PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements Pada dan Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016 As of and For the Month Ended March 31, 2016
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page Director’s Statement
Pernyataan Direksi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of and For the Year Ended March 31, 2016
1-2
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 – 80
Notes to The Consolidated Financial Statements
Informasi Tambahan
81 - 85
Supplementary Information
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
31 Maret 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIF INCOME For the Month Ended March 31, 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIF INCOME For the Month Ended March 31, 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Month Ended March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW For the Month Ended March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of and For the Year Ended March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Entitas
GENERAL a. The Entity’s Establishment
PT Grand Kartech (Entitas), didirikan berdasarkan Akta Notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputra, S.H., No. 53, tanggal 18 Agustus 1990. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C.2-3800.HT.01.01.TH.91 tanggal 9 Agustus 1991. Dan anggaran dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tambahan No. 3566 tanggal 11 Oktober 1991.
PT Grand Kartech (Entity, was established based on Notarial Deed Albertus Sutjipto Budlhardjoputra, S.H., No. 53, dated August 8, 1990. The Deed of esthablishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C.2-3800.HT.01.0 I.TH.91 dated August 9, 1991. And the article of association has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 82 Supplement No. 3566 dated October 11, 1991.
Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, Anggaran Dasar Entitas telah disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 berdasarkan Akta No 26 dari James Herman Rahardjo tanggal 12 Desember 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU01417.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 8 Januari 2009.
The articles of association have been amended, several times, In 2008, the Entity’s Articles of Association have been adjusted to the provisions of Law No. 40 year 2007 regarding Limited Company as set forth in deed No. 26 from James Herman Rahardjo dated December 12, 2008 and has been approved Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the decision letter No. AHU-32171.AH.01.02 Tahun 2009 dated January 8, 2009.
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 22 Mei 2013 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H, di Jakarta yang antara lain dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang Pokok - Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, merubah nilai nominal saham dan perubahan status hukum Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 30 Mei 2013.
Based Notary Deed No. 56 dated May 22, 2013 of notariat Fathiah Helmi, S.H, in Jakarta which, among other things, to conform with the requirements of the regulations of Financial Service authority (formerly, Capital Market and Financial Institutions Supervisory Boards) No. IX.J.1 regarding the Company’s articles of Association for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, change of par value and change the legal status of the Company, which have been approved from Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia in the decision letter No. AHU-29296.AH.01.02 year 2013 dated May 30, 2013.
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H, No. 63 tanggal 21 Oktober 2013 mengenai Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan tentang pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak 163.640.000 saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat, masingmasing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 275 per saham dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.
Based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H, No. 63 dated October 21, 2013 regarding the Collective Agreement Statement All Shareholders of the Company on shares issuance in the Company's deposits as much as 163,640,000 million new shares offered through the Public Offering, each share with a nominal value of Rp 100 per share offered by Price Offers Rp 275 per share by taking into account applicable laws and regulations, including regulations of the Capital Market and stock Exchange Regulations in force at the place where the Company's shares will be listed.
6
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM - Lanjutan a.
1.
Pendirian Entitas (Lanjutan)
GENERAL - Continued a.
Maksud dan Tujuan Entitas adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa dan industri. Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan adalah: a. Impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, selanjutnya bertindak sebagai perwakilan, leveransir, agen, grosir, supplier, dan distributor dari badan-badan dan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. b. Jasa pemborong dalam bidang mekanikal, sipil, listrik di bidang komunikasi, jasa konsultasi di bidang mekanikal maupun sipil, jasa konstruksi, meliputi perpipaan konstruksi baja di bidang mekanikal maupun sipil, kelistrikan, instrumentasi baik untuk industri, gedung/bangunan maupun sarana infrastruktur lainnya, sampai siap untuk dilaksanakan (rancang bangun), termasuk pengadaan material, alat-alat dan barang yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi.
The purpose and objectives of the Entity is in trade sector, service and industrial. Business activities that can be implemented are : a. Import and export, inter-island/regional and local, then act as a representative,purveyor, agent, wholesalers, suppliers, and distributor of agencies and other entities, either from domestic or overseas. b.
Contractors service in mechanical, civil, electrical in the communication, consulting services in the mechanical or civil, construction services, includes piping steel construction the mechanical or civil. electrical, instrumentation for industrial, buildings and other infrastructure facilities, until ready for implementation (design and construction). Including procurement of materials, tools and items needed in construction work.
c.
c.
Industrial assembly, manufacture, repair electrical goods, electronic or mechanical.
Industri perakitan, pembuatan, perbaikan barang-barang elektrik, elektronik maupun mekanik.
Entitas berkedudukan di Jl. Rawa Bali II No. 7, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Entitas memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. b.
The Entity is located at Jl. Rawa Bali II No. 7 Pulo Gadung Industrial Estate, Jakarta. Entity beginning commercial activities in 1991.
Penawaran Saham Umum Perdana
b.
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Entitas memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S-339/ D.04/2013 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 163.640.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 275 per saham. Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Nopember 2013. c.
The Entity’s Establishment (Continued)
On October 29, 2013, the Entity received Effective Statement Letter on Notice of registration of Emmision Stock No.. S-339/ D.04/2013 from the Chairman of Authority Finance Services (OJK) to hold an Initial Public Offering of 163,640,000 shares with a nominal value of IDR 100 per share to the public, at offering price of IDR 275 per share. The entity listed its share on the Indonesia Stock Exchange on November 8, 2013.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c.
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 56 tanggal 22 Mei 2013, Susunan pengurus entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur/ Sekretaris Perusahaan Direktur Tidak Terafiliasi
Initial Public Offering
Boards of Employees
Commissioners,
Directors
and
Based on notarial dees of Fathiah Helmi, S.H., No. 56 dated May 22, 2013, the composition of management of the Entity dated December 31, 2015 and 2014 are as follows : Hadi Sutardja Ronald Sutardja Tony Legi Kenneth Sutardja
Johanes Budi Kartika Stefan Muenker
7
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Director/Corporate Secretary Director non affiliated
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (Lanjutan) c.
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c.
Boards of Commissioners, Employees (Continued)
Directors
and
Gaji dan tunjangan lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Entitas berjumlah Rp 1.614.065.187 dan Rp 2.151.065.167 untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.
Salaries and other compensation provided to commissioners and directors of the entity amounted to Rp 1.614.065.187 and Rp 2.151.065.167 for the period ended March 31, 2016 and 2015.
Tahun 2015 dan 2014, Entitas dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 874 dan 645 orang.
In year 2015 and 2014, the Entity and Subsidiaries had a total employee of 874 and 645 person respectively.
Struktur Entitas Anak
d.
Entitas merupakan entitas induk dari entitas sebagai berikut:
Entitas Anak / Subsidiaries
Domisili / Domiciled
PT PT Prima Jabar Steel Jakarta
Structure of the Subsidiary The Entity is the parent Entity of the following subsidiary :
Jenis Usaha / Nature of Business
Tahun operasi komersial / Year of Commercial Operations
Persentase kepemilikan / Percentage of ownership
Umum/ General
1975
99,98%
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 34 tanggal 12 April 2013, Entitas mengambil alih saham PT Prima Jabar Steel melalui Inbreng Saham sebesar Rp 24.235.000.000.
Jumlah Aset / Total Assets 31 Desember 2015 / December 31, 2015 41.584.614.210
Based on Notarial act Fathiah Helmi, S.H., No. 34 dated April 12, 2013, the Entity acquired shares of PT Prima Jabar Steel Through shares Inbreng amounting to Rp 24,235,000,000.
8
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
a.
2.
Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015)
Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.
In the current year, the Group has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the consolidated financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2015.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut :
New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year are as follows:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk memisahkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa depan.
-
Item-item yang tidak akan dilakukan penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item-item yang dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item-item OCI sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah. -
PSAK No.1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. The title used by this revised PSAK No.1 for the “Statement of Comprehensive Income” has changed to “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”. The amendment requires entities to separate items presented in other comprehensive income (OCI) into two groups, based on whether or not they may be reclassified to profit or loss subsequently.
Items that will not be reclassified must be presented separately from items that may be reclassified subsequently. Entities that present OCI items before tax will be required to show the amount of tax related to the two groups separately.
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
-
9
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. PSAK No.4 has been renamed “Separate Financial Statements”; it continues to be a standard dealing solely with separate financial statements.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015) (Continued)
-
PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagi mempertanggungjawabkan partisipasi dalam ventura bersama dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional.
-
PSAK No.15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. This PSAK superseded PSAK No.15 (Revised 2009) “Investment in Associates”. Joint ventures are accounted for using the equity method in accordance with revised PSAK 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. Entities can no longer account for an interest in a joint venture using the proportionate consolidation method.
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan beban jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
-
PSAK No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The key changes are recognition of actuarial gains and losses (remeasurements), recognition of past service costs/curtailment, presentation in the income statement, disclosure requirements, distinction between “short-term” and “other long-term” benefits, treatment of expenses and taxes relating to employee benefit plans, termination benefits, risk or cost sharing features.
-
PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak Penghasilan”. Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK No. 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan bahwa konsep “laba fiskal” menyiratkan bersih dari pada laba kena pajak kotor. Pajak yang didasarkan pada penerimaan penjualan kotor (disebut pajak final) berada di luar lingkup PSAK No. 46 (Revisi 2013) dan akan dicatat dengan menggunakan PSAK No.57 "Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan pajak tangguhan pada properti investasi.
-
PSAK No.46 (Revised 2013), “Income Taxes”. The two major revisions have been made to PSAK No.46 (Revised 2010). This revision emphasized that the concept of ‘taxable profit’ implies a net rather than gross taxable amount. Taxes that are based on gross sales receipts (referred to final tax) are outside the scope of PSAK No. 46 (Revised 2013) and will be accounted for using PSAK No.57 “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets” instead and amendment to deferred tax on investment property.
-
PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Asset”. PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas penerbitan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini menegaskan kembali prinsip tujuan uji penurunan nilai, unit penghasil kas (CGU) atau kelompok CGU yang mana goodwill dialokasikan tidak boleh lebih besar dari segmen operasi (seperti yang didefinisikan oleh PSAK No. 5 “Segmen Operasi”) sebelum penggabungan.
-
PSAK No. 48 (Revised 2013), “Impairment of Assets”. This revised PSAK superseded PSAK No. 48 (Revised 2009). This is a consequential amendment to the pronouncement of PSAK No. 68, ‘Fair value measurement’. The standard re-emphasises the principle that for the purpose of impairment testing, the cash generating unit (CGU) or groups of CGUs to which goodwill is allocated should not be larger than an operating segment (as defined by PSAK No. 5, “Operating Segments”) before aggregation.
10
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015) (Continued)
-
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Perubahan PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, adalah untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus.
-
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”. This amendment clarifies some of the requirements to for offsetting financial assets and financial liabilities on the financial position.
-
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Dua perubahan penting lainnya yang telah dibuat adalah (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar (2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.
-
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. A number of amendments have been made to PSAK No. 55 (Revised 2011) as a result of the pronouncement of PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”’. Two other notable changes have been made (1) calls, puts and prepayment options (2) novation of derivatives and continuation of hedge accounting.
-
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 60 juga telah diubah untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi pengungkapan nilai wajar yang baru seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.
-
PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 60 has also been amended to enhance current offsetting disclosures as required by PSAK No. 50 (Revised 2014) and to accommodate new fair value disclosure requirements as required by PSAK No. 68.
-
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”.
-
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 65 replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, and ISAK No. 7 (2009), “Consolidation - Special Purpose Entities’.
-
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” dan ISAK No. 12 (2009), “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer” untuk akuntansi pengaturan bersama. Perubahan yang dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis pengaturan bersama menjadi dua: operasi bersama dan ventura bersama. Pilihan kebijakan konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dieliminasi. Akuntansi metode ekuitas adalah wajib bagi peserta ventura bersama.
-
PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. PSAK No. 66 superseded PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures” and ISAK No. 12 (2009), “Jointly Controlled Entities Non-Monetary Contributions by Venturer” for the accounting of joint arrangements. Changes made to the definitions have reduced the types of joint arrangements to two: joint operations and joint ventures. The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Equity accounting is mandatory for participants in joint ventures.
11
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015) (Continued)
-
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 67 mengatur tentang pengungkapan yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam dua standar baru, PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”, dan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. Pengungkapan yang diperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam Entitas Anak (3) Partisipasi dalam Pengaturan Bersama dan Asosiasi.
-
PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”. PSAK No. 67 sets out the required disclosures for entities reporting under the two new standards, PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, and PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. The disclosures are required in the following areas (1) Significant Judgements and Assumptions (2) Interests in Subsidiaries (3) Interests in Joint Arrangements and Associates.
-
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk meningkatkan pengungkapan nilai wajar; PSAK ini memberikan definisi nilai wajar, pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan, asumsi pelaku pasar, penggunaan tertinggi dan terbaik, harga penawaran dan permintaan (“bid and ask”), premis penilaian, hirarki nilai wajar, termasuk persyaratan pengungkapan yang ditingkatkan.
-
PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”. PSAK No. 68 explains how to measure fair value and aims to enhance fair value disclosures; This PSAK sets definition of fair value, principal or most advantageous market, market participant assumptions, highest and best use, bid and ask prices, valuation premise, fair value hierarchy, includes enhanced disclosure requirements.
-
ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAK No.26 (2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat diperlukan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak pertama kali.
-
ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”. This superseded ISAK No. 26 (2009).The revised ISAK No. 26 re-confirms the treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an embedded derivative is required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative when the entity first becomes a party to the contract.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the current year and are relevant to the Group’s operation have been adopted as disclosed in the “Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Group’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the consolidated financial statements.
12
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
b.
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan rivisi yang akan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017: -
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) Standards Issued Not Effective in the Current Year New and revised SAKs and ISAKs effective for accounting period beginning on or after January 1, 2016 and January 1, 2017:
PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”.
-
PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud”. PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”.
-
-
PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”. ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.
-
13
PSAK No. 1 (Revised 2015), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 4 (Revised 2015), “Separate Financial Statements”. PSAK No. 5 (Revised 2015), “Operating Segment”. PSAK No. 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosures”. PSAK No. 15 (Revised 2015), “Investment in Associates and Joint Ventures”. PSAK No. 16 (Revised 2015), “Property, Plant and Equipment”. PSAK No. 19 (Revised 2015), “Intangible Assets”. PSAK No. 22 (Revised 2015), “Business Combination”. PSAK No. 24 (Revised 2015), “Employee Benefits”. PSAK No. 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. PSAK No. 65 (Revised 2015), “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 68 (Revised 2015), “Fair Value Measurement”. ISAK No. 30 (Revised 2015), “Levies”. ISAK No. 31 (Revised 2015), “Interpretation of Scope PSAK 13: Investment Property”.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and effective on January 1, 2013, as follows :
a.
a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi , yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b.
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
Compliance Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on or after January 1, 2015, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam - LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
Keuangan
b.
Basis for the Preparation of Consolidated Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan itemitem yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2015, the consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This revised PSAK changes the grouping of items presented in OCI. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. The adoption of this PSAK affects presentation only and has no impact on the Group’s financial position or performance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for consolidated statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
14
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b.
c.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (Lanjutan)
3.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Basis for the Preparation of Consolidated Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok usaha.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah (Rp) which also represents functional currency of the Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
c.
Principles of Consolidation Financial Statements
and
Separate
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian" secara retrospektif. PSAK No. 65 menggantikan persyaratan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK No. 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ". PSAK ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Investor menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor mengendalikan satu atau lebih investee. Investor mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan ketika menilai apakah investor mengendalikan investee.
Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” retrospectively. PSAK No. 65 superseded the requirements related consolidated financial statements in PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” and superseded ISAK No. 7,”Special Purpose Entity Consolidation”. This PSAK requires a parent entity (an entity that controls one or more other entities) to present consolidated financial statements. An investor determines whether it is a parent by assessing whether it controls one or more investees. An investor considers all relevant facts and circumstances when assessing whether it controls an investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee .
Control is achieved when the investor is exposed or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee
Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika, investor memiliki seluruh hal berikut ini: a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang ada saat ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee); b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
Specifically, the investor controls the investee if, and only if, the investor has the following elements: a. power over the investee (i.e. existing rights to give it the current ability to direct the relevant activities of the investee); b. exposures or rights to variable returns from its involvement with the investee; and c. the ability to use its power over the investee to affect the investor’s returns.
15
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari mayoritas hak suara, atau serupa atas investee, investor mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk: a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara lainnya dari investee. b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual. c. hak suara dan hak suara potential investor.
Generally, a majority of voting rights result in control. When the Entity has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: a. the contractual arrangement(s) with the other vote holders of investee. b. rights arising from other contractual arrangement(s). c. the Entity’s voting rights and potential voting rights.
Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
The Entity reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three element of control.
Prosedur Konsolidasi
Consolidation Procedures
Laporan keuangan konsolidasian:
Consolidated financial statements:
-
-
-
-
menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dari entitas induk dengan entitas anaknya; menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak; mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha yang berkaitan dengan transaksi antara entitas-entitas dalam Kelompok Usaha.
-
-
combine like items of assets, liabilities, equity, income, expenses and cash flows of the parent with those of its subsidiaries; offset (eliminate) the carrying amount of the parent's investment in each subsidiary and the parent's portion of equity of each subsidiary; eliminate in full intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between entities of the Group.
Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika entitas kehilangan pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak didasarkan pada jumlah aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal akuisisi.
A reporting entity includes the income and expenses of a subsidiary in the consolidated financial statements from the date it gains control until the date when the reporting entity ceases to control the subsidiary. Income and expenses of the subsidiary are based on the amounts of the assets and liabilities recognized in the consolidated financial statements at the acquisition date.
Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal pelaporan yang sama, atau konsolidasian berdasarkan informasi keuangan tambahan yang dibuat entitas anak.
The parent and subsidiaries are required to have the same accounting policies and reporting dates, or consolidation based on additional financial information prepared by subsidiary.
16
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Kepentingan Nonpengendali (NCI)
Non-controlling Interest (NCI)
Entitas menyajikan NCI di laporan posisi keuangan konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas pemilik entitas.
A parent presents NCIs in its consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent.
Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan NCI, meskipun hal tersebut mengakibatkan NCI memiliki saldo deficit atas dasar kepentingan kepemilikan sekarang.
Profit or loss and each component of OCI are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the NCI, even if this results in the NCI having a deficit balance on the basis of present ownership interests.
Perubahan Proporsi Kepemilikan
Changes in Ownership Interests
Perubahan kepemilikan entitas dalam entitas anak yang tidak menghasilkan kehilangan pengendalian di entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh NCI berubah, entitas menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan NCI untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat NCI yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima, dan mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.
Changes in a parent's ownership interest in a subsidiary that do not result in the parent losing control of the subsidiary are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of the equity held by NCI’s changes, the carrying amounts of the controlling and NCI’s are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the NCI’s are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Kehilangan Pengendalian
Loss of Control
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk:
If loss control over Subsidiary, the parent entity :
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian; b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada saat hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Sisa investasi tersebut diukur kembali dan pengukuran kembali tesebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
a. derecognizes the assets and liabilities of the former subsidiary from the consolidated statement of financial position; b. recognizes any investment retained in the former subsidiary when control is lost and subsequently accounts for it and for any amounts owed by or to the former subsidiary in accordance with relevant PSAKs. The retained interest is remeasured and the remeasured value is regarded as the fair value on initial recognition of a financial asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, or, when appropriate, the cost on initial recognition of an investment in an associate or joint venture;
17
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan)
Separate
Loss of Control (Continued)
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
c. recognizes the gain or loss associated with the loss of control attributable to the former controlling interest.
Entitas Investasi – Pengecualian Konsolidasi
Investment Entities Consolidation Exemption
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Ketika entitas menjadi, atau berhenti, menjadi entitas investasi, entitas menerapkan secara prospektif perubahan statusnya dari tanggal terjadinya perubahan status tersebut
Investment Entity does not consolidate its subsidiaries, or apply PSAK No.22 (Revised 2010), “Business Combinations” when it obtains control of another entity. When an entity becomes, or ceases to be, an investment entity, it applies its status change prospectively from the date of change.
Entitas investasi adalah entitas yang:
An Investment Entity is an entity that:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi; b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial berdasarkan pada nilai wajar.
a. obtains funds from one or more investors for the purpose of providing those investor(s) with investment management services; b. commits to its investor(s) that its business purpose is to invest funds solely for returns from capital appreciation, investment income, or both;
Entitas disyaratkan untuk mempertimbangkan semua fakta dan keadaan apakah entitas merupakan entitas investasi, termasuk tujuan dan desainnya seperti:
An entity is required to consider all facts and circumstances when determining whether it is an investment entity, including its purpose and design such as:
a. memiliki lebih dari satu investasi; b. memiliki lebih dari satu investor; c. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.
a. it has more than one investment; b. it has more than one investor; c. it has investors that are not related parties of the entity; d. it has ownership interests in the form of equity or similar interests.
Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut tidak berarti mendiskualifikasikan entitas dari pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh karakterisktik khusus tersebut memberikan pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The absence of any of these typical characteristics does not necessarily disqualify an entity from being classified as an investment entity. Investment entity that does not have all those typical characteristics provide additional information as required by PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.
c. and measures and evaluates the performance of substantially all of its investments on a fair value basis.
18
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) z 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)
Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi (Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)
Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
An investment entity is required to measure an investment in a subsidiary at fair value through profit or loss in accordance with PSAK No.55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak dieliminasi.
Because an investment entity is not required to consolidate its subsidiaries, intragroup related party transactions and outstanding balances are not eliminated.
Pengecualian terhadap konsolidasi hanya diterapkan pada entitas investasi tesebut. Oleh karenanya entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.
The exemption from consolidation only applies to the investment entity itself. Accordingly, a parent of an investment entity is required to consolidate all entities that it controls, including those controlled through an investment entity subsidiary, unless the parent itself is an investment entity.
Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The disclosure requirements for consolidated financial stetaments are specified in PSAK No. 67,”Disclosure of Interests in Other Entities”.
Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya jika laporan tersebut merupakan informasi tambahan pada laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi di entitas anak, asosiasi dan ventura bersama adalah metode biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
As regulated in PSAK No.4 (Revised 2013), ”Separate Financial Statements”, Separate financial statements (parent entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment to the consolidated financial statements. The method used to record investments in subsidiaries, associations and joint ventures are cost method or in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.
19
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d.
3.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the financial statements and separate financial statements of the parent entity also applies to individual financial statements. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the entity that prepares financial statements (the reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
a.
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Entitas dan Entitas Anak yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Entitas dan Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
20
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d.
Transaksi (Lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
3.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions with Related Parties (Continued)
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. (vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the financial statements.
e.
e.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a. (vii) a person identified in a (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Informasi Segmen
Segment Reporting
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Kelompok Usaha terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Kelompok Usaha beroperasi.
The Group applied PSAK No. 5 (Revise 2009), “Operating Segment” change PSAK No. 5 (Revised 2000), “Reporting segment”. This PSAK will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari entitas yang: a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: a.
b.
c.
21
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and or which discrete financial information is available.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
3.
Informasi Segmen (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. f.
Segment Reporting (Continued) Segment reporting made by the Group is based on the financial information used by operating decision makers in evaluating operating segment performance and determining the allocation of its resources. Segmentation based on the activity of each legal entity operating activities in the Group. All transaction between segments are eliminated
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revsisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the subsidiaries also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26 (2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan / kerugian, dan ketika aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat di saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, outlines the accounting requirements for the presentation of financial instruments, particularly as to the classification of such instruments into financial assets, financial liabilities and equity instruments. The standard also provide guidance on the classification of related interest, dividends and gains/losses, and when financial assets and financial liabilities can be offset. The principles in this Standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and for disclosing information about them in PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This statement, among others, provides the definition and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
22
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of the fair value hierarchy disclosures and requires entities to provide additional disclosures about fair value measurement reliability. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Grup.
Application of new and revised standards will impact on the disclosure, but no significant impact on the financial position or performance of the Subsidiaries.
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian asset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or availablefor-sale (AFS) financial assets. The Subsidiaries determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of the assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value, in the case of investments not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
23
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
24
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Kelompok Usaha mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified as held-tomaturity investments when the Group has the positive intention and ability to hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
25
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi. (2) Liabilitas Keuangan
Available-for-Sales Assets
(AFS)
Financial
Available-for-sale (AFS) financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the consolidated financial position. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income as a reclassification adjustment.
(2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which appropriate). The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
26
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengakuan Awal (Lanjutan)
Initial Recognition (Continued)
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut:
setelah pada
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Through Profit or Loss
Fair
Value
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
27
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (2) Financial Liabilities (Continued)
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
(3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
(4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
28
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (4) Fair Value (Continued)
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain.
ACCOUNTING
of
Financial
Instrument
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or other valuation models.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Subsidiaries evaluates at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or subsidiaries of financial assets has been impaired.
Aset Keuangan Dicatat Perolehan Diamortisasi
pada
Biaya
Financial Assets Measured at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Subsidiaries determines individually for impairment based on objective evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income. Interest income is recognized further at the carrying reduced value, based on the beginning EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic possibility of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the financial asset impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account. If future removal can be recovered, the recovery amount is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
29
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
Available for-Sales (AFS) Financial Assets In this case the equity instruments are classified as AFS financial assets, objective evidence of impairment, including the significant or long-term decline in the fair value of the investment below its acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(6) Derecognition of Financial Financial Liabilities
Assets
and
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a subsidiaries of similar financial assets) are derecognized when: (1) the contractual rights to receive the cash flows from the asset have ceased to exist; or (2) the Subsidiaries has transferred their contractual rights to receive the cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant delay to a third party in the pass-through; and either (a) the Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the assets, or (b) the Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
30
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
(7) Instrumen Derivatif
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi nilainya.
Derivative financial instruments are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is initiated and subsequently remeasured at fair value. The method of recognizing the resulting gain or loss is dependent whether the derivative is intended for derivative instruments and the nature of the item being hedged.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba- rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai arus kas).
The Subsidiaries classifies the objectives of the derivative as (1) a hedge against exposure to changes in fair value of assets or liabilities that have been recognized or unrecognized definite commitment, or an identified portion of an asset, liability or definite commitment, which is attributable to the particular risk and could affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a hedge of the exposure to variability in cash flows that (i) are attributable to a particular risk associated with a recognized asset or liability or are attributable to a particular risk associated with the forecast transactions likely to occur, and (ii) could affect profit or loss (cash flow hedge).
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan dan Entitas Anak mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Perusahaan dan Entitas Anak juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
At the time of the transaction, the Subsidiaries documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as the risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Subsidiaries also documents its judgment, at the time of occurrence and continuously, whether the derivatives used to hedge transactions have a high effectiveness in order to mutually eliminate changes in fair value or cash flows of hedged items.
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is classified as non-current asset or liability if the maturity of the hedged item is more than 12 (twelve) months and as a current asset or liability if the maturity of the hedged item is less than 12 (twelve) months.
31
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments(Continued)
(i) Lindung nilai atas nilai wajar
(i) Fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada resiko yang dilindung nilai.
Changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges are recorded in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, along with changes in the fair value of the hedged asset or liability value attributable to the hedged risk.
Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai atas nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain -bersih”.
Gains or losses related to the effective portion of fair value hedges are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the same line with changes in the fair value of the hedged item. Gains or losses related to the ineffective portion are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other - net".
(ii) Lindung nilai arus kas
(ii) Cash flow hedges
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam akun “Cadangan Nilai Wajar”. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui segera di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
The effective portion of changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognized in equity, in the account "Net Changes in Fair Value of Cash Flow Hedges". Gains or losses related to the ineffective portion are recognized immediately in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas direklasifikasi ke laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas diakui di dalam laporan labarugi konsolidasian, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan,
Accumulated amounts in equity are reclassified to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the hedged item affects profit or loss. Gains or losses related to the effective portion of cash flow hedges are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the same line as the hedged item. Gains or losses related to the ineffective portion are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income in the account "Gain/(Loss) other-net". However, when the forecast transaction that is hedged raises non-financial assets,
32
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments(Continued)
(ii) Lindung nilai arus kas (Lanjutan)
(ii) Cash flow hedges (Continued)
keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di dalam pengukuran awal harga perolehan aset tersebut. Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian.
gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of that asset. When a hedging instrument is expired or sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction ultimately is recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
If the forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the income statement, comprehensive income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif apapun yang tidak ditujukan atau tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lainlain-bersih”.
Changes in the fair value of any derivative instruments that are not designated or do not qualify for hedge accounting are recognized immediately in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
(8) Reclassification of Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Subsidiaries does not classify financial assets as held-to-maturity investments, if in the current year or during the two previous years, sold or reclassified as held to maturity investments in amounts of more than an insignificant amount before maturity (more than the insignificant amount compared to the total value of investments held to maturity), except for sales or reclassifications that:
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
33
done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f.
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)
terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
h.
Kas dan Bank Penggunaannya
Financial Instruments (Continued) (8) Reclassification of Financial Instruments (Continued)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. g.
ACCOUNTING
occurred after the Subsidiaries has acquired substantially all of the principal amount of the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or associated with certain events that are beyond the control of the Company, nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Company.
Reclassification of financial assets held-tomaturity to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
dan Deposito yang Dibatasi
g.
Cash and Banks and Restricted Deposits
Kas dan bank adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok Usaha.
Cash and bank are the mean of payment that ready and free to be used to finance the activities of the Group.
Deposito yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan sebagai “Deposito yang Dibatasi Penggunaannya”.
Deposits that are restricted with respect to the terms of the loan or other agreement is presented as "Restricted Deposits ".
Piutang Usaha
h.
Piutang usaha dicatat dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai, jika ada. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan piutang tidak tertagih berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode/tahun.
Account Receivable Account receivables are stated at net value after deducting with allowance for impairment losses of account receivable. Allowances for doubtful accounts are provided based on review of the each debtor`s position at the end of period/the year.
34
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
3.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya menggunakan metode rata-rata (Average Method). Persediaan barang dalam proses dinilai berdasarkan pemakaian bahan baku, upah, dan biaya lainnya sesuai tahap penyelesaiannya. j.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value where the cost is determined using the weighted average method. Allowance for inventories obsolescence is provided based on the review of inventories condition at the end of the year.
Biaya Dibayar Dimuka
k. j.
Biaya dibayar dimuka di amortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.
Aset Tetap
k.
Property and Equipment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
The group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Group has chosen the cost model for measurement of their property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama umur manfaat aset. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is computed using the declining method over the useful life of the assets except for building use straight lines method. Estimated useful lives as follows:
Jenis Aset Tetap
Taksiran Masa Manfaat (Tahun)
Bangunan Mesin Inventaris kantor Instalasi telepon Kendaraan Instalasi listrik dan air conditioner
20 4-16 4 4 4-8 16
Type of fixed assets
Buildings Machinery Office equipment Telephone installation vehicles Electricity installation for AC
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management reviewes the residual values, useful lives and methods of depreciation, and if appropriate, adjusted prospectively.
Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Bebanbeban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not depreciated, unless it can be proven that the land has a certain useful life. Certain burdens associated with the acquisition on initial recognition of land rights is capitalized in land. Extension of land rights are deferred and amortized over the life of the law of the land rights or economic life of the land (if it can be determined), whichever is shorter.
35
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k.
l.
3.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Property and Equipment (Continued)
Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Such burdens are presented as part of “Deferred Charges” as intangible assets component in the statement of financial position. The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income as incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam pembangunan disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam pembangunan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the “Property and Equipment” and is stated at cost. The accumulated cost for the construction in progress is transferred to respective property and equipment when the assets are completed and ready for intended use.
Aset Takberwujud
l.
Intangible Assets
Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”.
The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila: (i) kemungkinan besar akan diperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan (ii) biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
Intangible assets can be recognized only if: (i) likely to obtain the future economic benefits of the asset, and (ii) cost of that asset can be measured reliably.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Intangible assets are initially recognized at cost or the amount attributable to the item when it was first recognized, where applicable. Estimated useful lives as follows:
36
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l.
3.
Aset Takberwujud (Lanjutan)
Jenis Aset takberwujud
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Intangible Assets (Continued)
Taksiran Masa Manfaat (Tahun)
Sertifikat boiler Program komputer
4 4
Type of intangible assets
Bioler sertivicate Computer programe
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset takberwujudnya.
The Group has chosen the cost model measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak perlu diamortisasi, namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized systematically over the useful life. Intangible assets with unlimited useful life are not necessarily amortized, but must be done on an annual basis the comparison between the carrying value and the recoverable amount.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
for
m. Transaction and Balances in Foreign Currency
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran dan penyajian mata uang suatu entitas di mana pengukuran mata uang harus menggunakan mata uang fungsional sementara penyajian mata uang dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.
This revised standard sets up measurement and presentation currency of an entity in which the measurement currency should use a functional currency as the presentation currency may use a currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
In determining the functional currency of the entity to consider the following factors:
a.
a.
currency that most influences the selling price for goods and services, or from a country whose competitive forces and legislation largely determine the selling price of goods and services;
b.
currency that most influences the cost of labor, material and other costs of the procurement of goods or services; the currency in which funds from financing activities (i.e. issuing debt and equity instruments) are produced; the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
b.
c.
d.
mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya; mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan ekuitas) dihasilkan; mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
c.
d.
Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan.
The Group using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting currency.
37
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
m. Transaction and Balances in Foreign Currency (Continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions incurred. On the date of the statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia, as follows: 2015
1 USD 1 SGD 1 AUD 100 YEN 1 EURO 1 GBP n.
13.795 9.751 10.064 114,52 15.070 20.451
Liabilitas Imbalan Kerja
n.
2014 12.440 9.422 10.218 10.424 15.133 19.370
Employee Benefit Liabilities
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Kelompok Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits” retrospectively. Besides, the Group also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (vested), dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully recognize changes in the net defined benefit liability (asset) including immediate recognition of defined benefit costs including unvested past service cost, and require disaggregation of the overall defined benefit cost into components and requiring the recognition of remeasurements in OCI (eliminating the “corridor” approach), enhancing disclosures about defined benefit plans, modifications to the accounting for termination benefits, including distinguishing between benefits provided in exchange for service and benefits provided in exchange for the termination of employment, and changing the recognition and measurement of termination benefits.
Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003.
The Group adopts an unfunded defined benefit plan and records employee benefits to cover adequately the benefits under the Law No. 13 year 2003.
38
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n.
3.
Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengakuan
Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be recognized in the period in which the benefit is earned by the employee, rather than when it is paid or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut:
The components of defined benefit cost are recognized as follows:
1.
1.
2.
3.
Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi; Bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi; Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari: - Keuntungan dan kerugian aktuarial; - Imbal balik aset program;- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
2.
3.
Service cost attributable to the current and past periods is recognized in profit or loss; Net interest on the net defined benefit liability or asset, determined using the discount rate at the beginning of the period is recognized in profit or loss; Remeasurements of the net defined benefit liability or asset, comprising: - actuarial gains and losses; - return on plan assets; - Any changes in the effect of the asset ceiling, excluding amounts included in net interest on the net defined benefit liability (asset).
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).
is recognized in OCI (not reclassified to profit or loss in a subsequent period).
Pengukuran
Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or assets requires the application of an actuarial valuation method, the attribution of benefits to periods of service, and the use of actuarial assumptions. The fair value of any plan assets is deducted from the present value of the defined benefit obligation in determining the net deficit or surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.
The present value of an entity's defined benefit obligations and related service costs is determined using the “Projected Unit Credit” method, which sees each period of service as giving rise to an additional unit of benefit entitlement and measures each unit separately in building up the final obligation. This requires an entity to attribute benefit to the current period (to determine current service cost) and the current and prior periods (to determine the present value of defined benefit obligations). Benefit is attributed to periods of service using the plan's benefit formula, unless an employee's service in later years will lead to a materially higher of benefit than in earlier years, in which case a straight-line basis is used.
39
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan)
o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengukuran - Lanjutan
Measurement (Continued)
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi".
Past service cost is the change in a defined benefit obligation for employee service in prior periods, arising as a result of changes to plan arrangements in the current period (i.e. plan amendments introducing or changing benefits payable, or curtailments which significantly reduce the number of covered employees). Past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when a plan amendment or curtailment occurs and the date when an entity recognizes any termination benefits, or related restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined benefit plan are recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.
Before past service costs are determined, or a gain or loss on settlement is recognized, the net defined benefit liability or asset is required to be remeasured, however an entity is not required to distinguish between past service costs resulting from curtailments and gains and losses on settlement where these transactions occur together.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies revenue recognition criteria to be fulfilled, so that revenue can be recognized, and the accounting treatment of revenue arising from certain transactions and events, as well as practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak pertambahan nilai (PPN).
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits to be obtained by the Business Group and the amount can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates and value added tax (VAT).
Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan atau jasa telah diserahkan.
Criteria revenue recognition must also be met, namely when the goods have been delivered to the customer or the service has been delivered.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
40
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) p.
3.
Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Income Taxes
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.
The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2013), “Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the Group also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax Status of an Enterprise or its Shareholders”,
Pengakuan
Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the extent unpaid, is recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess is recognized as an asset.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable temporary differences unless the deferred tax liability arises from :
a. pengakuan awal goodwill ; atau b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak). c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui.
a. initial recognition of goodwill; b. the initial recognition of an asset/liability i. other than in a business combination which, ii. at the time of the transaction, does not affect either the accounting or the taxable profit. c. temporary differences associated with investments in subsidiaries, branches, and associates, and interests in joint arrangements, but only to the extent that the entity is able to control the timing of the reversal of the differences and it is probable that the reversal will not occur in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible temporary differences, unused tax losses and unused tax credits to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized unless the deferred tax asset arises from:
a.
a. the initial recognition of an asset or liability i. other than in a business combination, ii. at the time of the transaction, does not affect accounting profit or taxable profit.
pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang: i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak).
41
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) p.
3.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Income Taxes (Continued)
Pengakuan (Lanjutan)
Recognition (Continued)
b.
b. deductible temporary differences arising from investments in subsidiaries, branches and associates, and interests in joint arrangements, are only recognized to the extent that it is probable that the temporary difference will reverse in the foreseeable future and that taxable profit will be available against which the temporary difference will be utilized.
perbedaan temporer dapat dikurangkan yang ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura bersama sepanjang dan hanya sepanjang kemungkinan besar terjadi perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat diperkirakan; dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
Pengukuran
Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods is measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall be reviewed at the end of each reporting period. An entity shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Alokasi
Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
For transactions and other events recognized in profit or loss, any related tax effects are also recognized in profit or loss. For transactions and other events recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity), any related tax effects are also recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity, respectively). Similarly, the recognition of deferred tax assets and liabilities in a business combination affects the amount of goodwill arising in that business combination or the amount of the bargain purchase gain recognized.
42
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
p. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Income Taxes (Continued)
Pengukuran (Lanjutan)
Measurement (Continued)
Saling Hapus
Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak yang sama, atau Kelompok Usaha berniat untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current tax assets and liabilities on a net basis.
Laba Bersih per Saham Dasar
q.
Earnings per Share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
Tthe Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. This PSAK establishes the principle of the determination and presentation of earnings per share, thus increasing the comparability of performance between different entities in the same reporting period and between different reporting periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Company (Parent Entity) by the weighted average number of shares outstanding during the period net of repurchased shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang disajikan.
Common shares may be issued or the number of shares of common stock may be reduced, without accompanying changes in cash flows or other assets or liabilities. These changes may take the form of stock dividends, bonus shares, stock splits or stock merger. For the calculation of earnings per share, the change is considered as if it had occurred at the beginning of the consolidated financial statements presented.
43
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of consolidated financial statements requires management of the Group to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions could result in material adjustments to the carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Group bases its estimates and assumptions on the parameters available at the time the financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Group. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the Group have the most significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements:
Menentukan Keuangan
Liabilitas
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada catatan 3f dan catatan 32.
The Group determines classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in the note 3f and note 32.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost Amortization of Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Group records certain assets and financial liabilities at fair value and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and assumptions used in the calculation of cost amortization is determined using verifiable objective evidence, the amount of the fair value or amortized cost may differ if the Group uses different valuation methodologies or assumptions. These changes directly affect the group’s profit or loss. More detailed information is disclosed in note 32.
Klasifikasi
Aset
dan
44
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Menentukan Keuangan
Jumlah
Terpulihkan
dari
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued) Aset
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Group evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Group uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Group expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in note 32.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset NonKeuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventory on hand, the selling price of the market, estimated costs of completion and the estimated costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and adjusted if additional information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of fixed assets and investment properties are based on estimates and assumptions especially about market prospects and cash flows associated with the asset. Estimates of future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of recoverable amount and could result in adjustments to the allowance for impairment already booked.
Menentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan keadaan yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha.
The group evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Group uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Group expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables.
45
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Bedasarkan keyakinan jangka waktu tidak tertagih lebih dari piutang tersebut tidak tertagih.
Based on believed long term not collected more than receivable not collected.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The Group estimates the useful lives of fixed assets based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior. Estimation of useful lives of fixed assets are provided based on the Group’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent. The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments. However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 11.
The cost of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property and equipment and investment property between 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Group does business. More detailed information disclosed in the note 11.
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Group recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
46
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Determining Income Taxes (Continued)
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Group cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Group applies the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Group makes the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10.
The Group reviews the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 10.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian dan tingkat pengembalian aset program yang diharapkan.
The determination of liability for pension and employee benefits obligation and net employee benefits expense is subject to the selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, the discount rate, annual salary increase, the annual rate of resignation of employees, level of disability, retirement age and mortality and the expected rate of return of plan assets.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 18.
While the Group believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Group can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense. More detailed information disclosed in the note 18.
47
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Mengevaluasi Provisi dan Kontijensi
Evaluating Provisions and Contingencies
Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontijensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.
The Group is involved in various legal and tax proceedings. The Management makes assessment to distinguish between provisions and contingencies primarily through consultation with legal counsel handling those proceedings. The Group sets up an appropriate provision for current legal proceedings or constructive obligation, if any, in accordance with the provision policy. In recognition and measurement of provisions, the management took a risk and uncertainties.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As at December 31, 2015 and 2014, the Group does not believe that these processes will significantly influence the consolidated financial statements.
48
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
Kas: Kas Jakarta Kas Surabaya Kas Balikpapan Kas Karawang Kas Solo
5.
CASH AND BANKS
31-Mar-16
31-Dec-15
1.209.893.909 268.111.486 218.456.305 99.407.934
2.103.452.972 214.705.557 244.995.709 27.323.234
13.921.002
Cash : Cash Jakarta Cash Surabaya Cash Balikpapan Cash Karawang Cash Solo
3.921.002
Banks : Rupiah Third parties
Bank : Rupiah Pihak ketiga PT Bank HSBC PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Panin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Commonwealth, Tbk
2.652.033.648 650.830.543 210.952.997
PT Bank Central Asia, Tbk
588.206.369
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
57.233.218 22.552.243 9.689.630
57.313.803 22.814.243
8.440.467 6.011.957
8.440.467 2.114.409.996
4.196.397 4.108.000
4.196.397 4.166.000
Euro Pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank HSBC PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia Jumlah
PT Bank HSBC
2.017.571.562 327.751.460
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Panin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Commonwealth, Tbk Euro Pihak ketiga
8.413.901
8.586.854
652.362.675
639.905.216
486.273.160 466.679.419
4.000.007.167 160.574.766
455.266.122
26.071.033
72.511.055
72.647.505
52.060.537
52.060.537
21.415.189
21.632.077
7.650.821.794
12.720.753.926
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
PT Bank Central Asia, Tbk US Dollar Third parties PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank HSBC PT Bank Internasional Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia Total
Accounts in bank have float interest rate based on demand of each banks.
49
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
6.
31-Mar-16
RESTRICTED DEPOSITS
31-Dec-15 Current assets Rupiah Third parties
Aset lancar Rupiah Pihak ketiga PT Bank DBS Indonesia PT Bank BTN
-
-
50.220.000
50.220.000
Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank BTN PT Bank DBS Indonesia Sub Jumlah
US Dollar Third parties 117.781.710
-
74.493.000
192.274.710
242.494.710
242.494.710
Aset tidak lancar Rupiah Pihak ketiga PT Bank DBS Indonesia Sub Jumlah Jumlah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank BTN PT Bank DBS Indonesia
Sub Total Non current assets Rupiah Third parties
1.100.000.000
1.100.000.000
1.100.000.000
1.100.000.000
1.342.494.710
1.342.494.710
Deposito dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14)
PT Bank DBS Indonesia
Sub Total Total
Deposits are used as collateral for bank loan (Note 14)
50
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
7.
TRADE RECEIVABLE
Analisis piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:
Analysis of trade receivables by age (days) is as follows:
Saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The balances of trade receivables based on currency, as follows:
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLE (Continued)
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai (entitas anak) adalah sebagai berikut:
Movements in the allowance for impairment of trade receivables (subsidiary entity), as follows:
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya cadangan kerugian penurunan nilai pada akhir periode/tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of allowance for impairmant loss at the end period/year, Management believes that the allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses from uncollectible account.
51
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tahun 2015 Kelompok Usaha tidak mencadangkan penyisihan atas piutang tak tertagih. The year 2015, the Group no provision for allowance for doubtful accounts. Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
8.
Trade receivable are used as collateral for bank loans (Note 14).
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, dan PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2015, all inventories are insured with kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Asoka Mas against fire, theft and other risk and Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
Inventories are used as collateral for bank Loans (Note 14).
9. PEMBAYARAN DIMUKA
9.
10. PERPAJAKAN
10. TAXATIONS
ADVANCES PAYMENT
a.
Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan
a.
Estimated Claim Income Tax Refund
b.
Utang Pajak
b.
Taxes Payable
52
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. PROPERTY & EQUIPMENT
54
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. PROPERTY & EQUIPMENT (Continued)
55
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believed that there is impairment loss of property and equipment as defined in PSAK No.48, "Impairment of Assets" as of December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2015, were insured with, PT Asuransi Bintang, Tbk dan PT Asuransi Asoka Mas againts fire and other risks and Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Tanah, bangunan dan mesin dijadikan sebagai jaminan atas utang bank yaitu Bank BCA dan Bank DBS, (Catatan 14).
Land, buildings, and machinery are used as collateral for bank loans, BCA and DBS Bank(note 14).
12. ASET TAKBERWUJUD
12. INTANGIBLE ASSETS
56
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
12. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Akun ini merupakan sertifikasi boiler dari ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan program komputer.
This account are boiler certification of ASME (American Society of Mechanical Engineers) and computer programs.
13. UANG JAMINAN
13. SECURITY DEPOSITS
57
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK
14. BANK LOANS
58
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk
Berdasarkan surat perpanjangan perjanjian kredit No. 065-0816-2007-020 tanggal 16 Oktober 2015, Entitas memperoleh fasilitas kredit dengan rincian sebagai berikut:
Based on letter credit No. 065-0816-2007-020 dated October 16, 2015, Entity obtained of additional of credit facility plafond as follows:
a)
Fasilitas kredit lokal sebesar Rp 40.000.000.000 dengan suku bunga 11,75% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016.
a)
Local credit facility amounting Rp 40,000,000,000 with 11.75% interest rate p.a. The loan term is until September 19, 2016.
b)
Fasilitas Time Loan Revolving I sebesar Rp 135.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016.
b)
Time Loan Revolving I Facility amounting Rp 135,000,000,000 with 11.50% interest rates p.a. The loan term is until September 19, 2015.
c)
Fasilitas Time Loan Revolving II sebesar USD 200.000 dengan suku bunga 6 % p.a.. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016.
c)
Time Loan Revolving II Facility amounting to USD 200,000 with 6 % interest rate p.a. The loan term is until September 19, 2016.
d)
Fasilitas kredit Omnimbus I Bank Garansi (B/G) dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar USD 800.000. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 19 September 2016.
d)
Omnimbus I Credit Facility Bank Guarantee (B/G) and LC (Singht, Usance, UPAS and SKBDN) of USD 800,000. The loan term is until September 19, 2016.
e)
Fasilitas Kredit Investasi II sebesar Rp 10.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
e)
Credit Investment Facility II amounting to Rp 10,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018.
f)
Fasilitas Kredit Investasi III sebesar Rp 8.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
f)
Credit Investment Facility III amounting to Rp 8,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018.
g)
Fasilitas Kredit Investasi IV sebesar Rp 5.010.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
g)
Credit Investment Facility IV amounting to Rp 5,010,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018.
h)
Fasilitas kredit Omnimbus Bank Garansi (B/G) dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar USD 3.500.000, dengan sublimit fasilitas Trust Receipt sebesar Rp 10.000.000.000, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 18 September 2016.
h)
Credit Facilities Omnimbus I Bank Guarantee (B/G) and LC (Singht,Usance , UPAS and SKBDN) of USD 3,500,000, with sublimit Trust Receipt facility amounting to Rp 10.000.000.000, loan tenor of up to September18, 2015.
i)
Fasilitas kredit investasi V sebesar Rp 15.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni 2015.
i)
investment Credit Facility V amounting to Rp 15,000,000,000 with an interest rate of 11.50 %. The loan tenor of up to June 16, 2015.
Untuk Fasilitas kredit investasi V ini sudah tidak diperpanjang lagi.
For these 5 investment credit facility is not extended again
59
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
j)
j)
Fasilitas kredit investasi VI sebesar Rp 7.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni 2015. Untuk Fasilitas kredit investasi VI ini sudah tidak diperpanjang lagi.
Credit Investment Facility VI amounting to Rp 7,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan tenor of up to June 16, 2015. For these VI investment credit facility is not extended again
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:
Collateral for the loan to PT Bank Central Asia Tbk are as follows:
a)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 48/Jatinegara, Jakarta Timur, terdaftar atas nama PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
a)
Land and buildings with HGB No. 48/Jatinegara, East Jakarta, registered under the name of PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
b)
Mesin dan peralatan atas PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
nama
b)
Machinery and equipment on PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
c)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 142/Rawaterate, Jakarta Timur, terdaftar atas nama Entitas.
c)
Land and buildings with HGB No. 142/ Rawaterate, East Jakarta, registered on behalf of Entity.
d)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 00161/Kutanegara, Karawang, terdaftar atas nama Entitas.
d)
Land and buildings with HGB No. 00161/Kutanegara, Karawang , registered on behalf of Entity.
e)
Mesin dan peralatan atas nama Entitas (Catatan 11).
e)
Machinery and equipment on behalf of Entity (Note 11)
f)
Piutang dagang senilai Rp 40.000.000.000 (Catatan 7).
f)
Trade receivable amounting to Rp 40.000,000,000 (Note 7).
g)
Persediaan barang senilai Rp 27.500.000.000 (Catatan 8).
g)
Inventories amounting to Rp 27,500,000,000 (Note 8).
h)
Personal Guarantee atas nama Kenneth Sutardja (pemegang saham).
h)
Personal Guarantee (Shareholder).
i)
Sebidang tanah seluas 20.000 M2 di Jl. Surya Madya II Blok I No. 29 GH atas nama PT Grand Katech dengan SHGB No 00161/Kutanegara.
i)
A plot of 20,000 m2 in Jl. Surya Madya II Blok I No. 29 on behalf of PT Grand Kartech with SHGB No. 00161/Kutanegara.
j)
Mesin-Mesin dan peralatan di Jl. Rawa Gelam III No. 1 KIP yang telah terdaftar tanggal 15 September 2006.
j)
Machinery and equipment at Jl. Rawa Gelam III No. 1 KIP registered September 15, 2006.
k)
Mesin-mesin dan peralatan di Jl. Rawa Bali II No. 7 yang telah terdaftar tanggal 15 September 2006.
k)
Machinery and equipment at Jl. Rawa Bali II No. 7 registered the 15th of September 2006.
l)
Persediaan barang berupa valve, burner, level gauge, pipe bend, plate A, plate SA di Jl. Rawa Bali II No. 7 KIP.
l)
Inventories as valves , burners , level gauges, pipe bend, plate A, plate SA in di Jl. Rawa Bali II No. 7 KIP.
of
Kenneth
behalf
of
Sutardja
m) Mesin single girder electric, mesin genset, mesin press brake, radial drilling machine, mesin HGZ-50 Ton Self - Aligning Roller C/W rail Wheels, Mesin Lonking, forklift truck.
m) Single girder electric machines, genset machines, press brake machine, radial drilling machine, machine hgz - 50 Ton Self - Aligning Roller C / W rail Wheels, Lonking machine, forklift truck.
n)
n)
Mesin computer - controlled Hydraulic 3 Rolls Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel Mag Welding Machine.
60
Computer machine - 3 Rolls Hydraulic Controlled Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel Mag Welding Machine.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
o)
Mesin-mesin yang dibiayai dana IPO sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 16 Juni 2014.
o)
The machines are funded by the IPO in accordance with the Statement dated June 16, 2014.
p)
Mesin-mesin dan Peralatan atas nama PT Grand Kartech yang dibiayai oleh fasilitas K/I-5.
p)
Machinery and equipment on behalf of PT Grand Kartech facilities financed by the K/I - 5.
Tujuan penggunaan dana atas fasilitas perbankan dari PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:
Intended use of funds from banking PT Bank Central Asia, Tbk are as follows:
-
Fasilitas kredit lokal dan time loan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam membiayai piutang dan persediaan.
-
Local credit facilities and time loan are used for financing the Company's working capital in receivables and inventories.
-
Fasilitas kredit investasi digunakan untuk pembangunan pabrik Karawang tahap I dan pembelian mesin produksi.
-
Investment credit facilities are used to build Factory in Karawang Phase I and to purchased production machinery.
-
Fasilitas Bank Garansi digunakan untuk pembuatan Bank Garansi sesuai yang diminta oleh customer.
-
Bank Guarantee Faciliies ares used for the of bank guarantee as requested by the customer.
-
Fasilitas LC dan SKBDN digunakan untuk membeli bahan-bahan baku.
-
LC and SKBDN facilities sre used for buying raw materials
Jumlah pembayaran dalam setiap periode untuk masing masing fasilitas ini adalah sebagai berikut:
facilities
Total payment in each period for each of these facilities are as follows:
2015
2014
Kredit investasi II Kredit investasi III Kredit investasi IV Kredit investasi V Kredit investasi VI
1.666.666.668 1.333.333.332 834.999.996 621.428.580 1.000.000.008
1.666.666.668 1.333.333.332 834.999.999 310.714.290 500.000.004
Investments Credit II Investments Credit III Investments Credit IV Investments Credit V Investments Credit VI
Jumlah
5.456.428.584
4.645.714.293
Total
61
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank HSBC
PT Bank HSBC
Berdasarkan Akta Perjanjian No. JAK/140850/U/140811 tanggal 13 Nopember 2015 Entitas mendapat fasilitas perbankan dengan jangka waktu satu tahun sebagai berikut :
Based on the Deed of Agreement No. JAK/140850/U/140811 date November 13, 2015 The entity gets a banking facility with a term of one year as follows :
Fasilitas Impor
Import Facility
Fasilitas impor digunakan untuk memfasilitasi pembelian bahan atau produk mentah, dengan plafond USD 4.750.000, sub limit dalam fasilitas ini adalah :
Import facility is used to facilitate the purchase of raw materials or products , with a ceiling of USD 4,750,000 million , sub-limits in this facility are :
a) Fasilitas Kredit Berdokumen - Tersedia dalam mata uang rupiah - Jangka waktu wesel pada saat dokumen ditunjukkan. - Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00
a) Documentary Credit Facility - Available in IDR currency - Bill of change tenor sight
b) Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda - Tersedia dalam mata uang rupiah - Jangka waktu 180 hari dari ditunjukkannya dokumen secara lengkap - Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00 - Komisi atas akseptasi sebesar 0,25% per kwartal.
b)
c) Pinjaman Impor - Tersedia dalam mata uang rupiah - Pencairan fasilitas ini digunakan untuk melunasi jumlah yang terhutang dalam Fasilitas Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda - Jangka waktu maksimal 180 hari dari ditunjukannya dokumen secara lengkap - Bunga akan dibebankan secara harian sebesar : - USD : 5,25% per tahun di bawah Best Lending Rate dari bank sebesar 11,1035% per tahun. - IDR: 2,5% per tahun di bawah BLJ dari bank saat ini sebesar 14,6517% per tahun d) Kredit Berdokumen Berjangka yang Dibayar atas Unjuk Jangka waktu: maksimal 180 hari Komisi Pembukaan DC: 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00 Komisi atas akseptasi: 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00
c)
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank HSBC sebagai berikut: a) Jaminan Fidusia atas persediaan Barang USD 3.000.000 b) Jaminan Fidusia atas Piutang USD 2.000.000 c) Menempatkan jaminan atas Deposito USD 750.000
adalah
Collaterals on loans to PT. Bank HSBC are as follows:
senilai
a)
senilai
b)
senilai
c)
-
Defferred Payment Kredit Facility -
d)
Available in IDR currency Bill of change tenor maximum 180 day from presentation of complete document. DC opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00 Acceptance Commission 0.125% per quarter.
Clean Import Loan - Available in IDR currency - This disbursement proceeds is used to settle the outstanding amount under the Documentary Credit and Deferred Payment Credit Facility. - Loan tenor: maximum 180 days from the due date of the relevant bill. - Interest on the clean import loan will be charged on a daily basis at: - USD: 5.25% per annum below the Bank's Best Lending Rate (BLJ) (currently 11.1035% per annum. - IDR: 2.5% per annum below the Bank's Best Lending Rate (BLJ) (currently 14.6517% per annum. Usance Paid at Sight (UPAS) Facility -
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00
Tenor: maximum 180 days. DC Opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00. Acceptance Commission: 0.125% per quarter, minimum USD 50.00.
Fiduciary Transfer of Ownership over Inventories in the amount of USD 3,000,000. Fiduciary Transfer of Ownership over Receivables in the amount of USD 2,000,000. Place Deposit Under Lien in the amount of USD 750,000.
15. ACCOUNTS PAYABLE - THIRD PARTIES 62
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Kelompok Usaha, dengan rincian berdasarkan mata uang sebagai berikut:
Trade payables mainly arising from the purchase of raw materials, auxiliary materials, and other materials, as well as the use of services required for the operation of Business Group, with the following details based on currency as follows:
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLE
17. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
17. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 12 Oktober dan 2 November 2015 Perusahaan memperoleh pinjaman dengan bunga dalam mata uang Rupiah dari pihak-pihak berelasi (pinjaman jangka panjang) dengan jangka waktu 1 tahun atau akan ditentukan kemudian. Tingkat suku bunga pinjaman ini berkisar 13% per tahun.
Based on Loan Agreement dated October 12 and November 2, 2015 the Company obtained a loan with interest in Rupiah from related parties (long-term loans) with maturities of one year or it will be determined later. The interest rates on these loans range from 13 % per annum.
63
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha telah mencatat cadangan imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera yang laporannya tertanggal 31 Desember 2015 dengan laporan No. 1691/I/KPMS/2016/DRF dan Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dengan laporan No. 0926/III/KPMS/2015/RPT. Perhitungan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Umur pensiun
The Entity has recorded allowance for employee benefits in accordance with the Labour Law No. 13, 2003. As of December 31, 2015, allowance for benefit employee benefit is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No. 1691/I/KPMS/2016/DRF dated December 31, 2015. And allowance for benefit employee benefit is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No. 0926/III/KPMS/2015/RPT dated December 31, 2014. The method used is Projected Unit Credit by considering the following assumptions:
2015
2014
9% 6% 55 Tahun
8,5% 7% 55 Tahun
Discount Rate Salary growth rate Age of retirement
Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja sebesar Rp 19.461.378.104 dan Rp 16.984.668.143, pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, serta disajikan sebagai akun liabilitas imbalan kerja.
The Group has recorded allowance for employee benefit amounting to Rp 19,461,378,104 and Rp 16,984,668,143 as of December 31, 2015 and 2014, respectively and presented as “Employee benefits liabilities”.
Beban penyisihan uang jasa karyawan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi masingmasing sebesar Rp 5.183.375.639 dan Rp 4.315.052.909, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari akun beban imbalan kerja (Catatan 24).
Employee benefits expenses are charged to general and administration expenses amounting to Rp 5,183,375,639 and Rp 4,315,052,909, as of December 31, 2015 and 2014, respectively and presented as “Employee Benefits” (Note 24).
a. Liabilitas imbalan kerja
a. Employee benefits liabilities 2015
2014
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah
The present value of post 19.461.378.104
16.984.668.143
19.461.378.104
16.984.668.143
64
employment benefits liabilities Total
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
19. NON CONTROLLING INTERESTS
a. Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak:
a. Non-controlling interest of subsidiary entity net assets:
b. Kepentingan non pengendali atas (laba) rugi bersih entitas anak:
b.
65
Minority interest of subsidiary Entity (profit) loss :
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. EKUITAS a.
20. EQUITY
Modal Saham
a.
Capital Stock The Entity’s shareholders as of March 31, 2016 and 2015 are as follows:
Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
b.
Jumlah Saham ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Issued and Fully Paid up
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
PT Sutardja Dinamika Cipta Kenneth Sutardja, M sc. M asyarakat (masingmasing dengan kepemilikan saham dibawah 5%)
163.640.000
16,85%
16.364.000.000
Jumlah
971.190.000
100%
97.119.000.000
807.540.000 10.000
83,15% 0,01%
Shareholders
80.754.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta 1.000.000 Kenneth Sutardja, Msc. Public (each with ownership share
Saldo Laba - Cadangan Umum
b.
Berdasarkan Akta No. 43 tentang Persetujuan Bersama Pemegang Saham Entitas tanggal 27 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui pembentukan dana cadangan dari saldo laba Entitas sebesar Rp 62.270.926. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya” pada laporan keuangan konsolidasian.
c.
Jumlah / Total
below 5%) Total
Retained Earnings - General Reserve Fund Based on the Deed. 43 regarding Shareholders Decision dated March 27, 2013, the shareholders approved the establishment of a reserve fund of the Entity’s retained earning amounting to Rp 62,270,926. The Reserve Funds are presented as "Retained Earnings – apropriated" on the consolidated financial statements.
Tambahan Modal Disetor
c. 2015
Additional Paid in Capital 2014
Kelebihan penerimaan diatas nilai Nominal saham Biaya emisi saham
28.637.000.000 (2.648.116.100)
28.637.000.000 (2.648.116.100)
Tambahan modal disetor - bersih
25.988.883.900
25.988.883.900
66
Excess of proceeds from issuance of share capital over par value Share issuance costs Additional paid-in capital - net
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENJUALAN
21. SALES
Rincian penjualan adalah sebagai berikut:
Detail of sales is as follow:
Rincian penjualan menurut jenis usaha adalah sebagai berikut:
Detail of sales by nature of business is as follow:
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian pendapatan dari pelanggan dengan total penjualan kumulatif individual masingmasing melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai berikut :
During the years ended December 31, 2015 and 2014, details of revenue from customers with total cumulative of each individual sales exceeding 10% of the net sales are as follows:
67
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
22. COST OF GOODS SOLD
Selama bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dari suatu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif yang melebihi 10% dari pembelian neto.
During the months ended March 31, 2016 and 2015, there were no transactions from suppliers with total cumulative of each individual purchasing exceeding 10% of the net purchase.
23. BEBAN PABRIKASI
23. FACTORY OVERHEAD
68
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN PENJUALAN
24. SALES EXPENSES
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
69
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. PENDAPATAN KEUANGAN
26. FINANCIAL INCOME
27. BEBAN KEUANGAN
27. FINANCIAL EXPENSES
28. LABA PER SAHAM DASAR
28. BASIC EARNING PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Entity by the weighted average number of shares outstanding during the period/year.
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
29. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Di luar kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Outside the normal business activities, the Entity had entered into transactions with related parties. All material transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
a.
a.
Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi Pihak berelasi/ Related parties
The Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of relation
PT Prima Jabar Steel
Entitas anak/Subsidiary
PT Kartech Netsu Teknik
Entitas asosiasi/Associate entity
70
Sifat Transaksi/ Nature of transactions Pemberian jasa dan pemberian pinjaman/ Services and loan Utang penyertaan saham/Investments payable
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Kronologis transaksi/ Chronological transactions Piutang lain-lain/ Other receivable: PT Prima Jabar Steel Reimburse katering karyawan di Karawang/ Employees catering reimburstment in Karawang Utang Usaha/ Trade Payable PT Prima Jabar Steel Subcont
Transactions with related parties are as follows:
Tujuan penggunaan dana/Intended use of funds
Jatuh tempo/ Due date
Tingkat bunga/ Interest rate
Untuk membayar 30 hari/ Tidak tagihan katering yang 30 days ada/ None semula dibayarkan PT Grand Kartech/ To pay the catering bill that paid by PT Grand Kartech
Persyaratan lainnya/ Other requirements
Dalam tagihan dibuatkan list namanama karyawan PT Prima Jabar Steel/ In the invoice made the list of employees names
Untuk membayar hutang subcont ke PJS/ To pay the subcont payable to PJS
30 hari/ Tidak Kontrak pekerjaan/ 30 days ada/ None Job contracts
Untuk operasional perusahaan/ For Entity’s operational
1 tahun/ 1 year
Utang lain-lain jangka panjang/ Long term payable Tn. Kenneth Sutardja
Pinjaman pemegang saham/ Shareholder loan
10,25%
Kontrak perjanjian pinjaman/ Loan agreements
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Oktober 2015, Entitas menerima pinjaman dari Tn. Kenneth Sutardja sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan dibayarkan setiap 4 bulan sekali dan jatuh tempo 2 Nopember 2016.
Based on the shareholder loan agreement dated date October 2, 2015, the Entity received loan from Mr. Kenneth Sutardja amounting to Rp 50,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum where interest would be payable and paid every 4 months Once And Maturing November 2, 2016.
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Nopember 2015, Entitas menerima pinjaman dari PT Sutardja Dinamika Cipta sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan dibayarkan setiap 6 bulan sekali dan jatuh tempo 2 Nopember 2016.
Based on the shareholder loan agreement dated date November 2, 2015, the Entity received loan from Sutardja Dinamika Cipta, PT amounting to Rp 2,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum where interest would be payable and paid every 6 months Once And Maturing November 2, 2016.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi menggunakan mata uang rupiah dan tidak ada jaminan atas transaksi yang dilakukan.
All transactions with related parties using the rupiah currency and there is no guarantee of these transactions.
71
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. INFORMASI SEGMEN
29. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya serta mengambil keputusan strategis.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Segments Reporting” following segments information is reported based on information used by management in order to evaluate the performance of each segment and determines the allocation of resources as well as take strategic decisions.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan, laba, aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Entitas:
The following table represents information of income, profit, assets and certain liabilities related to Entity’s segment operations:
31 Maret 2016 / March 31, 2015 GI Automotive
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
GI Energy
Plan
GI Custom
Gen
Oil & Gas
Service
Jumlah / Total
9.921.050.000
13.080.003.76 5
18.688.105.63 1
19.070.801.10 7
6.150.519.83 2
66.910.480.335
5.613.747.241
7.401.216.106
10.574.515.94 6
10.791.061.13 8
3.480.222.73 2
37.860.763.164
4.307.302.759
5.678.787.659
8.113.589.685
8.279.739.969
2.670.297.10 0
29.049.717.171
Beban penjualan yang tidak dapat alokasikan
Net sales
Cost of goods sold
Gross profit
Selling expense (5.401.729.577)
unnalocated General and
Umum dan administrasi yang tidak dapat
administrative
dapat dialokasi Pendapatan keuangan
(9.996.582.025)
Beban keuangan
(6.828.905.792)
18.590.661
Keuntungan atas akuisisi anak
unnalocated Financial income Financial expense Gain of subsidiary acquisition
-
Loss on foreign Rugi selisih kurs
148.379.109
Lain-lain bersih
(94.688.190)
Laba sebelum pajak
6.894.781.356
Beban pajak
Others
Income before tax
Tax expense
-
Pra akuisisi
exchange
Pra acquisition
-
Laba bersih
Net income for
tahun berjalan
6.894.781.356
72
the year
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Informasi Lainnya
Other information
Segmen Aset
Segment Asset
dan Liabilitas
and liabilities
Aset segmen yang
segment Asset
tidak dapat dialokasikan
Jumlah aset
543.191.984.36 6
unnalocated
543.191.984.36 6
Total assets
Liabilitas segmen yang tidak dapat
Liabilities segment
dialokasi
359.183.929.21 7
359.183.929.21 7
Jumlah liabilitas
73
unnalocated
Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued) 31 Mar 2015 / March 31, 2015
GI Automotive
Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
GI Energy
Plan
GI Custom
Gen
Oil & Gas
Service
Jumlah / Total
2.016.508.800
11.610.062.26 6
10.950.769.76 9
24.510.368.60 2
14.552.369.97 0
63.640.079.406
1.118.834.379
6.441.696.068
6.075.895.972
13.599.267.72 4
8.074.198.248
35.309.892.392
897.674.421
5.168.366.198
4.874.873.797
10.911.100.87 8
6.478.171.721
28.330.187.014
Beban penjualan yang tidak dapat alokasikan
Net sales
Cost of goods sold
Gross profit
Selling expense (5.923.982.367)
unnalocated General and
Umum dan administrasi yang tidak dapat
administrative (11.040.694.63 9)
dapat dialokasi Pendapatan keuangan
33.303.749
Beban keuangan
(6.699.147.646)
Keuntungan atas akuisisi anak
unnalocated Financial income Financial expense Gain of subsidiary acquisition
-
Loss on foreign Rugi selisih kurs
(223.889.327)
Lain-lain bersih
(130.760.962)
Laba sebelum pajak
4.345.015.822
Beban pajak
Others
Income before tax
Tax expense
-
Pra akuisisi
exchange
Pra acquisition
-
Laba bersih
Net income for
tahun berjalan
4.345.015.822
Informasi Lainnya
the year
Other information
Segmen Aset
Segment Asset
dan Liabilitas
and liabilities
Aset segmen yang
segment Asset
tidak dapat dialokasikan
Jumlah aset
533.537.626.10 1
unnalocated
533.537.626.10 1
Total assets
Liabilitas segmen yang tidak dapat
Liabilities segment
dialokasi
356.965.176.95 0
356.965.176.95 0
Jumlah liabilitas
74
unnalocated
Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of capital management of the Group is to ensure the maintenance of good capital ratios to support the business and maximize the return for shareholders.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Peryaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Selain itu Entitas juga dipersyaratkan oleh undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham yang diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
The Entity is required to maintain certain capital levels by the Entity loan agreement. Requirements of external capital has been met by a related entity on December 31, 2015 and 2014. In addition the Entity also required by law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company, to allocate up to 20% of the share capital issued and fully paid into the reserve fund that can not be distributed.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Entitas pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).
External capital requirements are considered by the Entity at the Annual General Meeting of Shareholders ("AGM").
Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.
Entity manages its capital structure and makes adjustments in line with the changes in economic conditions and the risk characteristics of its business.
Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
The Group carefully (prudent) diversifies sources of capital in anticipation of a long-term strategic plans and allocates capital more efficiently in the business segment that has the potential to provide optimal risk return profile (risk-return), including the placement of the subsidiaries in order to meet expectations of stakeholders (stakeholders). There is no change in the objectives, policies and processes and the same as in previous years.
Pada tanggal 31 Maret 2016, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas (“debt service ratio”) adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2016, the Group's accounts that make up debt to equity ratio ("debt service ratio") are as follows:
75
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
RISK
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha. Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
The Group is influenced by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The purpose of risk management the Group as a whole is to effectively control these risks and minimize the adverse effects that can occur to the financial performance of the Group. Management reviews and approves policies to control any risks, which are summarized below, and also monitors the market price risk of all financial instruments.
a. Risiko Kredit
a.
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan kelompok usaha gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada kelompok usaha. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. Tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan kelompok usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if the Group’s customer fails to meet the contractual obligations to the Group. Credit risk mainly from trade receivables provided to the customers. But there is a policy to ensure the sale of products only made to customers with a reliable track record or good credit history. The group is a policy that all customers who wish to purchase on credit terms are subject to credit verification procedures.
Kelompok usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, kelompok usaha menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, kelompok usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh kelompok usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, kelompok usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat atau gagal bayar ada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
The group has a policy that limits the amount of credit for each customer. In addition, receivable balances are monitored continuously to reduce the risk of uncollectible receivables. When a customer fails to make payment in accordance with the payment terms, the group contacted the customer to follow up on receivables that are past due. If the customer does not pay off the debt that had matured in a predetermined period of time, the group will take legal action. In accordance with the evaluation by the group, a specific allowance can be made if the receivables is deemed to be uncollectible to suppress the credit risk, the group will discontinue the distribution of all products to customers who are late or fail to pay no balance sheet date on the consolidated financial statements
76
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management (Continued)
a.
a.
Risiko Kredit (Lanjutan)
RISK
Credit Risk (Continued)
Piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Receivables by maturity are as follow:
Untuk penjualan, kelompok usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dari faktur yang diterbitkan dan menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu. Seluruh piutang usaha adalah bersifat lancar (kurang dari satu tahun), sehingga piutang yang belum jatuh tempo dan yang telah jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tidak mengalami penurunan nilai.
For sales, the Group giving credit period of up to 30 days from the invoice issued and implement policies to certain customer credit limits. All trade receivables are current (less than one year), therefore receivable that have not matured and already due at the end of the reporting period is not impaired.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Allowance for impairment losses recognized on financial reporting only losses that have occurred on the date of the consolidated financial statements (based on objective evidence of impairment).
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini disebabkan keragaman pelanggan.
There are no significant concentrations of credit risk associated with trade accounts receivable, due to the diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan deposito yang dibatasi penggunaannya. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset derivatif dengan memantau reputasi, peringkat kredit dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets includes cash and cash equivalents, other trade receivable, and restricted cash and guarantees. Credit risk faced by the Group arising from default of the other party. The Group manages credit risk associated with bank deposits and derivative assets by monitoring reputation, credit rating and limit the aggregate risk of each party to the contract. The maximum value of exposure is the carrying amount.
77
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management (Continued)
a.
a. Credit Risk (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
The Group’s exposure on credit risk arising from defaults of other parties, with a maximum exposure equal to the carrying value of the following instruments:
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:
b.
RISK
Risiko Likuiditas
b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hatihati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.
Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet obligations as they fall due. Prudent liquidity risk management includes managing sufficient cash and cash equivalents to support the business activities in a timely manner.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelompok usaha mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.
Liquidity risk management is conducted, among others by monitoring loans and funding sources, maintaining sufficient cash balances and marketable securities as well as ensuring the availability of funding from a number of binding credit facilities, and the readiness to maintain its market position. The Group maintains its ability to binding finance from a reliable lender.
Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas.Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).
The table below shows the maturity analysis of the Group’s financial liabilities in the time frame that shows the contractual maturities for all nonderivative financial liabilities and derivatives in which contractual maturities are very important for the understanding of the cash flow. The amounts disclosed in the table are the contractual cash flows that are not discounted (including the payment of principal and interest).
78
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN
31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position (balance sheet) are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Carrying value (based on the notional amount) of cash and cash equivalents, other payables, accrued expenses roughly at fair value due to the short-term financial instruments.
Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amount of bank loans with floating interest rates approximately equal to their fair values due to be reassessed regularly.
33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI
33. COMMITMENTS AND CONTINGENSI
Perikatan
Commitments
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.1 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan Ir.Wiwik Noersuindari. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 4 Februari 2017. Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.750.000
Based on the Deed of Rental Agreement No. 1 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented house building between Entity with Ir.Wiwik Noersuindari. This agreement will be ended on February 4, 2017. Rental expense for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 2,750,000.
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan
Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.02/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.424.012.360
Based on a Building Rental Agreement No. 02/I/2015 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented house building between Entity withPT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2015. Rental expense for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 2,424,012,360.
Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan
Vehicle Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa kendaraan No. 01/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa kendaraan antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 338.400.000
Based on a Building Rental Agreement No. 01/I/2015 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented vehicle between Entity with PT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2015. Rental expense for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 338,400,000
79
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERIKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
34. COMMITMENTS (Continued)
AND
CONTINGENCY
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan
Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No. 01/CRT/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau, Balikpapan Timur, seluas 771,20 m2. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 279.945.600
Based on building Lease Agreement No. 01/CRT/I/2015 dated January 2, 2015, Entities obtaining rented building between Entity with PT Clemark Rekacipta Teknik. Entity rented building located at Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau, East Balikpapan, covering an area of 771.20 m2. This agreement ended on December 31, 2014. Rental expense for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 279,945,600
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No. 01/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik. Entitas menyewakan ruangan seluas 24m2 di Jalan Rawa Bali II No. 7 Jakarta. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Pendapatan sewa untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 17.075.520.
Based on building Lease Agreement No. 01/I/2015 dated January 2, 2015, between the Entity and PT Clemark of Engineering Technique, Entity lease an area of 24 m2 at Jl. Rawa Bali II No. 7, Jakarta. This agreement ended on December 31, 2015. Rental income for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 17,075,520.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan No. 01/V/2014 tanggal 2 Mei 2014 antara Entitas dengan Vivy Mayestika, Entitas menyewa ruangan seluas 71m2 di Jalan By Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 April 2016. Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 587.500.002
Based on building Lease Agreement No. 01/V/2014 dated May 2, 2014 between the Entity and Vivy Mayestika Entity rented an area of 71m2 in Jalan By Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. This agreement ended on April 30, 2016. Rental expenses for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp 587,500,002.
Kontijensi
Contingency
Pada saat Laporan Keuangan ini diterbitkan, Entitas tidak sedang tersangkut perkara pidana dan atau perkara perdata dan atau kepailitan dan atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan atau perkara pajak dan atau perselisihan administratif dengan pihak instansi pemerintah yang berwenang. Demikian pula Entitas tidak pernah dinyatakan pailit atas baik permohonan sendiri maupun atas permohonan pihak lain dan bahwa Entitas atau pengurusnya tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan Negara.
At the time financial statements are published, Entity not being caught or criminal cases and civil cases and or bankruptcy and or other disputes or matters judiciary and taxes and or administrative disputes with the government authorities. Similarly Entities not been declared bankrupt over a request either own or at the request of the other party and that the Company or management is not been convicted of a crime that harms the State.
80
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF FINANCIAL POSITION March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
81
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
82
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
83
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued) STATEMENT OF CHANGE IN EQUITY Year Ended March 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
84
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued) STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated))
85