PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Strategi Perusahaan Company Strategy
17
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN PERUSAHAAN VISION, MISSION, VALUES AND OBJECTIVE OF COMPANY
VISI PERUSAHAAN
COMPANY VISION
Menjadi penyedia jasa pengerukan yang sehat dan berdaya saing tinggi.
To become a Dredging services provider into a healthy and highly competitive.
MISI PERUSAHAAN
COMPANY MISSION
Menyediakan jasa pengerukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan perseroan sebagai BUMN dan mampu memenuhi harapan stakeholders.
Provide dredging services to achieve the sustainable goals of company as a state owned enterprises and is able to meet the expectations of stakeholders.
NILAI PERUSAHAAN 1. Jujur / Integritas Menjunjung tinggi nilai kebenaran tanpa memihak kepentingan apapun. 2. Disiplin Menjunjung tinggi nilai kepatuhan terhadap norma-norma hukum, etika dan kesusilaan yang berlaku di perusahaan. 3. Profesional Menjunjung tinggi nilai kemampuan membangun, memelihara, dan menguntungkan bisnis usaha perusahaan yang berdaya saing tinggi, berorientasi pada kepuasan pelanggan dan menjadikan perusahaan yang terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara.
VALUE COMPANY 1. Honesty / integrity Respect to the truth value without interesting impartially. 2. Discipline Respect to the values of compliance for legal norms, ethics and morals prevailing in the company. 3. Professionalism Respect to the values the ability to build, maintain, and profitable business which have high competitive, oriented to the customer satisfaction and making the company to the best in Indonesia and Southeast Asia.
TUJUAN PERUSAHAAN
OBJECTIVE COMPANY
Turut serta melaksanakan / menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional pada umumnya, kelancaran angkutan pada khususnya, melalui penyediaan jasa pengerukan dan reklamasi.
To participate in implementing / supporting government policies and programs in Economics and National Development in general, the smooth transportation in particular, through the providing of dredging and reclamation services.
Melakukan kegiatan/menyelenggarakan kegiatan usaha prasarana angkutan yaitu jasa pengerukan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
To carry out business as transportation infrastructure that is dredging services, and optimizing the utilization of the resources owned by the Company to produce goods and / or services of good quality and strong competitiveness to gain / profit corporation in order to increase the value of company by applying the principles of Limited Liability Company.
18
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
STRATEGI PERUSAHAAN Company Strategy STRATEGI UMUM
GENERAL STRATEGY
Berdasarkan hasil pemetaan perusahaan dalam SWOT matrik dan pemetaan produk dalam GE matrik, maka pada dasarnya perusahaan berada pada posisi peluang atau daya tarik industri cukup tinggi untuk pasar jasa usaha pekerjaan pengerukan dan jasa usaha charter. Sedangkan dari aspek internal (kekuatan dan kelemahan) serta daya saing, PT Pengerukan Indonesia (Persero) memiliki kelemahan substantial dari sisi operasional dan keteknikan, yaitu keandalan alat produksi yang belum dapat memenuhi keinginan pelanggan pada setiap proses eksekusi kontrak dan terjadi efek domino negatif lainnya yaitu inefisiensi, yang kongkritnya adalah banyak terjadi deviasi signifikan antara rencana dan realisasi operasional. Hal ini yang memberikan kontribusi negatif pada proses peraihan pasar dan penciptaan laba perusahaan.
Based on the results of mapping companies in the SWOT matrix and mapping products in the GE matrix, then the company is basically in the position of opportunity or industry attractiveness is high enough to market business dredging services and business charter services. Meanwhile, the internal aspects (strengths and weaknesses) as well as competitiveness, PT Pengerukan Indonesia (Persero) have substantial drawbacks in terms of operational and technical aspects, namely the reliability of production equipment that has not been able to meet the customer's wishes in every process of execution of contract and other negative effect occurs that is inefficiency, the concrete there is a lot of significant deviation between plan and realization of operations. This is a negative contribution to process and creation of getting market for corporate profits.
STRATEGI OPERASIONAL
OPERATIONAL STRATEGY
Pasar dan Pelanggan
Market and Customers
Pencapaian sasaran perusahaan maupun unit bisnis masih dibawah target dan penyebabnya adalah kurangnya informasi pasar serta ketidakmampuan memenuhi kesepakatan kontrak, strategi yang akan dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah : 1. Melakukan review kontrak jangka panjang, identifikasi ekspektasi pelanggan dan mengevaluasi kinerja operasional terhadap pemenuhan kontrak sebagai proses pemenuhan SLA/SLG. 2. Mengidentifikasi kepuasan pelangan dan Customer Relationship menerapkan Management (CRM).
Achievement of the target company or business unit is still below target and the cause is a lack of market information and the inability to meet contractual agreements, which will be the company strategy to overcome these obstacles as follows : 1. To conduct a review of long-term contracts, identification of customer expectations and evaluate the operational performance of the contract compliance as a process of fulfilling the SLA / SLG. 2. To identify for the customers' satisfaction and implementation of the Customer Relationship Management (CRM).
Operasi dan Teknik
Operations and Technical
Kondisi alat produksi rata-rata telah berusia tua disamping itu tidak dilakukan perbaikan sesuai jadual, sehingga banyak yang tidak produktif dan ini menjadi kelemahan substantial hal tersebut karena adanya keterbatasan dana dan kelangkaan suku cadang kapal, dengan keterbatasan tersebut perusahaan meningkatkan kehandalan alat produksi dengan beberapa strategi diantaranya : 1. Melakukan pemetaan kondisi teknis alat produksi secara total perkapal sesuai kebutuhan termasuk menghitung estimasi
Condition of production equipment have average old age and is not repaired according to the schedule repairs, so many that are not productive and is a substantial drawback that because of limited funding and lack of spare parts, with these limitations company increase the reliability of production equipment with several strategies, as below : 1. To conduct the mapping of technical conditions of production equipment according to the vessel needed including
19
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
2. 3.
4.
5.
6.
7.
biaya perbaikan dengan menggunakan independen surveyor; Menyusun program peningkatan kehandalan alat produksi; Monitoring, pengawasan & pengendalian proses implementasi peningkatan kehandalan alat produksi; Melakukan inspeksi & audit ISM Code, ISPS Code, ISO 9001:2000 oleh Auditor internal & eksternal; Revisi & pelaksanaan sispro manajemen pemeliharaan alat produksi sesuai harapan pelanggan; Revisi dan pelaksanaan sispro pengendalian operasional yang efektif dan efisien, terutama dalam pelaksanaan pemakaian BBM dan menjaga kehandalan kapal di lokasi proyek; Optimalisasi biaya & pelaksanaan pemeliharaan alat produksi terhadap efektifitas hasil pemeliharaan yang dicapai.
Sumber Daya Manusia
3.
4.
5.
6.
7.
Human Resources
1. Penyesuaian organisasi menjadi lebih ramping, fleksibel dan kaya fungsi; 2. Revitalisasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja, secara menyeluruh dan terintegrasi serta berorientasi jangka panjang; 3. Reposisi kesesuaian penempatan SDM pada jabatan struktural dan fungsional/nonstruktural, sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan unit/kelompok kerja, baik dari segi kompetensi atau kualitas maupun kuantitas SDM; 4. Standardisasi pengukuran kinerja atau Penilaian Karya Pegawai (PKP) dan risiko individu berikut pemberian penghargaan atau hukuman secara adil, obyektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan; 5. Standardisasi laporan proses dan hasil kerja individu SDM oleh setiap pimpinan unit/kelompok kerja secara berkala mingguan atau bulanan. 6. Meningkatkan kompetensi SDM secara berkesinambungan berupa ketrampilan dan keahlian manajerial dan teknikal sesuai kebutuhan bisnis perusahaan yang berorientasi jangka panjang; 7. Tidak melakukan penambahan SDM minus growth, kecuali untuk kebutuhan bisnis dan untuk mengganti pegawai yang pensiun.
Keuangan 1. Mempercepat
2.
repair cost estimates calculated by using the independent surveyor; To arrange the program of improving of production equipment; To monitor, supervise & control the implementation process increased reliability of production equipment; To conduct inspection & audit ISM Code, ISPS Code, ISO 9001:2000 by internal & external auditors; To revise & implementation of procedure system for production equipment maintenance management according to customer expectations; To revise and implementation of proscdure system for operational control effective and efficient, especially in the implementation of fuel usage and maintain the reliability of the dredger at the project site; To conduct the optimalization of the cost of implementation & maintenance of production equipment for more effective maintenance of the achieved results.
1. Adjustment organizations become more streamlined, flexible and rich in functionality; 2. Revitalization of competency-based on Human Resources Management Systems and performance, as well as a comprehensive and integrated long-term oriented; 3. Reposition the suitability of the placement of human resources and structural position of functional / non-structural, subject to availability and needs of the unit / work group, both in terms of competence or quality or quantity of human resources; 4. Standardization of performance measurement or assessment for employee of works (PKP), individual risk and the following reward or punishment in a fair, objective, transparent, and accountable; 5. Standardization of reporting processes and outcomes of individual work by each Human Resources unit leaders / groups working regularly on a weekly or monthly. 6. Increase Human Resources competency based ongoing basis in the form of skills and managerial and technical expertise according to business needs long-term oriented. 7. Not to do the addition of Human Resources minus growth, except for business needs and to replace employees who retire.
Finance proses
penagihan
dan
1. To accelerate the process of collection and
20
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
pencairan piutang; 2. Melakukan restrukturisasi pinjaman dari Bank Mandiri, dengan melakukan rescheduling pembayaran hutang pokok dan hair cut tunggakan bunga dan denda; 3. Menyusun sistem monitoring potensi pelampauan biaya overhead, agar biaya overhead dapat terkendali; 4. Menyusun standar biaya berdasarkan data internal & komparasi eksternal; 5. Menjamin ketersediaan cash flow management, untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan; 6. Memperbaiki buku pedoman dan sistem informasi akuntansi dan keuangan; 7. Melakukan restrukturisasi aset dan permodalan melalui kuasi reorganisasi.
Keberlangsungan Organisasi 1. Menyusun dan mengimplementasikan sistem Key Performance Indicator (KPI) leader sebagai panduan pengukuran kinerja pimpinan untuk menjadi tauladan dan efektifitas dalam pemecahan masalah serta pengambilan keputusan di seluruh lini kerja termasuk unit kerja operasional. 2. Menyusun dan mengimplementasikan pedoman Good Corporate Governance (GCG), dan Code of Conduct (CoC) / etika kerja di seluruh unit/kelompok kerja. 3. Menyusun dan mengimplementasikan hasil simplifikasi birokrasi dan penyesuaian atau perubahan organisasi perusahaan, sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan perkembangan di lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang berorientasi jangka panjang. 4. Melakukan dan mengimplementasikan reorganisasi dan restrukturisasi organisasi perusahaan secara menyeluruh, yang lebih menekankan pada pola konsentrasi dan pembagian fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas; 5. Mengusahakan untuk menerapkan dan mempertahankan sertifikat ISM Code, ISPS Code, dan IS0 9001:2000 guna menghadapi dan memenangkan persaingan pasar di luar negeri dan dalam negeri; 6. Membentuk budaya kerja perusahaan yang berorientasikan kepada pelanggan serta mutu, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja serta manajemen risiko secara berkesinambungan, berkelanjutan, dan berorientasi jangka panjang; 7. Menonaktifkan unit kerja dan unit usaha yang kurang memiliki kontribusi dan prospek usaha serta menjadi cost center.
disbursement accounts receivable; 2. To conduct re-structurisation loan from Mandiri Bank, by performing rescheduling of repayment of principal and hair cut of the back lock of payment and interest. 3. To arrange the monitoring system for potential excess overhead costs, in order to overhead costs can be controlled; 4. To arrange the standard costs based on data internal & external comparison; 5. To make sure the availability of cash flow management, to support the smooth operation of the company; 6. To Improve the manuals and accounting information systems and finance; 7. To conduct the restructuring of assets and capital through a quasi-reorganization.
Sustainability of the Organization 1. To arrange and implement Key Performance Indicator (KPI) system leader as a guide to performance measurement models and leaders to be effective in problem solving and decision making in all lines of works including operational units; 2. To arrange and implement guidelines for Good Corporate Governance (GCG), and Code of Conduct (CoC) / works ethic throughout the unit / works group; 3. To arrange and implement the simplification of bureaucracy and the adjustment or change in corporate organization, in accordance with customer needs and developments in internal and external environment of long-term oriented company; 4. To carry out and implement the reorganization and restructuring of the company as a whole, a greater emphasis on the pattern of concentration and distribution functions, duties, authority and clear responsibilities; 5. To carry out and, implement and maintain a certificate of the ISM Code, ISPS Code, and IS0 9001:2000 in order to win the competition in overseas markets and domestic; 6. Establish a work culture to a customeroriented companies as well as quality, safety, occupational health and safety and risk management on an ongoing basis, sustainable and long-term oriented; 7. To turn off the unit and business units that lack the contribution and prospects as well as a cost center; 8. To build the software, hardware & brain ware management information system-based on technology information as a whole &
21
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero) 8. Membangun software, hardware & brainware sistem informasi manajemen perusahaan berbasis IT secara menyeluruh & terintegrasi.
GRAND STRATEGI Strategi umum (grand strategy) yang akan dilaksanakan dalam program jangka panjang (2008 – 2013) adalah strategi berbenah diri (turn around). Untuk melakukan pembenahan diri, perusahaan akan melakukan 2 (dua) bentuk penghematan (retrenchment), yaitu :
integrated.
GRAND STRATEGY A common strategy (grand strategy) that will be implemented in long-term program (2008-2013) was a strategy to improve itself (turn around). To make corrections themselves, the company will perform 2 (two) forms of savings (retrenchment), namely :
1. Reduksi biaya (cost reduction) Reduksi atau pengurangan biaya perusahaan, antara lain berupa pengurangan jumlah SDM (rasionalisasi) dan pemangkasan biaya perusahaan (cost effectiveness).
1. Cost reduction Costs reduction or in corporate expenses, which include reducing the number of Human Resourced (rationalization) and corporate cost-cutting (cost effectiveness).
2. Reduksi aset (aset reduction) Pengurangan aset yang tidak produktif, antara lain melalui penjualan aset dan optimalisasi aset non alat produksi, untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan serta menyelesaikan permasalahan hukum (pending item).
2. Asset reduction Reduction of assets that unproductive, including through asset sales and asset optimization non-production equipment, to increase revenue and profit and resolve legal issues (pending item).
22
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Laporan Manajemen Management Report
23
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS ADDRESS OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris menyambut baik upaya penerbitan Laporan Tahunan PT Pengerukan Indonesia (Persero) Tahun 2010 yang merupakan salah satu media informasi perusahaan bagi berbagai pihak pemangku kepentingan dalam bisnis pengerukan, dalam mendukung peningkatan keselamatan dan kelancaran lalulintas kapal serta dalam melaksanakan perannya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pengerukan.
Board of Commissioners welcomes the efforts to publish the Annual Report of PT Pengerukan Indonesia (Persero) 2010 which is one of the media company's information for various stakeholders in the dredging business, in supporting of increasing traffic safety and smoothness of the vessel as well as in carrying out its role as one of the companies in the field of dredging.
Informasi kondisi kinerja Perusahaan pada Tahun 2010 baik mengenai kesehatan perusahaan maupun upaya pemberdayaan dan optimalisasi alat produksi utama adalah semakin dapat diselenggarakan dengan hasil yang lebih meningkat dari tahun 2009. Kinerja yang dapat diraih tersebut terutama berkat kerja keras Board of Director (BOD) bersama seluruh jajaran dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya serta dukungan penuh Pemegang Saham diantaranya dalam mewujudkan sinergi dengan PT Pelabuhan I, II, III dan IV. Sejalan dengan kondisi tersebut dihadapi pula tantangan dan ancaman dalam penyelenggaraan bisnis selanjutnya yang nampak
Information on the condition of the Company's performance in 2010 both on the company's health and empowerment efforts and optimization of the main production equipment is the more it can be held with the results is further improved from the year 2009. Performance can be achieved is mainly thanks to the hard work of Board of Director (BOD) along the whole range in performance of duties and functions as well as full support in realizing such Shareholders synergies with PT Pelabuhan Indonesia I, II, III and IV. In line with these conditions and threats facing the same challenges in the implementation of the next business that appears to be getting lighter as the
24 24
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
tidak semakin ringan seperti dari faktor internal antara lain berupa sebagian besar alat produksi utama semakin mendekati pencapaian umur teknis dan umur ekonomisnya, kemudian beban cukup tinggi pada biaya overhead dan piutang usaha, sehingga mengancam pengelolaan kecukupan modal kerja.
internal factors which include most of the major production equipment closer to the attainment of the age of technical and economic life, then the burden is quite high on overhead costs and accounts receivable, thus threatening the management of working capital adequacy.
Sementara itu faktor eksternal antara lain kondisi pasar yang semakin kompetitif dan berkembang pesat pesaing-pesaing bisnis baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam upaya mengantisipasi tantangan dan ancaman tersebut, manajemen PT Pengerukan Indonesia (Persero) antara lain telah menyiapkan RJPP 2009-2013 yang telah mendapatkan penetapannya dari Pemegang Saham dan sejalan dengan rencana ini dibutuhkan pula upaya yang berkelanjutan untuk melakukan inovasi dalam berbagai aspek pengelolaan perusahaan sejalan dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
Meanwhile, external factors such as market conditions are increasingly competitive and rapidly evolving business competitors both from domestic and abroad. In an effort to anticipate the challenges and threats, the management of PT Pengerukan Indonesia (Persero) have set up Company's Long Term Plan (RJPP) 2009-2013 that have earned the establishment of the Shareholders and in line with this plan also required a sustained effort to innovate in various aspects of corporate management in line with Articles of Association.
Akhirnya besar harapan Dewan Komisaris bahwa informasi dalam laporan tahunan ini dapat bermanfaat dan semakin memberikan dorongan agar PT Pengerukan Indonesia (Persero) dapat terus melaju dan berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh Pemegang Saham dan kita semua.
Finally, the Board of Commissioners hope that the information in this annual report can be useful and provide impetus for further PT Pengerukan Indonesia (Persero) can keep going and growing as expected by shareholders and all of us.
Komisaris Utama Chairman of Commissioner
N.M. Teweng
25
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
25
LAPORAN DIREKSI REPORT OF DIRECTORS Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan nikmat-Nya bahwa PT Pengerukan Indonesia (Persero) pada tahun 2010 telah mencapai posisi yang baik dalam kinerja keuangan seperti terlihat dalam neraca keuangan tahun 2010. Pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari langkah langkah strategis yang diterapkan dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui Visi PT Pengerukan Indonesia (Persero) yang memberikan bagi arah proses bisnis yang diharapkan seluruh jajaran Manajemen, yaitu menjadi penyedia jasa pengerukan yang sehat dan berdaya saing tinggi.
Praise be to God Almighty, for His mercy and blessings that PT Pengerukan Indonesia (Persero) in 2010 has reached a good position in financial performance as shown in the balance sheet in 2010. Achievement of this performance is not independent of the strategic steps that are applied in the management of the company. This condition is conducted through PT Pengerukan Indonesia (Persero) which provides for the direction of the business processes that are expected throughout the ranks of management, dredging services provider that is a healthy and competitive. In order to improve organizational
26
26
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi dan meningkatkan kompetensi dan komposisi karyawan secara optimal, langkah strategis yang dilakukan PT Pengerukan Indonesia (Persero) adalah restrukturisasi dan penyelarasan organisasi yang mendukung keunggulan daya saing perusahaan dan mengembangkan bidang bidang usaha perusahaan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha. Langkah langkah strategis tersebut pada dasarnya selaras dengan Misi yang dijalankan perusahaan, yaitu menyediakan jasa pengerukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan Perseroan sebagai BUMN dan mampu memenuhi harapan stakehoulders. Untuk mendukung keberhasilan implementasi strategi guna mencapai visi, maka segenap organ dan seluruh jajaran perusahaan berusaha untuk konsisten menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Jajaran Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham telah berkomitmen untuk melaksanakan praktek GCG di perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Penerapan GCG di PT Pengerukan Indonesia (Persero) merupakan kebutuhan mutlak bagi perusahaan dan bagian integral dalam seluruh proses bisnis perusahaan. Oleh karena itu, PT Pengerukan Indonesia (Persero) memiliki komitmen untuk menerapkan system pengendalian internal perusahaan yang menjamin dan memastikan agar seluruh activitas bisnis telah mematuhi peraturan perundang undangan, pedoman GCG dan kebijakan perusahaan. Sistem pengendalian internal ini antara lain mencakup proses pengendalian kegiatan pada seluruh tingkat dalam struktur organisasi perusahaan, Sistem informasi dan komunikasi dalam penyajian laporan kegiatan operasional, financial, dan ketaatan atas peraturan yang berlaku, serta monitoring terhadap efektivitas pungsi pengawasan internal dan pelaksanaan audit oleh auditor independen. Penerapan system pengendalian internal secara berkala ditinjau efektivitas pelaksanaannya oleh Komite Audit yang merupakan organ dibawah Komisaris sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan atas pengelolaan perusahan oleh Direksi.
performance and enhance the competence and composition of employees in an optimal, strategic steps undertaken by PT Pengerukan Indonesia (Persero) is restructuring and alignment of organizations that support the company's competitive advantage and develop the field of business enterprise in accordance with the demands of the business world. Strategic steps are basically aligned with the mission-run company, which provides dredging services to achieve the sustainable objectives of the Company as a state and able to meet the expectations stakehoulders. To support the successful implementation of strategies to achieve the vision, then the whole organ and whole range of companies seek to consistently implement Good Corporate Governance (GCG). Board of Directors, Commissioners and Shareholders have committed to implementing good corporate governance practices in companies in order to run properly. Implementation of GCG at PT Pengerukan Indonesia (Persero) is an absolute necessity for the company and an integral part in the company's entire business process. Therefore, PT Pengerukan Indonesia (Persero) is committed to implementing systems that ensure the company's internal control and ensure that all activitas business has complied with regulations of law, good corporate governance guidelines and company policies. This system of internal control include process control activities at all levels within the company's organizational structure, information and communication systems in the presentation of operational activities, financial, and observance of regulations, as well as monitoring of the effectiveness of internal control puncture and conducting audits by independent auditors. Application of the internal control system effectiveness of its implementation periodically reviewed by the Audit Committee which is an organ under the Commissioner as part of the implementation of supervisory function over management of the company by the Board of Directors.
Dalam pencapaian target perusahaan Direksi selalu memberikan semangat kepada karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang berpedoman kepada tiga pilar yaitu kedisiplinan, kejujuran dan profesionalisme. PT Pengerukan Indonesia (Persero) tidak hanya berupaya dalam pencapaian kinerja yang semakin baik melainkan PT Pengerukan Indonesia (Persero) memandang kepedulian menjadi Nilai Perusahaan yang dijunjung segenap jajaran PT Pengerukan Indonesia (Persero). Oleh karena itu, secara
In achieving the target company, Board of Directors always give spirit to employee in carrying out the work based on three pillars, namely discipline, honesty and professionalism. PT Pengerukan Indonesia (Persero) is not only working in achieving better performance but PT Pengerukan Indonesia (Persero) considers caring to be a cherished value of all ranks of company PT Pengerukan Indonesia (Persero). Therefore, the company consistently execute corporate social responsibility (CSR) in accordance with the
27
27
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
konsisten perusahaan menjalankan tanggung jawab social perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan kemampuan perusahaan. Selanjutnya atas nama Dewan Direksi kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada para mitra usaha atas kepercayaan dan kerjasama yang baik yang sudah terbina selama ini demi untuk perkembangan peusahaan, dan kepada Pemegang Saham atas dukungan yang telah diberikan kepada kami. Akhir kata, komitmen dan kerja keras yang secara konsisten ditunjukkan sepanjang tahun, sehingga memberikan kontribusi yang positif dan menguntungkan untuk kemajuan perusahaan.
company's ability. Furthermore, on behalf of the Board of Directors of our gratitude and high appreciation to its business partners for the trust and good cooperation that has been built up to the present to the deplopment of company and to the Shareholders for their continued support given to us. Finally, commitment and hard work that is consistently shown continously, thus contributing in a positive and profitable for the company's progress.
Direktur Utama, Managing Director
Sugondho
28
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of Company Performance
29
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
INDUSTRI
INDUSTRY
Secara umum kondisi perekonomian nasional di tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang stabil, yakni mencapai angka 6%. Industri pengerukan juga mengalami perkembangan yang signifikan, seiring dengan program percepatan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah khususnya di bidang kepelabuhanan, termasuk di wilayah wilayah, demi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Generally, the condition of the national economy in 2010 experienced steady growth, which reached number 6%. Dredging industry is also experiencing significant growth, along with the acceleration of infrastructure development by the Government especially in the fields of port, including in the region, in order to accelerate economic growth.
Laba bersih perusahaan tahun 2010 sebesar Rp 10,56 Milyar atau hanya 27% dibanding realisasi tahun 2009 sebesar Rp 38,67 Milyar.
KOMERSIAL Secara keseluruhan peraihan pengerukan dan sewa peningkatan sebesar 46% dari tahun 2009 menjadi Rp 264 2010.
The company's net profit in 2010 in the sum of Rp 10.56 billion or only 27% compared to the realization in 2009 of Rp 38.67 billion.
COMMERCIAL kontrak pekerjaan kapal mengalami Rp 181 milyar pada milyar pada tahun
In the whole, the contract of dredging works and chartering bussiness are increasing in the sum of 46% from Rp 181 billion in 2009 to Rp 264 billion in 2010.
30
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Segmen Pasar DIP
The Goverment (Project List)
Pada tahun 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) mentargetkan peraihan kontrak dari segmen pasar DIP yaitu proyek pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Samarinda, namun karena tidak tersedia alat produksi maka PT Pengerukan Indonesia (Persero) tidak mengikuti proses pelelangan pada proyek tersebut.
Segmen Pasar PT Indonesia (Persero)
Market Segments
In 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) have targeted market from the goverment market namely dredging navigational chanel of Samarinda Port but unfortunately PT Pengerukan Indonesia (Persero) has not available production equipment, PT Pengerukan Indonesia (Persero) does not participate in the tender process on the mentioned project.
Pelabuhan
Market Segment of PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
Volume peraihan kontrak pekerjaan pengerukan dari segmen pasar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tercatat meningkat 215% dari 1,3 juta m3 pada tahun 2009 menjadi 4,1 juta m3 pada tahun 2010.
The volume of contract work from port market segment recorded increased 215% from 1.3 million m3 in 2009 to 4.1 million m3 in 2010.
Sedangkan peraihan nilai kontraknya meningkat 308% dari Rp 27,4 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 111,9 milyar pada tahun 2010. Peningkatan nilai kontrak ini merupakan dampak dari ditandatanganinya Kesepakatan Bersama antara PT Pengerukan Indonesia (Persero) dengan PT Pelabuhan Indonesia I, II, dan III (Persero) pada tanggal 20 Nopember 2009 untuk melaksanakan pekerjaan pengerukan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yaitu : 1. Proyek Pengerukan Kolam Pelabuhan Belawan. 2. Proyek Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan. 3. Proyek Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Pontianak. Selain itu PT Pengerukan Indonesia (Persero) juga ditunjuk langsung oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan memanfaatkan sinergi BUMN, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 5 tahun 2008 untuk melaksanakan pekerjaan pengerukan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yaitu : 1. Proyek Pengerukan Kolam Pelabuhan Dumai. 2. Proyek Pengerukan Kolam Pelabuhan Sunda Kelapa. 3. Proyek Pengerukan Utara DKB I Tanjung Priok. 4. Proyek Pengerukan Kolam Pelabuhan Tanjung Perak.
While, the contract value increased 308% from Rp 27.4 billion in 2009 to Rp 111.9 billion in 2010. Increasing the value of this contract is the impact of the signing of the Memorandum of Understanding between PT Pengerukan Indonesia (Persero) and PT Pelabuhan Indonesia I, II, and III on 20 November 2009 to carry out the dredging work in the Port of PT Pelabuhan Indonesia (Persero), namely : 1. Dredging for Basin Belawan Port. 2. Navigational channel Dredging of Belawan Port. 3. Navigational channel Dredging of Pontianak Port. Beside on the above projeck PT Pengerukan Indonesia (Persero) is also appointed directly by the Port of PT Indonesia (Persero) by utilizing the synergies of state owned enterprises, in accordance with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. 5 in 2008 to carry out the dredging work in the Port of PT Pelabuhan Indonesia (Persero), namely : 1. 2. 3. 4.
Basin Dredging Dumai Port Project. Basin Dredging Sunda Kelapa Project. Dredging Project North DKB I Tanjung Priok. Basin Dredging Tanjung Perak Port Project.
31
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Segmen Pasar Pihak Ketiga Dalam Negeri
Market Segment of the Domestic Third Party
Volume peraihan kontrak pekerjaan pengerukan dari segmen pasar Pihak Ketiga Dalam Negeri tercatat meningkat 1.961% dari 97 ribu m3 pada tahun 2009 menjadi 2 juta m3 pada tahun 2010. Sedangkan dari sisi nilai kontrak meningkat 662% dari Rp 7,2 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 54,9 milyar pada tahun 2010.
Volume dredging contract works from market segment of the domestic third party market noted to increase in sum of 1961% from 97 thousand m3 in 2009 to 2 million m3 in 2010. In terms of the contract value increased in sum of 662% from Rp 7.2 billion in 2009 to Rp 54.9 billion in 2010.
Peningkatan nilai kontrak ini salah satunya disebabkan adanya penerapan sinergi BUMN sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 5 tahun 2008, untuk melaksanakan pekerjaan pengerukan, yaitu :
Increasing the value of this contract is one of them due to the synergistic application of appropriate state regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. 5 of 2008, to carry out the dredging work, namely :
1. Proyek pengerukan kolam dalam, turning circle, dan kolam luar dermaga propylene PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan. 2. Proyek Pengerukan Kolam PT PAL Surabaya. 3. Proyek Pengerukan Kolam PT Dock dan Perkapalan Surabaya.
1. Dredging project in the Basin, turning Basin, and outside basin dock propylene PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan. 2. Basin Dredging Project PT PAL Surabaya. 3. Basin Dredging Project and Boating Dock PT Surabaya.
Selain itu peningkatan nilai kontrak pekerjaan pengerukan dari segmen pasar pihak ketiga Dalam Negeri juga disebabkan adanya kepercayaan dari perusahaan swasta nasional kepada PT Pengerukan Indonesia (Persero) untuk melaksanakan pekerjaan pengerukan, yaitu :
Besides increasing the contract value of work dredging of third-party market segments of the Domestic is also due to the confidence of domestic private enterprises to PT Pengerukan Indonesia (Persero) to carry out the dredging work as follows :
1. Proyek Pengerukan Alur dan Kolam Dermaga PT Ekanuri Jakarta. 2. Proyek Pengerukan Kalimas Surabaya. 3. Proyek Pengerukan Dermaga PT Bogasari Surabaya.
1. Dredging Project Flow and Basin Pier Ekanuri PT Jakarta. 2. Dredging Project Kalimas Surabaya. 3. Dredging Project Pier PT Bogasari Surabaya.
Segmen Pasar Penyewaan Produksi Dalam Negeri
Alat
Market Segment of the Domestic Third Party for Chartering
Peraihan nilai kontrak dari segmen pasar penyewaan alat produksi Dalam Negeri tercatat mengalami penurunan 78% dari Rp 25,3 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 5,5 milyar pada tahun 2010.
The contract value from Market Segment of the Domestic Third Party for Chartering Business has decreased in the sum of 78% from Rp 25.3 billion in 2009 to USD 5.5 billion by 2010.
Penurunan nilai kontrak penyewan alat produksi dalam negeri disebabkan mayoritas hari siap operasi (HSO) alat produksi dialokasikan untuk mengerjakan proyek pengerukan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) serta proyek pihak ketiga Dalam Negeri.
Decrease the contract value from Market Segment of the Domestic Third Party for Chartering Business caused the majority of the day ready for operation (HSO) means of production are allocated to work on environmental dredging project in the Port of PT Pengerukan Indonesia (Persero) and third-party project domestic.
Selain itu penurunan nilai kontrak penyewan alat produksi Dalam Negeri juga disebabkan tidak
Besides decreasing project from Market Segment of the Domestic Third Party for Chartering business
32
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
dapat dipasarkannya KK. Natuna dan CSD. Kapuas, karena kedua alat produksi tersebut masih mengalami kerusakan, serta diputusnya perjanjian sewa KKC. Danau Laut Tawar oleh pihak penyewa karena mengalami kerusakan.
is also caused by KK. Natuna and CSD. Kapuas, are still damaged, and the agreement of KKC Danau Laut Tawar is terminated by the charterer.
Segmen Pasar Penyewaan Produksi Luar Negeri
Alat
Market Segment of the Foreign Third Party for Chartering
Peraihan nilai kontrak dari segmen pasar penyewaan alat produksi Luar Negeri tercatat mengalami penurunan 24% dari Rp 121,8 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 92,4 milyar pada tahun 2010.
Contract value from market segment of the foreign third party for chartering business noted decreased in the sum of 24% from Rp 121.8 billion in 2009 to Rp 92.4 billion in 2010.
Penurunan nilai kontrak penyewan alat produksi luar negeri disebabkan dibatalkannya Bareboat Charter KK. Timor serta belum dapat disewakannya KK. Bali II.
Decreasing of value from market segment of the foreign third party for chartering business caused by the cancellation of the Bareboat Charter TSHD Timor and TSHD Bali II is not on hire yet.
Proyek-proyek pengerukan serta penyewaan alat produksi dalam negeri maupun luar negeri yang berhasil diraih pada tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Dredging projects as well as rental of production equipment in domestic and overseas that were achieved in 2010 are as follows :
No I. 1 2 3 II. 1 2 3 III. 1 IV. 1 2 3 4 5 6 V. 1 2 3 4 5 VI. 1 2 3 4 5 6
Nama Proyek / Name of Project PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Alur Pelabuhan Belawan Kolam Pelabuhan Belawan Kolam Pelabuhan Dumai PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Alur Pelabuhan Pontianak Kolam Pelabuhan Sunda Kelapa Alur Utara DKB I Tanjung Priok PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Kolam Pelabuhan Tanjung Perak Pihak Ketiga Dalam Negeri Alur dan Kolam PT Ekanuri Jakarta Kolam Pelabuhan PT PAL Surabaya Kolam Pelabuhan PT Bogasari Surabaya Kolam Pelabuhan PT Dok Perkapalan Surabaya Kalimas Surabaya Kolam Dermaga Propylene Pertamina Balongan Penyewaan Alat Produksi Dalam Negeri PT Polly Jasa Persada PT Pillaren PT Trimuda Jaya Perkasa PT Daya Radar Utama PT Wilmar Nabati Penyewaan Alat Produksi Luar Negeri Guangzhou Dredging Company Miller India Miller India Miller India SSS Int Holding Pte LTD SSS Int Holding Pte LTD
Nilai (Rp juta) / Value (Rp million)
69.806 4.272 3.581 23.633 1.683 1.698 7.299 2.540 1.942 3.150 2.432 654 44.242 1.732 1.092 954 506 1.297 31.157 2.867 2.867 2.867 31.539 21.108
33
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Grafik peraihan proyek pengerukan dan penyewaan alat produksi berdasarkan pangsa pasar. Graph dredging project achievement and chartering business based on market share
PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
35%
42%
Pihak Ketiga Dalam Negeri Penyewaan Alat Produksi Dalam Negeri
2%
21%
Penyewaan Alat Produksi Luar Negeri
OPERASIONAL Jumlah alat produksi yang dimiliki PT Pengerukan Indonesia (Persero) sampai dengan Desember 2010 tercatat sebanyak 17 unit sebagai berikut : The number of equipment of production owned by PT Pengerukan Indonesia (Persero) on the position of December 2010 in the sum of 17 units, with the following details :
No I. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II. 1 2 III. 1 2 3 4 5
Nama Alat Produksi / Name of Dredgers Trailing Suction Hopper Dredger Aru II Bali II Kalimantan II Irian Jaya Sulawesi II Halmahera Seram Betuah Timor Natuna Cutter Suction Dredger CSD. Batang Anai CSD. Kapuas 30 Clamshell Dredger Danau Laut Tawar Batur Poso Tondano Ranau
Kapasitas / Capasity
Keterangan / Remark
5.000 m3 5.000 m3 4.000 m3 4.000 m3 2.900 m3 2.900 m3 2.900 m3 2.900 m3 2.000 m3 1.000 m3 30 inch 30 inch 20 m3 5,5 m3 5,5 m3 5,5 m3 5,5 m3
34
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Dari jumlah peralatan produksi sebagaimana tersebut di atas, 6 (enam) unit alat produksi dioperasikan di luar negeri dengan sistem Bareboat Charter Agreement. Peralatan produksi dimaksud adalah : CSD. Batang Anai, TSHD. Aru II, TSHD. Irian Jaya, TSHD. Sulawesi II, TSHD. Seram, dan TSHD. Betuah. 7 (tujuh) unit alat produksi dioperasikan sendiri di dalam negeri, yaitu : TSHD. Kalimantan II, TSHD. Halmahera, TSHD. Timor, CD. Batur, CD. Poso, CD. Tondano, dan CD. Ranau. 3 (tiga) unit sedang menunggu perbaikan yaitu TSHD Natuna, CD. Kapuas dan CD. Danau Laut Tawar, sedangkan 1 (satu) unit yaitu TSHD Bali II sedang diperbaiki di galangan PT DOK Koja Bahari.
Production equipment stated on the above, 6 (six) units is operated in Foreign Countries by using Bareboat Charter agreement. The mentioned production equipment are CSD. Batang Anai, TSHD. Aru II, TSHD. Irian Jaya, TSHD. Sulawesi II, TSHD. Seram, and TSHD. Betuah. 8 (eight) units are operated in Domestic Countries, namely TSHD. Kalimantan II, TSHD. Halmahera, TSHD. Timor, CD. Danau Laut Tawar, CD. Batur, CD. Poso, CD. Tondano, and CDS. Ranau. 1 (one) unit (TSHD Bali II) is being repaired by PT DOK Koja Bahari and 2 (two) units are waiting for repair.
Secara umum tingkat utilisasi alat produksi yang dioperasikan sendiri mengalami peningkatan sebesar 28% dari rata-rata 69 hari kerja keruk/charter di tahun 2009 menjadi rata-rata 89 hari kerja keruk/charter di tahun 2010, dengan rincian sebagai berikut :
In general, the utilization rate of production equipment which is operated alone has increased by 28% from an average of 69 working days rake / charter in 2009 to an average of 89 working days rake / charter in 2010, with the following details:
No 1 2 3
Nama Alat Produksi / Name of Production Equipment Trailing Suction Hopper Dredger Cutter Suction Dredger Clamshell Dredger Total
Meningkatnya utilitas alat produksi yang dioperasikan sendiri disebabkan oleh diraihnya proyek pengerukan jangka panjang, yaitu : Alur dan Kolam Pelabuhan Belawan serta Alur dan Kolam Dermaga Propylene Pertamina RU VI Balongan. Selain itu diraihnya beberapa proyek pengerukan di wilayah Jakarta dan Surabaya, yaitu : Kolam PT Ekanuri Jakarta, Kolam PT Pal Surabaya, Kolam PT Dok perkapalan Surabaya, Kolam PT Bogasari Surabaya, dan Kalimas Surabaya. Dimasa mendatang, untuk menaikkan tingkat utilitas alat produksi, Perusahaan akan meningkatkan peraihan pasar pekerjaan pengerukan yang tentunya harus ditunjang dengan peningkatan kehandalan alat produksi yang ada saat ini serta pengadaan alat produksi baru khususnya jenis Trailing Suction Hopper Dredger dan Clamshell Dredger karena jumlah alat produksi yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan pengerukan secara keseluruhan di Indonesia.
Utilisasi / Utility (HKK/HKC) 2009
2010
240 455 695
330 385 715
Increased utility operated its own the production equipments are caused by long-term dredging project achieved, namely : Navigational Channel of Belawan Port and Harbour Bassin of Propylene Pertamina RU VI Balongan. In addition, awarded some dredging projects in Jakarta and Surabaya, namely : Harbour Bassin of PT Ekanuri Jakarta, Harbour Bassin of PT Pal Surabaya, Harbour Bassin of North PT Dok Koja Bahari, Harbour Bassin of PT Bogasari Surabaya and Navigational Channel of Kalimas Surabaya Port. For the next future, to raise the level of utility production equipment, the Company will increase to get the market dredging works which must be supported by increasing reliability of production equipments that existing today and procurement of new production equipment in particular types of Trailing Suction Hopper Dredger and Clamshell Dredger, due to the number of existing production equipment at the present is not able to meet the overall needs of the dredging work in Indonesia.
35
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
LAYANAN SERVICES
Sebagai wujud komitmen Manajemen, Perusahaan sangat memahami pentingnya kualitas layanan kepada pelanggan. Perusahaan selalu menempatkan pelanggan sebagai pusat perhatian. Oleh karena itu Perusahaan menyusun perencanaan layanan secara menyeluruh demi memastikan bahwa seluruh aspek layanan telah ditangani dengan baik. Perusahaan mengidentifikasikan interaksi yang mungkin terjadi antara karyawan dengan pelanggan, dimulai dari proses peraihan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, hingga penyerahan pekerjaan. Setelah aspek perencanaan selesai, maka pengawasan atas kualitas layanan yang diberikan dilakukan secara ketat sehingga penilaian pelanggan yang baik terhadap Perusahaan dapat dicapai.
As a form of management commitment, the Company recognized the importance of quality service to the customers. The company has always put the customer at the center of attention. The company therefore planning comprehensive services to ensure that all aspects of service has been handled well. The company identifies the interactions, that may occur between employees and customers, starting from the process getting of works, execution, until the submission of work to the owner of the project. The oversight of the service quality provided, so that the assessment conducted strictly good customer to the Company can be achieved.
Prioritas utama perbaikan yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu : meningkatkan kuantitas dan kualitas alat produksi serta meningkatkan produktivitas dan kehandalan alat produksi.
The main priority of the Company made improvements to increase customer satisfaction, namely : improving the quantity and quality of production equipment and improving of production and reliability of production equipment.
Kepuasan pelanggan merupakan target dari berbagai peningkatan layanan yang dilakukan. Oleh karena itu Perusahaan selalu mengukur indeks kepuasan pelanggan melalui survey kepuasan pelanggan yang dilakukan secara berkala setiap tahun. Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Konsultan BPKP pada tahun 2010, nilai indeks kepuasan pelanggan secara umum adalah sebesar 3,74 dari skala 5, indeks ini termasuk dalam kategori “PUAS”, mengalami peningkatan sebesar 24% jika dibandingkan dengan indeks kepuasan pelanggan tahun 2009 sebesar 3,00 dari skala 5.
Customer satisfaction is the target of an increasing range of services performed. Therefore, the index measures the company is always customer satisfaction through customer satisfaction surveys are conducted regularly every year. Based on the results of customer satisfaction, survey conducted by the Consultant Financial and Development Supervisiory Board (BPKP) in 2010, the index value of customer satisfaction in general is equal to 3.74 of a scale of 5, the index is included in the category of "SATISFIED", an increase of 24%, when compared with year customer satisfaction index 2009 amounted to 3.00 of a scale of 5.
Bila dilihat dari lima dimensi SERVQUAL, indeks kepuasan pelanggan pada tahun 2010 untuk masing-masing dimensinya adalah sebagai
When viewed from the five dimensions of SERVQUAL, customer satisfaction index in 2010 for each of its dimensions are as follows :
36
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
berikut :
No 1 2 3 4 5
Dimensi / Dimension Tangible Reliability Assurance Responsibility Emphaty Total
Kenyataan / Reality 3.30 3.96 3.61 3.93 3.91 3.74
Harapan / Expectation 4.39 4.54 4.03 4.37 4.39 4.35
Gap 1.09 0.58 0.42 0.44 0.48 0.60
TINJAUAN KEUANGAN Financial Review KINERJA PERUSAHAAN
COMPANY PERFORMANCE
Laba Bersih tahun 2010 menurun sebesar 63% karena penurunan pendapatan sewa alat produksi di luar negeri.
Net profit in 2010 decreased by 63% due to decrease in income from chartering bussiness of the Foreign Countries.
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
ENVIRONMENTAL COMPANY
Kondisi perekonomian nasional maupun regional diwilayah Asia Pasifik pada tahun 2010 telah menunjukkan pemulihan dari dampak krisis ekonomi global, namun membaiknya kondisi tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan dimana pendapatan usaha pokok justru menurun 12%, penurunan terutama pada pendapatan sewa alat produksi di luar negeri, begitu juga pada pendapatan jasa keruk di dalam negeri terutama pada segmen PT Pelindo meskipun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya namun masih dibawah target tahun 2010 yang memfokuskan pada pekerjaan perawatan alur pelayaran dan kolam-kolam pelabuhan milik PT Pelindo sesuai kesepakatan antara PT Pelindo dan PT Pengerukan Indonesia (Persero) yang dibuat di Bogor pada tahun 2009, namun kesepakatan tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya oleh PT Pelindo.
National economic conditions and regional AsiaPacific region in 2010 has shown the recovery from the impact of the global economic crisis, but the improvement in the condition does not directly impact the performance of companies which core business revenues actually declined 12%, decrease in chartering bussiness income mainly at overseas, as well as revenue service in the country especially in the segment PT Pelindo despite an increase from the previous year but still below target in 2010 that focuses for maintenance dredging of works at navigational channel and basin port owned by PT Pelindo according to the agreement between PT Pelindo and PT Pengerukan Indonesia (Persero) made in Bogor in 2009, but the mentioned agreement has not been fully implemented by PT Pelindo.
Pertumbuhan ekonomi nasional membaik dengan realisasi sebesar 5,9%, namun laju inflasi justru cukup tinggi dengan realisasi sebesar 6,6%, sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar menguat rata-rata Rp 9.100. Menguatnya nilai tukar Rupiah berdampak pada menurunnya nilai pendapatan sewa alat produksi di luar negeri.
National economic growth improved with the realization of 5.9%, but inflation is quite high with the realization of just 6.6%, while the fluctuation of rupiah to U.S. dollar rose an average of Rp 9100. Strengthening of rupiah impact to decrease the value of chartering bussiness income from the foreign country.
PT Pengerukan Indonesia (Persero) memiliki alat produksi terlengkap dan terbesar di Indonesia, namun kondisi persaingan industri jasa pengerukan masih tidak sehat dimana pesaing-
PT Pengerukan Indonesia (Persero) has the most complete production equipment and the largest in Indonesia, but the dredging service industry competitive conditions are still not well where
37
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
pesaing yang ada bermain dalam tataran harga jual yang rendah dalam kondisi dimana harga pasar masih dibawah harga pasar international. Perusahaan melihat persaingan ini sebagai tantangan untuk lebih maju dan terus berupaya menekan harga jual melalui efisiensi dan memperkecil biaya overhead sehingga dapat bersaing dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi pelanggan dan para stakeholder lainnya.
competitors who are playing in a low price level in market conditions where prices are still below international market prices. This competition as a challenge for more advanced and continue to push prices through efficiency and reduce overhead costs so that it can compete and contribute the best to customers and other stakeholders.
PENDAPATAN USAHA
BUSINESS REVENUES
PT Pengerukan Indonesia (Persero) dalam tahun 2010 mengalami penurunan pendapatan usaha sebesar 12% dari Rp 209,1 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 183,2 milyar di tahun 2010, antara lain diperoleh dari Jasa Usaha Pokok sebesar Rp 177,8 milyar dan Jasa Usaha Lain sebesar Rp 5,4 milyar.
PT Pengerukan Indonesia (Persero) in year 2010 business revenues decreased by 12% from Rp 209.1 billion in 2009 to Rp 183.2 billion in 2010, among others, obtained from the Business Services Highlights of Rp 177.8 billion and Rp Other Business Services 5.4 billion.
Pendapatan Jasa Usaha Pokok Pendapatan Usaha Pokok yang terdiri dari jasa keruk & reklamasi serta jasa penyewaan alat produksi menurun disebabkan terjadi pergeseran pendapatan jenis usaha dimana ditahun sebelumnya pendapatan usaha pokok didominasi dari sewa alat produksi maka pada tahun 2010 terjadi peningkatan untuk pendapatan jasa keruk & reklamasi sebesar 62% dari Rp 50,1 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 81,2 milyar ditahun 2010, sedangkan pada pendapatan sewa alat produksi terjadi penurunan terutama sewa alat produksi di luar negeri. Disamping itu menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar ikut mempengaruhi penurunan pendapatan sewa alat di luar negeri.
Main Business Revenue Service Principal Revenue consisting of dredging & reclamation services and business chartering decreased production due to a shift in revenue a year earlier type of business where the principal business revenues predominantly from the business chartering in 2010 there was an increase to revenue dredging & reclamation services by 62% from Rp 50.1 billion in 2009 to Rp 81.2 billion in 2010, while business chartering income decreased primarily business chartering overseas. in addition to strengthening rupiah to U.S. dollar influence the decreasing in business chartering income from the overseas.
Pendapatan Usaha Lain. Untuk Pendapatan Usaha Lain terdiri dari jasa crewing, docking pihak III, survey, sewa alat, KSU Galangan & sewa lahan juga mengalami penurunan 18% dari sebesar Rp 6.6 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 5,4 ditahun 2010, karena perusahaan tidak lagi memperoleh pendapatan jasa docking Pihak III akibat ditutupnya Cabang Surabaya Disamping itu belum dapat direalisasikannya penyewaan asset non alat produksi berupa lahan dan ruang kantor di Jakarta.
Other Business Revenues For Other business Revenues consist of crewing services, third-party docking, surveys, business chartering, Business for chartering of Shipyard & land also decreased 18% from Rp 6.6 billion in 2009 to $ 5.4 in 2010, because the company no longer earn service revenues from the docking services due to the result of the closure of Surabaya Branch. Besides that have not been realized the business chartering asset nonproduction namely land and office space in Jakarta.
Beban Usaha Beban Usaha tahun 2010 secara keseluruhan masih relatif sama dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp 155 milyar, menjadi sebesar Rp 154,9 milyar pada tahun 2010
Operating Expenses Operating Expenses in 2010 as a whole is still relatively the same as the year 2009 amounting to Rp 155 billion to Rp 154.9 billion in 2010
Beban Tetap Beban Tetap yang terdiri dari Biaya Operasi Tak
Fixed Expenses Fixed Expenses consisting of Operating Indirect
38
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Langsung, Marketing dan Administrasi Umum secara keseluruhan masih relatif sama dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp 155 milyar. Biaya Operasi Tak Langsung terjadi penurunan 7% dari sebesar Rp 91,3 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 84,6 milyar ditahun 2010, penurunan terutama pada beban perawatan kapal keruk dan alat bantu yang disebabkan adanya penundaan docking beberapa alat produksi karena masih dioperasikan untuk memenuhi kewajiban kontrak yang telah ditanda tangani, namun pada beberapa jenis biaya terjadi peningkatan diantaranya : 1. Biaya Pegawai naik 5% adanya kenaikan gaji dan tunjangan untuk memenuhi tuntutan Serikat Pekerja Perusahaan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai. 2. Biaya Kapal Keruk dan Alat Bantu naik 51% yang dipicu oleh rendahnya utilitas alat produksi, sehingga Biaya Operasi Tak Langsung menjadi lebih tinggi. 3. Beban penyusutan meningkat 18% karena adanya penambahan 5 unit Split Barge bantuan pemerintah dan adanya kapitalisasi atas perbaikan KK. Kalimantan II senilai Rp 34,6 milyar.
Costs, Marketing and Public Administration as a whole is still relatively the same as the year 2009 amounting to Rp 155 billion. Indirect Operating Expenses decreased 7% from Rp 91.3 billion in 2009 to Rp 84.6 billion in 2010, a decrease primarily expenses for the docking equipment which was postponed due to operation to fulfill obligation of contract has been signed, but on the some kind of expenses increases as follows : 1. Employee costs 5%. The increasing in salaries and benefits to meet the demands of the labour union as an effort to improve the welfare of employees. 2. Cost for the Vessel and Supporting Equipmet 51%, this cost caused by low utility production equipment, so the Indirect Operating Costs are higher. 3. Depreciation expense increased 18% due to the addition of 5 units Split Barge government assistance and the capitalization of improvements TSHD Kalimantan II in the sum of USD 34.6 billion.
Biaya Administrasi Umum naik 13% dari sebesar Rp 27,2 ditahun 2009 menjadi Rp 30,8 ditahun 2010, peningkatan terutama pada Biaya Pegawai yang meningkat 22% dari Rp 17 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 21 milyar ditahun 2010 akibat adanya kenaikan gaji dan tunjangan pegawai. Sementara pada biaya lainnya juga naik diantaranya biaya konsultan dan pengembangan naik 191%, biaya pengawasan naik 37%, biaya Administrasi Umum naik 9% dan biaya penyusutan naik 7%.
General Administrative costs increased 13% from Rp 27.2 in 2009 to $ 30.8 in 2010, an increase primarily in Employee Costs increased 22% from Rp 17 billion in 2009 to Rp 21 billion in 2010 due to the increase in salaries and employee benefits. On other costs also increased namely consulting cost and development costs in the sum of 191%, up 37% the cost of supervision, the General Administration expenses and depreciation costs increased 9% and 7% respectively.
Laba Usaha dan EBITDA Margin Pendapatan usaha direalisir sebesar Rp 183,3 milyar dengan biaya usaha sebesar Rp 154,9 milyar, sehingga hasil usaha memperoleh laba usaha sebesar Rp 28,3 milyar atau menurun 47% dibanding laba usaha tahun 2009 sebesar Rp 53,9 milyar, sehingga EBITDA Margin perusahaan menurun dari 24,9% ditahun 2009 menjadi 22,2% ditahun 2010.
Business Profit and EBITDA Margin Realized business revenues of Rp 183.3 billion with the cost of Rp 154.9 billion, so the results of business makes a profit of Rp 28.3 billion or 47% decrease compared to business profit in 2009 amounted to Rp 53.9 billion, resulting in EBITDA Margin companies decreased from 24.9% in 2009 to 22.2% in 2010.
Pendapatan dan beban diluar usaha Pendapatan diluar usaha diraih sebesar Rp 6,69 milyar atau menurun 66% dibanding tahun 2009 sebesar Rp 20,4 milyar, yang diperoleh dari sewa mess, denda, pendapatan rupa-rupa dan yang terbesar adalah dari penjualan aktiva tetap tidak produktif sebesar Rp 3,2 milyar atas penjualan KK. Banda dan beberapa alat bantu. Beban diluar usaha direalisir sebesar Rp 22,4
Revenues and expenses outside the business Outside the business achieved revenue of Rp 6.69 billion, or 66% decrease compared to the year 2009 amounting to Rp 20.4 billion, which is obtained from the rental mess, fines, miscellaneous revenues and the largest is from the sale of non-productive fixed assets amounting to Rp 3,2 billion on the sale of KK. Banda and several supporting equipment.
39
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
milyar atau lebih rendah 55% dibanding tahun 2009, beban diluar usaha terdiri dari beban bunga, selisih kurs, penyisihan piutang dan beban PSL pensiun sehingga pendapatan dan beban diluar usaha defisit sebesar Rp 15,4 milyar atau menurun 47% dibandingkan tahun 2009 yang difisit sebesar Rp 28,9 milyar.
Expenses outside the business realized amounting to Rp 22.4 billion or 55% lower than in 2009, outside the business expenses consist of interest expense, foreign exchange, the allowance for receivables and expenses so that the Post Service Liability (PSL) so that business income and expenses beyond a deficit of Rp 15.4 billion or decreased by 47% compared to the year 2009 a deficit of Rp 28.9 billion.
Laba bersih Laba sebelum pajak direalisir Laba sebesar Rp 12,8 milyar dan setelah dikurangi pajak-pajak sebesar Rp 2,27 milyar maka perusahaan memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp 10,5 milyar atau menurun 67% dibandingkan laba tahun 2009 sebesar Rp 38,6 milyar.
Net income Profit before tax realized in the sum of Rp 12.8 billion and net of taxes of Rp 2.27 billion the company earned profit after tax of Rp 10.5 billion or 67% decrease compared to earnings in 2009 amounted to Rp 38.6 billion.
POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION
Aktiva Jumlah Aktiva per 31 Desember 2010 tercatat sebesar Rp 514,7 milyar atau meningkat sebesar 6% dibandingkan tahun 2009, peningkatan terutama pada Aktiva Lancar naik sebesar 39% dan Aktiva Tetap naik sebesar 18%.
Assets Total Assets as of December 31, 2010 amounted to Rp 514.7 billion or increased by 6% compared in 2009, an increase mainly in the Current Assets increased by 39% and Fixed Assets increased by 18%.
Aktiva Lancar Aktiva Lancar mengalami peningkatan sebesar 39% dari Rp 82 milyar per 31 Desember 2009 menjadi Rp 114 milyar per 31 Desember 2010, peningkatan dipengaruhi oleh :
Current Assets Current Assets increased by 39% from Rp 82 billion on December 31, 2009 to Rp 114 billion on December 31, 2010, the increase is influenced by :
1. Peningkatan nilai piutang usaha (Net) sebesar 97% dari sebesar Rp 33,5 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 66,2 milyar ditahun 2010, antara lain disebabkan adanya penghapusan piutang ragu-ragu SSS International Holding dan bertambahnya nilai piutang atas sewa alat produksi di luar negeri yang belum cair. 2. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima naik sebesar 181% yaitu atas pencatatan pendapatan pekerjaan pengerukan Alur dan Kolam Pelabuhan dilingkungan PT Pelindo yang belum ditagihkan. Aktiva Tetap Aktiva Tetap naik sebesar 11% dari Rp 684,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 762,3 milyar ditahun 2010, peningkatan disebabkan adanya kapitalisasi atas perbaikan KK. Kalimantan II sebesar Rp 34,6 milyar dan penilaian kembali atas asset KK. Bali II yang telah dilakukan perbaikan oleh penyewa SSS International Holding dengan nilai sebesar Rp 33,7 milyar serta adanya penambahan alat bantu SB. Seruni yang berasal dari bantuan pemerintah (BPYBDS) sebesar Rp 8,7
1. Increasing the value of trade receivables (net) of 97% from Rp 33.5 billion in 2009 to Rp 66.2 billion in 2010, due to the elimination of doubtful SSS International Holding Pte ltd and increasing the value of business chartering receivable in overseas that have not been paid. 2. The Accrued Revenues by 181% of the recording revenue for navigational and basin dredging of works from PT Pelindo which has not been billed.
Fixed Assets Fixed Assets increased by 11% from Rp 684.7 billion in 2009 to Rp 762.3 billion in 2010, an increase due to the capitalization of improvements TSHD Kalimantan II amounting to Rp 34.6 billion and revaluation of assets TSHD Bali II that has been done by SSS International Holding Pte ltd with a value of Rp 33.7 billion and the addition of SB. Seruni is derived by Government Assistance (BPYBDS) amounting to Rp 8.7 billion.
40
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
milyar. Kewajiban Kewajiban Lancar naik 80% dari sebesar Rp 91,4 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 164,3 milyar ditahun 2010, terutama pada Hutang Bank naik 29%, Hutang Usaha naik 96%, Uang Muka Diterima naik 159% dan Biaya Yang Masih Harus Dibayar naik 120% dan pada Hutang Jangka Pendek Lainnya juga naik sebesar 66% karena adanya pengalihan dari hutang jangka panjang PT Pelindo menjadi hutang jangka pendek lainnya karena telah jatuh tempo dalam satu tahun, sementara kewajiban jangka panjang mengalami penurunan sebesar 44% menjadi sebesar Rp 60,8 milyar karena telah beralih menjadi kewajiban lancar. Ekuitas Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 1% dari Rp 285,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 289,5 milyar ditahun 2010 seiring dengan perolehan Laba tahun 2010 Rp sebesar 10,5 milyar serta adanya koreksi nilai asset hasil review BPYBDS sebesar Rp 6,73 milyar dari sebesar Rp 65,4 milyar menjadi Rp 58,7 milyar. Arus Kas Posisi Kas tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp 4,2 milyar, menurun sebesar 70% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 sebesar Rp 14,0 milyar.
1. Transaksi Operasional Sumber utama likuiditas perusahaan adalah dana yang berasal dari kegiatan operasional. Penerimaan selama tahun 2010 sebesar Rp 141, 2 milyar atau menurun 1% dari tahun 2009 sebesar 142,2 milyar, penurunan terutama dari penerimaan jasa sewa alat produksi diluar negeri yang telah menurun akibat bergesernya jenis kegiatan yang saat ini lebih dominan dibidang jasa keruk, disamping itu pembayaran atas sewa kapal oleh SSS International belum berjalan lancar.
2. Transaksi Finansial Penerimaan pada transaksi financial berasal dari penerimaan piutang tahun lalu dan piutang lain-lain yang realisasinya menurun 56% dibanding tahun 2009, penurunan disebabkan belum lancarnya pembayaran piutang oleh SSS International Holding atas sewa alat produksi KK. Aru II dan KK. Irian Jaya. Restrukturisasi Hutang Bank Mandiri Pada tahun 2008, perusahaan memperoleh persetujuan penyelesaian hutang dari PT Bank
Obligation Current Liabilities increased 80% from Rp 91.4 billion in 2009 to Rp 164.3 billion in 2010, mainly on bank loans up 29%, up 96% Payables, Advances Received rose 159% and Accrued Expenses rose 120% and on Other Short-Term Debt also rose by 66% due to the transfer of longterm debt PT Pelindo into other short-term debt because it has been falling due within one year, while long-term liabilities decreased by 44% to Rp 60.8 billion since been converted to current liabilities.
Equity Equity increased by 1% from Rp 285.7 billion in 2009 to Rp 289.5 billion in 2010 along with the getting of income in 2010 amounting to Rp 10.5 billion and the correction of the review results BPYBDS asset value of Rp 6.73 billion for Rp 65.4 billion to $ 58.7 billion.
Cash Flow Cash Position on December 31, 2010 amounting to Rp 4.2 billion, a decrease of 70% compared to the position of the end of 2009 amounting to Rp 14.0 billion. 1. Operating Transactions The main source of liquidity is the company's funds from operations. Receipts during the year 2010 amounted to Rp 141, 2 billion or decreased 1% from the year 2009 amounted to 142.2 billion, a decrease primarily from the receipt of business chartering overseas services has been decreased due to shifting of the types of activities are currently more dominant in the field of dredging services, in addition the payment of rent boats by the SSS International has not run smoothly. 2. Financial Transactions Reception on financial transactions from last year's revenue and accounts receivable other receivables whose realization decreased 56% compared to the year 2009, the decreasing due to the payment of receivables by SSS International Holdings on business chartering of TSHD Aru II and TSHD Irian Jaya. Bank Debt Restructuring In 2008, debt settlement companies to obtain approval from PT Bank Mandiri as stated in the letter number SAM.CRI / DEPT LCI/ 728 /SPPK
41
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Mandiri sebagaimana tertuang dalam surat nomor SAM.CRI/DePT LCI/728/SPPK/2008, tanggal 30 Desember 2008, dalam kesepakatan restrukturisasi perusahaan telah memperoleh penghapusan hutang bunga dan denda mencapai Rp 82 milyar dan kewajiban yang harus dilaksanakan adalah melunasi tunggakan bunga yang mencapai Rp 85,1 milyar terhitung Januari 2009. Dalam tahun 2010 telah dilakukan pembayaran atas hutang pokok sebesar Rp 9,9 milyar dan bunga sebesar Rp 3,62 milyar. Hutang jangka panjang dari PT Pelindo Dalam tahun 2007, perusahaan telah memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Pelindo sebesar Rp 80 milyar, pinjaman ini tertuang dalam Surat Perjanjian nomor 22 tanggal 13 Agustus 2007. Atas pinjaman ini perusahaan dikenakan beban bunga sebesar rata-rata tingkat suku bunga deposito bank Pemerintah dan pembayarannya akan dilakukan melalui pemotongan dari pekerjaan pengerukan Alur & Kolam Pelabuhan PT Pelindo yang diserahkan kepada PT Pengerukan Indonesia (Persero). Namun dalam realisasinya PT Pelindo belum melaksanakan secara konsisten kesepakatan tersebut. dan belum menyerahkan sepenuhnya pekerjaan pengerukannya kepada PT Pengerukan Indonesia (Persero) sehingga pelunasan atas hutang sebesar Rp 80 milyar belum dapat dilakukan dan hanya dapat diangsur sebesar Rp 3 milyar melalui kompensasi atas pembongkaran break water milik PT Pengerukan Indonesia (Persero) oleh PT Pelindo II. Kebijakan Investasi Kebijakan investasi perusahaan ditahun 2010 adalah melakukan perbaikan alat produksi sehingga siap operasi serta pengadaan peralatan yang dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan namun didalam pelaksanaannya masih mengutamakan prioritas dan urgensinya dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas perusahaan.
Kebijakan Deviden Mengingat kondisi keuangan perusahaan yang masih memiliki akumulasi rugi mencapai Rp 256 milyar maka belum ada pembayaran deviden.
RESIKO PERUSAHAAN Manajemen berkomitmen untuk terus mengelola risiko perusahaan secara bertanggung jawab berlandaskan pada prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan
/2008, dated December 30, 2008, in the restructuring agreement the company has obtained the abolition of debt interest and fines reach USD 82 billion and liabilities that must be done is pay off the arrears of interest which reached USD 85.1 billion as of January 2009. In the year 2010 has been made the payment for debts amounting to Rp 9.9 billion in principal and interest amounting to Rp 3.62 billion.
Long-term debt of PT Pelindo In 2007, the company has obtained a working capital loan from PT Pelindo of Rp 80 billion, the loan is stated in the Letter of Agreement number 22 dated August 13, 2007. This company charged on the loan interest expense for the average interest rate on bank deposits and government payments will be made through deductions from the navigational dredging of works from PT Pelindo submitted directly to PT Pengerukan Indonesia (Persero). But in the realization of PT Pelindo has not consistently implement the agreement. So that settlement of the debts amounting to Rp 80 billion can not be paid except Rp 3 billion through compensation for the demolition of break water owned Rukindo.
Investment Policy In 2010 the company's investment policy is to make improvements of production equipment for ready operation and procurement of equipment that can support the operational activities but in the implementing of this policy, company is still give priority to the implementation of priority and urgency, by considerating of finance conditions of the company. Dividend Policy Whereas the financial condition of the company has accumulated loss reached Rp 256 billion, then dividend payments has not been obligated.
COMPANY RISK Management is committed to continue to manage company risk in a responsible manner based on the precautionary principle to ensure a healthy business growth and sustainability. The existence of risk management at the work unit is intended for the company to focus more on managing risk
42
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
berkelanjutan. Keberadaan manajemen risiko di unit kerja dimaksudkan agar perusahaan dapat lebih fokus dalam mengelola risiko di seluruh proses bisnis. Berdasarkan besarnya dampak dari risiko serta probabilitas munculnya risiko di setiap unit kerja yang cukup besar, maka perusahaan mengidentifikasi beberapa risiko korporasi yang mungkin dihadapi perusahaan.
throughout the business process. Based on the magnitude of the impact of risk and probability of risks in each work unit is large enough, then the company identified several possible corporate risks facing the company.
Risiko Bisnis Baru
In maintaining business continuity and operations, the Company set a strategy by diversifying its business by opening a new business is business cooperation business chartering graving dock and field buildup. In new business development should be anticipated risks that will arise, either from lack of information or anything else that may affect the target or primary purpose is opening a new business. In managing a new business, a few steps to maintain the sustainability of the Company's business to consider as below : 1. Conduct a feasibility study with an emphasis on financial aspects, market, technical and in terms of technology schemes and the establishment of new businesses is done by way of joint operation, joint venture, or business chartering. 2. Conduct an exit strategy to anticipate longterm plan if it turns out the new business operation does not conform with the objectives or purposes of the Company.
Dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis dan operasi, Perusahaan menetapkan strategi dengan melakukan diversifikasi usaha dengan cara membuka bisnis baru yaitu kerjasama usaha penyewaan galangan (graving dock) dan lapangan penumpukan. Dalam pengembangan bisnis baru perlu diantisipasi risiko yang akan timbul, baik itu dari keterbatasan informasi ataupun hal lain yang dapat mempengaruhi sasaran atau tujuan utama pembukaan bisnis baru tersebut. Dalam mengelola bisnis baru, beberapa langkah untuk menjaga keberlanjutan bisnis Perusahaan perlu dipertimbangkan, antara lain : 1. Melakukan studi kelayakan dengan penekanan pada aspek finansial, pasar, dan teknis dalam hal penguasaaan teknologi serta pembentukan skema bisnis baru apakah dilakukan dengan cara joint operation, kerjasama usaha, atau sewa. 2. Melakukan strategi exit plan untuk antisipasi jangka panjang jika ternyata pengoperasian bisnis baru tersebut tidak sesuai dengan sasaran atau tujuan Perusahaan.
Risiko Operasional
Risiko Perbedaan Regulasi di Luar Negeri Risiko ini dapat terjadi pada saat Perusahaan menjalankan bisnis di luar negeri, namun tidak diikuti dengan penguasaan terhadap regulasi yang terjadi di negara tersebut. Pada akhirnya hal ini akan berdampak pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri. Risiko ini sangat signifikan dengan kondisi Perusahaan saat ini yang memiliki beberapa kontrak Bareboat Charter di luar negeri. Mitigasi yang dilakukan adalah melakukan studi pemahaman dan penguasaan atas regulasi negara yang mengoperasikan alat produksi milik Perusahaan.
terjadi
Operational Risk Operational risk is the risk related to operational of the Company, consisting of :
Risiko operasional adalah risiko yang berhubungan dengan operasional atau jalannya Perusahaan, yaitu :
Risiko Pembayaran Risiko pembayaran
New Business Risk
ketika
pemberi
the
Differences in Risk Regulation at the overseas This risk can occur when the Company is doing business at the overseas, but not followed by understanding of regulation that occurred in that country. Finnaly, this condition will impact to the inhibition of the business process itself. This risk is very significant to the Company's current condition which has several contracts Bareboat Charter at the overseas. Mitigation of risk which is conducted in order to understand and control of state regulation that operates the equipment of production owned by the Company.
Payment Risk Payment risk occurs when the owner of the project postpone to pay the cost of the project or charterer does not pay the hire of chartering. This
43
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
pekerjaan menunda biaya proyek atau penyewa alat produksi tidak membayar biaya sewa alat produksi. Hal ini akan mengakibatkan cost of fund meningkat dan menjadi piutang bermasalah, baik piutang usaha maupun piutang retensi. Pada gilarannya akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perusahaan terutama dalam hal cash flow. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ini, dilakukan beberapa langkah, yaitu : 1. Menilai kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari pemberi pekerjaan atau penyewa alat produksi dengan pendekatan know your customer (KYC) 2. Mengharuskan adanya uang muka proyek atau pembayaran tunai dimuka untuk sewa alat produksi dan pelaksanaan pembayaran pekerjaan atau sewa kapal dilakukan sesuai dengan termin yang disepakati. 3. Melindungi kepentingan Perusahaan dengan kontrak yang kuat. 4. Melakukan strategi negosiasi yang baik jika terjadi perselisihan dengan pemberi pekerjaan atau penyewa alat produksi. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak Risiko fluktuasi harga bahan bakar minyak karena adanya kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek. Dalam mengelola kemungkinan terjadinya risiko ini, tindakan yang dilakukan yaitu : 1. Membuat klausul di dalam kontrak yang dapat dilakukan penyesuaian harga satuan pekerjaan pengerukan apabila terjadi perubahan harga bahan bakar minyak yang ditetapkan oleh Pertamina. 2. Melimpahkan tanggung jawab pengadaan / pengisian bahan bakar minyak alat produksi kepada penyewa selama alat produksi dioperasikan oleh penyewa. 3. Membuat perencanaan yang matang terhadap pengadaan/pengisian dan kebutuhan bahan bakar minyak alat produksi sebelum dioperasikan. 4. Membina hubungan dengan pemasokpemasok bahan bakar minyak yang menjadi agen resmi Pertamina.
Risiko Kontraktual Kontrak merupakan panduan bagi Perusahaan dalam melaksanakan proses bisnis. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak, serta dasar kesepakatan yang dilakukan baik itu berhubungan dengan perundang undangan, spesifikasi teknis, maupun hal hal lain harus dituangkan secara jelas dalam
condition will impact to cost of funds increases and becomes problematic receivables, trade receivables and receivables both retention. Furthermore, will negatively impact to the Company's business activities specially for the cash flow. To reduce the risk posibility, to be conducted a few steps, as below : 1. Assess the credibility and funding ability of the owner of the project or charterer by using approach for companies customer. 2. Required advances payment or payment in cash for the chartering business or payment based on the condition of the contract. 3. Protecting the interests of the Company with a strong contract. 4. Doing a good negotiation strategy in the event of any dispute with the owner of the project or the charterer.
Risk of Fuel Price Fluctuation The risk of fluctuations in fuel prices because of government policies on economic and monetary occur during operation of the project. In managing these risks, should be taken action as follows : 1. Providing a clause in the contract unit price by using adjustment condition in case of changes in fuel oil price happened which is determined by Pertamina. 2. To transfer the responsibility for procurement / bunkering of fuel oil to the charterer as well as the equipment of production is operated by the charterer. 3. To make a perfect planning of the procurement / bunkering of fuel oil for equipment of production before operation. 4. To make relationships with suppliers of fuel oil from the official agent of Pertamina.
Contractual Risk The contract is a guide for the Company in executing business processes. Therefore, all matters relating to the agreement between both parties, as well as the basic agreement shall follow the statutory, regulations, technical specifications, should be clearly stated in the contract. If any mistaken in providing of the contract is a huge legal risk implications for the Company. In managing of these risks have to consider several
44
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
kontrak. Kesalahan dalam membuat kontrak merupakan risiko hukum yang sangat besar dampaknya bagi Perusahaan. Dalam mengelola risiko ini perlu dipertimbangkan beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu : 1. Menyiapkan SDM yang handal di bagian administrasi kontrak untuk melihat seberapa besar probabilitas dan dampak yang akan dihadapi jika risiko hukum terjadi. 2. Memastikan adanya klausul kontrak yang memuat perlindungan kepada Perusahaan. Yang dimaksud dengan perlindungan adalah batasan bagi kedua belah pihak yang melakukan perjanjian supaya tidak terkena dampak negatif bila terjadi kejadian yang ekstrim. 3. Memastikan adanya klausul yang mengatur jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, termasuk di dalamnya pemilihan lembaga untuk penyelesaian perselisihan tersebut.
steps, namely : 1. Setting up a reliable human resources in the administration of the contract to know the probability and impact that will be encountered if the legal risks occur. 2. To make sure that clauses in the contract protect the Company. The meaning of protection is a limitation for the both parties who will sign of agreements in order to not negatively impact in case of extreme events. 3. To make sure that clauses in the contract in the event of any dispute between the parties who will sign the agreements, including the forum for the settlement of such dispute.
Risiko Persaingan Usaha
competition in Indonesia has been the higher it is marked by the increasing number of players (contractors) from in / and abroad who will interested in participating in the tender dredging of work. This condition because of the convenience of the owner of the project that does not require bidders must have the equipment of production owned by the bidder, so it is possible for new players can participate in the tender dredging of work. In managing of these risks, should be considered, namely : 1. To make methods of works that support the optimization of work dredging and conduct efficiencies for the operational cost. 2. To Make changes in awarding of the contract from the tender system to the directly designation by using synergy of enterprises according to the Minister Regulation number 5 in 2008.
Persaingan usaha di Indonesia sudah semakin tinggi hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pemain (kontraktor) dari dalam maupun dari luar negeri yang mengikuti tender/pelelangan pekerjaan pengerukan. Hal ini dikarenakan adanya kemudahan dari pemilik pekerjaan yang tidak mensyaratkan peserta lelang harus memiliki alat produksi, sehingga dimungkinkan bagi pemain baru dapat mengikuti tender/lelang pekerjaan pengerukan. Dalam mengelola terjadinya risiko ini, ada beberapa hal yang peru diperhatikan, yaitu : 1. Menciptakan inovasi dalam hal metode kerja yang mendukung optimalisasi pekerjaan di bidang pengerukan serta melakukan efisiensi terhadap biaya operasional. 2. Melakukan perubahan cara peraihan kontrak yang semula dengan cara tender/lelang menjadi penunjukan langsung melalui sinergi BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN nomor 5 tahun 2008.
Risiko dalam Pemilihan Supplier Perbaikan/Perawatan Alat Produksi Mencari dan menentukan supplier merupakan risiko yang perlu menjadi perhatian, karena keberhasilan suatu proyek tidak terlepas dari kehandalan alat produksi. Sebagian besar perbaikan/perawatan alat produksi tergantung dari prestasi supplier. Langkah yang dilakukan dalam pemilihan supplier adalah dengan menggandeng perusahaan-perusahaan yang mempunyai
Business Competition Risk
Risk in Supplier Selection Repair / Maintenance of Production Equipment To select and determin the supplier is a risk that needs special concern, because the success of a project can not be separated from the reliability of production equipment. Most of the repair / maintenance of production equipment depends on qualification of suppliers. Steps taken in the selection of suppliers is to invite some companies that have very specific specifications that are not controlled by the Company, so that in the implementation maintenance should be technology transfer to each
45
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
spesifikasi khusus yang sangat tidak dikuasai oleh Perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling mengisi atau terjadi transfer teknologi. Kerjasama yang baik dengan supplier perlu terus ditingkatkan, sehingga pelaksanaan pekerjaan supplier akan sesuai dengan standarisasi Perusahaan. Perlu juga diperhitungkan indeks kepuasan vendor/supplier dalam rangka membina hubungan kerja yang langgeng melalui survey kepuasan vendor/supplier yang dilakukan secara berkala setiap tahun.
others. Relationship with suppliers need to be increased according to the standarization of Company. Then should be considered the satisfaction index vendors / suppliers in order to maintain relationships through satisfaction survey vendor / supplier who performed regularly every year.
46
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Tinjauan Pendukung Bisnis Business S upport Review
47
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Pengelolaan SDM PT Pengerukan Indonesia (Persero) bertujuan untuk mendukung pencapaian visi PT Pengerukan Indonesia (Persero) sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2009 – 2013, yaitu menjadi penyedia jasa pengerukan yang sehat dan berdaya saing tinggi. Visi bidang SDM adalah terwujudnya organisasi yang unggul dan kompetitif serta SDM berkompetensi dan berkinerja tinggi secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Human Resources Management of PT Pengerukan Indonesia (Persero) aims to support the achievement of the vision of PT Pengerukan Indonesia (Persero) as stated in the Company's Long Term Plan (RJPP) from 2009 to 2013, namely become dredging services provider that is a healthy and high competitive. The vision of Human Resources is to create the organizational excellence, competitive and competent human resources have high performance continuesly to achieve corporate objectives.
Untuk pencapaian visi perusahaan dan visi bidang SDM tersebut serta dalam rangka memenuhi Surat Edaran KN BUMN nomor SE-01/MBU/2008, tgl 1801-2008, perihal penyusunan Roadmap Pengembangan SDM BUMN, telah dibuat Roadmap Pengembangan SDM 2009 – 2014, yang berisikan tentang pedoman manajemen dalam mengelola organisasi dan SDM Perseroan dalam 5 tahun ke depan mengenai arah, tujuan, kebijakan, strategi, dan program, serta sasaran-sasaran yang hendak dicapai bidang SDM PT Pengerukan Indonesia (Persero).
To achievement the company's vision and the vision of the human resources according to the order of the Ministry number SE-01/MBU/2008, dated January 18, 2008, regarding the preparation of state-owned Human Resource Development, Roadmap for developing human resources from 2009 to 2014, which content of management guidelines in managing the Company's organization and human resources in the next 5 years on the direction, goals, policies, strategies, and programs, as well as goals to be achieved by Human Resources of PT Pengerukan Indonesia (Persero) In accordance with Company's Long Term Plan (RJPP) 2009 - 2013, that the human resources goals to be achieved by 2013 is to achieve a professional human resources and leadership system based on individual competence with good corporate governance measures and Key Performance Indicator (KPI) as well as recruitment and rationalization is based on rightsizing.
Sesuai dengan RJPP 2009 – 2013, bahwa sasaran bidang SDM yang hendak dicapai tahun 2013 adalah mewujudkan SDM profesional dan leadership system berbasis kinerja dan kompetensi individual dengan ukuran-ukuran GCG dan KPI serta rasionalisasi dan rekrutmen berbasis rightsizing. Jumlah pegawai PT Pengerukan Indonesia (Persero) sejak tahun 2006 – 2010 terjadi penurunan. Hal ini sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk komposisi SDM yaitu “zero growth”. Jumlah pegawai tahun 2006 adalah 809 orang dan akhir tahun 2010 sejumlah 606 orang atau terjadi pengurangan sejumlah 203 orang atau 26%. Pengurangan pegawai tersebut terjadi karena adanya pensiun normal, pensiun dini, mengundurkan diri, dan meninggal dunia.
Number of employees of PT Pengerukan Indonesia (Persero) since year 2006 - 2010 decreased. This condition is in accordance with company policy for the composition of the human resource that is "zero growth". The number of employees in 2006 was 809 people and at the end of 2010 some 606 people or a reduction in number of 203 people or 26%. The employee reductions due to normal retirement, early retirement, resignation, and was died. Organizational changes have been made in 2009 adjusted for corporate strategy and policy of streamlining the organizational structure that is the closure of the branch organization level in Surabaya. As a result of streamlining the organization, employees who take early retirement with a system of "golden shake hand" in the sum of 43 people.
48
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Perubahan organisasi telah dilakukan pada tahun 2009 yang disesuaikan dengan strategi dan kebijakan perusahaan berupa perampingan struktur organisasi yaitu penutupan organisasi tingkat cabang di Surabaya. Akibat adanya perampingan organisasi tersebut, pegawai yang mengambil pensiun dini dengan sistem “golden shake hand” sebanyak 43 orang.
Produktifitas Pegawai Untuk mengoptimalkan SDM, Perusahaan juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain itu, perusahaan juga terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan pegawai potensial dalam talent pool (grup Perusahaan). Tingkat produktifitas per pegawai mengalami peningkatan dari tahun 2006 hingga 2010, dengan rata-rata produktifitas pegawai sebesar Rp 235,84 juta per-pegawai, dengan diagram sebagai berikut :
Employee Productivity In order to optimize human resources, the Company also has the potential to map and allocate human resources in the proper functions of the organization (business units and group companies). In addition, the level of productivity per employee has increased from 2006 to 2010, with an average productivity of employees amounting to Rp 235,84 million per employee, with a diagram as follows :
(Rp juta / million) 350
325,73 308,34
300 250
226,95 187,78
200 150
130,41
100 50 0 2006
2007
Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis. Perusahaan berupaya menyempurnakan sistem dan prosedur pengelolaan SDM yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, sistem penilaian kinerja, pengembangan karir serta kompensasi, sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran pencapaian bisnis perusahaan. Selain itu juga dikembangkan sistem informasi untuk mendukung percepatan dan layanan.
2008
2009
2010
Meanwhile, in line with business strategy. Companies working to improve systems and procedures governing the management of human resources regarding Human Resources policies, organization, recruitment and selection, performance appraisal system, career development and compensation, resulting in a competitive human resources, innovative and have high integrity according to the company's business goals achievement. It also developed information systems to support the acceleration and services.
49
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Pegawai
Education, Training Development
and
Employee
Investasi Diklat pegawai PT Pengerukan Indonesia (Persero) 2006 hingga 2010 terus mengalami peningkatan, sebagaimana diagram investasi diklat dibawah ini :
Investment Training employees of PT Pengerukan Indonesia (Persero) 2006 to 2010 continued to increase, as the training investment diagram below :
(Rp juta / millon) 1600 1400 1200 1000 800
1447 1228
600
887
400 200
297
0
2006
138
2007
Tahun 2008, PT Pengerukan Indonesia (Persero) membelanjakan Rp 1,2 miliar untuk keperluan pendidikan dan pelatihan pegawai. jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, nilai tersebut naik hingga 890%. Hal ini terjadi sehubungan dengan adanya program assessment competency pegawai yang bekerjasama dengan konsultan PPM Manajemen, dengan jumlah pegawai yang di ases sebanyak 150 orang, yaitu pejabat struktural, fungsional, dan pegawai non struktural berijasah minimal S1/sederajat. Program diklat pegawai PT Pengerukan Indonesia (Persero) juga difokuskan pada peningkatan soft competency pegawai, berupa in-house training yang bekerjasama dengan konsultan, bertempat di kantor pusat PT Pengerukan Indonesia (Persero), Jakarta.
2008
2009
2010
In 2008, PT Pengerukan Indonesia (Persero) spent Rp 1.2 billion for education and training of employees. If compared to the previous year, the value is raising up to 890%. This condition occurred in connection with the employee competency assessment program in collaboration with consultants PPM Management, with the number of employees were assested is 150 people, consisting of structural officer, functional, and employee nonstructural with the graduated S1/similiar. Employee training programs of PT Pengerukan Indonesia (Persero) is also focused to improving the soft competency of employees, namely inhouse training cooperated by consultants, at the head office of PT Pengerukan Indonesia (Persero), Jakarta.
Kesejahteraan Pegawai
Employee Welfare
Kesejahteraan pegawai sejak 2006 hingga 2010 terus ditingkatkan, seiring dengan peningkatan pendapatan perusahaan. Peningkatan penghasilan pegawai perbulan tahun 2006 dibandingkan dengan 2010 sebesar 108%. Hal
Welfare of employees from 2006 to 2010 continue to be improved, along with increased corporate earnings. Increased monthly employee earnings in 2006 compared with 2010 amounted to 108%. It aims to increase
50
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai. Di luar penghasilan yang diterima pegawai perbulan, PT Pengerukan Indonesia (Persero) juga memberikan kesejahteraan kepada pegawai antara lain berupa pemeliharaan kesehatan rawat inap, Jamsostek, Taspen, Manfaat Pensiun, Tunjangan Cuti Tahunan, Gaji ke-13, Jasa Produksi, cuti tahunan, permakanan awak kapal, THR. Total biaya pegawai yang terdiri dari beban gaji dan kesejahteraan pegawai serta biaya tenaga kerja tidak langsung tahun 2010 sebesar Rp 54,65 miliar atau naik sebesar 28% dibandingkan biaya pegawai tahun 2009 sebesar Rp 42,56 miliar. Perusahaan juga memberikan bantuan pemeliharaan kesehatan bagi pensiunan dan anggota keluarganya yang berhak. Pelayanan kesehatan bagi pensiunan dikelola oleh perusahaan dengan sistem reimbursement. PT Pengerukan Indonesia (Persero) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4).
employee motivation and performance. Outside earned income employees per month, PT Pengerukan Indonesia (Persero) also provide welfare to the employees which include health care hospitalization, Jamsostek, Taspen, Retirement Benefits, Allowances Annual Leave, Salary 13th, Production Services, annual leave, food for the crew, holiday allowance. The total cost of employee consisting of salaries and employee wellfare as well as indirect employee costs in 2010 amounting to Rp 54.65 billion or raising the amount of 28% compared to employee costs in 2009 amounted to Rp 42.56 billion. The company also provides health care assistance for retirees and their family members. Health care for retirees is managed by the company with the reimbursement system. PT Pengerukan Indonesia (Persero) conduct benefit retirees program administered by the Retirees Fund Ports and Dredging Company (DP4).
Rekrutmen dan Seleksi
Recruitment and Selection
Untuk memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, dibutuhkan SDM yang handal. Untuk itu perusahaan menyadari pentingnya rekrutmen SDM yang baik, dan berkualitas. Rekrutmen telah dilakukan secara bertahap untuk memenuhi posisi tenaga kerja dengan tingkat pendidikan S1 dengan beberapa jurusan, dan ditempatkan pada kantor pusat dan cabang.
To meet the needs of corporate business is needed a reliable human resources. For that, companies realize the importance of good human resource recruitment, and quality. Recruitment has been carried out in stages to meet the positions of employee with the educational backround of S1 with a few majors, and to be placed at the head office and branches.
Program rekrutmen dilakukan bekerja sama dengan konsultan independen untuk melakukan seleksi, sehingga diharapkan dalam mendapatkan tenaga profesional dibidangnya. Untuk rekrutmen berikutnya akan terus dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis perusahaan, baik untuk memenuhi SDM status darat maupun awak kapal untuk jangka pendek dan jangka panjang
Recruitment program done in collaboration with an independent consultant to perform the selection, which is expected in getting the professionals in their field. To further recruitment will continue to be in line with the needs of corporate business, both to meet the Human Resources status of land and the crew for the short term and long-term.
Penilaian Kinerja Pegawai
Employee Performance Assessment
Penilaian Kinerja Pegawai dilakukan secara berkala oleh atasan langsung pegawai dengan menilai kinerja dan kompetensi. Faktor yang dinilai antara lain hasil kerja, ketrampilan kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, kerja sama, disiplin, dan inisiatif.
Employee Performance Assessment conducted periodically by the Immediate Supervisor to assess employee performance and competence. Factors assessed include work, skills, responsibility, leadership, cooperation, discipline, and initiative.
51
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Hasil kerja dilihat dari pencapaian produktifitas kerja individu pegawai secara terukur. Sedangkan kompetensi terdiri atas hard competency (ketrampilan kerja), dan soft competency (tanggung jawab, kepemimpinan, kerja sama, disiplin dan inisiatif).
The work of employee productivity seen from the achievements of individual employees which is measured. While competence consists of hard competency (work skills), and soft competency (responsibility, leadership, teamwork, discipline and initiative).
Dimasa mendatang penilaian untuk hasil kerja individu pegawai akan diukur melalui pencapaian Key Performance Indicator (KPI) masing-masing pegawai, yang dituangkan dalam kontrak manajemen antara pegawai yang bersangkutan dengan atasan langsung, sehingga akan lebih obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
For the next future, the assessments for the work of individual employees will be measured through the achievement of Key Performance Indicator (KPI) of each employee, as stipulated in the management contract between the employee with the Immediate Supervisor, so it will be more objective and reliable.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
PT Pengerukan Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengerukan alur pelayaran, kolam pelabuhan, dan reklamasi yang menjadi core business nya. Teknologi Informasi (TI) merupakan sebuah kebutuhan untuk mengembangkan pelayanan dan kinerja PT Pengerukan Indonesia (Persero) untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan.
PT Pengerukan Indonesia (Persero) is a company in line of business in navigational, basin port and reclamation which became its core business. Information Technology (IT) is a requirement to develop services and the performance of PT Pengerukan Indonesia (Persero) to achieve the Vision, Mission and Corporate Objectives.
Dengan adanya Teknologi Informasi di PT Pengerukan Indonesia (Persero) tentunya membantu efektifitas dan efisiensi kerja, dengan penerapan Teknologi tepat guna dimana Teknologi yang dirancang bagi perusahaan disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, dan ekonomi PT Pengerukan Indonesia (Persero). Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak positif.
With the Information Technology at PT Pengerukan Indonesia (Persero) certainly help the effectiveness and efficiency of work, with the application of appropriate technology where technology is designed for companies adapted to the environmental aspects, etich, cultural, social, and economic of PT Pengerukan Indonesia (Persero). From the desired destination, must apply the appropriate technology resource-efficient method, easy to maintain, and have a positive impact.
Keberadaan teknologi informasi yang handal, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam mengembangkan layanan terintegrasi antara Kantor Pusat dan cabang perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan harus selalu memperbaharui kemampuan teknologi informasinya sesuai kebutuhan perkembangan usaha.
The existence of a reliable information technology, both hardware and software, is one determinant of success in developing an integrated service between Head Office and Branch Office. That’s why, the Company shall always update its information technology capabilities according to the needs of business development.
Di tahun 2010, Perusahaan telah meletakkan dasar-dasar sistem program yang terintegrasi, dalam hal ini PT Pengerukan Indonesia (Persero) merencanakan pengembangan sistem informasi perusahaan secara terintegrasi dan akan diawali pada unit kerja SDM dan
In 2010, the Company has put the foundations of an integrated system of programs, in this case PT Pengerukan Indonesia (Persero) plan the development of an integrated enterprise information system and will begin working on Human Resources and Finance units are
52
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Keuangan yang direncanakan akan dimulai pada Tahun 2011. Sementara di sisi perangkat keras, pemasangan jaringan kabel dan pemasangan wireless terintegrasi di jaringan kantor pusat telah dilakukan.
planned to commence in Year 2011. While on the hardware side, the installation of network cabling and installation of integrated wireless network in the central office has done.
Untuk mendukung pengembangan perangkat lunak, maupun jaringan tersebut, Perusahaan selalu membeli perangkat lunak berlisensi. Disamping itu, kinerja komputer juga ditingkatkan melalui penggunaan spesifikasi yang lebih tinggi. Kontribusi Teknologi Informasi (TI) pada PT Pengerukan Indonesia (Persero) adalah memberikan layanan sebaik dan semaksimal mungkin untuk pengembangan dan kemajuan perusahaan yang disesuaikan dengan visi, misi, strategi, tujuan, dan kemampuan perusahaan.
To support the development of software, and networks, the company has always buy licensed software. In addition, computer performance is also enhanced through the use of a higher specification. Contribution of Information Technology (IT) in PT Pengerukan Indonesia (Persero) is to provide the best service and as much as possible for the development and advancement of companies that are adjusted to the vision, mission, strategy, objectives, and capabilities.
Penyebaran informasi kepada stakeholder telah dilakukan melalui Website resmi PT Pengerukan Indonesia (Persero) melalui alamat www.rukindo.co.id.
Dissemination of information to stakeholders has been conducted through the official website of PT Pengerukan Indonesia (Persero) through www.rukindo.co.id.
Disamping hal tersebut diatas, untuk mendukung kebijakan perusahaan yang mengarah kepada “paperless administration” telah dibuatkan Forum yang merupakan sarana berbagi informasi antar sesama pegawai PT Pengerukan Indonesia (Persero), dimana pegawai dapat menyampaikan segala aspirasinya untuk membangun dan mengembangkan PT Pengerukan Indonesia (Persero) dan email perusahaan guna mendukung pengiriman dokumen softcopy dalam ukuran yang lebih besar, sehingga mampu mendukung kinerja pelaporan proyek.
In addition to the above, to support the company's policies that lead to the "paperless administration" has been created for the Forum is a means of sharing information among employees of PT Pengerukan Indonesia (Persero), where employees can submit any aspirations to build and develop the PT Pengerukan Indonesia (Persero) and corporate email softcopy to support the delivery of documents in a larger size, so as to support the performance reporting project.
Di tahun 2011, keberadaan teknologi informasi sebagai pendukung keberhasilan usaha Perusahaan akan semakin ditingkatkan integrasinya, dengan akan diadakannya program aplikasi terintegrasi antar bagian, Vessel Monitoring System dan Fuel Monitoring System, agar kapal-kapal dapat terkontrol posisi kapalnya maupun bahan bakarnya.
In 2011, the presence of information technology to support the success of the Company's business will be increasingly enhanced integration, with integrated application programs will be held between the units, the Vessel Monitoring and Fuel Monitoring System, in order to the vessel and fuel oil position are able to be controlled.
PROCUREMENT
PROCUREMENT
Untuk pengadaan barang dan jasa, Perusahaan menempatkan Manajer Logistik dan Panitia Pengadaan Barang dan jasa sebagai ujung tombak dalam proses pengadaan barang dan jasa dimaksud dengan tujuan untuk mendapatkan harga yang wajar, menguntungkan perusahaan dan kualitas yang baik.
For the procurement of goods and services, the Company designed Manager Logistics and Procurement Committee of Goods and services as a spearhead in the process of procurement of goods and services referred to in order to obtain a reasonable price, profitable company and good quality.
53
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Untuk pengadaan barang dan jasa dilaksanakan berdasarkan keputusan Direksi Nomor : KD.490/PL.105/IX/Dirut’2004, tanggal 23 September 2004 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa di lingkungan PT Pengerukan Indonesia (Persero) dan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No : PER-05/MBU/2008, tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa BUMN.
For the procurement of goods and services carried out by decision of the Board of Directors Number: KD.490/PL.105/IX/Dirut '2004, 23 September 2004 related to the Conditions and Procedures for Procurement of Goods and / or Services at PT Pengerukan Indonesia (Persero) and refers to the Ministerial Regulation No. SOE: PER-05/MBU/2008, dated 3 September 2008 concerning General Guidelines for Procurement of Goods and Services Enterprises.
Dalam pemilihan calon rekanan dilakukan seleksi oleh panitia seleksi penyedia barang dan jasa. Panitia seleksi akan merekomendasikan kepada Direksi untuk menerbitkan Tanda Daftar Rekanan (TDR) bagi penyedia barang dan jasa yang dinyatakan lulus seleksi oleh panitia.
In the selection of prospective partners, to be selected by the selection committee providers of goods and services. The selection committee will recommend to the Directors to issue Certificate of Registration of Partner (TDR) for providers of goods and services who passed the selection by the committee.
Rekanan yang telah mendapat Tanda Daftar Rekanan (TDR) diundang oleh Panitia pengadaan barang dan jasa untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa.
Partners who have received a Certificate of Registration of Partner (TDR) are invited by the Committee for the procurement of goods and services to participate in the procurement of goods and services.
Untuk pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak pelumas diadakan langsung oleh Bagian Logistik dan Pemeliharaan Alat Produksi berdasarkan permintaan dari Proyek Manajer bagi kapal yang sedang beroperasi dan Nakhoda/Pimpinan Umum Kapal bagi kapal yang tidak beroperasi dan / atau sedang berada di pangkalan. Rekanan yang mengadakan BBM telah diikat dengan perjanjian kerjasama dengan harga yang telah dinegosiasikan sebelumnya. Dalam implementasi pengadaan BBM dilakukan pengawasan oleh konsultan independen untuk memastikan kualitas dan kuantitas.
For the procurement of Fuel (BBM) and lubricating oil are held directly by The Logistics and Maintenance of Production Equipment based on request from the Project Manager for the vessel that is operating and Captain / General Chairman for vessels that does not operate and / or are located at the head quarter. Partners who supplied fuel has arranged with a cooperation agreement with the previously negotiated price. In the implementation of fuel procurement monitoring conducted by an independent consultant to ensure the quality and quantity of fuel oil.
Pengadaan barang dan jasa PT Pengerukan Indonesia (Persero) untuk tahun 2010 sebanyak 89 (delapan puluh sembilan) kali dengan nilai sebesar Rp 16,71 milyar dan Euro 3.833,28, sedangkan pengadaan BBM tahun 2010 adalah sebanyak 3.065 Kiloliter dengan nilai sebesar Rp 29,1 milyar.
Procurement of goods and services at PT Pengerukan Indonesia (Persero) for the year 2010 in the some of 89 (eighty nine) times the value of Rp 16.71 billion and Euro 3833.28, while the procurement of fuel in 2010 in the some of 3065 kiloliters with the value of Rp 29,1 billion.
54
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
55
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Struktur & Mekanisme Tata Kelola Perusahaan
Structure & Mechanism Corporate Governance
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Structure
Berdasarkan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan PT Pengerukan Indonesia (Persero) dilaksanakan oleh Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi dan nilainilai perusahaan.
Based on the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies (Law PT) organ company consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors. Management of PT Pengerukan Indonesia (Persero) is conducted by Board of Directors and to be supervised by Board of Commissioners, who have authority and responsibility that clearly fit their respective functions as mandated in the statutes and regulations. However, both have a responsibility to maintain the company's business continuity in the long terms. Therefore, the Commissionares and Directors shall have the same perception of the vision, mission and corporate values.
Dalam melaksanakan kepengurusan Perusahaan Direksi didukung oleh aparatur di tingkat kantor pusat, dan 2 (dua) kantor cabang. Adapun fungsi pengawasan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit yang diangkat oleh Dewan Komisaris.
In carrying out the management of the Company, the Board of Directors is supported by officers at headquarters, and 2 (two) branches. As for the carrying out monitoring and advisory functions of the Board of Commissioners is supported by the supporting organs such as the Audit Committee.
Rapat Umum (RUPS)
General (AGM)
Pemegang
Saham
Meeting
of
of
Good
Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau Anggaran Dasar. Dalam pelaksanaan RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris wajib menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan perusahan kepada Pemegang Saham.
General Meeting of Shareholders is the organ of a company that does not have the authority given to the Board of Directors or Board of Commissioners within the limits specified in the Act or the Articles of Association. In carrying out General Meeting of Shareholder, the Board of Directors and the Board of Commissioners shall submit information relating to the management company to Stockholders.
RUPS Tahunan Pada tahun 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) telah mengadakan 2 (dua) kali RUPS Tahunan yaitu : 1. RUPS Pengesahan RKAP Perusahaan tahun 2010 pada tanggal 28 Januari 2010; 2. RUPS Pengesahan Laporan Keuangan & Laporan Tahunan Perusahaan tahun buku 2009 pada Juni 2010.
Annual General Meeting of Shareholders In 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) have entered into 2 (two) times the General Meeting of Shareholders as follows : 1. General Meeting of Shareholders for approval of work plan and budget of the company 2010 dated on January 28th, 2010; 2. General Meeting of Shareholders for approval of Financial and Annual Report 2009 on June 2010.
56
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
RUPS Luar Biasa Pada tahun 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa.
Extraordinary General Meeting In 2010 PT Pengerukan Indonesia (Persero) does not implement the Extraordinary General Meeting.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan bertanggungjawab dan bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan yang dilakukan Direksi, memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Good Corporate perusahaan melakukan Governance. Dewan Komisaris bekerja berdasarkan tata kerja yang telah disepakati antara anggota Dewan Komisaris dan dikomunikasikan kepada Direksi. Tata kerja (Board Manual) tersebut merupakan kodifikasi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar serta formalisasi mekanisme kerja yang telah disepakati sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran perusahaan.
The Board of Commissioners is the company organ responsible and duty to supervise the management policy of the Company's Board of Directors carried out, giving advice to the Board of Directors and to ensure that the Company made good corporate governance. The Board of Commissioners work based on the working procedures agreed upon between the Board of Commissioners and to be informed to the Board of Directors. Board Manual is a codification of legislation, the Articles of Association as well as the formalization of the Working Mechanisms that have been agreed in accordance with the principles of Corporate Governance. The Board of Commissioners responsible for providing input to the Board of Directors in management and achievement of the vision, mission, long-term plans and budgets and work plans of the Company.
Komposisi Dewan Komisaris Board of Commisioner Composition No 1
2
3
Nama/Name N.M. Teweng
Jabatan/Position Komisaris Utama Chairman of Commisioner
Periode/Period 3 tahun 2 bulan 3 years 2 month
F. Sugiono
Komisaris Utama Chairman of Commisioner Komisaris Commisioner
3 tahun 1 bulan 3 years 2 month
Komisaris Commisioner
3 tahun 2 bulan 3 years 2 month
Kusnindar
3 tahun 2 bulan 3 years 2 month
Dasar/Based on Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-263/MBU/2007, tanggal 8 Nopember 2007 Decree of the Minister for State Owned Enterprises number KEP-263/MBU/2007, dated November 8, 2007 Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-102/MBU/2004, tanggal 11 Oktober 2004 Decree of the Minister for State Owned Enterprises number KEP-102/MBU/2004, dated October 11, 2004 Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-263/MBU/2007, tanggal 8 Nopember 2007 Decree of the Minister for State Owned Enterprises number KEP-263/MBU/2007, dated November 8, 2007 Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-263/MBU/2007, tanggal 8 Nopember 2007 Decree of the Minister for State Owned Enterprises number KEP-263/MBU/2007, dated November 8, 2007
57
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris Attendance of Internal Meeting of Board of Commissioners Nama/Name Jabatan/Position N.M. Teweng F. Sugiono Kusnindar
Kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris Attendance of Internal Meeting 16 kali/times 16 kali/times 16 kali/times
Komisaris Utama/Chairman Komisaris/Commisioner Komisaris/Commisioner
Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Competence Development Program Board of Commissioners Dalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan yang sedang berlangsung, Dewan Komisaris selama tahun 2010 telah mengikuti berbagai program kegiatan antara lain workshop penyusunan KPI Dewan Komisaris. In order to obtain information regarding to ongoing development, the Board of Commissioners during the year 2010 has followed the various program activities including Workshop for providing of Key Performance Indicators (KPI) Board of Commissioners.
Komite-Komite di Tingkat Dewan Komisaris Committees on Board of Commissioners Dalam mendukung pemenuhan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris membentuk 1 (satu) Komite pada tingkat Komisaris, yaitu Komite Audit. In supporting the fulfillment of its supervision functions, the Board of Commissioners established one (1) Committee on the Commissioner, namely the Audit Committee. Komite Audit The Audit Committee Daftar susunan, status independensi dan kehadiran dalam rapat Komite Audit tahun 2010. Lists the composition, status and independence of the Audit Committee meeting attendance in 2010. Nama/Name F. Sugiono Drs.Kusnindar Welly M. Saleh M. Asri Rachman
Jabatan/Position Ketua/Head of Commitee Ketua/Head of Commitee Anggota/Member Anggota/Member
Periode/Period Nov 2009 s/d September 2010 Oktober 2010 s/d Sekarang Nov 2009 s/d Sekarang Nov 2009 s/d Sekarang
Kehadiran Rapat/attendance 14 kali/times 05 kali/times 19 kali/times 19 kali/times
Dalam tahun 2010 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 19 (sembilan belas) kali untuk membahas mengenai hal-hal penting yang dapat berimplikasi terhadap operasional perusahaan. In the year 2010 the Audit Committee has conducted meeting in the sum of 19 (nineteen) times to discuss about the important things that could have implications on the company's operations. Fungsi dan Tugas Komite Audit 1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilakukan sesuai standar yang
Functions and Duties of the Audit Committee 1. Assist the Board of Commissioners to ensure financial statements are presented fairly in accordance with generally accepted accounting principles, the company's internal control structure implemented, the implementation of internal and external audit performed according to the standard
58
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
2.
3.
4.
5. 6.
berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. Memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada Pemegang Saham. Mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2.
3.
4.
5. 6.
applicable and follow-up findings of the audit conducted by the management. Processing of candidates including the external auditor remuneration services to be delivered to the Board of Commissioners. Provide recommendations on improving the company's management control system and its implementation. Ensure that there is already a satisfactory review of procedures to all information issued by the company, including brochures, periodic financial reports, projections and other financial information submitted to the Shareholders. Identification matters that require attention of the Board of Commissioners. Carry out other duty given by the Board of Commissioners, as long as related to the scope of duties and obligations of the Board of Commissioners under the provisions of the legislation in force.
Aktivitas Komite Audit Tahun 2010 Kegiatan Komite Audit pada PT Pengerukan Indonesia (Persero) merupakan bagian integral dari upaya perusahaan dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan GCG melalui fungsi pengawasan (supervisory) dalam pemberian nasihat (advisory) atas jalannya perusahaan kepada Dewan Direksi. Kegiatan Komite Audit tahun 2010 adalah sebagai berikut : 1. Menelaah laporan manajemen tahun 2009 dan 2010. 2. Memberikan masukan untuk penyempurnaan Pedoman Akuntansi Keuangan, Pedoman SPI dan SPI Charter. 3. Memberikan masukan tentang Pendidikan dan Pelatihan Staf SPI. 4. Memenuhi permintaan Asisten Deputi Bidang Usaha Prasarana Angkutan Kementerian Negara BUMN untuk melakukan evaluasi atas efektivitas tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI). 5. dst
Activities Audit Committee in 2010 Activities of the Audit Committee on PT Pengerukan Indonesia (Persero) is an integral part of the company's efforts in implementing the Good Corporate Governance (GCG). The Audit Committee assists the Board of Commissioners in enhancing good corporate governance through supervision functions (supervisory) in providing advice (advisory) for the running of the company to the Board of Directors. Audit Committee activities in 2010 are as follows : 1. Reviewing management reports in 2009 and 2010. 2. Provide input for the improvement of the Financial Accounting Manual, Guidelines for Internal Audit Unit’s and Internal Audit Unit’s Charter. 3. Provide input relating to Education and Training Internal Audit Unit’s staff. 4. Meet the demand of the Deputy Assistant Business Infrastructure Transport Ministry of State Enterprises to conduct an evaluation of the effectiveness of the task Force on Internal Audit Unit (SPI). 5. Etc.
Direksi
Board of Directors
Direksi merupakan organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun pelaksanaan tugas oleh
Organ Company's Board of Directors is responsible in managing the company's collegial. Each member of the Board of Directors may carry out tasks and make decisions in accordance with the division of tasks and authority. But the performance of duties by the respective Board of Directors remains is a
59
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
masing-masing Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama dan bertanggung jawab kepada RUPS. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara dan tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares yaitu mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
shared responsibility. The position of each member of the Board of Directors including the Managing Director are equivalent. Duty Director as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors.
Direksi wajib dan beritikad baik serta bertanggung jawab penuh menjalankan tugas pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Direksi wajib tunduk kepada ketentuan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, tata kelola perusahaan dan keputusan RUPS. Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen. Komposisi Direksi perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia nomor KEP-103/MBU/2004 tanggal 11 Oktober 2004, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengerukan Indonesia, Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia nomor KEP-67/MBU/2007 tanggal 24 April 2007, tentang Pemberhentian Anggota-Anggota Direksi dan Pengangkatan Caretaker Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengerukan Indonesia dan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia nomor KEP.155/MBU/2007 tanggal 19 Juli 2007, tentang Pemberhentian Caretaker Anggota-Anggota Direksi Dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengerukan Indonesia, serta berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-225/MBU/2009 tanggal 12 Oktober 2009, tentang Perpanjangan Sementara Masa Tugas Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengerukan Indonesia.
Board of Directors must and good faith and are fully responsible management of the Company performing their duties with due regard to balance the interests of all parties concerned with the activities of the company. Directors shall be subject to the provisions, laws and regulations applicable, the Articles of Association, good corporate governance and decision General Meeting of Shareholder. The composition and amount Directors determined by the General Meeting of Shareholder with due regard to the vision, mission and strategic plan of the company, thus enabling effective decision making, precise and fast, and can act independently. Composition of Board of Directors established under the Decree of Minister of State Owned Enterprises, the Republic of Indonesia number KEP-103/MBU/2004 dated October 11, 2004, regarding Discharge and Appointment of Members of Board of Directors of the Company (Limited) PT Pengerukan Indonesia (Persero), Decree State Minister for State Owned Enterprises, the Republic of Indonesia number KEP-67/MBU/2007 April 24, 2007, Dismissal of Members of the Board of Directors and Appointment of Caretaker Members of Board of Directors of PT Pengerukan Indonesia (Persero) and the Decree of the Minister of State State-Owned Enterprises, the Republic of Indonesia number KEP.155/MBU/2007 dated July 19, 2007, concerning Termination Caretaker Members of the Board of Directors and Appointment of Members of Board of Directors of PT Pengerukan Indonesia (Persero), as well as based on the Decree of the Minister of State Number of State-Owned Enterprises KEP225/MBU/2009 dated October 12, 2009, regarding Extension of Duty Period While the Company's Board of Directors of PT Pengerukan Indonesia (Persero).
Komposisi Direksi Perusahaan Periode Tahun 2010 adalah sebagai berikut : Composition of Board of Directors of the Company Period of 2010 as follows : No 1
NAMA/NAME SUGONDHO
JABATAN/POSITION DIREKTUR UTAMA MANAGING DIRECTOR
PERIODE/PERIOD 3 tahun 6 bulan 3 years & 6 months
DASAR/BASED ON Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-155/MBU/2007 tanggal 19 Juli 2007 Decree of the Minister for State
60
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
2
LUKMAN PRIYADI
DIREKTUR USAHA DIRECTOR OF COMMERCE
Owned Enterprises KEP155/MBU/2007 number dated July 19, 2007 Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-155/MBU/2007 tanggal 19 Juli 2007
3 tahun 6 bulan 3 years & 6 months
Decree of the Minister for State Owned Enterprises KEP155/MBU/2007 number dated July 19, 2007
3
DJAMIAT
DIREKTUR TEKNIK DIRECTOR OF TECHNICAL
3 tahun 6 bulan 3 years & 6 months
Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-155/MBU/2007 tanggal 19 Juli 2007 Decree of the Minister for State Owned Enterprises KEP155/MBU/2007 number dated July 19, 2007
4
SUHADI KUSUMO
DIREKTUR SDM & KEUANGAN
6 tahun 3 bulan 6 years & 3 months
Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-225/MBU/2009 tanggal 12 Oktober 2009
DIRECTOR OF HRD & FINANCE
Decree of the Minister for State Owned Enterprises KEP225/MBU/2009 number dated October 12, 2009
Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-103/MBU/2004 tanggal 11 Oktober 2004 Decree of the Minister for State Owned Enterprises KEP103/MBU/2004 number dated October 11, 2004
Peran dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan dijabarkan lebih lanjut dalam Keputusan Direksi No. KD.082/OT.003/V/Dirut-2008, tanggal 2 Mei 2008. Roles and responsibilities of Directors in accordance with the Articles of Association and further detailed in the Board of Directors Decision No. KD.082/OT.003/V/Dirut-2008. Tingkat kehadiran rapat Direksi selama tahun 2010 adalah sebagai berikut : Board of Directors meeting attendance during 2010 as follows : Nama/Name
Jabatan/Position
SUGONDHO LUKMAN PRIYADI DJAMIAT SUHADI KUSUMO
Direktur Utama/Managing Director Direktur Usaha/Director of Commerce Direktur Teknik/Director of Technical Direktur SDM dan Keuangan/Director of HRD and Finance
Kehadiran Dalam Rapat Direksi/Attendance
38 38 38 38
kali/times kali/times kali/times kali/times
Tingkat kehadiran dalam rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2010, sebagai berikut : attendance meeting between the Board of Commissioners and Board of Directors during the year 2010, as follows : Nama/Name N.M. TEWENG KUSNINDAR F. SUGIONO SUGONDHO
Jabatan/Position Komisaris Utama/Chairman Komisaris/Commisioner Komisaris/Commisioner Direktur Utama/Managing Director
6 6 6 6
Kehadiran Dalam Rapat /Attendance Meeting kali/times kali/times kali/times kali/times
61
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
LUKMAN PRIYADI DJAMIAT SUHADI KUSUMO
Direktur Usaha/Director of Commerce 6 kali/times Direktur Teknik/Director of Technical 6 kali/times Direktur SDM dan Keuangan/Director of 6 kali/times HRD and Finance Penilaian Kinerja Direksi Performance Appraisal Board of Directors Terkait penilaian kinerja Direksi, penilaian Related to performance appraisals of Directors, the dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan KPI assessment made by the Board of Commissioners yang ditetapkan sebelumnya dan mencakup target based on previously defined Key Performance yang berhubungan dengan perspektif keuangan, Indicators and include targets relating to the pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan financial perspective, customer, internal business dan pembelajaran, kepemimpinan, produk dan processes, growth and learning, leadership, layanan. Menurut Surat Keputusan Dewan products and services. According to the Decree of Komisaris, penilaian kinerja Direksi dilakukan 1 the Board of Commissioners, Board of Directors (satu) kali setahun. Sesuai keputusan RUPS, conducted a performance assessment (one) times Perusahaan wajib menyerahkan hasil penilaian a year. As per decision of the General Meeting of kinerja Direksi kepada Pemegang Saham yaitu Shareholder, the Company shall submit the results Kementerian Negara BUMN. of performance assessments of Directors to the Shareholders of the Ministry of State Owned Enterprises. Jabaran prosentase capaian KPI KM Tahun 2010 per perspektif adalah sebagai berikut : 1. Perspektif Keuangan Capaian KPI perspektif keuangan sebesar 3,91 dari target. Keberhasilan pencapaian target perspektif keuangan diperoleh dari keberhasilan perusahaan meningkatkan pendapatan dan menekan biaya operasi. 2.
3.
4.
Perspektif Pelanggan Capaian KPI perspektif pelanggan sebesar 15,46 dari target. Hal ini dapat dilihat pada indikator kepuasan pelanggan, tingkat pertumbuhan nilai kontrak, dan komplain pelanggan. Perspektif Proses Bisnis Internal Capaian KPI perspektif proses bisnis internal sebesar 15,08 dari target. Hal ini dapat dilihat pada indikator realisasi program dan pencapaian fisik. Perspektif Produk Dan Layanan Capaian KPI produk dan layanan sebesar 4,88 dari target. Hal ini dapat dilihat pada indikator capaian pemenuhan SLA/SLG.
5.
Perspektif Learning & Growth Capaian KPI perspektif keuangan sebesar 15,40 dari target. Keberhasilan pencapaian target perspektif keuangan diperoleh dari Indeks Kepuasan Pegawai, Review terhadap penerapan sispro perusahaan, Efektifitas Pelaksanaan Audit, Pengembangan dan Perbaikan mutu seluruh sispro.
6.
Perspektif Kepemimpinan Capaian KPI perspektif keuangan sebesar 25,37 dari target. Keberhasilan pencapaian
Descriptions percentage KPI achievements of 2010 per perspective is as follows : 1. Financial Perspective KPI achievements of the financial perspective for 3.91 of the target. The successful achievement of the targets obtained from a financial perspective the success of the company increased revenue and operating costs. 2. Customer Perspective KPI achievement of 15.46 from the customer perspective of the target. It can be seen in the customer satisfaction indicators, the growth rate of the contract value, and customer complience. 3. Internal Business Process Perspective KPI achievement of internal business process perspective of the target of 15.08. It can be seen in the indicators of physical realization and achievement program. 4. Products and Services Perspective KPI achievement of products and services amounting to 4.88 of the target. It can be seen in the fulfillment of the SLA performance indicators / SLG. 5. Learning & Growth Perspective KPI achievements of the financial perspective for 15.40 from target. The successful achievement of the targets obtained from a financial perspective Employee Satisfaction Index, Review of the application sispro company, Effective Implementation of the Audit, Development and Improvement of quality throughout procedure system. 6. Leadership Perspective KPI achievements of the financial perspective for 25.37 from target. The successful
62
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
target perspektif keuangan diperoleh dari Reward dan punishment pegawai, Pengendalian Resiko, Legal Complience, Skor Assessment GCG, Re-grouping SDM, Program Kerja, KPI Level 1 dan 2. Kebijakan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris periode tahun 2010 berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 Juni 2009. Remunerasi Dewan Komisaris meliputi tantiem, honorarium, fasilitas dan tunjangan. Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris serta Sekretaris Dewan Komisaris tahun 2010 sebesar Rp 166.000.000,- yang dibebankan kepada beban eksploitasi perusahaan tahun buku 2010. Dengan komposisi Direktur Utama 100%, anggota Direksi sebesar 90%, Komisaris Utama 40%, Anggota Komisaris 36% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 15%. Pembayaran dihitung secara proposional dengan masa aktif yang bersangkutan serta diperhitungkan dengan uang muka yang telah diterima, apabila ada. Pajak penghasilan tantiem ditanggung oleh penerima. Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris serta penghasilan Sekretaris Dewan Komisaris per bulan tahun 2010 adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama sebesar Rp 29 juta per bulan, anggota Direksi 90%, honorarium Komisaris Utama 40% dan anggota Komisaris 36% dari gaji Direktur Utama. 2. Ketetapan gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. 3. Ketetapan penghasilan bagi Sekretaris Dewan Komisaris diatur dengan keputusan Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor: PER02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009. 4. Fasilitas dan tunjangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris yang berlaku sejak 1 Januari 2009 adalah sebagai berikut :
achievement of the targets obtained from a financial perspective employee Reward and punishment, Control Risk, Legal Complience, Score Assessment GCG, Re-grouping HR, Work Program, IBC Level 1 and 2. Remuneration policy for Directors and Board of Commissioners Remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners of the period of 2010 based on the decision of the General Shareholders Meeting dated June 15, 2009. Remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners includes bonus, honorarium, allowances and facilities. Tantiem Directors and Board of Commissioners and the Secretary of the Board of Commissioners in 2010 amounting to Rp 166 million, a burden borne by the company's exploitation of the fiscal year 2010. With the composition of the Managing Director of 100%, members of Board of Director is 90%, Chairman of Commissioner of 40%, 36% Members of Commissioner and Secretary of the Board of Commissioners by 15%. Payments are calculated proportionally with the active period in question and calculated with the advances that have been received, if any. Tantiem income tax borne by the recipient. Salaries and Honorarium Board of Directors and Secretary of the Board of Commissioners of income per month in 2010 are as follows : 1. Managing Director of Rp 29 million per month, members of the Board of Directors 90%, 40% honorarium Chairman of Commissioner and members of the Commissioners 36% of the salary of Managing Director. 2. Determination of salary / honorarium of Directors and the Board of Commissioners entered into force on January 1, 2009. 3. Determination of income for the Secretary of the Board of Commissioners is set by the decision of the Board of Commissioners in accordance with the Regulation of the Minister for State Enterprises numbers: PER02/MBU/2009 April 27, 2009. 4. Facilities and allowances to the Board of Directors and Board of Commissioner with effect from January 1, 2009 are as follows :
Rincian Remunerasi Direksi Tahun 2010 Details of Director Remuneration 2010 No 1.
Jenis Penghasilan Kind of income Tunjangan / Allowance Tunjangan hari raya keagamanaan /
Besaran Maksimum/Maximum Payment Direksi/Director Komisaris/Commisioner 1 x Gaji Kotor / gross salary
1 x honorarium
At cost
5% x honorarium
Religious holiday allowance Tunjangan Komunikasi /
63
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Communication allowance Tunjangan Purna Jabatan / retirement allowance Tunjangan Pakaian / Clothes allowance Tunjangan Cuti Tahunan /
25% x gaji / salary
25% x honorarium
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
1 x Gaji Kotor / Gross Salary
-
2 x Gaji Kotor / Gross Salary
-
30% x gaji / salary
-
30% x tunjangan perumahan / housing allowance -
-
Ada / Ada / Ada / Tidak Ada / Ada /
Tidak Ada / Tidak Tidak Tidak Ada /
annual leave allowance Tunjangan Cuti Besar Large Leave Allowance Tunjangan Perumahan Housing Allowance Tunjangan Utilitas / Utilities Allowance Tunjangan Transport / Transportation Allowance 2.
Fasilitas / Fasility Kendaraan Dinas / Service Vehicles Kesehatan / Healty Bantuan Hukum / Legal Asistance Rumah Jabatan / House Occupation Club Mambership Perkumpulan Profesi / Profession Group Biaya Representasi / Representation Cost
Available Available Available Ada / Not Available Available Available
Ada / Available
20% x honorarium
Ada / Not Available Ada / Not Ada / Not Ada / Not Available
Available Available Available Available
Tidak Ada / Not Available
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan mempunyai peranan penting dalam membantu Direksi sebagai pelaksana fungsi kehumasan (liaison officer), GCG implementasi, Performance Management dan Administrasi Dokumen untuk memenuhi ketentuan tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan membangun jaringan komunikasi yang seluasluasnya, serta membina hubungan yang baik dan terbuka dengan pihak internal maupun eksternal, melalui fungsinya.
Corporate Secretary has an important role in asisting the Board of Directors as a public relations executive functions (liaison officer), GCG implementation, Performance Management and Administration Document to comply with good Corporate Governance. Corporate Secretary in carrying out its functions and duties by building a communications network the broadest, and fostering good relationships and open to internal and external parties, through its functions.
Dalam menjalankan fungsi kehumasan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membina komunikasi dua arah dengan pihak internal dan eksternal, memfasilitasi pertukaran informasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (Stakeholders), menginformasikan kebijakan managemen strategi yang terkait dengan kepentingan karyawan dan informasi yang diperlukan. Menjaga image dan citra perusahaan kepada para stakeholders dan pengguna jasa, serta membangun hubungan industrial yang harmonis. Fungsi ini akan terlaksana melalui berbagai kegiatan dan instrument, seperti public
In carrying out functions of public relations, Corporate Secretary is responsible for fostering two-way communication with internal and external parties, facilitating the exchange of information between companies and stakeholders (Stakeholders), inform policy management strategies related to the interests of employees and the required information. Maintain image and corporate image to its stakeholders and service users, as well as building a harmonious industrial relations. This function will be accomplished through a variety of activities and instruments, such as public exposure, distributing news
64
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
expose, penyebaran berita pers, konferensi pers. Dalam penyebarluasan informasi, juga memanfaatkan Website dengan alamat www.rukindo.co.id.
releases, press conferences, In the dissemination of information, also use Website with www.rukindo.co.id.
Dalam menjalankan fungsinya hubungan kelembagaan, Sekretaris Perusahaan membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan instansi Pemerintah terkait, legistatif, mitra kerja, mitra usaha, media maupun segenap organisasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis PT Pengerukan Indonesia (Persero) dan pembinaan hubungan industrial serta memfasilitasi terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham, memfasilitasi dan mengatur protokol komunikasi eksternal maupun internal, dengan tujuan agar dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingankepentingan Perusahaan.
In carrying out its function of institutional relations, Corporate Secretary relationship and good communication with relevant government agencies, legislative, business partners, media and all the organizations related to the business environment PT Pengerukan Indonesia (Persero) and fostering industrial relations and facilitate the implementation of Meetings General Shareholder, facilitate and manage internal and external communication protocols, in order to be able to monitor public opinion on all things related to the image, activities or interests of reputation Company.
Dalam menjalankan fungsi kesekretariatan Direksi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap ketersediaan yang memadai mengenai agenda rapat, melakukan penataan kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan kegiatan penyiapan rapat-rapat, meeting analysis, pendokumentasian hasil rapat Direksi.
In carrying out the functions secretarial Directors, Corporate Secretary is responsible for the availability of an adequate understanding of the agenda, conducting the arrangement secretarial Directors preparation activities that include setting meetings, meeting analysis, documenting the results of Board of Directors meeting.
Dalam melaksanakan fungsi GCG, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyelenggaran, sosialisasi, implementasi, penilaian GCG. Selain itu Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk mengkoordinir Perfomance Management yaitu mengkoordinir penyusunan Kontrak Manajemen Kantor Cabang yang di dalamnya mencantumkan indikator kerja utama sebagai alat ukur kinerja masing-masing unit kerja, serta mengkoordinasikan terwujudnya sistem penilaian manajemen perusahaan melalui
In carrying out the functions of GCG, Corporate Secretary is responsible for organizing, dissemination, implementation, assessment of GCG. In addition the Corporate Secretary is also responsible for coordinating the Perfomance Management is coordinating the preparation of the Contract Management Branch Office in which indicators to include the main work as a performance measure of each unit of work, and coordinating the establishment of the assessment system of enterprise management through Balanced Scorecard.
Balance Scorecard.
65
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control Systems
Sistem Pengendalian Internal pada PT Pengerukan Indonesia (Persero) dirancang dengan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commision), yang mengharuskan suatu proses dilakukan oleh Manajemen dan seluruh karyawan memberikan keyakinan yang memadai selaras dengan pencapaian tujuan pengendalian intern, yang meliputi efektivitas & efisiensi operasi perusahaan, keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Internal Control System in PT Pengerukan Indonesia (Persero) is designed to approach the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), which requires a process conducted by the Management and all employees provide sufficient confidence in line with achieving internal control objectives, including the effectiveness & efficiency of company operations, reliability of financial reporting and compliance with regulations and legislation in force.
Sistem Pengendalian Internal yang dikembangkan oleh Manajemen telah memberikan jaminan kebenaran informasi keuangan, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan Perusahaan serta kepatuhan kepada perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan asset perusahaan. Sistem Pengendalian Internal mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan yang disiplin dan terukur. 2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha. 3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakantindakan yang dilakukan dalam suatu proses
Internal Control System developed by the Management has provided guarantees of financial information is correct, the effectiveness and efficiency of the Company's management as well as compliance with applicable legislation. The company always maintains an effective system of internal control to safeguard investments and assets. Internal Control System include the following : 1. Company's internal control environment in which discipline and measurable. 2. Assessment and management of business risks. 3. Control activities, namely the actions carried out in a process of controlling the activities of
66
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
4. 5.
pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan. Sistem informasi dan komunikasi. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi perusahaan sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.
Implementasi Sistem Pengendalian Internal yang dikembangkan oleh perusahaan secara konsisten dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Lingkungan pengendalian, manajemen mengarahkan pada arti pentingnya integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, filosofi manajemen & sistem operasi, struktur organisasi, penetapan otoritas & tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia; 2. Penilaian risiko, manajemen secara konsekuen melakukan indentifikasi dan mengukur serta mengelola risiko pada setiap pengambilan keputusan strategis perusahaan; 3. Aktivitas pengendalian, agar Sistem Pengendalian Internal dapat dipertanggungjawabkan secara utuh, manajemen telah memilih aktivitas pengendalian yaitu aplikasi umum berupa kebijakan, prosedur, teknik dan mekanisme; kategori umum berupa review, pengamanan asset, pengukuran kinerja dan pemisahan tupoksi; Pengendalian umum untuk sistem informasi berupa peningkatan kopetensi SDM di bidang informasi dan teknologi, perubahan dan penyempurnaan software dan penggantian hardware disesuaikan dengan perkembangan teknologi; 4. Informasi dan komunikasi, manajemen telah melakukan upaya memberikan informasi dan komunikasi secara aktif baik untuk internal dan eksternal dalam rangka mewujudkan Sistem Pengendalian Internal yang selalu dapat dipertanggungjawabkan dan menjamin keterbukaan informasi; 5. Monitoring dan tindak lanjut temuan hasil audit yang dilakukan oleh internal maupun eksternal auditor, manajemen selalu berupaya menindaklanjuti secara tepat dan responsive serta dapat dipertangungjawabkan, hal ini dimaksudkan agar seluruh tujuan perusahaan dapat dicapai dan seluruh aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. 5.
the company at every level and unit of the company's organizational structure. Information and communication systems. Monitoring, ie the process of evaluating the quality of the internal control system including internal audit function at every level and unit of the company's organizational structure so that it can be implemented optimally.
Implementation of Internal Control System developed by the company consistently can be submited as follows : 1. Scope of control, management directed at the importance of integrity and ethical values, commitment to competence, management philosophy & operating systems, organizational structures, determination of authority & responsibility, policy and human resources practices; 2. Risk assessment, management consistently perform identification and measure and manage risk on every company's strategic decision-making; 3. Control activities, so that the Internal Control System can be accounted for as a whole, management has to choose which control the activity of general application in the form of policies, procedures, techniques and mechanisms: the general category of review, safeguarding of assets, performance measurement and separation fundamental duty unit; general control for information systems in the form of increasing Human Resources competency about information and technology, changes and improvements to the software and hardware replacement adjusted with technological developments; 4. Information and communication, management has made efforts to provide information and communication both for internal and external in order to realize the Internal Control System that can always be accounted for and ensure the openness of information; 5. Monitoring and follow-up findings of the audits performed by internal and external auditors, management is always trying to follow up appropriately and responsive and can be accounted for, this condition intended that all corporate objectives can be achieved and all company activities can be carried out according to regulations and legislation applicable.
67
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Satuan Pengawasan Interen Struktur organisasi Satuan Pengawasan Interen berada dibawah Direktur Utama. Pelaksanaan audit internal merupakan salah satu pilar untuk mendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan resiko dan corporate governance perusahaan. Auditor Internal berfungsi membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis. Auditor Internal PT Pengerukan Indonesia (Persero) dalam menjalankan tugasnya berpedoman pada Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter). Satuan Pengawasan Interen melaksanakan program kerja yang mendukung terciptanya suatu struktur pengendalian internal yang baik di perusahaan. Untuk tahun 2010 tema pemeriksaan adalah implementasi Good Corporate Governance (GCG) untuk mendukung efisiensi biaya dan optimalisasi pendapatan.
Internal Audit Unit The organizational structure of the Internal Audit Unit is under the Managing Director. Implementation of internal audit is one of the pillars to support the effectiveness of internal control, risk management and good corporate governance. Internal Auditor support to the company to achieve its destination systematically. Internal Auditor of PT Pengerukan Indonesia (Persero) in carrying out their duties based on the Internal Audit Charter. Internal Audit Unit has implemented a work program to supports the creation of a good internal control structure at the Company. For 2010 the theme is the examination of the implementation of Good Corporate Governance to support cost efficiencies and revenue optimization.
Bersama Komite Audit membuat kerangka acuan kerja untuk penunjukan auditor eksternal yang melaksanakan Audit Umum Laporan Keuangan perusahaan tahun buku 2010 dengan berprinsip pada independent, tranparan dan akuntabilitas.
Internal Audit Unit and Audit Committee joinly made Term of Reference for the appointment of external auditors who carry out the General Audit of Financial Statements by the company's fiscal year 2010 on the principle of independent, transparent and accountable.
Auditor Independen Auditor Independen yang ditunjuk untuk melaksanakan General Audit perhitungan tahunan PT Pengerukan Indonesia (Persero) tahun buku 2010 adalah Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam & Rasidi. Penunjukan tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim Dewan Komisaris dan unsur Manajemen yang selanjutnya calon pemenangnya diusulkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham untuk ditetapkan sebagai Auditor Independen, yang melakukan audit umum (General Audit) atas laporan keuangan tahun buku 2010.
Independent Auditor Independent Auditor appointed to carry out General Audit for calculation of the annual audit PT Pengerukan Indonesia (Persero) year 2010 is a Public Accountant Husni, Mucharam & Rasidi. The appointment is the result of selection conducted by a team of Board of Commissioners and Management and thereafter the winner candidates proposed by the Board of Commissioners and Board of Directors to the Shareholders to set as the Independent Auditor, who conducted the audit general (General Audit) for financial statements 2010.
Auditor Independen memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran, ketaatan azas dan keseuaian Laporan Keuangan PT Pengerukan Indonesia (Persero) berdasarkan standar auditing dan standar akuntansi keuangan Indonesia.
Independent auditors provide a statement of opinion about the fairness, adherence to principle and adjustment Financial Statements of PT Pengerukan Indonesia (Persero) in according with auditing standards and the standards of financial accounting Indonesia.
Daftar Auditior Independen Tahun Buku 2005 – 2010 List of Auditior Independent 2005 – 2010 KAP KAP KAP KAP
Nama Akuntan Publik/Name of Public Accountant Husni, Mucharam & Rasali Husni, Mucharam & Rasidi Husni, Mucharam & Rasidi Husni, Mucharam & Rasidi
Tahun/Year 2005 2006 2007 2008
68
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
KAP S. Mannan, Wahyudi & Rekan KAP S. Mannan & Rekan
2009 2010
Masalah Hukum Yang Dihadapi Perusahaan PT Pengerukan Indonesia (Persero) sejak tahun 2004 telah digugat oleh 72 orang nelayan Kamal Muara Kapuk – Jakarta Utara dan Pantai Dadap – Tangerang sebagai dampak sosial ekonomi dan budaya proyek pembangunan property eksklusif yang dikelola oleh developer Agung Sedayu Group yang diberi nama kawasan kompleks pemukiman Pantai Indah Kapuk dan Padang Golf Mediterania.
Legal Issues Facing the Company PT Pengerukan Indonesia (Persero) since 2004 has been sued by 72 people Fishermen Kapuk Kamal Muara – NorthJakarta and Pantai Dadap Tangerang as impact the social economic and cultural development projects managed by the Developer of Agung Sedayu Group named Complex Area Pantai Indah Kapuk and Padang Golf Mediterrania.
Areal pengembangan lahan yang semula masih berbentuk rawa-rawa dan semak belukar di tepi pantai, dimodifikasi melalui pekerjaan pengerukan (reklamasi) dengan menggunakan pasir laut yang diangkut oleh kapal keruk PT Pengerukan Indonesia (Persero), akibat lalu lintas kapal keruk dan penimbunan pasir laut di pantai mengakibatkan bagan-bagan peternakan budi daya kerang hijau rusak dan mati, sehingga merugikan nelayan kerang hijau. Kerugian yang ditimbulkan akibat proyek reklamasi tersebut sebagaimana didalilkan oleh para nelayan kerang hijau mendorong mereka untuk melakukan gugatan perdata kepada PT Pengerukan Indonesia (Persero) sebesar RP 25 milyar di forum Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Namun dalil-dalil yang dikemukakan oleh ke-72 nelayan tersebut, berhasil dimentahkan oleh PT Pengerukan Indonesia (Persero), yang menyatakan bahwa matinya kerang hijau milik nelayan bukan diakibatkan oleh kesalahan pekerjaan reklamasi, tetapi disebabkan karena adanya fenomena global warming (pemanasan global) yang mengakibatkan tumbuh suburnya ganggang hijau diperairan Teluk Jakarta, dengan maraknya tumbuhan ganggang hijau mengakibatkan ternak kerang hijau kehabisan udara bersih (oksigen). Hal ini diungkapkan oleh saksi ahli dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta. Sedangkan rusaknya bagan-bagan milik nelayan adalah dalil yang tidak benar dan hanya mengada-ada, karena bagan-bagan tersebut diluar radius area perlintasan kapal keruk dan diluar area reklamasi, dan sesungguhnya bagan-bagan yang terkena gusur adalah bagan-bagan yang telah diberi tanda tertentu oleh tim survey PT Pengerukan Indonesia (Persero) karena masuk dalam radius area perlintasan kapaal keruk dan area reklamas. Untuk itu PT Pengerukan Indonesia (Persero) yang bertindak selaku main kontraktor sudah membayar ganti rugi seluruhnya kira-kira sebesar RP 2 milyar. Perkara Hukum nomor : 243/Pdt.G/PN.Jkt.Ut ini sudah diputus pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung RI dan amar putusannya sudah dikirim ke panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
The area of land development that originally was shaped swamps and shrubs on the beach, modified through dredging work (reclamation) using sea sand is transported by a dredger of PT Pengerukan Indonesia (Persero), the traffic due to the reclamation of sea sand dredgers and sea impact to charts livestock farming mussels damaged and dead, to the detriment of the green mussel fishermen. Losses arising from the reclamation project, as argued by the green mussel fishermen to encourage them to conduct a civil lawsuit against PT Pengerukan Indonesia (Persero) RP 25 billion in North Jakarta District Court forum. But the arguments put forward by the 72 fisherman, successfully countered by PT Pengerukan Indonesia (Persero), which states that green mussel fishermen's not caused by faulty work of reclamation, but due to global warming resulting in the proliferation of algae jakarta green bay waters, with the burgeoning growth of green algae mussels resulted in cattle run out of clean air (oxygen). This was disclosed by the expert witness from the Department of Animal Husbandry, Fisheries and Marine Jakarta. The destruction of these diagrams is the proposition belong to fishermen who are not true and just making it up, because the charts are outside the radius of the crossing area outside the area of the dredger and reclamation, and indeed charts affected evicted are charts that have been given a particular mark by a survey team PT Pengerukan Indonesia (Persero) for entry in radius of the crossing area and the outside area of reclamation. For that PT Pengerukan Indonesia (Persero) which act as main contractor has to pay compensation amounting to roughly entirely RP 2 billion. Case Law 243/Pdt.G/PN.Jkt.Ut number is has been disconnected at the level of appeal in the Supreme Court ruling and injunction has been sent to the clerk of the North Jakarta District Court. Furthermore, PT Rukindo has taken the document to the North Jakarta District Court.
69
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Selanjutnya PT Pengerukan Indonesia (Persero) telah memperoleh dokumen tersebut dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Komitmen terhadap Pelayanan Bisnis Usaha untuk Kepuasan Pelanggan Perusahaan semenjak tahun 1999 telah meluncurkan kebijakan dan sasaran mutu melalui system manajemen mutu pada standar ISO 9001. Seiring dengan perjalanan waktu semula standar mutu ISO 9001:1994, berubah menjadi standar mutu 9001:2000, kemudian berubah lagi hingga kini menjadi ISO 9001:2008.
Commitment to Service Business for Customer Satisfaction The company since 1999 has been launching the policy and quality objectives through quality management system standards ISO 9001. In line with the passage of time the original quality standard ISO 9001:1994, turned into a quality standard 9001: 2000, then changed again until now, namely ISO 9001:2008.
Komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Sejak tahun 2002 sebagaimana ketentuan International Maritime Organization (IMO) setiap alat apung yang digerakkan oleh mesin dan memiliki ukuran tertentu harus memiliki Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan berdasarkan International Safety Management (ISM) Code.
Commitment to safety and health Since 2002, as the provisions of the International Maritime Organization (IMO) any floating device which is driven by the engine and has a certain size should be particularly a Safety Management Guidelines System Company based on International Safety Management (ISM) Code.
Komitmen terhadap Kesehatan Kerja Untuk kesehatan kerja, Perusahaan memiliki kebijakan secara swakelola (self manage) untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi pegawai.
Commitment to Occupational Health As for health, particularly a company policy in a "self managed" to provide health care for employees, retirees and their family of employees and retired employees family.
Komitmen terhadap Penanganan Kecelakaan Kerja Perusahaan telah mengikutsertakan seluruh pegawai untuk memperoleh jaminan terhadap kecelakaan kerja dan kematian melalui PT JAMSOSTEK (Persero).
Commitment to Work Accident Handling The Company has included all employees to obtain insurance against occupational accidents and deaths through PT JAMSOSTEK (Persero).
70
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Code of Conduct (CoC)
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) disosialisasi kepada seluruh pegawai perusahaan serta dipublikasikan dalam website perusahaan. Agar terjadi internalisasi melalui aktivitas sosialisasi, tingkat pemahaman dan penghayatan atas Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dimasukkan sebagai salah satu faktor penilaian kinerja.
Code of Conduct (CoC) has been socialized to all employee of the company and published in the company's website. In order to internalization occurs through socialization activities, the level of understanding and appreciation of the Guidelines Code of Conduct is included as one of the factors of performance appraisal.
Selama tahun 2010 perusahaan telah melakukan sosialisasi Code of Conduct di kantor Cabang Batam dan berbagai tempat proyek. Tim pelaksana sosialisasi Code of Conduct terdiri dari Tim pihak internal dan maupun dengan pihak BPKP diantaranya sebagai berikut : 1. Kantor Pusat, Cabang Jakarta, baik pegawai darat maupun pegawai laut; 2. Kantor Cabang Batam; 3. Proyek Pengerukan di Surabaya; 4. Proyek Pengerukan di Balongan; 5. Proyek Pengerukan di Pontianak; 6. Proyek Pengerukan di Belawan.
During 2010 the company has socialize the Code of Conduct in Batam branch offices and various places of the project. Implementation team socialization Code of Conduct consists of Tim and internal parties as well as with the Financial and Development Supervisory Board including the following : 1. Head Office, Jakarta Branch Offices, both crew and administration staff; 2. Batam Branch Offices; 3. Dredging projects in Surabaya; 4. Dredging project in Balongan; 5. Dredging project in Pontianak; 6. Dredging project in Belawan.
71
PT PENGERUKAN INDONESIA (Persero)
LAPORAN KOMITE-KOMITE
COMMITTEE REPORT
Komite Audit merupakan sub-ordinat dari Dewan Komisaris dengan tujuan untuk membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas proses pelaporan keuangan, pelaksanaan audit, pengendalian interen dan implementasi dari Good Corporate Governance yang dijalankan oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan.
The Audit Committee is a sub-ordinate of the Board of Commissioners in order to assist and strengthen the functions of the Board of Commissioners in carrying out the supervision function over the financial reporting process, auditing, internal control and implementation of Good Corporate Governance in which is manage by Board of Directors in managing of the Company.
Komite Audit PT Pengerukan Indonesia (Persero) dibentuk pada bulan Oktober 2009, di bawah pimpinan seorang anggota Komisaris yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Penunjukan Ketua dan Anggota Komite Audit didasarkan pada Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pengerukan Indonesia (Persero) nomor : KEP-126/DKPI/X/2009 tanggal 30 Oktober 2009 tentang Pembentukan Komite Audit PT Pengerukan Indonesia (Persero), kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor : KEP-046/DKPI/ IX/2010 tanggal 30 September 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit dipilih berdasarkan kriteria tertentu dengan memperhatikan aspek kompetensi, independensi dan profesionalisme. Anggota Komite Audit tidak memiliki usaha atau memiliki saham pada Perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan PT Rukindo. Masa jabatan komite adalah 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang satu kali.
The Audit Committee of PT Pengerukan Indonesia (Persero) was formed in October 2009, under the leadership of a member of the Commissioners as Chairman of the Audit Committee. Appointment of Chairman and Member of Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners of PT Pengerukan Indonesia (Persero) number : KEP126/DKPI/X/2009 dated October 30, 2009 regarding the Establishment of the Audit Committee of PT Pengerukan Indonesia (Persero), later on adjusted by the Board of Commissioners Decree No. KEP -046/DKPI / IX/2010 dated 30 September 2010 regarding the Termination and Appointment of Chairman of the Audit Committee. The Audit Committee members are selected based on specific criteria with due respect to the competence, independence and professionalism. The Audit Committee members does not have a business or hold shares in companies that have business relationships with PT Rukindo. Period of position of committee is 2 (two) years and can be extended for only once.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit telah melengkapi diri dengan perangkat kerja berupa Pedoman Kerja (Audit Committee Charter) dan Rencana Kerja Tahunan. Pedoman kerja Komite Audit mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2006, tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN, dan peraturan perundangan yang berlaku.
In carrying out its duties, the Audit Committee has equipped itself with the work of the Working Guidelines (Audit Committee Charter) and Annual Work Plan. Guidelines for the Audit Committee's work refers to the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.PER-05/MBU/2006, dated December 20, 2006 regarding the Audit Committee for State Owned Enterprises and existing regulations.
72