PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009
Daftar Isi
Halaman Neraca .................................................................................................................................................
1-2
Laporan Laba Rugi ..............................................................................................................................
3
Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................................................
4
Laporan Arus Kas ................................................................................................................................
5
Catatan Atas Laporan Keuangan ........................................................................................................
6 - 29
************************
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk NERACA (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan
30 September 2010
30 September 2009
2b, 3
500.147.123
1.058.641.544
2c, 2d 4, 5, 10
101.648.365
2.513.018.370
2c, 4, 10
50.749.817.469 47.380.082
38.807.487.318 176.299.088
2e, 6, 10 2f 7
46.287.691.112 88.189.071 4.393.918.804
45.908.345.875 30.221.891 2.923.183.275
102.168.792.026
91.417.197.361
2m, 12
57.786.187
334.043.059
2g, 2h, 2i, 8, 10 8 2g, 9
102.307.376.661 1.675.549.497 688.487.803
100.787.176.303 744.888.899
Jumlah Aset Tidak Lancar
104.729.200.148
101.866.108.261
JUMLAH ASET
206.897.992.174
193.283.305.622
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 715.755.657 pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 343.222.481 pada tanggal 30 September 2010 dan Rp 161.029.076 pada tanggal 30 September 2009 Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 40.131.779.638 pada tanggal 30 September 2010 dan Rp 33.077.537.889 pada tanggal 30 September 2009 Uang muka pembelian aset tetap Lain-lain - bersih
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk NERACA (tidak diaudit) (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan
30 September 2010
30 September 2009
10
49.452.232.142
47.862.042.463
2d, 5, 11 11 2m, 12 13 17
2.414.441.648 18.298.395.404 441.592.613 3.420.379.011 598.788.839
813.025.075 16.194.275.706 1.180.321.109 1.053.474.058 615.016.507
10
1.260.000.000
1.245.000.000
75.885.829.657
68.963.154.918
1.995.000.000 2.737.907.014
3.255.000.000 2.319.773.625
4.732.907.014
5.574.773.625
80.618.736.671
74.537.928.543
14 15
66.800.008.900 28.054.021.637
66.800.008.900 28.054.021.637
16
7.000.000.000 24.425.224.966
3.000.000.000 20.891.346.542
Jumlah Ekuitas
126.279.255.503
118.745.377.079
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
206.897.992.174
193.283.305.622
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya harus dibayar Uang muka penjualan Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan
10 2l, 21
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 668.000.089 saham Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN LABA RUGI (tidak diaudit) SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan PENJUALAN BERSIH
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
2d, 2j 5, 17
264.613.040.054
204.432.073.589
2d, 2j 5, 18
(227.066.220.667 )
(171.384.674.137 )
37.546.819.387
33.047.399.452
(5.066.627.639 ) (7.047.721.655 )
(3.780.668.835) (6.638.462.533)
Jumlah Beban Usaha
(12.114.349.294)
(10.419.131.368)
LABA USAHA
25.432.470.093
22.628.268.084
(4.432.153.813 ) 532.161.363 3.211.601 4.673.299
(4.431.367.410) 671.131.400 13.365.644 153.459.137
Beban Lain-lain - Bersih
(3.892.107.550 )
(3.593.411.229)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
21.540.362.543
19.034.856.855
(5.424.070.000 ) (146.890.561 )
(5.226.752.160) (191.901.435)
Beban Pajak Penghasilan
(5.570.960.561 )
(5.418.653.595)
LABA BERSIH
15.969.401.982
13.616.203.260
24
20
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2j, 19 2j, 19
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Lain-lain - bersih
2j, 20 2k 2j 2j, 8
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2m, 12
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2n, 25
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (tidak diaudit) SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Saldo Laba
Catatan Saldo 31 Desember 2008
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Modal Saham
Belum Ditentukan Telah Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
66.800.000.000
28.053.970.017
23.135.143.282
500.000.000
23.635.143.282
118.489.113.299
-
-
-
60.520
-
-
Perolehan saham dari pelaksanaan waran seri I
15
8.900
51.620
Dana cadangan umum
16
-
-
(2.500.000.000 )
2.500.000.000
Dividen tunai
16
-
-
(13.360.000.000 )
-
(13.360.000.000 )
(13.360.000.000 )
-
-
13.616.203.260
-
13.616.203.260
13.616.203.260
Saldo 30 September 2009
66.800.008.900
28.054.021.637
20.891.346.542
3.000.000.000
23.891.346.542
118.745.377.079
Saldo 31 Desember 2009
66.800.008.900
28.054.021.637
25.315.824.764
3.500.000.000
28.815.824.764
123.669.855.301
-
-
Laba bersih periode 2009
Dana cadangan umum
16
-
-
(3.500.000.000 )
3.500.000.000
Dividen tunai
16
-
-
(13.360.001.780 )
-
(13.360.001.780 )
(13.360.001.780 )
-
-
15.969.401.982
-
15.969.401.982
15.969.401.982
66.800.008.900
28.054.021.637
24.425.224.966
7.000.000.000
31.425.224.966
126.279.255.503
Laba bersih periode 2010 Saldo 30 September 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN ARUS KAS (tidak diaudit) SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Pembayaran piutang lain-lain Penerimaan (pembayaran) hutang lain-lain Pembayaran aset lain-lain Pendapatan bunga Penerimaan lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
250.093.109.814 (198.375.225.980 ) (18.180.331.387 )
196.948.435.218 (154.417.232.076 ) (16.409.843.858 )
33.537.552.447
26.121.359.284
(4.169.378.021 ) (11.587.923.606 )
(4.124.286.810 ) (8.605.231.464 )
(6.147.605.902 ) 46.680.916 1.965.322.959 254.516.419 3.211.601 266.613.424
(5.114.318.640 ) (39.928.823 ) (2.362.646.279 ) (88.188.899 ) 13.365.644 483.438.789
14.168.990.237
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penurunan (kenaikan) uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap
8 8 8
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Dividen Kenaikan hutang bank Penambahan tambahan modal disetor dari pelaksanaan waran seri I Penambahan modal saham dari pelaksanaan waran seri I
16 10
(7.543.143.199 ) (1.651.965.623 ) -
(17.467.602.980 ) 6.332.225.430 112.000.000
(9.195.108.822 )
(11.023.377.550 )
(13.360.001.780 ) 8.447.153.958
(13.360.000.000) 12.941.117.608
15
Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
6.283.562.802
-
51.620
-
8.900
(4.912.847.822 )
(418.821.872)
61.033.593
(5.158.636.620 )
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
439.113.530
6.217.278.164
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
500.147.123
1.058.641.544
-
10.957.971.604
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap 8
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendrian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan pengubahan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009. Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri karung plastik dan yang sejenisnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Juli 1997. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan suratnya No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 68.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680 setiap waran yang menyertai saham biasa atas nama Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat Catatan 15). c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Direksi Direktur Utama : Direktur : Direktur Tidak Terafiliasi :
Alexander Tanzil Santoso Wijaya Singgih Wihardjo Ishadi Umar Usman Rinawati
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 474 juta dan Rp 430 juta, masing-masing pada periode 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sejumlah 273 orang dan 256 orang (tidak diaudit). 6
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, serta tidak dibatasi penggunaannya, dan tidak digunakan sebagai jaminan. c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
7
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
20 4 - 20 4-8 4-8 4-8
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain - Bersih“. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan. h. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal neraca, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. i.
Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).
8
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah Rp 8.924 dan Rp 9.681 per US$ 1. l.
Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja yang mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen.
m. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. n. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing periode dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada periode yang bersangkutan.
9
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Laba Bersih per Saham Dasar (lanjutan) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan sebagai dasar perhitungan laba bersih per saham dasar, adalah sebesar 668.000.089 saham dan 668.000.062 saham, masing-masing pada periode 2010 dan 2009 (lihat Catatan 25). o. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (lihat Catatan 15). p. Informasi Segmen Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis produk yang dihasilkan Perusahaan. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. q. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari:
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank The Royal Bank of Scotland
10
30 September 2010
30 September 2009
175.039.996
349.543.258
178.327.775 2.810.038 1.834.007 4.455 -
567.026.671 1.590.847 176.455
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KAS DAN BANK (lanjutan) 30 September 2010
30 September 2009
115.806.837
-
18.104.476
-
8.219.539
9.891.659
-
130.412.654
500.147.123
1.058.641.544
30 September 2010
30 September 2009
Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
101.648.365 -
2.499.526.870 13.491.500
Jumlah Hubungan Istimewa
101.648.365
2.513.018.370
Pihak Ketiga Lokal Ekspor
49.481.645.985 1.983.927.141
38.755.033.350 768.209.625
Jumlah Pihak Ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
51.465.573.126 (715.755.657 )
39.523.242.975 (715.755.657)
Jumlah Pihak Ketiga - bersih
50.749.817.469
38.807.487.318
Piutang Usaha - Bersih
50.851.465.834
41.320.505.688
Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank (US$ 12.977 pada tanggal 30 September 2010) PT Bank Permata Tbk (US$ 2.028 pada tanggal 30 September 2010) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 921 pada tanggal 30 September 2010 dan US$ 1.022 pada tanggal 30 September 2009) The Royal Bank of Scotland (US$ 13.471 pada tanggal 30 September 2009) Jumlah Kas dan Bank
4. PIUTANG USAHA - BERSIH Rincian piutang usaha:
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
30 September 2010
Rupiah
Ekuivalen Dalam Rupiah
Jumlah (US$)
Jumlah Dalam Rupiah
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
37.416.159.703
156.774
1.399.048.588
38.815.208.291
11.889.753.926 105.875.000 171.505.721
67.554
584.878.553
11.889.753.926 105.875.000 756.384.274
Jumlah
49.583.294.350
224.328
1.983.927.141
51.567.221.491
11
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4. PIUTANG USAHA - BERSIH (lanjutan) Mata Uang Asing
30 September 2009
Rupiah
Ekuivalen Dalam Rupiah
Jumlah (US$)
Jumlah Dalam Rupiah
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
22.173.306.356
19.258
186.437.874
22.359.744.230
1.347.474.501 5.019.598.175 12.727.337.408 335.280
67.206
581.771.751
1.347.474.501 5.019.598.175 12.727.337.408 582.107.031
Jumlah
41.268.051.720
86.464
768.209.625
42.036.261.345
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan
715.755.657 -
715.755.657 -
Saldo akhir periode
715.755.657
715.755.657
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang. Pada tanggal 30 September 2010, piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10.
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi usaha dilakukan dalam bentuk transaksi penjualan, pembelian dan sewa, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Aset (%)
Jumlah 30 September 2010
30 September 2009
30 September 2010
30 September 2009
Piutang Usaha PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
101.648.365 -
2.499.526.870 13.491.500
0,05 -
1,29 0,01
Jumlah
101.648.365
2.513.018.370
0,05
1,30
12
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban (%)
Jumlah 30 September 2010 Hutang Usaha PT Forindoprima Perkasa
30 September 2009
2.414.441.648
30 September 2010
813.025.075
30 September 2009
3,00
1,09
Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan (%)
Jumlah 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Penjualan Bersih (Catatan 17) PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
5.253.376.850 549.736.668
10.091.994.623 1.082.729.275
1,99 0,21
4,94 0,53
Jumlah
5.803.113.518
11.174.723.898
2,20
5,47
Pembelian (Catatan 18) PT Forindoprima Perkasa
3.479.469.982
1.193.909.450
2,43
1,02
30.000.000
22.500.000
69,23
100,00
Beban Sewa (Catatan 19 dan 23) Ishadi
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Forindoprima Perkasa dan PT Berkah Sarana Irjatama, merupakan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan. b. Ishadi merupakan direktur utama Perusahaan.
6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 September 2010
30 September 2009
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu
11.214.229.206 6.419.102.215 28.997.582.172
15.189.057.369 10.192.699.701 20.687.617.881
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
46.630.913.593 (343.222.481 )
46.069.374.951 (161.029.076)
Bersih
46.287.691.112
45.908.345.875
13
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan
161.029.076
137.715.830
182.193.405
23.313.246
Saldo akhir periode
343.222.481
161.029.076
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 30 September 2010, persediaan tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10. Pada tanggal 30 September 2010, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 5 milyar dan US$ 6.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
7. UANG MUKA PEMBELIAN Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, masing-masing sebesar Rp 4.393.918.804 dan Rp 2.923.183.275.
8. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2010 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah Nilai Tercatat
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
12.981.719.500 36.114.683.501 81.433.578.061 1.620.900.510 809.857.975 1.935.273.553
142.000.000 4.745.742.400 128.615.000 57.809.451 376.660.821
-
12.981.719.500 36.256.683.501 86.179.320.461 1.749.515.510 867.667.426 2.311.934.374
134.896.013.100
5.450.827.672
-
140.346.840.772
-
2.092.315.527
-
2.092.315.527
134.896.013.100
7.543.143.199
-
142.439.156.299
14
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8. ASET TETAP (lanjutan) 30 September 2010 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
7.212.030.756 24.855.968.927 1.094.258.843 620.873.228 1.031.034.073
1.359.625.633 3.631.769.414 129.524.320 58.969.069 137.725.375
-
34.814.165.827
5.317.613.811
-
8.571.656.389 28.487.738.341 1.223.783.163 679.842.297 1.168.759.448 40.131.779.638
100.081.847.273
102.307.376.661
30 September 2009 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
12.408.419.500 33.114.319.865 65.884.196.145 1.379.370.474 731.683.475 1.542.188.008
573.300.000 2.148.363.674 15.436.837.969 190.815.037 62.134.500 553.861.000
160.775.455
12.981.719.500 35.262.683.539 81.321.034.114 1.570.185.511 793.817.975 1.935.273.553
115.060.177.467
18.965.312.180
160.775.455
133.864.714.192
1.497.709.200
9.460.262.404
10.957.971.604
-
116.557.886.667
28.425.574.584
11.118.747.059
133.864.714.192
5.493.790.520 20.380.596.927 957.489.268 547.655.810 1.025.981.497
1.270.356.692 3.282.076.052 98.989.750 53.758.515 127.618.313
160.775.455
6.764.147.212 23.662.672.979 1.056.479.018 601.414.325 992.824.355
Jumlah Akumulasi Penyusutan
28.405.514.022
4.832.799.322
160.775.455
Nilai Buku
88.152.372.645
Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
33.077.537.889 100.787.176.303
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 5.317.613.811 dan Rp 4.832.799.322, masing-masing untuk periode 2010 dan 2009 yang dibebankan sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 19)
4.787.451.203 530.162.608
4.361.879.239 470.920.083
Jumlah
5.317.613.811
4.832.799.322
Penambahan aset tetap adalah termasuk reklasifikasi aset dalam penyelesaian sejumlah Rp 10.957.971.604 untuk periode 2009.
15
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8. ASET TETAP (lanjutan) Rincian penjualan aset tetap pada periode 2009 adalah sebagai berikut: 2009 (Sembilan Bulan) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan
160.775.455 (160.775.455)
Nilai buku Harga jual
112.000.000
Laba penjualan aset tetap
112.000.000
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Lain-lain - Bersih” di “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi periode 2009. Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 33 milyar dan US$ 8.527.700. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut. Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10. Pada tanggal 30 September 2010, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan masih memiliki sisa jangka waktu berkisar antara 3 - 22 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga sebesar Rp 1.675.549.497.
9. ASET LAIN-LAIN - BERSIH Aset lain-lain terdiri dari: 30 September 2010
30 September 2009
Beban ditangguhkan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 54.261.447 pada periode 2010 Bank garansi Lain-lain
518.978.803 169.509.000
556.700.000 88.188.899 100.000.000
Jumlah
688.487.803
744.888.899
Jumlah beban amortisasi atas beban ditangguhkan pada periode 2010 adalah sebesar Rp 23.333.669 yang dicatat pada akun “Beban Umum dan Administrasi” di “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi periode 2010.
16
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
9.
ASET LAIN-LAIN - BERSIH (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009, Bank garansi merupakan kas di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 10).
10. HUTANG BANK Hutang bank terdiri dari:
Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja
30 September 2010
30 September 2009
49.452.232.142
47.862.042.463
Hutang bank jangka panjang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
3.255.000.000
4.500.000.000
(1.260.000.000 )
(1.245.000.000)
Hutang jangka panjang - bersih
1.995.000.000
3.255.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 71.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan kantong semen. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 11% - 12,5% pada periode 2010 dan 13% - 14,5% pada periode 2009. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 48 (empat puluh delapan) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 14,5% pada periode 2010 dan 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Mandiri apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, sertifikat Hak Guna Bangunan beserta bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 4, 6 dan 8), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak hubungan istimewa Perusahaan. Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan juga memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 1.500.000.000, yang ditujukan untuk tender dan pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas bank garansi tersebut memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011 (lihat Catatan 9).
17
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
11. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2010
30 September 2009
2.414.441.648
813.025.075
12.408.471.965
8.471.996.616
5.889.923.439
7.722.279.090
Jumlah Pihak Ketiga - Lokal
18.298.395.404
16.194.275.706
Jumlah
20.712.837.052
17.007.300.781
Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) PT Forindoprima Perkasa Pihak Ketiga - Lokal Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 660.009 pada tanggal 30 September 2010 dan US$ 797.674 pada tanggal 30 September 2009)
Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah PT Tripolyta Indonesia Tbk, PT Pura Nusapersada, Century International Alliance Pte. Ltd., Titan Trading Corp. Sdn. Bhd. dan Basell Asia Pacific Ltd. Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang: 30 September 2010
30 September 2009
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
14.520.465.695 5.850.043.472 281.148.418 61.179.467
13.685.516.490 2.801.086.871 512.335.957 8.361.463
Jumlah
20.712.837.052
17.007.300.781
30 September 2010
30 September 2009
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - bersih
7.541.710 2.364.427 364.839.550 29.293 66.817.633
16.808.515 2.505.935 400.931.668 468.605.674 12.780.000 278.689.317
Jumlah
441.592.613
1.180.321.109
12. PERPAJAKAN a. Hutang pajak Hutang pajak terdiri dari:
18
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan aset tetap Penghasilan yang pajaknya bersifat final dan lain-lain - bersih Taksiran penghasilan kena pajak - periode berjalan
21.540.362.543 (597.202.334 ) 9.640.087
2009 (Sembilan Bulan) 19.034.856.855 (685.362.271) -
708.602.621 45.141.077 67.714.114
133.987.396 17.349.900 60.579.990
(77.977.426 )
105.560.276
21.696.280.682
18.666.972.146
Beban pajak penghasilan (periode berjalan) dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan) Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Beban pajak penghasilan - periode berjalan Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22, 23, 25 dan fiskal) Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29
2009 (Sembilan Bulan)
21.696.280.000
18.666.972.000
5.424.070.000
5.226.752.160
(5.424.040.707 )
(4.758.146.486)
29.293
468.605.674
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
19
2009 (Sembilan Bulan)
21.540.362.543
19.034.856.855
5.385.090.465
5.329.759.878
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) 2010 (Sembilan Bulan) Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan aset tetap Penghasilan yang pajaknya bersifat final dan lain-lain - bersih Jumlah Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
2009 (Sembilan Bulan)
177.150.655 11.285.269 16.928.529
37.516.471 4.857.972 16.962.397
(19.494.357 )
29.556.877
185.870.096
88.893.717
5.570.960.561
5.418.653.595
c. Aset pajak tangguhan - bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2010
30 September 2009
Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan
684.476.754 178.938.914 85.805.620
649.536.615 200.411.584 46.998.058
Jumlah
949.221.288
896.946.257
(891.435.101 )
(562.903.198)
57.786.187
334.043.059
Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih d. Administrasi
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta.
20
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan (lanjutan) Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut.
13. BIAYA HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 30 September 2010
30 September 2009
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban pengangkutan Bunga Lain-lain
767.219.830 593.142.900 110.920.310 1.949.095.971
515.639.889 114.897.500 134.430.851 288.505.818
Jumlah
3.420.379.011
1.053.474.058
14. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan 89,469 % 0,352
Jumlah
PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
597.650.500 2.349.500
59.765.050.000 234.950.000
68.000.089
10,179
6.800.008.900
Jumlah
668.000.089
100,000 %
66.800.008.900
Anggota Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Jumlah
Direksi Ishadi
2.349.500
21
0,352 %
234.950.000
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2o) Agio saham sehubungan - pelaksanaan waran seri I
30.260.000.000 (2.206.029.983) 51.620
Bersih
28.054.021.637
16. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 14 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.001.780 atau Rp 20 per saham yang akan dibayarkan pada tanggal 18 Juni 2010 kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham tanggal 10 Juni 2010. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 3.500.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2009, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.000.000 atau Rp 20 per saham yang akan dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2009 kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham tanggal 17 Juni 2009. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 2.500.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2008, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
17. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Lokal Ekspor
237.021.093.501 27.591.946.553
184.858.844.283 19.573.229.306
Jumlah
264.613.040.054
204.432.073.589
Sebagian penjualan, yaitu sekitar 2,20% dan 5,47%, masing-masing pada periode 2010 dan 2009, dilakukan kepada pihak hubungan istimewa (Catatan 5). Penjualan kepada pihak hubungan istimewa tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga. Pada periode 2010 dan 2009, penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
22
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
17. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)
Jumlah 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Penjualan Bersih PT Semen Tonasa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Industri Kemasan Semen Gresik
34.677.869.001 21.872.478.500 18.632.687.656
20.027.596.651 26.754.720.500 18.995.621.157
13,11 8,27 7,05
9,88 13,09 9,29
Jumlah
75.183.035.157
65.777.938.308
28,43
32,26
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka penjualan dari pelanggan (pihak ketiga) masing-masing sebesar Rp 598.788.839 dan Rp 615.016.507.
18. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
126.273.056.500 11.017.880.802 66.328.623.952
109.598.684.367 10.149.996.505 45.366.257.497
Jumlah Beban Produksi
203.619.561.254
165.114.938.369
Persediaan barang dalam proses Awal periode Pembelian Akhir periode
3.713.742.020 (6.419.102.215 )
8.104.008.927 1.117.582.664 (10.192.699.701)
Beban Pokok Produksi
200.914.201.059
164.143.830.259
Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode
15.306.878.530 22.059.370.284 (11.214.229.206 )
18.972.612.575 3.457.288.672 (15.189.057.369)
Beban Pokok Penjualan
227.066.220.667
171.384.674.137
Sebagian pembelian, yaitu sekitar 2,43% dan 1,02%, masing-masing pada periode 2010 dan 2009, dilakukan dengan pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 5). Pada periode 2010 dan 2009, pembelian dari pemasok pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)
Jumlah
Pembelian PT Tripolyta Indonesia Tbk
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
84.608.968.483
71.626.208.122
31,98
35,04
23
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Beban Penjualan Pengangkutan dan transportasi Iklan, komisi dan promosi penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
4.666.434.843 185.508.350 82.900.000 131.784.446
3.184.949.707 167.306.130 201.355.000 227.057.998
Jumlah
5.066.627.639
3.780.668.835
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban pengangkutan dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Beban kantor Penyusutan dan amortisasi (Catatan 8 dan 9) Perjalanan dinas Asuransi Sumbangan dan representasi Sewa (Catatan 5 dan 23) Lain-lain
2.432.400.383 1.452.903.839 603.719.225 578.514.489 553.496.277 254.493.351 141.517.370 45.141.077 43.333.333 942.202.311
2.362.361.447 1.328.977.342 793.741.381 435.933.977 470.920.083 141.858.150 162.449.193 17.349.900 22.500.000 902.371.060
Jumlah
7.047.721.655
6.638.462.533
12.114.349.294
10.419.131.368
Jumlah Beban Usaha
20. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Beban bunga pinjaman bank Beban provisi dan administrasi bank
4.161.932.577 270.221.236
4.144.215.625 287.151.785
Jumlah
4.432.153.813
4.431.367.410
21. ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan mencatat estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Pada laporan tahun 2009 dan 2008, perhitungan aktuarial dilakukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tabel mortalitas Umur pensiun
: 11% per tahun : TMI-1999 (2008; TMI-2 MALE) : 55 tahun
24
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
21. ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Analisis kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Kerja Karyawan” di neraca pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 2.737.907.014 dan Rp 2.319.773.625. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
22. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut:
Mata Uang Asing Aset Kas dan bank Piutang usaha
US$ US$
15.926 224.328
Jumlah
Ekuivalen Dalam Rupiah 142.130.852 1.983.927.141 2.126.057.993
Kewajiban Hutang usaha
US$
Kewajiban - Bersih
660.009
5.889.923.439 3.763.865.446
Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing, namun demikian manajemen secara berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 27 Oktober 2010 (tanggal penyelesaian laporan keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 8.928.
23. PERJANJIAN DAN KONTINJENSI a. Perusahaan memiliki ijin penempatan ruangan dari Ishadi (pihak hubungan istimewa) untuk kantor pusat Perusahaan yang beralamat di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan. Selanjutnya, pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor dengan Ishadi (pihak hubungan istimewa) untuk kantor pusat Perusahaan, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 September 2007 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2008 dengan nilai sewa sebesar Rp 20.000.000 dan telah diperpanjang kembali untuk periode mulai tanggal 1 September 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang kembali untuk periode mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada periode 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 30.000.000 dan Rp 22.500.000 (lihat Catatan 5). b. Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa bangunan gudang yang beralamat di Jl. Ir. Sutami Komplek Pergudangan 88 F, Sudiang, Biringkanaya, Makasar dengan Febrianto Leonard (pihak ketiga), yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada periode 2010 adalah sebesar Rp 13.333.333.
25
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
23. PERJANJIAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan (tanggal 27 Oktober 2010) terdapat perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Perkara tersebut melibatkan nama Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU, Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini kegiatannya dijalankan oleh Mus’ab Mochamad (pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersama-sama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena dinyatakan telah melakukan persengkokolan. Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal 5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut dan saat ini perkara tersebut sedang dalam proses pemeriksaan pada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan pengajuan Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006 yang telah didaftarkan dengan Nomor 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal 13 Februari 2006. Sehubungan dengan perkara yang melibatkan nama Perusahaan tersebut, terdapat dugaan manajemen Perusahaan bahwa nama Perusahaan dalam Konsorsium Perusahaan tersebut telah digunakan oleh pihak lain untuk dapat berpartisipasi dalam Tender, mengingat bahwa sebelumnya Perusahaan telah menyatakan mengundurkan diri dari kesepakatan kerjasama membentuk suatu konsorsium bersama-sama dengan PT Winahyudi Ambahmancapraja dan PT Surajaya Panangansakti untuk keperluan proses Tender tersebut dan menyatakan niatnya untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam proses Tender tersebut. Saat ini Perusahaan masih mengkaji upaya-upaya lanjutan yang akan dilakukan oleh Perusahaan sehubungan dengan perkara tersebut. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa keterlibatan nama Perusahaan dalam perkara sebagaimana tersebut di atas tidak mempengaruhi secara material harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perusahaan
24. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik, Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2010 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba kotor)
Karung Plastik
Kantong Semen
Roll Sheet dan Sandwich Sheet
Lain-lain
Jumlah
68.004.225.114
110.541.646.543
79.380.175.534
6.686.992.863
264.613.040.054
6.031.462.740
23.195.533.637
6.437.002.957
1.882.820.053
37.546.819.387
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
12.114.349.294
Laba Usaha
25.432.470.093
26
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Usaha (lanjutan) 30 September 2010
Karung Plastik
Kantong Semen
Roll Sheet dan Sandwich Sheet
Lain-lain
Jumlah
Beban keuangan Lain-lain - bersih
(4.432.153.813 ) 540.046.263
Laba sebelum beban pajak penghasilan
21.540.362.543
Beban pajak penghasilan
(5.570.960.561 )
Laba bersih
15.969.401.982
Aset segmen - Persediaan
15.422.362.182
17.073.828.848
12.911.109.612
880.390.470
46.287.691.112
Aset tidak dapat dialokasikan
160.610.301.062
Jumlah aset
206.897.992.174
Kewajiban tidak dapat dialokasikan
80.618.736.671
Jumlah kewajiban
80.618.736.671
Penambahan aset tetap
7.543.143.199
Penyusutan
5.317.613.811
30 September 2009
Karung Plastik
Kantong Semen
Roll Sheet dan Sandwich Sheet
Lain-lain
Jumlah
PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal
82.001.943.849
65.393.652.733
54.420.735.940
2.615.741.067
204.432.073.589
HASIL Hasil segmen (laba kotor)
12.558.014.699
15.474.295.589
4.833.428.050
181.661.114
33.047.399.452
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(10.419.131.368 )
Laba usaha
22.628.268.084
Beban keuangan Lain-lain - bersih
(4.431.367.410 ) 837.956.181
Laba sebelum beban pajak penghasilan
19.034.856.855
Beban pajak penghasilan
(5.418.653.595 )
Laba bersih
13.616.203.260
Aset segmen - Persediaan
16.370.796.342
14.491.597.717
14.927.357.129
118.594.687
45.908.345.875
Aset tidak dapat dialokasikan
147.374.959.747
Jumlah aset
193.283.305.622
Kewajiban tidak dapat dialokasikan
74.537.928.543
Jumlah kewajiban
74.537.928.543
Penambahan aset tetap
17.467.602.980
Penyusutan
4.832.799.322
27
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Geografis Aset utama Perusahaan berlokasi di Sidoarjo, Surabaya. Analisis penjualan bersih berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan)
2009 (Sembilan Bulan)
Lokal Ekspor Asia Amerika Eropa Afrika
237.021.093.501
184.858.844.283
26.593.342.005 998.604.548 -
17.044.954.090 1.275.624.725 1.252.650.491
Jumlah
264.613.040.054
204.432.073.589
25. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 2010 (Sembilan Bulan) Jumlah laba bersih untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba bersih per saham dasar
2009 (Sembilan Bulan)
15.969.401.982
13.616.203.260
668.000.089
668.000.062
24
20
26. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif antara lain adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: • • • • • • • • • •
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” 28
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
26. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa PSAK tersebut terhadap laporan keuangan.
27. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Oktober 2010.
29