PENGARUH PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PORSEA
TESIS
Oleh NISFUSA FAISAL 047004013/PSL
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
PENGARUH PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PORSEA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh NISFUSA FAISAL 047004013/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: PENGARUH PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PORSEA : Nisfusa Faisal : 047004013 : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar, Sp.FK) Ketua
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS) Anggota
(Ir. Syamsinar Yusuf, MS) Anggota
Ketua Program Studi
Direktur
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS)
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Tanggal lulus: 19 Desember 2007
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 19 Desember 2007
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar, Sp.FK
Anggota
: 1. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS 2. Ir. Syamsinar Yusuf, MS 3. Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc 4. Dr. Retno Widhiastuti, MS
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap sosial ekonomi masyarakat Porsea ini bertujuan untuk memperoleh informasi /mengidentifikasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat sebelumnya, adanya kegiatan industri dan adanya pengaruh industri pulp dan kertas terhadap sosial ekonomi di Kecamatan Porsea terutama Desa Jonggi Manulus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu, dan Desa Siantar Utara. Tinjauan itu adalah mencari jalan keluar untuk menanggulangi pengaruh negatif serta mengembangkan pengaruh positif yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan industri pulp dan kertas terhadap penduduk di kawasan industri. Pengaruh itu meliputi terhadap tenaga kerja, pendapatan, permukiman, kesehatan dan pendidikan di lima desa tersebut yaitu Desa Jonggi Manulus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu, dan Desa Siantar Utara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembangunan di lima desa penelitian diatas khususnya, di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara umumnya, agar pembangunan industri dijalankan akan memberi pengaruh positif yang lebih besar terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan data primer dengan mengumpulkan beberapa pendapat dan opini masyarakat sekitar Porsea yang mengalami pengaruh keberadaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk untuk kemudian dianalisis dengan metode Regresi linear. Adapun alat bantu dalam mengolah data penelitian ini adalah program SPSS 14.00. Dalam penelitian lebih jauh menemukan bahwa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mempengaruhi seperti adanya peningkatan, pendapatan, tenaga kerja, permukiman, kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar Porsea. Dari sejumlah variabel tersebut secara umum hasil estimasi memperlihatkan bahwa Pendapatan, Kesempatan Kerja, Permukiman, Kesehatan, Pendidikan, mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kata Kunci: Sosial Ekonomi, Kegiatan Industri dan Pulp.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
ABSTRACT
The research by the title of Influence PT. Toba Pulp Lestari, Tbk to economic social Porsea society this aim to obtain; get the information/identify the economic social activity society before all, existence of industrial activity and existence of industrial influence pulp and paper to economic social in Kecamatan Porsea especially Desa Jonggi Manulus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu, and Desa Siantar Utara. The review is looking for the solution to overcome the negative influence and also develop the positive influence which generated with existence of industrial activity pulp and paper to resident in industrial area. There influences are labour, earnings, setlement, health and education in the five countries there are Desa Jonggi Manulus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu, and Desa Siantar Utara. This research result is expected can be exploited for the execution of development in five research countries to the specially, in District Porsea SubProvince Toba Samosir Province Sumatera Utara generally, to be development of industrial run will give the positive influence of larger ones to society for the agenda of improving the quality live and environmental. This research use the primary data by collecting some society opinion and opinions around Porsea society the naturalness influence of existence PT. Toba Pulp Lestari, Tbk to is then analysed with Linear regression method. As for appliance assist in manage this research data is program SPSS 14.00. In research is farther find that existence PT. Toba Pulp Lestari, Tbk influence be like existence of improvement, earnings, labour, setlement, health and education of society around Porsea. From the variables in general the result of estimation show that are earnings, opportunity of working, setlement, health, education, have the influence significan statistically to existence PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Keyword: Social Economic, Industrial activity and Pulp.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Bismillaahirromaanirrohiim Penulis menyampaikan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea”. Serta shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya sekalian. Penulis juga menyadari dalam tesis ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar dapat menjadi lebih baik hasilnya. Selama mengikuti perkuliahan dan penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1.
Bapak Prof. Chairuddin P Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3.
Bapak Prof. Dr. Alvi Syahrin SH. MS, Ketua Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
4.
Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
5.
Bapak Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar,Sp.FK sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu dan pemikiran serta arahan kepada penulis.
6.
Ir. Syamsinar Yusuf, MS sebagai Dosen Pembimbing III yang juga telah banyak memberikan waktu dan pemikiran serta arahan kepada penulis.
7.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
8.
Bapak Drs. Syahril Effendy Pasaribu, M.Si, MA, selaku Direktur Utama PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
9.
Bapak Drs. Wahril, selaku Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan yang telah banyak memberikan dukungan moril kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
10.
Bapak Hasnan Daulay, SE, MSi, selaku Kepala Bagian Keuangan PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan dan merupakan atasan langsung penulis yang telah banyak memberikan kelapangan waktu dan dukungan moril kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
11.
Bapak Ir. Sofyan Sapar, MSi, selaku Kepala Bagian Hublang PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
12.
Penghargaan tertinggi penulis sampaikan kepada Ayahanda Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH, Ibunda Hj. Meri Yanti, Istri tercinta Dia Nan Dinanti, SE dan Ananda tersayang Faizira Farrahdiba dan Fasya Harari Arifin yang telah memberikan do’a restunya dan dorongan kepada penulis dalam mengikuti perkuliahan hingga menyelesaikan tesis ini.
13.
Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2004 Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan bersama-sama mengikuti perkuliahan hingga menyelesaikan tesis ini.
14.
Seluruh staf dan karyawan Sekretariat Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara serta semua pihak yang telah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan yang berlipat ganda segala
kebaikan yang telah diberikan. Aamiin yaa robbal’alamiin. Medan, 19 Desember 2007 Penulis
Nisfusa Faisal
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1979 di Binjai, dari orang tua yang bernama Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH dan Hj. Meri Yanti. Lulus SMA pada tahun 1998 di SMA 1 Negeri Binjai. Memperoleh gelar Sarjana Hukum tahun 2004 di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dari tahun 2004 bekerja sebagai pegawai PDAM Tirtanadi di Medan. Tahun 2004 menikah dengan Dia Nan Dinanti, SE, anak kelima dari pasangan Bapak H. Abdul Aziz, BA dan Ibu Hj. Lailatul Qadariah. Penulis telah dikaruniai dua orang anak yang bernama Faizira Farrahdiba dan Fasya Harari Arifin.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK......................................................................................................... i ABSTRACT....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR....................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii BAB
I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 1.4. Hipotesis ................................................................................. 1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 1.6. Kerangka Pikir .........................................................................
1 1 6 6 7 7 8
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. . 2.1. Industri ...................................................................................... 2.2. Aspek Sosial ............................................................................. 2.3. Aspek Ekonomi ....................................................................... 2.4. Pengelolaan Lingkungan Hidup ............................................... 2.5. Pembangunan Berkelanjutan ................................................... 2.6. Pengaruh Pembangunan .......................................................... 2.7. Penelitian Terdahulu .................................................................
9 9 10 12 13 26 29 33
BAB
III METODE PENELITIAN ........................................................... 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 3.2. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 3.4. Populasi ................................................................................... 3.5. Sampel ..................................................................................... 3.6. Analisis Data ........................................................................... 3.7. Pengujian Hasil Penelitian …………………………………...
34 34 34 35 35 36 36 38
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ………………………………. 4.2. Gambaran Umum Responden ……………………………….. 4.2.1. Umur…………………………………………………... 4.2.2. Tingkat Pendidikan......................................................... 4.2.3. Pekerjaan........................................................................ 4.2.4. Lama Bermukim............................................................. 4.3.Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea...................................................... 4.3.1. Tenaga Kerja ………………………………………...... 4.3.2. Kesempatan Usaha ………………………………......... 4.3.3. Pendapatan ………………………………………........ 4.3.4. Permukiman ………………………………………....... 4.3.5. Pelayanan Kesehatan ………………………………..... 4.3.6. Pendidikan ………………………………………….....
40 40 54 54 55 56 57
V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 5.1. Kesimpulan ………………………………………………….. 5.2. Saran …………………………………………………………
80 80 81
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..
82
BAB
BAB
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
58 59 61 63 64 67 68
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
3.1. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga di Desa Sekitar PT. Toba Pulp Lestari.................................................................................................
35
3.2. Skala terhadap Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk....................
38
4.1. Luas Daerah Kecamatan Porsea dengan 39 Desa ..............................
44
4.2. Klasifikasi Kepadatan Penduduk .......................................................
45
4.3. Keadaan Penduduk di Kecamatan Porsea dengan 39 Desa ...............
46
4.4. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan Porsea ...................
48
4.5. 10 Penyakit Dominan di Puskesmas Porsea ......................................
54
4.6. Umur Responden ...............................................................................
55
4.7. Tingkat Pendidikan Responden..........................................................
55
4.8. Pekerjaan Responden ........................................................................
56
4.9. Lama Bermukim Responden .............................................................
57
4.10. Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari di Tengah Masyarakat ..............
59
4.11. Tenaga Kerja PT. Toba Pulp Lestari ................................................
60
4.12. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Tenaga Kerja .................
61
4.13. Kesempatan Usaha yang Berkembang .............................................
62
4.14. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Kesempatan Usaha. .......
63
4.15. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pendapatan. ...................
64
4.16. Permukiman di Lokasi Sekitar PT. Toba Pulp Lestari, Tbk .............
65
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
4.17. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Permukiman .................
66
4.18. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pelayanan Kesehatan ....
68
4.19. Bantuan Pendidikan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ............................
69
4.20. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pendidikan .....................
69
4.21. Matriks Responden ...........................................................................
70
4.22. Hasil Pengujian data dan Regresi .....................................................
71
4.23. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendapatan ........................................................................
73
4.24. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesempatan Kerja..............................................................
74
4.25. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Permukiman ......................................................................
75
4.26. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesehatan ..........................................................................
76
4.27. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendidikan .........................................................................
77
4.28. Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk...........
78
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor 1.1.
Judul
Halaman
Kerangka Berpikir ....................................................................
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
8
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1
Peta Lokasi Penelitian ................................................................ .. 85
2
Gambar Yayasan SD. Bonapasogit dan Gambar Kantor Camat Porsea............................................................................................
86
Gambar Peneliti dan Tokoh Masyarakat dan Gambar Kantor Kepala Desa Pangombosan ..........................................................
87
Gambar Pengguntingan Bibit Eukaliptus dan Gambar Pengguntingan Bibit Eukaliptus....................................................
88
5
Gambar Tata Letak Pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk...............
89
6
Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendapatan ....................................................................
90
Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Permukiman..................................................................................
91
Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendidikan......................................................................
92
Kuesioner.......................................................................................
93
3 4
7 8 9
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir peran sumberdaya alam yang berharga seperti kayu sebagai sumber konflik sudah banyak didokumentasikan di negara-negara seperti Liberia, Myanmar, Kambodja, dan Republik Demokratis Kongo. Namun demikian, setiap harinya di berbagai belahan dunia ini masih lebih banyak lagi konflik mengenai sumberdaya hutan yang terjadi di tingkat lokal. Di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia konflik mengenai sumberdaya hutan sering sekali terjadi di tingkat lokal dan dalam skala yang cukup besar. Konflik ini tidak hanya memberi dampak yang signifikan pada penghasilan masyarakat pedesaan serta mengakibatkan habisnya hutan berikut keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya, tetapi juga merupakan kekuatan politis yang sifatnya mengganggu stabilisasi terutama di daerah pedesaan di mana penegakan hukum sangat lemah dan di mana kesempatan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat pedesaan tersebut sangat terbatas (Soeriaatmaja, 1989). Pemerintah khususnya sektor kehutanan telah memiliki komitmen yang cukup tinggi untuk mengembangkan hutan tanaman dalam rangka meningkatkan potensi hutan serta mendukung penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu. Komitmen
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
ini telah tersosialisasikan pula kepada rakyat Indonesia dan masyarakat internasional. Oleh karena itu pengembangan hutan tanaman akan terus dijalankan, dengan senantiasa diadakan penyempurnaan baik dari segi administrasi maupun dari segi teknis pelaksanaannya (Soeriaatmaja, 1989). Pelaksanaan pengembangan hutan tanaman merupakan salah satu bagian dari sistem pengelolaan hutan secara keseluruhan. Oleh karena itu di dalam penyelenggaraannya perlu selalu mengikuti perkembangan dalam sistem pengelolaan hutan. Secara mendasar pada masa lima tahun terakhir telah dan sedang terjadi perubahan yang cukup mendasar dalam paradigma pengurusan sumberdaya hutan nasional. Antara lain pemanfaatan hutan tidak terkonsentrasi pada hasil hutan kayu seperti selama ini, peranan masyarakat sekitar hutan dengan lembaga usahanya semakin ditingkatkan, serta perlunya efisiensi usaha dalam menyongsong pasar global (Soemarwoto, 1991). Para pelaku usaha dalam Hutan Tanaman Industri masih terdiri dari para pengusaha besar yang sebahagian masih pemain sama sebagai pemegang HPH. Penyelenggaraan pengusahaan hutan melalui sistem Hutan Penampung Hujan yang telah berjalan selama lebih dari 30 tahun telah tercatat dalam sejarah kehutanan Indonesia sebagai reputasi yang buruk. Parameter umum yang digunakan dalam penilaian atas reputasi tersebut hanya dari dua aspek saja, yaitu “aspek kelestarian” dan“aspek pemberdayaaan masyarakat lokal” (Pelly, 1991). Masyarakat lokal yang secara fisik dan historis merupakan pihak yang berkepentingan dengan sumberdaya hutan, perlu memperoleh hak prioritas dalam Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
berbagai peluang usaha sektor kehutanan, termasuk dalam usaha Hutan Tanaman Industri. Sekecil apapun kapasitas manajemen yang dimiliki oleh masyarakat lokal, perlu dimanfaatkan secara prioritas dan optimal di dalam pengelolaan hutan. Diyakini bahwa dengan segala keterbatasan masyarakat lokal saat ini, maka tidak mungkin mampu melaksanakan pengelolaan sumberdaya hutan yang sangat luas dan kompleks. Oleh karena itu pemberian prioritas kepada masyarakat lokal tersebut tidak dianggap sebagai penghalang bagi investor besar dari luar. Bahkan sebaliknya upaya pemberdayaan ekonomi rakyat dalam sektor kehutanan sangat memerlukan campur tangan pengusaha besar dari luar lingkungan hutan. Secara terinci peluang-peluang usaha yang dapat menyerap kapasitas masyarakat lokal dalam pembangunan antara lain: a. Budidaya tanaman sebagai bahan baku industri perkayuan (Pemegang HPHTI) dengan skala kecil sesuai kapasitasnya. b. Pelaksana (kontraktor) paket kegiatan dalam pembangunan HTI oleh perusahaan besar (persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pembangunan sarana/prasarana, pemeliharaan sarana/prasarana, jasa angkutan). c. Usaha pemasokan bahan dan alat (benih, obat-obatan, pupuk, peralatan, bahan konsumsi). d. Usaha pembibitan/persemaian HTI. Dengan cara kemitraan seperti tersebut di atas, maka perusahaan HTI skala besar akan memperoleh dukungan yang kuat dari masyarakat lokal, karena Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
keberadaannya langsung dapat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi setempat. Sebaliknya apabila perusahaan Hutan Tanaman Industri eksklusif, masyarakat lokal hanya berperan sebagai tenaga kerja harian (buruh) serta menjalankan pembinaan masyarakat bersifat formalitas dan belas kasihan, maka tidak heran apabila timbul rasa ketidakadilan, perasaan terjajah dan terkucilkan dari tempat kelahirannya (Simanjuntak, 1985). Kehadiran setiap perusahaan ditengah-tengah masyarakat, sudah pasti menghidupkan harapan-harapan baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan tersebut. Demikian juga dengan kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang dulunya bernama PT. Inti Indo Rayon Utama pada tahun 1989 disambut oleh masyarakat dengan penuh pengharapan karena perusahaan diyakini dapat memenuhi harapan-harapan masyarakat sebagai berikut: 1. Dapat menampung tenaga kerja lokal. 2. Perusahaan diharapkan berperan dalam meningkatkan mutu sosial kehidupan masyarakat. 3. Perusahaan akan menjadi pelopor pemerataan pendapatan. 4. Membantu melestarikan kebudayaan dan kesenian setempat. Kehadiran perusahaan industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Kabupaten Toba Samosir ditinjau dari sudut pembangunan ekonomi nasional dan daerah pada dasarnya tidak perlu dipermasalahkan karena telah memenuhi kriteria umum, yaitu: a. Izin operasi secara resmi telah diperoleh dari Pemerintah Republik Indonesia. Secara normatif pemberian izin dapat diartikan bahwa faktor Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
eksternal negatif telah dipertimbangkan dan pengaturannya telah divas secara matang. b. Aktifitas perusahaan berkenaan dengan penggalian potensi ekonomi daerah dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya tersebut. c. Produk-produk yang dihasilkan berorientasi ekspor dan mendatangkan devisa yang tidak sedikit dan sangat diharapkan oleh negara. Pada awalnya kehadiran perusahaan ini, masyarakat Sumatera Utara terutama yang bermukim di Kabupaten Toba Samosir menaruh harapan besar. Harapan ini bertumpu pada anggapan bahwa PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dapat berperan efektif sebagai penggerak ekonomi masyarakat, karena sering didengungkan betapa kuatnya keterkaitan perusahaan pembuat pulp ini dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Keterkaitan yang dimaksud tidak hanya penyerapan tenaga kerja langsung tetapi juga pengadaan bahan baku kayu yang dikelola melalui pola HTI-PIR serta penyalur berbagai bahan keperluan perusahaan. Pola HTI-PIR akan melibatkan cukup banyak anggota masyarakat setempat sebagai plasma (Suparmoko, 1995). Namun fakta berbicara lain, rasa ketidakpuasan masyarakat yang bermukim di kabupaten tersebut terdengar cukup keras. Isu-isu yang dikumandangkan antara lain adalah bahwa kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dituding sebagai membawa kerugian ekonomi dengan dampak ganda negatif baik bagi masyarakat sekitar Danau Toba maupun bagi pemerintah daerah. Tuduhan lain adalah masyarakat kehilangan mata pencarian, sarana dan prasarana umum mengalami kerusakan, tatanan adat
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
mengalami gangguan, moral masyarakat mengalami degradasi dan konflik sosial bermunculan (Simanjuntak, 1985). Dengan kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Toba Samosir diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi sosialnya bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat dan ini sudah dilakukan dengan penerapan Community Development yang diberikan pada masyarakat sekitar perusahaan melalui yayasan Toba Mas dan keikutsertaan pemerintah kabupaten dengan perhitungan 1% dari nilai keuntungan perusahaan setiap tahunnya. Hal ini tidak berlebihan karena sangat minimnya perusahaan perusahaan yang beroperasi di daerah ini. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian tentang “Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea”.
1.2.
Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang maka yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Sosial Ekonomi masyarakat Porsea.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap sosial ekonomi masyarakat Porsea.
1.4.
Hipotesis Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berpengaruh terhadap sosial ekonomi
masyarakat Porsea seperti pendapatan, tenaga kerja, permukiman, kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar Porsea.
1.5.
Manfaat Penelitian Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis, manfaat diharapkan adalah: 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dan mempunyai arti penting
bagi
penemuan
konsep-konsep
mengenai
pembangunan
dan
perkembangan sosial ekonomi masyarakat di daerah, yang wilayah dan sumberdaya alam yang dimiliki dimanfaatkan oleh perusahaan swasta.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
2. Secara praktis Sebagai pedoman dan masukan bagi pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha dalam upaya pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup. 3. Sebagai informasi bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk mengetahui perkembangan sosial ekonomi masyarakat Porsea.
1.6.
Kerangka Pikir
PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk
Penerapan Pengembangan Bermasyarakat
Pendapatan
Tenaga Kerja
Permukiman
Kesehatan
Pendidikan
Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea Gambar 1.1. Kerangka Berpikir
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Industri Ketika strategi pembangunan mulai dipikirkan pada masa awal sesudah
kemerdekaan, maka para pemimpin perumus kebijaksanaan dan perencanaan atau tekhnokrat di negara negara sedang berkembang, pada umumnya lebih tertarik pada gagasan industrialisasi. Industrialisasi yang diwujudkan dengan pendirian pabrik-pabrik besar dan modern, bagi para politisi dan negarawan merupakan simbol kemajuan dan pembangunan (Gunnar, 1990). Ada alasan alasan yang lebih rasional mengapa sektor industri dianggap lebih penting untuk dikembangkan, yaitu: a. Karena penanaman modal di sektor pertanian dinilai kurang menguntungkan, dengan perkataan lain, marginal rate of return dari sektor pertanian diperkirakan rendah, lagi pula karena tekanan perkembangan penduduk yang terus menerus, maka bidang ini akan terkena hukum hasil yang makin kecil (diminishing return). b. Karena sektor pertanian dianggap lamban pertumbuhannya, antara lain disebabkan karena terdapatnya hambatan sosial dan institusional yang sulit diubah, setidak-tidaknya dalam tempo cepat (Rahardjo, 1990).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Oleh sebab itu industrialisasi diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator yang akan membawa seluruh sektor perekonomian pada tingkat laju pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebenarnya harapan yang ditumpahkan kepada sektor industri ini cukup banyak, misalnya dengan barang-barang yang tidak saja baik kualitasnya, tetapi terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sudah menjadi keharusan bagi industri untuk menyediakan prasarana dan sarana untuk kelancaran kegiatannya (berproduksi). Untuk membangun suatu industri pemerintah telah menentukan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri. Dengan demikian pembangunan industri selain mewujudkan struktur ekonomi yang makin seimbang antara industri dan pertanian, juga diarahkan agar di dalam sektor itu sendiri terwujud keseimbangan dan keserasian antara kelompok dan jenis usaha industri antara industri pemenuhan dalam negeri dan untuk ekspor antara industri padat modal dan industri padat karya dan sebagainya (Amsyari, 1993). Perkembangan industri yang cukup pesat telah memunculkan berbagai macam teknologi yang membawa dampak terhadap lingkungan hidup. Di dalam melaksanakan pembangunan industri berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Wajib dilakukan pencegahan dan penanggulangan pencemaran akibat kegiatan industri terhadap lingkungan (Tresna, 2000).
2.2.
Aspek Sosial Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban perusahaan untuk ikut serta
dalam kegiatan-kegiatan yang melindungi dan menyumbang terhadap kesejahteraan Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
masyarakat. Walaupun ada beberapa pengertian dan interpretasi yang lebih speksi dari tanggungjawab sosial, namun tanggungjawab sosial perusahaan selalu dibentuk oleh budayanya dan periode histories di mana perusahaan beroperasi. Kegiatan sosial yang telah disumbangkan perusahaan belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masih adanya kekurangan kekurangan yang timbul selama perusahaan beroperasi. Mungkin perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi di bidang tanggungjawab sosial ini, akan tetapi cara atau prosedur yang dilakukan selama ini tidak langsung dirasakan masyarakat luas melainkan hanya kepada golongan masyarakat tertentu saja (Pelly, 1991). Prinsip yang dapat diambil adalah prisnsip pelayan. Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kewajiban untuk melihat bahwa keinginan masyarakat dilayani dengan tindakan perusahaan, dan dengan tindakan ini laba akan tersalur langsung kepada masyarakat. Di bawah prinsip ini, kelompok masyarakat akan melawan perusahaan yang mempunyai sikap anti persaingan dan anti sosial. Prinsip lain yang dapat diambil adalah prinsi amal (derma) yang menyarankan bahwa orang yang berkecukupan harus memberi kepada orang-orang yang tidak punya. Di bawah prinsip ini, individu dan komunitas perusahaan dapat mendorong penggunaan sebagian kekuasaan dan kekayaan mereka untuk kegiatan sosial, dalam konteks ini baik manajemen maupun karyawan perusahaan haru memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, bukannya melalui suatu birokrasi yang akan memangkasnya. Kedua prinsip ini merupakan suatu pemikiran dasar bagi perusahaan untuk merubah sikap supaya lebih baik dan bukan hanya akan melayani kelompok tertentu Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
saja melainkan harus melayani semua kelompok masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan. Namun demikian dengan suatu paradigma yang baru dengan didukung oleh komitmen yang tinggi perusahaan dapat merubah kelemahan kelemahan yang berhubungan dengan tanggungjawab sosialnya (Pelly, 1991).
2.3.
Aspek Ekonomi Keberadaan suatu perusahan akan dapat meningkat pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan adalah suatu manifestasi dari suatu investasi yang mengharapkan pengembalian (return) dimasa mendatang, dengan investasi ini berbagai sumberdaya dapat didayagunakan untuk mendukung kontinuitas dan pengembangan yang akan datang. Perusahaan tentu harus memberdayakan sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja, tekhnologi sebagai pengolah, sumberdaya alam sebagai bahan akan diolah, tanah sebagai tempat fasilitas dan lain sebagainya. Dengan mendayagunakan ini, perusahaan mengharapkan pendapatan yang akan digunakan untuk memberdayakan semu sumberdaya yang dipergunakannya. Oleh karena itu dengan kegiatan yang dilakukannya berbagai pihak akan dapat memperoleh kontribusi sesuai dengan kedudukannya. Misalnya pemerintah akan memperoleh kontribusi pajak, tenaga kerja akan memperoleh pendapatan, masyarakat akan memperoleh peluang pendapatan dengan memanfaatkan peluang-peluang yang timbul dengan kehadiran suatu perusahaan (Suparmoko, 1995).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Sehubungan dengan keberadaan suatu perusahaan, perekonomian akan dapat meningkat karena didorong oleh berbagai kebutuhan yang muncul dan oleh karena berbagai kontribusi. Akan tetapi bisa sebaliknya terjadi jika tidak dibarengi dengan tanggungjawab sosial yang tinggi dari perusahaan karena banyak perusahaan hanya selau berorientasi terhadap laba tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang cukup berpengaruh. Ditinjau dari sudut ekonomi, keberadaan sebuah perusahaan juga dapat dimanfaatkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan merancang jenis pajak yang sesuai dengan kegiatan operasinya. Bila dihubungkan dengan pelaksanan otonomi daerah di wilayah Republik Indonesia, maka setiap industri atau perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai penyumbang bagi daerah dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah dan peningkatan sarana dan prasarana pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat luas (Pelly, 1991).
2.4.
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut UUPLH), disebutkan bahwa “pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup
yang
meliputi
kebijaksanaan
penataan,
pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup”. Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Berdasarkan bunyi Pasal 1 angka 2 UUPLH, pengelolaan lingkungan hidup merupakan: 1. Upaya terpadu untuk “melestarikan fungsi lingkungan hidup”, yaitu memelihara kelangsungan lingkungan hidup, sehingga mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain serta melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap serangan dari luar; 2. Upaya tersebut dirumuskan dalam berbagai kegiatan yang merupakan langkah kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup Indonesia didasarkan pada asas (prinsip) tertentu bahwa pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Apabila dalam proses pembangunan itu terjadi dampak yang kurang baik terhadap lingkungan maka haruslah dilakukan upaya untuk meniadakan atau mengurangi dampak negatif tersebut, sehingga keadaan lingkungan menjadi serasi dan seimbang lagi. Dalam hal ini yang dilestarikan bukanlah “lingkungan” melainkan “kemampuan lingkungan”. Kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang inilah yang perlu dilestarikan, sehingga setiap perubahan yang diadakan selalu disertai dengan upaya mencapai keserasian dan keseimbangan lingkungan pada tingkat yang baru (UU No. 23 Tahun 1997).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Istilah “pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang” membawa kepada keserasian antara “pembangunan” dan “lingkungan”, sehingga kedua pengertian itu, yaitu pembangunan dan lingkungan tidak dipertentangkan satu dengan yang lain. Adapun “pelestarian lingkungan” yang bermakna melestarikan lingkungan itu digunakan dalam rangka pelestarian alam dan kawasan suaka alam (Hardjasoemantri, 2000). Terdapat istilah “pelestarian fungsi lingkungan”, yang bermakna adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Asas dan tujuan pengelolaan lingkungan bahwa pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Hardjasoemantri, 2000). Asas pengelolaan lingkungan hidup tidak lagi berasaskan pelestarian kemampuan fungsi lingkungan hidup tetapi dilaksanakan berdasarkan pada asas tanggungjawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat. Berdasarkan asas tanggungjawab negara, disatu sisi, negara menjamin pemanfaatan sumberdaya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini maupun generasi masa depan. Sedangkan di lain sisi, negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam dalam wilayah yurisdiksinya yang menimbulkan Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
kerugian terhadap wilayah yurisdiksi negara lain serta melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Indonesia. Asas berkelanjutan mengandung makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggungjawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi. Untuk terlaksananya kewajiban dan tanggungjawab tersebut, maka kemampuan lingkungan hidup harus dilestarikan. Terlestarikannya kemampuan lingkungan hidup menjadi tumpuan terlanjutkannya pembangunan itu sendiri. Dengan asas manfaat mengandung makna bahwa segala usaha dan kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan (Suparmoko, 1995). Tujuan pengelolaan lingkungan hidup yaitu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Pengertian pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah merupakan upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Pembangunan yang memadukan lingkungan
hidup,
termasuk
sumberdaya
menjadi
sarana
untuk
mencapai
keberlanjutan pembangunan dan menjadi jaminan pula bagi kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan (UU No. 23 Tahun 1997).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Sasaran yang hendak dicapai dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, yaitu: 1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan kesimbangan antara manusia dan lingkungan hidup. Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup akan dapat tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian, dan kesimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir, dan kebahagiaan bathin. 2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup. Sasaran ini bermaksud menciptakan manusia dan masyarakat Indonesia yang berbudaya dan cinta pada lingkungan hidup, sehingga memiliki kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan daya dukung serta daya tampung lingkungan hidup yang menjadi tumpuan keberlanjutan pembangunan. 3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. Sasaran ini mengingatkan kita bahwa pemanfaatan sumberdaya alam sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat bukan saja dinikmati oleh generasi masa kini saja, melainkan harus pula dinikmati oleh generasi masa depan, yang merupakan warisan untuk anak cucu kita, artinya pemanfaatan sumberdaya alam harus dilakukan secara lestari dan berkelanjutan. Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup. 5. Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana. Sasaran ini memiliki arti yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya tidak terbarui (nonrenewable resource), sehingga aspek-aspek seperti kehematan, daya guna serta hasil guna menjadi mutlak diperhatikan di samping aspek daur ulang (recycling) yang senantiasa harus diusahakan dengan menggunakan bermacammacam teknologi sederhana atau teknologi pedesaan (rural technology). Pengendalian pemanfaatan sumber daya secara bijaksana tidak hanya ditujukan kepada penghematan sumber daya tidak terbarui, tetapi juga kepada pencarian sumberdaya alternatif lainnya guna memperoleh energi. Sumberdaya lainnya dapat berupa “biogas, biomassa, energi angin (windenergy), energi surya (solar energy), Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), energi nuklir dan lain-lain” (Hardjasoemantri, 2000). 6. Terlindunginya negara kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup (UU No. 23 Tahun 1997). Sasaran yang terakhir ini sebagai wujud hak dari negara yang berdaulat seperti Indonesia untuk melindungi dirinya dari dampak pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh negara lain. Oleh karena itu, untuk menanggulangi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang bersifat transnasional diperlukan kerjasama dengan negara lain.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Oleh karena itu, lingkungan hidup harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkatan kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan. Pelaksanaan suatu usaha dan/atau kegiatan wajib diikuti dengan upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan terhadap lingkungan hidup itu (UU No. 23 Tahun 1997). Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pengertian orang di sini meliputi orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum. Lingkungan yang baik dan sehat akan menjamin orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum untuk menikmati lingkungan hidup yang tertata apik (asri) dan memenuhi syarat-syarat kesehatan, sehingga terwujud lingkungan yang harmoni di mana manusia Indonesia dapat berkembang dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang dinamis. Secara tidak langsung, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mewujudkan suatu lingkungan yang baik dan sehat tersebut. Dengan adanya hak asasi sosial atau hak subjektif ini, maka setiap warga negara berhak menuntut negara untuk mewujudkan suatu lingkungan yang baik dan sehat (Hardjasoemantri, 2000). Apa yang dinamakan hak-hak subjektif (subjective right) adalah bentuk yang paling luas dari perlindungan seseorang. Dengan hak-hak subjektif memberikan kepada yang mempunyai suatu tuntutan yang sah guna meminta kepentingannya akan suatu lingkungan hidup yang baik dan sehat itu dihormati, suatu tuntutan yang dapat Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
didukung oleh prosedur hukum, dengan perlindungan hukum oleh pengadilan dan perangkat-perangkat lainnya. Tuntutan tersebut mempunyai 2 (dua) fungsi yang berbeda, yaitu fungsi pertama, yaitu yang dikaitkan pada hak membela diri terhadap gangguan dari luar yang menimbulkan kerugian pada lingkungannya, sedangkan fungsi yang kedua dikaitkan pada hak menuntut dilakukannya sesuatu tindakan agar lingkungannya dapat dilestarikan, dipulihkan atau diperbaiki (Hardjasoemantri, 2000). Penegakan peraturan perundang-undangan perlu sekali bagi perlindungan hukum lingkungan hidup seseorang. Perlindungan ini biasanya dilaksanakan melalui proses peradilan. Akan tetapi, adapula kemungkinan-kemungkinan lain guna penegakan hukum lingkungan, seperti misalnya hak untuk berperan serta dalam prosedur administratif atau untuk mengajukan permohonan banding kepada lembagalembaga administratif yang lebih tinggi (Hardjasoemantri, 2000). Kewajiban mewujudkan lingkungan hidup yang baik dan sehat bukan saja beban pemerintah, melainkan kewajiban setiap individu, kelompok orang atau badan hukum untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi kerusakan atau pencemarannya. Ada tiga kewajiban yang harus dilakukan atau dibebankan kepada setiap orang, kelompok orang atau badan hukum, yaitu: 1. Kewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup, jadi bukan memelihara kelestarian lingkungan hidup, melainkan memelihara kelestarian “fungsi lingkungan hidup”, sebab lingkungan hidup bersifat dinamis. Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
2. Kewajiban mencegah terjadi atau timbulnya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. 3. Kewajiban menanggulangi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang terjadi atau timbul. Kewajiban-kewajiban pemerintah dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, meliputi: 1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup di sini adalah pihakpihak yang berwenang, yaitu pemerintah, masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya. 2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggungjawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, bimbingan, serta pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia. 3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Peran masyarakat di sini mencakup keikutsertaan, baik dalam upaya maupun proses pengambilan keputusan tentang pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Dalam rangka peran masyarakat dikembangkan kemitraan para pelaku pengelolaan lingkungan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
hidup, yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk antara lain lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi keilmuan. 4. Mengembangkan
dan
menerapkan
kebijaksanaan
nasional
pengelolaan
lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemtif, preventif, dan proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Perangkat yang bersifat preemtif adalah tindakan yang dilakukan pada tingkat pengambilan keputusan dan perencanaan, seperti tata ruang dan AMDAL. Adapun preventif adalah tindakan tingkatan pelaksanaan melalui penataan baku mutu limbah dan/atau instrumen ekonomi. Sedangkan proaktif adalah tindakan pada tingkat produksi dengan menerapkan standarisasi lingkungan hidup seperti ISO 14000. Perangkat pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat preemtif, preventif dan proaktif misalnya pengembangan dan penerapan teknologi akrab lingkungan hidup, penerapan asuransi lingkungan hidup dan audit lingkungan hidup yang dilakukan secara sukarela oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan guna meningkatkan kinerja. 6. Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup. 7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup. 8. Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
9. Memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup (Bapedaldasu, 2002). Sebagaimana dikemukakan di atas, atas dasar Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, maka bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. Perkataan dikuasai bukan berarti dimiliki, melainkan adalah pengertian yang memberikan wewenang kepada negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia pada tingkatan yang tertinggi untuk mengatur pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam tersebut. Penguasaan sumberdaya alam oleh negara tersebut dimaksudkan untuk dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan demikian, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam oleh negara tersebut harus mendatangkan keuntungan bagi rakyat banyak secara keseluruhan, bukan hanya dinikmati oleh segelintir atau sekelompok rakyat saja atau sebaliknya malahan menimbulkan kesengsaraan rakyat banyak. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu sistem dengan keterpaduan sebagai ciri utamanya. Titik keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut terletak pada kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup, antara lain: 1. Pemerintah menggariskan kebijaksanaan dan melakukan tindakan yang mendorong
ditingkatkannya
upaya
pelestarian
lingkungan
hidup
menunjang pembangunan yang berkesinambungan.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
untuk
2. Kebijaksanaan dan tindakan pemerintah sebagaimana dimaksud di atas diatur dengan peraturan perundang-undangan. Pengaturan kewenangan pemerintah menetapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang antara lain adalah: 1. Pemerintah menetapkan kebijaksanaan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. 2. Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing, masyarakat serta pelaku pembangunan lain dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup. 3. Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang, perlindungan sumberdaya alam non hayati, perlindungan sumberdaya alam buatan, konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. 4. Keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud di atas, dikoordinir oleh Menteri. Dalam rangka penyusunan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang wajib diperhatikan secara rasional dan proporsional potensi, aspirasi, dan kebutuhan, serta nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Misalnya, perhatian terhadap masyarakat adat yang hidup dan Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
kehidupannya bertumpu kepada sumberdaya alam yang terdapat di sekitarnya (UU No. 23 Tahun 1997). Jelaslah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban atau harus memperhatikan dan mengindahkan secara rasional dan proporsional nilai-nilai agama, adat istiadat, potensi, aspirasi dan nilai-nilai yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dalam rangka menyusun dan menetapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang. Ketentuan ini bermaksud untuk melindungi dan mempertahankan kelestarian kebiasaan masyarakat hukum adat dan konsep agama dalam pengelolaan sumber daya alam atau lingkungan hidup, serta sekaligus mengukuhkan pengakuan hak hukum bagi masyarakat hukum adat dan masyarakat sekitar atas lingkungan hidupnya. Selama ini hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal selalu dikalahkan oleh kepentingan pembangunan nasional maupun daerah, yang membawa akibat pada terganggunya ikatan masyarakat hukum adat dan masyarakat lokal terhadap lingkungan hidup sekitarnya yang merupakan wadah bagi mereka dalam melakukan kegiatan bersama. Menyatukan
antara
kewenangan
penetapan
kebijaksanaan
nasional
pengelolaan lingkungan hidup dengan kewenangan penetapan kebijaksanaan nasional penataan ruang sekaligus dalam satu tangan. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keterpaduan (integrasi) dalam penetapan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang. Baik pengelolaan lingkungan hidup maupun penataan ruang, kedua-duanya mempunyai keterkaitan dan saling mempengaruhi.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
2.5.
Pembangunan Berkelanjutan Sejak tahun 1980-an agenda politik lingkungan hidup mulai dipusatkan pada
apa yang dikenal hingga sekarang sebagai paradigma pembangunan berkelanjutan. Mulai pertama, istilah ini muncul dalam World Conservation Strategy dari The International Union for the Conservation of Nature (1980), lalu dipakai oleh Lester R. Brown (1981) dalam buku Building a Sustainable Society. Istilah tersebut kemudian menjadi sangat popular melalui Laporan Brundtland, Our Common Future (1987). Tahun 1992, merupakan puncak dari proses politik, yang akhirnya pada Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro, Brasil. Paradigma pembangunan berkelanjutan telah diterima sebagai sebuah agenda politik pembangunan untuk semua negara di dunia. Pembangunan berkelanjutan, pada satu sisi, harus diletakkan sebagai kebutuhan dan aspirasi manusia kini dan masa depan, oleh karena itu hak-hak asasi manusia kini dan masa depan, Oleh karena itu, hak-hak asasi manusia seperti hak-hak ekonomi, sosial budaya dan hak atas pembangunan dapat membantu memperjelas arah dan orientasi perumusan konsep pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar pembangunan berkelanjutan meliputi beberapa hal: 1. Pemerataan dan keadilan sosial Dalam hal ini pembangunan berkelanjutan harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi sekarang dan akan datang yang berupa pemerataan distribusi
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
sumber lahan, faktor produksi dan ekonomi yang berkeseimbangan (adil), berupa kesejahteraan semua lapisan masyarakat. 2. Menghargai keanekaragaman (diversity) Keanekaragaman
hayati
dan
keanekaragaman
budaya
perlu
dijaga.
Keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan yang akan datang. Pemeliharaan kenekaragaman budaya akan mendorong perlakukan merata pada setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat. 3. Menggunakan pendekatan integratif Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara bermanfaat dan merusak. Oleh karena itu, pemanfaatan harus didasarkan pada pemahaman akan kompleksnya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial dengan menggunakan cara-cara yang lebih integratif dalam pelaksanaan pembangunan. 4. Perspektif jangka panjang Merupakan perspektif pembangunan berkelanjutan yang seringkali diabaikan, karena masyarakat biasanya cenderung menilai masa kini lebih utama dari masa akan datang. Oleh karena itu, persepsi semacam itu perlu diubah (Absori, 2000). Pembangunan berkelanjutan mengharuskan kita mengelola sumber alam serasional mungkin. Ini berarti bahwa keempat kelompok sumber alam, seperti kelompok sumber alam pertambangan, hutan pelestarian alam, hutan lindung dan Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
hutan produksi bisa diolah, asalkan secara rasional dan bijaksana. Untuk itu diperlukan pendekatan pembangunan dengan pengembangan lingkungan hidup, yaitu eco-development. Pendekatan ini tidak menolak diubah dan diolahnya sumber alam untuk pembangunan dan kesejahteraan manusia. Tetapi kesejahteraan mengandung makna lebih luas, mencakup tidak hanya kesejahteraan materiil, pemenuhan kebutuhan generasi kini, tetapi juga mencakup kesejahteraan non fisik, mutu kualitas hidup dengan lingkungan hidup yang layak dihidupi (liveable environment) dan jaminan bahwa kesejahteraan terpeliharanya kesinambungan bagi generasi depan. Harus dicegah agar kesejahteraan generasi masa kini dicapai dengan menghancurkan lingkungan bagi peningkatan kesejahteraan generasi masa depan. Dalam pendekatan ini berlaku adil, “apa yang diambil dari alam harus kembali kepada alam, sekurangkurangnya diganti dengan hal berperan serupa kepada alam (Hardjasoemantri, 2000). Paradigma pembangunan berkelanjutan adalah sebuah kritik pembangunan di satu pihak, tetapi di pihak lain adalah sebuah teori normatif yang menyodorkan praksis
pembangunan
yang
baru
sebagai
jalan
keluar
dari
kegagalan
developmentalism selama ini. Dalam arti itu, paradigma pembangunan berkelanjutan tidak sekedar sebuah kritik pembangunan, melainkan juga adalah sebuah kritik ideologi pembangunan, yaitu ideologi developmentalism. Sebagai teori normatif ia mendesak
bangsa
Indonesia
untuk
meninggalkan
sikap
yang
menjadikan
pembangunan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pembangunan nasional. Ia mendesak bangsa Indonesia untuk segera memberi perhatian yang sama besarnya
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
bagi pembangunan sosial-budaya dan lingkungan, kalau tidak mau lagi terulang krisis sosial-budaya dan krisis lingkungan yang dialami sekarang ini (Fandlei, 1992).
2.6. Pengaruh Pembangunan Pembangunan dipandang sebagai proses multi dimensional akan meliputi aspek kehidupan yang ada dalam masyarakat, yaitu aspek ekonomi dan aspek non ekonomi pembangunan baik bersifat fisik maupun non fisik dari suatu masyarakat merupakan gabungan pembangunan sosial, ekonomi dan kelembagaan untuk kehidupan yang lebih baik dan terkandung nilai-nilai hakiki kebutuhan manusia (Salim, 1980). Proses pembangunan menimbulkan gerak mobilitas sehingga kelompok masyarakat satu berhubungan, bahkan kadang-kadang bisa bertumburan dengan kelompok lain, sehingga berlangsung pula nilai-nilai sosial satu dengan yang lainnya. Dalam keadaan ini timbullah ketidakmampuan keseimbangan (disequilibrium) dalam sistem nilai sosial (Salim, 1980). Ketidaksinambungan
itu
mengganggu
kemampuan
perorangan
untuk
melangsungkan hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Proyek besar mempunyai kemampuan untuk menimbulkan kegoncangan dan ketidakseimbangan dalam lingkungan hidup sosial itu. Baik pembangunan dengan lompatan besar maupun pembangunan proyek besar sama-sama mempengaruhi lingkungan hidup sosial. Ketidakseimbangan yang terjadi di sini bisa menimbulkan pengaruh sosial berupa
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
timbulnya
kelompok
masyarakat
yang
terganggu
kemampuannya
untuk
melangsungkan hidup di tengah-tengah masyarakat yang berubah cepat (Salim, 1980). Pembangunan selalu mengandung resiko terganggunya lingkungan hidup, gangguan keselarasan antara manusia dengan lingkungannya. Namun tanpa pembangunan maka pelayanan umum tidak akan cukup memenuhi keperluan penduduk yang terus bertambah, sehingga akan berakibat kepada kemiskinan yang semakin meluas yang akhirnya juga mendorong pada kerusakan lingkungan, karena penduduk akan mengusahakan sumber daya alam secara berlebihan (Salim, 1980). Pembangunan suatu proyek sejak dalam perencanaan memang sudah bertujuan untuk menambah pendapatan (value added), lebih lanjut untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam aspek sosial masyarakat. Masyarakat yang dimaksud di sini tentunya seluruh masyarakat dari suatu daerah, negara atau mungkin seluruh dunia. Tetapi kenyataannya justru masyarakat yang berada di sekitar proyek dilupakan atau lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dengan masyarakat yang letaknya jauh dari proyek (Amsyari, 1993). Secara keseluruhan dampak sosial ekonomi sering menjadi negatif. Itulah sebabnya dalam pengendalian dampak suatu proyek berupa dampak negatif pada fisik kimia, biologi dan sosial ekonomi dan budaya dihindari atau dikurangi. Demikian juga dampak sosial ekonomi harus diusahakan mencari untuk meningkatkannya sehingga dampak sosial ekonomi secara keseluruhan dapat berbentuk positif, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat (Amsyari, 1993). Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Pihak pengusaha perlu mengusahakan hubungan kerja yang serasi dan bertanggungjawab dalam arti masing-masing bidang kesejahteraan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, agama, kesempatan kerja dan kesejahteraan sosial dalam arti sempit. Pada hakekatnya, pembangunan suatu proyek sejak dalam perencanaan memang sudah bertujuan untuk meningkatkan sosial ekonomi dari suatu masyarakat, sehingga rencana teoritis dampak setiap proyek haruslah positif bagi seluruh masyarakat. Adapun komponen-komponen yang sangat penting memberikan pengaruh terhadap masyarakat adalah: a. Penyerapan tenaga kerja. b. Berkembangnya struktur ekonomi. c. Peningkatan pendapatan masyarakat. d. Perubahan lapangan pekerjaan. e. Kesehatan masyarakat. Perubahan pendugaan pengaruh sosial ekonomi sebaiknya disampaikan dalam bentuk hubungan antara satu komponen dengan komponen lain sehingga mencerminkan suatu bentuk perubahan sosial ekonomi dari masyarakat keseluruhan dan dapat dikembangkan lagi kelanjutan dimasa berikutnya apabila terjadi perubahan sosial ekonomi tersebut (Amsyari, 1993). Perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek fisik dan biologis akan memberikan dampak pada aspek sosial. Dengan demikian perubahan-perubahan yang Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
terjadi pada aspek sosial dari suatu pembangunan secara simultan akan diperkuat oleh perubahan yang terjadi pada aspek-aspek fisik dan biologis (Amsyari, 1993). Cara pendugaan pengaruh komponen sosial ekonomi dapat diklasifikasikan atas dasar dua kelompok, yaitu kelompok ekstrapolasi dan kelompok normatif. Kedua kelompok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kelompok ekstrapolasi yang dasarnya melakukan pendugaan yang didasarkan pada kondisi masa yang lalu dan masa kini secara konsisten Adanya data sosial ekonomi dalam kurun waktu tertentu akan dapat dipergunakan untuk memperkirakan kondisi yang akan datang secara linier atas dasar trend yang ada. b. Kelompok normatif merupakan metode yang dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran (kondisi sosial ekonomi) terlebih dahulu, kemudian untuk mencapai sasaran ini dilakukan pendugaan terhadap kondisi sosial ekonomi, pada saat ini dan waktu-waktu mendatang hingga kurun waktu yang ditentukan (Amsyari, 1993). Kegiatan pembangunan tidak dapat dilihat sebagai hal yang mengakibatkan pengaruh sosial secara terpisah, melainkan sebagai hasil dari proses timbal balik yang kompleks antara berbagai aspek individu, kelompok dan organisasi. Dengan demikian analisis aspek sosial harus dilihat sekaligus sebagai alat perspective and pedictive planning (Amsyari, 1993).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
2.7. Penelitian Terdahulu Penelitian yang pernah dilakukan oleh Djanimar (1996), Kegiatan Industri Pulp dan Kertas serta Dampak terhadap Sosial Ekonomi di Kecamatan Siak Sri Indrapura Propinsi Riau, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan pembangunan industri, untuk mengindentifikasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat sebelum adanya kegiatan industri dan dengan adanya dampak industri pulp dan kertas terhadap sosial ekonomi di Kecamatan Siak terutama Desa Prawang, Desa Pinang Sebatang dan Desa Kuala Gasib. Hasil penelitian ini adalah kegiatan industri pulp dan kertas di Desa Prawang berdampak positif terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat di Desa Prawang, Desa Pinang Sebatang dan Desa Kula Gasib dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan industri. Dampak positif yang dialami penduduk sebesar 71,25% dari jumlah penduduk. Dampak positif yang dialami penduduk mencakup seluruh komponen sosial ekonomi, yaitu komponen sumber mata pencaharian penduduk, pendapatan, pendidikan, kesempatan kerja, kesehatan (gizi keluarga, sumber air, pola penyakit, pengelolaan sampah dan perumahan). Diantara lingkungan sosial ekonomi tersebut, komponen persepsi masyarakat merupakan dampak positif sangat besar yaitu sebesar 90%. Penduduk sekitar juga merasakan dampak negatif yaitu komponen partisipasi sosial yang berdampak negatif sebesar 71.25% kemudian diikuti oleh komponen
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
kesempatan kerja dan kesehatan sebesar 2,5% sampai dengan 16,5% (Djanimar, 1996).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian
1.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan:
1. Desa Lumban Sitorus. 2. Desa Banjar Ganjang. 3. Desa Pangombosan. 4. Desa Tangga Batu. 5. Desa Siantar Utara. Di sekitar PT. Toba Pulp Lestari, Tbk karena perusahaan ini Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
mempunyai kegiatan di daerah tempat penelitian yang tentunya akan memberikan pengaruh terhadap masyarakat di sekitarnya dan juga kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu wilayah studi adalah desa-desa seperti yang telah disebutkan di atas. 2.
Waktu Penelitian
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Rencana penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu Agustus – Oktober 2007.
3.2.
Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diambil dari lapangan serta
data sekunder yang berasal dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan Pemerintah Kabupaten Tobasa serta dari Badan Pusat Statistik.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dan dilakukan dengan instrumen kuesioner. b. Data Sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari buku-buku tertulis dilakukan dengan cara penelitian perpustakaan yakni melalui buku-buku bacaan, referensi, jurnal ilmiah, peraturan perundang-undangan, dokumen dan lain lain yang relavan terhadap masalah yang sedang diteliti.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
3.4. Populasi Populasi data adalah data kependudukan di Desa Jonggi Manulus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu, Desa Siantar Utara, sebanyak 6.265 jiwa dan 1.503 kepala keluarga. Tabel 3.1. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga di Desa sekitar PT. Toba Pulp Lestari No.
Desa
Luas (KM2) 1. Jonggi Manulus 3,85 2. Banjar Ganjang 3,5 3. Pangombosan 3,48 4. Tangga Batu 5,39 5. Siantar Utara 3,02 Jumlah 19.24 Sumber: Kecamatan Porsea dalam angka 2006
Jumlah (Jiwa) 433 710 3.000 1.310 812 6.265
Rumah Tangga 96 177 700 327 203 1.503
3.5. Sampel Penentuan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling dengan kerangka sampelnya pengambilan sampel wilayah (area sampling) yang dibagi kedalam berapa segmen wilayah yang merupakan batas sekitar daerah penelitian. Observasi dilakukan dengan teknik pengamatan tak berstruktur, khususnya untuk memperoleh data kualitatif, sedangkan wawancara dengan responden untuk memperoleh data kuantitatif (Nazir, 1988). Frame sampel adalah seluruh rumah tangga di daerah studi dengan jumlah sampel minimal diambil sebanyak 100 rumah tangga yang terdiri dari:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
a. Desa Jonggi Manulus 15 Kepala Keluarga. b. Desa Banjar Ganjang 20 Kepala Keluarga. c. Desa Pangombosan 25 Kepala Keluarga. d. Desa Tangga Batu 20 Kepala Keluarga. e. Desa Siantar Utara 20 Kepala keluarga. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
3.6. Analisis Data Bahan data primer yang diperoleh melalui kuesioner (daftar pertanyaan) dan wawancara tertulis maupun lisan dan dari bahan data sekunder studi perpustakaan yang dikumpulkan, kemudian dilakukan inventarisasi, pemilihan untuk semua bahan yang akan diperiksa. Setelah proses inventarisasi, pemilahan dan pemeriksaan selesai, kemudian dievaluasi. Apabila evaluasi selesai, dilakukan pengelompokan data melalui tabel-tabel sederhana, sesuai dengan data yang sejenis dan yang dikehendaki secara kualitatif untuk kepentingan deskripsi analisis terhadap semua bahan-bahan data yang terinventarisasi secara kualitatif tadi. Data primer tersebut dianalisis sesuai substansinya dan dari hasil inventarisasi dan tabulasi data temuan di lapangan, kemudian di buat metode kualitatif yang dibuatkan beberapa tabel dan dipilah-pilah sebagai data deskriptif sesuai dengan tanggapan responden dan informan (Nazir, 1988).
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Penelitian ini diambil dari bahan data primer melalui kuesioner berupa datadata responden bersifat deskriptif dan dari pertanyaan tertulis dan lisan 50 yang terinventarisasi dipergunakan tabel-tabel sederhana. Dalam memperoleh data primer tersebut dengan menyediakan jawaban-jawaban dengan kategori sangat buruk, buruk, sedang dan baik. Kategori tersebut di atas mempunyai makna jika baik telah memenuhi keseluruhan indikator dari substansi dari keadaan serta kondisi yang terdapat di daerah tersebut, misalnya untuk pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap pemukiman ditetapkan baik karena keseluruhan aspek dari pengaruh tersebut sangat positif. Sedangkan baik indikatornya memenuhi 80 dari kategori baik demikian dengan kategori indikatornya 60 kemudian kategori buruk indikatornya tidak memenuhi 30 kemudian indikator sangat buruk di bawah 20 (Fandeli, 1992). Dari hasil penelitian metode kualitatif yang telah didiskripsikan secara analisis, yang meliputi aspek-aspek yang penting sesuai dengan pokok permasalahan, guna mengungkapkan kebenaran secara yuridis dengan menggunakan kalimat yang teratur, mengunakan cara induktif dan deduktif (khusus ke umum dan umum ke khusus). Tabel 3.2. Skala terhadap Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Macam Penilaian Peningkatan Ekonomi
Lapangan Pekerjaan
Skala Nilai 1 2 3 4 5 1
Kisaran 1 - 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81 - 100 1 - 20
Tafsiran Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik Sangat Buruk
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Kegiatan Sosial
Kegiatan Olah Raga
2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
21 41 61 81 1 21 41 61 81 1 21 41 61 81 -
40 60 80 100 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100
Buruk Sedang Baik Sangat Baik Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
Sumber: Fandeli, 1992.
3.7.
Pengujian Hasil Penelitian Keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari di Kecamatan Porsea
Kabupaten Toba Samosir berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar Porsea, keadaan ini didorong dengan dilaksanakannya program community development yang dijalankan perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitarnya. Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 5 buah variabel yaitu: Peningkatan Pendapatan (X1), Kesempatan Kerja (X2), Permukiman (X3), Kesehatan (X4) dan Pendidikan (X5). Penelitian ini dibatasi hanya dengan 5 buah hipotesa. Pengujian hipotesa bertujuan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Adapun hipotesa yang akan diteliti adalah: Hipotesa I: Terdapat pengaruh yang nyata antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap pendapatan masyarakat sekitar. Hipotesa II: Terdapat pengaruh yang nyata antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap tenaga kerja masyarakat sekitar. Hipotesa III: Terdapat pengaruh yang nyata antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman masyarakat sekitar. Hipotesa IV: Terdapat pengaruh yang nyata antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Hipotesa V: Terdapat pengaruh yang nyata antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap pendidikan masyarakat sekitar.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berlokasi di Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1983 yang dulunya bernama PT. Inti Indo Rayon Utama. Sebagai suatu Badan Usaha Penanaman Modal Asing yang memproduksi Pulp dan Rayon, di dalam perkembangannya masih terjadi kontroversi di masyarakat sekitar akibat adanya perbedaan dalam hal kepentingan, sudut pandang dan pengetahuan informasi, serta masih adanya keragu-raguan terhadap komitmen pihak PT. Toba Pulp Lestari dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memproduksi Pulp dan Rayon. Pulp adalah bahan mentah berserat untuk pembuatan kertas. Pengubahan pulp secara kimia untuk produk lain disebut dissolving pulp. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menggunakan teknologi metode kraft. Proses pemasakan kayu dengan metode Kraft menimbulkan gas berbau yang merupakan senyawa belerang organik, oleh karena itu pengendalian gas ini merupakan pekerjaan yang sangat penting karena meskipun jumlahnya sangat sedikit dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan tetapi mengganggu kenyamanan. Pelaksanaan pengusahaan hutan tanaman industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk diberikan izin berdasarkan:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
1. Keputusan Menteri Kehutanan No. 235/KPTS-IV/1984 tanggal 19 Nopember 1984 tentang Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK) Pinus Tanaman Reboisasi di Propinsi Sumatera Utara seluas ± 86.000 ha. 2. Keputusan Menteri Kehutanan No. 493/KPTS-II/1992 tanggal 1 Juni 1992 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Tanaman Hutan Industri (HPHTI) seluas ± 269.060 ha. Dari areal Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK) seluas 86.000 ha tersebut, potensi yang dimanfaatkan kayunya hanya seluas 23.000 Ha. Dari areal yang dimanfaatkan tersebut sebagian berada di dalam areal HPHTI yang telah memperoleh SK HPHTI dan sisanya seluas 15.756 ha di luar areal kerja HPHTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan demikian areal kerja PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah seluas 284.816 ha yang terdiri areal HPHTI seluas 269.060 ha dan di luar HPHTI 15.756 ha. Dalam pelaksanaan peningkatan mutu sosial masyarakat, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk telah melaksanakan realisasi kontribusi sosial antara lain: 1. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi. 2. Pemberian bantuan alat-alat olah raga kepada sekolah dan desa sekitar pabrik. 3. Pembangunan Gapura Kota Porsea dan pembangunan halte-halte bus di tempat-tempat strategis. 4. Partisipasi bantuan dana untuk pembangunan gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya yang diusulkan oleh masyarakat.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
5. Bantuan bibit penghijauan dan pohon produktif untuk program penghijauan yang dilaksanakan oleh masyarakat atau lembaga. 6. Pemberian bea siswa untuk siswa SLTA berprestasi di Kecamatan Porsea dan pemberian bea siswa untuk tingkat SD, SLTP, SLTA untuk masyarakat di sekitar wilayah sektor Forestry. 7. Bantuan lainnya yang merupakan kontribusi sosial kepada masyarakat sekitar pabrik. Dalam pelaksanaannya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk saat ini telah merencanakan melaksanakan visi dan misi yang baru, berlandaskan paradigma baru seperti pelaksanaan program Community Development peningkatan program kemitraan usaha dengan pengusaha lokal. Dilandasi paradigma tersebut, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melaksanakan: a. Mengadakan perubahan manajemen. b. Bertumpu pada penguasaan penyelenggaraan agribisnis pulp dengan teknologi pengelolaan bahan baku secara lestari, teknologi proses produksi yang inovatif, dan pengembangan kesejahteraan bersama yang cerdas, adil dan makmur. c. Memastikan keberlanjutan bahan baku dengan mempersiapkan penyediaan bahan bakunya secara mandiri, baik dalam bentuk HTI yang dikelola oleh perusahaan dari masyarakat. d. Menggunakan teknologi produksi yang aman dan ramah lingkungan.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki luas 7834 ha yang berlokasi di desa Pangombosan/Sosor
ladang,
Kecamatan
Porsea,
Kabupaten
Toba
Samosir.
Kecamatan Porsea mempunyai luas wilayah 109,30 km2, Sejak operasinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk tahun 1998 sudah menebangi ± 100.000 Ha hutan di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Dairi, Simalungun. Penebangan hutan alam seluas tersebut mengakibatkan terganggunya siklus hidrologi disertai berbagai kerusakan lingkungan dan juga mengurangi daya tampung tanah terhadap air yang pada akhirnya mengakibatkan erosi. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk proses utama adalah pembuatan Pulp yang berbahan baku tanaman dengan melakukan proses pembuburan. Dalam mengantisipasi banyaknya penebangan dari pohon-pohon pinus PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melaksanakan penanaman pohon Eucalyptus yang merupakan jenis cepat tumbuh dan dapat dikelola secara coppice system (pemangkasan) yang tentu saja jahu lebih efisien dari pada reflanting. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dalam pelaksanaan pembangunan sosial ekonomi masyarakat membuat sistem pengelolaan hutan HTI pola PIR dengan melibatkan masyarakat sebagi plasma. Adapun jumlah peserta PIR adalah sebanyak 3.014 KK dengan luas areal HTI pola PIR seluas 8.963 Ha. Dalam pengoperasiannya menggunakan ± 250 kendaraan berat dengan tonase 10-14 ton. Lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berada di sekitar 39 desa/kelurahan dan berpenduduk sebanyak 29.924 jiwa yang terdiri dari beberapa desa terlihat pada Tabel 4.1. berikut ini:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Luas Daerah Kecamatan Porsea dengan 39 Desa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Desa/Kelurahan
Narumonda V Narumonda VI Narumonda VII Narumonda VIII Siantar Sitio-tio Narumonda I Narumonda II Narumonda III Narumonda IV Parparean I Parparean II Parparean III Parparean IV Gala2 Pangkailan SiantarTongatonga II Siantar Dangsina Siantar Tongatonga I Siantar Siqordang Siantar Utara Dolok Nauli Jonggi Manulus Banjar Ganjang Pangombusan Lumban Sitorus Bius Gu Barat Pasar Porsea Patane III Patane IV Patane II Patane I Raut Bosi Amborgang Nalela Silamosik I Silamosik II Lumban Huala Lumban Gurning Tangga batu II Tangga batu I Jumlah Sumber: Kecamatan Porsea dalam Angka 2006
Luas (Km2) 0,68 0,6 0,73 0,55 2,05 0,91 0,41 1,06 0,80 0,73 0,72 0,63 0,62 3,15 2,7 3,05 4,3 4,35 3,02 3,95 3,85 3,5 3,48 2,08 5,74 0,08 3,01 2,16 2,01 3,02 6,43 5,4 3,4 3,45 3,24 7,83 3,08 7.14 5,39 109,3
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Dari desa-desa tersebut yang paling terdekat dari lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah: 1. Desa Jonggi manulus. 2. Desa Banjar Ganjang. 3. Desa Pangombosan. 4. Desa Tangga Batu. 5. Desa Siantar Utara. Dari keseluruhan Kecamatan Porsea dengan 39 desa/kelurahan berpenduduk sebanyak 29.924 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang laki-laki 12.072 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 12.334 jiwa. Jumlah penduduk untuk desa Pangombusan berjumlah 3.000 jiwa dengan luas wilayah 3,48 km2 serta kepadatan penduduk 862 jiwa/km2, termasuk dalam klasifikasi penduduk yang sangat padat. Dengan jumlah penduduk laki-laki 1.570 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 1.430 jiwa dapat terlihat dari Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2. Klasifikasi Kepadatan Penduduk No 1 2 3 4
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 1 - 50 51 - 250 251 - 400 > 400
Golongan Daerah Tidak padat Kurang padat Cukup padat Sangat padat
Sumber: Hukum Agraria Indonesia, Jakarta 1988 Penyebaran penduduk di Kecamatan Porsea pada tahun 2004, dengan kepadatan penduduk 272 jiwa/km2, sedangkan penduduk terpadat adalah di desa
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Pasar Porsea mencapai 19.063 jiwa/km2. Tingkat kepadatan penduduk dan pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh keramaian dan kedekatan ke kota kecamatan serta adanya industri/pabrik di daerah tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Keadaan Penduduk di Kecamatan Porsea dengan 39 Desa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Desa/Kelurahan Narumonda V Narumonda VI Narumonda VII Narumonda VIII Siantar Sitio-tio Narumonda I Narumonda II Narumonda III Narumonda IV Parparean I Parparean II Parparean III Parparean IV Gala2 Pangkailan Siantar Tongatonga II Siantar Dangsina Siantar Tongatonga I Siantar Siqordang Siantar Utara Dolok Nauli Jonggi Manulus Banjar Ganjang Pangombusan Lumban Sitorus Bius Gu Barat Pasar Porsea Patane III Patane IV Patane II Patane I Raut Bosi Amborgang
Jumlah Penduduk (jiwa) 568 520 451 270 312 655 259 425 626 501 820 1.085 507 230 320 397 910 235 812 628 433 710 3.000 540 1.266 1.525 2.240 1.195 906 1.448 590 586
Kepadatan Penduduk (jiwa) 835,3 866,7 617,8 490,9 152,2 719,8 631,7 400,9 782,5 686,3 1.138,9 1.722,2 817,7 73 118,5 130,2 211,6 54 268,9 159 112,5 202,9 862,1 259,6 220,6 19.062,5 744,2 553,2 450,7 479,5 91,8 108,5
Penduduk Penduduk Laki-laki wanita (jiwa) (jiwa) 276 292 258 262 263 188 149 121 152 160 322 333 127 132 207 218 311 315 236 265 392 428 531 554 247 260 108 122 138 182 180 217 447 463 126 109 397 415 311 317 196 237 342 366 1.570 1.430 264 614 623 473 738 767 1.000 1.240 680 614 433 473 718 743 292 998 305 281
Rasio Jenis Kelamin (%) 94,5 93,5 139 123 95 96,6 96,2 94,9 98,7 89 91,5 95,8 95 88,5 75,8 82,9 96,5 115,5 95,6 98,1 82,7 93,4 109,7 95,6 96,8 96,2 80,6 110,7 91,5 96,6 29,2 108,5
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 4.3 33 34 35 36 37 38 39
Nalela Silamosik I Silamosik II Lumban Huala Lumban Gurning Tangga Batu II Tangga Batu I Jumlah
480 450 524 910 610 670 1,310 29.924
141,2 130,4 161,7 116,2 198,1 93,8 209,6 272,1
244 229 261 437 299 317 660 14.786
236 221 263 473 311 353 650 15.928
103,4 103,6 99,2 92,4 96,1 89,8 101,5 92,8
Sumber: Kecamatan Porsea dalam angka 2006 Rasio jenis kelamin di Kecamatan Porsea rata-rata 92,8%, menunjukkan bahwa Jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan Jumlah penduduk laki-laki, atau setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 jiwa laki-laki. Data tahun 2003 memperlihatkan angka pertumbuhan penduduk di Kecamatan Porsea relatif cukup rendah, penduduk Porsea tahun 1993 sebanyak 23.101 jiwa dan penduduk pada tahun 2003 sebanyak 29.924 jiwa, maka diperkirakan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2%. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh urbanisasi penduduk dari desa ke kota Kecamatan untuk memperoleh kesempatan bekerja terutama di perusahaan (PT. Toba Pulp Lestari, Tbk). Namun menurut penduduk di sekitar perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan beroperasi kembali pabrik, banyak memberikan kontribusi pada aspek ketenagakerjaan yaitu dengan kemitraan, yang menampung hampir 13.000 jiwa, serta mengutamakan dan memprioritas penduduk setempat. Struktur penduduk berdasarkan usia di Kecamatan Porsea, dalam kelompok usia anak-anak/sekolah (0-14 thn) sebanyak 9.195 jiwa, sedangkan usia tua (di atas 55 thn) sebanyak 4.489 jiwa, dan usia produktif atau usia bekerja yaitu usia anatara 15-54 tahun sebesar 16.240 jiwa. Berdasarkan data kecamatan bahwa penduduk yang datang sebanyak 69 jiwa, yang pergi 8 jiwa, setiap tahun terdapat peningkatan kelompok usia kerja (produktif), peningkatan ini mengindikasikan akan terjadi penambahan jumlah tenaga kerja. Penambahan jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan, maka akan meningkat angka pengangguran.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Jumlah penduduk yang bersekolah sebanyak 9.104 jiwa dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 5.151 jiwa, SMP sebanyak 2.863 jiwa dan SMU sebanyak 1.530 jiwa. Dan jumlah guru sebanyak 394 jiwa, jumlah ini terdiri dari guru negeri dan swasta. Penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi harus keluar daerah/kota, karena belum tersedianya jenjang perguruan tinggi di daerah tersebut. Untuk jelasnya jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Porsea dapat disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan Porsea No
Keterangan SD
Jumlah Sekolah 43
Jumlah Murid (jiwa) 5.151
Jumlah Guru (jiwa) 244
1 2
SMP
4
2.863
74
3
SMU
5
1.530
77
Dilihat dari latar belakang pendidikan penduduk dikaitkan dengan kepentingan pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang umumnya membutuhkan tenaga teknis dan yang terampil, maka penduduk yang ada di sekitar pabrik kemungkinan menjadi tenaga kerja pada perusahaan kemitraan dengan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Beroperasinya kembali PT. Toba Pulp Lestari, Tbk pada tahun 1998 memberikan peluang kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk setempat. Angkatan kerja atau penduduk usia produktif di Kecamatan Porsea sebanyak 16.240 jiwa, jumlah tersebut tidak semuanya tertampung pada lapangan pekerjaan yang ada. Berdasarkan data kecamatan, penduduk yang bekerja pada sektor pertanian yang mencapai 33% dari jumlah penduduk usia kerja. Namun dengan adanya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memberikan harapan penduduk untuk bekerja di sektor industri, serta peluang berusaha di bidang angkutan, perdagangan bahan pokok maupun bahan penunjang pabrik. Untuk mendukung kegiatan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melibatkan tenaga kerja sebanyak 980 orang, dan adanya program kemitraan yang menampung ± 13.000 jiwa, dengan perincian sebagai berikut: Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
a. Bekerja dipabrik pulp
: 564 jiwa
b. Bekerja di sektor kehutanan : 416 jiwa c. Kemitraan
: ± 13.000 jiwa
Program kemitraan menyerap tenaga kerja sebanyak ± 13.000 jiwa yang terdiri dari: a. Karyawan kemitraan kehutanan (Hutan Tanaman Indusri) sebanyak ± 5.100 jiwa. b. Karyawan kemitraan kegiatan PIR sebanyak ± 6.900 jiwa. c. Karyawan pada aktifitas angkutan kayu yang mempunyai 321 unit truk sebanyak ± 700 jiwa. d. Karyawan mitra supplier (pemasok bahan pendukung pabrik seperti cangkang, gambut dll) sebanyak ± 300 jiwa..
Dari sebanyak 980 orang tenaga kerja yang diserap bekerja di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, sebanyak 764 orang berasal dari Propinsi Sumatera Utara (suku Batak) sebanyak 78,1%, sedangkan sebanyak 216 orang berasal dari luar Propinsi Sumatera Utara seperti propinsi: Jawa, Sumatera Barat, Riau, Bali dan Kalimantan. Untuk tenaga kerja asing digunakan sebanyak 60 orang. Mata Pencaharian masyarakat di Kecamatan Porsea sebagai petani sebesar 33%, dari jumlah penduduk Porsea, sektor industri 13% dan lainnya rata-rata di bawah 5%. Kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Kecamatan Porsea, akan berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja serta peluang berusaha. Yang pada akhirnya berpengaruh kepada perekonomian lokal dan mendorong terjadinya perkembangan wilayah setempat. Dengan meningkatnya perekonomian lokal, diperkirakan akan mendorong tumbuhnya dampak sampingan berupa terciptanya peluang berusaha seperti tumbuhnya warung-warung, kios rokok, rumah sewaan/kontrakan dan peningkatan transportasi. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan di bidang pembangunan industri yang diarahkan pada peningkatan produksi serta upaya perluasan kesempatan kerja. Prioritas pengembangan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
diutamakan pada industri kecil dan agroindustri dengan bahan baku dari daerah setempat sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Keadaan ini terlihat dengan adanya kemitraan antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan pengusaha lokal atau kerjasama dengan pihak ketiga, yaitu terdapat 30 kontraktor angkutan pada sektor kehutanan dan 20 kontraktor angkutan bahan pulp, serta pengusaha pemasok bahan baku dan bahan penunjang pabrik. Kerjasama dengan pihak ketiga yaitu kemitraan dengan para pengusaha lokal yang dimiliki masyarakat, untuk kegiatan pabrik, sektor kehutanan maupun hutan tanaman industri PIR. Program tersebut menyangkut kegiatan sebagai berikut: a. Pasokan bahan baku yang berasal dari kayu masyarakat melalui pola PIR. b. Pemasokan bahan pembantu untuk kebutuhan pabrik. c. Penanaman, perawatan dan pemupukan tanaman Eucalyptus. d. Pengangkutan kayu (hauling) dari hutan ke pabrik. e. Pengadaan bahan (pakaian) seragam tenaga kerja. f. Jasa cleaning service dan tenaga kerja lokal (man power). g. Jasa perbengkelan dan pekerjaan sipil. h. Pendidikan ketrampilan masyarakat. i. Pemeliharaan perumahan karyawan dan perawatan jalan. Di samping melaksanakan program kemitraan, perseroan ini memberikan dana kontribusi sosial kepada masyarakat sebesar 1% dari hasil penjualan bersih pulp setiap tahun untuk program pengembangan masyarakat (Community Development). Dana kontribusi tersebut dikelola oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Toba Samosir (YPMT), yang dibentuk bersama-sama oleh Pemerintah Daerah Tingkat II
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Toba Samosir dan tokoh-tokoh masyarakat dan berbadan Hukum (Dokumen Pengelolaan Lingkungan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2006). Perusahaan
inipun
masih
melakukan
kegiatan
untuk
pemberdayaan
masyarakat dengan dana yang dikeluarkan sebanyak Rp. 1.276.802.878, selama Januari 2003 sampai dengan Mei 2004, atau rata-rata perbulan untuk community development sebesar Rp. 75.106.052 ,-. Dana tersebut di luar dana untuk kontribusi kepada yayasan, melalui: a. Program Pertanian Terpadu (Petani binaan 44 orang, dan untuk pembelian bibit kopi, bibit sapi, bibit rumput, bibit ikan, pembuatan kandang, pelatihan). b. Program memperbaiki infrastruktur masyarakat (pembuatan irigasi/selokan, perbaikan jalan, lampu penerangan). c. Program sosial lainnya (bea siswa mahasiswa ATPK, bantuan meja, kursi, lemari untuk sekolah, bantuan puskesmas keliling dan bantuan sosial lainnya). Kontribusi Kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah: a. PPh Pasal 21 (gaji dan penghasilan karyawan). b. PPh Pasal 22 (impor dan pembelian BBM). c. PPh Pasal 23 (jasa/sewa yang dibayar kepada rekanan). d. PPh Pasal 26 (bunga/jasa yang dibayarkan keluar negeri). e. PPh Pasal 4, 2 (sewa gedung). f. PPN (penjual dan pembelian barang kena pajak). g. PBB (pabrik dan hutan). h. Bea masuk (impor). Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
i. Retribusi: Air Permukaan Umum, Pajak Penerangan Jalan, Dana Reboisasi, Provinsi Sumber Daya Hutan, Pengembangan Masyarakat Sekitar Hutan, dan Pajak kendaraan bermotor dan alat berat. Transportasi di Kecamatan Porsea tidak mengalami kesulitan, karena daerah ini merupakan salah satu jalan propinsi ke arah kabupaten Toba Samosir, Kota Balige dan Kota Tarutung. Berdasarkan kondisi jalan 30% merupakan kondisi baik, 20% dalam kondisi sedang dan 50% dalam kondisi rusak. Kegiatan transportasi yang dilakukan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu pengangkutan bahan baku, pengangkutan produk jadi (pulp) dan mobilisasi tenaga kerja (karyawan). Kegiatan ini diperkirakan tidak mempengaruhi beban lalu lintas atau kapasitas jalan dalam menampung beban lintasan angkutan bahan baku & produk pulp serta tidak mengganggu sirkulasi traffic, karena PT Toba Pulp Lestari, Tbk telah menyediakan tempat bongkar muat yang berada di lingkungan pabrik. Serta memberikan bantuan untuk pemeliharaan jalan terutama jalan yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan milik PT Toba Pulp Lestari, Tbk atau jalan jalur lintas transportasi angkutan bahan baku & bahan pulp (Dokumen Pengelolaan Lingkungan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2006). Kecamatan Porsea memiliki 1 rumah sakit, 2 buah Puskesmas, 3 buah Puskesmas pembantu dan 2 buah BKIA (Balai Kesejahteraan ibu dan anak) serta Posyandu sebanyak 25 buah. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk juga memiliki Klinik yang berada di lingkungan pabrik. Jumlah tenaga medis yang ada 5 dokter, 36 bidan, 19 perawat, 4 dukun bayi. Program pembangunan di bidang kesehatan nampaknya terus memperoleh perhatian Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
pemerintah yang meliputi kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan juga jumlah sarana kesehatan terus diusahakan. Keberhasilan usaha pelaksanaan program ini terlihat dari kecilnya angka kematian yaitu 23 jiwa dan jumlah kelahiran 91 jiwa. Kesehatan masyarakat di daerah Kecamatan Porsea cukup baik, terlihat dari jumlah pasien yang berkunjung ke Puskesmas rata-rata perhari 10 jiwa (berdasarkan pegawai Puskesmas Porsea, kecuali bila musim hujan tiba, penderita diare meningkat). Penyakit yang sering diderita penduduk adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penyakit dominan Kecamatan Porsea. Terlihat pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5. 10 Penyakit Dominan di Puskesmas Porsea No Nama Penyakit 1 ISPA 2 Influenza 3 Tukak Lambung 4 Reumatik 5 Cacingan 6 Diare 7 Hipertensi 8 Penyakit Mta 9 Kecelakaan 10 Bronchitis Sumber: Puskesmas Porsea 2004
4.2.
Jumlah (jiwa) 709 539 418 334 315 313 280 191 186 181
Keterangan Data sampai dengan Bulan Juni 2004
Gambaran Umum Responden Responden penelitian terdiri dari 100 orang berasal dari masyarakat yang
bermukim di sekitar lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Beberapa karakteristik dari responden antara lain:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
4.2.1. Umur Komposisi responden berdasarkan umur, secara umum berkisar antara < 35 tahun hingga > 50 tahun, seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Umur Responden No 1. 2. 3. 4. 5.
Umur <35 36-40 41 –45 46-50 >50 Total
Jlh. Responden 15 26 45 14 2 100
(%) 15 26 45 14 2 100
Umur dominan responden pada penelitian ini adalah kisaran 41-45 tahun sebanyak 45 responden (45%), hal ini menunjukkan bahwa responden terdiri dari masyarakat yang telah memiliki pengalaman hidup yang cukup. Pada penelitian ini juga dijumpai responden dengan usia > 50 tahun sebanyak 2 responden (2%), serta responden dengan umur < 35 tahun sebanyak 15 responden (15%). 4.2.2. Tingkat Pendidikan Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan, secara umum adalah Sekolah Dasar hingga Strata-1, seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 4.7. Tingkat Pendidikan Responden No
Tingkat
Jlh. Responden
(%)
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan SD SLTP SLTA DIPLOMA STRATA-1 Total
2 12 65 14 7 100
2 12 55 14 7 100
Tingkat pendidikan responden yang dominan adalah tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 65 responden (65%). Pada penelitian ini juga dijumpai responden dengan tingkat pendidikan strata1 sebanyak 7 responden (7%), umumnya responden demikian bekerja pada instansi pemerintah, namun membuka usaha informal di rumah. Pada penelitian juga dijumpai responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2 responden (2%), responden yang demikian pada umumnya adalah responden yang telah berusia > 50 tahun. Responden penelitian terdiri dari berbagai tingkatan pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa responden secara pendidikan telah mewakili tingkat pendidikan umum dari masyarakat Kecamatan Porsea. 4.2.3. Pekerjaan Komposisi responden berdasarkan pekerjaan seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 4.8. Pekerjaan Responden No 1. 2. 3. 4.
Jenis Pekerjaan Pensiunan PNS Pedagang/Wiraswasta Pegawai Kemitraan Kehutanan (HTI)
Jlh. Responden 2 4 38 16
(%) 2 4 38 16
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
5. Karyawan Angkutan kayu 6. Karyawan PIR 7. Tidak Ada Pekerjaan Total
14 14 12 100
24 14 12 100
Pekerjaan utama yang dominan dari responden adalah pedagang dan wiraswasta di sekitar lokasi PT. Toba Pulp Lestari yaitu sebanyak 38 responden (38%). Selanjutnya responden dengan pekerjaan paling sedikit adalah pensiunan sebanyak 2 responden (2%), responden yang demikian pada umumnya adalah responden yang telah lama bermukim di sekitar lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 4.2.4. Lama Bermukim Komposisi responden berdasarkan lama bermukim, secara umum adalah antara < 3 tahun hingga > 15 tahun, seperti tertera pada Tabel berikut. Tabel 4.9. Lama Bermukim Responden No 1. 2. 3. 4.
Lama Bermukim Kurang dari 3 Tahun 3 s/d 10 Tahun 10 s/d 15 Tahun Lebih dari 15 Tahun Total
Jlh. Responden 8 17 28 47 100
(%) 8 17 28 47 100
Berdirinya perusahaan sebelum diganti nama PT. Toba Pulp Lestari yang bernama PT. Indorayon Utama (PT. IIU) pada tahun 1988 di sekitar pabrik tersebut sudah ada pemukiman. Lama bermukim responden dominan pada lebih dari 15 tahun sebanyak 47 responden (47%), serta responden yang telah bermukim di sekitar lokasi
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
10 s/d 15 tahun sebanyak 28 responden (28%), hal ini menunjukkan bahwa responden tersebut lebih mengetahui keadaan dan seluk beluk perkembangan dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 4.3.
Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk secara umum membawa pengaruh
bagi pola kehidupan masyarakat di sekitarnya. Pengaruh tersebut antara lain, terbukanya akses masyarakat dengan masyarakat luar, terjadinya kegiatan ekonomi antara masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan masyarakat pendatang dari desa yang berdekatan, serta dimulainya negosiasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan dalam rangka kegiatan sosial perusahaan (community development). Demikian halnya semakin terbuka/tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat, berkembangnya usaha-usaha yang dikelola masyarakat. Pihak perusahaan juga adakalanya memberikan bantuan dana dan peminjaman peralatan bagi kegiatan-kegiatan perayaan agama atau pelaksanaan kegiatan kepemudaan, seluruh kegiatan tersebut dilakukan perusahaan dalam rangka mendekatkan perusahaan dengan masyarakat setempat. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dalam memberikan bantuan kepada masyarakat harus dengan sepengetahuan kepala desa, sehingga seluruh kegiatan yang mengharapkan bantuan perusahaan harus dilakukan dengan sepengetahuan dan izin kepala desa. Pendapat responden tentang keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk tertera seperti pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.10. Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari di Tengah Masyarakat No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 48 23 16 13 100
Persen 48 % 23 % 16 % 13 % 100 %
Responden yang menilai keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, di tengah masyarakat, dengan kategori sangat baik sebanyak 48 responden (48%), serta yang menilai baik sebanyak 23 responden (23%), keadaan ini disebabkan responden yang menilai ini sudah pernah menerima bantuan dari perusahaan sebagai dana pembangunan masyarakat. Pada penelitian juga dijumpai responden yang menilai keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, dengan kategori tidak baik, yaitu sebanyak 13 responden (13%), hal ini disebabkan tidak seluruh masyarakat yang memperoleh bantuan dengan besar yang sama. Karena bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan orang banyak. 4.3.1. Tenaga Kerja Tenaga kerja yang bekerja pada PT. Toba Pulp Lestari memiliki tingkat pendidikan yang beragam, mulai dari sekolah dasar hingga sarjana. Tenaga kerja
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
secara umum terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu sebagai pegawai tetap, pegawai harian serta tenaga kerja untuk kerja borongan.
Tabel 4.11. Tenaga Kerja PT. Toba Pulp Lestari No
Tenaga Kerja
1. Tenaga Kerja tetap 2. Tenaga Kerja Harian 3. Tenaga Kerja Borongan Sumber: Data Litbang PT. TPL 2006
Jumlah (jiwa) 520 240 220
Persen 48 % 23 % 16 %
Tenaga kerja yang digunakan PT. Toba Pulp Lestari yaitu tenaga kerja tetap sebanyak 520 orang. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang telah diangkat sebagai pegawai perusahaan, memiliki hak dan kewajiban yang tetap terhadap perusahaan. Tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang belum diangkat sebagai pegawai, hanya mendapat gaji jika bekerja. Tenaga kerja borongan pada umumnya pekerjaan yang dikerjakan selalu dinegosiasikan terlebih dahulu dengan perusahaan, setelah disepakati harganya, barulah pekerjaan dimulai dan bayaran yang diterima tenaga kerja borongan berdasarkan termin yang disepakati setelah pekerjaan selesai minimal 25%. Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang memborong suatu kegiatan di dalam lingkungan perusahaan. Tenaga kerja yang dipekerjakan umumnya berasal dari sekitar Kecamatan Porsea. Tenaga kerja yang berasal dari luar adalah tenaga kerja yang memiliki skill yang baik (seperti sarjana pertanian, ahli dalam
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
pembibitan tumbuhan hutan) dibandingkan pekerja yang berasal dari sekitar lokasi perusahaan. Pendapat responden tentang keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk tertera seperti pada tabel berikut: Tabel 4.12. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Tenaga Kerja No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 68 20 6 6 100
Persen 68 % 20 % 6% 6% 100 %
Responden yang menilai pengaruh keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap perekrutan tenaga kerja masyarakat, dengan kategori sangat baik sebanyak 68 responden (68%), serta yang menilai baik sebanyak 20 responden (20%), keadaan ini disebabkan responden menilai perusahaan juga merekrut tenaga kerja yang berasal dari desa mereka. Namun sebanyak 6 responden (6%) menilai PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan kategori tidak baik, hal ini disebabkan tidak seluruh masyarakat yang melamar menjadi pegawai PT. Toba Pulp Lestari, Tbk direkrut menjadi tenaga kerja tetap. 4.3.2. Kesempatan Usaha Kesempatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat umumnya adalah kegiatan informal seperti berjualan makanan, minuman, kost-kosan, wartel, perbengkelan, toko
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
obat dan salon. Banyaknya usaha yang berkembang setelah berdirinya perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Kesempatan Usaha yang Berkembang No
Kesempatan Usaha
1. Kedai 2. Rumah kost 3. Perbengkelan 4. Toko Obat 5. Salon 6. Wartel Sumber: Data Litbang PT. TPL 2007
Jumlah 15 37 4 2 1 2
Persen 24.59% 60.66% 6.56% 3.28% 1.64% 3.28%
Berdasarkan data pada tabel di atas diperoleh bahwa kesempatan usaha yang berkembang setelah pengoperasian PT. Toba Pulp Lestari seperti usaha makanan (Kedai) sebanyak 15 unit yang melayani para pekerja lepas, pekerja borongan, dan maupun pegawai yang bekerja pada PT. Toba Pulp Lestari. Usaha yang dominan digeluti masyarakat di sekitar kegiatan adalah rumah kost. Pangusaha rumah kost di sekitar PT. Toba Pulp Lestari sebanyak 37 unit. Pengusaha rumah kost umumnya memiliki rumah kost antara 1 hingga 5 kamar. Rumah kost yang disewakan pada umumnya berada pada rumah masyarakat yang menyisihkan salah satu kamar rumahnya untuk disewakan. Jumlah seluruh kamar yang diusahakan oleh adalah sebanyak 65 kamar, dengan tingkat hunian sekitar 75%. Penyewaan rumah kost ini didominasi penyewaan bulanan dan tahunan. Biaya sewa kamar pada umumnya
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
adalah Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 2.000.000/tahun. Fasilitas yang diberikan pemilik rumah kost hanyalah kamar kosong dengan satu buah lampu dan satu buah tempat cok listrik. Selain membayar sewa kamar, penyewa juga dikenakan biaya listrik Rp. 25.000/bulannya, serta uang air sebanyak Rp. 10.000/bulan. Berdasarkan hasil penilaian responden tentang pengaruh keberadaan usaha PT. Toba Pulp Lestari terhadap kesempatan usaha adalah seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 4.14. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Kesempatan Usaha No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 59 23 10 8 100
Persen 59 % 23 % 10 % 8% 100 %
Responden yang berpendapat bahwa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh sangat baik terhadap pendapatan dan kesempatan usaha masyarakat adalah sebanyak 59 responden (59%). PT. Toba Pulp Lestari sudah terbuka dan banyak berkembang usaha-usaha informal yang dikelola masyarakat. 4.3.3. Pendapatan Pendapatan masyarakat yang bermukim di sekitar kegiatan usaha PT. Toba Pulp Lestari secara umum meningkat setelah berkembangnya usaha tersebut. Pendapatan masyarakat secara umum berasal dari kesempatan usaha yang terbuka, serta kesempatan menjadi pekerja pada perusahaan tersebut, baik sebagai pekerja
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
tetap maupun pekerja harian. Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat setelah berkembangnya usaha PT. Toba Pulp Lestari adalah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.15. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pendapatan No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 63 17 13 7 100
Persen 63% 17% 13% 7% 100%
Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh bahwa terdapat sebanyak 7 responden yang tidak mengalami peningkatan pendapatan sejak berdirinya perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, hal ini disebabkan tidak adanya akses langsung responden dengan kegiatan perusahaan serta lokasi rumah responden tidak memungkinkan dijadikan tempat membuka usaha, sehingga pengaruh dari PT. Toba Pulp Lestari secara langsung tidak ada terhadap pendapatannya. Dominasi responden sebanyak 63 responden (63%) mengatakan bahwa kenaikan pendapatannya sebesar Rp. 400.000,- sebulan pada saat ini, jika dibandingkan dengan pendapatannya sebelum berkembangnya perusahaan PT. Toba Pulp Lestari. Pendapatan masyarakat ini secara umum berasal dari dampak keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, seperti menjadi pekerja di PT. Toba Pulp Lestari,
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tbk, berjualan di sekitar lingkungan perusahan, usaha perbengkelan, jasa angkutan umum. 4.3.4. Permukiman Permukiman masyarakat pada mulanya tidak terdapat di sekitar lokasi kegiatan PT. Toba Pulp Lestari, namun setelah berkembangnya perusahaan PT. Toba Pulp Lestari secara lambat laun penduduk semakin banyak yang membangun rumah di sekitar lokasi PT. Toba Pulp Lestari. Secara umum penduduk yang membangun rumahnya di sekitar PT. Toba Pulp Lestari disebabkan adanya peluang membuka usaha makanan, kamar kost dan lain sebagainya, sehingga di sekitar PT. Toba Pulp Lestari telah ramai dipenuhi rumah penduduk. Keberadaan rumah penduduk di sekitar PT. Toba Pulp Lestari, di samping memberikan keuntungan bagi pemiliknya juga memudahkan dan menguntungkan bagi pegawai/pekerja PT. Toba Pulp Lestari yang berasal dari luar kecamatan, serta menjadi tempat menginap bagi pekerja borongan yang diberikan pengelola PT. Toba Pulp Lestari. Secara umum bangunan permukiman penduduk yang pada awalnya secara umum terdiri dari semi permanen secara bertahap menjadi bangunan permanen. Banyaknya bangunan yang berada di sekitar PT. Toba Pulp Lestari terdiri dari 285 rumah seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 4.16. Permukiman di Lokasi Sekitar PT. Toba Pulp Lestari, Tbk No 1.
Permukiman/Rumah Permanen
Jumlah 88
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
2. 3. 4.
Semi Permanen Papan Gubuk Total Sumber: Data Litbang PT. TPL 2007
180 26 14 298
Di sekitar lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdapat 88 unit rumah permanen yang secara umum digunakan sebagai tempat usaha informal, sebanyak 180 rumah semi permanen, serta sebanyak 26 rumah papan, keadaan ini menunjukkan bahwa daerah di sekitar PT. Toba Pulp Lestari, Tbk sudah menjadi lokasi permukiman. Lokasi perumahan di sekitar Perusahaan pada mulanya adalah tanah yang ditanami tanaman palawija serta rawa rawa atau hutan liar, namun dengan bergesernya daerah perumahan ke sekitar PT. Toba Pulp Lestari, maka lahan yang tadinya kosong dan tidak digunakan berubah menjadi rumah-rumah penduduk. Pendapat responden tentang pengaruh keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman, tertera seperti pada tabel berikut: Tabel 4.17. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Permukiman No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 54 23 11 12 100
Persen 54% 23% 11% 12% 100%
Berdasarkan hasil kuesioner yang ditabulasi pada tabel di atas diperoleh bahwa sebanyak 54 responden (54%) berpendapat bahwa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh sangat baik terhadap permukiman masyarakat, serta sebanyak 23
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
responden (23%) berpendapat PT. Toba Pulp Lestari memberikan pengaruh yang baik terhadap permukiman, hal ini disebabkan permukiman yang dibangun masyarakat dapat digunakan sebagai tempat usaha informal. Pada daerah penelitian juga dijumpai 12 responden (12%) yang berpendapat bahwa PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh tidak baik terhadap permukiman, hal ini disebabkan masih adanya bau yang ditimbulkan disekitar lokasi permukiman. 4.3.5. Pelayanan Kesehatan Keadaan kesehatan masyarakat secara umum dapat dikatakan baik, hal ini ditunjukkan jarangnya masyarakat yang mengidap penyakit. Operasional PT. Toba Pulp Lestari yang menggunakan lahan sekitar 20 hektare, yaitu dengan mengubah lahan pertanian dan tanaman keras, serta untuk dapat menetralisir aroma yang dikeluarkan kegiatan PT. Toba Pulp Lestari, maka di sekeliling dan di dalam komplek disediakan lahan-lahan terbuka hijau. Di samping adanya upaya penanaman pohon keras tersebut pihak perusahaan PT. Toba Pulp Lestari juga melaksanakan community development di bidang kesehatan. Masyarakat sekitar PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menggunakan beberapa fasilitas kesehatan seperti adanya Puskesmas dan beberapa pengobatan alternatif yang menjadi sarana pengobatan. Dalam rangka melaksanakan community development perusahaan juga melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat pada waktu tertentu dalam bentuk pengobatan gratis. Kegiatan pengobatan ini biasanya dilakukan perusahan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dalam jangka satu kali dalam enam bulan, Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
namun tidak jarang perusahaan membagikan vitamin bagi penduduk setempat melalui Puskesmas setempat. Kegiatan pemeriksaan/pengobatan gratis dari perusahaan PT. Toba Pulp Lestari selalu dilakukan di balai desa dengan melibatkan aparatur desa untuk mengkoordinirnya.
Berdasarkan
kuesioner
responden
diketahui
pengobatan/
pemeriksaan kesehatan secara gratis dilakukan PT. Toba Pulp Lestari dalam kurun antara 2 kali setahun hingga tidak pernah sama sekali, berikut pendapat responden terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, pada tabel berikut: Tabel 4.18. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pelayanan Kesehatan No
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 38 37 24 1 100
Persen 38% 37% 24% 1% 100%
Sebanyak 38 responden (38%) mengatakan bahwa pelayanan kesehatan dilakukan perusahaan sangat baik. Namun sebanyak 24 responden (24%) mengatakan bahwa kegiatan kesehatan yang dilakukan perusahaan kurang baik. 4.3.6. Pendidikan Pendidikan anak-anak dari masyarakat di daerah penelitian, untuk tingkat pendidikan sekolah dasar, umumnya bersekolah pada sekolah yang berada di sekitar desa, namun untuk sekolah pada jenjang yang lebih tinggi harus bersekolah di luar
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
dari kecamatan. Pelayanan pendidikan diberikan PT. Toba Pulp Lestari dalam bentuk pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, serta peralatan tulis menulis bagi siswa yang dianggap kurang mampu. Beberapa siswa yang memperoleh beasiswa seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 4.19. Bantuan Pendidikan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk No 1. 2. 3. 4.
Jenis Bantuan
Beasiswa Perbaikan Gedung Sekolah Peralatan Sekolah (Meja, Kursi, Papan Tulis) Alat Tulis Siswa (Buku, Pensil,Tas) Total Sumber: Data Litbang PT. TPL 2007
Jumlah 260 10 26 380 686
Banyaknya beasiswa yang telah disalurkan oleh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari kepada anak-anak penduduk, yaitu berupa dana untuk 260 siswa yang masingmasing Rp. 50.000/bulan secara bergiliran, serta peralatan tulis menulis dan tas kepada 380 orang siswa lainnya. Pendapat responden tentang pengaruh keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap pendidikan anak-anak masyarakat seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 4.20. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pendidikan No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Total
Jumlah Responden 52 26 18 4 100
Persen 52 % 26 % 18 % 4% 100 %
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Berdasarkan hasil
kuesioner di atas diperoleh bahwa sebanyak 52
responden (52%) mengatakan bahwa pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari adalah sangat baik, serta 18 responden (18%) berpendapat kurang baik, keadaan ini disebabkan kurang besarnya jumlah beasiswa yang diberikan kepada siswa dari desa tersebut. Hipotesa diuji dengan Teknik Korelasi Regresi Linear Berganda. Pengujian penelitian dilakukan dengan bantuan komputerisasi program SPSS for Windows Version 6.0. Matriks dari responden tersaji dalam tabel berikut ini: Tabel 4.21. Matriks Responden Pendapat Responden
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Daftar Pertanyaan Keberadaan Perusahaan memberi pendapatan yang dapat membiayai keperluan hidup. Keberadaan Perusahaan mampu memberi pendapatan yang dapat membiayai 50% dari keperluan hidup. Keberadaan Perusahaan mampu memberi pendapatan yang dapat membiayai 25% dari keperluan hidup Keberadaan Perusahaan mampu memberi pendapatan tambahan. Keberadaan Perusahaan memberi pendapatan tambahan Keberadaan Perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 50 % dari masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 40 % dari masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 30 % dari masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 20 % dari masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan tidak menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan membantu pembangunan permukiman masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan hanya membantu penyediaan material permukiman masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan memberi kesempatan pengembangan permukiman masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan tidak membantu pembangunan permukiman masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan menghambat pembangunan permukiman masyarakat sekitar. Perusahaan melaksanakan pengobatan gratis setiap bulannya kepada masyarakat sekitar. Perusahaan melaksanakan pengobatan gratis setiap 3 bulan kepada masyarakat sekitar.
Tidak Sama Sekali 1 3
Tidak
Kurang
Setuju
Sangat Setuju
2 4
3 13
4 17
5 63
-
7
18
33
42
6
4
23
10
57
3 7 3
7 5 3
16 25 6
27 25 20
47 36 68
-
9
21
30
40
6
7
20
15
52
3
10
13
30
44
43
29
20
3
5
4
8
11
23
54
3
10
15
29
43
-
9
23
29
39
43
30
19
5
4
43
32
17
3
6
1
3
18
26
52
11
18
15
21
35
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
18 19 20 21
Perusahaan melaksanakan pengobatan gratis setiap 6 bulan kepada masyarakat sekitar. Perusahaan melaksanakan pengobatan gratis setiap 12 bulan kepada masyarakat sekitar. Perusahaan tidak pernah melaksanakan pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan membantu pembangunan gedung sekolah di lingkungan masyarakat sekitar.
10
15
17
26
32
30
18
23
12
17
40
35
17
3
6
1
3
18
26
52
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 4.21. 22 23 24 25
Keberadaan Perusahaan membantu memberikan beasiswa kepada masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan hanya membantu penyediaan perlengkapan sekolah masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan tidak membantu pembangunan gedung sekolah masyarakat sekitar. Keberadaan Perusahaan tidak memperdulikan perkembangan pendidikan masyarakat sekitar.
11
16
17
22
34
10
17
19
24
30
30
18
25
12
15
30
37
15
5
4
Penelitian ini diuji dengan menggunakan Uji Chi-Square yang merupakan alat uji statistik yang umum digunakan. Dalam uji statistik non parametrik, uji chi square untuk satu sampel bisa dipakai untuk menguji apakah data sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang ditetapkan. Uji ini bisa juga disebut dengan uji keselarasan (Goodness of Fit test), karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis (Singgih, 2001). Setelah diadakan pengujian menggunakan program SPSS for Windows diperoleh data yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.22. Hasil Pengujian Data dan Regresi No
Variabel yang digunakan
R_hitung
r_tabel Pengaruh Ket R2
1. 2.
Pendapatan(X1) 0,68 Kesempatan 0,67 Kerja(X2) 3. Permukiman(X3) 0,78 4. Kesehatan(X4) 0,63 5. Pendidikan(X5) 0,59 Sumber: Data Pengolahan responden
0,288 0,288
0,56 0,57
Signifikan Signifikan
0,288 0,288 0,288
0,61 0,54 0,51
Signifikan Signifikan Signifikan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa: a. Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,68 antara pendapatan dengan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, dan dengan R2 sebesar 0,56 yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan. b. Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,67 antara kesempatan kerja dengan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan dengan R2 sebesar 0,57 yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan. c. Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,78 antara permukiman dengan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, dan dengan R2 sebesar 0,61 yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan. d. Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,63 antara kesehatan dengan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, dan dengan R2 sebesar 0,54 yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan. e. Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,59 antara pendidikan dengan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, dan dengan R2 sebesar 0,51 yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan. Pengujian pengaruh keberadaan perusahaan terhadap beberapa variabel juga dapat terlihat dari beberapa output hasil pengujian dengan program SPSS sebagai berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.23. Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendapatan Correlations PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Pendapatan Pearson Correlation .788** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Pendapatan .788** .000 100 1 . 100
Pengaruh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap pendapatan memberikan nilai rs sebesar 0,788. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap pendapatan, hal ini dibuktikan dengan uji t, di mana harga thitung sebesar 14,29 sedangkan harga ttabel pada n=100 serta α = 0,05 sebesar 1,99 diperoleh kesimpulan bahwa thitung > ttabel. Pembuktian lainnya adalah dengan melihat harga sig sebesar 0,000. Nilai ini adalah lebih kecil dari α (1/2 0,05 = 0,025), dari keadaan ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendapatan. Pengujian pengaruh keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap kesempatan kerja dengan menggunakan metode statistik dihasilkan output seperti tertera pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.24. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesempatan Kerja Correlations PT.TPL
Kesempatan
PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Kesempatan Pearson Correlation .846** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
.846** .000 100 1 . 100
Pengaruh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesempatan Kerja memberikan nilai rs sebesar 0,846. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesempatan Kerja, hal ini dibuktikan dengan uji t, di mana harga thitung sebesar 16,56 sedangkan harga ttabel pada n=100 serta α = 0,05 sebesar 1,99 diperoleh kesimpulan bahwa thitung > ttabel. Pembuktian lainnya adalah dengan melihat harga sig sebesar 0,00. nilai ini adalah lebih kecil dari α (1/2 0,05 = 0,025), dari keadaan ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesempatan Kerja. Pengujian pengaruh keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman dengan menggunakan metode statistik dihasilkan output seperti tertera pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.25. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Permukiman Correlations PT.TPL
Permukiman
PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Permukiman Pearson Correlation .708** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
.708** .000 100 1 . 100
Pengaruh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman memberikan nilai rs sebesar 0,708. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman, hal ini dibuktikan dengan uji t, di mana harga thitumg sebesar 14,18 sedangkan harga ttabel pada n=100 serta α = 0,05 sebesar 1,99 diperoleh kesimpulan bahwa thitung > ttabel. Pembuktian lainnya adalah dengan melihat harga sig sebesar 0,00. nilai ini adalah lebih kecil dari α (1/2 0,05 = 0,025), dari keadaan ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap permukiman. Pengujian pengaruh keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap kesehatan dengan menggunakan metode statistik dihasilkan output seperti tertera pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.26. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Kesehatan Correlations PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Kesehatan Pearson Correlation .804** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Kesehatan .804** .000 100 1 . 100
Pengaruh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Kesehatan memberikan nilai rs sebesar 0,804. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap Kesehatan, hal ini dibuktikan dengan uji t, di mana harga thitumg sebesar 16,88 sedangkan harga ttabel pada n=100 serta α = 0,05 sebesar 1,99 diperoleh kesimpulan bahwa thitung > ttabel. Pembuktian lainnya adalah dengan melihat harga sig sebesar 0,00. nilai ini adalah lebih kecil dari α (1/2 0,05 = 0,025), dari keadaan ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap kesehatan. Pengujian pengaruh keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap pendidikan dengan menggunakan metode statistik dihasilkan output seperti tertera pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.27. Hasil Analisis Statistik Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendidikan Correlations PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Pendidikan Pearson Correlation .733** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Pendidikan .733** .000 100 1 . 100
Pengaruh perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendidikan memberikan nilai rs sebesar 0,733. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pendidikan, hal ini dibuktikan dengan uji t, di mana harga thitumg sebesar 14,22 sedangkan harga ttabel pada n=100 serta α = 0,05 sebesar 1,99 diperoleh kesimpulan bahwa thitung > ttabel. Pembuktian lainnya adalah dengan melihat harga sig sebesar 0,00. Nilai ini adalah lebih kecil dari α (1/2 0,05 = 0,025), dari keadaan ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terhadap Pendidikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat uji statistik yang dibantu dengan program komputer SPSS dapat diperoleh beberapa hasil seperti tertera pada tabel berikut:
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Tabel 4.28. Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk No
Variabel
rs
Sig
1. 2.
Pendapatan(X1) Kesempatan Kerja(X2) Permukiman(X3) Kesehatan(X4) Pendidikan(X5)
0,788 0,846
.000 .000
14,29 16,56
1,99 1,99
Thit > Ttab Signifikan Thit > Ttab Signifikan
0,708 0,804 0,733
.000 .000 .000
14,18 16,88 14,22
1,99 1,99 1,99
Thit > Ttab Signifikan Thit > Ttab Signifikan Thit > Ttab Signifikan
3. 4. 5.
Thitung
Ttabel
Hasil
Ket
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berpengaruh terhadap Pendapatan, hal ini disebabkan banyaknya sumber pendapatan yang timbul akibat keberadaan perusahaan. Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh terhadap kesempatan kerja masyarakat, hal ini disebabkan banyaknya pekerja pada perusahaan PT. Toba Pulp Lestari yang menyewa kamar kost, dan usaha lain yang ada pada masyarakat di sekitarnya. Demikian halnya keberadaan PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh terhadap permukiman masyarakat, yaitu dengan semakin mendekatnya masyarakat ke sekitar lokasi perusahaan tersebut, serta semakin berkembangnya jumlah penduduk dan kualitas bangunan yang ada. Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari juga berpengaruh terhadap kesehatan, hal ini disebabkan adanya pengobatan gratis, bahkan ada klinik yang disediakan perusahaan untuk tempat masyarakat berobat. Demikian halnya keberadaan PT. Toba Pulp Lestari berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak penduduk, hal ini disebabkan adanya anak-anak penduduk yang memperoleh beasiswa dari perusahaan, serta
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
semakin meratanya pembagian alat-alat tulis, tas (perlengkapan sekolah) kepada anak-anak penduduk yang masih bersekolah.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas
pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan industri pulp dan kertas berpengaruh positif terhadap sosial ekonomi masyarakat di Desa Lumban Sitorus, Desa Banjar Ganjang, Desa Pangombosan, Desa Tangga Batu dan Desa Siantar Utara Kecamatan Porsea Propinsi Sumatera Utara dengan keadaan sosial ekonomi sebelum adanya kegiatan industri. 2. Dari sejumlah variabel tersebut secara umum hasil estimasi memperlihatkan bahwa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berpengaruh terhadap Pendapatan, Kesempatan Kerja, Permukiman, Kesehatan, Pendidikan dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan masyarakat di Kecamatan Porsea. 3. Pengaruh positif yang dialami penduduk di lima desa itu mencakup hampir semua komponen sosial ekonomi, yaitu komponen mata pencaharian penduduk, pendapatan, pendidikan, kesempatan kerja, kesehatan (termasuk gizi keluarga, sumber air, pola penyakit, upaya penyembuhan penyakit,
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
pengelolaan sampah dan perumahan), transportasi, persepsi masyarakat dan partisipasi sosial. 4. Keberadaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk secara umum membawa pengaruh bagi pola kehidupan masyarakat di sekitarnya. Pengaruh tersebut antara lain, terbukanya akses masyarakat dengan masyarakat luar, terjadinya kegiatan ekonomi antara masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan masyarakat pendatang dari desa yang berdekatan, serta dimulainya negosiasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan dalam rangka kegiatan sosial perusahaan (community development).
5.2.
Saran 1. Dalam melakukan eksploitasi kehutanan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk harus dapat membuat suatu kajian yang bersifat analisis sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial eknomi masyarakat di sekitarnya, sehingga tidak menimbulkan pengaruh sosial yang terlalu berlebihan. 2. PT. Toba Pulp lestari, Tbk dapat memberikan informasi-informasi yang lebih akurat kepada masyarakat sekitar tentang proses pengolahan dan proses rehabilitasi Hutan Tanaman Industri (HTI) yang digunakan untuk pembuatan pulp sehingga tidak menimbulkan isu-isu politik yang lebih dominan.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku Amsyari, F, 1993. Dasar-dasar dan Metoda Pencemaran Lingkungan dalam Pembangunan Nasional. Widya Medika. Jakarta. Absori, 2000. Penegakan Hukum Lingkungan & Antisipasi dalam Era Perdagangan Bebas. Muhammadiyah University Press. Jakarta. Arifin, S, 2004. Upaya Penegakan Hukum Lingkungan dalam Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Sumatera Utara. Pustaka Bangsa Press. Medan. ______, Makalah “Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Lingkungan Hidup”, Materi Kursus Dasar-Dasar Amdal Tipe A, Tanggal 10 s/d 20 Maret 2003. (Angkatan VI). Bapedaldasu Kerjasama dengan Lembaga Penelitian USU, 2002. Prosedur Penegakan Hukum Lingkungan Hidup. Medan. Budiharjo, E, 1999. Kota Berkelanjutan. Alumni. Bandung. Brundtland, 1987. Our Common Future. Danusaputro, M, 1981. Hukum Lingkungan. Buku I Umum. Binacipta. Bandung. Djamin, D, 1996. Kegiatan Industri dan Kertas Serta Dampak terhadap Sosial Ekonomi di Kecamatan Siak Sri Indapura Propinsi Riau. Fakultas Pasca Sarjana Lingkungan Sumatera Utara. Medan. Dokumen Pengelolaan Lingkungan (DPL), 2006. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Fandlei, C, 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemapanannya dalam Pembangunan Liberty. Yogyakarta. Hamrat, H. Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Tindakan Administrasi Negara, Perdata, dan Pidana. Makalah Seminar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum UNS, Surakarta, tanggal 21 Pebruari 1992. Harahap, M., Yahya, 1997. Beberapa Tinjauan tentang Permasalahan Hukum. Citra Aditya Bakti. Bandung. Hardjasoemantri, K, 2000. Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Edisi ke-7. Cetakan ke-14. Yogyakarta. Kamelo, T, 2003. Butir-Butir Pemikiran Hukum Guru Besar dari Masa ke Masa, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Fakultas Hukum USU 1979-2001. Pustaka Bangsa Press. Medan. Kusumaatmadja, M, 1976. Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional Suatu Uraian tentang Landasan Pikiran Pola dan Mekanisme Pembaharuan Hukum Indonesia. Bina Cipta. Jakarta. Mertokusumo, S, 1988. Mengenal Hukum (Suatu Pengantar). Liberty. Yogyakarta. Myrdal, G, (dalam Rahardjo, 1990). “Industrialisasi yang Diwujudkan dengan Pendirian Pabrik-pabrik Besar dan Modern, Bagi Para Politisi dan Negarawan Merupakan Simbol dari Kemajuan dan Pembangunan”. Nazir, M, 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Pelly, U, 1991. Dampak Kegiatan Pembangunan pada Sosial Sumatera Utara, USU. Medan. Rahardjo, M Dawam, 1990. Transformasi Pertanian Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Penerbit UI. Jakarta. Salim, E, 1980. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan Kedua. Penerbit Mutiara. Jakarta.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
Santoso, S, 2001. Mengolah SPSS. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Penerbit Elex Kompudindo. Jakarta. Santoso, M, A, 2000. Penegakan hukum Lingkungan Administratif, Pidana dan Perdata Berdasarkan Sistem Hukum Indonesia. Sastrawijaya, A, T, 2000. Pencemaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Schaffmeister, E, 1994. Kekhawatiran Masa Kini (Pemikiran Mengenai Hukum Pidana Lingkungan dalam Teori dan Praktek), terjemahan Tritam P. Moeliono. Cita Aditya Bakti. Bandung. Simanjuntak, P, 1985. Pengantar Sumber Daya Manusia. Fakultas UI. Jakarta. Soemarwoto, O, 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta. Soekamto, S, 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia (UI Press). Jakarta. Soeriaatmaja, R, E, 1989. Ilmu Lingkungan. ITB. Bandung. Suparmoko, 1995. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. BPEF. Jakarta. Staudinger, Jeff, RCRA Enforcement: Problem and Reform, dalam Stanford Environmental Law Society. 1995. Strategis for Environmental Enforcement. The Stanford University School of Law Environmental and Natural Resources. Stanford University. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 1
Peta batas wilayah studi
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 2
Sekolah disekitar Toba Pulp Lestari,Tbk
Kantor Camat Porsea
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 3
PT. Toba Pulp Lestari, Peneliti dan Tokoh Masyarakat
Kantor Kepala Desa Pangombosan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 4
Pengguntingan Bibit Eukaliptus
Pengguntingan Bibit Eukaliptus
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 5
Tata Letak Pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 6 Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Pendapatan. Correlations PT.TPL
Pendapatan PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Pendapatan Pearson Correlation .788** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
.788** .000 100 1 . 100
Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Tenaga Kerja. Correlations PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Tenaga Pearson Correlation Kerja Sig.(2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
1 . 100 .846** .000 100
Kesempatan .846** .000 100 1 . 100
LAMPIRAN 7 Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Permukiman. Correlations
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Permukiman Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
1 . 100 .708** .000 100
Permukiman .708** .000 100 1 . 100
Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Kesehatan. Correlations PT.TPL PT.TPL
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Kesehatan Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
1 . 100 .804** .000 100
Kesehatan .804** .000 100 1 . 100
LAMPIRAN 8 Hasil Analisa Statistik Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Pendidikan. Correlations PT.TPL
Pendidikan
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
PT.TPL
Pearson Correlation 1 Sig.(2-tailed) . N 100 Pendidikan Pearson Correlation .733** Sig.(2-tailed) .000 N 100 ** Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
.733** .000 100 1 . 100
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
No Responden :
LAMPIRAN 9
KUESIONER Identitas Responden Nama
: ………………………………………………………………………
Desa
: ………………………………………………………………………
Jns Kelamin :
Pria
Wanita
Pekerjaan
:
PNS Pegawai Kemitraan Kehutanan Pensiunan Pedagang/Wiraswasta Pengangguran Karyawan PIR Karyawan Angkutan Kayu
Umur
: ……….. Tahun
Status :
Kawin
Tidak Kawin
Jlh Keluarga : ………… Orang Pendidikan
:
Tidak Tamat SD SD SMP SLTA Perguruan Tinggi
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
1. Apakah Keberadaan Toba Pulp Lestari memberi pendapatan yang dapat membiayai keperluan hidup saudara?
Ya Ya hanya 50% Ya hanya 25% Hanya memberi tambahan pendapatan
Tidak sama sekali 2. Apakah keberadaan Toba Pulp Lestari mampu menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar?
Ya hanya 50% Ya hanya 40% Ya hanya 30% Ya hanya 20% Tidak sama sekali
3.Apakah Keberadaan Toba Pulp Lestari dapat membantu pembangunan permukiman masyarakat sekitar?
Ya, sangat membantu Ya, Hanya Penyediaan Material Memberi Kesempatan Peng embangan Pemukiman Tidak membantu pengembangan pemukiman Menghambat Pe mbangunan Pemukiman
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008
4. Apakah Toba Pulp Lestari melaksanakan pengobatan gratis terhadap masyarakat sekitar?
Ya, 1 bulan sekali Ya, 3 bulan sekali Ya, 6 bulan sekali Ya, 12 bulan sekali
Tidak pernah 5. Apakah Keberadaan Toba Pulp Lestari membantu pembangunan pendidikan sekolah di lingkungan masyarakat sekitar?
Ya, Pembangunan gedung sekolah Ya, membantu beasiswa Ya, membantu penyedian perlengkapan sekolah Tidak membantu Tidak perduli
Nisfusa Faisal : Pengaruh PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea, 2007 USU Repository © 2008