PT Barito Pacific Timber Tbk Dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Mata Uang Indonesia)
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 35536S Para Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Barito Pacific Timber Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi, yang penyertaannya disajikan dalam laporan keuangan terlampir dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Nilai penyertaan saham pada perusahaanperusahaan asosiasi tersebut adalah sekitar 14,6% dan 16,7%, masing-masing dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan bagian atas laba bersih perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar Rp 9.760.508.534 untuk tahun 2000 dan bagian atas rugi bersih perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar Rp 16.861.767.698 untuk tahun 1999. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan tersebut, semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
- 1a -
Seperti dijelaskan dalam Catatan 22, Perusahaan memiliki uang muka untuk peningkatan penyertaan saham dalam perusahaan asosiasi sekitar US$ 204 juta, yang mencerminkan sekitar 29% dan 25%, masing-masing dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. Saat ini, Perusahaan sedang dalam proses untuk memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian jual-beli saham bersyarat agar transaksi tersebut berlaku efektif. Realisasi atau pemulihan atas nilai uang muka penyertaan saham tersebut adalah tergantung kepada keberhasilan dalam pemenuhan kondisikondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut serta hal terkait lainnya, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 22. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas uang muka penyertaan saham tersebut dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 25 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan anak perusahaan serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan anak perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 12, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu tidak memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman, terutama kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo. Sehubungan dengan hal tersebut, sejak tahun 2000 sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan anak perusahaan tersebut telah menerima surat permintaan pembayaran segera (Notice of Demand of Payment) dari beberapa kreditur tertentu sehubungan dengan kegagalan Perusahaan dan anak perusahaan dalam memenuhi persyaratan pembayaran dalam perjanjian pinjaman tersebut. Perusahaan sedang melakukan restrukturisasi pinjamannya dengan pihak kreditur, dimana sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman tersebut, pihak kreditur tertentu telah menyampaikan usulan pola restrukturisasi pinjaman kepada Perusahaan dan, saat ini, Perusahaan masih mempelajari usulan yang disampaikan pihak kreditur tersebut. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, masih belum terdapat syarat-syarat yang pasti yang telah disepakati dalam proses restrukturisasi pinjaman serta untuk penyelesaian kewajiban tersebut. Seperti dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 22, Perusahaan memberikan jaminan atas Surat-surat Berharga yang diterbitkan oleh pihak hubungan istimewa. Surat berharga tersebut telah jatuh tempo dan tidak dipenuhi pembayarannya sehingga sejak bulan Februari 2001 sebagian pemegang Surat-surat Berharga tersebut telah menyampaikan permintaan pembayaran segera (Notice of Demand of Payment). Seperti dijelaskan dalam Catatan 3, terjadinya gangguan kondisi sosial pada bulan Januari 2000 dan bencana banjir pada bulan Maret 2000 telah menyebabkan terganggunya kegiatan operasional industri pengolahan kayu salah satu anak perusahaan, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI). Namun demikian, sejak bulan April 2000 kegiatan operasional TAIWI secara bertahap telah mengalami perbaikan. Kondisi tersebut, bersama-sama dengan terganggunya kegiatan operasional pengolahan kayu dan industri perekat milik anak perusahaan, PT Mangole Timber Producers dan PT Wiranusa Trisatrya, akibat bencana gempa bumi pada tahun 1998, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 3, mempunyai dampak yang signifikan, antara lain, terhadap tingkat pendapatan, hasil usaha dan modal kerja Perusahaan dan anak perusahaan. Selanjutnya, masih terdapatnya kondisi sosial dan politik yang belum menunjang kegiatan produksi di beberapa wilayah areal hak pengusahaan hutan milik Perusahaan dan anak
- 1b -
perusahaan mempunyai dampak terhadap pengadaan bahan baku (log) dalam kegiatan usahanya. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan defisit masing-masing sebesar Rp 1.673.528.833.088 dan Rp 649.194.284.325, dan jumlah kewajiban lancar melebihi jumlah aktiva lancarnya, masing-masing sebesar Rp 5.513.634.014.027 dan Rp 3.504.027.743.251. Faktor-faktor tersebut beserta faktor lainnya, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 25, menimbulkan ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan tentang apakah Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung pada beberapa hal, antara lain, keberhasilan restrukturisasi pinjaman dengan pihak kreditur serta kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja operasionalnya, termasuk kemampuan dalam pengadaan bahan baku dengan harga yang memadai. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya. Pemulihan dan/atau penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan. PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Mas Sutoyo NIAP 98.1.0066 26 April 2001
-2-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
31 Desember 2000
1999
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c dan 4) Rp Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 10.181.833.269 dan Rp 642.063.416, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (Catatan 2e, 5, 6 dan 12) Piutang lain-lain Persediaan (Catatan 2f, 7 dan 12) Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya (Catatan 2g) Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa (Catatan 2d, 6 dan 8) Aktiva pajak tangguhan – bersih (Catatan 2o dan 15) Penyertaan saham (Catatan 2b dan 8) Hutan Tanaman Industri dalam pengembangan (Catatan 2h dan 24) Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 741.026.153.673 pada tahun 2000 dan Rp 678.046.795.171 pada tahun 1999 (Catatan 2i, 2j dan 9) Uang muka penyertaan saham (Catatan 22) Deposito yang dijaminkan (Catatan 2c dan 10) Nilai buku kerusakan aktiva dalam proses klaim asuransi (Catatan 3) Klaim atas kelebihan pembayaran pajak (Catatan 2o dan 15) Biaya pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan – bersih (Catatan 2k dan 11) Aktiva tidak lancar lainnya (Catatan 2b, 2i, 2l dan 2m) Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
44.517.081.804
Rp
93.037.875.139
95.546.088.094 70.364.940.053 484.531.146.892
137.454.147.650 66.487.589.110 446.586.012.146
52.997.867.651
69.450.161.955
747.957.124.494
813.015.786.000
759.308.681.405 191.517.639.225 1.067.135.888.976
566.716.811.145 217.731.056.282 1.058.982.221.600
38.890.840.329
33.163.329.965
497.626.768.876 1.957.026.961.570
529.364.532.961 1.448.138.762.600
1.147.715.396.992
847.138.066.970
194.960.113.333
194.960.113.333
47.547.985.432
42.534.805.939
17.235.806.390
18.971.559.008
21.859.757.367
19.945.942.793
5.940.825.839.895
4.977.647.202.596
Rp 6.688.782.964.389
Rp 5.790.662.988.596
-3-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember 2000
1999
Rp 2.751.045.824.879 233.774.687.354
Rp 2.191.887.895.429 156.641.403.194
173.209.317.741 1.212.275.317.214 165.098.866.421
169.580.953.836 497.830.407.061 128.805.064.751
1.278.747.024.826 439.666.666.699 7.773.433.387
890.345.041.376 273.333.333.357 8.619.430.247
6.261.591.138.521
4.317.043.529.251
31.861.071.209
29.914.264.116
7.950.652.963
28.762.073.547
-
3.228.668.290
39.811.724.172
61.905.005.953
2.202.482
2.005.415
1.400.000.000.000 77.000.000.000 944.040.711
1.400.000.000.000 77.000.000.000 944.040.711
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek (Catatan 12) Hutang usaha (Catatan 6 dan 13) Hutang lain-lain dan uang muka yang diterima (Catatan 2p dan 3) Biaya masih harus dibayar (Catatan 12, 14 dan 22) Hutang pajak (Catatan 2o dan 15) Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman – bersih (Catatan 12 dan 26) Swap – bersih (Catatan 22) Sewa guna usaha (Catatan 2j) Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa (Catatan 2d dan 6) Kewajiban pajak tangguhan – bersih (Catatan 2o dan 15) Sewa guna usaha - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (Catatan 2j) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.400.000.000 saham (Catatan 1 dan 16) Tambahan modal disetor - agio saham (Catatan 1) Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 2i) Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi (Catatan 2b and 8) Defisit Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(
582.962.691.591 1.673.528.833.088 ) (
582.962.691.591 649.194.284.325 )
387.377.899.214
1.411.712.447.977
Rp 6.688.782.964.389
Rp 5.790.662.988.596
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-4-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000
1999
Rp 1.410.630.147.068
Rp 1.595.015.664.879
1.331.350.862.650
1.270.747.639.681
79.279.284.418
324.268.025.198
9.896.322.412
12.141.138.710
BEBAN USAHA (Catatan 2p, 19 dan 22h) Penjualan Umum dan administrasi
25.379.549.073 164.633.289.961
28.161.352.424 165.337.133.285
Jumlah Beban Usaha
190.012.839.034
193.498.485.709
(
100.837.232.204 )
142.910.678.199
( (
636.949.808.239 ) ( 176.795.412.776 )
467.308.030.225 ) 32.876.448.187
(
166.333.333.342 ) 101.741.783.289
61.666.666.655 119.801.964.109
PENJUALAN BERSIH (Catatan 2d, 2p, 6 dan 17) BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2d, 2p, 6 dan 18) LABA BRUTO PENDAPATAN SEWA DAN LAINNYA (Catatan 2p)
LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan (Catatan 2p dan 20) Selisih kurs – bersih (Catatan 2n) Laba (rugi) kurs dari kontrak swap (Catatan 2n dan 22) Penghasilan bunga (Catatan 6 dan 20) Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi – bersih (Catatan 2b dan 8) Lain-lain – bersih (Catatan 2p, 3,12 dan 15)
(
9.760.508.534 ( 37.808.172.797) (
16.861.767.698) 13.415.258.171)
Beban Lain-lain - Bersih
(
906.384.435.331 ) (
283.239.977.143 )
RUGI SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
(
1.007.221.667.535 ) (
140.329.298.944 )
MANFAAT PAJAK (TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN) (Catatan 2o dan 15) Pajak kini Pajak tangguhan
( (
11.710.687.688) ( 5.401.996.473 )
25.702.678.504) 62.668.328.693
Manfaat Pajak (Taksiran Pajak Penghasilan)
(
17.112.684.161)
36.965.650.189
(Berlanjut)
-5-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000
1999
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(Rp 1.024.334.351.696 ) (Rp
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b)
(
RUGI BERSIH
(Rp 1.024.334.548.763 ) (Rp
RUGI BERSIH PER SAHAM (Catatan 2q)
(Rp
197.067 ) (
103.363.648.755 )
318.750 ) 103.363.967.505 )
732 ) (Rp
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
74 )
-6-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 31 Desember 1998 Rugi bersih Pengaruh dilusi kepemilikan saham dalam PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (Catatan 8) Saldo 31 Desember 1999 Rugi bersih Saldo 31 Desember 2000
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Tambahan Modal Disetor Agio Saham
Rp1.400.000.000.000
Rp
77.000.000.000
Rp
Defisit Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi
944.040.711
Rp 735.084.173.746 -
Sudah Ditentukan Penggunaannya Rp
Belum Ditentukan Penggunaannya
40.000.000.000
(Rp 585.830.316.820 ) (Rp 545.830.316.820 ) Rp1.667.197.897.637
-
-
-
-
-
-
1.400.000.000.000
77.000.000.000
944.040.711
582.962.691.591
40.000.000.000
(
689.194.284.325 ) (
-
-
-
-
-
(
1.024.334.548.763 ) (
944.040.711
Rp 582.962.691.591
Rp1.400.000.000.000
Rp
77.000.000.000
Rp
(
-
152.121.482.155 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(
-
Rp
40.000.000.000
Jumlah Ekuitas – Bersih
Jumlah
103.363.967.505 ) ( -
103.363.967.505 ) ( -
(
649.194.284.325 ) 1.024.334.548.763 ) (
103.363.967.505 ) 152.121.482.155 ) 1.411.712.447.977 1.024.334.548.763 )
(Rp1.713.528.833.088 ) (Rp1.673.528.833.088 ) Rp 387.377.899.214
-7-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Rp 1.587.224.587.917 Rp 1.612.065.209.623 ( 1.373.355.139.518 ) ( 1.181.371.745.297 )
Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran beban usaha Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Pembayaran hutang lain-lain Lain-lain – bersih Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aktiva tetap Penambahan hutan tanaman industri dalam pengembangan – bersih Penurunan (penambahan) lain-lain dalam aktiva lain-lain Hasil penjualan aktiva tetap Penerimaan dividen tunai Penambahan deposito yang dijaminkan Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan piutang hubungan istimewa dan lain-lain Penambahan (pembayaran) hutang sewa guna usaha
213.869.448.399
430.693.464.326
( (
154.929.916.897 ) ( 105.326.752.397 ) (
177.791.790.470 ) 192.713.579.742 )
( (
36.426.281.971) ( 351.704.168 ) ( 36.034.386.210 (
30.455.911.506) 37.465.944.258) 12.835.380.127)
(
47.130.820.824) (
20.569.141.777)
(
54.399.430.889 37.324.858.726) (
73.310.449.706 122.238.298.836 )
(
13.161.564.889) (
6.285.506.656 )
(
7.449.932.426 ) 191.200.000 128.702.792 - (
22.963.692.671 89.000.000 60.500.000 36.602.066.970)
(
3.217.022.360 ) (
68.702.230.085)
10.141.704.889 (
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1999
55.902.573.761
8.314.655.040 )
2.353.103.353
1.827.049.849
58.255.677.114
48.520.793.335) (
31.015.694.748)
93.037.875.139 Rp
44.517.081.804
124.053.569.887 Rp
93.037.875.139
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-8-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
1.
U M UM PT Barito Pacific Timber Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 624 tanggal 19 Oktober 1979. Pada tanggal 28 Juni 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 134 tanggal 29 Juni 1998, untuk disesuaikan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-13/PM/97 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C222833.HT.01.04.Th’98 tanggal 28 Oktober 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100, Tambahan No. 361 tanggal 14 Desember 1999. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pengusahaan/eksploitasi hasil hutan, industri kayu lapis, particle board, woodworking dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan memulai produksi komersialnya sejak tahun 1983. Perusahaan berkedudukan di Banjarmasin, dengan kantor pusat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62 – 63 Jakarta 11410, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Jelapat, Banjarmasin dan Kuala Dua Kumpai, Pontianak. Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan Surat No. S1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran atas 85.000.000 saham kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak 1 saham untuk setiap 1 saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham atau dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Seluruh saham Perusahaan tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Susunan anggota komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Komisaris 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Prajogo Pangestu Haji Mas Widarsadipradja Jusran Harlina Tjandinegara Pamudji Didi Achdijat
Direksi -
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Yohannes Hardian Widjonarko Susana Sutanto Juhannes Djalimin Agus Salim Pangestu Andito Ario Bismo Soedibyo Andria Bachrudin Sugijanto
-
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Jumlah remunerasi bruto komisaris dan direksi Perusahaan pada tahun 2000 adalah sekitar Rp 6,1 miliar. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sekitar 17.958 orang.
-9-
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2000, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan yang belum berakhir masa konsesinya adalah 1.579.796 hektar yang berlokasi di Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi dan Maluku, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 994.627 hektar. Sesuai catatan Perusahaan dan anak perusahaan, rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut:
No. dan Tanggal SK HPH
Lokasi
Luas (Hektar)
Masa HPH (Tahun)
Sisa Masa HPH (Tahun)
Virgin Forest (Hektar)
Perusahaan: - Wilayah Banjarmasin: Unit HPH II SK No. 818/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992
Kalimantan Tengah
64.000
20
117/12
41.209
Unit HPH IV SK No. 096/Kpts-II/1989 17 Februari 1989
Kalimantan Tengah
105.000
20
53/12
50.969
Kalimantan Barat
55.500
2
13/12
52.156
Unit HPH III SK No. 471/Kpts-II/1989 14 September 1989 (Adendum)
Kalimantan Timur
58.000
20
1
/12
46.434
Unit HPH IV SK No. 489/Kpts/II/1995 14 September 1995
Irian Jaya
273.000
20
149/12
224.833
Unit HPH I SK No. 817/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992 (Adendum)
Maluku
160.000
20
7
Unit HPH II SK No. 394/Kpts-II/1992 22 April 1992
Maluku
42.300
20
114 /12
26.847
Unit HPH III SK No. 929/Kpts-II/1991 17 Desember 1991
Sulawesi Utara
55.000
20
11
21.588
Unit HPH V SK No. 490/Kpts-II/1995 14 September 1995
Irian Jaya
228.000
20
149/12
- Wilayah Pontianak: Unit HPH I SK No. 852/Kpts-II/1999 11 Oktober 1999 Anak Perusahaan: - PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood:
- PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries: 47.641
203.556
- 10 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
No. dan Tanggal SK HPH
Lokasi
Luas (Hektar)
Masa HPH (Tahun)
Sisa Masa HPH (Tahun)
Virgin Forest (Hektar)
- PT Mangole Timber Producers: Unit HPH I SK No. 192/Kpts-II/1998 27 Februari 1998
Mangole
46.066
20
11
16.800
Unit HPH II (lihat Catatan 25) SK No. 599/Kpts-II/1990 6 Oktober 1990
Seram
101.800
20
9
61.553
Unit HPH III SK No. 193/Kpts-II/1998 27 Februari 1998
Taliabu
69.530
20
86/12
18.110
Unit HPH IV SK No. 167/Kpts-II/1992 17 Februari 1992 (Adendum)
Halmahera
105.000
20
2
Unit HPH V (lihat Catatan 25) SK No. 30/Kpts-II/1997 13 Januari 1997 (Adendum)
Seram
66.600
20
11
Unit HPH VI (lihat Catatan 25) SK No. 368/Kpts-IV/1985 7 Desember 1985
Irian Jaya
150.000
20
Jumlah
1.579.796
/12
411/12
58.689
34.870
89.372
994.627
Sesuai Surat Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi No. 679/VI-PHP/2000 tanggal 11 April 2000, sejak bulan Februari 2000 Unit HPH I wilayah Pontianak milik Perusahaan belum dapat diberikan target produksi Rencana Karya Tahunan Pengusahaan Hutan tahun 2000/2001, sehubungan dengan hasil pencermatan Departemen Kehutanan dan Perkebunan terhadap izin perpanjangan hak pengusahaan hutan Unit HPH tersebut pada tahun 1999. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000, HPH Unit V milik PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries belum memulai kegiatan produksinya sehubungan dengan kondisi alam unit HPH tersebut. Selanjutnya, PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk menyerahkan kembali salah satu areal HPH yang dimiliki, seluas 58.000 hektar (Unit III) untuk memenuhi kepentingan masyarakat atas lahan dalam areal HPH tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2000, penyerahan kembali areal HPH tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan surat persetujuan dari pihak berwenang.
- 11 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (lihat Catatan 2b) dan aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali (lihat Catatan 2i), sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan laporan arus kas konsolidasi dari aktivitas operasi sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” (Kep-06/PM/2000). Sehubungan dengan hal tersebut, laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 telah disajikan kembali untuk tujuan perbandingan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan PT Barito Pacific Timber Tbk (“Perusahaan”) dan anak perusahaan, yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan perincian sebagai berikut:
Anak Perusahaan
% Pemilikan (Langsung dan Tidak Langsung)
Tempat Kedudukan
Bidang Usaha Utama/Produk
Tahun Beroperasi Secara Komersial
Jumlah Aktiva (dalam Miliar Rupiah) 2000
1999
PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood
100,00
Samarinda
Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu
1987
608
529
PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries
100,00
Ternate
Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu
1986
546
563
PT Mangole Timber Producers
100,00
Ambon
1983
915
712
PT Binajaya Rodakarya PT Wiranusa Trisatrya PT Griya Idola*)
100,00 100,00 99,99
Banjarmasin Ambon Jakarta
Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu (Catatan 3) Lem (perekat) Lem (perekat) (Catatan 3) Pembangunan, pemilikan dan pengelolaan gedung perkantoran (properti)
1992 1991 1991
162 185 69
130 192 66
*) dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan melalui PT Mangole Timber Producers
- 12 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Saldo akun dan transaksi-transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Selisih lebih antara biaya perolehan penyertaan saham dan bagian atas nilai aktiva bersih anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10-20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian goodwill selama 10-20 tahun tersebut adalah karena pada umumnya anak perusahaan tersebut mempunyai prestasi usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 1 sampai 2 dekade. Penyertaan saham Perusahaan dan anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih dan dikurangi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Dolar AS, yaitu PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata, yaitu Rp 8.424 dan Rp 7.826 per US$ 1, masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara harga perolehan dengan nilai bersih aktiva anak perusahaan/perusahaan asosiasi sehubungan dengan perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang disebabkan oleh transaksi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi dicatat sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi” dan disajikan sebagai bagian dari “Ekuitas” pada neraca konsolidasi. Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). c.
Setara Kas Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak terbatas penggunaannya disajikan sebagai “Setara Kas”. Deposito yang dijaminkan disajikan sebagai bagian “Aktiva Tidak Lancar” (lihat Catatan 10).
d.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
- 13 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (2) perusahaan asosiasi (associated companies); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perseorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perseorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (5) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Syarat-syarat dan sifat-sifat dari masing-masing transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 6. e.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan melakukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing debitur pada akhir tahun.
f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama untuk barang jadi, suku cadang dan bahan pembantu, serta metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya. Penyisihan dilakukan, jika ada, untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
g.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
h.
Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam pengembangan, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut, dikapitalisasi dan ditangguhkan pembebanannya sampai saat HTI yang bersangkutan menghasilkan.
- 14 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) i.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terutama dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
20 15 5 5 - 15
Aktiva tetap tertentu milik salah satu anak perusahaan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda. Nilai buku aktiva tetap anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,91% dan 0,93% masing-masing dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, sejak tanggal 1 Januari 1999 seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan tanah, seperti biaya legal, pengukuran - pematokan - pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait ditangguhkan dan disajikan terpisah dari harga perolehan tanah/hak atas tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut, yang disajikan sebagai bagian “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sesuai masa berlakunya hak atas tanah terkait dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, tanah tidak disusutkan/diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dalam akun “Aktiva Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. j.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi yang disyaratkan (disajikan sebagai bagian dalam “Aktiva Tetap”). Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan pada aktiva tetap pemilikan langsung.
k.
Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan (HPH) yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masingmasing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
- 15 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
l.
Biaya Emisi Obligasi Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan kepada masyarakat pada tahun 1997 ditangguhkan dan diamortisasi dalam jangka waktu 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Sesuai Kep-06/PM/2000, efektif 1 Januari 2000, saldo biaya emisi efek obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas hasil emisi obligasi yang bersangkutan. Untuk tujuan perbandingan, saldo biaya emisi efek obligasi pada tanggal 31 Desember 1999 telah disesuaikan penyajiannya dengan Kep-06/PM/2000 tersebut.
m. Biaya Perluasan Usaha Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi kayu lapis (disajikan sebagai bagian dalam “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”) dikapitalisasi dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang timbul dari kontrak swap dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, nilai tukar yang digunakan adalah Rp 9.595 dan Rp 7.100 per US$ 1, yang dihitung berdasarkan rata-rata nilai tukar beli dan jual terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999.
o.
Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK No. 46 mensyaratkan pencatatan akuntansi untuk pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan pelunasan kewajiban pada nilai tercatatnya, dan pengakuan serta pengukuran atas aktiva dan kewajiban pajak sebagai tangguhan konsekuensi pembayaran pajak di masa yang akan datang atas pengakuannya dalam laporan keuangan konsolidasi, termasuk akumulasi rugi fiskal yang terkait. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29/1996 tanggal 18 April 1996, penghasilan atas persewaan bangunan dari anak perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 6% dari jumlah bruto harga sewa.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal sedangkan untuk penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan jasa yang diperoleh anak perusahaan diakui berdasarkan metode akrual sesuai dengan masa sewa, sedangkan pendapatan sewa dan jasa yang diterima di muka namun belum jatuh tempo dikelompokkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan disajikan dalam “Hutang Lain-lain dan Uang Muka yang Diterima” di neraca konsolidasi. Beban diakui saat beban tersebut terjadi.
- 16 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) q.
Laba (Rugi) Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (1.400.000.000 saham).
3.
KLAIM ASURANSI •
Bencana gempa bumi di Pulau Mangole, Maluku yang terjadi pada tahun 1998 telah mengakibatkan sarana produksi dari industri pengolahan kayu dan perekat masing-masing milik PT Mangole Timber Producers dan PT Wiranusa Trisatrya, anak perusahaan, mengalami kerusakan sehingga produksi pengolahan kayu dan perekat milik anak perusahaan tersebut terganggu secara keseluruhan sejak saat tersebut. Sarana produksi, berupa aktiva tetap dan persediaan milik anak perusahaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko bencana alam kepada PT Asuransi Raksa Pratikara serta direasuransi kepada pihak pertanggungan asuransi internasional, dengan jumlah nilai pertanggungan seluruhnya sebesar US$ 123.971.400. Anak perusahaan tersebut telah mengajukan klaim kepada pihak asuransi dengan jumlah pokok kotor sekitar US$ 96 juta, di luar beban penyelamatan (emergency cost) dan konsultan, dimana sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 masih belum tercapai kesepakatan dengan pihak asuransi atas jumlah klaim yang akan dibayarkan. Sehubungan dengan hal tersebut pada bulan Agustus 2000, anak perusahaan, melalui konsultan hukumnya, telah menyampaikan Pemberitahuan Arbitrase kepada pihak asuransi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000, pembayaran sementara di muka sebesar US$ 15 juta (atau ekuivalen dengan Rp 124.599.548.500) telah diterima dari pihak asuransi, yang disajikan sebagai bagian dari Hutang Lain-lain dan Uang Muka yang Diterima dalam Kewajiban Lancar di neraca konsolidasi. Nilai buku aktiva tetap yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut, disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar” dalam neraca konsolidasi. Beban pabrikan tetap yang timbul sehubungan dengan penghentian kegiatan produksi anak perusahaan tersebut, yaitu sekitar Rp 6,5 miliar dan Rp 7,6 miliar, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, dicatat sebagai bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian fisik yang timbul akibat gempa tersebut seluruhnya dapat ditutup karena telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang memadai.
•
Pada tanggal 1 Januari 2000, kegiatan operasional industri pengolahan kayu milik PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries (TAIWI), anak perusahaan, menjadi terhenti sehubungan dengan terjadinya gangguan keadaan sosial di wilayah Sidangoli dan Ternate, lokasi pabrik dan kantor anak perusahaan tersebut. Selanjutnya, pada pertengahan bulan Maret 2000, terjadi bencana banjir di lokasi pabrik anak perusahaan tersebut, yang menyebabkan terjadinya gangguan lebih lanjut atas kegiatan produksi anak perusahaan. Beban tetap dan beban terkait lainnya yang timbul sehubungan dengan hal tersebut adalah sekitar Rp 15,5 miliar yang dicatat sebagai bagian dalam “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Sehubungan dengan gangguan atas kegiatan produksi akibat bencana banjir tersebut, TAIWI telah mengajukan klaim asuransi kepada PT Asuransi Raksa Pratikara sejumlah US$ 668.883,87. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian fisik yang timbul sepenuhnya dapat ditutup karena telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang memadai. Sejak bulan April 2000, kegiatan operasional TAIWI tersebut secara berangsur telah pulih, dimana pada tanggal 26 April 2001, manajemen menyatakan bahwa sekitar 65% dari kegiatan operasional normal TAIWI telah berjalan.
- 17 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
4.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2000 Kas
Rp
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
2.707.517.209
1999 Rp
3.593.349.752
6.348.608.555 1.153.364.473 726.521.473
3.864.808.219 4.465.002.620 1.742.501.214
10.089.047.510
19.317.564.153
6.345.036.963
51.443.222
4.460.028.788
41.002.926.204
1.020.322.513 651.354.270
851.510.100 475.032.105
30.794.284.545
71.770.787.837
Setara Kas Deposito berjangka: Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia
4.402.205.050 1.000.000.000 -
2.522.537.550 4.250.000.000 4.000.000.000
Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 585.000 pada tahun 2000 dan US$ 972.000 pada tahun 1999)
5.613.075.000
6.901.200.000
11.015.280.050
17.673.737.550
Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 1.051.490 pada tahun 2000 dan US$ 2.717.867 pada tahun 1999) Standard Chartered Bank Ltd. (US$ 661.286 pada tahun 2000 dan US$ 9.948 pada tahun 1999) PT Bank Central Asia Tbk (US$ 464.828 pada tahun 2000 dan US$ 5.775.725 pada tahun 1999) American Express Bank Ltd. (US$ 106.339 pada tahun 2000 dan US$ 119.931 tahun 1999) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah Kas di Bank
Jumlah Setara Kas Jumlah Kas dan Setara Kas
Rp
44.517.081.804
Rp
93.037.875.139
Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka Rupiah berkisar antara 8,5% - 13,22% per tahun dan 10% - 45% per tahun, masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999, serta berkisar antara 5,5% 6,84% per tahun dan 4,25% - 15% per tahun masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999 untuk deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS.
- 18 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
5.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2000 Hubungan istimewa: PT Jabar Utama Wood Industry PT Green Delta PT Kampari Wood Industries PT Nansari Prima Plywood Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Rp
Pihak ketiga: Ekspor Lokal
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
(
Piutang Usaha - Bersih
Rp
1999
15.109.355.693 8.720.329.168 5.899.154.612 3.229.360.000
Rp
12.650.620.353 6.590.016.566 3.226.110.018 2.812.725.333
1.114.990.519
496.865.423
34.073.189.992
25.776.337.693
54.226.861.069 17.427.870.302
97.625.774.858 14.694.098.515
71.654.731.371
112.319.873.373
105.727.921.363 10.181.833.269) ( 95.546.088.094
138.096.211.066 642.063.416 ) Rp
137.454.147.650
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan secara fidusier dari hak atas harta sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 12). Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang dan umur masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Rupiah Belum jatuh tempo
Rp
1.548.387.577
Ekuivalen dalam Rupiah
Jumlah US$
4.743.313
Rp
45.450.909.811
Jumlah dalam Rupiah Rp
46.999.297.388
1 – 30 hari
128.710.169
1.086.686
10.469.269.955
10.597.980.124
31 – 60 hari
63.890.942
59.238
568.386.211
632.277.153
61 – 90 hari
727.071.225
111.450
1.069.361.790
1.796.433.015
21.348.418.783
2.538.146
24.353.514.900
45.701.933.683
81.911.442.667
Rp 105.727.921.363
Lebih dari 90 hari Jumlah
Rp
23.816.478.696
US$
8.538.833
Rp
- 19 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
6.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi keuangan dan dagang dengan beberapa perusahaan tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, terutama pembelian kayu bulat, mesin, suku cadang dan bahan pembantu yang umumnya dilaksanakan dalam kisaran tingkat harga dan bunga seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing adalah sebesar 2,6% dan 3,2% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi untuk tahun 2000 dan 1999. Penghasilan bunga yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas transaksi non-dagang masing-masing adalah sekitar 45,7% dan 28,4% dari jumlah penghasilan bunga konsolidasi untuk tahun 2000 dan 1999. Pendapatan sewa dan jasa lainnya kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing adalah sekitar 74% dan 61% dari jumlah pendapatan sewa dan jasa lainnya untuk tahun 2000 dan 1999, sedangkan pembelian kayu bulat dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing adalah sekitar 15,5% dan 29% dari jumlah pembelian kayu bulat untuk tahun 2000 dan 1999. Perusahaan dan anak perusahaan membebani bunga atas piutang dalam mata uang Rupiah yang berasal dari transaksi keuangan kepada pihak hubungan istimewa tertentu dengan tingkat bunga rata-rata antara 1% - 1,33% dan 1% - 1,58% per bulan dari saldo rata-rata tiap bulan, masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999. Piutang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat kepada PT Barito Pacific Lumber Company, PT Tunggal Setia Pratama, PT Sangkulirang Bhakti dan PT Delta Mustika dikenakan bunga sebesar 8% per tahun, sedangkan piutang kepada PT Musi Hutan Persada merupakan pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dibebani bunga 10% per tahun, sehubungan dengan Perjanjian Pinjaman Bersyarat (lihat Catatan 8, 22a dan 23). Piutang atas transaksi dagang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 34.073.189.992 dan Rp 25.776.337.693 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan disajikan sebagai bagian akun Piutang Usaha dalam neraca konsolidasi. Hutang atas transaksi dagang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 2.444.047.491 pada tanggal 31 Desember 2000, yang merupakan hutang kepada PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I, dan disajikan sebagai bagian akun Hutang Usaha dalam neraca konsolidasi. Piutang dan hutang yang timbul dari transaksi keuangan dengan pihak hubungan istimewa disajikan dalam aktiva tidak lancar dan kewajiban tidak lancar dalam neraca konsolidasi. Transaksi mengenai penjualan, penghasilan transaksi keuangan, pendapatan sewa dan jasa lainnya dan pembelian kayu bulat dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah transaksi lebih dari Rp 1.000.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 terutama adalah sebagai berikut: 2000 Penjualan bersih: PT Jabar Utama Wood Industry PT Kampari Wood Industries Pendapatan sewa dan lainnya: PT Chandra Asri PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
(Berlanjut)
Rp
32.289.887.885 4.517.278.178 3.182.402.226 1.982.448.673
1999 Rp
45.869.870.528 4.424.871.792 3.222.220.902 1.885.705.630
- 20 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Penghasilan dari transaksi keuangan: PT Tunggal Setia Pratama PT Musi Hutan Persada PT Barito Pacific Lumber Company PT Delta Mustika PT Aya Yayang Indonesia PT Sangkulirang Bhakti
Rp
Pembelian kayu bulat: PT Aya Yayang Indonesia PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Barito Pacific Lumber Company PT Barito Nusantara Indah PT Green Delta PT Sandy Jaya Satria PT Sangkulirang Bhakti PT Penambangan PT Tunggal Yudi Hutani/KSO Inhutani I
13.923.447.062 13.397.152.862 11.792.220.832 3.443.078.359 1.943.052.566 1.470.557.902
1999 Rp
31.534.662.143 23.765.988.689 11.738.041.791 11.661.800.134 10.408.485.342 7.330.306.393 4.448.503.297 3.220.430.248 -
12.586.563.755 3.878.710.278 11.016.351.867 3.228.680.975 1.564.819.933 1.375.531.613 30.330.363.993 48.916.700.154 16.836.692.765 41.580.839.888 10.538.306.152 4.876.995.673 2.681.713.577 2.357.449.916 23.330.761.658
Saldo piutang dan hutang hubungan istimewa pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 2000 Piutang PT Tunggal Setia Pratama PT Barito Pacific Lumber Company PT Musi Hutan Persada PT Delta Mustika PT Bhakti Barito Agratama Persada PT Sangkulirang Bhakti PT Barito Nusantara Indah PT Enim Musi Lestari PT Aya Yayang Indonesia PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Vista Kencana Lestari PT Rimba Equator Permai PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper Barito Timber (Pte.) Ltd., Singapura PT Kirana Cakrawala PT Persada Permata Mulia PT Alamasri Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah Hutang PT Barito Kencanamahardika PT Sinar Pacific Shipping Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
1999
Rp
289.439.838.118 120.124.222.136 119.495.972.510 59.056.727.288 30.573.487.545 26.938.925.643 25.963.770.325 21.967.556.722 18.085.065.941 14.478.584.663 13.659.894.787 5.171.643.288 3.942.744.178 2.503.969.502 2.176.801.351 1.280.865.748 1.220.080.000 3.228.531.660
Rp
195.713.278.295 98.156.408.606 88.600.900.000 40.786.789.595 30.487.409.856 19.336.586.552 19.975.427.226 21.595.797.007 11.000.868.747 10.234.855.708 9.848.211.484 5.556.495.463 1.231.959.078 2.033.227.000 1.904.304.569 1.527.520.266 1.220.080.000 4.507.353.258 2.999.338.435
Rp
759.308.681.405
Rp
566.716.811.145
Rp
22.852.357.598 6.945.272.718 2.063.440.893
Rp
22.749.933.598 4.754.394.944 2.409.935.574
Rp
31.861.071.209
Rp
29.914.264.116
- 21 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Sifat hubungan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah di bawah pengendalian/pemilikan yang sama dan/atau memiliki karyawan kunci yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan. 7.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2000 Kayu olahan: Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan laminating board Kayu bulat Perekat (lem) Barang dalam proses Bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu Barang dalam perjalanan Jumlah
1999
Rp
127.257.416.188 38.618.475.428 6.044.816.336 153.800.566.371 3.870.240.798 57.247.721.726 86.843.175.925 10.848.734.120
Rp
102.986.956.334 19.206.171.098 4.008.363.230 156.754.805.150 1.747.852.233 32.121.552.371 86.183.739.976 43.576.571.754
Rp
484.531.146.892
Rp
446.586.012.146
Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan secara fidusier hak atas harta sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh (lihat Catatan 12). Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya, termasuk huru hara, dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$ 36,5 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. 8.
PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2000
Persentase Pemilikan Metode Ekuitas PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 miliar) Metode Biaya Perolehan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
40,19% 51,00 50,00 60,00 60,00 60,00 60,00 40,00
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih *)
Biaya Perolehan
Rp
326.639.743.908 11.857.034.000 7.275.000.000 8.759.760.000 6.510.000.000 6.414.000.000 4.380.732.945 8.000.000.000
Rp
( ( ( ( (
Nilai Tercatat
622.277.708.705 2.052.728.342 2.768.494.528 ) 1.139.266.519 ) 6.412.071.752 ) 4.380.732.945 ) 8.000.000.000 )
Rp
948.917.452.613 13.909.762.342 7.275. 000.000 5.991.265.472 5.370.733.481 1.928.248 -
-
7.784.000.000
966.535.535
8.750.535.535
9,53
44.675.000.000
30.415.511.285
75.090.511.285
-
1.828.700.000
-
1.828.700.000
Rp
434.123.970.853
Rp
633.011.918.123
Rp
1.067.135.888.976
- 22 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 1999
Persentase Pemilikan Metode Ekuitas PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 miliar) Metode Biaya Perolehan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah
40,19% 51,00 50,00 60,00 60,00 60,00 60,00 40,00
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih *)
Biaya Perolehan
Rp
326.639.743.908 11.857.034.000 7.275.000.000 8.759.760.000 6.510.000.000 6.414.000.000 4.380.732.945 8.000.000.000
Rp
Nilai Tercatat
614.097.259.969 2.172.951.721 2.286.087.924 ) 857.088.391 ) 6.342.562.968 ) 4.380.732.945 ) 8.000.000.000 )
( ( ( ( (
Rp
940.737.003.877 14.029.985.721 7.275.000.000 6.473.672.076 5.652.911.609 71.437.032 -
-
7.784.000.000
-
7.784.000.000
9,53
44.675.000.000
30.415.511.285
75.090.511.285
-
1.867.700.000
-
1.867.700.000
Rp
434.162.970.853
Rp
624.819.250.747
Rp
1.058.982.221.600
*) Termasuk pengaruh dilusi
Kegiatan usaha utama perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Perusahaan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Barito Kencanamahardika PT Budi Barito Pacificrealty PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Anangga Pundinusa PT Rimba Equator Permai PT Enim Musi Lestari PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk *)
Kegiatan Usaha Utama *)
Pulp dan kertas Industri pengolahan kayu Properti Hutan tanaman industri Hutan tanaman industri Hutan tanaman industri Hutan tanaman industri Induk perusahaan hutan tanaman industri Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu
Mulai beroperasi secara komersial sejak bulan Juni 2000.
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: 2000 Bagian laba (rugi) bersih: PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper PT Enim Musi Lestari PT Wiradaya Lintas Sukses PT Kirana Cakrawala PT Kalpika Wanatama PT Barito Kencanamahardika PT Rimba Equator Permai PT Anangga Pundinusa (Berlanjut)
Rp
( ( ( ( (
8.022.279.266 1.670.222.072 966.535.535 482.406.604 ) 282.178.128 ) 120.223.379 ) 102.380.914 ) 69.508.784)
1999 Rp ( ( ( ( ( (
507.316.772 15.234.602.511) 507.526.526 ) 194.078.674 ) 1.401.557.109 ) 88.657.787) 100.831.333 )
- 23 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000
1999
Amortisasi goodwill: PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
Rp
158.169.470
Rp
Bersih
Rp
9.760.508.534
(Rp
158.169.470 16.861.767.698)
Nilai tercatat penyertaan saham Perusahaan dalam PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL) sudah termasuk pengaruh dilusi kepemilikan saham Perusahaan dalam TEL. Pada tahun 1998 terjadi dilusi kepemilikan saham Perusahaan dari 57% menjadi 48,1% yang disebabkan oleh penambahan setoran modal yang dilakukan oleh salah satu pemegang saham TEL. Namun hal tersebut juga telah menyebabkan terjadinya peningkatan nilai tercatat penyertaan saham Perusahaan tersebut sebesar Rp 776.136.598.311, yang disebabkan karena bagian Perusahaan atas nilai peningkatan ekuitas lebih besar dari efek dilusi. Pada tahun 1999, kepemilikan saham Perusahaan dalam TEL mengalami dilusi menjadi 40,19% akibat peningkatan modal saham pemegang saham lainnya dalam TEL, yang saat ini secara administrasi masih dalam proses penyelesaian. Dilusi tersebut menyebabkan penurunan nilai penyertaan saham Perusahaan dalam TEL sebesar Rp 152.121.482.155. Perubahan nilai penyertaan tersebut disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi”. Sebagai pembiayaan atas proyek pulp dan kertas, yang telah memulai kegiatan operasinya secara komersial pada bulan Juni 2000, TEL memperoleh pinjaman dari sindikasi kreditur luar negeri, dimana pada tanggal 31 Desember 2000 jumlah pinjaman yang diperoleh TEL untuk pembiayaan proyek tersebut adalah sekitar US$ 849 juta. Sehubungan dengan pembiayaan proyek pulp dan kertas TEL tersebut, penyertaan saham Perusahaan dalam TEL dan PT Enim Musi Lestari (EML), termasuk saldo piutang Perusahaan yang timbul dengan EML dan PT Musi Hutan Persada (lihat Catatan 6), dijadikan sebagai jaminan. Selanjutnya, sehubungan dengan pembangunan dan pengoperasian pabrik pulp dan kertas, TEL juga mempunyai Perjanjian Pengangkutan Pulp (Pulp Transportation Agreement) dengan PT Wiradaya Lintas Sukses (WLS), perusahaan afiliasi, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin WLS dalam perjanjian antara TEL dengan WLS tersebut. Disamping itu, Perusahaan bersama-sama dengan pemegang saham TEL lainnya juga telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham (Shareholders’ Support Agreement), yang antara lain mensyaratkan pemegang saham TEL, termasuk Perusahaan, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya, untuk memberikan fasilitas pendukung kelebihan biaya (Cost Overrun Support Facility) sebesar US$ 50 juta selama periode konstruksi dan pendukung kekurangan kas (Cash Deficiency Support) sejumlah US$ 150 juta selama periode operasi komersial sampai dilakukan pelunasan seluruh pinjaman TEL. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, deposito milik Perusahaaan (lihat Catatan 10) telah dijaminkan untuk tujuan tersebut. Nilai tercatat penyertaan saham pada PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) adalah termasuk penurunan bersih nilai penyertaan saham Perusahaan sebesar Rp 41.052.424.565 akibat dilusi pemilikan Perusahaan sehubungan dengan penawaran umum perdana dan penawaran umum terbatas I saham SLJ masing-masing pada tahun 1999 dan 1998. Perubahan tersebut disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Afiliasi”. Penyertaan saham pada perusahaan lainnya dengan persentase pemilikan lebih dari 50% tidak dikonsolidasikan karena perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam tahap pengembangan usaha dan jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
- 24 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 9.
AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri atas: 2000 Nilai Tercatat: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana
Saldo Awal
Rp
742.952.955 48.994.282.815 161.179.880.523 54.049.204.002 5.159.544.401
Penambahan
Rp
Pengurangan/Transfer
3.792.071.206 1.054.399.790 138.537.148 190.273.734
Rp
1.613.668.318 4.990.928.250 110.271.500 17.092.000
Saldo Akhir
Rp
742.952.955 51.172.685.703 157.243.352.063 54.077.469.650 5.332.726.135
270.125.864.696
5.175.281.878
6.731.960.068
268.569.186.506
6.539.557.500
-
-
6.539.557.500
334.555.802
293.846.510
323.804.626
304.597.686
Jumlah
276.999.977.998
5.469.128.388
7.055.764.694
275.413.341.692
Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
43.057.738.580 200.062.673.010 589.898.030.939 26.322.799.187 15.923.270.854
9.176.566.112 53.361.978.471 4.117.485.526 2.127.184.524
119.500.000 770.373.212 1.677.537.302 180.541.455 545.658.902
42.938.238.580 208.468.865.910 641.582.472.108 30.259.743.258 17.504.796.476
875.264.512.570
68.783.214.633
3.293.610.871
940.754.116.332
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat- alat berat
13.982.166.975
-
1.479.874.000
12.502.292.975
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat
8.385.127.842 32.779.542.747
1.241.344.754 9.998.589.997
7.751.251.612 34.670.182.178
1.875.220.984 8.107.950.566
930.411.350.134
80.023.149.384
47.194.918.661
963.239.580.857
1.207.411.328.132
85.492.277.772
54.250.683.355
1.238.652.922.549
23.235.022.112 102.368.931.053 30.369.302.649 3.358.601.250
2.437.792.148 9.030.963.416 5.629.304.968 387.534.694
397.826.002 3.412.276.384 88.811.635 12.955.802
25.274.988.258 107.987.618.085 35.909.795.982 3.733.180.142
159.331.857.064
17.485.595.226
3.911.869.823
172.905.582.467
Jumlah Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat
1.919.421.875
1.050.185.500
-
2.969.607.375
Jumlah
161.251.278.939
18.535.780.726
3.911.869.823
175.875.189.842
Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
110.466.028.853 379.645.708.648 15.685.589.328 10.344.113.613
10.682.479.839 35.556.627.126 1.698.368.456 1.417.421.226
311.395.843 879.242.586 132.710.957 287.604.763
120.837.112.849 414.323.093.188 17.251.246.827 11.473.930.076
516.141.440.442
49.354.896.647
1.610.954.149
563.885.382.940
654.075.790
932.144.466
320.639.365
1.265.580.891
Jumlah
516.795.516.232
50.287.041.113
1.931.593.514
565.150.963.831
Jumlah Akumulasi Penyusutan
678.046.795.171
68.822.821.839
5.843.463.337
741.026.153.673
48.407.220.018
Rp 497.626.768.876
Aktiva Sewa Gu na Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat
Jumlah Nilai Buku
Rp 529.364.532.961
Rp
16.669.455.933
Rp
- 25 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
1999 Nilai Tercatat: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana
Saldo Awal
Rp
742.952.955 42.838.822.586 140.338.166.615 33.083.900.269 4.230.257.226
Penambahan
Rp
6.670.471.673 21.133.450.972 21.102.275.498 963.828.275
Pengurangan/Transfer
Rp
515.011.444 291.737.064 136.971.765 34.541.100
Saldo Akhir
Rp
742.952.955 48.994.282.815 161.179.880.523 54.049.204.002 5.159.544.401
221.234.099.651
49.870.026.418
978.261.373
270.125.864.696
4.606.612.500
1.932.945.000
-
6.539.557.500
65.242.412
369.689.488
100.376.098
334.555.802
Jumlah
225.905.954.563
52.172.660.906
1.078.637.471
276.999.977.998
Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
43.057.738.580 195.680.055.752 569.640.163.162 25.190.077.034 12.718.693.289
4.382.617.258 20.260.117.777 1.385.224.022 3.204.577.565
2.250.000 252.501.869 -
43.057.738.580 200.062.673.010 589.898.030.939 26.322.799.187 15.923.270.854
846.286.727.817
29.232.536.622
254.751.869
875.264.512.570
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat- alat berat
1.479.874.000
12.502.292.975
-
13.982. 166.975
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat
3.646.587.480 8.315.904.155
7.030.446.334 30.448.416.500
2.291.905.972 5.984.777.908
8.385.127.842 32.779.542.747
Jumlah Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan: Pengusahaan Hutan (Logging) Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat
859.729.093.452
79.213.692.431
8.531.435.749
930.411.350.134
1.085.635.048.015
131.386.353.337
9.610.073.220
1.207.411.328.132
20.717.885.235 94.473.110.304 26.336.514.786 3.056.214.845
2.719.824.241 8.116.290.411 4.121.158.162 325.102.534
202.687.364 220.469.662 88.370.299 22.716.129
23.235.022.112 102.368.931.053 30.369.302.649 3.358.601.250
144.583.725.170
15.282.375.348
534.243.454
159.331.857.064
998.099.375
921.322.500
-
1.919.421.875
Jumlah
145.581.824.545
16.203.697.848
534.243.454
161.251.278.939
Industri Pengolahan dan Properti Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Kendaraan Perabotan dan peralatan kantor
99.875.046.177 346.060.534.671 14.003.437.681 9.274.980.165
10.590.982.676 33.585.173.977 1.836.772.491 1.069.133.448
154.620.844 -
110.466.028.853 379.645.708.648 15.685.589.328 10.344.113.613
469.213.998.694
47.082.062.592
154.620.844
516.141.440.442
123.322.833
530.752.957
-
654.075.790
469.337.321.527
47.612.815.549
154.620.844
516.795.516.232
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Nilai Buku
614.919.146.072 Rp 470.715.901.943
63.816.513.397 Rp
67.569.839.940
Rp
688.864.298
678.046.795.171
8.921.208.922
Rp 529.364.532.961
- 26 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun 2000 dan 1999 masing-masing adalah sebesar Rp 65.701.071.343 dan Rp 61.726.646.523, sedangkan penyusutan untuk aktiva sewa guna usaha masing-masing adalah sebesar Rp 1.982.329.966 dan Rp 1.452.075.457. Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp 818.781.165 pada tahun 2000 dan Rp 637.791.417 pada tahun 1999. Aktiva tetap tersebut, kecuali hak atas tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya, termasuk huru hara, dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$ 290,2 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Selanjutnya, kegiatan operasional pengolahan kayu di Perusahaan dan beberapa anak perusahaan, yaitu PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood dan PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries telah diasuransikan terhadap risiko gangguan kegiatan usaha (“business interruption”) dengan nilai pertanggungan US$ 29,6 juta. Sertifikat kepemilikan beberapa hak atas tanah dari anak perusahaan tertentu sedang dalam proses penyelesaian untuk dipindahkan menjadi nama anak perusahaan tersebut. Hak atas tanah dan bangunan milik PT Griya Idola, anak perusahaan, dengan nilai buku sebesar 7,2% dari nilai buku konsolidasi aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2000, dijadikan sebagai jaminan kepada Marubeni Corporation sehubungan dengan perjanjian para pemegang saham PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper pada tahun 1998. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu rata-rata 20-30 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2000, HGB Perusahaan masih memiliki masa manfaat ratarata selama 20-25 tahun, sedangkan HGB anak perusahaan rata-rata selama 10-15 tahun.
10. DEPOSITO YANG DIJAMINKAN Akun ini terdiri dari deposito yang dijaminkan yang ditempatkan di: 2000 PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 114.160.000) Skandinaviska Enskilda Banken AB (publ) (US$ 5.455.987 pada tahun 2000 dan US$ 5.155.221 pada tahun 1999)
Rp 1.095.365.200.000
Jumlah
Rp 1.147.715.396.992
1999 Rp
52.350.196.992
810.536.000.000
36.602.066.970 Rp
847.138.066.970
Tingkat bunga deposito tersebut berkisar antara 4,125% - 6,84% per tahun dan 4% - 14,5% per tahun, masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999. Deposito tersebut digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan proyek PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, perusahaan asosiasi (lihat Catatan 8).
- 27 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 11. BIAYA PENGELOLAAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN Akun ini terdiri dari: 2000 Nilai perolehan Akumulasi amortisasi Bersih
Rp ( Rp
1999
75.832.381.740 Rp 58.596.575.350) (
73.775.131.740 54.803.572.732)
17.235.806.390
18.971.559.008
Rp
Akun ini terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan, antara lain, untuk biaya foto udara, pembuatan jalan hutan, analisa dampak lingkungan, studi evaluasi lingkungan dan biaya survei.
12. PINJAMAN Rincian pinjaman adalah sebagai berikut: 2000 Pinjaman Jangka Pendek Dolar AS Credit Suisse First Boston (US$ 85.000.000) Rp ING Bank N.V. (sebagai Agen) (US$ 60.000.000) Credit Lyonnais (US$ 50.000.000) PT Makindo Securities (sebagai Agen) (US$ 38.500.000) Lehman Brothers (US$ 18.853.732,76) PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (US$ 16.282.979,79) PT Asia Kapitalindo Securities (sebagai Agen) (US$ 15.079.892,44) Morgan Stanley (US$ 3.000.000) PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 22.000.000) Jumlah
815.575.000.000
Rp
603.500.000.000
575.700.000.000 479.750.000.000
426.000.000.000 355.000.000.000
369.407.500.000 180.901.565.832
273.350.000.000 133.861.502.596
156.235.191.085
115.609.156.509
144.691.567.962 28.785.000.000 -
107.067.236.324 21.300.000.000 156.200.000.000
Rp 2.751.045.824.879
Rp 2.191.887.895.429
Pinjaman Jangka Panjang Dolar AS Marubeni Europe plc (US$ 70.000.000) Rp PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 22.000.000)
671.650.000.000 211.090.000.000 882.740.000.000
(Berlanjut)
1999
Rp
497.000.000.000 497.000.000.000
- 28 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 Rupiah Hutang Obligasi PT Barito Pacific Timber Tbk I Tahun 1997 Saldo biaya emisi obligasi - bersih
Rp (
Bersih Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
( Rp
1999
400.000.000.000 Rp 3.992.975.174 ) (
400.000.000.000 6.654.958.624 )
396.007.024.826
393.345.041.376
1.278.747.024.826
890.345.041.376
1.278.747.024.826 ) (
890.345.041.376 )
-
Rp
-
Pada tanggal 3 Oktober 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Credit Suisse First Boston sebesar US$ 85.000.000. Pinjaman tersebut dibebani bunga per tahun sebesar 10% untuk tahun 2000 dan 1999. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian pinjaman, termasuk persyaratan pembayaran yang dapat menyebabkan kewajiban tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 6 Februari 1998, dan telah diperpanjang secara periodik, dengan perpanjangan terakhir secara bulanan sampai dengan tanggal 11 Mei 2001. Pada tanggal 14 Oktober 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan ING Bank N.V.(ING), sebagai agen, dengan jumlah sebesar US$ 60.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun berkisar antara 13,7% - 14,8% untuk tahun 2000 dan 1999. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 1998, serta dijamin dengan sebagian saham Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pembayaran pinjaman tersebut, yang menyebabkan pinjaman tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu. Selanjutnya, pada tahun 2000, Perusahaan telah menerima permintaan pembayaran segera (Notice of Demand of Payment) dari ING atas pinjaman tersebut. Pada tanggal 28 Agustus 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Credit Lyonnais, Singapura (CL) sebesar US$ 50.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun sebesar 10% untuk tahun 2000 dan 1999. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 1998, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pembayaran serta persyaratan lainnya dalam perjanjian pinjaman, yang menyebabkan pinjaman tersebut dapat ditarik sewaktuwaktu, dimana pada bulan Februari 2001 Perusahaan telah menerima permintaan pembayaran segera (demand of payment) dari CL atas pinjaman tersebut. Pada bulan Oktober 1997, Perusahaan menerbitkan Surat Berharga melalui PT Makindo Securities (Makindo), sebagai agen, sebesar US$ 35.000.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 6 Februari 1998. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah membayar sebagian dari Surat Berharga ini sebesar US$ 1.066.374,80. Pada tahun 1999, saldo Surat Berharga tersebut dipindahkan kepemilikannya kepada PT Asia Kapitalindo Securities (sebagai agen) dan Lehman Brothers, masing-masing sebesar US$ 15.079.892,44 dan US$ 18.853.732,76. Surat Berharga tersebut, yang terakhir telah diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 1999, dibebani bunga 5% - 6% per tahun.
- 29 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 23 Desember 1997, Perusahaan juga menerbitkan Surat Berharga melalui Makindo sebesar US$ 38.500.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 1998. Surat Berharga tersebut dibebani dengan tingkat bunga 15% per tahun dan 5% - 15% per tahun, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pembayaran, dimana pada bulan April 1998, Perusahaan telah menerima surat pernyataan default dari pemegang Surat Berharga, yang menyebabkan kewajiban tersebut dapat dimintakan pembayarannya sewaktu-waktu. Selanjutnya, pada tanggal 12 Maret 2001 Perusahaan telah menerima surat permintaan pembayaran segera (Demand of Payment) dari pemegang promes. Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (BCLI) yang diperoleh anak perusahaan, yaitu PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood dan PT Mangole Timber Producers, dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 16.282.979,79, yang dibebani bunga rata-rata sekitar 10% per tahun, dijamin dengan jaminan Perusahaan. Pinjaman tersebut merupakan promes bayar yang dapat diperpanjang secara bulanan. Pada bulan Februari 2001, anak perusahaan tersebut telah menerima surat permintaan pembayaran segera (Demand Letter) dari BCLI. Pada bulan Desember 1997, Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup kepada PT Asia Kapitalindo Finance (sebagai agen) sebesar US$ 3.000.000, yang telah jatuh tempo pada tanggal 17 Februari 1998. Surat Sanggup ini, yang kemudian dipindahkan kepemilikannya ke Morgan Stanley, dibebani bunga rata-rata 5% per tahun dan terakhir diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 1999. Pada tanggal 3 September 1997, Perusahaan juga menandatangani perjanjian pinjaman (bridging loan facility) dengan Marubeni Europe plc, dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar US$ 70.000.000, yang dibebani tingkat bunga per tahun yang tercatat sekitar 4% di atas LIBOR. Sebagian fasilitas pinjaman tersebut, yaitu sebesar US$ 20.000.000, telah jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 1997, namun telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 1999, sedangkan sisanya, yaitu sebesar US$ 50.000.000, telah jatuh tempo pada tanggal 13 September 1999. Perjanjian kredit tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Perusahaan telah gagal memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjamanpinjaman sebagaimana dikemukakan sebelumnya, termasuk kewajiban pembayaran bunga yang telah jatuh tempo, sehingga kreditur tertentu telah menerbitkan surat permintaan pembayaran segera (notice of demand of payment). Perusahaan masih dalam proses melakukan negosiasi syarat-syarat dan kondisi pinjaman dengan para kreditur, termasuk mengenai restrukturisasi atas pembayaran pokok pinjaman beserta bunganya, dimana sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut di atas, pihak kreditur telah menyampaikan usulan pola restrukturisasi pinjaman dan, saat ini, Perusahaan masih mempelajari usulan yang disampaikan pihak kreditur tersebut. Namun, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, masih belum terdapat syarat-syarat yang pasti yang telah disepakati untuk penyelesaian seluruh kewajiban tersebut. Pada bulan November 1997, Perusahaan menandatangi perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) sebesar US$ 22.000.000. Fasilitas kredit tersebut telah jatuh tempo pada bulan November 1998 dan selanjutnya telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 November 2000. Sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman tersebut, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja Dalam Valuta Asing dengan PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 27 September 2000, yang antara lain menyetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman sejak tanggal 1 Desember 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, dengan masa pembayaran kembali pokok pinjaman secara enam bulanan dimulai sejak tanggal 31 Juli 2003 serta dikenakan tingkat bunga mengambang per tahun sebesar 10% yang dibayar secara bulanan sejak tanggal 1 April 2000. Jaminan untuk fasilitas kredit tersebut meliputi jaminan secara paripasu atas persediaan dan piutang serta aktiva tetap milik pihak hubungan istimewa. Dalam perjanjian kredit tersebut juga disetujui penjadwalan kembali tunggakan bunga serta penghapusan tunggakan bunga sejumlah US$ 2.336.236,83 atau sekitar Rp 18,6 miliar (dicatat sebagai bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi). Selama
- 30 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, untuk melakukan merger, akuisisi dengan perusahaan lain, membagikan dividen dan menjual aktiva yang dijaminkan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Mandiri (Persero). Perusahaan juga diwajibkan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu sesuai ketentuan dalam perjanjian pinjaman. Selanjutnya pada tanggal 15 Desember 2000, Perusahaan menandatangani adendum I perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero), dimana jangka waktu kredit ditetapkan adalah selama satu tahun hingga tanggal 30 November 2001, dan dengan suku bunga kredit sebesar 9,4% per tahun. Setelah berakhirnya jangka waktu kredit tersebut, maka syarat-syarat pinjaman akan kembali didasarkan pada perjanjian pinjaman tertanggal 27 September 2000, sebagaimana diuraikan sebelumnya. Beban yang timbul sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman dibebankan langsung dalam operasi berjalan dan disajikan sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 25 Juni 1997, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan Surat Pemberitahuan No. S-1428/PM/1997 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi PT Barito Pacific Timber Tbk I Tahun 1997. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Juli 1997 dengan nilai nominal sebesar Rp 400.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002, serta dibebani tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun yang dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu setiap tanggal 10 Januari dan 10 Juli. Wali amanat sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perusahaan tersebut adalah PT Bank Niaga Tbk. Dalam perjanjian perwaliamanatan tersebut juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan sebelum dilunasinya jumlah pokok obligasi antara lain, mengurangi modal yang ditempatkan dan disetor kecuali dengan izin tertulis dari wali amanat, menggabungkan diri ke dalam perusahaan lain dan menerbitkan obligasi atau instrumen lain yang sejenis, serta kewajiban untuk menjaga rasio keuangan penting tertentu. Sehubungan dengan restrukturisasi atas hutang tersebut, dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Perusahaan yang diadakan pada tanggal 13 Juli 2000 telah disetujui usulan restrukturisasi atas hutang obligasi Perusahaan, dimana jangka waktu hutang obligasi tersebut diperpanjang hingga tanggal 10 Januari 2007, dan sejak tanggal 10 Juli 2000 tingkat bunga per tahun yang akan dibayarkan secara enam bulanan adalah sebesar 15% untuk bunga ke 1 – 5, sebesar 15,5% untuk bunga ke 6 dan 7, sebesar 16% untuk bunga ke 8 dan 9, sebesar 16,5% untuk bunga ke 10 dan 11, sebesar 17% untuk bunga ke 12 dan 13 serta sebesar 17,5% untuk bunga ke 14. RUPO tersebut juga menyetujui pembentukan sinking fund dari cash sweep yang tidak dijadwalkan, dimana pemegang obligasi berhak untuk meminta pelunasan obligasi lebih dini (opsi) apabila setiap waktu nilai sinking fund telah mencapai 25% dari saldo obligasi yang beredar. Selanjutnya, pada bulan Januari 2001 Perusahaan gagal memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tersebut, yaitu dalam pemenuhan kewajiban pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo, dimana hal tersebut dapat mengakibatkan hutang obligasi tersebut menjadi jatuh tempo seketika sehingga harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada tanggal neraca (lihat Catatan 26). 13. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok kayu bulat, bahan baku, suku cadang, perlengkapan dan bahan pembantu lainnya yang digunakan dalam usaha, yang terdiri dari: 2000 Impor Dolar AS (US$ 220.403 pada tahun 2000 dan US$ 62.880 pada tahun 1999) (Berlanjut)
Rp
2.114.765.058
1999
Rp
446.448.000
- 31 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Lokal Rupiah Dolar AS (US$ 7.317.593 pada tahun 2000 dan US$ 5.972.928 pada tahun 1999) Jumlah
Rp
161.541.776.706
1999 Rp
70.118.145.590 Rp
233.774.687.354
113.747.342.150 42.447.613.044
Rp
156.641.403.194
Pemasok utama Perusahaan dan anak perusahaan antara lain adalah CV Perjuangan, PT Intertri Manunggal Miko, PT Papa Guna, PT Rimba Karya Rayatama, PT Wana Kaltim Lestari, PT Hanurata dan PT Humpuss Trading. 14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2000
1999
Bunga (lihat Catatan 12 dan 25) Pengangkutan dan pengapalan Dana Reboisasi dan Provisi Sumber Daya Hutan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Tebang Pilih Tanam Indonesia Pajak bumi dan bangunan Iuran asosiasi Lain-lain
Rp 1.061.509.491.037 50.758.713.935 44.364.277.622 14.812.913.706 8.667.063.233 7.895.374.769 1.996.632.346 22.270.850.566
Rp
409.110.077.295 34.344.326.431 17.398.061.079 4.880.163.947 6.006.506.542 6.480.060.707 2.659.848.044 16.951.363.016
Jumlah
Rp 1.212.275.317.214
Rp
497.830.407.061
15. HUTANG PAJAK Rincian hutang pajak terdiri dari: 2000 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 - tahun 2000 - tahun 1999 - tahun 1998 - sebelum tahun 1998 Jumlah
1999
Rp
3.128.369.477 100.114.864.255 891.657.954 8.857.514.417 12.259.576.140 39.846.884.178 -
Rp
3.201.087.284 63.155.586.887 4.569.119.495 15.541.665.545 41.775.191.893 562.413.647
Rp
165.098.866.421
Rp
128.805.064.751
Rekonsiliasi antara rugi komersial sebelum taksiran pajak penghasilan yang tertera di laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: 2000 Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi (Berlanjut)
(Rp 1.007.221.667.535 ) (Rp
1999 140.329.298.944 )
- 32 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Penambahan (pengurangan): Rugi (laba) anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Perusahaan Amortisasi goodwill Rugi komersial Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Beda waktu: Penyusutan Amortisasi Selisih kurs Lain-lain Beda tetap: Bagian atas rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi - bersih Representasi Sumbangan Kesejahteraan karyawan Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final - bersih Taksiran rugi fiskal Perusahaan
Rp
(
(
(
(
1999
111.978.934.119 153.805.438
(Rp
33.030.153.058) 153.805.438
895.088.927.978 ) (
173.205.646.564 )
2.884.603.832 1.165.905.161 342.554.865.628 ) ( 6.935.507.408 (
2.722.259.834 891.554.699 61.666.666.655) 279.690.783 )
10.278.263.110) 6.324.932.685 663.682.329 2.211.282.768
16.059.331.165 3.292.489.028 1.237.825.122 801.614.023 426.039.271
39.914.160) (
80.326.558)
(Rp 1.227.776.056.693 ) (Rp
209.801.217.418 )
Pada tahun 2000, Perusahaan dan anak perusahaan telah menerima penyesuaian kewajiban pajak yang ditetapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan denda pajak lainnya, dengan jumlah bersih Rp 3,1 miliar, yang dicatat sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pada tahun 1999, Perusahaan telah menerima penyesuaian fiskal yang ditetapkan KPP melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Tahun Pajak 1997, dengan jumlah tambahan kewajiban sekitar Rp 39,44 miliar, yang sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses menunggu keputusan peninjauan kembali SKPKB tersebut dari Direktorat Jenderal Pajak (lihat Catatan 22g). Perhitungan taksiran pajak penghasilan - tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan (klaim atas kelebihan pembayaran pajak) adalah sebagai berikut: 2000 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan Taksiran pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan Taksiran pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi - tahun berjalan (Berlanjut)
1999
Rp
-
Rp
-
Rp
45.456.472.138
Rp
52.191.696.331
Rp
11.710.687.688
Rp
25.702.678.504
11.710.687.688
25.702.678.504
- 33 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Dikurangi Pajak Penghasilan yang dibayar di muka (Pasal 22, 23 dan 25) Perusahaan Anak perusahaan
Rp
Jumlah Pajak Penghasilan yang dibayar di muka Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
1999
3.678.371.873 9.461.420.258
Rp
10.754.775.605 9.984.629.666
13.139.792.131
20.739.405.271
8.857.514.417
15.541.665.545
Rp
8.857.514.417
Rp
15.541.665.545
Klaim atas kelebihan pembayaran pajak Perusahaan Saldo tahun 1999 Saldo tahun 1998 Saldo tahun 1997 Anak perusahaan
(Rp ( ( ( (
3.678.371.873 ) 10.754.775.605) 12.236.244.941) 13.413.471.535) 7.465.121.478 )
(Rp
10.754.775.605) 17.705.605.488) 13.413.471.535) 660.953.311 )
Jumlah
(Rp
47.547.985.432) (Rp
( ( (
42.534.805.939)
Taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut: 2000 1999 Taksiran pajak penghasilan (manfaat pajak) Tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
Tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
Rp
(
11.710.687.688
Rp
25.702.678.504
11.710.687.688
25.702.678.504
44.180.874.121 ( 38.778.877.648) (
45.422.344.140) 17.245.984.553)
5.401.996.473 Taksiran pajak penghasilan (manfaat pajak) menurut laporan laba rugi konsolidasi
Rp
17.112.684.161
(
62.668.328.693)
(Rp
36.965.650.189)
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal adalah sebagai berikut: 2000 1999 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Selisih kurs Lain-lain Jumlah (Berlanjut)
Rp
130.358.277.695 47.195.327.285 2.596.569.847 180.150.174.827
Rp
176.030.284.018 49.000.000.004 341.149.973 225.371.433.995
- 34 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan Amortisasi Beban sewa guna usaha Lain-lain
Rp
1999
7.349.005.433 2.911.838.490 729.738.383 24.531.264
Jumlah
Rp
11.015.113.570
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih Konsolidasi Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
8.214.386.583 3.261.610.038 554.970.732 24.531.264 12.055.498.617
Rp
169.135.061.257
Rp
213.315.935.378
Rp
169.135.061.257 22.382.577.968
Rp
213.315.935.378 4.415.120.904
Rp
191.517.639.225
Rp
217.731.056.282
Rp
7.950.652.963
Rp
28.762.073.547
Rp
7.950.652.963
Rp
28.762.073.547
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar pencatatan aktiva dan kewajiban menurut pelaporan akuntansi dan pelaporan pajak yang menghasilkan perbedaan terutama dalam selisih kurs, penyusutan, amortisasi dan beban sewa guna usaha. Manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali, antara lain melalui laba fiskal di masa yang akan datang. 16. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 2000 Pemegang Saham PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Bapak Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) Norbax Inc. PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Persentase Pemilikan
Jumlah Saham
Nilai Nominal
30,44% 19,20 11,74 7,95 7,57 1,16 0,69
426.184.800 268.741.000 164.296.500 111.342.300 106.015.900 16.207.800 9.700.000
21,25
297.511.700
297.511.700.000
1.400.000.000
Rp 1.400.000.000.000
100,00%
Rp
426.184.800.000 268.741.000.000 164.296.500.000 111.342.300.000 106.015.900.000 16.207.800.000 9.700.000.000
- 35 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 1999 Pemegang Saham
Persentase Pemilikan
PT Barito Pacific Lumber Company PT Tunggal Setia Pratama PT Taspen (Persero) Bapak Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) Norbax Inc. PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham
Nilai Nominal
30,44% 23,56 13,06 7,97 7,70 1,16 0,69
426.184.800 329.822.600 182.863.000 111.546.300 107.823.400 16.207.800 9.700.000
15,42
215.852.100
215.852.100.000
1.400.000.000
Rp 1.400.000.000.000
100,00%
Rp
426.184.800.000 329.822.600.000 182.863.000.000 111.546.300.000 107.823.400.000 16.207.800.000 9.700.000.000
Anggota Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan dengan pemilikan dibawah 5%, sesuai dengan Daftar Pemegang Saham pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Saham
Jumlah
Agus Salim Pangestu Juhannes Djalimin
14.000 2.000
0,0010% 0,0001
Rp
14.000.000 2.000.000
Jumlah
16.000
0,0011%
Rp
16.000.000
17. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: Ekspor Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan lain-lain
Lokal Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board Kayu bulat Perekat dan lain-lain
Jumlah
2000
1999
Rp 1.179.404.628.326 112.161.897.516 13.339.024.058
Rp 1.332.214.211.183 105.860.047.537 20.222.253.674
1.304.905.549.900
1.458.296.512.394
55.257.839.863 3.214.107.400 31.171.968.888 1.689.301.789 14.391.379.228
93.419.386.319 2.146.471.952 23.862.331.986 6.062.754.609 11.228.207.619
105.724.597.168
136.719.152.485
Rp 1.410.630.147.068
Rp 1.595.015.664.879
Sebagian penjualan dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 6).
- 36 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 18. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2000 Kayu lapis dan kayu gergajian Pemakaian kayu bulat Upah buruh langsung Beban pabrikasi
Rp
Jumlah Beban Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian - bersih Pemakaian sendiri - bersih Akhir tahun
( (
( ( (
812.891.945.531 40.590.836.583 361.601.503.994 1.215.084.286.108
31.252.984.497 4.937.537.837 29.434.360.043) ( 54.542.458.215) (
44.124.506.749 24.690.679.263 27.137.917.814) 31.252.984.497)
1.379.959.569.950
Jumlah
1.225.508.569.809
122.193.127.432 35.107.105.539) ( 23.717.657.166) ( 165.875.891.616 ) (
150.177.814.481 26.670.996.196) 14.184.366.643 21.533.265.912) 122.193.127.432 )
1.277.452.043.061
1.219.473.361.393
24.019.540.488 1.461.472.943 28.417.806.158
28.084.364.517 4.654.762.534 18.535.151.237
Rp 1.331.350.862.650
Rp 1.270.747.639.681
Particle board Kayu bulat Perekat dan lain-lain Jumlah Beban Pokok Penjualan
Rp
1.427.745.865.874
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Transfer ke lini produksi lainnya Transfer dari aktiva tidak lancar Pemakaian sendiri - bersih Akhir tahun
992.227.327.686 51.716.112.142 383.802.426.046
1999
19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2000 Penjualan Pengangkutan dan asuransi Pemakaian suku cadang dan perlengkapan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Biaya ekspor Promosi Lain-lain Jumlah (Berlanjut)
Rp
9.203.616.544 3.498.423.713 3.214.127.195 2.790.278.670 1.205.753.115 5.467.349.836 25.379.549.073
1999 Rp
7.005.030.287 4.591.099.912 2.745.301.998 4.805.959.300 1.601.033.793 7.412.927.134 28.161.352.424
- 37 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Kantor Jasa profesional Representasi Asuransi Penyusutan Pemakaian suku cadang dan perlengkapan Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi Lain-lain
Rp
Jumlah Jumlah Beban Usaha
78.679.089.733 15.903.471.079 13.561.940.205 9.535.032.725 9.278.474.040 7.120.162.185 6.636.711.598 5.734.353.684 4.762.767.725 4.414.006.709 9.007.280.278
1999
Rp
164.633.289.961 Rp
190.012.839.034
73.299.008.526 20.471.777.685 14.501.300.685 10.763.344.551 9.504.834.312 8.046.789.536 5.573.668.665 4.620.298.187 4.048.298.489 4.620.305.977 9.887.506.672 165.337.133.285
Rp
193.498.485.709
20. PENGHASILAN BUNGA DAN BEBAN KEUANGAN Penghasilan bunga terdiri dari: 2000
1999
Deposito Piutang hubungan istimewa Kontrak swap dan lainnya
Rp
52.801.322.046 46.458.963.814 2.481.497.429
Rp
75.519.947.688 34.057.429.748 10.224.586.673
Jumlah
Rp
101.741.783.289
Rp
119.801.964.109
Beban keuangan pada tahun 2000 dan 1999 masing-masing adalah sebesar Rp 636.949.808.239 dan Rp 467.308.030.225. Sebagian besar beban keuangan tersebut, yaitu sekitar 86,87% dan 90,03%, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, merupakan beban bunga pinjaman. 21. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usaha utamanya menjadi empat (4) segmen usaha yaitu: pengusahaan hutan (logging), industri pengolahan kayu, pembangunan dan pengelolaan gedung (properti) dan perekat. Pembebanan harga dari segmen logging ke segmen lainnya didasarkan pada harga pokok segmen (at cost), sedangkan pembebanan harga antar segmen oleh segmen lainnya adalah sesuai dengan harga yang dibebankan kepada pihak luar. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
- 38 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 a.
Pendapatan Usaha Pengusahaan hutan (Logging) Penjualan antar segmen Penjualan kepada pihak luar Industri pengolahan kayu Penjualan kepada pihak luar Industri perekat Penjualan antar segmen Penjualan kepada pihak luar Properti Pendapatan antar segmen Pendapatan dari pihak luar Jumlah Eliminasi Konsolidasi
b.
c.
1999
Rp
(
161.968.513.926 11.531.580.239
Rp
173.916.422.546 12.861.414.209
1.394.549.466.051
1.577.724.702.651
84.652.066.714 4.549.100.778
93.462.547.299 4.429.548.019
2.853.092.173 9.896.322.412
3.167.979.658 12.141.138.710
1.670.000.142.293 249.473.672.813 ) (
Rp 1.420.526.469.480
1.877.703.753.092 270.546.949.503 ) Rp 1.607.156.803.589
Laba (Rugi) Usaha Pengusahaan hutan (Logging) Industri pengolahan kayu Industri perekat Properti
(Rp (
33.660.832.388) (Rp 100.320.889.315 ) 27.314.278.112 6.014.783.089
2.642.668.687 ) 105.281.569.263 38.543.168.178 7.545.989.779
Jumlah Eliminasi
( (
100.652.660.502 ) 184.571.702 ) (
148.728.058.533 5.817.380.334 )
Konsolidasi
(Rp
100.837.232.204 )
Rp
142.910.678.199
Rp
421.373.643.280 7.173.844.616.348 324.697.502.220 66.721.506.579
Aktiva yang Teridentifikasikan Pengusahaan hutan (Logging) Industri pengolahan kayu Industri perekat Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Rp
(
378.722.315.191 8.068.540.143.850 346.844.227.654 68.970.631.142 8.863.077.317.837 2.174.294.353.448 ) (
Rp 6.688.782.964.389
7.986.637.268.427 2.195.974.279.831 ) Rp 5.790.662.988.596
- 39 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING SERTA PERATURAN PEMERINTAH YANG RELEVAN a.
Pada tanggal 11 Agustus 2000, PT Mangole Timber Producers (MTP), anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Pinjaman Bersyarat dengan PT Musi Hutan Persada (MHP). Fasilitas pinjaman sebesar jumlah maksimum US$ 12.479.000 tersebut ditujukan untuk pembiayaan pemanenan hutan tanaman industri dan dibebani bunga per tahun sebesar 10%. Jadwal pembayaran kembali pinjaman selambat-lambatnya adalah tanggal 11 Agustus 2006. Sebelumnya, Perusahaan dan MHP telah menandatangani perjanjian pinjaman bersyarat dengan jumlah fasilitas sebesar US$ 12,5 juta pada tanggal 1 Juli 1999, yang telah diakhiri pada tahun 2000. Sesuai persyaratan, perjanjian pinjaman tersebut wajib memperoleh persetujuan instansi bank terkait serta pemegang saham, sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal. Pada tanggal neraca, saldo pinjaman yang telah diberikan kepada MHP adalah US$ 12.479.000.
b.
Pada tanggal 10 Juni 1998, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (“Perjanjian Bersyarat”) dengan PT Tunggal Setia Pratama (TSP), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan rencana pembelian 10.000 saham atau 50% kepemilikan saham TSP dalam PT Enim Musi Lestari (EML) dengan harga pembelian sejumlah US$ 250.000.000, dimana harga tersebut dapat berubah sesuai dengan hasil penilaian lebih lanjut dari pihak independen. Sehubungan dengan Perjanjian Bersyarat tersebut, Perusahaan telah memberikan terlebih dahulu uang muka kepada TSP sebesar US$ 203.963.206, yang dicatat sebagai “Uang Muka Penyertaan Saham” dalam neraca konsolidasi. Perjanjian tersebut akan berlaku efektif setelah dipenuhinya prasyarat-prasyarat yang ditetapkan dalam perjanjian, antara lain diperolehnya persetujuan dari pemegang saham Perusahaan, sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam hal Perjanjian Bersyarat tersebut tidak menjadi efektif, Perusahaan dapat meminta kepada TSP untuk mengembalikan jumlah harga pembelian ditambah bunga sebesar 6% per tahun yang dihitung sejak tanggal perjanjian tersebut ditandatangani. Saat ini, Perusahaan sedang dalam proses untuk memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkan dalam perjanjian jual-beli saham bersyarat agar transaksi tersebut berlaku efektif.
c.
Pada bulan Januari 1998, Perusahaan dan beberapa anak perusahaan telah melakukan perjanjian pembelian kayu bulat dengan beberapa perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, yang telah bersedia untuk menjual dan menyerahkan kayu bulat kepada Perusahaan yang dihasilkan dari arealnya. Harga beli dari kayu bulat yang dihasilkan, disetujui dan ditetapkan oleh kedua belah pihak menurut harga pasar yang berlaku pada saat penyerahan kayu bulat tersebut. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sejak ditandatangani dan berakhir pada bulan Desember 2002.
d.
Pada tanggal 20 Agustus 1997, Perusahaan menandatangani kontrak swap (Cross Currency Swap) dengan Bankers Trust International PLC (BTI) sejumlah US$ 66.666.667 dengan kurs sebesar Rp 3.000 untuk US$ 1 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untuk membayar kepada BTI dengan tingkat bunga tetap sebesar 4,6% per tahun dan BTI akan membayar dengan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun dari jumlah Rp 200.000.000.000. Pada tanggal jatuh tempo Perusahaan akan membayar kepada BTI sebesar US$ 66.666.667 dan BTI akan membayar kepada Perusahaan sebesar Rp 200.000.000.000. Laba (rugi) selisih kurs yang timbul dari transaksi ini adalah sekitar (Rp 166,3 miliar) dan Rp 61,67 miliar, masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.
- 40 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) e.
Pada tanggal 25 Juli 1997, Perusahaan menandatangani kontrak swap (Coupon Swap) dengan American Express Bank Ltd. (AEB) dengan nominal sebesar US$ 77.071.291 dengan kurs Rp 2.595 untuk US$ 1 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2002. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untuk membayar kepada AEB dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun dan AEB akan membayar kepada Perusahaan dengan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun dari jumlah Rp 200.000.000.000. Pada tanggal jatuh tempo tidak terdapat kewajiban pembayaran terhadap nominal kontrak tersebut bagi kedua belah pihak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000, jumlah tagihan sehubungan dengan perjanjian tersebut adalah sekitar US$ 23,2 juta, namun atas tagihan tersebut Perusahaan saat ini sedang mempelajari dasar hukum pembebanannya. Sehubungan dengan perjanjian (kontrak swap) tersebut (lihat Catatan 22d dan 22e), pada bulan Januari dan Februari 2001, Perusahaan telah menerima surat permintaan pembayaran segera (demand of payment) masing-masing dari BTI dan AEB yang menyatakan bahwa Perusahaan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut, dimana pada saat ini Perusahaan sedang mempelajari aspek hukum dari perihal tersebut.
f.
Perusahaan memberikan jaminan atas Surat-surat Berharga (promissory notes) yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Lumber Company, pihak hubungan istimewa, yang jumlah pokoknya pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebesar US$ 52.777.374 dan Rp 35 miliar. Pemberian jaminan tersebut diberikan sehubungan dengan pembiayaan proyek hutan tanaman industri, termasuk pengadaan alat berat, dan proyek pulp. Surat berharga tersebut telah jatuh tempo dan tidak dipenuhi pembayarannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pada bulan Februari 2001, sebagian dari pemegang Surat Berharga tersebut, yaitu sekitar US$ 22,8 juta telah menyampaikan permintaan pembayaran segera (Notice of Demand of Payment) sehubungan dengan jaminan tersebut.
g.
Pada tahun 1999, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tahun pajak 1997 dengan tambahan jumlah kewajiban pajak sekitar Rp 39,44 miliar, yang terutama disebabkan karena perbedaan perlakuan pajak atas rugi selisih kurs yang timbul dari transaksi kontrak swap (cross-currency swap). Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak dan banding ke Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP). Selanjutnya, Perusahaan telah mengajukan peninjauan kembali atas SKPKB ke Direktorat Jenderal Pajak. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses menunggu keputusan peninjauan kembali tersebut dari Direktorat Jenderal Pajak. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan telah melakukan pencatatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku dan akan memperoleh penyelesaian permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya.
h.
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000 (Kep-150) tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencatat secara akrual sekitar Rp 7 miliar pada tahun 2000, yang menurut pendapat manajemen memadai untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam Kep-150 tersebut.
- 41 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: Aktiva Dalam Dolar AS Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang hubungan istimewa (Catatan 6) Uang muka penyertaan saham Deposito yang dijaminkan
US$
2.936.828 8.538.833 1.279.927 64.395.149 203.963.206 119.615.987
Jumlah Aktiva
400.729.930
Kewajiban Dalam Dolar AS Hutang usaha Hutang lain-lain Sewa guna usaha Biaya masih harus dibayar Pinjaman Hutang swap
7.537.996 115.850 1.093.005 113.625.295 378.716.605 66.666.667
Jumlah Kewajiban
567.755.418
Kewajiban - bersih
US$
167.025.488
Setara Rupiah
Rp 1.602.609.557.360
Pada tanggal laporan auditor independen (26 April 2001), kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp 12.100 per US$ 1. Perusahaan dan anak perusahaan tidak melakukan hedging terhadap pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing karena, menurut pertimbangan manajemen, sebagian besar pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan tersebut berasal dari penjualan ekspor. 24. INFORMASI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN LAINNYA (TIDAK DIAUDIT) Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 32, informasi lain yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan hutan pada Perusahaan dan anak perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pengusahaan hutan adalah sebagai berikut:
a. Rincian volume penjualan terdiri dari: 2000 Penjualan Ekspor Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan lain-lain
527.780 32.067 6.533 566.380
(Berlanjut)
1999 m
3
598.183 m 33.654 20.268 652.105
3
- 42 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 Penjualan Lokal Kayu lapis Kayu gergajian/woodworking Particle board dan lain-lain Kayu bulat
36.101 7.011 33.003 4.224
1999 m
3
m
3
56.633 m 6.347 28.588 14.810
80.339 Jumlah
646.719
3
106.378 758.483 m
3
b. Jumlah pemenuhan kewajiban terhadap negara sehubungan dengan kegiatan pengusahaan hutan adalah sebagai berikut: 2000
1999
Dana Reboisasi Provisi Sumber Daya Hutan Pajak bumi dan bangunan
Rp
35.541.578.521 13.815.863.465 5.089.222.184
Rp
28.371.143.054 12.938.154.223 2.641.740.765
Jumlah
Rp
54.446.664.170
Rp
43.951.038.042
c.
Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi kewajiban pengusahaan hutan, yaitu Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan kewajiban pengusahaan hutan lainnya, seperti bina desa hutan, penanaman tanah kosong dan penanaman kiri kanan jalan utama, masing-masing dengan jumlah sebesar Rp 11.717.952.675 dan Rp 2.521.014.923 pada tahun 2000 dan sebesar Rp 12.850.689.264 dan Rp 2.682.051.630 pada tahun 1999.
d.
Selama tahun 2000 dan 1999, realisasi luas tanaman HTI dalam pengembangan yang telah dikelola oleh anak perusahaan adalah 2.210 hektar dan 1.320 hektar. Luas areal HTI yang telah dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, setelah dikurangi jumlah areal HTI yang telah terbakar, adalah 19.020 hektar dan 17.048 hektar, yang tersebar di propinsi Maluku, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Timur. Pelaksanaan kegiatan HTI tersebut adalah dikerjakan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
Informasi dan rincian kegiatan pengusahaan hutan lainnya tidak disajikan tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi karena jumlahnya sangat tidak material sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Pelaporan Keuangan Pengusahaan Hutan.
25. KONDISI EKONOMI Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, yang dimulai sejak semester kedua tahun 1997, terutama karena depresiasi yang luar biasa mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya pada Indonesia adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya gejolak tingkat bunga dan kurs mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham di bursa efek di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, peningkatan harga komoditas dan jasa secara umum serta penurunan aktivitas ekonomi. Sangat labilnya kurs valuta asing dan suku bunga berdampak buruk terhadap biaya dana dan menyebabkan terjadinya peningkatan yang signifikan hutang valuta asing (Dolar AS), termasuk bunga terkait, milik PT Barito Pacific Timber Tbk dan anak perusahaan (Grup) dalam satuan Rupiah. Hal-hal tersebut merupakan faktor yang telah mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan pihak
- 43 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) kreditur (lihat Catatan 12 dan 22) dan, saat ini, sehubungan dengan proses restrukturisasi atas pinjaman, Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan pihak kreditur, dimana belum terdapat syarat-syarat pasti yang telah disepakati untuk penyelesaian kewajiban tersebut. Selanjutnya dengan adanya tekanan ekonomi terhadap pemasok Grup, ketersediaan beberapa bahan baku dan komponen yang digunakan dalam produksi juga semakin terbatas, sehingga meningkatkan harga bahan tersebut. Pada saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih menghadapi ketidakpastian, meskipun pada tahun 1999, khususnya pada semester kedua, telah terdapat beberapa indikasi positif atas peningkatan kondisi ekonomi Indonesia tersebut, setidaknya pada tingkat makro yang ditandai antara lain dengan penurunan tingkat bunga, serta penurunan tingkat inflasi. Pada tahun 2000, kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya (terutama Dolar AS) masih mengalami fluktuasi, yang antara lain dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi sosial dan politik dalam negeri. Kondisi ekonomi tersebut akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dalam kondisi sosial dan politik, rekapitalisasi industri perbankan yang sedang berlangsung serta restrukturisasi pinjaman-pinjaman macet dari perusahaan peminjam. Grup telah terpengaruh dan akan terus terpengaruh untuk masa yang akan datang oleh memburuknya kondisi ekonomi. Sebagai akibatnya, terdapat ketidakpastian yang signifikan yang mempengaruhi kegiatan usaha yang akan datang dan tingkat pengembalian aktiva dan kemampuan Grup mempertahankan atau membayar pinjaman yang jatuh tempo. Selanjutnya, masih terdapatnya kondisi sosial dan politik yang belum menunjang kegiatan produksi di beberapa wilayah areal HPH milik Perusahaan dan anak perusahaan, seperti di wilayah Unit HPH II, V dan VI milik PT Mangole Timber Producers, mempunyai dampak terhadap pengadaan bahan baku (log) dalam kegiatan usaha Grup, serta menyebabkan terjadinya peningkatan harga pokok produk Grup. Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, Grup telah dan akan terus menerapkan strategi-strategi pokok sebagai berikut: • • • • • •
Melakukan negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman, termasuk penjadwalan kembali pembayaran pokok dan bunga pinjaman. Diversifikasi sasaran pasar ekspor dengan meningkatkan penjualan ekspor ke berbagai negara selain pasar ekspor utama yang telah ada di kawasan Asia, seperti negara-negara di kawasan Amerika, Eropa dan Timur Tengah. Memperkuat sumber-sumber pengadaan bahan baku yang ada dan berupaya mengembangkan sumber bahan baku yang baru, berupa pengembangan hutan tanaman industri. Melakukan program pengurangan biaya, yang meliputi peningkatan efisiensi di seluruh kegiatan usaha Grup. Melaksanakan rencana penjadwalan kembali pembelanjaan modal dengan mengutamakan keseimbangan arus kas internal. Meningkatkan jumlah penjualan ekspor dan melakukan negosiasi harga jual dengan pihak pembeli.
Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan penghasilan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Grup.
- 44 -
PT BARITO PACIFIC TIMBER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
26. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Perusahaan yang diadakan pada tanggal 19 Februari 2001 telah diputuskan untuk menolak penjelasan/pertanggungjawaban Perusahaan terhadap kelalaian pembayaran bunga obligasi ke 7 yang telah jatuh tempo tanggal 10 Januari 2001, yaitu sejumlah Rp 30 miliar. RUPO tersebut juga memberikan kuasa dan wewenang kepada wali amanat untuk menyatakan seluruh jumlah terhutang (pokok, bunga, denda serta biaya-biaya terkait lainnya) jatuh tempo dan harus dibayar secara seketika, menunjuk kuasa hukum untuk memberikan somasi terhadap Perusahaan dan melakukan arbitrase dan mengajukan tuntutan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau Pengadilan Niaga atau Pengadilan Perdata apabila Perusahaan tidak memenuhi/melaksanakan keputusan agenda RUPO, antara lain memenuhi jadwal pembayaran cicilan atas bunga obligasi yang telah jatuh tempo tersebut, dengan cicilan pertama pada tanggal 28 Februari 2001. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 2 April 2001 Perusahaan telah menerima surat somasi dari wali amanat, melalui kuasa hukumnya, untuk membayar secara seketika dan sekaligus hutang pokok obligasi beserta bunga dan denda terkait.
27. REKLASIFIKASI AKUN Akun Piutang dan Hutang Hubungan Istimewa, masing-masing sejumlah Rp 415.642.987.743 dan Rp 23.319.365.907 telah direklasifikasi dari bagian lancar menjadi bagian tidak lancar pada tanggal 31 Desember 1999 untuk disesuaikan penyajiannya dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran keputusan ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.