2015
Laporan Tahunan Annual Report A Subsidiary of Bank of India
UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE PERFORMANCE Bersama Membangun Kinerja Yang Berkembang Berkelanjutan
PT. Bank of India Indonesia Tbk
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT 4
PENJELASAN TEMA THEME EXPLANATION
5
VISI & MISI VISION & MISSION
6 12
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S REPORT
28
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
28
Sekilas Bank of India Indonesia Bank of India Indonesia at A Glance
31
Jejak Langkah Milestones
33
Informasi Perseroan Corporate Information
34
Produk dan Jasa Bank Products and Services
12
Sambutan Komisaris The Board of Commissioners Report
38
Laporan Keuangan Bank of India Bank of India Financial Statements
20
Sambutan Direktur Utama President Director Report
39
26
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Bank of India Indonesia 2015 Board of Commissioners and Board of Directors Affidavit on Responsibility of Annual Reporting Bank of India Indonesia 2015
Struktur Pemegang Saham PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank of India Indonesia Tbk Shareholders Structure
40
Struktur Organisasi Organization Structure
41
Nilai-Nilai Budaya Perusahaan Corporate Values
43
Profil Komisaris Board of Commissioners Profile
45
Profil Direksi Board of Directors Profile
49
Ikhtisar Saham 2015 Shares Highligths 2015
51
Peristiwa Penting Important Event
56
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca Subsequent Event After Balance Sheet Date
59
Penghargaan Awards
60
Profil Pejabat Eksekutif Executives Officers Profile
66
Profil Komite di Bawah Dewan Komisaris Commitees Under the Board of Commisioners
70
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
70
Tinjauan Ekonomi Nasional dan Global 2015 General Overview Global and Domestic Economy Outlook 2015
74
Kinerja Keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 Financial Performance of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015
76
Laporan Pendapatan Perusahaan Income Statements
78
Laporan Neraca Perusahaan Balance Sheets
81
Pembahasan Rasio Keuangan Financial Ratios
94
Sumber Daya Manusia Human Capital
98
Jaringan Kantor Office Network
100
Teknologi Informasi Information Technology
102
Rencana Bisnis 2016 Business Plan 2016
107
Manajemen Risiko Risk Management
121
Transaksi Pihak Berelasi Related Party Transaction
126
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE
126
Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings of Shareholders
131
Dewan Komisaris Board of Commissioners
137
Dewan Direksi Board of Directors
142
Divisi Sekretaris Perusahaan Corproate Secretary Division
150
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
150
Dasar Pelaksanaan Framework
150
Realisasi Kegiatan Activity Realization
152
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
Theme Explanation
Penjelasan Tema
Unity in Building Progressive and Sustainable Performance Bersama Membangun Kinerja, yang Berkembang Berkelanjutan Perekonomian Indonesia pada 2015 belum menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi melambat, yakni hanya mencapai angka 4,79%. Pencapaian sebesar itu masih di bawah pertumbuhan tahun 2014, yang mencapai angka 5,1%. Kondisi itu berimbas pada menurunnya kegairahan dunia usaha di Tanah Air, yang pada gilirannya berpengaruh juga pada kinerja perbankan. Itu sebabnya, sejumlah bank labanya tumbuh melambat, atau malah merugi.
In 2015, Indonesian economy was below expectation. The economic growth decelerated only arriving at 4.79%. The achievement was below growth booked in 2014 that was 5.1%. The condition affected to slowing business sector development at National Level, that in turn also implied performance of Banking sector. Therefore, several banks recorded lower profit or even experienced loss.
Tergerusnya laba terjadi, antara lain, karena perbankan memilih untuk membentuk atau menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (CKPN). Kebijakan itu diambil seiring dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (NonPerforming Loan/NPL). Upaya itu pula yang diambil oleh PT Bank of India Indonesia Tbk. Langkah memperbesar cadangan diambil sebagai bentuk antisipasi Bank apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran kredit.
Decreasing profit was namely due the banking sector tended to reserve or added allowance for impairment losses (CKPN). The policy was taken in line with higher Non-Peroforming Loan (NPL) ratio. Efforts were also taken by PT Bank of India Indonesia Tbk. Step enlarge reserves taken in anticipation of the Bank in case things are not desirable in loan disbursement.
Selain langkah antisipatif, Bank juga terus melakukan konsolidasi dan pembenahan internal. Salah satu yang menjadi fokus pembenahan adalah Bank akan lebih selektif dalam memberikan kredit, yakni diutamakan kepada kalangan Small Medium Enterprise (SME). Hal itu dilakukan karena jumlah mereka cukup besar dan sudah teruji daya tahannya dalam menghadapi krisis ekonomi.
As anticipatory plan, the Bank continued consolidation and internal restructuring process. One of main focus of the consolidation is that the Bank will be more selective in loan disbursement, prioritizing Small Medium Enterprise(SME). This will eb done due large population and reslience in encountering economic crisis.
Dengan berbagai upaya dan kebijakan itu, Bank berusaha untuk membangun kinerja yang berkembang berkelanjutan.
Within set of initiatives and policies, Bank is strive to build progressive and sustainable performance.
4
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Vision & Mission
Visi & Misi
Visi
Vision
Misi
Mission
Menjadi Bank yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional
Menyediakan layanan nasabah berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder
To be a sound and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers
To provide customer services on the principles of Prudential Banking and Good Corporate Governance to enhance value to our Stakeholder
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan (dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)
IKHTISAR KEUANGAN TAHUN 2011-2015 / FINANCIAL HIGHLIGHTS 2011-2015 KETERANGAN / DESCRIPTION
2015
2014
2013
2012
2011
Total Aset Total Assets
6.087.483
5,200,631
3,601,336
2,540,741
2,080,428
Kredit Yang Diberikan Loans
3.592.787
3,157,427
2,569,313
1,836,288
1,436,233
Kredit yang diberikan - Bersih Loans - Net
3.401.455
3,129,867
2,547,310
1,825,423
1,413,687
CKPN Allowance for Impairment Losses
(191.332)
27,560
22,009
15,690
24,937
4.378.123.
3,585,345
2,740,214
1,972,256
1,675,845
- Giro - Current Accounts
297.976.
322,718
320,868
201,367
194,364
- Tabungan - Saving Accounts
144.583
168,516
196,609
110,678
92,163
- Deposito - Time Deposit
3.935.564
3,094,112
2,222,737
1,660,211
1,389,318
Ekuitas Equity
1.114.888
556,249
454,861
373,769
346,488
553,936
441,365
275,921
203,913
177,634
(364,277)
(266,673)
(134,876)
(106,251)
(81,127)
189,659
174,692
141,045
97,662
96,507
25,176
34,098
29,518
14,373
14,080
(235,403)
(32,368)
(54,747)
(47,612)
(39,434)
Laba (Rugi) Operasional Operating Income (Loss)
(45,746)
142,324
110,002
73,838
65,031
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Profit (Loss) Before Tax
(47,601)
142,022
109,583
73,921
64,542
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss)
(44,668)
106,387
81,495
54,996
48,072
Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar Earning per Share
(43)
123
94
63
55
Neraca / Balance Sheet :
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
Laba Rugi / Profit And Loss : Pendapatan Bunga Interest Income Beban Bunga Interest Expense Pendapatan Bunga Bersih Interest Income - Net Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Incomes Beban Operasional Lainnya Bersih Other Operating Expenses Net
6
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
(dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)
IKHTISAR KEUANGAN TAHUN 2011-2015 / FINANCIAL HIGHLIGHTS 2011-2015 KETERANGAN / DESCRIPTION
2015
2014
2013
2012
2011
Rasio Keuangan / Financial Ratios : Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset (ROA) Return on Assets (ROA)
-0,77%
3,36%
3,80%
3,14%
3,66%
Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal (ROE) Return of Equity (ROE)
-4,50%
23,92%
22,03%
16,82%
15,26%
3,70%
4,97%
5,92%
5,12%
6,39%
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR)
82,06%
88,06%
93,76%
93,21%
85,71%
Kecukupan Modal (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR)
23,85%
15,39%
15,26%
21,10%
23,19%
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO)
110,20%
74,92%
69,09%
72,31%
67,51%
Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) Non-Performing Loan (NPL)
8,90%
1,17%
1,59%
1,40%
1,98%
Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit-Bersih (NPL-net) Non-Performing Loan Net (NPL-net)
4,96%
0,58%
0,81%
0,86%
1,41%
Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (PDN)
6,23%
1,51%
1,28%
1,40%
4,29%
13,05%
13,70%
18,88%
15,82%
17,10%
Biaya Dana (Rupiah) Cost of Fund (Rupiah)
9,05%
9,57%
8,01%
6,49%
6,91%
Biaya Dana (USD) Cost of Fund (USD)
2,48%
3,41%
2,33%
1,95%
2,15%
14,25%
14,21%
13,09%
12,09%
13,08%
9,05%
8,19%
7,36%
7,78%
8,07%
Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin (NIM)
Dana Murah Low-Cost Deposit
Suku Bunga Kredit Rupiah (ratarata) Credit Interest Rate in Rupiah (average) Suku Bunga Kredit USD (rata-rata) Credit Interest Rate in USD (average)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
7
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
LDR 2011 85.71% 2012 93.21% 2013 93.76% 2014 Rasio 88.06% Keuangan / Financial Ratios : 2015 82.06% Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR 94.00% 92.00% 90.00% 88.00% 86.00%
LDR
84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00%
CAR 2011 2012 2011 23.19% 2012 21.10% 2013 15.26% 2014 15.39% 2015 23.85% Kecukupan Modal (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR)
2013
2014
2015
CAR 25.00% 20.00% 15.00% CAR 10.00% 5.00% 0.00% 2011
8
2012
2013
2014
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
Pertumbuhan Kredit (%)
Data Pertumbuhan 34.53% / Growth Data : 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan
Kredit Loan Growth (%)
27.85% 39.92% 22.89% 13.79% (%)
LABA BERSIH 2015 2014 2013 2012 2011
-142.00% 30.28% 48.18% 14.40% 35.99%
Pertumbuhan Laba Bersih (%) Net Profit Growth (%)
Pertumbuhan Kredit (%) LABA BERSIH 60.00%
40.00%
40.00%
35.00%
20.00%
30.00%
0.00%
25.00%
-20.00%
Pertum GIRO
20.00%
Tabungan 2012
2014
2013
2011
6.81% 3.30% 89.89%
-60.00%
TABUNGAN -80.00% -100.00% DEPOSITO BERJANGKA -120.00%
15.00% 10.00% 5.00%
-140.00%
0.00% 2011
2011 2012 2013 2014 2015
2015
-40.00%
2012
2013
2014
-160.00%
2015
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 36.64% 17.69% 38.94% 30.84% 22.11%
Komponen Dana Pihak Ketiga (%)
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) Third Party Fund Growth (%)
Komponen Dana Pihak Ketiga (%) Third Party Fund Component (%)
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00%
Pertumbuhan D
15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 2011
2012
2013
2014
2015
GIRO
Pendapatan Bunga
total aset
2015 17.05% Pertumbuhan Neraca (%) 2014 Balance Sheet Growth 44.37% (%) 2013 2012 2011
41.74% 22.13% 32.48%
Beban Bunga Pendapatan (Beban) Bunga-Bersih 36.60% 8.57% 97.72% 23.86% 35.31% 26.94% 44.42% DEPOSITO BERJANGKA 14.79% 30.97% 1.20% 6.14% -1.06% 13.06%
2015 2014 2013 2012 2011
total liabilitas total ekuitas 7.07% 100.43% 49.07% 23.27% 45.02% 21.70% 24.97% 7.87% 38.54% 8.71%
25.51%
TABUNGAN 59.96%
Pertumbuhan Pendapatan (Beban) Bunga Bersih (%) Net Interest Income (Expenses) Growth (%)
100.00% 90.00%
120.00% 80.00%
100.00%
70.00% 60.00%
80.00%
Pe 50.00% Be
total aset 60.00%
40.00% total liabilitas
Pe
total ekuitas
30.00%
40.00% 20.00%
20.00%
10.00% 0.00%
0.00%
2015
2015
2014
2013
2012
2011
2014
2013
2012
2011
-10.00%
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
9
NNet Interest Income (in million) Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Column, bar, and pie charts compare values in a Manajemen Management’s Report Company Profile Management’s Discussion and Analysis
single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PARTICIPANT Good Corporate Governance
2015
189,659
2014
174,692
2013
141,045
2012
97,662
2011
96,507
Pie Chart
Pendapatan Bunga Bersih (dalam Jutaan) NetNet Interest Income Interest Income(in (inmillion) million)
Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan UNITS SOLD Corporate Social Responsibility
NNet14% Interest Income (in million) 27% UNITS SOLD PARTICIPANT 2015
14%
44,668
2014
106,386
2013
81,495
2012
20%
2011
2015 2014 2013 2012 2011
54,996
25%
48,072
Pie Chart
2015 2014 2013 2012 2011
Laba Bersih (dalam Jutaan) Net Income Net Income(in (inmillion) million) 14%
13%
NNet Interest Income (in million)
Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.
PARTICIPANT 16%
UNITS SOLD
2015
32%
2014 2013
556,249 454,861
24%
2012
1,114,888
373,769
2011
346,488
Pie Chart
Ekuitas (dalam jutaan) Equity (in million) Equity (in million)
Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.
2015 2014 2013 2012 2011
12% NNet Interest Income (in million) 13% 39%
PARTICIPANT
UNITS SOLD
2015 2014 2013
6,087,483 5,200,630
16%
3,601,336
2012
2,540,741
20%
2011
2,080,428
Pie Chart
Total Aset (dalam jutaan)
2015 2014 2013 2012 2011
Total Assets (in million) Total Assets (in million) 11% 31%
13%
18% 27%
10
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
The Board of Commissioners Report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S REPORT
Sambutan Komisaris
Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen / Independent Commissioner
12
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners Report Sambutan Komisaris
Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat
To our esteemed shareholders and stakeholders,
Kita semua bersyukur atas segala berkat dan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Bank of India Indonesia dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan baik.
We are all grateful fot the blessings of God Almighty enabling Bank of India Indonesia to succesfully pass 2015 as a challenging year.
Perkembangan Ekonomi dan Perbankan 2015
2015 Economy and Banking Outlook
Kondisi perekonomian Indonesia pada 2015 belum menggembirakan, termasuk bagi dunia perbankan. Pertumbuhan ekonomi melambat, yakni hanya mencapai angka 4,79%. Pencapaian sebesar itu masih di bawah pertumbuhan tahun 2014, yang mencapai angka 5,1%. Apabila dibandingkan asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 kian jauh.
In 2015, Indonesian economic condition remained sluggish, including banking industry. Economic growth was slowing down and growth was booked at 4.79% level. In 2015 as against 5.1% growth achieved in 2014. If compared with macro economic basic assumption explained in State Revenue and Budget (APBN) 2015, that targeted 5.8% economic growth level, the realization of Indonesian economic growth in 2015 was below the expectation.
Selain melambat, kondisi ekonomi Indonesia juga diwarnai dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika asumsi nilai tukar APBN 2015 dipatok rata-rata Rp 11.900/dolar AS, yang terjadi justru jauh di atas itu. Bahkan, pada Agustus 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat tembus Rp 14.006/dolar AS.
Not only decelerated, Indonesian economic condition was also shadowed by exchange rate depreciation of Rupiah against US Dollar which was averagely targeted at Rp11,900/US Dollar, but it depreciated far below. As of August 2015, exchange rate of Rupiah against US Dollar hit Rp14,006/US Dollar.
Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 hanya mencapai 3,1%, lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2014, yang mencapai 3,4%. Pertumbuhan tersebut merupakan hasil terendah perekonomian global sejak 2010.
Moderation in Indonesian economic growth was implied from global economic growth slow-down. In 2015, global economic growth was 3.1%, slower than 3.4% achieved in 2014. Growth in 2015 became the lowest record of global economic growth ever since 2010.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi ditandai dengan merosotnya harga-harga komoditas, termasuk komoditas andalan ekspor Indonesia, seperti minyak sawit. Kondisi itu berimbas pada menurunnya kegairahan dunia usaha di Tanah Air, yang pada gilirannya berpengaruh juga pada kinerja perbankan. Itu sebabnya, sejumlah bank labanya tumbuh melambat, atau malah merugi. Tergerusnya laba terjadi, antara lain, karena perbankan memilih untuk membentuk atau menambah cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN). Kebijakan itu diambil seiring dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Sekadar gambaran, statistik perbankan Indonesia periode Oktober 2015 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan
Economic growth deceleration was indicated by fall of commodity prices, including Indonesian primary export commodities such as palm oil. This affected decreasing business sector appetite at National Level which later had impact on performance of banking sector. Therefore, several banks experienced slow profit growth or booked loss. Decreasing profit was namely due to banking sector tended to reserve or added allowance for impairment losses (CKPN). The policy was taken in line with higher Non-Peroforming Loan (NPL) ratio. As an illustration, Indonesian banking statistic in October 2015 period, was published by Financial Service Authority, indicating that NPL ratio of national banking was increasing. In October 2015, NPL stood at 2.67%
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
13
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners Report Sambutan Komisaris
bahwa rasio NPL perbankan nasional meningkat. Pada Oktober 2015, NPL tercatat sebesar 2,67%, atau naik 33 basis poin secara tahunan (year-onyear) dari 2,34%.
or increased 33 basis point annually (year on year) from 2.34%>
Walau laba perbankan terkoreksi, Bank Indonesia melaporkan adanya pertumbuhan pinjaman atau kredit perbankan nasional pada 2015 sebesar 10,1 persen dibandingkan tahun 2014. Hal itu dipengaruhi, antara lain, oleh turunnya suku bunga kredit. Pada Desember 2015, suku bunga kredit tercatat 12,83%, menurun dibandingkan dengan November 2015, yang tercatat sebesar 12,89%.
Despite the banking profit was corrected, Bank Indonesia reported growth in national banking loan or credit by 10.1 per cent in 2015 comparable with 2014. This was namely affected by decreasing credit interest rate. In December 2015, credit interest rate was 12.83%, lower than 12.89% brevailing in November 2015.
Sementara iti, ihwal Dana Pihak Ketiga atau simpanan masyarakat tahun 2015, merujuk data yang dirilis Bank Indonesia pada 29 Januari 2016 juga mencatat adanya kenaikan, yakni sebesar 8% dibanding tahun 2014. Jumlah DPK pada 2015 tercatat sebesar Rp 4.333 triliun, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 4.083 triliun.
On the other hand, in terms of Third Party Funds or public deposit in 2015, referring to data released by Bank Indonesia on January 29, 2016, was also increasing 8% from 2014. Total deposit collected in 2015 was Rp4,333 trillion from Rp4,083 trillion booked in 2014.
Ulasan Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk
Performance Highlight of PT Bank of India Indonesia Tbk Board of Commissioners appreciated policy implemented by the Board of Directors who increased allowance for impairments losses (CKPN) for 2015, exceeding the profit realization booked in 2014. Allowance fund achieved Rp197.50 billion, significantly higher than Rp5.91 billion allocated in 2014. Profit of the Bank in 2014 amounted Rp106.39 billion.
Dewan Komisaris mengapresiasi kebijakan Direksi yang memperbesar cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN) tahun 2015, bahkan di atas pencapaian profit tahun 2014. Dana yang dicadangkan mencapai sebesar Rp 197,50 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2014, yang hanya sebesar Rp 5,91 miliar. Adapun profit Bank pada 2014 adalah sebesar Rp 106,39 miliar. Sulit dimungkiri bahwa naiknya CKPN akan menggerus perolehan laba Bank, atau malah Bank mencatatkan kerugian. Merujuk pada Laporan Keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk, pada Laba (Rugi) Bersih tahun berjalan, Bank mencatatkan Rugi Bersih sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu mengoreksi pencapaian Laba Bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 106,39 miliar.
It is inevitable that increasing CKPN will reduce Bank’s profit realization or bring losses. Referrign to Financial Statements of PT Bank of Indonesia Tbk, in Profit (Loss) for the year account, the Bank booked Net Loss amounted Rp44.67 billion. The achievement corrected Net Income realization in previous year with Rp106.39 billion achievement.
Kebijakan untuk memperbesar CKPN merupakan gejala yang umum dilakukan kalangan perbankan pada 2015. Ini merupakan langkah kehati-hatian agar perbankan tidak terperosok pada masalah yang lebih serius, seperti membengkaknya kredit bermasalah, yang bisa berbuntut dengan runtuhnya bisnis bank tersebut. Oleh sebab itu, Dewan Komisaris bisa memahami dan mendukung kebijakan Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk untuk mengambil langkah tersebut.
Policy to increase CKPN was a common symptom to be implemented by banking industry in 2015. This was part of prudent initiative that the banking sector not to be fell on worst condition, that might be entailed with the Bank’s business constraint. Therefore, the Board of Commissioners understood and supported policy taken by PT Bank of India Indonesia Tbk’s Board of Directors to implement this policy.
14
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners Report Sambutan Komisaris
Di luar soal Rugi Bersih, Direksi patut mendapatkan apresiasi karena berhasil meningkatkan nilai kredit pada 2015. Adapun nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015.
Besides Net Loss booked, the Board of Directors was also reserved and appreciation after succesfully boost amount of credit in 2015. Net Loans disbrusement booked by PT Bank of India Indonesia Tbk grew 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 tto Rp3.40 trillion in 2015. This was also supported with significant growth in Deposits from Customers by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015.
Sejalan dengan fokus perusahaan untuk meningkatkan komposisi dana murah, aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT. Bank of India Indonesia Tbk. secara signifikan juga berhasil mencetak kenaikan sebesar 17,41% menjadi Rp 4,38 triliun. Pencapaian itu sejalan dengan tren perbankan nasional di Indonesia.
Simultaneously with our focus to increase low-cost fund composition, Deposit collection activity done by PT Bank of India Indonesia Tbk had also significantly scored 17.41% to RP4.38 trillion. Achievement was consistent with national trend prevalent in Indonesia.
Yang patut mendapat perhatian adalah adanya peningkatan rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto, yakni dari 0,58% pada 2014 menjadi 4,96% pada 2015. Walau masih di bawah nilai maksimum 5%, seperti ketentuan Bank Indonesia, namun peningkatan ini membutuhkan usaha keras Direksi agar bisa kembali diturunkan pada tahun-tahun mendatang. Usaha serupa diperlukan untuk menurunkan rasio Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) yang naik menjadi sebesar 110,20% pada tahun 2015, dari sebelumnya sebesar 74,92% pada tahun 2014.
Another concern was higher Non-Performing Loan (NPL) Net which incrased from 0.58% in 2014 to 4.96% in 2015. Although was still below 5% maximum limit regulated by Bank Indonesia, the increase NPL required preseverance from the Board of Directors to be brought at lower level in next coming years. Similar effort was also needed to reduce BOPO (Operating Expense to Operating Income) Ratio that rose to 110.20% in 2015 from 74.92% level in 2014.
Kemampuan Direksi pada tahun berikutnya juga diuji karena tahun 2015, Return of Assets (ROA) dan Return of Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk mencatat angka minus. ROA pada 2015 tercatat -0,77%, turun signifikan dari sebelumnya sebesar 3,37% pada 2014 ; sedangkan ROE -4,50%, turun dari sebelumnya 23,92% pada 2014. Dewan Komisaris menaruh kepercayaan besar bahwa Direksi bisa menakhlukkan semua ujian tersebut.
Within the next year, Board of Directors’ ability will be also challenged due, to negative realization in Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) booked by PT Bank of India Indonesia Tbk in 2015. The ROA stood at -0.77% in 2015, way below 3.37% booked in 2014; meanwhile, ROE was 04.50%, decreased from 23.92% booked in 2014. The Board of Commissioners is optimistic that the Board of Directors will overcome these challenging conditions.
Pelaksanaan Tata Kelola
Governance Practice
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corparate Governance/GCG) PT Bank of India Indonesia Tbk sempat terganggu pada semester II tahun 2015. Hal itu terjadi karena mundurnya Direktur Utama Ibu Ningsih Suciati (24 Maret 2015), dan habisnya masa kerja Wakil Direktur Utama P.L. Ramachandran Iyer sehingga harus kembali ke India (7 Mei 2015).
Good Corporate Governance (GCG) Implementation in PT Bank of India Indonesia Tbk experience a burden in the second half of 2015. This was due resignation of former President Director, Mrs. Ibu Ningsih Suciati on March 24, 2015 and end of Vice President Directors’ tenure, P.L. Ramachandran Iyer, who had to fly back to India on May 7, 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
15
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
16
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners Report Sambutan Komisaris
Sulit dimungkiri bahwa ketidaklengkapan Direksi, apalagi keduanya merupakan pejabat tertinggi di struktur Direksi, membuat jalannya operasional Bank menjadi timpang. Hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab kinerja Bank pada 2015 tidak sebaik yang diharapkan. Ibarat kapal yang tidak memiliki nakhoda, maka jalannya tidak akan mulus, bahkan terguncang-guncang.
It should be admitted that two vacant Directors position at the highest level in Board of Directors structure also led to Bank’s operational condition to be unstable. This conditon also impacted the Bank’s performance below the expectation in 2015. As a sailing ship without captain, the road was uneasy and even shaken off.
Kesulitan itu mulai teratasi dengan masuknya Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, dan Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama. Sehingga, per 31 Desember 2015, struktur Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk sudah terisi semua.
This issue was overcome after Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro and Mr. Gopinathan Ekamurthy joining as President Director and Vice President Director. As the result, as of December 31, 2015, Board of Directors structure in PT Bank of India Indonesia Tbk had been complete.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris menjalin kerja sama dengan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk memastikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, dan Direksi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan standar kompetensi dan kualitas terbaik. Komitmen PT Bank of India Indonesia Tbk dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari upaya untuk tumbuh berkelanjutan mendapat berbaga apresiasi. Misalnya, meraih Investor Best Bank 2015 category Commercial Bank Asset Above 1 triliun, Tempo Indonesia Banking Award 2015 sebagai The Most Efficient Bank, category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T, serta Infobank Predicate Very Good on Finance Perfomance Year 2015 Optimis Melangkah ke Depan
Throughout 2015, the Board of Commissioners collaborated with Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee to ensure Board of Directors’ duty and responsibility implementation and that the Board of Directors had carried out these duties and responsibilities with competency standard and excellent quality. Commitment of PT Bank of India Indonesia Tbk in good corporate governance implementation as part of sustainable development initiative had obtained various appreciations. The awards were among others Investor Best Bank 2015 in Commercial Bank Asset Above 1 trillion category, Tempo Indonesia Banking Award 2015 as The Most Efficient Bank, in National Private Conventional Bank Asset Under 20 T category, and Infobank Predicate Very Good on Finance Perfomance Year 2015. Our Optimistic Steps Ahead
Persaingan di dunia perbankan akan semakin ketat pada tahun-tahun mendatang, termasuk dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) sejak 31 Desember 2015. Persaingan akan semakin sulit karena kondisi perekonomian nasional dan global diperkirakan belum sepenuhnya pulih.
Banking industry competition will be harder in coming years, including the implementation of ASEAN Economic Community (AEC) with effect from December 31, 2015. Fiercer competition will be driven by national and global economic condition that had not been fully recovered yet.
Walau begitu, optimisme semakin tumbuh sejalan dengan langkah Direksi melakukan konsolidasi internal, yang pada gilirannya menjadi modal penting dalam melakukan ekspansi bisnis pada tahun-tahun mendatang.
However, optimism grows consistently with initiatives taken by the Board of Directors in doing internal consolidation that will, in turn, become significant potential for business expansion in the future.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
The Board of Commissioners Report Sambutan Komisaris
Penutup
Acknowledgement
Atas seluruh pencapaian kinerja pada tahun 2015, Bank of India Indonesia dengan semangat membangun kinerja yang berkembang berkelanjutan, akan terus melayani dengan komitmen. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham dan pihak regulator.
Upon all performance in 2015, Bank of India Indonesia, with the spirit of to develop a progressive and sustainable performance. To achieve this goal, we expect full support of all stakeholders, particularly shareholders adn regulators.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terimakasih kepada Jajaran Manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi yang telah diberikan sepanjang tahun 2015. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya para nasabah, atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini.
Eventually, on behalf of the Board of Commisioners, we expressed our gratitude to all levels of management and all employees for dedications throught the year 2015. We also would like to thank all our stakeholders, especially our customers, for the trust and support that have been given.
Harapan kami, mari melangkah bersama menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai kinerja yang maksimal
It is our hope to let us walk together to face various challenges in order to achieve maximum goodness.
Jakarta, April 2016 Atas nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners
Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen / Independent Commissioner
18
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
19
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
President Director Report
Sambutan Direktur Utama
Sindbad R. Hardjodipuro Direktur Utama / President Director
20
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
President Director Report Sambutan Direktur Utama
Para Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan dan Nasabah yang Terhormat Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, izinkan kami atas nama Direksi menyampaikan Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh masyarakat dan stakeholder. Melalui Laporan ini, kami menyampaikan berbagai informasi berkaitan dengan kinerja Bank selama 2015. Kondisi Ekonomi Nasional dan Global Tahun 2015, kondisi pereknomian Indonesia masih belum menggembirakan. Hal itu ditandai dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 4,79%. Pencapaian itu jauh dari asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%. Pertumbuhan ekonomi pada 2015 itu juga lebih rendah dibanding tahun 2014, yang mencapai 5,1%.
REPORT FROM PRESIDENT DIRECTOR Our Honored Shareholders, Stakeholders and Customers,By praising gratitude to Allah SWT, allow us on behalf of Board of Director to present Annual Report of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 as our accountability to the society and stakeholders. Through this report, we will convey several information related with the Bank’s performance throughout 2015. National and Global Economy Outlook Indonesian economy condition remained sluggish throughout 2015. This was indicated by economic slow down that only achieved 4.79%. This realization was below macroeconomic basic asumption stated in State Budget and Revenue (APBN) 2015 that targeted 5.8% economic growth. In 2015, the economic growth was way below 2014 thatonly reached 5.1%.
Kondisi ekonomi yang belum menggembirakan pada 2015 juga juga ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pada Agustus, sekadar gambaran, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 14.006/dolar AS, jauh dari asumsi nilai tukar rupiah APBN 2015 yang ditetapkan rata-rata Rp 11.900/dollar AS. Pelemahan nilai tukar itu sempat membuat sejumlah ekonom menyuarakan ihwal pentingnya pemerintah menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan terburuk, terutama dari sisi stabilitas harga pangan.
This less favorable economic condition during 2015 was also specified withthe weakening of Rupiah exchange rate againts US Dollar Rupiah against United States Dollar exchange rate depreciation. As an illustration, Rupiah exchange rate hit Rp14,006/US Dollar in August, significantlydeviated from Rupiah exchange rate assumption in 2015 that was targeted averagely Rp11,900/US Dollar. The ecxchange rate depreciation led to several assumptions from economic expert regarding urgency for the Government to prepare the contigency plan for the worst, primarily in terms of food price stability.
Lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari lesunya perekonomian global, terutama di negara-negara mitra dagang Indonesia. Ekonomi Amerika Serikat (AS) misalnya, melemah dari 2,7 persen menjadi 2 persen, Cina dari 7 persen jadi 6,9 persen, dan Singapura terkoreksi dari 1,7 persen menjadi 1,4 persen
Moderation on Indonesian economic growth was also affected by global economic slow down, mainly in several countries as Indonesia’s trading partners. United States (US) economy fell from 2.7 per cent to 2 per cent, China slowed from 7 per cent to 6.9 per cent and Singapore was corrected from 1.7 per cent to 1.4 per cent.
Ihwal pertumbuhan ekonomi global, Dana Moneter Internasional (IMF) sempat menyatakan proyeksi optimis, namun belakangan proyeksi tersebut direvisi. Lembaga keuangan itu sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi global 2015 akan mencapai 3,5%, kemudian direvisi menjadi 3,3%, bahkan direvisi lagi sehingga angkanya turun menjadi 3,1%. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 melambat dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 3,4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1% pada 2015 juga merupakan proyeksi terendah sejak 2010.
In the event of global economic growth, International Monetary Fund (IMF) precedingly had released an optimisitc projection before finally revising this projection. This financial organization estimated global economic growth in 2015 will achieve 3.5% and had it revised to 3.3% and released another lower revision at 3.1% level. This indicated that global economic growth in 2015 was lower than previous year that achieved 3.4%. The 3.1% economic growth projection in 2015 remained the lowest projection ever since 2010.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
21
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
President Director Report Sambutan Direktur Utama
Kelesuan perekonomian global semakin terasa dengan merosotnya harga berbagai komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Merosotnya harga komoditas tersebut berdampak pada kelesuan dunia usaha di Tanah Air, dan berimbas pada dunia perbankan, termasuk PT Bank of India Indonesia Tbk. Hal itu tidak bisa dimungkiri karena berdasarkan klasifikasi kredit, Bank memberikan kredit ke berbagai sektor perekonomian utama, seperti perdagangan, industri, jasa bisnis, transportasi, pertambangan, konstruksi, dan jasa pelayanan sosial. Adapun sektor perdagangan besar dan eceran mendapat porsi kredit terbesar, disusul sektor industri pengolahan.
Global economic dedownturn was also pereceivedby declining price of several maincommodities of Indonesian export. The commodities price fall implied to moderate business outlook at national level and also hit banking sector, including PT Bank of India Indonesia Tbk. This was inveitable as based on credit classification, the Bank disbrused loan to several main economic sectors such as trading, industry, business services, transportation, mining, construction and social services. Wholesaler and retailer trading sectors held the largest credit contribution followed by manufacturing industry.
Adanya perlambatan ekonomi di Indonesia otomatis membuat kegiatan nasabah mengalami kelesuan. Pada gilirannya, kondisi tersebut mempengaruhi kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk tahun 2015.
Indonesian economic slowdown was automatically decrease appetite on the customers’ activities. All of these conditions finally brought impact on PT Bank of India Indonesia Tb performance throughout 2015.
Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk terkena imbas dari perekonomian Indonesia yang melambat pada 2015. Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan, Bank mencatatkan Rugi sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu mengoreksi pencapaian tahun sebelumnya, yang mencatat Laba Bersih sebesar Rp 106,39 miliar.
Performance of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk was affected by Indonesian economic moderation in 2015. In terms of Profit (Loss) For The Year, the Bank recorded Loss amounted Rp44.67 billion. The figure downgraded previous year achievement that recorded Net Income amounting Rp106.39 billion.
Kerugian terjadi karena sejumlah faktor, antara lain, meningkatnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan. Jika pada 2014, pos ini tercatat angkanya sebesar Rp 5,91 miliar, naik menjadi Rp 197,50 miliar pada 2015. Faktor lain adalah meningkatnya Beban Operasional LainnyaBersih, yakni Rp 235,40 miliar pada 2015, naik signifikan dibanding tahun 2014 sebesar Rp 32,37 miliar.
Loss was of due to several factors, among others, increasing Allowance for Impairment Losses on Financial Assets. If in 2014 the account booked atRp5.91 billion, it grew to Rp197.50 billion in 2015.
Pembentukan dana cadangan tahun 2015 merupakan yang paling besar dan signifikan dalam lima tahun terakhir. Bahkan, jumlah cadangan tersebut lebih besar daripada profit tahun 2014. Langkah memperbesar cadangan diambil sebagai bentuk antisipasi Bank apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran kredit.
In 2015, allowance for impairmaent losses on financial assetsallocation remained the highest and most significant amount within the last five years. The reserves amount was even higher than profit booked in 2014. Initiatives to increase reserves was taken as the Bank’s anticipation for several unexpected issues that may arise in loan disbrusement process.
Walau mencatatkan Rugi, Bank of India Indonesia Tbk masih mencatatkan pencapaian positif pada beberapa pos. Antara lain, Pendapatan Bunga sebesar Rp 553,94 miliar, naik 25,50% dari tahun sebelumnya, yakni Rp 441,37 miliar; Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp 189,66 miliar, naik 8,57% dari tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp 174,69 miliar.
Despite the loss booked, Bank of India Indonesia Tbk still recorded other positive achievements for some accounts. The achievements were among others areRp553.94 billion Interest Income, grew 25.50% from Rp441.37 billion booked in previous year; Net Interest Income amounted Rp189.66 billion, increased 8.57% from 2014 that achieved Rp174.69 billion.
22
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
President Director Report Sambutan Direktur Utama
Nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. juga mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015. Kenaikan Dana ini tak lepas dari bunga yang diberikan Bank sangat kompetitif dan menarik.
Amount of Loans disbursed by PT Bank of India Indonesia Tbk. also increased 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 to Rp3.40 trillion in 2015. This was driven by significant growth in Deposits from customers by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015. Increase in fund was attributable from thevery competitive and attentiveinterest provided by the Bank.
Sementara itu, posisi aset, liabilitas dan ekuitas PT. Bank of India Indonesia pada 2015 mengalami kenaikan. Aset meningkat sebesar 17,06%, yakni menjadi Rp 6,09 triliun pada 2015, sedangkan pada 2014, aset tercatat Rp 5,2 triliun. Total liabilitas pada tahun 2015 mencapai Rp 4,97 triliun, atau naik sebesar 7,08% dari tahun 2014, yang mencapai Rp 4,64 triliun. Sedangkan ekuitas Bank pada tahun 2015 sebesar Rp 1,12 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 100,54% dibandingkan tahun 2014, yang tercatat sebesar Rp 556,25 miliar.
However, position of assets, liabilities and equity booked by Bank India in 2015 were also higher. Assets grew 17.06% to Rp6.09 trillion in 2015 where assets realization was only Rp5.2 trillion in 2014. In 2015, total liabilities achieved Rp4.97 trillion or increased 7.08% from 2014 that achieved Rp4.64 trillion. Whereas, equity achieved Rp1.12 trillion in 2015 or grew 100.54% from Rp556.25 billion booked in 2014.
Secara umum, PT Bank of India Indonesia Tbk memiliki struktur permodalan yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,85%, melebihi persyaratan rasio kecukupan modal minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 8%. Rasio CAR PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,46% dari nilai CAR di tahun 2014 sebesar 15,39% penambahan modal.
In general, PT Bank of India Indonesia Tbk has a very strong capital structure. This was refletedby Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 23.85%, exceeding minimum capital adequacy ratio regulated by Bank Indonesia at 8%. CAR of PT Bank of India Indonesia Tbk booked 8.46% increase from 15.39% CAR realization in 2014 as additional capital through right issue.
Tata Kelola yang Baik Selain faktor eksternal berupa perlambatan ekonomi nasional dan global, kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 kurang optimal karena adanya ketidaklengkapan dalam struktur tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada semester I pada tanggal 24 Maret 2015 Direktur Utama Ibu Ningsih Suciati mengundurkan diri dari jabatannya, sedangkan Wakil Direktur Utama P.L. Ramachandran Iyer kembali ke India karena sudah habis masa jabatannya per 7 Mei 2015.
Good Governance Other than external factors from national and global economic growth, performance of PT Bank of India Indonesia Tbk was less satisfactory due insufficiency in Good Corporate Governance (GCG) structure. In the first semester of March 24, 2015, Mrs. Ningsih Suciati as President Director demittedfrom her position, meanwhile, P.L RamachandranIyer as Vice President Director was repatriated to India after completing his tenure as of May 7, 2015.
Berkurangnya dua direktur tersebut, menjadi hanya tiga direktur, berpengaruh signifikan terhadap operasional Bank. Terutama karena, keduanya merupakan pejabat tertinggi di struktur Direksi yang menjadi pengambil keputusan. Upaya untuk mengisi kedua posisi penting yang kosong itu baru terwujud pada 25 November 2015, yakni masuknya Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, dan Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama.
The resignation of these two Directors with only 3 Directors remained brought significant impact on the Bank’s operational activities. This was mainly due their positions as the highest executives in the Board of Directors structureon their role as as decision makers. The vacant positions were completed on November 25, 2015 with the joining of Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro as President Director and Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
23
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
President Director Report Sambutan Direktur Utama
Therefore, as of December 31, 2015, Board of Directors structure in PT Bank of India Indonesia Tbk was as follows:
Dengan demikian, per 31 Desember 2015, struktur Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: Name
Position
Sindbad Rijadi Hardjodipuro
President Director
Gopinathan Ekamurthy
Vice President Director
Ferry Koswara
Operational Directo
Primasura Pandu Dwipanata
Compliance Director
Setelah struktur Direksi kembali lengkap, maka konsolidasi segera dilakukan. Ibarat kapal, dengan kembalinya sang nakhoda, maka arah dan kebijakan PT Bank of India Indonesia Tbk semakin jelas.
After the Board of Directors composition completed, consolidation will be carried out. Like a ship welcoming back its captain, direction and policy of PT Bank of India Indonesia Tbk are heading towards clearer direction.
Dalam rangka melaksanakan prinsip tata kelola yang baik, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Mereka telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.
To implement good corporate governance principles, the Board of Directors has established Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit (SKK). They have been effectively cooperated in assisting the Board of Directors in performing monitoring and controlling towards the Bank’s business activities.
Di samping ketiga komite tersebut, Direksi juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite Dana (ALCO), Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Rencana Kerja dan Anggaran, serta Komite Personalia. Melalui berbagai pertemuan, semua satuan kerja dan komite bersama Direksi kian solid untuk menata kembali Bank agar bisa kinerjanya kian membaik pada 2015 dan pada tahun-tahun mendatang.
Besides these three committees, the Board of Directors is also supported with several Executive Committees, among others, Assets liabilities Committee (ALCO), Credit Committtee, Information Technology Steering Committee, Risk Management Committee, Working and Budget Plan Committee and Human Capital Committee. By means of various meetings, altogether with the Board of Directors, entire working units and committees were getting stronger to reorganize the Bank to have higher performance in 2015 and in the next coming years.
Prospek Usaha 2016 Tantangan dan Peluang pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah dimulai akhir tahun 2015. Hal ini memberikan suatu tantangan tersendiri pada para Entrepreneur untuk lebih berkreasi dan inovatif mengembangkan usahanya ke kancah Internasional. Untuk mencapai kinerja bank yang lebih baik, konsolidasi dan pembenahan internal akan terus dimatangkan. Salah satu yang menjadi fokus pembenahan adalah Bank akan lebih selektif dalam memberikan kredit, yakni diutamakan kepada kalangan small medium Enterpreneurship (SME). Hal itu dilakukan karena jumlah mereka cukup besar dan sudah teruji daya tahannya dalam menghadapi krisis ekonomi.
2016 Business Prospect Challenge and Opportunity from ASEAN Economic Community (AEC 2015) has been started at the end of 2015. This brought a notable challenge for the Entrepreneurs to be more creative and innovative to develop their business to international level. To achieve greater performance of the Bank, consolidation and internal arrangement are continuously developed. One of consolidation focus of the Bank is to be more selective in disbursing loanby prioritizing Small Medium Entrepreneurship (SME). These initiatives are considering high number of SME entrepreneurs which resilience against economic crisis is aftested.
24
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
President Director Report Sambutan Direktur Utama
Dalam hal ini, keberadaan cabang PT Bank of India Indonesia Tbk di semua kota besar di Indonesia sangat mendukung target tersebut. Apabila konsolidasi sudah solid, maka Bank akan melakukan ekspansi, dan optimistis akan memetik keberhasilan.
In this condition, availability of branch offices of PT Bank of India Indonesia Tbk across major cities in Indonesia will highly support this target. If the consolidation has been solid, the Bank will be able to expand and optimistic to generate income.
Apresiasi Direksi mengucapkan terima kasih kepada semua Pemangku Kepentingan dan nasabah atas kepercayaan yang diberikan selama ini kepada PT Bank of India Indonesia Tbk. Kepada seluruh Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas semua dukungan, arahan dan bimbingan demi tercapainya kinerja yang baik dan berkelanjutan.
Recognition The Board of Directors thanked all of our Stakeholders and customers for trusts given to PT Bank of India Indonesia Tbk. For all the Board of Commissioners, we expressed our utmost gratitude for every support, direction and guidance to achieve sound and sustainable performances.
Dan juga, kepada segenap karyawan, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan komitmennya untuk bekerja dan memberikan yang terbaik di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang kurang menggembirakan. Kami berharap, etos keja seperti itu terus dipertahankan karena tantangan pada tahun 2016 tidaklah ringan. Dengan kerjasama tim yang solid, kami percaya bahwa PT Bank of India Indonesia Tbk akan kembali meraih kinerja yang positif pada tahun mendatang
And also, we appreciated dedication and commitment from our employees in working and delivering excellent result amidst challenging Indonesian economic condition. We expect this work ethic will sustain due challenge in coming 2016 will be uneasy. With solid team work, we believe that PT Bank of India Indonesia Tbk will record another positive performance in years to come.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkati kita dengan memberikan perlindungan dan petunjuk guna meraih masa depan yang cemerlang.
May God the Almightly bless us withher safe guarding and guidance to achieve bright future.
Jakarta, April 2016 Atas nama Dewan Direksi On behalf of Board of Directors
Sindbad R. Hardjodipuro Direktur Utama / President Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
25
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Board of Commissioners and Board of Directors Responsibility of Annual Reporting Bank of India Indonesia 2015
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Bank of India Indonesia 2015 Surat Pernyataan Anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk
Board of Directors and Board of Commissioners Responsibility for Annual Reporting 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
We, the undersigned, hereby confirm that all information in PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 Annual Report have been fully disclosed and are solely responsible on the accuracy of the Annual Report Content.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya This affidavit is made solemnly. Jakarta, April 2016 Jakarta, April 2016 Dewan Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur Utama / President Director
Prakash Rupchand Chugani Komisaris / Commissioners
Gopinathan Ekamurthy Wakil Direktur Utama / Vice President Director
Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen / Independent Commissioner
Ferry Koswara Direktur Operasional / Operation Director
Handadjaja Sulaiman Komisaris Independen / Independent Commissioner
Primasura Pandu Dwipanata Direktur Kepatuhan / Compliance Director
26
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
27
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bank of India Indonesia at A Glance
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Sekilas Bank of India Indonesia Keberadaan Bank Swadesi berawal dari sebuah bank pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada 1968 di Surabaya. Pada 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan bank ini sehingga pada 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi.
Existence of Bank Swadesi was started from a rural bank named Bank Pasar Swadesi established in 1968 at Surabaya. In 1984, ownership of the Bank was taken over by Chugani Family that was running the Bank until September 2, 1989, Bank Swadesi was officially operated as Commercial Banks under the name of PT Bank Swadesi.
Pada 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka kantor cabang di Jakarta. Setelah memperoleh ijin dari Bank Indonesia, pada 1992 Bank Swadesi menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing.
In 1990, Bank Swadesi mergered with PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi located in Surakarta to open branch office in Jakarta. After obtaining permitting from Bank Indonesia, Bank Swadesi continued business as foreign exchange trader in 1992.
Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut di bawah kepemilikan dan manajemen yang baru. Pada 11 November 1994, Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Status ini semakin memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Transofrmation process was continued under the new ownership and management. On November 11, 1994 granted status upgrade from Bank Indonesia and officially operated as Foreign Exchange Bank. The status strengthened position of Bank Swadesi as prominent institution who provides various banking services in accordance with customers’ needs.
Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, pada 1995 dilakukan pemindahan Kantor Pusat dari Surabaya ke Jakarta. Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehatihatian telah menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi dalam melewati masa-masa sulit di tengah krisis muitidimensi yang melanda Indonesia. Berdasarkan hasil due diligence yang dilakukan oleh pihak independen, Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank “A” sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi.
As part of business development and bring itself closer to national business center, Headquarter relocation from Surabaya to Jakarta was done in 1995. Consistency in growing commitment and providing excellence by referrign to prudential banking have become evident of Bank Swadesi’s success in dealign with harsh times during multidimensional crisis occurred in Indonesia. Based on due dilligence result from independent party, Bank Swadesi was classified in “A” bank category that had no longer needed to join with recapitalization program.
Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan perbankan di masa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan, pada 2002, Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang go public. Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp 100 miliar, dan dengan kondisi permodalan yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.
As strategic initiatives to anticipate banking development in the future,especially in capital aspect, Bank Swadesi listed its shares at Jakarta Stock Exchange in 2002 and being the 22nd banking institution that was go public. In line with Indonesian Banking Architecture (API) activity program, Bank Swadesi had complied with criteria as Focus Bank with capital minimum Rp100 billion and with sufficient capital condition would bring competitive advantages for Bank Swadesi in addressing every possible opportunities.
28
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
29
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sampai akhir 2007, Bank Swadesi telah mengembangkan jaringan operasional di dua kota terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya dengan jaringan unit kerja terdiri dari 4 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu. Berpedoman pada visi dan misi yang baru, komitmen unluk memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati-hatian, Bank Swadesi bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia.
As end of 2007, Bank Swadesi had developed operational network in two major cities of Indonesia, Jakarta and Surabaya with total working unit networks comprising of 4 Branch Offices, 5 Sub-Branch Offices. Referring to our new vision and misison, commitment to deliver the best and implementation of prudential banking principle, Bank Swadesi is committed to deliver excellent services for Indonesian society and economic development.
Untuk dapat mewujudkan visi dan misi, sekaligus memperkuat posisinya di peta perbankan nasional, Bank Swadesi memandang perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor yang kuat. Upaya tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India terkait dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi pada 22 Juni 2007. Dengan demikian, secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi.
To achieve its vision and mission, as well as to strengthen its position in national banking landscape, Bank Swadesi viewed the importance to invite investors with strong potential. The initiative was brought by signing Acqusition Deeds between majority shareholders of Bank Swadesi with Bank of India concerning shares acquisition of 235,600,000 shares or 76% of total Bank Swadesi’s shares that represented 76% of total shares of the Bank as of June 22, 2007. Therefore, Bank of India was officially becoming majority shareholders and taking the ownership of Bank Swadesi.
Dengan dukungan Bank of India, Bank Swadesi ke depan diharapkan akan terus membangun fondasi yang kokoh untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi, penempatan individu dan meningkatkan modal pada saat dibutuhkan. Bank of India, sebagai bank yang telah berusia 100 tahun dan memiliki 25 kantor cabang di luar negeri, meliputi: USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China. Vietnam, South Africa, serta 2.718 kantor cabang di seluruh India, memberikan keyakinan kepada Bank Swadesi untuk tumbuh dan berkembang serta dapat berperan di perbankan nasionai maupun internasional.
Within the support from Bank of India, Bank Swadesi is expected to continue building firm foundation in the future to achieve excellent performane with sustainable development through knolwedge and technology transfer, personnel recruitment and increasing capital when needed. Bank of India is a Bank with 100 years of operation and having 25 branch officies overseas including USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa and 2,718 branch offices across India region and giving assurance to Bank Swadesi to grow and evolve as well as contribute in national and international banking sector.
30
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Milestones
Jejak Langkah 1968 Bank of India Indonesia berawal dari bank pasar di Surabaya dengan nama Bank Pasar Swadesi. Bank of India Indonesia was initiated from rural bank in Surabaya named Bank Pasar Swadesi. 1989 Bank Swadesi memperoleh izin dari Menteri Keuangan RI untuk beroperasi sebagai Bank Umum. Bank Swadesi obtained permitting from Ministry of Finance RI to be operated as Commercial Bank. 1994 Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan dan perkembangan transaksi nasabah, maka Bank Swadesi meningkatkan statusnya menjadi bank devisa. In line with effort to fulfill customer transaction needs and development, Bank Swadesi upgraded its status into foreign exchange bank. 1995 Kantor Pusat pindah dari Surabaya ke Jakarta dalam rangka pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran yang lebih cepat dan luas. Headquarter relocation from Surabaya to Jakarta for further business expansion as well as faster and broader marketing network.
2007 Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) menjalin aliansi strategis dengan Bank of India berupa pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian, secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi) entered strategic alliance with Bank of India by acquiring 253,600,000 shares or representing 76% of total shares of Bank Swadesi. Therefore, Bank of India was officially becoming majority shareholders and taking the ownership of Bank Swadesi. 2008 Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas I dalam rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 139.500 juta. Tetapi Penawaran Terbatas I tersebut tidak mengubah komposisi saham Bank of India, yaitu tetap 76%.
2009 Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor dengan membuka kantor di Denpasar, Bali Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi expanded office network by opening branch office in Denpasar, Bali. 2010 Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka kantor cabang di Medan, Sumatera Utara. Bank of India indonesia (formerly known as Bank Swadesi expanded ofice network by opening another branch office in Medan, North Sumatera. 2011 Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka dua kantor cabang, yakni di Bandung dan Makassar. Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi expaned office network by opening other two branch offices, in Bandung and Makassar.
Extraordinary GMS to approve 1st Limited Public Offering with Pre-emptive Rights for 558 million regular shares with total par value Rp139,500 million. However, the 1st Limited Offering did not change shareholders composition of Bank of India that remained 76%.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
31
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
2012 Peresmian penggunaan nama dan logo baru dari PT Bank SwadesiTbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk dengan hasil keputusan rapat Perubahan Anggaran Dasar yang tertuang pada Akta No. 69. Sampai dengan tahun 2012, jaringan operasional Bank of India Indonesia (d/h. Bank Swadesi) terdiri dari 8 Kantor Cabang, termasuk di kota besar provinsi di luar Jawa, 5 Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas sehingga mampu memberikan pelayanan bagi para nasabah. Inauguration of new name and logo use of PT Bank Swadesi Tbk into PT Bank of India Indonesia Tbk with reference to Articles of Association Meeting Resolution declared in Deeds Number 69. As of 2012, operational network of Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi) comprised of 8 Branch Offices, including at non-java provincial major cities, 5 sub-branch offices and cash offie to deliver service to the customers. 2014 Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas II dalam Rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 173,6 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 486.080 juta. Tetapi Penawaran Terbatas II tersebut komposisi saham Bank of India tetap 76%.
2015 Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang telah resmi di tunjuk melalui RUPS LB pada 28 Agustus 2015 serta lulus Fit & Proper Tes dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Bapak Sindbad R. Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, Bapak Gopinathan sebagai Wakil Direktur Utama, Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit & Internasional Banking, serta Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama namun beliau melaksanakan Fit & Proper Tes pada awal Tahun 2016. Change to Board of Commissioners and Board of Director’s composition who have been officially appointed in EGMS on August 28, 2015 and passed Fit and Proper Test from Financial Service Authority, Mr. Sindbad R. Hardjodipuro as President Director, Mr. Gopinathan as Vice President Director, Mr. Prashant Thapliyal as Credit & International Banking Director, as well as Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commisisoner, although he has not conducted Fit & Proper Test until beginning of 2016.
Extraordinary GMS was organized to approve Right Issue (II) with Pre-emptive rights for 173.6 million regular shares with total par value was Rp486.080 million. However, Right Issue (II) did not change shareholders composition of Bank of India that remained 76%.
32
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Information
Informasi Perseroan Name : Bank of India Indonesia Tbk Head Office : Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta-10710, Indonesia Telp : (021) 3500007 (hunting) Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6 SWIFT BIC : BKIDIDJA E-mail :
[email protected] Website: www.boiindonesia.co.id Line of Business : Banking Service Date of Establishment : 28 September 1968 Notarial Deeds : Njoo Sioe Liep, S.H. No. 20 Ratification from Ministry of Law and Human Rights No. Y.A. 5/35/8 dated February 3, 1975 Announced in Republic of Indonesia State Gazzette No. 19 dated March 5, 1976, Appendix No. 162 Authorized Capital : Rp 690.000.000.000 Stock Exchange : Bursa Efek Jakarta Date of Initial Public Offering : May 2002 Price : Rp 250 Ticker Code : BSWD Underwriter : PT Ciptadana Sekuritas Plaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park Unit 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Date of Right Issue (II) Desember 2014 Price : Rp. 2800 Ticker code : BSWD Securities Registrar : PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2, Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.2 Jl. Perintis Kemerdekaan Jaktim 13210 Public Accountant : KAP Gani Mulyadi & Handayani International Financial Centre Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 22-23 Jakarta 12920, Indonesia Investor Relation : PT Bank of India Indonesia Corporate Secretary : Ferry Koswara (also served as Operational Director) Jl. K.H. Samanhudi No. 37Jakarta-10710, Indonesia Telp : (021) 3500007 (hunting) Fax : (021) 3808178
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
33
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Products and Services
Produk dan Jasa Bank “Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan. Dalam menjaga kepuasan, loyalitas nasabah, serta memperluas customer base, Bank of India Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan prima”
“Quality of service is one of the keys to achieve the success in the banking industry. In order to maintain the satisfaction and loyalty of the customers, and to expand the customer base, Bank of India Indonesia is always committed to continually provide high quality of services “
Semenjak pasca akuisisi oleh Bank of India, Kami telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Reputasi internasional Bank of India mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat secara signifikan.
Since the post-acquisition by Bank of India, We have grown and thrived rapidly. Bank of India’s international reputation has been able to significantly improve public confidence.
Sebagai wujud kepedulian atas kepercayaan yang diberikan, Bank of India Indonesia terus berupaya untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat melalui layanan jasa dan produk perbankan premium, melalui produk-produk yang berorientasi pada kebutuhan nasabah.
As a form of concern for the trust given, Bank of India Indonesia continually strives to meet all the needs of the people through premium banking services and products, through the products which are oriented to the needs of customers.
Adapun jenis produk dan jasa yang disediakan oleh Bank of India Indonesia terdiri dari: Produk Simpanan • Giro Merupakan produk simpanan masyarakat yang mekanisme penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening Giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi maupun badan usaha. Bank of India Indonesia menawarkan produk Giro dalam mata uang Rupiah maupun USD dengan bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima.
The types of products and services provided by Bank of India Indonesia consist of: Savings Product • Current Account (Giro) A product of the public savings whose withdrawal mechanism use a check or bank draft. Current Account is used for commercial purposes, both by persons or corporate entities. Bank of India Indonesia offers Current Account products in Rupiah and USD with competitive rates and excellent service.
• Rekening Star Dollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang USD, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.
• Star Dollar Account Is a product of deposits in USD, which can be withdrawn at any time using a withdrawal slip.
• Tabungan Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Bank akan menerbitkan laporan mutasi setiap bulannya (seperti rekening Koran) kepada pemilik Tabungan.
• Savings A product of public savings in Rupiah, which can be withdrawn any time using a withdrawal slip. The Bank will publish a mutation report every month (such as bank account statements) to the Saving owners.
Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan permintaan nasabah penabung • Tabungan SIBOS Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan berbunga tinggi, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/ passbook.
There are various types of savings that can be customized to meet customers demand • SIBOS Savings A public savings product denominated in Rupiah with high interest rate, which can be withdrawn at any time by using a withdrawal slip. The mutation on the account will be printed in savings book / passbook.
34
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
“Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan.” “Quality of service is one of the keys to achieve the success in the banking industry. “
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
35
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Products and Services Produk dan Jasa Bank
• Tabungan Suka-Suka Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan pengambilan dananya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.
• Suka – Suka Savings A public savings product denominated in Rupiah which can be withdrawn any time by using a withdrawal slip.
Keistimewaan produk ini adalah jumlah simpanan dan suku bunga yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah sesuai jenjang suku bunga yang berlaku, bebas biaya administrasi.
The specialty of this product is the amount of deposits and interest rates that can be decided by the customers in accordance with the prevailing level of interest rates, free of administrative charge.
• TabunganKu Keistimewaan Produk TabunganKu ini adalah bebas biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula. Selain itu, produk TabunganKu merupakan program tabungan nasional yang dipasarkan secara bersama-sama oleh sejumlah Bank-Bank di Indonesia.
• TabunganKu Savings The specialty of TabunganKu is free of administrative charge, intended for beginner savers. Moreover, the product of Tabunganku savings is a national savings program which is marketed simultaneously by several banks in Indonesia.
• Deposito Merupakan simpanan berjangka yang tersedia baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang USD. Bank of India Indonesia selalu berusaha memberikan produk yang prima, baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito sesuai dengan kebutuhan nasabah. Periode yang dapat dipilih nasabah adalah: 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan.
• Time Deposit A term deposit that available both in Rupiah and USD. Bank of India Indonesia always strive to provide excellent products, both in interest rates and withdrawal flexibility, initial deposit and disbursement date of deposit is in accordance with customers needs.
• Deposito on Call Serupa dengan simpanan berjangka Deposito, namun jangka waktu penempatannya kurang dari 1 (satu) bulan.
• On Call Deposit Similar with Time Deposit, but the period of the placement is less than 1 (one) month
Produk Pendanaan / Kredit • Kredit Modal Kerja Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa :
Financing / Credit (Loan) Product • Working Capital Loan Credit applied to companies or individuals with the aim to meet their working capital needs. The form of credits can be:
Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa : • Pinjaman Rekening Koran (PRK), • Kredit Demand Loan (DL) • Fixed Loan (FL) • Kredit Ekspor (KE), Pre Shipment dan Post Shipment • Diskonto Tagihan / Piutang • Kredit Angsuran Modal Kerja • Kredit Investasi
The form of Loan can be: • Current Account Loan (PRK), • Demand Loan Credit (DL) • Fixed Loan (FL) • Export Credit (KE), Pre Shipment and Post Shipment • Discount Billing / Accounts Receivable • Working Capital Installment Loan • Investment Loan
36
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The customers can choose period: 1 (one) month, 3 (three) months, 6 (six) months and 12 (twelve) months.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Products and Services Produk dan Jasa Bank
Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk pembelian/pembangunan gedung/ ruko, pembelian kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya.
Loans which are given to corporation or entrepreneurs to finance their investment, such as investment for purchase / construction / shop, purchase of vehicles, purchase of machinery and other production equipment.
• Kredit Konsumsi Merupakan kredit yang diberikan kepada individu untuk pembelian rumah tinggal berupa KPR (Kredit Kepemilikan Rumah/Apartment), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan lain-lain.
• Consumer Loan Loans which are given to individuals for facilitating residential purchases in the form of mortgage-KPR (Housing/Apartment Loan), Motor Vehicle Credit (KKB), and others.
Produk Jasa Perbankan Lainnya • Anjungan Tunai Mandiri (ATM) • Bank Garansi • Pelayanan perpajakan • Payment point listrik dan telephone • Payroll system • SMS Banking • Letter of Credit (L/C) • Bank Draft • Jual beli mata uang asing/money changer • Transaksi derivative valas untuk hedging pelbagai posisi valas • Pengiriman Dana Internasional • Kliring / Inkaso • Pembayaran Pajak
Other Banking Services Products • Automated Teller Machine (ATM) • Bank Guarantee • Tax Services • Payment of electricity and telephone bills • Payroll system • SMS Banking • Letter of Credit (L/C) • Bank Draft • Buying and selling of foreign currency / money changer • Transactions in foreign currency derivatives to hedge many currency positions • International Fund Transfer • Clearing / Inkaso • Tax Payment
Bank of India Indonesia berkomitmen untuk mampu menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop service) atas seluruh kebutuhan nasabah.
Bank of India Indonesia is committed to provide a comprehensive banking service with the one stop service concept towards all of the customer’s demands.
Pelayanan perbankan ini akan mampu untuk mendukung usaha perluasan customer base, dan menunjang usaha peningkatan jumlah nasabah baik perorangan maupun perusahaan.
Various banking services will be able to support the expansion of the customer base, and support efforts to increase the number of customers, both individuals and corporate.
Bank telah memiliki program employee get customer, dimana setiap karyawan dihimbau untuk merekomendasikan teman, saudara dan orang yang disekitarnya untuk membuka rekening tabungan dan giro di Bank of India Indonesia Karyawan akan mendapat insentif dari setiap rekening yang direkomendasikan.
The Bank is launching the “ employee get customer” program, under which every employee is encouraged to recommend his/her friend, relatives, and persons close to him/her to open a savings and current account at Bank of India Indonesia. The Employee will earned incentives from each of the accounts recommended
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
37
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Bank of India Financial Statements
Laporan Keuangan Bank of India (dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)
Laporan Keuangan Bank of India / Bank of India Financial Statemetns KETERANGAN / DESCRIPTION
2015
2014
Capital & Liabilities Capital Reserve & Surplus Deposito Borrowings Other Liabilities & Provision TOTAL
3.805
3.087
147.890
148.438
2.538.389
2.545.309
186.637
178.982
74.375
76.327
2.951.097
2.952.143
Assets Cash & Balance with reserve Bank of India
114.875
97.665
Balance with Bank & Money at call & short notice
288.713
234.596
588.36
600.508
1.827.787
1.932.868
28.159
28.033
Investment Advances Fixed Assets Other Assets TOTAL
103.203
58.474
2.951.097
2.952.143
Income Interest Earned
-0,77%
3,37%
Other Income
-4,50%
23,13%
3,70
4,80%
TOTAL INCOME Expenditure
109.249
114.098
Operating Expended
32.332
26.627
Provision and Contingencies
40.113
16.501
141.581
140.725
(18.168)
12.597
(18.168)
12.597
(6.157)
4.123
(12.012)
8.473
Interest Expended
TOTAL EXPENDITURE Profit Net Profit for the period Add: Profit brought forward TOTAL Tax Expense Net Profit
38
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Bank of India Indonesia Tbk Shareholders Structure
Struktur Pemegang Saham PT Bank of India Indonesia Tbk
Bank of India (Ultimate Shareholders) Struktur Pemegam Saham / Shareholding Structure As on December 2015
Reksadana/M utual Funds
Perusahaan / Corporate
Perseorangan / Individuals
0.79%
7.49%
Perusahaan Asuransi / Insurance Companies
Pemerintah India / Goverment India Ultimate Shareholder
1.65%
70.13%
Institusi Keuangan / Financial Institution
Investor dari Institusi Asing / Foreign Institutional Investors
14.32%
5.35%
0.28%
Bank of India
51.00% BOI AXA Investment Mgt Pte Ltd
51.00% BOI AXA Trusteeship Service Pte Ltd
PT. Panca Mantra Jaya
51.00%
100%
76.00% PT. Bank of India Indonesia Tbk
Bank of India New Zealand Ltd
Bank of India Shareholding Ltd
Indo Zambia Bank Ltd
STCI Finance Ltd
48.00%
100%
20.00%
29.96%
Bank of India TanzaniaLtd
Star union DaiChai Ltd
100% Bank of India Bostwana Ltd
100% Bank of India Uganda Ltd
18.00% 5.00%
Prakash Rupchand
1.61%
Publik / Publics
4.39%
Swift India Domestic Services Ltd
5.56% Central Depository Service (India) Ltd
26.02% ASREC (India) Ltd
10.17% National Collateral Management Service Ltd
5.00% Credit Information Bureau (India) Ltd
4.00% SME Rating Agency of India Ltd
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
39
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Organization Structure
Struktur Organisasi Pemegang Saham / Shareholders Komite Nominasi & Remunerasi / Nomination & Remunneration Committee
Komisaris / Commissioners
Direktur Utama / President Director
Komite Pemantauan Risiko / Risk Monitoring Committee
Wakil Direktur Utama / Vice President Director
Direktur Kredit & Internasional Banking / Credit & International Banking Director
Komite Audit / Audit Committee
Direktur Operasional / Operational Director
Direktur Kepatuhan / Compliance Director
Komite Dibawah Direksi / Directors Committees
SKAI / Internal Audit Task Force
Divisi Analis Kredit / Credit Analysis Division
Divisi Administrasi Kredit & Remedial / Credit Admin & Remedial Division
Divisi Hukum / Legal Division Divisi Indian Desk / Indian Desk Division
Divisi Perencanaan Strategi / Strategic Planning & Business Developmet Division Divisi Customer Support / Customer Support Division Divisi MIS & Pelaporan / MIS & Reporting Division
Divisi Kontrol Akuntansi dan Finansial / Accounting & Fin. Control Division Divisi Teknologi Informasi / IT Division Divisi Umum & Corporate Support / Corporate Support & GA Division Unit Internal Control/ Internal Control Unit
Divisi SDM / HR Division Divisi Kepatuhan / Compliance Division Divisi Manajemen Resiko / Risk Management Division Divisi Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Division
Divisi Internasional & Koresponden Bank / International & Correspondent Banking Division
Divisi Treasury / Treasury Division
Kantor Cabang, Kantor Kas / Branch Office, Cash Office = Garis Arahan / Command Line from top to down = Garis Kordinasi / Coordinate Line
40
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Values
Nilai-Nilai Budaya Perusahaan Bank of India Indonesia mempunyai nilai – nilai perusahaan dalam memberikan pelayanan prima. Nilai – nilai perusahaan inilah yang akan menjadi pedoman perilaku para karyawan Bank of India Indonesia berupa : Pelayanan kepada Nasabah, Kebersamaan dan Kreativitas, Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama, Dedikasi dan Etos Kerja, Efisien dan Efektif, Profesionalisme, Pembentukan Citra Perusahaan.
Bank of India Indonesia embedded with corporate values in providing excellent services. Corporate values will be the code of conduct of the employees of the Bank of India Indonesia include: Excellent Service to the Customer, Unity and Creativity, Human Resources as Key Assets, Dedication and Work Ethics, Efficiency and Effectiveness, Professionalism, Developing of Company Image.
Pelayanan kepada Nasabah Kelangsungan suatu bank sangat bergantung kepada nasabahnya. Untuk itu kualitas layanan harus selalu ditingkatkan dengan memberikan layanan yang sebaik dan seoptimal mungkin, penuh perhatian, sopan santun dan cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara professional.
Excellent Service to the Customer Sustainability of a bank relies heavily on its customers. The quality of service should be improved by providing the best and optimum services with artentive courteus and respontive in meeting the needs of customers in a professional manner.
Kebersamaan dan Kreativitas Bank of India Indonesia adalah suatu wadah bergabungnya individu – individu yang mau mengembangkan semangat kebersamaan, saling menghargai, selalu ingin maju sehingga dapat meningkatkan kreativitas kerjanya yang pada gilirannya akan meningkatkan kreativitas perusahaan.
Unity and Creativity Bank of India Indonesia is a means for individuals who want to develop a spirit of togetherness, respect each other, always want to move forward and want to improve its creativity, which will increase the creativity of the company.
Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama Sumber Daya Manusia merupakan aset utama Bank of India Indonesia. Untuk itu dituntut peranan dan kontribusi dari semua sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan kekayaaan perusahaan sebagai tujuan utama yang akan dicapai. Hal tersebut secara timbal balik juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada.
Human Resources as Key Assets Human Resources is the most important asset of Bank of India Indonesia. Theresove it require inudvement and role and contribution of all existing human resources in order to increase the wealth of the company as the main objective to be achieved. The asurementioned will recoprocally improve employees welfare.
Dedikasi dan Etos Kerja Keberhasilan perusahaan dapat dicapai apabila seluruh manajemen, staf, dan karyawan mempunyai dedikasi dan menjunjung tinggi etika, moral dan etos kerja yang luhur dalam semangat kerjasama, melaksanakan tugas dengan jujur, disiplin, loyalitas yang tinggi, serta mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu.
Dedication and Work Ethics The company’s success can be achieved if the entire management, staff, and employees are dedicated and uphold ethics, morals and work ethic that is noble in the spirit of cooperation, carry out duties with honesty, discipline, high loyalty, and put the interests of the company above individual interests.
Efisien dan Efektif Dalam menjalankan tugasnya setiap individu maupun bersama-sama harus bekerja efisien dan efektif, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada gilirannya juga memberikan manfaat kepada pemegang saham, karyawan dan masyarakat.
Efficiency and Effectiveness In performing its duties each individual or jointly must work efficiently and effectively, so that it could maximize profits which in turn also provide benefits to shareholders, employees and society.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
41
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Values Nilai-Nilai Budaya Perusahaan
Profesionalisme Dalam menjalankan bisnis perbankan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan harus selalu berlandaskan kepada asas profesionalisme. Prinsip itu menjadi bagian hidup dari setiap individu untuk selalu meningkatkan pengetahuan, menguasai bidangnya serta mencurahkan segenap keahlian dalam menjalankan tugasnya dengan dilandasi moral dan perilaku yang baik.
Professionalism In carrying out banking business, all management and employees should always be based on the principle of professionalism. It becomes part of the life principle of every individual to constantly improve their knowledge, conversant in their specialization and devote its expertise in carrying out their duties based on morals and good behavior.
Pembentukan Citra Perusahaan Strategi dan kekompakan dari masing-masing individu sangat menentukan tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat menimbulkan citra positif bagi Bank of India Indonesia.
Developing of Company Imange Strategy and compactness of each individual is crucial in setting the goals so as to generate a positive image for the Bank of India Indonesia.
Bank of India Indonesia mempunyai nilai – nilai perusahaan dalam memberikan pelayanan prima. Bank of India Indonesia embedded with corporate values in providing excellent services.
42
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Board of Commissioners Profile
Profil Komisaris
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI Komisaris / Commissioner Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur Pemasaran. Indonesian citizen, 46 years. Holds the position as Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesia from 1996. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director
LELAND GERRITS ROMPAS Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 71 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT InterPacific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama, dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002, beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank India Indonesia Tbk. Mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Indonesian citizen, 71 years. Awarded Bachelor Degree in Economics from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in holding various managerial positions such as Director of PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
43
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Board of Commissioners Profile Profil Komisaris
Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. HANDADJAJA SULAIMAN Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 58 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Bank od India Indonesia, Tbk, sejak tahun 2013. Menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1982, lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987, menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Contruction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya, bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Sejak tahun 2007 - sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Indonesian Citizen, 58 years, appointed as Independent Commissioner at PT.Bank of India Indonesia, Tbk since 2013. Holds Engineering degree in 1982 from Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987 got a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joined PT. Procon Indah from 1990 – 2007. And in 2007 until now, he still serves as Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of India Indonesia Tbk.
44
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Board of Directors Profile
Profil Direksi
SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO Direktur Utama / President Director Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak November 2015. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir dalam industri perbankan sejak tahun 1987 sampai dengan 2008 di Bank Niaga dengan posisi Executive Development Program - Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta serta Group Head – Jakarta. Selanjutnya, pada bulan November 2008, menduduki jabatan sebagai Deputy Director SME Commercial di Commonwealth Bank. Pada tahun 2012 – April 2015, beliau menduduki jabatan sebagai Business Director di Bank ICB Bumiputera --yang pada tahun 2014 berubah menjadi Bank MNC. Indonesian citizen, 53 years, appointed as president Director of PT Bank of India Indonesia Tbk since November 2015. He earned his Bachelor Degree in Economics from Universitas Katolik Parahyangan Bandung. He started his career in banking industry since 1987 until 2008 in Bank Niaga with position as Executive Development Program – Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta and Group Head – Jakarta. Later on in November 2008, He was assigned as Deputy Director SME Commercial in Commonwealth Bank. Between 2012 – April 2015, He was appointed as Business Director in Bank ICB Bumiputera – that changed its name into Bank MNC in 2014. GOPINATHAN EKAMURTHY Wakil Direktur Utama / Vice President Director Warga Negara India, 54 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak November 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kredit dan Internasional pada tahun 2013. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun 1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore, dan pada tahun 1986 memperoleh gelar Master of Science dari universitas yang sama. Memulai karir di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) di Bank of India Cabang London, serta berbagai posisi penting di Bank of India di seluruh dunia (1985 – 2012). Pengalaman perbankannya lebih dari 27 tahun di bidang Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, dan International Operations. Indian citizen, 54 years, appointed as Vice President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk since November 2015. He previously served as Credit and International Director in 2013. He earned Bachelor of Science Degree in 1983 from Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore and obtained Master of Science in 1986 from the same university. He started his career in Bank of India as Agricultural Officer, and was appointed as Chief Executive Officer (CEO) in Bank of India London Branch, and other key positions in other branch office sof Bankf of India worldwide (1985 – 2012). He holds more than 27 years of experience in Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, and International Operations sectors.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
45
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO Direktur Utama / President Director
FERRY KOSWARA Direktur / Director
46
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
GOPINATHAN EKAMURTHY Wakil Direktur Utama / Vice President Director
PRIMASURA PANDU DWIPANATA Direktur / Director
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Board of Directors Profile Profil Direksi
FERRY KOSWARA Direktur / Director Warga Negara Indonesia, 49 tahun, diangkat menjadi Direktur PT Bank of India Indonesia Tbk sejak Januari 2013. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1989, dan gelar Magister Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003. Beliau memulai karir di Bank Bali cabang Bandung sebagai Account Officer / Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di pasar modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 – 1995, dan Bhakti Investama pada tahun 1995 – 1996. Kembali ke industri perbankan pada periode 1996 – sekarang. Indonesian citizen, 49 years old, appointed as Director in Bank of India Indonesia since January 2013. He earned Bachelor Degree from Parahyangan Catholic University in 1989 and pursued Masters Degree in Management from STIE IBII in the year 2003. He began his career in Bank Bali Bandung branch as Account Officer/Assistant Manager in 1989. He then resumed his career in the Indonesian Capital Market in Bali Securities during the year of 1993-1995 and in Bhakti Investama in 1995-1996. He returned to the banking business in1996 until now. PRIMASURA PANDU DWIPANATA Direktur / Director Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas.Memulai karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi --sebelum berganti nama menjadi Bank of India Indonesia Tbk, kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001 – 2013, seperti Kepala Bagian Biro Direksi, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Resiko. Indonesian citizen, 46 years old, hold the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013. He earned his Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas in 1996. He began his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi - prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk, and was appointed in various key positions during the period of 20012003 such as Head of Directors Bureau, Corporate Secretary and Head of Risk Management Division.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
47
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
48
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2015 Shares Highligths
Ikhtisar Saham 2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
49
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2015 Shares Highligths Ikhtisar Saham 2015
52-wk Shares Data Share Price Data
(IDR)
Highest Price
5,700
Lowest Price
1,275
52-wk Avg.
3,271
Volume Data
Shares
Highest Price
35,100
Lowest Price
100
52-wk Avg.
750
Fwd PE Ratio
(X)
Highest Price
(132.92)
Lowest Price
(29.73)
52-wk Avg.
(76)
2015 Monthly Stock Data Month
Closing
Highest
Lowest
Januari
2,565
2,565
2,565
Februari
2,565
2,565
2,565
-
Maret
5,350
5,800
5,325
213
April
3,600
3,600
3,600
1,519
Mei
2,635
2,640
2,635
726
Juni
1,450
1,450
1,450
338
Juli
2,900
2,900
2,900
595
Agustus
3,350
3,350
3,350
890
September
4,420
4,420
4,420
557
Oktober
4,330
4,330
4,325
438
November
3,850
3,850
3,645
410
Desember
3,595
3,635
3,595
1,647
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS COMPOSITION PEMEGANG SAHAM BANK OF INDIA PT. PANCA MANTRA JAYA PRAKASH RUPCHAND CHUGANI MASYARAKAT UMUM
50
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
76.00% 18.00% 1.61% 4.39%
Average Volume 1,724
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Event Highligths
Peristiwa Penting 24 Maret 2015 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan penting, antara lain : “Tidak ada pembagian Dividen untuk tahun buku periode 2014 karena Bank akan menuju BUKU 2, di mana salah satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik melalui Laba Ditahan.” Annual General Meetings of Shareholders with key resolutions: “There is no Dividend distributed for fiscal year 2014 period to the Bank heading BUKU 2 category, where one of the efforts is by increasing organic additional paid-in capital from Retained Earnings.” 24 Maret 2015 Pada tahun 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. RUPS LB I (pertama) dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015, bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diadakan di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Rapat di tunda sampai RUPSLB selanjutnya. In 2015, Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) organized in 3 (three) meetings. First EGMS was held on March 24, 2015, concurrently with Annual General Meetings of Shareholders organized at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. 8 April 2015 Relokasi Kantor Cabang Medan dari Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan ke Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan. Medan Branch Office Relocation from Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan to Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31, Medan. 10 Juli 2015 Buka Puasa bersama sebagai salah satu sarana untuk mempererat kebersamaan seluruh karyawan Bank. Acara ini dihadiri oleh pihak manajemen, pimpinan dan seluruh karyawan PT. Bank of India Indonesia Tbk. Fasting break activity as event to strengthen unity among Bank’s employees. The event was attended by management, executives and employees of PT Bank of India Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
51
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Event Highlights Peristiwa Penting
28 Agustus 2015 Pada tahun 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. RUPS LB II (kedua) dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2015, di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Keputusan penting pada RUPS LB Agenda 1 yaitu : 1. Menyetujui dan menetapkan periode masa jabatan Direktur Independen dan Komisaris Independen, adalah sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/ BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014 dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 033/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk mengubah Anggaran Dasar Perseroan dan menuangkan/ menyatakan hal tersebut, dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, sehubungan dengan keputusan ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sampai dengan dilakukannya perubahan Anggaran Dasar pada Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya, maka periode masa jabatan Direktur dan Komisaris Independen akan tetap berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan;
In 2015, Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) was organized in 3 (three) meetings. The second EGMS was held on August 28, 2015 at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. Key resolutions in this EGMS II were among others: 1. Approved and stipulated serving period of Independent Director and Independent Commissioner, pursuant to Indonesia Stock Exchange Decree Number Kep-00001/BEI/012014 dated January 20, 2014 by concerning Financial Service Authority Regulation Number 033/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company, and delegating full authority and attorney to the Board of Directors with substitutive right to undertake every necessary actions including but not limited to amend Articles of Association and disclose/declare the amendment, in separated Deeds drafted before the Notary, in relation with this resolution, by complying with prevailing Law until Articles of Association amendment in next General Meetings of Shareholders, during the serving period of the Board of Directors and Independent Commissioner will always refer to Articles of Association;
2. Tidak Menyetujui pembayaran bertahap dividen untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, 30 Juni 2015, 30 September 2015 dan 31 Desember 2015, dan untuk pembayaran dividen tahun buku 2015 akan dibahas dan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2015 yang akan diselenggarakan pada tahun 2016;
2. Not approving gradual dividend payment for quarters ended on March 31, 2015, June 30, 2015, September 30, 2015 and December 31, 2015 to be further discussed and decided in Annual General Meetings Shareholders fiscal year 2015 that will be held in 2016;
Keputusan penting pada RUPS LB Agenda 2 yaitu : 1. Menyetujui pengunduran diri Nyonya NINGSIH SUCIATI selaku Direktur Utama Perseroan; 2. Menyetujui pelepasan dan selanjutnya memberhentikan dengan hormat Tuan P. L. RAMACHANDRAN IYER selaku Wakil Direktur Utama Perseroan sehubungan penugasan yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham Pengendali di India; 3. Menyetujui pengangkatan Tuan SINDBAD RIYADI HARDJODIPURO selaku Direktur Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa
EGMS Key Resolutions for 2nd Agenda, as follows: 1. Approving resignation of Mrs. NINGSIH SUCIATI as President Director; 2. Approving discharge and honorary dismissed Mr. P.L. RAMACHANDRAN IYER as Vice President Director in relation with his assignment in Controlling Shareholders Headquarter in India;
52
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3. Approving appointment of Mr. SINDBAD RIYADI HARDJODIPURO as President Director that is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Event Highlights Peristiwa Penting
Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK; 4. Menyetujui pengangkatan Tuan R.A. SANKARA NARAYANAN selaku Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK; 5. Menyetujui pengangkatan Tuan GOPINATHAN EKAMURTHY selaku Wakil Direktur Utama yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK;
6.
Menyetujui pengangkatan Tuan PRASHANT THAPLIYAL selaku Direktur yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK; 7. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menyatakan/menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6 November 2015 Penghargaan Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Jakarta, di Balai Sarbini. Bank mendapatkan berbagai penghargaan, yakni: a. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. b. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. c. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. d. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. e. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia
appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK; 4. Approving appointment of Mr. R.A. SANKARA NARAYAN as President Commissioner hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK; 5. Approving appointment of Mr. GOPINATHAN EKAMURTHY as Vice President Director hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK; 6. Approving appointment of Mr. PRASHANT THAPLIYAL as Director hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK; 7. Approving to give authority to the Board of Directors, with substitutive right to declare/ disclose the resolution on change to Board of Commissioners and Board of Directors in a separated deeds drafted before a Notary and to send announcement to Ministry of Law and Human Rights in relation with change to the Board of Commissioners and Board of Directors as well as to undertake every necessary and required action pursuant to prevailing Law.
Economy Review Indonesia Banking Award 2015 Jakarta at Balai Sarbini. The Bank won several awards, as follows: (a) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Finance (Efficiency & Profit)” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category. (b) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Finance (Value Creation” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion category. (c) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Human Capital” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category. (d) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Corporate Communication” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category. (e) Economy Review Indonesia Banking Award 2015,
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
53
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Event Highlights Peristiwa Penting
2015 Ranking 1 “Risk Management” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. f. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.
1st Rank “Risk Management” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion category. (f) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Finance (Efficiency & Profit) in Listed BUKU 1 Asset 5 Trillion category.
17 September 2015 Penghargaan Tempo Indonesia Banking Award di Bali Room Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, Bank mendapatkan berbagai penghargaan, yakni: a. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T . b. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T
Tempo Indonesia Banking Award at Bali Room, Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta, the Bank won several awards, as follows: (a) Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” in National Private Conventional Bank Assets Under 20 Trillion category. (b) Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” in National Private Conventional Bank with Assets Under 20 Trillion category.
3 Desember 2015 RUPS LB III (ketiga) dilaksanakan pada tanggal 04 Desember 2015 di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Keputusan penting pada RUPS LB III ini, antara lain: “Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penyesuaian terhadap POJK No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan rapat terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, emiten atau perusahaan publik. Third EGMS was held on December 3, 2015 at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. Key resolutions in the EGMS III were among others: “Articles of Association amendment as adjustment to POJK Nu, 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding General Meetings of Shareholders implementation plan in listed company and POJK No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company.
54
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Event Highlights Peristiwa Penting
23 Desember 2015 Paparan Publik (Public Expose) di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Bank menjelaskan mengenai informasi, antara lain: a. Susunan Kepengurusan baru dengan telah ditetapkannya Direktur Utama serta Wakil Direktur Utama. b. Peningkatan Core Banking system dari Alphabith versi 2.01 menjadi Alphabith versi 2.03. Public Expose at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. The Bank presented several information, as follows: (a) New management composition within the appointment of President Director and Vice President Director. (b) Core Banking System upgrade from Alphabith version 2.01 to Alphabith version 2.03. 30 Desember 2015 Aktivitas Corporate Social Responsible PT. Bank of India Indonesia Tbk. dengan melakukan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim di 2 (dua) Panti Asuhan di Jakarta Pusat, yakni berlokasi di Cempaka Putih dan Senen. Corporate Social Responsibility of PT Bank of India Indonesia Tbk by oganizing social charity as donation for orphans in 2 (two) orphanages in Central Jakarta, located in Cempaka Putih and Senen.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
55
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Subsequent Event
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca “Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penyesuaian terhadap POJK No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan rapat terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, emiten atau perusahaan publik.
“Articles of Association amendment as adjustment to POJK Nu, 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding General Meetings of Shareholders implementation plan in listed company and POJK No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company.
Berdasarkan surat dari Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-228/D.03/2015 tanggal 22 Desember 2015, perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper) atas pengangkatan Direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk dan No. SR-15/D.03/2016 tanggal 1 Februari 2016, perihal Keputusan Uji kemampuan OJK telah menyetujui pengangkatan Komisaris Utama PT Bank of India Indonesia, Tbk. Dengan ini Otoritas Jasa Keuangan telah menyetujui pengangkatan Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama dan Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit . Dengan demikian, terhitung tanggal persetujuan tersebut Komisaris Utama yang baru telah dapat menjalankan tugasnya. Khusus untuk Bapak Prashant Thapliyal masih menunggu surat persetujuan dari departemen terkait lain.
Pursuant to Letter from Financial Service Authority (OJK) Number SR-228/D.03/2015 dated December 22, 2015 regarding Fit and Proper Test on PT Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors Appointment and Number SR-15/D.03/2016 dated February 1, 2016 concerning OJK Fit and Proper Test Decision that approved appointment of PT Bank of India Indonesia Tbk President Commissioner. Herewith, the Financial Service Authority had approved appointment of Mr. R.A. Sankara Narayanan as President Commissioner and Mr. Prashant Thapliyal as Credit Director. Therefore, since the approval date, new President Director is eligible to carry out his duties. Especially for Mr. Prashant Thapliyalt is still awaiting for approval from other related departments.
RADHAMANGALAM ANANTHARAMAN SANKARA NARAYANAN (KOMISARIS UTAMA)
RADHAMANGALAM ANANTHARAMAN SANKARA NARAYANAN (PRESIDENT COMMISSIONER)
Warga Negara India, usia 55 tahun. Lulus Master of Business Administartion dari University of Madras tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India Mumbai pada tahun 1983 sebagai Direct Recruit
Indian Citizen, 55 years old. Earned Master Degree of Business Administration from University of Madras in 1987. Joining with Bank of India Mumbai in 1983 as Direct Recruit Officer, and was appointed as Head
56
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Officer, lalu menjadi Head Treasury, Zonal Manager dan menjadi General Manager sejak September 2014 dan menjadi Executive Director pada May 2015. Saat ini, beliau mengawasi Operasional Internasional Bank of India di 59 Kantor yang tersebar di 22 negara yang memberikan kontribusi sebesar 29% dari keseluruhan bisnis Bank.
Treasury, Zonal Manager and General Manager since September 2014 and was promoted to Executive Director in May 2015. He currently supervises Bank of India International Operation in 59 offices across 22 countries with 29% contribution of total Bank’s business.
PRASHANT THAPLIYAL (DIREKTUR KREDIT & INTERNATIONAL BANKING)
PRASHANT THAPLIYAL (CREDIT & INTERNATIONAL BANKING DIRECTOR)
Warga negara India, usia 49 tahun. Lulus Master of Arts dari University of Garhwal tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India tahun 1992 sebagai Direct recruit Officer, lalu menjadi Branch Manager, Manager Finance, Chief Manager dan terakhir Assistant General Manager di CPC Andheri-India.
Indian Citizen, 49 years old. Earned Master of Arts from University of Garhwal in 1987. Joining with Bank of India in 1992 as Direct Recruit Officer and promoted as Branch Manager, Finance Manager, Chief Manager and the latest position as General Manager in CPC Andheri – India.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
57
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Event Highlights Peristiwa Penting
58
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Awards
Penghargaan 1. Investor Best Bank 2015 kategori Commercial Bank Asset Above 1 triliun 2. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” kategori National Private Conventional Bank Asset Under 20 T 3. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” kategori National Private Conventional Bank Asset Under 20 T 4. Infobank Predicate “Very good” on Finance Perfomance Year 2014 5. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 6. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 7. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 8. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 9. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Risk Management” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 10. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.
1. Investor Best Bank 2015 category Commercial Bank Asset Above 1 triliun 2. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T 3. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T 4. Infobank Predicate “Very good” on Finance Perfomance Year 2014 5. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 6. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 7. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk. 8. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” category BUKU 2 category Asset 5 Triliun Above Tbk. 9. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Risk Management” category BUKU 2 catergory Asset 5 Triliun Above Tbk. 10. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) category BUKU 2 category Asset 5 Triliun Above Tbk.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
59
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee
Pejabat Eksekutif dan Komite No. 1
NAMA KARYAWAN
JENIS KELAMIN
CABANG KPNO
JABATAN
UNIVERSITAS
ADE DEVI BUTAR BUTAR
P
2
SITI YANTI E. GULTOM
P
KPNO
KADIV ANALIS KREDIT
Universitas Gajah Mada
3
HERU HERMAWAN INDRASAPUTRA
L
KPNO
KADIV KEPATUHAN
Universitas Krisnadwipayana
KADIV STRATEGIC PLANNING, MARKETING, BUSINESS DEV. BPR & PRODUCTIVITY
Universitas Indonesia
4
E.C TIMO TINARKO
L
KPNO
KADIV ACCOUNTING & FINANCIAL CONTROL
Universitas Brawijaya
5
WAHYU HIMMAH R
L
KPNO
KADIV TEKNOLOGI & INFORMASI
ITS
6
SRI BUDIARTI
P
KPNO
KADIV LEGAL
STHB Bandung
7
EKA SURYACHANDRA
L
KPNO
KADIV PERSONALIA
STIE Perbanas
8
AMINAH
P
KPNO
KADIV ADMIN KREDIT & REMEDIAL
Universitas Pancasila
9
ARDI HERMAWAN
L
KPNO
KA. SKAI
UPN Veteran Jogjakarta
10
YULI HARTANTO
L
KPO
PIMPINAN KPO
STIE Perbanas Jakarta
11
HARY SURYAWAN DWIPUTRA
L
M.DUA
PIMPINAN CABANG
Universitas Indonesia
12
MERRY TIORIS
P
TUNJUNGAN
PIMPINAN CABANG
Universitas Atma Jaya Ujung Pandang
13
IRVINA
P
COKLAT
PIMPINAN CABANG
UPN Yogyakarta
14
I PUTU PARWATA
L
BALI
PIMPINAN CABANG
Univ. Mahasaraswati
15
INDARMAWAN
L
MEDAN
PIMPINAN CABANG
Universitas ITNI
16
ANHAR BAHARUDDIN
L
MAKASSAR
PIMPINAN CABANG
Universitas Hasanuddin & Universitas Muslim Indonesia
17
FINE IRFINA
P
BANDUNG
Pjs. PIMPINAN CABANG
STIE YPKP Bandung
Profil Pejabat Eksekutif yang merangkap sebagai anggota komite – komite di bawah Direksi, yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO, Komite Pengarah TSI, Komite Personalia, Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Rencana Kerja & Anggaran. Ade Devi Butar Butar Kadiv Strategic & Planning / Strategic & Planning Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 38 tahun, memulai karir perbankan sebagai Analis Kredit pada tahun 2001 – 2005 di Bank Central Asia, kemudian pada tahun 2005 – 2007 sebagai Account Officer di Bank Central Asia, dan sebagai Supervisor UAT dan Prosedur Aplikasi Kredit di Bank Central Asia pada tahun 2007 – 2010. Selanjutnya, berkarir di Bank of India Indonesia sebagai Analis Kredit mulai tahun 2010 -2011, pada tahun 2011 – 2015 menjadi Kabag Strategic Planning dan Budgeting dan diangkat sebagai Kadiv Strategic Planning sejak Mei 2015 Siti Yanti E. Gultom Kadiv Analis Kredit / Credit Analyst Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account Officer pada tahun 1993-1995 di Bank Nasional, kemudian di Bank State Bank India dari 1996 – 2015 dengan jabatan terakhir sebagai kepala cabang, selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari 2015 sebagai Kadiv Analis Kredit.
60
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The following are the profiles of Executive Officers who are also members of the committees under the Board of Directors, namely: Risk Management Committee, ALCO Committee, TSI Steering Committee, Personnel Committee, Credit Committee, Credit Policy Committee and Work Plan & Budget Committee.
Indonesian Citizen, 38 years old, began her career as Credit Analyst in 2001 – 2005 at Bank Central Asia and was promoted as Account Officer at Bank Central Asia in 2005 – 2007, UAT and Credit Application Procedure Supervisor at Bank Central Asia in 2007 – 2010. Later on, she joined with Bank of India Indonesia as Credit Analyst from 2010 – 2011 and was promoted as Strategic Planning and Budgeting Division Head in 2011 – 2015 until appointed as Strategic Planning Division Head since May 2015.
Indonesian citizen, 46 years old, began her banking career as Account Officer in 1993 – 1995 at National Bank and continued at Bank State Bank India from 1996 – 2015 with the latest position as branch head, she later joined with bank of India Indonesia as Credit Analyst Division Head since January 2015. Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
E.C Timotius Tinarko Kadiv Accounting & Financial Controller
Ade Devi Butar Butar Kadiv Strategic & Planning / Strategic & Planning Division Head
Siti Yanti E. Gultom Kadiv Analis Kredit / Credit Analyst Division Head
Wahyu Himmah R. Kadiv Teknologi & Informasi / Technology & Information Division Head
Aminah Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit / Administration & Credit Reporting Division Head
Ardi Hermawan Kadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) Head
Hary Suryawan Dwiputra Pimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Manager
Anhar Baharuddin Pimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch Manager
Heru Hermawan Indrasaputra Kadiv Kepatuhan / Compliance Division Head
Irvina Pimpinan Cabang Coklat / Coklat Branch Manager Eka Suryachandra Kadiv Personalia / Human Capital Division Head
Merry Tioris Pimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager Indarmawan Pimpinan Cabang Medan / Medan Branch Manager I Putu Parwata Pimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch Manager
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
61
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
E.C Timotius Tinarko Kadiv Accounting & Financial Controller Berkewarganegaraan Indonesia, 52 tahun, memulai karir perbankan sebagai Asisten Kabag. Keuangan di Bank Surya Kencana pada tahun 1988, dan diangkat sebagai Kadiv. Accounting sejak tahun 2005.
Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005.
Wahyu Himmah R. Kadiv Teknologi & Informasi / Technology & Information Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai staf teknologi, dan diangkat sebagai Kadiv. Teknologi Informasi sejak tahun 2006.
Indonesian citizen, 49 years old, joined Bank of India Indonesia in 1993 as a technology staff and was appointed as Technology & Information Head Division since 2006.
Sri Budiarti Kadiv Legal & Remedial / Legal & Remedial Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 54 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1992 sebagai Staf Legal, dan menjabat Kadiv Legal & Remedial sejak tahun 2005 Aminah Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit / Administration & Credit Reporting Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Yudha Bhakti pada tahun 1992 sebagai Staf Legal dan administrasi kredit, kemudian bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 1995 serta mulai menjabat sebagai Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit sejak tahun 2006. Eka Suryachandra Kadiv Personalia / Human Capital Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia Heru Hermawan Indrasaputra Kadiv Kepatuhan / Compliance Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Indonesia, Direktorat (DH) Pemeriksaan Bank I Pemeriksa Non Organik dari tahun 2001 – 2004. Kemudian, di Bank Mega dari tahun 2005 – 2008 di bagian SKAI. Selanjutnya, berkarir di Bank Agroniaga dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Februari 2014 sebagai Kadiv Kepatuhan
62
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Indonesian citizen, 54 years old, joined Bank of India Indonesia in 1992 as Legal Staff and was appointed as Legal & Remedial Head Division since 2005.
Indonesian citizen, 50 years old, started his banking career at Bank Yudha Bhakti in 1992 as Legal and administrative credits staff, then joined Bank of India, Indonesia in 1995 and began serving as Head of Credit Administration & Reporting since 2006.
Indonesian citizen, 45 years old, began his banking career at Bank Swadesi Tbk in 1993 as Administration Staff, in 1994 as Credit Administration Staff and 2006 as Human Capital Staff, and was appointed as Human Capital Division Head at Bank of India Indonesia in 2015.
Indonesian citizen, 47 years old, began his banking career at Bank Indonesia, Directorate of Banking Examination / Non Organic Examiner from 2001 2004. Then, in Bank Mega from the year 2005 to 2008 in the Internal Audit Unit. Furthermore, continued his career in Agroniaga Bank from 2008 until 2013. Then he joined Bank of India Indonesia since February 2014 as Compliance Head Division.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
Ardi Hermawan Kadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) Head Berkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai Account Officer. Karirnya terus berkembang hingga di percaya untuk memimpin beberapa cabang pembantu seperti Kramat Jati, Kelapa Gading dan Sunter. Dengan berbekal beberapa pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan audit, beliau di percaya menjadi Kepala Divisi Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) sejak Juni 2015. Yuli Hartanto Pimpinan Kantor Pusat Operasional Berkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai Kasie Ops. Karirnya terus berkembang hingga menjadi Pincapem pada tahun 2012, pernah menjadi Kadiv Kredit Korporasi pada tahun 2014, selanjutnya diangkat menjadi Pimpinan Kantor Pusat Operasional pada Januari 2015 Hary Suryawan Dwiputra Pimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2011. Merry Tioris Pimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, mengawali karir sebagai Teller di Bank Agung Asia, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2004. Irvina Pimpinan Cabang Coklat / Coklat Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari1994.
Indonesian citizen, 50 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1993 as Account Officer. His career was soaring until promoted as head of several sub-branch offices namely Kramat Jati, Kelapa Gading and Sunter. Holding competency from several trainings in audit evaluation, he was appointed as Internal Audit Unit (IAU) Head since June 2015.
Indonesian citizen, 44 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1994 as Operation Section Head. His career continues to growth became Sub Branch Manager in 2012, and then became Corporate Credit Head Division in 2014.
Indonesian citizen, 42 years old, joined the Bank of India, Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed Branch Manager since 2011.
Indonesian citizen, 47 years old, began his career as a Teller at Bank Agung Asia, and then joined Bank of India, Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2004.
Indonesian citizen, 49 years old, joined Bank of India Indonesia since January 1994.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
63
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
I Putu Parwata Pimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Bank Dagang Bali, dan bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2009 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010. Indarmawan Pimpinan Cabang Medan / Medan Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 32 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010. Anhar Baharuddin Pimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak April 2013. Fine Irfina Pjs.Pimpinan Cabang Bandung / Interim Bandung Branch Head Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak September 2011.
64
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Indonesian citizen, 48 years old, began his career as an Account Officer at Bank Dagang Bali, and joined the Bank of India Indonesia in 2009 as an Account Officer and was appointed Branch Manager since 2010.
Indonesian citizen, 32 years old, began his career as an Account Officer at Standard Chartered Bank, and later joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2010.
Indonesian citizen, 44 years old, joined the Bank of India Indonesia since April 2013.
Indonesian Citizen, 49 years old, joined the Bank of India since September 2011.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
65
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE Leland Gerrits Rompas Ketua / Chairman Warga Negara Indonesia, 70 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur Utama PT InterPasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank Swadesi Tbk. Mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Saat ini, beliau juga duduk sebagai Komisaris di PT. Metropolitan Land Tbk. Indonesian citizen, 70 years old. Awarded Bachelor Degree in Economics by University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in holding various managerial positions such as at Director of PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. Currently, he serves as Commissioner of PT. Metropolitan Tbk Haryono Adi Prasetyo Anggota / Member Warga Negara Indonesia, 47 tahun, memimpin Kantor Akuntan Publik Haryono Adi Prasetyo sejak Januari 2012 serta telah memiliki sertifikat Fraud Examiner, dan menjadi anggota Komite Audit Bank of India Indonesia sejak tahun 2009, yang juga merangkap sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Indonesian citizen 47 years old, run a Certified Public Accountant Firm of Haryono Adi Prasetyo since January 2012 and has been certified Fraud Examiner and became a member of Bank of India Indonesia Audit Committee in 2009 who is also member of Risk Oversight Committee.
66
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
Monesh Dileep Amarnani Anggota / Member Warga Negara Indonesia, 31 tahun. Pada tahun 2003 menyandang gelar Bachelor of Business Management dari Monash University, Melbourne, Australia. Beliau memulai karirnya pada tahun 2004 sebagai Independent Professional Trader. Kemudian menjadi Investment Manager di PT. Ravindo Jaya hingga Desember 2013. Pada April 2013 hingga saat ini, beliau berkarir di PT. Ravindo Bangun Persada sebagai Business Development Manaager. Pada Januari 2014 hingga sekarang berkarir sebagai Market Strategist & Business Development di PT. Monex Investindo Futures. Indonesian citizen, 31 years old. In 2003, awarded the degree Bachelor of Business Management by Monash University, Melbourne Australia. He began his career in 2004 as an Independent Professional Trader. Then became Investment Manager at PT. Ravindo Jaya until December 2013. In April 2013 until today, he joined PT. Build Ravindo Persada as Business Development Manaager. And in January 2014 to the present he has been working as a Market Strategist & Business Development at PT. Monex Investindo Futures. KOMITE PEMANTAU RESIKO / RISK OVERSIGHT COMMITTEE Leland Gerrits Rompas Ketua / Chairman Haryono Adi Prasetyo Anggota / Member Teddy Reinier Sondakh Anggota / Member Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, Magister Hukum dari Universitas Surabaya, dan telah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya Malang. Memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Partners pada Law Office Remmy & Darus, selanjutnya sebagai Branch Manager. Saat ini, menjabat sebagai Komisaris PT. Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners pada Lawa Firm Teddy & partners Surabaya dan Komisaris PT. Hasta Gemilang Surabaya. Indonesian citizen, 66 years. He earned a law degree from Catholic University of Darma Cendika Surabaya, Bachelor of Psychology from the University Putra Nation Surabaya, Master of Law from the University of Surabaya and has completed the Doctoral Program of Legal Studies at the University of Brawijaya. Started his career in 1999 as Partners in Law Office Remmy & Darus, then as Branch Manager. Currently, a Commissioner of PT. Shining Mitra Abadi Surabaya, Faculty of Law, Catholic University of Darma Cendika Surabaya, Chairman and Founding Partners in the Firm Lawa Teddy & partners
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
67
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
Surabaya and Commissioner of PT. Hasta Gemilang Surabaya. Komite Remunerasi & Nominasi / Remuneration and Nomination Committee Handadjaja Sulaiman Ketua / Chairman Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Pada tahun 1982 menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan, dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1987 menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Construction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1988. Selanjutnya bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Pada tahun 2007- sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Pada tahun 2013 bergabung dengan PT. Bank of India Indonesia Tbk. Indonesian Citizen, 57 years old. Awarded Engineer degree in 1982 by Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987, received a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joind PT. Procon Indah from 1990 – 2007. And 2007 until now, he still as a Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of India Indonesia Tbk. Prakash Rupchand Chugani Anggota / Member Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menyandang gelar Bachelor of Science Bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank Swadesi Tbk. sejak tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direktur untuk selanjutnya menjadi Direktur Pemasaran. Indonesian citizen, 45 years old. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries from 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director.
68
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Executives and Committee Pejabat Eksekutif dan Komite
Eka Suryachandra Kadiv Personalia / Kadiv Personalia Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
69
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Management’s Discussion And Analysis
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Analisa Dan Pembahasan Manajemen Perekonomian Indonesia pada 2015 masih tidak menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,79%, melambat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 5,1%. Pencapaian itu jauh dari asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%.
In 2015, Indonesian economic was less than expected. The economic growth only arrived at 4.79%, lower than previous year that achieved 5.1%. The achievement was way below macro economic basic assumption stated in State Revenue and Budget Plan (APBN) 2015 that targeted 5.8% economic growth.
Perlambatan ekonomi tersebut tak lepas dari lesunya perekonomian global, terutama di negara-negara mitra dagang Indonesia.Tak hanya itu, kelesuan terjadi karena adanya penurunan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Di luar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak optimal juga dipengaruhi oleh lambatnya penyerapan anggaran pada 2015
The economic deceleration was attributable from globale conomy downfall, especially in several countries as trading partner of Indonesia. In addition, moderation was took place due decreasing commodity price as Indonesian export backbone. On the other hand, less optimum growth of Indonesian economy was also driven by slow budget absorption throughout 2015.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,79% meruntuhkan prediksi berbagai lembaga ekonomi, seperti Bank Indonesia, Bank Dunia, maupun Dana Moneter Internasional (IMF). Bahkan, angka itu tetap lebih rendah dari angka prediksi setelah dilakukan koreksi. Bank Indonesia misalnya, sempat melansir prediksi awal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sebesar 5,4-5,8%, kemudian dilakukan koreksi menjadi: kecenderungan batas bawah 5,4%. Hal yang sama diungkap oleh Bank Dunia yang sempat memprediksi 5,6%, kemudian dikoreksi menjadi 5,2%.
Realization of economic growth at 4.79% revised projection released by several economic organizations namely Bank Indonesia, World Bank and International Moentary Fund (IMF). The figure was way below the projection and had been revised. Bank Indonesia, for instance, released initial projection of Indonesian economic growth in 2015 would achieve 5.4 – 5.8% and had it revised to: lower trend below 5.4%. Similar condition was also published by World Bank that was estiamted 5.6% growth and had it revised to 5.2%.
Turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global. Dana Moneter Internasional (IMF) yang sempat melansir proyeksi optimis, belakangan melakukan revisi proyeksi atas pertumbuhan ekonomi dunia tersebut. Sempat menyebut pertumbuhan ekonomi global pada 2015 akan mencapai 3,5%, kemudian direvisi menjadi 3,3%, bahkan turun lagi menjadi 3,1%. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 melambat dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 3,4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1% pada 2015 juga merupakan proyeksi terendah sejak 2010.
Fall of Indonesian economic growth was also in line with global economic growth. International Monetary Fund (IMF) who previously published an optimistic projection and then revising the global economic growth projection at the end. The projection said global economic growth in 2015 will achieve 3.5%, had it revised to 3.3% and even lower to 3.1%. This indicated that global economic growth in 2015 was decelerated than previous year that achieved 3.4%. Economic projection of 3.1% for 2015 remained the lowest projection ever since 2010.
Ada banyak faktor di balik melambatnya ekonomi global pada 2015. Antara lain, lebih rendahnya perrtumbuhan ekonomi Amerika Serikat, ditambah adanya turbulensi atau pergolakan pasar keuangan di China dan Yunani. Rencana kenaikan suku bunga di AS juga berdampak secara global dan menambah ketidakpastian ekonomi dunia.
There were several factors behind this global economic downturn in 2015. Some of the factors were slow economic growth in United States, folowed with financial market turbulence or volatility in China and Greece. Initiative to increase interest rate in US also brought global implication and brought global economic uncertainty into higher level.
70
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
71
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
72
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Management’s Discussion And Analysis Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 diprediksi hanya mencapai 2,5%. Sementara itu, untuk China, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 6,8%, jauh dibanding tahun 2014 yang mencapai 7,3%. Adapun untuk lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam), IMF memprediksi perekonomian akan tumbuh mencapai 4,6%. Angka itu merupakan hasil revisi dari perkiraan sebelumnya, yakni 4,7%.
In 2015, US economic growth was predicated would only arrive at 2.5%. However, for China, the growth was projected to achieve 6.8%, way below 7.3% booked in 2014. For five ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand and Vietnam), IMF estimated that economy would grow to 4.6%. The figure was coming from revision of previous estimation which was 4.7%.
Kondisi perekonomian di Indonesia berdasarkan data Pokok-pokok Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2015, seperti dilansir oleh Kementerian Keuangan, juga tersurat optimisme ihwal pertumbuhan ekonomi negeri ini. Asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2015, antara lain, ditetapkan dan disepakati bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%, tingkat inflasi 4,4%, dan nilai tukar rupiah rata-rata Rp 11.900/USD.
Based on Fiscal Policy and APBN Figure 2015 Principal as released by Ministry of Finance, economic condition in Indonesia also drew an optimistic view regarding the domestic economic growth. Macroeconomic basic assumption in APBN 2015 was including stipulation and confirmation of economic growth at 5.7%, inflation rate was 4.4% and average Rupiah exchange rate was Rp11,900/USD.
Dalam perjalanannya, optimisme Indonesia seperti diungkap dalam Pokok-pokok kebijakan tersebut ternyata tak bisa terwujud. Pertumbuhan ekonomi, sekedar contoh, tahun 2015 hanya sebesar 4,79%, melambat dibanding tahun 2014, yang mencapai 5,1%. Meski terjadi perlambatan dibanding tahun sebelumnya, tetapi angkanya masih di atas prediksi IMF, yakni sebesar 4,6%.
In its journey, Indonesia’s confidence declared in the policy principle was failed to be realized. For example, economic growth only reached 4.79% in 2015 or lower than 2014 that achieved 5.1%. Despite the slow down from previous year, this figure still exceeded IMF predication of 4.6%.
Kondisi ekonomi yang belum menggembirakan pada 2015 juga juga ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pada Agustus, sekadar gambaran, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 14.006/dolar AS, jauh dari asumsi nilai tukar rupiah APBN 2015 yang ditetapkan rata-rata Rp 11.900/dollar AS. Pelemahan nilai tukar itu sempat membuat sejumlah ekonom menyuarakan ihwal pentingnya pemerintah menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan terburuk, terutama dari sisi stabilitas harga pangan.
Sluggish economic condition in 2015 was also marked with Rupiah exchange rate depreciation against United State Dollar. As an illustration, Rupiah hit Rp14,006/US Dollar in August, deviated from Rupiah exchange rate assumption published in APBN 2015 that was averagely Rp11,900/US Dollar. This exchange rate depreciation led several economists to assume importance for the Government to prepare emergency plan to deal with worst case scenario, primarily from food price stability aspect.
Walau menghadapi berbagai masalah, beruntung bahwa perekonomian Indonesia masih stabil, meski pertumbuhannya tak seperti yang diharapkan. Ihwal merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, hal itu juga dialami oleh banyak negara, dan Indonesia bukan yang paling jelek.
Despite facing several issues, fortunately, Indonesian economy remain stable despite the growth was less than expected. Regarding the depreciation of Rupiah exchange rate against US Dollar, this also severed by several countries where Indonesia was not the worst.
Perlambatan ekonomi dan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tentu berimplikasi pada kinerja perbankan di Tanah Air. Secara umum, volume dan ekspansi bisnis bank akan turun. Bahkan, tak tertutup kemungkinan adanya bank yang mengalami kerugian pada 2015.
Economic slow down and depreciation of Rupiah against US Dollar exchange rate surely implied national bankign performance. In general, bank’s business voluem and expansion will decrease. There was also a possibility that banks will book loss in 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
73
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Bank of India Indonesia Tbk Financial Perforamnce 2015
Kinerja Keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk di Tahun 2015 Pada 2015, kinerja PT. Bank of India Indonesia Tbk. kurang menggembirakan. Hal itu terjadi sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan di tingkat global. Jajaran Direksi dan karyawan telah berupaya semaksimal mungkin agar faktor eksternal tersebut tidak semakin memperlemah daya saing Bank. Antara lain, dengan melakukan efisiensi dan meningkatkan kehatian-hatian guna meminimalkan terjadinya risiko dalam operasional Bank.
In 2015, performance of PT Bank of India Indonesia Tbk was below expectation. This was occurred as the impact of Indonesian and global economic growth slow down. Board of Directors and employees had delivered best effort that these external factors would not weaken the Bank’s competitive advantages. The plans were among others through efficiency and increasing prudent initiative to minimize risks in the Bank’s operational activities.
Dengan berbagai upaya itu, dalam Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan, Bank mencatatkan Rugi sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu jauh dari pencapaian tahun sebelumnya, yang mencatat Laba Bersih sebesar Rp 106,39 miliar. Kerugian terjadi dipicu oleh sejumlah faktor, antara lain, meningkatnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan. Jika pada 2014, pos ini tercatat angkanya sebesar Rp 5,91 miliar, naik menjadi Rp 197,50 miliar.
Within these efforts, the Bank booked Loss in Net Income(Loss) For the Year account amounted Rp44.67 billion. The realization was below the previous year that recorded Rp106.39 billion. Loss was triggered by sevral fators, among others, increasing Provision of allowance for impairment losses on financial assets. If in 2014 the account achieved Rp5.91 billion, it grew to Rp197.50 billion.
Walau mencatatkan Rugi, Bank of India Indonesia Tbk masih mencatatkan pencapaian positif pada beberapa pos. Antara lain, Pendapatan Bunga sebesar Rp 553,94 miliar, naik 25,50% dari tahun sebelumnya, yakni Rp 441,37 miliar; Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp 189,66 miliar, naik 8,57% dari tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp 174,69 miliar.
Despite the Loss booked, Bank of India Indonesia Tbk still managed to record positive growth in several accounts. Among others, Interest income amounted RP553.94 billion, increased 25.50% from preceding year that was Rp441.37 billion; Net Interest Income achieved Rp189.66 billion, grew 8.57% from Rp174.69 billion booked in 2014.
Efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dan pengembangan asset keuangan perusahaan secara optimal melalui pembatasan faktor resiko perbankan menjadi salah satu fokus perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015. Yang kurang menggembirakan, peningkatan nilai DPK PT. Bank of India Indonesia Tbk. dan nilai pemberian kredit di tahun 2015, diikuti dengan meningkatnya rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto, yakni dari 0,58% pada 2014 menjadi 4,96% pada 2015. Walau masih di bawah nilai maksimum 5%, seperti ketentuan Bank Indonesia, meningkatnya NPL Net tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi
74
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Optimal efficiency and effectiveness of Financial assets utlization and development by limiting banking risk factor became one of the Company’s focus in carrying out day to day operational activity. Net Loans disbursed by PT Bank of India indonesia Tbk rose 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 to Rp3.40 trillion in 2015. This was also underpinned by increase in Deposits from customers that recorded significant growth by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015.
Less satisfying achievement was recorded in toal deposits and total Loans disbursement of PT Bank of India Indonesia Tbk. in 2015 were followed by higher Net Net Performing Loan (NPL) ratio was increasing from 0.58% in 2014 to 4.96% in 2015. Although was below 5% amximum ratio as regualted by Bank Indonesia, increasing NPL Net became a notable challenge for Bank of India Indonesia Tbk to bring
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Bank of India Indonesia Tbk Financial Perforamnce 2015 Kinerja Keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk di Tahun 2015
Bank of India Indonesia Tbk agar NPL Net bisa diturunkan pada tahun berikutnya. Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) PT. Bank of India Indonesia Tbk. menjadi sebesar 110,20% di tahun 2015 dari sebelumnya sebesar 74,92% pada tahun 2014. Peningkatan rasio BOPO yang sangat signifikan ini, yakni sebesar 35,28%, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Bank of India Indonesia Tbk agar bisa meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dalam bisnis perbankan. Bank of India Indonesia Tbk terus berupaya agar nilai rasio BOPO kembali berada pada nilai ideal sesuai ketentuan Bank Indonesia, yakni 50-75%.
the NPL Net lower in next coming years. BOPO (Operating Expense to Operating Income) Ratio of PT Bank of India Indonesia Tbk. stood at 110.20% in 2015 from previously 74.92% booked in 2014. Sharp increase in this BOPO ratio by 35.28% also became another challenge for Bank of India Indonesia Tbk to improve efficiency of the Company in the operational activity of banking business. Bank of India Indonesia Tbk continued to manage this BOPO ratio to back in ideal level according to Bank Indonesia Regulation that is around 50 – 75%.
Bahasan mengenai operasional PT. Bank of India Indonesia Tbk. untuk tahun 2015 ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan yang lengkap. Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Audited PT. Bank of India Indonesia Tbk. yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK).
PT Bank of India Indonesia Tbk operational review for 2015 period shall be read altogether with complete financial statements. Following discussion is prepared based on Audited Financial Statements of PT Bank of India Indonesia Tbk that is presented in accordance with accounting principles generally applied in Indonesia.
Berikut analisa singkat mengenai hasil-hasil operasional dan kondisi keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk. selama tahun 2015. Adapun datadata yang berkenaan dengan hal di atas untuk posisi tahun 2014, menjadi perbandingan untuk keperluan analisa.
Following are brief analysis on operational record and financial condition of PT Bank of India Indonesia Tbk throughout 2015. The datae related to these explanations for 2014 position are comparable for analysis purpose.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
75
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Statements of Income
Laporan Pendapatan Perusahaan Pendapatan Bunga Di tahun 2015, PT. Bank of India Indonesia Tbk berhasil meraih pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 25,51%, yakni dari Rp 441,36 miliar pada 2014, menjadi Rp 553,94 miliar pada 2015. Kenaikan pendapatan bunga perusahaan utamanya disebabkan oleh peningkatan nilai pendapatan bunga kredit yang meningkat 25,55% menjadi Rp 552,41 miliar pada 2015, dari semula tahun 2014 sebesar Rp 440,01 miliar.
Interest Income In 2015, PT Bank of India Indonesai Tbk managed to record interest income growth at 25.51% from Rp441.36 billion in 2014, to Rp553.94 billion in 2015. Increasing interest income was mainly driven by amount of loan interest income grew 25.55% to Rp552.41 billion in 2015 from previouly Rp440.01 billion.
Beban Bunga Total beban bunga perusahaan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 36,60% yakni dari 266,67 miliar pada 2014, menjadi Rp 364,28 miliar pada 2015. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan beban bunga sebesar 36,48% dari tahun sebelumnya. Jika pada 2014, beban bunga deposito sebesar Rp 260,23 miliar, naik menjadi Rp 355,16 miliar pada 2015 atau meningkat sebesar 36,48%.
Interest Expense Total interest expense experienced positive growth by 36.60% from Rp26.67 billion in 2014 to Rp364.28 billion in 2015. This was contributed from 38.48% increase in interest expense if compared with previous year. If the time deposit interest expense was Rp260.23 billion in 2014, it grew to Rp355.16 billion in 2015 or increased 26.48%.
Pendapatan Bunga Bersih Nilai Pendapatan Bunga Bersih mengalami kenaikan sebesar 8,57%, yakni dari Rp 174,69 miliar pada 2014, menjadi Rp 189,66 miliar pada 2015. Namun, hal itu tidak dapat tercermin dari rasio Net Interest Margin karena Net Interest Margin mengalami penurunan yaitu menjadi 3,70% pada 2015, sedangkan tahun 2014 berada di angka 4,97%.
Net Interest Income Net Interest Income grew 8.57% from Rp174.69 billion in 2014 to Rp189.66 billion in 2015. This was not reflected from Net Interest Margin ratio due the Net Interest Margin ratio was decreasing to 3.70% in 2015 while in 2014 achieved 4.97%.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional Lainnya PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2015 mencapai Rp 25,18 miliar, atau turun sebesar 26,16% apabila dibandingkan dengan tahun 2014, yang mencapai Rp 34,08 miliar. Faktor utama penyebab penurunan ini, antara lain, turunnya provisi dan komisi selain dari kredit-bersih sebesar 23,48% dari semula Rp 17,59 miliar pada 2014 menjadi Rp 13,46 miliar pada 2015. Penurunan juga dipengaruhi oleh turunnya keuntungan transaksi mata uang asing-bersih sebesar 32% dari Rp 15,72 miliar pada 2014 menjadi Rp 10,69 miliar pada 2015.
Other Operating Income In 2015, other operating income of PT Bank of India indonesia Tbk achieved Rp25.18 billion or 26.16% lower than Rp34.08 billion achieved in 2014. Main factor of the decrease was among others decreasing fees and commissions by 23.48% from previously Rp17.59 billion in 2014 to Rp13.46 billion in 2015. Decrease was also affected by decreasing gain on foreign exchange-net by 32% from Rp15.72 billion in 2014 to Rp10.69 billion booked in 2015.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional Lainnya mengalami peningkatan sebesar 4,16% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Beban Operasional tercatat sebesar Rp 63,08 miliar, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 60,56 miliar. Peningkatan beban operasional disebabkan oleh naiknya beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar 1,63% dari Rp 35,55
Other Operating Expenses Other operating expenses increased 4.16% if compared with previous year. In 2015, Other operating expenses was recorded at Rp 63.08 billion, meanwhile achieved Rp60.56 billion in 2014. Increasing operating expenses was attributable from higher personnel and benefits expenses by 1.63% from Rp 35.55 billion in 2014 to Rp36.13 billion in
76
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Statements of Income Laporan Pendapatan Perusahaan
miliar pada 2014 menjadi Rp 36,13 miliar pada 2015, serta naiknya beban umum dan administrasi sebesar 7,84% dari Rp 25 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 26,96 miliar pada 2015.
2015, and increasing general and administration expenses by 7.84% from Rp25 billion in 2014 to Rp26.96 billion in 2015.
Pendapatan Operasional Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk telah berupaya untuk melakukan efisiensi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, hal itu belum mampu mendorong terciptanya kinerja yang positif, yang ditandai dengan kemampuan perusahaan mencetak pendapatan operasional bersih. Pada 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk justru menanggung beban operasional bersih sebesar Rp 45,74 miliar, menurun 132,14% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yang mampu membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp 142,32 miliar.
Net Operating Income PT Bank of India indonesia Tbk is committed to apply efficiency in carrying out daily activities. However, this had not been able to drive a positive performance that was indicated by Company’s ability in scoring net operating income. In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk also recognized net operating expenses amounting Rp45.74 billion, decreasing 132.14% if compared with 2014 that was scoring Rp142.32 billion net operating income.
Laba Sebelum Pajak Posisi Laba (Rugi) Sebelum Pajak PT Bank of India Indonesia Tbk. pada 2015 menurun sebesar 133,45%. Tahun 2015, perusahaan mengalami Rugi sebelum pajak sebesar Rp 47,60 miliar, sedangkan tahun 2014 masih mencetak Laba sebelum pajak sebesar Rp 142,31 miliar.
Income Before Tax PT Bank of India Indonesia Tbk recorded income before tax position that was decreasing 133.45% in 2015, where the Company booked Loss before tax amounted Rp47.60 billion and recorded Rp142.31 billion income before tax in 2014.
Laba Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk.
Net Income of PT Bank of India Indonesia Tbk.
Laba (Rugi) Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 mencatatkan penurunan sebesar 141,99% Hal itu ditandai dengan ditanggungnya Rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 44,67 miliar pada 2015, sementara pada 2014 masih mencetak Laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 106,39 miliar.
In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk experienced 141.99% decrease in Net Income (Loss) as indicated by realization of Net Loss in current year amounting Rp44.67 billion in 2015, however, the Bank still recorded Net Income for the year amounting Rp106.39 billion in 2014.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
77
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Statements of Balance Sheet
Laporan Neraca Perusahaan Pemberian Kredit PT Bank of India Indonesia
PT Bank of India Indonesia Loans Disbursement
Perusahaan memiliki fokus kebijakan dalam menyalurkan pemberian kredit kepada nasabah individu dan perseroan sebagai salah satu core business utama dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai suatu lembaga intermediasi. Total nilai kredit PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan sebesar 13,61% senilai Rp 3.593 miliar pada 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 3.157 miliar.
The Company has a policy focus in disbursing loan to individual and corporate customers as one of main core business in carrying out role and function as intermediary institution. Total loans of PT Bank of India Indonesia Tbk increased 13.61% or amounted Rp3,593 billion in 2015 if compared with Rp3,157 billion booked in 2014.
PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi portfolio kredit yang terdiri dari tiga komponen utama, yakni Kredit Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi. Komponen kredit modal kerja merupakan bagian terbesar dengan persentase sebesar 87,41%. atau senilai Rp 3,14 miliar, diikuti oleh kredit investasi sebesar 9,66% senilai Rp 0,35 miliar, dan kredit konsumsi sebesar 2,88% senilai Rp 0,10 miliar dan kredit karyawan 0,00050 % atau sebesar 0,002 miliar.
PT Bank of India Indonesia has loan portfolio composition comprising of three main components, among others, Working Capital, Investment and Consumer Loans. Working capital loan was the largest contributor with 87.41% percentage or valued Rp3.14 billion, followed with 9.66% investment loan amounted Rp0.35 billion and 2.88% consumer loan amounting Rp0.10 billion and employee loan of 0.00050% or Rp0.002 billion.
Secara klasifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi, PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi kredit yang dibagi kedalam sembilan sektor perekonomian utama, yakni: Perdagangan, Industri, Jasa Bisnis, Transportasi, Pertambangan, Konstruksi, Jasa Pelayanan Sosial, dan Lain-lain.
From loan classification by economic sector, PT Bank of India Indonesia has loan composition classified into nine primary economy sectors, which are: Trading, Industry, Business Service, Transportation, Mining, Construction, Social Services and Others.
Di tahun 2015, perusahaan paling banyak memberikan kredit kepada sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 43,43% dari total portfolio kredit perusahaan, atau senilai Rp 1.560 miliar. Kemudian diikuti oleh sektor Industri pengolahan yang sebesar 30,52% senilai Rp 1.096 miliar.
In 2015, the Company disbursed loan mostly in wholesaler and retailer sectors achieving43.43% of total loan portfolio, or amounted Rp1.560 billion. This was followed with manufacturing industry sector with 30.52% amounted Rp1,096 billion.
Peningkatan Kualitas Kredit PT Bank of India Indonesia
PT Bank of India Indonesia Loan Quality Improvement
Pengelolaan kredit perusahaan yang efektif dengan tujuan untuk meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan demi menekan risiko kredit belum berhasil diwujudkan secara optimal. Hal itu terlihat dari peningkatan nilai rasio Non-Performing Loan (NPL) bersih pada 2015 menjadi 4,96% dari angka NPL 2014 sebesar 0,58%.
Effective loan management aimed to minimize loss and optimize capital utilization that was allocated to reduce credit risk that had not been optimally realized. This was indicated from increasing Net NonPerforming Loan (NPL) ratio to 4.96% in 2015 from 0.58% NPL ratio booked in 2014.
Aset Di akhir tahun 2015, posisi Aset PT. Bank of India Indonesia mengalami kenaikan sebesar 17,06%, yakni menjadi Rp 6.087 miliar. Pada 2014, Aset
Assets By the end of 2015, PT Bank of India Indonesia recorded assets position with 17.06% growth to Rp6,087 billion. In 2014, assets was recorded
78
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Statements of Balance Sheet Laporan Neraca Perusahaan
tercatat Rp 5.200 miliar. Kenaikan aset dipengaruhi oleh meningkatnya nilai surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo, yakni dari Rp 754,28 miliar pada 2014 menjadi Rp 1.569 milyar pada 2015.
Rp5,200 billion. Increase in assets was attributable from increasing marketable securities held to maturity from Rp754.28 billion in 2014 to Rp1,569 billion booked in 2015.
Liabilitas Total liabilitas perusahaan pada tahun 2015 mencapai Rp 4.972 miliar, atau mencerminkan peningkatan sebesar 7,07%. Hal ini Peningkatan liabilitas ini bersumber terutama pada peningkatan nilai jumlah simpanan nasabah berjangka yang naik 22,12% menjadi Rp 4.378 miliar pada tahun 2015 dari Rp 3.585 miliar di tahun 2014.
Liabilities In 2015, total liabiliities achieved Rp4,972 billion or reflecting 7.07% growth. This increase in liabilities was attributable from increasing time deposit deposits from customers that grew 22.12% to Rp4,378 billion in 2015 from Rp3,585 billion in 2014.
Dana Simpanan Nasabah Pertumbuhan nilai pemberian kredit PT Bank of India Indonesia Tbk yang bertumbuh 22,12% ditunjang oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pihak berelasi. Simpanan nasabah dari pihak ketiga naik sebesar 17,41% yakni menjadi Rp 4.100 miliar pada 2015, dari sebelumnya Rp 3.492 miliar pada 2014. Kenaikan juga terjadi pada pos Dana Pihak Berelasi, yakni sebesar 121% menjadi Rp 278 miliar pada 2015, dari sebelumnya Rp 93,27 miliar pada 2014.
Deposits from Customers PT Bank of India Indonesia Tbk recorded increasing loans disbursement with 22.12% growth that was underpinned by increasing Deposits (Third Party Fund) and related party. Deposits from customers with third parties increased 17.41% to Rp4,100 billion in 2015, from Rp3,492 billion booked previously in 2014. Increase was also booked in Related party Fund account, by 121% to Rp278 billion in 2015 from Rp93.27 billion previously booked in 2014.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2015, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun perusahaan terdiri atas tiga komponen utama yakni giro, tabungan, dan deposito berjangka yang secara umum mengalami peningkatan. Adapun komponen yang menyebabkan peningkatan dana pihak ketiga adalah komponen deposito berjangka rupiah yang mengalami kenaikan sebesar 12,9% dari Rp 2.573 miliar pada 2014 menjadi Rp 2.905 miliar pada 2015, serta deposito berjangka dolar Amerika Serikat dari Rp 435,82 miliar pada 2014 menjadi Rp 769,45 miliar pada 2015, atau naik 76,55%.
According to financial statements of the Company in 2015, Deposit collected by the Company comprising of three main components which are current accounts saving accounts, and time deposit that were generally increasing. The accounts with contribution to higher deposits realization was time deposit in Rupiah currency that booked 12.9% growth from Rp2,573 billion in 2014 to Rp2,905 billion in 2015, and time deposit in United States Dollar currency from Rp435.82 billion in 2014 to Rp769.45 billion in 2015, or recorded 76.55% growth.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Selama periode tahun 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan dari akun simpanan dari bank lain sebesar 0,56% menjadi Rp 442,83 miliar, dari sebelumnya Rp 440,37 miliar.
Deposits with Other Banks Deposits with other banks consisted of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, inter-bank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits. Throughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk. experienced increase from deposits with other banks by 0.56% to Rp442.83 billion from previously Rp440.37 billion.
Ekuitas Total ekuitas perusahaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.115 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 100,45% dibandingkan nilai ekuitas di tahun
Equity In 2015, total equity amounted Rp1,115 billion, or increased 100.45% comparable with equity realization in 2014 that was Rp556.25 billion. Main contributor of
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
79
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Statements of Balance Sheet Laporan Neraca Perusahaan
2014 sebesar Rp 556,25 miliar. Sebab utama kenaikan ekuitas perusahaan adalah adanya Tambahan modal disetor, dari Rp 28,9 miliar pada 2014 menjadi Rp 478,3 miliar pada 2015, atau naik sebesar 655%.
equity growth was attributable from additional paid-in capital from Rp28.9 billion in 2014 to Rp478.3 billion in 2015, or recorded 655% growth.
Secara umum, PT Bank of India Indonesia memiliki struktur permodalan yang sangat kuat, hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,85%, melebihi persyaratan rasio kecukupan modal minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 8%.
In general, PT Bank of India Indonesia has very strong capital structure, this was seen from minimum capital adequacy ratio (CAR) at 23.85%, exceeding minimum capital adequacy ratio requirement regualted by Bank Indonesia, at 8%.
Rasio CAR PT Bank of India Indonesia Tbk, mengalami peningkatan sebesar 8,46% dari nilai CAR di tahun 2014 sebesar 15,39% akibat peningkatan signifikan dari pertumbuhan kredit pinjaman. Struktur permodalan perusahaan yang tangguh memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional serta dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Aktiva perusahaan utamanya dibiayai oleh struktur permodalan yang terdiri dari 81,70% liabilitas dan 18,3% ekuitas.
PT Bank of India Indonesia Tbk recorded 8.46% increase in CAR ratio from 15.39% CAR ratio recorded in 2014 driven by significant increase in loan credit growth. Strong capital structure of the Company, has capability to mitigate market risk, credit risk and operational risk as well as other negative impacts that might be occurred. The corporate activity was financed by capital structure comprising of 81.70% liabilities and 18.3% equity.
80
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Ratio
Pembahasan Rasio Keuangan Net Interest Margin (NIM) Pada tahun 2015, Bank of India Indonesia memiliki posisi rasio NIM sebesar 3,70%, berada di bawah target bank untuk tahun 2015 sebesar 4,74% dengan spread positif sebesar 3,7%.
Net Interst Margin (NIM) In 2015, Bank of India Indonesia has 3.70% NIM ratio position or below the bank’s target for 2015 that was 4.74% with positive spread at 3.7%.
Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk. berhasil mencetak nilai ROA sebesar -0,77 pada tahun 2015, nilai ROA ini berada di bawah target bank sebesar 2,98% akibat pertumbuhan pemberian kredit serta perolehan dana pihak ketiga yang meningkat tahun lalu. Sementara itu, posisi ROE 2015 sebesar -4,50%, turun sangat signifikan dibandingkan tahun 2014 sebesar 23,92%.
Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk scored -0.77% ROA ratio in 2015, the ROA ratio was below the Bank’s target that was 2.98% driven by higher loans disbursement and deposits collection that were increasing than previous year. However, in 2015, ROE position stood at 04.50% or sharply decreased by 23.92% comparable with 2014 position.
Non-Performing Loan (NPL) Manajemen PT Bank of India Indonesia Tbk Keberhasilan berkomitmen penuh untuk menekan adanya NPL. Walau begitu, pada 2015, NIL Netto tetap meningkat sangat signifikan, yakni mencapai 4,96% pada 2015, dari semula tahun 2014 sebesar 0,58%. Kenaikan juga terjadi pada Gross NPL 2015, yakni mencapai 8,90%, dari semula 1,17% pada 2014.
Non-Performing Loan (NPL) Management of PT Bank of India Indonesia Tbk was successfully delivered firm commitment to decrease NPL. However, throughout 2015, NIL Net was still significantly increasing, that achieved 4.96% in 2015, from 0.58% previously booked in 2014.
Rasio BOPO Perusahaan memiliki rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 110,20% pada tahun 2015. Angka aktual rasio BOPO perusahaan itu jauh di atas kisaran perkiraaan sebelumnya sebesar 69,5%.
BOPO Ratio The Company booked 110.20% Operating Expenses to Operating Income (BOPO) ratio in 2015. This actual BOPO ratio was exceeding initial proejction that was 69.5%.
Loan to Deposit Ratio - LDR Perusahaan mencatat posisi LDR di tahun 2015 sebesar 82,06%, atau turun 6% dari posisi sebelumnya di tahun 2014 sebesar 88,06%. Posisi LDR tersebut berada di bawah target bank sebelumnya sebesar 87,10%, yang dapat diinterpretasikan belum maksimal upaya perusahaan dalam menjaga perputaran asset produktifnya.
Loan to Deposit Ratio – LDR In 2015, the Company recorded LDR ratio was stood at 82.06% or decreased 6% from 88.06% position recorded in 2014. This LDR ratio was below the bank’s initial target that was 87.10% where the Company’s effort in maintaining its earning assets circulation was interpreted less optimum.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
81
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Ratio Pembahasan Rasio Keuangan
Z (RUPIAH) 31 DESEMBER 2015 AUDITED
(dalam jutaan Rupiah)
Jatuh Tempo*) Pos-Pos
Saldo
> 1 minggu s.d 2 minggu
s.d 1 minggu
> 2 minggu s.d 1 bulan
> 1 bln s.d 3 bln
> 3 bln s.d 6 bln
> 6 bln s.d 12 bln
> 12 bulan
I. NERACA A. Aset 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro b. SBI c. Lainnya 3. Penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga **) a. SUN 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piuta b. Surat berharga korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piuta c. Lainnya 5. Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo b. sudah jatuh tempo ***) 6. Tagihan lainnya a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Total Aset B Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi ****) c. Lainnya 5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi ****) b. Lainnya Pos-Pos 6. Kewajiban lainnya j g y g a. dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II. REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif 1) Spot 2) Derivatif c. Lainnya 2. Kontijensi *****) Total Tagihan Rekening Administratif B Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik b. Irrevocable L/C yang masih berjalan c. Posisi penjualan spot dan derivatif yan 1) Spot 2) Derivatif d. Lainnya 2. Kontijensi ******) Total Kewajiban Rekening Administratif
13,519,538,000.00
13,519,538,000.00
-
-
-
1,949,752,917,078.18
488,904,175,851.41
-
409,940,362,070.94
409,940,362,070.94
-
-
-
-
-
-
318,728,527,956.27
-
400,000,000,000.00
1,221,084,027,050.97
78,963,813,780.47
-
400,000,000,000.00
83,661,612,628.77
12,646,731.57
-
83,076,294,539.20 13,250,918,166.55
129,984,464,421.19
405,000,000,000.00
405,000,000,000.00 -
163,728,527,956.27 337,120,213,270.50 -
-
-
-
155,000,000,000.00
-
-
-
-
572,671,358.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,250,918,166.55
95,219,187,222.00
3,631,303,699.80
155,000,000,000.00
-
129,984,464,421.19
95,219,187,222.00
500,848,741,226.77
3,631,303,699.80
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,883,055,332.84
-
-
-
-
-
112,101,409,088.35
-
-
-
-
13,250,918,166.55
-
95,219,187,222.00
-
-
3,631,303,699.80 -
3,592,787,460,232.01
63,676,418,341.69
260,056,011,975.32
636,263,257,564.46
471,419,947,227.70
483,154,830,669.87
3,472,625,309,285.91
63,676,418,341.69
260,056,011,975.32
636,263,257,564.46
471,156,047,227.70
120,162,150,946.10 101,539,238,718.60
-
23,717,349.00
-
277,438,296.00
36,432,438,263.85
-
17,451,506,816.00
431,548,516.84
-
17,451,506,816.00
431,548,516.84
-
-
-
-
17,451,506,816.00
431,548,516.84
-
-
-
-
1,018,292,823,140.94
659,924,171,312.03
482,376,166,669.87
905,225,008,972.54
653,872,398,534.33
263,900,000.00
778,664,000.00
113,067,814,168.40
6,051,772,777.70
24,400,153,347.35
40,405,491,462.40
-
-
-
-
-
-
-
101,539,238,718.60
23,717,349.00
277,438,296.00
36,432,438,263.85
24,400,153,347.35
40,405,491,462.40
280,686,177,886.40
1,032,358,199.30
5,357,000.00
62,628,786,084.79
4,227,997,024.88
36,275,430,609.27
147,116,260,919.63
29,399,988,048.53
6,151,931,408,965.15
567,168,854,472.97
260,338,807,271.32
1,231,651,694,618.85
1,000,267,284,821.93
1,064,315,797,668.11
1,337,860,590,876.57
690,328,379,235.40
4,378,123,136,999.07
654,090,956,239.85
153,688,708,402.88
1,438,705,133,352.47
1,275,688,843,390.09
589,921,231,970.44
252,744,763,643.34
13,283,500,000.00
297,976,382,082.07
295,946,728,997.32
-
144,582,576,136.21
144,582,576,136.21
-
3,935,564,178,780.79
213,561,651,106.32
5,514,000,000.00
5,514,000,000.00
3,930,050,178,780.79
208,047,651,106.32
1,436,675,480,267.72
153,688,708,402.88
-
-
-
-
-
1,275,688,843,390.09
1,436,675,480,267.72
-
1,275,688,843,390.09
589,921,231,970.44 589,921,231,970.44
-
-
252,744,763,643.34
13,283,500,000.00
-
-
252,744,763,643.34
13,283,500,000.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
442,826,224,803.54
Saldo
153,688,708,402.88
2,029,653,084.75
-
86,052,082,143.99
70,425,000,000.00
192,990,000,000.00
39,946,212,955.70
53,412,929,703.85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
101,456,947,729.60
17,383,409.00 s.d 1 minggu
- Z (RUPIAH) 31 DESEMBER 2015 AUDITED -
> 1 minggu s.d267,922,364.00 2 minggu
> 2 minggu s.d 36,432,438,263.85 1 bulan
Jatuh Tempo*)
> 1 bln 24,336,168,618.35 s.d 3 bln
> 3 bln 40,403,035,074.40 s.d 6 bln
-
(dalam jutaan Rupiah) -
-
> 6 bln s.d 12 bln
> 12 bulan
-
Page 1 of 2
-
-
-
-
-
-
101,456,947,729.60
17,383,409.00
267,922,364.00
36,432,438,263.85
24,336,168,618.35
40,403,035,074.40
54,306,377,677.88
3,083,739,516.09
6,303,213,797.80
13,127,462,588.18
8,552,303,497.06
3,847,301,811.59
4,976,712,687,210.09
743,244,161,308.93
230,684,844,564.68
1,681,255,034,204.50
1,348,523,528,461.20
1,175,218,721,755.06
(176,075,306,835.96)
29,653,962,706.64
(449,603,339,585.65)
19,988,250,000.00
12,318,497,662.80
147,761,198,424.89 -
4,631,256,373.60 -
79,070,256,373.60
4,631,256,373.60
3,252,756,373.60
3,252,756,373.60
75,817,500,000.00
1,378,500,000.00
19,988,250,000.00 19,988,250,000.00
-
2,768,632,667.10
16,623,723,800.06
687,584,498,560.28
255,513,396,310.44
29,907,223,800.06
(348,256,243,639.27)
376,731,299,107.83
1,082,347,194,566.13
660,421,155,435.34
86,786,274,548.59
23,358,451,501.55
678,468,338.35
51,693,750,000.00 -
2,757,000,000.00 -
-
-
-
-
-
-
-
51,693,750,000.00
2,757,000,000.00
68,690,942,051.29
-
-
12,318,497,662.80
35,092,524,548.59
20,601,451,501.55
678,468,338.35
318,852,121,078.29
-
-
3,695,841,918.58
236,477,225,499.98
69,219,107,075.22
8,324,110,959.03
1,135,835,625.48
16,014,339,581.38
323,263,500,048.57
92,577,558,576.77
9,002,579,297.38
1,135,835,625.48
99,010,466,641.75
259,911,281,872.33
153,216,631,630.16
154,928,336,315.27
64,630,558.95
86,691,968,978.95
173,326,866,317.29
129,858,180,128.61
154,249,867,976.92
64,630,558.95
12,318,497,662.80
35,092,524,548.59
20,601,451,501.55
678,468,338.35
51,491,891,006.45
2,757,000,000.00
466,613,319,503.18
4,631,256,373.60
19,988,250,000.00
697,413,819,616.57
5,428,614,195.03
24,853,858,403.08
549,724,227,233.83
315,592,195.03
5,217,121,078.08
68,690,942,051.29
-
78,998,650,331.45
5,113,022,000.00
3,734,522,000.00
3,734,522,000.00
75,264,128,331.45 331,499,985,475.00
-
19,636,737,325.00 19,636,737,325.00 -
-
18,624,760,551.00
3,650,537,144.00
2,490,004,867.00
51,491,891,006.45 232,821,412,913.00
2,757,000,000.00 66,992,270,000.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,921,000,000.00
-
24,053,374,746.03
28,504,395,547.08
101,500,471,508.75
492,732,694,785.33
220,208,901,630.16
161,849,336,315.27
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
(562,300,485,588.39)
(19,422,118,372.43)
(8,516,145,547.08)
(85,486,131,927.37)
(169,469,194,736.76)
(127,631,343,053.39)
(152,846,757,017.89)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
612,918,236,166.67
(195,497,425,208.39)
21,137,817,159.56
(535,089,471,513.02)
(517,725,438,376.03)
249,099,956,054.44
929,500,437,548.24
661,492,360,501.87
Selisih Kumulatif
612,918,236,166.67
(195,497,425,208.39)
(174,359,608,048.83)
(709,449,079,561.85)
(1,227,174,517,937.88)
(978,074,561,883.44)
(48,574,124,335.20)
612,918,236,166.67
*)
**) ***) ****) *****) ******)
1,028,913,805,091.57
1,378,500,000.00
-
-
-
Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
Page 2 of 2
82
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
64,630,558.95 1,071,205,066.53
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Ratio Pembahasan Rasio Keuangan Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca AUDITED
31-Dec-15 N o
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Tagihan Bersih
1 Tagihan Kepada Pemerintah
(3) 1,949,753
(dalam jutaan rupiah)
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
31-Dec-14
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah
(7)
(8)
(6)
-
-
821,104
MRK
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
465
93
93
463
93
93
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
83,504
20,452
20,452
513,881
105,273
105,273
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
92,560
32,397
30,486
80,066
28,023
27,223
2,039
2,039
2,039
6 Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
120,658
90,494
87,100
129,071
96,803
92,974
3,273,243
3,273,243
2,627,995
3,516,941
3,516,941
2,660,160
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
147,352
219,151
219,151
4,793
6,270
6,234
11 Aset Lainnya
380,808
470,730
123,448
3,456,007
5,191,806
6,048,343
TOTAL
3,635,830
120,291 3,755,442
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
31-Dec-15
31-Dec-14
ATMR ATMR Se Sebelum telah
No
Kategori Portofolio
(2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL
Tagihan Bersih (3) -
MRK
MRK
(4)
(5) -
-
4
3
3
166,999 167,003
166,999 167,002
12,419 12,422
3,014,287
Tagihan Bersih (6) -
ATMR Sebe lum
ATMR Sete lah
MRK
MRK
(7)
(8) -
-
4
3
3
150,494 150,498
150,494 150,497
12,208 12,211
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
83
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Ratio Pembahasan Rasio Keuangan
Tabel 6.1.3 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
31-Dec-15 No
Kategori Portofolio
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Bersih (3) -
ATMR Sebelum MRK (4) -
31-Dec-14 ATMR Setelah MRK (5) -
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK (7) -
(6) -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
998
200
200
55
41
41
2,233
2,233
2,233
2,702
2,702
2,702
3,286
2,474
2,474
19,052
5,972
5,972
4 Tagihan kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi TOTAL
16,350
3,270
-
(1)
Je nis Transaksi
(2) 1 Delivery versus payment
-
(dalam jutaan rupiah)
31-Dec-15 No
3,270
-
Tabel 6.1.4 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen ( settlement risk)
31-Dec-14
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
ATMR Setelah
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
ATMR Setelah
(3)
Modal (4)
MRK (5)
(6)
Modal (7)
MRK (8)
0
0
0
0
0
0
a.
Beban Modal 8% (5-15 hari)
0
0
0
0
0
0
b.
Beban Modal 50% (16-30 hari)
0
0
0
0
0
0
c.
Beban Modal 75% (31-45 hari)
0
0
0
0
0
0
d.
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 Non-delivery versus payment TOTAL
84
ATMR Setelah MRK (8) -
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Financial Ratio Pembahasan Rasio Keuangan
Tabel 6.1.5 Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (d
31-
31-Dec-15 No (1)
Faktor Pengurang Modal
Jenis Trans aksi (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
ATMR
(3)
Faktor Pengurang M odal
(4)
(5)
0 0
0 0
0 0
3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
0
0
0
4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
0
0
0
5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
0
0
0
6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
0
0
0
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip- prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
0
0
0
0
0
0
TOTAL
Tabel 6.1.6 Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah)
31-Dec-15
No (1)
Jenis Transaksi (2) 1 Total Eks posur
Faktor Pengurang Modal (3) 0
31-Dec-14 Faktor Pengurang ATMR Modal (4) (5) 0 0
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ATMR (6) 0
85
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
31 Des 2015 No.
Je ni s Ri si ko
Bank
Beban Modal -1
1
-2
-3
31 Des 2014 Konsolidasi
ATMR Beban Modal -4
-5
Bank
ATMR Beban Modal -6
-7
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(dalam jutaan rupiah)
Konsolidasi
ATMR Beban Modal -8
-9
ATMR -10
Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum
2
Risiko Nilai Tukar
3
Risiko Ekuitas *)
4
Risiko Komoditas *)
5
Risiko Option
Total ntuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
31-Dec-15 No.
Jenis Risik o -1
1 2 3
-2
VaR RataRata -3
VaR Maksimu m -4
31-Dec-14 VaR Akhir VaR Minimu m Periode -5
Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Option
Total
86
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
-6
VaR VaR Rata- Maksimu Rata m -8
-9
(dalam jutaan
VaR Akhir VaR Minimu m Periode -10
-11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional 31-Dec-15 No.
Pendekatan Yang Digunakan
31-Dec-14
Pendapatan Bruto Beban Modal (Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar
(3) 156,647.00
ATM R
(4) 23,497.05
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)
(5) 293,713
Beban Modal
(6) 127,360.67
ATM R
(7) 19,104.10
(8) 238,801
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Se be lumnya
Jatuh Te mpo No.
Saldo
Pos-pos
< 1 bulan -1 I
-3
-2
-4
> 1 bln s.d. 3 bln
-5
> 3 bln s.d. 6 bln
-6
Jatuh Tempo > 6 bln s.d. 12 bln -7
Saldo > 12 bulan -8
< 1 bulan -9
-10
> 1 bln s.d. 3 bln
-11
> 3 bln s.d. 6 bln
-12
> 6 bln s.d. 12 bln -13
> 12 bulan -14
NERACA A
Aset 1 Kas 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Surat Berharga 5 Kredit yang diberikan 6 Tagihan lainnya 7 Lain- lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 2 Kewajiban pada Bank Indonesia 3 Kewajiban pada bank lain 4 Surat Berharga yang Diterbitkan 5 Pinjaman yang Diterima 6 Kewajiban lainnya 7 Lain- lain
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II
REKENING ADM INISTRATIF A.
Tagihan Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Se lisih Kumulatif
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
87
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Jatuh Tempo No .
Pos-pos
(1)
(2)
Saldo
> 1 bln s.d. 3 bln
> 3 bln s.d. 6 bln
< 1 bulan (3)
(4)
Jatuh Te mpo > 6 bln s.d.
12 bln (5)
(6)
Saldo
> 12 bulan
(7)
I NERACA A
Aset 1 Kas 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Surat Berharga 5 Kredit yang diberikan 6 Tagihan lainnya 7 Lain-lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 2 Kewajiban pada Bank Indonesia 3 Kewajiban pada bank lain 4 Surat Berharga yang Diterbitkan
5 Pinjaman yang Diterima 6 Kewajiban lainnya 7 Lain-lain Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II
REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi Total Tagihan Rekening Administratif B.
Kewajiban Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Se lisih Kumulatif
88
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
(8)
> 1 bln s.d. 3 bln
> 3 bln s.d. 6 bln
< 1 bulan (9)
(10)
> 6 bln s.d.
12 bln (11)
(12)
(13)
> 12 bulan (14)
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL
Bank (3)
-
380,160 173,600 206,560 -
-
40,745 40,745 -
-
31,459 31,459 -
-
r
IV V VI VII
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP ( A+B-C ) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ( A+B-C+E ) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK KREDIT ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK PASAR A Metode Standar B Model Internal RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [ III : ( IV + V + VI ) ]
Konsolidasi (4)
468,012 173,600 294,412 -
B Modal Pelengkap 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
II III
-
(1) 1 2 3
Kategori Portofolio
(2) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total
-
-
-
508,757
-
411,619
-
508,757 3,326,434 238,801 -
-
411,619 2,494,184 200,148 -
-
14.27%
Tabel 2.1.a Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
No.
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2013 Sebelumnya Bank Konsolidasi (5) (6)
31 Desember 2014
(1) (2) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang Modal Inti 5. Kepentingan Non Pengendali
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
-
15.28%
-
(dalam jutaan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total (8) (9) (10) (11) (12)
Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total (3) (4) (5) (6) (7) -
85,606
6,957
-
115,150
4,387
1,127
2,800,239 138,352
174,985 16,896
95,206 4,939
3,139,347
203,225
101,272
92,563 120,664
-
3,070,430 160,187 3,443,844
-
69,541 2,040 125,347
1,955
1,741
2,695,969 6,776
165,375 86
84,403 29
2,899,673
167,416
96,684
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
80,052 2,040 129,043
10,511
-
2,945,747 6,891 3,163,773
89
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel 2.2.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam jutaan rupiah) No.
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn (9) (10) (11)
> 5 thn Non-Kontraktual (12) (13)
Total (14)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
4 Tagihan Kepada Bank
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
1,012
9,636
15,826
53,577
80,051
6 Kredit Beragun Properti Komersial
2,040
-
-
-
2,040
92,736
14,198
17,014
5,095
129,043
2,364,635
165,320
349,460
66,333
2,945,748
3,329
1,390
282
1,890
6,891
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya
-
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
Total
2,463,752
190,544
382,582
126,895
-
3,163,773
Tabel 2.3.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)
No.
Sektor Ekonomi
Tagihan Kepada Pemerintah
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(2) Posisi Tanggal Laporan Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
(3)
Tagihan Tagihan Kepada Tagihan Kredit Bank Kepada Beragun Kepada Pembangu E tit Bank Rumah nan Tinggal Multilater (4) (5) (6) (7)
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa pendidikan 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 20 Lainnya Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 2 Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 4 Industri pengolahan 5 Listrik, Gas dan Air 6 Konstruksi 7 Perdagangan besar dan eceran 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 10 Perantara keuangan 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa pendidikan 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 19 Bukan Lapangan Usaha 20 Lainnya Total
90
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Kredit Beragun P ti (8)
Tagihan Kepada Kredit Pegawai/P Usaha Mikro, i Usaha Kecil dan (9) (10)
Tagihan kepada Korporasi (11)
Tagihan Aset yang Lainnya T l h (12)
(13)
750 11 1,001 12,161
27,366 8,861 192,907 937,310
8,190 60,629
13,021 61,314 1,801
50,576 1,371,216 13,890
78,453 9,161
4,634
93,331
10,890
197,805
1,210 183 12,559
77,331 11,996 79,280
1,007
77
92,563
122
1,391 6,993
3,754
92,563
120,664
3,070,330
160,187
41
757 53 1,048 14,856
21,744 5,898 168,271 829,030
3,279
8,769 69,831 2,453
47,106 1,396,369 22,275
1,703 43
3,595
-
2,040
79
11,128
133,076 807 183,645
113
1,686 462 14,316
76,254 7,981 45,455
24
3
450
15 79,819 80,052
2,040
-
88 129,042
7,372 2,945,748
1,839 6,891
Eksposur di Unit U h (14)
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tabel 2.4.a Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
No.
Keterangan
(1) 1 2
(2) Tagihan Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )
3 4
a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
5
Tagihan yang dihapus buku
Posisi Tanggal Laporan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 (3) (4) (5)
dst. (6)
Total (7)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(dalam jutaan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total (8) (9) (10) (11) (12)
11,315
2,727
73
14,115
6,326
7,789
14,115
10,559
1,112
1,774
13,445
6,673
6,772
13,445
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
No.
Sektor Ekonomi
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
(2) Posisi Tanggal Laporan Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total
Tagihan
(3)
Tagihan yang Belum Telah Jatuh jatuh Tempo tempo (4) (5)
(dalam jutaan rupiah) Cadangan Tagihan yang Cadangan kerugian dihapus buku kerugian penurunan penurunan nilai (CKPN) nilai (CKPN) di(6)id l l k if (7) (8) 513 257 60,773
2,063 36,596
60,026 3,693
773 9,033 943
6,000
771 6,133
564 205
1,469
1,520
132,731
58,601
7,221
6 2 1,820 196
139
16 8,635 992
6,000
530
37
62
18 8 62
718
1,098
14,115
13,445
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
91
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
No. (1) 1 2
Keterangan (2) Saldo awal CKPN
118,616
44,970
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan
128,396
44,970
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
Saldo akhir CKPN
92
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun
Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif (3) (4) (5) (6) 14,115 13,445 17,401 4,153
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
3
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(9,780)
-
9,292 14,080
(3,286)
(4,788)
14,115
13,445
186 -
132,731
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
-
(3,286)
-
58,601
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
93
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Human Capital
Sumber Daya Manusia Komposisi Karyawan
Employee Demography
Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Bank of India Indonesia sebanyak 317 orang, turun 3,35% dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak 328 orang.
As of December 31, 2015, total employees of Bank of India Indonesia reached 317 employees, decreased 3.35% from 328 employees recored in previous year. Table of employees profile by position level in 2015 and 2014 are as follwos:
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan 2015 dan 2014 2015 Jabatan/ Position
Jumlah Total
Direksi / Directors
4
Manajer / Manager Supervisor / Supervisors Staff / Staffs Non-Staf / Non-Staffs Total / Total
2014 Persentase Percentage
Jumlah Total
Persentase Percentage
1,26
5
1,17
17
5.36
20
6,73
44
13,88
45
11,40
188
59,31
190
60,82
64
20,19
68
19,88
317
100
328
100
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 2015 dan 2014/ Table of employee profile by education level 2015 and 2014 2015 Berdasarkan Pendidikan Education level S2 / Master Degree
Jumlah Total
2014 Persentase Percentage
Jumlah Total
Persentase Percentage
6
1,89
10
3,05
S1 / Bachelor Degree
180
56,78
177
53,96
D1,D2,D3 / Diploma
35
11,04
40
12,20
SLTA / High School
85
26,81
86
26,22
SMP & SD / Junior High School & Elementary School
11
3,47
15
4,57
Total / Total
317
100
328
100
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia 2015 dan 2014/ Table of Employee profile by age 2015 and 2014 2015 Berdasarkan Usia / Age Group S/D 30
57
2014 Persentase Percentage 17,98
Jumlah Total
Persentase Percentage
67
20,43
31-40
95
29,97
98
29,88
41-60
165
52,05
162
49,39
> 60 Total / Total
94
Jumlah Total
0
-
1
0,30
317
100
328
100
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Human Capital Sumber Daya Manusia
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Lokasi Kerja 2015 / Table of employee profile by working location 2015 Berdasarkan Lokasi Kerja Working Location 1
KPNO
67
2
KPO
84
3
MANGGA DUA BRANCH
11
4
KELAPA GADING SUB-BRANCH
10
5
KRAMAT JATI SUB-BRANCH
8
6
SUNTER SUB-BRANCH
8
7
MD PLACE SUB-BRANCH
8
TUNJUNGAN BRANCH
54
9
COKLAT BRANCH
11
10
NGAGEL SUB-BRANCH
14
11
WIYUNG SUB-BRANCH
11
8
12
BALI BRANCH
9
13
MEDAN BRANCH
8
14
MAKASSAR BRANCH
7
15
BANDUNG BRANCH
7
Total
317
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan
Fokus utama program pendidikan dan pelatihan pada tahun 2015 adalah pelatihan hard skill, yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan di bidang operasional perbankan. Bank juga mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan lokal agar setara dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang diselenggarakan secara inhouse training maupun melalui lembaga pelatihan terkemuka lainnya. Bank juga meningkatkan kompetensi budaya sadar risiko melalui program sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat-pejabat bank.
Fokus utama program pendidikan dan pelatihan pada tahun 2015 adalah pelatihan hard skill, yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan di bidang operasional perbankan. Bank juga mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan lokal agar setara dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang diselenggarakan secara inhouse training maupun melalui lembaga pelatihan terkemuka lainnya. Bank juga meningkatkan kompetensi budaya sadar risiko melalui program sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat-pejabat bank.
Sepanjang 2015, Bank of India Indonesia telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan sebanyak 50 kali, yang berasal dari internal Bank of India Indonesia maupun pihak eksternal.
Sepanjang 2015, Bank of India Indonesia telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan sebanyak 50 kali, yang berasal dari internal Bank of India Indonesia maupun pihak eksternal.
Berikut adalah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilakukan selama 2015:
Berikut adalah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilakukan selama 2015:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
95
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Human Capital Sumber Daya Manusia
PendidikanEkstern / External Education NO.
NAMA PELATIHAN / NAME OF TRAINING
1
AO TRAINING &CREDIT ANALYST
2
SERVICE EXCELLENT
3
RISK MANAGEMENT LEVEL 2 FOR COMMISSIONER CANDIDATE
4
SEMINAR IN HONG KONG
5
RISK MANAGEMENT REFRESHMENT LEVEL 1, 2 & 3
6
SERVICE EXCELLENT BM
7
BI GATHERING FOR TELLER
8
TAX PAYMENT LETTER FOR INCOME TAX ARTICLE 21 SEMINAR
9
BI CLEARING EVALUATION
10
STRESS TEST LHBU
11
DHE-BI VALAS
12
ASWIFTINDO SEMINAR
13
BITRAINING -MEDAN
14
TRAINING AT MAYAPADA
15
PARTICIPATION AT IKPB GATHERING
16
RISK MANAGEMENT TRAINING &TEST LEVEL 1,2 & 3
17
CASH FLOW &CREDIT ANALYSIS
18
ASWIFTINDO WORKSHOP
19
OJK SEMINAR
20
FKDKP SEMINAR
21
BI SEMINAR
22
SKN-BI 2nd GEN SEMINAR
23
RISK MANAGEMENT COMPETENCY TEST
24
CREDIT ANALYST SEMINAR
25
ASWIFTINDO WORKSHOP
26
STRESS TESTING ON BANKING EXPOSURE TRAINING
27
LLD TRAINING
28
PERBANAS SEMINAR
29
OPERATIONAL RISK, LIQUIDITY RISK & LIQUIDITY STRESS TESTING WORKSHOP
30
BI CLEARING EVALUATION
31
FKKJ BI SOCIALIZATION
32
RISK BASED AUDIT TRAINING
33
DEALER TREASURY CERTIFICATION
34
COMPLIANCE TRAINING
35
DHN & SKN BI SEMINAR
36
TUKAB-BI TRAINING
37
RISK MANAGEMENT TRAINING & TEST LEVEL 3
38
SKNBI TRAINING
39
BI CLEARING SOCIALIZATION
40
SECURITY TRAINING
41
FKDKP SEMINAR
96
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Human Capital Sumber Daya Manusia
42
CLEARING& TELLER EVALUATION ACTIVITY
43
SWIFT SEMINAR
44
AUDIT WORKSHOP
45
TREASURY DEALER COMPETENCY TEST
46
SECURITY TRAINING
Pendidikan Intern / Internal Education NO.
NAMA PELATIHAN / NAME OF TRAINING
1
BPJS & DPLK SOCIALIZATION
2
APU-PPT TRAINING
3
KYC & APU-PPT TRAINING
4
CORE BANKING SOCIALIZATION
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
97
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Office Network
Jaringan Kantor Strategi perluasan dan/ atau perubahan jaringan kantor merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. dalam mengantisipasi ketatnya persaingan di industri perbankan, sekaligus juga untuk memenuhi tingginya kebutuhan nasabah akan kemudahan jasa layanan perbankan. Untuk itu, pada tahun 2015 PT. Bank of India Indonesia Tbk telah merelokasi kantor cabang yang ada di Medan dari awalnya beralamatkan di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan, menjadi di Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan. Di akhir tahun 2015, Bank of India Indonesia telah memiliki 17 kantor yang tersebar di 6 kota besar yang ada di Indonesia, dan rencananya akan terus bertambah dalam rangka ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan jaringan kantor, Penambahan dan/ atau pengembangan jaringan kantor bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Nasabah Bank of India Indonesia.
Expansion strategy and / or changes in the office network is one of the main steps undertaken by PT. Bank of India Indonesia Tbk. to anticipate competition in the banking industry, as well as to meet the high requirements of customers for the ease in banking services. To that end, in 2014 PT. Bank of India Indonesia Tbk. has opened 1 (one) Sub-Branch Office in a premium location in South Jakarta namely MD Place Sub-Branch Office, and close PGS Cash Office, Sepanjang Cash Office and ITC Mangga Dua Cash Office. By the end of 2014, Bank of India Indonesia already has 17 offices in six major cities in Indonesia, and plans to continue to grow to expand its business. The addition and / or development of office network is done in order to develop a network of offices which aims to improve services to the community, especially the Customer of Bank of India Indonesia
Head Office : Jl. H. Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat 10710 Telp. : (021) 350 0007 (Hunting) Fax : 021 380 8178 Website : www.boiindonesia.co.id Alamat E-mail : corporate @boiindonesia.co.id SWIFT BIC : BKIDIDJA
4. Sunter Sub Branch Office Komplek Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D-1 Kav. 12-13/3 Sunter Agung Jakarta Utara 14350 Telp : (021) 6530 1010 (Hunting) Fax : (021) 6530 1602
Jakarta Region 1. Mangga Dua Branch Office Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17 Mangga Dua Selatan Jakarta 10730 Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14 Fax : (021) 626 7879
5. MD Place Tower I Sub Branch Office Jl. Setiabudi Selatan No. 7 Jakarta Selatan Telp : (021) 2931 6888, 2952 9995, 2952 9996, 2952 9997 Fax : (021) 29529998
2. Kelapa Gading Sub Branch Office Graha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6, Kelapa Gading - 14240 Telp : (021) 452 2244, 4534909-11 Fax : (021) 452 8713 3. Kramat Jati Sub Branch Office Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18 Kramat Jati Jakarta Timur 13830 Telp : (021) 8779 9864 – 65 Fax : (021) 8779 9863
98
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
6. Gandhi Memorial School Cash Office Jl. Pangandaran IXB B4 Ancol Barat Jakarta Utara Telp : (021) 690 9902 - 03 7. Gandhi Memorial International School Cash Office Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Jakarta Pusat Telp : (021) 6586 5670
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Office Network Jaringan Kantor
Surabaya Region 1. Tunjungan Branch Office Jl. Tunjungan No. 32 Surabaya 60275 Jawa Timur Telp : (031) 532 6666 (Hunting) Fax : (031) 531 1959 2. Coklat Branch Office Jl. Coklat No. 20 – 22 Surabaya 60161 Jawa Timur Telp : (031) 352 1156 – 57, 352 1188 – 89 Fax : (031) 353 4101
5. Santa Clara Cash Office Jl. Ngagel Madya No. 1 Surabaya Jawa Timur Telp : (031) 7236 1577 Bali Region 1. Denpasar Branch Office Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27 Denpasar 80114 Bali Telp : (0361) 842 4241, 842 4243 Fax : (0361) 842 4248
3. Ngagel Sub Branch Office Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169A Surabaya 60284 Jawa Timur Telp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726, 502 3725, 504 0949, 504 1359 Fax : (031) 502 2074
Medan Region
4. Wiyung Sub-Branch Office Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung (Jl. Raya Menganti 211 Blok A-37) Telp : (031) 766 7115, 766 7119, 766 7121 Fax : (031) 766 2600
Makassar Region
1.Medan Branch Office Jl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31 Sumatera Utara Telp : (061) 451 7943, 451 7950 Fax : (061) 451 7945
1. Makassar Branch Office Jl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13 Telp : (0411) 363 6430 – 31 Fax : (0411) 363 6432
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
99
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Information Technology
Teknologi Informasi Penerapan PSAK 50/55 dan Risk Management sangat memerlukan dukungan teknologi mutakhir. Untuk itu, Bank tengah melakukan upgrading pada core banking program pendukung sesuai keperluan, dimana proses tersebut ditargetkan selesai pada ahir tahun 2016. a) Implementasi aplikasi MIS. b) Implementasi Internet Banking. c) Standarisasi Kartu ATM : • Pengembangan Kartu ATM berbasis chip (NSICCS=National Standard Indonesia Chip Card Spesification) d) Pengembangan Core Banking System untuk penerapan Sistem Kliring Nasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 sebagaimana yang dipersyaratkan OJK.
Implementation of PSAK 50/55 and Risk Management requires up-to-date technology support. Therefore, Bank has ugpraded core banking in supporting program according to this needs, where the process is targeted to be completed by the end of 2016.
Pengembangan Teknologi Informasi pada 2015
Information Technology Development in 2015
Guna mendukung strategi pengembangan bisnis bank serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank sebagai perusahaan penyedia jasa layanan perbankan sangat bergantung pada dukungan teknologi informasi terbaru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah.
To support bank’s business development strategy and to improve service to customers, as banking service provider company, the Bank highly relies on up-to-date information technology support to provide added-value for the customers.
Sejalan dengan hal itu, serta untuk mendukung kelancaran operasional Bank, maka telah disediakan dan disempurnakan beberapa aplikasi, antara lain:
In line with this condition, as well as to support Bank’s smooth operation, several applications had been provided and improved, among others:
Up gradation Core Banking System
Core Banking System Upgrade
Pada akhir tahun 2015, Bank telah melakukan implementasi upgradation core banking system (CBS) dari Alphabith versi 2.01 menjadi Alphabith versi 2.03. Proses implementasiupgradation tersebut telah berjalan baik dengan melibatkan tim IT Bank of India Indonesia dengan tim Telkom Sigma. Pelaksanaan proses Upgrade CBS tersebut telah selesai dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2015.
At the end of 2015, Bank had implemented core banking system (CBS) upgrade from Alphabith version 2.01 to Alphabith version 2.03. The upgradation implementation process had been well implemented by involving Bank of India Indonesia IT team in collaboration with Telkom Sigma team. The CBS Upgrade process had been completed on December 5, 2015.
100
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
(a) MIS application implementation. (b) Internet banking implementation. (c) ATM Card standardization: • Chip Based ATM Card development (NSICCS = National Standard Indonesia Chip Card Spesification) (d) Core Banking System development for national Clearing System implementation. 2nd Generation SKN and 2nd Generation RTGS as required by OJK.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
101
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Business Plan 2016
Rencana Bisnis 2016 Target pencapaian bisnis 2016-2018 disusun berdasarkan pada asumsi mikro dan makro ekonomi. Jika terjadi perubahan faktor eksternal yang signifikan, Bank dapat melakukan penyesuaian atas target pencapaian tersebut.
Achievement of business target 2016 – 2018 is prepared based on micro and macro economic assumptions. If there is any significant shifting in the external factor, the Bank may adjust the target achivement plan.
I. Target Jangka Pendek dan Jangka Menengah
Short Term and Medium Term Target
Bank telah menetapkan target untuk periode 3 (tiga) tahun kedepan, dan untuk mencapai target tersebut Bank membaginya ke dalam target jangka pendek dan menengah.
Bank has set the target for next 3 (three) years period, and to achieve this target, Bank classified into shortterm and medium-term target.
a) Target Jangka Pendek Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian ≤ 1 tahun, adalah sebagai berikut :
a) Short-Term Target Achievement of target with ≤ 1 year achievement time frame, with explanations as follows:
Tabel 1: Target Jangka Pendek RBB 2016-2018 / Table 1: RBB 2016 – 2018 Short Term Target JangkaPendek I.
Program/ Strategi yang akandilakukan 1. MenetapkankanKomisarisUtama dan Direktur. Completing the fit and proper test of President CommisionerandDirector.
Fulfillment Management Board
1. II.
Fulfillment Head Officer Executive Officer (IBO) 2.
1.
III.
IV.
Expansion of office networt and ATM
2.
Rencana pengembangan Pengembangan jaringan ATM BOII di Kantor Pusat Operasional Samanhudi. Expansion of BOII ATM networksatHead office Samanhudi.
1.
Loan/Kredit a) Pengembangan program pembiayaan Depelopment offinancing program b) Membuat kebijakan bank dalam hal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalam kebijakan kredit. Making of credit policy about market target, negative list, and appetite. c) Fokus pada pembiayaansektortertentu, misalnya : telekomunikasi, energi, dan lain-lain Focuson specific sectors financing such as: telecomunication, powerplan, etc; d) Special Task Force Good Bank : Meningkatkan portofolio kredit lancar sesuai target RBB; Good Bank : To increase good performance loan base on business plan; Bad Bank : menyelesaikan pinjaman bermasalah baik yang sudah NPL maupun pinjaman lancar yang berpotensi masuk NPL termasuk AYDA. Bad Bank : To improve credit quality existing and special mention including AYDA. Dana PihakKetiga The Party of Fund a) Penawaranproduk DPK denganlebihagresif. To promote more aggresive funding product. b) Kegiatan marketing melaluijoint promotion dan program denganPihakKetigadan/ atausales activities di pameran, open tabledan seminar. Joint promotion of marketing activities and programs with Third Parties or sales activities in the exhibition, open table and seminar.
Existing Strategy 2.
1.
2.
V.
102
Growth Strategy
3.
Laporan
Rekrutmen 1 IBO untukpengembangan IT – posisi MIS & Reporting Division Head, yang akanbertanggungjawabatas proses upgrading core banking, internet banking, SMS banking dan MIS application. Hiring 1 (one) IBO for the development process of IT as MIS & Reporting Division Head, who will be responsible to upgrade core banking, internet banking, SMS Banking and MIS application Rekrutmen 1 IBO posisi India Desk Division, yang akanbertanggungjawabuntukpengembanganprodukpembiayaan, khususnyadalamcakupanpembiayaanasing. Recruitment 1 IBO position of Indian Desk Division, who will be responsible for product development financing, especially the scope of foreign financing. Rencanapemindahan/ relokasiKantorCabangBandung. Relocation of Bandung Premises.
Trade Finance andTreasury a) Development of Trade Finance and Treasury acitivities; PengembanganaktivitasTrade Finance dan Treasury. b) Pelatihandan/ atausosialisasi staff terkaitdengantrade finance dan treasury. Training and/orstaff sosialisation staff related totrade finance dan treasury; c) Pelatihan/ peningkatankompetensikaryawanlokal di bidang Trade Finance and Treasury Training to improve employe in Trade Finance and Treasury major. Payment Point Listrikand Telephone a) Development ofproduct services; Pengembanganlayananproduk. b) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer. Focus on introducing bank product to customers.
SME Loan/Kredit UMKM a) Pengembanganprodukpembiayaan. Development of financing product; b) barudancross sellingpadaexisting customer. Tahunan 2015Fokuspadaakuisisicustomer Annual Report Focus on new customer acquisitions and cross selling to existing customer. c) Melakukanekspansikreditmikrosecaraagresisfbaikdarisegijaringanmaupun portfolio kredit.
IV.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Existing Strategy
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan 2. Company Profile
1.
2.
V.
Growth Strategy
3.
4.
1.
VI.
Innovative Strategy
berpotensi masuk NPL termasuk AYDA. Bad Bank : To improve credit quality existing and special mention including AYDA. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dana PihakKetiga The Party of Fund Management’s Discussion and Analysis Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility a) Penawaranproduk DPK denganlebihagresif. To promote more aggresive funding product. b) Kegiatan marketing melaluijoint promotion dan program denganPihakKetigadan/ atausales activities di pameran, open tabledan seminar. Joint promotion of marketing activities and programs with Third Parties or sales activities in the exhibition, open table and seminar.
Trade Finance andTreasury a) Development of Trade Finance and Treasury acitivities; PengembanganaktivitasTrade Finance dan Treasury. b) Pelatihandan/ atausosialisasi staff terkaitdengantrade finance dan treasury. Training and/orstaff sosialisation staff related totrade finance dan treasury; c) Pelatihan/ peningkatankompetensikaryawanlokal di bidang Trade Finance and Treasury Training to improve employe in Trade Finance and Treasury major. Payment Point Listrikand Telephone a) Development ofproduct services; Pengembanganlayananproduk. b) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer. Focus on introducing bank product to customers. SME Loan/Kredit UMKM a) Pengembanganprodukpembiayaan. Development of financing product; b) Fokuspadaakuisisicustomer barudancross sellingpadaexisting customer. Focus on new customer acquisitions and cross selling to existing customer. c) Melakukanekspansikreditmikrosecaraagresisfbaikdarisegijaringanmaupun portfolio kredit. To expansion more agressive to micro credit; d) Membuatkebijakan bank dalamhal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalamkebijakankredit UMKM. To make credit policy related to market target, negative list, and risk appetite mainly for SME loan. Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) Brancless Banking Program a) Melakukan analisa pemasaran yang berkaitan dengan program laku pandai dalam rangka program keuangan inklusif. Analysis of marketing related to brancless banking program. SMS Banking a. Peningkatanawareness&kompetensi staff pemasarandanoperasionalatasfasilitastransaksiberbasis SMS (BOII SMS Banking). UAT (user acceptance test) and implementation of BOII SMS Banking. b. Fokuskepadapengenalanfasilitas SMS Banking padacustomer. Focus on introducing BOII SMS Banking facility to all customer. 2. Internet Banking a. UAT danImplementasifasilitastransaksiperbankanberbasis internet pada website Bank (BOII Internet Banking). UAT and implementation of BOII Internet Banking; b. Fokuskepadapengenalanfasilitas Internet Banking padacustomer. Focus on introducing BOII Internet Banking to allcustomer. 3. Standardization of ATM Card. PengembanganKartu ATM berbasis chip (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification). Develop ATM – chip card (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification).
c.
d.
e.
Risk Management
Frontliner Transformation
Performance Culture
Finalisasikelengkapanorganisasifungsionalmanajemenrisikodenganmelakukanpenambahan SDM yang memilikikompetensidibidangnya. Provide and maintain Capital Adequacy Ratio and banking health measurement.
Point aktivitasiniberkaitandenganPerformance Culture. This work plan related to the Performance Culture. 1. Perubahandesignbajuseragam Teller dan CS (frontliner) yang lebih representative. Change the uniform style (design) Teller and Customer Service to be more representative. 2. Rambut CS dan Teller yang panjangwajibdisangguldan/ ataubentukjilbabharusdistandarkan. CS or Teller who have long hair are mandatory bun and/ or shape of the veil (Hijab) should be standardized. PetugasFrontlinerwajibmemakai ID Card. The frontliner officer must be use (wear) ID Card. 1.
2.
3. f.
Pembukaan pick up service
g.
StrukturOrganisasi
Pemberianpelatihan yang memadaiuntukkaryawan, antara lain meliputi : Giving good training for employee, such as: a) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitpengembangan marketing. Preparing module and training implementation related to marketing development b) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training yang akanmelatihcaraberbicaradangesture darikaryawanfrontlinerdalammelayanicustomer. Preparing module and training implementation which train how to speak and gesture from front liner in serving customer c) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitdenganpengenalanproduk Bank padakaryawanbarudan/ atau refreshment untukkaryawan lama. Preparing module and training implementation related to know Bank product for new employee and/ or refreshment for old employee. Peningkatanpemahamanbudayaperusahaan (7 NP – NilaiPerusahaan), etoskerja dan disiplinkaryawan. Enhancement in understanding of company culture (7 NP-Company Value), work ethic and employee discipline Peningkatankompetensikaryawanlokal agar setaradengan TKA. Enhancement in local employee competency in order to be equal with Foreign Worker.
Pembukaan pick up service di Kedutaan India, Denpasar Opening of pick up service at India Embassy, Denpasar Realesestrukturorganisasibaru yang disesuaikan/ sejalandenganperkembanganbisnis Bank. Release the adjustable new organization structure/ according to Bank Business development. Pemenuhanakan proses rekrutmenpejabat bank sesuaidenganstrukturorganisasibaru. Fulfillment of Bank Officer Recruitment process according to new organization structure. 3. Pembentukan Associate Director untuk Direktur Operasional dan Direktur Kredit, serta pembentukan Divisi Retail, Divisi UMKM, Divisi Komersial, Divisi Funding dan Divisi Remedial. Formatting Associate Director for Operational Director and Credit Director, also formatting Retail Division, Small Medium Enterprise Division, Commercial Division, Funding Division and Remedial Division. PengembanganCore Banking SystemuntukpenerapanSistemKliringNasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2sebagaimana yang dipersyaratkan OJK. Developing Core Banking System for National Clearing System Generation 2 and RTGS generation 2 as required by OJK Melakukan edukasi perbankan ke Sekolah-sekolah sebagaimana yang dipersyaratkan OJK Carrying out Banking Education to schools as required by OJK Peningkatanproporsidanamurah (girodantabungan) – Employee Get Customer. Increasing the current account and saving account proportion (Employee Get Customer) 1.
2.
h.
PengembanganCore Banking System
i.
Edukasi Perbankan ke Sekolah
j.
OptimalisasiEfisiensiOperasional
a)
Target Jangka Menengah
Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian > 1 – 3 tahun, adalah sebagai berikut : Tabel 3 : Target Jangka Menengah RBB 2016-2018 I.
JangkaMenengah Growth Strategy
Program/ Strategi yang akandilakukan Bank Garansi / Bank Guarantee a) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer baru. Focus in Marketing and knowingproductto new customer Laporan Tahunan 2015 Annual Report b) Fokus pada garansisegmentertentu, misalnyamaskapaipelayaran. Focustocertainsegmentguarantee, forexampleshippingcompany
103
g.
1.
StrukturOrganisasi
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Realesestrukturorganisasibaru yang disesuaikan/ sejalandenganperkembanganbisnis Bank. Release the adjustable new organization structure/ according to Bank Business development.
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Yang Baik 2. Pemenuhanakan proses rekrutmenpejabat bank sesuaidenganstrukturorganisasibaru. Company Profile Fulfillment Management’s Discussion and process Analysisaccording Good Governance of Bank Officer Recruitment toCorporate new organization structure.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pembentukan Associate Director untuk Direktur Operasional dan Direktur Kredit, serta pembentukan Divisi Retail, Divisi UMKM, Divisi Komersial, Divisi Funding dan Divisi Remedial. Formatting Associate Director for Operational Director and Credit Director, also formatting Retail Division, Small Medium Enterprise Division, Commercial Division, Funding Division and Remedial Division. PengembanganCore Banking SystemuntukpenerapanSistemKliringNasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2sebagaimana yang dipersyaratkan OJK. Developing Core Banking System for National Clearing System Generation 2 and RTGS generation 2 as required by OJK Melakukan edukasi perbankan ke Sekolah-sekolah sebagaimana yang dipersyaratkan OJK Carrying out Banking Education to schools as required by OJK Peningkatanproporsidanamurah (girodantabungan) – Employee Get Customer. Increasing the current account and saving account proportion (Employee Get Customer) 3.
h.
PengembanganCore Banking System
Working Program 2016 i. Edukasi Perbankan ke Sekolah Program Kerja 2016 j.
OptimalisasiEfisiensiOperasional
a)
Target Jangka Menengah
Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian > 1 – 3 tahun, adalah sebagai berikut : Tabel 3 : Target Jangka Menengah RBB 2016-2018 I.
JangkaMenengah Growth Strategy
Program/ Strategi yang akandilakukan Bank Garansi / Bank Guarantee a) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer baru. Focus in Marketing and knowingproductto new customer b) Fokus pada garansisegmentertentu, misalnyamaskapaipelayaran. Focustocertainsegmentguarantee, forexampleshippingcompany 1.
2. II.
Innovative Strategy
3.
1.
2. III.
ManajemenRisiko
3.
4.
5.
IV.
KesejahteraanKaryawan
1. 2. 3.
V.
104
OptimalisasiEfisiensiOperasional
1.
SMS Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan SMS Banking. Developing features of SMS Banking service b) Training peningkatanawarenessdankompetensi staff pemasarandanoperasional. Training of awareness enhancement and competency of marketing and operational staff c) Peningkatanpenggunaanolehnasabah. Increase the using by customer ATM a) Pengembanganfitur jasa layanan ATM. Developing features of ATM service. b) UAT danImplementasi. UAT and Implementation Internet Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan Internet Banking. Developing features of Internet Banking b) UAT danImplementasi. UAT and Implementation Industry Risk Review a) Kajianperkembangan industry, terutama yang terkaitdenganpembiayaanutama yang diberikanoleh Bank melaluiKreditKoorporasi. Industry development study, especially related to main payment that is given by Bank through Corporate Credit b) PenyusunanIndustry Limit. Setting of Industry Limit Review proseduroperasionaldan/ ataudisesuaikandengankebijakanmanajemenrisiko Bank. Review of Operational Procedure and/ or adjust with Bank Risk Management Policy Review terkaitProfilRisiko Bank : Review related to Bank Risk Profile: a) ProfilRisikoTriwulanan. Quarterly Risk Profile b) InitiateProfilRisikoCabang. Initiate of Branch Risk Profile c) ReviewIndikatorProfilRisiko. Review of Risk Profile Indicator PeningkatankompetensiSumberDayaManusiaterkaitdenganmanajemenrisiko. Enhancement Human Resource competency related to Risk Management.
MembangunBudayaSadarRisikoKredit, RisikoPasar, danRisikoOperasional (semuarisiko yang kemungkinanbesar Bank akanterpaparlangsungdampakdaririsikotersebut). Building the culture of Credit Risk awareness, Market Risk and Operational Risk (all risk that impact to Bank directly). Kontinuitaspelaksanaan program kesejahteraankaryawan yang telahada di RBB sebelumnya. Continuity of employeewelfareprogramimplementationthatisonprevious RBB Pengembangan program kesejahteraankaryawan. Developingtheemployeewelfareprogram Pelaksanaanrencanakerjaterkaitdengankesejahteraankaryawan di-initiateolehKomiteRemunerasi dan Nominasi. Implementation of work plan relatedtoemployeewelfare and initiatebyRemuneration and NominationCommittee Penghematanbiayaoperasional, misalnyabiayalistrik, telepon, air dll. Rasio BOPO dipertahankan pada kisaran 65-70%. Operational cost saving, such as electrical cost, phone, water, etc. Ratio BOPO is keeping on 65-70%.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Working Program 2016 Program Kerja 2016
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
105
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
106
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management
Manajemen Risiko Dalam menjalankan usahanya, Bank of India Indonesia Tbk menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In carrying out its business, Bank of India Indonesia Tbk realized that the growth of banking business is followed with more complex risk exposures, both internal and external risks encountered by the Bank. In addition, bank also needs to exercise good corporate governance practice in compliance with prevailing law and regulation.
Sebagai upaya merespons kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secepat waktu.
As an effort to respond to this condition, Bank has implemented risk management policy aiming to ensure that the risks occurred in the business activity had been well identified, measured and mitigated and reported as soon as possible.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada, seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance.
In the risk management and good corporate governance implementation, Bank always complies with prevailing regulation, such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia Circular Letter regarding Risk Management Implementation for Commercial Bank as well as other regulations related with good corporate governance implementation.
Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
Bank has managed 8 (eight) type of risks according to Bank Indonesia regulation, including credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputationr isk and strategic risk. The risk management implementation in the Bank also covered risk management for new product and activity.
Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: • Pengukuran, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain: a. Bank telah menetapkan limit transaksi antar bank berupa money market dan foreign exchange limit. Sedangkan limit transaksi lainnya seperti legal lending limit / BMPK, Posisi Devisa Netto, serta batasan lainnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Bank secara kontinyu per triwulanan melaporkan ke Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan Laporan Profil Risiko Bank. • Pemantauan, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain: a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris, berupa
Risk management implementation in the Bank refers to a process that includes risk identification, measurement, mitigation and montioring process that also covering following aspects: Measurement, whch is done through several programs, namely: (a) Bank has set up interbank transaction limit as money market and foreign exchange limit. Meanwhile, limit for other transactions such as legal lending limit/ BMPK, Net Open Position and other limits are set in accordance with prevailing regulation. (b) Bank continuously reports Bank Risk Profile to Bank Indonesia/Financial Service Authority in quarter basis.
Monitoring, which is done through several programs, among others: a) Active Supervision of the Board of Commissioners, in the form of oversight of the general policy of
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
107
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
b.
c.
d.
e.
f.
pengawasan atas kebijakan operasional bank secara umum, seperti pelaksanaan GCG, penentuan strategi, pengendalian intern, kepatuhan, investasi, target kinerja, dan manajemen risiko. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dapat melakukan komunikasi langsung dengan Dewan Direksi. Pengawasan aktif oleh Direksi dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas pelbagai masalah operasional seperti : Marketing, Cabang dan Cabang Pembantu, Legal & Remedial, pembahasan temuan SKAI, rapat antar Divisi, ALCO, dan Komite Manajemen Risiko. Keputusan kredit kepada pihak terkait serta kredit untuk di atas nominal tertentu, memerlukan persetujuan dari Anggota Dewan Komisaris. Direksi juga aktif dalam mereview kebijakan dan prosedur kerja Bank, serta evaluasi atas pencapaian rencana bisnis Bank. Proses keputusan pemberian kredit diputuskan dalam rapat komite kredit. Pengawasan berkala dari Direksi dan Dewan Komisaris atas seluruh aktivitas yang memiliki resiko maupun potensi risiko di masa mendatang dilakukan setiap triwulan dalam Rapat Komite Pemantau Risiko. Pemantauan atas eksposur risiko dilakukan oleh satuan kerja yang independen atas unit pengambil risiko, yaitu Divisi Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kepatuhan dan Komite ALCO.
• Pengendalian, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain: a. Bank menyusun kebijakan dan prosedur pengelolaan risiki mencakup antara lain produk/ transaksi yang mengandung risiko, penetapan limit, penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian, sistem pelaporan dan dokumentasi, serta sistem pengendalian intern. b. Bank menetapkan assets and liabilities management (ALMA) dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga, risiko nilai tukar (valuta asing) dan risiko likuiditas c. Bank melaksanakan sistem pengendalian internal secara kontinyu terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi Bank melalui Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
bank’s operations, such as the implementation of GCG, strategy determination, internal control, compliance, investment, performance targets, and risk management. In conducting its oversight function, the Board of Commissioners can do directly with the Board of Directors meeting. b) Active supervision by the Board of Directors are conducted through meetings to discuss operational issues such as: Marketing, Branch and Branch, Legal & Remedial, discussion of the findings of the Internal Audit Unit, a meeting between the Division, ALCO, and Risk Management Committee. c) Loan decisions to related parties as well as loans for above a certain nominal require prior approval of the Board of Commissioners. d) The Board of Directors is also active in reviewing Bank policies and procedures as well as the evaluation of the achievement of the Bank’s business plan. The process of lending decisions is decided in the credit committee meeting. e) Periodic supervision of the Board of Directors and Board of Commissioners of all activities that pose a risk or potential risk in the future is done quarterly through Risk Oversight Committee Meeting. f) Monitoring of the risk exposure is done by an independent working unit on a risk taker unit of the Division of Risk Management, Internal Audit and Compliance Division and ALCO Committee.
Controlling, which is conducted through several programs, among others: a) Bank formulate risk management policies and procedures which among others include products / transactions involving risks, limits, setting the duties, powers and responsibilities of each section, reporting and documentation, as well as the internal control system b) Bank applies the assets and liabilities management (ALMA) in carrying out the functions of interest rate risk control, exchange rate risk (foreign exchange) and liquidity risk c) Bank implements continued internal control system for the entire execution of business activities and operations at all levels in the organization through Bank’s Internal Audit Unit (SKAI).
In addition, the application of risk management is also
108
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
Selain itu, penerapan manajemen risiko juga dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan risk awareness dalam bentuk sosialisasi dan peningkatan kompetensi. Sosialisasi diberikan dalam rangka meningkatkan budaya sadar risiko. Sosialisasi tersebut dilaksanakan antara lain dalam bentuk pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan ketentuan manajemen risiko. Peningkatan kompetensi dilaksanakan antara lain dengan senantiasa ikut serta dalam pelatihan manajemen risiko. Profil Risiko Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 13/23/DPNP perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/2/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum disebutkan bahwa Bank wajib menerapkan risiko yang dilakukan atas 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risika kepatuhan.
carried out in the form of risk awareness training activities through competence socialization and improvement programs. Socialization is given in order to improve the risk awareness culture, which is carried out through risk management and provision of risk management certification training. Competency improvement is carried out continuous participation in risk management trainings
Risk Profile Based on Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 13/23 / DPNP regarding Amendment to Circular No. 5/21 / DPNP subject matter Application of Risk Management for Commercial Banks which states that Bank is required to apply risk management on eight (8) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk. Bank’s risk profile assessment is carried out in accordance with the provisions mentioned in SEBI 13/23 / DPNP by using two (2) assessment indicators, namely:
Penilaian profi risiko Bank dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam SEBI No. 13/23/ PDNP dengan menggunakan 2 (dua) indikator penilaian, yakni: a. Risiko inheren Berupa hasil penilaian berdasarkan faktor penilaian dan indikator kuantitatif maupun kualitatif sehingga dapat menggambarkan risiko yang melekat pada Bank. Penilaian peringkat risiko inheren terdiri dari 5 (lima) skala, yaitu low, low to moderate, moderat, moderate to high, dan high. b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Merupakan suatu kesimpulan atas penerapan manajemen risiko Bank yang terdiri dari tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SDM, dan MIS serta pengendalian risiko. Penilaian peringkat kualitas penerapan manajemen risiko terdiri dari 5 (lima) skala, yaitu strong, satisfactory, fair, marginal dan unsatisfactory. Berikut adalah Penilaian Profil Risiko Bank of India Indonesia Tbk untuk periode awal tahun sampai dengan posisi September 2015 (posisi terakhir pada saat dilakukan penyusunan RBB 2016 – 2018):
a. Inherent Risk Assessment result based on the assessment factors and quantitative and qualitative indicators in order to describe the inherent risk (inherent) in the Bank. Assessment of inherent risk ratings consist of five (5) scale, namely Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, and High.
b. Quality Risk Management. A conclusion on the application of Bank’s risk management that consists of risk governance, risk management framework, risk management processes, human resources, MIS and risk control. Rating of the quality of risk management consists of 5 (five) scale namely Strong, Satisfactory, Fair, Marginal and Unsatisfactory. Here is the Risk Profile Assessment Bank of India Indonesia for an initial period of up to the position in September 2015 (latest position during RBB 2016 – 2018 preparation)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
109
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Risk Management Manajemen Risiko
110
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, Based on the above risk profile assessment data, Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, diketahui Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, diketahui bahwa Peringkat Risiko Bank secara Bank’s composite risk rating for the period bahwa Peringkat Risiko Bank secara komposit untuk diketahui bahwa Peringkat Risiko Bank secara komposit untuk periode awal tahun 2015 sampai beginning in 2015 until the position in December periode awal tahun 2015 sampai dengan posisi komposit untuk periode awal tahun 2015 sampai dengan posisi Desember 2015 adalah level 2 (Low 2015 is 2 (Low to Moderate). Desember 2015 adalah level 2 (Low to Moderate). dengan posisi Desember 2015 adalah level 2 (Low to Moderate). to Moderate). 1. Analisa Risiko Kredit/ Credit Risk Analysis Credit Rating : 3 Inherent Risk : 3 MODERATE Hal‐hal yang melandasi penilaian sehingga risiko The following underlines the risk assessment of inheren atas risiko kredit dinilai “Moderate”, Credit risk inherent to be Moderate: antara lain: 1) Posisi kredit bermasalah (NPL) pada 31 1) Non‐ Desember 2015 mengalami kenaikan apabila Performing Loan (NPL) Position as on dibandingkan dengan posisi 30 September December 31, 2015 was increased if compared with position as on September 30, 2015, dimana NPL gross pada posisi 31 2015, where gross NPL on December 31, Desember 2015 adalah 8,23% dan pada 30 2015 was 8.23% and increased to 6.00% on September 2015 adalah 6,00%. Naiknya rasio September 30, 2015. Higher NPL ratio was NPL dikarenakan naiknya jumlah kredit driven by increasing number of non‐ bermasalah yang terjadi pada periode performing loan occurred during the penilaian, dimana kredit bermasalah pada 31 assessment period where non‐performing Desember 2015 adalah Rp 295.613.452.688, loan amounted Rp295,613,452,688 on sedangkan pada periode 30 September 2015 December 31, 2015 and RP219,055,499,642 adalah Rp. 219.055.499.642. on September 30, 2015. 2) Bank juga menaikkan pencadangan kredit 2) Bank also (CKPN) pada posisi 31 Desember 2015 increased credit allowance for impairment menjadi sebesar Rp 122.631.143.526 dari Rp. (CKPN) as on December 31, 2015 position to 79.822.767.502 pada 30 September 2015. Hal Laporan Tahunan 2015 Annual Report
111
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
1. Analisa Risiko Kredit / Credit Risk Analysis Credit Rating Inherent Risk
: :
3 3
MODERATE
Hal-hal yang melandasi penilaian sehingga risiko inheren atas risiko kredit dinilai “Moderate”, antara lain: 1) Posisi kredit bermasalah (NPL) pada 31 Desember 2015 mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan posisi 30 September 2015, dimana NPL gross pada posisi 31 Desember 2015 adalah 8,23% dan pada 30 September 2015 adalah 6,00%. Naiknya rasio NPL dikarenakan naiknya jumlah kredit bermasalah yang terjadi pada periode penilaian, dimana kredit bermasalah pada 31 Desember 2015 adalah Rp 295.613.452.688, sedangkan pada periode 30 September 2015 adalah Rp. 219.055.499.642. 2) Bank juga menaikkan pencadangan kredit (CKPN) pada posisi 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp 122.631.143.526 dari Rp. 79.822.767.502 pada 30 September 2015. Hal ini menurunkan NPL menjadi 4,82% (NPL netto) pada 31 Desember 2015. 3) Persentase debitur inti pada bulan Desember 2015 adalah 43,29% dengan nominal sebesar Rp 1.480.246 juta (setelah dikurangi dengan jaminan deposito) dengan total kredit adalah Rp 3.592.787 juta. Hal ini tentu akan memperbesar ekposur untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit, khususnya pada kredit korporasi. Untuk ke depan, yaitu pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016, Bank menetapkan akan lebih fokus mengembangkan kredit UMKM (SME) sehingga eksposur untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit dapat dikurangi. 4) Berdasarkan Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia – Desember 2015, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di akhir tahun 2015, diperkirakan mencapai 4,8% (yoy) lebih rendah dari 5,0% (yoy) pada tahun 2014. Perlambatan ekonomi nasional ini sejalan dengan perlambatan ekonomi secara global, khususnya pasca kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate). 5) Meningkatnya jumlah kredit bermasalah pada periode penilaian 31 Desember 2015 dinilai juga dipengaruhi dengan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang disebutkan pada point 4.
112
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The following underlines the risk assessment of Credit risk inherent to be Moderate: 1) Non-Performing Loan (NPL) Position as on December 31, 2015 was increased if compared with position as on September 30, 2015, where gross NPL on December 31, 2015 was 8.23% and increased to 6.00% on September 30, 2015. Higher NPL ratio was driven by increasing number of nonperforming loan occurred during the assessment period where non-performing loan amounted Rp295,613,452,688 on December 31, 2015 and RP219,055,499,642 on September 30, 2015. 2) Bank also increased credit allowance for impairment (CKPN) as on December 31, 2015 position to Rp122,631,143,526 from Rp79,822,767,502 on September 30, 2015. This also decreased NPL to 4.82% (NPL Net) as of December 31, 2015. 3) Core depositor percentage in December 2015 was 43.29% with nominal value Rp1,480,246 million (net after time deposit guarantee) with total loans amounted Rp3,592,787 million. This will surely enlarge exposure on credit concentration risk, especially for corporate loan. Going forward, as stated in Bank Business Plan (RBB) 2016, Bank has implemented to be more focus in developing SME Loan to reduce credit concentration risk exposure.
4) According to Bank Indonesia Monetary Policy Review - December 2015, it can be inferred that Indonesian economic growth was slowing down by the end of 2015, estimated to achieve 4.8% (yoy), lower than 5.0% (yoy) that was booked in 2014. The national economic deceleration was in line with global economic moderation, particularly after increasing interest rate of US Central Bank (Fed Fund Rate). 5) Increasing number of non-performing loan for assessment period as on December 31, 2015 that was evaluated also affected by slow economic growth as explained at point 4.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
Kualitas Penerapan : 3 FAIR
Risk Management Quality : 3 FAIR
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko kredit dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko kredit yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Bank dinilai perlu untuk melakukan perbaikan dan/ atau pengkinian Pedoman Operasi dan Prosedur (PODP) Kredit. Sehingga proses kredit, mulai dari pengajuan kredit, pelaksanaan rapat Komite Kredit sampai dengan persetujuan kredit dapat dilakukan dengan lebih prudent, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. 2. Proses manajemen risiko kredit dinilai perlu mendapatkan peningkatan yang lebih baik terutama menyangkut SDM. 3. Sistem pengendalian internal dinilai harus lebih efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
Risk management Quality of credit risk management implementation arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from credit risk management implemented by the Bank, among others: 1) Bank is considered needs to undertake Credit Standard Operating Procedure (SOP) revision and/or update. So that, credit process starting from loan proposal, Credit Committee meeting implementation until loan approval can be done in more prudent way by always concerning prudential banking principle. 2) Credit risk management process is considered needs to be improved especially related with Human Capital aspect. 3) Internal control system is considered needs to be more effective in supporting credit risk management in terms of methodology, frequency or reporting to Board of Commissioners and Board of Directors.
2. Market Risk Analysis Risk Rating : Inhrent Risk :
2 2
LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Pasar yang dihadapi Bank of India Indonesia Tbk pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah, yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah: 1) Eksposur risiko pasar yang dihadapi Bank relatif rendah untuk portfolio surat berharga pada banking book. 2) Portfolio surat berharga Bank terdiri dari instrument keuangan pemerintah (SBI,SDBI dan SUN) yang relatif tidak berisiko tinggi/ risk free. 3) Aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi di pasar juga dinilai masih sedikit dan konservatif (Plain Vanilla), dimana Bank berupaya untuk tidak memegang posisi pada akhir hari (square position).
Inherent risk of Market Risk encountered by Bank of India Indonesia Tbk at 4th quarter of 2015 was classified Low, at Level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the risk assessment: 1) Market risk exposure encountered by the Bank was relatively low for marketable securities portfolio in banking book. 2) Marketable securities portfolio of the Bank consisted of Government Financial Instrument (SBI, SDBI and SUN) that were relatively risk free. 3) Bank’s business activity related with trading and market position were also considered low and conservative (Plain Vanilla), where the Bank seek not to hold position at day end (square position)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
113
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY
Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko pasar dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko pasar yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Pada tanggal 31 Desember 2015 diketahui bahwa BOII melakukan pengambilan interbank (call money) dengan Bank Yudha Bhakti. Hal ini dikarenakan pada tanggal tersebut, bank yang mempunyai money market line dengan BOII dan mempunyai kelebihan dana dalam rupiah hanya Bank Yudha Bhakti. Risiko dari tranksaksi ini relatif kecil karena pada esok harinya BOII telah melakukan pengembalian. 2. Secara umum, sumber daya manusia unit kerja terkait (unit kerja yang berhubungan langsung dengan risiko pasar/treasury) dinilai perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas. 3. Sistem pengendalian internal dinilai perlu ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar. Kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar dinilai perlu diperbaiki sejalan dengan penerapan manajemen risiko, serta direview secara terus menerus dari waktu ke waktu.
Risk Management Quality of market risk management implementation arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from market risk management implemented by the Bank, among others: 1) On December 31, 2015, BOOI was acknowledged to perform interbank (call money) acquisition with Bank Yudha Bhakti. This was due the Bank who had money market line with BOII and fund outstanding in Rupiah was only Bank Yudha Bhakti on respective date. Risk occurring from this transaction was relatively low due BOII had repaid within the next day. 2) In general, human capital from related unti (working unit that was directly related with market risk/ treasury) was considered needs to be improved in terms of quantity and quality. 3) Internal control system is considered needs to be improved to support market risk management. Market risk policy, procedure and limit are considered need to be improved in line with risk management implementation as well as continuously reviwed over time.
3. Liquidity Risk Analysis Risk Rating Inherent Risk
: 2 : 2 LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Likuiditas yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian. 2) Sumber pendanaan berupa pendanaan volatile tidak signifikan. Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan periode penilaian (31 Desember 2015) masih didominasi oleh Deposito (persentase deposito sebesar 89,39% dari total DPK yang berhasil dihimpun Bank; di mana total DPK pada 31 Desember 2015 adalah Rp 4,378.123.136.999). 3) Walaupun komposisi dana didominasi oleh penempatan dana jangka pendek, namun nasabah cenderung untuk terus memperpanjang periode penempatannya (evergreen/ senantisa
114
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Inherent Risk of Liquidity Risk encountered by Bank of India Indoneisa at 4th Quarter of 2015 remained low at Level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the assessment:
1) Bank placed idle fund with SBI instrument in adequate amount to anticipate daily liquidity requirement. 2) Source of fund as volatile financing was less significant. As of the assessment period (December 31, 2015), Deposits was still dominated by Time Deposits (time deposits percentage was 89.39% from total deposits collected by the Bank; where as on December 31, 2015, total Deposits amounted Rp4,378,123,136,999). 3) Despite the fund composition was dominated by short-term fund placement, the customers tended to roll over (evergreen) their placements. Therefore, concentration in unstable (volatile) financing source
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
di roll over). Dengan demikian, konsentrasi pada sumber pendanaan yang tidak stabil (volatile) tidak signifikan, dimana berdasarkan “Analisa Core Deposit” yang dilakukan dari bulan Januari – Desember 2015 diketahui bahwa dari 100 (seratus) deposan inti hanya ada 10 (sepuluh) nasabah yang tidak memperpanjang penempatannya (10,00%) pada periode penilaian. Kualitas Penerapan : 2
SATISFACTORY
was less significant, where according to “Core Deposit Analysis” conducted in from January - December 2015, concluded that of 100 (one hundred) core depositors only 10 (ten) customers who did not roll over their placements (10.00) during the assessment period.Z
Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY
Manajemen Risiko
Risk Management
Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko likuiditas yang dijalankan Bank, antara lain : 1) Bank dirasa belum melaksanakan secara komprehensif pengelolaan risiko likuiditas Bank, antara lain : a) Bank belum memiliki pedoman internal stress testing risiko likuiditas. b) Bank belum memiliki pedoman internal contigency funding plan. c) Bank belum menetapkan indikator buffer alat likuid yang dipelihara oleh Bank sebagai alat monitoring kondisi likuiditas. Terkait poin 1 di atas, Bank sudah memulai untuk mempersiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk pengelolaan risiko likuiditas, misalnya pedoman internal stress testing risiko likuiditas.
Quality of liquidity risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessmentwas reflected from market risk management implemented by the Bank, among others: 1) The Bank is considered had not undertaken comprehensive liquidity risk management. (a) Bank has not had internal stress testing manual for liquidity risk. (b) Bank has not had internal contingency funding plan manual. (c) Bank has not set liquid instrument buffer indicators maintained by the Bank as liquidity condition monitoring tools. 2) In relation with point 1 above, the Bank has started to prepare instruments required to manage liquidity risk, namely liquidity risk internal stress testing manuZal.
4. Operational Risk Analaysis Risk Rating : 3 Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE Risiko Inheren dari Risiko Operasional yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan III 2015 tergolong rendah yaitu pada level (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik yang dinilai belum terlalu kompleks. Produk dan jasa yang ditawarkan relatif belum banyak , jumlah unit bisnis termasuk kantor cabang relatif sedikit, struktur organisasi tidak kompleks, dan penggunaan jasa alih (outsourcing) yang relatif tidak banyak/ minimal. 2) Selain itu, dinilai juga perlu dilakukan peningkatan jumlah kuantitas dan kualitas SDM. Karena
Inherent risk of Operational Risk encountered by Bank of India Indonesia at 3rd Quarter of 2015 remained low, at Level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the assessment: 1) Business operated by the Bank has less complex characteristic. Products and services offered were relatively few, number of business unit including branch office was also relatively low, with less complex organization structure and minimum outsourcing service utilization. 2) In addition, increasing quantity and improving quality of Human Capital were also considered need to be done. This was due several issue due human
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
115
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
masih terjadinya beberapa kesalahan akibat human error yang mengakibatkan denda dari regulator dan kerugian, maka perlu peningkatan dari kualitas SDM dari semua unit kerja. Tanpa mengembangkan kualitas dan kuantitas, maka besar peluang untuk terjadinya human error (risiko operasional yang mengganggu operasional Bank). 3) Tidak ada kegagalan aktivitas operasional yang bersifat fatal, tidak terjadi shutdown corebanking system, tidak terdapat penerobosan dari pihak eksternal kedalam sistem bank, juga tidak terdapat ancaman pihak eksternal terhadap kelangsungan operasional bank Kualitas Penerapan : 3
FAIR
error that causing penalty from the regulator and loss for the Bank, that the Human Capital quality improvement from entire working units is needed. Without developing quality and quantity, human error potential remains high (operational risk that disrupts Bank’s operational activity).
3) There was no major operational activity failure, there was also no core banking system shutdown, or trespassing from external party into the Bank’s system, while there was also no threat from external party against the Bank’s operational continuity.
Risk Management Quality: 3 FAIR
Manajemen Risiko
Risk Management
Kualitas penerapan manajemen risiko operasional dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko operasional yang dijalankan Bank, antara lain : 1) Pada periode penilaian terjadi aktivitas di Kantor Cabang Pembantu MD Place yang diindikasikan sebagai fraud internal yang merugikan Bank secara finansial. Aktivitas cabang yang diindikasikan sebagai fraud internal tersebut terjadi pada transaksi Kliring. Sebagai salah satu langkah Bank dalam menangani hal ini antara lain adalah dengan pembentukan Tim Khusus Fraud Capem MD Place dengan Surat Keputusan No. 16/KP-BD/INT/SK/VRT/XII/15. Pada periode penilaian profil risiko Bank, proses investigasi yang dilakukan oleh tim khusus ini masih berlangsung. 2) Fraud internal sebagaimana yang disebutkan pada point 1 mengindikasikan bahwa Bank perlu untuk segera melakukan perubahan dan/ atau peningkatan petunjuk pelaksanaan operasi serta pengawasan yang ketat dari manajemen untuk menekan terjadinya peningkatan risiko operasional, terutama probabilitas untuk terjadinya fraud. 3) Salah satu langkah mitigasi risiko yang akan diprovide oleh Bank untuk menekan probabilitas terjadinya fraud adalah dengan membuat PODP Risiko Operasional, dengan mempertimbangkan untuk adanya operasional instruments (RCSA – Risk Control Self Assessment, LED – Loss Event Database dan KRI – Key Risk Indicator). Hal ini akan dicantumkan sebagai salah satu working plan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko di tahun 2016.
Quality of operational risk management arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from operational risk management implementation in the Bank, among others: 1) During the assessment period, there was activity in MD Place Sub-Branch Office that was indicated as internal fraud and bring financial loss to the Bank. Branch activity that was indicated as internal fraud was occurred in Clearing transaction. As an initiative of the Bank to mitigate this issue namely by establishing Fraud Special Team for MD Place Sub-Branch under Decree Number 16/KP-BD/ INT/SK/VRT/XII/15. During the Bank’s risk profile assessment period, investigation process done by this special team is currently on going.
116
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2) Internal fraud as explained at point 1 indicated that the Bank needs to immediately undertake revision and/or improvement in standard operating procedure as well as tight supervision from the management to reduce growing operational risk, especially in terms of fraud probability.
3) One of risk mitigation plan that will be provided by the Bank in reducing fraud probability is by preparing Operational RISK SOP by considering urgency of operational instruments (RCSA – Risk Control Self Assessment, LED – Loss Event Database and KRI – Key Risk Indicator). This will be mentioned as a working plan of Risk Management Unit in 2016.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
5. Legal Risk Analysis Risk Rating Inherent Risk
:2 :2
LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Hukum yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Pada periode penilaian, tidak terdapat tuntutan hukum berkaitan dengan permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian yang siginifikan bagi bank. Terdapat beberapa kasus hukum khususnya terkait dengan Non Performing Loan (NPL), namun kasus tersebut merupakan kasus lama yang masih dalam proses hukum (litigasi). 2) Perjanjian yang dibuat Bank dinilai perlu lebih ditingkatkan ke depannya, dalam menjalankan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh. 3) Pelaksanaan operasional produk bank harus senantiasa dimonitor agar dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Inherent Risk of Legal Risk encountered by Bank of India Indonesia at 4th Quarter of 2015 was classified Low at Level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines this assessment:
Kualitas Penerapan : 3 FAIR
Risk Management Quality : 3 FAIR
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko hukum yang dijalankan Bank, antara lain : 1) Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum dinilai perlu terus menerus direview dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hokum, terkait dengan kondisi yang terus menerus berubah. 2) Pelaksanaan kaji ulang oleh SKAI dinilai belum cukup memadai, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Risk Management Quality of legal risk management arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from legal risk management implementation in the Bank, among others: 1) Legal risk management policy and procedure is considered needs to be continuously reviewed to identify, measure, monitor and mitigate legal risk in relation with changing condition.
1) During the assessment period, there was no law suit related with litigation that may bring significant loss to the Bank. There were several law cases, especially related with Non-Performing Loan (NPL), where the cases were cold cases under legal process (litigation).
2) Agreement made by the Bank is considered needs to be improved to undertake comprehensive risk management implementation. 3) Bank’s product operational activity has to be closely monitored to be implemented in compliance with prevailing law.
2) Review activity by IAU is considered less sufficient, in terms of methodology, frequency or reporting to the Board of Commissioners and Board of Directors.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
117
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
6. Strategic Risk Analysis Risk Rating Inherent Risk
: 2 : 3
MODERATE
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Pencapaian / realisasi Rencana Bisnis Bank (“RBB”) 2015 dinilai memadai, dan mayoritas target dapat tercapai. Hal ini dapat terlihat antara lain pada pencapaian : a) Bank berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga senilai Rp. 4.378.123 juta; 2,87% di atas budget RBB yaitu sebesar Rp. 4.256.000 juta. b) Bank menyalurkan kredit sebesar Rp. 3.592.787 juta; 7,08% di bawah budget RBB, yaitu sebesar Rp. 3.707.000 juta. c) Total Aset Bank pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 6.136.071 juta; 7,52%, di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 6.635.000 juta. d) Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 10.663 juta pada 31 Desember 2015 (di mana realisasi ini berada di bawah budget RBB untuk laba tahun berjalan, yaitu sebesar Rp 169.200 juta). e) Rendahnya realisasi laba tahun berjalan pada periode penilaian juga dipengaruhi karena naiknya kredit bermasalah pada periode penilaian sehingga mengakibatkan kenaikan pencadangan CKPN kredit bermasalah pada periode penilaian. f) Produk dan/atau aktivitas usaha Bank tergolong tidak kompleks. Pada RBB 2015, Bank melanjutkan strategi yang sama dan menambahkan beberapa strategi baru namun masih dalam core bisnis dan kompetensi yang ada
The following underlines the assessment:
Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY
Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko stratejik yang dijalankan Bank, antara lain : 1) Pemantauan kinerja Bank dijalankan secara aktif oleh Direksi, serta dilaporkan kepada Komisaris melalui mekanisme Rapat Komisaris.
Risk management Quality of strategic risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from strategic risk management implemented by the Bank, among others: 1) Bank’s performance monitoring was carried out actively by the Board of Directors, and reported to the Commissioners in Board of Commissioners meeting mechanism.
118
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1) Achivement/realization of Bank Business Plan (“RBB”) 2015 was considered sufficient, and majority of the targets were achieved. This indicated in following achievements: (a) Bank managed to collect Deposit amounted Rp4,378,123 million, 2.87% exceeding the RBB budget that was Rp4,256,000 million. (b) Bank disbursed loans amounted Rp3,592,787 million; 7.08% lower than RBB budget that was Rp3,707,000 million. (c) As on December 31, 2015, Total Assets of the Bank was Rp6,136,071 million; 7.52% below the RBB budget that was Rp6,635,000 million. (d) Net Income (before tax) was corrected and booked Rp10,663 million on December 31, 2015 (where the achievement was below the RBB budget for profit for the year that was Rp169,200 million). (e) Low achievement in profit for the year during the reporting period was also affected by increasing non-performing loan during the period that encouraged higher allowance for impairment losses for Non-Perofrmign Loan during the reporting period. (f) Bank’s business product and/or activity was less complex. In 2015, Bank continued consistent strategy and improved new strategies while remained under existing core business and competency.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
2) Budaya manajemen risiko stratejik telah diinternalisasikan dengan baik, melalui sosialisasi dan rapat kerja yang dilaksanakan secara berkala. 3) Manajemen Bank akan melakukan revisi terhadap RBB yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional maupun global, dan pertumbuhan bisnis Bank.
2) Strategic risk management culture had been well internalized in periodic socialization and working meeting implementation. 3) Bank’s management will revise previous RBB by considering national and global macroeconomic condition and Bank’s business growth.
7. Compliance Risk Analysis Risk Rating Inherent Risk
: 3 : 3
MODERATE
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Masih kosongnya posisinya Komisaris Utama pada periode penilaian. Namun, manajemen Bank telah melakukan upaya dalam melakukan pemenuhan posisi ini, antara lain dalam pembahasan rapat Komisaris dan Surat kepada pemegang saham pengendali. 2) Selama periode penilaian, Bank masih terkena denda-denda terkait pelaporan yang belum sesuai dengan ketentuan regulator. Total denda yang dibayarkan Bank per 31 Desember 2015 yaitu sebesar 1,05% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) 31 Desember 2015.
The following underlines this assessment:
Kualitas Penerapan
Risk Management Quality: 3 FAIR
: 3
FAIR
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko kepatuhan yang dijalankan Bank, antara lain : 1) Masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diselesaikan untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada OJK. 2) Bank juga dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas temuan-temuan pelanggaran yang diinformasikan oleh regulator. 3) Bank dinilai juga memadai di dalam menyampaikan laporan-laporan terkait publikasi; misalnya laporan publikasi keuangan, laporan realisasi RBB, dan lain-lain. 4) Sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe
1) President Commissioner position was vacant during the assessment period. However, the Bank’s management has undertaken several initiatives to fulfill this position, namely through discussion in the Board of Commissioners meeting and sending letter to controlling shareholders. 2) During the assessment period, Bank was still charged by penalties related with reporting that still not complied with provisions applied by the regulator. Total penalty paid by the Bank as on December 31, 2014 was 1.05% of Profit For The Year (before tax) as on December 31, 2015.
Risk Management Quality of compliance risk management implementation arrived at Level 3 (“Fair). The assessment was reflected from compliance risk management implemented by the Bank, among others: 1) Several issues need to be done and settled to fulfill finding/commitment settlement to OJK. 2) Bank is also considered cooperative by confirming the fraud findings informed by the regulators. 3) Bank is also considered sufficient in submitting reports related with publication; namely published financial statements, RBB realization report and other reports. 4) As a means of public disclosure, Bank also organized Public Expose on December 23, 2015 that was attended by journalists including from Bisnis Indonesia, Kontan and Jakarta Globe newspapers.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
119
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Risk Management Manajemen Risiko
8. Reputation Risk Analysis Risk Rating Inherent Risk
: 2 : 2
LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Reputasi yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 dinilai pada level 2 (“Low to Moderate”).
Inherent risk of Reputation Risk encountered by Bank of India Indonesia at 4th Quarter of 2015 arrived at Level 2 (“Low to Moderate”).
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1) Bank of India selaku controlling shareholder dari PT. Bank of India Indonesia Tbk. memiliki reputasi internasional yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat serta sepenuhnya didukung oleh pemerintah India selaku pemilik mayoritas. 2) Selama periode penilaian, tidak ditemukan adanya publikasi negatif yang secara signifikan dapat mengganggu jalannya operasional bank. 3) Frekuensi pengaduan nasabah relatif sedikit. Keluhan yang terjadi mayoritas dikarenakan kelalaian nasabah sendiri dan karena kelalaian Bank pemilik ATM.
The following underlines this assessment:
Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY
Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY
Manajemen Risiko Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko reputasi yang dijalankan Bank, antara lain :
Risk Management Quality of reputation risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from reputation risk management implemented by the Bank, among others:
1) Manajemen Bank dinilai bertindak aktif dalam menjaga reputasi Bank. Hal ini dapat terlihat dari komitmen Manajemen Bank dalam rangka meningkatkan kompetensi frontliner untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah. 2) Seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan dengan baik, tanpa adanya perpanjangan kasus pengaduan nasabah (dapat diselesaikan < 40 hari kerja).
1) Bank’s management is considered had been active in maintaining the Bank’s reputation. This is seen from commitment from the Bank’s management to develop frontline competency and to optimize services to the customers. 2) Entire complaints from the customers can be well completed, without any extension of the customer complaint cases (settled < 40 working days).
120
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1) As controlling shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk., Bank of India has prominent international reputation and strong financial capacity as well as fully supported by Indian Government as majority shareholders. 2) During the assessment period, there was no negative publication that significantly disrupted Bank’s operational activity. 3) Customer complaint frequency was relatively low. The complaints occurred were majority due the fault committed by customers or Bank as ATM owner.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Transactions With Related Parties
Transaksi Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihakpihak berelasi”:
The Bank enters into transactions with relatedparties. The definition of related parties used isin accordance with Statement of FinancialAccounting Standards No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii.Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). viii. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
i. Has control or joint control over thereporting entity; ii. Has significant influence over thereporting entity; or iii. Is a member of the key managementpersonnel of the reporting entity or of aparent of the reporting entity. b. An entity is related to a reporting entity if Zany of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity aremembers of the same group (whichmeans that each parent, subsidiary andfellow is related to the others); ii. One entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of a memberof a group of which the other entity is amember);
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entity are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). viii. Types of transaction and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
121
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Transactions With Related Parties Transaksi Pihak Berelasi
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
No
Pihak Yang Berelasi / Name of Related Perties
Sifat Relasi Istimewa / Nature Of Special Relationship
Jenis Transaksi/ Type Of Transaction
1
Bank of India
Pemegang Saham/Shareholders
Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks
2
PT Panca Mantra jaya
Pemegang Saham/Shareholders
Simpanan nasabah/Deposit from customers
3
Deepak Rupo Chugani
Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
4
PT Putra Mahkota Perkasa Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
5
PT GTL Indonesia
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
6
Ramesh Shamdas Khubani
"Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
7
Ramesh Motiram
Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
8
Ananthachari Sampathkumar
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
9
PT Classic Prima Carpet
Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company
Kredit yang diberikan/Loans
10
PT Faltec Classic Automotive M
Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company
Bank Garansi/ Bank Guarantee
11
PT Metro Global Services
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
12
PT Classic Carpetama Ind
Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company
Kredit yang diberikan/Loans
13
PT Kemang Jaya Indo
Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company
Kredit yang diberikan/Loans
14
PT VVF Indonesia
Penjamin oleh Bank Pihak Terkait/ Guarantee by Shareholders
Tagihan akseptasi dan kredit yang diberikan/Acceptance Receivables and loans
15
PT Multindo Velvet Industries
Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi/Loans and Acceptance Receivables
16
Dilip R. Chugani
Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
17
Narwani Prakash Kotumal
Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris /Key Person of Company is Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
18
PT Universal Carpet and Rugs
Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
122
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
19
PT Tawang Swasti Rawikara
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
20
PT Classic Automotive Manufacturing
Perusahaan Keluarga Pemegang Saham/Stockholder's Family Company
Simpanan nasabah dan kredit yang di berikan/Deposit from customers and loans
21
Personil manajemen kunci dan keluarga/key management personnel and family
Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank/ Relation of the Bank's Activity
Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah/Loans deposit from customers
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi transaksi tersebut meliputi:
In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:
a. Giro pada bank lain Merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masingmasing sebesar kurang lebih 91,77% dan 16,66%.
a. Demand deposits from other banks Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2015 and 2014, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 91.77% and 16.66% respectively.
b. Kredit Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 5,37% dan 4,32% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk periode 31 Desember 2015, 10%-15% untuk mata uang Rupiah dan 8%-9% untuk mata uang asing pada tahun 2014.
b. Loans At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 5.37% and 4.32% respectively, of the total loans as of December 31, 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 10%-13,75% for Rupiah currency and 8% for foreign currency for the period of 31 December 2015, 10% to 15% for Rupiah currency and 8%-9% for foreign currency in 2014.
c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan
c. Placements of funds from related parties in the form of deposits
Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 4,25% dan 2,06% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang
Demand deposits At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 4.25% and 2.06% as of December 31, 2015 and 2014. Interest rate demand deposits on Rupiah in December 31, 2015 and 2014 are 1.05% and
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
123
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
diberikan pada 31 Desember 2015 adalah 1,05% dan tahun 2014 adalah 1,00%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 0,52% dan 0,25%.
1.00%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in December 31, 2015 and 2014 are 0.52% and 0.25%, respectively.
Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 3,04% dan 1,05% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% dan 4.00% untuk 31 Desember 2015 dan 2014.
Saving deposits At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 3.04% and 1.05% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rates on saving deposits in December 31, 2015 and 2014 are 4.04% and 4.00%, respectively.
Deposito berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 6,63% dan 2,74% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 10,10% dan 9,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,15% dan 3,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014.
Time deposits At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 6.63% and 2.74% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 10.10% and 9,00% in December 31, 2015 and 2014. Average interest rate on United States Dollar deposits are 3.15% and 3.00% in December 31, 2015 and 2014.
124
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Giro pada bank lain Bank of India Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset / Percentage of demand deposits with other banks to total assets Kredit
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2015
2014
5,096,716,683
400,177,152,577
0.08%
7.69%
2015
2014
63,640,622,043
65,668,805,559
-
0
PT Putra Mahkota Perkasa
-
42,580,000,000
Ramesh Shamdas Khubani
-
3,058,318,410
PT Multindo Velvet Industries PT Kemang Jaya Indo
Narwani Prakash Kotumal
5,800,000,000
5,500,000,000
PT Metro Global Service
2,896,500,029
4,400,000,000
-
1,548,125,000
97,815,446,218
7,976,926,164
75,671,707
70,182,493
14,400,000,000
-
Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani PT Classic Prima Carpet Dilip R.C Classic Automotive
6,487,583,642
-
Keluarga Direksi dan Karyawan Kunci
1,813,260,568
1,948,395,350
192,929,084,207
132,750,752,976
3.17%
2.55%
Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan
12,660,824,702
6,645,634,806
4,392,995,176
1,772,427,896
Deposito berjangka
261,090,315,551
84,853,989,848
Jumlah
278,144,135,429
93,272,052,550
5.59%
2.01%
24,519,472
249,393,554
385,980,000,000
346,780,000,000
Persentase simpanan dari jumlah liabilitas Simpanan dari bank lain Giro Interbank Call Money Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pendapatan bunga - Kredit Persentase Pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga
32,504,142,660
28,758,781,465
418,508,662,132
375,788,175,019
8.42%
8.10%
16,782,932,858
16,431,988,776
3.81%
3.72%
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
125
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bagian penting dan mutlak harus diterapkan oleh industri perbankan dalam menghadapi perkembangan risiko bisnis dan tantangan usaha yang kian meningkat. Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa memberikan komitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan melakukan penyempurnaan secara terusmenerus dengan melibatkan seluruh karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk.
Good Corporate Governance is necessary and essential to be implemented by banking industry in encountering higher business risk and challenge. Entire Board of Commissioners and Board of Directors are always committed to deliver commitment on good corporate governance implementation consistently and perform continuous improvement by involving all employees of PT Bank of India Indonesia Tbk.
Perusahaan juga berupaya menanamkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari budaya perusahaan dan senantiasa dipelihara, dijaga, dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik merupakan penopang penting dalam PT Bank of India Indonesia Tbk di tengah persaingan bisnis.
The Company also seeks to internalize good corporate governance principles as part of corporate culture that has to be maintained, controlled and improved for its quality to achieve vision, mission and corporate values. Good corporate governance is important pillar in PT Bank of India Indoensia Tbk amidst the business challenge.
Pelaksanaan tata kelola di perusahaan di lingkungan PT Bank of India Indonesia Tbk selalu didasarkan pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Berikut adalah penjelasan dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh PT Bank of India Indonesia Tbk. Keterbukaan Informasi
Corporate governance implementation in PT Bank of India Indonesia Tbk circumstances always refers to transparency, accountability, responsibility, independency and fairness principles. Explanation of corporate governance principles implemented by PT bank of India Indonesia Tbk is as follows: Information Disclosure
PT Bank of India Indonesia Tbk selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di setiap pelaksanaan kegiatan usahanya, dan selalu berusaha untuk memberikan informasi yang jelas terkait dengan kegiatan usaha maupun produk yang ditawarkan kepada stakeholders. Dengan demikian, stakeholder memperoleh nilai yang lebih dalam melakukan hubungan kerjasamanya dengan PT Bank of India Indonesia Tbk.
PT Bank of India Indonesia Tbk always implements good corporate goverannce in every business activity, and always seeks to provideclear information in terms of business activity and products offered to the stakeholders. Therefore, the stakeholders will obtain added-value from partnership with PT Bank of India Indonesia Tbk.
Akuntabilitas PT Bank of India Indonesia Tbk telah memiliki fungsi, sistem dan pertanggungjawaban yang jelas dari seluruh bagian dalam perusahaan sehingga terdapat pemisahan antara kewajiban dan wewenang antara pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.
Accountability PT Bank of India Indonesia Tbk has clear function, system and accountability from all part of the Company to arrange segregation between obligation and authority among the shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors.
Tanggung Jawab Sebagai tanggung jawab terhadap stakeholder, maka dalam melaksanakan aktivitas usaha PT Bank of India Indonesia Tbk selalu berpedoman dan mematuhi setiap ketentuan peraturan dan undangundang yang berlaku.
Responsibility As responsibility to the stakeholders, in carrying out its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk always refers and complies with prevailing law and regulation.
126
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Independensi Untuk menjaga independensi, maka dalam kegiatan usahanya, PT Bank of India Indonesia Tbk senantiasa melaksanakannya secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan maupun gangguan dari pihak lain, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Independency To maintain independency, in its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk always being professional without conflict of interest or intervention from other parties that also ensures its accountability.
Kesetaraan dan Kewajaran Untuk tercapainya kesetaraan dan kewajaran, maka dalam pelaksanaan kegiatan usaha, PT Bank of India Indonesia Tbk berpegang pada prinsip kehati-hatian dan kewajaran serta adil dalam memenuhi kebutuhan para stakeholder serta melindungi hak minoritas. Hal ini juga tercermin dari mayoritas direksi yang independen dan tidak memiliki hubungan dengan pemegang saham maupun stakeholder lainnya.
Equality and Fairness To achieve fairness and equality, in its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk firmly upholds to prudential banking and fairness principles in fulfilling needs of the stakeholders and protecting minority rights. This also reflected from majority Independent Directors without affiliation with shareholders or other stakeholders.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Bank, di luar wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
General Meetings of Shareholders Pursuant to Articles of Association, the General Meetings of Shareholders (GMS) is organized minimum 1 (once) a year as forum for the shareholders to take decide important resolutions related with the Bank, beyond authority of the Board of Commissioners and Board of Directors.
RUPS memiliki wewenang, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan penggunaan laba dan penunjukan akuntan publik.
GMS has authorities, among others, appointing and dismissing Board of Commissioners and Board of Directors members, approving Articles of Association members, approving Annual Report and stipulating type and amount of remuneration, allowance, and facilities for Board of Commissioners and Board of Directors members, determining profit allocation and public accountant appointment.
Dalam RUPS dapat juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris, ataupun pemegang saham.
The GMS also discusses strategy, policy and other important issues proposed by the Board of Directors, Board of Commissioners or Shareholders.
Pada 2015, Bank of India Indonesia mengadakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan, yakni pada 24 Maret 2015, dan 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa, yakni pada 24 Maret 2015, 28 Agustus 2015 dan 3 Desember 2015. Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut:
In 2015, Bank of India Indonesia organized 1 (one) Annual GMS on March 24, 2015 and 3 (three) Extraordinary GMS on March 24, 2015, August 28, 2015 and December 3, 2015. Several key resolutions in the meetings are as follows:
RUPS Tahunan Untuk RUPS Tahunan, keputusannya antara lain : Tidak adanya pembagian Dividen untuk tahun buku periode 2014 karena Bank akan menuju BUKU 2, di mana salah satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik melalui Laba Ditahan
Annual GMS For Annual GMS, the resolutions is as follows: There was no Dividend distribution for fiscal year 2014 period due the Bank towards Book 2, with one of the efforts was through organic additional capital by Retained Earnings.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
127
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
RUPS Luar Biasa Untuk RUPS Luar Biasa, keputusannya antara lain: a. RUPS-LB, 24 Maret 2015, mekanisme pengambilan keputusan, hasil pemungutan suara dan keputusan Rapat belum dilaksanakan berhubung Rapat di-skors. b. RUPS-LB, 28 Agustus 2015, memiliki 2 (dua) agenda rapat yaitu sebagai kelanjutan Rapat sebelumnya yang di-skors dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengeluarkan Keputusan Rapat sebagai berikut:
Extraordinary GMS For Extraordinary GMS, the resolutions are as follows: (a) EGMS, March 24, 2015, decision-making mechanism, result of Meeting voting and resolution had not been implemented due the Meeting was suspended. (b) EGMS, August 28, 2015, with 2 (two) meeting agenda as sequence of previous Meeting that was suspended and change to Board of Commissioners and Board of Directors composition where the meeting decided following resolutions:
1. Menyetujui dan menetapkan periode masa jabatan Direktur Independen dan Komisaris Independen adalah sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/ BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014, dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 033/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk mengubah Anggaran Dasar Perseroan dan menuangkan/menyatakan hal tersebut, dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, sehubungan dengan keputusan ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sampai dengan dilakukannya perubahan Anggaran Dasar pada Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya, maka periode masa jabatan Direktur dan Komisaris Independen akan tetap berpedoman pada peraturan Perseroan; 2. Tidak Menyetujui pembayaran bertahap dividen untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, 30 Juni 2015, 30 September 2015 dan 31 Desember 2015, dan untuk pembayaran dividen tahun buku 2015 akan dibahas dan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2015 yang akan diselenggarakan pada tahun 2016;
1. Approved and stipulated serving period for Independent Director and Independent Commissioner had complied with Indonesia Stock Exchange Board of Directors Decree Number Kep-00001/BEI/01-2014 dated November 20, 2014 dated January 20, 2014 by concerning Financial Service Authority Regulation Number 033/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company as well as granted authority and attorney to the Board of Directors with substitutive rights to perform every necessary action, including but not limited to amend Articles of Association and declare/present the amendment, in separated Deeds made before Notary, in relation with this resolution by complying with prevailing law, until the implementation of Articles of Association amendment in the Next General Meetings of Shareholders, the serving period of Independent Director and Commissioner will continue referring to regulation of the Company.
Agenda Ke 2 a. Menyetujui pengunduran diri Ibu Ningsih Suciati selaku Direktur Utama Perseroan; b. Menyetujui pelepasan dan selanjutnya memberhentikan dengan hormat Bapak P.L. Ramachandran Iyer selaku Wakil Direktur Utama Perseroan sehubungan penugasan yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham Pengendali di India;
Second Agenda (a)Approved resignation of Mrs. Ningsih Suciati as President Director of the Company; (b)Approved dismissal and later honorary discharging Mr. P.L. Ramachandran Iyer as Vice President Director in relation with his assignment at Headquarter of Controlling
128
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2. Not approving gradual dividend payment for quarters ended on March 31, 2015, June 30, 2015, September 30, 2015 and December 31, 2015 and for dividend payment fiscal year 2015 will be discussed and decided in Annual General Meetings of Shareholders fiscal year 2015 that will be implemented in 2016.’
Shareholders in India;
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
c. Menyetujui pengangkatan Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro selaku Direktur Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d. Menyetujui pengangkatan Bapak R.A Sankara Narayanan selaku Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) e. Menyetujui pengangkatan Bapak Gopinathan Ekamurthy selaku Wakil Direktur Utama yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) f. Menyetujui pengangkatan Bapak Prashant Thapliyal selaku Direktur yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) g. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menyatakan/menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang di hadapan Notaris, dan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(c) Approved appointment of Mr. Sinbad Rijadi Hardjodipuro as President Director of the Company that will effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK). (d) Approved appointment of Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commissioner of the Company that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK). (e) Approved appointment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK). (f) Approved appointment of Mr. Prashant Thapliyal as Director that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK). (g) Approved to grant authority to the Board of Directors with substitutive rights to declare/ stated the resolution regarding Change to Board of Commissioners and Board of Directors in separated Deeds made before Notary, and to send announcement to Minister of Law and Human Rights in relation with this change to Board of Commissioners and Board of Directors composition, as well as undertaking other actions that are necessary and required by prevailing Law.
c. RUPS-LB, 3 Desember 2015: 1. Menyetujui, mengubah dan menyatakan kembali Anggaran Dasar Perseroan termasuk mengubah Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, sebagaimana telah dijelaskan dalam Rapat;
(c) EGMS, December 3, 2015: 1. Approved, amended and restated Articles of Association, including revising Articles of Association to comply with Financial Service Authority Regulation, revising Article 3 in Articles of Association to conform with Regulation Number IX.J.1 concerning Principals of Articles of Association for Company Who Entered Equity Securities Public Offering and Listed Ocmpany as explained in the Meeting;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
129
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
2. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk mengubah dan/atau menyusun kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sesuai keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumendokumen yang diperlukan, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan, kepada instansi yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
130
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2. Approved to grant authority and attorney to the Board of Directors with substitutive rights to undertake every and each action erquired in relation with the resolution, including bu tnot limited to present/dsiclose the resolutions in Deeds made before Notary, to amend and/or revise entire provisions in Articles of Association in accordance with the resolution (including confirming shareholders composition as stated in the Deeds, if necessary), as required and in compliance with prevailing Law, prepare or delegating and signing Deeds and Documents that are required, to later propose approval proposal and/or announcement on this Meeting resolution and/or Articles of Association amendment to authorized institution, and to perform all and every action needed, in compliance with prevailing Law.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dewan Komisaris Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan pengelolaan PT Bank of India Indonesia Tbk dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar, atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Board of Commissioners In accordance with Articles of Association, the Board of Commissioners is in charge to perform supervision upon Board of Directors policy in running management of PT Bank of India Indonesia Tbk and providing recommendation to the Board of Directors, and to perform other activities as regulated in Articles of Association, or stipulated over time by the General Meetings of Shareholders (GMS).
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas, antara lain, melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan satuan kerja audit inter PT Bank of India Indonesia Tbk dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh dua komite lainnya, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee who is in charge naley to evaluate internal audit unit finding result in PT Bank of India Indonesia Tbk in relation with general audit as stipulated in Bank Internal Audit Function Implementation Standard regulated by authorized institution. The Board of Commissioners is also hepled by two other committees, Nomination and Remuneration Committee and Risk Monitoring Committee.
Pada akhir 2015, Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk terdiri dari tiga orang anggota, termasuk dua orang anggota Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Dengan komposisi ini memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
As end of 2015, the Board of Commissioners in PT Bank of India Indonesia Tbk consisted of three members, including two Independent Commissioners who are free from influence from controlling shareholders. Within this composition, it has enabled effective, fast and accurate decision-making as well as independent action.
Jumlah itu memenuhi ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Tugas Komisaris Independen adalah memperjuangan kepentingan pemegang saham minoritas Bank of India Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ketiga setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain. Susunan Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 terdiri dari:
The Composition has complied with Bank Indonesia Regulation governing that minimum 50% of Board of Commissioners members are Independent Commissioners. Duty of Independent Commissioner is to fight for minority shareholders of PT Bank of India Indonesia Tbk, as one of fundamental principle in good corporate governance practice. The Board of Commissioners is appointed and dismissed by the General Meetings of Shareholders, with serving period until the third GMS after appointment year except regulated different. As of December 31, 2015, Board of Commissioners composition in PT Bank of India Indonesia was as follows: President Commissioner : R.A Sankara Narayanan*) Commissioner : Prakash Rupchand Chugani Independent Commissioner : Leland Gerrits Rompas Independent Commissioner : Handadjaja Sulaiman
Komisaris Utama : R.A Sankara Narayanan*) Komisaris : Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen : Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen : Handadjaja Sulaiman *)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.
Untuk menjalankan fungsinya Dewan Komisaris selama tahun 2015 telah menyelenggarakan rapat sebanyak 3 kali dengan kehadiran sebagai berikut:
To carry out its function, throughout 2015, the Board of Commissioners held 3 meetings with attendance list as follows:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
131
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
R.A Sankara Narayanan *)
President Commissioner
Non Active
Non Active
Non Active
Prakash Rupchand Chugani
Independent Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
Handadjaja Sulaiman
Independent Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.
Untuk mengembangkan kemampuan Komisaris, pelatihan yang diikuti oleh Komisaris sebagai berikut:
Dewan Dewan
To develop Board of Commissioners competency, trainings participated by the Board of Commissioners are as follows:
Komite Audit Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Audit Committee Audit Committee is in charge to perform monitoring and evaluation on audit planning and implementation as well as monitoring on audit result follow-up to evalaute sufficiency of internal audit including adequacy of financial reporting process.
Dalam rangka melaksanakan tugas sesuai angka 1 di atas, Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan kaporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;
To implement the duties based on point 1 mentioned above, the Audit Committee performs monitoring and evaluation at least on: (a)Perform review on financial information to be published by the Company to public and/or other authorized parties including financial statements, projection and other reports related with financial reports of the Company;
d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan; h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan; dan i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan
132
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
(b)Perform review on compliance with Law related with activities of the Company; (c)Provide independent opinion in the event of dissenting opinion between the management and Accountant regarding ths service provided; (d)Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding Accountant appointment baed on independency, scope of assignment and fee; (e)Perform review on audit activity done by internal auditor and supervise follow-up action taken by the Board of Directors on the internal auditor finding; (f) Perform review on audit activity done by internal auditor and supervise follow-up action taken by the Board of Directors on the internal auditor finding; (g)Examine complaint related with the Company’s accounting process and financial reporting. (h)Examine and provide recommendation to the Board of Commissioners regarding conflict of interest potential in the Company’ and (i) Maintain confidentiality of the Company’s documents, data and information.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
Audit Committee is regulated to provide recommendation regardign Public Accountant and Public Accountant Firm appointment to be presented to the General Meetings of Shareholders.
Untuk terlaksananya tugas dan kewajiban tersebut di atas dengan baik, Komite Audit berwenang untuk: a. mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerjanya; b. berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit Internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; c. melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan d. melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
For the implementation of these duty and responsibility, the Audit Committee has following authorities: (a) Accessing corproate document, data and information regarding several aspects required in the duty implementation; (b) Communicating directly with employees, including the Board of Directors and parties who perform internal audit, risk management and Accountant functions in relation with duty and responsibility of Audit Committee; (c) Involve independent Party non-Audit Committee member, if considered necessary to help its duty implementation; and (d) Perform other duties assigned by the Board of Commissioners.
Struktur Keanggotaan Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 sebagai berikut: • Ketua : Leland Gerrits Rompas • Anggota : Haryono Adi Prasetyo • Anggota : Monesh Dileep Amarnani
As of December 31, 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk Audit Committee membership composition was as follows: • Chairman : Leland Gerrits Rompas • Member : Haryono Adi Prasetyo • Member : Monesh Dileep Amarnani
Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak independen terhadap Direksi dan auditor ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi halhal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal maupun eksternal, serta ketaaan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko.
Each of Audit Committee member has competency and expertise in Accounting, Finance, Legal and Banking. Every Committee’s members act independently agains the Board of Directors and External Auditor and report their activities to the Board of Commissioners as recommendation on evaluation result and identification several issues that require special concern in financial reporting aspect from the Board of Directors, report from internal and external auditors, as well as compliance with Law and risk management implementation.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan DIreksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
According to prevailing Law, Audit Committee function is to help the Board of Commissioners in ensuring the Board of Directors has followed-up audit finding and recommendation from Bank’s internal audit unit, external audit, audit result from Bank Indonesia and/ or other authorized parties.
Sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa: • Struktur pengendalian internal PT Bank of India Indonesia Tbk telah dapat dilaksanakan dengan baik
Based on these functions, main duty of Audit Committee is ensuring that: • Internal audit structure in PT Bank of India Indonesia Tbk has been well implemented
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
133
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
• Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan • Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen
• Internal and external audit practices had been carried out based on prevailing auditing standard, and • Audit finding follow-up had been implemented by the management.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intensif dengan Direksi, SKAI dan auditor eksternal.
In carrying out its duties, the Audit Committee engages in intensive interaction with the Board of Directors, SKAI and external auditor.
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali dengan kehadiran sebagai berikut:
Throughout 2015, Audit Committee held 4 meetings with attendance list as follows:
Training/Seminar/Workshop Participated by Board of Commissioners Risk Management Certification
President Commissioner Candidate
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komita Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.
Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
Leland Gerrits Rompas
Chairman
4 meetings
4 meetings
100%
Haryono Adi Prasetyo
Member
4 meetings
3 meetings
75%
Monesh Dileep Amarnani
Member
4 meetings
2 meetings
50%
Agenda rapat antara lain membahas : - Tentang pencapaian rencana kerja. - Tentang Audit Issue dengan Kantor Akuntan Publik Grant Thornton. - Membahas tentang pembahasan temuan Otoritas Jasa Keuangan - Membahas tentang pembahasan temuan Satuan Kerja Audit Internal. - Peningkatan sumber daya manusia.
The meeting agenda discussed following issues: • Working plan achievement. • Audit Issue discussion with Public Accountant Firm Grant Thornton. • Discussing Financial Service Authority audit finding. • Discussing Internal Audit Unit finding. • Human Capital development.
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko.
Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee was established by Board of Commissioners with responsibility to provide recommendation to the Board of Commissioners regarding risk management issues to evaluate risk management and internal audit system as well as providing various information for the Board of Commissioners to anticipate risk.
Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komita Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. 010/KP-BD/INT/SK/ PRM/XI/14 tertanggal 27 November 2014 tentang Komite Pemantau Risiko Bank of India Indonesia Tbk. Keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi di PT Bank of India Indonesia terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu masing-masing:
Pursuant to Board of Commissioners meeting resolution, the Board of Directors has established Risk Monitoring Committee under Board of Directors Decree Number 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/14 dated November 27, 2014 concerning PT Bank of India Indonsia Tbk Risk Monitoring Committee. Remuneration and Nomination Committee membership in PT Bank of India Indonesia comprises
134
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
a) Seorang Komisaris Independan yang sekaligus sebagai Ketua Komite b) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan; c) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajeman risiko. Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015 sebagai berikut: • Ketua : Leland Gerrits Rompas • Anggota : Haryono Adi Prasetyo • Anggota : Teddy R. Sondakh
3 (three) members, who respectively as: (a) An Independent Commissioner also as Committee Chairman (b) An Independent Party with expertise in Finance; (c) An Independent party with expertise in risk management. As of December 31, 2015, Risk Monitoring Committee composition was as follows: • Chairman : Leland Gerrits Rompas • Member : Haryono Adi Prasetyo • Member : Teddy R. Sondakh
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas, wewenang dan tanggung jawab komite adalah: 1. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan dan evaluasi terhadap kebijakan Manajemen Risiko; 2. Monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan Manejemen Risiko melalui paparan-paparan program kerja yang dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan hasil monitoring dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko; 3. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan dewan Komisaris.
According to prevailing regulation, duty, authority and responsbility of the committee are: 1. Providing recommendation to the Board of Commissioners to grant approval and evaluation on Risk Management Policy; 2. Monitoring on Risk Management policy implementation through working program presentation from Risk Management unit and the monitoring result is used as evaluation material for Risk Management Policy implementation. 3. Providing recommendations to the Board of Commissioners to evaluate and approve Board of Directors’ proposal related with transaction that requires Board of Commissioners approval.
Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, telah melakukan rapat sebanyak 4 Kali.
Throughout 2015, Risk Monitoring Committee had carried out duties and functions according to prevailing law, namely by organizing 4 meetings.
Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
Leland Gerrits Rompas
Chairman
4 meetings
4 meetings
100%
Haryono Adi Prasetyo
Member
4 meetings
4 meetings
75%
Monesh Dileep Amarnani
Member
4 meetings
4 meetings
50%
Rapat antara lain membahas tentang Profil Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk serta beberapa topik terkini lainnya.
The meeting discussed namely Risk Profile of PT Bank of India Indonesia Tbk and other updated topics.
Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Komita Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: 1. Remunerasi Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi, mengenai: a. Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Remuneration and Nomination Committee Duty, Authority and Responsibility of Remuneration and Nomination Committee are as follows: 1. Remuneration Assist and provide recommndation to the Board of Commissioners in evaluating Remuneration and Nomination policy regarding: (a) Remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be presented to The General Meetings of Shareholders (GMS)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
135
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
b. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampikan kepada Direksi c. Dalam memberikan rekomendasi yang terkait dengan Remunerasi ini juga harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan Bank dan kecukupan pemenuhan cadangan 2. Prestasi kerja individu 3. Kewajiban dengan peer group dan 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka pendek Bank.
(b) Remuneration Policy for Executives and employees generally to be presented to the Board of Directors. (c) In providing recommendation related with the remenuration has to concern following factors: 1. Bank’s Financial Performance and reserve allowance sufficiency.
2. Nominasi a. Menyusun kebijakan sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Komisaris dan Direksi untu disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Nomination (a) Preparing Board of Commissioners and Board of Directors members appointment and/ or succession system and procedure policy to be presented to the General Meetings of Shareholders. (b) Providing recommendation on Board of Commissioners and/or Board of Directors members candidates, to the Board of Commissioners to be presented in General Meetings of Shareholders. (c) Providing recommendation on Independent Party to be appointed as: 1. Audit Committee member with expertise in Legal/Banking 2. Risk Monitoring Committee member with expertise in Finance and another member with expertise in Risk Management. 3. In carrying out its authority, the Remuneration and Nomination Committee cooperates with Division/Workng Unit/Unit who is in charge in Human Capital Aspect. 4. Evaluating policy or resolution taken by the Board of Directors regarding Remuneration and Nomination implementation. 5. Protecting confidentiality of Ban’s document, data and information.
b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham c. Memberikan rekomendasi mengenai pihak Independen yang akan menjadi: 1. Anggota Komite Audit yang memiliki keahlian di bidang hukum/perbankan 2. Anggota Komite Pemantau Resiko, seorang yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang di bidang Manajemen Risiko 3. Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi dan Nominasi bekerjasama dengan Divisi/Unit Kerja/Satuan Kerja yang menanganai Sumber Daya Manusia. 4. Mengevaluasi kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh Direksi terkait dengan penerapan Remunerasi dan Nominasi 5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank
2. Individual working achievement 3. Fairness with peer group and 4. Consideration of Bank’s short term target and strategy.
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, masing-masing: a. Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai Ketua Komite b. Seorang Komisaris c. Seorang pejabat eksekutif dari Divisi yang membawahi Sumber Daya Manusia
Remuneration and Nomination Committee membership comprises of 3 (three) members who respectively as: (a)Independent Commissioner who also Chairman of the Committee (b)A Commissioner (c)An Executive officer from Division supervising Human Capital.
Berdasarkan SK No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/ VI/2015 tanggal 9 Juni 2015, Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi mengalami perubahan sehingga susunan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pursuant to Decree Number 0528/KP-PERS/INT/SK/ ESC/VI/2015 dated June 9, 2015, Remuneration and Nomination Committee composition was changed that as of December 31, 2015 the compositions was follows:
136
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
• Ketua : Handadjaja Sulaiman • Anggota : Prakash R. Chugani • Anggota : Eka Surya Chandra
• Chairman : Handadjaja Sulaiman • Member : Prakash R. Chugani • Member : Eka Surya Chandra
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali.
Throughout 2015, Remuneration and Nomination Committee held 6 meetings.
Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
Handadjaja Sulaiman
Chairman
6 meetings
6 meetings
100%
Prakash R. Chugani
Member
6 meetings
4 meetings
66%
Eka Surya Chandra
Member
6 meetings
2 meetings
35%
Dewan Direksi Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 berjumlah 4 (empat) orang, yakni:
Board of Directors As of December 31, 2015, Board of Directors of PT bank of India Indonesia comprised of 4 (four) Directors, as follows:
Direktur Utama : Sindbad R. Hardjodipuro Wakil Direktur Utama : Gopinathan Ekamurthy Direktur Operasional : Ferry Koswara Direktur Kepatuhan : Primasura Pandu Dwipanata Direktur Kredit & Internasional Banking : Prashant Thapliyal*)
President Director : Sindbad R. Hardjodipuro Vice President Director : Gopinathan Ekamurthy Operation Director : Ferry Koswara Compliance DIrector : Primasura Pandu Dwipanata Credit & International Banking Director : Prashant Thapliyal*)
*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
*) Effective after approved from Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.
Seusai Anggaran Dasar, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Pursuant to Articles of Association, the Board of Directors is fully responsible on its duty implementation to the shareholders through General Meetings of Shareholders.
Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.
To implement Good Corporate Governance principles, the Board of Directors also has established Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit (SKK) that have been effectively working to help the Board of Directors to perform monitoring and controlling upon the Bank’s business activity.
Di samping ketiga komite tersebut di atas, Direksi juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite Dana (ALCO), Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Rencana Kerja dan Anggaran, serta Komite Personalia.
Besides these three committees, the Board of Directors is also assisted by several Executive Committees such as Fund Committe (ALCO), Credit Committee, Credit Policy Committee, Information Technology Steering Committee, Risk Management Committee, Working and Budget Plan Committee and Human Resources Committee.
Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali dengan kehadiran sebagai berikut:
Throughout 2015, the Board of Directors held 6 meetings with attendance list, as follows:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
137
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
Sindbad R. Hardjodopuro
President Director
6 meetings
6 meetings
100%
Gopinathan Ekamurthy
Vice President Director
6 meetings
6 meetings
100%
Ferry Koswara
Operation Director
6 meetings
6 meetings
100%
Primasura Pandu Dwipanata
Compliance Director
6 meetings
6 meetings
100%
Prashant Thapliyal *)
Credit & International Banking Director
Non Active
Non Active
100%
*) Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.
Segala kebijakan dan keputusan strategis ditetapkan Direksi melalui rapat Direksi. Segala pengambilan keputusan dalam rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
Every strategic policy and policy is implemented by the Board of Directors in Board of Directors meeting. Every decision making taken in the Board of Directors meeting is based on collective consensus.
Training/Seminar/Workshop Participated by Board of Directors 1
Seminar in OJK
Compliance Director
2
Risk Management Certification
Credit Director Candidate
3
FKDKP Seminar
Compliance Director
4
Workshop Operational Risk, Liquidity President Director Risk, & Liquidity Stress Testing
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting
Dewan Komisaris dan Direksi juga melaksanakan rapat gabungan yang membahas berbagai persoalan strategis PT Bank of India Indonesia Tbk. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan sebanyak 6 kali rapat gabungan. Tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners and Board of Directors also organize joint meeting to discuss several strategic issues of PT Bank of India Indonesia Tbk. Throughout 2015, the Board of Commissioners and Board of Directors held 6 meetings. Attendance level of each member in the meeting is as follwos:
Name
Position
Total Meeting
Attendance
Percentage
R.A Sankara Narayanan*)
President Commissioner
6 meetings
Non-Active
Non-Active
Prakash Rupchand Chugani
Komisaris
6 meetings
1 meeting
17%
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Independen
6 meetings
6 meetings
100%
Handadjaja Sulaiman
Komisaris Independen
6 meetings
6 meetings
100%
Sindbad R. Hardjodopuro
Direktur Utama
6 meetings
Non-Active
Gopinathan Ekamurthy
Wakil Direktur Utama
6 meetings
6 meetings
100%
Ferry Koswara
Direktur Operasional
6 meetings
6 meetings
100%
Primasura Pandu Dwipanata
Direktur Kepatuhan
6 meetings
6 meetings
100%
Prashant Thapliyal*)
Direktur Kredit & Internasional Banking
6 meetings
Non-Active
*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.
138
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Komite Manajemen Dana ( ALCO) Komite Manjemen Dana/ALCO dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab: • Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. • Pengelolaan neraca dan likuiditas serta resiko di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas dan interest rate risk.
Fund Management Committee (ALCO) Fund Managment Committee/ALCO was established with following duties and responsibilities: • Stipulate direction, policy, strategy, management of balance sheet, liquidity, interest rate, earning and growth management by upholding prudential banking principle. • Balance sheet and liquidity management altogether with the risks contained by risk identification, exposure measurement, monitoring process as well as liquidity and interest risk management strategy.
Selama 2015, Komite Manajemen Dana/ALCO telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali. Adapun keputusan penting dari rapat-rapat tersebut adalah: 1. 29 Mei 2015 mengenai suku bunga 2. 16 September 2015 mengenai suku bunga 3. 22 Desember 2015 mengenai suku bunga dan SME.
Throughout 2015, Fund Management Committe/ ALCO organized 3 meetings. Key resolutions of the meeting were: (a) May 29, 2015 concerning interest rate (b) September 2015 concerning ... (c) December 22, 2015 concerning interest Rate and SME.
Komite Kredit Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember 2007 tentang Komite Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik di tingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
Credit Committee Credit Committee was established under Board of Directors Decree Number 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 dated December 17, 2007 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Credit Committee with duty and responsibility to approve loans disbursement accordign to regulated limit. The Credit Committee consists of Branch Committee and Central Committee with members from related executives. Both in central and branch levels, the Credit Committee organizes meeting according to necessity in loan approval process.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini dibentuk melalui Sk Direksi No.014/ KPBD/INT/IV/2008 tanggal 23 April 2008 tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank of India Indonesia Tbk. Komite ini memiliki tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem operasi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Rencana Strategi Teknologi Informasi ) Komite Informasi dan Teknologi melakukan rapat sesuai kebutuhan.
Information Technology Steering Committee The Committee was established under Board of Directors Decree Number 014/KPBD/INT/ IV/2008 dated April 23, 2008 concerning PT Bank of India indonesia Tbk Information Technology Steering Committee. The committee has duty and responsibility to determine information technology system and corporate operation system direction and strategy in short-term and long-term (Information Technology Strategic Plan), the Information and Technology Committee organizes meeting according to necessity.
Komite Manajemen Risiko Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No 286/ KPBD/INT/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang Komite Manajemen Risiko PT Bank Swadesi Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite adalah menjadi wadah dalam perencanaan dan penetapan
Risk Management Committee The Committee was established under Board of Directors Decree Number 286/KPBD/INT/XII/2003 dated December 30, 2003 concerning PT Bank Swadesi Tbk Risk Management Committee. Duty and responsibility of the committee is being the
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
139
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
arah, kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta sekaligus mengevaluasi penerapan proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan sesuai dengan perubahan eksternal dan internal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.
forum for risk management direction, planning and strategy planning and stipulation as well as to evaluate risk management process implementation and improvement in accordance with external and internal shifting that affect sufficiency of equity and risk profile.
Salah satu pencapaian Komite ini pada 2015 adalah:
One of the committee’s achievement in 2015 was ...
• Meraih Juara 1 Risk Management Bank Buku 1Economic Review • Telah siapnya beberapa PODP risk management, antara lain, PODP risk management risiko, laporan profil risiko, laporan profil risiko, laporan risk based bank rating, laporan KPMM, pengaduan nasabah.
The committee’s achievement in 2015, among others: • 1st winner of Risk Management in Buku 1 Bank category, Economic Review • readiness of several risk management PODP namely risk management PODP, risk profile report, risk-based rating report, KPMM report and customer complaints.
Komite Rencana Kerja & Anggaran Komite ini dibentuk berdasarkan SK DIreksi No. 202/KPBD/INT/XI/2002 tanggal 06 November 2002 tentang Komite Rencana Kerja dan Anggaran PT Bank of India Indonesia Tbk. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan pola perencanaan dan pengembangan usaha Bank dengan memperhatikan kemampuan intern dan faktor ekstrem yang mempengaruhi usaha bank, yang sekurang-kurangnya mencakup : • Permodalan • Penghimpunan Dana • Pemberian jasa bank • Pengembangan Produk Perbankan • Perluasan Jaringan kantor • Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Bertanggung jawab atas penerapan pola perencanaan dan pengembangan usaha bank dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan), Rencana Jangka Pendek (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).
Working & Budget Plan Committee The Committee was established under Board of Directors Decree Number 202/KPBD/INT/XI/2002 dated November 6, 2002 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Working and Budget Plan Committee with duty and responsibility as follows: (a) Prepare, evaluate and improve Bank’s business planning and development by concerning internal capacity and external factor that affected the Bank’s business at least including: • Equity • Fund Collection • Bank’s Service delivery • Banking Products Development • Office Network Expansion • Human Capital Development (b) Being responsible on the implementation of bank’s business planning and development sheme as disclsoed in Corproate Plan and ShortTerm Plan (Annual Working and Budget Plan)
Komite Personalia Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/ KPBD/INT/VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank of India Indonesia Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite adalah menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi PT Bank of India Indonesia Tbk dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Human Resources Committee The Committee was established under Board of Directors Decree Number 008/KPBD/INT/VII/05 dated July 29, 2004 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Human Resoures Committee. Duty and responsibility of the Committee is to stipulate target and strategy of PT Bank of India indonesia Tbk and formulate, supervise and evaluate human capital program implementation comprehensively to be consistent with prevailing principle, philosophy, policy and procedure.
140
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Fungsi Kepatuhan Sepanjang tahun 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standarstandar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dana atau kebijakan manajemen.
Compliance Function Throughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk successfully maintained compliance to prevailing law and regulation as well as other compliance standards that have been applied. Compliance function had been well implemented, and will be continuously developed by improving quality of understanding to prevailing regulation, intensifying monitoring and evaluation towards fund approval plan and management policy.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan, termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur serta Pimpinan Divisi terkait yang dikoordinasikan oleh Divisi Kepatuhan, Penelitian dan Pengembangan (KPP) termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
Compliance Director also consistently conducts monitoring on compliance principle implementation, including execution of necessary corrective actions, result of this monitoring is disclosed in periodic report. To ignite commitment on compliance principle implementation, Directors and Head of related Division coordinated by Compliance, Research and Development (KPP) Division including communication and socialization on several issues related with prevailing law, regulation and new standard.
Berdasarkan hasil penilaian Bank Indonesia per akhir tahun 2015, tingkat kepatuhan Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinilai “Moderate” dan Kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada “Fair”
According to bank Indonesia assessment result as end of 2015, Bank’s compliance score to entire prevailing law and regulation was evaluated “Moderate” and quality of compliance risk management implementation was evaluated “Fair.”
Peringkat risiko “Moderate” di karenakan antara lain, Masih kosongnya posisinya Komisaris Utama pada periode penilaian. Namun, manajemen Bank telah melakukan upaya dalam melakukan pemenuhan posisi ini, antara lain dalam pembahasan rapat Komisaris dan Surat kepada pemegang saham pengendali.Selama periode penilaian, Bank masih terkena denda-denda terkait pelaporan yang belum sesuai dengan ketentuan regulator. Total denda yang dibayarkan Bank per 31 Desember 2015 yaitu sebesar 1,05% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) 31 Desember 2015.
“Moderate” risk rating was driven by vacant President Commissioner position during the assessment period. However, the Bank’s management had undertaken several initiatives to fill this position namely discussing in Board of Commissioners meeting and sending letter to controlling shareholders. Throughout the assessment period, the Bank was still constrained by several penalties related with reporting that were still not complied with provisions set by the regulators. Total penalty paid by the Bank as of December 31, 2015 was 1.05% of Profit For the Year (before tax) on December 31, 2015.
Sementara itu, dari sisi kualitas penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair”, hal ini di karenakan antara lain , masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diselesaikan untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada OJK. Bank juga dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas temuan-temuan pelanggaran yang diinformasikan oleh regulator. Bank dinilai juga memadai di dalam
On the other hand, from quality of risk management implementation was evaluated “Fair,” affected by several factors, among others several issues that needed to be done and settled to fulfill finding/ commitment to OJK. Bank was also evaluated cooperative by confirming fraud finding as informed by the regulator. Bank was also considered sufficient in delivering reports related with publication; such as
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
141
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
menyampaikan laporan-laporan terkait publikasi; misalnya laporan publikasi keuangan, laporan realisasi RBB, dan lain-lain. Sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe.
published financial reports, RBB realization report and other reports. As a means of public disclosure, Bank had organized Public Expose on December 23, 2015 attended by journalists such as Bisnis indonesia, Kontan and Jakarta Globe newspapers.
Fungsi kepatuhan sampai dengan 31 Desember 2015 ini belum berjalan secara baik, karena organisasi, personalia dan budaya kepatuhan yang belum memadai. Untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip berkesinambungan akan terus dikembangkan dan dikuatkan, antara lain dengan peningkatan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen Bank serta mengupayakan adanya sinergi antara Satuan Kerja Audit Intern, Divisi Satuan Kerja Divisi Sekretaris Perusahaan Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT Bank of India Indonesia Tbk. Divisi ini mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
As on December 31, 2015, compliance function had not running well due the organization, personnel and compliance culture were less adequate. To assure that every Bank’s business activity had been carried out under sustainable principle and will be continuously developed and enforced, among others, by improving quality of understanding on prevailing law, monitoring and evaluation on policy paper and or Bank’s management policy and encourage synergy among Internal Audit, Risk Management Division and Compliance Division.
Melalui surat keputusan No. 025/KP-BD/Int/SK/ DKI/X/2013 tentang penunjukan Corporate Secretary PT Bank of India Indonesia Tbk telah mengangkat Bapak Ferry Koswara (Direktur Operasional) untuk melaksanakan tugas sebagai Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan).
Under Decree Number 025/KP-BD/INT/SK/ DKI/X/2013 regarding Corporate Secretary appointment at PT Bank of India Indonesia Tbk, that appinted Mr. Ferry Koswara (Operational Director) to carry out duty as Corporate Secretary.
Secara umum, Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum PT Bank of India Indonesia Tbk dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
In general, Corporate Secretary is in charge to communicate general condition of PT Bank of India Indonesia Tbk and its performance to all interested parties in financial market and the society at large. Every material announcement has to be conducted fairly and disclosed simultaneously to all parties in accordance with prevailing law and Articles of Association. Another duty of the Corporate Secretary includes reminding the Board of Diretors of its responsibility and accountability in implementing Good Corporate Goveranance.
142
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate Secretary Division Corporate Secretary Division was established under Board of Directors Decree Number 182.A/KP-BD/ INT/XII/2001 dated December 3, 2001 regarding PT Bank of India Indonesia Tbk Corporate Secretary Establishment. The division carries a mission to support positive corporate image in consistent and ongoing basis through management of effective communication program to all stakeholders.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk menerima keluhan dari nasabah sejumlah sejumlah 56 pengaduan yang diterima melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan tersebut, seluruhnya terkait dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan tersebut telah diselesaikan dengan baik. (Mohon data jika ada pengaduan yang belum diselesaikan).
Related with customer complaint handling as part of Corporate Secretary duties, throughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk received complaint from customers in 56 complaints submitted to branch office, sub-branch office and other working units. From the total complaints, all complaints are related with payment mechanism, particularly ATM card use and all of the complaints had been completed very well.
Satuan Kerja Audit Intern Bank memiliki personel Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) yang terdiri dari:
Internal Audit Unit Bank has an Internal Audit Unit personnel comprising of:
No
Nama
Jabatan
Pengalaman
1.
Ardi Hermawan
Kepala SKAI
- Account Officer Bank Swadesi - Pimpinan Cabang Bank of India Indonesia - Penanggungjawab sementara Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia - Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia
2.
Riko Jaya Syafei
Staf Audit
- - - -
3
Nery
Staf Audit
- Staf KAP Teguh Heru Irianto 1 tahun - Senior Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun
4
Lima Safti Sapoetri
Staf Audit
- Auditor KAP Huni, mucharam & Rasdi 3 tahun - Staf Internal Audit Bank of India Indonesia 3 tahun
5
Dwi Achmad Fauzi
Staf Audit
- Staf Accounting PT Siantar top Tbk 7 bulan - Staff Administrasi PT Gagas Mandiri 1 tahun - Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun
6
Ckolib Wibowo
Staf Audit
- Manager Information Technology PT. Katahati Paramacitta Adhikara 2 tahun - Divisi Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia 3 tahun - Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun
7
Purwo Widodo
Staf Audit
- Staf EDP PT. Bank Dipo International 3 tahun - Staf IT PT Bank Sahabat Sampoerna 4 tahun - Staf Internal Audit IT Bank of India Indonesia 2 bulan
8
Arief Setiawan
Staf Audit
- Staf HR GA Bank Mega 1 tahun - Staf Logistic & Purchase PT Ardico 4 tahun - Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 bulan
Junior Bank examiner Bank Indonesia 3 tahun Senior Inspector Bank Mega 3 tahun Senior Manager of Permata Bank 3 tahun Senior Auditor Bank of India Indonesia 11 tahun
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
143
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Secara keseluruhan, kualitas sistem pengendalian intern menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk terus berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten, serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern.
Overall, quality of internal audit system showed a satisfying result. In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk was committed that the internal audit system to be implemented effectively and efficiently, consistent implementation of audit system and procedure, as well as maintain conducive working environment in terms of internal audit initiative.
Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar disesuaikan dengan maksud agar pelaksanaan Audit Intern tersebut dapat ditetapkan.
The internal audit function is carried out with systematic audit method and has developed riskbased approach implementation nowadays, that audit priority will be done upon proess or unit with higher risk and adjusted with objectives that the Internal Audit practice will be implemented.
Pejabat Kepala SKAI saat ini dijabat oleh Ardi Hermawan, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15, tanggal 18 Juni 2015.
Head of IAU is currently served by Ardi Hermawan, who was appointed according to Board of Directors Decree number 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15 dated June 18, 2015.
Independensi atas organisasi SKAI dinyatakan oleh manajemen dalam Internal Audit Charter kepada Kepala SKAI, untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan penyampaian informasi seluas-luasnya bank memberikan akses tetap berada pada tingkat yang optimal. Selain itu, Manajemen juga memberikan akses yang seluas-luasnya kepada kepala SKAI untuk dapat secara langsung berkomunikasi dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan pencapaian informasi atas berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan audit organisasi. SKAI juga diberi kebebasan untuk menetapkan metode, cara, teknik dan pendekatan audit yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengawasan Bank.
Independency of IAU organization is declared by the management in Internal Audit Charter to the IAU Head, to have direct communication with the Board of Commissioners in relation to information disclosure best practice, the Bank provides access to remain at optimum level. In addition, the Management also provides extensive access to IAU to communicate directly with the Board of Commissioners in relation to information dissemination on various issues related with organization audit implementation. IAU is also granted flexibility in stipulating audit method, procedure, practice and approach required in Bank’s audit activity implementation.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh SKAI mencakup pemeriksaan secara on site dan pemantauan secara off site, serta pemberian saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang dikaji ulang kepada semua jenjang organisasi.
Audit activity carried by IAU reflects on site audit and off site monitoring, as well as providing objective improvement recommendation and information regarding the audited activity for entire organization levels.
Ruang lingkup pekerjaan audit SKAI dalam hal ini meliputi pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, serta efektivitas dalam penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.
Scope of IAU audit duty, including audit and evaluation on sufficiency and effectivenes sof internal audit structure, compliance with prevailing law as well as risk management and corporate governance implementation effectiveness.
144
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Dewan Komisaris akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
IAU audit result is directly reported to the President Director with copy sent to Audit Committee that will report the result to Board of Commissioners altogether with the recomemndation for further action. Later on, the Board of Commissioners wil monitor and perform appropriate actions upon the audit finding result.
Akuntan Publik
Public Accountant
Dewan Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Akuntan Publik Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thornton) untuk mengaudit laporan keuangan PT Bank of India Indonesia untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk. Laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk telah disajikan sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Based on authority granted by the Annual GMS, the Board of Commissioners has appointed Public Accountant Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thornton) to audit financial statements of PT Bank of India Indonesia for fiscal year ended on December 31, 2015. The Public Accountant gave opinion on fairness of the financial statements of PT Bank of India Indonesia Tbk. The financial statements of PT Bank of India Indonesia Tbk has been presented in accordance with accounting principles that are generally applied in Indonesia.
Rencana Strategis Bank
Bank Strategic Plan
Bank telah menyusun dan menyampaikan kepada Bank Indonesia Rencana Korporasi untuk periode 2012-2017 (corporate plan) dan Rencana Bisnis tahun 2015-2017 (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.
Bank has prepared and submitted Corporate Plan for 2012 – 2017 period and Business Plan for 2015 – 2017 period to Bank Indonesia in accordance with Bank’s vision and mission.
Rencana Bisnis Bank untuk periode tahun 20152017 disusun secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehatihatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal.
Bank Business Plan for 2015 – 2017 period is prepared systematically, comprehensively and achievable by concerning prudential banking principle and being responsive with changing internal and external conditons.
Dalam penyusunan dan penyampaian RBB berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank dan Bank telah memperhatikan: a. Faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank; b. Prinsip kehati-hatian; c. Penerapan manajemen risiko; d. Azas perbankan yang sehat;
In RBB preparation and presentation, it refers to Bank Indonesia Regulation regarding Bank Business Plan where the Bank has also concerned:
Pemilik menunjukkan keseriusan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank, antara lain, tercermin dari RUPS Tahunan tanggal 24 Maret 2015 yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dalam rangka untuk memperkuat permodalan Bank.
The owner has taken firm commitment and necessary initiatives to support Bank’s strategic plan, among others, as reflected in Annual GMS on March 24, 2015 that did not distribute dividend to the shareholders to strengthen the Bank’s equity.
(a) (b) (c) (d)
External and internal factors with impact to the Bank’s business sustainability; Prudential bankign principle; Risk management implementation; Sound banking principle;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
145
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sejalan dengan visi dan misi Bank untuk menjadi Bank yang menjadi pilihan bagi seluruh segmen usaha, maka kebijakan strategis Bank diarahkan pada upaya untuk mencapai kinerja yang tinggi dan memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
In line with vision and mission of the Bank to be most preferred Bank for all business segments, Bank’s strategic policy is aligned toward efforts achievement of excellent performance and delivering optimum service to the customers.
Beberapa kebijakan strategis yang akan dilakukan secara berkesinambungan diantaranya adalah: • Peningkatan penerapan prosedur pengelolaan risiko yang lebih ketat dan hati-hati. • Pemberdayaan fungsi SKAI, Divisi Manajemen Risiko dan Fungsi Kepatuhan sehingga pengawasan dapat lebih ditingkatkan. • Mempertahankan efisiensi dan efektivitas operasional di setiap lini. • Peningkatan aktivitas remedial untuk meminimalkan kerugian. • Peningkatan pembinaan kepada cabangcabang/cabang pembantu, terutama untuk kantor cabang atau cabang pembantu yang mempunyai kinerja yang kurang baik agar kinerjanya lebih ditingkatkan. • Peningkatan kualitas pelayanan nasabah melalui pelaksanaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta kemudahan dalam layanan bertransaksi melalui pengembangan layanan teknologi informasi. • Peningkatan kebijakan di bidang SDM antara lain melalui kebijakan remunerasi keryawan yang telah mempertimbangkan peer group Bank, kepastian jenjang karir, mutasi, promosi, demosi, pelatihan serta penciptaan suasan kerja yang kondusif
Several strateic policies to be implemented in ongoing basis are including: • Improvement of tighter and more prudent risk management procedure implementation. • Empowering ISU function, Risk management Division and Compliance Function to intensify monitoring. • Maintain operational effciency and effectiveness at entire lines. • Increasing remedy activity to minimize loss. • Intensify development for branch/sub-branch mainly for branch and sub-branch offies with performance below expectation to improve their performances. • Improve quality of service to the customers through human capital training and development as well as transaction service support through information technology service development. • Improve Human Capital policy namely through employee remuneration policy that concern the Bank’s peer group, career path assurance, mutation, promotion, demotion, training as well as creation of conducive working condition.
Peningkatan dan perluasan hubungan kerja dengan bank lokal dan inernasional dalam rangka untuk memperkenalkan keberadaan Bank di lingkungan industri perbankan nasional maupun internasional.
Working partnership improvement and expansion with local and international banks to introduce Bank’s existence in national and international banking industry.
Kepemilikan saham dan Hubungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Mayoritas anggota Komisaris dan Direksi bank berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali, dan masing-masing tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris lainnya.
Shares Ownership and Affiliation among Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders Majority of Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank are appointed from independent parties against controlling shareholders, and does not have any family afiliation until second degree, individually, with other members of Board of Directors and/or Board of Commissioners.
Seluruh anggota Komisaris dan Direksi Bank tidak ada yang memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus)
Every Board of Commissioners and Board of Directors members in the Bank do not have 5% (five
146
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
atau lebih dari modal disetor pada Bank, perusahaan atau Bank lainnya, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, kecuali anggota Komisaris atas nama Bapak Prakash Rupchand Chugani yang memiliki lebih besar dari 5% pada dua perusahaan non lembaga keuangan dalam negeri.
per cent) or more shares ownership of paid-in capital in the Bank or other companies and Banks located domestic or overseas, except for Commissioner, Mr. Prakash Rupchand Chugani who owned more than 5% shares in two domestic non-financial institution companies.
Paket/kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Sebagai suatu perusahaan yang menjunjung tinggi nilai profesionalisme, maka sebagai wujud penghargaan terhadap tenaga dan waktu yang telah diberikan oleh Komisaris dan Direksi untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan yang telah digariskan dalam anggaran dasar, Bank telah memberikan kompensasi berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama tahun 2015 sebesar IDR 1.276 juta kepada Dewan Komisaris, dan IDR 4.656 juta kepada Direksi.
Remuneration Policy/Package for Board of Commissioners and Board of Directors As a Company who upholds professionalism value and realization of appreciatin to dedication and contribution from the Board of Commissioners and Board of Directors who had carried out duty and responsibility in acordance with the Articles of Association, the Bank provided compensation as remuneration and other facilities in natura form throughout 2015 that amounted IDR1,276 million for the Board of Commissioners and IDR4,656 million for the Board of Directors.
Board of Commissioners Person
IDR (million) per annum
Person
IDR (million) per annum
3
1.085
4
3.964
Other facilities in natura form 3 (housing, transportation, ASKES and others) that:
1.085
4
3.964
a.
Can be owned
0
0
0
b.
Can not be owned
Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other facilities in non natura form)
TOTAL
0 1
191
4
692
4
1.276
8
4.656
Total Annual Remuneration Total Commissioners per Person
Total Directors
More than IDR 2 billion
0
0
More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion
0
0
>IDR500 million until Rp1 billion
1
3
Less than IDR500 million
2
1
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
147
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota Dewan Komisaris per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut:
Highest and Lowest Salary Ratio Salary is rights of the employees received and expressed in cash as remuneration from the Company to the employees that is stipulated and paid based on working contract, agreement or prevailing Law, including allowance or employees and their families regarding particular job and/or services committed. The highest and lowest monthly salary ratio of employees and Board of Directors and Board of Commissioners members in comparison scale is explained below:
Type of Ratio
Ratio
Highest and Lowest Salary Ratio Highest and Lowes Directors Salary Ratio Highest and Lowest Commissioners Salary Ratio Highest Directors Salary to Highest Employee Salary Ratio
8,87 3,33 3,13 5,37
Shares Option Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk ESOP atau MSOP kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.
Shares Option Bank does not have shares option policy and/ or program as ESOP or MSOP for the Board of Commissioners and Board of Directors members or Executives officers.
Internal Fraud Selama tahun 2015, Bank mengalami internal fraud sebanyak 2 kasus, yaitu kasus tersebut terjadi pada kantor cabang pembantu Sunter dan MD Place. Kerugian yang dialami oleh Bank akibat kasus ini diperkirakan sebesar Rp. 13.046.659.008 dan senilai USD 2.200.
Internal Fraud During 2015, two cases of internal fraud occured. The fraud occured in Sunter and MD Place subbranches loses suffered by the Bank due to occurence of the fraud is amounting IDR 13.046.659.008 and loses in bank notes amounting USD 2.200.
Permasalahan Hukum Sepanjang tahun 2015 terdapat sepuluh permasalahan hukum yang dihadapi Bank. Dari kasus itu, sebanyak semuanya sudah diselesaikan, dan telah mempunyai kekuatah hukum tetap. Sejauh ini, permasalahan hukum yang dihadapi tidak berpengaruh secara sigfnifikan terhadap kondisi
Legal Issues There were ten legal issues encountered by the Bank throughout 2015. All of these cases had been completely settled, with inkracht status. The legal issues that are involving the Bank so far do not bring material impact against the Bank’s financial condition.
148
Permasalahan Hukum
Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap )
0
1
Belum selesai
8
1
Total
8
2
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
keuangan Bank. Transaksi Benturan Kepentingan Bank senantiasa berupaya untuk menghindari adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasonal wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melangggar/bertentangan dengan peraturan/ ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Transaction with Conflict of Interest Bank is committed to prevent any transactionw ith conflict of interest. According to Bank’s Operational Policy, entire operational activities have to be carried out by concerning internal control factor upon prudential banking principle and without any violation against prevailing law/regulation.
Buyback Saham dan Obligasi Bank Selama 2015, Bank tidak ada buyback saham dan obligasi bank
Bank’s Shares and Bonds Buyback Throughout 2015, there was no Bank’s shares and bonds buyback.
Penambahan Modal melalui Right Issue Berkelanjutan dari proses penambahan modal di tahun 2014, pada tahun 2015 telah dilakukan pencatatan penambahan modal Bank melalui right issue/Penawaran Umum Terbatas II/ HMETD dengan penambahan jumlah saham sebelumnya 868.000.000 saham menjadi 1.041.000.000 saham, atau seluruhnya sebesar Rp. 173.600.000.000.000 menjadi Rp. 208.320.000.000.000.
Additional Capital from Right Issue Concurrently with additional capital process done in 2014, Bank’s additional capital listing was also conducted in 2015 by right issue/2nd Limited Offering/Pre-Emptive Rights with additional shares from 868,000,000 shares to 1,041,000,000 shares or amounted from total Rp173,600,000,000,000 into Rp208,320,000,000,000.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank kepada lingkungan, selama tahun 2015, Bank telah mengeluarkan dana sebesar Rp 15.000.000,- untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.
Fund Donation for Social Activity As manifestation of social awareness and responsibility of the Bank for the community, the Bank had allocated Rp15,000,000 budget throughout 2015 for social community activities.
Hasil Self Assesment Pelaksanaan GCG Secara umum, pelaksanaan prinsip GCG di PT Bank of India Indonesia Tbk dinilai Baik (peringkat 3 Moderate). Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas governance structure, governance process dan governance outcome. Dalam semester 2 telah telah dilakukan dua kali RUPSLB, salah satunya tanggal 28 Agustus 2015 untuk menentukan Governance Structure yang sebagian besar sudah dapat terpenuhi oleh Manajemen Bank. Antara lain, sudah terisinya posisi Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama, serta terselenggaranya proses fit and proper test untuk posisi Komisaris Utama. Sementara itu, RUPSLB pada tanggal 3 Desember 2015 perihal perubahan Anggaran Dasar. Selain itu, sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe.(Subsequent event, OJK menetapkan Good Corporate Governance [GCG] adalah 3).
GCG Self-Assessment Result In general, GCG implementation at PT Bank of India Indonesia Tbk was evaluated Good (Rating 3 – Moderate). This is reflected from sufficient compliance on governance structure, governance process and governance outcome. In the second semester, two EGMS had been organized; one of them was held on August 28, 2015 to stipulate Governance Structure that was mostly fulfilled by the Bank’s Management. The positions were among others fulfillment of President Director and Vice President Director and fit and proper test implementation for President Commissioner. However, EGMS on December 3, 2015 discussed Articles of Association amendment. Further, as a means of public disclosure, Bank also held Public Expose on December 23, 2015 attended by Journalists namely from Bisnis Indonesia, Kontan and Jakarta Globe (Subsequent Event, OJK evaluated Good Corporate Governance [GCG] as 3).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
149
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dasar Pelaksanaan CSR Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3 yang menegaskan bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya” menjadi dasar acuan pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/ Corporate Social Responsibility (CSR) di Perseroan.
CSR implementation Framework Law Number 40 of 2007 on Limited Company, particularly in Article 1 point 3 declaring that “Social and Environment Responsibility is commitment o fthe Company to contribute in sustainable economic development to improve quality of life and beneficiary environment, either for the Company, local community or the society at large” as framework of Corproate Social Responsibility (CSR) program implementation in the Company.
PT Bank of India Indonesia Tbk menyadari bahwa pelaksanaan program CSR Perseroan secara normatif merupakan kewajiban moral bagi Perseroan, baik terhadap internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan. Perseroan berusaha untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat. Hal itu penting guna terjalinnya hubungan antara Perseroan dengan masyarakat luas yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat.
PT Bank of India Indonesia Tbk realized that implementation of CSR program in the Company is being a moral obligation normatively for the Company, both towards internal and external parties of the Company. The Company is committed to actively contribute in suppoting sustainable economic development to improve quality of life and beneficiary environment for local community and the society. This becomes important to build harmonious and balance relationship between the Companya nd the society conforming with values, norms and culture of the society.
Realisasi Kegiatan Aktivitas Corporate Social Responsibility Perseroan selama 2015 diwujudkan dengan melakukan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada kaum yatim dhu’afa yang dilaksanakan di 2 (dua) tempat. Masing-masing adalah panti asuhan Yayasan Bhakti Bunda Sejahtera di Kwitang, Senen, Jakarta, pada 30 Desember 2015; sedangan kegiatan di Graha Yatim & Dhu’afa, Cempaka Putih, Jakarta, berlangsung pada 30 Desember 2015. Santunan untuk kedua lokasi itu, Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 15.000.000. Selain itu, sebagai wujud kepedulian Bank pada karyawan Bank of India Indonesia Tbk, maka Bank memberikan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi sebesar Rp 21.750.000 per 31 Desember 2015
Activity Realization Throughout 2015, Corporate Social Responsibility activity in the Company was carried out by organizing social charity as doantion to dhu’afa (poor) orphans at 2 (two) places. The locations were Bhakti Bunda sejahtera Foundation orphanage in Kwitang, Senen, Jakarta on December 30, 2015; while event at Graha Yatim & Dhu’afa, Cempaka Putih, Jakarta, was held on December 30, 2015. Donation given to the both location was allocated in cash amounting Rp15,000,000. In addition, as manifestation of the Bank’s concern to employees of Bank of India Indonesia Tbk, the Bank also provided scholarship for employee’s students with excellent academic record amounted Rp21,750,000 as of December 31, 2015.
150
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Manajemen Management’s Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
151
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
152
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
153
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
154
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
PT Bank of India Indonesia Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditor’s report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
155
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditor’s Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan……………………………
1-3
.………………Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain…………………....................
4-5
Statement of Profit or Loss and Other .............................. Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas…………………………
6
..……………. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas…………………………………….
7-8
..……………………..Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan………………….
9 - 124
..…………….Notes to the Financial Statements
156
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
157
158
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
159
160
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013*) January 1, 2014 December 31, 2013*)
31 Desember/December 31, 2014*)
2015
ASET
ASSETS
Kas
2c,2e,4,34,37
13.519.538.000
25.900.713.185
25.103.372.800
Cash
2c,2e,2j 5,34,37
409.940.362.071
344.063.686.309
338.262.360.588
Demand deposits with Bank Indonesia
5.096.716.683 78.564.895.946
400.177.152.577 35.881.186.688
3.621.101.242 18.117.848.835
Demand deposits with other banks Related parties Third parties
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain Pihak berelasi 2c,2d,2e,2j,2p, Pihak ketiga 6,32,34,37 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Giro pada bank lain - bersih
83.504.546.416
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bersih Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
(157.066.213)
(157.031.580) 435.901.307.685
(494.656.900)
Less: Allowance for impairment losses
21.244.293.177
Demand deposits with other banks - net
2e,2k,2p 7,37
78.963.813.780
236.971.738.195
207.982.755.509
Placements with Bank Indonesia and other banks
2c,2e,2l, 2z,2p,8,34,37
1.568.731.873.714
754.277.112.827
278.304.754.249
Securities - net
1.663.978.466
5.862.255.525
5.451.710.492
Derivative receivables
2c,2e,2m, 2p,9,37 2c,2d,2e,2n, 2p,10,32,34,37
Loans 192.929.084.207 3.399.858.376.025 (191.332.047.488)
Kredit yang diberikan - bersih
132.750.753.976 3.024.676.196.195 (27.559.967.326)
154.149.939.003 2.415.169.110.471 (22.008.718.049)
Related party Third parties Less: Allowance for impairment losses
3.401.455.412.744
3.129.866.982.845
2.547.310.331.425
Loans - net
2c,2e,2o,2p, 11,34,37
99.866.533.741
130.151.656.834
114.034.185.030
Acceptance receivables
Biaya dibayar dimuka
2q,12
3.035.352.801
4.245.954.553
2.697.012.026
Prepayments
Aset tetap Dikurangi: akumulasi penyusutan
2r,13
162.263.041.838
49.117.622.637
47.972.549.725
Fixed asset
(17.429.351.641)
(29.307.547.394)
(27.872.038.709)
144.833.690.197
19.810.075.243
20.100.511.016
7.027.878.087 (2.180.320.373)
7.570.449.027 (1.351.924.495)
1.528.242.527 (1.296.556.788)
4.847.557.714
6.218.524.532
231.685.739
Intangible assets - net
2ac,30
-
5.646.365.734
4.832.585.663
Deferred tax assets - net
2c,2e,2p,2t, 15,34,37
277.120.121.095
101.714.321.734
36.988.121.327
Other assets
6.087.482.780.739
5.200.630.695.201
3.602.543.679.041
TOTAL ASSETS
Tagihan akseptasi
Aset tetap – net Aset takberwujud Dikurangi: amortisasi
2s,14
Aset takberwujud - net Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET
*)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Less: accumulated depreciation Fixed asset - net Intangible assets Less: amortization
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
1 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
161
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013*) January 1, 2014 December 31, 2013*)
31 Desember/December 31, 2014*)
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES
2c,2f,2v,16, 34,37
9.576.669.338
426.963.541.635
5.600.437.879
Obligation due immediately
2c,2f,2x, 2d,32 17,34,37
278.144.135.429 4.099.979.001.570
93.272.052.550 3.492.073.431.655
110.500.451.592 2.629.713.678.497
Deposits from customers Related parties Third parties
4.378.123.136.999
3.585.345.484.205
2.740.214.130.089
Total deposits from customers
418.508.662.132 24.317.562.672
375.788.175.019 64.581.003.470
220.480.811.282 24.742.530.068
Deposits from other banks Related parties Third parties
442.826.224.804
440.369.178.489
245.223.341.350
Total deposits from other banks
2c,2f,2m,9,37
1.585.522.944
3.410.617.009
4.026.088.228
Derivative liabilities
2c,2f,2o, 11,34,37
99.866.533.741
130.151.656.834
114.034.185.030
Acceptance payables
Utang pajak
2c,2ac,19, 30,34
6.188.184.776
10.145.662.316
8.685.389.383
Taxes payable
Pendapatan diterima dimuka
2c,2ab,34
2.197.231.714
2.416.876.712
2.209.812.864
Unearned income
2w,20
4.465.116.018
22.585.462.930
19.330.342.648
Obligation for postemployment benefits
1.806.149.085
-
-
Deferred tax liabilities
25.959.958.628
22.992.897.738
11.981.846.676
Other liabilities
4.972.594.728.047
4.644.381.377.868
3.151.305.574.147
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2f,2y, 2d,32 18,34,37
Jumlah simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi
Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas lain-lain
2c,2f,2aa, 21,34,37
JUMLAH LIABILITAS
*)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
162
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar 3.450.000.000 lembar saham pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan 2.000.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh 868.000.000 lembar saham
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013*) January 1, 2014 December 31, 2013*)
31 Desember/December 31, 2015
2014*)
EQUITY
22 2z,23
208.320.000.000 478.301.320.814
173.600.000.000 28.902.005.054
173.600.000.000 28.902.005.054
Capital stock Rp 200 par value per share Authorized capital 3,450,000,000 shares in December 31, 2015 and 2014 and 2,000,000,000 shares in December 31, 2013. Issued and fully paid in 868,000,000 shares Additional paid in capital
2r,13,23
117.070.216.228
-
-
Surplus on revaluation of fixed assets-net
1.305.763.110
Unrealized gain on available for sale securities
Tambahan modal disetor Surplus revaluasi aset tetap-bersih
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
2e,2l,8
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti-bersih
2b,2w,20
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
451.506.817
864.037.996
(2.027.549.893)
(4.557.327.938)
(3.623.437.269)
20.000.000.000
18.000.000.000
18.000.000.000
Remeasurement of defined benefit plan-net Retained earnings Appropriated
292.772.558.726
339.440.602.221
233.053.773.999
JUMLAH EKUITAS
1.114.888.052.692
556.249.317.333
451.238.104.894
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.087.482.780.739
5.200.630.695.201
3.602.543.679.041
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Unappropriated
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements. Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3
163
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014*)
2015
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING INCOME AND EXPENSES
Pendapatan bunga Bunga Provisi dan komisi
552.414.395.187 1.521.204.470
440.007.442.022 1.357.244.560
Interest income Interest earned Fees and commissions
553.935.599.657
441.364.686.582
Total interest income
2d,2aa,26,32
(355.160.899.253)
(260.234.930.064)
36
(9.116.124.916)
(6.438.001.151)
Interest expenses Interest incurred Premium on deposit guarantees program
(364.277.024.169)
(266.672.931.215)
Total interest expenses
189.658.575.488
174.691.755.367
Net interest income Other operating income Fees and commissions not related to loans - net
2d,2aa,25,32 2ab
Jumlah pendapatan bunga Beban bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan Jumlah beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain-lain
2ab
13.460.480.998
17.593.747.583
2c
10.687.119.483 1.028.660.029
15.721.347.754 782.862.140
25.176.260.510
34.097.957.477
Jumlah pendapatan operasional lainnya
Gain on foreign exchange - net Others Total other operating income
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
2p,27
(197.497.235.808)
(5.910.728.779)
Provision of allowance for impairment losses on financial assets
Beban operasional lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
2w,28 29
(36.126.734.284) (26.955.597.434)
(35.554.604.747) (25.000.588.598)
Other operating expenses Personnel and benefits General and administrative
(63.082.331.718)
(60.555.193.345)
Total other operating expenses
(235.403.307.016)
(32.367.964.647)
Other operating expenses - net
(45.744.731.528)
142.323.790.720
Jumlah beban operasional lainnya Beban operasional lainnya - bersih PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL - BERSIH PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
NET OPERATING INCOME (LOSS) NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES
Laba penjualan aset tetap – bersih Lainnya - bersih
116.400.000 (1.972.900.322)
281.220.922 (290.394.961)
Gain on sale of fixed assets - net Others - net
BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH
(1.856.500.322)
(9.174.039)
NON-OPERATING EXPENSES - NET
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
(47.601.231.850)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK : Kini Tangguhan
2ac,30
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN *)
2r,13
2.933.188.355 (44.668.043.495)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
(36.430.271.640) 502.483.181
TAX BENEFIT (EXPENSES) : Current Deferred
106.386.828.222
NET INCOME FOR THE YEAR
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
4
164
142.314.616.681
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014*)
2015
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi :
OTHER COMPREHENSIVE INCOME NET AFTER TAX: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss :
Surplus revaluasi aset tetap Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak atas penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
126.612.660.054
-
3.373.037.393
(1.245.187.559)
(10.385.703.174)
311.296.890
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi :
Items that will be reclassified subsequently to profit or loss :
Kerugian neto yang belum direalisasi atas perubahan nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual
(412.531.179)
JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
*)
(441.725.114)
119.187.463.094
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Surplus on revaluation of fixed assets Remeasurement of defined benefit plan Income tax relating to items that will not be reclassified to profit or loss
(1.375.615.783)
74.519.419.599 2ad,31
(43)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Unrealized net loss on changes in value of available-for-sale securities TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR NET OF TAX
105.011.212.439
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
123
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
5 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
165
The original financial statements included here in are in the Indonesian language.
-
173.600.000.000
28.902.005.054
-
28.902.005.054
-
-
-
-
(441.725.114)
-
1.305.763.110
-
1.305.763.110
Laba (rugi) belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) on available-forsale securities
(4.557.327.938)
(933.890.669)
(3.623.437.269)
(3.623.437.269)
-
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefit plan
-
18.000.000.000
-
-
18.000.000.000
-
18.000.000.000
Ditentukan penggunaannya/ Appropriated
(2.000.000.000)
-
339.440.602.221
-
106.386.828.222
233.053.773.999
-
233.053.773.999
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
-
-
484.119.315.760
(1.375.615.783)
106.386.828.222
451.238.104.894
(3.623.437.269)
Net income for the year
Appropriation of general reserve
Issuance of new shares through limited offering II-net
Other comprehensive income-net
Net income for the year
Balance as of December 31, 2013 at restated*)
Net adjustment arising from the adoption of Financial Accounting Standards (SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee benefits”)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo per 31 Desember 2013
173.600.000.000
-
-
864.037.996
-
2.000.000.000
-
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyesuaian neto yang timbul dari Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 24 (Revisi 2003), “Imbalan kerja”)
-
-
-
-
-
-
454.861.542.163 Balance as of December 31, 2013
-
-
(44.668.043.495)
(44.668.043.495)
Net loss for the year
556.249.317.333 Balance as of December 31, 2014*)
-
Saldo laba/Retained earnings
Saldo per 31 Desember 2013 setelah disajikan kembali*)
-
28.902.005.054
-
-
-
Jumlah ekuitas/ Total equity
Laba tahun berjalan
173.600.000.000
449.399.315.760
-
-
Surplus revaluasi aset tetap/ Surplus on revaluation of fixed assets
Penghasilan komprehensif lain-bersih
34.720.000.000
-
-
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas II-bersih
-
-
Other comprehensive income-net
Modal ditempatkan dan disetor penuh/Shares capital issued and fully paid
Penyisihan cadangan umum
-
119.187.463.094
Saldo per 31 Desember 2014*)
Laba tahun berjalan Rugi tahun berjalan
-
Balance as of December 31, 2015
-
292.772.558.726 1.114.888.052.692
2.529.778.045
20.000.000.000
(412.531.179)
(2.027.549.893)
117.070.216.228
451.506.817
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
*) As restated (Note 2b)
117.070.216.228
478.301.320.814
208.320.000.000
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*) Setelah disajikan kembali (Catatan 2b)
Saldo per 31 Desember 2015
Penghasilan komprehensif lain-bersih
6
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
166
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pembayaran beban umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Beban non-operasional Pembayaran beban pajak Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014*)
2015
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Other operating received Interest, fees and commissions paid
544.468.452.386 19.974.496.604
413.762.001.985 20.753.935.667
(361.435.272.145)
(255.957.854.287)
(50.874.043.802)
(33.544.672.026)
(24.818.649.330)
(23.694.255.807)
Personnel expenses paid General, administrative, repairs and maintenance expenses paid
(1.971.535.381) (28.104.774.789)
(290.394.961) (36.980.200.388)
Non-operating expenses Income tax paid
97.238.673.543
84.048.560.183
Operating income before changes in operating activities
Kenaikan dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Liabilitas lain-lain
(435.360.510.061) (154.955.625.794)
(588.107.900.697) (40.029.702.896)
(417.386.872.296) 792.777.652.794 2.127.757.653
421.363.103.756 845.131.354.116 197.217.351.685
Increase in operating assets: Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits Other liabilities
Arus Kas Bersih Diperoleh(digunakan) dari Aktivitas Operasi
(115.558.924.161)
919.622.766.147
Net Cash Generated (used in) from Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap dan aset takberwujud Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
13 13,14
(836.556.092.821) 116.399.865
(475.972.358.578) 362.750.000
(2.137.587.946)
(8.713.341.340)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in held-tomaturity securities Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and intangible assets
(838.577.280.902)
(484.322.949.918)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penawaran umum saham Tambahan modal disetor Pembayaran dividen
484.119.315.760 -
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Initial public offering Additional paid in capital Deviden paid
Kas Bersih (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
484.119.315.760
-
Net Cash (Used in) Financing Activities
435.299.816.229
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(470.016.889.303)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.042.994.476.953
593.087.438.974
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
13.107.738.830
14.607.221.750
Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
586.085.326.480
1.042.994.476.953
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
*)
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
As restated (Note 2b)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
7 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
167
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014*)
2015
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah Kas dan Setara Kas
*)
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE 4
13.519.538.000
25.900.713.185
5 6
409.940.362.071 83.661.612.629
344.063.686.309 436.058.339.264
7
78.963.813.780
236.971.738.195
Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement in Bank Indonesia and other banks
586.085.326.480
1.042.994.476.953
Total Cash and Cash Equivalents
Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
8
168
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
As restated (Note 2b)
The original financial statements included herein Indonesian
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise state
1.
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Informati
PT Bank of India Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Swadesi Tbk) (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162.
PT Bank of India Indonesia Tbk (f PT Bank Swadesi Tbk) (the “Bank established based on notarial deed dated September 28, 1968 of Njoo Sio SH, notary in Surabaya, under the n PT Bank Pasar Swadesi. The de establishment was approved by the Min Justice of the Republic of Indonesia Decision Letter No. Y.A.5/35/8 February 3, 1975 and was published i Gazette of the Republic of Indonesia Supplement No. 162 dated March 5, 19
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dan disetor menjadi sejumlah 1.041.600.000 lembar saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.
The Bank’s Articles of Association hav amended several times. The latest am The Bank’s Articles of Association by N deed No. 36 dated December 3, 2 Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, no Jakarta in connection with the change Bank capital and placed amoun 1,041,600,000 shares, with a nomina Rp 208,320,000,000. The amendment approved by the Minister of Justic Human Rights on the decision No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun dated December 23, 2015 and has registered in the Register of Co No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun dated December 23, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.
In accordance with article 3 of the Articles of Association, the scope activities is to engage in activities rel banking.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 7 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas.
The Bank’s head office is located a H. Samanhudi No. 37, Central J The Bank has 7 branch offices, 6 sub offices and 6 cash offices.
Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.
The Bank obtained its license to opera commercial bank from the Minister of F of the Republic of Indonesia through D Letter No. 906/KMK.013/1989 August 16, 1989. Based on the Decisio of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR October 12, 1994, the Bank obtained a to conduct foreign exchange banking ac
Pemegang saham mayoritas Bank adalah Bank of India yang didirikan di India.
The Bank’s majority shareholder is B India which is incorporated in India.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
169
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
General
Information
Based on the decision letter of Governor of Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 dated November 17, 2011, Bank Indonesia has approved: 1. The change in the name of PT Bank Swadesi Tbk to PT Bank of India Indonesia Tbk. 2. The Bank’s business license as commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989 is still valid for PT Bank of India Indonesia Tbk.
Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011, Bank Indonesia telah menyetujui: 1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk. 2.
and
Ijin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT Bank of India Indonesia Tbk.
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary
b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2015
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
b)
Wakil Direktur Utama Direktur
Ketua Komite Audit Anggota Ketua Pemantau Risiko Anggota
b)
c)
d) e) f)
170
Tn./Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayana a) Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani a) Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas a) Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman a) Tn./Mr.Monesh Dileep Amarnani d) Ny./Mrs. Ningsih Suciati Tn/Mr.Sindbad Riyadi Hardjodipuro e) Tn./Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer c) Tn/Mr Gopinathan Ekamurthy a) Tn/Mr Ferry Koswara f) Tn./Mr. Prashant Thapliyal a) Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata
Direktur Utama
a)
a)
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
President Director Vice President Director Directors
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani
Chairman Audit Committee Members
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Risk Monitoring Members
Diangkat melalui RUPS-LB tanggal 27 Nopember 2015, melalui akta No.186 dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan / atau institusi lainnya. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 18 Nopember 2015 No. SR-210/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Sindbad Riyadi Hardjodipuro. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 18 Nopember 2015 No. SR-211/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Gopinathan Ekamurthy. Mengundurkan diri efektif sejak tanggal 27 Nopember 2015. Pelepasan jabatan efektif sejak tanggal 27 Nopember 2015. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Desember 2015 No. SR-228/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Prashant Thapliyal.
a)
e)
Release of position effective since November 27, 2015.
f)
Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated December 22, 2015 No. SR-2128D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Prashant Thapliyal.
b)
c)
10 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
d)
Appointed by the Extraordanory Meeting Shareholders on November 27, 2015, based on the Deed No.186 and will become effective after obtaining Financial Services Authority approval and / or others institution approval. Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated November 18, 2015 No. SR-210/D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Sindbad Riyadi Hardjodipuro. Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated November 18, 2015 No. SR-210/D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Gopinathan Ekamurthy. Resignation effective since November 27, 2015.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued) The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan): 2014 a)
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Ny./Mrs. Iyer Vijayalakshmi Rajaram Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas b) Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal c) Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman a) Tn./Mr.Monesh Dileep Amarnani a) Tn./Mr.Jamsandekar Kamalkumar D.
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Ny./Mrs. Ningsih Suciati Tn./Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer Tn./Mr. Ferry Koswara d) Tn./Mr. Gopinathan Ekamurthy e) Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata
Ketua Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota
Ketua Pemantau Risiko Anggota
a)
b) c) d)
e)
f) g) h) i)
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
f)
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas g) Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo f) Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh g) Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani
Chairman Audit Committee Chairman Audit Committee Members
g)
h)
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo i) Tn./Mr. Ian Febrian h) Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Risk Monitoring Members
h)
Diangkat melalui RUPS-LB tanggal 29 Desember 2014, melalui akta No.48 dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan / atau institusi lainnya. Mengundurkan diri efektif sejak tanggal 29 Desember 2014. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 7 Agustus No. SR-132/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Handadjaja Sulaiman. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 20 Maret 2014 No. SR-33/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Gopinathan Eka Murthy. Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 20 Maret 2014 No. SR-32/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Primasura Pandu Dwipanata. Telah mengundurkan diri berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 tertanggal 1 Desember 2014. Telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 tertanggal 1 Desember 2014. Telah diangkat melalui Surat Keputusan No. 010/KPBD/INT/SK/PRM/XI/2014 tertanggal 27 Nopember 2014. Telah mengundurkan diri berdasarkan Surat Keputusan No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 tertanggal 27 Nopember 2014.
a)
b) c) d)
e)
f) g) h) i)
President Director Vice President Director Directors
Appointed by the Extraordanory Meeting Shareholders on December 29, 2014, based on the Deed No.48 and will become effective after obtaining Financial Services Authority approval and / or others institution approval. Resignation effective since December 29, 2014. Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated August 7, 2014 No. SR-132/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Handjaja Sulaiman. Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated March 20, 2014 No. SR-33/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Gopinathan Eka Murthy. Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated March 20, 2014 No. SR-32/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Primasura Pandu Dwipanata. Resignation based on Decision Letter No. 009/KPBD/INT/SK/PRM/XII/2014 dated December 1, 2014. Has been appointed based on Decision Letter No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 dated December 1, 2014. Has been appointed based on Decision Letter No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014. Resignation based on Decision Letter No. 010/KPBD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014.
11 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
171
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)
b.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued)
Pembentukan Komite Audit Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan No. IX.I.5 merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
Establishment of Bank’s Audit Committee is in compliance with the requirements of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 which has been amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and Regulation No. IX.I.5 which is the attachment of the Decree of Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012.
Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah Ardi Hermawan dan M. Nizar Mukhyidin.
The Bank’s Internal Audit Head Division as of December 31, 2015 and 2014 are Ardi Hermawan and M. Nizar Mukhyidin, respectively.
Corporate Secretary Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Ferry Koswara.
The Bank’s Corporate December 31, 2015 Ferry Koswara.
Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.
Key management personnel consists of members of the Board of Commisioners and Board of Directors, and key executives who have direct responsibility to the Board of Directors or have significant influence over policies and/or operational activities of the Bank.
Jumlah gaji, tunjangan dan bonus yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi, komite audit dan pemantau risiko Bank pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 5.132.494.581 dan Rp 4.378.130.903 (Catatan 28).
Total salaries, benefits and bonuses given to board of commisioners, directors, audit and risk monitoring committees of the Bank in 2015 and 2014 amounted to Rp 5,132,494,581 and Rp 4,378,130,903 , respectively (Note 28).
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing 272 dan 260 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has a total of 272 and 260 permanent employees (unaudited).
Penawaran Umum Saham Bank
c.
12 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Secretary as and 2014
of is
Public Offering of the Bank’s Shares As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX).
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
172
GENERAL (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (lanjutan) c.
2.
Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan)
c.
Public Offering of the Bank’s Shares (continued)
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.
As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/ BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.
Based on effective notification from Financial Services Authority (OJK) No. S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank has undertaken the Limited Public Offering II in order to Right Issue of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of January 6, 2015.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.
GENERAL (continued)
Pernyataan pengukuran keuangan
AKUNTANSI
kepatuhan dan dan penyusunan
YANG
2.
dasar laporan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK IAI”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Indonesia Chartered Accountants (“DSAK IAI”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements has also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, whose function has been transferred to the Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.
13
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
173
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
Pernyataan kepatuhan dan pengukuran dan penyusunan keuangan (lanjutan)
YANG dasar laporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements (continued)
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), sebagai mata uang fungsional. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun, berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The basic preparation of Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The reporting currency used in the preparation of the finanlcial statements is the Indonesian Rupiah (IDR), its functional currency. The financial statements is measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying the cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalent consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimations and assumptions that affect:
174
AKUNTANSI
penerapan kebijakan akuntansi; nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year in which the estimate is revised and in any future year affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
YANG dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in disclosures
accounting
and
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa standar dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, yang relevan terhadap laporan keuangan Bank:
The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several standards and amendments which become effective for the financial statements beginning on or after January 1, 2015, that are relevant to the Bank’s financial statements:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
SFAS No.1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”
PSAK revisi mengubah laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta mengharuskan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua kategori: (1) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi selanjutnya ke laba rugi dan (2) pos-pos yang akan direklasifikasi selanjutnya pada laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.
The revised SFAS renamed the statement of comprehensive income as statement of profit or loss and other comprehensive income and also requires that items presented in other comprehensive income be grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that will be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. The amendments only affect the presentation and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhakan klarifikasi dan pengungkapan.
This SFAS, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
Keuntungan dan kerugian aktuaria langsung diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Jumlah neto dalam laba rugi dipengaruhi oleh penghapusan imbal hasil atas aset program dan komponen biaya bunga dan digantikannya dengan biaya atau pendapatan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dan tingkat diskonto digunakan dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dalam laba rugi pada awal ketika amandemen terjadi atau ketika biaya restruktur terkait atau pesangon diakui. Perubahan lainnya termasuk pengungkapan baru seperti pengungkapan analisa sensitivitas.
Actuarial gains and losses are now immediately recognized in other comprehensive income and will not be reclassified to profit or loss in subsequent periods. The net amount in profit or loss is affected by the removal of the expected return on plan assets and interest cost components and their replacement by a net interest expense or income based on the net defined benefit liability (asset) and discount rate used to measure the defined benefit obligation. Past service costs are now recognized as expense in profit or loss at the earlier of when the amendment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognized. Other amendments include new disclosures such as sensitivity analysis disclosures.
15Laporan Tahunan 2015 Annual Report
175
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
YANG dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
The changes in accounting policies with respect to SFAS 24 have been applied retrospectively. The effects of adoption on the financial statements are as follows:
Perubahan kebijakan akuntansi terkait dengan PSAK 24 telah diterapkan secara retrospektif. Efek penerapan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2014/January 1, 2014 31 Desember 2013/December 31, 2013
Keterangan/Description
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Disajikan kembali/ As restated
Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Liabilitas/Liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits liabilities
3.624.773.240
1.207.812.423
4.832.585.663
14.499.092.956
4.831.249.692
19.330.342.648
Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan
-
(3.623.437.269)
(3.623.437.269)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Statements of profit or loss and other comprehensive income Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan - net
-
(3.623.437.269)
(3.623.437.269)
31 Desember 2014/December 31, 2014
Keterangan/Description
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Disajikan kembali/ As restated
Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Liabilitas/Liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits liabilities Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan Saldo laba - tidak ditentukan penggunaannya/ Retained earnings - unappropriated Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Statements of profit or loss and other comprehensive income Beban operasional lainnya - beban tenaga kerja/ Other operating expenses - personnel expenses Pendapatan pajak tangguhan/ Deferred tax income Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan - net
4.200.289.162
1.446.076.572
5.646.365.734
16.801.156.644
5.784.306.286
22.585.462.930
(4.557.327.938)
(4.557.327.938)
339.221.503.997
219.098.224
339.440.602.221
35.846.735.712
(292.130.965)
35.554.604.747
(575.515.922) -
16
176
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
73.032.741
(502.483.181)
(933.890.669)
(933.890.669)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) PSAK No. Penghasilan”
46
(Revisi
2014),
YANG dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”
“Pajak
PSAK ini mengatur tentang ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
This SFAS sets out additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. The amendments do not have any significant impact to the Bank’s financial statements.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.
This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. The amendments only affect the disclosures and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
SFAS No. 50 (Revised Instruments: Presentation”
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.
This SFAS provides deeper criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. The amendments only affect the presentation and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account for financial instruments at the measurement date and after initial recognition. This had no significant impact on the Bank’s financial statements.
17 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2014),
“Financial
177
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
YANG dan
ACCOUNTING
b.
policies
Change in accounting disclosures (continued) SFAS No. 60 (Revised Instruments: Disclosures”
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.
This SFAS, among others, sets out additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. The amendments only affect the disclosures and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”
PSAK ini menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
This SFAS provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 37 atas laporan keuangan.
This SFAS regulate the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS No.68 in Note 37 to the financial statements.
Penjabaran mata uang asing
c.
Reporting currency and functional currency The financial statements are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
ii. Transactions currency
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
and
balances
in
foreign
Accounting policies for transactions and balances in foreign currency is based on BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”).
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”).
18 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
“Financial
Foreign currency translation i.
Mata uang pelaporan dan mata uang fungsional
2014),
and
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
i.
178
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
and
balances
in
foreign
Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut.
The Bank refers to the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) where transactions denominated in foreign currency are converted into Indonesian Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) prevailing at the time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB):
Below are the major exchange rates used for translation to Rupiah as of December 31, 2015 and 2014 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set by Bank Indonesia:
2015 Pound Sterling Inggris Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Hongkong Rupee India Yen Jepang d.
Foreign currency translation (continued) ii. Transactions currency
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
ACCOUNTING
2014
20.439,02 15.056,67 13.785,00 9.758,95 1.778,70 208,31 114,52
Transaksi dengan Pihak Berelasi
19.288,40 15.053,35 12.385,00 9.376,19 1.596,98 195,91 103,56 d.
Great Britain Pound Sterling Euro European United States Dollar Singapore Dollar Hongkong Dollar India Rupee Japanese Yen
Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:
i.
Memiliki pengendalian pengendalian bersama atas pelapor;
i.
atau entitas
Has control or joint control over the reporting entity;
19 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
179
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
d.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
Related
Parties
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut (lanjutan):
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person (continued):
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i.
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entity are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
20 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
180
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective on January 1, 2015, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai Wajar (FVTPL)
Melalui
Laporan
Laba
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivable
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Rugi
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or inconsistency recognition that would otherwise arise; or
21 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
181
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan) Nilai Wajar Melalui (FVTPL) (lanjutan)
Laporan
e. Laba
ACCOUNTING
Financial assets (continued) Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) (continued)
Rugi
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and SFAS No. 55 (revised 2011) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL Bank diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.
The Bank’s FVTPL financial classified as held for trading.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain mencakup deviden atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income. The net gain or loss recognized in statement of comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, heldto-maturity investments are measured at amortized acquisition cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
22
182
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
assets
are
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as finance income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized acquisition cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and paid or received points which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs, including incremental cost, is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
23 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
183
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classified the financial assets into specific classifications that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial assets. The classification can be seen in the table below:
Kategori instrumen keuangan/ Category of financial instrument Dimiliki untuk diperdagangkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Held for trading fair value through profit or loss Aset keuangan/ Financial assets
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)
Subgolongan/ Subclasses
Tagihan derivatif/Derivative receivables Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Dimiliki hingga jatuh tempo /Held-to-maturity
184
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Kredit/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivable Aset lain-lain/Other assets Efek-efek/Securities
Setoran jaminan/ Security deposits
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when the Bank transfers the financial asset and substantially all the risks and benefit on ownership of the asset to another entity.
Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.
If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay.
Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.
24 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
YANG
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instrument
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrument ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instruments is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.
The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized acquisition cost.
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
This category consists of financial liabilities classified as held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. Derivatives are classified as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gains and losses are arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are stated in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss category are measured at amortized acquistion cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.
pada
25 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
185
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
YANG
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas (lanjutan)
f.
Financial liabilities and equity instrument (continued) Classification
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classifed the financial liabilities into specific classifications that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial liabilities. The classification can be seen in the table below: Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Subgolongan/ Class (as determined by the Bank) Subclasses Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan pihak ketiga/Deposits Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Utang akseptasi/Acceptance payable Liabilitas lain-lain/Other liabilities Safe deposits box
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities if and only if, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expired.
Nilai wajar instrumen keuangan
g.
Fair value of financial instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
1.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
1. Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. Whereas for financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
2.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2. Valuation techniques are based on observable inputs. Included in this category are instruments assessed using: the quoted prices at an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments at markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
26
186
ACCOUNTING
Klasifikasi
Kategori instrument keuangan/ Category of financial instrument Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya Aset keuangan/ perolehan diamortisasi/ Financial assets Financial liabilities at amortized cost
g.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
YANG
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Fair value (continued)
of
financial
ACCOUNTING instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut (lanjutan):
The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy (continued):
3.
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen.
3. Valuation techniques use unobservable inputs. Included in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument.
Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
Included in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
Reklasifikasi aset keuangan
h.
Reclassifications of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.
Bank shall not reclassify any financial instruments out of or into the fair value through profit/loss category while it is held or issued. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity, if during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
(i)
(i)
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
are so close to maturity or the financial asset’s maturity date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
27 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
187
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
i.
AKUNTANSI
YANG
Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
financial
assets
(ii) are occured after Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.
Reclassification of financial assets from heldto-maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized as profit/loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses is amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
(iii) are attributable to a certain event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by Bank.
Saling hapus instrumen keuangan
i.
Off setting financial instrument
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, Bank:
-
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
-
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
-
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
-
has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
j.
28 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
188
of
(ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. j.
Reclassifications (continued)
ACCOUNTING
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
YANG
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
k.
ACCOUNTING
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI).
Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in call money and Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI).
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek
l.
Securities
Efek efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi korporasi dan wesel impor/ ekspor.
Securities consist of Certificates of Bank Indonesia, Certificates Deposits of Bank Indonesia, corporate bonds and import/ export bills.
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek kedalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 2e).
m. Tagihan dan liabilitas derivatif
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Derivative receivables and liabilities
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan untuk perdagangan dan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan.
Derivative receivables and liabilities are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes for trading and hedging. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year.
Kredit
n.
Loans Loans are recognized at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
29 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
189
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
Kredit (lanjutan)
n.
ACCOUNTING
Loans (continued)
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring related to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah dan bangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses demand deposits, savings, time deposits, land and buildings, gold, vehicles, account receivables, machines and inventories.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a secondary source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.
Kriteria penghapusbukuan kredit debitur adalah sebagai berikut:
kepada
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit; c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
a. “Loss” loan category; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal; c. The write-offs are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially; d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful; e. The debtors’ business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.
e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar.
190
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
30 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
YANG
Tagihan dan utang akseptasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Acceptance receivables and payables Acceptance receivables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2e).
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). p.
ACCOUNTING
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan
p.
Impairment of financial and non-financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are evaluated for indicators of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial assets and the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
nilai
termasuk
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency payments or interest; or
it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
in
principal
Estimasi periode antara peristiwa dan kerugian identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 1 (one) and 12 (twelve) months, and for specific case, it needs a longer period.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets measured at amortized acquisition cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
31 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
191
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 1.000.000.000 dan terdapat bukti objektif penurunan nilai serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Didalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 1,000,000,000 and there is objective evidence of impairment and collective for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experiences.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
192
AKUNTANSI
Probability of Default (”PD”) - model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Loss Given Default (”LGD”) - Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari Exposure At Default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Probability of Default (“PD”) - this model asseses the probability of customers failing to repay fully and on time.
Loss Given Default (“LGD”) - the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there were arrears in loan facilities. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the Exposure At Default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
PD dan LGD diperoleh dari observasi data kredit selama minimal tiga tahun.
PD and LGD are derived from observation of credit data for at least three years.
Bank menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank applied statistical model analysis method, namely migration analysis method using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
32 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continue) Impairment of financial assets (continue)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Historical trend of the probability of default, The timing of recoveries, The amount of loss incurred (loss given default), and Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses. Such loans are written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amount of the Bank’s non financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.
33 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
193
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
YANG
Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Impairment of non-financial assets (continued)
Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Allowance for impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.
Allowance for impairment losses are reserved only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if allowance for impairment had not been recognized.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).
The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies with credit risk by the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).
The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets by the lower of the carrying amount and their net realizable value.
Biaya dibayar dimuka
q.
34 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Prepayments Prepayments are amortized beneficial periods using the method, respectively.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
194
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
over their straight-line
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Fixed assets
Aset tetap yang dimiliki oleh Bank digunakan semata-mata untuk operasional bank.
Fixed assets owned by the Bank, are solely used for the Banks operations.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.
Sejak Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari modal biaya menjadi model revaluasi.
Since December 2015, the Bank changed their accounting policies of land and buildings from cost model to revaluation model.
Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar asset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.
Land and buildings are stated at fair value, less subsequent depreciation for buildings. Valuation of land and buildings are performed by external independent valuers with certain qualification. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya.
Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that their fair value of a revaluated assets do not differ materially from its carrying amount.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Cadangan Revaluasi Aset” dan disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Increasing in the carrying amount arising on revaluation of land and buildings recorded in “Asset Revaluation Reserve” and presented as “Other Comprehensive Income”. Decreasing in carrying amount as the result of revaluation is recorded as expenses in the current year. If the asset does have balance on its “Gain of Revaluation of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed asset is charged to “Gain of Revaluation of Fixed Assets” which presented as “Other Comprehensive Income” and the rest of the amount is charged to current year’s expenses.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The revaluation surplus of land and buildings are directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.
35 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
195
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
r.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Fixed assets, except land and buildings, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Acquisition costs of fixed assets is recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairment are charged to statements of profit or loss nd other comprehensive income as incurred. Other cost incurred subsequently to add to, replace part of or service an item of aset is recorded as acquisition of asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the double declining balance method, except for buildings, which depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful life of the fixed assets as follows:
Masa manfaat tahun/ The estimated useful life year Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Renovasi sewa
196
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
20 4-8 4-8 4
% per tahun/ % per year 5 25 - 50 25 - 50 25
Buildings Office furniture and equipment Vehicles Leasehold improvement
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at the end of each year and the effect of any changes in estimate for on a prospective basis.
Sebelum Desember 2015, tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Before December 2015, land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/ extended upon expiration.
Sebelum Desember 2015, bangunan dicatat menggunakan metode biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Before December 2015, buildings recorded by using cost method and stated at cost net of accumulated depreciation.
36 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
The Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Aset takberwujud
s.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak atas Tanah.
Intangible assets consist of software acquired by Bank and renewal fees of Land Rights.
Aset takberwujud yang diperoleh oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Intangible assets acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
37 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
197
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
t.
u.
AKUNTANSI
YANG
Aset takberwujud (lanjutan)
s.
ACCOUNTING
Intangible assets (continued)
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk biaya perpanjangan Hak atas Tanah yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), dari tanggal aset takberwujud tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari asset takberwujud adalah empat hingga dua puluh tahun.
Amortization is recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income using the double declining balance method, except for the extend cost of land right is computed using the straight-line method, from the date it is available for use. The estimated useful life of intangible assets is four until twenty years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.
Agunan yang diambil alih
t.
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account in the statements of financial position.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statement of income.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the statements of profit or loss and other comprehensive income as incurred.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang di ambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Management evaluates the value of foreclosed assets periodically. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets and the loss is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income at current year.
Aset lain-lain
u.
38 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Other assets Other assets consist of foreclosed assets, accrued interest incomes, deferred expense and others.
Aset lain-lain terdiri dari agunan yang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima, beban yang ditangguhkan dan lainnya.
198
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
YANG
Liabilitas segera
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Obligations due immediately Obligation due immediately is recorded at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks. Obligation due immediately is stated at amortized acquisition cost (Note 2f).
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2f). w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja
w. Obligation for Post-Employment Benefits
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Untuk program imbalan pasti, PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu nonvested sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Effective on January 1, 2015, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. For defined benefit plans, the revised SFAS requires all actuarial gains and losses to be recognized in other comprehensive income and unvested past service costs previously recognized over the average vesting period to be recognized immediately in profit or loss when incurred.
Bank menghitung imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates post-employment benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah keseluruhan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar dari aset program (jika ada), disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas atas aset merupakan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan kontribusi masa depan untuk program tersebut.
The net defined benefit liability or asset is the aggregate of the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period reduced by the fair value of plan assets (if any), adjusted for any effect of limiting a net defined benefit asset to the asset ceiling. The asset ceiling is the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in future contributions to the plan.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2013), beban imbalan dalam program imbalan pasti secara aktuarial ditentukan dengan menggunakan projected unit credit.
According to SFAS No. 24 (Revised 2013), the cost of providing benefits under the defined benefit plans is actuarially determined using the projected unit credit method.
Biaya imbalan pasti terdiri dari:
Defined benefit costs comprise the following:
Biaya jasa; Bunga neto atas liabilitas atau aset neto;
Pengukuran kembali liabilitas atau aset neto
Service cost; Net interest on the net defined benefit liability or asset Remeasurements of net defined benefit liability or asset
Service costs include current service costs, past service costs and gains or losses on nonroutine settlements which are recognized as expense in profit or loss. Past service costs are recognized when plan amendment or curtailment occurs. These amounts are calculated periodically by independent qualified actuaries.
Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi. Jumlah ini dihitung secara berkala oleh aktuaris independen.
39 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
199
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja (lanjutan)
x.
ACCOUNTING
w. Obligation for Post-Employment Benefits (continued)
Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah perubahan selama periode pada liabilitas atau aset imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laba rugi.
Net interest on the net defined benefit liability or asset is the change during the period in the net defined benefit liability or asset that arises from the passage of time which is determined by multiplying the discount rate based on government bonds to the net defined benefit liability or asset. Net interest on the net defined benefit liability or asset is recognized as expense or income in profit or loss.
Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial; imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Remeasurements comprising actuarial gains and losses, return on plan assets and any change in the effect of the asset ceiling (excluding net interest on net defined benefit liability) are recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they arise. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Selain program imbalan pasti, sejak Januari 2015 Bank juga mempunyai program pensiun iuran pasti dimana Bank membayar iuran kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Iuran dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan.
In addition to defined benefits plan, since January 2015 the Bank also has a defined contribution pension retirement program where the Bank pays contribution to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The contribution is charged to current period’s statement of profit or loss and other comprehensive income.
Sebelum 1 Januari 2015, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
Before January 1, 2015, Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. The excess is determined as actuarial gains or losses recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Further, past service costs arising fom the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Simpanan nasabah
x.
40 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Deposits from customers Deposits from customers are the funds placed by customers to the Bank based on fund deposits agreements. Included in these accounts are demand deposits, savings and time deposits.
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk didalamnya adalah giro, tabungan dan deposito berjangka.
200
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
AKUNTANSI
YANG
Simpanan nasabah (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
z.
Deposits from customers (continued) At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2f).
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f). y.
ACCOUNTING
Simpanan dari bank lain
y.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consists of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, inter-bank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition, deposits from other banks was measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits, and measured subsequently at amortized acquisition costs using effective interest rate (Note 2f).
Biaya emisi saham
z.
Share issuance costs Based on the regulation No. VIII.G.7, appendix of Bapepam Decision Letter No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 regarding “Guidance for Financial Statements Presentation”, costs related to the public offering of shares (including pre-emptive rights issue) are deducted from the proceeds and presented as a deduction from the “Additional Paid-in-Capital-Net” account, under Equity section in the statement of financial position.
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun ”Tambahan Modal Disetor-Neto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
aa. Recognition expenses
of
interest
income
and
Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized within “Interest income” and “Interest expense” in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method.
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif.
41 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
201
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
202
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Recognition of interest expenses (continued)
income
and
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognized but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.
Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over loan principal is recognized as interest income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
42 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Pengakuan pendapatan dan beban provisi dan komisi
ab. Recognition of income and expenses on fees and commissions
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Significant fees and commissions which are directly related to credit activities or period of time are treated as deferred income and systematically amortized over the period of the related loan commitments using effective interest rate method.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
For loan settled before maturity date, deferred fees or commissions are recognized at settlement date.
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are related directly to lending activities and period of time, or not material according to the bank are recognized as income or expenses at the time the transactions are made.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to lending activities are recognized as incomes or expenses at the time the transactions are made.
ac. Pajak penghasilan
ac. Income tax
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
Effective on January 1, 2015, The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”.
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi, kecuali untuk akun yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan akun tersebut diakui di penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of profit or loss, except to the extent it relates to accounts recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is calculated based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amount of existing assets and liabilities and their respective tax basis.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
43 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
203
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
ac. Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
ac. Income tax (continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated using the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of profit or loss and other comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
ad. Laba (rugi) per saham dasar
ad. Basic earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is computed based on SFAS No. 56 (Revised 2011), by dividing income (loss) for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during year.
Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income.
ae. Informasi segmen
204
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ae. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.
Segmen wilayah adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.
An area segment is a distinguishable component of the Bank that is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities.
Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.
The Bank presents segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision-maker in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that are used in one segment or more are allocated to each segment if, and if only, income and expenses that are related to those assets are also allocated to those segments.
44 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements, these often require management judgment in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 39).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 39).
a.
a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowance for financial assets
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
impairment
losses
of
Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasikan.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified.
45 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
205
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama (lanjutan)
ketidakpastian
estimasi
a.
Key sources of estimation uncertainty (continued) a.1. Allowance for impairment financial assets (continued)
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
losses
of
In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
a.2. Employee benefits
a.2. Imbalan kerja karyawan Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan (Catatan 20).
The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees (Notes 20).
a.3. Estimated useful life of fixed assets
a.3. Estimasi masa manfaat aset tetap
The useful life of each item of the Bank’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bank diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.
206
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
46 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama (lanjutan)
ketidakpastian
a.3. Estimasi masa (lanjutan)
manfaat
estimasi
aset
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) a.
Key sources of estimation uncertainty (continued) a.3. Estimated useful (continued)
tetap
life
of
fixed
assets
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas.
Therefore, it is possible that future result of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A reduction in the estimated useful life of any item of premises and equipments would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these fixed assets.
Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2r dan nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 13.
The estimated useful life and carrying value of fixed assets are disclosed in Notes 2r and 13, respectively. a.4. Deferred tax assets and liabilities
a.4. Aset dan liabilitas pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes basis to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 30.
The deferred tax assets are disclosed in Note 30.
47 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
207
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama (lanjutan)
ketidakpastian
estimasi
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) a.
a.5. Impairment of non-financial assets
a.5. Penurunan nilai aset non-keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Impairment review is performed when certain impairment indicators present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuing use and ultimate disposition of such assets.
Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Bank.
Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap, aset takberwujud dan aset lainlain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 13, 14 dan 15.
The carrying value of these assets in the form of fixed assets, intangible assets and other assets (foreclosed assets) are disclosed in Notes 13, 14 and 15. a.6. Revaluation on fixed assets
a.6. Revaluasi aset tetap
b.
Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut antara lain: nilai, harga, nilai pasar, biaya reproduksi dan penggunaan terbaik dan tertinggi.
The Bank’s fixed assets revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraiser in calculating such amounts. Those assumptions include, among others: value, price, market value, reproduction cost and the best highest used.
Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi (Catatan 13).
The Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Bank’s assumptions may materially affect the valuation of its fixed assets (Note 13).
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:
b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.1. Classification of financial assets and liabilities The Bank’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated initially at inception into different accounting categories in certain circumstances.
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu.
208
Key sources of estimation uncertainty (continued)
48 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
4.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
b.
Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies (continued)
b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
b.1. Classification of financial assets and liabilities (continued)
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the financial assets until their maturity date as required (Note 2e).
KAS
4. 2015
5.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
CASH 2014
Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
11.285.747.675
19.161.279.200
2.233.790.325
6.739.433.985
Rupiah Foreign currencies United States Dollar
Jumlah
13.519.538.000
25.900.713.185
Total
Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).
Cash is classified as loan and receivable. The fair value of cash is its carrying amount (Note 37).
Cash In Safe dan Cash In Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga) dan PT Asuransi Eka Llyod Jaya (pihak ketiga).
Cash In Safe and Cash In Transit are insured for burglary risks with PT. Asuransi Jasa Indonesia (third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party) and PT Asuransi Eka Llyod Jaya (third party).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5. 2015
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2014
Rupiah Dolar Amerika Serikat
274.847.362.071 135.093.000.000
252.414.686.309 91.649.000.000
Rupiah United States Dollar
Jumlah
409.940.362.071
344.063.686.309
Total
The balances of demand deposits with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia’s Minimum Statutory Requirements (GWM).
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
49 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
209
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
6.
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 tertanggal 26 Nopember 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”, sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/2013 tertanggal 24 Desember 2013 tentang “Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.
The calculation of the GWM ratios as of December 31, 2015 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 dated November 26, 2015, regarding “Second Amendment to Regulation of Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 on Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”, whereas GWM ratios as of December 31, 2014 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/2013 dated December 24, 2013, regarding “Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Bank masing-masing sebesar 50,53% dan 18,82% untuk mata uang Rupiah dan sebesar 8,46% dan 8,20% untuk mata uang asing.
As of December 31, 2015 and 2014, GWM of the Bank were 50.53% and 18.82% for Rupiah currency, and 8.46% and 8.20% for foreign currency respectively.
GWM Bank dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar 50,53% dan 18,82% terdiri dari GWM Primer sebesar 8,11% dan 8,41% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 42,42% dan 10,41% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Excess Reserve.
GWM of the Bank in Rupiah as of December 31, 2015 and 2014 was 50.53% and 18.82% which consists of Primary GWM of 8.11% and 8.41% through Rupiah demand deposits with BI and Secondary GWM of 42.42% and 10.41% through Bank Indonesia Certificates, Bank Indonesia Deposit Certificates and Excess Reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
GIRO PADA BANK LAIN
6. 2015
Pihak berelasi Mata uang asing Bank of India, Cabang New York Bank of India, Cabang Singapore Bank of India, Cabang Mumbai Bank of India, Cabang London Bank of India, Cabang Paris Bank of India, Cabang Hongkong Bank of India, Cabang Tokyo Jumlah pihak berelasi
210
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA (continued)
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2014
3.232.820.153
399.233.265.712
697.919.019
13.106.695
399.808.298
427.000.818
377.361.334
273.424.450
245.902.674
105.470.845
123.743.679
115.252.977
19.161.526
9.631.080
5.096.716.683
400.177.152.577
50 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Related parties Foreign currencies Bank of India, New York Branch Bank of India, Singapore Branch Bank of India, Mumbai Branch Bank of India, London Branch Bank of India, Paris Branch Bank of India, Hongkong Branch Bank of India, Tokyo Branch Total related party
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 2015 Pihak ketiga Rupiah PT Panin Bank Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk Mata uang asing Bank of America PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Indover HSBC Bank USA
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued) 2014
12.504.188.441 12.541.732 105.000
8.331.955.441 16.193.081 508.000
56.831.511.997 8.566.652.271
8.004.474.792
492.830.292 157.066.213 -
1.533.513.301 157.031.580 17.837.510.493
Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
78.564.895.946
35.881.186.688
Jumlah pihak ketiga - bersih
78.407.829.733
35.724.155.108
83.504.546.416
435.901.307.685
Jumlah giro pada bank lain - bersih
(157.066.213)
2015 Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valas
(157.031.580)
Third parties Rupiah PT Bank Panin Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk Foreign currencies Bank of America PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indover Bank HSBC Bank USA Total third parties Allowance for impairment losses Total third parties - net Total demand deposits with other banks - net
2014
0,00% 0,00%
0,00% 0,50%
Average effective interest rate per annum Rupiah Foreign
Based on prevailing Bank Indonesia’s regulation, demand deposits with other banks (before allowance for impairment losses) are classified as follows:
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, giro pada bank lain (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) digolongkan sebagai berikut: 2015
2014
Rupiah Lancar
12.516.835.173
8.348.656.522
Rupiah Current
Mata uang asing Lancar Macet
70.987.711.243 157.066.213
427.552.651.163 157.031.580
Foreign currencies Current Loss
Jumlah
83.661.612.629
436.058.339.265
Total
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).
Demand deposits with other banks are classified as loan and receivable, measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount (Note 37).
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 32.
Information on related parties and maturities are disclosed in Note 32.
Giro pada bank lain dengan klasifikasi mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan giro pada Bank Indover. Pada tanggal 27 Januari 2014, Bank telah menerima pembayaran sebagian giro pada Bank Indover, yaitu sejumlah Euro 19.084 atau setara dengan Rp 317.420.376.
Demand deposits with other banks which are classified as impaired as of December 31, 2015 and 2014 represents the demand deposits with Bank Indover. As of January 27, 2014, the Bank had received Euro 19,084 or equivalent to Rp 317,420,376, as partial payment of the demand deposits with Bank Indover.
51 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
211
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued) The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Selisih kurs
-
157.031.580 34.633
157.031.580 34.633
Balance at beginning of year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
157.066.213
157.066.213
Balance at end of year
2014 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
7.
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs
-
494.656.900
494.656.900
-
(317.420.376) (20.204.944)
(317.420.376) (20.204.944)
Saldo akhir tahun
-
157.031.580
157.031.580
Balance at beginning of year Reversal of allowance for impairment losses Exchange rate differences Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible demand deposits with other banks.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits with other banks which are pledged.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
Placements with Bank Indonesia and other banks is classified as loan and receivable measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of placements with Bank Indonesia and other banks is its carrying amount (Note 37).
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows: 2015
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective interest rate
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
4
5,50%
Jumlah - bersih
212
52 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Jumlah/ Total
Type of placements
78.963.813.780
Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
78.963.813.780
Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows (continued) :
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut (lanjutan) : 2014
Jenis penempatan
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective interest rate
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Rupiah Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
Jumlah/ Total
Type of placements
2
6.07%
60.000.000.000
2
5.75%
176.971.738.195
Rupiah Call Money Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
236.971.738.195
Total - net
Jumlah - bersih
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.
Based on the prevailing Bank Indonesia’s regulation, all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which are pledged.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 classified according to remaining period to maturity are as follows: 2015
Jenis penempatan
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months
Jumlah/ Total
Type of placements
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
78.963.813.780
-
78.963.813.780
Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia
Jumlah
78.963.813.780
-
78.963.813.780
Total
Jenis penempatan
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
2014 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months
Jumlah/ Total
Type of placements
Rupiah Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia
176.971.738.195
-
176.971.738.195
Rupiah Call Money Placements with Bank Indonesia facilities of Bank Indonesia
Jumlah
236.971.738.195
-
236.971.738.195
Total
60.000.000.000
-
60.000.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The management believes that no allowance for impairment losses on placements with other banks to be provided as of 31 December 2014 and 2013.
53 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
213
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK
SECURITIES Details of securities by type and purpose of investment are as follows:
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut: 2015
Peringkat/ Rating
Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 11.271.472.044 pada 31 Desember 2015 Sertifikat Deposito Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 12.879.786.730 pada 31 Desember 2015 Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B Tranche C Pinjaman yang diberikan dan piutang Rupiah Promes Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek - bersih
-
Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 11,271,472,044 as of December 31, 2015
-
Certificates Deposits of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 12,879,786,730 as of December 31, 2015
17.451.506.816
idAA+
Held-to-maturity Rupiah Subordinated Bank Mandiri Bonds I -2009
129.464.555 129.464.555 172.619.407
-
318.728.527.956
1.142.120.213.271
4.000.000.000
-
92.166.149.935 15.935.259.153 (22.101.331.934)
-
1.568.731.873.714
Jasa Marga JORR bonds II - 2005: Tranche A Tranche B Tranche C Loans and receivables Rupiah Promisory Notes United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills Allowances for impairment losses Securities - net
2014 Peringkat/ Rating
Rp
214
Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 1.896.090.329 pada 31 Desember 2014 Sertifikat Deposito Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.774.237.018 pada 31 Desember 2014 Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B Tranche C Pinjaman yang diberikan dan piutang Rupiah Promes Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek - bersih
754.277.112.827
112.842.909.671
-
187.225.762.982
-
17.864.037.995
idAA+
129.464.555 129.464.555 172.619.407
-
80.525.000.000
-
338.458.641.235 16.929.212.427 -
-
54 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 1,896,090,329 as of December 31, 2014 Certificates Deposits of Bank Indonesia net of unamortized discount of Rp 2,774,237,018 as of December 31, 2014 Held-to-maturity Rupiah Subordinated Bank Mandiri Bonds I -2009 Jasa Marga JORR bonds II - 2005: Tranche A Tranche B Tranche C Loans and receivables Rupiah Promisory Notes United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills Allowances for impairment losses Securities - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
SECURITIES (continued)
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
Securities as mentioned above were rated by Pefindo.
Berdasarkan pemerintah:
bukan
Based on securities:
2015
2014
efek
pemerintah
dan
government
and
non
government
Efek pemerintah Efek bukan pemerintah
1.460.848.741.227 129.984.464.421
300.068.672.653 454.208.440.174
Government securities Non government securities
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
1.590.833.205.648
754.277.112.827 -
Total securities Allowance for impairment losses
Jumlah efek-efek - bersih
1.568.731.873.714
754.277.112.827
Total securities - net
(22.101.331.934)
Menurut jangka waktunya, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut:
dapat
Classification of securities according to maturity dates are as follows:
2015
2014
Rupiah > 3 bulan ≤ 60 bulan > 60 bulan
1.464.848.741.227 17.883.055.333
380.593.672.653 18.295.586.512
Rupiah > 3 months ≤ 60 months > 60 months
Jumlah Rupiah
1.482.731.796.560
398.889.259.165
Total Rupiah
Dolar Amerika Serikat ≤ 3 bulan > 3 bulan ≤ 60 bulan
104.470.105.388 3.631.303.700
342.073.482.643 13.314.371.019
United States Dollar ≤ 3 months > 3 months ≤ 60 months
Jumlah mata uang asing
108.101.409.088
355.387.853.662
Total foreign currency
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
1.590.833.205.648
754.277.112.827 -
Total securities Allowance for impairment losses
Jumlah efek-efek - bersih
1.568.731.873.714
754.277.112.827
Total securities - net
(22.101.331.934)
Classification of securities according to remaining periods until maturity dates are as follows:
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2015 Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan
2014
402.723.304.529 400.460.722.982 679.375.149.642 172.619.407
264.713.672.653 134.002.967.105 172.619.407
Rupiah Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 to 60 months More than 60 months
1.482.731.796.560
398.889.259.165
Total Rupiah
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d.3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan
107.006.735.621 1.094.673.467 -
123.665.681.476 231.722.172.186
United States Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 to 60 months
Jumlah mata uang asing
108.101.409.088
355.387.853.662
Total foreign currency
1.590.833.205.648
754.277.112.827
Total securities
-
Allowance for impairment losses
754.277.112.827
Total securities - net
Jumlah Rupiah
Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah efek-efek - bersih
(22.101.331.934) 1.568.731.873.714
55
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
215
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
SECURITIES (continued)
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa.
The fair value of assets classified as held-tomaturity is based on market price or price quotation from a broker/seller. If this information is not available, the fair values are estimated using the quoted market price for securities with credit characteristics, maturity, and a similar return.
Nilai wajar dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (Catatan 37):
The fair value of securities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (Note 37):
2015 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 Promes Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Jumlah
2014 Rupiah Certificates of Bank Indonesia Certificates Deposit of Bank Indonesia Bonds Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 Jasa Marga JORR Bonds II 2005 Promisory notes
318.728.527.956
112.842.909.671
1.142.120.213.271
187.225.762.982
17.408.000.000
17.535.500.000
431.548.517 4.000.000.000
431.548.517 80.525.000.000
1.482.688.289.744
398.560.721.170
92.166.149.935 15.935.259.153
338.458.641.235 16.929.212.427
United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills
1.590.789.698.832
753.948.574.832
Total
Total Rupiah
Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jasa Marga JORR Bonds II - 2005 are as follows:
-
Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
-
Tranche A bonds will mature as of January 5, 2016 with the interest rate per annum at 11.50% for the first five years and 15.25% for the next five years. The interest is paid semiannually.
-
Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
-
Tranche B bonds will mature as of January 5, 2018 with the interest per annum at 12.50% for the first five years and 15.25% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semiannually.
-
Obligasi JORR II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.
-
The Bank received the JORR II bonds as par tial settlement of the loan of PT Marga Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga (Persero), which have been previously written-off.
The Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 will mature as of December 11, 2016 with the interest at 11.85% per annum. The interest is paid on the th 11 day of every quarter.
Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga 11,85% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 11 setiap 3 bulanan.
216
56 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
SECURITIES (continued)
Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan perubahan tujuan investasi terhadap obligasi subordinasi dengan nilai nominal sebesar Rp 29.405.032.149 dari klasifikasi “tersedia untuk dijual” ke klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Manajemen berpendapat Bank memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi subordinasi tersebut hingga jatuh tempo. Nilai wajar obligasi subordinasi pada tanggal perpindahan menjadi nilai buku awal obligasi subordinasi dalam klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”.
As of December 15, 2010, the Bank changed its investment objective on the subordinated bonds with a total nominal value of Rp 29,405,032,149 and transferred such bonds from “available-forsale” into the “held-to-maturity” classification. Management believes that the Bank has the ability and intention to hold the subordinated bonds until maturity. The fair values of the subordinated bonds on the date of the transfer are deemed as the cost of the subordinated bonds under “held-to-maturity” classification.
Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang dipindahkan sebesar Rp 2.425.580.370 dicatat sebagai bagian dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual di ekuitas dan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi komprehensif dengan metode suku bunga efektif.
The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds amounted to Rp 2,425,580,370 is reported in the equity section of the statement of financial positions as part of the unrealized gain on available-for-sale securities, which are amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds.
Laba yang belum direalisasikan atas obligasi yang dipindahkan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 451.506.817 dan Rp 864.037.996.
The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 451,506,817 and Rp 864,037,996, respectively.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek (sebelum cadangan kerugian nilai) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan sebagai berikut :
Based on the prevailing BI regulation, securities (before allowance impairment losses) as of December 31, 2015 and 2014 were classified as follow :
2015
2014
Lancar Dalam perhatian khusus Macet
1.498.168.646.559 6.552.580.581 86.111.978.508
754.277.112.827 -
Current Special mentions Loss
Jumlah
1.590.833.205.648
754.277.112.827
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak ada efek-efek yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no securities which are pledged.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efekefek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on securities as of December 31 2015 and 2014 are as follows: 2015
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
Jumlah/ Total
-
22.101.331.934
22.101.331.934
Balance at beginning of year Provision of allowance during the year
-
22.101.331.934
22.101.331.934
Balance at end of year
2014 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
-
Jumlah/ Total
Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan
-
-
-
-
-
Balance at beginning of year Provision of allowance during the year
Saldo akhir tahun
-
-
-
Balance at end of year
57 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
217
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
EFEK-EFEK (lanjutan)
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
9.
SECURITIES (continued)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak berjangka mata uang asing dan foreign currency swaps. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign currency contracts and foreign currency swaps. Swap and forward foreign exchange contracts are agreements to the seller or buyer to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 4 sampai 184 hari.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 4 days to 184 days.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatat (Catatan 37).
The derivative receivables and liabilities classified as fair value through profit loss. Fair value from derivative receivables and liabilities its carrying amount (Note 37).
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2015
Jumlah nosional/ Notional amount
Transaksi
218
Beli/ Buyl
Nilai Wajar/ Fair Value Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Jual/ Sell
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
Terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Shakuntala PT Nasco PT Essar Standard Chartered Bank Permata
2.792.000.000 4.294.200.000 70.330.250.000 -
69.843.639.414 4.301.000.000 2.797.500.000
1.460.807.694 162.808.164 40.362.608
34.879.221 156.101.411 1.394.542.312 -
Jumlah
77.416.450.000
76.942.139.414
1.663.978.466
1.585.522.944
58 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Transactions Hedging instrument Third parties Forward Contracts United States Dollar PT Shakuntala PT Nasco PT Essar Standard Chartered Bank Permata Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued) The details of derivative receivables and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan): 2014 Jumlah nosional/ Notional amount
Transaksi Tidak terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Essar Indonesia PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Jaya International PT Jaya PT Oorja Indo KGS PT Plantex Sembada International PT Van Aroma PT Matrix Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd BOI Mumbai Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank Jumlah
Beli/ Buy
Nilai Wajar/ Fair Value Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Jual/ Sell
33.016.850.000 20.509.275.000 11.505.870.000 2.210.625.000 936.000.000 43.367.000.000 9.319.600.000 20.509.875.000 6.371.250.000 39.292.525.000
38.931.441.483 322.157.550.000
369.420.800.008
195.919.500.000 -
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
Transactions
229.269.425 59.236.557 42.743.245 56.439.709 370.025.668 35.034.449 42.144.203 1.868.984.256
238.447.093 253.929.012 115.733.925 92.353.082 43.109.171 7.101.143 384.106.323 65.431.250 115.733.925 178.126.172 771.459.557
852.586.580 -
1.145.086.356
-
68.950.200.000 131.517.500.000
832.200.495 1.473.590.938
-
556.459.670.008
757.476.191.483
5.862.255.525
3.410.617.009
Non hedging instrument Third parties Forward Contracts United States Dollar PT Essar Indonesia PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex PT Nasco PT Jaya International PT Jaya PT Oorja Indo KGS PT Plantex Sembada International PT Van Aroma PT Matrix Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd BOI Mumbai Swap Contracts United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd Standard Chartered Bank Total
Based on remaining period until maturity:
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo: 2015 Beli/Buy Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan Jumlah
Jual/Sell
21.647.500.000 52.879.950.000 2.889.000.000
21.308.014.893 52.742.624.521 2.891.500.000
77.416.450.000
76.942.139.414
Forward Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months Total
2014 Beli/Buy
Jual/Sell
Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan
446.679.650.008 86.079.670.000 23.700.350.000
447.219.916.868 86.068.974.615 23.719.600.000
Jumlah kontrak forward
556.459.670.008
557.008.491.483
Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Jumlah kontrak swap Jumlah - bersih
Forward Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months Total forward contracts Swap Contracts United States Dollar Less than 1 month
-
200.467.700.000
-
200.467.700.000
Total swap contracts
556.459.670.008
757.476.191.483
Total - net
59 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
219
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued) Based on terms:
Berdasarkan jangka waktu: 2015 Beli/Buy
Jual/Sell
Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan
67.542.250.000 9.874.200.000
67.021.887.965 9.920.251.449
Jumlah kontrak forward
77.416.450.000
76.942.139.414
77.416.450.000
76.942.139.414
Jumlah - bersih
Forward Contracts United States Dollar More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months Total forward contracts
2014 Beli/Buy
Jual/Sell
Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 60 bulan
374.795.800.008 110.465.725.000 71.198.145.000
375.601.925.000 110.217.241.868 71.189.324.615
Jumlah kontrak forward
556.459.670.008
557.008.491.483
Kontrak Swap Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan
-
200.467.700.000
-
200.467.700.000
556.459.670.008
757.476.191.483
Jumlah kontrak swap Jumlah - bersih
Forward Contracts United States Dollar Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 60 months Total forward contracts Swap Contracts United States Dollar Less than 1 month Total swap contracts Total - net
Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.
All derivative receivables as of December 31, 2015 and 2014 are classified as current.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no impairments in respect of derivative receivables.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Loans is classified as loan and receivable, measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).
Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini.
Estimation of fair value loan is determined by discounted the estimate future cash flow using current interest rate method.
a.
a.
Jenis Kredit
By type of Loan
2015 Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Lancar/ Current Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Rupiah - Bersih
220
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
124.474.598.389 5.800.000.000 80.091.514 133.169.054
-
-
-
-
124.474.598.389 5.800.000.000 80.091.514 133.169.054
130.487.858.957
-
-
-
-
130.487.858.957
-
-
-
-
-
-
Total Rupiah Allowance for impairment losses
130.487.858.957
-
-
-
-
130.487.858.957
Total Rupiah - Net
60 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a.
Jenis Kredit (lanjutan)
a.
By type of Loan (continued)
2015 Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Lancar/ Current Pihak berelasi Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit konsumsi
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Related parties United States Dollar Working capital Consumer
62.441.225.250 -
-
-
-
-
62.441.225.250 -
62.441.225.250
-
-
-
-
62.441.225.250
-
-
-
-
-
-
Total foreign currency Allowance for impairment losses
62.441.225.250
-
-
-
-
62.441.225.250
Total foreign currency - Net
192.929.084.207
-
-
-
-
192.929.084.207
Total related parties
Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja 1.531.992.463.772 Kredit investasi 179.453.302.413 Kredit konsumsi 94.692.614.433 Karyawan 1.714.404.630
258.422.980.460 38.153.686.342 2.019.452.704 -
710.510.577 -
1.848.882.636 513.177.105 517.776.154 -
110.147.723.098 1.902.412.049.966 21.115.274.907 239.945.951.344 6.120.165.514 103.350.008.805 14.632.327 1.729.036.957
Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
137.397.795.846 2.247.437.047.072
Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih Jumlah pihak berelasi
Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Rupiah - Bersih
1.807.852.785.248 (53.323.449) 1.807.799.461.799
Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja 618.522.600.999 Kredit investasi 74.043.078.898 Kredit konsumsi 141.580.773
298.596.119.506
710.510.577
2.879.835.895
(25.714.341.254)
(564.003.296)
(1.394.998.342)
272.881.778.252
146.507.281
1.484.837.553
(52.784.493.398)
(80.511.159.739)
84.613.302.448 2.166.925.887.333
Total Rupiah - Net United States Dollar Working capital Investment Consumer
276.298.774.895 4.647.820.780 -
-
-
150.418.397.105 1.045.239.772.999 28.349.075.503 107.039.975.181 141.580.773
280.946.595.675
-
-
178.767.472.608 1.152.421.328.953
(24.175.815.472)
-
-
(86.645.072.277)
692.707.260.670
256.770.780.203
-
Jumlah pihak ketiga
2.500.506.722.469
529.652.558.455
Jumlah Kredit - Bersih
2.693.435.806.676
529.652.558.455
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih
692.707.260.670 -
Total Rupiah Allowance for impairment losses
(110.820.887.749)
Total foreign currency Allowance for impairment losses
-
92.122.400.331 1.041.600.441.204
Total foreign currency - Net
146.507.281
1.484.837.553
176.735.702.779 3.208.526.328.537
Total third parties
146.507.281
1.484.837.553
176.735.702.779 3.401.455.412.744
Net - Loans
2014
Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Karyawan Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Rupiah - Bersih Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah mata uang asing - Bersih Jumlah pihak berelasi
123.061.087.610 5.500.000.000 164.541.366 128.725.628.976 (35.372.338) 128.690.256.638
Kurang Lancar/ Substandard
-
Diragukan/ Doubtful
-
Macet/ Loss
-
Jumlah/ Total
-
123.061.087.610 5.500.000.000 164.541.366 128.725.628.976
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(35.372.338 )
Related parties Rupiah Working capital Investment Employee Total Rupiah Allowance for impairment losses
128.690.256.638
Total Rupiah - Net United States Dollar Working capital
4.025.125.000
-
-
-
-
4.025.125.000
4.025.125.000
-
-
-
-
4.025.125.000
-
-
-
-
4.023.973.122
-
-
-
-
4.023.973.122
Total foreign currency - Net
132.714.229.760
-
-
-
-
132.714.229.760
Total related parties
(1.151.878)
Total foreign currency Allowance for (1.151.878 ) impairment losses
61 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
221
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a.
Jenis Kredit (lanjutan)
a.
By type of Loan (continued)
2014
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
19.695.134.767 71.228.423.057 2.610.017.435 -
13.379.496.729 2.042.206.675 244.833.629 -
1.263.547.917 331.645.845 -
12.942.884.809 1.912.386.862.275 3.359.207.386 306.239.973.592 3.275.185.719 88.428.985.945 1.715.415.840
2.178.398.653.684
93.533.575.259
15.666.537.033
1.595.193.762
19.577.277.914 2.308.771.237.652
(2.494.672.499)
(5.767.563.535)
(3.875.868.514)
2.175.903.981.185
87.766.011.724
11.790.668.519
1.331.500.119
Dolar Amerika Serikat Kredit modal kerja 599.829.108.374 Kredit investasi 106.430.458.374 Kredit konsumsi -
9.624.577.688 20.814.107
-
-
-
599.829.108.374 116.055.036.062 20.814.107 715.904.958.543
Lancar/ Current Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja 1.865.105.798.053 Kredit investasi 229.278.490.629 Kredit konsumsi 82.298.949.162 Karyawan 1.715.415.840 Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Rupiah - Bersih
Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
706.259.566.748
Macet/ Loss
(263.693.643)
Jumlah/ Total Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
(26.698.196.946)
Total Rupiah Allowance for impairment losses
5.280.879.159 2.282.073.040.706
Total Rupiah - Net
(14.296.398.755)
United States Dollar Working capital Investment Consumer
9.645.391.795
-
-
-
(171.654.370)
(653.591.794)
-
-
-
(825.246.164)
Total foreign currency Allowance for impairment losses
706.087.912.378
8.991.800.001
-
-
-
715.079.712.379
Total foreign currency - Net
Jumlah pihak ketiga
2.881.991.893.563
96.757.811.725
11.790.668.519
1.331.500.119
5.280.879.159 2.997.152.753.085
Total third parties
Jumlah Kredit - Bersih
3.014.706.123.323
96.757.811.725
11.790.668.519
1.331.500.119
5.280.879.159 3.129.866.982.845
Net - Loans
Jumlah mata uang asing - Bersih
b.
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Sektor Ekonomi
b.
By Economic Sector
2015
Lancar/ Current Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah rupiah - Bersih
222
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total Rupiah Trade Business services
964.309.759.602 83.440.700.575
54.199.063.194 71.305.649.101
-
1.848.882.636 513.177.105
75.085.873.314 -
1.095.443.578.746 155.259.526.781
11.943.799.593 267.611.083.488 84.315.144.942 62.214.542.082 27.705.827.874 152.684.820.024 284.114.966.025
143.174.303.717 2.125.299.419 717.676.298 23.990.000.000 3.084.127.777
710.510.577 -
517.776.154
34.971.015.998 6.586.677.062 710.759.079 20.043.470.393
12.654.310.170 445.756.403.203 93.027.121.423 63.642.977.459 27.705.827.874 176.674.820.024 307.760.340.349
Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others
1.938.340.644.205
298.596.119.506
710.510.577
2.879.835.895
137.397.795.846
2.377.924.906.029
(25.714.341.254)
(564.003.296)
(1.394.998.342)
(52.784.493.398)
Total Rupiah Allowance for impairment losses
272.881.778.252
146.507.281
1.484.837.553
84.613.302.448
(53.323.449) 1.938.287.320.756
62 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
(80.511.159.739) 2.297.413.746.290
Total Rupiah - Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b.
Sektor Ekonomi (lanjutan)
b.
By Economic Sector (continued)
2015 Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Lancar/ Current Dolar Amerika Serikat Perdagangan Jasa bisnis Industri Transportasi Pertambangan Lain-lain Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
392.156.445.286 57.535.746.999 271.839.962.819 10.312.903.007 16.296.916.485 7.006.511.324
280.946.595.675 -
755.148.485.920
280.946.595.675 (24.175.815.472)
755.148.485.920
256.770.780.203
2.693.435.806.676
529.652.558.455
-
Jumlah mata uang asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
-
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
United States Dollar Trade Business services Manufacturing Transportation Mining Others
-
72.812.608.894 97.507.360.750 8.447.502.964 -
464.969.054.180 57.535.746.999 650.293.919.244 10.312.903.007 24.744.419.449 7.006.511.324
-
-
178.767.472.608
1.214.862.554.203
-
-
(86.645.072.277)
-
-
92.122.400.331
1.104.041.666.454
Total foreign currency - Net
146.507.281
1.484.837.553
176.735.702.779
3.401.455.412.744
Net – Loans
(110.820.887.749)
Total foreign currency Allowance for impairment losses
2014
Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah rupiah - Bersih
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
1.167.124.522.044 136.022.959.860
70.918.616.330 992.453.752
8.397.816.534 429.417.967.703 122.435.920.667 55.171.930.840 22.136.429.098 124.285.114.316 242.131.621.598 2.307.124.282.660 (2.530.044.837) 2.304.594.237.823
Dolar Amerika Serikat Perdagangan Jasa bisnis Industri Transportasi Pertambangan Lain-lain
Macet/ Loss
1.201.140.050 -
1.595.193.763 -
2.962.852.552 -
1.243.802.324.739 137.015.413.612
116.612.459 95.531.148 36.174.382 16.654.045.332 4.720.141.857
14.220.563.352 244.833.629
-
5.827.030.962 6.518.000.000 4.269.394.400
8.514.428.993 449.561.093.165 128.990.095.049 55.171.930.840 22.136.429.098 140.939.159.648 251.365.991.484
93.533.575.260
15.666.537.031
1.595.193.763
19.577.277.914
2.437.496.866.628
(5.767.563.535)
(3.875.868.514)
87.766.011.725
11.790.668.517
(263.693.643) 1.331.500.120
Jumlah/ Total
(14.296.398.755) 5.280.879.159
(26.733.569.284 )
Rupiah Trade Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others Total Rupiah Allowance for impairment losses
2.410.763.297.344
Total Rupiah - Net United States Dollar Trade Business services Manufacturing Transportation Mining Others
9.624.577.688 20.814.107
-
-
-
215.700.033.239 55.585.546.752 398.233.589.045 13.004.250.000 27.484.350.420 9.922.314.087
710.284.691.748
9.645.391.795
-
-
-
719.930.083.543
(172.806.248)
(653.591.794)
-
-
-
710.111.885.500
8.991.800.001
-
-
-
719.103.685.501
Total foreign currency - Net
3.014.706.123.323
96.757.811.726
11.790.668.517
1.331.500.120
5.280.879.159
3.129.866.982.845
Net - Loans
Jumlah mata uang asing - Bersih
c.
Diragukan/ Doubtful
215.700.033.239 55.585.546.752 398.233.589.045 13.004.250.000 17.859.772.732 9.901.499.980
Jumlah mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Bersih
Kurang Lancar/ Substandard
Jangka Waktu
c.
(826.398.042)
Total foreign currency Allowance for impairment losses
By Term of Loans The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
63 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
223
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
c.
Jangka Waktu (lanjutan)
c.
By Term of Loans (continued) Based on term of credit agreements :
Berdasarkan periode perjanjian kredit : 2015 Pihak berelasi/Related parties
Rupiah Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Pihak ketiga/Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
55.688.125.000 74.586.473.389 80.091.514 133.169.054
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
130.487.858.957
Jumlah - bersih
130.487.858.957
Rupiah
460.993.133.700 62.441.225.250 1.313.911.681.906 119.536.657.071 352.995.574.395
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
437.680.103.633 954.361.362.333 501.881.103.196 1.952.820.483.741 41.572.666.909 161.189.415.494 171.287.455.215 524.416.198.664
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
62.441.225.250 2.247.437.047.072 1.152.421.328.953 3.592.787.460.232
Total Allowance for impairment losses
-
-
(80.511.159.739) (110.820.887.749) (191.332.047.488)
62.441.225.250 2.166.925.887.333 1.041.600.441.204 3.401.455.412.744
Total - net
2014 Pihak berelasi/Related parties Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
72.869.281.050 55.691.806.558 164.541.366
1.548.125.000 1.677.102.909.784 2.477.000.000 101.384.701.864 148.343.613.452 381.940.012.554
497.290.881.181 2.248.811.197.015 22.905.749.980 182.459.258.402 43.001.087.098 191.344.700.550 152.707.240.284 534.811.794.204
128.725.628.974
4.025.125.000 2.308.771.237.654
715.904.958.543 3.157.426.950.171
(35.372.338) 128.690.256.636
(1.151.878)
(26.698.196.946)
4.023.973.122 2.282.073.040.708
(825.246.164)
(27.559.967.326)
715.079.712.379 3.129.866.982.845
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Allowance for impairment losses Total - net
Based on remaining periods until maturity dates:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2015 Pihak berelasi/Related parties
Pihak ketiga/Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
130.274.598.389 213.260.568 -
62.441.225.250 1.801.416.689.666 55.722.886.472 254.105.240.457 136.192.230.477
940.673.922.993 2.934.806.436.298 58.026.607.577 113.749.494.049 148.330.215.081 402.648.716.106 5.390.583.302 141.582.813.779
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
130.487.858.957
62.441.225.250 2.247.437.047.072 1.152.421.328.953 3.592.787.460.232
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
130.487.858.957
-
-
(80.511.159.739) (110.820.887.749) (191.332.047.488)
62.441.225.250 2.166.925.887.333 1.041.600.441.204 3.401.455.412.744
Total - net
2014 Pihak berelasi/Related parties
Rupiah
224
Pihak ketiga/Third parties
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
128.561.087.610 164.541.366 -
4.025.125.000 1.794.610.656.520 43.029.631.788 346.929.180.473 124.201.768.870
526.438.028.874 2.453.634.898.004 4.205.294.544 47.234.926.332 180.435.323.314 527.529.045.153 4.826.311.811 129.028.080.681
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
128.725.628.976
4.025.125.000 2.308.771.237.651
715.904.958.543 3.157.426.950.170
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - bersih
128.690.256.639
(35.372.337)
(1.151.878)
(26.698.196.946)
4.023.973.122 2.282.073.040.705
64 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
(825.246.164)
(27.559.967.325)
715.079.712.379 3.129.866.982.845
Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
d.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 11% dan 10% per tahun masing-masing untuk 31 Desember 2015 dan 2014 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
d.
Loans to the Bank’s employees and officers bears interest at 11% and 10% per annum in December 31, 2015 and 2014, respectively, matures between 1 to 5 years and are collected through monthly salary deductions.
e.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain seperti deposito berjangka yang umumnya diterima oleh Bank.
e.
Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
f.
The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2015 and 2014, based on economic sector are as follows:
2015 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
Kredit bermasalah/ Nonperforming loans Rupiah Perdagangan Jasa Pelayanan Sosial Konstruksi Jasa bisnis Industri Transportasi Lain-lain
76.934.755.950 710.510.577 710.759.079 513.177.105 34.971.015.998 6.586.677.062 20.561.246.547
(22.681.850.723) (564.003.296) (710.759.079) (512.817.881) (16.041.382.981) (6.586.677.062) (7.646.004.014)
Rupiah Trade Public services Construction Business services Manufacturing Transportation Others
140.988.142.318
(54.743.495.036)
Total Rupiah
72.812.608.894 97.507.360.750 8.447.502.964
(41.651.838.790) (44.736.043.562) (257.189.925)
U.S. Dollar Trade Manufacture Mining
Jumlah Dollar Amerika
178.767.472.608
(86.645.072.277)
Total U.S. Dollar
Jumlah
319.755.614.926
(141.388.567.313)
Total
Jumlah Rupiah Mata Uang Asing Perdagangan Industri Pertambangan
2014 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
Kredit bermasalah/ Nonperforming loans Rupiah Perdagangan Industri Lain-lain
5.759.186.368 20.047.594.314 11.032.228.029
(4.037.652.162) (5.274.868.384) (9.123.440.366)
Rupiah Trade Manufacturing Others
Jumlah Rupiah
36.839.008.711
(18.435.960.912)
Total Rupiah
Jumlah
36.839.008.711
(18.435.960.912)
Total
65 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
225
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued) The ratio of the allowance for impairment losses of financial assets has been set to the minimum allowance for impairment losses of financial assets in accordance with Bank Indonesia’s regulation as of Desember 31, 2015 and 2014 by 56.71% and 42.41%.
Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai ketentuan Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar 56,71% dan 42,41%. g.
g.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 NPL Gross NPL Netto
Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014 8,90% 4,96%
1,17% 0,58%
Gross NPL Net NPL
h.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat kredit yang dijaminkan.
h.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no loans which are pledged.
i.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak terkait.
i.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (LLL) to related parties.
j.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
j.
The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs
26.733.569.284
826.398.042
27.559.967.326
53.777.590.455 -
109.384.047.895 610.441.812
163.161.638.350 610.441.812
Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
80.511.159.739
110.820.887.749
191.332.047.488
Balance at end of year
2014 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Saldo awal tahun Pembentukan (pemulihan) cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs
12.511.850.476
9.496.867.573
14.221.718.808 -
(7.993.569.653) (676.899.878)
Saldo akhir tahun
26.733.569.284
22.008.718.049 6.228.149.155 (676.899.878)
826.398.042
27.559.967.326
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
k.
2015
226
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. k.
Balance at beginning of year Provision (reversal) of allowance during the year Exchange rate differences
Changes in loans written-off are as follows:
2014
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan
10.464.013.893
10.464.013.893
Balance at beginning of year
-
-
Written-off during the year
Saldo akhir tahun
10.464.013.893
10.464.013.893
Balance at end of year
66 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT (lanjutan)
10. LOANS (continued)
l.
Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 9,24% dan 13,04%.
l.
m. Tingkat suku bunga rata-rata efektif per tahun
m. Average effective interest rates per annum
2015 Rupiah Dollar Amerika Serikat
The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2015 and 2014 were 9.24% and 13.04%, respectively.
2014
14,06% 8,49%
14,21% 8,19%
Rupiah United States Dollar
n.
Rasio KUK terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 1,88% dan 2,70%.
n.
The ratio of KUK enterprises to total loans as of December 31, 2015 and 2014 were 1,88% and 2.70%, respectively.
o.
Kredit yang direstrukturisasi
o.
Restructured loans As of December 31, 2015 and 2014 details of restructured loans as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rincian kredit yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut: 2015
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Perpanjangan jangka waktu dan skema lain
180.714.583
-
-
-
16.783.750.000
16.964.464.583
Extension of credit terms and others scheme
Jumlah
180.714.583
-
-
-
16.783.750.000
16.964.464.583
Total
2014
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special mentions
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Perpanjangan jangka waktu dan skema lain
16.855.536.173
158.751.273
-
-
-
17.014.287.446
Extension of credit terms and others scheme
Jumlah
16.855.536.173
158.751.273
-
-
-
17.014.287.446
Total
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Tagihan Akseptasi
a. 2015
Acceptance Receivables
2014
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro
36.611.963.715
8.928.670.190
63.254.570.026 -
116.267.423.824 4.955.562.820
Third parties Rupiah Foreign currencies United States Dollar Euro
Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
99.866.533.741
130.151.656.834
Total Acceptance Receivables - Net
Acceptance receivables is classified as loan and receivable, and measured at amortized costs using the effective interest rate method (Note 37).
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
67 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
227
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan)
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
a. Tagihan Akseptasi (lanjutan)
b.
a.
Acceptance Receivables (continued)
Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
The estimated fair value of acceptance receivables which is a non interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount (Note 37).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no impairment losses on acceptance receivables.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank’s management believes that there were no allowance for impairment losses on acceptance receivables to be provided as of December 31, 2015 and 2014.
Utang Akseptasi
b.
Acceptance Payables
Utang akseptasi berdasarkan counterparty pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 99.866.533.741 dan Rp 130.151.656.834.
Acceptance payables based on counterparty as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 99,866,533,741 and Rp 130,151,656,834.
Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Acceptance payable is categorized as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).
Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of acceptance payables which is the instrument without interest rate is the amount that should be payable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is at its carrying amount.
Tagihan dan utang akseptasi diklasifikasikan berdasarkan periode akseptasi sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian akseptasi dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The classification of acceptance receivables and acceptance payables according to term of acceptances agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan jangka waktu akseptasi:
Based on term of acceptance agreements: 2015 Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
228
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Mata uang rupiah: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
33.611.963.715 3.000.000.000
33.611.963.715 3.000.000.000
Rupiah currency: 1 - 3 months 3 - 6 months
Jumlah
36.611.963.715
36.611.963.715
Total
68 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan)
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
b.
Utang Akseptasi (lanjutan) Berdasarkan (lanjutan):
jangka
waktu
b.
Acceptance Payables (continued) Based on term of acceptance agreements (continued):
akseptasi 2015 Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Mata uang asing: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
25.981.244.563 37.273.325.463
25.981.244.563 37.273.325.463
Foreign currency: 1 - 3 months 3 - 6 months
Jumlah
63.254.570.026
63.254.570.026
Total
Jumlah - bersih
99.866.533.741
99.866.533.741
Total - net
2014 Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Mata uang rupiah: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan
3.444.180.190 3.984.490.000 1.500.000.000
3.444.180.190 3.984.490.000 1.500.000.000
Rupiah currency: 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months
Jumlah
8.928.670.190
8.928.670.190
Total
50.515.911.001 47.887.295.688 22.819.779.955
50.515.911.001 47.887.295.688 22.819.779.955
Foreign currency: 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months
Jumlah
121.222.986.644
121.222.986.644
Total
Jumlah - bersih
130.151.656.834
130.151.656.834
Total - net
Mata uang asing: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan
Based on remaining periods until maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2015 Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Mata uang rupiah: Kurang dari 1 bulan
36.611.963.715
36.611.963.715
Rupiah currency: Less than 1 month
Jumlah
36.611.963.715
36.611.963.715
Total
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan
Foreign currency: 19.072.396.932 44.182.173.094
19.072.396.932 44.182.173.094
Jumlah
63.254.570.026
63.254.570.026
Total
Jumlah - bersih
99.866.533.741
99.866.533.741
Total - net
69 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Less than 1 months 1 - 3 months
229
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan)
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)
b.
Utang Akseptasi (lanjutan)
b.
Acceptance Payables (continued) Based on remaining periods until maturity (continued):
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (lanjutan): 2014 Tagihan Akseptasi/ Acceptance Receivables
Utang Akseptasi/ Acceptance Payables
Mata uang rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 6 bulan
5.294.180.190 2.134.490.000 1.500.000.000
5.294.180.190 2.134.490.000 1.500.000.000
Rupiah currency: Less than 1 month 1 - 3 months More than 6 months
Jumlah
8.928.670.190
8.928.670.190
Total
41.036.065.033 57.643.805.545 22.543.116.066
41.036.065.033 57.643.805.545 22.543.116.066
Foreign currency: Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months
Jumlah
121.222.986.644
121.222.986.644
Total
Jumlah - bersih
130.151.656.834
130.151.656.834
Total - net
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
Based on the Bank’s management review and evaluation, all acceptance receivables as of December 31, 2015 and 2014 were classified as current. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 are not required.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan. 12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAYMENTS Prepayments as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: 2015
2014
Sewa gedung Asuransi Iklan dan Promosi Lain-lain
1.301.717.593 210.859.812 143.129.688 1.379.645.708
1.743.073.148 164.048.544 45.243.750 2.293.589.111
Building rent Insurance Advertisement and Promotion Others
Jumlah
3.035.352.801
4.245.954.553
Total
Others consists of prepayment of shares issuance and other.
Lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka atas emisi saham dan lainnya.
230
70 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS 2015
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Leasehold Improvement Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Leasehold Improvement Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
5.046.115.250 21.975.936.121 -
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Revaluation increment in fixed assets
(13.125.145.752) 532.000.000
88.442.884.750 37.944.952.632 -
93.489.000.000 46.795.743.001 532.000.000
-
14.538.967.529 6.907.331.308
Gross amount Land Buildings Leasehold Improvement Office furniture and equipment Vehicles
162.263.041.838
Total
-
-
15.793.363.958 6.302.207.308
664.968.425 941.250.000
1.919.364.852 336.126.000
49.117.622.637
1.606.218.425
2.255.490.852*
(12.593.145.752)
126.387.837.382
12.009.538.724 -
875.529.468 26.600.000
-
(12.613.095.753) 19.950.000
-
12.167.935.643 5.130.073.027
1.702.775.580 364.170.934
1.917.999.987 336.125.995
29.307.547.394
2.969.075.982
2.254.125.982
-
-
-
(12.593.145.753)
-
19.810.075.243
Saldo akhir/ Ending Balance
Accumulated epreciation: Buildings Leasehold Improvement Office furniture and 11.952.711.236 equipment 5.158.117.966 Vehicles 271.972.439 46.550.000
17.429.351.641 144.833.690.197
Net Carrying Value
2014 1 Januari/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2014
5.046.115.250 21.414.436.121
195.778.688
-
265.071.312
5.046.115.250 21.875.286.121
13.835.519.734 7.310.757.308
2.475.356.152 -
517.511.928 1.008.550.000
100.650.000 -
15.894.013.958 6.302.207.308
At cost: Direct ownership Land Buildings Office furniture and equipment Vehicles
47.606.828.413
2.671.134.840
1.526.061.928
365.721.312
49.117.622.637
Total
365.721.312
-
-
-
Construction in progress
47.972.549.725
2.671.134.840
1.526.061.928
(365.721.312) -
49.117.622.637
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
10.990.727.692
1.018.811.032
-
-
12.009.538.724
Accumulated depreciation: Buildings Office furniture and equipment Vehicles
11.240.925.849 5.640.385.168
1.444.521.633 416.708.870
517.511.839 927.021.011
-
12.167.935.643 5.130.073.027
Jumlah
27.872.038.709
2.880.041.535
1.444.532.850
-
29.307.547.394
Total
Jumlah Tercatat
20.100.511.016
19.810.075.243
Net Carrying Value
Calculation of gains on sale of fixed assets were as follows:
Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2015
2014
Hasil penjualan bersih Nilai buku
116.400.000 -
362.750.000 (81.529.078)
Net sales proceed Book value
Laba atas penjualan aset tetap
116.400.000
281.220.922
Gains on sale of fixed assets
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Non-Operasional” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income (Expenses)” in the statements of comprehensive income.
Beban penyusutan pada 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 2.969.075.982 dan Rp 2.880.041.535 pada tahun 2014 yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 29).
Depreciation expense in 2015 and 2014 amounted to Rp 2,969,075,982 and Rp 2,880,041,535 in 2014 are presented in general and administrative expenses (Note 29).
71 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
231
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Penilaian untuk nilai wajar atas tanah yang dimiliki oleh Bank telah dilakukan oleh KJPP Kampianus Roman, S.E., penilai independen, melalui laporannya tertanggal 25 Nopember 2015. Berdasarkan laporan KJPP Kampianus Roman, S.E. tertanggal 25 Nopember 2015, tanah tersebut dinilai kembali beserta bangunannya. Penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah Pendekatan Data Pasar dan Biaya.
Valuation to determine the fair value of the Bank’s land was performed by “KJPP Kampianus Roman, S.E.”, an independent, through its report dated November 25, 2015. Based on reports of “KJPP Kampianus Roman, S.E.” dated November 25, 2015, the land has been revalued, included the buildings. The valuation was determined in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s Rule No. VIII.C.4 regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method used is the Market Data and Cost Approach Methods.
Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset, antara lain: 1. Jenis hak yang melekat pada properti; 2. Kondisi pasar; 3. Lokasi; 4. Karakteristik fisik; dan 5. Zoning, pembatasan pembangunan.
Elements used in data comparison process to determined assets’ fair value are as follows:
Selisih nilai wajar atas tanah dan bangunan dengan nilai tercatat dibukukan pada pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Surplus revaluasi aset tetap”.
The difference between the fair value and carrying amount of land and buildings, were recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “Surplus on revaluation of fixed assets”.
Rincian revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of revaluation of fixed assets were as follows:
Nilai buku sebelum revaluasi/ Book value before revaluation Tanah Bangunan Jumlah
232
1. 2. 3. 4. 5.
Nilai pasar/ Market value
Type of right on property; Market condition; Location; Physical characteristics; and Zoning, restrictions on construction.
Surplus revaluasi-bersih/ Surplus revaluation-net
5.046.115.250 9.238.387.395
93.489.000.000 47.183.340.027
88.442.884.750 37.944.952.632
Land Building
14.284.502.645
140.672.340.027
126.387.837.382
Total
Revaluasi yang dilakukan atas bangunan menghasilkan jumlah kenaikan nilai tercatat sebesar Rp 126.387.837.382 yang terdiri dari kenaikan nilai tanah dan bangunan yang dicatat di penghasilan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp 88.442.884.750 dan Rp 38.169.775.304 serta penurunan nilai bangunan yang diakui sebagai beban tahun berjalan sebesar Rp 224.822.672.
Revaluation on buildings resulting increase in the carrying amounting to Rp 126,387,837,382 which consists of the increase in the carrying amount of land and buildings recognized in other comprehensive income amounting to Rp 88,442,884,750 and Rp 38,169,775,304 and the decrease in the carrying amount of buildings recognized in the current year expenses amounting to Rp 224,822,672.
Kenaikan dari revaluasi sebesar Rp 117.070.216.228 setelah pajak penghasilan sebesar Rp 9.542.443.826, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan dalam bagian ekuitas “Surplus revaluasi aset tetap”.
The increase arising on the revaluation of Rp 117,070,216,228, net of income tax of Rp 9,542,443,826 was recognized in other comprehensive income and presented in equity as “Surplus revaluation of fixed assets”.
Nilai pasar tanah dan bangunan sebesar Rp 140.672.340.027 merupakan observasi harga jual dari objek yang sejenis dan termasuk dalam hirarki nilai wajar tingkat 2.
Market value of land and buldings amounting to Rp 140,672,340,027 is an observation selling price from similar objects is included in the fair value measurement of level 2.
72 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) Land and buildings if it is recorded at historical cost are as follows:
Tanah dan bangunan jika dicatat pada harga perolehan, nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:
Bangunan/ Building
Tanah/Land Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
5.046.115.250 -
21.443.936.121 (12.722.927.097)
Jumlah nilai buku
5.046.115.250
8.721.009.024
Acquisition cost Accumulation depreciation Total book value
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset selain tanah dan bangunan jika diukur menggunakan nilai wajar.
Management believes that there is no significant difference between the fair value and carrying value of assets other than land and buildings if have been measured at fair value basis.
Berdasarkan surat No. 203/KP-BD/PJK/XII/2015 tanggal 4 Desember 2015, Bank mengajukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta mengenai permohonan penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 oleh wajib pajak yang telah melakukan penilaian kembali aset tetap.
Based on letter No. 203/KP-BD/PJK//XII/2015 dated December 4, 2015, The Bank submitted to the Head of the Tax Office Wilayah DJP Jakarta regarding the request for revaluation for tax purposes were filed in 2015 by taxpayer who has revalued fixed assets.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, akan mendapatkan perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final menjadi 3%. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank melakukan estimasi atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan, serta kemudian atas kenaikan nilai wajar dibandingkan dengan nilai buku aset tetap yang ada, dilakukan pembayaran pajak sebesar Rp 3.798.379.802 pada tanggal 3 Desember 2015 yang dicatat dalam akun aset lainnya (Catatan 15).
Based on Finance Minister Regulation (PMK) No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015, as amended by PMK No. 233/PMK.03/2015 dated December 21, 2015, the petition filed until the date of December 31, 2015, will receive special treatment such as final income tax to be 3%. Regarding to that matter, the Bank estimated the fair value of fixed assets such as land and buildings, as well as later on increase in fair value compared to the book value of existing fixed assets, conducted tax payment amounted to Rp 3,798,379,802 as of December 3, 2015, recorded in other assets account (Note 15).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2015 hingga tahun 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan) for a period of 20 years and will expire 2015 until 2041 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Munich Lloyd International Brokers (pihak ketiga) dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 67.288.948.659 pada tanggal 31 Desember 2015 dan kepada PT KSK Insurance Indonesia (pihak ketiga), PT Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.719.407.692 pada tanggal 31 Desember 2014.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Munich Lloyd International Brokers (third party) and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 67,288,948,659 as of December 31, 2015 and with PT KSK Insurance Indonesia (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 46,719,407,692 as of December 31, 2014.
73 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
233
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 10.083.663.979.
As of December 31, 2015, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still used amounted to Rp 10,083,663,979.
Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on the assessment of the management of the Bank, there are no events or changes in circumtances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.
14. ASET TAKBERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS Intangible assets as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: 2015 1 Januari/ January 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2015
Harga perolehan: Perangkat lunak Hak atas Tanah
7.397.964.691 172.484.336
333.850.000 197.519.521
1.073.940.461 -
-
6.657.874.230 370.003.857
Cost: Software Land Rights
Jumlah
7.570.449.027
531.369.521
1.073.940.461
-
7.027.878.087
Total
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.309.014.687 42.909.808
1.883.836.140 18.500.193
1.073.940.455 -
-
2.118.910.372 61.410.001
Accumulated amortization: Software Land Rights
Jumlah
1.351.924.495
1.902.336.333
1.073.940.455
-
2.180.320.373
Total
Jumlah Tercatat
6.218.524.532
4.847.557.714
Net Carrying Value
2014 1 Januari/ January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Harga perolehan: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.355.758.191 172.484.336
6.042.206.500 -
-
-
7.397.964.691 172.484.336
Cost: Software Land Rights
Jumlah
1.528.242.527
6.042.206.500
-
-
7.570.449.027
Total
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak Hak atas Tanah
1.262.271.197 34.285.591
46.743.490 8.624.217
-
-
1.309.014.687 42.909.808
Accumulated amortization: Software Land Rights
Jumlah
1.296.556.788
55.367.707
-
-
1.351.924.495
Total
6.218.524.532
Net Carrying Value
Jumlah Tercatat
231.685.739
Amortization charged to general and administrative expenses as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,902,336,333 and Rp 55,367,707 (Note 29).
Beban amortisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 1.902.336.333 dan Rp 55.367.707 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 29). 15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 2015
234
31 Desember/ December 31, 2014
2014
Agunan yang diambil alih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Pajak dibayar dimuka Beban yang ditangguhkan Uang muka asuransi Lainnya
206.882.712.340
45.488.371.456
Foreclosed assets
42.573.973.703 23.764.129.964 673.274.834 3.226.030.254
34.422.442.262 1.028.567.221 16.801.156.642 3.973.784.153
Interest receivables Prepaid taxes Deferred expense Insurance advance Others
Jumlah Bersih
277.120.121.095
101.714.321.734
Total - Net
74 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
Agunan yang diambil alih
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represents loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
As required by Bank Indonesia Regulation, the Bank has taken actions for the settlement of foreclosed assets.
Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 1.239.659.116 dan Rp 681.079.490.
Total foreclosed assets sold for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,239,659,116 and Rp 681,079,490, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Management believes that the foreclosed assets balance represents net realisable value.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there were no allowance for impairment losses on non-earning assets to be provided as of December 31, 2015 and 2014.
Pajak dibayar dimuka
Prepaid taxes
Pajak dibayar dimuka merupakan pajak atas kelebihan pajak badan (PPh 28A) dan pajak atas surplus revaluasi.
Prepaid taxes is a excess corporate taxes that has been paid (PPh 28A) and the tax on surplus revaluation.
Uang muka asuransi
Insurance advance
Merupakan pembayaran asuransi PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Insurance advance is a payment to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
kepada
16. LIABILITAS SEGERA
16. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2015
2014
Rupiah: Kiriman uang Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Lainnya
7.323.559.977 470.087.163 13.553.132 183.152.355
6.671.980.379 236.788.356 22.285.000 559.038.479
Rupiah: Fund transfer Accrued interest Accrued expenses Others
Jumlah Rupiah
7.990.352.627
7.490.092.214
Total Rupiah
849.956.081 417.019.939 319.340.691
738.372.398 418.447.984.549 287.092.474
Foreign currencies: Accrued expenses Fund transfer Accrued interest
Jumlah mata uang asing
1.586.316.711
419.473.449.421
Total foreign currencies
Jumlah
9.576.669.338
426.963.541.635
Total
Mata uang asing: Biaya yang masih harus dibayar Kiriman uang Bunga yang masih harus dibayar
Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition cost using effective interest rate method (Note 37).
Simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
75 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
235
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).
Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition cost using effective interest rate method (Note 37).
Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:
Deposits from customers by type and currency consist of: 2015
Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
8.911.349.090 4.392.995.176 148.439.866.663
135.144.739.012 140.189.580.960 2.905.022.939.454
144.056.088.102 144.582.576.136 3.053.462.806.117
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits
Jumlah Rupiah
161.744.210.929
3.180.357.259.426
3.342.101.470.355
Total Rupiah
Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka
3.749.475.612 112.650.448.888
150.170.818.368 769.450.923.776
153.920.293.980 882.101.372.664
116.399.924.500
919.621.742.144
1.036.021.666.644
278.144.135.429
4.099.979.001.570
4.378.123.136.999
Jumlah mata uang asing Jumlah
United States Dollar Demand deposits Time deposits Total foreign currency Total
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
941.911.184 1.772.427.896 82.012.043.158
161.848.988.869 166.743.516.329 2.573.437.459.732
162.790.900.053 168.515.944.225 2.655.449.502.890
Jumlah Rupiah
84.726.382.238
2.902.029.964.930
2.986.756.347.168
Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka
5.703.723.622 2.841.946.690
Jumlah mata uang asing Jumlah
a.
154.223.146.027 435.820.320.698
Total Rupiah United States Dollar Demand deposits Time deposits
159.926.869.649 438.662.267.388
8.545.670.312
590.043.466.725
598.589.137.037
93.272.052.550
3.492.073.431.655
3.585.345.484.205
Giro terdiri atas:
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits
a.
Total foreign currency Total
Demand deposits consist of:
2015 Pihak berelasi/ Related parties Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
8.911.349.090 3.749.475.612
135.144.739.012 150.170.818.368
144.056.088.102 153.920.293.980
Rupiah United States Dollar
12.660.824.702
285.315.557.380
297.976.382.082
Total
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
941.911.184 5.703.723.622
161.848.988.869 154.223.146.027
162.790.900.053 159.926.869.649
Rupiah United States Dollar
Jumlah
6.645.634.806
316.072.134.896
322.717.769.702\
Total
2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
2014
1,05% 0,52%
76 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1,08% 0,49%
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits which were blocked nor pledged as loan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
236
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
b.
Tabungan terdiri atas:
b.
Saving deposits consist of:
2015 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Tabungan Star Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
530.857.184 1.152.665.039 2.709.472.953
25.640.408.734 88.453.827.590 26.095.344.636
26.171.265.918 89.606.492.629 28.804.817.589
Rupiah Tabungan Star Tabungan Si Boss Other savings deposits
Jumlah
4.392.995.176
140.189.580.960
144.582.576.136
Total
2014 Pihak berelasi/ Related parties Rupiah Tabungan Star Tabungan Si Boss Tabungan lainnya Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties
481.449.742 936.653.371 354.324.783
37.278.243.318 105.776.749.960 23.688.523.051
37.759.693.060 106.713.403.331 24.042.847.834
Rupiah Tabungan Star Tabungan Si Boss Other savings deposits
1.772.427.896
166.743.516.329
168.515.944.225
Total
2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
c.
Jumlah/Total
2014 4,04%
Average annual effective interest rates
4,00%
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
Time deposits consist of:
2015 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
148.439.866.663 112.650.448.888
2.905.022.939.454 769.450.923.776
3.053.462.806.117 882.101.372.664
Rupiah United States Dollar
Jumlah
261.090.315.551
3.674.473.863.230
3.935.564.178.781
Total
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Pihak ketiga/ Third parties
Jumlah/Total
Rupiah Dolar Amerika Serikat
82.012.043.158 2.841.946.690
2.573.437.459.732 435.820.320.698
2.655.449.502.890 438.662.267.388
Rupiah United States Dollar
Jumlah
84.853.989.848
3.009.257.780.430
3.094.111.770.278
Total
2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
2014
10,10% 3,15%
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
10,43% 3,41%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The classification of time deposits based on maturity dates and remaining period to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By maturity dates: 2015
Pihak berelasi/ Related parties
Sampai dengan < 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah
2.754.302.975 43.202.348.098 42.511.673.878 59.971.541.712
286.161.574 673.177.655 111.691.109.659 -
283.153.099.618 871.336.034.787 878.230.377.143 872.303.427.906
104.208.447.065 390.402.011.232 326.256.140.532 1.241.467.701.072 136.627.727.748 1.169.060.888.428 202.358.608.431 1.134.633.578.049
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
112.650.448.888 2.905.022.939.454
769.450.923.776 3.935.564.178.781
Total
148.439.866.663
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
77 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
237
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
c.
Deposito berjangka terdiri atas (lanjutan):
c.
Time deposits consist of (continued):
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut (lanjutan):
The classification of time deposits based on maturity dates and remaining period to maturity dates are as follows (continued):
Berdasarkan (lanjutan):
By maturity dates (continued):
periode
deposito
berjangka 2014
Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
Sampai dengan < 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
6.460.000.000 73.124.543.158 2.420.000.000 7.500.000
5.545.143.357 2.841.946.690 1.965.453.870.548 390.836.424.245 211.602.021.582
4.954.000.000 16.959.143.357 353.812.831.043 2.395.233.191.439 39.893.290.184 433.149.714.429 37.160.199.471 248.769.721.053
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
Jumlah
82.012.043.158
2.841.946.690 2.573.437.459.732
435.820.320.698 3.094.111.770.278
Total
By remaining periods to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2015 Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah Sampai dengan < 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan Jumlah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Jumlah/Total
62.694.510.185 31.428.814.766 36.159.041.712 18.157.500.000
959.339.229 1.231.675.594.169 111.691.109.659 1.115.659.767.231 330.307.566.952 227.380.011.102
381.597.163.051 1.676.926.606.634 201.027.643.384 1.459.807.335.040 144.405.229.160 510.871.837.824 42.420.888.181 287.958.399.283
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
148.439.866.663
112.650.448.888 2.905.022.939.454
769.450.923.776 3.935.564.178.781
Total
2014 Pihak berelasi/ Related parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Pihak ketiga/ Third parties
Rupiah
Jumlah/Total
Sampai dengan < 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
79.584.543.158 2.427.500.000 -
29.875.718.817 2.841.946.690 2.174.908.585.749 236.195.568.345 132.457.586.821
10.192.943.553 119.653.205.528 361.831.712.315 2.539.582.244.754 45.384.985.207 284.008.053.552 18.410.679.623 150.868.266.444
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
Jumlah
82.012.043.158
2.841.946.690 2.573.437.459.732
435.820.320.698 3.094.111.770.278
Total
Time deposits which pledged as loan collateral and others amounted to Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in December 31, 2015, Rp 498,063,000,000 and USD 7,069,826 in 2014.
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 337.878.464.256 dan USD 11.010.395 pada 31 Desember 2015, Rp 498.063.000.000 dan USD 7.069.826 pada tahun 2014.
238
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
78 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method.
Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:
Deposits from other banks by type and currency consist of:
2015
2014
Pihak berelasi Rupiah Giro Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money Deposito berjangka
24.519.472
249.393.554
385.980.000.000 32.504.142.660
346.780.000.000 28.758.781.465
Related parties Rupiah Demand deposits United States Dollar Interbank Call Money Time deposits
Jumlah pihak berelasi
418.508.662.132
375.788.175.019
Total related parties
2.181.003.470 62.400.000.000
Third parties Rupiah Demand deposits Time deposits
24.317.562.672
64.581.003.470
Total third parties
442.826.224.804
440.369.178.489
Total
3,75% 9,28%
1,00% 10,00%
1,01% 3,32%
1,06% 3,50%
Average annual effective interest rates: Rupiah Demand deposits Time deposits United States Dollar Interbank Call Money Time deposits
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Jumlah pihak ketiga Jumlah
3.117.562.672 21.200.000.000
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Giro Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money Deposito berjangka
19. UTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE 2015
2014
Pajak Penghasilan Badan (Catatan 30) Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - bersih
-
1.385.894.325
5.565.661.586 613.398.369 5.484.821 3.640.000
5.371.825.870 406.295.873 23.035.748 2.954.750.500 3.860.000
Corporate Income Tax (Note 30) Income taxes Article 4(2) Article 21 Article 23/26 Article 25 Value Added Tax - net
Jumlah
6.188.184.776
10.145.662.316
Total
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
20. OBLIGATION BENEFITS
FOR
POST-EMPLOYMENT
Sejak Januari 2015, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang merupakan pihak ketiga Bank.
Since January 2015, the Bank had a defined contribution pension plan that cover all permanent employees and managed by PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia which is the Bank’s third party.
Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 272 dan 260 (tidak diaudit).
The Bank provides employee benefits (including pension fund) in accordance with agreements between the Bank and employees which has complied with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2015 and 2014 are 272 and 260 (unaudited).
79 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
239
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
POST-EMPLOYMENT
Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini didasarkan pada laporan penilaian aktuaria yang diperoleh dari PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 15 Pebruari 2016 termasuk tahun perbandingan yang telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013).
All amounts presented below are based in the actuarial valuation report obtained from PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, with the actuarial report dated February 15, 2016 including the comparative years which have been restated in line with the adoption of SFAS 24 (Revised 2013).
Jumlah beban yang diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif adalah:
Total expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows: 2014*)
2015 Biaya jasa kini Biaya bunga-bersih Biaya jasa lalu
1.605.954.325 447.892.800 -
1.472.608.316 1.507.786.876 149.894.179
Current service cost Interest cost-net Past service cost
Jumlah
2.053.847.125
3.130.289.371
Total
*) Disajikan kembali (Catatan 2b)
*)
The charges in the (assets) liability recognized in the statement of financial positions are as follows:
Mutasi (aset) liabilitas di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2015 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 28) Biaya yang diakui pada penghasilan komprehensif lain Pembayaran selama tahun berjalan Iuran kontribusi perusahaan Saldo akhir tahun
As restated (Note 2b)
2014
22.585.462.930
19.330.342.648
2.053.847.125
3.130.289.371
(3.373.037.393)
1.245.187.559
Beginning of the year Expense during the year (Note 28) Cost recognized in other comprehensive income
(16.801.156.644)
(1.120.356.648) -
Payment during the year Corporate contibution
4.465.116.018
22.585.462.930
End of the year
Reconciliation beginning balance balance from fair value asset plan:
Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir dari nilai wajar aset program: 2015
and
ending
2014
Nilai wajar aset – awal periode Iuran pemberi kerja Ekspektasi imbal hasil dari aset program Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti-bersih : Imbal hasil aset program Imbalan yang dibayarkan
16.801.156.644 1.300.954.121
-
129.575.981 (1.594.311.685)
-
Fair value assets – Beginning period Employer contribution Expected return on plan assets Remeasurement of defined benefit liabilities-net : return on plan assets Payment during the year
Nilai wajar aset – Akhir periode
16.637.375.061
-
Fair value assets – Ending period
Movements in the present value of obligation in the current year were as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2015
2014
Saldo awal nilai kini liabilitas Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pembayaran selama tahun berjalan (Keuntungan) kerugian actuarial yang timbul dari: - asumsi keuangan - asumsi pengalaman
22.585.462.930 1.605.954.325 1.748.846.921 (1.594.311.685)
Saldo akhir nilai kini liabilitas
21.102.491.079
240
(4.799.502.565) 1.556.041.153
80 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
19.330.342.648 1.472.608.316 1.507.786.876 149.894.179 (1.120.356.648) 402.816.577 842.370.982
Beginning present value of obligation Current service cost Interest cost Past service cost Payment during the year Actuarial (gains) losses arising from: - financial assumption - experience assumption
22.585.462.930
Ending present value of obligation
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
The amounts included in the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah tercatat dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset (jika didanai) Status pendanaan
POST-EMPLOYMENT
2014
21.102.491.079 (16.637.375.061)
22.585.462.930 -
Present value of defined benefit liabilities Fair value assets (if funded)
4.465.116.018
22.585.462.930
Funding status
Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji.
The program provides actuarial risk exposure to the Bank such as interest rate risk and salary risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program.
The present value of the defined benefits obligation is calculated using a discount rate determined by reference to market yields of government bonds. Generally, a decrease in the interest rate of a government bonds will increases the plan obligation
Risiko Tingkat Kenaikan Gaji
Salary Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban.
The present value of the defined benefit is calculated using the estimated of salary growth rate, higher salary growth rate will lead to higher obligation.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation as of December 31, 2015 and 2014 were carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto/Discount rate Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
: 9,00% tahun 2015/in 2015 8,00% tahun 2014/in 2014 : 8,00% tahun 2015/in 2015 10,00% tahun 2014/in 2014 : 100% TMI3 : 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed : 100%
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end or the assumptions constant.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Suku bunga/ Discount rate Analisis Sensitifitas Tingkat Diskonto/ Sensitivity Analysis of Discount Rate Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate
Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Present value of benefits obligation
10,00%
19.862.004.741
8,00%
25.901.993.645
81 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
241
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. OBLIGATION FOR BENEFITS (continued)
Suku bunga/ Discount rate Analisis Sensitifitas Kenaikan Gaji/ Sensitivity Analysis of Salary Increase Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate
POST-EMPLOYMENT Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Present value of benefits obligation
9,00%
22.552.422.173
7,00%
19.772.661.293
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in liability recognized in the statements of financial position.
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 7,99 tahun.
The weighted average duration of the defined benefit obligation as of December December 31, 2015 is 7.99 years.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas imbalan pensiun tidak terdiskonto per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted pension benefit as of December 31, 2015 is presented below:
31 Desember/December 31, 2015 Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
1 – 2 tahun/ 1 – 2 years
Imbalan pensiun
1.047.962.572
2.252.390.784
8.364.758.217 18.410.177.632 30.075.289.205
Pension benefits
Jumlah
1.047.962.572
2.252.390.784
8.364.758.217 18.410.177.632 30.075.289.205
Total
2 – 5 tahun/ 2 – 5 years
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
Jumlah/ Total
21. OTHER LIABILITIES 2015
2014
Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Lainnya
24.821.596.742 758.500.000 379.861.886
21.774.256.080 755.500.000 463.141.658
Accrued interest Security deposit Others
Jumlah
25.959.958.628
22.992.897.738
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks.
242
82 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)
21. OTHER LIABILITIES (continued)
Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan atas sewa deposit.
Security Deposits safe
Represents security deposits of safe deposit rentals.
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Security deposit is classified as other financial liabilities measured at cost, amortized using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).
The estimated fair value of other liabilities which are non interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2015 and 2014, fair value of these financial liabilities approximates its carrying value (Note 37).
Lainnya
Others
Liabilitas lainnya terdiri dari pos penyelesaian, titipan kliring dan lainnya.
Others account consists of suspense account, funds clearing and others.
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK The composition of Bank’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pemegang Saham/Shareholders Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/below 5% each) Jumlah/Total
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital
791.616.000 187.473.442 16.800.000
76,00% 18,00% 1,61%
158.323.200.000 37.494.688.400 3.360.000.000
45.710.558
4,39%
9.142.111.600
1.041.600.000
100,00%
208.320.000.000
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/below 5% each)
659.680.000 148.609.500 14.000.000
76,00% 17,12% 1,61%
131.936.000.000 29.721.900.000 2.800.000.000
45.710.500
5,27%
9.142.100.000
Jumlah/Total
868.000.000
100,00%
173.600.000.000
83 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
243
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. CAPITAL STOCK (continued)
Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 26 tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari,S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebesar Rp 290.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp 400.000.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) dengan cara menerbitkan 1.450.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 200 (nilai penuh). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014.
In the Statement of Stockholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 26 dated June 9, 2014 of Aryanti Artisari S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved to increase the authorized capital amounted to Rp 290,000,000,000 (full amounts) from previous amount to Rp 400,000,000,000 (full amounts) become Rp 690,000,000,000 (full amounts) by issuing 1,450,000,000 shares with par value Rp 200 (full amounts). The amendments as approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU03743.40.20.2014 dated June 9, 2014 and has been registered in the Register of Company No. AHU-03743.40.20.2014 dated June 9, 2014.
Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui modal dasar Bank sebesar Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) terbagi atas 3.450.000.000, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 200 (nilai penuh). Modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30,19% atau sejumlah 1.041.600.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.
In the Statement of Stockholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 36 dated December 3, 2015 of Dr, Irawan Soerodjo S.H., MSi, notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved the authorized capital amounted Rp 690,000,000,000 (full amounts) by issuing 3,450,000,000 shares with par value Rp 200 (full amounts). Authorized capital which has been placed and fully paid amounted to 30.19% or amounted to 1,041,600,000 shares, with a nominal value of Rp 208,320,000,000. The Statements of stockholders’ Decision were approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU-0948823.AH.01.02.TAHUN 2015 dated December 23, 2015
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002, limited public offering I in 2008 and limited public offering II in 2014 with details as follows:
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 dan penawaran umum terbatas II dengan hak memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2014 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut: Agio saham/ Paid in capital in excess of par Pengeluaran 60.000.000 saham melalui penjualan saham Bank pada penawaran umum tahun 2002 Pengeluaran 558.000.000 saham melalui penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 2008
27.900.000.000
Saldo per 31 Desember 2014
30.900.000.000
3.000.000.000
Biaya emisi saham/ Share issuance cost
Jumlah/ Total
1.703.948.954
Sale of 60,000,000 the Bank shares through public offering in 2002
(701.943.900)
27.198.056.100
Issuance of 558,000,000 shares through limited public offering I to stockholders in 2008
(1.997.994.946)
28.902.005.054
Balance as of December 31, 2014
(1.296.051.046)
Pengeluaran 173.600.000 saham melalui penawaran umum terbatas II kepada pemegang saham tahun 2014
451.360.000.000
(1.960.684.240)
449.399.315.760
Issuance of 173,600,000 shares through limited offering II to stockholders in 2014
Saldo per 31 Desember 2015
482.260.000.000
(3.958.679.186)
478.301.320.814
Balance as of December 31, 2015
244
84 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
24. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk No. 218 tanggal 24 Maret 2015 dari Dr. Irawan, SH., M.Si., telah disetujui sebagai berikut:
Based on the deed Stockholders’ Resolution PT Bank of India Indonesia Tbk No. 218 dated March 24, 2015 of Dr. Irawan, SH., M.Si., the stockholders approved to:
a.
Tidak ada pembagian deviden tahun buku periode 2014.
a.
There will be no cash dividends distribution for the year 2014.
b.
Sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba tahun 2014 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
b.
The amount of Rp 2,000,000,000 from 2014 net income will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Bank’s Articles of Association.
Pada tahun 2015, tidak membagikan dividen tunai serta tidak melakukan pembentukan cadangan umum.
On 2015, the bank has not paid cash dividend and did not make allowance for general reserve.
25. PENDAPATAN BUNGA
25. INTEREST INCOME 2015
Rupiah
Mata uang asing/Foreign currencies
Jumlah/ Total
Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
364.494.950.995
74.270.247.622
438.765.198.617
17.426.703.027 86.864.174.473
370.030 9.357.949.040
17.427.073.057 96.222.123.513
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Securities
Jumlah
468.785.828.495
83.628.566.692
552.414.395.187
Total
2014
Rupiah
Mata uang asing/Foreign currencies
Jumlah/ Total
Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Giro pada bank lain
333.588.987.183
49.456.609.520
383.045.596.703
16.556.638.875 18.632.389.794 -
21.633.640.140 139.176.510
16.556.638.875 40.266.029.934 139.176.510
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Demand deposits with other banks
Jumlah
368.778.015.852
71.229.426.170
440.007.442.022
Total
Interest income from related parties amounted to Rp 16,782,932,858 and Rp 16,431,988,776 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 32).
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 16.782.932.858 dan Rp 16.431.988.776 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 32). 26. BEBAN BUNGA
26. INTEREST EXPENSE 2015
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Interbank Call Money
316.325.444.697 5.532.977.496 1.934.173.315 -
Jumlah
323.792.595.508
Mata uang asing/ForeiSgn currencies 26.518.087.471 992.690.089 3.857.526.185 31.368.303.745
Jumlah/ Total 342.843.532.168 5.532.977.496 2.926.863.404 3.857.526.185
Deposits Time deposits Saving deposits Demand deposits Interbank Call Money
355.160.899.253
Total
85 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
245
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN BUNGA (lanjutan)
26. INTEREST EXPENSE (continued) 2014 Mata uang asing/Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Interbank Call Money
236.522.611.206 5.077.089.760 2.295.344.629 -
12.711.248.645 707.073.917 2.921.561.907
249.233.859.851 5.077.089.760 3.002.418.546 2.921.561.907
Deposits Time deposits Saving deposits Demand deposits Interbank Call Money
Jumlah
243.895.045.595
16.339.884.469
260.234.930.064
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 17.850.540.247 dan Rp 3.862.157.236 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 32).
Total interest expense to related parties amounted to Rp 17,850,540,247 and Rp 3,862,157,236 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 32).
27. PEMBENTUKAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF
27. PROVISION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSSES AND LOSSES OF EARNING ASSETS AND NON-EARNING ASSETS
2015
2014
Aset produktif : Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10)
21.974.115.698 163.161.638.350
(317.420.376) 6.228.149.155
Jumlah aset produktif
185.135.754.048
5.910.728.779
Total earning assets
Aset non produktif : Aset Tetap (Catatan 13) Aset lainnya (Catatan 15)
224.822.672 12.136.659.088
-
Non-earning assets : Fixed assets (Note 13) Other assets (Note 15)
Jumlah aset non produktif
12.361.481.760
-
Total non-earning assets
Earning assets : Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10)
Provision (reversal) of impairment losses recognized in the statement of comprehensive income based on classification of financial assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan klasifikasi aset keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loan and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Jumlah/Total
Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10)
21.974.115.698 163.161.638.350
-
21.974.115.698 163.161.638.350
Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10)
Jumlah
185.135.754.048
-
185.135.754.048
Total
2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loan and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Jumlah/Total
Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit (Catatan 10)
(317.420.376) 6.228.149.155
-
(317.420.376) 6.228.149.155
Jumlah
5.910.728.779
-
5.910.728.779
246
86 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Loans (Note 10) Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
28. PERSONNEL EXPENSES 2015
2014
Gaji Tunjangan Imbalan kerja (Catatan 20) Lainnya
29.050.551.705 5.022.335.453 2.053.847.126 -
28.842.885.349 3.130.289.371 3.581.430.025
Salary Benefits Post-employment benefits (Note 20) Others
Jumlah
36.126.734.284
35.554.604.745
Total
Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut: 2015 Jumlah pejabat/ Number of officers 3 4
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
Bonus/ Bonuses
685.564.500 1.940.699.997
179.706.950 887.497.787
Jumlah/ Total
Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko
220.057.394 1.135.430.453
1.085.328.844 3.963.628.237
2
78.000.000
5.537.500
-
83.537.500
Commissioners Directors Audit committee and risk monitoring committee
Jumlah
9
2.704.264.497
1.072.742.237
1.355.487.847
5.132.494.581
Total
2014 Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
Bonus/ Bonuses
Jumlah/ Total
Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko
2 5
501.000.000 2.019.239.154
193.695.570 929.861.879
200.000.000 444.146.800
894.695.570 3.393.247.833
2
83.500.000
6.687.500
-
90.187.500
Jumlah
9
2.603.739.154
1.130.244.949
644.146.800
4.378.130.903
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:
2015
Jumlah
Total
29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut:
Komunikasi Penyusutan dan amortisasi (Catatan 13 dan14) Barang cetak dan keperluan kantor Honorarium tenaga ahli Pendidikan dan pelatihan Transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Pajak dan perijinan Asuransi Iklan dan promosi Lain-lain
Commissioners Directors Audit committee and risk
2014
5.661.872.032
5.917.310.384
4.871.412.315 3.140.492.296 1.939.522.100 1.882.061.859 1.841.587.217 1.811.266.593 1.415.139.503 569.707.752 434.430.663 233.486.142 3.154.618.962
2.935.409.242 3.488.591.577 623.149.259 1.972.063.275 2.550.371.478 2.003.497.358 1.948.839.171 401.719.641 347.494.992 440.538.402 2.371.603.819
Communication Depreciation and amortization (Notes 13 and 14) Printing and office supplies Professional fees Education and training Transportation Repairs and maintenance Rental Taxes and licenses Insurance Advertisement and promotion Others
26.955.597.434
25.000.588.598
Total
87 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
247
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. (BEBAN) PENDAPATAN PAJAK PENGHASILAN
30. INCOME TAX (EXPENSE) INCOME
(Beban) pendapatan pajak Bank terdiri dari:
Tax (expense) income of the Bank consists of the following: 2015
2014
Pajak kini – (beban) Pajak tangguhan - pendapatan
2.933.188.355
(36.430.271.640) 502.483.181
Current tax - (expense) Deferred tax - income
Jumlah
2.933.188.355
(35.927.788.459)
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income are as follows:
2015 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Imbalan pasca-kerja Penyusutan dan penurunan nilai aset tetap Jumlah
2014
(47.601.231.850)
142.314.616.681
(14.747.309.518)
2.009.032.723
363.150.760 (14.384.158.758)
2.009.032.723
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Temporary difference: Post-employment benefits Depreciation and impairment on fixed assets Total Non deductible expenses (non-taxable income): Depreciation expenses on fixed assets Allowance for impairment
Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan
463.994.952 34.777.421.522
496.666.909 -
627.061.956
899.870.249
Other non deductible expenses
Jumlah
35.868.478.430
1.396.537.158
Total
Laba (Rugi) Kena Pajak
(26.116.912.178)
145.720.186.562
Taxable Income
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
The reconciliation of taxable income in 2015 will be the basis in filling Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”).
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2014 conform with the amounts had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).
Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak badan adalah sebagai berikut:
Income tax and income tax payable are computed as follows:
2015
248
Income before tax per statements of comprehensive income
2014
Beban pajak penghasilan Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
(19.965.750.162)
(35.044.377.315)
Kurang bayar (lebih bayar) pajak Penghasilan badan
(19.965.750.162)
1.385.894.325
88 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
36.430.271.640
Income tax expense Less prepayments of income taxes Article 25 Underpayment (overpayment) of corporate income tax
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. (BEBAN) PENDAPATAN PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
30. INCOME TAX (EXPENSE) INCOME (continued)
Pajak Kini (lanjutan)
Current Tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax are as follows:
2015 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
2014
(47.601.231.850)
142.314.616.681
Income before tax per statements of comprehensive income
(11.900.307.962)
35.578.654.170
Tax expense at effective tax rate
349.134.289
Tax effect of non-taxable income (non deductible expense)
35.927.788.459
Tax expense (income)
8.967.119.607
Beban (pendapatan) pajak
(2.933.188.355)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s - net deferred tax assets are as follows: 2015
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
1 Januari 2015/ 1 January, 2015
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi/ Charged (credited) to profit or loss
Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain/ Charged (credited) to other comprehensive 31 Desember 2015/ income 31 December 2015
Deferred tax assets (liabilities)
Liabilitas imbalan pasca-kerja Penyusutan dan penurunan nilai Rugi fiskal
5.646.365.734 -
(3.686.827.379) 90.787.690 6.529.228.044
(843.259.348) (9.542.443.826) -
1.116.279.007 (9.451.656.136) 6.529.228.044
Obligation for post-employment benefits Depreciation and impairment Fiscal loss
Jumlah
5.646.365.734
2.933.188.355
(10.385.703.174)
(1.806.149.085)
Total
2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
1 Januari 2014/ 1 January, 2014
Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi/ Charged (credited) to profit or loss
Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain/ Charged (credited) to other comprehensive 31 Desember 2014/ income 31 December 2014
Liabilitas imbalan pasca-kerja
4.832.585.663
502.483.181
311.296.890
5.646.365.734
Jumlah
4.832.585.663
502.483.181
311.296.890
5.646.365.734
Deferred tax assets (liabilities) Obligation for post-employment benefits Total
Based on Tax Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
89 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
249
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
31. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE Below are the data used to calculate the basic earnings per share:
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2015 Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
2014
(44.668.043.495) Lembar / Share
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
106.386.828.222
Net income Net income for computation of basic earnings per share
Lembar / Share Number of shares
1.027.133.333
Laba (rugi) per saham dasar
868.000.000
(43)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
123
ordinary shares for computation of basic earnings per share Basic earnings (loss) per share
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat yang Berelasi
Nature of Relationship
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.
In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
No./ No.
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Jenis transaksi/ Type of transactions
1.
Bank of India
Pemegang Saham/ Shareholders
2.
PT Panca Mantra jaya
Pemegang Saham/ Shareholders
3.
Deepak Rupo Chugani
Keluarga Komisaris/ Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
4.
PT Putra Mahkota Perkasa
Perusahaan Keluarga Komisaris/ The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
5.
PT GTL Indonesia
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
6.
Ramesh Shamdas Khubani
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
7.
Ramesh Motiram
Keluarga Komisaris/ Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
8.
Ananthachari Sampathkumar
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
9.
PT Classic Prima Carpet
Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s Company
Kredit yang diberikan/Loans
PT Faltec Classic Automotive M
Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s Company
Bank Garansi/ Bank Guarantee
10.
250
Sifat relasi istimewa/ Nature of relationship
90 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Simpanan nasabah/ Deposit from customers
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
RELATIONSHIP AND 32. NATURE OF TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationship (continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan):
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):
No./ No.
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat relasi istimewa/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Type of transactions
11.
PT Metro Global Services
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
12.
PT Classic Carpetama Ind
Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s Company
Kredit yang diberikan/Loans
13.
PT Kemang Jaya Indo
Perusahaan Komisaris/ Commisioner’s Company
Kredit yang diberikan/Loans
14.
PT VVF Indonesia
Penjamin oleh Bank Pihak Terkait/ Guarantee by Bank Related Party
Tagihan akseptasi dan kredit yang diberikan/Acceptance Receivables and loans
15.
PT Multindo Velvet Industries
Perusahaan Keluarga Komisaris/ The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi/Loans and Acceptance Receivables
16.
Dilip R. Chugani
Keluarga Komisaris/ Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan/Loans
17.
Narwani Prakash Kotumal
Kredit yang diberikan/Loans
18.
PT Universal Carpet and Rugs
Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris/ Key Person of Company Is Commisioner’s Family Perusahaan Keluarga Komisaris/ The Company of Commisioner’s Family
19.
PT Tawang Swasti Rawikara
Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
20.
PT Classic Automotive Manufacturing
Perusahaan Keluarga Pemegang saham Bank/ Stockholder’s Family Company
Simpanan nasabah dan kredit yang diberikan/Deposit from customers and loans
21.
Personil manajemen kunci dan keluarga/key management personnel and family
Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank/ Relation of the Bank’s Activity
Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah/Loans deposit from customers
Kredit yang diberikan/Loans
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksitransaksi tersebut meliputi:
In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:
a.
a.
Giro pada bank lain (Catatan 6)
Demand deposits from other banks (Note 6) Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2015 and 2014, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 91.77% and 16.66% respectively.
Merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masingmasing sebesar kurang lebih 91,77% dan 16,66%.
91 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
251
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
OF RELATIONSHIP AND 32. NATURE TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationship (continued)
b.
b. Loans (Note 10)
Kredit (Catatan 10)
At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 5.37% and 4.32% respectively, of the total loans as of December 31, 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 10%-13,75% for Rupiah currency and 8% for foreign currency for the period of 31 December 2015, 10% to 15% for Rupiah currency and 8%-9% for foreign currency in 2014.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 5,37% dan 4,32% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk periode 31 Desember 2015, 10%-15% untuk mata uang Rupiah dan 8%-9% untuk mata uang asing pada tahun 2014. c.
c.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17): -
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17): -
Giro
At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 4.25% and 2.06% as of December 31, 2015 and 2014. Interest rate demand deposits on Rupiah in December 31, 2015 and 2014 are 1.05% and 1.00%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in December 31, 2015 and 2014 are 0.52% and 0.25%, respectively.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 4,25% dan 2,06% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan pada 31 Desember 2015 adalah 1,05% dan tahun 2014 adalah 1,00%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 0,52% dan 0,25%. -
-
Tabungan
-
Deposito berjangka
92 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Time deposits At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 6.63% and 2.74% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 10.10% and 9,00% in December 31, 2015 and 2014. Average interest rate on United States Dollar deposits are 3.15% and 3.00% in December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 6,63% dan 2,74% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 10,10% dan 9,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,15% dan 3,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014.
252
Saving deposits At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 3.04% and 1.05% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rates on saving deposits in December 31, 2015 and 2014 are 4.04% and 4.00%, respectively.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 3,04% dan 1,05% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% dan 4.00% untuk 31 Desember 2015 dan 2014. -
Demand deposits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat yang Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationship (continued)
c.
c.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17) (lanjutan) :
The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows:
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 2015 Giro pada bank lain Bank of India Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset Kredit PT Multindo Velvet Industries PT Kemang Jaya Indo PT Putra Mahkota Perkasa Ramesh Shamdas Khubani Narwani Prakash Kotumal PT Metro Global Services Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani PT Classic Prima Carpet Dilip R.C Classic Automotive Keluarga direksi dan karyawan kunci
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17) (continued):
2014
5.096.716.683
400.177.152.577
Demand deposits with other banks Bank of India
0,08%
7,69%
63.640.622.043 5.800.000.000 2.896.500.029 97.815.446.218 75.671.707 14.400.000.000 6.487.583.642
65.668.805.559 42.580.000.000 3.058.318.410 5.500.000.000 4.400.000.000 1.548.125.000 7.976.926.164 70.182.493 -
1.813.260.568
1.948.395.350
Percentage of demand deposits with other banks from total assets Loans PT Multindo Velvet Industries PT Kemang Jaya Indo PT Putra Mahkota Perkasa Ramesh Shamdas Khubani Narwani Prakash Kotumal PT Metro Global Services Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani PT Classic Prima Carpet Dilip R.C Classic Automotive Director’s family and key personnel
192.929.084.207
132.750.752.976
Total
Persentase kredit dari jumlah aset
3,17%
2,55%
Percentage of loans from total assets
Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka
12.660.824.702 4.392.995.176 261.090.315.551
6.645.634.806 1.772.427.896 84.853.989.848
Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits
278.144.135.429
93.272.052.550
Total
5,59%
2,01%
Percentage of deposits from total liabilities
24.519.472 385.980.000.000 32.504.142.660
249.393.554 346.780.000.000 28.758.781.465
Deposits from other banks Demand deposits Interbank Call Money Time deposits
418.508.662.132
375.788.175.019
8,42%
8,10%
16.782.932.858
16.431.988.776
3,81%
3,72%
Jumlah
Jumlah Persentase simpanan dari jumlah liabilitas Simpanan dari bank lain Giro Interbank Call Money Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga
93 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Total Percentage of other banks deposits from total liabilities Interest income - Loans Percentage of loans interest income from total interest income
253
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Transaksi (lanjutan)
Nature of Transaction (continued)
c.
c.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17) (lanjutan):
The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows (continued):
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut (lanjutan): 2015 Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
2014
62.656.877 26.703.136 17.761.180.234
36.357.094 34.476.859 3.791.323.283
17.850.540.247
3.862.157.236
Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga
4,90%
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
254
Percentage of deposit and deposit from other banks interest expense from total interest expenses
The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows:
2015
Liabilitas komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Dolar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Penjualan berjangka valuta asing yang belum selesai Penjualan tunai valuta asing yang belum selesai
Total
33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
Jumlah tagihan komitmen
1,44%
Interest expenses Demand deposits Saving deposits Time deposits
Outstanding commitments and contingencies liabilities to related parties as of December 31, 2015 and 2014 were Rp 55,229,841,640 and Rp 5,337,885,824, respectively.
Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 55.229.841.640 dan Rp 5.337.885.824.
KOMITMEN Tagihan komitmen Dolar Amerika Serikat Pembelian berjangka valuta asing yang belum selesai Pembelian tunai valuta asing yang belum selesai Lainnya
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17) (continued):
2014
75.817.500.000
554.681.384.223
3.252.756.374 68.690.942.051
145.056.586.078
COMMITMENTS Commitment receivables United States Dollar Unsettled purchase of foreign currencies forward Unsettled purchase of foreign currencies forward Others
147.761.198.425
699.737.970.301
Total commitment receivables Commitment liabilities Rupiah
481.652.935.733
552.610.372.808
68.071.291.504
77.999.634.299
68.690.942.051
145.056.586.078
75.264.128.331
753.243.239.699
3.734.522.000
3.096.250.000
Jumlah liabilitas komitmen
697.413.819.619
1.532.006.082.884
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
549.652.621.194
832.268.112.583
94 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Unused loan commitments granted to customers United States Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled sales of foreign currencies forward and swap Unsettled sales of foreign currencies spot Total commitment liabilities Total commitment liabilities - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. COMMITMENTS (continued)
AND
CONTINGENCIES
The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows (continued) :
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut (lanjutan) : 2015
2014
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima
11.667.263.966 234.948.357.913
3.166.711.407 228.262.759.703
Dolar Amerika Serikat Garansi yang diterima
72.578.025.000
14.710.283.750
United States Dollar Guarantee received
319.193.646.879
246.139.754.860
Total contingent receivables
Jumlah tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
CONTINGENCIES Contingent receivables Rupiah Past due interest receivable Guarantee received
Contingent liabilities Rupiah 234.948.357.913
228.262.759.703
Bank guarantees issued
Dolar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
72.578.025.000
14.710.283.750
Jumlah liabilitas kontinjensi
307.526.382.913
242.973.043.453
Total contingent liability
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih
11.667.263.966
3.166.711.407
Total contingent receivable - net
Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi
537.985.357.228
829.101.401.176
Total commitment and contingent liabilities
24.973.602.562
109.076.850.540
24.973.602.562
109.076.850.540
United States Dollar
LAIN-LAIN Titipan cek dan bilyet giro Jumlah
Bank guarantees issued
OTHERS Cheques for clearing Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there was no impairment on commitment and contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no impairment losses is necessary.
34. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING a.
MONETER DALAM
allowance
for
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES a.
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows:
2015 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Mata Uang Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset Kas
USD
162.045
2.233.790.325
Giro pada Bank Indonesia
USD
9.800.000
135.093.000.000
95 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia
255
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
a.
a.
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (lanjutan):
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows (continued):
2015 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Mata Uang Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset Giro pada bank lain
USD INR EUR GBP SGD HKD JPY
5.014.423 1.919.295 26.763 18.463 71.516 69.570 167.320
69.123.814.714 399.808.298 402.968.886 377.361.334 697.919.019 123.743.679 19.161.526
Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek
EUR USD
(10.432) 7.841.959
(157.066.213) 108.101.409.088
Allowance for impairment losses Securities
(1.603.280)
(22.101.331.934)
4.529.650 83.599.661 (8.039.237) 4.588.652
62.441.225.250 1.152.421.328.953 (110.820.887.749) 63.254.570.026
Allowance for impairment losses Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Acceptance receivables
Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi
USD USD USD USD
Aset lain-lain
USD
772.288
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Interbank Call Money Deposito berjangka Utang akseptasi Pendapatan diterima dimuka Utang pajak Liabilitas lain-lain
10.645.995.456
Other assets
1.472.256.810.658
Total Assets
USD INR
602.127 22.564
8.300.328.828 4.700.388
USD USD
271.997 10.893.784
3.749.475.612 150.170.818.368
USD USD
8.171.959 55.817.988
112.650.448.887 769.450.923.777
USD USD USD
28.000.000 2.357.936 4.588.652
385.980.000.000 32.504.142.660 63.254.570.026
USD USD USD EUR
1.017 30
Jumlah Liabilitas
14.016.588 451.700 1.526.079.876.834
Aset (Liabilitas) - bersih
256
Assets Demand deposits with other banks
(53.823.066.176)
96 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Demand deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties Deposits from other banks Interbank Call Money Time deposits Acceptance payables Unearned income Taxes payable Other liabilities Total Liabilities Asset (Liabilities) - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
a.
a.
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (lanjutan):
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows (continued):
2014 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Mata Uang Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset Kas
USD
544.161
6.739.433.985
Giro pada Bank Indonesia
USD
7.400.000
91.649.000.000
Giro pada bank lain
USD INR EUR GBP SGD HKD JPY
34.445.601 2.179.576 17.438 14.176 1.398 72.169 93.000
426.608.764.298 427.000.818 262.502.425 273.424.450 13.106.695 115.252.977 9.631.080
Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek
EUR USD
(10.432) 28.695.022
(157.031.580) 355.387.853.662
Allowance for impairment losses Securities
4.025.125.000 715.904.958.541
Allowance for impairment losses Loans Related parties Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Aset lain-lain
USD USD USD USD EUR USD
325.000 57.804.195 (66.726) 9.387.761 329.200 365.612
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera
Simpanan nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Interbank Call Money Deposito berjangka Utang akseptasi Pendapatan diterima dimuka Utang pajak Liabilitas lain-lain
(826.398.042) 116.267.423.824 4.955.562.820 4.528.104.744 1.726.183.715.697
Assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
Allowance for impairment losses Acceptance receivables Other assets Total Assets Liabilities Obligations due immediately
USD INR GBP SGD EUR JPY
33.586.860 (466.957) (40) (4.441) (1.030) (9.300)
415.973.265.435 (91.481.524) (771.536) (41.636.003) (15.505.101) (963.144)
USD USD
460.535 12.452.414
5.703.723.622 154.223.146.027
USD USD
229.467 35.189.368
2.841.946.690 435.820.320.698
USD USD USD
28.000.000 2.322.066 9.787.887
346.780.000.000 28.758.781.465 121.222.986.644
USD USD USD EUR
137.134 19.359 235.436 30
1.698.402.732 239.765.550 2.915.870.278 451.601
Unearned income Taxes payable Other liabilities
1.516.028.303.434
Total Liabilities
210.155.412.263
Asset (Liabilities) - net
Jumlah Liabilitas Aset (Liabilitas) - bersih
Deposits from customers Demand deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties Deposits from other banks Interbank Call Money Time deposits Acceptance payables
The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 16:00 hours Western Indonesian Time.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB.
97 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
257
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Bank beroperasi di dua wilayah utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
The Bank is operating in two main areas which are in Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen wilayah:
The areas segment information is as follows: 2015
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
Hasil segmen Laba sebelum pajak
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta
477.594.612.754 21.820.049.185
75.025.371.072 2.629.950.655
-
552.619.983.826 24.449.999.840
499.414.661.939
77.655.321.727
-
577.069.983.666
(38.198.259.203) (40.108.232.409)
(7.546.472.325) (7.492.999.441)
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
(45.744.731.528) (47.601.231.850)
Laba bersih
(44.668.043.495)
INCOME Other income
Segment income Income before tax Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
572.396.075.536 1.568.731.873.714 2.860.951.117.441 102.457.608.941 522.294.800.443
12.646.732 540.504.295.302 42.376.081.255 283.695.314.893
(399.049.833.811)
572.408.722.268 1.568.731.873.714 3.401.455.412.743 144.833.690.196 406.940.281.525
Jumlah Aset
5.626.831.476.075
866.588.338.182
(399.049.833.811)
6.094.369.980.446
Total Assets
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain
3.573.708.082.008 523.008.256.391
804.415.054.991 69.657.185.572
4.378.123.136.999 592.665.441.963
LIABILITIES Deposits Other liabilities
Jumlah Liabilitas
4.096.716.338.399
874.072.240.563
-
4.970.788.578.962
Total Liabilities
2.061.589.521 4.294.920.523
75.998.425 581.360.630
-
2.137.587.946 4.876.281.153
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
OTHER INFORMATION ASSETS Placements with Bank Indonesia Loans - net Fixed assets - net Other assets - net
2014
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
Hasil segmen Laba sebelum pajak
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta
373.715.526.007 30.779.994.007
66.291.916.015 2.239.465.592
-
440.007.442.022 33.019.459.599
404.495.520.014
68.531.381.607
-
473.026.901.621
-
142.323.790.720 142.314.616.681
142.941.167.102 142.976.824.232
(617.376.382) (662.207.551)
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Laba bersih
106.386.828.222
Segment income Income before tax Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
236.971.738.195 754.277.112.827 2.631.132.355.598 22.959.964.185 842.744.953.190
498.734.627.247 2.892.317.558 820.917.576.300
(611.446.026.471)
236.971.738.195 754.277.112.827 3.129.866.982.845 25.852.281.743 1.052.216.503.019
Jumlah Aset
OTHER INFORMATION ASSETS
4.488.086.123.995
1.322.544.521.105
(611.446.026.471)
5.199.184.618.629
Total Assets LIABILITIES Deposits Other liabilities
Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Fixed assets - net Other assets - net
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain
2.809.224.366.081 930.214.783.211
776.121.118.124 123.036.804.166
-
3.585.345.484.205 1.053.251.587.377
Jumlah Liabilitas
3.739.439.149.292
899.157.922.290
-
4.638.597.071.582
Total Liabilities
8.656.750.240 2.416.376.974
56.591.100 519.032.268
-
8.713.341.340 2.935.409.242
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
The Bank operations are all under conventional banking therefore the business segment is not significant.
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan.
258
INCOME Interest income Other income
98 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
GUARANTEE 36. GOVERNMENT’S COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS
ON
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding with the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 Year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000.
In accordance with Indonesia Government 2008 dated Regulation No. 66 Year October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100,000,000, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000,000,000.
Berdasarkan Surat Edaran No. 21 Tahun 2015 tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal 16 Nopember 2015, tingkat bunga penjaminan periode 8 Oktober 2015 sampai dengan 14 Januari 2016 untuk simpanan di Bank Umum adalah 7,50% untuk mata uang Rupiah dan 1,25% untuk mata uang asing.
Based on Circular No. 21 Year 2015 on the Evaluation Interest Rate Guarantee for Deposits at Commercial Banks dated November 16, 2015, the interest rate guarantee period October 8, 2015 up to January 14, 2016 for deposits in Commercial Banks is 7.50% for Rupiah and 1.25% for foreign currency.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank is a participant of the program.
Beban premi penjaminan yang dibayarkan pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 9.116.124.916 dan Rp 6.438.001.151.
Guarantee premium expense paid as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 9,116,124,916 and Rp 6,438,001,151, respectively.
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan, per 31 Desember 2015 dan 2014.
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31, 2015 and 2014.
2015 Nilai Tercatat/ Carrying value
2014 Nilai wajar/ Fair value
Nilai Tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
13.519.538.000
13.519.538.000
25.900.713.185
25.900.713.185
Giro pada Bank Indonesia
409.940.362.071
409.940.362.071
344.063.686.309
344.063.686.309
83.504.546.416
83.504.546.416
435.901.307.685
435.901.307.685
78.963.813.780 112.101.409.088 3.592.787.460.232 99.866.533.741 277.120.121.096
78.963.813.780 112.101.409.088 3.592.787.460.232 99.866.533.741 277.120.121.096
236.971.738.195 355.387.853.662 3.157.426.950.171 130.151.656.834 101.714.321.734
236.971.738.195 355.387.853.662 3.157.426.950.171 130.151.656.834 101.714.321.734
Giro pada Bank lain-bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Financial assets
99 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Loans and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks-net Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Acceptance receivables Other assets
259
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan, per 31 Desember 2015 dan 2014. (lanjutan)
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31, 2015 and 2014. (continued)
2015 Nilai Tercatat/ Carrying value
260
2014 Nilai wajar/ Fair value
Nilai Tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Nilai wajar melalui laba rugi Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
1.663.978.466
1.663.978.466
5.862.255.525
5.862.255.525
1.478.731.796.560
1.478.688.289.744
318.364.259.165
318.035.721.170
Financial assets Fair value through profit or loss Derivative receivables Held-to-maturity Securities
Jumlah asset keuangan
6.148.199.559.450
6.148.156.052.634
5.111.744.742.465
5.111.416.204.470
Total financial assets
Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
9.576.669.338 4.378.123.136.999 442.826.224.804 1.585.522.944 99.866.533.741 758.500.000
9.576.669.338 4.378.123.136.999 442.826.224.804 1.585.522.944 99.866.533.741 758.500.000
426.963.541.635 3.585.345.484.205 440.369.178.489 3.410.617.009 130.151.656.834 755.500.000
426.963.541.635 3.585.345.484.205 440.369.178.489 3.410.617.009 130.151.656.834 755.500.000
Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payable Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
4.932.736.587.826
4.932.736.587.826
4.586.995.978.172
4.586.995.978.172
Total financial liabilities
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:
Aset keuangan
Financial assets
Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year) such as demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, interest receivables and other asset represent their carrying amounts as these approximates their fair values.
Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar.
The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represents the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rates.
Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.
The fair values of held-to-maturity marketable securities are based on the market prices or broker/dealer price quotations. When this informations is not available, the fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics.
100 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities that are shortterm in nature (generally less than one year) such as deposits with customers and other banks, accrued interest and other liabilities represent their carrying amounts as these approximates their the estimated fair values.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.
The estimated fair value of deposits with no stated maturity is equal to the amount owed when the debt must be paid at the time billed.
Hirarki nilai wajar
Fair value hierarchy
PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (as derived from prices) (level 2); and
input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
The tables below sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarcy:
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar: Jumlah tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
31 Desember 2015/December 31, 2015 Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Jumlah/ Total Financial assets
13.519.538.000
-
13.519.538.000
13.519.538.000
Giro pada Bank Indonesia
409.940.362.071
-
409.940.362.071
409.940.362.071
Giro pada bank lain-bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Nilai wajar melalui Laba rugi Tagihan Derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
83.504.546.416
-
83.504.546.416
83.504.546.416
78.963.813.780 112.101.409.088 3.592.787.460.232 99.866.533.741 277.120.121.096
112.101.409.088 -
78.963.813.780 3.592.787.460.232 99.866.533.741 277.120.121.096
78.963.813.780 112.101.409.088 3.592.787.460.232 99.866.533.741 277.120.121.096
1.663.978.466
-
1.663.978.466
1.663.978.466
Loans and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks-net Placements with Bank Indonesia and other banks Securities: Loans Acceptances receivables Other assets Fair value through profit or loss Derivative receivables
1.478.731.796.560
1.478.688.289.744
1.478.688.289.744
Held-to-maturity Securities:
Jumlah aset keuangan
6.148.199.559.450
1.590.789.698.832
6.148.156.052.634
Total financial assets
4.557.366.353.802
101 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
261
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar (lanjutan):
The tables below sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarcy (continued):
Jumlah tercatat/ Total carrying amount Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
31 Desember 2015/December 31, 2015 Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
9.576.669.338 4.378.123.136.999 442.826.224.804 1.585.522.944 99.866.533.741 758.500.000
-
9.576.669.338 4.378.123.136.999 442.826.224.804 1.585.522.944 99.866.533.741 758.500.000
9.576.669.338 4.378.123.136.999 442.826.224.804 1.585.522.944 99.866.533.741 758.500.000
Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptances payable Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 4.932.736.587.826
-
4.932.736.587.826
4.932.736.587.826
Total financial liabilities
Jumlah tercatat/ Total carrying amount Aset Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
31 Desember 2014/December 31, 2014 Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Jumlah/ Total Assets
25.900.713.185
-
25.900.713.185
25.900.713.185
Giro pada Bank Indonesia
344.063.686.309
-
344.063.686.309
344.063.686.309
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Nilai wajar melalui Laba rugi Tagihan Derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
436.058.339.265
-
436.058.339.265
436.058.339.265
236.971.738.195 435.912.853.662 3.157.426.950.171 130.151.656.834 101.714.321.734
435.912.853.662 -
236.971.738.195 3.157.426.950.171 130.151.656.834 101.714.321.734
236.971.738.195 435.912.853.662 3.157.426.950.171 130.151.656.834 101.714.321.734
5.862.255.525
-
5.862.255.525
5.862.255.525
Loans and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans and receivables Loans Acceptances receivables Other assets Fair value through profit or loss Derivative receivable
318.364.259.165
318.035.721.170
318.035.721.170
Held-to-maturity Held-to-maturity
5.192.426.774.045
753.948.574.832
5.192.098.236.050
Total financial assets
Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivative Utang akseptasi Liabilitas lain-lain
4.438.149.661.218
426.963.541.635 3.585.345.484.205 440.369.178.489 3.410.617.009 130.151.656.834 755.500.000
-
426.963.541.635 3.585.345.484.205 440.369.178.489 3.410.617.009 130.151.656.834 755.500.000
426.963.541.635 3.585.345.484.205 440.369.178.489 3.410.617.009 130.151.656.834 755.500.000
Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptances payable Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 4.586.995.978.172
-
4.586.995.978.172
4.586.995.978.172
Total financial liabilities
Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.
There were no transfers between levels 1 and 2 during the period.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date.
102
262
Jumlah/ Total
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
Hirarki nilai wajar (lanjutan)
Fair value hierarchy (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using specific valuation techniques. These valuation techniques use the observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs of fair value are observable, these financial instruments is included in level 2.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto, digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to determine the financial instruments value include of: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
38. INFORMASI LAINNYA
38. OTHER INFORMATION
a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 7,45% dan 0,95%.
a.
The ratio of classified earning assets to total earning assets as of Desember 31, 2014 and 2014 are 7.45% and 0.95%, respectively.
b.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi.
b.
The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2015 and 2014, according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.
c.
Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing adalah sebesar 82,06% dan 88,06%.
c.
The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2015 and 2014 were 82.06% and 88.06%, respectively.
39. MANAJEMEN RISIKO
39. RISK MANAGEMENT
Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank dalam menjalankan usahanya,. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks of the Bank In conducting its business. In addition, the Bank also needs to organize the practice of good corporate governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations.
Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu.
In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner.
103 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
263
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance.
In the implementation of risk management and the implementation of good corporate governance, the Bank always be guided by the existing regulations such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of good corporate governance.
Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Application of risk management in the Bank includes management new products and activities.
Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
Application of risk management in the Bank is a process that includes the identification, measurement, control and monitoring of risks, which include the following:
-
-
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
-
104 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, control of risk and risk management information system; and A comprehensive internal control system.
To assist the implementation of these tasks, the Bank has established a Risk Management Unit (SKMR) that are independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit ("Internal Audit") in the hope of an overall risk management can be integrated, focused, coordinated and sustainable. In an effort to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management Committee consisting officials of the Bank related charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis.
Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risikorisiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler. Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan.
264
Active supervision of the Board of Commissioners and Directors; Adequacy of policies, procedures and limits;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan good corporate governance. Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap proposal kredit debitur.
SKMR main function is to conduct research on all types of risks inherent risk and the quality of risk management on such risks. SKMR also undertake the preparation of related reports such as risk management and risk profile reports the implementation of good corporate governance report. In addition SKMR also reviews the planned launch of new products or activities in the Bank and make an assessment ('rating') against the debtor credit proposals.
Selanjutnya untuk memantau efektifitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee who responsible directly to the Board of Commissioners.
Profil Risiko
Risk Profile
Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.
Banks also create risk profiles which can broadly map the activity that has risks as well as potential risks that disrupt the Bank business continuity.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
Assessment of risk type is a combination of the inherent risks in any functional activity (inherent risk) and risk control systems.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight) types of risk, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic and compliance risks found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank.
Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan berdasarkan self assessment per 31 Desember 2015 berada pada Tingkat Komposit 3 dengan hasil penilaian risiko Moderate.
Assessment of the overall the Bank’s risk profile is based on self assessment by December 31, 2015 was at Composite Level 3 with Moderate risk assessment.
1.
1.
Risiko Kredit
Credit Risk Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and bank management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses.
Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
105 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
265
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
266
Profil Risiko (lanjutan)
Risk Profile (continued)
1.
1.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL).
Effective loan management can minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risks.The Bank’s loan management is geared towards supporting loan expansion and managing the quality of each loan from the time it is granted until it is paid in full by the borrower, to prevent these from becoming Non Performing Loans (NPL).
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank.
The Bank already has written policies and guidelines on its lending activities in order to manage, among others, credit analysis procedures, credit approval procedures, credit recording and monitoring procedures, and credit restructuring. Policies and procedures are reviewed periodically to suit the size and complexity of the Bank’s business.
Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten.
The Bank was implemented procedures and measures to support the process of granting credit by considering risk and return. The Bank also measures and monitors risk for every debtor either individually, or the economic sector as well as the entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle consistenly.
Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia.
The Bank continues to monitor the development of credit portfolio risk through credit risk profile reports that a composite assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control System, which is specifically regulated by Bank Indonesia
Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain parameter penilaian yang dilakukan adalah pada konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.
In the assessment of credit risk profile is using the concentration of credit based on certain economic sectors, credit quality problems, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral.
106 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Profil Risiko (lanjutan)
Risk Profile (continued)
1.
1.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
Below is the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by the type of debtors:
i.
i. Maximum exposure to credit risk
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Uraian
2015
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan Bank Indonesia dan pada bank lain - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan – bersih Efek-efek - bersih Tagihan akseptasi - bersih Sub Jumlah
Descriptions
409.940.362.071
334.063.686.309
83.504.545.416
435.901.307.685
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks - net
78.963.813.780
236.971.738.195
Placements with Bank Indonesia and other banks - net
1.663.978.466
5.862.255.525
Derivative receivables - net
3.401.455.412.744 1.568.731.873.714
3.129.866.982.845 754.277.112.827
Loans - net Securities - net
99.866.533.741
130.151.656.834
Acceptance receivables - net
5.644.126.519.932
5.027.094.740.220
Sub Total
Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas kredit yang kepada nasabah belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan L/C yang irrevocable dan masih berjalan
Commitments and Contingencies
549.724.227.237
630.610.007.107
Unused loan commitments granted to customers
307.526.382.913
242.973.043.453
Bank guarantees issued
68.690.942.051
145.056.586.078
Outstanding irrevocable letters of credit
925.941.552.201
1.018.639.636.638
Sub Total
6.570.068.072.133
6.045.734.376.858
Total
Sub Jumlah Jumlah
ii.
2014
Analisis risiko konsentrasi kredit
ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan wilayah geografis.
Concentration of credit risk of loans by type of loans, economic sector and geographic region.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2014 Jumlah/Amount
2013 %
Jumlah/Amount
%
Modal kerja Investasi Konsumsi
3.134.567.646.601 352.785.926.525 105.433.887.106
87,24% 9,81% 2,95%
2.639.302.183.258 427.795.009.656 90.329.757.257
83,59% 13,54% 2,87%
Working capital Investment Consumption
Jumlah
3.592.787.460.232
100,00%
3.157.426.950.171
100,00%
Total
107 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
267
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
Profil Risiko (lanjutan)
Risk Profile (continued)
1.
1.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:
The following table presents the credit concentration by economic sector: 2015
Jumlah/Amount
%
Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Transportasi Konstruksi Pertanian Jasa pelayanan sosial Lain-lain
1.560.412.632.926 1.096.050.322.447 212.795.273.780 201.419.239.473 103.340.024.430 63.642.977.459 27.705.827.874 12.654.310.170 314.766.851.673
43,43% 30,51% 5,92% 5,61% 2,88% 1,77% 0,77% 0,35% 8,76%
Trade Manufacturing Business services Mining Transportation Construction Agriculture Public services Others
Jumlah
3.592.787.460.232
100%
Total
2014 Jumlah/Amount
268
%
Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Transportasi Konstruksi Pertanian Jasa pelayanan sosial Lain-lain
1.459.502.357.978 847.794.682.210 192.600.960.364 168.423.510.068 141.994.345.049 55.171.930.840 22.136.429.098 8.514.428.993 261.288.305.571
46,22% 26,85% 6,10% 5,33% 4,50% 1,75% 0,70% 0,27% 8,28%
Trade Manufacturing Business services Mining Transportation Construction Agriculture Public services Others
Jumlah
3.157.426.950.171
100,00%
Total
108 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
269
Jumlah
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
Jumlah
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
236.971.738.195
-
-
780.122.025.574
60.000.000.000 176.971.738.195
Penempatan pada BI dan bank lain/ Placement with BI and other banks
344.063.686.309 436.058.339.265
Giro pada BI dan bank lain/ Demand deposits with BI and other banks
78.963.813.780
-
-
493.601.974.700
78.963.813.780 -
Penempatan pada BI dan bank lain/ Placement with BI and other banks
409.940.362.071 83.661.612.629
Giro pada BI dan bank lain/ Demand deposits with BI and other banks
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
Risiko Kredit (lanjutan)
754.277.112.827
80.956.548.517 -
673.320.564.310
Efek-efek/ Securities
1.590.833.205.648
112.532.957.605 -
1.460.848.741.227 17.451.506.816
Efek-efek/ Securities -
3.592.787.460.231
1.135.517.636.344 2.457.269.823.887 -
Pinjaman yang diberikan/ Loans
5.862.255.525
834.893.257 -
5.027.362.268
Tagihan Derivatif/ Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan/ Loans
-
-
-
130.151.656.834
130.151.656.834 -
Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables -
99.866.533.741
99.866.533.741 -
-
-
-
945.877.725.161
653.736.879.083 292.140.846.078 -
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
549.724.227.236
190.024.990.639 359.699.236.597 -
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
2.853.262.514.116
80.956.548.517 784.723.429.174 292.140.846.078 -
404.063.686.309 1.291.378.004.038
Jumlah/Total
6.407.441.193.802
113.993.765.299 1.425.409.160.724 2.816.969.060.484 -
1.949.752.917.078 101.316.290.217
Jumlah/Total
%
%
100.00%
2,84% 27,50% 10,24% -
14,16% 45,26%
100%
1,78% 22,25% 43,96% -
30,43% 1,58%
iii. Credit concentration by type of debtors
Credit Risk (continued)
Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables
31 Desember / December 31, 2014
1.663.978.466
1.460.807.694 -
203.170.772
Tagihan Derivatif/ Derivative receivables
31 Desember / December 31, 2015
1.
39. RISK MANAGEMENT (continued)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
1.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
Total
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas
2.
Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal untuk mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak.
Managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s statement of financial position in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk. Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals as well as financial asset growth and inability to comply with its obligations at fair market price.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening administratif, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas likuid. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio dari aset likuid (aset likuid primer dan sekunder) terhadap liabilitas likuid adalah sebagai berikut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through assets and liabilities concentration analysis and administrative account transaction, also ability to access financial sources. The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2015 and 2014, the ratios from liquid assets (primary and secondary liquid assets) to liquid liabilities are as follows:
2015
2014
Kas Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi pemerintah
13.519.538.000
25.900.713.185
488.904.175.851 -
581.035.424.504 -
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds
Jumlah aset likuid
502.423.713.851
606.936.137.689
Total liquid assets
4.738.123.135.999
3.585.345.484.205
Deposits from customers
10,60%
16,93%
Liquidity ratio
Simpanan nasabah Rasio likuiditas
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis financial assets and liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on the remaining period to the contractual maturity date and behavior assumptions:
110
270
Liquidity Risk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
between
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis between assets and liabilities (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Pendapatan bunga/ Interest receivable 42.573.973.703 Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses (157.066.213) Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses (191.332.049.488) Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (22.101.331.934) Jumlah Aset/ Total Assets
(171.016.473.932 )
Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due Immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Demand and Saving deposits) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits)
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
13.519.538.000
-
-
-
-
13.519.538.000
409.940.362.071
-
-
-
-
409.940.362.071
55.684.360.647
44.182.173.094
-
-
-
99.866.533.741
-
-
-
-
-
42.573.973.703
83.661.612.629
-
-
-
-
83.661.612.629
17.439.463.740
185.698.100.334
751.223.798.259
2.114.009.899.232
524.416.198.664
(157.066.213) 3.592.787.460.229
-
-
-
-
-
(191.332.049.488)
78.963.813.780 506.842.937.933
401.801.411.224
681.886.772.529
129.464.555
172.619.407
78.963.813.780 1.590.833.205.648
-
-
-
-
-
1.166.052.088.800
631.681.684.652
1.433.110.570.788
2.114.139.363.787
524.588.818.071
(22.101.331.934) 5.698.556.052.166
-
9.576.669.338
-
-
-
-
9.576.669.338
-
1.585.522.944
-
-
-
-
1.585.522.944
-
55.684.333.647
44.182.173.094
-
-
-
99.866.506.741
2.197.231.714
-
-
-
-
-
2.197.231.714
-
442.558.958.218
-
-
-
-
442.558.958.218
-
3.142.082.144
-
-
-
-
3.142.082.144
111 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
271
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Liabilitas/Liabilities Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits) Jumlah Liabilitas Total Liabilities Selisih/Net
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
390.402.011.232
1.241.467.701.072
2.303.694.466.477
-
-
3.935.564.178.781
-
-
2.200.000.000
51.504.142.660
-
-
53.704.142.660
2.197.231.714
902.949.577.523
1.287.849.874.166
2.355.198.609.137
(168.819.242.218 )
263.102.511.277
(656.168.189.514)
(922.088.038.349)
-
-
4.548.195.292.540
2.114.139.363.787
524.588.818.071
1.150.360.759.626
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Pendapatan bunga/ Interest receivable Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Jumlah Aset/ Total Assets
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
-
25.900.713.185
-
-
-
-
25.900.713.815
-
344.063.686.309
-
-
-
-
344.063.686.309
-
46.330.245.223
59.778.295.545
24.043.116.066
-
-
130.151.656.834
34.422.442.262
-
-
-
-
-
34.422.442.262
-
436.058.339.265
-
-
-
-
436.058.339.265
(157.031.580) 40.156.847.226
431.659.218.725
361.455.720.808
1.620.363.111.247
574.763.971.485
129.028.080.682
(157.031.580 ) 3.157.426.950.173
(27.559.967.326)
-
-
-
-
-
(27.559.967.326 )
-
236.971.738.195 292.549.681.476
330.431.844.839
113.129.464.555
17.993.502.550
172.619.407
236.971.738.195 754.277.112.827
-
-
-
-
-
-
-
46.862.290.582
1.813.533.622.378
756.336.188.540
1.757.535.691.868
592.757.474.035
129.200.700.089
5.091.555.640.774
112
272
Jumlah/ Total
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
2.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
2.
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (continued)
31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
Lainnya/ Others Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due Immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka/Unearned income Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Demand and Saving deposits) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits)
Selisih/Net
3.
> 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 months to 12 months
> 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 year to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
-
426.963.541.645
-
-
-
-
426.963.541.645
-
3.410.617.011
-
-
-
-
3.410.617.011
-
46.330.245.223
59.778.295.545
24.043.116.066
-
-
130.151.656.834
2.416.876.712
-
-
-
-
-
2.416.876.712
-
2.430.397.024
-
-
-
-
2.430.397.024
-
322.717.769.702
-
-
-
-
322.717.769.702
-
16.959.143.357
2.395.233.191.439
681.919.435.482
-
-
3.094.111.770.278
-
62.400.000.000
28.758.781.465
-
-
-
91.158.781.465
2.416.876.712
881.211.713.962
2.483.770.268.449
705.962.551.548
-
-
4.073.361.410.671
44.445.413.870
932.321.908.416
(1.727.434.079.909)
1.051.573.140.320
592.757.474.035
129.200.700.089
1.022.864.556.821
Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits) Jumlah Liabilitas Total Liabilities
> 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 month to 3 months
Risiko Pasar
3.
Market Risk The potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates is categorize as Market Risk. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limit.
Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing dapat di kategori sebagai Resiko Pasar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.
113 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
273
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
3.
Risiko Pasar (lanjutan)
3.
Market Risk (continued)
Risiko Nilai Tukar
Forex Risk
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun dari sisi off the statement of financial position.
Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off statement of financial position.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/ 2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between assets and liabilities balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
31 Desember / December 31, 2015
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities
Bersih - absolut/ Net - absolute
Rp000
Rp000
Rp000
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Inggris
1.687.089.795 245.903 1.160.827 697.919 123.744 19.162 377.361
1.742.607.981 452 775.447 -
55.518.186 245.451 385.380 697.919 123.744 19.162 377.361
Jumlah
1.689.714.711
1.743.383.880
57.367.203
Total
920.195
Total Capital *)
6,23
Percentage of Net Open Position to capital
Modal *) Persentase PDN terhadap modal
114
274
Foreign currencies
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
United States Dollar Euro European Indian Rupee Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen Great Britain Pound Sterling
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
3.
Risiko Pasar (lanjutan)
3.
Market Risk (continued)
Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Forex Risk (continued)
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank (lanjutan) :
Following is the Bank’s Net Open Position (continued) :
31 Desember / December 31, 2014
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/ Liabilities, commitment and contingent liabilities
Bersih - absolut/ Net - absolute
Rp000
Rp000
Rp000
Foreign currencies
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Inggris
2.430.518.926 5.061.034 5.031.594 54.743 115.253 10.594 274.196
2.424.055.805 4.940.509 4.513.112 -
6.463.121 120.525 518.482 54.743 115.253 10.594 274.196
Jumlah
2.441.066.340
2.433.509.426
7.556.914
Total
499.037
Total Capital *)
1.51%
Percentage of Net Open Position to capital
Modal *) Persentase PDN terhadap modal
United States Dollar Euro European Indian Rupee Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen Great Britain Pound Sterling
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to BI regulation, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 99.807 juta dan Rp 82.924 juta. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 99,807 million and Rp 82,924 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2015 and 2014 did not exceed the maximum limit (absolute) required by Bank Indonesia.
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.
To minimize the impact of changes in interest rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to much interest rate risk.
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan Rupiah dan laporan posisi keuangan valas atau fluktuasi bredasarkan historical data selama setahun kebelakang.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is higher for the interest rate assumption for Rupiah statement of financial position and forex statement of financial position or historical data for the preceding one year.
115 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
275
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
4.
5.
Risiko Operasional
4.
Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin.
Operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of "know your customer" as a precaution against possible aspect of things that are not desirableOperational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. Operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-today operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine.
Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk Minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia.
Bank has increased its control function in the processing of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to asset,, data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer to minimize the operational risks incurred. By increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities is to minimization of operational risk in terms of human resources..
Risiko Hukum
5.
116 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties are appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective. The Bank continuously improves the competence of its employees in the field of law and enhances socialization bank values as an effort to reduce risk.
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko.
276
Operational Risk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
5.
Risiko Hukum (lanjutan)
5.
Antisipasi terhadap Resiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksitransaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. 6.
7.
Legal Risk (continued) Anticipating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of legal documentation and adequate, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring that transactions have been complied with aspects law and if necessary, consult with legal counsel.
Risiko Strategis
6.
Strategic Risk
Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Resiko Strategis. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person.
The risk caused by the decision making and/or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions can categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by Bank in the end of each year to decide strategies for the next year, with the involvement of internal parties thus achievement of Bank’s strategies can be more focused and understood by all keyperson.
Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Work Plan and Strategic Plan established the Bank communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with a predetermined.
Risiko Reputasi
7.
Reputational Risk
Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank.
Bank Reputational Risk is managed in compliance with customer complaints as well as quick respond to any news that may cause negative impacts on the Bank. Reputational risk arises from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on the Bank.
Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu.
Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation were attempts by the Bank to control reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as possible to resolve customer complaints that arise, as well as improving the quality of human resources for every process related to banking transactions can be done correctly and on time.
117 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
277
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
8.
Risiko Kepatuhan
8.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (PDN), implementation of good corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange.
Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal.
Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external.
Laporan Profil Risiko
Risk Profile Report
Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (selfassessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
The Bank periodically conducts a risk assessment of the risks above eighth as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment is done through a process of self-assessment to produce a risk profile which consists of inherent risk is the risk inherent in bank activities and risk control systems that control the inherent risks.
Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan.
The Bank profile assessment results which have been submitted to the President Director and Risk Management Committee and be submitted to Bank Indonesia on a quarterly basis.
40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
40. CAPITAL RISK MANAGEMENT The Bank maintains its managed capital base to cover inherent risks in the banking business. The adequacy of the Bank’s capital is monitored using a Capital Adequacy Ratio (CAR), as requested by Bank Indonesia.
Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio atau CAR), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.
118
278
Compliance Risk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
40. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank.
The Bank’s capital management focuses on compliance with the minimum required capital and maintenance of an adequate CAR to finance and sustain its day-to-day operations and to maximize ownership value. The Bank may change its capital structure based on changes of economic conditions and risk characteristics of business. One of the capital management strategies is issuance of capital stock. Capital management is performed by the Bank’s Directors and Commissioners.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahuntahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama.
Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital.
Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan penghapusan asset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analyzed into two tiers as follows:
Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun berjalan (50%).
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (50%).
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif .
Tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
119 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
279
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
40. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued) Minimum capital requirements are as follows:
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut:
8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1. 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2. 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3. 11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 4.
8% of RWA for bank with risk rating 1.
9% up to less than 10% of RWA for bank with risk rating 2.
10% up to less than 11% of RWA for bank with risk rating 3.
11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2015 and 2014 are 23,85% and 15.39%, respectively, computed as follows:
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 23,85% dan 15,39% dengan rincian sebagai berikut: 2015
2014
Rp juta/ Rp million
Rp juta/ Rp million
Modal Modal Inti (Tier 1) Modal pelengkap (Tier 2)
882.496 15.479
465.446 37.906
Capital Core capital (Tier 1) Supplementary capital (Tier 2)
Jumlah Modal
897.975
503.352
Total Capital
Aset tertimbang menurut risiko: Tanpa memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Diwajibkan
Risk weighted assets: 3.470.903
3.032.470
Excluding market risk
3.470.903
3.032.470
Including market risk
3.764.616
3.271.271
Including credit, market and operational risks
23,44% 23,44% 0,41% 23,85%
14,23% 14,23% 1,16% 15,39%
Capital Adequacy Ratio (CAR): Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio total
9,00% - 10,00%
9,00% - 10,00%
Minimum Capital Adequacy Ratio
41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI
41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS The following summarizes the several Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountant and are relevant to the Bank, but not yet effective to the Bank’s financial statements as of December 31, 2015:
Berikut ini ikhtisar beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - Ikatan Akuntansi Indonesia yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2015:
120
280
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)
41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016:
Effective on or after January 1, 2016:
a.
ISAK 30, “Pungutan”, merupakan interpretasi atas PSAK 57 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46 “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
a.
IFAS 30, “Fees”, is an interpretation of SFAS 57 “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” that clarify accounting liability to pay fees, in addition to income tax that is covered in SFAS 46, “Income Tax” along with other fine for violating the regulation of the Government.
b.
Amandemen PSAK 16, “Asset Tetap tentang Klasifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
b.
Amendment SFAS 16 “Acceptable Depreciation and Amortization Method of Fixed Assets”, added explanation for indication of technical or commercial obsolescence of an asset. Amendment SFAS 16 clarified that depreciation using income cash flow method is no longer viable.
c.
Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
c.
Amendment SFAS 24 “Employee Benefit: Defined Contribution Plans”, simplify the accounting method for defined contribution plans for workers nor third parties that does not rely on the total number of dedication years, for instance contribution plans that measured using percentage of salary.
d.
PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
d.
SFAS 5 (Adaption 2015), “Operating Segments”, addict short disclosure on combined operating segment and economic indicators that have similar characteristics.
e.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
e.
SFAS 7 (Adaption 2015), “Related Party Disclosure”, addict requirements and clarify disclosure for payable that are given by management.
f.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
f.
SFAS 16 (Adaption 2015), “Property, Plant and Equipment”, have clarified in paragraph 35 relating revaluation model, that when an entity uses revaluation model, carrying amount of assets are percentage in the revaluated value.
g.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”, memberikan klarifikasi metode yang diterima untuk penyusutan dan amortisasi.
g.
SFAS 19 (Adaption 2015), “Intangible Assets”, provide clarification accepted method for depreciation and amortization.
121 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
281
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)
41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016:
Effective on or after January 1, 2016:
h.
PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatan penerapan retrospektif.
h.
SFAS 25 (Adaption 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, given editorial correction to SFAS 25 paragrapgh 27 about limitation in applying retrospective.
i.
PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendifinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.
i.
SFAS 53 (Adaption 2015), “Share-Based Payment”, clarified definition of vesting conditions and separately defined performance and service condition.
j.
PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.
j.
SFAS 68 (Adoption 2015), “Fair Value Measurement”, clarified that portfolio exception, for companies that allow fair value measurement of asset group or liability group as net value, is to be applied for the whole contract (including non-financial contract) in the scope of SFAS 55.
k.
PSAK 110 (Revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan mudharabah, baik sebagai penerbit maupun investor sukuk.
k.
SFAS 110 (Revised 2015), “Sukuk Accounting”, regulated recognition, measurement, presentation and disclosure or sukuk ijarah and sukuk mudharabah transaction, both as either buyer or seller.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
Effective on or after January 1, 2017:
Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagai berikut: PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”, PSAK 5 “Segmen Operasi”, PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan PSAK 62 “Kontrak Asuransi”.
Amendment SFAS 1, “Presentation of Financial Statement”, have given clarification regarding materiality, hierarchy flexibility, systematic notes for financial statements and identification of significant accounting policy. Amendment SFAS 1 have impacted impacted other SFAS (consequential amendment) such as: SFAS 3 “Interim Financial Reporting”, SFAS 5 “Operating Segment”, SFAS 60 “Financial Instrument: Disclosures” and SFAS 62 “Insurance Contract”.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
As at the authorization date of these financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Bank’s financial statements.
122
282
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. REKLASIFIKASI AKUN
42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the financial statements as of December 31, 2014 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of December 31, 2015 are as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Keterangan/Description ASET/ASSETS Aset tetap - bersih/Fixed asset - net Aset takberwujud - bersih/Intangible asset - net
25.852.281.743 176.318.032
43. TRANSAKSI NON KAS
(6.042.206.500) 6.042.206.500
19.810.075.243 6.218.524.532
43. NON CASH TRANSACTION Activities not effecting cash flows as December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Kenaikan (Penurunan) tagihan dan utang akseptasi (Catatan 11) Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih (Catatan 8) Penambahan aset tetap atas surplus revaluasi-bersih (Catatan 13)
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
of
2014
(30.285.123.093)
(412.531.179) 126.612.660.054
44. INFORMASI SIGNIFIKAN
16.117.471.804
(441.725.114) -
Increase (Decrease) in acceptances receivable and payable (Note 11) Mutation in respect of fair value change of available-for-sale securities-net (Note 8) Increase of fixed assets through revaluation surplus-net (Note 13)
44. SIGNIFICANT INFORMATION
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank mempunyai tagihan atas pinjaman yang diberikan kepada kreditur grup tertentu dengan total kredit sebesar Rp 394.112.814.106. Bank telah membuat estimasi penyisihan kerugian atas kredit tersebut yang dipandang memadai sesuai dengan estimasi terbaik manajemen saat ini. Apabila dikemudian hari terjadi perubahan estimasi yang signifikan, maka akan memberikan dampak yang signifikan di masa yang akan datang.
As of December 31, 2015, the Bank has receivable of loans to a certain group of debtor amounting to Rp 394,112,814,106. The Bank has provided allowance for impairment losses of loans which is adequate in accordance with currently management’s best estimate. If in the future there is a significant change in estimation, it will have a significant impact in the future.
Berdasarkan informasi tersebut, terdapat beberapa konsekuensi potensial yang mungkin akan berdampak signifikan terhadap Bank salah satunya adalah sebagai berikut:
Based on those information, there are several potential consequences that may have a significant impact on the Bank , e.g. is as follow:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti Bank, Bank akan mengalami perubahan dari kategori Bank Buku 2 menjadi Bank Buku 1 sebagai akibat menurunnya modal inti Bank sehubungan dengan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang masih harus dibentuk oleh Bank dan atas hal tersebut Bank tidak dapat melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana, pembiayaan perdagangan dalam mata uang asing.
Based on Bank Indonesia Regulation Number 14/26/PBI/2012 regarding business activities and office network based on Bank’s core capital, the Bank will have a change of category from Bank “Buku 2” to Bank “Buku 1” as a result of decreased on Bank’s core capital in connection to additional allowance of impairment losses that are still be provided by the Bank and on terms that the Bank can not do fund rising, fund distributing, trade finance in foreign currency.
123 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
283
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI SIGNIFIKAN (lanjutan)
44. SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
Atas konsekuensi yang mungkin akan timbul tersebut, Bank telah menetapkan rencana yang diantaranya adalah sebagai berikut:
The consequences that might arise, the Bank has set-up a plan as follows:
1.
1.
Crash program
Bank has proposed for capital injection in order to keep Bank’s position into category of Bank “Buku 2” which is core capital above Rp 1 trillion. Bank of India – Mumbay are already aware, and currently are in the process of consideration.
Bank telah mengajukan permohonan penambahan modal untuk menjaga Bank tetap berada pada kategori Bank Buku 2 dengan modal inti diatas Rp 1 triliun. Hal ini telah diketahui oleh Bank of India - Mumbai selaku pemegang saham pengendali, dan saat ini sedang dalam proses pengajuan. 2.
2.
Rencana jangka pendek Melakukan pendekatan dan penagihan intensif kepada debitur-debitur bermasalah dengan memperkuat unit kerja remedial dengan menambah SDM;
-
-
Secara rutin melakukan rapat remedial untuk memonitor hasil kerja unit remedial;
-
-
Melakukan kajian atas kemungkinan dilakukannya restrukturisasi kredit, termasuk pula kajian kemungkinan dilakukannya hapus buku; Melakukan fungsi intermediasi, yaitu melakukan penyaluran kredit secara selektif dengan tetap menjalankan prudential banking; Menetapkan risk appetite Bank, antara lain pemilihan sector ekonomi; Melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 - 2018; dan Menjalin komunikasi intensif dengan pemegang saham guna mencari solusi efektif.
-
-
-
-
3.
Rencana jangka menengah
45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Decide Bank’s risk appetite based on the economic sector; Adjust Bank Business Plan (RBB) 2016 - 2018; and Maintain intensive communication with shareholders in order to seek effective solution.
Middle-term plan
45. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Bank is responsible for preparation and presentation of the accompanying financial statements that were completed and authorized for issue by the Bank’s Directors on March 16, 2016.
Manajemen Bank bertanggung jawab penuh terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan terlampir yang diselesaikan dan disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 16 Maret 2016.
124 Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Conduct the approach and intensive collectibility to non-perform debtors, by way of strengthening the remedial work unit by adding more human resources (SDM); Conduct a weekly remedial meeting regularly to monitor the work progress of remedial unit; Review the possibilities for loan restructuring of some certain non-perform debtors, including the possibilities to conduct write-off; Doing intermediary functions, such as to selective the loan disbursement by way of prudential banking;
Be consistent with Bank Business Plan (RBB) as approved by the Regulator.
Menjalankan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disetujui oleh Regulator secara konsisten.
284
Short-term plan
-
-
3.
Crash program
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
285
2015 Laporan Tahunan Annual Report
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk Jl. H. Samanhudi No. 37 Pasar Baru, Sawah Baru Jakarta 10710, Indonesia Telp : (021) 3500007 (Hunting) Fax : (021) 3808178 www.boiindonesia.co.id