PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
ISI
PT SUMMIT OTO FINANCE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
HAL/ PAGE
CONTENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ---------------------------------------
1-2
INDEPENDENT AUDITOR’S ----------------------------------------------- REPORT
NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 --------
3-4
BALANCE SHEETS ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
5
STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
6
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEARS ENDED ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
7
STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
8 - 86
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
LAPORAN LABA RUGI TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 ------LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 ------LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 ------CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 -------
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
No.: L.09 - 4043 - 10/III.22.001
No.: L.09 - 4043 - 10/III.22.001
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Summit Oto Finance:
The Shareholders, The Board of Commissioners and Directors PT Summit Oto Finance:
Kami telah mengaudit neraca PT Summit Oto Finance (“Perseroan”) tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying balance sheets of PT Summit Oto Finance (“the Company”) as of 31 December 2009, 2008 and 2007, and the related statements of income, changes in shareholders’ equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Summit Oto Finance tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Summit Oto Finance as of 31 December 2009, 2008 and 2007, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
1
PT SUMMIT OTO FINANCE NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT SUMMIT OTO FINANCE BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
2007
ASET Kas dan setara kas - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 301.182 pada tahun 2009 (2008: Rp 208.173; 2007: Rp 148.073)
ASSETS 2a,2e,5 2d,29
2e,2f,2g,6
Cash and cash equivalents 714.589
Piutang lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi penyisihan akumulasi penyusutan sebesar Rp 126.362 pada tahun 2009, (2008: Rp 93.462; 2007: Rp 63.130) Aset lain-lain - bersih - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga
JUMLAH ASET
603.803
Related parties Third parties -
Consumer financing receivables net of allowance for impairment losses of Rp 301,182 in 2009 (2008: Rp 208,173; 3.547.128 2007: Rp 148,073)
7.233.796
4.974.860
-
-
3.217
Net investment in finance lease - net
4.463
287.619
4.071
Derivative assets held for risk management
Penanaman neto sewa guna usaha - bersih Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
242.460 1.112.813
2e,2n,13
Other receivables
2e,7 2d,29
2.046 72.678
1.295 48.100
1.626 30.940
2p,27
22.142
41.420
43.831
Deferred tax assets - net
55.635
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 126,362 in 2009, (2008: Rp 93,462; 2007: Rp 63,130)
2i,8
74.770
70.443
2h,2j,9 2d,29
Related parties Third parties -
Other assets - net 4.200 83.920
4.032 87.959
3.450 64.834
8.212.604
6.871.001
4.358.535
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Related parties Third parties -
TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3
PT SUMMIT OTO FINANCE NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Lanjutan) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT SUMMIT OTO FINANCE BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Continued) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2008
2009
2007 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Pinjaman yang diterima - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang obligasi - setelah dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp 12.100 pada tahun 2009 (2008: Rp 4.403; 2007: Rp 13.081) Hutang pajak Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga
LIABILITIES 2e,10 2d,29
Borrowings 366.120) 3.235.846)
82.125 3.136.689
122.838 1.088.916
Related parties Third parties -
1.446.400)
1.345.597
1.986.919
Bonds payable - net of unamortized bonds issuance costs of Rp 12,100 in 2009 (2008: Rp 4,403; 2007: Rp 13,081)
2p,12
65.014)
43.971
7.608
Taxes payable
2e,2n,13
145.851)
13.061
23.880
Derivative liabilities held for risk management
2e,2k,11
2e,14
Accrued expenses
2d,29
256) 114.159)
1.182 69.139
1.810 35.598
Kewajiban imbalan pasca-kerja
2m,26
25.516)
15.769
10.567
Obligation for postemployment benefits
Kewajiban lain-lain
2e,15
481.993)
161.590
66.875
Other liabilities
5.881.155
4.869.123
3.345.011
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS
Related parties Third parties -
SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 12.000.000 saham (2008 dan 2007: 2.000.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.251.458 saham (2008 dan 2007: 1.890.358 saham)
16
1.625.729)
945.179
Agio saham
17
159.450)
-
-
Additional paid-in capital
Uang muka pembayaran saham
17
-)
840.000
-
Advances for share capital payments
18
81.080) 494.646)
170.625
-) 89.545)
2c,2n,13
(29.456)
46.074
(21.200)
JUMLAH EKUITAS
2.331.449)
2.001.878
1.013.524
Retained earnings Appropriated Unappropriated Cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges - net TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8.212.604)
6.871.001
4.358.535
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya (Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - bersih
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Share capital - par value at Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share Authorized capital - 12,000,000 shares (2008 and 2007: 2,000,000 shares) Fully issued and paid-up capital - 3,251,458 shares (2008 and 2007: 1,890,358 945.179 shares)
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN LABA-RUGI TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio Pendapatan sewa guna usaha pembiayaan Pendapatan bunga Pendapatan pemulihan (tambahan) penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih - bersih Pendapatan lain-lain
2007
1.275.208)
1.044.012
2e,2f,19b
230.184)
105.792
166.406
2l,33
-) 63.333)
117 30.048
3.229 29.745
1.856) 578.221)
(2.429) 415.273
7.645 297.252
Reversal of (addition) allowance for decline in value of foreclosed assets - net Other income
2.453.157)
1.824.009)
1.548.289
TOTAL INCOME
2d,2k,2l,20,29,33
(598.892)
(408.130)
(394.065)
2m,22
(420.737)
(309.578)
(229.340)
2g,6 2d,21,29,33
(295.272) (13.335)
(242.755) (16.694)
(224.928) (21.439)
2d,2i,23,29 2j,25,33
(359.181) (135.536)
(179.083) (524.658)
(134.782) (479.602)
EXPENSES Interest expenses Salaries and employees’ benefits Addition allowance for impairment losses - net Other financial charges General and administrative expenses Other expense
(1.822.953)
(1.680.898)
(1.484.156)
TOTAL EXPENSES
630.204)
143.111)
64.133)
INCOME BEFORE TAX
2j,9 2c,2l,24,33
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
2p,27,33
LABA BERSIH Laba Bersih per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)
2008
1.579.563)
2e,2f,2l,19a
JUMLAH BEBAN
(BEBAN)/PENGHASILAN PAJAK Kini: - Pajak final - Pajak non-final Tangguhan
2009
INCOME Consumer financing income - net Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio Finance lease income Interest income
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN Beban bunga Gaji dan tunjangan karyawan Tambahan penyisihan kerugian penurunan nilai - bersih Beban keuangan lainnya Beban umum dan administrasi Beban lain-lain
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2q,28
INCOME TAX (EXPENSE)/ BENEFITS Current: - Final tax - Non-final tax Deferred
(12.666) (167.192) (45.245) (225.103)
(6.010) (69.759) 13.738 (62.031)
(5.949) (28.456) 18.629 (15.776)
405.101)
81.080
48.357
NET INCOME
133.935)
42.892
25.581
Basic Earnings per Share (in whole Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
(Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - bersih/ Cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges - net
Saldo laba/ Retained earnings
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2007 Laba bersih tahun berjalan Bagian yang efektif dari lindung nilai arus kas, bersih
2c,2n,13
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 Uang muka pembayaran saham
17
Laba bersih tahun berjalan Bagian yang efektif dari lindung nilai arus kas, bersih
2c,2n,13
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Modal saham/ Share capital
Agio saham/ Additional paid-in capital
Uang muka pembayaran saham/ Advance for share capital payments
Jumlah ekuitas/ Total shareholders’ equity
945.179)
-
-)
-
41.188)
(46.770)
939.597)
Balance as of 1 January 2007
-)
-
-)
-
48.357)
-
48.357)
Net income for the year
-)
-
-)
-
-)
25.570
25.570)
Effective portion of cash flows hedges, net
945.179)
-
-)
-
89.545)
(21.200)
1.013.524)
Balance as of 31 December 2007
-)
-
840.000)
-
-)
-
840.000)
Advances for share capital payments
-)
-
-)
-
81.080)
-
81.080)
Net income for the year
-)
-
-)
-
-)
67.274
67.274)
Effective portion of cash flows hedges, net
945.179)
-
840.000)
-
170.625)
46.074
2.001.878)
Balance as of 31 December 2008
Setoran modal saham
17
680.550)
159.450
(840,000)
-
-)
--
-)
Share capital payments
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya
18
-)
-
-)
81.080
(81.080)
-)
--
Appropriation of retained earnings
-)
-
-)
-
405.101)
-
405.101)
Net income for the year
-)
-
-)
-
-)
(75.530)
(75.530)
Effective portion of cash flows hedges, net
1.625.729)
159.450
-)
81.080
494.646
(29.456)
2.331.449)
Balance as of 31 December 2009
Laba bersih tahun berjalan Bagian yang efektif dari lindung nilai arus kas, bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
2c,2n,13
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
2007 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari :
Cash received from:
Transaksi pembiayaan konsumen Transaksi pembiayaan konsumen sehubungan dengan penerusan kredit dan penjualan portofolio Penjualan agunan yang diambil alih Sewa guna usaha pembiayaan Denda keterlambatan pembayaran dari pelanggan
24
6.692.046)
5.199.187
4.626.833
1.901.060)
1.005.280
1.195.851)
263.766) -)
201.739 3.285
352.829) 43.014)
Consumer financing transactions Consumer financing income through channeling and sale of portfolio Sale of foreclosed assets Finance lease Penalties on late payment from customers
80.772)
62.276
42.029)
Pendapatan bunga
50.666)
22.781
21.240)
Interest income
Pendapatan keuangan
25.555 40.084
3.653)
Financial income
Pendapatan lain-lain
-) 68.868)
Jumlah penerimaan kas
9.057.178)
6.560.187
6.285.449
(7.399.592)
(5.154.213)
(3.450.303)
Pengeluaran kas untuk/kepada: Transaksi pembiayaan konsumen Pihak lain sehubungan dengan transaksi penerusan kredit
Other income Total cash received Cash disbursements for/to: Consumer financing transactions Other parties in relation to credit channeling transactions
(1.454.933)
(1.496.793)
(1.916.411)
Beban usaha
(553.823)
(410.796)
(320.880)
Beban bunga
(436.621)
(257.061)
(91.737)
Interest expenses
Pembayaran premi asuransi
(226.807)
(170.393)
(114.437)
Payment of insurance premiums
Beban keuangan
(160.065) (94.037)
(67.601)
(99.644) -
Financial charges
(10.325.878)
(7.556.857)
(5.993.412)
Total cash disbursements
(150.197)
(63.053)
(93.453)
Payment of income taxes
(1.418.897)
(1.059.723)
198.584)
Net cash (used in) provided by operating activities
Beban lain-lain Jumlah pengeluaran kas Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Other expenses
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
566) (38.217)
421 (46.090)
8 (8.960)
(37.651)
(45.669)
(8.952)
Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Net cash used in investing
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman dari bank Pelunasan pinjaman bank Hasil penerbitan obligasi Pembayaran beban emisi obligasi Pembayaran bunga hutang obligasi Penerimaan dari uang muka pembayaran saham Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Operating expenses
activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans
1.973.324)
3.117.651
3.509.781
(1.282.001)
(1.441.639)
(4.036.432)
Repayment of bank loans
1.144.180)
-
1.000.000
Cash proceeds from bonds issuance
(1.000.000)
(650.000)
(15.285)
Payment of bonds issuance costs
-)
-
-)
840.000
835.503)
1.866.012
17
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(195.368) Payment of interest on bonds payable Proceeds from advances for share capital payments Net cash provided by financing 262.696 activities
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
7
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
2007
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(621.045)
760.620)
452.328)
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
1.355.273)
603.803)
151.429)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF THE YEAR
PENGARUH FLUKTUASI KURS MATA UANG ASING PADA KAS DAN SETARA KAS
(19.639)
(9.150)
46)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATION ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN (lihat Catatan 5)
714.589)
1.355.273)
603.803)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF THE YEAR (see Note 5)
SKEDUL TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Perolehan aset tetap yang berasal dari agunan yang diambil alih
SUPPLEMENTARY SCHEDULE Non-cash investing activities: 126)
272)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
86)
Acquisition of fixed assets which came from foreclosed assets
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
8
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and General Information
PT Summit Oto Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Summit Sinar Mas Finance, berdasarkan akta No. 214 tanggal 20 September 1990, yang diubah dengan akta No. 194 tanggal 22 Oktober 1990 yang keduanya dibuat dihadapan Mudofir Hadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusan No..C2-6214.HT.01.01.TH.90 tanggal 30 Oktober 1990, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No..865/Not/1990/PN.JKT.SEL tanggal 7 Nopember 1990 serta telah dimuat dalam Tambahan No. 5041 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990.
PT Summit Oto Finance (“the Company”), formerly PT Summit Sinar Mas Finance, was established based on notarial deed No. 214 dated 20 September 1990 as amended by notarial deed No. 194 dated 22 October 1990, of Mudofir Hadi, S.H., notary public in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently Ministry of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-6214.HT.01.01.TH.90 dated 30 October 1990, registered at the South Jakarta District Court under No. 865/Not/1990/ PN.JKT.SEL dated 7 November 1990 and was published in Supplement No. 5041 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 99 dated 11 December 1990.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir yang dilakukan sampai dengan 31 Desember 2009 adalah dengan akta No. 171 tanggal 23 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
The Company’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment until 31 December 2009 was effected by notarial deed No. 171 dated 23 December 2008 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, where the Company’s shareholders resolved the following:
1. Peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000 [2.000.000 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
1. Increase the Company’s authorized capital from Rp 1,000,000 [2,000,000 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
2. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp 945.179 [1.890.358 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 1.625.729 [3.251.458 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
2. Agreed to increase the Company’s issued and paid-up share capital from Rp 945,179 [1,890,358 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 1,625,729 [3,251,458 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
3. Peningkatan modal tersebut ditempatkan dan disetor oleh Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 578.468 yang terdiri dari 1.156.935 (nilai penuh) saham dan PT Summit Auto Group sebesar Rp 102.082 yang terdiri dari 204.165 (nilai penuh) saham.
3. Agreed that the increase in issued and paidup share capital was contributed by Sumitomo Corporation, Japan amounted to Rp 578,468 which consists of 1,156,935 (full amount) shares and PT Summit Auto Group amounted to Rp 102,082 which consists of 204,165 (full amount) shares.
Akta perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU06284.AH.01.02 TH.2009 tanggal 5 Maret 2009.
This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU06284.AH.01.02.TH.2009 dated 5 March 2009.
9
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
GENERAL INFORMATION (Continued) a.
Establishment and General Information (Continued)
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 1601/KMK.013/1990 tanggal 28 Desember 1990 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. KEP-243/KM.6/2003 tanggal 30 Juni 2003. Perseroan saat ini bergerak dalam bidang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen, dan memulai kegiatan pembiayaan sepeda motor pada tahun 2003.
The Company obtained its business license as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 1601/KMK.013/1990 dated 28 December 1990 which was changed with Decision Letter No. KEP-243/KM.6/2003 dated 30 June 2003. The Company is currently engaged in leasing and consumer financing, and commenced motorcycle financing operation in 2003.
Perseroan berdomisili di Gedung Summitmas II, Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta, Indonesia, dan memiliki 117 jaringan usaha yang terdiri dari cabang, titik pelayanan dan titik penghubung yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
The Company’s registered office is located at the 8th Floor of Summitmas II Building, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta, Indonesia, with 117 business networks which consist of branches, service points and satellites throughout Indonesia.
Perseroan, melalui pemegang saham mayoritasnya, Sumitomo Corporation, Jepang, merupakan bagian dari Sumitomo Corporation Group. Sumitomo Corporation Group memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia.
The Company, through its majority shareholder, Sumitomo Corporation, Japan, is ultimately part of the Sumitomo Corporation Group. The Sumitomo Corporation Group has subsidiaries and affiliates throughout the world.
Penawaran Umum Obligasi
b.
Public Offering of Bonds
Pada tanggal 7 Mei 2009, 26 Pebruari 2007 dan 27 Pebruari 2006, Perseroan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”), sekarang bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) melalui surat No. S3592/BL/2009 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance III Tahun 2009, No. S-874/BL/2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance II Tahun 2007 dan No. S-463/PM/2006 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance I Tahun 2006.
On 7 May 2009, 26 February 2007 and 27 February 2006, the Company obtained the Notice of Effective from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”), currently the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“Bapepam-LK”), through its letter No. S-3592/BL/2009 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds III Year 2009, No. S-874/BL/2007 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds II Year 2007 and No. S-463/PM/2006 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds I Year 2006.
Pada tanggal 15 September 2009, Perseroan menerbitkan Obligasi Summit Oto Finance yang Tidak Dijamin - Seri Pertama, dengan The Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai pembeli dan The Sumitomo Mitsui Banking Corporation - cabang Singapura sebagai penjamin. Obligasi tersebut diterbitkan di Jepang dan tidak dapat dialihkan kepada orang yang bertempat tinggal di Indonesia atau warga negara Indonesia yang tidak bertempat tinggal di Indonesia.
On 15 September 2009, the Company issued Summit Oto Finance Unsecured Bonds - First Series, with The Sumitomo Mitsui Banking Corporation as the purchaser and The Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore branch as the guarantor. These bonds were issued in Japan and are not transferable to any persons who are residents of Indonesia or Indonesian citizen who are not residing in Indonesia.
10
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (Lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi (Lanjutan) Nama obligasi/Bonds Summit Oto Finance I seri/series A Summit Oto Finance I seri/series B Summit Oto Finance I seri/series C Summit Oto Finance II seri/series A Summit Oto Finance II seri/series B Summit Oto Finance II seri/series C Summit Oto Finance III seri/series A Summit Oto Finance III seri/series B Summit Oto Finance III seri/series C Summit Oto Finance yang Tidak Dijamin/Unsecured - Seri Pertama/First Series
c.
GENERAL INFORMATION (Continued) b.
Public Offering of Bonds (Continued)
Nilai nominal/ Nominal amount
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate
300.000 350.000 350.000 300.000 350.000 350.000 200.000 35.000 365.000 JPY 5.000.000.000
13,22% 13,06% 12,89% 8,35% 8,65% 8,91% 13,50% 14,25% 15,25% TIBOR enam bulan Yen Jepang/Six-month Japanese Yen TIBOR
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 9 Maret/March 2008 9 September/September 2008 9 Maret/March 2009 8 Maret/March 2009 8 September/September 2009 8 Maret/March 2010 24 MeiMay 2010 19 Mei/May 2011 19 Mei/May 2012 14 September/September 2012
Semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia [Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (lihat Catatan 11)].
All of the bonds issued were listed in Indonesia Stock Exchange [On 30 November 2007, Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange have merged becoming Indonesia Stock Exchange (see Note 11)].
Wali amanat sehubungan dengan penawaran umum Obligasi I, II dan III ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is the trustee in connection with Bonds I, II and III.
Komisaris dan Direksi
c.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners and Directors As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company’s composition of Board of Commissioners and Board of Directors was as follows:
2009 Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners : : : :
Makoto Sato Masayoshi Tominaga Shingo Hosotani Murniaty Santoso
: : : :
Board of Directors
Direksi Presiden Direktur Direktur Pemasaran Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan Administrasi
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
: :
Djohan Marzuki Ken Kitahara
: :
:
Nugroho Triko Pramono
:
11
President Director Marketing Director Human Resources, General and Administrative Director
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (Lanjutan) c.
1.
Komisaris dan Direksi (Lanjutan)
GENERAL INFORMATION (Continued) c.
Board of Commissioners and Directors (Continued)
2008 Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Makoto Sato Masayoshi Tominaga Shingo Hosotani Murniaty Santoso
: : : :
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan Administrasi Direktur Pemasaran
: : :
Djohan Marzuki Satoru Mori Ken Kitahara
: :
: :
Nugroho Triko Pramono Frengkie Natawijaya
: :
President Director Finance Director Marketing Director Human Resources, General and Administrative Director Marketing Director
2007 Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Makoto Sato Masayoshi Tominaga Tatsuya Miki Murniaty Santoso
: : : :
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia, Umum dan Administrasi Direktur Pemasaran
: :
Djohan Marzuki Satoru Mori
: :
: :
Nugroho Triko Pramono Frengkie Natawijaya
: :
Beban gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun 2009, 2008 dan 2007, masing-masing sebesar Rp 13.066, Rp 9.054 dan Rp 8.565. d.
President Director Finance Director Human Resources, General and Administrative Director Marketing Director
Total salaries and employees’ benefits paid to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors in 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 13,066, Rp 9,054 and Rp 8,565, respectively.
Komite Audit dan Manajemen Risiko
d.
Susunan Komite Audit dan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Audit and Risk Management Committee The composition of the Audit Committee and Risk Management Committee as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was as follows:
2009 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Audit Committee : : :
Murniaty Santoso Jovial Irina Nurulita Licyll Utama
: : :
Komite Manajemen Risiko Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member Risk Management Committee
: : :
Murniaty Santoso Masayoshi Tominaga Kenji Murakami
12
: : :
Chairman Member Member
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (Lanjutan)
1.
d. Komite Audit dan Manajemen Risiko …………. (Lanjutan)
GENERAL INFORMATION (Continued)
d. Audit and Risk Management Committee ………….(Continued) 2008
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Audit Committee : : :
Murniaty Santoso Jovial Irina Nurulita Licyll Utama
: : :
Komite Manajemen Risiko Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member Risk Management Committee
: : :
Murniaty Santoso Masayoshi Tominaga Kenji Murakami
: : :
Chairman Member Member
2007 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Audit Committee : : :
Murniaty Santoso Jovial Irina Nurulita Licyll Utama
: : :
Komite Manajemen Risiko Ketua Anggota Anggota
2.
Chairman Member Member Risk Management Committee
: : :
Murniaty Santoso Masayoshi Tominaga Hajime Kawamura
: : :
Chairman Member Member
e.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan mempunyai masing-masing 5.928, 4.992 dan 3.340 orang karyawan tetap.
e.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company had 5,928, 4,992 and 3,340 permanent employees, respectively.
f.
Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010.
f.
The Company’s management is responsible for the preparation of this financial statements which were completed on 22 March 2010.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, were as follows:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Basis for preparation of financial statements The financial statements are prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and Bapepam Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” which is an appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
13
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basis for preparation of financial statements (Continued)
Laporan keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements are presented in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali ditentukan secara khusus. Laporan keuangan ini disusun atas dasar akrual, kecuali denda dari pelanggan dan pendapatan bunga dari piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari yang diakui pada saat kas diterima.
The financial statements are prepared based on the historical cost concept, except otherwise specified. The financial statements were prepared on the accrual basis, except for penalties from customers and interest income from consumer financing receivables which are overdue for more than 120 days which are recorded on a cash basis.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of 3 months or less, as long as they are not being pledged as collaterals for borrowings nor restricted.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
b.
Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, taksirantaksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi: - penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang dilaporkan;
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect: -
the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses;
- jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
-
the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements;
-
-
the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan.
yang
Meskipun taksiran-taksiran ini berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan terkini, hasil aktual mungkin berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and actions, actual results may differ from those estimates.
14
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b.
c.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian taksiran dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntasi yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan di Catatan 4.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have the most significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c.
Foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk laba dan rugi selisih kurs yang timbul dari penjabaran kembali lindung nilai atas arus kas yang memenuhi kualifikasi, yang diakui langsung di ekuitas.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at balance sheet date. The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of income for the year, except for the foreign exchange gains and losses arising on the retranslation of a qualifying cash flow hedge, which are recognized directly in shareholders’ equity.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gains or losses on monetary items is the diferrence between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kurs nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the exchange rates used were as follows (in whole Rupiah):
2009 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang
2008 9.400 10.170
2007 10.950 12.123
15
9.419 8.307
US Dollar 1 Japanese Yen 100
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d.
e.
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
2.
yang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions with related parties
Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam mengungkapkan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The Company adopts Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7 “Related Party Disclosures” to disclose transactions with related parties.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transactions and balance of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Aset dan kewajiban keuangan
e.
Financial assets and liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang karyawan, piutang bunga, piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) dan derivatif untuk tujuan manajemen risiko. Kewajiban keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima, hutang obligasi, bunga yang masih harus dibayar, hutang premi asuransi, hutang usaha, uang muka dari investor dan derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, employee receivables, interest receivables, receivables from PT Pos Indonesia (Persero) and derivatives held for risk management. The Company’s financial liabilities consist of borrowings, bonds payable, accrued interest, insurance premium payables, accounts payable, advances from investor and derivatives held for risk management.
Perseroan telah memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2009. Perseroan telah menerapkan PSAK Revisi tersebut di atas secara prospektif.
The Company has decided to early adopt SFAS No. 50 (Revision 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revision 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” effective on 1 January 2009. The Company has applied those revised SFASs prospectively.
Penjelasan atas dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Perseroan dijelaskan pada Catatan 34.
An explanation of how the transition to SFAS No. 50 (Revision 2006) and SFAS No. 55 (Revision 2006) has affected the reported financial position, results of operations and cash flows of the Company is discussed in Note 34.
e.1 Klasifikasi
e.1
Classification
Sejak tanggal 1 Januari 2009, pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali derivatif untuk tujuan menajemen risiko) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Starting 1 January 2009, the Company classifies all of its financial assets (except for derivatives held for risk management) as loans and receivables at initial recognition. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangannya (kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko) dikelompokkan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
At initial recognition, all of its financial liabilities (except for derivatives held for risk management) are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
16
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
2.
Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
e.2. Pengakuan
Financial assets and liabilities (Continued) e.2
Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan kewajiban keuangan pada tanggal aset dan kewajiban keuangan tersebut diperoleh.
The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan tersebut. Aset keuangan Perseroan yang dikelompokkan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2e.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen/pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Hingga tanggal 31 Desember 2008, seluruh biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Up to 31 December 2008, all transaction costs were charged to the statement of income as incurred.
The Company’s financial assets classified as loans and receivables are carried at amortized cost (see Note 2e.5) using the effective interest method. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and were recorded as part of consumer financing income/interest income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
e.3 Penghentian pengakuan
e.3
Derecognition The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. Perseroan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognized a financial liability when its contractual obligation are discharged or cancelled or expire.
17
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
2.
Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
e.3 Penghentian pengakuan (Lanjutan)
Financial assets and liabilities (Continued) e.3
Derecognition (Continued)
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substantial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan dari nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, it derecognizes the asset if control over the asset is lost. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferment asset.
Dalam beberapa transaksi, seperti transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen dan transaksi penerusan kredit, Perseroan masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu (fee). Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan jika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset atau kewajiban diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau jika imbalan (fee) tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (kewajiban). Transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen dan transaksi penerusan kredit dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2f.
In certain transactions, such as sale of consumer financing receivables portfolio and credit channeling transactions, the Company retains rights to service a transferred financial asset for a fee. The transferred asset is derecognized in its entirety if it meets the derecognition criteria. An asset or liability is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses (asset) or is less than adequate for performing the service (liability). The sale of consumer financing receivables portfolio and credit channeling transactions are accounted for based on the accounting policies described in Note 2f.
Perseroan juga menghentikan pengakuan aset tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company also derecognizes certain assets when its charges off balances pertaining to the assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been chargedoff is recorded as other income.
e.4 Saling hapus
e.4
Offsetting
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the balance sheet when and only when, there is legally enforceable rights to offset the amounts and an intention to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
18
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
2.
Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e.5
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Pengukuran biaya perolehan diamortisai
Financial assets and liabilities (Continued) e.5
Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization, using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai. e.6 Pengukuran nilai wajar
e.6
Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability is settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktuwaktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penempatan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (riskreturn) yang melekat pada instrumen keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the riskreturn factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
19
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
2.
Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
e.6 Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
e.6 Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. f.
Financial assets and liabilities (Continued)
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e. the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e. without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
Akuntansi pembiayaan konsumen
f.
Accounting for consumer financing
Hingga tanggal 31 Desember 2008, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi dengan bagian yang dibiayai pihak lain melalui transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan kerugian penurunan nilai.
Up to 31 December 2008, consumer financing receivables are stated at the sum of total installments, less amounts financed by other parties through credit channeling and sale of portfolio transactions, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Sejak tanggal 1 Januari 2009, piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2e.2 dan 2e.5).
Starting 1 January 2009, consumer financing receivables is classified as loans and receivables, which is measured at amortized cost (see Notes 2e.2 and 2e.5).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan tingkat pengembalian efektif dari piutang pembiayaan konsumen bersih.
Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from consumers and the principal amount financed, which is recognized as income over the term of the contract based on effective rate of return on the net consumer financing receivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of the existing consumer financing contract and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Pendapatan pembiayaan konsumen atas piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 120 hari (“piutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo”) diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima (cash basis). Hingga tanggal 31 Desember 2008, pendapatan pembiayaan konsumen yang telah diakui tetapi belum tertagih atas piutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo tersebut dibatalkan pengakuannya.
Consumer financing income on consumer financing receivables which installments are overdue for more than 120 days (“overdue consumer financing receivables”) is recognized only when it is actually collected (cash basis). Up to 31 December 2008, any consumer financing income recognized but not collected on overdue consumer financing receivables is reversed.
20
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
2.
Akuntansi pembiayaan konsumen (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Accounting for consumer financing (Continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak lain dalam rangka transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio.
Consumer financing income is presented net of amount belong to other parties in relation to credit channeling and sale of portfolio transactions.
Dalam transaksi penerusan kredit, Perseroan mengalihkan pokok piutang pembiayaan konsumen kepada investor sebesar jumlah dana yang diterima dari investor. Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian penerusan kredit dengan penyedia fasilitas penerusan kredit. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada konsumen dengan tingkat bunga yang ditetapkan penyedia fasilitas penerusan kredit diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit di laporan laba rugi tahun berjalan. Dalam transaksi penjualan portofolio, selisih antara harga jual kepada investor dengan nilai buku piutang yang dialihkan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen melalui penjualan portofolio di laporan laba rugi tahun berjalan.
In credit channeling transactions, the Company transfers the principal of consumer financing receivables to investors at the same amount of the total funds received from investors. The Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the credit channeling agreement with the credit channeling facility provider. The difference between the interest charged to the consumers and the interest charged by the credit chanceling facility provider is recognized as consumer financing income through credit channeling in the current year statement of income. In the sale of portfolio transactions, the difference between the sales price to investors and the carrying amount of receivables sold is recognized as consumer financing income through sale of portfolio in the current year statement of income.
Seluruh transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio yang dilakukan Perseroan dilakukan dengan skema tanpa tanggung renteng (without recourse), dimana Perseroan tidak membukukan aset dan kewajiban dari transaksi tersebut.
All credit channeling and sale of portfolio transactions entered into by the Company were without recourse scheme, in which the Company does not recognize assets and liabilities related to those transactions.
g. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
g. Identification and measurement of impairment
Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perseroan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each balance sheet date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company’s financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tesebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
21
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
g.
g. Identification and measurement of impairment ………….(Continued)
h.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Perseroan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumennya secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik kredit yang sejenis.
The Company considers evidence of impairment for consumer financing receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables have similar credit risk characteristics.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.
In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. Losses are recognized in statement of income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through statement of income.
Pinjaman dan piutang yang menurut manajemen tidak dapat ditagih lagi, saldonya dihapusbukukan. Penerimaan atas pinjaman dan piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Loans and receivables which are deemed by management to be definitely uncollectible are written-off. Collection of loans and receivables which had been written-off is recorded as other income.
Beban dibayar dimuka
h.
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the period of benefits using the straight-line method.
Aset tetap
i.
Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan (pengukuran awal) setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Fixed assets, except for land, are stated at cost (initial measurement), less accumulated depreciation and impairment losses.
Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya.
Cost includes expenditures directly attributable to the acquisition of fixed assets. After initial recognition, fixed assets are measured using the cost model.
22
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Fixed assets (Continued)
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan jika lebih tepat, pada setiap tanggal neraca, untuk memastikan bahwa nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation methods of fixed assets are reviewed and adjusted as appropriate, at each balance sheet date, to ensure that they reflect the expected economic benefits derived from these assets.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
All fixed assets, except for land, are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Prasarana Kendaraan bermotor, peralatan kantor, perabot kantor dan komputer
:
3
:
:
4-5
:
Leasehold improvements Motor vehicles, office equipment, furniture and fixtures and computers
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the current year statement of income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of the assets are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the balance sheet, and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Akumulasi beban konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai konstruksi dalam penyelesaian. Beban tersebut direklasifikasi ke aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal tersebut.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction is completed and the assets are ready for their intended use. Depreciation is charged from such date.
Aset
asetaset
23
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) j.
k.
2.
Agunan yang diambil alih
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Agunan yang diambil alih dalam rangka penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi pada saat pengambilalihan, dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih setelah dikurangi estimasi beban pelepasan. Selisih lebih antara saldo piutang yang tidak dapat ditagih dengan nilai bersih agunan yang diambil alih yang dapat direalisasi tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed assets acquired in conjunction with settlement of consumer financing receivables are stated at their net realizable value, less allowance for decline in value of foreclosed assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets after deducting the estimated cost of disposal. The excess between uncollectible receivables balance and the realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment losses.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged to the statement of income when incurred.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas dasar selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dengan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Management periodically evaluates the value of foreclosed assets. Allowance for decline in value of foreclosed assets is provided based on the difference between carrying value and net realizable of foreclosed assets.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang diambil alih.
The difference between the carrying value of foreclosed assets disposed and the related proceeds is recognized as gains or losses at the time of sale. k.
Beban emisi obligasi Beban emisi obligasi dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal obligasi merupakan diskonto atau premi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (menggunakan metode garis lurus di tahun 2008 dan 2007).
l.
Foreclosed assets
Bonds issuance costs are directly deducted from the proceeds of bonds issuance to determine the net proceeds of the bonds issued. The difference between net proceeds and nominal value of the bonds issued represents discounts or premiums which are amortized using the effective interest method over the term of the bonds (using straight-line method in 2008 and 2007).
Pengakuan pendapatan dan beban l.1
Bonds issuance costs
l.
Revenue and expense recognition
l.1....Consumer
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga.
financing income, income and interest expenses.
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan basis akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
interest
Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method.
24
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban (Lanjutan) l.1.. Pendapatan pendapatan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Revenue and expense recognition (Continued)
l.1. Consumer financing income, interest income
pembiayaan konsumen, bunga dan beban bunga
and interest expenses (Continued)
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Hingga tanggal 31 Desember 2008, pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Up to 31 December 2008, interest income and expense are recognized on an accrual basis. Discounts and premiums are amortized on a straight line basis.
l.2. Pendapatan lainnya
l.2.
Pendapatan jasa administrasi dan potongan premi asuransi diakui sebagai pendapatan pada saat perolehan piutang pembiayaan konsumen telah terjadi.
Other income Administration fees and insurance discounts are recognized as revenue upon the completion of originating the consumer financing receivables.
l.3. Beban keuangan selain bunga
l.3.
Finance expenses other than interest
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (menggunakan metode garis lurus pada tahun 2008 dan 2007) dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.
Upfront fees related to the borrowings are recognized as deferred charges and amortized over the terms of the related borrowings using the effective interest method (using straight-line method in 2008 and 2007) and are recorded as part of interest expenses.
Fee untuk pihak yang ditunjuk untuk melakukan administrasi dokumen penjaminan dan administrasi fasilitas kredit sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan lainnya.
Security agent and facility agent fees related to the borrowings are recognized as deferred charges and amortized over the terms of the related borrowings using the straight-line method and recorded as part of other financial charges.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan lainnya.
Guarantee fees on borrowings are recognized on an accrual basis and recorded as part of other financial charges.
25
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
m. Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, iuran jaminan sosial (Jamsostek) dan bonus. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employees’ benefits are in the form of wages, salaries, social security (Jamsostek) contribution and bonuses. Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on accrual method.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Kewajiban imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return to their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of income on a straight-line method over the average remaining service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the current year statement of income.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasca-kerja (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang ditetapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeded 10% of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
n. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen aset risiko
n.
Seluruh instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan digunakan untuk tujuan manajemen risiko. Instrumen derivatif ini digunakan untuk lindung nilai eksposur risiko suku bunga dan risiko mata uang Perseroan. Instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajar. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, beberapa kriteria tertentu harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.
Derivative instruments held for risk management All derivative instruments held by the Company are for risk management purposes. These derivative instruments are used to hedge the Company’s exposures to interest rate risk and currency risk. Derivative instruments are recognized in the financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, certain criteria are to be met, including formal documentation to be in place at the inception of the hedge.
26
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n.
2.
Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Derivative instruments held for risk management (Continued)
Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan mendokumentasikan secara formal hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melaksanakan transaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektivitas hubungan lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal hubungan lindung nilai dan juga secara berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang periode di mana lindung nilai tersebut ditetapkan, dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai berada dalam kisaran 80-125 persen.
On initial designation of the hedge, the Company formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Company makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be ‘highly effective’ in offsetting the changes in the fair value or cash flows of the respective hedged items during the period for which the hedge is designated, and whether the actual results of each hedge are within a range of 80125 percent.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindungi nilainya dalam laporan laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the current year statement of income. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the items being hedged in the current year statement of income or in the shareholders’ equity, depending on the type of hedge transactions represented and the effectiveness of the hedge.
Perseroan menetapkan derivatif sebagai lindung nilai atas arus kas apabila instrumen tersebut melindungi nilai variabilitas arus kas dari aset atau kewajiban yang telah diakui, komponen nilai tukar dari suatu komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar akan terjadi. Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kualifikasi dan ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas ditangguhkan pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai atas arus kas, yang merupakan bagian dari ekuitas. Bagian yang tidak efektif diakui secara langsung pada laporan laba rugi. Jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi dalam periode yang sama dimana arus kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi pada item yang sama dengan item yang dilindung nilai dalam laporan laba rugi.
The Company designates derivatives as cash flows hedges where the instrument hedges the variability in cash flows of a recognized asset or liability, a foreign exchange component of a firm commitment or a highly probable forecast transaction. The effective portion of changes in the fair value of derivatives qualifying and designated as cash flows hedges is deferred to the cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges, which forms part of shareholders’ equity. Any ineffective portion is recognized immediately in the statement of income. Amounts deferred in equity are recognized in the statement of income in the same period as the hedged cash flows affect profit or loss under the same statement of income line item as the hedged item.
27
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n.
o.
2.
Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa, dijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ditangguhkan di ekuitas tetap diakui pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrument derivatif yang ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas, dan direklasifikasi ke laporan laba rugi ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laporan laba rugi.
When the hedge expires, is sold, is terminated, is exercised, or no longer qualifies for hedge accounting, the cumulative amount deferred in shareholders’ equity remains in the cumulative gains (losses) on derivative instruments designated as cash flows hedges, and is subsequently transferred to the statement of income when the hedged item is recognized in the statement of income.
Ketika suatu prakiraan transaksi yang dilindung nilai tidak lagi diharapkan akan terjadi, jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui segera dalam laporan laba rugi.
When a forecast hedged transaction is no longer expected to occur, the amount deferred in shareholders’ equity is recognized immediately in the statement of income.
Modal saham
o.
Share capital Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau asset keuangan lainnya. p.
Derivative instruments held for risk management (Continued)
Pajak penghasilan
p.
Income tax
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi kecuali untuk item yang langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak yang dengan item tersebut diakui di ekuitas.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of income except to the extent it relates to items recognized directly in the shareholders’ equity, in which case it is recognized in shareholders’ equity.
Beban pajak adalah hutang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca, dan penyesuaian terhadap hutang pajak tahun-tahun sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the balance sheet date, and any adjustment to tax payable in respect of previous years.
Perseroan menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Company adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
28
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) p.
q.
2.
Pajak penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which resulted in such deferred tax asset.
Koreksi atas kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appealed against, when the results of the objection or the appeal has been determined.
Laba bersih per saham
q. Earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the current year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan. r.
Income tax (Continued)
Informasi segmen
r.
Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan informasi segmen sekunder adalah segmen usaha.
The segment information is prepared based on the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment reporting is geographical segments, while the secondary segment information is business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing services within a particular economic environment and that is subject to risks and rewards that are different from those components operating in other economic environments.
Segmen usaha adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing an individual service or a group of related services and that is subject to risks and rewards that are different from the other business segments.
Pendapatan dari setiap segmen geografis diakui berdasarkan lokasi aset dan pelanggannya. Sedangkan pendapatan dari setiap segmen usaha diakui berdasarkan jenis usahanya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat terjadinya beban. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Revenue for each geographical segment is recognized based on the location of its assets and external customers. Revenue for each business segment is recognized based on the type of business. Inter-segment pricing is determined on an arm’s length basis. Expenses are charged to each segment when incurred. All inter-segment transactions have been eliminated.
29
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
a. Pendahuluan dan gambaran umum
FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risikorisiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Company has exposure to the following risks from financial instruments:
• • • • •
• • • • •
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko tingkat suku bunga Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Interest rate risk Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.
This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.
Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company’s performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu. Komite Manajemen Risiko melaporkan kegiatan yang dilakukan ke Direksi Perseroan secara berkala.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Company’s Risk Management Committee, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas. Risk Management Committee reports regularly to the Board of Directors on their activities.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko yang dihadapi Perseroan dalam menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang seharusnya, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengeloaan, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan kuat, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajibannya.
The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Komite Audit Perseroan memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.
The Company’s Audit Commitee is responsible for monitoring compliance with the Company’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Commitee is assisted in these functions by Internal Audit. Internal Audit undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Commitee.
30
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
3.
Pendahuluan dan gambaran umum (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (Continued)
Berikut adalah uraian penerapan manajemen risiko Perseroan:
The following describes application by the Company:
1. Manajemen risiko kredit
1. Credit risk management
risk
Manajemen risiko yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The risk management Company is as follows:
-
- Prudence in extending credit
Kehati-hatian dalam pemberian kredit Dalam memberikan kredit pembiayaan konsumen, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.
-
by
the
- Collection management
Manajemen penagihan
To strengthen the collection management, the Company has built a call center, payment points, and Oto Cash Mobile to better enhance services and provide easier access of services to customers. All these efforts are aimed to minimize nonperforming loans ratio, particularly during the global economy crisis. - Strong internal supervision
Pengawasan internal yang kuat Perseroan memiliki Departemen Pengawasan Independen (Internal Control Unit), yang anggotanya ditempatkan di kantor cabang dan kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional baik di kantor cabang maupun kantor pusat telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (Standard Operational Procedures).
-
applied
In extending consumer financing credits the Company applies several credit assessment processes.
Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah membangun call center, payment points, dan Mobil Kas Oto untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut dalam rangka menjaga rasio kredit bermasalah, khususnya dalam masa krisis ekonomi global.
-
management
The Company has Independent Control Department (Internal Control Unit) whose members are placed in branch offices and Head Office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.
- Tight monitoring and analysis of assets quality
Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah diberikan, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.
The Company continually performs strong monitoring in granting consumer financing in order to obtain good quality receivables; hence reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers can perform their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors credits that have been granted in order to prevent deterioration in the quality of credits.
31
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a.
3.
Pendahuluan dan gambaran umum (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Introduction and overview (Continued)
2. Manajemen risiko pendanaan
2. Funding risk management
Manajemen risiko yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The risk management Company is as follows:
-
-
Diversifikasi sumber pendanaan Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi pendanaan, antara lain dengan alternatif sumber dana dari pinjaman dari bank lokal maupun bank asing, penjualan portofolio piutang dan penerbitan obligasi.
-
-
Lindung nilai posisi mata uang asing
the
Diversified funding resources
Fully hedge foreign exchange position The Company has a policy to hedge all foreign exchange position in order to avoid any risk of foreign currency fluctuation against Rupiah.
-
Pengelolaan ketidaksesuaian suku bunga Dalam mengantisipasi ketidaksesuaian suku bunga piutang dan suku bunga pinjaman yang diterima, Perseroan menerapkan kebijakan dan strategi menggunakan kontrak interest rate swap agar keseimbangan antara suku bunga piutang dan hutang selalu terjaga.
-
by
To reduce any risk of dependence on one source of funding, the Company has been diversifying its funding by using alternative funding sources, such as local and foreign bank borrowings, selling of receivables portfolio and bonds issuance.
Perseroan memiliki kebijakan untuk melakukan lindung nilai terhadap semua posisi mata uang asing untuk menghindari risiko fluktuasi mata uang asing terhadap Rupiah.
-
applied
Managing interest rate mismatch In anticipating any interest rate mismatch of receivables and borrowings, the Company implements policy and strategy of using interest rate swap contracts; hence, the interest mismatch between receivables and borrowings are always managed.
-
Pengelolaan risiko likuiditas Dalam mengelola risiko likuiditas, Perseroan menggunakan sumber dana jangka panjang untuk membiayai piutang jangka panjangnya. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal maupun bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka panjang, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaan.
Managing liquidity risk In managing liquidity risk, the Company leverages long-term funding resource for financing its long-term receivables and has been collaborating with a number of local and foreign banks in providing long-term funding resources both in Rupiah and in foreign currency, to strengthen the funding structures.
b. Risiko kredit
b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan counterparty untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk meyakinkan bahwa penurunan nilai terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur kredit dan akan dikurangi melalui pelaksanaan strategi pemulihan.
Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is quickly detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.
32
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk (Continued)
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.
The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, well collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i.
i. Maximum exposure to credit risk
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Untuk aset keuangan yang diakui di neraca, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
ii.
For financial assets recognized on the balance sheets, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.
Analisa konsentrasi risiko kredit
ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya samasama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Kebijakan penghapusan piutang pembiayaan
Write-off policy
Aset keuangan dihapuskan terhadap penyisihan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.
Financial assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
33
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk
c. Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko terhadap pendapatan Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang, atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku, atau ketidakstabilan tingkat harga menyebabkan penurunan nilai wajar aset dan kewajiban, termasuk instrumen derivatif keuangan.
Market risk is the risk to the Company’s earnings arising from changes in interest rates, currency exchange rates, or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, current exchange rates, or price volatility lead to a decline in the fair value of assets and liabilities, including financial derivatives.
Untuk mengantisipasi risiko mata uang, Perseroan telah menerapkan kebijakan lindung nilai untuk seluruh eksposur mata uang asing yang telah dijabarkan ke dalam mata uang rupiah.
To anticipate currency risk, the Company has applied hedging policy to all foreign currency exposures that have been translated to rupiah currency.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan memiliki aset dan kewajiban keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company had non-derivative financial assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: 2009 JPY
USD Kas dan setara kas Piutang bunga Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban keuangan Eksposur kewajiban keuangan bersih
57.306) 53) 57.359)
1.688.474) 128) 1.688.602)
710) 1) 711)
Cash and cash equivalents Interest receivables Financial assets
90.625.000) -)
7.100.000.000) 5.000.000.000)
1.573.945) 508.500)
Borrowings Bonds payable
407.274) 91.032.274)
15.038.325) 12.115.038.325)
5.358 2.087.803
Accrued interest Financial liabilities
(90.974.915)
(12.113.349.723)
(2.087.092)
Net financial liabilities Exposure
2008 JPY
USD Kas dan setara kas Piutang bunga Aset keuangan Pinjaman yang diterima Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban keuangan Eksposur kewajiban keuangan bersih
Jumlah/Total*
Jumlah/Total*
42.540) -) 42.540)
1.873.113) 1.049.425) 2.922.538)
693) 127) 820)
Cash and cash equivalents Interest receivables Financial assets
142.625.000)
3.000.000.000)
1.925.434)
Borrowings
1.527.164) 144.152.164)
5.926.500) 3.005.926.500)
17.441 1.942.875
Accrued Interest Financial liabilities
(144.109.624)
(3.003.003.962)
(1.942.055)
Net financial liabilities Exposure
* Setara dengan jutaan Rupiah/equivalent to millions of Rupiah.
34
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk (Continued)
2007 JPY
USD Kas dan setara kas Piutang bunga Aset keuangan Pinjaman yang diterima Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban keuangan Eksposur kewajiban keuangan bersih
Jumlah/Total*
167.936) -) 167.936)
224) -) 224)
1.600) -) 1.600)
Cash and cash equivalents Interest receivables Financial assets
123.341.543)
-)
1.161.754)
Borrowings
1.667.067) 125.008.610)
-) -)
15.702) 1.177.456)
Accrued interest Financial liabilities
(124.840.674)
224)
(1.175.856)
Net financial liabilities Exposure
* Setara dengan jutaan Rupiah/equivalent to millions of Rupiah
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company’s net financial liabilities in foreign currencies had been hedged by derivative instruments such as cross currency swap, interest rate swap and forward contracts with notional amount of USD 125,000,000 and JPY 12,100,000,000 as of 31 December 2009, USD 149,565,374 and JPY 1,002,933,500 as of 31 December 2008, and USD 123,000,000 as of 31 December 2007 (see Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, posisi kewajiban keuangan dalam mata uang asing - bersih Perseroan tersebut telah dilindung nilai melalui instrumen derivatif seperti kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward dengan jumlah nosional USD 125.000.000 dan JPY 12.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, USD 149.565.374 dan JPY 1.002.933.500 pada tanggal 31 Desember 2008, dan USD 123.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007 (lihat Catatan 13). d. Risiko tingkat suku bunga
d. Interest rate risk
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
2009 < 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
1 - 3 tahun/ years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total
86.771
627.818
-
-
-
714.589
524.937
1.018.289
3.832.986
4.036.183
29.737
9.442.132
768 -
1.533 607
6.817 -
16.289 -
5.530 -
30.937 607
14.610 627.086
1.648.247
3.839.803
4.052.472
35.267
14.610 10.202.875
35
Cash and cash equivalents Gross consumer financing receivables Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
d. Interest rate risk (Continued) 2009
Pinjaman yang diterima Hutang obligasi nilai nominal Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Uang muka dari investor Kewajiban keuangan Dampak dari derivatif untuk tujuan manajemen risiko
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
(1.877.095)
(1.349.981)
(324.040)
(50.850)
-
(3.601.966)
-)
(942.403)
(283.902)
(232.195)
-
(1.458.500)
(29.702)
(29.212)
(6.210)
(406)
-
(65.530)
-) (32.613)
-) -)
(10.465) -)
-) -)
-
(10.465) (32.613)
(259.252)
-)
-)
-)
-
(259.252)
(2.198.662)
(2.321.596)
(624.617)
(283.451)
-
(5.428.326)
Borrowings Bonds payable nominal value Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Advances receipt from investor Financial liabilities Effect of derivatives held for risk management
1 - 3 tahun/ years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total
1.013.875)
1.019.470)
(475.875)
(1.557.470)
-
-)
(557.701)
346.121)
2.739.311)
2.211.551)
35.267
4.774.549)
2008 < 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi nilai nominal Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Uang muka dari investor Kewajiban keuangan Dampak dari derivatif untuk tujuan manajemen risiko
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
1 - 3 tahun/ years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total Cash and cash equivalents Gross consumer financing receivables Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
1.025.463)
329.810)
-)
-)
-
1.355.273)
379.803)
739.964)
2.785.398)
2.871.875)
59.554
6.836.594)
493)
986)
4.429)
10.880)
4.622
21.410)
2.190)
763)
-)
-)
-
2.953)
21.790) 1.429.739)
-) 1.071.523
-) 2.789.827)
-) 2.882.755)
64.176
21.790) 8.238.020)
(1.436.539)
(1.036.395)
(745.880)
-)
-
(3.218.814)
-)
(650.000)
(350.000)
(350.000)
-
(1.350.000)
(14.436)
(24.608)
(23.607)
-)
-
(62.651)
-) (34.270)
-) -)
(7.171) -)
-) -)
-
(7.171) (34.270)
(82.784)
-)
-)
-)
-
(82.784)
(1.568.029)
(1.711.003)
(1.126.658)
(350.000)
-
(4.755.690)
Borrowings Bonds payable nominal value Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Advances receipt from investor Financial liabilities Effect of derivatives held for risk management
285.480)
898.489)
(109.500)
(1.074.469)
-
-)
147.190)
259.009)
1.553.669)
1.458.286)
64.176
3.482.330)
36
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
< 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Piutang sewa guna usaha - bruto Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi nilai nominal Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Kewajiban keuangan Dampak dari derivatif untuk tujuan manajemen risiko
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Interest rate risk (Continued)
2007 1 - 3 bulan/ >3 - 12 bulan/ 1 - 3 tahun/ months months years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total Cash and cash equivalents Gross consumer financing receivables Gross finance lease receivables Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
603.803)
-)
-)
-)
-)
603.803)
269.813)
522.989)
1.977.600)
1.974.118)
80.118)
4.824.638)
-)
-)
3.354)
-)
-)
3.354)
432) -)
863) 1.239)
3.886) -)
8.370) -)
-) -)
13.551) 1.239)
11.741 885.789)
525.091)
1.984.840)
1.982.488)
80.118)
11.741 5.458.326)
(971.178)
(191.597)
(48.979)
-)
-)
(1.211.754)
-)
(300.000)
(350.000)
(1.350.000)
-)
(2.000.000)
(13.398)
(3.838)
(13.156)
-)
-)
(30.392)
-) (25.760)
-) -)
-) -)
(7.947) -)
-) -)
(7.947) (25.760)
(1.010.336)
(495.435)
(412.135)
(1.357.947)
-)
(3.275.853)
Borrowings Bonds payable nominal value Accrued Interest Insurance premium payables Accounts payable Financial liabilities Effect of derivative held for risk management
161.928)
850.615)
-)
(824.163)
(188.380)
-)
37.381)
880.271)
1.572.705)
(199.622)
(108.262)
2.182.473)
e. Risiko likuiditas
e. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk pelunasan pinjaman yang diterima dan hutang obligasi yang jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund increases in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including repaying its maturing borrowings and bonds payable.
Untuk mengurangi risiko pendanaan, Perseroan mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank, baik dalam maupun luar negeri, penjualan portofolio piutang dan pasar modal berupa penerbitan obligasi.
To mitigate the liquidity risk, the Company diversifies funding resource. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans, both domestic and overseas banks, through selling receivables portfolio, and from capital market through bonds issuance.
37
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
e. Risiko likuiditas
e. Liquidity risk
Tabel di bawah menyajikan analisa nilai tercatat asset keuangan dan kewajiban keuangan Perseroan ke dalam kelompok jatuh tempo berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak pada tanggal neraca: < 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan
2009 >3 - 12 bulan/ 1 - 3 tahun/ months years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total
627.818)
-)
-)
-
524.937)
1.018.289)
3.832.986)
4.036.183)
29.737
-) 768) -)
-) 1.533) 607)
3.105) 6.817) -)
1.358) 16.289) -)
5.530 -
14.610) 627.086)
-) 1.648.247)
-) 3.842.908)
-) 4.053.830)
35.267
(606.644)
(967.337)
(1.278.260)
-
(3.601.966)
(433.903)
(283.902)
(740.695)
-
(1.458.500)
(13.967)
(16.619)
(106.978)
-
(145.851)
(29.212)
(6.210)
(406)
-
(65.530)
-) -)
(10.465) -)
-) -)
-
(10.465) (32.613)
-)
-)
-)
-
(259.252)
Derivative liabilities held for risk management Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Advances receipt from investor
(1.083.726)
(1.284.533)
(2.126.339)
-
(5.574.177)
Financial liabilities
564.521)
2.558.375)
1.927.491)
35.267
4.633.161)
Maturity gap
(452.493)
< 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan
1 - 3 bulan/ months
The table below analyzes the carrying value of financial assets and liabilities of the Company into maturity time bands based on remaining term to contractual maturity as at the balance sheet date:
86.771)
Pinjaman yang diterima (749.725) Hutang obligasi nilai nominal -) Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko (8.287) Bunga yang masih harus dibayar (29.702) Hutang premi asuransi -) Hutang usaha (32.613) Uang muka dari (259.252) investor Kewajiban (1.079.579) keuangan Perbedaan jatuh tempo
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
1 - 3 bulan/ months
2008 >3 - 12 bulan/ 1 - 3 tahun/ months years
>3 tahun/ years
714.589) Cash and cas equivalents Gross consumer financing 9.442.132) receivables Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia 14.610) (Persero) (POS) Financial assets 10.207.338) 4.463) 30.937) 607)
Jumlah/ Total
1.025.463)
329.810)
-
-
-
1.355.273
379.803)
739.964)
2.785.398
2.871.875
59.554
6.836.594
15.822) 493) 2.190)
33.436) 986) 763)
19.208 4.429 -
219.153 10.880 -
4.622 -
287.619 21.410 2.953
21.790) 1.445.561)
-) 1.104.959)
-) 2.809.035
3.101.908
64.176
21.790 8.525.639
38
Borrowings Bonds payable nominal value
Cash and cash equivalents Gross consumer financing receivables Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
e. Risiko likuiditas (Lanjutan)
< 1 bulan/ month Pinjaman yang diterima Hutang obligasi nilai nominal Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Uang muka dari investor Kewajiban keuangan Perbedaan jatuh tempo
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e.
Liquidity risk (Continued)
2008 >3 - 12 bulan/ 1 - 3 tahun/ months years
1 - 3 bulan/ months
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total
(601.601)
(485.145)
(1.139.536)
(992.532)
-
(3.218.814)
-)
(650.000)
(350.000)
(350.000)
-
(1.350.000)
(13.061)
-)
-)
-)
-
(13.061)
(14.436)
(24.608)
(23.607)
-)
-
(62.651)
-) (34.270)
-) -)
(7.171) -)
-) -)
-
(7.171) (34.270)
(82.784)
-)
-)
-)
-
(82.784)
(746.152)
(1.159.753)
(1.520.314)
(1.342.532)
-
(4.768.751)
Borrowings Bonds payable nominal value Derivative liabilities held for risk management Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Advances receipt from investor Financial liabilities
699.409)
(54.794)
1.288.721)
1.759.376)
64.176
3.756.888)
Maturity gap
1 - 3 tahun/ years
>3 tahun/ years
2007 1 - 3 bulan/ months
< 1 bulan/ month Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bruto Piutang sewa guna usaha - bruto Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan
>3 - 12 bulan/ months
Jumlah/ Total
603.803
-
-
-)
-)
603.803
269.813
522.989
1.977.600
1.974.118)
80.118)
4.824.638
-
-
3.354
-)
-)
3.354
-
-
-
2.299)
1.772)
4.071
432 -
863 1.239
3.886 -
8.370) -)
-) -)
13.551 1.239
11.741 885.789
525.091
1.984.840
-) 1.984.787)
-) 81.890)
11.741 5.462.397
39
Cash and cash equivalents Gross consumer financing receivables Gross finance lease receivables Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
e. Risiko likuiditas (Lanjutan)
< 1 bulan/ month Pinjaman yang diterima Hutang obligasi nilai nominal Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Kewajiban keuangan Perbedaan jatuh tempo
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e.
1 - 3 bulan/ months
Liquidity risk (Continued)
2007 >3 - 12 bulan/ 1 - 3 tahun/ months years
>3 tahun/ years
Jumlah/ Total
(99.921)
(48.167)
(115.879)
(853.597)
(94.190)
(1.211.754)
-)
(300.000)
(350.000)
(1.350.000)
-)
(2.000.000)
Borrowings Bonds payable nominal value
(23.880)
Derivative liabilities held for risk management
(3.211)
(847)
(8.633)
(11.189)
-)
(13.398)
(3.838)
(13.156)
-)
-)
-) (25.760)
-) -)
-) -)
(7.947) -)
-) -)
(142.290)
(352.852)
(487.668)
(2.222.733)
(94.190)
743.499)
172.239)
1.497.172)
(237.946)
(12.300)
f. Risiko operasional
Accrued Interest Insurance premium (7.947) payables (25.760) Accounts payable Financial (3.299.733) liabilities (30.392)
2.162.664)
Maturity gap
f. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan pemerintah dan tata laku perusahaan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Operational risk is the risk of direct or indirect loss arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar operasional dan prosedur maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.
To perform operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company’s growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer which affect the Company’s performance and competitiveness.
40
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Manajemen Perseroan melakukan pembahasan dengan Komite Audit mengenai pengembangan, pemilihan dan pengungkapan kebijakan akuntansi yang penting dan estimasi Perseroan, serta penerapannya.
Management discusses with the Audit Committee the development, selection and disclosure of the Company’s critical accounting policies and estimates, and the application of these policies and estimates.
a. Sumber utama atas taksiran yang tidak pasti
a.
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowances for impairment losses
Kerugian penurunan nilai atas ٛ nstr yang dicatat sebagai biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Kebijakan Akuntansi yang Penting No. 2g.
Assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Significant Accounting Policy No. 2g.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang inheren dalam portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika bukti obyektif menunjukkan telah terjadi penurunan nilai piutang, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam mengevaluasi kebutuhan untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan ٛ nstru-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan ٛ nstru ekonomi. Untuk mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameterparameter yang dibutuhkan, berdasarkan pengalaman ٛ nstruyen dan keadaan ekonomi terkini. Keakuratan dari penyisihan ini tergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.
Collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. Menentukan nilai wajar
a.2. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas ٛ nstr dan kewajiban keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perseroan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan di kebijakan akuntansi penting No. 2e.6. Untuk ٛ nstruyenٛ keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgment) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian ٛ nstru pasar, asumsi penetapan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi ٛ nstruyenٛ tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Significant Accounting Policy No. 2e.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
41
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam … menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan
b. Critical accounting judgements in applying … .the Company’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi:
Critical accounting judgements made in applying the Company’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Kebijakan Akuntansi yang Penting No. 2e.6
The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Significant Accounting Policy No. 2e.6
Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
•
Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
•
Quoted market price in an active market for an identical instrument.
•
Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
•
Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
•
Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
•
Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
b.2. Hubungan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai
b.2. Qualifying hedge relationships
Dalam menetapkan instrumen keuangan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai, Perseroan telah menetapkan bahwa lindung nilai diharapkan untuk sangat efektif selama periode instrumen lindung nilai tersebut.
In designating financial instruments as qualifying hedge relationships, the Company has determined that it expects the hedge to be highly effective over the life of the hedging instrument.
Untuk akuntansi derivatif yang memenuhi kualifikasi lindung nilai arus kas, Perseroan telah menetapkan bahwa eksposur atas arus kas yang dilindungi nilai terkait dengan arus kas dimasa datang kemungkinan besar terjadi.
In accounting for derivatives as cash flows hedges, the Company has determined that the hedged cash flows exposure relates to highly probable future cash flows.
42
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
5. 2009
Kas
2008
4.681
Setara kas Bank Rupiah Mata uang asing (2009: USD 57.306 & JPY 1.688.474, 2008: USD 42.540 & JPY 1.873.113; 2007: USD 167.936 & JPY 224) Deposito berjangka Rupiah Pihak ketiga PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A., cabang Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia The Royal Bank of Scotland plc cabang Jakarta (dahulu ABN Amro Bank N.V., cabang Jakarta) PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Indonesia Jumlah - Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (USD 2.950.000) Jumlah - Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (JPY 2.000.000.000) Pihak ketiga PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (JPY 1.360.000) Jumlah - Yen
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2007
6.064
49.318
81.380
47.706
40.535
710
693
1.600
315.980
22.000 286.000 154.150
4.000 104.150
187.850
86.250
79.100
17.300 78.820 -
38.050 82.800 22.600 22.000 243.100
44.650 173.350
-
8.150
39.200
599.950
93.250 1.058.350
55.900 12.000 512.350
-
27.730 27.730
-
Cash on hand Cash equivalents Cash in banks Rupiah Foreign currencies (2009: USD 57,306 & JPY 1,688,474, 2008: USD 42,540 & JPY 1,873,113; 2007: USD 167,936 & JPY 224) Time deposits Rupiah Third party PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia The Royal Bank of Scotland plc Jakarta branch (previously ABN Amro Bank N.V., Jakarta branch) PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Indonesia Total - Rupiah Foreign currencies US Dollar Third party PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (USD 2,950,000) Total - US Dollar Japanese Yen Related party (see Note 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (JPY 2,000,000,000) Third party PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (JPY 1,360,000) Total - Yen
-
242.460
-
138 138
242.460
-
627.818
1.300.810
512.350
Total time deposits
Jumlah setara kas
709.908
1.349.209
554.485
Total cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas
714.589
1.355.273
603.803
Total cash and cash equivalents
Jumlah deposito berjangka
43
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2009 Tingkat bunga setahun atas jasa giro Rupiah Dolar Amerika Serikat Tingkat bunga setahun atas deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
6.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
5.
0,25% - 2,50% 0,05% - 0,10%
4,37% - 12,5% 0,06% - 0,60% 0,051% - 0,90%
2008
2007
0,30% - 2,50% 0,05% - 0,10%
9,00% - 12,50% 0,84% - 0,90%
0,30% - 2,25% 0,10%
Interest rates per annum on current accounts Rupiah US Dollar
4,75% - 8,25% -
Interest rates per annum on time deposits Rupiah US Dollar Japanese Yen
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun atas jasa giro selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 1,18%.
The weighted average effective interest rate per annum on current accounts during the year ended 31 December 2009 was 1.18%.
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun atas deposito berjangka selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 5,28%.
The weighted average effective interest rate per annum on time deposits during the year ended 31 December 2009 was 5.28%.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dengan jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 4 tahun.
The Company extends consumer financing contracts of two-wheel motorcycles with terms ranging from 1 year to 4 years.
Rincian piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
The details of consumer financing receivables at amortized cost were as follows:
2009 Piutang pembiayaan konsumen bruto Dikurangi: bagian yang dibiayai pihak lain
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Dikurangi: bagian yang dibiayai pihak lain
Biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen - bersih (Catatan 2e.2)
2008
2007
11.264.855)
8.053.722)
6.450.257)
(1.822.723) 9.442.132)
(1.217.128) 6.836.594
(1.625.619) 4.824.638
(2.665.667)
(1.865.025)
(1.437.559)
393.567) (2.272.100)
211.464 (1.653.561)
308.122) (1.129.437)
Gross consumer financing receivables Less: amount financed by other parties
Unearned consumer financing income Less: amount financed by other parties
364.946)
-)
-)
Transaction costs directly attributed to the origination of consumer financing accounts - net (Note 2e.2)
Piutang pembiayaan konsumen sebelum kerugian penurunan nilai
7.534.978)
5.183.033
3.695.201
Consumer financing receivables before impairment losses
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(301.182)
(208.173)
(148.073)
Allowance for impairment losses
7.233.796)
4.974.860
3.547.128
Total
Jumlah Tingkat bunga setahun
26,78% - 39,85% 27,30% - 40,74% 25,44% - 43,72%
44
Interest rate per annum
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
6.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah 32,61%.
Weighted average interest rate per annum during the year ended 31 December 2009 was 32.61%.
Rincian piutang pembiayaan konsumen-bruto sesuai dengan jangka waktu hingga jatuh tempo kontrak adalah sebagai berikut:
The details of gross consumer financing receivables based on the remaining period until maturity of the contract were as follows:
2009
2008
2007
< 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 tahun
5.395.595 3.051.204 995.333
3.905.160 2.166.579 764.855
2.771.198 1.577.522 475.918
< 1 year > 1 - 2 years > 2 years
Jumlah
9.442.132
6.836.594
4.824.638
Total
Rincian analisa umur piutang pembiayaan konsumenbruto berdasarkan jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut: 2009
The details of aging analysis of gross consumer financing receivables based on maturity of the installment were as follows: 2008
%
2007 %
%
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari
9.370.370
99,25
6.758.134
98,85
4.723.190
97,90
35.324 11.729 5.306 6.849 12.554
0,37 0,12 0,06 0,07 0,13
25.957 12.462 5.993 6.019 28.029
0,38 0,18 0,09 0,09 0,41
21.546 10.198 6.351 6.763 56.590
0,45 0,21 0,13 0,14 1,17
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days
Jumlah
9.442.132
100,00
6.836.594
100,00
4.824.638
100,00
Total
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, terdapat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima (lihat Catatan 10b, c,f,g,h,i,j dan m).
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, there were consumer financing receivables which were pledged as collaterals to borrowings (see Notes 10b,c,f,g,h,i,j and m).
Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan mengalihkan atau menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) kepada pihak ketiga masing-masing sebesar Rp 1.454.846, Rp 811.581 dan Rp 1.030.379 (lihat Catatan 30).
During 2009, 2008 and 2007, the Company transferred or sold consumer financing receivables (principal) to third parties amounting to Rp) 1,454,846, Rp 811,581) and Rp 1,030,379 respectively (see Note 30).
Manajemen yakin bahwa tidak terdapat konsentrasi signifikan atas risiko kredit pada piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that there was no significant concentration of credit risk on the consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen yang dijadwalkan kembali (rescheduling) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.40.119, Rp 35.178 dan Rp 40.351.
Consumer financing receivables which were rescheduled as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 40,119, Rp 35,178 and Rp.40,351, respectively.
45
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Perubahan penyisihan adalah sebagai berikut:
kerugian
penurunan
Saldo, awal tahun Tambahan penyisihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang selama tahun berjalan Saldo, akhir tahun
6.
nilai
2009
7.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued) The movement of allowance for impairment losses was as follows:
2008
2007
208.173)
148.073)
128.582)
295.272)
242.755)
224.928)
(202.263)
(182.655)
(205.437)
Balance, beginning of year Addition of allowance for impairment losses during the year Write-off of receivables during the year
301.182)
208.173)
148.073)
Balance, end of year
Piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di Catatan 2g atas lapoaran keuangan.
Consumer Financing Receivables are evaluated for impairment on a basis described in Note 2g to the financial statements.
Manajemen yakin bahwa jumlah kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
7. 2009
2008
OTHER RECEIVABLES 2007
Piutang bunga Piutang karyawan Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Lain-lain
607 30.937
2.953 21.410
1.239 13.531
14.610 28.570
21.790 3.242
11.741 6.055
Interest Employees’ receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Others
Jumlah
74.724
49.395
32.566
Total
Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) merupakan tagihan Perusahaan kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) sehubungan dengan pembayaran cicilan oleh nasabah melalui POS.
Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) represent receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) in relation with collection from its customers through POS .
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 karena manajemen yakin bahwa seluruh saldo piutang lain-lain dapat ditagih.
No impairment losses was provided as of 31 December 2009, 2008 and 2007 as management believes that all other receivables are collectible.
46
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
2009 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Pemilikan langsung Biaya perolehan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Konstruksi dalam penyelesaian Jumlah
41.349) 34.510) 5.793) 10.728) 70.230) 1.295) 163.905)
9.626) 7.892) 586) 3.100) 18.307) -) 39.511)
-) (25) (893) (25) (46) (1.295) (2.284)
50.975) 42.377) 5.486) 13.803) 88.491) -) 201.132)
Direct ownership Acquisition cost: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer Construction in progress Total
Akumulasi penyusutan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Jumlah
(31.419) (18.016) (2.732) (6.052) (35.243) (93.462)
(7.522) (6.939) (1.078) (2.084) (16.001) (33.624)
-) 18) 676) 20) 10) 724)
(38.941) (24.937) (3.134) (8.116) (51.234) (126.362)
Accumulated depreciation: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer Total
74.770)
Net book value
Nilai Buku
70.443)
2008 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Saldo akhir/ Ending balance
Pemilikan langsung Biaya perolehan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Konstruksi dalam penyelesaian Jumlah
35.045) 28.163) 4.491) 8.938) 42.128) -) 118.765)
6.304) 6.354) 1.802) 1.815) 29.847) 1.295) 47.417)
-) (7) (500) (25) (1.745) -) (2.277)
41.349) 34.510) 5.793) 10.728) 70.230) 1.295) 163.905)
Direct ownership Acquisition cost: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer Construction in progress Total
Akumulasi penyusutan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Jumlah
(23.008) (12.040) (2.015) (4.206) (21.861) (63.130)
(8.411) (5.981) (984) (1.862) (13.737) (30.975)
-) 5) 267) 16) 355) 643)
(31.419) (18.016) (2.732) (6.052) (35.243) (93.462)
Accumulated depreciation: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer Total
70.443)
Net book value
Nilai Buku
55.635)
47
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (Lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (Continued)
2007 Saldo awal/ Beginning balance Pemilikan langsung Biaya perolehan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Jumlah Akumulasi penyusutan: Prasarana Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Komputer Jumlah Nilai Buku
9.
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengurangan/ Deduction
Direct ownership Acquisition cost: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer
29.296) 23.573) 3.970) 7.703) 34.504)
5.749) 4.628) 571) 1.238) 7.651)
-) (38) (50) (3) (27)
35.045) 28.163) 4.491) 8.938) 42.128)
99.046)
19.837)
(118)
118.765)
(13.865) (6.748) (1.173) (2.506) (12.523) (36.815)
(9.143) (5.315) (853) (1.702) (9.346) (26.359)
-)) 23) 11) 2) 8) 44)
(23.008) (12.040) (2.015) (4.206) (21.861) (63.130)
Accumulated depreciation: Leasehold improvements Office equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Computer Total
55.635)
Net book value
62.231)
Total
Beban penyusutan untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 33.624, Rp 30.975 dan Rp 26.359 dibebankan pada beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23).
Depreciation expenses for 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 33,624, Rp 30,975 and Rp 26,359, respectively were charged to general and administrative expenses (see Note 23).
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, aset tetap Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Raksa Pratikara, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 218.566, Rp 137.324 dan Rp 130.541. Manajemen yakin bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, fixed assets were insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Raksa Pratikara, against losses arising from fire and all possible risks for a sum of Rp 218,566, Rp 137,324 and Rp 130,541, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
ASET LAIN-LAIN
9. 2009
2008
OTHER ASSETS 2007
Agunan yang diambil alih setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih sebesar Rp 5.266 pada tahun 2009, Rp 7.122 pada tahun 2008 dan Rp 4.693 pada tahun 2007 Klaim pengembalian pajak Beban dibayar dimuka Simpanan jaminan Beban ditangguhkan Lain-lain
9.779 1.234 60.271 3.872 12.960 4
13.239 22.854 36.976 4.301 14.617 4
8.567 22.854 16.676 3.349 15.303 1.535
Foreclosed assets net of allowance for decline in value of foreclosed assets Rp 5,266 in 2009, Rp 7,122 in 2008 and Rp 4,693 in 2007 Claim for tax refund Prepaid expenses Security deposits Deferred charges Others
Jumlah - bersih
88.120
91.991
68.284
Total - net
48
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)
9.
OTHER ASSETS (Continued)
Klaim pengembalian pajak merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun 2007 (lihat Catatan 27a). Pada tanggal 30 Maret 2009, Perseroan telah menerima pembayaran dari klaim pengembalian pajak penghasilan badan untuk tahun 2007 sebesar Rp 21.569 (lihat Catatan 27d).
Claim for tax refund represents overpayment of corporate income tax for 2007 (see Note 27a). On 30 March 2009, the Company has received payment from claim for tax refund of corporate income tax for year 2007 amounting to Rp.21,569 (see Note 27d).
Pada tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan menjual agunan yang diambil alih masing-masing senilai Rp 263.766, Rp 202.869 dan Rp 352.655, dan membukukan kerugian bersih atas agunan yang diambil alih masing-masing sebesar Rp 135.536, Rp 97.370 dan Rp 208.683 yang diakui dalam laba laporan rugi tahun berjalan (lihat Catatan 25).
In 2009, 2008 and 2007, the Company sold foreclosed assets amounting to Rp 263,766, Rp 202,869 and Rp 352,655, respectively, and recognized net losses on sale of foreclosed assets amounting to Rp 135,536, Rp 97,370 and Rp 208,683, respectively, which were charged to the current year statement of income (see Note 25).
Beban ditangguhkan terdiri dari beban provisi yang dibayar dimuka dan fee untuk pihak yang ditunjuk untuk melakukan administrasi dokumen penjamin dan administrasi fasilitas kredit sehubungan dengan pinjaman yang diterima Perseroan. Amortisasi beban ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 9.627, Rp 4.962 dan Rp 2.368 dicatat sebagai beban bunga (lihat Catatan 2l.3 dan 20), dan masing-masing sebesar Rp 890, Rp 2.053, dan Rp 2.249 dicatat sebagai beban keuangan lainnya (lihat Catatan 2l.3 dan 21).
Deferred charges consist of upfront fees, security agent and facility agent fees related to the Company’s borrowings. Amortization of deferred charges as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 9,627, Rp 4,962 and Rp 2,368, respectively, were recorded as interest expense (see Notes 2l.3 and 20), and amounted to Rp 890, Rp 2,053, and Rp 2,249, respectively, were recorded as other financial charges (see Notes 2l.3 and 21).
Beban dibayar dimuka terutama terdiri dari sewa kantor dan premi asuransi yang dibayar di muka.
Prepaid expenses mainly consist of prepayment of office rental and insurance premium.
Simpanan jaminan terdiri uang jaminan sewa kantor pusat dan kantor-kantor cabang Perseroan, sewa apartemen, telepon, keanggotaan golf dan safe deposit boxes.
Security deposits represent deposits paid in relation to the Company’s head office and branch offices space rental, apartment rental, telephone, golf club membership and safe deposit boxes.
Lain-lain terutama terdiri dari uang muka sehubungan dengan renovasi bangunan, pembangunan sistem jaringan internal dan perjalanan dinas.
Others mainly consist of advances in relation to renovation of building, construction of internal network system and business travelling.
Manajemen yakin bahwa penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat penurunan nilai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value of foreclosed assets adequate to cover possible losses on decline in value of non-current assets held for sale.
49
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA
10.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009 Rupiah Pihak ketiga PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (a) The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (b) Standard Chartered Bank Indonesia (c) PT Bank Mizuho Indonesia (d) Deutsche Bank AG, cabang Jakarta (e) PT Bank Rabobank International Indonesia (f) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta (g) Citibank, N.A., cabang Jakarta (h) PT Bank DBS Indonesia (i) International Finance Corporation (j) Jumlah - Rupiah Dolar Amerika Serikat Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (k) (2008: USD 7.500.000; 2007: USD 13.041.543) Pihak ketiga The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (l) (2009: USD 40.000.000; 2008: USD 45.000.000; 2007: USD 30.000.000 Dipindahkan
BORROWINGS
2008
2007
426.740
280.080
-
395.000
150.800
50.000
90.000
35.000
-
40.000
80.000
70.000
100.000
-
100.000
100.000
-
135.000
180.000
-
138.500 150.000
117.000 -
-
482.781 2.028.021
250.500 1.293.380
50.000
Rupiah Third parties PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (a) The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (b) Standard Chartered Bank Indonesia (c) PT Bank Mizuho Indonesia (d) Deutsche Bank AG, Jakarta branch (e) PT Bank Rabobank International Indonesia (f) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch (g) Citibank, N.A., Jakarta branch (h) PT Bank DBS Indonesia (i) International Finance Corporation (j) Total - Rupiah US Dollar
-
376.000 376.000
82.125
492.750 574.875
50
122.838
Related parties (see Note 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (k) (2008: USD 7,500,000; 2007: USD 13,041,543)
282.570 405.408
Third parties The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., Singapore branch (l) (2009: USD 40,000,000; 2008: USD 45,000,000; 2007: USD 30,000,000) Carry forwards
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
10.
2009
Pindahan The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (b) (2009: USD 10.000.000; 2008: USD 10.000.000; 2007: USD 5.300.000) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (a) (USD 10.000.000) Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V.(m) (2009: USD 40.625.000; 2008: USD 68.125.000; 2007: USD 75.000.000) Citibank, N.A., cabang Jakarta (h) (USD 2.000.000) Jumlah - Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (k) (JPY 3.600.000.000) Pihak ketiga The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (l) (JPY 500.000.000) Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, cabang Singapura (n) (2009: JPY 3,000,000,000; 2008: JPY 3.000.000.000) Jumlah - Yen Jepang Jumlah
2008
BORROWINGS (Continued) 2007
376.000
574.875
405.408
94.000
109.500
49.921
Carried forwards The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (b) (2009: USD 10,000,000; 2008: USD 10,000,000; 2007: USD 5,300,000)
-
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (a) (USD 10,000,000) Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V.(m) (2009: USD 40,625,000; 2008: USD 68,125,000; 2007: USD 75,000,000)
-
109.500
381.875
745.969
706.425
851.875
21.900 1.561.744
1.161.754
Citibank, N.A, Jakarta branch (h) (USD 2,000,000) Total - US Dollar
-
Japanese Yen Related parties (see Note 29) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (k) (JPY 3,600,000,000)
366.120
-
50.850
-
-
305.100 722.070
363.690 363.690
-
Third party The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., Singapore Branch (l) (JPY 500,000,000) Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore branch (n) (2009: JPY 3,000,000,000; 2008: JPY 3,000,000,000) Total - Japanese Yen
3.601.966
3.218.814
1.211.754
Total
51
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
10. BORROWINGS (Continued)
a.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan jumlah sebesar 2009: USD 40.000.000 (fasilitas I) dan USD 30.000.000 (fasilitas II) [2008: USD 40.000.000 (fasilitas I) dan USD 30.000.000 (fasilitas II); 2007: USD 60.000.000 (fasilitas I)]. Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II tidak dijamin dengan apapun. Jangka waktu penarikan fasilitasfasilitas ini berkisar antara tanggal 30 April 2009 sampai dengan 31 Oktober 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 14 Januari 2010 dan 29 Januari 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 26 Januari 2010, 25 Pebruari 2010 dan 8 Oktober 2010.
a.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia amounting to 2009: USD 40,000,000 (facility I) and USD 30,000,000 (facility II) [2008: USD 40,000,000 (facility I) and USD 30,000,000 (facility II); 2007: USD 60,000,000 (facility I)]. Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is unsecured loan. The availability period of these facilities is ranging from 30 April 2009 until 31 October 2010. Facility I will mature on 14 January 2010 dan 29 January 2010 and facility II will mature on 26 January 2010, 25 February 2010 and 8 October 2010.
b.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang dan tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (BTMU) dengan jumlah sebesar 2009: Rp 45.000 (fasilitas I), USD 20.000.000 (fasilitas II) dan Rp 350.000 (fasilitas III) [2008: Rp 45.000 (fasilitas I) dan USD 20.000.000 (fasilitas II); 2007: Rp 45.000 (fasilitas I) dan USD 40.000.000 (fasilitas II)]. Fasilitas I dan II ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas III dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitasfasilitas ini berkisar antara tanggal 23 Desember 2008 sampai dengan 31 Mei 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2010, fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2010 dan fasilitas III akan jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2012.
b.
This account represents a revolving and nonrevolving working capital facilities obtained by the Company from The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (BTMU) amounting to 2009: Rp 45,000 (facility I), USD 20,000,000 (facility II) and Rp 350,000 (facility III) [2008: Rp 45,000 (facility I) and USD 20,000,000 (facility II); 2007: Rp 45,000 (facility I) and USD.40,000,000 (facility II)]. Facility I and II are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility III is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 23 December 2008 until 31 May 2010. Facility I will mature on 12 January 2010, facility II will mature on 10 August 2010 and facility III will mature on 20 January 2012.
c.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang dan cerukan yang diperoleh Perseroan dari Standard Chartered Bank Indonesia (SCB) dengan jumlah sebesar 2009: USD 15.000.000 (fasilitas I), USD 1.000.000 (fasilitas II) dan Rp 100.000 (fasilitas III) [2008 dan 2007: USD 15.000.000 (fasilitas I), USD 1.000.000 (fasilitas II) dan Rp 100.000 (fasilitas III)]. Fasilitas I dan II dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas III dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 26 Pebruari 2009 sampai dengan 14 Pebruari 2010. Fasilitas III akan jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2010 dan 1 Maret 2010.
c.
This account represents a revolving working capital and overdraft facility obtained by the Company from Standard Chartered Bank Indonesia (SCB) amounting to 2009: USD 15,000,000 (facility I), USD 1,000,000 (facility II) and Rp 100,000 (facility III) [2008 and 2007: USD 15,000,000 (facility I), USD 1,000,000 (facility II) and Rp 100,000 (facility III). Facility I and II are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility III is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 26 February 2009 to 14 February 2010. Facility III will mature on 15 January 2010 and 1 March 2010.
52
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
10. BORROWINGS (Continued)
d.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 80.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 31 Juli 2009 sampai dengan 31 Juli 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2010.
d.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Mizuho Indonesia amounting to Rp 80,000. This facility is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of this facility is ranging from 31 July 2009 until 31 July 2010. This facility will mature on 18 January 2010.
e.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Deutsche Bank AG, cabang Jakarta dengan jumlah sebesar Rp 100.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 30 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 4 Pebruari 2010.
e.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Deutsche Bank AG, Jakarta branch amounting to Rp 100,000. This facility is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of this facility is ranging from 30 November 2008 until 30 November 2009. This facility will mature on 4 February 2010.
f.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Rabobank International Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 50.000 (fasilitas I) dan Rp 50.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juli 2010. Fasilitas I dan fasilitas II akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 9 Pebruari 2010 dan 18 Pebruari 2010.
f.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Rabobank International Indonesia amounting to Rp 50,000 (facility I) and Rp 50,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 1 July 2009 until 30 July 2010. Facility I and facility II will mature on 9 February 2010 and 18 February 2010, respectively.
g.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Ltd., cabang Jakarta (HSBC) dengan jumlah sebesar Rp 190.000 (fasilitas I) dan Rp 60.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 30 Juni 2009 sampai dengan 30 Juni 2010. Fasillitas I akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2010.
g.
This account represents a revolving working capital facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Ltd., Jakarta branch (HSBC) amounting to Rp 190,000 (facility I) and Rp 60,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II was secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 30 June 2009 until 30 June 2010. Facility I will mature on 18 January 2010 and facility II will mature on 8 January 2010.
53
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
10. BORROWINGS (Continued)
h.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Citibank N.A., cabang Jakarta dengan jumlah sebesar USD 10.000.000 (fasilitas I) dan USD 5.000.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 29 Juli 2009 sampai dengan 29 Juli 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2010 dan 25 Maret 2010.
h.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Citibank N.A., Jakarta branch amounting to USD 10,000,000 (facility I) and USD 5,000,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 29 July 2009 until 29 July 2010. Facility I will mature on 14 October 2010 and facility II will mature on 18 March 2010 and 25 March 2010.
i.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 150.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 7 Oktober 2009 sampai dengan 7 April 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 5 Nopember 2012 dan 16 Nopember 2012.
i.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank DBS Indonesia amounting to Rp 150,000. This facility was secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of this facility is ranging from 7 October 2009 until 7 April 2010. This facility will mature on 5 November 2012 and 16 November 2012.
j.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari International Finance Corporation dengan jumlah sebesar USD 45.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Juni 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2011.
j.
This account represents a non-revolving working capital facility obtained by the Company from International Finance Corporation amounting to USD 45,000,000. This facility is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of this facility ranging from 26 September 2008 until 26 June 2009. This facility will mature on 15 September 2011.
k.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang dan tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (SCCA) dengan jumlah sebesar 2009: USD 80,000,000 (fasilitas II) [2008: USD 200.000.000 (fasilitas I); 2007: USD 150.000.000 (fasilitas I) dan USD 1.366.170 (fasilitas III)]. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas II berkisar antara tanggal 1 Nopember 2009 sampai dengan 30 Juni 2010. Fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2012.
k.
This account represents a revolving and nonrevolving working capital facilities obtained by the Company from Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (SCCA) amounting to 2009: USD 80,000,000 (facility II) [2008: USD 200,000,000 (facility I); 2007: USD 150,000,000 (facility I) and USD 1,366,170 (facility III), respectively]. These facilities are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of facility II is ranging from 1 November 2009 until 30 June 2010. Facility II will mature on 25 April 2012.
54
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) l.
10. BORROWINGS (Continued)
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang (fasilitas IV) dan tidak berulang (fasilitas I, II, III, V dan VI) yang diperoleh Perseroan dari Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (STBC) dengan jumlah sebesar 2009: USD 10,000,000 (fasilitas III), USD 20.000.000 (fasilitas IV), USD 10.000.000 (fasilitas V) dan JPY 500.000.000 (fasilitas VI) [2008: USD 5.000.000 (fasilitas I) dan USD 10.000.000 untuk masing-masing fasilitas II, fasilitas III, fasilitas IV dan fasilitas V; 2007: USD 10.000.000 untuk masing-masing fasilitas I, fasilitas II, fasilitas III, fasilitas IV dan fasilitas V]. Fasilitas ini tidak dijamin oleh apapun. Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 17 September 2007 sampai dengan 11 September 2009. Fasilitas-fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 April 2010 (fasilitas III); 18 Pebruari 2010, 25 Pebruari 2010 dan 6 April 2010 (fasilitas IV); 7 Maret 2011 (fasilitas V); dan 11 September 2012 (fasilitas VI).
l.
This account represents a revolving (facility IV) and non-revolving (facility I, II, III, V and VI) working capital facilities obtained by the Company from Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., Singapore branch (STBC) amounting to 2009: USD 10,000,000 (facility III), USD 20,000,000 (facility IV) and USD 10,000,000 (facility V) and JPY 500,000,000 (facility VI) [2008: USD 5,000,000 (facility I) and USD 10,000,000 for each facility II, facility III, facility IV and facility V; 2007: USD 10,000,000 for each facility I, facility II, facility III, facility IV and facility V]. These facilities are unsecured loan. The availability period of these facilities is ranging from 17 September 2007 until 11 September 2009. These facilities will mature on 26 April 2010 (facility III); 18 February 2010, 25 February 2010 dan 6 April 2010 (facility IV); 7 March 2011 (facility V); and 11 September 2012 (facility VI).
m. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dengan jumlah sebesar USD 20.000.000 (fasilitas A) dan USD 55.000.000 (fasilitas B). Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 20 Juli 2007 sampai dengan 20 Oktober 2007. Fasilitas-fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2011 (fasilitas A) dan 20 Juli 2010 (fasilitas B).
m.
This account represents a non-revolving working capital facility obtained by the Company from Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) amounting to USD 20,000,000 (facility A) and USD 55,000,000 (facility B). These facilities are secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 20 July 2007 until 20 October 2007. These facilities will mature on 20 July 2011 (facility A) and 20 July 2010 (facility B).
n.
n.
This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore branch (MUTB) amounting to JPY 3,000,000,000. This facility is unsecured loan. The availability period of this facility is ranging from 27 February 2009 until 26 February 2010. This facility will mature on 27 January 2010, 29 January 2010 and 9 February 2010.
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, cabang Singapura (MUTB) dengan jumlah sebesar JPY 3.000.000.000. Fasilitas ini tidak dijamin dengan apapun. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara 27 Pebruari 2009 sampai dengan 26 Pebruari 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2010, 29 Januari 2010 dan 9 Pebruari 2010. Tingkat suku bunga setahun dari pinjaman yang diterima Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berkisar antara 7,70% - 20,55% (2008: 10,50% 24,00%; 2007: 9,83%) untuk Rupiah; 0,86% 2,57% (2008: 1,97% - 6,60%; 2007: 5,45% 7,28%) untuk Dolar Amerika Serikat; dan 0,95% - 2,59% (2008: 2,05% - 2,18%) untuk Yen Jepang.
The interest rates per annum on borrowings for the year ended 31 December 2009 are ranging from 7.70% - 20.55% (2008: 10.50% - 24.00%; 2007: 9.83%) for Rupiah; 0.86% - 2.57% (2008: 1.97% - 6.60%; 2007: 5.45% - 7.28%) for US Dollar; and 0.95% - 2.59% (2008: 2.05% 2.18%) for Japanese Yen.
55
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
10.
BORROWINGS (Continued)
Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman dengan kreditur.
All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as, among others, limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or change its capital structure and/or Articles of Association without notification to/prior written approval from the creditors, and maintenance of certain agreed financial ratios. As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company was in compliance with the aforementioned covenants in relation to the loan agreements with creditors.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima oleh Perseroan yang dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diterbitkan oleh Sumitomo Corporation, Jepang (pemegang saham) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 9.201, Rp 6.239 dan Rp 9.522 dicatat dalam akun “jasa penjaminan” sebagai bagian dari “Beban keuangan lainnya - jasa penjaminan” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 21 dan 29).
The guarantee fees on borrowings which were guaranteed by corporate guarantees issued by Sumitomo Corporation, Japan (a shareholder) during the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 9,201, Rp 6,239 and Rp 9,522, respectively, were recorded as “guarantee fees” under “Other financial charges guarantee fees” in the statements of income (see Notes 21 and 29).
Saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang masingmasing sebesar USD 90.625.000 dan JPY 7.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, USD 142.625.000 dan JPY 3.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, dan USD 123.341.543 pada tanggal 31 Desember 2007, termasuk bunganya, telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap dan forward (lihat Catatan 13).
The outstanding balance of borrowings denominated in US Dollar and Japanese Yen amounting to USD 90,625,000 and JPY 7,100,000,000 as of 31 December and 2009, USD 142,625,000 JPY 3,000,000,000 as of 31 December 2008, and USD 123,341,543 as of 31 December 2007, respectively, including the interest, were hedged by cross currency swap and forward contracts (see Note 13).
11. HUTANG OBLIGASI
11.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo hutang obligasi atas obligasi-obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut: 2009 Nilai nominal: Obligasi Summit Oto Finance I Obligasi Summit Oto Finance II Obligasi Summit Oto Finance III Obligasi Summit oto Finance yang Tidak Dijamin Seri Pertama (JPY 5.000.000.000) Dikurangi: Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi Jumlah - bersih Beban amortisasi yang dibebankan ke laporan laba rugi (lihat Catatan 20)
BONDS PAYABLE As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the balance of bonds payable related to bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:
2008
2007
-) 350.000) 600.000)
350.000) 1.000.000) -)
1.000.000) 1.000.000) -)
508.500) 1.458.500)
-) 1.350.000)
2.000.000)
Nominal value: Summit Oto Finance Bonds I Summit Oto Finance Bonds II Summit Oto Finance Bonds III Summit Oto Finance unsecured Bonds - First Series (JPY 5,000,000,000) Less:
(12.100) 1.446.400)
(4.403) 1.345.597
(13.081) 1.986.919)
7.884)
13.210)
14.421)
56
Unamortized bonds issuance cost Total - net Amortization costs charged to the statements of income (see Note 20)
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan)
11. BONDS PAYABLE (Continued)
Kupon bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran kupon bunga sebagai berikut:
The interest coupons on the bonds are payable quarterly, in accordance with the payment dates as stated below:
Obligasi Summit Oto Finance/Summit Oto Finance Bonds II/Tahun /Year 2007 Kupon Obligasi Bonds coupon
Seri/ Series A
Seri/ Series B
Tidak Dijamin - / Unsecured -
III/Tahun /Year 2009 Seri/ Series C
Seri/ Series A
Seri/ Series B
Seri/ Series C
Seri Pertama/ First Series
1
8 Juni/June 2007
8 Juni/June 2007
8 Juni/June 2007
19 Agustus/ August 2009
19 Agustus/ August 2009
19 Agustus/ August 2009
12 Maret/March 2010
2
8 September/ September 2007
8 September/ September 2007
8 September/ September 2007
19 Nopember/ November 2009
19 Nopember/ November 2009
19 Nopember/ November 2009
14 September/ September 2010
3
8 Desember/ December 2007
8 Desember/ December 2007
8 Desember/ December 2007
19 Pebruari/ February 2010
19 Pebruari/ February 2010
19 Pebruari/ February 2010
14 Maret/March 2011
4
8 Maret/March 2008
8 Maret/March 2008
8 Maret/March 2008
24 Mei/May 2010
19 Mei/May 2010
19 Mei/May 2010
14 September/ September 2011
5
8 Juni/June 2008
8 Juni/June 2008
8 Juni/June 2008
-
19 Agustus/ August 2010
19 Agustus/ August 2010
14 Maret/March 2012
6
8 September/ September 2008
8 September/ September 2008
8 September/ September 2008
-
19 Nopember/ November 2010
19 Nopember/ November 2010
14 September/ September 2012
7
8 Desember/ December 2008
8 Desember/ December 2008
8 Desember/ December 2008
-
19 Pebruari/ February 2011
19 Pebruari/ February 2011
-
8
8 Maret/March 2009
8 Maret/March 2009
8 Maret/March 2009
-
19 Mei/May 2011
19 Mei/May 2011
-
9
-
8 Juni/June 2009
8 Juni/June 2009
-
-
19 Agustus/ August 2011
10
-
8 September/ September 2009
8 September/ September 2009
-
-
19 Nopember/ November 2011
-
11
-
-
8 Desember/ December 2009
-
-
19 Pebruari/ February 2012
12
-
-
8 Maret/March 2010
-
-
19 Mei/May 2012
-
8 Maret/March 2009
8 September/ September 2009
8 Maret/March 2010
24 Mei/May 2010
19 Mei/May 2011
19 Mei/May 2012
14 September/ September 2012
Tanggal jatuh tempo/Maturity date Tingkat bunga tetap setahun/ Annual fixed interest rate per annum
8.35 %
8.65%
8.91%
13,50%
14,25%
15,25%
TIBOR enam bulan Yen Jepang/ Six-months Japanese Yen TIBOR
Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2007
100 %
100 %
100 %
-
-
-
-
Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2008
99,45%
99,83%
-*)
-
-
-
-
Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2009
-
-
100.40%
100%
100%
106%
-
*) Pada tanggal 31 Desember 2008, tidak ada kuota harga pasar atas obligasi SOF II seri C, karena tidak ada transaksi sejak obligasi ini diterbitkan.
*) As of 31 December 2008, there was no quoted market price of bonds SOF II series C, because there was no transaction since these bonds were issued.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun atas pinjaman yang diterima dan hutang obligasi selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 12,74%
The weighted average interest rate per annum on borrowings and bonds payable during the year ended 31 December 2009 was 12.74%
Informasi harga pasar obligasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Information of bonds market value as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was obtained from Indonesia Stock Exchange.
57
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan)
11. BONDS PAYABLE (Continued)
Perusahaan tidak berkewajiban menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan hutang obligasi (sinking fund).
The Company is not required to establish a bond sinking fund in relation to the bonds payable.
Untuk menjamin kewajiban pembayaran pokok dan bunga obligasi dengan baik dan tepat waktu, pemegang obligasi dijamin dengan jaminan perusahaan atau corporate guarantee dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited (BTMU) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura atas pembayaran pokok dan bunga obligasi dan dari Japan Bank for International Corporation (JBIC), untuk pembayaran pokok obligasi, semuanya adalah pihak ketiga, dimana untuk itu Perseroan membayar jasa penjaminan untuk obligasi Summit Oto Finance I masing-masing sebesar Rp 1.056, Rp 5.213 dan Rp 6.050 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, obligasi Summit Oto Finance II masing-masing sebesar Rp 3.743, Rp 4.423 dan Rp 5.432 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pembayaran pokok dan bunga obligasi Summit Oto Finance III tidak dijamin dengan jaminan perusahaan atau corporate guarantee. Untuk menjamin kewajiban pembayaran pokok dan bunga obligasi Summit Oto Finance III, Perseroan wajib menyerahkan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 6) kepada Wali Amanat untuk kepentingan pemegang obligasi dengan jumlah tidak kurang 100% dari nilai pokok obligasi pada setiap akhir periode laporan triwulan. Amortisasi beban jasa penjaminan masing-masing sebesar Rp 4.134, Rp 10.455 dan Rp 11.917 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2009, 2008 dan 2007, dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan lainnya-jasa penjaminan” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 21).
To secure the Company’s timely payment of the principal and interest coupon of the bonds, the bond holders are secured with corporate guarantees from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore branch, on the payment of bond principal and interest coupon and from Japan Bank for International Corporation (JBIC), on the payment of bond principal, all of them are third parties, for which the Company paid guarantee fees for Summit Oto Finance Bonds I amounted to Rp 1,056, Rp 5,213 and Rp 6,050 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively, Summit Oto Finance Bonds II amounted to Rp 3,743, Rp 4,423 and Rp 5,432 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively. Principal and interest coupon of bonds - Summit Oto Finance III are not secured with corporate guarantees. To secure the Company’s payment of the principal and interest coupon of the bonds - Summit Oto Finance III, the Company is obliged to give a collateral in the form of a fiduciary transfer of consumer financing receivables (see Note 6) to the trustee for the interest of the bondholders, which balance should not be less than 100% of the bonds’ principal at the end of each quaterly reporting period. Amortization of guarantee fees amounted to Rp 4,134, Rp10,455 and Rp 11,917 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively, were recorded as part of “other financial charges-guarantee fees” in the statements of income (see Note 21).
Dalam perjanjian perwaliamanatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain sebelum dilunasinya obligasi, Perseroan, tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat, tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
The trustee agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company, that among others, prior to the repayment of the bonds payable, without the written consent from the trustee, the Company is not allowed to:
1.
1. conduct merger or acquisition or take over except for merger or acquisition or take over held under similar business activities with no negative impact to the Company’s going concern or the Company’s ability to pay its bond obligations;
2.
3.
4.
melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan, peleburan atau pengambilahlian yang dilakukan dengan bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan atau kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran kewajiban obligasinya; memperoleh pinjaman baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi, kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perseroan, refinancing dan pinjaman yang telah ada sebelumnya; menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun atas aset Perseroan, kecuali jaminan sehubungan dengan pinjaman yang telah ada dan diperbolehkan sebagaimana diatur dalam perjanjian perwaliamanatan; memberikan piutang kepada pihak manapun kecuali piutang yang telah ada sebelumnya, piutang yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan, dan piutang kepada karyawan Perseroan;
2. obtain a new loan which has higher ranking than the bonds payable, except for the borrowing for financing the Company’s business activities, refinancing and its existing borrowings; 3.
pledge and/or encumber in any manner the assets of the Company, except for security related to existing borrowings and as permitted pursuant to the trustee agreement;
4.. provide loan to any party except for the previously existing loans, loans arising from the Company’s business activities, and loans for the employees of the Company;
58
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) 5. 6. 7.
11. BONDS PAYABLE (Continued)
mengubah bidang usaha Perseroan kecuali dalam kaitannya dengan perubahan undangundang atau peraturan perundang-undangan; mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor; melakukan pembagian dividen apabila terjadi peristiwa kelalaian kepada pemegang obligasi berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dan tidak diperbaiki dan apabila pembagian dividen tersebut menyebabkan suatu pelanggaran atas pembatasan keuangan (financial covenant) sebagaimana telah diatur dalam perjanjian perwaliamanatan.
5. 6. 7.
change the Company’s business activities except in relation to amendment to prevailing acts or law and regulations; decrease the Company’s authorized, issued and paid-up capital; distribute dividends in the occurance of an event of default to the bondholders pursuant to the trustee agreement and such is not remedied and if the payment of such dividends shall violate or cause a violation of the financial covenants as stipulated in the trustee agreement.
Pada tanggal 31 December 2009, 2008 dan 2007, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian hutang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company was in compliance with covenants in relation to the bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in trustee agreement.
Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi.
The Company can buy back part or all the bonds issued under a condition that such action can only be conducted after the first anniversary since the issuance date.
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi Summit Oto Finance II mendapat peringkat “idAAA (cg)” (Stable Outlook) dan obligasi Summit Oto Finance III mendapat peringkat “idA+ (cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2009; obligasi Summit Oto Finance I dan II mendapat peringkat “idAAA(cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2008; dan obligasi Summit Oto Finance I dan II mendapat peringkat “idAAA(cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2007.
Based on the result of rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Summit Oto Finance Bonds II was rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) and Summit Oto Finance Bonds III was rated “idA+(cg)” (Stable Outlook) as of 31.December 2009; Summit Oto Finance Bonds I and II were rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) as of 31.December 2008; Summit Oto Finance Bonds I and II were rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) as of 31 December 2007. As of 31 December 2009, the outstanding balance of bonds payable denominated in Japanese Yen amounting JPY 5,000,000,000 was hedged by cross currency swap contracts (see Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang obligasi dalam mata uang Yen Jepang sebesar JPY 5.000.000.000 telah dilindungi nilai dengan kontrak cross currency swap (lihat Catatan 13).
12. HUTANG PAJAK
12. TAXES PAYABLE 2009
Taksiran pajak penghasilan badan (lihat Catatan 27a) Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai - bersih
2008
2007
61.834
37.175
-
2.533 224 403 20 65.014
3.109 533 2.332 378 444 43.971
1.876 966 4.317 104 345 7.608
59
Estimated corporate income tax (see Note 27a) Income taxes: Article 21 Article 23/26 Article 25 Article 4 (2) Value Added Tax - net
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
2009 Aset Kewajiban derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative liabilities assets Kontrak crosscurrency swap PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia
.
2008 Aset derivatif/ Derivative assets
2007 Kewajiban derivatif/ Derivative liabilities
Kewajiban derivatif/ Derivative liabilities
(66.455)
26.931)
(13.022)
-
(847)
590
(16.924)
124.441)
-)
-
(4.598)
3.873
(15.912)
133.240
-
4.071
(17.687)
4.463
(15.213) (114.504)
284.612)
(13.022)
4.071
(23.132)
-
Kontrak forward Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
(31.347)
-)
-)
-
(748)
Cross-currency swap contracts PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch PT Bank Mizuho Indonesia Interest rate swap contracts The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
-
-)
3.007)
-)
-
-)
-
-)
-)
(39)
-
-)
Forward contracts Citibank N.A, Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
4.463
(145.851)
287.619)
(13.061)
4.071
(23.880)
Total
Nilai nominal, periode rata-rata kontrak dan tanggal jatuh tempo kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward adalah sebagai berikut: Mata uang/ Currency Kontrak pembelian cross currency swap PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,Ltd., cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia
Aset derivatif/ Derivative assets
-
Kontrak interest rate swap The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta
Jumlah
13. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR RISK MANAGEMENT
The notional amount, average contract period and maturity date of cross currency swap, interest rate swap and forward contracts were as follows:
Nilai nominal (dalam mata uang asli) Notional amount (in original currency) 2009 2008 2007 Cross-currency swap purchase contracts PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
USD JPY
6.500.000.000
20.000.000 1.000.000.000
5.000.000 -
USD JPY
85.000.000 500.000.000
70.000.000 -
65.300.000 -
57.500.000 -
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., 52.700.000 Jakarta branch PT Bank Mizuho Indonesia
USD JPY JPY
40.000.000 2.300.000.000 2.800.000.000
60
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Kontrak penjualan cross currency swap PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia Kontrak penjualan forward Citibank N.A., cabang Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Kontrak interest rate swap The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta
Currency Kontrak pembelian cross curency swap PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta
PT Bank Mizuho Indonesia
USD
-
2.065.374
JPY
-
2.933.500
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta
Cross-currency swap selling contracts PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch PT Bank Mizuho Indonesia
701.815
319.130
46.175
Rp
850.200
647.450
606.732
Rp Rp
614.000 297.160
530.163 -
491.069 -
Rp
-
19.497
Rp
-
383
Forward selling contracts - Citibank N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
-
Interest rate swap contract: The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
350.000
Periode rata-rata kontrak (hari)/ Average contract period (days) 2009 2008 2007
50.000
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 2008
2009
2007 Cross-currency swap purchase contracts
USD
-
143
730
JPY
887
92
-
29 Januari/January 2010 13 September/September 2012
964 -
18 Pebruari/February 2010 10 Agustus/August 2010 27 Januari/January 2010
USD JPY
470 92
966 -
14 Januari/January 2009 9 Pebruari/February 2009
15 Pebruari/February 2008
5 Pebruari/February 2009
-
17 Juli/July 2009 10 Agustus/August 2010 -
25 Januari/January 2008 20 Juli/July 2010 -
20 Januari/January 2009 20 Juli/July 2011
5 Desember/ December 2008 20 Juli/July 2011
-
-
-
-
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch
USD
1.210
1.146
1.144
JPY
989
-
-
JPY
477
-
-
26 April/April 2010 20 Juli/July 2011 25 April/April 2012 11 September/September 2012 9 Pebruari/February 2010 25 April/April 2012
14 Januari/January 2009 9 Pebruari/February 2009
15 Pebruari/February 2008
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Kontrak penjualan cross currency swap PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Forward purchase contracts - Citibank N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Rp
Rp
Mata uang/
.
Nilai nominal (dalam mata uang asli)/ Notional amount (in original currency) 2009 2008 2007
Mata uang/ Currency Kontrak pembelian forward Citibank N.A., cabang Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
13. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR RISK MANAGEMENT (Continued)
PT Bank Mizuho Indonesia Cross-currency swap selling contracts
Rp
887
131
730
29 Januari/January 2010 13 September/September 2012
Rp
407
966
964
27 Januari/January 2010 10 Agustus/August 2010
17 Juli/July 2009 10 Agustus/August 2010
25 Januari/January 2008 20 Juli/July 2010
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
26 April/April 2010 11 September/September 2012
20 Januari/January 2009 20 Juli/July 2011
5 Desember/ December 2008 20 Juli/July 2011
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch PT Bank Mizuho Indonesia
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta
Rp
1.122
1.146
1.144
PT Bank Mizuho Indonesia
Rp
477
-
-
9 Pebruari/February 2010 25 April/April 2012 p
-
-
-
181
-
-
18 Maret/March 2009
-
Forward purchase contracts Citibank N.A., Jakarta branch
-
61
-
-
28 Januari/January 2009
-
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
-
181
-
-
18 Maret/March 2009
-
Forward selling contracts Citibank N.A., Jakarta branch
-
61
-
-
28 Januari/January 2009
-
Kontrak pembelian forward Citibank N.A., cabang Jakarta USD PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
JPY
Kontrak penjualan forward Citibank N.A., cabang Jakarta Rp PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Kontrak interest rate swap The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta
Rp
Rp
1.089
-
729
20 Januari/January 2012
61
-
4 Januari/January 2008
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Interest rate swap contract The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
13. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR RISK MANAGEMENT (Continued) .
Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan melakukan kontrak cross-currency swap dan forward. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Perseroan menyetujui untuk membeli Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang dan menjual Rupiah. Perseroan juga menyetujui untuk membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk mata uang Rupiah antara 9,25% sampai dengan 11,38% untuk tahun 2009 (2008: 9,45% - 21,90%, 2007: 12,45% - 14,65%) dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang setahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar SIBOR + 0,50% dan LIBOR + 1,5% - LIBOR + 2,10% untuk tahun 2009 (2008: SIBOR + 0,50% - SIBOR + 0,58% dan LIBOR + 1,50% - LIBOR + 2,10%; 2007: SIBOR + 0,35% - SIBOR + 1,50% dan LIBOR 1,50% - LIBOR + 2,10%) dan untuk mata uang Yen Jepang sebesar TIBOR + 1,00% - TIBOR + 1,10%, LIBOR + 0,78% dan COF + 1,90% untuk tahun 2009 (2008: TIBOR + 1,10%).
During 2009, 2008 and 2007, the Company entered into several cross-currency swap and forward contracts. Based on those contracts, the Company agreed to buy US Dollar, Japanese Yen and sell Rupiah. The Company also agreed to pay interest with average fixed interest rates per annum ranging from 9.25% to 11.38% in 2009 (2008: 9.45% 21.90%, 2007: 12.45% - 14.65%) for Rupiah currency and receives interest with floating interest rates of SIBOR + 0.50% and LIBOR + 1.5% - LIBOR + 2.10% for US Dollar in 2009 (2008: SIBOR + 0.50% - SIBOR + 0.58% and LIBOR + 1.50% - LIBOR + 2.10%; 2007: SIBOR + 0.35% - SIBOR + 1.50% and LIBOR + 1.50% - LIBOR + 2.10%) and TIBOR + 1.00% – TIBOR + 1.10%, LIBOR + 0,78% and COF + 1.90% in 2009 (2008: TIBOR + 1.10%) for Japanese Yen.
Selama tahun 2009 dan 2007, Perseroan melakukan kontrak interest rate swap untuk mata uang Rupiah, dimana Perseroan akan membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun masingmasing sebesar 15,45% - 15,55% dan 15,75%, dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang setahun masing-masing sebesar SBI 3 (tiga) bulan + 2,75% dan SBI 3 (tiga) bulan + 2,00%. Bunga tersebut wajib dibayar setiap 3 bulan sekali untuk tahun 2009 dan 2007. Perseroan tidak melakukan kontrak interest rate swap untuk mata uang Rupiah di tahun 2008.
During 2009 and 2007, the Company entered into interest-rate swap contracts denominated in Rupiah currency, wherein the Company will pay interest with an average fixed interest rate per annum ranging 15.45% - 15.55% and 15.75%, respectively and receives floating interest rate per annum of SBI 3 (three) months + 2.75% and SBI 3 (three) months + 2.00%, respectively. The interest was payable on a quarterly basis for 2009 and 2007, respectively. The Company did not enter into interest-rate swap contracts denominated in Rupiah currency in 2008.
Suku bunga kontrak cross currency swap, forward dan interest rate swap diatas dipertukarkan setiap bulan, triwulan dan semester.
The interest rate of the above cross currency swap, forward and interest rate swap contracts are exercised on a monthly, quarterly and a semi-annual basis.
Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian cross currency swap, interest rate swap dan forward ini dengan tujuan lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing dan tingkat bunga atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
The Company entered into these cross currency swap, interest rate swap and forward contracts to hedge the risks of fluctuations in cash flows arising from exchange rates and interest rates on its borrowings denominated in foreign currencies and borrowings which bear floating interest rates.
Laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masingmasing sebesar Rp (102.130), Rp (130.836) dan Rp 34.368, yang disajikan sebagai “(Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas” sebagai bagian “Ekuitas” pada neraca, dan akan diakui dalam laporan laba rugi pada saat realisasinya.
The gains (losses) arising from the changes in fair values of the derivative instruments for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp (102,130), Rp (130,836) and Rp 34,368, respectively, which were presented as “Cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges” under the “Shareholders’ equity” in the balance sheets, and will be recognized in the statements of income upon realization.
62
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
13. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR RISK MANAGEMENT (Continued) .
The movement of the cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges which is an effective portion of the cumulative net change in the fair value of cash flows hedging instruments related to hedged transactions that have not yet affected the statements of income was as follows:
Perubahan (kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan bersih nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas yang terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum mempengaruhi laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2009 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Bagian efektif dari perubahan nilai wajar Nilai bersih yang direklasifikasi ke laporan laba rugi Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan Aset (kewajiban) pajak tangguhan (lihat Catatan 27b) Saldo, akhir tahun
2008
46.074
(21.200)
(46.770)
(102.130)
(130.836)
34.368
16.782
214.259
(8,798)
(39.274)
62.223
(21.200)
9.818 (29.456)
(16.149) 46.074
(21.200)
14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2009 Bunga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29) Pihak ketiga Promosi untuk dealer Lain-lain Jumlah
2007 Balance, beginning of the yearbefore deferred income tax Effective portion of changes in fair value Net amount transferred to statement of income
-)
Total - before deferred income tax Deferred tax asset (liability) (see Note 27b) Balance, end of the year
14. ACCRUED EXPENSES 2008
2007
) 1.182 61.469 1.602 6.068 70.321
256 65.274 34.418 14.467 114.415
Interest 1.810 28.582 1.200 5.816 37.408
A related party (Note 29) Third parties Promotion for dealer Others Total
Beban bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga atas pinjaman yang diterima dan hutang obligasi.
Accrued interest expense represents interest on borrowings and bonds payable.
Pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, beban yang masih harus dibayar - lain-lain terdiri atas beban untuk jasa konsultan, biaya administrasi bank dan jasa penjaminan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dan hutang obligasi.
As of 31 December 2008, 2007 and 2006, accrued expenses - others consist of accrual for professional fees, bank charges and guarantee fees in relation to borrowings and bonds payable.
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
15. OTHER LIABILITIES 2009
Hutang premi asuransi Hutang usaha Hutang ke investor Uang muka dari investor Lain-lain Jumlah
10.465 32.613 13.136 259.252 166.527 481.993
2008 7.171 34.270 12.311 82.784 25.054 161.590
2007 7.947 25.760 18.635 14.533 66.875
Insurance premium payable Accounts payable Payable to investor Advances from investor Others Total
asuransi
Insurance payable represents customers’ insurance premium.
Hutang ke investor merupakan kewajiban kepada investor atas pembayaran angsuran dari pelanggan atas transaksi penjualan portofolio.
Payable to investor represents obligation to investor in relation with payment of installment from customers related to sale of portfolio transactions.
Uang muka dari investor merupakan penerimaan dari investor atas transaksi penjualan portofolio yang belum terjadi.
Advances from investor represents proceeds received from investor for sale of portfolio transactions which have not yet been occured.
Lain-lain terutama merupakan provisi sehubungan dengan perpajakan.
Others mostly represents provision for tax related expenses.
Hutang asuransi nasabah.
merupakan
titipan
63
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM
16. CAPITAL STOCK As of 31 December 2009, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 6,000,000 (12,000,000 shares) at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share, of which Rp 1,625,729 (3,251,458 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
Pada tanggal 31 Desember 2009, modal dasar Perseroan sebesar Rp 6.000.000 (12.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham, dimana sebesar Rp 1.625.729 (3.251.458 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
2009
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 2.763.739 149.684 325.146 5.215 7.674 3.251.458
Sumitomo Corporation, Jepang PT Summit Auto Group PT Sumitomo Indonesia PT Sinar Mas Multiartha Tbk Djohan Marzuki
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000 (2.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham, dimana sebesar Rp 945.179 (1.890.358 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 85.0% 4.6% 10.0% 0.2% 0.2% 100.0%
Jumlah/ Total 1.381.869 74.842 162.573 2.608 3.837 1.625.729
As of 31 December 2008 and 2007, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 1,000,000 (2,000,000 shares) at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share, of which Rp 945,179 (1,890,358 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders: 2008
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 1.606.804 83.408 189.036 5.215 5.895 1.890.358
Sumitomo Corporation, Jepang PT Summit Auto Group PT Sumitomo Indonesia PT Sinar Mas Multiartha Tbk Djohan Marzuki
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 85.0% 4.4% 10.0% 0.3% 0.3% 100.0%
Jumlah/ Total 803.402 41.704 94.518 2.607 2.948 945.179
2007
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 1.606.804 85.165 189.036 5.215 4.138 1.890.358
Sumitomo Corporation, Jepang PT Summit Auto Group PT Sumitomo Indonesia PT Sinar Mas Multiartha Tbk Djohan Marzuki
64
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 85.0% 4.5% 10.0% 0.3% 0.2% 100.0%
Jumlah/ Total 803.402 42.583 94.518 2.607 2.069 945.179
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (Lanjutan)
16. CAPITAL STOCK (Continued)
Berdasarkan akta No. 200 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 136.110 saham dari PT Summit Auto Group kepada Sumitomo Indonesia sebesar Rp 89.552. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.1011613 tanggal 29 Juli 2009.
Based on notarial deed No. 200 dated 24 June 2009 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of Rights on the Company’s shares consisting of 136,110 shares from PT Summit Auto Group to Sumitomo Indonesia for Rp 89,552. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-10-11613 dated 29 July 2009.
Berdasarkan akta No. 98 tanggal 8 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.779 saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 1.095. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.1010824 tanggal 21 Juli 2009.
Based on notarial deed No. 98 dated 8 June 2009 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of Rights on the Company’s shares consisting of 1,779 shares from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 1,095. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesian in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-10-10824 dated 21 July 2009.
Berdasarkan akta No. 171 tanggal 23 Desember 2008, pemegang saham Perseroan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Based on notarial deed No. 171 of 23 December 2008, the shareholders of the Company approved the following:
1.
Peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000 [2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham.
1.
Increase the Company’s authorized capital from Rp 1,000,000 [2,000,000 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
2.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp 945.179 [1.890.358 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp 1.625.729 [3.251.458 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
2.
Agreed to increase the Company’s issued and paid-up share captial from Rp 945,179 [1,890,358 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 1,625,729 [3,251,458 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
3.
Peningkatan modal tersebut ditempatkan dan disetor oleh Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 578.468 yang terdiri dari 1.156.935 saham dan PT Summit Auto Group sebesar Rp 102.082 yang terdiri dari 204.165 saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, kelebihan modal disetor di atas nilai nominal saham yang diterbitkan sebesar Rp 159.450 disajikan sebagai “Agio saham”.
3.
Agreed that the increase in issued and paid-up share capital was contributed by Sumitomo Corporation, Japan amounted to Rp 578,468 which consists of 1,156,935 shares and Auto Group amounted to PT Summit Rp 102,082 which consists of 204,165 shares. As of 31 December 2009, capital paid-up in excess of par value of the shares issued of Rp 159,450 was presented as “Additional paid-in capital”.
Berdasarkan akta No. 270 tanggal 27 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.757 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 879. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-42889.AH.01.02 tanggal 18 Juli 2008.
Based on notarial deed No. 270 dated 27 June 2008 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 1,757 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 879. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. AHU-42889.AH.01.02 dated 18 July 2008.
65
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (Lanjutan)
16. CAPITAL STOCK (Continued)
Berdasarkan akta No. 136 tanggal 10 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 115.733 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 57.867. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10.0364 tanggal 4 Januari 2008.
Based on notarial deed No. 136 dated 10 October 2007 of Aulia Taufani, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 115,733 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Sumitomo Corporation, Japan for Rp 57,867. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. AHU-AH.01.10.0364 dated 4 January 2008.
Berdasarkan akta No. 232 tanggal 22 Juni 2007 yang dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.815 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 908. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. W7-HT.01.10-10203 tanggal 12 Juli 2007.
Based on notarial deed No. 232 dated 22 June 2007 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 1,815 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 908. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. W7-HT.01.10-10203 dated 12 July 2007.
17. UANG MUKA PEMBAYARAN SAHAM
17. ADVANCES FOR SHARE CAPITAL PAYMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2008, persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000 [2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] masih dalam proses, sehingga Perseroan mencatat dana yang diterima dari Sumitomo Corporation, Jepang dan PT Summit Auto Group sebagai uang muka pembayaran saham (lihat Catatan 16).
As of 31 December 2008, the approval from the Minister of Law and Human Rights on the increase of authorized share capital from Rp 1,000,000 [2,000,000 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] was still in process, therefore the Company recorded the funds received from Sumitomo Corporation, Japan and PT Summit Auto Group as advances for share capital payments (see Note 16).
Berdasarkan akta No. AHU-06284.A.H.01.02.Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009, uang muka pembayaran saham tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan telah diklasifikasikan sebagai modal saham pada tanggal 31 Desember 2009.
Based on notarial deed No. AHU-06284.A.H.01.02.Tahun 2009 dated 5 March 2009, the above advances for share capital payments have been approved by the Minister of Law and Human Rights, and have been classified as share capital as of 31 December 2009.
18. CADANGAN UMUM
18. GENERAL RESERVE
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Mei 2009, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar 100% dari laba bersih tahun 2008, yaitu sejumlah Rp 81.080.
Based on The General Meeting of the Company’s Shareholders dated 26 May 2009, the Company’s shareholders approved the appropriation of 100% of 2008 net income, i.e. amounting to Rp 81,080.
66
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. CONSUMER FINANCING INCOME
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
a. Consumer financing income - net
a. Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih
Pendapatan pembiayaan konsumen - kotor Dikurangi: Bagian pendapatan yang dibiayai pihak lain sehubungan dengan transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio Jumlah - bersih
2009
2008
1.947.901
1.622.558)
1.521.632
(368.338)
(347.350)
(477.620)
1.579.563
1.275.208)
1.044.012)
b. Pendapatan pembiayaan konsumen penerusan kredit dan penjualan portofolio
2007
melalui
2009
Consumer financing income - gross Less: Portion of funds financed by other parties in relation to credit channeling and sale of portofolio Total - net
b. Consumer financing income channeling and sale of portfolio 2008
through
credit
2007
Penerusan kredit Penjualan portofolio
67 230.117
3.380 102.412
31.391 135.015
Credit channeling Sale of portfolio
Jumlah
230.184
105.792
166.406
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi biaya transaksi sebesar Rp 260.975.
For the year ended 31 December 2009, consumer financing income included amortization of transaction costs amounting to Rp 260,975.
20. BEBAN BUNGA
20. INTEREST EXPENSES 2009
2008
2007
Pinjaman yang diterima: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29) Pihak ketiga Hutang obligasi
Borrowings: 507 468.750 129.635
5.061 219.253 183.816
19.640 159.109 215.316
Related parties (see Note 29) Third parties Bonds payable
Jumlah
598.892
408.130
394.065
Total
Termasuk dalam beban bunga atas pinjaman yang diterima adalah amortisasi beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima Perseroan masing-masing sebesar Rp 9.627, Rp 4.962 dan Rp 2.368 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Interest expense on borrowings included amortization of upfront fees related to the Company’s borrowings amounting to Rp 9,627, Rp 4,962 and Rp 2,368, respectively, for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007.
Termasuk dalam beban bunga atas hutang obligasi adalah amortisasi beban emisi obligasi masingmasing sebesar Rp 7.884, Rp 13.210 dan Rp 14.421 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Interest expense on bonds payable included amortization of bonds issuance costs amounting to Rp 7,884, Rp 13,210 and Rp 14,421, respectively, for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007.
67
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. OTHER FINANCIAL CHARGES
21. BEBAN KEUANGAN LAINNYA 2009
Jasa penjaminan (lihat Catatan 10, 11 dan 29)
2008
2007
16.694
13.335
22. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN
21.439
Guarantee fess (see Notes 10, 11 and 29)
22. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS 2008
2009
2007
Gaji dan tunjangan Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 26)
408.415 12.322
303.893 5.685
221.679 Salaries and benefits 7.661 Post-employment benefits (see Note 26)
Jumlah
420.737
309.578
229.340
Total
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2009
2008
2007
Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) Komunikasi Keperluan kantor Sewa kantor (lihat Catatan 29) Administrasi bank Transportasi dan perjalanan Iklan dan promosi Listrik dan air Jasa konsultan (lihat Catatan 29) Representasi dan jamuan Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Pelatihan Pajak dan perijinan Asuransi Lain-lain
33.624 20.180 31.743 21.336 31.816 18.996 60.549 8.521 5.562 9.324 3.964 3.942 3.662 5.085 705 100.172
30.975 16.653 22.747 16.072 18.204 12.595 16.858 6.725 3.329 6.301 3.224 2.962 1.963 3.394 593 16.488
26.359 16.295 15.568 14.437 13.103 8.748 8.269 5.671 4.753 3.210 2.796 2.206 2.110 1.918 442 8.897
Depreciation of fixed assets (see Note 8) Communications Office supplies Office rental (see Note 29) Bank charges Transportation and traveling Advertisement and promotions Utilities Consultancy fees (see Note 29) Representation and entertainment Security Repairs and maintenance Training Taxes and licenses Insurance Others
Jumlah
359.181
179.083
134.782
Total
Lain-lain terutama perpajakan.
merupakan
beban
terkait
Others mostly represent taxation related expenses.
68
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. OTHER INCOME
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 2009
2008
2007
Pendapatan administrasi Potongan asuransi Pendapatan denda Lain-lain Jasa penagihan
197.235 272.979 80.772 24.483 2.752
153.381) 170.466) 62.276) 16.268) 12.882)
110.463 126.221 42.029 9.414 9.125
Administration income Insurance discount Penalty income Others Collection fee
Jumlah - bersih
578.221
415.273)
297.252
Total - net
25. OTHER EXPENSES
25. BEBAN LAIN-LAIN 2009 Rugi penjualan agunan yang diambil alih - bersih (lihat Catatan 9) Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen Jumlah - bersih
2008
2007
135.536
97.370
208.683
135.536
427.288 524.658
270.919 479.602
Loss on sale of foreclosed assets - net (see Note 9) Transaction costs directly attributed to the origination of consumer financing receivables Total - net
Sebelum 1 Januari 2009, biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan pembiayaan konsumen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2009, transaction costs directly incurred in acquiring consumer financing business were charged to the current year statement of income
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006), sejak 1 Januari 2009, biaya transaksi tersebut menambah piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 6) dan diamortisasi selama jangka waktu piutang pembiayaan konsumen dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 19).
In conjunction with the implementation of SFAS No. 55 (Revision 2006), effective 1 January 2009, such transaction costs are added to consumer financing receivables (see Note 6) and amortized over the terms of the consumer financing receivables using the effective interest rate method, which is recorded as part of consumer financing income (see Note 19).
Biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen yang dibebankan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.427.288 dan Rp 270.919.
Transaction costs directly attributed to the origination of consumer financing accounts which are charged to the statements of income for the years ended 31 December 2008 and 2007 amounted to Rp.427,288 and Rp 270,919.
26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
BENEFITS Effective in 2003, the Company established a defined-contribution pension plan covering its certain qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death.
Sejak 2003, Perseroan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk sebagian karyawan tetap yang telah memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia.
69
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Perseroan telah menunjuk PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia (AJALI) dalam mengelola program dana pensiun Perseroan untuk sebagian karyawan tetap yang telah memenuhi syarat. Iuran pensiun yang ditanggung oleh Perseroan berkisar antara 1,5% sampai dengan 13%, sedangkan yang ditanggung oleh karyawan berkisar antara 1% sampai dengan 7%, masing-masing dari gaji pokok bulanan karyawan.
The Company appointed PT Asuransi Jiwa Alianz Life Indonesia (AJALI) to manage its retirement plan for its certain qualified permanent employees. Contributions are funded and consist of the Company’s contributions computed at rates ranging from 1.5% to 13%, and the employees’ contributions computed at rates ranging from 1% to 7%, of the employees’ basic monthly salaries.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was calculated by an independent actuary using projected-unit-credit method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for postemployment benefits as of 31 December 2009, 2008 and 2007 were as follows:
2009 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun
2008
10,75%
11,75%
8,0%
9,0%
2007 10,25% 8,0%
Annual discount rate Annual basic salary growth rate
Tabel berikut menyajikan kewajiban imbalan pascakerja Perseroan yang tercatat di neraca, perubahan imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi selama tahun berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007:
The following table summarizes the obligation for post-employment benefits of the Company as recorded on the balance sheets, movement in the obligation, and expenses recognized in the statements of income during the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007:
a. Kewajiban imbalan pasca-kerja
a. Obligation for post-employment benefits 2009
Nilai kini kewajiban imbalan pascakerja yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui non-vested Kewajiban imbalan pasca-kerja yang dicatat di dalam neraca
2008
25.584) (1.199)
25.253) (10.698)
14.429) (5.160)
1.131)
1.214)
1.298)
25.516)
15.769)
10.567)
b. Beban imbalan pasca-kerja
Present value of unfunded obligation for post-employment benefit Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service costs non-vested Obligation for post-employment benefits recognized in the balance sheets
b. Post-employment benefits expenses 2009
Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Amortisasi kerugian aktuarial - bersih Jumlah
2007
2008
8.872) 2.892) (83) 641) 12.322)
4.020) 1.456) (83) 292) 5.685)
2007 3.940) 1.286) 1.985) 450) 7.661)
Current service costs Interest costs Past service costs Amortization of actuarial losses - net Total
Post-employment benefits expense is presented as part of “Salaries and employee’s benefit” (see Note 22) in the statements of income.
Beban imbalan pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban gaji dan tunjangan karyawan” (lihat Catatan 22) pada laporan laba rugi.
70
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCAKERJA (Lanjutan)
26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
c. Perubahan kewajiban imbalan pasca-kerja 2009 Kewajiban imbalan pasca-kerja pada awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Kewajiban imbalan pasca-kerja pada akhir tahun
c. Movements of obligation for post-employment benefits 2008
2007
15.769)
10.567)
3.842)
12.322) (2.575)
5.685) (483)
7.661) (936)
25.516)
15.769)
10.567)
d. Manfaat jangka panjang lainnya
d. Other long-term benefits Effective 1 November 2009, the Company agreed to grant long-term benefits program in form of long leave to its eligible employees among others, those who have worked for six years and each of its multiple. Employees who are eligible to take their long leave but choose not to take the leave, can cash out the benefits. As of 31 December 2009, the Company’s long-term benefits obligation amounting to Rp 2,314 was recorded as part of “Obligation for post employment benefits”.
Sejak 1 Nopember 2009, Perseroan menyetujui untuk memberikan program manfaat jangka panjang dalam bentuk cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan antara lain, mereka yang telah bekerja selama enam tahun dan setiap kelipatannya. Karyawan yang memenuhi persyaratan untuk mengambil cuti besar tetapi memilih untuk tidak menggunakannya, dapat menguangkan manfaat jangka panjang tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, kewajiban manfaat jangka panjang Perseroan sebesar Rp 2.314 telah dicatat sebagai bagian dari “Kewajiban imbalan pasca-kerja”.
27. PAJAK PENGHASILAN
27. INCOME TAX
Penghasilan (beban) pajak Perseroan terdiri dari: 2009 Pajak kini: - Pajak non-final - Pajak final Pajak tangguhan Jumlah
The tax benefit (expense) of the Company consists of the following: 2008
(167.192) (12.666) (45.245) (225.103)
2007
(69.759) (6.010) 13.738) (62.031)
a. Pajak Kini
Perbedaan temporer: Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen - bersih Penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih - bersih Imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Penghapusan piutang pembiayaan konsumen
(28.456) (5.949) 18.629) (15.776)
Current tax: - Non-final tax - Final tax Deferred tax
Total
a. Current Tax Reconciliation between accounting income before tax, as shown in the statements of income, and taxable income was as follows:
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan
Obligation for post-employment benefits at the beginning of year Post-employment benefits expense during the year Payments during the year Obligation for post-employment benefits at the end of year
2009
2008
2007
630.204
143.111)
64.133)
32.845
-)
-)
3.681
242.036)
226.515)
(1.856) 11.299 (14)
2.429) 5.202) 1.316)
(7.645) 6.725) (158)
(202.263) (156.308)
(182.655) 68.328)
(205.437) 20.000)
71
Accounting income before tax Temporary differences: Transaction costs directly attributable to origination of consumer financing accounts Allowance for impairment losses on consumer financing receivables net Allowance for decline in value of foreclosed assets - net Post-employment benefits Depreciation of fixed assets Write-off of consumer financing receivables
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
27. INCOME TAX (Continued)
2009 Perbedaan permanen: Beban umum dan administrasi Beban bunga Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Beban lain-lain Pendapatan lain-lain
Laba kena pajak
2008
2007
95.517 90.537
25.613) 22.724)
12.773) 27.587)
(63.333) 783 (285) 123.219
(30.048) 2.860) -) 21.149)
(29.745) 164) -) 10.779)
597.115
232.588)
94.912)
Perhitungan beban pajak kini non-final dan hutang pajak (klaim pengembalian pajak) adalah sebagai berikut: 2009 Rincian beban pajak kini: Sejak 1 Januari 2009 28% x 597.115 Sebelum 1 Januari 2009 10% x Rp 50 15% x Rp 50 30% x 2008: Rp 232.488 (2007: Rp 94.812) Jumlah beban pajak kini non-final Dikurangi pajak dibayar dimuka: Fiskal luar negeri Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah Hutang pajak (lihat Catatan 12)/ (Klaim pengembalian pajak) (lihat Catatan 9)
Taxable income
The current non-final income tax expense and income tax payable (claim for tax refund) were computed as follows:
2008
2007
167.192
-
-)
-
5 8
5) 8)
-
69.746
28.443)
167.192
69.759
28.456)
The details of current income tax expense: Effective 1 January 2009 28% x 597,115 Prior to 1 January 2009 10% x Rp 50 15% x Rp 50 30% x 2008: Rp 232,488 (2007: Rp 94,812) Total non-final current tax expense
3 57 105.298 105.358
104 522 31.958 32.584
51) 411) 50.848) 51.310)
Less prepaid income taxes: Foreign fiscal tax Income tax article 23 Income tax article 25 Total
61.834
37.175
(22.854)
Income tax payable (see Note 12)/ (Claim for tax refund) (see Note 9)
The Company’s 2009 taxable income agreed with the tax calculation which will be reported in the Company’s 2009 Annual Corporate Income Tax Return. The Company’s 2008 and 2007 taxable income agreed with total taxable income reported in the Company’s 2008 and 2007 Annual Corporate Income Tax Returns.
Jumlah laba kena pajak tahun 2009 telah sesuai dengan perhitungan yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Perseroan tahun 2009. Jumlah laba kena pajak tahun 2008 dan 2007 telah sesuai dengan SPT tahun 2008 dan 2007.
b. Pajak Tangguhan
b. Deferred Tax
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut: Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
1 Januari 2007/ 1 January 2007 Aset pajak tangguhan: Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen Kerugian penurunan nilaibersih (Pemulihan) cadangan penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah
Permanent differences: General and administrative expenses Interest expenses Interest income already subjected to final tax Other expenses Others Income
31 Desember 2007/ 31 December 2007
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities were as follows: Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
31 Desember 2008/ 31 December 2008
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
31 Desember 2009/ 31 December 2009
-
-)
-)
-
-)
8.211
8.211
38.291
5.895)
44.186)
11.417
55.603)
(55.603)
-
1.653
(245)
1.408)
586
1.994)
(678)
1.316
1.153
2.017)
3.170)
811
3.981)
2.398
41.097
7.667)
48.764)
12.814
61.578)
(45.672)
6.379 15.906
72
Deferred tax assets: Transaction costs directly attributable to origination of consumer financing accounts Impairment losses net (Reversal of) provision for allowance for decline in value of Foreclosed assets - net Obligation for postemployment benefits Total
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) b. Pajak Tangguhan (lanjutan)
1 Januari 2007/ 1 January 2007
27. INCOME TAX (Continued) b. Deferred Income Tax (Continued)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
31 Desember 2007/ 31 December 2007
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to statements of income for the year
31 Desember 2008/ 31 December 2008
31 Desember 2009/ 31 December 2009
Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih sebelum penyisihan aset tangguhan Penyisihan aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan bersih sebelum (kerugian) keuntungan atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas
(4.029)
(904)
(4.933)
924
(4.009)
427
(3.582)
Deferred tax liabilities: Depreciation of fixed assets
37.068)
6.763)
43.831)
13.738
57.569)
(45.245)
12.324
Deferred tax assets - net before allowance for deferred tax assets
(11.866)
11.866)
-)
-
-)
-
-
Allowance for deferred tax assets
12.324
Deferred tax assetsnet before (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedging
25.202)
18.629)
13.738
43.831)
57.569)
(45.245)
Aset (kewajiban) pajak tangguhan dari (kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas
(16.149)
9.818
Deferred tax assets (liability) from cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges
Aset pajak tangguhan - bersih
41.420)
22.142
Deferred tax asets - net
Sejak tahun 2008, Perseroan mengakui porsi pajak tangguhan atas laba/rugi yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar transaksi derivatif.
Starting year 2008, the Company recognized the deferred tax portion of unrealized gains/losses from changes in fair value of derivative transactions.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the prevailing tax rates and income tax expense was as follows:
2009 Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Beban pajak atas dasar tarif pajak efektif: Sejak 1 Januari 2009 28% x Rp 630.204 Sebelum 1 Januari 2009 10% x Rp 50 15% x Rp 50 30% x 2008: Rp 143.011 (2007: Rp 64.033) Jumlah
2008
630.204
2007
143.111
64.133)
Accounting income before tax Tax expense at effective tax rates: Effective 1 January 2009 28% x Rp 630,204 Prior to 1 January 2009 10% x Rp 50 15% x Rp 50 30% x 2008: Rp 143,011 (2007: Rp 64,033) Total
176.457 -
5 8
-) 5) 8)
176.457
42.903 42.916
19.210) 19.223)
Pemulihan atas penyisihan aset pajak tangguhan
-
-
Pengaruh pajak atas perbedaan permanen
34.501
6.345
2.470)
Tax effect on permanent differences
Efek dari perubahan peraturan pajak Pajak final dari pendapatan bunga
1.479 12.666
6.760 6.010
-) 5.949)
Effect of changes in tax regulations Final tax on interest income
225.103
62.031
15.776)
Income tax expense
Beban pajak penghasilan
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang perubahan ke empat atas UndangUndang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. Undang-undang ini berlaku efektif sejak 1.Januari 2009. Perubahan signifikan yang diatur dalam Undang-Undang, salah satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perseroan telah membukukan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan tersebut terhadap perhitungan aset pajak tangguhan pada laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 yang dikreditkan ke laporan laba rugi masing-masing sebesar Rp 1.479 dan Rp 6.760.
73
(11.866) Recovery on allowance for deferred tax Assets
In September 2008, Law No. 36 year 2008 which is the fourth amendment of Law No. 7 year 1983 regarding income tax has been approved. The Law is effective starting 1 January 2009. One of significant changes stipulated in the Law is changing of corporate income tax rate to single rate, which is 28% for the year 2009 and 25% for the year 2010 onwards, respectively. The Company has recorded the impact of this change to the calculation of deferred tax assets in the financial statements as of and for the year ended 31 December 2009 and 2008, which was credited to the statement of income amounted to Rp 1,479 and Rp 6,760, respectively.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) c.
27. INCOME TAX (Continued)
Administrasi
c.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku d.
Pada tanggal 30 Maret 2009, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak untuk tahun fiskal 2007, yang menyatakan terdapat lebih bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 22.854, dan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak sebesar Rp 1.234. Sebesar Rp 21.569 dari Rp 22.854 telah dikembalikan oleh kantor pajak ke Perseroan pada tanggal 11 Mei 2009. Sementara, sisanya sebesar Rp 50 dari Rp 22.584 dikompensasikan dengan kurang bayar atas berbagai pajak untuk tahun fiskal 2007, 2008 dan 2009.
.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations. d.
Pada tanggal 12.Juni 2009, Perseroan telah mengajukan surat keberatan ke kantor pajak berkaitan dengan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak sebesar Rp.1.234 yang saat ini masih dalam proses.
28. .LABA PER SAHAM
Administration
On 30 March 2009, the Company received tax assessment letters for fiscal year 2007, which confirmed the overpayment of corporate income tax of Rp 22,854 and underpayment of Value Added Tax and its penalty of Rp 1,234. Rp.21,569 out of Rp 22,854 was refunded by the tax office to the Company on 11.May 2009. While the remaining Rp 50 out of Rp.22,854 was compensated with underpayment of various taxes of fiscal year 2007, 2008 and 2009.
On 12.June 2009, the Company has filed an objection letter to the tax office relating to underpayment of Value Added Tax and its penalty of Rp 1,234 which is currently still in process.
28. EARNINGS PER SHARE
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan dasar perhitungan laba bersih per saham dasar pada tanggal 31.Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 3.024.608 saham, 1.890.358 saham dan 1.890.358 saham.
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the weighted average number of shares used in the computation of basic earnings per share were 3,024,608 shares, 1,890,358 shares and 1,890,358 shares, respectively.
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat hubungan istimewa
Nature of relationship
a.
Sumitomo Corporation, Jepang dan PT Summit Auto Group adalah pemegang saham Perseroan.
a.
Sumitomo Corporation, Japan and PT Summit Auto Group are the Company’s shareholders.
b.
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura, PT Oto Multiartha, dan PT.Summitmas Property memiliki pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan.
b.
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore, PT.Oto Multiartha, and PT.Summitmas Property have the same shareholders or management as that of the Company.
c.
Piutang lain-lain adalah piutang ke Direksi atas pinjaman perumahan dan pinjaman kendaraan bermotor, pendapatan bunga yang masih harus diterima dari Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., dan piutang ke PT Oto Multiartha.
c. Other receivables represent receivables to Directors for housing loan and car loan, accrued interest income from Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., and receivables from PT.Oto Multiartha.
74
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Transactions with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, kecuali untuk pinjaman perumahan dan pinjaman kendaraan yang diberikan ke Direksi.
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties under similar terms and conditions as those with the third parties, except for housing loan and car loan to directors.
a.
a.
Rincian saldo transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Jumlah/Total 2008
2009
Persentase terhadap jumlah aset atau kewajiban/ Percentage to total assets or liabilities 2009 2008 2007 % % %
2007
Aset Deposito berjangka Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (lihat Catatan 5) Piutang lain-lain Aset lain-lain (lihat Catatan 9) Simpanan jaminan PT Summitmas Property Sewa dibayar dimuka PT Summitmas Property Jumlah
The significant balance and transactions with related parties were as follows:
Assets
-
242.460
-
-
3,53%
-
Time deposits Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (see Note 5)
2.046
1.295
1.626
0,02%
0,02%
0,04%
Other receivables Other assets (see Note 9) Security deposit PT Summitmas Property Prepaid office rental PT Summitmas Property Total
2.524
2.702
2.516
0,03%
0,04%
0,06%
1.676 4.200
1.330 4.032
934 3.450
0,02% 0,05%
0,02% 0,06%
0,02% 0,08%
Kewajiban Pinjaman yang diterima (lihat Catatan 10) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura Beban yang masih harus dibayar (lihat Catatan 14) Bunga Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura
Liabilities
366.120
256
82.125
1.182
122.838
1.810
75
6,23%
-
1,69%
Loans received (see Note 10) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore 3,67%
0,02%
Accrued expenses (see Note 14) Interest Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore
0,05%
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
2009
Jumlah/Total 2008
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Persentase terhadap jumlah pendapatan atau beban yang bersangkutan/Percentage to total respective income or expenses 2009 2008 2007 % % %
2007
Expenses
Beban Beban bunga (lihat Catatan 20) Sumitomo Corporation, Capital Asia Pte. Ltd.,Singapura Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23) Sewa kantor PT Summitmas Property Jasa konsultan PT Summit Auto Group Jumlah Beban keuangan lainnya (lihat Catatan 10 dan 21) Sumitomo Corporation, Jepang
b.
507
5.061
19.640
1,24%
7.269
5.432
5.475
2,02%
3,03%
50 7,319
50 5.482
50 5.525
0,01% 2,03%
0,03% 3,06%
General and administrative expenses (see Note 23) Office rental PT Summitmas 4,06% Property Consultancy fees PT Summit Auto 0,04% Group Total 4,10%
17,89%
Other financial charges (see Notes 10 and 21) Sumitomo Corporation, Japan
9.201
6.239
9.522
Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknis (technical assistance agreement) dengan PT.Summit Auto Group, pemegang saham, untuk memberikan jasa bantuan teknis dalam bidang akuntansi dan treasury. Sebagai kompensasinya, Perusahaan membayar biaya jasa konsultan atas bantuan teknis tersebut, yang dibayarkan setiap bulan dan dicatat ke dalam “Beban umum dan administrasi - jasa konsultan” (lihat Catatan 23).
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a.
0,09%
Interest expense (see Note 20) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore 4,98%
29,83%
b.
24,91%
The Company entered into a Technical Assistance Agreement with PT Summit Auto Group, a shareholder, to provide technical assistance in accounting and treasury. The Company paid technical assistance fee on a semi-annual basis as compensation for such services and is recorded under “General and administrative expenses - consultancy fee” (see Note 23).
30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Perseroan mengadakan Perjanjian Pengambilalihan Piutang dan Penunjukan selaku Pengelola Piutang dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) dan PT Oto Multiartha (OTO) (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Perjanjian ini, telah diubah beberapa kali dengan Perjanjian Perubahan yang terakhir dilakukan pada tanggal 18 Januari 2006. Berdasarkan Perjanjian Perubahan tersebut, jumlah fasilitas yang direalokasikan untuk kepentingan Perseroan meningkat dari Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 1.500.000 (bersifat revolving) dan jangka waktu penyediaan dana oleh BDI diperpanjang sampai dengan tanggal 20 April 2007.
76
a.
The Company entered into Agreement of Receivables Acquisition and Appointment as Receivables Manager with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) and PT OTO Multiartha (OTO) (a related party). This Agreement had been amended several times with the latest amendment was done on 18 January 2006. Based on the Amended Agreement, the maximum amount reallocated for the Company was increased from Rp 1,000,000 to Rp.1,500,000 (revolving) and BDI has to preserve the availability of the fund until 20 April 2007.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)
b.
30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Pengambilalihan Piutang dan perubahan-perubahannya, BDI bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang-piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yaitu pokok, bunga dan kepemilikan). BDI memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BDI merupakan pendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan.
Based on the Receivable Acquisition Agreements and its amendments, BDI acts as a creditor, but the collection of the receivables transferred is still being administered by the Company. With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). BDI maintains a listing of consumers with respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers, and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BDI. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BDI is recognized as income by the Company and directly credited to “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statement of income. The agreement will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009, 2008 dan 2007.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009, 2008 and 2007.
Saldo dari piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar nihil, Rp 6.551 dan Rp 91.192.
The outstanding balance of all transferred receivables (principal) as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to nil, Rp 6,551 and Rp.91,192, respectively.
Pada tanggal 18 Mei 2005, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan bermotor roda dua dalam bentuk pembiayaan penuh (full financing) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), dengan alokasi dana kerjasama yang diberikan BII adalah maksimum sebesar Rp 100.000 dan dapat digunakan dalam waktu 12 bulan. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan. Pada bulan Mei 2006, jangka waktu penggunaan dana telah berakhir dan tidak diperpanjang. Berdasarkan perjanjian tersebut, BII bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan pemasaran dan penagihan serta administrasi dari piutang-piutang yang dialihkan tetap dilakukan oleh Perseroan. BII memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa pemasaran dan penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BII merupakan pendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi.
77
b.
On 18 May 2005, the Company entered into a Cooperation Agreement on Credit Channeling of two-wheel motor vehicles for full financing with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), with a maximum allocated cooperation fund provided by BII amounted to Rp 100,000 and is available for 12 months. The agreement will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred. In May 2006, the availability of fund matured and was not rolledover. Based on the above cooperation agreement, BII acts as the creditor, but the marketing and collection of receivables transferred is still being administered by the Company. BII maintains a listing of consumers with its respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such marketing and collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BII is recognized as income by the Company and directly credited to the “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)
30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang di alihkan selama tahun 2009, 2008 dan 2007.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009, 2008 and 2007.
Saldo seluruh piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah nihil dan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp 794.
The outstanding balance of transferred receivables (principal) as of 31 December 2009 and 2008 was nil and as of 31 December 2007 amounted to Rp 794.
c. Pada tanggal 27 Januari 2006, Perseroan mengadakan Perjanjian Asset Sale and Purchase dengan Deutsche Bank AG, cabang Jakarta (Deutsche Bank). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yaitu pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, Deutsche Bank bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) sebesar Rp 320.372 kepada Deutsche Bank.
c. On 27 January 2006, the Company entered into Asset Sale and Purchase Agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta branch (Deutsche Bank). With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, Deutsche Bank acts as a creditor, and the collection of the receivables transferred is still being administered by the Company. During 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) amounted to Rp 320,372 to Deutsche Bank.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2007 sebesar Rp 23.079. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan memperoleh pendapatan jasa dari Deutsche Bank yang disajikan pada akun “Pendapatan lain-lain - jasa penagihan” (lihat Catatan 24) pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2007 amount to Rp 23,079. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. As compensation for such collection services, the Company receives service fee from Deutsche Bank, which is presented as part of “Other income - collection fee” (see Note 24) in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada Deutsche Bank adalah masing-masing sebesar Rp 11.507, Rp 101.093 dan Rp 360.529.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to Deutsche Bank amounted to Rp 11,507, Rp 101,093 and Rp 360,529 , respectively.
d. Pada tanggal 22 Juni 2006, Perseroan mengadakan Loan Purchase Agreement dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yakni pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) bertindak sebagai kreditur dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) masing-masing sebesar Rp 1.454.846, Rp 811.581 dan Rp 423.988 kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk).
d. On 22 June 2006, the Company entered into Loan Purchase Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk). With regards to this transaction, the Company will transfer its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk) acts as a creditor, and the collections of receivables transferred are still being administered by the Company. During 2009, 2008 and 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) amounted to Rp 1,454,846, Rp 811,581 and Rp 423,988, respectively to PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk).
78
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)
30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 230.117, Rp 102.412 dan Rp 66.151. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan memperoleh pendapatan jasa dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) yang disajikan pada akun “Pendapatan lain-lain - jasa penagihan” (lihat Catatan 24) pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 230,117 Rp 102,412 and Rp 66,151, respectively. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. As compensation for such collection services, the Company receives service fee from PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk), which is presented as part of “Other income - collection fee” (see Note 24) in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) adalah masingmasing sebesar Rp1.408.748, Rp 801.823 dan Rp 507.411.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk) amounted to Rp 1,408,748, Rp 801,823 and Rp 507,411, respectively.
e. Pada tanggal 18 Juli 2006, Perseroan mengadakan Perjanjian Pengambilalihan Piutang dan Penunjukan Selaku Pengelola Piutang dan Agen Jaminan dengan PT Bank Shinta Indonesia (BSI) dan PT Oto Multiartha (OTO) (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). BSI wajib menyediakan dana sampai dengan tanggal 18 Juli 2011 dan nilai maksimum pengalihan piutang yang disediakan oleh BSI kepada Perseroan dan OTO (joint facility) adalah sebesar Rp 60.000 (bersifat revolving).
e. On 18 July 2006, the Company entered into an Agreement of Receivables Acquisition and Appointment as Receivables Manager and Security Agent with PT Bank Shinta Indonesia (BSI) and PT Oto Multiartha (OTO) (a related party) BSI has to maintain the availability of the fund until 18 July 2011 and the maximum amount of receivables transfer facility provided by BSI to the Company and OTO (joint facility) is Rp 60,000 (revolving).
Berdasarkan perjanjian tersebut, BSI bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang-piutang yang dialihkan tersebut serta penyimpanan dokumen perjanjian kredit dan dokumen jaminan tetap dilakukan oleh Perseroan. Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud. BSI memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BSI merupakan pendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan.
Based on the agreement, BSI acts as a creditor, but the collection of the receivables transferred and maintenance of Credit Agreement and Security Documents are still being administered by the Company. With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables. BSI maintains a listing of consumers with respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers, and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BSI. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BSI is recognized as income by the Company and directly credited to the “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. The agreements will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred.
Selama tahun 2007, piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan adalah sebesar Rp 2.970.
During 2007, the consumer financing receivables (principal) transferred amounted to Rp 2,970.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
79
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan)
30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp 1.943, Rp 4.241 dan Rp 8.160.
The outstanding balance of all transferred receivables (principal) as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 1,943, Rp 4,241, and Rp 8,160, respectively.
f. Pada tanggal 20 Juli 2006, Perseroan mengadakan Loan Purchase Agreement dengan PT Sinarmas Sekuritas (SMS). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yakni pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, SMS bertindak sebagai kreditur dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) kepada SMS sebesar Rp 283.049.
f. On 20 July 2006, the Company entered into Loan Purchase Agreement with PT Sinarmas Sekuritas (SMS). With regards to this transaction, the Company will transfer its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, SMS acts as a creditor, and the collections of the receivables transferred are still being administered by the Company. During 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) to SMS amounted to Rp 283,049.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2007 sebesar Rp 45.785. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2007 amounted to Rp 45,785. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada SMS adalah masingmasing sebesar Rp 133, Rp 91.956 dan Rp 349.411.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to SMS amounted to Rp 133, Rp 91,956 and Rp 349,411, respectively.
31.
ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Klasifikasi akuntansi dan nilai wajar
Accounting classifications and fair values
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan Perseroan.
The table below sets out the carrying amount and fair values of the Company’s financial assets and financial liabilities. 2009
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Diperdagangkan/ Trading Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi - bersih Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Uang muka dari investor Kewajiban keuangan
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Biaya perolehan diamortisasilainnya/ Other amortized cost
Nilai wajar/ Fair value
-
714.589
-
714.589
714.589
-
7.233.796
-
7.233.796
7.225.078
4.463 -
30.937 607
-
4.463 30.937 607
4.463 19.055 607
4.463
14.610 7.994.539
-
14.610 7.999.002
14.610 7.978.402
-
-
3.601.966 1.446.400
3.601.966 1.446.400
3.601.966 1.486.166
145.851
-
-
145.851
145.851
Borrowings Bonds payable - net Derivative liabilities held for risk management
145.851
-
65.530 10.465 32.613 259.252 5.416.226
65.530 10.465 32.613 259.252 5.562.077
65.530 10.465 32.613 259.252 5.601.843
Accrued expenses Insurance premium payables Accounts payable Advances from investor Financial liabilities
80
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Financial assets
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued) 2008
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Diperdagangkan/ Trading Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga - bersih Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi - bersih Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Uang muka dari investor Kewajiban keuangan
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Biaya perolehan diamortisasilainnya/ Other amortized cost
Nilai Wajar/ Fair value
-
1.355.273
-
1.355.273
1.355.273
-
4.974.860
-
4.974.860
4.950.225
287.619 -
21.410 2.953
-
287.619 21.410 2.953
287.619 12.276 2.953
-
21.790
-
21.790
21.790
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS)
287.619
6.376.286
-
6.663.905
6.630.136
Financial assets
-
-
3.218.814 1.345.597
3.218.814 1.345.597
3.218.814 1.347.755
13.061
-
-
13.061
13.061
Borrowings Bonds payable - net Derivative liabilities held for risk management
-
-
62.651 7.171 34.270 82.784
62.651 7.171 34.270 82.784
62.651 7.171 34.270 82.784
Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Advances from investor
13.061
-
4.751.287
4.764.348
4.766.506
Financial liabilities
2007 Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Diperdagangkan/ Trading Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Penanaman neto sewa guna usaha Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Piutang karyawan Piutang bunga Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan Pinjaman yang diterima Hutang obligasi - bersih Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko Bunga yang masih harus dibayar Hutang premi asuransi Hutang usaha Kewajiban keuangan
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Biaya perolehan diamortisasilainnya/ Other amortized cost
Nilai Wajar/ Fair value
-
603.803
-
603.803
603.803
-
3.547.128
-
3.547.128
3.543.934
-
3.217
-
3.217
3.217
4.071 -
13.551
-
4.071 13.551
4.071 5.252
-
1.239
-
1.239
1.239
-
11.741
-
11.741
11.741
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Net investment in finance lease Derivative assets held for risk management Employees’ receivables Interest receivables Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS)
4.071
4.180.679
-
4.184.750
4.173.257
Financial assets
-
-
1.211.754 1.986.919
1.211.754 1.986.919
1.211.754 2.011.955
23.880
-
-
23.880
23.880
Borrowings Bonds payable - net Derivative liabilities held for risk management
23.880
-
30.392 7.947 25.760 3.262.772
30.392 7.947 25.760 3.286.652
30.392 7.947 25.760 3.311.688
Accrued interest Insurance premium payables Accounts payable Financial liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang bunga dan piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas aset keuangan tersebut.
The fair values of cash and cash equivalents, interest receivables and receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) approximate their carrying amounts because of the short maturity periods of the respective financial assets.
81
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen (kecuali yang diberikan kepada karyawan) mendekati nilai tercatat. Piutang pembiayaan konsumen - bersih (kecuali yang diberikan kepada karyawan) memiliki tingkat suku bunga pasar.
The fair values of consumer financing receivables (except those extended to employees) approximate their carrying amounts. Consumer financing receivables - net (except those extended to employees) have market interest rates.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada karyawan dan piutang karyawan dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang karyawan tersebut tidak dikenakan bunga.
The fair value of consumer financing receivables extended to employees and employees’ receivables is calculated using discounted cash flows analysis using market interest rate. Those consumer financing receivables and employees’ receivables are noninterest bearing.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena dikenakan tingkat bunga mengambang dan re-pricing dalam jangka waktu yang dekat.
The fair value of borrowings approximates its carrying amount due to short-term re-pricing of the borrowings with floating interest rate.
Nilai wajar dari hutang obligasi dinilai menggunakan harga kuotasi pasar untuk Obligasi Summit Oto Finance II seri C dan Obligasi Summit Oto Finance III seri A, B dan C yang terdaftar di bursa efek, dan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar untuk Obligasi Summit Oto Finance yang Tidak Dijamin - Seri Pertama.
The fair values of bonds payable is calculated using quoted market prices for Summit Oto Finance bonds II seri C and Summit Oto Finance bonds III series A, B and C listed in the stock exchange, and using discounted cash flows using market interest rate for Summit Oto Finance Unsecured Bonds - First Series.
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Geografis
a. Geographical Segment Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih dan sewa guna usaha berdasarkan pasar geografis/Consumer financing income - net and finance lease income based on geographical market
Pasar Geografis
2009
2008
Jabodetabeka Jawa Barat dan Banten Sumatera Jawa Timur dan Bali Jawa Tengah dan Yogyakarta Kalimantan dan Sulawesi Jumlah
355.326 310.326 360.112 279.488 137.956 136.355 1.579.563
349.127 314.799 263.884 147.903 92.836 106.659 1.275.208
Nilai tercatat aset segmen*/Carrying value of segment assets* Jabodetabeka Jawa Barat dan Banten Jawa Timur dan Bali Sumatera Jawa Tengah dan Yogyakarta Kalimantan dan Sulawesi Jumlah
Geographical Market
2007 382.302 169.429 195.660 135.582 99.548 61.491 1.044.012
Jabodetabeka West Java and Banten Sumatera East Java and Bali Central Java and Yogyakarta Kalimantan and Sulawesi Total
Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets
2009
2008
2007
2.143.581
3.102.986
1.930.096
19.596
31.590
10.505
1.573.468
1.171.080
610.657
4.342
5.039
2.112
1.510.739 1.627.715
827.564 994.775
533.711 653.652
7.072 5.128
3.059 5.419
1.304 3.735
761.558
338.316
336.350
1.771
1.490
1.060
573.401 8.190.462
394.860 6.829.581
250.238 4.314.704
1.602 39.511
820 47.417
1.121 19.837
* Tidak termasuk aset pajak tangguhan/excludes deferred tax assets
82
2009
2008
2007 Jabodetabeka West Java and Banten East Java and Bali Sumatera Central Java and Yogyakarta Kalimantan and Sulawesi Total
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Segmen Usaha
b. Business Segment
Pembiayaan konsumen dan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio/Consumer financing and consumer financing through credit channeling and sale of portfolio 2009 2008 2007 Pendapatan usaha Pemulihan (cadangan) penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan ke segmen Jumlah pendapatan Cadangan kerugian penurunan nilai - bersih Beban yang tidak dapat dialokasikan ke segmen Beban pajak
Sewa guna usaha/ Finance lease 2009 2008 2007
1.381.000
1.210.418
-
117
3.229
1.809.747)
1.381.117)
1.213.647
1.856)
(2.429)
7.645
-
-
-
1.856)
(2.429)
7.645
(295.272)
(242.755)
(224.928)
Pembiayaan konsumen /Consumer financing 2009 2008 2007
Aset lain - lain Agunan yang diambil alih Aset yang tidak dapat dialokasikan ke segmen
-
-
-
Segment revenues Reversal of (provision for) allowance for decline in value of foreclosed assets
641.554)
445.321)
326.997
2.453.157
1.824.009)
1.548.289
Unallocated revenues to segment Total revenues
(295.272)
(242.755)
(224.928)
Provision for impairment losses - net
(1.527.681) (225.103)
(1.438.143) (62.031)
(1.259.228) (15.776)
Unallocated expenses to segment Tax expenses
405.101)
81.080)
48.357
Net income
Sewa guna usaha/ Finance lease 2009 2008 2007
2009
Jumlah/Total 2008
2007
7.233.796
4.974.860
3.547.128
-
-
3.217
7.233.796
4.974.860
3.550.345
Segment assets
9.779
13.239
8.567
-
-
-
9.779
13.239
8.567
Other assets Foreclosed assets
969.029 8.212.604
1.882.902 6.871.001
799.623 4.358.535
Jumlah aset Pinjaman yang diterima Hutang obligasisetelah dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan ke segmen Jumlah kewajiban
2007
1.809.747)
Laba bersih
Aset segmen
Jumlah/Total 2008
2009
3.601.966
3.218.814
1.208.537
-
-
3.217
3.601.966
3.218.814
1.446.400
1.345.597
1.986.919
-
-
-
1.446.400
1.345.597
832.789
304.712
5.881.155
4.869.123
83
Unallocated assets to segment Total assets
Loans received Bonds payablenet of unamortized bonds issuance costs 1.986.919 1.211.754
Unallocated liabilities to segment Total 3.345.011 liabilities 146.338
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. REKLASIFIKASI AKUN
33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the financial statements for the years ended 31 December 2008 and 2007 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements for the year ended 31 December 2009 as follow:
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2009 sebagai berikut: 31 Desember 2008
Laporan laba rugi: Beban bunga Beban keuangan lainnya Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Beban pajak kini Pendapatan bunga
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications
Reklasifikasi/ reclassifications
Setelah reklasifikasi/ After reclassifications
389.958 34.866 239.969) (349.354) (69.759) 24.038
18.172 (18.172) 175.304) (175.304) (6.010) 6.010
408.130 16.694 415.273) (524.658) (75.769) 30.048
Statement of income: Interest expense Other financial charges Other income Other expenses Income tax expense Interest income
31 Desember 2007
Laporan laba rugi: Beban bunga Beban keuangan lainnya Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Beban pajak kini Pendapatan bunga
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications
Reklasifikasi/ reclassifications
Setelah reklasifikasi/ After reclassifications
377.276 38.228 180.303) (362.653) (28.456) 23.796
16.789 (16.789) 116.949) (116.949) (5.949) 5.949
394.065 21.439 297.252) (479.602) 34.405) 29.745
Statement of income: Interest expense Other financial charges Other income Other expense Income tax expense Interest income
34. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
34. FIRST IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50 (REVISION 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISION 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2e, laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan laporan keuangan pertama Perseroan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) yang menggantikan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang menggantikan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
As stated in Note 2e, the financial statements as of and for the year ended 31 December 2009 are the Company’s first financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 (Revision 2006) which replaced SFAS No. 50 regarding “Accounting for Investment in Certain Securities” and SFAS No. 55 (Revision 2006) which replaced SFAS No. 55 regarding “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2 telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan dalam penyusunan neraca awal pada tanggal 1 Januari 2009.
The accounting policies set out in Note 2 have been applied in preparing the financial statements for the year ended 31 December 2009 and in the preparation of an opening balance sheet as of 1 January 2009.
Dalam penyusunan neraca awal, tidak terdapat penyesuaian transisi terhadap jumlah yang telah dilaporkan dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 dan PSAK No. 55. Oleh karenanya, tidak terdapat perbedaan antara saldo yang disesuaikan pada tanggal 1 Januari 2009 menurut PSAK No. 55 (Revisi 2006) dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2008 yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 dan PSAK No. 55.
In preparing its opening balance sheet, there were no transition adjustments made to the amounts reported previously in the financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 and SFAS No. 55. Accordingly, the adjusted balances as of 1 January 2009 in accordance with SFAS No. 55 (Revision 2006) were the same with the balances as of 31 December 2008 under SFAS No. 50 and SFAS No. 55.
84
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
STANDAR AKUNTANSI BARU
35. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Terdapat beberapa standar akuntansi yang belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dan baru akan efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
A number of new accounting standards are not yet effective for the year ended 31 December 2009 and will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998), “Penyajian Laporan Keuangan”.
-
SFAS No. 1 (2009 Revision), “Presentation of Financial Statements”. This standard will replace the SFAS No. 1 (1998 Revision), “Presentation of Financial Statements”.
-
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 2 (1994), “Laporan Arus Kas”.
-
SFAS No. 2 (2009 Revision), “Cash Flows Statement”. This standard will replace the SFAS No. 2 (1994), “Cash Flows Statement”.
-
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
-
SFAS No. 5 (2009 Revision), “Operating Segments”. This standard will replace the SFAS No. 5 (2000 Revision), “Segments Reporting”.
-
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 25 (1994), “Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”.
-
SFAS No. 25 (2009 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. This standard will replace the SFAS No. 25 (1994), “Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors and Changes in Accounting Policies”.
-
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 48 (1998), “Penurunan Nilai Aktiva”.
-
SFAS No. 48 (2009 Revision), “Impairment of Assets”. This standard will replace the SFAS No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.
-
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 57 (2000), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.
-
SFAS No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. This standard will replace the SFAS No. 57 (2000), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.
-
PSAK No. 58 (Revisi 2009), ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 58 (2003), ”Operasi dalam Penghentian”.
-
SFAS No. 58 (2009 Revision), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”. This standard will replace the SFAS No. 58 (2003), “Discontinued Operation”.
Perseroan sedang dalam proses menganalisa dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar akuntansi baru tersebut.
The Company is in the process of analyzing the impact that will result from adopting those new accounting standards.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
36. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Berdasarkan akta No. 21 tanggal 11 Januari 2010 yang dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan tugas dan wewenang Direksi Perseroan.
a.
Based on notarial deed No. 21 dated 11 January 2010 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the change of the duty and authority of the Company’s Board of Directors.
b.
Berdasarkan Loan Purchase Agreement tanggal 22 Juni 2006, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen kepada PT CIMB Niaga Tbk pada tanggal 1 Januari 2010, 1 Pebruari 2010 dan 1 Maret 2010 masing-masing sebesar Rp 219.326, Rp 108.815 dan Rp 100.030.
b.
Based on Loan Purchase Agreement dated 22 June 2006, the Company sold consumer financing receivables to PT CIMB Niaga Tbk on 1 January 2010, 1 February 2010 and 1 March 2010 amounted to Rp 219,326, Rp 108,815 and Rp 100,030, respectively.
85