PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476
0
PROPOSAL PENGUKURAN CADANGAN KARBON DALAM SKEMA PERDAGANGAN KARBON
1. Latar Belakang Perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfir. Keseimbangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh peningkatan gasgas asam arang atau karbon dioksida (CO2), metana (CH2), dan nitrogen oksida (N2O) yang kesemuanya lebih dikenal dengan gas rumah kaca (GRK). Pada dua dekade terakhir ini, gas rumah kaca yang ada di atmosfir meningkat dengan tajam. Hal ini disebabkan karena banyak pengelolaan lahan yang kurang tepat. Banyak lahan-lahan hutan yang dialih
gunakan
menjadi
lahan
pertanian,
perkebunan
dan
pertambangan. Disamping itu tumbuhnya industri penghasil gas rumah kaca juga berkembang. Tumbuhan memerlukan sinar matahari, CO2 dan air untuk proses fotosintesis. Hasil dari fotosintesis berupa glukosa dan karbohidrat disebarluaskan diseluruh tanaman. Proses penimbunan C di dalam tanaman
dinamakan
dengan
proses
sekuestrasi.
Dengan
kita
mengetahui berapa besarnya C yang ditimbun atau disimpan dalam tanaman
maka dapat menggambarkan banyaknya CO2 di atmosfir
yang dapat diserap oleh vegetasi ini. Jumlah C tersimpan antara lahan berbeda-beda besarnya, tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada serta jenis pengelolaannya. Jumlah biomassa yang disimpan sangat besar 1
apabila kondisi lahannya subur, rapat, banyak seresah sehingga jumlah C yang tersimpan di dalam tanah juga banyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar emisi karbon yang dikeluarkan oleh instansi dan atau perusahaan serta mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan tertentu. Dengan adanya dokumen mengenai perhitungan karbon tersimpan diharapkan dapat menjadi masukan untuk instansi dan atau perusahaan dalam pengambilan keputusan, dukungan kebijakan, pemecahan masalah, penilaian dan perumusan fakta mengenai karbon. Selain itu juga memberikan peluang bagi instansi dan atau perusahaan untuk melakukan perdagangan karbon dalam pengembangan bisnis baru dalam konservasi lingkungan. 2. Maksud, Tujuan, dan Kegunaan 2.1.
Maksud Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui besar emisi
karbon yang dikeluarkan oleh instansi dan atau perusahaan serta mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan tertentu. 2.2.
Tujuan Kegiatan penelitian untuk mengetahui jumlah karbon dalam skema
perdagangan karbon ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui emisi karbon yang dikeluarkan dari instansi dan atau perusahaan tertentu. 2. Mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan kegiatan usaha atau wilayah dalam suatu atau ekosistem tertentu.
2
2.3.
Manfaat Dengan adanya dokumen mengenai perhitungan karbon tersimpan
diharapkan dapat menjadi masukan untuk instansi dan atau perusahaan dalam pengambilan keputusan, dukungan kebijakan, pemecahan masalah, penilaian dan perumusan fakta mengenai karbon. Selain itu juga memberikan peluang bagi instansi dan atau perusahaan untuk melakukan usaha baru dalam perdagangan karbon. 2.4.
Instansi atau Kelembagaan Kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh instansi, pemerintah (BLH, Bappeda, dinas – dinas terkait) dan sektor swasta.
3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan dokumen master plan yaitu metode pengumpulan data dalam pengukuran secara langsung (Data Primer) dan tidak langsung (Data Sekunder). Metode langsung dilakukan dengan observasi langsung di lapangan gunanya untuk mengetahui dan menentukan titik lokasi penelitian. Pada lokasi
dilakukan
pengukuran
besarnya
karbon
dilakukan
dengan
pembuatan plot permanen untuk dilakukan inventarisasi pohon dan tegakan. Selanjutnya setelah data inventarisasi terkumpul kemudian dihitung rata-rata diameter dan tinggi. Untuk jenis tanaman yang belum memiliki matriks perhitungan secara allometrik maka perlu dilakukan pengambilan sampel pohon bisa bagian atas pohon ataupun bagian bawah pohonnya, yang kemudian dioven hingga mencapai berat kering udara untuk selanjutnya dianalisa besar kandungan karbonnya. Sedangkan metode tidak langsung dilakukan dengan menganalisis data sekunder yang diperoleh dari desa, intansi terkait, dan juga masyarakat sekitar. Di samping itu, apabila sampel diperlukan, juga menggunakan cara GIS.
3
Dalam data sekunder lebih dominan berkaitan dengan manfaat yang dapat diperoleh dari usaha baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. 3.1.
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di
lapangan. Beberapa data primer yang di perlukan antara lain: a. Data inventarisasi tegakan. b. Sampel pohon (30 sampel pohon) untuk dilakukan analisis karbonnya. Penilaian pohon yang diteliti/diukur didasarkan pada kriteria, jenis dan ukuran pohon. 3.2.
Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung di
lapangan. Data sekunder berfungsi sebagai data penunjang/pelengkap yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian. Beberapa data sekunder yang diperlukan antara lain: a. Data lengkap perusahaan/pabrik/instansi. b. Data besar emisi yang dikeluarkan. c. Tabel Allometrik (pada jenis yang sudah memiliki tabel Allometrik) untuk menaksir besarnya karbon yang ada. 4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis secara kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui berapa besar karbon yang tersimpan di dalam tanaman. Perhitungan besarnya karbon yang tersimpan dilakukan dengan metode Allometrik. 5. Pelaksanaan Penelitian 5.1.
Hasil Penelitian Beberapa laporan penelitian, berupa:
a. Laporan Pendahuluan 4
b. Laporan Draft/Konsep c. Laporan Akhir 5.2.
Waktu Studi Pelaksanaan studi ini disesuaikan dengan waktu dan frekuensi
pelaporan yang tertulis dalam dokumen. Setiap kegiatan mempunyai waktu studi yang berbeda dan akan dibicarakan lebih lanjut disesuaikan dengan jenis usaha dan/atau kegiatannya. 5.3.
Peneliti Dalam penelitian ini akan dilaksanakan oleh:
a. Ahli Ekonomi b. Ahli Forestry c. Ahli Statistik d. Ahli Lingkungan Tenaga Ahli peneliti akan disesuaikan dengan bidang dan jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan pengelolaan. 6. Rencana Anggaran Rencana Anggaran Biaya kegiatan Pengukuran Cadangan Karbon ini akan dibicarakan lebih lanjut. 7. Penutup Proposal
kegiatan
Pengukuran
Cadangan
Karbon
ini
kami
sampaikan dengan harapan terjalin kerjasama dan saling berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
5