PT Maybank Indonesia Finance Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ……….……………………….
1-3
………………………… Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ……………………
4
Statement of Profit or Loss and …………………….Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ………...............................
5
…………………….….. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ……….………………………………..
6-7
……………………………….. Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ……….......................
8-122
............................... Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
ASET
KAS DAN SETARA KAS
ASSETS
46.894
2b,2c,2d,2f, 2i,2q, 3,5,12,31,32,33
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Pihak berelasi - setelah dikurangi pendapatan sewa pembiayaan belum diakui sebesar Rp1 pada tanggal 31 Desember 2015
2b,2c,2g,2q,4, 31,32,33,34
207.991
-
FINANCE LEASE RECEIVABLES
21
Pihak ketiga - setelah dikurangi pendapatan sewa pembiayaan belum diakui dan pendapatan dan beban ditangguhkan sebesar Rp32.550 dan dan Rp28.108 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
181.729
150.766
Total piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
181.729 (1.726)
150.787 (2.831)
Neto
180.003
147.956
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Pihak berelasi - setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui sebesar Rp4.313 dan Rp4.595 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2b,2c,2d,2f,2h, 3,6,12,15,16,17, 31,32,33,34,36
Related party - net of unearned finance lease income as of December 31, 2015 amounted to Rp1
Third parties - net of unearned finance lease income and deferred income and expense amounted to Rp32,550 and Rp28,108 as of December 31, 2016 and 2015, respectively Total finance lease receivables Allowance for impairment losses Net CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
20.567
Related party - net of unearned consumer financing income amounted to Rp4,313 and Rp4,595 as of December 31, 2016 and 2015, respectively
5.747.215
4.598.028
Third parties - net of unearned consumer financing income and deferred income and expense amounted to Rp921,894 and 657,947 as of December 31, 2016 and 2015, respectively
Total piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
5.765.990 (13.827)
4.618.595 (10.604)
Neto
5.752.163
Pihak ketiga - setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui pendapatan dan beban ditangguhkan sebesar Rp921.894 dan Rp657.947 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
18.775
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak berelasi Pihak ketiga
933 9.416
Total Piutang Lain-lain
10.349
ASET DIPEROLEH UNTUK IJARAH setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp6.618 dan Rp18 masing-masing pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015
2b,2c,2j,7, 31,32,33
Total consumer financing receivables Allowance for impairment losses
4.607.991
Net
306 4.055
OTHER RECEIVABLES Related party Third parties
4.361
Total Other Receivables
32.982
ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH - net of accumulated depreciation amounted to Rp6,618 and Rp18 as of December 31, 2016 and 2015, respectively
2j,8
26.382
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
ASET (lanjutan) BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA ASET PAJAK TANGGUHAN - Neto ASET TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp36.209 dan Rp32.156 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 ASET LAIN-LAIN TOTAL ASET
ASSETS (continued)
20.915 9.978
2k,9
19.450
PREPAID EXPENSES AND ADVANCE PAYMENT
2r,3,19
13.972
DEFERRED TAX ASSETS - Net
42.341
FIXED ASSETS - Net of accumulated depreciation amounted to Rp36,209 and Rp32,156 as of December 31, 2016 and 2015, respectively
14.213
OTHER ASSETS
4.930.160
TOTAL ASSETS
2l,3,10,25
41.523 4.449
2c,11,32,33
6.253.753
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITY
UTANG BANK Pihak berelasi Pihak ketiga
10.787 1.267.826
Total Utang Bank
1.278.613
UTANG DEALER
4.510
UTANG PAJAK
21.700
UTANG LAIN-LAIN Pihak berelasi Pihak ketiga
1.198 76.585
Total Utang Lain-lain
77.783
BEBAN AKRUAL Pihak berelasi Pihak ketiga
8 80.044
Total Beban Akrual
80.052
MEDIUM-TERM NOTES (MTN) - neto Pihak ketiga
249.508
UTANG OBLIGASI - neto Pihak berelasi Pihak ketiga
149.832 3.067.830
Total Utang Obligasi
3.217.662
LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA TOTAL LIABILITAS
18.368
2b,2e,2f,2q, 5,6,12,31, 32,33,34
2e,13,32 33,34 2r,19 2b,2e,6,17 31,32,33,34
2b,2e,14 31,32,33,34
1b,2e,2f,2n, 6,15,32 33 1c,2b,2e,2f, 2n,6,16,31, 32,33
2u,3,18
4.948.196
24.215 1.516.830
BANK LOANS Related party Third parties
1.541.045
Total Bank Loans
19.355
PAYABLE TO DEALERS
8.165
TAX PAYABLES
3.057 80.873
OTHER PAYABLES Related party Third parties
83.930
Total Other Payables
15 67.149
ACCRUED EXPENSES Related party Third parties
67.164
Total Accrued Expenses
199.974
MEDIUM-TERM NOTES (MTN) - net Third parties
149.728 1.789.177
BONDS PAYABLE - net Related party Third parties
1.938.905
Total Bonds Payable
13.955
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
3.872.493
TOTAL LIABILITIES
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/ December 31, 2016
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 60.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 32.370.000 lembar saham Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja - setelah pajak tangguhan
LIABILITIES AND EQUITY (continued) EQUITY Capital stock Rp1,000 (full amount) par value per share
32.370
20
32.370
2u,3,18 (1.807)
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
6.500 1.268.494
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
(1.303)
Authorized - 60,000,000 shares Subscribed and fully paid 32,370,000 shares Actuarial losses on liability for postemployment benefitsnet of deferred tax
6.500 1.020.100
Retained earnings Appropriated Unappropriated
1.305.557
1.057.667
TOTAL EQUITY
6.253.753
4.930.160
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
21
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2016
2015
PENDAPATAN Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan sewa ijarah - neto Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Total Pendapatan BEBAN Beban pendanaan Beban tenaga kerja Beban pemasaran Beban kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban provisi dan komisi (Keuntungan) kerugian transaksi mata uang asing Beban lain-lain Total Beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN Beban pajak final
REVENUES 883.324 23.979 3.077 7.246 28.896
2b,2h,2p,22, 31,34,36,37 2b,2i,2p, 24,31,37 2j,2p,8,37 2b,2p,23,31,37 2l,10,25,34,37
946.522 356.615 95.936 20.840
776.852
Consumer financing income
21.542 7 3.887 8.060
Finance lease income Income from rent - ijarah - net Interest income Other income
810.348
Total Revenues
266.270 83.574 21.752
53.986 8.261 4.338 (191) 71.778
2q 29,34,37
170 68.537
Impairment losses expenses Depreciation expenses Provision and commission expenses (Gain) loss from foreign currency transaction Others expense
477.163
Total Expenses
611.563
334.959
333.510
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(85.116)
LABA TAHUN BERJALAN
248.394
25.517 8.406 2.937
333.185
(1.449)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(777) 332.408 2r,19,37
(84.878) 247.530
Pendapatan komprehensif lain Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: (Kerugian) keuntungan aktuarial atas liabilitas imbalan pasca kerja-neto Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya (Rugi) laba komprehensif lainnya setelah pajak TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (Dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
EXPENSES Financing expenses Employee expenses Marketing expenses
2b,2p,27,31 2b,2u,3,26,37 2p,28,34,37 2d,2h,3, 5,6,34,37 2l,3,10,37 2b,2o,37
INCOME BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX EXPENSE Final tax expense INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income
(672)
2u,3,18
196
Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Actuarial (loss) gain on liability for post-employement benefits-net Income tax relating to components of other comprehensive income
168
(49)
(504)
147
Other comprehensive (loss) income -net of tax
247.677
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
7.647
BASIC EARNINGS PER SHARE (Expressed in full amount of Rupiah)
247.890
7.674
2t,30
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan Disetor Penuh/ Subcribed and Fully Paid Capital Saldo tanggal 31 Desember 2014
32.370
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(Kerugian) Keuntungan Aktuarial Atas Liabilitas Imbalan PascaKerja Karyawan/ Actuarial (Loss) Gain on Liability for Post-employement Benefits
Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
(1.450)
6.500
772.570
Saldo Laba/ Retained Earnings
Total Ekuitas/ Total Equity 809.990
Balance as of December 31, 2014
Keuntungan aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja - setelah pajak tangguhan
-
147
-
-
147
Actuarial gain on liability for post-employement benefits - net of deferred tax
Laba tahun berjalan 2015
-
-
-
247.530
247.530
Income for the year 2015
6.500
1.020.100
1.057.667
Balance as of December 31, 2015
Saldo tanggal 31 Desember 2015
32.370
Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja - setelah pajak tangguhan
-
Laba tahun berjalan 2016
-
Saldo tanggal 31 Desember 2016
32.370
(1.303)
(504) (1.807)
Actuarial loss on liability for post-employement benefits - net of (504) deferred tax
-
-
-
248.394
248.394
Income for the year 2016
6.500
1.268.494
1.305.557
Balance as of December 31, 2016
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Sewa ijarah Penerimaan dari pendapatan denda keterlambatan dan pelunasan dipercepat Pendapatan bunga Pembayaran kas sehubungan dengan pembiayaan bersama-neto Pembayaran kas untuk transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan Pembayaran bunga Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan badan Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Perolehan aset ijarah Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Penerimaan dari penerbitan MTN Pembayaran biaya penerbitan MTN Pembayaran MTN Penerimaan dari penerbitan obligasi Pelunasan obligasi Pembayaran biaya penerbitan obligasi Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
2015
(450.770) (100.472)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from: Consumer financing Finance lease Rent ijarah Receipts from penalty income and earlytermination income Interest income Cash disbursment in relation to joint financing-net Cash disbursment for consumer financing transaction and finance lease Payment of interest General and administrative expenses Corporate income tax payments
(599.885)
Net cash used in operating activities
6.770 (16.509) (33.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of ijarah assets
(42.739)
Net cash used in investing activities
9.445.000 (9.706.588) 250.000 (670) (200.000) 2.200.000 (918.000)
4.006.114 (3.517.183) 500.000 (381.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Repayment of bank loans Proceeds from MTN issuance Payment of MTN issuance cost Repayment of MTN Proceeds from bond issuance Bonds settlement
(5.897)
(2.741)
Payment of bond issuance cost
8.141.539 98.707 9.652
2h 2i 2j
7.640.338 78.488 -
56.677 7.246
23
57.142 3.887
(2.991)
(2.116)
(8.465.266) (320.932)
(7.566.280) (260.102)
(353.339) (67.603)
2r
(896.310)
7.089 (13.512) -
2l,10 2l,10 2j,8
(6.423)
1.063.845
(15)
605.190
Net cash provided by financing activities
59
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
161.097
(37.375)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
46.894
84.269
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
207.991
46.894
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
Catatan/ Notes
2015
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSISTS OF:
Kas Bank Setara kas - Deposito Berjangka
703 192.288 15.000
TOTAL
207.991
4 4 4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
587 21.307 25.000
Cash on hand Cash in banks Cash equivalents - Time Deposits
46.894
TOTAL
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Maybank Indonesia Finance (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris pendirian No. 163 tanggal 13 Februari 1991 yang dibuat dihadapan Richardus Nangkih Sinulingga, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C22005.HT.01.01.TH91 tanggal 5 Juni 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tambahan No. 4827 tanggal 29 September 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 105 tanggal 18 November 2015 dari Satria Amiputra A., SE, Ak, SH, MM, MAk, MEcDev, MH, M.Kn, sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari PT BII Finance Center menjadi PT Maybank Indonesia Finance dan perubahan dan penyesuaian pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan terkait dengan perubahan nama dan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 33/POJK.04/2014. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-0947396.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 7 Desember 2015.
PT Maybank Indonesia Finance (the Company) was established in the Republic of Indonesia by virtue of notarial deed of establishment No. 163 dated February 13, 1991 of Richardus Nangkih Sinulingga, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-2005.HT.01.01.TH.91 dated June 5, 1991, and was published in State Gazette No. 78 Supplement No. 4827 dated September 29, 1992. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest was notarial deed No. 105 dated November 18, 2015 of Satria Amiputra A., SE, Ak, SH, MM, MAk, MEcDev, MH, M.Kn, concerning with the change of the Company’s name from PT BII Finance Center become PT Maybank Indonesia Finance and changes and adjustments in Article 3 of the Articles of Association related to the Company’s name change and adjustments to Regulation of Board of Financial Services Authority (POJK) No. 33/POJK.04/2014. These changes were approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-0947396.AH.01.02 Year 2015 dated December 7, 2015.
Perusahaan telah memperoleh izin operasinya sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam surat keputusan No. 888/KMK.013/1991 tanggal 22 Agustus 1991, yang telah diubah menjadi Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-237/KM.5/2005 tanggal 4 Agustus 2005.
The Company obtained its license as a financing institution based on Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 888/KMK.013/1991 dated August 22, 1991, that has been amended with the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP237/KM.5/2005 dated August 4, 2005.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan investasi, modal kerja, multiguna, kegiatan lain yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selain itu juga perusahaan dapat melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diantaranya pembiayaan jual beli, pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
The scope of Company’s activities covers investment financing, working capital financing, multi purposes financing, other activities approved by Board of Financial Services Authority (OJK), on the other hand, the Company’s activities can covers activities based on Sharia principles, such as sales and purchase financing, investment financing and services financing. Currently, the Company engages in consumer financing activities.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
c.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
of
the
Company
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan alamat di Wisma Eka Jiwa lantai 10, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta 10730. Perusahaan memiliki 30 (tiga puluh) kantor cabang di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dan Manado.
The Company is domiciled in Jakarta located at Wisma Eka Jiwa 10th floor, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta 10730. The Company has a total of 30 (thirty) branch offices located in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar and Manado.
Perusahaan merupakan entitas anak dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. Pemegang saham utama MBI adalah Malayan Banking Berhad (Maybank), yang merupakan bank yang berkedudukan di Malaysia.
The Company is a subsidiary of PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) with 99.99% ownership. The ultimate shareholder of MBI is Malayan Banking Berhad (Maybank), which is a bank based in Malaysia.
Medium-Term Notes
b.
Medium-Term Notes
Pada bulan Februari 2013, Perusahaan menerbitkan Medium-Term Notes V BII Finance tahun 2013 (MTN V) dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,30% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2016.
In February 2013, the Company issued BII Finance’s Medium-Term Notes V year 2013 (MTN V) with nominal value of Rp200,000 and bear interest rate of 8.30% per annum which has been matured on February 26, 2016.
Pada tanggal Agustus 2016, Perusahaan menerbitkan Medium-Term Notes VI Maybank Finance tahun 2016 (MTN VI) dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Agustus 2019.
On August 2016, the Company issued Maybank Finance’s Medium-Term Notes VI year 2016 (MTN VI) with nominal value of Rp250,000 and bear interest rate of 8.75% per annum which will mature on Agustus 4, 2019.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
c.
The Company’s Bonds Offering In June 2012, the Company offered to the public “BII Finance Bond I Year 2012 with Fixed Interest Rates” with nominal value of Rp625,000 which became effective on June 1, 2012 based on Decision Letter No. 6732/BL/2012 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).
Pada bulan Juni 2012, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BII Finance I Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan nilai nominal sebesar Rp625.000 yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 1 Juni 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. 6732/BL/2012.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s (continued)
Bonds
Offering
Obligasi I merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp101.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 6,50% per tahun, Obligasi I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp381.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,90% per tahun, Obligasi I Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp143.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juni 2012.
Bonds I consists of Bonds I Series A with nominal value of Rp101,000 and bear fixed interest rate of 6.50% per annum, Bonds I Series B with nominal value of Rp381,000 and bear fixed interest rate of 7.90% per annum, Bonds I Series C with nominal value of Rp143,000 and bear fixed interest rate of 8% per annum. These bonds were listed on Indonesia Stock Exchange on June 8, 2012.
Pada bulan Juni 2013, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat ”Obligasi II BII Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan nilai nominal sebesar Rp1.300.000 yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 12 Juni 2013 berdasarkan Surat Keputusan No. S-170/D.04/2013.
In June 2013, the Company offered to the public “BII Finance Bond II Year 2013 with Fixed Interest Rates” with nominal value of Rp1,300,000, which became effective on June 12, 2013 based on Decision Letter No. S-170/D.04/2013 of Financial Services Authority (OJK).
Obligasi II merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp775.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,75% per tahun dan Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp525.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,25% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Juni 2013.
Bonds II consists of Bonds II Series A with nominal value of Rp775,000 and bear fixed interest rate of 7.75% per annum and Bonds II Series B with nominal value of Rp525,000 and bear fixed interest rate of 8.25% per annum. These bonds were listed on Indonesia Stock Exchange on June 20, 2013.
Pada bulan November 2015, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I) dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 4 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-507/D.04/2015. Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,35% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,90% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 November 2015.
In November 2015, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase I BII Finance Year 2015 with Fixed Interest Rate” (Continuing Bonds I BII Finance Phase I) with nominal value of Rp500,000 (Note 16), which became effective on November 4, 2015 based on the Decision Letter No. S-507/D.04/2015 of Board of Financial Services Authority (OJK). These Continuing Bonds I BII Finance Phase I are series bonds consisting of Continuing Bonds I BII Finance Phase I Series A with nominal value of Rp300,000 and a fixed interest rate of 10.35% per annum and Continuing Bonds I BII Finance Phase I Series B with nominal value of Rp200,000 and a fixed interest rate of 10.90% per annum. The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on November 13, 2015.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s (continued)
Bonds
Offering
Pada bulan April 2016, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II) dengan nilai nominal sebesar Rp1.100.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 4 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-507/D.04/2015. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp750.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,10% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp350.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,35% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 April 2016.
In April 2016, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase II Maybank Finance Year 2016 with Fixed Interest Rate” (Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II) with nominal value of Rp1,100,000 (Note 16), which became effective on November 4, 2015 based on the Decision Letter No. S-507/D.04/2015 of Board of Financial Services Authority (OJK). These Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II are series bonds consisting of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II Series A with nominal value of Rp750,000 and a fixed interest rate at 9.10% per annum and Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II Series B with a nominal value of Rp350,000 and a fixed interest rate at 9.35% per annum. The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on April 14, 2016.
Pada bulan November 2016, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III) dengan nilai nominal sebesar Rp1.100.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 4 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-507/D.04/2015. Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp800.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,30% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,80% per tahun. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 November 2016.
In November 2016, the Company offered to the public “Continuing Bonds I Phase III Maybank Finance Year 2016 with Fixed Interest Rate” (Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III) with nominal value of Rp1,100,000 (Note 16), which became effective on November 4, 2015 based on the Decision Letter No. S-507/D.04/2015 of Board of Financial Services Authority (OJK). These Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III are series bonds consisting of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III Series A with nominal value of Rp800,000 and a fixed interest rate at 8.30% per annum and Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III Series B with a nominal value of Rp300,000 and a fixed interest rate at 8.80% per annum. The Company listed the bonds in the Indonesia Stock Exchange on November 2, 2016.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
GENERAL (continued) d.
Susunan dewan komisaris, direksi, komite audit, dan dewan pengawas syariah Perusahaan adalah sebagai berikut:
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Sharia Supervisory Board, Corporate Secretary and Employees The composition of the Company’s boards of commissioners and directors, audit committee, and sharia supervisory board are as follows:
31 Desember/ Desember 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris (Independen)
Deswandhy Agusman**)
-
President Commissioner (Independent)
Presiden Komisaris
-
Lani Darmawan*)
President Commissioner
Djaja Suryanto Sutandar
Djaja Suryanto Sutandar
Commissioner
Deswandhy Agusman
Deswandhy Agusman
Independent Commissioner
Alexander
Alexander
Komisaris Komisaris Independen
Direksi Direktur Utama
Board of Directors President Director
Direktur Pemasaran
Miki Effendi
Miki Effendi
Marketing Director
Direktur Operasional
Anton Sutjipto
Anton Sutjipto
Operational Director
Deswandhy Agusman
Deswandhy Agusman
Audit Committee Chairman
Anggota
Hadi Indraprasta
Hadi Indraprasta
Member
Anggota
Herwan Ng
Herwan Ng
Member
H. Muardi Chatib
H. Muardi Chatib
Sharia Supervisory Board Chairman
Muhamad Nadratuzzaman Hosen Amirsyah
Muhamzad Nadratuzzaman Hosen Amirsyah
Komite Audit Ketua
Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota
*) Telah mengundurkan diri dan telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 2 Maret 2016.
*)
Member Member
Effectively resigned and approved by shareholders based on Notarial Deed No. 9 dated March 2, 2016.
**) Deswandhy Agusman has obtained approval from OJK as President Commissioner and concurrently as Independent Commissioner based on OJK Letter No. KEP-674/NB.11/2016
**) Deswandhy Agusman telah mendapatkan persetujuan OJK untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris dan merangkap sebagai Komisaris Independen berdasarkan surat OJK No. KEP-674/NB.11/2016
Berdasarkan akta notaris No. 75 tanggal 4 Juni 2015 dari Miryany Usman, S.H., Perusahaan mengangkat Deswandhy Agusman sebagai Komisaris Independen Perusahaan dan dinyatakan efektif sejak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK berdasarkan surat No. KEP-243/NB.11/2015 tanggal 20 Mei 2015.
Based on notarial deed No. 75 dated June 4, 2015 of Miryany Usman, S.H., the Company appointed Deswandhy Agusman and has obtained approval on fit and proper test from Financial Services Authority through letter from Commissioner Board of Financial Services Authority No. KEP-243/NB.11/2015 dated May 20, 2015.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
d.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Sharia Supervisory Board, Corporate Secretary and Employees (continued)
Sehubungan dengan pemenuhan ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. Surat keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perusahaan telah memiliki Piagam Komite Audit tertanggal 27 Februari 2013.
In relation to the compliance of BAPEPAMLK regulation No. IX.I.5. The Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012 related to the establishment and implementation of working guidance of the Audit Committee, the Company has issued the Audit Committee Charter dated February 27, 2013.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Sekretaris Perusahaan adalah Sufiana.
As of December 31, 2016 and 2015, Corporate Secretary of the Company is Sufiana.
Perusahaan memiliki 1.194 dan 1.146 karyawan masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (tidak diaudit).
The Company has a total of 1,194 and 1,146 employees as of December 31, 2016 and 2015, respectively (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
GENERAL (continued)
Pernyataan kepatuhan dan penyusunan laporan keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
dasar
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan pada tanggal-tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Keuangan Syariah di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements as of and for the years ended December 31, 2016 and 2015 are prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Sharia Financial Accounting Standards as issued by the Indonesian Institute of Accountants and the Capital Market and Financial Service Authority (OJK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Issuers or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas dan berdasarkan konsep nilai perolehan, kecuali untuk utang atas kewajiban imbalan pasti yang diakui sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti.
The financial statements were prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and under the historical cost concept, except for the liability for defined benefit obligations which is recognized as the present value of the defined benefit obligation.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
2.
Pernyataan kepatuhan dan dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements (continued)
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statement of cash flows present information on receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing, and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
b.
Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
The Company enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi yang sama untuk pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not executed according to terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (“entitas pelapor”). Termasuk pihak berelasi, sebagai berikut:
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (“reporting entity”). Related parties are as follow:
1)
1)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
a) Has control or joint control of the reporting entity;
b) Memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
atas
b) Has significant influence over the reporting entity; or
c) Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
c) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Transaksi (lanjutan) 2)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas tersebut:
Transactions (continued) 2)
with
related
parties
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to the others);
b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
c) Both entities are joint ventures of the same third party;
d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
e) The entity is a post-employment benefit plan for the employment benefit of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau
f) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in 1); or
g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
g) A person identified in 1) a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. c.
Transactions (continued)
with
related
parties
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
c.
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan - neto, piutang pembiayaan konsumen - neto, piutang lain-lain (piutang karyawan, piutang premi asuransi dan piutang ijarah) dan aset lain-lain (subsidi KTB dan setoran jaminan) yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, finance lease receivables - net, consumer financing receivables - net, other receivables (employee receivables, insurance premium receivables and ijarah receivables) and other assets (KTB subsidy and security deposit) classified as loans and receivables.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company has no financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated using the effective interest method less principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. The Company evaluates at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Penurunan nilai aset keuangan
d.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of financial assets At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami nasabah atau kelompok nasabah, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa nasabah akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicates that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in economic conditions that correlate with defaults in the group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Impairment of financial assets (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai yang dinilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian, dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets assessed individually is calculated using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets were assessed collectively, the Company uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for management’s judgment of current economic and credit conditions.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Untuk menentukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
Evaluation on allowance for collective impairment cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables and finance lease receivables with similar economic characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for collective impairment losses, management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan ini memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
The Company determines evidence of impairment for consumer financing receivables and finance lease receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables and finance lease receivables have similar credit risk characteristics.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Impairment of financial assets (continued)
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll rate dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses roll rate method of historical trends of the probability of default, timing of recoveries, and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates, and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai piutang termasuk pembayaranpembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the receivables impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 (ninety) days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of contract.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
If a future write off is recovered, the recovery is recognized as others income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan
e.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal baik nilai wajar melalui laba rugi atau liabilitas keuangan lainnya atau liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition either fair value through profit or loss or other financial liabilities or other financial liabilities measured at amortized cost.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial liabilities (continued)
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas penerbitan liabilitas keuangan kecuali untuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
At initial recognition, the Company’s financial liabilities are measured at fair value less transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities except those that are measured at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, utang dealer, beban akrual, utang lain-lain (kewajiban ke bank), utang obligasi dan MTN yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, payables to dealer, accrued expenses, other payables (liabilities to bank), bonds payable and MTN which classified as other financial liabilities measured at amortized cost.
Dalam hal liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of other financial liabilities measured at amortized cost, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Expenses” in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepas atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial liabilities (continued)
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara neto hanya ketika diperbolehkan oleh standar akuntansi.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statements of financial position if, and only if, there is currently an enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to either settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Tidak terdapat saldo atas aset liabilitas keuangan yang perjanjian saling hapus atau perjanjian sejenis per tanggal 2016 dan 2015.
There are no outstanding financial assets and financial liabilities which are subject to enforceable master netting arrangements or similar agreements as of December 31 2016 and 2015.
keuangan dan tunduk pada dalam bentuk 31 Desember
Pengukuran nilai wajar
f.
Fair value measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dengan kondisi pasar saat ini.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date under current market conditions.
Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Company uses valuation techniques appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs.
Perusahaan menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
The Company adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments by valuation technique:
1. Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset dan liabilitas keuangan yang identik;
1.
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical assets or liabilities;
2. Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
2.
Level 2: other techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly; and
3. Tingkat 3: teknik lain dimana menggunakan input, yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, tidak berdasarkan pada data yang diobservasi di pasar.
3.
Level 3: other techniques which use inputs which have significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Fair value measurement (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Reclassification of Financial Instruments
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company shall not reclassify a derivative out of fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company shall not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Company as measured at fair value through profit or loss.
Perusahaan diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).
The Company may reclassify a financial asset out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer incurred for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset may has been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).
Persyaratan untuk reklasifikasi adalah:
Requirement for the reclassification are:
a. b.
a. b.
Terjadi pada situasi yang langka, Memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Occurs in a rare circumstances, Qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at held for trading upon initial recognition) and the Company has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Perusahaan tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
The Company shall not reclassify any financial instrument into fair value through profit or loss classification after initial recognition.
Perusahaan diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual) dari tersedia untuk dijual jika Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
The Company may reclassify a financial asset at available for sale classification which qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at available for sale) from available for sale if the Company has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Fair value measurement (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Perusahaan tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun buku berikutnya.
The Company shall not reclassify any financial asset category of held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-tomaturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), therefore the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Company shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two financial years.
Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
The certain specific circumstances are as follows:
a.
Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut.
a.
Performed if financial assets are so close to maturity or call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the fair value of those financial assets.
b.
Ketika Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau
b.
When the Company have collected substantialy all of the financial assets original principal through scheduled payment or prepayments; or
c.
Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
c.
Attributable to an isolated event that is beyond the Companys’ control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Company.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik.
of
Financial
Instruments
Reclassification of fair value through profit or loss financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss that has been recognized as profit or loss shall not be reversed.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2.
Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Fair value measurement (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang atau ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif (EIR) untuk aset keuangan yang memiliki jatuh tempo tetap. Sementara untuk aset keuangan yang tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.
Reclassification of available-of-sale financial asset to loans and receivables or to held-tomaturity financial asset is recorded at cost or amortized cost. Gain or loss which has previously been recognized in equity shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate (EIR) method for held-tomaturity financial asset. While for a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwhise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cummulative gain or loss previously recognized in the equity shall be recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kas dan setara kas
g.
of
Financial
Instruments
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of 3 (three) months or less at the time of placement and which are not used as collateral for loans nor restricted.
Untuk keperluan penyajian laporan arus kas, pinjaman rekening koran yang dibayar kembali pada setiap saat ditagih merupakan bagian integral dari manajemen kas Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai komponen kas dan setara kas.
For purposes of statement of cash flows presentation, loan overdrafts which are repayable on demand form an integral part of an the Company’s cash management is classified as a component of cash and cash equivalents.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Consumer financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen merupakan total piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are presenting net of amounts financed by banks relating to the transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi total angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh total angsuran dari pelanggan, dan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments, and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Dalam pembiayaan bersama antara Perusahaan dan penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Perusahaan berhak menentukan tingkat suku bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat suku bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements between the Company and the joint financing facility provider, the Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the joint financing agreement with the joint financing facility provider.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban pendanaan.
Total interest earned from customers is recorded as a part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as financing expenses.
Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen adalah piutang pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan margin yang disetujui dari piutang pembiayaan murabahah.
Included in consumer financing receivables are murabahah financing receivables. Murabahah is goods sell-buy contract with a selling price amounting to the acquisition cost plus agreed margin and the Company must disclose the acquisition cost to the consumer. When the murabahah contract is signed, murabahah financing receivables are recognized as at acquisition cost plus agreed margin. Murabahah margin is recognized over the period of the contract based on agreed margin of the murabahah financing receivables.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Consumer financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses (continued)
Akad murabahah secara substansi merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan margin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen.
Substantially, murabahah contract is a financing, so that margin recognition is based on standards which regulate financing, as mentioned in consumer financing policy.
Pengakuan atas pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui adalah sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
Unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement based on the effective interest rate.
Selisih neto antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statement of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the current year.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014) seperti dijelaskan pada Catatan 2d.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No. 55 (Revised 2014) as explained in Note 2d.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation and when they are overdue for more than 180 days. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Piutang sewa pembiayaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Finance lease receivables
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance leases if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
The Company recognized assets held under finance leases in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net financial lease financing.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014) seperti dijelaskan pada Catatan 2d.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No. 55 (Revised 2014) as explained in Note 2d.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation and when they are overdue for more than 180 days. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income.
Piutang ijarah dan aset diperoleh untuk ijarah
j.
Piutang ijarah merupakan tagihan yang timbul atas transaksi perjanjian murabahah ijarah munthahiyah bittamlik (IMBT). IMBT adalah perjanjian atas ketersediaan dana terkait dengan pengalihan hak guna dan manfaat atas barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pengalihan kepemilikan atas barang kepada lessee.
Ijarah receivables and assets acquired for ijarah Ijarah receivables represent claims arising based on murabahah ijarah munthahiyah bittamlik agreement (IMBT). IMBT is an agreement on the availability of fund in relation to transferring the use right and benefit of a good or service based on rental transactions with an option to transfer the ownership title of goods to the lessee.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
2.
Piutang ijarah dan aset diperoleh untuk ijarah (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Ijarah receivables and assets acquired for ijarah (continued)
Kepemilikan atas objek sewa dalam ijarah munthahiyah bittamlik dapat dialihkan kepada lessee melalui: i. Hibah; ii. Penjualan sebelum akhir masa kontrak dengan nilai setara dengan sisa cicilan sewa; iii. Penjualan sebelum akhir masa kontrak dengan jumlah tertentu yang telah disepakati pada awal kontrak; dan iv. Penjualan angsuran dengan harga tertentu yang telah disetujui dalam kontrak.
The title of the lease object in ijarah munthahiyah bittamlik can be transferred to the lessee through: i. A grant; ii. Sale prior to the end of the contract for an amount equivalent to the remaining lease installments; iii. Sale prior to the end of the contract at a specified amount as agreed at the inception of the contract; and iv. Installment sales at a specific price as agreed in the contract.
Piutang ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar pendapatan sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yang merupakan saldo piutang.
Ijarah receivables is recognized at due date at the amount of lease income not yet received and presented at its net realizable value, which is the outstanding balance of the receivables.
Aset diperoleh untuk ijarah merupakan aset yang merupakan objek transaksi sewa (ijarah) dan yang dinyatakan sebesar harga perolehan. Aset diperoleh untuk ijarah didepresiasikan berdasarkan kebijakan depresiasi atas aset yang sejenis dan didepresiasikan selama masa sewa dengan estimasi masa manfaat selama 5 (lima) tahun.
Assets acquired for ijarah represents assets that are object of lease transactions (ijarah) and are recognized at the acquisition cost. The assets in an ijarah transaction are depreciated based on the depreciation policy for similar assets and depreciated over the lease period with estimated useful life for 5 (five) years.
Aset diperoleh untuk ijarah dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi.
Assets acquired for ijarah are presented at the acquisition cost less accumulated depreciation.
Beban dibayar dimuka
k.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan metode garis lurus.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods of each expense benefit using the straight-line method.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya. Aset tetap dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are initially stated at acquisition cost. After initial measurement, fixed assets are measured using the cost model. Fixed assets are carried at its cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the profit or loss as incurred.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tetap tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun kecuali untuk bangunan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation of fixed asset starts when it is available for use and is computed using the double declining balance method except for building using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20 8 4 8 8 8
Buildings Building improvement Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Vehicles
Apabila aset tetap dihentikan pengakuannya (tidak dipergunakan lagi atau dijual), biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
When assets are derecognized (retired or otherwise disposed of), their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized as profit or loss for the year.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At the reporting date, the assets residual values, useful lives, and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment of non-financial assets
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset nonkeuangan, kecuali aset pajak tangguhan dan beban dibayar dimuka dan uang muka, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Perusahaan akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan. n.
Biaya penerbitan emisi Medium-Term Notes (MTN)
obligasi
Assets are considered impaired when the carrying value of assets exceeded the recoverable amount. The carrying amount of non-financial assets, except for deferred tax assets and prepaid expenses and advance payment are reviewed each period to determine whether there is any indication of impairment. If such indication exists the assets’ recoverable amount is estimated.
n.
dan
Costs incurred relating to the MTN or bonds issuance are presented as deduction from the issuance proceeds and amortized using the effective interest rate over the term of the MTN or bonds (Note 2e).
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan MTN atau obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu MTN atau obligasi (Catatan 2e). o.
Bonds and Medium-Term Notes (MTN) issuance costs
Provisi
o.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu yang besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Revenue and expense recognition
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan sewa ijarah, pendapatan bunga, dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, finance leases income, income from rent - ijarah, interest income, and interest expenses are recognized using the effective interest method.
Biaya emisi pinjaman dan efek utang yang diterbitkan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman dan efek utang tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban pendanaan.
Issuance cost of borrowings and debt securities issued are deferred and amortized over the terms of the related borrowings and debt securities using the effective interest method and are recorded as part of financing expense.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Pendapatan dan beban yang timbul untuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diamortisasi dengan suku bunga efektif dan dibukukan sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Revenue and expense associated with consumer financing and finance lease receivable are amortized using the effective interest rate and recorded as part of consumer financing and finance lease income in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.
Late charges and penalty income and gain from contract termination are recognized when received.
Untuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari, atau pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang telah dikategorikan sebagai yang mengalami penurunan nilai, pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dicadangkan.
For consumer financing and finance lease receivables with principal or interest has been past due for 90 (ninety) days or more, or where the consumer financing and finance lease receivables that have been classified as impaired loans, the interest income accrued but not yet collected is provided with allowance.
Pendapatan bunga dari bank merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan atas penempatan giro dan deposito di bank yang diakui pada saat diperoleh atau saat terjadinya.
Interest income from banks represents income obtained by the Company from its placement of current account and time deposits in banks which is recognized when earned or incurred.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun kini.
Foreign currency balances
transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 1 Dolar Amerika Serikat (USD) (nilai penuh) 1 Dolar Singapura (SGD) (nilai penuh) 1 Yen Jepang (JPY) (nilai penuh)
r.
13.436
13.795
9.299
9.751
115
115
Pajak penghasilan
r.
1 United States Dollar (USD) (full amount) 1 Singapore Dollar (SGD) (full amount) 1 Japanese Yen (JPY) (full amount)
Income tax
Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
The Company applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The revised SFAS prescribes the accounting treatment for income taxes
Pajak Final
Final Tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.
Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga dari kas di bank dan deposito berjangka sebagai pos tersendiri.
Referring to revised SFAS No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by SFAS No. 46. Therefore, the Company has decided to present all of the final tax arising from interest income from cash in banks and time deposits as separate line item.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Income tax (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Perusahaan juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.
Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Tax Expense Current” in the statements of profit or loss and other comprehensive income. The Company also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current” prevailing tax rates.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Pajak Tangguhan
Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Income tax (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Company reassesses unrecognized deferred tax assets. The Company recognizes a previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.
Segmen operasi
s.
Operating segment
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing products and services (operating segments) on certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each reported segment is the measure reported to the chief operation decision maker for the purpose of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
2.
Segmen operasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Segmen pendapatan, beban, aset, dan liabilitas termasuk akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Revenue, expenses, assets, and liabilities can be directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 37.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segments and determining the allocation of resources. In this respect, the segment information in the financial statements is presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of segment information are disclosed in Note 37.
Laba per saham dasar
t.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (Catatan 30). u.
Operating segment (continued)
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year (Note 30).
Liabilitas imbalan pasca-kerja
u.
Liability for post-employment benefits
Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, and termination benefits.
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-undang Tenaga Kerja). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the Labor Law). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klasifikasi.
The Company applied SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which removes the corridor mechanism and contingent liability disclosure to simplify classification.
Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan.
The estimated liabilities as of the statement of financial position date represents the present value of the defined benefit obligation as of the statement of financial position date.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Liability for post-employment benefits (continued)
Biaya imbalan pasca kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa dalam laba rugi, bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dalam laba rugi dan pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.
The post-employment benefits expense recognized during the current year consists of service cost in profit and loss, net interest on the net defined benefit liability in profit and loss and remeasurement of the net defined benefit liabilities in other comprehensive income.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: - keuntungan dan kerugian aktuarial - imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto - setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto
Remeasurements of the net defined benefit liability consists of: - Actuarial gains and losses - Return on plan assets, excluding amount included in net interest on the net defined benefit liability
Penangguhan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial tidak diizinkan. Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui dalam komponen penghasilan komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat dialihkan ke pos lain dalam ekuitas.
Deferred recognition of actuarial gains and losses is not allowed. Actuarial gains and losses are recognised directly in other comprehensive income component in equity and can be transferred to other post within equity.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
-
v.
dan
Any change in effect of the asset ceiling, excluding amount including in net interest on the net defined benefit liability
Change in disclosures
accounting
policies
and
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan:
The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016:
a.
a.
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
2.
dan
v. Change in accounting disclosures (continued)
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan (lanjutan):
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) and
The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016 (continued):
Amandemen PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
b.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud. c.
policies
Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 Property, Plant and Equipment and SFAS No. 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenuebased method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016.
c.
PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
Amendments to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
2.
dan
v. Change in accounting disclosures (continued)
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan (lanjutan):
d.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) and
The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016 (continued):
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
d.
Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
e.
policies
SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that: An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
e.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
2.
dan
v. Change in accounting disclosures (continued)
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan (lanjutan): f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016.
f.
g.
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016.
SFAS No. 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
h.
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. i.
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. h.
and
The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016 (continued):
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya g.
policies
SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25.
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016.
i.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Change in accounting disclosures (continued)
policies
and
Penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan berikut ini.
The adoption of the new and revised accounting standards above do not have significant impact to the financial statements.
w. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif
w. Accounting standards issued but not yet effective
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
a.
a.
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
b.
This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
b.
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas. c.
Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.
Amendments to SFAS No. 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.
Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
c.
41
Amendments to SFAS No. 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Accounting standards issued but not yet effective (continued)
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya. d.
This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
d.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.
This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.
e. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
e.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. f.
SFAS No. 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
SFAS No. 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
f.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
SFAS No. 60 (2016 Improvement): Financial Instruments, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted. This improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)
w. Accounting standards issued but not yet effective (continued)
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue business in the future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Catatan 2d)
Allowance for impairment losses on financial assets (Note 2d)
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2d, 2h dan 2i.
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2d, 2h and 2i.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing and finance lease receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Liability for post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age, and mortality rate.
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban imbalan kerja neto (Catatan 2u).
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for post-employment benefits and net employment benefits expense (Note 2u).
Penyusutan dan estimasi masa manfaat aset tetap
Depreciation and estimated useful life of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun kecuali untuk penyusutan bangunan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Sebagai mana yang telah di jelaskan pada Catatan 2l, manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated with declining-balance method except for building depreciation with straight-line method over their estimated useful lives. As explained on Note 2l, management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar (Catatan 2f).
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as discount rates, early payment rates and default rate assumptions (Note 2f).
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Perpajakan
Taxation
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak Perusahaan. Perusahaan menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba rugi. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for tax. The Company provides tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit and loss. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income.
Pajak Tangguhan - neto
Deferred tax - net
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan (Catatan 2r).
Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning (Note 2r).
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Kas Bank Rupiah Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch Lainnya Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (USD43.079 dan USD43.204 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015)
703
587
Cash on hand
142.711
10.771
48.558 269 32
9.787 48 46
45 94
2 54
Cash in banks Rupiah Related party (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch Others
596
Foreign currency United States Dollar Related party (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (USD43,079 and USD43,204 as of December 31, 2016 and 2015, respectively)
579
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Dolar Singapura Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (SGD215)
2
Singapore Dollar Related party (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (SGD215)
-
1
Japanese Yen Related party (Note 31) (JPY8,696)
192.288
21.307
Total cash in banks
-
10.000
Cash Equivalents - Time Deposits Rupiah Related party (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk
10.000 5.000
5.000 10.000
15.000
25.000
Total cash equivalents
207.991
46.894
Total
-
Yen Jepang Pihak berelasi (Catatan 31) (JPY8.696) Total bank Setara Kas - Deposito Berjangka Rupiah Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Total setara kas Total
Third parties PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Kisaran tingkat suku bunga tahunan atas penempatan kas pada bank Rupiah Mata uang asing Kisaran tingkat suku bunga rata-rata per tahun atas deposito berjangka
5.
2015
0,00%-2,00% 0,00%-0,50%
0,00%-2,00% 0,00%-0,50%
Range of annual interest rate of cash in banks Rupiah Foreign currency
9,10%
8,92%
Range of annual interest rate of time deposit
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
5.
FINANCE LEASE RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Total pihak berelasi
-
22 4
-
(1) (4)
-
21
47
Related party (Note 31) Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned finance lease income Security deposit Total related party
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
5.
FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Rupiah Mata uang asing - Dolar AS (USD1.403.840 dan USD2.237.496 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015)
Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Sub-total
195.417
148.811
18.862
30.063
214.279
178.874
138.000
103.136
(30.828) (138.000)
(26.694) (103.136)
183.451
152.180
Pendapatan dan beban ditangguhkan
(1.722)
(1.414)
Third parties Finance lease receivables Rupiah Foreign currency - US Dollar (USD1,403,840 and USD2,237,496 as of December 31, 2016 and 2015, respectively)
Guaranteed residual value Unearned finance leases income Security deposit Sub-total Deferred income and expense
Total pihak ketiga
181.729
150.766
Total third parties
Total piutang sewa pembiayaan
181.729
150.787
Total finance lease receivables
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang sewa pembiayaan - neto
(1.726) 180.003
(2.831) 147.956
Allowance for impairment losses Finance lease receivables - net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing - Dolar AS
2015
13,55% 8,43%
11,98% 8,43%
Annual average effective interest rate Rupiah Foreign currency - US Dollar
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dengan pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 31.
The nature of relationships and transactions of the Company with the related party are explained in Note 31.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada konsumen adalah untuk tujuan pembiayaan kendaraan bermotor, alat berat dan mesin industri.
As of December 31, 2016 and 2015, all finance lease receivables granted to consumers are for vehicles, heavy equipment and industrial machineries financing purposes.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh tempo angsuran adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with installment due dates are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak berelasi Dalam 1 tahun Diatas 1 - 2 tahun Diatas 2 - 3 tahun
-
22 -
Related party Within 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 3 years
Sub-total
-
22
Sub-total
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
5.
FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued) Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with installment due dates are as follows:
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh tempo angsuran adalah sebagai berikut:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak ketiga Telah jatuh tempo Dalam satu tahun Diatas 1 - 2 tahun Diatas 2 - 3 tahun Diatas 3 tahun
572 96.056 73.751 37.784 6.116
1.540 78.909 66.459 29.474 2.492
Third parties Past due Within 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 3 years More than 3 years
Sub-total
214.279
178.874
Sub-total
Piutang sewa pembiayaan - bruto
214.279
178.896
Finance lease receivables - gross
Pengelompokan piutang sewa pembiayaan - bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut:
Classification of finance lease receivables - gross based on days overdue are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Lancar 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari >90 hari Jumlah piutang sewa pembiayaan - bruto
202.040 12.165 6 68
135.840 32.754 10.302 -
214.279
178.896
Current 1-30 days 31-60 days 61-90 days >90 days Total finance lease receivables - gross
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp22.141 dan Rp26.387 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 12).
Finance lease receivables as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp22,141 and Rp26,387 were used as collateral for bank loans (Note 12), respectively.
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Saldo awal (Pembalikan) penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang Selisih kurs Saldo akhir
2.831 (1.061 ) (21) (23 )
509 3.077 (791) 36
1.726
2.831
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan atas kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
Beginning balance (Reversal) provision during the year Receivables written – off Forex exchange Ending balance
Management believes that the above allowance for impairment losses on finance lease receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
6.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
Related party (Note 31) Consumer financing receivables Unearned consumer financing income
23.088
25.162
(4.313)
(4.595)
18.775
20.567
6.669.109
5.255.975
(1.103.119) 181.225
(1.036.173) 378.226
Total pihak ketiga
5.747.215
4.598.028
Total third parties
Total piutang pembiayaan konsumen
5.765.990
4.618.595
Total consumer financing receivables
Total pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Pendapatan dan beban ditangguhkan
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan - neto
(13.827) 5.752.163
(10.604) 4.607.991
Total related party Third parties Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Deferred income and expense
Allowance for impairment losses Consumer financing receivable - net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun
2015
13,98%
14,13%
Annual average effective interest rate
Total piutang pembiayaan konsumen - bruto yang dikelola Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, termasuk piutang pembiayaan yang dibiayai oleh pihak lain dalam perjanjian pembiayaan bersama (Catatan 36).
As of December 31, 2016 and 2015, total consumer financing receivables - gross managed by the Company, include consumer financing receivables financed by other parties under joint financing arrangement (Note 36).
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with due dates are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak berelasi Dalam 1 tahun Diatas 1 - 2 tahun Diatas 2 - 3 tahun Diatas 3 tahun Sub-total Pihak ketiga Telah jatuh tempo Dalam 1 tahun Diatas 1 - 2 tahun Diatas 2 - 3 tahun Diatas 3 tahun Sub-total Piutang pembiayaan konsumen - bruto
Related party Within 1 year
8.212 7.564 3.734 3.578
3.648 4.410 15.159 1.945
23.088
25.162
27.009 2.741.725 1.991.619 1.157.172 751.584
22.655 1.166.101 1.516.001 1.922.034 629.184
6.669.109
5.255.975
Sub-total
6.692.197
5.281.137
Consumer financing receivables - gross
50
More than 1 - 2 years More than 2 - 3 years More than 3 years Sub-total Third parties Past due Within 1 year
More than 1 - 2 years More than 2 - 3 years More than 3 years
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
6.
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumenbruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut:
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Classification of consumer financing receivablesgross based on overdue days are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Lancar 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari >90 hari
6.009.913 537.807 79.439 29.240 35.798
4.655.862 492.522 65.599 21.778 45.376
Current 1-30 days 31-60 days 61-90 days >90 days
Total piutang pembiayaan konsumen - bruto
6.692.197
5.281.137
Total consumer financing receivable - gross
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh pembiayaan konsumen yang diberikan kepada konsumen adalah untuk tujuan pembiayaan kendaraan bermotor dalam mata uang Rupiah.
As of December 31, 2016 and 2015, all consumers financing granted to consumers are for vehicles financing purposes in Rupiah.
Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki sebagai jaminan utang bank, utang pembiayaan bersama kepada bank, MTN dan utang obligasi.
The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans, joint financing with banks, MTN and bonds payable.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp638.605 dan Rp747.340 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 12), masing-masing sebesar Rp125.000 dan Rp120.000 digunakan sebagai jaminan MTN (Catatan 15), dan masing-masing sebesar Rp1.612.500 dan Rp985.812 digunakan sebagai jaminan utang obligasi (Catatan 16).
Consumer financing receivables as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp638,605 and Rp747,340 were used as collateral to bank loans (Note 12), respectively, amounted to Rp125,000 and Rp120,000 were used as collateral for MTN (Note 15), respectively, and amounted to Rp1,612,500 and Rp985,812 were used as collateral for bonds payable, respectively (Note 16).
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir
10.604 55.047 (51.824)
9.445 22.440 (21.281)
13.827
10.604
Beginning balance Provision during the year Receivables written - off Ending balance
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada konsumen dinilai secara kolektif.
As of December 31, 2016 and 2015, all consumer financing receivables granted to consumers were collectively assessed for impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan atas penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
Management believes that the above allowance for impairment losses on consumer financing receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pihak berelasi (Catatan 31) Piutang karyawan Pihak ketiga Piutang premi asuransi Piutang karyawan Piutang ijarah Sub-total Total
8.
933
306
Related party (Note 31) Employee receivables
5.129 4.262 25
4.030 25
Third parties Insurance premiums receivables Employee receivables Ijarah receivables
9.416
4.055
10.349
4.361
ASET DIPEROLEH UNTUK IJARAH
8.
Sub-total Total
ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH
31 Desember/ December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Mesin
33.000
-
-
33.000
Cost Machineries
Total Biaya Perolehan
33.000
-
-
33.000
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Mesin
18
6.600
-
6.618
Accumulated Depreciation Machineries
Total Akumulasi Penyusutan
18
6.600
-
6.618
Total Accumulated Depreciation
26.382
Carrying Amount
Jumlah Tercatat
32.982
31 Desember/ December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Mesin
-
33.000
-
33.000
Cost Machineries
Total Biaya Perolehan
-
33.000
-
33.000
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Mesin
-
18
-
18
Accumulated Depreciation Machineries
Total Akumulasi Penyusutan
-
18
-
18
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
-
32.982
Carrying Amount
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DIPEROLEH UNTUK IJARAH (lanjutan)
8.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp6.600 dan Rp18 diakui sebagai bagian dari pendapatan sewa ijarah - neto pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 9.
ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH (continued) Depreciation charged to operation for the year ended December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp6,600 and Rp18, respectively were recorded as part of income from rent - ijarah - net at statement of profit or loss and other comprehensive income.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
9.
PREPAID PAYMENT
EXPENSES
AND
ADVANCE
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Uang muka Sewa gedung Sewa rumah Lain-lain
12.888 6.685 245 1.097
9.737 7.831 124 1.758
Advance payment Building rental House rental Others
Total
20.915
19.450
Total
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 31 Desember/ December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung: Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20.802 5.936 3.648 19.538 4.399 20.174
6.100 1.092 1.248 433 4.639
46 105 57 10.069
26.902 5.936 4.694 20.681 4.775 14.744
Cost Direct ownership: Buildings Building improvement Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Biaya Perolehan
74.497
13.512
10.277
77.732
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
4.219 4.258 2.844 12.906 2.961 4.968
1.218 420 520 2.138 485 3.480
44 105 52 4.007
5.437 4.678 3.320 14.939 3.394 4.441
Accumulated Depreciation Direct ownership: Buildings Building improvement Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
32.156
8.261
4.208
36.209
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
42.341
41.523
Carrying Amount
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/ December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung: Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20.802 5.936 3.221 18.603 3.770 15.487
521 1.421 634 13.933
94 486 5 9.246
20.802 5.936 3.648 19.538 4.399 20.174
Cost Direct ownership: Buildings Building improvement Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Biaya Perolehan
67.819
16.509
9.831
74.497
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan Prasarana bangunan Peralatan kantor Komputer dan elektronik Inventaris kantor Kendaraan bermotor
3.179 3.699 2.623 11.220 2.509 4.284
1.040 559 305 2.157 457 3.888
84 471 5 3.204
4.219 4.258 2.844 12.906 2.961 4.968
Accumulated Depreciation Direct ownership: Buildings Building improvement Office equipment Computer and electronic Furniture and fixture Motor vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
27.514
8.406
3.764
32.156
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
40.305
42.341
Carrying Amount
Rincian dari laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of fixed assets are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Harga jual Nilai buku
7.089 6.069
6.770 6.067
Selling price Book value
Laba penjualan aset tetap (Catatan 25)
1.020
703
Gain on sale of fixed assets (Note 25)
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp8.261 dan Rp8.406.
Depreciation charged to operation for the years ended December 31, 2016 and 2015 are amounting to Rp8,261 and Rp8,406, respectively.
Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the assessment for impairment of the fixed assets, the Company’s management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp7.130 dan Rp6.658.
As of December 31, 2016 and 2015, the acquisition cost of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounted to Rp7,130 and Rp6,658, respectively.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diasuransikan kepada perusahaanperusahaan asuransi pihak ketiga, yaitu PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Chubb General Insurance Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Wahana Tata, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp289.739 (2015: Rp294.699).
As of December 31, 2016 and 2015, fixed assets of the Company were insured with the Company’s third parties insurance companies of PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Chubb General Insurance Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Wahana Tata, with sum insured of Rp289,739 (2015: Rp294,699).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat suatu risiko tertentu terhadap aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from certain risks on the assets insured.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Subsidi KTB Setoran jaminan Lainnya
1.562 262 2.625
11.287 259 2.667
Subsidy KTB Security deposit Others
Total Aset Lain-lain
4.449
14.213
Total Other Assets
Subsidi KTB merupakan subsidi yang diberikan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) atas penjualan kendaraan Mitsubishi. Atas subsidi ini, Perusahaan membayarkan terlebih dahulu kepada konsumen dan akan ditagihkan kepada KTB pada bulan selanjutnya.
Subsidy KTB is subsidy given by PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) on sales of Mitsubishi vehicle. For this subsidy, the Company will pay in advance to the customer and will be billed to KTB in the next month.
12. UTANG BANK
12. BANK LOANS 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pihak berelasi (Catatan 31) Dolar Amerika Serikat PT Bank Maybank Indonesia Tbk (USD802.843 dan USD1.802.248 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015)
10.787
24.215
Related party (Note 31) United States Dollar PT Bank Maybank Indonesia Tbk (USD 802,843 and USD1,802,248 as of December 31,2016 and 2015, respectively)
Total Pihak Berelasi
10.787
24.215
Total Related Party
312.203 350.000 150.000 50.000
Third parties Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Nationalnobu Tbk
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Nationalnobu Tbk
492.826 400.000 300.000 75.000
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued) 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk (Unit Usaha Syariah) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
400.000 150.000 100.000
-
3.910 717
Third parties (continued) Rupiah (continued) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk (Sharia unit) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total Pihak Ketiga
1.267.826
1.516.830
Total Third Parties
Total Utang Bank
1.278.613
1.541.045
Total Bank Loans
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
2015
8,55% 4,00%
10,04% 4,00%
Annual average effective interest rate Rupiah United States Dollar
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman promes berulang dari MBI sejak tahun 2006 berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Desember 2006. Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 8 Januari 2010. Fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali hingga 30 Januari 2014 dengan limit masing-masing tidak melebihi Rp120.000 dan Rp30.000. Tingkat suku bunga per tahun untuk masing-masing fasilitas adalah 10,50%.
The Company obtained a demand loan facility in 2006 based on loan agreement dated December 14, 2006. The Company also obtained overdraft loan facility based on loan agreement dated January 8, 2010. Renewal of demand loan facilities have been made several times until January 30, 2014 with maximum facility limit of Rp120,000 and Rp30,000, respectively. The interest rate for each facility is 10.50%, respectively.
Pada tanggal 28 Oktober 2014, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran dengan limit sama dengan perpanjangan terakhir yaitu Rp70.000 dan Rp30.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 8 November 2015. Tingkat suku bunga per tahun untuk pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran masing-masing adalah 12%.
On October 28, 2014, the Company has extended the demand loan and overdraft facility with the same maximum facility limit with the last limit extension of Rp70,000 and Rp30,000, respectively, for loan period extended until November 8, 2015. The interest rate for demand loan and overdraft facility will be 12%, respectively.
Pada tanggal 22 Oktober 2015, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran dengan limit sama dengan perpanjangan terakhir yaitu Rp70.000 dan Rp30.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 8 November 2016. Tingkat suku bunga per tahun untuk pinjaman promes berulang adalah 10% dan pinjaman rekening koran adalah 12%.
On October 22, 2015, the Company has extended the demand loan and overdraft facility with the same maximum facility limit with the last limit extension of Rp70,000 and Rp30,000, respectively, for loan period extended until November 8, 2016. The interest rate for demand loan will be 10% and for overdraft facility will be 12%.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Maybank
12. BANK LOANS (continued) Indonesia
Tbk
(MBI)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) (continued)
Pada tanggal 15 Desember 2016, perusahaan telah memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran dengan limit yang berbeda dengan perpanjangan terakhir yaitu Rp40.000 dan Rp30.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 8 November 2017. Tingkat suku bunga per tahun untuk pinjaman promes berulang adalah 10% dan pinjaman rekening koran adalah 10,5%.
On December 15, 2016, the Company has extended the demand loan and overdraft facility with different maximum facility limit with the last limit extension of Rp40,000 and Rp30,000, respectively, for loan period extended until November 8, 2017. The interest rate for demand loan will be 10% and for overdraft will be 10.5%.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which includes the following:
a.
Menjaga kecukupan piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari jumlah fasilitas pinjaman, bila mana jumlah piutang menjadi kurang dari jumlah yang ditetapkan maka Perusahaan berkewajiban untuk melakukan setoran deposito pada rekening escrow di MBI atau melakukan pelunasan hingga nilai piutang yang dijaminkan menjadi setara dengan nilai fasilitas pinjaman.
a.
b.
Memastikan piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan kepada MBI tidak memiliki tunggakan lebih dari 30 hari.
b. Maintain that consumer financing receivables which are pledged to MBI are not overdue more than 30 days.
c.
Menjaga komposisi piutang pembiayaan konsumen yang memiliki tunggakan lebih dari 90 hari agar tidak lebih dari 3% dari keseluruhan piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan.
c. Maintain the consumer financing receivables composition which have been overdue more than 90 days were not higher than 3% of all consumer financing receivable owned by the Company.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman promes berulang dan pinjaman rekening koran.
As of December 31, 2016, the Company has not used the demand loan and overdraft facility.
Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The facilities are secured by fiduciary collateral in the form of consumer financing receivables given to third party of about 50% of total principal amount of bank loan facility (Note 6).
Pada tanggal 14 Juli 2014, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dalam Dolar Amerika Serikat dari MBI. Jangka waktu fasilitas adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak akad kredit dengan limit USD5.000.000. Tingkat suku bunga disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat pencairan.
On July 14, 2014, the Company obtained term loan credit facility in United States Dollar (USD) from MBI. Period of the facility is 36 (thirty six) months after credit agreement with maximum limit of USD5,000,000. Interest rate will be determined at the time of the facility drawdown.
57
Maintain consumer financing receivables adequacy of 50% of the total amount of the outstanding bank loan, if the Company failed, Company has an obligation to make deposits to MBI’s escrow account or settle part of the bank loan until the pledged is equivalent with facility carrying amount.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Maybank
12. BANK LOANS (continued) Indonesia
Tbk
(MBI)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) (continued)
Pada tanggal 22 Oktober 2015, Perusahaan memperoleh perpanjangan Fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka dalam Dollar Amerika Serikat dengan penurunan limit fasilitas menjadi USD2.837.645 dengan jangka waktu hingga 27 Agustus 2018.
On October 22, 2015, the Company has extended the Term Loan Credit Facility with the declining maximum limit into USD2,837,645 with loan period until August 27, 2018.
Pada tanggal 15 Desember 2016, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Pinjaman Berjangka sebesar USD2.290.000 dengan jangka waktu fasilitas 4 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit, termasuk available period 1 tahun. Tingkat suku bunga per tahun untuk fasilitas ini adalah 3,75% (subject to review per 3 bulan)
On December 15, 2016, the Company obtained additional Term Loan Credit Facility amounted to USD2,290,000 with period of facility 4 years started from agreement signed date, including available period 1 year. The annual interest rate for this facility is 3.75% (subject to review every 3 months).
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which includes the following:
a.
Menjaga gearing ratio maksimal 10 (sepuluh) kali dari seluruh fasilitas kredit yang diberikan oleh bank.
a.
Maintain gearing ratio maximum 10 (ten) times from credit facility given by bank.
b.
Diupayakan mengaktifkan aktifitas rekening di MBI secara proporsional sesuai pembiayaan dari MBI dan akan di review setiap 6 bulan.
b.
Activating the account in MBI in proportion to the financing from MBI and will be reviewed every 6 months.
c.
Menyerahkan laporan keuangan periode bulanan dan laporan bulanan piutang yang merupakan jaminan di MBI serta laporan write off dan recovery-nya dan repossessed asset atas keseluruhan portofolio Perusahaan pada setiap periode pelaporan.
c.
Submit monthly financial report and monthly report of accounts receivable pledge to MBI and write off report and recovery report and repossessed assets report of the Company’s portfolio at each reporting date.
d.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 50% dari total pinjaman.
d.
This loan is secured by the Company’s finance lease receivables amounted to 50% of total loan outstanding.
Per 31 December 2016, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah USD2.290.000. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan sebesar 50% dari saldo fasilitas pinjaman berjangka (Catatan 5).
As of December 31, 2016, unused loan facility is USD2,290,000. The facilitiy is secured by fiduciary collateral in the form of finance lease receivables about 50% of total principal amount of bank loan facility (Note 5).
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB)
Pada tanggal 8 Juni 2015, berdasarkan surat No. 16/KOM-KKU/SPPK/2015, Perusahaan memperoleh Kredit Modal Kerja Umum untuk Perusahaan Pembiayaan dari BJB dengan batas maksimum fasilitas tidak melebihi dari Rp250.000 dan jangka waktu pinjaman maksimum 51 (lima puluh satu) bulan untuk setiap penarikan. Tingkat suku bunga adalah 10,65% per tahun floating rate per penarikan untuk penarikan selama bulan Juni 2015 sedangkan 10,90% per tahun floating rate per penarikan untuk penarikan setelah bulan Juni 2015.
On June 8, 2015, based on letter No. 16/KOM-KKU/SPPK/2015, the Company obtained General Working Capital Loan for Financing Companies from BJB with maximum facility not over than Rp250,000 and the term of loan maximum 51 (fifty one) months for each drawdown. The interest rate is 10.65% floating rate per annum for drawdown in June 2015 while 10.90% floating rate per annum for drawdown after June 2015.
Pada tanggal 22 September 2015, berdasarkan surat No. 24/KOM-KKU/SPPK/2015, Perusahaan memperoleh tambahan Kredit Modal Kerja Umum untuk Perusahaan Pembiayaan dari BJB dengan batas maksimum fasilitas menjadi Rp350.000 dan jangka waktu pinjaman maksimum 48 (empat puluh delapan) bulan untuk setiap penarikan. Tingkat suku bunga adalah 10,65% per tahun floating rate per penarikan untuk penarikan dan berlaku maksimal 1 bulan sejak penandatanganan kredit sedangkan 10,90% per tahun floating rate per penarikan untuk penarikan setelah 1 bulan sejak penandatanganan kredit.
On September 22, 2015, based on letter No. 24/KOM-KKU/SPPK/2015, the Company obtained additional General Working Capital Loan for Financing Companies from BJB with maximum facility become Rp350,000 and the term of loan maximum 48 (forty eight) months for each drawdown. The interest rate is 10.65% floating rate per annum for drawdown within 1 month after the agreement date while 10.90% floating rate per annum for drawdown 1 month after the agreement date.
Berdasarkan surat No. 21/KOM-KKU/2016, tanggal 27 Juni 2016, Perusahaan memperoleh penambahan limit fasilitas pinjaman dalam bentuk term loan menjadi sebesar Rp300.000 dalam jangka waktu pinjaman maksimal 48 (empat puluh delapan).
Based on letter No. 21/KOM-KKU/2106, dated June 27, 2016, the Company obtained additional limit of term loan facility to Rp300,000 with term of loan maximum 48 (fourty eight) months.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a. Piutang yang dijaminkan adalah piutang lancar yang tidak memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 30 (sembilan puluh) hari sebesar 50% dari plafond kredit yang ditarik untuk setiap awal penarikan fasilitas kredit dan piutang lancar yang tidak memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 90 (sembian puluh) hari untuk fasilitas kredit yang telah berjalan sebesar 50% dari plafon kredit berjalan.
a.
The receivables pledged are classified as current receivable which has no overdue of more than 30 (thirty) days amounted to 50% of drawdown credit plafond for each initial drawdown and current receivables which has no overdue of more than 90 (ninety) days for outstanding credit facility amounted to 50% of outstanding credit plafond.
b. Wajib menjaga kondisi keuangan yaitu dengan menjaga Current Ratio minimal 1 kali, menjaga total Non Performing Loan (NPL) lebih dari 90 (sembilan puluh) hari tidak lebih dari 3% dan menjaga rasio jumlah utang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) tidak melebihi 8 (delapan) kali.
b.
Maintain financial condition by maintain Current Ratio minimal 1 time, maintain total Non Performing Loan (NPL) more than 90 (ninety) days at a maximum of 3% and maintain Debt to Equity Ratio at a maximum of 8 (eight) times.
Per 31 Desember 2016, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah RpNihil.
As of December 31, 2016, unused loan facility is RpNil. 59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Victoria)
PT Bank Victoria International Tbk (Victoria)
Pada tanggal 18 Maret 2013, berdasarkan surat No. 039/BVIC-KLG1/OL/III/2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman promes berulang dengan limit fasilitas Rp150.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 25 Maret 2014. Tingkat suku bunga fasilitas dikenakan adalah sebesar 8,50% per tahun (tingkat suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On March 18, 2013, based on letter No. 039/BVIC-KLG1/OL/III/2013, the Company obtained demand loan facility with maximum facility limit amounting to Rp150,000 with the facility period until March 25, 2014. The interest rate is 8.50% per annum (interest rates are subject to change depending on the market conditions).
Pada bulan Maret 2013, berdasarkan surat No. 053/02/III/2013, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman promes berulang dengan limit fasilitas Rp150.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 25 Maret 2015.
In March 2013, based on letter No. 053/02/III/2013, the Company has extended the demand loan facility with maximum facility limit amounting to Rp150,000 with the facility period until March 25, 2015.
Pada bulan Maret 2014, berdasarkan surat No. 040/BVIC-KLGI/OL/III/2014, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman modal kerja dengan kenaikan batas maksimum fasilitas menjadi Rp200.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga 25 Maret 2015.
In March 2014, based on letter No. 040/BVICKLGI/OL/III/2014, the Company has extended the working capital loan facility with increasing maximum facility to Rp200,000 with loan period until March 25, 2015.
Pada bulan November 2014, berdasarkan surat No. 050/BVIC-KLG1/OL/XI/2014, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman promes dan batas maksimum limit fasilitas dinaikkan menjadi Rp400.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga 25 Maret 2016.
In November 2014, based on letter No. 050/BVIC-KLG1/OL/XI/2014, the Company has extended the demand loan and maximum facility limit had been increased into Rp400,000 with loan period until March 25, 2016.
Pada tanggal 21 April 2015, berdasarkan surat No. 034/SKM-KPP/VIC/IV/2015, Bank Victoria memberikan pengurangan limit fasilitas pinjaman promes berulang menjadi Rp200.000.
On April 21,2015, based on letter No. 034/SKMKPP/VIC/IV/2015, Bank Victoria reduced the demand loan facility limit into Rp200,000.
Pada tanggal 12 Agustus 2015, berdasarkan surat No. 072/SKM-KPP/VIC/VIII/2015, Bank Victoria membatalkan surat No. 034/SKM-KPP/VIC/IV/2015 mengenai pengurangan limit fasilitas pinjaman promes berulang sehingga limit fasilitas kembali menjadi Rp400.000.
On August 12, 2015, based on letter No. 072/SKM-KPP/VIC/VIII/2015, Bank Victoria had cancelled letter no. 034/SKMKPP/VIC/IV/2015 related with reduction of demand loan facility limit, which returned back into Rp400,000.
Pada tanggal 11 April 2016, berdasarkan surat No.055/SKM-KPP/VIC/IV/2016, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman promes sebesar Rp400.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga 25 Maret 2017.
On April 11, 2016, based on letter No. 055/SKMKPP/VIC/IV/2016, the Company has extended the demand loan facility amounted to Rp400,000 with loan period until March 25, 2017.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Piutang yang dijaminkan adalah piutang lancar yang tidak memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 90 (sembilan puluh) hari.
a.
The receivables pledged are classified as current receivable which has no overdue of more than 90 (ninety) days.
b.
Menjaga agar MBI tetap menjadi pemegang saham minimal 51,10% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.
b.
Maintain the composition of Company’s shareholders whereby MBI or its affiliates holds the Company’s share ownership at least 51.10% of issued and paid up capital.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) (continued)
Per 31 Desember 2016, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah RpNihil.
As of December 31, 2016, unused loan facility is RpNil.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman untuk fasilitas pinjaman promes berulang (Catatan 6).
The loan facility is secured by fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables given to the third parties at 50% of total principal amount of the bank loan facility for demand loan (Note 6).
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 2 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan batas maksimum limit fasilitas kredit tidak melebihi Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar “JIBOR O/N” atau “Jakarta Inter Bank Offered Rate Over Night” ditambah 2,65% per tahun.
Based on the notarial deed of Loan Agreement No. 13 dated September 2, 2013, the Company obtained loan facility with maximum facility limit of Rp150,000 for the loan period of 1 (one) year since the first withdrawal. The loan facility bears interest rate at “JIBOR O/N” or “Jakarta Inter Bank Offered Rate Over Night” plus 2.65% per annum.
Pada bulan Desember 2014, berdasarkan surat No. 14/FID/0164, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan penambahan maksimum limit fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Desember 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar “JIBOR O/N” atau “Jakarta Inter Bank Offered Rate Over Night” ditambah 2,65% per tahun.
In December 2014, based on letter No. 14/FID/0164, the Company obtained extension and additional maximum limit of Money Market loan facility amounting to Rp150,000 with loan period until December 31, 2015. The loan facility bears interest rate at “JIBOR O/N” or “Jakarta Inter Bank Offered Rate Over Night” plus 2.65% per annum.
Pada tanggal 10 Desember 2015, berdasarkan surat No. 15/FID/0183, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Januari 2016.
On December 10, 2015, based on letter No. 15/FID/0183, the Company obtained extension of Money Market Facility amounting to Rp150,000 with loan period until January 31, 2016.
Pada tanggal 26 Januari 2016, berdasarkan surat No. 16/FID/0011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 29 Februari 2016.
On January 26, 2016, based on letter No. 16/FID/0011, the Company obtained extension of Money Market Facility amounting to Rp150,000 with loan period until February 29, 2016.
Pada tanggal 30 Maret 2016, berdasarkan surat No. 16/FID/0045, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 April 2016.
On March 30, 2016, based on letter No. 16/FID/0045, the Company obtained extension of Money Market Facility amounting to Rp150,000 with loan period until April 30, 2016.
Pada tanggal 4 Mei 2016, berdasarkan surat No. 16/FID/0060, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Money Market dan penambahan limit fasilitas menjadi Rp300.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 April 2017.
On May 4, 2016, based on letter No. 16/FID/0060, the Company obtained extension of Money Market and additional limit facility into Rp300.000 with loan period until April 30, 2017.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank UOB Indonesia (UOB) (lanjutan)
PT Bank UOB Indonesia (UOB) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Memenuhi rasio kecukupan jaminan tidak boleh kurang dari 50%. Apabila ada pelunasan dari jaminan tersebut Perusahaan berkewajiban untuk mengganti dengan jaminan lain.
a.
Fullfil the adequacy collateral ratio of not less than 50%. Where there was settlement of the said collateral, the Company should replace the collateral.
b.
Menjaga rasio pinjaman maksimum sebesar 9:1.
modal
b.
Maintain the gearing ratio maximum of 9:1.
c.
Menjaga PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai pemegang saham mayoritas dengan minimum kepemilikan sebesar 51%.
c.
Maintain PT Bank Maybank Indonesia Tbk as the majority shareholder with the minimum shares of 51%.
d.
Menjaga peringkat Perusahaan tidak lebih rendah dari AA+.
d.
Maintain the rating of the Company not lower than AA+.
terhadap
Per 31 Desember 2016, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah RpNihil.
As of December 31, 2016, unused loan facility is RpNil.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pembiayaan (Catatan 6).
The loan facilities are secured by fiduciary collateral in the form of consumer financing receivables given to third parties equal to 50% of total bank loan (Note 6).
PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu)
PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu)
Pada tanggal 9 Oktober 2015, berdasarkan surat No. 008/EXT/LC/KP-PLS/X/2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman 12 (dua belas) bulan. Tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat penarikan, berdasarkan suku bunga pasar.
On October 9, 2015, based on letter No. 008/EXT/LC/KP-PLS/X/2015, the Company obtained Money Market facility amounting to Rp50,000 with loan period 12 (twelve) months. Interest rate will be determined at the withdrawal, based on money market rate.
Pada tanggal 20 Juli 2016, berdasarkan surat No. 008/EXT/LC/KP-PLS/VII/2016, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp25.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Desember 2016. Tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat penarikan, berdasarkan suku bunga pasar.
On July 20, 2016, based on letter No. 008/EXT/LC/KP-PLS/VII/2016, the Company obtained additional Money Market facility amounting to Rp25,000 with loan period until December 16, 2016. Interest rate will be determined at the withdrawal, based on money market rate.
Pada tanggal 9 Desember 2016, berdasarkan surat No. 014/EXT/LC/KP-PLS/VII/2016, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp75.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Desember 2017. Tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat penarikan, berdasarkan suku bunga pasar.
On December 9, 2016, based on letter No. 014/EXT/LC/KP-PLS/VII/2016, the Company obtained extension of Money Market amounted to Rp75,000 with loan period until December 16, 2017. Interest rate will be determined at the withdrawal, based on money market rate.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Nationalnobu
12. BANK LOANS (continued) Tbk
(Bank
Nobu)
PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut:
During the loan period, the Company has to maintain gearing ratio as follow:
1. Rasio total pinjaman tehadap total net worth tidak boleh melebihi 9 kali. 2. Jumlah seluruh penyertaan langsung maksimal 20% dari jumlah ekuitas. 3. Piutang terhadap total aset minimal 60% 4. Ekuitas minimal sebesar Rp100.000. 5. NPL<90 hari tidak melebihi 2% dari total portfolio pembiayaan.
1. Ratio total loan against total net worth maximum 9 times. 2. Total all direct investment no more than 20% of equity. 3. Total receivables to total asset minimum 60% 4. Total equity minimum Rp100,000. 5. NPL<90 days not more than 2% from total financing portfolio.
Per 31 Desember 2016, sisa fasilitas pinjaman yang belum digunakan adalah RpNihil.
As of December 31, 2016, unused loan facility is RpNil.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen, yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari, yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan facility is secured by fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables, with days overdue not more than 60 (sixty) days, given to the third parties at 50% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch (HSBC)
The Hongkong and Corporation Limited, (HSBC)
Pada tanggal 20 Maret 2014, berdasarkan surat No. JAK/140230/U/00269836, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman promes berulang dengan limit fasilitas Rp150.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 31 Januari 2015. Tingkat bunga tetap akan dibebankan atas setiap penarikan.
On March 20, 2014, based on letter No. JAK/140230/U/00269836, the Company obtained demand loan facility with maximum facility limit amounting to Rp150,000 with the facility period until January 31, 2015. Fixed interest rate will be charged on each drawdown.
Pada tanggal 26 Mei 2015, berdasarkan surat No. JAK/150429/U/00308161, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman promes berulang dengan total limit fasilitas Rp400.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 31 Januari 2016. Tingkat bunga tetap akan dibebankan atas setiap penarikan.
On May 26, 2015, based on letter No. JAK/150429/U/00308161, the Company obtained demand loan facility with maximum facility limit amounting to Rp400,000 with the facility period until January 31, 2016. Fixed interest rate will be charged on each drawdown.
Pada tanggal 21 Agustus 2015, berdasarkan surat No. JAK/150739/U/00315776, Perusahaan memperoleh kembali tambahan fasilitas pinjaman promes berulang dengan total limit fasilitas menjadi Rp600.000 dengan jangka waktu hingga tanggal 31 Januari 2016. Tingkat bunga tetap akan dibebankan atas setiap penarikan.
On August 21, 2015, based on letter No. JAK/150739/U/00315776, the Company obtained additional demand loan facility with maximum facility limit become amounting to Rp600,000 with the facility period until January 31, 2016. Fixed interest rate will be charged on each drawdown.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, fasilitas pinjaman promes berulang masih berlaku dan perpanjangan fasilitas pinjaman sedang dalam proses.
Until the completion date of these financial statements, the demand loan facility is still applicable and the extention for loan facility was still in process.
63
Shanghai Banking Indonesia Branch
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia Branch (HSBC) (lanjutan)
The Hongkong and Corporation Limited, (HSBC) (continued)
Shanghai Banking Indonesia Branch
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Piutang yang dijaminkan adalah piutang lancar yang tidak memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 90 (sembilan puluh) hari.
a.
The receivables pledged are classified as current receivable which has no overdue of more than 90 (ninety) days.
b.
Menjaga agar MBI tetap menjadi pemegang saham minimal 90% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.
b.
Maintain the composition of Company’s shareholders whereby MBI holds Company’s share ownership at least 90% of issued and paid up capital.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari HSBC.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from HSBC.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman akseptasi dari Ekonomi sejak tahun 2006 dan telah diperpanjang beberapa kali hingga tahun 2016.
The Company obtained loan facility in the form of loan acceptance facility from Ekonomi since 2006 and has been renewed for several times until 2016.
Pada tanggal 31 Oktober 2014, berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 35, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dengan batas maksimum fasilitas Rp150.000 dengan jangka waktu pinjaman hingga tanggal 30 November 2014. Tingkat suku bunga adalah 9,85% per tahun (suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On October 31, 2014, based on Changes on Loan Agreement No. 35, the Company obtained loan facility with maximum facility limit of Rp150,000 and the term of loan facility period until November 30, 2014. The interest rate is 9.85% per annum (interest rates are subject to change depending on the market conditions).
Pada tanggal 16 Desember 2014, berdasarkan surat No. 900-000159/Desember/2014, Perusahaan memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 31 Oktober 2015. Tingkat suku bunga adalah 10,20% per tahun (suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On December 16, 2014, based on letter No. 900-000159/Desember/2014, the Company extended its loan facility until October 31, 2015. The interest rate is 10.20% per annum (interest rates are subject to change depending on the market conditions).
Pada tanggal 1 Desember 2015, berdasarkan surat No. 900-000159/Desember/2015, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman sampai dengan 31 Oktober 2016. Tingkat suku bunga adalah 10,20% per tahun (suku bunga dapat berubah mengikuti keadaan pasar yang berlaku).
On December 1, 2015, based on letter No. 900-000159/Desember/2015, the Company extended its loan facility until October 31, 2016. The interest rate is 10.20% per annum (interest rates are subject to change depending on the market conditions).
Pada November 2016, berdasarkan surat No. 001/FI-Letter/X/2016, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan peningkatan fasilitas pinjaman dengan limit fasilitas menjadi sebesar Rp400.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Oktober 2017. Tingkat suku bunga adalah sebesar Cost of Fund + Liquidity Charge + 1%.
In November 2016, based on letter No. 001/FILetter/X/2016, the Company obtained extension and additional limit loan facility to Rp400,000 with loan period until October 31, 2017. The interest rate charge is Cost of Fund + Liquidity Charge + 1%.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi) (lanjutan)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga rasio jumlah utang dengan modal sendiri (Debt to equity Ratio) Perusahaan setiap saat tidak melebihi 10 (sepuluh) kali dan
a.
Maintain the Company’s Debt to Equity Ratio at a maximum of 10 (ten) times and
b.
Menjaga agar MBI tetap menjadi pemegang saham mayoritas (di atas 50,10%) baik langsung maupun tidak langsung.
b.
Maintain MBI as the majority shareholders (above 50.10%) either directly or indirectly.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari Ekonomi.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from Ekonomi.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,85% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan bears interest rate at 9.85% per annum. The loan facility is secured by fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables given to the third parties at 50% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital)
Pada tanggal 31 Maret 2015, berdasarkan surat No. SPFK/024/KPO/FIN/III/2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Money Market sebesar Rp100.000 dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. Tingkat suku bunga adalah tetap selama tenor penarikan.
On March 31, 2015, based on letter No. SPFK/024/KPO/FIN/III/2015, the Company obtained Money Market facility amounting to Rp100,000 with loan period for 1 (one) year. Interest rate was fixed during the withdrawal tenor.
Pada tanggal 5 April 2016, berdasarkan akta perjanjian kredit No. SPFK/027/FIN/IV/2016 Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dalam bentuk money market dengan limit fasilitas Rp100.000 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 7 April 2017. Tingkat suku bunga adalah tetap selama tenor penarikan.
On April 5, 2016, based on letter No. SPFK/027/FIN/IV/2016, the Company obtained extention of Money Market facility amounting to Rp100,000 with loan period for 1 (one) year ended on April 7, 2017. Interest rate was fixed during the withdrawal tenor.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memelihara gearing ratio sesuai Peraturan Pemerintah (Menteri Keuangan) yang berlaku.
During the loan period, the Company has to maintain gearing ratio in accordance with Government Regulation (Minister of Finance).
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari Capital.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from Capital.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,25% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan bears interest rate at 10.25% per annum. The loan facility is secured by fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables given to the third parties at 50% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk - Unit Usaha Syariah (Permata Syariah)
PT Bank Permata Tbk - Sharia Unit (Permata Sharia)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 24 tanggal 18 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Murabahah dengan maksimum limit fasilitas tidak melebihi Rp75.000 dengan jangka waktu pinjaman 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan.
Based on Loan Agreement No. 24 dated June 18, 2012, the Company obtained Murabahah facility with maximum facility limit of Rp75,000 for the loan period of 48 (forty eight) months since the first withdrawal. This facility was collateralized by the Company’s consumer financing receivables.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 03, tanggal 3 April 2013, batas maksimum limit fasilitas pinjaman Murabahah dinaikkan menjadi tidak melebihi Rp125.000 dengan jangka waktu pinjaman 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan pertama.
Based on Notarial Deed of Loan Agreement No. 03 dated April 3, 2013, the facility limit of Murabahah was increased with maximum limit of Rp125,000 for the loan period of 48 (forty eight) months since the first withdrawal.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga gearing ratio tidak melebihi 10 (sepuluh) kali.
a. Maintain maximum gearing ratio of 10 (ten) times.
b.
Memonitor komposisi piutang pembiayaan konsumen dengan tunggakan lebih dari 30 (tiga puluh) hari agar tidak lebih besar dari 4% dan piutang dengan tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari agar tidak lebih besar dari 2,50%.
b.
Monitor consumer financing receivables composition with over due above 30 (thirty) days not higher than 4% and receivables with over due more than 90 (ninety) days not higher than 2.50%.
c.
Menjaga persentase average net write off terhadap jumlah portofolio selama 12 (dua belas) bulan terakhir tidak melebihi 2%.
c.
Maintain the average net write off percentage at maximum of 2% of total portfolio during the last 12 (twelve) months.
d.
Menjaga perbandingan saldo pinjaman dari Permata Syariah tidak lebih dari 20% terhadap jumlah service asset yang dimiliki Perusahaan, atau menjaga saldo pinjaman dari Permata Syariah tidak lebih dari 2 (dua) kali modal Perusahaan, yang mana lebih tinggi.
d.
Maintain ratio of loan balance from Permata Sharia of not more than 20% of total service asset owned by the Company or maintain the total loan balance from Permata Sharia of not more than 2 (two) times of the Company’s equity whichever is higher.
Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan facilities are secured by fiduciary collateral in the form of consumer financing receivables given to third parties equal to 100% of total bank loan (Note 6).
Per 31 Desember 2016, fasilitas pinjaman ini telah berakhir dan Perusahaan tidak melakukan perpanjangan atas fasilitas pinjaman.
As of December 31, 2016, this loan facility has expired and the Company did not extend the loan facility.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 67 tanggal 21 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk pinjaman modal kerja dari Mandiri dengan limit fasilitas sebesar Rp300.000 dan jangka waktu penarikan pinjaman hingga tanggal 20 Mei 2014, dengan jangka waktu angsuran kredit maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit. Tingkat suku bunga yang dikenakan oleh Mandiri adalah tingkat suku bunga tetap. Tingkat suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman sampai dengan tenor satu tahun sebesar 8,50% per tahun, tenor pinjaman lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun sebesar 8,75% per tahun, dan untuk tenor pinjaman lebih dari 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun sebesar 9% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa seluruh piutang lancar yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari limit pinjaman.
Based on Loan Agreement for Working Capital No. 67 dated November 21, 2012, the Company obtained working capital loan facility from Mandiri with maximum facility amount of Rp300,000 with the period of facility withdrawal maturing on May 20, 2014, with loan installment period maximum 36 (thirty six) months from the date of facility withdrawal. The interest rate set by Mandiri was fixed rate. Interest rate for credit tenor until 1 (one) year is 8.50% per annum, credit tenor of more than 1(one) year and until 2 (two) years is 8.75% per annum, and credit tenor more than 2 (two) years and until 3 (three) years is 9% per annum. This facility is secured by fiduciary transfer of all of the Company’s current receivables given to the third parties at 105% of loan facility limit.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Memelihara gearing ratio sesuai Peraturan Pemerintah (Menteri Keuangan) yang berlaku. Apabila gearing ratio melampaui ketentuan yang berlaku, Mandiri berhak untuk menangguhkan penarikan atas sisa limit kredit yang belum ditarik. Apabila gearing ratio telah mencapai 9 (sembilan) kali, maka Perusahaan harus menyampaikan action plan untuk memperbaiki gearing ratio tersebut.
a. Maintain gearing ratio in accordance with Government Regulation (Minister of Finance). If the gearing ratio exceeded the provision set, Mandiri has the right to suspend the withdrawal of the remaining undrawn credit limit. If the gearing ratio reached to 9 (nine) times, the Company is obliged to deliver an action plan to improve the gearing ratio.
b.
Menyampaikan laporan kinerja bulanan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah akhir bulan laporan dalam bentuk hardcopy atau softcopy.
b. Submit a monthly performance report maximum 30 (thirty) days after the end of the reporting month in hardcopy or softcopy form.
c.
Menyampaikan laporan keuangan triwulanan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah akhir bulan laporan dalam bentuk hardcopy atau softcopy.
c. Submit quarterly financial statements maximum 30 (thirty) days after the end of reporting month in hardcopy or softcopy form.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan facility is secured by fiduciary collateral in form of consumer financing receivables given to the third parties of about 105% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
Per 31 Desember 2016, fasilitas pinjaman ini telah berakhir dan Perusahaan tidak melakukan perpanjangan atas fasilitas pinjaman.
As of December 31, 2016, this loan facility has expired and the Company did not extend the loan facility.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
Pada tanggal 3 Juni 2015, berdasarkan surat No. 064/FI-IB/KS.06/GY/2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk promes berulang dari OCBC NISP dengan batas maksimum fasilitas tidak melebihi dari Rp150.000 dan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun.
On June 3, 2015, based on letter No. 064/FI-IB/KS.06/GY/2015, the Company obtained demand loan facility from OCBC NISP with maximum facility not over than Rp150,000 and the term of loan maximum 1 (one) year.
Pada tanggal 11 November 2015, berdasarkan Term Sheet Banking Facility, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dalam bentuk promes berulang dari OCBC NISP dengan batas maksimum fasilitas menjadi Rp300.000.
On November 11, 2015, based on Term Sheet Banking Facility, the Company obtained additional demand loan facility from OCBC NISP with maximum facility become Rp300,000.
Pada tanggal 24 Juni 2016, berdasarkan surat No. 222/CBL/PPP/VI/2016, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman dalam bentuk promes berulan sebesar Rp300.000 dengan jangka waktu pinjaman 1 tahun yang berakhir pada tanggal 24 Juni 2017. Tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat penarikan, berdasarkan suku bunga pasar.
On June 24, 2016, based on letter No. 222/CBL/PPP/VI/2016, the Company obtained extension of demand loan facility amounted to Rp300,000 with loan period 1 year ended on June 24, 2017. Interest rate will be determine at the withdrawal, based on money market rate.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga rasio pinjaman maksimum sebesar 8.
modal
a.
Maintain the gearing ratio maximum of 8.
b.
Menjaga piutang yang memiliki tunggakan bunga dan/atau angsuran pokok lebih dari 90 (sembilan puluh) hari tidak melebih 2,5% dari total piutang.
b.
Maintain receivables which has overdue of more than 90 (ninety) days maximum 2.5% from total receivables.
terhadap
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari OCBC NISP.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from OCBC NISP.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas pinjaman (Catatan 6).
The loan facility is secured by fiduciary collateral in the form of consumer finance receivables given to the third parties at 50% of total principal amount of the bank loan facility (Note 6).
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Berdasarkan akta perjanjian kredit No 003/S/NBFICA/FI/V/2016 tanggal 5 Juni 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dengan limit fasilitas Rp300.000 dengan jangka waktu pinjaman maksimal 12 bulan atau tanggal 5 Juni 2017. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa seluruh piutang lancar yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari limit pinjaman.
Based on Loan agreement No. 003/S/NBFICA/FI/V/2016 dated June 5, 2016, the Company obtained credit loan facility with facility limit amounted to Rp300,000. The maximum period of facility is 12 months or June 5, 2017. This facility is secured by fiduciary transfer of all of the Company’s current receivables given to the third parties at 50% of loan facility limit.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
CIMB
Niaga
12. BANK LOANS (continued) Tbk
(CIMB
Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) (continued)
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga Debt to equity ratio (gearing ratio) tidak melebihi 10 kali.
a.
Maintain Debt to equity ratio (gearing ratio) not exceed 10 times.
b.
Menjaga NPL ratio maksimal 2%.
b.
Maintain NPL ratio max at 2%.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari CIMB Niaga.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from CIMB Niaga.
PT Bank DBS Indonesia Tbk (DBS)
PT Bank DBS Indonesia Tbk (DBS)
Berdasarkan akta perjanjian kredit No 028/STCDBSI/II/2016 tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dengan limit fasilitas Rp100.000 dengan jangka waktu pinjaman maksimal 12 bulan atau tanggal 17 Februari 2017. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa seluruh piutang lancar yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari limit pinjaman.
Based on Loan agreement No. 028/STCDBSI/II/2016 dated February 17, 2016, the Company obtained credit loan facility with facility limit amounted to Rp100,000 with maximum period of facility is 12 months or February 17, 2017. This facility is secured by fiduciary transfer of all of the Company’s current receivables given to the third parties at 50% of loan facility limit.
Selama periode pinjaman, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian pinjaman diantaranya:
During the loan period, the Company has to comply with the terms of the loan agreement which include the following:
a.
Menjaga Debt to equity ratio (gearing ratio) tidak melebihi 10 kali.
a.
Maintain Debt to equity ratio (gearing ratio) not exceed 10 times.
b.
Menjaga kepemilikan saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk sekurang-kurangnya 51 %.
b.
Maintain share ownership of PT Bank Maybank Indonesia Tbk at least 51%..
belum
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from DBS.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)
Berdasarkan akta perjanjian No PKSPKS.038/DIR/FINTF/VI/2016 10 Juni 2016, Perusahaan memperoleh pinjaman kredit dalam bentuk money dengan limit fasilitas Rp75.000 dengan waktu pinjaman maksimal 12 bulan atau 10 Juni 2017.
kredit tanggal fasilitas market jangka tanggal
Based on Loan agreement No. PKSPKS.038/DIR/FINTF/VI/2016 dated June 10, 2016, the Company obtained credit loan facility with facility limit amounted to Rp75,000. The maximum period of facility is 12 months or June 10, 2017.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari BTPN.
As of December 31, 2016, the Company has not used loan facility from BTPN.
Per 31 Desember 2016, Perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman dari DBS.
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
Kepatuhan terhadap batasan perjanjian
Compliance on loan covenant
Untuk seluruh saldo utang bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan pada setiap perjanjian pinjaman.
For all balance of bank loans as of December 31, 2016 and 2015, the Company has complied with all important loan covenants, required by the loan agreements.
13. UTANG DEALER
13. PAYABLE TO DEALERS 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pihak ketiga Rupiah PT United Indo Surabaya PT Graha Mulia Auto PT Agung Automall PT Astra International Tbk PT Sun Star Motor PT Srikandi Diamond Indah Motors Lainnya - dibawah Rp1 Miliar
1.034 1.033 2.443
1.082 906 351 222 16.794
Third parties Rupiah PT United Indo Surabaya PT Graha Mulia Auto PT Agung Automall PT Astra International Tbk PT Sun Star Motor PT Srikandi Diamond Indah Motors Others - below Rp1 Billion
Total
4.510
19.355
Total
Utang dealer merupakan utang tanpa agunan sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda empat untuk pembiayaan kepada konsumen.
Payable to dealers represent unsecured payable in connection with purchase transaction of fourwheeled vehicles for financing to customers.
14. BEBAN AKRUAL
14. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Bunga utang bank Pihak ketiga Bunga utang obligasi Remunerasi Promosi Bunga MTN Bunga utang bank Beban jasa konsultan Cadangan kerugian risiko operasional Lainnya
8
15
45.747 18.204 6.837 3.464 2.971 997 1.824
8.435 26.094 5.976 1.579 6.478 791 16.841 955
Related party (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Interest on bank loan Third parties Interest on bonds payable Remuneration Promotion Interest on MTN Interest on bank loan Consultan fee Provision for operasional risk losses Others
Total pihak ketiga
80.044
67.149
Total third parties
Total
80.052
67.164
Total
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. MEDIUM-TERM NOTES
Wali amanat/ Trustee Agent
15. MEDIUM-TERM NOTES
Peringkat/ Rating
Jangka waktu (bulan)/ Jatuh Tempo/ Tenor Maturity (in months)
Tingkat Nilai tercatat/Carrying amount suku bunga per tahun/ 31 Desember/ 31 Desember/ Interest rate December 31, December 31, per annum 2016 2015
Pihak ketiga:
Third parties:
Medium-Term Notes V BII Finance
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Medium-Term Notes VI Maybank Finance
PT Bank PT Mandiri (Persero) Tbk
AA+(idn)
26 Februari/ February 26, 2016
36
8,30%
-
199.974
Medium-Term Notes V BII Finance
AA+(idn)
4 Agustus/ August 4, 2019
36
8,75%
249.508
-
Medium-Term Notes VI Maybank Finance
249.508
199.974
Total
Total
Medium-Term Notes (MTN) V
Medium-Term Notes (MTN) V
Pada tanggal 26 Februari 2013, Perusahaan menerbitkan MTN V BII Finance dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,30% per tahun.
On February 26, 2013, the Company issued MTN V BII Finance with nominal value of Rp200,000 with interest rate of 8.30% per annum.
Bunga MTN V BII Finance dibayarkan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan, dengan tanggal pembayaran pertama adalah 26 Mei 2013 dan tanggal jatuh tempo adalah 26 Februari 2016.
The interest of MTN V BII Finance is paid on a quarterly basis starting from the issuance date on May 26, 2013 until maturity date on February 26, 2016.
Berdasarkan perjanjian penerbitan MTN V No. 27 tahun 2013, Perusahaan harus memberikan jaminan fidusia berupa piutang lancar sebesar 60% dari jumlah pokok MTN V.
Based on the MTN V issuance agreement No. 27 in 2013, the Company has an obligation to provide fiduciary collateral in the form of current receivables amounting to 60% of the principal amount of MTN V.
Selama periode MTN V, Perusahaan memiliki kewajiban untuk memenuhi ketentuan dalam perjanjian penerbitan MTN V antara lain:
During the MTN V period, the Company has obligations to comply with the terms of the MTN V issuance which include the following:
a.
Menjaga gearing ratio tidak melebihi 10 (sepuluh) kali.
a.
Maintain maximum gearing ratio of 10 (ten) times.
b.
Mempertahankan jaminan fidusia berupa piutang lancar sebesar 60% dari jumlah pokok MTN V (Catatan 6).
b.
Obligation to maintain fiduciary collateral of current receivables amounting to 60% of MTN V principal (Note 6).
c.
Mempertahankan hasil pemeringkatan MTN V, tidak lebih rendah dari AA+ (idn).
c.
Maintain the result of MTN V rating, which should not be lower than AA+ (idn).
d.
Menjaga komposisi pemegang saham Perusahaan dimana MBI atau Perusahaan afiliasinya memegang kepemilikan saham Perusahaan minimal 99% dari modal disetor dan ditempatkan.
d.
Maintain the composition of the Company’s shareholders whereby MBI or its affiliates hold the Company’s share ownership at least 99% of issued and paid up capital.
Penerimaan dana dari penerbitan MTN digunakan untuk modal kerja pembiayaan.
The fund received from the issuance of MTN was used for working capital financing.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC61/DIR/IV/2015 tanggal 15 April 2015, MTN V BII Finance mendapatkan peringkat ”AA+(idn)”.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC61/DIR/IV/2015 dated April 15, 2015, MTN V BII Finance were rated at ”AA+(idn)”.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. MEDIUM-TERM NOTES (lanjutan)
15. MEDIUM-TERM NOTES (continued)
Medium-Term Notes (MTN) V (lanjutan)
Medium-Term Notes (MTN) V (continued)
Selama tahun 2016 dan 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran bunga secara tepat waktu.
In 2016 and 2015, the Company has paid the interest on time.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan penerbitan MTN V.
As of December 31, 2015, the Company has complied with all important covenants as required in the terms of issuance of MTN V.
Medium-Term Notes (MTN) VI
Medium-Term Notes (MTN) VI
Pada tanggal 4 Agustus 2016, Perusahaan menerbitkan Medium-term Notes VI (MTN VI) Maybank Finance dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun.
On August 4, 2016, the Company issued Mediumterm Notes VI (MTN VI) Maybank Finance with nominal value of Rp250,000 with interest rate of 8.75% per annum.
Bunga MTN VI Maybank Finance dibayarkan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan, dengan tanggal pembayaran pertama adalah 4 November 2016 dan tanggal jatuh tempo adalah 4 Agustus 2019.
The MTN VI Maybank Finance interest is paid on a quarterly basis starting from the issuance date, with the first payment date on November 4, 2016 until maturity date on August 4, 2019.
Perusahaan menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai agen pemantauan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai agen penyimpanan dan pembayaran untuk MTN VI Maybank Finance.
The Company assigned PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as monitoring agent and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) as custodian agent and payment agent for MTN VI Maybank Finance.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, antara lain, memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari jumlah pokok untuk MTN VI dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 8:1.
The trustee agreements for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 50% of total outstanding MTN principals for MTN VI and debt to equity ratio at the maximum of 8:1.
Penerimaan dana dari penerbitan MTN Maybank Finance digunakan untuk modal kerja pembiayaan.
The fund received from the issuance of Maybank Finance MTN was used for working capital financing.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. 171/DIR/RAT/X/2016 tanggal 21 Oktober 2016, MTN VI Maybank Indonesia Finance mendapatkan peringkat ”AA+(idn)”.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. 171/DIR/RAT/X/2016 dated October 21, 2016, MTN VI Maybank Indonesia Finance were rated at ”AA+(idn)”.
Selama tahun 2016, Perusahaan telah melakukan pembayaran bunga secara tepat waktu.
In 2016, the Company has paid the interest on time.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan penerbitan MTN VI.
As of December 31, 2016, the Company has complied with all important covenants as required in the terms of issuance of MTN VI.
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE Total
Wali amanat/ Arranger
Peringkat/ Rating
Jangka waktu (bulan)/ Jatuh tempo/ Tenor Maturity (in months)
Suku bunga per tahun/ Interest rate per annum
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2016 2015
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 31) Obligasi II BII Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B
PT Bank PermataTbk AA+ (idn)
Rupiah Related party (Note 31) Bonds II BII Finance Year 2013 with Fixed Interest Rates 19 Juni/ June 19, 2018
48
8,25%
Dikurangi: Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
150.000
(168)
Total pihak berelasi
149.832
150.000
(272)
Less: Unamortized bonds issuance cost
149.728
Total related party
Pihak ketiga Obligasi I BII Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri C
Series B
Rupiah Third parties Bonds I BII Finance Year 2012 with Fixed Interest Rates PT Bank PermataTbk AA+ (idn)
7 Juni/ June 7, 2016
48
8,00%
-
143.000
Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Series C
Bonds II BII Finance Year 2013 with Fixed Interest Rates
Seri A
PT Bank PermataTbk AA+ (idn)
19 Juni/ June 19, 2016
36
7,75%
-
775.000
Seri B
PT Bank PermataTbk AA+ (idn)
19 Juni/ June 19, 2018
48
8,25%
375.000
375.000
Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap
Series A
Series B Continuing Bonds I of BII Finance Phase I Year 2015 with Fixed Interest Rates
Seri A
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
12 Nov/ Nov 12, 2018
36
10,35%
300.000
300.000
Series A
Seri B
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
12 Nov/ Nov 12, 2020
60
10,90%
200.000
200.000
Series B
Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap
Continuing Bonds I of Maybank Finance Phase II Year 2016 with Fixed Interest Rates
Seri A
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
13 Mar/ Mar 13, 2019
36
9,10%
750.000
-
Series A
Seri B
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
13 Mar/ Mar 13, 2021
60
9,35%
350.000
-
Series B
Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahap III Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap
Continuing Bonds I of Maybank Finance Phase III Year 2016 with Fixed Interest Rates
Seri A
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
3 Nov/ Nov 3, 2019
36
8,30%
800.000
-
Series A
Seri B
PT Bank Mandiri Tbk AA+ (idn)
3 Nov/ Nov 3, 2021
60
8,80%
300.000
-
Series B
Dikurangi: Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
(7.170)
(3.823)
Less: Unamortized bonds issuance cost
Total pihak ketiga
3.067.830
1.789.177
Total third parties
Total nilai tercatat
3.217.662
1.938.905
Total carrying amount
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
a. OBLIGASI I BII FINANCE
a. BONDS I BII FINANCE
Pada tanggal 7 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi I) dengan nilai nominal sebesar Rp625.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi I ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp101.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 6,50% per tahun, Obligasi I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp381.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,90% per tahun dan Obligasi I Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp143.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8% per tahun.
On June 7, 2012, the Company issued Bonds I BII Finance Year 2012 with Fixed Interest Rate and nominal value amounting to Rp625,000, which were offered at par. These Bonds I are series bonds consisting of Bonds I Series A with nominal value of Rp101,000 and a fixed interest rate of 6.50% per annum, Bonds I Series B with nominal value of Rp381,000 and a fixed interest rate of 7.90% per annum, and Bonds I Series C with nominal value of Rp143,000 and a fixed interest rate of 8% per annum.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan, sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
The fund acquired from the bonds issuance, after deducting issuance cost, is used by the Company as working capital for financing in accordance with the Company’s license under the prevailing provisions and regulations.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada tanggal 7 September 2012 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 12 Juni 2013 untuk Seri A, tanggal 7 Juni 2015 untuk Seri B, dan tanggal 7 Juni 2016 untuk Seri C.
Interests on bonds are paid on a quarterly basis, starting from the issuance date, according to the payment date of each bond interest. The first interest payments were paid on September 7, 2012 and the last interest payment which are also the maturity date of the bonds will be paid on June 12, 2013 for Series A, June 7, 2015 for Series B, and June 7, 2016 for Series C.
Persyaratan dalam Obligasi I BII Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut:
The covenants on Bonds I BII Finance Year 2012 with Fixed Interest Rate are as follows:
a.
a.
Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan, melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor
74
Without the written consent from the Trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, making other payment in the period where the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30% of Company’s equity; changing the main business of the Company; decrease in the authorized and/or issued and/or paid-up capital of the Company; hold any form of cooperation that resulted in the activities/operations of
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
a. OBLIGASI I BII FINANCE (lanjutan)
a. BONDS I BII FINANCE (continued)
Persyaratan dalam Obligasi I BII Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
The covenants on Bonds I BII Finance Year 2012 with Fixed Interest Rate are as follows (continued):
Perusahaan mengadakan segala bentuk kerjasama yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
Company is being governed by the other party; transfer assets of the Company with the value of the transaction exceeding 40% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain day-to-day operation; issuing bonds or other similar debt instruments which have higher preference collateral ratio.
b.
Perusahaan berkewajiban antara lain:
b.
The Company is required to fulfill the following requirements:
I. Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan tengah tahunan yang terakhir.
I.
Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 (ten to one) as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
II. Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya 60% dari nilai nominal obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 60% dari nilai nominal obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari rating yang ditentukan dalam butir IV maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
II.
Maintain the value of collateral at minimum of 60% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 60% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the rating as stipulated in point IV, the Company has to pay the deficit with cash.
III. Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+(idn).
III.
Maintain the result of bonds rating, which is not lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+(idn).
IV. Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
IV.
If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
•
•
Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70% dari nilai pokok obligasi. 75
Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating company besides PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up minimum additional collateral to become at 70% of bonds principal amount.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
a. OBLIGASI I BII FINANCE (lanjutan) b.
Perusahaan (lanjutan):
berkewajiban
antara
a. BONDS I BII FINANCE (continued) lain
b.
IV. Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan (lanjutan): •
The Company is required to fulfill the following requirements (continued): IV. If the result of the rating decreases and the result of the rating will (continued): •
Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 80% dari nilai pokok obligasi.
Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up additional collateral at a minimum of 80% of bonds principal.
V. Perusahaan berkewajiban mengganti piutang baru apabila piutang yang dijaminkan sudah lunas atau jatuh tempo dengan piutang yang nilainya sekurang-kurangnya setara dengan piutang yang digantikan.
V. The Company has to replace with new receivables if the receivable pledged has been settled or due whose value should be at a minimum amount equivalent to the amount of receivable replaced.
VI. Melakukan pelunasan pokok obligasi apabila PT Bank Maybank Indonesia Tbk, baik langsung maupun tidak langsung, dari waktu ke waktu tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas lebih dari 50% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan dan tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali dari Perusahaan.
VI. The Company has to make full settlement of the bonds principal repayment when PT Bank Maybank Indonesia Tbk, either direct or indirect, from the time to time, is no longer the Company’s majority shareholder of more than 50% of all of the Company’s issued share capital and is no longer become the Company’s controlling shareholder.
Obligasi I BII Finance dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah nilai nominal obligasi (Catatan 6). Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut.
Bonds I BII Finance is secured by fiduciary collateral in form of consumer finance receivables given to the third parties of about 60% of total nominal value of the bonds (Note 6). As of December 31, 2016, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
Obligasi I BII Finance Tahun 2012 Seri A, B dan C telah dilunasi masing-masing pada tanggal 12 Juni 2013, 7 Juni 2015 dan 7 Juni 2016.
Bonds I BII Finance Series A, B and C were fully paid on June 12, 2013, June 7, 2015, and June 7, 2016, respectively .
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) a.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI I BII FINANCE (lanjutan)
a.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/IV/2016 tanggal 14 April 2016, Obligasi I BII Finance telah mendapat peringkat “AA+(idn)”. b.
BONDS I BII FINANCE (continued) Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/IV/2016 dated April 14, 2016, Bonds I BII Finance were rated at “AA+(idn)”.
OBLIGASI II BII FINANCE
b.
BONDS II BII FINANCE
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi II) dengan nilai nominal sebesar Rp1.300.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp775.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,75% per tahun dan Obligasi II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp525.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,25% per tahun.
On June 19, 2013, the Company issued Bonds II BII Finance Year 2013 with Fixed Interest Rate (Bonds II) with nominal value amounting to Rp1,300,000, which were offered at par. These Bonds II are series bonds consisting of Bonds II Series A with nominal value of Rp775,000 and a fixed interest rate of 7.75% per annum and Bonds II Series B with a nominal value of Rp525,000 and a fixed interest rate of 8.25% per annum.
Pengunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan, sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku.
The fund acquired from the bonds issuance, after deducted by issuance cost, is used by the Company as working capital for financing in accordance with the Company’s license under the prevailing provisions and regulations.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama telah dilakukan pada tanggal 19 September 2013 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masingmasing adalah pada tanggal 19 Juni 2016 untuk Seri A dan tanggal 19 Juni 2018 untuk Seri B.
Interest on bonds is paid on a quarterly basis, starting from the issuance date. The first bonds interest payment was paid on September 19, 2013 and the last bonds interest and principal payment will be paid on June 19, 2016 for Series A and June 19, 2018 for Series B.
Obligasi II ini dijamin dengan piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayarannya lebih dari jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar 50% dari pokok obligasi.
Bonds II are secured by the fiduciary transfers in form of consumer financing and/or finance lease, and/or other current receivables in connection with the Company activities conducted by entity which has not matured or overdue more than 90 (ninety) days after the last installment with the collateral value at a minimum of 50% of the amount of bonds principal.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
b. OBLIGASI II BII FINANCE (lanjutan)
b.
Persyaratan dalam Obligasi II BII Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut:
BONDS II BII FINANCE (continued) The covenants of Bonds II BII Finance Year 2013 with Fixed Interest Rate are as follows:
a.
Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan, melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terhutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor Perusahaan; mengadakan segala bentuk kerjasama yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya seharihari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
a.
Without the written consent from the Trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, making other payment in the period as long as the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30% of Company’s equity; change the main business of the Company; decrease in the authorized and/or issued and/or paid-up capital of the Company; hold any form of cooperation that resulted in the activities/operations of the Company is being governed by the other party; transfer assets of the Company with the value of the transaction exceeding 40% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain day-today operation; issuing bonds or other similar debt instruments which have higher preference collateral ratio.
b.
Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya sebesar 50% dari nilai nominal obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai nominal obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari peringkat yang ditentukan maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
b.
Maintain the value of collateral at minimum of 50% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 50% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the required rating, the Company has to pay the deficit with cash.
c.
Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan tengah tahunan yang terakhir.
c.
Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 (ten to one) as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
d.
Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
d.
Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
b. OBLIGASI II BII FINANCE (lanjutan)
b. BONDS II BII FINANCE (continued)
Persyaratan dalam Obligasi II BII Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
The covenants on Bonds II BII Finance Year 2013 with Fixed Interest Rate are as follows (continued):
I. Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 60% dari nilai pokok obligasi.
I. Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating company besides PT Fitch Rating Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become at 60% of bonds principal amount.
II. Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70% dari nilai pokok obligasi.
II. Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 70% of bonds principal.
e.
Perusahaan berkewajiban mengganti piutang baru apabila piutang yang dijaminkan sudah lunas atau jatuh tempo dengan piutang yang nilainya sekurangkurangnya setara dengan piutang yang digantikan.
e.
The Company has to replace with new receivables if the receivable pledged has been settled or due whose value should be at a minimum amount equivalent to the amount of receivable replaced.
f.
Perusahaan harus melakukan pelunasan pokok obligasi apabila PT Bank Maybank Indonesia Tbk, baik langsung maupun tidak langsung, dari waktu ke waktu tidak lagi merupakan pemegang saham mayoritas lebih dari 50% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan dan tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali dari Perusahaan.
f.
The Company has to make full settlement of the bonds principal when PT Bank Maybank Indonesia Tbk, either direct or indirect, from the time to time, is not the Company’s majority shareholder of more than 50% of all of the Company’s shares issued and is no longer become the Company’s controlling shareholder.
Obligasi II BII Finance dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah nilai nominal obligasi (Catatan 6).
Bonds II BII Finance are secured by fiduciary collateral in form of consumer finance receivables given to the third parties of about 50% of total nominal value of the obligation (Note 6).
Obligasi II BII Finance Tahun 2013 Seri A telah dilunasi pada tanggal 19 Juni 2016.
Bonds II BII Finance Year 2013 Serie A was fully paid on June 19, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut di atas.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) b.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI II BII FINANCE (lanjutan)
b.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/IV/2016 tanggal 14 April 2016, Obligasi II BII Finance telah mendapat peringkat “AA+(idn)”. c.
BONDS II BII FINANCE (continued) Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/IV/2016 dated April 14, 2016, Bonds II BII Finance were rated at “AA+(idn)”.
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I
c.
CONTINUING PHASE I
BONDS
I
BII
FINANCE
Pada tanggal 12 November 2015, Perusahaan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I) dengan nilai nominal sebesar Rp500.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,35% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,90% per tahun.
On November 12, 2015, the Company issued Continuing Bonds I BII Finance Phase I Year 2015 with Fixed Interest Rate (Continuing Bonds I BII Finance Phase I) with nominal value amounting to Rp500,000, which were offered at par. These Continuing Bonds I BII Finance Phase I are series bonds consisting of Continuing Bonds I BII Finance Phase I Series A with nominal value of Rp300,000 and a fixed interest rate of 10.35% per annum and Continuing Bonds I BII Finance Phase I Series B with nominal value of Rp200,000 and a fixed interest rate of 10.90% per annum.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan, sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku.
The fund acquired from the bonds issuance, after deducting issuance cost, is used by the Company as working capital for financing in accordance with the Company’s license under the prevailing provisions and regulations.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama pada tanggal 12 Februari 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 12 November 2018 untuk Seri A dan tanggal 12 November 2020 untuk Seri B.
Interests on bonds are paid on a quarterly basis, starting from the issuance date, according to the payment date of each bond interest. The first interest payments will be paid on February 12, 2016 and the last interest payments which are also the maturity date of the bonds will be paid on November 12, 2018 for Series A and November 12, 2020 for Series B.
Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I ini dijamin dengan piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayarannya lebih dari jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo, dengan nilai jaminan sekurangkurangnya sebesar 50% dari pokok obligasi.
Continuing Bonds I BII Finance Phase I are secured by the the fiduciary transfers in form of consumer financing and/or finance lease, and/or other current receivables in connection with the Company activities conducted by entity which has not matured or overdue more than 90 (ninety) days after the last installment with the collateral value at a minimum of 50% of the amount of bonds principal.
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) c.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I (lanjutan)
c.
CONTINUING BONDS PHASE I (continued)
I
BII
FINANCE
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut:
The covenants of Continuing Bonds I BII Finance Phase I with Fixed Interest Rate are as follows:
a.
a.
Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan, dan tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi; membayar atau membuat atau melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terhutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor Perusahaan; mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya seharihari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
81
Without the written consent from the Trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, or taking over or give approval to subsidiary (if any) to merger or business combination, or taking over except the merger or business combination or taking over are executed with the Company with same business and will not have a negative effect to the Company, and will not have any impact to the Company’s ability to paid the bonds principal and/or paid the bonds interest; and/or, making other payment in the period as long as the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30% of Company’s equity; change the main business of the Company; and/or give permission to subsidiary to change it’s main business (if any); decrease in the authorized and/or issued and/or paid-up capital of the Company; hold any form of cooperation; profit sharing or other similar agreement outside the Company’s daily activities or held a management agreement or other similar agreement, that resulted in the activities/operations of the Company is being governed by the other party; transfer assets of the Company with the value of the transaction exceeding 40% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain day-today operation; issuing bonds or other similar debt instruments which have higher preference collateral ratio.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) c.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I (lanjutan)
c.
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
CONTINUING BONDS PHASE I (continued)
I
BII
FINANCE
The covenants of Continuing Bonds I BII Finance Phase I with Fixed Interest Rate are as follows (continued):
b. Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya sebesar 50% dari nilai nominal obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai nominal obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari peringkat yang ditentukan maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
b.
Maintain the value of collateral at minimum of 50% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 50% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the required rating, the Company has to pay the deficit with cash.
c. Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan tengah tahunan yang terakhir.
c.
Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 (ten to one) as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
d. Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
d.
Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
I. Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 60% dari nilai pokok obligasi.
I. Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating company besides PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become at 60% of bonds principal amount.
II. Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70% dari nilai pokok obligasi.
II. Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 70% of bonds principal.
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) c.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I (lanjutan)
c.
CONTINUING BONDS PHASE I (continued)
I
BII
FINANCE
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
The covenants of Continuing Bonds I BII Finance Phase I with Fixed Interest Rate are as follow (continued):
d.
d.
Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan (lanjutan):
Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will (continued):
III. Menjadi id A+ dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 80% dari nilai pokok obligasi.
III. Become id A+ from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 80% of bonds principal.
IV. Menjadi id A dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 90% dari nilai pokok obligasi.
IV. Become id A from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 90% of bonds principal.
V. Menjadi id A- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok obligasi.
V. Become id A- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 100% of bonds principal.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut di atas.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/RAT/IV/2016 tanggal 14 April 2016, Obligasi Berkelanjutan I BII Finance Tahap I telah mendapat peringkat “AA+(idn)”.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC64/DIR/RAT/IV/2016 dated April 14, 2016, Continuing Bonds I BII Finance Phase I were rated at “AA+(idn)”.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) d.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP II
d.
CONTINUING BONDS FINANCE PHASE II
I
MAYBANK
Pada tanggal 13 April 2016, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.100.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp750.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,10% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp350.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,35% per tahun.
On April 13, 2016, the Company issued Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II Year 2016 with Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II”) with nominal value amounting to Rp1.100,000, which were offered at par. These Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II are series bonds consisting of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II Series A with nominal value of Rp750,000 and a fixed interest rate at 9.10% per annum and Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II Series B with a nominal value of Rp350,000 and a fixed interest rate at 9.35% per annum.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku.
The fund acquired from the bonds issuance, after deducted by issuance cost, is used by the Company as working capital for financing in accordance with the Company’s license under the prevailing provisions and regulations.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama pada tanggal 13 Juli 2016. Tanggal pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 13 April 2019 untuk Seri A dan tanggal 13 April 2021 untuk Seri B.
Interest on bonds is paid on a quarterly basis, starting from the issuance date. The first bonds interest payment was paid on July 13, 2016. The last interest payment date and the due date will be on April 13, 2019 for Series A and April 13, 2021 for Series B.
Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II ini dijamin dengan piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayarannya lebih dari jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar 50% dari pokok obligasi.
Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II are secured by the the fiduciary transfers in form of consumer financing and/or finance lease, and/or other current receivables in connection with the Company activities conducted by entity which has not matured or overdue more than 90 (ninety) days after the last installment with the collateral value at a minimum of 50% of the amount of bonds principal.
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) d.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP II (lanjutan)
d.
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE II (continued)
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut:
The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II with Fixed Interest Rate are as follow:
a. Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan dan tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi; membayar atau membuat atau melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terhutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor Perusahaan; mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
a. Without the written consent from the Trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, or taking over or give approval to subsidiary (if any) to merger or business combination, or taking over except the merger or business combination or taking over are executed with the Company with same business and will not have a negative effect to the Company and will not have any impact to the Company’s ability to paid the bonds principal and/or paid the bonds interest; and/or, making other payment in the period as long as the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30% of Company’s equity; change the main business of the Company; and/or give permission to subsidiary to change it’s main business (if any); decrease in the authorized and/or issued and/or paid-up capital of the Company; hold any form of cooperation; profit sharing or other similar agreement outside the Company’s daily activities or held a management agreement or other similar agreement, that resulted in the activities/operations of the Company is being governed by the other party; transfer assets of the Company with the value of the transaction exceeding 40% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain day-to-day operation; issuing bonds or other similar debt instruments which have higher preference collateral ratio.
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) d.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP II (lanjutan)
d.
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE II (continued)
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II with Fixed Interest Rate are as follow (continued):
b. Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya sebesar 50% dari nilai nominal obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai nominal obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari peringkat yang ditentukan maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
b. Maintain the value of collateral at minimum of 50% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 50% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the required rating, the Company has to pay the deficit with cash.
c. Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan tengah tahunan yang terakhir.
c. Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 (ten to one) as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
d. Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
d. Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
I. Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 60% dari nilai pokok obligasi.
I. Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating company besides PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become at 60% of bonds principal amount.
II. Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70% dari nilai pokok obligasi.
II. Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 70% of bonds principal.
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) e.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP II (lanjutan)
d.
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE II (continued) The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II with Fixed Interest Rate are as follow (continued):
III. Menjadi id A+ dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 80% dari nilai pokok obligasi.
III. Become id A+ from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 80% of bonds principal.
IV. Menjadi id A dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 90% dari nilai pokok obligasi.
IV. Become id A from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 90% of bonds principal.
Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan (lanjutan):
e. Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will (continued):
V. Menjadi id A- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok obligasi.
V. Become id A- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 100% of bonds principal.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut di atas.
As of December 31, 2016, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC37/DIR/RAT/III/2016 tanggal 1 Maret 2016, Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II telah mendapat peringkat “AA+(idn)”.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia no RC37/DIR/RAT/III/2016 dated March 1, 2016, Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II were rated “AA+(idn)”
f.
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) e.
16.
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP III
BONDS PAYABLE (continued) e.
CONTINUING BONDS FINANCE PHASE III
I
MAYBANK
Pada tanggal 3 November 2016, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.100.000, yang ditawarkan pada nilai nominal. Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp800.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,30% per tahun dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,80% per tahun.
On November 3, 2016, the Company issued Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III Year 2016 with Fixed Interest Rate (“Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III”) with nominal value amounting to Rp1.100,000, which were offered at par. These Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III are series bonds consisting of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III Series A with nominal value of Rp800,000 and a fixed interest rate at 8.30% per annum and Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III Series B with a nominal value of Rp300,000 and a fixed interest rate at 8.80% per annum.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan sepenuhnya oleh Perusahaan sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku.
The fund acquired from the bonds issuance, after deducted by issuance cost, is used by the Company as working capital for financing in accordance with the Company’s license under the prevailing provisions and regulations
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitan emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama pada tanggal 3 Februari 2017. Tanggal pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 3 November 2019 untuk Seri A dan tanggal 3 November 2021 untuk Seri B.
Interest on bonds is paid on a quarterly basis, starting from the issuance date. The first bonds interest payment was paid on February 3, 2017. The last interest payment date and the due date will be on November 3, 2019 for Series A and November 3, 2021 for Series B.
Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III ini dijamin dengan piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayarannya lebih dari jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar 50% dari pokok obligasi.
Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III are secured by the the fiduciary transfers in form of consumer financing and/or finance lease, and/or other current receivables in connection with the Company activities conducted by entity which has not matured or overdue more than 90 (ninety) days after the last installment with the collateral value at a minimum of 50% of the amount of bonds principal.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) e.
OBLIGASI BERKELANJUTAN I FINANCE TAHAP III (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued) MAYBANK
e.
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE III (continued)
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut:
The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III with Fixed Interest Rate are as follows:
a. Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan penggabungan atau peleburan usaha atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak akan mempunyai akibat yang negatif terhadap jalannya usaha Perusahaan, dan tidak mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi; membayar atau membuat atau melakukan pembayaran lain pada tahun buku Perusahaan selama Perusahaan tidak melakukan pembayaran jumlah terhutang; memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 30% ekuitas Perusahaan; mengubah bidang usaha utama Perusahaan; dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha; melakukan penurunan modal dasar dan/atau modal ditempatkan dan/atau modal disetor Perusahaan; mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain; mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai transaksi melebihi 40% dari ekuitas, kecuali pengalihan piutang dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari; dan melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi.
a. Without the written consent from the Trustee, the Company shall not undertake, among others, merger or business combination, or taking over or give approval to subsidiary (if any) to merger or business combination, or taking over except the merger or business combination or taking over are executed with the Company with same business and will not have a negative effect to the Company, and will not have any impact to the Company’s ability to paid the bonds principal and/or paid the bonds interest; and/or, making other payment in the period as long as the Company has not paid any payable amount; provides loan to the affiliated party for more than 30% of Company’s equity; change the main business of the Company; and/or give permission to subsidiary to change it’s main business (if any); decrease in the authorized and/or issued and/or paid-up capital of the Company; hold any form of cooperation; profit sharing or other similar agreement outside the Company’s daily activities or held a management agreement or other similar agreement, that resulted in the activities/operations of the Company is being governed by the other party; transfer assets of the Company with the value of the transaction exceeding 40% of equity, unless the transfer of receivables in order to sustain day-to-day operation; issuing bonds or other similar debt instruments which have higher preference collateral ratio.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) e.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP III (lanjutan)
e.
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE III (continued) The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III with Fixed Interest Rate are as follows (continued):
b. Mempertahankan jaminan agar nilainya selalu sekurang-kurangnya sebesar 50% dari nilai nominal obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai nominal obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan sehingga lebih rendah dari peringkat yang ditentukan maka Perusahaan wajib menyetorkan kekurangannya dengan uang tunai.
b. Maintain the value of collateral at minimum of 50% of the bonds nominal value. If the value of collateral was less than 50% of bonds nominal value or in case of decreasing in rating less than the required rating, the Company has to pay the deficit with cash.
c.
Memastikan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan yang telah diaudit atau laporan keuangan tengah tahunan yang terakhir.
c.
Ensure that the Debt to Equity Ratio is maximum of 10:1 (ten to one) as reflected in the Company’s audited annual financial statements or half-year financial statements.
d.
Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
d.
Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
I.
Menjadi id AA dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 60% dari nilai pokok obligasi.
I.
Become id AA from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by rating company besides PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become at 60% of bonds principal amount.
II.
Menjadi id AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 70% dari nilai pokok obligasi.
II.
Become id AA- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 70% of bonds principal.
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) e.
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP III (lanjutan)
e.
CONTINUING BONDS I MAYBANK FINANCE PHASE III (continued)
Persyaratan dalam Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III dengan Tingkat Suku Bunga Tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
The covenants of Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III with Fixed Interest Rate are as follows (continued):
e.
e.
Mempertahankan hasil pemeringkatan obligasi, tidak lebih rendah dari hasil pemeringkatan pada saat emisi, yaitu AA+ (idn). Apabila hasil pemeringkatan mengalami penurunan sehingga hasil pemeringkatan:
Maintain the result of bonds rating, which should not be lower than result at the time of bonds issuance, which was AA+ (idn). If the result of the rating decreases and the result of the rating will:
III. Menjadi id A+ dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 80% dari nilai pokok obligasi.
III. Become id A+ from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 80% of bonds principal.
IV. Menjadi id A dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 90% dari nilai pokok obligasi.
IV. Become id A from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 90% of bonds principal.
V.
V. Become id A- from PT Fitch Ratings Indonesia or equivalent if the rating result was performed by other rating agency other than PT Fitch Ratings Indonesia, the Company has an obligation to top-up a minimum of additional collateral to become 100% of bonds principal.
Menjadi id A- dari PT Fitch Ratings Indonesia atau yang setara dengan hasil pemeringkatan tersebut dalam hal pemeringkatan dilakukan oleh Perusahaan pemeringkat selain PT Fitch Ratings Indonesia maka Perusahaan berkewajiban menambah jaminan menjadi sekurang-kurangnya 100% dari nilai pokok obligasi.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan terkait penerbitan utang obligasi tersebut di atas.
As of December 31, 2016, the Company has complied with all important covenants required related to the issuance of bonds payable.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC151/DIR/RAT/XI/2016 tanggal 22 September 2016, Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III telah mendapat peringkat “AA+(idn)”.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia no RC151/DIR/RAT/XI/2016 dated September 22, 2016, Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III were rated “AA+(idn)”
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16.
Satu tahun setelah tanggal penjatahan, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi I, Obligasi II, Obligasi Berkelanjutan I BII Finance tahap I, Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II dan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III sebelum tanggal pelunasan pokok obligasi. Perusahaan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dipergunakan sebagai pelunasan obligasi atau untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BONDS PAYABLE (continued) One year after the allotment date, the Company may repurchase (buy back) the Bonds I, Bonds II, Continuing Bonds I BII Finance Phase I, Continuing Bonds I Maybank Finance Phase II and Continuing Bonds I Maybank Finance Phase III partially or fully prior to due date of the bonds principal. The Company has the right to treat the repurchase (buy back) to be used as the bonds redemption or to be subsequently sold at market price following the provisions of Trustee Agreements and prevailing regulation.
17. UTANG LAIN-LAIN
17. OTHER PAYABLES 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk Utang atas transaksi pembiayaan bersama Karyawan kunci Kompensasi berbasis saham Sub-total Pihak ketiga Utang asuransi Uang muka - pelanggan Utang notaris Suspense account pelanggan Utang atas transaksi pembiayaan bersama Lainnya Sub-total Total
Related parties (Note 31) PT Bank Maybank Indonesia Tbk 1.074
2.933
124
124
1.198
3.057
Payable on joint financing Key employees Share-based payment Sub-total
27.903 20.312 11.914 7.916
45.110 12.480 8.650 10.472
Third parties Insurance payables Customer - advance Notary payable Customer suspense account
8.540
1.132 3.029
Payable on joint financing Others
76.585
80.873
Sub-total
77.783
83.930
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
18. LIABILITY BENEFITS
Total
FOR
POST-EMPLOYMENT
Perusahaan menghitung program imbalan pascakerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan peraturan Perusahaan.
The Company calculates post employment defined benefit plan according to the Labor Law No. 13/2003 and the Company’s regulation.
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dalam laporannya tertanggal 10 Januari 2017 dan 10 Januari 2016.
The Company accrued the liability for postemployment benefits as of December 31, 2016 and 2015 based on the independent actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), in its reports dated January 10, 2017 and January 10, 2016, respectively.
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
18. LIABILITY FOR BENEFITS (continued)
POST-EMPLOYMENT
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Post-employment benefits expense recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan kerja:
Details of the related employee benefits expense: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Biaya bunga Biaya jasa kini Laba neto aktuaria tahun berjalan
1.221 2.688
Neto
3.909
-
Mutasi saldo estimasi liabilitas imbalan kerja neto:
973 2.170 (43) 3.100
Interest cost Current service cost Net actuarial gain recognized during the year Net
Movements in the balance of the net estimated liabilities for employment benefits:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal tahun Beban imbalan pascakerja pada tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain Liabilitas imbalan pasca-kerja akhir tahun
13.955
12.165
3.909
3.100
Obligation for post-employment benefit, begining of year Post-employment benefit expense - during the current year
(168)
(576)
672
(734)
Actuarial loss (gain) charged to other comprehensive income
13.955
Obligation for post-employment benefits end of year
18.368
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja:
during the current year
Movements in the balance of the present value of post-employment benefit obligation:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan yang dibayar Rugi (laba) neto aktuaria
13.955 2.688 1.221 (168) 672
12.165 2.170 972 (576) (776)
Beginning balance Current service cost Interest cost Benefit paid Net actuarial loss (gain)
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
18.368
13.955
Present value of post-employment benefits obligation
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
18. LIABILITY FOR BENEFITS (continued)
Mutasi kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain:
POST-EMPLOYMENT
Movement in the balance of actuarial loss (gain) charged to other comprehensive income:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Saldo awal Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain Lainnya
1.737
Saldo akhir
2.409
1.933
672 -
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan estimasi biaya dan liabilitas imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Beginning balance Actuarial loss (gain) charged to other comprehensive income Others
(734) 538 1.737
Ending balance
The main assumptions used in determining the expense and liabilities of post-employment benefits are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat pengunduran diri karyawan tahunan Referensi tingkat kematian
55 8,00% 7,50%
55 8,75% 7,50%
Retirement age Discount rate Annual salary increase
11,00% TMI II
11,00% TMI II
Annual employee turnover Mortality rate reference
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat yang diasumsikan terhadap kenaikan tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut:
A one percentage point change in the assumed rate of increase in discount rate would have the following effect:
31 Desember/ December 31, 2016 Kenaikan/ Increase Dampak pada biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak pada nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
31 Desember/ December 31, 2015
Penurunan/ Decrease
(345)
274
(232)
1.808
(2.112)
1.592
(1.365)
Kenaikan/ Increase
Effect on the current service cost and interest cost Effect on present value of post-employment benefit obligations
A one percentage point change in the assumed rate of increase in salary rate would have the following effect:
31 Desember/ December 31, 2016
Dampak pada nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
Penurunan/ Decrease
291
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat yang diasumsikan terhadap kenaikan tingkat kenaikan gaji akan memiliki dampak sebagai berikut:
Dampak pada biaya jasa kini dan biaya bunga
Kenaikan/ increase
31 Desember/ December 31, 2015
Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ increase
Penurunan/ Decrease
323
(276)
257
(220)
2.112
(1.773)
1.506
(1.309)
94
Effect on the current service cost and interest cost Effect on present value of post-employment benefit obligations
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
18. LIABILITY FOR BENEFITS (continued)
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari liabilitas imbalan pasca-kerja yang tidak terdiskonto adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
POST-EMPLOYMENT
Expected maturity analysis of undiscounted liability for post-employment benefits is as follows (unaudited):
31 Desember/ December 31, 2016 Dalam 2 - 5 tahun Dalam 5 - 10 tahun Melebihi 10 tahun
1.510 14.329 286.460
Within 2 - 5 years Within 5 - 10 years Beyond 10 years
Total perkiraan pembayaran
302.299
Total expected payments
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti
11.95
Average duration of defined benefit obligation
Berdasarkan Surat Edaran No. SE.2014/PREDIBIIFC, diatur bahwa tiap karyawan berhak atas penghargaan masa kerja yaitu sebesar Rp10 untuk masa kerja 10 tahun, Rp20 untuk masa kerja 20 tahun dan Rp30 untuk masa kerja 30 tahun. Penghargaan masa kerja ini termasuk dalam penghitungan liabilitas pasca-kerja Perusahaan sebagai imbalan kerja jangka panjang lainnya.
Based on Circular Letter No. SE.2014/PREDIBIIFC, stated that every employee is entitled for working service award amounting to Rp10 for working service 10 years, Rp20 for working service 20 years and Rp30 for working service 30 years. This working service award is included in the calculation of liability for post-employment benefits as other long-term benefit plan.
19. PERPAJAKAN
19. TAXATION
Utang pajak penghasilan:
Income taxes payable: 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015
Pajak penghasilan: Pasal 25/29 Pertambahan Nilai (PPN) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2)
17.415 1.260 2.729 268 28
4.064 2.512 1.369 214 6
Income tax: Article 25/29 Value Added Tax Article 21 Article 23 Article 4 (2)
Total
21.700
8.165
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 and 2015 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beda temporer Beban imbalan pasca-kerja Kompensasi berbasis saham Remunerasi
2015
333.510 3.204 (7.890)
95
332.408 2.524 (11) (16.316)
Income before income tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences Employee benefit expenses Share-based payment Remuneration
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 and 2015 adalah sebagai berikut (lanjutan):
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows (continued):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Penyusutan aset tetap Cadangan resiko kerugian operasional Beban pemasaran
2.404 (15.223) 860
2.846 15.223 (3.145)
Total
(16.645)
1.121
(7.246) 1.449 5.899
(3.887) 1.618 5.846
1.817 3.402 1.630
44 999 2.482
Permanent differences Interest income Tax expenses Employee health insurance Amortization interest from employee receivables Entertainment expenses Other expenses
6.951
7.102
Total
Laba kena pajak
323.816
340.631
Taxable income
Beban pajak penghasilan: Dikurangi: pajak dibayar dimuka
80.954 (66.841)
85.158 (83.845)
14.113
1.313
Beda tetap Penghasilan bunga Beban pajak Asuransi kesehatan karyawan Amortisasi bunga piutang karyawan Biaya perjamuan Beban lain-lain Total
Hutang pajak
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Perusahaan dengan perkalian laba akuntansi Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets Allowance for operating losses risk Marketing expenses Total
Income tax expense: Less: prepaid taxes Taxes payable
The reconciliation between the Company’s income tax expense and the accounting income before tax expense and prevailing tax rate are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2015 Income before income tax expense as shown in statement of profit or loss and other comprehensive income
333.510
332.408
83.378
83.102
1.738
1.776
Tax expense at the applicable tax rate Effect of income tax from permanent differences
Beban pajak penghasilan
85.116
84.878
Income tax expense
Beban pajak penghasilan: Kini Tangguhan
80.954 4.162
85.158 (280)
Income tax expense: Current Deferred
Total
85.116
84.878
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Efek pendapatan pajak dari beda tetap
96
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
31 Desember/ December 31, 2016
Saldo awal/ Beginning balance Aset (liabilitas) pajak tangguhan dampak dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Penyisihan imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Remunerasi Cadangan biaya promosi Cadangan kerugian risiko operasional Kompensasi berbasis saham Aset pajak tangguhan dampak dari ekuitas Penyisihan imbalan pasca-kerja
Beban (manfaat) pajak tangguhan/ Deferred tax expenses (income)
3.189 (1.505) 6.523 1.494
801 601 (1.973) 215
3.806 31
(3.806) -
434
Total
168
13.972
(3.994)
Saldo akhir/ Ending balance
3.990 (904) 4.550 1.709 31
Deferred tax assets (liabilities) effect from statement of profit or loss and other comprehensive income Post-employment benefits Depreciation of fixed asset Remuneration Provision for promotion expenses Provision for operating risk losses Share-based payment
602
Deferred tax assets effect from equity Post-employment benefits
9.978
Total
31 Desember/ December 31, 2015
Saldo awal/ Beginning balance Aset (liabilitas) pajak tangguhan dampak dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Penyisihan imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Remunerasi Cadangan biaya promosi Cadangan kerugian risiko operasional Kompensasi berbasis saham
Aset (liabilitas) pajak tangguhan dampak dari ekuitas Penyisihan imbalan pasca-kerja Total
Beban (manfaat) pajak tangguhan/ Deferred tax expenses (income)
Saldo akhir/ Ending balance
631 712 (4.080) (786)
3.189 (1.505) 6.523 1.494
Deferred tax assets (liabilities) effect from statement of profit or loss and other comprehensive income Post-employment benefits Depreciation of fixed asset Remuneration Provision for promotion expenses
34
3.806 (3)
3.806 31
Provision for operating risk losses Share-based payment
483
(49)
434
Deferred tax assets (liabilities) effect from equity Post-employment benefits
13.972
Total
2.558 (2.217) 10.603 2.280
13.741
231
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak untuk tahun fiskal 1995 hingga 2007. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the prevailing Taxation Laws of Indonesia, the Company calculates, determines and pays its tax payable based on self-assessment. The Director General of Taxes (DGT) may assess or amend taxes within ten years from the time the tax becomes due for the year 1995 up to 2007. There are new rules applicable to the fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2011
Fiscal year 2011
Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB00265/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2011.
On August 22, 2014, the Company received Field Examination Notification Letter No. PEMB00265/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2011.
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00339/207/11/062/15, 00340/207/11/062/15, 00341/207/11/062/15, 00342/207/11/062/15, 00343/207/11/062/15, 00344/207/11/062/15, 00345/207/11/062/15, 00346/207/11/062/15, 00347/207/11/062/15, 00348/207/11/062/15, 00349/207/11/062/15, 00350/207/11/062/15, dan 00255/107/11/062/15 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Januari - Desember 2011 dengan total sebesar Rp30.446.
On December 23, 2015, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) No. 00339/207/11/062/15, 00340/207/11/062/15, 00341/207/11/062/15, 00342/207/11/062/15, 00343/207/11/062/15, 00344/207/11/062/15, 00345/207/11/062/15, 00346/207/11/062/15, 00347/207/11/062/15, 00348/207/11/062/15, 00349/207/11/062/15, 00350/207/11/062/15, and 00255/107/11/062/15 of Value Added Tax (VAT) for fiscal period January - December 2011 with total tax Rp30,446.
Disamping itu, Perusahaan juga menerima beberapa SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 25 dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) dengan total sebesar Rp1.618.
In addition, the Company also received several SKPKB for Income Tax Article 21, 23, 25 and Final Income Tax Article 4 (2) totaling to Rp1,618.
Atas temuan pajak ini, Perusahaan telah melakukan seluruh pembayaran pada tanggal 20 Januari 2016 dan Perusahaan telah mengajukan keberatan ke Kantor Pajak atas SKPKB atas PPN yang telah dibayarkan sebesar Rp30.446.
For these tax findings, the Company has paid all the tax payable on January 20, 2016 and the Company filed an objection to the Tax Office for the SKPKB of VAT which has been paid amounting Rp30,446.
Manajemen Perusahaan telah melakukan evaluasi atas besarnya kemungkinan Perusahaan memperoleh kembali SKPKB atas PPN yang telah dibayarkan sebesar Rp30.446 dan berdasarkan hasil evaluasi ini, Manajemen memutuskan untuk membatalkan keberatan ke Kantor Pajak tanggal 20 September 2016.
The Company’s Management has assessed the possibility the Company reclaim the SKPKB of PPN which has been paid Rp30,446 and based on this assessment, Management withdraw its objection to the Tax Office dated September 30, 2016.
Tahun pajak 2012
Fiscal year 2012
Pada tanggal 22 Agustus 2014, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB00264/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2012. Pada tanggal 18 Oktober 2016, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan No. S-5639/WPJ.04/KP.11/2016.
On August 22, 2014, the Company received Field Examination Notification Letter No. PEMB00264/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 regarding field examination for fiscal year 2012. On October 18, 2016, the Company received the Discontinued Field Examination Notification Letter No. S-5639/WPJ.04/KP.11/2016.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM
20. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah saham/ Number of shares
PT Bank Maybank Indonesia Tbk Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Total
The Company’s shareholders and their share ownerships as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
32.369.999
Total (dalam nilai penuh)/ Total (in full amount)
99,99%
Shareholders
32.369.999.000
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
1
0,01%
1.000
Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
32.370.000
100,00%
32.370.000.000
Total
21. PENGGUNAAN LABA BERSIH
21. APPROPRIATION OF NET INCOME
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki cadangan umum sejumlah Rp6.500 sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut.
As of December 31, 2016, the Company has a general reserve amounting to Rp6,500 in accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 effective on August 16, 2007 regarding Limited Liability Company, which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
22. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
22. CONSUMER FINANCING INCOME
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2016 Pendapatan pembiayaan konsumen bruto Hak-hak bank berhubungan dengan transaksi pembiayaan bersama Total pendapatan pembiayaan konsumen - neto
2015
2.096.388
1.818.104
(1.213.064)
(1.041.252)
883.324
776.852
Consumer financing income - gross Bank’s rights on such income relating to the joint financing Total consumer financing income - net
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp361.570 dan Rp447.571
For the years ended December 31, 2016 and 2015, amortization of transaction costs which were recognized as consumer financing income is amounted to Rp361,570 and Rp447,571, respectively.
Jumlah pendapatan pembiayaan konsumen yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp2.711 dan Rp251 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 31).
The amount of consumer financing income received from related parties is amounted to Rp2,711 and Rp251 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 31).
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME
Pendapatan bunga terdiri dari pendapatan bunga dari deposito berjangka dan jasa giro dari bank. Jumlah pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp4.704 dan Rp3.274 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 31).
Interest income consists of interest income from time deposit and current accounts from banks. The amount of interest income received from related parties is amounted to Rp4,704 and Rp3,274 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 31).
24. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
24. FINANCE LEASE INCOME
Pendapatan sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi sebesar RpNihil dan Rp1 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 31).
Leasing income which is derived from related parties is amounted to RpNil and Rp1 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 31).
25. PENDAPATAN LAIN-LAIN
25. OTHER INCOME Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
Penerimaan piutang yang telah dihapusbukukan Keuntungan atas penjualan aset tetap (Catatan 10) Lainnya Total
2015
21.468
6.826
Recovery from receivable written off
1.020 6.408
703 531
Gain on sale of fixed assets (Note 10) Others
28.896
8.060
Total
26. BEBAN TENAGA KERJA
26. EMPLOYEE EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Gaji dan tunjangan Tunjangan insentif Remunerasi Lainnya
56.589 13.721 7.882 17.744
56.330 12.819 (395) 14.820
Total
95.936
83.574
27. BEBAN PENDANAAN
Salaries and benefits Incentives Remuneration Others Total
27. FINANCING EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Utang obligasi Utang bank MTN
219.713 125.399 11.503
132.084 117.586 16.600
Bonds payable Bank loans MTN
Total
356.615
266.270
Total
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN PEMASARAN
28. MARKETING EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Beban promosi Beban iklan Beban lainnya
16.666 239 3.935
17.136 620 3.996
Promotion expenses Advertising expenses Other expenses
Total
20.840
21.752
Total
29. BEBAN LAIN-LAIN
29. OTHER EXPENSES Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
2015
Beban pemeliharaan Beban pemeliharaan komputer Beban pemeliharaan gedung Beban pemeliharaan kendaraan Beban lainnya
1.198 976 442 1.598
932 1.076 519 1.979
Maintenance expense Computer maintenance expense Building maintenance expense Vehicle maintenance expense Others expense
Sub-total
4.214
4.506
Sub-total
Beban umum dan administrasi Beban fidusia Beban premi asuransi Beban sewa Beban komunikasi Beban transportasi Beban persediaan kantor Beban air dan listrik Beban perjalanan dinas Beban jasa profesional Beban pajak Beban lainnya
8.459 5.899 4.986 4.126 3.973 2.996 2.254 1.831 1.246 936 10.842
8.122 5.846 4.411 4.076 2.884 3.104 2.371 2.331 961 1.728 10.526
General and administration expense Fiduciary expense Insurance premium expense Rentals Communication expense Transportation expense Office supplies Water and electricity Travelling expense Professional service fee Tax expense Others expense
Sub-total
47.548
46.360
Beban non-operasional Beban kerugian risiko operasional Beban pinjaman karyawan Beban pelatihan Beban rapat kerja Beban tunjangan sewa rumah dan perabotan Beban lainnya
Sub-total
15.609 1.345 889 351
15.128 44 1.622 77
243 1.579
168 632
Non-operating expense Operating risk losses expenses Staff loan expenses Training fee Meeting expenses Rent house and furniture benefit expenses Others expense
Sub-total
20.016
17.671
Sub-total
Total
71.778
68.537
Total
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. LABA PER SAHAM DASAR
30. BASIC EARNINGS PER SHARE Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016
Laba tahun berjalan
2015
248.394
Jumlah rata-rata tertimbang saham (lembar) Laba per saham dasar (Dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
247.530
Income for the year
32.370.000
32.370.000
Weighted average common shares (share)
7.674
7.647
Earnings per share (Expressed in full amount of Rupiah)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
31. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi, sifat dari hubungan, dan sifat dari transaksi adalah sebagai berikut:
BALANCES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties, nature of relationships, and nature of transactions are as follows:
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
Pemegang saham mayoritas Perusahaan/The majority shareholder of the Company
Rekening giro dan deposito berjangka/current accounts and time deposits, sewa ruangan kantor/office space rental, perjanjian pembiayaan bersama/joint financing agreement, piutang sewa pembiayaan/finance lease receivables, utang obligasi/bonds payable, utang bank/bank loans, utang lain-lain/others payable, beban akrual/accrued expenses, pendapatan bunga/interest income, beban pendanaan/financing cost.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM)
Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan/Under common ownership with the Company
Fasilitas pembiayaan kendaraan/Consumer facilities-vehicles.
Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Comissioners and Directors
Manajemen kunci/Key management
Perusahaan menyediakan imbalan dan manfaat berupa gaji dan kesejahteraan, serta imbalan pascakerja/The Company provides salary and benefits, also post employment benefit, kompensasi berbasis saham/share-based payment.
Pihak berelasi/ Related parties
102
konsumenfinancing
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In performing its business, the Company engages in certain transactions with the related parties. Those transactions included:
a.
a.
Perusahaan menyediakan kompensasi dan manfaat kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
The Company provides compensation and benefits for the Boards of Commissioners and Directors as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Imbalan kerja jangka pendek Persentase terhadap total beban
2015 5.813
6.435
Short-term employee benefits
0,95%
1,35%
Percentage to total expenses
Kompensasi berbasis saham Persentase terhadap total beban
b.
124
124
Share-based payment
0,02%
0,03%
Percentage to total expenses
b.
Perusahaan memperoleh pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dari pihak berelasi. Rincian mengenai pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta piutang sewa pembiayaan, dan pembiayaan konsumen dari transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The Company obtained finance lease income and consumer financing income from the related parties. The detail about finance lease income, consumer financing income, finance leases receivable, and consumer financing receivable from related parties are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Pendapatan sewa pembiayaan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 24) Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan pembiayaan konsumen PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Catatan 22) Persentase terhadap total pendapatan
2015
-
1
Finance lease income PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 24)
0,00%
0,00%
Percentage to total revenue
2.711
251
Consumer financing income PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Note 22)
0,29%
0,03%
Percentage to total revenue
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
31. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
Perusahaan memperoleh pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dari pihak berelasi. Rincian mengenai pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta piutang sewa pembiayaan, dan pembiayaan konsumen dari transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):
WITH
b. The Company obtained finance lease income and consumer financing income from the related parties. The detail about finance lease income, consumer financing income, finance leases receivable, and consumer financing receivable from related parties are as follows (continued):
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Piutang sewa pembiayaan - neto PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 5) Persentase terhadap total aset
c.
-
21
Finance lease receivables - net PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 5)
0,00%
0,00%
Percentage to total assets
Piutang pembiayaan konsumen - neto PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Catatan 6)
18.775
20.567
Consumer finance receivable - net PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Note 6)
Persentase terhadap total aset
0,30%
0,42%
Percentage to total assets
Perusahaan memperoleh pendapatan bunga dari pihak berelasi. Rincian mengenai pendapatan bunga dan kas dan setara kas dari transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut:
c. The Company obtained interest income from the related parties. The details regarding interest income and cash and cash equivalents from the related parties as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Pendapatan bunga PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 23) Persentase terhadap total pendapatan
Kas dan setara kas PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 4)
Persentase terhadap total aset
2015
4.704
3.274
Interest income PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 23)
0,50%
0,40%
Percentage to total revenues
143.290
21.370
Cash and cash equivalent PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 4)
2,29%
0,43%
Percentage to total assets
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) d.
31. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
Perusahaan memiliki beban pendanaan dan beban provisi dan komisi kepada pihak-pihak berelasi. Rincian mengenai beban pendanaan dan beban provisi dan komisi kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
WITH
d. The Company has financing, provision and commission expenses to the related parties. The details about financing, provision and commission expenses to the related party are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Beban pendanaan Beban bunga - Utang bank PT Bank Maybank Indonesia Tbk Persentase terhadap total beban Beban bunga obligasi PT Bank Maybank Indonesia Tbk Persentase terhadap total beban
2015
1.815
4.446
Financing expenses Interest expense on - Bank loan PT Bank Maybank Indonesia Tbk
0,30%
0,93%
Percentage to total expenses
62.722
37.736
10,26%
7,91%
Percentage to total expenses
-
100
Provision and commission expenses PT Bank Maybank Indonesia Tbk
0,00%
0,02%
Percentage to total expenses
Beban provisi dan komisi PT Bank Maybank Indonesia Tbk Persentase terhadap total beban
Interest on bonds obligation PT Bank Maybank Indonesia Tbk
e. The details of bonds payable, MTN, bank loan, other payables, and accrued expenses with the related party are as follows:
e. Rincian mengenai utang obligasi, MTN, utang bank, utang lain-lain, dan beban akrual dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Utang obligasi PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 16) Persentase terhadap total liabilitas
149.832
149.728
Bonds payable PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 16)
3,03%
3,87%
Percentage to total liabilities
Utang bank PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 12)
10.787
24.215
Bank loan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 12)
Persentase terhadap total liabilitas
0,22%
0,63%
Percentage to total liabilities
1.198
3.057
Other payables PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 17)
0,02%
0,08%
Percentage to total liabilities
8
15
Accrued expenses PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Note 14)
0,00%
0,00%
Percentage to total liabilities
Utang lain-lain PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 17) Persentase terhadap total liabilitas Beban akrual PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Catatan 14) Persentase terhadap total liabilitas
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
e.
Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan kunci untuk pemilikan kendaraan bermotor dengan suku bunga 0% (tanpa bunga) dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan. Piutang karyawan - neto kepada karyawan kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp933 dan Rp306 (Catatan 7).
f. The Company provides borrowing facility to the key employees for vehicle ownership with 0% interest rate (non-interest) with terms of 60 (sixty) months period. Employees receivables - net to the key employees for the years ended December 31, 2016 and 2015, amounting to Rp933 and Rp306, respectively (Note 7).
f.
Perusahaan menggunakan fasilitas ruangan cabang-cabang MBI dan dibebani penggantian biaya operasional. Beban terkait yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp761 dan Rp391.
g. The Company utilized office facility in MBI’s branches which is charged for reimbursement of operating expenses. The related expenses paid to the related party for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp761 and Rp391, respectively.
h.
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan MBI (Catatan 36) yang kewajibannya diakui sebagai bagian dari Utang Lain-lain pada laporan posisi keuangan.
h.
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
The Company has joint financing agreements with MBI (Note 36) which liabilities are recorded as Other Payables at statement of financial position.
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Perusahaan telah memiliki kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from Company’s financial instruments are interest rate risk, credit risk, and liquidity risk. The Company has policies for managing each of these risks, which are described in details as follows:
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Perusahaan menyadari adanya risiko nilai tukar mata uang asing akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Namun demikian, Perusahaan berpendapat bahwa dampak dari fluktuasi kurs mata uang asing terhadap operasi Perusahaan adalah tidak signifikan.
The Company is aware of foreign exchange risk due to fluctuation of Rupiah exchange rate against US Dollar. However, the Company is in the opinion that the impact of the foreign exchange rates fluctuation is not significant to the Company.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan mengupayakan untuk menerapkan kebijakan penggunaan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap (fixed rate) agar dapat menutup suku bunga yang dikenakan pada nasabah.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to try to manage its borrowings using fixed interest rate in order to match the fixed interest rate which is charged to consumers.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following tables represent breakdown of maturity dates of Company’s financial assets and liabilities which are affected by interest rate.
31 Desember/December 31, 2016 Suku Bunga Variabel/ Variable Rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3-12 bulan/ 3 months 3-12 months Aset keuangan Bank dan deposito berjangka Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Total Liabilitas keuangan Utang bank Medium-Term Notes Utang obligasi Total Total - neto
207.288
Suku Bunga Tetap/ Fixed Rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
-
3-12 bulan/ 3-12 moths
-
>1-5 tahun/ >1-5 years
-
> 5 tahun/ > 5 years
-
Total
-
207.288
Financial assets Cash in banks and time deposits Finance leases receivables Consumer financing receivables Other receivables
-
-
880
14.676
166.173
-
181.729
-
-
33.656 407
407.835 1.127
5.148.797 3.686
175.702 -
5.765.990 5.220
207.288
-
34.943
423.638
5.318.656
175.702
6.160.227
Total
-
1.278.613 249.508 3.217.662
Financial liabilities Bank loans Medium-Term Notes Bonds payable
-
-
-
-
207.288
-
816.457
123.992 -
338.164 249.508 3.217.662
816.457
123.992
3.805.334
-
4.745.783
Total
(781.514)
299.646
1.513.322
175.702
1.414.444
Total - net
-
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga (lanjutan).
The following tables represent breakdown of maturity dates of Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate (continued).
31 Desember/December 31, 2015 Suku Bunga Variabel/ Variable Rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3-12 bulan/ 3 months 3-12 months Aset keuangan Bank dan deposito berjangka Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Total
Suku Bunga Tetap/ Fixed Rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 moths
>1-5 tahun/ >1-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Total Financial assets Cash in banks and time deposits Finance leases receivables Consumer financing receivables Other receivables
46.307
-
-
-
-
-
46.307
-
-
26
4.018
146.743
-
150.787
-
-
15.633 25
369.946 133
4.090.112 173
142.904 -
4.618.595 331
46.307
-
15.684
374.097
4.237.028
142.904
4.816.020
Total
Liabilitas keuangan Utang bank Medium-Term Notes Utang obligasi
-
-
1.218.820 199.974 -
86.368 917.460
235.857 1.021.445
-
1.541.045 199.974 1.938.905
Financial liabilities Bank loans Medium-Term Notes Bonds payable
Total
-
-
1.418.794
1.003.828
1.257.302
-
3.679.924
Total
46.307
-
(1.403.110)
2.979.726
142.904
1.136.096
Total - net
Total - neto
(629.731)
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Manajemen risiko tingkat suku bunga terhadap batas perubahan tingkat suku bunga dilengkapi dengan pemantauan atas sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap beberapa skenario suku bunga baku maupun non-baku. Skenario baku yang dilakukan setiap bulan mencakup analisis kenaikan atau penurunan kurva imbal hasil sebesar 50 basis poin (bp).
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 50 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the consumer financing income:
31 Desember/ December 31, 2016 Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
29.262 (29.262)
19.303 (19.303)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap beban pendanaan:
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
31 Desember/ December 31, 2015 Increase in interest rate Decrease in interest rate
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the financing costs:
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
6.393 (6.393)
7.705 (7.705)
Increase in interest rate Decrease in interest rate
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan telah melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent credit analysis and approval process and also monitored consumer financing and finance lease receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
108
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Proses persetujuan kredit dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi pembiayaan yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, dimana aplikasi pembiayaan akan melalui proses survei dan analisis pembiayaan untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada:
Credit approval processes starting with the initial process selective selection of application and implementation of prudent principle, whereby financing applications will go through the process of surveying and financing analysis which was then approved by the credit committee. The Company also implements Know Your Customer as regulated in the Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 on Know Your Customer Principles for Non-Bank Financial Institution that had been amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the Decision of Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 on Application Guidelines on Know Your Customer for Non-Bank Financial Institution. Management of credit risk include, but are not limited to:
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
1. Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the customer.
3.
Melakukan pengawasan dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisis deteksi dini atas pembiayaan yang mengarah kepada pembiayaan bermasalah.
3. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of financing that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4. Performing independent credit risk management with a clear authorization and responsibility.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Maximum exposure to credit risk
Nilai tercatat dari aset keuangan Perusahaan selain piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit.
The carrying amount of the Company’s financial assets other than finance lease receivables and consumer financing receivables represent the maximum exposure of credit risk.
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Jaminan dan perlindungan kredit lainnya
Collateral and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari counterparty. Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters.
Umumnya agunan diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (secondary source of repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha atau pendapatan debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations or income of the borrowers.
Dalam hal piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, agunan yang dapat diterima oleh Perusahaan dari konsumen adalah Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan yang dibiayai oleh Perusahaan.
In case of consumer financing and finance lease receivables, collaterals acceptable by the Company from debtor is the Certificate of Ownership of the vehicles financed by the Company.
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah konsumen bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya samasama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan terutama bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang konsumennya kebanyakan adalah perorangan dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is primarily engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
110
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
Concentration of credit risk analysis (continued)
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan:
The following tables describe the amount of credit risk and its concentrated risk upon Company’s receivables:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Bank dan deposito berjangka Lembaga keuangan
207.288
46.307
Cash in banks and time deposits Financial institution
Piutang sewa pembiayaan - bruto Korporasi Individu
207.472 6.807
174.758 4.138
Finance lease receivables - gross Corporate Individual
214.279
178.896
835.507 5.856.690
658.920 4.622.217
6.692.197
5.281.137
10.349
4.361
Other receivables Individual
1.562
11.287
Other assets Corporate
7.125.675
5.521.988
Total
Sub-total
Piutang pembiayaan konsumen - bruto Korporasi Individu Sub-total Piutang lain-lain Individu Aset lain-lain Korporasi Total
Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Sub-total
Consumer financing receivables - gross Corporate Individual Sub-total
The following tables set out the credit risk based on impaired and not impaired classification as of December 31, 2016 and 2015:
31 Desember/December 31, 2016 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
207.288 171.117 5.178.017 10.349 1.562
10.457 547.866 -
155 40.107 -
207.288 181.729 5.765.990 10.349 1.562
Financial Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables - net Other receivables Others assets
Total Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
5.568.333
558.323
40.262
6.166.918
Total
Total
5.555.011
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset lain-lain
(13.322)
(2.102) 556.221
111
(129) 40.133
Total
(15.553) 6.151.365
Less: allowance for impairment losses Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
Concentration of credit risk analysis (continued) 31 Desember/December 31, 2015
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
46.307 114.639 4.068.362 4.361 11.287
36.148 500.527 -
49.706 -
46.307 150.787 4.618.595 4.361 11.287
Financial Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables Other receivables Others assets
Total Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
4.244.956
536.675
49.706
4.831.337
Total
Total
4.233.667
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset lain-lain
(11.289)
(2.027)
Total
(119)
534.648
(13.435)
49.587
4.817.902
Less: allowance for impairment losses Total
The following tables summarize the aging analysis of consumer financing receivables and finance lease receivables which are past due but not impaired.
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
31 Desember/ December 31, 2016 1-30 hari/days Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Total
10.355
6
-
10.361
454.467
66.535
24.858
545.860
464.822
66.541
24.858
556.221
Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net
31 Desember/ December 31, 2015 1-30 hari/days Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Total
26.747
8.867
-
35.614
425.799
55.456
17.779
499.034
452.546
64.323
17.779
534.648
Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo atau fasilitas kredit untuk pembiayaan kembali. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga memiliki kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah dalam bentuk fasilitas pinjaman untuk pembiayaan bersama (joint financing) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk is a risk where the Company does not have enough assets to meet its matured liability or line of credit facility for refinancing. The risk can be resolved by the Company because in giving consumer financing facility, besides using self financing, The Company also maintains partnership with several national banks and stateowned banks in the form of joint financing and demand loan and term loans.
112
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
The Company also has an overdraft loan facility that can be withdrawn at any time to meet the working capital requirements.
Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 379% dan 366%. Rasio liabilitas terhadap total aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 79% dan 79%.
The Company’s Debt to Equity ratio as of December 31, 2016 and 2015 is 379% and 366%, respectively. The Debt to Assets ratio as of December 31, 2016 and 2015 was 79% and 79%, respectively.
Tabel dibawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan arus kas yang tidak didiskonto:
The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flow:
31 Desember/December 31, 2016 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Liabilitias Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi Total
3-12 bulan/ 3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Total
824.516 4.510 28.977 80.052 5.469 72.484
136.515 16.406 217.453
370.156 288.281 3.798.419
-
1.331.187 4.510 28.977 80.052 310.156 4.088.356
Liabilities Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expenses Medium-Term Notes Bonds payable
1.016.008
370.374
4.456.856
-
5.843.238
Total
31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Total
Liabilitias Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi
1.243.286 19.355 49.175 67.164 204.150 -
110.835 953.211
268.370 1.331.876
-
1.622.491 19.355 49.175 67.164 204.150 2.285.087
Liabilities Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expenses Medium-Term Notes Bonds payable
Total
1.583.130
1.064.046
1.600.246
-
4.247.422
Total
113
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual:
The tables below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2016 and 2015, respectively, based on remaining contractual maturity date:
31 Desember/December 31, 2016 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Total
Aset Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan Konsumen Piutang lain-lain Aset lain-lain Total Liabilitias Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi Total Perbedaan jatuh tempo
207.991
-
-
852
15.514
197.913
32.684 5.154 1.562
409.547 55 -
6.002.959 6.415 -
248.243
425.116
6.207.287
-
207.991
247.007 118 -
6.692.197 11.742 1.562
247.125
7.127.771
Total
-
1.331.187 4.510 28.977 80.052 310.156 4.088.356
Liabilities Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expense Medium-Term Notes Bonds payable
214.279
-
Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables Other receivables Other assets
824.516 4.510 28.977 80.052 5.469 72.484
136.515 16.406 217.453
370.156 288.281 3.798.419
1.016.008
370.374
4.456.856
-
5.843.238
Total
54.742
1.750.431
247.125
1.284.533
Maturity gap
(767.765)
31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Total
Aset Kas dan setara kas
46.894
Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan Konsumen Piutang lain-lain Aset lain-lain
14.139 4.011 11.287
Total
-
76.331
-
-
26 353.231 140 353.397
-
46.894
Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables Other receivables Other assets
4.216
174.654
178.896
4.706.125 210 -
207.642 -
5.281.137 4.361 11.287
4.710.551
382.296
5.522.575
Total
1.622.491 19.355 49.175 67.164 204.150 2.285.087
Liabilities Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expense Medium-Term Notes Bonds payable
Liabilitias Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi
1.243.286 19.355 49.175 67.164 204.150 -
110.835 953.211
268.370 1.331.876
Total
1.583.130
1.064.046
1.600.246
-
4.247.422
Total
(1.506.799)
(710.649)
3.110.305
382.296
1.275.153
Maturity gap
Perbedaan jatuh tempo
114
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Perusahaan senantiasa mengevaluasi efektifitas sistem operasi dan prosedur standar terhadap fungsi penagihan dan meningkatkan pembiayaan konsumen melalui joint financing untuk mengatasi maturity gap negatif yang ada.
The Company continually evaluates the effectiveness of standard operating systems and procedures to improve collection functions and increase the portfolio of joint financing to overcome the negative maturity gap.
33. INSTRUMEN KEUANGAN
33. FINANCIAL INSTRUMENTS
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, utang bank, MTN, dan utang obligasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga kontraktual pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The fair value of finance lease receivables, consumer financing receivables, bank loans, MTN, and bonds payables are determined by discounted cash flows using contractual interest rate as of December 31, 2016 and 2015.
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Perusahaan untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
The table below shows the financial instruments recognized at fair value based on the hierarchy used by the Company in determining and disclosing the fair value of financial instruments:
31 Desember/December 31, 2016 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto
Liabilitas keuangan Utang bank Medium-Term Notes Utang obligasi
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Total
180.003 5.752.163
-
206.254 5.668.041
-
206.254 5.668.041
5.932.166
-
5.874.295
-
5.874.295
1.278.613 249.508 3.217.662
-
1.285.261 273.113 3.787.033
-
1.285.261 273.113 3.787.033
4.745.783
-
5.345.407
-
5.345.407
Financial assets Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net
Financial liabilities Bank loans Medium-Term Notes Bond payables
31 Desember/December 31, 2015 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto
Liabilitas keuangan Utang bank Medium-Term Notes Utang obligasi
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Total
147.956 4.607.991
-
135.667 4.151.703
-
135.667 4.151.703
4.755.947
-
4.287.370
-
4.287.370
1.541.045 199.974 1.938.905
-
1.544.605 201.455 2.093.392
-
1.544.605 201.455 2.093.392
3.679.924
-
3.839.452
-
3.839.452
115
Financial assets Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net
Financial liabilities Bank loans Medium-Term Notes Bond payables
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The tables below present a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements. 31 Desember/ December 31, 2016
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset lain-lain
207.991 180.003 5.752.163 10.349 1.562
-
207.991 180.003 5.752.163 10.349 1.562
207.991 164.761 5.188.308 10.349 1.562
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net Other receivables Other assets
Total aset keuangan
6.152.068
-
6.152.068
5.572.971
Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi
-
1.278.613 4.510 28.977 80.052 249.508 3.217.662
1.278.613 4.510 28.977 80.052 249.508 3.217.662
1.285.261 4.510 28.977 80.052 273.113 3.787.033
FINANCIAL LIABILITIES Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expenses Medium-Term Notes bonds payables
Total liabilitas keuangan
-
4.859.322
4.859.322
5.458.946
Total financial liabilities
31 Desember/ December 31, 2015 Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset lain-lain
46.894 147.956 4.607.991 4.361 11.287
-
46.894 147.956 4.607.991 4.361 11.287
46.894 135.667 4.151.703 4.361 11.287
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net Other receivables Other assets
Total aset keuangan
4.818.489
-
4.818.489
4.349.912
Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual Medium-Term Notes Utang obligasi
-
1.541.045 19.355 49.175 67.164 199.974 1.938.905
1.541.045 19.355 49.175 67.164 199.974 1.938.905
1.544.605 19.355 49.175 67.164 201.455 2.093.392
FINANCIAL LIABILITIES Bank loans Payables to dealers Other payables Accrued expenses Medium-Term Notes bonds payables
Total liabilitas keuangan
-
3.815.618
3.815.618
3.975.146
Total financial liabilities
116
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN - UNIT SYARIAH
34. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Aset
Assets
Kas di bank Piutang pembiayaan murabahah - bruto Marjin pembiayaan murabahah yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai
21.377
16.160
21.615
23.495
2.689
1.352
(46)
Piutang murabahah - neto
Murabahah financing receivable - gross Unearned murabahah financing income Allowance for impairment losses
24.258
24.789
Murabahah receivable - net
25
25
Ijarah receivable
26.382
32.982
Assets acquired for ijarah
Piutang ijarah Aset diperoleh untuk ijarah
(58)
Cash in banks
Liabilitas
Liabilities
Utang bank Utang dealer Utang lain-lain Beban akrual
483 1.342 -
3.910 1.650 744 29
Bank loans Payable to dealers Other payables Accrued expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Pendapatan Pendapatan margin ijarah Administrasi kredit ijarah Pendapatan margin murabahah Administrasi kredit murabahah Pendapatan margin deposito syariah
2015 9.317 (6.240) 3.891 1.542 501
Beban Beban pendanaan Beban lain-lain Beban penyisihan penurunan nilai
58 169 29
35. MANAJEMEN MODAL
25 (18) 3.704 1.058 672
Income Ijarah income Ijarah credit administration Murabahah income Murabahah credit administration Margin time deposit sharia
1.629 169 95
Expenses Financing expenses Other expenses Impairment losses expense
35. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga Perusahaan tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham.
The Company’s objective in managing its capital is to keep the Company’s capability in maintaining its going concern, so that the Company could distribute the return to shareholders.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
• Modal sendiri Perusahaan minimum sebesar
• The Company’s equity should be at a
50% dari modal disetor.
minimum 50% of paid-up capital.
117
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut (lanjutan):
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows (continued):
• Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan
• The amount of the Company’s loan to equity
dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
and subordinated loan deducted by investment is maximum 10 times, both for foreign and domestic loans.
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa Perusahaan akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain untuk memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages the capital risk to ensure going concern, in addition to maximizing the benefit of its shareholders through the optimization of the debt and equity balance.
Struktur pendanaan Perusahaan terdiri dari utang bank yang dijelaskan pada Catatan 12 dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan saldo laba yang dijelaskan pada Catatan 20.
The funding structure of the Company consists of bank loans described in Note 12 and equity comprising of issued and fully paid up capital and retained earnings described in Note 20.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Company's Board of Directors periodically review the Company's capitalization structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and the risks associated.
Gearing ratio pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio as of December 31, 2016 and 2015 calculated based on the regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia regulation No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2016 December 31, 2015 Pinjaman Modal
4.745.783 1.305.557
3.679.924 1.057.667
Borrowing Equity
3,64
3,48
Gearing ratio
Gearing ratio
Sesuai dengan POJK tersebut di atas, gearing ratio yang diperbolehkan setinggi-tingginya adalah 10 kali. Dengan demikian Perusahaan telah mematuhi POJK tersebut.
In accordance with the above mentioned POJK, the maximum gearing ratio allowable is 10 times. Hence, the Company has complied with the POJK.
118
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERSAMA
36. JOINT FINANCING AGREEMENTS
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI)
Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan MBI tentang pemasaran fasilitas bersama pembiayaan kendaraan bermotor kepada debitur sejak tahun 2000 berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 23 Februari 2000 dan telah diperbaharui dan diperpanjang beberapa kali selama rentang waktu tahun 2000 sampai 2016.
The Company conducted a cooperation agreement with MBI regarding the marketing activities of vehicle joint financing to debtors since year 2000 based on joint financing agreement dated on February 23, 2000 and was renewed for several times during year 2000 until 2016.
Pada tahun 2012, berdasarkan surat tanggal 30 Januari 2012 perihal surat persetujuan kerja sama No. S.2012.078/Director 3-Auto Loan dimana perjanjian berlaku dari tanggal 31 Januari 2012 sampai dengan 31 Januari 2013, Perusahaan memperoleh alokasi dana dari MBI sebesar Rp5.500.000 dimana porsi pembiayaan adalah sebesar 1% porsi Perusahaan dan 99% porsi MBI.
In year 2012, based on letter dated January 30, 2012 regarding joint financing approval letter No. S.2012.078/Director 3-Auto Loan whereby this agreement is valid from January 31, 2012 up to January 31, 2013, The Company has a fund allocation from MBI amounting to Rp5,500,000. The financing portion is 1% for the Company and 99% for MBI.
Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan perjanjian kredit tanggal 7 Januari 2013 perihal Penambahan dan Perpanjangan Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dimana perjanjian berlaku dari tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 31 Januari 2015. Perpanjangan perjanjian kredit ini yang dituangkan ke dalam Perjanjian Pembiayaan Bersama Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor tanggal 14 Maret 2013 bersifat consumer finance without recourse. Perusahaan memperoleh alokasi dana revolving sebesar Rp10.101.010 dengan rincian alokasi dana MBI adalah sebesar Rp10.000.000 dan alokasi dana Perusahaan adalah sebesar Rp101.010 dan jangka waktu kerjasama dari 31 Januari 2013 sampai dengan 31 Januari 2015, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 1% porsi Perusahaan dan 99% porsi MBI. Tingkat suku bunga yang ditentukan oleh MBI dalam kerjasama ini bersifat subject to review.
In year 2013, the Company has obtained the extension agreement dated January 7, 2013 regarding the Additional and Extension Credit Agreement for Vehicles which was valid from January 31, 2013 until January 31, 2015. This extension agreement letter stated in Joint Financing Vehicle Loan Facility Agreement dated March 14, 2013 is consumer finance without recourse. The Company receive a revolving fund allocation amounting to Rp10,101,010 with the details of fund allocated by MBI was Rp10,000,000 and fund allocated by the Company Rp101,010 and with the term of facility start at January 31, 2013 until January 31, 2015 whereby about 1% for the Company’s portion and 99% of MBI’s portion. The interest rate set was subject to review.
Pada tahun 2014, berdasarkan surat tanggal 12 Februari 2014 perihal Adendum Fasilitas Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan surat No. 5.2014.004/DIR Retail-retail Business Planning & Performance Management dimana jangka waktu perjanjian berlaku dari 31 Januari 2013 sampai dengan 31 Januari 2015, Perusahaan memperoleh alokasi dana dari MBI sebesar Rp14.200.000 yang bersifat uncommitted line-revolving dengan porsi pembiayaan 99% porsi MBI dan 1% porsi Perusahaan.
In year 2014, based on letter dated February 12, 2014 regarding the Addendum of Vehicle Loan Facility Agreement with the letter No. 5.2014.004/DIR Retail-retail Business Planning Performance Management which valid from January 31, 2013 up to January 31, 2015, the Company has a fund allocation from MBI amounting to Rp14,200,000 in term of uncommitted line-revolving. The financing portion is 99% for MBI and 1% for the Company.
Pada tanggal 12 Januari 2015 Perusahaan memperoleh perpanjangan Fasilitas Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) berdasarkan surat No. S.2015.027/DIR Retail-Mortgage-Auto Loan dimana jangka waktu perjanjian berlaku dari 31 Januari 2015 sampai dengan 31 Januari 2016.
On January 12, 2015, the Company has obtained extension of Vehicle Loan Facility Agreement based on letter No. S.2015.027/DIR RetailMortgage-Auto Loan which valid from January 31, 2015 to January 31, 2016.
119
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN (lanjutan)
PEMBIAYAAN
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERSAMA
36. JOINT FINANCING AGREEMENTS (continued)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) (lanjutan)
PT Bank Maybank (continued)
Pada tanggal 5 Januari 2016 Perusahaan memperoleh perpanjangan Fasilitas Kerjasama Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) berdasarkan surat No. S.2016.016/DIR Retail-Mortgage-Auto Loan dimana jangka waktu perjanjian berlaku dari 31 Januari 2016 sampai dengan 31 Januari 2017.
On January 5, 2016, the Company has obtained extension of Vehicle Loan Facility Agreement based on letter No. S.2016.016/DIR RetailMortgage-Auto Loan which valid from January 31, 2016 to January 31, 2017.
Perusahaan memperoleh alokasi dana dari MBI sebesar Rp9.700.000 yang bersifat uncommitted line revolving dengan porsi pembiayaan 99% MBI dan 1% porsi Perusahaan.
The Company has a fund allocation from MBI amounting to Rp9,700,000 in term of uncommitted line revolving. The financing portion is 99% for MBI and 1% for the Company.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan bersama ini masingmasing sebesar Rp8.225.946 dan Rp8.057.791 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The consumer financing principal balance under these joint financing agreement amounted to Rp8,225,946 and Rp8,057,791 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 30 November 2015, berdasarkan surat No. S.2015.107.Presdir - Sharia Banking, tentang Perubahan dan Pernyataan Kembali Akad Pembiayaan Bersama - Fasilitas Pembiayaan Murabahah antara MBI dengan Perusahaan, dimana jangka waktu perjanjian berlaku 2 (dua) tahun sejak penandatangan perjanjian yaitu dari 1 Desember 2015 sampai dengan 1 Desember 2017. Perusahaan memperoleh alokasi dana dari MBI sebesar Rp1.300.000 yang bersifat uncommitted line-revolving dengan porsi pembiayaan 99% porsi MBI dan 1% porsi Perusahaan.
On November 30, 2015, based on letter No. S.2015.107.Presdir - Sharia Banking, regarding the Addendum and Restatement of Murabahah Agreement between MBI and the Company, which valid for 2 (two) years from the signed date of agreement which is from December 1, 2015 until December 1, 2017. The Company has a fund allocation from MBI amounting to Rp1,300,000 in term of uncommitted line-revolving. The financing portion is 99% for MBI and 1% for the Company.
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama Kendaraan Bermotor tanggal 25 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas consumer finance without recourse dari OCBC NISP dengan jumlah maksimum Rp1.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5% porsi Perusahaan dan 95% porsi OCBC NISP. Tingkat suku bunga yang diberlakukan OCBC NISP kepada Perusahaan bersifat subject to review.
Based on the Joint Financing Agreement Facility for Vehicle dated July 25, 2011, the Company obtains without recourse consumer finance facility from OCBC NISP with maximum amount of Rp1,000,000 and with term up to December 31, 2011 where the joint financing portion is 5% for the Company’s portion and 95% for OCBC NISP’s portion. The interest rate given by OCBC NISP to the Company is subject to review.
Berdasarkan Perpanjangan Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama Kendaraan Bermotor tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas dari OCBC NISP dengan jumlah maksimum Rp1.850.000 dan bersifat non revolving dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, dimana porsi pembiayaan konsumen bersama sebesar 5% porsi Perusahaan dan 95% porsi OCBC NISP. Tingkat suku bunga yang diberlakukan OCBC NISP kepada Perusahaan adalah suku bunga (efektif) dalam rentang 7,98%-9,01% berdasarkan jangka waktunya.
Based on the Renewal Agreement regarding Joint Financing Facility dated January 10, 2012, the Company obtains a non revolving facility from OCBC NISP amounted to Rp1,850,000. The term of facility is up to December 31, 2012 with joint financing portion 5% for the Company and 95% for OCBC NISP. The interest rate given by OCBC NISP was effective interest rate which ranged from 7.98%-9.01% based on its term.
120
Indonesia
Tbk
(MBI)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN (lanjutan)
PEMBIAYAAN
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERSAMA
36. JOINT FINANCING AGREEMENTS (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) (lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) (continued)
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan bersama ini sebesar RpNihil dan Rp2.461 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The principal amount of consumer financing related to joint financing facility amounted to RpNil and Rp2,461 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
37. SEGMEN OPERASI
37. OPERATING SEGMENT
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan. Namun, pendanaan Perusahaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan dikelola secara Perusahan dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements. However, Company’s financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on the Company’s basis and are not allocated to operating segments.
Seluruh aset Perusahaan berlokasi di Indonesia. Tabel berikut menyajikan penjualan kepada pelanggan berdasarkan lokasi geografis pelanggan:
All of the Company’s assets are located in Indonesia. The following table presents sales to customers based on the geographical location of the customers:
31 Desember/December 31, 2016 Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Jawa non Jabodetabek
Jabodetabek
Total
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Pendapatan syariah Pendapatan lain-lain
44.559 1 103 365 5.205
63.647 1 40 269 2.109
141.917 2 63 681 2.232
224.379 11 113 1.477 3.700
403.389 7.231 26.737 2.641 15.650
877.891 7.246 27.056 5.433 28.896
REVENUE Consumer financing Interest income Finance leases Sharia income Other income
Total pendapatan
50.233
66.066
144.895
229.680
455.648
946.522
Total revenue
3.151
3.560
9.837
16.913
23.210
56.671
EXPENSES Employee expenses
18.434 568
6.146 381
7.983 1.132
13.066 1.104
7.832 1.106
53.461 4.291
368 2.503
349 2.252
1 1.118 5.734
1.768 8.744
3.332 11.635
1 6.935 30.868
Impairment losses Depreciation Provision and commission expenses Marketing expenses Other expenses
25.024
12.688
25.805
41.595
47.115
152.227
Total expenses
BEBAN Beban tenaga kerja Beban kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban provisi dan komisi Beban pemasaran Beban lain-lain Total beban Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
(455.365)
Unallocated expenses
(3.971)
Unallocated depreciation
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan Beban pajak final
334.959 (1.449)
Income before final tax and Income tax expense Final tax expense
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
333.510 (85.116)
Income before income tax expense Income tax expense
Total laba komprehensif tahun berjalan
248.394
Total comprehensive income for the year
121
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MAYBANK INDONESIA FINANCE NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
37. OPERATING SEGMENT (continued) 31 Desember/December 31, 2015
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
Jawa non Jabodetabek
Jabodetabek
Total
PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Pendapatan syariah Pendapatan lain-lain
59.429 408 503 869
53.246 168 374 649
73.663 333 511 1.176
169.207 5 573 1.263 2.751
416.545 3.882 20.060 2.118 2.615
772.090 3.887 21.542 4.769 8.060
REVENUE Consumer financing Interest income Finance leases Sharia income Other income
Total pendapatan
61.209
54.437
75.683
173.799
445.220
810.348
Total revenue
5.740
4.220
8.239
18.980
19.604
56.783
EXPENSES Employee expenses
7.258 599
1.651 424
3.654 943
5.815 1.056
9.474 1.290
27.852 4.312
1 756 3.566
1 693 2.568
1 801 7.574
2.352 9.014
3.080 5.080
3 7.682 27.802
Impairment losses Depreciation Provision and commission expenses Marketing expenses Other expenses
17.920
9.557
21.212
37.217
38.528
124.434
Total expenses
BEBAN Beban tenaga kerja Beban kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban provisi dan komisi Beban pemasaran Beban lain-lain Total beban Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan tidak dapat dialokasikan
(349.730)
Unallocated expenses
(2.999)
Unallocated depreciation
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan Beban pajak final
333.185 (777)
Income before final tax and Income tax expense Final tax expense
Laba sebelum beban pajak penghasilan
332.408
Beban pajak penghasilan
(84.878)
Total laba komprehensif tahun berjalan
38. TANGGAL KEUANGAN
PENYELESAIAN
Income before income tax expense Income tax expense Total comprehensive income for the year
247.530
LAPORAN
38. COMPLETION STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 14 Februari 2017.
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements which were completed and authorized for issue on February 14, 2017.
122