PUTUSAN Nomor 53/Pdt.G/2015/PTA.Plg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Palembang, dalam persidangan majelis untuk mengadili perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PEMBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Sopir, tempat tinggal di Kabupaten Musi Banyuasin dahulu sebagai Tergugat, sekarang sebagai Pembanding; melawan TERBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan PNS UPTD SKB Musi Banyuasin, tempat tinggal di Kabupaten Musi Banyuasin, dahulu sebagai Penggugat, sekarang sebagai Terbanding.
Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat- surat yang berhubungan dengan perkara ini. DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Sekayu Nomor 0588/Pdt.G/ 2015/PA.SKY,
Tanggal 22 Oktober
Tanggal 09 Muharram berikut :
1437
2015 M.
bertepatan dengan
H., yang amarnya berbunyi sebagai
MENGADILI 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat ( TERGUGAT ) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT ); 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Sekayu,
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 221.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah). Bahwa, terhadap putusan tersebut, Tergugat keberatan dan mengajukan banding, sesuai Akta Permohonan Banding Nomor 0588/Pdt.G/ 2015/PA.Sky, tanggal
4
November
2015 dan disusul
dengan memori banding bertanggal 04 November 2015 serta kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding bertanggal 11 November 2015. PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding
telah diajukan dalam tenggang
waktu dan menurut cara yang ditentukan dalam
Pasal 7 Ayat (1)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947, karenanya permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Palembang sebagai pengadilan ulangan, agar dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka perlu untuk memeriksa ulang pokok perkara antara
Tergugat/
Pembanding
dengan
Penggugat/Terbanding,
membaca, meneliti dan mempelajari memori banding, kontra memori banding, serta apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus pada tingkat pertama, untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus pada tingkat banding; Menimbang, bahwa Majelis Hakim
tingkat pertama
telah
berusaha mendamaikan kedua belah pihak di depan persidangan dan selanjutnya memerintahkan
untuk mengikuti proses mediasi namun
tidak terjadi perdamaian, oleh karena itu Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa upaya damai tersebut telah dianggap cukup dan proses penyelesaian perkara secara litigasi dapat dilanjutkan; Menimbang, bahwa mempertimbangkan
Majelis Hakim tingkat pertama telah
tentang status Penggugat/Terbanding sebagai
Pegawai Negeri Sipil yang telah memperoleh Surat Izin untuk melakukan perceraian sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990, demikian pula telah mempertimbangkan tentang fakta hukum yang ditemukan dalam proses persidangan yang
disimpulkan bahwa perselisihan antara
Penggugat/Terbanding dan Tergugat/ Pembanding dapat dikategorikan sebagai perselisihan yang terus-menerus yang merupakan salah satu alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor
9 Tahun 1975, jo Pasal 116 huruf f
Kompilasi Hukum Islam, oleh Majelis Hakim tingkat banding diambil alih sebagai pertimbangan sendiri, namun demikian Majelis Hakim tingkat banding perlu menambahkan pertimbangan sehubungan dengan berbagai hal, termasuk keberatan-keberatan Tergugat/ Pembanding dalam memori bandingnya; Menimbang, bahwa
Pembanding dalam memori bandingnya
menyatakan tidak pernah ikhlas untuk adanya perceraian dan tetap ingin rukun hidup bersama terbanding karena semua dalil gugatan
terbanding (dahulu penggugat) adalah tidak berdasar mengada-ada),
maka
Majelis
Hakim
fakta (hanya
tingkat
banding
mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa kemelut rumah tangga Penggugat/ Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sebagaimana diuraikan dalam gugatan Penggugat/Terbanding Januari
2015
ketika
memuncak pada Tanggal 27
Penggugat/Terbanding
menemui
Tergugat/
Pembanding bersama perempuan lain di dalam kamar cafe Randik, hal mana
diakui
oleh
Tergugat/Pembanding
bahwa
banar
puncak
pertengkaran terjadi pada Tanggal 27 Januari 2015, tapi di cafe hanya duduk-duduk saja dengan perempuan lain tersebut; Menimbang, bahwa pada perinsipnya kehidupan rumah tangga harus didasari
mawaddah wa rahmah atau cinta dan kasih
sayang, suami istri harus memerankan peran masing-masing, penuh kelembutan dan saling pengertian, sehingga rumah tangga menjadi hal yang menyenangkan, penuh kebahagiaan dan kenikmatan. Jika salah satu pihak melakukan pengkhianatan terhadap cinta dan kasih sayang yang telah dibangun, maka mawaddah wa rahmah itu sendiri akan ternodai, pada saat itu kehidupan rumah tangga hanya diwarnai perselisihan dan pertengkaran; Menimbang,
bahwa
tindakan
Tergugat/Pembanding
nongkrong di kafe bersama perempuan lain menimbulkan parasaan yang tidak mengenakkan bagi Penggugat/Terbanding sebagai istri, adalah merupakan perbuatan yang dianggap menodai kesucian ikatan perkawinan Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding; Menimbang,
bahwa
kasus
rumah
tangga
Penggugat/
Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah sedemikian rupa yang tidak lagi dapat dirukunkan dengan keterlibatan pihak keluarga dan upaya perdamaian yang dilakukan oleh majelis hakim serta mediator, sehingga Majelis Hakim tingkat banding berpendapat rumah tangga
Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding telah pecah dan sulit untuk dirukunkan; Menimbang bahwa mempertahankan perkawinan yang sudah pecah dan tidak bisa didamaikan lagi, justru akan menimbulkan makin beratnya beban penderitaan lahir batin bagi kedua belah pihak, dan tidak adanya kepastian hukum, karena meskipun secara formal masih terikat dalam perkawinan yang sah, tetapi secara materiil perkawinan sudah tidak berfungsi lagi, halmana menimbulkan suasana rumah tangga menjadi tidak nyaman dan pengasuhan/ pemeliharaan anakanak menjadi terlantar bahkan pertengkaran-pertengkaran yang selalu terjadi bisa berdampak buruk pada pendidikan dan pertumbuhan jiwa anak-anak; oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belah pihak adalah perceraian; Menimbang, bahwa dari segi penyelesaian masalah, maka perceraian adalah merupakan tindakan yang tepat untuk
memberi
kesempatan kepada kedua belah pihak memilih jalan
hidupnya
masing-masing dan dari segi kemaslahatan adalah lebih baik kedua belah pihak membuka ikatan tali perkawinannya ( bercerai ) dari pada hidup dalam rumah tangga yang tidak ada kebahagiaan dan tidak ada ketenteraman di dalamnya; Menimbang, bahwa dengan demikian telah sesuai maksud Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1974, jo. Pasal 116
huruf f Kompilasi Hukum Islam yang mengisyaratkan “antara
suami istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga”, maka gugatan Penggugat/Terbanding cukup beralasan sehingga dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
maka
Putusan
Pengadilan
Agama
Sekayu
Nomor
0588/Pdt.G/2015/PA Sky, Tanggal 22 Oktober 2015 M, bertepatan dengan Tanggal 9 Muharram 1437 H., dapat dikuatkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara
pada
tingkat banding, dibebankan kepada Tergugat/Pembanding; Mengingat segala ketentuan dan peraturan perundangan yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI - Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding dapat diterima; - Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Sekayu,
Nomor
0588/Pdt.G/2015/PA.Sky, tanggal 22 Oktober 2015 M, bertepatan dengan tanggal 9 Muharram 1437 H; - Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp 150.000.00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari
Selasa tanggal 12 Januari 2016 M., bertepatan dengan tanggal
02 Rabiul Akhir 1437 H., dengan Drs. Muallimin Ahmad, S.H., M.H.I, sebagai
Ketua
Majelis, Drs. H. M. Rusli Mansur, S.H., M.H.I, dan
Drs. H. Usman.S,S.H., M.H., sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
Selasa
tanggal
19 Januari 2016 M. bertepatan dengan tanggal 09 Rabiul Akhir 1437 H., oleh ketua majelis, dengan dihadiri oleh Hakim Anggota tersebut, dan didampingi oleh H. Minsyahril, S.H., sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak;
HAKIM KETUA
Drs. Muallimin Ahmad, S.H., M.H.I.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Drs. H. M. Rusli Mansur, S.H., M.H.I,
Drs. H. Usman S, S.H., M.H.
PANITERA PENGGANTI
H. Minsyahril, S.H.
Perincian Biaya : - Biaya Proses
Rp139.000.00
- Biaya Redaksi
Rp
5.000.00
- Biaya Meterai
Rp
6.000.00
Jumlah
Rp 150.000.00