PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN INTERIM PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
i&ii
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
iii
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
iv
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
v
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1-49
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
A S E T
Catatan ASET LANCAR Kas dan Bank Deposito Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga - Setelah Dikurangi Cadangan Penurunan Nilai sebesar Rp 20.072.567.446 Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga Persediaan - Setelah Dikurangi Cadangan Penurunan Nilai sebesar Rp 582.328.777 Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar Rp 5.738.171.824 dan Rp 4.862.160.620 per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan - Setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi sebesar Rp 4.910.790.570 dan 4.216.874.511 per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Dana yang Dibatasi Penggunaannya Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
31 Maret 2013 Tidak Diaudit
31 Desember 2012 Diaudit
2e,2f,2p&3
943.602.880 11.000.000.000
91.734.692 -
2f,2h&4 2f,2h,5&20
15.290.948.264 593.898.946.595
593.267.561.150
2i & 6
6.996.838.546 735.578.477 628.865.914.762
14.022.481.919 604.528.477 607.986.306.238
2r & 13
-
343.547.040
2k,2l&8
8.982.185.703
9.843.106.908
2l,2m&9 2f & 10 2f
15.162.452.786 579.000.000.000 200.000.000 603.344.638.489
15.856.368.845 579.000.000.000 200.000.000 605.243.022.793
1.232.210.553.251
1.213.229.329.031
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
i
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan) PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga Hutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga Hutang Pajak Hutang Royalti Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Pihak Berelasi Liabilitas Pajak Tangguhan Provisi Kewajiban Lingkungan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
2.397.731.878 4.802.184.416 451.897.182 1.422.402.586 7.427.141.426 16.501.357.488
7.793.005.103 2.218.510.623 451.897.182 284.577.767 807.728.088 7.427.141.426 18.982.860.189
2f,2q&7
25.113.296.853 16.936.710 210.000.000 25.340.233.563 41.841.591.051
21.210.738.873 210.000.000 21.420.738.873 40.403.599.062
15 16
2c
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember 2012 Diaudit
2f 2f & 11 13 2f 2f & 2s 2f 12
2f & 2n
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Seri A dan Seri B masing-masing sebesar Rp 250 dan Rp 125 per saham Modal Dasar - 19.703.000.000 saham Seri A dan 594.000.000 saham Seri B Ditempatkan dan Disetor Penuh - 5.048.400.000 saham Seri A dan 8.400.000 saham Seri B Biaya Emisi Saham Saldo Laba (Rugi) : Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Langsung kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas
31 Maret 2013 Tidak Diaudit
1.275.455.055.500 (61.054.486.729)
1.263.150.000.000 (61.054.486.729)
100.000.000 (26.923.698.604)
100.000.000 (31.490.826.645)
1.187.576.870.167 2.792.092.033 1.190.368.962.200
1.170.704.686.626 2.121.043.343 1.172.825.729.969
1.232.210.553.251
1.213.229.329.031
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
ii
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAN Jasa Giro Laba Selisih Kurs - Bersih Beban Administrasi Bank Lain-lain - Bersih Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA (RUGI) BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
2o & 17 2o & 18
1 Januari - 31 Maret 2013 Tidak Diaudit
1 Januari - 31 Maret 2012 Tidak Diaudit
22.118.563.612 (13.856.139.058) 8.262.424.554
-
2o & 19 (33.831.330) (1.800.572.413) (1.834.403.743) 6.428.020.811
(1.425.648.799) (1.425.648.799) (1.425.648.799)
10.195.915 70.238 (3.382.184) 1.787.232.451 1.794.116.420 8.222.137.231
135.292.601 (483.000) 134.809.601 (1.290.839.198)
(2.623.476.750) (360.483.750) 5.238.176.731 5.238.176.731
14.586.228 (1.276.252.970) (1.276.252.970)
4.567.128.041 671.048.690 5.238.176.731
(1.276.252.970) (1.276.252.970)
2o 2p
2r & 13
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali J u m l a h LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2w & 21
0,89
(0,25)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
2w & 21
0,89
(0,25)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
iii
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada : Pemasok, Operasional dan Lainnya Direksi dan Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan Penerimaan Penghasilan Bunga Penerimaan Operasional Lainnya Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
1 Januari - 31 Maret 2013 Tidak Diaudit
1 Januari - 31 Maret 2012 Tidak Diaudit
13.853.258.721
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Peningkatan Dana yang Dibatasi Penggunaannya Penyertaan Saham Perolehan Aset Tetap Deposito Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
10 1c 8
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen Pembayaran Bunga Pembiayaan Konsumen Pembayaran kepada Pihak Berelasi Penerimaan dari Pihak Berelasi Penerimaan Hutang Lain-lain Pembayaran Hutang Lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK, AWAL KAS DAN BANK, AKHIR
7 7
-
(11.625.085.895) (512.562.407) (39.802.957) 10.195.915 1.686.003.377
(279.796.100) (459.525.000) 135.292.601 1.763.485.783 1.159.457.284
12.305.055.500 (15.089.999) (11.000.000.000)
(579.500.000.000) -
1.289.965.501
(579.500.000.000)
3.271.172.535 (5.395.273.225) (2.124.100.690) 851.868.188 91.734.692 943.602.880
(1.147.238.080)
(1.147.238.080) (579.487.780.796) 579.502.598.575 14.817.779
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
v
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M a.
Pendirian Perusahaan PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 435 tanggal 19 September 1990 dan telah diubah dalam Akta No. 300 tanggal 31 Desember 1992, keduanya dari Notaris Siti Pertiwi Henny Shidki, SH dengan nama PT Ciptojaya Kontrindoreksa. Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C29.936.HT.01.01.TH.95 tanggal 11 Agustus 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 17 Nopember 1995, Tambahan No. 9501. Berdasarkan Akta No. 176 tanggal 30 Nopember 2007 dari Notaris Sutjipto, SH seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta penyesuaian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-01706.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Januari 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 13 Juni 2008, Tambahan No. 8732. Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 28 Agustus 2009 dari Notaris Wahyu Nurani, SH, seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-19200 Tahun 2009 tanggal 30 Oktober 2009 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 3 September 2010, Tambahan No. 1173. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami berapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 48 tanggal 30 Desember 2011 dan Akta No. 25 tanggal 27 Januari 2012, keduanya dari Notaris Dahlia, SH, mengenai perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan dari semula bergerak di bidang sektor pertanian dan perkebunan menjadi sektor perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian dan kehutanan dan penurunan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp 6.500.000.000.000 menjadi sebesar Rp 5.000.000.000.000. Akta No. 25 tanggal 27 Januari 2012 telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-30943.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian dan kehutanan. Pada saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah investasi pada perusahaan pertambangan, terutama biji besi. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Jl. Mega Kuningan Barat Blok E3.5 Kav.7 Kuningan Timur – Setiabudi, Jakarta Selatan 12950. Perusahaan mulai kegiatan operasionalnya pada bulan Maret 1996. Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Redstone Resources Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura.
1
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam surat No. S-656/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum atas 63.600.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 250 per saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 168.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Mei 1999. Pada tanggal 15 Juni 2001, Perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 8.400.000 saham Seri B dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham. Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat No. S-6571/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 834.960.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham di mana melekat sejumlah 58.800.000 Waran Seri I. Setiap pemegang 15 saham, berhak atas 71 HMETD, di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan atas setiap 71 saham baru melekat 5 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga sebesar Rp 250 yang dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran yaitu tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2013. Waran Seri I, selama tidak dilaksanakan, tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham dan hak atas dividen. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut akan kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku serta jangka waktunya tidak akan diperpanjang. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Januari 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam Surat No. S-4214/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 4.045.440.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 2008.
2
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan) c.
Entitas Anak PT Persada Indo Tambang Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 5, 6, 7 dan 8 tanggal 5 April 2012 dari Notaris Dahlia, SH, antara Perusahaan dengan Agus Isywara Yoe, Tay Robinto, Alwijaya AW dan Boelio Muliadi, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Persada Indo Tambang (PIT) dari masing-masing pihak sebanyak 110 saham atau seluruhnya sebanyak 440 saham (88 % pemilikan) dengan harga pembelian keseluruhan sebesar Rp 500.000.000. Tujuan pembelian adalah untuk meningkatkan laba Perusahaan. PIT berkedudukan di Jakarta dan memiliki kantor cabang di Medan, dan bergerak dalam bidang pertambangan bijih besi. PIT kegiatan operasionalnya pada tahun 2011. Berdasarkan Keputusan Bupati Solok Selatan No. 540/11/IUP/DESDM/Bup-2010 tanggal 27 April 2010, PIT memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Eksplorasi seluas + 2.936 Ha yang terletak di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Sumatera Barat. Ijin tersebut berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2012, dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 27 April 2014. PIT telah memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi seluas + 150,8 Ha berdasarkan Keputusan Bupati Solok Selatan No. 540/12/IUP/ DESDM/Bup-2010 tanggal 27 April 2010 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2015. Jumlah sumber daya atas area eksplorasi seluas + 2.936 Ha tersebut diperkirakan sebesar 5.463.000 metrik ton bijih besi. Produksi selama 3 bulan tahun 2013 dan selama tahun 2012 masing-masing sebesar 18.302,14 metrik ton dan 121.900,25 metrik ton. Akumulasi jumlah produksi sejak awal kegiatan ekplorasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 sebesar 190.024,39. Pada saat akuisisi, Perusahaan mencatat/mengakui aset dan liabilitas sebagai berikut : Nilai Wajar ASET Kas dan Bank Piutang Lain-lain Persediaan Biaya Dibayar di Muka Aset Tetap - Bersih Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan - Bersih Aset Lain-lain Jumlah Aset
1.676.993.666 193.656.345 19.547.124.631 1.067.348.440 11.382.701.280 17.938.117.022 200.000.000 52.005.941.384
3
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan) c.
Entitas Anak (Lanjutan) PT Persada Indo Tambang (Lanjutan) Nilai Wajar LIABILITAS Hutang Usaha Hutang Lain-lain Hutang Royalti Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Hutang Pihak Berelasi Liabilitas Pajak Tangguhan Provisi Kewajiban Lingkungan
1.168.155.007 12.254.896.183 451.897.182 2.012.855.489 91.604.001 7.635.100.614 22.762.491.120 376.330.017 166.069.915
Jumlah Liabilitas
46.919.399.528
Aset Bersih
5.086.541.856
Biaya Perolehan Akuisisi Aset Bersih yang Diakuisisi (88 %)
500.000.000 4.476.156.833
Laba Akuisisi Entitas Anak (Goodwill Negatif)
3.976.156.833
Pada tanggal 1 Oktober 2012, Perusahaan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor PIT sebanyak 14.080 saham atau Rp 14.080.000.000 dengan pemilikan sebesar 88 %. Jumlah aset PIT setelah Rp 42.786.110.755.
eliminasi pada
tanggal
31
Desember
2012 sebesar
PT Horizon Agro Industry dan Entitas Anak Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Dahlia, SH, Perusahaan telah menandatangani Akta Pemindahan Hak-Hak Atas Saham pada PT Horizon Agro Industry (HAI) kepada PT Rajawali Agro Andalan Nusantara, dimana Perusahaan telah menjual seluruh hak kepemilikan pada HAI atau sejumlah 749.999 saham dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Sejak penandatanganan akta tersebut, pengendalian Perusahaan atas HAI dan entitas anaknya (PT Surya Lestari Niaga, PT Surya Nusa Makmur, PT Ary Kirana Lestari dan PT Surya Kuary Abadi) telah berakhir. Perusahaan memperoleh laba divestasi sebesar Rp 27.606.261.902 setelah memperhitungkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 3.103.697.000.
4
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan) c.
Entitas Anak (Lanjutan) PT Horizon Agro Industry dan Entitas Anak (Lanjutan) Rincian aset dan liabilitas HAI pada tanggal divestasi sebagai berikut : Kas dan Bank Aset Lancar selain Kas dan Bank Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
d.
785.017.557 518.850.684.488 470.056.143.182 255.633.292.956 1.229.669
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta No. 10 tanggal 18 Desember 2012 dari Notaris Indah Khaerunnisa, SH, M.Kn., dan Akta No. 48 tanggal 30 Desember 2011, dari Notaris Dahlia, SH, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan per 31 Desember sebagai berikut : 2 0 1 3
2 0 1 2 (Maret)
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Alwijaya AW Avi Yasa Dwipayana
Adrianus Holy Marhendra Lies Sri Rahayu Husni Thamrin Mukti
Direktur Utama Direktur
: :
Boelio Muliadi Fario Meyo Syahheri Argo Trinandityo
Peter Chao Yudhi Asmara Yasmine
Manajemen kunci meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki karyawan tetap. e.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 29 April 2013.
5
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan dan atas dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diungkapkan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b.
Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pemberi kerja/pelanggan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
6
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (Lanjutan) Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Dalam menentukan cadangan penurunan nilai persediaan, manajemen menggunakan estimasi mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas persediaannya. Perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak secara material terhadap hasil usaha. Estimasi Sumber Daya Sumber daya merupakan estimasi jumlah produk yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area explorasi. Dalam memperkirakan sumber daya bijih besi diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang. Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan bijih besi memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman sumber daya bijih besi atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data. Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Perusahaan dalam berbagai cara, diantaranya. -
Nilai tercatat aset dapat terpengaruhi akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
-
Amortisasi yang dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif dapat berubah jika beban-beban tersebut tidak ditentukan berdasarkan unit produksi.
-
Provisi kewajiban lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini, dan
-
Nilai tercatat liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis.
7
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian (Lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (Lanjutan) Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas. Penurunan Nilai Aset Non Moneter Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Pajak Penghasilan Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Pemulihan Aset Pajak Tangguhan Nilai tercatat aset pajak tangguhan direview pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa laba fiskal akan dihasilkan untuk memulihkan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.
8
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama, kecuali dinyatakan khusus. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari 50% hak suara. Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Laba atau rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP), sebelumnya dikenal sebagai “Hak Minoritas” bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan :
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, bila ada; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi; dan Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi dan dalam ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
9
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada tahun berjalan. Pada tanggal akuisisi, Selisih lebih antara penjumlahan imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP dengan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil-alih (aset neto) dicatat sebagai goodwill. Jika imbalan lebih rendah dari nilai wajar aset neto dari perusahaan yang diakuisisi maka selisihnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi.
e.
Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan : Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK 50 revisi, PSAK 55 revisi dan PSAK 60 ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya diamortisasi menggunakan metode bunga efektif sesuai dengan klasifikasinya. Aset Keuangan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut :
10
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) (i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.
(ii)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, dana yang dibatasi penggunaannya dan aset lain-lain – uang jaminan.
(iii)
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : a) b) c)
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
11
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) (iv)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
Liabilitas Keuangan Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut : (i)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan, yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.
(ii)
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain, hutang royalti, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar, provisi kewajiban lingkungan dan hutang pihak berelasi.
12
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan referensi harga pasar kuotasian, tanpa dikurangi biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, referensi kepada nilai wajar kini instrumen keuangan lainnya yang secara substansi adalah serupa dan analisa arus kas diskonto atau model penilaian lainnya. Penurunan Nilai Aset Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mendeteksi penurunan nilai aset keuangannya apabila terdapat bukti objektif adanya peristiwa merugikan yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dari suatu aset keuangan. Penurunan nilai tersebut diakui apabila peristiwa merugikan tersebut dapat diperkirakan secara handal telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak diakui. Penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya diamortisasi diukur dari perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan. Arus kas masa depan ini yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mendiskontokan arus kas yang berasal dari piutang jangka pendek, apabila pengaruh pendiskontoan tersebut tidak material. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba rugi sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah kerugian kumulatif tersebut merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui.
13
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan saat kewajiban kontraktual untuk membayar dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g.
Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penerapan PSAK 30 revisi ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dalam sewa operasi dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar Garis Lurus selama masa sewa.
h.
Piutang Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang pada saat terdapat bukti obyektif bahwa piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
i.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average method). Cadangan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih.
14
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
P e r s e d i a a n (Lanjutan) Persediaan yang meliputi kavling tanah, bangunan rumah dalam penyelesaian serta bangunan rumah yang telah selesai dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, dikapitalisasi sebagai bagian dari harga pokok perolehan tanah. Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah yang Belum Dikembangkan”. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun “Persediaan”. Pembibitan dinyatakan sebesar nilai perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan pada saat penanaman.
j.
Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biayabiaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman belum menghasilkan selama periode-periode tanaman masih belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan. Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap menghasilkan dan mulai disusutkan sejak saat konversi. Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 70 % dari jumlah pokok per blok sudah siap untuk dipanen dengan berat tandan rata-rata telah mencapai 3,5 kg atau lebih.
k.
Aset Tetap dan Penyusutan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”. Penerapan PSAK 16 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap, kecuali aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut : Bangunan Peralatan Tambang Sarana dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Peralatan Mess Instalasi Internet
4 - 20 4 4 4 4-5 4 4 15
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
Aset Tetap dan Penyusutan (Lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset tersebut akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
l.
Penurunan Nilai Aset Non Moneter Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Setiap tanggal akhir periode pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
m.
Biaya Ekplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, perizinan dan administrasi, geologi dan geofisika, pemboran eksplorasi, dan evaluasi, yang terjadi untuk mencari, menemukan, dan mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
16
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) m.
Biaya Ekplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan (Lanjutan) Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Perusahaan bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat. Biaya pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya administrasi, biaya pembersihan lahan dan biaya pembukaan tambang, yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cadangan terbukti sampai siap diproduksi secara komersial. Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi. Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial.
n.
Provisi Kewajiban Lingkungan Provisi yang berhubungan dengan lingkungan dimana Perusahaan dan Entitas Anak merupakan pihak yang bertanggung jawab, diakui ketika : -
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini baik yang bersifat hukum maupun konstruksi, sebagai akibat peristiwa masa lalu.
-
Besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya, dan
-
Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat ditentukan.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi ini sehubungan dengan berlakunya waktu diakui sebagai beban bunga. 17
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui berdasarkan masa manfaatnya (basis Akrual).
p.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapak PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata uang fungsionalnya. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hierarki faktor primer dan sekunder. Suatu entitas boleh menyajikan Laporan Keuangannya dalam mata uang apapun. Penerapan PSAK 10 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing, dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada tahun berjalan. Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) yang digunakan Perusahaan pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 masing-masing per 31 Desember 2012 dan 2011.
q.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika : Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan : a)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tesebut : i)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
ii)
Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
iii)
Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
18
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) q.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) b)
Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : i)
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v)
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.
vi)
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
vii)
Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. r.
Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK 46 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam Laporan Keuangan Konsolidasi pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
19
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan salinghapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
s.
Imbalan Kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (Revisi 2010) memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan PSAK 24 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pasca-kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuandari Undang-undang Ketenagakerjaa nNo. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pasca-kerja dihitung dengan menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit aktuaria.
20
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) s.
Imbalan Kerja (Lanjutan) Imbalan Pasca-kerja (Lanjutan) Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode Garis Lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah mencatat liabilitas imbalan kerjanya berdasarkan perhitungan aktuaria independen sesuai dengan PSAK 24 dan dampak saldo awal liabilitas (cadangan tahun 2010) dibebankan pada tahun berjalan karena tidak berdampak signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan tidak memiliki karyawan tetap, sehingga saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tercatat dipulihkan seluruhnya dan dicatat sebagai penghasilan lain-lain pada laba rugi tahun berjalan.
t.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi.
u.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest). Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali pada tanggal pemilikan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) sesuai PSAK 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
v.
Informasi Segmen Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
21
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) v.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai segmen tersebut.
w.
Laba Per Saham Dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), ”Laba Per Saham”. Penerapan PSAK 56 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Untuk tujuan penghitungan laba (rugi) bersih per saham dilusian, laba (rugi) bersih residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar disesuaikan dengan mempertimbangkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Efek berpotensi saham biasa dianggap dilutif hanya bila konversinya menjadi saham biasa akan menurunkan laba (rugi) bersih per saham dari operasi normal berkelanjutan.
3.
KAS DAN BANK Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 2013 Kas
2012
121.388.463
46.942.293
107.133.710 12.030.858 5.233.029 683.162.206
14.056.428 10.531.558 5.233.029 -
807.559.803
29.821.015
Bank Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk Bank OCBC Jumlah dalam Rupiah
22
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN BANK (Lanjutan) 2013 Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah dalam Mata Uang Asing Jumlah Kas dan Bank
2012
13.838.301 816.313
13.946.364 1.025.020
14.654.614
14.971.384
943.602.880
91.734.692
Semua bank ditempatkan pada pihak ketiga. 4.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 2013 20.072.567.446 15.290.948.264 (20.072.567.446)
PT Almazia Nusantara PT Visi Utama Mandiri Dikurangi : Cadangan Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2012 20.072.567.446 (20.072.567.446)
15.290.948.264
-
Piutang usaha tersebut dalam mata uang Rupiah. Pencadangan terhadap Piutang PT Almazia Nusantara seluruhnya dilakukan, karena manajemen berpendapat piutang tersebut kemungkinan besar tidak dapat tertagih. Namun demikian manajemen tetap berusaha menagih piutang tersebut. Piutang usaha kepada PT Visi Utama Mandiri merupakan piutang atas penyerahan bijih besi. 5.
PIUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 2013
2012
PT Rajawali Agro Andalan Nusantara
365.100.000.000
365.100.000.000
PT Horizon Agro Industry
228.028.663.000
228.028.663.000
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 100.000.000) J u m l a h
770.283.595
138.898.150
593.898.946.595
593.267.561.150
Piutang PT Rajawali Agro Andalan Nusantara merupakan piutang atas divestasi saham HAI yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2013 (Catatan 20). Berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang tanggal 30 Desember 2010, disepakati hutang HAI kepada Perusahaan akan dilunasi 14 hari setelah pemberitahuan dari Perusahaan yang kemudian diubah dengan Amandemen Perjanjian Pengakuan Hutang No. 004/CKRA.HAI/VI/2012 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan HAI sepakat bahwa HAI akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni 2013. Sejak tanggal 30 Desember 2011, HAI dan Entitas Anaknya bukan merupakan pihak berelasi. 23
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 2013
2012
Tanah Matang Bijih Besi : Barang Jadi Barang dalam Proses Bahan Baku Bahan Pembantu
582.328.777
582.328.777
4.119.749.615 400.608.504 2.374.981.899 101.498.528
11.002.296.011 303.128.842 2.685.373.015 31.684.051
J u m l a h Cadangan Penurunan Nilai
7.579.167.323 (582.328.777)
14.604.810.696 (582.328.777)
6.996.838.546
14.022.481.919
Jumlah - Bersih
Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan risiko kerugian lainnya, dengan pertimbangan risiko yang tidak signifikan sehingga manfaat yang diterima tidak sesuai dengan biayanya. Berdasarkan penelaahan kondisi persediaan, manajemen Perusahaan berpendapat cadangan penurunan nilai persediaan cukup memadai.
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut :
2013
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas 2013 2012
2012
Piutang Pihak Berelasi Perusahaan PT Transpacific Investama PT Kurnia Selaras PT Kharisma Prima Nusantara J u m l a h Cadangan Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
24
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
2013
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas 2013 2012
2012
Hutang Pihak Berelasi Entitas Anak Boelio Muliadi Tay Robinto Agus Isywara Yoe Redstone Direksi
21.102.792.152
4.352.167
50,43 9,33 0,26
52,23 0,26 0,01
-
-
-
-
25.113.296.853
21.210.738.873
60,02
52,50
-
-
-
-
-
-
-
-
103.594.554
3.902.557.980 107.946.721
Perusahaan PT Royal Oak Development Asia Tbk PT Nusa Etanol Asia Lain-lain J u m l a h
21.102.792.152
Penghasilan Bunga PT Duta Agro Asia PT Transpacific General Trading J u m l a h
Seluruh piutang dan hutang kepada pihak berelasi dalam mata uang Rupiah. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun Transaksi
PT Royak Oak Development Asia Tbk, PT Transpacific Investama, PT Nusa Etanol Asia, dan PT Kharisma Prima Nusantara
Afiliasi
Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan
Agus Isywara Yoe dan Tay Robinto
Pemegang saham PIT
Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan
PT Kurnia Selaras
Afiliasi
- Piutang sehubungan dengan pembelian Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) dan telah dilunasi pada tahun 2011. - Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan.
Boelio Muliadi
Direktur Utama Perusahaan dan pemegang saham PIT
- Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai permintaan - Setoran modal Perusahaan pada PIT sebesar Rp 14.080.000.000.
Sejak tanggal 28 Juni 2012, PT Royal Oak Development Asia Tbk, PT Transpacific Investama, PT Nusa Etanol Asia, PT Kharisma Prima Nusantara dan PT Kurnia Selaras bukan merupakan pihak berelasi.
25
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Berdasarkan addendum perjanjian penyelesaian tanggal 29 April 2010, PT Kurnia Selaras tidak diwajibkan untuk membayar bunga dan denda atas MEB, sehingga akrual bunga sebesar Rp 1.805.833.337 dilakukan pencadangan pada tahun 2010. Pada tahun 2012, piutang usaha dan cadangannya dihapusbukukan. Jumlah kompensasi personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 744.000.000 dan Rp 434.000.000 yang seluruhnya merupakan imbalan kerja jangka pendek.
8.
ASET TETAP Rinciannya sebagai berikut : Penambahan
2 0 1 3 Pengurangan
959.858.423 9.718.842.687 37.908.646 1.541.592.000 2.369.167.592 46.735.260 31.162.920
2.079.999 13.010.000 -
-
-
959.858.423 9.720.922.686 37.908.646 1.541.592.000 2.382.177.592 46.735.260 31.162.920
14.705.267.528
15.089.999
-
-
14.720.357.527
239.964.602 2.324.876.941 9.477.165 385.398.000 1.882.969.363 11.683.815 7.790.734
59.991.152 670.007.127 2.369.290 96.349.500 42.425.499 2.920.954 1.947.682
-
-
299.955.754 2.994.884.068 11.846.455 481.747.500 1.925.394.862 14.604.769 9.738.416
4.862.160.620
876.011.204
-
-
5.738.171.824
Saldo Awal
Pengaruh Akuisisi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Tambang Sarana dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Peralatan Mess Instalasi Internet Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Tambang Sarana dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Peralatan Mess Instalasi Internet J u m l a h Jumlah Tercatat
9.843.106.908
8.982.185.703
26
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP (Lanjutan)
2 0 1 2 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Pengaruh Divestasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Tambang Sarana dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Peralatan Mess Instalasi Internet Jumlah Pemilikan Langsung
1.729.954.550 -
829.444.836 12.783.888
7.240.000 -
959.858.423 8.889.397.851 37.908.646 1.541.592.000 633.669.154 46.735.260 31.162.920
959.858.423 9.718.842.687 37.908.646 1.541.592.000 2.369.167.592 46.735.260 31.162.920
1.729.954.550
842.228.724
7.240.000
12.140.324.254
14.705.267.528
1.435.922.262 -
179.973.451 1.769.484.367 7.107.875 289.048.500 409.451.112 8.762.861 5.843.051
1.055.833 -
59.991.151 555.392.574 2.369.290 96.349.500 38.651.822 2.920.954 1.947.683
239.964.602 2.324.876.941 9.477.165 385.398.000 1.882.969.363 11.683.815 7.790.734
1.435.922.262
2.669.671.217
1.055.833
757.622.974
4.862.160.620
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan Tambang Sarana dan Prasarana Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Peralatan Mess Instalasi Internet J u m l a h Jumlah Tercatat
294.032.288
9.843.106.908
Beban penyusutan aset dialokasikan sebagai berikut : 2013 Biaya Produksi Kapasitas Menganggur Beban Umum dan Administrasi J u m l a h
2012
751.899.613 121.636.907
990.031.541 1.148.100.251 531.539.425
873.536.520
2.669.671.217
Perusahaan belum mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kerugian akibat kehilangan, kerusakan dan risiko kerugian lainnya. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Manajemen Perusahaan juga berpendapat tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode penyusutan) terhadap aset tetap tersebut.
27
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN Rincian per 31 Maret 2013 sebagai berikut : Sald o Awal
Pen amba han
Peng uran ga n
Pen garu h Akuisi si
Sal do Akhi r
Biaya Pe role ha n Ar ea Produk si B elum Me nca pai Ta ha p Produk si K om ers ia l Su ng ai Kun yit Ar ea Produk si Te la h Mencapai Ta ha p Produk si K om ers ia l Su ng ai Kun yit J u m l a h
12 .3 86.78 8.545
-
-
-
12 .3 86 .7 88.54 5
7 .6 86.45 4.811
-
-
-
7 .6 86 .4 54.81 1
20 .0 73.24 3.356
-
-
-
20 .0 73 .2 43.35 6
4 .2 16.87 4.511
6 93.91 6.059
-
-
4 .9 10 .7 90.57 0
Akumula si Amortisas i Ar ea Produk si Te la h Mencapai Ta ha p Produk si K om ers ia l Su ng ai Kun yit Jumlah Te rca tat - B ers ih
15 .8 56.36 8.845
15 .1 62 .4 52.78 6
Beban amortisasi dialokasikan per 31 Maret 2013 sebagai berikut : Biaya Produksi Kapasitas Menganggur
693,916,059 -
J u m l a h
693,916,059
Rincian per 31 Desember 2012 sebagai berikut : Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Pengaruh Akuisisi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Area Produksi Belum Mencapai Tahap Produksi Komersial Sungai Kunyit
-
-
-
Area Produksi Telah Mencapai Tahap Produksi Komersial Sungai Kunyit
-
-
-
7.686.454.811
7.686.454.811
-
-
-
20.073.243.356
20.073.243.356
-
2.081.748.177
-
2.135.126.334
4.216.874.511
J u m l a h
12.386.788.545
12.386.788.545
Akumulasi Amortisasi Area Produksi Telah Mencapai Tahap Produksi Komersial Sungai Kunyit Jumlah Tercatat - Bersih
-
15.856.368.845
Beban amortisasi dialokasikan per 31 Desember 2012 sebagai berikut : Biaya Produksi Kapasitas Menganggur
925.221.412 1.156.526.765
J u m l a h
2.081.748.177
28
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 31 Maret 2013.
10.
DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Berdasarkan Perjanjian Escrow tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan bermaksud membeli seluruh saham Brooksvale Capital Ltd. (Brooksvale), berkedudukan di British Virgin Island, dari Rami Sadek M. Kuwatly (Rami), pihak ketiga, dengan harga pembelian saham sebesar Rp 579.000.000.000. Harga tersebut diasumsikan pada kondisi aset Brooksvale saat perjanjian ini ditandatangani, yaitu adanya satu entitas anak Brooksvale dengan hak pengelolaan dan hak atas hasil tambang di 3 lokasi tambang. Apabila jumlah lokasi tambang tersebut berubah, maka nilai transaksi atas saham Brooksvale juga akan ditingkatkan sesuai dengan kondisi riil pada saat pengambilalihan saham Brooksvale oleh Perusahaan. Dalam rangka pelaksanaan transaksi tersebut di atas, Perusahaan dan Rami menunjuk Best Astute Investment Limited (Best) untuk bertindak sebagai agen escrow, yang berkewajiban untuk menjaga dan memelihara serta mengumpulkan seluruh dokumen, seluruh dana dan melaksanakan pentransferan dana sehubungan dengan pelaksanaan transaksi. Imbalan jasa Best sebagai agen escrow adalah sebesar 0,25 % dari nilai transaksi, yang akan dibayarkan langsung dengan mengurangi nilai transaksi yang akan diterima Rami. Dalam rangka pelaksanaan transaksi, Best wajib membentuk suatu rekening penampungan atas nama Best, dan Perusahaan wajib mentransferkan dana sejumlah Rp 579.000.000.000 ke dalam rekening escrow yang telah dilakukan Perusahaan pada tanggal 2 Januari 2012. Setelah diterimanya surat pemberitahuan mengenai ketersediaan dana pada rekening escrow dari Best kepada Rami, maka Perusahaan akan melakukan Due Diligence terhadap Brooksvale beserta asetnya, termasuk entitas anak beserta aset yang dimilikinya. Due Diligence akan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan. Setelah dilakukan Due Diligence dan telah disepakatinya harga pembelian saham Brooksvale, serta telah dilakukannya Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham atau Perjanjian Jual Beli Saham oleh Rami dan Perusahaan, maka Perusahaan dan Rami wajib memberitahukan secara tertulis jumlah dana yang akan ditransfer dari rekening escrow kepada Rami. Apabila terdapat kelebihan dana pada rekening escrow, maka Best akan mengembalikan sisa dana tersebut kepada Perusahaan setelah diterimanya surat permohonan penarikan dana dari Perusahaan. Selama 2012, telah dilakukan Due Diligence terhadap beberapa lokasi tambang. Sampai dengan tanggal pelaporan, proses Due Diligence masih terus berlangsung. Berdasarkan Perjanjian Perubahan atas Perjanjian Escrow tanggal 2 Juli 2012, disepakati Due Diligence akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama-lamanya hingga tanggal 31 Desember 2013. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan atas Due Diligence No. 002/CKRA.BROOKSVALE/I/2012 tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan menyetujui untuk mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan oleh Broosvale apabila Perusahaan setuju untuk mengakuisisi seluruh saham Brooksvale.
29
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA Rincian per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 2013 PT Visi Utama Mandiri PT Kharisma Prima Nusantara Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 100.000.000) J u m l a h
2012
2.245.231.878 152.500.000
5.410.273.225 2.245.231.878 137.500.000
2.397.731.878
7.793.005.103
Hutang kepada PT Visi Utama Mandiri merupakan hutang atas perolehan aset tetap (Catatan 25). Hutang kepada PT Kharisma Prima Nusantara merupakan pinjaman sementara tanpa bunga dan pembayaran kembali sesuai permintaan.
12.
UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan saldo uang muka yang diterima dari Pacific Master Limited per 31 Maret 2013.
13.
PERPAJAKAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut : 2013 Hutang Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai J u m l a h
2012
24.761.700 751.350.336 2.661.411.710 521.090.670 843.570.000
81.857.248 734.057.745 37.934.960 521.090.670 843.570.000
4.802.184.416
2.218.510.623
Pajak Penghasilan Badan
Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan J u m l a h
2 0 1 3 Entitas Anak
Jumlah
85.797.762
(2.623.476.750) (446.281.512)
(2.623.476.750) (360.483.750)
85.797.762
(3.069.758.262)
(2.983.960.500)
30
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan J u m l a h
2 0 1 2 Entitas Anak
Jumlah
(140.510.718)
499.533.019
359.022.301
(140.510.718)
499.533.019
359.022.301
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2013 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Dikurangi : Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan Entitas Anak Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan Beda Waktu : Penyusutan Aset Tetap Penghapusan Piutang Cadangan (Pemulihan Cadangan) Imbalan Kerja Jumlah Beda Waktu Beda Tetap : Penghapusan Piutang yang Tidak Diakui Fiskal Representasi Pajak Penghasilan Pasal 21 Denda Pajak Laba Akuisisi Entitas Anak Penghasilan Jasa Giro Selisih Nilai Wajar Piutang Pihak Berelasi Laba Penjualan Investasi dalam Saham Jumlah Beda Tetap Rugi Fiskal Akumulasi Rugi Fiskal : Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Akumulasi Rugi Fiskal, Akhir
31
2012
8.222.137.231
(4.316.901.574)
(8.661.830.677)
3.910.713.683
(439.693.446)
(406.187.891)
-
103.023.544 (1.805.833.337) (665.066.419)
-
(2.367.876.212)
(9.856.852) -
1.805.833.337 920.000.000 92.403.850 1.000.000 (3.976.156.833) (135.607.077) -
(9.856.852)
(1.292.526.723)
(449.550.298)
(4.066.590.826)
(890.133.541) (4.280.228.618) (1.668.196.937) (1.988.317.708) (4.066.590.826)
(890.133.541) (4.280.228.618) (1.668.196.937) (1.988.317.708)
(13.343.017.928)
(12.893.467.630)
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Kini (Lanjutan) 2013 Beban Pajak Kini : Perusahaan Entitas Anak J u m l a h
(2.623.476.750)
-
(2.623.476.750)
-
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka : Perusahaan Entitas Anak J u m l a h Pajak Penghasilan Pasal 29 : Perusahaan Entitas Anak J U M L A H
2012
-
(42.676.830)
-
(42.676.830)
(2.623.476.750)
521.090.670
(2.623.476.750)
521.090.670
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, rugi fiskal dapat diperhitungkan hingga jangka waktu lima tahun. Perusahaan menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang dalam SPT. Otoritas pajak dapat meninjau kewajiban pajak Perusahaan dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
32
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Rekonsiliasi Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 2013 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Dikurangi : Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan Entitas Anak Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
2012
8.321.447.449
(4.316.901.574)
(8.661.830.677)
3.910.713.683
(340.383.228)
(406.187.891)
Tarif Pajak yang Berlaku Pengaruh Pajak atas : Beda Tetap Penyesuaian Aset Pajak Tangguhan yang Belum Ditentukan Manfaatnya
(85.095.807)
(101.546.973)
(701.955) -
(323.131.682) -
Beban (Manfaat) Pajak - Perusahaan Beban Pajak (Manfaat) - Entitas Anak
(85.797.762) 446.281.512
140.510.718 (499.533.019)
360.483.750
(359.022.301)
-
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak
33
565.189.373
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pemeriksaan Pajak Pada tahun 2010, Perusahaan telah menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun 2008 dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Laba Fiskal Pajak Penghasilan Badan yang Masih Harus Dibayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa yang Masih Harus Dibayar Pajak Penghasilan Pasal 21 yang Masih Harus Dibayar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Masih Harus Dibayar Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) yang Masih Harus Dibayar Surat Tagihan Pajak - Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
40.579.884.204 16.916.444.367 5.687.964.278 69.466.786 3.838.741.361 Nihil 799.807.535
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melunasi Pajak Penghasilan Pasal 21 yang masih harus dibayar tersebut. Perusahaan tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan mencatat beban pajak tersebut pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2011. Pada Mei 2012, Perusahaan telah melunasi kewajiban Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 3.838.741.361 tersebut. Sedangkan untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas kedua surat ketetapan pajak tersebut masing-masing dalam surat No. 096/DIR/CKRA/X/2010 dan No. 095/DIR/CKRA/X/2010 tanggal 25 Oktober 2010. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-2637/WPJ.07/2011 dan No. KEP-2769/WPJ.07/2011 tanggal 7 November 2011, Direktur Jendral Pajak menyatakan menolak atas keberatan Perusahaan. Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas penolakan keberatan tersebut. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasi, proses banding kepada pengadilan pajak tersebut masih dalam proses (Catatan 32). 14.
LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan pasca kerja. Imbalan ini tidak didanakan. Perusahaan menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 mengenai “Ketenagakerjaan”. Pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas imbalan kerja ditentukan oleh aktuaria independen PT Dian Artha Tama, dengan jumlah karyawan Perusahaan yang berhak masing-masing sebanyak 13 karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki karyawan tetap, sehingga saldo penyisihan yang telah dilakukan dipulihkan seluruhnya pada tahun berjalan. Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut : 2013
2012
Saldo Awal Cadangan (Pemulihan Cadangan) Tahun Berjalan
-
Saldo Akhir
-
34
665,066,419 (665,066,419) -
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pemulihan cadangan imbalan kerja tahun 2012 disajikan dalam Penghasilan Lain-lain. Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Perusahaan. 15.
MODAL SAHAM Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 2 April 2012, Citra Group Pte. Ltd. telah menjual seluruh sahamnya pada Perusahaan yaitu sebanyak 4.045.432.280 saham atau sebesar 80 % pemilikan saham dalam Perusahaan kepada Redstone Resources Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura. Berdasarkan daftar pemegang saham yang diterbitkan oleh biro administrasi efek PT Sinartama Gunita, susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember adalah sebagai berikut :
2 0 1 2 Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham
Redstone Reources Pte. Limited PT Kurnia Cemerlang Adrianus Holy Marhendra Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%) J u m l a h
16.
Persentase Kepemilikan
80,89 % 12,12 6,99 100,00 %
Jumlah Saham Seri A Seri B
Ju m la h
4.090.349.146 612.731.436 -
-
1.022.587.286.500 153.182.859.000 -
345.319.418
8.400.000
87.379.854.500
5.048.400.000
8.400.000
1.263.150.000.000
BIAYA EMISI SAHAM Akun ini merupakan akumulasi dari biaya yang timbul dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan sebesar Rp 61.054.486.729 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
17.
PENJUALAN Jumlah ini merupakan penjualan bijih besi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 kepada PT Visi Utama Mandiri sebesar Rp 22.118.563.612.
35
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
BEBAN POKOK PENJUALAN Rinciannya sebagai berikut : Biaya Produksi : Transportasi Bijih Besi Sewa Peralatan Bahan Bakar Penyusutan Amortisasi Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Ditangguhkan Upah Langsung Penggantian Hasil Bumi Reklamasi Lain-lain
1.202.266.387 909.238.516 751.899.615
-
693.916.059 299.933.500 376.517.243 1.215.820.802
-
5.449.592.122
-
2.742.307.682 (2.374.981.900)
-
5.816.917.904 303.128.842 (400.608.503)
-
Jumlah Biaya Pokok Produksi Pengangkutan dan Bongkar Muat Royalti Analisa Persediaan Barang Jadi - Awal Persediaan Barang Jadi - Akhir
5.719.438.243 12.256.450.430 (4.119.749.615)
-
Beban Pokok Penjualan
13.856.139.058
-
J u m l a h Persediaan Awal, Bahan Baku Persediaan Akhir, Bahan Baku Jumlah Biaya Produksi Barang dalam Proses - Awal Barang dalam Proses - Akhir
19.
BEBAN USAHA Rinciannya sebagai berikut : 2013 Beban Penjualan Operasional Marketing Administrasi Penjualan Jumlah Beban Penjualan
36
2012
33.831.330 -
-
33.831.330
-
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
BEBAN USAHA (Lanjutan) 2013
2012
488.382.982 193.256.000 7.977.969 122.319.109 287.748.987 124.111.591 171.000.000 68.970.369 23.475.823 34.302.081 55.625.945 32.339.400 191.062.157
499.373.351 535.852.188 110.000.000 2.411.500 140.000 108.122.160 4.000.000 360.000 132.000.000 1.000.000 32.389.600
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
1.800.572.413
1.425.648.799
Jumlah Beban Usaha
1.834.403.743
1.425.648.799
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Jasa Profesional Representasi Perjalanan Dinas dan Transportasi Perbaikan dan Pemeliharaan Penyusutan Denda Administrasi Pelaporan Listrik, air dan telpon Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor Dapur dan Keperluan Rumah Tangga Kantor Kesejahteraan Karyawan Persiapan dan Publikasi RUPS Pemeliharaan Efek Pajak Cadangan Imbalan Kerja Lain-lain
20.
LABA DIVESTASI INVESTASI DALAM SAHAM Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Dahlia, SH, Perusahaan telah menandatangani Pemindahan Hak-Hak Atas Saham pada PT Horizon Agro Industry (HAI) kepada PT Rajawali Agro Andalan Nusantara (RAAN), dimana Perusahaan telah menjual 100 % hak kepemilikan pada HAI dengan harga jual sebesar Rp 750.000.000.000. Perusahaan memperoleh laba penjualan atas transaksi divestasi ini sebesar Rp 27.606.261.902 setelah memperhitungkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 3.103.697.000. Pembayaran yang telah diterima sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 atas transaksi divestasi tersebut adalah sebesar Rp 384.900.000.000. Berdasarkan Amandemen Pembiayaan Pengikatan Jual Beli No. 003/CKRA.RAAN/I/2012 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan RAAN sepakat bahwa RAAN akan memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 28 Juni 2013.
37
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM Laba (rugi) bersih per saham dasar/dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa/dilusian yang beredar pada periode bersangkutan. 2013
2012
Laba (Rugi) Bersih yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
4.567.128.041
(3.548.537.593)
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar (Lembar)
5.114.421.090
5.056.800.000
Laba Bersih Per Saham Dasar
0,89
2013 Rata-rata Tertimbang Saham Dilusian yang Beredar (Lembar)
22.
2012
5.114.421.090
Laba Bersih Per Saham Dilusian
(0,70)
5.115.600.000
0,89
(0,69)
INFORMASI SEGMEN Pada tahun 2012, Perusahaan bergerak dibidang investasi dan Entitas Anak bergerak dibidang pertambangan bijih besi. Pada tahun 2011, Perusahaan dan Entitas Anak bergerak dalam satu segmen usaha yaitu dalam bidang perkebunan, sehingga segmen usaha tidak disajikan. Informasi mengenai segmen usaha dan geografis Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi
Uraian
2 0 1 3 (Dalam Jutaan Rupiah) Tambang/ Padang
Investasi/ Jakarta
Jumlah
Eliminasi
Jumlah
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
23.894 24.342
604.971 594.863
628.865 619.205
(15.860)
628.865 603.345
Jumlah Aset
48.236
1.199.834
1.248.070
(15.860)
1.232.210
Liabilitas Ekuitas
24.967 23.267
17.179 1.182.656
42.146 1.205.923
(304) (15.555)
41.842 1.190.368
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
48.234
1.199.835
1.248.069
(15.859)
1.232.210
2 0 1 2 (Dalam Jutaan Rupiah) Tambang/ Padang
Investasi/ Jakarta
Jumlah
Uraian
Eliminasi
Jumlah
Aset Lancar
14.844
593.142
607.986
Aset Tidak Lancar
26.041
593.805
619.846
(14.603)
605.243
Jumlah Aset
40.885
1.186.947
1.227.832
(14.603)
1.213.229
Liabilitas
23.210
17.217
40.427
(23)
40.404
Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
17.675 40.885
1.169.730 1.186.947
1.187.405 1.227.832
(14.580) (14.603)
1.172.825 1.213.229
38
-
607.986
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Uraian
2 0 1 3 (Dalam Jutaan Rupiah) Tambang/ Padang
Penjualan Beban Pokok Penjualan Beban Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
Uraian
Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
23.
Jumlah
Eliminasi
Jumlah
22.119 (13.856) (1.386) 1.785 (3.070)
(448) 9 85
22.119 (13.856) (1.834) 1.794 (2.985)
(671) -
22.119 (13.856) (1.834) 1.123 (2.985)
5.592
(354)
5.238
(671)
4.567
2 0 1 2 (Dalam Jutaan Rupiah) Tambang/ Padang
Penjualan Beban Pokok Penjualan Beban Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
Investasi/ Jakarta
Investasi/ Jakarta
Jumlah
Eliminasi
Jumlah
24.524 (19.930) (5.475) (3.030)
(5.181) 798
24.524 (19.930) (10.656) (2.232)
3.977
24.524 (19.930) (10.656) 1.745
500 (3.411)
(141) (4.524)
359 (7.935)
3.977
359 (3.958)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang mungkin dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Kebijakan keuangan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan Entitas Anak. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan hubungan usahahanya dengan pihak ketiga yang dikenal dan kredibel. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut :
39
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kas dan Bank Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga Dana yang Dibatasi Penggunaannya Aset Lain-lain - Uang Jaminan
943.602.880 593.898.946.595 579.000.000.000 200.000.000
J u m l a h
1.174.042.549.475
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini, tidak terdapat risiko nilai tukar mata uang asing yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2013 saldo aset moneter dalam mata uang asing adalah berupa rekening bank sebesar USD 1.507,83 (ekuivalen Rp 14.654.614). Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini, tidak terdapat risiko suku bunga yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, karena pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat saldo piutang dan saldo pinjaman yang dikenakan bunga. Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan bank memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perusahan dan Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo dari tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :
Hutang Lain-lain Hutang Royalti Beban Masih Harus Dibayar Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Provisi Kewajiban Lingkungan Hutang Pihak Berelasi J u m l a h
Satu Tahun sampai Dua Tahun
Lebih dari Satu Tahun sampai Dua Tahun
2.397.731.878 451.897.182 1.422.402.586 -
210.000.000 -
25.113.296.853
2.397.731.878 451.897.182 1.422.402.586 210.000.000 25.113.296.853
4.272.031.646
210.000.000
25.113.296.853
29.595.328.499
40
Sampai Jangka Waktu Tidak Ditentukan
Jumlah
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Pengelolaan Modal Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan dan Entitas Anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian kepemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan dan Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi hutang. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor berdasarkan rasio gearing konsolidasi. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan total ekuitas. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan bank. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat saldo pinjaman.
24.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 : 2 0 1 3 Nilai Wajar
2 0 1 2 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Aset Keuangan : Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Bank Piutang Usaha Pihak Ketiga - Bersih Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
943.602.880 593.898.946.595
943.602.880 593.898.946.595
91.734.692 593.267.561.150
91.734.692 593.267.561.150
Piutang Pihak Berelasi Dana yang Dibatasi Penggunaannya Aset Lain - lain - Uang Jaminan
579.000.000.000 200.000.000
579.000.000.000 200.000.000
579.000.000.000 200.000.000
579.000.000.000 200.000.000
Jumlah Aset Keuangan
1.174.042.549.475
1.174.042.549.475
1.172.559.295.842
1.172.559.295.842
Liabilitas Keuangan : Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga Hutang Lain - lain kepada Pihak Ketiga Hutang Royalti Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Masih Harus Dibayar Hutang Pihak Berelasi Provisi Kewajiban Lingkungan
2.397.731.878 451.897.182 1.422.402.586 25.113.296.853 210.000.000
2.397.731.878 451.897.182 1.422.402.586 25.113.296.853 210.000.000
7.793.005.103 451.897.182 284.577.767 807.728.088 21.210.738.873 210.000.000
7.793.005.103 451.897.182 284.577.767 807.728.088 21.210.738.873 210.000.000
29.595.328.499
29.595.328.499
30.757.947.013
30.757.947.013
Jumlah Liabilitas Keuangan
41
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arms - length transactions). Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut :
25.
-
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, hutang lain-lain, hutang royalti, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar dan provisi kewajiban lingkungan mendekati nilai tercatatnya, karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut atau dampak diskonto tidak signifikan.
-
Nilai wajar piutang pihak berelasi, aset lain-lain dan hutang pihak berelasi tidak disajikan, karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dimana instrumen keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Mandatory Exchangeable Bonds a.
Pada tanggal 12 Nopember 2007, Perusahaan dan PT Kurnia Selaras (KS), telah menandatangani “Perjanjian Investasi Pendahuluan” yang kemudian diubah dengan “Adendum Perjanjian Investasi Pendahuluan” tanggal 13 Nopember 2007. Perjanjian ini kemudian diaktakan dengan Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 yang dibuat di hadapan Notaris Yulia SH. tanggal 17 Desember 2007. Berdasarkan perjanjian tersebut, KS telah sepakat untuk menerbitkan Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) senilai Rp 197.000.000.000 yang seluruhnya akan diambil oleh Perusahaan. MEB tersebut terbagi atas 197 obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000 per obligasi dan setelah 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal penerbitan yaitu tanggal 28 Januari 2008, wajib ditukarkan dengan 70% saham PT Transpacific Agro Industry (TPAI) dan 70% saham PT Citra Indoniaga (CIN), pihak ketiga, yang dimiliki oleh KS. Syarat, ketentuan dan kondisi yang berkaitan dengan MEB tersebut antara lain : -
Untuk MEB yang diterbitkan akan dikeluarkan 1 sertifikat obligasi jumbo dimana MEB tersebut merupakan obligasi tercatat dalam daftar pemegang obligasi yang akan dikelola oleh KS.
-
Tingkat bunga MEB disepakati 1% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan.
-
Jika terjadi kondisi yang antara lain KS tidak memenuhi kewajibannya (cedera janji), target perkebunan kelapa sawit TPAI dan CIN tidak tercapai, ijin lokasi perkebunan tersebut dibatalkan, dan sebagainya, maka KS wajib melunasi dini secara sekaligus MEB tersebut kepada Perusahaan yang pembayarannya meliputi pokok MEB, bunga MEB 1%, dan bunga pelunasan dini sebesar 19% per tahun yang diperhitungkan secara bunga majemuk sejak tanggal penerbitan MEB sampai dengan tanggal pelunasan lebih dini tersebut. 42
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) -
Perusahaan berhak menempatkan masing-masing 2 orang wakil untuk duduk sebagai anggota dewan komisaris dan direksi TPAI dan CIN.
-
MEB selain dijamin dengan gadai saham TPAI dan CIN, dijamin juga dengan saham KS serta jaminan perusahaan dari PT Transpacific Investama (pemegang saham mayoritas KS).
Ruang lingkup kegiatan usaha TPAI dan CIN meliputi bidang perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit. b.
Pada tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian penerbitan MEB dengan KS, yang telah diaktakan dalam Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 tanggal 17 Desember 2007 dari Notaris Yulia, SH. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan bermaksud membeli MEB yang diterbitkan oleh KS sebesar Rp 197.000.000.000 dengan nilai nominal masing-masing obligasi sebesar Rp 1.000.000.000 per lembar. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 1 % per tahun yang dibayarkan setiap 6 bulan (semesteran) dan berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal pembelian yang akan jatuh tempo pada 14 Desember 2012. Pada saat jatuh temponya, MEB tersebut wajib ditukar seluruhnya dengan 70 % saham PT Citra Indoniaga dan 70 % saham PT Transpacific Agro Industry yang keduanya dimiliki oleh KS.
c.
Pada tanggal 7 Oktober 2009, Perusahaan dan KS, menandatangani Perjanjian Penyelesaian. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk mengakhiri lebih dini atas perjanjian penerbitan MEB tanggal 14 Desember 2007, dengan opsi penyelesaian kewajiban sebagai berikut : 1.
Pelunasan seluruh kewajiban ke rekening Perusahaan dengan sekali pembayaran, atau
2.
Penyerahan aset dengan penilaian dari penilai independen sebagai bentuk pembayaran seluruh kewajiban sesuai tanggal jatuh tempo sebagai berikut : a. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2010, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 278.971.700.000 b. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2011, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 331.976.300.000 c. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2012, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 395.051.800.000
43
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) Jaminan atas perjanjian penyelesaian MEB tersebut berupa :
d.
-
Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Kreasi Cipta Karya, pemegang saham KS, yang telah diaktakan dengan Akta No. 24 tanggal 8 Okober 2009 dari Notaris Yulia, SH.
-
Jaminan dari PT Jasnita Investindo, berupa deposito sebesar USD 12.469.316,65 (ekuivalen Rp 112.111.626.000) per 31 Desember 2010 yang ditempatkan pada Bank of Singapore Ltd. atas nama PT Jasnita Investindo.
Pada tanggal 8 Oktober 2009 diadakan perjanjian penjaminan Perusahaan No. 24 antara Perusahaan (penerima jaminan) dan PT Kreasi Cipta Karya (penanggung). Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Kreasi Cipta Karya (KCK) selaku pemegang saham KS diwajibkan memberi jaminan berupa jaminan Perusahaan kepada Perusahaan. Penanggungan diberikan dengan syarat-syarat antara lain sebagai berikut : 1.
2. 3.
e.
Sesuai surat pernyataan direksi Perusahaan tanggal 23 Oktober 2009 sehubugan dengan rencana jual saham KS atas saham-saham dalam TPAI dan CIN, yang sebelumnya dijadikan jaminan MEB, Perusahaan memberikan pernyataan sebagai berikut : 1.
2.
f.
KCK berjanji selama KS memiliki kewajiban kepada Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan penanggung (KCK) tidak akan menjual, menyewakan seluruh atau sebagian aset milik KCK dimana penjualan, penyewaan atau pelepasan aset akan mempengaruhi kemampuan KCK dalam pembayaran hutang. KCK menjamin akan membuat dan melaksanakan jaminan dan penanggungan ini merupakan kewajiban sah dan mengikat penanggung. Penanggungan oleh KCK akan berlaku terus menerus dan mengikat selama tertanggung masih mempunyai kewajiban kepada penerima jaminan (Perusahaan).
Perusahaan dan KS sepakat untuk mengakhiri perjanjian MEB dan sepakat melepaskan gadai atas saham-saham TPAI dan CIN yang dimiliki KS yang merupakan salah satu jaminan dalam MEB. Dengan dilepaskannya gadai atas saham-saham TPAI dan CIN, maka Perusahaan membebaskan tuntutan hukum yang timbul atas pelaksanaan jual/beli saham dan pengalihan aset dalam TPAI dan CIN kepada pihak pembeli.
Surat Perjanjian Penyelesaian tanggal 7 Oktober 2009 tersebut diperkuat dengan pendapat hukum William Soerjonegoro & Partners Law Office No. 148/WSP/ WED/X/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pendapat hukum tersebut menyatakan antara lain : 1.
2.
Pelepasan gadai saham dan seluruh jaminan yang terdapat dalam perjanjian MEB baru akan berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian penyelesaian antara Perusahaan dengan KS. Jaminan yang disepakati dalam perjanjian penyelesaian adalah jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh pemegang saham KS (KCK). Karenanya seluruh jaminan yang ada dalam perjanjian MEB berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian penyelesaian antara Perusahaan dengan KS.
44
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan) 3.
g.
Jaminan yang disepakati adalah jaminan perusahaan yang diberikan oleh pemegang saham KS yakni KCK, karenanya seluruh jaminan yang ada dalam perjanjian MEB berdasarkan perjanjian penyelesaiian dinyatakan tidak berlaku
Berdasarkan perjanjian gadai deposito tanggal 17 Desember 2009 yang telah dilegalisasi pada tanggal 16 April 2010 oleh Notaris Iswandi di Jakarta, Perusahaan menerima surat kuasa dari PT Jasnita Investindo untuk menghadap pejabat Bank of Singapore Ltd., memberikan keterangan-keterangan, menandatangani surat-surat, slip pencairan rekening deposito termasuk menerima uang pencairan deposito senilai USD 12.469.316,65 atau ekuivalen Rp 117.211.576.510 per 31 Desember 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut, KS menjamin pembayaran kembali secara lunas kepada Perusahaan atas pokok, bunga dan denda dengan jaminan pemberi gadai yaitu PT Jasnita Investindo dimana PT Jasnita Investindo setuju untuk menyerahkan secara gadai kepada Perusahaan semua hak rekening atas deposito senilai USD 12.469.316,65 yang terdapat pada Bank of Singapore Ltd.
h.
Berdasarkan addendum Perjanjian Penyelesaian tanggal 29 April 2010, perjanjian tersebut dirubah menjadi sebagai berikut : 1. Mengubah Pasal 2 menjadi KS mengakui telah berhutang kepada Perusahaan sebesar Rp 197.000.000.000 dan atas hutang tersebut KS tidak diwajibkan untuk membayar bunga maupun denda dan KS wajib melunasi hutang MEB tersebut kepada Perusahaan paling lambat tanggal 23 Januari 2012. 2. Menghapus dan meniadakan seluruh ketentuan Pasal 3 Perjanjian Penyelesaian MEB tentang Opsi Penyelesaian dan ketentuan Pasal 5 tentang Denda.
Pada bulan Desember 2011, KS telah melunasi seluruh hutangnya kepada Perusahaan. Perjanjian Distribusi dan Marketing a.
Sole and Exclusive Distributorship Agreement tanggal 1 September 2010 ditandatangani antara Perusahaan dengan ITOCHU Corporation Jepang, mengenai distribusi tepung cassava ke Jepang.
b.
Commodities and Logistics Cooperation Agreement tanggal 13 Maret 2008 ditandatangani antara Perusahaan dengan GMG International Tendering Co. Ltd, Cina, mengenai kerja sama Joint Venture antara para pihak sehubungan branding, marketing dan distribusi berbagai produk tepung dan minyak kelapa sawit ke Cina.
45
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Perjanjian Escrow Berdasarkan Perjanjian Escrow tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan bermaksud membeli seluruh saham Brooksvale Capital Ltd. (Brooksvale), berkedudukan di British Virgin Island, dari Rami Sadek M. Kuwatly (Rami), pihak ketiga, dengan harga pembelian saham sebesar Rp 579.000.000.000 yang akan disesuaikan dengan kondisi riil pada saat pengambilalihan saham Brooksvale oleh Perusahaan. Dalam rangka pelaksanaan transaksi tersebut, Perusahaan telah mentransferkan dana sebesar Rp 579.000.000.000 ke rekening penampungan atas nama Best Astute Investment Limited, yang telah ditunjuk sebagai agen escrow. Selama 2012, telah dilakukan Due Diligence terhadap beberapa lokasi tambang. Sampai dengan tanggal pelaporan, proses Due Diligence masih terus berlangsung. Berdasarkan Perjanjian Perubahan atas Perjanjian Escrow tanggal 2 Juli 2012, disepakati Due Diligence akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama-lamanya hingga tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 11). Entitas Anak, PT Persada Indo Tambang Pada tanggal 2 Januari 2012, PIT menandatangani perjanjian jual beli aset tetap dan pengalihan persediaan dengan PT Visi Utama Mandiri (VUM). Berdasarkan perjanjian tersebut PIT akan membeli aset tetap yang dimiliki oleh VUM sebesar Rp 16.824.471.937 dan PIT juga membayar atas persediaan yang telah dikerjakan oleh VUM (jasa penambangan bijih besi) sebesar Rp 14.624.992.780. Pembayaran akan dibayar secara bertahap minimal sebesar 25 % per tahun. Pada tanggal 3 Agustus 2012, PIT menandatangani addendum atas perjanjian jual beli aset tetap dan pengalihan persediaan dengan VUM. Addendum ini berisikan tentang perubahan harga jual beli aset tetap, dimana harga awal Rp 16.824.471.937 menjadi Rp 12.192.975.056. Perubahan harga ini dikarenakan adanya aset yang tidak digunakan dalam proses produksi maupun kegiatan operasional PIT, sehingga aset tersebut dikembalikan kepada VUM. Pada tanggal 8 Januari 2013 PIT menandatangani perjanjian jual beli bijih besi dengan PT Visi Utama Mandiri (VUM) di mana VUM selaku pembeli yang telah memilikI IUP Operasi Khusus dan ET-Produk Pertambangan dan memperoleh Persetujuan Ekspor Produk Pertambangan.
26.
KONDISI DAN RENCANA PERUSAHAAN Perusahaan Seiring dengan perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan, Perusahaan akan melakukan langkah-langkah berikut : -
Pergantian bidang usaha dari perdagangan umum menjadi pertambangan (dengan tujuan memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Operasi Khusus (IUP OPK).
-
Penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya kegiatan usaha bagi Perusahaan, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan perdagangan atas hasil pertambangan merupakan suatu prospek usaha yang menjanjikan.
-
Menjajaki peluang penjualan bijih besi dalam negeri.
46
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
KONDISI DAN RENCANA PERUSAHAAN (Lanjutan) Entitas Anak PT Persada Indo Tambang Sejak April 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, PIT melakukan aktivitas operasional penambangan, melalui PT Visi Utama Mandiri (VUM). Kesepakatan antara PIT dengan VUM adalah fee kontraktor yang dibayarkan dari hasil penambangan yang siap dan dapat dijual diatas tambang dengan nilai tertentu. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, PIT mulai melakukan aktivitas operasional dengan penambangan sendiri. Namun pada tanggal 6 Februari 2012 berdasarkan Peraturan Menteri dan Daya Mineral Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang “Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral” yang pada garis besarnya menyatakan bahwa setiap pemilik IUP Operasi diwajibkan untuk meningkatan nilai atas mineral yang ditambang dengan mengolah barang hasil tambang tersebut menjadi produk yang memenuhi batas minimum yang dipersyaratkan untuk dapat dijual ke luar negeri (ekspor). Pada tanggal 16 Mei 2012, peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 11 tahun 2012, dengan menyisipkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh rekomendasi dari Menteri untuk melakukan aktivitas penjualan ekspor. PIT dalam waktu yang singkat tidak mungkin dapat membangun infrastruktur yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai barang tambang yang diproduksi, sehingga aktivitas penjualan ekspor PIT tidak dapat dilakukan sejak 6 Mei 2012, sesuai Peraturan Menteri tersebut di atas, aktivitas produksi PIT juga telah berhenti sejak Agustus 2012. Dalam proses pengurusan untuk memperoleh ijin ekspor, salah satunya adalah “Clear and Clean” terhadap IUP (540/12/IUP/DESDM/BUP-2010) yang dimiliki oleh PIT, dan pada tanggal 13 Agustus 2012 PIT telah memperoleh Sertifikat Clear and Clean dengan No. 282/Min/33A/2012 yang diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Dengan berbagai keterbatasan yang ada didalam PIT dan telah diperolehnya Sertifikat Clear and Clean tersebut, maka PIT berencana bekerjasama dengan VUM yang telah memilik IUP Operasi Khusus dan ET-Produk Pertambangan dengan No. 3678/30/DJB/2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan memperoleh Persetujuan Ekspor Produk Pertambangan dengan No. 03.PE-05.12.0136 oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang diterbitkan di Jakarta melalui Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dimana VUM memperoleh kuota ekspor sebesar 87.500 metrik ton dengan batas akhir kuota tersebut adalah 27 Pebruari 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan 27 Maret 2013 dalam Surat Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 392/M-DAG/SD/2/2013. Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh PIT adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan efisiensi biaya produksi dengan melakukan kegiatan penambangan sendiri dan peningkatan hasil produksi bijih besi dengan memperluas area operasi produksi tambang.
2.
Melakukan penjualan bijih besi secara FOB Vessel untuk meningkatkan nilai penjualan dan keuntungan.
47
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
KONDISI DAN RENCANA PERUSAHAAN (Lanjutan) Entitas Anak PT Persada Indo Tambang (Lanjutan)
27.
3.
Menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan segi pengelolaan penerimaan dan pengeluaran seiring dengan peningkatan hasil produksi dan berusaha mencari investor untuk pendanaan modal kerja yang dibutuhkan.
4.
Mencari lahan-lahan baru yang potensial untuk ditambang serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
5.
Melakukan kerjasama dengan PT Visi Utama Mandiri sebagai Eksportir Terdaftar Produk Pertambangan agar produk bijih besi yang dihasilkan Perusahaan dapat diekspor keluar.
AKTIVITAS NON KAS Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas terkait aktivitas non kas untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2013 Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan Piutang Pihak Berelasi Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan Piutang Lain-lain Reklasifikasi Piutang Pihak Berelasi menjadi Piutang Lain-lain Reklasifikasi Hutang Pihak Berelasi menjadi Hutang Lain-lain Setoran Modal Entitas Anak oleh Kepentingan Non Pengendali melalui Penurunan Hutang Pihak Berelasi Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan Piutang Usaha Cadangan Penurunan Nilai atas Tanaman Perkebunan Peningkatan Piutang Lain-lain melalui - Pendapatan Bunga MTN - Divestasi Investasi dalam Saham - Penjualan Aset Tetap
28.
2012
-
1.802.223.422
-
5.471.302.089
-
3.985.555.328
-
294.718.115
-
1.920.000.000
5.410.273.225 -
-
-
-
KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI Pada tanggal 8 April 2013 telah diadakan RUPS-LB dengan agenda perubahan nama perusahaan menjadi PT Cakra Mineral Tbk dan penggantian bidang usaha perusahaan yang semula bergerak dalam bidang perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertanian dan kehutanan menjadi pertambangan mineral, perdagangan, perindustrian, perhubungan dan penanaman modal.
48
PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL PER 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMSBER 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
KEWAJIBAN KONTIJENSI Perusahaan telah mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak tahun buku 2008 atas kurang bayar Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 16.916.444.367 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 6.487.771.813 (termasuk Surat Tagihan Pajak) masing-masing dalam surat No. 096/DIR/CKRA/X/2010 dan No. 095/DIR/CKRA/X/2010 tanggal 25 Oktober 2010. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-2637/WPJ.07/2011 dan No. KEP2769/WPJ.07/2011 tanggal 7 November 2011, Direktur Jendral Pajak menyatakan menolak atas keberatan Perusahaan. Pada tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas penolakan keberatan tersebut. Berdasarkan bukti-bukti yang disampaikan Perusahaan selama persidangan, manajemen Perusahaan berkeyakinan banding yang diajukan Perusahaan dapat diterima oleh pengadilan pajak. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasi, proses banding kepada pengadilan pajak tersebut masih dalam proses (Catatan 14). Jika pengadilan pajak menolak banding Perusahaan dan tidak ada upaya penyelesaian selanjutnya, maka Perusahaan akan mengakui kewajiban beban pajak sebesar Rp 23.404.216.180 atas Surat Ketetapan Pajak tersebut di atas.
49