P U T U S A N
Nomor 180/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :
NY.LINDA KRISTINA. Ibu rumah tangga, beralamat di Jalan H.Achsan
No.10
Kelurahan
Cigereleng,
Kecamatan Regol, Kota Bandung, sebagai ….. ………………. Pembanding, semula Penggugat; lawan: MICHAEL ANDREAS, Karyawan swasta, beralamat di Jalan H.Achsan
No.10
Kelurahan
Cigereleng,
Kecamatan Regol, Kota Bandung, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 28 Januari 2016
No.006/SKK/DWA & AD/I/2016 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 10 Februari 2016 telah diwakili oleh kuasanya bernama H.Djoni Widjaja Aluwi,SH.,
Wenda S Aluwi,SH. dan Mario P Sinaga,SH., kesemuanya Advokat dari Kantor Advokat “H.Djoni Widjaja Aluwi,SH. & Aluwi” yang berkedudukan
di
Jalan
Veteran
No.52 A
Bandung, sebagai ………….……… Terbanding, semula Tergugat;
PENGADILAN TINGGI tersebut;
Telah membaca :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 20 April 2016 No.180/Pen/Pdt/2016/PT.BDG tentang penunjukan
Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah
Hal 1 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
pihak tersebut diatas;
2. Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Bandung No.280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015 berikut surat-surat lainnya yang terkait dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 22
Juni 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 23 Juni 2015 dibawah pendaftaran No.280/Pdt.G/2015/ PN.Bdg telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa pada tanggal 10 Juni 2006, antara Penggugat dengan Tergugat
telah melangsungkan perkawinan dihadapan pemuka agama Kristen yang dilaksanakan di Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung
sebagaimana yang tercantum dalam Akta Nikah yang dikeluarkan oleh
Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung No. 278/MGUP/PP069/VI/2006 dan dihadapan Pegawai Catatan Sipil Kota Bandung pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana yang dikeluarkan oleh Dinas kependudukan
dan
Catatan
Perkawinan No. 272/2006;
Sipil
Kota
Bandung,
Kutipan
Akta
2. Bahwa dari perkawinan tersebut telah dikaruniai 2 orang anak yaitu:
1) MICHELLE CATHERINA ANDREA, lahir di Bandung, pada tanggal 16 Februari 2009, sebagaimana yang dikutip
pada
6610/UMUM/2009,
Kutipan yang
Catatan Sipil Kota Bandung;
Akta
Kelahiran
dikeluarkan
oleh
No:
Kantor
2) STEVE DWAYNE ANDREW, lahir di Bandung,pada tanggal 28 Juli 2012sebagaimana yangdikutip pada
Kutipan Akta Kelahiran No:22509/UMUM/2012, yang dikeluarkan oleh KantorCatatan Sipil Kota Bandung;
3. Bahwa sejak awal perkawinan berlangsung antara Penggugat dan Tergugat, memang sudah diwarnai dengan per cekcokkan di antara
Penggugat dan Tergugat. bahkan semasa masih pacaran pun memang
sudah diwarnai dengan pertengkaran, yang menjadi dasar percekcokan tersebut dikarenakan sifat Tergugat yang sangat mengatur hidup
Hal 2 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Penggugat.
Mengapa
Penggugat
tetap
melangsungkan
perkawinandengan Tergugat walaupun sering terjadi pertengkaran dengan harapan Tergugat dapat berubah sifat dan sikapnya;
4. Bahwa di awal perkawinan Penggugat dan Tergugat, memang sifat dan Sikap Tergugat tidak kasar terhadap Penggugat, namun sekitar tahun
2009 tepatnya setelah Penggugat melahirkan anak pertamanya, sikap
dan sifat Tergugat sangat kasar terhadap Penggugat, baik dari cara bicara maupun dari perlakuan Tergugat terhadap Penggugat, bahkan sebelum Penggugat mempunyai anak dari hasil perkawinan antara
Penggugat dan Tergugat, Penggugat pernah bekerja di satu perusahaan
namun ternyata setiap kali Penggugat mendapatkan gaji dari perusahaan tersebut semua uang milik Penggugat tersebut di ambil oleh Tergugat
tanpa memberikan alasan yang jelas terhadap Penggugat sampai pada
akhirnya Penggugat memutuskan untuk berhenti bekerja pada saat setelah melahirkan anak pertamanya;
5. Bahwa selama Penggugat menjalani rumah tangga bersama Tergugat, kurang lebih selama 9 tahun lamanya, Penggugat tidak pernah diberikan
nafkah berupa uang tunai bagi keperluan rumah tangganya tetapi Tergugat memberikan kartu kredit dengan batas tertentu hanya bagi
keperluan anak-anaknya saja tidak termasuk untuk keperluan pribadi Penggugat, selayaknya sebagai seorang perempuan, ingin rasanya Penggugat bisa membeli alat make up atau baju batau sepatu dan itu
tidak pernah Tergugat belikan meskipun Penggugat diberikan kartu kredit oleh Tergugat namun bukan untuk kepentingan pribadi Penggugat, dan
pembelanjaan untuk setiap bulannya selalu dibatasi, apabila melebihi batas yang diberikan oleh Tergugat, maka Penggugat akan dimarahi oleh Tergugat;
6. Bahwa hidup Penggugat sangatlah tertekan dan tersiksa dikarenakan sifat Tergugat yang terlalu menekan dan terlalu banyak intervensi
terhadap hidup Penggugat, jangankan bisa pergi bersama teman-teman
atau keluarga, karena sesekali waktu ada perlunya juga untuk
bersosialisasi atau menghilangkan stress itu semua tidak pernah bisa dilakukan oleh Penggugat, karena Tergugat melarang Penggugat untuk keluar rumah, dan apabila keluar rumah harus bersama ibu mertua atau
Hal 3 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Tergugat, jadi hidup penggugat seakan-akan terkurung di rumah nya sendiri;
Bahkan hanya sekedar dikunjungi oleh orang tua Penggugat saja kerumah dimana Penggugat tinggal (karena setelah menikah Penggugat tinggal bersama orang tua Tergugat), Tergugat selalu marah, dan apabila
orang tua Penggugat berkunjung ke rumah Penggugat dan Tergugat dan kebetulan Tergugat sedang berada di rumah, sikap yang diperlihatkan terhadap mertua atau orang tua Penggugat adalah ditinggalnya orang tua Penggugat itu tidur atau Tergugat asik bermain game online, dari sini
dapat terlihat sungguh Tergugat tidak mempunyai sopan santun terhadap orang tua Penggugat;
7. Bahwa sikap dan sifat Tergugat yang temperamen dan kasar terhadap
Penggugat sudah sangat sering Penggugat dapatkan dari Tergugat dari mulai cara bicara yang kasar, suka mendorong Penggugat hingga
terjatuh, suka memukul menggunakan barang semisal bantal apabila Tergugat marah, atau dikarenakan hal kecil yang selalu dibesar-besarkan
oleh tergugat sehingga menimbulkan pertengkaran dan berakhir di sifat temperamentalnya Tergugat, sebagai contoh Penggugat pernah meminta
tolong kepada ibu mertua nya untuk menggendong anaknya dikarenakan
Penggugat sangat repot harus mengurus rumah tangga dikarenakan
tidak mempunyai asisten rumah tangga, dan ibu mertua tersebut menolak untuk dititipi anak tersebut dan pada akhirnya Tergugat yang memarahi Penggugat, atau hanya sekedar membangunkan Tergugat dari tidurnya
dikarenakan ada telp yang penggugat pikir mungkin penting bagi Tergugat, namun ternyata Penggugat di lempar dengan menggunakan bantal dengan diikuti makian tergugat karena tidak terima Tergugat
dibangunkan, padahal maksud Penggugat adalah khawatir telp tersebut
penting bagi Tergugat dan kejadian tersebut bukan hanya sekali dua kali tetapi sangat sering diterima oleh Penggugat;
8. Bahwa tidak hanya kepada Penggugat saja Tergugat berlaku kasar, terhadap anaknya pun Tergugat pernah berlaku kasar yaitu memarahi anak yang usia nya masih dibawah umur dengan sangat berlebihan, sehingga tidak bagus bagi perkembangan seorang anak apabila hidup dengan orang yang mempunyai temperamental;
Hal 4 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
9. Bahwa saat ini penggugat sangat mengkhawatirkan kehidupan kedua anaknya meskipun hidup dengan ayah kandung nya yaitu Tergugat
namun Penggugat tidak bisa menjamin aman sepenuhnya, selain sifat
dan sikap Tergugat yang pemarah dan temperamental juga anak tersebut selalu dititipkan kepada adik dari Tergugat untuk pengurusannya sementara
Penggugat
sebagai
ibu
menemuinya tanpa alasan yang jelas;
kandungnya
dilarang
untuk
10. Bahwa didalam rumah tangga seharusnya dilandasi dengan kepercayaan satu sama lain namun didalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat
tidak ada rasa kepercayaan yang diberikan oleh tergugat kepada
Penggugat, hidup Penggugat selalu dicurigai oleh Tergugat bahkan
apabila Tergugat pulang ke rumah , Tergugat selalu menanyakan tentang Penggugat kepada asisten rumah tangga yang ada di rumahnya, apakah
ada orang lain ke rumah ini, apakah Penggugat sempat pergi keluar rumah atau apakah orang tua Penggugat datang ke rumah ini atau tidak,
sungguh sikap dan sifat Tergugat membuat hati Penggugat sangat terluka;
11. Bahwa sekitar bulan Januari 2015, terjadi pertengkaran yang sangat memuncak dimana Penggugat pun sudah sangat tersinggung dengan sifat dan sikap Tergugat, bahkan telah terjadi kekerasan dalam rumah
tangga dimana Penggugat dilempar oleh Tergugat dan mengenai tangannya yang pada akhirnya Penggugat memutuskan untuk pulang ke
rumah orang tua Penggugat, dikarenakan Penggugat telah diusir oleh
tergugat dan Penggugat tidak diperbolehkan membawa kedua anak Penggugat oleh Tergugat dan sampai dengan saat ini Penggugat tidak dapat bertemu dengan kedua anaknya yang masih kecil tersebut;
12. Bahwa sikap Tergugat sudah sangat diluar batas bahkan kepada orang tua Penggugat pun bisa bersikap kasar dan itu memperlihatkan seseorang yang kurang bijak dan tidak mempunyai sopan santun.
13. Bahwa
sebagai
seorang
suami
seharusnya
berkewajiban
untuk
menegakkan rumah tangga untuk mencapai kehidupan rumah tangga
yang harmonis, mencintai isteri dan anaknya, menghormati, setia dan
memberikan bantuan lahir maupun bathin kepada isteri, memelihara dan
mendidik anak dengan penuh kasih, sesuai dengan Pasal 34 (1) UndangUndang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 yang menjelaskan sebagai berikut
Hal 5 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
" Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya" ,
namun pada kenyataanya Tergugat tidak bertanggung jawab atas
kewajiban-kewajibannya sebagai seorang suami dan sebagai kepala keluarga
yang
baik,
sehingga
mengakibatkan
seringnya
terjadi
pertengkaran. Dengan demikian Tergugat telah sangat melalaikan
kewajibannya terhadap isteri dan anaknya, sehingga sudah selayaknya perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian,
14. Bahwa demi keamanan dan kenyamanan perkembangan psikis kedua
anaknya yang masih dibawah umur, maka sudah sepantasnya Majelis Hakim memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan kedua
anaknya kepada Penggugat mengingat kedua anak tersebut masih dibawah umur dan menghindari sifat temperamental dari Tergugat agar kejiwaan kedua anak Penggugat dan Tergugat tidak terganggu;
15. Bahwa demi kepentingan dan masa depan kedua anak Penggugat dan Tergugat yang masih sangat kecil, yaitu yang pertama yaitu MICHELLE
CATHERINA ANDREA berusia 6 tahun dan anak kedua yang bernama, STEVE DWAYNE ANDREW berusia 3 tahun, maka untuk menjamin pemeliharaan dan pendidikan anaknya yang belum dewasa (dibawah
umur) juga dikarenakan hubungan bathinantara anak dengan ibu kandung sangat kuat maka sudah selayaknya anak tersebut ikut dan berada dibawah pengawasan/perwalian ibunya yaitu Penggugat;
16. Bahwa dikarenakan kedua anaknya yang masih dibawah umur, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk itu untuk menjamin keperluan
sehari-hari kedua
anaknya yang masih
sangat kecil,
Penggugat mohon untuk dapat diberikan tunjangan sebesar Rp. 8. 000.000,- (delapan juta rupiah) untuk setiap bulannya, yang paling lambat
dapat Penggugat terima setiap tanggal 2 karena Tergugat sebagai orang tua yang sah dari anaknya yang dilahirkan dari hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, juga Tergugat dianggap mampu dikarenakan
Tergugat mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang sifatnya tetap,
maka Tergugat tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya dalam hal pemberian biaya kepada anak kandungnya sesuai dengan Pasal 41 (b) Undang-Undang
Perkawinan
No.
1
Tahun
1974"
Bapak
yang
Hal 6 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan danpendidikan yang diperlukan anak itu,
"
Pasal 45 (2) undang-Undang Perkawinan " Kewajiban orang tua yang
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin dan dapat
berdiri
sendiri.
Kewajiban
mana
perkawinan antara kedua orang tua putus"
berlaku
terus
meskipun
17. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dari kejadian tersebut diatas yang telah
dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat, maka telah memenuhi
ketentuan untuk melakukan perceraian dikarenakan berdasarkan Pasal 39 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang berbunyi :
"Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara
suami dan isteri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami isteri". Antara suami isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak akan ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga".
Dengan demikian sudah terdapat alasan yang sangat jelas dan cukup yang
telah
ditentukan
oleh
Undang-Undang
untuk
memutuskan
perkawinan ini karena perceraian antara Penggugat dengan Tergugat;
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Penggugat mohon dengan
hormat sudilah kiranya Yth, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas 1 A Bandung yang menangani perkara ini berkenan untuk memutuskan sebagai berikut :
MEMUTUSKAN: PRIMAIR :
1. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang telah
dilangsungkan pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana dibuktikan dalam
Kutipan Akta Perkawinan No.272/2006 yang dikeluarkan oleh Kantor
Dinas Kependudukan Kota Bandung dan Akta Nikah No. 278/MGUP/PP069/VU2006 yang dikeluarkan oleh Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung diputus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
2. Memberikan ijin kepada Kantor Catatan Sipil Kota Bandung untuk melakukan pendaftaran putusan ini dan mengeluarkan Akta Perceraian dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut diatas;
3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan kedua anak Penggugat dan Tergugat kepada Penggugat guna keamanan dan keselamatan kedua anak Penggugat dan Tergugat segera;
Hal 7 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
4. Menetapkan/ mengangkat Penggugat Sebagai Wali dari:
a. MICHELLE CATHERINA ANDREA, lahir di Bandung, pada tanggal
16 Februari 2009, sebagaimana yang dikutip pada Kutipan Akta Kelahiran No: 6610/TJNIUM/2009, yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Bandung;
b. STEVE DWAYNE ANDREW, lahir di Bandung, pada tanggal 28 Juli 2012 , sebagaimana yang dikutip pada Kutipan Akta Kelahiran No: 22509 2012, yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Bandung;
5. Menetapkan tunjangan hidup untuk membiayai kebutuhan kedua
anaknya adalah sebesar Rp8.000.000,- untuk setiap bulannya, dan diberikan setiap awal bulan kepada Penggugat atau paling lambat tanggal 5 untuk setiap bulannya;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini. SUBSIDAIR : Mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex aequeo et bono); Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Tergugat
telah mengajukan jawaban sekaligus gugatan balik (rekonpensi) tanggal 3 September 2015, sebagai berikut : I.
DALAM KONPENSI
1. Bahwa,
TERGUGAT (MICHAEL ANDREAS) Menolak dan menyangkal serta membantah dengan tegas Gugatan beserta seluruh dalildalil PENGGUGAT sebagaimana tercantum dan tersurat dalam Surat Gugatan PENGGUGAT yang telah terdaftar dalam Register Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus Bandung No. 280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 23 Juni 2015, terkecuali terhadap hal-hal yang menguntungkan Pihak TERGUGAT;
2. Bahwa, benar pernikahan/perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT berlangsung pada tanggal 10 Juni 2006 dilangsungkan berdasarkan Pemberkatan Nikah di Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No.272/2006 tanggal 10 Juni 2006 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Pemerintah Kotamadya DATI II Bandung (vide bukti T. – 1); 3. Bahwa,
dari perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT tersebut di atas, PENGGUGAT dan TERGUGAT telah dikarunia 2 (dua) orang yaitu :
Hal 8 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
1) MICHELLE CATHERINA ANDREA , Perempuan,lahir di Bandung tanggal 16 – 02 – 2009, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.6610/UMUM/2009 tanggal 25 Maret 2009, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; 2) STEVE DWAYNE ANDREW, Laki-laki, lahir di Bandung tanggal 28 – 07 – 2012, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.22509/UMUM/2012 tanggal 7 September 2012, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; 4. Bahwa, TERGUGAT menolak dengan tegas dalil-dalil PENGGUGAT pada butir 3 dan 4 halaman 2& 3 dalam Posita Gugatannya yang menyatakan bahwa TERGUGAT sangat mengatur hidup PENGGUGAT, hal ini sama sekali tidak benar, karena pada kenyataannya baik semasa berpacaran maupun setelah menikah, TERGUGAT hanya bersikap sebagaimana kaum lakilaki pada umumnya, memimpin dan membimbing pasangannya agar dapat menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dikemudian hari. Apalagi setelah menikah, PENGGUGAT adalah suami sekaligus sebagai kepala Rumah Tangga mempunyai kewajiban untuk memimpin Rumah Tangga, membimbing dan menuntun pasangannya agar dalam mengarungi bahtera Rumah tangga tercipta suasana yang nyaman, aman dan tenteram. Hal ini tentu saja tidak mudah apalagi bagi pasangan muda, sehingga sangat wajar apabila PENGGUGAT yang sebelum menikah merupakan pribadi yang bebas, lalu kemudian setelah menikah merasa seolah-olah hidupnya merasa diatur dan bahkan terkungkung.Tampaknya memang sejak awal perkawinan PENGGUGAT belum siap untuk terikat dengan pasangannya dan ingin hidup bebas layaknya sebelum menikah.Sangat berlebihan apabila tugas dan kewajiban TERGUGAT ini malah disalah artikan oleh PENGGUGAT sebagai sikap yang suka mengatur hidup PENGGUGAT. Bukankah setelah menikah kita memang harus berubah dari situasi melajang yang bebas menjadi pribadi yang terikat dalam Perkawinan ?. Oleh karena dalil PENGGUGAT tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, dan merupakan dalil yang berlebihan maka Dalil-dalil PENGGUGAT ini haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini; 5. Bahwa, tidak benar dalam butir 4, 7, 8, 9 & 12 halaman 3, 4, 5 dan 6 posita Gugatan PENGGUGAT yang menyebutkan bahwa TERGUGAT sering bersikap kasar terhadap PENGGUGAT dan keluarga PENGGUGAT karena pada kenyataannya TERGUGAT selalu berupaya untuk bersikap baik dan wajar. Bahkan apabila TERGUGAT menghadapi hari yang berat di tempat bekerjapun, TERGUGAT selalu berupaya untuk menjaga ketenteraman dan situasi rumah tangga, namun apabila sesekali TERGUGAT bersikap sedikit marah atau bersikap sedikit tidak manis akibat situasi kantor dan kondisi TERGUGAT yang lelah, TERGUGAT merasa hal tersebut masih dalam batas-batas kewajaran yang
Hal 9 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
TERGUGAT pahami juga bisa terjadi didalam rumah tangga siapapun; 6. Bahwa, mengenai gaji yang tidak diterima langsung oleh PENGGUGAT, dimana pada saat itu PENGGUGAT bekerja sebagai tenaga administrasi di PT. STOCKINDO KURNIA LESTARI milik Paman TERGUGAT yang hanya berlangsung selama ± 2 tahun lamanya (sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009) dengan gaji sebesar Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.000.000,- setiap bulannya, hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak didasarkan pada fakta dan kenyataan yang terjadi. Karena setiap gaji karyawan yang bekerja di PT. STOCKINDO KURNIA LESTARI selalu dibayarkan secara tunai melalui Transfer Bank BNP Cabang Jenderal Sudirman ke rekening masing-masing pegawai baik gaji pada level Direksi maupun pada level Administrasi. Pada waktunya nanti akan dibuktikan pada saat Pembuktian; 7. Bahwa, tidak benar dalil PENGGUGAT pada butir 5 halaman 3 posita Gugatannya, yang menyebutkan bahwa selama 9 tahun menikah PENGGUGAT tidak pernah diberikan uang untuk keperluan rumah tangga serta kepentingan pribadi PENGGUGAT, karena pada kenyataannya sebagaimana diakui oleh PENGGUGAT bahwa TERGUGAT selalu membekali PENGGUGAT dengan Kartu Kredit atas nama PENGGUGAT sendiri yang merupakan kartu kredit tambahan, dimana yang berkewajiban untuk membayar seluruh tagihan kartu kredit tersebut adalah TERGUGAT (sebagai Pemilik kartu Utama). Selain daripada itu TERGUGAT selalu menyimpan uang tunai didalam dompet milik PENGGUGAT setidaknya sebesar Rp. 300.000,- s/d Rp. 500.000,- untuk setiap harinya yang dapat digunakan oleh PENGGUGAT untuk keperluan-keperluan yang bersifat harian. Sedangkan untuk keperluan anak-anak dan keperluan pribadi PENGGUGAT yang memerlukan jumlah yang cukup besar, Kartu Kredit tambahan milik PENGGUGAT selalu dapat digunakan oleh PENGGUGAT. Kartu Kredit yang merupakan alat pembayaran yang sah selalu dapat digunakan setiap saat oleh PENGGUGAT apabila diperlukan. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh TERGUGAT dengan mudah, karena seluruh keperluan pribadi PENGGUGAT selama 9 tahun menikah selalu dapat dipenuhi dengan baik, sehingga PENGGUGAT selalu dapat tambil baik, layak dan cantik dengan pakaian, sepatu dan alat-alat make- up yang dipergunakannya sehari-hari. Sehingga oleh karena Gugatan PENGGUGAT sangat tidak beralasan dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, maka sudah sepatutnyalah Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini menolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini; 8. Bahwa, TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT pada butir 6 halaman 3 posita Gugatannya yang menyatakan bahwa TERGUGAT seolah-olah terlalu menekan dan terlalu banyak intervensi terhadap hidup PENGGUGAT serta berperilaku tidak sopan terhadap orang tua dari PENGGUGAT. Hal ini merupakan dalil yang tidak didasarkan pada kenyatakan melainkan pada
Hal 10 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
perasaan PENGGUGAT saja. Karena pada kenyataannya TERGUGAT selalu berupaya bersikap baik terhadap isteri dan anak-anaknya maupun keluarga besar baik PENGGUGAT maupun TERGUGAT, adapun “batasan kata BAIK” sangat beragam tergantung dari persepsi masing-masing manusia. Akan tetapi TERGUGAT selalu menjaga agar rumah tangga antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT berjalan dengan baik, tenteram dan sejahtera sebagaimana yang pernah dicita-citakan oleh PENGGUGAT dengan TERGUGAT pada awal perkawinannya; 9. Bahwa, apabila PENGGUGAT menyatakan bahwa TERGUGAT tidak pernah mengijinkan PENGGUGAT untuk pergi keluar rumah, hal tersebut sangat berlebihan dan merupakan dalil yang sengaja disampaikan tidak sesuai dengan kenyatannya. PENGGUGAT adalah seorang Ibu dengan 2 orang anak yang masih kecil ( masing-masing berusia 6 tahun dan 3 tahun) yang masih sangat membutuhkan perhatian dan pengawasan dari orang dewasa. Sehingga apabila PENGGUGAT bepergian untuk bermain bersama teman-temannya, sementara TERGUGAT pergi bekerja lalu siapa yang menjaga kedua orang anaknya tersebut ?. TERGUGAT selalu mengijinkan PENGGUGAT untuk pergi namun dengan tujuan yang jelas, bukan hanya sekedar bersosialisasi bersama teman-teman PENGGUGAT dengan alasan untuk melepas stress, lalu nasib anak-anak bagaimana ?. Selain daripada itu PENGGUGAT tidak dapat mengendarai kendaraan roda 2 ataupun roda 4, sehingga apabila PENGGUGAT ingin bepergian, tentu saja harus menunggu TERGUGAT selesai bekerja. Hal ini tentu saja bukan merupakan situasi dan kondisi yang diciptakan oleh TERGUGAT, melainkan karena keterbatasan PENGGUGAT sendiri sehingga sangat janggal apabila situasi ini ditonjolkan seolah-olah sebagai kesalahan TERGUGAT.Sifat-sifat PENGGUGAT yang masih sangat egois dan kerap hanya mementingkan kepentingan pribadi inilah justeru yang sering menimbulkan terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT; 10. Bahwa, sangat tidak benar dan merupakan suatu kebohongan yang luar biasa, apabila PENGGUGAT menyatakan pada butir 8 Gugatannya bahwa TERGUGAT pernah berlaku kasar kepada anaknya dengan cara memarahi anak yang dibawah umur secara berlebihan, karena hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh TERGUGAT. TERGUGAT selalu berusaha untuk menjadi ayah yang baik untuk kedua orang anaknya dan mengajarkan kelembutan serta kasih sayang sebagaimana diajarkan didalam agama yang dianut oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT. Bahkan TERGUGAT ingin bertanya dan mengharapkan jawaban yang jujur dari lubuk hati PENGGUGAT yang paling dalam, “seberapa sering PENGGUGAT mengunci anak yang masih dibawah umur didalam kamar mandi ? dan pernahkah PENGGUGAT memarahi anak sampai dengan anak menangis dan kemudian muntah-
Hal 11 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
muntah, bahkan si anak kemudian disuruh untuk menjilat muntahnya tersebut ?”; 11. Bahwa, memang benar pada saat ini kedua orang anak PENGGUGAT dengan TERGUGAT tinggal bersama TERGUGAT dirumah orang tua TERGUGAT bersama-sama dengan Ayah dan Ibu TERGUGAT. Akan tetapi PENGGUGAT harus ingat dan menyadari bahwa PENGGUGAT lah yang pergi meninggalkan rumah tempat kediaman bersama serta sekaligus meninggalkan Suami dan kedua orang anaknya dirumah tempat kediaman bersama (Kopo Permai) pada saat TERGUGAT memergoki PENGGUGAT mempunyai 1 unit Handphone dengan nomor SIM CARD baru (TELKOMSEL) yang sebelumnya tidak diketahui oleh TERGUGAT sebagai suaminya yang sah. Padahal pada saat itu PENGGUGAT telah memiliki 2 (Dua) unit Handphone dengan 2 (dua) nomor Handphone yang berbeda. Keberadaan Handphone dengan nomor handphone baru yang disembunyikan dari TERGUGAT selaku Suaminya yang sah tentu saja menimbulkan pertanyaan yang besar bagi diri TERGUGAT. Apalagi ketika TERGUGAT berhasil memegang Handphone tersebut ternyata TERGUGAT berusaha keras dengan segala daya dan upaya untuk merebut kembali Handphone tersebut dari tangan TERGUGAT.(Bukan Kekerasan Dalam Rumah tangga sebagaimana didalilkan oleh PENGGUGAT). TERGUGAT mencoba untuk bertanya mengapa PENGGUGAT mempunyai Handphone dengan Nomor yang disembunyikan dari Suaminya sendiri, akan tetapi PENGGUGAT bersikeras menolak untuk menjawab. Kondisi inilah yang kemudian menjadi pemicu PENGGUGAT pergi meninggalkan Rumah Tempat kediaman bersama dalam keadaan sadar, atas keinginan sendiri dan bukannya diusir oleh TERGUGAT. Oleh karenanya Dalil-dalil PENGGUGAT pada butir 9 & 11 Gugatannya haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini; 12. Bahwa, Tidak benar apabila PENGGUGAT menyatakan tidak dapat bertemu dengan kedua orang anaknya karena selalu dilarang tanpa alasan yang jelas ( Butir 9 & 11), karena pada kenyatannya baik TERGUGAT maupun keluarga besar TERGUGAT selalu membuka pintu yang sangat lebar apabila PENGGUGAT ingin bertemu dengan kedua orang anaknya. Namun PENGGUGAT tidak pernah mencoba untuk datang kerumah dimana anakanaknya tersebut tinggal. PENGGUGAT malah sering datang ke sekolah MICHELLE (TK Bintang Mulia) secara mendadak dan tiba-tiba. Pada kunjungan-kunjungan tersebut PENGGUGAT telah dapat selalu bertemu dengan anak-anaknya, walaupun pada saat pertemuan yang mendadak dan tiba-tiba tersebut tak jarang membuat sang anak menjadi kaget dan menangis disertai penolakan dari anak tersebut. Pertemuan-pertemuan tersebut selalu difasilitasi dengan baik oleh Kepala sekolah (Ibu Lois Sugiaman) dan Wali Kelas (Ibu Merry Kusumawati) TK. Bintang Mulia, dimana MICHELLE selalu didampingi oleh baik Kepala sekolah maupun Wali kelasnya. Sehingga dalil PENGGUGAT yang menyatakan bahwa diri PENGGUGAT tidak pernah bertemu
Hal 12 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
dengan anak-anak adalah Dalil yang tidak didasarkan pada fakta dan merupakan isapan jempol belaka. Oleh karena demikian dalil-dalil PENGGUGAT tersebut haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini; 13. Bahwa, berdasarkan hal-hal yang telah TERGUGAT sampaikan tersebut diatas, maka TERGUGAT telah dapat membuktikan bahwa pertengkaran-pertengkaran yang terjadi didalam Rumah Tangga antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT bukan disebabkan karena TERGUGAT seolah-olah tidak bertanggungjawab atas kewajibannya sebagai seorang suami dan kepala keluarga yang baik, namun lebih disebabkan karena sikap PENGGUGAT yang EGOIS, terlalu mementingkan diri dan kesenangannya sendiri, lebih memilih untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dibandingkan melaksanakan kewajibannya sebagai Ibu Rumah Tangga serta selalu bersikap tidak hormat dan tidak menghargai kerja keras dan pengorbanan TERGUGAT sebagai Suaminya; 14. Bahwa, pada saat ini MICHELLE CATHERINA ANDREA dan STEVE DWAYNE ANDREW berada dalam keadaan yang sehat baik secara Fisik maupun Psikologis, Ceria dan bahagia sebagaimana anak-anak pada umumnya. Dirawat dengan baik serta penuh kasih sayang tanpa adanya bentakan-bentakan, cubitan-cubitan maupun hukuman berupa dikunci didalam kamar mandi dengan lampu dimatikan sebagaimana sering dilakukan oleh PENGGUGAT. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai pelajaran kedua anak tersebut dan test Psikologi yang telah dilakukan atas kedua orang anak tersebut yang terus berangsur baik dengan prestasi yang gemilang. MICHELLE & STEVE pada saat ini mendapatkan pendidikan akademis maupun pendidikan moral yang baik, mempunyai waktu bermain dan tidur yang cukup dibawah pengawasan orang-orang dewasa yang menyayangi dan mengasihinya sepenuh hati. Selain daripada itu TERGUGAT menjamin bahwa PENGGUGAT dapat selalu bertemu dengan kedua orang anaknya pada setiap saat yang tidak mengganggu jam kegiatan mereka bersekolah, beribadah ataupun mengikuti les/kegiatan tambahan. Sehingga alasan yang dikemukakan oleh PENGGUGAT pada butir 14 & 15 adalah tidak benar, sangat tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan dalam hukum sehingga haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini ; 15. Bahwa, TERGUGAT berpendapat alangkah lebih baik apabila Gugatan Perceraian yang diajukan oleh PENGGUGAT dipisahkan atau setidaknya diputuskan agar dipisahkan antara Perkara Gugatan Perceraian dan Perkara Hak Perwalian/pengasuhan atas kedua orang anak hasil perkawinan PENGGUGAT dengan TERGUGAT. Hal ini guna menjamin adanya kepastian Hukum atas Gugatan Perceraian yang diajukan oleh PENGGUGAT. TERGUGAT sangat yakin bahwa apabila Gugatan Perceraian dan Perwalian/pengasuhan anak ini diputuskan bersamaan dalam perkara yang sama, dan ternyata Majelis Hakim berpendapat bahwa Gugatan perceraian yang diajukan oleh PENGGUGAT
Hal 13 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
dikabulkan, maka siapapun yang ditunjuk oleh Putusan Pengadilan sebagai pemegang Hak Perwalian/pengasuhan maka Pihak yang lainnya akan mengajukan banding dan kemudian kasasi dan seterusnya. Hal ini tentu saja tidak dapat menjamin terciptanya kepastian Hukum setidaknya terhadap status perkawinan baik PENGGUGAT maupun TERGUGAT.Terlebih lagi hal ini ternyata dianjurkan oleh Mahkamah Agung melalui Surat Edaran Mahkamah Agung RI agar setidaknya Gugatan Perceraian diajukan secara terpisah dengan Gugatan-gugatan lainnya.sehingga TERGUGAT dengan segala kerendahan hati memohon agar sudilah kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan untuk hanya memeriksa dan memutuskan Gugatan Perceraian yang diajukan oleh PENGGUGAT dan menolak untuk memeriksa dan memutuskan Gugatan lain dan selebihnya; 16. Bahwa, TERGUGAT menolak untuk memberikan tunjangan sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) setiap bulannya dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan kedua orang anaknya melalui PENGGUGAT. Karena pada saat ini kedua orang anak tersebut berada dibawah pengasuhan, perawatan serta telah selalu dapat tercukupi kebutuhan hidupnya oleh TERGUGAT sebagai Ayah Kandungnya yang sah. Keduanya dapat hidup bahagia dan sejahtera, karena TERGUGAT mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup kedua orang anaknya baik kebutuhan Primair, Sekunder maupun kebutuhan Tertier. Sehingga oleh karena tidak ada alasan yang cukup bagi PENGGUGAT untuk meminta tunjangan dengan mengedepankan kebutuhan anak-anak dari diri TERGUGAT, maka Gugatan PENGGUGAT haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam perkara ini; 17. Bahwa, oleh karena Gugatan dan dalil-dalilnya yang diajukan oleh Pihak PENGGUGAT tersebut diatas telah ditolak, disangkal dan dibantah dengan tegas oleh TERGUGAT, maka sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata yang berlaku, Pihak PENGGUGAT lah yang mempunyai kewajiban untuk membuktikan kebenaran dari alasan – alasan dan dalil-dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT didalam Surat Gugatannya tertanggal 23 Juni 2015; Berdasarkan hal-hal yang kami kemukan diatas, TERGUGAT memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar sudilah kiranya memberikan keputusan sebagai berikut: 1. Menyatakan menerima Gugatan PENGGUGAT(Ny. LINDA KRISTINA) untuk sebagian; 2. Menyatakan Perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang telah dilangsungkan pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana dibuktikan dalam Kutipan AKta Perkawinan No. 272/2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan Kota Bandung dan AKta Nikah No.
Hal 14 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
278/MGUP/PP-069/VI/2006 yang dikeluarkan oleh Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung, diputus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya; 3. Menolak Gugatan PENGGUGAT selain dan selebihnya; 4. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara ini. II.
DALAM REKONPENSI:
Bahwa, TERGUGAT DK/PENGGUGAT DR(MICHAEL ANDREAS),Karyawan Swasta, Agama Kristen, Umur 35 tahun, bertempat tinggal diJl. H. Achsan No. 10, RT. 002/RW. 004, Kelurahan Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung semula sebagai TERGUGAT DALAM KONPENSIsekarang sebagai PENGGUGAT DALAM REKONPENSI; Bersama ini hendak mengajukan Gugatan Rekonpensi terhadap : Ny. LINDA KRISTINA, Ibu Rumah Tangga, dahulu bertempat tinggal di Jl. H. Achsan No. 10, RT. 002/RW.004, Kelurahan Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung, sekarang bertempat tinggal di Jl. Pajagalan No. 71B Kota Bandung, semula sebagai PENGGUGAT DALAM KONPENSI sekarang sebagai TERGUGAT DALAM REKONPENSI. Adapun alasan-alasan PENGGUGAT DALAM REKONPENSI mengajukan Gugatan Rekonpensi ini adalah sebagai berikut: 1.
Bahwa, segala sesuatu yang telah diuraikan/dikemukakan oleh PENGGUGAT DALAM REKONPENSI (MICHAEL ANDREAS), pada Jawaban Dalam Konpensi diatas, mohon dianggap dan dikemukakan pula serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam Gugatan Rekonpensi ini;
2.
Bahwa, memang benar didalam kehidupan Rumah tangga antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR telah sering terjadi pertengkaran dan percekcokan yang walaupun telah diupayakan untuk didamaikan oleh keluarga terdekat, namun ternyata kehidupan Rumah Tangga antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR telah tidak dapat dipertahankan dan kemudian berujung dengan adanya Gugatan Perceraian yang diajukan oleh TERGUGAT DR ini;
3.
Bahwa, pertengkaran-pertengkaran yang terjadi antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR sering diakibatkan adanya perbedaan pemahaman dan pendapat mengenai bagaimana sebaiknya roda kehidupan Rumah tangga dijalankan. TERGUGAT DR ternyata belum siap untuk hidup bersama dengan PENGGUGAT DR untuk menjalani suka dan duka kehidupan berumah tangga. TERGUGAT DR ternyata masih ingin hidup bebas dan tidak mau terikat dengan tata cara kehidupan orang berumah tangga. TERGUGAT DR sering tidak memahami tugas dan fungsi masing-masing, sehingga sikap PENGGUGAT DR yang tegas kerap diartikan sebagai sikap yang
Hal 15 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
kasar, tidak baik, tidak sopan dan seolah-olah sudah tidak menyayangi lagi diri TERGUGAT DR sebagai isterinya; 4.
Bahwa, PENGGUGAT DR telah selalu bekerja keras untuk menghidupi dan memenuhi segala kebutuhan Rumah Tangga TERGUGAT DR, mencukupi semua kebutuhan pribadi TERGUGAT DR baik kebutuhan Primair, sekunder dan Tertier. Pergi berjalan-jalan berlibur ketempat-tempat liburan bersama keluarga besar, membawa anak-anak untuk berjalan-jalan ke Mall ataupun tempat wisata lainnya sebagaimana dilakukan oleh Pasangan muda lainnya, namun ternyata TERGUGAT DR merasa tidak puas dengan apa yang selama 9 tahun usia perkawinan ini diterimanya dari PENGGUGAT DR. Sehingga hal ini rupanya membuat TERGUGAT DR kesal, marah-marah terhadap PENGGUGAT DR tanpa alasan yang jelas dan bahkan sering melampiaskan kemarahannya kepada kedua orang anak PENGGUGAT DR dan TERGUGAT DR;
5.
Bahwa, puncaknya pada tanggal 9 Januari 2015, dimana pada saat itu PENGGUGAT DR memergoki TERGUGAT DR memiliki 1 (satu) unit Handphone dengan nomor Handphone yang berbeda/baru (TELKOMSEL) yang tidak pernah diketahui keberadaannya oleh PENGGUGAT DR sebagai suaminya yang sah. Bahkan pada saat PENGGUGAT DR memegang Handphone milik TERGUGAT DR, dengan sekuat tenaga dan daya upaya TERGUGAT DR secara membabi buta berusaha untuk merebut Handphone tersebut dari tangan PENGGUGAT DR. Pertengkaran hebat pun tidak bisa dihindari (Bukan Kekerasan dalam rumah tangga). Sebagai seorang Suami, PENGGUGAT DR lalu menanyakan “untuk tujuan apa TERGUGAT DR memiliki Handphone dan nomor Handphone yang tidak diketahui oleh suaminya sendiri ?dan mengapa PENGGUGAT DR sebagai suami yang sah tidak diperbolehkan untuk mengetahui isi dari Handphone tersebut ? apa yang disembunyikan oleh TERGUGAT DR sebagai seorang isteri dari Suaminya sendiri ?. TERGUGAT DR menolak dengan keras untuk menjawab, rupanya karena TERGUGAT DR merasa terdesak oleh pertanyaan-pertanyaan dari suaminya sendiri yang tidak mau dijawabnya, membuat TERGUGAT DR kemudian menghubungi Ayah TERGUGAT DR dan meminta Ayah TERGUGAT DR untuk menjemput dirinya. Sehingga jelaslah sudah bahwa TERGUGAT DR pergi meninggalkan rumah tempat kediaman bersama dalam keadaan sadar, tanpa adanya paksaan dari siapapun juga dan merupakan pilihan yang dibuat oleh diri TERGUGAT DR sendiri;
6.
Bahwa,perlu PENGGUGAT sampaikan bahwa sebelum kejadian tersebut yaitu setidaknya pada bulan Agustus 2014, telah terjadi juga pertengkaran antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR yang cukup hebat, dimana pertengkaran tersebut lagi-lagi disebabkan karena TERGUGAT DR dengan sekuat tenaga mencoba untuk menyembunyikan Handphone miliknya dari PENGGUGAT DR. Semakin keras TERGUGAT DR mencoba menyembunyikan Handphone nya tersebut tentu saja membuat
Hal 16 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
PENGGUGAT DR semakin bertanya-tanya bahkan curiga. Mengapa TERGUGAT DR harus menyembunyikan percakapan yang tengah berlangsung melalui Short Message Service (SMS) dalam Handphone miliknya dari diri PENGGUGAT DR ?. Karena TERGUGAT DR tidak dapat menghindar dari situasi yang tidak nyaman tersebut dan tidak bisa menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada dirinya, maka pada saat itu TERGUGAT DR meminta Ayah TERGUGAT DR untuk menjemput TERGUGAT DR. Pada saat Ayah TERGUGAT DR menjemput, PENGGUGAT DR mencoba untuk mencegah agar TERGUGAT DR tidak meninggalkan rumah. Walaupun sebenarnya pada saat itu perasaan PENGGUGAT DR sebagai seorang suami merasa hancur dan kecewa akibat perbuatan TERGUGAT DR yang tidak jujur terhadap diri PENGGUGAT DR. Pada saat itu walaupun Ayah TERGUGAT DR telah mengancam dan berbicara dengan sangat keras yang pada intinya menyatakan bahwa : “Walau bagaimanapun anak saya harus pulang, tunggu pengacara saya besok akan datang untuk mengurus perceraian kalian dan urusan SELESAI !!!!,” namun PENGGUGAT DR telah berhasil menahan TERGUGAT DR agar tidak meninggalkan Rumah tempat kediaman bersama. Kejadian ini disaksikan oleh Kedua orang tua dan adik kandung PENGGUGAT DR, sehingga pada saatnya nanti dapat dihadirkan sebagai Saksi untuk menyatakan kebenaran dimuka persidangan; 7.
Bahwa, ketidakjujuran TERGUGAT DR kepada PENGGUGAT DR terjadi berulang-ulang, walaupun PENGGUGAT DR sudah mencoba untuk memaafkan namun TERGUGAT DR tetap mengulangi lagi kesalahan yang sama. Bahkan pada saat TERGUGAT DR pergi meninggalkan Rumah Tempat kediaman bersama (Kopo Permai) pada tanggal 9 Januari 2015 pun, PENGGUGAT DR masih mau memaafkan TERGUGAT DR dan bahkan keluarga besar PENGGUGAT DR masih tetap mencoba untuk mempersatukan dan mendamaikan PENGGUGAT DR dan TERGUGAT DR kembali. Pada saat itu perwakilan Keluarga besar PENGGUGAT DR yang diwakili oleh Bapak Pendeta Phillipus Obadja telah berupaya untuk menemui TERGUGAT DR dengan orang tua TERGUGAT DR untuk meminta agar TERGUGAT DR kembali ke rumah tempat kediaman bersama. Namun upaya tersebut sia-sia, karena ternyata pada akhirnya TERGUGAT DR mengajukan Gugatan Perceraian ini ke Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus Bandung;
8.
Bahwa, PENGGUGAT DR tidak heran dan tidak terkejut dengan diajukannya Gugatan Perceraian No. 280/Pdt.G/2015/PN. Bdg tertanggal 22 Juni 2015 ini, karena PENGGUGAT DR telah melihat adanya perubahan sikap dan perilaku TERGUGAT DR sejak setidaknya Agustus 2014 sampai dengan bulan Januari 2015. Dimana TERGUGAT DR mempunyai jadwal tetap yaitu setiap hari Rabu atau Kamis pada setiap minggunya, TERGUGAT DR selalu dijemput oleh Ayah TERGUGAT DR untuk pergi meninggalkan rumah, Suami dan kedua orang
Hal 17 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
anaknya dengan alasan acara makan bersama keluarga. Jadwal makan keluarga tersebut tidak bisa ditinggalkan apapun alasannya, walaupun STEVE yang masih berusia 2 tahun sedang mengalami diare. TERGUGAT DR bahkan melarang PENGGUGAT DR dan anak-anaknya untuk ikut serta dalam acara makan keluarga tersebut, dengan mengatakan : “Gak usah ikut, ini acara keluarga saya. Kamu kan orang luar !”. Acara keluarga yang difasilitasi oleh Ayah TERGUGAT DR dimana PENGGUGAT DR dan anak-anaknya tidak pernah diijinkan untuk turut serta, sangat aneh bagi diri PENGGUGAT DR dan merupakan suatu keganjilan yang luar biasa dalam sebuah hubungan keluarga. Namun apabila kemudian pada akhirnya dibuktikan dengan diajukannya Gugatan Perceraian ini oleh TERGUGAT DR, telah membuka mata PENGGUGAT DR bahwa kebebasan lah yang diinginkan oleh TERGUGAT DR; 9.
Bahwa, PENGGUGAT DR tidak mau menghalangi keinginan TERGUGAT DR yang ingin hidup bebas dan terlepas dari semua kewajibannya sebagai seorang isteri dan ibu dari kedua orang anaknya. PENGGUGAT DR telah berupaya keras untuk dapat selalu memenuhi kebutuhan hidup diri TERGUGAT DR, menyenangkan hati TERGUGAT DR dan memberikan kasih sayang serta perhatian selayaknya dari seorang Suami kepada Isterinya. Namun apabila upaya-upaya yang dilakukan oleh PENGGUGAT DR ternyata masih tidak cukup dan malah dianggap sebagai suatu upaya untuk mengatur hidup dan intervensi kedalam kehidupan TERGUGAT DR, maka PENGGUGAT DR menyerahkan hal tersebut kepada diri TERGUGAT DR;
10. Bahwa, PENGGUGAT DR berpendapat bahwa sebaiknya Gugatan Perceraian yang diajukan oleh TERGUGAT DR diperiksa dan diputuskan secara terpisah dengan Gugatan mengenai Hak Perwalian/Hak pengasuhan anak hasil dari Perkawinan PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR, dengan alasan demi terciptanya kepastian Hukum setidaknya mengenai status perkawinan PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR. Selain daripada itu Mahkamah Agung Republik Indonesia juga telah memberikan anjuran yang sesuai dengan pendapat PENGGUGAT. Maka dengan segala kerendahan hati PENGGUGAT mengajukan permohonan agar sudilah kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini mempertimbangkan untuk hanya memeriksa dan memutuskan Gugatan Perceraian yang diajukan oleh PENGGUGAT dan menolak Gugatan selain dan selebihnya.; 11. Bahwa, namun apabila Majelis Hakim mempertimbangkan untuk memeriksa Gugatan Perceraian dan Hak Perwalian/Hak Pengasuhan anak secara bersamaan, maka PENGGUGAT menyatakan hal-hal sebagai berikut : pada saat ini kedua orang anak hasil perkawinan PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR, masing-masing bernama :
Hal 18 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
1) MICHELLE CATHERINA ANDREA , Perempuan,lahir di Bandung tanggal 16 – 02 – 2009, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.6610/UMUM/2009 tanggal 25 Maret 2009, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; 2) STEVE DWAYNE ANDREW, Laki-laki, lahir di Bandung tanggal 28 – 07 – 2012, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.22509/UMUM/2012 tanggal 7 September 2012, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; Pada saat ini tinggal bersama PENGGUGAT DR, sejak ditinggalkan oleh TERGUGAT DR Pada tanggal 9 Januari 2015.Kedua orang anak tersebut tumbuh dengan sehat, ceria dan bahagia.Nilai Pendidikan Akademisnya menanjak dengan tajam menunjukkan bahwa anak tersebut (terutama MICHELLE) berada di lingkungan dan situasi yang tepat dan baik bagi dirinya. Karena sangat tidak mungkin seorang anak yang tidak terpelihara dan terperhatikan dengan baik dapat tumbuh sehat dan bahagia dengan nilai-nilai sekolah yang Luar biasa.; 1. Bahwa, PENGGUGAT DR bekerja di Perusahaan milik Paman PENGGUGAT DR sebagai tenaga Pemasaran yang mempunyai kebebasan dalam hal mengatur dan menyesuaikan waktu bekerja. Sehingga PENGGUGAT DR selalu dapat untuk mengantar maupun menjemput MICHELLE dari sekolahnya, ataupun mengantar untuk keperluan lain. Apabila PENGGUGAT DR bekerja, MICHELLE Dan STEVE diawasi serta diasuh oleh Orang tua PENGGUGAT DR (Kakek dan Neneknya sendiri). Semua kebutuhan hidup dan penghidupannya selalu dapat dipenuhi oleh PENGGUGAT DR. PENGGUGAT DR dan keluarga besar PENGGUGAT DR tidak pernah menghalang-halangi TERGUGAT DR untuk menemui kedua orang anaknya. pintu rumah keluarga besar PENGGUGAT DR terbuka lebar setiap saat TERGUGAT DR ingin menemui kedua orang anaknya.; 2. Bahwa, PENGGUGAT DR menyadari apabila Gugatan Perceraian yang diajukan oleh TERGUGAT DR ini dikabulkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, maka tugas dan tanggung jawab prioritas bagi PENGGUGAT DR adalah untuk menjaga agar kedua orang anaknya tidak terdampak dengan akibat-akibat dari perceraian. Sehingga pada saat ini PENGGUGAT DR lebih mementingkan kenyamanan anakanaknya, menjaga pertumbuhan psikologis anak-anaknya dan berusaha agar selalu mendapatkan lingkungan dan pengajaran yang baik terutama pengajaran mengenai etika dan agama. PENGGUGAT DR selalu berusaha agar MICHELLE dan STEVE mendapatkan pengajaran yang terbaik mengenai Agama terutama untuk tunduk dan taat pada Tuhan. PENGGUGAT DR menanamkan dasar-dasar Agama yang kuat bagi keduanya dengan selalu mengajak kedua orang anaknya mengikuti sekolah
Hal 19 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
minggu di Gereja dimana lingkungannya telah dikenal sangat baik oleh anak-anak tersebut. Semua upaya yang dilakukan oleh PENGGUGAT DR semata-mata ditujukan untuk kepentingan anak-anaknya. Sehingga oleh karena pada saat ini PENGGUGAT DR dapat lebih menjamin dan bahkan telah membuktikan bahwa kedua orang anaknya selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang dewasa yang mengasihinya sepenuh hati, Terpenuhi seluruh kebutuhan hidup, pendidikan dan kesehatan sehingga dapat terlihat dari pertumbuhan mental psikologis anak-anak tersebut, maka demi menjamin terpenuhinya hak anak sebagaimana diatur dalam UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak, maka wajar dan patut kiranya apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan PENGGUGAT DR selaku ayah kandung mendapatkan Hak pengasuhan dan pemeliharaan/Kuasa Asuh atas kedua orang anak tersebut; 3. Bahwa, salah satu penyebab pertengkaran-pertengkaran yang terjadi antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR adalah antara lain karena sikap TERGUGAT DR yang ternyata belum siap untuk terikat dengan kehidupan Rumah Tangga dan merasa masih ingin hidup dengan bebas tanpa terbebani dengan perilaku-perilaku sebagai seorang isteri dan ibu bagi anakanaknya atau kewajiban-kewajiban dalam berumahtangga. Penyebab lainnya adalah perbedaan cara mendidik dan mengasuh anak-anak, dimana TERGUGAT DR sering sekali melakukan kekerasan baik secara verbal (dengan kata-kata) maupun secara fisik (mencubit, mengunci didalam kamar mandi, dan lain sebagainya) apabila anak-anaknya yang masih berusia sangat muda melakukan kesalahan atau merengek/rewel karena sesuatu hal. TERGUGAT DR bahkan sering melampiaskan kekesalan, ketidak puasan dan kemarahannya atas situasi ataupun atas sikap PENGGUGAT DR kepada anak-anaknya. PENGGUGAT DR pernah marah besar kepada TERGUGAT DR karena pada suatu waktu TERGUGAT DR pernah memarahi anak pertamanya (MICHELLE) yang pada saat itu berusia 2 tahun, sehingga anak tersebut menangis dan kemudian muntah. Melihat kondisi tersebut sebagai seorang Ibu, TERGUGAT DR bukannya menggendong dan memeluk MICHELLE dalam dekapannya agar sang anak segera merasa nyaman, namun yang dilakukan oleh TERGUGAT DR adalah melemparkan Tissue kepada MICHELLE dan menyuruhnya MICHELLE anak perempuan kandungnya yang pada saat itu baru berusia 2 tahun untuk mengelap/mempersihkan muntahannya sendiri sampai bersih. Hal ini tentu saja membuat PENGGUGAT DR sangat marah, karena seumur hidup PENGGUGAT DR tidak pernah melakukan, menyaksikan, mendapatkan perlakuan-perlakuan sekejam itu dari orangtuanya kepada dirinya maupun dari diri PENGGUGAT DR kepada anak-anaknya; 4. Bahwa, sebagai seorang Ayah, PENGGUGAT DR sangat mengetahui kebutuhan dan bagaimana anak-anaknya sebaiknya
Hal 20 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
mendapatkan perlakuan, pengasuhan serta pendidikan dari orang dewasa. Justeru dengan selalu diperlakukan secara baik, lemah lembut dan tidak sekalipun mendapatkan perlakuan kasar bahkan mendapatkan bentakan dari orang dewasa (sebagaimana selama ini sering dilakukan oleh TERGUGAT DR) ternyata MICHELLE berhasil meraih prestasi akademis dengan gemilang. Perubahan nilai sekolah dan perilaku sang anak yang sangat signifikan yang dialami oleh sang anak pada saat ini dibandingkan pada saat masih diasuh dan dirawat oleh TERGUGAT sebagai Ibu kandungnya, dapat terlihat sangat jelas. Bentuk Fisik sang anak yang lebih sehat dan terawat dengan pipi yang gemuk kemerah-merahan serta sikap riang yang selalu ditunjukkan menjadi salah satu indikasi kasat mata bahwa sang anak pada saat ini merasa lebih nyaman dan tenang. Hal ini juga pada akhirnya membuat PENGGUGAT DR berfikir untuk merelakan TERGUGAT DR pergi dan membiarkan TERGUGAT DR mengajukan Gugatan Perceraian ini, semata-mata demi kepentingan, kebahagian dan masa depan kedua orang anaknya; 5. Bahwa, sebagai seorang Ayah yang bekerja, dimana pekerjaannya memberikan kebebasan bagi PENGGUGAT DR untuk mengatur waktu kerjanya membuat PENGGUGAT DR selalu dapat menjadikan kepentingan kedua orang anaknya sebagai prioritas. Dengan Gaji dan Komisi yang diterimanya PENGGUGAT DR dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup, pendidikan, kesehatan dan bahkan liburan-liburan bagi kedua orang anaknya tanpa harus merepotkan orang lain (Orang tuanya PENGGUGAT DR); 6. Bahwa, selama dalam pengasuhan dan perawatan serta pemeliharaan PENGGUGAT DR, telah terbukti dan ternyata bahwa PENGGUGAT DR maupun keluarga besar PENGGUGAT DR TIDAK PERNAH MENGHALANG-HALANGI TERGUGAT DR untuk bertemu dengan anak-anaknya. Maka hal tersebut akan tetap berlaku dimana TERGUGAT DR dapat setiap saat bertemu dengan kedua orang anaknya, dengan tetap memperhatikan dan memprioritaskan waktu bersekolah, bermain, beristirahat dan beribadah. PENGGUGAT DR menyadari dan tetap mengingatkan pada kedua orang anaknya bahwa walau bagaimanapun dan sampai kapanpun TERGUGAT DR adalah Ibu kandung mereka yang tetap harus dihormati dan disayangi ; 7. Bahwa, oleh Karena ternyata PENGGUGAT DR yang selama lebih dari 9 bulan mengasuh dan merawat serta mendidik kedua orang anaknya (sejak tanggal 9 Januari 2015) dan telah dapat membuktikan bahwa kedua orang anaknya hidup berkecukupan, terjamin kehidupan, pendidikan dan kesehatannya. Mendapatkan pendidikan Agama yang baik sehingga anak-anaknya tumbuh cerdas, ceria dan bahagia, maka HANYA UNTUK kebaikan dan kepentingan Sang anak serta demi menjamin kebahagian lahir batin dan Masa depan sang anak, maka PENGGUGAT DR memohon kehadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan Hak Perwalian/Hak
Hal 21 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Pengasuhan atas kedua orang anak hasil perkawinan PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR kepada PENGGUGAT DR selaku Ayah kandungnya yang sah, demi hukum.; 8. Bahwa, berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan oleh PENGGUGAT DR diatas, dimana telah terbukti bahwa PENGGUGAT DR (MICHAEL ANDREAS) telah menunjukkan serta membuktikan kemampuan serta tanggung jawabnya untuk tidak saja mengasuh, merawat dan mendidik serta membesarkan kedua orang anaknya, akan tetapi juga memenuhi kebutuhan hidup dan penghidupan kedua orang anaknya baik secara Fisik, psikologis maupun materi yang berkecukupan, serta untuk menjaga keseimbangan psikologis kedua orang anak tersebut, maka demi mengedepankan terpenuhinya hak-hak anak sebagaimana ditentukan dalam UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak , wajar dan patut kiranya Gugatan mengenai Hak Perwalian/Hak Pengasuhan atas kedua orang anak hasil perkawinan antara PENGGUGAT DR dengan TERGUGAT DR dikabulkan, dan diputuskan bahwa PENGGUGAT DR lah yang bertanggungjawab dan memegang Hak perwalian/Hak pengasuhan atas kedua orang anaknya tersebut oleh Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara ini; Berdasarkan hal-hal yang kami kemukan diatas, PENGGUGAT DR/TERGUGAT DK memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili perkara ini, agar sudilah kiranya memberikan keputusan sebagai berikut: I.
DALAM KONPENSI :
1. Menyatakan menerima Gugatan PENGGUGAT(Ny. LINDA KRISTINA) untuk sebagian; 2. Menyatakan Perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang telah dilangsungkan pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana dibuktikan dalam Kutipan AKta Perkawinan No. 272/2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan Kota Bandung dan AKta Nikah No. 278/MGUP/PP-069/VI/2006 yang dikeluarkan oleh Gereja Utusan Pantekosta Jemaat Bandung, diputus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya; 3. Menolak Gugatan PENGGUGAT selain dan selebihnya; 4. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara ini. II. DALAM REKONPENSI : 1. Menyatakan Menerima dan Mengabulkan DR/TERGUGAT DK untuk seluruhnya;
Gugatan
PENGGUGAT
Hal 22 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
2. Menetapkan PENGGUGAT DR/TERGUGAT DK sebagai Wali yang sah/Pemegang Hak Perwalian/Hak Pengasuhan atas : 1) MICHELLE CATHERINA ANDREA , Perempuan,lahir di Bandung tanggal 16 – 02 – 2009, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.6610/UMUM/2009 tanggal 25 Maret 2009, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; 2) STEVE DWAYNE ANDREW, Laki-laki, lahir di Bandung tanggal 28 – 07 – 2012, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran No.22509/UMUM/2012 tanggal 7 September 2012, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung; 3 Menghukum TERGUGAT DR/PENGGUGAT DK ( Ny. LINDA KRISTINA ) untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Menimbang, bahwa terhadap perkara tersebut, Pengadilan Negeri
Bandung telah menjatuhkan putusan No.280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015 yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Perkawinan
antara Penggugat dan Tergugat yang
telah dilangsungkan pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana dibuktikan
dalam
Kutipan
Perkawinan
No.272/2006
yang
dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan Kota Bandung dan
Akta Nikah No.278/MGUP/PP-069/VI/2006 yang dikeluarkan oleh Gereja Utusan Pntekosta Jemaat Bandung diputus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Bandung mengirimkan
salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ini kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kota Bandung
untuk mencatatkan / didaftarkan dalam buku yang tersedia untuk itu pada tahun yang berjalan.
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya.
DALAM REKONPENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian.
2. Menyatakan
demi
hukum
Penggugat
dalam
Rekonpensi
ditetapkan sebagai wali pengasuh dan pemeliharaan atas anak
Hal 23 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
dibawah umur yang bernama MICHELLE CATHERINA ANDREA dan STEVE DWAYNE ANDREW ;
3. Menghukum
Penggugat
Rekonpensi
untuk
memberikan
kesempatan luas kepada Tergugat Rekonpensi untuk bertemu, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak dibawah umur yang bernama MICHELLE CATHERINA ANDREA dan STEVE DWAYNE ANDREW ;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk selain dan selebihnya.
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Rekonpensi
Tergugat
dalam
untuk membayar
Konpensi
biaya
/Penggugat
dalam
perkara yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp. 971.000,-( sembilan ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)
Menimbang, bahwa sesuai dengan Surat Pernyataan Permohonan
Banding Nomor 157/Pdt.B/2015/PN.Bdg yang ditanda tangani oleh Panitera
Pengadilan Negeri Bandung, pada hari Jum’at tanggal 11 Desember 2015, Penggugat telah mengajukan permintaan
banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Bandung Nomor 280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pemberitahuan Pernyataan Banding
No.157/Pdt.B/2015/PN.Bdg
jo
No.280/Pdt.G/2015/PN.Bdg yang ditanda
permohonan
Penggugat/Pembanding tersebut diatas telah
tangani oleh Jurusita pengganti pada Pengadilan Negeri Bandung, pengajuan banding oleh
diberitahukan secara patut kepada Tergugat/Terbanding pada tanggal 28 Januari 2016;
Menimbang, bahwa untuk
melengkapi
permohonan
bandingnya,
Penggugat/Pembanding telah mengajukan memori banding dan tambahan
memori banding masing-masing tanggal 5 Januari 2016 dan tanggal 28 April
2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung pada
tanggal 12 Januari 2016 dan tanggal 29 April 2016, yang mana memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan secara patut kepada Tergugat/Terbanding masing-masing pada tanggal 18 Mei 2016;
tanggal 28 Januari 2016 dan
Hal 24 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Menimbang, bahwa untuk menanggapi memori banding dan tambahan
memori banding tersebut, Tergugat/Terbanding telah mengajukan kontra memori banding dan tambahan kontra memori banding masing-masing tanggal 10 Februari
2016 dan tanggal 31 Mei 2016 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 10 Februari 2016 dan tanggfal 1 Juni 2016, yang mana kontra memori banding dan tambahan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan secara patut
kepada Penggugat/Pembanding pada tanggal 16 Februari 2016 dan tanggal 16 Juni 2016;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa
Berkas Perkara (inzage) No.157/Pdt.B/2015/PN.Bdg jo No.280/Pdt.G/2015 PN.Bdg yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Bandung,
kedua belah pihak yang berperkara telah diberikan kesempatan untuk
memeriksa/mempelajari berkas perkara (inzage) di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi sebelum berkas tersebut dikirim ke- Pengadilan Tinggi Bandung untuk pemeriksaan dalam tingkat banding;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa karena pada waktu putusan Pengadilan Negeri
Bandung No.280/Pdt.G/2015/PN.Bdg dibacakan pada tanggal 3 Desember 2015 Penggugat hadir dipersidangan, maka permohonan banding yang
diajukan oleh Penggugat dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 11 Desember 2015 dilakukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan dalam pasal 7 ayat (1) dan ayat (4)
Undang-Undang No.20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, sehingga karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Penggugat/Pembanding dalam memori banding dan
tambahan memori bandingnya pada pokoknya menyatakan sependapat dengan putusan Pengadilan Tingkat Pertama mengenai putusnya perkawinan
antara Penggugat dengan Tergugat karena perceraian, namun tidak sependapat dengan putusan yang
menyerahkan hak asuh kedua anak
Penggugat dan Tergugat kepada Tergugat/Terbanding, dengan alasanalasan sebagai berikut :
Hal 25 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru dalam memberikan
pertimbangan mengenai hak perwalian dan pengasuhan anak karena
tidak mengindahkan perasaan hati seorang ibu yang telah melahirkan
kedua anak tersebut, dimana keduanya masih berada dibawah umur dan masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu;
2. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak menghormati pasal 45
ayat (2) UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, dimana dikatakan bahwa untuk mendapatkan hak asuh anak bukan saja bersandar pada parameter umur, namun juga
bergantung pada kualitas dan kematangan psikologis. Bahwa pada
kenyataannya banyak terjadi orang tua yang mempunyai anak, namun
ternyata tidak memiliki kedekatan secara psikologis dengan anak tersebut, sehingga sulit untuk memahami kejiwaan dan perkembangan anak yang dibawah pengasuhannya;
3. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam menentukan hak asuh
anak sama sekali tidak mempertimbangkan fakta yang terbukti dipersidangan, dimana Majelis Hakim Tingkat Pertama sama sekali
tidak memperhitungkan usia kedua anak yang masih berumur 6 tahun dan 3 tahun yang selayaknya tidak boleh dipisahkan dari pengasuhan ibu kandungnya, apalagi Penggugat/Pembanding berada
dalam
keadaan sehat lahir bathin dan mempunyai penghasilan sendiri yang dapat menunjang kehidupan kedua anaknya;
4. Bahwa Penggugat/Pembanding dengan tegas menolak pertimbangan
Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasarkan penentuan hak asuh anak karena alasan Penggugat/Pembanding sejak awal tahun 2015 sudah pergi meninggalkan rumah dan
tidak bersama sama
dengan kedua anaknya sehingga mereka sudah tidak akrab lagi saat bertemu
dengan
ibunya.
Perlu
diusir
oleh
diketahui
bahwa
Penggugat/
Pembanding pergi dari rumah bukan karena kemauan sendiri, melainkan
karena
Penggugat/Pembanding
sudah
Tergugat/Terbanding,
beberapa
kali
berusaha
dimana
untuk
menemui kedua anaknya, namun selalu tidak berhasil karena selalu
dilarang dan dihalang halangi baik oleh Tergugat/Terbanding maupun keluarganya;
Hal 26 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat/Terbanding dalam kontra
memori banding dan tambahan kontra memori banding telah menolak semua
keberatan yang termuat dalam memori banding dari Penggugat/Pembanding tersebut diatas dan mohon agar Pengadilan Tinggi Bandung menguatkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bahwa
Tergugat/Terbanding
Penggugat/Pembanding
menolak
menggunakan
dengan
Kompilasi
tegas
Hukum
apabila Islam
sebagai dasar hukum agar kedua orang anak yang masih dibawah
umur harus berada dibawah pengasuhan ibu kandungnya, sebab baik Penggugat/Pembanding
maupun
Tergugat/Terbanding
bukan
beragama Islam sehingga tidak tunduk dan tidak berlaku kompilasi Hukum Islam;
2. Bahwa pertengkaran pertengkaran yang mengakibatkan rusaknya hubungan
keluarga
antara
Penggugat/Pembanding
dengan
Tergugat/Terbanding adalah disebabkan karena adanya indikasi hubungan
tersembunyi
(perselingkuhan)
antara
Penggugat/
Pembanding dengan pria lain, sehingga yang bersangkutan tidak patut
untuk diberi kepercayaan mengasuh kedua anak kandungnya yang masih berada dibawah umur;
3. Bahwa hak pengasuhan dan pemeliharaan anak-anak dibawah umur bukan lagi menjadi hak prerogatif seorang ibu, namun yang menjadi
tolok ukur adalah kenyamanan dan kondisi psikologis anak-anak yang berada dan mendapatkan perlindungan serta pengawaqsaqn orangorang dewasa;
Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang disampaikan dalam memori
banding dan tambahan memori banding dari Penggugat/Pembanding
maupun kontra memori banding/tambahan kontra memori banding tersebut, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat sebagai berikut :
1. Bahwa karena pada dasarnya baik Penggugat/Pembanding maupun Tergugat/Terbanding dalam memori dan kontra memori bandingnya
masing-masing sudah menyatakan tidak keberatan dan dapat menyetujui
apabila perkawinan mereka dinyatakan putus karena
perceraian, maka semua hal yang terkait dengan alasan/penyebab
perceraian yang diungkap kembali dalam memori dan kontra memori
Hal 27 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
banding tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan, sehingga karenanya hal-hal tersebut haruslah dikesampingkan;
2. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama untuk menentukan hak asuh anak semata-mata hanya dari kenyataan bahwa
Penggugat/Pembanding sudah lebih dari 1 (satu) tahun meninggalkan kedua anaknya , sehingga kedua anak tersebut sudah tidak akrab lagi
dengan Penggugat/Pembanding tanpa melihat latar belakang yang
menjadi penyebab terpisahnya kedua anak tersebut dari ibunya adalah merupakan pertimbangan yang terlalu sumir dan tidak dapat diterima, sebab sekalipun ibu kandungnya
tinggal terpisah dengan mereka,
sepanjang mereka secara bebas masih diberi kesempatan untuk bertemu dan bergaul dengan ibunya akan terbina hubungan yang harmonis.
Bahwa dari pemeriksaan dipersidangan telah terbukti fakta bahwa setelah
pergi
dari
rumah
yang
mereka
tinggali
bersama,
Penggugat/Pembanding dalam berbagai kesempatan sudah berusaha
untuk dapat bertemu dengan kedua anaknya namun tidak berhasil karena selalu dihalang-halangi baik
oleh Tergugat/Terbanding
maupun oleh keluarga besarnya, sehingga pada akhirnya hubungan antara mereka menjadi renggang dan tidak akrab lagi;
3. Bahwa sekalipun pada waktu Penggugat/Pembanding meninggalkan rumah yang ditinggalinya bersama Tergugat/Terbanding dijemput oleh
ayahnya bukanlah berarti bahwa kepergian itu dilakukan secara
sukarela dan tanpa paksaan, sebab dari pemeriksaan dipersidangan
telah terbukti fakta bahwa kepergian Penggugat/Pembanding tersebut didahului dengan pertengkaran, sehingga dapatlah disimpulkan bahwa
kepergian Penggugat/Pembanding dari rumahnya adalah karena ada sebab lain diluar kemauannya;
4. Karena dari dipersidangan telah terbukti fakta bahwa untuk mengasuh
kedua orang anaknya Tergugat/Terbanding tidak secara langsung menanganinya sendiri akan tetapi diserahkan kepada orang tuanya
(kakek/nenek kedua anak tersebut), dilain pihak telah terbukti pula bahwa Penggugat/Pembanding sebagai ibu rumah tangga tidak
mempunyai riwayat yang tercela dan dipandang cukup layak untuk mengasuh dan mendidik anaknya, maka sesuai rasa keadilan hak
Hal 28 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
asuh salah seorang anaknya yang masih berumur dibawah 5 (lima)
tahun haruslah diserahkan kepada Penggugat/Pembanding sampai anak tersebut menjadi dewasa, dengan memberikan hak kepada Tergugat/Terbanding
untuk
turut
memelihara,
mengunjungi anak tersebut sewaktu-waktu;
mendidik
dan
Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat yang terurai diatas, maka
keberatan yang disampaikan oleh Penggugat/Pembanding dalam memori
banding dan tambahan memori banding tersebut dipandang cukup beralasan dan patut dipertimbangkan; Menimbang,
bahwa setelah memeriksa dan mempelajari
secara
seksama berkas perkara berikut turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Bandung Nomor 280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015 serta
memperhatikan memori banding dan tambahan memori banding dari Penggugat/Pembanding maupun kontra memori banding dan tambahan kontra memori banding
dari Tergugat/Terbanding, Majelis Hakim Tingkat
Banding dapat menyetujui dan membenarkan pertimbangan hukum yang menjadi dasar putusan Pengadilan Tingkat Pertama mengenai putusnya perkawinan Penggugat dengan Tergugat pertimbangan
hukum
tersebut
diambil
karena
alih
dan
perceraian, sehingga dianggap
sebagai
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding dalam memutus perkara ini ditingkat banding, namun tidak sependapat dengan penentuan hak
pengasuhan kedua anaknya, sehingga mengenai hal itu perlu diperbaiki sebagaimana tercantum dalam amar putusan dibawah nanti;
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan diatas.
Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan
Negeri Bandung Nomor 280/Pdt.G/2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015 haruslah diperbaiki sekedar mengenai penentuan hak asuh kedua anak yang diperoleh dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama harus
diperbaiki, maka Tergugat/Terbanding sebagai pihak yang kalah haruslah dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;
Mengingat, selain pada Bab III Bagian I Undang-Undang No.20 Tahun
1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura juga pada UndangUndang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Peraturan Pemer
Hal 29 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
No.9 Tahun 1975 serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan; M E N G A D I L I : -
Menerima permohonan banding dari Pembanding, semula Penggugat;
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 280/Pdt.G/
2015/PN.Bdg tanggal 3 Desember 2015 yang dimohonkan banding
tersebut sekedar mengenai penentuan hak asuh kedua anak yang diperoleh dari perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
dilangsungkan pada tanggal 10 Juni 2006 sebagaimana tersebut
dalam Kutipan Akta Perkawinan No.272/2006 yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan Kota Bandung, putus karena perceraian;
3. Menetapkan hak asuh atas anak laki-laki dari perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang bernama STEVE DWAYNE ANDREW,
lahir
di
Bandung
pada
tanggal
28
Juli
2012
sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta Kelahiran yang dikeluarkan
Kantor
No.22509/UMUM/2012 Kristina)
sampai
Catatan
anak
Sipil
diberikan
kepada
tersebut
menjadi
Kota
Bandung
Penggugat dewasa,
(Linda
dengan
memberikan hak kepada Tergugat (Michael Andreas) untuk turut serta memelihara, mendidik dan mengunjungi anak tersebut sewaktu-waktu;
4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Bandung untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung
agar
undang-undang;
dicatat/didaftarkan
sesuai
dengan
ketentuan
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; DALAM REKONPENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk sebagian;
2. Menetapkan hak asuh anak perempuan dari perkawinan antara Penggugat
dengan
Tergugat
yang
bernama
MICHELLE
Hal 30 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
CATHERINA ANDREA, lahir di Bandung pada tanggal 16 Februari 2009 sebagaimana tersebut dalam Kutipan Akta Kelahiran yang dikeluarkan
Kantor
No.6610/UMUM/2009 Andreas)
sampai
Catatan
diberikan
anak
tersebut
Sipil
kepada
menjadi
Kota
Tergugat
dewasa,
Bandung (Michael dengan
memberikan hak kepada Penggugat (Linda Kristina) untuk turut serta memelihara, mendidik dan mengunjungi anak tersebut sewaktu-waktu;
3. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi selebihnya;
untuk selain dan
DALAM KONPENSI dan REKONPENSI : -
Menghukum Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk
membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan,
yang ditingkat banding berjumlah Rp.150.000,-- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Selasa tanggal 6 September 2016
dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dengan
susunan Edi Widodo,SH.MHum, sebagai Hakim Ketua, Sugito,SH.MH. dan
Silvester Djuma,SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana
pada hari Kamis, tanggal 8 September 2016 telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh
Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh Drs. H.Wahyu Edi
Santoso,SH. selaku Panitera-pengganti pada Pengadilan Tinggi Bandung, akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara; Hakim Anggota Ttd Sugito,SH.MH.
Hakim Ketua Ttd
Edi Widodo,SH.MHum.
Ttd Silvester Djuma,SH.
Panitera-pengganti Ttd
Drs. H.Wahytu Edi Santoso,SH.
Hal 31 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG
Perincian biaya perkara :
Meterai …………………………Rp. 6.000,Redaksi ……………………… Rp. 5.000,Pemberkasan ……………………Rp.139.000,Jumlah ………………………… Rp.150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah)
Hal 32 dari 32 hal. Put. No.180/Pdt/2016/PTBDG