PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
Final draft 1 - 3/27/2013
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan ASET
Kas dan Setara Kas 3.e, 3.f, 3.l, 5, 21, 22 Pihak Berelasi 3.d, 8 Pihak Ketiga Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 3.e, 6, 22 Pihak Berelasi 3.d, 8 Pihak Ketiga Piutang Kegiatan Manajer Investasi 3.e, 7, 22 Pihak Berelasi 3.d, 8 Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Bersih - Pihak Ketiga 3.e, 22 Pajak Dibayar Dimuka 3.m, 9.a Investasi pada Entitas Asosiasi 3.d, 3.g, 8, 10 Investasi Jangka Panjang Lainnya 3.e, 3.h, 11, 22 Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 950.215.630, Rp 631.874.407 dan Rp 330.523.790 masing-masing pada 31 Des 2012, 2011 dan 1 Jan 2011/ 31 Des 2010) 3.i, 3.j, 12 Uang Jaminan JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft 3/27/2013 1
31 Desember 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Rp
4.043.793.451 39.874.808.392
-57.925.094.613
-11.200.995.454
27.866.191.786 3.260.445.435
2.069.122.883 1.455.053.015
2.178.895.100 2.147.257.475
34.490.181 44.389.190 9.553.684 499.177.096 687.951.893.437 475.000.000
-5.433.246 91.619.378 457.070.672 553.776.329.418 475.000.000
-7.397.260 11.289.240 189.979.137 569.767.142.483 475.000.000
354.761.855 44.512.050
611.468.897 29.480.000
570.055.269 31.730.000
764.459.016.557
616.895.672.122
586.579.741.418
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
31 Desember 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Utang Lain-lain - Pihak Ketiga Bunga Masih Harus Dibayar Pihak Berelasi Pihak Ketiga Utang kepada Pemegang Saham Utang Jangka Panjang - Pihak Ketiga Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Modal Dasar 1.109.250.000 Saham Seri A (nilai nominal Rp 1.000 per saham) dan 33.277.500.000 Saham Seri B (nilai nominal Rp 100 per saham) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011; 8.874.000.000 Saham Seri A (nilai nominal Rp 500 per saham) pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.109.250.000 Saham Seri A dan 1.479.000.000 Saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011; 2.218.500.000 Saham Seri A pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Tambahan Modal Disetor - Bersih Komponen Ekuitas Lainnya Defisit Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas
3.m, 9.b 3.n, 13 3.e, 22 3.e, 3.l 3.d 3.d, 3.e, 3.l 3.e
1.b, 14 15 16
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft 3/27/2013 2
220.355.494 3.126.304.000 30.353.035
117.582.174 3.797.168.000 25.581.513
106.170.466 312.000.000 2.023.668.740
----3.377.012.529
----3.940.331.687
3.605.697.851 57.016.601.098 14.201.698.086 98.334.273.933 175.600.110.174
1.257.150.000.000 1.257.150.000.000 1.109.250.000.000 56.904.546.602 56.904.546.602 -(6.523.878.958) (34.317.384.279) (35.164.085.376) (546.448.663.616) (666.781.821.888) (663.106.283.380) 761.082.004.028 612.955.340.435 410.979.631.244 ---761.082.004.028 612.955.340.435 410.979.631.244 764.459.016.557
616.895.672.122
586.579.741.418
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan PENDAPATAN USAHA Kegiatan Manajer Investasi
2011 Rp
472.250.869
152.738.564
5.198.154.523 387.248.400 318.341.223 254.500.000 157.173.206 112.900.000 274.920.297 6.703.237.649
8.195.116.730 132.448.400 301.350.617 377.985.147 358.656.856 116.000.000 164.878.306 9.646.436.056
(6.230.986.780)
(9.493.697.492)
120.681.177.197 4.102.461.323 1.494.569.383 260.531.271 --25.405.878 126.564.145.052
6.330.677.838 (501.690.674) 1.099.625.419 605.938.746 2.004.811.702 (3.744.934.086) 23.730.039 5.818.158.984
120.333.158.272
(3.675.538.508)
--
--
120.333.158.272
(3.675.538.508)
27.793.505.321
846.701.097
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
148.126.663.593
(2.828.837.411)
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali TOTAL
120.333.158.272 -120.333.158.272
(3.675.538.508) -(3.675.538.508)
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali TOTAL
148.126.663.593 -148.126.663.593
(2.828.837.411) -(2.828.837.411)
46,49
(2,01)
BEBAN USAHA Beban Kepegawaian Sewa Penyusutan Jasa Profesional Beban Administrasi Efek Keanggotaan pada Bursa Efek Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) Jumlah Beban Usaha
3.k, 17
2012 Rp
3.k 18 3.e, 12
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian Laba dari Entitas Asosiasi 3.d, 3.g. 8, 10 Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Bersih 3.e, 6, 19 Penghasilan Bunga 3.k Keuntungan Selisih Kurs - Bersih 3.k Keuntungan Penghapusan Utang 3.k Beban Bunga Beban Lain-lain - Bersih 3.k Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
3.m, 9.c
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Bagian Pendapatan Komprehensif Lainnya dari Entitas Asosiasi
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft 3/27/2013 3
3.d, 3.g. 8, 10
3.p, 20
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan SALDO PER 31 DESEMBER 2010 Penambahan Modal Saham- Penawaran Umum Terbatas III
14, 15
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi
Rp
Rp
Rp
Komponen Ekuitas Lainnya Selisih Nilai Bagian Pendapatan Transaksi Komprehensif Lain Restrukturisasi Entitas Entitas Asosiasi Sepengendali Rp Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
56.904.546.602
--
--
--
--
--
204.804.546.602
--
--
--
--
846.701.097
846.701.097
(3.675.538.508)
(2.828.837.411)
1.257.150.000.000
56.904.546.602
224.944.507.042 (260.108.592.418)
846.701.097
(34.317.384.279) (666.781.821.888)
612.955.340.435
--
--
1.257.150.000.000
56.904.546.602
--
--
Defisit
147.900.000.000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft 3/27/2013
224.944.507.042 (260.108.592.418)
Jumlah
--
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2012
Tambahan Modal Disetor - Bersih
1.109.250.000.000
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2011
Modal Saham
(35.164.085.376) (663.106.283.380)
410.979.631.244
--
27.793.505.321
27.793.505.321
120.333.158.272
148.126.663.593
224.944.507.042 (260.108.592.418)
28.640.206.418
(6.523.878.958) (546.448.663.616)
761.082.004.028
4
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2012 Rp
2011 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan Kas dari: Penghasilan Bunga Penjualan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Jasa Manajer Investasi Pengeluaran Kas untuk: Gaji dan Tunjangan Karyawan Beban Usaha dan Pihak Lainnya Pembelian Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Beban Bunga
1.494.569.383 -472.250.869
1.010.470.255 300.286.004 154.702.578
(5.869.018.523) (1.132.744.683) (23.500.000.000) --
(4.709.948.730) (1.393.615.337) -(64.367.233.035)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(28.534.942.954)
(69.005.338.265)
14.329.553.094 (61.634.181) 14.267.918.913
23.197.688.340 (342.764.245) 22.854.924.095
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Dividen Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Bersih dari Penawaran Umum Terbatas III Pembayaran Utang kepada Pemegang Saham dan Pihak Ketiga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-- 204.804.546.602 -- (111.930.033.273) -92.874.513.329 (14.267.024.041)
46.724.099.159
260.531.271
--
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN
57.925.094.613
11.200.995.454
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN
43.918.601.843
57.925.094.613
22.325.918 5.490.915.029 38.405.360.896
22.325.918 29.179.666.005 28.723.102.690
43.918.601.843
57.925.094.613
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Bank Deposito Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft 3/27/2013 5
3.d, 3.e, 3.k, 4, 22, 23
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan dan Kegiatan Usaha PT Lippo Securities Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 514 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C26029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 80 Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 10 Juni 2011 yang dibuat di hadapan S.P Henny Singgih S.H., Notaris di Jakarta antara lain mengenai penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1 dan penambahan Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per saham. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-AH.01.10-18988 tanggal 20 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sesuai surat keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 Nopember 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi. Perusahaan berdomisili di Tangerang dan berkantor pusat di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Perusahaan adalah salah satu perusahaan dalam kelompok usaha Lippo Group. 1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Bapepam dalam suratnya No. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan pencatatan dan penawaran 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat efektif pada tanggal tersebut. Pada tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak 28.000.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, terdiri dari 13.500.000 saham baru yang berasal dari penawaran umum tersebut dan 14.500.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, melalui penerbitan saham bonus, Penawaran Umum Terbatas (PUT) I, pemecahan nilai nominal dan PUT II masing-masing sebanyak 87.000.000 saham, 197.500.000 saham, 326.250.000 saham dan 1.566.000.000 saham. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Juni 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 1.479.000.000 (satu miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta) Saham Biasa Atas Nama Seri B (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah). Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran melalui Surat Ketua Bapepam-LK No. S-7060/BL/2011 tanggal 24 Juni 2011. Sebagai salah satu kesatuan pelaksanaan PUT III, Perusahaan juga telah melakukan penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1. Penggabungan saham dan penerbitan saham Seri B telah disetujui oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2011. Saham-saham baru tersebut seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juli 2011.
Final Draft 3:02:32 AM
6
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut adalah riwayat penawaran umum saham yang dilakukan Perusahaan: Tahun
Keterangan
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi
Sebelum Penawaran Umum Perdana 1994 Penawaran Umum Perdana: 13.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dan partial listing sebanyak 14.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1995 Penerbitan saham bonus: 1 saham lama memperoleh 2 saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 1996 Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 195.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1997 • Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham • Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.566.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 2011 • Penggabungan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 1.000 per saham • Penawaran Umum Terbatas III sebanyak 1.479.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
30.000.000 43.500.000 130.500.000 326.250.000 652.500.000 2.218.500.000 1.109.250.000 2.588.250.000
1.c. Struktur Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Morgan & Associates Ltd., entitas anak, yang dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Perusahaan yang berkedudukan di Vanuatu. Entitas anak bergerak dalam bidang manajemen investasi, namun saat ini entitas anak tidak melakukan akitivitas. Jumlah aset entitas anak sebesar Rp 22.298.319 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 1 tanggal 5 April 2012 dan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No.1 tanggal 1 April 2011, keduanya dibuat di hadapan Saifuddin Arief, S.H., M.H., Notaris di Tangerang adalah sebagai berikut: 2012 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
2011
: Eddy Harsono Handoko : Dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
Eddy Harsono Handoko Dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
: Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto --
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto Reita Farianti
: Dr. Isnandar Rachmat Ali : Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Timoer Soetanto Jonita Widjaja Utomo Santoso
Pengangkatan Eddy Harsono Handoko sebagai Presiden Komisaris telah efektif dan mendapat persetujuan dari Bapepam-LK berdasarkan Surat No. S-7403/BL/2012, tanggal 14 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, fungsi dan tanggung jawab dewan direksi adalah sebagai berikut: Peter Indra Lembong. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam bidang investasi, perdagangan, riset, tekonologi informasi, akuntansi dan keuangan; Muliawan Sutanto. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyelesaian transaksi efek, sumber daya manusia, penjualan, penanganan keluhan investor, kepatuhan dan manajemen risiko.
Final Draft 3/27/2013
7
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Audit internal dan Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing dijabat oleh Irene Tanudjaja dan Agustinus Benawar. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki masing-masing 11 dan 13 karyawan (tidak diaudit). 2. Standar Akuntansi Keuangan Baru Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Berikut SAK yang mulai berlaku pada tahun berjalan: 2.a. Peraturan Baru Bapepam-LK Ketua Bapepam-LK telah menerbitkan Surat Keputusan No. KEP-689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.17 yang berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Berdasarkan keputusan ini maka keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dan No. KEP-06/PM/2000 mengenai Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, serta surat keputusan No. KEP-40/PM/2003 mengenai Peraturan No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan dinyatakan tidak berlaku bagi Perusahaan Efek yang merupakan Emiten atau Perusahaan Publik sejak keputusan ditetapkan. Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama-nama pos laporan keuangan dan penyesuaian terhadap pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan. PAPE mengatur penyajian pendapatan usaha berdasarkan sumber pendapatan dari kegiatan utama. Untuk memenuhi peraturan ini, Perusahaan menyajikan akun pendapatan usaha hanya untuk pendapatan yang bersumber dari Kegiatan Manajer Investasi. Akun kerugian portofolio investasi dan pendapatan dividen untuk tahun 2011 telah direklasifikasi menjadi bagian dari penghasilan lain-lain agar dapat diperbandingkan dengan penyajian laporan keuangan 2012. 2.b. Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan DSAK-IAI Berikut ini adalah Pernyataan (PSAK), Interpretasi (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang telah keluarkan oleh DSAK-IAI untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, yaitu: PSAK No. 10 (Revisi 2010) PSAK No. 13 (Revisi 2011) PSAK No. 16 (Revisi 2011) PSAK No. 18 (Revisi 2010) PSAK No. 24 (Revisi 2010) PSAK No. 26 (Revisi 2011) PSAK No. 28 (Revisi 2012)
: : : : : : :
PSAK No. 30 (Revisi 2011) PSAK No. 33 (Revisi 2010)
: :
PSAK No. 34 (Revisi 2010) PSAK No. 36 (Revisi 2012)
: :
PSAK No. 45 (Revisi 2010)
:
Final Draft 3/27/2013
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Properti Investasi Aset Tetap Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya Imbalan Kerja Biaya Pinjaman Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012 Sewa Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum Kontrak Konstruksi Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, revisi berlaku sejak 11 Desember 2012 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba 8
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) PSAK No. 46 (Revisi 2010) PSAK No. 50 (Revisi 2010) PSAK No. 53 (Revisi 2010) PSAK No. 55 (Revisi 2011) PSAK No. 56 (Revisi 2010) PSAK No. 60 PSAK No. 61
: : : : : : :
PSAK No. 62 PSAK No. 63 PSAK No. 64
: : :
ISAK No. 13 ISAK No. 15
: :
ISAK No. 16 ISAK No. 18
: :
ISAK No. 19
:
ISAK No. 20
:
ISAK No. 22 ISAK No. 23 ISAK No. 24
: : :
ISAK No. 25 ISAK No. 26 PPSAK No. 7
: : :
PPSAK No. 8 PPSAK No. 9
: :
PPSAK No. 11
:
Pajak Penghasilan Instrumen Keuangan: Penyajian Pembayaran Berbasis Saham Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Laba per Saham Instrumen Keuangan: Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Kontrak Asuransi Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minuman dan Interaksinya Perjanjian Konsesi Jasa Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan Sewa Operasi – Insentif Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa Hak atas Tanah Penilaian Ulang Derivatif Melekat Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47- 48 dan 56 – 61. Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Pencabutan PSAK No. 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi
Berikut adalah standar akuntansi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: PSAK No. 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja” Revisi standar ini memperkenalkan metode baru untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial, yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Akibatnya, saat ini terdapat dua metode yang dapat diterima untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial: Metode koridor 10% dan diakui sebagai penghasilan dan beban; Metode sistematis lain yang menghasilkan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial yang lebih cepat dari metode koridor 10%. Pengakuan keuntungan dan kerugian ini dicatat dalam pendapatan komprehensif lain. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode koridor 10%.
Final Draft 3/27/2013
9
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Revisi standar ini mengharuskan beberapa pengungkapan baru, terutama untuk program imbalan pascakerja manfaat pasti. seperti, termasuk dalam persyaratan untuk mengungkapkan informasi berikut: Jumlah yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari: (i) Nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan surplus atau defisit pada program; dan (ii) Penyesuaian yang timbul pada liabilitas program dan aset program. PSAK No. 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Revisi standar ini mensyaratkan pengungkapan lebih ekstensif atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan". Pengungkapan tersebut antara lain: Instrumen keuangan signifikan atas posisi keuangan dan kinerja entitas. Pengungkapan sejalan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2010). Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif memberikan informasi tentang tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif memberikan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disajikan secara internal kepada personil manajemen kunci. 2.c. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan Berikut ini adalah PSAK, ISAK dan PPSAK yang telah keluarkan oleh DSAK-IAI, namun belum berlaku efektif, untuk diterapkan pada periode tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK No. 38 (Revisi 2012) : Perjanjian Konstruksi Real Estat ISAK No. 21 *) : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real PPSAK No. 7 *) Estat paragraf 1 – 46, 49 – 55 dan 62 – 64 : Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi PPSAK No. 10
*) Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.
Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh DSAK-IAI serta peraturan Bapepam-LK dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal. 3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Entitas menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan berdasarkan urutan likuiditas.
Final Draft 3/27/2013
10
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. 3.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Kepentingan nonpengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi kepentingan nonpengendali dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. 3.d. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sesuai definisi yang diatur dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
Final Draft 3/27/2013
11
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 3.e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio Efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan
Final Draft 3/27/2013
12
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
Final Draft 3/27/2013
13
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Final Draft 3/27/2013
14
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Final Draft 3/27/2013
15
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi nilai wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1) (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. 3.f. Setara Kas Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. 3.g. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifkan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung. Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Nilai tercatat tersebut juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain Investor.
Final Draft 3/27/2013
16
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.h. Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. 3.i. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor
50% 25% - 50% 50%
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada laba atau rugi tahun berjalan. 3.j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Jumlah yang dapat diperoleh kembali aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset non-keuangan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 3.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa manajer investasi diakui sebagai pendapatan saat jasa tersebut telah diberikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Seluruh pendapatan lainnya dan beban diakui pada saat diperoleh/terjadinya. 3.l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yaitu masing-masing sebesar Rp 9.670 dan Rp 9.068, per 1 USD. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Final Draft 3/27/2013
17
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 3.m. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama. 3.n. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perusahaan membukukan penyisihan untuk imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
Final Draft 3/27/2013
18
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.o. Informasi Segmen Kegiatan utama Perusahaan pada saat ini adalah di bidang jasa manajer investasi. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Tangerang, sedangkan anak perusahaan yang berada di Republik Vanuatu, Kepulauan Samudera Pasifik (lihat juga Catatan 1.c), dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 3.p. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jummlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan. LPS Dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. 4.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Imbalan Pascakerja Nilai kini liabilitas imbalan pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama tahun dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan
Final Draft 3/27/2013
19
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 3.e. 5.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Rupiah Pihak Berelasi PT Bank Nationalnobu Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk USD Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
2012 Rp
2011 Rp
22.325.918
22.325.918
19.935.917
--
612.279.006
29.178.641.956
4.858.700.106
1.024.049
Deposito Berjangka Pihak Berelasi PT Bank Nationalnobu Rupiah Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
4.023.857.534
--
34.381.503.362
28.723.102.690
Jumlah Kas dan Setara Kas
43.918.601.843
57.925.094.613
Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Tingkat Bunga Jangka Waktu
Final Draft 3/27/2013
20
2012 Rp
2011 Rp
5,50% - 7,25% 1 Bulan
6,50% - 7,25% 1 Bulan
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 6.
Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 2012 Rp Pihak Berelasi (lihat Catatan 8) Saham dengan Kuotasi Unit Penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima Pihak Ketiga Saham dengan Kuotasi Jumlah Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
2011 Rp
1.865.480.000 26.000.711.786
2.069.122.883 --
3.260.445.435
1.455.053.015
31.126.637.221
3.524.175.898
Unit Penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima merupakan pemilikan unit reksa dana yang dikelola oleh Perusahaan selaku Manajer Investasi. Nilai wajar unit reksa dana ditentukan berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai unit reksa dana yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp 2.500.711.803 pada tahun 2012. Jumlah keuntungan tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 19). Saham dengan kuotasi merupakan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar saham dengan kuotasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan (kerugian) bersih yang belum direalisasi atas penurunan dan kenaikan nilai saham dengan kuotasi yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp 1.601.749.520 pada tahun 2012 dan (Rp 798.316.780) pada tahun 2011, sedangkan keuntungan yang telah direalisasi adalah sebesar nihil pada tahun 2012 dan Rp 296.626.106 pada tahun 2011. Jumlah bersih keuntungan (kerugian) tersebut seluruhnya dicatat sebagai penghasilan (beban) lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 19). 7.
Piutang Kegiatan Manajer Investasi 2012 Rp Piutang Management Fee Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Piutang Kegiatan Manajer Investasi
34.490.181 44.389.190 78.879.371
2011 Rp -5.433.246 5.433.246
Akun ini merupakan piutang atas imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan. Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang kegiatan manajer investasi ini dapat tertagih.
Final Draft 3/27/2013
21
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 8. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: Jumlah
2012 Rp
Persentase dari Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan 2012 2011 % %
2011 Rp
Kas dan Setara Kas Bank PT Bank Nationalnobu
19.935.917
--
0,00
--
Depsito Berjangka PT Bank Nationalnobu
4.023.857.534
--
0,01
--
Jumlah Kas dan Setara Kas
4.043.793.451
--
0,01
--
34.490.181
--
0,00
--
26.000.711.786 1.763.157.117 102.322.883
-1.966.800.000 102.322.883
3,40 0,23 0,01
-0,32 0,02
27.866.191.786
2.069.122.883
3,64
0,34
386.132.974.806 301.818.918.631
338.297.867.712 215.478.461.706
50,51 39,48
54,84 34,93
687.951.893.437
553.776.329.418
89,99
89,77
300.000.000
45.000.000
0,04
0,03
--
189.290.952
--
5,05
62.134.225.593 58.546.951.604
47.423.006.776 (41.092.328.938)
0,51 0,49
749,10 (649,10)
120.681.177.197
6.330.677.838
1,00
100,00
27.793.505.321
846.701.097
18,76
(29,93)
2.500.711.803
--
1,69
--
2.600.881.822 425.115.000
3.088.766.054 931.955.000
0,39 0,06
0,46 0,14
3.025.996.822
4.020.721.054
0,45
0,60
Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Management Fee Lippo Dana Prima Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk Lain-lain Jumlah Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Investasi pada Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Investasi pada Entitas Asosiasi Beban Sewa PT Villa Permata Cibodas Beban Bunga Pacific Asia Holdings Ltd Bagian Laba dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Bagian atas Laba Bersih Entitas - Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi PT Star Pacific Tbk Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Bersih Lippo Dana Prima Imbalan Kerja Kepada Dewan Komisaris dan Direksi Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Pascakerja Jumlah Imbalan Kerja Kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Final Draft 3/27/2013
22
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk PT Villa Permata Cibodas PT Bank Nationalnobu Pacific Asia Holdings Ltd Dewan Komisaris dan Direksi
Hubungan Asosiasi Asosiasi Perusahaan sebagai Manajer Investasi Di bawah Pengendalian Bersama Di bawah Pengendalian Bersama Di bawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Manajemen Kunci
Sifat Saldo Akun/Transaksi Investasi pada entitas asosiasi Investasi pada entitas asosiasi Pengelolaan Reksa Dana Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Sewa Bangunan Penempatan Kas dan Setara Kas Utang pemegang saham Imbalan Kerja
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat transaksi benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. 9.
Perpajakan a.
Pajak Dibayar di Muka 2012 Rp 499.177.096
Pajak Pertambahan Nilai
b.
457.070.672
Utang Pajak 2012 Rp
c.
2011 Rp
2011 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23
220.177.264 178.230
107.741.119 9.841.055
Jumlah Utang Pajak
220.355.494
117.582.174
Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak, seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Beda Temporer: Beban Imbalan Kerja
Final Draft 3/27/2013
23
2011 Rp
120.333.158.272
(3.675.538.508)
(670.864.000)
3.485.168.000
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2012 Rp
2011 Rp
Beda Tetap: Bagian Laba dari Entitas Asosiasi (120.681.177.197) Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final (1.494.569.383) Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan 38.280.000 Keuntungan (kerugian) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih (4.102.461.323) Keuntungan yang Telah Direalisasi atas Perdagangan Efek -Taksiran Rugi Fiskal Tahun Berjalan (6.577.633.631) Rugi Fiskal Tahun 2006 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan
(6.330.677.838) (712.783.881) 38.380.000 798.316.780 (296.626.106) (6.693.761.553)
-(16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) (6.693.761.553)
(9.831.631.822) (16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) --
(50.280.685.004)
(53.534.683.195)
Taksiran akumulasi rugi fiskal tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan yang dilaporkan oleh Perusahaan kepada kantor pajak. Selama tahun 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak tidak menerima Surat Keputusan Pajak. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
120.333.158.272
(3.675.538.508)
Taksiran Beban Pajak Dihitung dengan Tarif Pajak yang Berlaku
(30.083.289.568)
918.884.627
30.170.294.299 373.642.346 (9.570.000) 1.025.615.331 -167.716.000 (1.644.408.408)
1.582.669.460 178.195.970 (9.595.000) (199.579.195) 74.156.527 (871.292.000) (1.673.440.389)
--
--
Koreksi Fiskal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Keuntungan (kerugian) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih Keuntungan yang Telah Direalisasi atas Perdagangan Efek Beda Temporer yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Rugi Fiskal yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Beban Pajak
Perusahaan tidak menghitung aset dan/atau liabilitas pajak tangguhan karena manajemen berpendapat aset dan/atau liabilitas tersebut tidak akan memiliki manfaat di masa mendatang.
Final Draft 3/27/2013
24
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 10. Investasi pada Entitas Asosiasi Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: Entitas Asosiasi
Persentase Kepemilikan
Biaya Perolehan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
Persentase Kepemilikan
Biaya Perolehan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Entitas Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Selisih Nilai Selisih Transaksi Transaksi Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Asosiasi Entitas Sepengendali Rp Rp -(260.108.592.418) (260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
Selisih Nilai Selisih Transaksi Transaksi Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Asosiasi Entitas Sepengendali Rp Rp -(260.108.592.418) (260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
2012 Bagian Pendapatan Komprehensif Lain
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
Rp
-28.640.206.418 28.640.206.418
401.513.051.819 (689.930.450.854) (288.417.399.035)
(87.174.695.784) -(87.174.695.784)
386.132.974.806 301.818.918.631 687.951.893.437
2011 Bagian Pendapatan Komprehensif Lain
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
Rp
-846.701.097 846.701.097
339.378.826.226 (748.477.402.458) (409.098.576.232)
(72.875.577.285) -(72.875.577.285)
338.297.867.712 215.478.461.706 553.776.329.418
Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
PT Ciptadana Capital Saldo Awal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Dividen yang diterima Jumlah Saldo Akhir
338.297.867.712 62.134.225.593 (14.299.118.499) 386.132.974.806
314.043.052.936 47.423.006.776 (23.168.192.000) 338.297.867.712
PT Star Pacific Tbk Saldo Awal Bagian Laba (Rugi) dari Entitas Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Jumlah Saldo Akhir
215.478.461.706 58.546.951.604 27.793.505.321 301.818.918.631
255.724.089.547 (41.092.328.938) 846.701.097 215.478.461.706
Jumlah Saldo Akhir
687.951.893.437
553.776.329.418
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2012 Rp Jumlah Agregat Aset Jumlah Agregat Liabilitas Jumlah Agregat Penjualan dan Pendapatan Bersih Jumlah Agregat Laba (Rugi) Tahun Berjalan
6.896.409.141.049 4.606.095.324.540 402.048.976.218 418.318.388.944
2011 Rp 7.314.759.956.901 5.552.317.217.682 376.531.776.076 (108.563.568.876)
Nilai pasar investasi penyertaan saham pada PT Star Pacific Tbk berdasarkan harga publikasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 64.530.995.925. Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Final Draft 3/27/2013
25
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 11. Investasi Jangka Panjang Lainnya 2012 Rp
2011 Rp
Pihak Ketiga PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300.000.000 100.000.000 75.000.000
300.000.000 100.000.000 75.000.000
Jumlah Investasi Jangka Panjang Lainnya
475.000.000
475.000.000
Investasi Jangka Panjang Lainnya merupakan investasi pada instrumen ekuitas di perusahaan-perusahaan diatas yang dicatat sebesar biaya perolehan. 12. Aset Tetap 2012 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah
410.324.750 798.238.554 34.780.000 1.243.343.304
17.250.000 44.384.181 -61.634.181
-----
427.574.750 842.622.735 34.780.000 1.304.977.485
Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah
251.846.607 367.210.301 12.817.499 631.874.407
85.886.572 221.473.403 10.981.248 318.341.223
-----
337.733.179 588.683.704 23.798.747 950.215.630
Nilai Tercatat
611.468.897
354.761.855 2011
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah
410.324.750 480.574.309 9.680.000 900.579.059
-317.664.245 25.100.000 342.764.245
-----
410.324.750 798.238.554 34.780.000 1.243.343.304
Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah
93.368.464 227.475.326 9.680.000 330.523.790
158.478.143 139.734.975 3.137.499 301.350.617
-----
251.846.607 367.210.301 12.817.499 631.874.407
Nilai Tercatat
570.055.269
Final Draft 3/27/2013
26
611.468.897
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Penyusutan tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 318.341.223 dan Rp 301.350.617 dibebankan ke beban umum dan administrasi tahun yang bersangkutan. Kendaraan bermotor diasuransikan terhadap segala risiko berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Lippo Insurance Tbk, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 25.500.000 dan Rp 29.500.000 masing-masing pada 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi keadaan-keadaan yang membuat nilai aset tetap mengalami penurunan nilai pada 31 Desember 2012. 13. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan membukukan imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan imbalan kerja jangka panjang lain sehubungan dengan tunjangan cuti besar. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasti ini. Beban imbalan kerja yang diakui seluruhnya sebagai bagian beban umum dan administrasi pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar: Imbalan Pascakerja Rp
2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian (Keuntungan) Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu
261.787.000 281.327.000 82.590.000 6.453.000
28.202.000 4.096.000 (8.653.000) --
289.989.000 285.423.000 73.937.000 6.453.000
Jumlah
632.157.000
23.645.000
655.802.000
Imbalan Pascakerja Rp Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu Jumlah
2011 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
208.385.000 250.067.000 712.241.000 6.453.000
10.208.000 3.019.000 6.071.000 --
218.593.000 253.086.000 718.312.000 6.453.000
1.177.146.000
19.298.000
1.196.444.000
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial Belum Diakui Biaya Jasa Lalu Belum Diakui Jumlah
Final Draft 3/27/2013
27
2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
5.090.125.000 (1.962.300.000) (79.780.000)
78.259.000 ---
5.168.384.000 (1.962.300.000) (79.780.000)
3.048.045.000
78.259.000
3.126.304.000
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Biaya Jasa Lalu Belum Diakui Kerugian Aktuarial Belum Diakui Penyesuaian Jumlah
2011 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
3.751.026.000 (86.232.000) (1.248.906.000) 1.326.666.000
54.614.000 ----
3.805.640.000 (86.232.000) (1.248.906.000) 1.326.666.000
3.742.554.000
54.614.000
3.797.168.000
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp Saldo pada Tanggal 1 Januari Beban Tahun Berjalan Penyesuaian Saldo pada Tanggal 31 Desember
3.797.168.000 655.802.000 (1.326.666.000) 3.126.304.000
2011 Rp 312.000.000 1.196.444.000 2.288.724.000 3.797.168.000
Jumlah penyesuaian tersebut diatas dicatat sebagai beban kepegawaian (lihat Catatan 18). Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp
2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Kini Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial
3.751.026.000 281.327.000 261.787.000 416.470.000 379.515.000
54.614.000 4.096.000 28.202.000 1.146.000 (9.799.000)
3.805.640.000 285.423.000 289.989.000 417.616.000 369.716.000
Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
5.090.125.000
78.259.000
5.168.384.000
Imbalan Pascakerja Rp
2011 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Periode Berjalan Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial
2.712.380.000 257.676.000 106.941.000 -641.600.000 32.429.000
45.816.000 3.019.000 10.208.000 (10.500.000) 1.084.000 4.987.000
2.758.196.000 260.695.000 117.149.000 (10.500.000) 642.684.000 37.416.000
Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
3.751.026.000
54.614.000
3.805.640.000
Final Draft 3/27/2013
28
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program dan aset program dinyatakan sebagai persentase dari liabilitas program pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut: 2012 Rp Imbalan Pascakerja Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program Defisit
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
2008 Rp
5.090.125.000 -5.090.125.000
3.751.026.000 -3.751.026.000
2.721.380.000 -2.721.380.000
1.992.331.000 -1.992.331.000
1.251.963.000 -1.251.963.000
-7%
-1%
3%
-13%
-2%
--
--
--
--
--
Penyesuaian yang timbul pada liabilitas Penyesuaian yang timbul pada nilai wajar aset program
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprama Solution menggunakan metode projected unit credit. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
: : : : :
Umur pensiun normal
:
6% (2011: 7,5%) 7,5% (2011: 8%) TMI II – 1999 10% dari tingkat kematian 10% pada umur 25 tahun dan Menurun secara linear sampai 1% pada umur 45 tahun 55 tahun
14. Modal Saham Pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan data Biro Administrasi Efek - PT Sharestar Indonesia, pihak berelasi, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar) Seri A
Pacific Asia Holdings Ltd Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Seri B
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
567.444.015 541.805.985
1.075.785.587 403.214.413
63,49 36,51
675.022.573.700 582.127.426.300
1.109.250.000
1.479.000.000
100,00
1.257.150.000.000
Tidak terdapat saham yang dimiliki oleh entitas anak, entitas asosiasi, anggota dewan komisaris atau direksi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun: 2012 (lembar) Jumlah Saham Beredar pada 1 Januari Penggabungan nilai nominal (Catatan 1.b) Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD (Catatan 1.b) Jumlah Saham Beredar pada 31 Desember
Final Draft 3/27/2013
29
2.588.250.000 --2.588.250.000
2011 (lembar) 2.218.500.000 (1.109.250.000) 1.479.000.000 2.588.250.000
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 15. Tambahan Modal Disetor - Bersih Rp Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham
59.160.000.000 (2.255.453.398)
Jumlah Tambahan Modal Disetor - Bersih pada 31 Desember 2012 dan 2011
56.904.546.602
Agio saham merupakan kelebihan harga penawaran saham seri B yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD diatas nilai nominal saham seri B, dimana harga penawaran saham ini sebesar Rp 140 per lembar saham (lihat Catatan 1.b). 16. Komponen Ekuitas Lainnya 2012 Rp Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Tambahan Modal Disetor Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Surat Berharga Dividen yang Tidak Diklaim oleh Pemegang Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Jumlah
2011 Rp
(260.108.592.418) (260.108.592.418) 62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042
62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042
Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Entitas Asosiasi
28.640.206.418
846.701.097
Jumlah Komponen Ekuitas Lainnya
(6.523.878.958)
(34.317.384.279)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih nilai antara biaya perolehan dengan nilai tercatat dari transaksi pembelian dan pelepasan saham PT Star Pacific Tbk, entitas asosiasi, dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada berbagai tanggal dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1999. Biaya perolehan dan nilai tercatat pada saat transaksi-transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp.1.008.474.497.763 dan Rp 748.365.905.345. 17. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 2012 Rp
2011 Rp
Pihak Berelasi Management Fee
321.822.543
--
Pihak Ketiga Management Fee
150.428.326
152.738.564
Jumlah Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi
472.250.869
152.738.564
Akun ini merupakan management fee yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan.
Final Draft 3/27/2013
30
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 18. Beban Kepegawaian 2012 Rp Gaji Tunjangan Beban Imbalan Kerja (Catatan 13) Bonus Penyesuaian Beban Imbalan Kerja (Catatan 13)
2011 Rp
4.062.631.931 1.419.386.592 655.802.000 387.000.000 (1.326.666.000)
2.969.751.826 1.237.646.904 1.196.444.000 502.550.000 2.288.724.000
5.198.154.523
8.195.116.730
Jumlah Beban Kepegawaian
19. Keuntungan (Kerugian) Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Bersih 2012 Rp Saham dengan Kuotasi Keuntungan (kerugian) bersih yang belum direalisasi Keuntungan bersih yang sudah direalisasi
2011 Rp
1.601.749.520 -1.601.749.520
(798.316.780) 296.626.106 (501.690.674)
Unit Reksadana Lippo Dana Prima Keuntungan bersih yang belum direalisasi
2.500.711.803
--
Jumlah Bersih
4.102.461.323
(501.690.674)
20. Laba (Rugi) per Saham Perhitungan laba (rugi) per saham dasar Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Rp Laba (Rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata saham beredar (Lembar) Laba (Rugi) per Saham Dasar
2011 Rp
120.333.158.272
(3.675.538.508)
2.588.250.000
1.830.515.753
46,49
(2,01)
Pada RUPSLB tertanggal 10 Juni 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui rencana penggabungan nilai nominal saham dari semula sebesar 2.218.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menjadi sejumlah 1.109.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa. 21. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing Saldo aset dan liabilitas moneter Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang asing serta nilai ekuivalennya di dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Final Draft 3/27/2013
31
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2012 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp Aset Kas dan Setara Kas Liabilitas Jumlah Aset Moneter dalam Mata Uang Asing - Bersih
2011 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp
502.450,89
4.858.700.106
112,93
1.024.049
--
--
--
--
502.450,89
4.858.700.106
112,93
1.024.049
22. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat pada masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Nilai Tercatat Rp Aset Keuangan (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan (iii) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
2011 Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
31.126.637.221
31.126.637.221
3.524.175.898
3.524.175.898
43.918.601.843 78.879.371 9.553.684 44.512.050
43.918.601.843 78.879.371 9.553.684 44.512.050
57.925.094.613 5.433.246 91.619.378 29.480.000
57.925.094.613 5.433.246 91.619.378 29.480.000
475.000.000
475.000.000
475.000.000
475.000.000
75.653.184.169
75.653.184.169
62.050.803.135
62.050.803.135
30.353.035 30.353.035
30.353.035 30.353.035
25.581.513 25.581.513
25.581.513 25.581.513
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi: Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Jumlah tercatat untuk kelompok aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang tidak ditentukan jatuh temponya telah mencerminkan nilai wajarnya. Sedangkan jumlah nilai wajar efek untuk diperdagangkan di Bursa adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan (tingkat 1). Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan: (i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan dan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Final Draft 3/27/2013
32
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang adalah kas dan setara kas. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis penurunan nilai tukar terhadap mata uang dolar amerika serikat sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 485.870.011 (2011: Rp 102.405).
(iii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menyajikan jumlah aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan jatuh tempo kontraktualnya: Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Aset Lain-lain - Uang Jaminan Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Final Draft 3/27/2013
Jumlah Rp
5.513.240.947 31.126.637.221 -9.553.684 -475.000.000 37.124.431.852
38.405.360.896 -78.879.371 ---38.484.240.267
----44.512.050 -44.512.050
43.918.601.843 31.126.637.221 78.879.371 9.553.684 44.512.050 475.000.000 75.653.184.169 --
30.353.035 30.353.035
---
---
30.353.035 30.353.035
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Aset Lain-lain - Uang Jaminan Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
2012 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
2011 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
29.179.666.005 3.524.175.898 -91.619.378 -475.000.000 33.270.461.281
28.745.428.608 -5.433.246 ---28.750.861.854
----29.480.000 -29.480.000
57.925.094.613 3.524.175.898 5.433.246 91.619.378 29.480.000 475.000.000 62.050.803.135 --
25.581.513 25.581.513
---
---
25.581.513 25.581.513
33
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (iv) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar lokal dan global. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis penurunan nilai di pasar sebesar 5% untuk saham dengan kuotasi akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp 256.302.180 (2011: Rp 176.458.059). Dengan hipotesis penurunan nilai di pasar sebesar 5% untuk unit penyertaan reksa dana akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp 1.300.040.797.
23. Kelangsungan Hidup Perusahaan dan Rencana Manajemen Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan anggapan Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Pada 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan hasil usaha sebagai berikut: a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi sebesar Rp 472.250.869. b. Perusahaan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 120.333.158.272 dimana Perusahaan mencatat beban usaha sebesar Rp 6.703.237.649. Perusahaan juga mencatat bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp 120.681.177.197. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan masih membukukan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 546.448.663.616. Sehubungan dengan Laporan Perkembangan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Lippo Resources Fund USD I yang disampaikan oleh Perusahaan kepada Bapepam-LK, Perusahaan membatalkan penerbitan reksa dana tersebut dan Bapepam-LK melalui suratnya No. S-11738/BL/2012 tanggal 4 Oktober 2012 memerintahkan untuk membubarkan RDPT Lippo Resources Fund USD I sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan Kontrak Investasi Kolektif RDPT Lippo Resources Fund USD I. Pembatalan Kontrak Investasi Kolektif RDPT Lippo Resources Fund USD I ini telah diaktakan di dalam Akta Notaris No. 10 tanggal 8 Oktober 2012 yang dibuat oleh Leolin Jayanti, SH, Notaris di Jakarta. Dalam menghadapi kondisi tersebut di atas, manajemen Perusahaan menyusun rencana untuk tetap melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Manajer Investasi dan berupaya meningkatkan kinerjanya, dengan melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: a. Menambah tenaga kerja yang baru dalam menjalankan usaha Manajer Investasi sesuai dengan berkembangnya pengelolaan dana Manajer Investasi; b. Membesarkan dana kelolaan dari produk-produk Reksa Dana Lippo Dana Prima yang telah diluncurkan dan terus berupaya untuk menerbitkan produk-produk reksa dana, pengelolaan portofolio efek dan produk investasi lainnya; c. Melakukan monitoring dan menelaah portofolio efek dan investasi lainnya; dan d. Melakukan pengawasan biaya untuk setiap aspek. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disusun dan langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut di atas dapat berjalan secara efektif. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih tergantung pada dukungan keuangan yang terus menerus dari pemegang saham Perusahaan, dan pencapaian kegiatan usaha yang memuaskan.
Final Draft 3/27/2013
34
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 24. Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan. Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman. Dalam kaitan dengan permodalan dan untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional Perusahaan Efek, maka Pemerintah dan Badan Pengatur lain mengeluarkan 2 keputusan yang terkait dengan jumlah minimal modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Perusahaan Efek, yaitu melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, dimana perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai manajer investasi diharuskan memilki modal disetor paling sedikit sebesar Rp 5.000.000.000 dan MKBD paling sedikit sebesar Rp 200.000.000 ditambah 0,1% dari total dana yang dikelola berdasarkan Kep-566/BL/2011. Jumlah MKBD Perusahaan pada 28 Desember 2012 dan 30 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp Total Aset Lancar Kurang: Total Liabilitas Total Ranking Liabilities Modal Kerja Bersih Tambah: Hutang Sub-Ordinasi Modal Kerja Bersih Disesuaikan Kurang: Penyesuaian Risiko Likuiditas Penyesuaian Risiko Pasar Penyesuaian Risiko Kredit Penyesuaian Risiko Kegiatan Usaha Total Modal Kerja Bersih Disesuaikan
2011 Rp
75.923.247.231
61.454.703.757
(4.047.876.528) (18.966.207.255) 52.909.163.448 -52.909.163.448
(3.940.331.687) -57.514.372.070 -57.514.372.070
-(6.276.354.707) --46.632.808.741
-(1.459.104.424) --56.055.267.646
Jumlah MKBD pada tanggal 28 Desember 2012 dan pada tanggal 30 Desember 2011 telah memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai Manajer Investasi. Penurunan jumlah MKBD pada tahun 2012 disebabkan karena pengaruh atas total ranking liabilities yang berasal dari efek reksa dana Lippo Dana Prima dan kenaikan penyesuaian risiko pasar. 25. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penerbitan laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi dan Komisaris pada tanggal 26 Maret 2013. jutuk
Final Draft 3/27/2013
35
Paraf: