PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 30 September 2013 (Tidak Diaudit) US$ 000
31 Desember 2012 (Audit) US$ 000
5
148.192
146.405
6
186.051 3.515 265.139 13.524 4.669 86.582
155.043 4.925 279.974 43.121 4.107 122.291
707.672
755.866
2.575 11.932 1.049 10.752 46.994
6.534 1.563 11.024 39.593
1.311.880 10.901 18.261 1.868 11.763
1.270.153 10.858 14.323 10.547
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.427.975
1.364.595
JUMLAH ASET
2.135.647
2.120.461
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar US$ 118 ribu Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Persediaan - bersih Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
7
8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain kepada pihak berelasi Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya - tidak lancar Hutan tanaman industri - bersih Tanaman perkebunan - bersih Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar US$ 162.677 ribu tahun 2013 US$ 104.324 ribu tahun 2012 Properti investasi - bersih Rekening yang dibatasi penggunaannya Instrumen keuangan derivatif Aset tidak lancar lainnya
9 10 11
12 13 14 15
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-1-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 30 September 2013 (Tidak Diaudit) US$ 000
31 Desember 2012 (Audit) US$ 000
16 17
26.902 475.082
5.000 446.858
18
16.859 2.883 9.033
8.134 2.374 10.259
35.519 150.000 20
21.731 62
716.298
494.418
21
267 398 127.020
1.091 44 129.870
19 20
333.263 107 20.421 1.876
352.719 150.000 122 20.651 1.970
483.352
656.467
1.199.650
1.150.885
Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain dan uang muka yang diterima Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Pinjaman kepada pihak berelasi Sewa pembiayaan
19 20
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Instrumen keuangan derivatif Utang kepada pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Pinjaman dari pihak berelasi Sewa pembiayaan Liabilitas imbalan pasca kerja Estimasi biaya pembongkaran aset tetap
22
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 27.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 6.979.892.784 saham Tambahan modal disetor Cadangan lainnya Defisit
23 24
811.899 161.600 (180.281) (112.427)
811.899 161.600 (182.661) (81.070)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
680.791
709.768
Kepentingan nonpengendali
255.206
259.808
JUMLAH EKUITAS
935.997
969.576
2.135.647
2.120.461
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-2-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Catatan
2013 (Tidak Diaudit) US$ 000
2012 (Tidak Diaudit) US$ 000
PENDAPATAN
25
1.822.335
1.714.453
BEBAN POKOK PENDAPATAN
26
1.769.648
1.699.765
52.687
14.688
(34.226) (28.099) (17.223) (7.189)
(26.514) (37.035) (42.131) (11.522)
(34.050)
(102.514)
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain
27 28 29 30
RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT PAJAK - BERSIH
(482)
RUGI PERIODE BERJALAN
(34.532)
(87.849)
1.151
42.785
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran mata uang asing Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
9
(198) 953
Jumlah pendapatan (beban) komprehensif lain
14.665
(167) 42.618
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
(33.579)
(45.231)
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(31.357) (3.175)
(66.379) (21.469)
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN
(34.532)
(87.848)
JUMLAH PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(28.977) (4.602)
(38.792) (6.439)
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
(33.579)
(45.231)
(4,49)
(9,51)
RUGI PER SAHAM DASAR (dalam Dolar Amerika Serikat penuh)
31
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-3-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Modal disetor US$ 000
Tambahan modal disetor bersih US$ 000
Pendapatan komprehensif lain Selisih kurs Revaluasi karena investasi efek penjabaran tersedia laporan untuk dijual keuangan US$ 000 US$ 000
Saldo laba (Defisit) US$ 000
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan US$ 000
Kepentingan non-pengendali US$ 000
Jumlah ekuitas US$ 000
Saldo per 1 Januari 2012 Jumlah laba (rugi) komprehensif
811.899 -
161.600 -
(363) (167)
(182.524) 2.066
11.876 (66.379)
802.488 (38.792)
280.045 (6.439)
1.082.533 (45.231)
Saldo per 30 September 2012 (Tidak Diaudit)
811.899
161.600
(530)
(180.458)
(54.503)
763.696
273.606
1.037.302
Saldo per 1 Januari 2013 Jumlah laba (rugi) komprehensif
811.899 -
161.600 -
(281) (198)
(182.380) 2.578
(81.070) (31.357)
709.768 (28.977)
259.808 (4.602)
969.576 (33.579)
Saldo per 30 September 2013 (Tidak Diaudit)
811.899
161.600
(479)
(179.802)
(112.427)
680.791
255.206
935.997
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-4-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2013 (Tidak Diaudit) US$ 000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2012 (Tidak Diaudit) US$ 000
1.791.327
1.717.842
(1.733.058)
(1.569.621)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak
58.269 (14.997) (25.584) 63.468
148.221 (44.080) (41.099) 34.615
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
81.156
97.657
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset keuangan lainnya Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Perolehan tanaman perkebunan Penempatan pada rekening yang dibatasi penggunaannya Investasi diperusahaan asosiasi Perolehan properti investasi Penarikan dari rekening yang dibatasi penggunaannya Perolehan hutan tanaman industri Perolehan investasi sementara
731 691 (72.690) (8.553) (6.799) (5.400) (285) 1.079 (9) -
508 3.396 (64.920) (6.292) (7.580) (2.744) (931) (32.379)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(91.235)
(110.942)
21.902 (31) (10.005) -
(25.000) (25.000) 74.329
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) utang bank jangka pendek Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran pinjaman dari pihak berelasi Penerimaan pinjaman berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman Kas Bersih Digunakan dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
11.866
24.329
1.787
11.044
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
146.405
134.815
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
148.192
145.859
Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
-5-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
1. UMUM a. Pendirian Dan Informasi Umum PT Barito Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 12 Mei 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-27243.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor Perusahaan berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) sebanyak 2.725 dan 2.130 karyawan pada tanggal 30 September 2013 dan 2012. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Barito Pacific. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Prajogo Pangestu Harlina Tjandinegara Didi Achdijat
Direksi Direktur Utama Direktur
Agus Salim Pangestu Henky Susanto Salwati Agustina
Komite Audit Ketua Anggota
Didi Achdijat Dikdik Sugiharto Kurniadi
6
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
b. Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut ini: Entitas Anak
Petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ("CAP") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MG, entitas anak PT Styrindo Mono Indonesia ("SMI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Petrokimia Butadiene Indonesia ("PBI") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries ("TAIWI") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Mangole Timber Producers ("MTP") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Barito Kencanamahardika ("BKM") * Pemilikan langsung Hutan tanaman industri PT Kirana Cakrawala ("KC") Pemilikan tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak PT Kalpika Wanatama ("KW") Pemilikan tidak langsung melalui MTP, entitas anak PT Rimba Equator Permai ("REP") Pemilikan langsung Lem (perekat) PT Binajaya Rodakarya ("BJRK") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui WT, entitas anak PT Wiranusa Trisatrya ("WT") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui BJRK, entitas anak Properti PT Griya Idola ("GI") Pemilikan langsung PT Griya Tirta Asri ("GTA") * Pemilikan tidak langsung melalui GI, entitas anak TAIWI, entitas anak Perkebunan PT Agropratama Subur Lestari ("ASL") * Pemilikan langsung
Persentase Pemilikan (%) 30 Sep 31 Des 2013 2012
Domisili
Jakarta 59,35 5,52
59,35 5,52
64,86
64,86
Jakarta
Jakarta 64,86
99,99 0,01
99,99 0,01
51,00
51,00
Jakarta
Ternate
60,00
60,00
60,00
60,00
99,97 0,03
99,97 0,03
Pontianak
Ambon 99,98 0,02
99,98 0,02
99,99
99,99
Jakarta Jakarta 99,92 0,08
99,92 0,08
60,00
60,00
Jakarta
PT Royal Indo Mandiri ("RIM") Pemilikan: Langsung Tidak langsung melalui GI, entitas anak PT Grand Utama Mandiri ("GUM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Sawit Makmur ("TBSM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Multi Kusuma Cemerlang ("MKC") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, entitas anak PT Tintin Boyok Sawit Makmur Dua ("TBSMD") Pemilikan tidak langsung melalui TBSM, entitas anak RIM, entitas anak
Jakarta
US$ 000
1993
1.710.583
1.687.155
1993
282.706
256.141
Tahap pengembangan
134.289
89.906
1986
8.269
8.413
1983
13.958
14.494
Tahap pengembangan
3.950
4.744
2003
1.800
2.185
2003
3.089
3.607
8
9
1992
13.015
15.224
1991
15.890
18.587
1991
8.903
10.785
Tahap pengembangan
-
-
Tahap pengembangan
Banjarmasin
Jakarta
US$ 000
60,00
Ambon
PT Wahanaguna Margapratama ("WM") * Pemilikan langsung
Jumlah aset 31 Des 2012
99,99 0,01
Ambon
60,00
Jumlah aset 30 Sep 2013
64,86
Ternate
99,99 0,01
Tahun Operasi Komersial
60,00
99,00 1,00
7
-
2005
61.277
54.490
Tahap pengembangan
29.061
31.743
2007
21.419
21.633
Tahap pengembangan
1.677
655
Tahap pengembangan
560
6.105
99,99
99,92
Kalimantan Barat 99,19 0,80
-
99,99
Kalimantan Timur 99,92
-
99,00 1,00
Kalimantan Barat 99,99
-
Belum beroperasi 60,00
Kalimantan Barat 99,99
Belum beroperasi
99,19 0,80
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Entitas Anak
Lain-lain PT Redeco Petrolin Utama ("RPU") Pemilikan langsung Marigold Resources Pte. Ltd. ("MG") Pemilikan langsung Altus Capital Pte., Ltd. ("AC") Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun 2011 dan CA tahun 2010, entitas anak PT Wiradaya Lintas Sukses ("WLS") * Pemilikan langsung PT Barito Wahana Lestari ("BWL") * Pemilikan: Langsung
Persentase Pemilikan (%) 31 Mar 31 Des 2013 2012
Domisili
Jakarta 32,92
32,86
100,00
100,00
Singapura Singapura 70,00
70,00
98,00
98,00
99,00
99,00
Jakarta Jakarta
Tahun Operasi Komersial
Jumlah aset 31 Mar 2013
Jumlah aset 31 Des 2012
US$ 000
US$ 000
1986
14.631
14.424
2005
17.237
17.262
2009
4.965
5.951
1998
460
552
-
-
Tahap pengembangan
* Tidak dikonsolidasi Pada tanggal 10 September 2012, SMI membeli tambahan 16,7% atau sebanyak 3.090 saham RPU, sehingga persentase kepemilikan SMI atas RPU meningkat menjadi 50,75% (Catatan 32). Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dengan SuratNo. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak satu (1) saham untuk setiap saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan masing-masing 1.177.988.116 saham, 35.524.510 saham dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Pada tanggal 14 November 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S 5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 30 September 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan Pada tanggal 30 September 2013, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Grup yang belum berakhir masa konsesinya adalah 73.375 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 34.728 hektar. Rincian luas areal HPH Grup tersebut adalah sebagai berikut: No. dan Tanggal Surat Keputusan Hak Pengusahaan Hutan Entitas Anak: - TAIWI Unit HPH I SK No. 368/Menhut-II/2009 23 Juni 2009 (perpanjangan)
Lokasi
Luas Hektar
Masa HPH Tahun
Sisa masa HPH
45
40 tahun 9 bulan
Hutan primer Hektar
Maluku Utara 73.375
8
34.728
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam periode berjalan, Grup telah menerapkan standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang diwajibkan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait, tetapi terdapat kemungkinan akan mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan pengaturan di masa yang akan datang:
•
PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
•
Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Grup belum menerapkan interpretasi berikut yang telah diterbitkan tetapi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014:
•
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
•
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Pada tanggal terbitnya laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah melakukan evaluasi atas efek penerapan standar ini pada laporan keuangan konsolidasian.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan (penyajian) keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) dan untuk basis pengukuran disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada
9
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban mitra kelompok usaha dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset bersih teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,
10
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya oleh Grup pada pihak diakuisisi pada tanggal akuisisi diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang timbul atas kepentingan yang diakuisisi sebelum tanggal akuisisi, yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi, di mana perlakukan ini akan lebih tepat bila kepentingan tersebut dilepas. e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI, RIM dan RPU, diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pembukuan TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI, RIM dan RPU diselenggarakan dalam Rupiah, mata uang fungsionalnya. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TAIWI, MTP, REP, BJRK, WT, GI, RIM dan RPU pada tanggal pelaporan dijabarkan menjadi Dolar Amerika Serikat masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. f.
Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
11
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya dikur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
• • •
Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
12
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
•
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
•
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
•
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 21. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Grup yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diakumulasikan sebagai revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
13
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: •
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga
14
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat piutang dikurangi dengan kerugian penurunan nilai melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh
15
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL, jika dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Derivatif keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan pada FVTPL. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 21. Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, obligasi dan wesel bayar, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. i.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika: • •
j.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
16
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
k. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup atas nilai investasi bersih dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi. l.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya termasuk di dalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, dimana mayoritas persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan.
m. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n. Hutan Tanaman Industri (HTI) Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan HTI, seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.
17
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat HTI siap menghasilkan. o. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang meliputi biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan alokasi biaya tidak langsung yang dikapitalisasi berdasarkan luas hektar. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dinyatakan telah menghasilkan bila telah berumur empat (4) tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus selama 25 tahun sesuai dengan taksiran masa produktif perkebunan kelapa sawit dan terhitung sejak produksi komersial dimulai. p. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
5 - 30 4 - 30
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan q. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Perusahaan telah menilai kembali aset tetap tertentu pada periode-periode sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasi-
18
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
reorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat berat Peralatan pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor Peralatan kebun Perlengkapan mess
4 - 30 4 - 43 4 - 15 4-8 4-8 4
Tanahdinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau masa sewa mana yang lebih pendek. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Biaya berkala untuk overhaul mesin dan peralatan yang dikapitalisasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berlaku sampai overhaul berikutnya. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Nilai suatu aset termasuk estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset bersangkutan. Liabilitas yang timbul atas estimasi tersebut dicatat sebagai ”Estimasi biaya pembongkaran aset tetap”. r.
Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
19
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
s. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 4h. t.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lesse Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
20
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. u. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. v. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangkan dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. w. Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti CAP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung CAP diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Imbalan Pasca Kerja Imbalan Pasti Grup memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Grup juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
21
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
CAP membuat Pendanaan untuk imbalan ini dan dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program Grup diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode ratarata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Grup mengakui haknya dalam penggantian berdasarkan polis asuransi sebagai aset terpisah, yang diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, beban terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah dikurangkan dengan jumlah yang diakui dalam penggantian. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: •
Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
•
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
•
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;
•
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Grup; dan
•
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
22
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. y. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
23
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pajak Penghasilan Final Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final. Aset atau liabilitas yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. z.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
aa. Instrumen Keuangan Derivatif Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur atas risiko suku bunga. Penggunaan derivatif lebih rinci diungkapkan pada Catatan 21. Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi dari eksposur terhadap risiko suku bunga, derivatif ini tidak ditetapkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan oleh karena itu perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi. Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek. bb. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
24
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini: Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
25
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12. Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Grup melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Grup memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Grup. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penetapan akhir pajaknya tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas masalah pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi tambahan pajak yang jatuh tempo. Bila hasil final pajak atas masalah-masalah ini berbeda dengan jumlah yang telah diakui, perbedaan tersebut akan berpengaruh pada pajak penghasilan pada periode dimana penetapan terjadi. Jumlah tercatat pajak dibayar dimuka, utang pajak dan aset/liabilitas pajak tangguhan Grup diungkapkan di Catatan 8, 18 dan 31.
26
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
5. KAS DAN SETARA KAS 30 September 2013 US$ 000 Kas Bank Rupiah Bank DBS Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia HSBC Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 500 ribu) Dolar Amerika Serikat Bank DBS Indonesia HSBC Indonesia Bank Danamon Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Bank Mandiri Bank UBS - Singapore Bank DBS Singapura Bank Central Asia Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 550 ribu) Mata uang asing lainnya Deposito berjangka Rupiah Bank Tabungan Pensiunan Bank Pan Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Dolar Amerika Serikat Bank Mandiri Bank International Indonesia Bank Mega UBS AG Bank DBS Indonesia Bank Negara Indonesia Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka pertahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
143
850
4.987 3.253 1.230 664
9.578 1.650 2.245 -
890
1.040
72.812 14.795 7.557 4.578 4.401 4.304 3.955 3.669
48.737 6.442 8.991 8.118 4.058 109 4.833 16.417
532 41
1.127 442
1.636 709 201 -
1.241 1.298 1.861 1.551
13.000 2.385 1.830 620 -
2.677 12.140 6.000 5.000
148.192
146.405
5% - 7,5% 0,13% - 3,5%
27
31 Desember 2012 US$ 000
3,7% - 8,5% 0,15% - 2,95%
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 30 September 2013 US$ 000 a. Berdasarkan pelanggan Pihak ketiga Ekspor Lokal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
33.706 152.463
145.106 10.055
186.169
155.161
(118)
Bersih b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(118)
186.051
155.043
175.201
143.177
10.488 362
11.866 -
186.051
155.043
170.122 16.047
142.063 13.098
186.169
155.161
(118)
Bersih
31 Desember 2012 US$ 000
186.051
(118) 155.043
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang berkisar antara 7 hingga 30 hari. Penjualan ekspor biasanya dilakukan dengan menggunakan fasilitas Letter of Credit. Tidak ada bunga yang dibebankan untuk piutang yang belum jatuh tempo. Setelah itu, piutang usaha akan dikenakan bunga sesuai kesepakatan antara Grup dan pelanggan. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui terhadap piutang usaha, berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan. Sebelum menerima pelanggan baru, Grup menelaah apakah calon pelanggan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sebelum menyetujui penjualan kredit, Grup akan memeriksa sisa batas kredit yang dapat diberikan kepada pelanggan tersebut. Pelanggan diharuskan untuk melunasi piutang sebelumnya, sebelum penjualan kredit yang baru disetujui. Diperlukan otorisasi manajemen tingkat atas untuk menyetujui penjualan kredit yang telah melewati batas kredit. Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup belum mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan. Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
28
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit piutang usaha dari tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas karena basis pelanggan yang besar dan tidak saling berhubungan. Selama tahun berjalan, tidak terdapat mutasi cadangan penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup. Piutang usaha CAP digunakan sebagai jaminan secara paripassu atas fasilitas perbankan lainnya (Catatan 36).
7. PERSEDIAAN 30 September 2013 US$ 000 Petrokimia Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang dan lainnya Kayu olahan dan pendukungnya Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan Perkebunan Pupuk Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan
31 Desember 2012 US$ 000
136.642 16.168 67.445 41.621
126.803 18.516 85.720 45.375
547 140 541
753 431 266
2.810 54
2.980 56
498
479
392
371
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan
266.858
281.750
Bersih
265.139
(1.719)
2013 Sembilan bulan US$ 000
(1.776) 279.974
2012 Sembilan bulan US$ 000
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode berjalan berjalan Pengaruh perubahan kurs mata uang asing asing
1.776
Saldo akhir
1.719
1.588
(49)
270
(8)
30 1.888
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup. Persediaan CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 19 dan 36).
29
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan aset tetap (Catatan 12).
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Pajak penghasilan Pasal 28A (anak perusahaan) Pajak pertambahan nilai - bersih
51.440 35.142
92.723 29.568
Jumlah
86.582
122.291
Pada tahun 2013, CAP dan SMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 362.493 juta (setara US$ 37.288 ribu) dan Rp 27.131 juta (setara US$ 2.783 ribu). Restitusi bersih setelah dikompensasikan dengan kurang bayar dan denda pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai masing-masing sebesar Rp 361.448 juta (setara US$ 37.178 ribu) untuk CAP dan Rp 23.670 juta (setara US$ 2,435 ribu) untuk SMI. CAP juga telah mencatat tambahan beban pajak sebesar US$ 1.532 ribu dari hasil pemeriksaan pajak tahun 2011 sebagai bagian dari beban pajak penghasilan periode berjalan. SMI mengajukan keberatan atas kelebihan pajak yang tidak dikembalikan dan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai sebesar Rp 15.180 juta (setara US$ 1.554 ribu) pada tanggal 30 September 2013, yang dicatat sebagai aset tidak lancar lainnya. Pada tahun 2012, CAP dan SMI menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2010 masing-masing sebesar Rp 286.329 juta (setara US$ 31.712 ribu) dan Rp 30.859 juta (setara US$ 2.726 ribu). Restitusi yang diperoleh oleh CAP dan SMI diterima bersama dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2010, dengan jumlah keseluruhan bersih setelah dikurangi kurang bayar pajak lainnya sebesar Rp 416.361 juta (setara US$ 45.830 ribu). Pada tahun 2011, CA menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2009. Restitusi bersih setelah dikompensasikan dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 89.163 juta (setara US$ 10.399 ribu). CAP mengajukan keberatan atas kelebihan pajak tahun 2009 yang tidak dikembalikan sebesar Rp 55.774 juta (setara US$ 5.768 ribu) dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Pada tahun 2010, SMI menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2008. Restitusi bersih setelah dikompensasikan dengan kurang bayar dan denda pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 22.154 juta (setara US$ 2.388 ribu). SMI mengajukan keberatan atas denda pajak pertambahan nilai sebesar Rp 895 juta (setara US$ 93 ribu pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012) dicatat sebagai aset tidak lancar lainnya. Pada tanggal 15 Juli 2013, Direktorat Jendral Pajak menerbitkan surat eksekusi atas keputusan pengadilan pajak atas banding untuk pajak penghasilan badan tahun 2008 yang diajukan oleh SMI. Pengadilan pajak menyetujui rugi fiskal yang dilaporkan SMI sebesar US$ 14.153 ribu.
30
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pada tanggal 30 September 2013 dan 3 Oktober 2013, Pengadilan Pajak menerbitkan surat keputusan yang tidak menyetujui banding untuk Surat Ketetapan Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai dan pajak penghasilan badan untuk tahun 2008 yang diajukan oleh PT.Chandra Asri (sekarang bergabung dengan Perusahaan – Catatan 1b). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan sedang dalam proses mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan Pengadilan Pajak tersebut ke Mahkamah Agung.
9. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR
Biaya perolehan US$ 000
Perusahaan Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation, Tbk. Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
30 September 2013 Laba yang belum direalisasi US$ 000
658
(479)
870
Jumlah
-
1.528
Biaya perolehan US$ 000
Perusahaan Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation, Tbk. Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
1.255
Jumlah
1.844
(479)
31 Desember 2012 Laba yang belum direalisasi US$ 000
589
(281)
(281)
Nilai tercatat US$ 000 179
870 1.049
Nilai tercatat US$ 000 308
1.255 1.563
Rincian perubahan rugi (laba) yang belum direalisasi dari pemilikan investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 2013 Sembilan bulan US$ 000
2012 Sembilan bulan US$ 000
Saldo awal Keuntungan (kerugian) revaluasi atas investasi yang tersedia untuk dijual Akumulasi kerugian (keuntungan) yang direklasifikasi ke laba rugi atas penjualan investasi yang tersedia untuk dijual
(281)
(363)
(198)
157
Saldo akhir
(479)
-
31
46 (160)
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Selama bulan Pebruari – April 2012, Perusahaan telah menjual sebanyak 13.624.000 lembar atas investasi PT Gozco Plantation Tbk. Harga perolehan dari seluruh investasi yang dijual masing-masing sebesar US$ 562 ribu dan dijual dengan nilai sebesar US$ 516 ribu.
10. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) Rincian jumlah tercatat HTI adalah sebagai berikut: 30 September 2013 US$ 000 Biaya perolehan
31 Desember 2012 US$ 000
11.005
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi periode berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir Bersih
11.211
187 67 (1)
100 91 (4)
253
187
10.752
11.024
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat dari HTI tersebut di atas dapat dipulihkan seluruhnya. HTI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dana reboisasi yang diperoleh (Catatan 19).
11. TANAMAN PERKEBUNAN Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
1 Januari 2013 US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
30 September 2013 US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
7.750
(273)
-
-
5.348
12.825
32.014
(858)
9.126
-
(5.529)
34.753
Jumlah
39.764
(1.131)
9.126
-
(181)
47.578
171
(8)
421
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
-
39.593
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
1 Januari 2012 US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
1.562
(252)
-
-
31.493
(2.000)
9.214
253
Jumlah
33.055
(2.252)
9.214
253
-
32
(6)
145
-
-
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
584 46.994
33.023
6.440
7.750
(6.440)
32.014 39.764
171 39.593
Beban amortisasi sebesar US$ 421 ribu dan US$ 105 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012 dicatat sebagai beban pokok pendapatan. Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh tanaman perkebunan tidak diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa biaya asuransi tidak efisien secara
32
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
finansial mengingat sebagian besar jenis tanah di lahan perkebunan Perusahaan tergolong lahan mineral. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi setiap jenis tanaman perkebunan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai tanaman perkebunan, sehingga tidak perlu membuat cadangan penurunan nilai.
12. ASET TETAP
1 Januari 2013 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Bangunan dan prasarana Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Jumlah Tercatat
*)
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
30 September 2013 US$ 000
116.792 84.364
(189) (272)
382 3.114
1.456 69
1 -
115.530 87.137
1.063.813 3.034 328
(271) (33) (11)
10.082 147
93 25 -
154 -
1.073.685 2.976 464
4.742 215
(8) (7)
973 28
-
-
5.707 236
100.300 528
(125) (183)
78.903 8.885
-
153 -
179.231 9.230
-
-
-
361
1.374.477
361
(1.099)
102.514
1.643
308
1.474.557
12.038
(174)
4.939
68
-
16.735
89.287 1.212 106
(32) (4) (3)
52.566 387 9
56 13 -
-
141.765 1.582 112
1.514 49
(5) (2)
780 29
-
-
2.289 76
-
-
-
118
58.710
137
-
162.677
118 104.324
-
(220)
1.270.153
1.311.880
Dalam penambahan aset tetap tahun 2012 termasuk aset tetap RPU dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar US$ 21.416 ribu dan US$ 6.238 ribu yang diakuisisi pada tahun 2012 (Catatan 33).
**) Pada saat akusisi, aset yang disewa dari RPU direklasifikasi ke aset kepemilikan langsung.
33
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
31 Desember 2011 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Bangunan dan prasarana Perabotan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Jumlah Tercatat
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Pengurangan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
111.512 65.982
(400) (285)
4.672 17.487
3.043
1.008 4.223
116.792 84.364
1.031.170 1.589 187
(228) (4) 5
24.108 746 136
112 39 -
8.875 742 -
1.063.813 3.034 328
3.313 99
(51) 33
2.033 83
571 -
18 -
4.742 215
40.160 613
(6) (37)
62.853 731
-
(2.707) (779)
100.300 528
-
-
9
-
(9)
-
1.892
-
-
-
(1.531)
361
112.858
3.765
1.256.517
(973)
9.840
1.374.477
2.783
(71)
11.585
2.447
188
12.038
24.044 354 32
(30) (1) (1)
64.966 898 75
54 39 -
361 -
89.287 1.212 106
752 14
(19) 12
1.352 23
571 -
-
1.514 49
112 28.091
(110)
188
-
79.087
3.111
1.228.426
(182) 367
118 104.324 1.270.153
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2013 Sembilan bulan US$ 000
2012 Sembilan bulan US$ 000
Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi Tanaman kebun - tanaman belum menghasilkan Penghasilan dan kerugian lain-lain
51.570 6.738
38.545 4.329
267 135
346 111
Jumlah
58.710
43.331
Sebagian beban penyusutan aset tetap Grup dialokasikan ke beban lain-lain karena kapasitas aktual yang digunakan dibawah kapasitas normal. Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari pembangunan pabrik Butadine Extraction dan pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit yang masing-masing diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2013 dan tahun 2014. Grup memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Jakarta, Manado, Banjarmasin, Maluku Utara, Serang, Cilegon, Pontianak dan beberapa tempat lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB). HGB tersebut berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2035. Manajemen Grup berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
34
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Aset tetap dan properti investasi, serta persediaan kecuali tanah telah diasuransikan kepada pihak ketiga terhadap risiko kebakaran, becana alam, pencurian dan risiko lainnya. Tabel berikut berisi informasi mengenai jumlah aset tercatat dan nilai pertanggungan: 30 September 2013 US$ 000 Jumlah tercatat aset (dalan US$ '000) Persediaan Aset tetap Properti investasi Nilai pertanggungan aset US$ '000 Rp Juta
31 Desember 2012 US$ 000
265.139 1.311.880 10.901
275.744 1.270.111 10.858
3.275.101 175.680
2.784.513 211.525
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya yang mungkin atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap milik CAP, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang (Catatan 19).
13. PROPERTI INVESTASI
1 Januari 2013 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Jumlah
Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
30 September 2013 US$ 000
9.976 13 1.019
(26) (3) (27)
216 69
(1) (1)
9.949 226 1.060 11.235
11.008
(56)
285
(2)
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
2 148
(5)
17 172
-
19 315
Jumlah
150
(5)
189
-
334
Jumlah Tercatat
10.858
31 Desember 2011 US$ 000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Jumlah
10.901 Selisih kurs penjabaran mata uang asing US$ 000
Penambahan US$ 000
Reklasifikasi US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
9.828 13 401
(60) (45)
562
208 101
9.976 13 1.019
10.242
(105)
562
309
11.008
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
1 30
(6)
1 116
8
2 148
Jumlah
31
(6)
117
8
150
Jumlah Tercatat
10.211
10.858
Nilai wajar properti investasi adalah sebesar US$ 11.171 ribu berdasarkan penilaian penilai independen menggunakan metode biaya dan pendapatan. Tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar sampai dengan 30 September 2013.
35
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Beban penyusutan sebesar US$ 189 ribu dan US$ 117 ribu masing-masing periode yang berakhir 30 September 2013 dan 2012 dicatat sebagai beban umum dan administrasi. Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar US$ 1.674 ribu dan US$ 1.478 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 (Catatan 25). Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 12).
14. REKENING YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Bank DBS Indonesia Deutsche Bank Ltd, Singapore Bangkok Bank Public Company Limited, Jakarta
10.857 4.947
6.884 4.946
2.457
2.493
Jumlah
18.261
14.323
Penempatan pada Bank DBS Indonesia, merupakan Debt Service Reserve dan Debt Service Accrual yang disyaratkan dalam perjanjian kredit berjangka US$ 150.000 ribu (Catatan 19). Penempatan pada Bank Bangkok Public Company Limited, Jakarta dan Deutsche Bank Ltd, Singapora, merupakan Debt Service Accrual yang disyaratkan dalam perjanjian kredit US$ 220 juta (Catatan 19).
15. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 30 September 2013 US$ 000 Uang muka untuk pembelian aset tetap Hak penggantian Biaya pengelolaan hak penguasaan hutan - bersih Aset pajak tangguhan Lainnya Jumlah
36
31 Desember 2012 US$ 000
4.388
6.374 1.278
463 438 6.474
487 419 1.989
11.763
10.547
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
16. UTANG BANK 30 September 2013
31 Desember 2012
US$ 000
US$ 000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Ltd) Jumlah
26.902
5.000
26.902
5.000
HSBC Pada tanggal 19 Juli 2012, CAP melakukan amandemen atas perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi dengan HSBC. Fasilitas ini salah satunya terdiri atas Fasilitas Pinjaman Impor maksimal sebesar US$ 35.000 ribu, untuk melunasi fasilitas Kredit Berdokumen atau Kredit Berdokumen dengan pembayaran tertunda; atau untuk membiayai pembelian (impor dan lokal) tanpa menggunakan Kredit Berdokumen, dengan penyerahan tagihan yang terkait atau Purchase Order. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar persentase tertentu dibawah Best Lending Rate dari bank, dengan pembayaran bunga dilakukan pada tiap akhir bulan. Fasilitas ini merupakan tambahan dari fasilitas perbankan korporasi (Catatan 36) yang telah diperpanjang sampai 30 Juni 2014, dengan periode pembayaran bunga berkisar antara 1 - 3 bulan. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar US$ 26.902 ribu dan US$ 5.000 ribu.
17. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, dan jasa baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 120 hari. 30 September 2013 US$ 000 a. Berdasarkan Pemasok Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Berdasarkan mata uang Dolar Amerika Serikat Rupiah Lainnya Jumlah
37
31 Desember 2012 US$ 000
59.624 415.458
1.219 445.639
475.082
446.858
460.683 13.212 1.187
433.367 12.298 1.193
475.082
446.858
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
18. UTANG PAJAK 30 September 2013
31 Desember 2012
US$ 000
US$ 000
Pajak penghasilan: Pasal 4 (2)
119
26
Pasal 21
684
729
Pasal 23
306
138
Pasal 25
21
24
Pasal 26
442
422
Pasal 29
697
725
614
310
2.883
2.374
Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Rupiah Bank Negara Indonesia Pinjaman Dana Reboisasi Dollar Amerika Serikat Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
22.521 2.086
20.055 3.034
344.175
351.361
Jumlah
368.782
374.450
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(22.319)
(21.731)
Bagian Jangka Pajang
346.463
352.719
Bank Negara Indonesia (BNI) BNI 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Kredit investasi kebun Kredit investasi interest during contruction (IDC) - kebun Kredit investasi pabrik pengolahan kelapa sawit Kredit investasi IDC - pabrik pengolahan kelapa sawit
16.235
17.581
2.327
2.108
3.856
364
103
2
Jumlah Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
22.521
20.055
Bagian jangka panjang
21.570
(951)
38
20.055
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dan Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 315.892 juta dan Rp 41.971 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan 25 Desember 2021 termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi KebunGUM pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masingmasing sebesar Rp 122.785 juta (setara dengan US$ 10.573 ribu) dan Rp 109.517 juta (setara dengan US$ 11.325 ribu). Pada tanggal 9 Agustus 2012, GUM memperoleh fasilitas kredit tambahan untuk Kredit Investasi Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KI-PKS). Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi IDC, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 145.952 juta dan Rp 5.568 juta. Dana atas Kredit Investasi Pokok digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik kelapa sawit kapasitas 30 ton sampai 60 ton TBS/jam di Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-PKS sampai dengan tanggal 25 Juni 2019 termasuk masa tenggang sampai dengan 24 September 2013. Saldo pinjaman KI-PKS GUM masing-masing sebesar Rp 23.605 juta (setara dengan US$ 2.032 ribu) dan Rp 3.534 juta (setara dengan US$ 365 ribu) pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa KI-Kebundan KI-PKS. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 189.315 juta dan Rp 28.753 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Jangka waktu KI-Kebun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun dan jangka waktu KI-PKS sampai dengan 25 Juni 2019, termasuk masa tenggang selama 1 tahun. Saldo pinjaman fasilitas Kredit Investasi TBSM pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 91.782juta (setara dengan US$ 7.903 ribu) dan Rp 60.959 juta (setara dengan US$ 6.304 ribu). Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSMD memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi yang berasal dari pengambilalihan sebagian porsi utang TBSM. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 1.850 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 41.815 juta dan Rp 6.075.000.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 8 tahun sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 Juni 2012. Saldo pinjaman fasilitas KreditInvestasi TBSMD pada tanggal 30
39
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
September 2013 dan31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 23.365juta (setara dengan US$ 2.012ribu) danRp 19.917 juta (setaradengan US$ 2.060 ribu). Fasilitaspinjaman GUM, TBSM dan TBSMD tersebutdijamindenganpersediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alatberat dan peralatankebunmilik GUM, TBSM dan TBSMD dan jaminanperusahaandari RIM. GUM, TBSM dan TBSMD diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: •
Rasio lancar tidak dibawah 100%;
•
Rasio utang terhadap modal tidak melebihi 2,6 kali dan
•
Rasio EBITDA terhadap angsuran dan bunga yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun minimal 100% (Debt Service Coverage).
Tidak ada pembayaran atas pinjaman BNI selama tahun berjalan. Pada tanggal 28 Juni 2013, GUM, TBSM dan TBSMD memperoleh persetujuan engesampingan terhadap syarat rasio lancar dan Debt Service Coverage. Pinjaman Dana Reboisasi Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2017. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan Perusahaan dan entitas anak tertentu. Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, REP melakukan pembayaran sebesar Rp 1.500 juta (setara dengan US$ 149 ribu). Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, KW melakukan pembayaran sebesar Rp 1.831 juta (setara dengan US$ 182 ribu). Pada tanggal 1 Maret 2013, KC juga merestrukturisasi utang yang diperpanjang hingga 15 Juli 2017. KC diwajibkan untuk melakukan pembayaran per semester mulai bulan Juli 2013 minimal Rp 2.000 juta. Pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013, KC melakukan pembayaran sebesar Rp 2.250 juta (setara dengan US$ 224 ribu). Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri.
40
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pinjaman Berjangka 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Pinjaman Berjangka Pinjaman berjangka US$ 220.000 ribu Pinjaman berjangka US$ 150.000 ribu
208.917 135.258
207.409 143.952
Jumlah pinjaman berjangka Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
344.175 (33.210)
351.361 (20.010)
Pinjaman berjangka - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
310.965
331.351
Pinjaman Berjangka US$ 220.000 ribu Pada tanggal 29 September 2012, CAP menandatangani Fasilitas Pinjaman Berjangka sampai dengan nilai US$ 220.000 ribu dengan The Siam Commercial Public Company Limited dan Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta). Saldo pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2013 US$ 000 The Siam Commercial Bank Public Company Limited Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta)
31 Desember 2012 US$ 000
120.000
120.000
100.000
100.000
Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
220.000
220.000
(11.083)
(12.591)
Bersih Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
208.917
207.409
Bagian jangka panjang
195.717
(13.200)
207.409
Bangkok Bank Public Company Limited bertindak sebagai agen dan DB Trustess (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin. Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan untuk membeli kembali seluruh sisa 12,875% Senior Secured Guaranteed Notes dan pembayaran biaya-biaya terkait. Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI. CAP diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: •
Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1.
•
Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 50%.
41
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Accrual Account dan Debt Service Reserve Account. Saldo Debt Service Accrual Account dan Interest Reserve Account pada tanggal 30 September 2013 masing-masing sebesar US$ 2.456 ribu dan US$ 4.947 ribu (Catatan 14). Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal 30 September 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut: Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman
Pelunasan pokok pinjaman %
18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84
6,00 6,00 6,00 6,00 8,00 8,00 8,00 8,00 11,00 11,00 11,00 11,00
Jumlah
100,00
CAP belum melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman ini. Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + persentase tertentu. Pembayaran bunga dilakukan secara 3 bulanan.
42
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pinjaman Berjangka US$ 150.000 ribu Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai US$ 150.000 ribu dari beberapa bank dalam dan luar negeri. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Bank
30 September 2013 US$ 000
Standard Chartered Bank, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Indonesia EXIM Bank PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. DBS Bank Ltd. Singapura PT Bank DBS Indonesia
31 Desember 2012 US$ 000
28.155
30.166
23.333 18.666 17.188 17.188 18.199 17.266
25.000 20.000 19.500 18.500 18.417 18.417
Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
139.995
150.000
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
135.258
143.952
(20.010)
(20.010)
Bersih
115.248
123.942
(4.737)
(6.048)
DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin. Jumlah yang dicairkan oleh CAP sebesar US$ 80.000 ribu pada tahun 2012. Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4. Pinjaman ini dijamin antara lain dengan asuransi jaminan fidusia atas aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat pertama, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak CAP, kecuali SMI. Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal paripassu dengan klaim dari semua kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP. Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan dan entitas anak (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian.
43
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut: Bulan setelah tanggal penarikan pinjaman
Pelunasan pokok pinjaman %
18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84
6,67 6,67 6,67 6,67 10,00 10,00 10,00 10,00 8,33 8,33 8,33 8,33
Jumlah
100,00
Pada tanggal 3 Oktober 2012, telah dilakukan amandemen atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Berdasarkan amandemen tersebut, CAP diwajibkan untuk menjaga rasio sebagai berikut: •
Rasio Interest Service Coverage diatas 1,75 : 1
•
Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi: i.
40% setiap waktu hingga tanggal keputusan investasi pertama atas proyek ekspansi.
ii.
50% untuk periode dari dan setelah tanggal keputusan investasi final pertama atas proyek ekspansi hingga 31 Desember 2015.
iii. 45% untuk periode setelah 31 Desember 2015. Amandemen tersebut juga mengubah tingkat bunga pinjaman per tahun dimulai sejak 10 Oktober 2012. CAP diwajibkan untuk menjaga saldo Debt Service Account yang pada tanggal 30 September 2013 masing-masing sebesar US$ 3.588 ribu dan US$ 7.269 ribu pada PT Bank DBS Indonesia(Catatan 14). Pada tanggal 30 September 2013, CAP dan entitas anak telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank. Pada bulan Mei 2013, CAP telah membayar cicilan pertama dari fasilitas kredit berjangka US$ 150 juta sebesar US$ 10.005 ribu.
44
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
20. PINJAMAN KEPADA PIHAK BERELASI 30 September 2013 US$ 000 Bagian jangka panjang Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
150.000 (150.000)
Bagian jangka panjang
-
31 Desember 2012 US$ 000 150.000 150.000
Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar US$ 200.000 ribu. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, tetapi pada tanggal 18 Maret 2011 perjanjian ini diperpanjang sampai 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda. Sehubungan dengan akuisisi CA oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan US$ 180 juta dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat utang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar US$ 30.000 ribu. Pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat utang tanpa jaminan sebesar US$ 25.000 ribu. Surat utang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC. Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya digunakan untuk pembelian obligasi tukar sebesar US$ 24.400 ribu yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal). Surat hutang tersebut diatas memiliki tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran dilakukan setiap enam bulan. Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat utang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan telah membayar sebagian utang senilai US$ 25.000 ribu pada bulan September 2012. Perusahaan akan melunasi surat utang tanpa jaminan sebesar US$ 150.000 ribu pada tanggal 23 Juni 2014.
45
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
21. INSTRUMENT KEUANGAN DERIVATIF CAP mengadakan kontrak swap tingkat bunga (interest rate swap) sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank, dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal
Bank
Nilai nasional awal US$ 000
Tanggal penghentian
Bunga pertahun per tahun
Nilai wajar 30 September 31 Desember 2013 2012 US$ 000 US$ 000
Aset Keuangan Derivatif 1 Januari 2013
PT Bank DBS Indonesia
15.000
21 November 2018
0,76%
113
-
11 April 2013
Siam Commercial Bank PCL.
30.000
29 September 2019
0,92%
551
-
11 April 2013
Siam Commercial Bank PCL.
15.000
29 September 2019
0,95%
245
-
11 April 2013
Siam Commercial Bank PCL.
25.000
29 September 2019
0,97%
388
-
29 September 2019
1,00%
571
-
1.868
-
40.000 11 April 2013
Siam Commercial Bank PCL.
30.000
Jumlah
Liabilitas Keuangan Derivatif 10 April 2012
PT Bank DBS Indonesia
30.000
21 November 2018
1,20%
24 April 2012
The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited (Jakarta)
30.000
21 November 2018
1,19%
Total
215.000
(143)
(124) 3.469
(561)
(530) (1.091)
Perjanjian swap suku bunga mengharuskan CAP untuk membayar suku bunga tetap dan menerima suku bunga mengambang dihitung dari jumlah pokok nosional yang penyelesaiannya dihitung dari selisih suku bunga tetap dan veraibel. Jangka waktu perjanjian swap sesuai dengan jangka waktu utang. Eksposur terhadap risiko kredit pihak lawan (counterparty) dianggap rendah karena perjanjian ini dibuat dengan lembaga keuangan terpercaya dengan peringkat kredit yang kuat yang diharapkan memenuhi ketentuan sesuai dengan perjanjian. Nilai nosional akan disesuaikan dengan jadwal pembayaran cicilan sesuai dengan perjanjian. Keuntungan bersih atas instrumen keuangan derivatif sejumlah US$ 2.335 ribu dan kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif sejumlah US$ 370 ribu dan US$ 1.306 ribu masingmasing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012, terdiri atas penyelesaian bunga secara neto dan perubahan nilai wajar instrument derivatif.
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA a. Dana Pensiun Program Pensiun Iuran Pasti CAP dan SMI menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Iuran ini berasal dari 4% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan
46
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
sisanya sebesar 7,5% dibayarkan oleh CAP dan SMI untuk gaji pokok maksimum Rp 5 juta per bulan. Beban pensiun CAP dan SMI yang timbul dari Program Pensiun Iuran Pasti adalah sebesar US$ 326 ribu dan US$ 323 ribu masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012. b. Imbalan Pasca Kerja Grup menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.648 karyawan dan 2.102 karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Aset Imbalan Pasca Kerja – CAP Sejak tahun 2005, CAP membentuk aset program, Program Pesangon Plus, yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mendanai liabilitas imbalan pasca kerja untuk karyawannya. Di tahun 2011, CAP melakukan penarikan sebesar US$ 1.876 ribu dari dana yang ditempatkan pada asuransi untuk mengganti pembayaran pesangon dan pemutusan hubungan kerja karyawannya. Tidak terdapat kontribusi yang dibayarkan oleh CAP kepada dana pensiun untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, adalah: 30 September 2013 US$ 000 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan bersih aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Selisih kurs karena penjabaran
(26.309) 5.098 797 (7)
Liabilitas bersih
(20.421)
31 Desember 2012 US$ 000
(28.304) 1.123 6.474 56 (20.651)
Hasil aktual hak penggantian adalah US$ (49) ribu dan US$ 18 ribu masing-masing untuk periode yang berakhir 30 September 2013 dan 2012. Hak penggantian milik CAP terdiri atas investasi yang seluruhnya ditempatkan pada pasar uang dengan nilai wajarnya sebesar US$ 1.196 ribu dan US$ 1.278 ribu, masingmasing pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Arthatama, PT Eldridge Gunaprima dan PT Prima Bhaksana Lestari.
47
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
23. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd. PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Nama Pemegang Saham Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd. PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham
30 September 2013 Persentase Jumlah Modal Pemilikan Disetor % Rp Juta
Jumlah Modal Disetor US$ 000
3.638.494.330
52,13
3.638.494
423.228
549.713.623 255.702.400 246.060.000
7,88 3,66 3,53
549.714 255.702 246.060
63.942 29.743 28.622
96.076.650 16.207.800
1,38 0,23
96.077 16.208
11.176 1.885
37.333
0,00
37
4
2.177.600.648
31,20
2.177.601
253.299
6.979.892.784
100,00
6.979.893
811.899
Jumlah Saham
31 Desember 2012 Persentase Jumlah Modal Pemilikan Disetor % Rp Juta
Jumlah Modal Disetor US$ 000
3.638.494.330
52,13
3.638.494
423.228
549.713.623 255.702.400 246.060.000
7,88 3,66 3,53
549.714 255.702 246.060
63.942 29.743 28.622
34.050.650 16.207.800
0,49 0,23
34.051 16.208
3.961 1.885
37.333
0,00
37
4
2.239.626.648
32,09
2.239.627
260.514
6.979.892.784
100,00
6.979.893
811.899
48
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor - bersih dengan perincian sebagai berikut: Tambahan Modal disetor Rp Juta
Diukur kembali US$ 000
Penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat tahun 1993 sebesar 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 7.200 per saham
527.000
252.326
Penerbitan 125.000.000 saham kepada PT Taspen (Persero) di tahun 1993 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 3.000 per saham
250.000
119.699
Penerbitan 523.764.351 saham tahun 2002 sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
1.047.529
118.005
Penawaran Umum Saham Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 4.362.432.990 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 2.100 per saham setelah dikurangi biaya emisi saham
4.784.257
513.994
6.608.786
1.004.024
Jumlah Dikurangi dengan pembagian saham bonus di tahun 1994 Saldo tambahan modal disetor sebelum kuasi-reorganisasi Dikurangi: penyesuaian kuasi-reorganisasi Saldo tambahan modal disetor setelah penyesuaian kuasi-reorganisasi
49
(700.000)
(335.158)
5.908.786 (5.578.424)
668.866 (507.266)
330.362
161.600
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
25. PENDAPATAN BERSIH 2013 Sembilan bulan US$ 000 Ekspor Petrokimia Industri pengolahan kayu Jumlah Lokal Petrokimia Industri pengolahan kayu Perkebunan Jumlah Pendapatan sewa dan lainnya Jumlah
2012 Sembilan bulan US$ 000
411.702 -
545.192 126
411.702
545.318
1.398.676 5.754 1.573
1.160.172 4.758 601
1.406.003
1.165.531
4.630
3.604
1.822.335
1.714.453
Tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. Tidak terdapat pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk masing-masing periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2013 dan 2012.
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2013 Sembilan bulan US$ 000 Petrokimia Pemakaian bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
1.365.843 24.290 201.033
1.321.528 22.838 180.594
1.591.166
1.524.960
18.516 (16.168)
Biaya Pokok Produksi
1.593.514
Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian barang jadi Akhir periode
126.133 173.681 (132.605)
Beban Pokok Pendapatan Petrokimia
2012 Sembilan bulan US$ 000
16.325 (18.359) 1.522.926 94.461 197.269 (119.469)
1.760.723
1.695.187
Beban Pokok Industri Pengolahan Kayu Beban Pokok Perkebunan
5.603 3.322
3.998 580
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
1.769.648
1.699.765
Tidak terdapat pembelian yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi.
50
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012. 2013 Sembilan bulan US$ 000 SCG Chemicals Co., Ltd. Marubeni Petroleum Co Ltd Vitol Asia Pte. Ltd. Pertamina Shell International Eastern Trading Company Petronas Trading Corporation Sdn Bhd Jumlah
2012 Sembilan bulan US$ 000
399.438 374.229 347.998 109.742 -
194.878 552.970 143.181 43.859
1.231.407
934.888
27. BEBAN PENJUALAN 2013 Sembilan bulan US$ 000
2012 Sembilan bulan US$ 000
Pengangkutan dan asuransi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
30.405
24.923
779 3.042
754 837
Jumlah
34.226
26.514
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2013 Sembilan bulan US$ 000
2012 Sembilan bulan US$ 000
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan dan amortisasi Jasa profesional Representasi Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
17.460 3.207 1.496 735 685 113 4.403
23.076 4.607 2.972 845 1.125 370 4.040
Jumlah
28.099
37.035
Tidak terdapat pembelian yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012:
51
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
29.
BEBAN KEUANGAN 2013 Sembilan bulan US$ 000
2012 Sembilan bulan US$ 000
Bunga Pinjaman Lain-lain
14.435 2.788
35.591 6.540
Jumlah
17.223
42.131
Penyelesaian neto atas bunga liabilitas keuangan FVTPL dicatat sebagai bagian dari “kerugian atas derivatif” dan disajikan dalam “keuntungan dan kerugian lain-lain”.
30. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN 2013 US$ 000 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Realisasi laba dari penjualan investasi Lain-lain - bersih
2012 US$ 000
(16.180) 8.991
Jumlah
(7.189)
(11.852) 83 247 (11.522)
31. PAJAK PENGHASILAN Liabilitas Pajak Tangguhan Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Entitas anak Rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Beban sewa guna usaha Amortisasi biaya ditangguhkan
(23.018) (4.185) (184) 25
(25.260) (3.905) (169) 28
Penyusutan aset tetap Lain-lain
154.891 (509)
157.923 1.253
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
127.020
129.870
52
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
32. RUGI PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar: 2013 Sembilan bulan US$ 000 Laba (rugi) periode berjalan
(31.357)
Jumlah rata-rata tertimbang saham
2012 Sembilan bulan US$ 000 (66.379)
Lembar
Lembar
6.979.892.784
6.979.892.784
Pada tanggal pelaporan Perusahaan tidak memiliki potensi saham biasa yang dilutif.
33. AKUISISI ENTITAS ANAK Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, pada bulan September 2012, SMI, entitas anak, membeli tambahan 16,7% atau sebanyak 3.090 saham PT Redeco Petrolin Utama (RPU) yang sebelumnya dimiliki oleh Leisuretivity Pte. Ltd, dengan biaya perolehan US$ 2.843 ribu. Setelah akuisisi, persentase kepemilikan atas RPU meningkat dari 34% menjadi 50,75%. Pada tanggal akuisisi RPU, nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh sebagai berikut:
Nilai wajar US$ 000
Nilai buku sebelum akuisisi US$ 000
Aset Kas setara kas Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar
5.063 538 15.178 2.086
5.063 538 6.388 2.086
Jumlah
22.865
14.075
Liabilitas Utang usaha Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
49 509 1.028
49 509 1.028
Jumlah
1.586
1.586
21.279
12.489
Aset bersih yang diakuisisi
Estimasi nilai wajar diterapkan dengan pendekatan nilai penganti yang disesuaikan dengan kondisi fisik aset.
53
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Nilai wajar dan keuntungan yang diakui sebagai hasil pengukuran kembali nilai wajar dari kepentingan ekuitas RPU yang dimiliki oleh SMI sesaat sebelum tanggal akuisisi, adalah sebagai berikut: US$ 000 Nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya Dikurangi: Nilai tercatat kepentingan yang dimiliki sebelumnya
(6.000)
Keuntungan atas kepentingan yang dimiliki sebelumnya
1.235
7.235
Keuntungan dari pembelian dengan diskon dan arus kas masuk bersih yang timbul dari akuisisi adalah sebagai berikut: US$ 000 Nilai wajar imbalan yang diberikan untuk kepentingan pengendali Kepentingan nonpengendali atas nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi Nilai wajar kepentingan yang dimiliki sebelumnya
2.843 10.490 7.235
Jumlah Dikurangi: Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh
20.568 (21.279)
Keuntungan dari pembelian dengan diskon
(711)
Biaya akuisisi Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh
2.843 (5.063)
Arus kas masuk bersih pada saat akuisisi
(2.220)
Keuntungan atas kepentingan yang dimiliki sebelumnya dan keuntungan dari pembelian dengan diskon diakui sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian lain-lain-bersih. RPU memberikan kontribusi pendapatan bersih sebesar US$ 963 ribu dan laba bersih sebesar US$ 526 ribu terhadap hasil konsolidasian Oktober-Desember 2012.
34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) merupakan pemegang saham utama Perusahaan.
54
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
b. PT Redeco Petrolin Utama (RPU) merupakan entitas asosiasi dari SMI, tetapi sejak September 2012, RPU merupakan entitas anak dari SMI. c.
PT Petrogas Pantai Madura (PPM) merupakan entitas asosiasi.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Grup memberikan manfaat untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: 2013 US$ 000
2012 US$ 000
Komisaris Imbalan kerja jangka pendek Gaji
784.140
871.161
Jumlah
784.140
871.161
Direktur Imbalan kerja jangka pendek Gaji Bonus Tunjangan lainnya
2.724.926 22.860 158.660
3.032.256 796.976 232.401
Jumlah
2.906.445
4.061.633
b. SMI melakukan kegiatan sewa menyewa dengan RPU seperti yang dijelaskan pada Catatan 23. Transaksi SMI dengan RPU dari Oktober sampai Desember 2012 telah dieliminasi pada tingkat konsolidasian, sehubungan dengan akuisisi kepentingan pengendali (Catatan 38). c.
MRC membeli Surat Utang Tanpa Jaminan Perusahaan (Catatan 21).
d. Perusahaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada PPM dengan jumlah maksimum sebesar US$ 7,5 juta untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 19 Mei 2010, dengan tingkat bunga 10% per tahun sejak tanggal penarikan sampai Februari 2011 dan LIBOR + 5% per tahun untuk tahun berikutnya. PPM akan menggunakan dana pinjaman sebagai modal kerja atas 10% kepemilikannya di Madura Offshore PSC. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan telah memberikan Fasilitas Pembiayaan2 Modal Kerja kepada PPM untuk modal kerja dengan jumlah pokok maksimum sebesar US$ 0,58 juta. Pembiayaan ini dicairkan pada bulan September 2011 untuk jangka waktu 2 tahun, dengan jaminan fidusia atas pendapatan PPM (“Transaksi Pembiayaan”). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10% untuk satu tahun pertama dan LIBOR plus 5% per tahun untuk selanjutnya. Pada tanggal 12 Desember 2011, Perusahaan memberikan Fasilitas Pembiayaan-3 Modal Kerja kepada PPM untuk jangka waktu 2 tahun yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah pokok maksimum sebesar US$ 4.000 ribu. Pembiayaan ini dicairkan pada bulan Januari 2013, dengan jaminan fidusia atas pendapatan PPM ("Transaksi Pembiayaan"). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10% untuk satu tahun pertama dan LIBOR plus 5% per tahun untuk selanjutnya.
55
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Pada Mei 2012, Piutang atas Fasilitas Pembiayaan-1 dan Fasilitas Pembiayaan-2 modal kerja kepada PPM telah dilunasi. Saldo Piutang atas Fasilitas Pembiayaan ke-3 modal kerja PPM pada tanggal 30 September 2013 sebesar US$ 1.727 ribu.
35. INFORMASI SEGMEN Grup melaporkan segmen yang didasarkan pada divisi-divisi operasi berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Petrokimia Industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan Perekat Pembangunan dan pengelolaan gedung (properti) Perkebunan
Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 1 Januari - 30 September 2013
Petrokimia US$ 000
Industri Pengolahan Kayu US$ 000
Pengusahaan Hutan US$ 000
Perekat US$ 000
Properti US$ 000
Perkebunan US$ 000
Eliminasi US$ 000
Konsolidasi US$ 000
PENDAPATAN DAN HASIL SEGMEN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segment
1.813.334 -
5.754 -
-
716
1.674 370
1.573 -
(1.086)
1.822.335 -
Jumalah pendapatan
1.813.334
5.754
-
716
2.044
1.573
(1.086)
1.822.335
(6.002)
-
5
2.044
(2.031)
-
HASIL Hasil segmen
58.671
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
52.687
(34.226) (28.099) (17.223) (7.189)
Laba sebelum pajak
(34.050)
1 Januari - 30 September 2012
Petrokimia US$ 000
Industri Pengolahan Kayu US$ 000
Pengusahaan Hutan US$ 000
Perekat US$ 000
Properti US$ 000
Perkebunan US$ 000
Eliminasi US$ 000
Konsolidasi US$ 000
PENDAPATAN DAN HASIL SEGMEN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segment
1.707.490 -
4.863 -
21 -
2.305
1.478 1.174
601 -
(3.479)
1.714.453 -
Jumalah pendapatan
1.707.490
4.863
21
2.305
2.652
601
(3.479)
1.714.453
12.303
868
11
7
2.652
21
(1.174)
14.688
HASIL Hasil segmen Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
(26.514) (37.035) (42.131) (11.522)
Laba sebelum pajak
(102.514)
36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING a. Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), entitas anak yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar liabilitasnya kepada RAI sebesar US$ 0,4 juta dan Rp 278 juta.
56
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar liabilitasnya kepada RAI. Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ). Berdasarkan putusan PTJ tanggal 26 Februari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan. Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008. Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses. b. Pada tanggal 17 Maret 2008, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor dari BNI yang meliputi Sight L/C dengan maksimum sebesar US$ 15.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha milik CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tanggal 18 Maret 2013 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 16 Maret 2014. c.
Pada tanggal 28 September 2011, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyetujui perpanjangan dan penggabungan fasilitas Omnibus Trade Finance yang bersifat revolving sebelumnya diperoleh CAP dan CA (sekarang telah bergabung dengan CAP), dengan jumlah pokok setinggi-tingginya US$ 47.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada 28 September 2012, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 28 September 2013.
d. Pada tanggal tanggal 28 Oktober 2009, CAP (dahulu TPI) memperoleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan maksimum limit sebesar US$ 30.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 27 Oktober 2013. Pada tanggal 13 Desember 2012, dilakukan perubahan atas fasilitas ini dengan menambahkan fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) Import dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan limit maksimum US$ 65.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. e. Pada bulan April 2006, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI memperoleh Trade Finance Facility and Revolving Credit Facility, dari DBS Bank Ltd., Singapura. Fasilitas ini berjumlah masing-masing sebesar US$ 142.000 ribu dan US$ 25.000 ribu pada tahun 2012 dan 2011. Fasilitas ini telah di perpanjang sampai dengan Nopember 2013.
57
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. f.
Pada bulan Desember 2004, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari PT Bank Central Asia Tbk sampai sejumlah US$ 26.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tahun 2012, dilakukan amandemen untuk menambahkan fasilitas penerbitan Usance Payable at Sight L/C dan Usance Payable at Usance L/C. Jumlah pokok L/C ditingkatkan menjadi US$ 50.000 ribu. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 27 Oktober 2013.
g. Pada 15 Juni 2010, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI, entitas anak, mengadakan perjanjian pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar US$ 180,000 ribu pada tanggal 30 Juni 2013 dan US$ 100.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2012. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 30 Juni 2014. h. SMI dan PT Sulfindo Adiusaha (SAU) mengadakan perjanjian Ethylene Tank Utilization untuk periode yang tidak terbatas atau sampai dengan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini, dimana kedua belah pihak menyetujui hal-hal sebagai berikut: •
Pembayaran sebesar US$ 4 juta oleh SMI kepada SAU untuk hak penggunaan bersama atas tanki penyimpanan ethylene;
•
Dalam hal tanki dijual atau disewakan, SMI berhak menerima hasil penjualan atau penyewaan dari tanki secara proporsional, setelah dikurangi biaya terkait yang dikeluarkan oleh SAU sehubungan dengan penjualan atau penyewaan tanki; dan
•
Dalam hal adanya pembatasan oleh pemerintah untuk penggunaan bersama atas tanki, pembayaran yang telah dilakukan oleh SMI sebesar US$ 4 juta akan dikembalikan, setelah dikurangi amortisasi sebesar 2,5% per tahun.
i.
Pada 21 Juni 2004, Perusahaan dan PT Banten Inti Gasindo (BIG) mengadakan perjanjian jual beli gas. Berdasarkan perjanjian, BIG sepakat untuk menyediakan gas untuk keperluan industry Perusahaan di Cilegon, Banten. Perjanjian berlaku sejak tahun 2005 dengan jangka waktu 10 tahun.
j.
Pada 1 Pebruari 2007, Perusahaan dan PT Air Liquide Indonesia (ALI) mengadakan perjanjian jual beli nitrogen, dimana ALI akan menyediakan nitrogen untuk Perusahaan melalui pipa. Perjanjian berlaku sejak 1 Pebruari 2007 dengan jangka waktu 10 tahun. Perusahaan membayar ALI dengan harga yang telah disepakati berdasarkan pemanfaatan oleh Perusahaan.
58
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
k.
Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008, perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013.
l.
Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak On-Shore dengan Toyo Engineering Korea Limited (TEKL), dimana TEKL bersedia untuk menyediakan rincian desain, pengadaan, konstruksi, pre-commissioning dan persiapan kerja untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 33.000 ribu.
m. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo Engineering Corporation (TEC), dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 47.500 ribu. n. Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan Sumitomo Chemical Company Limited (SCC), dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi untuk pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas pembuatan produk butene-1. Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal permulaan kontrak. PBI dikenakan royalti atas lisensi dan Technical Assistance ini. o. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 3 Agustus 2012, GUM memperoleh tambahan fasilitas Kredit Investasi Kebun dari BNI. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 54.236 juta dan Rp 11.378 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 25 Desember 2021, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 Maret 2016. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, fasilitas ini belum digunakan. p. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Agustus 2012, TBSM memperoleh tambahan fasilitas Kredit Investasi Kebun dari BNI. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 73.636 juta dan Rp 5.194 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 25 Juni 2019, termasuk masa tenggang sampai dengan 24 September 2013. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, fasilitas ini belum digunakan. q. Pada bulan Juni 2013, CAP mengadakan perjanjian ventura bersama dengan Compagnie Financiere Du Groupe Michelin untuk membeli saham SMI pada PT Synthetic Rubber Indonesia (“SRI”) yang setara dengan 55% kepemilikan SRI. r.
Pada tanggal 12 September 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Deutsche Bank AG, Singapura, untuk jangka waktu 12 bulan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20 juta.
59
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
s.
Pada tanggal 28 Juni 2013, Perusahaan menandatangani kontrak untuk penyediaan material sehubungan dengan Pyrolysis Heater untuk ekspansi kapasitas pabrik Ethylene dengan Lummus Technology Inc. dengan jumlah nilai kontrak US$ 16.300 ribu.
t.
Pada tanggal 13 September 2013, Perusahaan menandatangani Kontrak Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi untuk ekspansi kapasitas pabrik Ethylene dari 600 KTA menjadi 820 KTA dengan konsorsium yang terdiri dari Toyo Engineering Corporation dan PT Inti Karya Persada Tehnik dengan jumlah nilai kontrak US$ 270.881 ribu.
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2013, dan 31 Desember 2012, kurs konversi yang digunakan Grup masing-masing adalah US$ 0,1165 dan US$ 0,1034 untuk Rp 1.000.
38. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN Pada tanggal 30 September 2013, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL dan dimiliki sampai jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 16, 19 dan 20, dan sewa pembiayaan, kas dan setara kas (Catatan 5) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 23), tambahan modal disetor (Catatan 24) dan kepentingan non-pengendali (Catatan 25). Manajemen secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing rasio pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September 2013 US$ 000
31 Desember 2012 US$ 000
Pinjaman Kas dan setara kas
545.684 148.192
529.634 146.405
Pinjaman - bersih Ekuitas
397.492 937.356
383.229 969.576
Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
42,41%
60
39,53%
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk memastikan bahwa terdapat sumber daya keuangan yang memadai untuk pengembangan usaha Grup serta dapat mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Grup adalah sebagai berikut: i.
Risiko pasar Aktivitas Grup terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing (Catatan 40.b.ii) dan tingkat bunga (Catatan 40.b.iii). Saat ini, Grup mengadakan instrumen keuangan derivatif, berupa swap suku bunga untuk mengurangi risiko kenaikan suku bunga. Tidak terdapat perubahan eksposur Grup terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.
ii. Manajemen risiko mata uang asing Pendapatan, biaya-biaya, dan pinjaman Grup sebagian besar diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Namun, karena Grup beroperasi di Indonesia, terdapat keadaan di mana Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terutama terkait dengan pajak dan beberapa beban tertentu yang berdenominasi dalam Rupiah. Jumlah eksposur bersih mata uang selain Dolar Amerika Serikat Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38.
Grup memelihara saldo kas dalam mata uang Rupiah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beban dalam Rupiah. Analisis sensitivitas mata uang asing Sensivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan 20% dalam Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan US$ 10.909 ribu pada laba rugi setelah pajak. 20% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 20% dalam nilai tukar mata uang asing. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. iii. Manajemen risiko tingkat bunga Tingkat bunga mengacu kepada risiko pada nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan di tingkat suku bunga pasar.
61
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup, antara lain, dengan menggunakan kontrak swap suku bunga. Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.. Analisis sensitivitas suku bunga Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non- derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga. Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2013 akan turun/naik sebesar US$ 786 ribu, setelah pajak. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel. Kontrak pertukaran suku bunga Dalam kontrak swap suku bunga, Grup setuju untuk menukar perbedaan antara jumlah tingkat bunga tetap dengan mengambang yang dihitung atas jumlah pokok nosional yang disepakati. Meskipun tidak ditetapkan dan memenuhi kualifikasi sebagai akuntansi lindung nilai, kontrak tersebut memungkinkan Grup untuk mengurangi risiko perubahan suku bunga eksposur arus kas pada utang tingkat bunga variabel. Nilai wajar plain vanilla (tingkat bunga tetap untuk tingkat bunga mengambang) pertukaran dihitung dengan menambahkan nilai kini dari pembayaran bunga tetap yang telah diketahui dari awal swap (fixed leg) dan nilai kini dari pembayaran bunga mengambang yang ditentukan pada setiap tanggal pembayaran yang ditentukan (floating leg). Tingkat suku bunga rata-rata didasarkan pada tingkat bunga tetap yang dibayarkan oleh Bank. Rincian kontrak pertukaran dan nilai wajar dijelaskan pada Catatan 21. Kontrak pertukaran suku bunga diselesaikan secara triwulanan. Tingkat bunga mengambang pada swap suku bunga adalah London Interbank Offered Rate (LIBOR). Grup akan menyelesaikan perbedaan antara tingkat bunga tetap dan mengambang secara dasar neto. iv. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Grup. Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha dan piutang lain-lain. Grup menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai
62
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) pihak lawan yang direview dan disetujui oleh komite kredit secara tahunan. Grup menyadari bahwa, walaupun penjualan produk kepada pelanggan akan lebih baik dalam bentuk tunai, pembayaran di muka atau menggunakan Letter of Credit, penjualan kredit adalah praktik umum di industri dan merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian pelanggan. Oleh karena itu Grup memperbolehkan penjualan kredit tetapi dengan pengendalian terhadap risiko kredit tersebut. Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar pelanggan, tersebar di berbagai industri dan wilayah geografis. Evaluasi kredit yang sedang berlangsung dilakukan berdasarkan pada rekam jejak hasil penerimaan dari penjualan kepada pelanggan. Grup tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok pihak lawan yang memiliki karakteristik serupa. Grup menentukan pihak lawan sebagai memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit. v. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Rincian fasilitas tambahan yang belum digunakan yang dimiliki Grup untuk mengurangi risiko likuiditas termasuk dalam Catatan 38. Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar. c. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya
63
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 Nilai tercatat US$ 000 Liabilitas keuangan: Liabilitas jangka panjang Pinjaman jangka panjang (dana reboisasi)
Nilai wajar US$ 000
728
1.641
Tehnik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: •
Nilai wajar pertukaran suku bunga dihitung dengan menambahkan nilai kini dari pembayaran bunga tetap yang telah diketahui dari awal swap (fixed leg) dan nilai kini dari pembayaran bunga mengambang yang ditentukan pada setiap tanggal pembayaran yang ditentukan (floating leg).
•
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan jangka panjang, biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai wajarnya karena instrumen tersebut dikenakan tingkat bunga pasar.
•
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. •
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalan pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
•
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misanya deviasi dari harga).
•
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari tehnik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
64
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 Tingkat 1 US$ 000 30 September 2013 Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan FVTPL Instrumen keuangan derivatif
Tingkat 2 US$ 000
244
Jumlah
Liabilitas keuangan pada FVTPL Instrumen keuangan derivatif
31 Desember 2012 Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan pada FVTPL Instrumen keuangan derivatif
Tingkat 3 US$ 000 -
Jumlah US$ 000 -
244
-
1.868
-
1.868
244
1.868
-
2.112
-
1.091
-
1.091
488
4.827
-
5.315
308
-
-
308
-
1.091
-
1.091
40. KEADAAN INDUSTRI PETROKIMIA Siklus dan ketidakstabilan industri petrokimia telah mempengaruhi dan dapat terus mempengaruhi hasil kegiatan usaha CAP di masa yang akan datang. Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012, marjin dari produk-produk yang dimiliki oleh CAP tertekan dikarenakan lemahnya permintaan yang disebabkan oleh ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global ditambah kecenderungan harga yang tinggi dari minyak mentah Brent yang berpengaruh buruk pada harga-harga dari produk yang dimiliki oleh CAP dan juga mempengaruhi harga naphtha dan benzene yang merupakan bahan baku utama CAP. Sebagai bagian dari usaha secara berkesinambungan untuk menghadapi dan mengurangi pengaruh yang merugikan dari kondisi industri sebagaimana dijelaskan di atas, CAP telah melakukan dan akan terus melaksanakan langkah-langkah secara hati-hati seperti di bawah ini: •
Mencapai tingkat produksi yang optimal sebagai respon terhadap keadaan pasar dan kondisi perekonomian melalui penerapan metode produksi yang aman dan efisien;
•
Secara berkesinambungan menerapkan program efisiensi untuk meningkatkan produksi, pengurangan pemakaian energi, dan pengurangan biaya operasi per unit;
•
Meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor melalui pengembangan pelanggan baru;
•
Menurunkan biaya bahan baku utama dengan mencari sumber alternatif bahan baku, jika memungkinkan, dan mengusahakan memperbanyak sumber pemasok bahan baku;
•
Secara berkesinambungan menerapkan program penghematan biaya, termasuk pengurangan beban hutang. Pada bulan Oktober 2012, CAP melakukan refinancing atas Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior sebesar US$184.980 ribu dengan tingkat bunga sebesar 12.875% dengan Pinjaman Berjangka sebesar US$220 juta dengan tingkat bunga yang lebih rendah, yang akan memberikan penghematan yang substansial ke depannya.
65
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN YANG TIDAK DIAUDIT PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
•
Mengintegrasikan turunan produk dan mendiversifikasikan produk yang ditawarkan secara berkesinambungan. Sebagai contoh, pabrik Butadiene yang dimiliki oleh CAP direncanakan untuk segera beroperasi pada triwulan ketiga tahun 2013 yang akan memberikan nilai tambah pada produk crude C4 yang selama ini diekspor.
Manajemen berkeyakinan bahwa tindakan tersebut akan efektif untuk memperoleh kegiatan usaha yang menguntungkan. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan faktor lainnya, yang merupakan suatu tindakan diluar kendali CAP. Pada tahap ini tidaklah mungkin menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap operasi dan kondisi keuangan CAP.
41. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 66 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2013.
66