PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Tidak Diaudit)
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Portofolio Investasi - Diperdagangkan Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 211.367.000 masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010) Pajak Dibayar di Muka
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
9.821.885.094
11.200.995.454
1.942.446.188 1.975.339.809
2.178.895.100 2.147.257.475
5.675.539 221.120.326
18.686.500 189.979.137
13.966.466.956
15.735.813.666
578.920.774.614 475.000.000 507.005.910
569.767.142.483 475.000.000 570.055.269
30.980.000
31.730.000
Jumlah Aset Tidak Lancar
579.933.760.524
570.843.927.752
JUMLAH ASET
593.900.227.480
586.579.741.418
2.f, 3, 21 2.d, 4 2.c, 5 4 2.d
2.m,6.a
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lainnya Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 400.723.149 dan Rp 330.523.790 masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010) Aset Lain-lain
2.d, 2.g, 5, 7, 15 2.d, 8 2.i, 9
2.d, 23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 1
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Bunga Masih Harus Dibayar Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Hutang Pajak Hutang Lain-lain Pihak Ketiga
2.e, 2.l, 10, 21, 23 2.c, 5
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
3.815.714.979 58.786.725.791 40.191.227 2.027.276.340
3.605.697.851 57.016.601.098 106.170.466 2.023.668.740
64.669.908.337
62.752.138.155
98.334.273.933 13.756.266.114 312.000.000
98.334.273.933 14.201.698.086 312.000.000
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
112.402.540.047
112.847.972.019
Jumlah Liabilitas
177.072.448.384
175.600.110.174
14
1.109.250.000.000
1.109.250.000.000
2.g, 7, 16
(260.108.592.418)
(260.108.592.418)
2.d, 7, 15
221.837.111.369 (654.150.739.855)
224.944.507.042 (663.106.283.380)
416.827.779.096 --
410.979.631.244 --
Jumlah Ekuitas
416.827.779.096
410.979.631.244
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
593.900.227.480
586.579.741.418
2.m, 6.b 11
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Jangka Panjang Pihak Ketiga Hutang kepada Pemegang Saham Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
2.e, 13, 23 2.c, 2.e, 5, 12, 21, 23 2.n
EKUITAS Modal Saham Nilai Nominal per Saham Rp 500 Modal Dasar - 8.874.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.218.500.000 Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Akumulasi Rugi Kepentingan Non Pengendali
PT LIPPO SECURITIES Tbk Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 2
DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
31 Maret 2011 Rp
31 Maret 2010 Rp
Pendapatan Usaha
2.k, 17
32.860.963
770.223.125
Beban Usaha
2.k, 18
(1.938.456.270)
Pendapatan (Beban) Lain-lain
2k, 19
(1.399.888.972)
(960.685.788) (1.248.756.883)
2.c, 2.g, 5, 7
12.261.027.804
50.157.985.080
8.955.543.525
48.718.765.534
----
----
8.955.543.525
48.718.765.534
(3.107.395.673)
6.214.082.017
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
5.848.147.852
54.932.847.551
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
8.955.543.525 --
48.718.765.534 --
8.955.543.525
48.718.765.534
5.848.147.852 --
54.932.847.551 --
5.848.147.852
54.932.847.551
4,04
21,96
Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih
2.k, 6.b
LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK: Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi
2.g, 7, 15
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2.p, 20
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 3
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh) Modal Saham
Selisih Nilai Selisih Transaksi Transaksi Restrukturisasi Perubahan Ekuitas Entitas Sepengendali Perusahaan Asosiasi Rp Rp
Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Akumulasi Rugi
Jumlah
Kepentingan Non Pengendali
Rp
Jumlah Ekuitas Rp
1.109.250.000.000
(260.108.592.418)
206.424.840.000
(796.083.135.430) 259.483.112.152
--
259.483.112.152
--
--
6.214.082.017
--
6.214.082.017
--
6.214.082.017
--
--
--
48.718.765.534
48.718.765.534
--
48.718.765.534
SALDO PER 31 MARET 2010
1.109.250.000.000
(260.108.592.418)
212.638.922.017
(747.364.369.896) 314.415.959.703
--
314.415.959.703
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
1.109.250.000.000
(260.108.592.418)
224.944.507.042
(663.106.283.380) 410.979.631.244
--
410.979.631.244
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Laba Bersih
--
--
(3.107.395.673)
--
(3.107.395.673)
--
(3.107.395.673)
--
--
--
8.955.543.525
8.955.543.525
--
8.955.543.525
1.109.250.000.000
(260.108.592.418)
221.837.111.369
(654.150.739.855) 416.827.779.096
--
416.827.779.096
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Laba Bersih
SALDO PER 31 MARET 2011
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 4
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari: Penghasilan Bunga Jasa Manajemen Investasi Penjualan Efek Lain-lain Pengeluaran Kas untuk: Beban Usaha Lain-lain
31 Maret 2011 Rp
31 Maret 2010 Rp
135.922.214 42.095.526 -1.073.361
38.582.172 -14.204.467 --
(1.460.991.668) (90.059.793)
(1.123.374.110) --
(1.371.960.360)
(1.070.587.471)
--
--
(7.150.000)
--
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(7.150.000)
--
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.379.110.360)
(1.070.587.471)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
11.200.995.454
3.726.638.456
9.821.885.094
2.656.050.985
22.325.918 1.299.559.176 8.500.000.000
22.325.918 133.725.067 2.500.000.000
9.821.885.094
2.656.050.985
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aktiva Tetap
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE Kas dan Setara Kas Terdiri dari: Kas Bank Deposito
2.c, 3
Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 5
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan dan Kegiatan Usaha PT Lippo Securities Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 514 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-6029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 80 Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa No. 40 tanggal 14 Mei 2010 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan susunan anggota dewan komisaris dan dewan direksi. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-AH.01.10-13498 tanggal 2 Juni 2010. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sesuai surat keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 Nopember 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi dan penasihat keuangan. Perusahaan beralamat di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. 1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Bapepam-LK dalam suratnya No. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan pencatatan dan penawaran 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat efektif pada tanggal tersebut. Pada tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak 28.000.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, terdiri dari 13.500.000 saham baru yang berasal dari penawaran umum tersebut dan 14.500.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, terakhir adalah dengan pencatatan 1.566.000.000 saham yang berasal dari penawaran terbatas kedua pada bulan Juli 1997. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah riwayat penawaran umum saham yang dilakukan Perusahaan: Tahun
Keterangan
1994 Penawaran Umum Perdana: 13.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dan partial listing sebanyak 14.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1995 Penerbitan saham bonus: 1 saham lama memperoleh 2 saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 1996 Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 195.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1997 TPemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham TPenawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.566.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500
d1 - 4/29/2011
6
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi 43.500.000 130.500.000 326.250.000 652.500.000 2.218.500.000
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.c. Struktur Perusahaan Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Morgan & Associates Ltd., perusahaan anak, yang dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Perusahaan yang berkedudukan di Vanuatu. Perusahaan anak bergerak dalam bidang manajemen investasi, namun saat ini perusahaan anak tidak melakukan akitivitas. Jumlah aset perusahaan anak sebesar Rp 22.298.319 pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. 1.d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit Perusahaan pada 31 Maret 2011 dan 2010 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 17 tanggal 25 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Saifuddin Arief, SH, MH, Notaris di Tangerang dan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 39 tanggal 24 April 2009, yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: 2011 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
2010
: :
Eddy Harsono Handoko* dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
Eddy Harsono Handoko* dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
Dewan Direksi Direktur
:
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Komite Audit Ketua Anggota
: :
Timoer Soetanto Jonita Widjaja Utomo Santoso
Timoer Soetanto Jonita Widjaja Utomo Santoso
* Pengangkatan Eddy Harsono Handoko sebagai Presiden Komisaris akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK
Pembentukan komite audit sudah sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki masing-masing 9 karyawan tetap (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan sesuai peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
d1 - 4/29/2011
7
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. 2.b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Morgan & Associates (lihat Catatan 1.c). Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. Seluruh akun dan transaksi signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha. 2.c. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai ”Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. 2.d. Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
d1 - 4/29/2011
8
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
d1 - 4/29/2011
9
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 2.e. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. 2.f. Setara Kas Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
d1 - 4/29/2011
10
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2.g. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi saham di mana Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai penyertaan dengan pemilikan 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi disajikan sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian Perusahaan dan perusahaan anak atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, dikurangi dividen yang diterima. Jika terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut. Penurunan nilai tersebut ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Selisih yang timbul dari perubahan ekuitas perusahaan asosiasi dicerminkan sebagai penambahan atau pengurangan ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” pada neraca konsolidasian. Selisih antara harga pengalihan investasi dan nilai buku yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dcatat sebagai ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada nerca konsolidasian sesuai PSAK No. 38 mengenai ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. 2.h. Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. 2.i. Aset Tetap Aset tetap dicatat dengan model biaya dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif sebagai berikut: Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor
50% 25% - 50% 50%
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada tahun berjalan. 2.j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset non-keuangan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasian. 2.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa manajemen investasi dan jasa penasehat keuangan diakui sebagai pendapatan saat jasa tersebut telah diberikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Seluruh pendapatan lainnya dan beban diakui pada saat diperoleh/terjadinya.
d1 - 4/29/2011
11
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2.l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia, dan keuntungan atau kerugian selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, kurs rata-rata Bank Indonesia yang digunakan masing-masing sebesar Rp 8.709 dan Rp 8.991 untuk USD 1. 2.m. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan alasan pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2.n. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.o. Informasi Segmen Kegiatan utama Perusahaan pada saat ini adalah di bidang jasa manajer investasi dan penasihat keuangan. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Jakarta, sedangkan perusahaan anak yang berada di Vanuatu (lihat juga Catatan 1.c), dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha dan geografis, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 2.p. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham istimewa) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan, sedangkan untuk LPS dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham istimewa) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan ditambah efek berpotensi saham biasa.
d1 - 4/29/2011
12
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2.q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
3.
Kas dan Setara Kas 31 Maret 2011 Rp Kas
31 Desember 2010 Rp
22.325.918
22.325.918
1.299.559.176
178.669.536
8.500.000.000
11.000.000.000
9.821.885.094
11.200.995.454
Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito Berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Tingkat Bunga - Rupiah Jangka Waktu
d1 - 4/29/2011
13
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
7,25% 1 Bulan
7,00% 1 Bulan
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 4.
Portofolio Investasi – Diperdagangkan 31 Maret 2011 Harga Perolehan Nilai Wajar Rp Rp Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) Pihak Ketiga Jumlah
1.374.336.105 125.809.093 1.500.145.198
31 Desember 2010 Harga Perolehan Nilai Wajar Rp Rp
1.942.446.188 1.975.339.809 3.917.785.997
1.374.336.105 125.809.093 1.500.145.198
2.178.895.100 2.147.257.475 4.326.152.575
Seluruh portofolio investasi Perusahaan merupakan efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar portofolio investasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. Keuntungan (Kerugian) bersih yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai efek yang dimiliki Perusahaan sebesar (Rp 408.366.575) pada tanggal 31 Maret 2011 dan Rp 1.532.040.996 pada tanggal 31 Desember 2010. Keuntungan yang telah direalisasi atas efek yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar Rp 763.282.731 pada tanggal 31 Desember 2010.
5.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Rp 31 Maret 2011
31 Desember 2010
Persentase dari Jumlah Aktiva/Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan % 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Portofolio Investasi - Nilai Wajar (lihat Catatan 4)
PT Lippo Karawaci Tbk Lain-lain Jumlah Investasi pada Perusahaan Asosiasi Nilai Tercatat (lihat Catatan 7) PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
1.817.800.000 124.646.188 1.942.446.188
2.026.400.000 152.495.100 2.178.895.100
0,31 0,02 0,33
0,35 0,03 0,38
319.835.293.904 259.085.480.710 578.920.774.614
314.043.052.936 255.724.089.547 569.767.142.483
53,85 43,62 97,47
53,54 43,60 97,14
13.756.266.114
14.201.698.086
7,77
8,09
3.815.714.979
3.605.697.851
2,15
2,05
Hutang kepada Pemegang Saham (lihat Catatan 12)
Pasific Asia Holdings Limited Bunga Masih Harus Dibayar (lihat Catatan 10)
Pasific Asia Holdings Limited
d1 - 4/29/2011
14
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Persentase dari Jumlah Aktiva/Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan % 31 Maret 2011 31 Maret 2010
Jumlah Rp 31 Maret 2011
Beban Sewa PT Villa Permata Cibodas Beban Bunga Pasific Asia Holdings Limited Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih (lihat Catatan 7) PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
31 Maret 2010
45.000.000
45.000.000
2,32
4,68
104.820.863
104.414.228
5,59
5,46
5.792.240.968 6.468.786.836 12.261.027.804
26.924.957.841 23.233.027.239 50.157.985.081
47,24 52,76 100,00
53,68 46,32 100,00
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Perusahaan PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Villa Permata Cibodas Pacific Asia Holding Ltd
Hubungan Asosiasi Asosiasi Afiliasi Afiliasi Pemegang Saham
Sifat Saldo Akun/Transaksi Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi Portofolio investasi Sewa Bangunan Hutang pemegang saham
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat transaksi benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1.
6.
Perpajakan a.
Pajak Dibayar di Muka
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan Pasal 23
220.112.504 1.007.822
189.979.137 --
Jumlah
221.120.326
189.979.137
d1 - 4/29/2011
15
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) b.
Hutang Pajak 31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23
39.378.725 812.502
105.606.848 563.618
Jumlah
40.191.227
106.170.466
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian, dan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Beda Tetap: Bagian atas laba Bersih Perusahaan Asosiasi Kerugian (Keuntungan) atas Portfolio Efek -Bersih Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Bersifat Final Taksiran Rugi Fiskal Periode Berjalan Rugi Fiskal 2006 2008 2009 2010 2011 Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan
31 Desember 2010 Rp
8.955.543.525
132.976.852.050
(12.261.027.804) 408.366.578 9.570.000
(142.381.213.343) (2.295.323.727) 98.789.667
(135.922.214)
(492.375.660)
(3.023.469.915)
(12.093.271.013)
(9.831.631.822) (16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) (3.023.469.915)
(9.831.631.822) (16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) --
(49.864.391.557)
(46.840.921.642)
Taksiran akumulasi rugi fiskal tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan oleh Perusahaan kepada kantor pajak. Selama tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan perusahaan anak tidak menerima Surat Keputusan Pajak (SKP). Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
d1 - 4/29/2011
16
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Taksiran Beban Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak yang berlaku Koreksi Fiskal Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Kerugian (Keuntungan) atas Portfolio Efek -Bersih Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Bersifat Final Rugi Fiskal yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan
31 Desember 2010 Rp
8.955.543.525
132.976.852.050
(2.238.885.881)
(33.244.213.013)
3.065.256.951 (102.091.645) (2.392.500)
35.595.303.336 573.830.932 (24.697.417)
33.980.554 (755.867.479)
123.093.915 (3.023.317.753)
--
--
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Konsolidasian - Bersih
Perusahaan tidak menghitung aset dan/atau kewajiban pajak tangguhan karena manajemen berpendapat aset dan/atau kewajiban tersebut tidak akan memiliki manfaat di masa mendatang.
7.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: Perusahaan Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk
Persentase Kepemilikan
Harga Perolehan
%
Rp
49,19 20,05
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
d1 - 4/29/2011
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih - Bersih
Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
45.000.000.000 1.025.067.867.214
-(260.108.592.418)
26.794.618.771 195.042.492.598
297.748.060.418 (700.916.286.684)
(49.707.385.285) --
319.835.293.904 259.085.480.710
1.070.067.867.214
(260.108.592.418)
221.837.111.369
(403.168.226.266)
(49.707.385.285)
578.920.774.614
Persentase Kepemilikan
Harga Perolehan
%
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
31 Desember 2010 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi (lihat Catatan 15) Rp
Jumlah
Perusahaan Asosiasi
31 Maret 2011 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi (lihat Catatan 15) Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
49,19 20,05
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih - Bersih
Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
45.000.000.000 1.025.067.867.214
-(260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271
291.955.819.450 (707.385.073.520)
(49.707.385.285) --
314.043.052.936 255.724.089.547
1.070.067.867.214
(260.108.592.418)
224.944.507.042
(415.429.254.070)
(49.707.385.285)
569.767.142.483
17
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 terdiri dari: 31 Maret 2011 Rp PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
31 Maret 2010 Rp
5.792.240.968 6.468.786.836 12.261.027.804
26.924.957.841 23.233.027.239 50.157.985.080
Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.
8.
Investasi Jangka Panjang Lainnya 31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300.000.000 100.000.000 75.000.000
300.000.000 100.000.000 75.000.000
Jumlah
475.000.000
475.000.000
Investasi jangka panjang merupakan investasi pada instrumen ekuitas di perusahaan-perusahaan tersebut di atas yang dicatat sebesar biaya perolehan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat investasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 akan dapat terealisasi seluruhnya. 9.
Aset Tetap
Saldo Awal Rp Pemilikan Langsung Harga Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Buku
d1 - 4/29/2011
31 Maret 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
410.324.750 480.574.309 9.680.000 900.579.059
-7.150.000 -7.150.000
-----
410.324.750 487.724.309 9.680.000 907.729.059
93.368.464 227.475.326 9.680.000 330.523.790 570.055.269
39.619.536 30.579.823 -70.199.359
-----
132.988.000 258.055.149 9.680.000 400.723.149 507.005.910
18
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo Awal Rp Pemilikan Langsung Harga Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Buku
31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
85.582.250 246.971.809 9.680.000 342.234.059
324.742.500 233.602.500 -558.345.000
-----
410.324.750 480.574.309 9.680.000 900.579.059
74.092.803 204.559.164 9.680.000 288.331.967 53.902.092
19.275.661 22.916.162 -42.191.823
-----
93.368.464 227.475.326 9.680.000 330.523.790 570.055.269
Penyusutan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 70.199.359 dan Rp 42.191.823 dibebankan ke beban usaha periode yang bersangkutan. Kendaraan bermotor diasuransikan terhadap segala risiko berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Lippo Insurance Tbk, pihak hubungan istimewa, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 5.184.000 masingmasing pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi keadaan-keadaan yang membuat nilai aset tetap mengalami penurunan nilai pada 31 Maret 2011. 10. Bunga Masih Harus Dibayar 31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) Pihak Ketiga Fortress Capital Ltd.
3.815.714.979
3.605.697.851
58.786.725.791
Jumlah
62.602.440.770
57.016.601.098 60.622.298.949
Bunga masih harus dibayar kepada pihak hubungan istimewa merupakan bunga atas pinjaman kepada Pacific Asia Holdings Ltd, Cook Islands, pemegang saham (lihat Catatan 5 dan 12). Bunga masih harus dibayar kepada pihak ketiga merupakan bunga atas pinjaman kepada Fortress Capital Ltd, Malaysia (lihat Catatan 13).
d1 - 4/29/2011
19
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
11. Hutang Lain-lain – Pihak Ketiga 31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
Pihak Ketiga Eks Nasabah Lain-lain
1.776.246.692 251.029.648
1.776.246.692 247.422.048
Jumlah
2.027.276.340
2.023.668.740
Hutang eks nasabah merupakan hutang kepada nasabah pada saat Perusahaan masih beroperasi sebagai perantara perdagang efek.
12. Hutang Pemegang Saham Akun ini merupakan pinjaman dari Pacific Asia Holding Limited (PAH), Cook Islands, sebesar USD 1,579,546 yang diperoleh Perusahaan pada tanggal 20 Desember 2002. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga untuk 18 (delapan belas) bulan pertama dan selanjutnya sebesar 6% per tahun sampai jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2005. Selanjutnya, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 19 Desember 2008 dan diperpanjang kembali sampai dengan 19 Desember 2011 dengan bunga sebesar 2,5% per tahun. Sesuai perjanjian perpanjangan pinjaman, Perusahaan dapat membayar sebagian atau seluruh pokok dan bunga pinjaman sampai dengan saat jatuh tempo. Pajak penghasilan atas pendapatan bunga yang diterima oleh PAH, masih dicatat dalam “Bunga Masih Harus Dibayar – Pihak Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasian (lihat Catatan 10). Tidak ada aset milik Perusahaan dan perusahaan anak yang dijadikan jaminan.
13. Hutang Jangka Panjang Berdasarkan Akta Perjanjian Pokok Penyelesaian Hutang No. 18 tanggal 16 April 2001 yang dibuat di hadapan Theresia Putranti Wahyuningsih, SH, Notaris di Tangerang, Perusahaan bersama-sama dengan perusahaanperusahaan dalam Lippo Land Group dan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) menandatangani Perjanjian Penyelesaian Hutang dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Berdasarkan perjanjian tersebut di atas, saldo pinjaman Perusahaan beserta bunganya yang telah disetujui BPPN sejumlah Rp 89.962.812.500 telah dibayar LK, sehingga Perusahaan mengakui hutang jangka panjang kepada LK. Pinjaman ini dialihkan kepada Fortress Capital Ltd., Malaysia (Fortress) pada 27 Desember 2004. Berdasarkan Perjanjian Hutang tanggal 7 April 2005, Fortress menyetujui untuk mengkapitalisasi seluruh bunga yang belum dibayar ke dalam pokok pinjaman, sehingga pokok pinjaman setelah perjanjian tersebut menjadi Rp 123.158.806.808 dan akan jatuh tempo pada 7 April 2011. Pinjaman ini diperpanjang untuk jangka waktu 20 bulan, efektif dari tanggal 7 April 2011 atau sampai pinjaman terlunasi, yang mana yang terjadi lebih dahulu. Hutang ini memiliki tingkat bunga sebesar 1% di atas rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia selama satu tahun. Pembayaran bunga dilakukan pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Untuk periode sampai 31 Maret 2011 dan 2010 suku bunga yang berlaku masing-masing adalah sebesar 7,72% dan 7,45% per tahun. Saldo bunga terhutang, termasuk pajak penghasilan atas bunga tersebut, disajikan sebagai "Bunga Masih Harus Dibayar – Pihak Ketiga " pada neraca konsolidasian (lihat Catatan 10).
d1 - 4/29/2011
20
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pembayaran pokok dan bunga dapat dilakukan secara tunai atau dengan penyerahan aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki Perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada surat-surat berharga yang dimiliki Perusahaan dan pada harga yang disepakati bersama. Tidak ada aset milik Perusahaan dan perusahaan anak yang dijadikan jaminan.
14. Modal Saham Pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perusahaan pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan data Biro Administrasi Efek - PT Sharestar Indonesia, pihak hubungan istimewa, adalah sebagai berikut: Jumlah Saham (Lembar)
Pemegang Saham Pasific Asia Holdings Limited
Persentase Kepemilikan %
Jumlah Rp
Lain-lain (masing-masing kurang dari 5%)
1.134.888.030 1.083.611.970
51,16 48,84
567.444.015.000 541.805.985.000
Jumlah
2.218.500.000
100,00
1.109.250.000.000
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2011 Rp
15. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi
Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Efek Dividen yang Tidak Diklaim oleh Pemegang Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba
62.208.497.343 31.029.136.833
62.208.497.343 33.310.354.856
(21.350.316.942) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616
(20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616
Jumlah
221.837.111.369
224.944.507.042
16. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akun ini merupakan selisih nilai antara biaya perolehan dengan nilai tercatat dari transaksi pembelian dan pelepasan saham PT Star Pacific Tbk, perusahaan asosiasi, dengan pihak-pihak hubungan istimewa yang dilakukan pada berbagai tanggal dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1999. Biaya perolehan dan nilai tercatat pada saat transaksi-transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp.1.008.474.497.763 dan Rp 748.365.905.345.
d1 - 4/29/2011
21
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 17. Pendapatan Usaha
Jasa Manajemen Investasi Keuntungan Portofolio Investasi - Bersih Lain-lain Jumlah
31 Maret 2011 Rp 31.787.602 -1.073.361 32.860.963
31 Maret 2010 Rp
31 Maret 2011 Rp
31 Maret 2010 Rp
-769.860.372 362.753 770.223.125
18. Beban Umum dan Administrasi
Gaji, Bonus dan Tunjangan Kerugian yang Belum Direalisasi atas Portofolio Efek - Bersih Honorarium Tenaga Ahli Keanggotaan pada Bursa Efek Penyusutan Sewa Telekomunikasi Beban Administrasi Efek Lain-lain
1.051.876.740
656.343.347
408.366.578 165.000.000 110.000.000 70.199.359 66.812.100 21.490.600 1.886.428 42.824.465
75.500.000 110.000.000 4.731.861 83.672.100 9.363.250 4.050.763 17.024.467
Jumlah
1.938.456.270
960.685.788
19. Pendapatan (Beban Lain-lain) 31 Maret 2011 Rp Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Selisih Kurs - Bersih Jumlah
31 Maret 2010 Rp
135.922.214 (1.876.046.893) 340.235.707 (1.399.888.972)
38.582.172 (1.911.837.124) 624.498.069 (1.248.756.883)
20. Laba per Saham Perhitungan laba bersih per saham dasar Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Rp
31 Maret 2010 Rp
Laba Bersih
8.955.543.525
48.718.765.534
Jumlah Rata-rata Saham Beredar
2.218.500.000
2.218.500.000
Laba Bersih per Saham Dasar
d1 - 4/29/2011
4,04
22
21,96
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
21. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing Saldo aset dan kewajiban moneter Perusahaan pada tanggal neraca dalam mata uang asing serta nilai ekuivalennya di dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
USD Aset Kas dan Setara Kas
31 Maret 2011 Ekuivalen Rp
31 Desember 2010 USD Ekuivalen Rp
254.09
2.212.870
323.71
2.910.477
Kewajiban Bunga Masih Harus Dibayar Hutang Kepada Pemegang Saham Jumlah Kewajiban
(438,134.69) (1,579,546.00) (2,017,680.69)
(3.815.714.979) (13.756.266.114) (17.571.981.093)
(401,034.13) (1,579,546.00) (1,980,580.13)
(3.605.697.851) (14.201.698.086) (17.807.395.937)
Jumlah Kewajiban - Bersih
(2,017,426.60)
(17.569.768.223)
(1,980,256.42)
(17.804.485.460)
22. Kontinjensi Pada tanggal 9 Maret 2011, Bapepam dan LK melalui suratnya No.: S-12/BL/MI/S.2/2011, memerintahkan kepada Perusahaan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Manajer Investasi, termasuk tapi tidak terbatas pada Peraturan V.A.3 tentang Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi dan V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-fungsi Manajer Investasi paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal tersebut. Jika sampai dengan berakhirnya waktu yang dimaksud di atas, Perusahaan belum memenuhi seluruh perintah, maka Bapepam dan LK akan menetapkan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha Manajer Investasi.
23. Instrumen Keuangan: Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat pada masing-masing kategori aset dan kewajiban keuangan pada 31 Maret 2011:
d1 - 4/29/2011
23
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2011 Rp Aset Keuangan (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi: Portofolio Investasi - Diperdagangkan (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Bank Piutang Lain-lain - Bersih (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo: Setara Kas - Deposito Berjangka Aset Lain-lain - Uang Jaminan (iv) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
3.917.785.997 1.321.885.094 5.675.539 8.500.000.000 29.480.000 475.000.000 14.249.826.630
2011 Rp Kewajiban Keuangan (i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi: (ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi: Bunga Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain Hutang kepada Pemegang Saham Hutang Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Keuangan
(i)
-62.602.440.770 2.027.276.340 13.756.266.114 98.334.273.933 176.720.257.157
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan dan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, bunga yang masih harus dibayar dan hutang kepada pemegang saham (lihat Catatan 21).
d1 - 4/29/2011
24
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
(iii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga mengambang. Perusahaan mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Tabel berikut menyajikan jumlah kewajiban keuangan pada 31 Maret 2011 berdasarkan jenis suku bunga: 2011 Rp Kewajiban Keuangan Tanpa Bunga Suku Bunga Tetap Suku Bunga Mengambang Jumlah Kewajiban Keuangan
64.629.717.110 13.756.266.114 98.334.273.933 176.720.257.157
(iv) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Tabel berikut menyajikan jumlah kewajiban keuangan pada 31 Maret 2011 berdasarkan jatuh temponya: Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp Kewajiban Keuangan Bunga Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain Hutang kepada Pemegang Saham Hutang Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Keuangan
-2.004.803.306 --2.004.803.306
2011 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp 60.622.298.949 22.473.034 13.756.266.114 -74.401.038.097
---98.334.273.933 98.334.273.933
Jumlah Rp 60.622.298.949 2.027.276.340 13.756.266.114 98.334.273.933 174.740.115.336
(v) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar lokal dan global.
d1 - 4/29/2011
25
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 24. Kelangsungan Hidup Perusahaan dan Rencana Manajemen Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan anggapan Perusahaan dan perusahaan anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Pada 31 Maret 2011, Perusahaan membukukan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha sebagai manajer investasi sebesar Rp 31.787.602 dari jumlah keseluruhan pendapatan usaha sebesar Rp 32.860.963, sisanya berasal dari dividen portofolio investasi yang diperdagangkan yang dimiliki. Perusahaan juga masih mencatat rugi usaha sebesar Rp 1.905.595.307 meskipun di sisi lain juga mencatat bagian laba perusahaan asosiasi sebesar Rp 12.261.027.804. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 8.955.543.525, namun demikian masih membukukan akumulasi kerugian pada tanggal 31 Maret 2011 sebesar Rp 654.150.739.855. Perusahaan juga mempunyai kewajiban yang akan jatuh tempo pada tahun 2011, yaitu hutang pemegang saham, dimana jumlah kewajiban ini beserta bunganya sebesar Rp 17.571.981.093 pada 31 Maret 2011. Dalam menghadapi kondisi tersebut di atas, manajemen Perusahaan menyusun rencana untuk tetap melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Manajer Investasi dan berupaya meningkatkan kinerjanya, dengan melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: a. b.
c. d. e.
Perekrutan tenaga yang akan menjalankan usaha Manajer Investasi sesuai dengan kualifikasi standar peraturan yang berlaku dan saat ini dalam proses finalisasi; Menyusun rencana untuk meluncurkan Reksadana Unit Penyertaan Terbatas (RDPT), serta sebuah reksadana campuran yang memiliki fleksibilitas portofolio atau investasi keuangan yang bermacam-macam termasuk diantaranya efek ekuitas, efek hutang dan efek pasar uang dan kas. Rincian dari pelaksanaan pengelolaan reksadana ini akan disusun setelah tim baru sebagaimana dijelaskan dalam point (a) di atas telah menjalankan fungsinya di Perusahaan; Melakukan monitoring dan menelaah portofolio efek dan investasi lainnya; Melakukan pengawasan biaya untuk setiap aspek; Melakukan perpanjangan jangka waktu pembayaran atas hutang pemegang saham beserta hutang bunganya.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disusun dan langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut di atas dapat berjalan secara efektif. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih tergantung pada dukungan keuangan yang terus menerus dari pemegang saham Perusahaan, hasil positif dari proses negosiasi dengan kreditur, serta pencapaian kegiatan usaha yang memuaskan.
25. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntasi Keuangan (ISAK) yang Baru dan Revisi Berikut ini PSAK dan ISAK baru maupun revisi yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Indonesia (IAI): a. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim” PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Istimewa”
d1 - 4/29/2011
26
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk ԡԞԫԭԢԯԲԞԥԞԞԫԞԫԞԨ CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah Penuh) PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud” PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis” PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan” ISAK 11 ”Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” b. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK 18 (Revisi 2010) ”Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” PSAK 34 (Revisi 2010) ”Kontrak Konstruksi” PSAK 46 (Revisi 2010) ”Pajak Penghasilan” PSAK 50 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 53 (Revisi 2010) ”Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 61 ”Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” ISAK 13 ”Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK 15 ”Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya” ISAK 18 ”Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK 20 ”Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya” Manajemen sedang mengevaluasi pengaruh substantif terhadap seluruh posisi dan kinerja keuangan Perusahaan dengan permberlakuan PSAK dan ISAK (Revisi 2009) berkenaan dengan perubahan terhadap penyajian dan pengungkapan, serta penilaian dan pengukuran atas laporan keuangan sampai akhir tahun 2011. Meski demikian, beberapa PSAK telah mulai diterapakan meskipun belum sepenuhnya pada laporan keuangan interim triwulan pertama tahun 2011.
26. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian yang berakhir pada 31 Maret 2011.
Tandatangan oleh:
d1 - 4/29/2011
27
paraf: