PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS TBK Laporan Keuangan Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Mata Uang Indonesia)
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 31 Desember 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain – Pihak ketiga Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
2d,2e,2o,5 2d,2f,2o,6 2c,8
2.522.232.952
1.311.568.530
24.747.825.676 57.654.170.376 70.917.308 84.423.352.222 2.946.074.129 365.576.225 -
61.049.231.610 2.339.734.264 149.931.252.295 1.529.355.556 1.999.042.241 687.144.697
172.730.148.888
218.847.329.193
1.903.116.648.314 4.559.284.928 12.037.961.372 1.120.000.000
1.975.605.637.592 5.879.760.864 10.248.314.211 1.120.000.000
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.920.833.894.614
1.992.853.712.667
JUMLAH ASET
2.093.564.043.502
2.211.701.041.860
2d,2f,7 2g,9 10 2h,11 15a
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.652.352.930.421 pada tahun 2011 dan dan Rp 1.579.863.941.143 pada tahun 2010 serta penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 122.909.442.501 Taksiran tagihan pajak penghasilan Bank yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan
2i,2j,12 15e 2d,13 2d
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 September 2011 31 Desember 2010
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Liabilitas jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang lain-lain
2d,14 2c,8 15b 2d,16
25.892.182.199 55.680.561 2.772.412.771 13.170.498.786
56.716.791.535 19.109.340 134.573.198 18.184.479.207
2d 2k,17a 17b 18
7.196.394.108
107.892.000.000 64.888.727.978 18.217.738.625
49.087.168.425
266.053.419.883
2d 2k,17a 17b 18 2m,15d
297.775.941.195 65.172.964.388 176.015.965.489
1.912.234.217.793 249.068.068.275 444.016.145.759 172.756.403.821
2l,19 2c,2d,8
10.931.168.450 26.469.000.000
11.792.465.212 26.973.000.000
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
576.365.039.522
2.816.840.300.860
JUMLAH LIABILITAS
625.452.207.947
3.082.893.720.743
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Liabilitas jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang lain-lain Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Hutang kepada pihak berelasi
DEFISIENSI MODAL Modal saham - nilai nominal Seri A Rp 1.000 per saham dan Seri B Rp 395 per saham Modal dasar - 4.753.140.000 saham Seri A dan 3.156.607.595 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.352.966.466 saham Seri A dan 3.156.607.595 saham Seri B Porsi ekuitas pinjaman konversi Defisit
20 2k,4,17a
3.599.826.466.025 1.540.860.000.025 2.820.839.831 2.820.839.831 (2.134.535.470.301) (2.414.873.518.739)
Jumlah DEFISIENSI MODAL
1.468.111.835.555
JUMLAH LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
2.093.564.043.502
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
(871.192.678.883)
2.211.701.041.860
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 30 September 2010 (Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan)
PENJUALAN BERSIH
2c,2n,8,21
252.383.156.234
298.772.700.194
BEBAN POKOK PENJUALAN
2c,2n,8,22
256.049.041.461
293.195.911.135
(3.665.885.227)
5.576.789.059
3.579.687.314 61.972.066.013
5.568.903.803 37.138.164.628
65.551.753.327
42.707.068.431
(69.217.638.554)
(37.130.279.372)
129.894.396.107 (12.298.247.853) 200.931.945 (12.047.611 ) (20.672.685 ) 235.043.202.245 7.686.513
152.300.492.170 50.000.000 11.307.131 (53.797.576) (750.888.128) (337.172.576) 287.911.775
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
352.815.248.661
151.507.852.796
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN
283.597.610.107
114.377.573.424
3.259.561.669
46.195.357.771
280.338.048.438
68.182.215.653
-
-
280.338.048.438
68.182.215.653
51
20
LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA Penjualan dan distribusi Umum dan administrasi
2n,23
Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs – bersih Beban keuangan Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Beban bunga Beban pajak – bersih Rugi klaim asuransi Untung penghapusan bunga ditangguhkan Lain-lain – bersih
BEBAN PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN
2n 2o 2d,2k,24 12
9
2m,15d
LABA BERSIH - PERIODE BERJALAN PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF - PERIODE BERJALAN LABA BERSIH PER SAHAM
2p
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Porsi Ekuitas Pinjaman Konversi
Modal Saham
Jumlah Defisiensi Modal
Defisit
Tahun 2010 Saldo 1 Januari 2010
1.540.860.000.025
-
-
-
17.191.269.050
17.191.269.050
-
2.820.839.831
-
2.820.839.831
1.540.860.000.025
2.820.839.831
-
-
1.540.860.000.025
2.820.839.831
(2.266.427.064.306)
(722.746.224.450)
Saldo 1 Januari 2011
1.540.860.000.025
2.820.839.831
(2.414.873.518.739)
(871.192.678.883)
Modal ditempatkan & disetor dari restrukturisasi hutang II Penghasilan komprehensif - periode berjalan (sembilan bulan)
2.058.966.466.000
-
-
2.058.966.466.000
-
-
280.338.048.438
280.338.048.438
Saldo 30 September 2011
3.599.826.466.025
2.820.839.831
Penyesuaian sehubungan dengan: Dampak atas penerapan awal PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d dan 4) Pengakuan porsi ekuitas dari pinjaman konversi (lihat Catatan 2k dan 4) Saldo 1 Januari 2010 – Setelah Penyesuaian Penghasilan komprehensif – periode berjalan (sembilan bulan) Saldo 30 September 2010
(2.351.800.549.009)
(2.334.609.279.959) 68.182.215.653
(810.940.548.984)
(790.928.440.103) 68.182.215.653
Tahun 2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
(2.134.535.470.301)
1.468.111.835.555
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, pegawai dan untuk beban operasi lainnya Pembayaran: Pajak Bunga Penerimaan: Pajak Penghasilan bunga Klaim asuransi dan lain-lain
6,21 2o,9,10 14,15b,22,23 15
15 7,23
Kas Bersih Diperoleh Dari (Untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
12 12
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
194.064.558.962
311.625.016.716
(198.085.934.367 ) (302.587.386.449) (905.305.620 ) (12.047.611 )
(3.321.566.269) (53.797.576)
2.205.108.870 200.931.945 1.045.762.754
6.365.859.328 11.307.131 2.307.097.725
(1.486.925.067 )
14.346.530.606
-
50.000.000 (977.105.625)
-
(927.105.625)
18,2o
4.593.121.865
(15.674.584.391)
13,2o
(1.895.532.376 )
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (Pembayaran) hutang jangka pendek Pembayaran untuk bank yang dibatasi penggunaannya
30 September 2011 (Sembilan Bulan)
-
Kas Bersih Diperoleh Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan
2.697.589.489
(15.674.584.391)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
1.210.664.422
(2.255.159.410)
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
1.311.568.530
2.793.242.440
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
2.522.232.952
538.083.030
1.630.567.000.000 428.399.466.000 235.043.202.245 7.460.494.088 1.500.000.000
-
Informasi tambahan arus kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Konversi Liabilitas Jangka Panjang menjadi Modal Disetor Konversi Hutang Lain-Lain menjadi Modal Disetor Penghapusan sebagian Kewajiban Bunga Ditangguhkan Selisih kurs yang belum terealisasi Reklasifikasi piutang lain-lain ke persediaan Beban keuangan karena dampak penerapan PSAK No.50 & 55 (revisi 2006) Reklasifikasi uang muka peralatan ke aset tetap Perolehan aset tetap melalui hutang
5
(12.298.247.853) -
3.751.877.552 156.755.819
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam lingkup Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 serta berdasarkan Akta Notaris Harsono Sutedjo, S.H., No. 35 yang kemudian diubah dengan Akta No. 1 tanggal 6 Januari 1975 dari Notaris yang sama. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 420 tanggal 4 Juni 1976. Anggaran Dasar Perusahaan selanjutnya telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 96 tanggal 27 Juni 2008 untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-59231.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 5 September 2008. Perusahaan memulai aktivitas operasinya secara komersial pada tahun 1976 setelah memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Persetujuan tanggal 8 November 1973 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan tanggal 16 Agustus 1995. Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, dengan lokasi pabrik di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham melalui bursa efek di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan pada harga penawaran Rp 3.500 per saham. Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar. Jumlah saham baru yang diterbitkan tersebut adalah sejumlah 56.000.000 saham. Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama berhak untuk membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham dan akan mendapatkan 1 (satu) waran yang diberikan secara cuma-cuma atau keseluruhan berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September 1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikan menjadi saham. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu meliputi Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan telah secara sukarela mengundurkan diri dari pencatatan di Bursa Efek Surabaya (voluntary delisting).
6
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Corporate Secretary dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : :
Zhang Hui Han Sindu Cruz Herminigildo Jr Javier Bing Hartono Poernomosidi
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
YM. Kenny Wailanduw Any Indrawati Imanuel Robert Najoan Antok Handoko Andre Pramono Effendy Wijaya
Jumlah keseluruhan gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.317.500.000 dan Rp 2.220.000.000. Susunan Komite Audit pada tanggal laporan posisi keuangan terdiri dari: Ketua Anggota
: : :
Bing Hartono Purnomosidi Johan Tedjo Sujanto Lawrence Januar
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan dijabat oleh Antok Handoko. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan memiliki masing-masing 1.139 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) serta peraturan terkait yang diterbitkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK ataupun ISAK. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun atas dasar akrual. Dasar pengukuran yang digunakan di dalam laporan keuangan adalah biaya historis (historical cost basis), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lainnya sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
7
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Penerapan atas Revisi dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Kebijakan akuntansi periode berjalan diterapkan secara konsisten dengan periode sebelumnya, kecuali untuk beberapa hal yang terkait dengan revisi dan terbitan baru dari PSAK dan ISAK yang telah disahkan oleh DSAK dan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Beberapa dari PSAK dan ISAK tersebut, yang teridentifikasi terkait erat dengan pelaporan posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, adalah: i.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan” yang memperkenalkan konsep penghasilan komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan memiliki opsi untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dan komponennya dalam satu atau dua laporan hasil usaha di mana Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan.
ii.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas” yang memberikan tambahan panduan untuk mengklasifikasikan transaksi tertentu ke dalam bagian arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
iii. PSAK No. 3 (Revisi 2010) tentang “Laporan Keuangan Interim” yang mewajibkan perusahaan untuk menyajikan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku terakhir. Sebelumnya, laporan posisi keuangan komparatif yang disajikan adalah laporan posisi keuangan periode interim yang sama. iv. PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi” yang mewajibkan adanya transparansi yang lebih besar dalam penyajian informasi segmen dengan lebih menekankan pada informasi segmen yang digunakan oleh manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional). Dalam PSAK sebelumnya entitas harus menentukan segmen primer dan sekunder (baik segmen usaha maupun geografis) berdasarkan karakteristik dan sumber utama risiko dan imbalan Perusahaan. v.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang memberikan definisi yang lebih luas mengenai pihak yang berelasi dan pengungkapan yang diwajibkan dalam transaksi antar pihak yang berelasi.
vi. PSAK No. 8 (Revisi 2010) tentang “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan” yang memberikan panduan kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang dibuat terkait dengan peristiwa tersebut. vii. PSAK No. 19 (Revisi 2010) tentang “Aset Tak-berwujud” yang mewajibkan Perusahaan untuk mengestimasi apakah umur manfaat suatu aset tak-berwujud terbatas atau tidak terbatas. Jika terbatas, Perusahaan harus mengestimasi jangka waktu umur jumlah produksi atau unit serupa yang dihasilkan selama umur manfaat. Aset tak-berwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sedangkan aset tak-berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi, namun diwajibkan untuk diestimasi apakah terdapat indikasi penurunan nilai setiap periodenya. Sebelumnya, aset tak-berwujud tidak boleh melebihi 20 tahun. viii. PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang “Pendapatan” yang mengatur secara lebih luas perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. ix. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” yang menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, berikut dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK ini dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding laporan keuangan. 8
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Penerapan atas Revisi dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (lanjutan) x.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset” yang memberikan tambahan panduan untuk mengidentifikasi unit penghasil kas, penentuan nilai pakai, penentuan kerugian penurunan nilai dari aset yang telah direvaluasi, perhitungan goodwill dan alokasi biaya penurunan nilai. Di samping itu, berdasarkan standar revisi ini, tidak dimungkinkan adanya pembalikan penurunan nilai goodwill.
xi. PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” yang menghilangkan panduan terkait dengan provisi dan kontinjensi untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. xii. PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” yang mengatur tentang akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual serta penyajian dan pengungkapan operasi yang dihentikan. xiii. ISAK No. 9 tentang “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” yang diterapkan atas setiap perubahan pengukuran terhadap liabilitas purna operasi, liabilitas restorasi dan liabilitas serupa yang merupakan hasil perubahan waktu estimasi atau jumlah arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi yang disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban atau perubahan tingkat diskonto. xiv. ISAK No. 10 tentang “Program Loyalitas Pelanggan” yang memberikan interpretasi terhadap perlakuan akuntansi ketika entitas memberikan poin penghargaan kepada pelanggan. Penerapan PSAK dan ISAK di atas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap penyajian laporan keuangan Perusahaan. c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu, baik orang ataupun entitas, yang merupakan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, (1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan ataupun induk Perusahaan. (2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) entitas tersebut dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama; (ii) merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha tersebut); (iii) entitas tersebut dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) satu entitas merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan entitas lain merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan; (v) entitas merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan, jika Perusahaan adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan;
9
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi (lanjutan) (vi) (vii)
entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas; orang yang diidentifikasi dalam angka (1)(i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan. d. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Dampak penyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan pertama kali PSAK tersebut dibebankan pada saldo laba (defisit) 1 Januari 2010 dan akun porsi ekuitas pinjaman konversi (lihat Catatan 2k dan 4). Pada tanggal yang sama, sesuai dengan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3, Perusahaan tidak lagi menerapkan PSAK No. 54 tentang ”Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. Aset Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006), aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL), aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya transaksi antara lain meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada para agen, konsultan, pungutan wajib dari pihak regulator/bursa efek serta pajak dan bea yang dikenakan. Setelah pengakuan awal, aset keuangan dapat dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut: (i). Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif. (ii). Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
10
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) (iii). Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. (iv). Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan nonderivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori di atas. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar) sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain. Liabilitas Keuangan Perusahaan mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh akun liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, sepanjang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas tersebut, dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dengan manfaat pajak penghasilan yang terkait). 11
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Instrumen Keuangan (lanjutan) Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya serta tidak dijadikan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya. f.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai di mana: i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut disajikan setelah dikurangi penurunan nilai baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
ii.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (termasuk investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
12
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi komprehensif.
g. Persediaan Sesuai dengan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tentang ”Persediaan“, persediaan diukur berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya persediaan, yang meliputi seluruh pengeluaran yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method). Penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir periode untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” dan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai (lihat Catatan 2j). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan aset setara dengan nilai tunainya dan jika pembayaran untuk perolehan tersebut ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal maka perbedaan antara nilai tunai dengan jumlah pembayarannya diakui sebagai beban bunga selama periode kredit. Penyusutan dimulai sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Alat pengangkutan
20 20 - 30 5 5
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu 13
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu yang berhubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya pembelian aset tetap dan biaya-biaya lainnya yang terkait. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menilai apakah terdapat indikasi aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan harus mengestimasikan jumlah terpulihkan (estimated recoverable amount) atas aset non-keuangan tersebut. Bila jumlah tercatat suatu aset non-keuangan (atau unit penghasil kas) melebihi estimasi jumlah yang terpulihkan maka jumlah tersebut diturunkan ke jumlah yang terpulihkan tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Penurunan tersebut diakui sebagai rugi penurunan nilai dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. k. Pinjaman Konversi Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), pinjaman konversi yang diterbitkan oleh Perusahaan merupakan instrumen keuangan majemuk (compound financial instrument) di mana instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas yang harus diklasifikasikan secara terpisah. Komponen liabilitas menimbulkan liabilitas keuangan bagi Perusahaan dan komponen ekuitas memberikan hak selama jangka waktu tertentu kepada pemegang instrumen, dalam bentuk opsi, untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi saham Perusahaan dengan jumlah yang telah ditetapkan. Pada saat penerbitan, Perusahaan akan terlebih dahulu menentukan nilai tercatat komponen liabilitas dengan mengukur nilai wajar liabilitas serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai wajar tersebut adalah nilai kini dari serangkaian arus kas di masa datang yang telah ditetapkan di dalam kontrak yang didiskonto pada suku bunga pasar pada saat itu atas instrumen-instrumen yang memiliki status kredit setara, menghasilkan arus kas yang secara substansial sama dan persyaratan yang sama, namun tidak memiliki opsi konversi. Selanjutnya nilai tercatat komponen ekuitas (opsi konversi) ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar liabilitas keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan tersebut secara keseluruhan.
14
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, Perusahaan mengakui liabilitas imbalan pasti pasca kerja untuk karyawan yang dihitung berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. m. Pajak Penghasilan Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak (deferred tax method) untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK tersebut mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan liabilitas serta atas rugi fiskal kumulatif. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan untuk penjualan ekspor pada saat barang dikapalkan di mana pada saat itu seluruh kondisi sebagaimana disebutkan di dalam PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang ”Pendapatan” telah terpenuhi (di antaranya Perusahaan telah memindahkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pihak pelanggan). Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keungan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan berdasarkan perhitungan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
15
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen (100)
30 September 2011
31 Desember 2010
8.823 6.796 11.956 11.524
8.991 6.981 11.956 11.029
p. Laba Per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih selama periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham adalah masing-masing 5.509.574.061 saham dan 3.450.607.595 saham untuk masingmasing periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010. q. Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi” untuk melaporkan informasi mengenai segmen operasi. Informasi mengenai segmen disusun dan dikelompokan sesuai dengan kebutuhan analisis manajemen yaitu berdasarkan tipe produk. 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh di masa depan. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas adalah: Taksiran Masa Manfaat dan Penyisihan Penurunan Nilai atas Aset Tetap Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 September 2011, yang dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai, adalah sebesar Rp 1.903.116.648.314 di mana sebagian besar meliputi kelompok mesin dan peralatan sebesar Rp 1.439.287.027.466 serta kelompok aset dalam penyelesaian sebesar Rp 415.803.180.000 (lihat Catatan 12). Kelompok mesin dan peralatan tersebut disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis antara 20 hingga 30 tahun (lihat Catatan 2i). Manajemen meyakini bahwa kisaran taksiran tersebut telah mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis aset di masa depan. Adapun kelompok aset dalam penyelesaian termasuk dalam kategori aset tetap yang tidak disusutkan.
16
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Nilai residu, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan dari seluruh aset tetap ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan di mana seluruh perubahan tersebut (jika ada) akan mempengaruhi nilai tercatat aset dan besaran beban penyusutan pada masa depan. Manakala terdapat indikasi bahwa nilai tercatat dari aset tetap tidak dapat terpulihkan dan kemudian terbukti demikian maka nilai tercatat akan diturunkan ke jumlah yang dapat terpulihkan tersebut dan rugi penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode yang bersangkutan. Nilai yang dapat terpulihkan merupakan nilai tertinggi antara nilai pakai aset atau nilai wajar aset setelah dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut (lihat Catatan 2j). Nilai pakai aset dihitung dengan cara mendiskontokan taksiran arus kas yang diharapkan dari aset, sedangkan nilai wajar aset ditetapkan berdasarkan hasil penilaian pihak independen. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Instrumen keuangan meliputi aset dan liabilitas keuangan. Ketika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka manajemen dapat menggunakan teknikteknik penilaian, termasuk model diskonto atas arus kas (discounted cash flows model). Data masukan dalam menerapkan model ini diperoleh dari data pasar sepanjang dapat diobervasi (observable parameters) dan pertimbangan-pertimbangan lain seperti kinerja keuangan masa depan, profil risiko dan asumsi makroekonomi. Perubahan dalam pertimbangan dan asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi nilai tercatat dari instrumen keuangan. Penilaian terhadap instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 telah diungkapkan di dalam Catatan 25 atas laporan keuangan. 4. DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006) Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang berisi tentang persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. b. PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan serta kontrak pembelian dan penjualan item keuangan. Kedua standar tersebut masing-masing menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. c.
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang “Pencabutan PSAK No. 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah”. PSAK No. 54 merupakan standar akuntansi keuangan dan pelaporan atas restrukturisasi utang-piutang bermasalah, baik dari sisi debitur maupun kreditur. Sehubungan dengan pencabutan PSAK No. 54 tersebut, Perusahaan telah menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dan hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif PPSAK ini.
Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai “Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)“ yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2009 serta ketentuan transisi di dalam PSAK dan PPSAK tersebut.
17
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. DAMPAK TRANSISI PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 DAN 55 (REVISI 2006) (lanjutan) Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap laporan keuangan pada tanggal 1 Januari 2010 diikhtisarkan sebagai berikut: Nilai tercatat 1 Januari 2010 Liabilitas Liabilitas Tidak Lancar Pinjaman jangka panjang Tranche B – Obligasi konversi (lihat Catatan 17a) Hutang jangka panjang lain-lain Alison Invesment Limited (lihat Catatan 18) Liabilitas pajak tangguhan bersih
Penyesuaian Transisi
Setelah Disesuaikan 1 Januari 2010
93.281.340.000
(3.761.119.775)
89.520.220.225
502.714.395.000
(17.191.269.050)
485.523.125.950
169.318.646.479
940.279.944
170.258.926.423
765.314.381.479
(20.012.108.881)
745.302.272.598
Ekuitas Porsi ekuitas pinjam an konversi Defisit
(2.351.800.549.009)
2.820.839.831 17.191.269.050
2.820.839.831 (2.334.609.279.959)
Jumlah
(2.351.800.549.009)
20.012.108.881
(2.331.788.440.128)
Jumlah
Penyesuaian transisi atas akun “Hutang Jangka Panjang Lain-lain“ berasal dari selisih nilai tercatat dengan estimasi nilai wajarnya. Sedangkan penyesuaian transisi atas akun “Obligasi Konversi“ merupakan dampak pemisahan komponen liabilitas dan ekuitas atas pinjaman konversi (yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada liabilitas) ke dalam ekuitas (lihat Catatan 2k). 5. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 September 2011
31 Desember 2010
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat ($AS 3.351 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 5.598 pada tanggal 31 Desember 2010) Lain-lain Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS 227.981 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 2.566 pada tanggal 31 Desember 2010)
18
209.080.078
168.931.325
29.567.902 2.753.753
50.335.394 3.613.599
43.100.251 178.966.888 2.993.824 1.000.000
42.859.890 505.218.253 3.397.803 -
2.011.472.040
23.073.873
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN BANK (lanjutan) 30 September 2011
PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS 1.316 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 52.998 pada tanggal 31 Desember 2010) PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS 1.502 pada tanggal 31 Desember 2010) PT Bank Resona Perdania ($AS 660 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 686 pada tanggal 31 Desember 2010) PT Bank Permata Tbk ($AS 284 pada tanggal 30 September 2011dan $AS 335 pada tanggal 31 Desember 2010) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk ($AS 1.000 pada tanggal 30 September 2011) Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (€ 1.216 pada tanggal 30 September 2011 dan € 1.251 pada tanggal 31 Desember 2010) Jumlah
31 Desember 2010
11.614.774
476.503.220
-
13.503.852
5.823.709
6.168.365
2.501.585
3.009.467
8.823.000
-
14.535.148
14.953.489
2.522.232.952
1.311.568.530
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo bank yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi ataupun dalam bentuk deposito berjangka. 6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 Pihak berelasi (lihat Catatan 8) CV Dirgahayu Manufacturing Co. ($AS 2.348.051 dan Rp 3.230.338.229 pada tanggal 30 September 2011) PT. Andover E-Pulppaper Indonesia
Pihak ketiga Lokal ($AS 76.102 dan Rp 55.104.528.157 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 59.471.892.995 pada tanggal 31 Desember 2010)
19
31 Desember 2010
23.947.190.437 800.635.239
-
24.747.825.676
-
55.775.971.692
59.471.892.995
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 30 September 2011 Ekspor ($AS 212.875 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 125.404 dan € 37.624 pada tanggal 31 Desember 2010)
Jumlah piutang usaha
31 Desember 2010
1.878.198.684
1.577.338.615
57.654.170.376
61.049.231.610
82.401.996.052
61.049.231.610
Rincian analisis umur dari piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Pihak berelasi Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Di atas 60 hari
2.524.190.774
-
5.587.979.174 3.350.189.668 13.285.466.060
-
Jumlah
24.747.825.676
-
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Di atas 60 hari
2.429.663.535
15.053.752.842
2.500.968.782 26.559.658.752 26.163.879.307
10.985.773.944 28.773.818.412 6.235.886.412
Jumlah
57.654.170.376
61.049.231.610
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat ($AS 2.637.028 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 125.404 pada tanggal 31 Desember 2010) Euro (€ 37.624 pada tanggal 31 Desember 2010)
59.135.501.625
59.471.892.995
23.266.494.427 -
1.127.504.397 449.834.218
Jumlah
82.401.996.052
61.049.231.610
Pada tanggal 30 September 2011 terima reklasifikasi dari uang muka pelanggan ekspor sebesar Rp 20.688.260.761 (lihat Catatan 18). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh saldo piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17). Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas piutang usaha dan seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih sehingga dengan demikian tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai. 20
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 30 September 2011
31 Desember 2010
Klaim asuransi (lihat Catatan 9) Lain-lain
70.917.308
2.306.783.844 32.950.420
Jumlah
70.917.308
2.339.734.264
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas piutang lain-lain dan seluruh saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih sehingga dengan demikian tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai. 8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi transaksi penjualan, pembelian dan perolehan pinjaman. Beberapa transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Perusahaan melakukan penjualan kepada pihak-pihak berelasi dengan rincian berdasarkan nama, jumlah dan persentase terhadap jumlah penjualan bersih sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Andover E-Pulppaper Indonesia
33.852.457.183 727.189.136
14.462.927.588 23.390.814.773
Jumlah
34.579.646.319
37.853.742.361
14%
12,7%
% terhadap jumlah penjualan bersih
Seluruh saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan (lihat Catatan 6). b. Perusahaan melakukan pembelian bahan pembantu tertentu dari CV Dirgahayu Manufacturing Co. dengan nilai pembelian sebesar Rp 34.992.000 dan Rp 65.610.000, masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010. Nilai tersebut adalah sekitar 2,1% dan 1,85% masing-masing dari jumlah pembelian sejenis selama periode yang bersangkutan. c.
Perusahaan juga melakukan pembelian bahan pembantu tertentu dari PT Intan Ustrix dengan nilai pembelian sebesar Rp 66.850.857 dan Rp 88.737.120 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010. Nilai tersebut adalah sekitar 4,0% dan 2,51% dari jumlah pembelian sejenis selama periode yang bersangkutan.
d. Presiden Direktur, beberapa direktur, pemegang saham Perusahaan dan beberapa pihak berelasi lainnya telah memberikan jaminan dan jaminan pribadi untuk menjamin pinjaman jangka panjang Perusahaan (lihat Catatan 17).
21
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Selain itu, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Tirtomulyadi Sulistyo yang merupakan setoran modal kerja sebesar $AS 3.000.000 terkait dengan bagian dari setoran kas pemegang saham sebagaimana ditentukan di dalam restrukturisasi pinjaman Tranche C - konversi hutang ke saham (lihat Catatan 17). Pinjaman tersebut tidak dikenai bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu (repayable on demand). Saldo dari pinjaman tersebut pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 yang seluruhnya disajikan sebagai akun “Hutang Kepada Pihak Berelasi” masing-masing adalah sebesar Rp 26.469.000.000 dan Rp 26.973.000.000 atau mencerminkan sekitar 4,23% dan 0,87% dari jumlah liabilitas. Ikhtisar sifat hubungan antara Perusahan dengan pihak-pihak berelasi di atas adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi PT Andover E-Pulppaper Indonesia
Sifat Hubungan Berada di bawah pengendalian pemegang saham dan/atau anggota keluarga dekat pemegang saham dan/atau manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Intan Ustrix PT Bahana Buana Box PT Surya Indoalgas
Berada di bawah pengendalian pemegang saham dan/atau manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan
Tirtomulyadi Sulistyo Rasmachahjana Sulistyo Zhang Hui Han Sindu
Manajemen kunci (lihat Catatan 1c)
PT Intan Teguh Sejati PT Pardika Anarawata PT Tirta Banyu Sangka
Pemegang saham Perusahaan
9. PERSEDIAAN Akun persediaan terdiri dari: 30 September 2011
31 Desember 2010
Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu
24.500.260.601 17.812.734.430 42.110.357.191
52.169.084.266 54.239.570.055 43.522.597.974
Jumlah
84.423.352.222
149.931.252.295
Pada tahun 2010, Perusahaan mengalami bencana kebanjiran yang mengakibatkan sebagian persediaan barang jadi mengalami kerusakan. Perusahaan telah mengajukan klaim asuransi kepada pihak PT Asuransi Wahana Tata terkait dengan hal ini dengan rincian sebagai berikut: Kerugian menurut Perusahaan Persediaan Prasarana
Rp 6.196.734.507 9.762.441
Jumlah
6.206.496.948
Kerugian yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi Kerugian menurut pihak asuransi
(1.548.732.757) 4.657.764.191
22
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERSEDIAAN (lanjutan) Persediaan dibeli kembali Klaim asuransi yang telah dibayar
(1.270.000.000) (1.080.980.347)
Piutang klaim asuransi pada tanggal 31 Desember 2010 (lihat Catatan 7)
Rp 2.306.783.844
Persediaan dibeli kembali
(1.500.000.000)
Klaim asuransi yang telah dibayar
(806.783.844)
Piutang klaim asuransi pada tanggal 30 September 2011 (lihat Catatan 7)
Rp
-
Pada tahun 2010, perusahaan mengalami dua kali terjadi banjir di pabrik, yaitu pada bulan Maret dan Oktober 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010, kerugian yang tidak ditanggung oleh pihak asuransi sebesar Rp 337.172.576 disajikan sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain pada akun “Rugi klaim asuransi” pada laporan laba – rugi. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar $AS 8.500.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17). 10. UANG MUKA PEMBELIAN Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku dan suku cadang yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga dengan saldo masing-masing sebesar Rp 2.946.074.129 dan Rp 1.529.355.556. 11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini seluruhnya merupakan asuransi dibayar di muka masing-masing dengan saldo sebesar Rp 365.576.225 dan Rp 1.999.042.241. 12. ASET TETAP Mutasi dan rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September2011 (Sembilan Bulan) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
40.980.322.355 39.913.529.745 3.049.151.519.156 5.911.706.821 3.709.320.658
-
-
40.980.322.355 39.913.529.745 3.049.151.519.156 5.911.706.821 3.709.320.658
Sub-Jumlah
3.139.666.398.735
-
-
3.139.666.398.735
23
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan) 30 September2011 (Sembilan Bulan) Saldo Awal
Aset dalam penyelesaian
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
538.712.622.501
-
-
538.712.622.501
Jumlah Biaya Perolehan
3.678.379.021.236
-
-
3.678.379.021.236
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
32.930.947.779 1.538.156.069.054 5.067.603.652 3.709.320.658
544.658.674 71.708.422.636 235.907.968 -
-
33.475.606.453 1.609.864.491.690 5.303.511.620 3.709.320.658
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.579.863.941.143
72.488.989.278
-
1.652.352.930.421
122.909.442.501
-
-
122.909.442.501
Penyisihan Penurunan Nilai Aset dalam penyelesaian Nilai Buku
1.975.605.637.592
1.903.116.648.314
31 Desember 2010 (Satu Tahun) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
40.980.322.355 39.913.529.745 3.044.422.535.978 5.668.956.250 3.756.620.658
4.728.983.178 242.750.571 -
47.300.000
40.980.322.355 39.913.529.745 3.049.151.519.156 5.911.706.821 3.709.320.658
Sub-Jumlah
3.134.741.964.986
4.971.733.749
47.300.000
3.139.666.398.735
538.712.622.501
-
-
538.712.622.501
Jumlah Biaya Perolehan
3.673.454.587.487
4.971.733.749
47.300.000
3.678.379.021.236
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
32.184.935.978 1.442.626.987.499 4.780.585.429 3.756.620.658
746.011.801 95.529.081.555 287.018.223 -
47.300.000
32.930.947.779 1.538.156.069.054 5.067.603.652 3.709.320.658
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.483.349.129.564
96.562.111.579
47.300.000
1.579.863.941.143
-
122.909.442.501
-
122.909.442.501
Aset dalam penyelesaian
Penyisihan Penurunan Nilai Aset dalam penyelesaian Nilai Buku
2.190.105.457.923
1.975.605.637.592
Saldo aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruhnya merupakan akumulasi biaya dalam rangka instalasi mesin kertas X (sepuluh). Aset dalam penyelesaian mencakup juga bangunan beserta prasarana terkait mesin kertas X tersebut, yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan masih belum memiliki nilai tercatat karena pembangunannya belum dimulai.
24
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan) Sampai dengan tanggal 30 September 2011, persentase nilai tercatat mesin X tersebut terhadap keseluruhan nilai bila mesin tersebut dalam kondisi selesai dipasang adalah sekitar 83%, yang menurut pendapat manajemen, pada awalnya, diharapkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2013. Sehubungan dengan dampak lanjutan dari krisis keuangan global pada tahun 2008-2009 yang berujung pada kebijakan pengetatan likuiditas dan arus kas dalam rangka memprioritaskan pada kebutuhan modal kerja, maka Perusahaan untuk sementara telah menghentikan pelaksanaan pekerjaan penyelesaian mesin tersebut. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan penelaahan atas seluruh nilai aset tetapnya dengan menggunakan laporan penilai independen KJPP Hari Utomo & Rekan tanggal 3 Maret 2011. Berdasarkan hasil penilaian tersebut nilai wajar aset tetap Perusahaan telah melampaui nilai tercatatnya kecuali untuk aset dalam penyelesaian. Ringkasan perbandingan penilaian untuk aset dalam penyelesaian tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Nilai tercatat Nilai wajar
Rp Rp
538.712.622.501 415.803.180.000
Selisih
Rp
122.909.442.501
Sehubungan dengan hal itu, manajemen telah menetapkan penyisihan untuk penurunan nilai atas aset dalam penyelesaian berdasarkan perbandingan nilai tersebut. Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2010 dibebankan pada operasi sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Beban pokok pabrikasi (lihat Catatan 22) Beban usaha (lihat Catatan 23)
17.173.345.167 55.315.644.111
41.233.438.895 31.168.542.749
Jumlah
72.488.989.278
72.401.981.644
Untuk beban penyusutan mesin dan peralatan ke beban pokok produksi dialokasikan berdasarkan realisasi kuantitas produksi dibandingkan dengan kapasitas normal. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap selain aset dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, sertifikat hak atas tanah adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2018 sampai dengan tahun 2030. Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pengurangan aset tetap pada tahun 2010 berasal dari penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: Harga jual Nilai tercatat
50.000.000 -
Laba penjualan aset tetap
50.000.000
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap berupa bangunan dan mesin telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar $AS 169.555.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap.
25
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, selain yang disebutkan di atas. 13. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan saldo bank yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, terkait dengan jaminan pembayaran (bank garansi) atas tagihan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 30 April 2012 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 4.500.000.000 dan $AS 854.354 serta Rp 3.780.000.000 dan $AS 719.421. 14. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari transaksi pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik impor maupun lokal, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Pihak ketiga Lokal Impor
21.340.719.276 4.551.462.923
24.612.724.398 32.104.067.137
Sub-jumlah
25.892.182.199
56.716.791.535
55.680.561
19.109.340
25.947.862.760
56.735.900.875
Pihak berelasi (lihat Catatan 8) PT Intan Ustrix Jumlah
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Di atas 60 hari
9.496.895.962
19.190.159.313
1.841.686.859 14.609.279.939
4.422.847.720 4.672.521.759 28.450.372.083
Jumlah
25.947.862.760
56.735.900.875
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Dolar Amerika Serikat ($AS 996.498 pada tanggal 30 September 2011 dan $AS 4.489.918 pada tanggal 31 Desember 2010) Rupiah
8.792.101.412 17.103.154.948
26
31 Desember 2010
40.368.850.490 16.353.129.030
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG USAHA (lanjutan) 30 September 2011 Yen (¥ 126.225 pada tanggal 31 Desember 2010) Euro (€ 4.400 pada tanggal 30 September 2011) Jumlah
31 Desember 2010
52.606.400
13.921.355 -
25.947.862.760
56.735.900.875
Tidak ada jaminan kredit yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan saldo hutang usaha. 15. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini merupakan saldo Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. b. Hutang Pajak Akun ini terdiri dari: 30 September 2011
c.
31 Desember 2010
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
23.340.000 109.772.863 24.360.576 6.359.470 2.608.579.862
11.670.000 108.953.328 13.672.799 277.071 -
Jumlah
2.772.412.771
134.573.198
Beban Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2010 dengan taksiran rugi fiskal masing-masing adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan Beda temporer Penyusutan aset tetap Beban keuangan (terkait dengan PSAK No. 50 dan 55) Penyisihan atas imbalan kerja karyawan Pembayaran atas imbalan kerja karyawan Rugi selisih kurs (terkait dengan PSAK No. 50 dan 55)
283.597.610.107
114.377.573.424
22.466.393.035
22.979.583.812
12.298.247.853 519.555.036 (1.380.851.798)
Beda permanen Beban pajak Kesejahteraan karyawan Sumbangan, jamuan dan representasi
27
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
-
492.903.892
-
517.088.899 296.315.331 28.875.000
1.237.664.465 231.664.868 38.958.200
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Beban Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Laba selisih kurs Untung penghapusan bunga ditangguhkan
(200.931.945) (119.809.536) (235.043.202.245)
Taksiran laba fiskal – periode berjalan Akumulasi rugi fiskal awal periode
(11.307.131) -
83.472.193.629
138.854.137.638
(304.073.824.437)
(467.498.054.919)
(36.037.698.935)
68.906.877.260
(256.639.329.743)
(259.737.040.021)
Penyesuaian rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal akhir periode
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan terdiri dari: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
Saldo 1 Januari 2011 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal 76.018.456.109 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2.948.116.303 Penyisihan penurunan nilai persediaan 720.577.972 Rugi penurunan nilai aset dalam penyelesaian 30.727.360.625 Liabilitas pajak tangguhan Nilai wajar instrumen keuangan (3.773.230.238) Aset tetap (279.397.684.594) Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
172.756.403.821
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Periode Berjalan
Pajak Tangguhan yang Dibebankan Langsung Pada Ekuitas Atas Pinjaman Konversi
Pajak Tangguhan yang Dibebankan Langsung Pada Ekuitas Saldo di Saldo Defisit 30 Septem ber 2011
(11.858.623.673)
-
-
64.159.832.436
(215.324.190)
-
-
2.732.792.113
-
-
-
720.577.972
-
-
-
30.727.360.625
3.197.787.935 5.616.598.259
-
-
(575.442.300) (273.781.086.335)
(3.259.561.669)
-
-
176.015.965.489
28
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan 31 Desem ber 2010 (Satu Tahun)
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Tahun Berjalan
Saldo 1 Januari 2010 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai persediaan Rugi penurunan nilai aset dalam penyelesaian
Pajak Tangguhan yang Dikreditkan (Dibebankan) Langsung Pada Ekuitas Atas Pinjaman Konversi
Pajak Tangguhan yang Dikreditkan (Dibebankan) Langsung Pada Ekuitas di Saldo Defisit
Saldo 31 Desember 2010
116.874.513.730
(40.856.057.621)
-
-
76.018.456.109
2.820.644.302
127.472.001
-
-
2.948.116.303
147.273.569
573.304.403
-
-
720.577.972
-
30.727.360.625
-
-
30.727.360.625
Liabilitas pajak tangguhan Nilai wajar instrumen keuangan Aset tetap (289.161.078.080)
1.464.866.969 9.763.393.486
(940.279.944) -
(4.297.817.263) -
(3.773.230.238) (279.397.684.594)
Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
1.800.339.863
(940.279.944)
(4.297.817.263)
172.756.403.821
169.318.646.479
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan tangguhan dikalikan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku dan beban pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan
283.597.610.107
30 September 2010 (Sembilan Bulan) 114.377.573.424
Tarif pajak maksimum 25% Beda tetap - bersih Penghasilan yang pajaknya bersifat final Penyesuaian akumulasi rugi fiskal
70.899.402.527 (58.580.183.138) (50.232.986) (9.009.424.734)
28.594.393.356 377.071.883 (2.826.783 ) 17.226.719.315
Beban pajak penghasilan tangguhan
3.259.561.669
46.195.357.771
e. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009
905.305.619 3.653.979.309 -
3.653.979.309 2.225.781.555
Jumlah
4.559.284.928
5.879.760.864
29
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan tahun pajak 2009 No. 00096/406/09/054/11 tanggal 21 April 2011 sebesar Rp 2.225.781.555. Jumlah tersebut diperhitungkan dengan hutang pajak sebesar Rp 20.672.685, sehingga penerimaan kembali pajak bersih sebesar Rp 2.205.108.870. Pada tanggal 27 Mei 2010, Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pajak penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 7.338.016.846 dan Rp 3.955.680. Pembayaran kelebihan pajak tersebut telah diterima berdasarkan pada Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) No.00152/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010. Selanjutnya pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan juga telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008, antara lain sebagai berikut: i.
Untuk Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 59.135.424 beserta bunganya sebesar Rp 18.923.336.
ii.
Untuk Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp 624.949.927 beserta bunganya sebesar Rp 199.983.977.
iii. Untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 55.394.344 beserta bunganya sebesar Rp 17.726.190. Seluruh SKPKB selama tahun 2010 tersebut telah dilunasi dan dicatat sebagai beban pajak pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010. 16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 Jasa profesional ($AS 713.152 dan Rp 28.410.690 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 713.152 dan Rp 73.500.000 pada tanggal 31 Desember 2010) Listrik dan gas (Rp 2.631.687.750 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 344.424 dan Rp 1.811.054.250 pada tanggal 31 Desember 2010) Pengangkutan ($AS 34.197 dan Rp 811.894.827 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 91.706 dan Rp 1.323.883.458 pada tanggal 31 Desember 2010) Bunga hutang jangka pendek Gaji Lain-lain ( Rp 1.361.027.343 pada tanggal 30 September 2011 serta $AS 266.155 Rp 1.009.951.417 pada tanggal 31 Desember 2010) Jumlah
30
31 Desember 2010
6.320.550.786
6.485.449.632
2.631.687.750
4.907.767.557
1.113.613.216 975.739.726 767.879.965
2.148.409.946 975.739.726 264.165.640
1.361.027.343
3.402.946.706
13.170.498.786
18.184.479.207
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG a. Liabilitas Jangka Panjang Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan restrukturisasi atas seluruh liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjangnya dengan para kreditur sebagaimana tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 oleh Rodyk & Davidson LLP, konsultan hukum di Singapura. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut Perusahaan dan para kreditur setuju untuk merestrukturisasi pinjaman lama Perusahaan dengan pokok hutang bilateral sebesar $AS 100.525.447 dan Rp 180.817.224.368 serta pokok hutang sindikasi sebesar $AS 142.000.000 berikut bunga sebesar $AS 153.823.140 dan Rp 247.985.866.516. Pada tanggal 10 Juni 2011 Perseroan telah melakukan perjanjian Restrukturisasi Hutang Tahap II dengan para kreditur, yaitu hutang pokok sebagian dari Tranche A – pinjaman berjangka sebesar AS$ 16.000.000 dan seluruh Tranche D – hutang berjangka tanpa jaminan sebesar AS$ 175.000.000 dikonversi ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 20). Konversi tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2011 yaitu 1 AS$ setara Rp 8.537 dengan rincian sebagai berikut: - Tranche A – Pinjaman Berjangka sebesar AS$ 16.000.000 setara Rp 136.592.000.000 - Tranche D – Hutang Jangka Panjang sebesar AS$ 175.000.000 setara Rp 1.493.975.000.000 Rincian saldo sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Tranche A – Pinjaman berjangka Tranche B – Obligasi konversi Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan
211.752.000.000 86.023.941.195
359.640.000.000 87.061.217.793
-
1.573.425.000.000
Jumlah Dikurangi Tranche A – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
297.775.941.195
2.020.126.217.793
-
107.892.000.000
Bagian jangka panjang
297.775.941.195
1.912.234.217.793
Rincian Tranche A, B dan D adalah sebagai berikut: Tranche A merupakan liabilitas berjangka dengan jaminan dan tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 ZT Holding Pte.Ltd, Singapura PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Tbk Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd. Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Corporation Pte. Ltd.
176.571.875.640 8.698.613.346 4.895.229.798 4.049.183.505 3.946.845.528 3.622.009.137 3.435.614.439 2.630.498.043
31
31 Desember 2010 299.890.003.806 14.773.750.461 8.314.067.610 6.877.143.972 6.703.329.960 6.151.633.209 5.835.060.099 4.467.636.891
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan) 30 September 2011 Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
31 Desember 2010
1.856.879.757 1.375.470.408 669.780.399
3.153.728.115 2.336.095.566 1.137.550.311
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
211.752.000.000
359.640.000.000
-
107.892.000.000
Bagian jangka panjang
211.752.000.000
251.748.000.000
Perusahaan telah beberapa kali mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman kepada Bank Resona Perdania selaku security agent dengan permohonan penundaan yang terakhir pada tanggal 5 Januari 2011 atas pembayaran pinjaman baik pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut: -
Beban bunga untuk periode 30 Desember 2008 sampai dengan 30 Maret 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Beban bunga untuk periode 30 Maret 2009 sampai dengan 29 Juni 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Beban bunga untuk periode 29 September 2009 sampai dengan 28 Desember 2009 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Beban bunga untuk periode 29 Maret 2010 sampai dengan 29 Juni 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Beban bunga untuk periode 29 September 2010 sampai dengan 29 Desember 2010 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Cicilan pokok pertama atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Cicilan pokok kedua atas Tranche A sebesar $AS 2.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Cicilan pokok keempat atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
-
Cicilan pokok keenam atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 30 Juni 2011.
32
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan) Tranche B merupakan hutang obligasi konversi tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 ZT Holding Pte.Ltd, Singapura PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Tbk Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd. Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Corporation Pte. Ltd. Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
71.732.506.276 3.536.291.241 1.987.550.552 1.643.385.954 1.600.365.379 1.471.303.655 1.393.866.621 1.066.910.253
72.597.030.637 3.576.523.257 2.012.608.965 1.664.739.429 1.622.597.168 1.489.173.699 1.412.460.863 1.081.443.432
757.162.115 559.267.471 275.331.678
763.577.005 565.540.768 275.522.570
Jumlah
86.023.941.195
87.061.217.793
Pinjaman konversi pada tanggal 31 Desember 2010, telah dipisahkan antara komponen liabilitas dan ekuitas, yang mencerminkan nilai wajar dari opsi konversi yang melekat pada liabilitas ke dalam ekuitas dengan menggunakan suku bunga pasar dengan rincian sebagai berikut: $AS Obligasi konversi sebelum penerapan PSAK No. 50 dan 55 (1 Januari 2010) Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 4) Beban keuangan periode berjalan Dampak selisih kurs
Rp
9.998.000 (403.121) 88.273 -
Komponen liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 Beban keuangan periode berjalan Dampak selisih kurs Komponen liabilitas pada tanggal 30 September 2011
93.981.200.000 (3.761.119.775) 793.661.518 (3.952.523.950)
9.683.152
87.061.217.793
66.813
581.925.469 (1.619.202.067)
9.749.965
86.023.941.195
Tranche D merupakan liabilitas jangka panjang tanpa jaminan kepada para kreditur dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 ZT Holding Pte.Ltd, Singapura PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Deutsche bank AG, Surabaya PT Bank UOB Buana Tbk Avenue Asia Capital Partner, L.P Asia Capital Management Group Ltd. Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Orientalsky Corporation Pte. Ltd.
31 Desember 2010 -
33
1.312.018.768.899 64.635.148.152 36.374.052.537 30.087.509.373 29.327.059.584 26.913.389.670 25.528.380.066 19.545.930.504
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan) 30 September 2011
31 Desember 2010
Campagnie Financiere De Cic Et De L’union Europeenne, Singapore Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Chelsea Financial Services, L.L.C
-
13.797.561.627 10.220.411.358 4.976.788.230
Jumlah
-
1.573.425.000.000
Adapun syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian restrukturisasi pada tanggal 5 Oktober 2007 adalah sebagai berikut: Tranche A – Pinjaman berjangka Pokok: AS$ 40.000.000 Tingkat bunga: Tahun 1 - 4 = Sibor + 2 % Tahun 5 - 8 = Sibor + 3 % Tenggang Waktu Pembayaran Pokok: 12 Bulan Pembayaran pokok: Tahun ke-2: AS$ 4.000.000 Tahun ke-3: AS$ 4.000.000 Tahun ke-4: AS$ 4.000.000 Tahun ke-5: AS$ 4.000.000 Tahun ke-6: AS$ 4.000.000 Tahun ke-7: AS$ 4.000.000 Tahun ke-8: AS$ 16.000.000 Pembayaran pokok akan dibayarkan 2 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-2 dan 4 kali setiap tahunnya untuk tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-8. Jaminan-jaminan yang telah diberikan kepada sebagian kreditur sebelum penandatanganan perjanjian restrukturisasi hutang tetap berlaku guna menjamin pelunasan pinjaman berjangka di atas kepada para kreditur terkait. Tranche B – Obligasi Konversi Pokok: $AS 9.998.000 Jangka waktu: 8 tahun Kupon: 0,5% per tahun dengan pembayaran tunai Konversi: Tahun ke 5 sebesar $AS 2.500.000 Tahun ke 6 sebesar $AS 2.500.000 Tahun ke 7 sebesar $AS 2.500.000 Tahun ke 8 sebesar $AS 2.498.000 Harga konversi: Pada nilai nominal atau harga pasar saham Perusahaan, mana yang lebih tinggi. Obligasi konversi diberikan tanpa agunan. Perusahaan dapat sewaktu-waktu membeli obligasi konversi berdasarkan nilai nominal ditambah jumlah yang terhutang pada kupon sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Proses konversi dari obligasi konversi menjadi saham akan dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, perihal “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu”.
34
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan) Selama tidak ada cidera janji maka pada waktu tanggal jatuh tempo, obligasi konversi tersebut secara otomatis terkonversi menjadi saham. Tranche C – Konversi hutang menjadi saham Perusahaan telah mengkonversikan hutang sebesar $AS 152.151.261 dengan menerbitkan 3.156.607.595 saham baru bernilai nominal Rp 395 per lembar. Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi, kreditur akan menerima 3.156.607.595 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 395 per lembar, sehingga total nilai saham baru tersebut adalah Rp 1.246.860.000.025 yang merupakan 92,36% dari nilai wajar saham Perusahaan yaitu Rp 1.350.000.000.000. Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan Pokok: $AS 175.000.000 Jangka waktu: 25 tahun Tingkat bunga: 0,5% per tahun Periode pembayaran bunga Pembayaran I: 30 hari setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi. Pembayaran II : 30 hari setelah pembayaran I. Pembayaran III : 30 hari setelah pembayaran II. Pembayaran IV dan seterusnya: Setiap 3 bulan setelah pembayaran ke 3. Pembayaran pokok: Lump sum sejumlah $AS 175.000.000 pada akhir tahun ke 25. Pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa agunan. Proses konversi dari obligasi konversi menjadi saham akan dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, perihal “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu”. b. Kewajiban Bunga Ditangguhkan Kewajiban bunga ditangguhkan merupakan jumlah pembayaran kas di masa depan atas beban bunga yang dihitung dengan nilai sekarang. Dalam perjanjian restrukturisasi tahap II pada tanggal 10 Juni 2011, sebagian dari kewajiban bunga ditangguhkan dihapus sebesar $AS 27.532.295 atau setara Rp 235.043.202.245. Saldo akhir periode dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 Kewajiban bunga ditangguhkan Tranche A – Pinjaman berjangka Tranche B – Obligasi konversi Tranche D – Hutang jangka panjang tanpa jaminan
31 Desember 2010
64.346.139.000 826.825.388
127.185.587.420 2.068.596.333
-
184.702.612.500
Jumlah Dikurangi Tranche A – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
65.172.964.388
313.956.796.253
-
64.888.727.978
Bagian jangka panjang
65.172.964.388
249.068.068.275
Kewajiban bunga tersebut merupakan bagian dari komitmen Perusahaan kepada para kreditur terkait dengan perjanjian restrukturisasi.
35
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Kewajiban Bunga Ditangguhkan (lanjutan) Hutang jangka panjang Tranche A dijamin dengan jaminan sebagai berikut: Agunan dan Jaminan -
Penyerahan hak kepemilikan secara sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan rekening tanggal 6 Juli 1995. Sertifikat Hak Tanggungan No. 246/2000. Penyerahan hak kepemilikan secara sebagai jaminan tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan hak kepemilikan secara sebagai jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995. Sertifikat Hak Tanggungan No.246/2000. Sertifikat Hak Tanggungan No.203/2000.
Kreditur Fidusia
Fidusia Fidusia
ZT Holding Pte. Ltd. Asia Capital Management Group Ltd. PT Bank UOB Buana Tbk Chelsea Financial Services, L.L.C Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Avenue Asia Capital Partner, L.P ZT Holding Pte. Ltd. Deutsche Bank, Surabaya PT Bank UOB Buana Tbk Chelsea Financial Services, L.L.C Avenue Asia Special Situations Fund II, L.P Bank of China, Singapore Compagnie Financiere De CIC Et De L'Union Europeenne, Singapore Branch
Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta No. 23 tanggal 7 Desember 1995. Jaminan pribadi Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No. 73 tanggal 13 Oktober 1995. Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyo berdasarkan akta No. 25 tanggal 8 Januari 1996. 70 Juta lembar saham atas nama PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No. 3 tanggal 1 Juli 1998. Penyerahan persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995 dan penyerahan piutang sebesar AS$ 10 juta melalui pengalihan piutang pada tanggal 6 Juli 1995. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 21 Desember 1994. Penyerahan hak kepemilikan untuk jaminan atas persediaan melalui penyerahan hak milik secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang usaha melalui pengalihan piutang tanggal 13 Juli 1995.
ZT Holding Pte. Ltd.
-
Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo, Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Idemnity dan jaminan tanggal 3 Oktober 1997.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 52 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan Akta No.40 tanggal 14 Juni 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 50 tanggal 31 May 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.
PT Bank UOB Buana Tbk
-
-
-
36
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) Agunan dan Jaminan -
-
-
-
Kreditur
Penyerahan Jaminan secara Fidusia berdasarkan Akta No. 208 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso.S.H. Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 51 tanggal 31 Mei 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. Perjanjian penyerahan Hak atas tagihan-tagihan sebagai jaminan berdasarkan Akta No. 209 tanggal 22 September 1994 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso. S.H. Jaminan pribadi Sinduchayana Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995. Jaminan pribadi Rasmachayana Sulistyo berdasarkan akta yang tidak di notariskan tanggal 30 November 1995.
Orientalsky Corporation Pte.Ltd
Penyerahan hak milik persediaan melalui penyerahan hak kepemilikan secara fudusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang usaha berdasarkan pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995.
Deutsche Bank AG, Surabaya
Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan atas jaminan pribadi tanggal 25 Maret 1994 yang disahkan oleh Notaris Noor Irawati S.H., Pengalihan rekening (Cessie) secara fidusia melalui pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. 2 Tanah (60.300 m ) dan gedung, mesin (turbin) berdasarkan Akta No.70 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi,S.H. Piutang berdasarkan Akta No. 71 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta No.72 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H. Jaminan Perusahaan PT Tirta Banyu Sangka berdasarkan Akta No. 73 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan pribadi Tuan Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta No.74 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan pribadi Tuan Rasmachajana Sulistyo berdasarkan Akta No.75 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi S.H. Jaminan pribadi Tuan Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta No.76 tanggal 10 Maret 1994 oleh Notaris Mudofir Hadi, S.H. Sertifikat Hak Tanggungan No. 108/1995. 43.800.000 saham Alliance Technology and Development Ltd: berdasarkan nota perubahan. Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan jaminan tanggal 21 November 1997.
ZT Holding Pte. Ltd.
37
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) Agunan dan Jaminan -
-
-
-
-
Kreditur
Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo, Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan jaminan tanggal 21 November 1997. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Jaminan perusahaan CV Dirgahayu dan persediaan sebesar Rp 3.978.740.000 berdasarkan Akta No. 185 tanggal 13 Agustus 1992 oleh Notaris Noor Irawati S.H. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 13 November 1992 No. 02.A/IJ/XV/92. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal 7 November 1994. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan berdasarkan akta yang tidak dinotariskan tanggal tanggal 12 Desember 1994. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo berdasarkan perpanjangan jaminan tanggal 5 Juli 1994 yang disahkan oleh Notaris Soetjipto, S.H. Pengalihan piutang tanggal 6 Juli 1995. Penyerahan hak kepemilikan secara fidusia untuk jaminan tanggal 13 Juli 1995. Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1996. Jaminan pribadi Sinduchajana Sulistyo berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997. Jaminan Perusahaan PT Intan Teguh Sejati berdasarkan Akta yang tidak dinotariskan tanggal 27 Juni 1997. Jaminan pribadi Rasmachahjana Sulistyo berdasarkan Akta No. 347 tanggal 29 Desember 1997 oleh Notaris Ratna Dewi Widjaya S.H. Jaminan pribadi Tirtomulyadi Sulistyo, Sinduchayana Sulistyo, Rasmachayana Sulistyo berdasar-kan Akta No. 60 tanggal 20 April 1998 oleh Notaris Susanti S.H. Akta No.137 tanggal 22 Desember 1995 oleh Notaris Winanto Wiryomartani S.H. Jaminan tanggal 6 Juli 1995. Pengalihan rekening tanggal 6 Juli 1995.
Pada tanggal 6 April 2011, Perusahaan mengajukan surat permohonan penundaan atas pembayaran pinjaman baik pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut: -
Beban bunga untuk periode 29 Juni 2009 sampai dengan 29 September 2009 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011.
-
Beban bunga untuk periode 29 Desember 2010 sampai dengan 29 Maret 2011 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011. Cicilan pokok ketujuh atas Tranche A sebesar $AS 1.000.000 ditunda sampai dengan tanggal 29 Desember 2011.
-
38
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. LIABILITAS JANGKA PANJANG (lanjutan) Para kreditur telah menyatakan persetujuannya atas penundaan-penundaan tersebut. Beban bunga untuk periode 01 April 2011 sampai dengan 30 Juni 2011 sudah diatur juga dalam restrukturisasi dari hutang tahap II (lihat catatan 17a,18,20). 18. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAIN-LAIN Hutang Perusahaan kepada Alison Investment Limited (AIL), Hongkong, pihak ketiga, timbul dari transaksi pembelian mesin kertas X (sepuluh) senilai $AS 55.581.500 dengan jangka waktu pembayaran angsuran selama 4 tahun (lihat Catatan 12). Pada tanggal 1 September 2010 dan 26 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan permohonan penjadwalan kembali pembayaran sisa angsuran hutang atas pembelian mesin tersebut kepada AIL dengan jadwal pembayaran sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
: : :
$AS 1.400.000 $AS 2.200.000 $AS 48.381.500
Pada tanggal 23 September 2010 dan 9 Nopember 2010, AIL telah memberikan persetujuan atas permohonan penjadwalan kembali pembayaran hutang tersebut. Pada tanggal 10 Juni 2011, Perseroan telah melakukan perjanjian Restrukturisasi Hutang dengan Alison Investment (HK) LTD. AS$ 50.181.500 setara Rp 428.399.466.000 dikonversikan ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 20). Konversi tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2011 yaitu 1 AS$ setara Rp 8.537. Akun ini terdiri dari: 30 September 2011 Alison Investment Limited, Hongkong ($ AS 50.617.678 pada tanggal 31 Desember 2010) Uang muka dari pelanggan ekspor Lain-lain Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2010
3.049.494.108 4.146.900.000
455.103.545.759 2.933.038.625 4.197.300.000
7.196.394.108
462.233.884.384
7.196.394.108
18.217.738.625
-
444.016.145.759
Pada tanggal 30 September 2011, uang muka dari pelanggan ekspor direklasifikasi ke piutang usaha ekspor sebesar Rp 20.688.260.761 yaitu realisasi pengiriman barang jadi ke pelanggan (lihat Catatan 6). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, hutang pembelian aset tetap kepada Alison Investment Limited, Hongkong telah diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dengan rincian sebagai berikut:
39
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAIN-LAIN (lanjutan) $AS Saldo sebelum penerapan PSAK No. 50 dan 55 (1 Januari 2010) Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 4) Beban keuangan periode berjalan Pembayaran periode berjalan Dampak selisih kurs Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2010 Beban keuangan periode berjalan Pembayaran periode berjalan Konversi ke modal saham Dampak selisih kurs
Rp
53.881.500
506.486.100.000
(1.842.580) 478.758 (1.900.000) -
(17.191.269.050) 4.304.513.774 (17.678.420.000) (20.817.378.965)
50.617.678
455.103.545.759
1.363.822 (1.800.000) (50.181.500) -
11.716.322.384 (16.165.800.000) (428.399.465.500) (22.254.602.643)
Saldo hutang pada tanggal 30 September 2011
-
-
19. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 26 April 2011 dan 19 Januari 2010 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 30 September 2011 55 tahun 3% 9%
Umur pensiun normal Kenaikan gaji (per tahun) Tingkat bunga diskonto (per tahun)
31 Desember 2010 55 tahun 3% 9,5%
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 199.750.055 397.545.805 52.887.908 (130.628.732 )
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang diakui Jumlah
519.555.036
31 Desember 2010 (Satu Tahun) 768.768.628 1.455.442.945 211.551.628 (1.473.790.564) 961.972.637
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 18.487.758.445 (4.811.785.969) (1.363.952.228) (1.380.851.798)
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Pembayaran imbalan kerja Liabilitas bersih
10.931.168.450
40
31 Desember 2010 17.668.702.464 (4.864.673.876) (1.011.563.376) 11.792.465.212
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Saldo awal Pembayaran imbalan kerja Beban periode berjalan
11.792.465.212 ( 1.380.851.798 ) 519.555.036
11.282.577.205 (452.084.630) 961.972.637
Saldo akhir
10.931.168.450
11.792.465.212
20. MODAL SAHAM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 November 2007 dan sesuai dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 44 di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui konversi hutang ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Perubahan Modal Dasar serta Modal Ditempatkan dan Modal Disetor ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-06136 HT.01.04TH.2007 tanggal 11 Desember 2007. Modal dasar sebesar Rp 6.000.000.000.025 terbagi atas 7.909.747.595 saham, yang terdiri dari : - 4.753.140.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 atau seluruhnya berjumlah Rp 4.753.140.000.000. - 3.156.607.595 saham seri B dengan nilai nominal Rp 395 atau seluruhnya berjumlah Rp 1.246.860.000.025. Modal ditempatkan dan modal disetor penuh berjumlah 3.450.607.595 saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1.540.860.000.025 yang terdiri dari: - 294.000.000 saham seri A atau seluruhnya berjumlah Rp 294.000.000.000 merupakan setoran lama. - 3.156.607.595 saham seri B atau seluruhnya berjumlah Rp 1.246.860.000.025 berasal dari pengeluaran saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yaitu melalui konversi hutang. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 19 Agustus 2011 dan sesuai dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H, No.24 di Surabaya, para pemegang saham telah menyetujui konversi hutang pokok ke modal saham melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30681 tanggal 27 September 2011. Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Penuh berjumlah 5.509.574.061 saham atau sebesar Rp 3.599.826.466.025 yang terdiri dari: - 2.352.966.466 saham seri A atau sebesar Rp 2.352.966.466.000 - 3.156.607.595 saham seri B atau sebesar Rp 1.246.860.000.025 Jumlah modal ditempatkan dan modal disetor dari konversi hutang pokok adalah 2.058.966.466 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 atau seluruhnya berjumlah Rp 2.058.966.466.000 (lihat catatan 17,18) dengan rincian sebagai berikut:
41
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
Saham Seri A ZT Holding Pte. Ltd. Alison Investment (HK) Ltd. PT Bank Resona Perdania Kreditur (kepemilikan kurang dari 5%)
1.359.667.303 428.399.466 217.595.589 53.304.108
66,04% 20,81% 10,57% 2,59%
1.359.667.303.000 428.399.466.000 217.595.589.000 53.304.108.000
Jumlah
2.058.966.466
100,00%
2.058.966.466.000
Rincian pemegang saham Perusahaan setelah konversi hutang pada tanggal 30 September 2011 sebagai berikut: 30 September 2011 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Seri A ZT Holding Pte. Ltd. Alison Investment (HK) Ltd. PT Bank Resona Perdania PT Intan Teguh Sejati Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Persentase Kepemilikan
Jumlah
1.359.667.303 428.399.466 217.595.589 214.075.822
24,68% 7,78% 3,95% 3,89%
1.359.667.303.000 428.399.466.000 217.595.589.000 214.075.822.000
133.228.286
2,42%
133.228.286.000
2.352.966.466
42,71%
2.352.966.466.000
2.632.174.045 217.713.413
47,77% 3,95%
1.039.708.747.775 85.996.798.135
306.720.137
5,57%
121.154.454.115
Jumlah Saham Seri B
3.156.607.595
57,29%
1.246.860.000.025
Jumlah
5.509.574.061
100,00%
3.599.826.466.025
3.991.841.348 428.399.466 435.309.002 214.075.822
72,45% 7,78% 7,90% 3,89%
2.399.376.050.775 428.399.466.000 303.592.387.135 214.075.822.000
439.948.423
7,99%
254.382.740.115
5.509.574.061
100,00%
3.599.826.466.025
Jumlah Saham Seri A Saham Seri B ZT Holding Pte. Ltd. PT Bank Resona Perdania Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Saham Seri A dan Seri B ZT Holding Pte. Ltd. Alison Investments (HK) Ltd. PT Bank Resona Perdania PT Intan Teguh Sejati Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
42
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) 31 Desember 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Seri A PT Intan Teguh Sejati Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
Persentase Kepemilikan
Jumlah
214.075.822
6,20%
214.075.822.000
79.924.178
2,32%
79.924.178.000
294.000.000
8,52%
294.000.000.000
2.632.174.045 217.713.413
76,28% 6,31%
1.039.708.747.775 85.996.798.135
306.720.137
8,89%
121.154.454.115
Jumlah Saham Seri B
3.156.607.595
91,48%
1.246.860.000.025
Jumlah
3.450.607.595
100,00%
1.540.860.000.025
Jumlah Saham Seri A Saham Seri B ZT Holding Pte. Ltd. PT Bank Resona Perdania Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota dari Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai kepemilikan atas saham Perusahaan. 21. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Lokal Ekspor
186.010.126.494 66.373.029.740
202.662.877.254 96.109.822.940
Jumlah
252.383.156.234
298.772.700.194
Jumlah dan persentase penjualan kepada pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 8. Rincian penjualan kepada pelanggan yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Pihak berelasi : CV Dirgahayu Manufacturing Co. PT Andover E-Pulppaper Indonesia
33.852.457.183 727.189.136
14.462.927.588 23.390.814.773
Jumlah
34.579.646.319
37.853.742.361
43
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Pihak Ketiga San-Mic Trading (S) Pte. Ltd Esswell International
25.774.167.819 7.118.478.144
23.980.312.123 28.197.224.915
Jumlah
32.892.645.963
52.177.537.038
22. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Pemakaian bahan baku Upah langsung Penyusutan (lihat Catatan 12) Beban pabrikasi
121.283.781.860 10.269.762.322 17.173.345.167 82.287.629.053
133.053.811.221 10.365.492.345 41.233.438.895 111.173.586.117
Jumlah beban produksi Persediaan barang jadi Awal periode Banjir Ke persediaan pembungkus Akhir periode (lihat Catatan 9)
231.014.518.402
295.826.328.578
52.169.084.266 (2.634.300.606) (24.500.260.601)
58.630.729.745 (2.678.390.482 ) (58.582.756.706 )
Beban Pokok Penjualan
256.049.041.461
293.195.911.135
Persediaan barang jadi (produk medium liner) sebesar Rp 2.634.300.606 dipindahkan ke persediaan pembungkus (packing), produk tersebut bisa digunakan sebagai bahan pembungkus barang jadi. Jumlah dan persentase pembelian dari pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan 8. Rincian pembelian kepada pemasok yang nilainya secara individu melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
PT Riau Andalan Pulp and Paper Indonesia Hope Marketing, Singapura
30.281.416.865 10.643.567.996
55.478.457.687 31.116.284.998
Jumlah
40.924.984.861
86.594.742.685
23. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Penjualan dan distribusi: Ekspor Angkutan
1.543.756.037 1.016.635.614 44
30 September 2010 (Sembilan Bulan) 1.475.788.180 1.605.696.437
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN USAHA (lanjutan) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 350 juta)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
814.341.504
836.613.664
204.954.159
1.650.805.522
3.579.687.314
5.568.903.803
55.315.644.111 3.355.091.735 1.050.300.000
31.168.542.749 3.561.200.242 1.050.300.000
2.251.030.167
1.358.121.637
Sub - jumlah
61.972.066.013
37.138.164.628
Jumlah
65.551.753.327
42.707.068.431
Sub - jumlah Umum dan administrasi : Penyusutan (lihat Catatan 12) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 350 juta)
24. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan beban keuangan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Hutang lain-lain - Alison Investment Limited, Hongkong (lihat Catatan 18) Obligasi konversi (tranche B) (lihat Catatan 17)
11.716.322.384 581.925.469
-
Jumlah
12.298.247.853
-
25. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada biaya perolehannya sedangkan seluruh liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi (lihat Catatan 2d). Rincian dari aset dan liabilitas keuangan tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2011
31 Desember 2010
Aset Keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Bank yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan
2.522.232.952 82.401.996.052 70.917.308 12.037.961.372 1.120.000.000
1.311.568.530 61.049.231.610 2.339.734.264 10.248.314.211 1.120.000.000
Jumlah Aset Keuangan
98.153.107.684
76.068.848.615
% terhadap jumlah aset
4,69%
3,44%
45
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30 September 2011
31 Desember 2010
Liabilitas Keuangan Hutang usaha Beban masih harus dibayar Hutang lain-lain Pinjaman jangka panjang Kewajiban bunga ditangguhkan Hutang kepada pihak berelasi
25.947.862.760 13.170.498.786 7.196.394.108 297.775.941.195 65.172.964.388 26.469.000.000
56.735.900.875 18.184.479.207 462.233.884.384 2.020.126.217.793 313.956.796.253 26.973.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan
435.732.661.237
2.898.210.278.512
% terhadap jumlah liabilitas
69,67%
94,01%
-
-
Nilai wajar kas, bank, seluruh piutang, uang jaminan, bank yang dibatasi penggunaannya, seluruh hutang dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena merupakan akun-akun lancar yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Demikian pula halnya dengan hutang pihak berelasi yang pada dasarnya merupakan pinjaman yang dapat dilunasi sewaktu-waktu (repayable on demand). Kewajiban bunga ditangguhkan telah dicatat dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar dan sejauh ini tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya. Nilai wajar pinjaman jangka panjang dan hutang lain-lain ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan dengan menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari kedua akun tersebut.
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya menghadapi eksposur risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko keuangan) yang meliputi risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen terhadap risiko keuangan ditujukan guna meminimalisasi eksposur dan dampak keuangan yang akan merugikan Perusahaan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif. Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan: a.
Risiko Suku Bunga Risiko ini meliputi risiko terhadap arus kas yang merupakan risiko di mana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan mengalami fluktuasi akibat dari perubahan suku bunga pasar serta risiko terhadap perubahan nilai wajar. Risiko ini sangat erat kaitannya dengan struktur finansial Perusahaan di mana rasio liabilitas terhadap aset mencapai 29,87% dan 139,39%, masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. Risiko ini dikelola melalui kombinasi penetapan suku bunga tetap dan variabel yang paling optimal untuk pinjaman.
b.
Risiko Mata Uang Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur ini timbul dari transaksitransaksi usaha (termasuk pinjaman dan pendanaan) yang dilakukan dalam mata uang selain Rupiah yang menimbulkan saldo aset dan liabilitas moneter sebagai berikut:
46
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
Risiko Mata Uang (lanjutan) 30 September 2011 Mata uang asing Aset Kas dan bank Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Bank yang dibatasi penggunaannya
$AS Euro
234.904 1.216
Rp Rp
2.072.556.763 14.535.148
$AS $AS
2.348.051 288.977
Rp Rp
20.716.852.209 2.549.642.218
$AS
854.354
Rp
7.537.961.372
Rp
32.891.547.710
Jumlah Aset Liabilitas Hutang usaha – pihak ketiga
Setara rupiah
$AS Euro $AS $AS $AS
996.498 4.400 747.349 3.000.000 645.630
Rp Rp Rp Rp Rp
8.792.101.412 52.606.400 6.593.858.484 26.469.000.000 5.696.394.108
$AS $AS $AS $AS
24.000.000 9.749.965 7.386.713
Rp Rp Rp Rp
211.752.000.000 86.023.941.195 65.172.964.388
Jumlah liabilitas
Rp
410.552.865.987
Jumlah liabilitas – bersih
Rp
377.661.318.277
Beban masih harus dibayar Hutang kepada pihak berelasi Hutang lain-lain Pinjaman jangka panjang Tranche A Tranche B Tranche D Kewajiban bunga ditangguhkan
% terhadap jumlah liabilitas
60,38%
31 Desember 2010 Mata uang asing Kas dan bank Piutang usaha – pihak ketiga Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah Aset Liabilitas Hutang usaha – pihak ketiga Beban masih harus dibayar Hutang kepada pihak berelasi Hutang lain-lain
Setara rupiah
Aset $AS Euro $AS Euro
64.087 1.251 125.404 37.624
Rp Rp Rp Rp
576.207.772 14.953.489 1.127.504.397 449.834.218
$AS
719.421
Rp
6.468.314.211
Rp
8.636.814.087
Rp Rp Rp Rp Rp
40.368.850.490 13.921.355 12.726.184.716 26.973.000.000 460.733.884.384
$AS Yen $AS $AS $AS
4.489.918 126.225 1.415.436 3.000.000 51.243.898
47
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 31 Desember 2010 Mata uang asing Pinjaman jangka panjang Tranche A Tranche B Tranche D Kewajiban bunga ditangguhkan Jumlah liabilitas
$AS $AS $AS $AS
40.000.000 9.683.152 175.000.000 34.919.007
Jumlah liabilitas – bersih % terhadap jumlah liabilitas
Setara rupiah
Rp Rp Rp Rp Rp
359.640.000.000 87.061.217.793 1.573.425.000.000 313.956.796.253 2.874.898.854.991
Rp
2.866.262.040.904 92.97 %
Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2011 di atas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing Perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.869.081.488 atau 0,76%. Sejak tahun akhir 2009, kurs Rupiah terhadap Dolar AS yang telah menguat sebesar 8,8%. Manajemen meyakini bahwa hingga 12 (dua belas) bulan ke depan, pola pergerakan kurs Rupiah terhadap mata uang asing lainnya akan bervariasi dalam % rentang yang sama dengan kecenderungan menguat. Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai secara khusus untuk mengelola risiko terkait mata uang asing. Meski demikian, untuk mengurangi eksposur yang ada, Perusahaan senantiasa berupaya untuk menumbuhkan penjualan ekspor. Penjualan ekspor tersebut secara tidak langsung merupakan penyeimbang terhadap pembelian impor sehingga memberikan natural hedging bagi operasi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan dalam banyak kesempatan juga melakukan kontrakkontrak bisnis berdasarkan kurs yang tetap. c.
Risiko Kredit Risiko ini timbul ketika salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari penjualan kredit yang diberikan kepada pelanggan. Risiko ini juga timbul dari simpanan dana di bank atau bentuk investasi lainnya. Untuk meminimalisir risiko kredit yang terkait dengan piutang, Perusahaan menetapkan kebijakan kredit yang prudent di mana fasilitas kredit hanya diberikan kepada pihak-pihak yang kredibel. Hal tesebut dilakukan melalui proses verifikasi kredit yang antara lain mencakup pertimbangan atas kemampuan finansial pelanggan, catatan pembayaran/tunggakan, volume transaksi, lama waktu relasi bisnis dengan Perusahaan, reputasi pelanggan dsb. Upaya ini dilengkapi dengan senantiasa memantau saldo, sistem dan kinerja penagihan piutang secara kontinyu. Perusahaan tidak memiliki risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan pada kelompok usaha/segmen tertentu. Di samping itu, untuk meminimalisir risiko kredit terkait dengan simpanan dana atau investasi, Perusahaan memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dana pada bank atau institusi keuangan yang kredibel dan memiliki reputasi baik.
48
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko Kredit (lanjutan) Eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko ini pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, masing-masing adalah sebesar Rp 97.033.107.684 dan Rp 74.948.848.615 yang mencakup saldo dari akun-akun kas, bank, piutang dan bank yang dibatasi penggunaannya.
d.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama dimaksudkan untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas jangka pendek). Pengelolaan terhadap risiko ini mencakup manajemen kas yang mencakup hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, senantiasa memantau rencana dan realisasi arus kas, mengupayakan penagihan kredit kepada pelanggan secara tepat waktu dan sedapat mungkin mengurangi transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai. Di samping itu terkait dengan beberapa pinjaman yang telah jatuh tempo (baik untuk bunga ataupun pokok), Perusahaan telah melakukan beberapa negosiasi untuk penundaan dan restrukturisasi jadwal pembayaran guna menyesuaikan dengan kemampuan likuiditas Perusahaan. Profil jatuh tempo pinjaman Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun Jumlah
e.
362.948.905.583 362.948.905.583
31 Desember 2010 172.780.727.978 2.161.302.286.068 2.334.083.014.046
Manajemen Modal Pengelolaan terhadap aspek permodalan dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan serta mengoptimalkan manfaat dan nilai Perusahaan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Manajemen senantiasa menempuh berbagai upaya untuk memperbaiki dan menyehatkan struktur permodalan Perusahaan melalui upaya-upaya restrukturisasi pinjaman, penundaaan/penjadwalan pembayaran pinjaman, peningkatan laba usaha secara berkesinambungan dan juga rencana untuk meningkatkan setoran modal guna menutupi saldo defisit dan defisiensi modal. Dalam mengembangkan upaya-upaya tersebut, manajemen senantiasa mempertimbangkan besaran biaya modal, risiko-risiko yang terkait dan kepentingan para pemegang saham. Dengan upaya-upaya di atas, manajemen mengharapkan adanya perbaikan secara bertahap terhadap gearing rasio Perusahaan.
49
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN Manajemen menyajikan Informasi segmen menurut produk disajikan sebagai berikut: 30 September 2011 (Sembilan Bulan) Hasil Penjualan bersih Beban pokok penjualan Rugi kotor Beban usaha Rugi usaha Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Kertas Budaya
Kertas Industri
Jumlah
163.451.494.528 166.391.886.080
88.931.661.706 89.657.155.381
252.383.156.234 256.049.041.461
(2.940.391.552 ) 44.247.021.056
(725.493.675 ) 21.304.732.271
(3.665.885.227 ) 65.551.753.327
(47.187.412.608 )
(22.030.225.946 )
(69.217.638.554 )
1.230.795.949.943
657.791.891.853
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
1.888.587.841.796 204.976.201.706 2.093.564.043.502
6.295.145.950
6.875.352.833
Jumlah Liabilitas
13.170.498.783 612.281.709.164 625.452.207.947
Informasi Segmen Lainnya Penyusutan
41.090.053.268
31.398.936.010
72.488.989.278
30 September 2010 (Sembilan Bulan) Hasil Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Rugi usaha Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Kertas Budaya
Kertas Industri
Jumlah
156.445.628.036 155.799.182.402
142.327.072.158 137.396.728.733
298.772.700.194 293.195.911.135
646.445.634 22.232.948.793
4.930.343.425 20.474.119.638
5.576.789.059 42.707.068.431
(15.543.776.213)
(37.130.279.372)
711.439.666.160
2.103.031.740.899 278.708.863.741
(21.586.503.159 )
1.391.592.074.739
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
2.381.740.604.640
5.697.749.973
7.013.732.267
Jumlah Liabilitas
12.711.482.240 3.111.787.455.731 3.124.498.937.971
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
41.034.458.345
31.367.523.300
Adapun informasi menurut segmen wilayah geografis adalah sebagai berikut:
50
4.885.738.996 72.401.981.644
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 September 2011 (Sembilan Bulan)
Indonesia Hasil Penjualan bersih
Timur Tengah dan Afrika
Asia
Lain-lain
Jumlah
183.165.948.524 194.758.931.899
55.852.776.275 48.455.860.232
12.261.566.927 11.908.720.386
1.102.864.508 925.528.944
252.383.156.234 256.049.041.461
Beban usaha
(11.592.983.375) (51.228.075.122)
7.396.916.043 (11.074.620.005)
352.846.541 (3.027.424.332)
177.335.564 (221.633.868)
(3.665.885.227) ( 65.551.753.327)
Rugi usaha
(62.821.058.497)
(3.677.703.962)
(2.674.577.791)
(44.298.304)
(69.217.638.554)
Beban pokok penjualan Laba (rugi) kotor
30 September 2010 (Sembilan Bulan)
Indonesia
Asia
Timur Tengah dan Afrika
Lain-lain
Jumlah
Hasil Penjualan bersih
202.662.877.298
64.868.724.957
30.516.870.085
724.227.854
298.772.700.194
Beban pokok penjualan
200.629.709.802
59.975.131.555
31.962.708.738
628.361.040
293.195.911.135
2.033.167.496
4.893.593.402
(1.445.838.653)
95.866.814
5.576.789.059
Beban usaha
(30.296.585.721)
(7.757.023.839)
(4.566.584.233)
(86.874.638)
(42.707.068.431)
Rugi usaha
(28.263.418.225)
(2.863.430.437)
(6.012.422.886)
8.992.176
(37.130.279.372)
Laba (rugi) kotor
28. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN USAHA Selama tahun 2010, harga pulp mengalami gejolak peningkatan sehingga mencapai titik tertinggi di level $AS 900/ton. Hal serupa juga diikuti oleh harga kertas daur ulang. Di sisi lain, Perusahaan mengalami keterbatasan daya saing di mana Perusahaan masih bertumpu kepada suplai gas alam dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang lebih mahal dibanding bahan bakar batu bara. Selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk di tahun 2010, harga gas dari PGN mengalami peningkatan yang tentunya akan membebani biaya produksi Perusahaan. Di sisi lain, suplai gas hanya bisa diperoleh dari PGN untuk wilayah Jawa Timur sehingga menimbulkan risiko kelancaran produksi Perusahaan. Selanjutnya pada sembilan bulan pertama tahun 2011 harga pulp dan kertas daur ulang rata-rata mengalami penurunan sekitar 6% namun hal ini tidak menurunkan beban produksi perusahaan secara signifikan. Dengan kondisi tersebut, tim manajemen Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan sumber energinya ke Steam Turbine dengan bahan bakar batu bara untuk menghasilkan listrik dan uap. Dengan kondisi keuangan yang ketat, Perusahaan akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan berikut : 1.
Kerjasama dengan pihak eksternal, dimana pihak eksternal akan melakukan investasi untuk pembangunan Steam Turbine, sedangkan Perusahaan akan membeli listrik dan uap untuk digunakan di dalam proses produksi kertas.
2.
Perusahaan menjajaki kemungkinan untuk bisa mendapatkan pinjaman untuk mendanai Steam Turbine tersebut.
Dari kedua opsi tersebut di atas, Perusahaan berharap opsi pertama dapat terealisasi sehingga tidak membebani arus kas Perusahaan.
51
PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2011 Dan 31 Desember 2010 Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI BARU Standar dan Interpretasi Akuntansi Keuangan baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun sampai dengan tanggal laporan keuangan belum efektif adalah sebagai berikut: Berlaku efektif 1 Januari 2012 : -
PSAK No.10 (Revisi 2010) PSAK No.18 (Revisi 2010) PSAK No.24 (Revisi 2010) PSAK No.34 (Revisi 2010) PSAK No.46 (Revisi 2010) PSAK No.53 (Revisi 2010) PSAK No.60 (Revisi 2010) PSAK No.61 (Revisi 2010)
: : : : : : : :
- ISAK No.13 - ISAK No.15
: :
- ISAK No.18
:
- ISAK No.20
:
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing* Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya Imbalan Kerja Kontrak Konstruksi Pajak Penghasilan Pembayaran Berbasis Saham Instrumen Keuangan: Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya Negeri Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
* Penerapan dini diperkenankan Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan. 30. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 27 Oktober 2011.
52