t'l
Volume 6, Nomor 2, Desemhr 201t
IS'SN',1693r-,234x
II
iI I
Pengaruh Penetapan Flaqa terhadap Keplt^ean Pembelian Korsumen Tunas Dinamilo (TD) Mart KKB KOPIN Jatinarqor H AMul Rcrd HA Pepgaruh Penetapan l-larga E#n&p Tuimn Penjuahn Kertas pada PT. lndah Kiat Pulp & Paper Semng Mill Siti Patmah
K4ian SosialEkonomi Pendirian Pusat Pembehnjaan lUlodem di Padalarang f\abup#n Bardung Bard 'Yanti Purwanti dan Dndin Abdurol'*m BS
Peran Kornunikasi Penrearan dahnr Penrsahaan Yuyun Yuniarti
Pengaruh Ktnlih Pelayanan terhadap Prces Keputsan Pembelbn (Penslitian pada lbko t saha Bersama diTalaga Bodas Barduqg) Ondang SurJana
B*n
Penencanaan Pajak PPh mehluiilbtode{,letode Pemdoqgan PPh (Serdi Kmus pada PT VTtq diBffim] Dusa Sumartaya
Analbb SWOT irlbnaprren tJsaha "Rumah Batik" di Kecamatan Lembang tGbupabn Bardung Barat Hj Yayan Mulyara Pergaruh Komunikrei Veilikal brhadap Prestasi Kerja lGryawan pada PT. BPR Danarnasa Cinnhi
t Ufah Adnanr dan Rahmararatr Novarda
Paal21
Wirausaha
Volume 6, No. 2, Desember2011, hal. 183 - 197 ISSN 1693 -234X
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. BPR Danamasa Cimahi
Latifah Adnani dan Rahmawati Novarida Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pasundan Bandung Kampus. Jl. Lengkong Besar No. 68 Bandung 40261
ABSTRACT PT.BPR Danamasa Cimahi is a banking Company.The problem in this company was the workingresult of the employees were not proper as the leader hadinstructed.This was because of the leader had not fully instructed to the employees abaut the best way to do their job, the delay in solving the credit problemwhichwas because of the lackness ofwarning and giving instructions to the employees. The methodwhichwas used in this researchwas analytical description by collecting datas. The large presentation of the in/luence vertical communication to the achievment of the employees was gainedfrom determinition cofficient was 60,3 %o The baniers werw faced by PT.BPR Danamas Cimahi :The leader were not clear in giving the duty to the their employeers and still not applied working fficience system.The conclution of this research is the laclcnerss of the employees in credit depositfield make the achievement in credit deposit target has not achieved yet.The research s sugestion in the leaders must increase the new employees to optimize credit deposit target. Key words : Vertical Communication
PENDAHULUAN
T-
rl
erciptanya hubungan kerj asama yang baik dalam suatu organiasasi, adalah terjalinnya hubungan komunikasi yang mampu menciptakan kerj asama antar a antar a pimpinan dengan karyawan maupun antar karyawan lainnya. Sehingga dapat menimbulkan terjalinnya
saling pengertian dan memperlancar proses pencapaian tuj uan organi sasi.
Komunikasi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi guna mencapai tujuan
183
yang telah ditetapkan, dimana pimpinan sebagai
penentu kebijakan, sedangkan karyawan merupakan pelaksana dari kebijakan tersebut.Dalam melaksnakan kebij akan perlu adanya komunikasi dua arah dimana pimpinan dan karyawan dapat berinteraksi yang disebut sebagai komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal antaraatasan dan bawahan dapat berupa petunjuk, penjelasan, perintah, pengarahan maupun teguran. Dari pihak karyawan dalam bentuk penyampaian ide,
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (Latifah Adnani dan Rahmawati Novarida)
T gagasan, saran, keluhan atau laporan.
Cimahi karyawan dituntut profesional dalam melaksanakan tugasnya, karena perusahaan tidak
Komunikasi vertikal apabila terjalin dengan baik, makaprestasi kerj a karyawan dapat terpengaruh, sehingga tuj uan organisasi temnrj ud. Prestasi kerja karyawan dapat dinilai dari sektor kemampuan melaksanakan tugas yang diemban. Sebagaimana di PT. BPR Danamasa
menghendaki apabila nasabahkecewa terhadap
pelayanan, serta perusahaan berupaya keuntungannya semakin meningkat. Tetapi pada
tahun 2009 tingkat kredit bermasalah masih tinggi sebagaimana tersaji dalam tabel 1 .1 .
Tabel 1.1 Daftar Nominatif Kredit PT. BPR Danamsa Cimah (Dalam Rupiah) Kredit Lancar
Kredit bermasalah
Jan
6.s52.3 43
703.351
Feb
6.360.7 64
780.47 3
Maret April Mei
6.400.799
756.887
6.495.362
856.02 6
895.247 805.216
Ju li
6.538.058 6.798.357 6.854.481
Agu st us
7.075.143
Seotem be r
5.700.973 6.513.5 s8 8.s88.800
928.721 919.313
Bulan
Ju ni
Oktober November Desem
a
be r
862.673
90s.225 997.298 1.036.203
6.752.303
Sumber : PT.BPR Danamasa 2010
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa setiap bulan adarrya laedit yang bermasalah. Hal ini dikarenakan kurang tegasnya pihak BPR. Danamasa dalam menerapkan target setoran
kredit, karyawan belum diberi tanggung jawab penuh dalam pelayanan pemberian kredit. Dilihat dari target penyelesaian kredit bermasalah juga belum maksimal dapat dilihat dalam tabel1.2
Tabel1.2 Target dan Penyelesaian Kredit Bermasalah Target Penyelesaian Kred it Be
rmasalah
Jumlah Penyelesaian Kredit Bermasalah
%
tL
1..767 .47 2
7
2.557.489
L.856.225
72,58
!3
2.21.9.531"
8 L,88
2.938.726
2.249.594
7
2.240.7 2.710.7
8,88
6,55
Sumber : PT.BPR Danamasa 2010
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa penyelesaian kredit bermasalah belum mencapai
target yang ditetapkan sehingga perlu adanya Wirausaha, Volume 6, No.2,
Desember20Il:Hal.
peningkatan pencapaian penyelesaian kredit bermasalah. Dengan cara menambah karyawan dengan kompetensi tertentu dengan sistem 183
-
197
184
perekrutan yang ketat dan berdasarkan prestasi terhadapobyekyangditelitimelaluidatasampel, kerja karyawan baru, tidak sekedar kedekatan tanpa melakukan analisis dan membuat hubungan saja . Karena saat ini data nasabah yang kesimpulan yang berlaku untuk umum. mengajukan kredit 309, sedangkan karyawan Agar memudahkan dalam mengukur yang menangani pengajuan kredit hanya 3 (tiga) obyek yang diteliti dengan menyebarkan angket orang(DataPT.BPR.Danamasa20l0). Sehingga yang dibagikan kepada responden yaitu semua dalammenanganinyakurangmaksimal. karyawan PT. BPR. Danamas yang berjumlah 2l orangadapun tabel operasional variabel akan diuraikan sebagai berikut. METODE
Metode penelitian yang digunakan diskriptif analisis. Yaitu metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau mengambil gambaran
Tabel.2.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
A. Variabel
bebas:
lndikator 1. Prinsip Kejelasan
Komunikasi
Sub
Indikator
Variabel
a. Perintah pimpinan mudah dipahami b. Maksud dan tujuan pesan dapat
Vertikal
dipahami
c. 2. Prinsip Integritas
Penggunaan
strategi organisasi
Bahasa dapat dipahami
a. Tugasyang diberikan pimpinan b. Tujuan tercapai c. Kerja sama a. Dialog pimpinan dan karyawan b. Rekreasibersama
infonnal Penyelenggaraan
B. VariabelTerikat: Prestasi kerja
a. b.
Pedoman atau petunjuk kerja
c.
Saran dan
Rapat kerja
Kritik karyawan
Kualitas ke{a
a. Tidak ada pengulangan pekerjaan b. Tidak ada kesalahan kerja
Kuantitas kerja
a. Hasil pekerjaan sesuai target b. Hasil pekerjaan memuaskan pimpinan
Ketepatanwaktu
a. Pekerjaan karyawan tepat waktu b. Tanggung jawab karyawan pada pekerjaan
Sumber : Soewarno Handayaningrat 1994,malayu Hasibuan 2002
185
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (Latifah Adnani dan Rahmawati Novarida)
Teknik Pengumpulan Data.
a.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut : Observasi non partisipan, dimana peneliti melakukan pengamatan di PT. BPR Danamasa Cimahi, kemudian wawancara dilakukan secara
b:
Harga Y bila
X
:
0 ( harga konstan ) Angka arah koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan maupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik dan bila b ( - ) berarti terjadi penurunan. Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Sugiyono (2003)
terstruktur kepada pimpinan disertai pedoman wawancara. Angket disebarkan kep adakaryawan PT. BPR Danamasa dengan teknik sensus kepada
X:
21 karyawan. Serta menggunakan studi
Setelah diketahui seberapa besar hubungan antara variabel komunikasi vertikal terhadap prestasi kerja karyawan, dan mengetahui hubungan secara fungsional (signifikan), selanjutnya dilakukan penganalisisan
kepustakaan untuk mengkaj i teori yang berkaitan dengan bahasan penelitian.
TeknikAnalisis Data Teknik analisis data dilakukan melalui uji validitas untukmengetahui apakah instrumen memenuhi syarat baik ditinjau dari validitas. Sebuah instrumen dikatakan validjika instrumen penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa y ang seharusnya diukur Su giono (1999). Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Sedangkan instrumen disebut sahih apabila dapat mengukur apa yang diukur. S elain itu j uga dilakukan Uj i Reliabilitas inshumen untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Selanj utnya melakukan pengujian Hipotesis, yang digunakan unhrk menguji apabila variabel X dengan variabel Y memiliki hubungan. Sebelum melakukan pengujian terhadap pengaruh komunikasi vertikal terhadap prestasi
kerja karyawan, maka perlu
mencari
hubungannya terlebih dahulu, dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson.
Y:
Keterangan
Kd
Koefisien Determinasi Koefisien Korelasi
rs2
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Profil Kota Cimahi
Kota Cimahi yang merupakan pengembangan dari wilayah administratif, terletak 20 km sebelah barat kota Bandung. Perkembangan kota Cimahi termasuk pesat. Pada
tanggal 18 oktober 2001 berdasarkan undangundangnomor 1 tahun2001, Cimahi mengalami peningkatan status dari kota administratifmenj adi kotayang memiliki kewenangan secara otonom. Baik dibidang penyelenggaraan pemerintahan,
pendidikan, kesehatan,
a*bx
Langkah selanjutnya yaitu menerapkan rumus regresi linier sederhana, untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun rumusnya adalah: dimana Y Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan:
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember 2011
pengaruh kedua varibel tersebut, dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi, sebagaimana yang dipaparkan Haryono Subiyakto (1995), rumusnya sebagai berikut : :rs2 X100% Kd
pariwisata,
pengembangan perindustrian dan perdagangan.
Luas Cimahi 4.025,73 ha. Terbagi menjadi 3 kecamatanyaitu
Cimahiutara, Cimahi selatan dan Cimahi tengah. Perekonomian yang mendukung aktifitas kota yaitu sektor pariwisata terutama pariwisata alam, militer, perindustrian dan perdagangan. Faktor perindustrian dan
:Hal. lB3 -
191
perdagangan pertumbuhan termsuk pesat, sehingga perlu adanya unsur lembga keuangan yang mendukung seperti perbankan baik Bank konvensional, Bank syariah, maupun Bank Perkreditan Rakyat.
B. Profil PT.BPRDanamasa PT. BPR Danamasa berlokasi di Jalan Raya Cimindi No.159 Cimahi, merupakan bank perkreditan rakyat yang menghimpun dana pihak etiga yang berasal dari simpanan penabung dan
deposito, memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar, khususnya masyarakat menengah kebawah untuk membantu mendapatkan modal usaha, sebagai upaya untuk
lebih meningkatkat perekonomian rakyat. Izin operasional PT. BPR Danamasa tertanggal 16 Oktober 1995. Modal dasar yang disetor sebesar Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah ). Susunan pengurus saat ini yaitu :
Komisarisutama Komisaris Komisaris Komisaris Direktur Utama
Ir.Heru Absoro DR,Eddy Wirawan,SH DR.Soegianto,Bsc,Phd
Direktur
Yuniarsih,SE
EdwinArlond,SE Ida Fitri Rahayu,SE
tabungan yaitu : Tabungan Kancil (10%), dan Tabungan Kenanga (10% ), Kredit meliputi :
Kredit Konsumtif, Kredit Modal Kerja. Untuk Tabungan hanya untuk perorangan. Dengan syarat : usia minimal 18 tahun maksimal 60 tahun. Anak dibawah umur harus diwakili orang tua/wali. Foto copy KTP/SIM, mengisi formulir. Setoran pertama Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah), pengambilan bisa dilakukan 1 (satu) bulan dari setoran pertama. Jasa bunga tidak tetap bisa berubah sewaktuwakru. Syarat kredit konsumtif, mengisi formulir kredit, menyertakan foto copi KTP/SIM, Karlu Keluarga, Surat Nikah, Pas Foto, Surat persetujuan dari perusahaan, struk gaji terakhir, jaminan tambahan berupa BPKB kendaraan bermotor, kuitansi pembelian barang elektronik. Sedangkan syarat untuk modal kerja, sama dengan kredit konsumtif tapi tidak perlu adanya surat persetujuan dari perusahaan. Tingkat pendidikan karyawan PT.BPR Danamasa mayoritas sarjana Strata satu ( 31 ), dan karyawan laki laki lebih dominan daripada perempuan, hal ini dilakukan perusahaan, mengingat perlunya menjaring nasabah yang harus didatangi karyawan.Unit kerja karyawan akan dipaparkan pada tabel berikut.
Perekrutan pegawai dilakukan dengn selektif yaitu melalui testing tertulis, wawancara dan masa percobaan selama 3 bulan. Lingkup usaha PT. BPR Danamas meliputi deposito, penj aringannya melalui relasi, nasabah yang sudah ada dan walk in customer jenis deposito ada 2yaitu:Deposito berjangka
jatuh waktu dan Deposito berjangka ARO (Automatic Roll over), deposito bisa atas nama perorangan atau Badan Usaha, dengan jangka waktu 1,3,6,12 bulan, ARO, dengan syarat mengisi formulir, melampirkan KTP/SIM, kas minimal Rp.1.000.000,- tingkat suku bunga fluktuatif dengan bunga 1% untuk 1-3 bulan, 6-12 bulan l2o/o. Tabungan ditujukan pada nasabah yang ambil kredit, karyawan perusahaan yang kerjasama dengan PT. BPR. Danamasa seperti PT. Metro Garmin, PT. Masterindo, jenis
187
Pengaruh Komunikasi Veftikal terhadap Prestasi...... (Latifah Adnani dan Rahmawati Novarida)
Tabel.3.1 Keadaan Karyawan PT. BPR Danamasa Berdasarkan Unit Kerja No
Un
it
Ke
rja
Jumlah
2
Direktur utama Direktur
t
3
Pengawas lntern
1
4
Kepala Bagian Operasional Kepala Bag Legal dan Operasional
1
5
1
1 1
7
Kepala Bag Pemasaran Teller
8
Administrasi Umum
1
9
Pembukuan
1
10
AdministrasiKredit
1
t7
Pemasaran
8
5
1.
1
12
Progra mer
1.
L3
Sat pam
2
14
Driver
L
15
Office Boy
1
Jumlah
23
Sumber : Daftar karyawan PT.BPR Danamasa,2Oll
A. Pelaksanaan Komunikasi
vertikal
Kondisi Prestasi Kerja
dan
Perintah yang disampaikan
PT.BPR.
pimpinan kepada bawahan yang merupakan komunikasi vertikal, pada umumnya dapat dipahami karyawan.Tetapi j ika pimpinan
Danamasa
1.
Prinsip Kejelasan
a.
Perintah pimpinan dapat dipahami
dalam kondisi buru buru sering tidak
menjadi tanggung jawab bagi pemberi informasi untuk merumuskan komunikasi dan
j elas penyampaian
menyampaikan hal tersebut dengan syarat-syarat y ang dapat dipahami, baik dalam tulisanmaupun lisan.
dipaparkan pada tabel 3.2 berikut ini.
komunikasinya sehingga sulit dipahami karyawan.
Deskripsi jawaban responden dapat
Tabel3.2 Deskripsi Jawaban Responden Tentang perintah pimpinan Mudah dipahami N:21 Ketera ngan SangatSetuiu ( SS )
Frekuen si
%
8
38,1,%
5 4
23,8% 19,0%
3
1,4,3%
1
4.8%
21.
100.0
Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS Tidak Setuju ( TS
)
)
sangatTidak setuiu ( sTS ) J
umlah
Sumber : Hasil pengolahan data :2011
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember 2011 : Hal. 183
-
197
188
Perintah pimpinan kepada karyawan
Danamasa mayoritas tingkat strata
tentu memiliki kemampuan yang berbeda sesuai,sistem nilai yang berlaku diorganisasi. Sehingga pemberi pesan perlu disampaikan dengan memperhatikan kepada siapa pimpinan melakukan
satu (S1), maka pimpinan tidak mengalami kendala yang berarti dalam menyampaikan informasi yang perlu disampaikan. Hal ini dapat diketahui dari hasil penyebaran angket yang disebarkan
komunikasi. Karena tingkat pendidikan karyawan di PT.BPR
kepada responden dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel3.3 Jawaban Responden Tentang Maksud dan Tujuan Pesan yang Disampaikan dapat Dipahami Kete ra nga n
SangatSetuju (
SS
Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS Tidak Setuju ( TS
Frek uen si
%
)
)
)
( STS
SanpatTidak Setuiu Jumlah
)
8
38.1.%
4
L9,O%
6
28,6%
2
9,5%
7
4,8%
2t
100.0
Sumber : Hasil pengolahan data:.2011
Perintah pimpinan terutama yang menyangkut pelayanan kepada nasabah dan proses kerja, relatif dapat dipahami karyawan, karena di PT. BPR. Danamasa sudah adanya
komunikatif yang mudah dipahami. Tentang penggunaan bahasa
pedoman kerja yang dapat dijadikan pegangan karyawan dalam melaksanakan pekerj aannya.
penelitian dapat diketahui bahwa bahasa yang digunakan dalam
a.
sebagai bahasa bahasa yang
pimpinan. Berdasarkan hasil
menyampaikan perintah, sudahj elas dan dapat dipahami, karena tingkat
Bahasa dapat dipahami
Pelaksanaan komunikasi akan efektif apabila pihak komunikator
pendidikan pimpinan dengan karyawan setara sebagaimana tersaj i
mampu memberi pesan dengan baik
padatabel dibawah ini.
kepada komunikan. Pesan yang baik
Tabel3.4 Deskripsi jumlah jawaban Responden tentang Bahasa dapat dipahami Kete ra nga n
Frekuensi
%
SansatSetuiu { SS )
7
33,3%
Setuju ( S )
5
23,8%
3
'1,4,3%
4
19,0%
2
9,5%
2L
100.0
Kurang Setuju ( KS
)
Tidak Setuju ( IS ) SangatTidak Setuiu (STS
)
Jumlah
N:21
Sumber : Hasil pengolahan data :2077 189
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (LatifahAdnani dan Rahmawati Novarida)
a.
Ketika wawancara dilakukan oleh
Tugasyangdiberikanpimpinan atau observasi peneliti diketahui bahwa pimpinan berupaya dalam memberikan tugas sesuai dengan j ob dis cr iption.Tetapi karyawan juga bersedia menjalankan tugas
Dari hasil pengamatan
peneliti kepada pimpinan, diperoleh jawaban bahwa pimpinan selalu berupaya dalam menyampaikan informasi atau pemberian tugas kepada karyawan digunakan bahasa yang sesederhana mungkin, bahkan tidak jarang menggunakan bahasa daerah ( Sunda ) ,karena mayoritas karyawannya adalah orang Sunda atauyang memahami bahasa Sunda sehingga lebih akrab dan mudah
yang bukan bagiannya apabila diperlukan .Biasanya karyawan yang diberi pekerjaan yang bukan tugasnya akan melaksanakan pekerjaan tersebut sepanjang karyawan itu merasa mampu melaksanakannya. Mi salnya
untuk diterjemahkan maksud pimpinan olehkaryawan.
2.
karyawan bagian penagihan yang tugasnya artara lain menjaga hubungan baik dengan debitur,
Prinsip Integritas Prinsip integritas dapat diartikan adanya kesatuan antara perintah yang satu dengan lainnya tidak menimbulkan miscomunication atau salah persepsi dalam menerjemahkan pelaksanaan tugas. Pimpinan berupaya konsisten dalam menerapkan peraturan kepada karyawan. Namun hasil pengamatan peneliti antara pimpinan yang satu dengan lainnya kadang tidak sepaham sehingga menimbulkan kebingungan
tetapi pada saat diperlukan perusahaan untuk menjalankan tugas mempromosikan produk PT.BPR Danamasa, mereka akan bersedia melakukannya karena rasa tanggung jawab karyawan terhadap
perusahaan yang
tinggi.
mereka menyadari menjaring nasabah adalah tanggung jawab semua pihak.Semakin banyak
bagi karyawan. Tetapi karyawan
nasabah yang dapat dijaring perusahaan, maka berpengaruh
umumnya berprinsip sepanjang tidak merugikan perusahaan, maka mereka melaksanakan tugas sesuai prosedur yang dilaksanakan. Prinsip integritas dapat diuraikan sebagai berikut :
terhadap peningkatan kesejahteraan
karyawan.Hasil penelitian menunjukkan:
Tabel3.5 Deskripsi jumlah jawaban Responden tentang Tugas yang diberikan pimpinan N Kete ra nga n
Frekuen si 5
21.,8%
Setuiu ( S )
9
42,9%
3
14,3%
2
9,5%
Tidak Setuju ( TS
)
)
SaneatTidak Setuiu Jumlah
( STS
)
:21
%
SaneatSetuiu ( SS ) Kurang Setuju ( KS
Serta
2
9.50/o
21
100.0
Sumber : Hasil pengolahan data :2017
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember
20ll : Hal.
1
83
-
191
190
Data diatas menunjukkan 42,goh responden menjawab setuju, dan 21,8 yo menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan
berjenjang, yaitu melalui kepala bagian dulu yang membantu kesulitan pekerjaan, baru, apabila belum terselesaikan, maka akan diselesaikan direktur.Tetapi dari penyebaran angket diperoleh data bahwa karyawan berpendapat pimpinan belum memberikan
bahwa perintah yang diberikan pimpinan sering
tidak sesuai dengan kewenangan karyawan, tetapi para karyawan tidak keberatan menjalankannya sepanjang mereka mampu melaksanakannya. Tetapi bila sering dilakukan pimpinan tentu menimbulkan hal yang kurang baik bagi perusahaan, karena profesionalitas karyawan tetap perlu dijaga, dan ditingkatkan kemampuannya. Juga tanggung j awab karyawan yang menjalankan tugas yang bukan bagiannya akan berbeda dengan tanggungjawab karyawan yang memang memegang tugas tersebut.
a.
bantuan yang
riil apabila karyawan
mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerj aan, karena
karyawan berupaya menutupi apabila mengalami keulitan dalam melaksanakan pekerjaan dengan
berupaya sendiri terlebih dahulu,atau kalau minta bantuan kepada karyawan yang satu level, bukan yang kedudukannya lebih tinggi.Seperti dalam masalah kredit konsumtif, yang tanpa jaminan benda, pada saat perusahaan
TujuanTercapai
Peran pimpinan dan karyawan dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.Pimpinan akan
membantu karyawan apabila mengalami kesulitan dalam
peminjam kredit mengalami
pelaksanaan pekerjaan sehingga hasil kerjadapat optimal dantujuan organisasi dapat tercapai.Dari hasil
Danamasa mengalami kesulitan menetapkan putusan yang harus diambil. Walauptn akhimya diambil
wawancara dengan direktur perusahaan pimpinan akan membantu apabila karyawan
alih pimpinan kasusnya, tapi
kesulitan membayar, PT. BPR
karyawan bagian kredit tersebut mendapat teguran juga karena kurang teliti dalam menganalisis kondisi perusahaan peminjam. Jawaban responden tentang kondisi tersebut sebagai berikut :
mengalami kendala dalam mel aksanakan tugasnya. Tetapi
bantuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara
Tabel.3.6 Jawaban Responden tentang Tujuan Tercapai Kete ra nga n
SansatSetuiu ( SS ) Setuiu ( S ) Kurang Setuju ( KS Tidak Setuju ( TS )
)
SaneatTidak Setuiu (STS
)
Jumlah
N:21
Frekuen si
%
5
21,8%
2
9,syo
9
42,9%
1
4,9yo
4
'1,9,0%
2L
100.0
Sumber : Hasil pengolahan data :2011
191
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (LatifahAdnani dan Rahmawati Novarida)
a.
PT.BPR. Danamasa kerjasama yang
Kerjasama Kerj asama merupakan hubungan saling membantu dalam pelaksap.pan kegiatan. Kerjasama yang baik sangat membantu
dilaksanakan belum berj alan baik, karena beberapa kali terjadi kebijakan pimpinan
yang mendadak berubah tanpa diketahui karyawan sehingga karyawan mengalami kerepotan dalam melaksanakan tugasnya.
pelaksanaan tugas suatu organisasi. Antara pimpinan dengan karyawan pada
Tabel.3.7 Jawaban Responden tentang kerjasama pimpinan dengan karyawan N = 21 Kete ra nga n
SaneatSetuiu
Frekuensi
o/ /o
1
1
4,8% 4,8%
7
33,3%
1,2
57,L% o,o% 10 0.0
( SS )
Setuiu ( S ) Ku rans Setu iu { KS
)
Tidaksetuiu ( TS ) SansatTidak Setuiu ( STS lum lah
0
)
2L
Sumber : Hasil pengolahan data : 20ll
3.
I )
l
karyawan diluar j am kantor masalah pekerjaan. Pimpinan memberikan informasi pekerjaan dalam forum formal seperti saat meeting. Karena pimpinan berpendapat bahwa diluar j am kerj a tidak perlu menyampaikan masalah pekerjaan formal, seperti
Prinsip Penggunaan Strategi Organisasi
Informal (Principle of Strategic of Infor mal Organization ) Prinsip penggunaan strategi organisasi informal menunjukkan bagaimana sara pimpinan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada diluar kegiatan kantor. Organisasi informal diperlukan untuk pemindahan informasi formal disampaikan secara informal, juga sebagai penyalur informasi baik dari pimpinan maupun antar sesama karyawan. Seperti kegiatan rekreasi bersama, out bond, pernyataan tentang prinsip penggunaan strategi informal sebagai berikut : a. Dialog pimpinan dan karyawan diluarjam kerja. Saat ini pimpinan jarang melakukan dialog dengan
pada saat dilakukan rekreasi bersama atau makan siang. Tetapi
kalau menyangkut penyerapan aspirasi karyawan sering dilakukan pimpinan dengan mengaj ak diskusi
atau ngobrol tentang kondisi dilapangan dalam menjalankan tugasnya, informasi tersebut dapat dipakai pimpinan untuk mengambil kebijakan lebih lanjut. Data tentang dialog pimpinan dengan karyawan diluarj am kerja tersaji pada tabel 3.8
Tabel.3.8 pimpinan Jawaban Responden tentang dialog dengan karyawan diluar jam kerja Kete ra ng Sa n
sat Setu iu (
SS
setuiu ( s ) Kurang Setuju ( KS Tidak Setuiu ( TS )
an
Frekuensi
o/ /o
7
4,8%
)
)
4
L9%
7
33,3% 23,8%
5
SansatTidak Setuiu ( STS
)
Jum lah
4
4,8%
21,
10 0.0
N:21
Sumber : Hasil pengolahan data :2011
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember
20\l : Hal. 183 - 197
191
r Dari jawaban responden tersebut
dilapangan. Serta dapat terj alirurya imbal menunjukkan bahwa dialog pimpinan dengan balik komunikasi vertikal dan horisontal karyawan yang menyangkut kebijakan baru antara pimpinan dengan karyawan. perusahaan pada saat kegiatan informal, jarang A. Prestasi Kerja dilakukan. Terlihat dari jawaban responden yang Faktor prestasi kerja karyawan merupakan 33,3yo menjawab kurang setuju serta 28,6%o hal yang penting untuk mewujudkan menyatakantidak setuju dan sangat tidak setuju. keberlangsungan perusahaan. Prestasi kerj a berkaitan dengan kondisi para pekerja, 4. Prinsip Penyelenggaraan (Principle karena penilaian prestasi kerja dilakukan implementation) secara individual. Adapun penilaian prestasi Penyelengg ar aal yang dimaksud disini kerja dapat ditinjau dari aspek : adalah penentuan pedoman atau petunjuk yang berupa ketentuan dan 1. KualitasKerja kebij akan pimpinan yang dilaksanakan Kualitas pekerj aan karyawan dikatakan anggota organisasi. Berkenaan dengan bagus apabila tidak menimbulkan masalah komunikasi yang berkaitan kesalahan atau kalau terdapat kesalahan dengan pedoman sudah dilakukan tidak fatal atau banyak, sehingga tidak perusahaan. Karena Pedoman kerj a dan menimbulkan pengulangan pekerjaan. petunjuk kerja sudah diberikan pimpinan Berdasarkan hasil wawancara dengan setiap akan melaksanakan kegiatan kerja pimpinan perusahaan bahwa karyawan yaitu 10 menit sebelum jam kerja formal tertentu masih banyak melakukan dimulai, maka dilaksanakan brffing kesalahan dalam pembukuan dan terlebih dahulu. pelayanan kepada nasabah. Tetapi Berkenaan dengan rapat kerja, PT. BPR dengan pengarahan dan brffing dari Danamasa Cimahi jarang melaksanakan, perusahaan kesalahan sudah dapat padahal dengan rapat kerja bisa diminimalisir. Hasil penyebaran angket diketahui kesulitan, keluhan atau kondisi tentang prestasi kerja karyawan dapat dalam menjalankan pekeriaan tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel.3.9 Jawaban Responden tentang kualitas hasil kerja N
:21
Frekuensi
o/o
SaneatSetuiu ( SS )
4
L9%
Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS Tidak Setuju ( TS )
5
23,8%
8
38,1,%
3
1,4,3%o
Kete ra nga n
)
SangatTidak Setuju ( STS ) Jumlah
.J,
21
4,8%
100.0
Sumber : Hasil pengolahan data :2077
Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian karyawan yang masih melakukan pengulangan dalam mengerjakan tugasnya. Perusahaan perlu lebih intensif dalam melakukan pengarahan kepada karyawannya terutama yang menyangkut pembukuan keuangan perusahaan. 193
2.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan yang sesuai target perusahaan.Tentang kuantitas kerja dapat dilihat dari aspek hasil pekerjaan karyawan sesuai perintah dan
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (Latifah Adnani dan Rahmawati Novarida)
memuaskan pimpinan. Karyawan
karena
PT. BPR Danamas dalam melaksanakan
dengan pimpinan PT. BPR Danamasa,
pekerjaan ,belum sesuai perintah
itu berdasarkan
wawancara
perusahaan berupaya menggandeng nasabah corporate yaitu perusahaan perusahaan yang banyak berdiri di
pimpinan terutama yang menyangkut target peningkatan jumlah nasabah, penyelesaian kredit bermasalah, peningkatan penyelesaian kredit lancar. Sebagaimana tersaji pada tabel 1.1 dan l.2.Hal ini disebabkan riset nasabah kelapangan tidak dilakukan secara detail, dikarenakan disatu sisi
wilayah Cimahi. Seperti PT. Metro Garment, PT.Masterindo. Strategi PT. BPR Danamas ini perlu didukung pelayanan karyawan agar lebih memuaskan nasabah. Jangka panjang perusahaan akan berupaya menjalin kemitraan dengan corporate yang
perusahaan membutuhkan peningkatan nasabah, tetapi apabila standar nasabah diperketat sesuai ketentuan perusahaan,
menyangkut masalah penggajian karyawan nasabah, juga tunjangan hari tua. Berkaitan dengan deskripsi jawaban responden tentang kualitas pekerjaan belum memuaskan perusahaan dapat dilihat padatabel dibawah ini.
maka dikhawatirkan banyaknya nasabah yang mengundurkan diri atau pindah ke
Bank lain yang saat ini berkembang semakin banyak dan menawarkan kemudahan kemudahan transaksi. Oleh
Tabel3.10 Jawaban Responden tentang kualitas pekerjaan belum memuaskan perusahaan Kete ra nga n
Frekue
SangatSetuiu ( SS ) Setuju ( S ) Kurang Setuju ( KS
'J.
)
ns
i
o/o
4,8%
11
52,4%o
5
23,8%
Tidak Setuju ( TS )
2
9,5%
SangatTidak Setuju ( STS )
2
9,5,%
Jumlah
21
N:21
L00.0
Sumber : Hasil pengolahan data :2011
Dari data diatas menunjukkan bahwa jawaban antara yang menyatakan pekerjaan sudah memuaskan perusahaan sebesar 57,2 oh, sedangkan yang menjawab belum memuaskan, kurang memuaskan dan sangat tidak memtraskan sebesar 9 responden atau 42,9 oA. Jawaban tersebut dapat dianalisa bahwa karyawan merasa pekerj aan sudah dil aksanakan sesuai ketentuan
kredit, tetapi kalau masih terdapat nasabah yang menunggak itu bukan tanggung j awab karyawan lagi.
A. Pengaruh Komunikasi Vertikal Terhadapa Prestasi Kerja Karyarvan pada PT. BPR Danamasa Cimahi.
perusahaan, tetapi mereka kurang ad,anya tanggung jawab tentang apakah pek eqaansesuai
target atau belum, hal itu menurut persepsi karyawan adalah tugas pimpinan. Karena karyawan sudah berupaya menjalankan tugas untuk meminimalisir penyelesaian penunggakan
Berdasarkan perhitungan Validitas lnstrumen dengan menggunakan Rumus koreiasi Product Moment Pearson diperoleh hasil bahn a
semua item variabel Komunikasi vertikal dan Variabel Prestasi kerja antara nilai korelasi atau r tabel lebih kecil dari r hitung. artinl,a bahn a
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember 2011: Hal. 183 - 197
lo1 L /a
instrumen yang dipakai untuk menguji penelitian
Rumus dipakai untuk pengukuran Reliabilitas ini menggunakan teknik Cronbach Alpha, hasilnya
ini valid. Tinggi rendahnya validitas instrumen menurut Arikunto (1 998:60) menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
sangat bagus artinya reliabilitasnya tinggi terhadap subyek yang diteliti. Dari hasil pengukuran interval dengan menerapkan rumus Korelasi Pearson dengan menggunakan progam SPSS versi 12.00 dapat dilihat pada tabel berikut :
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud. Selain itu juga perlu dilakukan pengujian Reliabilitas nya yaitu trntuk mengukur subyek penelitian ini dapat dipercaya atau tidak.
Correlations KomunikasiVertikal Komunikasi
Vertikal
Pearson Correlation Sig. ( 2- tailed )
Kerja
000 21.
21"
Pearson Correlation
777x*
1000
sig.(2-tailed)
000
N
** Correlation
21.
is significant at the 0,01 level
diperoleh nilai korelasi antara Komunikasi Vertikal dan Prestasi Kerja sebesar 0,777, sesuai dengan pedoman interpretasi koefi sien korelasi, maka angka korelasi sebesar 0,777 tersebut
Y b
masuk dalam kategori hubungan kuat dan searah. Artinya apabila komunikasi vertikal ditingkatkan,
maka Prestasi Kerja akan meningkat pula, demikian juga sebalikanya, jika komunikasi vertikal menurun, maka prestasi kerja juga
X
menurun. S edangkan menurut penguj ian Regresi linier sederhana yang Rumusnya sebagai berikut:
a+bX1 *eDimana:
2L
(2- tailed)
Berdasarkan perhitungan diatas, maka
Y:
.777**
1000
N
Prestasi
Prestasi Kerja
Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan Harga Y bila X : 0 ( Harga konstan ) Angka arah koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen apabila b ( + ) maka terdapat kenaikan jaka b ( 0 ) maka terjadi penurunan. : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Varibel kekeliruan. Dengan men ggunakan b ant.;orl' s offw ar e SPSS versi I 0,O0didapat out put sebagai berikut:
Cofficients Model
U
nstondordized
Coeff iciens
Std
B
L
Error
Stonda rdized Coeff icients
t
Beta
Sis
(Constont) Komu nikasi
6.342
4L70
L527
.145
627
L77
5377
.100
vertikal
19s
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (LatifahAdnani dan Rahmawati Novarida)
a.
Dependent variabel prestasi Kerja Maka persamaan regresinya adalah
Y :
Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji t dengan :
:
6.142+0.627X+e
t
- b,/s
t -
Berdasarkan persamaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel komunikasi vertikal mempunyai koefisien sebesar 0,627, artinya apabila terjadi kenaikan sebesar satu satuan terhadap variabel komunikasi vertikal maka akan terjadi kenaikan prestasi kerja sebesar 62.7 % Untuk melihat pengaruh (X1) terhadap (Y), maka diajukan hipotesis sebagai berikut : Terdapat Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi Kerja,H0 : Bi : 0 ; artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi vertikal terhadap Prestasi kerja karyawan. Hi : Bi # 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi Vertikal terhadap prestasi Kerja karyawan
;:.i.s
0.62710.117
:5.377
Dengan mengambil nilai a: 0.05 dan dk:21-I :20 makadidapat nilai to or ro: 2.845 karena nilai t l,i*ug, \^br"( 5.377 > 2.945 ) maka
H n ditolak, artinya komunikasi vertikal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerj a karyawan. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi vertikal terhadap prestasi kerjakaryawan, maka diterapkan rumus Koefi sien Determinasi. Perhitungannya dengan
cara mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah dihitung, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Model Summary Model
R
R. Square
Adjusted Square
1
.777
.603
.583
R
Std. Error of the
Estimate 1.8388
u.Predictors : (Constant) , Komunikasi vertikal
KD : : :
rs2
1.
0.777 x 0.777 0.603 Dengan demikian pengaruh komunikasi verlikal terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 60.3 oZ, sisanya sebesar 39,7 oA adalah faktor lain yang tidak teridentifikasi.Yang menurut Sugiyono (2000 : 149 ) termasuk kategori pengaruh yang kuat.Sehingga bagi suatu organisasi atau perusahaan faktor komunikasi perlu diterapkan secara baik baik komunikasi vertikal , horisontal maupun sejajar sesama karyawan untuk membina keharmonisan kerja.
PENUTUP Pelaksanaan Komunikasi vertikal pada PT.BPR Danamsa Cimahi, belum sepenuhnya dilaksanakan, terutama menyangkut :
Penyelesaian pekerjaan yang dilakukan karyawan akan berupaya menyelesaikan kesulitan ke qanyasendiri terlebih dulu, baru
jika tidak dapat teratasi berupaya minta bantuan keatasan langsung, tidak langsung
ke direktur.Tapi umumnya karyawan berusaha menyelesaikannya dulu sendiri. 2.
Dialog diluar jam kerja jarang dilakukan antara pimpinan dengan karyawan ,karena pimpinan berasumsi untuk masalah formal sebaiknya diselesaikan dan dibicarakan pada jam kerja atau saat meeting.
a
J.
Pimpinan sudah berusaha memberikan tugas kepda karyawan sesuai job discription
karyawan, tetapi untuk saat tertentu karyawan ering menerima tugas !-ang merupakan bukan kewenangann,va. Tapi karyawan tetap menjalaninya sepanjang dia mampu melaksanakannya.
Wirausaha, Volume 6, No. 2, Desember 2011: Hal. lg3 - 197
\96
4.
Pedoman dan peturt'uk kerja sudah diberikan
disaat briing yang dilakukan
l0
menit
sebelum jam kerja perusahaan dimulai, untuk mengingatkan kembali tugas para karyawan. 5.
6.
7.
DAF'TAR PUSTAKA
Pengaruh Komunikasi vertikal terhadap prestasi kerja karyawan kuat, sehingga
Han'dayaningrat, Soewarno 1994, Ilmu Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta, CV Haji Masagung
komunikasi tersebut perlu dilaksanakan dan diperhatikan pimpinan. Karena akan berdampak pada prestasi kerj karyawan. Saat ini upayaPT. BPR. Danamasa Cimahi untuk memenuhi target nasabah dengan menjaring nasabah Corporate baik yang ada diwilayah Cimahi maupun diluar Cimahi.
Hani,T Handoko, 1997, Manajemen BPFE,
Untuk meningkatkan Prestasi kerja
RinekaCipta Sugiyono, 2003,Metode PenelitianAdministrasi, Bandung, CV. Alfabeta
karyawan terutama yang menyangkut sistem
pembukuan, perusahaan memberikan
Yogyakarta Hasibuan, SP Malayu, z002,Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jakarta,CV. Haji Masagung
Suharsini,Arikunto. 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta PT.
pelatihan dari karyawan senior.
197
Pengaruh Komunikasi Vertikal terhadap Prestasi...... (LatifahAdnani dan Rahmawati Novarida)