PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012) (TIDAK DIAUDIT) (MATA UANG RUPIAH)
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012)
Halaman
Daftar Isi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………..…………………………………………………
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian….................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............................................................................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian..............................................................................................
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…..………………………………………………
7-112
Lampiran I - V………………………………………….................................................................. 113-117
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
2f,2g,2t,3,5, 34,35 2f,6,35
246.744.657.944 675.000.000
160.434.282.362 324.500.000
2f,2h,2i,2t,3, 7,9,35
133.359.797.825
95.193.361.096
2f,2h,3,8,35 2j,10 2k,11 2f,2i,3,9,35 2u,3,23 2l,12
17.426.235.859 4.611.036.133 50.436.762.759 108.771.488.839 32.422.948.885 25.436.148.858
18.751.237.974 3.026.845.820 5.699.427.775 53.102.219.705 2.124.598.285 28.576.790.103
619.884.077.102
367.233.263.120
31 2f,3,13,35 2u,3,23
35.261.700.443 3.428.217.779 3.615.716.895
26.576.684.445 3.937.812.594 4.595.805.339
2d,4,14
21.492.292.582
20.222.767.237
2d,4,14
1.250.000
1.250.000
2m,2o,2p, 3,15,22
941.273.154.406
787.702.667.924
2n,2o,2u,16 23 2c,4 2f,3,17,35
21.591.839.753 645.505.312 113.882.262.469 17.491.728.904
23.858.754.516 24.866.070.724 112.683.655.714 46.774.537.745
Total Aset Tidak Lancar
1.158.683.668.543
1.051.220.006.238
TOTAL ASET
1.778.567.745.645
1.418.453.269.358
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp6.109.569.464 pada 30 Juni 2013 dan Rp5.211.986.058 pada tanggal 31 Desember 2012 Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp248.949.745 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Persediaan Proyek dalam penyelesaian Piutang dari pihak-pihak berelasi Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Sewa tanah dibayar dimuka - neto Piutang lain-lain - jangka panjang Aset pajak tangguhan - neto Investasi dalam entitas asosiasi investasi Investasi saham yang dicatat dengan menggunakan metode biaya perolehan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp105.417.063.869 pada 30 Juni 2013 dan Rp105.883.447.365 pada tanggal 31 Desember 2012 Aset takberwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp10.096.082.823 ;pada tanggal 30 Juni 2013 dan Rp7.650.578.060 pada tanggal 31 Desember 2012 Taksiran tagihan pajak penghasilan Goodwill Lain-lain
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek - neto
-
164.725.000.000
78.534.309.011 41.746.994.908 15.717.447.091 49.118.177.188
73.896.853.600 143.679.938.993 20.081.817.644 46.454.346.015
117.601.431.631 72.896.896.645 -
30.275.063.028 24.274.986.351 6.464.801.542
31.079.041.772
28.441.372.065
2.243.619.268
2.601.637.341
408.937.917.514
540.895.816.579
383.587.080.110
311.303.500.277
3.035.169.095 1.221.961.417 10.515.735.650
2.627.233.568 1.221.961.417 8.976.638.894
Total Liabilitas Jangka Panjang
398.359.946.272
324.129.334.156
TOTAL LIABILITAS
807.297.863.786
865.025.150.735
Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang pajak Utang kepada pihak-pihak berelasi Pendapatan diterima di muka Uang jaminan Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen
2f,3,18,34,35 2f,2i,2r,2t,3, 9,19,34,35 2f,2t,3,20,34,35 2f,2t,3,34,35 2u,3,23 2f,2i,3,9, 34,35 21 2f,3,35 2f,2x,3, 22,34,35
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
2f,2x,3, 22,34,35
2u,23 2s,3,30
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
25
427.296.427.900 265.825.972.776 109.258.268.686
299.096.427.900 98.982.696.741
26
802.380.669.362 168.889.212.497
398.079.124.641 155.348.993.982
971.269.881.859
553.428.118.623
1.778.567.745.645
1.418.453.269.358
Catatan EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.990.964.279 saham pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 Tambahan modal disetor Saldo laba
24
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
2012
PENDAPATAN
2i,2q,9,27
400.730.232.454
240.262.195.284
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2i,2q,9,28
265.163.292.228
144.733.095.534
135.566.940.226
95.529.099.750
15.691.875.535 84.644.214.582
4.121.780.296 72.552.833.384
100.336.090.117
76.674.613.680
35.230.850.109
18.854.486.070
3.604.958.866 425.515.657 (14.030.148.649) 1.875.916.323
1.108.448.767 (34.425.392) (19.725.600.086) 9.061.771.291
Pendapatan (Beban) lain-lain - neto
(8.123.757.803)
(9.589.805.420)
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
27.107.092.306
9.264.680.650
(9.519.283.173) 247.069.184
(5.229.393.797) (6.705.075)
Beban Pajak - Neto
(9.272.213.989)
(5.236.098.872)
LABA TAHUN BERJALAN
17.834.878.317
4.028.581.778
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
17.834.878.317
4.028.581.778
10.275.571.945 7.559.306.372
2.354.889.459 1.673.692.319
17.834.878.317
4.028.581.778
2,43
0,45
LABA BRUTO BEBAN OPERASI Penjualan Umum dan administrasi
2q,29 2q,29
Total Beban Operasi LABA OPERASI Pendapatan (beban) lain-lain: Pendapatan keuangan Laba (rugi) neto atas entitas asosiasi Beban keuangan Pendapatan (beban) lain-lain - neto
14
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
2u,23
TOTAL LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
26
TOTAL LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2w,33
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Saldo 31 Desember 2011
Tambahan modal disetor
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas induk
Saldo laba
299.096.427.900
-
Kepentingan nonpengendali dari akuisisi Entitas Anak
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
Saldo 31 Desember 2012
299.096.427.900
-
98.982.696.741
398.079.124.641
Setoran modal saham dan penawaran umum saham perdana
128.200.000.000
265.825.972.776
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
10.275.571.945
Kepentingan nonpengendali dari akuisisi Entitas Anak Saldo 31 Desember 2012
33.753.083.347
Kepentingan Nonpengendali
Total ekuitas
332.849.511.247
35.444.455.378
368.293.966.625
-
-
120.182.251.863
120.182.251.863
65.229.613.394
65.229.613.394
(277.713.259)
64.951.900.135
155.348.993.982
553.428.118.623
394.025.972.776
-
394.025.972.776
10.275.571.945
7.559.306.372
17.834.878.317
-
-
-
-
5.980.912.143
5.980.912.143
427.296.427.900
265.825.972.776
109.258.268.686
802.380.669.362
168.889.212.497
971.269.881.859
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
2012
`
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban keuangan
`
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
414.476.205.116 3.604.958.866 (459.463.637.396) (21.762.926.698) (9.519.973.147) (14.030.148.649)
868.698.751.120 3.777.692.138 (579.997.719.709) (123.229.607.462) (6.259.654.341) (55.795.671.616)
(86.695.521.908)
107.193.790.130
(182.755.391.385) (8.175.421.183) (46.420.709.435) 29.282.808.841 (1.620.025.345) (178.590.000)
(189.262.707.168) 12.455.731.001 (14.703.235.617)
(209.867.328.507)
(256.797.009.553)
107.992.915.930
358.779.079.222
1.517.282.539 (197.796.666.390) 78.780.440.045
620.320.406 (22.935.602.138) (128.627.176.404)
(1.646.718.903) 394.025.972.776
(775.522.536) -
`
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap Pelepasan aset tetap Penambahan penyertaan saham - neto Penambahan sewa tanah dibayar di muka Penambahan piutang dari pihak-pihak berelasi Penambahan aset lain-lain Penambahan investasi jangka pendek Penambahan aset takberwujud
(16.988.956.472) (48.297.841.297)
`
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi `
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman bank Penambahan utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen Pembayaran pinjaman bank Pengembalian pinjaman pihak berelasi - neto Pembayaran utang sewa pembiayaan dan dan pembiayaan konsumen Penerbitan saham baru
`
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan `
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
382.873.225.997
207.061.098.550
86.310.375.582
57.457.879.127
160.434.282.362
46.861.132.927
246.744.657.944
104.319.012.054
`
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Dyandra Media International Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Retno Handayani Rahayu, S.H., No. 72 tanggal 24 Juli 2007. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-09285.HT.01.01. TH2007 tanggal 23 Agustus 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 27106 Tambahan No. 91 tanggal 13 November 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 110 tanggal 26 November 2012, sehubungan dengan, antara lain, menyetujui perubahan status Perseroan yang semula Perusahaan Tertutup/Non Publik menjadi Perusahaan Terbatas Terbuka/Publik dan merubah seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status menjadi Perusahaan Terbatas Terbuka/Publik. Perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan No. AHU-60523.AH.01.02 09.Tahun 2012 tanggal 28 November 2012. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Jl. Johar No. 9, Menteng, Jakarta Pusat. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang jasa, pembangunan dan perdagangan. Saat ini, Perusahaan bergerak di bidang penerbitan majalah dan perusahaan investasi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2007. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Dyandra. b. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 134 tanggal 30 November 2012, pemegang saham Perusahaan telah memutuskan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perusahaan yang lengkap ditandatangani pada tanggal 29 November 2012, yang menerangkan keputusan Mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru, bersamaan dengan masuknya Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi, sehingga sejak ditandatanganinya Keputusan Para Pemegang Saham tersebut, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Agung Adi Prasetyo Lo Stefanus Cherly Piktiyani Santoso H. Bambang Trisulo Aviliani Msi
Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : : : : :
Lilik Oetomo Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum Danny Budiharto Budi Yanto Lusli Ery Erlangga Theresia Asih Winanti Dian Budikartono
Pada tanggal 28 Maret 2012, Budi Yanto Lusli diangkat sebagai Corporate Secretary Perusahaan. Pada tanggal 23 Januari 2013, Bambang Wijananto diangkat sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal Perusahaan. 7
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) Perseroan melakukan perubahan untuk posisi Corporate Secretary yang baru, mengacu ke surat nomor 068/DMI/DB/IV/2013, dengan mengangkat Daswar Marpaung. Jumlah karyawan tetap Grup pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah 507 orang dan 468 orang (tidak diaudit). Jumlah remunerasi yang dibayar untuk Dewan Komisaris dan Direksi Grup masing-masing sebesar Rp1.218.171.636 dan Rp9.927.858.911 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. Jumlah remunerasi yang dibayar untuk Dewan Komisaris dan Direksi Grup masing-masing sebesar Rp1.087.699.334 dan Rp19.049.045.909 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. c. Penawaran Umum Saham Biasa Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 110 tanggal 26 November 2012, pemegang saham Perusahaan telah memutuskan, antara lain, sebagai berikut: 1. Menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup/Non publik menjadi Perusahaan Terbuka/Publik, serta merubah nama Perusahaan menjadi PT Dyandra Media International Tbk. 2. Merubah maksud dan tujuan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 anggaran dasar Perusahaan. 3. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas sahamsaham Perusahaan sampai dengan sebanyak-banyaknya 40% dari seluruh saham Perusahaan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana. 4. Menyetujui pelaksanaan Employee Stock Allocation (ESA) Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perusahaan dengan jumlah maksimal 10% dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Perusahaan. Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dengan Surat No. 065/ DMI/LO/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012, serta perubahan dan/atau tambahan informasi atas Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan dengan surat No. 007/ DMI/RN/III/2013 tanggal 6 Maret 2013. Pada tanggal 13 Maret 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK melalui surat No. S-48/D.04/2013 perihal Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Biasa PT Dyandra Media International Tbk.
8
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut: 30 Juni 2013
Entitas Anak
Ruang Lingkup Usaha
Kedudukan, Tanggal Pendirian
Tahun Usaha Komersial Dimulai
`
Persentase
Jumlah Aset dalam Jutaan Rupiah Sebelum Jurnal Eliminasi
Kepemilikan langsung PT Dyandra Promosindo (DP)
Penyelenggara acara
Jakarta, 3 Maret 1994
1994
99,56%
321.871
Hotel
Tangerang, 8 Oktober 2008
2010
99,96%
335.925
Konvensi dan Eksibisi
Jakarta, 28 Februari 2005
2011
99,99%
684.844
Penunjang acara
Jakarta, 9 Juni 2005
2005
99,98%
33.262
PT Debindo Mitra Dyantama (DMD)
Penyelenggara acara
Jakarta, 19 Juni 2009
2009
50,49%
10.310
PT Dyandra Communication (DC)
Penyelenggara acara
Jakarta, 9 Juni 2005
2005
97,02%
11.917
PT Kerabat Dyan Utama (KDU)
Penyelenggara acara
Jakarta, 19 Oktober 2006
2006
74,25%
40.300
PT Debindo Mitra Tama (DMT) (melalui DMD)
Penyelenggara acara
Surabaya, 7 Januari 2010
2010
45,44%
6.000
PT Dyandra Konvensi Internasional (DKI)
Penyelenggara acara
Jakarta, 21 Maret 2012
2012
98,05%
5.097
PT Fasen Creative Quality (FCQ)
Penyelenggara acara
Jakarta, 19 Januari 2007
2007
50,49%
39.149
PT Visicita Imaji Semesta (VIS)
Penyelenggara acara
Jakarta, 27 Juli 1998
1998
50,49%
74.521
PT Idea Besar Komunika (IBK) (melalui VIS)
Penyelenggara acara
Jakarta, 15 November 2002
2002
50,46%
6.536
Hotel
Bogor, 26 November 2009
2011
29,98%
28.553
Hotel
Jakarta, 16 April 2010
- *)
59,95%
1.346
Hotel
Jakarta, 24 November 2011
- *)
49,96%
79.819
Hotel
Jakarta, 30 Desember 2010
2011
98,92%
24.434
PT Graha Multi Utama (GMU) PT Nusa Dua Indonesia (NDI) PT Dyamall Graha Utama (DGU) Kepemilikan tidak langsung Melalui DP
Melalui GMU PT Graha Sahari Utama (GSU) PT Graha Satrio Utama (GST) PT Sima Graha Utama (SGU) PT Graha Bersama Utama (GBU) PT Griya Nusa Kencana (GNK)
Hotel
Bali, 8 Maret 2010
2012
89,93%
134.994
PT Griya Multi Investama (GMI)
Hotel
Jakarta, 14 April 2011
*)
99,91%
23.730
PT Grha Mahaatman (GMA)
Hotel
Jakarta, 10 Juni 2009
- *)
59,95%
27.945
Jakarta, 21 September 2010
*)
50,96%
24.671
Jakarta, 6 Desember 2012
- *)
69,24%
10.266
PT Andalusia Andrawina (AAW) PT Graha Amaradana Benoa (GAB) (melalui GBU)
Hotel
Hotel
9
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) 30 Juni 2013
Entitas Anak
Ruang Lingkup Usaha
Kedudukan, Tanggal Pendirian
Tahun Usaha Komersial Dimulai
`
Persentase
Jumlah Aset dalam Jutaan Rupiah Sebelum Jurnal Eliminasi
Kepemilikan tidak langsung (lanjutan) Melalui NDII PT Makassar International Expo (MIE)
Konvensi dan Eksibisi
Makassar, 23 September 2011
- *)
50,99%
78.156
PT Samudra Dyan Praga (SDP)
Penunjang acara
Jakarta, 7 Januari 2005
2005
54,99%
58.315
PT Sinar Dyandra Abadi (SDA)
Penunjang acara
Jakarta, 28 Juni 2012
2012
74,99%
14.831
Melalui DGU
*) Belum beroperasi komersial
31 Desember 2012
Entitas Anak
Ruang Lingkup Usaha
Kedudukan, Tanggal Pendirian
Tahun Usaha Komersial Dimulai
`
Persentase
Jumlah Aset dalam Jutaan Rupiah Sebelum Jurnal Eliminasi
Kepemilikan langsung PT Dyandra Promosindo (DP)
Jakarta, 3 Maret 1994
1994
99,00%
267.592
Tangerang, 8 Oktober 2008
2010
99,92%
299.512
Konvensi dan Eksibisi
Jakarta, 28 Februari 2005
2011
99,99%
581.426
Penunjang acara
Jakarta, 9 Juni 2005
2005
99,98%
35.338
PT Debindo Mitra Dyantama (DMD)
Penyelenggara
Jakarta, 19 Juni 2009
2009
50,49%
9.988
PT Dyandra Communication (DC)
Penyelenggara acara
Jakarta, 9 Juni 2005
2005
97,02%
11.593
PT Kerabat Dyan Utama (KDU)
Penyelenggara acara
Jakarta, 19 Oktober 2006
2006
74,25%
31.576
PT Debindo Mitra Tama (DMT) (melalui DMD)
Penyelenggara acara
Surabaya, 7 Januari 2010
2010
45,44%
4.154
PT Dyandra Konvensi Internasional (DKI)
Penyelenggara acara
Jakarta, 21 Maret 2012
2012
98,05%
4.575
PT Fasen Creative Quality (FCQ)
Penyelenggara acara
Jakarta, 19 Januari 2007
2007
50,49%
30.649
PT Visicita Imaji Semesta (VIS)
Penyelenggara acara
Jakarta, 27 Juli 1998
1998
50,49%
60.070
PT Kalyana Culinario (KC) (melalui VIS)
Rumah makan
Jakarta, 8 Desember 2010
2011
27,77%
8.000
PT Idea Besar Komunika (IBK) (melalui VIS)
Penyelenggara acara
Jakarta, 15 November 2002
2002
50,46%
6.302
PT Graha Multi Utama (GMU) PT Nusa Dua Indonesia (NDI)
PT Dyamall Graha Utama (DGU)
Penyelenggara acara Hotel
Melalui DP
10
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) 31 Desember 2012
Entitas Anak
Ruang Lingkup Usaha
Kedudukan, Tanggal Pendirian
Tahun Usaha Komersial Dimulai
`
Persentase
Jumlah Aset dalam Jutaan Rupiah Sebelum Jurnal Eliminasi
Kepemilikan tidak langsung Melalui GMU PT Graha Sahari Utama (GSU)
Hotel
Bogor, 26 November 2009
2011
29,98%
29.111
PT Graha Satrio Utama (GST)
Hotel
Jakarta, 16 April 2010
- *)
59,95%
1.442
PT Goldwin Graha Utama (GGU)
Hotel
Jakarta, 9 Agustus 2011
- *)
50,96%
8.454
PT Sima Graha Utama (SGU)
Hotel
Jakarta, 24 November 2011
- *)
49,96%
68.349
PT Graha Bersama Utama (GBU)
Hotel
Jakarta, 30 Desember 2010
2011
98,92%
18.047
PT Griya Nusa Kencana (GNK)
Hotel
Bali, 8 Maret 2010
2012
89,93%
120.119
PT Griya Multi Investama (GMI)
Hotel
Jakarta, 14 April 2011
*)
99,91%
23.505
PT Grha Mahaatman (GMA)
Hotel
Jakarta, 10 Juni 2009
- *)
59,95%
27.469
PT Andalusia Andrawina (AAW)
Hotel
Jakarta, 21 September 2010
*)
50,96%
24.437
PT Graha Amaradana Benoa (GAB) (melalui GBU)
Hotel
Jakarta, 6 Desember 2012
- *)
69,24%
11.483
Konvensi dan Eksibisi
Makassar, 23 September 2011
- *)
50,99%
60.002
PT Samudra Dyan Praga (SDP)
Penunjang acara
Jakarta, 7 Januari 2005
2005
54,99%
48.671
PT Sinar Dyandra Abadi (SDA)
Penunjang acara
Jakarta, 28 Juni 2012
2012
74,99%
13.336
Melalui NDI PT Makassar International Expo (MIE) Melalui DGU
*) Belum beroperasi komersial
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2013.
11
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Grup memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 34. Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Grup yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1d. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mengkonsolidasikan laporan keuangan GSU, entitas anak, dimana Perusahaan memiliki kurang dari setengah hak suara namun Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional entitas anak berdasarkan perjanjian serta mempunyai kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan komisaris dan mengendalikan entitas melalui direksi tersebut. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.
12
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan komisaris dan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
13
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2010). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. UPK adalah kelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain. Sehubungan dengan transaksi akusisi DP, DGU, SDP dan DC dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun 2007 serta transaksi akusisi VLF dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun 2009, Perusahaan mencatat selisih nilai perolehan penyertaan yang lebih rendah dari aset bersih anak perusahaan sebagai goodwill negatif yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Jumlah tercatat goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp21.816.361.760, jumlah tercatat goodwill negatif tersebut dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sehubungan dengan penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, secara prospektif efektif tanggal 1 Januari 2011. d. Penyertaan Saham Penyertaan saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
14
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Penyertaan Saham (lanjutan) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. e. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi Entitas Anak yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Entitas Anak dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan liabilitas Entitas Anak dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Grup atas nilai buku Entitas Anak, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Grup. f.
Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk pengklasifikasian instrumen keuangan, dari perspektif Grup, menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga, dividen, rugi dan laba terkait; kondisikondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini menetapkan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
15
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajar diungkapkan pada Catatan 35. Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 34. (i) Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah investasi dalam modal saham dan reksadana yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
16
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Grup melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk menentukan adanya bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang secara individual signifikan atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan. Arus kas masa datang dari aset keuangan Grup yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
17
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Penurunan Nilai”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, dengan menyesuaikan cadangan penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan, dikreditkan pada cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. (iii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup hanya memiliki jenis liabilitas keuangan utang dan pinjaman yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sejenis, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan.
18
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (v) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah dialihkan dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang telah ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. (vi) Reklasifikasi Instrumen Keuangan Grup tidak mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Golongan
Subgolongan
Kas dan setara kas Setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak-pihak berelasi Aset lain-lain Uang jaminan
Investasi jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang kepada pihak-pihak berelasi Uang jaminan Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(vii) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
19
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan. h. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Grup melakukan pencadangan penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) (Catatan 2f). Piutang Grup dihapuskan dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih. i.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
j.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan.
k. Proyek dalam Penyelesaian Biaya-biaya yang timbul untuk membiayai proyek dalam penyelesaian diakui sebagai proyek dalam penyelesaian. Proyek dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara beban perolehan dan nilai realisasi neto. Beban tersebut akan diakui sebagai beban pokok pendapatan pada saat pengakuan pendapatan atas proyek yang bersangkutan. l.
Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya.
20
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Aset Tetap Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan Tenda
16-30 4-8 4-8 2-8 4-8 4-8
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Sebelum 1 Januari 2012, beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar - Lainlain - Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Berdasarkan ISAK No. 25, Grup mengakui nilai tercatat biaya-biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali sebesar Rp6.027.722.197 sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” (Catatan 15). Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
21
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Aset Tetap (lanjutan) Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 2o). n. Aset takberwujud Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada saat pengakuan awal sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Masa manfaat aset takberwujud dinilai baik terbatas atau tidak terbatas. Lisensi Furnicraft adalah aset takberwujud yang diperoleh dengan masa manfaat yang terbatas, yang merupakan biaya KDU, Entitas Anak, yang berhubungan dengan penggunaan lisensi Furnicraft untuk pameran. Biaya ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis 5 (lima) tahun. Perangkat lunak adalah aset takberwujud yang diperoleh dengan masa manfaat yang terbatas, yang terutama merupakan biaya yang berhubungan dengan perolehan dan penerapan sistem pelaporan. Biaya ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis 4 (empat) sampai dengan 8 (delapan) tahun. Periode amortisasi dan metode amortisasi ditelaah minimum setiap akhir tahun buku. Perubahan masa manfaat yang diharapkan atau pola yang diharapkan dari konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset dicatat dengan mengubah periode amortisasi atau metode, yang sesuai, dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam kategori biaya sesuai dengan fungsi dari aset takberwujud. Lisensi Pameran Surabaya merupakan aset takberwujud dengan masa manfaat yang tidak terbatas dan tidak diamortisasi tetapi diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Penilaian masa manfaat terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah masa manfaat yang tidak terbatas terus dapat dipertahankan. Jika tidak, perubahan dalam masa manfaat dari yang tidak terbatas menjadi terbatas dilakukan secara prospektif. Logo dan desain website merupakan aset takberwujud yang memiliki masa manfaat terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 4-5 tahun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hubungan pelanggan kontraktual yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan pelanggan kontraktual memiliki masa manfaat terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hubungan pelanggan yang diharapkan yaitu selama 5,5 tahun.
22
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. p. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Grup mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dan persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Bunga, biaya komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya (Catatan 2m). q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. r.
Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
s. Imbalan Kerja Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Grup tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria.
23
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Imbalan Kerja (lanjutan) Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 1 Dolar Amerika (AS$)/Rupiah 1 Dolar Singapura (SGD)/Rupiah 1 Dolar Australia (AUD)/Rupiah 1 Dolar Hongkong (HKD)/Rupiah 1 Euro Eropa (EUR)/Rupiah 1 Yuan China (CNY)/Rupiah 1 Ringgit Malaysian (MYR)/Rupiah 1 Rubel Rusia (RUB)/Rupiah 1 Thailand Bath (THB)/Rupiah 1 Great Britain Poundsterling (GBP)/Rupiah 1 South Korean Won (KRW)/Rupiah
9.929 7.841 9.184 1.280 12.977 1.600 3.131 301 319 15.159 9
31 Desember 2012 9.670 7.907 10.026 1.247 12.810 1.522 3.809 315 316 15.579 9
u. Pajak Penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
24
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Pajak Penghasilan Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. v. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. w. Laba per Saham Dasar Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
25
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Sewa Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai penyewa Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu umur manfaat aset sewaan. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Grup sebagai lessor Dalam sewa menyewa biasa, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan penghasilan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai penghasilan pada periode terjadinya. Penghasilan sewa operasi diakui sebagai penghasilan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
y. Standar Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan penyesuaian dari standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) di Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut: • PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, • Penyesuaian PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Revisi PSAK dan penyesuaian tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
26
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup diungkapkan dalam Catatan 30.
27
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup diungkapkan dalam Catatan 15. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 35. Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK PT Dyandra Promosindo (DP) Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 13 Juni 2012, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Ardi Kristiar, S.H., MBA No. 59 tanggal 22 Juni 2012, notaris pengganti dari Yulia, S.H., pemegang saham DP memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp3.000.000.000 menjadi Rp22.300.000.000 melalui koversi hutang DP kepada Perusahaan sebesar Rp19.046.565.000, setoran tunai Perusahaan sebesar Rp60.435.000 dan setoran tunai Ery Erlangga Rp193.000.000. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam DP tetap sebesar 99,00%. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 5 Oktober 2012, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Yulia, S.H., No. 11 tanggal 5 Oktober 2012, pemegang saham DP memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp22.300.000.000 menjadi Rp27.148.000.000 melalui koversi hutang DP kepada Perusahaan sebesar Rp4.703.300.506, setoran tunai Perusahaan sebesar Rp96.699.494 dan setoran tunai Ery Erlangga sebesar Rp48,000,000. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam DP tetap sebesar 99,00%.
28
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Dyandra Promosindo (DP) (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 114 tanggal 22 Maret 2013, pemegang saham DP memutuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp50.000.000.000 menjadi Rp240.000.000.000; modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp27.148.000.000 menjadi Rp61.148.000.000, melalui setoran tunai Perusahaan sebesar Rp34.000.000.000. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam DP berubah dari 99,00% menjadi 99,56%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0035978.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 19 April 2013. PT Debindo Mitra Dyantama (DMD) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 40 tanggal 12 Desember 2011, PT Debindo Mitra Dyantama, Entitas Anak, meningkatkan modal dasarnya dari Rp4.000.000.000 menjadi Rp11.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp2.764.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.764.000.000 dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada Dendy Prihanggo, Efi Setiabudi, Budiarto Linggowijono dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp300.000.000, Rp291.000.000, Rp291.000.000 dan Rp882.000.000. Berdasarkan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 22 Desember 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.764.000.000 yang dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada para pemegang saham diatas diubah menjadi melalui setoran tunai, yang selanjutnya telah dibayarkan oleh para pemegang saham pada tanggal 12 April 2012. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 75 tanggal 16 Desember 2011, PT Dyandra Promosindo (DP) mengakuisisi 1.382 saham DMD (setara dengan kepemilikan sebesar 50% pada tanggal akuisisi) dari Perusahaan dengan harga sebesar Rp1.556.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 156, 157 dan 158 tanggal 27 Desember 2011, DP mengakuisisi 29 saham DMD (setara dengan kepemilikan sebesar 1% pada tanggal akuisisi) dari Dendy Prihanggo, Budiarto Linggowijono dan Efi Setiabudi, pihak-pihak tidak sepengendali, dengan harga masing-masing sebesar Rp19.000.000, Rp5.000.000 dan Rp5.000.000. Setelah transaksi akuisisi di atas kepemilikan DP dalam DMD menjadi sebesar 51%. Sehubungan dengan akuisisi DP atas DMD dari Perusahaan, transaksi akuisisi ini dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih DMD pada tanggal akuisisi sebesar Rp62.803.735 dicatat sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih keuntungan antara nilai buku investasi sebesar Rp1.493.196.265 dari DMD dengan harga penjualan sebesar Rp62.803.735 sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
29
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Dyandra Communication (DC) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 45 tanggal 12 Desember 2011, PT Dyandra Communication, Entitas Anak, meningkatkan modal dasarnya dari Rp5.000.000.000 menjadi Rp11.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1.250.000.000 menjadi Rp2.804.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.554.000.000 dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada Danny Budiharto, Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp15.540.000, Rp15.540.000 dan Rp1.522.920.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 84 tanggal 16 Desember 2011, DP mengakuisisi 2.747.920 saham DC (setara dengan kepemilikan sebesar 98% pada tanggal akuisisi) dari Perusahaan dengan harga sebesar Rp3.143.000.000. Sehubungan dengan akuisisi DP atas DC dari Perusahaan, transaksi akuisisi ini dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih DC pada tanggal akuisisi sebesar Rp1.006.019.041 dicatat sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih kerugian antara nilai buku investasi sebesar Rp4.149.019.041 dari DC dengan harga penjualan sebesar Rp1.006.019.041 sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. PT Kerabat Dyan Utama (KDU) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 54 tanggal 12 Desember 2011, PT Kerabat Dyan Utama, Entitas Anak, meningkatkan modal dasarnya dari Rp2.500.000.000 menjadi Rp44.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1.500.000.000 menjadi Rp11.051.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp9.551.000.000 dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada Perusahaan, Ernst Karel Remboen dan Muhammad Emil Pense masingmasing sebesar Rp7.163.000.000, Rp1.242.000.000 dan Rp1.146.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 57 tanggal 21 Mei 2012, peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp9.551.000.000 yang dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada para pemegang saham diatas diubah menjadi melalui setoran tunai, yang selanjutnya telah dibayarkan oleh para pemegang saham pada tanggal 12 April 2012. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 82 tanggal 16 Desember 2011, DP mengakuisisi 8.288 saham KDU (setara dengan kepemilikan sebesar 75% pada tanggal akuisisi) dari Perusahaan dengan harga sebesar Rp8.683.000.000. Sehubungan dengan akuisisi DP atas KDU dari Perusahaan, transaksi akuisisi ini dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih KDU pada tanggal akuisisi sebesar Rp346.615.734 dicatat sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih kerugian antara nilai buku investasi sebesar Rp9.029.615.734 dari KDU dengan harga penjualan sebesar Rp346.615.734 sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 30
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Dyandra Konvensi Internasional (DKI) Berdasarkan akta notaris Yulia, S.H, No. 66 tanggal 21 Maret 2012, DP dan Miranti Andreadi mendirikan PT Dyandra Konvensi Internasional (DKI) yang bergerak dibidang usaha jasa. Persentase kepemilikan saham DP pada DKI adalah sebesar Rp619.000.000 atau 99,04% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. PT Fasen Creative Quality (FCQ) Pada tanggal 22 dan 30 Mei 2012, DP mengakuisi secara langsung 1.912.500 saham atau kepemilikan sebesar 51% dari para pemegang saham PT Fasen Creative Quality (FCQ), yang bergerak dibidang jasa penyelenggaraan acara, dengan jumlah nilai akuisisi sebesar Rp36.673.930.886. Selisih antara harga perolehan dan jumlah KNP dengan nilai wajar aset teridentifikasi neto dari akusisi ini sebesar Rp54.011.073.261 dialokasikan ke aset tetap sebesar Rp910.289.625 dan sisanya Rp53.100.783.636 merupakan goodwill. Goodwill timbul dari beberapa faktor misalnya sinerji yang diharapkan timbul dari tenaga kerja yang terampil dan memperkuat image usaha Grup secara keseluruhan dalam bisnis penyelenggara acara. Goodwill tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang dari transaksi ini sebesar Rp11.673.930.886 disajikan sebagai bagian dari utang lain-lain dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian atas aset teridentifikasi neto dari FCQ, harga perolehan, KNP dan goodwill yang timbul dari akuisisi ini adalah sebagai berikut: Nilai Wajar Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar
Nilai Buku
40.390.202.483 1.586.065.875 348.712.558 (22.730.293.814) (785.802.334)
40.390.202.483 675.776.250 348.712.558 (22.730.293.814) (785.802.334)
Nilai aset neto
18.808.884.768
17.898.595.143
Goodwill Perusahaan Kepentingan nonpengendali
27.081.399.654 26.019.383.982
Total Kepentingan nonpengendali (49%)
71.909.668.404 (35.235.737.518)
Harga perolehan saham (51%)
36.673.930.886
Nilai wajar atas aset teridentifikasi neto dari FCQ dan nilai wajar dari KNP adalah berdasarkan hasil perhitungan KJPP Rao, Yuhal & Rekan dalam laporannya bertanggal 26 November 2012. Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp34.497.468.869, termasuk di dalamnya piutang usaha dengan nilai wajar sebesar Rp18.107.536.964. Jumlah kontraktual bruto piutang usaha yang telah jatuh tempo sebesar Rp16.993.909.005, dimana sebesar Rp371.519.088 diperkirakan tidak dapat ditagih. Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakusisi.
31
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Fasen Creative Quality (FCQ) (lanjutan) Pendapatan FCQ yang termasuk di dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal akusisi sebesar Rp17.489.920.593 FCQ juga memberikan kontribusi rugi sebesar Rp6.110.964.915 selama periode yang sama. Jika FCQ dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012, maka laba rugi konsolidasian akan menunjukan pendapatan sebesar Rp658.458.765.662 dan laba sebesar Rp67.160.233.203. Berdasarkan Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham pada tanggal 22 November 2012 yang diaktakan dengan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 87 pada tanggal yang sama, para Pemegang Saham FCQ menyetujui peningkatan modal dasar FCQ dari Rp15.000.000.000 menjadi Rp30.000.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp3.750.000.000 menjadi Rp9.828.000.000, yang telah disetor penuh oleh para pemegang saham pada akhir tahun 2012. Kepemilikan DP atas FCQ tetap sebesar 51%. PT Visicita Imaji Semesta (VIS) Pada tanggal 21 dan 27 Juni 2012, DP mengakuisi secara langsung 2.069.070 saham atau kepemilikan sebesar 51% dari para pemegang saham PT Visicita Imaji Semesta (VIS), yang bergerak dibidang jasa penyelenggaraan acara, dengan jumlah nilai akuisisi sebesar Rp52.500.000.000. Selisih antara harga perolehan dan jumlah KNP dengan nilai wajar aset teridentifikasi neto dari akusisi ini sejumlah Rp75.904.269.557 dialokasikan masing-masing sebesar Rp23.481.373.747 ke aset takberwujud, Rp1.315.241.971 ke aset tetap dan sisanya Rp51.107.653.839 ke goodwill. Goodwill timbul dari beberapa faktor misalnya sinerji yang diharapkan timbul dari tenaga kerja yang terampil dan memperkuat image usaha Grup secara keseluruhan dalam bisnis penyelenggara acara. Goodwill tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang dari transaksi ini sebesar Rp22.500.000.000 disajikan sebagai bagian dari utang lain-lain dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian nilai wajar atas aset teridentifikasi neto dari VIS, harga perolehan, KNP dan goodwill yang timbul dari akuisisi ini adalah sebagai berikut: Nilai Wajar
Nilai Buku
Aset lancar Aset tetap Aset takberwujud Aset tidak lancar Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar
47.055.214.407 14.892.087.599 23.481.373.747 3.252.014.903 (32.512.690.596) (4.334.477.428)
47.055.214.407 13.576.845.628 3.252.014.903 (32.512.690.596) (4.334.477.428)
Nilai wajar aset neto
51.833.522.632
27.036.906.914
Goodwill Perusahaan Kepentingan nonpengendali
26.064.903.457 25.042.750.382
Total Kepentingan nonpengendali (49%)
102.941.176.471 (50.441.176.471)
Harga perolehan saham (51%)
52.500.000.000
32
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Visicita Imaji Semesta (VIS) (lanjutan) Nilai wajar atas aset teridentifikasi neto dari VIS dan nilai wajar dari KNP adalah berdasarkan hasil perhitungan KJPP Rao, Yuhal & Rekan dalam laporannya bertanggal 26 November 2012. Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp36.392.407.102, termasuk di dalamnya piutang usaha dengan nilai wajar sebesar Rp35.315.211.624. Jumlah kontraktual bruto piutang usaha yang telah jatuh tempo sebesar Rp1.454.851.360, dimana tidak terdapat piutang usaha yang telah jatuh tempo yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakusisi. Pendapatan VIS yang termasuk di dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal akusisi sebesar Rp57.388.234.140 VIS juga memberikan kontribusi rugi sebesar Rp983.037.931 selama periode yang sama. Jika VIS dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012, maka laba rugi konsolidasian akan menunjukan pendapatan sebesar Rp691.100.408.004 dan laba sebesar Rp69.231.426.065. PT Dyandra Amaradana (DAM) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 55 tanggal 25 Januari 2013, DP, Entitas Anak, dan PT Amaradana Lestari mendirikan PT Dyandra Amaradana (DAM) dengan modal dasar Rp10.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp2.500.000.000. DP memiliki 1.275 saham DAM atau 51% dari jumlah seluruh saham DAM dengan total nilai nominal sebesar Rp1.275.000.000. Berdasarkan persetujuan para pemegang saham DAM pada tanggal 25 April 2013, DP dan PT Amaradana Lestari setuju untuk meningkatkan modal dasar perseroan dari semula Rp10.000.000.000 menjadi Rp62.000.000.000, menambah modal ditempatkan/disetor sebesar Rp13.000.000.000 yang semula sebear Rp2.500.000.000 menjadi Rp15.500.000.000. Berdasarkan perjanjian pengikatan pengalihan saham DAM pada tanggal 26 April 2013, DP menjual 32% atau 4.960 saham DAM kepada PT Amaradana Lestari, dengan harga jual sebesar Rp4.960.000.000. PT Graha Multi Utama (GMU) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 42 tanggal 12 Desember 2011, pemegang saham GMU memberikan persetujuan atas: a. penjualan 450 saham yang dimiliki Mariati kepada Mariani; b. perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp100; c. meningkatkan modal dasar GMU dari semula Rp12.000.000.000 menjadi Rp293.251.563.200 serta meningkatkan modal ditempatkan/disetor sebesar Rp70.312.890.800 sehingga modal ditempatkan/disetor menjadi sebesar Rp73.312.890.800. Setelah peningkatan modal point c diatas, kepemilikan saham Perusahaan dalam GMU menjadi sebesar 58,55%.
33
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 110 tanggal 20 Desember 2011, pemegang saham GMU memberikan persetujuan untuk: a. membagikan dividen dalam bentuk saham sebanyak 15.160.000 saham atau sebesar Rp1.516.000.000, yang dibagikan kepada Andy Widjanarko, Lilik Oetomo, Danny Budiharto, Mariani dan Perusahaan masing-masing sebanyak 1.570.000 saham, 1.260.000 saham, 1.570.000 saham, 1.880.000 saham dan 8.880.000 saham; b. meningkatkan modal ditempatkan/disetor Perusahaan dari Rp73.312.890.800 menjadi Rp74.828.890.800, yang seluruhnya berasal dari pembagian dividen. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 56 tanggal 24 April 2012, peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.516.000.000 yang dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada para pemegang saham diubah menjadi melalui setoran tunai, yang selanjutnya telah dibayarkan oleh para pemegang saham pada bulan Maret dan April 2012. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 137 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan membeli 60.857.122 saham GMU atau 8,13% dari jumlah seluruh saham GMU, yang dimiliki oleh Lilik Oetomo, pihak tidak sepengendali dengan harga sebesar Rp6.320.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 138 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan membeli 93.046.342 saham atau 12,44% dari jumlah seluruh saham GMU, yang dimiliki oleh Mariani, pihak tidak sepengendali dengan harga sebesar Rp9.664.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 139 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan membeli 77.541.952 saham atau 10,36% dari jumlah seluruh saham GMU, yang dimiliki oleh Andy Widjanarko, pihak tidak sepengendali dengan harga sebesar Rp8.053.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 140 tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan membeli 77.541.952 saham atau 10,36% dari jumlah seluruh saham GMU, yang dimiliki oleh Danny Budiharto, pihak tidak sepengendali dengan harga sebesar Rp8.053.000.000. Setelah transaksi akuisisi di atas, kepemilikan Perusahaan dalam GMU menjadi sebesar 99,84%. Akuisisi GMU dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 80 tanggal 27 Juni 2012, pemegang saham GMU memberikan persetujuan untuk: a. melakukan konversi utang GMU kepada Perusahaan, yaitu sebesar Rp81.000.000.000 menjadi setoran modal GMU. b. melakukan peningkatan modal ditempatkan/ disetor GMU sebesar Rp81.000.000.000 menjadi Rp155.828.890.800, yang seluruhnya berasal dari konversi utang GMU kepada Perusahaan. Setelah transaksi konversi utang di atas, kepemilikan Perusahaan dalam GMU menjadi sebesar 99,92%. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 115 tanggal 22 Maret 2013, perseroan memutuskan untuk meningkatkan modal dasar GMU dari Rp293.251.563.200 menjadi Rp1.000.000.000.000; modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp155.828.890.800 menjadi Rp268.828.890.800, melalui setoran tunai Perusahaan sebesar Rp113.000.000.000. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam GMU tetap sebesar 99,96%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.AHU0033529.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 15 April 2013.
34
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Griya Nusa Kencana (GNK) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Griya Nusa Kencana (GNK) No.2 tanggal 8 Maret 2010 dari Sri Irmiati S.H., notaris di Bekasi, Perusahaan bersama dengan pihak-pihak tidak sepengendali mendirikan GNK dengan nilai investasi sebesar Rp1.350.000.000 atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 27%. Pada tanggal 12 Desember 2011, GNK meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor dan kepemilikan Perusahaan terdilusi menjadi sebesar 10,38%. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 44 tanggal 12 Desember 2011, PT Griya Nusa Kencana, Entitas Anak, meningkatkan modal dasarnya dari Rp20.000.000.000 menjadi Rp52.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp5.000.000.000 menjadi Rp13.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp8.000.000.000 dilakukan oleh I Made Mandra dan GMU masing-masing sebesar Rp800.000.000 dan Rp7.200.000.000, sehingga kepemilikan GMU di GNK menjadi sebesar 69,24%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU 61824. AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 14 Desember 2011. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 79 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 1.350 saham GNK atau 10,38% dari jumlah seluruh saham GNK, yang dimiliki oleh Perusahaan dengan harga sebesar Rp1.418.000.000. Sehubungan dengan akuisisi GNK dari Perusahaan oleh GMU, Entitas Anak, transaksi akuisisi ini dianggap sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih GNK pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp68.000.000 dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih keuntungan antara nilai buku investasi dari GNK dengan harga penjualan sebesar Rp68.000.000 sebagai bagian akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas konsolidasian pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H. No. 80 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli sejumlah 1.350 saham GNK atau 10,38% dari jumlah seluruh saham GNK yang dimiliki oleh PT Permana Cipta Propertama (PCP), pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp1.418.000.000. Setelah transaksi akuisisi di atas, kepemilikan GMU dalam GNK menjadi sebesar 90,00%. Akuisisi GNK, kecuali akuisisi GNK dari Perusahaan, dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung. PT Griya Multi Investama (GMI) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 39 tanggal 12 Desember 2011, PT Griya Multi Investama, Entitas Anak, mengubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp1.000 dan meningkatkan modal dasarnya dari Rp20.000.000.000 menjadi Rp96.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp10.000.000.000 menjadi Rp24.052.763.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp14.052.763.000 dilakukan oleh Lilik Oetomo, Andi Widjanarko, Danny Budiharto, PT Mondial Investama Indonesia dan GMU masing-masing sebesar Rp4.943.000.000, Rp3.089.375.000, Rp1.235.750.000, Rp3.089.375.000 dan Rp1.695.263.000, sehingga kepemilikan GMU di GMI menjadi sebesar 7,05%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU 61823.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Desember 2011.
35
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Griya Multi Investama (GMI) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 96 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 8.940.764 saham GMI atau 37,17% dari jumlah seluruh saham GMI, yang dimiliki oleh Lilik Oetomo, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp9.133.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 97 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 5.589.375 saham GMI atau 23,24% dari jumlah seluruh saham GMI, yang dimiliki oleh Andy Widjanarko, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp5.710.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 98 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 2.235.750 saham GMI atau 9,29% dari jumlah seluruh saham GMI, yang dimiliki oleh Danny Budiharto, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp2.284.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 99 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 5.589.375 saham GMI atau 23,24% dari jumlah seluruh saham GMI, yang dimiliki oleh PT Mondial Investama Indonesia, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp5.710.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 101 tanggal 16 Desember 2011, PT Griya Nusa Kencana (Entitas Anak) membeli 2.236 saham GMI atau 0,01% dari jumlah seluruh saham GMI, yang dimiliki oleh Lilik Oetomo, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp2.284.000. Setelah transaksi akuisisi di atas, kepemilikan GMU dalam GMI menjadi sebesar 99,99%. Akuisisi GMI dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung. PT Graha Utama Development (GUD) Pada tanggal 19 Desember 2011 GMU membeli 4.500 saham GUD atau 30,00% dari jumlah seluruh saham GUD, yang dimiliki oleh PT Griya Multi Investama (GMI), pihak sepengendali, dengan harga sebesar Rp4.500.000.000. Sehubungan dengan akuisisi GUD dari GMI, pihak sepengendali, transaksi akuisisi ini dianggap sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih GUD pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp24.234.749 dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas konsolidasian pada laporan posisi keuangan konsolidasian (sebelum jurnal eliminasi). Transaksi ini juga menyebabkan GMI mencatat selisih keuntungan antara nilai buku investasi dari GUD dengan harga penjualan sebesar Rp24.234.749 sebagai bagian akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian GMI. Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham GUD tanggal 19 Desember 2011, para pemegang saham GUD memberikan persetujuan kepada GMU untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional GUD serta memberikan persetujuan kepada GMU untuk menunjuk atau mengganti Dewan Komisaris dan Direksi GUD untuk mengendalikan GUD melalui Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, sejak 19 Desember 2011. Sehingga sejak tanggal 19 Desember 2011, GMU mengkonsolidasikan laporan posisi keuangan GUD.
36
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Graha Utama Development (GUD) (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 2 Juli 2012, yang diaktakan dalam Akta Notaris Yulia S.H. No. 116 tanggal 31 Oktober 2012, GMU menjual kepemilikan 30% atau 4.500 saham GUD kepada PT Cipta Bangun Mitra Sejahtera (CBMS), pihak berelasi, dengan harga jual sebesar Rp5.000.000.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi GUD sebesar Rp560.977.985 dicatat sebagai bagian dari “Laba Pelepasan Penyertaan Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Transaksi ini telah dilunasi pada bulan November 2012. PT Andalusia Andrawina (AAW) Berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn. No. 21 tanggal 21 Desember 2011, GMI (Entitas Anak) membeli 510 saham AAW atau 51,00% dari jumlah seluruh saham AAW, yang dimiliki oleh Abdullah Makhmud Hendropriyono, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp510.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 84 tanggal 28 Maret 2012, GMU membeli seluruh saham AAW yang dimiliki GMI, sejumlah 510 saham dengan harga sebesar Rp510.000.000, sehingga kepemilikan GMU di AAW menjadi 51%. Sehubungan dengan akuisisi AAW dari GMI, pihak sepengendali, transaksi akuisisi ini dianggap sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih AAW pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp9.009.293 dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan pada tanggal 31 Desember 2012, disajikan sebagai bagian dari ekuitas konsolidasian pada laporan posisi keuangan konsolidasian (sebelum jurnal eliminasi). Transaksi ini juga menyebabkan GMI mencatat selisih keuntungan antara nilai buku investasi dari AAW dengan harga penjualan sebesar Rp9.009.293 sebagai bagian akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan pada tanggal 31 Desember 2012 disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan GMI. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 83 tanggal 28 Maret 2012, AAW meningkatkan modal dasarnya dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp32.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp8.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp7.000.000.000 dilakukan oleh PT Andalusia Prima Investama dan GMU masingmasing sebesar Rp3.430.000.000 dan Rp3.570.000.000. Kepemilikan GMU di AAW tetap yaitu sebesar 51%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-16732.AH.01.02.tahun 2012 tanggal 30 Maret 2012. PT Graha Satrio Utama (GST) Berdasarkan Akta Notaris Sri Irmiati, S.H. No. 5 tanggal 16 April 2010, GMU dan PT Sinar Jaya Utama Mandiri sepakat mendirikan GST dengan modal dasar Rp8.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp2.000.000.000. GMU memiliki 1.200 saham GST atau 60,00% dari jumlah seluruh saham GST dengan total sebesar Rp1.200.000.000. Pengesahan badan hukum perseroan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU 26028.AH.01.01Tahun 2010 tanggal 21 Mei 2010 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 40, Tambahan No. 13506 tanggal 20 Mei 2011.
37
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Graha Sahari Utama (GSU) Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 82 tanggal 26 November 2009, GMU dan PT Wahana Makmur Sejati sepakat mendirikan GSU dengan modal dasar Rp40.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp10.000.000.000. GMU memiliki 30.000.000 saham GSU atau 30,00% dari jumlah seluruh saham GSU dengan total nilai nominal sebesar Rp3.000.000.000. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 10 tanggal 9 September 2011, GSU, Entitas Anak, meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp10.000.000.000 menjadi sebesar Rp11.750.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.750.000.000 dilakukan oleh PT Wahana Makmur Sejati dan GMU masing-masing sebesar Rp1.225.000.000 dan Rp525.000.000. Kepemilikan GMU di GSU tetap yaitu sebesar 30,00%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU.AH-01.10-40978 tanggal 15 Desember 2011. Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham GSU tanggal 1 Januari 2011, para pemegang saham GSU memberikan persetujuan kepada GMU untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional GSU serta memberikan persetujuan kepada GMU untuk menunjuk atau mengganti Dewan Komisaris dan Direksi GSU untuk mengendalikan GSU melalui Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, sejak 1 Januari 2011. Sehingga sejak tanggal 1 Januari 2011, GMU mengkonsolidasikan laporan posisi keuangan GSU. PT Sima Graha Utama (SGU) Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 85 tanggal 24 Februari 2012, GMU melakukan perjanjian pembelian saham PT Sima Graha Utama dari PT Sahari Multi Investama, pihak ketiga, sejumlah 26.000 saham atau 50% dari jumlah seluruh saham SGU dengan harga sebesar Rp26.000.000.000. Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham SGU tanggal 24 Februari 2012, para pemegang saham SGU memberikan persetujuan kepada GMU untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional SGU serta memberikan persetujuan kepada GMU untuk menunjuk atau mengganti Dewan Komisaris dan Direksi SGU untuk mengendalikan SGU melalui Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, sejak 24 Februari 2012. Sehingga sejak tanggal 24 Februari 2012, GMU mengkonsolidasikan laporan keuangan SGU. PT Graha Bersama Utama (GBU) Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H. No. 100, 101, 111, 113, 114, 115 tanggal 30 Maret 2012, GMU membeli saham GBU dari Ery Erlangga, Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum, Danny Budiharto, Lilik Oetomo dan Andy Widjanarko, pihak-pihak tidak sepengendali, masing-masing sejumlah 4.520 saham, 1.695 saham, 1.582 saham, 1.695 saham dan 1.695 saham dengan harga masing-masing sebesar Rp8.000.000.000, Rp3.000.000.000, Rp2.800.000.000, Rp3.000.000.000 dan Rp3.000.000.000. Total kepemilikan GMU sebesar 11.187 saham atau 99% dari total seluruh saham GBU. Rincian transaksi pembelian GBU oleh GMU pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut: Nilai Wajar
Nilai Buku
Aset lancar Aset tidak lancar lain
11.164.677.951 274.495.545
11.164.677.951 274.495.545
Nilai neto
11.439.173.496
11.439.173.496
38
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Graha Bersama Utama (GBU) (lanjutan) Nilai Wajar Goodwill GMU Kepentingan non pengendali
8.475.218.239 85.608.265
Total Kepentingan nonpengendali (1%)
20.000.000.000 200.000.000
Harga perolehan saham (99%)
19.800.000.000
Nilai Buku
Selisih lebih nilai perolehan investasi atas bagian GMU dalam nilai wajar aset teridentifikasi neto GBU dicatat sebagai “Goodwill” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2012. PT Goldwin Graha Utama (GGU) Berdasarkan Akta Notaris Sri Irmiati, S.H. No. 7 tanggal 21 April 2010, GMU melakukan penyertaan saham pada PT Goldwin Graha Utama dengan kepemilikan sebesar 50% atau 1.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp1.000.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 78 tanggal 25 Mei 2012, GMU membeli 20 saham GGU atau 1% dari jumlah seluruh saham GGU, yang dimiliki oleh Johnny Tandiary, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp20.000.000, sehingga kepemilikan GMU di GGU menjadi sebesar 51% atau 1.020 saham (Catatan 4) dan laporan keuangan GGU dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan GMU. Berdasarkan Akta Notaris Sri Irmiati, S.H. No. 7 tanggal 21 April 2010, GMU melakukan penyertaan saham pada GGU dengan kepemilikan sebesar 50% atau 1.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp1.000.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 78 tanggal 25 Mei 2012, GMU melakukan perjanjian pembelian saham PT Goldwin Graha Utama (GGU) dari Johnny Tandiary, pihak tidak sepengendali, sejumlah 20 saham atau 1% dari total seluruh saham GGU, dengan harga sebesar Rp20.000.000, sehingga kepemilikan GMU di GGU menjadi sebesar 51% atau 1.020 saham. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 201 tanggal 25 Juni 2013 dari Notaris Yulia, S.H., GMU melakukan pengalihan seluruh saham milik GMU atas GGU kepada Johnny Tandiary, pihak tidak sepengendali, sejumlah 1.020 saham dengan harga sebesar Rp1.020.000.000. PT Graha Amaradana Benoa (GAB) Berdasarkan Akta Notaris Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H. No. 8 tanggal 13 November 2012, GBU dan PT Amaradana Lestari mendirikan PT Graha Amaradana Benoa (GAB) dengan modal dasar Rp20.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp10.000.000.000. GBU memiliki 70.000 saham GAB atau 70% dari jumlah seluruh saham GAB dengan total nilai nominal sebesar Rp7.000.000.000. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-62430.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 6 Desember 2012. PT Grha Mahaatman (GMA) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 168 tanggal 27 Desember 2012, GMU membeli sejumlah 1.858 saham GMA atau 10,00% dari jumlah seluruh saham GMA yang dimiliki oleh Arief Wiyoso dengan harga sebesar Rp2.150.000.000. Setelah transaksi akusisi di atas kepemilikan GMU dalam GMA menjadi sebesar 60,00%. Pada tanggal 31 Desember 2012, GMU mengkonsolidasikan laporan posisi keuangan GMA (Catatan 14). 39
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Grha Mahaatman (GMA) (lanjutan) Akuisisi GMA dicatat dengan menggunakan metode akuisisi, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung. PT Nusa Dua Indonesia (NDI) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.14 tanggal 22 Oktober 2009 dari Hasnah, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli 2.880.000 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 16,00%) dalam NDI dari Anton Rinaldi, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp5.731.287.800. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.41 tanggal 22 Oktober 2010 dari Winanto Wiryomartani, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli 630.000 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 3,50%) dalam NDI dari Anton Rinaldi, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp1.253.719.200. Pada tanggal 25 Februari 2011, Perusahaan membeli 90.000 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 0,50%) dalam NDI dari Anton Rinaldi, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp900.000.000. Setelah transaksi-transaksi akuisisi diatas, kepemilikan Perusahaan di dalam NDI menjadi 20,00%. Pada tanggal 12 Desember 2011, NDI meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor dan kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 69,16% (Catatan 4). Pada tanggal 12 Desember 2011, NDI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang telah diaktakan dengan akta notaris Yulia, S.H., No. 46 pada tanggal yang sama, dimana para pemegang sahamnya menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp1.000 menjadi Rp100 dan peningkatan modal dasar dari Rp18.000.000.000 terbagi atas 18.000.000 saham menjadi Rp900.000.000.000 terbagi atas 9.000.000.000 lembar saham, serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp18.000.000.000 terbagi atas 18.000.000 saham menjadi Rp249.909.918.600 terbagi atas 2.499.099.186 saham atau meningkat sebesar Rp231.909.918.600 terbagi atas 2.319.099.186 saham yang diambil 69,16% oleh Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-03211 tanggal 31 Januari 2011, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0008187.AH.01.09. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 92 tanggal 16 Desember 2011, Perusahaan membeli 385.180.782 saham NDI atau 15,41% dari jumlah seluruh saham NDI, yang dimiliki oleh PT Teletransmedia, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp47.094.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H., No. 94 tanggal 16 Desember 2011, Perusahaan membeli 385.411.675 saham NDI atau 15,42% dari jumlah seluruh saham NDI, yang dimiliki oleh PT Pancaran Berkatindo, pihak tidak sepengendali, dengan harga sebesar Rp47.111.000.000. Setelah transaksi akuisisi di atas, kepemilikan Perusahaan dalam NDI menjadi sebesar 99,99%. Akuisisi NDI dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 60 tanggal 22 Juni 2012, NDI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp249.909.918.600 menjadi Rp304.909.918.600. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp55.000.000.000 dilakukan melalui konversi utang NDI kepada Perusahaan dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-23875 tahun 2012. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor di atas, kepemilikan Perusahaan dalam NDI tetap sebesar 99,99%.
40
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Nusa Dua Indonesia (NDI) (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 113 tanggal 22 Maret 2013, pemegang saham NDI memutuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp900.000.000.000 menjadi Rp1.400.000.000.000; modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp304.909.918.600 menjadi Rp374.909.918.600, setoran tunai Perusahaan sebesar Rp70.000.000.000. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam tetap menjadi 99.99%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.AHU-0035598.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19 April 2013. PT Graha Santika Dyandra (GSD) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Graha Santika Dyandra (GSD) No.54 tanggal 27 Maret 2008 dari Fardian, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan bersama dengan PT Grahawita Santika mendirikan GSD dengan nilai investasi sebesar Rp5.250.000.000 atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 35%. Perusahaan hanya melakukan penyetoran sebesar Rp1.050.000.000 atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 5%. Berdasarkan Surat Jual Beli Saham tanggal 18 Maret 2010, Perusahaan menjual 4.200 saham atau 30,00% kepemilikan atas GSD, yang tidak disetorkan oleh Perusahaan, kepada GWS dengan harga penjualan sebesar Rp4.200.000.000. Transaksi jual beli saham ini langsung disetorkan oleh GWS ke GSD sebagai modal disetor. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 43 tanggal 12 Desember 2011, GSD meningkatkan modal dasar dari Rp60.000.000.000 menjadi Rp253.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan/disetor dari Rp21.000.000.000 menjadi Rp63.250.000.000. Peningkatan modal ini disetor penuh oleh NDI sebesar Rp42.250.000.000 sehingga kepemilikan NDI di GSD menjadi sebesar 66,80%. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 88 tanggal 16 Desember 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, NDI mengakuisisi 1.050 saham atau 1,66% kepemilikan atas GSD dari Perusahaan, pihak berelasi, dengan harga pembelian sebesar Rp1.061.000.000. Sehubungan dengan akuisisi GSD dari Perusahaan oleh NDI, Entitas Anak, transaksi akuisisi ini dianggap sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih GSD pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp11.000.000 dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih keuntungan antara nilai buku investasi dari GSD dengan harga penjualan sebesar Rp11.000.000 sebagai bagian akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas konsolidasian pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada akta yang sama, NDI mengakuisisi 19.948 atau 31,53% kepemilikan atas GSD dari PT Grahawita Santika (GWS), pihak tidak sepengendali dengan harga Rp20.147.000.000. Dengan ini, NDI menambah kepemilikannya di GSD sebesar 33,19% sehingga kepemilikannya menjadi 99,99%. Dengan kenaikan kepemilikan ini, GSD dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian NDI sejak Desember 2011. Akuisisi GSD dari GWS dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang ditanggung.
41
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Graha Santika Dyandra (GSD) (lanjutan) Pada tanggal 5 Juli 2012, NDI mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham GSD dengan GWS, pihak berelasi, sebanyak 63.248 saham atau 99,99% dari jumlah saham yang dimiliki NDI di GSD dengan harga sebesar Rp117.767.000.000. Berdasarkan Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 7 dari Widya Agustyna, S.H., tanggal 27 September 2012, NDI menjual sebagian kepemilikan saham sebanyak 29.968 saham yang dimilikinya dalam GSD kepada GWS, pihak berelasi, dengan harga Rp55.800.000.000, yang telah dilunasi oleh GWS pada tanggal 29 Oktober 2012 sebesar Rp25.000.000.000 dan pada tanggal 12 November 2012 sebesar Rp30.800.000.000. Selisih keuntungan antara nilai tercatat investasi dalam entitas anak dengan harga penjualan sebesar Rp30.882.297.120 dicatat sebagai bagian laba pelepasan penyertaan investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 26 November 2012, NDI menjual sisa kepemilikan saham sebanyak 33.280 saham yang dimilikinya dalam GSD kepada GWS, pihak berelasi, dengan harga Rp61.967.000.000, yang telah dilunasi oleh GWS pada tanggal 27 dan 28 Desember 2012. Selisih keuntungan antara nilai tercatat investasi dalam entitas anak dengan harga penjualan sebesar Rp34.295.445.280 dicatat sebagai bagian laba pelepasan penyertaan investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Makassar International Expo (MIE) Berdasarkan Akta Notaris Dwie Ponny Sulistiyani, S.H., No. 3 tanggal 23 September 2011, NDI, PT Goldwin Megah Asia, Tn Andi Widjanarko dan Tn. Tan Arli Chandra mendirikan MIE, dengan kepemilikan 51% (langsung). Modal dasar Entitas Anak tersebut sebesar Rp200.000.000.000 terdiri dari 200.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50.000.000.000 (50.000 saham). Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 106 tanggal 30 Maret 2012, NDI, PT Goldwin Megah Asia, Tn Andi Widjanarko dan Tn Tan Arli Chandra sepakat untuk menurunkan modal dasar perseroan semula sebesar Rp200.000.000.000 menjadi Rp40.000.000.000 terdiri dari 40.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 dan menurunkan modal ditempatkan/disetor semula sebesar Rp50.000.000.000 menjadi Rp10.000.000.000 (10.000 saham). PT Dyamall Graha Utama (DGU) Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 13 Juni 2012, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Ardi Kristiar, S.H., MBA No. 81 tanggal 27 Juni 2012, notaris pengganti dari Yulia, S.H., pemegang saham DGU memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp7.274.000.000 menjadi Rp17.494.200.000 melalui koversi hutang DGU kepada Perusahaan sebesar Rp10.220.134.494 dan setoran tunai Perusahaan sebesar Rp65.506. Setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas, kepemilikan Perusahaan dalam DGU menjadi sebesar 99,99% dari semula 99,96%. PT Visi Lintas Film (VLF) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 51 tanggal 12 Desember 2011, Perusahaan selaku pemilik 3.600.000 saham yang mewakili 90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Visi Lintas Film, menjual dan mengalihkan seluruh saham yang dimilikinya kepada PT Dyamall Graha Utama, pihak sepengendali, dengan harga penjualan sebesar Rp1.890.000.000. Pembayaran telah dilakukan sebelum penandatanganan akta.
42
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Visi Lintas Film (VLF) (lanjutan) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 12 Desember 2011 dari Yulia S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual 360.000 saham atau 9% kepemilikan atas VLF kepada Gracia Citrawerdhini dengan harga sebesar Rp189.000.000. Selisih kerugian antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi VLF sebesar Rp120.173.364 dicatat sebagai bagian laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sehubungan dengan akuisisi DGU atas VLF dari Perusahaan, transaksi akuisisi ini dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih VLF pada tanggal akuisisi sebesar Rp1.201.733.637 dicatat sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih kerugian antara nilai buku investasi sebesar Rp3.091.733.637 dari VLF dengan harga penjualan sebesar Rp1.201.733.637 sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 12 Januari 2012, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Ardi Kristiar, S.H., MBA No. 56 dan 57 tanggal 21 Juni 2012, notaris pengganti dari Yulia, S.H., DGU menjual 3.600.000 saham atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 90% kepada Danny Budiharto dengan total harga jual sebesar Rp6.000.000.000. Selisih laba antara harga jual dengan nilai buku investasi VLF sebesar Rp4.110.000.000 dicatat sebagai bagian dari laba pelepasan penyertaan investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Samudra Dyan Praga (SDP) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 41 tanggal 12 Desember 2011, PT Samudra Dyan Praga, Entitas Anak, meningkatkan modal dasarnya dari Rp20.000.000.000 menjadi Rp33.000.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp5.400.000.000 menjadi Rp8.295.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp2.895.000.000 dilakukan dengan pembagian dividen saham kepada Perusahaan sebanyak 1.592 lembar saham atau sebesar Rp1.592.000.000 dan PT Samudra Nira Praga sebanyak 1.303 lembar saham atau sebesar Rp2.895.000.000. Kepemilikan Perusahaan tetap sebesar 55%. Berdasarkan Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Desember 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, DGU mengakuisisi 4.562 saham atau 55% kepemilikan atas SDP dari Perusahaan dengan harga pembelian sebesar Rp5.259.000.000. Sehubungan dengan akuisisi DGU atas SDP dari Perusahaan, transaksi akuisisi ini dicatat sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan demikian, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, akuisisi ini diperlakukan dengan metode penyatuan kepemilikan dan selisih antara harga beli yang dibayarkan kepada pihak sepengendali dengan porsi nilai aset bersih SDP pada tanggal akuisisi sebesar Rp367.293.296 dicatat sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi ini juga menyebabkan Perusahaan mencatat selisih kerugian antara nilai buku investasi sebesar Rp5.626.293.296 dari SDP dengan harga penjualan sebesar Rp367.293.296 sebagai bagian dari akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
43
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) PT Sinar Dyandra Abadi (SDA) Berdasarkan Akta Notaris Ardi Kristiar, S.H., MBA No. 90 tanggal 28 Juni 2012, notaris pengganti dari Yulia, S.H., DGU bersama dengan Indra Wibowo, Muhammad Riza dan Rivelino Vivekananda mendirikan SDA dengan dengan nilai investasi DGU sebesar Rp1.875.000.000 atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 75%. SDA bergerak dibidang jasa penyewaan alat-alat khususnya peralatan lighting. Berdasarkan Akta Notaris Ardi Kristiar, S.H., MBA No. 72 tanggal 26 Juli 2012, notaris pengganti dari Yulia, S.H., SDA meningkatkan modal dasar dari semula Rp10.000.000.000 menjadi Rp40.000.000.000 dan menambah modal ditempatkan dan setor penuh dari semula Rp2.500.000.000 menjadi Rp10.000.000.000 yang disetor oleh DGU sebesar Rp5.625.000.000. Setelah penambahan modal disetor persentase kepemilikan DGU tetap sebesar 75%. PT Gramedia Expo Surabaya (GES) Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 2 Desember 2011, DP menjual 2.475 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 99%) yang dimilikinya dalam PT Gramedia Expo Surabaya kepada Jakob Oetama sebanyak 1.250 saham, Rina R.A.H.R. Maksum sebanyak 625 saham dan Danny Budiharto sebanyak 600 saham, dengan jumlah harga sebesar Rp123.750.000. Selisih rugi antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi GES sebesar Rp100.786.447 dicatat sebagai bagian laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Dapur Pacu Indonesia (DPI) Berdasarkan Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 148, No. 149 dan No. 150 tanggal 23 Desember 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, PT Dyandra Communication, Entitas Anak, menjual kepemilikkan saham atas PT Dapur Pacu Indonesia (“DPI”) masing-masing sebesar 3.375 saham, 3.375 saham dan 3.250 saham kepada Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum, Danny Budiharto, dan Ery Erlangga dengan harga masing-masing Rp33.750.000, Rp33.750.000 dan Rp32.500.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi DPI sebesar Rp544.580.333 dicatat sebagai bagian laba pelepasan penyertaan investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif. PT Kalyana Culinario (KC) Berdasarkan persetujuan para pemegang saham KC pada 3 Januari 2013 , VIS menjual 55.500 lembar saham atau 50% dari total seluruh saham VIS pada KC kepada Johnny Arto Lewerissa, pihak afiliasi dan 55.500 lembar saham dengan harga Rp1.275.000.000 atau 50% dari total seluruh saham VIS pada KC kepada Muhammad Riza, pihak afiliasi dengan harga Rp 1.275.000.000 .
44
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2013 Kas Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat (AS$26.263 pada tahun 2013 dan AS$21.751 pada tahun 2012) Rekening Euro (EUR5.426 pada tahun 2013 dan EUR5.610 pada tahun 2012) Rekening mata uang lainnya Sub-total Bank Rekening Rupiah Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Mega Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah Standard Chartered Bank Rekening Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$72.575 pada tahun 2013 dan AS$127.313 pada tahun 2012) PT Bank Central Asia Tbk (AS$169.070 pada tahun 2013 dan AS$94.620 pada tahun 2012) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$98.329 pada tahun 2013 dan AS$53.327 pada tahun 2012) PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$17.002 pada tahun 2013 dan AS$71.649 pada tahun 2012)
45
31 Desember 2012
1.012.524.321
683.912.181
260.765.301
210.332.161
70.414.100 25.766.551
71.867.281 21.721.030
1.369.470.273
987.832.653
35.629.915.582 5.822.384.431 4.638.152.621 1.379.915.839
40.002.980.192 10.015.795.066 9.566.947.806 4.509.070.206
1.229.086.992 1.007.414.320 138.468.472 285.629.324 3.117.637 44.619.697 19.649 1.560.888 440.554 497.559.601 107.236.176 7.186.299
2.175.975.935 2.074.205.554 1.821.951.563 223.335.021 216.661.140 125.450.088 44.414.892 37.301.591 11.438.716 3.629.915 440.554 -
720.595.552
1.231.113.809
1.678.697.571
914.977.430
976.303.902
515.671.510
168.815.224
692.841.672
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 30 Juni 2013 Bank (lanjutan) Rekening Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Citibank N.A., Indonesia (AS$2 pada tahun 2013 dan 2012) Standard Chartered Bank, Indonesia (AS$743 pada tahun 2012)
31 Desember 2012
15.285
15.285
-
7.186.299
54.337.135.616
74.191.404.244
600.000.000 1.000.000.000 32.029.052.055 100.000.000 35.209.000.000 72.050.000.000
25.440.000.000 23.565.045.465 6.000.000.000 15.300.000.000 11.750.000.000
550.000.000 12.000.000.000 37.500.000.000
3.200.000.000 -
Sub-total
191.038.052.055
85.255.045.465
Total kas dan setara kas
246.744.657.944
160.434.282.362
Sub-total Setara kas - Deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya Rekening Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
46
31 Desember 2012
6,5%-8% 6%-6,5% 6,25% 4,5%-6,25%
3,5% 6%-8% 3,75%-6% 6%-7,5% 4,5%-6,25%
4,75%-6% 6,25% 6,00%-7,25% 7,50% 3,50%
4,75%-6% -
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI JANGKA PENDEK Entitas Anak memiliki investasi pada efek yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saham Pihak ketiga PT Bumi Resources Tbk
675.000.000
324.500.000
Lembar saham Pihak ketiga PT Bumi Resources Tbk
1.250.000
550.000
7. PIUTANG USAHA 30 Juni 2013 Pihak ketiga Penyelenggara acara PT Hutchison 3 Indonesia PT Nokia Indonesia PT BMW Indonesia PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Komunika Cergas Ilhami PT Pelabuhan Indonesia II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Mondial Berkatindo Forum PEMRED The Halmahera II Block Nestle Singapore (Pte) Ltd. PT Pertamina (Persero) PT Sharp Electronics Indonesia PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) PT Microsoft Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp2 miliar)
31 Desember 2012
12.064.377.650 6.148.048.428 6.113.889.064 6.001.161.994 4.194.580.060 2.573.946.000 2.437.575.250 2.346.600.410 2.286.929.600 2.267.446.500 2.046.741.040 65.108.597.686
8.411.573.663 82.383.164 7.334.257.004 1.750.710.861 78.409.091 6.454.545.454 1.120.000.000 4.981.467.457 3.511.817.850 3.141.995.528 2.291.958.913 40.407.310.322
113.589.893.682
79.566.429.307
2.027.930.000 15.547.952.135
13.386.518.101
17.575.882.135
13.386.518.101
3.138.931.703 2.554.999.158
1.472.398.348
5.693.930.861
1.472.398.348
1.585.410.611
2.077.352.410
Total Dikurangi dengan cadangan penurunan nilai piutang usaha
138.445.117.289
96.502.698.166
Pihak ketiga - neto Pihak-pihak berelasi (Catatan 9)
132.335.547.825 1.024.250.000
91.290.712.108 3.902.648.988
Neto
133.359.797.825
95.193.361.096
Sub-total Penunjang acara UD Vidi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp2 miliar) Sub-total Konvensi dan eksibisi PT Pactoconvex Niagatama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp2 miliar) Sub-total Hotel
(6.109.569.464)
47
(5.211.986.058)
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$479.258 pada tahun 2012)
133.359.797.825
Total
133.359.797.825
-
95.770.927.129 (4.634.420.025) 100.405.347.154
Analisa umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Sampai dengan 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun Total Cadangan penurunan nilai
31 Desember 2012
20.686.077.523
13.041.656.742
68.391.570.640 36.901.915.620 8.675.100.965 4.814.702.541
43.146.997.461 9.308.480.555 27.069.444.627 7.838.767.769
139.469.367.289
100.405.347.154
(6.109.569.464)
Neto
133.359.797.825
(5.211.986.058) 95.193.361.096
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan cadangan Pembukuan kembali cadangan Penghapusan cadangan penurunan nilai Cadangan penurunan nilai yang timbul karena entitas anak yang diakuisisi
5.211.986.058
3.407.385.026
1.646.312.179 (748.728.773)
2.003.843.894 (254.345.000) (316.416.950)
-
371.519.088
Neto
6.109.569.464
5.211.986.058
Piutang usaha sebesar Rp2.290.890.868 dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang atas pinjaman kredit investasi yang diperoleh NDI, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk melalui Akta Jaminan Fidusia Notaris Putut Mahendra, S.H., No. 6 tanggal 6 Desember 2010, berdasarkan perjanjian fasilitas kredit investasi No. 482/CB/JKT/2010, tanggal 6 Desember 2010 (Catatan 22). Piutang usaha sebesar Rp1.509.263.661 dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang yang diperoleh GNK, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 22). Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
48
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PIUTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2013 Pihak Ketiga PT Amaradana Lestari Karyawan Ernst Karel Remboen Muhammad Emil Pense PT Kreative SET Indonesia Faisal Yulianto Seno Adhi Damono Lain-lain (dibawah Rp100 juta) Dikurangi dengan cadangan penurunan nilai piutang lain-lain
31 Desember 2012
4.960.000.000 2.264.381.466 1.242.000.000 1.146.000.000 1.085.055.900 6.977.748.238
2.756.664.544 1.892.000.000 1.146.000.000 1.085.055.900 1.648.940.203 6.074.023.268 4.397.503.804
17.675.185.604
19.000.187.719
(248.949.745)
Neto
17.426.235.859
(248.949.745) 18.751.237.974
Piutang lain-lain dari Seno Adhi Damono, dan Faisal Yulianto merupakan saldo piutang yang timbul dari pemberian pinjaman oleh FCQ, Entitas Anak, kepada para pemegang sahamnya. Piutang dari pihak-pihak diatas tidak dijamin dan tidak dikenakan bunga. Pinjaman tersebut berjangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 12 Februari 2013 dari Seno Adhi Damono dan Faisal Yulianto, piutang tersebut akan dilunasi selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2013. Pada tanggal 28 Maret 2013 piutang ini telah dilunasi. Mutasi cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan cadangan
248.949.745
31.449.743
-
217.500.002
Neto
248.949.745
248.949.745
Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
49
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Piutang usaha (Catatan 7) PT Gramedia Asri Media Lo Stefanus Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
1.000.000.000 24.250.000
71.808.220 1.368.018.748 2.534.630.240
Total
1.024.250.000
3.902.648.988
23.716.612.146 11.718.488.858 7.076.926.000 3.000.000.000 63.259.461.835
21.794.992.000 11.718.488.858 7.546.091.124 3.141.500.000 3.000.000.000 3.015.065.000 2.886.082.723
108.771.488.839
53.102.219.705
Utang usaha (Catatan 19) PT Kompas Media Nusantara PT Graha Santika Dyandra PT Santika Mitra Samaya Kompas Gramedia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp150 juta)
1.680.226.650 498.620.323 186.299.931 244.315.022
643.061.600 337.191.080 220.792.345 134.725.029 168.539.587
Total
2.609.461.926
1.504.309.641
25.881.219.000 14.075.000.000 8.178.100.000 6.008.308.964 4.948.466.955 4.446.990.970 3.004.121.248 3.105.051.120 3.004.121.248 3.318.105.000 41.631.947.126
7.709.619.970 6.014.843.854 2.354.786.700 3.907.425.000 2.104.786.700 8.183.600.804
117.601.431.631
30.275.063.028
Piutang dari pihak-pihak berelasi PT Medialand International PT Gramedia Expo Surabaya (Catatan 4) PT Central Indah Palace PT Indonesia Computer Square PT Amaradana Lestari PT Visi Lintas Film Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar) Total
Utang kepada pihak-pihak berelasi PT Goldwin Megah Asia PT Sahari Multi Investama PT Andalusia Prima Investama Jakob Oetama Budi Yanto Lusli Johnny Tandiary Danny Budiharto Andy Widjanarko Rina R.A.H.R. Maksum Tan Arly Chandra Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar) Total
50
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Persentase dari Jumlah Aset/ Liabilitas/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan (%)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Piutang usaha (Catatan 7) PT Gramedia Asri Media Lo Stefanus Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
0,06 0,00
0,01 0,10 0,17
Total
0,06
0,28
Piutang dari pihak-pihak berelasi PT Medialand International PT Gramedia Expo Surabaya PT Central Indah Palace PT Indonesia Computer Square PT Amaradana Lestari PT Visi Lintas Film Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar)
1,33 0,66 0,39 0,17 3,56
1,54 0,83 0,53 0,22 0,21 0,21 0,20
Total
6,11
3,75
Utang usaha (Catatan 19) PT Kompas Media Nusantara PT Graha Santika Dyandra PT Santika Mitra Samaya Kompas Gramedia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp150 juta)
0,21 0,06 0,02 0,03
0,07 0,04 0,03 0,02 0,02
Total
0,32
0,18
Utang kepada pihak-pihak berelasi PT Goldwin Megah Asia PT Sahari Multi Investama PT Andalusia Prima Investama Jakob Oetama Budi Yanto Lusli Johnny Tandiary Danny Budiharto Andy Widjanarko Rina R.A.H.R. Maksum Tan Arly Chandra Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar)
3,21 1,74 1,01 0,74 0,61 0,55 0,37 0,38 0,37 0,41 5,16
0,89 0,70 0,27 0,45 0,24 0,95
14,55
3,50
Total
Grup memberikan kompensasi imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: 30 Juni 2013 Komisaris Direksi Total 51
31 Desember 2012
1.218.171.636 9.927.858.911
1.087.699.334 19.049.045.909
11.146.030.547
20.136.745.243
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo/transaksi antara Perusahaan/Entitas Anak dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa di atas adalah sebagai berikut: Perusahaan
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Gramedia Expo Surabaya
Manajemen kunci yang sama
Piutang dari pihak berelasi dan utang usaha
Danny Budiharto
Manajemen kunci
Piutang usaha, piutang dari dan utang kepada pihak berelasi
Jakob Oetama
Manajemen kunci
Piutang dari dan utang kepada pihak berelasi
Rina R.A.H.R. Maksum
Manajemen kunci
Utang kepada pihak berelasi
Budi Yanto Lusli
Manajemen kunci
Utang kepada pihak berelasi
Johnny Tandiary
Manajemen kunci
Utang kepada pihak berelasi
Andy Widjanarko
Pihak berelasi
Utang kepada pihak berelasi
Tan Arly Chandra
Pihak berelasi
Utang kepada pihak berelasi
Lo Stefanus
Pihak berelasi
Piutang usaha
PT Indonesia Computer Square
Perusahaan asosiasi
Piutang dari pihak berelasi
PT Graha Santika Dyandra
Perusahaan asosiasi
Piutang dari pihak berelasi
PT Goldwin Megah Asia
Perusahaan asosiasi
Utang kepada pihak berelasi
PT Central Indah Palace
Perusahaan asosiasi
Piutang dari pihak berelasi
PT Sahari Multi Investama
Perusahaan asosiasi
Utang kepada pihak berelasi
PT Medialand International
Perusahaan asosiasi
Piutang dari pihak berelasi
PT Andalusia Prima Investama
Perusahaan asosiasi
Utang kepada pihak berelasi
PT Gramedia Asri Media
Perusahaan afiliasi
Piutang usaha
Kompas Gramedia
Perusahaan Afiliasi
Utang usaha
PT Kompas Media Nusantara
Perusahaan afiliasi
Utang kepada pihak berelasi dan utang usaha
PT Visi Lintas Film
Perusahaan afiliasi
Piutang kepada pihak berelasi
PT Santika Mitra Samaya
Perusahaan Afiliasi
Utang usaha
PT Amaradana Lestari
Perusahaan Afiliasi
Piutang dari dan utang kepada pihak berelasi
52
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan/Entitas Anak melakukan transaksi dengan PT Kompas Media Nusantara (KMN), pihak berelasi, dimana KMN adalah salah satu pemasok utama dalam penyediaan jasa media dan periklanan. PT Kerabat Dyan Utama (KDU), Entitas Anak, melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Menara Visi Commerce (MVC), dengan membentuk kerja sama operasional Jakarta Wedding Festival dan Wedding Celebration Festival (bersama-sama disebut KSO Wedding Festival) (Catatan 31k). Piutang kepada PT Medialand International Exhibition (“MLIE”) merupakan pemberian uang muka antar perusahaan tanpa dikenakan bunga, yang akan dilunasi selambat-lambatnya pada bulan Juni 2013 Piutang dari PT Amaradana Lestari (“AL”) merupakan piutang atas setoran modal GAB yang belum disetor oleh AL sebesar Rp3.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang dari PT Gramedia Expo Surabaya, PT Central Indah Palace, PT Indonesia Computer Square, PT Visi Lintas Film dan PT Dapur Pacu Indonesia merupakan uang muka dan beban antar perusahaan yang akan diterima pembayarannya selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2013 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Pada tanggal 28 Maret 2013, piutang dari PT Indonesia Computer Square telah dilunasi penuh. Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang lainnya dari pihak-pihak berelasi merupakan uang muka dan beban antar perusahaan dan transaksi pelepasan penyertaan saham yang tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan akan diterima pembayarannya selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2013. Pada tanggal 28 Maret 2013, piutang berelasi lainnya yang telah dilunasi berjumlah Rp1.520.738.297 dari Ery Erlangga, Danny Budiharto, PT Graha Santika Dyandra, PT Gramedia Media Asri dan PT Graha Utama Development. Utang kepada pihak-pihak berelasi merupakan uang muka dan beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga, tidak dijamin, tidak memiliki jangka waktu pengembalian yang pasti dan jatuh tempo ketika ditagih oleh pemberi pinjaman uang muka. Perusahaan afiliasi/pihak-pihak berelasi adalah pemegang saham, entitas dibawah pengendalian pemegang saham yang sama dan/atau memiliki dewan direksi atau komisaris yang sama yang dimiliki oleh Perusahaan.
10. PERSEDIAAN 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Persediaan material konstruksi Makanan dan minuman Persediaan kantor Lain-lain
3.831.267.728 171.976.457 348.135.312 259.656.636
1.771.133.274 991.545.097 127.371.039 136.796.410
Total
4.611.036.133
3.026.845.820
Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan dan diasuransikan. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa semua persediaan dapat digunakan dalam operasi, sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang.
53
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PROYEK DALAM PENYELESAIAN 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga Pameran Iklan dan Film
47.591.631.556 2.845.131.203
5.699.427.775 -
Total
50.436.762.759
5.699.427.775
12. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Uang Muka Sewa dibayar di muka Asuransi dibayar di muka Lain-lain
2.514.227.107 1.888.816.738 1.512.164.939 19.520.940.074
23.050.524.338 3.431.918.248 1.764.672.534 329.674.983
Total
25.436.148.858
28.576.790.103
13. PIUTANG LAIN-LAIN - JANGKA PANJANG 30 Juni 2013 Haji Djalaludin Sayuti (Alm.) dan Fahmi Elizar
3.428.217.779
31 Desember 2012 3.937.812.594
Piutang lain-lain dari Haji Djalaludin Sayuti (Alm.) dan Fahmi Elizar merupakan piutang sehubungan dengan pinjaman yang diberikan oleh GMU kepada Haji Djalaludin Sayuti (Alm.) untuk melunasi seluruh pinjamannya berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 21 Oktober 2011 (Catatan 31q). Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 27 September 2012, pokok pinjaman beserta bunganya akan dibayar dengan cara pemotongan biaya katering yang disediakan oleh debitur kepada GMU yang akan dimulai pada bulan Juli 2012 sampai dengan Oktober 2016 atau sampai lunasnya pinjaman debitur sedangkan sebesar Rp1.069.156.969 akan dilunasi secara tunai selama 3 bulan dimulai sejak bulan Oktober sampai Desember 2012, namun apabila debitur tidak dapat melunasinya sesuai dengan jangka waktu tersebut, maka pembayaran pinjaman akan dilunasi dengan kompensasi yang diterima debitur sesuai perjanjian kerja sama Bangun, Guna dan Serah antara GMU dan debitur untuk periode April 2016 sampai dengan April 2021 (selama 5 tahun). 14. INVESTASI SAHAM 30 Juni 2013 Metode ekuitas PT Medialand International Exhibition PT Grha Mahaatman PT Central Indah Palace PT Anugrah Sapta Pesona PT Santika Dyandra Manajemen (Catatan 37) Dikurangi: Laba (rugi) neto atas entitas asosiasi Penjualan Konsolidasi Metode ekuitas, neto
54
31 Desember 2012
14.000.000.000 5.000.000.000 250.000.000
14.000.000.000 6.152.653.980 4.957.728.292 780.000.000 250.000.000
392.453.262 1.849.839.320 -
500.008.725 (734.192.496) (5.683.431.264)
21.492.292.582
20.222.767.237
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI SAHAM (lanjutan) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Metode biaya perolehan PT Gramedia Expo Surabaya
1.250.000
1.250.000
Total metode biaya perolehan
1.250.000
1.250.000
21.493.542.582
20.224.017.237
Total, Neto
Bagian Grup atas hasil entitas asosiasi utama, semuanya tidak diperdagangkan di bursa, dan aset agregat dan liabilitas adalah sebagai berikut: Entitas Asosiasi
Domisili
Aset
Liabilitas
Pendapatan
Laba (rugi)
% pemilikan
2013 PT Medialand International Exhibition PT Central Indah Palace PT Santika Dyandra Manajemen
Jakarta Jakarta Jakarta
1.127.300.891.169 76.782.144.040 2.818.499.816
175.546.691.822 51.158.553.578 282.931.909
7.698.185.791 1.063.623.717
(1.881.558.137) 1.657.349.023 1.417.710.534
20% 25% 25%
2012 PT Medialand International Exhibition PT Grha Mahaatman PT Central Indah Palace PT Anugrah Sapta Pesona PT Santika Dyandra Manajemen
Jakarta Pekanbaru Jakarta Jakarta Jakarta
653.774.299.836 27.469.434.998 63.664.549.777 10.651.146.254 1.805.949.304
264.308.867.451 13.194.727.483 39.641.231.251 9.086.819.068 323.193.950
6.901.115.562 13.491.029.324 -
(768.756.170) 1.106.927.435 4.192.405.346 (317.482.742) 482.755.354
20% 60% 25% 25%
PT Medialand International Exhibition (MLIE) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 48 tanggal 12 Desember 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, NDI mengakuisisi 14.000 saham atau 20% kepemilikan atas MLIE dari Perusahaan dengan harga pembelian sebesar Rp14.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, MLIE memiliki penyertaan saham pada PT Indonesia International Expo sebesar 51%. PT Central Indah Palace (CIP) Berdasarkan Akta Pendirian CIP dari Notaris Yulia, S.H. No. 48 tanggal 27 Januari 2011, PT Graha Bersama Utama (GBU), Entitas Anak, dan PT Agung Podomoro Land Tbk sepakat mendirikan CIP dengan modal dasar Rp1.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp500.000.000. GBU memiliki 1.250 saham CIP atau 25% dari jumlah seluruh saham CIP dengan total nilai nominal sebesar Rp125.000.000. PT Grha Mahaatman (GMA) Berdasarkan Akta Notaris Nusyirman Koto, S.H. No. 26 tanggal 10 Juni 2009, GMU melakukan penyertaan saham pada GMA dengan kepemilikan sebesar 40% atau 2.200 saham dengan harga perolehan sebesar Rp2.200.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 61 tanggal 13 Desember 2011, GMU melakukan peningkatan modal disetor dengan persentase kepemilikan yang sama sehingga modal disetor yang dimiliki oleh GMU menjadi sebesar Rp7.435.200.000. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 83 dan No. 84 tanggal 23 Oktober 2012, GMU melakukan perjanjian pembelian saham GMA dari Randy Zairuddin Idris dan Renny Andriani masing-masing sejumlah 929.400 saham atau 5,00% dari jumah seluruh saham GMA dengan harga masing-masing sebesar Rp1.150.000.000, sehingga kepemilikan Perusahaan di GMA menjadi 50%.
55
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI SAHAM (lanjutan) PT Grha Mahaatman (GMA) (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 169 tanggal 27 Desember 2012, GMU melakukan perjanjian pembelian saham GMA dari Arief Wiyoso sejumlah 1.858 saham GMA atau 10,00% dari jumlah seluruh saham GMA dengan harga sebesar Rp2.150.000.000. Setelah transaksi akusisi di atas kepemilikan GMU dalam GMA menjadi sebesar 60,00%. Pada tanggal 31 Desember 2012, GMU mengkonsolidasikan laporan posisi keuangan GMA (Catatan 4). Bagian atas rugi neto GMA sebesar Rp469.222.716 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. PT Central Indah Palace (CIP) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 119 tanggal 30 Maret 2012, CIP meningkatkan modal dasar dari Rp1.000.000.000 menjadi sebesar Rp10.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.500.000.000 yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land Tbk dan GBU masing-masing sebesar Rp3.375.000.000 dan Rp1.125.000.000. Kepemilikan GBU di CIP tetap yaitu sebesar 25%. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 98 tanggal 14 Desember 2012, CIP meningkatkan modal dasar dari Rp10.000.000.000 menjadi Rp40.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp5.000.000.000 menjadi sebesar Rp20.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp15.000.000.000 yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land Tbk dan GBU masingmasing sebesar Rp11.250.000.000 dan Rp3.750.000.000. Kepemilikan GBU di CIP tetap yaitu sebesar 25%. PT Anugrah Sapta Pesona (ASP) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 86 tanggal 16 Desember 2011, GMU membeli 780 saham ASP atau 26% dari jumlah seluruh saham ASP, dengan harga sebesar Rp780.000.000. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli saham tanggal 2 Juli 2012, GMU menjual seluruh saham ASP yang dimilikinya kepada PT Cipta Bangun Mitra Sejahtera (CBMS), pihak berelasi, dengan harga jual sebesar Rp1.060.000.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi ASP sebesar Rp325.807.504 dicatat sebagai bagian dari “Laba Pelepasan Investasi Saham dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Transaksi ini telah dilunasi pada bulan November 2012. PT Santika Dyandra Manajemen (SDM) Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 92 tanggal 29 Mei 2012, PT Santika Mitra Samaya dan PT NDI, Entitas Anak, mendirikan PT Santika Dyandra Manajemen (SDM) dengan modal dasar Rp3.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1.000.000.000. NDI memiliki 250 saham SDM atau 25% dari jumlah seluruh saham SDM dengan total nilai nominal sebesar Rp250.000.000. NDI melakukan penyetoran modal pada tanggal 7 Januari 2013 dan mencatat investasinya dalam SDM sebesar modal yang disetorkan pada tanggal tersebut. PT Archipelago Sapta Pesona (ArSP) Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas ArSP No. 49 tanggal 20 Maret 2006 dari Esther Mercia Sulaiman, S.H., notaris di Jakarta, DP bersama dengan PT Pancaran Berkatindo mendirikan ArSP dengan nilai investasi sebesar Rp875.000.000 atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 70%. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.40 tanggal 15 Agustus 2007 dari Marianne Vincentia Hamdani, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor ArSP, dan DP melakukan penyetoran tambahan modal sebesar Rp20.125.000.000 dan tetap mempertahankan kepemilikan sebesar 70%. 56
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI SAHAM (lanjutan) PT Archipelago Sapta Pesona (ArSP) (lanjutan) Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak atas Saham-saham No. 2 tanggal 12 Maret 2008 dari Doddy Radjasa Waluyo, S.H., notaris di Jakarta, DP menjual 105.000 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 35%) yang dimilikinya dalam ArSP kepada PT Teletransmedia, dengan harga sebesar Rp10.500.000.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi ArSP sebesar Rp1.944.285.588 dicatat sebagai bagian dari laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2008. Berdasarkan Akta Pengoperan Hak-Hak atas Saham No.28 dan 30 tanggal 11 November 2009 dari Lieyono, S.H., notaris di Jakarta, DP menjual masing-masing 9.000 dan 36.000 saham (setara dengan jumlah kepemilikan sebesar 15%) yang dimilikinya dalam ArSP kepada PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, dengan jumlah harga sebesar Rp4.500.000.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi ArSP sebesar Rp2.989.229.745 dicatat sebagai bagian dari laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2009. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 2 Desember 2011, DP menjual 60.000 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 20%) yang dimilikinya dalam ArSP kepada PT Gramedia Expo Surabaya dengan harga sebesar Rp6.000.000.000. Selisih laba antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi ArSP sebesar Rp5.567.100.013 dicatat sebagai bagian dari laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan Perusahaan asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang terkait pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dicatat sebagai bagian dari “piutang dari pihak-pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. PT Gramedia Expo Surabaya (GES) Berdasarkan Akta Notaris Amelia Darmastuty, S.H., No. 2 tanggal 28 Mei 2009, DGU melakukan penyertaan saham pada PT Gramedia Expo Surabaya dengan kepemilikan sebesar 0,01% atau 25 saham dengan nilai investasi sebesar Rp1.250.000. PT Indonesia Computer Square (ICS) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 21 November 2007, Perusahaan membeli 101.500 saham (setara dengan kepemilikan sebesar 14,50%) dalam ICS dari DP dengan harga sebesar Rp101.500.000. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.53 tanggal 24 Juni 2010 dari Adrianto Anwar, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan membeli 300.000 saham dalam ICS dari PT Sistech Kharisma, dengan harga sebesar Rp300.000.000. Berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.48 tanggal 24 Juni 2010 dari Adrianto Anwar, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh tambahan 220.000 saham dalam ICS dengan konversi piutang Perusahaan dalam ICS ke modal saham dengan nilai penyertaan sebesar Rp1.358.500.000. Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 1 November 2012, Perusahaan menjual seluruh saham dalam ICS kepada Andu (Deddy) Edgar Frederik dengan harga sebesar Rp1.000.000. Selisih rugi antara harga pelepasan dengan nilai tercatat investasi ICS sebesar Rp1.759.000.000 dicatat sebagai bagian dari laba pelepasan penyertaan investasi dalam Entitas Anak dan perusahaan asosiasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
57
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP 30 Juni 2013 Saldo Awal Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan Tenda Aset sewaan Kendaraan bermotor Aset Bangun Guna Serah Bangunan Aset dalam penyelesaian Total harga perolehan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan Tenda Aset sewaan Kendaraan bermotor Aset Bangun Guna Serah Bangunan
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
(1.908.497.182) -
180.191.158.277 74.549.196.900 25.039.246.708 11.696.828.206 38.182.226.743 31.826.790.097 18.614.853.229
164.082.658.277 74.167.486.900 26.142.629.181 19.263.457.926 34.376.844.952 24.698.451.507 18.614.853.229
16.108.500.000 381.710.000 1.406.423.800 693.270.105 4.216.119.068 7.128.338.590 -
601.309.091 8.259.899.825 410.737.277 -
2.349.497.182
1.057.155.781
-
1.908.497.182
5.315.150.145
479.217.387.091
37.344.390.121
1.568.606.756
-
514.993.170.456
50.672.849.044
114.419.483.920
18.810.735.450
-
146.281.597.514
893.586.115.289
182.755.391.385
29.651.288.399
-
1.046.690.218.275
18.134.352.909 11.052.514.388 10.465.041.709 10.031.226.908 10.052.889.444 6.359.854.890
648.936.973 1.583.372.097 781.330.961 3.193.425.021 2.589.165.933 1.143.706.166
207.488.826 1.850.742.846 3.314.031 -
544.859.855
105.120.706
-
(453.047.444) -
18.783.289.882 11.975.350.215 9.395.629.824 13.221.337.898 12.642.055.377 7.503.561.056
453.047.444
1.103.028.005
39.242.707.262
9.891.287.347
18.341.182.997
-
30.792.811.612
Total akumulasi penyusutan
105.883.447.365
19.936.345.204
20.402.728.700
-
105.417.063.869
Niai tercatat neto
787.702.667.924
941.273.154.406
31 Desember 2012 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
101.563.863.231 52.136.454.509 17.157.697.264 10.692.268.513 20.639.564.506 12.948.875.406 12.165.036.455
75.268.795.046 30.231.032.391 11.425.293.969 10.137.248.292 17.249.956.264 12.719.289.670 6.449.816.774
12.750.000.000 8.200.000.000 2.440.362.052 1.566.058.879 24.937.891.342 969.713.569 -
21.425.215.524 -
164.082.658.277 74.167.486.900 26.142.629.181 19.263.457.926 34.376.844.952 24.698.451.507 18.614.853.229
1.908.497.182
441.000.000
-
-
2.349.497.182
Aset Bangun Guna Serah Bangunan
382.143.135.346
60.811.068.329
276.022.665.106
312.285.848.522
479.217.387.091
Aset dalam penyelesaian
284.314.934.518
103.966.676.417
3.897.697.845
(333.711.064.046)
50.672.849.044
Total harga perolehan
895.670.326.930
328.700.177.152
330.784.388.793
-
893.586.115.289
Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan Tenda Aset sewaan Kendaraan bermotor
58
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2012 Saldo Awal Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan Tenda Aset sewaan Kendaraan bermotor Aset Bangun Guna Serah Bangunan
Total akumulasi penyusutan Niai tercatat neto
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
11.406.105.146 8.465.203.907 6.302.363.935 3.426.999.874 8.254.079.731 4.054.983.207
6.873.785.397 3.301.174.183 5.033.394.500 8.735.398.721 2.684.164.637 2.304.871.683
145.537.634 713.863.702 870.716.726 2.131.171.687 885.354.924 -
-
18.134.352.909 11.052.514.388 10.465.041.709 10.031.226.908 10.052.889.444 6.359.854.890
259.104.999
285.754.856
-
-
544.859.855
22.006.500.358
21.066.021.382
3.829.814.478
-
39.242.707.262
64.175.341.157
50.284.565.359
8.576.459.151
-
105.883.447.365
831.494.985.773
787.702.667.924
Penambahan nilai perolehan aset tetap pada tahun 2012 termasuk aset tetap yang diperoleh sehubungan dengan konsolidasi PT Sima Graha Utama (SGU), PT Fasen Creative Quality (FCQ), PT Visicita Imaji Semesta (VIS) dan PT Grha Mahaatman (GMA) dengan harga perolehan sebesar Rp96.657.397.907 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp8.593.388.939. Pada tahun 2012, penambahan aset tetap juga termasuk penambahan karena alokasi atas selisih antara harga perolehan akuisisi dengan nilai wajar aset teridentifikasi neto FCQ, VIS dan GMA, Entitas Anak, masing-masing sebesar Rp910.289.625, Rp1.315.241.971 dan Rp1.628.085.764. Penambahan nilai perolehan aset tetap tanah pada tahun 2012 termasuk reklasifikasi dari beban ditangguhkan sebesar Rp6.027.722.197 yang merupakan nilai tercatat beban ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2011, sesuai dengan penerapan ISAK No.25 (Catatan 2m). Penambahan nilai tercatat aset dalam penyelesaian termasuk kapitalisasi biaya pinjaman sebesar Rp2.544.069.010 pada tahun 2012. Penambahan nilai perolehan aset tetap di periode 2012 meliputi reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap sebesar Rp1.528.199.442. Pengurangan aset tetap pada tahun 2012 termasuk pengurangan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp319.385.200.850 dan Rp7.232.559.242, sehubungan dengan kehilangan pengendalian atas GSD, VLF dan GUD. Aset Bangun Guna Serah termasuk bangunan Gramedia Expo Hall milik DP di Surabaya yang dibangun di atas tanah milik PT Gramedia dan PT Gramedia Asri Media (bersama-sama disebut Gramedia) (Catatan 31). Pengalihan gedung Gramedia Expo Hall kepada PT Nusa Dua Indonesia (NDI) pada tanggal 19 Desember 2011 dengan harga pengalihan sebesar Rp103.500.000.000 diselesaikan melalui novasi pinjaman bank DP dari PT CIMB Niaga Tbk sebesar Rp52.500.000.000 ke NDI (Catatan 22) dan pembayaran kas sebesar Rp51.000.000.000. Aset Bangun Guna Serah juga meliputi bangunan hotel milik PT Graha Multi Utama, PT Graha Sahari Utama dan PT Griya Nusa Kencana, Entitas Anak, yang masing-masing dibangun di atas tanah milik Haji Djalaludin Sayuti, PT Wahana Makmur Sejati, Ni Luh Suyati, I Nyoman Gede Triyasa dan I Ketut Arya Darmawan sesuai dengan Perjanjian Bangun Guna dan Serah (Catatan 31) dan akan diserahkan setelah berakhirnya masa perjanjian.
59
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Beban pokok pendapatan Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 29)
7.021.281.644
16.509.851.295
12.915.063.560
25.181.325.125
Total
19.936.345.204
41.691.176.420
HGB No. 1437/Kebon Kacang, 1482/Gondangdia dan ruang perkantoran di The City Tower Lt.7 unit 701 milik PT Dyandra Promosindo, Entitas Anak digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 22). Tanah dan bangunan milik VIS dengan nilai buku sebesar Rp5.287.863.987 dijadikan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang VIS dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset tetap berupa tanah HGB No. 4824/Pasirsari dan HGB No. 4825/Pasirsari masing-masing seluas 901 dan 924 meter persegi serta bangunan hotel di Jl. Husein Sastranegara No. 68, Tangerang milik PT Graha Multi Utama (GMU), Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset tetap berupa bangunan hotel di Jl. Pajajaran No. 25, Bogor milik PT Graha Sahari Utama, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset Bangun Guna Serah berupa bangunan hotel (Santika Siligita) di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali milik PT Griya Nusa Kencana, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 22). Tanah milik PT Grha Mahaatman, Entitas Anak, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 200/Sumahilang, 201/Sumahilang dan 202/Sumahilang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Tanah, yang dimiliki oleh GMU dan entitas anak, seluas sekitar 12.348 meter persegi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) pada tanggal 31 Desember 2012. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2021 sampai dengan 2042. Manajemen GMU dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Aset Bangun Guna Serah berupa bangunan hotel (Amaris Bandara) di Jl. Husein Sastranegara No. 68, Tangerang milik Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset Bangun Guna Serah berupa bangunan hotel (Amaris Panglima Polim 2) di Jl. Panglima Polim Raya No. 101, Jakarta Selatan milik Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset Bangun Guna Serah berupa bangunan hotel (Amaris Bogor) di Jl. Pajajaran No. 25, Bogor milik PT Graha Sahari Utama, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Aset dalam penyelesaian bangunan hotel (Amaris Pratama) di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, milik PT Griya Nusa Kencana, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 22).
60
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap berupa tanah dengan HGB No. 1253/Pancoran dan No. 927/Pancoran milik PT Andalusia Andrawina (AAW), Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 22). Hak Guna Bangunan tanah seluas 69.320 meter persegi dengan Nomor 5462/Benoa/2005 tanggal 22 Desember 2010, berlokasi di kabupaten Badung (Bali), milik PT Nusa Dua Indonesia, dijaminkan untuk perjanjian fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, berdasarkan perjanjian fasilitas kredit No. 482/CB/JKT/2010, tanggal 6 Desember 2010. Aset tetap kendaraan, milik PT Nusa Dua Indonesia, senilai Rp705.900.000 digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen (Catatan 22). Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) seluas 69.320 m2 (meter persegi) dengan Nomor 4246 tanggal 8 Agustus 2006, berlokasi di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, milik PT Nusa Dua Indonesia, dijaminkan untuk perjanjian fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, berdasarkan perjanjian fasilitas kredit No.069/CB/JKT/2013, tanggal 7 Maret 2013 (Catatan 22). Laba pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Hasil penjualan Nilai buku
-
14.214.575.775 10.055.288.034
Laba pelepasan aset tetap
-
4.159.287.741
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Proyek pembangunan Gedung Bali Nusa Dua Convention Center Tahap II Santika Gramedia Expo Makassar International Convention Center (MICC) dan Santika Dyandra Hotel Amaris Pratama Bali Hotel Santika Cikarang Hotel Amaris Pasar Minggu Hotel Santika Pekalongan Hotel Amaris Bandara Hotel Amaris Tanjung Benoa Hotel Amaris TB Simatupang Hotel Santika TB Simatupang Hotel Santika Kelapa Gading Total
61
31 Desember 2012
101.217.524.147 1.413.186.867
19.139.394.188 -
11.789.410.097 20.508.601.165 6.261.799.517 1.369.043.955 582.816.880 168.100.040 1.525.000.000 772.261.211 673.853.635
18.165.147.826 10.765.941.483 1.579.884.800 767.332.700 255.148.047 -
146.281.597.514
50.672.849.044
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, estimasi persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sebagai berikut: Persentase Penyelesaian Bali Nusa Dua Convention Center: Tahap II Santika Gramedia Expo Makassar International Convention Center (MICC) dan Santika Dyandra Hotel Santika Cikarang Hotel Amaris Pasar Minggu Hotel Santika Pekalongan Hotel Amaris Bandara Hotel Amaris Tanjung Benoa Hotel Amaris TB Simatupang Hotel Santika TB Simatupang Hotel Santika Pratama Nusa Dua Hotel Santika Kelapa Gading
Estimasi waktu penyelesaian
5,20% 8,00%
September 2013 Oktober 2014
10,00% 31,40% 21,03% 3,58% 50% 1,62% 2,48% 1,44% 1,58% 2,98%
Desember 2014 Desember 2013 Desember 2013 September 2014 September 2013 September 2014 Juni 2015 Juli 2015 Maret 2015 Desember 2013
Pada tanggal 30 Juni 2013, aset tetap diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lain berdasarkan suatu paket polis asuransi kerugian antara lain pada PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Mitra, Iswara & Rorimpandey, PT Oto Multiartha dan PT Asuransi MSIG Indonesia, dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp834.446.109.999. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 16. ASET TAKBERWUJUD 30 Juni 2013 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga perolehan Perangkat lunak komputer Lisensi pameran Logo dan desain website Hubungan pelanggan Kontraktual
3.932.189.600 4.000.000.000 95.769.229
178.590.000 -
-
4.110.779.600 4.000.000.000 95.769.229
23.481.373.747
-
-
23.481.373.747
Total harga perolehan
31.509.332.576
178.590.000
-
31.687.922.576
Akumulasi amortisasi Perangkat lunak komputer Lisensi pameran Logo dan desain website Hubungan pelanggan Kontraktual
1.973.971.287 3.500.000.000 41.936.433
298.863.277 1.506.240.384
-
2.272.834.564 3.500.000.000 1.548.176.817
2.134.670.340
640.401.102
-
2.775.071.442
Total akumulasi amortisasi
7.650.578.060
2.445.504.763
-
10.096.082.823
Nilai tercatat neto
23.858.754.516
62
21.591.839.753
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 31 Desember 2012 Saldo Awal Harga perolehan Perangkat lunak komputer Lisensi pameran Logo dan desain website Hubungan pelanggan Kontraktual
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
2.472.200.042 4.000.000.000 80.128.203
1.459.989.558 15.641.026
-
3.932.189.600 4.000.000.000 95.769.229
-
23.481.373.747
-
23.481.373.747
6.552.328.245
24.957.004.331
-
31.509.332.576
1.642.797.926 2.800.000.000 20.926.817
331.173.361 700.000.000 21.009.616
-
1.973.971.287 3.500.000.000 41.936.433
-
2.134.670.340
-
2.134.670.340
Total akumulasi amortisasi
4.463.724.743
3.186.853.317
-
7.650.578.060
Nilai tercatat neto
2.088.603.502
Total harga perolehan Akumulasi amortisasi Perangkat lunak komputer Lisensi pameran Logo dan desain website Hubungan pelanggan Kontraktual
23.858.754.516
Penambahan nilai perolehan aset takberwujud pada tahun 2012 termasuk aset takberwujud yang diperoleh sehubungan dengan konsolidasi PT Grha Mahaatman (GMA) dengan harga perolehan sebesar Rp66.316.251 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp25.421.232. Pembebanan amortisasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 29)
31 Desember 2012
2.445.504.763
3.161.432.085
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset takberwujud pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
17. ASET TIDAK LANCAR - LAIN-LAIN 30 Juni 2013 Biaya emisi saham ditangguhkan Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Biaya ditangguhkan - hak atas tanah - neto Lain-lain Total
31 Desember 2012
7.660.212.887 4.930.409.470 4.901.106.547
26.818.116.064 10.535.389.859 5.859.097.784 847.137.354 2.714.796.684
17.491.728.904
46.774.537.745
18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK - NETO 30 Juni 2013 PT Bank CIMB Niaga Tbk
31 Desember 2012 -
63
164.725.000.000
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK - NETO (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan nilai maksimum sebesar Rp165.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Februari 2013. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai penyertaan investasi untuk entitas anak dalam rangka pre-initial public offering yang akan dilakukan oleh Perusahaan dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% dan dijamin dengan jaminan perseorangan Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum, Danny Budiharto dan Budi Yanto Lusli dan jaminan perusahaan PT Mondial Investama Indonesia, PT Teletransmedia, PT Grahawita Santika dan PT Graha Utama Investama dan Surat Pernyataan dari Jakob Oetama. Pada tanggal 19 Maret 2012, CIMB memberikan persetujuan kepada Perusahaan berkaitan dengan pembatasan pembagian dividen terkait dengan rencana penawaran umum perdana Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman bank jangka pendek adalah sebesar Rp164.725.000.000 neto setelah dikurangi biaya provisi sebesar Rp275,000,000. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 22 Maret 2013. 19. UTANG USAHA Rincian utang usaha berdasarkan pemasok yang muncul dari biaya sewa tempat dan penggunaan jasa lain-lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga PT Graha Sidang Pratama PT Ratu Sayang International Indonesian Petroleum Association PT Jakarta International Expo Stellar production International Herald Tribune PT Indo Expo William Surya Asosiasi Industri Pemebelan & Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Pusat Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) CV Rajawali Surya Sejati PT Excell Visual Wibawa Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
9.375.266.367 9.220.510.914 5.139.825.857 2.127.699.817 2.455.173.000 -
9.823.386.165 7.528.744.909 7.519.407.805 7.329.522.962 3.211.000.000 1.316.500.000 1.051.188.751
1.782.555.909 1.066.811.000 1.882.116.484 42.874.887.737
1.029.712.500 1.000.000.000 549.183.000 810.920.000 31.222.977.867
Subtotal Pihak-pihak berelasi (Catatan 9)
75.924.847.085 2.609.461.926
72.392.543.959 1.504.309.641
Total
78.534.309.011
73.896.853.600
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$338.000 pada tahun 2012)
78.534.309.011
70.628.393.600
-
3.268.460.000
Total
78.534.309.011
73.896.853.600
64
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Sampai dengan 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
22.963.752.452
28.235.392.117
22.671.419.483 23.949.629.324 2.934.904.920 6.014.602.832
12.210.409.063 16.071.639.923 13.027.238.794 4.352.173.703
Total
78.534.309.011
73.896.853.600
20. UTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga Johnny dan Wenny Tandiary PT Tatamulia Nusantara Indah PT Goldwin Megah Asia Johnny Arto Lawerissa PT Sahari Multi Investama Muhammad Riza Rivelino Vivekananda PT Andalusia Prima Investama PT Sumber Jayatama Nusantara PT Multi Sarana Propertindo Seno Adhi Damono Edwin Faisal Yulianto PT Jatisungkai Estetika Tan Arly Chandra Arief Wiyoso Firmansyah Agus PT Trimatra Liguna PT Wahana Cipta Concertindo PT Suryatata Internusa PT Caturpile Perkasa Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
10.860.955.829 2.970.000.000 2.790.000.000 2.700.000.000 1.450.526.497 2.367.750.625 2.303.625.493 2.330.360.000 13.674.483.204
20.319.990.970 15.071.430.090 12.615.915.000 11.667.975.000 10.000.000.000 9.101.672.876 8.699.333.473 8.178.100.000 5.194.244.632 4.991.429.625 4.669.572.354 3.502.179.266 3.502.179.266 2.303.625.493 2.267.425.000 1.800.000.000 1.679.242.053 1.581.835.473 1.315.903.600 1.248.676.275 1.121.341.617 12.847.866.930
Total
41.447.701.648
143.679.938.993
Utang kepada Johnny dan Wenny Tandiary timbul dari pembelian tanah seluas 2,5 Ha dengan harga Rp53.352.000.000 yang akan dipergunakan oleh PT Makassar International Expo, Entitas Anak, untuk keperluan pembangunan dan pengembangan convention center, hotel dan sarana pendukung lainnya di Makassar. Utang kepada Seno Adhi Damono, Edwin dan Faisal Yulianto merupakan saldo utang atas transaksi pembelian saham PT Fasen Creative Quality (FCQ) (Catatan 4). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang tersebut berjumlah sebesar Rp11.673.930.886 yang selanjutnya telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2013.
65
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Utang kepada Johnny Arto Lawerissa, Muhammad Riza, Rivelino Vivekananda dan Firmansyah Agus termasuk saldo utang atas transaksi pembelian saham PT Visicita Imaji Semesta (VIS) (Catatan 4). Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo utang yang berasal dari transaksi tersebut berjumlah sebesar Rp22.500.000.000 yang selanjutnya telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2013. Utang kepada PT Goldwin Megah Asia, PT Andalusia Prima Investama, Tan Arly Chandra dan Muhammad Emil Pense merupakan uang muka modal kerja yang diberikan oleh pihak-pihak diatas kepada Entitas Anak. Utang kepada pihak-pihak diatas adalah tidak dikenakan bunga, tidak dijamin, tidak memiliki jangka waktu pengembalian yang pasti dan jatuh tempo ketika ditagih oleh pihak-pihak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012, utang kepada PT Sahari Multi Investama (SMI), yang merupakan pemegang saham non-pengendali PT Sima Graha Utama (SGU), Entitas Anak, merupakan pinjaman pemegang saham yang diberikan kepada SGU untuk membiayai kegiatan operasional SGU terkait pembangunan Hotel Santika Kelapa Gading dan Hotel Santika Pekalongan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi setiap saat oleh SGU berdasarkan permintaan dari SMI. Pada tanggal 31 Desember 2012, utang kepada Arief Wiyoso, yang merupakan pemegang saham non-pengendali terdahulu PT Grha Mahaatman (GMA), Entitas Anak, merupakan hutang atas pembelian saham GMA oleh Perusahaan dan pinjaman yang diberikan kepada GMA untuk membiayai kegiatan operasional GMA. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi setiap saat oleh GMA berdasarkan permintaan dari Arief Wiyoso. Utang lain-lain terutama merupakan utang kepada pemasok dan kontraktor untuk belanja modal Grup.
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pameran Sewa Makanan dan minuman Konvensi Iklan Lain-lain
57.085.156.249 12.563.359.776 3.098.647.529 49.899.754 99.833.337
12.104.156.902 10.464.262.574 1.348.769.585 22.974.754 334.822.536
Total
72.896.896.645
24.274.986.351
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, pendapatan diterima di muka sewa dari PT Gramedia Asri Media masing-masing sebesar Rp9.098.448.248 dan Rp9.520.323.248 merupakan deposit sewa toko buku Gramedia di bangunan Gramedia Expo Surabaya, dimana deposit tersebut digunakan sebagai pembayaran sewa atas toko buku Gramedia kepada NDI.
66
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG a. Pinjaman bank jangka panjang 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
339.525.856.957 72.470.264.925 2.670.000.000
272.317.951.155 67.426.921.187 -
Total
414.666.121.882
339.744.872.342
Dikurangi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
15.000.000.000 13.409.041.772 2.670.000.000
11.290.000.000 17.151.372.065
Total
31.079.041.772
28.441.372.065
Pinjaman bank-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk
324.525.856.957 59.061.223.153
261.027.951.155 50.275.549.122
Total
383.587.080.110
311.303.500.277
-
b. Utang pembiayaan konsumen 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Utang pembiayaan konsumen Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
5.278.788.363 2.243.619.268
5.228.870.909 2.601.637.341
Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
3.035.169.095
2.627.233.568
67
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Dyandra Promosindo (DP) Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H., di Jakarta No. 65 tanggal 8 September 2010, Perusahaan mendapatkan Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dari PT Bank Central Asia Tbk., dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.500.000.000 dan Fasilitas Time Loan Revolving sebesar Rp3.500.000.000 yang akan dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,5% (dapat ditinjau kembali setiap saat) per tahun. DP tidak memiliki saldo pinjaman atas fasilitas kredit ini pada tanggal 31 Desember 2010. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 8 September 2011. Pinjaman ini dijamin dengan aset dijaminkan yang sama dengan fasilitas kredit investasi DP dari bank yang sama. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., di Jakarta No. 93 tanggal 12 Agustus 2011, DP mendapatkan tambahan jumlah Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) sehingga jumlah fasilitas maksimum berubah menjadi sebesar Rp3.000.000.000 dan Fasilitas Time Loan Revolving berubah menjadi sebesar Rp7.000.000.000 yang akan dipergunakan untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman tersebut juga diperpanjang sampai dengan tanggal 8 September 2012 yang selanjutnya diperpanjang setahun lagi sampai dengan tanggal 7 September 2013. Perusahaan tidak memiliki saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang sama dengan fasilitas kredit investasi DP dari bank yang sama. Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M, di Jakarta No. 22 tanggal 3 Juli 2008, DP mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk, dengan jumlah maksimum fasilitas kredit investasi sebesar Rp21.500.000.000 yang akan digunakan untuk pembelian ruang perkantoran The City Tower Lantai 7 unit 7-01. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,50% (dapat ditinjau kembali setiap saat) per tahun dan dibayar dalam delapan puluh empat (84) kali cicilan. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang dibeli. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman DP adalah masing-masing sebesar Rp15.414.511.623 dan Rp10.168.638.254. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan DP untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, likuidasi, merubah pemegang saham dan status DP. Pada tanggal 15 Desember 2011, BCA memberikan persetujuan kepada DP berkaitan dengan perubahan susunan pemegang saham dan persentase jumlah kepemilikan saham DP terkait dengan rencana restrukturisasi Grup Dyandra.
68
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Kerabat Dyan Utama (KDU) Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Notaris Karin Christiana Basoeki, S.H., di Jakarta No. 20 tanggal 18 Maret 2011, PT Kerabat Dyan Utama (KDU), Entitas Anak, mengadakan perjanjian kredit dengan BCA, dengan jumlah fasilitas kredit investasi sebesar Rp7.500.000.000 yang akan digunakan untuk pembelian rumah toko di Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim No. 137. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,20% (dapat ditinjau kembali setiap saat) per tahun dan dibayar dalam sembilan puluh enam (96) kali cicilan Pinjaman ini dijamin dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 1437/Kebon Kacang (Catatan 15). Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan KDU untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, likuidasi, merubah pemegang saham dan status KDU. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman KDU adalah sebesar Rp5.243.136.718 dan Rp5.859.375.000. Pada tanggal 8 Desember 2011, BCA memberikan persetujuan kepada KDU berkaitan dengan perubahan susunan pemegang saham dan persentase jumlah kepemilikan saham DP terkait dengan rencana restrukturisasi Grup Dyandra. PT Visicita Imaji Semesta (VIS) Pada tanggal 16 Maret 2009, VIS menandatangani Perjanjian Kredit Investasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah kredit limit sebesar Rp2.000.000.000 dan bunga sebesar 14% per tahun yang dapat berubah sewaktu-waktu. Jangka waktu pinjaman ini adalah 60 bulan terhitung dari tanggal perjanjian ditandatangani dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan tanggal 16 Maret 2014 dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik VIS. Pada tanggal 7 November 2011, VIS menandatangani Perjanjian Kredit Investasi dengan BCA dengan jumlah kredit limit sebesar Rp3.000.000.000 dan bunga sebesar 12,5% per tahun yang dapat berubah sewaktu-waktu. Jangka waktu pinjaman ini adalah 60 bulan terhitung dari tanggal perjanjian ditandatangani dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan tanggal 7 November 2016 dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik VIS. Pada tanggal 30 April 2012, VIS memperoleh fasilitas Time Revolving Loan sebesar Rp1.000.000.000 dengan bunga 12,5% per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 12 (dua belas) bulan. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan VIS untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, melakukan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, pemegang saham dan status VIS, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, dan likuidasi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman VIS adalah sebesar Rp3.350.000.000 dan Rp3.850.000.000.
69
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 81 tanggal 29 September 2009, GMU mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dengan jumlah maksimum fasilitas kredit investasi sebesar Rp15.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris Bandara. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 106 tanggal 20 Oktober 2011 dan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.H., M.Kn. No. 25, tanggal 28 November 2011, GMU mendapatkan tambahan fasilitas Kredit Investasi 1 dan 2 dengan jumlah pagu kredit masing-masing tidak melebihi Rp3.500.000.000 dan Rp46.000.000.000 yang akan digunakan masing-masing untuk pengalihan fasilitas kredit lokal atas nama Haji Djalaludin Sayuti dan pembangunan Hotel Santika Cikarang. Pinjaman ini dikenakan suku bunga berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA pada setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan hotel milik GMU dan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 4824/Pasirsari dan 4825/Pasirsari atas nama GMU, sertifikat Hak Milik No. 1639/Benda atas nama Haji Djalaludin Sayuti, sertifikat Hak Milik No. 1640/Benda atas nama Hajjah Fahmi Elizar dan sertifikat Hak Milik No. 82/Benda atas nama Fahmi Elizar (Catatan 15). Pinjaman ini dibayar setiap bulan sesuai dengan daftar angsuran perjanjian kredit dan akan berakhir pada tanggal 21 Oktober 2016. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 82 tanggal 29 September 2009, pemegang saham GMU terdahulu (Andy Widjanarko, Lilik Oetomo dan Danny Budiharto) menandatangani Perjanjian Kesanggupan untuk menyediakan dana tambahan dan subordinasi hutang jika terdapat kekurangan pembiayaan pembangunan Hotel Amaris dan/atau kekurangan dana tunai pada kas GMU sehingga GMU dapat menyelesaikan pembangunan Hotel Amaris Bandara. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GMU untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambialihan, likuidasi dan mengubah status kelembagaan GMU. Selama fasilitas kredit belum lunas, GMU tidak diperkenankan membagi dividen, mengganti pengurus dan pemegang saham perusahaan dan menambah hutang bank, leasing dan jasa keuangan lainnya, tanpa persetujuan BCA. Pada tanggal 25 Januari 2012, BCA memberikan persetujuan kepada GMU berkaitan dengan pembatasan pembagian dividen terkait dengan rencana penawaran umum perdana Perusahaan. Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.H., M.Kn., No. 25 tanggal 10 Januari 2012, GMU mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dengan jumlah maksimum fasilitas kredit investasi sebesar Rp9.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris Panglima Polim 2. Pinjaman ini dikenakan suku bunga berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA pada setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan hotel milik GMU dan sebidang tanah dengan sertifikat Hak Milik No. 640/Melawai yang atas nama Mariati. Pinjaman ini dibayar setiap bulan sesuai dengan daftar angsuran perjanjian kredit dan akan berakhir pada tanggal 13 Januari 2018.
70
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) (lanjutan) Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GMU untuk menjaga rasio EBITDA/(kewajiban angsuran pokok + bunga selama tahun berjalan) lebih besar dari 1x, memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambialihan, likuidasi dan mengubah status kelembagaan GMU. Selama fasilitas kredit belum lunas, GMU tidak diperkenankan membagi dividen, mengganti operator hotel, mengganti pengurus dan pemegang saham GMU dan menambah hutang bank, leasing dan jasa keuangan lainnya, tanpa persetujuan BCA. Pada bulan Mei dan Juni 2012, BCA memberikan persetujuan kepada GMU berkaitan dengan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, penambahan modal, akusisi Entitas Anak dan perolehan fasilitas utang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 10 Desember 2012 dan 2011, BCA mencabut ketentuan rasio EBITDA/ (kewajiban angsuran pokok + bunga selama tahun berjalan) lebih besar dari 1x. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman GMU adalah masingmasing sebesar Rp29.977.234.123 dan Rp25.975.152.649. PT Graha Sahari Utama (GSU) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 64 tanggal 19 Agustus 2010 yang telah diubah dengan Akta No. 67 tanggal 26 September 2011 dari notaris yang sama, GSU memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dengan jumlah maksimum fasilitas Kredit Investasi I dan II masing-masing sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp1.575.000.000 yang digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris Bogor. Pinjaman ini dikenakan suku bunga berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA pada setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan hotel milik GSU dan tanah dengan sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan) No. 365/Babakan atas nama PT Wahana Makmur Sejati, pemegang saham GSU terdahulu. Pinjaman ini dibayar setiap bulan sesuai dengan daftar angsuran perjanjian kredit dan akan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2016. Pada tanggal dan 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman GSU adalah masing-masing sebesar Rp9.493.220.301 dan Rp10.994.740.978. Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. No. 66 tanggal 19 Agustus 2010, PT Wahana Makmur Sejati diwakili Robbyanto Budiman, pemegang saham GSU terdahulu, dan GMU diwakili Andy Widjanarko, pemegang saham GSU, menandatangani Perjanjian Kesanggupan untuk menyediakan dana tambahan dan subordinasi hutang jika terdapat kekurangan pembiayaan pembangunan Hotel Amaris Bogor dan/atau kekurangan dana tunai pada kas GSU sehingga dapat menyelesaikan pembangunan Hotel Amaris Bogor.
71
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Graha Sahari Utama (GSU) (lanjutan) Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GSU untuk menjaga ratio EBITDA/(kewajiban angsuran pokok + bunga selama tahun berjalan) lebih besar dari 1x, memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, bertindak sebagai penjamin, meminjamkan uang tidak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, likuidasi dan mengubah status kelembagaan GSU. Selama fasilitas kredit belum lunas, GSU tidak diperkenankan membagi dividen, mengganti operator hotel (Amaris), mengganti pengurus dan pemegang saham GSU dan menambah hutang bank, leasing dan jasa keuangan lainnya, tanpa persetujuan BCA. Pada tanggal 8 Februari 2012, BCA memberikan persetujuan kepada GSU berkaitan dengan pembatasan pembagian dividen terkait dengan rencana penawaran umum perdana Perusahaan. Pada tanggal 28 Mei 2012, BCA memberikan persetujuan kepada GSU berkaitan dengan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris. PT Grha Mahaatman (GMA) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Nina Padanta, S.H., No. 11 tanggal 23 April 2010, GMA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA, dengan jumlah maksimum fasilitas kredit investasi sebesar Rp15.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris Pekanbaru. Pinjaman ini dikenakan suku bunga berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,50% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan tanah milik GMA dengan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 200/Sumahilang, 201/Sumahilang dan 202/Sumahilang (Catatan 15). Pinjaman ini dibayar setiap bulan sesuai dengan daftar angsuran perjanjian kredit dan akan berakhir pada tanggal 23 April 2016. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman GMA sebesar Rp8.992.162.160 dan Rp10.579.014.306. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GMA untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BCA sebelum, antara lain, memperoleh fasilitas pinjaman baru, meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, dan melakukan peleburan, penggabungan, pengambialihan, likuidasi dan mengubah status kelembagaan GMA. Selama fasilitas kredit belum lunas, GMA tidak diperkenankan membagi dividen, mengganti pengurus dan pemegang saham perusahaan dan menambah hutang bank, leasing dan jasa keuangan lainnya, tanpa persetujuan BCA. Pada tanggal 31 Desember 2012, BCA memberikan persetujuan kepada GMA berkaitan dengan perubahan susunan pemegang saham.
72
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Andalusia Andrawina (AAW) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra Amimakmur, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. No. 38 tanggal 4 Oktober 2012, AAW memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA, dengan jumlah maksimum fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp24.000.000.000 yang digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris Pasar Minggu. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,00% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA pada setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan hotel milik AAW dan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 1253/Pancoran dan No. 927/Pancoran atas nama AAW. Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra Amimakmur, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. No. 40 tanggal 4 Oktober 2012, GMU diwakili Andy Wijanarko, PT Andalusia Prima Investama diwakili Abdullah Makhmud Hendropriyono dan AAW diwakili Danny Budiharto, pemegang saham AAW, menandatangani Perjanjian Kesanggupan untuk menyediakan dana tambahan dan subordinasi utang jika terdapat kekurangan pembiayaan pembangunan Hotel Amaris Pasar Minggu dan/atau kekurangan dana tunai pada kas AAW sehingga AAW dapat menyelesaikan pembangunan Hotel Amaris Pasar Minggu. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk diterbitkan, AAW belum menggunakan fasilitas kredit tersebut. Manajemen Grup berpendapat bahwa semua pembatasan dari BCA telah dipenuhi pada tanggaltanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
PT Sima Graha Utama (SGU) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra Amimakmur, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. No. 40 tanggal 4 Oktober 2012, SGU diwakili Andy Wijanarko selaku Direktur Utama SGU dan Robbyanto Budiman, Komisaris Utama SGU menandatangani Perjanjian Kesanggupan untuk menyediakan dana tambahan dan subordinasi utang jika terdapat kekurangan pembiayaan pembangunan Hotel Amaris Pasar Minggu dan/atau kekurangan dana tunai pada kas SGU sehingga SGU dapat menyelesaikan pembangunan Hotel Amaris Pasar Minggu. Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra Amimakmur, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. No. 140 tanggal 29 April 2013, SGU memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA, dengan jumlah maksimum fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp55.000.000.000 yang digunakan untuk pembangunan Hotel Santika Pekalongan. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9.75% per tahun dan dapat ditinjau kembali oleh BCA pada setiap saat. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan hotel milik SGU dan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 105/Kramatsari atas nama SGU. b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Dyandra Promosindo (DP) Berdasarkan perjanjian kredit No. 439/ FAT/JKT/06 tanggal 20 Desember 2006, DP memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB. Perjanjian kredit tersebut telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir kali dalam perubahan ke-3 dan pernyataan kembali perjanjian kredit pada tanggal 11 Oktober 2007. Fasilitas pinjaman yang diperoleh DP adalah sebagai berikut:
73
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Dyandra Promosindo (DP) (lanjutan) a. Pinjaman Investasi (on liquidation basis) sebesar Rp2.500.000.000 dan telah dilunasi pada tanggal 7 Juli 2008. b. Pinjaman Transaksi Khusus (on liquidation basis) sebesar Rp52.500.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembangunan gedung Gramedia Expo Surabaya (Catatan 31a) dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Februari 2014. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka atas nama PT Kompas Media Nusantara, PT Gramedia Asri Media, PT Gramedia Pustaka Utama dan PT Teletransmedia dengan jumlah nilai yang sama dengan jumlah pinjaman dan diikat secara gadai dan dikenakan suku bunga tahunan sebesar 1% diatas suku bunga deposito berjangka yang dijaminkan. Pada tanggal 29 Desember 2011, DP, PT Nusa Dua Indonesia (NDI) dan CIMB menandatangani perjanjian pembaharuan utang (novasi) dimana sejak tanggal perjanjian (novasi) DP mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya dalam perjanjian kredit kepada NDI (Catatan 15). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman DP adalah sebesar Rp52.500.000.000. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan DP untuk memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB sebelum, antara lain melakukan tindakan yang akan mempengaruhi kemampuan DP untuk melaksanakan perjanjian kredit, tindakan yang berkaitan dengan struktur DP dan membayar hutang kepada pemegang saham. PT Griya Nusa Kencana (GNK) Berdasarkan Perjanjian Kredit yang diaktakan dalam Akta Notaris Engawati Gazali, S.H. No. 56 tanggal 23 Agustus 2011, GNK mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman investasi-I (PI-I) sebesar Rp58.156.000.000 untuk pembangunan Hotel Santika Siligita yang berlokasi di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali dan fasilitas pinjaman transaksi khusus-I (IDC-I) sebesar Rp3.099.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan beban bunga berjalan selama masa konstruksi proyek Hotel Santika Siligita. Fasilitas PI-I akan jatuh tempo dalam 85 bulan sejak tanggal penarikan pertama (5 September 2011), sedangkan fasilitas IDC-I akan jatuh tempo dalam 66 bulan sejak tanggal penarikan pertama (30 September 2011). Pinjaman PI-I ini dikenakan bunga sebesar TD LPS + 3,50% per tahun, sedangkan pinjaman IDC-I dikenakan bunga sebesar TD LPS + 3,75% per tahun dan setiap saat dapat ditinjau kembali oleh CIMB. Pinjaman ini dijamin dengan, antara lain, fidusia seluruh piutang usaha hasil sewa (Catatan 7), bangunan Hotel Santika Siligita yang berlokasi di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali (Catatan 15), jaminan dari seluruh pemegang saham, gadai atas seluruh saham, serta fidusia atas penerimaan asuransi dari aset yang dijaminkan. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GNK untuk memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB sebelum, antara lain, melakukan perubahan atas peruntukan bangunan, menjaminkan langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, memberikan pinjaman kepada dan/atau menerima, menambah, membuat pinjaman/hutang baru dari pihak lain termasuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, mengubah sifat dan kegiatan usaha, mengubah susunan pemegang saham, kecuali dari internal grup (Kompas Gramedia), mengumumkan dan membagikan dividen saham, melakukan perubahan struktur permodalan antara lain merger, konsolidasi, reorganisasi, akuisisi dan pembubaran perusahaan, melakukan investasi baru atau membuat pengeluaran modal diluar proyek Hotel Santika. 74
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Griya Nusa Kencana (GNK) (lanjutan) Pada tanggal 27 Februari 2012, CIMB memberikan persetujuan kepada GNK berkaitan dengan pembatasan pembagian dividen terkait dengan rencana penawaran umum perdana Perusahaan. Berdasarkan surat penawaran fasilitas kredit tanggal 10 Mei 2012, GNK mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman investasi-II (PI-II) sebesar Rp26.891.043.750 untuk pembangunan Hotel Amaris yang berlokasi di Jalan Pratama, Benoa Regency, Bali dan fasilitas pinjaman transaksi khusus-II (IDC-II) sebesar Rp1.284.887.684 yang akan digunakan untuk pembiayaan beban bunga berjalan selama masa konstruksi proyek Hotel Amaris Pratama. Fasilitas PI-II akan jatuh tempo dalam 79 bulan sejak tanggal penarikan pertama (28 September 2012) termasuk grace period 18 bulan, sedangkan fasilitas IDC-II akan jatuh tempo dalam 64 bulan sejak tanggal penarikan pertama (28 September 2012) termasuk grace period 12 bulan. Pinjaman PI-II ini dikenakan bunga sebesar TD LPS + 3,50% per tahun, sedangkan pinjaman IDC-II dikenakan bunga sebesar TD LPS + 3,75% per tahun dan setiap saat dapat ditinjau kembali oleh CIMB Pinjaman ini dijamin dengan, antara lain, fidusia seluruh piutang usaha hasil sewa (Catatan 7), bangunan Hotel Amaris Pratama, jaminan dari seluruh pemegang saham, gadai atas seluruh saham, serta fidusia atas penerimaan asuransi dari aset yang dijaminkan. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan GNK untuk memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB sebelum, antara lain, menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/asset GNK, baik barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik GNK, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, melakukan perubahan susunan pengurus dan susunan para pemegang saham, kecuali dari internal grup (Kompas Gramedia) dan membagikan dividen. Pada tahun 2012, GNK telah memperoleh utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance untuk pembiayaan pembelian kendaraan (Catatan 15). Pada tanggal 9 Oktober 2012, GNK telah mendapatkan Surat Persetujuan Mengesampingkan Atas Pembatasan Dalam Perjanjian Kredit dari CIMB atas utang pembiayaan konsumen tersebut. Pada tanggal dan 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman GNK adalah masingmasing sebesar Rp82.766.826.651 dan Rp67.817.951.155.
75
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Nusa Dua Indonesia (NDI) Pada tanggal 29 Desember 2011, CIMB, DP dan NDI menandatangani Perjanjian Novasi atas Perjanjian Fasilitas Kredit dimana hak dan kewajiban DP beralih ke NDI (Catatan 15). NDI memperoleh fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.500.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan exhibition hall dan dikenakan tingkat bunga sebesar 1% per tahun diatas tingkat suku bunga deposito dengan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 27 Februari 2014. Pinjaman ini dijamin dengan: • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0983736 BD milik PT Kompas Media Nusantara senilai Rp10 miliar. • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0959187 BD milik PT Kompas Media Nusantara senilai Rp15 miliar. • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0959351 BD milik PT Gramedia Asri Media senilai Rp5 miliar. • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0959352 BD milik PT Gramedia Asri Media senilai Rp10 miliar. • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0959206 BD milik PT Gramedia Pustaka Utama senilai Rp5 miliar. • Gadai atas Bilyet Deposito CIMB Niaga No. 0959226 BD milik PT Teletransmedia senilai Rp7,5 miliar. Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan-pembatasan antara lain tidak diperkenankan menjaminkan aset NDI kepada kreditur lain, menjual dan menyewa aset NDI, memberikan atau menerima pinjaman, melakukan perjanjian lainnya yang dapat menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak ketiga, termasuk memberikan jaminan secara langsung maupun tidak langsung atas liabilitas pihak ketiga, mengadakan perubahan sifat usaha, mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, mengumumkan dan membagikan dividen saham, melakukan merger, akuisisi dan pengambilalihan, dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman NDI kepada pemegang saham. Pada tanggal 27 Februari 2012, CIMB memberikan persetujuan kepada NDI berkaitan dengan pembatasan pembagian dividen terkait dengan rencana penawaran umum perdana Perusahaan. Pada tanggal 6 Desember 2010, NDI memperoleh Pinjaman Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp155.000.000.000 dari CIMB, pihak ketiga, dan dikenakan tingkat bunga sebesar 3,5% per tahun (tahun setelahnya berdasarkan penelaahan) di atas deposito Lembaga Penjamin Simpanan 1 bulanan dengan jangka waktu kredit sampai 7 (tujuh) tahun. Pada tanggal 7 Maret 2013, NDI memperoleh Fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank CIMB Niaga No. 069/CB/JKT/2013 dengan fasilitas sebagai berikut: Tranche A Limit Kredit Tujuan Jangka Waktu Bunga Kredit
: Rp99.317.472.546 : Pembangunan Gedung BNDCC Tahap II : 96 (sembilan puluh enam) bulan termasuk grace period (24 bulan) : 10% per tahun
Tranche B Limit Kredit Tujuan Jangka Waktu Bunga Kredit
: Rp71.877.486.067 : Pembangunan Hotel di BNDCC : 96 (sembilan puluh enam) bulan termasuk grace period (24 bulan) : 10% per tahun 76
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Nusa Dua Indonesia (NDI) (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman NDI masing-masing sebesar Rp256.759.030.306 dan Rp204.500.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa hak tangguhan atas tanah dan bangunan (Catatan 15), fidusia atas tagihan dari Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) tahap 2 (Convention Phase II dan Hotel) minimal sebesar 125% dari outstanding fasilitas kredit, assignment atas performance bond (jika ada) dan gadai atas saham debitur, Letter of Undertaking (LOU) dari debitur atas pengalihan hak pengelolaan. Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan-pembatasan antara lain tidak diperkenankan menjaminkan aset NDI kepada kreditur lain, menjual dan menyewa aset NDI, memberikan atau menerima pinjaman, melakukan perjanjian lainnya yang dapat menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak ketiga, termasuk memberikan jaminan secara langsung maupun tidak langsung atas liabilitas pihak ketiga, mengadakan perubahan sifat usaha, mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, mengumumkan dan membagikan dividen saham kecuali bila Perusahaan telah dinyatakan efektif IPO, melakukan merger, akuisisi dan pengambilalihan, dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman NDI kepada pemegang saham. Manajemen Grup berpendapat bahwa semua pembatasan dari CIMB telah dipenuhi pada tanggaltanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. c. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Dyandra Promosindo (DP) Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Notaris H.Zamri, S.H., S.E., M.H., di Jakarta No.11 tanggal 23 Juli 2009, DP mendapatkan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp2.000.000.000 dan Fasilitas Pinjaman Promes Berulang sebesar Rp8.000.000.000 yang akan dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 15% per tahun pada tahun 2010, dan dijamin dengan gadai piutang usaha DP senilai Rp8.462.500.000. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 24 Juli 2010 dan kemudian diperpanjang sampai dengan 24 Juli 2011 berdasarkan perjanjian kredit No.303/PpjPK/SCBCThamrin/2010 tanggal 22 Juli 2010. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LLM., di Jakarta No. 111 tanggal 25 Agustus 2011, BII menyetujui untuk merubah fasilitas kredit DP menjadi fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp5.000.000.000 dan Pinjaman Promes Berulang sebesar Rp5.000.000.000 dan juga merubah tujuan penggunaan fasilitas menjadi untuk modal kerja dan membeli tanah dan bangunan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 25 Agustus 2012. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LLM., di Jakarta No. 120 tanggal 30 November 2011, BII menyetujui untuk memberikan tambahan fasilitas pinjaman berjangka (PB) sebesar Rp7.000.000.000 yang akan dipergunakan untuk pembelian tanah dan bangunan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng. Tambahan pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,5% per tahun pada tahun 2011 dan dijamin dengan setifikat HGB No. 1482/Gondangdia (Catatan 15). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo dalam waktu 8 tahun sampai dengan tanggal 5 November 2019. Fasilitas pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan DP untuk memperoleh persetujuan tertulis dari BII sebelum, antara lain, memberikan mandat kepada pihak lain untuk mengelola perusahaan, menambah pinjaman, menjalankan bisnis baru yang tidak berkaitan dengan bisnis saat ini, menyatakan pailit, menjaminkan aset tetap atau bertindak sebagai penjamin pihak lain. DP juga harus mempertahankan rasio leverage maksimum 2,5 kali (diluar BTB CIMB) dan rasio time interest earning minimal 1,5 kali. 77
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) (lanjutan) PT Dyandra Promosindo (DP) (lanjutan) Pada tanggal 29 November 2011, BII memberikan persetujuan kepada DP berkaitan dengan perubahan susunan pemegang saham dan persentase jumlah kepemilikan saham DP terkait dengan rencana restrukturisasi Grup Dyandra. Pada tanggal 1 Maret 2012, DP telah melunasi penuh semua saldo pinjaman BII sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sejumlah Rp11.927.083.334 yang terdiri dari Pinjaman Promes Berulang sebesar Rp5.000.000.000 dan pinjaman berjangka sebesar Rp6.927.083.334. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman DP adalah sebesar Rp11.927.083.334. d. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) PT Samudra Dyan Praga (SDP) Pada tanggal 14 May 2013, bank Jatim setuju untuk memberikan pinjaman kepada SDP berkaitan dengan kredit modal kerja pola keppres dengan batas kredit maksimum sebesar Rp2.670.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12.25% per tahun efektid dengan sistem floating rate yang dihitung secara harian. Pinjaman ini dijaminkan dengan hasil tagihan termin sesuai SPK atau kontrak no. 03/SP/PPKDPPM/MII/I/2013 dan bilyet deposito No. DB 214170 senilai Rp550.000.000 Saldo pinjaman per 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp 2.670.000.000.
78
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN a. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan: Pasal 29 - Tahun 2011 - Tahun 2012 - Tahun 2013
351.472.235 294.033.077
46.710.226 24.819.360.498 -
Total
645.505.312
24.866.070.724
b. Pajak Dibayar Di Muka 30 Juni 2013 Pajak Pertambahan Nilai c.
32.422.948.885
31 Desember 2012 2.124.598.285
Utang Pajak 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 29 - Pasal 4 (2) (Final) Pajak Pertambahan Nilai Pajak Undian Pajak Daerah Pajak Hotel Pajak Bumi dan Bangunan Denda Pajak
1.794.188.991 2.016.920.980 12.671.956 15.804.070.384 5.720.403.779 22.478.168.159 25.525.000 731.020.757 532.179.282 3.027.900 -
1.475.893.157 1.673.310.786 41.551.061 12.135.000 15.775.881.253 6.659.325.862 19.174.491.902 25.525.000 95.693.138 1.414.931.548 3.027.900 102.579.408
Total
49.118.177.188
46.454.346.015
d. Beban Pajak Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari: 30 Juni 2013 Pajak kini Perusahaan Final Non-final
-
Sub-total
-
Entitas Anak Final Non-final
9.519.283.173
Sub-total
9.519.283.173
Total pajak kini
9.519.283.173
79
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Beban Pajak (lanjutan) 30 Juni 2013 Tangguhan Perusahaan Entitas Anak
(21.511.779) (225.557.405)
Total pajak tangguhan
(247.069.184)
Beban pajak - neto e.
9.272.213.989
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum manfaat (beban) pajak Entitas Anak Eliminasi
17.834.878.318 (18.264.563.564) 10.705.257.192
Laba sebelum manfaat (beban) pajak Perusahaan
10.275.571.946
Beda temporer Imbalan kerja karyawan
86.047.114
Total beda temporer
86.047.114
Beda tetap Bonus Beban lain-lain Rugi Penyertaan Saham Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Beda tetap - neto
29.727.250 244.001.661 2.678.012.843 (21.415.367.650) (18.463.625.896)
Laba (rugi) fiskal Akumulasi rugi fiskal yang dikompensasikan dari tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal
(8.102.006.836) (7.039.563.094) (15.141.569.930)
Beban pajak kini - Perusahaan
-
Taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas Anak
9.519.283.173
Total
9.519.283.173
80
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Pajak Kini (lanjutan) 30 Juni 2013 Taksiran Tagihan Pajak Tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
294.033.077
Tahun sebelumnya Perusahaan Entitas Anak
135.591.965 215.880.270
Total
645.505.312
Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan Tahun berjalan Tahun sebelumnya
8.102.006.836 7.039.563.094
Total
15.141.569.930
Laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk tahun fiskal 2012, 2011 dan 2010 hasil rekonsiliasi seperti yang tercantum dalam tabel di atas menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan (SPT) dan SPT pembetulan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. f.
Pajak Tangguhan Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: Saldo Awal tanggal 31 Des 2012
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Perusahaan Aset pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai
222.110.636 31.685.750
21.511.778
Total
253.796.386
21.511.778
81
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan dari Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak
Saldo Akhir tanggal 30 Juni 2013
243.622.414 31.685.750 -
275.308.164
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Pajak Tangguhan (lanjutan) Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Saldo Awal tanggal 31 Des 2012 Entitas Anak Aset pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Rugi fiskal Transaksi sewa Penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Sub-total Liabilitas pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Penyusutan asset tetap Aset pajak tangguhan - neto Aset pajak tangguhan konsolidasian - neto
2.399.426.029 1.039.866.112 166.832.317 937.156.312 (201.271.817)
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan dari Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak
1.059.812.121 (619.491.212) (104.709.535) (107.492.190) 18.950.000
-
18.950.000
4.342.008.953
247.069.184
55.057.854 (1.277.019.271) 3.120.047.536
247.069.184
(1.150.116.093) 227.691.604 (527.516.734) 201.271.817
(1.248.669.406) (1.248.669.406)
3.373.843.922
Saldo Awal tanggal 31 Des 2011
Saldo Akhir tanggal 30 Juni 2013
2.309.122.057 648.066.504 62.122.782 302.147.388 -
18.950.000 3.340.408.731 55.057.854 (1.277.019.271) 2.118.447.314
2.393.755.478
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan dari Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak
Saldo Akhir tanggal 31 Des 2012
Perusahaan Aset pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai
192.541.660 31.685.750
29.568.976 -
-
222.110.636 31.685.750
Total
224.227.410
29.568.976
-
253.796.386
Entitas Anak Aset pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Rugi fiskal Transaksi sewa Sub-total Liabilitas pajak tangguhan Imbalan kerja karyawan Penyusutan asset tetap Aset pajak tangguhan - neto Aset pajak tangguhan konsolidasian - neto
896.660.207 643.786.795 96.706.383 1.508.006.332 (116.584.818)
505.613.263 202.512.043 (417.992.696) 1.898.127.561 (92.346.024)
3.028.574.899
2.095.914.147
24.691.852 3.053.266.751
3.277.494.161
82
30.366.002 (1.277.019.271) 849.260.878
997.152.559 193.567.274 488.118.630 (2.468.977.581) 7.659.025 (782.480.093) (782.480.093)
2.399.426.029 1.039.866.112 166.832.317 937.156.312 (201.271.817) 4.342.008.953 55.057.854 (1.277.019.271) 3.120.047.536
3.373.843.922
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Pajak Tangguhan (lanjutan) 30 Juni 2013 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum: Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai
21.511.779 -
Entitas Anak Imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Rugi fiskal Transaksi sewa
225.557.405 -
Manfaat (beban) pajak tangguhan - neto
247.069.184
Aset dan liabilitas pajak tangguhan, selain akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, cadangan penurunan nilai, provisi untuk imbalan kerja karyawan dan transaksi sewa. Perbedaan dasar pencatatan aset tetap adalah karena perbedaan taksiran masa manfaat aset untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Perbedaan dasar cadangan penurunan nilai, provisi untuk imbalan kerja karyawan dan transaksi sewa disebabkan perbedaan waktu pengakuan beban untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp4.738.037.946 yang berasal dari akumulasi rugi fiskal perusahaan sebesar Rp7.039.563.092 dan rugi fiskal Entitas Anak sebesar Rp11.912.588.690 karena manajemen Grup berkeyakinan aset pajak tangguhan tersebut tidak akan dapat digunakan di masa datang. Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dapat digunakan di masa depan. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun 2013 dan 2012, dari laba akuntansi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum beban (manfaat) pajak Entitas Anak Eliminasi Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan
17.834.878.318 (18.264.563.564) 10.705.257.192 10.275.571.946
83
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Pajak Tangguhan (lanjutan) 30 Juni 2012 Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
2.568.892.987
Perusahaan Pengaruh pajak atas: Beda tetap Penyesuaian rugi fiskal
(4.615.906.474) 2.025.501.709
Manfaat pajak - Perusahaan Manfaat pajak - Entitas Anak
(21.511.778) (9.250.702.211)
Taksiran beban pajak - neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(9.272.213.989)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. g. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. 24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Lembar Saham Jakob Oetama Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum Danny Budiharto PT Teletransmedia PT Graha Utama Investama PT Mondial Investama Indonesia Budi Yanto Lusli PT Grahawita Santika Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%) Karyawan melalui Program ESA Ditempatkan dan disetor penuh
Rp
%
899.344.497
89.934.449.700
21,05
449.667.274 449.667.274 382.775.891 251.440.453 225.104.964 216.811.551 116.152.375
44.966.727.400 44.966.727.400 38.277.589.100 25.144.045.300 22.510.496.400 21.681.155.100 11.615.237.500
10,52 10,52 8,96 5,88 5,27 5,07 2,73
1.217.900.000 64.100.000
121.790.000.000 6.410.000.000
28,50 1,50
4.272.964.279
427.296.427.900
100,00
84
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 25 Maret 2013, saham Perusahaan secara resmi telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 4.272.964.279 saham, dari jumlah tersebut sebanyak 1.282.000.000 saham atau 30% ditawarkan kepada masyarakat umum pada harga penawaran sebesar Rp350 per saham. Saham yang tercatat memiliki harga nominal Rp100 per saham. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 28 Januari 2013, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Yulia, S.H., No.67 tanggal 28 Januari 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melaksanakan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) yang memberikan hak kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dari level asisten manajer ke atas kecuali komisaris independen dan direksi tidak terafiliasi untuk membeli saham-saham baru yang berasal dari portepel dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 110 tanggal 26 November 2012, pemegang saham Perusahaan telah memutuskan, antara lain, untuk: 1. Menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup/Non publik menjadi Perusahaan Terbuka/Publik, serta merubah nama Perusahaan menjadi PT Dyandra Media International Tbk. 2. Merubah maksud dan tujuan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 anggaran dasar Perusahaan. 3. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham Perusahaan sampai dengan sebanyak-banyaknya 40% dari seluruh saham Perusahaan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana. 4. Menyetujui pelaksanaan Employee Stock Allocation (ESA) Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perusahaan dengan jumlah maksimal 10% dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Perusahaan. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 2012 Lembar Saham Jakob Oetama Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum Danny Budiharto PT Teletransmedia PT Graha Utama Investama PT Mondial Investama Indonesia Budi Yanto Lusli PT Grahawita Santika Ditempatkan dan disetor penuh
Rp
%
899.344.497
89.934.449.700
30,07
449.667.274 449.667.274 382.775.891 251.440.453 225.104.964 216.811.551 116.152.375
44.966.727.400 44.966.727.400 38.277.589.100 25.144.045.300 22.510.496.400 21.681.155.100 11.615.237.500
15,03 15,03 12,80 8,41 7,53 7,25 3,88
2.990.964.279
299.096.427.900
100,00
Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 38 tanggal 12 Desember 2011, pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan, antara lain untuk: a. merubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp100; b. meningkatkan modal dasar Perusahaan dari semula Rp5.000.000.000 Rp1.000.000.000.000, menambah modal ditempatkan/disetor Perusahaan Rp297.696.427.900 sehingga modal ditempatkan/disetor Perusahaan Rp299.096.427.900.
85
menjadi sebesar menjadi
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. SALDO LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN Berdasarkan persetujuan para pemegang saham tanggal 7 Juni 2013 dan sesuai dengan Akta Notaris Fitrilia Novia DJ., S.H. No. 1 tanggal 7 Juni 2013, pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp8.545.928.558 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 19 Juli 2013. Dividen akan dibagikan pada tanggal 2 Agustus 2013.
26. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp168.889.212.497 dan Rp155.348.993.982.
27. PENDAPATAN 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Penyelenggara acara Pendukung acara Konvensi dan eksibisi Hotel
296.829.754.156 43.745.104.805 27.146.367.992 33.009.005.501
134.823.765.407 43.386.782.594 47.247.557.999 14.804.089.284
Total
400.730.232.454
240.262.195.284
Tidak ada pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
28. BEBAN POKOK PENDAPATAN 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Penyelenggara acara Pendukung acara Konvensi dan Eksibisi Hotel
189.436.354.272 38.999.305.896 10.060.012.507 26.667.619.553
84.923.747.948 32.415.521.984 18.299.206.004 9.094.619.598
Total
265.163.292.228
144.733.095.534
Tidak ada pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
86
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN OPERASIONAL 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Beban Penjualan: Pemasaran (Catatan 31) Lain-lain
15.686.046.035 5.829.500
4.078.307.437 43.472.859
Sub-total
15.691.875.535
4.121.780.296
Beban Umum dan Administrasi: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 15) Rumah tangga kantor Jasa tenaga ahli Perjalanan dan transportasi Beban imbalan kerja (Catatan 30) Beban pajak Beban manajemen dan konsultan Jamuan dan perayaan Amortisasi (Catatan 16) Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Legal dan perizinan Telepon, fax dan internet Beban piutang tak tertagih Sewa kantor (Catatan 31) Listrik, air dan bangunan Sumbangan dan keamanan Lain-lain
49.192.396.104 12.915.063.560 682.790.127 1.135.617.210 1.993.287.584 1.752.915.081 3.696.650.511 140.539.286 1.258.206.066 2.445.504.763 2.007.443.032 85.894.629 547.859.911 1.365.877.545 1.646.312.176 1.366.105.874 742.554.267 726.385.060 942.811.796
27.429.469.406 11.772.514.440 3.381.707.615 6.664.102.726 2.152.979.316 738.712.888 290.901.079 5.609.071.888 288.871.788 338.088.750 1.039.947.180 1.029.805.405 1.417.728.117 623.630.991 578.978.820 1.145.882.389 1.433.616.334 620.879.776 5.995.944.476
Sub-total
84.644.214.582
72.552.833.384
100.336.090.117
76.674.613.680
Total
30. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Grup memberikan imbalan kerja jangka panjang kepada karyawan sesuai dengan imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU No. 13/2003). Imbalan tersebut tidak didanai. Tabel berikut menyajikan komponen dari beban imbalan neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk liabilitas diestimasi imbalan kerja yang dihitung oleh PT Emeral Delta Consulting, aktuaris independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan laporannya tanggal 6 Maret 2013. Perhitungan aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: 2013 Tingkat Bunga Aktuaria Tingkat Kematian Kenaikan Gaji dan Upah Umur Pensiun Tingkat Cacat
4,39-7% per Tahun CSO 1999 7-10% per Tahun 55 Tahun 5% dari Tingkat Kematian
87
2012 4,39-7% per Tahun CSO 1999 7-10% per Tahun 55 Tahun 5% dari Tingkat Kematian
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Tabel berikut ini menyajikan komponen beban neto dan liabilitas imbalan kerja neto Grup. a. Beban imbalan kerja 30 Juni 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu - unvested Amortisasi (keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui
1.520.793.245 134.686.975 56.732.333
Neto
1.752.915.081
40.702.528
b. Liabilitas imbalan kerja 30 Juni 2013
c.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui - unvested Kerugian aktuaria yang belum diakui
12.339.942.940 (31.205.261) (1.793.002.029)
Total
10.515.735.650
Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perubahan dalam liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Saldo awal Pembayaran manfaat Beban imbalan kerja
8.976.638.894 (213.818.325) 1.752.915.081
Saldo akhir
10.515.735.650
Penyesuaian atas liabilitas imbalan pasti merupakan keuntungan (kerugian) aktuarial yang berasal dari selisih antara nilai perhitungan liabilitas imbalan pasti dengan hasil realisasinya. Manajemen Grup telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Grup.
88
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Grup mengadakan perjanjian-perjanjian penting sebagai berikut: PT Dyandra Promosindo (DP) a. Pada tanggal 27 Februari 2007, DP dan PT Gramedia dan PT Gramedia Asri Media (bersamasama disebut Gramedia) mengadakan perjanjian kerja sama pembiayaan, pembangunan, pengelolaan dan penyerahan Gramedia Expo Surabaya. Dalam perjanjian-perjanjian tersebut dinyatakan bahwa Gramedia akan menyediakan tanah seluas sekitar 10.522 meter persegi yang terletak di Surabaya untuk dibangun suatu gedung serba guna berikut fasilitasnya yang meliputi toko buku, ruang serba guna untuk kegiatan pameran, seni, budaya dan kegiatan lainnya oleh Perusahaan dengan nilai sekitar Rp72.400.000.000. DP diberi hak pengelolaan atas gedung serba guna berikut fasilitasnya tersebut, kecuali bangunan toko buku seluas sekitar 3.500 meter persegi yang akan dipergunakan oleh Gramedia sejak selesainya pembangunan sampai dengan berakhirnya tahap pengelolaan atau pada tanggal berakhirnya perjanjian kerja sama operasi. Pada akhir masa pengelolaan, bangunan serbaguna dan fasilitasnya akan menjadi milik Gramedia. Perjanjian ini berlaku selama 17 tahun dan akan berakhir pada tanggal 27 Februari 2024 dan dapat diperpanjang selama 17 tahun berikutnya dengan syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sehubungan dengan pengalihan bangunan Gramedia Expo Surabaya ke NDI pada tanggal 19 Desember 2011 (Catatan 15) dan novasi pinjaman bank jangka panjang CIMB Niaga dari DP ke NDI (Catatan 22b), maka hak pengelolaan gedung tersebut telah dialihkan ke NDI. b. Pada tanggal 8 Agustus 2008, DP melakukan perjanjian sewa menyewa gedung dengan PT Jakarta International Expo, dimana DP menempatkan deposit jaminan sebesar Rp1.000.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak 2009 sampai dengan 2013 dan dicatatkan sebagai bagian dari aset lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya sewa masing-masing sebesar Rp5.352.996.486 dan Rp32.813.056.540, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, dicatat sebagai bagian dari beban pokok pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian. c.
Pada tanggal 17 April 2010, DP melakukan perjanjian sewa dengan PT Ratu Sayang Internasional (RSI) atas ruangan dalam Gedung Ratu Plaza Lantai 1 (Ex 1st Computer Square) seluas 1.475,02 meter persegi. Perjanjian sewa tersebut dimulai sejak tanggal 17 April 2010 sampai dengan tanggal 16 April 2015. DP diharuskan menempatkan deposit jaminan sebesar Rp1.460.269.800 yang setara dengan 3 (tiga) bulan biaya rental dan biaya servis. Pada tanggal 28 Oktober 2011, kedua belah pihak setuju untuk menghentikan perjanjian sewa tersebut efektif tanggal 1 November 2011. Pada tanggal 1 Juni 2010, DP melakukan perjanjian sewa dengan PT Ratu Sayang Internasional atas ruangan dalam Gedung Ratu Plaza Lantai 1 (Existing + Unit 1.13) seluas 1.140,29 meter persegi. Perjanjian sewa tersebut dimulai sejak tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2015. DP diharuskan menempatkan deposit jaminan sebesar Rp1.128.887.100 yang setara dengan 3 (tiga) bulan biaya rental dan jasa pelayanan.
89
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Dyandra Promosindo (DP) (lanjutan) Pada tanggal 1 Juli 2010, DP melakukan perjanjian sewa dengan PT Ratu Sayang Internasional atas ruangan dalam Gedung Ratu Plaza Lantai 3 seluas 4.014,95 meter persegi. Perjanjian sewa tersebut dimulai sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. DP diharuskan menempatkan deposit jaminan sebesar Rp3.861.530.731 yang setara dengan 3 (tiga) bulan biaya rental dan jasa pelayanan. Pada tanggal 1 Mei 2010, DP melakukan perjanjian sewa dengan PT Ratu Sayang Internasional atas ruangan dalam Gedung Ratu Plaza Lantai Dasar seluas 1.241,72 meter persegi. Perjanjian sewa tersebut dimulai sejak tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan tanggal 30 April 2015. DP diharuskan menempatkan deposit jaminan sebesar Rp1.452.812.400 yang setara dengan 3 (tiga) bulan biaya rental dan jasa pelayanan. Pada tanggal 28 Oktober 2011, DP setuju untuk menyerahkan sebagian dari Lantai Dasar seluas 526,16 meter persegi kepada RSI efektif tanggal 1 November 2011. dan mempergunakan deposit jaminan terkait sebesar Rp615.607.200 sebagai tambahan jaminan untuk perjanjian sewa DP dengan RSI di lantai 3 gedung Ratu Plaza. Total deposit jaminan yang dibayarkan oleh DP kepada RSI untuk seluruh perjanjian sewa diatas adalah sebesar Rp5.853.327.306 dan dicatat sebagai bagian dari aset lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Total biaya sewa masing-masing sebesar Rp14.004.347.337 dan Rp26.729.631.016 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan dicatat sebagai bagian beban pokok pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. d. Pada tanggal 1 Mei 2010, DP melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan dengan PT Dyamall Graha Utama (DGU), Entitas Anak, dimana DP bermaksud untuk bekerjasama dalam pengelolaan hak atas pemanfaatan dan penggunaan lahan seluas 5.871,98 meter persegi pada Gedung Ratu Plaza yang diperoleh DP dari pemilik gedung yaitu PT Ratu Sayang Internasional. Pengelolaan yang dimaksud meliputi penyewaan ruangan, pemeliharaan, perbaikan dan mewakili DP dalam hubungan ke penyewa dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 April 2015 atau selamalamanya sampai dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian sewa dan dapat diperpanjang oleh kesepakatan oleh kedua belah pihak. e. Pada tanggal 17 Agustus 2010, DP melakukan perjanjian penyelenggaran pameran Indocomtech dengan Yayasan Apkomindo Indonesia (Apkomindo), dimana para pihak sepakat untuk saling bekerjasama dalam melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan pameran. Kerjasama ini dilaksanakan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan frekuensi penyelenggaraan pameran sebanyak 3 (tiga) kali setahun mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Kedua belah pihak setuju kompensasi yang akan diterima Apkomindo adalah sebesar Rp1.600.000.000 untuk 3 (tiga) kali pameran diseluruh wilayah Indonesia dan kompensasi yang diterima oleh DP adalah sebesar sisa keuntungan pameran setelah dikurangi pembayaran kompensasi kepada Apkomindo. f.
Pada tanggal 13 Mei 2011, DP melakukan perjanjian penyelenggaran pameran Indonesia International Communication Expo & Conference dengan Assosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI), dimana para pihak sepakat untuk saling bekerjasama dalam melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan pameran. Kerjasama ini dilaksanakan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun atau 3 (tiga) kali frekuensi penyelenggaraan pameran mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
90
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Dyandra Promosindo (DP) (lanjutan) Kedua belah pihak setuju kompensasi yang akan diterima ATSI adalah sebesar 40% dari keuntungan atau minimal Rp400.000.000 untuk setiap kali pameran dan kompensasi yang diterima oleh DP adalah sebesar sisa 60% keuntungan pameran setelah dikurangi pembayaran kompensasi kepada ATSI. Kompensasi yang dibayarkan oleh DP adalah sebesar Rp385.000.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan dicatat sebagai beban penjualan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. g. Pada tanggal 28 Mei 2008, DP melakukan perjanjian kerjasama penyelenggaraan pameran Indonesia International Motor Show dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dimana para pihak sepakat untuk saling berkerjasama dalam melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan pameran. Kerjasama ini dilaksanakan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan frekuensi penyelenggaraan pameran sebanyak 3 (tiga) kali dalam rentang waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Kedua belah pihak setuju kompensasi yang akan diterima Gaikindo adalah sebesar Rp3.250.000.000 untuk setiap kali pameran dan kompensasi yang diterima oleh DP adalah sebesar sisa keuntungan pameran setelah dikurangi pembayaran kompensasi kepada Gaikindo. Pada tanggal 21 Desember 2010, perjanjian kerjasama ini diperbaharui untuk jangka waktu penyelenggaraan pameran sebanyak 3 (kali) dalam rentang waktu tahun 2012 sampai 2014 dan kompensasi yang akan diterima oleh Gaikindo menjadi Rp3.750.000.000 untuk setiap penyelenggaraan. Kompensasi yang dibayar oleh DP pada tahun 2012 dan 2011, adalah masing-masing sebesar Rp3.750.000.000 dan Rp3.250.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari biaya pemasaran pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. h. Pada tanggal 28 Februari 2013, PT Dyandra Promosindo (DP), Entitas Anak, dan Tarsus Group Limited (Tarsus) melakukan perjanjian kerjasama untuk mendirikan perusahaan ventura bersama dengan nama PT Dyandra Tarsus International dimana persentase kepemilikan DP sebesar 50% dan Tarsus sebesar 50%, yang bergerak dalam bidang pameran otomotif dan lainnya. PT Debindo Mitra Tama (DMT) i.
Pada tanggal 14 Februari 2011, PT Debindo Mitra Tama (DMT), Entitas Anak, melakukan perjanjian kerjasama penyelenggaraan Jatim Fair 2011 tanggal 7-16 Oktober 2011 yang bertempat di Grand City Surabaya, dengan PT Hardayawidya Graha (HWG). HWG diwajibkan untuk menyediakan tempat pelaksanaan pameran dan menyediakan dana untuk pameran sedangkan DMT diwajibkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan pameran termasuk pemasarannya. Kedua belah pihak sepakat jika pameran memperoleh kerugian maka akan ditanggung oleh HWG sedangkan jika mengalami keuntungan maka kompensasi yang diterima oleh DMT adalah sebesar Rp1.375.000.000. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 16 Oktober 2011. Pada tanggal 5 Oktober 2012, DMT melakukan pembaharuan perjanjian kerjasama penyelenggaraan Jatim Fair 2012 yang dilaksanakan tanggal 5-14 Oktober 2012.
PT Debindo Mitra Dyantama (DMD) j.
Pada tanggal 19 Maret 2010, PT Debindo Mitra Dyantama (DMD) melakukan perjanjian pengalihan pemegang hak pameran dengan PT Debindo Multi Adhiswasti (DMA), dimana DMA bermaksud mengalihkan seluruh hak penyelenggaraan pameran di Cabang Surabaya dengan nilai pengalihan sebesar Rp500.000.000, yang selanjutnya oleh DMD dialihkan kepada PT Debindo Mitra Tama (DMT), dan dicatat oleh DMT sebagai bagian dari aset takberwujud - lisensi pameran dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
91
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Kerabat Dyan Utama (KDU) k.
Pada tanggal 16 Desember 2009, PT Kerabat Dyan Utama (KDU) melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Menara Visi Commerce (MVC), dimana kedua belah pihak sepakat untuk saling bekerjasama dengan membentuk kerja sama operasional Jakarta Wedding Festival dan Wedding Celebration Festival (bersama-sama disebut KSO Wedding Festival) dengan besarnya modal kerja masing-masing pihak 50%. Para pihak sepakat untuk saling berkoordinasi dalam melaksanakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan Wedding Festival selama jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tahun 2010. Perjanjian kerjasama tersebut dapat diperpanjang lagi atas persetujuan keduabelah pihak. Keuntungan bersih yang didapat dan kerugian bersih yang diderita dalam pelaksanaan kerjasama diterima dan ditanggung oleh masing-masing pihak sebesar 50%.
l.
Pada tanggal 20 Juli 2007, KDU melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Promexco Internusa (PIN), dimana PIN sepakat untuk memberikan hak kepada KDU untuk menggunakan merek FURNICRAFT pada pameran yang akan dilaksanakan oleh KDU selama jangka waktu 3 tahun terhitung sejak Juli 2007 sampai dengan Juli 2010. KDU diwajibkan untuk melakukan pembayaran sebesar Rp2.500.000.000 atas penggunaan merek tersebut dan setelah pelaksanaan pameran FURNICRAFT yang berakhir pada bulan April 2009, KDU diwajibkan untuk membuat keputusan apakah akan melanjutkan penggunaan merek tersebut untuk pameran tahun-tahun berikutnya dengan melakukan pembayaran sebesar Rp1.000.000.000. Jumlah pembayaran sebesar Rp3.500.000.000 dicatat oleh KDU sebagai bagian dari aset takberwujud - lisensi pameran dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
m. Pada tanggal 21 Februari 2013, PT Kerabat Dyan Utama (KDU), entitas anak, dan UBMMG Holdings Sdn. Bhd., Malaysia (UBMMG) melakukan perjanjian kerjasama untuk mendirikan perusahaan ventura bersama dengan persentase kepemilikan KDU sebesar 49% dan UBMMG sebesar 51% yang bergerak dalam bidang pameran furnitur dan perhiasan. PT Graha Multi Utama (GMU) n. Hotel Amaris Bandara Pada tanggal 28 Oktober 2009, GMU dan Haji Djalaludin Sayuti mengadakan perjanjian kerja sama pembangunan, pengelolaan dan penyerahan Hotel Amaris Bandara. Dalam perjanjianperjanjian tersebut dinyatakan bahwa GMU bertanggung jawab untuk mendirikan bangunan hotel di atas tanah milik Haji Djalaludin Sayuti seluas 2.022 meter persegi yang terletak di Jalan Husein Sastranegara, Benda, Tangerang, Banten. Setelah pembangunan hotel selesai, GMU berhak mengelola, menggunakan dan memanfaatkannya untuk kegiatan perhotelan berikut fasilitasnya selama 18 tahun sejak mulai dioperasikan (20 Maret 2010), sudah termasuk masa pembangunan dan renovasi kerusakan yang dilakukan secara reguler. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Setelah berakhirnya perjanjian ini, bangunan hotel berikut fasilitasnya akan diserahkan dan menjadi milik Haji Djalaludin Sayuti (alm). Selama jangka waktu pengelolaan, GMU akan memberikan kompensasi sebesar Rp1.500.000.000 untuk tahun kesatu sampai dengan tahun keenam, dan Rp20.000.000 per bulan untuk tahun ketujuh sampai dengan berakhirnya jangka waktu pengelolaan dimana kompensasi tersebut akan meningkat sebesar 10% setiap tahun. Berdasarkan Akta Notaris Sri Irmiati, S.H., M.Kn. No. 5 tanggal 13 Desember 2012, GMU mengadakan perjanjian penerimaan dan pengambilalihan hak dan kewajiban dalam perjanjian BGS Bandara dari Haji Djalaluddin Sayuti (alm.) kepada ahli warisnya yaitu Fahmi Elizar, Nur Afnita Yanti, Yufi Riska dan Rahmi Yulianti.
92
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) (lanjutan) n. Hotel Amaris Bandara (lanjutan) GMU telah melakukan pembayaran pada tanggal 14 Oktober 2008, 19 November 2008 dan 15 September 2009 masing-masing sebesar Rp500.000.000 dan diamortisasi selama 6 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat masing-masing sebesar Rp625.000.002 dan Rp750.000.000 dan disajikan sebagai “Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp124.999.998 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. o. Hotel Amaris Panglima Polim Pada tanggal 7 April 2011, GMU dan Mariati, pihak berelasi, mengadakan perjanjian kerja sama pembangunan, pengelolaan dan penyerahan Hotel Amaris Panglima Polim II. Dalam perjanjianperjanjian tersebut dinyatakan bahwa GMU bertanggung jawab untuk mendirikan bangunan hotel di atas tanah milik Mariati seluas 358 meter persegi yang terletak di Jalan Panglima Polim Raya No. 101, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah pembangunan hotel selesai, GMU berhak mengelola, menggunakan dan memanfaatkannya untuk kegiatan perhotelan berikut fasilitasnya selama 25 tahun sejak hotel dan fasilitas pendukung mulai beroperasi (27 Mei 2012). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Setelah berakhirnya perjanjian ini, bangunan hotel berikut fasilitasnya akan diserahkan dan menjadi milik Mariati. Selama jangka waktu pengelolaan, GMU akan memberikan kompensasi kepada Mariati setiap tahunnya sebesar 5% dari pendapatan usaha per tahun sampai dengan berakhirnya jangka waktu pengelolaan, dimana kompensasi tersebut dibayarkan setiap 3 bulan sekali. Beban sewa untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 sebesar Rp437.237.756 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. p. Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 23 tanggal 10 Agustus 2012, GMU dan PT Amaradana Lestari mengadakan perjanjian pengikatan sewa menyewa tanah dengan I Wayan Daryana dan I Ketut Sukarta atas tanah seluas 4.650 meter persegi (SHM No. 2305) yang terletak di Benoa, Kuta, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 30 tahun yang akan dimulai sejak tanggal perjanjian sewa ditandatangani. Perjanjian sewa akan ditandatangani setelah dilakukan beberapa proses pengurusan legal tanah sesuai dengan yang tercantum pada perjanjian pengikatan. Pada tanggal 12 September 2012, berdasarkan Perjanjian Kesepakatan Bersama antara GMU, PT Graha Bersama Utama (GBU), Entitas Anak, dan AL (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak”) menyetujui sebagai berikut: 1. GBU dan AL akan mendirikan PT Graha Amaradana Benoa (GAB) dengan modal dasar sebesar Rp20.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp10.000.000.000. GBU akan memiliki 100.000 saham GAB atau 70% dari total seluruh saham GAB dengan nilai nominal sebesar Rp7.000.000.000. 2. Maksud dan tujuan dari pendirian GAB adalah untuk membangun dan mengelola hotel di atas tanah yang telah disewa oleh GMU dan AL, dimana setelah GAB didirikan, maka persewaan tanah tersebut akan segera dialihkan ke GAB.
93
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) (lanjutan) Pada tanggal 13 November 2012, GAB resmi didirikan oleh GBU dan AL. Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 31 tanggal 13 Desember 2012, GMU, AL, IWD dan IKS mengadakan pembatalan perjanjian pengikatan sewa menyewa tanah tersebut dan tidak ada kompensasi sewa yang dibayar oleh GMU dan AL sampai dengan tanggal pembatalan perjanjian tersebut. Selanjutnya, persewaan tanah tersebut dialihkan ke GAB. q. Pada tanggal 28 Oktober 2009 dan 23 November 2011, GMU mengadakan perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Amaris International Management (AIM), pihak berelasi, untuk mengatur dan mengelola hotel dengan nama Hotel Amaris Bandara dan Panglima Polim 2 selama 10 tahun sejak hotel diserahkan untuk dikelola (20 Maret 2010 dan 27 Mei 2012). Berdasarkan perjanjian ini, setiap bulannya GMU akan membayar imbalan kepada AIM dengan rincian sebagai berikut: - biaya dasar sebesar 1% dari total pendapatan hotel. - biaya insentif sebesar 5%-7% dari laba operasi kotor hotel Beban jasa pengelolaan hotel untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp502.332.950 dan dicatat sebagai bagian dari akun ”Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terhutang masing-masing sebesar Rp20.492.606 dan Rp181.087.989 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas yang Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. r.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, GMU memberikan pinjaman kepada Haji Djalaludin Sayuti (alm.) dan Fahmi Elizar (debitur) untuk melunasi seluruh pinjaman debitur sejumlah Rp3.899.682.037, yang terdiri atas pokok pinjaman sebesar Rp3.500.000.000, bunga sejumlah Rp249.682.037 dan pinjaman atas hutang PPh pasal 4(2) sejumlah Rp150.000.000. Pinjaman ini dibiayai melalui fasilitas Kredit Investasi I dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp3.500.000.000, sedangkan sisanya dibiayai oleh GMU. Pinjaman sebesar Rp3.500.000.000 (Pinjaman 1) ini akan dibayar dengan cara pemotongan biaya katering yang disediakan oleh debitur kepada GMU yang akan dimulai pada bulan Juli 2012 sampai dengan Juni 2015 atau sampai lunasnya pinjaman debitur, sedangkan pinjaman sebesar Rp399.682.037 (Pinjaman 2) (hutang PPh pasal 4 (2) dan bunga) akan dilunasi secara tunai selama 3 bulan dimulai sejak bulan Oktober sampai Desember 2012, namun apabila debitur tidak dapat melunasinya sesuai dengan jangka waktu tersebut, maka pembayaran pinjaman akan dilunasi dengan kompensasi yang diterima debitur sesuai perjanjian kerja sama Bangun, Guna dan Serah antara GMU dan debitur untuk periode April 2016 sampai dengan April 2021 (selama 5 tahun). Pinjaman sebesar Rp3.500.000.000 akan dikenakan bunga sebesar bunga yang dikenakan oleh BCA, sedangkan sisa pokok dan bunga yang dibayar oleh GMU akan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun, kecuali untuk pinjaman hutang PPh pasal 4(2) tidak dikenakan bunga.
94
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Graha Multi Utama (GMU) (lanjutan) Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 27 September 2012, Pinjaman 1 beserta bunganya akan dibayar dengan cara pemotongan biaya katering yang disediakan oleh debitur kepada GMU yang akan dimulai pada bulan Juli 2012 sampai dengan Oktober 2016 atau sampai lunasnya pinjaman debitur sedangkan sebesar Rp1.069.156.969 akan dilunasi secara tunai selama 3 bulan dimulai sejak bulan Oktober sampai Desember 2012, namun apabila debitur tidak dapat melunasinya sesuai dengan jangka waktu tersebut, maka pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun sejak tanggal 1 Januari 2013. Pembayaran pinjaman akan dilunasi dengan kompensasi yang diterima debitur sesuai perjanjian kerja sama Bangun, Guna dan Serah antara GMU dan debitur untuk periode April 2016 sampai dengan April 2021 (selama 5 tahun). Sampai pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman sebesar Rp1.069.156.969 ini belum dilunasi. Berdasarkan Akta Notaris Sri Irmiati, S.H., M.Kn. No. 6 tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan dan para ahli waris dari Haji Djalalludin Sayuti (alm.) melakukan perjanjian pengalihan pinjaman almarhum kepada para ahli warisnya yaitu Fahmi Elizar, Nur Afnita Yanti, Yufi Riska dan Rahmi Yulianti tidak ada perubahan syarat dan ketentuan pinjaman dalam perjanjian pengalihan ini. Pada tanggal 30 Juni 2013, tidak terdapat saldo atas transaksi ini, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman debitur masing-masing sebesar Rp3.937.812.594 yang disajikan sebagai “Piutang lain-lain - tidak lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 sebesar Rp3.428.217.779 dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Graha Sahari Utama (GSU) s.
Hotel Amaris Bogor Pada tanggal 1 Februari 2010, GSU mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan PT Wahana Makmur Sejati (WMS), pemegang saham GSU terdahulu, untuk menyewa sebidang tanah yang terletak di Jl. Pajajaran No. 25, Babakan, Bogor, Jawa Barat dengan luas 2.224 meter persegi untuk dibangun Hotel Amaris Bogor. Sewa menyewa ini dilakukan untuk jangka waktu 20 tahun sejak Soft Opening Hotel, yang diperkirakan bulan Januari 2011. Namun, berdasarkan perubahan perjanjian sewa menyewa tanah tanggal 31 Agustus 2011, sewa menyewa tanah dihitung mulai berlaku sejak bulan September 2011 dan akan berakhir pada bulan September 2031. Setelah berakhirnya perjanjian ini, bangunan hotel berikut fasilitasnya akan diserahkan dan menjadi milik WMS. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan ketentuan sesuai dengan yang dinyatakan dalam perjanjian. Harga sewa yang disepakati adalah sebesar 5% dari total pendapatan tahun yang bersangkutan. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp437.237.756 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan - Sewa Tanah” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
t.
Pada tanggal 26 November 2009, GSU mengadakan perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Amaris International Management (AIM), pihak berelasi, untuk mengatur dan mengelola hotel dengan nama Hotel Amaris Bogor selama 10 tahun sejak hotel diserahkan untuk dikelola (8 September 2011). Berdasarkan perjanjian ini, setiap bulannya GSU akan membayar imbalan kepada AIM dengan rincian sebagai berikut: - biaya dasar sebesar 1% dari total pendapatan hotel. - biaya insentif sebesar 6%-8% dari laba operasi kotor hotel
95
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Graha Sahari Utama (GSU) (lanjutan) u. Pada tanggal 1 Agustus 2011, GSU mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan dengan PT Adi Boga Cipta (ABC), pihak ketiga, untuk menyewakan ruangan dengan luas 460 meter persegi di dalam bangunan GSU (Hotel Amaris Bogor) untuk kegiatan usaha restoran. Sewa menyewa ini dilakukan untuk jangka waktu 10 tahun dihitung mulai tanggal 1 Agustus 2011 dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2021. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan ketentuan sesuai dengan yang dinyatakan dalam perjanjian. Harga sewa yang disepakati adalah sebesar 10% dari pendapatan neto ABC pada bulan yang bersangkutan. Sewa tersebut akan dibayarkan oleh ABC kepada GMU setiap bulan. Penghasilan sewa untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp351.482.822 dan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Griya Nusa Kencana (GNK) v.
Hotel Santika Siligita Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 10 tanggal 10 Januari 2011, GNK, mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan Ni Luh Suyati, I Nyoman Gede Triyasa, I Ketut Arya Darmawan atas tanah seluas 6.000 meter persegi (SHM No. 12676) yang terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 30 tahun yang dimulai pada tanggal 10 Januari 2011 sampai dengan 10 Januari 2041. GNK menyewa tanah ini untuk proyek Hotel Santika Siligita. Masa sewa dapat diperpanjang kembali selama 20 tahun berikutnya dengan harga sewa yang disepakati sesuai dengan penilaian appraisal independen. Apabila masa sewa diperpanjang kembali maka setelah akhir masa sewa, bangunan dan segala isinya menjadi milik pihak pemberi sewa. Jika masa sewa sudah berakhir dan tidak diperpanjang maka penyewa diwajibkan menyerahkan tanah seperti dalam keadaan semula. Jumlah uang sewa yang disepakati untuk jangka waktu 30 tahun adalah sebesar Rp5.400.000.000. GNK telah melakukan pembayaran uang sewa masing-masing sebesar Rp1.000.000.000 dan Rp2.000.000.000 pada periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 dan tahun 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat masing-masing sebesar Rp4.950.000.000 dan Rp4.040.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp90.000.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
96
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Griya Nusa Kencana (GNK) (lanjutan) w. Hotel Santika Siligita Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 12 tanggal 20 Juli 2011, GNK mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan Ni Luh Suyati, I Nyoman Gede Triyasa dan I Ketut Arya Darmawan atas tanah seluas 227 meter persegi (SHM No. 12677) yang terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 29 tahun, 5 bulan dan 21 hari yang dimulai pada tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan 10 Januari 2041. GNK menyewa tanah ini untuk proyek Hotel Santika Siligita. Masa sewa dapat diperpanjang kembali selama 20 tahun berikutnya dengan harga sewa yang disepakati sesuai dengan penilaian appraisal independen. Apabila masa sewa diperpanjang kembali maka setelah akhir masa sewa, bangunan dan segala isinya menjadi milik pihak pemberi sewa. Jika masa sewa sudah berakhir dan tidak diperpanjang maka penyewa diwajibkan menyerahkan tanah seperti dalam keadaan semula. Jumlah uang sewa yang disepakati untuk jangka waktu di atas adalah sebesar Rp204.300.000. GNK telah melakukan pembayaran uang sewa sebesar Rp204.300.000 pada tahun 2011. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat masing-masing sebesar Rp191.247.500 dan Rp194.652.500 dicatat sebagai bagian dari akun “Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp3.405.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. x.
Hotel Amaris Pratama Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 27 tanggal 21 Maret 2011, GNK mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan I Wayan Catur (atas nama Warga Dadia Pasek Gelgel) atas tanah seluas 2.350 meter persegi (SHM No. 10157) yang terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 30 tahun yang dimulai pada tanggal 21Maret 2011 sampai dengan 21 Maret 2041. GNK menyewa tanah ini untuk proyek Hotel Amaris. Masa sewa dapat diperpanjang kembali selama 20 tahun berikutnya dengan harga sewa yang disepakati sesuai dengan penilaian appraisal independen. Apabila masa sewa diperpanjang kembali maka setelah akhir masa sewa, bangunan dan segala isinya menjadi milik pihak pemberi sewa. Jika masa sewa sudah berakhir dan tidak diperpanjang maka penyewa diwajibkan menyerahkan tanah seperti dalam keadaan semula. Jumlah uang sewa yang disepakati untuk jangka waktu 30 tahun adalah sebesar Rp1.974.000.000. GNK telah melakukan pembayaran uang sewa sebesar Rp1.184.400.000 tahun 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat sebesar Rp1.825.950.000 dan Rp1.858.850.000 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp32.900.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
97
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Griya Nusa Kencana (GNK) (lanjutan) y.
Hotel Santika II Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 71 tanggal 29 September 2011, GNK mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan I Nyoman Mardana atas tanah seluas 5.516 meter persegi (SHM No. 8605) yang terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 30 tahun yang dimulai pada tanggal 29 September 2011 sampai dengan 29 September 2041. GNK menyewa tanah ini untuk proyek Hotel Santika II. Masa sewa dapat diperpanjang kembali selama 20 tahun berikutnya dengan harga sewa yang disepakati sesuai dengan penilaian appraisal independen. Apabila masa sewa diperpanjang kembali maka setelah akhir masa sewa, bangunan dan segala isinya menjadi milik pihak pemberi sewa. Jika masa sewa sudah berakhir dan tidak diperpanjang maka penyewa diwajibkan menyerahkan tanah seperti dalam keadaan semula. Jumlah uang sewa yang disepakati untuk jangka waktu 30 tahun adalah sebesar Rp5.129.880.000. GNK telah melakukan pembayaran uang sewa sebesar Rp1.676.626.667 pada tahun 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat masing-masing sebesar Rp3.165.121.445 dan Rp3.250.619.444 dicatat sebagai bagian dari akun “Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp85.498.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
z.
Pada tanggal 23 November 2011, GNK mengadakan perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Santika Mitra Samaya (SMS), pihak berelasi, untuk mengatur dan mengelola hotel dengan nama Hotel Santika Siligita yang berlokasi di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali selama 10 tahun sejak hotel diserahkan untuk dikelola (17 Juli 2012). Berdasarkan perjanjian ini, setiap bulannya GNK akan membayar imbalan kepada SMS dengan rincian sebagai berikut: - biaya dasar sebesar 2% dari total pendapatan hotel. - biaya insentif sebesar 6%-8% dari laba operasi kotor hotel
aa. Pada tanggal 7 Maret 2012, GNK mengadakan perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Amaris International Management (AIM), pihak berelasi, untuk mengatur dan mengelola hotel dengan nama Hotel Amaris yang berlokasi di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali selama 10 tahun sejak hotel diserahkan untuk dikelola. Berdasarkan perjanjian ini, setiap bulannya GNK akan membayar imbalan kepada AIM dengan rincian sebagai berikut: - biaya dasar sebesar 1% dari total pendapatan hotel. - biaya insentif sebesar 5%-7% dari laba operasi kotor hotel - biaya trademark sebesar 0,5% dari pendapatan kamar hotel Pada tanggal 30 Juni 2013, bangunan hotel tersebut masih dalam tahap penyelesaian dan belum beroperasi secara komersial, sehingga tidak ada kompensasi yang dibayar oleh GNK untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. PT Anugerah Sapta Pesona (ASP) bb. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ASP, pihak berelasi, tanggal 19 Juni 2012, para pemegang saham (termasuk GMU) memutuskan, antara lain, ASP berkewajiban untuk membayar kompensasi jasa manajemen kepada GMU setiap bulan sejak bulan Januari 2012 dengan jumlah dan ketentuan sesuai dengan ketentuan yang disetujui oleh kedua pihak dalam rapat tersebut. Pada tanggal 7 Januari 2013, Perusahaan dan ASP setuju untuk memperpajang kerjasama jasa manajemen tersebut sampai dengan bulan Desember 2013.
98
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Anugerah Sapta Pesona (ASP) (lanjutan) GMU belum menerima penghasilan jasa manajemen untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. PT Graha Utama Development (GUD) cc. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan GUD, pihak berelasi, tanggal 11 Juni 2012, para pemegang saham (termasuk GMU) memutuskan, antara lain, GUD berkewajiban untuk membayar kompensasi jasa manajemen kepada GMU setiap bulan sejak bulan Januari 2012 dengan jumlah dan ketentuan sesuai dengan ketentuan yang disetujui oleh kedua pihak dalam rapat tersebut. Pada tanggal 7 Januari 2013, Perusahaan dan GUD setuju untuk memperpanjang kerjasama jasa bantuan manajemen tersebut sampai dengan bulan Desember 2013. GMU belum menerima penghasilan jasa manajemen untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. PT Sima Graha Utama (SGU) dd. Pada tanggal 12 September 2012, PT Sima Graha Utama (SGU), Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan PT Gamma Investa Lestari (GIL) untuk menyewa sebidang tanah seluas 26.215 meter persegi yang terletak di Jl. Kelapa Nias Raya Blok HF 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk proyek Hotel Santika Kelapa Gading. Jangka waktu sewa adalah 18 tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua pihak. Harga sewa yang disepakati adalah sebesar 10% dari pendapatan hotel setiap bulan. Kompensasi sewa tanah akan mulai dibayar setelah hotel telah beroperasi. Pada tanggal 1 November 2012, SGU telah melakukan pembayaran sebesar Rp15.000.000.000. Pada tanggal 30 Junin 2013 nilai tercatat sebesar Rp23.126.644.000 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. PT Goldwin Graha Utama (GGU) ee. Pada tanggal 5 September 2012, GGU mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanah dengan Johnny Tandiary (JT) dimana GGU membeli sebidang tanah milik JT seluas 1 hektar yang berlokasi di Baruca, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan harga beli sebesar Rp7.500.000.000. PPJB ini akan dilanjutkan dengan pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah dilakukannya PPJB. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, AJB ini masih dalam tahap pengurusan. Pada bulan Januari 2013, GGU melakukan uang muka pembayaran Rp7.500.000.000, namun pada April 2013 sehubungan dengan penjualan GGU, uang muka terkait dikembalikan. PT Graha Amaradana Benoa (GAB) ff. Berdasarkan Akta Notaris I Gusti Putu Anom Kerti, S.H. No. 32 tanggal 13 Desember 2012, GAB, Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan I Wayan Daryana dan I Ketut Sukarta atas tanah seluas 4.650 meter persegi (SHM No. 230) yang terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jangka waktu sewa selama 30 tahun yang dimulai pada tanggal 13 Desember 2012 sampai dengan 12 Desember 2042. GAB menyewa tanah ini untuk proyek Hotel Amaris Benoa.
99
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Graha Amaradana Benoa (GAB) (lanjutan) Masa sewa dapat diperpanjang kembali selama 20 tahun berikutnya. Apabila masa sewa diperpanjang kembali maka setelah akhir masa sewa, bangunan dan segala isinya menjadi milik pihak pemberi sewa. Jika masa sewa sudah berakhir dan tidak diperpanjang maka penyewa diwajibkan menyerahkan tanah seperti dalam keadaan semula. Jumlah uang sewa yang disepakati untuk jangka waktu 30 tahun adalah sebesar Rp6.277.500.000. GAB telah melakukan pembayaran uang sewa sebesar Rp1.500.000.000 pada tanggal 10 Agustus 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, nilai tercatat sebesar Rp1.377.375.000 dan Rp1.482.562.500 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Sewa Tanah Dibayar Di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban sewa tanah untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 adalah masing-masing sebesar Rp104.625.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Operasional - Sewa Tanah” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT Grha Mahaatman (GMA) gg. Pada tanggal 22 Oktober 2009, GMA mengadakan perjanjian pengelolaan hotel dengan PT Amaris International Management (AIM), pihak berelasi, untuk mengatur dan mengelola hotel dengan nama Hotel Amaris Pekanbaru selama 10 tahun sejak hotel diserahkan untuk dikelola (20 Oktober 2010). Pembagian imbalan (biaya dasar dan biaya insentif) berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan dan laba operasi kotor hotel sesuai dengan perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang sebesar Rp85.966.163 disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Yang Masih Harus Dibayar - Jasa Pengelolaan Hotel” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. PT Nusa Dua Indonesia (NDI) hh. Pada tanggal 30 Juni 2005, NDI mengadakan perjanjian dengan PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau Bali Tourism Development Corporation (yang selanjutnya disebut "BTDC"), mengenai pemanfaatan dan pengembangan lahan (the land utilization and development agreement) seluas 69.320 m2 (meter persegi). Lahan tersebut terletak di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, yang terdaftar dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 4246 atas nama NDI. Perjanjian ini kemudian diamandemen pada tanggal 29 Juni 2009, mengenai pemanfaatan lahan yang sebelumnya untuk "Hotel" menjadi "Convention and Exhibition Centre". Secara umum, hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 1. NDI mendapat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun sejak tanggal 30 Juni 2005 dan dapat diperpanjang lagi selama 20 tahun berikutnya 2. NDI harus membayar uang kompensasi pemanfaatan lahan kepada BTDC yang dibayar dimuka dengan ketentuan sebagai berikut: -
-
Kompensasi 10 (sepuluh) tahun pertama. Pembayaran pertama sebesar USD2/m2 per tahun, jangka waktu pembayaran 30 Juni 2005 s/d 31 Desember 2007. Pembayaran kedua sebesar USD3/m2 per tahun, jangka waktu pembayaran 1 Januari 2008 s/d 31 Desember 2010. Pembayaran kompensasi minimum ketiga sebesar USD4/m2 per tahun, jangka waktu pembayaran 1 Januari 2011 s/d 31 Desember 2014. Kompensasi 10 (sepuluh) tahun kedua dan ketiga serta periode opsi perpanjangan. NDI harus membayar kompensasi minimum per tahun sebesar jumlah rata-rata pembayaran per tahun selama 3 tahun terakhir.
100
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Nusa Dua Indonesia (NDI) (lanjutan) 3. Dimulai pada saat beroperasinya Convention and Exhibition Centre, NDI akan dikenakan kompensasi tambahan setiap tahun yang dihitung berdasarkan jumlah pendapatan bruto dalam mata uang USD. Apabila kompensasi minimum lebih kecil dari 6% dari pendapatan bruto, maka NDI wajib membayarkan selisihnya. Sebaliknya apabila kompensasi minimum yang lebih besar maka kompensasi tambahan tidak ada. 4. NDI harus membayar biaya keamanan dan pelayanan umum kepada BTDC yang dibayar dimuka sebesar USD0,75/m2 per tahun. 5. Pada akhir masa perjanjian, NDI harus mengembalikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), tanah, serta seluruh bangunan dan fasilitas yang dibangun oleh NDI dalam kondisi baik kepada BTDC. PT Graha Santika Dyandra (GSD) ii.
Pada tanggal 3 Mei 2010, PT Graha Santika Dyandra (GSD) dan PT Santika Capellindo Mitra (“SCM”) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan, pengelolaan dan penyerahan hotel dan Gramedia Expo Medan diatas lahan seluas ± 8.928 m². GSD bertanggung jawab untuk mendirikan bangunan hotel dan gedung, serta ruang serba guna untuk kegiatan pameran, seni, budaya dan kegiatan lainnya. Setelah pembangunan gedung selesai, maka GSD berhak untuk mengelola dan memanfaatkannya untuk kegiatan Perhotelan, Pameran dan kegiatan lainnya. Setelah jangka waktu berakhirnya, GSD wajib menyerahkan kembali tanah dan bangunan gedung dan prasarana kepada SCM. GSD berkewajiban menanggung semua dana atau investasi untuk pembangunan, pembayaran PBB, perijinan-perijinan atas obyek kerjasama Bangun Guna Serah (BGS). SCM berhak untuk mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan Gedung oleh GSD sebesar 10% dari laba sebelum pajak setiap tahunnya. Perjanjian akan berakhir dalam jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tanggal dimulainya operasional gedung dan GSD dapat mengajukan perpanjangan hak dalam melakukan pengelolaan obyek kerjasama BGS selama 10 tahun berikutnya.
PT Samudra Dyan Praga (SDP) jj.
Pada tanggal 11 Mei 2012, SDP melakukan perjanjian kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana BKPM bermaksud untuk menunjuk SDP sebagai penyelenggara acara dalam Forum Pertemuan Investasi Berskala International dengan nilai kontrak sebesar Rp12.177.288.000 termasuk pajak. Jangka waktu perjanjian terhitung sejak 11 Mei 2012 sampai dengan 20 Desember 2012.
kk. Pada tanggal 2 Januari 2012, SDP melakukan perjanjian kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dimana KKP bermaksud untuk menunjuk SDP sebagai penyelenggara acara Expo Yeosu di Korea Selatan dan nilai kontrak sebesar Rp26.772.950.000 termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Jangka waktu perjanjian terhitung sejak 12 Mei 2012 sampai dengan 12 Agustus 2012. Pendapatan yang timbul dari transaksi ini sebesar Rp24.339.045.455. ll.
Pada tanggal 31 Januari 2011, SDP melakukan perjanjian sewa menyewa dengan PT Samudra Montaz, pihak ketiga, dimana SDP bermaksud untuk menyewa sebagian bangunan kantor, gudang dan workshop yang terletak di Jl. Pahlawan Revolusi No. 74 Pondok Bambu, Jakarta Timur untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp990.000.000.
101
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) PT Sinar Dyandra Abadi (SDA) mm. Pada tanggal 19 September 2012, SDA melakukan perjanjian sewa menyewa dengan Sahala Manihuruk, pihak ketiga, dimana SDA bermaksud untuk menyewa tanah seluas 2.020 m2 yang terletak di Kembangan, Kebon Jeruk untuk jangka waktu 3 tahun sejak 19 September 2012 sampai dengan 19 September 2015 dengan nilai sewa sebesar Rp675.000.000. 32. IKATAN Pada tanggal 31 Desember 2012, Entitas Anak memiliki ikatan sebagai berikut: a. Sewa menyewa tanah GMU dan GNK mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah yang akan digunakan untuk pembangunan Hotel Amaris dan Santika. Masa sewa tanah berkisar antara 18 sampai dengan 30 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian. Jumlah pembayaran sewa yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: 2013 Dalam 1 tahun Antara 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
4.400.702.000 3.110.550.000 4.410.428.104
b. Sewa menyewa ruang DP mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan di Gedung Ratu Plaza dengan masa sewa selama 5 tahun. Jumlah pembayaran sewa yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut: 2013 Dalam 1 tahun Antara 1 - 5 tahun
27.655.111.227 43.651.883.242
c. Kontrak pembangunan hotel Pada tanggal 30 Juni 2013 jumlah kontrak yang belum diselesaikan atas aset dalam penyelesaian GMU dan GNK adalah sebagai berikut: 2013 PT Graha Multi Utama PT Sima Graha Utama PT Andalusia Andrawina
398.054.599 1.965.092.050 11.361.816.950
33. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba per saham: 30 Juni 2013 Total Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang beredar
Laba per Saham
_______________________
Dasar
10.275.571.945
102
4.272.964.279
2,43
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. LABA PER SAHAM (lanjutan) 30 Juni 2012 Total Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang beredar
Laba per Saham
_______________________
Dasar
2.354.889.459
2.990.964.279
0,45
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar sudah mempertimbangkan dampak dari perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp100 yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2011. Laba per saham dilusian adalah sama dengan laba per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilutif.
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL Bisnis Grup mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Grup secara rutin menelaah kebijakan manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Grup mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Grup. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereviu dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut: a. Risiko kredit Aset keuangan Grup yang memiliki potensi konsentrasi secara signifikan risiko kredit pada dasarnya terdiri dari piutang usaha dan piutang dari pihak-pihak berelasi. Grup memiliki kebijakan kredit dan prosedur untuk memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara aktif. Risiko kredit Grup timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan risiko maksimum sama dengan jumlah tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, tidak terdapat konsentrasi risiko kredit secara signifikan dikarenakan piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak. Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah nilai tercatat seperti yang dinyatakan dalam Catatan 7 dan 9 atas laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparty. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. 103
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan) a. Risiko kredit (lanjutan) 2013
Total Pinjaman yang diberikan dan piutang: Piutang usaha 133.359.797.825 Piutang lain-lain 17.426.235.859 Piutang dari pihak-pihak berelasi 108.771.488.839
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
Sampai dengan 3 bulan
20.686.077.523 296.591.360
62.282.001.176 3.114.314.685
36.901.915.620 1.296.463.487
8.675.100.965 10.843.165.851
4.814.702.541 1.875.700.476
23.970.753.133
2.280.869.433
12.304.914.312
65.712.751.260
4.502.200.701
Jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
> 3-6 bulan
> 6 bulan - 1 tahun
> 1 tahun
2012 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
Sampai dengan 3 bulan
> 3-6 bulan
95.193.361.096 18.751.237.974
13.041.656.742 319.142.654
37.934.011.403 3.351.111.003
9.308.480.555 1.395.039.960
27.069.444.627 11.667.624.891
7.839.767.769 2.018.319.466
53.102.219.705
11.702.517.019
1.113.520.014
6.007.256.775
32.080.952.390
2.197.973.507
Total Pinjaman yang diberikan dan piutang: Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang dari pihak-pihak berelasi
Jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai > 6 bulan - 1 tahun
> 1 tahun
b. Risiko mata uang asing Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika Serikat pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari. Grup menggunakan aset dalam mata uang asing sebagai lindung nilai alami terhadap liabilitas dalam mata uang asing. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur Grup untuk risiko nilai tukar mata uang asing adalah tidak signifikan dikarenakan sebagian besar transaksi mereka adalah dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Pada tanggal 30 Juli 2013, kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp10.321 untuk AS$1, Rp13.719 untuk EUR1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 30 Juni 2013, maka aset neto konsolidasi akan naik sebesar Rp136.861.805. Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing Pada tanggal 30 Juni 2013, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar Rp387.561.426, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan kas dan setara kas dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun sebanyak 10%, maka laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar Rp387.561.426. c. Risiko suku bunga Grup dibiayai melalui pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi. Oleh karena itu, Grup terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama terhadap kewajiban pinjaman jangka panjang dan aset dan kewajiban berbunga. Grup memiliki kebijakan untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan risiko mata uang asing mereka.
104
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan) c. Risiko suku bunga (lanjutan) Tabel berikut menyajikan nilai tercatat, jatuh tempo, instrumen keuangan Grup yang rentan terhadap risiko suku bunga: Suku bunga mengambang 30 Juni 2013 Dalam 1 tahun Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang lain-lain - jangka panjang Liabilitas Keuangan Pinjaman jangka panjang
1-2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Total
246.744.657.944 -
1.105.200.000
2.323.017.779
246.744.657.944 3.428.217.779
33.322.661.040
167.977.964.098
218.644.285.107
419.944.910.245
31 Desember 2012 Dalam 1 tahun
1-2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Total
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang lain-lain - jangka panjang
160.434.282.362 1.288.220.000
1.105.200.000
1.544.392.594
160.434.282.362 3.937.812.594
Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang
164.725.000.000 31.043.009.406
134.176.475.587
179.754.258.258
164.725.000.000 344.973.743.251
Grup menganalisis tingkat suku bunga mereka secara dinamis. Berbagai skenario simulasi dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaharuan posisi yang ada dan pendanaan alternatif. Berdasarkan skenario tersebut, Grup menghitung dampak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dari perubahan suku bunga yang ditetapkan. Pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dan pinjaman lainnya Grup adalah dalam mata uang Rupiah. d. Risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Grup menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya. Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran.
105
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan) d. Risiko likuiditas (lanjutan) 2013
Dibawah 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun
Liabilitas Keuangan Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang kepada pihak-pihak berelasi Pinjaman jangka panjang
78.534.309.011 41.746.994.908 15.717.447.091 117.601.431.631 33.322.661.040
167.977.964.098
218.644.285.107
78.534.309.011 41.746.994.908 15.717.447.091 117.601.431.631 419.944.910.245
Total
286.922.843.681
167.977.964.098
218.644.285.107
673.545.092.886
Lebih dari 2 tahun
Total
2012
Dibawah 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun
Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang kepada pihak-pihak berelasi Uang jaminan Pinjaman jangka panjang
164.725.000.000 73.896.853.600 143.679.938.993 20.081.817.644 30.275.063.028 6.464.801.542 31.043.009.406
134.176.475.587
179.754.258.258
Total
470.166.484.213
134.176.475.587
179.754.258.258
Lebih dari 2 tahun
Total
164.725.000.000 73.896.853.600 143.679.938.993 20.081.817.644 30.275.063.028 6.464.801.542 344.973.743.251 784.097.218.058
e. Manajemen Modal Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. 35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Nilai tercatat 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Nilai wajar 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto Piutang dari pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain - jangka panjang Aset lain-lain - uang jaminan
246.744.657.944 675.000.000 133.359.797.825 17.426.235.859 108.771.488.839 3.428.217.779 4.930.409.470
160.434.282.362 324.500.000 95.193.361.096 18.751.237.974 53.102.219.705 3.937.812.594 6.853.327.306
246.744.657.944 675.000.000 133.359.797.825 17.426.235.859 108.771.488.839 3.428.217.779 4.930.409.470
160.434.282.362 324.500.000 95.193.361.096 18.751.237.974 53.102.219.705 3.937.812.594 5.859.097.784
Total
515.335.807.716
338.596.741.037
515.335.807.716
337.602.511.515
106
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Nilai tercatat 30 Juni 2013 Liabilitas Keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang kepada pihak-pihak berelasi Uang jaminan Pinjaman jangka panjang - jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total
Nilai wajar
31 Desember 2012
30 Juni 2013
31 Desember 2012
78.534.309.011 41.746.994.908 15.717.447.091 117.601.431.631 -
164.725.000.000 73.896.853.600 143.679.938.993 20.081.817.644 30.275.063.028 6.464.801.542
78.534.309.011 41.746.994.908 15.717.447.091 117.601.431.631 -
164.725.000.000 73.896.853.600 143.679.938.993 20.081.817.644 30.275.063.028 6.464.801.542
33.322.661.040
31.043.009.406
33.322.661.040
31.043.009.406
386.622.249.205
313.930.733.845
386.622.249.205
313.930.733.845
673.545.092.886
784.097.218.058
673.545.092.886
784.097.218.058
Seluruh nilai tercatat instrumen keuangan mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar dari setiap golongan instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, setara kas yang dibatasi penggunannya, piutang usaha - neto, piutang lainlain - neto, dan piutang dari pihak-pihak berelasi. Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar. 2. Investasi jangka pendek Aset keuangan di atas diukur pada nilai wajar yang memiliki kuotasi di pasar aktif. 3. Aset lain-lain - uang jaminan Aset keuangan di atas diukur pada nilai wajar dengan mempergunakan model arus kas diskonto. 4. Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar, utang kepada pihak-pihak berelasi dan uang jaminan. Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar. 5. Piutang lain-lain - jangka panjang, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Seluruh aset dan liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.
107
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup beroperasi di Indonesia dan memiliki empat divisi operasi utama yaitu penyelenggara acara, hotel, konvensi dan eksibisi dan penunjang acara. Divisidivisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan. 2013 Penyelenggara Acara
Hotel
Konvensi dan Eksibisi
Penunjang Acara
Eliminasi
Jumlah
PENDAPATAN
299.916.157.157
33.051.930.181
29.888.698.932
64.303.801.054
(26.430.354.870)
400.730.232.454
BEBAN POKOK PENDAPATAN
201.930.090.662
26.667.619.553
10.090.230.689
38.999.305.896
(12.523.954.572)
265.163.292.228
LABA BRUTO
97.986.066.495
6.384.310.628
19.798.468.243
25.304.495.158
(13.906.400.298)
135.566.940.226
BEBAN OPERASI Penjualan Umum dan administrasi
14.599.289.384 48.281.538.502
7.674.099.386
654.527.493 18.560.382.778
438.058.658 24.014.594.214
(13.886.400.298)
15.691.875.535 84.644.214.582
Total Beban Usaha
62.880.827.886
7.674.099.386
19.214.910.271
24.452.652.872
(13.886.400.298)
100.336.090.117
LABA (RUGI) OPERASI
35.105.238.609
(1.289.788.758)
583.557.972
851.842.286
Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan keuangan Beban keuangan Laba (rugi) neto atas entitas asosiasi Pendapatan lain-lain - neto
(1.158.296.670)
2.101.558.972 (5.000.124.076) 414.337.255 2.635.145.929
834.861.060 (8.559.547.931) 11.178.402 528.582.728
668.538.834. (470.476.642) 10.705.257.192 (149.515.664)
(10.705.257.192 ) 20.000.000
3.604.958.866 (14.030.148.649) 425.515.657 1.875.916.323
Pendapatan (Beban) Lain-lain - neto
(1.158.296.670)
150.918.080
(7.184.925.741)
10.753.803.720
(10.685.257.192)
(8.123.757.803)
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
33.946.941.939
(1.138.870.678)
(6.601.367.769)
11.605.646.006
(10.685.257.192)
27.107.092.306
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
(7.453.276.614) 127.708.531
(476.104.999) 20.807.338
(753.671.352) 4.147.339
(836.230.208) 94.405.976
-
(9.519.283.173) 247.069.184
Beban Pajak - Neto
(7.325.568.083)
(455.297.661)
(749.524.013)
(741.824.232)
-
(9.272.213.989)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
26.621.373.856
(1.594.168.339)
(7.350.891.782)
10.863.821.774
108
-
(10.685.257.192)
35.230.850.109
17.834.878.317
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 2013 Penyelenggara Acara
Konvensi dan Eksibisi
Hotel
Penunjang Acara
Eliminasi
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Jumlah 17.834.878.317
TOTAL LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: 10.275.571.945 Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
7.559.306.372
TOTAL
17.834.878.317
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK INFORMASI LAINNYA ASET SEGMEN Aset Segmen Aset Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan
2.43
493.627.345.686
521.258.213.009
712.091.152.409
1.005.406.921.294
(975.309.429.335)
1.757.074.203.063 21.493.542.582
Total Aset yang Dikonsolidasikan
1.778.567.745.645
LIABILITAS SEGMEN Liabilitas Segmen
239.686.749.757
218.998.325.998
337.968.563.044
68.086.656.195
(58.738.613.407)
806.001.681.587
Total Liabilitas yang Dikonsolidasikan
239.686.749.757
218.998.325.998
337.968.563.044
68.086.656.195
(58.738.613.407)
806.001.681.587
Pengeluaran Modal
109
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 2012 Penyelenggara Acara
Hotel
Konvensi dan Eksibisi
Penunjang Acara
Eliminasi
Jumlah
PENDAPATAN
421.515.330.361
42.042.530.715
74.457.940.748
140.721.597.170
(54.546.994.932)
624.190.404.062
BEBAN POKOK PENDAPATAN
261.412.792.185
33.383.665.105
34.469.303.809
90.182.093.273
(30.756.946.075)
388.690.908.297
LABA BRUTO
160.102.538.176
8.658.865.610
39.988.636.939
50.539.503.897
(23.790.048.857)
235.499.495.765
15.717.337.771 90.045.179.849
206.431.600 14.015.058.582
5.073.997.432 43.030.395.816
260.751.553 41.359.852.299
(23.429.819.457)
21.258.518.356 165.020.667.089
105.762.517.620
14.221.490.182
48.104.393.248
41.620.603.852
(23.429.819.457)
186.279.185.445
54.340.020.556
(5.562.624.572)
(8.115.756.309)
8.918.900.045
(360.229.400)
49.220.310.320
4.207.963.225 694.094.591 (3.354.228.995) 185.720.204 -
886.785.489 (112.175.484) 1.265.425.580 (6.275.829.752) 533.071.120
65.177.742.400 335.188.656 (24.920.218.189) (33.062.395)
2.351.000.000 63.500.000 675.484.374 (3.431.207.126) 65.095.019.862
(65.095.019.862)
68.415.527.889 4.159.287.741 2.970.193.201 (37.981.484.062) 185.720.204 500.008.725
(42.708.367) 3.830.937.911
3.175.246 5.319.772.879
85.077.766 (1.002.732.720)
(3.000.188.748)
696.412.612 5.293.346.571
45.882.598.597
63.836.142.156
(68.095.208.610)
44.239.012.881
37.766.842.288
72.755.042.201
(68.455.438.010)
93.459.323.201
BEBAN OPERASI Penjualan Umum dan administrasi Total Beban Usaha LABA (RUGI) OPERASI Pendapatan (Beban) Lain-lain: Laba pelepasan penyertaan investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi - neto Laba pelepasan aset tetap Pendapatan keuangan Beban keuangan Laba (rugi) investasi jangka pendek Laba (rugi) neto atas entitas asosiasi Keuntungan (kerugian) selisih nilai tukar mata uang asing - neto Pendapatan lain-lain - neto Pendapatan (Beban) Lain-lain - neto
650.867.967 145.557.249 2.529.974.241
85.506.497
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
56.869.994.797
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
(15.594.823.011) 928.985.449
(743.520.161) 79.130.617
(8.849.587.847) (3.212.534.763)
(1.515.396.872) 400.323.522
-
(26.703.327.891) (1.804.095.175)
Beban Pajak - Neto
(14.665.837.562)
(664.389.544)
(12.062.122.610)
(1.115.073.350)
-
(28.507.423.066)
25.704.719.678
71.639.968.851
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
42.204.157.235
(5.477.118.075)
(6.141.507.619)
110
(68.455.438.010)
64.951.900.135
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 2012 Penyelenggara Acara
Konvensi dan Eksibisi
Hotel
Penunjang Acara
Eliminasi
Jumlah
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
64.951.900.135
TOTAL LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
65.229.613.394 (277.713.259)
TOTAL
64.951.900.135
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK INFORMASI LAINNYA ASET SEGMEN Aset Segmen Aset Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan
22
434.797.646.288
399.314.219.321
605.688.469.439
198.878.210.311
(240.449.293.238)
1.398.229.252.121
20.224.017.237
Total Aset yang Dikonsolidasikan
1.418.453.269.358
LIABILITAS SEGMEN Liabilitas Segmen
216.047.987.408
208.142.228.397
294.209.030.535
367.364.774.419
(220.738.870.024)
865.025.150.735
Total Liabilitas yang Dikonsolidasikan
216.047.987.408
208.142.228.397
294.209.030.535
367.364.774.419
(220.738.870.024)
865.025.150.735
61.660.725.862
117.286.935.810
32.204.117.147
18.882.096.609
Pengeluaran Modal
Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 2.
111
-
230.033.875.428
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 1. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H. No. 144 tanggal 19 Juli 2013, GMU melakukan pengalihan seluruh saham milik GMU atas GST kepada Lilik Oetomo, Danny Budiharto, Andy Widjanarko dan Daswar Marpaung, masing-masing sejumlah 300 saham atau setara dengan 25% kepemilikan saham GMU dengan harga masing-masing sebesar Rp300.000.000. 2. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Bertha Suriati Ihalauw Halim S.H. No. 5 tanggal 16 Juli 2013, DP dan Tarsus Group Limited sepakat mendirikan PT Dyandra Tarsus International (DTI) dengan modal dasar sebesar Rp3.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp3.000.000.000. DP memiliki 1.500 lembar saham DTI atau 50% dari seluruh saham DTI dengan total nilai nominal sebesar Rp1.500.000.000 3. Berdasarkan Akta Notaris Yulia S.H. No. 181 tanggal 26 Juli 2013, menegaskan kembali atas persetujuan pemegang saham perihal peningkatan modal pada PT Dyandra Amaradana menjadi Rp 15.500.000.
38. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI PERUSAHAAN Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana pernyertaan saham pada entitas anak dicatat dengan metode biaya. Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk disajikan sebagai lampiran pada laporan keuangan konsolidasian ini.
112
Lampiran I PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Piutang dari pihak-pihak berelasi Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka
36.417.286.932 18.974.112.424 3.526.917.010 59.089.970.724 1.333.061.716 1.509.644.193
23.425.089.129 20.499.715.243 3.278.213.414 45.763.212.345 124.002.651
Total Aset Lancar
120.850.992.999
93.090.232.782
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Investasi saham Aset tetap - neto Aset takberwujud - neto Taksiran tagihan pajak penghasilan Lain-lain
275.308.164 744.434.719.254 654.931.019 135.591.965 1.034.075.000
253.796.387 527.588.400.599 150.964.778 156.858.741 135.591.965 26.945.895.640
Total Aset Tidak Lancar
746.534.625.402
555.231.508.110
TOTAL ASET
867.385.618.401
648.321.740.892
113
Lampiran II PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang lain-lain Pinjaman bank jangka pendek Liabilitas yang masih harus dibayar Utang pajak Utang kepada pihak-pihak berelasi Pendapatan diterima di muka Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.404.788.922 371.047.415 66.331.621 362.246.480 110.262.931.952 49.899.754
1.290.833.145 344.135.034 164.725.000.000 3.603.698.869 901.150.497 137.268.416.062 22.974.754
-
34.986.666
112.517.246.144
308.191.195.027
271.322.861 974.489.655
5.831.111 888.442.541
1.245.812.516
894.273.652
113.763.058.660
309.085.468.679
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Modal dasar - 10.000.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.990.964.279 saham pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
427.296.427.900 265.825.972.776 7.110.731.071 53.389.427.994
299.096.427.901 7.110.731.071 33.029.113.241
TOTAL EKUITAS
753.622.559.741
339.236.272.213
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
867.385.618.401
648.321.740.892
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS
114
Lampiran III PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013 PENDAPATAN
30 Juni 2012
9.994.542.512
9.871.142.480
572.871.571
940.055.699
LABA BRUTO
9.421.670.941
8.931.086.781
BEBAN OPERASI Penjualan Umum dan administrasi
106.735.983 9.649.108.045
5.603.988.983
Total Beban Operasi
9.755.844.028
5.603.988.983
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA (RUGI) OPERASI
(334.173.087)
Pendapatan (beban) lain-lain: Pendapatan deviden Pendapatan keuangan Keuntungan atas pelepasan aset tetap Beban keuangan Rugi penyertaan investasi saham Keuntungan (kerugian) selisih nilai tukar mata uang asing- neto Laba pelepasan penyertaan investasi dalam saham Beban lain-lain - neto
20.790.000.000 625.367.650 (422.455.285)
(140.309.556) (179.626.748)
3.327.097.798 77.937.518 (5.390.760.751)
(108.909.529)
Pendapatan (Beban) lain-lain - neto
20.672.976.061
(5.421.732.762)
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT PAJAK
20.338.802.974
(2.094.634.964)
MANFAAT PAJAK Kini Tangguhan
21.511.779
-
Manfaat Pajak
21.511.779
-
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
20.360.314.753
115
(2.094.634.964)
Lampiran IV PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan disetor
Saldo, 31 Desember 2011
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Tambahan modal disetor
Saldo laba
299.096.427.901
-
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
-
1.201.733.667
Saldo, 31 Desember 2012
299.096.427.901
-
7.110.731.071
33.029.113.241
339.236.272.213
Setoran modal saham dan penawaran umum saham perdana
128.199.999.999
265.825.972.776
-
-
394.025.972.775
-
-
-
20.360.314.753
20.360.314.753
427.296.427.900
265.825.972.776
7.110.731.071
53.389.427.994
753.622.559.741
Laba komprehensif tahun berjalan Saldo, 30 Juni 2013
116
5.908.997.404
Total Ekuitas
17.646.812.328
322.652.237.633
15.382.300.913
15.382.300.913
1.201.733.667
Lampiran V PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013
30 Juni 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran beban keuangan
5.502.628.913 479.225.822 (34.743.198.720) (6.655.000.000)
4.461.708.926 77.937.518 (24.032.094.871) -
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
(35.416.343.985)
(19.492.448.427)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap Penambahan penyertaan saham
(217.000.000.000)
(103.505.554) (155.296.699.494)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(217.000.000.000)
(155.400.205.048)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman bank Penambahan (pengembalian) pinjaman pihak berelasi - neto Pembayaran pinjaman bank Pembayaran dividen Setoran modal saham
(15.138.458.211) (165.000.000.000) (3.150.000.000) 448.700.000.000
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
265.411.541.789
165.000.000.000 6.708.268.531 795.725.998 172.503.994.529
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
12.995.197.804
(2.388.658.946)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
23.422.089.129
4.213.381.177
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
36.417.286.933
1.824.722.231
117