PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
Catatan
31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) US$ '000
31 Desember 2012 (Audit) US$ '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar US$ 118 ribu Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Persediaan - bersih Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
6
143.895
146.405
7
172.029 4.578 279.066 45.058 2.773 132.238
155.043 4.925 279.974 43.121 4.107 122.291
779.637
755.866
10 11 12
6.535 1.560 11.002 43.267
6.534 1.563 11.024 39.593
13 14 15 16
1.290.500 11.159 19.096 14.299
1.270.153 10.858 14.323 10.547
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.397.418
1.364.595
JUMLAH ASET
2.177.055
2.120.461
8
9
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya - tidak lancar Hutan tanaman industri - bersih Tanaman perkebunan - bersih Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar US$ 122.345 ribu tahun 2013 US$ 104.324 ribu tahun 2012 Properti investasi - bersih Rekening yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lainnya
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-1-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatan
31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) US$ '000
31 Desember 2012 (Audit) US$ '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain dan uang muka yang diterima Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan
17
498.988
446.858
19
4.884 2.547 8.043 15.000
8.134 2.374 10.259 5.000
20 22
21.807 62
21.731 62
551.331
494.418
23
1.091 130.682
1.091 44 129.870
20 21, 35
358.020 150.000 66 20.651 1.970
352.719 150.000 122 20.651 1.970
662.480
656.467
1.213.811
1.150.885
18
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Instrumen keuangan derivatif Utang kepada pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Pinjaman dari pihak berelasi Obligasi Sewa pembiayaan Liabilitas imbalan pasca kerja Estimasi biaya pembongkaran aset tetap
22 24
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 27.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 25 26
811.899 161.600 (182.745) (87.519)
811.899 161.600 (182.661) (81.070)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
703.235
709.768
Kepentingan nonpengendali
260.009
259.808
JUMLAH EKUITAS
963.244
969.576
2.177.055
2.120.461
Tambahan modal disetor Pendapatan komprehensif lain Saldo laba (defisit)
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-2-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Catatan
2013 (Tidak Diaudit) US$ '000
2012 (Tidak Diaudit) US$ '000
PENDAPATAN
27
593.164
600.358
BEBAN POKOK PENDAPATAN
28
574.239
582.596
18.925
17.762
(9.486) (11.567) (7.274) 4.152
(13.646) (8.026) (14.611) (7.863)
(5.250)
(26.384)
LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain
29 30 31 32
RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT PAJAK - BERSIH
(998)
RUGI PERIODE BERJALAN
(6.248)
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran mata uang asing Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
10
Jumlah pendapatan (beban) komprehensif lain
2.537 (23.847)
(81)
5.364
(3)
339
(84)
5.703
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
(6.332)
(18.144)
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(6.449) 201
(18.577) (5.270)
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN
(6.248)
(23.847)
JUMLAH PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(6.533) 201
(15.779) (2.365)
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
(6.332)
(18.144)
(0,92)
(2,66)
RUGI PER SAHAM DASAR (dalam Dolar Amerika Serikat penuh)
33
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-3-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Catatan
Modal disetor US$ '000
Tambahan modal disetor bersih US$ '000
Saldo laba (Defisit) US$ '000
Pendapatan komprehensif lain Selisih kurs Revaluasi karena investasi efek penjabaran tersedia laporan untuk dijual keuangan US$ '000 US$ '000
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ '000
Kepentingan non-pengendali US$ '000
Jumlah ekuitas US$ '000
Saldo per 1 Januari 2012 Jumlah laba (rugi) komprehensif
811.899 -
161.600 -
11.876 (18.577)
(363) 339
(182.524) 2.459
802.488 (15.779)
280.045 (2.365)
1.082.533 (18.144)
Saldo per 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)
811.899
161.600
(6.701)
(24)
(180.065)
786.709
277.680
1.064.389
Saldo per 1 Januari 2013 Jumlah laba (rugi) komprehensif
811.899 -
161.600 -
(81.070) (6.449)
(281) (3)
(182.380) (81)
709.768 (6.533)
259.808 201
969.576 (6.332)
Saldo per 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
811.899
161.600
(87.519)
(284)
(182.461)
703.235
260.009
963.244
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-4-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 2013 (Tidak Diaudit) US$ '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2012 (Tidak Diaudit) US$ '000
576.178
613.043
(515.477)
(544.459)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak
60.701 (7.274) (13.939) -
68.584 (3.774) (14.672) 45.830
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
39.488
95.968
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Perolehan tanaman perkebunan Penempatan pada rekening yang dibatasi penggunaannya Perolehan investasi sementara
226 (39.013) (3.674) (9.341) -
297 783 (20.748) (2.548) (28.462)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(51.802)
(50.678)
10.000 (196)
(25.000) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank Penerimaan pinjaman berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman Kas Bersih Digunakan dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
77.075
9.804
52.075
(2.510)
97.365
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
146.405
134.815
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
143.895
232.180
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-5-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
1. UMUM a. Pendirian Dan Informasi Umum PT Barito Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 12 Mei 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-27243.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor Perusahaan berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) sebanyak 2.540 dan 2.126 karyawan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Barito Pacific. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Prajogo Pangestu Harlina Tjandinegara F. Parno Isworo Didi Achdijat Rifqi Muharnanto
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Loeki Sundjaja Putera Agus Salim Pangestu Salwati Agustina Simon Nurgiri Simansjah Henky Susanto
Komite Audit Ketua Anggota
F. Parno Isworo Rifqi Muharnanto Serena Karlita Ferdinandus
6
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
b. Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut ini: Entitas Anak
Petrokim ia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ("CAP") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MG, entitas anak PT Styrindo Mono Indonesia ("SMI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Petrokimia Butadiene Indonesia ("PBI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries ("TAIWI") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Mangole Timber Producers ("MTP") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Barito Kencanamahardika ("BKM") * Pemilikan langsung Hutan tanam an industri PT Kirana Cakraw ala ("KC") Pemilikan tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Kalpika Wanatama ("KW") Pemilikan tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Rimba Equator Permai ("REP") Pemilikan langsung Lem (perekat) PT Binajaya Rodakarya ("BJRK") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui WT, entitas anak PT Wiranusa Trisatrya ("WT") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui BJRK, entitas anak Properti PT Griya Idola ("GI") Pemilikan langsung PT Griya Tirta Asri ("GTA") * Pemilikan tidak langsung melalui GI, entitas anak TAIWI, entitas anak Perkebunan PT Agropratama Subur Lestari ("ASL") * Pemilikan langsung PT Wahanaguna Margapratama ("WM") * Pemilikan langsung PT Royal Indo Mandiri ("RIM") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui GI, entitas anak PT Grand Utama Mandiri ("GUM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Saw it Makmur ("TBSM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Multi Kusuma Cemerlang ("MKC") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Saw it Makmur Dua ("TBSMD") Pemilikan tidak langsung melalui TBSM, entitas anak RIM, entitas anak
Persentase Pemilikan (%) 31 Mar 31 Des 2013 2012
Domisili
Jakarta 59,35 5,52
US$ 000
1993
1.742.036
1.687.155
1993
248.918
256.141
Tahap pengembangan
100.715
89.906
1986
8.305
8.412
1983
14.355
14.494
Tahap pengembangan
4.744
4.744
2003
2.105
2.185
2003
3.586
3.607
9
9
1992
15.222
15.224
1991
18.585
18.587
1991
11.120
10.785
Tahap pengembangan
-
-
99,99 0,01
Ambon 99,99 0,01
99,99 0,01
51,00
51,00
Jakarta
Ternate 60,00
US$ 000
64,86
Ternate
99,99 0,01
Jumlah aset 31 Des 2012
64,86
Jakarta 64,86
Jumlah aset 31 Mar 2013
59,35 5,52
Jakarta 64,86
Tahun Operasi Komersial
60,00
Ambon 60,00
60,00
60,00
60,00
Pontianak
Tahap pengembangan
Banjarmasin 99,97 0,03
99,97 0,03
Ambon 99,98 0,02
99,98 0,02
99,99
99,99
Jakarta Jakarta 99,92 0,08
99,92 0,08
60,00
60,00
60,00
60,00
Jakarta Jakarta Jakarta 99,00 1,00
7
-
-
2005
56.240
54.490
Tahap pengembangan
33.990
31.743
2007
25.052
21.633
Tahap pengembangan
1.961
639
Tahap pengembangan
655
655
99,92
Kalimantan Barat 99,19 0,80
Belum beroperasi
99,99
Kalimantan Timur 99,92
-
99,99
Kalimantan Barat 99,99
-
99,00 1,00
Kalimantan Barat 99,99
Belum beroperasi
99,19 0,80
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 Entitas Anak
Lain-lain PT Redeco Petrolin Utama ("RPU") Pemilikan langsung Marigold Resources Pte. Ltd. ("MG") Pemilikan langsung Altus Capital Pte., Ltd. ("AC") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Wiradaya Lintas Sukses ("WLS") * Pemilikan langsung PT Barito Wahana Lestari ("BWL") * Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak
Persentase Pemilikan (%) 31 Mar 31 Des 2013 2012
Domisili
Jakarta 50,70
50,70
100,00
100,00
Singapura Singapura 70,00
70,00
98,00
98,00
Jakarta Jakarta
Tahun Operasi Komersial
Jumlah aset 31 Des 2012
US$ 000
US$ 000
1986
14.876
14.424
2005
17.262
17.262
2009
5.895
5.951
1998
552
552
-
-
Tahap pengembangan 99,00 1,00
Jumlah aset 31 Mar 2013
99,00 1,00
* Tidak dikonsolidasi Pada tanggal 10 September 2012, SMI membeli tambahan 16,7% atau sebanyak 3.090 saham RPU, sehingga persentase kepemilikan SMI atas RPU meningkat menjadi 50,7% (Catatan 34). c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dengan SuratNo. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak satu (1) saham untuk setiap saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan masing-masing 1.177.988.116 saham, 35.524.510 saham dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Pada tanggal 14 November 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S 5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 31 Maret 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. d. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan Pada tanggal 31 Maret 2013, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Grup yang belum berakhir masa konsesinya adalah 73.375 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 34.728 hektar.
8
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Rincian luas areal HPH Grup tersebut adalah sebagai berikut: No. dan Tanggal Surat Keputusan Hak Pengusahaan Hutan
Entitas Anak: - TAIWI Unit HPH I SK No. 368/Menhut-II/2009 23 Juni 2009 (perpanjangan)
Lokasi
Luas Hektar
Masa HPH Tahun
Sisa masa HPH
45
41 tahun 3 bulan
Hutan primer Hektar
Maluku Utara 73.375
34.728
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Grup yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: •
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Standar revisi ini memberikan indikator dalam menentukan mata uang fungsional entitas yang meliputi antara lain mata uang (a) yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (b) dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas dan (c) yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa. Jika indikator tersebut bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari. Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing dan pengungkapannya dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 4f. Dalam menerapkan standar revisi ini, setiap entitas pada Group telah melakukan penilaian terhadap mata uang fungsionalnya. Perusahaan menentukan mata uang fungsionalnya dalam Dolar Amerika Serikat sementara pembukuan sebelum 1 Januari 2012 dilakukan dalam Rupiah. Oleh karena itu, saldo-saldo akun untuk tahun-tahun sebelumnya yang disajikan di sini telah diukur kembali dan menghasilkan jumlah yang sama dalam mata uang fungsional seperti yang telah terjadi dan dicatat sejak awal dalam mata uang fungsionalnya. Sebagai tambahan, manajemen telah memutuskan Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang penyajian, yang merupakan mata uang fungsional dari Perusahaan. Sebelumnya, Grup menyajikan dalam Rupiah. Penerapan standar revisi ini mengakibatkan penyajian kembali perbandingan laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya, termasuk laporan posisi keuangan ketiga, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 3.
9
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
•
PSAK 60, Instrument Keuangan: Pengungkapan Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama tahun dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Grup mengelola risikorisiko tersebut (Catatan 40).
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi perlakuan akuntansi untuk transaksi masa depan: • • • • • • • • • • • • • • • • •
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Amandemen PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan. Evaluasi awal oleh manajemen bahwa standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait pada tanggal 31 Maret 2013, tetapi terdapat kemungkinan akan mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan pengaturan di masa yang akan datang. 3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Ikhtisar ringkas laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 sebelum dan sesudah pengukuran dan penyajian kembali akibat penerapan PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, seperti telah dijelaskan dalam Catatan 2, adalah sebagai berikut:
10
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan (penyajian) keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) dan untuk basis pengukuran disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban mitra kelompok usaha dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan
11
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya oleh Grup pada pihak diakuisisi pada tanggal akuisisi diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang timbul atas kepentingan yang diakuisisi sebelum tanggal akuisisi, yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi, di mana perlakukan ini akan lebih tepat bila kepentingan tersebut dilepas. e. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka
12
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. f.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI dan RIM, diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pembukuan TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI dan RIM diselenggarakan dalam Rupiah, mata uang fungsionalnya. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI dan RIM pada tanggal pelaporan dijabarkan menjadi Dolar Amerika Serikat masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
g. Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
13
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: • •
Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Grup yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diakumulasikan sebagai revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
14
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • • •
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat piutang dikurangi dengan kerugian penurunan nilai melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
15
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. i.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL, jika dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
16
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Derivatif keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Selain derivatif keuangan yang diterapkan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan pada FVTPL. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 23. Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, obligasi dan wesel bayar, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. j.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika: • •
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. l.
Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
17
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup atas nilai investasi bersih dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi. m. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya termasuk di dalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, dimana mayoritas persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan. n. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. o. ,Hutan Tanaman Industri (HTI) Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan HTI, seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat HTI siap menghasilkan. p. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang meliputi biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan alokasi biaya tidak langsung yang dikapitalisasi
18
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
berdasarkan luas hektar. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dinyatakan telah menghasilkan bila telah berumur empat (4) tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus selama 25 tahun sesuai dengan taksiran masa produktif perkebunan kelapa sawit dan terhitung sejak produksi komersial dimulai. q. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
5 - 30 4 - 30
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan r.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Perusahaan telah menilai kembali aset tetap tertentu pada periode-periode sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasireorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat berat Peralatan pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor Peralatan kebun Perlengkapan mess
4 - 30 4 - 43 4 - 15 4-8 4-8 4
19
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Tanahdinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau masa sewa mana yang lebih pendek. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Biaya berkala untuk overhaul mesin dan peralatan yang dikapitalisasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berlaku sampai overhaul berikutnya. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Nilai suatu aset termasuk estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset bersangkutan. Liabilitas yang timbul atas estimasi tersebut dicatat sebagai ”Estimasi biaya pembongkaran aset tetap”. s. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. t.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 4h.
20
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
u. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lesse Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. v. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
21
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. w. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangkan dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. x. Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti CAP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung CAP diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Imbalan Pasca Kerja Imbalan Pasti Grup memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Grup juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. CAP membuat Pendanaan untuk imbalan ini dan dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program Grup diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode ratarata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Grup mengakui haknya dalam penggantian berdasarkan polis asuransi sebagai aset terpisah, yang diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam laporan laba rugi komprehensif
22
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
konsolidasian, beban terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah dikurangkan dengan jumlah yang diakui dalam penggantian. y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: •
Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
•
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
•
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;
•
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Grup; dan
•
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. z.
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
23
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. Pajak Penghasilan Final Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final. Aset atau liabilitas yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. aa. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
24
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
bb. Instrumen Keuangan Derivatif Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur atas risiko suku bunga. Penggunaan derivatif lebih rinci diungkapkan pada Catatan 24. Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi dari eksposur terhadap risiko suku bunga, derivatif ini tidak ditetapkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan oleh karena itu perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi. Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek. cc. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. dd. Kuasi–Reorganisasi Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi dimana aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Rincian dari saldo defisit yang dieliminasi dijelaskan pada Catatan 45. Sebagai tambahan, nilai wajar dari aset dan liabilitas yang digunakan dalam kuasi-reorganisasi menjadi saldo awal di dalam laporan keuangan yang dimulai tanggal 1 Juli 2011 dan selanjutnya diukur menggunakan kebijakan akuntansi yang relevan.
25
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
5. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 4, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 4, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini: Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6, 7 dan 15. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi
26
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Pada tahun 2011, entitas anak tertentu dari Grup mengganti estimasi masa manfaat ekonominya untuk aset tetap berdasarkan evaluasi teknikal eksternal yang dilakukan oleh penilai. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Grup melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Grup memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Grup. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penetapan akhir pajaknya tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas masalah pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi tambahan pajak yang jatuh tempo. Bila hasil final pajak atas masalah-masalah ini berbeda dengan jumlah yang telah diakui, perbedaan tersebut akan berpengaruh pada pajak penghasilan pada periode dimana penetapan terjadi. Jumlah tercatat pajak dibayar dimuka, utang pajak dan aset/liabilitas pajak tangguhan Grup diungkapkan di Catatan 9 dan18.
27
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
6. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2013 US$ 000 Kas Bank Rupiah Bank DBS Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia Lain-lain Dolar Amerika Serikat Bank DBS Indonesia Bank Central Asia HSBC Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Bank UBS - Singapore Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Danamon Indonesia Bank DBS Singapura Lain-lain Mata uang asing lainnya Deposito berjangka Rupiah Bank Saudara Bank Mandiri Bank Tabungan Pensiunan Bank Negara Indonesia Lainnya Dolar Amerika Serikat UBS AG Bank DBS Indonesia Bank Negara Indonesia Bank International Indonesia Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka pertahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
709
850
6.928 2.256 1.708 2.404
9.578 1.650 2.245 1.040
61.461 15.476 9.962 5.776 4.538 4.370 4.420 2.367 653 3.260 38
48.737 16.417 6.442 8.118 109 4.058 379 8.991 4.833 748 442
1.235 524 309 206 825
1.861 1.241 1.551 1.298
2.282 4.000 8.188
12.140 6.000 5.000 2.677
143.895
146.405
3,70% - 8,50% 0,15% - 2,95%
28
31 Desember 2012 US$ 000
3,70% - 8,50% 0,15% - 2,95%
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
7. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 31 Maret 2013 US$ 000 a. Berdasarkan pelanggan Pihak ketiga Ekspor Lokal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
152.975 19.172
145.106 10.055
172.147
155.161
(118)
Bersih
31 Desember 2012 US$ 000
(118)
172.029
155.043
143.177
143.177
28.908 23 39
11.922 23 39
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
172.147
155.161
Bersih
172.029
155.043
142.063 31.095
142.063 13.098
173.158
155.161
b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
(118)
c. Berdasarkan Mata Uang Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(1.129)
Bersih
172.029
(118)
(118) 155.043
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang berkisar antara 7 hingga 30 hari. Penjualan ekspor biasanya dilakukan dengan menggunakan fasilitas Letter of Credit. Tidak ada bunga yang dibebankan untuk piutang yang belum jatuh tempo. Setelah itu, piutang usaha akan dikenakan bunga sesuai kesepakatan antara Grup dan pelanggan. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui terhadap piutang usaha, berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan. Sebelum menerima pelanggan baru, Grup menelaah apakah calon pelanggan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sebelum menyetujui penjualan kredit, Grup akan memeriksa sisa batas kredit yang dapat diberikan kepada pelanggan tersebut. Pelanggan diharuskan untuk melunasi piutang sebelumnya, sebelum penjualan kredit yang baru disetujui. Diperlukan otorisasi manajemen tingkat atas untuk menyetujui penjualan kredit yang telah melewati batas kredit. Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup belum mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah
29
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
piutang masih dapat dipulihkan. Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit piutang usaha dari tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas karena basis pelanggan yang besar dan tidak saling berhubungan. Selama tahun berjalan, tidak terdapat mutasi cadangan penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup. Piutang usaha CAP digunakan sebagai jaminan secara paripassu atas fasilitas perbankan lainnya (Catatan 37). 8. PERSEDIAAN 31 Maret 2013 US$ 000 Petrokimia Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang dan lainnya Kayu olahan dan pendukungnya Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan Perkebunan Pupuk Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan
31 Desember 2012 US$ 000
146.572 16.754 71.222 41.311
126.803 18.516 85.720 45.375
840 360 100
753 431 266
2.883 172
2.980 56
313
479
315
371
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
280.842
281.750
Bersih
279.066
(1.776)
(1.776) 279.974
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup. Persediaan CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 20 dan 34). Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
30
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2013 US$ 000 Pajak penghasilan Pasal 28A (anak perusahaan) Pasal 23 Pajak pertambahan nilai - bersih
31 Desember 2012 US$ 000
99.123
Jumlah
33.115
92.723 29.568
132.238
122.291
Pada tahun 2012, CAP dan SMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2010 masing-masing sebesar Rp 286.329 juta (setara US$ 31.712 ribu) dan Rp 30.859 juta (setara US$ 2.726 ribu). Restitusi yang diperoleh oleh CAP dan SMI diterima bersama dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2010, dengan jumlah keseluruhan bersih setelah dikurangi kurang bayar pajak lainnya sebesar Rp 416.361 juta (setara US$ 45.830 ribu). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, proses keberatan atas ketetapan pajak tersebut masih berlangsung. 10. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR
Perusahaan
Biaya perolehan US$ 000
31 Maret 2013 Laba yang belum direalisasi US$ 000
589
(284)
Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation, Tbk. Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
1.255
Jumlah
1.844
(284)
Nilai tercatat US$ 000 305
1.255 1.560
31 Desember 2012 Laba yang Biaya belum Nilai perolehan direalisasi tercatat US$ 000 US$ 000 US$ 000
Perusahaan Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation, Tbk. Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
1.255
Jumlah
1.844
589
31
(281)
(281)
308
1.255 1.563
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Rincian perubahan rugi (laba) yang belum direalisasi dari pemilikan investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Saldo awal Keuntungan (kerugian) revaluasi atas investasi yang tersedia untuk dijual Akumulasi kerugian (keuntungan) yang direklasifikasi ke laba rugi atas penjualan investasi yang tersedia untuk dijual
(281)
Jumlah
(284)
(363)
(3)
36
-
46 (281)
Selama tahun 2012, Perusahaan telah menjual sebanyak 13.624.000 lembar atas investasi PT Gozco Plantation Tbk. Pada tahun 2012, harga perolehan dari seluruh investasi yang dijual sebesar US$ 562 ribu dijual dengan nilai sebesar US$ 516 ribu. 11. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) Rincian jumlah tercatat HTI adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 US$ 000 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi periode berjalan Saldo akhir Bersih
31 Desember 2012 US$ 000
11.049
11.049
25 22
25
47
25
11.002
11.024
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat dari HTI tersebut di atas dapat dipulihkan seluruhnya. HTI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dana reboisasi yang diperoleh (Catatan 20).
32
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
12. TANAMAN PERKEBUNAN Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
1 Januari 2013 US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
31 Maret 2013 US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
7.750
(39)
-
-
-
7.711
32.014
(161)
3.955
-
-
35.808
Jumlah
39.764
(200)
3.955
-
-
43.519
171
(1)
82
-
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
39.593
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
1 Januari 2012 US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
1.562
(252)
-
-
31.493
(2.000)
9.214
253
Jumlah
33.055
(2.252)
9.214
253
-
32
(6)
145
-
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
252 43.267
6.440
7.750
(6.440)
32.014
33.023
39.764
171 39.593
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali tanaman perkebunan pada tanggal 30 Juni 2011. 13. ASET TETAP
31 Desember 2012 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Bangunan dan prasaran Perabotan dan peralatan kantor Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Akum ulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Jumlah Tercatat
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Maret 2013 US$ 000
116.792 84.364
(50) (36)
85 380
61
-
116.827 84.647
1.063.813 3.034 328
(452) (1) -
4.916 267
-
-
1.068.277 3.300 328
4.742 215
(2) -
73 -
-
-
4.813 215
100.300 528
(43) -
31.823 1.469
-
-
132.080 1.997
-
-
-
-
361
-
-
-
-
361
1.374.477
(584)
-
39.013
61
-
1.412.845
12.038
(61)
1.293
61
-
13.209
89.287 1.212 106
(450) (6) (1)
16.892 128 3
-
-
105.729 1.334 108
1.514 49
(8) -
290 -
-
-
1.796 49
118
(1)
3
-
-
120
104.324
(527)
18.609
61
-
122.345
1.270.153
1.290.500
33
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
*)
Dalam penambahan aset tetap tahun 2012 termasuk aset tetap RPU dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar US$ 21.416 ribu dan US$ 6.238 ribu yang diakuisisi pada tahun 2012 (Catatan 34).
**) Pada saat akusisi, aset yang disewa dari RPU direklasifikasi ke aset kepemilikan langsung.
31 Desember 2011 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Bangunan dan prasaran Perabotan dan peralatan kantor Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Akum ulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset sew a pembiayaan Prasarana Jumlah Jumlah Tercatat
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
111.512 65.982
(400) (285)
4.672 17.487
3.043
1.008 4.223
116.792 84.364
1.031.170 1.589 187
(228) (4) 5
24.108 746 136
112 39 -
8.875 742 -
1.063.813 3.034 328
3.313 99
(51) 33
2.033 83
571 -
18 -
4.742 215
40.160 613
(6) (37)
62.853 731
-
(2.707) (779)
100.300 528
9
-
(9)
-
(1.531)
1.892
-
-
-
1.256.517
(973)
112.858
3.765
9.840
1.374.477
2.783
(71)
11.585
2.447
188
12.038
24.044 354 32
(30) (1) (1)
64.966 898 75
54 39 -
361 -
89.287 1.212 106
752 14
(19) 12
1.352 23
571 -
-
1.514 49
112 28.091
-
(110)
188
-
79.087
3.111
361
(182)
118
367
104.324
1.228.426
1.270.153
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi Tanaman kebun - tanaman belum menghasilkan Penghasilan dan kerugian lain-lain
17.868 563
4.782 461
139 39
135 42
Jumlah
18.609
5.420
Sebagian beban penyusutan aset tetap Grup dialokasikan ke beban lain-lain karena kapasitas aktual yang digunakan dibawah kapasitas normal. Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari pembangunan pabrik Butadiene Extraction yang diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2013. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian sejumlah US$ 4.328 ribu dan nihil pada tahun 2012. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 5% pada tahun 2012.
34
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Jakarta, Manado, Banjarmasin, Maluku Utara, Serang, Cilegon, Pontianak dan beberapa tempat lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB). HGB tersebut berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2035. Manajemen Grup berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap dan properti investasi, serta persediaan kecuali tanah telah diasuransikan kepada pihak ketiga terhadap risiko kebakaran, becana alam, pencurian dan risiko lainnya. Tabel berikut berisi informasi mengenai jumlah aset tercatat dan nilai pertanggungan: Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya yang mungkin atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap milik CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang (Catatan 20) pada tahun 2013 dan 2012 dan obligasi yang dijamin dan bersifat senior (Catatan 22) pada tahun 2012. Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap pada tanggal 30 Juni 2011.
35
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
14. PROPERTI INVESTASI
31 Desember 2012 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Jumlah
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Maret 2013 US$ 000
9.976 13 1.019
(50) (5)
7 655
-
9.926 20 1.669
11.008
(55)
662
-
11.615
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
2 148
(1)
8 299
-
10 446
Jumlah
150
(1)
307
-
456
Jumlah Tercatat
10.858
31 Desember 2011 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
11.159 Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
9.828 13 401
(60) (45)
562
208 101
9.976 13 1.019
10.242
(105)
562
309
11.008
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
1 30
(6)
1 116
8
2 148
Jumlah
31
(6)
117
8
150
Jumlah
Jumlah Tercatat
10.211
10.858
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali properti investasi pada tanggal 30 Juni 2011. Nilai wajar properti investasi adalah sebesar US$ 11.171 ribu berdasarkan penilaian penilai independen menggunakan metode biaya dan pendapatan. Tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar sampai dengan 31 Maret 2013. Beban penyusutan sebesar US$ 307 ribu dan US$ 117 ribu masing-masing periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 dicatat sebagai beban umum dan administrasi. Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar US$ 564 ribu dan US$ 468 ribu masingmasing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Catatan 27). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
36
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
15. REKENING YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Bank DBS Indonesia Deutsche Bank Ltd, Singapore Bangkok Bank Public Company Limited, Jakarta
11.726 4.947
6.884 4.946
2.423
2.493
Jumlah
19.096
14.323
Penempatan pada Bank DBS Indonesia, merupakan Debt Service Reserve dan Debt Service Accrual yang disyaratkan dalam perjanjian kredit berjangka US$ 150.000 ribu (Catatan 20). Penempatan pada Deutsche Bank Ltd, Singapura, oleh AC, entitas anak, di tahun 2011, merupakan saldo Interest Reserve Account atas Obligasi yang dijaminkan dan bersifat senior (“Obligasi”) yang diterbitkan oleh AC. Sehubungan dengan pelunasan seluruh obligasi di tahun 2012, saldo pada Deutsche Bank, Singapura dialihkan menjadi Debt Service Reserve atas fasilitas pinjaman berjangka US$ 220.000 ribu (Catatan 20). Penempatan pada Bank Bangkok Public Company Limited, Jakarta, merupakan Debt Service Accrual yang disyaratkan dalam perjanjian kredit US$ 220 juta (Catatan 20). 16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2013 US$ 000 Uang muka untuk pembelian aset tetap Aset pajak tangguhan Biaya pengelolaan hak penguasaan hutan - bersih Hak penggantian Lainnya Jumlah
37
31 Desember 2012 US$ 000
7.288 420
6.374 419
485 1.278 4.828
487 1.278 1.989
14.299
10.547
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
17. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 31 Maret 2013 US$ 000 a. Berdasarkan Pemasok Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Berdasarkan mata uang Dolar Anerika Serikat Rupiah Lainnya Jumlah
31 Desember 2012 US$ 000
458.754 40.234
1.219 445.639
498.988
446.858
482.712 14.856 1.420
433.367 12.298 1.193
498.988
446.858
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, dan jasa baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 120 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha untuk 30 hari pertama dari tanggal faktur. Setelah itu, dikenakan bunga sesuai kesepakatan dengan pemasok. 18. UTANG PAJAK 31 Maret 2013
31 Desember 2012
US$ 000
US$ 000
Pajak penghasilan: Pasal 21
727
729
Pasal 23
101
138
Pasal 4 (2)
18
26
Pasal 25
24
24
Pasal 26
373
422
Pasal 29
725
725
579
310
2.547
2.374
Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
19. UTANG BANK 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) DBS Bank Ltd, Singapore
15.000
5.000 -
Jumlah
15.000
5.000
38
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
HSBC Pada tanggal 19 Juli 2012, CAP melakukan amandemen atas perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi dengan the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). Fasilitas ini salah satunya terdiri atas Fasilitas Pinjaman Impor maksimal sebesar US$ 35.000 ribu, untuk melunasi fasilitas Kredit Berdokumen atau Kredit Berdokumen dengan pembayaran tertunda; atau untuk membiayai pembelian (impor dan lokal) tanpa menggunakan Kredit Berdokumen, dengan penyerahan tagihan yang terkait atau Purchase Order. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar persentase tertentu dibawah Best Lending Rate dari bank, dengan pembayaran bunga dilakukan pada tiap akhir bulan. Fasilitas ini merupakan tambahan dari fasilitas perbankan korporasi (Catatan 38). Pinjaman ini dicairkan pada 12 Desember 2012 sebesar US$ 5.000 ribu, dengan periode pembayaran bunga berkisar antara 1 -3 bulan. DBS Bank Ltd, Singapura Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Berulang (Revolving Credit Facility) dari DBS Bank Ltd, Singapura, jatuh tempo 17 Nopember 2012, maksimal sebesar US$ 25.000 ribu, untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perusahaan. Tingkat bunga per tahun SIBOR + persentase tertentu, dengan periode pembayaran bunga berkisar antara 1 – 3 bulan. Fasilitas ini merupakan tambahan dari perjanjian Revolving Credit Facilty (Catatan 37). Pinjaman sebesar US$ 25.000 ribu dicairkan tanggal 17 Nopember 2011 dan telah dilunasi pada 2012. 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Rupiah Bank Negara Indonesia Pinjaman Dana Reboisasi Dollar Amerika Serikat Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
24.880 2.872
20.055 3.034
352.075
351.361
Jumlah
379.827
374.450
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(21.807)
(21.731)
Bagian Jangka Pajang
358.020
352.719
Bank Negara Indonesia (BNI) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010 diperbaharui dengan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dan Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit
39
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 315.892 juta dan Rp 41,971 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KIKebun sampai dengan 25 Desember 2021 termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi GUM pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 130.889 juta (setara dengan US$ 13.467 ribu) dan Rp 113.051 juta (setara dengan US$ 11.691 ribu). Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010 diperbaharui dengan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa KI-Kebun dan KI-PKS. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 147.500 juta dan Rp 22.679 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan 25 Juni 2019, termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSM pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 78.202 juta (setara dengan US$ 8.046 ribu) dan Rp 60.959 juta (setara dengan US$ 6.304 ribu). Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSMD memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi yang berasal dari pengambilalihan sebagian porsi utang TBSM. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.850 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 41.815 juta dan Rp 6.075 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 8 tahun sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 Juni 2012. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSMD pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 22.818 juta (setara dengan US$ 2.348 ribu) dan Rp 19.917 juta (setara dengan US$ 2.060 ribu).. Fasilitas pinjaman GUM, TBSM dan TBSMD tersebut dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat dan peralatan kebun milik GUM, TBSM dan TBSMD dan jaminan perusahaan dari RIM. GUM, TBSM dan TBSMD diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: •
Rasio lancar tidak dibawah 100%;
•
Rasio utang terhadap modal tidak melebihi 260%; dan
•
Rasio EBITDA terhadap angsuran dan bunga yang akan jatuh tempo mininal 100%.
Tidak ada pembayaran atas pinjaman BNI selama tahun berjalan.
40
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Pinjaman Dana Reboisasi Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2016. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan Perusahaan dan entitas anak tertentu. Pinjaman dana reboisasi KC jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012, hingga tanggal 31 Maret 2013, pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan. Saldo utang KC pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp 13.530 juta (setara dengan US$ 1.392 ribu) disajikan sebagai pinjaman yang telah jatuh tempo pada tahun 2013. Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Saldo utang REP pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp 3.750 juta (setara dengan US$ 386 ribu) dimana Rp 1.500 juta (setara dengan US$ 154 ribu) dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Pada tahun berjalan, REP melakukan pembayaran sebesar Rp 750 juta (setara dengan US$ 77 ribu). Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Saldo utang KW pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp 10.631 juta (setara dengan US$ 1.094 ribu), dimana, Rp 2.431 juta (setara dengan US$ 250 ribu) dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Pada tahun berjalan KW melakukan pembayaran sebesar Rp 900 juta (setara dengan US$ 93 ribu). Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri. Pinjaman Berjangka 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Pinjaman Berjangka Pinjaman berjangka US$ 220.000 ribu Pinjaman berjangka US$ 150.000 ribu
207.930 144.145
207.409 143.952
Jumlah pinjaman berjangka Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
352.075 (20.010)
351.361 (20.010)
Pinjaman berjangka - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
332.065
331.351
Pinjaman Berjangka US$ 220.000 ribu Pada tanggal 29 September 2012, CAP menandatangani Fasilitas Pinjaman Berjangka sampai dengan nilai US$ 220.000 ribu dengan The Siam Commercial Public Company
41
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Limited dan Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta). Saldo pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 US$ 000 The Siam Commercial Bank Public Company Limited Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta)
31 Desember 2012 US$ 000
120.000
120.000
100.000
100.000
Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
220.000
220.000
(12.070)
(12.591)
Bersih
207.930
207.409
Bangkok Bank Public Company Limited bertindak sebagai agen dan DB Trustess (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin. Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan sebagai berikut : •
Pembelian kembali seluruh sisa 12,875% Senior Secured Guaranteed Notes.
•
Pembayaran sebagian fasilitas pinjaman berjangka yang telah ada dan biaya-biaya terkait.
Pinjaman ini dijamin antara lain dengan jaminan fidusia atas asuransi dan aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI. CAP diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: •
Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1.
•
Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 50%.
CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Accrual Account dan Debt Service Reserve Account. Saldo Debt Service Accrual Account dan Interest Reserve Account pada tanggal 31 Maret 2013 masing-masing sebesar US$ 2.423 ribu dan US$ 4.946 ribu (Catatan 15). Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Maret 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut:
42
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman
Pelunasan pokok pinjaman %
18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84
6,00 6,00 6,00 6,00 8,00 8,00 8,00 8,00 11,00 11,00 11,00 11,00
Jumlah
100,00
CAP belum melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman ini. Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + persentase tertentu. Pembayaran bunga dilakukan secara 3 bulanan. Pinjaman Berjangka US$ 150.000 ribu Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai US$ 150.000 ribu dari beberapa bank dalam dan luar negeri. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Bank
31 Maret 2013 US$ 000
Standard Chartered Bank, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Indonesia EXIM Bank DBS Bank Ltd. Singapura PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk.
31 Desember 2012 US$ 000
30.166
30.166
25.000 20.000 18.417 18.417 19.500 18.500
25.000 20.000 18.417 18.417 19.500 18.500
Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
150.000
150.000
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
144.145
143.952
(20.010)
(20.010)
Bersih
124.135
123.942
(5.855)
(6.048)
DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin.
43
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4. Pinjaman ini dijamin antara lain dengan jaminan fidusia atas asuransi dan aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI. Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal paripassu dengan klaim dari semua kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP. Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut: Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman
Pelunasan pokok pinjaman %
18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84
6,67 6,67 6,67 6,67 10,00 10,00 10,00 10,00 8,33 8,33 8,33 8,33
Jumlah
100,00
Pada tanggal 3 Oktober 2012, telah dilakukan amandemen atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Berdasarkan amandemen tersebut, CAP diwajibkan untuk menjaga rasio sebagai berikut: •
Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1
•
Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi: i.
40% setiap waktu hingga tanggal keputusan investasi pertama atas proyek ekspansi.
ii.
50% untuk periode dari dan setelah tanggal keputusan investasi final pertama atas proyek ekspansi hingga 31 Desember 2015.
iii. 45% untuk periode setelah 31 Desember 2015. Amandemen tersebut juga mengubah tingkat bunga pinjaman per tahun dimulai sejak 10 Oktober 2012.
44
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
CAP diwajibkan untuk menjaga saldo Debt Service Account yang pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar US$ 3.792 ribu dan US$ 7.934 ribu pada PT Bank DBS Indonesia (Catatan 15). Pada tanggal 31 Maret 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank. 21. PINJAMAN KEPADA PIHAK BERELASI 31 Maret 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Bagian jangka panjang
150.000
150.000
Jumlah utang
150.000
150.000
Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar US$ 200.000 ribu. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, tetapi pada tanggal 18 Maret 2011 perjanjian ini diperpanjang sampai 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda. Sehubungan dengan akuisisi CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan US$ 180 juta dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat utang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar US$ 30.000 ribu. Pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat utang tanpa jaminan sebesar US$ 25.000 ribu. Surat utang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC. Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya digunakan untuk pembelian obligasi tukar sebesar US$ 24.400 ribu yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal). Surat hutang tersebut diatas memiliki tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran dilakukan setiap enam bulan. Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat utang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan telah membayar sebagian utang senilai US$ 25.000 ribu pada bulan September 2012. Perusahaan akan melunasi surat utang tanpa jaminan sebesar US$ 150.000 ribu pada tanggal 23 Juni 2014 22. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Pada tahun 2011, SMI, entitas anak, menyewa tanki sesuai perjanjian Tank Lease and Jetty and Pipe Lease dengan RPU untuk kurun waktu hingga tahun 2021. SMI juga menyewa peralatan dan infrastruktur IT sesuai perjanjian dengan PT IBM Indonesia untuk kurun waktu hingga tahun 2015. Sewa tanki dan peralatan IT tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
45
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Pada tahun 2012, Sehubungan dengan akuisisi RPU oleh SMI (Catatan 38), liabilitas sewa pembiayaan kepada RPU pada tanggal 31 Desember 2012 dieliminasi pada laporan keuangan konsolidasian. Jumlah terutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 US$ 000 a. Berdasarkan jatuh tempo Kurang dari satu tahun Antara satu dan dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah pembayaran minimum sewa Dikurangi: jumlah yang merupakan beban bunga Nilai sekarang pembayaran minimum sewa Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang b. Berdasarkan lessor PT IBM Indonesia Jumlah liabilitas sewa pembiayaan
31 Desember 2012 US$ 000
55 74 14
74 74 55
143
203
15
19
128
184
62
62
66
122
128
184
128
184
23. INSTRUMENT KEUANGAN DERIVATIF Tahun 2012 Pada April 2012, CAP mengadakan kontrak perubahan tingkat bunga (interest rate swap) masing-masing dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta (HSBC), dengan detail sebagai berikut:
Tanggal
Bank
10 April 2012
The DBS Indonesia (DBS)
24 April 2012
The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited (Jakarta)
Nilai nasional awal US$ 000
Total
Tanggal penghentian
Bunga pertahun per tahun
30.000
21 November 2012
1,20%
561
30.000
21 November 2012
1,19%
530
60.000
Nilai wajar US$
1.091
Dalam perjanjian swap suku bunga, CAP menyetujui untuk menukar selisih antara jumlah suku bunga tetap dan mengambang dihitung dengan jumlah pokok nosional yang disetujui. Jangka waktu perjanjian swap sesuai dengan jangka waktu utang. Eksposur terhadap risiko kredit pihak lawan (counterparty) dianggap rendah karena perjanjian ini dibuat dengan lembaga keuangan terpercaya dengan peringkat kredit yang kuat yang diharapkan memenuhi ketentuan sesuai dengan perjanjian. Nilai nasional akan disesuaikan dengan jadwal pembayaran cicilan sesuai dengan perjanjian.
46
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif sejumlah US$ 1.306 ribu pada tahun 2012, terdiri atas penyelesaian bunga secara neto dan perubahan nilai wajar instrument derivatif. Tahun 2010 Pada tanggal 10 Oktober 2007, CAP (dahulu TPI) menandatangani perjanjian perubahan tingkat bunga (interest rate swap) dengan Bank Danamon Indonesia yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 dengan nilai nosional sebesar 30% dari pokok pinjaman sindikasi. Pada tanggal 31 Desember 2010 instrumen keuangan derivatif memiliki nilai wajar sebesar US$ 951 ribu yang disajikan sebagai liabilitas tidak lancar. Keuntungan atau kerugian instrumen keuangan derivatif disajikan sebagai bagian dari penghasilan dan kerugian lain-lain bersih. Pada tanggal 10 Januari 2011, CAP menyelesaikan transaksi derivatif di atas dengan melakukan pembayaran sebesar US$ 965.419 kepada Bank Danamon. 24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA a. Dana Pensiun Program Pensiun Iuran Pasti CAP menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Iuran ini berasal dari 4% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 7,5% dibayarkan oleh CAP untuk gaji pokok maksimum Rp 5 juta per bulan. Beban pensiun CAP yang timbul dari Program Pensiun Iuran Pasti adalah sebesar US$ 1.542 ribu dan US$ 425 ribu masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. b. Imbalan Pasca Kerja Grup menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 2.540 karyawan dan 2.126 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Aset Imbalan Pasca Kerja – CAP Sejak tahun 2005, CAP (dahulu TPI) membentuk aset program, Program Pesangon Plus, yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mendanai liabilitas imbalan pasca kerja untuk karyawannya. Di tahun 2011, CAP melakukan penarikan sebesar US$ 1.816 ribu dari dana yang ditempatkan pada asuransi untuk mengganti pembayaran pesangon dan pemutusan hubungan kerja karyawannya. Tidak terdapat kontribusi yang dibayarkan oleh CAP kepada dana pensiun pada tahun 2013 dan 2012.
47
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan dan entitas anak, kecuali CAP di tahun 2010 yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 US$ 000 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan bersih aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Liabilitas bersih
31 Desember 2012 US$ 000
(28.304)
(28.304)
1.123 6.474
1.123 6.474
56
56
(20.651)
(20.651)
25. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Persentase Jumlah Modal Jumlah Modal Pemilikan Disetor Disetor % Rp Juta US$ 000
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd. UOB Kay Hian Pte Ltd. PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-koperasi Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
3.638.494.330
52,13
3.638.494
423.228
549.713.623 333.562.500 255.702.400 246.060.000
7,88 4,78 3,66 3,53
549.714 333.563 255.702 246.060
63.942 38.800 29.743 28.622
34.050.650 16.207.800 855.000
0,49 0,23 0,01
34.051 16.208 855
3.961 1.885 99
37.333
0,00
37
4
1.905.209.148
27,29
1.905.209
221.615
Jumlah
6.979.892.784
100,00
6.979.893
811.899
Penurunan pada modal saham yang diukur dalam mata uang Dolar Amerika Serikat disebabkan dari efek kuasi reorganisasi. Sebelum kuasi reorganisasi pengukuran kembali modal disetor dalam Dolar Amerika Serikat dilakukan dengan menggunakan kurs historis, sedangkan setelah kuasi reorganisasi menggunakan kurs pada tanggal kuasi reorganisasi.
48
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor - bersih dengan perincian sebagai berikut: Tambahan Modal disetor Rp Juta
Diukur kembali US$ 000
Penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat tahun 1993 sebesar 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 7.200 per saham
527.000
252.326
Penerbitan 125.000.000 saham kepada PT Taspen (Persero) di tahun 1993 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 3.000 per saham
250.000
119.699
Penerbitan 523.764.351 saham tahun 2002 sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
1.047.529
118.005
Penawaran Umum Saham Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 4.362.432.990 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 2.100 per saham setelah dikurangi biaya emisi saham
4.784.257
513.994
6.608.786
1.004.024
Jumlah Dikurangi dengan pembagian saham bonus di tahun 1994 Saldo tambahan modal disetor sebelum kuasi-reorganisasi Dikurangi: penyesuaian kuasi-reorganisasi Saldo tambahan modal disetor setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi
49
(700.000)
(335.158)
5.908.786 (5.578.424)
668.866 (507.266)
330.362
161.600
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
27. PENDAPATAN BERSIH 2013 US$ 000 Ekspor Petrokimia Industri pengolahan kayu Jumlah Lokal Petrokimia Industri pengolahan kayu Perkebunan Jumlah Pendapatan sewa dan lainnya Jumlah
2012 US$ 000
123.071 -
197.765 101
123.071
197.866
465.317 1.782 357
398.924 2.103 168
467.456
401.195
2.637
1.297
593.164
600.358
Tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. Tidak terdapat pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk masing-masing periode 3 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan 2012. 28. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2013 US$ 000 Petrokimia Pemakaian bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
2012 US$ 000
467.731 7.126 58.903
445.441 8.129 54.553
Jumlah Biaya Produksi
533.760
508.123
Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
18.516 (16.754)
16.325 (16.495)
Biaya Pokok Produksi
535.522
507.953
Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian barang jadi Akhir periode
126.133 51.699 (141.539)
Beban Pokok Pendapatan Petrokimia
94.461 57.212 (79.973)
571.815
579.653
Beban Pokok Industri Pengolahan Kayu Beban Pokok Perkebunan
1.800 624
2.727 216
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
574.239
582.596
Tidak terdapat pembelian yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi.
50
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Penyusutan Representasi Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
5.301 351 563 265 113 98 2.795
7.235 789 461 338 126 109 4.588
Jumlah
9.486
13.646
30. BEBAN PENJUALAN 2013 US$ 000 Pengangkutan dan asuransi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain Jumlah
2012 US$ 000
9.853
7.076
217 1.497
247 703
11.567
8.026
31. BEBAN KEUANGAN 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Bunga pinjaman Lain-lain
5.606 1.668
9.751 4.860
Jumlah
7.274
14.611
Penyelesaian neto atas bunga liabilitas keuangan FVTPL dicatat sebagai bagian dari “kerugian atas derivatif” dan disajikan dalam “keuntungan dan kerugian lain-lain”. 32. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN 2013 US$ 000 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Realisasi laba (rugi) dari penjualan investasi Lain-lain - bersih Jumlah
51
2012 US$ 000
1.293
(3.770)
2.859
(21) (4.072)
4.152
(7.863)
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
33. RUGI PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar: 2013 US$ 000 Laba (rugi) periode berjalan
2012 US$ 000
(6.449)
Lembar Jumlah rata-rata tertimbang saham
(18.577)
Lembar
6.979.892.784
6.979.892.784
Pada tanggal pelaporan Perusahaan tidak memiliki potensi saham biasa yang dilutif. 34. AKUISISI ENTITAS ANAK Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, pada bulan September 2012, SMI, entitas anak, membeli tambahan 16,7% atau sebanyak 3.090 saham PT Redeco Petrolin Utama (RPU) yang sebelumnya dimiliki oleh Leisuretivity Pte. Ltd, dengan biaya perolehan US$ 2.843 ribu. Setelah akuisisi, persentase kepemilikan atas RPU meningkat menjadi 50,7% dari 34%. Pada tanggal akuisisi RPU, nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh sebagai berikut:
Nilai wajar US$ 000
Nilai buku sebelum akuisisi US$ 000
Aset Kas setara kas Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar
5.063 538 15.178 2.086
5.063 538 6.388 2.086
Jumlah
22.865
14.075
Liabilitas Utang usaha Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
49 509 1.028
49 509 1.028
Jumlah
1.586
1.586
21.279
12.489
Aset bersih yang diakuisisi
Estimasi nilai wajar diterapkan dengan pendekatan nilai penganti yang disesuaikan dengan kondisi fisik aset. Nilai wajar dan keuntungan yang diakui sebagai hasil pengukuran kembali nilai wajar dari kepentingan ekuitas RPU yang dimiliki oleh SMI sesaat sebelum tanggal akuisisi, adalah sebagai berikut:
52
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 US$ 000 Nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya Dikurangi: Nilai tercatat kepentingan yang dimiliki sebelumnya
(6.000)
Keuntungan atas kepentingan yang dimiliki sebelumnya
1.235
7.235
Keuntungan dari pembelian denga diskon dan arus kas masuk bersih dari akuisisi adalah sebagai berikut: US$ 000 Nilai wajar imbalan yang diberikan untuk kepentingan pengendali Kepentingan nonpengendali atas nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi Nilai wajar kepentingan yang dimiliki sebelumnya
2.843 10.490 7.235
Jumlah Dikurangi: Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh
20.568 (21.279)
Keuntungan dari pembelian dengan diskon
(711)
Biaya akuisisi Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh
2.843 (5.063)
Arus kas masuk bersih pada saat akuisisi
(2.220)
Keuntungan atas kepentingan yang dimiliki sebelumnya dan keuntungan dari pembelian dengan diskon diakui sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian lain-lain-bersih. RPU memberikan kontribusi pendapatan bersih sebesar US$ 1,248 ribu dan laba bersih sebesar US$ 603 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013. 36. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) merupakan pemegang saham utama Perusahaan. b. PT Redeco Petrolin Utama (RPU) merupakan entitas asosiasi dari SMI, tetapi sejak September 2012, RPU merupakan entitas anak dari SMI. c.
PT Petrogas Pantai Madura (PPM) merupakan entitas asosiasi.
53
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Grup memberikan manfaat untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Komisaris Imbalan kerja jangka pendek Gaji Tunjangan lainnya
237 11
236 11
Jumlah
248
247
Direktur Imbalan kerja jangka pendek Gaji Tunjangan lainnya
898 96
901 97
Jumlah
994
998
b. SMI melakukan kegiatan sewa menyewa dengan RPU seperti yang dijelaskan pada Catatan 23. Transaksi SMI dengan RPU dari Oktober sampai Desember 2012 telah dieliminasi pada tingkat konsolidasian, sehubungan dengan akuisisi kepentingan pengendali (Catatan 38). c.
MRC membeli Surat Utang Tanpa Jaminan Perusahaan (Catatan 21).
d. Perusahaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada PPM dengan jumlah maksimum sebesar US$ 7,5 juta untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 19 Mei 2010, dengan tingkat bunga 10% per tahun sejak tanggal penarikan sampai Februari 2011 dan LIBOR + 5% per tahun untuk tahun berikutnya. PPM akan menggunakan dana pinjaman sebagai modal kerja atas 10% kepemilikannya di Madura Offshore PSC. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan telah memberikan Fasilitas Pembiayaan2 Modal Kerja kepada PPM untuk modal kerja dengan jumlah pokok maksimum sebesar US$ 0,58 juta. Pembiayaan ini dicairkan pada bulan September 2011 untuk jangka waktu 2 tahun, dengan jaminan fidusia atas pendapatan PPM (“Transaksi Pembiayaan”). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10% untuk satu tahun pertama dan LIBOR plus 5% per tahun untuk selanjutnya. Piutang tersebut telah dilunasi sepenuhnya pada tahun 2012. 37. INFORMASI SEGMEN Grup melaporkan segmen yang didasarkan pada divisi-divisi operasi berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Petrokimia Industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan Perekat Pembangunan dan pengelolaan gedung (properti)
54
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
6. Perkebunan Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 1Januari - 31M aret 2013
P etro kimia US$ 000 P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN P endapatan eksternal P endapatan antar segment Jumalah pendapatan H A S IL Hasil segmen
Industri P engo lahan Kayu US$ 000
P erekat US$ 000
P ro perti US$ 000
P erkebunan US$ 000
Eliminasi US$ 000
Ko nso lidasi US$ 000
590.461 -
1.782 -
769
564 378
357 -
(1.147)
593.164 -
590.461
1.782
769
942
357
(1.147)
593.164
20.560
72
564
(237)
(2.031)
18.925
(3)
P enghasilan (beban) yang tidak dapat dialo kasikan B eban umum dan administrasi B eban penjualan B eban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
18.925
(9.486) (11.567) (7.274) 4.152
Laba sebelum pajak
(5.250)
1Januari - 31M aret 2012
P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN P endapatan eksternal P endapatan antar segment Jumalah pendapatan H A S IL Hasil segmen
P etro kimia US$ 000
Industri P engo lahan Kayu US$ 000
597.528 -
2.204 -
955
458 374
168 -
(1.329)
600.358 -
597.528
2.204
955
832
168
(1.329)
600.358
458
(48)
-
17.875
P erekat US$ 000
(519)
P ro perti US$ 000
(4)
P erkebunan US$ 000
P enghasilan (beban) yang tidak dapat dialo kasikan B eban umum dan administrasi B eban penjualan B eban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
Eliminasi US$ 000
Ko nso lidasi US$ 000
17.762
(13.646) (8.026) (14.611) (7.863)
Laba sebelum pajak
(26.384)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING a. Pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan, Pasal 4(2), 21 dan 26 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 502.613 juta. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan membayar seluruh SKPKB tersebut kecuali atas sebagian SKPKB pajak penghasilan Pasal 26, yang terkait dengan akuisisi PT Chandra Asri (sekarang CAP) pada tahun 2007 dimana Perusahaan telah mengajukan surat keberatan pada bulan Januari 2011. Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku atas surat keberatan tersebut. Hingga 31 Desember 2012, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 224.500 juta (setara dengan US$ 23,216 juta) untuk pemeriksaan pajak penghasilan pasal 26. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, banding ini masih dalam proses.
55
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
b. Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), entitas anak yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar liabilitasnya kepada RAI sebesar US$ 0,4 juta dan Rp 278 juta. PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar liabilitasnya kepada RAI. Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ). Berdasarkan putusan PTJ tanggal 26 Februari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan. Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008. Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses. c.
Pada tanggal 17 Maret 2008, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor dari BNI yang meliputi Sight L/C, Usance L/C dan Trust L/C dengan maksimum sebesar US$ 15.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha milik CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tanggal 15 Maret 2012 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2013.
d. Pada tanggal 28 September 2011, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyetujui perpanjangan dan penggabungan fasilitas Omnibus Trade Finance yang bersifat revolving sebelumnya diperoleh CAP dan CA (sekarang telah bergabung dengan CAP), dengan jumlah pokok setinggi-tingginya US$ 47.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada 28 September 2012, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 28 September 2013. e. Pada tanggal tanggal 28 Oktober 2009, CAP (dahulu TPI) memperoleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan maksimum limit sebesar US$ 30.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 27 Oktober 2013. Pada tanggal 13 Desember 2012, dilakukan perubahan atas fasilitas ini dengan menambahkan fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) Import dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan limit maksimum US$ 65.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.
56
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
f.
Pada bulan April 2006, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI memperoleh Trade Finance Facility and Revolving Credit Facility, dari DBS Bank Ltd., Singapura. Fasilitas ini berjumlah masing-masing sebesar US$ 142.000 ribu dan US$ 25.000 ribu pada tahun 2012 dan 2011. Fasilitas ini telah di perpanjang sampai dengan Nopember 2013. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.
g. Pada bulan Desember 2004, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari PT Bank Central Asia Tbk sampai sejumlah US$ 26.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tahun 2012, dilakukan amandemen untuk menambahkan fasilitas penerbitan Usance Payable at Sight L/C dan Usance Payable at Usance L/C. Jumlah pokok L/C ditingkatkan menjadi US$ 50.000 ribu. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2013. h. Pada bulan Juni 2007, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank Indonesia dengan nilai maksimum kredit sebesar US$ 75.000 ribu. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas piutang dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada 2012, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas Import Loan Facility dengan batas maksimum sebesar US$ 10.000 ribu. Import Loan Facility ini diperlakukan sebagai sub limit dari fasilitas Letter of Credit, sehingga jumlah pemakaian fasilitas gabungan tidak boleh melebihi US$ 75.000 ribu setiap saat. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan. i.
Pada 15 Juni 2010, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI, entitas anak, mengadakan perjanjian pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar US$ 100.000 ribu pada tahun 2012 dan US$ 75.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 30 Juni 2013.
j.
SMI dan PT Sulfindo Adiusaha (SAU) mengadakan perjanjian Ethylene Tank Utilization untuk periode yang tidak terbatas atau sampai dengan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini, dimana kedua belah pihak menyetujui hal-hal sebagai berikut: •
Pembayaran sebesar US$ 4 juta oleh SMI kepada SAU untuk hak penggunaan bersama atas tanki penyimpanan ethylene;
57
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
•
Dalam hal tanki dijual atau disewakan, SMI berhak menerima hasil penjualan atau penyewaan dari tanki secara proporsional, setelah dikurangi biaya terkait yang dikeluarkan oleh SAU sehubungan dengan penjualan atau penyewaan tanki; dan
•
Dalam hal adanya pembatasan oleh pemerintah untuk penggunaan bersama atas tanki, pembayaran yang telah dilakukan oleh SMI sebesar US$ 4 juta akan dikembalikan, setelah dikurangi amortisasi sebesar 2,5% per tahun.
k.
Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008, perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013.
l.
Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak On-Shore dengan Toyo Engineering Korea Limited (TEKL), dimana TEKL bersedia untuk menyediakan rincian desain, pengadaan, konstruksi, pre-commissioning dan persiapan kerja untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 33.000 ribu.
m. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo Engineering Corporation (TEC), dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 47.500 ribu. n. Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan Sumitomo Chemical Company Limited (SCC), dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi untuk pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas pembuatan produk butene-1. Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal permulaan kontrak. PBI dikenakan royalti atas lisensi dan Technical Assistance ini. p. Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU), dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun pabrik Polypropylene. Hingga tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada perjanjian yang mengikat kedua belah pihak. 39. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2013, dan 31 Desember 2012, kurs konversi yang digunakan Grup masing-masing adalah US$ 0,1029 dan US$ 0,1034 untuk Rp 1.000. 40. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN Pada tanggal 31 Maret 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL dan dimiliki sampai jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. 41. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
58
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Struktur modal Grup terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19, 20, 21, 22 dan 23, kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor, saldo laba, pendapatan komprehensif lain dan kepentingan non-pengendali yang dijelaskan pada Catatan 6, 26, 27, 28 dan 29. Manajemen secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing rasio pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Pinjaman Kas dan setara kas
544.955 143.895
529.634 146.405
Pinjaman - bersih Ekuitas
401.060 963.235
383.229 969.576
Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
41,64%
39,53%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk memastikan bahwa terdapat sumber daya keuangan yang memadai untuk pengembangan usaha Grup serta dapat mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Grup adalah sebagai berikut: i.
Risiko pasar Aktivitas Grup terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing (Catatan 40.b.ii) dan tingkat bunga (Catatan 40.b.iii). Saat ini, Grup mengadakan instrumen keuangan derivatif, berupa swap suku bunga untuk mengurangi risiko kenaikan suku bunga. Tidak terdapat perubahan eksposur Grup terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.
ii. Manajemen risiko mata uang asing Pendapatan, biaya-biaya, dan pinjaman Grup sebagian besar diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Namun, karena Grup beroperasi di Indonesia, terdapat keadaan di mana Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terutama terkait dengan pajak dan beberapa beban tertentu yang berdenominasi dalam Rupiah. Jumlah eksposur bersih mata uang selain Dolar Amerika Serikat Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38.
59
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Grup memelihara saldo kas dalam mata uang Rupiah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beban dalam Rupiah. Analisis sensitivitas mata uang asing Sensitivitas Grup 2% terhadap peningkatan dan penurunan dalam US$ terhadap mata uang Rupiah dibahas dibawah. 2% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang moneter selain Dolar Amerika Serikat yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 2% dalam nilai tukar mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika US$ melemah/menguat sebesar 2% terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lainnya tetap konstan, rugi bersih tahun berjalan, setelah pajak, tahun berjalan akan menjadi US$ 2.362 ribu lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat dari keuntungan/ kerugian kurs mata uang asing dari translasi pajak dibayar dimuka yang didenominasi dalam Rupiah. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. iii. Manajemen risiko tingkat bunga Tingkat bunga mengacu kepada risiko pada nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan di tingkat suku bunga pasar. Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup, antara lain, dengan menggunakan kontrak swap suku bunga. Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini. Analisis sensitivitas suku bunga Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non- derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga. Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 akan turun/naik sebesar US$ 1.487 ribu, setelah pajak. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
60
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Kontrak pertukaran suku bunga Dalam kontrak swap suku bunga, Grup setuju untuk menukar perbedaan antara jumlah tingkat bunga tetap dengan mengambang yang dihitung atas jumlah pokok nosional yang disepakati. Meskipun tidak ditetapkan dan memenuhi kualifikasi sebagai akuntansi lindung nilai, kontrak tersebut memungkinkan Grup untuk mengurangi risiko perubahan suku bunga eksposur arus kas pada utang tingkat bunga variabel. Nilai wajar plain vanilla (tingkat bunga tetap untuk tingkat bunga mengambang) pertukaran dihitung dengan menambahkan nilai kini dari pembayaran bunga tetap yang telah diketahui dari awal swap (fixed leg) dan nilai kini dari pembayaran bunga mengambang yang ditentukan pada setiap tanggal pembayaran yang ditentukan (floating leg). Tingkat suku bunga rata-rata didasarkan pada tingkat bunga tetap yang dibayarkan oleh Bank. Rincian kontrak pertukaran dan nilai wajar dijelaskan pada Catatan 24. Kontrak pertukaran suku bunga diselesaikan secara triwulanan. Tingkat bunga mengambang pada swap suku bunga adalah London Interbank Offered Rate (LIBOR). Grup akan menyelesaikan perbedaan antara tingkat bunga tetap dan mengambang secara dasar neto. iv. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Grup. Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha. Grup menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) pihak lawan yang direview dan disetujui oleh komite kredit secara tahunan. Grup menyadari bahwa, walaupun penjualan produk kepada pelanggan akan lebih baik dalam bentuk tunai, pembayaran di muka atau menggunakan Letter of Credit, penjualan kredit adalah praktik umum di industri dan merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian pelanggan. Oleh karena itu Grup memperbolehkan penjualan kredit tetapi dengan pengendalian terhadap risiko kredit tersebut. Dalam hal ini, Grup telah membentuk sebuah komite kredit yang bertanggung jawab untuk keseluruhan manajemen dan pengendalian risiko kredit.
Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar pelanggan, tersebar di berbagai industri dan wilayah geografis. Evaluasi kredit yang sedang berlangsung dilakukan berdasarkan pada rekam jejak hasil penerimaan dari penjualan kepada pelanggan. Grup tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok pihak lawan yang memiliki karakteristik serupa. Grup menentukan pihak lawan sebagai memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan cadangan kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.
61
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
v. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Rincian fasilitas tambahan yang belum digunakan yang dimiliki Grup untuk mengurangi risiko likuiditas termasuk dalam Catatan 37. Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar. c. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya Nilai tercatat US$ 000 Liabilitas keuangan: Liabilitas jangka panjang Pinjaman jangka panjang (dana reboisasi) Pinjaman jangka panjang dari Pihak berelasi
Nilai wajar US$ 000
2.872
2.872
150.000
149.333
Tehnik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: •
Nilai wajar pertukaran suku bunga dihitung dengan menambahkan silai kini dari pembayaran bunga tetap yang telah diketahui dari awal swap (fixed leg) dan nilai kono dari pembayaran bunga mengambang yang ditentukan pada setiap tanggal pembayaran yang ditentukan (floating leg).
•
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. Untuk aset keuangan dan laibilitas keuangan jangka panjang, biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai nilai wajarnya karena instrumen tersebut dikenakan tingkat bunga pasar.
62
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
•
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Tabel berikut ini memberikan análisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. •
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalan pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
•
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misanya deviasi dari harga).
•
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari tehnik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Tingkat 1 US$ 000
Tingkat 2 US$ 000
Tingkat 3 US$ 000
Jumlah US$ 000
305
-
-
305
-
1.091
-
1.091
305
1.091
-
1.396
Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan pada FVTPL Instrumen keuangan derivatif
42. KEADAAN INDUSTRI PETROKIMIA Siklus dan ketidakstabilan industri petrokimia telah mempengaruhi dan dapat terus mempengaruhi hasil kegiatan usaha CAP di masa yang akan datang. Pada tahun 2012, marjin dari produk-produk yang dimiliki oleh CAP tertekan dikarenakan lemahnya permintaan yang disebabkan oleh ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global ditambah kecenderungan harga yang tinggi dari minyak mentah Brent yang berpengaruh buruk pada harga-harga dari produk yang dimiliki oleh CAP dan juga mempengaruhi harga naphtha dan benzene yang merupakan bahan baku utama CAP. Sebagai bagian dari usaha secara berkesinambungan untuk menghadapi dan mengurangi pengaruh yang merugikan dari kondisi industri sebagaimana dijelaskan di atas, CAP telah melakukan dan akan terus melaksanakan langkah-langkah secara hati-hati seperti di bawah ini: •
Mencapai tingkat produksi yang optimal sebagai respon terhadap keadaan pasar dan kondisi perekonomian melalui penerapan metode produksi yang aman dan efisien;
•
Secara berkesinambungan menerapkan program efisiensi untuk meningkatkan produksi, pengurangan pemakaian energi, dan pengurangan biaya operasi per unit;
63
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
•
Meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor melalui pengembangan pelanggan baru;
•
Menurunkan biaya bahan baku utama dengan mencari sumber alternatif bahan baku, jika memungkinkan, dan mengusahakan memperbanyak sumber pemasok bahan baku;
•
Secara berkesinambungan menerapkan program penghematan biaya, termasuk pengurangan beban hutang. Pada bulan Oktober 2012, CAP melakukan refinancing atas Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior sebesar US$184.980 ribu dengan tingkat bunga sebesar 12.875% dengan Pinjaman Berjangka sebesar US$220 juta dengan tingkat bunga yang lebih rendah, yang akan memberikan penghematan yang substansial ke depannya.
•
Mengintegrasikan turunan produk dan mendiversifikasikan produk yang ditawarkan secara berkesinambungan. Sebagai contoh, pabrik Butadiene yang dimiliki oleh CAP direncanakan untuk segera beroperasi pada triwulan ketiga tahun 2013 yang akan memberikan nilai tambah pada produk crude C4 yang selama ini diekspor.
Manajemen berkeyakinan bahwa tindakan tersebut akan efektif untuk memperoleh kegiatan usaha yang menguntungkan. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan faktor lainnya, yang merupakan suatu tindakan diluar kendali CAP. Pada tahap ini tidaklah mungkin menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap operasi dan kondisi keuangan CAP. 43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 64 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2013.
64