PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KATARINA UTAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2009 YANG TIDAK DIAUDIT
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
DAFTAR ISI Halaman
Neraca
1–2
Laporan Laba Rugi
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5–6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7 – 30
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2010
2009
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Lain–Lain Pihak Ketiga Pajak Dibayar Dimuka Uang Muka Proyek
2b,3
59.949.395
9.557.010.313
8.606.952.816 12.502.336.172
9.057.797.935 19.927.571.007
120.177.523
32.951.830 236.125.326
29.600.000.000
29.600.000.000
652.895.103
1.766.601.485
51.542.311.009
70.178.057.896
75.122.785 181.203.089 40.882.974.027
75.122.785 125.102.468 41.483.608.024
1.644.268.917 18.681.000
2.428.625.372 1.651.839.244
Jumlah Aset Tidak Lancar
42.802.249.818
45.764.297.893
JUMLAH ASET
94.344.560.827
115.942.355.789
2c,2d,4, 2c,4
Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lancar Lainnya
2k,12 2e,5, 21l,21m 2e,6
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Lain – Lain Hubungan Istimewa Aset Pajak Tangguhan – Bersih Uang Muka Pembelian Aset Tetap Aset Tetap – Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
Aset Lain – Lain
2d,4 2k,12 7,21k 2f,2g,2l, 8 2n,9,21i
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruha
1
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang Bank Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar dan Hutang Lain – Lain Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Sewa Pembiayaan
10 11 2k,12 2d
1.395.341.797 913.675.806
3.437.286.685 4.650.000.000 2.506.470.120
1.703.365.735
794.969.220
12.232.000
37.138.000
4.024.615.338
11.425.864.025
2d
273.990.000
1.717.970.997
2j,
609.904.995
425.485.995
2l,13
29.505.000
105.438.500
913.399.995
2.248.895.492
4.938.015.333
13.674.759.517
81.000.000.000
81.000.000.000
12.600.000.000
12.600.000.000
– (4.193.454.506)
– 8.667.596.272
JUMLAH EKUITAS
89.406.545.494
102.267.596.272
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
94.344.560.827
115.942.355.789
2l,13
Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Hutang Subordinasi – Hubungan Istimewa
Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja Karyawan Hutang Jangka Panjang – Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Sewa Pembiayaan
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS
Modal Saham – Nilai Nominal Rp 100 per Saham (2009,2008) dan Rp 100.000 per saham (2007). Modal Dasar 2.400.000.000 saham (2009, 2008) dan 18.860 saham (2007). Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 810.000.000 saham (2009), 610.000.000 saham (2008) dan 18.660 saham (2007)
Agio Saham Saldo Laba/Rugi Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
14,20
2
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2010
Catatan
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
2h,4,15 2h,16
3.207.856.639 (
LABA KOTOR BEBAN USAHA Umum dan Administrasi
2009
5.151.807.399 )(12.969.572.828 ) (1.943.950.760)
2h,17
(
LABA USAHA
26.108.720.010
6.489.589.745)( (8.433.540.505)
13.139.147.182 6.645.514.399 ) 6.493.632.783
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN– LAIN
Penghasilan Bunga Selisih Kurs – Bersih Beban Keuangan Lain lain
2h 2h,2i 2h
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain – Lain
( (
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
6.876.606 (187.392) 208.980.055 )( 80.173.000 122.117.841)(
(8.555.658.346)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
-
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
-
LABA/RUGI BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(8.555.658.346) 2m,20
(10.56)
3
41.394.254 (304.367) 477.883.910 ) 436.794.023 )
6.056.838.760
(1.695.914.853 ) 4.360.923.907 6.50
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Saldo Laba Catatan
Telah Ditentukan Penggunannya
Modal Saham
Saldo 31 Desember 2008
60.000.000.000
–
Setoran Modal Tunai
21.000.000.000
–
Agio Saham
12.600.000.000
Laba Bersih Sept Tahun 2009
Belum Ditentukan Penggunannya
Jumlah Ekuitas
4.306.672.365
64.306.672.365
-
21.000.000.000
-
12.600.000.000
–
–
4.360.923.907
4.360.923.907
Saldo 30 Sept 2009
93.600.000.000
–
8.667.596.272
102.267.596.272
Saldo 31 Desember 2009
93.600.000.000
–
4.362.203.840
97.962.203.840
Setoran Modal Tunai
-
–
–
-
Agio Saham
-
–
–
-
Laba/rugi Bersih Tahun 2010
–
–
(8.555.658.346)
(8.555.658.346)
93.600.000.000
–
(4.193.454.506)
89.406.545.494
Saldo 30 Sept 2010
4
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas Kepada Pemasok Pembayaran Kas Kepada Karyawan Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pembayaran Beban Keuangan Pembayaran Beban Usaha Pembayaran Pajak Penghasilan Penerimaan (Pembayaran) Pajak Pajak Pertambahan Nilai
2010
( (
( ( (
6.588.565.210 6.179.070.954)( 1.113.736.445)(
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
10.450.823.056 11.304.521.051 ) 1.665.051.777 )
(704.242.189) ( 2.518.749.772 ) 450.851.828 ) 81.599.967)( 4.967.640.028) (21.099.232.306) 137.137.923 355.147.817) -
-
1.609.672.059
(436.489.656)
Penerimaan (Pembayaran) Piutang Lain– Lain
Pembayaran Aset Lain–Lain Penghasilan Bunga Penerimaan (Pembayaran) Lain–Lain
2009
( 4.498.957.942)( 24.368.185.639 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aktiva Tetap Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
13.677.000 13.677.000
5
(844.404.138)
–
(844.404.138 )
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran Modal Tunai Penambahan Hutang Bank Penambahan (Pengurangan) Hutang (Piutang) Hubungan Istimewa Agio Saham Hutang Sewa Pembiayaan Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2010
(
2009
277.713.732)
33.600.000.000 1.150.371.020
273.990.000 (70.461.000)
(276.350.959) – 217.309.829
(74.184.732)
34.691.329.890
(4.559.465.774)
9.478.740.113
4.619.415.069
78.270.200
59.949.395
9.557.010.313
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruha
6
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Katarina Utama Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997 berdasarkan akta Notaris Miryam Magdalena Indrani Wiardi, S.H, No.88. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10.522.HT.01.01.TH.1997 tanggal 8 Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.24 tanggal 23 Maret 1999, Tambahan No.1789. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No.1 tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama Perusahaan menjadi PT Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan BAPEPAM & LK No.IX.J.1 mengenai “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-94117.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 (lihat catatan 17). Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen dibidang telekomunikasi serta pemasangan (installation), pengujian (testing), dan uji kelayakan (commissioning) (ITC) berbagai jenis produk dan peralatan telekomunikasi. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Rukan Tiara Buncit Blok A1-A2, Jl. Kemang Utara IX No.9, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tahun 1997. b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No.S-5700/BM/2009 untuk melakukan penawaran umum perdana 210.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada tanggal 14 Juli 2009, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah saham yang beredar masing-masing sebesar 810.000.000 saham dan 810.000.000 saham. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010, 2009 berikut: 2010
2009
Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: Azlan Ibrahim : Komisaris : Komisaris Independen : Ramlan Merican Bin Naina Merican Komisaris Independen : -
Teguh Trianung Djoko Ramlan Merican Bin Naina Merican Budi Japadermawan Wan Kamarul Zaman Wan Yaacob Eddy Adiwinata
7
adalah sebagai
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010 Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
2009
: Fazli Bin Zainal Abidin : Mohd. Aziz Bin Ismaon : Izzudin Bin Mahmood :
Fazli Bin Zainal Abidin Barry Japadermawan Mohd. Sopiyan Bin Mohd Rashdi Mohd. Aziz Bin Ismaon Mohd. Sopiyan Bin Mohd Rashdi
Direktur Independen : Sekretaris Perusahaan : Izzudin Bin Mahmood
Jumah renumerasi yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 0,20 milyar, Rp 1.05 milyar , masing–masing pada tahun 2010, 2009 . Jumlah renumerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 1,68 milyar, dan Rp 1.48 milyar , masing–masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 Sepember 2010 dan 2009, jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing adalah 49 orang, dan 80 orang (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan No.VIII G7 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah. b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, serta tidak dibatasi penggunaannya, dan tidak digunakan sebagai jaminan. c. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Penyisihan piutang ragu–ragu, jika ada ditentukan berdasarkan penelaahan atas akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun.
8
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (i)
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan, perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii)
Perusahaan asosiasi (associated companies);
(iii)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iv)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(v)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak hubungan istimewa dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka Biaya dibayar dimuka, berupa sewa dan asuransi dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Uang muka dicatat pada saat terjadinya.
f. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No.16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva LainLain” dan PSAK No.17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007),
9
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan
20 4 4 5
Sesuai dengan PSAK No.47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, yaitu selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No.47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran dalam jumlah yang signifikan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam PSAK dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. g. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal neraca, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. h. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). Penerimaan dari Installation, Testing and Commissioning (ITC) adalah penerimaan melalui penyediaan jasa pemasangan berbagai jenis produk dan peralatan telekomunikasi, pengujian elektrikal dan mekanikal serta pengujian lapangan bersertifikasi terhadap produk dan peralatan telekomunikasi tersebut. i. Transaksi Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2010, 2009 , kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan adalah Rp 8.924 Rp 9.681 per US$ 1.
10
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
j. Imbalan Kerja Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan infrormal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Project Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Project Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen. k. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
l. Aset Sewa Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Perusahaan menerapkan
11
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PSAK No.30 (Revisi 2007) secara prospektif. Perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan benar. Pada tahun 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No.8, “Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK No.30 (Revisi 2007)”. Interpretasi tersebut memberikan pedoman untuk menentukan apakah suatu perjanjian adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung suatu sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007). Interpretasi tersebut juga mengklarifikasi bahwa jika penerapan PSAK No.30 (Revisi 2007) tidak retrospektif, saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelumnya dianggap telah ditentukan secara tepat oleh lessor. Sehubungan dengan sewa operasi yang sudah ada sebelumnya, entitas diharuskan mengevaluasi sewa tersebut untuk menentukan apakah sewa tersebut harus diklarifikasikan sebagai sewa pembiayaan menurut PSAK No.30 (Revisi 2007). Jika suatu sewa operasi yang sudah ada sebelumnya adalah suatu sewa pembiayaan menurut PSAK No.30 (Revisi 2007), entitas diperbolehkan untuk menerapkan PSAK No.30 (Revisi 2007) secara retrospektif atau prospektif. Lessee yang memilih penerapan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK Revisi 2007 sudah berlaku terhadap semua peminjam. Lessee yang memilih menerapkan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007) ini berlaku sejak awal periode sajian, terhadap semua perjanjian yang telah ada pada awal periode sajian.
m. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing tahun dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan, dampak penyesuaian secara surut (retroaktif) atas perubahan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 100.000 menjadi Rp 100 (lihat catatan 17), yang dianggap seolah-olah terjadi sejak awal tahun 2006. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan dan dijadikan sebagai dasar perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebesar 810.000.000 saham pada tahun 2010, 670.000.000 saham tahun 2009.
n. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat akan dicatat dan disajikan sebagai pengurangan terhadap tambahan modal disetor-agio saham yang berasal dari penawaran umum saham tersebut. o. Informasi Segmen Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan berdasarkan wilayah geografis Perusahaan. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
12
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Perusahaan tidak memiliki bentuk segmen usaha karena Perusahaan hanya melakukan 1 (satu) kegiatan jenis usaha, sehingga pelaporan informasi segmen primer yang berkaitan dengan segmen usaha dalam laporan keuangan tidak disajikan. p. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi dan asumsi tersebut, maka terdapat kemungkinan hasil yang sebenarnya berbeda dengan jumlah diestimasi. 3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2010 Kas Bank Rupiah PT CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$ 93.78, US$ 213.78 pada Tahun Sept 2010,Sept 2009 ) Jumlah Kas dan Bank
47.000.000
47.000.000
2.614.852 9.298.649 199.000
7.929.675.999 1.577.385.711 879.000
836.893
2.069.604
59.949.394
9.557.010.314
13
2009
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2010 Hubungan Istimewa (lihat catatan 5) PT Media Intertel Graha Pihak Ketiga PT Ericsson Indonesia PT iASIA Sakatama Parallel Spectrum Huawei Meseniaga Jumlah Pihak Ketiga Jumlah
2009
8.606.952.816 -
9.057.797.935 -
8.606.952.816
9.057.797.935
6.957.311.805 5.531.874.692 13.149.675 -
14.395.696.315 5.531.874.692 – – -
12.502.336.172
19.927.571.007
21.109.288.988
28.985.368.942
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo
44.946.442
607.377.590
Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari > 60 hari
289.220.152 67.067.286 20.708.055.108
255.100.175 319.175.504 27.803.715.673
21.109.288.988
28.985.368.942
Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam catatan 11.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah: a. PT Silver Mountaine dan PT Media Intertel Graha, merupakan pemegang saham PT Katarina Utama. b. Silver Mountaine Sdn. Bhd., PT Masindo dan PT Mesiniaga, merupakan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan. c. Karyawan, merupakan karyawan kunci PT Katarina Utama.
14
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
UANG MUKA PROYEK 2010 PT Bahtiar Mastura Omar PT Ejey Indonesia PT Inti Bahana Mandiri Jumlah
2009
10.100.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000
10.100.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000
29.600.000.000
29.600.000.000
Uang muka pada PT Bahtiar Mastura Omar merupakan uang muka atas sub kontrak pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS untuk PT Ericsson Indonesia . Uang muka PT Ejey Indonesia merupakan uang muka atas pemasangan dan pemeliharaan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter Systems (ATOMS) serta pengembangan kekayaan intelijen (Intelligent property) terkait . Uang muka pada PT Inti Bahana Mandiri merupakan uang muka atas sub kontrak pengadaan pekerjaan Installation Testing Commissioning (ITC) .
6.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 Sewa Asuransi
121.000.000 10.549.208
289.544.444 34.067.708
Lain–Lain
521.345.895
1.442.989.333
652.895.103
1.766.601.485
Jumlah
7.
2009
UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 2010 PT Ejey Indonesia Jumlah
2009
40.882.974.027
41.483.608.024
40.882.974.027
41.483.608.024
Uang muka pada PT Ejey Indonesia merupakan uang muka pembelian peralatan untuk optimasi, antara lain CDMA testing software, WCDMA testing software, GSM testing software, G/C/W planning software dan site master, dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp 90.000.000.000 .
15
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP 2010 Reklasifikasi
Saldo Akhir
– 109.416.000 – -
– – – – –
194.096.000 939.897.420 3.428.178.852 208.365.878 249.387.182
-
109.416.000
–
5.019.925.332
344.900.000
–
-
–
344.900.000
5.474.241.332
-
109.416.000
–
5.364.825.332
Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan
280.727.112 2.459.415.517 138.049.358 249.387.182
35.246.153 382.659.744 19.866.349 155.205.000
– – -
– – – –
315.973.265 2.842.075.261 157.915.707 404.592.182
Jumlah
3.127.579.170
592.977.246
-
–
3.720.556.416
-
-
-
–
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
3.127.579.170
592.977.246
-
–
3.720.556.416
Nilai Buku
2.346.662.162
Saldo Awal
Penambahan
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan
194.096.000 939.897.420 3.537.594.852 208.365.878 249.387.182
– –
Jumlah
5.129.341.332
Pengurangan
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan
1.644.268.917
16
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2009 Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan
194.096.000 939.897.420 3.016.911.102 180.710.490 410.200.182
– 472.258.750 27.655.388 –
– – – – –
– – – – –
194.096.000 939.897.420 3.489.169.852 208.365.878 410.200.182
Jumlah
4.741.815.194
499.914.138
–
–
5.241.729.332
233.000.000
344.900.00
–
–
577.900.000
4.974.815.194
844.814.138
–
–
5.819.629.332
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan
338.058.841 1.757.715.399 111.906.547 408.758.517
42.524.753 516.362.417 19.277.488 196.399.998
– – – –
Jumlah
2.616.439.304
774.564.656
–
-
–
–
-
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
2.616.439.304
774.564.656
–
–
3.391.003.960
Nilai Buku
2.358.375.890
– – – -
380.583.594 2.274.077.816 131.184.035 605.158.515 -
3.391.003.960
2.428.625.372
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 585.246.245, Rp 666.291.323, masing–masing untuk tahun September 2010, September 2009 . Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap resiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sejumlah Rp 9 milyar melalui perusahaan asuransi pihak ketiga yaitu PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi AIU Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebu
17
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Desember 2008, aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Perusahaan sebesar Rp 2.250.000.000 dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk., sebagaimana yang dijelaskan dalam catatan 11. Pada tanggal 31 Desember 2008, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan masih memiliki sisa jangka waktu selama 3 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut. 9.
ASET LAIN–LAIN Akun ini terdiri dari: 2010 Jaminan Proyek PT iASIA Biaya Emisi Saham Security Deposit Jumlah
2009
18.681.000
1.000.000.000 630.689.245 21.150.000
18.681.000
1.651.839.245
10. HUTANG BANK Hutang Bank terdiri dari: 2010 PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pinjaman Transaksi Khusus Pinjaman Rekening Koran Jumlah
2009
395.341.797 1.000.000.000
2.437.286.685 1.000.000.000
1.395.341.797
3.437.286.685
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 22 September 2008 dan diperpanjang hingga 23 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus sebagai modal kerja untuk proyek telekomunikasi wireless dan Pinjaman Rekening Koran dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum, masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 1.000.000.000. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 22 September 2009, dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 14,25%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, tidak diperkenankan melakukan penambahan fasilitas pinjaman dari pihak lain. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan bangunan milik Perusahaan dengan
18
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
penyerahan hak secara fidusia (lihat catatan 4 dan 9), serta jaminan pribadi dari Fazli Bin Zainal Abidin, Mohd. Sopiyan Bin Mohd. Roshdi, Mohd. Aziz Bis Ismon dan Ramlan Merican Bin Naina Merican, pihak hubungan istimewa Perusahaan. Pada tanggal 22 Januari 2009, Perusahaan telah memperoleh persetujuan tertulis mengenai pencabutan atas pembatasan (negative convenant), antara lain sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan. 11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2010 Pihak Ketiga
2009
Sub Kontraktor – Wahyu Sub Kontraktor – Mahadi
– –
– 2.640.000.000 2.010.000.000
Jumlah
-
4.650.000.000
Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang adalah sebagai berikut: 2010 Belum jatuh tempo
-
–
Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari > 60 hari
– –
– 4.650.000.000
Jumlah
-
4.650.000.000
19
2009
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. PERPAJAKAN Hutang Pajak dan Pajak Dibayar Dimuka Hutang Pajak Hutang Pajak terdiri dari: 2010 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – Keluaran
Jumlah
2009
1.535.420 – 164.354.575 747.785.811
9.401.572 1.695.914.853 801.153.695
913.675.806
2.506.470.120
Pajak dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka adalah PPH 23 yang dipotong oleh pihak pemberi jasa pada tahun berjalan, pajak PPH 21 yang dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
2010 79.831.107 40.346.416 120.177.523
Pajak PPH 23 dibayar dimuka Pajak PPH 21 dibayar dimuka
2009 184.623.578 51.501.748 236.125.326
Aset Pajak Tangguhan–Bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersil dan pajak adalah sebagai berikut: 2010 Aset Pajak Tangguhan Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja Karyawan Aset Tetap Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan Sewa Pembiayaan Aset Pajak Tangguhan – Bersih
(
176.739.788 9.098.757
119.136.079 8.736.056
185.838.545 4.635.456 )(
127.872.135 2.769.667 )
181.203.089
20
2009
125.102.468
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. SEWA PEMBIAYAAN Akun ini merupakan kewajiban sehubungan dengan sewa pembiayaan kendaraan dengan rincian sebagai berikut: 2010 Perusahaan Sewa Pembiayaan PT Orix Indonesia Finance
-/- Jumlah yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
(
Bagian Jangka Panjang
41.737.000 12.232.000 )( 29.505.000
2009 142.576.500 37.138.000 ) 105.438.500
Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment) sesuai perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2010, 2009 adalah sebagai berikut:
2010 Pembayaran yang Jatuh Tempo: Sampai dengan 1 Tahun > 1 Tahun – 5 Tahun Jumlah Pembayaran Minimum Sewa Pembiayaan
Bunga Nilai Tunai Pembayaran Minimum Sewa Pembiayaan Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan – Bersih
(
(
2009
22.529.100 31.859.575
37.798.271 137.711.279
54.388.675 12.651.675 )(
175.509.550 32.933.050 )
41.737.000
142.576.500
12.232.000 )( 29.505.000
37.138.000 ) 105.438.500
Hutang sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewa pembiyaan yang bersangkutan.
21
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010, 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Tahun 2010: PT Silver Mountaine Masyarakat PT Media Intertel Graha Jumlah
Tahun 2009: PT Silver Mountaine Masyarakat PT Media Intertel Graha Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (Lembar)
Persentase Kepemilikan ( %)
540.000.000 210.000.000 60.000.000
66,67% 25,92% 7,41%
54.000.000.000 21.000.000.000 6.000.000.000
810.000.000
100,00%
81.000.000.000
540.000.000 210.000.000 60.000.000
66,67% 25,92% 7,41%
54.000.000.000 21.000.000.000 6.000.000.000
810.000.000
100,00%
81.000.000.000
Jumlah
Berdasarkan Akta Petikan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.35 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih S.H, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pengalihan saham Perusahaan milik PT Primadaya Handara dan PT Tritunggal Perkasa Investama, masing– masing berjumlah 8.397 lembar saham kepada PT Silver Mountaine, perubahan status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perusahaan telah mendapatkan surat persetujuan penanaman modal asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Surat Keputusan No.116/V/PMA/2008 tanggal 5 Juni 2008. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-32721.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 Juni 2008. Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Para Pemegang Saham Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.20 tanggal 20 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti S.H, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.866.000.000 menjadi Rp 240.000.000.000, peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 1.866.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000 yang berasal dari setoran tunai oleh PT Silver Mountaine sebesar Rp 52.320.600.000 dan PT Media Intertel Graha sebesar Rp 5.813.400.000. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-35462.AH.01.02.TH.2008 tanggal 23 Juni 2008. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 2 Desember 2008, sebagaimana diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No.1 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui hal–hal sebagai berikut:
22
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
• Perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, sehingga nama Perusahaan menjadi PT Katarina Utama Tbk., serta perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan BAPEPAM & LK No.IX.J.1 mengenai “Pokok– Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. • Perubahan nilai nominal saham dari Rp 100.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. • Perubahan anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal sebanyak–banyaknya sejumlah 400.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. • Perubahan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-94117.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008.
Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris yang sebagaimana diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti S.H, No.6 tanggal 15 Oktober 2009, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor yaitu semula sebesar Rp 60.000.000.000 (600.000.000 lembar saham) menjadi Rp 81.000.000.000 (810.000.000 lembar saham) dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Berdasarkan Akta Notaris Loelin Jayayanti S.H, No 11 tanggal 28 Oktober, mengenai perubahan kedudukan pemegang saham Perusahaan dan Perubahan Direksi dan Komisaris. Perubahan Direksi dan Komisaris terakhir telah diaktakan oleh Akta Notaris Leolin Jayanti S.H No.15 tanggal 30 Oktober 2009.
15.PENDAPATAN Akun ini merupakan pendapatan dari jasa Installation, Testing and Commissioning (ITC) adalah masing–masing sebesar Rp 3.207.856.639, Rp 26.108.720.010, masing masing untuk 30 September 2010, 2009 Pada Tahun 2010, 2009 Pendapatan kepada pihak ketiga dengan adalah sebagai berikut: Jumlah 2010 Pendapatan
PT Ericsson Indonesia
PT Media Garaha PT Huawei
Jumlah
Intertel
3.066.705.409
2009 17.050.922.075 9.057.797.935
-
141.151.230
–
3.207.856.639
26.108.720.010
23
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16.BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: September 2010 Material Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Sewa Akomodasi Transportasi Listrik dan air Perjalanan Dinas Komunikasi Kantor Lain–Lain Jumlah
September 2009
3.200.952.132 1.113.736.445 380.129.940 192.194.873 155.076.297 19.204.600 65.318.640 25.194.472
9.194.737.851 1.665.051.777 1.021.228.028 449.872.284 309.594.055 6.999.516 103.514.429 52.864.984 121.981.689 43.728.215
5.151.807.399
12.969.572.828
Pada tahun 2010, 2009 tidak terdapat pembelian dari pemasok dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
17.BEBAN USAHA September 2010 Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Jasa Profesional Penyusutan Sewa Pajak dan Perijinan Perjalanan Dinas Kantor Telepon dan Listrik Asuransi Transportasi Iklan Akomodasi Pemeliharaan dan Perbaikan Utilitas Lain–Lain Jumlah
3.013.937.102 870.114.236 585.246.245 287.577.780 137.824.953 73.058.070 81.545.914 144.419.213 168.062.739 195.121.800 53.731.600 218.926.794 600.297.956 8.386.543 51.338.800
1.828.498.825 2.106.455.606 666.291.323 274.992.384 343.787.125 332.322.670 248.919.975 121.859.773 159.860.322 93.416.202 187.200.000 105.930.361 89.260.215 12.242.040 74.477.578
6.489.589.745
6.645.514.399
24
September 2009
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18.ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: Mata Uang Asing Tahun September 2010 Kas dan Bank
USD
Ekuivalen Dalam Rupiah
93.78
836.893
Jumlah
836.893
Tahun September 2009 Kas dan Bank
USD
213.78
2.069.604
Jumlah
2.069.604
19.INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Perusahaan melakukan kegiatan usahanya di berbagai wilayah Indonesia, yang meliputi Sumatera, Jawa dan lain-lain. Informasi segmen menurut daerah geografis kegiatan usaha disajikan sebagai berikut: Tahun September 2010 Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor
Sumatera/lain lain
Jawa
2.554.532.812
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan
Laba Usaha Beban Keuangan Lain–Lain – Bersih Laba Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan
Jumlah Aset Kewajiban yang Tidak Dialokasikan
Jumlah Kewajiban Penambahan Aset Tetap Penyusutan
25
653.323.827
( 4.640.158.586 )( 511.648.813 )( (2.085.625.774) 141.675.014
Jumlah -
3.207.856.639
- )(
5.151.807.399) 1.943.950.760 ( 6.489.589.745) (8.433.540.505) ( 208.980.055) 86.862.214 (8.555.658.346) ( -) (8.555.658.346) 94.344.560.827 94.344.560.827 4.938.015.333 4.938.015.333 585.246.245
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Sumatera lain lain
Tahun September 2009 Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor
Jawa
Jumlah
25.556.211.945 982.483.897 ( 11.183.602.772 ) (1.785.970.056) 14.372.609.173 (803.486.159)
26.108.720.010 - ( 12.969.572.828) 13.139.147.182 ( 6.645.514.399) 6.493.632.783 ( 477.883.910 ) 41.089.887 6.056.838.760
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan
Laba Usaha Beban Keuangan Lain–Lain – Bersih Laba Sebelum Penghasilan
Manfaat
Pajak
Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih
(
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan
Jumlah Aset Kewajiban yang Tidak Dialokasikan
Jumlah Kewajiban Penambahan Aset Tetap Penyusutan
1.695.914.853 ) 4.360.923.907 115.942.355.789 115.942.355.789 13.674.759.517 13.674.759.517 844.814.138 666.291.323
20.LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata–rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2010 Jumlah Laba Bersih Untuk Tujuan Perhitungan Laba Bersih Per saham Dasar
Jumlah Rata–Rata Yang Beredar*) Jumlah
Tertimbang
Saham
2009
(8.555.658.346)
4.360.923.907
810.000.000 (10.56)
670.000.000 6.50
21.PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Setia Putra Ginting (pihak ketiga) untuk menyewa ruang kantor dan mess karyawan perusahaan di Medan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 September 2004 sampai dengan tanggal 16 September 2006 dengan nilai sewa Rp 90.000.000 per tahun dan telah diperpanjang kembali sampai dengan 16 September 2011, dengan nilai sewa sebesar Rp 120.000.000 per tahun. b. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Subki Achmad (pihak ketiga) untuk menyewa ruang kantor perusahaan, yang terletak di Palembang. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 24 September 2010, dengan nilai sewa sebesar Rp 52.000.000 per tahun.
26
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Pada tanggal 9 Maret 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa (General Service Agreement) dengan PT ERICSSON Indonesia (EI), dimana perusahaan menyediakan jasajasa sehubungan dengan Network Rollout Services kepada EI. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 9 Maret 2006 sampai dengan tanggal 9 Maret 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir. d. Perusahaan memiliki beberapa perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa (Sub Services Agreement) dengan EI, yang merupakan bagian dari General Service Agreement , antara lain sebagai berikut: • Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Implementation (Telkomsel Project) dimana perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa jasa survei tempat, survei transmisi, jasa instalasi RBS, jasa instalasi minilink dan instalasi antena kepala EI. Perjanjian ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 10 Januari 2005 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir. • Perjanjian kerjasama untuk proyek Site Investigation Services for Telkomsel WCDMA 3G dimana perusahaan akan menyediakan jasa survei frekuensi radio dan transmisi serta laporan survei tempat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 7 Juli 2006 sampai dengan tanggal 7 Juli 2007 dan dengan sendirinya dapat di perpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir. • Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Implementation Services Telkomsel 3G Project dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa kepada EI, antara lain jasa pemasangan minilink, jasa pemasangan RXI dan jasa pemasangan RBS. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 6 September 2006 sampai dengan 6 September 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir. • Perjanjian kerjasama untuk proyek Pre Implementation Survey Telkomsel “TINEM 2007” dimana perusahaan akan menyediakan jasa-jasa penelitian lokasi, antara lain berupa survey kelayakan, site hunting, transmission survey dan pre SITAC survey, serta jasa penelitian manipulasi lokasi kepada EI. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 6 Desember 2006 sampai dengan tanggal 6 Desember 2007 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang dengan permintaan tertulis dari salah satu pihak sebelum jangka waktu perjanjian berakhir. • Perjanjian kerjasama untuk proyek Interconnection Activity Service (Indosat Project) tanggal 17 November 2008 dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa mempersiapkan kabel cross connect untuk sambungan transmisi, memeriksa ketersediaan koneksi dan memeriksa kesinambungan koneksi. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir. • Perjanjian kerjasama untuk proyek ITC Transmission Services (Indosat Project) tanggal 27 November 2008 dimana Perusahaan akan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa jasa survei tempat dan jasa pemasangan minilink. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir. e. Pada tanggal 17 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Ejey Indonesia (EI), dimana EI, antara lain akan menyediakan pemasangan dan pemeliharaan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter System (ATOMS) dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar US$ 15.000.000 (lima belas juta dolar Amerika Serikat). EI juga mengembangkan
27
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
sistem yang akan menjadi Kekayaan Intelijen (Intelligent Property) yang termasuk didalamnya pencarian dan pengoperasian menggunakan mesin-mesin transaksi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Januari 2008 sampai dengan tanggal 17 Januari 2010, dan diperpanjang sesuai no kontrak no Ref.018/LGLJB/Katarina/10 pada tanggal 18 Januari 2010 yang berakhir hingga tanggal 18 Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan Perusahaan sehubungan dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat catatan 6). f. Pada tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama dengan PT Inti Bahana Mandiri (IBM), dimana perusahaan sebagai turnkey contractor dari IBM pada saat menerima proyek Telco Tower Developer dari pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Maret 2008 sampai dengan tanggal 17 Maret 2010. g.Pada tanggal 17 April 2008, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama konsorsium dengan PT Cakra Mitra Pandawa (CMP), dimana perusahaan, antara lain menyiapkan teknisi, studi-studi yang dibutuhkan proyek, memasok mesin ATM dan mengelola serta mengawasi implementasi proyek dengan bantuan dari CMP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan kontrak telah dilaksanakan. h.Pada tanggal 17 Juni 2008, PT Konsorsium KC (Suatu perkongsian antara Perusahaan dan CMP menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Finnet Indonesia (FI), dimana FI akan menyediakan sistem payment gateway yang terdiri dari Infrastruktur Switching Jaringan Komunikasi, Back End System, dan ATM Management System kepada PT konsorsium KC untuk mendukung layanan Automatic Teller Machine Operating Self Banking and Payment Transaction Off the Counter Systems (ATOMS), perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. i.Pada tanggal 8 Agustus 2008 dan 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian subkontraktor dengan PT iASIA SAKATAMA (iASIA), dimana perusahaan menjadi sub-kontraktor dari iASIA selaku pemilik proyek Telkom Flexi AROP Medan Network. Ruang lingkup pekerjaan antara lain meliputi menyediakan seluruh kebutuhan proyek, menyediakan seluruh informasi dan material yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan proyek. Perusahaan diwajibkan menyediakan dana keseluruhan sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) kepada iASIA untuk biaya deposit yang dapat dikembalikan sebagai jaminan untuk pengoptimalan proyek dengan Telkom Flexi. Perjanjian berakhir jika tidak ada pembaharuan oleh para pihak atau salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian. j.Pada tanggal 12 September 2008, Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian pekerjaan pemborongan dengan PT Creative Agung Mandiri (CAM), dimana perusahaan menugaskan CAM untuk melakukan pekerjaan renovasi interior, penambahan peralatan dan perlengkapan kantor perusahaan yang berlokasi di Kemang. k.Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memiliki perjanjian jual beli dengan PT Ejey Indonesia (EI) dimana PT Ejey menyediakan 30 set peralatan teknik untuk keperluan melaksanakan pekerjaan dibidang optimasi di beberapa operator di Indonesia. Nilai kontrak tersebut adalah sebesar Rp 90.000.000.000 dengan cara pembayaran sebagai berikut, 30% sebagai uang muka, 65% sebelum barang dikirim dan 5% setelah barang dikirim ke lokasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah masing–masing sebesar Rp 41.269.974.027 dan Rp 27.000.000.000 (lihat catatan 8). l.Pada tanggal 17 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sub-kontrak pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS dengan PT Bahtiar Mastura Omar (BMO), dimana Perusahaan menunjuk BMO sebagai sub-kontraktor atas pengadaan pekerjaan pembangunan tower BTS – PT Ericsson Indonesia. Sesuai perjanjian tersebut, harga kontrak termasuk biaya pengiriman material, mobilisasi tenaga kerja dan alat kerja serta biaya-biaya atas pelaksanaan pekerjaan lainnya tetapi belum termasuk PPN adalah sebesar Rp 33.333.333.340, dengan ketentuan pembayaran sebagai berikut, uang muka sebesar 30%, pembayaran kedua
28
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
sebesar 40% dari nilai kontrak setelah Berita Acara Material on Site terpasang, pembayaran kedua sebesar 25% setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I (BASTP I) diterbitkan dan pembayaran retensi sebesar 5% dibayarkan setelah BASTP II diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp 10.100.000.000 (lihat catatan 6). m.Pada tanggal 28 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sub-kontrak pengadaan pekerjaan Installation Testing Commisioning (ITC) dengan PT Inti Bahana Mandiri (IBM), dimana perusahaan menunjuk IBM sebagai sub-kontraktor atas pengadaan pekerjaan. Sesuai perjanjian tersebut, harga kontrak termasuk biaya pengiriman material, mobilisasi tenaga kerja dan alat kerja serta biaya-biaya atas pelaksanaan pekerjaan lainnya tetapi belum termasuk PPN adalah sebesar Rp 63.333.334.000, dengan ketentuan pembayaran sebagai berikut, uang muka sebesar 15%, Pembayaran kedua sebesar 35% dari nilai kontrak setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan pertama (BASTP I) diterbitkan, pembayaran ketiga sebesar 45% setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kedua (BASTP II) diterbitkan dan pembayaran retensi sebesar 5% dibayarkan setelah BASTP II diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan seluruhnya dengan kontrak tersebut adalah sebesar Rp.9.500.000.000 (lihat catatan 6). n.Berdasarkan perjanjian No. MPSIDN2909031602RXA tanggal 16 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dibidang penyediaan jasa dengan PT Huawei Tech. Investment, dimana Perusahaan menyediakan jasa-jasa, antara lain berupa pemasangan BTS/Hardware. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sebelum jangka waktu berakhir. 22.STANDAR AKUNTANSI BARU Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK):
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan
penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan ítem non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
29
PT KATARINA UTAMA Tbk. 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 SEPTEMBER 2009 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. PPSAK No. 4, “Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49.
d. PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada kontrak dalam Mata Uang Asing”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. e. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
23.PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 29 Oktober 2010.
30