PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS,TBK
ALAMAT KANTOR (OFFICE ADDRESS)
Jalan Kedungdoro 60, Lt 8-10, Surabaya 60251, Jawa Timur, Indonesia Tel. +62 (31) 5482003 - 16, Fax. +62 (31) 5482039 – 40 PABRIK (FACTORY)
Jalan Raya Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Indonesia Tel. +62 (31) 750 7129 – 30, Fax. +62 (31) 750 7363 BADAN ADMINISTRASI EFEK (SHARE REGISTRAR)
PT. Raya Saham Registra AKUNTAN PUBLIK (PUBLIC ACCOUNTANT)
Anwar & Rekan SEKRETARIS PERSEROAN (CORPORATE SECRETARY)
Antok Handoko Email address :
[email protected] DEWAN KOMISARIS (BOARD OF COMMISSIONERS)
Presiden Komisaris : Zhang Hui Han Sindu Komisaris : Imanuel Robert Najoan Hariyadi Welim
DEWAN DIREKTUR (BOARD OF DIRECTORS)
Presiden Direktur : Tirtomulyadi Sulistyo Direktur : Y.M Kenny Wailanduw Rasmachahjana Sulistyo Any Indrawati KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE)
Komisaris Independen : Hariyadi Welim Anggota Komite Audit : Johan Tedjo Sujanto Yus Soedarsono Koesdikin
www.suryakertas.com
Pernyataan Dewan Komisaris Dan Dewan Direksi (Board of Commissioners and Board of Directors Statement) 1.
Ikhtisar Keuangan………………………………………………………………………………………… (Financial Highlights)
1
2.
Data Perdagangan Efek………………………………………………………………………………..... (Share Trading Record)
2
3.
Sambutan Presiden Komisaris……………………………………………………………………….. (Message from President Commissioner)
3
4.
Laporan Dewan Direksi……………………………………………………………………………….... (Report from The Board of Directors)
5
5.
Profil Perseroan…………………………………………………………………………….................... (Company Profile)
7
Struktur Organisasi……………………………………………………………….............. (Organizational Structure)
10
Visi dan Misi…………………………………………………………………………………… (Vision and Mission)
11
Dewan Komisaris…………………………………………………………………………….. (Board of Commissioners)
12
Dewan Direksi……………………………………………………………………................. (Board of Directors)
13
Daftar Pemegang Saham………………………………………………………………….. (List of Shareholders)
14
Kronologi Pencatatan Saham……………………………………………………………. (Shares Listing Chronology)
15
Badan Administrasi Efek………………………………………………………………….. (Share Register Company)
15
Penghargaan dan Sertifikasi……………………………………………………………… (Awards and Certifications)
16
6.
Analisa dan Pembahasan Manajemen…………………………………………………………….. (Management’s Discussion and Analysis)
17
7.
Tata Kelola Perusahaan……………………………………………………………………………….... (Corporate Governance)
26
8.
Laporan Auditor Independen…………………………………………………………………………. (Independent’s Auditor Report)
37
9.
Laporan Keuangan……………………………………………………………………………………...... (Financial Statements)
39
10.
Catatan Atas Laporan Keuangan…………………………………………………………………….. (Notes to Financial Statements)
45
Halaman ini sengaja dikosongkan (This page is intentionally left blank)
Dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain Aktiva Lancar
2010
2009
2008
2007
In million of rupiah unless otherwise stated
2006
Current Assets
218.847
212.436
222.830
232.365
168.566
Aktiva Tidak Lancar
1.992.854
2.201.267
2.300.604
2.429.440
2.033.741
Non Current Assets
Jumlah Aktiva
2.211.701
2.413.703
2.523.434
2.661.804
2.202.306
Total Assets
Kewajiban Lancar
266.053
234.513
233.011
107.007
4.061.177
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
2.816.840
2.990.131
3.436.927
3.266.598
303.638
Non Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
3.082.894
3.224.643
3.669.939
3.373.606
4.364.815
Jumlah Ekuitas
(871.193)
(810.941)
(1.146.504)
(711.801)
(2.162.509)
Total Equity
Modal Kerja Bersih
(47.206)
(22.077)
(10.181)
125.357
(3.892.611)
Net Working Capital
Penjualan Bersih
365.502
452.652
653.101
673.176
438.659
Laba (Rugi) Kotor
(19.163)
10.918
(23.972)
(4.604)
(47.100)
Laba (Rugi) Usaha
(76.808)
(49.690)
(110.745)
(88.634)
(125.842)
Total Liabilities
Net Sales Gross Profit (Loss) Net Income (Loss) From Operations Laba (Rugi) Bersih
(80.264)
335.564
(434.703)
203.847
18.260 Net Income (Loss)
97 Laba (Rugi) Bersih Per Saham (dalam Rp)
97
(126)
59
62
3.451
3.451
294
294
Net Income (Loss) Per Share (in Rp)
3.451 Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar)
Number of Shares (in million shares)
KEY FINANCIAL KEY FINANCIAL RATIO
RASIO KEUANGAN UTAMA 82%
91%
96%
217%
4%
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
-354%
-398%
-320%
-474%
-202%
Debt to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva
139%
134%
145%
127%
198%
Rasio laba (Rugi) terhadap Ekuitas
9%
-41%
38%
-29%
-1%
Rasio laba (Rugi) terhadap Jumlah Aktiva
-4%
Rasio Lancar
Debt to Total Assets Ratio
Net Income (Loss) to Equity Ratio 14%
-17%
8%
1%
Income (Loss) to Total Assets Ratio
|1
PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk.
Periode
Tertinggi (Highest)
Terendah (Lowest)
Penutup (Closing)
Jumlah (Volume) (lot)
Period
2009 Kuartal 1
190
190
190
9.500
Kuartal 2
190
190
190
27.000
2nd Quarter
Kuartal 3
180
125
130
41.000
3rd Quarter
Kuartal 4
113
90
113
22.000
4th Quarter
2009 - 1st Quarter
2010
2|
Kuartal 1
161
151
155
160.000
2010 - 1st Quarter
Kuartal 2
155
150
155
296.000
2nd Quarter
Kuartal 3
145
102
145
657.500
3rd Quarter
Kuartal 4
165
100
104
216.000
4th Quarter
Pada tahun 2010, Perseroan mengalami penurunan kinerja yang
In
the
year
2010,
the
Company
experienced
weaker
tercermin dari Laporan Keuangan yang telah diterbitkan. Total
performance as shown in the financial statement. Net sales
penjualan bersih mengalami penurunan sebesar 19% dibanding
revenue went down by 19% compared to the previous year and
tahun sebelumnya dan beban pokok penjualan per ton mengalami
cost of goods sales per ton increased by 18.6%. As a result the
kenaikan sebesar 18,6%. Hal ini membuat laba rugi Perseroan
Company reported net loss of Rp80.3 billion in 2010.
menurun cukup drastis menjadi rugi bersih Rp.80,3 milyar ditahun 2010. Kami sebagai Dewan Komisaris menilai bahwa penurunan kinerja
We as Board of Commissioners value that the sharp decrease
yang terjadi banyak disebabkan karena faktor eksternal seperti
on performance was mostly caused by external factors like
kondisi pasar yang sepi, naiknya harga bahan baku utama yaitu
quiet market condition, increase on raw material price which
pulp dan waste paper dan meningkatnya harga gas alam sebagai
are pulp and waste paper and increase natural gas price as the
sumber energi utama sehingga menyebabkan beban pokok
main source of energy that drove cost of goods sold to increase
penjualan terus meningkat dan harga jual menjadi kurang
and sales price is not becoming competitive in the market. We
bersaing dipasaran. Kami menyadari bahwa Dewan Direksi telah
also understand that Board of Directors already tried their best
mengerahkan kemampuannya secara maksimal untuk dapat
effort to anticipate the obstacles in 2010 by implemeting several
mengantisipasi kendala-kendala yang muncul selama tahun 2010
policies and decisions. It also applies to strategic planning in
dengan menerapkan beberapa kebijakan. Begitu pula mengenai
years to come. We support very much the plan from Board of
rencana strategis untuk tahun-tahun mendatang. Kami sangat
Directors to switch its energy source from natural gas power
mendukung rencana yang telah diajukan oleh Dewan Direksi
plant to coal fired power plant. This plan was based on the fact
mengenai pengalihan sumber energi dari power plant gas alam
that natural gas price is expensive and will still keep increasing
menjadi power plant batubara. Rencana ini diambil berdasarkan
year by year. If the plan is successfully implemented, we are
fakta bahwa harga gas alam menjadi mahal dan masih akan
optimistic that the performance of the Company will improve,
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jika rencana ini telah
cost of goods sold will be more efficient, sales price will be more
berhasil dilaksanakan dengan baik, kami optimis bahwa kinerja
competitive and sales volume will also increase.
Perseroan akan lebih baik, beban pokok penjualan akan menjadi lebih efisien, harga jual lebih bersaing dan volume penjualan akan membaik. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada
Based on Annual General Meeting of Shareholder on June 25,
tanggal 25 Juni 2010 telah disetujui perubahan susunan Dewan
2010 approved the changes of the member of Board of
Komisaris. Yogyo Pranoto mengundurkan diri sebagai Presiden
Commisioner.
Komisaris dan posisinya digantikan oleh Zhang Hui Han Sindhu.
Commisioner and was replaced by Zhang Hui Han Sindhu.
Yogyo
Pranoto
resigned
as
President
|3
Perseroan atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima-
We on behalf of Board of Commissioners would like to thank to
kasih kepada para pemegang saham yang telah memberikan
all shareholders who still have trust and provide support to us
kepercayaan dan dukungan kepada kami untuk tetap menjalankan
to operate the Company. We will keep doing our best effort
fungsi di Perseroan. Kami tetap akan berusaha sekuat tenaga
together with Board of Directors to generate better result in the
bersama dengan Dewan Direksi untuk memberikan hasil yang
future. At this opportunity, we also would like to express our
lebih baik di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, kami
gratitude to Central Government of Indonesia for its macro
juga hendak menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
economic support and regulations, Local Authorities, Capital
Pusat Indonesia atas dukungan terhadap ekonomi makro dan
Market Supervisory Agency and Indonesian Stock Exchange.
peraturan-peraturannya, Pemerintah Daerah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia.
Zhang Hui Han Sindhu Presiden Komisaris (President Commissioner)
4|
Pengukuran Kinerja
Performance Measurement
Kombinasi antara kondisi pasar yang sepi dan beberapa faktor
Combination between quiet market condition and other several
eksternal lainnya menyebabkan Perseroan mengalami rugi bersih
external factors brought about the Company to record net loss of
sebesar Rp.80,3 milyar di tahun 2010 atas penjualan sebesar
Rp80.3 billion in 2010 on total sales revenue of Rp365.5 billion.
Rp.365,5 milyar. Hasil usaha Perseroan ini mengalami penurunan
The result significantly decreased from 2009 where the
dibanding tahun 2009 dimana Perseroan berhasil mendapatkan laba
Company reported net income of Rp335.6 billion on total sales
bersih sebesar Rp.335,6 milyar atas penjualan sebesar Rp. 452,7
revenue of Rp452.6 billion. The Company recorded EBITDA of
milyar. Perseroan juga mencatat EBITDA sebesar Rp.19,8 milyar
Rp19.7 billion in 2010, decreased from Rp46.5 billion in 2009.
pada tahun 2010, turun dari Rp.46,5 milyar pada tahun 2009.
The situation also applied on net working capital (before
Begitu pula dengan modal kerja bersih (sebelum bagian hutang
Current maturities of long-term payables), it decreased by
jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun)
Rp8.5 billion from Rp152.3 billion in 2009 to Rp143.8 billion in
Perseroan
2010.
mengalami
penurunan
sebesar
Rp.8.5milyar
dari
Rp.152.3 milyar ditahun 2009 menjadi Rp.143.8 milyar ditahun 2010.
Kondisi Arus Kas
Cash Flow Condition
Kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi, sebelum pengeluaran
Cash from operating activities, before capital expenditure was
modal adalah Rp.23,2 milyar pada tahun 2010, enam kali lebih besar
Rp23.2 billion in 2010, six times compared to 2009 amounting
dibanding jumlah tahun 2009 sebesar Rp.3,7 milyar. Arus kas
to Rp3.7 billion. Cash receipts from customers and cash
penerimaan dari pelanggan dan arus kas pembayaran kepada
payment to suppliers, employees and other operational expenses
pemasok, pegawai dan untuk beban operasi lainnya menunjukkan
showed net cash inflow of Rp18.8 billion compared to Rp16.9
arus kas masuk bersih sebesar Rp18,8 milyar, dibandingkan dengan
billion in 2009. Significant effect was from interest payment
Rp16,9 milyar di tahun 2009. Pengaruh signifikan terutama berasal
decrease where the Company delayed its interest payment to
dari penurunan pembayaran bunga dimana Perseroan melakukan
creditors in the year 2010. Therefore, interest payment
penundaan pembayaran bunga kepada kreditur di tahun 2010. Oleh
decreased from Rp17.3 billion in 2009 to Rp60.4 billion in 2010.
karena itu, pembayaran bunga turun drastis dari Rp17.3 milyar di tahun 2009 menjadi Rp60,4 juta di tahun 2010. Arus keluar kas bersih dari aktivitas operasi, aktivitas invetasi dan
Net cash outflow from operational, investment and financing
aktivitas pendanaan adalah Rp.1,5 milyar pada tahun 2010
activities was Rp1.5 billion in 2010 as compared to net cash
dibandingkan dengan arus keluar kas bersih sebesar Rp.2 milyar
outflow of Rp2 billion from the previous year. Ending balance of
pada tahun sebelumnya. Saldo kas dan bank Perseroan pada akhir
cash on hand and in banks in 2010 was Rp1.3 billion as
tahun 2010 adalah Rp.1.3 milyar dibandingkan dengan Rp.2,8
compared to Rp2.8 billion in 2009.
milyar ditahun 2009.
Kendala-kendala yang Dihadapi Perusahaan
Contraints Faced by The Company
Faktor-faktor tertentu diluar kendali Perseroan yang secara
Factors beyond the Company’s control that directly affected
langsung berpengaruh terhadap prospek dan kinerja, terutama
performance and prospect, was mainly caused by quiet market
disebabkan oleh kondisi pasar yang sepi, kenaikan harga bahan baku
condition, increase on raw material price and natural gas price.
serta naiknya harga gas alam.
|5
Kondisi Pasar
Kinerja Perseroan juga dipengaruhi oleh kondisi
Market Condition
The Company’s performance was also
pasar selama tahun berjalan. Pada tahun 2010, kondisi pasar kertas
affected by market condition during the year. In 2010, paper
cenderung sepi terutama pada pertengahan sampai akhir tahun atau
industry market condition was quiet particularly from the
pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2010. Oleh karena itu
middle of the year to the end of the year, or during third and
volume
mencoba
fourth quarter in 2010. Therefore the Company’s sales volume
melakukan beberapa cara untuk tetap dapat mempertahankan
decreased. The Company had been trying some efforts to
volume penjualan namun terhambat oleh beberapa kendala lainnya..
maintain its sales volume performance but was affected by other
penjualan
Perseroan
menurun.
Perseroan
constraints. Pada tahun 2010, harga bahan baku utama
Raw materials In the year 2010, purchase price of main raw
Perseroan yaitu pulp dan waste paper mengalami kenaikan.
materials that were pulp and waste paper increased. The
Kenaikan ini terutama terjadi pada kuartal kedua dimana harga pulp
increase occurred in second quarter where pulp price reached
sempat menembus harga USD 900/ton dan harga waste paper
USD900 / ton and waste paper price reached USD560/ton.
Bahan Baku
menembus harga USD 560/ton. Biaya Energi
Gas alam yang merupakan sumber energi utama
Energy Cost
Natural gas was the main energy increased in
mengalami kenaikan selama tahun 2010. Mengenai kenaikan ini,
price during the year 2010. On this increase, the Company could
tidak banyak yang dapat Perseroan lakukan karena gas alam hanya
not avoid it as natural gas was solely supplied by Perusahaan
dapat disupplai oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). Sebagai
Gas Negara (PGN). As a result, increased energy cost drove
akibatnya, biaya energi yang meningkat menyebabkan biaya
production cost to increase.
produksi meningkat..
Business Prospect
Prospek Usaha Walaupun di tahun 2010 Perseroan mengalami penurunan kinerja,
Although the Company incurred weaker performance during the
namun untuk tahun-tahun kedepan, Perseroan cukup optimis
year 2010, but in the next years, the Company is still optimistic
terhadap kinerja Perseroan. Agar dapat meningkatkan daya saing di
on its performance. In order to increase its competitiveness in
pasar kertas, Perseroan berusaha mencapai harga jual yang lebih
paper industry, the Company try to achieve more competitive
kompetitif. Oleh karena itu, Perseroan berusaha semaksimal
sales price. Based on that, the Company will do its best effort to
mungkin menekan beban pokok penjualan tanpa harus mengurangi
reduce cost of goods sold without sacrificing or reducing its
atau menurunkan kualitas produk. Strategi yang telah disiapkan
products’ quality. This strategy is now prepared by the
oleh Perseroan adalah dengan mengalihkan sumber energinya dari
Company by switching its energy source from natural gas
power plant gas alam ke power plant batubara. Dengan adanya
power plant to coal fired power plant. With operation of coal
power plant batubara, diharapkan kegiatan produksi Perseroan lebih
fired power plant, it is expected that production activities will be
lancar. Selain itu dengan menggunakan power plant batu bara
more reliable. Additionally by operating coal fired power plant
sebagai pengganti power plant gas alam, diharapkan biaya produksi
to replace natural gas power plant, it is expected that
perusahaan lebih rendah dan harga jual pun dapat lebih bersaing.
production cost will be lower and sales price can be more
Dengan
competitive. With this plan, it is expected that sales volume of
demikian
diharapkan
volume
penjualan
Perseroan
kedepannya akan meningkat.
the Company will grow in the future.
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibilities
Sebagai wujud kepedulian Perseroan terhadap masyarakat dan
As part of the Company’s commitment to its neighborhood and
lingkungan sekitar, selama tahun 2010 Perseroan mengadakan
surrounding environment, during the year 2010 the Company
beberapa
lingkungan,
held several activities in environment conservation, education
pendidikan, dan keagamaan. “Surya Health” merupakan program
and religious activities. “Surya Health” was one of the program
Perseroan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup dan “Surya
that was intended for environment conservation and “Surya
Care” merupakan wujud kepedulian Perseroan terhadap pendidikan.
Care”
Selain itu Perseroan juga turut berpartisipasi dalam bidang
Additionally, the Company also participated in religious
keagamaan, yang mana semuanya Perseroan uraikan lebih lanjut
activities, which we discussed further in the section “Social
dalam Bagian mengenai “Tanggung Jawab Sosial” dari Laporan
Responsibilities” of this Annual Report.
kegiatan
Tahunan ini.
6|
dalam
bidang
pelestarian
was
the
Company’s
commitment
for
education.
PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. (Perseroan)
PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. (the company)
didirikan di Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1973 berdasarkan
was established in the Republic of Indonesia on Aug 31, 1973
Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri no. 6 tahun
under Domestic Capital Investment Law no.6 of 1968. The
1968. Perseroan memperoleh Surat Ijin dari Badan Koordinasi
company received a license from Investment Coordinating
Penanaman Modal (BKPM) pada tanggal 8 Nopember 1973
Board
dalam surat no. 723/SK/A/BKPM/X/1973.
No.723/SK/A/BKPM/X/1973.
Perseroan didirikan oleh Tirtomulyadi Sulistyo, Winarko Sulityo,
The company was founded by Tirtomulyadi Sulistyo, Winarko
Praban Daru Setyono dan Herman Sulistyo dengan nama
Sulistyo, Praban Daru Setyono and Herman Sulistyo as PT
PT.Surabaya Industri Pulp & Kertas (disingkat “PT. Surya
Surabaya Industri Pulp & Kertas (“PT. Surya Kertas”) based on
on
November
8,
1973
based
on
letter
Kertas”) berdasarkan Akta Notaris tanggal 31 Agustus 1973 No.35
Notarial Deed No.35 dated August 31, 1973, which was
, yang diubah dengan Akta tanggal 6 Januari 1975 No.1. Keduanya
amended by Notarial Deed No.1 dated January 6, 1975. Two of
dibuat di hadapan Harsono Sutedjo SH, notaris di Surabaya dan
these Notarial Deeds made by Harsono Sutedjo SH, notary in
telah di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Surabaya and were published in the State Gazette No.45,
tanggal 4 Juni 1976 No.45 Tambahan No.420.
Supplement No.420.
Pabrik Perseroan berlokasi di kecamatan Driyorejo, Kabupaten
The factory is located in Driyorejo, Gresik, East Java, about 45
Gresik, Jawa Timur, sekitar 45 menit dari Kantor Pusat Perseroan
minutes from the head office in Surabaya. The factory occupies
yang berkedudukan di Surabaya. Pabrik Perseroan menempati
3,32 hectares of land for its machineries, warehouses as well as
tanah seluas kurang lebih 3,32 hektar untuk semua mesin kertas,
employee dormitory.
gudang-gudang termasuk mess karyawan.
Sejak tanggal 6 Januari 1975, Perseroan merubah namanya
Since January 6, 1975, the company has changed its name to
menjadi PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas.
PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas.
Pada tahun 1976, Perseroan memulai produksi komersial
In 1976, the company started its first commercial operations on
pertama di Mesin Kertas I, dan saat ini Perseroan menghasilkan
Paper Machine I, and currently the company produces a range
beragam produk kertas dan board. Saat ini Perseroan merupakan
of paper and board. The company is now one of largest paper
salah satu perusahaan kertas dan board terbesar di Indonesia.
and board producer in Indonesia. The company has 350.000
Perseroan mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar
tons per annum of installed production capacity.
350.000 ton pertahun.
|7
Perseroan telah terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Jakarta
The company has been registered at Jakarta Stock Exchange
berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-410/PM/1993 tertanggal 23
based on Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) letter
Maret 1993 (kode saham: SAIP).
No. S-410/PM/1993 dated March 23, 1993 (share quote: SAIP).
Sejak awal tahun 1995, Perseroan mulai mengoperasikan satu
In the beginning of 1995, the company installed a 34 megawatt
unit Power Plant yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 34
Power Generation Plant that could reduce energy cost by about
megawatt yang dapat menghemat biaya energi sebesar 30 – 35%
30-35% a year. The power generation plant is actually
per tahunnya. Power plant tersebut menggunakan combined-
combined-cycles, where the heat from gas turbine is used to
cycle atau siklus gabungan dimana panas buangan dari gas turbin
produce steam with very minimum additional cost. Hence, the
digunakan untuk menjalankan steam boiler menghasilkan uap
power plant generates electricity and steam for all paper
(steam) dengan tambahan biaya yang sangat minimal. Dengan
machines at one cycle.
demikian, power plant Perseroan menghasilkan sekaligus listrik dan uap untuk keperluan semua mesin kertas dengan satu siklus proses.
Perseroan meng-investasi-kan unit pengolah limbah produksi
The company invested on waste water treatment plant using
dengan menggunakan teknologi terkini ‘Bio-Tech’ di tahun 1995.
the start-of-the-art technology ‘Bio-Tech’ in 1995. This unit is
Unit pengolah limbah ini ditujukan terutama untuk membantu
solely intended to help the company comply with the waste
Perseroan memenuhi standar limbah yang ditentukan oleh badan
water standard by the government and increase fibers recovery
pemerintah dan juga untuk membantu meningkatkan pemulihan
from the waste water from production. By using the waste
fiber dari limbah produksi. Dengan demikian, fiber yang terbuang
water treatment, fiber loss in the waste water can be reduced at
akan dapat dikurangi sampai semaksimal mungkin.
the most maximum.
Selain itu Perseroan juga mempunyai dua unit de-inking, yang
Additionally, the company also has two units De-inking plants,
mana satu unit terbaru ditujukan khusus untuk mendukung
which one of them is dedicated to support solely for Paper
produksi pada Mesin Kertas no.9. Dengan proses de-inking ini,
Machine IX. Using De-inking process the company could
Perseroan dapat meningkatkan kualitas dari bahan baku kertas
improve quality of recycled fibers and enable it to put more
bekas sehingga memungkinnya untuk menggunakan lebih banyak
recycled fibers into production. That will help the company to
kertas daur ulang ke dalam produksi. Hal ini sangat penting
support environment conservation and create value for our
untuk membantu Perseroan dalam pelestarian lingkungan dan
customers.
sekaligus memberikan nilai kepada para pelanggan.
8|
PRODUK
PRODUCTS
Saat ini Perseroan mempunyai dua produk utama, kertas dan
Currently the company has two major products category, paper
board (karton). Kertas mempunyai beberapa jenis, mulai dari
and board. Paper may consists of writing paper, photo copy
kertas tulis, kertas fotocopy, kertas koran dan juga kertas
paper, news print paper as well as machine glazed paper.
machine glazed paper (MGP). MGP seringkali digunakan untuk
Machine glazed paper is used for food wrapping, lamination, as
bungkus makanan, laminasi, dan juga untuk kalendar harian
well as daily Chinese calendar. Board basically consists of
Cina. Board pada dasarnya terdiri dari coated duplex board,
coated duplex board, manila board and ivory board. Board is
manila board dan ivory board. Board seringkali digunakan
mostly used for packaging starting from consumer goods,
untuk kemasan, seperti kemasan barang konsumsi sehari-hari,
cigarette packing, cosmetics, etc. With this range of products,
kemasan rokok, kosmetik dan lain-lain. Dengan berbagai jenis
the company has its advantage to switch from one product to
produk yang dihasilkan, Perseroan mempunyai keunggulan
other products that provide optimum contribution margin to the
tersendiri dimana Perseroan dapat menghasilkan dan menjual
company.
produk yang memberikan marjin kontribusi yang terbaik.
KARYAWAN
EMPLOYEE
Perseroan kita memiliki karyawan sejumlah 1161 orang, terdiri
Our company has 1161 employess, such as direct labor and the
dari operator produksi dan karyawan tetap. Dalam program
rest are staffs, supervisors, and management members. In the
pengembangan sumber daya
manusia, perseroan telah
human resource development program, the company has been
mengadakan pelatihan dalam berbagai bentuk, antara lain:
providing trainings, such as: seminars, workshops, dialoques,
seminar, lokakarya, dialog, dan pengarahan baik di lokasi
and briefings.on site or off-site. ISO certification preparation
Perseroan atau di luar lokasi Perseroan. Termasuk di dalamnya
training is also part of the ongoing program. Our company
adalah pelatihan untuk persiapan sertifikasi ISO yang masih
values its human resources (employees) as the most valuable
berjalan saat ini. Perseroan menilai sumber daya manusia
assets that are reflected in any decisions made by the
(karyawan)
management.
sebagai
aktiva
yang
paling
berharga
yang
dicerminkan dari semua keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen.
|9
STRUKTUR ORGANISASI (ORGANIZATIONAL STRUCTURE)
SHARE HOLDER GENERAL MEETING
BOARD OF COMMISIONER AUDIT COMMITE BOARD OF DIRECTOR INTERNAL AUDIT
SECRETARY
FINANCE DIVISION
MARKETING & PURCHASING DIVISION SALES DIVISION
IT DIVISION
TAX & LEGAL DIVISION
Accounting Dept.
Marketing Adm.Dept
Local Purchasing Dept
BSD Dept.
Legal Dept.
Finance Dept.
Export Dept.
Import Purchasing Dept
Support System Dept
Tax Dept.
Treasury & Cashier Dept.
Customer Services. Dept
HRD DIVISION
PRODUCTION DIVISION
Human Resources Dept.
Production Planning Dept.
Personalia & General Affair Dept.
Production Dept. R&D Dept. Quality Control Dept.
10|
VISI DAN MISI (VISION AND MISSION)
“Vision of Perfection” dari Perseroan seperti lingkaran inovasi
Company’s “Vision of Perfection” resembles in circle of
yang berkelanjutan, perbaikan dan rencana yang tidak ada
continuous innovation, improvement and progress which
akhirnya pada semua divisi Perseroan. Dengan pengalaman lebih
has no end between all of its Company divisions. With
dari 30 tahun, berawal dari investasi dengan meningkatkan
more than 30 years of experience, starting from initial
kapasitas
mengembangkan
investment with gradually increasing capacity, the
kemampuannya untuk memproduksi berbagai jenis Kertas dan
Company has developed its capability on producing
Board. Pada saat yang sama, Perseroan telah mengembangkan
variety of paper and board products. At the same time, the
struktur organisasi serta manajemennya yang telah berhasil
Company has been developing its organizational structure
menarik para pekerja berbakat dan profesional dari berbagai
and management that have been attracting talents and
bidang.
professionals from any areas.
Untuk mencapai “Vision of Perfection”, Perseroan selalu fleksibel
To achieve its “Vision of Perfection” the Company has
terhadap peraturan di pasar baru dan kompetisi pasar dunia.
always been flexible with new market rules and global
Fleksibilitas dan adaptasinya seperti air yang terbentuk oleh
competition. Its flexibility and adaptation are just like
lingkungannya. Sekalipun banyak perubahan yang terjadi dalam
water which forms its environment. Even though many
kebijakan pemerintah dan kondisi pasar, Perseroan tetap
changes have been occurred in the government policy and
bertahan dan mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan
market condition, the Company keeps surviving and
hingga sekarang. Kesuksesan ini berasal dari nilai-nilai inti
continuously develops its business until now. This success
Perseroan: produk yang berkualias tinggi, harga yang kompetitif,
derives from our Core Values: high quality product, price
pelayanan purna jual, pengembangan sumber daya manusia dan
competitiveness, after-sales services, human resources
tanggung
development, and corporate social responsibility (concern
produksi,
Perseroan
jawab sosial (peduli
hubungan sosial).
telah
terhadap
lingkungan
dan
to environmental and social relation).
|11
DEWAN KOMISARIS (BOARD OF COMMISSIONER’S)
Zhang Hui Han Sindu Presiden Komisaris
President Commissioner
Warga Negara Singapura, berumur 47 tahun, memperoleh
Zhang Hui Han Sindu is an Singapore Citizen, and 47 years
gelar Sarjana di bidang Manajemen Terapan (Applied
old, graduated with first degree in Applied Management in
Management) tahun 1985 dan Gelar Pasca Sarjana dalam
1985 and a Master’s degree in Applied Economic Science
Ilmu Ekonomi Terapan dari San Jose State University,
from San Jose State University, California, United Stated at
California, Amerika Serikat pada tahun 1988. Memulai
1988. He started his career in Audit Management at Crown
karirnya dalam audit manajemen di Crown Prince Hotel
Prince Hotel, Singapore at 1988-1989. He joined the
Singapura pada tahun 1988 – 1999. Bergabung dengan
Company in 1989 and became a director since 1993. Held
Perseroan sejak tahun 1989, menjabat sebagai Direktur
Commissioner position in 2009. He was then promoted as
Perseroan sejak tahun 1993 dan sejak tahun 2009 menjabat
President Commissioner in 2010
sebagai Komisaris Perseroan. Tahun 2010 diangkat menjadi Presiden Komisaris
Imanuel Robert Najoan Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun, lulusan Akademi
Imanuel Robert Najoan is an Indonesian Citizen, and 54
Bank Indonesia pada tahun 1980. Memulai karirnya sebagai
years old, graduated from Indonesian Bank Academy at
akuntan di industri perhotelan. Dari tahun 1984 sampai
1980. He started his career as accountant in hotel industry.
tahun 1987, bekerja di departemen keuangan PT Surabaya
Since 1984 until 1987, he worked in finance department at
Mekabox. Bergabung dengan perseroan sejak tahun 1987
PT.Surabaya Mekabox. He joined the Company in 1987 and
dan menjabat Kepala Departemen Legal sejak tahun 1991
became the Chief of Legal department in 1991. He was then
dan dipromosikan sebagai Komisaris sejak tahun 1994.
promoted as Commissioner in 1994.
Hariyadi Welim Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, umur 56 tahun, lulusan WWU-
Hariyadi Welim is an Indonesian Citizen, and 56 years old,
Muenter, Jerman. Memulai karirnya di R & D Macro Algae
graduated from WWU-Muenter, Germany. He started his
Culture sejak tahun 1990 sampai 1998. Now, he joined Metal
career in R & D Macro Algae Culture since 1990 until 1998.
Hitech Engineering as Senior Advisor. Sejak Desember 2004
Now, he joined Metal Hitech Engineering as Senior
menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Advisor. He was appointed as Independent Commissioner in the Company since December 2004.
Catatan : Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Juni 2010 telah menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris. Yogyo Pranoto mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris dan posisinya digantikan oleh Zhang Hui Han Sindhu.
12|
Note : Annual General Meeting of Shareholder on June 25, 2010 approved the changes of the member of Board of Commisioner. Yogyo Pranoto resigned as President Commisioner and was replaced by Zhang Hui Han Sindhu.
DEWAN DIREKSI (BOARD OF DIRECTOR’S)
Tirtomulyadi Sulistyo Presiden Direktur
President Director
Warga Negara Indonesia, berumur 71 tahun, merupakan
Tirtomulyadi Sulistyo is an Indonesian Citizen, and 71
seorang pengusaha dengan pengalaman luas di industri
years
kertas dan merupakan pendiri Perseroan. Terlibat pertama
experience in paper industry and the founder the Company.
kali di dalam bisnis kertas pada tahun 1960 sebagai importir
His first involvement in paper industry was in 1960 as
kertas dan kemudian dilanjutkan dengan mendirikan
paper importer and sucessfully continued with the
Perseroan di tahun 1973.
establishment of PT. Surabaya Agung Industri Pulp &
old,
a
businessman
with
extensive
working
Kertas in 1973.
Y.M Kenny Wailanduw Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, berumur 53 tahun. Lulusan dari
Y.M Kenny Wailanduw is an Indonesian Citizen, 53 years
Akademi Elektronika, Universitas Widya Mandala tahun
old. He graduated from Electronics Academy of University
1981. Bergabung dengan perseroan di tahun 1981 sebagai
Widya Mandala Surabaya in 1981. He then joined the
Supervisor Instrument dan kemudian diangkat menjadi
Company in 1981 as Instrument Supervisor and became the
Manajer Engineering di tahun 1993. Menjabat sebagai
Engineering Manager in 1993. He was then promoted as
Direktur di tahun 2009.
Director in 2009.
Rasmachahjana Sulistyo Director
Direktur Warga Negara Indonesia, berumur 49 tahun, lulusan
Rasmachahjana Sulistyo is an Indonesian Citizen, and 49
Wolloongong University, Australia di bidang administrasi
years old, graduated from Wolloongong University,
bisnis pada tahun 1985. Memulai karir profesionalnya di
Australia in Administration Business at 1985. Started his
suatu bisnis percetakan di Sydney, Australia. Menjabat
professional career in printing-press business in Sydney,
sebagai Kepala Divisi Proyek Manajemen Perseroan sejak
Australia.
tahun 1987, dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan di
Management Division in 1987, and held Commissioner
tahun
position in 1990. He was then promoted as Director in 1993.
1990.
Selanjutnya
diangkat
sebagai
Direktur
He
was
appointed
as
Chief
of
Project
Perseroan sejak tahun 1993.
Any Indrawati Director
Direktur tahun, lulusan
Any Indrawati is an Indonesian Citizen, 58 years old,
Institut Teknologi Surabaya (ITS) di jurusan Teknik Kimia
graduated from Institute Technology Surabaya majored in
pada tahun 1979. Bergabung dengan Perseroan sebagai
Chemical Engineering department in 1979. She started her
teknisi laboratorium sejak tahun 1980 dan menjabat sebagai
career in the Company as laboratory technician in 1980
Kepala Pembelian di tahun 1990. Diangkat menduduki
and became the chief of purchasing departement in 1990.
posisi sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1994.
She was then promoted as Director in 1994.
Warga Negara Indonesia, berumur 58
|13
DAFTAR PEMEGANG SAHAM (LIST OF SHAREHOLDERS)
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (Percentage of Ownership)
Nilai Nominal (Nominal Value)
214.075.822
6.20 %
Rp214.075.822.000
79.924.178
2.32 %
Rp79.924.178.000
(Number of Shares Issued and Fully Paid)
PT. Intan Teguh Sejati Masyarakat
Shareholders
PT. Intan Teguh Sejati Public (each ownership below 5%)
(masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) ZT Holding Pte.Ltd Kreditur(masing-masing
2.632.174,045
76.28%
Rp1.039.708.747.775
524.433.550
15.20%
Rp207.151.252.250
14|
Creditors (each ownership below 5%)
kepemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
ZT Holding Pte.Ltd
3.450.607.595
100%
Rp1.540.860.000.025
Total
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM (SHARES LISTING CHRONOLOGY)
Number of
Jumlah Saham
19931
19942
19953
1996-2006
Outstanding
20074
Shares
Beredar
a. Nilai nominal
112.000.000
112.000.000
168.000.000
294.000.000
294.000.000
Par value of Rp. 1.000,-
Rp 1.000,- per
per share
saham b. Nilai nominal
3.156.607.595
Rp 395,- per
Par value of Rp 395,- per share
saham
Jumlah
1.
112.000.000
112.000.000
168.000.000
Pencatatan saham pada BEJ & BES tanggal 3 Mei 1993
294.000.000
1.
Total
Listing on BEJ & BES at 3rd Mei 2003 Initial Public Offering (IPO) 17.86%
Penawaran umum sebesar 17,86% 2.
3.450.607.595
Pembagian saham bonus sebesar 2:3 dicatat pada BEJ & BES
2.
Bonus share 2:3 was listing on BEJ & BES in 2nd January 1995
3.
Right issue was listing on BEJ & BES in 15 March 1996
tanggal 2 Januari 1995. 3.
Hak memesan efek terlebih dahulu selesai dicatat pada BEJ & BES tanggal 15 Maret 1996.
4.
a. Saham seri A nilai nominal Rp 1.000,- per saham b. Konversi hutang ke saham tanggal 27 Des 2007 – Saham
4.
a. Share A series par value Rp 1.000,- per share b. Restructuring – Debt to Equity Conversion in 27 December 2007 – Share B series
seri B
BADAN ADMINISTRASI EFEK (SHARE REGISTRAR COMPANY)
Di dalam kegiatan di pasar modal, PT. Surabaya Agung
In capital market activities, PT. Surabaya Agung Industri
Industri Pulp & Kertas.Tbk (“SAIP”) menunjuk Badan
Pulp & Kertas. Tbk (“SAIP”) engage Share Registrar
Administrasi Efek : PT. Raya Saham Registra, Jl. Jendral
Company : PT. Raya Saham Registra, Jl. Jend. Sudirman
Sudirman Kav 47-48, Gedung Plaza Sentral, Jakarta.
kav 47-48, Central Plaza Building, Jakarta.
|15
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI (AWARDS AND CERTIFICATIONS)
PT.
Surabaya
Agung
telah
menerima
penghargaan
The effort to give its customers the best quality product and
internasional dari beberapa lembaga independent atas
the
usahanya memberi kualitas produk yang terbaik pada
environmental issues has led PT. Surabaya Agung into
pelanggan dan memperhatikan masalah produksi serta
several international acknowledgements and awards from
lingkungan.
some independent committees.
16|
concern
for
production
management
and
HASIL OPERASIONAL 2010 DIBANDINGKAN DENGAN 2009
OPERATIONAL RESULT 2010 COMPARED WITH 2009 Sales Revenue
Pendapatan Penjualan Di tengah perekonomian global yang penuh tantangan, selama
In the midst of challenging global economy, our Company
tahun
kinerja.
reported lower performance in 2010. As a consequence, total
Akibatnya total penjualan bersih Perseroan ditahun 2010
net sales revenue in 2010 decreased by 19% from Rp452.7
mengalami penurunan sebesar 19% dari Rp.452,7 milyar di
billion in 2009 to Rp365.5 billion. The decrease was mainly
tahun 2009 menjadi Rp365,5 milyar. Penurunan total
driven by decrease of sales volume during the year by 30%
2010
Perseroan
mengalami
penurunan
penjualan bersih ini dipengaruhi oleh menurunnya volume
from 56,966 tons in 2009 to 41,055 tons in 2010. On the other
penjualan selama tahun 2010 sebesar 28% yaitu dari 56.966
hand, this decrease was offset by the increase on average
ton ditahun 2009 menjadi 41.055 ton ditahun 2010. Di sisi
sales price across all products by 12%.
lain, penurunan ini diimbangi dengan kenaikan harga jual rata-rata seluruh produk sebesar 12%. mengalami
During the year 2010, Domestic sales volume decreased by
penurunan volume penjualan sebesar 12,8% dan penjualan
12.8% and export sales volume nose-dived by 47.3%. This was
ekspor turun 47,3%. Penurunan ini disebabkan karena kondisi
affected by quiet market condition during the third and fourth
pasar yang sepi pada kuartal ketiga dan keempat ditahun
quarter in 2010. One of the reasons was sales price of all
Selama
2010.
tahun
2010,
Penjualan
domestik
Salah satu penyebabnya karena selama tahun 2010
harga jual produk secara keseluruhan baik ekspor maupun
product categories both in domestic and export market kept increasing.
domestik terus merangkak naik. Pada kuartal pertama tahun 2010, harga jual rata-rata untuk
In the first quarter 2010, average domestic sales price was
penjualan domestik adalah Rp.8.116/ton sedangkan penjualan
Rp8,116/ton, and export sales price was Rp9,130/ton. In the
ekspor Rp.9.130/ton. Namun pada kuartal keempat, harga
fourth quarter, average domestic sales price increased to
jual rata-rata penjualan domestic menjadi Rp.9.537/ton.
Rp9,537/ton. For export sales, in the second quarter, it
Sedangkan untuk penjualan ekspor, pada kuartal kedua
reached highest average sales price of Rp10,148/ton. The
sempat
sales price increase was also affected by of pulp and waste
menembus
harga
rata-rata
tertinggi
yaitu
Rp.10.148/ton. Kenaikan harga ini disebabkan karena harga
paper prices as the main raw materials that also increased.
pulp dan waste paper sebagai bahan baku utama juga mengalami kenaikan. Sedangkan jika dilihat dari penjualan per segmen, selama
From sales by product segment, in the year of 2010, sales
tahun 2010 penjualan kertas budaya memberikan kontribusi
from cultural paper accounted for 55.1% from total sales or
sebesar 55,1% dari total penjualan atau sebesar Rp.201,4
equivalent to Rp201.4 billion and industrial paper accounted
milyar dan kertas industri memberikan kontribusi sebesar
for 44.9% or equivalent to Rp164.1 billion. In the year of
44,9% atau Rp.164,1 milyar. Ditahun 2009, penjualan kertas
2009, cultural paper accounted for 57.8% from total sales
budaya memberikan kontribusi 57,8% dari total penjualan
revenue or equivalent to Rp261.6 billion and industrial paper
atau sebesar Rp. 261,6 milyar dan kertas industri memberikan
accounted for 42.2% or equivalent to Rp191.1 billion. In
kontribusi
Jika
comparison to 2009, sales revenue of cultural paper
dibandingkan tahun 2009, penjualan kategori kertas budaya
decreased by 23% and sales revenue of industrial paper
mengalami penurunan sebesar 23% dan penjualan kategori
decreased by 14.1%.
sebesar
42,2%
atau
Rp.191,1
milyar.
kertas industri turun 14,1%.
|17
Production
Produksi mengalami
In 2010, total production of the Company decreased by 37.7%
penurunan sebesar 37,7% dari 66.808 ton di tahun 2009
from 66,808 tons in 2009 to 41,606 tons in 2010 with
menjadi 41.606 tons di tahun 2010 dengan proporsi 22.303
proportion of 22,303 tons contributed by cultural paper
ton merupakan produksi kertas budaya dan 19.303 ton
production and 19,303 contributed by industrial paper. In
Di
tahun
2010,
total
produksi
Perseroan
merupakan produksi kertas industri. Sementara di tahun
2009, 52,738 tons contributed by cultural paper and 14,070
2009, 52.738 ton merupakan produksi kertas budaya dan
contributed by industrial paper. The decrease in production
14.070 ton merupakan produksi kertas industri. Penurunan
volume was caused by quiet market condition that reduced
jumlah produksi ini disebabkan karena kondisi pasar yang
market demand on the Company’s products.
sepi sehingga mengurangi permintaan pasar terhadap produk Perseroan. Selama tahun 2010, terdapat beberapa hal utama yang
During the year 2010, there were several key factors that
mempengaruhi peningkatan biaya produksi per unit, yaitu :
affected production cost per unit to increase : 1.Production
1.Volume produksi yang menurun, 2.Harga bahan baku pulp
volume that decreased, 2.Pulp and waste paper price that
dan kertas yang meningkat, 3.Meningkatnya biaya-biaya
increased, 3.Increased other production costs, 4.Change in
produksi lainnya, 4.Perubahan production mix (bauran
production mix.
produk). Berbanding lurus dengan jumlah produksi yang menurun,
In positive correlation to decreased production volume, total
biaya produksi Perseroan pun mengalami penurunan sebesar
production cost also decreased by 19.8% to Rp384 billion in
19,8% menjadi Rp384 milyar di tahun 2010. Sekitar 44.3%
2010. About 44.3% from total production cost was raw
dari biaya produksi digunakan untuk kebutuhan pemakaian
materials cost that comprised of pulp and waste paper that
bahan baku yaitu pulp dan waste paper yang merupakan
was the biggest cost component, 37.9% was processing cost
komponen terbesar, 37,9% untuk beban pabrikasi dan sisanya
and the remaining was other manufacturing costs. On the
merupakan
other hand, with decreasing production volume, fixed
biaya-biaya
lainnya.
Di
sisi
lain,
dengan
menurunnya volume produksi, biaya produksi tetap per unit
production cost per unit increased. Fixed production cost per
mengalami peningkatan. Biaya produksi tetap per unit
unit increased from Rp1.393/kg in 2009 to Rp1.455/kg in
meningkat
2010.
dari
Rp1.393/kg
di
tahun
2009
menjadi
Rp1.455/kg di tahun 2010. Untuk harga bahan baku terjadi kenaikan dibanding tahun
On raw materials cost, it increased from 2009. During 2010,
2009. Harga pulp rata-rata selama tahun 2010 mengalami
average pulp price increased by 10% and it reached the
kenaikan sebesar 10%, bahkan mencapai titik tertinggi dilevel
highest price at USD900/ton. The same situation applied to
ASD 900/ton. Begitu pula dengan harga rata-rata kertas bekas
average price of waste paper that increased by 4% during
mengalami kenaikan sebesar 4% selama tahun 2010. Biaya
2010. Pulp and waste paper cost accounted for 44.3% from
Pulp dan kertas bekas mewakili 44,3% dari total biaya
total production cost. Therefore, the increased of pulp and
produksi. Oleh karena itu, peningkatan harga bahan baku
waste paper price had dominant effect on total production
pulp dan kertas mempunyai pengaruh dominan terhadap total
cost.
biaya produksi. Selama tahun 2010, beberapa biaya produksi lainnya juga
In 2010, several other manufacturing costs also increased like
mengalami peningkatan seperti biaya tenaga kerja langsung
direct labor cost (wage) as well as indirect labor. The same
(upah) maupun biaya tenaga kerja tidak langsung. Hal yang
also applied on other manufacturing costs that drove total
sama juga terjadi atas biaya-biaya produksi lainya yang
production cost to increase.
mendorong peningkatan total biaya produksi.
18|
Di dalam kategori kertas budaya maupun kertas industri,
In either cultural paper category or industrial paper
terdapat beberapa jenis kertas dan spesifikasi yang berbeda.
category, there was several types of paper and several
Jenis kertas yang berbeda tentu mempunyai struktur biaya
specifications that differ. Different type of paper would have
produksi yang berbeda pula. Demikian hal nya dengan kertas
different production cost structure. The same situation also
jenis yang sama namun spesifikasi yang berbeda mempunyai
applied that the same paper type with different specifications
struktur biaya produksi yang berbeda pula. Dari waktu ke
would have different production cost structure. From time to
waktu, bauran produksi mengikuti bauran penjualan, dimana
time, production mix always followed sales mix, where the
Perseroan selalu mengutamakan bauran produk yang paling
Company would prioritize sales mix that were most
menguntungkan. Bauran produksi yang berubah-ubah ini
profitable. Changing production mix would then affected total
tentunya mempengaruhi total biaya produksi.
production cost
Dengan hal-hal tersebut di atas, total biaya produksi per unit
With the above mentioned factors, total production cost per
meningkat sebesar 15,9% dari Rp7.173/kg di tahun 2009
unit increased by 15.9% from Rp7,173/kg in 2009 to
menjadi Rp8.316/kg di tahun 2010. Biaya produksi per unit
Rp8,316/kg in 2010. Unit production cost for cultural paper
untuk kertas budaya meningkat dari Rp7.128/kg di tahun
increased from Rp7.128/kg in 2009 to Rp8.488/kg in 2010.
2009 menjadi Rp8.488/kg di tahun 2010. Untuk kertas
For industrial paper, unit production cost increased from
industri, biaya produksi meningkat dari Rp7.341/kg di tahun
Rp7.341/kg in 2009 to Rp8.188/kg in 2010. With increased
2009
unit production cost, cost of goods sold also increased from
menjadi
Rp8.118/kg
di
tahun
2010.
Dengan
peningkatan biaya produksi per unit ini, beban pokok
Rp6.612/kg in 2009 to Rp9.245/kg in 2010. Cost of goods sold
penjualan per unit mengalami peningkatan dari Rp6.612/kg
on cultural paper increased from Rp6.481/kg to Rp9.819/kg
di tahun 2009 menjadi Rp9.245/kg. Beban pokok penjualan
in 2010. For industrial paper, cost of goods sold increased
per unit untuk kategori kertas budaya meningkat dari
from Rp7.103/kg to Rp8.583/kg in 2010.
Rp6.481/kg di tahun 2009 menjadi Rp9.819/kg di tahun 2010. Untuk kategori kertas industri, beban pokok penjualan per unit meningkat dari Rp7.103/kg di tahun 2009 menjadi Rp8.583/kg di tahun 2010.
Profitabilitas
Profitability
Sebagai akibat dari turunnya pendapatan penjualan di tahun
As consequence of decreased sales revenue in 2010, gross
2010, laba kotor Perseroan mengalami penurunan drastis
profit of the Company also decreased drastically to gross loss
menjadi rugi kotor Rp19,2 milyar pada tahun 2010 dari laba
Rp19.2 billion in 2010 from gross profit of Rp10.9 billion in
kotor sebesar Rp10,9 milyar pada tahun 2009. Rugi usaha
2009. Operating loss increased by 54.6% from 2009 to
meningkat sebesar 54,6% dibanding 2009 menjadi rugi
Rp76.8 billion in 2010. If we look from product segment
Rp.76,8 milyar ditahun 2010. Bila dilihat per segmen kategori
category, in 2010 cultural paper category showed gross loss
produk, ditahun 2010 kategori kertas budaya mengalami rugi
of Rp17.6 billion and industrial paper category showed gross
kotor sebesar Rp.17,6 milyar dan kategori kertas industri
loss of Rp1.6 billion. In 2009, gross loss on cultural paper
mengalami rugi kotor sebesar Rp.1,6 milyar. Ditahun 2009,
category was Rp8.9 billion and gross loss on industrial paper
rugi kotor kategori kertas budaya sebesar Rp.8,9 milyar dan
category was Rp19.8 billion
laba kotor kategori kertas industri sebesar Rp.19,8 milyar.
|19
Net Income
Laba Bersih Ditahun 2010, laba bersih Perseroan mengalami penurunan
In 2010, net income of the Company showed a significant
yang cukup signifikan. Ditahun 2009, laba bersih Perseroan
decrease. In 2009, net income of the Company was Rp335.6
mencapai Rp.335,6 milyar. Di tahun 2009, Perseroan
billion. In 2009, the Company recorded gain on foreign
membukukan laba atas selisih kurs sebesar Rp498.5 milyar.
exchange (net) of Rp498.5 billion. In contrast, the Company
Untuk tahun 2010, Perseroan mengalami rugi bersih Rp.80,3
reported net loss of Rp80.3 billion in 2010, a decrease by
milyar, terjadi penurunan sebesar Rp415,8 milyar dibanding
Rp415.8 billion. Gain on foreign exchange (net) for 2010 was
tahun 2009. Laba selisih kurs selama tahun 2010 adalah
Rp130.1 billion. During the year 2010, there was no
sebesar Rp130,1 milyar. Selama tahun 2010 tidak ada kejadian
extraordinary events that affected net income.
yang bersifat luar biasa yang mempengaruhi laba bersih. In 2010, the Company recorded depreciation expense Selama
tahun
2010,
Perseroan
membukukan
biaya
amounting to Rp96.6 billion. If we take it out, we will get
penyusutan sebesar Rp96.6 milyar. Apabila kita keluarkan
EBITDA of Rp19.7 billion in 2010. In 2009, the Company
biaya penyusutan ini, maka kita akan mendapatkan EBITDA
recorded EBITDA of Rp46.5 billion.
sebesar Rp19,7 milyar di tahun 2010. Di tahun 2009, Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp46,5 milyar.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha terdiri dari beban penjualan dan beban umum
The operating expenses consisted of sales expense and general
dan administrasi. Pada tahun 2010, total beban usaha
and administrative expense. In 2010, total operating expense
mengalami penurunan menjadi Rp.57,6 milyar dari Rp.60,6
decreased to Rp57.6 billion from Rp60.6 billion in 2009. The
milyar pada tahun 2009. Penurunan ini seiring dengan
decrease was in line with decrease of sales level of the
menurunnya tingkat penjualan Perseroan selama tahun 2010.
company during the year 2010.
Beban penjualan mengalami penurunan sebesar 33,4% atau
Sales expense decreased by 33.4% or Rp3.8 billion to Rp7.5
Rp.3,8 milyar menjadi Rp.7,5 milyar ditahun 2010. Dari
billion in 2010. From the amount, it was mostly used for
jumlah tersebut, sebagian besar digunakan untuk biaya ekspor
export related expenses and transportation. In general and
dan angkutan penjualan. Sedangkan beban umum dan
administrative expense that increased from Rp49.2 billion in
admistrasi meningkat dari Rp.49,2 milyar di tahun 2009
2009 to Rp50.1 billion in 2010. Inside general and
menjadi Rp.50,1 milyar di tahun 2010. Di dalam biaya umum
administrative expense, depreciation expense accounted for
administrasi ini sebesar 83% merupakan biaya penyusutan.
83%.
Pendapatan dan Beban Lain-lain
Other Income and Charges
Komponen utama dari penghasilan dan beban lain-lain adalah
The main component of other income and charges was
laba dari selisih kurs dan rugi penurunan nilai aset tetap. Laba
foreign exchange gain. Foreign exchange gain decreased from
selisih kurs menurun menjadi Rp.130 milyar dari Rp.498,4
Rp130 billion to Rp498.4 billion in 2009. During 2009,
milyar ditahun 2009. Selama tahun 2009, nilai tukar Rupiah
Exchange rate of Rupiah against USD strengthened from
terhadap USD menguat dari Rp10,950 di awal tahun menjadi
Rp10,950 at the beginning of the year to Rp9,400 at the end
Rp9,400 di akhir tahun. Hal ini menyebabkan pendapatan
of the year. This situation caused a very high foreign
selisih kurs yang tinggi di tahun 2009. Di tahun 2010, nilai
exchange gain in 2009. In 2010, Rupiah exchange rate
tukar Rupiah kembali menguat terhadap USD dari Rp9,400
strengthen against USD from Rp9,400 to Rp8,991. This
menjadi Rp8,991. Penguatan ini menimbulkan keuntungan
caused a foreign exchange gain in 2010, but it was lower than
selisih kurs di tahun 2010, namun lebih rendah dibanding
the year 2009.
tahun 2009.
20|
Di sisi lain, rugi penurunan nilai aset tetap selama tahun 2010
On other side, loss from impairment of fixed assets was
adalah senilai Rp.122,9 milyar. Kerugian ini muncul karena
Rp122.9 billion in 2010. The loss appeared in 2010 because
pada tahun 2010 Perseroan melakukan penelaahan atas
the Company reviewed all of its assets and based on the
seluruh aset tetapnya dan berdasarkan penilaian tersebut nilai
review, the fair value of the fixed assets of the company was
wajar aset tetap Perseroan masih diatas nilai buku bersih
still above the net book value except fair value of the assets
kecuali nilai aset tetap berupa aset dalam penyelesaian yang
that was in the form of construction in progress that was
nilainya dibawah nilai wajar.
below fair value.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pajak penghasilan Perseroan menurun menjadi Rp.2,5 milyar
Corporate income tax of the Company decreased to Rp2.5
pada tahun 2010 dari Rp.116,1 milyar pada tahun 2009. Hal
billion in 2010 from Rp116.1 billion in 2009. This was driven
ini disebabkan oleh menurunnya laba sebelum pajak
by lower income before tax.
penghasilan.
NERACA
BALANCE SHEET
Aktiva
Assets
Pada tahun 2010, 9,9% dari jumlah aset Perseroan berupa
In the year 2010, 9.9% of total assets of our company was
aset lancar dan 90,1% dalam bentuk aset tidak lancar. Di
current assets and 90.1% was non-current assets. In 2009,
tahun 2009, 8,8% komposisi aset Perseroan adalah aset
8.8% was current assets and 91.2% was non-current assets.
lancar dan 91,2% merupakan aset tidak lancar. Total aset di
Total assets in 2010 decreased by Rp202 billion or 8.4%,
tahun 2010 menurun sebesar Rp202 milyar atau sebesar
which was caused by increase on current assets by Rp5.9
8,4%, hal ini disebabkan naiknya aset lancar sejumlah Rp.5,9
billion and balanced by decrease on non-current assets.
milyar yang diimbangi dengan menurunnya aset tidak lancar sebesar Rp207,9 milyar. Jumlah aset lancar dapat dikatakan cukup stabil dibanding
Total current assets was relatively stable compared to the
tahun sebelumnya karena hanya mengalami sedikit kenaikan
previous year as it incurred a small increase by 2.8% to
yaitu sebesar 2,8% menjadi Rp.218,8 milyar di tahun 2010.
Rp21.8.8 billion in 2010. Cash on hand and in banks
Saldo kas dan bank mengalami penurunan sebesar 53% dari
decreased by 53% from Rp2.8 billion in 2009 to Rp1.3 billion.
Rp 2,8 milyar di tahun 2009 menjadi Rp.1,3 milyar. Piutang
Trade receivables decreased from Rp72 billion in 2009 to
usaha turun dari Rp.72 milyar ditahun 2009 menjadi Rp.61
Rp61 billion in 2010. In 2009, trade receivables consists of
milyar ditahun 2010. Di tahun 2009 piutang usaha terdiri
Rp.15.4 billion to related parties and Rp.56.7 billion to third
dari Rp.15,4 milyar piutang hubungan istimewa dan Rp.56,7
parties. In 2010, Trade receivables was trade receivable to
milyar piutang pihak ketiga dan ditahun 2010 piutang usaha
third parties. In 2010, collection days of our company was 60
merupakan piutang kepada pihak ketiga. Di tahun 2010,
days. It was 57 days in 2009. The collection days were
tingkat kolektibilitas piutang Perseroan adalah 60 hari.
relatively stable as the increase was not significant.
Tingkat kolektibilitas piutang tahun 2009 adalah 57 hari. Tingkat kolektibilitas piutang dapat dikatakan cukup stabil karena peningkatan yang terjadi tidak material. .
|21
Persediaan tahun 2010 naik sebesar 21% dari Rp.123,8 milyar
Stock invetory in 2010 increased by 21% from Rp123.8 billion
di tahun 2009 menjadi Rp.149,9 milyar dengan proporsi
in 2009 to Rp149.9 billion with proportion of 34.7% was
34,7% berupa barang jadi, 36% berupa bahan baku dan
finished goods, 36% was raw materials and the remaining
sisanya 29% berupa bahan pembantu.Uang muka pembelian
29% was supporting materials. Advanced payment to
turun 74,7% dari Rp.6 milyar ditahun 2009 menjadi Rp.1,5
suppliers dropped by 74.7% from Rp.6 billion in 2009 to
milyar di tahun 2010. Uang muka pembelian ini merupakan
Rp.1.5 billion in 2010. This advanced payment for raw
uang muka pembelian bahan baku dan suku cadang yang
materials and spare parts that was paid to third party
dibayarkan kepada pihak ketiga
suppliers.
Aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 9,45% di
Non-current assets decreased by 9.45% in 2010 to Rp2 trillion
tahun 2010 menjadi Rp.2 triliun dari Rp.2,2 triliun ditahun
from Rp2.2 trillion in 2009. This was caused by net decrease
2009. Hal ini disebabkan oleh penurunan bersih dari aset
from fixed assets. Fixed assets decreased by 9.8% or Rp214
tetap. Aset tetap menurun sebesar 9,8% atau Rp214 miliar
billion to Rp1.9 trillion in 2010. The decrease was mostly
menjadi Rp.1,9 triliun di tahun 2010. Penurunan ini sebagian
caused by accumulated depreciation that increased by Rp96.5
besar disebabkan oleh akumulasi beban penyusutan yang
billion and provision for impairment of Rp122.9 billion in
meningkat sebesar Rp.96,5 milyar dan penyisihan penurunan
2010.
nilai sebesar Rp.122,9 milyar di tahun 2010.
Kewajiban Pada tahun 2010, 8,6% kewajiban Perseroan dalam bentuk
Liabilities
kewajiban lancar dan 91,4% berupa kewajiban tidak lancar.
During the year 2010, 8.6% of the company’s liabilities was in
Jumlah
sedikit
the form of current liabilities and 91.4% was non-current
peningkatan yaitu sebesar 13% dibanding tahun sebelumnya
liabilities. Current liabilities slightly increased by 13%
yaitu dari Rp.234,5 milyar di tahun 2009 menjadi Rp.266
compared to the previous year from Rp.234.5 billion in 2009
milyar di tahun 2010. Hutang usaha mengalami peningkatan
to Rp.266 billion in 2010. Trade payable significantly
sebesar 50% dari Rp.37,8 milyar menjadi Rp.56,7 milyar
increased by 50% from Rp37.8 billion to Rp56.7 billion in
ditahun 2010. Hal ini terutama didorong oleh keterbatasan
2010. This was driven by limited working capital of the
modal kerja Perseroan sehingga Perseroan melakukan
Company that the Company made longer payment period to
pembayaran lebih lama kepada para pemasok. Penurunan
its suppliers. Decrease of 16.7% on accrued expense was
sebesar 16,7% pada beban yang masih harus dibayar
driven by liabilities related to PLN and PGN.
kewajiban
lancar
hanya
mengalami
disebabkan oleh kewajiban yang berhubungan dengan PLN dan PGN. Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
Current maturities of long term debt increased by 9.9% or Rp17.1
satu tahun meningkat sebesar 9,9% atau Rp.17,1 milyar
billion from the previous year. The increase was driven by
dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan
increased
oleh meningkatnya pinjaman jangka yang akan jatuh tempo
Rp32.7 billion and deferred interest expense amounting to Rp12.5
sebesar Rp.32,7 milyar dan kenaikan kewajiban bunga
billion that was offset by decreased in other payables amounting to
ditangguhkan sebesar Rp12,5 milyar yang diimbangi dengan
Rp28.1 billion.
penurunan hutang lain-lain sebesar Rp.28,1 milyar
22|
current
maturities
of long-term debt amounting to
Selama tahun 2010, tidak ada perubahan yang signifikan
During 2010, there was no significant change on total non-
pada total kewajiban tidak lancar. Jumlah hutang jangka
current liabilities. Total long-term payables-net of current
panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
maturities decreased by Rp176 billion or 6.3%. During the
waktu satu tahun menurun sebesar Rp176 milyar atau 6,3%.
year 2010, part of Tranche A facility was due. Because of
Sepanjang tahun 2010, sebagian kewajiban pinjaman Tranche
weak performance and limited working capital, the company
A telah jatuh tempo. Namun karena kinerja yang kurang baik
was not able to meet the obligation on principal of the facility.
dan masalah modal kerja, Perseroan tidak dapat melakukan
On the other hand, the company already submitted a
pembayaran atas pokok pinjaman tersebut. Namun demikian
proposal to reschedule the payment and it was agreed by
Perseroan telah mengajukan surat permohonan penundaan
majority lenders. Related parties payable also fell by 4.3%
atas pembayaran pinjaman dan telah disetujui oleh kreditur
and other liabilities increased by 2%.
mayoritas. Hutang hubungan istimewa juga menurun sebesar 4,3% dan kewajiban lainnya meningkat 2%. Kemampuan Perseroan untuk membayar hutang dapat dilihat
The company’s ability to repay its debt can be seen from
dari rasio kewajiban terhadap aktiva (lihat Ikhtisar Keuangan
liabilities to assets ratio (see summary of financial statement
halaman 1). Dari rasio tersebut dapat diketahui bahwa
on page 1). From the ratio it could be concluded that
persentase kewajiban Perseroan terhadap aktiva adalah 139%.
percentage of company’s liabilities to assets was 139%. This
Dalam hal ini berarti setiap Rp.100 aktiva berbanding dengan
meant every Rp100 of assets related to Rp139 liabilities. In the
Rp.139 kewajiban. Di tahun 2010, kemampuan Perseroan
year 2010, the company’s ability to repay its debt was not
untuk membayar hutang dalam kondisi tidak baik. Hal ini
strong. This was caused in 2010 the company performance
disebabkan karena selama tahun 2010, kinerja Perseroan
was weak and limited working capital.
kurang begitu baik dan juga menghadapi kesulitan modal kerja.
Capital Expenditures
Pengeluaran Modal Selama tahun 2010, Perseroan melakukan pengeluaran modal
During 2010, the company incurred capital expenditures for
untuk
rutin.
its power plant for routine major maintenance. The amount
Pengeluaran Modal tersebut sebesar Rp.4.7 milyar. Selain itu
of capital expenditures was Rp4.7 billion. Additionally, to
untuk membantu dan memperlancar kegiatan operasional
support and smoothen its operational activities, the company
mesin
Turbin
dalam
rangka
perawatan
sehari-hari, Perseroan melakukan investasi tambahan berupa
procured additional furnitures and office equipment with
perabot dan peralatan kantor dengan membeli beberapa
some computer peripherals and new computers amounting to
komputer baru dan perlengkapannya sejumlah Rp.242,7 juta.
Rp242.7 million. The expenditures was funded by internal
Semua pengeluaran ini didanai arus kas internal Perseroan.
cash flow of the company
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar
Marketing Strategy and Market Share
Dari beberapa keterbatasan operasional, Perseroan berusaha
With some operational limitation, the company analyzed its
menganalisis
weaknesses and converted it into opportunities. The company
kelemahan-kelemahan
yang
ada
dan
mengubahnya menjadi kesempatan. Perseroan memiliki
has production cost
disadvantage due its more expensive
kelemahan biaya karena biaya energi yang lebih mahal
energy cost compared to its competitors. In order to stay in
dibanding pesaingnya. Untuk dapat tetap bertahan dipasar,
the market, the company decided to play in niche market by
Perseroan memutuskan untuk bermain di pasar khusus
producing and selling thinner grammage of paper that a
dengan memproduksi dan menjual kertas grammatur tipis
few
dimana hanya beberapa pabrik kertas memproduksi jenis
Additionaly,
tersebut. Selain itu, Perseroan memproduksi kertasnya
combination of virgin fiber and recycled fiber to improve its
menggunakan kombinasi serat asli dan serat daur ulang untuk
sales price competitiveness in the market.
paper manufacturing the
company
companies produced
its
produce paper
it. using
meningkatkan daya saing harga jual di pasar.
|23
Dari sisi penjualan ekspor, Perseroan juga melayani tujuan
From export sales perspective, the Company also service quiet
pasar ekspor yang kurang diminati seperti beberapa negara
export market destination like African countries and some
Afrika dan negara berkembang yang mempunyai marjin laba
developing countries that have better profit margin compared
lebih baik dibanding tujuan pasar unggulan seperti Eropa,
to favorite destination like European, American or Asian
Amerika dan pasar Asia.
markets
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes In Regulation
Selama tahun 2010, laporan keuangan Perseroan telah
During the year 2010, financial statement of the company
mengimplementasikan:
already implemented :
PSAK No. 50 (revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan:
PSAK No. 50 (revision 2006) “Financial Instrument:
Penyajian dan Pengungkapan”. PSAK ini berisi persyaratan
Presentation and Disclosure”. This PSAK listed the required
penyajian dari instrumen keuangan dan pengindentifikasian
for presentation of financial instrument and information
informasi yang harus diungkapkan.
identification that must be disclosed.
PSAK No. 55 (revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
PSAK 55 (revision 2006) “Financial Instrument: Recognition
dan Pengukuran”. PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar
and Measurement”. This PSAK arranges the basic principles
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban
of recognition and measurement of financial assets, financial
keuangan serta kontrak
liabilities, and also purchase and sale contract of financial
pembelian dan penjualan item
item.
keuangan. PSAK
No.
3
(pencabutan
PSAK
54):
“Akuntansi
PSAK
3
(revocation
of
PSAK
54):
“Accounting
for
Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” yang mengatur
Restructuring Troubled Debt” that prescribe the financial
standar akuntansi keuangan dan pelaporan restrukturisasi
accounting standard and the reporting of troubled debt
utang piutang bermasalah baik dari debitur maupun kreditur.
restructuring, from debtors or creditors
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi
Latest Development On Accounting Standard
Pembahasan mengenai perkembangan terakhir
Discussion on the latest development and implementation of
standar akuntansi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011
the accounting standard with effective date from 1st January
dan 1 Januari 2012 telah disajikan dalam catatan nomer 28
2011 was shown in note 28 of the audited report for the year
“Revisi dan Penerbitan Standart Akuntansi Baru” dalam
2010 “Revised and New Accounting Standards”.
Laporan Tahunan ini.
Kebijakan Deviden
Devidend Policy
Kebijakan Perseroan dalam pengumuman dan pembayaran
The company’s policy on devidend declaration and payment
deviden adalah berdasarkan laba bersih yang diperoleh
was based on net income generated by the company. The
Perseroan. Kebijakan tersebut tertuang dan diputuskan pada
devidend policy was stated and agreed by General
saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan
Shareholders Meeting (GSM). Based on the financial
laporan keuangan Perseroan bahwa pada tahun 2010
statement of the Company that it reported net loss for the
Perseroan mengalami rugi bersih, maka kebijakan Perseroan
year 2010, there was no devidend declared and paid to
adalah tidak ada deviden yang akan diumumkan dan
shareholders in 2011. The previous year also had the same
dibayarkan bagi para pemegang saham selama tahun 2011.
policy that there was no devidend declared and paid during
Begitu pula selama tahun 2010, tidak ada deviden yang
the year 2010. The last devidend declared and paid was in the
diumumkan dan dibayarkan kepada para pemegang saham.
year 1996
Deviden terakhir yang dibagikan oleh Perseroan yaitu pada tahun 1996.
24|
Business Prospects
Prospek Usaha Keterbatasan sumber energi adalah salah satu penyebab
Limited source energy was one of main factor that brought
keterbatasan daya saing Perseroan. Harga gas alam yang
about limited competitiveness of the Company. Natural gas
mahal dan ke-tidak-lancaran supplai gas alam menyebabkan
price that is expensive and un-reliable supply caused
biaya produksi yang kurang kompetitif. Untuk itu, ditahun
production cost not becoming competitive. Based on this fact,
2011 tim manajemen Perseroan memiliki rencana untuk
management of the Company has a plan in 2011 to switch its
mengalihkan sumber energinya dari power plant gas alam ke
energy source from natural gas power plant to coal fired
power plant batubara untuk menghasilkan listrik dan uap.
power plant to generate electricity and steam. With the
Dengan adanya power plant batubara, diharapkan kegiatan
operation of coal fired power plant, it is expected that
dengan
production activities will run smoother. Additionally, by
menggunakan batu bara sebagai pengganti gas alam,
using coal as replacement to natural gas, production cost will
diharapkan biaya produksi Perseroan lebih rendah sehingga
be more efficient that will enable the Company to offer more
Perseroan dapat menawarkan harga jual yang lebih kompetitif
competitive sales price without quality sacrifice.
produksi
Perseroan
lebih
lancar.
Selain
itu
tanpa mengurangi kualitas produk.
Peristiwa-peristiwa Penting Setelah 2010
Subsequent Events After 2010
Pada tanggal 5 Januari 2011, Perseroan mengajukan beberapa
On 5th January 2011, the Company submitted several
tanggal
proposals to reschedule payment dates both for principal and
pembayaran untuk pokok dan bunga pinjaman yang telah
interest accrued. Based on the letter, majority creditors
jatuh tempo. Berdasarkan surat permohonan tersebut,
provided their consent.
surat
permohonan
untuk
menjadwal
ulang
mayoritas kreditur telah menyatakan persetujuannya.
|25
Good Corporate Governance
Tata kelola Perusahaan PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. (“SAIP”)
SAIP recognize the importance of corporate governance
menyadari
yang
which as a key in performance appraisal company. SAIP
merupakan kunci utama dalam penilaian kinerja Perseroan.
has a comprehensive framework of corporate governance
SAIP telah memiliki kerangka kebijakan dan panduan tata
policies and guidelines. The implementation is designed to
kelola perusahaan yang komprehensif. Penerapannya di
provide that company has effective internal control and to
rancang
pentingnya
untuk
tata
memastikan
kelola
perusahaan
Perseroan
telah
memiliki
mekanisme pengendalian internal yang efektif dan menjaga
protect the rights of shareholders, without negatively effecting on any of other stakeholders.
kepentingan para pemegang saham tanpa merugikan para stakeholder lainnya.
Pada dasarnya, tata kelola perusahaan yang baik dan
Fundamentally,
konsisten diharapkan dapat memberikan kejelasan fungsi,
governance is expected to provide clarity on functions,
hak, kewajiban dan tanggung jawab atas pengurus Perseroan,
right,
baik dewan komisaris maupun direksi. Selain itu di harapkan
management, board of commissioners and directors. In
dapat menciptakan keseimbangan antara pihak internal dan
addition, good corporate governance is expected to
eksternal Perseroan dengan meningkatkan transparansi,
provide a balance between internal and external parties of
keterbukaan informasi, efisiensi dan tanggung jawab yang
the company to improve transparancy, information
berkesinambungan dalam jangka panjang.
disclosure, efficiency and continiuing responsibility in long
obligation
consistent and
and
good
responsibility
of
corporate company’s
term.
Governance Structure
Struktur tata kelola Berdasarkan anggaran dasar, struktur tata kelola perusahaan
Pursuant to the Articles of Asssociation, structure of
terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
corporate governance of company comprises of General
Komisaris
Meeting
dan
Dewan
Direksi.
Secara
bersama-sama
of
Shareholders
(GMS),
the
Board
of
ketiganya bertanggung jawab atas penerapan tata kelola
Commisioners, and the Board of Directors. Collectivelly,
perusahaan.
the GMS, BOC and BOD constitute the board of company corporate governance.
26|
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi memiliki wewenang
Board of Commissioners and Board of Directors have the
untuk membentuk komite pengendalian internal demi
authority to form internal control committee to achieve
terwujudnya tata kelola perusahaan dan pengawasan internal
good corporate governance and effective internal control.
yang efektif. Pada tahun 2004, Perseroan telah membentuk
In year 2004, the company has appointed Independent
Komisaris Independen dan Komite Audit.
Commissioner and Audit Committee.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Share Holders
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat
Annual
Umum
Extraordinary General Meeting of Shareholders have the
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memiliki
General
Meeting
of
Shareholders
and
keputusan-
highest authority to make important decisions with
keputusan penting sehubungan dengan kepengurusan dan
respect to the management and performance of the
kinerja Perseroan serta memiliki kekuatan hukum untuk
company that they also have the legal capacity to appoint
mengangkat dan menghentikan anggota Dewan Komisaris
and terminate the appointment members of Board of
dan Dewan Direksi.
Commissioners and Board of Directors.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
wewenang
tertinggi
dalam
pengambilan
Dewan Komisaris yang berjumlah tiga orang bertanggung
Board of Commisioners comprise of three members with
jawab atas pengawasan dan pengarah Dewan Direksi dalam
responsibility for supervising and advising Board of
mengelola operasional Perseroan. Sesuai Anggaran Dasar,
Directors on managing the operation of the company.
Dewan komisaris berhak memeriksa pembukuan, surat atau
Pursuant to the Articles of Association, Board of
dokumen dan alat bukti lainnya serta berhak mengetahui
Commissioners has rights to audit the bookkeeping, letters
segala tindakan yang telah dijalankan oleh Dewan Direksi.
or documents and other evidence, also has right to knows
Nama dan riwayat anggota Dewan Komisaris ditampilkan
all of corporate actions by Board of Directors. The names
pada halaman 12 laporan tahunan ini.
and curriculum vitae Board of Commissioners are presented on pages 12 of this annual report.
Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen yang di
Company
has
appointed
Hariyadi
Welim
as
the
jabat oleh Hariyadi Welim sejak 2004. Komisaris Independen
Independent Commissioner of the company since 2004.
ini membawahi Komite Audit. Tujuan adanya komisaris
The independent commissioner leads Audit Committee.
independent adalah agar tata kelola perusahaan dapat lebih
The independent commissioner aims at good corporate
efektif, di mana pihaknya tidak terafiliasi dengan manajemen
governance to be more effective, with no-afilliation to
dan Perseroan, sehingga dapat memberikan penilaian dan
management and the company to provide independent
pengambilan keputusan yang
evaluation and decision making in every occasion.
ndependent dalam setiap
langkahnya.
Rapat Dewan Komisaris mempunyai hak memberhentikan
Meeting of Board of Commisioners carries a capacity to
untuk
make temporary termination on member(s) of Board of
sementara
anggota
Direksi
yang
bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan
Directors who doesn’t comply with Article of Association
perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud
of the company and or existing regulations or adversely
dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya.
act against company vision and mission or neglect its responsibilites.
Board of Commissioners Meeting
Rapat Dewan Komisaris Dalam
menjalankan
tugas
dan
wewenangnya
Dewan
In implementing their duties and responsibilities the
komisaris telah melakukan rapat sebanyak dua kali yang
Board of Commissioners held a total of two meetings
dihadiri
Direksi.
during the year. The meetings were attended by members
Pertemuan yang pertama membahas masalah target dan
of the Board of Commissioners and board of Directors.
rencana usaha tahunan. Pertemuan yang kedua membahas
The first meeting addressed annual business target and
dan meninjau pencapaian selama paruh tahun pertama dan
business plan. Second meeting discussed and review the
usaha-usaha yang akan di lakukan untuk mencapai target
actual performance in the first half of the year and efforts
tahunan.
to achieve the annual target.
oleh
Dewan
Komisaris
dan
Dewan
|27 Honorarium Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Honorarium Dewan Komisaris menerima honorarium yang pemberiannya telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan nilai
The Board of Commissioners receive honorarium, the
yang telah di tetapkan dalam RUPST.
disbursement of which is provided for by the Articles of Association of the Company at the amount that is detmined by the AGMS.
Honorarium Dewan Komisaris 2009 (2009Board of Commissioners’s Honorarium)
Honorarium / tahun (Honorarium / year)
Dewan Komisaris (Board of Commissioners)
Rp. 1.100.000.000,-
Board of Directors
Dewan Direksi Dewan Direksi yang berjumlah tiga orang anggota yang
Board of Directors comprise of three members who are
dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Dewan Direksi
led by one President Director. Board of Directors
secara bersama-sama bertanggung jawab atas manajemen
altogether is responsible for managing the operation of
operasional Perseroan guna mencapai visi dan misi yang
the company as a process towards the achievement of
telah
Dalam
vision and mission as agreed by the shareholders. In
mengemban misi ini Presiden Direktur lebih banyak
carrying the mission, President Director focuses his
melakukan koordinasi seluruh bidang dari tiap-tiap anggota
resources on coordination with all departments of each
dewan Direksi. Presiden Direktur mengambil keputusan-
member of board of directors. President Director makes
keputusan strategis berdasarkan masukan-masukan dan
strategic
rekomendasi dari tiap anggota dewan Direksi. Rencana
recommendation from all members of board of directors.
di
embankan
oleh
Pemegang
Saham.
decision
after
getting
inputs
and
usaha dan target tahunan diajukan oleh masing-masing
Business plan and annual target are proposed by each
anggota Direksi yang akan ditelaah dan diputuskan oleh
director member to be discussed and decided by President
Presiden Direktur. Nama dan riwayat anggota Dewan
Director. The names and curriculum vitae BOD are
Direksi di tampilkan pada halaman 12 laporan tahunan ini.
presented on page 12 of this annual report.
Direktur Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab
Sales and Marketing Director is fully responsible for
penuh atas pencapaian target penjualan di pasar domestik
achievement of sales target on domestic and export
dan ekspor. Termasuk di dalamnya adalah membantu
market. Included in the scope are assisting the company
Perseroan untuk optimalisasi potensi pasar dari sisi harga,
to optimize market potential from point view of sales
bauran produk serta kualitas yang memberikan nilai terbaik
price, product mix as well as quality products that
untuk Perseroan baik jangka pendek maupun jangka
provide the best value for the company in short run as
panjang.
juga
well as long run. Sales and Marketing Director is also
memberikan masukan kepada Presiden Direktur untuk arah
assisting President Director to provide inputs on the
pengembangan dan penempatan posisi produk Perseroan di
direction
pasar.
positioning of the company.
28|
Direktur
penjualan
dan
pemasaran
of
products
development
and
products
Direktur Produksi bertanggung jawab atas semua hal terkait
Production Director is responsible for all matters related
dengan aktivitas produksi di pabrik. Hal tersebut mencakup
to production activities in the mill. It includes operation of
operasi dari pabrik, penelitian dan pengembangan produk,
the mill, products research and development, process
proses engineering, sertifikasi proses dan produk. Direktur
engineering, process and product certification. Production
program
Director is also in charge of cost efficiency program and
penghematan biaya dan penambahan kapasitas dimana
capacity expansion whereby he may submitt proposal to
Produksi
juga
bertanggung
jawab
atas
Direktur Produksi dapat mengajukan usulan kepada
President Director. Human Resource and Personal issues
Presiden Direktur. Masalah-masalah Sumber Daya Manusia
in the mill are also managed and decided by Production
dan Personalia di pabrik juga diatur dan diputuskan oleh
Director.
Direktur Produksi.
Direktur Pembelian bertanggung jawab sepenuhnya atas
Purchasing
aktivitas pengadaan semua kebutuhan Perseroan. Termasuk
procurement activities of the company’s needs. Inside this
di dalamnya adalah pengadaan bahan baku, bahan kimia,
function are procurement of raw materials, chemicals,
peralatan dan perlengkapan dan juga jasa-jasa lain yang
supplies and equipments and also procurement of services
mungkin diperlukan sehubungan dengan aktivitas produksi.
that might be required in relation to manufacturing
Di dalam menjalankan fungsinya, direktur pembelian
activities. On running the function, Purchasing Director
Director
is
fully
responsible
for
all
banyak melakukan koordinasi dengan manajemen pabrik
performs a very tight coordination with mill management
sehingga tidak terjadi ‘stock out’ atau ‘over stock’. Direktur
in order to avoid ‘stock out’ or ‘over stock’. Purchasing
pembelian juga bertanggungjawab untuk mendapatkan
Director is also responsible for securing goods or services
barang atau jasa secara tepat waktu dengan harga beli yang
on timely basis at the most efficient price and accepted
terbaik dengan mutu yang sesuai kebutuhan.
quality as per requirement.
Board of Director’s Meeting
Rapat Dewan Direksi
Di
dalam
fungsinya
semua
anggota
dewan
direksi
melakukan pertemuan operasional secara rutin dua kali setiap bulannya untuk melakukan perencanaan bulanan serta pemantauan kinerja periode berjalan.
On carrying its functions, each member of board of director periodically hold operational meeting twice each month for monthly planning and performance evaluation of the current period.
Board of Director’s Remunation
Remunerasi Dewan Direksi Dewan Direksi menerima remunerasi yang pemberiannya telah di atur dalam Anggaraan Dasar Perseroan dengan nilai yang telah di tetapkan dalam RUPST.
The Board of Directors receives remunerations, the disbursement of which is provided for by the Articles of Association of the Company at the amount that is determined by the AGMS.
Remunerasi Dewan Direksi 2009 (2009 Board of Director’s Remunerasi)
Remuneerasi / tahun (Remunerasi / year)
Dewan Direksi (Board of Director)
Rp. 1.850.000.000,-
|29
Audit Committee
Komite Audit Sesuai dengan Peraturan Pasar Modal, Komite Audit di
In accordance to Capital Market regulation, audit
tunjuk dan diberhentikan oleh dewan komisaris dan
committee is appointed and terminated by board of
dilaporkan kepada rapat pemegang saham. Komite audit
commissioner and is reported in shareholders meeting.
memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap
Audit
laporan yang disampaikan oleh direksi kepada dewan
commissioner on directors reports to board of
committee
produce
opinion
to
board
of
komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
commissioner, identify important points that needs
perhatian dari dewan komisaris, dan melaksanakan tugas
certain attention from board of commissioner, and
lain dari dewan komisaris.
perform other assignment from board of commissioner.
Hariyadi Welim Warga Negara Indonesia, umur 56 tahun, menjabat sebagai
Indonesian citizen, 56 years old, as Head of Audit
Ketua Komite Audit dan Komisaris Independen sejak
Committee
Desember 2004. Lulusan WWU-Muenter, Jerman.
December 2004. He graduated from WWU-Muenster,
Pengalaman kerja :
Germany.
and
Independent
Commissioner
since
Working experience : 1990
: R & D Macro Algae Culture Kerjasama
1992
: CV. Sumber Daya Laut sebagai
1990
: R&D Macro Algae Culture Joint with
1992
: CV.Sumber Daya Laut as Consultant
BPPT Jakarta
BPPT Jakarta. Konsultan 1995 – sekarang : CV. Bintang Laut sebagai Konsultan 1997 – 1998
1995 – now : CV.Bintang Laut as Consultant 1997 – 1998 : R&D Micro Algae/Culture Joint with LIPI Cibinong
: R & D Micro Algae /culture Kerjasama dengan LIPI Cibinong
2000 – now : Metal Hitech Engineering as Senior Advisor
2000 – sekarang : Metal Hitech Engineering sebagai Senior Advisor
Johan Tedjo Sujanto Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Desember 2004. Lulusan Universitas Terbuka jurusan Administrasi Niaga. Pengalaman kerja :
member
graduated
from
since
Public
December University
2004.
He
majority
in
commerce administration. Working experience :
1980
: CV. Dirgahayu sebagai
1984
: CV. Dirgahayu di Dept. Pembelian
1993
: CV. Dirgahayu sebagai Administrasi
1996
: CV. Dirgahayu sebagai Pusat
Pengendalian Persediaan
Pabrik
1980
: CV. Dirgahayu as Inventory Control
1984
: CV. Dirgahayu in Purchasing
1993
: CV. Dirgahayu as Mill Administration
1996
: CV. Dirgahayu as Efficieny & Prosedur
Department
System Inspection Central
Pengkajian Sistem Prosedur &
2000 – now
: Self employed in food industry
Efisiensi (PPSPE)
2004 – now
: PT Surabaya Agung Industri Pulp &
2000 – sekarang : Wirausaha di industri makanan 2004 – sekarang : Komite Audit PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk.
30|
Indonesian Citizen, 51 years old, serves as Audit Committee
Kertas Tbk. as Audit committee
Yus Soedarsono Koesdikin Warga Negara Indonesia, umur 31 tahun, menjabat sebagai
Indonesian Citizen, 31 years old, serves as audit
anggota
committee since December 2004. He graduated from
komite
audit
sejak
Desember
2004.
Lulusan
Universitas Surabaya (UBAYA), jurusan Magister Management
Surabaya
University,
(MM).
Management.
Pengalaman kerja :
Working experience :
2000
: PT. Dharma Bhakti Pakindo sebagai
in
Magister
2000
: PT. Dharma Bhakti Pakindo as head of
2001
: PT. Istana Tiara as Production Manager
technical division
kepala divisi teknik 2001
majority
: PT. Istana Tiara sebagai manajer
2004 – now
produksi
: Audit committee of PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk.
2004 – sekarang : Komite Audit Surabaya Agung
Rapat Komite Audit
Audit Committee
Dalam menjalankan tugasnya, komite audit melaksanakan
On performing its task, audit committee has conducted
sejumlah rapat selama tahun 2009, dengan pokok bahasan
meetings during 2009, with main agenda as follows :
utama sebagai berikut : 1. Mereview laporan dari direktur tentang target kinerja
1.
2. Mereview dan menganalisa bersama dengan dewan
2.
performance and review.
kinerja dan review bulanan. resiko
Review and discuss with board of directors on monthly management meeting about monthly
direksi pada rapat manajemen setiap bulan tentang 3. Mereview
Review report from director on performance target for 2010.
tahun 2010.
operasional
sehubungan
dengan
3.
Review operational risk in relation to the gas pressure from PGN.
tekanan gas dari PGN.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Sekretaris Perseroan dijabat oleh Antok Handoko sejak tahun
The company has been assigning Corporate Secretary role
1997, Warga Negara Indonesia, umur 39 tahun, lulusan
to Antok Handoko since year 1997, Indonesian Citizen, 39
Universitas Airlangga di bidang Akuntansi, dan mempunyai
years old, graduated from Airlangga University, major in
Sertifikat Akuntan Manajemen dari Australia.
Accounting and held Certified Management Accountant from Australlia.
Sekretaris
Perseroan
bertanggung
jawab
mengikuti
perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan
The corporate secretary is responsible for following
yang berlaku di pasar modal. Sekretaris Perseroan juga
development of capital market particularly on regulations
memberikan
setiap
of capital market. Corporate Secretary also renders
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan
services to public on every information that is required by
kondisi Perseroan. Sekretaris Perseroan juga bertugas memberi
investor as required by the stock exchange regulation.
masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan-
Corporate Secretary is also responsible to provide inputs to
ketentuan dalam pasar modal dan peraturan pelaksanaan
board of directors to comply with capital market
sebagai kontak person antara Perseroan dengan Bapepam dan
regulation and implementation regulation as a contact
masyarakat.
person between the
pelayanan
kepada
masyarakat
atas
company and Capital
Market
Supervisory Agency and public.
|31
Internal Control
Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan hal penting untuk mem-
Internal control is crucial to facilitate every company to
fasilitasi
mencapai tujuannya.
achieve its objective. The company keeps improving its
Perseroan berusaha mengembangkan pengendalian internal
internal control by upgrading its system information and
dengan meningkatkan sistem informasi dan sistem prosedur.
system procedure. The company has expanded Business
setiap perusahaan untuk
Perusahaan telah memperluas Departemen Pengembangan
System Development (BSD) department as well as internal
Sistem Bisnis(“BSD”) juga Departemen audit internal (PSPE).
audit department (PSPE). Particularly on internal audit
Khususnya untuk departemen internal audit, perusahaan juga
department, the company also recruited young potential
merekrut generasi muda yang potensial dari berbagai macam
generation
latarbelakang pendidikan. Saat ini ber-anggota-kan Tekniksi
currently consists of Industrial Engineer, Paper Industry
from
various
education
background.
It
Industri, Teknisi Industri Kertas, Teknisi Mesin, Akuntan,
Engineer, Mechanical Engineer, Accountant, Management,
Manajemen dan juga Analis Statistik. Dengan memiliki formasi
as well as Statistic Analyst. Having this formation, the
ini, departemen internal audit akan memiliki lebih banyak
internal audit department will have more comprehensive
jangkauan yang luas pada peninjauan sistem prosedur dan
coverage on reviewing system procedure and control
pengendalian khususnya pada operasional pabrik. Dalam
particularly on mill operation. In the past few years, there
beberapa tahun terakhir, dilakukan pengembangan besar untuk
have been major improvement on information availability
ketersediaan informasi di mana hal tersebut sangat berguna
where they are very useful for anticipation, detection and
untuk antisipasi, deteksi, dan koreksi pada setiap titip
correction on any point of mill operation. This information
operasional pabrik.
is also in accordance with the company ongoing program
Informasi ini sesuai dengan progam
perusahaan yang sedang berjalan untuk sertifikasi ISO.
for ISO certification.
Pengelolaan Resiko
Risk Management
Selama tahun 2010, Perseroan menghadapi masalah mengenai
During the year 2010, the Company faced pulp price
peningkatan harga pulp yang bergejolak sehingga mencapai
fluctuation that reached the highest point at USD900/ton.
titik tertinggi di level USD900 / ton. Hal serupa juga diikuti
The same trend also occurred on waste paper price. On
oleh harga kertas daur ulang. Di sisi lain, Perseroan mengalami
the other hand, the Company had limited competitiveness
keterbatasan daya saing dimana Perseroan masih bertumpu
where the Company still relied on natural gas supply
kepada supplai gas alam dari PT PGN (Perusahaan Gas Negara)
from PT PGN (Perusahaan Gas Negara) that was more
yang lebih mahal dibanding bahan bakar batu bara. Dengan
expensive than coal price. Under condition that natural
kondisi supplai gas yang hanya bisa diperoleh dari PT PGN
gas could only be supplied by PT PGN, the Company had
tentunya Perseroan mempunyai resiko kelancaran produksi
risk on its production activities.
Perseroan. Perseroan
Based on that condition, management team of the
memutuskan untuk mengalihkan sumber energi nya ke Steam
Company decided to switch its energy source to Steam
Turbine dengan bahan bakar batu bara untuk menghasilkan
Turbine running on coal to produce electricity and steam.
listrik dan uap. Dengan kondisi keuangan yang ketat, Perseroan
Under tight financial condition, the Company would
akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan berikut :
explore possibilities on the following :
Dengan
1.
kondisi
tersebut,
tim
manajemen
Kerjasama dengan pihak eksternal, dimana pihak eksternal
akan
melakukan
investasi
1.
untuk
Collaboration with external
party, where
external party will invest on installation of
pembangunan Steam Turbine, sedangkan Perseroan
Steam Turbine, and the Company will buy
akan membeli listrik dan uap untuk digunakan di
electricity and steam for its paper production
dalam proses produksi kertas. 2.
Perseroan
menjajaki
kemungkinan
untuk
bisa
mendapatkan pinjaman untuk mendanai Steam Turbine tersebut
32|
2.
The
Company
will
explore
fund
possibilities to finance Steam Turbine
raising
Dari ke-dua opsi tersebut di atas, Perseroan berharap opsi
From the above options, the Company expected the first
pertama dapat ter-realisasi sehingga tidak membebani arus kas
option to be realized as it would not burden the
Perseroan.
Company’s cash flow.
Untuk
perlindungan
perlindungan
aset,
asuransi
Perseroan
dari
telah
perusahaan
membeli
asuransi
yang
On assets protection, the Company had acquired insurance
from
reputable
insurance
company
in
mencakup
Indonesia. The insurance covers all assets of the
perlindungan semua aset Perseroan, mulai dari bangunan,
Company, including building, machineries and also stock
mesin dan juga persediaan terhadap kebakaran, petir, ledakan,
inventory against Fire, Ligthning, Explosion, falling
terkemuka
di
Indonesia.
Asuransi
tersebut
kerusuhan,
Aircraft, Smoke (FLEXAS), riots, strike, malicious
pemogokan, kerusakan berbahaya (RSMD), banjir, gempa bumi
damage (RSMD), flood, earthquake and also business
dan juga gangguan bisnis.
interruption.
pesawat
terbang
jatuh,
asap
(FLEXAS),
Social Responsibilty
Tanggung Jawab Sosial Sebagai
bentuk
komitmen
Perseroan,
Perseroan
telah
melaksanakan berbagai progam yang Perseroan harapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar menjadi lebih baik. Corporate Social Responsibility yang Perseroan lakukan tidak hanya terbatas pada pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Kepedulian
mengembangkan
Green
terhadap
masayarakat
Environment
serta
sekitar,
memberikan
dukungan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan telah Perseroan wujudkan dalam kegiatan-kegiatan sosial
As part of the Company’s commitment, the Company had implemented some program that was intended to improve wealthiness of public living nearby the factory. Our Corporate Social Responsibility that the Company implemented included but not limited to development and improvement of public quality in general, but also included Good Corporate Governance. Care to public living nearby, development of Green Environment as well as providing support for community and environment development were done by the Company in social activities during the year 2010.
selama tahun 2010. “Surya Health” merupakan salah satu program Perseroan sebagai
upaya
Perseroan
dalam
rangka
melestarikan
lingkungan. Dalam kegiatan ini Perseroan mendistribusikan tanaman Toga ke beberapa tempat seperti kepada Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo dan SMUN Driyorejo. Sebanyak 28 jenis tanaman Toga dibagikan kepada Desa Krikilan. Kegiatan ini bekerja sama dengan LKM Mandiri Krikilan. Tanaman Toga yang dibagikan kepada Kecamatan Driyorejo adalah sebanyak 27 jenis tanaman, yang mana kegiatan ini bekerjasama dengan PKK Driyorejo. Sedangkan tanaman Toga yang didistribusikan kepada SMUN Driyorejo sebanyak 22 jenis tanaman. Tanaman obat tersebut digunakan dalam rangka pembenahan sekolah dan lomba desa.
“Surya Health” was one of the program as the Company’s effort for environment conservation. In this activities, the Company
distributed
herbal
medicine
plants
to
surrounding villages like Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, and Driyorejo high school (SMUN), with total of 28 varities of herbal medicine plants distributed to Desa Krikilan. This activity was collaborated with LKM Mandiri in Krikilan. Herbal medicine plants were also provided to Kecamatan Driyorejo totalling 27 varities, of which the activity was collaborated with PKK Driyorejo. For herbal medicine plants provided to SMUN Driyorejo totalled 22 varities. The herbal medicine plants were used for school renovation and competition among villages.
|33
Selain wujud kepedulian Perseroan terhadap lingkungan,
Besides concern to environment, the Company also
Perseroan juga melakukan kegiatan-kegiatan lain dunia
held other activities in education sector. We believed
pendidikan. Perseroan percaya bahwa keunggulan dalam
that advance in educaction was one best way to
pendidikan adalah salah satu jalan terbaik menuju sukses.
achieve success. Therefore, education was one of our
Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu fokus
focus to provide to people living nearby the factory.
yang ingin Perseroan berikan kepada masyarakat
34|
Dalam program “Surya Care”, Perseroan mengadakan
In the program of “Surya Care”, the Company held
beberapa kegiatan yang memberikan pengetahuan kepada
several activities to provide knowledge to students
siswa-siswi mengenai tehnik dalam hal berkonsentrasi dan
about mind concentration and proper study tips. One
kiat-kiat belajar yang benar. Salah satu kegiatan Perseroan
of
adalah “Seminar Hypnosis dan Hypnotherapy dengan Mind
Hypnotherapy with Mind Programming – Successful
Programing Lulus UNAS” yang diadakan di Aula SMUN
National Test” that was held in hall of SMUN
the
program
was
“Hypnosis
Seminar
and
Driyorejo. Kegiatan ini banyak memberikan manfaat baik
Driyorejo. This actitivy benefited both student and
bagi siswa-siswi maupun guru-guru.
teachers.
turut
In religion sector, we also partipated in several
berpartisipasi dalam beberapa acara keagamaan. Perseroan
religious events. We believed that the Company
menyadari bahwa Perseroan ini berdiri di tengah-tengah
operated in the midst of people with various religious
masyarakat
dan
n believes. Therefore the Company should tolerate and
saling
be thoughtful between religions. We applied this
bertoleransi dan bertenggang rasa antar umat beragama.
principle in several religious activities like donation
Dalam
bidang
keagamaan,
yang
kepercayaan.
Maka
memiliki
Perseroan
beberapa
sepatutnyalah
jika
juga
agama kita
Hal ini Perseroan wujudkan dalam beberapa kegiatan
for Qurban on Idul Adha 1431H/2010. We distributed
keagamaan seperti pembagian hewan kurban pada hari
Qurban to villages and mosques around our factory
Raya Idul Adha 1431 H / 2010. Perseroan bagikan kepada
(Driyorejo, Sumput, etc).
desa-desa dan masjid-masjid disekitar lingkungan pabrik (Driyorejo, Sumput, dan sekitarnya). CONTACT
KONTAK Untuk informasi lebih lanjut mengenai Perseroan dapat
For further information about our company, please
menghubungi :
contact:
Sekretaris Perseroan / Corporate Secretary Bp. Antok Handoko / Mr. Antok Handoko Ph: 62 31 5482003 (hunting) Fax: 62 31 5482039-40 Email:
[email protected]
|35
36|
Halaman ini sengaja dikosongkan (This page is intentionally left blank)
The original report included herein is in Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. AR/L-113/11
Report No. AR/L-113/11
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
The Stockholders, the Boards of Commissioner and Director PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
Kami telah mengaudit neraca PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (Perusahaan) tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan laba rugi, laporan perubahan defisiensi modal dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying balance sheets of PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (the Company) as of December 31, 2010 and 2009 and the related statements of income, changes in capital deficiency and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta hasil usaha, perubahan defisiensi modal dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk as of December 31, 2010 and 2009 and the results of its operation, changes in its capital deficiency and its cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2c dan 3 atas laporan keuangan, efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Sehubungan dengan penerapan PSAK tersebut, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian awal dengan mengacu pada ketentuan transisi di dalam PSAK yang bersangkutan, Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang “Pencabutan PSAK No. 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah” serta Buletin Teknis No. 4 mengenai “Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 22 Juli 2009. Dampak penyesuaian awal sehubungan dengan penerapan PSAK tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan tahun 2010 adalah sebesar Rp 17.191.269.050 yang seluruhnya dibukukan sebagai penyesuaian atas defisit tanggal 1 Januari 2010.
As explained in Notes 2c and 3 to the financial statements, effective January 1, 2010, the Company has prospectively applied the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 50 (Revised 2006) on “Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and PSAK No. 55 (Revised 2006) on “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. In respect of the application of those PSAKs, the Company has identified certain initial adjusment which refers to the transition clause in those PSAKs, PSAK Revocation Statement (PPSAK) No. 3 on ”Revocation of PSAK No 54: Accounting for Trouble Debt” and Technical Bulletin No. 4 on “Transition Clause for the First Adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)” which issued by the Indonesian Institute of Accountants on July 22, 2009. The initial adjusments pertain with the application of those PSAKs to the financial statements for the year of 2010 was amounted to Rp 17,191,269,050 which entirely accounted for as an adjusment on the deficit of January 1, 2010.
|37
The original report included herein is in Indonesian language
Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Seperti telah diuraikan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan, Perusahaan telah mengalami defisiensi modal sebesar Rp 871.192.678.883 dan Rp 810.940.548.984, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Jumlah kewajiban lancar Perusahaan pada tanggal-tanggal tersebut juga telah melebihi aset lancarnya masing-masing sebesar Rp 47.206.090.691 dan Rp 22.076.820.340.
Kondisi ini telah menimbulkan keraguan substansial atas kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Rencana manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan dan, menurut pendapat manajemen, rencana tersebut dapat diterapkan secara efektif. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari kondisi tersebut.
The accompanying financial statements have been prepared assuming that the Company will continue as a going concern entity. As discussed in Note 27 to the financial statements, as of December 31, 2010 and 2009, the Company has a net capital deficiency of Rp 871,192,678,883 and Rp 810,940,548,984, respectively. On the same dates, total current liabilities of the Company have also exceeded its total current assets by Rp 47,206,090,691 and Rp 22,076,820,340, respectively.
These conditions raise substantial doubt about the Company’s ability to continue as a going concern entity. Management’s plans in regard to these matters are also described in Note 27 to the financial statements and, according to the Company’s management, those plans can be implemented effectively. The financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome of this uncertainty.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK / REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS ANWAR & REKAN
Agustinus Sugiharto, CPA NIAP 07.1.0991 / Public Accountant License No. 07.1.0991 14 Maret 2011 / March 14, 2011
NOTICE TO READERS The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, result of operations, changes in capital deficiency and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdiction other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
38|
The original financial statements included herein are in Indonesian language
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk NERACA 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk BALANCE SHEETS December 31, 2010 And 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak hubungan istimewa
CURRENT ASSETS 1.311.568.530 -
Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - bersih Uang muka pembelian Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
61.049.231.610 2.339.734.264 149.931.252.295 1.529.355.556 1.999.042.241 687.144.697
Jumlah Aset Lancar
218.847.329.193
2b,2c,2m,4 2c,2d,2m,5 2n,7 2c,2d,6 2e,8 9 2f,10 14a
2.793.242.440 15.413.967.875Related 56.745.517.136 2.161.357.567 123.818.520.900 6.040.945.413 2.138.170.708 3.797.967.307
Third parties Other receivables Inventories - net Advances for purchases Prepaid expenses Prepaid tax
212.909.689.346
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.579.863.941.143 dan Rp 1.483.349.129.564 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 122.909.442.501 pada tahun 2010 Taksiran tagihan pajak penghasilan Bank yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan
Cash on hand and in banks Trade receivables parties
Rp
1.975.605.637.592 5.879.760.864 10.248.314.211 1.120.000.000
2g,2h,11 14e 2c,12 2c
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 1,579,863,941,143 and 1,483,349,129,564 in 2010
9.567.754.081 1.120.000.000
and 2009, respectively, and provision for impairment of Rp 122,909,442,501 in 2010 Estimated claims for income tax refund Restricted cash in bank Refundable deposits
2.190.105.457.923
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.992.853.712.667
2.200.793.212.004
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
2.211.701.041.860
2.413.702.901.350
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
|39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 And 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
2c,13 56.716.791.535 19.109.340
2n,7
36.498.277.436 1.324.396.445Related
Trade payables Third parties parties
Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang lain-lain
134.573.198 18.184.479.207
14b 2c,15
1.016.394.612 21.819.983.211
107.892.000.000 64.888.727.978 18.217.738.625
2c 2i,17a 17b 16
75.200.000.000 52.376.449.003 46.277.204.674
Taxes payables Accrued expenses Current maturities of long-term payables: Long-term loans Deferred interest liabilities Other payables
Jumlah Kewajiban Lancar
266.053.419.883
234.512.705.381
Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang lain-lain Hutang hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan – bersih Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES
1.912.234.217.793 249.068.068.275 444.016.145.759 26.973.000.000 172.756.403.821 11.792.465.212
2c 2i,17a 17b 16 2n,2c,7 2k,14d 2j,18
Long-term payables - net of current maturities: 2.039.781.200.000 Long-term loans 275.862.221.268 Deferred interest liabilities 465.686.100.000Other payables 28.200.000.000 169.318.646.479 11.282.577.206
Due to related parties Deferred tax liabilities – net Estimated liabilities for employees’ benefits
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2.816.840.300.860
2.990.130.744.953
Total Non-Current Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
3.082.893.720.743
3.224.643.450.334
TOTAL LIABILITIES
DEFISIENSI MODAL Modal saham – nilai nominal Seri A Rp 1.000 per saham dan Seri B Rp 395 per saham Modal dasar – 4.753.140.000 saham Seri A dan 3.156.607.595 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh294.000.000 saham Seri A dan 3.156.607.595 saham Seri B Porsi ekuitas pinjaman konversi Defisit
CAPITAL DEFICIENCY Capital stock- Rp 1,000 par value per share for Series A and Rp 395 par value per share for Series B Authorized – 4,753,140,000 shares of Series A and 3,156,607,595 shares of Series B Issued and fully paid294,000,000 shares of Series A and 3,156,607,595 shares 1.540.860.000.025 2.820.839.831 (2.414.873.518.739)
19 2i,3
1.540.860.000.025 (2.351.800.549.009)
of Series B Equity portion of convertible loan Deficits
Jumlah Defisiensi Modal
(871.192.678.883)
(810.940.548.984)
Total Capital Deficiency
JUMLAH KEWAJIBAN SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
2.211.701.041.860
2.413.702.901.350
TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
40| The original financial statements included herein are in
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY For The Years Ended December 31, 2010 And 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Porsi Ekuitas Pinjaman Konversi/ Equity Portion of Convertible Loan
Modal Saham/ Capital stock Saldo 1 Januari 2009
Defisit/ Deficits
Jumlah/ Total
1.540.860.000.025
-
(2.687.364.260.256)
(1.146.504.260.231)
Balance as of January 1, 2009
-
-
335.563.711.247
335.563.711.247
Net income in 2009
1.540.860.000.025
-
(810.940.548.984)
Balance as of December 31, 2009
Dampak penerapan awal atas PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2c dan 3)
-
-
17.191.269.050
17.191.269.050
Effect from initial implementation of PSAK No.50 and 55 (Revised 2006) (see Notes 2c and 3)
Pengakuan porsi ekuitas dari pinjaman konversi (lihat Catatan 2i dan 3)
-
2.820.839.831
-
2.820.839.831
Recognition of equity portion from convertible loan (see Notes 2i and 3)
Rugi bersih tahun 2010
-
-
(80.264.238.780)
(80.264.238.780)
Net loss in 2010
1.540.860.000.025
2.820.839.831
(2.414.873.518.739)
(871.192.678.883)
Balance as of December 31, 2010
Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009
Saldo 31 Desember 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
42|
(2.351.800.549.009)
See accompanying Notes to to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, pegawai dan untuk beban operasi lainnya
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2010 And 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
376.612.142.375
5,20
442.485.468.968
(357.740.884.874)
8,9,13,15 14b,21,22
(425.588.325.597)
18.871.257.501 Pembayaran: Pajak Bunga Penerimaan: Restitusi pajak Penghasilan bunga Lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2009
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers, employees and other operational expenses
16.897.143.371
(3.505.570.726) (60.407.577)
14
(2.777.285.034) (17.349.002.209)
6.365.859.328 66.847.238 1.423.147.006
14e
6.543.966.560 12.095.136 381.845.224
Payment for: Taxes Interest Receipts from: Income tax refund Interest income Others
3.708.763.048
Net Cash Provided from Operating Activities
8
23.161.132.770
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI
INVESTING
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
2.200.000.000 (977.105.625)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
1.222.894.375
6,11 11
CASH FLOWS FROM (FOR) ACTIVITIES
2.400.000.000 (848.385.361)
Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets
1.551.614.639
Net Cash Provided from Investing Activities CASH FLOW FOR FINANCING ACTIVITIES Payment for other payables
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang lain-lain Kenaikan bank yang dibatasi Penggunaannya
(15.588.610.004)
16
(7.229.300.000)
(10.277.091.051)
12
-
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(25.865.701.055)
(7.229.300.000)
Net Cash Provided from (Used in) Financing Activities
(1.481.673.910)
(1.968.922.313)
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND CASH IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
2.793.242.440
4.762.164.753
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
1.311.568.530
2.793.242.440
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Increase of restricted cash in bank
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
|43
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk STATEMENTS OF CASH FLOW (continued) For The Years Ended December 31, 2010 And 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
Informasi tambahan arus kas: Rugi penurunan nilai aset tetap Penurunan hutang lain-lain karena dampak penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (revisi 2006) Porsi ekuitas dari reklasifikasi pinjaman konversi Penurunan nilai persediaan Reklasifikasi uang muka ke aset tetap Perolehan aset tetap melalui hutang Rugi selisih kurs karena dampak penerapan PSAK No.55 & 55 (revisi 2006) Rugi klaim asuransi
Supplemental cash flows information: 122.909.442.501
-
17.191.269.050
-
2.820.839.831 2.293.217.613 3.751.877.552
-
242.750.571
-
(761.292.584) (1.548.732.757)
-
Beban keuangan karena dampak penerapan PSAK No.55 & 55 (revisi 2006) (5.098.175.292) Penjualan aset tetap melalui piutang lain-lain Penyisihan penurunan nilai persediaan Beban pajak Saling hapus piutang usaha dengan hutang usaha Saling hapus piutang usaha dengan hutang atas pembelian aset tetap Reklasifikasi aset properti tersedia untuk dijual ke aset tetap
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
44|
1.150.000.000
-
589.094.276 (171.994.436)
-
(487.543.215)
-
(304.469.532)
-
(800.000.000)
Loss from impairment of fixed assets Decrease in other payable due to the impact from initial implementation of PSAK No.50 & 55 (revised 2006) Equity portion from reclasification of convertible loan Impairment in value of inventories Reclasification of advance to fixed assets Acquisition of fixed assets through payable Loss of foreign exchange due to the impact from implementation of PSAK No.50 & 55 (revised 2006) Loss on insurance claim Finance cost due to the impact from implementation of PSAK No.50 & 55 (revised 2006) Sale of fixed asset through other receivable Allowance for decline in value of inventories Tax expenses Net off account receivables with account payables Net off account receivables with payable at acquisition of fixed assets Reclasification of property asset available for sale to fixed asset
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
1.
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a.
The Company’s Establishment and General Information
PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang terakhir diubah dengan Undangundang No.25 Tahun 2007 serta berdasarkan Akta Notaris Harsono Sutedjo, S.H., No. 35, yang diubah dengan Akta No. 1 tanggal 6 Januari 1975 dari Notaris yang sama. Akta Pendirian dan Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 420 tanggal 4 Juni 1976. Anggaran Dasar Perusahaan selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 96 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-59231.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 5 September 2008.
PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (the Company) was established on August 31, 1973 under the Domestic Capital Investment Law No. 6 of 1968 as amended the latest by Law No.25 of 2007 and based on Notarial Deed No. 35 of Harsono Sutedjo, S.H., which then amended by Deed No. 1 dated January 6, 1975 from the same Notary. The Deed of Establishment and its Amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA-5/26/21 dated January 27, 1975 and were published in the State Gazette No. 45, Supplement No. 420 dated June 4, 1976. The Articles of Association had been amended several times, the most recently by Notarial Deed No. 96 dated June 27, 2008 of Wachid Hasyim, S.H., concerning the changes of the Company’s Article of Association to conform with Limited Liability Company Law No. 40 of 2007. This amendment had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-59231.AH.01.02. Tahun 2008 dated September 5, 2008.
Perusahaan memulai aktivitas operasinya secara komersial pada tahun 1976 setelah memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Persetujuan tanggal 8 November 1973 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan tanggal 16 Agustus 1995.
The Company started its commercial operation in 1976 since obtained the license from the Coordinating Board dated Investment November 8, 1973, which then amended by other Decision Letter dated August 16, 1995.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya dengan lokasi pabrik di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of business is in paper industry and its related industries. The Company is domiciled at Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, while its plant is located in Driyorejo, Gresik, East Java. .
b.
Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana saham Perusahan kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham melalui bursa efek di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan pada harga penawaran Rp 3.500 per saham.
b. Public Offering of the Company’s Share On March 23, 1993, the Company made an initial public offering of its 20,000,000 shares with par value of Rp 1,000 per share through the stock exchage in Indonesia at the offering price of Rp 3,500 per share.
|45
1.
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Public Offering of the Company’s Shares (continued)
Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar. Jumlah saham baru yang diterbitkan adalah 56.000.000 saham.
In 1994, the Company distributed bonus shares from its additional paid-in capital of Rp 50 billion and retained earnings of Rp 6 billion. New issued shares were 56,000,000 shares.
Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai Rp 1.000 per saham, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama berhak membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham dan akan mendapatkan 1 (satu) waran secara cuma-cuma atau keseluruhan berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September 1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikan.
In 1996, the Company carried out limited public offering (rights issue) I of 126,000,000 shares with par value of Rp 1,000 per share, which the stockholder who own 4 (four) shares were given a rights to buy three (3) new shares at the price of Rp 3,000 per share and receive one (1) free warrant or a total of 42,000,000 warrants. Each single warrant can be converted into one (1) new share with par value of Rp 1,000 per share. Those Warrants can be exercised as common shares starting on September 16, 1996 up to March 14, 2001. Until March 14, 2001 no warrants were exercised
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya).
As of December 31, 2000, the Company has listed all its shares in the Indonesian Stock Exchange (previously Jakarta and Surabaya Stock Exchange).
Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan mengundurkan diri dari pencatatan di Bursa Efek Surabaya (delisting) secara sukarela.
Effective May 1, 2001, the Company were voluntarily delisting its shares from the Surabaya Stock Exchange.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c. The Board of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Members of the Company’s boards of Commissioner and Director as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur
Zhang Hui Han Sindu Imanuel Robert Najoan Hariyadi Welim
Tirtomulyadi Sulistyo Rasmachahjana Sulistyo Y.M Kenny Wailanduw Any Indrawati
Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioner Directors President Director Directors
2009 Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
46|
Yogyo Pranoto Imanuel Robert Najoan Zhang Hui Han Sindu Hariyadi Welim
Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
1.
UMUM (lanjutan) c.
Dewan Komisaris dan Karyawan (lanjutan)
1. Direksi,
Komite
Audit
GENERAL (continued)
dan
c. The Boards of Commissioner and Director, Audit Committee and Employees (continued)
2009 (lanjutan/continued) Direksi Presiden Direktur Direktur
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
2.
Members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: Audit Committee Chairman Members
Hariyadi Welim Johan Tedjo Sujanto Yus Soedarsono Koesdikin
Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.960.000.000 dan Rp 2.065.000.000.
Salaries and allowances incurred for members of Boards of Commissioner and Director of the Company for 2010 and 2009 amounted to Rp 2,960,000,000 and Rp 2,065,000,000, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki masing-masing 1.161 dan 1.217 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company had total number of 1,161 and 1,217 permanent employees, respectively (unaudited).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Directors President Director Directors
Tirtomulyadi Sulistyo Rasmachahjana Sulistyo Y.M Kenny Wailanduw Any Indrawati
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
a. Basis Preparation of Financial Statements
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) serta Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM & LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat (sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK). Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
SUMMARY POLICIES
dalam
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which is the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK), the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) Regulations and Guidelines for Financial Statements Presentation for publicly listed manufacturing companies issued by BAPEPAM & LK (as long as does not contradict with PSAK). The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the related accounting policies. The statements of cash flows are prepared using the direct method which are classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency statements is Rupiah.
used
in
the
financial
|47
2.
IKHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
Kas dan Setara Kas
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Cash and Cash Equivalent
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya serta tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya. c.
48|
Aset dan Kewajiban Keuangan
Cash and cash equivalent consist of cash, bank and time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the date of placement which are not used as collateral for loan and other liabilities and not restricted. c.
Financial Assets and Liabilities
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“ yang masingmasing menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 1999) tentang ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999) tentang ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Dampak penyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan PSAK tersebut dibebankan pada saldo laba awal dan porsi ekuitas pinjaman konversi tahun 2010. Di samping itu, sesuai dengan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3, efektif pada tanggal yang sama, Perusahaan tidak lagi menerapkan PSAK No. 54 tentang ”Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”.
Effective 1 January 2010, the Company has prospectively applied PSAK No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which superseded PSAK No. 50 (Revised 1999) “ Accounting for Investment in Certain Securities” and PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, respectively. Significant effects arise from the adoption of these PSAKs entirely recognize as an adjustment for the opening balance of retained earnings and equity portion of convertible loan of 2010. In addition, according with the Revocation of PSAK (PPSAK) No. 3, effective on the same date, the Company has no longer applied PSAK No. 54 “Accounting for Troubled Debt Restructuring”.
Aset Keuangan
Financial Assets
Sesuai dengan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006), aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss), aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi antara lain meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada para agen, konsultan, pungutan wajib dari pihak regulator/bursa efek serta pajak dan bea yang dikenakan.
Pursuant to PSAK No. 50 and 55 (Revised 2006), financial assets are recognized when the Company has a contractual rights to receive cash or other financial assets from other entities. Financial assets, which are not measured at fair value through profit and loss, are initially recognized at fair value plus transaction cost that are directly attributable to the acquisition of assets. Transaction costs include, among others, fees and commissions paid to agents, advisers, levies by regulatory agencies/securities exchanges, and also transfer taxes and duties.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut:
After the initial recognition, financial assets might be classified into these following four categories:
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
(i)
(i)
(ii)
(iii)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.
ACCOUNTING
Financial assets at fair value through profit and loss when the assets are classified as held for trading or upon their initial recognition are designated by management (if meet the certain criteria) to be measured at this category
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika, - diperoleh atau dimiliki terutama untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat
Financial assets are classified as held for trading whenever, acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term;
-
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking)
-
part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and there is an evidence of recent actual pattern in short term profit-taking
-
merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif)
-
as a derivative (except for a derivative as a financial guarantee contract or a designated and effective hedging instrument)
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi.
Financial assets in this category are measured at fair value and any gain or loss arising from change in the fair value (include interest and dividend) recognized in statements of income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
(ii) Loans and receivables which are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Kelompok aset keuangan ini meliputi seluruh akun piutang
All receivable accounts are classified in this asset category
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
(iii) Held-to-maturity financial assets which are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold the assets to maturity. This category asset is measured at amortized cost, using the effective interest method less impairment.
|49
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
(iv)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan non derivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar) sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi.
(iv) Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets which are not assigned to any of the above categories. Changes in the fair value of these financial assets are recognized directly in the stockholders’ equity (except for impairment losses and foreign exchange gains and losses) until the financial asset is derecognized, at which the cumulative gain or loss previously recognized in stockholders’ equity be reclassified and recognized in the statements of income.
Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.
All purchases or sale of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when the Company has a commitment to purchase or sale a financial asset.
Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain. Kewajiban Keuangan Perusahaan mengakui kewajiban keuangan pada saat timbulnya kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss), kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
50|
2.
Financial assets are derecognized, when and only when, contractual rights to receive cash flows from the financial assets expired or the Company has substantially transferred the financial assets together with its risks and benefits to other entities. Financial Liabilities Financial liabilities are recognized when the Company has a contractual obligation to transfer cash or other financial assets to other entities. Financial liabilities, which are not measured at fair value through profit and loss, are initially recognized at fair value less transaction cost that are directly attributable to the liabilities.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh akun kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequently, the Company measure all of its financial liabilities accounts at amortized cost using effective interest method.
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized, when and only when, the obligation specified in the contract are discharged or cancelled or expired.
Instrumen Ekuitas
Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.
Equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Instrumen Ekuitas (lanjutan)
Equity Instruments (continued)
Instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.
Financial instruments classified as an equity instrument, when and only when, there are no contractual obligation exist to transfer cash or other financial assets to other entities.
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, sepanjang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas tersebut, dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dengan manfaat pajak penghasilan yang terkait).
The transaction costs of an equity transaction, to the extent directly attributable to the equity transaction, are accounted for as a deduction from stockholders’ equity (net of any related income tax benefit).
Saling Hapus Keuangan
Offsetting Financial Assets and Liabilities
Antar
Aset
dan Kewajiban
Aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities shall be offset and the net amount presented in the balance sheet, when and only when, 1) the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognised amounts and 2) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar
Estimation of Fair Value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggal neraca.
Fair value for financial instruments traded in active market is determined based on quoted price in active market at the balance sheets date.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
If the market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value by using a valuation technique includes using recent arm’s length market transactions between knowledgeable parties, reference to the current fair value of another instrument that is substantially similar, discounted cash flow analysis and option pricing models.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2c), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal neraca manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai di mana:
d.
Impairment and Uncollectibility of Financial Assets In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) (see Note 2c), all financial instruments, except those measured at fair value through profit and loss, are subject to review for impairment. Pertinent to that review, at each balance sheet date management assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is an objective evidence of impairment where:
|51
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
d. Impairment and Uncollectibility of Financial Assets (continued) i.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
52|
ACCOUNTING
For financial assets carried at amortized cost, loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the statements of income. Management firstly assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If an entity determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (yaitu investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
ii.
For financial assets carried at cost (which are investment in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured) the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses shall not be reversed.
iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi.
iii.
For available-for-sale financial assets, the cumulative loss that had been previously recognized directly in stockholders’ equity shall be removed from stockholders’ equity and recognized in the statement of income even though the financial asset has not been derecognized. The amount of the cumulative loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statement of income.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Persediaan
ACCOUNTING
e. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method.
Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories’ provided based on a review of the inventories’ condition at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to the their net realizable value.
f. Biaya Dibayar di Muka
f. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. g.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Prepaid expenses are amortized over their benefical periods using the straight line method.
Aset Tetap
g. Fixed Assets
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” dan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
The Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007) “Fixed Assets” and chooses cost method as accounting policy for fixed assets measurement.
Aset tetap, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Fixed assets, except for landrights which are not depreciated, are stated at cost less accumulated depreciation. Such cost includes the cost of replacing the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Depreciation is computed since the asset ready for use using the straight line method based on the estimated useful lives of the assets with details as follows:
20 20-30 5 5
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furnitures and office equipment Transportation equipment
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu.
Residual value, useful life and depreciation method of fixed assets shall be reviewed at each end period of financial statements and prospectively adjusted, if necessary.
Sesuai dengan PSAK No.47 tentang “Akuntansi Tanah”, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu yang berhubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
In Accordance with PSAK No.47 on “Accounting for Land”, landrights are stated at cost and not amortized. Certain costs associated with the acquisitition or renewal of landrights is deferred and amortized over the legal period of the landrights or estimated economic life of the land, whichever is shorter.
|53
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
i.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Fixed Assets (continued)
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
All cost of repair and maintenance which the recognition criteria are not met is recognized in profit or loss as incurred. Fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in current year statement of income.
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembelian aset tetap dan biaya-biaya lainnya yang terkait. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress represents the accumulated acquisition cost of fixed assets and other related cost. The accumulated costs are then reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
h. Impairment in Non-Financial Asset
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset non - keuangan atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali.
PSAK No. 48 on “Impairment in Non –Financial Asset” requires the Company’s management to review non-financial asset values for any impairment and write them down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Bila nilai tercatat suatu aset non - keuangan melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.
When carrying amount of a non-financial asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Pinjaman Konversi Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2c), pinjaman konversi yang diterbitkan oleh Perusahaan merupakan instrumen keuangan majemuk di mana instrumen tersebut mengandung komponen kewajiban dan ekuitas yang harus diklasifikasikan secara terpisah. Komponen kewajiban menimbulkan kewajiban keuangan bagi Perusahaan dan komponen ekuitas memberikan hak selama jangka waktu tertentu kepada pemegang instrumen, dalam bentuk opsi, untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi saham Perusahaan dengan jumlah yang telah ditetapkan.
54|
2.
i. Convertible Loan In accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) (see Note 2c), convertible loan issued by the Company is a compound financial instrument which contains liability and equity component. Those components must be clsassified separately. Liability component creates a financial liability to the Company while equity component grants the holder a right within certain period of time, as an option, to convert that financial instuments into fixed number of the Company’s shares.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
k.
Pinjaman Konversi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Convertible Loan (continued)
Pada saat penerbitan, Perusahaan akan terlebih dahulu menentukan nilai tercatat komponen kewajiban dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai wajar tersebut adalah nilai kini dari serangkaian arus kas di masa datang yang telah ditetapkan di dalam kontrak yang didiskonto pada suku bunga pasar pada saat itu atas instrumeninstrumen yang memiliki status kredit setara, menghasilkan arus kas yang secara substansial sama dan persyaratan yang sama, namun tidak memiliki opsi konversi.
At the issuance time, the Company firstly determine the carrying amount of the liability component by measuring the fair value of a similar liability that does not have an associated equity component. That fair value is the present value of the contractually determined stream of future cash flows discounted at the market interest rate applied at that time on the instruments which have comparable credit status, substantially providing the same cash flows and also have same terms, but without the conversion option.
Selanjutnya nilai tercatat komponen ekuitas (opsi konversi) ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan tersebut secara keseluruhan.
The carrying amount of equity component (the option to convert) is then determined by deducting the fair value of financial liability from the fair value of the compound financial instrument as a whole.
Kewajiban Karyawan
Diestimasi
atas
Imbalan Kerja
j.
Estimated Liabilities for Employees Benefit
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan yang dihitung berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Regarding with PSAK No.24 (Revised 2004) “Employee Benefit”, the Company recognized liability for defined post-employment benefits to its employees which calculated based Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the actuarial Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Pajak Penghasilan Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan kewajiban serta rugi fiskal kumulatif.
k. Income Tax The Company adopted the deferred income tax method in accounting for income tax, in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Taxes”, which requires the recognition of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of temporary differences between tax bases and financial reporting bases of assets and liabilities and for the carryforward of fiscal losses.
|55
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan berdasarkan perhitungan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
n.
ACCOUNTING
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liabilities is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted in the balance sheets date. l. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
1 Dolar Amerika Serikat 1 Euro Yen (100) 1 Dolar Singapura
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. l.
2.
2010 8.991 11.956 11.029 6.981
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
yang
Revenue from local sales is recognized when goods are delivered to customers, while revenue from export sales is recognized when goods are shipped. Expenses are recognized when incurred (accrual basis). m. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange at such date, as published by Bank Indonesia on those dates. The resulting gain or losses are credited or charged to current operations. As of December 31, 2010 and 2009, the rates of exchange used are computed by taking the average buying and selling rates for bank notes and/or transactions exchange rates by Bank Indonesia as follows: 2009 9,400 13,510 10,170 6,698
United States Dollar 1 Euro 1 Yen (100) Singapore Dollar
n. Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No.7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with certain related parties as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
All significant transactions with related parties are disclosed in Notes to Financial Statements.
56|
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
o. Laba (Rugi) Per Saham
ACCOUNTING
o. Earning (Loss) Per Share
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Earning (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham adalah 3.450.607.595 saham.
The weighted-average number of outstanding shares used for the computation of net earning (loss) per share were 3,450,607,595 shares. p. Segment Information
p. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan bentuk sekunder pelaporan adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies which adapted in preparing and presenting the financial statement. The primary format in reporting segment information is based on business segment whereas the secondary format in reporting is geographycal segment.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan individual produk atau jasa (atau kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is distinguishable components of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service (or a group of related products or services) and that is subject to risk and returns that are differ from those of other business segments.
q. Penggunaan Estimasi
q. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006)
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and contingent’s assets and liabilities disclosure at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reported period. Actual results could be different from these estimates. 3.
TRANSITION EFFECT FROM THE INITIAL APPLICATION OF PSAK NO. 50 AND 55 (REVISED 2006)
Efektif tangal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif:
Effective January 1, 2010, the Company has prospectively applied:
a.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. PSAK ini berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
a. PSAK No. 50 (Revision 2006) “Financial Instrument: Presentation and Disclosure”. This PSAK listed the required for presentation of financial instrument and information identification that must be disclosed.
b.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan serta kontrak pembelian dan penjualan item keuangan.
b. PSAK No. 55 (Revision 2006) “Financial Instrument: Recognizion and Measurement”. This PSAK arrange the basic principals of recognizion and measurement of financial assets, financial liabilities, and also purchase and sale contract of financial item.
|57
3.
DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006) (lanjutan)
3.
TRANSITION EFFECT FROM THE INITIAL APPLICATION OF PSAK NO. 50 AND 55 (REVISED 2006) (continued)
Kedua standar tersebut masing-masing menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Both standard replace PSAK No. 50 “Accounting for Investment in Certain Securities” and PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instrument and Hedging Activities”, respectively.
PPSAK No. 3 tentang Pencabutan PSAK No.54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah”, yang mengatur standar akuntansi keuangan dan pelaporan restrukturisasi utangpiutang bermasalah, baik dari debitur maupun kreditur. Sehubungan dengan pencabutan PSAK No.54, Perusahaan telah menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dan utang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif PPSAK ini.
c. PPSAK No. 3 “Revocation of PSAK No. 54: Accounting for Restructuring Troubled Debt”, that prescribe the financial accounting standard and the reporting of troubled debt restructuring, from debtors or creditors. In respect of the revocation of PSAK No. 54, the Company has recalculated the present value of future cash flow and related debt with using the incremental interest rate at effective date of this PPSAK.
Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2009.
In implementing the new aforementioned standards, the Company has identified some initial transition adjustments base on Technical Bulletin No. 4 regarding Transition regulation of initial implementation of PSAK No. 50 (Revision 2006) and PSAK No. 55 (Revision 2006) issued by the Indonesian Institute of Accountants on 2009.
Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap laporan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan sebagai berikut:
The transition effect of PSAK No. 50 (Revision 2006) and PSAK No. 55 (Revision 2006) to the financial statement as of January 1, 2010 are explained as below:
c.
Nilai tercatat 1 Januari 2010/ Carrying amounts at January 1, 2010 Kewajiban Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban pajak tangguhanBersih Pinjaman jangka panjang Tranche B – Obligasi konversi Hutang jangka panjang lain-lainpembelian aset tetapAlison Invesment Limited Jumlah Ekuitas Defisit Porsi ekuitas pinjaman Konversi Jumlah
Penyesuaian Transisi/ Transition Adjusment
Liabilities Non - Current Liabilities 169.318.646.479
940.279.944
170.258.926.423
Deferred tax liabilities-net Long term loans Tranche B - Convertible bonds Other long term payable Acquisition of fixed assets Alison Investment Limited Total
93.281.340.000
(3.761.119.775 )
89.520.220.225
502.714.395.000 765.314.381.479
(17.191.269.050 ) (20.012.108.881 )
485.523.125.950 745.302.272.598
(2.351.800.549.009 )
17.191.269.050
(2.334.609.279.959 )
(2.351.800.549.009 )
2.820.839.831 20.012.108.881
2.820.839.831 Equity portion of convertible loan (2.331.788.440.128 ) Total
Stockholders’ equity
Penyesuaian transisi hutang jangka panjang lain-lain berasal dari selisih nilai tercatat dengan estimasi nilai wajarnya. Sedangkan penyesuaian transisi untuk obligasi konversi merupakan dampak pemisahan komponen kewajiban dan ekuitas atas pinjaman konversi yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada kewajiban ke dalam ekuitas.
58|
Setelah Disesuaikan 1 Januari 2010/Post Adjusted as of January 1, 2010
Deficits
Transition adjustment of other long term payable derives from the difference of carrying value with the estimated fair value. Although the transition adjustment for convertible loan is the impact of separation of liability and equity component of convertible loan that reflects the fair value of conversion option that embedded in the liability into equity.
4.
KAS DAN BANK
4.
CASH ON HAND AND IN BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat ($AS 5.598 pada tahun 2010 dan $AS 6.339 pada tahun 2009) Lain-lain Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Niaga Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank UOB Buana Buana Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS 2.566 pada tahun 2010 dan $AS 43.363 pada tahun 2009) 2009) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS 52.998 pada tahun 2010 dan $AS 2.165 pada tahun 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS 1.502 pada tahun 2010 dan $AS 1.591 pada tahun 2009) PT Bank Resona Perdania ($AS 686 pada tahun 2010 dan and $AS 713 pada tahun 2009) PT Bank Permata Tbk ($AS 335 pada tahun 2010 dan $AS 403 pada tahun 2009) Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (€1.251 pada tahun 2010 dan € 1.349 pada tahun 2009) Jumlah
2009
168.931.325 50.335.394
253.405.239 59.587.728
3.613.599
4.485.722
505.218.253
1.778.350.946
42.859.890
220.715.578
3.397.803 -
4.664.803 399.156
23.073.873
407.613.892
476.503.220
20.355.606
13.503.852
14.951.358
6.168.365
6.706.806
3.009.467
3.784.534
14.953.489
18.221.072
1.311.568.530
2.793.242.440
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan pada pihak hubungan istimewa dan Perusahaan tidak mempunyai deposito berjangka. 5.
PT
Cash on hand Rupiah United States Dollar (US$ 5,598 in 2010 and US$ 6,339 in 2009) Others Cash in banks Rupiah Bank Mandiri PT
Bank
CIMB
PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank UOB United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (US$ 2,566 in 2010 and US$ 43,363 in PT Bank Chinatrust Indonesia (US$ 52,998 in 2010 and US$ 2,165 in 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$ 1,502 in 2010 and US$ 1,591 in 2009) PT Bank Resona Perdania (US$ 686 in 2010 US$ 713 in 2009) PT Bank Permata Tbk (US$ 335 in 2010 and US$ 403 in 2009) Euro PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (€ 1,251 in 2010 and € 1,349 in 2009) Total
As of December 31, 2010 and 2009 there was no cash and bank balances which pledge to the related parties and the Company has not time deposits.
PIUTANG USAHA
5.
Akun ini terdiri dari:
TRADE RECEIVABLES This account consists of:
2010
2009
Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 7) CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Andover E-Pulppaper Indonesia
-
9.969.415.555 5.444.552.320
Jumlah pihak hubungan istimewa
-
15.413.967.875
Related parties (see Note 7) CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Andover E-Pulppaper Indonesia Total related parties
|59
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Pihak Ketiga Ekspor ($AS 125.404 dan € 37.624 pada tahun 2010 dan $AS 210.930 pada tahun 2009)
TRADE RECEIVABLES (continued)
2009 Third parties Export (US$ 125,404 and € 37,624 in 2010 and US$ 210,930 in 2009)
1.577.338.615
1.982.741.812
59.471.892.995
54.762.775.324
Jumlah pihak ketiga
61.049.231.610
56.745.517.136
Total third parties
Jumlah piutang usaha
61.049.231.610
72.159.485.011
Total Trade Receivables
Lokal
Rincian analisis umur dari piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging schedule analysis on trade receivables are as follows:
2010 Pihak hubungan istimewa Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Di atas 60 hari
Jumlah
3.761.009.217
-
4.604.849.910 3.651.206.562 3.396.902.186
Related parties Current Overdue 1-30 days 31-60 days Over 60 days
-
15.413.967.875
Total
15.053.752.842
6.717.201.512
10.985.773.944 28.773.818.412 6.235.886.412
13.230.235.146 19.816.192.828 16.981.887.650
Third parties Current Overdue 1-30 days 31-60 days Over 60 days
61.049.231.610
56.745.517.136
Total
Pada tahun 2010 dan 2009, seluruh saldo piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).
60|
2009
-
Jumlah Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Di atas 60 hari
Local
In 2010 and 2009, all trade receivables are pledged as collateral for long- term loan (see Note 17).
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on currency are as follows:
2010
2009
Rupiah Dolar Amerika Serikat ($AS 125.404 pada tahun 2010 dan $AS 210.930 pada tahun 2009) Euro (€ 37.624 pada tahun 2010)
59.471.892.995
70.176.743.199
1.127.504.397 449.834.218
1.982.741.812 -
Jumlah
61.049.231.610
72.159.485.011
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif dari penurunan nilai dan semua piutang usaha dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. 6.
PIUTANG LAIN-LAIN
Total
The Company’s management believes that there is no objective evidence of an impairment loss and all trade receivables are collectable, therefore no impairment was provided. 6.
Akun ini terdiri dari piutang lain-lain dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
OTHER RECEIVABLES This account consists of non-trade receivables from third parties with the detail as follows:
2010
2009
Klaim asuransi (lihat Catatan 8) Penjualan aset tetap Lain-lain
2.306.783.844 32.950.420
2.150.000.000 11.357.567
Insurance claim (see Note 8) Sale of fixed assets Others
Jumlah
2.339.734.264
2.161.357.567
Total
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif dari penurunan nilai dan semua piutang lain-lain dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. 7.
Rupiah US Dollar (US$ 125,404 in 2010 and US$ 210,930 in 2009) Euro (€ 37,624 in 2010)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
The Company’s management believes that there is no objective evidence of an impairment loss and all other receivables are collectable, therefore no impairment was provided. 7.
BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian, pembayaran uang muka dan pinjaman tanpa bunga.
The Company in its regular course of business has conduct financial and trade transactions with certain related parties, mainly related with sales, purchases, advance payment and non-interest bearing loan.
Saldo yang timbul dari transaksi keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai “Hutang Hubungan Istimewa” kepada Tirtomulyadi Sulistyo masing-masing sebesar Rp 26.973.000.000 dan Rp 28.200.000.000 atau sekitar 0,87% dan 0,87% dari jumlah kewajiban.
The outstanding balances arise from financial transactions which presented as “Due to Related Parties” to Tirtomulyadi Sulistyo amounted Rp 26,973,000,000 and Rp 28,200,000,000 or approximately 0,87% and 0,87% of the Company’s total liabilties for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
|61
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Transaksi keuangan tersebut berupa pinjaman tanpa jangka waktu pengembalian, tanpa jaminan, dan tidak dibebani bunga. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang kepada Tirtomulyadi Sulistyo timbul dari setoran modal kerja sebesar $AS 3.000.000 yang merupakan bagian dari setoran kas pemegang saham sebagaimana ditentukan di dalam restrukturisasi pinjaman Tranche C – Konversi hutang ke saham (lihat Catatan 17).
The above financial transactions are as loan which no certain repayment terms, un-collateral and bear no interest. The amount due to Tirtomulyadi Sulistyo as of December 31, 2010 and 2009 arise from working capital payment amounted to US$ 3,000,000 which part of the stockholders’ new cash contribution required in Tranche C – Debt to equity Conversion (see Note 17).
Transaksi usaha yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The significant business transactions with related parties are as follows:
a. Perusahaan menjual produknya kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah dan rincian penjualan sebagai berikut: 2010
a.
The Company sells its products to certain related parties with total and details as follows:
2009
PT Andover E-Pulppaper Indonesia CV Dirgahayu Manufacturing Co.
23.441.609.699 19.001.691.030
97.041.967.400 34.746.479.330
PT Andover E-Pulppaper Indonesia CV Dirgahayu Manufacturing Co.
Jumlah
42.443.300.729
131.788.446.730
Total
Jumlah penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut masingmasing adalah sekitar 11,61% dan 30% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai akun ”Piutang Usaha-Pihak Hubungan Istimewa” pada neraca (lihat Catatan 5).
Total sales to these related parties represent approximately 11.61% and 30% of the Company’s total net sales for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively. The outstanding receivables arisen from these transactions as of December 31, 2010 and 2009 are presented as “Trade Receivables - Related Parties” account in the balance sheets (see Note 5).
b. Perusahaan membeli bahan pembantu tertentu dari CV Dirgahayu Manufacturing Co. dengan jumlah pembelian sebesar Rp 86.542.500 dan Rp 96.914.225 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Jumlah tersebut adalah sekitar 1,06% dan 0,17% masing-masing dari jumlah pembelian sejenis pada tahun 2010 dan 2009.
b. The Company purchased certain supporting materials from CV Dirgahayu Manufacturing Co. amounted to Rp 86,542,500 and Rp 96,914,225 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively. That amount represent approximately 1.06% and 0.17% of the total related purchases for 2010 and 2009, respectively.
c.
62|
Perusahaan membeli bahan pembantu tertentu dari PT Intan Ustrix dengan jumlah pembelian sebesar Rp 106.109.247 dan Rp 202.684.100 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Jumlah tersebut adalah sekitar 2,44% dan 5% masingmasing dari jumlah pembelian sejenis pada tahun 2010 dan 2009.
c. The Company purchased certain supporting materials from PT Intan Ustrix amounted to Rp 106,109,247 and Rp 202,684,100 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively. That amount represent approximately 2.44% and 5% of the total related purchases for 2010 and 2009, respectively.
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) d.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Presiden direktur, beberapa direktur, pemegang saham Perusahaan dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa memberikan jaminan dan jaminan pribadi untuk menjamin pinjaman jangka panjang Perusahaan (lihat Catatan 17).
d. President director, some of the directors, stockholders and certain related parties provide collaterals and personal guarantees in relation to the Company’s long-term loans (see Note 17).
Sifat hubungan antara Perusahan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:
The nature of relationships between the Company and those related parties are as follows:
Sifat hubungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa / Related parties
Natures of relationship
Milik anggota keluarga dari pemegang saham dan/atau berada di bawah pengendalian direktur, komisaris dan pemegang saham yang sama.
PT Andover E-Pulppaper Indonesia
Owned by family members of the stockholders and/or under controlled by the same directors, commissioners and stockholders.
Berada di bawah pengendalian direktur, komisaris dan pemegang saham yang sama
CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Intan Ustrix PT Bahana Buana Box PT Surya Indoalgas
Under controlled of the same directors, commissioners and stockholders
Anggota saham
keluarga
dari
pemegang
Pemegang Saham
8.
7.
Tirtomulyadi Sulistyo Rasmachahjana Sulistyo Zhang Hui Han Sindu PT Intan Teguh Sejati PT Pardika Anarawata PT Tirta Banyu Sangka
PERSEDIAAN
8.
Persediaan terdiri dari:
Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Bersih
of
the
Stockholders
INVENTORIES This account consists of:
2010 Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu materials
Family members stockholders
2009
52.169.084.266 54.239.570.055 43.522.597.974
58.630.729.745 15.348.413.254 50.428.472.177
Finished goods Raw materials Supporting
149.931.252.295
124.407.615.176
Total
-
589.094.276
Allowance for decline in value of inventories
149.931.252.295
123.818.520.900
Net
|63
8.
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
Pada tahun 2010, Perusahaan mengalami bencana kebanjiran yang mengakibatkan sebagian persediaan barang jadi mengalami kerusakan dengan rincian sebagai berikut: Kerugian menurut Perusahaan Persediaan Prasarana
INVENTORIES (continued)
In 2010, the Company was suffering flood disaster which cause some finished good inventories became damaged with details as follows:
Loss according to Company Inventories Infrastructure
Rp 6.196.734.507 9.762.441
Jumlah Kerugian yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi Kerugian menurut pihak asuransi Persediaan dibeli kembali Klaim asuransi telah dibayar Piutang lain-lain (lihat Catatan 6)
Total 6.206.496.948
Loss not covered by insurance party
(1.548.732.757)
4.657.764.191 (1.270.000.000) (1.080.980.347)
Loss according to insurance party Repurchase inventories Insurance claim that have been paid Other receivable (see Note 6)
2.306.783.844
9.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan sudah cukup untuk menutupi kerugian dari penurunan nilai.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover losses from decline in value.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar $AS 8.500.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories have been insured against all risk of damage under blanket policies for US$ 8,500,000. The Company’s management believes that the amount is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tahun 2010 dan 2009, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).
In 2010 and 2009, all inventories are pledged as collateral for long- term loans (see Note 17).
UANG MUKA PEMBELIAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku dan suku cadang yang dibayarkan kepada pihak ketiga dengan saldo masing-masing sebesar Rp 1.529.355.556 dan Rp 6.040.945.413.
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan asuransi dibayar di muka masing-masing dengan saldo sebesar Rp 1.999.042.241 dan Rp 2.138.170.708.
64|
9.
ADVANCE FOR PURCHASES As of December 31, 2010 and 2009, this account represents advances for purchases of raw material and spareparts paid to third parties amounted to Rp 1,529,355,556 and Rp 6,040,945,413, respectively.
10. PREPAID EXPENSES As of December 31, 2010 and 2009, this account represents prepaid insurances amounted to Rp 1,999,042,241 and Rp 2,138,170,708, respectively.
11. ASET TETAP
11.
FIXED ASSETS The details and movement of fixed assets are as follows:
Mutasi dan rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
40.980.322.355 39.913.529.745 3.044.422.535.978 5.668.956.250
Penambahan/ Reklasifikasi Addition/ Reclassification
Pengurangan/ Deductions
4.728.983.177 242.750.571
Saldo akhir/ Ending Balance
40.980.322.355 39.913.529.745 3.049.151.519.155 5.911.706.821
-
At Cost Landrights Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furnitures and office equipment Transportation equipment
3.756.620.658
-
47.300.000
3.709.320.658
3.134.741.964.986
4.971.733.748
47.300.000
3.139.666.398.734
538.712.622.501
-
-
538.712.622.501
3.673.454.587.487
4.971.733.748
47.300.000
3.678.379.021.235
32.184.935.978 1.442.626.987.499
746.011.801 95.529.081.555
-
32.930.947.779 1.538.156.069.054
Buildings and infrastructures Machineries and equipment
Perabot dan peralatan kantor
4.780.585.429
287.018.223
-
5.067.603.652
Furniture and office equipment
Alat pengangkutan
3.756.620.658
-
47.300.000
3.709.320.658
Transportation equipment
1.483.349.129.564
96.562.111.579
47.300.000
1.579.863.941.143
Sub – jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
Accumulated Depreciation
Jumlah Akumulasi Penyusutan Penyisihan penurunan nilai aset dalam penyelesaian Nilai Buku
Sub-total Construction in – progress Total At Cost
Total Accumulated
-
-
122.909.442.501
122.909.442.501
2.190.105.457.923
1.975.605.637.592
Depreciation Provision for impairment of construction in progress Net Book Value
2009 Saldo awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan Sub – jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Harga Perolehan
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending Balance
40.980.322.355
-
-
40.980.322.355
39.113.529.745 3.054.152.620.254 5.364.486.718
800.000.000 472.660.000 304.469.532
10.202.744.276 -
39.913.529.745 3.044.422.535.978 5.668.956.250
Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furnitures and office equipment Transportation equipment
3.828.870.658
-
72.250.000
3.756.620.658
3.143.439.829.730
1.577.129.532
10.274.994.276
3.134.741.964.986
538.336.897.140
375.725.361
-
538.712.622.501
10.274.994.276
3.673.454.587.487
10.202.744.276
32.184.935.978 1.442.626.987.499
Buildings and infrastructures Machineries and equipment
3.681.776.726.870
1.952.854.893
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
At Cost Landrights
Sub-total Construction in – progress Total At Cost
Accumulated Depreciation 31.044.247.034 1.358.027.054.786
1.140.688.944 94.802.676.989
Perabot dan peralatan kantor
4.537.855.841
242.729.588
-
4.780.585.429
Furniture and office equipment
Alat pengangkutan
3.828.870.658
-
72.250.000
3.756.620.658
Transportation equipment
1.397.438.028.319
96.186.095.521
10.274.994.276
1.483.349.129.564
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Total Accumulated 2.284.338.698.551
2.190.105.457.923
Depreciation Net Book Value
|65
11. ASET TETAP (lanjutan)
11.
FIXED ASSETS (continued)
Saldo aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruhnya merupakan akumulasi biaya dalam rangka instalasi mesin kertas X (Sepuluh). Aset dalam penyelesaian mencakup juga bangunan beserta prasarana terkait mesin kertas X, yang sampai dengan tanggal-tanggal neraca masih belum memiliki nilai tercatat karena pembangunannya belum dimulai.
The balance of construction in progress as of December 31, 2010 and 2009 represents accumulated cost for assembling of paper machine X (Ten). Constuction in progress also include building and infrastructure related to the paper machine X, that up to the balance sheets date has no carrying value since its constructions have not yet been started.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, persentase nilai tercatat mesin X tersebut terhadap keseluruhan nilai bila mesin tersebut dalam kondisi selesai dipasang adalah sekitar 83%, yang menurut pendapat Manajemen Perusahaan, diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2013. Sehubungan dengan dampak lanjutan dari krisis keuangan global pada tahun sebelumnya yang berujung pada kebijakan manajemen untuk pengetatan likuiditas dan arus kas guna memprioritaskan pada kebutuhan modal kerja, maka Perusahaan untuk sementara telah menghentikan pelaksanaan pekerjaan penyelesaian mesin tersebut. Hingga saat ini manajemen belum dapat menentukan estimasi waktu untuk penyelesaian pekerjaan mesin X tersebut.
As of December 31, 2010, the carrying amount percentage of machine X is approximately 83% to total value if the machine has been fully installed. The Company’s management expected that the machine can be accomplished in 2013. In response to the impact of financial global crisis in the previous year, management of the Company has issued tight cash flows and liquidity policy in order to accentuate in working capital purposes, as a result the Company postponed the installation project of that machine for temporary. Up to present, the Company’s management is unable to estimate the accomplishment schedule of this project.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan penelaahan atas seluruh nilai aset tetapnya dengan menggunakan laporan penilai independen KJPP Hari Utomo & Rekan tanggal 3 Maret 2011 Berdasarkan hasil penilai tersebut nilai wajar aset tetap Perusahaan masih diatas nilai buku kecuali nilai aset tetap berupa aset dalam penyelesaian yang nilainya dibawah nilai wajar.
In 2010, the Company has reviewed the value of all it’s fixed assets using independent appraisal report, KJPP Hari Utomo & Rekan dated March 3, 2011. Based on the appraisal report, all the Company’s fixed assets fair value are still above it’s book value except for contruction in progress’ fair value is below it’s book value.
Ringkasan perbandingan penilaian aset tetap dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The Summary of comparative valuation contruction in progress are as follows:
of
Nilai buku Nilai wajar
Rp 538.712.622.501 415.803.180.000
Book value Fair value
Selisih
Rp 122.909.442.501
Differences
Berdasarkan perbandingan nilai tersebut di atas, maka manajemen Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai atas aset tetap dalam penyelesaian.
Based on the above comparative figures, the Company’s management decided to make provision for impairment of contruction in progress.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Depreciation for the years ended December 31, 2010 and 2009 were charged to operation as follow:
2010 Beban pokok pabrikasi (lihat Catatan 21) 54.998.701.323 Beban usaha (lihat Catatan 22) 41.563.410.256
54.666.973.902 41.519.121.619
Manufacturing overhead (see Note 21) Operating expenses (see Note 22)
Jumlah
96.186.095.521
Total
96.562.111.579
Pada tahun 2010 dan 2009, aset tetap selain aset dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17).
66|
2009
In 2010 and 2009, fixed assets except for assets under construction are pledged for long- term loan (see Note 17).
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) As of December 31, 2010 and 2009, landrights certificates represent the rights to build and use (HGB) which shall expire on certain dates within year 2010 to 2024. Management believes that the HGB certificates could be extended upon their expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sertifikat hak atas tanah adalah dalam bentuk hak guna bangunan (HGB) yang akan berakhir pada tanggaltanggal tertentu antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2024. Manajemen berpendapat bahwa sertifikat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:
The deduction of fixed assets represents sales of the assets with details as follows:
2010
2009
Harga jual Nilai buku
50.000.000 -
4.550.000.000 -
Sales price Net book value
Laba penjualan aset tetap
50.000.000
4.550.000.000
Gain from sale of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap berupa bangunan dan mesin telah diasuransikan terhadap seluruh risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar $AS 169.555.000 dan $AS 172.550.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010 and 2009, fixed assets which consist of building and machineries have been insured against all risk under blanket policies for US$ 169,555,000 and US$ 172,550,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured assets.
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the review of the Company’s management, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
12. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
12.
Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini merupakan bank garansi yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga terkait dengan jaminan pembayaran (Bank Garansi) atas tagihan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 30 April 2012 dengan jumlah sebesar Rp 3.780.000.000 dan $AS 719.421. 13. HUTANG USAHA
RESTRICTED CASH IN BANK As of December 31, 2010, this account is restricted bank guarantee in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, third party related with the payment deposit (Guarantee Bank) of invoice claim from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. This facility is valid since July 1, 2010 until April 30, 2012 with amount of Rp 3,780,000,000 and US$ 719,421.
13. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari transaksi pembelian impor dan lokal untuk bahan baku serta bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut: 2010
This account consists of payable which arisen from import and local purchases of raw materials and indirect materials with the detail as follows: 2009
Pihak ketiga Lokal Impor
24.612.724.398 32.104.067.137
19.882.151.800 16.616.125.636
Third parties Local Import
Sub - jumlah
56.716.791.535
36.498.277.436
Sub - total
|67
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) 2010
2009
Pihak hubungan Istimewa (lihat Catatan 7) PT Intan Ustrix PT Surya Indoalgas PT Intan Teguh Sejati Teguh Sejati Sub - jumlah Jumlah
19.109.340 -
15.427.555 1.241.232.313 67.736.577
Related parties (see Note 7) PT Intan Ustrix PT Surya Indoalgas PT Intan
19.109.340
1.324.396.445
Sub - total
56.735.900.875
37.822.673.881
Total
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: payables are
The aging schedule analysis of trade as follows:
2010
2009
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Di atas 60 hari
19.190.159.313
5.226.528.236
4.422.847.720 4.672.521.759 28.450.372.083
15.835.596.492 3.370.410.330 13.390.138.823
Current Over due 1-30 days 31-60 days Over 60 days
Jumlah
56.735.900.875
37.822.673.881
Total
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currency are as follows:
2010 Dolar Amerika Serikat ($AS 4,489,917 pada tahun 2010 dan $AS 2.571.885 pada tahun 2009) Rupiah Yen (¥ 126.225 pada tahun 2010 dan ¥ 204.512 pada tahun 2009) Euro (€ 6.872 pada tahun 2009) Dolar Singapura (Sin$ 17 pada tahun 2009) Jumlah
14.
40.368.850.490 16.353.129.030
24.175.722.572 13.533.191.861
13.921.355 -
20.799.989 92.845.584
-
113.875
56.735.900.875
37.822.673.881
PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun merupakan Pajak Pertambahan Nilai.
68|
2009 US Dollar (US$ 4,489,917 in 2010 and US$ 2,571,885 in 2009) Rupiah Yen (¥ 126,225 in 2010 and ¥ 204,512 in 2009) Euro (€6,872 in 2009) Singapore Dollar ($ 17 in 2009) Total
14. TAXATION a. Prepaid Tax As of December 31, 2010 and 2009, this account represents of Value Added Tax.
14.
PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
b. Hutang Pajak
b. Taxes Payables
Akun ini terdiri dari:
This account consist: 2010
2009
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26
11.670.000 108.953.328 13.672.799 277.071 -
11.670.000 136.306.884 23.085.249 932.304 844.400.175
Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 26
Jumlah
134.573.198
1.016.394.612
Total
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan seperti disajikan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dengan taksiran laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut: 2010 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Beda temporer: Rugi penurunan nilai aset tetap Penyusutan aset tetap Beban keuangan (penerapan PSAK No.50 & 55 revisi 2006) Penurunan (pemulihan kembali) nilai persediaan
Reconciliation between income before deferred income tax expenses as shown in the statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009 with the estimated taxable income (fiscal loss) are as follow:
2009
(77.766.761.382)
451.673.006.726
122.909.442.501 39.053.573.943
30.927.540.977
5.098.175.292
-
2.293.217.613
(7.489.775.592)
Rugi Selisih kurs (penerapan PSAK No. 55 & 55, revisi 2006) 761.292.584 Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 961.972.637 Penyisihan penurunan nilai persediaan Pembayaran imbalan kerja karyawan (452.084.630) Beda permanen: Beban pajak 1.543.149.821 Kesejahteraan karyawan 425.057.049 Sumbangan, jamuan dan representasi 48.844.200 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (66.847.238) Beban bunga Laba Selisih kurs (291.679.168)
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
c.
94.517.353.222
848.949.993 589.094.276 (375.961.270) 1.705.194.533 350.412.169 74.025.246 (12.095.136) (17.151.530.840) -
461.138.861.082
Akumulasi rugi fiskal awal tahun (467.498.054.919) (956.435.085.222) Penyesuaian rugi fiskal 68.906.877.260 27.798.169.221
Income (loss) before deferred income tax benefit (expense) Temporary differences: Loss for impairment of fixed assets Depreciation of fixed assets Finance cost (implementation of PSAK No.55 & 55 revised 2006) Impairment (recovery) in inventories value Loss on foreign exchange (implementation of PSAK No. 50 & 55 revised 2006) Provision for employee benefits Provision for decline in value of inventories Payment of employees’ benefits Permanent differences: Tax expenses Employees’ benefits Donation, entertainment and representation Interest income already subjected to final tax Interest expense Gain on foreign exchange
Estimated taxable income current year Accumulated fiscal loss beginning of year Adjusment on fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun (304.073.824.437) (467.498.054.919) Accumulated fiscal losses end of year
|69
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
Rugi fiskal Perusahaan sesuai rekonsiliasi di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
The Company’s fiscal losses as stated in the above reconciliation has agreed with the corporate annual tax return (SPT).
d. Rincian Aset (kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari:
d. The details of deferred tax assets (liabilities) consist of:
2010
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Tahun Berjalan / Deferred Income Tax Benefit (Expense) Current Year
Saldo 1 Januari 2010/ Balance January 1, 2010 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal
116.874.513.730
(40.856.057.621)
2.820.644.302
127.472.001
147.273.569
-
-
573.304.403
-
30.727.360.625
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai persediaan Penurunan nilai persediaan Rugi penurunan nilai aset dalam penyelesaian
Pajak Tangguhan yang Dikreditkan (Dibebankan) Langsung Pada Ekuitas Atas Pinjaman Konversi / Deferred tax which Credited (Charged) Directly to Equity on Convertible Loan
Pajak Tangguhan yang Dikreditkan (Dibebankan) Langsung Pada Ekuitas di Saldo Defisit / Deferred tax which Credited (Charged) Directly to Equity on Deficits
Saldo 31 Desember 2010 / Balance December 31, 2010
-
-
-
-
-
-
-
76.018.456.109
Deferred tax assets Accumulated fiscal loss
2.948.116.303
Estimated liabilities for employees’ benefits
147.273.569 573.304.403
Decline in value inventories
30.727.360.625
Loss from impairment of contruction in progress
-
Kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax liabilities
Nilai wajar instrumen keuangan
-
1.464.866.969
289.161.078.080
9.763.393.486
169.318.646.479
1.800.339.863
(940.279.944)
(4.297.817.263)
3.773.230.238
Fair value of financial instrumenst
-
279.397.684.594
Depreciation of fixed assets
(4.297.817.263)
172.756.403.822
Deferred Tax Liabilities – Net
Penyusutan aset tetap Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih
Allowance for decline in value inventories
(940.279.944)
2009 Saldo 1 Januari 2009/ Balance January 1, 2009 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Tahun Berjalan / Deferred Income Tax Benefit (Expense) Current Year
Saldo 31 Desember 2009 / Balance December 31, 2009
239.108.771.305
(122.234.257.575)
116.874.513.730
Deferred tax assets Accumulated fiscal loss
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
2.702.397.121
118.247.181
2.820.644.302
Estimated liabilities for employees’ benefits
Penyisihan penurunan nilai persediaan Penurunan nilai persediaan
1.872.443.898
147.273.569 (1.872.443.898)
147.273.569 -
Allowance for decline in value inventories Decline in value inventories Deferred tax liabilities
296.892.963.324
(7.731.885.244)
289.161.078.080
Depreciation of fixed assets
53.209.351.000
(116.109.295.479)
169.318.646.479
Deferred Tax Liabilities – Net
Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan dikalikan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku dan beban pajak:
70|
Reconciliation between income before deferred income tax expense (benefit) multiplied by the maximum marginal tax rate and tax expense:
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan
14. TAXATION (continued) 2010
2009
167.629.310.181
451.673.006.726
Tarif pajak maksimum 25% (19.441.690.345) Beda tetap-bersih 431.342.976 differences - net bersifat final (16.711.810) final tax Penyesuaian akumulasi rugi interest fiskal dan bunga 17.226.719.315 Pajak tangguhan yang dikreditkan (dibebankan) langsung pada ekuitas di saldo defisit 4.297.817.263 tangguhan – bersih Pajak tangguhan yang dikreditkan (dibebankan) langsung pada ekuitas atas pinjaman konversi Jumlah
Income before income tax expense
112.918.251.681 Maximum marginal tax rate 25% 3.755.474.723) Permanent Penghasilan yang pajaknya (3.023.784) Income already subjected to Accumulated fiscal loss and 6.949.542.305
adjustment
-
Deferred tax which credited (charged) directly to equity on defisits
116.109.295.479
Deferred tax expense – net
940.279.944
-
Deferred tax which credited (charged) directly to equity on convertible loan
3.437.757.343
116.109.295.479
Total
2.497.477.399
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengesahkan amandemen Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009, yang menetapkan tarif tunggal sebesar 28% sejak tahun 2009 dan diturunkan lagi menjadi 25% sejak tahun 2010 dan seterusnya. e. Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah income tax sebagai berikut: 2010
On September 2, 2008, the Government has enacted amendement to the income tax law effective on January 1, 2009, stipulating that the income tax corporation will be set on a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010. e. The details of estimated claims for refund are as follow: 2009
Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008
3.653.979.309 2.225.781.555 -
2.225.781.555 7.341.972.526
Year 2010 Year 2009 Year 2008
Jumlah
5.879.760.864
9.567.754.081
Total
Pada tanggal 27 Mei 2010, Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pajak penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 7.338.016.846 dan Rp 3.955.680. Pembayaran kelebihan pajak tersebut berdasarkan pada Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) No.00152/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010.
On May 27, 2010, the Company has received income tax refund of Article 22 and Article 23 for fiscal year 2008 amounted to Rp 7,338,016,846 and Rp 3,955,680, respectively. The payment was based on Tax Decision Letter of Overpayment (SKPLB) No. 00152/406/08/054/10 dated April 23, 2010.
Selanjutnya pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan juga telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008, antara lain sebagai berikut:
Furthermore, on April 23, 2010, the Company has received several Tax Decision Letters of tax underpayment (SKPKB) for fiscal year 2008, among others as follows:
|71
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
14. TAXATION (continued)
i. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 59.135.424 beserta bunganya sebesar Rp 18.923.336. ii. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp 624.949.927 beserta bunganya sebesar Rp 199.983.977. iii. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 55.394.344 beserta bunganya sebesar Rp 17.726.190.
Tax Decision Letter of Income Tax Article 23 amounted to Rp 59,135,424 includes interest amounted to Rp 18,923,336. ii. Tax Decision Letter of Income Tax Article 26 amounted to Rp 624,949,927 includes interest amounted to Rp 199,983,977. iii. Tax Decision Letter of Value Added Tax amounted to Rp 55,394,344 includes interest amounted to Rp 17,726,190.
Seluruh ketetapan pajak kurang bayar selama tahun 2010 telah dilunasi dan dicatat sebagai beban pajak pada laporan laba rugi tahun 2010.
All underpayment which derives from Tax Assessment Letters during 2010 have been paid and recorded as tax expenses on 2010 statement of income.
Pada tanggal 20 April 2009, Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pajak penghasilan Pasal 22 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 7.003.536.293. Pembayaran kelebihan pajak tersebut berdasarkan pada Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) No.0067/406/07/054/09 tanggal 18 Maret 2009.
On April 20, 2009, the Company has received income tax refund of Article 22 for fiscal year 2007 amounted to Rp 7,003,536,293. The payment was based on Tax Decision Letter of tax overpayment (SKPLB) No. 0067/406/07/054/09 dated March 18, 2009.
Selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan juga telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2007, antara lain sebagai berikut:
Furthermore on March, 18, 2009, the Company has received several Tax Decision Letters of tax underpayment (SKPKB) for fiscal year 2007, among others as follows:
i. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 240.395.477 beserta bunganya sebesar Rp 72.118.643. ii. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Penghasilan Pasal 4(2) sebesar Rp 23.339.999 beserta bunganya sebesar Rp 7.002.000. iii. Surat Ketetapan Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai jasa luar negeri sebesar Rp 89.779.703 beserta bunganya sebesar Rp 26.933.911.
i. Tax Decision Letter of Income Tax Article 23 amounted to Rp 240,395,477 includes interest amounted to Rp 72,118,643. ii. Tax Decision Letter of Income Tax Article 4(2) amounted to Rp 23,339,999 includes interest amounted to Rp 7,002,000. iii. Tax Decision Letter of Value Added Tax for foreign service amounted to Rp 89,779,703 includes interest amounted to Rp 26,933,911.
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
i.
15.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Jasa profesional ($AS 713.152 dan Rp 73.500.000 pada tahun 2010 serta $AS 713.152 dan Rp 68.500.000 pada tahun 2009) Listrik dan gas ($AS 344.424 dan Rp 1.811.054.250 pada tahun 2010 serta $AS 555.385 dan Rp 2.813.158.320 pada tahun 2009) Pengangkutan ($AS 91.706 dan Rp 1.323.883.458 pada tahun 2010 serta $AS 84.744 dan Rp 1.175.110.614 1,175,110,614 pada tahun 2009) Bunga hutang jangka pendek Gaji
72|
ACCRUED EXPENSES
2009
6.485.449.632
6.772.128.800
4.907.767.557
8.033.780.892
2.148.409.946 975.739.726 264.165.640
1.971.704.214 975.739.726 335.572.931
Professional fees (US$ 713,152 and Rp 73,500,000 in 2010 and US$ 713,152 and Rp 68,500,000 in 2009) Electricity and gas (US$ 344,424 and Rp 1,811,054,250 in 2010 and US$ 555,385 and Rp 2,813,158,320 in 2009) Freights (US$ 91,706 and Rp 1,323,883,458 in 2010 and US$ 84,744 and Rp in 2009) Interest on short-term loans Salaries
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan)
15. 2010
Lain-lain ($AS 266.155 dan Rp 1.754.802.717 pada tahun 2010 serta $AS 270.655 dan 270.655 Rp 1.186.904.160 pada tahun 2009) Jumlah
3.402.946.706
3.731.056.648
18.184.479.207
21.819.983.211
and Rp 1,186,904.160 in 2009) Total
16. OTHER LONG-TERM PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Pembelian aset tetap Alison Investment Limited, Hongkong ($AS 50.617.678 pada tahun 2010 dan $ AS 53.881.500 pada tahun 2009) 455.103.545.759 Lain-lain 7.130.338.625
Bagian jangka panjang
2009 Others (US$ 266,155 and Rp 1,754,802,717 in 2010 and US$
16. HUTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
ACCRUED EXPENSES (continued)
2009
506.486.100.000 5.477.204.674
Acquisition of fixed assets Alison Investment Limited, Hongkong (US$ 50,617,678 in 2010 and US$ 53,881,500 in 2009) Others
462.233.884.384
511.963.304.674
Total
18.217.738.625
46.277.204.674
Less current maturities
444.016.145.759
465.686.100.000
Long term portion
Hutang Perusahaan kepada Alison Investment Limited (AIL), Hongkong, pihak ketiga, timbul dari transaksi pembelian mesin kertas X (sepuluh) senilai $AS 55.581.500 dengan jangka waktu pembayaran selama 4 tahun (lihat Catatan 11).
Payable to Alison Investment Limited (AIL), Hongkong, third party, arise from acquisition of paper machine X (ten) amounted to US$ 55,581,500 with 4 years term of payment (see Note 11).
Pada tanggal 31 Desember 2010, hutang pembelian aset tetap kepada Alison Investment Limited, Hongkong telah diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dengan rincian sebagai berikut:
As of December 2010, payable of Acquisition of fixed assets to Alison Investment Limited, Hongkong have been measured at amortized cost using efective interest rate with details as follow:
$AS/US$ Hutang lain-lain sebelum penerapan PSAK No.50 dan No.55 (1 Januari 2010) Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 (revisi 2006) (lihat Catatan 3) Beban keuangan tahun berjalan Selisih kurs Pembayaran tahun berjalan Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2010
Rp/Rp
53.881.500
506.486.100.000
(1.842.580) 478.758 (1.900.000)
(17.191.269.050) 4.304.513.774 (20.817.378.965) (17.678.420.000)
50.617.678
455.103.545.759
Other payable before implementation of PSAK No. 50 and No. 55 (January 1, 2010) Implementation effect of PSAK No. 50 and 55 (revision 2006) (see Notes 3) Finance cost – current year Exchange rates differences Payment in current year Payable balance at December 31, 2010
|73
16. HUTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN (lanjutan) Jadwal pembayaran atas hutang pembelian mesin adalah sebagai berikut: Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
: : : :
: : : :
US$ 1,400,000 US$ 2,400,000 US$ 2,400,000 US$ 49,381,500
On September 1, 2010 and October 26, 2010, the Company submitted the proposal to AIL to reschedule this loan payment to become:
Year 2011 : US$ 1,400,000 Year 2012 : US$ 2,200,000 Year 2013 : US$ 48,381,500
: $AS 1.400.000 : $AS 2.200.000 : $AS 48.381.500
Pada tanggal 23 September 2010 dan 9 Nopember 2010, AIL telah memberikan persetujuan atas permohonan penjadwalan kembali pembayaran hutang tersebut. 17. PINJAMAN JANGKA PANJANG a.
The payment schedule for this machine purchased loan are as follows: Year 2008 Year 2009 Year 2010 Year 2011
$AS 1.400.000 $AS 2.400.000 $AS 2.400.000 $AS 49.381.500
Pada tanggal 1 September 2010 dan 26 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan permohonan penjadwalan kembali pembayaran sisa hutang atas pembelian mesin tersebut kepada AIL dengan jadwal pembayaran sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
16. OTHER LONG-TERM PAYABLES (continued)
On September 23, 2010 and November 9, 2010, AIL has agreed to the proposed reschedule.
17. LONG-TERM LOANS Pinjaman
a. Long- term Loans
Jangka Panjang Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan restrukturisasi atas seluruh hutang jangka pendek dan hutang jangka panjangnya dengan para kreditur sebagaimana tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 oleh Rodyk & Davidson LLP, konsultan hukum di Singapura.
In 2007, the Company had restructured all of its short-term and long-term loan with its creditors as stated in restructuring agreement on October 5, 2007, by Rodyk & Davidson LLP, law consultant in Singapore.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut Perusahaan dan para kreditur setuju untuk merestrukturisasi pinjaman lama Perusahaan dengan pokok hutang bilateral sebesar $AS 100.525.447 dan Rp 180.817.224.368 serta pokok hutang sindikasi sebesar $AS 142.000.000 berikut bunga sebesar $AS 153.823.140 dan Rp 247.985.866.516 menjadi sebagai berikut:
Based on the restructuring agreement, the Company and its creditors were agreed to restructure the Company’s loan as bilateral debt with principal of US$ 100,525,447 and Rp 180,817,224,368, sindicated debt with principal of US$ 142,000,000 included the interest amounted to US$ 153,823,140 and Rp 247,985,866,516 to become:
2010 Tranche A – Pinjaman berjangka 359.640.000.000 Tranche B – Obligasi konversi 87.061.217.793 Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan 1.573.425.000.000
74|
2009 376.000.000.000 93.981.200.000 1.645.000.000.000
Tranche A – Term loan Tranche B - Convertible bonds Tranche D - Unsecured long-term debt Total
Jumlah Dikurangi Tranche A - bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun maturities
2.020.126.217.793
2.114.981.200.000
107.892.000.000
75.200.000.000
Bagian Jangka Panjang
1.912.234.217.793
2.039.781.200.000
Less Tranche A - current
Long-Term Portion
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman
a. Long- term Loans (continued)
Jangka Panjang (lanjutan) Rincian Tranche A, B dan D adalah sebagai berikut: as follows: Tranche A merupakan hutang berjangka dengan jaminan dan tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 2010 ZT Holding Pte.Ltd, Singapura 299.890.003.806 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 14.773.750.461 Deutsche bank AG, Surabaya 8.314.067.610 PT Bank UOB Buana 6.877.143.972 Avenue Asia Capital Partner, L.P 6.703.329.960 Asia Capital Management Group Ltd. 6.151.633.209 Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P 5.835.060.099 Orientalsky Corporation Pte. Ltd. 4.467.636.891 Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch 3.153.728.115 Bank of China Limited, Singapore Branch 2.336.095.566 Chelsea Financial Services, L.L.C 1.137.550.311
The details of Tranche A, B and D are Tranche A represents secured and unsecured term loan to creditors with the following details: 2009 313.531.980.400
2.442.364.400 1.189.297.400
ZT Holding Pte.Ltd, Singapore PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Corporation Pte. Ltd. Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
15.445.807.400 8.692.274.000 7.189.984.800 7.008.264.000 6.431.470.600 6.100.496.600 4.670.869.400 3.297.191.000
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
359.640.000.000
376.000.000.000
Total
107.892.000.000
75.200.000.000
Less current maturities
Bagian Jangka Panjang
251.748.000.000
300.800.000.000
Long-Term Portion
Sepanjang tahun 2010, sebagian kewajiban pinjaman Tranche A telah jatuh tempo dan Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok dan bunga pinjaman tersebut. Namun demikian, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman kepada Bank Resona Perdania selaku security agent dengan rincian sebagai berikut:
During 2010, certain obligation of Tranche A have due and the Company is unable to repay the principal and interest of the loan. Nevertheless, the Company has file a postponement proposal on loan payment schedule to Bank Resona Perdania as the security agent with the detail as follows:
i.
i. On March 29, 2010, the Company has
Pada tanggal 29 Maret 2010, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok maupun bunga yang telah jatuh tempo sebagai berikut:
proposed the following postponement loan payment schedule for its principal as well as its interest which have due as follow:
-
Beban bunga untuk periode 30 Desember 2008 sampai dengan 30 Maret 2009 ditunda sampai dengan tanggal 10 Januari 2011.
-
Interest for the period of December 30, 2008 up to March 30, 2009 to be postponed up to January 10, 2011.
-
Beban bunga untuk periode 30 Juni 2009 sampai dengan 29 September 2009 ditunda sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
-
Interest for the period of June 30, 2009 up to September 29, 2009 to be postponed up to March 31, 2011.
-
Beban bunga untuk periode 28 Desember 2009 sampai dengan 29 Maret 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Interest for the period of December 28, 2009 up to March 29, 2010 to be postponed up to June 30, 2011.
|75
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
17. LONG-TERM LOANS (continued) a. Long -term Loans (continued)
Pinjaman Jangka Panjang (lanjutan)
ii.
iii.
- Cicilan pokok ketiga atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 September 2011.
- Third Tranche A principal installment amounted to US$ 1,000,000 to be postponed up to September 30, 2011.
Pada tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok maupun bunga yang telah jatuh tempo sebagai berikut:
ii. On June 29, 2010, the Company has proposed the following postponement loan payment schedule for its principal as well as its interest which have due as follow:
-
Beban bunga untuk periode 30 Maret 2009 sampai dengan 29 Juni 2009 ditunda sampai dengan tanggal 28 Desember 2010.
- Interest for the period of March 30, 2009 up to June 29, 2009 to be postponed up to December 28, 2010.
-
Beban bunga untuk periode 29 Maret 2010 sampai dengan 29 Juni 2010 ditunda sampai dengan tanggal 28 Desember 2010.
- Interest for the period of March 29, 2010 up to June 29, 2010 to be postponed up to December 28, 2010.
-
Cicilan pokok keempat atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010 ditunda sampai dengan tanggal 28 Desember 2010.
- Fourth Tranche A principal installment amounted to US$ 1,000,000 which due on June 29, 2010 to be postponed up to December 28, 2010.
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan kembali mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok maupun bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:
iii. On September 30, 2010, the Company has proposed further postponement for loan payment schedule both on its principal as well as its interest which have due with the as following details:
-
Beban bunga untuk periode 29 Juni 2010 sampai dengan 29 September 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 September 2011.
-
Cicilan pokok kelima atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 September 2011.
Para kreditur telah menyatakan persetujuannya atas penundaan-penundaan tersebut. Tranche B merupakan hutang obligasi konversi tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 2010 ZT Holding Pte.Ltd, Singapura 72.597.030.637 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.576.523.257 Deutsche bank AG, Surabaya 2.012.608.965 PT Bank UOB Buana 1.664.739.429 Avenue Asia Capital Partner, L.P 1.622.597.168 Asia Capital Management Group Ltd. 1.489.173.699 Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P 1.412.460.863 Orientalsky Corporation Pte. Ltd. 1.081.443.432
76|
- Interest for the period of June 29, 2010 up to September 29, 2010 to be postponed up to September 30, 2011. - Fifth Tranche A principal installment amounted to US$ 1,000,000 to be postponed up to September 30, 2011. The creditors have agreed to those loan postponements. Tranche B represents unsecured convertible bonds to the creditors with the details as follows: 2009 78.367.800.000 3.863.400.000 2.171.400.000 1.795.400.000 1.748.400.000 1.607.400.000 1.522.800.000 1.165.600.000
ZT Holding Pte.Ltd, Singapore PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Coporation Pte. Ltd.
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman
a. Long-term Loans (continued)
Jangka Panjang (lanjutan) 2010 Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C Jumlah
763.577.005
827.200.000
565.540.768 275.522.570
611.000.000 300.800.000
Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
87.061.217.793
93.981.200.000
Total
Pinjaman konversi pada tanggal 31 Desember 2010, telah dipisahkan antara komponen kewajiban dan ekuitas, yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada kewajiban ke dalam ekuitas dengan menggunakan suku bunga pasar dengan rincian sebagai berikut: $AS/US$ Kewajiban konversi sebelum penerapan PSAK No.50 dan No.55 (1 Januari 2010) Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 (revisi 2006) (lihat Catatan 3) Beban keuangan tahun berjalan Selisih kurs Komponen kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010
2009
9.998.000 (403.121) 88.273 -
9.683.152
Tranche D merupakan hutang jangka panjang tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 2010
Conversion loan at December 31, 2010 has been separated from liability and equity component, which reflects the fair value of embedded conversion option into equity in the liabilities using market rates of interest are as follow:
Rp/Rp Conversion liabilities before implementation of PSAK No. 50 and No. 55 93.981.200.000 (January 1, 2010) (3.761.119.775) 793.661.518 (3.952.523.950)
87.061.217.793
Implementation effect of PSAK No. 50 and 55 (revision 2006) (see Note 3) Finance cost – current year Exchange rates differences Liabilities component at December 31, 2010
Tranche D represents unsecured long-term debt to the creditors with the details as follows: 2009
ZT Holding Pte.Ltd, Singapura 1.312.018.768.899 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 64.635.148.152 Deutsche bank AG, Surabaya 36.374.052.537 PT Bank UOB Buana 30.087.509.373 Avenue Asia Capital Partner, L.P 29.327.059.584 Asia Capital Management Group Ltd 26.913.389.670 Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P 25.528.380.066 Orientalsky Corporation Pte. Ltd. 19.545.930.504 Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch 13.797.561.627 Bank of China Limited, Singapore Branch 10.220.411.358 Chelsea Financial Services, L.L.C 4.976.788.230
1.371.702.416.600
10.685.337.200 5.203.182.000
ZT Holding Pte.Ltd, Singapore PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Corporation Pte. Ltd Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
Jumlah
1.645.000.000.000
Total
1.573.425.000.000
67.575.396.800 38.028.705.800 31.456.188.200 30.661.145.600 28.137.678.000 26.689.664.400 20.435.073.600 14.425.211.800
|77
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman Jangka Panjang (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued) a. Long- term Loans (continued)
Syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 adalah sebagai berikut:
Conditions and terms decanted in the restructuring agreement on October 5, 2007 are as follows:
Tranche A – Pinjaman berjangka Pokok: $AS 40.000.000 Tingkat bunga: Tahun 1 - 4 = Sibor + 2 % Tahun 5 - 8 = Sibor + 3 % Tenggang Waktu Pembayaran Pokok: 12 Bulan Pembayaran pokok: Tahun ke-2: AS$ 4.000.000 Tahun ke-3: AS$ 4.000.000 Tahun ke-4: AS$ 4.000.000 Tahun ke-5: AS$ 4.000.000 Tahun ke-6: AS$ 4.000.000 Tahun ke-7: AS$ 4.000.000 Tahun ke-8: AS$ 16.000.000
Tranche A – Term loan Principal: US$ 40,000,000 Interest rate: Year 1 - 4 = Sibor + 2 % Year 5 - 8 = Sibor + 3 % Grace Period Principal Payment: 12 Months Principal payment: Year of 2: US$ 4,000,000 Year of 3: US$ 4,000,000 Year of 4: US$ 4,000,000 Year of 5: US$ 4,000,000 Year of 6: US$ 4,000,000 Year of 7: US$ 4,000,000 Year of 8: US$ 16,000,000
Pembayaran pokok akan dibayarkan 2 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-2 dan 4 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-8.
Principal payment will be paid twice a year for the second year and 4 times a year for the third year up to the eighth year.
Jaminan-jaminan yang telah sebagian kreditur sebelum perjanjian restrukturisasi hutang menjamin pelunasan pinjaman kepada para kreditur terkait.
Collaterals which have been previously provided to certain creditors before the signing of this debt restructuring agreement are still applicable in order to guarantee the loan repayment to those related creditors.
diberikan kepada penandatanganan tetap berlaku guna berjangka di atas
Tranche B – Obligasi Konversi Pokok: $AS 9.998.000 Jangka waktu: 8 tahun Kupon: 0,5% per tahun dengan pembayaran tunai Konversi: Tahun ke 5 sebesar $AS 2.500.000 Tahun ke 6 sebesar $AS 2.500.000 Tahun ke 7 sebesar $ AS2.500.000 Tahun ke 8 sebesar $ AS2.498.000 Harga konversi: Pada nilai nominal atau harga pasar saham Perusahaan, mana yang lebih tinggi.
Tranche B - Convertible Bonds Principal: US$ 9,998,000 Term of periods: 8 years Coupon: 0.5% per year with cash payment
Obligasi konversi diberikan tanpa agunan. Perusahaan dapat sewaktu-waktu membeli obligasi konversi berdasarkan nilai nominal ditambah jumlah yang terhutang pada kupon sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Convertible bonds are released without any guarantee. The Company is able to acquire the convertible bond at any times based on par value added by the payable amount at coupon before the maturity of the obligation.
Proses konversi dari obligasi konversi menjadi saham akan dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, perihal Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
The conversion process from convertible bonds into shares shall be executed in compliance with all regulation, include the approval from the Extraordinary General Stockholder Meeting as mentioned in Rule No.IX.D.4, Attachment of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-44/PM/1998 dated August 14, 1998 concerning the Increase of Paid-up Capital without Pre-emptive Rights.
Selama tidak ada cidera janji maka pada waktu tanggal jatuh tempo, obligasi konversi tersebut secara otomatis terkonversi menjadi saham.
In no default events, the convertible bonds are automatically converted to become share when due date.
78|
Conversion:Year of 5 amounted US$ 2,500,000 Year of 6 amounted US$ 2,500,000 Year of 7 amounted US$ 2,500,000 Year of 8 amounted US$ 2,498,000 Value of conversion: At par value or market price of the Company’s share, whichever is higher.
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued) a. Long- term Loan (continued)
a. Pinjaman Jangka Panjang (lanjutan) Tranche C – Konversi hutang menjadi saham Perusahaan telah mengkonversikan hutang sebesar $AS 152.151.261 dengan menerbitkan 3.156.607.595 saham baru bernilai nominal Rp 395 per lembar.
Tranche C - Debt to equity conversion The Company had made debt conversion of its US$ 152,151,261 loan by issuing 3,156,607,595 new shares with par value of Rp 395 per share.
Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi, kreditur akan menerima 3.156.607.595 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 395 per lembar, sehingga total nilai saham baru tersebut adalah Rp 1.246.860.000.025 yang merupakan 92,36% dari nilai wajar saham Perusahaan yaitu Rp 1.350.000.000.000.
Refers to the restructuring agreement, the creditors may receive 3,156,607,595 new shares with par value of Rp 395 per share. Accordingly, the total value of new shares are Rp 1,246,860,000,025 which represent 92.36% of fair value of the Company’s share which is Rp 1,350,000,000,000.
Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan Pokok: $AS 175.000.000 Jangka waktu: 25 tahun Tingkat bunga: 0,5% per tahun Periode pembayaran bunga Pembayaran I: 30 hari setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi. Pembayaran II : 30 hari setelah pembayaran I. Pembayaran III : 30 hari setelah pembayaran II. Pembayaran IV dan seterusnya: Setiap 3 bulan setelah pembayaran ke 3. Pembayaran pokok: Lump sum sejumlah $AS 175.000.000 pada akhir tahun ke 25.
Tranche D - Unsecured Long term debt Principal: US$ 175,000,000 Term of period: 25 year Interest rate: 0.5% per year Period of interest payment Payment I: 30 day after the effective date of restructuring agreement. Payment II : 30 day after 1st payment. Payment III : 30 day after 2nd payment. Payment IV and forward: Every 3 months after 3rd payment. Principal payment: Lump Sum amounted to US$ 175,000,000 at the th end of 25 year.
Pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa agunan.
This is unsecured loan.
b. Kewajiban Bunga Ditangguhkan
b. Deferred Interest Liabilities
Kewajiban bunga ditangguhkan merupakan jumlah pembayaran kas di masa depan atas beban bunga yang dihitung dengan nilai sekarang dengan rincian sebagai berikut: 2010 Kewajiban bunga ditangguhkan Tranche A – Pinjaman berjangka 127.185.587.420 Tranche B – Obligasi konversi 2.068.596.333 Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan 184.702.612.500
Deferred interest liabilities is present value of the future cash payment for interest with the details as follows: 2009
193.104.722.222
Deferred interest liabilities Tranche A - Term loan Tranche B - Convertible bonds Tranche D - Unsecured long-term debt
Jumlah 313.956.796.253 Dikurangi Tranche A – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 64.888.727.978
328.238.670.271
Total
52.376.449.003
Less Tranche A - current maturities
Bagian Jangka Panjang
275.862.221.268
Long-Term Portion
249.068.068.275
Kewajiban bunga tersebut merupakan bagian dari komitmen Perusahaan kepada para kreditur terkait dengan perjanjian restrukturisasi.
132.971.251.405 2.162.696.644
The interest liabilities are part of the Company’s commitment to the creditors related to the restructuring agreement.
|79
17.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Hutang jangka panjang Tranche A di jamin dengan jaminan sebagai berikut: Agunan dan Jaminan -
Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan rekening tanggal 6 Juli 1995. Sertifikat Hak Tanggungan No. 246/2000. Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia sebagai jaminan tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan hak kepemilikan secara Fidusia sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995. Sertifikat Hak Tanggungan No.246/2000. Sertifikat Hak Tanggungan No.203/2000. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta No. 23 tangal 7 Desember 1995. Jaminan pribadi Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No.73 tanggal 13 Oktober 1995.
Long-term loan of Tranche A are secured with the following collateral:
Kreditur/ Creditors ZT Holding Pte. Ltd. Asia Capital Management Group Ltd. PT Bank UOB Buana Chelsea Financial Services, L.L.C Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Avenue Asia Capital Partner, L.P ZT Holding Pte. Ltd. Deutsche Bank, Surabaya PT Bank UOB Buana Chelsea Financial Services, L.L.C Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Bank of China, Singapore Compagnie Financiere De CIC Et De L'Union Europeenne, Singapore Branch
Collaterals and Securitiies -
ZT Holding Pte. Ltd.
-
-
Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyo berdasarkan akta No. 25 tanggal 8 Januari 1996.
-
-
70 Juta lembar saham atas nama PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No.3 tanggal 1 Juli 1998.
-
-
Penyerahan persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995 dan penyerahan piutang sebesar AS$ 10 juta melalui pengalihan piutang pada tanggal 6 Juli 1995. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 21 Desember 1994.
-
-
80|
-
Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security Purposes dated July 13, 1995. Assignment of Receivables dated July 6, 1995. Guarantee dated July 6, 1995 Account Assignment dated 6 July 1995. Certificate of Responsibility Rights No. 246/2000. Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security Purposes dated July 6, 1995. Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security Purposes dated July 13, 1995. Assignment of Receivables dated July 6, 1995. Guarantee dated July 6, 1995. Account Assignment dated July 6, 1995. Mortgage Granting Deed No.246/2000. Mortgage Granting Deed No.203/2000. Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo based on Deed No.23 dated December 7, 1995. Personal Guarantee Rasmachajana Sulistyo based on Deed No.73 dated Oktober 13, 1995. Personal Guarantee Sinduchayana Sulistyo based on Deed No.25 dated January 8, 1996. 70 Million shares of registered under the name of PT Intan Teguh Sejati based on Deed No.3 dated July 1, 1998. Fiduciary transfer of stock under Fiduciary transfer of proprietory Rights for security purposes dated July 13, 1995 and Assignment of receivables for US$ 10 Million under Assignment of receivables dated July 6, 1995. Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo based on Un-notarized Deed dated December 21, 1994.
17.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Agunan dan Jaminan
17. LONG-TERM LOANS (continued) Collaterals and Securities
Kreditur/ Creditors
-
Penyerahan hak kepemilikan untuk jaminan atas persediaan melalui penyerahan hak milik secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995.
-
-
Pengalihan piutang usaha melalui pengalihan piutang tanggal 13 Juli 1995.
-
-
Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo,Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Idemnity dan jaminan tanggal 3 Oktober 1997.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo,Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo based on Idemnity and Guarentee dated October 3, 1997.
-
Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 52 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.
PT Bank UOB Buana
-
-
Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Akta No.40 tanggal 14 Juni 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.
-
-
Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 50 tanggal 31 May 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 208 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso.S.H. Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 51 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 209 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso. S.H.,
-
Personal Guarantee Sinduchayana Sulistyo based on Deed No. 52 dated May 31, 1994 by Notary Dyah Ambarwaty Setyoso,S.H. Personal Guarantee Rasmachayana Sulistyo based on Deed No. 40 dated Juni 14, 1994 by Notary Dyah Ambarwaty Setyoso,S.H. Fiduciary Transfer of Guarantee based on Deed No. 50 dated May 31, 1994 by Notary Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Fiduciary Transfer of Guarantee based on Deed No. 208 dated September 22, 1994 by Notary Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.
-
-
-
-
-
Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995. Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995.
-
-
-
Orientalsky Corporation Pte.Ltd
-
-
Fiduciary transfer of proprietory Rights for security purposes over inventory under Fiduciary Transfer of Property Rights for Security Purposes dated July 13, 1995. Assignment of account receivables under Assignment of receivables dated July 13, 1995.
Assignment of Receivables for security purposes based on Deed No. 51 dated May 31, 1994 by Notary Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Assignment of Receivables for security purposes based on Deed No. 209 dated September 22, 1994 by Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Personal Guarantee Sinduchayana Sulistyo based on Un-notarized deed dated November 30, 1995. Personal Guarantee Rasmachayana Sulistyo based on Un-notarized deed dated November 30, 1995.
|81
17.PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Agunan dan Jaminan -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
82|
Penyerahan hak milik persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang usaha berdasarkan pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan atas jaminan pribadi tanggal 25 Maret 1994 yang disahkan oleh Notaris Noor Irawati S.H., Pengalihan rekening (Cessie) secara fidusia melalui pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. 2 Tanah (60.300 m ) dan gedung, mesin (turbin) berdasarkan Akta No.70 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi,S.H. Piutang berdasarkan Akta No. 71 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No.72 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H. Jaminan Perusahaan PT Tirta Banyu Sangka berdasarkan Akta No. 73 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi SH. Jaminan pribadi Tuan Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta No.74 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan pribadi Tuan Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No.75 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan pribadi Tuan Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta No.76 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H. Sertifikat Hak Tanggungan No. 108/1995. 43.800.000 saham Alliance Technology & Development Ltd.Berdasarkan nota perubahan. Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan jaminan tanggal 21 November 1997.
17. LONG-TERM LOANS (continued) Collaterals and Securities
Kreditur/ Creditors Deutsche Bank AG, Surabaya
-
-
ZT Holding Pte. Ltd.
-
-
-
-
-
-
-
-
Fiduciary Transfer of ownership of stock under fiduciary transfer of proprietory right for security purposes dated July 13, 1995. Assignment of account receivables under assignment of receivables dated July 6, 1995. Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo based on personal guarantee dated 25 March 1994. legalized by notary Noor Irawati, S.H. Fiduciary Assignment of account (Cessie) under Assignment of Receivables dated July 6, 1995. 2 Land (60,300 m) and building,machineries (Turbine) based on Deed No. 70 Dated March 10, 1994 by notary Mudofir Hadi, S.H. Receivables based on Deed No. 71 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi, S.H. Corporate Guarantee PT Intan Teguh Sejati based on Deed No. 72 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi S.H. Corporate Guarantee PT Tirta Banyu Sangka based on Deed No. 73 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi, S.H. Personal Guarantee: Mr Tirtomulyadi Sulistyo based on Deed No. 74 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi, S.H. Personal Guarantee: Mr Rasmach ajana Sulistyo based on Deed No. 75 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi, S.H. Personal Guarantee: Mr Sinduchajana Sulistyo based on Deed No. 76 dated March 10, 1994 by Notary Mudofir Hadi, S.H. Mortgage Granting Deed No. 108/1995. 43,800,000 shares of Alliance Technology & Development Ltd.Based on Memorandum of change. Personal Guarantee of Sinduchajana Sulistyo based on Guarentee dated November 21, 1997.
17.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Agunan dan Jaminan
17.
LONG-TERM LOANS (continued)
Kreditur/ Creditors
Collaterals and Securities
-
Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo,Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan jaminan tanggal 21 November 1997.
-
-
Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.
-
-
Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995.
-
-
Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.
-
-
Jaminan perusahaan CV Dirgahayu dan persediaan sebesar Rp 3.978.740.000 berdasarkan Akta No. 185 tanggal 13 Agustus 1992 oleh Notaris Noor Irawati S.H.
-
-
Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 13 November 1992 No. 02.A/IJ/XV/92. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal 7 November 1994. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal tanggal 12 Desember 1994. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan perpanjangan jaminan tanggal 5 Juli 1994 yang disahkan oleh Notaris Soetjipto, S.H. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.
-
-
Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995.
-
-
Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1996.
-
-
-
-
-
-
Personal Guarantee of Rasmachahjana Sulistyo, Tirtomulyadi Sulistyo based on Guarentee dated November 21, 1997. Assignment of account receivable under assignment of receivables dated July 6, 1995. Fiduciary transfer of Inventory under Fiduciary transfer of Proprietory Rights for Security purposes dated July 13, 1995. Assigment of Acc Recivables under assignment of receivables dated July 6, 1995. Corporate Guarantee CV Dirgahayu and stock inventory for the amount of Rp 3,978,740,000 based on Deed No. 185 dated August 13, 1992 by Notary Noor Irawati, S.H., Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo based on un-notarized deed dated November 13, 1992 No. 02.A/IJ/XV/92. Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security Purposes based on Un-notarized deed dated November 7, 1994.
-
Fiduciary Transfer of Proprietary Rights for Security Purposes based on Un-notarized deed dated December 12, 1994.
-
Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo based on Continuing Guaranty dated July 5, 1994 legalized by Notary Soetjipto, S.H. Assignment of account receivables under assignment of Receivables dated July 6, 1995. Fiduciary transfer of Inventory under Fiduciary transfer of Proprietory Rights for Security purposes dated July 13, 1995. Personal Guarantee Rasmachahjana Sulistyo based on Un-notarized deed dated June 27, 1996.
-
|83
17.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Kreditur/ Creditors
Agunan dan Jaminan -
-
-
-
-
18.
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997. Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997. Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo berdasarkan Akta No.347 tanggal 29 Desember 1997 oleh Notaris Ratna Dewi Widjaya S.H. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo, Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Akta No. 60 tanggal 20 April 1998 oleh Notaris Susanti S.H. Akta No.137 tanggal 22 Desember 1995 oleh Notaris Winanto Wiryomartani S.H. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995.
-
Personal Guarantee Sinduchajana Sulistyo based on Un-notarized deed dated June 27, 1997.
-
Corporate Guarantee of PT Intan Teguh Sejati based on un-notarized deed dated June 27, 1997.
-
Personal Guarantee Rasmachandra Sulistyo based on deed No. 347 dated December 29, 1997 by notary Ratna Dewi Widjaya, S.H. Personal Guarantee Tirtomulyadi Sulistyo, Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo based on Deed No. 60 dated April 20, 1998 by notary Susanti, S.H. Deed No. 137 dated December 22, 1995 by Notary Winanto Wiryomartani, S.H., Guarantee dated July 6, 1995. Account Assignment dated July 6, 1995.
-
-
KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
18.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria yang dalam laporannya masingmasing bertanggal 19 Januari 2011 dan 25 Januari 2010 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
ESTIMATED BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEES’
As of December 31, 2010 and 2009, the Company accrued estimated liabilities for employees’ benefits based on the actuarial calculation prepared by PT Bumi Dharma Aktuaria, which in its reports dated January 19, 2011 and January 25, 2010, respectively, applied the “Project Unit Credit” method and the following main assumption:
Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto
: : :
2010 55 tahun / 55 years 3% per tahun/3% per year 9,5% per tahun/9.5% per year
: : :
Normal pension age Salary increase Discount rate
Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto
: : :
2009 55 tahun / 55 years 3% per tahun/3% per year 10,5% per tahun/10.5% per year
: : :
Normal pension age Salary increase Discount rate
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi adalah: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa laluyang belum menjadi hak Keuntungan aktuarial yang diakui Jumlah
84|
Collaterals and Securities
Amounts recognized in statement of income in respect of these employees’ benefits are as follows: 2009
768.768.628 1.455.442.946
706.176.205 1.664.593.431
211.551.628 (1.473.790.564)
237.036.407 (1.758.856.050)
961.972.637
848.949.993
Current service cost Interest cost Amortization past service cost – non vested Recognize actuarial gain Total
18. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KERJA KARYAWAN (lanjutan)
IMBALAN
18. ESTIMATED LIABILITIES BENEFITS (continued)
2010
Kewajiban bersih
2009
17.668.702.465
15.364.217.093
(4.864.673.876)
(5.687.738.110)
(1.011.563.376)
1.606.098.223
Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gains
11.792.465.213
11.282.577.206
Net liabilities
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
Movements of net liabilities recognized in the balance sheets are as follows:
2010
19.
2009
Saldo awal Pembayaran imbalan kerja Beban tahun berjalan
11.282.577.205 (452.084.630) 961.972.637
10.809.588.483 (375.961.270) 848.949.993
Saldo akhir
11.792.465.212
11.282.577.206
MODAL SAHAM
Beginning balance Payment of employee benefit Current year expenses Ending balance
19. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Perusahaan bedasarkan daftar pemegang saham yang diterbitkan oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Saham Seri A PT Intan Teguh Sejati Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
EMPLOYEES’
The amounts included in the balance sheets are as follows:
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan di neraca adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
FOR
The Detail of the Company’s stockholders based on the shareholder list issued by PT Raya Saham Registra, share registrer, as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage Of Ownership
214.075.822
6,20%
Jumlah/ Amount
214.075.822.000
Series A PT Intan Teguh Sejati Public (each ownership below 5%)
79.924.178
2,32%
79.924.178.000
294.000.000
8,52%
294.000.000.000
Total Comman A Shares
2.632.174.045 217.713.413
76,28% 6,31%
1.039.708.747.775 85.996.798.135
Series B ZT Holding Pte. Ltd PT Bank Resona Perdania
306.720.137
8,89%
121.154.454.115
Public (each ownership below 5%)
Jumlah Saham Seri B
3.156.607.595
91,48%
1.246.860.000.025
Total Comman B Shares
Jumlah
3.450.607.595
100,00%
1.540.860.000.025
Jumlah Saham Seri A Saham Seri B ZT Holding Pte. Ltd. PT Bank Resona Perdania Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat anggota dari Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai kepemilikan atas saham Perusahaan.
Total
As of December 2010 dan 2009, there are no member of boards of Commisioner and Director which have the Company’s shares.
|85
20. PENJUALAN BERSIH
20. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Lokal Ekspor
239.413.237.416 126.088.651.558
248.676.912.260 203.974.669.351
Local Export
Jumlah
365.501.888.974
452.651.581.611
Total
Jumlah dan persentase penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 7.
The amounts and percentages of sales to related parties are disclosed in Note 7.
Rincian penjualan kepada pelanggan yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
The details of sales to customers which individually more than 10% of total net sales are as follows:
2010
21.
Pihak hubungan istimewa : Related Parties: PT Andover E-Pulppaper Indonesia CV Dirgahayu Manufacturing Co.
23.441.609.699 19.001.691.030
97.041.967.400 34.746.479.330
PT Andover E-Pulppaper Indonesia CV Dirgahayu Manufacturing Co.
Sub - jumlah
42.443.300.729
131.788.446.730
Sub – total
Pihak ketiga Esswell International San-Mic Trading (S) Pte. Ltd P.P Trading and Manufacturing 10% dari penjualan bersih)
36.139.366.566 29.569.764.947 28.759.616.528 30.392.814.514 3.062.100.047 23.740.198.083 255.097.505.104 237.160.357.337
Sub – jumlah
323.058.588.245
320.863.134.881
Sub - total
Jumlah
365.501.888.974
452.651.581.611
Total
BEBAN POKOK PENJUALAN
Third Parties: Esswell International San-Mic Trading (S) Pte. Ltd P.P Trading and Manufacturing Lain Others (each below 10% of net sales)
21. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010
The details of cost of goods sold are as follows: 2009
Pemakaian bahan baku Upah langsung Penyusutan (lihat Catatan 11) Beban pabrikasi
170.195.419.169 13.642.358.376 54.998.701.324 145.563.480.104
246.628.722.183 12.907.114.732 54.666.973.902 165.040.045.754
Raw material used Direct labor Depreciation (see Note 11) Manufacturing overhead
Jumlah beban produksi
384.399.958.973
479.242.856.571
Total manufacturing cost
Persediaan barang jadi Awal tahun Penyesuaian (lihat Catatan 8) Akhir tahun (lihat Catatan 8) Beban Pokok Penjualan
86|
2009
58.630.729.745 21.121.259.482 (6.196.734.508) (52.169.084.266) (58.630.729.745) 384.664.869.944
441.733.386.308
Finished goods At beginning of year Adjusment (see Note 8) At end of year (see Note 8) Cost of Goods Sold
21. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
21.
COST OF GOODS SOLD (continued)
Jumlah dan persentase pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 7.
The amount and percentage of purchases from related parties are disclosed in Note 7.
Rincian pembelian kepada pemasok yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of purchased to suppliers which individually more than 10% of total net sales are as follows:
2010 PT Riau Andalan Pulp and Paper and Paper Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari pembelian) Jumlah
2009
84.238.108.386
216.950.779.076
202.266.909.766
Others (each below 10% of purchases)
275.881.826.607
286.505.018.152
Total
22. BEBAN USAHA
22.
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut :
OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
2010 Penjualan Ekspor Angkutan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 350 juta)
PT Riau Andalan Pulp Indonesia
58.931.047.531
2009 Selling Export Freight Salaries, wages and employees’ benefits
3.857.445.386 2.185.621.893 1.110.599.789
4.914.969.780 2.557.813.932 1.414.125.689
350.029.390
2.463.881.359
7.503.696.458
11.350.790.760
41.563.410.256
41.519.121.619
5.627.162.163 1.400.400.000 369.247.500
4.242.118.238 1.400.400.000 68.875.000
1.181.407.117
2.026.650.696
General and administrative Depreciation (see Note 11) Salaries, wages and employees’ benefits Office rental Professional fees Others (each below Rp 350 million)
Sub-jumlah
50.141.627.036
49.257.165.553
Sub-total
Jumlah
57.645.323.494
60.607.956.313
Total
Sub-jumlah Umum dan administrasi : Penyusutan (lihat Catatan 11) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa kantor Beban profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 350 juta)
23. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
23.
Others (each below Rp 350 million) Sub-total
FINANCIAL ASSET AND LIABILITIES
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments in the balance sheets are presented in its fair value or at its carrying amount (when its carrying amount close to its fair value or when its fair value is unavailable and/or unable to be measured reliably).
Perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The comparison between carrying value and fair value of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2010 are as follow:
|87
23. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan) Nilai Tercatat Aset Keuangan Aset Lancar Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset Tidak Lancar Uang jaminan Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah Aset Keuangan
23.
FINANCIAL ASSET AND LIABILITIES (continued) Nilai Wajar
1.311.568.530 61.049.231.610 2.339.734.264
1.311.568.530 61.049.231.610 2.339.734.264
1.120.000.000 10.248.314.211
1.120.000.000 10.248.314.211
Financial assets Current assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Non-Current Assets Refundable deposits Restricted cash in bank
76.068.848.615
76.068.848.615
Total Financial Assets
56.735.900.875 18.184.479.207
Financial liabilities Current Liabilities Trade payables Accrued expenses
Kewajiban Keuangan Kewajiban Lancar Hutang usaha Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang lain-lain Pinjaman jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Kewajiban Tidak Lancar Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang lain-lain Pinjaman jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang hubungan istimewa
456.278.266.500 1.915.065.018.000 249.068.068.275 26.973.000.000
444.016.145.759 1.912.234.217.793 249.068.068.275 26.973.000.000
Long-term payables - net of current maturities: Other payables Long-term loans Deferred interest liabilities Due to related parties
Jumlah Kewajiban Keuangan
2.913.303.199.460
2.898.210.278.512
Total Financial Liabilities
56.735.900.875 18.184.479.207
18.217.738.625 107.892.000.000 64.888.727.978
18.217.738.625 107.892.000.000 64.888.727.978
Current maturities of long-term payables: Other payables Long-term loans Deferred interest liabilities Non-Current Liabilities
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lainlain, uang jaminan, bank yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang hubungan istimewa mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, refundable deposits, restricted cash in bank, trade payables, accrued expenses and due to related parties close to carrying value of the short maturity duration of these financial instruments.
Nilai wajar kewajiban bunga ditangguhkan dinilai menggunakan kuotasi harga pasar sehingga tidak ada perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.
The fair value of deferred interest liabilities are measured using quoted market price so there is no significant difference between the fair value and its carrying value.
Nilai wajar pinjaman jangka panjang dan hutang lainlain ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
The fair value of long-term loan and other payables are determined by discounting future cash flows using interest rate prevailing from market transaction which can be observed for the instrument with requirements, credit risk and the same maturity.
88|
24.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RiSIKO KEUANGAN
24. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
Perusahaan di dalam kegiatan usahanya menghadapi beberapa risiko keuangan termasuk di dalamnya resiko nilai tukar mata uang. Perusahaan berkebijakan untuk tetap mempertahankan penjualan produknya di pasar domestik dan pasar ekspor. Penjualan ekspor diusahakan bisa mengimbangi pembelian impor sehingga memberikan natural hedging di dalam operasional Perusahaan.
The Company in the normal course of business face some financial risk including currency exchange rate risk. The Company decided to continue to sell their products in domestic and export markets. Attempt to export sales could offset purchase imports to ensure natural hedging within the Company operations.
Di sisi lain, Perusahaan juga melakukan asuransi business interruption yang tergabung di dalam Master Insurance Policy sehingga Perusahaan dapat mengelola risiko keuangan terkait dengan aspekaspek yang masuk di dalam Master Insurance Coverage.
On the other hand, the Company also conducts business interruption insurance is incorporated in the Master Insurance Policy so the Company can manage the financial risks associated with aspects of the entries in the Master Insurance Coverage.
Manajemen Risiko
Risk Management
Kewajiban keuangan utama Perusahaan meliputi hutang usaha, beban masih harus dibayar, hutang lain-lain, pinjaman jangka panjang, kewajiban bunga ditangguhkan dan hutang hubungan istimewa. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan dan bank yang dibatasi penggunaannya yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The Company's main financial liabilities include trade payables, accrued expenses, other payables, longterm loans, deferred interest liabilities and due to related parties. The main purpose of these financial liabilities ia to raise funds for the Company’s operation. The Company also has various financial assets such as cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, refundable deposits and restricted cash in bank earned directly from business activities.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from financial instruments are interest rate risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. Interest to manage this risk has significantly increased by considering the changes and volatility in financial markets both in Indonesia and international. The Company’s Directors reviews and approves policies for managing risks as summarized below.
a.
Risiko Suku Bunga Atas Nilai Wajar dan Arus Kas
a.
Interest Rate Risk on Fair Value and Cash Flow
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar dan arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value orfuture cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Perusahaan mengelola risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas dengan melakukan analisis terhadap jumlah hutang yang tercatat sepanjang tahun.
The Company managed interest rate risk in the fair value and cash flows by performing analysis of outstanding liability for the whole year.
|89
24.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Risiko Mata Uang
24.
POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES (continued) b.
Currency Risk
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari penerimaan kas dari pendapatan dalam mata uang asing dan hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang, kewajiban bunga ditangguhkan dan hutang hubungan istimewa dalam mata uang asing.
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The Company’s exposure on exchange rate fluctuations was mainly derived from cash receipts from sales in foreign currency and trade payables, other payables, accrued expense, long term loans, deferred interest liablities and due to related parties in foreign currencies.
Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai untuk mengelola risiko dalam mata uang asing karena pembayaran dalam mata uang asing menggunakan tingkat kurs yang telah disepakati dengan pemasok.
The Company does not have hedging activities to manage risk in the foreign currency as payment of trade payables in foreign currency was using fixed exchange rate agreed with suppliers.
c.
Risiko Kredit
c.
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit dihadapi Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan tertentu. Perusahaan memberikan pembayaran secara kredit hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk where one of the parties on a financial instrument will fail to meet its obligations, leading to a financial loss. Credit risk faced by the Company was derived from credits granted to certain customers. The Company only provides credit terms with recognized and credible third parties. The Company has a policy for all customers who will trade by credit should pass credit verification procedures.
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5.
In addition, the receivables are continuously monitored to reduce the risk of uncollected receivables. The maximum exposure is the carrying value as disclosed in Note 5.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan bank, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan kas pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
In relation to credit risk arising from other financial assets which includes cash on hand and in banks, credit risk faced arising from counterparty default. The company has a policy to only place the cash in banks with high credit ratings.
d.
Risiko Likuiditas
d.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas di definisikan sebagai risiko saat arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is defined as the risk when Company’s cash flows showed that short-term revenues are not sufficient to cover short-term expenses.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risk management which has been adopted by the Company are as follows:
90|
24.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
24.
POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES (continued)
1)
Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu.
1)
Periodically perform billing to customers for making payments on time.
2)
Fleksibilitas penggunaan fasilitas pinjaman jangka panjang dan kewajiban bunga ditangguhkan untuk mengelola risiko likuiditas.
2)
Flexibility of long-term loans and deferred interest liabilities facility to manage liquidity risk.
25. INFORMASI SEGMEN
25. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen, Perusahaan berpendapat bahwa pelaporan segmen primer adalah segmen usaha berdasarkan produk dan wilayah geografis.
Based on the financial information used by the management in evaluating segment performance and determining resources allocation, the Company management decide that the primary segment is business segment base on product and geographical region.
Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut:
Information according to product segment are as follows: 2010
Kertas Budaya/ Culture Paper
Kertas Industri/ Industrial Paper
Jumlah/ Total
Hasil
Result
Penjualan bersih Beban pokok penjualan
201.398.319.265 218.996.371.222
Rugi kotor Beban usaha
(17.598.051.957) 32.099.509.351
(1.564.929.013 ) 25.545.814.143
(19.162.980.970 ) 57.645.323.494
Gross margin Operating expenses
Rugi usaha
(49.697.561.308)
(27.110.743.156 )
(76.808.304.464 )
Loss from operations
Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat Dialokasikan Jumlah Aset Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat Dialokasikan Jumlah Kewajiban
164.103.569.709 165.668.498.722
365.501.888.974 384.664.869.944
1.256.961.085.835
698.643.740.807
1.955.604.826.643
-
-
256.096.215.216 2.211.701.041.860
7.816.689.622 -
10.367.789.585 -
-
-
Assets Segment assets Unallocated assets Total Assets
3.064.709.241.537 3.082.893.720.744
Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total Liabilities
4.971.733.748 96.562.111.579
Other Segment Information Capital expenditures Depreciation
18.184.479.207
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
Net sales Cost of goods sold
|91
25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
25.
SEGMENT INFORMATION (continued)
2009 Kertas Budaya/ Culture Paper
Kertas Industri/ Industrial Paper
Jumlah/ Total
Hasil
Result
Penjualan bersih Beban pokok penjualan
261.563.267.640 270.469.224.856
Rugi kotor Beban usaha
(8.905.957.216 ) 36.085.180.730
Rugi usaha
191.088.313.971 171.264.161.452
452.651.581.611 441.733.386.308
Net sales Cost of goods sold
19.824.152.519 24.522.775.583
10.918.195.303 60.607.956.313
Gross margin Operating expenses
(49.689.761.008)
Loss from operations
(44.991.137.946 )
(4.698.623.062)
1
Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Kewajiban
1.437.806.476.344
738.425.304.655
2.176.231.780.999
-
-
237.471.120.352 2.413.702.901.351
9.780.512.328
12.039.470.883
21.819.983.211
-
-
3.202.823.467.125 3.224.643.450.335
Assets Segment assets Unallocated assets Total Assets Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities Total Liabilities
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Penambahan aset tetap dan aset tidak berwujud Penyusutan
375.725.361
-
375.725.361
54.440.474.732
41.745.620.789
777.129.532 96.186.095.521
Informasi menurut segmen wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Information according segment are as follows:
Other Segment Information Capital expenditures Addition of fixed asset and intangible asset Depreciation
to
geographycal
region
2010 Indonesia/ Indonesia Hasil Penjualan bersih
Timer Tengah dan Afrika/Middle East and Africa
Asia/Asia
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
239.413.237.416
84.710.187.396
40.259.871.280
1.118.592.882
365.501.888.974
Result Net sales
Beban pokok penjualan
250.274.198.391
85.054.975.159
48.331.772.288
1.003.924.106
384.664.869.944
Cost of goods sold
Laba (rugi) kotor
(10.860.960.975)
(344.787.763)
(8.071.901.008)
114.668.776
(19.162.980.970)
Gross profit (loss)
Beban usaha
(39.198.258.336)
(11.508.003.200)
(6.802.864.263)
(136.197.695)
(57.645.323.494)
Operating expenses
(50.059.219.311)
(11.852.790.963)
(14.874.765.271)
(21.528.919)
(76.808.304.464)
Loss from operations
Rugi usaha Aset
-
2.211.701.041.859
Penambahan aset tetap dan Pengeluaran modal
4.971.733.748
-
-
-
-
-
2.211.701.041.859
Assets
4.971.733.748
Addition of fixed asset and capital expenditure
2009 Indonesia/ Indonesia
Timer Tengah dan Afrika/Middle East and Africa
Asia/Asia
Jumlah/ Total
Lain-lain/ Others
Hasil Penjualan bersih
248.676.912.240
144.617.811.859
55.327.890.590
4.028.966.922
452.651.581.611
Beban pokok penjualan
244.825.677.753
137.493.027.542
56.558.072.149
2.856.608.864
441.733.386.308
Cost of goods sold
7.124.784.317
(1.230.181.559)
1.172.358.058
10.918.195.303
Gross profit (loss)
Laba (rugi) kotor
3.851.234.487
Beban usaha
34.081.535.409
Laba (rugi) usaha
(30.230.300.922)
Aset
2.413.702.901.350
Penambahan aset tetap dan Pengeluaran modal
92|
1.152.854.893
Result Net sales
18.160.575.903
8.006.229.637
359.615.364
60.607.956.313
Operating expenses
(11.035.791.586)
(9.236.411.196)
812.742.694
(49.689.761.010)
Profit (loss) from operations
-
-
2.413.702.901.350
Assets
1.152.854.893
Addition of fixed asset and capital expenditure
-
-
-
DALAM
26. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset dan kewajiban moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
26. ASET DAN KEWAJIBAN MATA UANG ASING
MONETER
2010
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Bank yang dibatasi penggunaanya
Setara rupiah/ Rupiah equivalent
64.087 Rp 1.251 Rp
576.207.772 14.953.489
AS$ Euro
125.404 Rp 37.624 Rp
1.127.504.397 449.834.218
AS$
719.421 Rp
6.468.314.211
Restricted cash in bank
Rp
8.636.814.087
Total Asset
Jumlah Aset Kewajiban Hutang usaha Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Listrik dan gas Pengangkutan Asuransi Jasa profesional Hutang hubungan istimewa Hutang Lain-lain Pinjaman jangka panjang Tranche A Tranche B Tranche D Kewajiban bunga ditangguhkan Jumlah kewajiban
Assets Cash on hand and in banks
$AS Euro
$AS Yen
4.489.918 Rp 126.225 Rp
40.368.850.490 13.921.355
$AS $AS $AS $AS $AS $AS
344.424 91.706 266.155 713.152 3.000.000 51.243.898
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3.096.713.307 824.526.488 2.392.995.289 6.411.949.632 26.973.000.000 460.733.884.384
$AS $AS $AS $AS
40.000.000 9.683.152 175.000.000 34.919.007
Rp Rp Rp Rp Rp
359.640.000.000 87.061.217.793 1.573.425.000.000 313.956.796.253 2.874.898.854.991
Jumlah kewajiban – bersih
Rp 2.866.262.040.904
Trade receivables Third parties
Liabilities Trade payables Third parties Accrued expenses Electricity and gas Freight Insurance Professional fees Due to related parties Others payables Long-Term Loan Tranche A Tranche B Tranche D Deferred interest liabilities Total Liabilities Total liabilities - net
2009
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Jumlah Aset Kewajiban Hutang usaha Pihak ketiga
Beban masih harus dibayar Listrik dan gas Pengangkutan Asuransi Jasa profesional Hutang hubungan istimewa
Setara rupiah/ Rupiah equivalent
$AS Euro
55.052 Rp 1.349 Rp
517.488.800 18.224.572
AS$
210.930 Rp Rp
1.982.741.812 2.518.455.184
$AS $Sin Euro Yen
2.571.885 17 6.872 204.523
Rp Rp Rp Rp
24.175.722.008 113.875 92.843.453 20.799.989
$AS $AS $AS $AS $AS
555.385 84.744 270.655 713.152 3.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
5.220.619.000 796.593.600 2.544.152.488 6.703.628.800 28.200.000.000
Assets Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties Total Asset Liabilities Trade payables Third parties
Accrued expenses Electricity and gas Freight Insurance Professional fees Due to related parties
|93
26.
26. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
2009 (lanjutan/continued)
Mata uang asing/ Foreign currencies Hutang Lain-lain Pinjaman jangka panjang Tranche A Tranche B Tranche D Kewajiban bunga ditangguhkan Jumlah kewajiban
$AS
54.297.406
Rp
510.395.616.400
$AS $AS $AS $AS
40.000.000 9.998.000 175.000.000 34.919.008
Rp Rp Rp Rp Rp
376.000.000.000 93.981.200.000 1.645.000.000.000 328.238.675.200 3.021.369.964.813
Jumlah kewajiban - bersih
Rp 3.018.851.509.629
Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan tersebut akan turun sebesar Rp 71.411.184.707. 27. KONDISI USAHA
EKONOMI
Setara rupiah/ Rupiah equivalent
DAN
KELANGSUNGAN
Others payables Long-Term Loan Tranche A Tranche B Tranche D Deferred interest liabilities Total Liabilities Total liabilities – net
If net liabilities in foreign currencies as of December 31, 2010 had been translated using the middle rates as of date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Company would decrease by approximately Rp 71,411,184,707. 27. ECONOMIC CONDITIONS AND GOING CONCERN
Pada tahun 2010, Perusahaan mengalami kerugian yang mengakibatkan peningkatan defisiensi modal dari Rp 810.940.548.984 pada tahun 2009 menjadi Rp 871.192.678.883 pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah kewajiban lancar Perusahaan telah melebihi aset lancarnya sebesar Rp 47.206.090.691.
In 2010, the Company has suffered loss that resulted the increase of capital deficiency from Rp 810,940,548,984 in 2009 to Rp 871,192,678,883 in 2010. As of December 31, 2010, total current liabilities has exceed its current assets amounted Rp 47,206,090,691.
Selama tahun 2010, harga pulp mengalami gejolak peningkatan sehingga mencapai titik tertinggi di level $AS 900/ton. Hal serupa juga diikuti oleh harga kertas daur ulang. Di sisi lain, Perusahaan mengalami keterbatasan daya saing dimana Perusahaan masih bertumpu kepada suplai gas alam dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang lebih mahal dibanding bahan bakar batu bara. Selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk di tahun 2010, harga gas dari PGN mengalami peningkatan yang tentunya akan membebani biaya produksi Perusahaan. Di sisi lain, suplai gas hanya bisa diperoleh dari PGN untuk wilayah Jawa Timur sehingga menimbulkan resiko kelancaran produksi Perusahaan.
During the year 2010, the price of pulp has increased the volatility so as to achieve the highest point in the level of US$ 900/ton. This was also followed by the price of recycled paper. On the other hand, the Company has limited competitiveness of which the Company is still based on natural gas supplies from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), which is more expensive than coal. Over the past few years, including in 2010, the increase price of gas from PGN, increase the Company’s production cost. On the other hand, the gas supply can only be obtained from the PGN to the region of East Java, giving rise to the risk of the smooth production of the Company.
Dengan kondisi tersebut, tim manajemen Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan sumber energinya ke Steam Turbine dengan bahan bakar batu bara untuk menghasilkan listrik dan uap. Dengan kondisi keuangan yang ketat, Perusahaan akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan berikut :
Under these conditions, the Company's management team decided to divert the sources of energy for Steam Turbine with coal fuel to produce electricity and steam. With tight financial conditions, the Company will explore the following possibilities:
1.
1.
Kerjasama dengan pihak eksternal, dimana pihak eksternal akan melakukan investasi untuk pembangunan Steam Turbine, sedangkan Perusahaan akan membeli listrik dan uap untuk digunakan di dalam proses produksi kertas.
94|
Cooperation with external parties, in which external parties will make an investment for the construction of Steam Turbine, while the Company will purchase electricity and steam for use in the paper production process.
27. KONDISI EKONOMI USAHA (lanjutan) 2.
DAN
KELANGSUNGAN
27. ECONOMIC CONDITIONS AND GOING CONCERN (continued)
Perusahaan menjajaki kemungkinan untuk bisa mendapatkan pinjaman untuk mendanai Steam Turbine tersebut.
2.
Dari kedua opsi tersebut di atas, Perusahaan berharap opsi pertama dapat terealisasi sehingga tidak membebani arus kas Perusahaan. 28.
REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI BARU
The Company exploring the possibility to obtain loans for financing the Steam Turbine.
Of the two options mentioned above, the Company expects the first option can be implemented so as not to burden the cash flows of the Company. 28. REVISED AND STANDARDS
NEW
ACCOUNTING
Standar dan Interpretasi Akuntansi Keuangan baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun sampai dengan tanggal laporan keuangan belum efektif adalah sebagai berikut:
Standards and Interpretation of Financial Accounting, both new or revision, issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of the Company’s financial statements but not effective yet, are summarized as follow:
Berlaku efektif 1 Januari 2011:
Effective January 1, 2011:
-
Penyajian Laporan Keuangan
:
PSAK No. 1 (Revisi/Revised 2009)
:
-
Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri Segmen Operasi Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi* Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Takberwujud Kombinasi Bisnis Pendapatan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Penurunan Nilai Aset Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK) Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa Program Loyalitas Pelanggan Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
: : :
PSAK No. 2 (Revisi/Revised 2009) PSAK No. 3 (Revisi/Revised 2010) PSAK No. 4 (Revisi/Revised 2009)
: : :
: :
PSAK No. 5 (Revisi/Revised 2009) PSAK No. 7 (Revisi/Revised 2010)
: :
- Operating Segments - Related Parties Disclosure*
:
PSAK No. 8 (Revisi/Revised 2010)
:
- Events after the Reporting Period
:
PSAK No. 12 (Revisi/Revised 2009)
:
- Interest in Joint Ventures
:
PSAK No. 15 (Revisi/Revised 2009)
:
- Investments in Associates
: : : :
PSAK No. 19 (Revisi/Revised 2010) PSAK No. 22 (Revisi/Revised 2010) PSAK No. 23 (Revisi/Revised 2010) PSAK No. 25 (Revisi/Revised 2009)
: : : :
-
: :
PSAK No. 48 (Revisi/Revised 2009) PSAK No. 57 (Revisi/Revised 2009)
: :
:
PSAK No. 58 (Revisi/Revised 2009)
:
- Impairment of Assets - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
:
ISAK No. 7
:
:
ISAK No. 9
:
: :
ISAK No. 10 ISAK No. 11
: :
-
-
- Presentation of Financial Statements - Statement of Cash Flows - Interim Financial Reporting - Consolidated and Separate Financial Statements
Intangible Assets Business Combinations Revenue Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
- Consolidation-Special Purpose Entities (SPE) - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities - Customer Loyalty Programs - Distributions of Non-Cash Assets to Owners
|95
28.
REVISI DAN PENERBITAN AKUNTANSI BARU (lanjutan)
STANDAR
28. REVISED AND NEW STANDARDS (continued) Effective January 1, 2011:
Berlaku efektif 1 Januari 2011: -
Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
:
ISAK No. 12
:
:
ISAK No. 14
:
:
ISAK No. 17
:
Berlaku efektif 1 Januari 2012: -
-
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing* Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya Imbalan Kerja Kontrak Konstruksi Pajak Penghasilan Pembayaran Berbasis Saham Instrumen Keuangan: Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
ACCOUNTING
- Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers - Intangible Assets – Web Site Costs - Interim Financial Reporting and Impairment
Effective January 1, 2012: :
PSAK No.10 (Revisi/Revised 2010)
:
:
PSAK No.18 (Revisi/Revised 2010)
:
: : : :
PSAK No.24 (Revisi/Revised 2010) PSAK No.34 (Revisi/Revised 2010) PSAK No.46 (Revisi/Revised 2010) PSAK No.53 (Revisi/Revised 2010)
: : : :
:
PSAK No.60 (Revisi/Revised 2010)
:
:
PSAK No.61 (Revisi/Revised 2010)
:
:
ISAK No. 13
:
:
ISAK No. 15
:
:
ISAK No. 18
:
- Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation - PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction - Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities
:
- Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
:
ISAK No. 20
- The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates* - Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans - Employee Benefits - Construction Contracts - Income Tax - Share-based Payment - Financial Instruments: Disclosures - Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
* Penerapan dini diperkenankan
* early adoption is allowed
Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan.
The Company management is currently evaluating those new and revised Standards and Interpretations and unable to determine the effects on its financial statements yet.
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
29. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 5 Januari 2011, Perusahaan mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:
On January 5, 2011, the Company has proposed the following postponement loan payment schedule for its principal as well as its interest which have due as follow:
-
-
96|
Beban bunga untuk periode 30 Desember 2008 sampai dengan 30 Maret 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
Interest for the period of December 30, 2008 up to March 30, 2009 to be postponed up to June 30, 2011.
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
29. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
-
Beban bunga untuk periode 30 Maret 2009 sampai dengan 29 Juni 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Interest for the period of March 30, 2009 up to June 29, 2009 to be postponed up to June 30, 2011.
-
Beban bunga untuk periode 29 September 2009 sampai dengan 28 Desember 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Interest for the period of September 29, 2009 up to December 28, 2009 to be postponed up to June 30, 2011.
-
-
Beban bunga untuk periode 29 Maret 2010 sampai dengan 29 Juni 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
Interest for the period of March 29, 2010 up to June 29, 2010 to be postponed up to June 30, 2011.
Beban bunga untuk periode 29 September 2010 sampai dengan 29 Desember 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
Interest for the period of September 29, 2010 up to December 29, 2010 to be postponed up to June 30, 2011.
-
Cicilan pokok pertama atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
First Tranche A principal installment amounted to US$ 2,000,000 to be postponed up to June 30, 2011.
-
Cicilan pokok kedua atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
Second Tranche A principal installment amounted to US$ 2,000,000 to be postponed up to June 30, 2011.
-
Cicilan pokok keempat atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
Fourth Tranche A principal installment amounted to US$ 1,000,000 to be postponed up to June 30, 2011.
-
Sixth Tranche A principal installment amounted to US$ 1,000,000 to be postponed up to June 30, 2011.
-
-
-
-
-
Cicilan pokok keenam atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
The creditors have postponements.
agreed
to
those
loan
Para kreditur telah menyatakan persetujuannya atas penundaan-penundaan tersebut. ATAS
30. RESPONSIBILITY IN PREPARATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 14 Maret 2011.
Management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on March 14, 2011.
30. TANGGUNG JAWAB PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
|97