PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH BERBAGI MANFAAT BERSAMA, Sharing Values Together, Sustainable Together

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH

BERBAGI MANFAAT BERSAMA,

Sharing Values Together, Sustainable Together

2

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2016 SUSTAINABILITY REPORT | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Bank Jateng 2016 Sustainable Performance Overview 2016

Sambutan Direktur Utama President Director’s Statement

Tentang Laporan Keberlanjutan On the Sustainability Report

Dukungan Bank Jateng dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Bank Jateng’s Support in Achievement of the Sustainability Development

Risiko, Tantangan dan Strategi Keberlanjutan Bank Jateng Risks, Challenges and Strategies of Sustainability Bank Jateng

Daftar Isi Contents

1 Penjelasan Tema

Theme Explanation

2 Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Bank Jateng 2016

Sustainable Performance Overview 2016

4 Sambutan Direktur Utama

President Director’s Statement

8 Penghargaan Tahun 2016

Awards in 2016

14 Tentang Laporan Keberlanjutan On the Sustainability Report 24 Dukungan Bank Jateng dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan

Bank Jateng’s Support in Achievement of the Sustainability Development

28 Risiko, Tantangan dan Strategi Keberlanjutan Bank Jateng

Risks, Challenges and Strategies of Sustainability Bank Jateng

36 Profil Perusahaan

Company Profile

60 Implementasi Tata Kelola Berkelanjutan

Sustainability Governance Implementation

88 Peran Nyata Bank Jateng Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi

The Role of Bank Jateng in Supporting Economic Development

112 Kontribusi Terhadap Pelestarian Lingkungan

Contribution to Environment Conservation

120 Manajemen Sumber Daya Manusia yang Adil dan Berkelanjutan

Sustainable and Just Human Resources Management

152 Menciptakan Hubungan yang Harmonis dengan Nasabah

Creating a Harmonious Relation with Customers

162 Mewujudkan Masyarakat Mandiri dan Berkelanjutan

Creating Self-Reliant and Sustainable Society

176 Mendorong Pembangunan Daerah melalui Inklusi Keuangan

Promoting Regional Development Through Financial Inclusion

198 Referensi Silang Indeks GRI G4 “Core” dan Suplemen Sektor Jasa Keuangan

Cross Reference GRI G4 ‘Core’ Index with Financial Services Sector Supplement

205 Lembar Tanggapan

Feedback Form

Profil Perusahaan Company Profile

Implementasi Tata Kelola Berkelanjutan Sustainability Governance Implementation

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2016 SUSTAINABILITY REPORT | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Peran Nyata Bank Jateng Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi The Role of Bank Jateng in Supporting Economic Development

Kontribusi Terhadap Pelestarian Lingkungan Contribution to Environment Conservation

Manajemen Sumber Daya Manusia yang Adil dan Berkelanjutan Sustainable and Just Human Resources Management

Menciptakan Hubungan yang Harmonis dengan Nasabah Creating a Harmonious Relation with Customers

Mewujudkan Masyarakat Mandiri dan Berkelanjutan Creating Self-Reliant and Sustainable Society

Mendorong Pembangunan Daerah melalui Inklusi Keuangan Promoting Regional Development Through Financial Inclusion

BERBAGI MANFAAT BERSAMA, BERKELANJUTAN BERSAMA

Sharing Values Together, Sustainable Together Bank Jateng meyakini bahwa kegiatan usaha harus dilaksanakan secara bertanggungjawab agar mampu memberikan kontribusi ekonomi yang optimal untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan manfaat bersama (shared value) bagi masyarakat. Bank Jateng telah mencatat kinerja ekonomi yang meyakinkan terutama peningkatan aset, penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga yang masing-masing tumbuh sebesar 25,22%, 17,86% dan 12,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lebih lanjut, Bank Jateng juga berhasil menjadi Bank Pembangunan Daerah dengan aset terbesar kedua di Indonesia dibanding Bank Pembangunan Daerah lainnya dengan total aset lebih dari Rp51 triliun. Kami memaknai berbagi manfaat bersama sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada pemangku kepentingan dan atas kesadaran bahwa keberadaan operasi kami tersebar dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat yang harus tumbuh bersama secara berkelanjutan. Kesadaran berbagi manfaat bersama diwujudkan dalam bentuk keberpihakan program penyaluran kredit pada usaha mikro yang memiliki keterbatasan menjangkau layanan perbankan. Melalui program tersebut, Bank Jateng berkomitmen untuk membantu menumbuhkan lapangan usaha pada sektor mikro kecil yang diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Sejalan dengan hal tersebut, maka komposisi kredit usaha produktif Bank Jateng sampai dengan akhir Desember 2016 meningkat menjadi 29,12%. Berdasarkan segmen, penyaluran kredit UMKM tumbuh hingga 49,80% lebih tinggi dibandingkan segmen konsumer dan segmen korporasi, yang masingmasing tumbuh 11,09% dan 9,62%. Selain segmen UMKM dan komitmen membantu mengatasi kemiskinan, Bank Jateng juga mendukung keberlanjutan roda pembangunan nasional, antara lain melalui, kredit kepada Perguruan Tinggi dan sekolah, berpartisipasi dalam kredit sindikasi (project financing) untuk proyek infrastruktur, seperti jalan tol, pembangkit listrik, dan lainnya, pembiayaan kepada perusahaan pembiayaan (multi finance) maupun penyaluran kredit segmen industri besar (pabrik), property, tekstil, perhotelan dan pariwisata.

Bank Jateng believes that every activity shall be conducted in a responsible manner in order to contribute in optimizing economy for life quality improvement and shared value for communities. Bank Jateng has recorded a convincing economic performance, especially increase in assets, loan disbursement, and third-party funds, which respectively grew by 25.22%, 17.86%, and 12.27% compared with the previous year. Subsequently, Bank Jateng has succeeded in becoming the Regional Development Bank with the second biggest assets in Indonesia, with total of assets more than Rp51 trillion. We interpret the shared value as a moral responsibility to the stakeholder, and on the awareness that our operation existence is spread through an order of society that has to grow together and in a sustainable manner. The awareness of sharing mutual benefits is manifested as a distribution alignments of credit programs to micro businesses which have limited access to banking services. Through this program, Bank Jateng is committed to help in growing the business in the small micro sector which is expected to decline unemployment number and eliminate poverty. In line with that, the loan composition of Bank Jateng’s productive business loan until the end of December 2016 increased to 29.12%. Based on the segment, the loan disbursement for MSME grew to 49.80%, higher than the consumer segment and corporation segment, which respectively grew by 11.09% and 9.62%. Apart from MSME segment and commitment to help in overcoming poverty, Bank Jateng also supports the sustainability of the national development, such as, loan for Universities and schools, participating in project financing for infrastructures project, such as toll roads, power plants, etc., multi finance for corporation and loan disbursement for big industry segment (factories), property, textile, hospitality, and tourism.

1

2

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2016 SUSTAINABILITY REPORT | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

“Di Sekitar Jawa Tengah,

Bank Jateng Tidak Setengah2”

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN BANK JATENG 2016 SUSTAINABLE PERFORMANCE OVERVIEW 2016

KINERJA EKONOMI

Economic Performance

NILAI EKONOMI YANG DIHASILKAN (Rp Juta) OBTAINED ECONOMIC VALUE (Rp Million) 4.154.486

2014

4.919.768

2015

5.589.642

2016

NILAI EKONOMI YANG DIDISTRIBUSIKAN (Rp Juta) DISTRIBUTED ECONOMIC VALUE (Rp Million) 3.809.712

2014

4.504.533

2015

4.979.756

7.049

6.779

8.376

2014

2015

2016

Dividen (Rp Juta) Dividend (Rp Million)

348.995

2014

2016

Kontribusi Kepada Pembangunan Infrastruktur Jawa Tengah Contribution to the Infrastructure Development in Central Java 1. Pembangunan Ruas Jalan Tol Pejagan – Pemalang, Semarang – Solo, dan Solo – Ngawi 2. Pembangunan Pabrik Semen di Banyumas 3. Pembangunan Gedung Rumah Sakit di Pati dan Temanggung 4. Pembangunan Gedung Kampus Universitas Semarang, Kampus Pancasakti di Tegal, dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang 5. Pembangunan Perumahan di Semarang 6. Pembangunan Proyek Infrastruktur yang Bersumber Dari APBD APBN

2014

40.923.960

51.245.700

2016

2015

KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL CONTRIBUTION TO THE NATIONAL ECONOMIC DEVELOPMENT Pembayaran Pajak Kepada Pemerintah Pusat (Rp Juta) Tax Payment to the Government (Rp Million)

383.164 435.304

2015

35.560.882

2016

KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI JAWA TENGAH BANK JATENG’S CONTRIBUTION TOWARDS ECONOMIC DEVELOPMENT IN CENTRAL JAVA Kontribusi Kepada Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Contribution to the Increase of Own-Source Revenue (OSR) Pajak Daerah (Rp Juta) Regional Tax (Rp Million)

PERTUMBUHAN ASET (Rp Juta) ASSET GROWTH (Rp Million)

1. Construction of Pejagan - Pemalang, Semarang - Solo, and Solo - Ngawi Highways 2. Construction of Cement Manufactory in Banyumas 3. Construction of Hospital Building in Pati and Temanggung 4. Construction of Campus Buildings in University of Semarang, Pancasakti Campus in Tegal, and Dian Nuswantoro University in Semarang 5. Construction of Housing in Semarang 6. Construction of Infrastructure Projects sourced from APBD/APBN

296.531 337.437 371.881

2014

2015

2016

Kontribusi Kepada Pembangunan Infrastruktur Di Luar Jawa Tengah Contribution to the Infrastructure Development Outside Central Java 1. Pembangunan Office Building di Jakarta 2. Pembangunan PLTU Riau Tenayan (2 x 110 MW) 3. Pembangunan Pabrik Gula dan Pabrik Pupuk Organik di Banyuwangi 4. Pembangunan Ruas Jalan Tol Solo – Ngawi, Ngawi – Kertosono, Soreang – Pasir Koja, dan Cikampek – Palimanan 1. Office Building Construction in Jakarta 2. Riau Tenayan Steam Power Plants Construction (2 x 110 MW) 3. Sugar Factory and Organic Fertilizer Factory Construction in Banyuwangi 4. Solo – Ngawi, Ngawi – Kertosono, Soreang – Pasir Koja, and Cikampek – Palimanan Toll Road Construction


“In Central Java, Bank Jateng Does Not Do Things Halfway”

KINERJA LINGKUNGAN

Environmental Performance

Program Edukasi Lingkungan “Klaster Jagung Terintegrasi Peternakan Sapi”

Rp16.168 Juta Investasi Pelestarian Lingkungan

Environment Education Program “Klaster Jagung Terintegrasi Peternakan Sapi”

Rp16,168 Million Environmental Conservation Investment

KINERJA SOSIAL

100

Kesetaraan Gender dalam Kepemimpinan Perusahaan Gender Equality in Corporate Leadership

204

2015

194

2016

% PEGAWAI YANG EMPLOYEE WHO MENERIMA KPI RECEIVES KPI Rata – Rata Jam Pelatihan Pegawai Average of Employee’s Training Hour •

26

23

18

• •

Kepala Sub Divisi Head of SubDivision

Wakil Kepala Sub Divisi Deputy Head of Sub-Division

NASABAH CUSTOMER

603

Jaringan Kantor Bank Jateng

541

35

ATM

Mobil Kas Keliling Mobile Cash Car

Operational Offices Network

Kepala Seksi Head of Section

151.410

245.459

Mitra Jateng25

29.583

KUR

Indeks Akses Keuangan Di Daerah Tertinggal Financial Access Index in Disadvantaged Areas

•

Pria = 8,90 jam pelatihan/peserta Wanita = 7,77 jam pelatihan/peserta

• •

Men = 8.90 hour of • training / person Women = 7.77 hour of training / person

517

Management = 9,31 jam pelatihan/peserta Staf = 8,41 jam pelatihan/peserta Management = 9.31 hour of training / person Staff = 8.41 hour of training / person

NIHIL

Agen Laku Pandai (DUTA)

Insiden Pelanggaran Transparansi Informasi Produk, Privasi Nasabah, dan Komunikasi Pemasaran Incidents of Product Information Transparency Transparency, Customer Privacy, and Marketing Communications

INKLUSI KEUANGAN FINANCIAL INCLUSION

Rp Rp Juta Million Juta Million 8.094 Debitur Debtors 4.660 Debitur Debtors

Nets Program Education in Morodadi Demak (Modifying Cantrang Fishing Equipment to an Environmentally-Friendly Fishing Equipment)

PEGAWAI BANK JATENG BANK JATENG’S EMPLOYEES

Bank Jateng’s Employees

26

Edukasi Program Jaring di Morodadi Demak (Mengubah Alat Tangkap Cantrang ke Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan)

MASYARAKAT COMMUNITY

7.507.576

Rp Juta Million 52.703 Debitur Debtors

UMKM MSME

Pengembangan Layanan Perbankan Digital Digital Banking Service Development

• • • •

68.401

Rekening Account

Tabungan SimPel Student Saving Program E-Bima E-Retribusi E-Parking SP2D Online

170

PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) RENOVATION FOR INHABITABLE HOME (RTLH)

50

Rp Miliar Billion ALOKASI KREDIT START-UP (MITRA JATENG 02) START-UP CREDIT ALLOCATION (MITRA JATENG 02)

12.764 kartu card PEMBERIAN KARTU JATENG SEJAHTERA (KJS) JATENG SEJAHTERA WELFARE CARD DISTRIBUTION (KJS)

3

4














SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

[G4-1]

President Director’s Statement [G4-1] Berbagi Manfaat Bersama, Berkelanjutan Bersama

Sharing Values Together, Sustainable Together

Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia,

Distinguished Stakeholders,

Selamat datang di Laporan Keberlanjutan kelima kami. Tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) melanjutkan komitmen kami untuk mengungkapkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan kepada para Pemangku Kepentingan melalui Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Laporan ini kami susun sebagai pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan (Annual Report) 2016.

Welcome to our fifth Sustainability Report. This year, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) continues our commitment to disclose the economic, social, and environmental performance to the Stakeholders through Sustainability Report. We compiled this report aligned with and construes as an inseparable part of Annual Report 2016.

Bank Jateng menyadari bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan global (Sustainable Development Goals) harus didukung oleh aktivitas bisnis yang bertanggungjawab agar mampu memberikan kontribusi ekonomi yang optimal untuk peningkatan kualitas kehidupan dan manfaat bersama (shared value) bagi masyarakat. Kesadaran ini pada prinsipnya telah tercermin dalam visi Bank Jateng untuk menjadi “bank terpercaya menjadi kebanggaan masyarakat mampu menunjang pembangunan daerah”.

Bank Jateng realized that the purpose of Sustainable Development Goals must be supported by responsible business activities so that it gives optimal economic contribution in order to improve the quality of life and shared value for the community. The realization principle has been reflected in Bank Jateng’s vision, to become “trustworthy bank that has public’s pride and is capable of supporting the regional development”.

Pada tahun 2016 perekonomian Jawa Tengah tumbuh sebesar 5,28% melebihi perekonomian nasional sebesar 5,02%. Kondisi regional yang baik tersebut tercermin dalam kinerja keuangan Perusahaan yang meyakinkan

In 2016, the Central Java economic growth by 5.28%, over the national economy growth which was 5.02%. The good regional condition is reflected on the Company’s convincing financial performance,

5

6








terutama untuk aset produktif, penyaluran kredit dan dana kelolaan pihak ketiga yang masing-masing tumbuh sebesar 25,22%, 17,86%, dan 12,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lebih lanjut, Bank Jateng juga berhasil menjadi Bank Pembangunan Daerah dengan aset terbesar kedua di antara 26 Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia dengan total aset lebih dari Rp51 triliun.

especially for productive assets, loan disbursement, and third party fund, which respectively grew by 25.22%, 17.86%, and 12.27% compared to the previous year. Furthermore, Bank Jateng has successfully become the Regional Development Bank with second biggest assets, among 26 Regional Development Bank in Indonesia, with total assets of more than Rp51 trillion.

Pertumbuhan bisnis, penambahan dana kelolaan pihak ketiga, peningkatan penyaluran kredit serta berbagai prestasi Bank Jateng pada tahun ini mencerminkan bagaimana upaya kami dalam menjaga kelangsungan usaha. Kami menyadari bahwa keberlanjutan pertumbuhan ini tidak dapat tercapai tanpa keterlibatan secara aktif dari para Pemangku Kepentingan Perusahaan. Oleh karenanya, kami berkomitmen untuk senantiasa bersinergi dengan para Pemangku Kepentingan dalam membangun hubungan yang kolaboratif dan saling menguntungkan. Sinergitas tersebut kami wujudkan melalui pilar kontribusi ekonomi, pemberdayaan sosial, pelestarian lingkungan, serta upaya kami untuk senantiasa membangun Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan budaya peduli risiko dalam pengelolaan usaha.

Business growth, additional third party managed funds, the increasing of loan disbursement, as well as various achievement of Bank Jateng in this year reflect our efforts in maintaining business continuity. We recognize that the growth sustainability would not be achieved without the active involvement from the Company’s Stakeholders. Therefore, we are committed to always synergize with the Stakeholders in building a collaborative and mutually beneficial relationship. The synergy is realized through the pillar of economic contribution, social empowerment, environmental conservation, as well as our effort to constantly build Good Corporate Governance and riskcaring culture in the business management.

Pilar-pilar tersebut kami wujudkan dalam programprogram prioritas dan strategis yang meliputi mendorong pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), mendorong penguatan inklusi keuangan, memfasilitasi pembangunan infrastruktur, menciptakan praktik ketenagakerjaan yang layak dan adil, serta terlibat dalam pelestarian lingkungan.

Those pillars are realized through prioritized and strategized programs that encourage MSME (Micro, Small, and Medium-Scale Enterprises) Development, encourage the strengthening of financial inclusion, facilitate the infrastructures development, create just and equitable employment practices, and engage in the environmental conservation.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, pada tahun ini kami mengalokasikan 92,56% (Rp127.199 juta) kepada para pemasok lokal. Kami juga telah menyalurkan Rp151.410 kredit Mitra Jateng 25 kepada 8.094 debitur serta memfasilitasi pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah maupun nasional. Keterlibatan kami dalam pelestarian lingkungan diwujudkan melalui pelaksanaan Program Klaster Jagung Terintegrasi Peternakan Sapi, edukasi Program Jaring di Morodadi Demak, serta melakukan kegiatan penanaman 1.800 bibit pohon durian.

In order to encourage local economic growth, this year we allocated 92.56% (Rp127,199 million) to the local suppliers. We also disbursed Rp151,410 Kredit MitraJateng25 to 8,904 debtor, as well as facilitated Central Java and national infrastructures development. Our involvement in environmental conservation is realized through the implementation of Integrated Corn Cluster Program for Cow Ranch, Jaring Education at Morodadi Demak, and the activities of planting 1,800 seedlings of durian.







Bank Jateng meyakini bahwa dibalik kinerja yang telah kami capai, masih banyak aspek kinerja keberlanjutan yang perlu kami tingkatkan, terlebih tantangan dan persaingan dalam bisnis keuangan yang semakin ketat akibat resesi ekonomi global, perubahan regulasi Pemerintah, integrasi ekonomi regional, meningkatnya biaya modal, perubahan model bisnis akibat disruptive technologies, serta anomali lingkungan hidup terkait pemanasan global yang tidak dapat diprediksikan. Namun dengan dukungan dan semangat yang luar biasa dari seluruh Pemangku Kepentingan, Bank Jateng berhasil melewati tantangan tersebut dengan pencapaian kinerja yang membanggakan.

Bank Jateng believes that behind every performance achieved, there are many more sustainable performance aspects in need to be improved, especially on the challenge and competition of financial business that is increasingly tighter because of global economic recession, Government’s regulation changes, regional economic integration, increasing capital cost, business model changes because of disruptive technologies, as well as environment anomaly related to global warming that is unpredictable. But with the extraordinary support and encouragement from all Stakeholders, Bank Jateng has successfully overcome these challenges by achieving a very proud performance.

Dalam Laporan Keberlanjutan ini kami mengungkapkan komitmen dan pelaksanaan program keberlanjutan dan tanggungjawab sosial perusahaan dengan tema utama “Berbagi Manfaat Bersama, Berkelanjutan Bersama”. Laporan Keberlanjutan ini menyajikan secara transparan, akuntabel, dan berimbang mengenai program prioritas dan topik kunci, strategi, serta upaya yang kami lakukan untuk menjaga keberlanjutan usaha.

In this Sustainability Report, we disclose the commitment and implementation of the sustainability program and corporate social responsibility with the theme of “Sharing Values Together, Sustainable Together”. This Sustainability Report provides transparent, accountable, and balanced information on prioritized program and key topics, strategies, as well as our efforts in maintaining the business sustainability.

Atas nama seluruh jajaran Direksi Bank Jateng, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesarbesarnya kepada seluruh Pemangku Kepentingan yang telah mendukung keberlanjutan usaha kami sehingga mampu memberikan manfaat bersama (shared value) yang optimal kepada bangsa dan masyarakat. Semoga pada tahun-tahun yang akan datang, Bank Jateng dapat terus menjaga keberlanjutan usaha dan menjadi Bank Pembangunan Daerah terbaik.

On behalf of all Bank Jateng Board of Directors, we express our gratitude and greatest appreciation to all Stakeholders for supporting our business sustainability so as to provide optimal shared value to the nation and the community. Hopefully, in the coming years, Bank Jateng can continue to maintain the business sustainability and become the best Regional Development Bank.

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH Direktur Utama President Director

SUPRIYATNO

7

8








Penghargaan Tahun 2016 [G4-15] Awards in 2016 [G4-15]

1

1

17 Februari 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Wajib Pajak sebagai Kontribusi Pembayar Pajak Terbesar III Tahun 2015 di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I.

17 February 2016

Bank Jateng received TaxPayers Award as The Third Largest Tax in 2015 Tax Service Office Semarang from Ministry of Finance Republic of Indonesia Directorate General of Taxes (DJP) Central Java I. 2

15 Mei 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Bank Yang Menetapkan Suku Bunga Terendah, 7% Untuk Kredit Mikro Tanpa Subsidi.

15 May 2016

Bank Jateng received an award from Indonesian World Records Museum Award As Bank with Lowest Interest, 7% for Micro Loan Without Subsidy.

2

3

3

9 Agustus 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan The Best Champion of Semarang WOW Service Excellence Award dari MarkPlus.

9 August 2016

Bank Jateng received an award The Best Champion of Semarang WOW Service Excellence Award From MarkPlus. 4

19 Agustus 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Indonesia Business Market Leader Award 2016 Kategori The Most Leading Company in Sharia Banking Service of the Year dari Indonesia Achievement Center - Tre Uno Event Management.

19 August 2016

Bank Jateng received an award “Indonesia Business Market Leader Award 2016” of the Category of The Most Leading Company in Sharia Banking Service of the Year from Indonesia Achievement Center – Tre Uno Event Management.



4




5

5

7 September 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Indonesia Banking Award 2016 Kategori Bank Pembangunan Daerah Aset Di Atas 30T dari Tempo Media Group Indonesia Banking School sebagai: • The Most Efficient Bank. • The Most Reliable Bank. • The Best Bank In Retail Banking Services.

7 September 2016

Bank Jateng received an award “Indonesia Banking Award 2016” of the Category Asset of Regional Development Bank Over 30 Trillion from Tempo Media Group Indonesia Banking School as: - The Most Efficient Bank. - The Most Reliable Bank. - The Best Bank In Retail Banking Services.


9

10



6




7

6

8

13 Oktober 2016

22 September 2016

13 October 2016

Bank Jateng placed as Third Winner in Annual Report Award 2015 of the category State-owned Financial Enterprise Listed organized by Bank Indonesia, with Financial Services Authority, Ministry of State-Owned Enterprise Republic of Indonesia, Directorate General of Taxes Ministry of Finance Republic of Indonesia, Indonesia Stock Exchange, National Committee Governance Regulation, and Indonesian Accountant League (Ikatan Akuntan Indonesia). 7

30 September 2016

Bank Jateng menerima penghargaan Infobank Sharia Finance Awards 2016 Dengan Predikat “Sangat Bagus” Atas Kinerja Keuangan Selama Tahun 2015 dari Infobank Sharia.

30 September 2016

Bank Jateng received an award “Infobank Sharia Finance Awards 2016” with Predicate “Very Good” On Financial Performance 2015 from Infobank Sharia.


8

22 September 2016

Bank Jateng menjadi Juara III Annual Report Award 2015 Kategori BUMD Listed yang diselenggarakan Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian BUMN RI, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, serta Ikatan Akuntan Indonesia.


Bank Jateng menerima penghargaan pada Anugerah Perbankan Indonesia – V 2016 dari Economic Review – Perbanas Institute sebagai: • Peringkat I untuk BUKU II Kelompok BPD dengan Aset lebih dari Rp25 triliun. • The Best Productive CEO Bank 2016.

Bank Jateng received an award on Anugerah Perbankan Indonesia – V 2016 from Economic Review – Perbanas Institute as: • First place for BUKU II in the Regional Development Bank Category with Assets more than Rp25 trillion. • The Best Productive CEO Bank 2016.







ICSB Indonesia Presidential Award 2016

9

10

9

19 Oktober 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Bisnis Indonesia Banking Award 2016 sebagai Most Efficient Bank Kategori Bank Buku II dari Bisnis Indonesia.

19 October 2016

Bank Jateng received an award “Bisnis Indonesia Banking Award 2016” as Most Efficient Bank Category Bank Buku II from Bisnis Indonesia.

11

12

11

9 November 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan ICSB Indonesia Presidential Award 2016 Category: Business Practitioner dari International Council for Small Business (ICSB).

9 November 2016

Bank Jateng received an award “ICSB Indonesia Presidential Award 2016” of the Category: Business Practitioner from International Council for Small Business (ICSB).

10

28 Oktober 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Business Innovation Excellence Award 2016 sebagai The Most Trusted Banking & Service Excellent of the Year 2016 dari Indonesia Development Achievement Foundation (IDAF) – VENNA Event Management.

28 October 2016

Bank Jateng received an award “Business Innovation Excellence Award 2016” as The Most Trusted Banking & Service Excellent of the Year 2016 from Indonesia Development Achievement Foundation (IDAF) – VENNA Event Management.

12

29 November 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan TOP Bank 2016 - Kategori TOP BPD 2016 dari Majalah BusinessNews Indonesia.

29 November 2016

Bank Jateng received an award “Top Bank 2016 – Category TOP Regional Development Bank 2016” from BusinessNews Indonesia Magazine.

11

12






13

13

14

7 Desember 2016

5 December 2016

7 December 2016

Bank Jateng received an award “2016 6th Annual Strategy – Into – Performance Execution Excellence (SPEx2®) Award” from dari Tempo Media Group – GML Performance Consulting of the category: • The Best Strategy Execution Officer in BPD Industry. • Best of the Best Accross All BPD In Indonesia.


14

5 Desember 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan 2016 6th Annual Strategy – Into – Performance Execution Excellence (SPEx2®) Award dari Tempo Media Group – GML Performance Consulting kategori: • The Best Strategy Execution Officer in BPD Industry. • Best of the Best Accross All BPD In Indonesia.


Bank Jateng menerima Penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award II 2016 kategori GCG Terbaik Perusahaan (BUMD) Di Indonesia – Predikat Sangat Baik (A) dari Majalah Economic Review bekerjasama dengan IPMI International Business School, Sinergi Daya Prima, dan Indonesia Asia Institute – Ideku Group.

Bank Jateng received an award “Indonesia Good Corporate Governance Award II 2016” of the category Best Corporate (Regional Owned Enterprise) GCG in Indonesia – Predicate Very Good (A) from Economic Review magazine with IPMI International Business School, Sinergi Daya Prima, and Indonesia Asia Institute – Ideku Group.





15

15

14 Desember 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Sustainability Reporting Award (SRA) 2016 sebagai 2nd Runner Up – Best Sustainability Report 2015 Kategori Financial Service dari National Center for Sustainability Reporting (NSCR).

14 Desember 2016

Bank Jateng received an award “Sustainability Reporting Award (SRA) 2016” as 2nd Runner Up – Best Sustainability Report 2015 Category Financial Service from National Center for Sustainability Reporting (NSCR).



16

16

16 Desember 2016

Bank Jateng menerima Penghargaan Indonesia Best Banking Brand Award 2016 Kategori Pembangunan Daerah dari Warta Ekonomi sebagai: • The Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation. • Most Efficient. • Best Performance Title.

16 December 2016

Bank Jateng received an award “Indonesia Best Banking Brand Award 2016” of the Category Regional Development from Warta Ekonomi as: • The Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation • Most Efficient. • Best Performance Title.

13

14


Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Bank Jateng 2016 Sustainable Performance Overview 2016




TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN On The Sustainability Report





Peran Nyata Bank Jateng Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi The Role of Bank Jateng in Supporting Economic Development



Sustainable development is development that meets the needs of the present generation without compromising the ability of future generations to meet their own needs” (The United Nations World Commission on Environment and Development/Brundtland Report “Our Common Future”, 1987)




Sustainable development is development that meets the needs of the present generation without compromising the ability of future generations to meet their own needs (The United Nations World Commission on Environment and Development/Brundtland Report “Our Common Future”, 1987)

Selamat datang di Laporan Keberlanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (selanjutnya disebut Bank Jateng atau Perusahaan) Tahun 2016. Laporan ini merupakan laporan yang menggambarkan strategi, program, inisiatif, serta pendekatan yang diterapkan Perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa keuangan dengan memperhatikan prinsip triple bottom line (profit, people, and planet) yaitu menyeimbangkan antara kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan dan sosial sehingga Bank Jateng dapat mengoptimalkan manfaat bersama (shared value) kepada seluruh pemangku kepentingan Perusahaan. Di samping itu, melalui laporan ini juga dijelaskan komitmen dan strategi Perusahaan dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s).

Welcome to Sustainability Report of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (hereinafter referred to as Bank Jateng or the Company) 2016. This is the report that covers strategies, programs, initiatives, as well as approaches implemented by the Company to conduct the business activity in the field of financial services adhering to the principle of triple bottom line (profit, people, and planet), i.e. balancing in between the economic performance with environmental and social performance so that Bank Jateng can optimize the shared value to every stakeholder of the Company. In addition, through this report, the Company’s commitment and strategies are explained further in order to achieve the Sustainable Development Goals (SDGs).

Periode dan Referensi Penyusunan Pelaporan

Reporting Period and References

Laporan ini mengungkapkan kinerja keberlanjutan Bank Jateng selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2016. Laporan ini merupakan Laporan Keberlanjutan Bank Jateng kelima yang diterbitkan secara berkala setiap tahunnya. Laporan sebelumnya telah diterbitkan pada April 2013, April 2014, April 2015, dan 31 Maret

This report described the sustainability performance of Bank Jateng throughout the period of 1 January to 31 December 2016. This is the fifth Bank Jateng Sustainability Report which has been issued annually. The previous reports were issued in April 2013, April 2014,

15

16









2016. Penerbitan laporan ini selaras dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan Bank Jateng Tahun 2016. [G4-28, G4-29, G4-30]

April 2015, and on 31 March 2016. The issuance of this report is aligned with and construes as an integral part of Bank Jateng Annual Report 2016. [G4-28, G4-29, G4-30]

Penyusunan Laporan Keberlanjutan Bank Jateng Tahun 2016 mengacu kepada standar internasional pelaporan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative versi 4.0 (GRI G4) dan G4 Financial Services Sector Disclosures dengan tingkat kesesuaian “Core”. Untuk memudahkan para pembaca menemukan indikator GRI G4 yang diterapkan, maka dalam laporan ini telah dicantumkan indikator GRI G4 yang relevan di setiap halaman terkait dalam tanda kurung. Daftar lengkap indikator GRI G4 dapat ditemukan pada bagian “Referensi Silang Indeks GRI G4 “Core” dan Suplemen Sektor Jasa Keuangan” pada halaman 198. [G4-32]

The preparation of Bank Jateng Sustainability Report 2016 refers to the sustainability report international standard, issued by Global Reporting Initiative version 4.0 (GRI G4) and G4 Financial Services Sector Disclosures with the concordance rate of “Core”. In this report, to facilitate the reader in finding GRI G4 indicator applied, the relevant GRI G4 indicators are written in related pages in brackets. The complete GRI G4 indicators lists can be found in “GRI G4 ‘Core’ Cross Reference Index and Financial Services Sector” on page 198. [G4-32]

Cakupan dan Batasan Laporan

Scope and Boundary of the Report

Informasi yang diungkapkan dalam laporan ini meliputi kinerja keberlanjutan Kantor Pusat dan seluruh Kantor Cabang Bank Jateng, belum mencakup kinerja dari anak perusahaan, outsourcing, mitra bisnis, dan para pemasok yang berada di luar kendali Perusahaan. Namun demikian, hal yang dapat dikendalikan oleh Bank Jateng seperti hak asasi manusia, praktik tenaga kerja, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta perjanjian kontrak dari para jaringan pemasok tercakup dalam laporan ini. Pada prinsipnya, tidak terdapat perubahan signifikan atas ruang lingkup maupun boundary laporan dengan Laporan Keberlanjutan tahun lalu, oleh karena itu tidak terdapat penyajian ulang (restatement) atas informasi tahun sebelumnya. [G4-17, G4-22, G4-23]

Proses Penentuan Konten Laporan

Dalam menentukan konten laporan ini, Bank Jateng berpedoman pada prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan GRI G4 yaitu: [G4-18] 1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan, Bank Jateng telah melakukan identifikasi kelompok pemangku kepentingan Perusahaan serta ekspektasi dan kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan.

Information disclosed in this report covers the sustainability performance of Head Office and every Branch Office of Bank Jateng, and does not cover the performance of subsidiaries, outsourcing, business partners, and suppliers, which is not in the Company’s control. Nevertheless, issues controlled by Bank Jateng, such as human rights, employment practices, compliance with the laws and regulations, as well as contracts with suppliers from the networks are included in this report. In principle, there are no significant changes on the scope or boundary of the report with last year’s Sustainability Report, therefore no restatement is needed on the information from the previous year. [G4-17, G4-22, G4-23]

The Determination Process of Report Content

In determining the content of this report, Bank Jateng adheres to the sustainable report principles of GRI G4, i.e.: [G4-18] 1. Stakeholder’s Involvement, Bank Jateng has identified the Company’s stakeholder groups as well as expectation and interest of each group related to the Company’s business activity.






2. Konteks Keberlanjutan, Laporan ini mengungkapkan kinerja Perusahaan dalam konteks keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. 3. Materialitas, Laporan ini mengungkapkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan Perusahaan yang relevan dengan dampak kegiatan bisnis Perusahaan serta signifikan dalam evaluasi dan pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan. 4. Kelengkapan, Laporan ini mengungkapkan komitmen, pendekatan manajemen dan kinerja untuk semua aspek keberlanjutan yang material secara lengkap sehingga para pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kinerja keberlanjutan Perusahaan dalam periode pelaporan. Prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam empat tahapan yaitu: [G4-18] 1. Tahap Pertama, melakukan proses identifikasi aspekaspek keberlanjutan dan identifikasi aspek penting yang relevan dengan karakteristik bisnis Perusahaan, berdasarkan prinsip keterlibatan pemangku kepentingan. Setelah itu, setiap aspek yang material ditentukan lokasi dan batasan ruang lingkupnya (boundary). 2. Tahap kedua, membuat prioritas atas aspek-aspek keberlanjutan yang akan dilaporkan. 3. Tahap ketiga, melakukan validasi atas aspek material yang telah ditentukan untuk menjadi prioritas informasi yang akan disampaikan, serta memastikan pelaporan menyajikan informasi berimbang antara kinerja positif dan negatif. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan prinsip kelengkapan dan disahkan oleh Direktur Utama. 4. Tahap keempat, melakukan kajian atau review atas aspek material yang telah diprioritaskan berdasarkan konteks keberlanjutan dan keterlibatan pemangku kepentingan, serta memeriksa kembali topik material tahun sebelumnya dengan memperhatikan saran dari pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.



2. Sustainability Context, This report discloses the Company’s performance in the context of sustainability which covers economic, social, and environmental aspects. 3. Materiality, This report discloses the economic, social, and environmental impacts of the Company which are relevant with the impact of Company’s business activity, as well as significant in the evaluation and decision-making of the stakeholders. 4. Completeness, The report discloses commitment, management approaches, and performance for every sustainable aspects in material completely, so that the stakeholders can evaluate the sustainability performance of the Company in the reporting period.

The sustainable reporting principles are implemented into four stages, i.e.: [G4-18] 1. First Stage, to identify the sustainable aspects and to identify important and relevant aspect to the Company’s business characteristic, based on the principle of stakeholder involvement. Afterwards, the location and boundary of every material aspect are decided. 2. Second Stage, to set priorities on sustainable aspects to be reported. 3. Third Stage, to validate the predetermined material aspects to be the information priority to disclose, as well as to ensure the report discloses balanced information on positive performances and negative performances. This validation process is conducted based on the completeness principle and ratified by the President Director. 4. Fourth Stage, to review on the prioritized material aspects based on the sustainability context and the stakeholders’ involvement, as well as to recheck the topic of previous year’s material by taking into account the suggestions from stakeholders, both internal and external.

17









TAHAPAN PENENTUAN KONTEN LAPORAN BERDASARKAN PRINSIP GRI G4 THE DETERMINATION STAGE OF REPORT CONTENT BASED ON GRI G4 PRINCIPLES 4

1

Identifikasi Identification

Konteks Keberlanjutan Sustainability Context

2

Prioritas Prioritization

Materialitas Materiality

3

Validasi Validation

Kelengkapan Informasi Completeness

Menentukan Aspek Material dan Boundary

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusiveness

18

Dalam penyusunan laporan ini, Bank Jateng berfokus pada prinsip materialitas, yakni memprioritaskan pengungkapan aspek yang penting bagi Perusahaan sekaligus pemangku kepentingan serta mengungkapkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial Perusahaan yang relevan dengan dampak kegiatan bisnis Perusahaan. Untuk memilih aspek material dan boundary laporan, Bank Jateng telah melakukan kegiatan materiality assessment pada tanggal 3 Maret 2017 dengan Tim Penyusun Laporan Keberlanjutan yang berasal dari unit kerja terkait. Dari hasil materiality assessment tersebut, dapat disimpulkan aspek-aspek material dan boundary yang menjadi fokus isi dalam laporan ini adalah sebagai berikut: [G4-18, G419, G4-20, G4-21]

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusiveness

Review

Konteks Keberlanjutan Sustainability Context

Setting Material Aspects and Boundary

In the creation of this report, Bank Jateng focuses on the principle of materiality, i.e. to prioritize the disclosure of important aspects for the Company and the stakeholders, as well as to disclose economic, environmental, and social impact of the Company that are relevant with the Company’s business activity impacts. To choose the material aspect and boundary of the report, Bank Jateng has conducted materiality assessment on 3 March 2017 with Sustainable Report Drafting Team which originated from related work units. From the result of the materiality assessment, it is concluded that the material aspects and boundary that are the focus of this report, are as follow: [G4-18, G4-19, G4-20, G4-21]








DAFTAR ASPEK MATERIAL DAN BATASAN (BOUNDARY) LAPORAN MATERIAL ASPECTS AND BOUNDARY OF THE REPORT ASPEK MATERIAL MATERIAL ASPECT

NO.

BATASAN BOUNDARY BANK JATENG

DI LUAR PERUSAHAAN EXTERNAL PARTY

√

Kategori Ekonomi Economy Category A1

Kinerja Ekonomi Bank Jateng Bank Jateng’s Economic Performance

√

A2

Perbandingan Gaji Pegawai Pemula di Bank Jateng dengan Upah Minimum Comparison of Bank Jateng’s Entry-Level Employee Salary with the Regional Minimum Wage

√

A3

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impact

√

A4

Penggunaan Pemasok Lokal Utilization of Local Suppliers

√

√

Kategori Lingkungan Environmental Category B1

Energi Energy

√

B2

Air Water

√

B3

Biaya dan Investasi Lingkungan Environmental Cost and Investment

√

Kategori Sosial Social Category Sub-Kategori Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja Sub-Category: Employment Practices and Working Comfort C1

Kepegawaian Employment Management

√

C2

Hubungan Industrial Industrial Relation

√

C3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety

√

C4

Pelatihan dan Pendidikan Employee’s Training and Education

√

C5

Keberagaman dan Kesetaraan Peluang Diversity and Equal Opportunities

√

C6

Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki Remuneration Equality for Women and Men

√

C7

Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan Employment Problem Complaint Mechanism

√

19

20






ASPEK MATERIAL MATERIAL ASPECT

NO.




BATASAN BOUNDARY BANK JATENG

DI LUAR PERUSAHAAN EXTERNAL PARTY

Sub-Kategori Hak Asasi Manusia Sub-Category: Human Rights D1

Non-Diskriminasi Non-Discrimination

√

D2

Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama Freedom of Association and Collective Labor Agreement

√

D3

Kerja Paksa atau Wajib Kerja Forced or Compulsory Labor Work

√

D4

Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia Human Rights Problem Complaint Mechanism

√

Sub-Kategori Masyarakat Sub-Category: Society E1

Pemberdayaan Masyarakat Lokal Local Community Empowerment

√

√

E2

Anti-Korupsi Anti-Corruption

√

√

E3

Keterlibatan dalam Kebijakan Publik Involvement in Public Policy

√

Sub-Kategori Tanggung Jawab Produk Sub-Category: Product Reliability F1

Informasi Produk dan Jasa Information on Products and Services

√

F2

Komunikasi Pemasaran Marketing Communication

√

F3

Perlindungan Privasi Nasabah Customer Privacy Protection

√

F4

Kepatuhan terhadap Peraturan terkait Produk dan Jasa Compliance with Rules related to Products and Services

√

F5

Inklusi Keuangan Financial Inclusion

√






Selanjutnya, topik-topik material tersebut diprioritaskan menjadi tiga tingkatan, yaitu High, Medium, dan Low. Topik dalam kategori High adalah topik yang memuat topik-topik yang dianggap penting oleh Perusahaan dan pemangku kepentingan. Hasil tingkatan topik tersebut, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.



Furthermore, the material topics are priorities into three level, i.e. High, Medium, and Low. Topic in the High category contains the topic that are most important to the Company and the stakeholders. The result of the topic’s category can be seen on the graphic below.

MATRIKS MATERIALITAS [G4-19] MATERIALITY MATRIX [G4-19] LOW

MEDIUM

HIGH

A1 F5

F3

E1 A3

C1

F1

LOW

C4

A2 C2 F4 C6

C2 D1

B3 B1

B2

A2 D4 D3

C5

C3 C3

B2

D2 MEDIUM

BANK JATENG

A4

HIGH

STAKEHOLDER

21

22








Keandalan Laporan

Report Reliability

Hubungi Kami

Contact us

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Untuk memastikan kualitas informasi dalam laporan ini, Bank Jateng senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan antara lain yaitu Ketepatan (Accuracy), Keseimbangan (Balance), Kejelasan (Clarity), Komparabilitas (Comparability), Keandalan (Reliability), dan Ketepatan Waktu (Timeliness). Tahun ini, Bank Jateng belum melakukan proses verifikasi oleh pihak eksternal, namun Bank Jateng memastikan bahwa kebenaran isi laporan ini dapat diandalkan karena telah melalui verifikasi dari Dewan Komisaris, Direksi, dan Divisi Kepatuhan internal Perusahaan. [G4-33]

Seluruh pemangku kepentingan dan pembaca Laporan Keberlanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 2016 dapat menyampaikan pertanyaan, saran, dan tanggapan atas laporan ini melalui Lembar Tanggapan yang dapat ditemukan pada bagian akhir laporan ini atau dengan menghubungi: [G4-31]

Jalan Pemuda No. 142 Semarang, Indonesia Telepon: (024) 3547541 (5 saluran); 3554025 (15 saluran) Fax : (024) 3540170; 3520186; 3556529, 3586910 Email : [email protected]


To ensure the quality of the information in this report, Bank Jateng always upholds the sustainable reporting principles, such as Accuracy, Balance, Clarity, Comparability, Reliability, and Timeliness. This year, Bank Jateng has not conducted verification process by the external party, but Bank Jateng ensures the content of the report is true and reliable because it has been verified by the Board of Commissioners, Directors, and the Company’s internal compliance division. [G4-33]

Every stakeholders and reader of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 2016 Sustainability Report may submit their questions, suggestions, and feedbacks related to the report in the Feedback Form which can be found in the last chapter of this report, or via contact to: [G4-31]

Jalan Pemuda No. 142 Semarang, Indonesia Telepon: (024) 3547541 (5 channel); 3554025 (15 channel) Fax : (024) 3540170; 3520186; 3556529, 3586910 Email : [email protected]






Tanggung Jawab atas Laporan

Kami selaku Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah melakukan evaluasi atas konten Laporan Keberlanjutan ini serta menyatakan bahwa laporan telah mencakup seluruh topik keberlanjutan yang material bagi Perusahaan dan Pemangku Kepentingan Perusahaan. Kami bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Keberlanjutan ini.



Report Accountability

We, as the Board of Commissioners and Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, have performed evaluation on the content of this Sustainability Report, and declared that this report has covered all material sustainability aspects for the Company and the Company’s Stakeholders. We are fully accountable for the accuracy of the content of this Sustainability Report.

Semarang, April 2017

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

KODRADI Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner

SUPRIYATNO Direktur Utama President Director

FX SUGIYANTO Komisaris Independen Independent Commissioner

RADJIM Direktur Keuangan Financial Director

SRI PURYONO KS Komisaris Commissioner

RAHADI WIDAYANTO Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Risk Management Director

HANAWIJAYA Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Operational and Sharia Business Unit Director

PUJIONO Direktur Bisnis Business Director

23

24








DUKUNGAN BANK JATENG DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Bank Jateng’s Support in The Achievement of Sustainability Development





Sebagai industri jasa keuangan di Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng menunjukkan komitmen dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDG’s) melalui berbagai inisiatif dan strategi bisnis yang bertanggung jawab. Bentuk tanggung jawab Bank Jateng tidak hanya ditunjukkan dengan keberhasilan kinerja ekonomi, namun juga ditunjukkan dengan kontribusi Bank Jateng dalam mendukung pembangunan Provinsi Jawa Tengah melalui pengembangan sektor UMKM, penguatan inklusi keuangan, memfasilitasi pembangunan infrastruktur, keterlibatan dalam pelestarian lingkungan, serta menciptakan praktik ketenagakerjaan yang layak dan adil.



As a financial service industry in Central Java Province, Bank Jateng shows its commitment in supporting the Sustainable Development Goals (SDGs) through various responsible initiatives and business strategy. The form of Bank Jateng’s responsibility is not only shown in the economic performance success, but also in Bank Jateng’s contribution to support the Central Java Province development through the development of MSME sector, financial inclusion strengthening, infrastructures development facilitation, environmental conservation involvement, as well as just and equitable employment practices creation.

25

26





Dukungan Terhadap SDGs




Memfasilitasi Pembangunan Infrastruktur Infrastructures Development Facilitation

Support Towards SDGs

Mendorong Pengembangan Sektor UMKM MSME Sector Development Encouragement

Mendorong Penguatan Inklusi Daerah Regional Financial Inclusion Strengthening

Keterlibatan Terhadap Pelestarian Lingkungan Environmental Conservation Involvement

Menciptakan Praktik Ketenagakerjaan yang Layak dan Adil Just and Equitable Employment Practices Creation







1. Memfasilitasi Pembangunan Ruas Jalan Tol, Pabrik Semen, Gedung Rumah Sakit, Gedung Kampus, Perumahan, Pabrik Gula dan Pupuk, Office Building, dan PLTU. 2. KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). 3. Pemberian Bantuan Perbaikan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) . 1. Facilitating the Construction of Highways, Cement Manufactory, Hospital Building, Campus Building, Housing, Sugar and Fertilizer Manufactory, Office Building, and Thermal Power Generation Plant. 2. KPR FLPP (Housing Loan with Housing Financing Liquidity Facility) for MBR (Low Income Society). 3. Distribution of Donation in Renovation of RTLH (Not Eligible House). 1. Penyediaan Akses Permodalan Usaha Kepada Pelaku UMKM. 2. Mempelopori Produk Pembiayan Kredit dengan Bungan Rendah, Tanpa Agunan, dan Persyaratan Mudah “Kredit Mitra Jateng 25”. 3. Membiayai Skema Subsidi Bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat). 4. Pelatihan Kewirausahaan. 1. Provision of Business Capital Access to MSME actors. 2. Pioneering Low Credit Financing Product with Low Interest, Without Collateral, and with Easy Requirement “Kredit Mitra Jateng 25”. 3. Funding the subsidy scheme for KUR interest (People’s Business Credit). 4. Entrepreneurship Training.

1. Pemberian Bantuan KJS (Kartu Jateng Sejahtera) untuk Pengentasan Kemiskinan. 2. Mengembangkan Financial Inclusion melalui Perluasan Akses Layanan Keuangan di Daerah Ekonomi Tertinggal. 3. Penerapan Financial Technology melalui e-Bima. 4. Pilot Project e-Retribusi, e-Parking, dan SP2D Online. 5. Pengembangan Branchless Banking melalui Agen DUTA (Depot Uang Transaksi Aman). 6. Program Literasi Keuangan melalui Tabungan SimPel (Simpanan Pelajar) dan Program Bank Mini Smansa. 1. Provision of Welfare Card (KJS or Kartu Jateng Sejahtera) for Poverty Eradication. 2. Financial Inclusion Development through Financial Service Access Expansion in the Underdeveloped Economic Area. 3. Financial Technology implementation through e-Bima. 4. Pilot Project of e-Retribusi, e-Parking, and Online SP2D. 5. Branchless Banking Development through DUTA (Secure Money Transaction Stand) agents. 6. Financial Literacy Program Literasi through SimPel (Simpanan Pelajar) Savings and Bank Mini Smansa Program.

1. Edukasi Program Jaring (Jangkau, Sinergi, dan Guideline). 2. Program Edukasi Lingkungan Klaster Jagung Terintegrasi Peternakan Sapi. 3. Penanaman 1.800 Bibit Pohon Durian. 1. Jaring Program Education (Reach, Synergy, and Guideline). 2. Environment Education Program Corn Integrated Cluster of Cow Ranch. 3. Planting of 1,800 Seedlings of Durian. 1. Penciptaan Lapangan Kerja melalui Proses Rekrutmen yang Berkelanjutan. 2. Penghapusan Diskriminasi, Praktik Kerja Paksa, dan Pekerja Anak. 3. Kesetaraan Gender dalam Kepemimpinan Perusahaan. 1. Employment creation through Sustainable Recruitment Process. 2. Elimination of Discrimination, Forced Labor Practices, and Child Labor. 3. Gender equality in the Company’s leadership.

27

28







RISIKO, TANTANGAN DAN STRATEGI KEBERLANJUTAN BANK JATENG

Bank Jateng Sustainability Risks, Challenges and Strategies





Dalam meningkatkan fleksibilitas operasional menghadapi tantangan dan persaingan perbankan yang semakin ketat, Bank Jateng telah menetapkan serangkaian strategi dan manajemen risiko.




In order to improve operational flexibility in overcoming more severe banking challenges and competition, Bank Jateng has established a series of strategies and risk management.

Tantangan Bank Jateng

Challenges of Bank Jateng

Dalam perkembangan perjalanan Bank Jateng dari tahun 1963 hingga 2016, Bank Jateng telah dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak terhindarkan dan terus mengikuti setiap langkah dan upaya perubahan yang terus dilakukan. Bank Jateng telah mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi di tahun 2016, diantaranya adalah: [G4-DMA]

In its progressing course from 1963 to 2016, Bank Jateng has faced various inevitable challenges and has continued to follow each required step and transformation. Bank Jateng has identified several main overcome challenges in 2016, which include: [G4-DMA]

1. Terdapat potensi kenaikan laju inflasi pasca kebijakan kenaikan tarif dasar listrik yang akan berlaku mulai Januari 2017. 2. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Nopember 2016 tetap mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7days repo rate) sebesar 4,75%. Kebijakan BI mempertahankan suku bunga rendah, akan memberikan ruang perekonomian lebih ekspansif. 3. Penguatan nilai tukar Rupiah hingga triwulan III 2016 yang didukung oleh sentimen positif domestik, seiring dengan kondisi stabilitas makro yang terjaga dan implementasi Undang-undang Pengampunan Pajak yang berjalan dengan baik. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa sejak awal November 2016 nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi akibat meningkatnya ketidakpastian perekonomian global pasca pemilu Amerika Serikat.

1. Potential increased inflation rate after the policy of electricity basic tariff increase effective starting in January 2017. 2. Meeting of Bank Indonesia board of governors on 1617 November 2016 still maintained Bank Indonesia 7 day repo rate of 4.75%. BI policy maintains a low interest, which will results in a more expansive economic space. 3. Stronger Rupiah currency rate up to quarter III of 2016 supported by positive domestic sentiment, along with a maintained macro stability condition and the wellimplemented Law on Tax Amnesty. However, since the beginning of November 2016, the exchange rate of Rupiah has been depreciated due to increasing uncertainties in global economy post-election of the USA.

29

30





4. Rencana diberlakukannya kebijakan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) oleh otoritas sejak tahun 2017, dimana bank dan lembaga keuangan dilarang melakukan pembiayaan kepada debitur/proyek yang merusak lingkungan. 5. Implementasi program Non Cash Transaction (NCT) di Pemda. 6. Lanjutan penahapan implementasi SOTK baru, khususnya di Kantor Cabang. 7. Menyelesaikan program rebranding sesuai dengan standar baru. 8. Perluasan jaringan kantor dan layanan hingga ke pelosok desa, baik secara langsung maupun melalui agen Duta Bank Jateng. Menggiatkan program inklusi keuangan kepada sekolah melalui layanan gerak mobil kas keliling dan optimalisasi Tabungan SimPel. 9. Operasionalisasi layanan mikro Bank Jateng. 10. Persiapan pendirian kantor untuk segmen khusus korporasi. 11. Semakin meningkatnya porsi kredit usaha produktif yang perlu dukungan mitigasi dan pemantauan risiko yang lebih baik. 12. Rencana penambahan pegawai untuk mendukung pengembangan bisnis, khususnya untuk segmen mikro. 13. Rencana implementasi sentralisasi CCTV untuk mitigasi risiko dan peningkatan kualitas pelayanan. Langkah-langkah peningkatan kualitas permodalan dan likuiditas Bank Jateng sebagai bank kategori BUKU-3.

Penerapan Manajemen Risiko

Pelaksanaan manajemen risiko yang efektif, dapat memberikan manfaat positif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itu, Bank Jateng telah menerapkan manajemen risiko yang melekat pada seluruh jenjang organisasi Perusahaan dengan mengacu pada konsep Enterprise Risk Management (ERM). Bank Jateng telah mengidentifikasi dan mengelola risiko yang disebabkan oleh kegiatan operasional, penyediaan likuiditas, penyaluran kredit, penempatan yang mencakup risiko likuiditas, risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, imbal hasil, dan investasi.




4. Plan to implement sustainable financing by the authority since 2017, in which banks and financial institutions are not allowed to finance debtors/ projects, which endanger the environment. 5. Implementation of non-cash transaction (NCT) program in the regional government. 6. Further phasing-in implementation of the new Structure Organization and Governance (SOTK), in particular in Branch Office. 7. Finishing rebranding program in accordance with the new standards. 8. Expansion of office and service network up to remote villages, both directly and through Bank Jateng ambassador agents. Promoting financial inclusion program to schools through mobile banking and optimization of SimPel Saving. 9. Operationalization of Bank Jateng micro service. 10. Preparation to establish an office specifically designed for corporation segment. 11. Increased productive business credit portion in need of mitigation support and a better risk monitoring. 12. Plan to increase the number of employees to support business development, in particular for micro segment. 13. CCTV centralization implementation plan for risk mitigation and service quality improvement. Steps to improve capital and liquidity capital of Bank Jateng as a bank in BUKU-3 category.

Risk Management Application

The implementation of an effective risk management may create a positive benefit in achieving the Company’s goals. For this, Bank Jateng has applied a risk management which adhere to all levels of the Company’s organization by referring to Enterprise Risk Management (ERM) concept. Bank Jateng has identified and managed risks caused by operational activities, liquidity provision, credit disbursement, allocation that includes liquidity risk, credit risk, compliance risk, returns, and investment.







JENIS RISIKO DAN MITIGASI BANK JATENG [G4-14] RISK TYPES AND MITIGATION OF BANK JATENG [G4-14] NO. 1

JENIS RISIKO RISK TYPES Risiko Likuiditas Liquidity Risk • Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid. • Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima. • Incapability to generate cash flow from productive asset and asset sale including liquid assets. • Incapability to generate cash flow from fund collection, inter-bank transactions, and received loans.

2

MITIGASI MITIGATION

• Penetapan strategi likuiditas. • Pemeliharaan cadangan likuiditas. • Pemeliharaan akses pendanaan ke pasar terkait pemenuhan kebutuhan likuiditas. • Establishment of liquidity strategies. • Maintenance of liquidity reserves. • Maintenance of funding access to market related to the fulfilment of liquidity demands.

Risiko Kredit Credit Risk • Kegagalan pasangan usaha (counterparty) memenuhi • Profesionalisme dan Integritas Pejabat Perkreditan Bank. kewajibannya. • Adanya Kebijakan Pokok dalam Perkreditan. • Failure of counterparty in fulfilling their obligations. • Tata Cara Penilaian Kualitas Kredit. • Memiliki Management Information System (MIS) yang bermanfaat dalam memonitor perkembangan aktivitas perkreditan. • Mengembangkan Internal Rating System (IRS) untuk membantu Bank dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit baik level individu maupun portofolio. • Professionalism and Integrity of Bank Credit Officers. • Existence of Principal Policies in the Credit Segment. • Procedures of Credit Quality Assessment. • Management Information System (MIS) which is useful in monitoring the progress credit activities. • Developing Internal Rating System (IRS) to assist Bank in identifying, measuring, monitoring, and controlling credit risks, both in individual level and in portfolio level.

31

32


NO. 3



JENIS RISIKO RISK TYPES





MITIGASI MITIGATION

Risiko Operasional Operational Risk • Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses • Melakukan pemutakhiran manual kebijakan dan pedoman internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, operasional. serta adanya kejadian-kejadian eksternal yang • Penyempurnaan Aplikasi Gugus Kendali Risiko (GKR) dengan mempengaruhi operasional Bank. berbasis Web (online) untuk medapatkan laporan secara Real • Inadequacy and/or malfunction of internal process, Time. human errors, system failure, and external events, • Penyempurnaan Pedoman Operational Risk Self Assessment which affect Bank operations. (ORSA) menjadi Risk Event Data, Analysing and Monitoring (REDAM) berbasis Web /Online. • Merevisi laporan profil risiko yang merupakan bagian dari laporan Tingkat Kesehatan Bank Umum. • Memiliki Business Continuity Management (BCM) yaitu proses manajemen terpadu dan menyeluruh untuk menjamin kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan/bencana guna melindungi kepentingan para stakeholder. • Updating the manual on operational policies and guidelines. • Refining the web-based (online) Risk Control Group (GKR) application to obtain real time reports. • Refining the Operational Risk Self-Assessment (ORSA) guidelines into the web-based/online Risk Event Data, Analyzing and Monitoring (REDAM). • Revising the report on risk profile as a part of General Bank Health Rate report. • Possessing Business Continuity Management (BCM), i.e. an integrated and whole management process to guarantee the function of Bank’s operations despite the obstacles/disasters in order to protect the stakeholders’ interests.

4

Risiko Pasar Market Risk • Pergerakan faktor pasar yang meliputi suku bunga dan • Pemantauan dan pembatasan kerugian yang timbul melalui nilai tukar yang berlawanan dengan posisi yang dimiliki penetapan limit transaksi yaitu limit transaksi dealer dan cut loss Bank baik posisi yang ada di neraca maupun rekening limit, sehingga aktivitas treasury dapat dipantau dan dievaluasi. administratif. • Monitoring and limiting losses incurred through the establishment • Market factor fluctuations which include interest rate of transaction limit, i.e. dealer transaction limit and cut loss limit, and currency exchange rate which are in a contrary thus the activities of treasury could be monitored and evaluated. position with Bank’s position, either the position in the balance sheet, or in the administrative account.


NO. 5






MITIGASI MITIGATION

Risiko Hukum Legal Risk • Adanya tuntutan hukum dan kelemahan perikatan. • Existence of lawsuits and contract flaws.

6


• Menindak tegas pegawai/petugas Bank yang melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. • Bagi pelanggaran yang mengandung unsur pidana, maka Bank akan menyerahkan permasalahan tersebut pada pihak-pihak yang berkepentingan. • Bagi unit operasional yang mengadakan perjanjian/perikatan/ MOU dengan pihak lain, maka bank akan menyediakan petugas/ bagian khusus yang mengkaji perjanjian/perikatan/MOU tersebut sebelum diberlakukan. • Setiap elemen pegawai Bank di setiap jenjang harus memiliki pemahaman yang memadai perihal risiko hukum. • Imposing severe sanctions towards Bank officers/employees who do not accomplish their tasks in accordance with the prevailing provisions. • For violations containing criminal factors, Bank shall hand the matter to the related parties. • For operational unit drafting agreement/contract/MoU with other parties, bank shall provide special officer/division to review the said agreement/contract/MoU before they are put into effect. • Each Bank employee in every level shall possess adequate understanding regarding the legal risks.

Risiko Reputasi Reputation Risk • Terjadinya kegiatan, tindakan, atau peristiwa yang • Memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank dapat menimbulkan persepsi dan publikasi negatif bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan terjaga. usaha Bank. • Ensuring conformity between Bank’s business activities and other • Any activity, action, or event, which may result in activities in order to preserve its reputation. negative perception or publication, which could result in loss in Bank’s business operations.

7

Risiko Strategik Strategic Risk • Ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau • Pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan pelaksanaan suatu keputusan strategik serta strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan Komite-komite yang telah dibentuk. lingkungan bisnis. • Collective and comprehensive strategic consideration and • Inaccuracy in making and/or implementing a strategic decision making by the Board of Directors and the established decision and failure in anticipating changes in business committees. environment.

33

34


NO. 8








MITIGASI MITIGATION

Risiko Kepatuhan Compliance Risk • Tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan • Menyusun strategi guna mendorong terciptanya budaya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang kepatuhan. berlaku. • Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan • Non-compliance and/or failure to implement the untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. prevailing laws and regulations. • Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Drafting strategies to promote compliance culture. • Establishing compliance system and procedures to be used to draft Bank internal provisions and guidelines. • Ensuring that all policies, provisions, systems, procedures, and business activities conducted by Bank have complied with the prevailing laws and regulations. • Taking preventive actions to have the policies and/or decisions made by Bank’s Board of Directors aligned with the provisions of Bank Indonesia and the prevailing laws and regulations.

10

Risiko Imbal hasil Risk of Returns • Perubahan tingkat imbal hasil yang dibayar Bank • Bank Jateng telah memiliki kebijakan dan tata kelola dalam kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat pengelolaan dana nasabah yang berdasarkan atas prinsip syariah imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana berdasarkan peraturan yang berlaku. yang dapat memengaruhi perilaku nasabah dana. • Bank Jateng has already in place the client fund management • Changes in rate of returns paid by Bank to its clients policies and governance based on sharia principle based on the due to the change in rate of returns received by prevailing regulations. Bank from fund disbursement, which may affect the attitudes of fund clients.

11

Risiko Investasi Investment Risk • Perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank • Bank Jateng telah memiliki kebijakan dan tata kelola dalam kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat pengelolaan investasi nasabah yang berdasarkan atas prinsip imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana syariah berdasarkan peraturan yang berlaku serta memperhatikan yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dari pihak penerapan manajemen risiko. ketiga Bank. • Bank Jateng has already in the place client fund management • Changes in rate of returns paid by Bank to its clients policies and governance based on sharia principle based on the due to the change in rate of returns received by prevailing regulations as well as by taking into consideration the Bank from fund disbursement, which may affect the application of risk management. attitudes of clients from Bank’s third party.





Strategi Keberlanjutan Sesuai maksud pendirian Perusahaan, Bank Jateng memiliki tiga tujuan strategis, yaitu mendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat, sebagai pemegang Kas Daerah, dan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk itu, dalam pengembangan bisnis Perusahaan yang berkelanjutan, Bank Jateng telah menetapkan serangkaian strategi keberlanjutan sebagai berikut: [G4-DMA] 1. Memperluas jaringan dan layanan hingga menjangkau seluruh Kecamatan dan/atau Desa, termasuk melalui keagenan BUMDes, dan Apex Koperasi Unit Desa (KUD). 2. Mengembangkan sinergi bisnis dan kelembagaan dengan BPR anggota Apex, khususnya BPR/BKK di Jawa Tengah. 3. Meningkatkan promosi produk dan corporate, termasuk pada acara skala nasional/internasional. 4. Rebranding kantor sesuai standarisasi baru. 5. Mengupayakan setoran modal dari Pemda minimal setara 50% dari dividen serta menyiapkan penahapan investor non Pemda. 6. Meluncurkan Mobile Internet Banking, e-money Bank Jateng, layanan e-tax, digital branch, EDC bersama. 7. Mendukung implementasi non cash transaction Pemda di Jateng. 8. Meningkatkan kualitas pelayanan SDM yang memiliki keunikan, serta meningkatkan porsi SDM pada fungsi bisnis. 9. Memperkuat manajemen risiko dan pengendalian intern untuk mendukung pengembangan bisnis. 10. Pendirian unit layanan mikro dan kantor untuk segmen korporasi. 11. Meningkatkan penyaluran kredit UMKM dengan bunga rendah, dan pembiayaan infrastruktur.



Strategi Keberlanjutan Sustainability Strategies

In accordance with the goal of Company’s establishment, Bank Jateng has three strategic purposes, i.e. promoting regional economic growth and development rate in order to increase people’s standard of living, as the holder of Regional Treasury, and to become one of the sources of Own-Source Revenue (OSR). Therefore, in developing a sustainable business of the Company, Bank Jateng has established a series of sustainable strategies as follows: [G4-DMA] 1. Expanding network and services to reach all subdistricts and/or villages, including through Villageowned Enterprises (BUMDes) agents, and Village Unit Cooperation Apex (KUD). 2. Developing business synergy and institutionalization with Apex member of Rural Credit Bank (BPR), in particular BPR/sub-district credit bank (BKK) in Central Java. 3. Increasing product and corporate promotion, including in national/international-scale events. 4. Office rebranding according to new standardization. 5. Striving to have capital payment from regional government to be minimum equivalent to 50% of dividends and preparing for non-regional government investor phasing-in. 6. Launching Mobile Internet Banking, Bank Jateng e-money, e-tax service, digital branch, joint EDC. 7. Supporting the implementation of non-cash transaction of Central Java regional government. 8. Improving Human Resources service quality with uniqueness, as well as improving HR portion in business functions. 9. Strengthening risk management and intern control to support business development. 10. Establishing micro service units and offices for corporation segment. 11. Improving credit disbursement for micro, small, and medium-scale enterprises with low interest, and infrastructure financing.

35

36







PROFIL PERUSAHAAN Company Profile







Berdiri sejak 1963, Bank Jateng terus tumbuh untuk mewujudkan visi sebagai bank terpercaya, menjadi kebanggaan masyarakat dan mampu menunjang pembangunan daerah.




Bank Jateng continuously grows to realize the vision as the trustworthy bank, as the public’s pride and capable of supporting the regional development.

Didirikan pada 6 April 1963, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) terus tumbuh menjadi bank kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Pendirian Bank Jateng dipelopori oleh Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakat dan tokoh pengusaha swasta di Jawa Tengah atas dasar pemikiran perlunya suatu lembaga intermediasi keuangan yang berbentuk Bank, yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah. Bank Jateng merupakan satusatunya Bank daerah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Jawa Tengah. [G4-DMA, G4-3]

Established on 6 April 1963, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) keeps growing to be the pride of the community for a bank in Central Java. The establishment of Bank Jateng was spearheaded by the Local Government as well as the community leaders and prominent private entrepreneur in Central Java. The premise was an institution for financial mediation in the form of Bank was needed, which specifically assists the government to carry out the regional development. Bank Jateng is the only regional Bank that has a purpose to increase the economy of the society, especially in Central Java. [G4-DMA, G4-3]

37

38









Peristiwa Penting Tahun 2016 Significant Events in 2016

3 Juni June 2016

Launching Laku Pandai, pemecahan Rekor MURI Tabungan SimPel. Launching of Laku Pandai, MURI Records of SimPel Savings.

9 Agustus August 2016

Bank Jateng mendukung pengembangan klaster terintegrasi peternakan di Kabupaten Grobogan bersama Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bank Jateng supports the development of integrated cluster farms in Grobogan Regency with Bank Indonesia and Central Java Provincial Government.

9 Juni June 2016

Penandatanganan MOU Telkom tentang pemanfaatan Jasa Telekomunikasi Untuk Layanan Perbankan. The signing of MOU Telkom on Telecommunication Service for Banking Services.

24 September 2016

Bank Jateng memberi perhatian pada sektor unggulan di Jawa Tengah melalui Panen Raya bersama Gubernur Jawa Tengah. Bank Jateng paid attention to the leading sector in Central Java through harvest along with the Governor of Central Java.

3 Agustus August 2016

• Meningkatkan Sinergitas Bank Jateng dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam program pengentasan kemiskinan melalui program Kredit Mitra Jateng25 dan Kredit Mitra Jateng02. • Bank Jateng berkontribusi dalam pengembangan pasar ekport tenun dan batik Pedan Klaten. • Increasing the Synergy of Bank Jateng with Provincial Government of Central Java in poverty elimination program through Kredit Mitra Jateng25 (Credit Partner Jateng25) and Kredit Mitra Jateng02 (Credit Partner Central2 Programs). • Bank Jateng contributes to the development of batik export market and Klaten Pedan batik.





24 September 2016

Bank Jateng mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui dukungan permodalan dan jasa layanan perbankan untuk petani pada Hari Tani 2016. Bank Jateng encourages regional economic growth through the support of capital and banking services for farmers on Farmers Day 2016.

17 Oktober October 2016

Bank Jateng bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia mempelopori Gerakan Suku Bunga Rendah (SUBURe) sebagai dukungan peningkatan financial inclusion. Bank Jateng along with Central Java Provincial Government and Bank Indonesia initiated the Movement of Low-Interest Rate (SUBURe) as support for financial inclusion improvement.



26-27 September 2016

Peluncuran Program Kemitraan UP2K Dengan Bank Jateng. Launching of Partnership Program UP2K (Effort to Increase Family Income) with Bank Jateng.

3 November 2016

• Rapat Koordinasi dalam rangka Pembahasan Rencana Bisnis Bank Jateng Tahun 2017-2019. • Untuk membangun loyalitas dan hubungan kerja yang baik, Bank Jateng menyelenggaraan sambung rasa bersama Serikat Karyawan Bank Jateng. • Coordination Meeting in order to discuss Bank Jateng’s Business Plan 2017-2019. • To build loyalty and good working relationship, Bank Jateng held the discussions with the Employees Union of Bank Jateng.


39

40





14 November 2016

Bank Jateng berkontribusi aktif menarik investasi dalam pembangunan Kawasan Industri Kendal. Bank Jateng contributes actively to attract investment in the development of Kendal Industrial Estate.

17 Desember December 2016

Bank Jateng berpartisipasi membantu Pemerintah dalam pendataan petani melalui Kartu Tani. Bank Jateng participates in assisting the Government in farmer registration through Farmer Card.



19 - 20 November 2016

Bank Jateng mendorong promosi wisata, olah raga dan industri kreatif Jawa Tengah ke level international melalui event Borobudur Marathon 2016. Bank Jateng encourages the promotion of tourism, sports and creative industries of Central Java to the international level through Borobudur Marathon 2016 event.

26 Desember December 2016

Bank Jateng berkomitmen mendukung program Amnesti Pajak yang diikuti seluruh jajaran manajemen dan nasabah/ debiturnya. Bank Jateng is committed to support the Tax Amnesty program which is followed by all management and customer/debtor.










Skala Organisasi [G4-9, G4-13] Organization Scale [G4-9, G4-13] URAIAN DESCRIPTION

NO 1

SATUAN UNIT

PERIODE PELAPORAN REPORTING PERIOD 2014

2015

2016

Jumlah Pekerja Workers

Orang People

3.932

5.237

5.288

Pegawai Tetap Permanent Employee

Orang People

2.802

3.068

3.046

Pegawai Tidak Tetap Contract Employee

Orang People

1.130

2.169

2.242

2

Jumlah Nasabah Customers

Orang People

4.071.134

4.352.436

4.064.195

3

Jumlah Pendapatan Operasional Total Operational Revenue

Rp Juta Million

4.096.997

4.547.362

5.304.605

4

Jumlah Pendapatan Operasional Bersih Total Net Operational Revenue

Rp Juta Million

2.136.512

2.498.013

3.072.610

5

Jumlah Aset Total Assets

Rp Juta Million

35.560.882

40.923.960

51.245.700

6

Jumlah Liabilitas Total Liabilities

Rp Juta Million

32.484.193

37.253.023

45.653.518

7

Jumlah Ekuitas Total Equity

Rp Juta Million

3.076.689

3.670.937

5.592.182

8

Kepemilikan Saham Shareholdings

9

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Province of Central Java

%

62,03

58,36

53,29

Pemerintah Kabupaten se-Jawa Tengah Regency of Central Java

%

31,79

35,12

38,71

Pemerintah Kota se-Jawa Tengah City of Central Java

%

6,17

6,52

8,00

Produk dan Layanan Products and Services Segmen Usaha Konvensional Conventional Business Segment Dana Pihak Ketiga Third Party Fund

Rp Juta Million

29.406.356

33.888.224

38.046.401

Kredit Credit

Rp Juta Million

25.919.584

30.517.061

35.877.502

Layanan Jasa Services

Rp Juta Million

147.190

214.691

247.239

Dana Pihak Ketiga Third Party Fund

Rp Juta Million

535.523

802.026

2.168.479

Pembiayaan Financing

Rp Juta Million

651.815

918.501

1.297.736

Segmen Usaha Syariah Sharia Business Segment

41

42









Visi dan Misi Perusahaan [G4-9, G4-13] Corporate Vision and Mission

[G4-9, G4-13]

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya Bank Jateng digali dari nilai-nilai individual dan korporasi serta mendasarkan pada budaya dan kearifan lokal. Melalui visi, misi dan nilai-nilai budaya ini, Bank Jateng memiliki pondasi yang kokoh untuk menjalankan usaha sekaligus memberikan kontribusi dalam pembangunan Jawa Tengah.

Vision, Mission and Cultural Values of Bank Jateng are extracted from individual and corporate values and based on local culture and wisdom. Through this vision, mission and cultural values, Bank Jateng has a solid foundation to run the business while contributing to the development of Central Java.

Visi Vision Bank Terpercaya, Menjadi Kebanggaan Masyarakat, Mampu Menunjang Pembangunan Daerah Trustworthy Bank, Pride of the Public, Capable of Supporting Regional Development

Penjelasan Visi

Vision Explanation

•

•

•

•

Bank Terpercaya: Lembaga keuangan yang diyakini berintergritas tinggi, memiliki reputasi paling baik, paling kuat, paling aman, dan paling menguntungkan. Menjadi Kebanggaan Masyarakat: Kami memiliki keinginan

•

Trustworthy Bank: A financial institution believed to have high integrity, the best, the most powerful, most secure, and most profitable reputation. Be the Pride of Public: We have the strong will to cultivate

yang kuat agar masyarakat merasa ikut memiliki dan menjadikan Bank Jateng sebagai pilihan utama dalam

the public sense of belonging, therefore making Bank Jateng as the public’s top choice in fulfilling their needs for banking

memenuhi kebutuhan jasa perbankan dimanapun kami berada.

services wherever we operate.

Mampu Menunjang Pembangunan Daerah: Kami memiliki keinginan yang kuat dalam memberikan kontribusi pembangunan di berbagai sektor guna menunjang pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa kini maupun masa mendatang.

•

Capable of Supporting Regional Development: We have a strong desire to contribute to development of various sectors to support sustainable regional development in the present and in the future.








Misi Mission 1. Memberikan layanan prima didukung oleh kehandalan sumber daya manusia dengan teknologi modern, serta jaringan yang luas. 2. Membangun budaya bank dan mempertahankan bank sehat. 3. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail banking. 4. Meningkatkan kontribusi dan komitmen pemilik guna memperkokoh bank.

1. To improve excellent services supported by reliable Human Resources, accompanied by modern technology and vast network. 2. To establish Bank’s culture and maintaini the healthiness of the bank. 3. To support regional economic development by prioritizing banking retail activity. 4. To enhance owners’ contribution and commitment to strengthen the bank.

Penjelasan Misi

Mission Explanation

1. Meningkatkan layanan prima didukung oleh kehandalan SDM dengan teknologi modern, serta jaringan yang luas. a. Meningkatkan layanan prima Melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan memberikan lebih dari apa yang diharapkan sehingga nasabah puas dan menimbulkan kesan yang mendalam. b. Didukung oleh kehandalan SDM SDM yang memiliki kompetensi (kemampuan) dapat dipercaya, jujur, loyal, dan teruji. c. Dengan teknologi modern Sistem dan Perangkat yang canggih (handal) sesuai dengan tuntutan kebutuhan. d. Jaringan yang luas 2. Membangun budaya Bank dan mempertahankan Bank sehat. a. Membangun budaya Bank Menumbuhkembangkan nilai-nilai perilaku dan kebiasaan yang beretika sehingga menjadi tradisi yang mendukung kelangsungan pertumbuhan Perusahaan. b. Mempertahankan Bank Sehat Selalu memelihara dan meningkatkan menjadi bank yang sehat. 3. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail banking. Mendorong pengembangan ekonomi daerah dengan mengutamakan pembiayaan di sektor usaha kecil sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. 4. Meningkatkan kontribusi dan komitmen pemilik guna memperkokoh Bank. Meningkatkan peran pemilik dalam memberikan dukungan perkembangan bank dengan cara antara lain mengutamakan penempatan dana di Bank Jateng, penambahan setoran modal, dan dukungan kebijakan pengelola usaha.

1. To improve excellent service supported by reliable Human Resources accompanied by modern technology and vast network. a. To improve excellent services To make changes to be better by exceeding the expectation in order to satisfy customer and to elicit deep impression. b. To be supported by reliable Human Resources Human Resources who have competence (capability), trustworthy, honest, loyal, and proven. c. Modern Technology Up-to-date and reliable System and Hardware in line with demands of need. d. Vast network 2. To establish Bank’s culture and maintain the healthiness of the Bank. a. To establish Bank’s culture To cultivate ethical values and ethical habits in order to foster a tradition that supports the continuity of Company’s growth. b. To maintain the healthiness of the Bank To always maintain and improve to become a healthy bank. 3. To support regional economic development by prioritizing banking retail activity. To encourage regional economic growth by prioritizing Small Business financing to improve the community’s quality of life. 4. To enhance owners’ contribution and commitment to strengthen the Bank. To enhance the owners’ role in giving support to the bank’s development by, among others, prioritizing fund placement in Bank Jateng, capital deposit injection, and business manager policy support.

43

44





Budaya Perusahaan Corporate Culture





[G4-56]

[G4-56]

Nilai-nilai budaya Perusahaan merupakan “PRINSIP” yang selalu dipegang teguh oleh seluruh stakeholder Perusahaan dalam berperilaku sehari-hari. PRINSIP merupakan singkatan dari:

The Corporate values is a “PRINSIP” (principle) that is always adhered by all stakeholder in everyday’s life. PRINSIP is an acronym of:

PRofesional (Professionalism)

Bekerja dengan tanggung jawab dan komitmen memberikan hasil yang terbaik To work with responsibility and to commit to give the best result

INtegritas (Integrity)

Sikap berani menyatakan kebenaran, bertindak jujur, bermoral tinggi, serta konsisten sesuai standar etika The courage to state the truth, act honestly, with high morality, as well as consistently and in line with ethics standards

inovaSI (innovation)

Memiliki gagasan, ide-ide kreatif, smart serta melakukan perubahan yang terusmenerus untuk pengembangan Perusahaan To have creative and smart ideas, as well as to conduct continuous change for the Company’s development

kePemimpinan (leadership)

Memotivasi dan mempengaruhi orang lain untuk bekerja mencapai tujuan bersama dan berperilaku sebagai teladan To motivate and influence other people to work to achieve shared goal and act as an example

Nilai - nilai budaya perusahaan ini menjadi landasan bagi seluruh insan Bank Jateng dalam memberikan layanan prima bagi nasabah dan masyarakat khususnya di Jawa Tengah melalui slogan “Kami Bangga berperan membangun Jawa Tengah”.

These corporate cultural values as basis for all Bank Jateng employees in providing excellent services to customers and communities, especially in Central Java through the tag line “We are proud to play the role of building Central Java”.








Tujuan Perusahaan Corporate Goals Bank Jateng sebagai Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama-sama dengan Pemerintah Kota/ Kabupaten Se-Jawa Tengah berupaya dalam membangun perekonomian masyarakat, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Anggaran Dasar. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 1999, Bank Pembangunan Daerah memiliki tugas pokok untuk mengembangkan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bank Pembangunan Daerah berfungsi sebagai: 1. Pendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. 2. Pemegang kas daerah dan atau sebagai pengelola keuangan daerah. 3. Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Bank Jateng as a Bank owned by Central Java Provincial Government, in collaboration with City/Regency Government of Central Java, is making efforts in developing community economic, as stipulated in Article 3 of the Articles of Association. Based on the the Decree of Minister of Home Affairs No. 62 of 1999, Regional Development Banks has the fundamental duty to develop the economic and drive the regional development. To carry out its fundamental duty, the Regional Development Bank functions as: 1. The driver of economic growth and regional development in order to improve the community’s standard of living. 2. Regional treasurer and or regional financial manager. 3. One of the original revenue source in the region.

Produk Usaha [G4-4]

Business Products [G4-4] Sesuai Anggaran Dasar Bank yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat oleh Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, notaris di Semarang No. 71 tanggal 22 April 2016, dan telah diterbitkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0045420 tanggal 2 Mei 2016 bidang usaha Bank Jateng meliputi Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan/Kredit, dan Layanan Jasa bank Jateng. Segmen usaha Bank Jateng meliputi:.

Based on the Bank’s Articles of Association which have been amended several times, most recently by the deed made by Prof. Dr Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, a notary public in Semarang no. 71 dated 22 April 2016 and has been issued Letter of Acceptance of Notification of Amendment of Articles of Association of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0045420 dated May 2, 2016, in the field of business of Bank Jateng including Third Party Funds, Financing/Credit, and Bank Jateng Services. Bank Jateng business segment includes:

1. Perbankan Konvensional a. Produk Dana Pihak Ketiga • Tabungan: Tabungan Bima, Tabungan Simpeda, Tabungan Haji dan Qurban, Tabunganku, dan Tabungan SimPel. • Deposito Berjangka: Deposito Berjangka Rupiah, Deposito Berjangka Valas, Sertifikat Deposito, dan Deposit On Call. • Giro: Giro Swasta, Giro Pemerintah Pusat, Giro Pemerintah Daerah, Giro Kasda (Kas Daerah), Giro antar Bank Pasiva, Giro Instansi lainnya, dan Giro Valuta Asing. • Penempatan Dana: Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

1. Conventional Banking a. Third Party Fund Products • Savings: Bima Savings, Simpeda Savings, Hajj Savings and Qurban, Tabunganku, and Savings SimPel. • Time Deposits: Rupiah Deposits, Foreign Currency Deposits, Deposit Certificates and Deposits On Call. • Current Accounts: Private Reserves, Central Government Reserves, Current Accounts, Regional Government Cash Reserves, Interbank Liabilities Reserves, Current Accounts, and Foreign Currency Demand Deposits. • Fund Placement: Financial Institution Pension Fund (DPLK).

45

46






b. Pembiayaan/Kredit • Kredit Pusaka Mandiri (Pundi) • Kredit Bidan Sejahtera • Kredit Karya Sejahtera (Karsa) • Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi (Kridamas) • Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) • Kredit Usaha Rakyat (KUR) • Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) • Kredit IEPC (Industrial Efficiency and Pollution Control) Phase I • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi • Kredit Rekening Koran (Revolving Credit) • Kredit Siaga • Kredit Pemerintah Daerah • Kredit Kepada Koperasi Karyawan • Kredit Linkage Program Kepada BPR di Jawa Tengah • Kredit Sindikasi • Kredit Wira Usaha Keluarga Sejahtera • Kredit Pemberdayaan Masyarakat Desa • Kredit Personal Loan Umum • Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro • Kredit Multi Guna • Kredit Kendaraan Bermotor • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) • Bank Garansi • Bantuan Program Kemitraan Melalui Dana Sosial • Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS) • Kredit Usaha Produktif (KUP) • Kredit Mitra Jateng 25 c. Layanan Jasa: Safe Deposit Box, BPD Net Online, BPD Card, Transfer, Inkaso, Kliring, Transaksi Incoming Transfer/Transfer Masuk, Transaksi Outgoing Transfer, L/C Ekspor, L/C Impor, SWIFT, Preshipment, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan Remittance. 2. Perbankan Syariah a. Produk Dana Pihak Ketiga: Giro iB Bank Jateng, Tabungan iB Amanah, Tabungan iB Bima, Tabungan iB Simpel, dan Deposito iB Bank Jateng. b. Pembiayaan: iB Modal Kerja, iB Investasi, iB Griya Bank Jateng, iB Multiguna, iB Kopkar (Koperasi Karyawan), iB KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah), iB Modal Kerja Kepada BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), iB Talang Umroh (Mewujudkan Niat Suci Anda Beribadah Umroh), iB Gadai Emas Syariah, dan Pembiayaan iB Bima Emas Syariah. c. Layanan Jasa Unit Usaha Syariah: Bank Garansi (khafalah), Transfer, dan RTGS.




b. Financing/Credit • Kredit Pusaka Mandiri (Pundi) • Credit of Midwife • Kredit Karya Sejahtera (Karsa) • Community Empowerment Credit Cooperative (Kridamas) • Credit of Food Security and Energy (KKPE) • People’s Business Credit (KUR) • Business Credit Cattle Breeding (KUPS) • IEPC Credit (Industrial Efficiency and Pollution Control) Phase I • Subsidized Housing Loans (KPR) • Revolving Credit Account • Standby Credit • Local Government Credit • Credit To Employee Cooperation • Credit Linkage Program To BPR in Central Java • • • • • • • • • •

Syndicated Credits Credit Entrepreneurial Welfare Family Credit of Village Community Empowerment Personal Loans General Loans Small and Micro Entrepreneur Credits Multi-Use Credit Automobile Ownership Credit House Ownership Credit (KPR) Bank Guarantee Partnership Program Assistance Through Social Funds • Micro Credit of Jateng Sejahtera (KMJS) • Productive Business Loan (KUP) • Credit Partner Central Java 25 c. Services: Safe Deposit Box, BPD Net Online, BPD Card, Transfer, Collection, Clearing, Incoming Transaction Transfer/ Incoming Transfer, Outgoing Transfer Transaction, L/ C Export, L/ C Import, SWIFT, Preshipment, (SKBDN), and Remittance. 2. Sharia Banking a. Third Party Fund Products: iB Bank Central Java Account, iB Amanah Savings, iB Bima Savings, Simple iB Deposits, and iB Bank Jateng Deposits. b. Financing: iB Working Capital, iB Investment, iB Griya Bank Jateng, iB Multiguna, iB Kopkar (Employee Cooperative), iB KJKS (Sharia Financial Services Cooperative), iB Working Capital To BPRS (Sharia Rural Financing Bank), iB Talang Umroh (Achieving your wish to go Umroh), iB Sharia Gold Pawn, and Financing iB Bima Emas Syariah. c. Sharia Business Unit Services: Bank Guarantee (khafalah), Transfer, and RTGS.








Komposisi Kepemilikan Perusahaaan The Composition of Company’s Ownership

Pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan mayoritas adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar 53,29%, dan sisanya dipegang oleh Pemerintah Kota se-Jawa Tengah sebesar 8,00% dan Pemerintah Kabupaten se-Jawa Tengah sebesar 38,71%. Nilai presentasi kepemilikan saham ini mengalami perubahan dari tahun 2015. [G4-7, G4-13]

The Company’s major and controlling shareholders are Central Java Province by 53.29%, City Governments of Central Java by 8.00%, and Regency Governments of Central Java by 38.71%. The shareholding percentages changed in 2015. [G4-7, G4-13]

Pemegang saham utama dan pengendali Bank Jateng adalah Gubernur Jawa Tengah. Teknis operasional hubungan dengan pemegang saham berada di bawah Sekretaris Daerah masing-masing, meliputi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Jawa Tengah.

The Central Java Governor is the Bank Jateng’s major and controlling shareholder. The operational techniques of relations with the shareholders are held by each Regional Secretary, comprising of Provincial, Regency, and City Governments.

47

48


164

LAPORAN TAHUNAN

2016 ANNUAL REPORT

Ikhtisar Kinerja Sambutan Direktur Keberlanjutan Bank Utama Jateng 2016 President Director’s Pendahuluan Sustainable Performance Statement Introduction Overview 2016

| PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

Tentang Laporan Keberlanjutan On the Sustainability Laporan Kepada Report

Dukungan Bank Jateng Risiko, Tantangan dan Profil Perusahaan dalam Pencapaian Strategi Keberlanjutan Company Profile Pembangunan Bank Jateng Profil Perusahaan Berkelanjutan Informasi Bagi Risks, Challenges Company Profile Bank Jateng’s Support and Strategies of Pemegang Saham in Achievement dan of Investor Sustainability Bank the Sustainability Jateng Information for Development

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

Implementasi Tata Kelola Berkelanjutan Sustainability Governance Analisis & Pembahasan Implementation

Manajemen

Management Discussion and Analysis

Shareholder and Investor

Report to Shareholder and Stakeholders

Struktur Organisasi

Organization Structure Struktur Organisasi [G4-34] Organizational Structure [G4-34]

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)

Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Ketua Chairman: Ahmad Rofiq Anggota Member: Tafsir

Direktur Utama President Director Supriyatno

Direktur Operasional & Syariah Operational and Sharia Business Unit Director Hanawijaya

Kantor Cabang Utama Main Branch Office

Kantor Cabang Koordinator Coordinator Branch Office

Divisi TSI TSI Division Wijoyo

Kantor Cabang Branch Office

Div. Jaringan & Jasa Layanan Network and Service Division Antoni Winarno

Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Office

Direktur Bisnis Business Director

Direktur Keuangan Financial Director

Pujiono

Radjim

Div. Korporasi & Komersil Corporation and Commercial Division Suharto

Div. UMKM & Konsumer MSME and Consumer Division Sutiyana

Eko Budi Maryanto

Divisi Umum General Division Djoko Sudiatmo

DPLK

Treasury and International Division

Ristiani Saptuti

Adi Cahyono

Kantor Cabang Syariah Sharia Branch Office

Div. Akuntansi & Pengendalian Keuangan Accounting and Financial Control Division

Div. Syariah Sharia Division Rizeni Arifin

Kantor Cabang Pembantu Syariah Sub Sharia Branch Office

DAFTAR NAMA PEMIMPIN CABANG BANK JATENG SE- JAWA TENGAH & JAKARTA HEAD OF BANK JATENG BRANCHES IN CENTRAL JAVA AND JAKARTA

1 2

1 2 3 4 5 6 7

SRI SUDARSONO BINA MARJANI WILAYAH TEGAL TEGAL AREA MOCH ILYAS AGUNG DWI SUSAPTO AGUS SANTOSO DJAKA NUR SAID KHASAN ANWAR HARYOTO HADI SASONGKO RUCAHYO YUDHIARSO

PEMIMPIN CABUT PINCAB JAKARTA

PINCABKOR TEGAL PINCAB SLAWI PINCAB PEKALONGAN PINCAB PEMALANG PINCAB BREBES PINCAB BATANG PINCAB KAJEN

1 2 3 4 5 1 2 3 4

WILAYAH MAGELANG MAGELANG AREA SULDIARTA WIJANARKO DJUWANTO HERI NUNGGAL SUPRIYADI AGUS PRIYONO WILAYAH PURWOKERTO PURWOKERTO AREA SUTRISNO MUGI RAHARJA MARSUDI LIS AROFAH AMBARWATI

PINCABKOR MAGELANG PINCAB KEBUMEN PINCAB TEMANGGUNG PINCAB PURWOREJO PINCAB WONOSOBO PINCABKOR PURWOKERTO PINCAB CILACAP PINCAB BANJARNEGARA PINCAB PURBALINGGA

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2016 SUSTAINABILITY REPORT | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah LAPORAN TAHUNAN Peran Nyata Bank Jateng Kontribusi Terhadap Dalam Mendukung Pelestarian Lingkungan Pembangunan Ekonomi Contribution to Tinjauan Pendukung Kelola Perusahaan The Role of Bank JatengTata Environment Governance Bisnis in Supporting Economic Corporate Conservation BusinessDevelopment Support

Overview

2016 ANNUAL REPORT

| PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

Manajemen Sumber Daya Menciptakan Hubungan Mewujudkan Manusia yang Adil dan yang Harmonis dengan Masyarakat Mandiri dan Berkelanjutan Nasabah Berkelanjutan Tanggung Jawab Keuangan Sustainable and Just Creating a Harmonious Laporan Creating Self-Reliant and Report Sosial Perusahaan Human Resources Relation with Customers Financial Sustainable Society Management Corporate Social

Mendorong Pembangunan Daerah melalui Inklusi Keuangan Kriteria Promoting Regional OJK dan ARA Development Through Financial Inclusion OJK and ARA

Responsibility

Criteria

Dewan Komisaris Board of Commissioners Kodradi Sri Puryono KS FX Sugiyanto

Direktur Kepatuhan & Man. Risiko Compliance and Management Risk Director

Eksekutif Senior Senior Executive

Rahadi Widayanto

Divisi Audit Intern Internal Audit Division

Ony Suharsono

Djoko Achmad Pitoyo

Div. Kepatuhan & Umum Compliance and General Division

Div. Perencanaan & Pengembangan Bisnis Planning and Business Development Division

Bambang Suryanto

*YMT Sulistiyono

Div. Sumber Daya Manusia Human Resources Division

Div. Manajemen Risiko Risk Management Division

1 2 3 4 5 6

1 2

WILAYAH SEMARANG SEMARANG AREA DARMANTO SITI ULFA SURYONO HADI ISMANTO RUDATIN PAMUNGKAS ERIK ABIBON WILAYAH SURAKARTA SURAKARTA AREA SUPROJO JOKO HARTANTO

Tim Anti Fraud Anti Fraud Team

Anang Mardianto

Sulistiyono

Tim APU & PPT AML/CFT Team

Pendidikan dan Pelatihan Education and Training

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Siswo Irianto

M. Ali Santoso

Moch. Zaenal

Tata Kelola & MR Terintegrasi Governance and Integrated RM

Tim Manajemen Transformasi Transformation Management Team

Yudha Primanto

Muji Hari Susanto

PINCABKOR SEMARANG PINCAB PURWODADI PINCAB KENDAL PINCAB UNGARAN PINCAB DEMAK PINCAB SALATIGA

PINCABKOR SURAKARTA PINCAB KLATEN

3 4 5 6 7 1 2 3 4 5

BAMBANG HERU SANTOSO ANY SULISTYOWATI SUWANTO IRIANTO HARKO SAPUTRO IMAM HANAFI WILAYAH PATI PATI AREA SLAMET SUPRIYANTO SUSMIATI PARMONO DITO HENDROTOMO ARIS SETYAWAN

PINCAB SRAGEN PINCAB WONOGIRI PINCAB KARANGANYAR PINCAB BOYOLALI PINCAB SUKOHARJO

Tim AMU dan Restrukturisasi & Penyelesaian Kredit AMU Team and Restructure & Settlement Credit Bambang Ristianto

CABANG SYARIAH SHARIA BRANCH 1 GUNAWATI 2 AGUS NUGROHO 3 M.ZULQARNAIN MUSTAQIM

PINCABKOR PATI PINCAB JEPARA PINCAB REMBANG PINCAB KUDUS PINCAB BLORA

4 AGUS ROCHMAN

PINCAB SYARIAH SEMARANG PINCAB SYARIAH SURAKARTA PINCAB PURWOKERTO PINCAB SYARIAH PEKALONGAN

165

49

50









Struktur Grup Perusahaan [G4-17] Corporate Group Structure [G4-17]

Bank Jateng tidak memiliki anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi yang terkonsolidasi pada Laporan Keuangan. Namun demikian, sampai dengan 31 Desember 2016, Bank Jateng tercatat melakukan kegiatan penyertaan sebesar Rp1.622.226.000 yang terinci sebagai berikut: [G4-17]

Bank Jateng does not have any entities or affiliates which are consolidated in the Financial Statements. Nevertheless, as of 31 December 2016, Bank Jateng was recorded to make investments in the amount of Rp1,622,226,000 with the following details. [G4-17]

RINCIAN PENYERTAAN [G4-17] LIST OF PARTICIPATIONS [G4-17] KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDINGS NAMA PERUSAHAAN COMPANY’S NAME

NOMINAL (RP) 2015

2016

SHARE (%) 2015

2016

PT Sarana Lindung Upaya

560.000.000

560.000.000

0,35

0,35

PT Sarana Jateng Ventura

1.062.226.000

1.062.226.000

4,78

4,78

BIDANG USAHA FIELD OF BUSINESS

ALAMAT KANTOR OFFICE ADDRESS

Asuransi Jl. Kelud Raya Insurance No.58 Semarang Modal Ventura Venture Capital

Jl. Taman Sompok No.18 Semarang

STATUS

Beroperasi Operating Beroperasi Operating








Lokasi Operasional dan Pangsa Pasar Bank Jateng Operational Location and Market Share of Bank Jateng Kantor Pusat Bank Jateng berkedudukan di Jalan Pemuda No. 142 Semarang, dengan jaringan kantor yang tersebar di provinsi Jawa Tengah dan Jakarta, yang mencakup: [G4-5, G4-6, G4-13] JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORK

Bank Jateng Head Office is located at Jalan Pemuda No. 142 Semarang, with office network spread in Central Java and Jakarta Provinces, comprising of: [G4-5, G4-6, G4-13]

2015

2016

(+/-)

Kantor Pusat Head Office

1

1

-

Unit Usaha Syariah Sharia Business Unit

1

1

-

36

36

-

4

4

-

111

116

5

7

9

2

145

153

8

6

7

1

301

298

(3)

• Syariah Sharia

1

-

(1)

Layanan Syariah Sharia Services

131

145

14

ATM (Milik Sendiri) ATM (Owned)

423

541

118

35

35

-

-

-

-

1.202

1.346

144

Kantor Cabang Branch Office • Konvensional • Conventional • Syariah • Sharia KANTOR CABANG PEMBANTU SUB BRANCH OFFICE • Konvensional • Conventional • Syariah • Sharia Kantor Kas Cash Office • Konvensional • Conventional • Syariah • Sharia

Payment Point Payment Point • Konvensional Conventional

Mobil Kas Keliling + ATM Mobile Cash Car & ATM • Konvensional • Conventional • Syariah • Sharia JUMLAH TOTAL

51

52









Pada tahun 2016, terdapat beberapa perubahan lokasi dan jumlah kantor Bank Jateng, termasuk jaringan kantor yang dibuka, ditutup, dan ekspansi fasilitas. Hingga akhir periode pelaporan, jaringan kantor dan layanan Bank Jateng telah mencapai 1.346 unit, atau meningkat sebanyak 11,98% atau 144 unit dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 1.202 unit. Berdasarkan wilayah, jaringan kantor atau layanan Bank Jateng telah tersebar secara merata di hampir seluruh Provinsi Jawa Tengah dan empat unit di Provinsi DKI Jakarta yang melayani wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta pada seluruh sektor ekonomi baik pada segmen usaha mikro, kecil, menengah, dan korporasi. [G4-8, G4-13]

In 2016, there were several significant changes in Bank Jateng’s location and office network, including the opening, the closing, and expansion of facilities. Until the end of reporting period, the office and services network of Bank Jateng has reached 1,346 unit or increased by 11.98% or 144 unit compared with 2015, which was 1,202 unit. Based on the territory, office and service network of Bank Jateng is evenly distributed in almost every Central Java Province and four units in Jakarta Province, which serves the cities and villages in Central Java Province and Jakarta Province on every economy sector, both in the micro, small medium enterprise business segment, and the corporate. [G4-8, G4-13]

Sebagai upaya peningkatan kapasitas Perusahaan dalam menyalurkan dana pembiayaan untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pada periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan kredit sebesar Rp32.648.782 juta dan pembiayaan sebesar Rp1.297.736 juta, selanjutnya Bank Jateng juga telah menghimpun dana konvensional sebesar Rp31.304.316 juta dan menghimpun dana syariah sebesar Rp2.168.479 juta.

In an effort to improve the Company’s capacity in disbursing fund for financing to drive the growth of micro, small, and medium enterprises (MSME), in the reporting period, Bank Jateng has disbursed loans amounting to Rp32,648,782 million and financing of Rp1,297,736 million. Furthermore, Bank Jateng has also collected conventional funds amounting to Rp31,304,316 million and collected sharia funds amounting to Rp2,168,479 million.








STATISTIK PENYALURAN DAN PENGHIMPUNAN DANA BANK JATENG PER WILAYAH STATISTICS OF DISBURSEMENT AND FUND COLLECTION IN BANK JATENG PER TERRITORY WILAYAH AREA

TOTAL PENGHIMPUNAN DANA (RP JUTA) FUND COLLECTION TOTAL (RP MILLION)

TOTAL PENYALURAN KREDIT/ PEMBIAYAAN (RP JUTA) LOAN DISBURSEMENT/FINANCING TOTAL (RP MILLION)

Perbankan Konvensional Conventional Banking Surakarta

1.307.828

Sukoharjo

1.093.016

932.168

Klaten

1.185.273

1.117.758

Boyolali

693.733

943.069

Karanganyar

737.803

784.093

Wonogiri

738.345

1.008.786

Sragen

1.575.741

760.548

861.180

1.204.912

1.378.522

Cilacap

707.397

881.779

Banjarnegara

654.069

709.512

Purbalingga

648.959

766.822

Purwokerto

Tegal

557.981

851.469

Pemalang

599.420

1.090.176

Brebes

614.404

983.834

Pekalongan

484.421

519.321

Batang

433.198

858.444

Slawi

600.260

715.988

Kajen

467.951

951.122

Magelang

1.468.562

1.091.922

Kebumen

690.828

814.524

Temanggung

544.855

663.289

Purworejo

993.768

759.542

Wonosobo

511.753

688.388

Pati

989.239

1.298.939

Rembang

627.724

842.588

Kudus

804.716

814.076

Jepara

759.518

849.326

Blora

431.809

892.779

3.064.621

2.254.624

Unggaran

726.053

818.303

Purwodadi

610.042

834.223

Kendal

710.372

844.083

Semarang

Salatiga

592.466

461.192

Demak

484.689

691.874

Jakarta

3.803.786

1.099.326

Jumlah Total

31.304.316

32.648.782

400.410

457.154

Perbankan Syariah Sharia Banking Surakarta Purwokerto

50.485

111.962

Pekalongan

563.254

158.251

Semarang

1.154.330

570.369

Jumlah Total

2.168.479

1.297.736

53

54









STATISTIK PENYALURAN BANK JATENG PER PRODUK STATISTICS OF DISBURSEMENT BY BANK JATENG PER PRODUCT PRODUK PRODUCT

TOTAL PENGHIMPUNAN DANA ATAU PENYALURAN KREDIT TOTAL OF COLLECTION OR LOAN DISBURSEMENT

Produk Perbankan Konvensional Conventional Banking Product Tabungan, Deposito, dan Giro Savings, Deposits, and Demand Deposits Tabungan BIMA (Bimbingan Masyarakat) BIMA (Bimbingan Masyarakat) Savings

7.496.856

Tabungan SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah) SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah) Savings

1.962.446

Tabungan Haji dan Kurban Haji and Kurban Savings Tabunganku Tabunganku Deposito Deposits Giro Demand Deposit JUMLAH TABUNGAN, DEPOSITO, DAN GIRO TOTAL OF SAVINGS, DEPOSITS, AND DEMAND DEPOSITS

875 284.647 13.600.243 9.338.779 32.683.846

Kredit Credit Kredit Usaha Mandiri (PUNDI) Kredit Usaha Mandiri (PUNDI) Kredit Bidan Sejahtera Kredit Bidan Sejahtera Kredit Karsa Sejahtera (KARSA) Kredit Karsa Sejahtera (KARSA) Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi (Kridamas) Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi (Kridamas) Kredit Ketahanan Pangan (KKPE) Kredit Ketahanan Pangan (KKPE) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Micro Credit Program (KUR) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Industrial Efficiency and Pollution Control (IEPC) Phase I Kredit Industrial Efficiency and Pollution Control (IEPC) Phase I

4.566 9.007 144.287 16.437 247.435 1.503 -





PRODUK PRODUCT





Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi Subsidized House Ownership Loan (KPR)

15.853

Kredit Rekening Koran (Revolving Credit) Kredit Rekening Koran (Revolving Credit)

1.435.553

Kredit Siaga Kredit Siaga Kredit Pemerintah Daerah Kredit Pemerintah Daerah Kredit Kepada Koperasi Karyawan Kredit Kepada Koperasi Karyawan Kredit Linkage Program Kepada BPR di Jawa Tengah Kredit Linkage Program Kepada BPR di Jawa Tengah

2.896 465.982 62.560

Kredit Sindikasi Syndicated Loan

1.481.653

Kredit Wira Usaha Keluarga Sejahtera Kredit Wira Usaha Keluarga Sejahtera

1.061.989

Kredit Pemberdayaan Masyarakat Desa Kredit Pemberdayaan Masyarakat Desa Kredit Personal Loan Umum Kredit Personal Loan Umum Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro Kredit Multi Guna Kredit Multi Guna Kredit Kendaraan Bermotor Kredit Kendaraan Bermotor

8 24.295.745 6.544 374.412 1.041

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) House Ownership Loan

512.608

Bank Garansi Bank Guarantee

554.582

Bantuan Program Kemitraan Melalui Dana Sosial Partnership Program Aid through Social Fund Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS) Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS) Kredit Usaha Produktif (KUP) Productive Business Loan (KUP) JUMLAH KREDIT TOTAL CREDIT

25.668 3.432.824 34.153.153

55

56





PRODUK PRODUCT






PRODUK PERBANKAN SYARIAH SHARIA BANKING PRODUCT Dana Pihak Ketiga Third Party Fund Giro IB Bank Jateng IB Bank Jateng Demand Deposit Tabungan IB Amanah IB Amanah Savings Tabungan IB Bima IB Bima Savings

109.299 73.238 301.267

Deposito IB Bank Jateng IB Bank Jateng Deposit

1.684.675

JUMLAH DANA PIHAK KETIGA TOTAL OF THIRD PARTY FUND

2.168.479

Pembiayaan Financing iB Gadai Emas iB Gadai Emas iB Multiguna bagi Pegawai Bank iB Multiguna bagi Pegawai Bank

2.024 11.589

iB Griya iB Griya

7.798

iB Investasi Retail iB Investasi Retail or iB retail investment

1.972

iB investasi Corporate iB corporate investment

6.101

iB Modal Kerja Corporate iB Modal Kerja Corporate iB Modal Kerja Retail iB Modal Kerja Retail

85.742 8.812

iB Kopkar dan KJKS iB Kopkar dan KJKS

30.078

Investasi Sindikasi Syndicated Investment

94.375

Retail Pddk Anuitas Retail Pddk Anuitas

182





PRODUK PRODUCT Retail penduduk Retail penduduk




TOTAL PENGHIMPUNAN DANA ATAU PENYALURAN KREDIT TOTAL OF COLLECTION OR LOAN DISBURSEMENT 999

iB Griya

195.878

Murabahah iB Investasi Corporate Murabahah iB Corporate Investment

295.659

Murabahah iB Investasi Retail Murabahah iB Retail Investment Murabahah iB Multiguna Murabahah iB Multiguna Murabahah iB Impian Bank Murabahah iB Impian Bank

58.083 239.307 675

Murabahah iB Modal Kerja Corp Murabahah iB Modal Kerja Corp

84.452

Murabahah iB Modal Kerja Retail Murabahah iB Modal Kerja Retail

73.723

Murabahah iB PPMD Murabahah iB PPMD Musyarakah iB Modal Kerja Retail Musyarakah iB Modal Kerja Retail Musyarakah iB Modal Kerja Corporate Musyarakah iB Modal Kerja Corporate Musyarakah iB PPMD Musyarakah iB PPMD Piutang Murabahah Executing Piutang Murabahah Executing Qardh/Talangan Haji Qardh/Talangan Haji iB Bima Emas iB Bima Emas JUMLAH PEMBIAYAAN TOTAL FINANCING

40 6.550 89.980 60 2.827 788 41 1.297.736

57

58









Keanggotaan Asosiasi Association Membership Sebagai bagian dari rencana strategis dan untuk memperluas jaringan hubungan bisnis dan memperkuat eksistensi Bank Jateng di tengah masyarakat dan komunitas terkait, maka Bank Jateng ikut aktif di beberapa asosiasi. Sampai dengan periode pelaporan, Bank Jateng telah berpartisipasi aktif dalam beberapa keanggotaan asosiasi berikut: [G4-16] NAMA ORGANISASI ORGANIZATION NAME

Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA)

Institute of Internal Auditors (IIA)

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA)

Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD)

As a part of strategic plan and to expand the business relation network and strengthen the existence of Bank Jateng in the society and related community, therefore, Bank Jateng is actively involved in several associations. As of the reporting period, Bank Jateng has actively participated in several membership of association, as follows: [G4-16] KETERANGAN DESCRIPTION APRACA merupakan asosiasi kumpulan bank sentral, bank komersial, dan pertanian, serta lembaga keuangan mikro dan program nasional di wilayah Asia Pasifik. APRACA is an association of central bank, commercial bank, and agricultural, as well as financial institution for micro and national program in the Asia Pacific area. IIA merupakan lembaga internal auditor yang didirikan pada tahun 1941, melayani anggota di 165 negara dengan kantor pusat di Glibal Antamonte Springs, Florida, Amerika Serikat. IIA is an internal auditor institution founded in 1941, and has served member of 165 countries, with headquarter in Glibal Antamonte Springs, Florida, United States. Organisasi ini didirikan sejak tanggal 24 Maret 1999 sebagai wadah dalam pemersatu dan mempererat hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antar Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, khususnya dalam membawakan aspirasi dan memperjuangkan BPD pada forum Federasi Perbankan Indonesia dengan segala aktivitasnya. Kedudukan Bank Jateng dalam organisasi ini adalah sebagai anggota. This organization was established on 24 March 1999, as a vessel to unify and strengthen cooperative and mutually beneficial relationship between the Regional Development Bank (BPD) in Indonesia, especially in bringing aspirations and the struggles of BPD on Indonesia Banking Federation forum with every activity. Bank Jateng’s position in this organization is as a member. BMPD merupakan wadah untuk saling berkomunikasi dan berkumpul bersama antar karyawan perbankan di seluruh daerah. BMPD is a place to communicate and gather together for the banking employees across the region






NAMA ORGANISASI ORGANIZATION NAME

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)



KETERANGAN DESCRIPTION BNSP merupakan lembaga independen yang bekerja untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi. BNSP is an independent agency that works to ensure the quality of competence and recognition of labor in all sectors of the profession in Indonesia through the certification process.

Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)

FKDKP merupakan forum pertemuan kelompok kerja antara seluruh Direktur Kepatuhan Perbankan di Indonesia. Forum ini merupakan wadah para Direktur Kepatuhan Perbankan dalam rangka upaya untuk menjalankan operasional perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. FKDKP is a forum to meet the working group for every Banking Compliance Director in Indonesia. This forum is a place for Banking Compliance Directors to carry out the healthy banking operations in accordance with rules and legislations.

Forum CSR Jawa Tengah

Forum ini dibentuk dengan tujuan untuk mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan mensinergikan potensi pelaku dunia usaha. Dimana kemudian program-program yang dilakukan difokuskan pada permasalahan sosial di Jawa Tengah. This forum was established with aim to coordinate, facilitate, and synergize the potential perpetrators of the business world. In which, all the programs conducted are focused on the social problems in Central Java.

Western Union

APEX BPR

Western Union merupakan jasa pengiriman uang atau penerimaan kiriman uang dalam mata uang rupiah (Rp) secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara. Western Union is a money transfer or receiving service in the denomination of Rupiah (Rp) in rapid real time online which is conducted in between countries or in the country. APEX BPR merupakan pengayom bagi BPR, yang memiliki fungsi mendorong kinerja BPR ditengah persaingan dengan lembaga pembiayaan lain. APEX BPR is a protector for BPR, that functions to encourage the BPR performance in the midst of competition with other financing institution. Jaringan ATM Bersama telah didirikan sejak tahun 1990. ATM Bersama Network has been established since 1990.

Jaringan ATM Bersama

59

60








IMPLEMENTASI TATA KELOLA BERKELANJUTAN Sustainable Governance Implementation






Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berkelanjutan merupakan elemen kunci yang mendasari keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang Perusahaan.




Good and sustainable corporate governance is the key element that based the sustainability and long-term growth of the Company.

Bagi Bank Jateng, menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik merupakan elemen kunci yang mendasari keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang Perusahaan. Menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik juga berarti bahwa Bank Jateng siap berkomitmen terhadap lima prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu Transparency, Accuntability, Responsibility, Independency, dan Fairness, membagikan informasi secara akuntabel dan transparan untuk kepentingan stakeholders dan demi mencapai visi dan misi serta keberlanjutan bisnis Perusahaan. Dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko yang baik, Bank Jateng yakin akan dapat mempertahankan kinerja Perusahaan yang sehat dan terus bertumbuh. [G4-DMA]

For Bank Jateng, executing Good Corporate Governance is a key element that based the sustainability and the growth of the Company in the long-term. Implementing Corporate Governance means that Bank Jateng is ready to commit to five principles of Good Corporate Governance (GCG), i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness, accountable and transparent information sharing for the stakeholders’ need and to achieve the vision and mission as well as the business sustainability of the Company. Dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko yang baik, Bank Jateng yakin akan dapat mempertahankan kinerja Perusahaan yang sehat dan terus bertumbuh. [G4-DMA]

61

62









GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERBAIK PERUSAHAAN BUMD DI INDONESIA BEST CORPORATE GOVERNANCE FOR REGIONAL-OWNED ENTERPRISE IN INDONESIA

Bank Jateng meraih Penghargaan sebagai GCG Terbaik Perusahaan (BUMD) di Indonesia dalam acara Indonesia Good Corporate Governance (GCG) Award - II - 2016 di Balai Kartini, Jakarta. Penerima penghargaan ini diwakilkan oleh Direktur Kepatuhan Bank Jateng Rahadi Widayanto. Bank Jateng mendapatkan Predikat SANGAT BAIK dengan nilai (A) pada Sektor : Keuangan Bank (Buku II - Aset < Rp 50T).

Bank Jateng achieved the reward as Best GCG for Regional-Owned Enterprise (BUMD) in Indonesia, in the event of Good Corporate Governance (GCG) Award - II - 2016 at Balai Kartini, Jakarta. The award was received by Compliance Director of Bank Jateng, Rahadi Widayanto. Bank Jateng achieved the predicate of VERY SATISFACTORY, rate (A) on Sector: Finance – Bank (Buku II – Assets < Rp50 Trillion).






Road Map Tata Kelola Perusahaan

Untuk dapat terus mewujudkan kegiatan bisnis yang berkelanjutan, Bank Jateng senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik yang selaras dengan visi, misi, tujuan, dan strategi serta ruang lingkup Perusahaan. Bank Jateng telah menetapkan road map GCG tahun 2010-2016 yang merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG Bank Jateng.



Corporate Governance Road Map

To continue to create a sustainable business activity, Bank Jateng always implements good corporate governance, in line with the vision, mission, objectives, and strategies, as well as scope of the Company. Bank Jateng has established GCG road map 2010-2016 that is a grand strategy and GCG implementation milestone for Bank Jateng.

TAHAPAN ROAD MAP GCG BANK JATENG ROAD MAP PHASE OF BANK JATENG’S GCG Memenuhi dan mengintegrasikan aspek kepatuhan terhadap ketentuan dari peraturan dalam tata kelola perusahaan.

Membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif.

Mencapai posisi sebagai Bank yang beretika dan bertanggung jawab sosial.

Tahap 1 Good Compliance Corporation Phase1 Good Compliance Corporation

Tahap 2 Good Governance Corporation Phase 2 Good Governance Corporation

Tahap 3 Good Sustainability Governance Phase 3 Good Sustainability Governance

To meet and integrate the compliance aspects with provisions of the rules in corporate governance.

To establish better internal management especially in handling effective business risk.

To achieve the position as ethical and socially reliable Bank.

Implementasi Good Corporate Governance

Implementasi GCG di Bank Jateng dilakukan sejalan dengan ketentuan pelaksanaan tata kelola Perusahaan bagi Bank Umum diseluruh tingkatan dan jenjang organisasi yaitu berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP/2013, serta Surat Keputusan Direksi PT

Good Corporate Governance Implementation

GCG Implementation in Bank Jateng is conducted accordingly with the provision of Good Corporate Governance for Commercial Bank in every level and structure of organization, i.e. by adhering to the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 on Governance Implementation for Commercial Bank, Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/DPNP/2013, as well as Director’s Decree

63

64









Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Nomor 0561/ HT.01.01/2014 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Bank Pembangunan Jawa Tengah tanggal 30 Desember 2014. [G4-DMA]

of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah No. 0561/HT.01.01/2014 on Good Corporate Governance Guidelines for PT Bank Pembangunan Jawa Tengah dated 30 December 2014. [G4-DMA]

Guna memantau pelaksanaan GCG sekaligus melakukan penyempurnaan untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, Bank Jateng senantiasa melakukan penilaian atau pengukuran (self assessment) atas penerapan GCG setiap tahunnya. Pada tahun 2016, hasil penilaian self assessment GCG Bank Jateng mendapat predikat BAIK. Realisasi komitmen Bank Jateng terhadap pentingnya GCG juga diwujudkan dengan terpenuhinya kecukupan sistem dan infrastruktur yang mendukung implementasi prinsip-prinsip GCG antara lain dengan memiliki sejumlah pedoman dan prosedur yang terkait dengan pelaksanaan GCG, yaitu: [G4-DMA]

To monitor the GCG implementation as well as to improve the quality of GCG execution, Bank Jateng always conducts assessment or self-assessment on the GCG implementation every year. In 2016, the self-assessment for Bank Jateng GCG is rated GOOD. Realization of Bank Jateng’s commitment on the importance of GCG is actualized by the fulfillment of adequate system and infrastructure supporting the GCG principles implementation, such as having some guidelines and procedures related to the GCG implementation, i.e.: [G4-DMA]

PEDOMAN DAN PROSEDUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES AND PROCEDURES

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Guidelines

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Conduct

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Working Guidelines of the Board of Commissioners and Board of Directors

Piagam Komite Audit Audit Committee Charter

Pedoman Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) State’s Official Wealth Report (LHKPN) Guidelines

Pedoman Konflik Kepentingan Conflict of Interest Guidelines

Pedoman Gratifikasi Gratification Guidelines

Pedoman Whistleblowing Whistleblowing System Guidelines

Piagam Internal Audit Internal Audit Charter

Pedoman Manajemen Risiko Risk Management Guidelines

Pedoman Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Guidelines






Struktur Tata Kelola Perusahaan [G4-34]

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Perundang Undangan. Bank Jateng juga membentuk Organ Pendukung, di jajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan, demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan dan implementasi GCG. Struktur tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:



Corporate Governance Structure [G4-34]

In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liabilities Company, the Company Organ consists of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Directors, who have rights and responsibilities in line with the Company’s Articles of Association and Law and Regulation. Bank Jateng also established Supporting Organ, in the level of Board of Commissioner, i.e. the functional committees to empower the supervisory function, and in the level of Directors, work units are established to take care of the corporate governance and implementation of GCG. The structure can be seen on the picture below:

STRUKTUR TATA KELOLA BANK JATENG BANK JATENG GOVERNANCE STRUCTURE RUPS GMS

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Komite Audit Audit Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee

Sekretaris Dewan Komisaris Board of Commissioner Secretary

Direksi Board of Director


Divisi Audit Internal Internal Audit Division

Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division

Divisi Kepatuhan Hukum Compliance & Legal Division

Organ Pendukung Dewan Komisaris Board of Commissioners Supporting Organs

Organ Pendukung Direksi Board of Directors Supporting Organs

Komite Aktiva Pasiva Assets & Liability Committee

Komite Pengarah Teknologi Informasi Information Technology Committee

Komite Kebijakan Perkreditan Credit Policy Committee

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Risk Mangement Integrated Commttee Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee

65

66









Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, penyelenggaraan RUPS Bank Jateng terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Selama periode pelaporan, Perusahaan telah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu kali pada tanggal 22 April 2016 dan RUPSLB (Sirkuler) diselenggarakan sebanyak satu kali pada tanggal 20 Desember 2016. Seluruh agenda, keputusan dan tindak lanjut RUPST dan RUPSLB tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat pada Laporan Tahunan Bank Jateng tahun 2016.

In line with the Company’s Articles of Association, the holding of Bank Jateng’s GMS consists of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). Throughout the reporting period, the Company has held one AGMS on 22 April 2016 and one (Circular) EGMS dated 20 December 2016. Every agenda, decision, and follow-up of AGMS and EGMS 2016 can be referred to in the Bank Jateng Annual Report 2016.

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya Dewan Komisaris dibantu oleh organ pendukung yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, dan Sekretaris Dewan Komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab organ pendukung Dewan Komisaris dijelaskan secara rinci pada Laporan Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2016.

In carrying out their duties and responsibilities, Board of Commissioners is assisted by supporting organ, which consists of Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, Risk Monitoring Committee, and Secretary of the Board of Commissioners. Duties and responsibilities of the supporting organ of the Board of Commissioners are explained in detail on PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Annual Report 2016.

[G4-34] Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tata kelola tertinggi Perusahaan, yang memiliki wewenang yang tidak dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan organ tata kelola yang menjadi wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Melalui RUPS, Pemegang Saham dapat menggunakan haknya dengan memberikan pendapat dan suara.

Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberikan nasihat kepada Direksi serta bertanggungjawab secara kolektif. Penetapan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris ini pada dasarnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Umum serta kebijakan internal Bank Jateng, yang secara keseluruhan merupakan panduan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait dengan pengelolaan Perusahaan.

[G4-34] General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest governance organ in the Company, and it has the rights that is undelegated to the Board of Commissioners and Directors. GMS is a governance organ that acts as a place for the shareholders to make important decision related to economic, social, and environmental aspects, taking into account the articles of association and rules and legislation. Through GMS, the Shareholders can exercise their rights by giving suggestions and voices.

Board of Commissioners is an organ of the Company that functions as supervisor on policy management, general management, both about Bank or the Bank’s business, and provision of advice to the Directors, as well as responsible collectively. Job description and responsibilities of Board of Commissioners are set forth in Law No. 40 of 2007 on Limited Liabilities Company, Articles of Association, and Financial Services Authority Regulation on Good Corporate Governance for Commercial Banks, as well as internal regulation of Bank Jateng, that overall is a guideline for Board of Commissioners to carry out their duties and responsibilities related to the Corporate Governance.






Selama periode pelaporan, Anggota Dewan Komisaris Perusahaan berjumlah tiga orang. Yang terdiri dari dua orang Komisaris Independen dan satu orang Komisaris Perseroan. Seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan tersebut memiliki kompetensi, reputasi, dan integritas sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan.



Throughout the reporting period, there are three members of the Company’s Board of Commissioners. Which consist of two Independent Commissioners and one Company’s Commissioner. Every member of the Company’s Board of Commissioners has the competence, reputation, and integrity in line with the business need of the Company.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS TAHUN 2016 COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS 2016 BERLAKU EFEKTIF EFFECTIVE SINCE NAMA NAME

JABATAN POSITION

PERSETUJUAN OTORITAS JASA KEUANGAN OJK APPROVAL

BERAKHIR END

PERSETUJUAN RUPS GMS APPROVAL

Kodradi *)

Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner

Surat OJK Nomor SR192/D.3/2016 tanggal 16 September 2016 OJK Letter No. SR192/D.3/2016 dated 16 September 2016

Akta RUPS No. 105 tanggal 20 Desember 2016 GMS Act No. 105 dated 20 December 2016

31 Desember 2019 31 December 2019

FX Sugiyanto

Komisaris Independen Independent Commissioner

Surat OJK Nomor SR188/D.03/2005 tanggal 9 Oktober 2015 OJK Letter No. SR188/D.03/2005 dated 9 October 2015

Akta RUPS No. 125 tanggal 29 Desember 2015 GMS ActNo. 125 dated 29 December 2015


Sri Puryono KS

Komisaris Commissioner

Surat OJK Nomor SR-21/ KR.03/2016 tanggal 22 Juni 2016 OJK Letter No. SR-21/ KR.03/2016 dated 22 June 2016

Akta RUPS No. 156 tanggal 28 Juni 2016 GMS ActNo. 156 dated 28 June 2016


*)

Sebelum diangkat sebagai Komisaris Utama Independen pada tanggal 20 Desember 2016, Kodradi sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sesuai dengan Akta Keputusan Pemegang Saham Nomor 156 tanggal 28 Juni 2016.

*)

Before appointed as Independent President Commissioner on 20 December 2016, Kodradi was previously an Independent Commissioner based on the Shareholder Decree Act No. 156 dated 28 June 2016.

Direksi

Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank untuk kepentingan dan tujuan Bank sesuai dengan ketentuan dan anggaran dasar serta secara kolektif juga berwenang dan bertanggung jawab melakukan pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS.

Board of Directors

Board of Directors is an organ in the company that is fully responsible for managing Bank for the needs and the objectives of the Bank in line with the regulation and articles of association, it also has the rights and is responsible to govern the Company as well as to implement GCG on every level or hierarchy of the organization. In carrying out its duties and responsibilities, Directors reports

67

68









Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS tersebut merupakan perwujudan pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Seluruh Direksi Perusahaan tersebut memiliki kompetensi, reputasi, dan integritas sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan.

directly to the GMS. Accountability of Directors to GMS is a realization of corporate governance, in line with the GCG principles. Every member of the Company’s Board of Directors has the competence, reputation, and integrity in line with the business need of the Company.

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya Direksi Perusahaan dibantu oleh organ pendukung yang terdiri dari Komite Aktiva Pasiva, Komite Pengarah Teknologi Infromasi, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kebijakan Pembiayaan, Komite Manajemen Risiko, Sekretaris Perusahaan, Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko, dan Divisi Kepatuhan dan Hukum. Adapun tugas dan tanggung jawab organ pendukung Direksi dijelaskan secara rinci pada Laporan Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2016.

In carrying out its duties and responsibilities, the Company’s Directors is assisted by supporting organ that consists of Assets and Liabilities Committee, Information Technology Committee, Credit Policy Committee, Financing Policy Committee, Risk Management Committee, Corporate Secretary, Internal Audit Division, Risk Management Division, and Compliance and Law Division. The duties and responsibilities of the Directors’ supporting organ are explained in detail in PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Annual Report 2016.

KOMPOSISI DIREKSI TAHUN 2016 COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS 2016

NAMA NAME

BERLAKU EFEKTIF EFFECTIVE SINCE JABATAN POSITION

PERSETUJUAN OTORITAS JASA KEUANGAN OJK APPROVAL

BERAKHIR END

PERSETUJUAN RUPS GMS APPROVAL

Supriyatno

Direktur Utama President Director

No.15/136/GBI/DPIP/ Rahasia tanggal 24 Desember 2013 No.15/136/GBI/DPIP/ Confidentialdated 24 December 2013

Akta Keputusan Pemegang 31 Desember 2017 Saham No. 57 tanggal 10 31 December 2017 Maret 2014 Shareholder Decree Act No. 57 dated 10 March 2014

Radjim

Direktur Keuangan Financial Director


Akta RUPS No.194 tanggal 30 Desember 2013 GMS ActNo.194 dated 30 December 2013


Rahadi Widayanto

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Management Risk Director


Akta RUPS No.194 tanggal 30 Desember 2013 GMS ActNo.194 dated 30 December 2013


Pujiono

Direktur Bisnis Business Director

SR-245/D.03/2015 tanggal 22 Desember 2015 SR-245/D.03/2015 dated 22 December 2015

Akta RUPS No.58 tanggal 26 Januari 2016 GMS ActNo.58 dated 26 January 2016


Hanawijaya

Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Operational and Sharia Business Unit Director

SR-245/D.03/2015 tanggal 22 Desember 2015 SR-245/D.03/2015 dated 22 December 2015

Akta RUPS No. 58 tanggal 26 Januari 2016 GMS ActNo. 58 dated 26 January 2016







Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan usul Dewan Komisaris atas rekomendasi yang diberikan Komite Nominasi dan Remunerasi dengan memperhatikan hasil kinerja, kewajaran, serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. Mekanisme penetapan remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif adalah sebagai berikut:



Remuneration Policy for Board of Commissioners and Board of Directors

Remuneration policy for the Board of Commissioners and Directors referred to the Decree of the Shareholders as set forth in the GMS, taking into account Board of Commissioners suggestion on the recommendation given by Nomination and Remuneration Committee, in regards to performance assessment, fairness, as well as consideration for the objectives and long-term strategies of the Bank. Mechanism for remuneration system for the Directors, Board of Commissioners, and Executive Officers is as follows:

SISTEM REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REMUNERATION SYSTEM OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Melakukan Kajian Membuat Rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and remuneration Committee

Conducting Review Making Recommendations to BOC

Mempelajari Rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Mengusulkan kepada RUPS

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Reviewing Recommendations to Nomination and Remuneration Committee Providing Inputs to GMS

Perhitungan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada penghasilan Direktur Utama dengan pengaturan sebagai berikut: REMUNERASI DIREKSI • Besarnya gaji Direktur Utama sesuai Keputusan RUPS. • Direktur sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.

Memberikan Persetujuan dan Menetapkan Remunerasi bagi Dewan Komisaris

RUPS GMS

Giving Approval and Determining Remuneration for BOC

The remuneration calculation for Board of Commissioners and Directors is based on the President Director’s remuneration, with the following arrangements: BOARD OF COMMISSIONERS’ REMUNERATION • Honorarium of the President Commissioner is 50% of President Director’s Remuneration. • Commissioner has the right to 90% of President Commissioner’s Remuneration.

69

70






Besaran paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut:




The amount of remuneration policy package and other facilities for the Board of Commissioners and Directors in 2016 is as follows:

PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2016 REMUNERATION POLICY PACKAGE AND OTHER FACILITIES FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS 2016 JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN AMOUNT RECEIVED IN 1 YEAR DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

JENIS REMUNERASI & FASILITAS LAIN REMUNERATION TYPE AND OTHER FACILITIES

ORANG PERSON 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) 1. Remuneration (salary, bonus, regular allowances, and other facilities in the form of non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (transpotasi) yang ***) a. Dapat dimiliki (BBM) b. Tidak dapat dimiliki (Mobil) Other facilities in the form of natura(transportation) that***) a. Can be owned (Fuel) b. Cannot be owned (Car)

RP JUTA MILLION RUPIAH

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS ORANG PERSON

RP JUTA MILLION RUPIAH

5 3

11.365 33**)

7*) 5*)

36.801 94**)

3 3

48 394

5 5

145 926

Jumlah Total

11.840

37.966

*) Jumlah Direksi 7 orang (seharusnya 5 orang) dikarenakan masih memberikan gaji bulan Januari, tantiem dan bonus proporsional kepada Bambang Widyanto dan memberikan tantiem proporsional kepada Agung Siswanto.

Jumlah Dewan Komisaris 5 orang (seharusnya 3 orang) dikarenakan memberikan tantiem kepada Imam Gozali dan Ispriyanto sebagai anggota Dewan Komisaris sebelumnya.

**) Dewan Komisaris dan Direksi setiap bulannya menerima tunjangan biaya telepon secara lumpsum. ***) Dinilai dalam ekuivalen Rupiah *) Number of Directors are 7 people (supposedly 5 people) because the remuneration, tantiem, and proportionate bonus was given to Bambang Widyanto on January, and proportionate tantiem to Agung Siswanto.

Number of Board of Commissioners are 5 people (supposedly 3 people) because tantiem were still given to Imam Gozali and Ispriyanto as former member of Board of Commissioners.

**) Every month, the Board of Commissioners and Board of Directors receive phone allowance in lumpsum. ***) Equivalent in Rupiah








JUMLAH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MENERIMA PAKET REMUNERASI TAHUN 2016 YANG DIKELOMPOKKAN SESUAI TINGKAT PENGHASILAN NUMBER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS WHO RECEIVED REMUNERATION PACKAGE IN 2016, CATEGORIZED BY INCOME LEVEL JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN REMUNERATION TOTAL PER PERSON IN 1 YEAR

JUMLAH KOMISARIS NUMBER OF COMMISSIONER

JUMLAH DIREKSI NUMBER OF DIRECTOR

3 orang Person

3 orang Person

-

2 orang Person

Di atas Rp500 Juta s/d Rp1 Miliar Above Rp500 Million – Rp1 Billion

1 orang Person

-

Rp500 Juta kebawah Under Rp500 Million

1 orang Person

-

Di atas Rp2 Miliar Above Rp2 Billion Rp1 Miliar s/d Rp2 Miliar Above Rp1 Billion – Rp2 Billion

Program Peningkatan Pengetahuan dan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi dengan isu terkini, Bank Jateng memfasilitasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk mengikuti program pengembangan kompetensi berupa pelatihan, seminar dan benchmark. Selama tahun 2016, terdapat beberapa pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

Knowledge and Competence Improvement Program for Board of Commissioners and Directors

In order to improve the insight and competence with latest issues, Bank Jateng facilitates Board of Commissioners and Directors of the Company to attend competency development program in the form of training, seminar, and benchmark. Throughout 2016, there are various training attended by the Company’s Board of Commissioners and Directors, as follows:

71

72









PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS KNOWLEDGE AND COMPETENCY DEVELOPMENT PROGRAM FOR BOARD OF COMMISSIONERS NAMA NAME

JENIS TYPE

Kodradi

- - - - - -

FX Sugiyanto

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sri Puryono KS

Lokakarya Penyusunan RBB Tahun 2017 Seminar Permodalan Pengarahan Tax Amnesty oleh Menteri Keuangan Workshop for Bank Business Plan (RBB) Preparation 2017 Capital Seminar Tax Amnesty Briefing by Minister of Finance

Woorkshop Sharpening and Optimizing the Role of BoD & BoC Peningkatan Peran Pengawasan bagi Dewan Komisaris Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng Workshop Ketiga Penyusunan Kajian Remunerasi Bank Jateng Pelatihan ”Membangun Strategi Manajemen Risiko yang tepat dalam mengendalikan Risiko Operasional, Pasar dan Kredit (Program Refresment Sertifikat Manajemen Risiko) Workshop Re-Assessment as GCG Implementation Panduan Self Assessment Implementasi GSG sesuai Persepektif Regulator untuk mencapai peringkat 1 atau 2 Seminar BPDSI dan Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda. Lokakarya Review Kebijakan Manajemen Risiko Bank Jateng Seminar FKDK/P BPD-SI “ Transformasi BPD Membangan Daya Saing Menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) “ Lokakarya Penyusunan RBB tahun 2017 Workshop Sharpening and Optimizing the Role of BoD & BoC Board of Commissioners Improved Supervisory Role Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng “Building an Accurate Risk Management Strategy in controlling Operational, Market, and Credit Risk (Risk Management Certification Refreshment Program)” Training Workshop Re-Assessment as GCG Implementation: SelfAssessment Guidelines, GCG Implementation in line with Regulator’s Perspective to achieve level 1 or 2 BPDSI Seminar and National Sweepstakes of Simpeda Saving Risk Management Policy Review Workshop of Bank Jateng Seminar FKDK/P BPD-SI “Transformasi BPD Membangan Daya Saing Menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” Workshop for Bank Business Plan (RBB) Preparation 2017

- Seminar BPDSI dan penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda - Seminar FKDK/P BPD-SI “ Transformasi BPD Membanguan Daya Saing Menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) “ - Seminar Permodalan - BPDSI Seminar and National Sweepstakes of Simpeda Saving - Seminar FKDK/P BPD-SI “Transformasi BPD Membanguan Daya Saing Menghadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) “ - Capital Seminar

PELAKSANAAN IMPLEMENTATION - - - - - -

18 Nopember 2016 20 Desember 2016 29 Desember 2016 18 November 2016 20 December 2016 29 December 2016

- - - -

21 Januari 2016 8 Maret 2016 4 April 2016 4 April 2016 27-28 Juli 2016

- 10-11 Agustus 2016 - 2 September 2016 - 28 September 2016 - 10 Desember 2016 - - - -

16 Nopember 2016 21 January 2016 8 March 2016 4 April 2016

- 4 April 2016 - 27-28 July 2016 - 10-11 August 2016 - 2 September 2016 - 28 September 2016 - 10 December 2016 - 16 November 2016 - 2-4 September 2016 - 10 Desember 2016 - 20 Desember 2016 - 2-4 September 2016 - 10 December 2016 - 20 December 2016








PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI DIREKSI KNOWLEDGE AND COMPETENCY DEVELOPMENT PROGRAM FOR BOARD OF DIRECTORS NAMA NAME

JENIS TYPE

PELAKSANAAN IMPLEMENTATION

Supriyatno

- - - - - - - -

Seminar BPDSI dan Penarikan Undian Tabungan Simpeda Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng Workshop Ketiga Penyusunan Kajian Remunerasi bank Jateng Seminar BPD dan Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda BPDSI Seminar and Sweepstakes of Simpeda Saving Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng BPD Seminar and Sweepstakes of National Simpeda Saving

- - - - - - - -

1-3 April 2016 4 April 2016 4 April 2016 2-4 September 2016 1-3 April 2016 4 April 2016 4 April 2016 2-4 September 2016

Hanawijaya

- - - - - - - - - - - -

Seminar BPDSI dan Penarikan Undian Tabungan Simpeda Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng Workshop ke Tiga Penyusunan Kajian Remunerasi Bank Jateng Seminar BPDSI dan Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Sosialisasi Tax Amnesty Workshop Optimalisasi Kinerja Perusahaan melalui Perubahan SOTK Tahap 2 BPDSI Seminar and Sweepstakes of Simpeda Saving Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng BPDSI Seminar and National Sweepstakes of Simpeda Saving Information Dissemination on Tax Amnesty Workshop Optimization of Company’s Performance through Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Phase 2

- - - - - - - - - - - -

1-3 April 2016 4 April 2016 4 April 2016 2-4 September 2016 20 Oktober 2016 8 Nopember 2016 1-3 April 2016 4 April 2016 4 April 2016 2-4 September 2016 20 October 2016 8 November 2016

Rahadi Widayanto

- Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng - Workshop Ketiga Penyusunan Kajian Remunerasi Bank Jateng - Sosialisasi Tim Pengawalan, Pengamanan, Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) dan Audit Investasi - Seminar dan Rapat Umum Anggota (RUA) FKDP di Jakarta - Seminar ”How to Secure and Manage Your Business from Froud and Corruption” - Workshop dan Uji Sertifikasi Kepatuhan Level 3 Batch 2 bagi seluruh Direktur Kepatuhan Bank Umum - Seminar FDKP untuk level Pengurus Bank dengan tema ”Prospek perekonomian Nasional 2017 Peluang dan Tantangan Industri Perbankan” - Workshop Optimalisasi Kinerja Perusahaan Melalui Perubahan SOTK Tahap 3 - Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) - Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng - Socialization of Regional Development Watch (TP4D), and Investment Audit - Seminar and General Member’s Meeting (RUA) FKDP in Jakarta - “How to Secure and Manage Your Business from Froud and Corruption” Seminar - Workshop, Seminar, and Compliance Certification Test Level 3 Bact 2 for every Commercial Bank’s Compliance Director - Seminar FDKP for Bank’s Executive Officer with theme “National economical prospect 2017, Chances and Challenges on the Banking Industry” - Workshop Optimization of Company’s Performance through Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Phase 3

- 4 April 2016 - 4 April 2016 - 9 Februari 2016 - 26 Mei 2016 - 9-10 Agustus 2016 - 15-17 September 2016 - 3 Nopember 2016 - - - - - - -

10 Nopember 2016 4 April 2016 4 April 2016 9 February 2016 26 May 2016 9-10 August 2016 15-17 September 2016

- 3 November 2016 - 10 Nopember 2016

Radjim

- - - - - - - - - -

Workshop Sharpening and Optimizing The Role of BOD and BOC Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng Workshop Ketiga Penyusunan Kajian Remunerasi Bank Jateng Sosialisasi Tax Amnesty Workshop Optimalisasi Kinerja Perusahaan Melalui Perubahan SOTK Tahap 4 Workshop Preparation Sharpening and Optimizing The Role of BOD and BOC Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng Information Dissemination onTax Amnesty Workshop Optimization of Company’s Performance through Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Phase 4

- - - - - - - - - -

21 Januari 2016 4 April 2016 4 April 2016 20 Oktober 2016 10 Nopember 2016 21 January 2016 4 April 2016 4 April 2016 20 October 2016 10 November 2016

Pujiono

- - - - - - - - - -

Expand Leadership Program for BOD dan BOC Sharing Session Penyaluran Kredit Korporasi Lokakarya Perencanaan Perubahan SOTK Bank Jateng Workshop Ketiga Penyusunan Kajian Remunerasi Bank Jateng Workshop Optimalisasi Kinerja Perusahaan Melalui Perubahan SOTK Tahap 5 Expand Leadership Program for BOD dan BOC Sharing Session for Corporation Credit Disbursement Workshop of Bank Jateng Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Third Workshop of Remuneration Review Preparation of Bank Jateng Workshop Optimization of Company’s Performance through Changes in Organization Structure and Governance (SOTK) Phase 5

- - - - - - - - - -

30 Maret-2 April 2016 5 Maret 2016 4 April 2016 4 April 2016 11 Nopember 2016 30 March-2 April 2016 5 March 2016 4 April 2016 4 April 2016 11 November 2016

73

74









Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi

Mechanism of Opinion Submission to the Directors

Bank Jateng menyediakan berbagai saluran untuk menyampaikan pendapat kepada manajemen puncak, baik melalui jalur formal maupun informal, meliputi: 1. Pertemuan formal berkala serikat karyawan Bank Jateng dengan manajemen, 2. Mekanisme formal melalui rapat-rapat kerja Perusahaan, 3. Acara temu kerja dengan Direksi, 4. Acara kunjungan kerja Direksi, serta 5. Media korespondensi seperti surat atau surat elektronik.

Bank Jateng provides various channels to submit the opinion to the highest management, both formal and informal, including: 1. Periodic formal meeting of Bank Jateng’s Worker Union with management, 2. Formal mechanism through the Company’s meeting,

Manajemen Risiko dan Prinsip Kehati-hatian [G4-14]

Risk Management and Prudential Principle [G4-14]

Bank Jateng menerapkan Manajemen Risiko secara komprehensif dan terpadu, yang berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/ POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/ DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang dilaksanakan melalui suatu kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko dan mengikuti tahapan proses manajemen risiko yaitu identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pada semua level. Proses Manajemen Risiko diterapkan secara komprehensif pada delapan risiko yang wajib dikelola oleh bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko

Bank Jateng implements Risk Management in a comprehensive and integrated manner, which is guided by Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2016 dated 16 March 2016 on Risk Management Implementation for Commercial Banks, and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 on Amendment on Circular Letter No. 5/21/DPNP on Risk Management Implementation for Commercial Banks, which is conducted through a risk management framework and governance that follows the risk management process, i.e. identification, measurement, monitoring, and risk control on all levels. Risk Management Process is applied comprehensively to eight risks that must be governed by the bank, i.e. credit

[G4-26] Bank Jateng meyakini bahwa komunikasi internal penting untuk menunjang keberlanjutan usaha Perusahaan. Oleh sebab itu, Bank Jateng telah menciptakan suatu mekanisme yang memungkinkan seluruh pegawai dapat mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik yang membangun dalam rangka memperbaiki kualitas perencanaan dan kegiatan operasional yang telah dan akan dijalankan.

Penerapan manajemen risiko yang baik mutlak diperlukan untuk menjadi bank yang sehat dan produktif. Melalui pengelolaan risiko yang baik, fungsi kontrol dapat lebih ditingkatkan, sehingga akan berdampak langsung terhadap tingkat daya saing Bank dan kepercayaan juga akan semakin kuat.

[G4-26] Bank Jateng believes that internal communication is very important to support the Company’s business sustainability. Therefore, Bank Jateng has created a mechanism that enables all employees to submit improvement proposal, suggestion, or constructive criticism in order to improve the quality of planning and operational activities that have been conducted and would be conducted.

3. Meeting even with the Directors, 4. Visitation event of the Directors, as well as 5. Correspondence media such as mail or electronic mail.

Good risk management implementation is an absolute need to be a healthy and productive bank. Through good risk management, control functions can be improved, which will affect the level of Bank’s competitiveness immediately, and the trust will be stronger as well.








operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan. [G4-DMA]

risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. [G4-DMA]

Penerapan Manajemen Risiko paling kurang mencakup : 1. Pengawasan aktif Komisaris dan Direksi.

Risk Management Implementation at least must include: 1. Active supervision of the Board of Commissioners and Directors. 2. Adequacy of policy, procedures, and stipulation of Risk Management limits, as well as the determination of risk limits. 3. Adequacy of identification, measurement, monitoring, and control process of the Risk, as well as Risk Management information system. 4. Thorough Internal Control System

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit Manajemen Risiko serta penetapan limit risiko 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan  pengendalian Risiko serta sistim informasi Manajemen Risiko 4. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh Bank Jateng memiliki struktur organisasi manajemen risiko yang menggambarkan secara jelas batas wewenang dan tanggung jawab dari seluruh jenjang organisasi perusahaan. Struktur organisasi tersebut tetap menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit) dengan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Meskipun demikian, tanggung jawab akhir atas pengelolaan risiko ada pada masing-masing unit kerja selaku risk owner dari aktivitas operasional yang dijalankan.

Bank Jateng has risk management organization structure that clearly describes the limits of authority and responsibility of all levels of the organization of the Company. The organization structure sets separate function between risk taking unit, supporting unit, with risk management unit. Nevertheless, the highest responsibility on risk management is on each work unit as risk owner of the operational activities conducted.

Bank Jateng memiliki komite-komite yang berperan mendorong penerapan manajemen risiko secara efektif. Komite-komite tersebut antara lain Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko. Komite Manajemen Risiko merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas memberikan saran dan rekomendasi terkait kebijakan dan strategi manajemen risiko. Sedangkan Komite Pemantau Risiko merupakan komite di bawah Dewan Komisaris yang berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap eksposur risiko dan melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya.

Bank Jateng has committees that act to encourage the risk management implementation effectively. These committees include Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee. Risk Management Committee is a committee reporting directly to Directors, which functions as provider of suggestion and recommendation related to risk management policy and strategy. Whereas Risk Monitoring Committee is a committee reporting directly to the Board of Commissioners, which functions as an assistance to the Board of Commissioners in carrying out its supervisory duties on the risk exposure and in conducting evaluation on the congruence of the risk management and its implementation.

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Perbankan Nomor 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan maka di samping telah terbentuk Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko, telah dibentuk juga Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, yang keanggotaannya melibatkan perwakilan dari Direktur Utama perusahaan terelasi yang lain (sister company) yaitu PD BKK dan PD BPR BKK.

By the issuance of Financial Services Authority Regulation No. 17/POJK.03/2014 on Integrated Risk Management Implementation for Financial Conglomerates, the Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee are established. Integrated Risk Management Committee has been established as well, and the membership involved the representative of President Director on the sister company, i.e. PD BKK and PD BPR BKK.

75

76









Tata Kelola Perusahaan Unit Usaha Syariah (UUS)

Sharia Business Unit (UUS) Corporate Governance

Untuk terus memperkuat tata kelola syariah, Bank Jateng terus melakukan perbaikan kinerja UUS melalui peningkatan layanan kepada para nasabah dan kepada para stakeholder secara berkesinambungan dengan tetap mengacu kepada prinsip syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI) serta Good Corporate Governance (GCG).

To continue to strengthen sharia governance, Bank Jateng continues to improve the performance of UUS through continuous improvement of services to customers and stakeholders by referring to the sharia principle based on Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) and Good Corporate Governance (GCG).

Visi Unit Usaha Syariah Bank Jateng

Vision of Bank Jateng’s Sharia Business Unit

“Menjadi Bank Syariah yang terpercaya dan menjadi kebanggaan masyarakat”

“To become a trustworthy Sharia Bank and a community pride”

Bank Jateng berkomitmen menjalankan amanat Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor: 8/ POJK.03/2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor: 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan terus memenuhi aspek Tata Kelola yang Baik untuk Unit Usaha Syariah.

Misi Unit Usaha Syariah Bank Jateng 1. Memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perolehan laba Bank Jateng. 2. Menyediakan produk-produk dan jasa perbankan syariah dengan layanan prima untuk memberikan kepuasan dan nilai tambah bagi nasabah dan masyarakat sehingga mampu menggerakkan sektor riil sebagai pilar pertumbuhan ekonomi regional. 3. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun sinergi dalam pengembangan bisnis. 4. Memberikan peluang dan dorongan bagi seluruh potensi dirinya untuk kesejahteraan diri dan keluarganya, nasabah serta masyarakat pada umumnya.

Bank Jateng commits to implement the mandate of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009, and Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 12/13/DPbS dated 30 April 2010 on Good Corporate Governance (GCG) Implementation for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Unit, as well as Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 8/POJK.03/2014, and Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) No. 10/SEOJK.03/2014 on Health Assessment of Sharia Commercial Banks and Sharia Business Unit by continuing to meet the Good Corporate Governance aspects for Sharia Business Unit.

Mission of Bank Jateng’s Sharia Business Unit

1. To give significant contribution on the acquisition of Bank Jateng’s revenue. 2. To provide sharia banking products and services with prime services to give satisfaction and added value for customers and communities so as to be able to encourage the real sector movement as the pillar for regional economic growth. 3. To cooperate with related parties to develop synergy in business development. 4. To give chances and encouragement for all potential on the welfare of oneself and one’s family, customer, and community in general.






Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan badan yang ada di lembaga keuangan syariah dan bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) di lembaga keuangan syariah tersebut.



Sharia Supervisory Board

Sharia Supervisory Board (DPS) is an organ in the sharia financial institution and it oversees the implementation of the decisions of National Sharia Board - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) in the sharia financial institution.

KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH BANK JATENG COMPOSITION OF SHARIA SUPERVISORY BOARD OF BANK JATENG NO.

NAMA NAME

JABATAN POSITION

POSISI DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH LAIN POSITION IN ANOTHER SHARIA FINANCIAL INSTITUTION

NAMA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH SHARIA FINANCIAL INSTITUTION NAME

1

Ahmad Rofiq

Ketua Chairman

DPS

BPRS PNM Binama Semarang

2

Tafsir

Anggota Member

-

-

Berdasarkan surat Dewan Komisaris Bank Jateng Nomor: 208/KM/BPD/XI/2016 tanggal 11 November 2016 perihal Honorarium Dewan Pengawas Syariah, disampaikan bahwa Dewan Komisaris telah menyetujui untuk menyesuaikan honorarium bagi Dewan Pengawas Syariah Bank Jateng yang berlaku surut sejak bulan Juli 2016 menjadi Rp11.500.000,- untuk Ketua dan Rp10.350.000,- untuk anggota.

Based on the Bank Jateng’s Board of Commissioners’ Letter No. 208/KM/BPD/XI/2016 dated 11 November 2016 on Honorarium of Sharia Supervisory Board, it is stated that Board of Commissioners has agreed to adjust the honorarium for Bank Jateng’s Sharia Supervisory Board effective since July 2016 to Rp11,500,000 for Chairman, and Rp10,350,000 for member.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi DPS, selama periode pelaporan, anggota Dewan Pengawas Syariah telah mengikuti pelatihan sebagai berikut:

In order to improve the DPS’ competence, throughout reporting period, Sharia Supervisory Board has attended training as follows:

PELATIHAN DAN SEMINAR DEWAN PENGAWAS SYARIAH SHARIA SUPERVISORY BOARD TRAINING AND SEMINAR NO.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH SHARIA SUPERVISORY BOARD

JENIS PELATIHAN / SEMINAR TYPE OF TRAINING / SEMINAR

1

Ahmad Rofiq

1. Meningkatkan Peran Komisaris, Direktur, dan Dewan Pengawas Bank Syariah Untuk Akselerasi Pertumbuhan Keuangan Syariah. 2. Bechmarking Lembaga Keuangan Syariah. 3. Training On Entrepeneurship. 4. Ijtima Snawy. 5. Training On Transforming Human Resources Mindset. 1. Enhancing the role of Commissioner, Director, and every Sharia Supervisory Board in Bank to Accelerate the Growth of Sharia Finance. 2. Bechmarking the Sharia Financial Institution. 3. Training on Entrepeneurship. 4. Ijtima Snawy (Annual Meeting). 5. Training On Transforming Human Resources Mindset.

2

Tafsir

1. Workshop Eksekutif Pembiayaan Refinancing Syariah, Take Over, MMQ dan Hybrid Contracts. 1. Workshop Pra Ijtima Sanawi Untuk Peningkatan Kompetensi DPS Perbankan, Pembiayaan dan Modal Ventura Syariah. 1. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS Lembaga Keuangan Syariah Se Indonesia. 2. Seminar Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah. 1. Refinancing Sharia Executively, Take Over, MMQ, and Hybrid Contracts Workshop. 2. Workshop Pre-Ijtima Sanawi to Improve the Competence of Banking DPS, Financing, and Sharia Venture Model. 3. Ijtima Sanawi (Annual Meeting) DPS Sharia Financial Institution in Indonesia. 4. Sharia Financial Institution Development Seminar.

77

78






Direktur Unit Usaha Syariah

Direktur Unit Usaha Syariah (UUS) bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG melalui perencanaan manajemen risiko syariah, menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah, hasil pengawasan Bank Indonesia, serta temuan auditor internal dan eksternal ke dalam setiap kegiatan usaha UUS Bank Jateng pada seluruh jenjang organisasi. UUS berada di bawah tanggung jawab Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah yaitu Sdr. Hanawijaya berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Nomor: 70 Tanggal 22 April 2016.




Director of Sharia Business Unit

Director of Sharia Business Unit (UUS) is responsible for ensuring the implementation of GCG principles through sharia risk management planning, following up on the recommendation of supervision from Sharia Supervisory Board and Bank Indonesia, as well as internal and external auditor finding to every business activity of Bank Jateng UUS on every level of the organization. UUS is responsible directly to the Operational and Sharia Business Unit Director, i.e. Mr. Hanawijaya, based on Annual General Shareholder Meeting Act of Limited Liabilities Company PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah No. 70 dated 22 April 2016.

BANK JATENG SYARIAH KEMBALI MENDAPATKAN PENGHARGAAN BUSINESS INNOVATION EXCELLENT AWARD 2016 BANK JATENG SHARIA CONTINUE TO ACHIEVE THE BUSINESS INNOVATION EXCELLENT AWARD 2016

Bank Jateng Syariah kembali mendapatkan penghargaan sebagai Business Innovation Excellent Award 2016 Kategori: The Most Trusted Banking & Service Excellent pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 di Ballroom Merbabu Hotel Novotel Semarang.

Bank Jateng Sharia achieved the award as Business Innovation Excellent Award 2016 Category: The Most Trusted Banking & Service Excellent on Friday, 28 October 2016 in Merbabu Ballroom, Hotel Novotel Semarang.

Penghargaan diberikan langsung oleh Tommy Yarmawan selaku Asisten Administrasi Informasi & Kerjasama Pemkot Semarang kepada Bank Jateng Unit Usaha Syariah. Penghargaan tersebut merupakan suatu upaya memacu kinerja dan pengakuan atas kemampuannya dalam menghadapi serta mengatasi tantangan di Era Globalisasi dengan meningkatkan kualitas berkreatif dan berinovasi.

The charter was awarded directly by Tommy Yarmawan as Assistance of Information and Cooperation of Semarang Government to Sharia Business Unit Bank Jateng. The award is an effort to encourage the performance and achievement on the capability to face certain challenges in the Globalization Era by improving creative quality and innovation.








Kode Etik dan Budaya Perusahaan [G4-56]

Code of Conduct and Corporate Culture [G4-56]

Code of Conduct (CoC) Bank Jateng merupakan penjabaran dari Nilai Budaya Perusahaan “PRINSIP” ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika bisnis dan etika kerja dalam mengelola Perusahaan. CoC ini mengatur 12 aspek, yaitu (1) Nama Baik Perusahaan, (2) Hubungan Baik Antar Pegawai, (3) Kerahasiaan Perusahaan, (4) Penjagaan dan Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Bank, (5) Penjagaan dan Pemanfaatan Harta Benda Bank dengan Baik dan Benar, (6) Keamanan dan Kebersihan Lingkungan Kerja, (7) Pencatatan Data Bank dan Penyusunan Laporan yang Baik dan Benar, (8) Benturan Kepentingan, (9) Penyuapan, (10) Pemanfaatan Kedudukan dan Jabatan untuk Kepentingan Pribadi, (11) Ketentuan Tentang Hadiah atau Imbalan dan Jamuan Bisnis, dan (12) Ikatan dalam Aktivitas Politik. [G4-DMA]

Bank Jateng’s Code of Conduct (CoC) is the description of Corporate Culture Value “PRINSIP” on the behavioral interpretation related to the business ethics and work ethics in governing the Company. CoC regulates 12 aspects, i.e. (1) Company’s Name, (2) Good Inter-Employee Relations, (3) Corporate’s Confidentiality, (4) Guarding and Utilizing the Bank’s Information Technology System, (5) Guarantee and Utilization of the Bank’s Wealth Properly, (6) Occupational Safety and Health, (7) Bank Data Recording and Compiling Accountable Report, (8) Conflict of Interest, (9) Bribery, (10) Utilization of the Occupation’s position for Personal Interests, (11) Gratuity Policy, and (12) Association with Political Activity. [G4-DMA]

Bank Jateng meyakini dengan ditanamkannya kode etik ini akan membentuk pegawai yang memiliki integritas tinggi. Selama periode pelaporan, Bank Jateng tidak menerima pengaduan dan tidak menerima sanksi maupun denda atas ketidakpatuhan terhadap Peraturan dan Undangundang yang berlaku. [G4-SO8]

Bank Jateng believes that the implanted of code of conduct will generate employees with high integrity. Throughout the reporting period, Bank Jateng did not receive complaints and sanctions or penalties for the incompliance with applicable Laws and Regulation. [G4-SO8]

Benturan Kepentingan

Conflict of Interest

Kebijakan, sistem, dan prosedur mengenai benturan kepentingan diatur dalam: [G4-DMA] 1. Surat Keputusan Direksi Nomor 0561/HT.01.01/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance). 2. Surat Keputusan Direksi Nomor 0329/HT.01.01/2013 tentang Kode Etik Insan Bank Jateng sebagaimana diubah dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 0420/ HT.01.01/2016 tanggal 21 September 2016.

Policy, system, and procedures on conflict of interest are regulated in: [G4-DMA] 1. Directors’ Decree No. 0561/HT.01.01/2014 dated 30 December 2014 on Code of Corporate Governance.

Bank Jateng telah menyusun Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0329/HT.01.01/2013 tanggal 2 Agustus 2013 tentang Kode Etik Insan Bank Jateng sebagaimana diubah dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 0420/ HT.01.01/2016 tanggal 21 September 2016. [G4-DMA]

Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi jika Insan Bank Jateng memiliki dua atau lebih kepentingan yang saling bertentangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. Dalam kondisi demikian setiap keputusan yang diambil oleh setiap insan bank harus didasarkan semata-mata untuk kepentingan terbaik bagi perusahaan dan pemegang saham.

Bank Jateng has compiled Code of Conduct based on Directors’ Decree No. 0329/HT.01.01/2013 dated 2 August 2013 on Code of Conduct for Bank Jateng’s Personnel as amended in Directors’ Decree No. 0420/HT.01.01/2016 dated 21 September 2016.[G4-DMA]

Conflict of interest happens if Bank Jateng’s Personnel has two or more interest conflicting between the personal interest and the corporate interest. In such condition, every decision made by the bank’s personnel must be based solely for the best interests of the Company and the shareholders.

2. Directors’ Decree No. 0329/HT.01.01/2013 on Code of Conduct for Bank Jateng’s Personnel as amended in Directors’ Decree No. 0420/HT.01.01/2016 dated 21 September 2016.

79

80









Apabila terjadi benturan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan, maka benturan tersebut harus diadministrasikan, didokumentasikan dan diungkapkan dalam Risalah Rapat serta Insan Bank Jateng yang bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan Bank yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

If there is conflict of interest in between the personal interest and the corporate interest, the conflict must be administrated, documented, and stated in the Minutes of Meetings, and the Bank Jateng’s Personnel involved cannot be involved in the Bank’s decision making related to the problem.

Selama periode pelaporan, tidak terdapat transaksi dengan benturan kepentingan, dengan demikian tidak ada kerugian atau hal yang mengurangi keuntungan Bank.

Throughout reporting period, there is no transaction with conflict of interest, therefore there is no loss or any other matter that reduces the Bank’s profit.

Strategi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Anti-Corruption and Gratification Strategy

Bank Jateng memiliki komitmen tinggi untuk turut memberantas praktek korupsi, gratifikasi dan pencucian uang dalam rangka menegakkan penyelenggaraan kegiatan perbankan yang bersih dan transparan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 0329/ HT.01.01/2013 tanggal 2 Agustus 2013 tentang Kode Etik Bank Jateng sebagaimana diubah dengan Surat Keputusan Direksi nomor 0420/HT.01.01/2016 tanggal 21 September 2016 disebutkan bahwa insan Perusahaan dilarang menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri dan keluarganya. Untuk mencegah terjadinya tindakan tercela tersebut, Bank Jateng telah membentuk kebijakan atau prosedur pencegahan korupsi seperti anti pencucian uang, anti pendanaan terorisme, anti gratifikasi, sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system), dan aplikasi Bima Sakti. [G4-DMA]

Bank Jateng has high commitment to eradicate corruption, gratification, and money-laundering practices in order to enforce clean and transparent banking activities as stipulated in the Directors’ Decree No. 0329/ HT.01.01/2013 dated 2 August 2013 on Code of Conduct for Bank Jateng’s as amended by the Directors’ Decree No. 0420/HT.01.01/2016 dated 21 September 2016 that stated all employee did not receive gift or rewards to enrich themselves and their families. To prevent the occurrence of such disgraceful actions, Bank Jateng has compiled corruption prevention policy or procedures such as anti money-laundering, anti-financing of terrorism, anti gratification, whistle blowing system, and Bima Sakti application. [G4-DMA]








Sebagai wujud pemberantasan korupsi, Bank Jateng secara berkala juga memberikan penguatan pemahaman yang berhubungan dengan anti korupsi kepada pegawai Perusahaan serta menyertakan materi anti korupsi dalam berbagai materi pembekalan dan sosialisasi GCG. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah melakukan pelatihan APU-PPT kepada 199 orang pegawai dan pelatihan deteksi fraud dalam operasional kepada 67 orang pegawai. [G4-SO4]

As a form to eradicate corruption, Bank Jateng periodically provides the strengthening of anti-corruption understanding to the Company’s employee and includes the anti-corruption material in various GCG socialization. Throughout the reporting period, Bank Jateng has conducted APU-PPT training to 199 employees and operational fraud detection training to 67 employees. [G4-SO4]

Bank Jateng memberlakukan hukuman tegas pada pekerja yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, yaitu dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada pekerjanya. Selama periode pelaporan, Bank Jateng membuktikan tidak adanya insiden korupsi dan fraud yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen, dan seluruh pekerja. [G4-SO3, G4-SO5]

Bank Jateng imposes strict punishment on employee who is proven to have committed act of corruption, i.e. by Termination of Employment (PHK) to the said employee. Throughout reporting period, Bank Jateng proved that there is no corruption or fraud incident conducted by Board of Commissioners, Directors, management level, and all employees. [G4-SO3, G4-SO5]

Dalam menjalankan prinsip integritas dalam urusan politis, hingga akhir periode pelaporan Bank Jateng juga tidak pernah memberikan kontribusi finansial secara langsung maupun tidak langsung kepada partai politik. Setiap pegawai yang menjadi calon legislatif atau eksekutif dalam tingkatan manapun dan dari partai politik manapun berkewajiban untuk mengundurkan diri dari Perusahaan. [G4-SO6]

In carrying out the integrity principle in political matter, until the end of the reporting period, Bank Jateng has never given any financial contribution both directly and indirectly to any political party. Every employee who becomes a legislative or executive candidate at any level and from any political party is obliged to resign from the Company. [G4-SO6]

81

82









KOMITMEN BANK JATENG DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Kepada Yang Terhormat Seluruh Nasabah, Debitur, dan Mitra Usaha Bank Jateng, Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) adalah komitmen Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, dan seluruh karyawan – karyawati Bank Jateng yang dibangun dan terus menerus disempurnakan. Mengacu kepada komitme tersebut, kami telah bertekad untuk menciptakan budaya bersih dengan tidak menerima ataupun meminta hadiah dalam bentuk apapun dan dengan jumlah berapapun secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menegakkan hal tersebut, Bank Jateng sangat memerlukan dukungan dari pihak-pihak yang terkait untuk tidak memberikan hadiah kepada Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, dan seluruh karyawan – karyawati Bank Jateng dan tidak terbatas pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H maupun hari-hari besar keagamaan lainnya. Terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak terhadap komitmen Bank Jateng.

Kantor Pusat: Jl. Pemuda No. 142 Semarang Telp. (024) 3554025, 3547541 Fax (024) 3540170

Semarang, Juni 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH Direksi








Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

State’s Official Wealth Report

Bank Jateng telah memiliki kebijakan tentang kepatuhan terhadap penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 0566/HT.01.01/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Laporan Harta Kekayaan Pegawai dan Surat Edara Direksi Nomor 8983/HT.01.02/2015 tanggal 11 November 2015 perihal Pedoman Pelaporan dan Petunjuk Pengisian Laporan Harta Kekayaan Pegawai. Kebijakan tersebut mengacu pada Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP.07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan, dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Pejabat Perusahaan yang harus menyampaikan LHKPN meliputi: seluruh Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, dan Anggota Dewan Pengawas Syariah. Proses penyampaian laporan dan pengumuman LHKPN dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan. [G4-DMA]

Bank Jateng has a regulation related to compliance with the report on State’s Official Wealth Report (LHKPN) that is stipulated in Directors’ Decree No. 0566/HT.01.01/2014 dated 31 December 2014 on Employee’s Wealth Report, and Directors’ Circular Letter No. 8983/HT.01.02/2015 dated 11 November 2015 on Reporting Guidelines and Instructions on Filling the Employee’s Wealth Report. The policy refers to Corruption Eradication Commission Decree No. KEP.07/KPK/02/2005 on Procedures for Registration, Inspection Reports and Announcement of State’s Official Wealth Report. Company’s official who must submit LHKPN include: every member of Directors, member of Board of Commissioners, and member of Sharia Supervisory Board. The process of report submission and LHKPN announcement is done directly by the parties concerned. [G4-DMA]

Whistleblowing System (WBS)

Whistleblowing System (WBS)

Bank Jateng telah menyediakan saluran khusus yang digunakan untuk menyampaikan pelaporan kejadian fraud, yaitu: 1. Melalui aplikasi Whistleblowing dengan cara login ke aplikasi portal Bank Jateng pada website: app. bankjateng.co.id. 2. Melalui surat resmi yang ditujukan kepada Direktur Utama, dengan cara diantar langsung atau melalui pos ke Bank Jateng ditujukan kepada Kepala Divisi Audit Intern.

Bank Jateng has been providing special channel to submit the reporting of fraud, i.e.:

Sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Perusahaan, Perusahaan melakukan pengawasan secara berkala terhadap penerapan pedoman etika usaha dan tata perilaku. Pengaduan atas pelanggaran pedoman etika usaha dan perilaku dapat dilakukan melalui sistem pelaporan pelanggaran atau whistleblowing system (WBS). Bank Jateng telah membangun WBS sejak tahun 2013, sebagai bentuk upaya penanganan pengaduan yang lebih tanggap, transparan, aman, dan bertanggung jawab. Bank Jateng telah membentuk kebijakan WBS yang ditetapkan dalam Surat Edaran Direksi Nomor 11523/HT.01.02/ TAF/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. [G4-DMA]

As a part of good corporate governance implementation in the Company’s environment, the Company has conducted supervision periodically on the business ethics guidelines and codes of conduct. Complaints on violations of business ethics and behavior guidelines can be made through the whistleblowing system (WBS). Bank Jateng has built WBS since 2013, as a form of effort to handle complaint in a more responsive, transparent, safe, and reliable manner. Bank Jateng has established WBS policy as stipulated in Directors’ Circular Letter No. 11523/HT.01.02/TAF/2016 dated 30 December 2016 on Whistleblowing System PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. [G4-DMA]

1. Through Whistleblowing application by logging in into the Bank Jateng application portal on the website: app.bankjateng.co.id. 2. Through official letter addressed to the President Director, by direct delivery or through post to Bank Jateng, addressed to the Head of Internal Audit Division.

83

84









3. Dalam hal terlapor adalah Direksi (selain Direktur Utama), Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah, maka Whistleblower menyampaikan pelaporan yang ditujukan kepada Direktur Utama. 4. Dalam hal terlapor adalah Direktur Utama, maka Whistleblower menyampaikan pelaporan ditujukan kepada Komisaris Utama.

3. In the event that the reporter is a Director (other than President Director), Board of Commissioners, and Sharia Supervisory Board, the Whistleblower submits the report to the President Director. 4. In the event that the reporter is the President Director, the Whistleblower submits the report to the President Commissioner.

Bank Jateng terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan pelaporan dengan secara aktif merespon dan menindaklanjuti setiap pelaporan yang masuk. Hal tersebut diharapkan mampu menekan tingkat pelanggaran yang ada di lingkungan Perusahaan. Selama periode pelaporan, tidak terdapat pengaduan atau pengungkapan permasalahan penting atas tindakan pelanggaran yang melawan hukum, perbuatan tidak etis/ tidak bermoral dan perbuatan lain yang memenuhi unsurunsur fraud yang dapat merugikan Perusahaan melalui jalur WBS. [G4-SO5]

Bank Jateng continuously strives to improve the reporting management quality by actively responding and following up on every incoming report. This is expected to reduce the level of violations in the Company’s environment. Throughout the reporting period, there were no complaints or disclosures of important issues on unlawful violations, unethical/immoral acts and other acts that comply with fraud elements that may harm the Company through WBS channel. [G4-SO5]

Pemenuhan Hak dan Pelibatan Pemangku Kepentingan

Right’s Fulfillment and Involvement of the Stakeholders

Pelibatan dan pemenuhan hak pemangku kepentingan merupakan aktivitas penting bagi Perusahaan. Pemangku kepentingan Perusahaan memiliki peran dan fungsi yang signifikan dalam menjaga keberlanjutan bisnis Perusahaan. Perusahaan telah mengelompokkan pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh terhadap aktivitas bisnis ke dalam lima kelompok yaitu, pemegang saham, pekerja, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat lokal. Identifikasi enam kelompok pemangku kepentingan tersebut, dilakukan dengan menggunakan metode stakeholder mapping yang bertujuan agar Perusahaan mengetahui dengan jelas siapa yang paling berkepentingan dengan Perusahaan secara timbal-balik, kepentingan apa yang dijalin, apa yang perlu dikomunikasikan, dan bagaimana memaksimalkan karakteristik media komunikasi sehingga dapat berkomunikasi dengan para stakeholder secara efektif. [G4-24, G4-25]

Right’s fulfillment and involvement of the Stakeholders are important activities for the Company. The Company’s stakeholders have significant roles and functions in maintaining the business continuity of the Company. The Company has classified stakeholders who have influence on business activities into five groups, i.e. shareholders, employees, customers, government, and local communities. The identification of six stakeholders’ groups is done by stakeholder mapping method that aims to ensure the Company knows who the most concerned party on a reciprocal basis is, what interests are woven, what needs to be communicated, and how to maximize the communication media characteristics in order to communicate effectively with stakeholder. [G4-24, G4-25]








PEMENUHAN HAK DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN SELAMA TAHUN 2016 RIGHT’S FULFILLMENT AND INVOLVEMENT OF THE STAKEHOLDERS THROUGHOUT 2016 PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-24] STAKEHOLDERS [G4-24] Pemegang Saham/ Komisaris Shareholders/ Commissioners

METODE PELIBATAN [G4-26] INVOLVEMENT METHOD [G4-26] • • • • • • • • • • • •

RUPS RUPS Luar Biasa Rapat Dewan Komisaris Rapat Gabungan (Dewan Komisaris dan Dewan Direksi) Rapat Konsultasi (insidental) Laporan Manajemen GMS Extraordinary GMS Board of Commissioner’s Meeting Joint Meeting (Board of Commissioner and Board of Directors) Consultation Meeting (incidental) Management Report

FREKUENSI [G4-26] FREQUENCY [G4-26]

• • • • • • • • • •

• •

TOPIK PRIORITAS [G4-27] PRIORITIZED TOPICS [G4-27]

1 kali dalam setahun • Mendapat gambaran pencapaian target 1 kali dalam setahun bisnis. 15 kali dalam setahun • Memberikan persetujuan program 19 kali dalam setahun hapus buku, tata tertib kerja komite, pengawasan,pelaksaan program 7 kali dalam setahun prioritas Kredit Mitrajateng25, 1 kali dalam sebulan perubahan ketentuan usaha syariah, Once a year kredit dan organ kelengkapan Once a year komisaris. 15 times a year • Evaluasi atas kinerja operasional, penyelesaian temuan pemeriksa. 19 times a year • Pengambilan keputusan kredit sindikasi, perubahan SOTK dan agenda menyiapkan RUPS. • Memperoleh solusi atas kejadian luar 7 times a year biasa yang membawa konsekuensi bagi pemegang saham. Once a month • Mendapat gambaran perkembangan kinerja bisnis Perusahaan. • To get picture on business target achievement. • To give approval on book deletion program, work committee’s discipline, supervision, implementation on priority program Kredit Mitrajateng25, changes in the sharia business provisions, credit, and commissioners’ organ completeness. • To evaluate the operational performance, to complete the examiner’s findings. • To make decision on syndicated loan, SOTK changes, and GMS preparation agenda. • To acquire solution on extraordinary event that has consequences for shareholders. • To get a picture for the Company’s business performance development.

85

86




PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-24] STAKEHOLDERS [G4-24] Pelanggan Customers

Pegawai Employees

Mitra Bisnis/ Pemasok Business Partner/ Suppliers



METODE PELIBATAN [G4-26] INVOLVEMENT METHOD [G4-26]






• Layanan call center pelanggan • Handling complain melalui Costumer Service • Media social ( facebook, twitter, Instagram dan email perusahaan) • Sosialisasi, forum tatap muka, dan gathering pelanggan. • Customer call center service • Complaint Handling through Customer Service • Social Media (Facebook, Twitter, Instagram, and Company’s email) • Socialization, face-to-face forum, customer gathering

• 5-10 kali dalam sehari • Tersampaikannya aspirasi pelanggan • 2-5 kali dalam sehari dan terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan perbankan. • 2-5 kali dalam sehari • The submission of customers’ aspirations and the fulfillment of the banking services need. • 1-2 kali dalam triwulanan. • 5-10 times a day • 2-5 times a day

• Rapat Kerja (Raker) • Rapat Pimpinan (Rapim) • Rapat Koordinator Terbatas (Rakortas) • Rapat Insidental • Penyampaian pelaporan kejadian fraud melalui aplikasi whistleblowing dan surat resmi • Meeting (Raker) • Leadership Meeting (Rapim) • Limited Coordinator Meeting (Rakortas) • Incidental Meeting • Submit the reporting of fraud through whistleblowing application and official letter

• 3-5 kali dalam setahun • Penyusunan dan evaluasi anggaran • 1-3 kali dalam setahun • Evaluasi kinerja perusahaan • 1-3 kali dalam setahun • Pembahasan strategi bisnis • Pembahasan rencana pelaksanaan • Insidental kegiatan lintas kerja • Insidental • Budget preparation and evaluation • Evaluation of business performance • Discussion of business strategy • 3-5 times a year • Discussion of plans for cross-work • 1-3 times a year activities • 1-3 times a year

• Pemasok: proses pengadaan barang / jasa secara adil, transparansi dan akuntabel • Rekan Kerja : Rapat Koordinasi dan pelaksanaan Perjanjian kerja sama • Supplier: goods/services procurement process in a just, transparent, and accountable manner • Colleagues: Coordination Meeting and implementation of Collective Labor Agreement

• 2-5 kali dalam setahun

• 2-5 times a day • 1-2 times quarterly.

• Incidental • Incidental

• 5-10 kali dalam setahun • 2-5 times a year

• 5- 10 times a year

• Keterbukaan informasi dalam pengadaan barang dan jasa secara adil, transparan dan akuntabel. • Tercapainya kesepahaman atas proyek yang dikerjasamakan • Provision of clear terms and policies on the developed programs. • Adequate understanding on the available policies and regulations.




PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-24] STAKEHOLDERS [G4-24] Pembuat Kebijakan Community Organization

Organisasi Kemasyarakatan Community Organization



METODE PELIBATAN [G4-26] INVOLVEMENT METHOD [G4-26]





• Workshop • Forum Dialog • Pengembangan skema pemberdayaan masyarakat seperti Kredit Mitra Jateng25 dan Kredit MitraJateng02 • Sosialisasi terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku • Workshop • Dialogue Forum • Development of community empowerment schemes such as Kredit Mitra Jateng25 and Kredit MitraJateng02 • Socialization of the prevailing laws and regulations

• 5- 10 kali dalam setahun

• Tersedianya ketentuan dan kebijakan yang jelas atas program yang dikembangkan. • Adanya pemahaman yang cukup atas kebijakan dan peraturan yang tersedia.

• 5- 10 times a year

• Provision of clear terms and policies on the developed programs. • Adequate understanding on the available policies and regulations.

• • • • • • • • • •

• 3-5 kali dalam setahun • 3-5 times a year

• Mendapat penjelasan secara berimbang terkait isu-isu sosial yang diangkat • Gather balanced explanation related to social issues raised

Diskusi Tanya Jawab Dialog Kegiatan Bersama Gathering Discussion Question and Answer Session Dialogue Shared Activities Gathering

87

88






Risiko, Tantangan, dan Strategi Keberlanjutan Bank Jateng Risks, Challenges and Strategies of Sustainability Bank Jateng


PERAN NYATA BANK JATENG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

The Role of Bank Jateng in Supporting Economic Development






Bank Jateng senantiasa memberikan kontribusi nilai ekonomi sebagai peran nyata Perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya untuk pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.




Bank Jateng continuously gives economical value contribution as an actual role in supporting economic development especially in sustainable regional economic development.

Selain memiliki fungsi sebagai penghimpun dana, penyalur dana, dan penyedia layanan keuangan, perbankan juga berperan sebagai agen pembangunan. Hal ini juga menjadi komitmen Bank Jateng sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk ikut berperan nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya bagi pembangunan daerah secara berkelanjutan di Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini, selama periode pelaporan Bank Jateng telah mendistribusikan nilai ekonomi kepada pemangku kepentingan, memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi Jawa Tengah, dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Jateng terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. [G4-DMA]

In addition to function as fund collector, fund disbursement, and financial service provider, banks also act as agent of development. This also becomes the commitment of Bank Jateng as Regional Development Bank (BPD) to take part actively in supporting the growth of Indonesian economic, especially for sustainable regional development in Central Java Province. In this case, during the reporting period, Bank Jateng has distributed economic value to stakeholder, has contributed to the economic development in Central Java, and has contributed to the national economic development. This is a form of support from Bank Jateng to the objective of sustainable development. [G4-DMA]

89

90





Rantai Nilai Kontribusi Keberlanjutan Bank Jateng





Sustainable Contribution Value Chain of Bank Jateng [G4-12]

[G4-12]

PRODUK & LAYANAN PRODUCT AND SERVICE • Dana • • Pinjaman • • Trade • Finance and Service

Fund Loan Trade Finance and Service

Infrastruktur Infrastructure

Menyalurkan Dana Disbursing Fund UMKM MSME

Koperasi Cooperative Menghimpun Dana Collect Fund

Linkage








Secara umum, fungsi dan aktivitas Bank Jateng adalah menghimpun dana; menyalurkan dana kepada institusi, komunitas, maupun individu yang membutuhkan; serta menyediakan produk dan layanan perbankan yaitu produk layanan, dana, pinjaman, serta Trade Finance and Service. Semua pelaksanaan fungsi dan aktivitas perbankan tersebut telah diatur dan diawasi secara ketat oleh Pemerintah. Bank Jateng senantiasa berusaha menjalankan fungsi tersebut dengan baik yang pada akhirnya bertujuan untuk mendorong perekonomian dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Jawa Tengah.

In general, function and activities of Bank Jateng are to collect fund; disburse it to institution, community, or individual in needs; as well as to provide banking products and services, i.e. services, fund, loan, and Trade Finance and Service. All the implementation of functions and banking activities are regulated and closely monitored by the government. Bank Jateng continuously strives to perform the function properly, which ultimately aims to encourage the growth of economic and regional development in order to improve the lives of people in Central Java.

Distribusi Nilai Ekonomi Kepada Pemangku Kepentingan

Distribution of Economic Value to the Stakeholders

Dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi, pada periode pelaporan Bank Jateng kembali menunjukkan kinerja ekonomi yang tumbuh secara berkelanjutan, dimana Bank Jateng berhasil mencetak prestasi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp980.770 juta yang meningkat 20,31% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp815.176 juta. Peningkatan laba bersih ini secara langsung juga dapat meningkatkan distribusi nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan Perusahaan. Untuk itu, selain peningkatan laba bersih, keberhasilan kinerja ekonomi Bank Jateng juga dibuktikan dengan meningkatnya nilai ekonomi langsung yang dihasilkan, didistribusikan, dan ditahan oleh Bank Jateng, dengan rincian sebagai berikut:

In order to support economic development, in the reporting period, Bank Jateng continues to show the economic performance that growth continuously, whereas Bank Jateng successfully recorded current year’s net profit in the amount of Rp980,770 million, which increased by 20.31% from 2015, i.e. Rp815,176 million. The increase of net profit directly improves the distribution of economic value to the Company’s stakeholders. Therefore, in addition to increase in the net profit, the success of Bank Jateng’s economic performance is proven by the increase of economic value directly obtained, distributed, and retained by Bank Jateng, with details as follow:

NILAI EKONOMI BANK JATENG (RP JUTA) [G4-EC1] ECONOMICAL VALUE OF BANK JATENG (MILLION RUPIAH) [G4-EC1]

NILAI EKONOMI ECONOMIC VALUE

TAHUN YEAR 2014

2015

2016

Nilai Ekonomi Langsung Yang Dihasilkan Economic Value Directly Obtained

4.154.486

4.919.768

5.589.642

· Pendapatan Bunga · Interest Income

3.857.438

4.433.563

5.140.989

62.272

113.362

162.940

· Pendapatan Syariah · Income from Sharia

91

92









TAHUN YEAR

NILAI EKONOMI ECONOMIC VALUE

2014

· Pendapatan Bunga - Mata Uang Asing · Interest Income - Foreign Currencies

2015

2016

427

437

675

176.860

331.444

247.292

57.489

40.962

37.746

3.809.712

4.504.533

4.979.756

1.679.127

2.049.349

2.231.995

· Beban Tenaga Kerja · Personnel Expenses

880.887

963.565

1.105.566

· Beban Umum dan Administrasi* · General and Administrative Expenses*

433.434

509.537

594.943

· Beban Non Operasional · Non Operating Expenses

45.415

83.741

36.026

· Pengadaan Barang dan Jasa · Procurement of Goods and Services

98.521

115.877

137.423

· Pembayaran Dividen Kepada Pemegang Saham · Dividends Payment to Shareholder

348.995

383.164

435.304

· Pengeluaran untuk Pemerintah · Expenditures for the Government

296.531

337.437

371.881

26.802

61.863

66.618

344.774

415.235

609.886

· Pendapatan Operasional Lainnya · Other Operating Income · Pendapatan Non Operasional · Non Operating Income NILAI EKONOMI YANG DIDISTRIBUSIKAN ECONOMIC VALUE DISTRIBUTED · Beban Operasional (Beban Bunga dan Syariah) · Operating Expenses (Interest and Sharia Expenses)

· Pengeluaran untuk Investasi Sosial Masyarakat · Expenditures for Social Investment Nilai Ekonomi Yang Ditahan Economic Value Retained *Beban Umum dan Administrasi di luar Pengadaan Barang dan Jasa *General and Administrative Expenses outside the Procurement of Goods and Services

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan Bank Jateng merupakan sejumlah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasional maupun investasi Perusahaan dan tidak termasuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Selanjutnya, nilai ekonomi yang didistribusikan merupakan sejumlah pengeluaran yang didistribusikan Bank Jateng kepada para pemangku kepentingan.

Direct economic value obtained by Bank Jateng is the revenue generated from operational or investment activities of the Company, and the borrowings from the Government are not included. Subsequently, distributed economic value is the distribution of expenses from Bank Jateng to the stakeholders. As of the reporting period, direct economic value obtained by Bank Jateng reached








Pada periode pelaporan, nilai ekonomi langsung yang dihasilkan Bank Jateng mencapai Rp5.589.642 juta yang meningkat sebesar 13,62% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp4.919.768 juta. Selanjutnya, nilai ekonomi yang didistribusikan Bank Jateng mencapai Rp4.979.756 juta yang meningkat sebesar 10,55% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp4.504.533 juta. Dari kedua nilai tersebut, diperoleh nilai ekonomi yang ditahan oleh Bank Jateng pada periode pelaporan yaitu sebesar Rp609.886 juta yang meningkat sebesar 46,88% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp415.235 juta. [G4-EC1]

the amount of Rp5,589,642 million, which increased by 13.62% from 2015, i.e. Rp4,919,768 million. Furthermore, distributed economic value by Bank Jateng reached Rp4,979,756 million, which increased by 10.55% from 2015, i.e. Rp4,504,533 million. From those two values, the economic value being retained by Bank Jateng as of reporting period amounted to Rp609,886 million, which increased by 46.88% from 2015, i.e. Rp415,235 million. [G4-EC1]

Kontribusi Bank Jateng Terhadap Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah

Bank Jateng’s Contribution Towards Economic Development in Central Java

Kontribusi Kepada Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Contribution to the Increase of OwnSource Revenue (OSR)

Pada periode pelaporan, besaran pajak yang disetorkan Bank Jateng kepada Pemerintah Daerah adalah sebesar Rp8.376 juta yang meningkat sebesar 23,56% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp6.779 juta. Sedangkan besaran dividen yang dibayarkan pada periode pelaporan sebesar Rp435.304 juta yang meningkat sebesar 13,61% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp383.164 juta.

As of the reporting period, the tax paid by Bank Jateng to the Local Government amounted to Rp8,376 million, which increased by 23.56% from 2015, i.e. Rp6,779 million. Meanwhile, the dividend payout as of the reporting period amounted to Rp435,304 million, which increased by 13.61 % from 2015, i.e. Rp383,164 million.

Sebagai badan usaha milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng senantiasa berkontribusi dalam pembangunan Provinsi Jawa Tengah, salah satunya melalui dukungan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam hal ini, langkah yang dilakukan Bank Jateng yaitu melalui pemberian dividen setiap tahun kepada pemegang saham, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota. Dividen tersebut kemudian akan digunakan pemerintah daerah sebagai sumber belanja untuk membangun daerah di Jawa Tengah. Selain itu, Bank Jateng juga senantiasa membayar retribusi, pajak daerah, dan pajak iklan reklame, yang merupakan dampak tidak langsung dari kegiatan usaha Perusahaan. [G4-DMA, G4-EC8]

As a State-owned Enterprise, owned by Central Java Province, Bank Jateng continues to contribute to the development of Central Java Province, one of the contributions is through the support to increase OwnSource Revenue (OSR). In this case, the step performed by Bank Jateng, namely through the dividend distribution yearly to owners and shareholders, which is Local Government of Central Java Province and Regency/City. The dividend then will be used by the local government as a source of spending to develop the areas in Central Java. In addition, Bank Jateng always pays retribution, regional tax, and billboard advertisement tax, as indirect impact from the Company’s business activities. [G4-DMA, G4-EC8]

93

94









PEMBAYARAN PAJAK DAERAH DAN DIVIDEN BANK JATENG (RP JUTA) [G4-EC1] REGIONAL TAX AND DIVIDEND PAYMENT OF BANK JATENG (MILLION RUPIAH) [G4-EC1] 7.049

6.779

2014

2015

8.376

2016

PAJAK DAERAH REGIONAL TAX

Untuk mendukung kegiatan bisnis Perusahaan, Bank Jateng senantiasa melakukan kerjasama dengan pemasok baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, dengan proses pengadaan yang mengacu pada prinsip-prinsip fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. Dalam pemilihan pemasok, Bank Jateng berkomitmen untuk memberdayakan

348.995

383.164

435.304

2014

2015

2016

DIVIDEN DIVIDEND

To support the Company’s business activity, Bank Jateng continues to cooperate with suppliers both in long term and short term, with procurement process that refers to the principles functional principles, legal certainty, transparency, efficiency, and accountability. In selecting the suppliers, Bank Jateng commits to empower local suppliers in Central Java, which is stated in the policy








PENGADAAN BARANG DAN JASA [G4-EC9] PROCUREMENT OF GOODS AND SERVICES [G4-EC9] 88.673

100.813

127.199

9.848

15.064

10.224

2014

2015

2016

2014

2015

2016

PEMASOK LOKAL (JAWA TENGAH) LOCAL SUPPLIERS (CENTRAL JAVA)

pemasok lokal Jawa Tengah yang tercantum dalam kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa. Pada periode pelaporan, total pengadaan barang dan jasa Bank Jateng mencapai Rp137.423 juta yang meningkat sebesar 18,59% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp115.877 juta. Dari total pengadaan tersebut, sebanyak 92,56% (Rp127.199 juta) diberikan pada pemasok lokal dan sisanya sebesar 7,44% (Rp10.224 juta) diberikan pada pemasok nasional. [G4-DMA, G4-EC9]

NON-LOKAL (NASIONAL) NON-LOCAL (NATIONAL)

Procurement of Goods and Services policy. As of the reporting period, total procurement of goods and services by Bank Jateng reached the amount of Rp137,423 million, which increased by 18.59% from 2015, i.e. Rp115,877 million. From the total of procurement, 92.56% (Rp127,199 million) was given to the local suppliers, and the rest 7.44% (Rp10,224 million) was given to the national suppliers. [G4-DMA, G4-EC9]

95

96









Penyediaan Produk Sesuai Kepentingan dan Karakter Daerah

Products Procurement in Accordance with the Region’s Interest and Character

Produk-produk Bank Jateng yang memberikan manfaat kesejahteraan sosial diantaranya yaitu TabunganKu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Linkage Kepada Koperasi Karyawan (KLKK), Kredit Wira Usaha Keluarga Sejahtera, Kredit Usaha Produktif (KUP), Kredit Kepada Koperasi dan UMKM (Kridakop), Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS), serta Pembiayaan seperti iB Talangan Haji, iB Modal Kerja, dan iB Griya Bank Jateng. [G4-4]

Bank Jateng’s products that provide social welfare benefit, among others are Tabunganku, Institution Pension Funds (DPLK), House Ownership Loan (KPR), Micro Credit Program (KUR), Linkage Loan to Employee Cooperative (KLKK), Kredit Wira Usaha Keluarga Sejahtera, Productive Business Loan (KUP), Loans to Cooperatives and MSME (Kridakop), Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS), as well as Financing such as iB Talangan Haji, iB Modal Kerja, and iB Griya Bank Jateng. [G4-4]

Selain produk-produk tersebut, pada tahun 2016 Bank Jateng juga telah menciptakan produk pembiayaan yang disebut kredit tanpa agunan Mitra Jateng25. Pemberian nama Mitra Jateng25 ini dikarenakan maksimum plafon kredit yaitu sebesar Rp25 juta dengan suku bunga 7% maksimal selama tiga tahun. Program Mitra Jateng25 ini merupakan hasil dari kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bank Jateng yang bertujuan meningkatkan perekonomian sekaligus menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah. [G4-EC8]

In addition to those products, in 2016, Bank Jateng has created a financing product called loan without collateral Mitra Jateng25. It is called Mitra Jateng25 because the maximum loan plafond is Rp25 million, with interest of 7% for maximum of three years. Mitra Jateng25 Program is a result of cooperation between the Central Java Province Government and Bank Jateng, that aims to boost the economy as well as to reduce the poverty level in Central Java. [G4-EC8]

Dalam penyediaan produk dan layanan perbankan, Bank Jateng memastikan bahwa produk dan layanan tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada nasabah sesuai dengan kepentingan dan karakter daerah. Untuk itu, Bank Jateng hadir untuk menciptakan produk perbankan yang memberikan manfaat kesejahteraan sosial yaitu produk yang bisa membantu mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. [G4-DMA, G4-EC8]

In banking procurement of goods and services, Bank Jateng ensures that the products and services can give maximum benefits to customers in line with the interest and character of the region. Therefore, Bank Jateng is present to create banking products that give social welfare benefits, namely products that could help reduce inequality and poverty as to support the regional economic growth. [G4-DMA, G4-EC8]








Membangun Provinsi Jawa Tengah melalui Produk Pembiayaan Kredit Tanpa Agunan “Sesarengan Mbangun Jawa Tengah” Ganjar Pranowo – Governor of Central Java

To Build Central Java Province through Financing Product Without Collateral “Mitra Jateng25” “Sesarengan Mbangun Jawa Tengah” Ganjar Pranowo – Governor of Central Java

Pada tahun 2016, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Bank Jateng menawarkan solusi permodalan untuk usaha mikro kecil sekaligus menjawab tantangan menurunkan angka kemiskinan melalui pemberian “kail” modal usaha dengan persyaratan mudah, tanpa agunan, dan bunga rendah. Skema permodalan ini disebut dengan Kredit Mikro Sejahtera Jawa Tengah atau disingkat Kredit Mitra Jateng dengan plafond maksimal Rp25 juta.

In 2016, the Central Java Province Government cooperated with Bank Jateng to offer a capital solution for micro and small enterprise as well as to answer the challenge to reduce poverty level through the provision of a “hook” for capital modal with easy requirements, without collateral, and low interests rate. The capital scheme is called Kredit Mikro Sejahtera Jawa Tengah or abbreviated as Kredit Mitra Jateng with maximum plafond of Rp25 million.

Latar belakang produk tersebut antara lain yaitu: 1. Realisasi visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2. Pengentasan kemiskinan melalui pengembangan skema permodalan bagi usaha start up dan usaha mikro, 3. Realisasi/wujud nyata Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13 tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta 4. Rencana Penerapan kebijakan Single Digit suku bunga kredit.

The background of the products was: 1. Realization of vision and mission of the Central Java Province Government. 2. Poverty eradication through the capital scheme development for startup business and micro business, 3. Realization/actualization of Governor Regulation of Central Java No. 53 of 2014 on Implementation Guidelines of Central Java Province Regulation No. 13 of 2013 on Empowerment of Micro, Small, and Medium-Scale Enterprises, as well as

Bank Jateng, melalui produk ini juga tidak membebani pemerintah karena Bank Jateng melakukannya tanpa subsidi. Ini adalah bentuk keberpihakan Bank Jateng bahwa ada bagian keuntungan yang disisihkan untuk kepentingan masyarakat miskin. Selanjutnya, dalam proses kredit, Bank Jateng menyalurkan sendiri dan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dalam hal penyediaan data dan pendampingan usaha, dimana proses kredit adalah sebagai berikut: [G4-EC4]

Through this product, Bank Jateng does not encumber the government because Bank Jateng is conducting it without subsidy. This is a form of Bank Jateng’s partiality that some part of profits is set aside for the benefit of the poor. Furthermore, in the loan process, Bank Jateng disburses and cooperates with Cooperation Agency in the procurement of data and business partner, with loan process as follows:[G4-EC4]

4. Plan to implement the policy of single digit for loan interest rate.

97

98









PROSES KREDIT MITRA JATENG 25 MITRA JATENG 25 PROCESS

Dinas Koperasi Cooperative Department

1.Penerimaan Aplikasi Kredit 1.Acceptance of Credit Application

Kualitas Nasabah Customer Quality Data Pelaku Usaha Mikro Data of Micro Business Participant

2.Analisa Kredit 2.Credit Analysis

Tidak Layak Not Feasible 6. Penanganan Kredit Bermasalah 6. Handling of Non Performing Loan Tolak Reject

5. Pemantauan Kredit 5. Credit Monitoring

Jamkrindo Layak Feasible

3. Keputusan Kredit Credit Decisions

4. Administrasi Kredit 4. Credit Administration

Layak Feasible

Jamkrida Jateng

Salah satu tujuan Kredit Mitra Jateng25 ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan melalui pengembangan skema permodalan bagi usaha start up dan usaha mikro. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan. Dengan pendekatan tersebut, di tahun 2015 masih terdapat 4.577.038 jiwa penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah.

One of the objectives of Kredit Mitra Jateng25 is to eradicate poverty through the capital scheme development for startup business and micro enterprise. Based on the Statistics Indonesia, the poor are the residents who have an average of monthly expenditure per capita below the poverty line. With that approach, in 2015, there were still 4,577,038 poor people in Central Java Province.

Keberadaan Kredit Mitra Jateng25 ini mengalami perkembangan yang sangat cepat, terbukti sejak bulan mei diluncurkan, sampai dengan 31 Desember 2016 jumlah nasabah yang menggunakan produk ini sudah mencapai 8.094 nasabah yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah dengan realisasi kredit yang tersalurkan mencapai Rp151.410 juta. Dengan meratanya akses kredit ini, diharapkan di tahun-tahun mendatang akan mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah. Ini merupakan bentuk nyata yang Bank Jateng lakukan dengan menerapkan penyesuaian terhadap apa yang dikehendaki daerah Jawa Tengah. Sensitivitas terhadap apa yang diminati oleh daerah dan apa yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan pembangunan daerah, itulah fungsi Bank Jateng dalam bentuk kerja nyatanya di tengah-tengah masyarakat. [G4-EC7, FS7]

The existence of Kredit Mitra Jateng25 is progressing very quickly, and it was proven that since it was launched at May, until 31 December 2016, the total customer who have used this product reached 8,094 customers, and widely spread across the districts and towns in Central Java, with the loan realization disbursed amounted to Rp151,410 million. With the equally distributed access to the loan, it is expected that in the year to come, it will reduce the poverty level in Central Java. This is a form of actualization that Bank Jateng conducted, by implementing the adaption on what the Central Java people want. The sensitivity on what is in demand by the area and what to do in relation with the regional development, are the functions of Bank Jateng in the form of actual work in the society.[G4-EC7, FS7]








STATISTIK PENYALURAN KREDIT MITRA JATENG25 TAHUN 2016 [FS6, FS7] STATISTICS OF LOAN DISBURSEMENT FOR KREDIT MITRA JATENG25 IN 2016 [FS6, FS7] KABUPATEN/KOTA DISTRICT/CITY

No.

REALISASI PENYALURAN KREDIT (RP JUTA) LOAN DISBURSEMENT REALIZATION (MILLION RUPIAH)

JUMLAH DEBITUR DEBTOR

1.

Surakarta

187

3.767

2.

Klaten

180

3.645

3.

Sragen

191

4.052

4.

Wonogiri

145

2.985

5.

Karanganyar

159

2.833

6.

Boyolali

136

2.926

7.

Sukoharjo

289

6.040

8.

Purwokerto

284

5.622

9.

Cilacap

145

2.463

10.

Banjarnegara

188

3.951

11.

Purbalingga

347

6.010

12.

Tegal

69

1.301

13.

Pekalongan

82

1.848

14.

Pemalang

300

5.312

15.

Brebes

168

2.845

16.

Batang

441

7.077

17.

Slawi

203

3.551

18.

Kajen

93

1.594

19.

Magelang

543

10.111

20.

Kebumen

119

2.365

21.

Purworejo

420

8.259

22.

Temanggung

180

2.704

23.

Wonosobo

76

1.203

24.

Pati

302

6.564

99

100




KABUPATEN/KOTA DISTRICT/CITY

No.






REALISASI PENYALURAN KREDIT (RP JUTA) LOAN DISBURSEMENT REALIZATION (MILLION RUPIAH)

JUMLAH DEBITUR DEBTOR

25.

Jepara

402

7.205

26.

Kudus

138

2.689

27.

Blora

504

9.154

28.

Rembang

411

8.025

29.

Semarang

617

11.413

30.

Purwodadi

94

1.726

31

Kendal

133

2.166

32.

Ungaran

228

4.725

33.

Demak

226

3.514

34.

Salatiga

94

1.772

8.094

151.410

Jumlah Total








Testimoni Testimonials

Sri Sukati Pengrajin Tahu Bakso “Saya m endapat f asilitas d ari SRI SUKATI HERIYANTO Bank Jateng yaitu Kredit Mitra Jateng 25” PENGRAJIN TAHU BAKSO PENGRAJIN CINDERA MATA TOFU-MEATBALLS ENTREPRENEUR ARTISANS OF SOUVENIRS “Saya mendapat fasilitas dari Bank Jateng yaitu Kredit Mitra Jateng 25”. “I got a facility from Bank Jateng, Credit Partner Jateng 25”.

“Saya dikasih pinjaman sebesar 10 juta dari Bank Jateng. Terima kasih Bank Jateng”. “I was given a loan of 10 million from Bank Jateng. Thank you Bank Jateng“.

UMI MASRUROH PEDAGANG PAKAIAN CLOTHING ENTREPRENEUR

“Kami merasakan adanya sebuah kemudahan ketika kami mengajukan kredit usaha”. “We feel an ease when we apply for business credit”.

KPR FLPP MENDUKUNG KEPEMILIKAN RUMAH BAGI MBR [FS7] KPR FLPP SUPPORTS HOUSE OWNERSHIP FOR LOW INCOME COMMUNITIES (MBR) [FS7] Komitmen penyediaan produk pembiayaan yang memberikan manfaat kesejahteraan sosial juga diwujudkan Bank Jateng dengan adanya KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Kredit ini merupakan hasil kerjasama Bank Jateng dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertujuan untuk mendukung Kredit Pemilikan Rumah sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yaitu masyarakat yang berpenghasilan tetap atau tidak tetap dengan jumlah maksimal Rp3,5 juta per bulan. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 203 unit dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp15 miliar.

The commitment to provide financing products that give social benefit welfare is realized by Bank Jateng with KPR FLPP (Home Ownership Loan with Housing Financing Liquidity Facilities). This credit is a result of Bank Jateng’s cooperation with Ministry of Public Works and Public Housing, that aims to support Home Ownership Loan for Low Income Communities (MBR), i.e. people with fixed or unfixed income with maximum total of Rp3.5 million per month. During reporting period, Bank Jateng has disbursed KPR FLPP amounted to 203 units with total disbursed fund of Rp15 billion.

101

102









Kontribusi Terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah Melalui Peningkatan Porsi Bank Jateng atas Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit pada Regional Jawa Tengah [G4-EC7] Contribution to Regional Economic Development Through the Increasing of Bank Jateng’s Portion on Third Party Fund (DPK) and Credit in the Central Java Region [G4-EC7] Kontribusi Bank Jateng terhadap pembangunan ekonomi daerah juga dapat dilihat dari porsi Bank Jateng atas dana pihak ketiga (DPK) dan pemberian kredit. Pada periode pelaporan, DPK yang berhasil dikelola mencapai Rp38 triliun yang meningkat sebesar 11,76% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp34 triliun. Selanjutnya, untuk jumlah kredit yang berhasil diberikan kepada para nasabah mencapai Rp36 triliun yang meningkat sebesar 16,13% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp31 triliun.

Bank Jateng’s contribution to the regional economic development can be seen in Bank Jateng’s portion on Third Party Fund (DPK) and loan disbursement. As of the reporting period, DPK managed by the Bank reached Rp38 trillion, which increased by 11.76% from 2015, i.e. Rp34 trillion. Furthermore, the credit disbursed to the customer reached Rp36 trillion, which increased by 16.13% from 2015, i.e. Rp31 trillion.

PORSI BANK JATENG ATAS DANA PIHAK KETIGA (DPK) REGIONAL JAWA TENGAH (RP TRILIUN) BANK JATENG’S PORTION ON THIRD PARTY FUND (DPK) IN CENTRAL JAVA REGION (RP TRILLION) TAHUN YEAR

DPK REGIONAL JAWA TENGAH DPK OF CENTRAL JAVA REGION

DPK BANK JATENG DPK OF BANK JATENG

%

2014

188

29

15,43

2015

216

34

15,74

2016

240

38

15,83

PORSI BANK JATENG ATAS KREDIT YANG DIBERIKAN SECARA REGIONAL JAWA TENGAH (RP MILIAR) BANK JATENG’S PORTION ON CREDIT DISBURSED IN CENTRAL JAVA REGION (RP BILLION) TAHUN YEAR

KREDIT YANG DIBERIKAN SECARA REGIONAL JAWA TENGAH LOAN DISBURSED IN CENTRAL JAVA REGION

KREDIT YANG DIBERIKAN BANK JATENG LOAN DISBURSED BY BANK JATENG

%

2014

198

26

13,13

2015

216

31

14,35

2016

237

36

15,19

Peningkatan sebesar 16,13% dari kredit yang diberikan Bank Jateng pada tahun 2016, salah satunya disalurkan untuk mendukung proyek-proyek prioritas pemerintah, terutama di sektor infrastruktur seperti jalan tol, konstruksi, dan kelistrikan baik secara sindikasi maupun bilateral dan untuk mendukung kredit kepada pelaku usaha mikro. Hal ini merupakan peran nyata Bank Jateng dalam mendukung percepatan sektor-sektor strategis di Jawa Tengah untuk semakin memperkuat fundamental ekonomi daerah.

The increase of 16.13% from the loan disbursed by Bank Jateng in 2016, partially was to support government prioritized projects, especially in the infrastructures sector, such as toll road, construction, and electricity, both syndication or bilateral, and to support credit for micro businesses. This is Bank Jateng’s real contribution to support acceleration in strategic sectors in Central Java to strengthen the regional economic fundamental.






Kontribusi Kepada Pembangunan Infrastruktur Di Jawa Tengah



Contribution to Infrastructures Development in Central Java

Pembangunan Tol Semarang – Solo Semarang – Solo Toll Road Construction

Dalam rangka mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur khususnya di Jawa Tengah, Bank Jateng memberikan kontribusi dalam memberikan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah melalui kredit sindikasi. Sampai akhir tahun periode pelaporan, proyek pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah yang menggunakan fasilitas kredit Bank Jateng, antara lain: 1. Pembangunan Jalan Tol Pejagan – Pemalang Bank Jateng bersama 11 perbankan dan dua lembaga pembiayaan melakukan pendanaan kredit sindikasi pada proyek pembangunan jalan tol Pejagan – Pemalang yang dilakukan oleh PT Pejagan Pemalang Tol Road. Pembangunan jalan tol ini melalui Kab. Brebes, Kab.Tegal, Kab.Pemalang dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.620/25/2008 tentang Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa di Provinsi Jawa Tengah. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit investasi kepada proyek ini sebesar Rp150.000 juta. [G4-EC7]

In order to support the acceleration of infrastructure development especially in Central Java, Bank Jateng gives contribution in financing the infrastructure development in Central Java through syndication loan. As of the end of reporting period, infrastructure development projects in Central Java that use Bank Jateng’s loan facility, namely: 1. Pejagan – Pemalang Toll Road Construction Bank Jateng with 11 Banks and two Financing Institution are funding syndicated loan for construction project of Pejalan – Pemalang toll road, which is carried out by PT Pejagan Pemalang Tol Road. This toll road construction is going through Brebes District, Tegal District, Pemalang District, and based on Governor Decree of Central Java No. 620/25/2008 on the Approval of Construction Location of Trans Java Toll in Central Java Province. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment, in the amount of Rp150,000 million.[G4-EC7]

103

104









2. Pembangunan Pabrik Semen Bank Jateng bersama tiga perbankan mengucurkan kredit sindikasi kepada PT Sinar Tambang Arthalestari untuk pembangunan pabrik semen baru di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. PT Sinar Tambang Arthalestari mengajukan kredit investasi, kredit untuk bunga selama masa konstruksi (IDC), dan kredit modal kerja. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi sebesar Rp220.700 juta, kredit untuk bunga selama masa konstruksi (IDC) sebesar Rp29.300 juta, dan kredit modal kerja sebesar Rp50.000 juta. [G4-EC7]

2. Cement Factory Construction Bank Jateng with three banks disbursed a syndicated loan to PT Sinar Tambang Arthalestari to construct new cement factory in Ajibarang Sub-district, Banyumas District, Central Java. PT Sinar Tambang Arthalestari applied for investment credit, credit for interest during construction (IDC), and working capital loans. Bank Jateng contributes to give the loan disbursement on the project through investment credit amounted to Rp220,700 million, credit for interest during construction (IDC) amounted to Rp29,300 million, and working capital loans amounted to Rp50,000 million. [G4-EC7]

3. Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo Bank Jateng bersama tiga perbankan memberikan fasilitas kredit kepada PT Trans Marga Jateng untuk membiayai pembangunan jalan tol Semarang – Solo. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi pokok dan kredit investasi IDC sebesar Rp200.000 juta. [G4-EC7]

3. Semarang – Solo Toll Road Construction Bank Jateng with three banks give loan facility to PT Trans Marga Jateng to fund the construction of Semarang – Solo Toll Road. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment through principal investment credit and IDC investment credit, in the amount of Rp200,000 million.[G4-EC7]

4. Pembangunan Jalan Tol Solo – Ngawi Bank Jateng bersama tiga Bank BUMN, tiga bank umum, dan satu lembaga keuangan menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Solo Ngawi Jaya untuk melakukan pembangunan jalan tol Solo – Ngawi. Pembangunan jalan tol ini mempunyai peranan penting dalam memperlancar arus transportasi yang dapat berdampak pada pertumbuhan sektor riil, sekaligus menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi pokok sebesar Rp123.924 juta dan kredit investasi IDC sebesar Rp14.856 juta. [G4-EC7]

4. Solo – Ngawi Toll Road Construction Bank Jateng with three State-Owned Banks, three commercial banks, and one financial institution disburse syndicated loan to PT Solo Ngawi Jaya to conduct construction of Solo – Ngawi toll road. The construction of toll road has an important role in facilitating the transportation flow, which impacts the growth of real sector, as well as connecting the Central Java Province with East Java Province. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment through principal investment credit in the amount of Rp123,924 million and IDC investment credit, in the amount of Rp14,856 million. [G4-EC7]








Kontribusi Bank Jateng Terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional

Bank Jateng’s Contribution to National Economic Development

Pembayaran Pajak Kepada Pemerintah Pusat

Tax Payment to the Central Government

Keberhasilan kinerja ekonomi Bank Jateng di tahun 2016, juga dibarengi dengan komitmen Bank Jateng untuk turut berperan dalam membangun ekonomi Indonesia. Bentuk komitmen tersebut diwujudkan dengan pemenuhan kewajiban Perusahaan sebagai wajib pajak dan sebagai pemotong pajak. Sebagai wajib pajak, Bank Jateng memenuhi kewajiban pembayaran atas pajak daerah, pajak penghasilan Badan, pajak pertambahan nilai (PPN), serta pajak bumi dan bangunan (PBB). Pada periode pelaporan, jumlah pajak yang disetorkan oleh Bank Jateng kepada Pemerintah Pusat adalah sebesar Rp371.881 juta yang meningkat sebesar 10,21% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp337.437 juta. Sedangkan sebagai pemotong pajak, Bank Jateng berperan aktif dalam melakukan pemotongan terhadap setiap objek kena pajak daerah.

The success of Bank Jateng’s economic performance in 2016, is also accompanied by Bank Jateng’s commitment to participate in the development of Indonesian economic. The form of commitment is realized by fulfilling the Company’s obligation as taxpayer and as tax collector. As a taxpayer, Bank Jateng fulfills its payment obligation on development tax, Corporate income taxes, value added tax (VAT), as well as Land and Building Tax (L&B Tax). As of the reporting period, the tax paid by Bank Jateng to the Central Government amounted to Rp371,881 million, which increased by 10.21% from 2015, i.e. Rp337,437 million. Meanwhile, as a tax collector, Bank Jateng actively conducts cutting on every object taxable area.

105

106









PEMBAYARAN PAJAK BANK JATENG (RP JUTA) [G4-EC1] BANK JATENG TAX PAYMENT (RP MILLION) [G4-EC1] 7.049

6.779

8.376

288.177

329.397

361.426

2014

2015

2016

2014

2015

2016

PAJAK DAERAH DEVELOPMENT TAX

PAJAK PENGHASILAN BADAN CORPORATE INCOME TAX

PEMBAYARAN PAJAK BANK JATENG (RP JUTA) [G4-EC1] BANK JATENG TAX PAYMENT (RP MILLION) [G4-EC1] 211

139

596

1.094

1.122

1.483

2014

2015

2016

2014

2015

2016

PPN VAT

PBB L&B TAX








MENINGKATKAN PENDAPATAN DI SEKTOR DEVISA MELALUI LAYANAN TRANSAKSI LUAR NEGERI [G4-EC8] INCREASING REVENUE FROM FOREIGN EXCHANGE SECTOR THROUGH INTERNATIONAL TRANSACTION SERVICES [G4-EC8]

Sejak tahun 1992, Bank Jateng telah mendapat izin dari otoritas sebagai Bank Devisa. Bank Jateng berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan pendapatan di sektor devisa melalui produk Layanan Transaksi Luar Negeri Bank Jateng. Hal ini dibuktikan, pada periode pelaporan terjadi peningkatan kinerja pendapatan Bank Jateng di sektor devisa dengan nilai transaksi yang didapat mencapai Rp2.369.792 juta yang meningkat 713,22% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp291.408 juta.

Since 1992, Bank Jateng has been approved by the authority as a Foreign Exchange Bank. Bank Jateng is committed to always improve the revenue in the foreign exchange sector through International Transaction Services products. This is proven, that on the reporting period, there were an increase in the revenue pefromance in the foreign exchange sector with transaction values that reached Rp2,369,792 million, which increased by 713.22% from 2015, i.e. Rp291,408 million.

107

108









BANK JATENG BERKONTRIBUSI UNTUK MENGAJAK DEBITUR BINAAN UNTUK MENGIKUTI TAX AMNESTY BANK JATENG CONTRIBUTES TO ENGAGE DEBTORS TO PARTICIPATE ON TAX AMNESTY

Manajemen Bank Jateng melakukan Deklarasi Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty sebagai langkah dukungan terhadap program pemerintah. Menurut Supriyatno selaku Direktur Utama Bank Jateng, deklarasi Tax Amnesty diikuti oleh jajaran komisaris, direksi, karyawan, nasabah, dan mitra kerja Bank Jateng.

Bank Jateng’s Managemenet has declared Tax Amnesty as a step of support to the government program. According to Supriyato as President Director of Bank Jateng, the Tax Amnesty declaration is followed by the board of commissioners, directors, employees, customers, and partners of Bank Jateng.

Melalui deklarasi tersebut, bersama seluruh BPD yang tergabung dalam ASBANDA, Bank Jateng sebagai Bank Pembangunan Daerah milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa tengah akan berkomitmen penuh untuk mendukung Tax Amnesty yang merupakan program Pemerintah Pusat. Fasilitas Tax Amnesty merupakan kesempatan yang baik bagi wajib pajak perorangan maupun perusahaan untuk mendapatkan insentif berupa pengampunan pajak dengan membayar uang tebusan atas pelaporan harta yang dimiliki.

Through the declaration, with every Regional Development Bank (BPD) that is incorporated in ASBANDA, Bank Jateng as Regional Development Bank owned by Province and District/City of Central Java is committed to support Tax Amnesty which is a program of the Government. Tax Amnesty facility is a good chance for individual or corporate taxpayers to get incentive in the form of tax amnesty by paying money for reporting the possessions.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Keuangan-Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Jawa Tengah-Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, pejabat terkait, dan sejumlah pelaku UMKM. Pada prinsipnya Bank Jateng selalu siap untuk mengikuti setiap program dan kebijakan dari Pemerintah pusat.

This event is attended by Minister of Finance, Sri Mulyani Indrawati, Central Java Governor, Ganjar Pranowo, Head of the Central Java Provincial Police, Directorate General of Police, Condro Kirono, related officers, and actors of Micro, Small, and Medium-scale Enterprises (MSME). In principle, Bank Jateng is always ready to participate in every program and policy of the Government. Source: Media Wawasan, 12 May 2016 Source: Media Wawasan, 12 May 2016






Kontribusi Kepada Pembangunan Infrastruktur Di Luar Jawa Tengah



Contribution to Infrastructures Development Outside Central Java

Pembangunan Tol Cikampek – Palimanan Cikampek – Palimanan Toll Road Construction

Selain memberikan kontribusi untuk membangun Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng juga memberikan kontribusi untuk membangun daerah di luar Jawa Tengah salah satunya dengan memberikan pembiayaan pembangunan infrastruktur di luar Jawa Tengah melalui kredit sindikasi. Hal ini merupakan salah satu komitmen Bank Jateng dalam mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Sampai akhir tahun periode pelaporan, proyek pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah yang menggunakan fasilitas kredit Bank Jateng, antara lain: 1. Pembangunan Office Building Bank Jateng bersama dua perbankan menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Ciputra Adigraha untuk membangun gedung perkantoran 47 lantai seluas 70.000 m2 di kawasan Kuningan, Jakarta. Pemberian kredit ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan ruang kantor di lokasi strategis di Jakarta, sehingga dapat membantu mendorong perekonomian nasional. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi sebesar Rp75.000 juta. [G4-EC7]

In addition to contribution to develop Central Java Province, Bank Jateng also contributes to develop area outside Central Java, such as giving the funding for infrastructures development outside Central Java through syndicated loan. This is one of Bank Jateng’s commitment to support acceleration of national infrastructures development. As of the end of reporting period, infrastructure development projects in Central Java that use Bank Jateng’s loan facility, namely:

2. Pembangunan PLTU Riau Tenayan (2 x 110 MW)

2. Riau Tenayan Steam Power Plants Construction (2 x 110 MW) In order to support the implementation of national electricity procurement, PT PLN (Persero) conducts Fast Track Program (FTP) Phase II, one of which is to construct Riau Steam Power Plants (2 x 110 MW)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengadaan listrik nasional, PT PLN (Persero) melaksanakan Fast Track Program (FTP) Tahap II yang salah satunya untuk pembangunan PLTU Riau (2 x 110 MW) di

1. Office Building Construction Bank Jateng with two banks disbursed syndicated loan to PT Ciputra Adigraha to build 47 Floor Office Building in the 70,000 m2 area in Kuningan area, Jakarta. The loan disbursement can help meet the needs of office space in strategic location in Jakarta, thus helping boost the national economy. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment, in the amount of Rp75,000 million. [G4-EC7]

109

110









Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Untuk pembangunan PLTU ini, Bank Jateng bersama dengan enam perbankan dan satu lembaga keuangan memberikan kredit sindikasi kepada PLTU Riau Tenayan. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi sebesar Rp200.000 juta. [G4-EC7]

in Urban Subdistrict Sail, Tenayan Raya Subdistrict, Pekanbaru, Riau Province. For the construction of steam power plants, Bank Jateng with six banks and one financing institution give syndicated loan to Riau Tenayan Steam Power Plants. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment, in the amount of Rp200,000 million. [G4-EC7]

3. Pembangunan Pabrik Gula dan Pabrik Pupuk Organik

3. Sugar Factory and Organic Fertilizer Factory Construction Bank Jateng with four banks give syndicated loan to PT Industri Gula Glenmore to construct sugar factory with capacity of 6,000 TTH (Cane Ton per Day) that later on will be increased to 8,000 TTH; and organic fertlizeir factor in Sidodadi, Karangharjo Villages, Urban Subdistrict Glenmore, Banyuwangi Subdistrict, East Java. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment through principal investment credit and IDC investment credit, in the amount of Rp96,123 million. [G4-EC7]

Bank Jateng bersama dengan empat perbankan memberikan kredit sindikasi kepada PT Industri Gula Glenmore untuk membangun pabrik gula dengan kapasitas 6.000 TTH (Ton Tebu per Hari) yang nantinya akan ditingkatkan menjadi 8.000 TTH dan pabrik pupuk organik di Dusun Sidodadi, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi pokok dan kredit investasi IDC sebesar Rp96.123 juta. [G4-EC7] 4. Pembangunan dan Pengelolaan Jalan Tol Cikampek – Palimanan Bank Jateng bersama dengan 21 perbankan memberikan kredit sindikasi kepada PT Lintas Marga Sedaya untuk pembangunan Tol Cikapali (Cikampek – Palimanan). Hal ini merupakan salah satu dukungan Bank Jateng dalam pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian di daerah dan nasional. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi pokok sebesar Rp268.916 juta dan kredit investasi IDC sebesar Rp31.084 juta. [G4-EC7]

4. Cikampek – Palimanan Toll Road Construction and Maintenance Bank Jateng with 21 banks give syndicated loan to PT Lintas Marga Sedaya for Cikapali (Cikampek – Palimanan) Toll Construction. This is a form of support of Bank Jateng in infrastructures development to enhance regional and national economy. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment through principal investment credit in the amount of Rp268,916 million and IDC investment credit, in the amount of Rp31,084 million. [G4-EC7]








5. Pembangunan Jalan Tol Ngawi – Kertosono Bank Jateng bersama tiga Bank BUMN, tiga bank umum, dan satu lembaga keuangan menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Ngawi Kertosono Jaya untuk melakukan pembangunan jalan tol Ngawi – Kertosono. Pembangunan jalan tol ini mempunyai peranan penting dalam memperlancar arus transportasi yang dapat berdampak pada pertumbuhan sektor riil, sekaligus menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bank Jateng berkontribusi memberikan penyaluran kredit kepada proyek ini melalui kredit investasi pokok sebesar Rp92.897 juta dan kredit investasi IDC sebesar Rp11.079 juta. [G4-EC7]

5. Ngawi – Kertosono Toll Road Construction Bank Jateng with three State-Owned Banks, three commercial banks, and one financial institution disburse syndicated loan to PT Ngawi Kertosono Jaya to conduct construction of Ngawi – Kertosono toll road. The construction of toll road has an important role in facilitating the transportation flow, which impacts the growth of real sector, as well as connecting the Central Java Province with East Java Province. Bank Jateng contributes by giving loan disbursement for this project’s investment through principal investment credit in the amount of Rp92,897 million and IDC investment credit, in the amount of Rp11,079 million. [G4-EC7]

6. Pembangunan Jalan Tol Soreang – Pasir Koja Bank Jateng Syariah bersama beberapa bank syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi kepada PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) untuk pembangunan jalan tol Soreang – Pasir Koja (Soroja). Bank Jateng Syariah bertindak sebagai salah satu mandated lead arranger telah menyalurkan pembiayaan ini sebesar Rp200.000 juta dengan menggunakan skema murabahah. Pembangunan jalan tol ini akan menghubungkan dua pusat perekonomian lokal di wilayah Bandung, sekaligus menjadi solusi atas kemacetan dan keterbatasan akses. [G4-EC7]

6. Construction of Soreang - Pasir Koja Highways Bank Jateng Syariah along with several sharia banks distributed syndicated financing to PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) for the construction of Soreang - Pasir Koja (Soroja) highway. Bank Jateng Syariah acting as one of mandated lead arranger has disbursed this financing of Rp200.000 million by using murabahah scheme. The construction of this highway will connect two local economic centers in Bandung, as well as a solution to congestion and access limitations. [G4-EC7]

111

112








KONTRIBUSI TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN Contribution to Environment Conservation







Bank Jateng senantiasa memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan sesuai dengan bisnis Perusahaan melalui kebijakan penyaluran kredit dan proyek ramah lingkungan serta pengelolaan operasional perbankan yang memperhatikan aspek lingkungan.

Turut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan merupakan salah satu tanggung jawab perusahaan sebagai bagian dari komunitas dunia. Permasalahan lingkungan seperti kerusakan alam dan perubahan iklim merupakan isu lingkungan utama yang terus menjadi pembahasan di tingkat dunia. Hal ini menjadi perhatian penting bagi Perusahaan untuk senantiasa terlibat dan berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan kehidupan bumi dengan mengintegrasikan aspek lingkungan dalam kebijakan pembiayaan dan program Perusahaan lainnya yang meliputi penyaluran kredit ramah lingkungan, pengelolaan operasional perbankan dengan memperhatikan aspek lingkungan, dan program edukasi lingkungan. Hal ini merupakan bentuk kepatuhan Bank Jateng terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta sejalan dengan roadmap keuangan berkelanjutan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. [G4-DMA]



Bank Jateng keeps contributing to environment conservation according to the Company’s business through environment-friendly credit disbursement policies and projects as well as banking operational management, taking into account the environmental aspects.

Preserving and maintaining the environment is one of company’s responsibilities as a part of global community. Environmental problems such as natural damage and climate change are the main issues which are continuously talked about in the global-scale discussion. These issues became important concerns, as the Company is always involved and to participate in the efforts to save life on this earth by integrating environmental aspects in its policies on financing and other programs which include environment-friendly credit disbursement, banking operational management taking into consideration environmental aspects, and environment education program. This is a part of compliance of Bank Jateng with Law No. 32 of 2009 on Environment Protection and Management, and is aligned with sustainable financial roadmap established by Financial Services Authority. [G4-DMA]

113

114









Penyaluran Kredit Ramah Lingkungan

Environment-friendly Credit Disbursement

Selain itu, Bank Jateng sebelum memberikan pinjaman/ kredit selalu melakukan pre screening dan analisa mendalam terhadap calon nasabah meliputi character, track record, kemampuan finansial, prospek, kapasitas usaha, ketersediaan second way out dan estimasi kondisi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang atas investasi yang dilakukan. Untuk menambah keyakinan pemberian kredit, Bank Jateng menggunakan second opinion dari konsultan atau penilai independen yang memiliki kompetensi di bidang yang akan dibiayai. Untuk memperkuat prinsip kehati-hatian, Bank Jateng juga melakukan peninjauan langsung sewaktu-waktu untuk memastikan seluruh kegiatan operasional calon nasabah dan nasabah eksisting dijalankan dengan memenuhi seluruh peraturan lingkungan yang berlaku. [FS2, FS3]

Other than that, prior to loan/credit approval, Bank Jateng always conducts pre-screening and in-depth analysis towards potential clients including their character, track record, financial ability, prospects, business capacity, second way out availability, and estimated economic conditions both in short term and in long term for the investment made. To better secure the credit granting, Bank Jateng utilizes second opinion from independent consultants or assessors with competence in the sectors to be financed. To strengthen the principle of prudence, Bank Jateng also conducts occasional field visit in order to ensure that all of the operational activities of potential and existing clients are conducted in accordance with the prevailing environmental regulations.[FS2, FS3]

Sebagai wujud nyata penerapan kredit ramah lingkungan, pada periode pelaporan Bank Jateng telah memiliki komitmen untuk menyalurkan pinjaman kepada para nelayan di Provinsi Jawa Tengah yang telah mengubah alat tangkap cantrang ke alat tangkap yang lebih ramah lingkungan melalui program Jaring (Jangkau, Sinergi, dan Guideline) sesuai dengan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini sebagai bentuk kepatuhan Bank Jateng terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. [G4-DMA]

As a real evidence of the environment-friendly credit application, during the reporting period Bank Jateng has had commitment to disburse loans to the fishermen in Central Java Province who had changed their trawl nets with a more environment-friendly tool through Jaring (Reach, Synergy, and Guideline) program in accordance with the initiative of Financial Services Authority (OJK). This reveals Bank Jateng’s compliance with Regulation of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries No. 2 of 2015 on prohibition to use trawls and seine nets within Indonesian fishery management areas. [G4-DMA]

Sebagai perusahaan yang berkomitmen menerapkan prinsip triple bottom line (profit, people and planet), Bank Jateng berkomitmen untuk secara maksimal mengintegrasikan antara kebijakan dan program Perusahaan dengan aspek keberlanjutan. Salah satu bentuk komitmen yang telah dijalankan yaitu adanya kebijakan yang diterapkan kepada nasabah korporasi untuk menyediakan dokumen AMDAL dan ijin gangguan guna antisipasi terjadinya potensi risiko keberlanjutan pada aspek lingkungan dan sosial. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang nantinya akan tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) di tahun 2017. [G4-DMA, FS2]

As a company with a commitment in applying triple bottom line (profit, people, and planet) principle, Bank Jateng is committed to maximally integrate the Company’s policies and programs into the sustainable aspects. One of the implemented commitments is a policy applied to corporate clients to provide Environment and Social Impact Assessment (AMDAL) and nuisance permit to anticipate potential sustainability risk on environment and social aspects. This is aligned with the policy to be inserted in the Financial Services Authority Regulation (POJK) in 2017.[G4-DMA, FS2]








Pengelolaan Operasional Perbankan Ramah Lingkungan

Environment-friendly Banking Operational Management

Hasil dari penerapan komitmen tersebut, selama periode pelaporan, Perusahaan tidak menerima pengaduan atau keluhan dari masyarakat maupun stakeholder lainnya terkait isu lingkungan sehingga tidak pernah mendapatkan sanksi atau denda terkait ketidakpatuhan terhadap peraturan lingkungan. [G4-EN29, G4-EN34]

As a result of the implemented commitment, throughout the reporting period, the Company did not receive any complaint from the people or other stakeholders in relation to environmental issues, hence there was no sanction or fine imposed related to non-compliance to environmental regulations. [G4-EN29, G4-EN34]

Manajemen Penggunaan Material

Management of Material Use

Sebagai bentuk keterlibatan dan kepedulian Bank Jateng terhadap pelestarian lingkungan, Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perbankan. Bentuk komitmen ini diwujudkan melalui manajemen penggunaan material, energi, air, dan pengelolaan limbah. [G4-DMA]

Sebagai perusahaan jasa keuangan, material utama yang digunakan dalam kegiatan operasional perbankan seperti korespondensi, administrasi pelaporan, pembuatan rekening nasabah, dan kegiatan lainnya adalah kertas. Selama periode pelaporan, penggunaan material Bank Jateng sebesar 4.504 rim yang mengalami peningkatan 11,62% dari tahun 2015 yaitu sebesar 4.035 rim. Peningkatan penggunaan kertas ini dikarenakan perkembangan bisnis Perusahaan terutama bertambahnya jumlah unit kantor.

As a form of Bank Jateng’s involvement and concerns towards environment conservation, the Company is always committed to minimize environmental effects caused by banking operational activities. This form of commitment was realized through material, energy, water use management as well as waste management. [G4-DMA]

As a financial service company, the main material used in banking operational activities such as correspondence, reporting administration, clients’ account openings, and other activities, is paper. During the reporting period, the use of material by Bank Jateng reached 4,504 reams, increased by 11.62% from that of 4,035 reams in 2015. This increase in paper use was due to the Company’s business development, in particular the increased number of office units.

PENGGUNAAN MATERIAL BANK JATENG [G4-EN1] MATERIAL USE OF BANK JATENG [G4-EN1] TAHUN YEARS JENIS MATERIAL MATERIAL TYPE

Kertas Paper

SATUAN UNIT

KETERANGAN REMARKS

Rim Ream

Bahan Baku Habis Terpakai Raw material completely consumed

Perusahaan menyadari bahwa penggunaan kertas sebagai material utama secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan seperti penebangan hutan. Untuk itu, Perusahaan senantiasa melakukan upaya penghematan kertas (paperless) untuk menjaga kelestarian hutan dalam jangka panjang, sebagai berikut: [G4-EN27]

2014 3.986

2015 4.035

2016 4.504

The company is aware that excessive use of paper as the main material may result in a negative effect to the environment, for example deforestation. Therefore, the Company keeps making the following efforts to save paper in order to maintain forest conservation in a long term: [G4-EN27]

115

116









1. Mengembangkan aplikasi berbasis online untuk mengurangi penggunaan kertas/dokumen seperti Sistem Informasi Manajemen (SIM) SDM, e-bugdeting, dan lain-lain. 2. Mengembangkan aplikasi e-money untuk mengurangi penggunaan warkat-warkat transaksi nasabah dengan fitur-fitur yang cukup beragam seperti pembelian pulsa, pembayaran tagihan, alat bayar belanja online, transfer antar bank, top up saldo, dan donasi. 3. Memanfaatkan kertas bekas untuk kebutuhan pembuatan memo dan note konsep. 4. Mengoptimalkan media online dan jaringan intranet sebagai media komunikasi dan publikasi antar jaringan kantor. 5. Memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi kepada nasabah.

1. Developing online application to reduce the use of paper/document such as HR Management Information System, e-budgeting, etc. 2. Developing e-money application to reduce the use of client transaction letters with various features such as phone credit purchase, billing payment, online shopping payment tool, inter-bank transfer, balance top up, and donation. 3. Using recycled paper to draft memo and concept notes. 4. Optimizing online media and intranet network as the communication and publication media within the office networks. 5. Using social media as promotion tool to clients.

Manajemen Penggunaan Energi

Management of Energy Use

Penggunaan energi yang berlebihan dan secara terusmenerus akan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh sebab itu, Bank Jateng senantiasa melakukan inisiatif efisiensi penggunaan energi sebagai berikut: [G4-EN6, G4-EN19] 1. Efisiensi konsumsi listrik: a. Penggunaan lampu tipe LED. b. Menggunakan pendingin ruangan saat diperlukan. c. Meletakkan bunga hias (sirih gading) di meja dan sudut-sudut ruangan. d. Mengoptimalkan pencahayaan alam untuk penerangan ruangan. 2. Efisiensi konsumsi BBM: a. Melakukan perawatan kendaraan operasional secara berkala. b. Menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan operasional untuk dinas jarak jauh. 3. Efisiensi konsumsi gas: a. Mengurangi frekuensi dan kuantitas material yang menggunakan bahan bakar gas. b. Melakukan perawatan untuk alat-alat yang menggunakan gas. c. Menggunakan alat-alat yang hemat bahan bakar gas.

Excessive and continuous energy use will result in greenhouse gas emission which contributes to climate change. Therefore, Bank Jateng keeps making efficient energy use initiatives as follows: [G4-EN6, G4-EN19]

Jenis energi yang digunakan oleh Perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional adalah listrik, bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Energi listrik digunakan untuk kegiatan administrasi dan bangunan kantor, BBM digunakan untuk kebutuhan perjalanan dinas dan gas digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur Perusahaan.

Energy types used by the Company to support its operational activities are electricity, oil fuel, and gas. Electricity is used for administrative activities and office building, oil fuel is used for official trips and gas for the kitchen of the Company.

1. Efficient electricity consumption: a. The use of LED lights. b. Using air conditioner only when necessary. c. Putting decorative flowers in the tables and corners of the rooms. d. Optimizing natural lightning for the rooms. 2. Efficient oil fuel consumption: a. Maintaining operational vehicles periodically. b. Using more public transportation than operational vehicle for long distance official trips. 3. Efficient gas consumption: a. Reducing the frequency and quantity of material using gas fuel. b. Maintaining gas-fueled equipment. c. Using gas saving tools.








Penggunaan Air Secara Bijak

Deliberate Use of Water

Perusahaan senantiasa berupaya meminimalkan penggunaan air dengan menerapkan kebijakan efisiensi seperti menggunakan air secara bijak sesuai kebutuhan.

The Company always strives to minimize the use of water by applying efficiency policies such as to use water deliberately according to the needs.

Pengelolaan Limbah

Waste Management

Perusahaan menggunakan air untuk keperluan sanitasi pegawai, bangunan kantor, dan rumah dinas. Bank Jateng setiap tahunnya tidak mengambil air secara langsung dari sumber air alami namun semua air yang digunakan dipasok oleh Perusahaan Air Minum Milik Daerah (PDAM). Selama periode pelaporan, penggunaan air Perusahaan sebanyak 131.714 m3. [G4-EN8]

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional Perusahaan terdiri dari limbah padat berupa sampah plastik dan kertas serta limbah cair berupa air kotor. Berdasarkan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, kedua jenis limbah tersebut tidak termasuk ke dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Namun, sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan, Bank Jateng senantiasa melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan standar manajemen lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

The Company uses water for the sanitation needs of its employees, office building, and official houses. Each year Bank Jateng does not take water directly from the natural sources but all of the water is supplied by RegionallyOwned Drinking Water Company (PDAM). During the reporting period, the water use of the Company reached 131,714m3. [G4-EN8]

Waste deriving from the Company’s operational activities consists of solid waste in form of plastic and paper waste and liquid waste in form of dirty water. Based on the provisions of the State Ministry for the Environment of the Republic of Indonesia, both types of waste are not included in the category of hazardous and toxic material waste. However, as one of the responsibilities of the Company in conserving the environment, Bank Jateng always manages its waste according to the standards of environment management in order to not create negative impacts toward it.

PENGELOLAAN LIMBAH WASTE MANAGEMENT JENIS LIMBAH TYPE OF WASTE

METODE PEMBUANGAN DUMPING METHOD

Limbah kertas dan alat tulis lainnya Paper and other stationery waste

Melalui jasa pengangkutan dan pengelolaan sampah oleh dinas kebersihan daerah. Through waste transportation and management by regional cleaning services.

Limbah air kotor Dirty water waste

Menggunakan sistem septic tank yang kemudian akan diangkut dan dikelola menggunakan jasa pihak ketiga. Using septic tank system which later shall be transported and managed through a service from the third party.

117

118









Program Edukasi Lingkungan

Environment Education Program

Secara lebih luas, program klaster ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan hasil produksi yang berkualitas dan menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian peternakan. Melalui program ini, Bank Jateng memberi bantuan berupa pembangunan rumah produksi jagung yang digunakan untuk mengolah hasil panen jagung sehingga menjadi produk siap jual di pasar. [G4-EC8]

In a wider scope, this cluster program aimed to increase the people’s economics, improve quality production results, and create work opportunities in farming and cattle sectors. Through this program, Bank Jateng provided aid in form of the construction of corn production building used to process the crops into ready-to-sell products. [G4-EC8]

Pada tahun 2016, Bank Jateng mengembangkan program klaster jagung terintegrasi peternakan sapi di Desa Klitikan Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan bersama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia. Program ini dikembangkan dengan maksud untuk mengedukasi petani peternak bagaimana mengoptimalkan rantai nilai produksi baik dari jagung. Disamping itu, program ini juga mengedukasi bagaimana petani peternak memanfaatkan limbah jagung untuk pakan ternak dan limbah ternak menjadi sumber energi biogas. Jumlah petani yang dituju mencapai 50 orang dengan luas lahan pertanian mencapai 26 hektar. Bank Jateng telah menyalurkan sebesar Rp100 juta untuk implementasi program ini. [FS8]

In 2016, Bank Jateng developed a program of corn cluster integrated with cow farm in Klitikan Village Kedungjati Sub-district Grobogan District along with the Government and Bank Indonesia. This program was developed with a goal to educate the farmers on how to optimize the chain of good production value from the corns. In addition, this program also educated on how the farmers could use corn waste for cattle feed and cattle waste as biogas energy source. The number of targeted farmers reached 50 farmers with the size of farming area of 26 hectares. Bank Jateng has disbursed Rp100 million for the implementation of this program. [FS8]





Investasi Pelestarian Lingkungan


Komitmen keterlibatan dan kepedulian Perusahaan terhadap pelestarian lingkungan juga dibuktikan dengan adanya penyaluran dana sosial perusahaan khusus untuk kegiatan pengelolaan lingkungan di wilayah operasi Perusahaan. Pada periode pelaporan, sebesar Rp16.168 juta telah dikeluarkan Bank Jateng yang diantaranya untuk alokasi pembelian dan penanaman 1.800 bibit pohon durian, perbaikan lingkungan layak huni, perbaikan lingkungan usaha mikro, dan lain-lain. [G4-EN31]



Environment Conservation Investment

The Company’s commitment and concerns to be involved in environment conservation were also proved with the disbursement of the Company’s social fund specifically for environment management activities within its operational areas. During the reporting period, a sum of Rp16,168 million has been spent by Bank Jateng, including the allocation for the purchase and planting of 1,800 seedlings of durian, improvement of habitable environment, improvement of micro business environment, etc. [G4-EN31]

119

120








MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA YANG ADIL DAN BERKELANJUTAN Sustainable and Just Human Resources Management






Kebelanjutan pertumbuhan bisnis Bank Jateng tidak terlepas dari peran serta seluruh insan Bank Jateng. Oleh karenanya, Bank Jateng senantiasa melakukan pengelolaan sumber daya manusia melalui program Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kinerja (MSDM-BK) secara adil dan berkelanjutan.




The sustainable business growth of Bank Jateng is inseparable from the participation of every personnel of Bank Jateng. Therefore, Bank Jateng continues to manage the human resources through Performance Based Human Resources Management (MSDMBK) program in a just and sustainable manner.

Keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang baik dari sisi pengetahuan, skill, maupun etika merupakan salah satu pilar untuk mendukung keberlanjutan bisnis Perusahaan. Bank Jateng, sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, senantiasa melakukan pengelolaan SDM secara adil dan berkelanjutan melalui program Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kinerja (MSDM-BK) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan mencapai keseimbangan antara harapan dan keoptimalan kinerja SDM. Selain itu, Bank Jateng juga terus melakukan penyediaan lapangan kerja melalui rekrutmen tenaga kerja baru yang energik untuk mendukung target pertumbuhan bisnis Bank Jateng. [G4-DMA]

The existence of good human resources (HR), in knowledge, skill, or ethics, is one of the pillars to support the Company’s business sustainability. Bank Jateng, as a company that applies the sustainable principles, always conducts HR management that is just and sustainable through the Performance Based Human Resources Management (MSDM-BK) program, that aims to increase competence and achieve balance in the expectation and optimization of the HR performances. In addition, Bank Jateng always provides employment through recruitment of new energetic workforce to support the target of Bank Jateng’s business growth. [G4-DMA]

Bank Jateng telah menetapkan strategi-strategi keberlanjutan yang salah satunya yaitu pengembangan SDM yang lebih berorientasi pada efektivitas, produktifitas, dan efisiensi. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya yaitu pengetahuan dan keterampilan, sikap, serta remunerasi. Oleh karena itu, Bank Jateng terus melakukan program pengembangan kompetensi, menanamkan budaya dan etos kerja aman, selamat, sehat, dan ramah lingkungan sebagai

Bank Jateng has set forth the sustainable strategies, one of which is to develop HR that is oriented on effectivity, productivity, and efficiency. There are many factors that influence them, such as knowledge and skills, attitude, as well as remuneration. Therefore, Bank Jateng continues to conduct competence development program, cultivate the safe, happy, healthy, and environmental friendly culture and ethics, as activity guidelines for all employees, as well as to apply remuneration patterns that are

121

122









pedoman aktivitas seluruh pegawai, serta menerapkan pola remunerasi yang bersifat adil, kompetitif, dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan pendekatan tersebut, Bank Jateng optimis dapat menghadapi ketatnya persaingan dunia perbankan. [G4-DMA]

fair, competitive, and in accordance with the rules and regulations prevailed. With that approach, Bank Jateng is optimistic that it can face the hard competition in the banking world. [G4-DMA]

Komitmen Dalam Menerapkan Prinsip Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia

Commitment in Implementing Equality and Human Rights Principles

Dalam pemberian remunerasi, Bank Jateng berkomitmen untuk mematikan bahwa prinsip kesetaraan juga diterapkan, dimana Bank Jateng tidak membedakan jumlah remunerasi berdasarkan jenis kelamin, melainkan kepada jenjang jabatan, masa kerja, dan hasil penilaian kinerja. Bank Jateng juga berusaha meningkatkan prinsip kesetaraan dengan semakin banyaknya pegawai wanita yang menduduki posisi jabatan strategis dalam Perusahaan. [G4-DMA, G4-LA13]

In the remuneration, Bank Jateng commits to ensure the equality principle is implemented as well, in which Bank Jateng does not differentiate the remuneration based on gender, but rather based on the level of position, length of services, and the performance assessment result. Bank Jateng also seeks to implement the equality principle with increasing the number of women employees who occupy strategic positions in the Company. [G4-DMA, G4-LA13]

Prinsip kesetaraan dan hak asasi manusia merupakan hak pegawai demi terciptanya keadilan di lingkungan kerja Perusahaan. Untuk itu, dalam mengelola pegawai, Bank Jateng senantiasa menerapkan prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi di setiap prosesnya dari mulai proses rekrutmen, program pelatihan, penilaian kinerja, penetapan jenjang karir, sampai dengan pemberian remunerasi. Dalam proses rekrutmen, Bank Jateng memberikan kesempatan yang sama baik pria maupun wanita untuk bergabung bersama Bank Jateng. Di dalam persyaratan rekrutmen, Bank Jateng juga memberikan syarat usia minimum 21 tahun bagi calon pegawai untuk mencegah terjadinya insiden pekerja anak. Oleh karena itu, selama periode pelaporan tidak terdapat insiden pekerja anak yang dilakukan Bank Jateng maupun pemasok atau mitra kerja. [G4-DMA, G4-HR5]

Equality and human rights principles are the employees’ right in order to create justice in the Company’s work environment. Therefore, in managing the employees, Bank Jateng continuously implements the equality and non-discrimination principles in every process, starting from the recruitment process, the training program, the performance assessment, the career path, until the remuneration. In the recruitment process, Bank Jateng gives equal opportunities to men and women to join Bank Jateng. In the recruitment requirements, Bank Jateng also requires the prospective employees to be at least 21 years of age to prevent the incident of child labor. Therefore, throughout the reporting period, there is no child labor incident conducted by Bank Jateng or suppliers or business partners. [G4-DMA, G4-HR5]








JUMLAH PEGAWAI WANITA DALAM KEPEMIMPINAN NUMBER OF WOMEN EMPLOYEES IN LEADERSHIP

18

26

23

26

204

194

2015

2016

2015

2016

2015

2016

Kepala Sub Divisi Head of Sub-Division

Kepala Wakil Sub Divisi Deputy Head of Sub-Division


123

124









Penerapan prinsip kesetaraan dan hak asasi manusia yang dilakukan Bank Jateng merupakan salah satu bentuk kepatuhan Perusahaan terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan sebagai bentuk inisiatif untuk mencegah terjadinya insiden diskriminasi yang berkaitan dengan suku, ras, agama, jenis kelamin, dan unsur diskriminasi lainnya. Dengan demikian, selama periode pelaporan tidak terdapat pengaduan terkait insiden pelanggaran hak asasi manusia termasuk insiden diskriminasi yang melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal di seluruh wilayah operasi Perusahaan. [G4-DMA, G4-HR3, G4-HR12]

Implementation of the equality and human rights principle conducted by Bank Jateng is one of the Company’s forms of compliance with Law No. 13 of 2003 on Employment, and as a form of initiative to prevent any discrimination incident related to ethnicity, race, religion, gender, and other elements of discrimination. Therefore, throughout the reporting period, there are no complaints related to incident of human rights violations, including discrimination incident that involved internal and external stakeholders in all area of the Company’s operations. [G4-DMA, G4-HR3, G4-HR12]

Keberagaman Profil Insan Bank Jateng

Diversity of Bank Jateng Personnel Profile

Bank Jateng senantiasa mengelola pegawai yang memiliki pendidikan, usia, jenis kelamin, dan latar belakang yang beragam. Sampai akhir periode pelaporan, jumlah pegawai Bank Jateng mencapai 5.288 orang dengan komposisi pegawai wanita sebanyak 1.731 orang (32,73%) dan pegawai pria sebanyak 3.557 orang (67,27%). Jumlah ini mengalami peningkatan 0,97% dari tahun 2015 yaitu sebanyak 5.237 orang. Peningkatan ini dikarenakan adanya peningkatan kapasitas organisasi dan kualitas layanan melalui penambahan struktur jabatan atas penambahan jaringan atau unit layanan baru.

Bank Jateng always manages employees with various education, age, gender, and background. As of the end of reporting period, the number of Bank Jateng employees reached 5,288 people with the composition of 1,731 women (32.73%) and 3,557 men (67.27%). The number increased by 0.97% from 2015, that of 5,237 people. The increase is caused by the organization capacity and service quality enhancement through additional structure on the new office network or new service unit.

PROFIL INSAN BANK JATENG BERDASARKAN JENIS KELAMIN [G4-9, G4-10] PROFILE OF BANK JATENG’S PERSONNEL BASED ON GENDER [G4-9, G4-10] KETERANGAN DESCRIPTION

2014 PRIA MALE

WANITA FEMALE

2015 JUMLAH TOTAL

PRIA MALE

WANITA FEMALE

2016 JUMLAH TOTAL

PRIA MALE

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

Status Kepegawaian Employment Status Pegawai Tetap Permanent Employee

1.722

1.080

2.802

1.869

1.199

3.068

1.781

1.265

3.046


568

562

1.130

1.639

530

2.169

1.776

466

2.242

2.290

1.642

3.932

3.508

1.729

5.237

3.557

1.731

5.288

Jumlah Total

125




KETERANGAN DESCRIPTION



2014 PRIA MALE



2015 JUMLAH TOTAL

WANITA FEMALE

PRIA MALE

2016 JUMLAH TOTAL

WANITA FEMALE

PRIA MALE

JUMLAH TOTAL

WANITA FEMALE

Tingkat Pendidikan Education Background SD Elementary School

34

0

34

27

0

27

25

0

25

SLTP Junior High School

42

0

42

36

0

36

24

0

24

403

4

407

1.489

10

1.499

1.405

8

1.413

Diploma Diploma

99

184

283

105

183

288

99

166

265

S1 Bachelor

1.530

1.389

2.919

1.673

1.470

3.143

1.825

1.493

3.318

S2 Master

182

65

247

178

66

244

179

64

243

S3 Doctor

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah Total

2.290

1.642

3.932

3.508

1.729

5.237

3.557

1.731

5.288

Komisaris Commissioners

3

0

3

3

0

3

3

0

3

Direksi Directors

5

0

5

4

0

4

5

0

5

Organ Pendukung Komisaris Direct Report to the Commissioners

5

0

5

10

0

10

10

2

12

Organ Pendukung Direksi Direct Report to the Directors

18

7

25

18

8

26

18

8

26

Manajemen Senior Senior Management

10

1

11

11

0

11

1

0

1

Staf Staff

1.207

1.070

2.277

1.363

1.187

2.550

14

0

14

Jumlah Total

1.248

1.078

2.326

1.409

1.195

2.604

1.337

1.265

2.602

SLTA High School

Jabatan * Position

126







2014 PRIA MALE



2015

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

PRIA MALE


2016

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

PRIA MALE

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

Lokasi Kerja Work Location 443

183

626

376

122

498

445

136

581

61

78

139

89

77

166

92

72

164

Cabang Koordinator Semarang Semarang Coordinating Branch

322

318

640

492

348

840

475

337

812

Cabang Koordinator Surakarta Surakarta Coordinating Branch

381

280

661

616

306

922

597

302

899

Cabang Koordinator Purwokerto Purwokerto Coordinating Branch

228

145

373

388

159

547

386

158

544

Cabang Koordinator Tegal Tegal Coordinating Branch

318

203

521

514

225

739

504

222

726

Cabang Koordinator Magelang Magelang Coordinating Branch

235

190

425

414

210

624

444

207

651

Cabang Koordinator Pati Pati Coordinating Branch

224

171

395

379

185

564

380

187

567

Jakarta Jakarta

22

24

46

47

23

70

36

25

61

Lain-lain Others

56

50

106

193

74

267

198

85

283

2.290

1.642

3.932

3.508

1.729

5.237

3.557

1.731

5.288

<30 tahun years

813

971

1.784

1.731

1.036

2.767

1.676

1.024

2.700

31 – 40 tahun years

285

246

531

538

273

811

662

297

959


884

332

1216

939

320

1.259

915

300

1.215

>50 tahun years

308

93

401

300

100

400

304

110

414

2.290

1.642

3.932

3.508

1.729

5.237

3.557

1.731

5.288

Kantor Pusat Head Office Cabang Utama Main Branch

Jumlah Total Usia Age

Jumlah

*Jumlah pegawai berdasarkan jabatan, tidak mencakup pegawai outsourching *Total of employee based on position, does not cover outsourcing employee








Pejabat Eksekutif Bank Jateng

Executive Officers of Bank Jateng

Selama periode pelaporan, jumlah pejabat eksekutif Bank Jateng sebanyak 763 orang dengan komposisi wanita sebanyak 256 orang (33,55%) dan pria sebanyak 507 orang (66,45%). Jumlah ini mengalami peningkatan 2,42% dari tahun 2015 yaitu sebanyak 745 orang. Peningkatan tersebut sesuai dengan kebijakan Manajemen untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan kualitas layanan melalui penambahan struktur jabatan atas penambahan jaringan atau unit layanan baru.

As of the end of reporting period, the number of Bank Jateng executive officers was 763 people with the composition of 256 women (33.55%) and 507 men (66.45%). The number increased by 2.42% from 2015, that of 745 people. The increase was in line with the Management’s policy to increase the organization capacity and service quality enhancement through additional structure on the new office network or new service unit.

Sebagai perusahaan yang memiliki organisasi yang terkelola dengan baik, Bank Jateng telah mengintegrasikan dengan baik antara visi, misi, tujuan Perusahaan dengan fungsi-fungsi yang ada di Perusahaan. Struktur organisasi Bank Jateng terdiri dari beberapa level jabatan yang meliputi Eksekutif Senior; Kepala Divisi; Wakil Kepala Divisi, Pimpinan Cabang Koordinator; Kepala Sub Divisi, Pimpinan Cabang, Pimpinan Bidang; Wakil Kepala Sub Divisi, Wakil Pemimpin Cabang; dan Kepala Seksi, Analis, Pemimpin Cabang Pembantu yang telah memiliki fungsi dan job description yang jelas.

As a company who has organization that is wellmanaged, Bank Jateng has integrated the vision, mission, and objectives of the Company with the functions in the Company well. Organization Structure of Bank Jateng consists of a few levels including Senior Executives; Head of Division; Deputy Head of Division, Head of Coordinating Branch; Head of Sub-Division, Head of Branch, Head of Unit; Deputy Head of Sub-Division, Deputy Head of Branch; and Head of Section, Analyst, Head of Sub-Branch that already have clear functions and job description.

JUMLAH DAN KOMPOSISI PEJABAT EKSEKUTIF BANK JATENG 2015 [G4-LA12] NUMBER AND COMPOSITION OF EXECUTIVE OFFICERS OF BANK JATENG IN 2015 [G4-LA12]


WAKIL KEPALA DIVISI, PIMPINAN CABANG KOORDINATOR, KEPALA DIVISI, PEMIMPIN PEMIMPIN BIDANG CABANG CABANG UTAMA UTAMA HEAD OF DEPUTY HEAD OF DIVISION, HEAD DIVISION, HEAD OF MAIN BRANCH OF COORDINATING BRANCH, HEAD OF MAIN BRANCH UNIT

KEPALA SUB DIVISI, PIMPINAN CABANG, WAKIL KEPALA KEPALA SEKSI, PIMPINAN BIDANG SUB DIVISI, ANALIS, PEMIMPIN CABANG WAKIL PEMIMPIN CABANG KOORDINATOR CABANG PEMBANTU JUMLAH DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF TOTAL DIVISION, HEAD OF SUB-DIVISION, SUB-DIVISION, COORDINATING BRANCH, DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF HEAD OF MAIN BRANCH BRANCH BRANCH UNIT

Jenis Kelamin Gender 12

18

80

60

340

510

Wanita Female

0

0

18

23

194

235

Jumlah Total

12

18

98

83

534

745

Pria Male

127

128







WAKIL KEPALA DIVISI, PIMPINAN CABANG KOORDINATOR, KEPALA DIVISI, PEMIMPIN PEMIMPIN BIDANG CABANG CABANG UTAMA UTAMA HEAD OF DEPUTY HEAD OF DIVISION, HEAD DIVISION, HEAD OF MAIN BRANCH OF COORDINATING BRANCH, HEAD OF MAIN BRANCH UNIT




KEPALA SUB DIVISI, PIMPINAN CABANG, WAKIL KEPALA KEPALA SEKSI, PIMPINAN BIDANG SUB DIVISI, ANALIS, PEMIMPIN CABANG WAKIL PEMIMPIN CABANG KOORDINATOR CABANG PEMBANTU JUMLAH DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF TOTAL DIVISION, HEAD OF SUB-DIVISION, SUB-DIVISION, COORDINATING BRANCH, DEPUTY HEAD OF DEPUTY HEAD OF HEAD OF MAIN BRANCH BRANCH BRANCH UNIT

Tingkat Pendidikan Education Background SLTA High School

0

0

0

0

6

6

Diploma Diploma

0

0

0

0

10

10

S1 Bachelor

3

10

62

62

435

572

S2 Master

9

8

36

21

83

157

S3 Doctor

0

0

0

0

0

-

Jumlah Total

12

18

98

83

534

745

<30 tahun years

0

0

0

0

0

-


0

0

4

4

54

62


4

2

48

45

374

473

>50 tahun years

8

16

46

34

106

210

12

18

98

83

534

745

Usia Age

Jumlah Total

129








JUMLAH DAN KOMPOSISI PEJABAT EKSEKUTIF BANK JATENG 2016 [G4-LA12] NUMBER AND COMPOSITION OF EXECUTIVE OFFICERS OF BANK JATENG IN 2016 [G4-LA12]


KEPALA DIVISI, PEMIMPIN CABANG UTAMA KEPALA DIVISI, PEMIMPIN CABANG UTAMA

EKSEKUTIF SENIOR EKSEKUTIF SENIOR

WAKIL KEPALA DIVISI, PIMPINAN CABANG KOORDINATOR, PEMIMPIN BIDANG CABANG UTAMA WAKIL KEPALA DIVISI, PIMPINAN CABANG KOORDINATOR, PEMIMPIN BIDANG CABANG UTAMA

KEPALA SUB DIVISI, PIMPINAN CABANG, PIMPINAN BIDANG CABANG KOORDINATOR KEPALA SUB DIVISI, PIMPINAN CABANG, PIMPINAN BIDANG CABANG KOORDINATOR

WAKIL KEPALA SUB DIVISI, WAKIL PEMIMPIN CABANG WAKIL KEPALA SUB DIVISI, WAKIL PEMIMPIN CABANG

KEPALA SEKSI, ANALIS, PEMIMPIN CABANG PEMBANTU KEPALA SEKSI, ANALIS, PEMIMPIN CABANG PEMBANTU

JUMLAH TOTAL

Jenis Kelamin Gender Pria Male

1

15

13

85

64

329

507

Wanita Female

0

0

0

26

26

204

256

Jumlah Total

1

16

13

111

90

533

763

SLTA High School

0

0

0

0

1

2

3

Diploma Diploma

0

0

0

0

0

4

4

S1 Bachelor

0

6

10

70

63

453

602

S2 Master

0

9

3

41

26

74

154

S3 Doctor

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah Total

1

15

13

111

90

533

763

<30 tahun years

0

0

0

0

0

0

0


0

0

0

6

6

71

83


1

1

5

48

54

348

457

>50 tahun years

0

14

8

57

30

114

223

Jumlah Total

1

15

13

111

90

533

763

Tingkat Pendidikan Education Background

Usia Age

*Level Jabatan Eksekutif Senior baru ada di tahun 2016 **The Senior Executive position is new in 2016

130






Merekrut Insan Terbaik

Setiap tahunnya, Bank Jateng melakukan proses rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang dapat menunjang bisnis dan tujuan Perusahaan. Hal ini merupakan dukungan Bank Jateng dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dengan penciptaan lapangan kerja yang layak. Mekanisme rekrutmen Bank Jateng telah diatur dalam PKB Bab III Hubungan Kerja Pasal 10 tentang Penerimaan Pegawai. Terdapat dua mekanisme yang dibedakan berdasarkan tipe status pegawai yang ditawarkan, yaitu: [G4-DMA] 1. Rekrutmen pegawai tetap, yang terdiri dari seleksi administrasi, wawancara, kemampuan tertulis, tes potensi akademik, psikotes, dan tes kesehatan. Skema yang diberlakukan untuk seluruh rangkaian proses rekrutmen pegawai tetap adalah sistem gugur. 2. Rekrutmen pegawai tidak tetap, yang terdiri dari seleksi administrasi, wawancara, dan tes keterampilan. Seluruh tahapan seleksi administrasi dan keterampilan dilakukan oleh pihak ketiga yang Bank Jateng percaya. Sedangkan untuk seleksi tahap akhir berupa wawancara dilakukan oleh pihak Perusahaan. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah melakukan rekrutmen pegawai baru sebanyak 482 orang dengan tingkat rekrutmen sebesar 9,11% dari total pegawai Perusahaan. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pegawai wanita yang direkrut Bank Jateng sebanyak 245 orang (50,83%) dan pegawai pria yang direkrut sebanyak 237 orang (49,17%). Hal ini menunjukkan komitmen Bank Jateng dalam menerapkan prinsip kesetaraan gender di dalam proses rekrutmen Perusahaan. [G4-DMA, G4-LA1]




Recruiting the Best Personnel

Every year, Bank Jateng conducts recruitment process to fulfill the needs of human resources that can support the business and objectives of the Company. This is the support of Bank Jateng in order to achieve the sustainable development goal with the creation of decent work field. The recruitment mechanism of Bank Jateng is stipulated in CLA Chapter III Work Relation Article 10 on Employee’s Admission. There are two different mechanisms based on the type of employee status offered, i.e.:[G4-DMA] 1. Permanent employee recruitment, which consists of administration test, interview, written proficiency test, academic potential test, psychological test, and medical check-up. The permanent employee recruitment process is conducted using the knockout scheme. 2. Contract employee, which consists of administration test, interview, and skill test. All administrative and skill tests are conducted by a trusted third party. The last stage of the selection, which is the interview, is conducted by the Company.

As of the reporting period, Bank Jateng has recruited 482 new employees, with the level of recruitment in the amount of 9.11% of the total employee of the Company. Based on gender, the women employees recruited by Bank Jateng are 245 people (50.83%) and the men employees recruited are 237 people (49.17%). This shows Bank Jateng’s commitment in implementing the gender equality principle in the Company’s recruitment process. [G4-DMA, G4-LA1]

131








JUMLAH DAN KOMPOSISI PEGAWAI BARU BANK JATENG [G4-LA1] NUMBER AND COMPOSITION OF NEW EMPLOYEES OF BANK JATENG [G4-LA1] KETERANGAN DESCRIPTION

2014

2015

2016


322

587

237

Wanita Female

298

506

245

Jumlah Total

620

1.093

482

Pegawai Tetap Permanent Employee

134

350

151


486

743

331

Jumlah Total

620

1.093

482

3

2

0

Diploma Diploma

77

74

46

S1 Bachelor

536

996

430

S2 Master

4

21

6

Jumlah Total

620

1.093

482

614

1.053

470


5

39

10


1

1

2

>50 tahun years

0

0

0

620

1.093

482

Status Kepegawaian Employment Status

Tingkat Pendidikan Education Background SLTA High School

Usia Age <30 tahun years

Jumlah Total

132









Walaupun Bank Jateng tidak memiliki mekanisme rekrutmen pegawai yang berasal dari masyarakat lokal, namun pada periode pelaporan terdapat 26 orang pegawai Bank Jateng yang berasal dari daerah Jawa Tengah berhasil menduduki jabatan setingkat Manajemen Senior. Jumlah ini mengalami peningkatan 136,36% dari tahun 2015 yaitu 11 orang pegawai dari 17 posisi jabatan. [G4-EC6]

Even though Bank Jateng does not have employee’s recruitment mechanism for the local communities, as of the reporting period there were 26 employees of Bank Jateng, originated from Central Java region who have managed to serve in the position with the level of Senior Management. The number increased by 136.36% from 2015, that of 11 employees from 17 positions. [G4-EC6]

Tingkat Perputaran Pegawai

Employee Turnover

Pada periode pelaporan, pegawai yang meninggalkan Perusahaan sebanyak 220 orang dengan tingkat perputaran pegawai (turnover) sebesar 4,16%. [G4-LA1]

As of the reporting period, 220 people left the Company with the turnover rate of 4.16%. [G4-LA1]

TINGKAT PERPUTARAN PEGAWAI (TURNOVER) BANK JATENG [G4-LA1] TURNOVER RATE OF BANK JATENG [G4-LA1] KETERANGAN DESCRIPTION

2016


113

Wanita Female

107

Jumlah Total

220

Lokasi Kerja Work Location Kantor Pusat Head Office

71

Cabang Utama Main Branch

7


28


25


12

133









2016


35


19


15

Jakarta Jakarta

0

Lain-lain Others

8

Jumlah Total

220

Usia Age <30 tahun Years

124

31 – 40 tahun Years

5

41 – 50 tahun Years

13

>50 tahun Years

78

Jumlah Total

220

Mengembangkan Kompetensi Pegawai

Employee Competency Development

Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menginvestasikan dana sebesar Rp33.083 juta untuk pelaksanaan 508 program pelatihan yang diikuti oleh

Throughout the reporting period, Bank Jateng has invested fund in the amount of Rp33,083 million to conduct 508 training program, which is attended by 6,254 employees

Sejalan dengan strategi keberlanjutan yang telah ditetapkan, Bank Jateng secara konsisten melakukan program pengembangan kompetensi pegawai yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian/skill pegawai untuk dapat menghadapi persaingan bisnis dunia perbankan yang semakin kompetitif sehingga memberikan manfaat bagi keberlanjutan bisnis Perusahaan. Program pengembangan ini telah disesuaikan dengan kebutuhan jabatan dan perencanaan bisnis Perusahaan, diantaranya seminar, workshop, diskusi, sosialisasi, pendidikan karir, pendidikan profesi, pelatihan manajemen dan kepemimpinan, pelatihan keterampilan perbankan, serta jenis pelatihan lainnya yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kinerja pegawai. Peraturan terkait pengembangan kompetensi pegawai telah diatur dalam PKB Bab III Hubungan Kerja Pasal 20 tentang Pedidikan dan Pelatihan. [G4-DMA]

In line with the sustainable strategies that has been set, Bank Jateng consistently conducts employee competency development program in order to improve the employee’s skill so that they can face the banking word business competition that has becoming more competitive, so they can be beneficial for the Company’s business sustainability. The development program is tailored to the needs of the position and the business plan of the Company, including seminar, workshop, discussion, socialization, career education, professional education, management and leadership training, banking skills training, as well as other training that can boost the motivation and performance productivity of the employees. Rules related to the employee competency development has been stipulated in the CLA Chapter III Work Relation Article 20 on Employee’s Education and Training. [G4-DMA]

134






6.254 orang pegawai (2.642 orang pegawai wanita dan 3.612 orang pegawai pria) dengan jumlah jam pelatihan mencapai 52.662 jam. Sehingga, rata-rata jam pelatihan mencapai 8,42 jam pelatihan/peserta. [G4-LA9]




(2,642 women employees and 3,612 men employees), and the total hours of training reached 52,662 hours. Hence, the average training reached 8.42 training hours per attendee. [G4-LA9]

RATA-RATA JAM PELATIHAN BERDASARKAN KATEGORI PEGAWAI TAHUN 2016 [G4-LA9] THE AVERAGE OF TRAINING HOUR PER GENDER IN 2016 [G4-LA9] BIDANG SCOPE

NO.

DURASI (JAM) DURATION (HOURS) PRIA MALE

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

JUMLAH PESERTA (ORANG) TOTAL PARTICIPANTS (PEOPLE)

RATA-RATA JAM PELATIHAN THE AVERAGE OF TRAINING HOUR

PRIA MALE

PRIA MALE

WANITA JUMLAH FEMALE TOTAL

WANITA FEMALE

JUMLAH TOTAL

1

Akuntansi Accounting

744

1.302

2.046

107

193

300

6,95

6,75

6,82

2

APU & PPT APU & PPT

672

1.128

1.800

108

181

289

6,22

6,23

6,23

3

Dana Fund

762

294

1.056

122

45

167

6,25

6,53

6,32

4

Fraud Fraud

570

198

768

93

33

126

6,13

6,00

6,10

5

Kredit Credit

6.348

3.234

9.582

702

428

1.130

9,04

7,56

8,48

6

Pemasaran Marketing

1.884

906

2.790

313

150

463

6,02

6,04

6,03

7

Perencanaan Planning

1.374

360

1.734

199

54

253

6,90

6,67

6,85

8

Restrukturisasi / AMU Restructuring/ AMU

780

240

1.020

126

39

165

6,19

6,15

6,18

9


36

36

72

6

6

12

6,00

6,00

6,00

10

SKAI SKAI

696

84

780

51

6

57

13,65

14,00

13,68

11

SKKMR SKKMR

2.280

1.734

4.014

226

200

426

10,09

8,67

9,42

12

Sumber Daya Manusia Human Resources

13.962

9.402

23.364

1.262

1.068

2.330

11,06

8,80

10,03

13

Syariah Sharia

564

240

804

86

35

121

6,56

6,86

6,64

14

Teknologi Informasi Information Technology

948

1.302

2.250

140

193

333

6,77

6,75

6,76

15

Umum General

510

72

582

71

11

82

7,18

6,55

7,10

32.130

20.532

52.662

3.612

2.642

6.254

8,90

7,77

8,42

Jumlah Total

135








RATA-RATA JAM PELATIHAN BERDASARKAN KATEGORI PEGAWAI TAHUN 2016 [G4-LA9] THE AVERAGE OF TRAINING HOUR BASED ON EMPLOYEES CATEGORY IN 2016 [G4-LA9] BIDANG SCOPE

NO.

DURASI (JAM) DURATION (HOURS) WANITA FEMALE

PRIA MALE

JUMLAH PESERTA (ORANG) TOTAL PARTICIPANTS (PEOPLE)

JUMLAH TOTAL

WANITA FEMALE

PRIA MALE

RATA-RATA JAM PELATIHAN THE AVERAGE OF TRAINING HOUR

JUMLAH TOTAL

WANITA FEMALE

PRIA MALE

JUMLAH TOTAL

1

Akuntansi Accounting

-

2.046

2.046

-

300

300

-

6,82

6,82

2

APU & PPT APU & PPT

12

1.788

1.800

2

287

289

6,00

6,23

6,23

3

Dana Fund

-

1.056

1.056

-

167

167

-

6,32

6,32

4

Fraud Fraud

12

756

768

2

124

126

6,00

6,10

6,10

5

Kredit Credit

36

9.546

9.582

5

1.125

1.130

7,20

8,49

8,48

6

Pemasaran Marketing

6

2.784

2.790

1

462

463

6,00

6,03

6,03

7

Perencanaan Planning

138

1.596

1.734

17

236

253

8,12

6,76

6,85

8

Restrukturisasi / AMU Restructuring/ AMU

-

1.020

1.020

-

165

165

-

6,18

6,18

9


6

66

72

1

11

12

6,00

6,00

6,00

10

SKAI SKAI

90

690

780

8

49

57

11,25

14,08

13,68

11

SKKMR SKKMR

132

3.882

4.014

11

415

426

12,00

9,35

9,42

12

Sumber Daya Manusia Human Resources

234

23.130

23.364

21

2.309

2.330

11,14

10,02

10,03

13

Syariah Sharia

6

798

804

1

120

121

6,00

6,65

6,64

14

Teknologi Informasi Information Technology

6

2.244

2.250

1

332

333

6,00

6,76

6,76

15

Umum General

132

450

582

17

65

82

7,76

6,92

7,10

810

51.852

52.662

87

6.167

6.254

9,31

8,41

8,42

Jumlah Total

136









PELATIHAN TRAINING OF TRAINERS (TOT) MICRO BUSINESS SIMULATION DALAM RANGKA PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN (FINANCIAL LITERACY) USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DAN CALON PELAKU USAHA TRAINING OF TRAINERS (TOT) MICRO BUSINESS SIMULATION REGARDING FINANCIAL LITERACY IMPROVEMENT SMALL AND MEDIUM MICRO ENTERPRISES AND PROSPECTIVE ENTREPRENEUR

Pada bulan akhir Oktober 2016, Bank Jateng bekerjasama dengan Sparkasse Bank Foundation for International Coopearation (SBFIC) Jerman mengadakan pelatihan ToT (training of trainer) Micro Business Simulation (MBS). ToT ini merupakan suatu metode edukasi interaktif yang dikembangkan oleh SBFIC tentang cara menjalankan usaha skala mikro/kecil dengan memperhatikan kaidahkaidah manajemen usaha yang baik.

In the end of October 2016, Bank Jateng in collaboration with German Sparkasse Bank Foundation for International Cooperation (SBFIC) held a Training of Trainer for Micro Business Simulation (MBS). This ToT is an interactive educational method developed by SBFIC on how to run a micro / small scale business by paying attention to the principles of good business management.

Secara khusus pelatihan ini ditujukan untuk memberikan: 1. Pengetahun ekonomi dasar tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usaha. 2. Pemahaman tentang arti dari berfikir dan bertindak sebagai wirausaha.

Specifically the training is aimed to provide: 1. Basic economic knowledge regarding the factors that may affect the business. 2. An understanding of the meaning of thinking and acting as an entrepreneur.








3. Pengalaman bagaimana mengembangkan usaha lebih jauh beserta tantangan dan peluang yang akan dijumpai. 4. Pemahaman akuntansi dasar dan pengendalian keuangan dengan mengembangkan alat keuangan sederhana. 5. Pemahaman mendalam tentang customer dan pengetahuan dasar tentang marketing. 6. Penyadaran tentang dinamika pasar dan persaingan usaha. 7. Memahami keterkaitan antara lembaga pembiyaan, usaha mikro, dan implikasinya.

3. Experience how to develop the business further along with the challenges and opportunities that will be faced. 4. Understanding of basic accounting and financial control by developing simple financial tools.

Dengan demikian pelatihan ini bermanfaat bagi pelaku dan calon pelaku Usaha mikro untuk peningkatan kapasitas usahanya, bagi para pendamping kegiatan ini dapat menambah pemahaman yang lebih baik tentang bisnis sebagai salah satu aktor pengembangan ekonomi lokal. MBS telah terbukti menjadi pendekatan yang sukses dalam membantu pengembangan UMKM dan calon UMKM yang delah diterapkan di 22 Negara dan telah diimplemantasikan ribuan kali dengan melibatkan lebih dari 100.000 pengusaha mikro. Di Indonesia, Bank Jateng adalah institusi pertama yang mendapat pelatihan ToT MBS dari SBFIC.

Thus, this training brought benefit for the entrepreneur and prospective entrepreneur of micro-enterprises to improve their business capacity, for the facilitators of this activity can enhance a better understanding of business as one of the local economic development entrepreneur. MBS has proven to be a successful approach in assisting the development of MSMEs and MSME candidates that have been applied in 22 countries and has implemented thousands of times involving more than 100,000 micro entrepreneurs. In Indonesia, Bank Jateng is the first institution to receiveMBS ToT training from SBFIC.

Sejumlah 15 pegawai Bank Jateng dari berbagai tingkatan dan unit kerja terpilih sebagai peserta ToT setelah melalui seleksi yang ketat. Pelatihan diadakan selama lima hari classical dan kemudian setiap peserta mendapat tugas untuk melaksanakan sembilan kali pelatihan kepada pelaku usaha mikro kecil sebelum diakui dan memperoleh sertifikat sebagai trainer MBS.

A total of 15 Bank Jateng employees from various levels and work units were selected as TOT participants through strict selection. The training was held for five classical days and then each participant was given the task to conduct nine trainings for small micro business actors before being recognized and obtaining the certificate as MBS trainer.

MBS menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning approach). Melalui simulasi, peserta bertindak sebagai pemilik usaha yang mengambil keputusan bisnis (Do), peserta merasakan hasil/akibat dari keputusan bisnisnya sebagai sebuah umpan balik (Reflect), kemudian peserta menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam training sebagai sebuah solusi (Apply), dan kemudian pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam simulasi ini akan menginspirasi dalam pengelolaan usaha/bisnis peserta sehari-hari (Implement).

MBS uses a problem based learning approach. Through the simulation, the participants act as the business owners making the business decision (Do), the participants perceive the result of their business decision as a Reflect, then the participants apply the knowledge their get in the training as an Apply solution, And the knowledge gained in this simulation will inspire and implement in their daily business management.

5. In-depth understanding of customer and basic knowledge of marketing. 6. Awareness about market dynamics and business competition. 7. Understanding the relation between financing institutions, micro-enterprises, and their implications.

137

138









Membangun Hubungan Industrial yang Harmonis

Building Harmonious Industrial Relations

Selanjutnya, Bank Jateng dengan SEKAR juga telah menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang memuat hak dan kewajiban Perusahaan dan pegawai secara adil guna menciptakan hubungan industrial yang harmonis. PKB tersebut senantiasa ditinjau dan diperbaharui secara berkala sesuai dengan peraturan dan UndangUndang yang berlaku. Hingga akhir tahun 2016, seluruh pegawai Perusahaan (100%) yaitu sebanyak 5.288 orang terlindungi hak-haknya dalam PKB. [G4-DMA, G4-11]

Furthermore, Bank Jateng with SEKAR have comprised Collective Labor Agreement (CLA) that contains rights and obligations of the Company and employee in a just manner in order to create the harmonious industrial relationship. CLA is always reviewed and renewed periodically in accordance with the prevailing rules and Laws. As of the end of 2016, every employee of the Company, which consists of 5,288 people (100%) have their rights protected in the CLA. [G4-DMA, G4-11]

Di dalam PKB juga telah diatur diatur terkait jangka waktu minimum pemberitahuan perubahan penting menyangkut kegiatan operasional utama Perusahaan, seperti perubahan fundamental atas struktur organisasi Bank Jateng (rencana akuisisi, merger, atau restrukturisasi badan usaha). Bank Jateng akan memberitahukan kepada pegawai minimal satu bulan sebelum efektifnya perubahan tersebut. [G4-LA4]

In the CLA, the minimum period of time to announce significant changes related to the main operational activity of the Company, such as fundamental changes on the organizational structure of Bank Jateng (acquisition plan, merger, or restructuring of the business entities) is set forth. Bank Jateng shall announce the change at the very least one month before the change became effective. [G4-LA4]

Untuk mencegah terjadinya insiden kerja paksa di lingkungan Perusahaan, Bank Jateng juga telah mencantumkan peraturan terkait waktu kerja formal pada PKB Bab IV tentang Waktu Kerja, Istirahat dan Lembur. Dengan penerapan peraturan tersebut, selama periode pelaporan tidak terdapat insiden kerja paksa yang dialami pegawai Bank Jateng. [G4-DMA, G4-HR6]

To prevent the occurrence of forced labor in the Company’s environment, Bank Jateng also has set a rule related to the formal working time on CLA Chapter IV on Working Time, Break, and Overtime. With the implementation of the rules, during the reporting period, there are no forced labor incidents experienced by Bank Jateng’s employee. [G4-DMA, G4-HR6]

Sebagai kepatuhan Bank Jateng terhadap UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pasal 28 E ayat 3, bahwa “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”, Bank Jateng berkomitmen memberikan hak kepada seluruh pegawai untuk berserikat menyampaikan aspirasinya melalui wadah serikat pekerja. Serikat pekerja Bank Jateng (SEKAR) telah resmi tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kependudukan dengan Nomor 5587/2015 Tanggal 19 Oktober 2015 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Dengan adanya SEKAR sebagai perwakilan pegawai dalam berkomunikasi dengan Perusahaan, dapat mendorong hubungan industrial yang harmonis dan komunikasi yang efektif antara pegawai dan Manajemen Bank Jateng. Hal ini dibuktikan, selama periode pelaporan tidak terdapat insiden pelanggaran maupun pengaduan terkait kebebasan berserikat di lingkungan Bank Jateng. [G4-DMA, G4-HR4]

As to comply with the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (UUD 1945) article 28 E paragraph 3, that “freedom of association and assembly, of expressing thoughts and of issuing writing and the like, shall be prescribed by statute”, Bank Jateng commits to give the rights of all employee to assembly and express their thoughts through Workers Union. Bank Jateng Workers Union (SEKAR) has been officially recorded in the Regional Office of Manpower and Transmigration Department under the Number 5587/2015 dated 19 October 2015 on Registration of Collective Labor Agreement. With the existence of SEKAR as the employee’s representative in communicating with the Company, it encourages harmonious industrial relations and effective communication in between employee and Bank Jateng’s Management. This is proven by the fact that during the reporting period, there are no violation incidents or complaints related to the freedom of association in Bank Jateng’s environment. [G4-DMA, G4-HR4]






Sistem Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Pegawai Sistem Penilaian Kinerja



Performance Assessment System and Employee’s Career Development Performance Assessment System

Sesuai dengan PKB Bab III Hubungan Kerja Pasal 18 tentang Pengembangan Karier Pegawai dan Pasal 19 tentang Penilaian Kerja Pegawai, Bank Jateng setiap tahunnya melakukan penilaian kinerja dan pengembangan karir pegawai dengan menggunakan Sistem Manajemen Kinerja (SMK) berbasis kompetensi. Tujuan dari sistem ini adalah mensinergikan kompetensi dan kinerja pegawai dengan tujuan pengembangan usaha jangka panjang. Penilaian kinerja ini dilaksanakan secara berkala dalam rentang waktu satu periode penilaian yaitu enam bulan sekali, dimulai dengan proses perencanaan, bimbingan, dan evaluasi. [G4-DMA] 1. Perencanaan (Planning) Setiap pegawai membuat perencanaan untuk target semester I dilaksanakan sebelum evaluasi anggaran dan target tahunan dilaksanakan pada saat akhir tahun. 2. Bimbingan (Coaching) Pada periode bimbingan, setiap pegawai dinilai pencapaian target semester I dan membuat evaluasi terhadap target tahunan bila mengalami perubahan. 3. Evaluasi (Evaluation) Pada periode evaluasi, setiap pegawai dinilai pencapaian target tahunan.

In accordance with CLA Chapter III Work Relation Article 18 on Employee’s Career Development, and Article 19 on Employee’s Performance Assessment, every year Bank Jateng conducts performance assessment and employee’s career development using the CompetenceBased Performance Management System (SMK). The objective of the system is to synergize employee’s competence and performance in order to develop business long term. Performance assessment is conducted periodically in one period of assessment, i.e. once in six months, starting from the planning process, the coaching, and the evaluation. [G4-DMA] 1. Planning Every employee makes a plan for semester I target to be conducted before the budget evaluation, and yearly target is conducted at the end of the year.

Penilaian kinerja ini dilakukan bersama-sama oleh pegawai sendiri, atasan langsung serta atasan tidak langsung (rekan kerja dan bawahan atasan), sehingga penilaian ini bersifat objektif dan transparan bagi pegawai atas setiap pencapaian dan prestasi kinerjanya. Selama periode pelaporan, seluruh pegawai Bank Jateng (100%) baik pria maupun wanita diseluruh level jabatan mendapatkan penilaian kinerja. [G4-LA11]

Performance assessment is conducted jointly by the employee, their immediate supervisor and indirect supervisor (colleagues and subordinates superior), so that the assessment is objective and transparent for every employee on their achievement and appraisal. Throughout the reporting period, every employee of Bank Jateng (100%) both men and women on every level has been assessed. [G4-LA11]

Manajemen Jenjang Karir Pegawai

Employee’s Career Path Management

Bank Jateng secara konsisten menerapkan prinsip kesetaraan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai Perusahaan baik pria maupun wanita untuk mengembangkan karir melalui proyeksi jenjang karir pegawai. Proses pengembangan karir ini dimulai dari evaluasi kinerja pegawai melalui hasil penilaian kinerja. Hasil penilaian kinerja ini akan menggambarkan terkait kemampuan pegawai sehingga Bank Jateng

2. Coaching In the coaching period, the semester I target of every employee is assessed, and the yearly target is evaluated if there are changes. 3. Evaluation On the evaluation period, every employee is assessed whether or not they achieved the yearly target.

Bank Jateng consistently implements equality principle to give equal opportunities to every Company’s employee, both men and women, to develop their career through the projection of position tier. The process of career development started from the employee’s performance appraisal through the performance assessment. The results of the performance assessment will describe the related ability of the employee, so that Bank Jateng can

139

140






dapat mengidentifikasi dalam mengembangkan potensi karir pegawai. Selain dari hasil penilaian kinerja, pengembangan karir pegawai juga mempertimbangkan tiga hal utama lainnya, yakni kebutuhan Perusahaan, penilaian kompetensi, dan pengalaman kerja. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah melakukan promosi level jabatan kepada 13 orang pegawai atau 0,25 % dari total pegawai. Kebijakan promosi dan rotasi pegawai telah tertuang dalam PKB Bab III Hubungan Kerja Pasal 13 tentang Promosi Pegawai dan Pasal 14 tentang Rotasi Pegawai. [G4-DMA, G4-LA11]




identify the employee’s career potential development. In addition to the performance assessment result, the employee’s career development takes into account three main aspects, i.e. the Company’s need, competence assessment, and work experience. Throughout the reporting period, Bank Jateng has promoted 13 employees or 0.25% of the total employees. The policy for promotion and rotation of the employees is stipulated in CLA Chapter III Work Relation Article 13 on Employee’s Promotion, and Article 14 on Employee’s Rotation. [G4-DMA, G4-LA11]

PRESENTASE PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN LEVEL JABATAN [G4-LA11] EMPLOYEE’S CAREER DEVELOPMENT PERCENTAGE BASED ON GENDER AND POSITION [G4-LA11]

LEVEL JABATAN POSITION

JUMLAH PEGAWAI TOTAL OF EMPLOYEE

PROMOSI PROMOTION

ROTASI ROTATION

WANITA PRIA FEMALE MALE

WANITA FEMALE

%

PRIA MALE

Kepala Divisi Head of Division

-

12

-

-

1

8.33%

-

-

16

133.33%

-

-

17

141.67%

Wakil Kepala Divisi Deputy Head of Division

-

18

-

-

4

22.22%

-

-

17

94.44%

-

-

21

116.67%

22

80

-

-

1

1.25%

22 100.00%

75

93.75%

22 100.00%

76

95.00%

20

65

-

-

5

7.69%

20 100.00%

65 100.00%

20 100.00%

70

107.69%


194

340

-

-

2

0.59%

128

65.98%

193

56.76%

128

65.98%

195

57.35%

JUMLAH TOTAL

236

515

-

-

13

2.52%

170

72.03%

366

71.07%

170

72.03%

379

73.59%

Kepala Sub Divisi Head of SubDivision Wakil Kepala Sub Divisi Deputy Head of SubDivision

%

WANITA FEMALE

PROMOSI DAN ROTASI PROMOTION AND ROTATION

PRIA MALE

%

%

WANITA FEMALE

PRIA MALE

%

%








Reward and Punishment Yang Adil

Just Reward and Punishment

Selain sebagai dasar pertimbangan Manajemen Bank Jateng dalam pengembangan karir pegawai, hasil penilaian kinerja juga menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan reward dan punishment kepada pegawai Bank Jateng. Bank Jateng senantiasa menerapkan prinsip yang fair dalam pemberian reward and punishment sebagai bentuk kepatuhan Perusahaan dalam menegakkan prinsip kesetaraan. Pemberian reward ini bertujuan untuk memacu semangat pegawai untuk terus berkembang, berkompetisi yang sehat, dan sebagai motivasi pegawai untuk terus berinovasi untuk keberlanjutan bisnis Perusahaan. Sedangkan, pemberian punishment berupa sanksi atau hukuman bertujuan untuk memberikan ketegasan dan meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam penerapan fungsi guna mendorong tercapainya visi dan misi bersama. [G4-DMA]

In addition, in employee’s career development, the performance assessment result also becomes the basis of consideration for the Bank Jateng’s Management to provide reward and impose punishment to Bank Jateng’s employees. The Company always implements fair principle in the provision of reward and punishment as a form of compliance of the Company with the equality principle. The provision of reward is aimed to encourage the employee’s spirit to improve, have a healthy competition, and as a motivation for the employee to innovate for the Company’s business sustainability. Meanwhile, the punishment in the form of penalty or sanctions aim to provide firmness and to increase the employee’s discipline in implementing the function to encourage the achievement of vision and mission. [G4-DMA]

Pemberian reward kepada pegawai dipertimbangkan atas pencapaian kinerja melalui Sistem Manajemen Kinerja (SMK) berbasis kompetensi. Kebijakan terkait pemberian reward telah tertuang di dalam PKB Bab VI Penghasilan dan Pendapatan Pegawai Pasal 53 tentang Bonus, Pasal 55 tentang Kenaikan Gaji Berkala, dan Pasal 56 tentang Penghargaan Masa Kerja. Pada periode pelaporan, Bank Jateng memberikan reward berupa kenaikan gaji kepada 3.094 pegawai, penghargaan masa kerja kepada 255 pegawai, dan bonus akhir tahun kepada 4.345 pegawai. [G4-DMA]

The provision of reward for the employee is considered based on the performance achievement through the Competence-Based Performance Management System (SMK). Policy related to the provision of reward system has been incorporated in CLA Chapter VI Employee’s Earning and Remuneration Article 53 on Bonus, Article 55 on Periodic Salary Increase, and Article 56 on Gratuity. In the reporting period, Bank Jateng has given reward in the form of salary increase to 3,094 employees, gratuity to 255 employees, and end of the year bonus to 4,345 employees. [G4-DMA]

Penentuan jenis punishment berupa sanksi atau hukuman kepada pegawai didasarkan pada pelanggaran yang pegawai lakukan, dampak yang ditimbulkan, dan unsur perbuatan. Jenis sanksi tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sanksi ringan, sedang, dan berat. Sanksi ringan meliputi peringatan lisan dan tertulis, sanksi sedang meliputi peringatan keras tertulis dan penurunan konduite satu tingkat di bawah predikat sebelumnya atau penundaan kenaikan pangkat dan atau jabatan. Sedangkan sanksi berat meliputi penurunan pangkat dan atau jabatan maksimum dua tingkat, pemberhentian dengan tidak hormat, dan penurunan pangkat dan atau jabatan maksimum tiga tingkat dan diberhentikan. Kebijakan terkait pemberian punishment telah tertuang di dalam PKB Bab IX Tata Tertib Kerja Pasal 79 tentang Kewajiban dan Larangan Pegawai dan Pasal 80 tentang Sanksi Disiplin. Pada periode pelaporan, tidak terdapat pegawai yang menerima punishment. [G4-DMA]

The imposition of punishment in the form of sanction or penalty is given to the employee based on the violation conducted, impact arisen, and the element of the actions. The sanction is categorized into three type, i.e. mild, medium, and heavy sanctions. Mild sanction includes oral and written warning; medium sanction includes written stern warning, the demotion of rank to one level below the previous predicate or delay in position and/or title promotion. Heavy sanction includes the demotion of position and/or title, at most two levels, dishonorable discharge and demotion of title and/or position at most three levels, and termination of employment. Policy related to the imposition of punishment has been incorporated in CLA Chapter IX Rules of Conduct Article 79 on Employee’s Obligations and Prohibitions, and Article 80 on Disciplinary Sanctions. In the reporting period, there are no employees who received punishment. [G4-DMA]

141

142









Sistem Remunerasi dan Kesejahteraan Pegawai

Remuneration System and Employee’s Welfare

Berdasarkan status kepegawaian, Bank Jateng memberikan komponen remunerasi yang lebih unggul kepada pegawai tetap dibandingkan dengan pegawai tidak tetap, namun Bank Jateng memastikan bahwa hakhak pegawai tidak tetap Perusahaan telah sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku. Perbedaan komponen remunerasi berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut: [G4-DMA]

Based on the employment status, Bank Jateng provides remuneration component that is better for the permanent employees compared to the contract employee, but Bank Jateng ensures that the rights of the Company’s contract employees have been in line with the standards prevailing rules. The difference of remuneration component based on the employment status is as follows:[G4-DMA]

Dalam memberikan remunerasi kepada pegawai, Bank Jateng menerapkan pola remunerasi yang bersifat adil, kompetitif, dan sesuai aturan yang berlaku, yaitu tidak membedakan berdasarkan jenis kelamin, melainkan berdasarkan kompetensi, hasil penilaian kinerja, dan bobot jabatan pegawai. Kebijakan terkait pemberian remunerasi dan kesejahteraan pegawai telah tercantum dalam PKB Bab VI tentang Penghasilan dan Pendapatan Pegawai. Pemberian remunerasi ini sebagai bentuk apresiasi Bank Jateng kepada pegawai yang telah mendedikasikan diri kepada Perusahaan serta untuk menarik calon pegawai potensial dan mempertahankan pegawai kompeten. [G4-DMA, G4-LA13]

In providing remuneration to the employee, Bank Jateng applies remuneration approach in a just, competitive manner, and in accordance with the prevailing rules, i.e. does not discriminate based on gender, but based on competence, performance assessment result, and the weight of the employee’s position. Policy related to the remuneration system and employee’s welfare has been incorporated in CLA Chapter VI on Employee’s Income and Remuneration. Remuneration is a form of Bank Jateng’s appreciation to the employees who have dedicated themselves to the Company, as well as to attract potential employee and to maintain competent employee. [G4-DMA, G4-LA13]

KOMPONEN REMUNERASI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN [G4-LA2] REMUNERATION COMPONENT BASED ON EMPLOYMENT STATUS [G4-LA2] JENIS BENEFIT BENEFIT TYPE

NO Gaji Pokok Basic Salary

PEGAWAI TETAP PERMANENT EMPLOYEE

PEGAWAI TIDAK TETAP CONTRACT EMPLOYEE

√

√

Operasional Operational 1

Uang Makan Meal Allowance

√

x

2

Uang Lembur Overtime Allowance

√

x

3

Uang Perjalanan Dinas Business Trip Allowance

√

x

Fasilitas Facilities 1

Rumah Dinas Official Housing

√

x

2

Kendaraan Dinas Official Vehicle

√

x

5

Jasa Produksi Production Services

√

x

6

Pakaian Dinas Official Uniform

√

x






JENIS BENEFIT BENEFIT TYPE

NO



PEGAWAI TETAP PERMANENT EMPLOYEE

PEGAWAI TIDAK TETAP CONTRACT EMPLOYEE

Kesehatan Health 1

Asuransi Tenaga Kerja Manpower Insurance

√

x

2

Penggantian Obat Medicine Reimbursement

√

x

3

Rawat Inap Inpatient Care

√

x

4

Bantuan Kematian Death Benefit

√

√

Cuti Leave 1

Cuti Tahunan Annual Leave

√

x

2

Cuti Sakit Sick Leave

√

√

3

Cuti Karena Alasan Penting Accidental Leave

√

√

4

Cuti Kawin Marriage Leave

√

√

5

Cuti Melakukan Ibadah Keagamaan Religious Holiday Leave

√

x

6

Cuti di Luar Tanggungan Bank Leave not Covered by the Bank

√

x

7

Izin Tidak Masuk Kerja atas Beban Cuti Tahunan Absent Permission Outside Annual Leave

√

x

Tunjangan Allowance 1

Tunjangan Hari Raya Religious Holiday Allowance

√

x

2

Tunjangan Jabatan Position Allowance

√

x

3

Tunjangan Pajak Tax Allowance

√

x

√

x

Program Pensiun Retirement Program

Dalam memberikan gaji pegawai, Bank Jateng telah mentaati ketentuan upah minimum sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum, dimana gaji pegawai baru Bank Jateng berada di atas standar upah minimum yang berlaku di wilayah operasi Perusahaan. [G4-DMA]

In providing the employee’s remuneration, Bank Jateng has complied with minimum wage requirement in line with the Regulation of Minister of Manpower and Transmigration No. 7 of 2013 on Minimum Wage, in which the remuneration of a new employee in Bank Jateng is above the applicable minimum wage standards in the area of the Company’s operations. [G4-DMA]

143

144









PERBANDINGAN GAJI PEGAWAI BARU BANK JATENG DENGAN UPAH MINIMUM 2016 [G4-EC5]

COMPARISON OF BANK JATENG’S ENTRY-LEVEL EMPLOYEE SALARY WITH THE REGIONAL MINIMUM WAGE IN 2016 [G4-EC5] WILAYAH OPERASI OPERATIONAL AREA

GAJI PEGAWAI BARU (RP) Entry-Level Employee Salary (Rupiah)

UPAH MINIMUM (RP) Minimum Wage (Rupiah)

RASIO GAJI PEGAWAI BARU DIBANDINGKAN UPAH MINIMUM RATIO OF ENTRY-LEVEL EMPLOYEE SALARY TO MINIMUM WAGE

Kantor Pusat Head Office

2.400.000

1.900.000

1,26


2.400.000

1.900.000

1,26


2.400.000

1.900.000

1,26


2.400.000

1.418.000

1,69


2.400.000

1.350.000

1,78


2.400.000

1.385.000

1,73


2.400.000

1.410.000

1,70


2.400.000

1.350.000

1,78

Jakarta Jakarta

3.950.000

3.200.000

1,23

Rata-rata Average

1,52

Bank Jateng juga memberikan fasilitas cuti hamil atau melahirkan (maternity leave) kepada pegawai wanita untuk dapat mengambil istirahat sebelum dan setelah melahirkan selama maksimum tiga bulan. Selain itu, Bank Jateng juga memberikan ijin meninggalkan pekerjaan selama tiga hari kepada pegawai pria apabila istrinya melahirkan (paternity leave). Fasilitas tersebut telah diatur secara formal dalam PKB Bab IV Pembebasan Pegawai Dari Kewajiban Untuk Bekerja Pasal 39 tentang Hak Cuti Melahirkan dan Pasal 42 tentang Hak Ijin Tidak Masuk Kerja Atas Beban Cuti Tahunan. Selama periode pelaporan, sebanyak 118 pegawai wanita menggunakan hak maternity leave dan 111 pegawai pria menggunakan hak paternity leave dengan retensi pegawai kembali bekerja setelah masa cuti berakhir sebesar 100%. [G4-DMA, G4-LA3]

Bank Jateng also provides pregnancy leave or maternity leave to the women employees so that they can rest before and after giving birth, in maximum of three months. In addition, Bank Jateng also gives three days leave to the men employees if their wife has just given birth (paternity leave). These facilities are stipulated formally in CLA Chapter IV Employee’s Exemption from Liability to Work Article 39 on Maternity Leave Rights, and Article 42 on Right to Leave Work Outside Annual Leave. Throughout the reporting period, 118 women employees exercised their rights on maternity leave, and 111 men employees exercised their rights on paternity leave, with the retention of employees going back to work after leave 100%. [G4-DMA, G4-LA3]

Sebagai bentuk tanggung jawab Bank Jateng kepada pegawai yang telah memberikan dedikasi kepada Perusahaan, Bank Jateng memberikan beberapa manfaat pensiun kepada pegawai yang memasuki masa pensiun. Usia pensiun untuk seluruh pegawai tetap Bank Jateng

As a form of Bank Jateng’s responsibilities to the employees who have dedicated to the Company, Bank Jateng provides some pension benefits to the employees who retire. The retirement age for all permanent employee of Bank Jateng is 55 years, with the retirement preparation








ditetapkan 55 tahun dengan masa persiapan pensiunan satu tahun sebelum usia pensiun. Program pensiun terdiri dari: [G4-EC3] 1. Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Program Asuransi Jamsostek dengan skema pembayaran iuran sebesar 4% dari dana pensiun menjadi beban Bank Jateng dan 2% dari dana pensiun menjadi beban pegawai. 2. Program Pensiun Iuran Pasti melalui Iuran Dana Pensiun Jaminan Hari Tua (IDP JHT) dengan skema pembayaran iuran IDP sebesar 5% dan iuran JHT sebesar 4,7% dari dana pensiun menjadi beban Bank Jateng sedangkan 2% dari dana pensiun menjadi beban pegawai. 3. Manfaat Kesehatan Pasca Pensiun untuk seluruh pegawai tetap yang pensiun, termasuk istri atau suami dan anak melalui BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun.

period of one year before the retirement age. Pension program consists of: [G4-EC3]

Program pensiun Bank Jateng ini telah diatur dalam PKB Bab VIII Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Pegawai Pasal 64 tentang Jaminan Hari Tua (JHT), Pasal 65 tentang Program Dana Pensiun, dan Pasal 66 tentang Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Selama periode pelaporan, sebanyak 64 orang pegawai telah memasuki usia pensiun dengan nilai kewajiban program pensiun Bank Jateng mencapai 80% dari gaji selama bekerja.

Bank Jateng Retirement Program has been set forth in CLA Chapter VIII Social Security and Employee’s Welfare Article 64 on Retirement Security (JHT), Article 65 on Pension Plan Fund, and Article 66 on Institution Pension Funds Program. Throughout the reporting period, 64 employees have reached retirement age, and the value of Bank Jateng’s pension program liabilities became 80% of the salary during their tenure.

Untuk memberikan keahlian kepada pegawai yang telah pensiun dalam menunjang kehidupannya pasca pensiun, Bank Jateng juga telah melaksanakan program pelatihan khusus bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun yang pelaksanaannya pada satu tahun sebelum mereka pensiun. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah melaksanakan dua kali program pelatihan masa pensiun yang diikuti oleh 61 pegawai tetap yang memasuki masa pensiun. [G4-LA10]

To provide skills to the retired employee to support their life post-retirement, Bank Jateng also conducts special training program for employees that will retire in one year. Throughout the reporting period, Bank Jateng has conducted two pension training program that is attended by 61 employees who have reached retirement age. [G4-LA10]

Penanganan Pengaduan Pegawai

Employee Complaint Management

Dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan pegawai Perusahaan, Bank Jateng telah mengelola pengaduan atau keluhan pegawai terkait pelanggaran terhadap praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia yang telah diatur dalam PKB Bab XI tentang Penyelesaian Keluh Kesah. Untuk menjamin keefektifan waktu penanganan pengaduan, Bank Jateng telah mengatur mekanisme pengaduan pegawai sebagai berikut: [G4-DMA]

1. Benefit Pension Plan through the Insurance Program of Retirement Security, with the payment scheme of 4% from the pension fund liable to Bank Jateng, and 2% of the pension fund that is the liability of the employee. 2. Contribution Pension Plan through Retirement Security Contribution Fund (IDP JHT), with the payment scheme of 5% IDP and 4.7% JHT from the pension fund liable to Bank Jateng, and 2% of the pension fund liable to the employee. 3. Post-Retirement Health Benefit to every permanent employee who retires, including spouses and children through BPJS Employment Pensions.

In creating harmonious relationship with the Company’s employee, Bank Jateng has managed complaints related to violations on employment practices and human rights that have been set forth in CLA Chapter XI on Complaint Management. To ensure the effectiveness of complaints handling time, Bank Jateng has established the employee grievance mechanism as follows: [G4-DMA]

145









MEKANISME PENGADUAN PEGAWAI EMPLOYEE’S GRIEVANCE MECHANISM

Mengajukan Penyelesaian Kepada Direksi Submit solution to the Directors

Selesai Finished

Belum Selesai Not finished

Penyelesaian secara Bipartiet (melibatkan SEKAR/ Divisi SDM) Bipartiet Solution (involving SEKAR / HR Division)

Atasan melakukan Peyelesaian secara musyawarah dan Kekeluargaan Supervisor solves the complaint through deliberation

Penyelesaian secara Tripartiet (Melibatkan Pemerintah, cq. Dinas yang Membidangi Fungsi Tenaga Kerja Tripartiet Solution (Involving Government, Agency that specialized in Employment Functions


Pengaduan Pegawai Tertulis atau Lisan Kepada Atasan Langsung/ SEKAR Written or Oral Complaints of the Employee to their Direct Supervisor / SEKAR


146

Penyelesaian melaui Lembaga Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Hubungan Industrial Solving the complaint through Settlement of Labor Disputes Board of Industrial Relations

Dengan penerapan dan pengelolaan yang baik terhadap praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia di lingkungan Perusahaan, selama periode pelaporan tidak terdapat pengaduan terkait praktik ketenagakerjaan dan pelanggaran hak asasi manusia termasuk insiden diskriminasi yang diajukan pegawai kepada Bank Jateng. [G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12]

With the proper implementation and management on employment practices and human rights in the Company’s environment, throughout the reporting period, there are no complaints related to employment practices and human rights violations, including discrimination incidents, that were submitted by the employees of Bank Jateng. [G4-LA16, G4-HR3, G4-HR12]

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Occupational Health and Safety Management

Lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya produktivitas kinerja pegawai yang optimal. Untuk itu, Bank Jateng berkomitmen untuk senantiasa melakukan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh pegawai, pemasok, maupun

The safe, healthy, and convenient environmental workspace have significant effects on the creation of the productivity of optimal employee’s performance. Therefore, Bank Jateng commits to always manage the occupational health and safety (K3) to create a working environment that is healthy, safe, and convenient for every employee, supplier, and other stakeholder who conducts








stakeholder lainnya yang melakukan aktivitas di seluruh wilayah operasi Perusahaan. Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan K3 dan inisiatif-inisiatif yang dilakukan Bank Jateng terkait K3, yang dibuktikan dengan terwujudnya kinerja K3 yang baik. [G4-DMA]

activities throughout the area of operations of the Company. The commitment is realized into the K3 policy and initiatives that is conducted by Bank Jateng related to K3, proven by the realization of good K3 performance. [G4-DMA]

Kebijakan K3

K3 Policy

Insiatif Budaya K3

K3 Culture Initiatives

Bank Jateng telah memiliki peraturan terkait manajemen K3 yang tercantum dalam PKB Bab VI Fasilitas Kesehatan Pasal 60 tentang Asuransi Kecelakaan Diri dan Bab VIII Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Pegawai Pasal 62 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Pasal 63 tentang Jaminan Kematian (JK) Di dalam peraturan tersebut telah diatur terkait: [G4-DMA, G4-LA8] 1. Bank membayar premi asuransi. 2. Bank memberikan jaminan kecelakaan kerja. 3. Bank memberikan jaminan kematian. 4. Bank memberikan jaminan hari tua.

Dalam rangka meningkatkan pengelolaan manajemen K3 sehingga senantiasa tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman, Bank Jateng secara berkelanjutan melakukan inisiatif-inisiatif K3 sebagai berikut: [G4-DMA, G4-14]

Bank Jateng has rules related to the K3 management, that is set forth in CLA Chapter VI Medical Facility Article 60 on Personal Accident Insurance, and Chapter VIII Social Security and Employee’s Welfare Article 62 on Occupational Accident Allowance (JKK) and Article 63 on Death Allowance (JK). The rules have stipulated matters related to:[G4-DMA, G4-LA8] 1. Bank pays the insurance premium. 2. Bank provides occupational accident allowance. 3. Bank provides death allowance. 4. Bank provides retirement security.

In order to improve the K3 management to create a working environment that is healthy, safe, and convenient, Bank Jateng continuously conducts K3 initiatives as follow: [G4-DMA, G4-14]

147

148





Inisiatif Pengelolaan Keselamatan Kerja


1. Bangunan kantor telah dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga oleh petugas keamanan untuk menjaga keamanan dari segala tindak kejahatan. 2. Penataan layout sarana dan prasarana kerja yang tepat bagi pegawai sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja. 3. Mengikutsertakan seluruh pegawai aktif dalam asuransi kecelakaan kerja dan kematian biaya. 4. Membentuk sistem keamanan kantor yang telah dilengkapi dengan tabung pemadam kebakaran dan prosedur evakuasi terhadap bencana. 5. Bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam hal keamanan selama Perusahaan menjalankan aktivitas usaha. 6. Meminta pengawalan kepada pihak kepolisian pada saat Bank Jateng melakukan aktivitas droping kas tunai. 7. Memiliki ketentuan larangan membawa senjata tajam dan sejenisnya di lingkungan Perusahaan yang dapat mengancam keselamatan pegawai dan nasabah. 8. Tidak mentolerir penggunaan obat-obatan terlarang dan bahan-bahan kimia yang dapat menggangu keselamatan dan kesehatan kerja. 9. Mengadakan pelatihan mengenai tanggap darurat di area gedung kantor pada saat terjadi bencana seperti gempa bumi, kebakaran, dan musibah lainnya.




Safety Management Initiatives 1. Office building has been equipped with CCTV cameras and guarded by security personnel to guard from any crime. 2. Well-placed Infrastructures layout for employee in order to prevent any accidents in the workplace. 3. To involve all active employees in work accident insurance and death insurance. 4. To create office security system equipped with fire extinguishers and evacuation procedures during disasters. 5. To cooperate with police in security related matters when the Company is conducting business activity. 6. To request escort from the police when Bank Jateng is conducting cash dropping activity. 7. To prohibit the carrying of sharp weapons and the like in the Company’s environment that could endanger the safety of employees and customers. 8. To not tolerate the use of drugs and chemicals that could interfere with occupational health and safety. 9. To conduct training on emergency response in the office building area in the event of disasters, such as earthquake, fire, and other disasters.






Inisiatif Pengelolaan Kesehatan Pegawai

1. Melakukan edukasi terhadap penyakit-penyakit serius kepada para pegawai dan keluarga dalam program edukasi kesehatan keluarga pegawai. Program ini bertujuan agar pegawai memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mencegah penyakit, kecelakaan kerja, dan ancaman bahaya di lingkungan kerjanya. 2. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada setiap pegawai agar kondisi kesehatannya selalu terpantau dengan baik. Pemeriksanaan tersebut merupakan upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap risiko kelelahan, stres, dan penyakit endemik akibat pekerjaan, sehingga kinerja para pegawai dapat terus optimal. 3. Menyediakan fasilitas kesehatan berupa: a. Klinik khusus pegawai yang dikelola oleh Bank Jateng yang bekerjasama dengan rumah sakit, dokter, dan apotik yang ditunjuk di seluruh Jawa Tengah dan Jakarta. b. Fasilitas kesehatan untuk pegawai berikut istri dan anak yang belum berusia 25 tahun atau belum pernah bekerja atau belum menikah, meliputi pengobatan atau perawatan gigi, rawat inap, bantuan pembelian kacamata, penggantian biaya bersalin, konsultasi psikologis, dan pengobatan lain sesuai ketentuan. c. Fasilitas kebugaran yang bertujuan untuk meningkatkan semangat dan produktivitas para pegawai dalam lingkungan kerja yang dinamis, melalui penyediaan sarana olah raga seperti golf, futsal, bola volli, tenis lapangan, dan tenis meja. d. Mengikutsertakan seluruh pegawai aktif dalam asuransi kesehatan. e. Seluruh pegawai Bank Jateng telah terdaftar sebagai peserta Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Kinerja K3 [G4-LA6]

Dengan senantiasa diterapkannya kebijakan K3 dan adanya inisiatif-inisiatif yang dilakukan Bank Jateng terkait manajemen K3, selama periode pelaporan Bank Jateng berhasil menunjukkan kinerja K3 yang baik yang dibuktikan dengan tidak terdapat pegawai yang mengalami kecelakaan kerja (zero accident), tidak terdapat pegawai yang mengalami kematian akibat kerja, dan tidak terdapat pula pegawai yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit tertentu akibat kegiatan kerja. [G4-LA6, G4-LA7]



Employee’s Management Health Initiatives

1. To educate the employees and their family on serious diseases in the employee’s family health education program. This program aims to ensure the employee has knowledge and skills to prevent disease, work accident, and other hazards in the work environment. 2. To conduct medical check-up periodically so that every employee’s health is monitored closely. The medical check-up is an effort in early detection and prevention on the risk of fatigue, stress, and endemic diseases due to work, to ensure the employee’s performance can be kept optimal. 3. To provide medical facilities in the form of: a. Clinic for employees, managed by Bank Jateng, in collaboration with hospitals, doctors, and apothecaries appointed throughout Central Java and Jakarta. b. Health facilities for employees and their spouses and children under the age of 25 years, or have never worked, or unmarried, including treatment or dental care, hospitalization, assistant in purchasing glasses, reimbursement of maternity fees, psychological counseling, and other treatment in line with the regulations. c. Fitness facilities that aim to improve the spirit and productivity of the employees in a dynamic work environment, through the provision of sport facilities, such as golf, futsal, volleyball, tennis, and table tennis. d. To involve all active employees in health insurance. e. Every employee of Bank Jateng has been registered as a member of Healthcare and Social Security Agency (BPJS) and Workers Social Security Agency (BPJS Employment).

K3 Performance

[G4-LA6] By always implementing the K3 Policy and implementing the initiatives of Bank Jateng related to K3 Management, throughout the reporting period, Bank Jateng successfully demonstrated good K3 performance as evidenced by zero accident (no employees are injured at the workplace), no employees who encountered occupational death, and no employees who are often exposed to or at risk of certain diseases due to work activities. [G4-LA6, G4-LA7]

149

150
















151

152









MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN NASABAH Creating a Harmonious Relation with Customers






Bank Jateng menyadari bahwa fokus memberikan layanan terbaik dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan nasabah merupakan kunci bisnis yang berkelanjutan.

Bank Jateng menyadari keunggulan produk dan kepercayaan nasabah merupakan kunci utama untuk menjadi Perusahaan yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan. Oleh karena itu, Bank Jateng senantiasa terus melakukan berbagai inovasi baik dalam peningkatan pelayanan maupun penyediaan produk-produk yang handal dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Dalam meningkatkan kualitas layanan, Bank Jateng juga telah menyediakan pusat layanan informasi dan pengaduan nasabah, menerapkan prinsip transparansi dalam pemberian informasi produk dan layanan perbankan, dan mengutamakan privasi data/ informasi para nasabah. [G4-DMA]



Bank Jateng realizes that the focus on giving the best service and creating a harmonious relation with customers are the keys to a sustainable business.

Bank Jateng realizes that product excellence and customers’ trust are the main keys to maintain sustainability of the Company amidst fierce competition in banking industry. Therefore, Bank Jateng continously executes various inovation both in improving service quality and supplying realiable and excellent products accordingly to customers’ needs. In improving service quality, Bank Jateng has also provided information service and customers’ complaint center, applying transparency principle in providing product information and banking services, and prioritizing customer’s data/information privacy. [G4-DMA]

153

154









BANK JATENG RAIH THE BEST BANK IN RETAIL BANKING SERVICES BANK JATENG ACQUIRED THE BEST BANK IN RETAIL BANKING SERVICES

Penghargaan The Best Bank in Retail Banking Services tahun ini merupakan kedua kalinya yang diterima Bank Jateng setelah tahun lalu juga menerima penghargaan pada kategori tersebut. Trofi penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno.

The Award for The Best Bank in Retail Banking Services this year is the second award received by Bank Jateng after receiving the same award last year. The award trophy was directly accepted by Bank Jateng President Director, Surpriyatno.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyatakan bahwa Penghargaan ini merupakan bukti konsistensi Bank Jateng dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Dan Supriyatno juga menambahkan bahwa kesuksesan tersebut tidak boleh menjadikan Bank Jateng terlena, tapi justru harus menjadi cambuk agar Bank Jateng semakin terpacu dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

President Director of Bank Jateng, Supriyatno, stated that this award has proven Bank Jateng consistency in providing the best service to customers. Supriyatno added that the success achieved would not make Bank Jateng complacent, but instead serves as encouragement for the Company to continuously improve their service to society.








Transparansi Informasi Produk dan Layanan

Product and Service Information Transparency

Bank Jateng juga telah mengembangkan aplikasi Sales Kit, yaitu aplikasi yang dapat digunakan pada plaftform smartphone berbasis android. Aplikasi ini berisi rangkuman fitur-fitur produk dan hal-hal teknis terkait dengan produk dan layanan Bank Jateng yang memudahkan pegawai dalam memberikan penjelasan kepada calon customer dan masyarakat mengenai produk dan layanan Bank Jateng. Dengan implementasi keterbukaan informasi tersebut, selama periode pelaporan tidak terdapat pelanggaran terhadap peraturan terkait keterbukaan informasi serta penyediaan dan penggunaan produk dan layanan perbankan yang dilakukan oleh Bank Jateng. [G4-PR4, G4-PR9]

Bank Jateng has also developed Sales Kit application, an application that is utilized on smartphone platform with android basis. This application contains summary of product features and technical matters related to product and service offered by Bank Jateng that would help Company’s staff in giving explanation to potential customer and society in general on all products and services offered by Bank Jateng. With the implementation of information transparency, during reporting period there was not any violation found towards related regulations on information transparency and supply and utilization of banking products and services done by Bank Jateng. [G4-PR4, G4-PR9]

Mengutamakan Privasi Nasabah

Prioritizing Customer’s Privacy

Sebagai bentuk penerapan prinsip transparansi, Bank Jateng telah memberikan keterbukaan informasi produk dan layanan perbankan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Bank Jateng wajib menyampaikan informasi kepada nasabah mengenai nama produk, jenis produk, manfaat dan risiko produk, persyaratan dan tata cara penggunaan produk, biaya-biaya yang melekat, perhitungan bunga/bagi hasil/margin keuntungan, jangka waktu berlakunya produk, serta penerbit produk. [G4-DMA, G4-PR3]

Dalam rangka menjaga kepercayaan dan loyalitas nasabah, Bank Jateng tidak hanya melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan yang disediakan, tetapi juga senantiasa melindungi nasabah dengan menerapkan prinsip transparansi, kerahasiaan, dan keamanan data/ informasi nasabah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/ POJK.07/ 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Komitmen perlindungan nasabah diwujudkan melalui peningkatan transparansi investasi nasabah serta prosedur otorisasi untuk penyimpanan dan pengungkapan data/informasi nasabah. Beberapa tahapan prosedur penyimpanan dan pengungkapan data/informasi nasabah yaitu: [G4-DMA]

As the implementation of transparency principle, Bank Jateng has provided product and banking service information in accordance to Bank Indonesia Regulation/ Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/6/PBI/2005 on Bank Product Information Transparency and Customer’s Private Data Utilization. Bank Jateng is obligated to provide information to customers on product’s name, product’s type, advantages and risks of the product, terms and conditions of product utilization, inherent costs, interest calculation/returns/profit margin, the time frame of product validity and product’s publisher. [G4-DMA, G4-PR3]

In order to protect customer’s trust and loyalty, Bank Jateng has not only improved the quality of product and service but also continuously protected its customers by applying transparency principle, confidentiality, and customer’s data/information safety in accordance to Financial Services Authority Regulation/Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/ POJK.07/ 2013 on Customer Protection in Financial Service Sector. The commitment to protect customer’s privacy is realized through improving the transparency of customer’s investment and authorization procedure in storing and disclosing customer’s data/information. Several steps of storing and disclosing customer’s data/information are as follows: [G4-DMA]

155

156









1. Mengembangkan dan menyempurnakan e-data dalam bentuk CIF (Customer Information File) sesuai regulasi yang ada yang tersimpan pada sistem IBS (Integrated Banking System) yang hanya bisa diakses melalui jaringan intranet dengan multi grade security password authority. 2. Menyimpan dokumen hard copy nasabah dalam ruangan khusus dan tahan api. 3. Mengembangkan prosedur/ketentuan tentang pengungkapan data/informasi nasabah. 4. Mengembangkan prosedur/ketentuan tentang Know Your Customer Principle.

1. aDeveloping and improving e-data in the form of CIP (Customer Information File) in accordance to the regulation stored in IBS (Integrated Banking System) that can only be accessed through intranet network with multi grade security password authority.

Bank Jateng juga senantiasa menjaga dengan ketat kemungkinan terjadinya pelanggaran yang menyebabkan hilangnya data privasi nasabah yang dilakukan oleh pihak internal dengan menerapkan sanksi tegas, mulai dari teguran lisan, tertulis hingga sanksi diberhentikan dari status sebagai karyawan. Selama periode pelaporan, tidak ditemukan pengaduan terkait penyalahgunaan atau penghilangan data pribadi nasabah yang dilakukan oleh pihak internal Perusahaan. [G4-PR8]

Bank Jateng also prevents the possibility of violation resulting in data lost done by an internal party by applying strict sanction, in the form of verbal reprimand, written warning to employment termination. During reporting period, there hasn’t been found any complaint related to misuse or loss of customer’s private data done by a party within the Company. [G4-PR8]

Penanganan Pengaduan Nasabah

Dealing with Customer’s Complaints

Nasabah yang menyampaikan pengaduan tertulis baik melalui media (cetak, elektronik, media sosial), maupun jalur komunikasi lain seluruhnya telah ditanggapi tertulis oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai pengaduan nasabah, Bank Jateng memiliki unit khusus yang menangani pengaduan nasabah.

Customers that leave written complaints both through media (printed, electronic, social media) and other communication line has been responded to in whole by the Company. In accordance to Bank Indonesia Regulation and Financial Service Authority Regulation on customer’s complaint, Bank Jateng provides a specified unit in dealing with customer’s complaint.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Bank Jateng terhadap nasabahnya sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan, Bank Jateng telah membuka layanan pengaduan nasabah, baik berupa saran, keluhan maupun kritikan. Bank Jateng menyediakan pusat layanan informasi dan pengaduan nasabah melalui beberapa saluran, antara lain: [G4-DMA] 1. Menghubungi telepon (Call Center) di nomor 14066. 2. Mengirim email ke [email protected]. 3. Memasukan surat ke kotak saran yang diletakkan di area banking hall semua kantor layanan. 4. Facebook id bankjatengku. 5. Twitter id @bank_jateng. 6. Instagram @bankjateng. 7. Whatsapp, Line, Kakaotalk 085201201201. 8. Youtube id [email protected].

2. Storing hard copy of customer’s documents in a fire proof storage room. 3. Developing procedures/conditions on customer’s data/information disclosure. 4. Developing procedures/conditions on Know Your Customer Principle.

The majority of Bank Jateng’s social responsibility towards its customers along with the effort to improve the quality of service, Bank Jateng has opened customer’s complaint service, in the form of suggestions, complaints and also critiques. Bank Jateng has provided information service and customer’s complaint center through several channels, among them are as follows: [G4-DMA] 1. Contacting Call Center number 14066. 2. Sending an email to [email protected]. 3. Submitting letters into suggestion box that is located in banking hall area in every service office. 4. Facebook id bankjatengku. 5. Twitter id @bank_jateng. 6. Instagram @bankjateng. 7. Whatsapp, Line, Kakaotalk 085201201201. 8. Youtube id [email protected].






Bank Jateng menyadari bahwa pengelolaan terhadap pengaduan nasabah akan berpengaruh terhadap citra Perusahaan. Oleh karena itu, Bank Jateng selalu berusaha melakukan penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah secara cepat dan efektif. Mekanisme penyelesaian keluhan dan pengaduan nasabah dilakukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang telah diubah menjadi Peraturan Bank Indonesia No.10/10/PBI/2008 tentang Perlindungan Nasabah.



Bank Jateng realizes that management on customer’s complaint would influence Company’s image. Therefore, Bank Jateng continuously attempts on dealing with customer’s complaint swiftly and effectively. The mechanism on resolving critiques and complaints is carried out in accordance to Bank Indonesia Regulation No. 7/7/PBI/2005 on Customer’s Complaint Resolves that later on changed into Bank Indonesia Regulation No. 10/10/PBI/2008 on Customer’s Protection.

PROSES PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH CUSTOMER COMPLAINT’S HANDLING AND SETTLEMENT PROCESS

Penerimaan Keluhan dari pelanggan Received Complaints from Customer

Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh nasabah dan ditindak lanjut oleh bagian terkait Analysis of the issue complained by the customer, and follow up from the related party

Penyampaian penyelesaian keluhan kepada nasabah Delivery of solution to the customer

Implementasi solusi Solution implementation

Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga Bank Jateng mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan nasabah Documentation & evaluation of every complaints handled that will be followed up in the form of improvement, so that Bank Jateng wil be able to provide products and services that meet the business demands and customers’ expectation

Identifikasi alternatif solusi Identification of alternative solution

Penentuan solusi Determination of solution

157

158






Berdasarkan rekapitulasi laporan evaluasi atas jumlah penyelesaian pengaduan, pada tahun 2016 sebanyak 93% pengaduan telah diselesaikan (5.613 pengaduan dari 6.020 total pengaduan). Sebagian besar pengaduan bersumber dari masalah penggunaan ATM dan pelayanan. Namun, Bank Jateng berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada nasabah sehingga dapat mengurangi jumlah pengaduan yang masuk. Dalam hal penanganan pengaduan Bank Jateng memiliki tenggat waktu selama kurang dari tujuh hari per periodenya.




Based on evaluation report recapitulation on the number of complaint’s settlement, in 2016 as much as 93% of complaints have been resolved (5,613 complaints out of 6,020 complaints in total). The majority of the complaints originated from the utilization of ATM machines and banking services. Nonetheless, Bank Jateng is committed in improving the quality of service to reduce the number of complaints. In resolving complaints received, Bank Jateng had less than 7 days per period.

LAPORAN PENGADUAN NASABAH DI TAHUN 2016 CUSTOMER COMPLAINT REPORT IN 2016 PERIODE PERIOD

Januari - Maret January – March April - Juni April - June Juli - September July - September Oktober – Desember October – Desember Jumlah Total

JUMLAH PENGADUAN NASABAH TOTAL COMPLAINTS

JUMLAH JUMLAH PENGADUAN YANG PENGADUAN YANG MASIH DALAM PROSES TINDAK TELAH SELESAI LANJUT TOTAL SETTLED TOTAL COMPLAINTS IN COMPLAINTS FOLLOW-UP PROCESS


1.451

1.366

1.596

1.498

1.734

1.611

1.239

1.138

85 Pengaduan yang masih dalam proses akan 98 ditindaklanjuti pada periode selanjutnya 123 The complaints in process will be followed101 up in the next period

6.020

5.613

407

Edukasi kepada Nasabah

Memberikan edukasi kepada nasabah merupakan salah satu upaya preventif dalam mencegah terjadinya penipuan transaksi atau berbagai bentuk fraud lainnya. Oleh sebab itu, Bank Jateng senantiasa melaksanakan berbagai program edukasi yang terkait dengan keamanan bertransaksi saat menggunakan produk dan layanan perbankan. Program edukasi nasabah ini dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain melalui penyediaan fasilitas Bank Mini di sekolah, forum tatap muka, sosialisasi, workshop, dan seminar.

Education for Customers

Providing education for customers is one of the preventive attempts in avoiding transaction fraud or any other form of violation. Therefore, Bank Jateng continous to provide numerous education programs related to transaction safety when using banking product and service. This education program for customers is carried out consistently and continously, among them are executed through providing Mini Bank faciity in schools, face to face forums, socialization, workshop, and seminar.






Komunikasi Pemasaran

Membangun komunikasi yang efektif dengan nasabah merupakan suatu keharusan bagi perusahaan agar keberlangsungan bisnis perusahaan terjamin dan mampu bersaing di era modern. Bank Jateng terus berupaya mengembangkan serta melaksanakan strategi pemasaran yang tepat, sehingga terjalin komunikasi pemasaran yang efektif dengan nasabah. Berikut merupakan strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh Bank Jateng:



Marketing Communication

Building an effective communication with customers is a necessity for the Company to ensure business sustainability and competitive value in this modern era. Bank Jateng continuously attempts on developing and implementing proper marketing strategy in order to build an effective marketing communication with customers. The following image explains marketing strategy carried out by Bank Jateng:

STRATEGI PEMASARAN BANK JATENG [G4-DMA] BANK JATENG MARKETING STRATEGY [G4-DMA]

CUSTOMER SOLUTION

COST

CONVENIENT CHANNEL

COMMUNICATION

Memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pelanggan. To give solution on the problem faced by the customer.

Bank melihat penetapan harga sebagai suatu konsekuensi finansial secara total yang merupakan beban bagi pelanggan. Bank set the price on some financial consequences in total that will be customer’s liabilities.

Memberikan berbagai pilihan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan nasabah. To provide choices of banking products in line with the customers’ need.

Menerapkan interaksi dua arah agar nasabah dapat berkomunikasi dengan nyaman. To set two ways interaction so that the customer can communicate comfortably.

Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah mengeluarkan biaya promosi dan iklan sebesar Rp86,88 miliar untuk pelaksanaan berbagai program komunikasi pemasaran, diantaranya yaitu: 1. Partisipasi Pagelaran Wayang Orang Jateng Gayeng oleh Yayasan Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang. 2. Dukungan Hari Pers Nasional tingkat Jawa Tengah. 3. Dukungan pengembangan UMKM bersama P-APDESI. 4. Partisipasi Seminar Ekonomi Pancasila oleh FEB Undip. 5. Partisipasi kegiatan Jalan Sehat Hari Keluarga Nasional HARGANAS XXIII Tahun 2016. 6. Partisipasi peringatan HARGANAS XXIII dan HAN Provinsi Jawa Tengah. 7. Partisipasi Launching Program Suku Bunga Rendah (SUBURe). 8. Partisipasi sponsorship pembangunan “Taman Bermain di RSUD Kota Semarang”.

During reporting period, Bank Jateng has released promotional and commercial fee in the amount of Rp86.88 billion to implement numerous marketing communication programs, among them are as follows: 1. Participation in Central Java Puppet Show/Pagelaran Wayang Orang Jateng Gayeng by Yayasan Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang. 2. Supporting National Press Day in Central Java. 3. Supporting the development of MSME with P-APDESI. 4. Participation in Pancasila Economical Seminar held by FEB Undip. 5. Participation in National Family Day Healthy Walk HARGANAS XXIII Year 2016. 6. Participation in commemorating HARGANAS XXIII and HAN Central Java Province. 7. Participation Launching Low Interest Program/Suku Bunga Rendah (SUBURe). 8. Participation in sponsoring the development of “Playground in RSUD Semarang City “.

159

160






9. Sponsorship “Pazar Seni 2016” oleh Dewan Kesenian Semarang”. 10. Sponsorship “Lomba Desain Batik Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah”. 11. Sponsorship “Hari Tani Tingkat Provinsi Jawa Tengah” di Sukoharjo. 12. Sponsorship “HAKTENAS (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional) Ke 21 Provinsi Jawa Tengah” di Surakarta. 13. Sponsorship “Kartu Jateng Sejahtera Hari Pangan Sedunia 2016”. 14. Sponsorship “Gerakan Anti Narkoba Jawa Tengah”. 15. Sponsorship “Creative Preneur Fest 2016 KADIN”. 16. Sponsorship “Biennale Jateng #1 Tahun 2016”. 17. Sponsorship “Seminar Nasional Membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)”. 18. Sponsorship “Bank Jateng Borobudur Marathon 2016”.

Dengan efektifnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran kepada nasabah, selama periode pelaporan tidak terdapat insiden ketidakpatuhan yang dilakukan Bank Jateng terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi, dan sponsor. [G4-PR7]




9. Sponsorship “Art Market/Pazar Seni 2016” by Semarang Art Council/Dewan Kesenian Semarang”. 10. Sponsorship “Batik Design Competition on Central Java Province Anniversary”. 11. Sponsorship “Farmer’s Day Provincial Level in Central Java “ in Sukoharjo. 12. Sponsorship “ The 21st HAKTENAS (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional) Central Java Province” in Surakarta. 13. Sponsorship “Kartu Jateng Sejahtera Hari Pangan Sedunia 2016”. 14. Sponsorship “Central Java Anti-Drug Movement/ Gerakan Anti Narkoba Jawa Tengah”. 15. Sponsorship “Creative Preneur Fest 2016 KADIN”. 16. Sponsorship “Biennale Jateng #1 Year 2016”. 17. Sponsorship “National Seminar on Building Village’s Business Unit/Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)”. 18. Sponsorship “Bank Jateng Borobudur Marathon 2016”. With the effectiveness of all marketing communication activities held for customers, during reporting period, there was not found any incompliance incident carried out by Bank Jateng in relation to marketing communication, including commercial, promotions, and sponsors. [G4-PR7]








Survei Kualitas Layanan

Service Quality Survey

Pada tahun 2016, survei tersebut dilaksanakan oleh pihak independen. Indikator yang diukur dalam survei tersebut meliputi aspek people yang meliputi customer service, teller, satuan pengamanan (Security) dan handling telephone. Adapun aspek tangible meliputi kenyamanan kantor/banking hall, toilet, dan ruang ATM. Pada periode pelaporan, hasil skor indeks kualitas pelayanan mencapai 56,83%. Hasil survei ini, selanjutnya digunakan Bank Jateng untuk perbaikan layanan kepada nasabah. [G4-PR5]

In 2016, the survey was executed by an independent party. The measured indicators on the survey consisted of people aspect, including customer service, teller, security and telephone handling. On tangible aspect, the survey included office/banking hall physical comfort, toilet and ATM vestibule. During reporting period, the score of service quality index reached 56.83%. The result of this survey would furthermore be used to improve the service given to customers. [G4-PR5]

Bank Jateng menyadari pentingnya mengetahui tingkat kepuasan nasabah terhadap seluruh produk dan layanan yang diberikan. Maka dari itu, dalam rangka mendapatkan feedback bagi upaya perbaikan dan penyempurnaan kualitas produk dan layanan di masa mendatang, setiap tahunnya Bank Jateng bekerja sama dengan sebuah perusahaan riset independen melakukan survei yang bertujuan untuk mengetahui indeks kualitas pelayanan (service quality index). Melalui survei ini, Bank Jateng dapat memonitor dan mengetahui secara objektif bagaimana kualitas pegawai Bank Jateng dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. [G4-DMA]

Bank Jateng realizes the importance of knowing the level of customer’s satisfaction towards all products and services given. Therefore, in order to gain feedback for refinement and improvement of product and service quality down the road, each year Bank Jateng cooperates with an independent research company in conducting a survey intended to discover company’s service quality index. Through this survey, Bank Jateng is able to monitor and objectively find out the level of service quality provided by the staff towards Company’s customers. [G4-DMA]

161

162









MEWUJUDKAN MASYARAKAT MANDIRI DAN BERKELANJUTAN Creating Self-Reliant And Sustainable Society






Untuk menjadi Perusahaan yang berkelanjutan, Bank Jateng terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar melalui Program Dana Sosial Bank Jateng.



In order to become a sustainable Company, Bank Jateng continues its commitment to contribute to the surrounding communitites trough Bank Jateng’s Social Fund program

Masyarakat yang mandiri merupakan masyarakat yang memiliki kapasitas untuk menggerakkan dan mengelola secara swadaya segala potensi dan sumberdaya untuk mendukung pembangunan daerah. Tujuan utama kemandirian masyarakat adalah tercapainya masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan. Untuk itu, Bank Jateng selaku salah satu bank yang berperan nyata dalam pembangunan daerah memiliki misi khusus untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan berkelanjutan melalui realisasi program-program pemberdayaan masyarakat.

Self-reliant society is a society with capacity to independently mobilize and manage all potentials and resources to support regional development. The main purpose of society self-reliance is achieving prosperous and sustainable society. Therefore, Bank Jateng as one of the banks with a real role in the regional development, has a special mission to create self-reliant and sustainable society through the realization of community empowerment programs.

Bank Jateng memiliki peran besar dalam menggerakkan perekonomian dan mendorong pembangunan daerah yang salah satunya melalui program kredit bunga rendah dan pengelolaan dana desa di Jateng, dari Program tersebut diharapkan akan dapat membantu usaha mikro, kecil dan menengah untuk terus berkembang hingga dapat menciptakan masyarakat mandiri dengan memanfaatkan berbagai peluang usaha yang ada dalam jangka panjang.

Bank Jateng plays an important role in mobilizing the economics and promoting the regional development, for example through low-interest credit program and village fund management in Central Java, which are expected to support micro, small, and medium-scale enterprises to keep growing in order to eventually create a self-reliant society by using various existing opportunities in a long term.

163

164









BANK JATENG DINOBATKAN SEBAGAI BPD DENGAN PROGRAM CSR TERBAIK [G4-15] BANK JATENG AWARDED AS REGIONAL DEVELOPMENT BANK WITH THE BEST CSR PROGRAM [G4-15]

Upaya mendorong pembangungan Jawa Tengah melalui penyaluran dana sosial oleh Bank Jateng diganjar penghargaan. Bank Jateng kali ini memperoleh platinum award pada ajang Indonesia Corporate Sosial Responsibility Award (ICSRA) 2017. Pada penghargaan tersebut, Bank Jateng dinobatkan sebagai BPD yang dinilai memiliki program CSR terbaik dengan peringkat satu.

The efforts to promote Central Java development through social fund disbursement by Bank Jateng were awarded. This time Bank Jateng won a platinum award in Indonesia Corporate Sosial Responsibility Award (ICSRA) 2017. In this event, Bank Jateng was awarded as a Regional Development Bank with the best CSR program in the first place of the classification.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Staf Khusus Menteri Sosial, Prof. Dr. M. Mas’ud Said, Phd kepada Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Bank Jateng, Rahadi Widayanto di Balai Kartini Jakarta. Rahadi Widayanto mengatakan secara akumulatif, dana CSR yang sudah disalurkan Bank Jateng sebesar Rp16,61 miliar sejak 2008 hingga tahun lalu. Pengeluaran CSR tersebut ungkapnya tergantung dengan kondisi. Namun pada situasi bencana alam, CSR untuk bencana alam akan menjadi prioritas.

The award was given directly by the Special Staff of the Ministry of Social Affairs, Prof. Dr. M. Mas’ud Said, Phd to the Compliance and Risk Management Director of Bank Jateng, Rahadi Widayanto in Balai Kartini Jakarta. Rahadi Widayanto stated that the accumulated CSR fund already disbursed by Bank Jateng reached Rp16.61 billion since 2008 up to last year. The said CSR disbursement, he said, shall depend on the conditions. However, in natural disaster affected situations, CSR for natural disasters shall be prioritized.

Bank Jateng juga memberikan dana untuk program CSR dalam program rumah tidak layak huni, bantuan ambulans, bantuan mobil pemadam kebakaran, dan pembangunan embung. Selain itu, Bank Jateng juga berperan aktif terlibat dalam program pengentasan kemiskinan melalui Kartu Jateng Sejahtera (KJS) bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Bank Jateng also provided fund for CSR program in non-habitable house program, ambulance and fire truck provision, as well as retention basin construction. Other than that, Bank Jateng also played an active role in poverty eradication program through Welfare Cards (Kartu Jateng Sejahtera/KJS) with Social Services of Central Java Province.








Dana Sosial Bank Jateng

Dana Sosial Bank Jateng

Dana Sosial Bank Jateng merupakan bentuk kepedulian sosial Bank Jateng yang diperuntukkan bagi masyarakat dan lingkungan untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi Perusahaan dan masyarakat pada umumnya. Dasar Pelaksanaan Dana Sosial Bank Jateng mengacu pada Akta RUPS Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Nomor: 178 tanggal 25 April 2013 dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor:500/3 Tahun 2014 Tanggal 15 Januari 2014, tentang Persetujuan Tata Laksana Dana Sosial Bank Jateng, dan Surat Keputusan Direksi Bank Jateng Nomor: 0113/HT.01.01/2014 Tanggal 07 Maret 2014 tentang Dana Sosial. Sedangkan Dana Sosial Bank Jateng bersumber dari penyisihan laba setelah pajak, yang besarnya ditetapkan melalui keputusan RUPS Bank Jateng dan terpisah dari anggaran tahunan. Direksi Bank Jateng memiliki wewenang menyetujui penggunaan Dana Sosial maksimal sampai dengan Rp3 miliar dalam satu periode RUPS Tahunan, dan apabila wewenang Direksi tersebut telah terlampaui, maka Direksi dapat mengajukan permohonan persetujuan kepada Pemegang Saham Pengendali. [G4-DMA]

Bank Jateng’s Social Fund is a form of social concerns of Bank Jateng addressed to the society and environment in order to improve the quality of life and environment which is beneficial for the Company and community in general. The basis of the implementation of Bank Jateng’s Social Fund refers to the deed of resolutions of general meeting of shareholders (GMS) of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah No. 178 dated 25 April 2013 and Decree of Central Java Governor No. 500/3 of 2014 dated 15 January 2014, on the Agreement of Implementation Procedures of Bank Jateng’s Social Fund, and Decision Letter of the Board of Directors of Bank Jateng No. 0113/ HT.01.01/2014 dated 7 March 2014 on Social Fund. Bank Jateng Social Fund itself derives from profit allowance after tax, its amount is established through the decision of the Company’s GMS and is separated from the annual budget. Bank Jateng’s Board of Directors has authority to approve the use of Social Fund up to Rp3 billion in one Annual GMS period, and should the amount be exceeded, the Board of Directors might request the approval of Controlling Shareholders. [G4-DMA]

Dana Sosial Bank Jateng memiliki tujuan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan membangun corporate image sebagai bank Terpercaya, menjadi kebanggaan masyarakat dan mampu menunjang pembangunan daerah. Ruang lingkup dana sosial Bank Jateng mencakup Program Bantuan Kemitraan dan Program Bantuan Non Kemitraan. Program Bantuan Kemitraan terdiri dari pemberian modal kerja dan atau investasi dan capacity building. Sedangkan Program Bantuan Non Kemitraan terdiri dari Bantuan Sosial, Bantuan Pendidikan, dan Bantuan Kesehatan.

Bank Jateng’s Fund Social is aimed to boost economic activities and growth of the people and to build an image corporate as a reliable bank which becomes the pride of the people and is able to support the regional development. The scope of Bank Jateng’s social fund includes Partnership Aid Program and Non-Partnership Aid Program. Partnership Aid Program consists of granting working capital or investment, and capacity building, while Non-Partnership Aid Program consists of Social, Education, and Health Aid.

Sebagai Bank Umum Milik Daerah (BUMD), Bank Jateng tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan atau dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), karena kegiatan operasional Bank Jateng tidak terkait langsung dengan pengelolaan sumber daya alam maupun eksplorasi alam, dan juga bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memang wajib menyediakan dana untuk kegiatan CSR dan PKBL. Namun sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan wujud kepedulian sosial kepada masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah kerja dan operasional, Bank Jateng turut melaksanakan kegiatan CSR yang dananya bersumber dari Dana Sosial Bank Jateng.

As a Regionally-Owned Public Bank (BUMD), Bank Jateng does not have any obligation to provide Corporate Social Responsibility (CSR) and or Partnership and Environment Development Program (PKBL) funds since its operational activities are not directly related to the management of natural resources or natural exploration, and it is not a State-Owned Enterprise (BUMN) which is obliged to provide the fund for CSR and PKBL activities. However, as its social responsibility and to show its social concerns to the society and environment which surround its work and operational area, Bank Jateng also conducts CSR activities funded by Bank Jateng’s Social Fund.

165

166









Program Bantuan Kemitraan

Partnership Aid Program

Mulai tahun pelaporan, Bank Jateng mengembangakn skema bantuan kemitraan kepada start up melalui program MitraJateng 02. Program ini ditujukan untuk memberi bantuan awal bagi pelaku usaha mikro yang akan memulai usaha dengan bantuan sebesar Rp 2 juta. Program ini telah disetujui sebesar Rp. 50 miliar melalui RUPS sesuai Akta nomor 70 tanggal 22 April 2016 notaris Prof Liliana Tedjosaputra. [G4-DMA]

Since the reporting year, Bank Jateng developed a partnership aid scheme to start-ups through MitraJateng 02 program. This program is intended to provide the initial aid for micro-business entrepreneurs starting their activities with an aid of Rp2 million. This program has been approved with an amount of Rp50 billion through GMS according to the Deed No. 70 dated 22 April 2016 with Prof Liliana Tedjosaputra as the notary. [G4-DMA]

Program Bantuan Kemitraan Bank Jateng merupakan bantuan dana sosial Bank Jateng yang diberikan untuk membantu meningkatkan usaha mikro dan kecil yang feasible namun belum bankable agar menjadi lebih tangguh, mandiri, dan bankable. Program ini meliputi pemberian modal kerja dan atau investasi, peningkatan kapasitas (capacity building) seperti pelatihan kewirausahaan, pengkajian/penelitian, pemagangan, monitoring, memfasilitasi kegiatan promosi, dan pameran, serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat mendukung peningkatan entrepreneurship.

Selama periode pelaporan Bank Jateng telah merealisasikan penyaluran dana untuk Program Bantuan Kemitraan sebesar Rp56.848,60 juta.

Partnership Aid Program of Bank Jateng is the provision of Bank Jateng’s social fund aid to help improve feasible but not yet bankable micro and small-scale enterprises to become stronger, more self-reliant, and bankable. This program includes granting of working capital and or investment, capacity building such as entrepreneurship training, researches/studies, internship, monitoring, facilitation of promotion activities, as well as fairs, and other activities which may support the entrepreneurship improvement.

During the reporting period, Bank Jateng has distributed the fund for Partnership Aid Program amounting to Rp56,848.60 million.








MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEMITRAAN [G4-DMA] MECHANISMS OF PARTNERSHIP AID DISBURSEMENT [G4-DMA]

Calon mitra binaan mengajukan proposal permohonan bantuan Potential partner submits an aid request proposal

Pemberian Bantuan kepada Mitra Binaan Aid is granted to the partner

Realisasi Bantuan dilengkapi dengan surat pernyataan dan kwitansi bermaterai Granted aid with statement letter and receipt with duty stamp

Pengelola dana sosial melakukan evaluasi dan kajian Social fund management conducts evaluation and reviews

Pemberitahuan hasil evaluasi kepada Calon Mitra Binaan Notification of evaluation results to the potential partner

Pencairan bantuan melalui mekanisme Rekening Mitra Binaan Aid disbursement through the mechanism of bank account of the partner

Pengelola dana sosial mengusulkan proposal kepada Direksi dan atau pemegang saham kendali Social fund management submits the proposal to Board of Directors or controlling shareholders

Hasil Persetujuan atau Penolakan dari Direksi dan atau Pemegang Saham Kendali Approval or Rejection from Board of Directors or controlling shareholders

167

168









KEGIATAN PROGRAM BANTUAN KEMITRAAN BANK JATENG [G4-SO1] ACTIVITIES OF BANK JATENG’S PARTNERSHIP AID PROGRAM [G4-SO1]

Penyerahan bantuan dana sosial kepada kelompok Tani Mekar Sari 2, Desa Klitikan, Kabupaten Grobogan. Social fund aid was given to Mekar Sari 2 Farmer Group, Klitikan Village, Grobogan District.

TANGGAL DATE

Penyerahan bantuan kepada pedagang untuk Pasar Johar pasca kebakaran tahun 2016. Aid was delivered to the merchants in Johar Market after the fire in 2016.

KEGIATAN ACTIVITIES

5 Januari 2016 5 January 2016

Penyerahan bantuan dana sosial kepada kelompok Tani Mekar Sari 2, Desa Klitikan, Kabupaten Grobogan. Social fund aid was given to Mekar Sari 2 Farmer Group, Klitikan Village, Grobogan District.

Tahap II, 19 Januari 2016 Tahap III, 30 Maret 2016 Tahap IV, 21 April 2016 Tahap V, 22 Agustus 2016 Phase II, 19 January 2016 Phase III, 30 March 2016 Phase IV, 21 April 2016 Phase V, 22 August 2016

Penyerahan bantuan kepada pedagang untuk Pasar Johar pasca kebakaran tahun 2016. Aid was delivered to the merchants of Johar Market after the fire in 2016.

7 Juni 2016. 7 June 2016

Bantuan kemitraan untuk pembelian bibit unggulan Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Partnership aid for the purchase of quality seeds in Candimulyo Sub-district, Magelang District

13 Juni 2016 13 June 2016

Bantuan untuk perbaikan Kios Pasar Kacangan di Kabupaten Boyolali. Aid for the renovation of Kacangan Market kiosk in Boyolali District.

22 September 2016 22 September 2016

Bantuan untuk pelimpahan dana Kredit Mitra Jateng02. Aid for the devolution of Mitra Jateng02 credit fund.






Program Bantuan Non Kemitraan

Selama periode pelaporan Bank Jateng telah merealisasikan penyaluran dana untuk Program Bantuan Non Kemitraan sebesar Rp9.769,73 juta. Program bantuan non-kemitraan Bank Jateng merupakan program dana sosial yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Berikut adalah mekanisme penyaluran bantuan non kemitraan Bank Jateng:



Non-Partnership Aid Program

Throughout the reporting period, Bank Jateng has realized disbursement program for NonPartnership Aid Program in the amount of Rp9,769.73 million.

Bank Jateng’s non-partnership aid program is a social fund program to create and improve the welfare of the people. The following is the mechanism of Bank Jateng’s non-partnership aid disbursement:

MEKANISME PENYALURAN BANTUAN NON-KEMITRAAN [G4-DMA] MECHANISMS OF NON-PARTNERSHIP AID DISBURSEMENT [G4-DMA]

Calon Penerima Bantuan Mengajukan Permohonan Bantuan Potential Aid Receiver submits a proposal

Anggota Bantuan Non Kemitraan Melakukan Evaluasi dan Kajian Atas Permohonan Bantuan Membership of NonPartnership Aid conduct evaluation and reviews on the proposal

Dilakukan Ots / Peninjauan Ke Calon Penerima Bantuan Survey to the potential aid receiver

Berita Acara Serah Terima Bantuan Implementation Report

Berita Acara Serah Terima Bantuan Aid Handover Official Report

Berdasarkan Hasil Kajial Mengusulkan ke Direksi/ Pemegang Saham Pengendali Based on the reviews results, proposal is made to Board of Directors/ Controlling Shareholders

Setelah Mendapat Persetujuan Mengajukan Pencairan Dan Minta Ttd Cek After obtaining approval, submitting request for disbursement and signed check

169

170






Bantuan non-kemitraan meliputi bantuan pada bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Bantuan bidang sosial merupakan bantuan yang diberikan untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara langsung guna mendorong kesejahteraan masyarakat serta meringankan beban korban bencana alam. Bantuan bidang pendidikan merupakan program Perusahaan dalam rangka membantu meringankan biaya sekolah masyarakat miskin, dan atau kurang mampu. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa yang berprestasi di sekolahnya serta pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan, bantuan bidang kesehatan merupakan bantuan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas dan kesadaran masyarakat pada kesehatan sehingga tercipta masyarakat dan lingkungan yang sehat. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pembangunan sanitasi yang sehat dan layak, pembangunan sarana dan prasarana posyandu, dan pengobatan masal dan peningkatan kesehatan.




Non-partnership aid includes aid in social, education, and health sectors. Aid in social sector is an aid to improve social and economic life of the people directly in order to promote their welfare and alleviate the burden of natural disasters’ victims. Aid in education sector is the company’s program to assist in reducing tuition fee for poor people and or those with low income. This aid is given in forms of scholarship to students with academic achievements as well as the construction of school facilities and infrastructures. Meanwhile, the aid in health sector is given to improve people’s quality and awareness towards the health in order to create a healthy community and environment. This aid is given in forms of building healthy and adequate sanitation, building the facilities and equipment of Posyandu (monthly clinic for children and pregnant women), and mass medication, as well as health improvement.

KEGIATAN PROGRAM BANTUAN KEMITRAAN BANK JATENG [G4-SO1] ACTIVITIES OF BANK JATENG’S NON-PARTNERSHIP AID PROGRAM [G4-SO1]

Penyerahan bantuan dana sosial pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Batang. Delivery of social fund aid to renovate non-habitable houses (RTLH) in Batang District

Penyerahan bantuan dana sosial untuk pengadaan mobil ambulance RSNU Sumpiuh di Banyumas. Delivery of social fund aid to provide ambulance for RSNU Sumpiuh hospital in Banyumas




TANGGAL DATE





KEGIATAN ACTIVITY

5 April 2016 5 April 2016

Pemberian bantuan Motor Viar pengangkut sampah untuk Penarikan Undian Tabungan Bima Periode II Tahun 2015-2016 yang disinergitaskan dengan HUT ke 53 Bank Jateng. Donation of a Waste Transporting Viar Motor for the Grand Prize of Bima Saving in Period II of 2015-2016 combined with the 53 Anniversary of Bank Jateng

7 Juni 2016 7 June 2016

Pemberian bantuan Jaring (Jangkau, Sinergi, dan Guideline) tahun 2016 di Kabupaten Demak. Provision of Jaring (Reach, Sinergy, and Guideline) aid of 2016 in Demak District.

17 Juni 2016 17 June 2016

Penyerahan bantuan pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Delivery of financial aid to orphans and poor people.

24 Juni 2016 24 June 2016

Pemberian bantuan mobil pemadam kebakaran di Kabupaten Temanggung. Donation of a fire Truck in Temanggung District.

29 Juni 2016 (Tahap I) 25 Juli 2016 (Tahap II) 29 June 2016 (Phase I) 25 July 2016 (Phase II)

Bantuan pengadaan sewa bus untuk penyelenggaraan mudik lebaran gratis sebanyak 55 bus. Provision of 55 rented buses for transporting people to their hometown for free during Eid Mubarak festivities.

30 Juni 2016 (Kab. Purworejo) 22 Juli 2016 (Kab. Surakarta) 23 Agustus 2016 (Kab. Kebumen) 30 June 2016 (Purworejo District) 22 July 2016 (Surakarta District) 23 August 2016 (Kebumen District)

Pemberian bantuan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Surakarta, dan Kabupaten Kebumen. Donation to the victims of flood and landslide in Purworejo, Surakarta, and Kebumen Districts.

20 Juli 2016 20 July 2016

Penyerahan bantuan dana sosial untuk pengadaan mobil ambulance RSNU Sumpiuh di Banyumas. Delivery of social fund aid to provide an ambulance for RSNU Sumpiuh hospital in Banyumas.

14 September 2016 14 September 2016

Pemberian bantuan untuk partisipasi qurban 1437 H. Donation for Moslem day of sacrifice 1437 H.

6 Oktober 2016 6 October 2016

Pemberian bantuan untuk mobil ambulance PMI Kota Pekalongan. Donation for ambulance car of Indonesian Red Cross in Pekalongan City.


Pemberian bantuan untuk sarana dan prasarana Desa Gumiwang, Kabupaten Banjarnegara. Delivery of aid for facilities and infrastructures in Gumiwang Village, Banjarnegara District.


Pemberian bantuan program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) di Provinsi Jawa Tengah untuk 12.764 KRT. Delivery of aid in form of Welfare Card (Kartu Jateng Sejahtera (KJS)) in Central Java Province for 12,764 households.


Pemberian bantuan untuk 1.600 petani dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke XXXVI Tingkat Nasional Tahun 2016. Donation for 1,600 farmers on the occasion of the 36th World Food Day on the National Level in 2016.

9 November 2016 9 November 2016

Pemberian bantuan kendaraan operasional Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Donation in form of an operational vehicle for Integrated Services Center for Women and Children (P2TP2A).

13 Juni 2016 (Kab. Klaten) 10 Oktober 2016 (Kab. Cilacap) 21 Oktober 2016 (Kabupaten Demak) 2 Desember 2016 (Kab. Rembang) 28 Desember 2016 (Kab. Batang) 13 June 2016 (Klaten District) 10 October 2016 (Cilacap District) 21 October 2016 2 December 2016 (Rembang District) 28 December 2016 (Batang District)

Pemberian bantuan penataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 50 unit di Kabupaten Rembang, 50 unit di Kabupaten Batang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Demak. Delivery of aid in form of renovation of 50 Non-habitable Houses (RTLH) in Rembang District, 50 in Batang, Klaten, Cilacap, dan Demak Districts.

171

172









PENGENTASAN KEMISKINA: BANK JATENG BAGIKAN 12.764 KARTU JATENG SEJAHTERA POVERTY ERADICATION: BANK JATENG DISTRIBUTED 12,764 WELFARE CARDS

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Bank Jateng memberikan bantuan kepada warganya yang berkategori kurang mampu berupa Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Penyerahan KJS kepada 12.764 Kepala Rumah Tangga (KRT) di Jawa Tengah masing-masing senilai Rp250.000 per bulan, atau senilai Rp3,19 miliar yang bersumber dari corporate social responsibility (CSR) Bank Jateng. Secara simbolis, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan langsung KJS itu kepada warga penerima di sela sela Peringatan Hari Pangan Sedunia, di Boyolali, Jum’at, 28 Oktober 2016.

Government of Central Java Province in collaboration with Bank Jateng distributed aid to its citizens with low income in the form of a welfare card (Kartu Jateng Sejahtera/KJS). The cards were given to 12,764 households (KRT) in Central Java with a nominal amount for each card of Rp250,000 per month, or in total Rp3.19 billion, deriving from corporate social responsibility (CSR) fund of Bank Jateng. The Governor of Central Java, Ganjar Pranowo handed the cards symbolically to the beneficiaries on the occasion of World Food Day celebration in Boyolali, Friday, 28 October 2016.

Penerima KJS merupakan masyarakat kategori tidak produktif, baik karena cacat dan/atau mendapat musibah penyakit kronis, dengan tingkat kesejahteraan rendah, yang belum memperoleh bantuan APBN/APBD. Kartu KJS merupakan bagian dari program bank daerah untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng. Warga yang menerima KJS sesuai dengan laporan pendataan masing-masing desa/kelurahan. Maka dari itu, diyakini tidak ada tumpang tindih pemberian bantuan.

KJS beneficiaries are those in the non-productive category, both due to disability and/or due to chronic diseases, with low welfare rate, which have not yet received any aid from State or Regional Budget. KJS is a part of regional bank program to eradicate the poverty in Central Java. Data of the residents who received KJS were in accordance with the report in the respective village. Therefore, it was certain that there was no overlapped aid.

Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng menyatakan Bank Jateng akan mempertimbangkan penambahan data penerima KJS jika temuan lapangan ada beberapa orang yang belum menerima. Untuk saat ini, data itu akan dipergunakan dalam tiga bulan mendatang atau sampai akhir tahun ini.

Supriyatno, the General Director of Bank Jateng stated that Bank Jateng would consider to add KJS beneficiaries should the field survey reveal that there are eligible persons who have not yet received it. For now, the data would be use within the next three months or until the end of this year. Sumber: Kabar24.com, 28 Oktober 2016 Source: Kabar24.com, 28 October 2016








Realisasi Penyaluran Dana Sosial Bank Jateng Tahun 2016

Realization of Bank Jateng’s Social Fund Disbursement in 2016

Realisasi penyaluran Dana Sosial Bank Jateng tahun 2016 adalah sebesar Rp66.618 juta dengan rincian sebagai berikut:

The realization of Bank Jateng’s Social Fund Disbursement amounted to Rp66,618 million with the following details:

REKAPITULASI PENYALURAN DANA SOSIAL BANK JATENG RECAPITULATION OF BANK JATENG’S SOCIAL FUND DISBURSEMENT BANTUAN DANA SOSIAL BANK JATENG BANK JATENG’S SOCIAL FUND AID

PENYALURAN DANA (RP JUTA) FUND DISBURSEMENT (RP MILLION)

Bantuan Kemitraan Partnership Aid Program

56.848,60

Bantuan Non Kemitraan Non-Partnership Aid Program

9.769,73

Jumlah Amount

66.618,33

15% 85%

Penyaluran Dana Sosial Bank Jateng Bank Jateng’s Social Fund Disbursement Bantuan Kemitraan Partnership Aid Bantuan Non Kemitraan Non Partnership Aid

173

174









BANK JATENG BOROBUDUR MARATHON 2016

Sejumlah 20.000 lebih pelari memadati kawasan Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah. Mereka meramaikan acara yang digelar Bank Jateng yakni Bank Jateng Borobudur Marathon 2016 yang memperebutkan total hadiah senilai Rp3,2 miliar lebih.

Over 20,000 runners packed the surrounding area of Borobudur Temple in Magelang, Central Java. They were participating in an event organized by Bank Jateng i.e. Bank Jateng Borobudur Marathon 2016, competing for prizes with a total of over Rp3.2 billion.

Tidak hanya atlet lokal yang ikut memeriahkan acara tersebut, sejumlah atlet top dari berbagai negara juga hadir. Ini menunjukkan antusias masyarakat yang sangat tinggi untuk mengikuti acara yang digagas oleh Bank Jateng.

Participants were not only national athletes, but some top ones from various countries were also present. This fact showed high enthusiasm of the people to participate in the event pioneered by Bank Jateng.








Testimoni Testimonials

H. SARIDIN, M.PD.I YAYASAN RSNU SUMPIUH SUMPIUH HOSPITAL INSTITUTION

“Kami bangga dengan Bank Jateng selama ini telah melayani dan bekerjasama dengan baik. Kami Yayasan RSNU Sumpiuh telah diberi bantuan berupa ambulance. Terima kasih atas bantuannya kepada kami, ambulance ini kami gunakan untuk rujuk pasien, antar jemput pasien, P3K di event kegiatan olahraga, upacara, dan baksos lainnya. Semoga Bank Jateng tambah berkah, maju, dan sukses”. “We are proud of Bank Jateng which has been serving and collaborating well with us. Sumpiuh Hospital Institution has been provided with an ambulance. Thank you very much for this donation. We use this ambulance to refer the patients, to take and pick them up, as the first aid post in several sport events, ceremonies, and other social activities. We wish Bank Jateng more success, progress, and blessings.”

SURINTO KELOMPOK TANI MEKAR SARI 2 DAN PEMDES DESA KLITIKAN

MEKAR SARI 2 FARMER GROUP AND KLITIKAN VILLAGE GOVERNMENT

“Kami atas nama kelompok tani Mekar Sari dan PEMDES Desa Klitikan, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan CSR dari Bank Jateng berupa satu unit gedung pengering jagung, dan syukur alhamdulillah gedung tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Klitikan. Sekarang kalau musim penghujan gak usah lagi mengeringkan jalan, tapi sudah bisa memanfaatkan bantuan dari Bank Jateng. Sekali lagi terima kasih Bank Jateng”. “On behalf of Mekar Sari Farmer Group and Klitikan Village Government, we thank Bank Jateng for CSR aid in form of a corn dryer building, thankfully the building has been used by the people in Klitikan Village. Now in rainy season we no longer have to keep our road dry because we can instead use the building from Bank Jateng. Once again, thank you, Bank Jateng.”

SULI MASYARAKAT KABUPATEN GROBOGAN PENERIMA BANTUAN RTLH

RESIDENT OF GROBOGAN DISTRICT RECEIVER OF RTLH AID

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bank Jateng atas bantuan untuk pembangunan rumah saya. Sekarang rumah saya jadi nyaman dan tidak dingin. Terima kasih Bank Jateng. Bank Jateng Bank nya Wong Jawa Tengah”. “Thank you to Bank Jateng for helping build my house. Now it is comfortable and not cold anymore. Thank you, Bank Jateng. You are truly the bank of Central Java people.”

175

176








MENDORONG PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI INKLUSI KEUANGAN Promoting Regional Development Through Financial Inclusion







Sebagai Industri Jasa Keuangan (IJK) di provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng terus berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi layanan keuangan kepada masyakarat khususnya di provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu indikator dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah dan tujuan pembangunan berkelanjutan.



As Financial Service Industry (Industri Jasa Keuangan/IJK) in Central Java province, Bank Jateng continues to contribute in improving financial literacy and service inclusion to the communities, in particular in Central Java province as one of the indicators in promoting regional economic development and sustainable development purpose.

Inklusi keuangan terus menjadi perhatian penting di Indonesia karena masih terdapat masyarakat kelompok in the bottom of the pyramid yaitu masyarakat yang pendapatannya rendah dan tidak tetap, tinggal di daerah terpencil, cacat, buruh yang tidak mempunyai dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran, dimana mereka belum memiliki akses layanan keuangan. Namun demikian, indeks literasi dan inklusi keuangan di indonesia tahun 2016 mengalami peningkatan bila dibanding dengan tahun 2013 yaitu indeks literasi keuangan dari 21,84% menjadi 29,66%, sedangkan indeks inklusi keuangan dari 59,74% menjadi 67,82% berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peningkatan ini merupakan hasil kerja keras OJK dan Industri Jasa Keuangan (IJK) yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

Financial inclusion continues to become an important concern in Indonesia due to the existence community groups in the bottom of the pyramid, i.e. those with low and instable income, living in remote areas, handicapped, laborers without legal identity documents, as well as marginalized communities where they do not possess financial service access yet. However, financial literacy and inclusion in Indonesia in 2016 had increased compared to that in 2013, i.e. financial literacy index increased from 21.84% to 29.66%, while financial inclusion index from 59.74% to 67.82% based on the results of Financial Literacy and Inclusion National Survey (Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan/SNLIK) conducted by Financial Services Authority (OJK). This increase was achieved through the hard works of OJK and Financial Service Industry (Industri Jasa Keuangan/IJK) which continuously attempt to increase financial literacy and inclusion in the community.

Di tahun 2016, indeks literasi dan inklusi keuangan di provinsi Jawa Tengah telah menunjukkan tren yang positif yang dibuktikan dengan nilai indeks literasi keuangan sebesar 33,51% dan indeks inklusi keuangan sebesar 66,23%. Hal ini menunjukkan peran OJK dan IJK di Jawa Tengah yang salah satunya adalah Bank Jateng untuk senantiasa memberikan kontribusi terhadap inklusivitas keuangan di Jawa Tengah melalui penyediaan berbagai

In 2016, financial literacy and inclusion index in Central Java province showed a positive trend as proved in financial literacy index rate of 33.51% and financial inclusion index rate of 66.23%. This showed the role of OJK and IJK in Central Java, one of which is Bank Jateng, in faithfully contributing to financial inclusion in Central Java through the provision of various banking products for communities with low, non-bankable income, as well

177

178









produk perbankan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, non-bankable, maupun para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memperluas akses layanan keuangan di provinsi populasi rendah dan ekonomi tertinggal, pengembangan layanan perbankan digital, serta program literasi keuangan yang berkelanjutan. Hal ini merupakan peran dan dukungan Bank Jateng terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial sehingga dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan. [G4-DMA]

as those in micro, small, and medium-scale enterprises (MSME), expansion of financial service access in low populated and economically lagging behind provinces, development of digital banking services, and sustainable financial literacy programs. It was the role and support of Bank Jateng towards the purposes of sustainable development in eradicating poverty and social gap in order to continuously encourage and increase regional economic development. [G4-DMA]

Menjadi Yang Terbaik Dalam Pengembangan Dan Pendanaan Sektor UMKM Di Jawa Tengah

Becoming the Best in MSME Sector Development and Financing in Central Java

Perkembangan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Berdasarkan data statistik kredit UMKM oleh Bank Indonesia, setiap tahunnya kredit perbankan kepada UMKM di Indonesia mengalami pertumbuhan, dimana baki debet kredit UMKM di tahun 2016 sebesar Rp892.535 miliar yang mengalami peningkatan 7,45% dari tahun 2016 sebesar Rp830.656 miliar. Pertumbuhan baki debet kredit UMKM juga terjadi pada pembiayaan kredit yang diberikan Bank Pembangunan Daerah, dimana baki debet kredit UMKM di tahun 2016 sebesar Rp65.392 miliar yang mengalami peningkatan 19,95% dari tahun 2016 sebesar Rp54.541 miliar. Hal ini dikarenakan dukungan perbankan dalam mengimplementasikan program keuangan inklusif dalam memberikan akses permodalan usaha seluas-luasnya kepada masyarakat pelaku UMKM.

The development of potentials of micro, small, and medium-scale enterprises (MSME) is closely related to banking support in disbursing credit to MSME. Based on MSME credit statistic data of Bank Indonesia, each year the banking credit to MSME in Indonesia grows with MSME debit credit balance amounting to Rp892,535 billion in 2016, increased by 7.45% from that in 2015 of Rp830,656 billion. Growth of MSME debit credit balance also occurred in credit financing granted by Regional Development Bank with MSME debit credit balance in 2016 amounting to Rp65,392 billion, increased by 19.95% from that in 2016 of Rp54,541 billion. This was due to banking support in implementing inclusive financial program in giving business capital access to as many MSME entrepreneurs as possible.

Bank Jateng sebagai Bank Pembangunan Daerah, memiliki peran untuk memberikan penyediaan permodalan usaha untuk para pelaku UMKM di Jawa Tengah. Hal ini diwujudkan dengan adanya berbagai produk pembiayaan/ kredit yaitu Kredit Usaha Mikro Kecil (KUMK), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Produktif Skala Usaha Mikro (KUP Mikro), Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS), Kredit Pemberdayaan Masyarakat dan Koperasi (Kridakop), Kredit Karya Sejahtera (Karsa), Kredit Pusaka Mandiri (Pundi), Kredit Mitra Jateng 25, dan Kredit Jateng

Bank Jateng as a Regional Development Bank has a role to provide business capital for MSME entrepreneurs in Central Java. This role is fulfilled through various financing/credit products such as Micro Small-Scale Business Credit (KUMK), Micro Credit Program (KUR), Micro Scale Productive Business Loan (KUP Mikro), Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS), Loans to Cooperatives and MSME (Kridakop), Prosperous Labor Credit (Karsa),






02. Dengan tersedianya produk pembiayaan/kredit tersebut, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang akan mengakses produk perbankan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. [G4-DMA, FS16]



Independent Heritage Credit (Pundi), Mitra Jateng25 Loan, and 02 Central Java Credit. The availability of those financing/credit products is expected to expand the access of more people to banking products in order to boost the growth of regional economy. [G4-DMA, FS16]

PENYALURAN KREDIT UMKM BERDASARKAN WILAYAH JAWA TENGAH (KABUPATEN/KOTA) [FS6] DISBURSEMENT OF MSME CREDIT BASED ON CENTRAL JAVA AREAS (CITY/REGENCY) [FS6]

NO.

WILAYAH AREA

DEBITUR DEBTORS MIKRO MICRO

KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL

PENYALURAN (RP JUTA) DISBURSEMENT (RP MILLION) MIKRO MICRO

KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL

1

Surakarta

425

872

74

1.371

8.858

86.787

678.164

773.810

2

Purwokerto

437

1.369

102

1.908

9.359

164.718

132.555

306.632

3

Tegal

490

168

243

901

26.632

25.741

50.475

102.849

4

Magelang

1.238

827

73

2.138

69.269

113.586

132.370

315.225

5

Pati

725

1.092

152

1.969

22.413

222.488

233.591

478.491

6

Pekalongan

108

321

36

465

1.868

35.276

44.963

82.106

7

Kebumen

329

557

81

967

7.021

67.936

87.310

162.267

8

Klaten

747

1.489

72

2.308

16.051

157.243

87.145

260.439

9

Sragen

453

872

64

1.389

14.683

87.767

46.776

149.226

10

Wonogiri

512

738

69

1.319

21.015

112.243

65.518

198.776

11

Cilacap

288

782

50

1.120

6.455

91.270

20.611

118.336

12

Banjarnegara

385

672

30

1.087

8.880

63.048

21.897

93.824

13

Temanggung

498

422

83

1.003

22.730

60.105

39.274

122.109

14

Jepara

843

1.480

70

2.393

19.154

154.088

50.827

224.069

15

Blora

639

1.173

69

1.881

15.685

103.365

43.570

162.620

16

Purwodadi

487

872

31

1.390

19.168

81.752

17.259

118.179

179

180



NO.


WILAYAH AREA



DEBITUR DEBTORS MIKRO MICRO

KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL





KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL

17

Kendal

717

538

39

1.294

21.605

44.541

21.716

87.862

18

Karanganyar

492

753

35

1.280

12.851

83.296

40.217

136.364

19

Purworejo

961

1.105

76

2.142

23.488

140.286

38.385

202.159

20

Semarang

1.027

1.236

138

2.401

22.274

132.516

106.904

261.693

21

Ungaran

466

550

83

1.099

38.656

70.292

22.307

131.255

22

Wonosobo

204

520

70

794

5.565

85.165

92.618

183.348

23

Kudus

1.741

1.460

113

3.314

24.470

166.095

86.559

277.124

24

Pemalang

664

631

61

1.356

38.751

84.369

65.546

188.666

25

Boyolali

522

1.533

127

2.182

13.944

172.883

78.072

264.899

26

Purbalingga

574

485

43

1.102

12.798

47.578

59.185

119.561

27

Brebes

499

1.393

26

1.918

20.323

147.294

24.898

192.515

28

Rembang

646

605

98

1.349

13.985

71.393

154.894

240.272

29

Sukoharjo

1.161

1.305

95

2.561

26.060

135.349

141.956

303.366

30

Demak

271

371

25

667

4.519

44.709

15.196

64.423

31

Batang

1.194

848

45

2.087

28.252

77.242

36.330

141.825

32

Salatiga

209

341

18

568

4.586

37.520

10.826

52.932

33


10

93

162

265

5.883

24.380

386.171

416.435

34

Slawi

543

41

3

587

90.644

47.342

2.863

140.849

35

Jakarta

17

33

49

99

262

4.943

199.489

204.694

36

Kajen

358

1.653

18

2.029

38.098

183.308

6.973

228.378

20.880

29.200

2.623

52.703

736.255

3.427.914

3.343.408

7.507.576

Jumlah Total








PENYALURAN KREDIT UMKM BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI [FS6] DISBURSEMENT OF UMKM CREDIT BASED ON INDUSTRIAL SECTOR [FS6] NO.

1

SEKTOR EKONOMI ECONOMIC SECTOR Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry

MIKRO MICRO

KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL

68.627

264.173

44.958

377.759

269

451

58

778

7.702

72.451

91.402

171.555

5

12

10

27

87

4.383

20.471

24.941

1.606

2.010

196

3.812

40.209

237.051

486.457

763.717

15

27

2

44

1.169

4.487

147

5.803

285

570

287

1.142

78.019

145.279

403.602

626.900

13.195

17.350

1.118

31.663

424.608

1.946.125

980.394

3.351.130

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Accommodation Supply and drinking supply

276

308

27

611

6.172

35.647

38.840

80.659

Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication

53

143

15

211

1.764

19.561

32.065

53.390

2.671

4.204

715

7.590

93.482

535.262

698.126

1.326.871

Industri pengolahan Processing industry Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

6

Konstruksi Construction

7

Perdagangan besar dan eceran Wholesales and retail

10

JUMLAH TOTAL

5.483

Pertambangan dan Penggalian Mining and Exploration

9

MENENGAH MEDIUM

88

3

8

KECIL SMALL

3.144

Perikanan Fishery

5

MIKRO MICRO

PENYALURAN (RP JUTA) DISBURSEMENT (RP MILLION)

2.251

2

4

DEBITUR DEBTORS

Perantara keuangan Financial intermediaries

181

182



NO.

11


SEKTOR EKONOMI ECONOMIC SECTOR Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental business and company service

MIKRO MICRO

KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL




KECIL SMALL

MENENGAH MEDIUM

JUMLAH TOTAL

5

30

-

4.560

6.493

11.053

14

47

29

90

395

10.325

103.500

114.220

209

840

54

1.103

13.058

138.495

428.080

579.633

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Personal services serving the household

-

-

1

1

-

-

1.444

1.444

Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Board and other extra international board

6

10

5

21

262

1.259

1.046

2.567

25

59

13

97

702

8.854

6.382

15.938

20.880

29.200

2.623

52.703

736.255

3.427.914

3.343.408

7.507.581

13

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health services and social activities

16

DEBITUR DEBTORS


25

Jasa pendidikan Educational services

15


-

12

14


Lain-lain Etc Jumlah Total

Kredit Usaha Mikro Kecil (KUMK) [FS7, FS16]

Kredit Usaha Mikro Kecil (KUMK) merupakan salah satu produk pembiayaan/kredit yang disediakan atas kerjasama Bank Jateng dengan pihak Pemerintah Jawa Tengah yang bersumber dari Surat Utang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kredit ini diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Jawa Tengah dalam mendorong kegiatan ekonomi masyarakat kecil. KUMK ditujukan untuk perorangan atau kelompok masyarakat yang memiliki sektor usaha yang produktif.

Micro Small-Scale Business Credit (KUMK) [FS7, FS16]

Micro Small-Scale Business Credit (KUMK) is one of financing/credit products provided through the collaboration of Bank Jateng with Central Java Government with sources deriving from Sovereign Paper of Central Java Government. This credit is given as a support towards the programs of Central Java Government in boosting the economic activities of lower class communities. KUMK is intended for individuals or community groups with productive business sectors. The








Keunggulan dari produk KUMK bagi debitur diantaranya memberi kemudahan persyaratan pengajuan kredit dan nilai suku bunga yang lebih rendah dibandingkan suku bunga kredit lainnya. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan KUMK kepada 536 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp34.330 juta.

advantages of KUMK products for debtors include simple requirements to request the credit and lower interest rate compared to other credits. During reporting period, Bank Jateng has disbursed KUMK to 536 debtors with a total disbursed fund of Rp34,330 million.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Micro Credit Program (KUR)

Kredit Usaha Produktif Skala Usaha Mikro (KUP Mikro) [FS7, FS16]

Micro-Scale Productive Business Loan (KUP Mikro) [FS7, FS16]

Bank Jateng bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kota mengembangkan akses permodalan untuk pelaku usaha mikro dengan pola pendampingan, tanpa agunan, dan penjaminan kredit. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan KUP Mikro kepada 1.090 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp6.427 juta.

Bank Jateng, in collaboration with the City Regency Government, developed capital access for micro-scale business entrepreneurs with facilitation patterns, without warranty, and credit insurance. During reporting period, Bank Jateng has disbursed KUP Mikro to 1,090 debtors with a total disbursed fund of Rp6,427 million.

Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS)

Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS)

[FS7, FS16] Sebagai bentuk implementasi program pemberian kredit kepada UMKM, Bank Jateng ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan kredit kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pinjaman investasi dan/atau modal kerja untuk usaha produktif di semua sektor, terutama pada sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan industri yang dinilai feasible. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan KUR kepada 4.660 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp245.459 juta.

[FS7, FS16] Produk pembiayaan ini merupakan bentuk kepedulian Bank Jateng untuk menjangkau UMKM dalam hal penyediaan permodalan usaha. Dalam penyelenggaraannya, pada tanggal 21 November 2014 Bank Jateng bekerjasama dengan Asbanda (Asosiasi Perbankan Daerah) dan Saving Bank Foundation for International Cooperation (SBFIC) Jerman untuk mengembangkan skim Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS). Dengan kerangka Technical Assistant, SBFIC berkomitmen untuk membantu peningkatan kapabilitas analis kredit Bank Jateng agar dapat membiayai usaha mikro dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan KMJS kepada 1.161 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp25.145 juta.

[FS7, FS16] As the implementation of credit provision program to MSME, Bank Jateng was appointed by the government to run Micro Credit Program (KUR) program. KUR is a credit for micro, small, medium-scale, and Cooperative businesses (UMKM-K) in the form of investment and/ or working capital loans for productive businesses in all sectors, mainly in agricultural, fishery, forestry, and industrial sectors deemed feasible. During reporting period, Bank Jateng has disbursed KUR to 4,660 debtors with a total disbursed fund of Rp245,459 million.

[FS7, FS16] This financing product is a form of Bank Jateng’s concerns to reach out to MSME in terms of business capital provision. In its implementation, on 21 November 2014 Bank Jateng collaborated with Asbanda (Regional Development Bank Association), and Saving Bank Foundation for International Cooperative (SBFIC) from Germany to develop the scheme of Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS). With Technical Assistant frame, SBFIC was committed to help increase the credit analysis capability of Bank Jateng in order to fund micro businesses by prioritizing the principle of prudence. During reporting period, Bank Jateng has disbursed KMJS to 1,161 debtors with a total disbursed fund of Rp25,145 million.

183

184









Kredit Pemberdayaan Masyarakat dan Koperasi (Kridakop)

Loans to Cooperatives and MSME (Kridakop)

Kredit Karya Sejahtera (Karsa)

Prosperous Labor Credit (Karsa)

Kredit Pusaka Mandiri (Pundi)

Independent Heritage Credit (Pundi)

[FS7, FS16] Bank Jateng bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDBKUMKM). Sasaran dari tersedianya kredit ini ditujukan untuk perorangan yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah, koperasi simpan pinjam atau koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam, serta koperasi sektor riil dengan suku bunga kepada UKM maksimal 17% dan suku bunga kepada koperasi maksimal 10%. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan kredit Kridakop kepada 805 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp145.141 juta.

[FS7, FS16] Bank Jateng bekerjasama dengan Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (DAKAB) untuk memberikan pembiayaan bidang perdagangan, industri, pertanian (perkebunan, perikanan, peternakan, pengadaan sarana) dan jasa melalui penempatan dana deposito di Kantor Cabang. Sasaran dari tersedianya kredit ini ditujukan untuk keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dengan usaha mikro kecil secara perorangan atau tergabung dalam koperasi. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan kredit Karsa kepada 365 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp9.029 juta.

[FS7, FS16] Bank Jateng bekerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (YDSM/ Damandiri) untuk memberikan pembiayaan kepada usaha perdagangan, usaha industri, usaha industri agribisnis (pertanian, perikanan, peternakan termasuk pengadaan sarananya) dan usaha jasa. Sasaran dari tersedianya kredit ini ditujukan untuk keluarga miksin, kelompok taskin, bidan praktek swasta, dan organisasi swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan kredit Pundi kepada 277 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp4.589 juta.

[FS7, FS16] Bank Jateng collaborates with the State Ministry for Cooperatives and Small and Medium Enterprises through Revolving Fund Management Institution for Cooperative and Micro, Small, and Medium-Scale Enterprises (LPDBKUMKM). This is aimed for individuals who run micro, small, and medium-scale businesses, saving and loan cooperatives, or cooperatives with saving loan business unit, as well as real sector cooperatives with an interest rate for UKM maximum 17% and interest rate for cooperatives maximum 10%. During reporting period, Bank Jateng has disbursed Kridakop to 805 debtors with a total disbursed fund of Rp145,141 million.

[FS7, FS16] Bank Jateng collaborates with Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (DAKAB) in financing commerce, industrial, agriculture (plantation, fishery, farming, infrastructure procurement) and service sector through fund deposit in Branch Offices. This credit is aimed for pre-prosperous families and prosperous I families with individual micro small scale businesses or jointly in a cooperative. During reporting period, Bank Jateng has disbursed Karsa credit to 365 debtors with a total disbursed fund of Rp9,029 million.

[FS7, FS16] Bank Jateng collaborated with Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (YDSM/Damandiri) to finance commercial business, industrial business, agribusiness industry (agriculture, fishery, farming, including their infrastructures) and service business. This was intended for poor families, poverty eradication groups, private midwives, and community self-support organizations in community empowerment sector. During reporting period, Bank Jateng has disbursed Pundi credit to 277 debtors with a total disbursed fund of Rp4,589 million.








Kredit Mitra Jateng 25

Mitra Jateng 25 Credit

Kredit Jateng 02

Jateng 02 Credit

[FS7, FS16] Pada tahun 2016, Bank Jateng telah meluncurkan produk pembiayaan berupa modal kerja dan atau investasi yaitu Kredit Mitra Jateng 25. Sasaran dari tersedianya kredit ini ditujukan untuk sektor ekonomi masyarakat Jawa Tengah seperti pertanian, perikanan/kelautan, perdagangan, pengolahan dan jasa-jasa. Selama periode pelaporan, Bank Jateng telah menyalurkan kredit Mitra Jateng 25 kepada 8.094 debitur dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp151.410 juta.

[FS7, FS16] Pada tahun 2016, Bank Jateng telah mengembangkan program financial inclusion untuk start up business melalui program kredit mitra jateng02. Melalui program ini, Bank Jateng berkomitmen menyediakan modal awal untuk memulai usaha sebesar Rp2juta dengan bunga 2%. Sumber dana berasal dari Dana Sosial /CSR sebesar Rp50 miliar yang telah disetujui melalui RUPS.

[FS7, FS16] In 2016, Bank Jateng launched a financing product in form of working capital and/or investment i.e. Kredit Mitra Jateng25. The target of this credit was Central Java community economic sectors such as agriculture, fishery/maritime, commerce, processing, and services. During reporting period, Bank Jateng has disbursed Kredit Mitra Jateng25 to 8,094 debtors with a total disbursed fund of Rp151,410 million.

[FS7, FS16] In 2016, Bank Jateng launched a financing product taken from CSR fund of the Company called Jateng 02 Credit. This credit was intended for start-up businesses in all sectors in Central Java. The name of Jateng 02 Credit Name was given due to the maximum credit ceiling of Rp2 million with interest rate of 2%. The source of funds from social funds/ csr of Rp50 billion which has been approved through GMS.

185

186









BANK JATENG DIPERCAYA BIAYAI SKEMA SUBSIDI BUNGA KUR BANK JATENG IS ENTRUSTED TO FINANCE KUR INTEREST SUBSIDY SCHEME

Bank Jateng mendapatkan rekomendasi dari pemerintah sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2016 senilai Rp500 miliar yang terbagi dalam dua skim KUR, yaitu Rp150 miliar (KUP Mikro) dan Rp350 miliar (KUR Ritel). Penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan antara Pemerintah RI bertempat di Kementerian Koperasi dan UMKM, Jakarta. Pihak pemerintah diwakili Brahman Setyo selaku Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Sedangkan Bank Jateng diwakili Supriyatno selaku Direktur Utama Bank Jateng. Turut hadir pada acara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan dan 15 bank penyalur KUR, Lembaga Penjamin dan Asuransi. [FS7]

Bank Jateng obtained a recommendation from the government as the distributor of Micro Credit Program (KUR) in 2016 amounting to Rp500 billion divided in two KUR schemes, i.e. Rp150 billion (KUR Micro) and Rp350 billion (KUR Retail). The signing of financing collaboration agreement between the Government of Indonesia took place in the State Ministry for Cooperatives and Small and Medium Enterprises, Jakarta. The government was represented by Brahman Setyo as the Deputy in Financing Sector of the State Ministry for Cooperatives and Small and Medium Enterprises. Meanwhile Bank Jateng was represented by Supriyatno as the Managing Director of Bank Jateng. The Head of Financial Services Authority was present in the event, along with 15 KUR distributing banks, Guarantee and Insurance Institution. [FS7]

Direktur utama Bank Jateng, Supriyatno mengatakan untuk menjaga kualitas kredit, Bank Jateng bekerja sama dengan perusahaan asuransi/ penjamin kredit. Adapun sektor unggulan yang dibiayai diantaranya sektor pertanian, perikanan, perdagangan, dan industri skala rumah tangga. Pembiayaan Bank Jateng sebagai penyalur KUR merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam hal penyediaan akses modal untuk UMKM secara modal dan suku bunga yang terjangkau sebesar 9%. KUR ini melengkapi skema usaha mikro di Bank Jateng selain Kredit Mitra Jateng 25 yang juga single digit.

The Managing Director of Bank Jateng, Supriyatno said that in order to maintain credit quality, Bank Jateng collaborated with credit insurance companies. Financed prominent sectors included agriculture, fishery, commerce, and household-scale industry. The financing of Bank Jateng as KUR distributor was an effort to support the Government program in providing capital access for UMKM with affordable capital and interest rate of 9%. This KUR completed micro-scale business scheme in Bank Jateng, in addition to Mitra Jateng25 Loan, which is also single digit. Sumber: Media Wawasan, 12 Mei 2016 Source: Media Wawasan, 12 May 2016








Perluasan Akses Keuangan Di Daerah Ekonomi Tertinggal

Financial Access Expansion in Economically Lagging Behind Areas

Dalam rangka mendukung keuangan yang inklusif, Bank Jateng juga meningkatkan akses keuangan melalui peningkatan penyediaan jumlah fasilitas layanan fisik dan pengembangan layanan perbankan digital yaitu Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Payment Point, Mobil Kas Keliling, ATM, dan Layanan Syariah di daerah ekonomi tertinggal.

In order to support inclusive financing, Bank Jateng also improved financial access by increasing the number of physical service facilities and digital banking service development i.e. Branch Offices, Sub-branch Offices, Cash Offices, Payment Points, Mobile Cash Cars, ATM, and Sharia Services in economically lagging behind areas.

Penentuan daerah ekonomi tertinggal ini menggunakan standar dari Bank Dunia yaitu $3,10 atau Rp40.300 pendapatan per hari per orang sebagai batas kemiskinan. Dari standar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kabupaten/kota di Jawa Tengah yang tergolong sebagai daerah ekonomi tertinggal adalah daerah yang memiliki pendapatan per kapita di bawah Rp14.508.000 (hasil dari Rp40.300 x 360 hari). Sehingga, pada periode pelaporan, terdapat 23 daerah ekonomi tertinggal di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang (Mungkid), Boyolali, Wonogiri, Sragen, Grobogan (Purwodadi), Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Temanggung, Batang, Pekalongan (Kajen), Pemalang, Tegal (Slawi), Brebes, dan Salatiga. [G4-DMA]

The determination of such areas used the standard of the World Bank i.e. $3,10 or Rp40,300 of daily income per person as the poverty limit. Based on the standard, it can be concluded that cities/regencies in Central Java which may be categorized as economically lagging behind areas are those with gross domestic product under Rp14,508,000 (results from Rp40,300 x 360 days). Therefore, in reporting period, there were 23 economically lagging behind areas in Central Java Province, i.e. Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang (Mungkid), Boyolali, Wonogiri, Sragen, Grobogan (Purwodadi), Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Temanggung, Batang, Pekalongan (Kajen), Pemalang, Tegal (Slawi), Brebes, and Salatiga. [G4-DMA]

Pada periode pelaporan, dengan akses keuangan yang disediakan Bank Jateng di daerah ekonomi tertinggal, maka didapatkan indeks akses keuangan Bank Jateng sebesar 29.583, yang artinya setiap satu akses poin keuangan melayani rata-rata 29.583 jiwa. [FS13]

In reporting period, with financial access provided by Bank Jateng in economically lagging behind areas, it was obtained the index of Bank Jateng’s financial access of 29,583 which means that one financial point access served on average 29,583 people. [FS13]

187

188









AKSES KEUANGAN BANK JATENG DI DAERAH EKONOMI TERTINGGAL TAHUN 2016 [FS13] BANK JATENG FINANCIAL ACCESS IN LAGGING BEHIND AREAS IN 2016 [FS13] NO.

DAERAH EKONOMI TERTINGGAL LAGGING BEHIND AREAS

1

Kab. Banyumas Banyumas District

2

PENDAPATAN PER KAPITA* GROSS DOMESTIC PRODUCT *

JUMLAH PENDUDUK** TOTAL POPULATION

KANTOR CABANG BRANCH OFFICE

KANTOR CABANG PEMBANTU SUB-BRANCH OFFICE

9.507.918

1.635.909

1

5

Kab. Purbalingga Purbalingga District

10.327.170

898.376

1

2

3

Kab. Banjarnegara Banjarnegara District

11.271.440

901.826

1

3

4

Kab. Kebumen Kebumen District

9.107.558

1.184.882

1

4

5

Kab.Purworejo Purworejo District

13.576.684

710.386

1

3

6

Kab. Wonosobo Wonosobo District

7.683.511

777.122

1

2

7

Kab. Magelang Magelang District

9.644.586

1.245.496

1

7

8

Kab. Boyolali Boyolali District

12.822.048

963.690

1

3

9

Kab. Wonogiri Wonogiri District

10.377.847

949.017

1

5

10

Kab. Sragen Sragen District

12.171.965

879.027

1

3

11

Kab. Grobogan Grobogan District

7.349.612

1.351.429

1

3

12

Kab. Blora Blora District

7.680.482

852.108

1

3

13

Kab. Rembang Rembang District

11.736.260

619.173

1

2

14

Kab. Pati Pati District

11.488.024

1.232.889

1

3

15

Kab. Jepara Jepara District

11.656.626

1.188.289

1

4

16

Kab. Demak Demak District

7.782.371

1.117.905

1

1

17

Kab. Temanggung Temanggung District

10.343.398

745.825

1

3

18

Kab. Batang Batang District

10.929.318

743.090

1

3

19

Kab. Pekalongan Pekalongan District

12.904.160

873.986

1

3

20

Kab. Pemalang Pemalang District

9.407.725

1.288.577

1

4

21

Kab. Tegal Tegal District

8.510.535

1.424.891

1

1

22

Kab. Brebes Brebes District

12.540.862

1.781.379

1

3

23

Kota Salatiga Salatiga City

13.922.570

183.815

1

0

Rata-rata Average * Pendapatan Per Kapita = PDRB dibagi Jumlah Penduduk ** Diambil dari data BPS tahun 2015 *** Indeks Akses Keuangan = Jumlah Penduduk dibagi Jumlah Akses Keuangan * Gross Domestic Product = Gross Domestic Regional Product divided Total Population ** Taken from Central Bureau of Statistic Data in 2015 *** Index of Financial Access = Total Population divided Total Financial Access








AKSES KEUANGAN FINANCIAL ACCESS KANTOR KAS CASH OFFICE

MOBIL KAS KELILING MOBILE CASH CARS

PAYMENT POINT

LAYANAN SYARIAH SHARIA SERVICE

ATM

INDEKS AKSES KEUANGAN *** INDEX OF FINANCIAL ACCESS ***

JUMLAH TOTAL

7

14

1

35

6

69

23.709

8

-

1

20

3

35

25.668

5

10

1

10

4

34

26.524

6

7

1

17

5

41

28.900

3

13

1

15

4

40

17.760

4

8

1

10

3

29

26.797

5

11

1

18

7

50

24.910

7

7

1

24

4

47

20.504

3

13

1

14

6

43

22.070

5

6

1

15

3

34

25.854

6

2

1

11

4

28

48.265

3

4

1

14

3

29

29.383

5

3

1

15

3

30

20.639

6

7

1

16

4

38

32.444

2

3

1

9

5

25

47.532

3

8

1

10

2

26

42.996

4

11

1

14

3

37

20.157

3

9

1

8

4

29

25.624

2

6

1

14

3

30

29.133

3

6

1

10

5

30

42.953

3

15

1

8

2

31

45.964

4

12

1

17

4

42

42.414

2

4

1

9

1

18

10.212 29.583

189

190









MOBIL KAS KELILING BANK JATENG [FS13, FS14] BANK JATENG MOBILE CASH CAR [FS13, FS14]

Dalam rangka meningkatkan pelayanan perbankan seluas-luasnya kepada masyarakat, khususnya nasabah Bank Jateng yang lokasinya jauh dari kantor Bank Jateng, baik Kantor Pusat, Kantor Cabang, maupun Kantor Cabang Perwakilan, pada tahun 2016 Bank Jateng telah mengoperasikan sebanyak 35 Mobil Kas Keliling yang dilengkapi dengan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), petugas teller dan petugas customer service seperti layaknya kantor bank.

In order to improve banking services to reach as many communities as possible, in particular the clients of Bank Jateng in locations far from the office of Bank Jateng, both Main Office, Branch Offices, as well as Representative Offices, in 2016 Bank Jateng has operated 35 Mobile Cash Cars equipped with ATM, teller officers, and customer service officers, just as in any other bank office.








Adopsi Disruptive Technologies Dalam Layanan Perbankan

Adoption of Disruptive Technologies in Banking Services

Bank Jateng sebagai salah satu industri perbankan di provinsi Jawa Tengah, telah menerapkan fintech ke dalam produk perbankan dengan meluncurkan kartu e-money yaitu kartu co-brand berbasis smart card yang dinamakan e-bima. Kartu ini merupakan kartu prabayar yang berisi data saldo dan mutasi transaksi serta dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant. Manfaat dari kartu ini adalah memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah Bank Jateng sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah terhadap layanan Bank Jateng.

Bank Jateng as one of banking industries in Central Java province, has also applied fintech in its banking products by launching e-money card i.e. co-brand card based on smart card called e-bima. This card is a prepaid card containing data of balance and transaction flows, and may be used for transaction at the merchant. This card makes transactions easier to make for the clients of Bank Jateng thus improving their satisfaction from the service of Bank Jateng.

Selanjutnya, untuk memberikan kemudahan transaksi layanan perbankan kepada seluruh nasabah yang sekaligus merupakan dukungan Bank Jateng dalam menerapkan inklusifitas jasa keuangan, selain meningkatkan penyediaan akses layanan fisik perbankan, Bank Jateng juga senantiasa melakukan pengembangan layanan perbankan inovatif yang telah didukung oleh sistem TI (Teknologi Informasi). Pengembangan layanan perbankan berbasis TI tersebut, antara lain: a. Telah tersedia aplikasi electronic banking (e-banking),

Further, in order to facilitate banking service transactions for all clients, which is also a support of Bank Jateng in applying financial service inclusion, apart from improving banking physical service access provision, Bank Jateng also continues to develop innovative banking services supported by IT system. The development of those ITbased banking services includes:

Fenomena disruptive technologies yaitu suatu inovasi yang dapat menggantikan seluruh sistem lama dengan sesuatu yang baru dari teknologi yang serba fisik menjadi teknologi digital. Industri perbankan juga terkena fenomena disruptive technologies ini dengan munculnya model bisnis disruptif yaitu fintech (financial technology atau teknologi finansial) yang lebih aman, cepat, dan praktis dalam proses transaksi keuangan. Untuk itu, industri perbankan dituntut untuk terus melakukan inovasi perkembangan layanan perbankan salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi.

b. Pengembangan aplikasi electronic banking (e-banking), seperti sms banking, mobile banking dan EDC untuk mendukung implementasi laku pandai (branchless banking). c. Pengembangan aplikasi cash management system melalui sistem host to host. d. Pengembangan data warehouse dan aplikasi business intelligence.

Disruptive technologies phenomenon, i.e. an innovation which can replace all old systems with a new feature, from physical technologies into digital ones. Banking industry was also affected by this disruptive technologies phenomenon with the emerging disruptive business model i.e. fintech (financial technology) which is more secure, faster, and practical in financial transaction process. For this, banking industry is required to continue its banking service development innovation, for example by keeping well-informed on the development in technology.

a. The availability of electronic banking (e-banking) application, b. Development of electronic banking (e-banking) application, such as sms banking, mobile banking, and EDC to support the implementation of branchless banking). c. Development of cash management system application through host to host system. d. Development of data warehouse and business intelligence application.

191

192









e. Peningkatan infrastruktur dan keamanan teknologi sistem informasi, melalui pengadaan perangkat teknologi sistem informasi dan instalasi perangkat VPN di seluruh Kantor Cabang. f. Peningkatan ketersediaan jaringan komunikasi melalui peningkatan kapasitas jaringan (bandwidth). g. Pengadaan mesin AS/400 untuk proses development dan uji coba (testing) aplikasi. h. Pengembangan sentralisasi laporan SID (Sistem Informasi Debitur) secara online. i. Pilot project e-Parking, e-Retribusi, dan SP2D Online.

e. Improvement of infrastructure and safety of information system technology through the procurement of information system technology tool and VPN equipment installation in all branch offices. f. Improvement of communication network availability by improving network capacity (bandwidth). g. Procurement of AS/400 machine for development process and application testing. h. Development of online SID (Debtor Information System) report centralization. i. e-Parking, e-Retribusi, and SP2D Online Pilot project .

Pada periode pelaporan, jumlah transaksi keuangan Bank Jateng melalui ATM meningkat 26,76% dari tahun sebelumnya. Penggunaan ATM ini bukan hanya memiliki manfaat untuk penarikan uang tunai saja, namun saat ini juga bisa digunakan sebagai alat transaksi dalam pembayaran tiket kereta api, tiket pesawat udara, pulsa listrik, pulsa telepon, PBB, kuliah mahasiswa, tv kabel, PDAM, pajak kendaraan bermotor, dan SAMSAT.

During reporting period, the number of financial transactions of Bank Jateng through ATM increased by 26.76% compared to the previous year. The use of ATM was not only for cash withdrawals, but also it can serve as a tool in paying train ticket, airplane ticket, electricity bill, phone bill, L&B tax, students tuition fee, cable TV, drinking water, motor vehicle tax, and SAMSAT.

1.521.021

1.928.015

Jumlah Transaksi ATM Bank Jateng Number of ATM Transactions of Bank Jateng

769.390.291.378

1.022.350.884.822

Volume Transaksi ATM Bank Jateng Volume of ATM Transactions of Bank Jateng 2015

2016

2015

2016








PENGEMBANGAN BRANCHLESS BANKING BERBASIS TEKNOLOGI MELALUI AGEN DUTA [FS16] DEVELOPMENT OF TECHNOLOGY-BASED BRANCHLESS BANKING THROUGH DUTA AGENT [FS16]

Pada tahun 2016, Bank Jateng telah meluncurkan layanan branchless banking atau layanan keuangan tanpa kantor seiring dengan program Otoritas Jasa Keungan (OJK) yaitu layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai. Produk Laku Pandai Bank Jateng merupakan layanan bagi masyarakat untuk memenuhi transaksi perbankan yang belum terjangkau layanan kantor bank, bekerjasama dengan agen yang disebut dengan agen DUTA Bank Jateng (Depot Uang Transaksi Aman).

In 2016, Bank Jateng launched branchless banking service or financial service without office alongside the program of Financial Services Authority (OJK) i.e. financial service without office in order to have inclusive finance or branchless banking. Branchless banking product of Bank Jateng is a service for the people to make banking transactions which are not yet reached by bank office services, collaborating with the agents called DUTA (Secure Money Transaction Stand) agents of Bank Jateng.

Sampai akhir periode pelaporan, telah terdapat 517 agen DUTA yang dapat melayani setor dan penarikan tunai, transfer antar-rekening dan antar-bank, pembayaran tagihan telepon, PDAM, PBB, sekolah, hingga pembelian pulsa, tiket kereta api, tiket pesawat, dan lain sebagainya. Prioritas Agen DUTA Bank Jateng adalah pensiunan pegawai Bank jateng, nasabah Bank Jateng, loket PPOB (Payment Point Online Bank), dan perusahaan berbadan hukum (Pos, Koperasi, BPR).

Until the end of reporting period, there were 517 DUTA agents which could serve cash deposits and withdrawals, cross-account and cross-bank transfers, payment of phone bills, drinking water, L&B tax, tuition fee, up to purchase of phone credit, train ticket, airplane ticket, and so on. Priorities of Bank Jateng’s DUTA Agents are the retired Bank Jateng’s employees, clients, Payment Point Online Bank counters, and legal entity companies (Post Office, Cooperative, Community Credit Bank).

Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno berharap dengan adanya layanan ini dapat memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar-wilayah di Indonesia terutama antara desa dan kota.

The Managing Director of Bank Jateng, Supriyatno, expects that this service could facilitate the people’s economic activities to boost economic growth and development equal spread in various areas of Indonesia, especially between rural and urban areas.

193

194









Program Literasi Keuangan Yang Berkelanjutan

Sustainable Financial Literacy Program

Sejalan dengan urat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/SEOJK.07/2014 mengenai pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan atau masyarakat, Bank Jateng senantiasa melaksanakan program literasi keuangan melalui program edukasi yang berkelanjutan kepada nasabah, komunitas, dan masyarakat umum yang meliputi program tabungan simpanan pelajar (SimPel), program Edukasi Nasabah, Bank Mini Smansa, dan Pelatihan Kewirausahaan. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman baru kepada masyarakat melalui penyusunan perencanaan keuangan yang baik sehingga dapat mendukung kemajuan finansial masyarakat. [G4-DMA]

Aligned with circular note of Financial Services Authority Number 1/SEOJK.07/2014 regarding education implementation in order to increase financial literacy of consumers and or community, Bank Jateng continues to implement financial literacy program through sustainable education programs for clients, communities, and general public which include student saving program (SimPel), Client Education Program, Mini Bank Smansa, and Entrepreneurship Training. Through this program it is expected that new insight could be given to the community through well-arranged financial plans in order to support community financial progress.[G4-DMA]

Program Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel)

Student Saving Program

[FS16] Salah satu budaya yang perlu mendapat perhatian secara berkelanjutan adalah pentingnya mengenal pengelolaan keuangan sejak dini yang salah satunya melalui kegiatan menabung. Hal tersebut mendapat dukungan positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengembangkan produk tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB). Produk ini merupakan tabungan bagi para peserta didik, mulai dari jenjang PAUD/RA hingga SMA/MA dan Pondok Pesantren yang diterbitkan secara nasional oleh perbankan di Indonesia. Tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah mengajarkan para pelajar sebagai generasi penerus dapat menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban, melainkan kebutuhan atau gaya hidup. Bank Jateng, sebagai salah satu industri jasa keuangan, mendukung inisiatif OJK untuk mengembangkan tabungan SimPel. Hal ini dibuktikan dengan Bank Jateng mendapatkan piagam rekor untuk Pembukaan Rekening Tabungan SimPel (Simpanan Pelajar) Terbanyak dari MURI (Museum Rekor Indonesia) pada tanggal 3 Juni 2016. Untuk rekor kali ini, Bank Jateng bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menggerakkan 35 kantor cabang untuk menampung pembuatan buku tabungan bagi siswa sekolah. Pada tahun ini, sebanyak 59.644 siswa tercatat turut serta dalam pembukaan rekening SimPel.

[FS16]

One of the cultural aspects which require continuous attention is the importance of being familiar with financial management since early age, for example through money saving. This was supported by Financial Services Authority (OJK) to develop a saving product called Student Saving (SimPel/SimPel iB). This product is a saving for the participants, starting from kindergarten to high school students and Islamic boarding school students issued nationally by Indonesian banks. The purpose of this program is to educate the students as the future generation and to make saving activity not only an obligation, but a necessity or life style.

Bank Jateng, as one of financial service industries, supports the initiatives of OJK to develop SimPel saving. This was confirmed with the fact that Bank Jateng broke a record of the highest opening accounts of SimPel (Simpanan Pelajar) savings from MURI (Indonesian Record Museums) on 3 June 2016. For this record, Bank Jateng collaborated with Central Java Province Education Services in mobilizing 35 branch offices to serve the making of saving account books for school students. This year, 59,644 students participated in opening up SimPel account.








Sampai akhir periode pelaporan, tercatat jumlah rekening tabungan SimPel Bank Jateng telah mencapai 68.401 rekening.

Until the end of reporting period, the number SimPel savings of Bank Jateng reached 68.401 accounts.

Program Edukasi Nasabah

Clients Education Program

[FS16] Salah satu tanggung jawab Bank Jateng sebagai pelaku industri perbankan adalah menjamin bahwa setiap nasabah dan masyarakat umum mendapatkan informasi yang tepat dan benar mengenai produk dan layanan jasa bank. Melalui Program Edukasi Nasabah, para nasabah Bank Jateng diinformasikan sebaik mungkin mengenai produk dan layanan jasa bank, sehingga mereka dapat mengetahui dan mengakses produk dan layanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan manfaat maksimal bagi mereka. Dalam melaksanakan program ini, Bank Jateng menjalin kerja sama dengan sejumlah institusi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Adapun rincian Program Edukasi Nasabah yang telah diselenggarakan Bank Jateng selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:

[FS16] One of Bank Jateng’s responsibilities as a banking industry actor is to guarantee that each client and general community obtain correct and accurate information on bank products and services. Through Clients Education Program, the clients of Bank Jateng are informed well on bank products and services, so that they know and can access the products and services which match their needs and give them maximum benefits. In implementing this program, Bank Jateng collaborated with some government institutions and other stakeholders. The details of Clients Education Programs organized by Bank Jateng in 2016 are as follows::

195

196





TANGGAL PELAKSANAAN DATE OF IMPLEMENTATION


KEGIATAN ACTIVITY



LOKASI KEGIATAN LOCATION OF ACTIVITY


JUMLAH PESERTA (ORANG) TOTAL PARTICIPANT (PERSON)

28 April 2016 dan 21 April 2016 28 April 2016 and 21 April 216

Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat Socialization of People Business Credit

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Sekretaris Badan Penyuluh Pertanian Department of Industry and Trade of Central Java Province, Secretary of Agricultural Counsel Agency

200

23 Maret 2016; 4,9,12,19,23, dan 26 Mei 2016; 17,20,14 Juni 2016; 26 Juli 2016; 8 dan 22 Agustus 2016; 22 dan 27 September 2016; 10 Oktober 2016; 9 November 2016; dan 21 Desember 2016 23 March 2016; 4,9,12,19,23, and 26 May 2016; 17,20,14 June 2016; 26 July 2016; 8 and 22 August 2016; 22 and 27 September 2016; 10 October 2016; 9 November 2016; and 21 December 2016

Sosialisasi Kredit Mitra Jateng 25 kepada UKM Socialization of Kredit Mitra Jateng to SMEs

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, UNISBANK Semarang, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kelautan, UNIKA Semarang, Badan Penanaman Modal Daerah, Polines Semarang Department of Cooperatives and SMEs of Central Java Province, UNISBANK Semarang, Department of Plantation of Central Java Province, Department of Industry and Trade of Central Java Province, Coordinating Department of Agriculture, Fishery and Forestry of Central Java Province, Marine Agency, UNIKA Semarang, Regional Investment Board, Polines Semarang

1.140

Bank Mini Smansa

[G4-EC8, FS16] Sebagai salah satu program edukasi literasi keuangan Bank Jateng kepada para peserta didik, Bank Jateng aktif melakukan edukasi menabung di sekolah-sekolah. Salah satunya dengan menyediakan Bank Mini di SMAN 1 (Smansa) Purwodadi oleh Bank Jateng Cabang Purwodadi yang membawa dampak positif. Keberadaan bank mini ini membuat minat siswa untuk menabung mulai meningkat.

Smansa Mini Bank [G4-EC8, FS16]

Bank mini ini beroperasi pada awal tahun 2016. Tenaga operasional bank mini adalah siswa dan didampingi oleh guru. Sebelumnya, siswa yang ditunjuk sebagai pengelola sudah diberikan pelatihan oleh Bank Jateng. Dalam perkembangannya, grafik siswa yang menabung terus tumbuh dimana dari 1.000 lebih siswa Smansa, jumlah penabung aktifnya mencapai sekitar 70%.

This mini bank operated in early 2016. Mini bank operational personnel are students and accompanied by teachers. Previously, students appointed as managers have been trained by Bank Jateng. In its development, the student savings chart continued to grow that from 1,000 more Smansa students, the number of active student who save reached about 70%.

As one of the educational programs of financial literacy of Bank Jateng for the students, Bank Jateng conducted actively saving education in schools. One of the way is by providing the Mini Bank in SMAN 1 (Smansa) Purwodadi by Bank Jateng Branch Purwodadi that brought positive impact. The existence of this mini bank improved students interest to start saving.








Tujuan utama bank mini adalah membangun budaya siswa agar rajin menabung. Dengan adanya bank yang ada di sekolahan memang memudahkan bagi siswa yang ingin menabung. Sebab, mereka bisa menabung di bank mini yang dibuka ketika jam istirahat.

The main purpose of mini banks is to develop students’ culture in order to save money. Through the existence of bank in the school is easy for students who want to save. Because, they can save in a mini bank that opened during break time.

Pelatihan Kewirausahaan

Entrepreneurship Training

[FS16] Dalam rangka mewujudkan misi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional, Bank Jateng mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahan untuk menumbuhkan usah produktif masyarakat agar dapat mengelola usaha dengan baik dan dapat mengakses produk dan layanan perbankan (feasible bankable). Pelatihan ini melibatkan pemangku kepentingan terkait yang bertujuan untuk melakukan sinergi dalam melakukan pendampingan penumbuhan kewirausahaan. Adapun rincian pelatihan kewirausahaan yang telah diselenggarakan Bank Jateng selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:

TANGGAL PELAKSANAAN DATE OF IMPLEMENTATION

KEGIATAN ACTIVITY

[FS16] In order to make the mission to support regional economic growth come true, Bank Jateng held entrepreneurship trainings to grow productive businesses of the community so that they could manage their business well and access banking products and services (feasible bankable). These trainings involved the related stakeholders which aimed to create synergy in facilitating the entrepreneurship growth. The details of entrepreneurship trainings organized by Bank Jateng in 2016 are as follows:

LOKASI KEGIATAN LOCATION OF ACTIVITY

20-21 Desember 2016 20-21 December 2016

Sosialisasi Mikro Bisnis Simulation Micro Business Socialization

Purworejo Micro Business Socialization

16 Maret 2016, 6 April 2016, 11 Mei 2016, dan 14 September 2016 16 March 2016, 6 April 2016, 11 May 2016, dan 14 September 2016

Pembekalan pembukuan sederhana untuk PNS yang akan pensiun Basic Accounting for civil servants who will retire

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi/Hotel Grand Wahid Salatiga Provincial Human Resources Agency / Grand Wahid Salatiga Hotel

JUMLAH PESERTA (ORANG) TOTAL PARTICIPANT (PERSON) 20

200

197

198


REFERENSI SILANG INDEKS GRI G4 “ CORE ” DAN SUPLEMEN SEKTOR JASA KEUANGAN [G4-32]

Cross Reference GRI G4 ‘Core’ Index With Financial Services Sector Supplement [G4-32]

STANDAR PENGUNGKAPAN UMUM GENERAL DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect

Indikator Indicator

Keterangan Description

Halaman Page

STRATEGI DAN ANALISIS STRATEGY AND ANALYSIS

G4-1

Laporan Direksi Board of Directors Report

5

PROFIL ORGANISASI PROFILE OF ORGANIZATION

G4-3

Nama organisasi Name of organization

37

G4-4

Bidang usaha dan produk Line of business and products

G4-5

Lokasi kantor pusat Location of Head Office

G4-6

Tempat beroperasi Place of operation

51

G4-7

Sifat kepemilikan dan badan hukum Ownership and legal entity

47

G4-8

Pasar terlayani Underserved markets

52

G4-9

Skala Perusahaan Company scale

G4-10

Komposisi pegawai Employee composition

124

G4-11

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Collective Labor Agreement (CLA)

138

G4-12

Rantai pasokan organisasi Organization supply chain

90

G4-13

Perubahan signifikan organisasi Significant organizational changes

41, 42, 47, 51, 52

G4-14

Prinsip pencegahan Prevention principles

31, 74, 147

G4-15

Prinsip-prinsip dan inisiatif eksternal External principles and initiatives

G4-16

Keanggotaan dalam asosiasi Membership in association

45, 96 51, 205, 206

41, 42, 124

8, 164 58


STANDAR PENGUNGKAPAN UMUM GENERAL DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect ASPEK MATERIAL DAN PEMBATASAN MATERIAL ASPECTS AND LIMITATION

Indikator Indicator


Halaman Page

G4-17

Daftar entitas List of entities

G4-18

Proses menentukan isi laporan dan pembatasan Report content determination process and limitation

G4-19

Daftar aspek material List of material aspects

18

G4-20

Batasan aspek material di dalam organisasi Material aspect limitation in the organization

18

G4-21

Batasan aspek material di luar organisasi Material aspect limitation outside the organization

G4-22

Pernyataan kembali dari laporan terdahulu Restatement of past reports

16

G4-23

Perubahan pelaporan bersifat signifikan Significant reporting changes

16

G4-24

Daftar pemangku kepentingan List of stakeholders

G4-25

Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan Basis for the identification and selection of stakeholders

G4-26

Proses pendekatan pada pemangku kepentingan Approach process to stakeholders

74, 85, 86, 87

G4-27

Topik pelibatan pemangku kepentingan Stakeholder engagement topic

85, 86, 87

G4-28

Periode pelaporan Reporting period

16

G4-29

Tanggal penerbitan laporan terdahulu Date issuance of previous report

16

G4-30

Siklus pelaporan Reporting cycle

16

G4-31

Kontak Contact

22

G4-32

Indeks GRI G4 GRI G4 index

G4-33

Penjaminan Assurance

TATA KELOLA GOVERNANCE

G4-34

Struktur tata kelola Governance structure

ETIKA DAN INTEGREITAS ETHICS AND INTEGRITY

G4-56

Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi Values, principles, and norms of organization

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDER ENGAGEMENT

PROFIL PELAPORAN REPORTING PROFILE

16, 50 16, 17, 18

18, 19

84, 85, 86, 87 84

16, 198 22 48, 65, 66 44, 79

199

200


STANDAR PENGUNGKAPAN SPESIFIK SPECIFIC DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect

Indikator Indicator


Halaman Page

KATEGORI: EKONOMI CATEGORY: ECONOMY Kinerja Ekonomi Economic Performance

Keberadaan Pasar Market Existence

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impact

G4-DMA

Pengungkapan pendekatan manajemen Disclosure of management approach

89

G4-EC1

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan di distribusikan Direct economic value generated and distributed

91, 93, 94, 106

G4-EC3

Kewajiban perusahaan terhadap penyediaan Company obligation to provision

145

G4-EC4

Bantuan finansial dari pemerintah Financial assistance from the Government

97

G4-DMA


143

G4-EC5

Rasio gaji karyawan baru terhadap upah minimum regional Ratio of new employee salary to regional minimum wage

144

G4-EC6

Manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat setempat Senior management employed from local community

132

G4-DMA


93, 96

G4-EC7

Dampak investasi infrastruktur dan layanan sosial Impacts from infrastructure investment and social services

98, 102, 103, 104, 109, 110, 111

G4-EC8

Dampak ekonomi tidak langsung Indirect economic impacts

93, 96, 107, 118, 196

G4-DMA


95

G4-EC9

Pendayagunaan pemasok lokal Empowerment of local supplier

95

Material Materials

G4-EN1

Material yang digunakan Materials used

115

Energi Energy

G4-EN6

Pengurangan konsumsi energi Reduction of energy consumption

116

Air Water

G4-EN8

Total penggunaan air Total water consumption

117

Emisi Emission

G4-EN19

Pengurangan emisi gas rumah kaca Reduction of greenhouse gas emission

116

Produk dan Jasa Products and Services

G4-EN27

Luas penanggulangan dampak lingkungan dari penggunaan produk/ jasa perusahaan Extent of impact mitigation of environmental impacts of company products and services

115

Praktik Pengadaan Procurement Practice

KATEGORI: LINGKUNGAN CATEGORY: ENVIRONMENT


STANDAR PENGUNGKAPAN SPESIFIK SPECIFIC DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect Kepatuhan Lingkungan Environmental Compliance

Indikator Indicator


Halaman Page

G4-DMA


113, 114, 115

G4-EN29

Nilai moneter denda dan sanksi karena ketidakpatuhan terhadap hukum dan regulasi mengenai lingkungan Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with environmental laws and regulations

115

Investasi Lingkungan Environmental Investment

G4-EN31

Jumlah pengeluaran & investasi pelindungan lingkungan Amount of expense and environmental protection investment

119

Keluhan Masalah Lingkungan Environmental Grievance

G4-EN34

Jumlah keluhan mengenai dampak lingkungan melalui mekanisme pengaduan formal Number of grievances about environmental impacts filed, addressed, and resolved through formal grievance mechanisms

115

KATEGORI: SOSIAL CATEGORY: SOCIAL SUB-KATEGORI: PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DAN KENYAMANAN BEKERJA SUBCATEGORY: LABOR PRACTICES AND DECENT WORK Ketenagakerjaan Employment

Hubungan Industrial Industrial Relation

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety

G4-DMA


130, 142, 144

G4-LA1

Jumlah pekerja baru dan tingkat perputaran pekerja Total number of new employee hires and rates of employee turnover

130, 131, 132

G4-LA2

Remunerasi dan fasilitas pegawai Remuneration and facilities for employees

142

G4-LA3

Tingkat kembali kerja dan tingkat retensi Re-employment and retention rates

144

G4-DMA


138

G4-LA4

Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasi, apakah hal tersebut tercantum dalam PKB Minimum notice periods regarding operational changes, including whether these are specified in collective agreements

138

G4-DMA


147

G4-LA6

Jumlah kecelakaan kerja Number of occupational accidents

149

G4-LA7

Kesehatan tenaga kerja Manpower’s health

149

G4-LA8

Klausul K3 dalam PKB Occupational health and safety clause in CLA

147

201

202


STANDAR PENGUNGKAPAN SPESIFIK SPECIFIC DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect Pendidikan dan Pelatihan Education and Training

Indikator Indicator


Halaman Page

G4-DMA


133, 139, 140

G4-LA9

Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan Average training hour per year per employee

134, 135

G4-LA10

Pelatihan dan pengembangan pekerja purna bakti Post-employment training and development

145

G4-LA11

Review kinerja dan jenjang karir pekerja Review of employee performance and career path

139, 140

Keberagaman dan Kesetaraan Kesempatan Diversity and Equal Opportunity

G4-DMA


G4-LA12

Komposisi dan keberagaman organ tata kelola Composition and diversity of governance organ

127, 129

Kesetaraan Remunerasi Equal Remuneration for Women and Men

G4-DMA


122, 142

G4-LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki Ratio of basic salary and remuneration of women to men

122, 142

Mekanisme Keluhan Praktek Tenaga Kerja Labor Practices Grievance Mechanisms

G4-DMA


145

G4-LA16

Jumlah pengaduan tentang praktek ketenagakerjaan Number of grievances about labor

146

G4-DMA


124

G4-HR3

Jumlah insiden diskriminasi Number of discrimination incidents

Kebebasan Berserikat dan PKB Freedom of Association and Collective Bargaining

G4-DMA


138

G4-HR4

Dukungan pada kebebasan berserikat Supports to freedom of association

138

Tenaga Kerja Anak Child Labor

G4-DMA


122

G4-HR5

Pekerja anak Child labor

122

G4-DMA


138

G4-HR6

Insiden kerja paksa Forced labor incident

138

G4-HR12

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap HAM Number of grievances about human rights impacts

122

SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA SUBCATEGORY: HUMAN RIGHTS Non Diskriminasi Non-Discrimination

Kerja Paksa Forced Labor

Pengaduan HAM Human Rights Grievance Mechanisms

124, 146

124, 146


STANDAR PENGUNGKAPAN SPESIFIK SPECIFIC DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect

Indikator Indicator


Halaman Page

SUB-KATEGORI: MASYARAKAT SUBCATEGORY: COMMUNITY Masyarakat Setempat Local Communities

Anti-Korupsi Anti-Corruption

Kebijakan Publik Public Policy

Kepatuhan Compliance

G4-DMA


165, 166, 167, 169

G4-SO1

Operasional Perusahaan dan pengembangan masyarakat setempat Operations with implemented local community engagement

168, 170

G4-DMA


80

G4-SO3

Jumlah dan persentase operasi berisiko signifikan terkait korupsi Total number and percentage of operations assessed for risks related to corruption

81

G4-SO4

Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur antikorupsi Communication and training on anti-corruption policies and procedures

81

G4-SO5

Insiden dan tindakan anti korupsi Confirmed incidents of corruption and actions taken

G4-DMA


79

G4-SO6

Kontribusi politik serta advokasi publik Political contribution and public advocacy

81

G4-DMA


79

G4-SO8

Jumlah insiden ketidakpatuhan hukum Number of law non-compliance incidents

79

81, 84

SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB PRODUK SUBCATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY Pelabelan Produk dan Jasa Products and Services Labeling

Komunikasi Pemasaran Marketing Communications

Privasi Pelanggan Customer Privacy

G4-DMA


155, 161

G4-PR3

Pencantuman deskripsi/ penjelasan lengkap mengenai produk Type of product and service information required for product and service information and labeling

155

G4-PR4

Kejadian ketidakpatuhan informasi dan label produk Incidents of non-compliance with service information and labeling

155

G4-PR5

Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction

161

G4-DMA


159

G4-PR7

Tanggung jawab kepatuhan aturan komunikasi Responsibility on the compliance with communication provisions

160

G4-DMA


155

G4-PR8

Jumlah kasus yang terjadi karena pelanggaran terhadap privacy pelanggan Total number of complaints regarding breaches of customer privacy

156

203

204


STANDAR PENGUNGKAPAN SPESIFIK SPECIFIC DISCLOSURE STANDARDS Aspek Material Material Aspect Kepatuhan Compliance

Indikator Indicator


Halaman Page

G4-DMA


156

G4-PR9

Jumlah denda akibat ketidakpatuhan terhadap aturan perlindungan konsumen Monetary value of fines for non-compliance with customer protection provision

155

INDIKATOR KHUSUS SEKTOR LAYANAN KEUANGAN FINANCIAL SERVICES SECTOR SPECIAL INDICATORS Aspek Material Material Aspect Produk dan Presentase Portofolio Portfolio Product and Percentage

Masyarakat Setempat Local Community

Tanggung Jawab Produk Product Responsibility

Indikator Indicator


Halaman Page

FS2

Prosedur menilai dan menyaring risiko lingkungan dan sosial Procedures for assessing and screening environmental and social risks

114

FS3

Proses memantau klien sesuai dengan persyaratan lingkungan dan sosial Processes for monitoring clients’ implementation of and compliance with environmental and social requirements

114

FS6

Persentase portofolio produk berdasarkan wilayah, ukuran (miko/ kecil/ menengah), dan sektor Percentage of the portfolio for business lines by specific region, size (e.g. micro/ small/ medium scale) and by sector

99, 179, 181

FS7

Nilai moneter dari produk dan jasa yang khusus dirancang untuk memberikan manfaat sosial Monetary value of products and services designed to deliver a specific social benefit

98, 99, 101, 182, 183, 184, 185, 186

FS8

Nilai moneter dari produk dan jasa yang khusus dirancang untuk memberikan manfaat lingkungan Monetary value of products and services designed to deliver a specific environmental benefit

118

FS13

Akses perbankan bagi masyarakat daerah terpencil Banking access for the community in remote area

FS14

Inisiatif untuk meningkatkan akses layanan keuangan Initiatives to improve access to financial services

FS16

Inisiatif untuk meningkatkan literasi keuangan berdasakan tipe penerima manfaat Initiatives to enhance financial literacy by type of beneficiary

187, 188, 190 190 179, 182, 183, 184, 185, 193, 194, 195, 196, 197

Semua standar dan indikator kinerja yang dilaporkan telah melalui proses verifikasi internal namun belum mendapat assurance dari verifikator eksternal. All reported performance standards and indicators have been verified internally, but not yet receiving assurance from external verifier.


LEMBAR TANGGAPAN Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk membaca Laporan Keberlanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Untuk memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutan dan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutan Perusahaan, maka kami mohon Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner berikut. Kami sangat mengharapkan pemikiran, saran, dan kritik dari Bapak/Ibu. No

Pernyataan

1

Laporan ini berisi/mengandung informasi yang bermanfaat mengenai komitmen Perusahaan dan kebijakannya.

2

Laporan ini menyediakan suatu gambaran mengenai kinerja Bank Jateng yang sejalan dengan usaha pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan.

3

Informasi yang disajikan dalam laporan ini cukup lengkap.

4

Laporan ini mudah dimengerti.

5

Layout, jenis font, ukuran, tata warna, tampilan dan gambar dalam laporan ini menarik dan mudah dibaca.

6

Laporan ini layak dan dapat dipertanggungjawabkan.

Setuju

RaguRagu

Tidak Setuju

Pernyataan Informasi yang menarik dan ingin diperdalam adalah:

Saran dan/atau kritik mengenai isi, desain, layout dan lain-lain:

Profil Anda Jenis Kelamin

:

Umur

:

Pendidikan Terakhir

:

Pekerjaan

:

Nama Institusi/Perusahaan

:

Jenis Institusi/Perusahaan

:

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu dalam mengisi Lembar Tanggapan ini. Mohon kirimkan lembar ini kepada: SEKRETARIS PERUSAHAAN [G4-5] Kantor Pusat: Jl. Pemuda No. 142 Semarang, Indonesia Telepon: (024) 3547541 (5 saluran); 3554025 (15 saluran) Fax: (024) 3540170; 3520186; 3556529, 3586910 Email: [email protected] Formulir Tanggapan ini dibagikan kepada para pemangku kepentingan Bank Jateng sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas laporan dan meningkatkan transparansi kinerja keberlanjutan Bank Jateng serta sebagai masukan untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan Tahun 2017.

205

206


FEEDBACK FORM Thank you for your willingness to read this PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sustainability Report. To improve the quality of this Sustainability Report and develop the transparency of Company sustainable performance, we invite you to fill the following questionnaire. We highly expect your inputs and feedbacks on this Report. No.

Statement

1

The report contains beneficial information on Company commitments and its policies.

2

The report provides an illustration on Bank Jateng performance which is in line with the effort to realize a sustainable growth.

3

The information presented in this report is sufficient.

4

The report is easy to understand.

5

The layout, font, size, color scheme, display, and images of this report are attractive and easy to read.

6

The report is appropriate and accountable.

Agree

Neutral

Disagree

Statement Interesting information and needs to be explored is/are:

Inputs and/or feedbacks on content, design, layout, etc.

Your Profile Gender

:

Age

:

Last Education

:

Occupation

:

Name of Institution/Company

:

Type of Institution/Company

:

Thank you for your time spent in filling out this Feedback Form. Kindly send this form to:

CORPORATE SECRETARY [G4-5] Head Office: Jl. Pemuda No. 142 Semarang, Indonesia Phone: (024) 3547541 (5 channels); 3554025 (15 channels) Fax: (024) 3540170; 3520186; 3556529, 3586910 E-mail: [email protected] This Feedback Form is distributed to Bank Jateng stakeholders to improve the quality of report and enhance the Bank’s sustainable performance as well as to gain input for the preparation of Sustainability Report 2017.

Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank page

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH KANTOR PUSAT HEAD OFFICE Jl. Pemuda No. 142 Semarang, Indonesia Telepon: (024) 3547541 (5 saluran) 3554025 (15 saluran) Fax: (024) 3540170; 3520186; 3556529, 3586910 Email: [email protected]

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH BERBAGI MANFAAT BERSAMA, Sharing Values Together, Sustainable Together

Recommend Documents