baru).
Bahwa persil 177 S m blok pule pada tanggal 25 Januari 1963 dibalik-nama ke nomor C 204/1571 an. l Majid), seluas 11.780 m².
Bahwa persil 177 S III blok pule pada tanggal .25 Maret 1972 dibalik-nama ke nomor C 962/1076 a.n. Mimin iyung, seluas 500 m².
Bahwa persil 177 S III blok pule pada tanggal 28 Maret 1987 dibalik-nama ke nomor C 1144 a.n. Ratjim Iran, seluas 7.000 m². Dengan demikian sudah habis
Berdasarkan buku letter C terbukti: terbukti bahwa tanah C No. : 1062 an. Poerwo persil 177 sudah habis, sedangkan persil 179 sisa 455 m² adalah tanah makam.
TANAH SENGKETA MILIK TERGUGAT I
halaman 20 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
15. Berdasarkan SHGB No. : 7 atas nama. PT. Perdana Gapuraprima, Tbk., membuktikan bahwa tanah obyek sengketa ini adalah milik Tergugat I, dan
bukti kepemilikan yang berupa SHGB tersebut sama sekali tidak gugat baik
melalui PTUN dan/atau PN.oleh Penggugat, maka secara yuridis SHGB
tersebut tetap sah yang membuktikan bahwa tanah sengketa adalah milik Tergugat I.
16. Tergugat I menolak dalil Penggugat Posita butir 8-12, karena: Tergugat I tidak pernah me/akukan perbuatan melawan hukum, terbukti:
Tergugat I memperoleh tanah bu k an dari girik C No. 1062 atas nama Poerwo, melainkan dari pemilik tanah salah satunya adalah Surdi, Mansyur, dll
Transaksi peralihan hak dari para pemilik kepada tergugat I yang dilakukan dihadapan pejabat yang berwenang, dengan demikian perbuatan tersebut justru sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan demi hukum adalah sah.
Dari dasar perolehan hak tersebut Tergugat I mengajukan perrnohonan HGB ke Kantor Wilayah BPN Jawa Barat dan kemudian Kepala kantor Wilayah BPN Jawa Barat pada tanggal 20 Maret 1996 menertbitkan S.K. pemberian Hak Guna Bangunan kepada PT Perdana Gapuraprima, Tbk.. "Tergugat I' sebagaimana dimaksud dalam SK. No.1328/HGB/KWBPN/
1996 adalah perbuatan yang legal, karena penerbitan SK tersebut telah memenuhi syarat yang diwajibkan oleh UU.
Untuk seterusnya dari SK HGB No. : 1328/HGB/KWBPN/1996 tersebut
pada tanggal 17 April 1996 telah diterbitkan SHGB No.II Mekarwangi an. PT Perdana Gapuraprima, Tbk.
Penerbitan sertifikat HGB tersebut adalah legal karena tindakan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bogor adalah tindakan hukum dan bukan perbuatan melawan hukum
Untuk selanjutnya penguasaan dan tindakan kepemilikan dan/atau tindakan pembebanan yang dilakukan oleh Tergugat I atas tanah miliknya adalah
bukan merupakan perbuatan melawan hukum, tetapi justru perbuatan yang dibenarkan oleh hukum.
Lagi pula Penggugat tidak meminta membatalkan terhadap SHGB yang
telah diterbitkan oleh BPN (Tergugat 9), maka secara yuridis SHGB tesebut tetap SAH.
halaman 21 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
17. Tergugat I menolak permohonan CB yang diajukan oleh Penggugat sebagaimana dimaksud dalam posita 15 , karena :
Dasar gugatan Penggugat adalah bukti palsu
Gugatan Penggugat itu hanya akal-akalan dan spekulasi untuk mendapat keuntungan
Gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formal suatu gugatan.
Gugatan ini hanya sekedar untuk mengganggu kepemilikan hak atas tanah Tergugat I
18. Tergugat I menolak dalil Penggugat petitwn 8 yang intinya Penggugat minta putusan serta merta. Dalil tersebut harus ditolak dengan tegas, karena :
Gugatannya bertentangan dengan hukum Dasar gugatannya dengan bukti palsu
19. Tergugat I menolak gugatan Penggugat tmtuk selain dan selebihnya III. PETITUM
Tergugat I menolak petitum penggugat untuk seluruhnya;
Tergugat I menolak petitum yang menyatakan tanah sengketa seluas 36.050
M2 sebagai milik Penggugat, karena tanah tersebut adalah milik Tergugat I bahkan sekarang sudah milik orang lain;
Tergugat I menolak permohonan CB dari penggugat, karena dasar gugatannya
adalah bukti palsu, disamping gugatan penggugat ini bertentangan deogao hukum acara perdata;
Tergugat I menolak petitum butir 4 agar para Tergugat I dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum, karena Tergugat I tidak pernah
melakukan perbuatan melawan hukum, Justru yang melakukan PMH adalah penggugat sendiri;
Tergugat I menolak petitum 5 karena tanah sengketa adalah milik Tergugat I;
Tergugat I menolak petitum butir 6 yang meminta agar Para Tergugat dihukum
membayar denda Rp. 10.000.000,- perhari apabila lalai melaksanakan putusan hakim dalam perkara ini. Petitum ini harus ditolak dengan tegas, karena dasar gugatan Penggugat dengan bukti palsu;
Tergugat I menolak petitum untuk selain dan selebihnya. IV. REKONVENSI
1. Bahwa dalil-dalil dalam Konpensi tersebut diatas merupakan bagian yang tak terpisahkar, dengan Rekonpensi ini;
halaman 22 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
2. Bahwa Penggugat I Rekonpensi semula Tergugat I Konpensi adalah pemilik tanah seluas 36.050 m² yang merupakan bagian dari tanah SHGB No. 7/Mekarwangi an. PT. Perdana Gapuraprima, Tbk.;
3. Bahwa sebagian tanah tersebut yaitu tanah seluas 15.000 m² diperoleh Penggugat I Rekonpensi berdasarkan Akta Pelepasan Hak No.: 01 tanggal 01
Desember 2012 yang dibuat dihadapan Kurnia. Ariyani, S.H., Notaris
Tangerang dan oleh karena itu maka akta pelepasan hak tersebut harus dinyatakan sah;
4. Bahwa Tergugat Rekonpensi terbukti telah melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum dan dengan menggunakan bukti PALSU, maka
tindakan Tergugat Rekonpensi tersebut telah mengganggu kepemilikan bagi
Penggugat Rekonpensi, dan atas tindakan Tergugat Rekonpensi ini. Penggugat Rekonpensi telah menderita kerugian. untuk itu sangat beralasan Tergugat
Rekonpensi
dihukum
untuk
membayar
ganti
sebesar
Rp.2.500.000.000,- (dua milyar lima puluh juta rupiah) kepada Penggugat Rekonpensi
5. Penggugat Rekonpensi telah berhasil membuktikan dengan sempura terhadap
gugatan rekonpensinya, untuk itu maka sangat beralasan gugatan rekonpensi ini dikabulkan untuk seluruhnya;
PRIMAIR
A. KONPENSI
1. Dalam Eksepsi
Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima "niet onvantelijk verclaar ";
2. Dalam Pokok Perkara
Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
B. REKONPENSI
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi dari Penggugat I Rekonpensi ini untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat I Rekonpensi sebagai pemilikltanah seluas 36.050 m².
3. Menghukum Para Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi kepada
Penggugat I Rekonpensi sebesar Rp.2..500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah);
halaman 23 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
C. KONPENSI & REKONPENSI
Menghukum Para Penggugat Konpensi Para Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;
Membaca jawaban, oleh Tergugat IV dan Tergugat V mengajukan
jawaban sebagai berikut : I. DALAM EKSEPSI
1. Gugatan PENGGUGAT Ne bis In Idem
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat Sdr.ARIF HIDAYAT cS Ahli Waris
dari Ahn Rd.Purwo Suwignyo alias Purwo alias Aden sebelumnya telah diajukan guagtan dan telah putmanya telah memiliki kekuatan hukum yang tetap yaitu
Putusan Pengadilan Negeri Bogor Perkara No: 125/Pdt,G/2013/PN.BGR, Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 1456 K/Sip/1967, tanggai 6
Desember i960 dimana disebutkan : hnkekat dari asas hukum nc bis in idem
adalah " Bahwa para pihak yang berperkara (subjek ) maupun barang yang disengketakan (objek) dalam gugatan perdata tersebut adalah sama ", Juga
menurut putusan Mahkamah Angung RI No. 123 K/Sip/1978, tanggal 23 April 1969, dimana disebutkan : " Meskipun posita gugatan tidak sama dengan
gugatan terdahulu, namun karena memiliki kesamaan dalam" subjek dan
nobjeknya serta status hukum tanah telah ditetapkan oleh putusan terdahulu yang sudah incracht, maka terhadap perkara yang demikian ini dapat diterapkan asas hukum ";
2. Bahwa Gugatan Penggugat Tidak jelas dan Kabur Exceptio Obscuur Libel)
Bahwa objek gugatan Penggugat tidak jelas, gugatan kabur ( obscuur l i b e l )
sehingga tidak memnuhi standar syarat Ibrmil gugatan, dengan dasar alasan sebagai berikut:
Bahwa Penggugat telah menentukan batas -batas tanah yang diakui sebagai milik Penggugat, dimana batas batas yang disebutkan tersebut di dalam fakta
fisik di lokasi objek yang diperkarakan oleh Penggugat telah rata tanahnya bahkan sudah menjadi rumah-rumah, juga atas objek sengketa tersebut pada
saat gugatan sebelumnya telah di lakukan sidang ditempai ( desente ), namun
pihak Penggugat kalau akan menunjukan batas-batas atas objek perkara sangat tidak mungkin bisa menunjukan batas-batas yang menjadi objek sengketa tanah
halaman 24 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
yang
dimaksud
oleh
No.l25/Pdt.G/PN.BGR)
Penggugat.
(
vide
putusan
Pengadilan
Bogor
3. Bahwa Gugatan Penggugat Salah Alamat (Putusan Mahkamah Agung RI No. 126 K/Sip/1980)
Bahwa gugatan Penggugat yang mengajukan guagatnya kepada Tergugat. IV dan Terggugat, V adalah merupakan gugatan yang salah pihak, oleh karena didalam proses transaksi pengalihan hak atas tanah yang dimaksudkan oleh
Penggugat terhadap objek pekara dimaksud, tidak ada keterlibatan sama sekali Tergugat.IV dan Tergugat. V, bahwa kalaupun yang Penggugat dalilkan bahwa
antara Tergugat.IV Tergugat. V telah bekerja sama dengan Tergugat III itu adalah urusan peketjaan yang lain yaitu urusan bisnis Uang Brazil ( UB ) atau
lebih dikenal sebutan bisnis uka-uka, jadi dasar dari mana Penggugat, mendalilkan bahwa Tergugat. IV dan Tergugat V bertanggung jawab atas
terjadinya pengalihan Hak Atas Tanah dimaksud dengan pihak Tergugat. I selaku Pembeli dengan Tergugat. II selaku Penjual.
4. Tidak jelas Objek Gugatan ( Putusan Mahkamah Agung RI No.913 K/Sip/Pdt/1995) :
Dalam gugatannya Penggugat mendalilkan banwa objek sengketa adalah Penggugat mempunyai tanah seluas 36.050 M2 yang terdiri dari 2 bidang tanah
dan berdekatan satu hamparan tanpa terpisah oleh persil 178 karena persil 178 adalah sebelah Timur Persil 177 dan masih dibnatasi oleh kali yang tercatat
dengan C/Oirk ( Kctetpan Pajak Hasil Bumi) No.1062 Persil 177 S III seluas 28.550 M2 dan Persil 179 S III seluas 7500 M2 terletak di Kampung Cimanggis
RLOl/Rw.Ol Kelurahan Mekar Wangi Kecamatan Tanah Sarcai Kota Bogor ,
dahulu Desa Kencana Kecamatan Semplak Kabupaten Bogor dengan Batasbatas sebegai berikut Sebeleah Utara: Blok Sengon/Kampung Cimanggis,
Sebelah Timur : Kall /batas Kelurahan Mekarwangi-Kelurahan Kencan«, Sebelah Selatan : Makam / Batas Kelurahan Sukadamai, Sebetah barat : Blok Balong, Bahwa atas penyebutan dan penunjukan batas batas dimaksud oleh Penggugat
sudah tidak mungkin lagi bisa di lihat dengan pasti, oleh karena batas batas
dimaksud oleh Penggugat sudah rata tanahnya dan sudah menjadi rumah
rumah, bahkan batas yang disebutkan Penggugat tersebut hanya berdasarkan perkiraan semata, sehingga penunjukan batas yang dimaksudkan oleh
Penggugat tersebut sebagi tidak jelas atas objek Gugatan oleh karenanya
gugatan Penggugat atas objek tersebut adalah batal demi hukum utuu setidak tidaknya tidak dapat diterima.
halaman 25 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
5. Pihak Yang Ditarik Sebagai Tergugat Tidak Lengkap ( Plurium Litis Consortium)
Bahwa gugatan Penggugat kurang pihak, dimana Penggugat tidak menyertakan
sebagai Tergugat pihak Kantor Kecamatan dimana objek tanah perkara tersebut berada, bahwa kalaupun benar adanya telah terjadi Pengalihan Hak Atas Tanah
atas tanah objek sengketa tersbut, berada di wilayah Kelurahan, namun segala bentuk administrasi surat terkait dengan tanah objek sengketa tersebut, pihak kelurahan setempat tidak memutuskan atau membuat rekomendasi sepihak tanpa
berkoordiansi fltnu konsultusi lebih dahulu, bahkan rekomendasi dalam bentuk surat akan keluar dari kantor kecamatan dimana objek tanah perktira berada di wilayah
kecamatan tersebut, oleh karenanya gugatan Penggugat kurang lengkap pihak-
pihaknya, dengan demikian gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
6. Para Pihak Tidak Mempunyai Kedudukan sebagai Penggugat ( Eksepsi Diskualifikatoir )
Bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatannya, sebagaimana dalam
gugatanya lelah menyatakan bahwa Para Penggugat adalah Ari Syarif CS
selaku Penggugat dalam perkara ini sesuai dengan Penetapan PengadiJan Agama Bogor No.20 / Pdt.P/20119/PA.BGR, atas hal tersebut pihak Penggugat
yang dimaksudkan Ari Syarif CS tidak jelas menunjukan siapa siapa orangnya yang memiliki kualitas selaku Penggugat, oleh karena yang dimaksudkan Penetapan Pengadilan Agama Bogor tersebut juga tidak jelas menyangkut
permasalah apa, sehingga tidak menjadikan para pihak yang digugat selaku
pihak dalam gugatan Penggugat ini harus meraba raba Penetapan Pengadilan Agama Bogor tersebut, oleh karenanya patut kiranya tidak terpenuhinya syarat formal dalam guagtan a quo, dengan alasan Penggugat tidak mempunyai "
légitima persona standi in judicio “ . maka gugatan haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa semua yang Tergugat.IV dan Tergugat, V kemukakan pada bagian
Eksepsi diutus adajlah merupoakan satu kosutuan yang tidak terpisahkan dengan bagian pokok perkara ini;
2. Tergugat,IV dan Tergugat. V menolak dengan tegas seluruh dalil Gugatan
Penggugat, kecuali yang kebenarannya diakui secara tegau oleh Tergugat.IV dan Tergugat.V.
3. Bahwa Tergugat.IV dan Tergugat.V tidak akan menangggapi dalil-dalil Penggugat yang tidak berkailan dengan objek pe.karu,
halaman 26 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
4. Bahwa Terguagt. IV dan Tergugat. V membantah serta menolak secara tegas dalil Penggugat pada angka I sampai dengan angka 6 dalam gugatan
Penggugat, oleh karena Tergugat. IV dan Tergugat V tidak ada kaitannya serta tidak tahu menahu atas apa yang dimksiulktin oleh Penggugat tersebut.
5. Bahwa Tergugat. IV dan Tergugat.V membantah serta menolak dengan tegas dalil Penggugat angka 7, dalam kapasitas apa Tergugat IV dan Tergugat, V di
dalam akta perdamaian tersebut, oleh karena Tergugat, IV dan Tergugat V tidak tahu yang dimaksudkan oleh Penggugat dengan Akta Perdamaian No.7,
tanggal 11 Juli 2008 tersebut, untuk itu Tergugat, IV dan Tergugat. V mensomir Penggugat untuk membuktikan dalil tuduhannya tersebut.
Bahwa Tergugat. IV dan Tergugat, V membantah dan menolak dengan tegas dalil tuduhan Penggugat angka H dalam surat gugatunya, oleh karena
hubungan Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat 1)1 adalah urusan yang berbeda, bukan urusan tanah objek yang disengketakan Penggugat,
lebih tegasnya - urusan Tergugat.IV dan Tergugat. V dengan urusan Tergugat. III adalah urusan bisnis Uang Brazil i HB ) atau lebih dikenal urusan
uka uka, adapun Tergugat III ndn urutmu terkait objek tanah perkara bukan menjadiurusan Tergugat. IV dan Tergugat. V, sehingga Tuduhan Penggugat
kepada Tergugat. IV dan Tergugat. V adalah salah alamat, oleh karenanya
Tergugat. IV dan Tergugat. V mensomir Penggugat silahkan untuk membuktikan dalil gugatannya,
7. Bahwa terkait adanya pengalihan hak atas tanah yang didalilkan oleh Penggugat
seharusnya ditujukan secara tegas kepada Tergugat, i dan Tergugat. II dan
Tergugat. IH serta turut Tergugat. I, II, UI dan Turut Tergugat. IV. Dan mengeluarkan Tergugat IV dan Tergugat.V sebagai pihak dalam gugatan ini.
Berdasarkan uraian - uraian, penjelasan-penjelasan yang didukung dengan dalil dalil hukum sebagaimana yang telah Tergugat. IV dan Tergugat. V jelaskan diatas, maka beralasan hukum jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bogor yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut:
1. Menerima Eksepsi Tergugat. IV dan Terguagt. V seluruhnya ;
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan Formal;
3. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Neit Ortvankelijk Verklaard)
halaman 27 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
4. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak beralasan terhadap objek tanah sengketa yang digugat oleh Penggugat.
5. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Mengutip Serta memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dan terurai
dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor, pada hari Rabu tanggal 7
Nopember 2015, Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr, yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONVENSI Dalam Eksepsi
Menolak eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Dalam Pokok Perkara
DALAM REKONVENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Tergugat I rekonvensi untuk sebagian;
2. Menyatakan Penggugat I Rekonvensi sebagai pemilik tanah seluas 36.050 M²; 3. Menolak gugatan Penggugat I Rekonvensi untuk selain dan selebihnya; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp. 4.461.000,- (empat juta empat ratus enam puluh satu ribu rupiah) ;
Membaca Akta Pernyataan Banding perkara Nomor 121/Pdt.G/2014/
PN.Bgr, yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Bogor yang menyatakan bahwa
pada
tanggal
25
Nopember
2015
Kuasa
Pembanding/Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah mengajukan permohonan agar perkaranya yang
diputus oleh Pengadilan Negeri Bogor pada hari Rabu tanggal 7 Nopember 2015
Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr, diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding;
Membaca surat permohonan bantuan pemberitahuan pernyataan banding
Nomor W11.U2.10/ HT.02.02/XII/2015, tanggal Bogor, 04 Desember 2015 yang
ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk diberitahukan kepada Pihak Terbanding I/Tergugat I, PT. PERDANA GAPURA PRIMA beralamat di
Grand ITC Permata Hijau Jl.Let.Jen. Supeno No. 34 Jakarta Selatan dan (Surat
halaman 28 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Susulan ke 1 Nomor W11-U2/333/Ht.02.02/II/2016, dan surat susulan ke-2 Nomor W11.U2/1259/HT.02.02/VI/2016, dalam perkara Perdata Nomor 121/Pdt.G/2014/
PN.Bgr), permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan secara patut dan seksama kepada Terbanding II/Tergugat II pada tanggal 05 Januari 2016, kepada
Terbanding III/Tergugat III, kepada Terbanding IV/Tergugat IV, dan Kepada
Terbanding V/Tergugat V pada tanggal 06 Januari 2016, pemberitahuan banding kepada Turut Terbanding I/Turut Tergugat I pada tanggal 05 Januari 2016,
pemberitahuan banding kepada Turut Teranding II/Turut Tergugat II ( Notaris
KURNIA ARIYANI, S.H., Jl. Kencana Blok C 4a No. 17 Villa Serpong BSD, Tangerang) melalui surat Nomor W11.U2/2476/HT.02.02/XII/2015, tanggal 30
Desember 2015 mohon bantuan pemberitahuan pernyataan banding kepada Ketua Pengadilan Negeri Tangerang dan surat susulan ke 2 mohon bantuan berdasarkan
surat Nomor W11-U2/1260/HT.02.02/VI/2016 tanggal 02 JUni 2016, pemberitahuan
banding kepada Turut Terbanding III/Turut Tergugat III pada tanggal 05 Januari 2016, dan pemberitahunan banding kepada Turut Terbanding IV/Turut Tergugat IV pada tanggal 30 Desember 2015 secara patut dan seksama ;
Membaca surat memori banding dari kuasa Pembanding/Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 21 Maret 2016, dan telah diserahkan dan diberitahukan kepada
para pihak dalam perkara ini, masing-masing kepada Terbanding I/Tergugat I melalui surat Nomor W11.U2/678/HT.02.02/III/2016 tanggal 24 Maret 2016 mohon bantuan
pemberitahuan memori banding kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan surat susulan Nomor W11-U2/1258/HT.02.02/VI/2016 tanggal 02 Jni 2016,
pemberitahuan memori banding kepada Terbanding II/Tergugat II, kepada Turut Terbanding I/Turut Tergugat I, kepada Turut Terbanding III/Turut Tergugat III, kepada Turut Terbanding IV/Turut Tergugat IV pada tanggal 28 Maret 2016, pemberitahuan
memori banding kepada Terbanding III/Tergugat III, kepada Terbanding IV/Tergugat
IV, kepada Terbanding V/Tergugat V pada tanggal 29 Maret 2016, dan pemberitahuan memori banding kepada Turut Terbanding II/Turut Tergugat II pada tanggal 11 April 2016 secara patut dan sekama ;
Membaca surat kontra memori banding dari kuasa Terbanding I/ Tergugat
I yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 31 Mei 2016, dan telah diserahkan dan diberitahukan kepada pihak yang berperkara kepada
Pembanding/Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi melalui surat Nomor W11. U2/1396/ HT.04.10/VI/2016 tanggal 23 Juni 2016 mohon bantuan pemberitahuan
kontra memori banding kepada Ketua Pengadilan Negeri Tangerang dimana pihak
halaman 29 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
Pembanding/Penggugat Konvensi/Tergugat Reonvensi tinggal diwilayah hukum Pengadilan Negeri Tangerang, secara patut dan sekama ;
Membaca risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas (inzage) perkara
Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr, yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Bogor memohon bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan
surat Nomor W11.U2/1138/HT.04.10/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 kepada pihak Pembanding/Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi, dan berdasarkan surat
Nomor W11.U2/939/HT.02.02/IV/2016 tanggal 26 April 2016 mohon bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kepada pihak Terbanding I/Tergugat I, kepada Terbanding II/Tergugat II, kepada Turut Terbanding I/Turut Tergugat I, kepada Turut Terbanding III/Turut Tergugat III dan kepada Turut
Terbanding IV/Turut Tergugat IV pada tanggal 21 April 2016, serta berdasarkan surat Nomor W11.U2/940/Ht.02.02/IV/2016 tanggal 26 April 2016 mohon bantuan
pemberitahuan ke Pengadilan Negeri Tangerang kepada pihak Turut Terbanding II/Turut Tergugat II secara patut dan seksama ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 121/Pdt.G/
2014/PN.Bgr tersebut diucapkan pada tanggal 7 Nopember 2015, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi, kuasa Penggugat I Rekonvensi/Tergugat I Konvensi serta kuasa Tergugat IV dan V Konvensi, selanjutnya
terhadap putusan tersebut pihak Pembanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada tanggal 25 Nopember 2015 telah mengajukan permohonan pemeriksaan banding terhadap putusan tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan banding
yang diajukan
oleh Pembanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi diajukan masih dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang
diatur oleh Undang-undang, oleh karena itu secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima ;
Menimbang, bahwa terhadap putusan a quo, Penggugat Konvensi/
Tergugat Rekonvensi/Pembanding melalui Kuasanya, telah mengajukan keberatankeberatan sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya, tanggal 7 Maret 2016, pada pokoknya :
Bahwa Penggugat telah jelas membuktikan dalil gugatan Penggugat bahwa tanah tersebut adalah milik Penggugat ;
Bahwa semua dalil-dalil guatan Penggugat Konvensi telah dibuktikan oleh Penggugat Konvensi di depan persidangan hal ini terbukti bahwa hakim dalam
halaman 30 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
perkara a quo dapat mengetahui adanya Girik C. No. 1062 Persil 177 S III seluas
28.550 m2 dan Persil 179 S III seluas 7500 m2 dan total luas seluruhnya 36.050 m2 adalah dari bukti Penggugat Konvensi ;
Bahwa amar putusan Hakim Pengadilan Negeri Bogor dalamperkara a quo adalah bertentangan
dengan
pertimbangan
hukumnya
yaitu
pada
halaman
38
pertimbangannya mengatakan : “Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi berada di pihak yang kalah maka Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi harus dihukum untuk membayar biaya perkara“ ;
Pada halaman 39 pertimbangannya mengatakan : “Tergugat Rekonvensi berada di pihak yang dikalahkan maka kepadanya dihukum untuk membayar biaya perkara” ;
Bahwa dalam amar putusannya Majelis Hakim memutuskan : “Menghukum Tergu-
gat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 4.461.000,- (empat juta empat ratus enam puluh ribu rupiah) ;
Bahwa Pengadilan Tinggi dapat menerima permohonan banding dari Pembanding;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding Pembanding/Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut, Kuasa Tergugat I/Terbanding I telah menga
jukan Kontra Memori Banding, tertanggal 30 Mei 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut : -
-
Bahwa
Tergugat
I/Terbanding
I
menolak
seluruh
dalil-dalil
Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding dalam memori bandingnya tersebut;
Bahwa keberatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding dalam
memori bandingnya hanya merupakan pengulangan dari hal-hal yang telah
dipertimbangkan oleh Hakim Tingkat Pertama, serta tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan, oleh karena itu keberatan tersebut harus dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti
secara cermat dan saksama berkas perkara, beserta turunan resmi putusan
Pengadilan Negeri Bogor tanggal 7 Nopember 2015, Nomor 121/Pdt.G/2014/ PN.Bgr,
dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan saksama memori banding,
yang diajukan oleh Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding, dan
kontra memori banding yang diajukan oleh Tergugat I/Terbanding I, yang ternyata tidak ada hal-hal yang baru yang perlu untuk dipertimbangkan, dengan demikian Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan putusan Hakim tingkat
pertama, oleh karena pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah memuat dan halaman 31 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
menguraikan dengan tepat dan benar, semua keadaan serta alasan-alasan yang mejadi dasar dalam putusannya, dan dianggap telah tercantum pula dalam putusan ditingkat banding, kecuali ada beberapa hal yang perlu Majelis Hakim Tingkat Banding meperbaikinya yaitu :
1. Halaman 33 alinea pertama tentang bukti P-10 (conform bukti T1-2) merupakan turunan putusan Nomor 125/Pdt.G/2013/PN.Bgr tidak terlampir didalam daftar
bukti yang diajukan Pembanding semula Penggugat. Karenanya Majelis Tingkat Banding mengenyampingkannya ;
2. Halaman 40 dalam amar putusan sub-bagian Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp 4.461.000,- (empat juta empat ratus enam puluh satu ribu rupiah) adalah ironi karena pihak Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah pihak yang menang dan seharunya yang membayar adalah pihak yang kalah yaitu pihak Pembanding semula Penggugat ;
Menimbang, bahwa dengan demikian, maka pertimbangan-pertimbangan
hukum Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan-pertimbangan
putusan
Pengadilan
Tinggi
sendiri,
sehingga
putusan
Pengadilan Negeri Bogor tanggal 7 Nopember 2015, Nomor 121/Pdt.G/ 2014/PN.Bgr dapat dipertahankan dan dikuatkan dengan perbaikan dalam peradilan Tingkat Banding ;
Menimbang, bahwa karena putusan Hakim tingkat pertama sudah tepat
dan benar sebagaimana dipertimbangkan diatas, dimana kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Tergugat I/Terbanding I, dan hanya mendukung putusan Hakim tingkat pertama, maka dengan demikian Kontra memori banding tersebut dipandang telah dipertimbangkan pula dalam pokok perkara ;
Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi/Pembanding, tetap dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya ;
Mengingat Peraturan Hukum dari Per-Undang-undangan yang berlaku
khususnya Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Jo. Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum dan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura Peraturan Per-Undang-undangan lainnya yang terkait ;
dan
MENGADILI ……………
halaman 32 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.
MENGADILI:
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi ;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 7 Nopember
2015, Nomor 121/Pdt.G/2014/PN.Bgr, yang dimohonkan banding tersebut ;
3. Menghukum
Pembanding
semula
Penggugat
Konvensi/Tergugat
Rekonvensi untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam
kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian
diputus
dalam
sidang
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, pada hari Rabu tanggal 21 September
2016, oleh kami AMRIL,S.H.,M.Hum., Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung selaku Ketua Majelis, dengan A. FADLOL TAMAM,S.H.,M.Hum., dan
KAREL TUPPU,S.H.,MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
pada hari Rabu tanggal 28 September 2016 diucapkan dalam persidangan yang
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota, serta dibantu oleh SOETJIPTO Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara ; Hakim-hakim Anggota, Ttd
Hakim Ketua, Ttd
A. FADLOL TAMAM,S.H.,M.Hum.
A M R I L, S.H.,M.Hum.
Ttd
KAREL TUPPU,S.H.,MH.
Panitera Pengganti : Ttd
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Materai ..............…………… Rp. 6.000,2. Biaya Redaksi putusan ……………. Rp. 5.000,3. Biaya Pemberkasan ……………… Rp 139.000,J u m l a h …………………………… Rp 150.000,-
S O E T J I P T O.
halaman 33 dari 33 halaman perkara No. 351/Pdt/2016/PT.BDG.